BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan

Instansi Pemerintah Daerah pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Malang
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. SKPD X telah melakukan pencatatan akuntansi keuangan dengan baik sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan
sesuai dengan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.

b. Laporan Keuangan yang dihasilkan pada akhir tahun (khususnya Tahun Anggaran
2019) yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan, dimana format dan
uraian perkiraan telah diklasifikasikan secara tepat sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Permendagri
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual Pada Pemerintah Daerah.
5.3 SARAN

Beberapa hal yang disarankan penulis dalamlaporan ini adalah:

a. Untuk tahun anggaran berikutnya hendaknya SKPD X telah berpedoman sepenuhnya

kepada peraturan-peraturan yang ada, agar pengelolaan keuangan daerah yang benar-
benar efektif dapat terwujud dan Laporan Keuangan yang disajikan dapat berguna
bagi pengguna laporan keuangan tersebut.
b. b. Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia yang lebih kompeten pada bidang
akuntansi pemerintah daerah agar pengelolaan pencatatan dan pelaporan keuangan
SKPD lebih baik. Dan juga pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.
 Daftar Pustaka

Warisno, 2008

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti

(11 Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama)

Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun 2005 bagi komponen Ekuitas pada
Neraca.
PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP,

Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Malang