Gerbangauto
Gerbangauto
SECARA OTOMATIS
TUGAS AKHIR
Oleh :
Nama : Mohammad Thoif
NIM : 5352301033
Prodi : D3 Teknik Elektro
Konsentrasi : Instrumentasi dan Kendali
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji Tugas
Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Ketua, Sekretaris,
Penguji II,
ii
ABSTRAK
pintu gerbang atau garasi dapat kita kendalikan membuka atau menutup tanpa
menarik atau mendorongnya. Oleh karena itu remote pembuka pintu gerbang ini
diharapkan dapat melengkapi kebutuhan manusia akan fasilitas kenyamanan dan
keamanan pada pintu gerbang.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dipersembahkan untuk:
iii
KATA PENGANTAR
dapat diselesaikan.
Tugas Akhir ini dilaksanakan sebagai mata kuliah wajib yang ditempuh
1. Drs. Joko Adi Widodo, M.Pd. Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang.
v
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
Semoga dengan segala kelapangan hati dan keikhlasan, laporan ini dapat
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iii
ABSTRAK . iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI . .. vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL ................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. 1
B. Pembatasan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Dan Manfaat....................................................................... 3
D. Metoda Pembahasan Masalah ........................................................ 4
E. Sistematika Laporan....................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBUATAN ALAT
A. Landasan Teori................................................................................ 6
a. Pemancar .............................................................................. 7
b. Penerima ........................................................................... 13
c. Power Suplay ................................................................ 15
d. Komponen Pasif ............................................................... 15
e. Komponen Aktif ........................................................... 19
B. Kerangka Berfikir .................................................................... 28
C. Pembuatan Alat ............................................................................... 29
a. Alat dan Bahan ......................................................................... 29
b. Perencanaan Rangkaian ............................................................ 30
1. Pemancar ............................................................................. 30
2. ...................................................................... 32
vii
D. Perencanaan Alat .................................................................. 35
E. Pembuatan PCB 38
BAB III HASIL UJI DAN PEMBAHASAN
A. ..................................................................... 41
a. 41
b. 47
B. Analisis Rangkaian ......................................................................... 53
C. 55
D. 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 57
B. 58
DAFTAR PUSTAKA 59
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
gelombang RF.........................................................................................48
49
xi
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor................... 23
ix
x
36
Gambar 24. Pi 37
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
macam media, seperti kibaran bendera, kumpulan asap, bunyi genderang dan
lain sebagainya. Yang kesemuanya itu tidak lain memberikan suatu isyarat
tertentu.
zaman dahulu kita harus menekan tombol tombol yang menempel pada
lagi, kita bisa mengendalikan atau mengatur fungsi fungsi yang ada pada
televisi tersebut dari tempat kita duduk dengan menggunakan remote kontrol.
Memang, di zaman modern seperti sekarang ini alat alat pengendali dari
jarak jauh harus bisa diciptakan dan dikembangkan agar kita bisa
mendorong dan menarik pintu. Alat-alat pengendali jarak jauh yang berbasis
kaitannya dengan Tugas Akhir ini, sistem komunikasi yang akan dibahas
adalah sistem perhubungan radio, yaitu sistem pemancar dan penerima yang
rangkaian penerima untuk pengendali pintu gerbang. Penulis berharap alat ini
dapat digunakan sebagai bahan pengamatan dan penelitian dan nantinya bisa
lebih dikembangkan menjadi alat yang lebih baik dan akhirnya bisa
Masalah yang dibahas pada Tugas Akhir ini dibatasi pada simulasi
2. Saklar sinyal (1-3) volt untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi.
a. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah :
b. Manfaat
35 MHz.
E. Sistematika Laporan
b. BAB II, membahas mengenai teori sistem kendali remote control serta
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
listrik atau sinyal atau frekuensi listrik yang digunakan bagi kepentingan
dengan berbagai sinyal yang biasanya juga dipakai untuk keperluan frekuensi
radio elektronika. Maka dari itu sistem yang digunakan dalam model radio
keperluan remote control atau sistem kerja sakelar jarak jauh. Jenis gelombang
yang ada lazim digunakan bagi keperluan pengendalian jarak jauh dari sekitar
kurang lebih 5 meter atau bahkan lebih. Selain gelombang ultraonik yang
Yuri, 1995).
masa sekarang ini lazim digunakan untuk pesawat televisi maupun pesawat
6
punggungnya yang paling utama. Tapi masih ada juga yang masih
pintu gerbang dari jarak jauh ini dibangun dari beberapa komponen yang
dibangun. Pada dasarnya alat ini terdiri dari sebuah pemancar dan sebuah
dapat digerakkan dan dihentikan dari jarak jauh. Untuk lebih jelasnya, berikut
a. Pemancar
pembawa. Sinyal pemodulasi pada alat pengendali pintu gerbang dari jarak
jauh dalam tugas akhir ini berupa pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian
pembangkit pulsa.
7
Pada rangkaian pemancar untuk mengendalikan pintu gerbang dan
garasi dari jarak jauh terdiri dari beberapa bagian. Agar lebih jelas berikut
untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi dari jarak jauh. Gambar 1
B 3 4 5
Keterangan;
2
1. Pembangkit pulsa ; A. Pulsa 1
B. Pulsa 2
C. Pulsa 3
D. Pulsa 4
2. Osilator RF.
3. Modulator.
4. Penguat RF.
5. Antena Pemancar.
1. Pembangkit pulsa
pemancar.
8
2. Osilator RF
frekuensi tinggi yang dibangkitkan oleh osilator itu akan berguna sebagai
sebuah blok yang ada pada satu konstruksi pemancar yang sanggup
sampai dapat melalui jarak yang jauh (Adimas Ari Irawan, Sunggono Asi,
K. Amien S, 1994).
Untuk dapat mengetahui secara jelas tentang osilator RF, maka kita
harus mengetahui tentang prinsip dan cara kerja dari osilator pada
luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya arus
pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai
9
beberapa ratus juta siklus tiap detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit, B.
empat dan gelombang gigi gergaji detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit,
D. Yuri, 1995).
10
3. Modulator
K. Amien S, 1994).
oleh osilator RF. Dengan cara modulasi ini maka sinyal informasi dapat
11
4. Antena pemancar
Faraday, bahwa pada getaran radio yang ada di sekitar antena terdapat
memadai, masih perlu adanya penguat lebih lanjut (Adimas Ari Irawan,
5. Penguat RF
masih bersifat lemah dan perlu dikuatkan sampai pada batas yang
mestinya. Jadi dengan kata lain, pesawat penerima hanya akan menangkap
satu frekuensi tertentu saja kalau pesawat tersebut telah ditalakan. Dengan
getaran radio.
12
b. Penerima
telah diterima oleh penerima terdapat sinyal asli/ sinyal pemodulasi dari
4
A
1 B
2 3
C
1. Antena penerima
2. Penala dan Osilator
3. Pemisah sinyal
4. pembalik fase
1. Antena penerima
sebuah antena agar penerimaan bisa lebih efektif dan lebih sensitif.
13
berfungsi untuk memancarkan gelombang sedangkan pada penerima
RF. Penala dan osilator ini menerima gelombang dari pemancar dengan
3. Pemisah sinyal
4. Saklar sinyal
oleh sinyal yang mempunyai tegangan sebesar 1 3 volt. Saklar sinyal ini
sebuah sinyal maka relay dapat dikendalikan. Jika sinyal diberikan pada
triger saklar sinyal ini maka relay akan bekerja terus meskipun triger
sinyalnya sudah lepas. Relay akan kembali normal (tidak bekerja) jika
pada trigernya diberikan lagi masukan berupa sebuah sinyal seperti yang
telah diberikan pertama klai. Meskipun masukan sinyal pada triger saklar
sinyal ini dilepas relay akan tetap normal/ tidak bekerja. Relay akan
bekerja lagi jika pada triger saklar sinyal kembali mendapatkan sinyal.
14
mengendalikan pintu gerbang dengan menggunakan saklar kontak pada
relay.
c. Power Suplay
yaitu dari batu baterai sebesar 1-3 V. sedangkan pada pesawat penerima perlu
d. Komponen Pasif
tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih dahulu. Komponen pasif
ini ada 3 macam yaitu resistor / hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C).
berbeda beda. Dalam bab ini penulis hanya akan mengulas secara singkat
15
adalah ohm (Ω). Dalam kenyataanya untuk mengetahui nilai hambatan dari
sebuah resistor kita bisa membaca kode warna yang ada pada resistor
menggunakan alat ukur ohm meter. Resistor mempunyai kode warna, yang
WARNA NILAI
Hitam 0
Coklat 1
Merah 2
Orange 3
Kuning 4
Hijau 5
Biru 6
Ungu 7
Abu abu 8
Putih 9
WARNA NILAI
Emas 5%
Perak 10 %
Tanpa warna 20 %
16
Adapun cara cara membaca kode warna pada resistor adalah
sebagai berikut;
3. Warna yang ke tiga adalah jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua.
hijau, biru, orange, dan emas. Cara mengetahui nilai hambatan pada resistor
2. Warna kedua biru = 3, maka setelah angka pertama, kita tulis angka
kedua yaitu angka 3, sehingga menjadi 23. Selanjutnya warna ketiga orange
= 3 berarti jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua ada 3 (000),
sebesar 5%.
2 3 000 (Ω) 5%
17
Dalam teori hambatan kita mengenal hukum ohm yang isinya
menjelaskan bahwa :
V=IxR
I = Arus (Ampere).
R = Hambatan (Ohm).
Yakni bahwa nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai arus dan
2. Induktor (L)
tertentu dan dapat digunakan untuk fungsi- fungsi tertentu. Dalam tugas
memutar inti verit karena induktor ini digulung pada inti verit yang bisa
3. Relay, adalah saklar elektro magnetik. Relay ini bisa memutus dan
18
untuk mengunci dan membuka pintu gerbang, dan juga untuk memutus dan
adalah:
XC = 1 / 2 π f C
f = frekuensi (Hz)
C = Capasitif (farad / F)
e. Komponen Aktif
pasif dapat bekerja tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih
dahulu namun komponen aktif akan dapat bekerja jika ia diberikan tegangan
atau catu daya terlebih dahulu. Seperti halnya komponen pasif, komponen
aktif ini juga ada beberapa macam diantaranya ; dioda, transistor, dan IC.
tersebut.
19
1. Dioda
buah elektrode yaitu anoda dan katoda. Simbol dioda dapat dilihat pada
gambar 6. Dioda mempunyai dua buah tegangan bias yaitu bias maju
(forward) dan bias mundur (revers). Cara pemberian tegangan bias maju dan
bias mundur dapat dilihat pada gambar 7a dan gambar 7b. Dioda
A K
Pada gambar di atas, gambar 7 (a) lampu led akan menyala karena
20
lampu led akan padam karena dioda tidak akan menghantarkan arus justru
kebalikanya yaitu dioda akan menghambat arus sehingga tidak ada arus yang
akan mengalir. Dengan melihat contoh pada gambar 7 (a) maka dioda dapat
2. Transistor
transistor ada 2 macam yaitu NPN dan PNP. Dalam kajian ini penulis
21
Pada dasarnya transistor NPN mempunyai kontruksi sand wich
(berlapis dua ada lapisan lain di dalamnya) yaitu terdiri dari dua buah
disebut elektroda basis. Cara kerja transistor sebagai berikut : Bila tegangan
kolektor basis diberi tegangan bias mundur, maka tidak akan ada arus yang
mengalir, seperti terlihat pada gambar 9. Dan bila pada hubungan PN basis
emitor diberi tegangan bias maju maka akan ada arus yang mengalir (lihat
Ic
C
B
Ib E
Ie
22
Besarnya arus emitor (Ie) adalah jumlah dari arus basis (Ib) dan arus
kolektor (Ic), Ie = Ib + Ic. Ilustrasi perbandingan arus basis, arus kolektor dan
arus emitor dapat dilihat pada gambar 11. Dari perbandingan tersebut dapat
diketahui bahwa arus basis yang sangat kecil dapat mengontrol arus kolektor
arus, dan perbandingan perubahan arus kolektor dengan perubahan arus basis
didefinisikan sebagai faktor penguatan arus (hfe) ; yaitu hfe = Ic / Ib. Pada
Ic
Ib
Ie
Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor.
mempunyai berbagai jenis dan fungsinya pun berbeda beda antara jenis
satu dengan jenis yang lain. Fungsi IC biasanya dapat diketahui dari nomor
seri yang dibuat oleh pabrik pembuat IC tersebut. Dalam rangkaian kali ini
23
akan dibahas mengenai karakter serta fungsi dari IC transmiter (TX - 2) dan
a. IC TX 2
(35 MHz).
Gambar 12. IC TX - 2
b. IC RX 2
Gambar 13. IC RX 2
24
4. Motor Listrik
sistem mekanis adalah melalui medium dari medan arus listrik. Prinsip
dasar dari sebuah motor listrik adalah adanya dua buah gaya magnet yang
buatan listrik. Prinsip ini sesuai dengn kaidah tangan kiri fleming yang
menyebutkan bahwa jika ada garis gaya magnet yang menembus telapak
tangan, arah arus searah dengan jari jari tangan makan akan timbul
N S
25
N B F F S
akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima energi mekanik
26
Sehingga dapat ditulis secara umum torsi tersebut :
T = K.φ.Ia lb-ft
Keterangan:
K = Konstanta
jangkar dalam N dalam rps maka persamaan torsi jangkar (Ta) akan
mempunyai persamaan:
Ta = F x r Newton-meter (N-m)
Gendang/
tabung
Tonjolan kedalam
dari bagian diam
27
B. Kerangka Berfikir
gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang
gerbang
Pintu
Putar Kiri 1
B Gelombag
Pemancar RF Penerima
Gel. RF Putar Kanan 2
C 2
Garasi
Pintu
Putar Kiri 2
D
Gambar 17. Cara kerja pengendali pintu gerbang dan garasi jarak jauh.
penerima terdapat penala gelombang dengan frekuensi yang sama seperti pada
asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang dan sinyal
asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya digunakan
untuk mengendalikan saklar sinyal yang ada pada pesawat penerima. Pada
saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor dc, maka moor akan
28
mengendalikan pintu gerbang atau garasi membuka ataupun menutup (open /
close).
C. Pembuatan Alat
dengan sebuah pembalik fase. Pembalik fase yaitu sebuah rangkaian yang
dapat mengubah terminal posif menjadi negatif dan sebaliknya sesuai dengan
perintah masukannya.
1. Alat
a. Multi meter
b. Solder
c. Bor PCB
d. Tang potong
e. Tang cucut
f. Obeng
g. Osiloscope
2. Bahan
a. PCB
29
c. Resistor.. ................ 100, 1K, 220K (2), 10K (7), 150K,100, 560 (2),
8K2, 22K.
g. IC .......................... TX 2, RX 2.
h. Dioda..................... IN 4001
k. Koker 8 mm
l. Kabel rangkaian.
b. Perencanaan Rangkaian
1. Pemancar
30
4
o
Vout
untuk memberikan bias basis atau tegangan bias Q2. Q1 adalah sebagai
31
modulator atau penggabung sinyal antara sinyal berupa pulsa dan
dan osilator pun akan aktif / bekerja. Karena proses yang demikian
melalui C4.
2. Penerima.
4,5Vdc
Ke pembalik
fase
IC RX-2
32
Fungsi dari rangkaian penerima adalah kebalikan dari fungsi
motor dc.
pemancar ada tiga buah pulsa yang mempunyai jeda waktu yang
fase akan keluar melalui output 1. Jika tombol 2 ditekan atau kaki no 4
fase akan keluar melalui output 2. Jika tombol 3 ditekan atau kaki no 1
33
rangkaian pembalik fase motor dc. Rangkaian pembalik fase dapat
dilihat pada gambar 21. Cara kerja dari rangkaian pembalik fase adalah
sebagai berikut;
Prinsip kerja dari gambar pembalik fase yaitu jika tombol 1 dari
Q1 on maka Q2 juga aka aktif dan pada kaki kolektor Q2 dan Q3 akan
34
3 V. Tegangan tersebut akan melewati R4 dan akan mengaktifkan atau
kaki kolektor Q4 dan Q5akan lebih positif dari pada kaki kolektor Q2
D. Perencanaan Alat
garasi ini, harus dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan
bahan yang harus digunakan telah dituliskan pada bab sebelumnya. Disamping
alat dan bahan yang harus dipersiapkan, kita juga harus mempersiapkan
bentuk bok dari alat yang akan dibuat. Berikut adalah bentuk bok dari
Karena pemancar pada alat ini adalah sebuah pengendali yang bisa
dibawa atau dipindah dengan mudah, maka pemancar harus dibuat seringan
dan sesederhana mungkin. Dalam pembuatan alat ini bok pemancar dibuat
(remote kontrol) tampak dari depan dapat dilihat pada gambar 22. Bentuk
dilihat pada gambar 23. Gambar bentuk pintu gerbang yang dilengkapi
35
antena
Tombol tekan
Lampu
indikator
Box baterai
antena
36
Motor dc Pintu
Pintu garasi
Motor dc
37
E. Pembuatan PCB
yang telah disiapkan pada PCB sesuai dengan tempatnya. Dengan demikian
maka rangkaian akan dapat bekerja dengan baik. PCB pemancar tampak dari
atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada gambar 26 dan 27. Sedangkan
PCB penerima tampak dari atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada
38
Gambar 27. PCB pemancar tampak bawah
39
Gambar 29. PCB penerima tampak bawah
40
BAB III
A. Hasil Uji
dalam pengujian dapat di bagi menjadi tiga bagian atau blok yaitu ;
pembangkit pulsa, osilator RF, dan penguat akhir, yang mana pada
berbeda beda. Bagian dari blok blok tersebut dapat dilihat pada
gambar 30.
41
Pembangkit pulsa Osilator
Penguat akhir
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Vout
t
Gambar 31. Hasil keluaran pembangkit pulsa.
b). Osilator RF
42
pulsa dari pemacar menuju ke penerima. Dari hasil pengujian
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Vout
t
Gambar 32. Hasil keluaran dari osilator RF.
Vo : 3 V pp
Bentuk sinyal :
Vout
t
Gambar 33. Output pemancar.
43
2. Pengujian rangkaian penerima
kecuali untuk saklar sinyal. Blok rangkaian penerima dapat dilihat pada
4,5Vdc
Ke pembalik
fase
IC RX-2
44
a) Penerima gelombang RF
Vo : 3 V pp
Vout
t
Gambar 36. Gelombang yang diterima oleh rangkaian penerima.
b) Pemisah sinyal
pemancar.
45
Vo : 3 V pp
Vout
c) Pembalik fase
dimasukkan.
46
b. Pengujian Fungsi Alat
fungsi dan kemampuan alat secara keseluruhan. Pada bagian pemancar atau
remote control terdapat empat buah tombol saklar push botton yang
Dalam kaitan hal ini, simulasi beban yang dimaksud adalah pintu
adalah 20 meter dengan beban pintu 120 gr. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pada tabel 3.
47
Tabel 3. Hasil pengujian jarak jangkauan pemancar dan penerima
gelombang RF.
mengendalikan pintu gerbang dan garasi yang ada pada rangkaian penerima
adalah 20 meter.
Kemampuan berat beban pintu yang dapat ditarik alat ini dengan
kemampuan motor dc (9 12) Volt dengan beban pintu 120 gr. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengujian berat beban pintu. Hasil pengujian berat
48
Tabel 4. Hasil pengujian kemampuan motor dc terhadap berat
beban pintu.
49
Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini
dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
terhadap penghalang.
dengan Posisi Vertikal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
50
Tabel 6. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara vertikal.
dengan posisi vertikal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara vertikal dengan adanya
penghalang.
51
10 Merespon Merespon Merespon Merespon
12 Merespon Merespon Merespon Merespon
15 Merespon Merespon Merespon Merespon
Tidak Tidak Tidak Tidak
>15
merespon merespon merespon merespon
dengan Posisi horisontal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak
dengan posisi horizontal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara horizontal dengan
adanya penghalang.
52
Tabel 9. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali
terhadap posisi uji secara horizontal dengan adanya penghalang.
B. Analisis Rangkaian
Pengendali untuk pintu gerbang dan garasi ini dibuat untuk dapat
memudahkan kita dalam membuka dan menutup pintu gerbang atau garasi
dengan jarak jauh. Misalnya kita sedang berada di depan rumah seberang jalan
atau sedang menuju kerumah dengan jarak kira-kira 20 meter. Bilamana ingin
membuka pintu gerbang tidak perlu turun dari mobil maka kita tinggal
menekan tombol remote control untuk membuka dan menutup pintu gerbang.
Dengan demikian kita tidak perlu datang dan membukakan pintu gerbang
53
Mula mula pulsa yang akan dikirimkan dari pemancar ke
gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang
pemancar dan selanjutnya diterima dan diolah oleh sebuah rangkaian penerima
dengan menekan saklar tombol pada remote control. Kemudian pulsa pulsa
RF dan sinyal asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang
dan sinyal asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya
penerima. Pada saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor, maka moor akan
close). Motor yang digunakan dalam kaitannya hal ini adalah jenis motor dc
54
C. Pembahasan
bahwa remote control pembuka pintu gerbang dan garasi ini dapat digunakan
pintu gerbang dan garansi dapat diopersikan dari jauh. Tiap saklar tombol
pada remote control digunakan untuk mengendalikan satu arah putaran motor.
Dalam praktek ini disediakan empat saklar tombol push botton untuk
alang, kemampuan
untuk menggerakkan pintu gerbang dan garasi juga mempengaruhi kinerja laju
pintu gerbang atau garasi, apabila gerigi pada pintu gerbang dan garasi
dikendalikan. Oleh karena itu, mekanik pada pintu gerbang atau garasi harus
jika jarak yang dipancarkan terlalu jauh maka sensitifitas penerima lemah atau
55
bahkan tidak merespon. Intensitas getaran RF yang masih lemah, sedangkan
terganggu.
56
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
gerbang dan garasi hal ini untuk mengantisipasi apabila remote control
sewaktu - waktu rusak karena jatuh atau karena sebab yang lain.
Penggunaan handel penarik dan pengunci pintu gerbang dan garasi untuk
mengantisipasi jika arus baterai pada remote control sudah habis dan kita
52
2. Perlu adanya pengunci otomatis yang dapat dikendalikan dengan frekuensi
pintu gerbang dan garasi agar pintu gerbang dan garasi tidak mudah
baik.
53
59
DAFTAR PUSTAKA