Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi pengelola standard international ini adalah International
Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan
pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana
setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh
KAN). Seringkali kita mengira bahwa ISO berasal singkatan nama sebuah
organisasi International Standard of Organization, akan tetapi ISO berasal dari
kata Yunani ISOS yang berarti sama.
ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem
management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali
disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi,
maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun
2008. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin
luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan system manajemen mutu
semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope
industry yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini adalah versi terbaru
yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.
Sejak tahun 1946 federasi ISO memiliki visi untuk membuat satu standar
Pemastian Mutu (Quality Assurance) yang dikemudian hari juga dikenal dengan
istilah Sistem Manajemen Mutu (Quality Manajemen System). Standar mutu ISO
dikembangkan dari standar-standar mutu yang telah ada dan digunakan secara
luas. Pada tahun 1963, ISO mengadopsi standar mutu milliter, MIL-Q-9858A
yaitu Persyaratan Program Mutu (Quality Program Requirements) dari USA dan
standar mutu NATO, AQAP 1 untuk standar Pemastian Mutunya.
Pada tahun 1972, ISO mengadopsi standar BS 4891 (British Standard)
yaitu Pedoman untuk Pemastian Mutu (A Guide to Quality Assurance) dari
Inggris. Kemudian berturut-turut pada tahun 1975 dan tahun 1979 mengadopsi
lagi BS 5179 dan BS 5750. Beberapa tahun kemudian dibentuk Komite Teknis

1
ISO/TC 176 yang bertugas membuat satu draft standar Pemastian Mutu (Quality
Assurance) dan Manajemen Mutu (Quality Management). Komite ini terdiri atas
wakil-wakil dari ISO, IEC dan BSI (British Standard Institute). Dengan
mengambil sejumlah standar-standar nasional negara anggotanya seperti; BS 4891
& BS 5750 (Inggris), AFNOR Z50-110 (Perancis), DIN 55-355 (Jerman),
ANSI/ASQC Z-1.15 & ASME NQA-1 (US) sebagai bahan dasar untuk
pembuatan draft standar tersebut.
Pada tahun 1987 komite ini berhasil merampungkan tugasnya dan
menerbitkan ISO 9000 Series yang kemudian dikenal sebagai ISO 9000 versi
1987. Pada tahun-tahun berikutnya ISO berusaha untuk terus menyempurnakan
ISO 9000 Series (1987). Adanya sejumlah kategori yang belum dimasukkan
kedalam ISO 9000 Series, kecenderungan kompetisi global dan kebutuhan akan
keberterimaan secara universal, mendorong organisasi ini terus berupaya
menyempurnakan ISO 9000 Series.
Pada tahun 1994, Komite Teknis ISO berhasil menyelesaikan tugasnya
dan menerbitkan versi terbaru dari ISO 9000 series yang kemudian dikenal
sebagai ISO 9000 versi 1994. Perbedaan antara ISO 9000 versi 1987 dengan ISO
9000 versi 1994 tidaklah begitu besar. Sebagaimana pendahulunya (ISO 9000
versi 1987), ISO 9000 versi 1994 masih menggunakan seri ISO 9001, ISO 9002
dan ISO 9003 sebagai bagian dari keluarga ISO 9000 Series. Namun pada ISO
9000 versi 1994 terdapat sejumlah penambahan standar-standar pelengkap untuk
beberapa jenis (kategori) produk dan industri yang belum tercakup dalam ISO
9000 versi 1987. Selain itu pada ISO 9000 versi 1994, ditegaskan bahwa
sertifikasi ISO hanya diberikan untuk ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003.
Bersamaan dengan promosi dan implementasi ISO 9000 versi 1994 secara
global, ISO terus melakukan perbaikan terhadap ISO 9000 versi 1994. Sejumlah
alasan dari upaya ini antara lain; adanya kebutuhan akan peningkatan kepentingan
pengguna ISO 9000 dan pelanggannya, manajemen yang berorientasi kepada
proses, peningkatan orientasi pada industri manufaktur, terlalu banyak standar
manajemen dan pedoman yang digunakan, dan keinginan meningkatkan dari
sekedar sertifikasi kearah Perbaikan Kinerja (Performance Improvement). Untuk

2
itu ISO mempunyai sejumlah visi untuk tahun 2000 (Vision 2000) yaitu; Adanya
satu standar manajemen mutu, satu standar persyaratan pemastian mutu dan satu
standar ‘Peta Jalan’ (penjelasan umum).
Pada tahun 2000, Komite Teknis ISO berhasil menyelesaikan tugasnya
dan menerbitkan ISO 9000 Series versi 2000 yang lebih dikenal sebagai ISO
9000:2000. Kali ini perubahan yang terjadi pada ISO 9000 Series cukup besar dan
penting (significant). Pada ISO 9000:2000 dimasukkan Prinsip-Prinsip
Manajemen Mutu (Quality Management Principles) sebagai dasar dalam
melaksanakan Sistem Manajemen Mutu. Istilah ‘Subcontraktor’ yang sebelumnya
digunakan pada ISO 9000 versi 1994 digantikan dengan ‘Supplier’, sedangkan
istilah ‘Supplier’ digantikan dengan ‘Organization’. Selain itu istilah ‘Quality
Assurance’ pada ISO 9001 tidak digunakan lagi dan digantikan dengan istilah
‘Quality Management System Requirements’.
ISO 9001:2000 lebih memfokuskan diri terhadap Perbaikan Kinerja,
penggunaan struktur baru yang didasarkan pada Pendekatan Proses (Process
Approach), pengurangan prosedur terdokumentasi, penekanan pada pemenuhan
kepuasan pelanggan, analisa data untuk perbaikan dan peningkatan kesesuaian
dengan standar Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami ISO 9002
2. Dapat memahami konsep ISO 9002
3. Dapat mengetahui manfaat ISO 9002
4. Dapat mengetahui dan memahami elemen – elemen ISO 9002
5. Dapat mengetahui aplikasi penerapan ISO 9002

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apakah ISO 9002 itu?
2. Bagaimana konsep ISO 9002?

3
3. Apakah manfaat dari ISO 9002?
4. Apa saja elemen – elemen dalam ISO 9002?
5. Bagaimana aplikasi penerapan ISO 9002?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan ISO


Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan paling banyak digunakan
di seluruh lembaga-lembaga di dunia adalah sistem penjaminan mutu
International Organization for Standarization (ISO). Istilah ISO diambil dari
bahasa Yunani “isos” yang berarti sama, atau standar. Oleh karenanya ISO
digunakan sebagai standar mutu yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization atau Badan Standar Internasional. ISO yang
berdiri pada 1947 bersifat organisasi non pemerintah yang berpusat di Jenewa,
Swiss (Prasetya, 2004)
Sejarah tentang sistem penjaminan mutu ISO berawal dari kondisi perang
dunia ke II yang ingin mendapatkan bahan peledak dengan standar mutu yang
bagus. Berawal dari sinilah kemudian bagian pengadaan barang militer Inggris
mengembangkan serangkaian standar yang secara umum dapat menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan produk bermutu tinggi.
Pada akhir 1960-an dibuat standar sistem mutu AQAP (Allied Quality
Assurance Publicators) yang dikembangkan dari standar-standar sebelumnya.
Pada awal 1970-an, Inggris mengembangkan lebih lanjut seri AQAP dan disebut
“DEFSTAN 05 series” oleh United Kingdom Ministry of Defence. Pada saat yang
bersamaan angkatan bersenjata Amerika Serikat mengembangkan MIL STD
9858A. Disisi lain perusahaan-perusahaan yang tidak bertransaksi dengan militer
kemudian mengembangkan BS 5157 yang kemudian dikembangkan BS 5750
bagian 1, 2 dan 3 pada tahun 1979. Pada tahun ini pula pemeriksaan pihak ke tiga
yang merupakan karakteristik ISO 9000 mulai dikembangkan. Selain itu pada
tahun ini komisi ISO Inggris yaitu British Standard Institute (BSI) menyerahkan
proposal untuk pembentukan komisi teknik baru dengan nomor ISO/TC 176.
Sebagai hasil dari ISO/TC 176 yang telah melakukan sosialisasi ke seluruh dunia
dalam tahun 1987 seri standar ISO 9000 dipublikasikan.

5
Sejak diterbitkan pada tahun 1987 sampai sekarang, standar ini sudah dua
kali mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1994 dan tahun 2000. Perubahan
utama antara tahun 1987 sampai dengan 1994 adalah berkaitan dengan
management representative (MR). Pada ISO versi tahun 1987 MR boleh dipegang
dari luar organisasi, tetapi untuk tahun 1994 MR harus orang dalam organisasi.
Penambahan yang lain adalah berkaitan dengan perbaikan kata-kata yang
membuat rancu standar, penambahan klausul yang dipersyaratkan pada ISO 9002
dan ISO 9003, penyeragaman penomoran pada ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003,
dan penambahan beberapa definisi serta perluasan persyaratan pada beberapa
klausul.
Tujuan ISO adalah untuk mengembangkan standardisasi dan kegiatan-
kegiatan terkait lainnya sehingga pertukaran barang dan jasa menjadi lebih lancar,
kerja sama intelektual, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi menjadi lebih
berkembang (Suharto, 1995). Sturktur ISO terdari dari ISO 9004 sebagai seri
paduan standar mutu dan ISO 9000, 9001, 9002, 9003, dan 9004 merupakan
tuntutan sistem mutu. ISO 9000 berisi standar mutu dan jaminan mutu yang
digunakan sebagai pedoman dan pemilihan dan penggunaan standar. ISO 9001
berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutu dalam
perancangan, produksi, dan pelayanan, ISO 9002 berisi sistem mutu yang
digunakan sebagai model jaminan mutu dan dalam produksi dan instalasi. ISO
9003 berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutu inspeksi
akhir dan tes. ISO 9004 merupakan pedoman manajemen mutu dan unsur sistem
mutu.
Sistem manajemen mutu merupakan salah satu proses yang masih menjadi
bagian dari proses MMT. Proses pengembangan secara terus menerus dalam
MMT akan berhasil jika terdapat proses yang komprehensif untuk melakukan
pengujian, pencermatan, analisis, dan pelaporan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan proses dalam upaya untuk merelisasikan produk. Shoki, dkk mengatakan
bahwa ISO 9000 dapat diintegrasikan dengan MMT untuk pengembangan
menyeluruh sistem mutu yang mana pengembangan mutu dapat dicapai dengan

6
mendasarkan pengujian proses-proses organisasi yang berkaitan dengan definisi
proses, pengembangan proses dan desain proses.
ISO 9001:2000 merupakan ISO versi baru yang di luncurkan pada bulan
Oktober 2000. Bagi semua organisasi yang telah memperoleh sertifikat ISO, maka
memiliki kewajiban untuk melakukan modifikasi sesuai dengan persyaratan baru
yang diterapkan dalam ISO 9001:2000, walaupun tidak terdapat perbedaan yang
sangat bertolak belakang. ISO tentang sistem mutu merupakan sistem ISO dengan
seri ISO 9000 yang mulai dikeluarkan pada tahun 1987. ISO 9000 terdapat
berbagai varian yaitu ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004.
ISO 9000 menguraikan filosofi umum dari standar sistem mutu,
karakteristik, jenis-jenis, dan dimana serta kapan standar ini tepat digunakan, serta
mendiskripsikan unsur-unsur yang harus dimasukkan dalam model penjaminan
mutu ini. ISO 9001 memuat sistem mutu untuk desain/ pengembangan, produksi,
instalasi dan pelayanan, ISO 9002 untuk produksi dan instalasi, ISO 9003 untuk
inspeksi dan pengujian akhir, dan ISO 9004 merupakan panduan manajemen mutu
dan elemen sistem mutu (Sonhadji, 1999)
Perubahan untuk versi ISO 1994 dengan versi 2000 adalah penggabungan
ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 menjadi ISO 9001 saja. Perubahan lain adalah
struktur yang mendasarkan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA), pendekatan
proses, penekanan pada pelanggan, dan peningkatan berkesinambungan
(continual improvement), dan penekanan pada peranan dan tanggung jawab
manajemen puncak terhadap sistem manajemen mutu (Gazpers, 2001). Pada tahun
2000, ISO yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM) tersebut
kemudian di beri nama dengan ISO 9001:2000.
Pada bulan Mei 2008 ISO 9001:2000 diperbaruhi menjadi ISO 9001:2008.
Perubahan yang dilakukan dari versi 2000 ke versi 2008 memang tidak sedrastis
ketika dilakukannya perubahan dari versi 1994 ke versi 2000. Namun demikian,
tetap terdapat banyak hal penting dalam perubahan versi tersebut, utamanya
berkaitan dengan penyesuaian terhadap teknologi informasi dan penggunaan
tenaga kerja luar. Organisasi yang telah memperoleh SMM ISO 9001:2000 harus

7
melakukan update pada versi 2008 ini selambat-lambatnya pada bulan November
2010.
Dengan semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah
yang harus distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru
yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara. Standar-standar ISO yang
berkaitan dengan berbagai bidang tersebut beberapanya terdapat pada tabel 1.

Tabel 1: Jenis-Jenis ISO

No Jenis Standar ISO Nama Standar


1 ISO 9001 Quality Management System
2 ISO 14000 Environmental Management System
3 ISO 22000 Food Safety Management System
4 ISO 27001 Information Security Management System
5 OHSAS 18001 Occupational Health & Safety Management System
6 SA8000 Social Accountability Management System
Quality Management System – particular to
7 ISO/TS 16949
Automotive Industry

2.2 ISO 9002


ISO 9002 berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutu
dan dalam produksi dan instalasi. Sertifikat ISO 9002 bukan menekankan mutu
produk tetapi menekankan kepada mutu manajemen, yaitu melihat organisasi
bisnis menghasilkan produk mulai dari pemilihan bahan baku, sumberdaya
manusia, pengolahan, peralatan, sampai dengan pembuangan limbah industrinya
(Badrudin, 1996).
Walaupun sulit untuk mendapatkan sertifikat ISO 9002, tetapi mutlak
untuk organisasi bisnis yang menjual produknya kepasar global (dalam era
perdagangan bebas) untuk memperoleh sertifikat tersebut. Hal ini disebabkan
karena dengan memperoleh sertifikat ISO 9002 organisasi bisnis mendapatkan
pengakuan dunia internasional untuk manajemen mutu, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen akan mutu suatu produk perusahaan.

8
Untuk melihat kesesuaian mutu produk yang hasilkan dengan standar ISO
9002 yang ditetapkan dan untuk mengukur mutu pada berbagai tingkatan dalam
proses produksi, diperlukan sistem audit untuk mengendalikannya. Sistem audit
ini di sebut juga audit pengendalian mutu (Quality Control Audit). Audit
pengendalian mutu berfungsi untuk memeriksa proses implementasi pengendalian
mutu, dengan diagnosis yang tepat dan memberikan rekomendasi cara untuk
memperbaiki kelemahan yang ada.

2.2.1 Konsep ISO 9002


ISO 9002 adalah nomor acuan pada suatu seri standar internasional yang
berisikan elemen – elemen yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi dan
pemasaran produknya tetapi tidak terdapat kegiatan pengendalian desain dan
pengembangan desain dari produknya standar ini berisikan 19 elemen.
Perbedaan elemen – elemen antara ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003
adalah pada jenis perusahaannya. Untuk ISO 9001/2/3 mensyaratkan tentang
pentingnya tanggung jawab manajemen terhadap operasional perusahaan dan
elemen pelayanan. Perusahaan yang menerapkan ISO 9001, harus memiliki
prosedur dan intruksi – intruksi kerja tentang cara pemasangan atau pemakaian
produknya, pasokan suku cadang atau pelayanan lain yang sesuai yang diberikan
kepada pelanggan.
Untuk ISO 9002, perusahaan dengan jenis kegiatan mulai dan prosedur
inspeksi/pengujian produknya sampai dengan pelayanan purna jual.
Dasar pemilihan penerapan model ISO 9002 adalah jika perusahaan yang
dalam operasionalnya merupakan anak perusahaan yang menerima informasi atau
pola desain atau pengembangan dari kantor pusat. Pihak perusahaan memastikan
kesesuain terhadap persyaratan pelanggan melalui proses produksi atau instalasi ,
perusahaan menggunakan desain dari luar, baik yang sederhana maupun yang
canggih.
Manfaat ISO 9002, yaitu:
- Adanya acuan yang jelas

9
- Adanya penetapan yang jelas terhadap tugas, wewenang dan tanggung
jawab
- Adanya konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur sehingga
memudahkan pula sebagai sarana pelatihan.
- Memungkinkan pengendalian pencegahan untuk perbaikan terus –
menerus
- Pemenuhan tuntutan pasar dan lembaga pemberi izin serta mempertebal
kepercayaan pelanggan.
- Memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan sehingga
dapat meningkatkan citra perusahaan.
- Memperkuat hubungan produsen dan konsumen.

Tinjauan/kaji ulang untuk menilai efektivitas penerapan sistem manajemen


mutu diperusahaan yang dilakukan oleh pihak pertama, pihak kedua maupun
pihak ketiga.
Tinjauan/kaji ulang pihak pertama dilakukan oleh perusahaan dan
biasanya dikenal dengan istilah audit mutu internal. Tujuannya selain untuk
menilai efektivitas penerapan sistem mutu di perusahaan juga untuk memberikan
masukan kepada manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan mutu
internal secara terus – menerus.
Tinjauan/kaji ulang pihak kedua dilakukan oleh pihak pelanggan atau
lembaga yang mewakilinya. Tujuannya untuk mengaitkan hubungan antara
perusahaan sebagai pemasok dan pelanggannya. Kesulitan yang mungkin
dihadapi, apabila jumlah pelanggan yang melakukan tinjauan/kaji ulang ini cukup
banyak. Setiap pelanggan akan memiliki pendekatan yang berbeda. Selain itu,
tinjauan/kaji ulang ini akan cukup banyak menyita waktu dan biaya.
Tinjauan/kaji ulang pihak ketiga dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang
independen. Tujuannya adalah untuk memperoleh sertifikat ISO 9002 sebagai
bukti penerapan dari standar sistem manajemen mutu ini. Lembaga sertifikasi
yang berwenang untuk melakukan tinjauan/kaji ulang ini harus telah diakreditasi.

10
2.2.2 Elemen – Elemen ISO 9002
Dari 19 elemen iso 9002 ,hanya 17 elemen saja yang dibahas mengingat kondisi
perusahaan tidak terdapat 2 elemen ini,yaitu elemen 4.7 dan 4 19.untuk elemen 4.1
sampai dengan 4.20 akan diuraikan secara singkat yaitu :
• Elemen 4.1.Tanggung jawab manajemen yang berisikan mengenai kebijakan
mutu,tujuan / saran organisasi ,tinjauan manajemen
• Elemen 4.2. Sistem mutu ,yang berisikan mengenai persiapan rencana
mutu,perusahaan dalam menetapkan dan mengimpelementasi mutu.
• Elemen 4.3. Tinjauan Kontrak,yang berisikan mengenai peninjauan kontrak antara
pelanggan dengan perusahaan
• Elemen 4.5. Pengendalian dokumen dan data,yang berisikan mengenai persetujuan
dan penerbitan dokumen dan data serta perubahan atau modifikasi dokumen dan data
• Elemen 4.6. Pembelian yang berisikan mengenai evaluasi yang dilakukan untuk
memilih subkontraktor yang mempunyai kualitas yang lebih baik
• Elemen 4.8. Identifikasi dan mampu Telusur produk ,yang berisikan mengenai
identifikasi produk dari mulai penerimaan material,produksi dan pengiriman.
• Elemen 4.9.Pengendalian proses,yang berisikan identifikasi dan rencana produksi
dengan memantau dan mengendalikan proses dan karakteristik produk,persetujuan
proses dan pemakaian peralatan yang sesuai.
• Elemen 4.10. Inspeksi dan pengujian ,yang berisikan mengenai verifikasi material
yang dating,adanya verifikasi selama proses,adanya verifikasi untuk produk akhir.
• Elemen 4.11.Peralatan inspeksi ,ukur dan uji yang berisikan mengenai
pengendalian,pengkalibrasian ,dan perawatan peralatan inspeksi baik yang dimiliki
oleh perusahaan maupun yang dipinjam.
• Elemen 4.12.status inspeksi dan pengujian,yang berisikan mengenai identifikasi
status inspeksi dan pengujian produk dengan cara menggunakan tanda ,stampel
sah,kartu,label,dll.
• Elemen 4.13,Pengendalian atas produk yang telah sesuai,yang berisikan mengenai
pengidenfikasian produk dan pemisahan produk cacat dari produk yang
bagus,mengevaluasi /menganalisa penyebab cacat,melakukan pemisahan dalam
menyimpan.

11
• Elemen 4.14.tindakan koreksi dan pencegahan,yang berisikan mengenai penyebab
produk yang tidak sesuai ,penetapan tindakan koreksi yang dibutuhka dan
memperkasai tindakaan pencegahan.
• Elemen 4.15 Penanganan ,penyimpanan,pengemasan,pemeliharaan dan pengiriman
yang berisikan mengenai bagaiman suatu produk akhir ditangani
,disimpan,dikemas,dan dikirim.
• Elemen 4.16 Rekaman mutu ,yang berisikan mengenai pemberian
indek,pengarsipan,penyimpanan,pemeliharaan,dan pemusnahan rekaman mutu.
• Elemen 4.17 Audit mutu internal ,yang berisikan evaluasi system mutu dengan priode
yang telah ditentukan untuk mengecek apakah system menejemen metu telah
dilaksanakan sesuai ISO 9002.
• Elemen 4.18 Pelatihan yang berisikan ,mengenai pelatihan yang dilakukan agar
komitmen yang telah ditetapkan dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh karyawan
dalam perusahaan tersebut.
• Elemen 4.20 Teknik Statistik,yang berisikan mengenai penggunaan teknik statistic
dalam pengambilan sampel untuk aktifitas inspeksi penerimaan,selama proses dan
produk akhir.Teknik statistic juga dapat digunakan untuk aktifitas lain yang
memerlukan teknik statistic untuk mendapatkan produk yang berkualitas.

2.2.3 Proses Pemahaman ISO 9002


Proses pemahaman merupakan langkah awal dari proses implementasi ISO
9002 dengan tujuan mempersiapkan personil yang terlibat dalam pembuatan ISO
9002 memahami dengan jelas tentang persyaratan – persyaratan yang dikehendaki
oleh ISO 9002, karena persyaratan tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut
pandang dan menimbulkan banyak tafsiran. Selain itu di dalam persyaratan ISO
9002 banyak mengandung istilah – istilah yang menyebabkan kesalahan dalam
pemahaman.
ISO 9002 tidak menyatakan dengan jelas metode – metode atau cara – cara
apa yang harus digunakan atau diterapkan perusahaan untuk memenuhi
persyaratan yang terdapat dalam ISO 9002, walaupun sebenarnya ada beberapa
petunjuk yang dilihat dalam ISO 9004 yang merupakan guidelines seri ISO 9000.

12
Berikut ini merupakan beberapa contoh mengenai hal di atas:
• Purchasing
Menyatakan bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah
penilaian pemasok ( assessment of subcontractors ). Metode ysng digunakan
dalam memberikan penilaian dapat disesuaikan dengan kebijakan perusahaan
dan ISO 9002 tidak menentukan metode apa yang harus dipenuhi atau
dilaksanakan untuk memberikan penilaian kepada pemasok. ISO 9002
menyatakan bahwa perusahaan harus memilih berdasarkan kemampuan
mereka untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, termasuk
persyaratan-persyaratan tentang mutu. Jika hal ini telah dipenuhi, maka
perusahaan dianggap telah memenuhi persyaratan purchasing ISO 9002.
• Management responbility
Kebijakan mutu menyatakan bahwa perusahaan harus menjamin
kebijakan mutu untuk dimengerti,di implementasikan dan dipelihara pada
semua tingkatan dalam perusahaan. ISO 9002 tidak menyinggung sama sekali
bagaimana caranya agar kebijakan mutu tersebut dimengerti, diimplementasi
dan dipelihara pada semua tingkat jabatan dalam perusahaan. Jika perusahaan
telah melaksanakan persyaratan tersebut dengan berbagai cara, dapat
dikatakan bahwa perusahaan sudah memenuhi persyaratan ISO 9002
khususnya tentang kebijakan mutu.
• Handling , storage, packing, and delivery
Penyimpanan yang aman atau ruang stock untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau penurunan nilai barang, menunggu untuk digunakan atau
dikirim. Cara-cara penyimpanan barang disesuaikan kondisi barang-barang
yang ada. Jika ada barang yang memerlukan perlakuan khusus harus diberikan
suatu metode penanganan yang khusus pula agar barang tersebut tetap dalam
kondisi yang di inginkan, sehingga dapat dipenuhi persyaratan ISO 9002.

2.2.4 Proses Implementasi ISO 9002


Proses implementasi merupakan proses yang paling sulit, karena pada
proses ini dilakukan penyesuaian antara keadaan sebenarnya dengan persyaratan-

13
persyaratan dari ISO 9002 yang telah dirinci dalam prosedur maupun work
intruksion.

Elemen ISO 9002 Status Keterangan


Kebijakan manajemen Secara umum keadaan perusahaan
terhadap klausul ini sudah memenuhi
standar hanya terdapat sedikit kekurangan
yaitu Quality policy yang telah ditetapkan
oleh plant manager belum dimengerti
P sepenuhnya oleh semua orang dalam
perusahaan , sehingga quality policy yang
telah diterapkan olek plant manager belum
diimplementasikan , dimengerti
maupundipelihara oleh semua level dalam
organisasi.
Quality system Keadaan perusahaan telah sesuai dengan
St
persyaratan yang di isyaratkan.
Tinjauan kontrak Perusahaan belum menetapkan kegiatan
ini. Prosedur ini penting untuk
Ts memberikan tanggapan terhadap keluhan
pelanggan dan kegiatan pendokumentasian
prosedur pembuatan kontrak.
Dokumen control Perlakuan terhadap dokumen-dokumen
perusahaan kurang diperhatikan,penting
Ts
sekali untuk menilai masa hapus atau masa
berlaku semua dokumen di perusahaan.
Pembelian Metode penilaian supplier belum
diterapkan di perusahaan, metode
Ts
pengadaan barang juga belum
terdefinisikan
Identifikasi dan mampu Perusahaan belum menerapkan prosedur
St
telusur produk ini.
Proses control St Kegiatan ini telah sepenuhnya dibuat atau

14
di terapkan.
Penilikan dan pengujian Sebelum proses implementasi ISO 9002
St kinerja perusahaan yang ada sudah
disesuaikan dengan SII
Penilikan, pengujian dan Kegiatan ini telah dilakukan perusahaan
pengukuran peralatan baik peralatan pengujian yang dapat dapat
St
pengujian di kalibrasi sendiri ataupun peralatan
pengujian yang harus di uji oleh badan lain
Penilikan dan status Perusahaan telah menerapkan persyaratan
St
pengujian ini.
Pengendalian produk yang Perusahaan telah menerapkan prosedur ini.
St
tidak sesuai
Tindakan koreksi Persyaratan ini sudah di penuhi
St
kelengkapannya oleh perusahaan.
Penanganan,penyimpanan, Pemeriksaan persediaan di gudang hanya
pengemasan, dan Ts di dasarkan pada kuantitas barang, tanpa
penyerahan melihan keadaaan fisik barang.
Audit mutu internal Kegiatan ini belum sepenuhnya dilakukan
Ts
oleh perusahaan
Training Kebutuhan program pelatihan dan prosedur
St pelatihan karyawan sesuai dengan yang
dipersyaratkan

Keterangan:
St = Sesuai dengan persyaratan standar
Ts = Tidak sesuai: perlu perbaikan standar
P = Setelah tindakan perbaikan sesuai dengan persyaratan

2.3 Penerapan ISO 9002


Perusahaan memilih ISO 9002 jika perusahaan melakukan sebagian atau
seluruh kegiatan, sebagai berikut :
• Pelanggan yang membuat keputusan dalam proses disain dan
pengembangan.

15
• Merupakan anak perusahaan atau cabang yang menerima informasi atau
pola disain dan pengembangan dari induk perusahaan atau kantor pusat
atauperusahaan prinsipal.
• Menjamin kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan melalui proses
produksi dan pemasangan.
• Menggunakan disain dari luar, baik yang sederhana maupun yang canggih.

2.3.1 Penerapan ISO 9002 Melalui Pendokumentasian Mutu


Dokumentasi mutu adalah pedoman mutu, prosedur, instruksi kerja,
rekaman, dan sebagainya yang tertulis dalam lembaran kertas atau disket.
Manfaatnya untuk memastikan bahwa seluruh karyawan mempunyai pemahaman
yang jelas tentang apa yang diperlukan dan kepada siapa mereka bertanggung
jawab. Mereka dapat secara langsung melaporkan pekerjaannya, menghindari
duplikasi wewenang dan tanggung jawab, tidak tergantung suatu proses kegiatan
kepada satu orang. Dapat mencegah terjadinya kesalahan proses dengan adanya
dokumentasi mutu pada setiap kegiatan proses yang mempengaruhi mutu.
Untuk memudahkan penafsiran maka dibuat 4 tinkatan dokumentasi mutu
perusahaan. Tingkatan tersebut adalah:
- Pedoman mutu
- Prosedur sistem mutu
- Instruksi kerja
- Rekaman mutu

2.3.2 Penerapan ISO 9002 pada PT. Indonesia Miki Industries


PT. Indonesia Miki Industries telah menetapkan kebijakan mutu dengan
tujuan memproduksi dan menjual MSG yang memenuhi spesifikasi dalam arti
terjamin kualitas dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh lembaga yang
berwenang, diproduksi secara efisien dan efektif sehingga memberikan kepuasan
bagi pelanggan, dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat jumlah.
Kualitas produk dan pelayanan senantiasa diutamakan melalui penerapan
Sistem Mutu sesuai persyaratan ISO 9002. Manajemen dan seluruh karyawan

16
memepunyai komitmen untuk meningkatkan dan memelihara penerapan sistem
mutu guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan yaitu menjadi yang
terunggul dalam bidang industri MSG.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Indonesia Miki Industries
menerapakan kebijakan sebagai berikut:
1. Organisasi perusahaan menetapkan tanggujawab dan wewenang secara
jelas serta selalu menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan
usaha.
2. Menerapakan kepemimpinan dan keteladan manajemen dengan wawasan
yang sama.
3. Meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja secara individu maupun
kelompok pada semua jajaran dengan melalui program pelatihan (traning)
yang terencana.
4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di seluruh jajaran operasional
perusahaan.
5. Melakukan penyempurnaan secara terus menerus pada semua unit kerja.
6. Membangun kerja sama yang saling menguntungkan baik dengan
pelanggan maupun dengan pemasok.
7. Mengutamakan keselamatan kerja disetiap kegiatan.

2.3.3 Penerapan ISO 9002 pada PDAM Tirtanadi


Sertifikat ISO 9002 dari Kema Registered Quality Belanda diserahkan
pada tanggal 1 Mei 2001. Pengolahan Air Deli Tua. Guna memenuhi tuntunan
kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan air secara terukur dan teruji, PDAM
Tirtanadi telah mengaplikasikan standard mutu ISO 9002 pada salah satu instalasi
yang dimiliki yaitu instalasi pengolahan air Deli Tua. Selain peningkatan kualitas,
tujuan lain dari diterapkannya sertifikasi untuk instalasi tersebut adalah untuk
meningkatkan efisiensi di segala bidang mulai dari tenaga kerja, penggunaan
bahan kimia, tenaga listrik dan pengoperasian peralatan yang ada. Dengan
penerapan ISO 9002 tersebut diharapkan produktivitas instalasi pengolahan air
Deli Tua akan dapat ditingkatkan.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

18
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tujuan ISO adalah untuk mengembangkan standardisasi dan kegiatan-
kegiatan terkait lainnya sehingga pertukaran barang dan jasa menjadi lebih
lancar, kerja sama intelektual, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi
menjadi lebih berkembang.
2. ISO 9002 berisi sistem mutu yang digunakan sebagai model jaminan mutu
dan dalam produksi dan instalasi.
3. ISO 9002 berisikan elemen – elemen yang berkaitan dengan kegiatan
proses produksi dan pemasaran produknya tetapi tidak terdapat kegiatan
pengendalian desain dan pengembangan desain dari produknya standar ini
berisikan 19 elemen.
4. Manfaat ISO 9002, yaitu:
• Adanya acuan yang jelas
• Adanya penetapan yang jelas terhadap tugas, wewenang dan
tanggung jawab
• Adanya konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur sehingga
memudahkan pula sebagai sarana pelatihan.
• Memungkinkan pengendalian pencegahan untuk perbaikan terus –
menerus
• Pemenuhan tuntutan pasar dan lembaga pemberi izin serta
mempertebal kepercayaan pelanggan.
• Memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan
sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan.
• Memperkuat hubungan produsen dan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

19
Pratama, Ananta. 12 Oktober 2010. ” Audit Mutu Menurut Standart ISO 9002”,
(online), (http://www.blogspot.com/audit-mutu-menurut-standart-iso-
9002.html, diakses pada 16 Januari 2011)

Anonim. 3 November 2010. ”Sistem Manajemen Mutu ISO (Tinjauan Historis)”,


(online), (http://www.uinmaliki.com/iso-9002.html, diakses pada 15
Januari 2011)

Anonim. ” Penyerahan Sertifikat ISO 9002 (PDAM Tirtanadi)”. (online). Diakses


pada 16 Januari 2011

Anonim. ”Evaluasi dan Implementasi Elemen – Elemen ISO 9002”. (online).


Diakses pada 19 Januari 2011

20

Anda mungkin juga menyukai