A. Filateli
Filateli atau kegiatan mengoleksi prangko merupakan "hobi terbesar di
dunia"! Hobi ini dimulai di Inggris dan akhirnya digemari di seluruh dunia.
Orang yang menggemari filateli atau senang mengumpulkan dan meneliti
prangko disebut filatelis.
Filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philo (tertarik) dan ateleia
(dibebaskan dari kewajiban dan pajak). Istilah ini kemudian digunakan
dalam Bahasa Prancis yaitu "philatélie" dan untuk pertama kalinya
dipergunakan oleh seorang Prancis bernama Georges Herpin pada tahun
1864. Istilah ini berarti menyenangi prangko yang merupakan benda pos
yang sudah dibayar oleh pengirim, sehingga si penerima tidak berkewajiban
membayar biaya pos tersebut.
Pada tanggal 29 Maret 1922 klub filateli didirikan di Jakarta dengan nama
Postzegelverzamelaars Club Batavia. Setelah berubah nama dan bentuk
beberapa kali, perkumpulan ini sekarang dikenal sebagai Perkumpulan
Filatelis Indonesia (PFI), yang merupakan organisasi hobi bersifat
nasional. Kegiatan filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia.
Hari Filateli Indonesia diperingati setiap tanggal 29 Maret yang merupakan
tanggal berdirinya Perkumpulan Filatelis Indonesia.
B. Sejarah Prangko
Prangko merupakan benda berharga yang memiliki fungsi utama sebagai
tanda pelunasan porto dan biaya pos. Namun berbagai gambar yang
menarik pada sebuah prangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan
pesan mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral,
menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan sejarah.
Sebelum prangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan
membayar secara tunai. Namun dengan adanya prangko, setiap orang bisa
mengirim surat dengan menggunakan prangko yang sesuai dengan biaya
pengiriman surat. Mari kita lihat sejarah singkat prangko.:
Madrasah Aliyah Serba Bakti Ponpes Suryalaya
1680
William Dockwradi dari Inggris membuat prangko pertama yang dicap
dengan tanda pos segitiga bergaris ganda dengan tulisan "PENNY
POST PAID" Namun penemuan ini ditentang oleh para kurir dari
perusahaan pos lain karena dianggap sebagai pelanggaran monopoli.
6 Mei 1840
Inggris mulai memelopori penggunaan prangko dengan menjual
prangko berperekat pertama di dunia yang terkenal dengan nama
Resume:
"Penny Black".
1843
Brasil menjadi negeri kedua setelah Inggris dalam menerbitkan prangko
berperekat yang berlaku secara nasional. Kemudian negara-negara lain
mulai mengikuti dengan menggunakan prangko untuk pengiriman surat
di dalam negeri.
1 April 1864
Prangko pertama terbit di kawasan Indonesia di bawah pemerintahan
Hindia Belanda. Prangko ini berwarna merah dan menampilkan gambar
Raja Willem III dari Belanda. Prangko ini memiliki nilai 10 sen.
1943
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, maka Jepang menerbitkan
prangko dengan gambar bola dunia disertai peta Kekaisaran Jepang
maupun gambar lainnya.
1946
Prangko pertama dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia di
Jakarta yaitu "Memperingati Setengah Tahun Merdeka".
Dalam sejarah prangko, untuk memudahkan pengiriman surat ke luar
negeri, suatu persatuan pos seluas dunia dikembangkan. Saat ini,
kegiatan surat-menyurat diawasi oleh sebuah badan khusus PBB yaitu
Persatuan Pos Universal (Universal Postal Union), yang berkantor
pusat di Bern, Swiss.
2
Madrasah Aliyah Serba Bakti Ponpes Suryalaya
C. Jenis Prangko
Setiap negara merancang dan mencetak berbagai prangko yang berbeda.
Ada lebih dari 600 administrasi pos di seluruh dunia menerbitkan sekitar
10.000 prangko baru setiap tahunnya. Pada dasarnya, seluruh prangko
yang ada dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Prangko Peringatan
Prangko ini dibuat untuk memperingati suatu peristiwa atau kejadian
maupun orang-orang terkenal baik nasional maupun internasional.
Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.
Prangko Definitif
Prangko ini diperuntukkan bagi penggunaan rutin dalam suatu urutan
nilai untuk memenuhi berbagai kebutuhan pos. Prangko ini dapat
dicetak ulang sesuai kebutuhan dan tidak dibatasi masa berlaku dan
masa jual.
Prangko Amal
Prangko ini diterbitkan dengan tambahan harga jual dengan tujuan
menghimpun dana untuk kemanusiaan. Prangko ini dibatasi jumlah
cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.
Prangko Istimewa
Prangko ini dibuat untuk mempromosikan sesuatu atau mengajak
masyarakat melakukan sesuatu. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan,
masa jual, dan masa berlakunya.
prangko dari negara tertentu dalam sebuah album khusus untuk setiap
negara.
Para kolektor lainnya mengumpulkan prangko dengan desain khusus.
Misalnya prangko prisma, yaitu prangko yang diterbitkan dalam komposisi
bergandengan dan dipisahkan oleh perforasi (lubang sepanjang tepi
prangko). Atau juga prangko dengan bentuk segitiga, bundar, dan bentuk
lainnya menjadi favorit sejumlah kolektor prangko.
Kolektor prangko lainnya berupaya mengumpulkan koleksi prangko edisi
tua. Misalnya beberapa kolektor prangko mengumpulkan prangko pada
Resume:
Usia prangko
Berupayalah mencari prangko klasik yang sudah langka. Prangko lama
biasanya bernilai lebih tinggi khususnya setelah periode tertentu.
Kegiatan para kolektor
Anda dapat bertemu sesama rekan kolektor prangko dalam berbagai
kegiatan seperti pameran. Anda juga bisa bergabung dengan
perkumpulan filatelis seperti PFI yang terdapat di Indonesia. Hal ini
akan membuat wawasan Anda bertambah. Selain itu, Anda bisa saling
bertukar koleksi prangko dengan para kolektor lainnya.
Filateli merupakan hobi yang menyenangkan. Anda bisa menemukan
banyak hal menarik dengan mengumpulkan prangko. Anda dapat belajar
banyak dari koleksi perangko-perangko tersebut misalnya mengenal
sejarah, geografi, bangsa-bangsa, dan aneka kebudayaan yang menarik.
Prangko bukan sekadar benda pos untuk berkirim surat. Anda bisa
mendapat banyak manfaat dari sebuah prangko.