Anda di halaman 1dari 9
Proseding Seminar Nasional Kimi Surakarta, 13 Oktober 2001 ISBN PERILAKU UNSUR KIMIA PADA PROSES UBAHAN HIDROTERMAL TOTO A.R. SUMANTRI Bidang Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral Puslt Geoteknologi ~ LIPI ABSTRAK Contoh batuan yang telah mengalami ubatan hidroterma! dikelompokkan berdasarken Kandungan asosiasi mincral dan intensitas ubzhannya menjadi kelompok klorit-kalsit terubah sa- gat lemah, kelompok klorit-kalsit terubah sedang, kelompok kiorit-lit terubah kuat, dan kelom- ok kuarsa-adularia-ilt terubah sangat Kut. ‘Metoda perhitungan kesetimbangan masa yang rupakan kombinasi metoda hubungan komposisi volume dari Gresens (1967) dengan diagram isokon dari Grant (1986) dipergunakan ‘untuk menganalisis perilaku unsur kimia.selama proses ubahan hidrotermal Hasil analisis menunjukken bahwa TiO;, AlbOs, Zr, dan V bers K,0, $iO;, Ba, Rb, As, MnO, MgO, CaO, Na:0, Sr, Th, 1, PENDAHULUAN Proses ubahan batuan dalam suatu sistem hidrotermal merupakan proses modi- fikasi Kimia dan fisika yang dicvikan oleh terbentuknya asosiasi mineral ubahan sebagai pengganti penyusun batuan. Proses ini sangat tergantung pada temperatur, tekanan, permeabilitas batuan, komposisi kimia fluida (pH), dan durasi proses ubahan yang saling berkaiten dengan erat (Browne, 1978). Dengan tujuan untuk mengetahui pe filaku unsur kimia pada suatu proses ubahan hidrotermel, dilakukan analisis XRFluoresens (Tabet 1(Terlampic)) pada contoh batuan dari daerah mineraisasi emas epitermal (sistem hidrotermal) Karangahake-Selandia Baru. Contoh batuan yang dianalsis teriebih dahulu dikelompokkan derdaserkan asosiasi mineral dan intenstas ubehannya, sebagai berikut : 1. Kelompok Klorit-kelsit dengan intensites ubahan sangatlemah 2. Kelompok Klorit-kelsit dengan intensitas ubahan sedang, 3. Kelompok Klorit-lit dengan intensitas mineral asal tibahan kuat 4, Kelompok kuarsa-adularia-it dengan in- tensitas ubahan sanget kuat Perpindahan unsur Kimia yang terjadi sast intensitas ubahan satu kelompok betuan meningkat menjadi lebih kust dimanifestasikan pada perubahan assosiasi mineral yang ter- bemtuk, balk: mefafui pada rasio uidefoatuan yang sanget rendah maupun proses yang didominasi Ouida pada rasio uida/batuan yang. sangat tinggi. Pada kondisi yang pertama asosiasi mineral ubahan yang tefbentuk akan dikontrol oleh karak- teristik batuan asal, sedangkan pada kondisi yang Kedua asosiasi mineral ubahannya akan kontrol oleh karakteristik fluida hidrotermal rekristalisai isokimia I METODE PENELITIAN Langkah pertama dalam penelitian adalah menentukan faktor volume proses ubahan (perbandingan antara volume uneur sebelum dan sesudal proses ubahan), melalui penentuan faktor volume setiap unsur dengen ‘mempergunaken persamaan komposisi-volume dari Gresens (1967), Besaran faktor volume 105 Proseding Seminar Nasional Kimia ISBN ‘Surakarta, 13 Oktober 200 eee proses ubahan dapat dilthet peda diagram persamaan terupa pengelompokkan besaran faltor volume unsur-unsur yang telah ditentu- ken sebelumaya (Gembar 1A (Terlampit)) Xn [fv {g(BYe(A)} Cn(B) - Ca(Ay] a (petsamaan komposisi-volume) Xa =besamya_pertambahan engurangan unsur n apabila batuan A terubah menjadi betuan B =berat jens batuan sebelum dan sesudeh proses ubahan Ca(A),Ca(B) =Konsentrasi unsur nm sebelum «dan sesudah proses ubahan atau (A), (8) Fv =faktor volume proses ubghan (= WA)! (BY) a =konstanta yang biasanya diam- bil angke 100 untuk memudah- ‘kan proses perhitungan, meng- ingat analisis Kimia biasanya dinormalkan menjadi 100 %, Berikutnya, besaran fv yang diperoleh iaplikasikan pada persamaan diagram isokon ari Grant (1986) yang akan memberikan beseran kemiringan kurva garis isokon yang merupakan perbandingan masa unsur sebelum dan sesudah proses ubahan {M(A)/ M(B)} C(B) = {M(A) M(B). C(A) (persamaan diagram isokon) Dalam hal ini besarnya Kemiringan kurva garis isokon diperoleh melalui persama- an M(A)/ MOB) V(A) x 9(A)] / (VB) x g(B)} = EV(A)/ V(B)} x {2(A)/ (8) = Mv x B(A)/ 9(B) Akhirnya, perilaku unsur dalam proses 106 uubahan yang. ipresentasikan dalam bentuk besamya penambahan dan pengurangan unsur ditentukan dengan metodz grafis (Grant, 1986) sebagaimana dipertihatkan pada Gamber 1B, Peritaku Unsur Kimia Dalam penelitian yang dilakuken, kelompok asosiasi klort-kalsit dengan intensi- tas ubshan sangat lemah dianggap mewakil batuan segar (tak terubah) sehingga peritaku uunsur yang diamati adalah apabilabatuan Kelompok ini terubeh hidrotermal menjadi banuan kelompok lainnya Tabel 2 memuat data perilaku setiap lengkap dengan besaraya erubahan (penambshan atau pengurangan) yang terjadi unsurkimia Kelompok Klorit-halsit terubah sangat le- mah menjadi kelompok Klorit-kalsit ter- ubah sedang Sebaran data faktor volume unsur pada kelompok ini mengelompok antara 1,020 (Si0,) dan 4,195 (¥), yang _memberikan besaran faktor volume untuk Kelompok ini adalah 1,100 dan selanjutnye memberikan gars isokon dengan kemiringan (slope) M(AYM(B) 097, Periléku unsursunsur dda proses ubahan hidrotermal adalah sebagei berikut a, Unsur yang mengelami _penahilidlian, yait + As, Rb, dan KO dengan besemya pe- nambahan > 20 9 + Sis, Pi0s, La, V dan Ba mengelami ppenambahan sebesar < 10% b. Unsur yang mengalami pengurangan, yaitu Proseding Seminar Nasional Kirnia Surakarta, 13 Oktober 2001 * CaO, Nax0, Cr, Ni, Cu, dan Sr besar- ya peagurangan > 20% + Fe,Os, MgO, Pb, dan Nb dengan pe- ngurangen antara 10 % - 20% * TiO, AhOs, MnO, Th, Zr, ¥ dan Zn mengalami_pengurangan < 10% Kelompok klorit-kalsit terubah sangat le- mah menjadi kelompok klorit-ilit terubah kuat Ploting data faktor volume unsur ‘unsur kelompok ini memberikan besaran faktor volume 1,14 dengan kemiringan garis isokon 0,90, Unsurunsur imobil, bertambah dan berkurang pada ubahan hidrotermal_kelompok ini, adalah a. Unsur imobit + TO, b.Unsur mobit + Unsur yang mengalami penambahan, veitu + yO, Ba, As dan Rb dengan besar- riya penambahan > 20% ‘+ SiO) dan Ni besarnye penambahan berkisar antara 10% - 20% ‘© AlOs, FesOs, Zr dan Nb relatif ber- tambah (penambahan < 10 %) © Unsur yarig mengalami pengurangan, vaitu + CeO, NO, Sr dan Za mengatemi Pengurangan > 20% + MgO, Pb, Th, V, ¥ dan Cu dengan pengurangan antara 10 % =20% ‘+ MnO, La. Cr dan P:0s pengurang- annya < 10% ISBN mah menjadi kelompok kuarsa-adularia— itit terubah sangat kuat Besaran faktor volume kelompok adalah 1,21 dengan kemiringen garis isokon sebesar 0,72. Ubehan hidrotermal pada kelom- pok mengekibatkan terjadiaya perilaku unsur- lunsur sebagai berikut a Unsur mobil © TiOs, AkOs dan Zr b. Unsur mobil ‘+ Unsur yang mengalamipenambahan, vite: = SiOz, K:0, Ba, Pb, As dan Rb dengan penambehan > 20% = Nb bertambah antara 10% - 20%) ‘© Unsur yang mengalami pengurangan, yeitu + Fes, MgO, C20, P:0s, Na:O, ¥, La, Cr, Ni, Cu, Sr dan Zn dengan engurangen > 20% = MnO dan ‘Th mengalami pe- ngurangan antara 10% = 20% - V relatif berkurang dengan pe- ngurangan < 10% IMI, HASIL PEMBAHASAN Secara teoritis, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2(CTertampit), dalam suatu sistem kelompokbiifuan ‘tertibah Yang berasal dari batuan asal yang sama sebaran data unsur mobil yang terkonsentrasi dan térencerkan akan terletak pada satu kurva berupa ‘garis ‘yan melalui titik asal (MacLean, 1990) atau dengan perkataan lain unsurunsur tersebit mempunyai perbandingan yang tetap (Konstan) tidak termobilisasi oleh proses ubahan (Flow Bates & Stumpf, 1981). Sehingga imobilitas 107 Proseding Seminar Nasional Kim Surakarta, 13 Oktober 200 | eee unsur dan harga perbandingannya yang Kons- tan separjang sera proses ubatian dapat diperkicakan melalui korelasinya, Secara kuanttatif, terdapat ubungan inier antera Koefisien Korelasi dengan derajat kore- lesi batuan terubah terhadap batuan asalnya ddan imobilites unsur-unsurnya, Semakin tinggi koefisien Korelasinya, semakin tinggi pula derajat korelasi dan imobititesnya (MacLean & Kranodiotis, 1987) Pada Tabel 3 yang merupakan matriks koefisien korelasi anter unsur besaran koefisien korelasi yang tinggi dipertihatkan oleh i. Pasangan unsur TiO» dengan _unsur Zr, Nb den ALO; ji, pasangan unsur Zr dengan unsur Nb dan Al,Os, dan iil pasangan unsur Nb dengan unsur AlOs Sehingga dapat dikatakan bahwa TiOa, Zr, Nb dan ALO, bersfat imobil dalam proses ubshan, Kecuali unsur Nb, ketiga unsur lainnya mendukung hasil analisis yang dilaku- kan. derajat Satu bal lainnya adanya kenyataan bahwa unsur tanah jarang (REE) sering

Anda mungkin juga menyukai