SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Wahyu Ampryani
NIM 3201401021
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
Hari : Senin
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan,
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang ujian Fakultas Ilmu Sosial,
Hari : Sabtu
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengesahkan:
Dekan,
Drs. Sunardi
NIP. 130367998
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
Wahyu Ampryani
NIM. 3201401021
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
• Jika aku punya keyakinan pasti aku akan menjalankan keyakinan itu dengan baik,
Gandhi)
Skripsi kupersembahkan
• Untuk almamaterku,
• Orangtuaku tercinta,
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN...................................................................................................... iv
PRAKATA .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Profesionalisme Guru.............................................................................. 10
B. Mengajar.................................................................................................. 20
x
C. Media Sebagai Sumber Pendidikan......................................................... 21
C. Instrumen Penelitian................................................................................ 34
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 58
B. Saran ........................................................................................................ 59
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 63
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu
1. DR. Ari Tri Sugito, S.H, M.M, Rektor Universitas Negeri Semarang
4. Drs. Adang Syamsudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam
5. Rahma Hayati, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
menyedikan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam
6. Drs. Haryanto, M.Si, selaku penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan
tenaga dalam usaha memperbaiki dengan bimbingan dan arahan dalam penulisan
skripsi ini.
vi
7. Kepala UPT PPL Universitas Negeri Semarang dan stafnya yang telah
9. Bapak ibu tercinta serta kakak-kakakku yang selalu memberikan dorongan dan doa
10. Sobatku dan adik-adik kost X2 gang Nangka, terima kasih atas motivasi, bantuan
12. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah bersedia
pembaca.
Penulis
vii
SARI
ix
Nomor : 187/J40.1.3.3./PP/2004
Lamp : -
Hal : Ijin Survey Pendahuluan Dan Peminjaman
Data-data
Mengetahui
An. Dekan,
Ketua Jurusan Geografi Pembimbing I
PENDAHULUAN
akan berjalan cepat karena didorong oleh perdagangan bebas dan perkembangan
masyarakat maju pada tahun 2020. Dengan meningkatkan mutu pendidikan sains,
sehingga mutu pelajaran akan sejajar dengan negara maju lainnya. Serta
peningkatan mutu dan jumlah tenaga sains, sosial dan teknologi berbanding.
semakin berkualitas pendidikannya bukan hanya menuntut barang dan jasa yang
berkualitas tinggi, tetapi juga organisasi yang dikelola secara profesional. (Tilaar
1997:256)
bidang kedokteran dan hukum. Pekerjaan profesional ini bersifat kompleks, yang
pegangan sentral oleh semua pengasuh mata kuliah pendidikan guru. Pengampu
konsep yang lebih luas tentang konsep keruangan. Dalam persepsi terhadap
keseluruhan muka bumi atau region utama dari bumi, tingkatannya lebih tinggi
lagi, karena menyangkut sikap, pandangan mental atau konsepsi yang diorganisir.
Ini menyangkut penelaahan yang penekanan utamanya pada karakteristik apa dari
( Kartawidjaya 1988:11)
3
dengan diberi materi yang mendukung pada materi pendidikan dan latihan
langsung di sekolah latihan, masih saja dijumpai mahasiswa atau calon guru
geografi yang belum siap dalam menghadapi dunia lapangan pekerjaan. Oleh
karena itu perlu kiranya dicari masalah profesionalisme guru yang dihadapi
Lapangan (PPL) pada angkatan tahun 2000 Universitas Negeri Semarang agar
sebagi guru yang profesional yang akan terjun di lapangan. Dari itu penulis
2. Perumusan masalah
Semarang ?
B. Penegasan Istilah
1. Identifikasi Masalah
(Poerwadarminta, 1995:269)
(Komarudin, 2000:15)
untuk latihan mengajar dan mengamalkan ilmunya yang telah diperoleh saat
perkuliahan.
4. Profesionalisme
C. Tujuan Penelitian
Negeri Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
E. Sistematika Skripsi
Agar lebih mudah dimengerti dalam mengikuti uraian skripsi ini, maka
motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan.
9
Bab V : Penutup
Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran kepada pihak yang terkait.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Profesionalisme Guru
1. Profesi Guru
(Munadi, 1999:10)
menyatakan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para petugasnya, maksudnya pekerjaan yang disebut profesi itu
tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara
yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus dipersiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oeh mereka yang karena tidak
ada pekerjaan lain. Dengan demikian untuk menjadi seorang guru yang
10
11
kepentingan pribadi.
mendukung keahliannya.
d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan
cara kerja.
anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi tidak saja menjaga
Dari dua kelompok ciri profesi di atas maka kita dapat menyimpulkan
bahwa suatu profesi memiliki ciri-ciri yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
misalnya PGRI.
mengajar.
Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi yang lain terdapat
pada tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat
2. Kompetensi Guru
3. Fungsi Guru
a. Mengajar
b. Membimbing
tidak terlepas dari unit sekolah yang lebih besar dipimpin oleh kepala
Kalau hal ini dilakukan maka secara langsung fungsi mengajar dibantu
pelaksanaanya.
Kelima fungsi guru di atas tidaklah terpisah satu dengan yang lain,
Jadi yang dimaksud fungsi guru di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
sebagai mederator, yaitu mengatur lalu lintas pembicaraan, jika ada alur
pembicaraan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa maka gurulah yang
kegiatannya pada masa yang akan datang. Guru merupakan orang yang
seorang guru pada dasarnya adalah sama yaitu seorang guru mempunyai
siswa yang cerdas dan menjadi makhluk yang berbudi luhur sesuai dengan
B. Mengajar
lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong anak didik melakukan proses belajar. Proses Belajar Mengajar (PBM)
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa itu merupakan syarata utama demi berlangsungnya PBM. Interaksi dalam
belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara
guru dan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya
1. Tujuan
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai
normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang
harus ditanamkan kepada anak didik.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan.
Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan mennguasai bahan
pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik.
3. Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti dalam pendidikan. Segala sesuatu yang
telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam
kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran,
kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai.
21
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunkan dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran.
6. Sumber pelajaran
Sumber belajar merupakan bahan/ materi untuk menambah ilmu pengetahuan
yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakekatmya belajar
adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan)
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalm-
dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan siswa.
tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Sebagai salah satu media dari sumber belajar adalah perpustakaan di mana
menyelengggarakannya.
menyatakan bahwa ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut:
5. Berdasarkan (c) dan (d), maka pada dasarnya media pendidikan merupakan
suatu perantara (medium media) dan digunakan dalam rangka pendidikan.
6. Media pendidikan mengandung aspek sebagai alat dan sebagai teknik, yang
sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.
a. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa.
b. Pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas
kkesenagan guru atau sekedar selingan atau hiburan. Hendaknya pemilihan
media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untu peningkatan
efektifitas belajar siswa.
c. Tidak ada satupun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap-tiap media
mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
d. Pemiliham media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar yang
digunakan, materi pelajaran, mengingat media adalah bagian integral dalam
prose belajar mengajar.
e. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri
media.
f. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan
g. Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan, gaya, pola belajar
siswa.
1. Peta, merupakan konsep (round earth on the flat paper) dan hakikat dasar pada
mempelajari geografi ntanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep
2. Atlasmerupakan kumpulan peta dalam bentuk buku. Dalam atlas ini disajikan
3. Globe merupakan model dan bentuk yang sangat mini dari bola bumi. Globe
ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas, lebuh jauh lagi ia dapat
musim, dan gejala-gejala alam lainnya baik yang berkenaan dengan atmosfer,
D. Metode mengajar
geografi.
geografi.
geografi, baik yang dialami oleh guru selama mengajar geografi maupun yang
geografi itu.
Bahwa evaluasi ini harus meliputi seluruh aspek pribadi siswa seperti
Prinsip ini menekankan kepada proses evaluasi pada pengajaran geografi yang
berlangsung.
3. Prinsip Obyektif
Dalam evaluasi ini tiap individu siswa memiliki peluang dan kesempatan yang
sama.
sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan.
1. Evaluasi secara formal terhadap siswa baru untuk tujuan penempatan, apakah
sudah cocok atau tidak cocok untuk ditempatkan di kelas itu. Penilaian dapat
26
berupa ujian resmi oleh sekolah berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
2. Evaluasi dari hari ke hari secara informasi; dapat dilakukan secra lisan, untuk
3. Penilaian formal terhadap tugas dan pekerjaan rumah (PR) yang selesai
4. Penilaian informal terhadap hasil belajar semua siswa baik secara lisan
maupun tulisan.
5. Menilai secara formal mengenai sebagian pelajaran siswa dalam satu semester
(mid semester test), tujuannya lebih ditekankan kepada prestasi para siswa
6. Evaluasi formal intern sekolah, disebut ujian semester sekolah, dan diperlukan
7. Evaluasi formal ekstern sekolah oleh lembaga penguji resmi. Tujuannya untuk
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
Balitbang 2002:1)
itu pelaksana lapangan juga harus mengubah pola Pikir dari mengejar target
maupun klasikal.
bervariasi
4. Sumber belajar bukan hanya dari guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan
Nasional 2002:1-2).
daripada pemberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas
(siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri, bukan dari apa
kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan
kontekstual.
gagasan. Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, tetapi pendidik
30
2. Mengubah pola pikir dari guru konvensional menjadi guru kreatif (guru
mengajarnya.
kurikulum dapat dicapai. Dlam kaitan ini terdapat beberapa filosofi yang
4. Untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tidak terjebak dalam kungkungan
dalam rumpun Pengetahuan Sosial. Hal ini dimaksudkan agar kerja keras
yang dilakukan tidak sia-sia karena standar yang ditetapkan ternyata jauh
KBK.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah data primer dan data
mengumpulkan data atau menggunakan data orang lain (Nazir, 1999:108). Dalam
desain penelitian dengan data primer ini menggunakan kuesioner, di mana dasar
yang dibuat harus menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan
teknik karakteristik dari responden. Data sekunder yang digunakan adalah data
1. Populasi
Pengalaman Lapangan (PPL). Menurut data dari Kepala UPT PPL yang
32
33
2. Sampel Penelitian
Semarang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1998:108)
liku-liku yang ada di dalam populasi. Oleh karena itu subjeknya meliputi
3. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
maka yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini adalah identifikasi
a) Penguasaan materi
c) Mengelola Kelas
a) Hal-hal yang baru dalam KBK dan hal yang sama dengan kurikulum
sebelumnya.
d) Komponen KBK
b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Dalam
guru.
C. Instrumen penelitian
atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini jenis kuisioner yang dipakai
adalah kuesioner pilihan ganda atau kuesioner tertutup yaitu kuisioner yang
2. Dokumentasi
dengan masalah penelitian. Dalam hal ini metode dokumentasi ini digunakan
pada mahasiswa angkatan 2000 yang diperoleh dari UPT PPL Universitas
Negeri Semarang.
pengumpul data (Arikunto, 1998: 157). Instrumen atau alat pengumpul data
yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel, yaitu:
36
valid apabila mampu mengukur apa yang dikehendaki. Pada penelitian ini
yang dikehendaki.
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N∑ X 2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
}
Dimana:
nilai koefisien korelasi (r) pada taraf signifikan 5 % atau taraf kepercayaan
dengan nilai yang ada pada tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid,
Harga rxy yang diperoleh dari tiap-tiap butir soal dikonsultasikan dengan
Apabila harga rxy > r tabel maka butir soal dapat dinyatakan valid dan
sebaliknya rxy < rtabel maka soal dinyatakan tidak valid. Dari perhitungan yang
diperoleh bahwa butir soal yang memiliki rtabel > 0,514 dinyatakan valid yaitu
nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37. Sedangkan butir soal lain yang memiliki
rtabel < 0,514 dinyatakan tidak valid adalah nomor 2, 8, 10, 14, dan 15. Uji
b) Reliabilitas Instrumen.
(k ) ⎛ ∑ σ 2b ⎞
r11 = ⎜1 − ⎟
(k − 1) ⎜⎝ σ t2 ⎟⎠
Keterangan:
∑σ 2
b = jumlah varians butir
σ t2 = varians total
(Arikunto, 1998:191)
dengan taraf signifikansi 5%. Apabila r11 lebih besar dari rtabel maka instrumen
mempunyai reliabilitas instrumen uji coba adalah r11 = 0,950 dan diperoleh
rtabel = 0,514, pada n=15 dan dengan taraf signifikansi 5% yang berarti
r11>rtabel maka instrumen reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.
1998:197). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah melalui beberapa
metode diantaranya:
39
item. Di mana dalam variabel tersebut terdapat 5 sub variabel dengan item
nomor 9 sampai nomor 11, penggunaan media atau sumber belajar terdiri
nomor 17, dan menilai prestasi untuk kepentingan pelajaran terdiri dari 4
Berbasis Kompetensi terdiri dari 5 sub variabel yaitu hal-hal yang baru
dan hal yang sama dengan kurikulum sebelumnya ada 3 item yaitu nomor
40
Komponen KBK ada 1 item yaitu nomor 27, penerapan pendekatan CTL
ada 3 item yaitu nomor 28 sampai nomor 30, dan penerapan KBK di
2. Metode Dokumentasi
Lapangan (PPL).
untuk menunjukan masalah yang telah dirumuskan. Adapun analisa data yang
angka hasil perhitungan atau perngukuran dapat diproses dengan 2 cara, yaitu:
(array) untuk selanjutnya dibuat tabel, baik yang hanya berhenti sampai tabel
a) Persiapan
b) Tabulasi
seluruhnya.
n
0
0 = x100%
N
Keterangan:
(Ali, 1991:186)
caranya dengan:
%tertinggi − %terendah
Interval kelas =
kelas yang dikehendaki
adalah:
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Sampel
Lapangan (PPL). Menurut data dari UPT PPL Universitas Negeri Semarang
(PPL). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1998:108) di
liku-liku yang ada dalam populasi. Oleh karena itu subjeknya meliputi semua
2. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang identifikasi
44
45
pelajaran
6. Hal-hal yang baru dalam KBK dan 480 239 49,79 Rendah
sebelumnya.
KBK
Praktik Pengalaman Lapangan ada 5 hal yang dijadikan sebagai sub variabel
1) Penguasaan Materi
dasar guru yang harus dikuasai oleh semua calon guru adalah sebesar
yaitu sebagai guru yang salah satu tugas pokoknya adalah sebagai
48
pengajar yang menekankan pada penguasaan ilmu atau bahan yang akan
salah satu kompetensi dasar guru yang harus dikuasai oleh semua calon
guru adalah sebesar 56,56% yang termasuk dalam tingkat masalah yang
rendah.
kemampuan anak didik tidak jadi masalah yang besar yaitu dalam
penelitian ini termasuk dalam tingkat masalah yang rendah. Namun hal
ini harus jadi perhatian yang penting bagi para calon guru di mana
3) Mengelola Kelas
kompetensi dasar guru yang harus dikuasai oleh semua calon guru adalah
tingkat masalah yang rendah. Guru sebagai salah satu komponen dalam
sekolah yang perlu diorganisasikan. Kelas harus diatur dan diawasi agar
satu kompetensi dasar guru yang harus dikuasai oleh semua calon guru
adalah sebesar 62,81% yang termasuk dalam tingkat masalah yang tinggi.
maupun di luar kelas. Pemilihan media harus diketahui dengan jelas dan
membawa media yang dibutuhkan saat mengajar para calon guru dapat
sebagai salah satu kompetensi dasar guru yang harus dikuasai oleh semua
51
calon guru adalah sebesar 56,41% yang termasuk dalam tingkat masalah
yang rendah.
1) Hal yang baru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan hal yang
diketahui bahwa persentase untuk sub variabel hal yang baru dalam
yang rendah.
KBK fokus pembelajaran di sekolah sudah bergeser dari guru dan apa
yang harus mereka ajarkan kepada siswa dan apa yang mereka capai
barang yang sudah matang yaitu dalam kurikulum lama dan sekarang
tersebut.
menjadi penghambat atau jadi masalah bagi para guru dan calon guru.
lapangan pada tahun 2004 ini yang sudah mulai berlaku di setiap
maka ini akan menjadi suatu masalah yang perlu dipecahkan. Pada
mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2000 dalam dua variabel yang diteliti
yang tinggi .
materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Di samping itu juga harus ada
ini tidak terjadi dalam PPL yang mereka laksanakan. Praktikan merasa bahwa
pengusaan materi masih sangat kurang dan masih terpancang pada buku
sumber yang ada, dan bahan pengayaan sebagai penunjang juga dirasakan
formalitas saja dan belum ada rasa tanggung jawab yang tinggi. Bahan
Dalam hal ini penguasaan materi harus menjadi perhatian yang penting namun
samping menguasai ilmu atau materi yang akan diajarkan. Serta hendaknya
Padahal saat PPL merupakan kesempatan terbesar bagi para calon guru untuk
nanti yaitu sebagai guru yang profesional. Penerapan KBK di sekolah latihan
pada saat mereka melaksanakan PPL hanya diterapkan pada beberapa sekolah
percontohan saja yang ditunjuk oleh pusat sebagai sekolah percontohan KBK.
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut:
a. Kompetensi dasar guru yang terdiri dari 10 kompetensi namun yang jadi
rendah.
lama yaitu kurikulum 1994 dengan sub variabel sebagai berikut yang meliputi
58
59
yang rendah, dan hal yang baru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
2. Masalah yang paling dominan yang dihadapi oleh mahasiswa yang sudah
B. Saran
Dari hasil penelitian diketahui bahwa masalah yang paling dominan dalam
variabel KBK adalah penerapan KBK di sekolah. Maka upaya yang harus
dilakukan secara bersama-sama oleh para mahasiswa maupun dari pihak LPTK
yaitu:
dipakai antara lain buku teks, buku kurikulum, televisi, radio, jurnal, hasil
60
sebagainya.
b. Para calon guru diharapkan dapat mengubah pola pikir dari guru
Pihak LPTK harus menyiapkan para calon guru secara optimal dengan
KBK yang sudah diberlakukan mulai tahun 2004 yang sangat berbeda dengan
yang ada serta beberapa aspek dari pelaksanaan KBK, yang dipersepsikan
oleh mahasiswa sebagai calon guru dan belum menyeluruh, sehingga perlu
penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi dasar guru yang lain, serta
pamong dan dosen pembimbing PPL yang belum dapat dijadikan subjek
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri syaiful & Zain Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fakultas Ilmu Sosial. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi FIS. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Komarudin. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara
61
62