Satu Untuk Manggarai
Satu Untuk Manggarai
Mz
Diterbitkan oleh Mahasiswa MANGGARAI-JOGJA
Penanggungjawab : Gonsaldus Jusin , Koordinator : Ignasius Juru, Redaksi : Elin, Sello,
Mendra , Is, Egi B., Ocin, Editor : Astri , Sera, Fie, Fotografer : Djille , Freelance : Encik G,
(siapa saja yang ingin berpartisipasi), Designer : DND, R-Q ,
ne
manggarai-jogja
Alamat Redaksi : Jl. Prof. Dr. Yohanes, Sagan GK V/ 871/ Yogyakarta, 55223, Telp :
085239363946
Email : ManggaraiZONE@gmail.com, manggarai_zone@yahoo.com
M-zone
Opini z ne
manggarai-jogja Edisi I, 19 Nov. 08 4
SatuTak Mesti Sama sebagai suatu gerakan bersama. Muku ca pu'u neka woleng
oleh : Gonsaldus Jusin* curup, teu ca ambo neka woleng jaong! Itulah adagium
kebudayaan yang semoga belum menjadi usang, akan tetapi
senantiasa vital dan esensial tentu dalam konteks ke-
I de-ide pembentukan satu organisasi yang bisa manggarai-an kita kini dan di sini.
mewadahi semua warga Manggarai di Yogyakarta Apa itu satu dan sama dalam konteks kemanggaraian
sudah seringkali muncul baik dalam perbincangan tadi tentunya akan terus direfleksikan dalam perjalan
formal maupun informal ase ka'e Manggarai. Tahap IKAMAYA ke depan. IKAMAYA adalah sebuah atap yang di
pencapaian itu terjadi pada tanggal 22 Juni 2008 di wisma bawahnya terdapat banyak kelompok dan individu yang
PMKRI jl. Dr. Wahidin No. 54, Yogyakarta. Meski proses itu pluralistik. Dan, pluralitas itu akan terus memungkinkan
terjadi dengan pelbagai kendala teknis sosialisasi yang singkat dialog, diskusi, dan dialektika. Di sini, apa itu satu dan sama
dan mendadak, satu hal yang patut disyukuri dan didukung menjadi sangat relatif. Titik pijak IKAMAYA pun tidak akan
bersama yakni wadah “ideal” itu sudah terealisasi dengan pernah kokoh dengan kerentanan tersebut layaknya siri
nama besar, IKAMAYA. bongkok yang akan lapuk oleh waktu.
IKAMAYA adalah akronim dari Ikatan Keluarga Refleksi eksistensi IKAMAYA ini bercemin pada
Manggarai Raya. Selanjutnya realitas “ke-Manggarai-an” itu fenomena keragaman yang terjadi di antara orang Manggarai
sendiri sebagai kesatuan wilayah geografis telah terpecah sendiri yang terpotret dalam banyak hal. Untuk itu, sebagai
menjadi tiga kabupaten mengakibatkan kerancuan penyatuan sesuatu yang baru saja terbentuk, ikatan ini harus selalu
pada tataran riil. Kata “raya” kemudian menjadi sangat membuka terhadap ide-ide termasuk yang saling berbenturan
penting sebagai unsur yang mereduksi sekaligus menyatukan sekalipun. Tetapi, harapannya adalah semuanya masih dalam
keterpisahan tersebut. Kata “raya” bukanlah sekadar bingkai keluargaan yang dialogis, diskusif, relektif, dan kalau
pengakalan demi menggapai kesatuan itu. “Raya” adalah perlu dialektis. Hal ini dikarenakan oleh apa yang disebut
sebuah unsur substansial dan fundamental dalam kesadaran sabagai shades of opinion: IKAMAYA yang akan datang
akan perumusan ide kesatuan tadi. “Raya” adalah sangat bergantung kepada opini-opini yang akan berkembang.
kulminasi kesadaran bahwa orang Manggarai Menyadari bahwa cita-cita itu tidak mudah untuk
memiliki satu kebudayaan. dicapai tanpa adanya langkah awal yang akan menjejaki
Meskipun demikian, akronim itu langkah selanjutnya. Dengan kata lain, perlu adanya
dianggap terlalu abstrak teruatama sebuah moment di mana kita padir wa'i rentu sa'i; kita
berkaitan dengan ruang cakupan Titik pijak IKAMAYA secara bersama membuat komitmen komunal tentang
keanggotaan organisatorisnya tidak akan pernah kokoh adanya ikatan ini untuk kita khususnya dan untuk
sendiri. Akhirnya setelah melewati dengan kerentanan “ke-Manggarai-an” kita pada umumnya. Untuk itu,
layaknya siri bongkok IKAMAYA harus diresmikan dan dirayakan
diskusi beberapa pihak pencetus,
akan lapuk oleh waktu bersama agar apa pun yang dirancang dalam koridor
nama IKAMAYA dirasa perlu untuk
ditambahkan dengan kata Yogyakarta di organisasi ini nantinya tidak lagi berbenturan dengan
belakangnya. persoalan legalitas dan legitimasi.
Titik-titik kesadaran itu kemudian Untuk itu, pengurus inti IKAMAYA beserta ketua-
tidak serta merta memudahkan perjalanan ikatan ketua divisi-divisi telah merancang sebuah acara
yang sudah berdiri ini. Adanya ikatan ini pembukaan bagi gerak langkah IKAMAYA ke depan.
kemudian menjadi problematis ketika berbenturan “Design” ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama yang
dengan satu fenomena yang tidak kalah pelik yakni sangat kooperatif dengan ketua-ketua rayon sebagai wakil
munculnya organisasi berbasis sektarian, sekolah, dan basis IKAMAYA di rayon-rayon. Selain itu, kerja sama dengan
emosional lainnya. Perumusuan dan cara baca yang baru beberapa ketua organisasi berbasis almamater pun telah
tentang relasi keduanya pun menjadi sangat penting. dijalin baik secara formal maupun informal. Tanggal
Kepelikan ini disadari lagi bukan sebagai signal pelaksanaan acara itu direncanakan akan diadakan pada
keterpisahan atau perpecahan, akan tetapi dibaca sebagai tanggal 29 November 2008. Berkaitan dengan itu, diharapkan
manifestasi keinginan ase ka'e terhadap lahirnya sebuah semua pihak berpartisispasi dalam kegiatan ini.*penulis
ikatan baik sebagai sesuatu yang mempersatukan maupun adalah Ketua IKAMAYA
Mz
M-zone mengucapkan
Selamat atas Terbentunya IKAMAYA
“jangan berhenti bernafas!”
ne
manggarai-jogja
M-zone
Figur z ne
manggarai-jogja Edisi I, 19 Nov. 08 6
Gembala Kita
Peresmian dan Penerimaan Anggota Baru tidak tersalurkan karena keterbatasan sarana, silakan
mengikuti perlombaan ini.
IKAMAYA Kesuksesan acara peresmian dan penerimaan anggota baru
IKAMAYA adalah tanggung jawab dari semua anggota
IKAMAYA kembali hadir di tengah warga Manggarai
IKAMAYA. Oleh karena itu, mari kita mendukung acara
Raya yang berada di Yogyakarta. Organisasi yang berada
tersebut sesuai dengan kapasitas kita masing-masing dengan
dibawah pimpinan Kraeng Aldo Jusin tersebut akan
tetap menjunjung persatuan, persaudaraan dan keakraban di
diresmikan pada tanggal 29 November 2008 di Kaliurang
antara kita. [Enchyk]
sekaligus penerimaan anggota baru. Berbagai kegiatan
dilakukan untuk mempersiapkan acara tersebut. Langkah awal
yang dilakukan panitia, yang dipimpin Ka'e Leon adalah
melakukan sosialisasi, dengan mengadakan rapat gerilya JXCOM “WE ARE YOUR'S”
kepanitiaan dari rayon ke rayon. Kegiatan ini sangat
membantu, karena selain mensosialisasikan acara yang JXCOM (Jogja Xaverius Community) pada hari
dinantikan oleh warga Manggarai ke warga rayon, juga Sabtu (15 November 2008) yang lalu mengadakan acara
merupakan saat yang tepat untuk menikmati kopi mane dalam penerimaan anggota baru dalam organisasi ini. Para anggota
menjalin keakraban antara sesama ase kae Manggarai baru ini adalah alumni SMAK ST. Fransiskus Xaverius
Yogyakarta. (angkatan 2008) yang melanjutkan studinya di Jogja. Acara
'Satu untuk Manggarai' merupakan tema yang yang bertempat di Wisma Bethesda Kaliurang dibuka dengan
membingkai acara tersebut. selaku koordinator Sie acara , misa,yang kemudian diikuti oleh makan malam bersama, kata
Febry Jumpa dan Ka'e Noya, mengadakan perlombaan sambutan dari ketua panitia,dan kata sambutan dari
menulis cerpen, puisi, essay, opini dan mendesign Logo perwakilan anggota baru. Puncak dari acara ini adalah
IKAMAYA. Sasaran dari perlombaan ini adalah seluruh warga penyematan pin kepada para anggota baru. Penyematan pin ini
IKAMAYA, so ase kae anggota IKAMAYA yang mempunyai dilakukan oleh panitia kepada sembilan anggota baru. Acara
bakat-bakat menulis dan mendesign yang selama ini mungkin kemudian dilanjutkan dengan acara bebas sampai pagi.[sera]
Photo
! m
e....!! eng
viva uras ide u
aung
ogo r M-zo n
AYA, ne tuk sebua
o p I KAM h l og o
wark
M-zone
Budaya z ne
manggarai-jogja
Edisi I, 19 Nov. 08 9
Caci, Tuak dan Keberanian yang sudah menjalankan kebiasaan ini salah, tetapi saya hanya
berasumsi dan mencoba membuka wawasan berpikir kita
untuk melihat kebiasan ini, apakah bertolakbelakang dengan
hakikat dari tarian caci itu sendiri yang melambangkan
present SATU
IKAMAYA
UNTUK MANGGARAI
Open Recruitment
Dibutuhkan orang-orang
berkomitment,loyal,sigap,dll
untuk menjadi anggota di setiap divisi !
M-zone