MAKALAH
Dosen Pengampu
Buna’i S.Ag. M.pd.
2008
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
B. Rumusan Masalah
Sebagai mana di singgung dalam latar belakang masalah maka dalam penulisan ini
penulis akan memformulasikan beberapa rumusan masalah sebagai mama berikut;
1. Bagaimana metode mengajar
2. Bagaimana pengertian hasil belajar
3. Bagaimana hubungan metode mengajar dengan hasil belajar
C. Tujuan Makalah
Tujuan yang ingin di tulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagai mana metode mengajar
2. Mengetahui pengertian hasil belajar
3. mengetahui hubungan metode mengajar dengan hasil belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE MENGAJAR
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang
mempuyai arti jalan atau cara , dengan demikian maka metode mempuyai arti suatu
jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar menurut
Poerwodarminto dalam kamus bahasa Indonesianya mempunyai arti memberi
pelajaran, atau melatih , sehingga dengan pengertian tersebut, maka metode mengajar
yang penulis maksud adalah suatu cara yang harus dilalui oleh pendidik, guru, dosen
atau orang tua dalam mengajar atau melatih terdidik sehingga menghasilkan sesuatu
yang pengajar inginkan.
Adapun jalan dan cara yang ditempuh oleh pengajar dalam mengajar anak didiknya
atau yang diajar pada umumnya menggunakan beberapa metode diantaranya sebagai
berikut:
1. Metode ceramah
Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan penyampaian informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif. Pengajaran dengan menggunakan metode ceramah perhatian terpusat
pada guru sedangkan para siswa hanya mendengarkan secara pasif . metode ini cocok
digunakan untuk menyampaikan informasi ,untuk memberikan pengantar, dan
menyampaikan materi yang berkenaan dengan pengertian-pengertian atau konsep–
konsep .
Langkah-langkah menggunakan metode cermah, agar metode ceramah berhasil, maka
ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada
tahap pelaksanaan.
a. Tahap persiapan:
1 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai Proses pembelajaran adalah proses yang
bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang
harus dipersiapkan pengajar.
2 Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Dalam hal ini seorang
guru atau pengajar hendaknya harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan
disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Karena
keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang
materi yang akan di ceramahkan.
b. Tahap pelaksanaan: pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus di lakukan:
1 Langkah pembukaan. dalam langkah ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya adalah sebagai berikut;
a. Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, maka
guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus di capai oleh siswa.
b. Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang
lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Hal ini di lakukan gunanya adalah
untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan dapat menerima materi
pembelajaran.
2 Langkah penyajian; Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur,. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode pembelajaran,
maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetsp terarah pada materi pembelajaran
yang sedang di sampaikan. Untuk mejaga perhatian ini ada beberapa hal ang harus
diperhatikan diantaranya:
a. Gunakan bahasa yang komonikatif dan mudah diterima oleh siswa.
b. Sajikan materi pembelajaran secara sistimatis, tidak meloncat-loncat agar mudah di
tangkap oleh siswa.
c. Menjaga dan menjadikan kelas agar selalu kondusif dan menggairahkan untuk
belajar
3 Langkah mengakhiri atau menutup ceramah;
metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaaan yang
harus dijawab ,terutama dari guru kepada siswa , tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru . metode ini dimaksudkan untuk merangsang berfikir dan membingbing peserta
didik dalam mencapai kebenaran .
3. metode diskusi
metode dikusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan .tujuan utama dalammetode ini adalh untuk memecahkan suatu
permasalahan , menjawab pertanyaan , menambah dan memahami pengetahuan siswa
serta untuk membuat suatu keputusan .metode diskusi ini bersifat bertujkar
pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama –sama .dalam
proses pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode ini guru harus mengatur
kondisi agar:
a. setiap siswa dapat mengeluarkan gagasan dan pendapat mereka
b. setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain
c. setiap siswa harus saling merespon
d. setiap siswa harus dapat mengumpulkan dan memcatat ide- ide yang di anggap
penting
e. dengan metode inin setiap diharapkan mampu mengembangkan pengetahuannya
serta memahami isu- isu yang dibicarakan dalam diskusi
5. metode demonstrasi
metode demonstrasi adlah metode penyampaian pelajaran dengan memperagakan dan
menunjukkankepada siswa tentang suatu proses, situasi ataau benda tertentu, baik
sebenarnya atu sekedar tiruan,dalam metode ini tidak lepas dari penyampaian secara
lisan oleh guru, dengan metode ini guru dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret .
6. metode praktek
metode ini dimaksudkn supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik
menggunakan alat atau benda , seperti diperagakan , dengan harapan peserta didik
menjadi jelas dan mudah mempraktekkan materi yang dimaksut.
B. HASIL BELAJAR
Belajar adalah mengumpulkan atau menghafalkan fakta–fakta yang tersaji atau dalam
bentuk informasi atau materi pelajaran .menurut Chaplin Belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat dari latihan dan
pengalaman. belajar juga bisa di artikan proses memperoleh respons–respons sebagai
akibat latihan khusus.jadi belajar merupakan suatu proses sebgai suatu yang diproses
sudah barang tentu ada yang di peroses dan ada yang dihasilkan dari pemprosesan
adapun hasil menurut tim media dalam kamus lengkap bahasa indonesia adalah
sesuatu yang didapat dari jerih payah. Sedangkan menurut Abdurrahman dalam buku
evaluasi pembelajaran karya Dr Abdul haris; mengatakan bahwa hasil belajar adalah
merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
Sedangkan menurut A.J. Romozouskijadi hasil belajar merupakan keluaran (outputs)
dari suatu sistem pemrosesan masukan ( input). Masukan dari sistem tersebut berupa
bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah merupakan perbuatan
atau kinerja(performance).
Menurut Juliah hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedangkan menurut Hamalik hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap
serta apresepsi dan abilitas, Sehingga dengan pendapar tersebut dapat dkatakan hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan peroses
belajar mengajar yang sesuaidengan tujuan pengajaran.
Benjamin S. Bloon berpendapat bahwa hasil belajar dapat di kelompokkan kedalam dua
macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.
Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:
1). Pengetahuan tentang fakta;
2). Pengetahuan tentang prosedural;
3). Pengetahuan tentang konsep;
4). Pengeyajuan tentang prinsip;
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu:
1). Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif;
2). Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik;
3). Keterampilan bereaksi atau bersikap;
4). Keterampilan berinteraksi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah
merupakan pencapaian bentuk perubahan prilaku yang cenderung menetap baik di lihat
dari unsur segi koknotif, efektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang di lakukan
dalam waktu tertentu, yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan dengan cara latihan
dan pengalaman belajar
Untuk memperoleh hasil belajar, diperlukan penilaian atau di lakukan evaluasi pada
siswa atau terdidik yang merupakn tindak lanjut atau cara yang dilakukan untuk
mengukur tingkat penguasaan siswa atau terdidik dalam proses pembelajaran yang
telah di lakukannya, sehingga dengan evaluasi juga dapat pendidik mengukur tentang
perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan peroses belajar mengajar
yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
Diantara salah satu metode yang baik di dalam proses mendidik adalah
pertama; terpenuhinya salah satu persyaratan pokok dalam dunia pendidikan
diantaranya adalah adanya guru atau tenanga kependidikan yang mempunyai keahlian
khusus, berbakat, memiliki kepribadian yang baik, dan terintegrasi, memiliki mental
yang sehat, serta memiliki ilmu dan pengalaman yang luas.
Kedua adalah adanya murid atau terdidik yang komonikatif dan aktif tidak fasif serta
istikomah.
Ketiga adalah tersedianya fasilitas pelengkap, penulis katakan pelengkap karena jika
tidak ada hal tersebut proses belajar mengajar masih tetap akan terlaksana diantaranya
seperti gedung sekolah yang kondusif, sehingga mengakibatkan keindahan dan
kenyamanan pada siswa atau murid yang belajar di tempat itu.
Akan tetapi jika metode pembelajaran yang asal-asalan dalam sebuah kelompok
pembelajaran baik itu di dalam lingkungan sekolah, keluarga atau masyrarakat
misalnya jika tenaga kependidikan kurang memenuhi syarat, ia tidak rajin, tidak
istiqomah, kurang berbakat, kurang ilmu pengetahuannya, akalnya kurang sehat,
kepribadiannya kurang baik serta tidak bisa memberi contoh yang luhur, maka jangan
menyalahkan siapa apabila output dari proses pembelajaranya akan mengalami
kegagalan atau kurang berhasil. Hal ini tiada lain karena dalam metode pembelajaran
yang di gunakan asal ada, asal mengajar, dan asal masuk, asal dibayar dan lain-lain.
Sehingga dalam proses pembelajaran yang di lakukan sudah tidak mementingkan
tujuan atau apa yang harus kita capai, dan setelah itu untuk siapa? hasil pendidikan
yang telah di peroleh dan digunakan untuk apa? Hal ini kurang diperhatikan karena
dalam metode mengajar asal-asalan sehingga dalam semua langkah ia akan selalu
asal.
Dengan kata lain penulis katakan bahwa metode mengajar yang baik akan
mengakibatkan hasil belajar yang baik dan sebaliknya dengan menggunakan metode
yang kurang baik akan mengakibatkan hasil belajar yang kurang baik dan metode yang
baik tidak akan bisa dilakukan kecuali oleh guru yang profesional, dan guru yang
profesional akan berhasil dengan baik jika mau melaksnakan dengan istiqomah. Dan
keitqomahan akan terlihat jika pendidik dan terdidik dapat menghasilkan hasil belajar
yang baik
BAB III
KESIMPULAN
Metode mengajar yang penulis maksud adalah suatu cara yang harus dilalui oleh
pendidik, guru, dosen atau orang tua dalam mengajar atau melatih terdidik sehingga
menghasilkan sesuatu yang pengajar inginkan. Adapun jalan dan cara yang ditempuh
oleh pengajar dalam mengajar anak didiknya atau yang diajar pada umumnya
menggunakan beberapa metode diantaranya adalah : metode ceramah, Metode tanya
jawab metode diskusi ,metode kisah atau cerita ,metode demonstrasi .metode praktek
Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
dari latihan dan pengalaman. belajar juga bisa di artikan sebagai perubahan tingkah
laku siswa secara nyata setelah dilakukan peroses belajar mengajar yang
sesuaidengan tujuan pengajaran.
Sedangkan pendidikan yang berhasil dan maju sudah pasti dilakukan dengan proses
dan metodologi yang benar. dari pendapat diatas maka penulis menyakinkan bahwa
metode mengajar dengan hasil belajar sangatlah mempunyai hubungan yang sangat
erat, bagaikan setali mata uang di mana antra sisi yang satunya dengan sisih yang
lainnya, tidak bisa di pisahkan begitu saja, namun keduanya harus saling
bergandengan dan saling melengkapi tiada yang satu akan mengakibatkan fenomena
pada sisi yang lain. Sehingga keduanya antara metode dan hasil belajar adalah
merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain jika metode
pendidikan yang digunakan oleh si-pendidik itu, asal-asalan tentunya akan
mengakibatkan pada hasil pendidikan yang asal-asalan juga, namun sebaliknya jika
pendidik menggunakan metode yang baik dalam mendidik tentunya akan menghasilkan
buah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nur Ubdiyati, Ilmu Pendidikan Islam, cet II ( Bandung, CV Pustaka setia, 1999).
2. WJS. Poerwadarminta Kamus Umum Bahsa Indonesia, ( Jakarta, Balai Pustaka,
1984)
3. Pupuh fathur rohman ,prof. ,m. sobry sutikno m. pd., srtategi belajar mengajar melalui
penanaman konsp umum dan konsep islami, ( Bandung: PT Rafika Adi tama,cet. I 2007
).
4. Wina Sanjaya, Dr. M.Pd.,Strategi pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan, ( Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, cet 2, 2007).
5. Abdul majid , perencanaan pembelajaran mengembangkan stndar kompetensi guru ,
(bandung PT remaja rosda karya ,2007 ).
6. Muhibbin syah M.ed. psikologi belajar ,(Jakarta PT raja grafindo persada ,2003).
7. Tim media . kamus lengkap bahasa indoxnesia ,(media centre )
8. Abdul Haris, Evaluasi pembelajaran,(Yogyakarta, multi Pressindo, 2008).
9. Buletin Sidogiri aktuial dan salaf,Mendidik dengan pukulan ( Isalam dan fenomena
kekerasan dalam pendidikan.