Anda di halaman 1dari 94

WUJUD 1

Kumpulan Puisi Civitas INS

RUANG PENDIDIK Judul :


WUJUD 1

INS KAYUTANAM (kumpulan puisi civitas INS)

2009 Produksi :
WUJUD
Ruang Pendidik INS Kayutanam

Editor :
Yudhis

1
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Disain Sampul :
Mastrik
VJ Putra

TIM kreatif WUJUD :


Mami Er, Ustad Yas, B’ Andres, B’ Gondan,
B’ Butong, K’ Dian, K’ Iyang, Pe’I, Faisal, Ari,
Ifan, Aida, Diah, Zhie-zhie, Brian

Penerbit :
Yayasan Badan Wakaf
Ruang Pendidik INS Kayutanam

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:


UndangUndang Nomor 12 Tahun 1997 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982
Tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1987
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan
atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk
itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00
(seratus juta rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau Pengantar
barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima Semangat membaca dan menulis harus dibudayakan dan
puluh juta rupiah). dikembangkan pada generasi muda Indonesia, khususnya kalangan
pelajar agar terlepasnya masyarakat dari kejumudan tradisi lisan.
Merubah paradigma ini tentu tidak semudah dibayangkan. Namun usaha
mengarah kesitu harus terus diusahakan seketat dan sedini mungkin.
WUJUD merupakan wadah yang bervisi misi untuk memicu
semangat menulis dan membaca bagi generasi muda terutama sekali
civitas INS Kayutanam. Kreativitas Wujud dilaksanakan oleh TIM yang
tergabung dari tenaga pendidik INS, Alumni INS dan Siswa INS.

2
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Untuk penerbitan buku perdana, yang diberi judul “WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS”, materinya berupa kumpulan puisi civitas
INS. Pada buku ini Tim kreatif wujud berhasil mengumpulkan seratus
enam karya puisi civitas INS Kayutanam.
Harapan kami pada waktu kedepan, program penulisan buku
Wujud dapat terus dikembangkan tidak hanya dilingkungan INS, tetapi
juga diluar lingkungan kampus. Akhir kata kami ucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan ini baik dalam hal moril ataupun materil.
Special terimakasih kepada Buk Net dan Hana cupit karena telah
memberikan tumpangan untuk mengetik dan memprinter naskah. Selamat
Membaca

TIM kreatif WUJUD

3
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Faisal Akbar

NYANYIAN HITAM PUTIH

Batas hitam putih di hamparan pasir


Terhapus oleh manisan buana senja
Menyeruak kebebasan ruang imajinasi
Membayang gulita goresan tinta merah

Merangkak mundur tematika senja


Rapuh tersapu petikan jemari
Sayup–sayup mata kelopak matahari tidak bernyanyi lagi
tentang hitam putih

Rotasi gemelit pusat kehidupan kekal abadi


Tertidur tidak bermimpi tegak lurus
Bahari menggeliat merayu alam
Bangkit senang adil dan makmur
Sementara nyanyianku tetap hitam putih
takdir air dan kehidupan

Kayutanam 2009

Aulia Ur Ridha

SAAT KU TERBANGUN

Dunia tanpa nama membusuk


Berurai air mata darah
Gerimis mencekam
Tak seperti hari dulu
Haluan badai tiada ditangisi

4
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Hanya bernaung dalam harap cemas

Tersadar dalam keterpurukan


Terbangun dari hidup panjang menyesatkan
Terhempas dari lubang kehinaan
Terjaga dari belenggu kemunafikan
Tervakum dalam dunia tanpa nama
Merah menyambar
Menanti pecahan tak pernah utuh
Disini aku berdiri melewati hujan batu bisu
Sakit tak terelakkan
Kecam sungguh mencekam

2009

Mei Veni Fauziah

BINTANG

Di tugu harapan ini


Dalam gerimis dan kabut tipis aku menangis
Jalan setapak ke arah bintang
Adalah kerinduanku pada langit
Pada gerak, isyarat dan suara-suara
Akan harapan tentang dirimu

Saat keletihan memahati diriku


Kepada bintanglah aku mengadu
saat senja menyekap mimpi-mimpi malam
Kususut segala harapan
Meski telah sekian banyak punah
setelah letih merintih
Meski lebih berjuta nama mati senyap akan cinta
Sehingga aku berada di lingkungan maut
aku mulai layu, tetap tengadah pada bintang
“Hei bintang, apakah kehidupan ini adil bagiku?”

5
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
“Kau katakan cinta itu indah,
tapi kenyataan dia bunuh aku perlahan”

Kulompati matahari perih,


kubendung tumpahan terik
Kuangkut luka, lalu kutumpahkan rasa
Dan kukatakan “aku masih setia” Syaiful Bahrizal

2009
DUKA ITU LUKA

Betapa enak menggoreskan sembilu pedang lidas


Sehingga lukaku memuntahkan darah
Keperihan tiada tara

Keangkuhan seorang pendusta


Telah tercermin pada langit
terpancar pada bumi
tersiar pada alam

Bahwa satu dosa kau perbuat


Sekian banyak watak kau lakoni
Sandiwara hidup penuh kemelut

Kini di ujung desa terpakuri


Untuk menitis sebuah pengampunan

Kayutanam,1 Desember 2007

6
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Bagai anjing diikat
Seperti burung dalam sangkar
Bagai raja ditangkap
Ditindas di negeri sendiri
Dianiaya di istana kami
Dibunuh, dibuang, dari tanah kelahiran
Tanah kebanggaan. Indonesia
Wahai anak bangsa
Apakah kita harus ditindas?
Apakah kita harus dianiaya?
Apakah kita harus dibunuh, dibuang?
Atau inikah takdir kita?
Tidak! Lawan….usir….
Bangkitlah….bangkitlah….
Anak bangsa……bangkitlah…..
Demi tanah air kita. Indonesia

2009

Andre Darmiza Putra

BANGKITLAH

7
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
2009

Arif pandican

KABAR DERITA

Tambur berbunyi gemuruh


Gulung bergulung dengan api
telah menyingsing
Darah ku bertaburan
Pisau-pisau kutanam dalam diri
Kini telah tercecer ditempat tak kuketahui
menunggu ditiang-tiang tak bersisi sama kata
Bulan telah tergaduh dalam hati
Menores tak berbentuk
Zik-zak bergaris ruang-ruang gelap telah habis
Gantungan berubah bentuk tak berarti
8
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Syafbal Khairil

TAK SEMPURNA

Cinta kita tak pernah sempurna


Seperti kehidupan berjalan lurus

Walau telah berlari mencari kesempurnaan


Namun tetap saja tak sempurna

Biarlah cinta kita tak sempurna


Karena sempura hanya akan
Membuat kita berhenti
Dan tak tau harus pergi kemana

2009

9
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Deni Nofrianto

HARAPAN YANG HILANG

Hidup bagai dipuja


Hidup bagai nestapa
Tak bisa dibaca ataupun diubah lara
Harapanku hilang
Harapanku melayang
Harapan hilang
Bagaikan diterpa agin, diterpa lautan
Diterpa alam semesta

24 Oktober 2009

Ifan Aulia Candra

ORANG YANG TAK BERTANGGUNG JAWAB

Genggamanku terlepas

10
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Hatiku melemas dan cemas
Engkau merusak ketentramanku
Keceriaan dulu lenyap ditelan waktu
Hatiku lepas dan membeku
Kembalikan semua ketentraman itu
Kembalikan semua keceriaan itu
Kembalikan senyum itu
Kau perusak hidupku pemusnah senyumku
Kau hancurkan hatiku dan menyobek hatiku
Engkau merebut ceriaku
Kau renggut harapan dari diriku
Kembalikan semua harapan itu
Harapan jiwaku
Engkau mencuri semua yang ada pada diriku
Hancurkan semua yang ada
Semangatku kembalilah
Aku harus bangkit dari tidur panjang
Senyum, kembalilah kepelukanku

2009

Dewi Puspita

INS SEKOLAHKU

Dihatiku ada namamu


Didadaku ada gemamu
Dari pelosok kami menyatu
Tuk belajar demi menggapai cita-cita

Ibu dan bapak


Sungguh besar jasamu
Untuk semua bimbingan
Kan kukenang selalu

INS….
Ku kenang
11
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
INS…
Jayalah dirimu
INS….
Ku selalu menyayangimu

2009

Ode

HATI YANG TERASUKI

Hati telah tergores


Oleh noda dan nafas angkara murka
Hati yang dulu bersih
Kini telah terasuki

Oh tidak, mengapa hatiku terasuki


Oleh bisikan iblis laknat

Tuhan, tolonglah diri hamba


Agar hati ini kembali bersih
Dan tidak terasuki
Oleh noda dan nafsu angkara murka
Dari diri sendiri

2009

12
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Supwilman

SAKIT

Saat aku merasa sakit


Saat aku dimaki sang mentari
tak ada arti
Saat angin mulai menjauh
Saat bintang –bintang mulai hilang
Ditelan kabut hitam
Tak ada arti
Tapi mengapa cahaya menjauhiku
Saat mencari jalan baru?

2009

13
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Sangkar tua
Kutitipkan pada Tuhan
Kini ku berlayar
Dengan ombak di samudra hijau
Tertatih aku mencari . . !
Kau dimana?
Rindukah padaku ?

2009

Citra Dewi

PENCARIAN

Matahari yang membara


Rintangan jarak dan waktu
Ku tempuh . . .
Ku jalani . . .
14
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Delmayunita

NILAI PERSAHABATAN YANG IKHLAS

Takkan kering
Di musim panas
Takkan luluh
Di musim hujan
Takkan beku
Di musim dingin
Terus mekar
Walaupun bukan dimusim bunga
Jadilah teman ibarat lilin
Rela habis demi terang

2009

15
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Gusna Widiya Putri

CAHAYA

Di malam gerimis ini


Tidak ada yang menemaniku
Termasuk bulan dan bintang
Tapi ada sebuah cahaya
Yang memberikan ketenangan dalam jiwa
Disaat suka dan duka
Cahaya yang ada pada dirimu
Yang mana cahaya itu
Bisa membuat diri dan raga dekat bersamamu
Walau jauh di sana
Itulah sebuah cahaya
Yang bisa membuat hati ingin selalu berjumpa
Walau takdir belum mempertemukan
Cahaya tersebut dengan diri ini

2009

Syafitri Anni

16
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
SAHABAT

Nilai persahabatan yang ikhlas


Tak kan kering walaupun dimusim panas
Takkan lebur walaupun dimusim hujan
Dan takkan beku walau dimusim dingin
Namun . . .
Yang selalu mekar
Walau bukan dimusim bunga
Carilah sahabat ibarat lilin
Yang rela habis demi terang
jangan mencari sahabat ibarat tebu
Yang habis manis sampah dibuang
Tapi . . .
Carilah sahabat ibarat bayang–bayang
Yang selalu menemani
Diwaktu suka maupun duka

2009

Anita Gustina

APA MAKSUD-MU TUHAN ?

Sore yang cerah berubah menjadi mendung


Langit seperti ingin menangis
Tapi tidak mencucurkan air mata
Semua bertanya–Tanya
Apa yang akan terjadi ?
Apakah ini hal biasa atau bahaya?
Seketika bumi bergoncang
17
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Bangunan-bangunan bagaikan buayan
Raungan tangis terdengar dimana–mana
Ya tuhan . . . apa maksud MU
Menggoncangkan semuanya
Dan merenggut nyawa beribu – beribu orang
Apa engkau marah . . . ??
Marah pada hamba–hamba-Mu
Yang tak lagi menyembah-Mu, menjauh dari-Mu
Yang selalu berbuat dosa di atas bumi ini?
Atau bumi telah bosan menampung kami?
Bosan dengan apa yang telah kami lakukan

2009

Syafril Ade Putra

DENGAR HATI KU

Dengar . . .
Hatiku ingin berbicara padamu
Aku ingin engkau tau apa yang akan dikatakannya
Hatiku berkata
Mangapa rasa ini tumbuh
Disaat kau tak di sampingku lagi
Atuakah ini hanyalah angan–angan
aku tak bisa menahannya lagi
Aku mencoba mengungkapkannya padamu
Walaupun hati ini menyambar–nyambar
Bagaikan petir disiang bolong
Namun ini tetap ku ungkapkan
Walaupun aku tak bisa memilikimu
Tapi biarkan aku mencintaimu . . .

2009

18
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Nopendi

MENCARI ILAHI

Tuhan dimankah engkau?


Apakah kamu di langit atau di laut atau di hutan?
Tuhan siapakah engkau?
Apakah kamu matahari atau bulan atau bintang?
Atau apakah kamu gunung?
“Tidak . . ., tidak . . ., itu bukan kamu”
Kamu berkata “ iya ” hai matahari
yang hanya muncul disiang hari
kembali hilang waktu senja
kamu berkata “iya” hai bulan dan bintang
Yang bersinar di langit
Kemudian hilang di gelumuti awan
Tidak . . . .,tidak . . . ., itu bukan kamu
Tuhan ku Maha Esa
Tuhan ku Kekal
Tuhan ku tidak lemah
Tuhan ku ada di mana–mana
Juga dihatiku

2009

19
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
APAKAH ITU AKU?
Siang telah berganti malam
ketika subuh datang diri bagai batu tak berdaya
tak bergerak
Apakah itu aku ?
Diri selalu ingin berubah kearah lebih baik
Tetapi perubahan itu bagai suatu hal yang
rapuh dan mudah terpecah belah tak berguna lagi
Apakah itu aku ?
Diri ini yang dulunya seperti pohon yang subur
Tapi sekarang bagaikan pohon berulat banyak
Seakan–akan diri ini tak berguna bagi siapapun
Apakah itu aku ?
“ Tidak ”, itu semua bukan diriku
Karena diriku selalu kuat menjalani apapun yang akan dihadapi
Karena aku tidak sendirian
Tapi, masihkah banyak orang yang peduli pada diriku
ini bila bagaikan pohon yang belum berbuah?
Dan lama kelamaan pohon ini akan berbuah itulah diriku

2009

Ahmad Dulaviz

20
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
2009

Pika Anuslim

GELAP MALAM

Malam berganti malam


Siang pun datng membayang
Setiap engkau datangi malam
Engkau bermai di kegelapan malam

Siapa engkau . . .
Siapakah engkau yang waktu malam
Malang begitu malang
Wahai pekerja malam

21
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Dwi Frino Esaqifa

HARAPAN KELABU

Kelabu menghiasi langit merah


Meredupka cahaya yang datang
Deraian air jatuh tak terarah
Menyamarkan suara yang terdengar

Senyumku hambar menghadapi esok


Langkahku samar menyusuri waktu
Kejauhan tak dapat kulihat
Kedalaman tak dapat kurasa lagi

Aku telah menerbangkan sebuah harapan


Yang menutup semua keinginan
Aku telah mendustai sekeping hati
Yang menginginkan sebuah keabadian

Kayutanam, 3 November 2009

22
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Annisya Kamil

SUJUD

Suaraku terdengar samar-samar


Hamper tak terdengar
Hilang lenyap
Beranjak menyusuri
Jalan kehidupan yang tak jelas

Perlahan tapi pasti


Caha-Nya hilang
Beriringan dengan dengan tingkahku
Yang semakin menjauh
Kasih-Nya pun hilang tak terasa
Saat ku mulai berdiri dan tak sujud lagi

Kayutanam, November 2009

Andre Firdaus

HATI

Hati bagai api


23
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Bermain dengannya akan terbakar
hati bagai air
bermain dengannya akan basah
hati bagai pedang
tajam, menyakitkan, perih, memilukan
hati kasih sayang
keindahan
bahagia
sedih, duka
susah, lara
semuanya ada di hati
hatiku
hatimu
jadi satu

2009

Gema Afrita

MINANG BERGONCANG

31 September 2009
Qun fa yaqun
Allah menggoncang ranah Minang
Tak sampai 5 menit
Padang dan Pariaman
Hamper sama rata dengan tanah
Nauzubillahi min zalik
Itulah kekuasaan yang sangat besar
Ya Allah….Astagfirullah….Allahu akbar….Laillahailallah
Jeritan menggema di angkasa
Tangisan, ratapan menggelegar ditelinga
Bencana mengingatkan mereka
24
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Pemimpin ditanya tugas dan keadilannya
Para dermawan dan hamba Allah
Diminta keikhlasan dan kerikhlasan hatinya

Kayutanam, 2009

Mutiara Sari

IBU

Ibu, wanita paling mulia dimuka bumi


9 bulan aku bergendong dirahim mu
Tak ada upat, tetap sabar
Kau rawat aku dari kecil sampai dewasa
Kau curahkan kasih sayang
Tak pernah mengeluh dengan kenakalan ku
Ibu, kenapa aku tak pernah dengar omonganmu?
Tak pernah membalas kasih sayangmu
Ibu, maafkan aku telah melawanmu selama ini

2009

25
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Irma

CINTA

Cinta adalah anugerah paling indah


Cinta lahir dari persahabatan hati
Cinta lahir untuk dimengerti dan dihayati
Bukanlah untuk dikhianati
Cinta melahirkan ketulusan dan kesetiaan
Cinta melahirkan kerinduan dan kebahagiaan
Kadangkala cinta Tak dapat ditebak
Dan membingungkan
Cinta mampu mengubah dunia
Namun dunia tak mampu mengubah cinta
Itulah cinta yang kadangkala membuat kita patah hati
Dan kadang-kadang membuat kita menangis dan tertawa

2009

26
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Keluar di kegelapan ini
Bulu remangku pun berdiri
Hati kecilku berkata
Kapan cahaya itu datang menghampiriku?

2009

Loli Aprilianti

KEHAMPAAN

Dikegelapan ini
Aku meraung kesakitan
Menahan ketakutan yang
Selalu menghantuiku
Bunyi-bunyi yang aneh
27
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Aku tak tahu
apakah akan ada yang bisa menggantikannya

2009

Syafni Rahayu

MASA LALUKU

Dimalam yang begitu sunyi


Ku kembali teringat dengan masa laluku
Menceritakanku dengannya
Masa lalu itu sungguh berarti bagiku
Sungguh itu sungguh berarti bagiku
Tapi mengapa . . . .

Kenyataan pahit terjadi padaku


Kenyataan ku harus kehilangannya
Mangapa begitu cepat kenangan itu berlalu
Kenapa dia meninggalkanku
disaatku membutuhkannya

Dulu dia selalu ada di dekatku


Tapi sekarang dia telah tiada
Membawa cintaku yang begitu mendalam
28
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Yosi Ovanira .A

LINGKUNGAN KU

Lihatlah disana!
Gunung-gunung berdiri kokoh, indah dan sejuk
Apakah kamu merasakan damainya hati melihat,
dan sejuknya hidung menghisap udara?
Tapi Sekarang coba lihat lebat pada gunung itu
terdengar suara berisik bagaikan
tournament motor cros . . .
Tangan–tangan lancang orang–orang tak bermoral
sedang menebang hutan yang tadi kita
rasakan sejuk dan indah dilihat.
apa yang tersirat dihati kita?
apakah kita biarkan saj mereka merusak alam kita?
mari sama kita tanamkan dihati tak menjaga

2009

Jhoerdi Pratama

29
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
PENYESALAN

Waktu kini tlah berlalu


Hari pun berganti tak menentu
Aku terjebak di kesunyian malam
Yang gelap dan tak berbintang

Jika aku bisa keluar


Dari kegelapan
Maka ku kan membuka
Lembaran baru
Dan aku akan merubah
Kegelapan itu menjadi mentari
Yang bersinar terang

Tapi kini tlah terlambat


Aku telah tenggelam
Di kegelapan malam
Yang tak bisa aku merubahnya

2009

Sri Wahyuni

TENTANG DAHSYATNYA HIDUP DI INS

Kurangkai 1000 kata


Ku tuai isi hati
Ku tumpahkan kedalam secarik kertas
Kini berbincang begitu dasyat
Sehingga angin lewat yang menyapa
Tak terdengar

Kami bertengkar dalam topik yang sama


Yang tetap masih lembab di pikiran

30
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
tentang dahsyatnya hidup di INS

2009

Rahmad Ferdian

JANGAN LUPAKAN

Wajahmu memberikanku harapan


Matamu begitu indah menerangi hidupku
Kenapa takdir tidak berpihak pada kita
Cinta tak akan bisa ditebak

Hidupku bersamamu dalam _urge


Kekekalan abadi untukmu
Aku merindukanmu
Jangan lupakan aku sayang

Sayang
Ku
Sayang
Ku
Sayang
Ku sayang

2009

31
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Eka Oktavia

SEMARAK SANG SURYA

Terik sang surya galak terbahak


Memancarkan senyum cahaya panas
Disambut tawa daun rerantingan
Ketika sang surya beranjak pergi
Mulai menjerit ranting yang layu
Sayup – sayup terdengar angin
Jatuhkan ranting yang telah layu

2009

32
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Mengatuk hati yang tertidur
Satu demi satu gugur
Membuat jiwa jadi terbangun

Aku tersentak . . .
Sejenak,
Seketika batinku berbicara
“apa yang terjadi ?”

Senyumku hambar
Langkahku samar
Pelangi tak biasi hati
Dan kini pelangi pergi

2009

Gusti Rosita

PELANGI

Bisingnya suara angin


33
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Aku tidak melamun sendirian lagi

2009

Defrianto

SAHABAT

Di saat aku dalam kesepian


Kau datang menemui ku
Disaat aku butuh bantuan mu
Kau datang menemui aku

Sahabat ku . . .
Disaat kita berpisah
Aku merasa tadak ada yang membuat hatiku
Gembira seperti dahulu lagi

Sahbat ku . . .
Datanglah kepadaku lagi
34
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
2009

Hafizah khairina

AYAH

Ayah . . .
Aku bangga
Aku senang
Aku gembira

Aku kagum

Ayah . . .
Terkadang ku sedih
Melihatmu . . .
Berbicara padamu . . .

Aku ingin sepertimu


Aku ingin membuatmu bahagia

Di saat aku sedih kau selalu ada


Di saat aku senang kau selalu ada
Kau ada disaat ku butuh
Kau selalu ada di saat suka maupun duka

Ayah . . .
Kaulah segalanya . . .

35
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Yuliaty

DERITAKU

Deritaku..
Mengapa engkau menghampiri hidupku?
Hingga akutidak bisa menahan semuanya

Tuhan, apakah salah hambamu, apakah dosa hambamu?


Tuhan, jalan mana yang harus aku telusuri?
Aku sudah tidak tahan lagi menahan semua ini.

Deritaku..
Cukup sudah engkau bersama aku
Pergilah engkau dari hidupku
Aku ingin bahagia menjalani hari-hari ku.

2009

Desi Juniarti

JERITAN KEDZALIMAN

Saat kau menangis mencari perlindungan,


Bingung mencari kenyamanan,
Aku hanya bisa terpaku sama seperti dirimu
Taukah engkau saudaraku,
36
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
baginya terlalu kejam harus kehilangan orang tua,
tempat mengadu berkasih-kasihan
tak ada yang bisa membantu
kami para korban perang
yang selalu heran
mengapa mereka kaum laknat
kaum yahudi meluluh lantahkan
negri kami memupuskan kebahagian
apakah mereka tak iba
tak punya hati melihat kesengsaraan
kami apalagi dirinya yang seperti dirinya
anak – anak yang butuh kasih orang tua
kenyamanan rumah bersama keluarga, bahagia . . .

2009

Cici Melfitri

DERITA CINTA

Jika bibir tak mampu lagi bercakap


Menceritakan semua yang telah terlewatkan
Adakah seseorang yang mampu
Mengungkap rahasia lubuk hati
Jika waktu bisa berulang
Aku kan sampaikan derita cinta ini
Meski hanya sekejap mata
Telah terlepas beban rasa dihati
Walaupun pilu mengoyak hati

2009

37
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Desi Desviana

KEBENARAN

Ku terjebak dalam permainan


Membuat diri ku jatuh . . .
Mulut manis menerkam kehidupan ku
Semua perkataan mu memang manis

Ku tela’ah semua kebusukan mu


Aku berusaha mengetahui siapa sebenarnya kamu ? ? ?
Ku gali semua perasaan yang tersirat di hatimu

Setiap kebenaran memang akan terungkap


Bagaimana pun kau menutupinya dan bermuka dua

Jadi . . . akhirnya ku tahu suatu kebenaran


Yang datang dengan penuh ke sedihan . . .
Melihat diriku sudah kau buat hancur !!!

2009

38
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Winda

BAYANGAN MASALALU

Dikesunyian senja ini ku duduk sendiri


Dibawah tenda biru dekat reruntuhan rumahku
Kuteringat kembali
Bayangan fatamorgana video masa laluku
Tanpa sengaja keluar keluhanku
Oh…hidupku yang kelabu
Tetes demi tetes air hujan terdengar merdu
Seiring desiran air mata
Dari kejahuan keributan menderu
Memecah lamunanku dan kenyataanpun datang
Diriku kembali lesu
Terhempas dalam gelombang kesunyian
Gravitasi yang mengikat
Yang selalu membuatku turun
Kebawah dan kebawah
Akhirnya terhempas terjatuh diterjang
Kedasar bumi dan kehampaan

2009

Amalia putri

MATAHARI

Ternyata matahari itu kaya


Ia kaya bukan karena
Sinarnya yang terik membakar
Tapi kerena cintanya . . .
39
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Dengan cinta ia
Mengumpulkan air laut
Menitikan tetes
Demi tetes hujan

Matahari tak pernah marah


Karena hujan
Justru karena hujan
Ia menghiasi langit dengan
Pelanginya

2009

40
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Rini Marneli

KEHIDUPAN KU

Pagi yang masih gelap


Belum terpanar sedikitpun snar
Aku telah terbangun dari tidur yang nyenyak
Bersuci menjalankan perintah Tuhan YME

Matahari bersinar menyinari alam semesta ini


Tumbuh – tumbuhan terlihat rimbun dan bersemi
Burung – burung berkicau – riau
Menciptakan ramainya suasana dipagi hari

Seperti inilah kehidupanku dipagi hari


Tenang,tentram,ramai dengan linkungan di sekitarku

2009

Mayunis

MORAL KU DIJAJAH

Dalam kegembiraan,ku lengah


Ku terbawa arus yang deras
Tapi tak ku sadari….
Bahkan ku lupa siapadiriku ini

41
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Kepalaku di injak – injak
Rumahku di otak – atik

Tapi kini kusadari


Setelah kulihat alam sekitar
Aliran sungai sudah jernih lagi
Lambaian daun – daun sudah tak hijau
Dan ratapan alam yang berteriak
Seakan – akan minta tolong
Kepada penghuninya

2009

Hazizah Nur

BUNDA

Apa salah ku ?
Mengapa kau tinggalkan ku
Aku sangat merindukan mu
Bangaimana caranya
Agar aku bisa bertemu dengan mu
Oh…bunda
Jika aku bersalah pada mu
Maafkan aku bunda
Ampuni aku bunda
Andaikan engkau disampingku
Aku akan memeluk mu
Tak akan aku lepaskan
Karna aku selalu ingin disampingmu

2009

42
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Puji Astuti

SETAHUN

Kita telah membingkai dunia kita


Selama setahun
Menhiasi dengan tangisan yang
Membasahi kemaluan
Lalu memperantik dengan canda yang
Berpadu titik hujan
Setahun sudah dunia itu…
Menyinarinya dengan air mata
Kerinduan yang menyejukan
Cinta adalah pembebasan dari
Sekat-sekat ego yang menyesatkan
Sudah setahun cerita-cerita itu
Bertaud berpadu
Membentuk jalan hidup yang
Tak pernah kita tebak
Lewat puisi
Lewat kata
Ku ceritakan padanmu
Sebelum malam mengistirahatkan
Tubuh kita

2009

43
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
SAJAK PUSING

Gundah………...
Rasa yang aneh
Bergetar dalam jiwa………...
Berputar………...
Tak berujung………...
Tak berpangkal………...
Ku coba tuk berlari menatap mentari
Hening………...
Tak ada melodi
Kucoba menepis racun sukma
Tapi semakin aneh……dan aneh…
Akhirnya ………...
Aku bermain dalam asa
Menatang pergumulan otak
Terkapar dalam kehampaan
Sakit ………...
Rasa yang terlahir dari buaian asa
Merobek kalbu………...
Menikam jiwa………...

2009

Yarsi Ratnasari.P

44
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Oh pujaan hatiku

2009

Apriezulyadi

PUJAAN HATI

Telah kau hanyutkan hatiku


Kemuara angan-angan yang kelam
Ku plantai jarring-jaringt kenangan
Yang telah lama kita rentang
Kau hancur leburkan perasaanku
Kau porak-porandakan pikiranku
Begitu kejamkah dirimu
Inikah timbal-balik perasaanku padamu

45
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Maria Okta Ningsih

LENTERA

Tarian mentari telah datang


Pucuk-pucuk pinus bergerak ramah
Menyapa dengan kicauan burung dalam kemah
Tegasnya teriakan ayam perkasa gugah
Membuatku terjaga dari matiku berlalu sudah
Terdengar nyanyian burung pipit
Dersikan keroncong nyiur kering di tepi sanur
Menggugah hati untuk menyibakkan
Lentera pagi yang semalam tertutup rapat
Kini……
Para bintang beranjak pergi
Terangnya rembulan malam
Telah digantikan oleh
Senyum merntari pagi

2009

46
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Anggi Fadilah

CINTA BERUJUNG MAUT

Lamunan ku terhenti saat melihat tatapanmu,


Yang merimbas kesunyian di jiwa
Meresap langsung ke titik naluriku
Hai bintang…….
Yang menari-nari di sanubariku
Yang berdansa ria di bola mataku,
Mengapa ku selalu teringat kepadamu
Ingin selalu ku berada di sisimu
Tapi sayang
Gemerlapnya malam yang dihiasi
dengan kedipan bintang-bintang
telah berganti menjadi
Awan hitam yang mengintip di pagi hari
Nyiur melambai tiada arti
Jiwa ragamu telah menghadap sang Robbi
Namun,
Bayangmu akan selalu tersimpan di hati
Dan takkan mungkin terganti

2009

Dindi Sri G.

KESABARAN YANG RAPUH

Meniti batu kerikil


47
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Dengan senyum dibalik wajah
Tak ada yang tau
Hanya kesabaran yang tampak
Dan rumput hanya bisa bergoyang
Tanpa tau betapa rapuhnya kesabaran

Semua seakan tersembunyi senyap


Langit di ujung sana menanti
Akankah ada kesabaran yang muncul kembali?
Tapi terlanjur rapuh tak terbaiki
Siapakah yang patut disalahkan?
Sekarang rumput tidak dapat bergoyang
Langit pun tak lagi menanti
Dan kesabaran berubah kebencian

Akademis, Oktober 2009

Mayumi S.P

SEORANG IBU

Selama kumencari
Kutak peruh tau
Betapa hatiku remuk
Setelah melihat seorang
Yang tergeletak tak menentu
Tak bernyawa
Seseorang itu adalah ibu
Dan selama itu
Aku tidak merasakan bagaimana
Hangatnya seorang ibu
Ibu . . .
Kenapa kau tinggalkan semua kecerian
48
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Kenapa kau lupakan segalanya
Sehingga ku tak lagi merasakan sentuhanya
Seorang ibu
Mungkin inilah akhir segalanya dari seorang ibu

2009

Yola Permata Bunda

KESADARAN YANG HILANG

Saat kebahagian menemani


Saat harta berlimpah – ruah
Semua lengkap tanpa ada kekurangan
Semua lupa akan kuasa tuhan
Disaat datang kemurkaan tuhan
Saat semua hancur tanpa bekas
Bumi memuntahkan isinya
Tuhan menurunkan azabnya
Tapi mengapa setelah datang goncangan
Yang begitu kuat , peringatan yang
Begitu keras
Kenapa masih banyak manusia
Tidak akan hidup ini
Dimana kita?
Dimana hati kita?
Kapan kita sadar?
Tuhan
Bantu kami untuk lebih dekat
Dengan-Mu

2009

49
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Titi Pani N.

RABU DUKA

Rabu dimana kami merasa duka


Yang tak pernah kami rasakan sebelumnya
Semua berhamburan, kocar kacir menyelamatkan diri
Tak terbayangkan sebelumnya
Ini semua akan terjadi begitu saja
Kami semua dirundung duka
Duka yang membuat trauma
Allah masih sayang pada kita
Menyuruh kita bertaqwa
Tapi bagaimana mereka disana?
Kehilangan semua harta benda dan nyawa
Merasakan lebih dari kita, dirundung duka dan derita
Andai kita sadar atas apa kelakuan kita
Ini peringatan bukan gurauan
Dan Allah masih memberi kesempatan buat kita
Untuk menjadi yang terbaik di masa depan

2009

50
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Malam ini hanya sepi menemaniku dalam kesedihan
Keheningan malam bagai ikut bersedih menemaniku

Andai kami bisa berteman


Pastilah kucurahkan isi pikiran ini
Dan melalui angin kusampaikan padanya
Jangan pergi untuk selamanya ayah

2009

Debi Dimas Andika

MALAM JADI SAKSI

Pada angin yang berhembus menyapa kulitku


Hendak kukadukan padanya sepi ku
Tapi dia begitu cepat meninggalkanku

51
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Annisa Riski Amalia

IMPIAN YANG PUDAR

Malamku begitu sunyi, akankah kau datang


Menemani kesunyian itu
Wahai bintang ku tak ingin begini
Tapi mengapa kau pergi begitu saja
Disaat ku butuh, merindukanmu, memerlukanmu
Wahai bintang malam
katakan padanya
kuingin dia selalu di sampingku
menemani, menjaga
selamanya

2009

52
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Titis Kumala Dewi

CANTIK

Pandanganku terhenti saat memandangi wajahmu


Wajahmu yang cantik dan ayu
Membuat semua mata tertuju padamu
Dengan perasaan kagum aku menyerumu
“Hai cantik, wajahmu seperti bidadari
Rambutmu indah panjang terurai
Matamu penuh pandangan tulus
Bila memandangmu hatiku sangat senang sekali”
Cantik,
Hatimu begitu baik
Engkau temanku yang asyik
Pandangnmu ayu dan menarik
Membuat hatiku yang sakit menjadi membaik

2009

Solfiani

53
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
PERJUANGAN BELUM SELESAI

Negri yang subur ini


Negri yang luhur ini
Ketika dulu memagang tambu
Berani berjuang kawanku
Yang dulu dijajah orang
Yang dulu diinjak orang
Darah mengalir demi bangsa
Untuk mengukir di baju nisan mereka
Jangan kita selesai sekarang
Masih lama ku harus berjuang
Terlalu pagi untuk tersenyum
Terlalu pagi untuk bernyanyi
Mari berdoa kawan
Mari usah kawan
Bapak menolong
Bapak menyokong
Menji raja burung asia

2009

Rafi Aldi Chandra

ANAK – ANAK BUANGAN

Mereka kehilangan ayah dan ibu mereka sejak kecil


Mereka tidak bisa merasakan apa yang dirasakan
Orang – orang yang serba kecukupan

Sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam


Mereka berjalan di trotowar – trotowar
Tanpa menggunakan pelapis badan
54
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Hanya untuk mendapatkan sesuap nasi dan
Seteguk air minum

Tetapi mereka selalu menampakan senyuman


Dan kecerian kepada semua orang
Dari cobaan yang mereka rasakan sampai
Akhir hayatnya

2009

Bayu Afnovandra perdana

TEGURAN MU
Grrrh . . . grrh . . .
Gempa ! Gempa ! Gempa !
Semua orang berhamburan
Panik pusing kacau balau
Bumi bergetar hebat, bergoyang–goyang
Kejadian sesaat yang tak mudah tuk dilupakan
Akan ku kenang sepanjang masa
Rumah hancur
Bangunan – bangunan roboh
Orang – orang takut dan trauma
Seorang anak kecil merengek memanggil
Mana bunda ? mana bundaku ? mana bundaku ?
Kata anak kecil itu
Ia menanyakan kabar bundanya
Yang hilang dalam reruntuhan sebuah supermarket
Seluruh orang menagis, sendu
Seluruh orang korban
Seluruh orang tobat
Lalu bagai mana diriku ?
55
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Akankah aku akan bertobat dan insaf
Terhadap dosa yang aku lakukan
Dan teguran tuhan terhadap diriku
Tuhan, aku insyaf , aku takut
Aku tak sanggup menerimanya
Ampunilah aku, Tuhan
2009 Rita Siska

SENYUM DALAM TANGIS

Hari demi hari ku lalui


Waktu demi waktu ku jalani
Detik demi detik ku melangkah
Nasib demi nasib ku jalani sendiri
Sudah lama ku menanti sebuah keajaiban
Cukup . . . . . . . .
Cukup . . . . . . . .
Biarkan ini berakhirSampai disini

Penderitaanku selama ini


Yang sudah bertahun tahun ku jalani
Senyum ku dalam tangis ku

Aku memang tersenyum


Tapi . . . . . .
Hatiku menagis
Menangis meratapi lika liku

2009

56
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Pemandangan yang indah
Berganti malam yang penuh rasa sunyi dan sepi
Karena sore itu kami tertimpa musibah

Semua meratapi yang tak diingini


Meratapi kampong halaman tercinta
Tiada bekas untuk bernaung lagi
Hanya tanda-tandayang apa adanya

Banyak saudara-saudara kita yang tertimpa


Mayat-mayat tergeletak dimana-mana
Oh tuhan mungkin engkau marah pada kami
Tapi kami sadar bahwa engkau member
Peringatan kepada kita semua

2009

Rahma Yanti

DUKA BERSAMA

57
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Kini . . . . . . . . .
Mengapa kau terabaikan ?
Kau hanya tersimpan dalam sebuah ruangan
Yang pengap dan berdebu
Dan menunggu kapan akan
Mengeluarkan musik yang merdu

2009

Fajrah Mulia Sari

PIANO TUA DI KOTAK KACA

Kulihat piano tua di kotak kaca


Yang menatap dengan tatapan hamba
Yang hanya terdiam dan terpaku
Menunggu kapan akan
mengeluarkan music yang merdu

Teringat kini masa yang lalu


Kau memainkan musik yang merdu
Kadang kala irama yang indah
Kadang kala membuat hati terharu

58
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
yang dulu subur
Kini tingal cerita

2009

Ikhsan Satrio

TANAH KELAHIRAN KU

Inilah tanah kelahiranku


Yang dulunya tentram dan damai
menjadi impian semua orang

Tapi . . . . . . itu semua hanya tinggal kenangan


Kini tanah kelahiranku hancur berantakan
Mayat-mayat bergelempangan
Disana dan disini

Ya ALLAH . . . . . . .
Mengapa kau hancur kan tanah kelahiran ku
Kau turunkan gempa yang dasyat
Kau hancurkan tanah kelahiranku

Hilang sanak saudara kami


Orang tua kami tertimpa
Bangunan dan Perbukitan

Semua telah lenyap sudah


Tanah tentram dan makmur

59
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Rahmatul Fahmi

KORUPTOR

Hai koruptor . . .
Kau sangat egois
Disaat semua manusia sedang kritis

Hai koriptor . . .
Pekerjaanmu lebih hina
Dibanding mereka yang berzina

Kau tak memiliki perasaan


Ketika semua orang asyik bersusah payah
Bergelut dengan sedih dan berkerja dengan letih
Seenaknya saja kau rampas semua

Kau bagaikan maling yang handal


Hai koruptor . . .

4 November 2009

Surdhawati

KU RELAKAN KE PERGIAN MU

Malam yang sunyi


Sesunyi hatiku
Kutatap malam begitu gelap
60
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Aku terlena dalam ke dudukan
Aku termangu diantara
Baying – bayang mu yang tiada
Hidup ku terasa hampa
Tanpa kau disisiku
Walau pun perih bagi ku
Kurelakan kepergian mu
Dengan rasa kasih
Tuhan . . .
Tempatkanlah dia disisimu
Dengarkanlah doa suci ini
Dengan rasa pasrah akan kodrat illahi

2009

Eggi Ireno Andini

KESETIAAN

Jiwa yang melayang – layang


Seakan – akan membawa goresan
Namun disaat rasa kini telah tiada
Rasa kesetiaan pun berkobar

Tapi apakah bisa rasa itu kembali . . .


Ku tahu kesetian itu adalah puncak
Dari sesuatu keterikatan
Kusadar bahwa cinta bisa menjadi kita buta . . .

2009

61
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Azwirman

TANGISAN BENCANA

Matahari mulai memerah


Rintik hujan juga merintis
Bumi seolah marah serta seolah menangis
Kulihat kesana kemari
Bumi bergetar-getar
Membuat kehancuran
Isak tangis terdengar kesana kemari
Aku duduk termenung
Dan aku sadari ini adalah cobaan
Dari Ilahi

2009

62
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
SAHABAT

Ya Allah
Semoga engkau selalu menyatukan
Aku dengan sahabatku
Dalam suka dan duka
Dalam senang dan sedih
Dalam sakit dan sehat
Sekalipun dalam lupa dan ingat

Ya Allah
Jadikanlah hati kami
Hati yang tidak akan saling melukai
Sentuhan yang takkan saling menyakiti
Genggaman yang takkan saling melepaskan
Dan persahabatan yang takkan pernah berakhir

2009

Rahmadia
63
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Seakan menghampiri ku dengan tawa
Disaat aku termenung
Dibalik cahaya sinar surya mu
Semua berkilau
Berkicau mengisi sunyi ku
Pasir merah yang ku duduki
Seakan jadi pasir putih yang lembut tak ada noda
Sunyi, sepi kurasa seakan melodi riang menghampiri
Karena lembutnya kicauan mu
Sinar surya kini telah datang
Suasana riang ku hilang seketika
Kicauan yang dulu merdu seakan menghilang perlahan
Hingga akhirnya menemui titik kehilangan
Hilang , hancur dan sirna

2009

Ayu Putri Utami

HANCUR, SIRNA

Termenung aku di pasir merah-Mu


Tertegun aku akan indahnya suasana
Terharu akan indahnya kicauanmu
Kicauan selama ini
Tak pernah menghampiri ku
Kini datang
64
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Kehidupan anak-anak tanpa arah ini
Apakah kehidupan mereka akan begini selamanya

2009

Ifra Manto Fani

KEHIDUPAN TANPA ARAH

Ketika aku berjalan ditempat yang ramai


Saat matahari mulai gelap
Tengah malam aku melihat
Rembulan yang indah , tapi
Keindahannya hilang sekejap saat
Melihat anak-anak tidur
Diteras-teras dan ditepi-tepi
Jalan tanpa tikar dan selimut

Hati ku tersentuh ketika anak-anak


Itu mengulurkan tangannya kepada
Orang-orang yang lewat di
Tepi jalan, aku bertanya kepada
Orang-orang yang lewat di
Tepi jalan aku bertanya dalam hati
Kemana orang-orang yang berjiwa besar
Apakah mereka tak pernah memperhatikan
65
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Beni Ika Saputra

MENJAWAB KETAKUTAN

Bolak-balik karena perasaan yang tertunduk


Mati karena cinta hingga membuat semuanya
Menjadi diam dan tak bicara
Terkekang oleh penjara surge
Yang berada di dunia ini
Membuat aku lapuk terkadang muda lagi

Semua diatasi api cinta


Yang tertinggal di balik perasaan ini
Bayang seri ku tahun itu tak lama lagi untuk bicara
Pagi disambut siang diterima sore
Lalu senja mengapa di tepi jalan

Penduk kota turun kea lam


Tanpa bicara sebuah jawaban
Di hari ketakutan

2009

Leri Vebry

KESUNYIAN

66
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Hidup ini gelap tanpa seberkas tanpa seberkas cahaya
Suram dan sunyi tanpa kata-kata
Entah kenapa hidup ini kelam

Satu persatu semua cahaya hilang


Yang dulu bersinar menerangi ku
Kini redup bahkan mati tak tersisa

Sementara sosok dirimu yang selalu kunanti


Menghilang dari pandangan ku
Wajahmu yang suci nyaris tak terlihat
Oleh asap hitam yang datang entah darimana

Sementara diriku
Hanya duduk terdiam tak berkutik
Diantara gelapnya ruang
Dan hanya bisa menatap kepergian dirimu

Di sudut ruang ini


Sambil mengharapkan dirimu
Kembali bersamaku
Untuk selamanya
2009
Oktalis TR

SESUATU YANG MENGGANGU KU

Hari ini aku merasa sesuatu


Ada keganjilan alam
Sesuatu yang terus mengganggu ku
Di kala malam
Matahari telah terbenam
Aku tertidur di gelap malam
Tiada satupun ku dengar
Disaat itu
Tapi tengah malam ku terbangun
Aku mendengar ada suara

67
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Orang-orang yang ketawa
Di balik kamar ku
Aku merasa cemas
Akupun takut
Mendengar itu
Dan akupun langsung berteriak
Mungkin itu suara hati

2009

Titia Pawifi T

RANAH MINAG MENANGIS

Ceritaku Hilang
Hatiku merenggang
Bahagiaku lengkap ditelan alam
Bayanganku mencekam

Goncangan dasyat melenyapkan


Alam pun menangis gugur ditelan getaran
Pohon-pohon tumbang
Korban jiwa berserakan
Dan kicau burung pun hilang

Gempa memporak-porandakan
Diriku dan kota ku
Hilang semua kebahagiaan ku
Yang telah ku genggam
Ditangan ku
Hancur lebur dan hilang
Semuanya . . . . . . . . . . .

68
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
2009

Anggi Gamela

BINTANG

Kulihat malam
Kutatap bintang
Masih setia tuk temaniku
Disaat kesunyian datang pada ku
Dan aku bertanya pada mereka
Apa cintamu sebening
Embun dan sedalam samudra
Yang mampu mengisi kekosongan

2009

69
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Yang membasahi kemarau
Lalu mempercantik dengan canda
Yang berpadu titik hujan
83 tahun sudah
Dunia itu menyinarinya dengan cinta
Yang menghangatkan
Membasahi dengan air mata kerinduaan
Yang menyejukan
Cinta adalah pembebasan dari
Sekat-sekat ego yang menyesatkan
Sudah 83 tahun cerita-cerita itu
Bertaut, berpadu, dan menyatu
Membentuk sebuah jalan hidup
Yang tak pernah kita tebak
Lewat puisi
Lewat kata
Ku ceritakan pada mu
Sebelum malam mengistirahatkan
Tubuh kita

2009

Yesri Yunita

83 TAHUN (HUT INS)

Kita telah membingkai dunia kita


Selama 83 tahun
Menghiasi dengan tangis
70
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Nika silvana

PUJAAN HATI

Sat ku tatap terang dunia ini


Ku terdiam , dan termenung tak ada arti
Ku melihat sesosok bayangan

Bayangan itupun berjalan dan mendekati ku


Ku merasa adanya getaran yang sangat hebat di diriku
Di tengah kegalauan hatiku
Bayangan itu pun tertawa pada ku
Diapun berkata padaku “oh . . . . .Pujaan haitku”

2009

71
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Riyo Sofianto

TUHAN ADALAH CAHAYA HIDUP KU

Di saat suara azan bergema


Tergetar hati ku mendengarkannya
Saat aku akan lupa
Aku teringat pada sang pencipta

Dia adalah seorang pencipta dalam cahaya hidup ku


Dan dia bagaikan mutiara bagiku
Di saat Dia memancarkan cahayanya pada ku
Aku telah merasa bahwa dia berada di samping ku

2009

M. Bayhaqqie W Djaja

72
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
B:B

Wahai bapak sangat pemimpin dalam satu keluarga


Saqinah mawa’adah warahmah
Bapak pria yang bertanggung jawab
Sekarang bapak mendidik 2 anak dengan kasih
Selembut kain sutra, dank eras seperti batu
Memecah batu . . . . . . . . . .

Wahai bunda sang ibu rumah tangga


“Saqinah mawa’adah warahmah”
Bunda wanita yang penuh kasih sayang
Sekarang bunda melahirkan 9 bulan tahun 92,93
Menyusui dua orang anak yang nakal
Aku dan dia menampung air dalam bak hobi
Yang penuh kekecewaan
Kenapa !!!!!!!!!!!!!

2009

Wini Fitriah

NYANYIAN IBU

Ibu . . . . . . . .
Teringat aku akan masa kecil ku
Di saat engkau melelapkan ku
Dengan ciuman merdumu

Engkau lahirkan doa-doa mu


Untuk mengantarkan aku
73
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Memasuki alam mimpi yang indah

Ibu . . . . . ibu . . . . . .
Dimanakah engkau sekarang
Engkau telah pergi untuk selamanya
Menghadap sang maha pencipta

Ibu . . . . . . . .
Aku merindukan akan suara mu
Kapankah engkau akan melelapkan ku
Seperti dulu lagi dengan alunan indah mu

2009

Rini Marneli

PERJALANAN HIDUP

Meski tak terasa


Aku dilahirkan kedunia oleh ibu ku
Menagis hanya bisa menagis
Hanya bisa mengantung harapan
Kini . . . . . . . . . . . . . . . . .

Aku sudah dewasa


Aku harus bisa membahagiakan orang tua ku
Walaupun harus mati sekalipun
Aku harus membahagiakan orang tua ku
Ya ALLAH. . . . . . . . . .

Izinkan aku mencapai cita-cita ku


Untuk membahagiakan kedua orang tua ku
Dengan izin ALLAH semuanya pasti bisa
Amin . . . . . . . . . . . . . . . . . .

74
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
2009

Wella F . S

PERJALANAN PANJANG

Suatu masa saat tangga ini


Berhasrat untuk berfikir
Tergugah ku berkata pada dunia
Hidup ku ini hampa

Saat canda dan tawa mulai


Bercerai ku pura-pura menyudahi
Itulah kebahagiaan
Saat badai itumenerpa

Aku adalah seseorang


Pecundang jalanan
Perjalanan panjang ku ini hidup dan
Mati ku karena engkau

2009

75
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Tumbuh dengan riakan air
Air laut yang pasang surut
Pagiku yang manawan telah hilang
Ketika layar terbentang luas
Layar itu telah jauh
Di pulau yang indah
Dengan panorama indah

Aku ingin mendapatkan, layar itu telah jauah


Perahu yang berlayar tanpa layar
Haluan kabar yang terdengar
Dia telah terbang jauh di pulau – pulau kecil

Aku ingin engkau kembali


Walau barang sesaat ( pagi, siang, dan malam )

2009

Cici Surianis

PAGI- PAGI MENAWAN

76
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Dari belaian kasih sayang mu

Rembulan….
Ku ingin selalu didekatmu
Ku ingin selalu bersamamu
Seumur hidupku

Tapi cahayamu
Terhalang oleh jarak yang jauh
Dan terhambat oleh kumparan
Tanah kehidupan
Dan samudera kekejaman

2009

Ari Yolanda

REMBULAN

Kegundahan dalam diri


Tangisan kerinduan
Yang terus menghantui
Ingin ku tuang dalam kertas putih
Tapi kertas putih telah pudar oleh waktu

Oh,rembulan….
Ku tak bisa hidup
Tanpa pancaran cintamu
Ku tak bisa jauh

77
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Reski Fauziah

AKU

Mereka ingin di mengerti


Berbicara salah,diam pun salah
Tak tau apa yang harus diperbuat
Aku ingin selalu menjadi satu

Tapi mereka tak Setuju akan itu


Mereka meremehkan dan menertawakanku
Salahkah aku begini??
Ku hanya ingin mereka tau,inilah aku

Mungkin aku tidaklah kuat


Tapi aku bukan orang yang lemah
Yang sembunyi di balik raga yang tidak ku kenal
Inilah aku dan ini hidupku

2009

78
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Lesmawati

PERSAHABATAN

Ketika hati dihantui dengan mendung….


Saat hujan badai membasahi tubuhku….
Pohon kaktus yang melindungiku
Dari kekuatan itu….

Ku memandang pohon itu dengan indah


Dan bercahaya….

Dia seakan tersenyum padaku


Kuhanyut akan kasihnya
Ku bahagia karena senyumnya
Tangisku terhenti akan kekuatanya
Hariku merona akan cahaya indahnya
Membangkitkanku dari kelemahan
Memberikanku kekuatan
Menyinari cahaya dalam hati yang kelam
Sahabat ku ingin pohon kecilmu…
Mendatangi ku….untuk selamanya
Ku tetap bersamamu dalam
Mahkota persahabatan….
Sahabat….???

Nofri Setiawan
2009

IBU AKU RINDU

Di setiap hembusan nafasku


Ku rasankan hangat nafasmu
Di dalam urat nadi ku
Mengalir darah mu
79
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Di setiap detak jantung ku
Seirama dengan detak jantung mu
Di hembusan angin malam
Terdengar . . . , terdengar suara merdu
Ibu . . .
Demi meraih cita – cita ku
Kini ku harus jauh dari mu
Tak sanggup rasanya, menjalani semua itu
Hampa . . . , hampa rasanya hidupku
Berat . . . , berat beban hidupku
Dimanakah aku harus mengadu
Ibu . . . . . . . aku butuh kamu
Aku memang sudah dewasa
Dan aku bukanlah anak manja
Tapi . . . tak dapat aku sangat
ibu, aku rindu
Rindu ku yang menggebu - gebu
Bak seribu tahun tak bertemu

2009 Boby Rahmadianto

SAHABATKU

Disaat kubutuh dirimu


Ku inginkan kau disisiku
Saat kau perlu kan hadirku
Kujanjikan ada untukmu
Jangan pern ah kau menghilang
Kunantikan saat bersama
Penuh cerita dan ceria
Meredakan beban yang terasa
Yang memberi warna dalam jiwa
Ku akan selalu berjanji untuk setia
Sampai nanti ka akan selalu setia
Sampai nan6ti kuakan selalu ada
Untukmu dan temani hari-hari kita
Jangan pernah kau tuk menghilang dariku
Kaulah sahabatku
80
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Janjilah kau tidak meninggalkanku
Janjilah kau tak melupakanku

Kita harus menjaga


Arti persahabatan kita
Kaulah sahabatku
Yang rterbaik bagiku

2009 Nola Devita

BUNDA

Kau bagaikan sang surya


Yang tak henti-hentinya
Memberikan sinarnya pada ku
Yang tak pernah lelah mengajaku
Dengan penuh kasih sayang

Bunda . . . . . . . . . . .
Hanya do’a yang bisa ku berikan pada mu
Meskipun lidah ini sering menyakiti mu
Kata-kata yang sering terucap
Dengan penuh ke tidak sadaran
Sehingga menimbulkan hatimu terluka

Bunda . . . . . . . . . .
Maafkan aku yang membuat mu terluka
Batin ini tak sanggup menahan penyesalan
Yang selalu menghantui pikiranku
Oh,bunda tercinta

2009

81
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
KERINDUAN

Di saat di hampar rasa rindu


Ingin dekat di kala jauh
Ingin dekat di kala jumpa
Ingin mengejar bila di tinggalkan
Ingin berbagi di saat kesepian

Selalu senang bila bertemu


Di saat memandang hanya terlihat wajah mu
Sahabat ku . . . . . . . . . . .
Semua hanpa tanpa kehadiran mu

Sahabat ku . . . . . . . . . . .
Mengapa terlalu cepat kesenangan itu berlalu
Apakah masih ada waktu mu untuk ku
Di saat aku ingin berbagi kesenangan dengan mu
Sahabat ku merindukan mu

2009

Ari Putra

82
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Memberikan perlindungan yang tak pasti

Hanya utusan tali yang menggantung di langit sana


Langit yang dulu cerah kini telah berubah
Meneteskan sebuah kata
Tanah bertanya-tanya “kenapa langit ?”
Langit menjawab”Petir ku telah hilang”
Anginpun tertawa sangat kerasnya
Hingga angin pun terbatuk – batuk
Keluarlah petir yang di cari Langat
Ketika mentari belum melihatkan diri

2009

Muhammad Syafei

DETAKAN TAK BERGETAR

Ketika waktu berjalan sangat lambat


Sehingga membuat hentakan tak berdaya
Tertatih-tatih ketika mentari mulai menari-nari
Di atas kesenjaan waktu yang telah ada
Membuat kicauan burung hilang entah kemana
Keceriaan telah di ranggut oleh angin
Putuskan semua gerak sebuah pedang
83
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Aku akan tetap ceria
Aku akan tetap berusaha
Aku akan tetap mencoba
Karena akulah penerusnya

2009

Widia Permata Sari

HAKIKAT SEORANG JANDA

Ku mainkan lagi music tua


Ku nyanyikan lagi lagu lama
Ku keluarkan lagi cerita duka

Bulan tampak ikut serta


Bintang tak mau ketinggalan jua
Biarpun hanya seorang janda
Meskipun tak ada yang setia

Wahai angin tak bersuara


Betapa risaunya Penyimpan lara
Terkurung tanpa ada geraknya

Biarpun hanya aku sendiri yang ada


Walaupun ia telah tiada
Meskipun tak ada yang setia
Hanyapun bertemankan lara

84
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Yudhistira

KANGEN
karena rindu yang takkan terwujudkan
buat Adek Tira Gerhana, selamat jalan

bila angin bertiup senja


aku rapuh dalam nyata
setiap gulir adalah air duka
dari sumur jiwa yang luka

Dek, terlalu kejam goretan nama kita menyapa


entah untuk suatu kenangan atau
takdir diam-diam telah terbaca?
tebaran pernakpernik dimata mamapapa
merona ungu tua dalam kibaran bendera hitam
tertancap halaman hati duka

teroret juga ini rasa


kangen yang nyentaknyentak
ruang hampa di dada merana
selanjutnya doadoa
menyusul yaa siin nan dulu telah
terbawa angin senja
ini nambah juga luka dada

gundah kulambai kamu dalam tanah Z.Bachtiar Said


dengan air mata pasrah

INSTITUT NASIONAL SJAFEI DALAM KONTEMPLASI


Padang - Tunggul Hitam, Desember 2003 31 Oktober tahun 1926
Di kebun ruang pendidik INS kayutanam
Pohon mangga dan pohon rambutan

85
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Sudah ditanam

Dengan kearifan yang mendalam


Angku Muhammad safei dan anduang chalidjah
Dalam situasi ibu pertiwi sedang dijajah
Tampil kedepan dengan perhitungan
Pohon rambutan dan pohon mangga di pelihara
Bekal agama , bangsa dan Negara
Angku Muhammad Sjafei dengan semangat menggelora
Keras baerteriak lantang suara
BERBUAH MANISLAH ENGKAU WAHAI POHONKU
POHON RAMBUTAN DAN POHON MANGGA
BUAH RAMBUTAN DAN BUAH MANGGA ADALAH SIMBOL
ANAK BANGSA, NANTI SUATU KETIKA DISUATU MASA
KAU AKAN BERJASA

Dikala rambutan dan mangga sudah berjasa


Ayah mu bahagia , Bunda mu bangga
Aku serta itu kalau bisa Pohon rambutan dan pohon mangga
Yang sengaja ku tanam
Berjuang terus Terus ku jaga siang dan malam
Teruslah berjuang Mata ku tak pernah terpejam
Sampai kapanpun “Ungkap angku Sjafe’I dalam gumam’

31 Oktober 1993
Setelah 7 tahun Angku Muhammad Sjafe’I dan andung Chalidjah
Berkebun mangga dan rambutan
Bercengkrama dengan susah , bergelut dengan payah
Terus menanam rambutan dan mangga
Harap berbuah
Pasar kehidupan bangsa
Menunggu buah kebun Institut Nasional Sjafe’I setiap masa
Buah terjual habis tanpa sisa

31 Oktober 1943
17tahun institute sjafe’iberusia
Kebun ruang pendidik innstitut nasional sjafe’I tidak sia-sia
Mendididik anak bangsa pada usia remaja
Usia bersemangat baja
86
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Semua jadi serba bisa
Apa saja
Pohon rambutan dan pohon mangga
Selalu dijaga
Pohon rambutan
31 oktober 1953 Pohon mangga
27 tahun terlewati sudah Di nusantara jadi rebutan
Kebun ruang pendidik institute nasional sjafe’iterus menghasilkan buah Kualitas hasil kebun terjamin,terpelihara,dan terjaga dalam segala cuaca
Menyebar diseluruh tumpah darah
31 oktober 1963
Tiga puluh tujuh tahun
Ruang pendidik institute nasional sjafe’I berkebun
P0h0n manggadan pohon rambutan
Berputik tak mau
Berbuah enggan
ada apa gerangan
untung saja masih ada satu dua buah ranum
di pangkal dahan bertahan
dalam segala ancaman

31 oktober1973
47 tahun ruang pendidik institut nasional sjafe’I berumur
Banyak pakar pendidikan Indonesia membaur
Sepakat satu hati berbakti
Mencari formula baru
Giat mencari kiat serta mengkaji sampai dapat
Kadang kala tanpa tidur tidak istirahat
Adu argument mencari pupuk dari segala unsur
Supaya pohon mangga dan pohon rambutan kembali subur

31 oktober 1983
57 tahun usia ruang pendidik institute nasional sjafe’I
dalam angka
Institute nasional sjafe’I terus di perbincangkan di kupas
LUGAS

87
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
pada usia 67 tahun
kebun Ruang Pendidik Institut Nasional Sjafe’i
masih menanam pohon rambutan dan pohon mangga
DENGAN TETESAN EMBUN
pohon mangga dan pohon rambutan rimbun

31 Oktober 2003
77 tahun kebun Ruang Pendidik Institut Nasional Sjafe’i
tetap menanam pohon mangga dan pohon rambutan
dipasar pendidikan Indonesia masihkah jadi rebutan
dalam keranjang rotan
buah mangga dan buah rambutan mencari posisi berebutan
mencari aman
mangga…rambutan…mangga...rambutan…mangga…rambutan
rambutan…mangga…rambutan…mangga…rambutan…mangga
manggamangga…rambutanrambutan…manggamangga…
rambutan rambutan
rambutan rambutan rambutan…mangga mangga mangga mangga
mangga mangga mangga mangga…rambutan rambutan
rambutan rambutan

TUNTAS
Mengapa pohon rambutan dan pohon mangga
MERANGGAS
Sementara pasar pendidik masih berharap dalam cemas
GEMAS
buah ranum, manis dari kebun Institut Nasional Sjafe’i
di musim panas

31 Oktober 1993
88
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Punah

Terakhir cakaran tajam


MENGHUJAM
Meluluhkan tulang belulang
Cakaran akar tunggang menembus jantung hati
Menikam sanubari tapi tak mati
Itulah Institut Nasional Sjafe’i

Kini pohon mangga dan pohon rambutan

rambutan rambutan rambutan rambutan rambutan…


balas mangga balas
mengalah berarti kalah

Hai…….yai…yai………………………………………!
DI KEBUN RUANG PENDIDIK INSTITUT NASIONAL SFAFEI
POHON MANGGA DAN POHON RAMBUTAN
TAK MAU MENGALAH SALING BERCAKARAN
DITITRU OLEH BUAH MANGGA DAN BUAH RAMBUTAN
MEREKA TAK MAU KALAH JUGA BERCAKAR-CAKARAN

Ranting mencakar ranting


Ranting sama-sama terbanting
Daun mencakar daun
Daun luruh hilang rimbun
Bunga mencakar bunga
Sama-sama ternganga
Putik mencakar putik
Sama-sama tak berkutik
Buah mencakar buah
Sama-sama membusuk
Jatuh ke tanah

89
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Digerogoti ulat batang dengan rakus dan garang
Pohon mangga dan pohon rambutan kebanggaan kita hampir tumbang
Ualt batang berada diurat tunggang
Gigi tajam ulat batang
Pelan tapi pasti
Memakan akar tunggang
Tanpa disadari akar tunggang hilang

AKAR TNGGANG HILANG


PUNTUNG TERPANGGANG
PAKAR BUNTUNG
TUNGGANG LANGGANG

WAHAI PARA PAKAR


SERTA AHLI PENDIDIKAN
Kembalilah !!!
Masih ada bibit pohon mangga dan pohon rambutan
Yang bias ditanam di kebun ruang pendidik kita
Tampillah segera demi Negara
Untuk lenbaga pencerdas anak bangsa
Dengan semangatmu yang masih tersisa
Satukan hati serta jiwa sebelum hilang nyawa
Institut Nasional Syafe’I harga diri kita semua

Institut Nasional Syafe’I


Adalah harga diri
Semua anak nagari Yang harus diselamatkan

Institut Nasional Syafe’i Institut Nasional Syafe’i


Adalah hrga diri Adalah harga diri
Warga kecamatan Kabupaten sejak zaman penjajahan
Sudah paten

Institute Nasional Syafe’i


90
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Adalah harga diri
Rakyat sumatera barat
HARI INI MULAI SEKARAT
MELARAT
AKANKAH SELAMAT

Institut Nasional Syafe’


ADALAH HARGA DIRI
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAAT INI KEHIDUPANNYA TERSIA-SIA

Sebagai anak bangsa bermoral dan berakhlak mulia


Wajar dan pantas kita mencintai Institut Nasional syafe’i
Dalam sejarah dunia pendidikan sudah lama berkiprah
Dimulai dari perjuangan dan pengorbanan
Angku Muhammad Syafe’I dan Anduang Chalidjah
Jantgan p[asrah meski sudah lelah

Jika pohon mangga dan pohon rambutan


Membutuhkan perawatan JIKA AIR MATA AIR
Pupuklah dengan kasih saying TAK LAGI MENGALIR
Siramlah dengan air SIRAMLAH DENGAN AIR MATA
Air yang jernih AIR MATA YANG BERSUMBER DARI ZIKIR DAN DO’A
Air dari mata air

Kayutanam, 27 Oktober 2009


bertepatan dengan 8 zulkaedah 1430H

91
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
Nur Hidayah

PARASIT MENGGIGIT WOL

Penguasa murka
Dan menendag bola Kristal
Ia muak dengan anai-anai yang telah
Menjadi parasit
Parasit menggigit wol pembalut Kristal
Merenggut keindahan dan kemegahan

Suatu ruang seperti bertumpuk sampah


Karena parasit liar keliaran
Robekan wol berbentuk diagonal
Menjadi terburai dan kotor
Karena debu pengkhiatanat

Siapa yang akan membuat utuh


Wol pembalut Kristal?

Kayutanam, 2009

92
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
SENANDUNG TAUHID

(I)
Laillahaillallah
Allah Tuhan Saya
Laillahaillallah
Tuhan kita semua
Laillahaillallah
Sumber kehidupan kita
Laillahaillallah
Zikir yang maha mulia
Laillahaillallah
Adalah segalanya

( II )
Muhammadurrasullullah
Muhammad Rasul Allah
Muhammadurrasullullah
Suri tauladan kita
Muhammadurrasullullah
Idola para hamba
Muhammadurrasullullah
Adalah kekasih kita
Muhammadurrasullullah
Adalah nabi kita

Drs. H. Yasrizal

93
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS
( III )
Allah Tuhan saya
Tuhan saya Allah
Kalau bukan Allah
Bukan Tuhan saya

Kayutanam, 2004

94
WUJUD 1
Kumpulan Puisi Civitas INS

Anda mungkin juga menyukai