Seno Gumira Ajidarma lahir di Boston, 19 Juni 1958. Ia adalah penulis dari generasi baru
sastra indonesia. Seno muda adalah sosok pembangkang, pemikirannya bertolak belakang dengan
ayahnya, Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo, guru besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada.
Imajinasinya liar, terpengaruh cerita karya Karl May yang mengakara kuat dibenaknya, setamat SMP
ia memuuskan untuk mengembara mencari pengalaman selama 3 bulan, hingga akhirnya ia kehabisan
uang dan ibunya mengiriminya tiket pulang. Ia sengaja memilih SMA yang boleh tidak memakai
seragam, agar ia dapat bertindak bebas. Ia sempat ikut dalam Teater Alam pimpinan Azwar A.N.,
disanalah ia mengenal Rendra yang menurutnya memiliki dunia yang menyenangkan. Keinginannya
untuk menjadi seniman seperti Rendra menjadikannya produktif karena menurutnya seniman harus
punya karya. Maka ia pun berkarya.
Awal keterkaitannya pada dunia sastra dipengaruhi oleh puisi-puisi mbeling-nya Remy Sylado di
majalah Aktuil Bandung. Seno pun mulai mengirimkan puisi-puisinya dan dimuat. Banyak yang
menganggapnya penyair kontemporer, namun ia tidak peduli dan mulai tertantang untuk mengirim
puisinya ke majalah sastra Horison. Pada saat usianya masih 17 tahun, puisi-puisinya sudah masuk di
majalah sastra Horison. Sejak saat itu ia sudah merasa sebagai seorang penyair. Ia pun mulai menulis
esai dan cerpen.
Sealain aktif menulis cerpen, Seno juga menulis eberapa puisi sebagai berikut:
Djenar Maesa Ayu (lahir di Jakarta, 14 Januari 1973) adalah seoarang penulis Indonesia
Cerpen-cerpennya telah tesebar diberbagai media massa Indonesia seperti Kompas, Majalah
Cosmopolitan, Lampung Post, dan Majalah Djakarta. Karyanya tergambar sebagai propokatif dan
mengerikan, unik dan berani. Karena keberaniannya dalam menulis topik buku yang ditulisnya, djenar
dianggap sebagai salah satu sastra wangi (mengangkat seksualitas).
Djenar mulai menulis saat masih sekolah dasar. Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai presenter
televisi untuk jangka waktu pendek sebelum memulai dunia menulis. Ia adalah putri dari pasangan
sutradara film legendaris Syuman Djaya dan pemeran wanita Tutie Kirana Djenar memiliki dua orang
anak yaitu Banyu Bening dan Btari Maharani.
Selain itu Ayu juga menulis puisi sebagai berikut:
4. Habiburrahman El Shirazy
CINTA
Sekalipun cinta telah kuuraikan
dan kujelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu
pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu
menguraikan dengan terang.
Namun, tapa lidah,
cinta ternyata lebih terang.
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping
begitu sampai kepada cinta.
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur.
Cinta sendirilah yang menerangkan
cinta dan percintaan
5. Andrea Hirata
Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di
Belitung, 24 Oktober 1976, umur 37 tahun) adalah novelis yang telah merovolusi sastra Indonesia. Ia
berasal dari pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Meskipun studi mayor yang diambil Andrea
adalah ekonomi, ia amat menggemari sains fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sastra. Andrea lebih
mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademis dan backpecker. Sedang mengejar mimpinya yang
lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya. Andea mendapat beasiswa program master di
Universitas Sheffield Hallam, Britania Raya. Tesis Andea di bidang ekonomi telekomunikasi
mendapat penghargaan dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadeptasikan ke dalam bahasa
Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi yang pertama ditulis oleh orang
Indonesia. Buku ini telah beredar sebagai referensi ilmiah. Banyak novel yang telah ditulisnya, novel
pertamanya adalah novel Laskar Pelangi.
Novel kayanya:
1. Laskar Pelangi (2005)
2. Sang Pemimpi (2006)
3. Edensor (2007)
4. Maryamah Karpov (2008)
5. Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)
6. Sebatas Patriot (2011)
Selain karya novel yang ditulisnya, beberapa puisipun ditulisnya yang dicantumkan dalam novelnya,
diantara puisi tersebut adalah sebagai berikut.
Karakteristik karya sastra angkatan 2000-an yang mencakup semua genre, di antaranya:
1. Menggunakan kata-kata maupun frase yang bermakna konotatif
2. Banyak menyindir keadaan sekitar baik social,budaya politik,atau lingkungan
3. Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan kecenderungan ke puisi kongkret
yang di sebut antromofisme.
4. Kritik social sering muncul lebih keras
5. Penggunaan estetika baru
6. Karya cenderung vulgar
7. Mulai bermunculan fiksi-fiksi islam
8. Munculnya cyber sastra di internet,dan
9. Ciri-ciri bahasa diambil dari bahasa sehari-hari yaitu ke rakyat jelataan.
10. Sudah memasukkan filsafat dalam karya sastra
Daftar Pustaka
Kelas A.4.4. 2014. Teori dan Apresiasi Puisi. Baturaja: Universitas BTA.