Anda di halaman 1dari 76

Nomor 7 - November 2020

Petik Semangat Para


Pahlawan Seni-Budaya

Hudan Hidayat Ngatawi Al Zastrouw WS Rendra


Penerima Tokoh Persuratan Tebarkan Peringatan HUT-nya
Dunia Numera 2017 Vaksin Kultural yang ke-85
Semesta Seni Edisi 7 November 2020
l l l 1
ProFIL
Komunitas Pembelajaran yang Berkualitas

Jagat Sastra Milenia


Untuk ikut serta mewujudkan semua hal tersebut, diajak-
lah pesyair Sofyan RH Zaid. Pesyair yang akrab dipanggil

Ingin Lebih Berkualitas


“Syekh” ini diminta untuk mengawal komunitas ini dari sisi
pembelajaran serta kualitas karya, sehingga semua
anggota komunitas bisa tumbuh-kembang bersama.

B
Berawal dari berkumpulnya enam perempuan Setelah melalui beberapa diskusi, akhirnya disepakati nama
pesyair yang memiliki kesamaan visi untuk membuat komunitas sastra yang baru ini adalah Jagat Sastra Milenia. Satu di antara gagasannya adalah membangun writing
rumah belajar bersama dalam rangka ikut serta Nama itu bermakna bahwa komunitas tersebut adalah sebuah school atau sekolah penulisan yang berkualitas dengan
memajukan kesusastraan Indonesia, maka muncul wadah untuk bersastra, sebagai rumah belajar bersama para kurikulum yang tertata dan pedagogi pembelajaran yang
gagasan mendirikan sebuah komunitas sastra yang penulis sastra untuk terus berkarya, dan mampu beradaptasi baik dan benar. Kelasnya nanti meliputi kelas puisi, novel,
sanggup mewadahinya. Keenam perempuan pesyair itu dengan kemajuan zaman seperti memanfaatkan kemajuan cerita pendek, esai, dan kritik sastra. Publikasi dalam wujud
adalah Nunung Noor El Niel (Denpasar), Emi Suy (Jakarta), teknologi digital dalam aktivitasnya. semacam jurnal sastra pun muncul dalam gagasan, baik
Yoevita Soekotjo (Jakarta), Rissa Churria (Bekasi), Veronika yang tercetak maupun dalam bentuk digital.
Ninik (Jakarta), dan Neni Yulianti (Cirebon). Semangat 5Q untuk Komunitas yang Berkualitas
Logo dan Maknanya
Dalam gagasannya, komunitas sastra yang didirikan harus Melalui berbagai diskusi bersama, akhirnya gagasan tersebut
dituangkan ke dalam satu gagasan utama, yaitu quality atau Logo Jagat Sastra Milenia terdiri dari tiga elemen,
mampu menjadi rumah belajar bersama untuk meningkat-
kualitas. Intinya, komunitas ini harus berku­alitas, bukan yaitu pena bulu ayam merah, buku, dan teknologi cloud di
kan kompetensi para anggotanya, didasarkan pada
hanya sekadar main-main. Gagasan utama ini diterjemahkan internet yang biru. Pena bulu ayam merah melambangkan
persahabatan yang baik dan memotivasi anggotanya
ke dalam lima sub-gagasan yang disebut dengan Semangat aktivitas menulis yang lentur namun penuh keberanian.
untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
5Q yaitu quality of learning (kualitas pembelajaran), quality Buku melambangkan keabadian karya, ilmu pengetahuan, dan
Mewujudkan Komunitas dengan Manajemen yang Baik of writing (kualitas tulisan karya sastra), quality of motivation pembelajaran. Teknologi cloud di internet yang biru melam-
(kualitas motivasi), quality of friendship (kuali­tas persa- bangkan kemajuan teknologi digital yang menghubungkan
Lebih lanjut, suatu gagasan harus diterjemahkan ke dalam habatan), dan quality of management (kualitas manajemen pelosok dunia, yang saat ini juga sudah memasuki dunia sastra.n
perencanaan yang baik sebelum diwujudkan secara organisasi). Lima dimensi kualitas inilah yang akan menjadi
konkret. Keenam perempuan pesyair itu sangat @ IH - Sumber: RS
ruh atau semangat komunitas sastra yang dibentuk.
menyadari bahwa manajemen organisasi yang baik
menjadi kunci sukses untuk mewujudkan gagasan
tersebut. Itulah yang menjadi alasan mengapa dalam
perjalanan mematangkan gagasannya, mereka mengajak
pengamat ekonomi digital dan ekonomi kreatif sekaligus
aktivis sastra, Riri Satria, untuk ikut serta mewujudkannya.
Dengan pengalamannya sebagai konsultan manajemen,
diharapkan Riri mampu memformulasikan rancangan
organisasi yang pas untuk tujuan itu. Maka, mereka
berenam bersama Riri memformulasikan gagasan itu
menjadi suatu rencana yang konkret.
2 Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020
l Karya : M Fauzan
Lensa SENI l Judul : Kehabisan Tempat Jualan
l Kamera : Fujifilm X-T20
l Lokasi : Bintaro,
Tangerang Selatan
l Waktu : 7 Juli 2020

Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020 3


D a f tar
ISI
Kiprah TEATER 32 Histori SENI
Teater Tetas l Raden Saleh
Teater Tetas didirikan Ags Arya l WR Supratman

Dipayana pada 1978 di Jakarta.


Teater ini terus menghidupkan
MEDIA SEMESTA SENI semangat berproses membuka diri
NOMOR 7 l NOVEMBER l 2020 warisan almarhum, termasuk saat

2 ProFIL 7 menggelar karya di Eropa.

Jagat Sastra Milenia 10 Bahasan UTAMA


3 Lensa SENI Raih Semangat Berkarya dari Pahlawan Seni-Budaya Indonesia
M Fauzan
Pahlawan Muda dalam Seni Musik
6 Edit ORIAL Hudan Hidayat Penerima Tokoh Persuratan Dunia Numera 2017 34
Anggap Sebagai Louise Elisabeth Gluck Terima Penghargaan Nobel Sastra 2020
Latar PESENI
Ewith Bahar Terpilih dalam Panorama International
Pahlawan Literary Festival 2020
WS Rendra
Peringatan Hari Kelahirannya yang ke-85
Seni-Budaya Sudut PANDANG 7 November 1935 atau tepat 85 tahun lalu, Willibrordus
Surendra Broto Rendra dilahirkan di Solo, Jawa Tengah,
Apakah para peseni dalam Ngatawi Al-Zastrouw dari pasangan Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan
berkesenian berniat untuk
menjadi pahlawan? Hampir
Tebarkan Vaksin Kultural Raden Ayu Catharina Ismadillah.
sebagian besar para peseni Vaksin Kultural bisa meningkatkan imunitas
berjuang lewat seni-budaya ideologi, imunitas kultural bagi masyarakat. 38 Karya PUISI-PROSA
dikarenakan memiliki afeksi, Sesungguhnya bila ingin mencanangkan
kecintaan terhadap apa l Imam Maarif
suatu gerakan, misalkan gerakan l Achmad Masih
yang dilakukan, mereka antiteroris, gerakan Pancasila, mestinya l Salimi Ahmad
konsisten berkesenian. yang harus diperkuat lebih dulu adalah l Devie Komala Syahni
l Edrida Pulungan
imunitas ideologi dan imunitas kultural,
sebab bila hal itu telah tertanam dan
menjadi benteng di dalam setiap 41 Komunitas SENI
individu maupun komponen
masyarakat.
Bazarti Gembrongseni

Gagasan Cemerlang Rangsang


28 Pergerakan Kebudayaan

4 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


55 Ragam SENI
l Pameran ‘Drawing’ Pewarta Sepuh Yogyakarta
dan Tembi Rumah Budaya - ‘Wajah- wajah Para Sahabat’
l Pameran Bersama Intercov-19 PENASIHAT

43 Creative Freedom to Heal The Nation


l Mediakamu - Manfaatkan Momen Sumpah Pemuda
Mayjen TNI (Purn) Dr Syamsu Djalal, SH, MH
Brigjen Pol Dr Chryshnanda Dwilaksana, MSi
Kulik MUSIK
l Komite Teater DKJ - Hasil Diskusi Publik ‘Kapan Manggung Lagi?’
Konsistensi Seni dari Bianglala Voices
l Diskusi Publik #2 Komite Seni Rupa DKJ PEMIMPIN UMUM/ PEMIMPIN REDAKSI
Adakah kelompok acapella yang beruntung dengan masih Menyiasati Produksi Pameran di Saat Pandemi Ireng Halimun
dapat job tampil di TV pada masa pandemi ini? Ternyata l Makara Art Center UI - Dalupa dari Nanggroe Aceh Darussalam
ada. Satu di antaranya adalah Bianglala Voices. Sebagai Pertunjukan Perdana Apresiasi Seni Nusantara
PEMIMPIN PERUSAHAAN
Rd Nanoe Anka
l Obrolan Masalah Seni - Kuss Indarto
46 Cerita PENDEK
UOB Painting of the Year 2020 SEKRETARIS REDAKSI
l Diskusi Seni Rupa Di Tengah Pameran Tunggal Pelukis Eddy Kamal
Rizka Nurlita Andi
l Webinar - Relevansi dan Aktualisasi Budaya  Panji

Menggali Potensi Kreatif Budaya Panji REDAKTUR


Geliat SENI RUPA
50 Novandi:
l Rapat Kerja N asional KRPI III Digelar di TMII Jakarta Dyah Kencono Puspito Dewi
- KRPI Membawahi Beberapa Organisasi Kesenian Wahyu Toveng
Selalu Belajar Menggunakan l Parade Puisi Etnik Indonesia - Puisi Besar Sumpah Pemuda: Ritmanto Saleh
Perilaku yang Indah
Kedaerahan dan Keindonesiaan
ALAMAT
Baginya, berkesenian
itu mempelajari dan 65 Kartun HUMOR Pasar Seni Gembrong Baru, Ruang 151,
l Belajar Mikir - Dodo Karundeng
Jln Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur
mengolah keindahan,
l Puisi Kopi - Jan Praba
dan keindahan itu
l Dialog Anggota Tubuh - Munadi PONSEL/ WA
milik Allah SWT. l 0859 599 01 299 (IH)
Maka dalam 66 Loka PUSTAKA l 0878 7301 0999 (RNA)
berkehidupan, berteman, Syarifudin Yunus l 0811 1119 803 (WT)
dan bermasyarakat Siapa Bilang Netizen Mahabenar?
pun harus belajar e-MAIL
l Sihar Ramses Simatupang
menggunakan perilaku semestaseni520@gmail.com
Luncurkan Buku Puisi ‘Kabar Burung Pecah di Jendela’
yang indah pula.
l Andre Donas Luncurkan Novel Gampo
PEMBINA MANAJEMEN
Imanuel Prabowo
69 In MEMORIAM
l Sahuni: Maestro Tari Banyuwangi MANAJEMEN
l Eddie Van Halen: Pernah Dianggap Sebagai
Maneh Art
Warga Kelas Dua
(PT Maneh Kreatif Desain)
l Agus Anhar: Gitaris Rock yang Salih

53 Pergelaran SENI l Anton House: Aktor yang Ikut Aksi ;Save TIM’
Redaksi menerima naskah, foto, dan informasi lain
l YB Roy: Peseni Asli Banten
Abdoel Azis: l Sean Connery: James Bond Pertama Wafat
yang berkaitan dengan seni-budaya.
Naskah, foto, dan informasi tersebut akan disunting
‘Di Bawah Tirani’ Terinspirasi Instrumentalianya Kitaro sesuai dengan misi-visi penerbitan ini.

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 5


EditORIAL

Anggap Sebagai Apakah para peseni dalam berkesenian berniat untuk menjadi pahlawan? Hampir sebagian besar
para peseni berjuang lewat seni-budaya dikarenakan memiliki afeksi, kecintaan terhadap apa

Pahlawan
yang dilakukan, mereka konsisten berkesenian. Soal nantinya ia akan dianggap sebagai
pahlawan atau tidak, itu terletak pada penilaian masyarakat seni atau khalayak saja.

Seni-Budaya Kita perlu juga tahu tentang tujuh kriteria untuk menjadi pahlawan nasional. Yaitu: 1. Warga negara
yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan
bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/ merebut/
memper­tahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat
menunjang pembangunan bangsa dan negara. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau
meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia; 2. Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya
(tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya; 3. Perjuangan yang dilakukan memunyai jangkauan luas dan berdampak nasional; 4. Memiliki
konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/ nasionalisme yang tinggi; 5. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi; 6. Tidak menyerah pada lawan/ musuh
dalam perjuangannya; dan 7. Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.

Apakah para peseni yang sudah berjuang lewat seni-budaya dapat diakui sebagai pahlawan nasional? Ternyata sudah ada sebagian yang mendapatkan
gelar pahlawan nasional tersebut. Namun, apakah jasad mereka dimakamkan di taman makam pahlawan? Mungkin peraturan ini perlu ditinjau lagi.

Tengoklah sejarah para peseni dalam mengawali dan melaksanakan kegiatan keseniannya. Mereka berjuang tidak cukup dengan darah dan
air mata. Mungkin sudah dengan telapak kaki yang bernanah di tengah terpaan badai yang menggema. Chairil Anwar yang mati muda;
Nashar dengan kefakihan­nya tetap berkarya; Koes Plus sampai dipenjara lantaran bermusik yang dianggap kebarat-baratan; Gombloh
bermusik dengan lagu-lagu nasionalisnya namun kurang mendapatkan reward berupa materi; dan masih banyak lagi.

Sebenarnya banyak sekali peseni yang telah memenuhi kriteria sebagai pahlawan nasional. Jika saat ini dianggap sebagai suatu
peperangan pun, senjata yang dimiliki para peseni adalah perlengkapan berkesenian, gagasan brilian yang belum tentu dimiliki oleh
profesional lain, serta bersemangat dalam melestarikan dan mengembangkan seni-budaya. Para peseni sudah berperang/ berjuang
melawan kondisi masyarakat yang tidak (kurang) berbudaya, dengan selalu berupaya mengembalikan masyarakat agar lebih berbudaya
lagi. Jika itu pun masih dianggap belum layak, biarlah kami yang akan menganggap mereka itu sebagai pahlawan seni-budaya.

@ Ireng Halimun - Pemimpin Redaksi

6 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Itulah keterlibatan kali pertama saya dengan Teater Tetas.
K i p r a h T E AT E R Tapi, mereka sudah berdiri jauh sebelumnya pada 30 Sep-
tember 1978 dengan nama Teater Egg. Saat itu Aji masih
tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Perancis FSUI.

Dalam database peseni Yayasan Kelola, Aji sendiri menulis


soal perubahan nama menjadi Teater Tetas: Ibarat telur
yang baru menetas, perubahan nama ini terjadi pada 1984,
ketika kelompok ini berpartisipasi dalam Festival Teater
Remaja Jakarta dan mementaskan naskah Biduanita Botak
karya Eugene Ionesco.

Pada awalnya, Teater Egg mewadahi anggota Teater


Gombong. Mereka aktif mengikuti berbagai festival.

Teater Tetas
Pada 1985, mereka ingin mengekspresikan diri di luar
mekanisme festival. Sejak itu, Teater Tetas bekerja sama
dengan pusat-pusat kebudayaan asing di Jakarta.

Dari Bulungan Sampai Eropa Di antaranya Teater Tetas dengan sutradara Aji mementas-
kan naskah Pacar karya Harold Printer di Pusat Kebudayaan
Jepang, dengan salah satu pemerannya, Alex Komang. Hal
itu terjadi tak lama setelah Alex, yang tumbuh dari Teater
Teater Tetas didirikan Ags Arya Dipayana pada 1978 di Jakarta. Teater ini terus menghidupkan Tetas sebelum bergiat di Teater Populer, mendapatkan
Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1985.
semangat berproses membuka diri warisan almarhum, termasuk saat menggelar karya di Eropa.
Aji mulai tertarik menggarap wayang dan Mahabarata

D I suatu sore pada 1987, di Gedung A Gelanggang


Remaja Jakarta Selatan (GRJS), Jalan Bulungan,
Kebayoran Baru, “Menyebar menyebar!” teriak lelaki
bertubuh kecil Ags Arya Dipayana, sutradara sekaligus
@ Hari Prasetyo
Marzuki (PKJ-TIM) pada 1987, dengan naskah yang
ditulis­nya berdasarkan kisah pewayangan dalam bahasa
sebagai landasan berkarya Teater Tetas pada 1986.
Geger Indraprasta kemudian dipentaskan di
Erasmus Huis dan TIM pada tahun itu.

pendiri Teater Tetas, kepada sejumlah pemuda-pemudi Indonesia, Wisanggeni: Cerita Tentang Suatu Kelahiran.
yang sedang bergerak memenuhi arena dalam gedung
tersebut sambil menyalakan korek api gas. Tak lama setelah pemuda-pemudi itu menciptakan suasana
seperti kerlipan cahaya kunang-kunang di senja hari,
Saat itu, saya dan sutradara Teater Pagupon IKSI-FSUI, sejumlah pria bergegas memasuki tengah arena dengan
M Yoesoev, baru datang dari Kampus Fakultas Sastra boks untuk duduk masing-masing. Kelak saya tahu itulah
Universitas Indonesia (FSUI). Dengan menempuh tokoh para dewa dalam kisah pewayangan.
perjalan­an sekitar dua jam naik bus kota, dari Depok ke
Terminal Blok M, dekat GRJS, kami memenuhi undangan Ada aktor Fery Fadli, Toto Prawoto, Bawor Blackmore,
Ags Arya Dipayana yang akrab dipanggil Aji, itu untuk Rd Nanoe Anka, dan beberapa aktivis teater senior di GRJS
ikut mendukung pementasannya. lain yang memerankan Batara Guru, Yamadipati, dan dewa
lainnya. Tahun itu adalah salah satu masa keemasan
Saat itu Aji sedang mempersiapkan pementasan Teater kegiatan teater di Bulungan. Selain Tetas, ada Teater
Tetas di Teater Arena Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Aquila, Teater Enhakam, dan sejumlah kelompok lainnya.
Ags Arya Dipayana (Aji)

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 7


K i p r a h T E AT E R
Setelah mementaskan Wisangggeni: Cerita Tentang Suatu Umang itu di Majalah Tempo edisi 28 Desember 1998 Sampai sebelum ia wafat pada 1 Maret 2011 di usia 49
Kelahiran, Teater Tetas seperti tidur panjang ketika Aji sibuk dengan penilaian positif. “Teater Tetas mementaskan Arifin tahun, ia yang menggarap naskah dan menyutradarai
sebagai copywriter di perusahaan iklan. Demikian juga para ang- C Noer. Meski tempo lamban, pementasan ini mengungguli sebagian besar pementasan kelompok ini.
gotanya sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas masing-masing. kelompok teater senior,” tulis Sitok.
Naskah dia selanjutnya yang dipentaskan adalah
Pada 1998, Aji melepaskan pekerjaannya dan kembali Pasca-Umang-Umang, Aji kembali menekuni kisah Palaganada Dari Negeri Cinta (2001), Seorang Anak
berfokus untuk menghidupkan lagi Teater Tetas. Saya kembali pewayangan dengan membawa Teater Tetas mementas- Menangis (2002), Palaganada: Jejak Surga (2003), dan
bergabung dengan para senior Tetas maupun penggerak kan naskahnya berjudul Bayi di Aliran Sungai pada 1999 di Julung Sungsang (2005-2006). Pergelarannya berlangsung
teater lain di GRJS, seperti Yahya Andi Saputra, Ohan Adiputra, Makassar Art Forum dan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). di Jakarta dan berbagai kota lainnya di Indonesia.
Sulistyo Suryomurtjito, Rd Nanoe Anka, dan Atok Klobot. Setelah itu, Wisanggeni Berkelebat dipentaskan pada 2001
Lewat karya Julung Sungsang, Teater Tetas
di Padepokan Dalang Ki Anom Suro-
Aji lantas mempersiapkan pementasan Umang-Umang meraih Hibah Seni Kelola 2006 kategori
to, Surakarta, di Teater Arena Taman
Atawa Orkes Madun IIA karya Arifin C Noer di Graha Bakti Pentas Keliling. Pentasnya digelar di Solo,
Budaya Jawa Tengah, Solo, dan GKJ.
Budaya TIM, 16 - 18 Desember 1998. Tokoh utamanya, Surabaya, Bandar Lampung, Padang
Waska dan Semar, diperankan Zainal Abidin Domba, Fokus Aji untuk menulis naskah Panjang, Makassar, dan Tegal.
aktor legendaris Teater SAE, dan penyanyi Titi Dwi Jayanti sekaligus menyutradarai Teater
sebagai Bigayah. Penata musiknya Embi C Noer dan Ohan Pada 2007, Aji menulis empat naskah pendek
Tetas berbasis cerita wayang dalam
Adiputra. Artistik arahan Roedjito dan kostum Samuel tentang para perempuan dalam kisah Maha­
bahasa Indonesia semakin kental.
Watimena, dan tata cahaya Sony Sumarsono. barata dalam sebuah garap­an pentas berjudul
Dari Seberang Cuaca: Yang Percaya pada Cinta,
Dengan judul Aku Merampok, Maka Aku Ada, Sitok yang dipentaskan keliling di Jakarta. Bertempat
Srenge­nge menulis tinjauan pementasan Umang- di Auditorium GRJS, Pusat Kebudayaan Jepang,
Gedung Summitmas, Teater Utan Kayu, dan
Teater Dalam Gang Tuti Indra Malaon.

8 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Setelah itu, Aji kembali menulis sebuah naskah yang tidak Kehilangan Aji merupakan pukulan besar buat Tetas.
berbasis cerita wayang, yaitu Republik Anthorium dan De­ngan semangat meneruskan kesetiaan Aji untuk terus
dipentaskan bersama Teater Tetas di Pusat Kebudayaan menghidupkan kelompok ini, para anggota kelompok
Jerman, Goethe Institut, dan Gedung Socitet Taman ini, yakni Yoyik Lembayung, Meyke Vierna, Harris Syaus,
Budaya Yogyakarta, pada 2008. Artasya Sudirman, Iyan Barliyanta, Derry Oktami, Donny
Suryatin, Herry W Nugroho, dan lainnya, melanjutkan
Setelah itu, Aji kembali menulis dan mementaskan naskah kolaborasi dengan guru besar dan komposer dari
berdasarkan cerita wayang, yaitu Raung Kuda Piatu (2009), Universitas Musik dan Seni Pertunjukan Wina tersebut.
Durna Rumangsa (2010), dan naskah berbahasa Inggris,
Questioning Ekalaya, saat diundang dalam acara BIS Kolaborasi Tetas dengan Mas Werner diwujudkan dalam pentas
Performing Arts Festival 2010, sebuah acara tahunan yang Mimpi di Teater Kecil TIM, 8 - 9 Desember 2011, sebelum pentas
diselenggarakan oleh British International School Jakarta. ini dibawa keliling ke Eropa pada musim panas 2012. Bentuk
pergelarannya adalah memadukan antara unsur dialog dalam
Kembali ke 2008, saya mendapat tugas dari Koran Tempo,
untuk meliput kejuaraan sepak bola Piala Eropa atau Euro Saat itu Mas Werner
2008, di Austria dan Swiss. Sebelum berangkat ke sana, sudah bolak-balik
saya meminta izin kepada Aji untuk membawa sejumlah Jakarta-Wina untuk
keping rekaman video pementasan Teater Tetas yang melakukan proses latihan
dibu­at oleh Yanusa Nugroho. bersama Teater Tetas di
GRJS sejak 2009, setelah
Di sela-sela liputan Euro 2008, saya berkenalan dengan Mas Werner merasa cocok
Florentinus Suryanto, staf lokal Kedutaan Besar Republik dengan gaya pementasan
Indonesia di Wina, Austria, yang membawa saya menjalin kon­ kelompok ini yang dilihat-
tak dengan Werner Schulze, guru besar dari Pusat Harmoni nya dari rekaman video.
Internasional di Universitas Musik dan Seni Pertunjukan Wina.
Tapi, kemudian rencana
Sejumlah keping rekaman video saya serahkan kepada untuk pentas di Inggris
Werner Schulze lewat Suryanto. Dari sanalah, kemudian itu batal karena beberapa
proses kerja sama Tetas dengan Mas Werner–demikian, ia kendala. Menjelang 2011
suka dipanggil dan pernah mengajar di Institut Seni itu, Aji sudah mulai mem-
Indonesia Yogyakarta--berlangsung sampai sekarang. beri kesempatan kepada
para anggotanya untuk
Tapi, sebelum kolaborasi Teater Tetas dan Mas Werner yang merancang beberapa pe-
kemudian membawa kami pentas keliling Eropa pada 2012 mentasan. Dari program
dan 2016, Aji sudah akan membawa kelompok ini untuk ini, Harris Syaus menyutradarai pentas Tetas di Teater Kecil bahasa Indonesia, gerak, musik, dan koreografi tari yang
berpentas di Inggris setelah mengadakan kolaborasi TIM dengan naskah dari dramawan Jepang, Kaneshita Tat- semuanya itu bersumber dari tradisi di Indonesia dan Eropa.
Project Phakama, sebuah kelompok teater di London. suo, yang diterjemahkan Prita, berjudul Bunga-Bunga Es.
Mas Werner, yang juga komponis dan produser, membawa
Hasil kolaborasi dengan naskah bertajuk The World at Pada 1 Maret 2011 Aji wafat, di tengah-tengah proses Teater Tetas berkeliling untuk mementas Mimpi di sejumlah
My Feet, a play about recyled words, stories and dreams, kolaborasi Teater Tetas dengan Mas Werner berlangsung. kota di Yunani yang kaya dengan peninggalan situs arkeolo-
dipentaskan di BIS World Theatre, Jakarta, dan GKJ, pada Mas Werner memerlukan datang khusus ke Jakarta pada gi teater kuno, yaitu Selianitika, Patras, Messolonggi, dan
9 dan 11 Februari 2010 dengan sutradara Corinne Micallef, Maret itu juga untuk mengikuti acara tahlilan di kediaman Delphi; di Austria (kota seni Gmund dan di Kedutaan Besar
Fabio Santos, Ags Arya Dipayana, dan Harris Syaus. keluarga Aji di Kompleks Depdikbud No 2, Jln Kebon Republik Indonesia di Wina); dan di Hungaria (kota kuno Pecs
Anggrek, Cipete Selatan. dan ibu kota Budapest), pada Mei sampai Juni 2012.

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 9


K i p r a h T E AT E R
Sepulang dari Eropa, proses kolaborasi berlanjut dengan Proses peng- tuk mementaskan Belenggu Prometheus dalam
menggarap naskah bertajuk 13 Jendela yang dipentaskan garapan Beleng- International Music Festival Imago Slovenia.
di Teater Kecil TIM pada 2013 sebagai bagian dari Indonesia gu Prometheus
Art Summit Festival. ini melibatkan Dari Slovenia, Teater Tetas kemudian kembali pentas
dalang muda di Gmund. Ini adalah kota mungil di kawasan pegunungan
dan pemimpin kelompok Wayang Urban, Nanang Austria yang menampung para peseni dari berbagai dunia
Hape, koreografer tari Ely Luthan, dan penata yang diundang menetap dalam jangka waktu tertentu
artistik Sugeng Yeah. Ketiganya memang sudah untuk menggelar karya. Kota lain di Austria yang menjadi
lama mendukung pergelaran Tetas sejak Aji persinggahan pentas Belenggu Prometheus adalah
mementaskan Julung Sungsang. Grunbach, yang memiliki sebuah pusat kesenian bernama
Urhof20 milik petari Bea von Schrader.
Sebelum dibawa ke Eropa, Teater Tetas
mementaskan Belenggu Prometheus ini Akhir dari tur Teater Tetas bekerja sama dengan Mas
di Teater Kecil Institut Seni Indonesia Solo; di Werner ke Eropa yang kedua kali pada 2016 ini berlangsung
Studio Kalahan, Gampingan Sleman, Yogyakarya, dalam teater di gua yang menjadi warisan dunia yang
milik perupa Heri Dono; dan di halaman diakui PBB di Festorakos, kota di Hungaria yang
belakang GRJS, pada awal Juni 2016 berbatasan dengan Austria.

Tur ke Eropa kedua, Juli - Agustus 2016, diawali Mas Werner terus menjadi bagian dari Teater Tetas, ketika
dengan mementaskan Belenggu Promotheus kelompok ini kembali mementaskan kembali karya-karya
yang memadukan unsur musik gamelan, tari, dan Aji yang ditulis kembali sekaligus disutradarai Harris Syaus,
teater dari budaya Indonesia dan Eropa ini di situs yaitu Banowati di Gedung Pertunjukan Bulungan, 11 - 12
arkeologi teater kuno di puncak bukit di Kavala, Agustus 2017, Adipati Karna di tempat sama, 20 - 21
Kepulauan Philippi, Yunani, Selasa, 19 Juli 2016. September 2019, dan Perjalanan Panjang Seekor Kuda di
Setelah itu, Teater Tetas dan Mas Werner menyiapkan Galeri Indonesia Kaya 14 Juli 2018.***
Pementasan ini dalam rangka Festival Philippi yang ke-59.
garapan naskah drama kuno Yunani, Prometheus untuk tur
Pertunjukan digelar di amphi theater yang menjadi situs sejarah
pentas ke Eropa selama tiga tahun. Belenggu Prometheus
sejak ribuan tahun lalu, ketika naskah-naskah induk teater
yang merupakan bagian dari kisah trilogi Promotheus yang
Yunani seperti Seven Against Thebes karya Aeschylus dan Anti-
ditulis Aischylos pada masa 525 - 456 Sebelum Masehi (SM) tentang Hari Prasetyo
gone karya Sophocles, Promotheus, dan lainnya dipentaskan.
dipilih sebagai naskah garapan.
Hari Prasetyo lahir di Malang, 6 November 1962. Ber-
Pada 21 Juli, mereka bermain di amphi theater Egio, 22 Juli gabung di Teater Tetas sejak 1987 sampai sekarang.
Setelah mendapatkan rekomendasi dari staf Kedutaan
di Selianitika, Hellenikon Idyllion, dan 23 Juli di Kastro Sebelumnya, aktif berteater
Besar Austria di Jakarta atas permintaan Werner, untuk
Chlemoutsi, Chlemoutsi Medieval Castle Kyllini. Kastil ketika menjadi mahasiswa
mendapatkan penerjemah yang baik, naskahnya
Chlemoutsi adalah situs arkeologi kawasan istana dan Jurusan Sastra Indonesia
dialih­bahasakan dari teks Inggris ke teks Indonesia dan
benteng kuno yang terletak di puncak bukit. Fakultas Sastra Universitas
kemudian disunting lagi oleh Harris Syaus untuk
keperluan pementasan. Meskipun, naskah Prometheus ini Indonesia sejak 1983.
Dari Yunani, rombongan Teater Tetas dan tim dari Mas
jauh sebelumnya sudah diterjemahkan dan dipentaskan Werner menempuh perjalanan laut dengan kapal selama
oleh sejumlah kelompok teater di Indonesia. dua hari untuk tiba di Italia sebelum menuju Ljubljana un-

10 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


B a h a s a n U TA M A

Raih Semangat Berkarya dari


Pahlawan Seni-Budaya Indonesia
Dengan kita mengetahui tentang sosok, karya, dan pengalaman berkesenian para pahlawan seni-budaya, bukan tidak boleh kita
bercita-cita agar menjadi pahkawan seni-budaya juga. Namun yang jauh lebih penting adalah kita dapat menghayati, menghargai,
dan mengambil intisari dari semangat mereka dalam berkesenian saat itu, dan kita jadikan stumulus dalam kita berkarya seni saat ini.

D
ARI banyaknya pahlawan seni-budaya, kita dapat merdeka dalam jiwanya dituangkan dalam lagu gubahan­ pertama lagu tersebut dikumandangkan di depan umum.
mengetahui sebagiannya saja. Mungkin nya Indonesia Raya. Lagu yang kemudian menjadi lagu Lagu yang sangat menggugah jiwa patriotisme itupun de­
banyak pula khalayak yang sudah mafhum. kebangsaan negeri ini. Kilas balik dari lahirnya lagu ngan cepat terkenal di kalangan pergerakan nasional. Sejak
Namun tidak ada salahnya jika kita baca ulang agar kita Indonesia Raya sendiri adalah berawal dari suatu kali itu, apabila partai-partai politik mengadakan kongres, lagu
selalu mendapat suntikan semangat dalam melaksanakan terbacanya sebuah karangan dalam Majalah Timbul. Indonesia Raya, lagu yang menjadi semacam perwujudan
kegiatan berseni-budaya. Penulis karangan tersebut menentang ahli-ahli musik rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka itu selalu
Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Supratman dinyanyikan. Dan ketika Indonesia sudah memperoleh
Siapa saja pahlawan seni-budaya yang yang sudah semakin kental jiwa kebangsaannya mera- kemerdekaan, para pejuang kemerdekaan menjadikan lagu
telah membuahkan karya seni bernilai sa tertantang. Sejak itu, ia mulai Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
tinggi untuk Indonesia? menggubah lagu.
Pahlawan seni-budaya selanjutnya adalah Chairil Anwar,
Tingginya jiwa kebangsaan Wage Pada 1924 lahirlah lagu pelopor Angkatan 45 yang terkenal dengan puisi Aku dan
Rudolf Supratman menuntun dirinya Indonesia Raya. Ketika Kongres tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Puisi Indonesia. Men-
membuahkan karya bernilai tinggi Pemuda, yakni kongres yang mela- genang Chairil memunyai pandangan tersendiri mengenai
yang di kemudian hari telah menjadi hirkan Sumpah Pemuda seni di Indonesia dan ingin mengadakan revolusi dalam dunia
pembangkit semangat perjuangan dilangsungkan di Ja- sastra. Chairil menginginkan perubahan bagi generasi­nya,
pergerakan nasional. Semangat karta pada Oktober yaitu generasi sesudah perang. Ia mengkritisi Angkatan Poe­
kebangsaan, rasa persatuan 1928, secara instru- djangga Baroe dari sisi semangat dan bentuk sajak. Kemudi-
dan kehendak untuk mentalia Supratman an ia mengemukakan puisi-puisinya sendiri yang revolusioner
memperdengarkan dari sisi bentuk maupun isi. Dalam menulis­kan sajak-sajaknya,
lagu ciptaannya itu pada Chairil membawa perubahan radikal. Ia menggunakan bahasa
malam penutupan acara terse- Indonesia yang hidup dan berjiwa, bukan bahasa buku melain-
but, 28 Oktober 1928. Di situlah kali kan bahasa percakapan sehari-hari yang dibuat bernilai sastra.

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 11


landa untuk belajar seni lukis di Eropa. dari memperdalam
B a h a s a n U TA M A bahasa Belanda hingga belajar teknis melukis di Istana
kerajaan Belanda Cornelis Kruesemen.
Bentuk irama pada sajak karya Chairil jauh dari pantun, syair,
Perlahan namanya begitu agung di tengah masyarakat Be-
soneta atau sajak bebas angkatan Poedjangga Baroe. Isinya
landa. berkatnya, ia sering diminta melukis potret sejumlah
menggambarkan pemberontakan yang terjadi dalam jiwa.
anggota kerajaan dan para pejabat Belanda. Saleh juga
Sajak-sajak Chairil memberi udara segar bagi kesusastraan
berkali-kali menggelar pameran di Den Haag.
Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Jepang, yang
tidak memberikan kebebasan berpikir dalam seni dan budaya.
Pada 1839, pemerintah Belanda langsung mengirim Saleh
untuk melakukan ekspedisi artistik ke sejumlah negara lain, dan pendidikannya. Kondisi ini membuat dirinya sa­ngat
Ketika nama Indonesia belum  dilahirkan, Raden Saleh
di Eropa. Ia memutuskan tinggal beberapa tahun di Dres- kesepian. Diskriminasi dan kesepian yang ia rasakan men-
sebagai pelopor atau perintis seni lukis modern Indonesia
den salah satu kota di Jerman. Kebesaran namanya di ka- dorongnya menciptakan sejumlah karya tulis yang meng­
kurang diketahui. Meski begitu, ia tetap disebut sebagai
langan Eropa membuat Saleh dijadikan tamu kehormatan ekspresikan kritik atas tindakan kolonialisme di Nusantara.
pelukis pertama Indonesia yang berkarya di kancah inter-
kerajaan Belanda. kehadirannya diterima baik di kalangan Nuansa kritiknya terlihat jelas dalam berbagai karyanya,
nasional, bahkan pelukis Indonesia yang disegani di Eropa.
bangsawan, ia diperlakukan tidak sama seperti kondisi misalnya lukisan Penangkapan Diponegoro, lukisan Banjir di
negerinya saat itu, ia diperlakukan layaknya seorang raja. Jawa, hingga lukisan Pertarungan Antara Banteng dan Singa.
Kemampuannya dalam seni lukis
dimulai pada 1822, ia belajar di
Karyanya semakin dikenal masyarakat dunia, pada 1845 Lukisan terpentingnya mengenai penangkapan Dipone-
sekolah bangsawan pribumi. Ber-
Saleh pergi ke pusat kesenian Eropa, kota Prancis. Wa- goro sangat dikenal dan melahirkan banyak tafsir. Mulai
kat pergaulan dan kebiasaannya
wasannya di sana kian bertambah, ia ikut menjadi saksi tafsir tentang Saleh sebagai pendukung kolonialisme,
melukis, membuat teman-temannya
revolusi Prancis pada Februari 1828 yang membuatnya hingga tafsir yang menyebutkan kritik terhadap tindakan
yakin akan kemampuan yang ia miliki.
menghasilkan berbagai karya. Ia diketahui tiga kali meng- penindasan dari pemerintah Hindia-Belanda. Lalu mening-
Bahkan Raden Saleh muda dilirik
gelar pameran lukisannya. Karya-karya seninya diterima gal dunia pada 23 April 1880 saat ide-ide kebangsaan Indo-
pemerintah Hindia-Belanda ber-
baik oleh peseni dan pekritik di negara itu. Ia menjadi prib- nesia belum dikenal. Kematiannya membuat 2.000 orang
kat kemampuannya mengolah
adi baru, ia menjelma sebagai peseni dengan pikiran dan ikut mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir di
pikiran hingga menjadi sebuah
perilaku yang lebih modern. Kampung Empang, Bogor.
karya lukis yang begitu
dikagumi.
Pada 1851, ia kembali ke tanah kelahirannya. Ia memilih Ada peseni berdarah Betawi yang nasionalis, tiada lain
Karenanya,
tinggal di Batavia, bekerja sebagai pelukis dan konservator adalah Ismail Marzuki. Pria yang akrab dipanggil Maing
pada
pemerintah Hindia Belanda. Sebagai seorang yang menye­ ini dilahirkan di Kwitang, Jakarta pada 11 Mei 1914 dari
1829,
rap pendidikan di Eropa, membuat ia tak seleluasa seperti pasangan Marzuki Saeran. Marzuki Saeran berasal dari
Raden
berada di Eropa. Tapi Saleh terasing di lingkungannya. golongan menengah atau orang mampu yang berprofesi
Saleh
Pelayanan dan keagungan yang biasa didapat di Eropa, sebagai wiraswasta.
dikirim
berbanding terbalik saat dirinya di Nusantara. Orang-orang
oleh
Belanda tetap menganggapnya sebagai pribumi yang tidak Saeran, akhirnya menyekolahkan Maing ke Christelijk HIS
peme­
sederajat dengan orang Eropa. (Hollandsh Inlandsche School Idenburgh) salah satu se-
rintah
Hindia kolah unggul yang berada di Menteng. Namun meskipun
Sementara, di kalangan pribumi ia juga sulit menemukan demikian Saeran tak melupakan peran agama sebagai
Be-
lawan bicara yang bisa mengimbangi tingkat pengetahuan tonggak utama mendidik anak kepada Maing.

12
12 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
Sementara sewaktu pemerintah melakukan berbagai upa- Pameran tunggal yang menjadi bagian dari biografi Affandi
ya menjaga kedaulatannya itu, Belanda sedang mengalami ini digelar pada 1943 di Gedung Poetera Jakarta pada masa
situasi yang kacau-balau. pendudukan Jepang di Indonesia. Bukan hanya Affandi,
para tokoh proklamasi Indonesia yang terdiri dari Soekar-
Menurut Firdaus Burhan dalam bukunya Ismail Marzuki: Hasil no, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kiai Haji
Karya dan Pengabdiannya (1983: 22), Maing telah mencip- Mas Mansyur juga ikut ambil bagian dalam pameran itu.
takan lagu yang mampu membakar semangat bangsa dalam mereka terlibat dalam memimpin Seksi Kebudayaan
10 judul lagu. Di antaranya lagu Banyu Biru, Bintangku, Poetera atau Poesat Tenaga Rakyat. Affandi juga ikut
Ani-ani Potong Padi, Kroncong Sukapuri, Arjuna Rimba Malam berpartisipasi sebagai tenaga pelaksana dalam seksi
Kemilau, Siapakah Namanya, Sederhana, dan Kroncong. kebudayaan tersebut, begitu juga tokoh penting lain yang
Profil Maing dikenal karena kegemarannya menam- berperan sebagai penanggung jawab yaitu S Soedjojono
bah teman, ia pun aktif di berbagai kegiatan seper- Dialah pelukis berbakat yang pernah ada di Indonesia dan dengan berhubungan langsung kepada Soekarno.
ti Perkoempoelan Kaoem Betawi. Organisasi ini didirikan dunia, Affandi Koesoema. Ia dikenal sebagai seorang maes­
oleh beberapa tokoh masyarakat Betawi yang bertujuan tro dalam seni lukis dengan gaya lukisannya yang berbau Pada 1945 ketika berlangsungnya proklamasi kemerdeka­
melestarikan kebudayaan dan kesenian terutama musik romantisme dengan aliran ekspresionisme. Ia terkenal an, banyak pelukis yang ikut ambil bagian dengan menulisi
dengan teknik lukisnya yang khas yaitu dengan menum­ gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok dengan
Semenjak bergabung dengan organisasi tersebut Maing pahkan cat langsung dari tube ke kanvas lalu menyapukan tulisan “Merdeka atau Mati!” yang diambil dari pidato
semakin mengembangkan hobi kecilnya itu dengan penuh sebagian cat menggunakan jari-jarinya, untuk bermain dan penutup Bung Karno berjudul Lahirnya Pancasila pada 1
kegembiraan. Ia menyenangi musik dan tahan berjam-jam mengolah warna sebagai media pengekspresian diri. Juni 1945. Affandi pada saat itu bertugas membuat poster
di depan Gramofon atau mesin piringan hitam. berdasarkan ide Soekarno yang menggambarkan seseo-
Sepanjang hidupnya, Affandi yang produktif telah men- rang yang sedang dirantai, tetapi rantainya sudah putus.
Budaya barat (Belanda) cukup memberikan pengaruh besar ciptakan lebih kurang sekitar 2.000 karya lukis yang sudah Model dari poster itu adalah pelukis Dullah, dan Chairil
bagi kehidupannya. Bakat musik yang ada dalam dirinya dipamerkan di berbagai bagian dunia seperti London, Am- Anwar memberikan ide untuk kata-kata dalam poster yang
tak lepas dari peran Saeran. Meskipun Saeran dikenal sterdam, Brussels, Paris, Venezia, Roma, India, Australia, berbunyi: “Bung Ayo Bung”. Poster
sebagai tokoh yang taat beribadah namun ia tak fanatik. Brazil, dan Amerika Serikat. itu diperbanyak oleh sekelom-
Saeran pun pernah bergabung dengan grup musik rebana pok penulis dan mengirimnya
di kampung Lebak Kwitang. Saeran pun banyak dikenal Pada 1930-an dalam biografi Affandi bergabung dengan ke daerah-daerah.
selain sebagai penikmat lagu religius, ternyata kroncong, kelompok Lima di Bandung, yang beranggotakan lima
cokek, dan gambus menjadi musik favoritnya. pelukis Bandung dan semuanya kelak memiliki andil besar Biografi Affandi kemudi-
terhadap perkembangan seni rupa Indonesia. Mereka adalah an memasuki babak baru
Profil Maing merupakan musisi pemberontak di zaman­ Barli, Sudarso, Hendra Gunawan, Wahdi, dan Affandi sendiri ketika ia mendapat beasiswa
nya. Ketika pemerintah kolonial Belanda memberlakukan yang memimpin kelompok tersebut. Kelompok ini memiliki Santiniketan, India berkat bakat
pembatasan hak untuk berserikat dan berkumpul (vergader pengaruh yang cukup besar dalam perkembang­an seni rupa melukisnya yang mendapat­
verbod) terhadap organisasi-organisasi kebangsaan, dan Indonesia, tetapi berbeda dari kelompok serupa lainnya, kan perhatian dunia.
rakyat dilarang keras mendengarkan lagu-lagu mars partai kelompok ini lebih fokus pada kegiatan melukis dan belajar Tawaran tersebut
politik dan kebangsaan, jiwa Maing memberontak. bersama untuk kalangan pelukis sehingga tidak formal se­ ia terima, namun
perti Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Pada 1933, sesampainya di
Cara-cara pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Affandi menikah dengan Maryati yang merupakan seorang sana ia justru ditolak
kolonial tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan gadis kelahiran Bogor dan memiliki seorang putri yang kelak karena dianggap tidak
ketertiban agar kekuasaanya di Indonesia langgeng. meneruskan jejaknya sebagai pelukis, Kartika Affandi.  memerlukan pelatihan

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 13
13
Pada 1978 Affandi diberi S Sudjojono adalah maestro seni
B a h a s a n U TA M A penghargaan piagam lukis Indonesia lainnya. Pria yang
Tanda Kehormatan Bintang biasa dipanggil Jon, ini selalu
Jasa Utama dari Presiden dikenang sebagai pelukis legen­
melukis lagi. Pada akhirnya biaya untuk beasiswa tersebut Soeharto atas jasa-jasanya daris. Dia menjadi salah satu tokoh
digunakan untuk menggelar pameran-pameran di India. untuk negara terutama di pemegang kunci perjalanan seni
Affandi akhirnya mengadakan perjalanan keliling India dan bidang seni dan dibangun rupa mo­dern di Indonesia. Pria ke-
tinggal di sana selama dua tahun untuk terus melukis, seh- sebuah Museum Affandi . lahiran Kisaran ini memang peseni
ingga namanya semakin dikenal sebagai salah satu pelukis Pada 1984 di Houston, yang unik, kritis, dan mumpuni.
terbaik dari Indonesia. Texas ia menggelar pa- Bakatnya ibarat hadiah spesial yang
meran bersama dengan meng­gariskan perjalanan hidup dan
Sejak 1951 hingga 1977 Affandi mengadakan pameran pelukis besar lainnya dari perjalanan keseniannya.
keliling di negara-negara Eropa. Pada 1954 dalam biografi Indonesia yaitu S Sudjojo- Jon merupakan pemikir dan pelukis
Affandi, ia ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk me- no dan Basoeki Abdullah. yang kritis. Pernah, dia menentang
wakili Indonesia dalam pameran internasional di Brazil dan Pada 1986 dalam biografi gaya melukis mooi-indie yakni genre
Venezia dan memenangkan hadiah pertama di Sao Paolo, Affandi menjadi anggota lukisan pemandangan bercirikan
Brazil. Lalu pada 1957, Affandi mendapatkan tawaran Dewan Penyantun Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, keindahan gunung, jalan, dan pohon.
program residensial dari Amerika Serikat untuk belajar dan pada 1987 kembali mengadakan pameran tunggal da-
mengenai metode pendidikan seni selama empat bulan, lam rangka ulang tahun yang ke-80 sekaligus meresmikan Sebetulnya Jon bukannya anti-lukisan pemandangan yang
dan sempat menggelar pameran tunggal di World House penggunaan Gedung Pameran Seni Rupa milik Departemen indah. Buktinya selama perjalanan kariernya dia juga melu-
Gallery, New York. Pendidikan dan Kebudayaan di Jalan Medan Merdeka Timur kis pemandangan. Penentangan gaya mooi-indie ternyata
Jakarta, yang saat ini namanya diganti menjadi Galeri Nasi- berdasar pada keprihatinan akan keadaan masyarakat yang
Pada 1952 ia mendapatkan gelar guru besar kehormatan onal Indonesia. tak seindah apa yang digambarkan di kanvas. Jon merupa-
dari Ohio State University dan mengajar mata kuliah seni kan peseni yang konsisten dengan tema-tema satir. Dia
lukis di universitas tersebut. Kemudian pada 1969, meneri- juga banyak melahirkan tulisan-tulisan kritis. Kiprahnya
ma anugerah seni dan medali emas dari Mendikbud RI dan selama hidup membawa pemaknaan baru bagi dunia seni
diangkat sebagai anggota kehormatan seumur hidup di Pada akhir 1980-an kesehatan Affandi mulai terganggu, lukis Indonesia.
Akademi Jakarta, dipilih menjadi ketua IAPA (International bahkan ia sudah menggunakan kursi roda pada pembukaan
Art Plastic Association), suatu badan seni yang berada di pameran tesebut. Namun semangatnya untuk melukis Jon merupakan peseni yang membela sikap “keseniman-
bawah UNESCO sebagai wakil dari Indonesia. masih membara dengan mendemonstrasikan cara melukis an”. Jon memandang seni sebagai sebuah jiwa yang nyata
potret diri yang disebutnya tenggelam di pusaran tujuh dan tampak. Inilah yang membuktikan kejeniusan Jon
Pada 1974 Affandi menerima gelar kehormatan Doctor matahari. Karya tersebut dihadiahkan kepada Pemerintah sebagai peseni, dia tidak ditundukkan dan dikendalikan
Honoris Causa dari Unversitas Singapura. Kemudian pada RI melalui Mendikbud Fuad Hassan. Kemudian Affandi juga oleh orang lain. Ketegasan dan idealisme menjadi nilai
1977 juga menerima hadiah Perdamaian Internasional dari mendapatkan penghargaan dari Badan Koordinasi Kese- yang dianut olehnya. Dalam esai bertajuk Seni Lukis
Yayasan Dag Hammerskoeld dan gelar Grand Maestro dari nian Nasional Indonesia (BKKNI) yang diberikan di Istana Indonesia Sekarang dan yang Akan Datang, Jon mengung-
San Marzano, Florence, Italia, juga diangkat sebagai ang- Negara langsung oleh Presiden Soeharto. Dilanjutkan kap pengertiannya soal idealisme dalam berkesenian.
gota Komite Hak Asasi Manusia dari Diplomatic Academy dengan dibangunnya Museum Affandi yang bertempat di
of Peace PAX Mundi di Castello. Sepulang dari Italia, Raja sisi kali Gajah Wong Yogyakarta. Affandi meninggal dunia Baginya, seni lukis tidak harus lahir dari kebutuhan orang
Arab Saudi mengundangnya untuk menunaikan ibadah haji pada 23 Mei 1990, dalam usia 83 tahun. yang berada di luar lingkungan pelukis. Pun, seni lukis tidak
bersama istrinya, Maryati.

14 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


boleh mendengar atau menurut pada satu kelompok atau menerima beberapa penghargaan untuk karya-karyanya, di antara­nya Inggris, Rusia, China , dan Jepang. Tak hanya
menjadi budak partai. di antaranya Medali Emas dari Paus Paulus VI, 1973; Satya itu, lagu ini juga pernah muncul dalam film In The Mood For
Lencana Dwija Setia, 1975; Medali Emas dari Pemerintah Love besutan Wong Kar-Wai, 2000.
Kemerdekaan dalam kesenian adalah urat nadi seni lukis Bangladesh, 1981; Art Award dari Pemerintah Indonesia,
dalam pandangan Sudjojono. Sungguh peseni yang jenius!   1985; ASEAN Penghargaan, 1987; Art Award dari Pemerin­ Memang, lagu Bengawan Solo sangat terkenal di Jepang.
tah Yogyakarta, 1988; Penghargaan dari Menteri Pariwisa- Hingga pada 1983 Jepang mendirikan sebuah “Taman
Di samping sebagai pelukis Bagong Kussudiardja juga ta, Pos dan Telekomunikasi, 1992; dan Yogyakarta Lukisan Gesang” di kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo
sebagai petari. Ia dilahirkan di Yogyakarta, 9 Oktober 1928 Penghargaan Biennial, 1988 dan 1992. yang didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang
yang memunyai latar belakang keluarga berada di garis didirikan untuk Gesang di Jepang.
lingkaran kebangsawanan Kraton Yogyakarta yang Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa
membawa Bagong tidak asing dengan dunia kesenian. melegenda di masyarakat. Satu dari yang sedikit itu adalah Kekaguman masyarakat Jepang sangat luar biasa, bahkan
Bagong dikenal sebagai petari Indonesia yang eksplor­at­ if, Gesang Martohartono. Lagu Bengawan Solo diciptakan pada pada 1992 pemerintah Jepang menyerahkan bintang tanda
namun dikenal juga sebagai pelukis yang mendapat banyak 1940 saat ia berusia 23 tahun. Pada saat itu, ia sedang duduk di jasa kepada Gesang. Sungguh, Gesang merupakan seorang
penghargaan nasional maupun internasional. Ia belajar tepi Bengawan Solo. Musisi senior kelahiran Surakarta, Jawa pahlawan dalam keroncong Indonesia.
melukis secara formal di ASRI (Akademi Seni Rupa Indone- Te­ngah, 1 Oktober 1917, ini selalu kagum dengan su­ngai itu
sia, sekarang dikenal sebagai Institut Kesenian Indonesia sehingga ter­inspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Proses Pesona lagu Bengawan Solo ternyata juga pernah men-
- ISI), Yogyakarta. Di ASRI, Bagong dididik oleh peseni- kreatif lagu ini memakan waktu sekitar enam bulan. jadi lagu perjuangan rakyat Polandia pada 1965-an. Lagu
peseni seperti Sudiarjo, Hendra Gunawan, dan Kusnadi. Bengawan Solo versi Polandia sendiri ditulis pada 1964, saat
Sebelumnya ia pernah belajar di Taman Bengawan Solo, Jembatan Soekarno masih berkuasa dalam pemerintahan Indonesia.
Siswa, dan setelah dari ASRI Bagong Merah, Pamitan, Caping
melanjutkan belajar tari modern di Gunung, Sapu Tangan, Bumi “Lirik lagunya menggambarkan impian rakyat Polania akan
Martha Graham, New York, Amerika Emas Tanah Airku, Borobudur, tanah yang indah dan kemerdekaan yang tidak kami miliki
Serikat. dan Dunia Berdamai, me­ kala itu,” kata Duta Besar Polandia untuk Indonesia tahun
Sebagai petari, Bagong memulai rupakan sebagian kecil lagu 2013 dalam acara peluncuran program kekhususan Eropa
kariernya sebagai petari Jawa Klasik yang beliau ciptakan. Tapi, Tengah, Pusat Kajian Eropa UI di Wisma Antara.
di Yogyakarta pada 1954. Ia berkenalan beliau terkenal dengan lagu
dengan seni tersebut melalui Seko- ciptaannya Bengawan Solo. Berkat lagu tersebut, Indonesia dan Polandia memunyai
lah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang hubungan yang sangat dekat kala itu. Lirik lagu Bengawan
dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, Lagu Bengawan Solo ini Solo versi Polandia ditulis oleh Marek Sewen dan Roman
petari ter­nama. Bagong mendirikan mendapat sambut­an yang Sadowski dan dinyanyikan oleh Violetta Villas, diva musik
Pusat Latihan Tari (PLT) pada 5 Maret besar bagi masyarakat, tak negeri Eropa Tengah saat itu. Menurut lirik lagu versi Po-
1958 dan Padepokan Seni Bagong hanya masyarakat pribumi, landia tersebut, Tanah Air diciptakan oleh Tuhan buat
Kussudiardja pada 2 Oktober 1978. masyarakat asing pun mereka yang bekerja keras dan berani untuk memper-
Selama hidupnya, lebih dari 200 tari de­mikian. juangkan nasib kemerdekaan sendiri.
telah diciptakan, dalam bentuk
tunggal atau massal. Lagu Bengawan Solo terke- Ada sosok pahlawan seni-budaya penggagas berdirinya
nal dari Asia hingga Pasifik. kelompok kesenian ludruk Surabaya sekitar 1930-an, Cak
Sedangkan sebagai pelukis, karyanya Bahkan lagu ini diterjemah- Durasim. Meski bukan dari kalangan priyayi yang berpendi-
telah dipamerkan di banyak event na- kan dalam 13 bahasa, dikan tinggi, Durasim merupakan sosok yang cakap. Ia mu-
sional maupun internasional. Dia telah dah bergaul dengan siapa saja. Perjalanan hidupnya mudah
Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 15
sebagai wadah pemberontakan yang mele­genda sampai sekarang,
B a h a s a n U TA M A kaum petani, khususnya di Sura- Di Bawah Lindungan Ka’bah dan
baya. Hingga pada 1944 Durasim Tenggelamnya Kapal Van Der
diriwayatkan dengan beberapa kata “Ludruk, Wong Cilik, mengembuskan napas terakhir di Wijck. Hamka yang lahir di Nagari
Eksperimental, dan Rela Mati Demi Bangsa”. Ia merupakan dalam penjara dan dimakamkan di Sungai Batang, Sumatera Barat, 17
peseni yang terlahir dari hati rakyat. Pedrama tradisional Makam Islam Tembok. Februari 1908 bukan sekadar pe-
Jawa, yang mengembara dari dusun ke dusun memberi sastra. Beliau juga  ulama,  pewarta
penghiburan pada masyarakat di akar rumput. Ada pahlawan seni-budaya dari Bali sekaligus politisi. Di masa perjuan-
yaitu Ni Made Jujul. Nama ini mung­ gan, Hamka juga turut bergerilya
Pada 1942 ketika tentara Jepang menduduki Surabaya, kin mulai memudar seiring pergan- melawan penjajah bersama dengan
melalui pementasan ludruknya beliau membangkit- tian waktu. Pada 1975 silam, nama Barisan Pengawal Nagari dan Kota.
kan sema­ngat dan daya juang arek-arek Suroboyo dan Jujul mewarnai setiap perbincang­ Menyelusuri hutan pegunungan di
mengkritik habis-habisan Pemerintah Jepang. Lakon an masyarakat Bali. Pelakon Dewi Sumbar, demi menggalang dukung­
ludruknya selain menceritakan legenda Surabaya, Durasim Sita dalam pementasan Wayang an rakyat menentang kembalinya
yang bernama lengkap Gondo Durasim ini juga mementas- Wong Desa Adat Telepud, Sebatu, penjajah Belanda.
kan cerita-cerita perjuangan lokal masyarakat Jawa Timur. Tegalalang ini meninggal di Paris,
saat menjalankan misi kebudayaan Pelopor Sumpah Pemuda 1928 yang
Gendhing Jula-Juli Suroboyoan-nya sangat menyakitkan
sebagai duta budaya Indonesia. Dari cerita saksi mata saat lahir 24 Agustus 1903 di Talawi, Suma-
telinga Penjajah Jepang kala itu.
itu, Jujul yang saat itu baru berumur 20 tahunan ambil bagian tera Barat ini tidak hanya dikenal sebagai seorang pesastra
dalam misi kesenian Indonesia. Yakni keliling Eropa bersama produktif di masanya. Muhammad Yamin juga dikenal luas
Puncak perjuangan Durasim ketika zaman Jepang tiba. Sekaa Wayang Wong Dewa Kesola Rata Telepud, yang mana sebagai ahli sejarah,  politikus, dan ahli hukum. 
Saat dirinya nobhong ludruk di daerah-daerah, ia melihat Jujul memerankan Dewi Sita.
kehidupan rakyat sangat memprihatinkan. Para pemuda Kiprah Yamin dalam dunia sastra, khususnya puisi, terlihat
ditangkapi oleh tentara Jepang untuk dijadikan romusha, pada 1922. Yamin tampil dengan karya puisi Tanah Air yang
Masih banyak lagi para pesastra yang menjadi pahlawan
sehingga mereka pergi meninggalkan desanya dan menjadi menjadi
nasional Indonesia yang tidak boleh kita lupakan. Memi-
gelandangan di kota. Apa yang dirasakan rakyat, dirasakan kumpulan puisi
liki kecintaan dalam dunia sastra, baik syair,  puisi, novel,
pula oleh Durasim. Hatinya terketuk, jiwanya terpanggil. modern melayu
sampai naskah drama, tidak membuat mereka menutup
Ia semakin gencar melawan pemerintahan Jepang, ludruk pertama yang
mata atas peristiwa di sekitarnya. Mereka menyadari
dijadikannya sebagai medan juang. dipu­blikasikan.
negara tidak sekadar membutuhkan pena, tapi juga sen-
Selang enam
jata. Kecintaan terhadap dunia sastra juga diikuti mereka
Seusai pementasan ludruk di Peterongan Jombang, tahun, Tumpah
dalam pertempuran senjata melawan para penjajah di bumi
Durasim pun ditangkap, dijebloskan ke dalam penjara dan Darahku terbit
pertiwi. Dari pesastra menuju pahlawan di masa pra sampai
disiksa. Pasalnya, salah satu kidungan ciptaannya Bekupon untuk mengu­
revolusi nasional Indonesia. Siapa sajakah mereka yang
omahe doro, melok nippon tambah soro dan Kentang karo atkan nasional­
mampu menuliskan keindahan dalam masa di mana desing
gubis, Jepang menang wong Jowo ngemis tetap dinya­nyikan isme para
peluru, ledakan bom dan mortir, serta jeritan dan kematian
saat pentas di Jombang itu. Pemerintah Jepang yang pejuang dan
di medan perang?
menge­tahui akan hal itu bagai minyak disulut api, Durasim masyarakat
dianggap melakukan subversif dan seketika mencari Indonesia yang
Sampai saat ini, Hamka yang memiliki nama lengkap Haji
keberadaannya. Kidung itu dilarang karena berisi peng­ berbeda-beda.
Abdul Malik Karim Amrullah tetap diingat dan dikenang je-
hinaan terhadap Jepang ditambah saat itu ludruk dikenal Karya drama
jaknya dalam dunia sastra. Sebut saja buah karya novel­nya
dengan latar
16 Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020
belakang zaman Kerajaan Singosari pun di tahun yang sama Pendidikan formal Basoeki diperoleh di HIS Katolik dan Basoeki terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama
lahir, yaitu Ken Arok dan Ken Dedes. Selain tentunya karya- Mulo Katolik di Solo. Berkat bantuan Pastur Koch SJ, melukis wanita-wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala
karya berupa  esai dan novel sejarah.  Basoeki pada 1933 memperoleh beasiswa untuk belajar di negara yang cenderung mempercantik atau memperindah
Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain sebagai pelukis
Lalu diikuti oleh Abdoel Moeis, kala itu seorang pewarta,  di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam potret yang ulung, dia pun melukis pemandangan alam,
pesastra, sekaligus tokoh politik Sarekat Islam (SI). waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal fauna, flora, tema-tema perjuangan, pembangunan, dan
Yang terlahir di Sungai Puar,  Sumbar, 3 Juli 1883. Pergulat­ International of Art (RIA). sebagainya.
an melawan penjajah ber­iringan dengan kecerdas­an­nya
dalam mengolah bahasa dalam novel. Salah Asuhan adalah Pada masa Pemerintahan Jepang, Basoeki bergabung Basoeki banyak mengadakan pameran tunggal baik di
salah satu masterpiece-nya. Bahkan, novel yang kini masih dalam Gerakan Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang dalam negeri maupun di luar negeri, di antaranya karya­
terus dibaca ini dianggap sebagai salah satu karya sastra dibentuk pada 19 Maret 1943. Di dalam Gerakan Poetra ini nya pernah dipamerkan di Bangkok (Thailand), Malaysia,
Indonesia modern awal terbaik sepanjang masa. dia mendapat tugas mengajar seni lukis. Murid-muridnya di Jepang, Belanda, Inggris, Portugal, dan negara-negara lain.
antaranya Kusnadi (pelukis dan pekritik seni rupa Indonesia) Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan
Amir Hamzah, raja pesyair zaman Poedjangga Baroe dan
dan Zaini (pelukis impresionisme). Selain organisasi Poetra, Basoeki. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar
satu-satunya pesyair Tanah Air berkelas internasional dari
Basoeki juga aktif dalam Keimin Bunka Sidhosjo (sebuah ne­geri di antaranya beberapa tahun menetap di Thailand
zaman prarevolusi nasional Indonesia. Keturunan bang-
Pusat Kebudayaan milik pemerintah Jepang) bersama-sama dan diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka dan sejak
sawan Melayu Kesultanan Langkat, Sumatera Utara, kela-
Affandi, S Sudjoyono, Otto Djaya, dan Basuki Resobawo. 1974 Basoeki Abdullah menetap di Jakarta.
hiran Tanjung Pura, 28 Februari 1911, berjiwa nasionalis ini
tidak hanya larut di dunia puisi. Ia pun aktif dalam berbagai
Pada masa revolusi Basoeki tidak Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu
gerakan nasionalis saat itu. Walaupun karya puisinya kental
berada di Tanah Air yang sampai Kamus Loghat Melayu-Johor-
dengan topik cinta dan agama, misalnya dalam kumpulan
sekarang belum jelas apa yang Pahang-Riau-Lingga penggal yang
puisi Njanji Soenji (1937) dan Boeah Rindoe (1941), jiwa
melatarbelakangi hal tersebut. pertama, menjadi kamus ekabahasa
patriotik dan nasionalis Amir tetap berkobar melawan
Jelasnya pada 6 September 1948 pertama di Tanah Air yang dikarang
penjajah di negeri tercintanya.
bertempat di Belanda Amsterdam oleh Raja Ali Haji kelahiran Sela­
sewaktu penobatan Ratu Yuliana di ngor sekitar 1808. Dia pulalah sang
Maestro Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah (lahir di
mana diadakan sayembara melukis, pencatat pertama dasa tata bahasa
Surakarta, Jawa Tengah, Hindia Belanda, 25 Januari 1915
Basoeki berhasil mengalahkan 87 Melayu melalui buku Pedoman
– meninggal di Jakarta, Indonesia, 5 November 1993 pada
pelukis Eropa dan berhasil sebagai Bahasa yang menjadi standar bahasa
umur 78 tahun). Dia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan
pemenang. Melayu. Bahasa yang pada Kongres
naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana
Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928
Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-ista-
Sejak itu pula dunia mulai menge­ ditetapkan menjadi bahasa nasional,
na negara dan kepresidenan Indonesia, di samping menjadi
nal Basoeki, putra Indonesia yang yaitu bahasa Indonesia. Ali Haji juga
barang koleksi dari penjuru dunia.
mengharumkan nama Indonesia. dikenal dengan karya Gurindam Dua
Bakat melukisnya terwarisi dari ayahnya, Abdullah Surio-
Selama di negeri Belanda Basoeki Belas sekitar 1847. Karya yang men-
subroto, yang juga seorang pelukis dan petari. Sedangkan
sering kali berkeliling Eropa dan jadi pembaru arus sastra di masanya.
kakeknya adalah seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan
berkesempatan pula memperdalam Selain karya tersebut,  berbagai syair
Nasional Indonesia pada awal 1900-an yaitu Wahidin Su­
seni lukis dengan menjela­jahi Italia dan Prancis yang mana pun lahir dari kepiawaiannya. Misalnya Syair Siti Shianah,
dirohusodo. Sejak umur 4 tahun Basoeki mulai gemar melu-
banyak bermukim para pelukis dengan reputasi dunia. Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan
kis beberapa tokoh terkenal di antaranya Mahatma Gandhi,
Abdul Muluk.
Rabindranath Tagore, Yesus Kristus, dan Krishnamurti.

Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020 17


WS Rendra, pesastra besar berjuluk Si Burung Merak. Kehilangan Djaduk
B a h a s a n U TA M A Tumbuh-besar di lingkungan seni-budaya, maka tidak Ferianto adalah
heran Rendra menjelma sebagai sosok peseni ulung yang mengenang sebagai
telah menghasilkan seabrek karya sastra, dari puisi, naskah seorang pahlawan seni.
Bentuk ungkapan dari luapan jiwa yang tulus dan murni para drama, cerpen, dan lainnya. Rangkaian puisi dan sajak per- Sebelum meninggal,
peseni mampu menghasilkan karya dalam bentuk lukisan nah tercipta dari buah pikir Rendra,termasuk Blues untuk Djaduk masih mengi-
poster perjuangan yang menghipnotis dan membakar Bonnie, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Perjalanan kuti rapat Ngayogjazz.
semangat para pejuang untuk habis-habisan membela Tanah Bu Aminah, Nyanyian Orang Urakan, Disebabkan oleh Angin, Djaduk merupakan
Air. Melalui karya-karya yang dihasilkannya, mereka mampu Sajak Sebatang Lisong, Orang-Orang Rangkasbitung, State putra bungsu peseni
mengobarkan semangat bagi para pejuang seperti lukisan of Emergency, Doa untuk Anak-Cucu, dan masih banyak lagi. legendaris Bagong
Memanah karya Henk Ngantung misalnya, dapat memberikan Rendra piawai pula menulis naskah drama, seperti yang Kussudiardja. Bersama
inspirasi kepada Bung Karno dalam usaha-usaha memberikan berju­dul Orang-orang di Tikungan Jalan, Bib Bob Rambate grup musik Kua Etnika
semangat kepada para pemuda untuk merebut kemerdekaan. Rate Rata, Selamatan Anak Cucu Sulaiman, Mastodon dan dan Sinten Remen,
Lukisan ini menjadi sangat istimewa bagi pribadi Soekarno Burung Kondor, Kasidah Djaduk mema­dukan
karena lukisan ini turut menjadi saksi sejarah bagi lahirnya Barzanji, Lingkaran Kapur unsur-unsur musik tradisional dengan modern.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara formal Putih, Panembahan Reso, Djaduk juga aktif sebagai anggota Teater Gandrik.
Soekarno mengon­sep lukisan ini sebagai latar belakang pem- Kisah Perjuangan Suku Naga, Dia pernah menyutradarai beberapa pertunjukan
bacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, dan Shalawat Barzanji, Sobrat, teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film.
28 hari setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 14 Septem- dan lainnya. Rendra juga
ber 1945 lukisan ini kembali digunakan sebagai latar belakang menerjemahkan karya sastra Di awal Mei 2020, meninggalnya Didi Kempot
pada acara konferensi pers perdana bagi bangsa Indonesia dari banyak tokoh besar menjadi kabar mengejutkan bagi Sobat Ambyar
yang baru saja merdeka. dunia, seperti Hamlet dan seluruh Indonesia. Duka cita yang mendalam atas
Machbeth karya William berpulang­nya adik dari Mamik Prakoso, salah satu
Cerita menarik lain adalah tokoh-tokoh di bawah ini yang Shakespeare, lalu Oedipus personel Srimulat yang sudah meninggal sebelum-
berhak juga kita sebut sebagai pahlawan seni-budaya. Be- Rex, Odipus di Kolonus, dan nya dirasakakan pula oleh penggemar Didi di luar
berapa tahun belakangan ini, mereka telah pergi mening- Antigone karya Sophokles, negeri. Pria yang dijuluki The Godfather of Broken
galkan kita, di antaranya: Heart ini memiliki jiwa sosial yang tinggi. Perjuangan
juga Lysistrata karya seorang Didi sangat panjang hingga tutup usia pada puncak
Aristophanes. Pada 1961, kariernya di tahun ini.
sepulangnya dari sekolah
di Amerika Serikat, Rendra Memang tidak semua pahlawan seni-budaya Indonesia di-
membentuk kelompok jelaskan di sini. Terlalu banyak pahlawan seni-budaya yang
teater di Yogyakarta. sempat tercatat, namun lebih banyak lagi yang luput dari
Selanjutnya pada 1985, perhatian para pengamat atau pencatat sejarah. Bagi kita
tulis Ulinuha Rosyadi yang berkesenian, sebaiknya memilih jalan berkesenian
dalam Biografi Tokoh Sastra bukan lantaran ingin dijuluki sebagai pahlawan seni-budaya
(2012), ia mendirikan mar- semata. Sebaliknya petiklah semangat berkesenian dari
kas kegiatan berkesenian para pahlawan seni-budaya yang telah mendahului kita.n
yang ia namakan Bengkel
Teater. @ Rizka Nurlita Andi/ IH - Berbagai sumber

18 Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020


Pahlawan Muda dalam Seni Musik
Mengusung tema tokoh seni dan budaya sebagai objek tema adalah tema yang menarik berbagai
kalangan. Apalagi tokoh tersebut dianggap sebagai pahlawan. Mendengar kata pahlawan,
biasanya menghubungkannya dengan mengangkat senjata dan gugur di medan perang demi
memperjuangkan kemerdekaan. Tapi kini setelah terbebas dari belenggu penjajahan, menjadi
pahlawan berarti mengangkat nama baik bangsa melalui bidang apapun, termasuk musik.

S
ETIAP orang punya ruangnya sendiri untuk berjuang dan berkarya. Pernyata- Selepas menamatkan pendidikan SMA, tahun 2008
an ini mengandung pengertian bahwa berjuang dan berkarya memiliki makna Lani melanjutkan di S1 Fakultas Ilmu Budaya 
yang sangat luas. Siapa pun dapat berkontribusi untuk bangsanya melalui UGM, dan berhasil menyelesaikan studinya pada
profesi dan keahlian masing-masing, tidak terkecuali orang-orang yang mengab- 2012. Setahun kemudian, remaja ini berhasil
dikan dirinya untuk sebuah profesi yang kita kenal dengan istilah peseni. mendapatkan beasiswa magister Antropologi Sosial
(Ethnomusicology) di Queen’s University
Tulisan ini menyajikan sisi lain perjuangan para peseni yang memiliki andil besar Belfast, Kerajaan Inggris. Pada
dalam negara tercinta Indonesia. Peran para peseni tersebut mengisyaratkan bidang akademis internasionalnya
bahwa berjuang tidak selamanya harus dengan mengangkat senjata. Salah satu tersebut ia memulai kontribusi
bentuk dukungan dan kontribusi peseni terhadap perjuangan adalah munculnya dengan proyek penelitian
berbagai produk seni sebagai bentuk ungkapan mereka dalam mengekspresikan ‘Mapping Belfast
dirinya, salah satunya adalah bermusik. Media Semesta Seni akan bercerita Musically’
singkat tiga pahlawan musik Indonesia masa kini versi pencinta musik Indonesia.
yang
Bagi penikmat musik indie nama Frau tak asing didengar. Dari Mesin Penenun Hu- dimotori para
jan hingga duet mautnya dengan pesastra Ugoran Prasad yang berjudul Sepasang mahasiswa Queen’s University
Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa, menjadi lagu yang epik dan Belfast dan pada Februari 2014 juga ditunjukkan
disukai banyak orang. Sosok perempuan ini bernama lengkap Leilani pada konferensi International Council of Traditional Music yang
Hermiasih. Selain menjadi penyanyi, wanita berambut ikal yang bertempat di Centre of Irish Studies, NUI Galway.
disapa Lani itu yang merupakan lulusan Fakultas Ilmu Bu-
daya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, juga piawai Namun prestasinya di bidang musik tidak perlu diragukan lagi. Di antara­
memainkan piano dan menulis lagu. Kemampuan- nya Roland›s Best Creative Commons Music Moments dari Phlow Magazine (2010), Lima
nya yang melebihi kebanyakan orang itu bah- Konser Istimewa di Daerah Istimewa dari Jakartabeat.net (2010), Tokoh Seni 2010 dari Majalah
kan telah ditunjukkan semenjak Lani masih Tempo (2010) dan 20 Album Terbaik 2010 dari Majalah Rolling Stone Indonesia (2010).
mengenyam bangku sekolah menengah.

Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020 19


B a h a s a n U TA M A

Penampilan Frau terbaru di masa Pandemi Covid-19 adalah


tampil di Prambanan Jazz Festival Online yang diseleng-
garakan di kompleks Candi Prambanan Yogyakarta pada
18 Juli 2020 lalu. Melansir Kompas.com, ia mengungkap-
kan perasaannya saat mendapat kesempatan terlibat di
Prambanan Jazz Online. “Senang sekali bisa ikut terlibat di
Prambanan Jazz Online. Akhirnya bisa main tepat di depan
Candi Prambanan, rasanya seneng banget,” katanya.

Selain Lani, kebanggaan Indonesia lainnya adalah Joey


Alexander Sila. Sosok Joey pada usia 7 tahun telah
menguasai teknik permainan piano dengan berimprovisasi
menguasai aliran musik jazz. Kemampuannya yang jenius
berhasil mendapatkan beberapa penghargaan tingkat
dunia. Joey diketahui merilis album musik perdananya
berjudul My Favorite Things. Melalui album tersebut, Joey
berhasil mendapatkan nominasi di Grammy Awards 2016
untuk kategori Best Instrumental Jazz Album dan Best Jazz
Solo Improvisation, untuk lagu Giant Steps. Berkat bakat
dan kerja keras yang dilakukannya, Joey mengharumkan
nama bangsa dengan mengikuti berbagai Festival Jazz
kelas dunia. Ia juga pernah diundang oleh UNESCO untuk
bermain di depan ikon jazz dunia, Herbie Hancock.
Pianis muda berdarah Indonesia ini kini telah menetap di
Amerika Serikat. Joey mengaku bahwa di saat mengha­
dapi pandemi ini, ia hanya mengikuti protokol Kesehatan. Beberapa bulan lalu, ia juga merilis album baru berta- Memulai karier menyanyinya sejak masa kanak-kanak,
“Banyak hal terjadi, tapi membuat saya lebih ke mental dan juk Warna. Selama konser tak boleh lagi digelar selama perempuan yang setia dengan rambut hitam panjangnya
memiliki persepsi positif,” ucapnya pada CNBC Indonesia Pandemi Covid-19, Joey merasa bersyukur karena sudah ini sempat dinobatkan sebagai artis Indonesia terpopuler
saat Infest virtual Merah-Putih ‘Jadi kebanggaan Bangsa sempat tur hingga Eropa guna memopulerkan album era ‘90-an.
Lewat Inovasi dan Karya’ pada 12 September 2020. Warna tersebut.

20 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Musisi Indonesia yang go international Anggun C Sasmi saya ditemani oleh suami dan putri saya, saya tetap rindu Ketiga pahlawan musik Indonesia masa kini ini membukti-
berhasil membuktikan kesuksesannya di dunia hiburan dengan keluarga di Jakarta,” ujar Anggun. kan bahwa bakat dan kerja keras yang selama ini dilakukan
Perancis. Hal itu terlihat saat namanya masuk sebagai artis “Saya juga rindu dengan para penggemar saya di tidak hanya menghasilkan prestasi bagi diri sendiri, tapi
pertama dari benua Asia yang masuk peringkat 100 Artis Indonesia. Saya akan kembali pada akhir tahun jika juga mengangkat nama bangsa Indonesia, sehingga dapat
Favorit masyarakat Perancis. situasi dan kondisi berjalan lancar. memberikan kontribusi positif bagi negara dan Tanah Air.n

Keputusannya hengkang saat mencapai puncak populari- Oh ya! Kabar baru yang sangat membanggakan datang @ Rizka Nurlita Andi - Berbagai sumber
tas sempat mengejutkan penggemarnya di Indonesia, tapi dari penyanyi manis tersebut.
Anggun membuktikan ia mampu berprestasi di kancah Penyanyi kelahiran
internasional. Indonesia itu meraih peng-
hargaan Asian Television
Selain berkolaborasi dengan banyak artis mancanegara,
Awards. Hal itu terlihat
Anggun juga meraih  penghargaan Chevalier des Arts et
pada empat buah foto yang
Lettres dari pemerintah Perancis dan World’s Best Selling
diunggah
Indonesian Artist dari World Music Awards sebagai artis
Anggun lewat media sosial
Indonesia dengan penjualan album tertinggi di dunia.
Instagram pribadinya,
Belum lagi kiprahnya di bidang sosial, sebagai duta global 
@anggun_cipta. Dalam foto
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu untuk program
tersebut tampak Anggun
Mikrokredit pada 2005 dan Food and Agriculture Organiza-
berpose sambil memegang
tion (FAO) pada 2009.
piala Asian Television Awards
untuk Kontribusi di Bidang
Meski kariernya sukses di Perancis, siapa sangka Anggun
Pertunjukan Seni Terbaik
masih memikirkan Indonesia dan mengaku rindu
(Outstanding Contribution to
dengan kampung halamannya itu. “Saya benar-benar ingin
Perfoming Arts). Wow!
pulang ke kampung halaman. Saya sangat merindukan
Congratulations Anggun, we
kampung halaman, meskipun pada saat lockdown terjadi,
proud of you!

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 21


Nusantara Melayu Raya (juga dikenali sebagai 
B a h a s a n U TA M A Numera) adalah persatuan sastra di Malaysia.
Didirikan pada 2011 atas inisiatif pesyair terkenal
Malaysia, pemenang Anugerah Penulis SEA, 
Pesastra Negara Ahmad Kamal Abdullah.
Tujuan organisasi ini adalah untuk mempromosikan
kesusastraan Melayu dan bahasa Melayu di dunia,
untuk membangun hubungan dan kerja sama
antara penulis-penulis negara Nusantara: Brunei, 
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

S
ejak awal, Numera menunjukkan potensinya dengan mengada-
kan beberapa acara antarabangsa dan mendapat perhatian yang
luar biasa di dalam dan di luar negara.

Pada Maret 2012, Numera bersama-sama dengan bandaraya Kota


Padang (Sumatra) mengadakan seminar mengenai Sejarah dan Bu-
daya Asia Tenggara, yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, terutama
dari Indonesia dan Malaysia, dengan 53 makalah pelbagai aspek
sejarah dan budaya dunia Melayu.

Pada September 2012, ia menganjurkan bacaan dan seminar puisi


Antarbangsa Kuala Lumpur “Penyair dunia, tamadun dan krisis abad
XXI“ dengan penyertaan lebih dari 50 pesyair, penulis, penerjemah,
dan saintis dari 7 negara (Bangladesh, Brunei, Indonesia, 
Malaysia, Rusia, Thailand, dan Singapura), termasuk pesyair dan
penerjemah Bangladesh yang terkenal, Aminur Rahman, pesyair
veteran Indonesia dari Aceh LK Ara, Penulis Kebangsaan Malaysia
Kemala, pesastra Anugerah Penulis SEA, pesyair Brunei Zefri Arif, dan
pesyair Malaysia Siti Zainon Ismail dan Abdul Ghafar Ibrahim (AGI),

Hudan Hidayat Penerima Tokoh


22
Persuratan Dunia Numera 2017 Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020
Ketua Pengarah Majelis Bahasa dan Kesusastraan Artis ikut berlagu dan
Malaysia Awang Sariyan, dan lain-lain. penyair mempamer
buku dan membaca
Sejak 2013, Numera juga mula memberi anugerah antara- puisinya.
bangsa untuk pembangunan bahasa dan kesusastraan
Melayu dengan tajuk “Man of the Letter of Numera.”
2. Numera Malaysia
pada tahun ini
Pemenang pertama anugerah yang diberikan pada 20
menganugerahkan
November 2013 adalah pesyair Indonesia Abdul Hadi Wiji
Tokoh Persuratan
Muthari, cendekiawan Malaysia Sharif Abu Bakar dan orien-
Nusantara Melayu
talis Rusia Victor A Pogadaev.
Raya dalam tiga
kategori yakni Tokoh
Pada 2016, anugerah diberikan kepada Aminur Rahman
Persuratan Dunia
(Bangladesh), Muhammad Haji Salleh (Malaysia), dan Sastri
Numera, Tokoh
Bakri (Indonesia).
Patria Numera dan Tokoh Srikandi Numera. kreativiti dan juga aktivitisme yang berterusan. Sayugia
Pada 2017, anugerah diberikan kepada Hudan Hidayat dan diingatkan tokoh-tokoh tersebut ikut dipertimbangkan
Putu Ikhirma dari Indonesia, serta kepada Wan Abu Bakar 3. Sayugia disebut, Numera sebagai organisasi sasterawan sumbangannya kepada NUMERA Malaysia sama ada
dan Norazimah Abu Bakar dari Malaysia. (DISAHKAN PENDAFTARANNYA 2012) ingin menduniakan sumbangsihnya sebagai pendukung seminar mahupun
kesusasteraan Numera, secara konsisten telah menobatkan baktinya dalam membantu secara moral mahupun material
Berikut adalah bunyi dari putusan (pengumuman) para tokoh persuratan yang berbobot sejak tahun 2014. Pada kepada penghidupan Numera Malaysia. Dengan dukungan
penerima anugerah Numera 2017 uang dibacakan oleh tahun tersebut Numera menamakan Profesor Dr Abdul itu organisasi Numera dapat bergerak bagi memartabatkan
Ahmad Kamal Abdullah: Hadi WM (Indonesia), Profesor Madya Dr Pogadaev (Rusia) persuratan Numera ke pelosok dunia.
dan Dr Ahafie Abu Bakar (Malaysia) sebagai pemenang
Anugerah Persuratan Dunia Numera 2017 Anugerah Persuratan Dunia Numera. Pada tahun 2015 Tan 6. Selepas meneliti senarai nama yang panjang, Ahli
Sri Mohd Salim Fateh Din, Tan Sri Hamad Kama Piah dan jawatankuasa Numera Malaysia telah mengambil keteta-
BismilLahirrahmanir Rahim Profesor Dr Awang Sariyan dinobatkan sebagai pemenang pan bahawa Profesor Hudan Hidayat layak menerima
SIDANG MEDIA SISMI17 Anugerah Patria Numera. Anugerah Persuratan Dunia Numera 2017. Hudan mema-
21 September 2017, 11 pagi jukan bakat kreatifnya dan bakat kritikannya yang tajam.
BALAI IMAM AL-BUKHARI, MASJID ABDUL RAHMAN BIN Dia lulusan Universitas Jayabaya di bidang Fisipol jurusan
4. Pada tahun 2016 Profesor Emeritus Dr Muhammad Haji
‘AUF BATU 5.5, JALAN PUCHONG KUALA LUMPUR Hubungan Internasional. Dia lahir di Yogyakarta, dan
Salleh (Malaysia) dan penyair-artis Aminur Rahman
Kenyataan Akhbar dibawa pindah ke Palembang masa kecil dan remajanya
(Bangladesh) menerima Anugerah Persuratan Dunia
1. Pada 28 - 30 September 2017 tercatatlah sebuah sejarah Numera. Manakala Sastri Bakry (Indonesia) dinobatkan beliau hidup di Kota kecil Curup di Bengkulu, Sumatra.
kolaborasi antara Masjid Abdul Rahman bin Auf dengan sebagai pemenang Anugerah Srikandi Numera. Menurutnya dia menjadi pengarang (juga pengkritik) oleh
NUMERA Malaysia bagi menganjurkan bersama Seminar kerana “garis nasib”. Cerita pendeknya yang pertama ter-
Internasional Sastera Melayu Islam. Sebanyak 12 kertas siar di majalah Zaman (1984) karya yang lain adalah Orang
5. Penamaan tokoh pemenang Anugerah Numera ini Sakit (Indonesia Tera), Keluarga Gila, Lelaki Ikan (Kompas).
kerja dan sebuah Ucap Utama oleh Kritikus tersohor
dipertimbangkan atas penglibatan tokoh-tokoh kesusas- Novelnya Tuan dan Nona Kosong. Pada tahun 2009 Hudan
Indonesia Profesor Hudan Hidayat berjudul “Sastera
teraan di Nusantara Melayu Raya dan di Jabatan Pengajian Hidayat sebagai peserta aktif Seminar Kepengarangan
Melayu Islam dalam Naungan Al-Qur’an” dipersembahkan.
Melayu-Indonesia di mancanegara dalam bidang kajian, Muslimah Nusantara dan seterusnya sebagai peserta forum
Hudan menyediakan sebuah buku prosiding yang terpuji.

Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020 23


23
7. Bagi kategori Anugerah Patria Numera 2017 dipilih Pro- Ikhirma juga suka melukis dan ikut pameran. Dia ikut men-
B a h a s a n U TA M A fesor Dr Ir. Wan Abu Bakar pensyarah kejuruteraan di Uni- jadi penolong Artistik sinetron TV dengan naskah Pulanglah
versiti Malaya penyair, pemimpin grup maya, cerpenis dan Si Anak Hilang, Salah Asoehan dan Masih Ada Kapal Ke
bandingan “Gitanyali dan Ayn” yang diadakan di UPSI ber- Abrar Khairul Ikhirma (Putu Ikhirma) aktivis dan penyair, Padang. Aktivitinya takkenal redup dan bergerak dengan
sama Dr Lalitha Sinha sempena Baca Puisi Dunia Numera ahli teater dan artistic designer di Padang Indonesia. versatile dalam dunia seni-sastera-budaya di Nusantara
2014. Melayu Raya.
8. Dr Irwan Abu Bakar dikenal luas oleh masyarakat sastera
Sempena Seminar Internasional Melayu Islam ini Hudan di Malaysia dan di Yogyakarta, Jakarta dan Banten. Beliau 10. Norazimah Abu Bakar lahir di Ipoh Perak, terdidik di
Hidayat akan menyampaikan Ucap Utama Sastera Melayu adalah Ketua bagi grup maya e.sastera.com yang ahlinya beberapa sekolah di Ipoh dan kemudian lulus Ijazah Sarjana
Islam dalam Naungan Al-Qur’an dengan menggarap teori mencecah lebih seribu orang. Irwan ikut membimbing Muda Komunikasi di UiTM, Shah Alam. Aktivis seni-sastera
Li Sajidin. ahlinya itu dalam banyak program seni-sastera. Dia juga yang menjadi sumber ilham bagi rakan penulis seangka-
adalah antara protem-komite yang menubuhkan Numera tannya dan pelapis yang baru. Dia menjadi setia usaha khas
Malaysia, dan juga akrab dengan Masjid Abdul Rahman bin Ketua I GAPENA dan merangkap Pengurus program GAPE-
Auf dalam banyak programnya hingga dia digelarkan se- NA dan Sekretariat Perkumpulan penulis penyair wanita..
bagai “Sahabat Masjid”. Dia juga duduk dalam kursi Sidang Norazimah pernah menjadi anggota Polis Diraja Malaysia
pengarang bersekutu Dewan Sastera Malaysia. Dia mem- (1981-2006). Dia pembaca puisi yang baik ikut meminati
buktikan kekreatifannya menerusi buku novelnya “Cinta fotografi. Bakatnya itu lebih mantap lagi selepas karyanya
Berbalas di Meja 17”(2008), kumpulan puisinya Semelar tersiar di akhbar dan majalah perdana. Kumpulan puisinya
(2003) dan Kuntom Ungu (2012). Selain bergerak dalam Melarik Malam (2014) dan Langit, Bumi dan Lautan (2016).
seni dan sastera dia juga bergerak dalam badan profes- Dia pernah membaca puisinya di Masjid Abdul Rahman Auf
sional Irwan adalah President Malaysian Sosiety of Medical dalam Malam 1000 Syuhada. Dia adalah Timbalan Presiden
and Biological Engineering (MSMBE) dan dua tiga badan Klab Penyair Deklamator Kebangsaan. Keseriusan dan per-
professional yang lain. Irwan memenangi Hadiah Sastera anan dalam aktivisme dan seni-sastera-budaya itu menyer-
Perdana Malaysia bagi Cerpen eceran dan menerima Had- lahkan peranannya yang dinamik dalam kebangkitan
iah Sastera Darul Takzim untuk puisi eceran (2007-2008). sasterawan wanita di Malaysia juga di Nusantara Melayu
Raya. Dia adalah Srikandi dan pahlawan pena sekaligus.
9. Putu Ikhirma (Abrar Khairul Ikhirma) tidak syak lagi
aktivis seni-budaya-sastera yang aktif dan konsisten di 11. Anugerah akan disampaikan pada Malam Kesenian Melayu
Padang. Dia banyak bergaul dengan tokoh-tokoh teater Islam (SISMI) 29 September 2017 pada Majlis Penobatan oleh
dan kewartawanan. Dia pernah menjadi wartawan bagi YBhg. Tan Sri Hamad Kama Piah, Datuk Haji Adzis Abbas dan
mingguan Tempo yang diasuh oleh Goenawan Mohamad. Puan Sri Rohani. Hadirin akan mendengar ucapan pemenang
Pelakon Marissa Haque memanggilnya sebagai Si Padang disamping mencicipi Nasi Tumpeng dan Nasi Kunyit.
saja. Manakala Tempo menggelarnya sebagai “Wartawan
Cilik”. Puisinya “Hang; Kekalkan di Selat Melaka” pernah SN DATO’ DR AHMAD KHAMAL ABDULLAH
memenangi Hadiah Puisi bagi Sayembara Mengarang Pengerusi SISMI17
Puisi Dunia Numera. Novelnya “Kabut-kabut Senja” dan Presiden Numera Malaysia- Pengerusi Masjid Abdul Rah-
“Menjelang Kelam Datang” dijadikan cerita bersambung di man bin Auf.
Harian Haluan, Padang. Dia suka mengembara, memotret ahmadkhamalabdullah@gmail.com
dan membuat designer dengan penuh dedikasi dan artistik. 012-2029130

24
24 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
Louise Elisabeth Gluck
Terima Penghargaan
Nobel Sastra 2020
Louise Elisabeth Gluck, wanita pesyair berkebangsaan Amerika Serikat kelahiran New York
22 April 1943, dianugerahi penghargaan Nobel Sastra 2020 dari Yayasan Hadiah Nobel pada
Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

S
eperti dikutip dari situs resmi yayasan tersebut, ia ini,” ujar Louise kepada Alexandra Alter dari The New York
terpilih karena karya-karyanya yang indah. “The 2020 Times yang secara khusus mewancarainya di rumahnya di
Nobel Prize in Literature is awarded to the American Cambridge, Massachusets, Amerika Serikat.
Poet Louise Gluck, for her Unmistakable poetic Voice that
with austere beauty makes individual existence individual. Penghargaan ini menjadi sangat istimewa karena Louise
(Hadiah Nobel 2020 untuk bidang sastra dianugerahkan adalah wanita pesyair pertama yang meraih Nobel Sastra
kepada Louise Gluck, untuk suara puitisnya, yang tidak di era 2000-an, setelah sebelumnya di era ‘90-an, Wis­
salah lagi dengan keindahan yang tegas mampu membuat lawa Szymborska, seorang wanita pesyair berkebangsaan
keberadaan individu menjadi universal),” demikian bunyi Polandia dianugerahi penghargaan bergengsi tersebut pada
keterangan resmi di situs nobelprize.org. 1996. Louise hanya menerbitkan karya puisi dan esai yang
masih berkaitan dengan puisi, hal ini berbeda dari penulis
Louise sendiri mengaku awalnya ia merasa tak percaya fiksi peraih nobel sastra sebelumnya yang kebanyakan
saat seseorang yang mengaku dari Dewan Akademi Swedia dikenal melalui karya novel atau cerita pendek,walaupun
(Lembaga yang bertugas mencari, memilih dan menen- mereka juga menulis puisi. Selain itu ia pun penulis puisi
tukan penerima Nobel Sastra) meneleponnya di pagi hari pertama yang dianugerahi setelah terakhir pada 2011, De-
saat ia baru saja terbangun dari tidurnya, “Aku menerima wan Akademi Swedia memberikannya kepada sosok pesyair
telepon sekitar jam tujuh kurang, aku baru saja bangun, Swedia, Tomas Transtromer. Kala itu Tomas berhak atas
se­seorang yang mengaku sekretaris Akademi Swedia hadiah uang senilai 10 juta krona atau setara Rp 16,6 miliar.
berkata, “Saya menelepon untuk memberitahu, Anda me-
menangkan hadiah Nobel Sastra.” Anders Olssen, selaku ketua dewan lembaga tersebut, da-
“Kurasa aku belum siap mendengarnya, aku ternganga lam sambutannya mengatakan, puisi Louise adalah sekelu-
karena mereka memilih pesyair dari AS, rasanya tidak mit suara yang merasuk ke jantung kehidupan keluarga.
masuk akal, aku berasal dari negara yang sedang tidak “Suara itu tak pernah salah, ia tulus sekaligus keras kepala,
disukai, berkulit putih dan pernah mendapat berbagai menuntut untuk dimengerti, puisinya pun menyajikan
hadiah, jadi sepertinya mustahil aku harus mengalami hal humor dan kecerdasan,” jelas Olssen.

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 25
25
B a h a s a n U TA M A

Mendalami puisi-puisi Louise seperti terbawa dalam ke- hargaan dari National Book Award
heningannya menghayati kehidupan, baik itu kebahagian, pada 2014 pula. Ia pun pernah
trauma ataupun duka-cita yang ia alami, walaupun seper- menerbitkan 2 buku kumpulan esai
tinya semua berpusat pada dirinya, namun merefleksikan yang berkaitan dengan perpuisian,
kehidupan manusia pada umumnya yang tak terlepas dari yakni, Proofs and Theories: Essays
hubungan dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Louise on Poetry (1994) dan American
memang banyak bertutur tentang kehdupan pribadinya Originality: Essays on Poetry (2017),
sejak ia masih kanak-kanak, cara orangtuanýa memberikan yang menegaskan sisi keilmuannya
pengasuhan atau saat sebuah hubungan dipisahkan oleh selain sebagai peseni dan pesyair,
kematian maupun perceraian. Dan cara ia mengungkap- yang mana ia pula adalah seorang
kan dengan tetap memerhatikan aspek keindahan puisi, guru besar.
baik itu rima, pola metris serta diksi yang tak berlebihan
membuat orang yang menyimak karya-karyanya tersentuh Profesor Bahasa Inggris di Univeŕsi-
begitu dalam seakan mereka merasakan hal yang sama tas Yale, New Haven, Connecticut
seperti apa yang Louise rasakan dan alami. ini sebenarnya sempat mengalami
kebuntuan menulis sebelum ia
“Aku tidak merasa pergulatanku adalah hal yang unik, aku akhirnya mengajar di Goddard
tidak tertarik memberi lampu sorot pada pengalaman dan College Vermont, dan ternyata
kehidupanku, melainkan pada pergulatan dan kebahagiaan berinteraksi dengan mahasiswa
manusia, yang setelah dilahirkan lantas dipaksa keluar. mampu mencairkan kebuntuannya
Aku menulis tentang kematian karena ketika aku kecil, itu. “Sebagai penulis kita diban-
aku terhenyak betapa kebahagiaan dalam hidup ini tidak jiri dengan kejutan dan hal baru
berlangsung selamanya,” tutur Louise, seperti dikutip dari terus-menerus, itu harus disusun sedemikian rupa, menye- hubungan antara ibu dan anak serta kematian yang
NewYork Times dan The Guardian. suaikan apa yang menarik bagi para mahasiswa, mereka pasti datang pada buku kumpulan puisinya Averno
mengagumkan, meski aku tak selalu menulis setidaknya (2006). Judul Averno itu pun ia ambil dari nama danau
Sebelum dianugerahi hadiah Nobel, selama lebih dari 50 ta- aku selalu bisa membaca tuĺìsan orang lain,” imbuhnya. di sebelah barat Napoli, Italia yang dianggap orang
hun Louise Gluck telah dianggap sebagai salah satu pujang- Romawi kuno sebagai pintu gerbang menuju neraka.
ga besar Amerika Serikat, tercatat ia telah menerbitkan 12 Selepas dari kebuntuan menulis Louise pun berpuisi
buku kumpulan puisi sejak 1968 dengan buku perdananya kembali, ia banyak mengadopsi Mitologi Yunani dalam Persinggungan Louise dengan Mitologi Yunani tak lepas
First Born yang ia terbitkan saat berusia 25 tahun dan karya-karyanya kemudian, seperti puisi-puisinya dalam dari orangtuanya yang kerap membacakan kisah-kisah
mendapat sambutan cukup baik dari para pe­kritik sastra. buku Meadowlands (1996), ia merangkai kisah Mitologi tersebut sebagai dongeng pengantar tidur, ia
Penghargaan pertama dalam dunia sastra ia raih melalui Odysseus-Penelope (dari epos Odyssey gubahan Homer) begitu terpukau dengan dewa-dewi jagoan Yunani yang
bukunya The Wild Iris (1992) yang membuatnya dianugerahi dengan pudarnya pernikahan era modern. Sedangkan kisah di kemudian hari ia hidupkan kembali dalam karya puisi­
penghargaan Pulitzer pada 1993, sedangkan bukunya yang Persephone (Dewi tetumbuhan putri Zeus dan Demeter) ia nya. “Setiap orang yang menulis cenderung menggam-
lain The Faithfull and Virtous Night (2014) dianugerahi peng- selipkan untuk menulis tentang penderitaan, menjadi tua, barkan apapun yang menjadi asupannya di masa kecil

26 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Ewith Bahar
dan yang membekas di masa itu, aku lebih menguasai meng- Terpilih dalam Panorama International
gambarkan tokoh Mitologi Yunani dibandingkan anak-anak
sebayaku dulu, saat itu bila aku sedang mengeluhkan Ibuku, Literary Festival 2020
E
aku seperti berbicara dengan Demeter, istri dari Zeus itu”.
with Bahar salah seorang perempuan penulis dan pesyair kemudian terpilih dan ditayangkan di kanal
Pekritik sastra Daniel Mendehlson menilai kepiawaian Indonesia, terpilih sebagai satu dari hampir 100 orang lebih Youtube Panorama Literature Festival dan
bahasa yang digunakan Louise dalam menokohkan figur penulis dan pesyair dunia dari sekitar 50-an lebih negara yang laman Facebook Indus Scroll Press.
mitologi pada karya puisinya membuatnya terasa universal diundang dan berhak mengikuti ajang Panorama International Literary
dan tak lekang oleh zaman. “Puisinya memang menyodor- Festival 2020 yang diselenggarakan secara daring pada 2 - 16 Oktober Sedangkan dalam keterangan resminya
kan ujian hidup tentang perceraian, pengkhianatan dan 2020 lalu oleh Indus Scroll Press, New Delhi-India dan berasosiasi Indus Scroll Press menyatakan ajang tersebut
kematian, namun pembaca yang menyimaknya tidak larut dengan Writers Capital International Foundation, Italia.  diadakan sebagai salah satu upaya kema-
menjadi depresi, bahkan justru menemukan pencerahan,” nusiaan dan komitmen untuk mewujudkan
ujar editor The New York Review of Books itu. Sementara Ewith terpilih setelah mengirimkan video presentasi puisi karyanya harmoni dan perdamaian global bersama
Michael Schmidt dari Penerbit Carcanet berpandangan, puisi yang ia bacakan sendiri, berjudul Leaves (Daun-daun). Pada puisi itu ia di dunia, dengan bertemakan “Vasudhaiva
Louise yang terbebas dari polemik politik manapun sebagai berkisah tentang lika-liku kehidupan yang tidak selalu berjalan sesuai Kudumbakam”, sebuah konsep dunia sebagai
sebuah karakter yang indah. “Dia bukan tipe seseorang yang keinginan setiap insan, terkadang harus menerima sesuatu yang satu keluarga. Sebuah penghargaan bertajuk
memaksa pembaca mencapai sesuatu, malah membantu tidak disukai dan jauh dari harapan yang dirindukan, dan itu kerapkali “Jnanpeeth Akkitham Achuthan Namboothi-
penyimak puisinya mengeksplorasi dunia yang mereka terjadi tanpa bisa dihindari. Ia menyimbolkan hal itu dengan diksi daun ri”, telah disematkan kepada acara tersebut
hidupi, puisinya tak menyuarakan ikatan politis, melainkan dan tanah, di mana daun-daun seringkali mengering dan gugur dari sebagai legalitas dan pelindung utama. 
berbicara tentang manusia yang hidup di dunia dan hidup tangkai, bila pun bertahan, tubuh daun-daun pun mudah robek sebagai
dalam bahasa,” jelas Michael kepada The Guardian. remah-remah makanan ulat, saat gugur jatuh tak terduga ke tanah, Nandini Sahu, seorang Direktur Baha-
rela atau tidak rela tanah pun menampung daun-daun, mengunyah sa Asing dan Profesor Bahasa Inggris di
Louise kini mendapatkan pengalaman baru setelah ia mereka walaupun terasa pahit. Video presentasi Ewith dan puisinya Universitas Terbuka Nasional Indira Gandhi
memenangkan Nobel Sastra dan berhak atas hadiah uang (IGNOU), New Delhi, selaku penanggung
senilai Rp 16,5 milliar, para pewarta menanti di depan jawab acara, secara khusus menyampaikan
rumah untuk mewawancarainya, pun telepon di rumahnya pandangannya untuk acara itu, “Lebih dari
terus-menerus berdering, padahal sebelumnya ia melalui seratus penulis telah mendaftar untuk fes-
hidupnya penuh keheningan. Louise pun sedang memper- tival ini, suatu respons luar biasa yang kami
siapkan kelahiran buku barunya yang direncanakan terbit terima dari seluruh dunia, acara ini dilaku-
Winter Recipes from the Collectives, puisi-puisi di dalam- kan secara daring karena pandemi, namun
nya ia selesaikan dalam suasana kesepian karena semua respons dari penulis sekali lagi mengi­
temannya tidak lagi menemani saat makan malam akibat ngatkan kita, bahwa sangat karakteristik
pandemi. “Isinya tentang reruntuhan, ada banyak duka di umat manusia untuk bangkit menghadapi
buku ini dan juga komedi, puisi-puisinya sangat Surealis- tantangan yang ditimbulkan oleh keadaan
tik,” ucapnya.n alam sekitarnya.”n

@ Wahyu Toveng/ IH - Berbagai sumber @ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 27


S u d u t PA N D A N G

Vaksin Kultural dari


Ngatawi Al-Zastrouw
Sesuai janji, Tim Semesta Seni pada Minggu pagi, 10 Oktober 2020, 10.00 WIB tiba di
kediaman tokoh kebudayaan Ngatawi Al-Zastrouw di Taman Serua, Bojongsari, Depok.
Tanpa basa-basi Zastrouw menyambut kami dengan senyum yang sejuk dan bersahabat,
senyaman rumahnya yang begitu artistik dan bikin betah berlama-lama di sana.

S
ETELAH kopi dan makanan kecil tersaji di meja, kami auditorium yang dari segi material dan audio sangat refre-
pun langsung melontarkan pertanyaan. Semua infor- sentatif untuk menggelar suatu pertun­jukan indoor. Bahkan
masi yang dibutuhkan meluncur begitu saja dari mulut mungkin melebihi Graha Bakti Budaya TIM atau Galeri
mantan juru bi­cara Presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Indonesia Kaya. Nah saya saat ini mena­ngani tempat itu. 
Dur) ini. Berikut hasilnya:
Apa saja tujuan dari Makara Art Center?
Selain kegiatan webinar yang selama ini mas Zas-
trow lakukan, apa saja kegiatan mas lainnya? Makara Art Center itu memunyai dua tujuan: Satu,
men­dukung kegiatan akademik di UI yang berkaitan
Sejak Februari 2020 saya diamanati untuk dengan seni-budaya, misalnya penelitian-penelitian,
memimpin Makara Art Center Universitas In- karya-karya akademik yang disosialisasikan dengan jalur
donesia yang merupakan sebuah Lemba- seni-budaya, dan menampung kreativitas seni-budaya
ga Seni-Budaya UI. Lembaga ini khusus dan kegiatan akademik yang bersifat seni-budaya.
menangani dan membina berbagai
kegiatan terkait seni-budaya Tujuan lainnya?
yang me­libatkan civitas
Tujuan berikutnya. Kedua, sebagai bentuk atau upaya
aka­demika UI.
menjembatani UI dengan masyarakat, sehingga
Tempat itu memu-
masyarakat yang ingin berkegiatan kesenian dapat
nyai gedung lima
menampilkan seni-seni qualified, itu nanti yang akan
lantai, dilengkapi
kita tampilkan di Makara Art Center.
28 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020
Sehingga ini bisa menjadi bridging atau penghubung antara Ramadhan, saya libatkan artis, seniman lintas
civitas akademika UI, komunitas akademika UI dengan agama, lintas iman, karena bagaimanapun puasa itu
masyarakat, terutama para seniman, budayawan yang intinya spiritualitas, dan spiritualitas itu biangnya religi
memiliki karya-karya seni terbaik. dan posisi biang religi itu adanya di seniman. Kalau
Anda berkarya seni, Anda tidak memandang agama­
Kira-kira layak juga untuk berpameran seni rupa? nya apa, semua bisa merasakan, menikmati, dan
berbahagia. Maka pada Ramadan kemarin saya buat
Sangat layak! Jadi di tempat itu pun tersedia sebuah
tiga episode, seperti Tadarus Seni-Budaya saya undang
galeri. Sementara untuk outdoor, view-nya pun sangat
Once, Armand Maulana, Kikan, Bimbim Slank serta para
mendukung, karena persis di tepi danau UI dan dekat pula
pesyair dan pembaca puisi seperti Jose Rizal Manua.
dengan Balairiung UI. Dilengkapi dengan fasilitas yang Ada lagu, puisi, stand
memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas seni, saat up comedy, semua kemarin, bersama
sebelum pandemi misalnya, dilangsungkan kegiatan sastra kita tampilkan di situ. ILUNI (Ikatan Alumni
petang di tepi danau pada sore hari, dilakukan secara open UI), kita membuat
air pada sebuah ruangan kecil yang menghadap ke danau Saat Tadarus Seni Konser Kebersamaan
dan diikuti oleh para mahasiswa. Jadi kesemua aktivas yang Ramadhan juga se­perti memeringati HUT RI.
berkaitan dengan seni-budaya itu yang sekarang saya itu, kita tampilkan Dan untuk sekarang,
tangani bersama Makara Art Center UI.  Once bersama band- bekerja sama dengan
nya, yang menarik saat Direktorat Kebu-
Bagaimana dengan adanya pandemi saat ini?
itu kita uji-coba dan dayaan, Kemente-
Ya, tiba-tiba kemudian muncul pandemi, semua kegiatan- benar-benar kreativi- rian Pendidikan dan
kegiatan di-hold dan dipending, namun seniman itu tetap tas kita secara teknis Kebudayaan. Kami
harus berkreasi, seniman boleh saja miskin uang tetapi ditantang. Jadi Once membuat program
tidak boleh miskin kreativitas. Karena bila ingin belajar bersama masing- Apresiasi dan Gelar
ulet dan kreatif, maka belajarlah kepada seniman, seniman masing personelnya Seni Tradisi. Program
itu sangat ulet, survive, dan memunyai sustainability yang itu tampil live membawakan lagu-lagu mereka dari rumah ini memunyai tiga tujuan, yaitu: Pertama, memberikan
sangat tinggi dalam menjaga  kreativitas. masing-masing. Yang dikhawatirkan adalah bahwa musik ruang kreativitas bagi seniman, maksud hal ini adalah karena
bila beda tempo sepersekian detik maka hasilnya bisa hal yang telah saya kemukakan sebelum­nya, pandemi boleh
Jadi peseni walaupun penghasilannya pas-pasan, kacau, namun alhamdu­lillah semua berjalan lancar tanpa terjadi, tapi kreativitas tidak harus terhenti.
tidak harus demo kan? kendala teknis yang berarti.
Namun kreativitas yang tidak harus terhenti itu perlu ruang
Benar! Seniman harus demo, tapi demo­nya dengan cara- Lalu kegiatan apa lagi? un­tuk mengekspresikan. Dan berkreasi kemudian tidak ada
cara yang art, demonya seniman menyenangkan dan ekspresinya untuk menyosialisasikan itu hasilnya stagnan juga.
Setelah itu kita buat Pergelaran Wayang Potehi yang
mengasyikkan, bukan yang menakutkan.
melibatkan para mahasiswa. Kita sajikan hybrid, kita Kedua, menampung kreativitas para seniman, sebagai cara
buatkan panggung, tapi tanpa penonton, lalu kita siar- memberikan ruang untuk mereka eksiskan karya-karya­
Selama pandemi saya membuat beberapa event, misalnya
kan streaming secara online. Sedangkan pada Agustus nya, supaya dapat dikenal dan diketahui orang lain.
selama Ramadan kemarin saya bikin event Tadarus Seni

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 29


S u d u t PA N D A N G
karya estetik seni tradisi dan seni-seni lainnya. Jadi melalui tidak memerhatikan dan tidak peduli kepada gerakan kebu-
Jadi intinya dalam acara ini adalah terjadi dialog seni-­ acara ini kita ingin mengeksplorasi nilai-nilai apa saja yang dayaan. Sehingga para aktivis kebudayaan, para seniman
budaya, sehingga seperti halnya kemarin, dari Aceh terkandung pada seni tradisi. Lalu kira-kira ekspresi apa saja berjalan sesuai kreativitas dan maunya sendiri saja sesuai
menampilkan kesenian Dalupa, kita pentaskan secara yang tertuang di dalam­nya, sehingga kita dapat belajar dari panggilan jiwa.
online, lalu kita apresiasi, apa sih kesenian Dalupa itu, nilai yang ada, spirit yang ada pada seni tradisi itu.
se­hingga masyarakat dapat mengenal di Aceh itu ada Lebih pada afeksi atau kecintaan kepada kesenian saja?
kesenian tersebut. Kemudian kesenian lainnya juga kita Dengan memanfaatkan teknologi, apakah pesan ke­
tampilkan seperti, Kesenian Randai dari Sumbar, Tarling senian bisa tersampaikan kepada generasi milenial? Ya, itu yang terjadi, ada biaya atau tidak ada biaya, ia tetap
dari Cirebon, Ludruk dari Jawa Timur, Topeng Dalang dari jalan, ada ongkos atau tak ada ongkos dia tetap survive.
Madura, dan lainnya. Seniman daerah ini yang kita coba Pada situasi dengan Ada sih gerakan untuk mengapitalisasi itu, ini bagus
angkat dan perkenalkan kepada masyarakat. Lalu mereka ke­terbatasan ruang dengan istilah ekonomi kreatif, sehingga terjadi proses
masing-masing pun bisa belajar dan saling menyapa. saat ini, karena terkait ekonomisasi terhadap karya-karya itu, ini peluang bagi
Ada exchanges, exchanges knowledge, exchanges cultural, pandemi, kita masih bisa para seniman untuk berkreasi. Tetapi semua itu pun ada
dan exchanges experience, atau pertukaran pengetahuan, memanfaatkan teknolo- barrier atau hambatannya juga, karena tidak semua watak
pertukaran budaya, dan pertukaran pengalaman. gi untuk saling belajar, seniman itu cocok dengan selera pasar, tdak semua bisa
saling bertukar pikiran dikapitalisasi, tidak semua laku di pasar, tidak semua bisa
Ketiga, kita ingin mengekplorasi nilai-nilai seni tradisi yang dan saling bertukar menghasilkan profit secara ekonomi. Inilah peluang dan
ada dan berkembang di masyarakat. Sebab rata-rata seni karya. Kita masih bisa hambatan itu. Inilah realitas yang terjadi sekarang, anak
terutama seni tradisi itu bukan semata-mata sebagai ekspre- melakukan itu, itulah yatim ini dituntut untuk hidup, untuk berkreasi semam-
si artistik dan estetik saja, tetapi seni tradisi dan seni-seni yang Makara Art Center pu dia, sekuat dia untuk berkreasi. Akan lebih bagus bila
lainnya menjadi instrumen untuk menyampaikan nilai sebagai coba jembatani dalam pemerintah mulai care.
wujud dari konstruksi nilai yang diejawantahkan dalam suatu hal ini.
Bukankah itu yang dipermasalahkan oleh Radhar Panca
Mohon maaf ya, saya Dahana, mengenai anggaran kebudayaan yang kecil?
kok merasàkan nasib
kebudayaan seperti nasib Benar! Rata-rata kebudayaan dipandang hanya kesenian
anak yatim, jadi anak saja. Padahal kebudayaan itu banyak
yatim itu hidup sendiri.
Sedangkan banyak pesan Padahal Art and Civilization justru penentunya ya?
moral mengatakan bahwa
nasib anak yatim itu harus Jadi kesenian itu hanya satu ruang dan satu bagian dari
diperhatikan. Anak yatim kebudayaan, maka ini yang perlu kita lakukan sebuah pen-
itu di kehidupan akhirat yadaran kepada seluruh stakeholder, pemerintah,
nantinya menjadi jalan masyarakat, atau komunitas-komunitas.
pembuka kunci surga,
semua agama mengajar- Meskipun yang saya lihat, misalnya seperti kemarin saya
kan demikian, tapi negara keliling dari Semarang, Magelang, Wonosobo, di semua
dan stake holder tetap tempat itu, walau di masa pandemi ini, teman-teman

30 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


di berbagai komunitas budaya yang saya temui, mereka kesenian dapat menjadi vaksin untuk meningkatkan Bisa jadi bangsa copas (copy-paste)?
tetap eksis, mereka tetap bergerak di bawah, bahkan justru imunitas ideologi dan imunitas kultural bagi masyarakat,
di tengah ancaman Pandemi Covid-19, mereka tetap men- sehingga dapat memunyai daya tahan untuk menolak Iya seperti itu, saya ini berangkat dari adagium para
ciptakan berbagai kreasi yang menyampaikan pesan positif ideologi ataupun budaya asing, atau paling tidak budaya orang tua dahulu, “Sekuat-kuatnya pagar kawat berduri,
untuk bisa keluar dari tekanan dan impitan situasi asing itu diambil sebagai bahan untuk di-create kembali masih kuat pagarnya hati.”
tanpa harus ikut hanyut ke dalam budaya asing itu.
Itu seperti Hukum Parkinson ya, jadi semakin kejepit Pagar hati itu ada di kebudayaan, meresap sampai di
semakin kreatif? Bisa jadi kolaborasi atau akulturasi dong? hati dan di rasa, seperti misalnya Anda ini, bila bertemu
berbagai budaya asing apapun malah dijadikan alat
Iya benar! Jadi kalau di Ilmu Alam ada Hukum Pascal, ketika Iya benar! Kolaborasi, rekonstruksi, akulturasi, dan inovasi. kreativitas untuk mengembangkan budaya-budaya baru
benda cair diberi tekanan, ia akan memberi reaksi balik yang Vaksin Kultural ini memperkuat identitas bangsa agar tidak tanpa harus ikut hanyut. Karena sudah membuat pagar
besarnya berbanding lurus dengan jumlah tekanan itu sendiri. mudah hanyut dan hilang oleh berbagai tekanan serangan hati di dalam diri masing-masing sehingga identitas
dan impitan arus budaya yang datangnya dari ideologi dan identi-
Ini sebenarnya potensi-potensi yang bisa digali, di-create, manapun, karena telah memunyai imunitas tas kultural bangsa
untuk dapat ditampilkan ke khalayak, karena kekuatan ideologi dan imunitas kultural. sendiri tidak akan
resiliensi dari gerakan kebudayaan ini, menurut istilah yang hilang dan
saya pikirkan adalah sebagai Vaksin Kultural. Bila Vaksin Bila tidak memunyai imun, budaya bangsa hanyut terbawa arus
Covid-19 untuk supaya tubuh memunyai daya tahan dan sendiri malah dicela mentah-mentah ya? serang­an, tekanan,
daya imun dari serang­an Covid-19. Maka Vaksin Kultural dan gempuran
terdapat pada berbagai komunitas seni-budaya yang den- Identitas bangsa pasti hancur, hanyut, dan budaya asing
gan kerelaannya untuk tetap membangkitkan gerakan-ger- tenggelam menjadi bangsa mimesis, atau tersebut.n
akan kebudayaan dan bangsa yang tidak punya identitas kultural,
ke­senian dalam kondisi apapun. Vaksin Kultural ini bisa bangsa yang mudah sekali untuk dihancurkan. @ IH dan WT
meningkatkan imunitas ideologi, imunitas
kultural bagi masyarakat. Sesungguhnya
bila ingin mencanangkan suatu gerakan,
misalkan gerakan antiteroris, gerakan
Pancasila, mestinya yang harus diperkuat
lebih dulu adalah imunitas ideologi dan
imunitas kultural, sebab bila hal itu telah
tertanam dan menjadi benteng di dalam
setiap individu maupun komponen
masyarakat, maka walaupun banyak
ideologi asing yang hendak memengaruhi,
tidak akan mudah tergoyahkan. Imunitas
ideologi dan imunitas kultural ini perlu
vaksin, dan gerakan kebudayaan, gerakan

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 31


Histori SENI

Raden Saleh Menangkap


‘Penangkapan Pangeran Diponegoro’
goro dengan raut tegas dan menahan amarah. Pieneman
Pangeran dan pengikutnya datang dengan niat baik.
memberi judul lukisannya Penyerah­an Diri Diponegoro,
Saleh memberi ju­dul Penangkapan Diponegoro. Diketa- Setelah selesai dilukis pada 1857, Saleh mempersembah-
hui bahwa Saleh sengaja menggambar tokoh Belanda di kan lukisannya kepada Raja Willem III di Den Haag. Pe­nang­
lukisannya dengan kepala yang sedikit terlalu besar agar kapan Pangeran Diponegoro baru pulang ke Indonesia
tampak lebih mengerikan. pada 1978. Kepulangan lukisan tersebut merupakan per-
wujudan janji kebudayaan antara Indonesia-Belanda pada
Perubahan-perubahan ini dipandang sebagai rasa nasion-
1969, tentang kategori pengembalian kebudayaan milik
alisme pada diri Saleh akan tanah kelahirannya di Jawa. Hal
Indonesia yang diambil, dipinjam, dan dipindah­tangan ke
ini juga dapat terlihat pada busana pengikut Diponegoro.
Belanda pada masa lampau. Namun dari itu, lukisan Pen-
Pieneman sendiri tidak pernah ke Hindia Belanda, dan
angkapan tidak termasuk ketiga kategori tersebut, karena
karena itu ia menggambarkan pengikut Diponegoro sep-
sejak awal Saleh memberikannya kepada Raja Belanda dan
erti orang Arab. Gambaran Saleh cenderung lebih akurat,

R
tidak pernah dimiliki Indonesia. Lukisan tersebut akhirnya
aden Saleh terutama dikenang karena lukisan de­ngan kain batik dan blangkon yang terlihat pada beber-
diberikan sebagai hadiah dari Istana Kerajaan Belanda dan
historisnya, Penangkapan Pangeran Diponegoro, yang apa figur. Saleh juga menambahkan detil menarik, ia tidak
sekarang dipajang di Istana Negara, Jakarta.n
menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda melukiskan senjata apapun pada pengikut Diponegoro,
kepada Pangeran Diponegoro yang mengakhiri Perang bahkan keris Diponegoro pun tidak ada. Ini menunjukkan @ IH - Berbagai sumber
Jawa pada 1830. Sang Pangeran dibujuk untuk hadir bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Ramadan, karena itu
di Magelang untuk membicarakan kemungkinan gencat-
an senjata, tetapi pihak Belanda tidak
memenuhi jaminan keselamatannya, dan
Diponegoro pun ditangkap.

Pada waktu Saleh, peristiwa tersebut tel-


ah dilukis oleh pelukis Belanda Nicolaas
Pieneman dan dikomisikan oleh Jenderal
de Kock. Diduga Saleh melihat lukisan Pi-
eneman tersebut saat ia tinggal di Eropa.
Seakan tidak setuju dengan gambaran
Pieneman, Saleh memberikan sejumlah
perubahan signifikan pada lukisan versin-
ya; Pieneman menggambarkan peristiwa
tersebut dari sebelah kanan, Saleh dari
kiri. Sementara Pieneman menggambar-
kan Diponegoro dengan wajah lesu dan
pasrah, Saleh menggambarkan Dipone- ‘Penangkapan Pangeran Diponegoro’ karya Raden Saleh ‘Penyerahan Diri Diponegoro’ karya Nicolaas Pieneman

32 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Histori SENI
WR Supratman Gubah ‘Indonesia Raya’
W AGE Rudolf Supratman memperdengarkan lagu
ciptaannya kali pertama dalam Kongres Pemuda II,
28 Oktober 1928. Namun, dalam sejarahnya, aransemen
notasi lagu ini dimuat di surat kabar Sin
Po edisi 10 November 1928. Semula lagu
ini judulnya Indonesia, bukan Indonesia
dan liriknya cukup sering berubah. Raja atau Indonesia Raya. Menurut Benny
Suatu sore, WR Supratman, anak band yang jadi jurnalis Setiono dalam Tionghoa dalam Pusa-
itu, membaca surat kabar Timbul terbitan Solo. Putra ran Politik (2003), 5.000 eksemplar teks
pensiunan sersan KNIL ini lantas tertantang oleh kalimat: lirik dan notasi itu dicetak. Sin Po adalah
“Alangkah baiknya kalau ada salah seorang pemuda Indo- tempat Supratman bekerja cari makan
nesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, sebagai jurnalis. Menurut Bambang
sebab lain-lain bangsa semua telah memiliki lagu kebang- Sularto dalam Wage Rudolf Supratman
saannya masing-masing!” (1985), di tahun berikutnya Supratman dihubungi oleh kebangsaan Indonesia Raya dalam berbagai upacara.
Di pertengahan 1928, lagu Indonesia Raya rampung. Firma Tio Tek Hong, yang sejak 1905 merekam suara Oleh karenanya, Pemerintah Republik Indonesia dengan
Ketika Kongres Pemuda II, untuk kali pertama lagu itu dalam bentuk piringan hitam. Firma Tionghoa itu hen- Penetapan Presiden No 28 Tahun 1948, 16 November 1948,
diperdengarkan di tengah khalayak dengan gesekan biola dak merekam Indonesia Raya. Supratman, jurnalis miskin membentuk Panitia Ne­gara yang disebut Panitia Indonesia
Supratman, bersamaan dengan lahirnya Sumpah Pemuda. ini, tak keberatan dan dapat duit dari rekaman itu. Pada Raya,” tulis Bambang Sularto. Tugas panitia ini mengusulkan
Demikian Anthony C Hutabarat dalam Meluruskan Sejarah 1930, masih menurut Bambang Sularto, sahabat Tionghoa tata cara menya­nyikan Indonesia Raya dalam upacara resmi
dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman: Pencipta Lagu Supratman bernama Yo Kim Can meng­usahakan per- maupun tidak. Sepuluh tahun setelahnya, ketika Menteri
Indonesia Raya (2001). Lirik lagu Indonesia Raya ketika ekaman lagu itu di luar negeri demi mencari mutu suara Kehakiman dipegang GE Maengkom dan Perdana Menteri
itu: Indonesia, tanah airkoe, Tanah toempah darahkoe, lebih baik. Namun, niatan itu tak terlaksana karena lagu dijabat Djuanda, 26 Juni 1958, keluarlah Peraturan Pemerin-
Di sanalah akoe berdiri, Mendjaga Pandoe Iboekoe. Indo- itu keburu dilarang pemerintah kolonial Hindia Belanda. tah No 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia
nesia kebangsaankoe, Kebangsaan tanah airkoe, Marilah Lagu Indonesia Raya rupanya jadi sumber kecemasan yang Raya dan Lembaran Negara No 72 Tahun 1958 tentang Lagu
kita berseroe: “Indonesia Bersatoe”. Hidoeplah tanahkoe, dituduh mengganggu ketertiban dan keamanan (rust Kebangsaan Indonesia Raya. Liriknya pun sama seperti yang
Hidoeplah neg’rikoe, Bangsakoe, djiwakoe, semoea, Bango- en orde). Ketika Balatentara Jepang baru datang dan dinyanyikan sekarang.. Dengan adanya keputusan pemer-
enlah rajatnja, Bangoenlah badannja, Oentoek Indonesia merebut Hindia Belanda, lagu ini sempat berkumandang intah tadi, “tercapailah sudah keseragaman dalam nada,
Raja. II Indonesia, tanah jang moelia, Tanah kita jang kaja, bebas untuk sementara waktu. Setelah Maret 1942, lagu irama, iringan kata dan gubahan lagu itu. Serta telah dapat
Di sanalah akoe hidoep, Oentoek s’lama-lamanja. Indonesia, ini jadi lagu terlarang. Setelah armada perang Jepang ditetapkan waktu dan cara penggunaannya,” tulis Bambang
tanah poesaka, Poesaka kita semoea, Marilah kita mendoa: makin loyo di front Pasifik, ada usaha untuk memperbarui Sularto. Selama ini hanya stanza pertama dan refrain lagu
“Indonesia Bahagia”. Soeboerlah tanahnja, Soeboerlah liriknya. Jelang akhir 1944, Panitia Lagu Kebangsaan pun kebangsaan itu yang biasanya dinyanyikan. Tetapi, mulai
djiwanja, Bangsanja, rajatnja, semoeanja, Sedarlah hatinja, bekerja. Menurut Anthony Hutabarat, panitia itu terdiri Juli 2017, membuka tahun ajaran baru sekolah, pemerin-
Sedarlah boedinja, Oentoek Indonesia Raja. III Indonesia, dari Soekarno sebagai ketua dengan anggota Ki Hadjar tah bakal menerapkan kebijakan baru: stanza dua dan tiga
tanah jang soetji, Bagi kita di sini, Di sanalah kita berdiri, Dewantara, Achiar, Sudibyo, Darmawidjaja, Koesbini, KH M dalam lagu Indonesia Raya bakal dinyanyikan dalam helatan
Mendjaga Iboe sedjati. Indonesia, tanah berseri, Tanah jang Masyur, Mohammad Yamin, Sastromoeljono, Sanusi Pane, upacara tertentu. Menurut Hilmar Farid, Dirjen Kementerian
terkoetjintai, Marilah kita berdjandji: “Indonesia Bersatoe” C Simanjuntak, Achmad Soeboerdjo, dan Oetojo. Kalimat Pendidikan dan Kebudayaan, dua stanza itu dibawakan “ka-
S’lamatlah rajatnja, S’lamatlah poet’ranja, Poelaoenja, dalam lirik lagu pun berbeda dari yang pernah ditulis Su- lau memang ada kegiatan atau upacara yang penting.”“Bisa
laoetnja, semoea, Madjoelah neg’rinja, Madjoelah Pan- pratman, meski intinya tak jauh beda. Kala itu Supratman bulanan, misalnya setiap tanggal 17, atau di hari-hari yang
doenja, Oentoek Indonesia Raja. Refrain Indones’, Indones’, sudah meninggal dunia. Sa­yangnya, versi yang dibuat di penting,” tambah Hilmar kepada Tirto, 20 Juni lalu. n
Moelia, Moelia, Tanahkoe, neg’rikoe jang koetjinta. Indones’, pada 1944 itu tak berta­han lama. “Tidak ada keseragaman
Indones’, Moelia, Moelia, Hidoeplah Indonesia Raja. Lirik dan dalam cara orang memperdengarkan, menyanyikan lagu @ IH - Berbagai sumber

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 33


Kisah PESENI

7 November 1935 atau tepat 85 tahun lalu, Willibrordus


Surendra Broto Rendra dilahirkan di Solo, Jawa Tengah,
dari pasangan Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo
dan Raden Ayu Catharina Ismadillah.

D
ilihat dari nama-nama ini, dapat ditebak keluarga WS Rendra
adalah keluarga Katolik yang dibesarkan dalam lingkungan budaya
Jawa. Sugeng Brotoatmodjo adalah seorang guru Bahasa
Indo­nesia dan Bahasa Jawa di salah satu sekolah Katolik di Solo. Selain itu, ia
juga dikenal sebagai pedrama tradisional. Sedangkan Raden Ayu Catharina
adalah seorang petari di istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tumbuh-besar di lingkungan seni dan budaya, maka tidak heran jika kemu-
dian Rendra menjelma sebagai sosok peseni ulung yang telah menghasilkan
seabrek karya sastra: puisi, naskah drama, cerpen, dan lainnya.

Rendra yang panggilan kesayangannya Willy, ini sudah berminat menulis


puisi sejak duduk di bangku SMP. Karya-karya puisinya sudah dipublikasikan
sejak 1950-an di berbagai majalah. Pada masa SMA pun Rendra sudah
menulis drama yang berjudul Kaki Palsu lalu melanjutkan kuliah Jurusan
Sastra Barat di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pada 1964, Rendra mendapatkan beasiswa untuk belajar drama dari


America Academy of Dramatic Art (AADA) dan menjadikan Rendra orang
Indonesia pertama yang menempuh Pendidikan drama di sana. Sepulang
dari Amerika pada 1968, Rendra mendirikan Bengkel Teater.

Peringatan Hari Kelahiran WS Rendra yang ke-85


Karya si Burung Merak yang Tetap Bergerak
34
34 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
Awal Rendra dijuluki “Si Burung Merak” ketika itu, Rendra “Dia orangnya suka pamer. Seperti burung merak jantan Rendra juga sempat mengajar drama di Fakultas Sastra
bersama dengan seorang kawannya yang berasal dari yang suka memamerkan bulu-bulu indahnya,” cerita Edi UGM yang saat itu dibantu oleh Arifin C Noer sebagai
Australia berjalan-jalan ke kebun binatang Gembiraloka Haryono, sahabat dekat Rendra yang menemaninya saat asisten. Kala itu beberapa pementasan drama juga
Yogyakarta. Di sana, mereka melihat seekor burung merak jalan-jalan ke Gembiraloka. Dari situ, Rendra mulai dikenal diwujudkan Rendra, baik sebagai pemeran maupun penulis
jantan. “Itu Rendra!” kata sahabat yang orang Australia itu. berjulukan “Burung Merak”. naskah, seperti Mahabrata, Bip-Bop (1968), Menunggu
Godot (1969), Dunia Azwar (1971), hingga Mastodon dan
Burung Kondor (1972) yang menuai kontroversi. Dalam
dunia puisi, karya-karya populer Rendra di antaranya
kumpulan puisi Balada Orang-orang Tercinta, Blues Untuk
Bonnie, Sajak-sajak Sepatu Tua, Nyanyian Orang Urakan, 
Potret Pembangunan Dalam Puisi, Sajak Sebatang Lisong,
dan masih banyak yang lainnya. Kendati demikian, seorang
pekritik sastra asal Negeri Kincir Angin, Andries Teeuw,
dalam bukunya yang berjudul Sastra Indonesia Modern II
(1989) menyatakan bahwa Rendra tidak dapat dimasukkan
ke dalam salah satu angkatan atau kelompok sastra.
Meski demikian, beberapa karya Rendra juga telah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Inggris,
Jerman, Jepang, Belanda, dan Hindi.

Tidak hanya dunia puisi dan teater, Rendra juga pernah


bergabung dalam grup musik Kantata Takwa yang diisi oleh
sejumlah nama besar dalam dunia musik, seperti Iwan Fals,
Setiawan Djodi, Sawung Jabo, Yockie Suryoprayogo,
Nanil K, dan Inisisri. Salah satu yang paling diingat dari
Kantata Takwa adalah konser mereka yang digelar

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 35
35
Kisah PESENI
di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 23 Juni 1990 yang Kritikan dalam puisinya itu juga yang mengantarkan Rendra
dipadati oleh ratusan ribu penonton. Menjadikannya salah satu ke dinginnya jeruji besi. Pemerintah Orde Baru saat itu memang
konser terbesar yang pernah dilakukan oleh musisi Indonesia. dikenal sangat ketat melakukan sensor terhadap produk
kesenian yang dianggap tidak sesuai dengan aturan pemerintah.
Pada masa Order Baru, puisi-puisi Rendra yang berjudul Sajak Penangkap­an hingga ancaman terhadap para peseni yang dalam
Sebatang Lisong, mengandung kritik sosial dalam merespons tanda kutip berseberangan dari pemerintah menjadi kabar yang
kegundahan rakyat. Dilanjutkan dengan film Yang Muda Yang sering didengar kala itu. Karena Rendra berpikir bahwa
Bercinta karya Sjumandjaja sempat dilarang tayang hanya berkesenian bukan hanya sekadar menghibur rakyat, namun
karena ada salah satu adegan yang mana Rendra memba- lebih jauh dari itu, seni adalah jembatan penyambung lidah rakyat
cakan Sajak Sebatang Lisong. Dua puisi lainnya ternyata juga terhadap penguasa.
terdapat dalam film karya Sjumandjaja, Sajak Seorang Tua di
Bawah Pohon dan Sajak Pertemuan Mahasiswa. Pementasan teater Rendra juga kerap tidak mendapatkan izin

dari pihak keamanan. Catatan Harian


Kompas yang terbit pada 18 Oktober 1973
pernah memuat pembatalan pementas­
an karya Rendra. Seperti ketika ia akan
mengadakan pementasan Mastodon dan
Burung Kondor di Yogyakarta yang ter-
paksa dibatalkan. Pihak kepolisian saat itu
tidak memberikan izin karena Rendra dan
Bengkel Teater mengadakan acara lewat
tengah malam dengan kurun waktu lebih
dari empat jam. Mastodon dan Burung
Kondor sendiri merupakan karya Rendra
yang mengangkat tema mengenai konflik
segitiga antara pihak militer, mahasiswa,
dan peseni yang terdiri dari 21 bagian
dengan mengambil lokasi di suatu negara di
Amerika Latin yang bernama Mastodon.
 
Pementasan lainnya yang berjudul Oedipus
Berpulang juga tidak mendapatkan izin
dari kepolisian. Pementasan drama yang

36 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
diangkat dari karya Sophocles itu gagal dipentaskan karena menyadari karsaning Hyang Widhi, kehendak Tuhan, atau berkarya sehingga karena proses itu karya-karya sastra
dianggap naskah pementasannya tidak sesuai dengan apa yang Anda sebut dengan istilah sekuler nilai-nilai yang besar muncul.
terjemahan asli serta pertimbangan lainnya. universal,” lanjut pesastra itu. “Tanpa ketiganya, ruang
untuk beribadah tidak akan ada. Seseorang harus terlibat Namun, gelar tersebut tak membuat peseni yang juga
Kepada Anton Lake, mahasiswa Fakultas Sastra UGM yang menerima banyak penghargaan dari dalam maupun luar
pernah mewawancarainya, Rendra berkata bahwa ia tak negeri ini berniat mengajar di perguruan tinggi. Rendra
henti-hentinya mempertanyakan gejala-gejala yang ada di mengaku bangga dan berterima kasih atas pemberian
sekitar untuk direnungkan dan dipertanyakan kembali. “Be- gelar dari UGM itu, tapi tidak ingin masuk kancah akade-
rulang-ulang dan seterusnya,” ucap Rendra seperti dikutip mis. Lebih kurang setahun setelah menerima gelar dari
Bakdi Soemanto lewat tulisannya bertajuk Si Burung Merak UGM itu, tepatnya pada 6 Agustus 2009 di Rumah Sakit
yang terhimpun dalam buku Rendra, Ia Tak Pernah Pergi Mitra Keluarga Depok, Rendra menutup mata untuk sela-
(2009). Si Burung Merak juga pernah menyatakan, peseni ma-lamanya. Si Burung Merak wafat dalam usia 73 tahun.n
bukanlah penghibur yang tidak perlu penghayatan. Rendra,
tulis Fridiyanto di buku Kaum Intelektual dalam Catatan @ Rizka Nurlita Andi - Berbagai sumber
Kaki Kekuasaan (2017), menegaskan bahwa setiap karya­nya
diciptakan melalui relevansi sosial yang merupakan kodrat secara kontekstual, pada
seorang peseni. dasarnya hadir dan
disejajarkan dengan nilai-nilai
Menciptakan karya, kata Rendra, adalah ibadah. Mencip- universal. Saat itulah ruang
takan puisi, misalnya, merupakan proses yang mengha- itu terbuka,” bebernya.
ruskan manusia untuk peka terhadap panggilan pesona Pada 2008, Rendra memper-
dan lingkungan, alam, manusia, serta hewan atau semua oleh gelar Doktor Honoris
ciptaan Tuhan dan masalah yang mereka hadapi. “Anda Causa (HC) dari UGM. Karya-
pasti ingin terlibat dengan mereka sehingga Anda sampai karya Rendra dianggap
pada tahap manjing ajer-ajer (saya ada karena Anda ada),” berpengaruh dalam khazanah
kata Rendra dalam wawancara dengan Suzan Piper dari sastra di Indonesia. Rendra
Inside Indonesia (2007). “Dan yang terakhir adalah juga dikenal konsisten dalam

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 37
Karya PUISI-PROSA

Imam Maarif untuk menyiram si Rendra yang urakan Achmad Masih


dan kau Atmo Karpo yang diburu
Pemberontak aku belajar padamu TIANG KOKOH
: WS Rendra tentang pentingnya perlawanan
tentang pentingnya kesadaran
Pilar pilar vertikal
api sudah nyala dari tanganmu tentang arti kesabaran
Menjulang tumbuh
membakar hutan orba saat itu
ruh pemberontak itu Menyangga doa doa
lidah api menjilat-njilat kekuasaan
telah menjalar pada tubuhku Tembus ke langit jauh
asap membubung menyelinap
pada jantung kemapanan pada tubuh puisi
pada tubuh panggung Jiwa menjalar
pada tubuh semesta Saling berpilin
petani membajak punggungnya sendiri Rantai bergandeng
nelayan berlayar pada keringatnya sendiri di tanganmu puisi menjadi belati Dari rimba ke belantara
kau ada dalam lautan air mata kau personifikasi dalam puisi Mukim para anak negeri
menyelam pada penderitaan berjingkat-jingkat dalam diksi Satukan dalam barisan
menari-nari dalam arti
pernah kau sulut tragedi di atas panggung dan memahami hati nurani Pilar pilar gagah
baranya menyulut tubuh istana Menjulang tembus ruang
ponting-panting mencari pemadam di atas panggung kau mata estetika
dalam panggung kehidupan kau panutan Titian mantra mantra
dalam cinta kau istimewa Jiwa saling mendekap
Hangat jiwa Nusantara
Jakarta, 2019 Akulah anak Pertiwi
Yang diasuh para dayang
Tembangkan gending khayangan
Dan dibasuh air tujuh lautan
Dibalur bunga-bunga dari seluruh pelosok taman hati

Kita...asal segala bentuk dan rupa


Yang jumlahnya tak terhingga
Menyatu di dada garuda
Kuku mencengkeram tanah merdeka
Paruh tajam siap mengerat angkara

Kitalah Tiang Horizontal...


l Karya: Ireng Halimun
Menghadap segala arah wajah
l Judul: Rendra: Berdakwah
Tumbuh memberi semua warna
Lewat Puisi
l Medium: Cat minyak di kanvas Jogjakarta, 2020
l Ukuran: 145x90 cm
l Tahun: 2016

38 Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020


Salimi Ahmad Tanah, bekal sisa terang yang masih terpajang
Menggiring waktu, memancarkan wajah bagai
LIMA JEJAK KEHIDUPAN
sehabis mencium sajadah
Tempat berhimpun rasa syukur dengan indah
Pada siang dan malam
Di lima jejak kehidupan Sampai tiba di waktu Logam. Penegas perubahan.
Mengalirlah aku, mengalir Atas udara hikmah dari peralihan besar, menjadi malam
Ini cahaya pagi sesudah kau memberinya benih Malam itu dingin, ialah sifat Air, turun mengalir
Di mana Kayu merentak tubuhnya pada subuh Memilih tempat terendahnya, mencipta hening
yang tumbuh
Dan Api bagai suluh di matamu, mengkilap bagai matahari Membuang segala yang hitam,
Mengabdi untuk mencapai harmoni bau busuk yang membingungkan
mencapai bening, di saat tidur. Kembali pada hakikat Alam.
Api adalah milik perjalanan siang yang terik
saat semua doa disujudkan Jakarta, Desember 2010.
Mengistirahatkan napas setelah separuh jiwa ditundukkan
Ialah puncak hari pendakian penerimaan,
titik bersiap untuk kembali Devie Komala Syahni
kepada Tanah yang memberi segala berkah. SAJAK EMPAT BELAS HARI
aku memasak kata kata  l Karya: Wantiyo Indrawan
dalam wajan dengan gagang hanya sebelah saja l Judul: Penari
merebus airmata  l Medium: Cat akrilik di kanvas
bagi pahlawan covid yang telah tiada 
l Ukuran: 90x110 cm
l Tahun: 2020
aku menyaksikan seorang manusia 
pongah tak peka pada sesama 
menertawakan duka penuh luka 
dengan jumawa 
aku membaca pesan berantai 
aku mendengar percakapan  di setiap sosial media 
perempuan  paruh baya di simpang jalan  saling sindir 
mulai lusa mereka tak lagi bekerja  dalam duka yang menganga
menunggu kepastian dari rumah saja 
jalanan sepi 
aku melihat anak anak belajar  jendela sunyi 
sibuk memainkan gawai juga komputer  pintu pintu doa terkunci.
l Karya: Mas Padhik l Judul: Sejuta Wajah
l Medium: Cat akrilik di kanvas l Ukuran: menulis soal soal pelajaran aritmatika
di meja mata berkaca kaca  Bojong Nangka, 28 Maret 2020
70x70 cm l Tahun: 2016
Semesta Seni ll Edisi 7 ll November ll 2020 39
Karya PUISI-PROSA
Engkau dengar kisah Menuju masa depan gemilang, cemerlang membentang
Sang pelopor Di negeri Khatulistiwa
Sang pejuang
Edrida Pulungan Sang Pencerah Wahai engkau sang pejuang
Sang Pendiri bangsa Pemimpin muda masa depan bangsa
NARASI PEMIMPIN MUDA Rakyat menunggumu di depan mengambil estafet
UNTUK INDONESIA yang meski seiring sejalan bergandengan tangan kepemimpinan
Menjinakkan ego yang berpetualang dalam keragaman yang harus kau rekonstruksi ulang
Gelap perbedaaan yang harus satu Eja ulang dua dinding batinmu
Jelang fajar yang berpijar terang Bhinneka Tunggal Ika Eja rasa dan asamu
Saat embun meninggalkan dedaunan
Demi Nusantara yang berdiri tegak di antara Rasa cinta baktimu pada negeri ibu pertiwi
Dalam hiruk-pikuk shubuh yang mengejar senja bangsa-bangsa dunia Asah semangat juangmu yang menggelora
tertempa tak berhenti
Engkau diam dalam zikir dan pikir Setelah terseok sekian lama dalam penjajahan
Mengeja yang merajalela Sanggupkah Engkau menjadi calon pemimpin bangsa
Menghitung terpilih
Membaca sebuah narasi bangsa Wahai Pemimpin muda bangsa Dinegeri ini
Hari ini engkau harus lunasi janjimu
Mengalir dari titik nadir Bacalah sebaris narasi
Membuat detak jantungmu berdesir Dalam sebuah narasi Indonesia Jaya hingga titik tanpa koma Engkau mengerti tentang sejarahmu sebagai anak negeri
Narasi tentang kesetiaan, cinta, dan baktimu pada negeri
Apakah engkau akan sampai di sana? yang mengalir dalam denyut nadi dan darahmu Karena Engkau terlahir dari rahim
Membayangkan senyum anak-anak bangsa yang unggul keberanian, kesetiaan, pengorbanan dan harapan
Menuju jejak- jejak perjalanan keabadian sejahtera
Bernama kesetiaan dalam kedigdayaan bangsa Jangan engkau diam dalam kelam
Terlena mencari kata kunci
Engkau membaca
Napak tilas tiga setengah abad Bacalah sandi
dan kejayaan masa lalu Pecahkan teka-teki sebuah narasi

Harumnya nama bangsamu Pemimpinku


Dalam titah raja-raja Hari ini engkau harus lunasi janji
Samudera Pasai, Sriwijaya hingga Majapahit
Membangun sebuah narasi Indonesia menuju harapan baru

Narasi tentang kesetiaan, cinta, dan baktimu pada negeri


l Karya: Usdek
l Judul: Sketsa Wajah Wahyu Toveng Semoga mengalir dalam denyut nadi dan darahmu
l Medium: Tinta di koran kuno Menuju Indonesia abadi Istana Negara,
l Ukuran: -
Jakarta 2014
l Tahun: 2020

0 40 40 Semesta Seni
Semesta
l EdisiSeni
7Semesta
November
l l EdisiSeni
7 l lNovember
l 2020
Edisi 7 l lNovember
2020 l Sem
20
Komunitas SENI
Bazarti Gembrongseni
Gagasan Cemerlang Rangsang
Pergerakan Kebudayaan
Bazarti Gembrongseni mungkin dua istilah yang sering mereka
gunakan pada percakapannya ke depan. Penggunaan istilah ini
sebagai pembeda sekaligus menonjolkan keunikan tempat mereka
bekerja dan berkumpul.

B
EGITULAH Taufik Rahzen, yang kukenali pemi­kiran­­ pasar tempat bisa ditemui Art Indonesia dari segala jenis.
nya sejak 33 tahun lalu. Orangnya selalu gelisah dan Di pasar ini dapat ditemui karya seni rupa, musik, sastra,
berpikir yang jauh ke depan dengan kegiatan yang kerajinan/ kriya, kuliner, mainan anak, hingga boneka.
(sebenarnya) sederhana dan mudah dilakukan, namun Namun kita juga dapat menjumpai buku, barang antik, seni
gagasannya yang tidak biasa dan menghasilkan suatu pertunjukan, teater, hingga memorabilia. Kekayaan flora
karya yang mencengangkan. dan fauna serta pernak-pernik buah tangan daerah pun
bisa ditemui. Yang mengikat warga Bazarti adalah program
Berawal dari mengantarkan sang cucu membeli mainan bersama, ide inovatif, dan gotong-royong.
anak-anak di Pasar Gembrong, Cipinang yang berbuah
perkenalan antara Taufik dengan manajer Imanuel Sedanglan kata Gembrongseni berasal dari kata Gembrong
Prabowo, terjadilah kerja sama mereka untuk mengubah dan Seni. Gembrong merupakan nama lama untuk menun-
kesan pasar yang kumuh menjadi pasar yang berseni juk Pasar Cipinang Besar itu. Karena sudah banyak pasar
dan indah. yang menggunakan nama gembrong, maka penambahan
kata seni, dimaksudkan sebagai pembeda dari yang lain.
Setelah berkomunikasi dengan beberapa peseni yang ada Gembrong berarti dikerumunin atau dikerubuti. Dalam baha-
di sana, muncullah gagasannya untuk menamai lokasi itu sa Sunda, “... gula digembrongi semut.” Artinya ada sesuatu
menjadi Bazarti Gembrongseni. Menurutnya, Bazarti yang menarik membuat semut datang. Pada Gembrongseni,
adalah gabungan antara kata Bazaar dan Arti. Bazaar maka aspek senilah, yang membuat tempat ini dikerumuni.
berasal dari bahasa Persia yang kemudian digunakan dalam
bahasa Indonesia dengan makna yang sama: Pasar, tempat Dengan ringkas, Bazarti Gembrongseni berarti sebuah
berjualan dan berniaga. Sementara kata Arti memiliki Pasar makna di mana seni sebagai daya tarik utama.
ke­samaan dengan: makna, nilai, atau guna. Dia sendiri Seni yang dimaksud adalah ekspresi manusia dalam
sering menyebut Arti sebagai singkatan dari Art Indonesia. penger­tian luas. Seni yang dapat memberi dan mendukung
Jadi Bazarti berarti pasar makna, nilai, atau guna. Juga ekonomi kehidupan.

020
mesta Seni
Semesta
l EdisiSeni
7Semesta
November
l l EdisiSeni
7 l lNovember
l 2020
Edisi 7 l lNovember
2020 l 2020 41 41
Komunitas SENI
Sebagai butir kegiatan di Bazarti Gembrongseni, Taufik Jakarta Aidil Usman dan sang manajer Iman-
merespons lantai bawah pasar. Pertama, karena dia men- uel Prabowo. Acara itu berbarengan dengan
jumpai buku tamu Bataviaasch Genootschap bertanggal aksi aktor dan pelukis Usdek dalam membuat
24 April 1778 (sebelum Amerika Serikat Merdeka), yang ber- sketsa di atas kertas koran kuno The Indone-
isikan kesan-pesan yang ditulis tangan dan ditandatangani sian Times. Kebetulan saat itu pun sebagai
oleh beberapa pemimpin negara, maka muncullah gagasan hari ulang tahun Usdek yang ke-60.
Taufik untuk menamai lantai bawah itu menjadi Balai
Bawah Tanah. Di sanalah beberapa dokumen dan beberapa Di lokasi itu pun ditradisikan pameran Bazarti
karya seni didisplai; buku-buku antik dapat ditemui; dan Buku Bangsa yang berlangsung 10 Oktober -
menjadi pertemuan antarpeseni. 10 November 2020. Di samping itu dibuka pula
Galeri Nuswantari yang menggelar pameran
Taufik terinspirasi dari gerakan Dadaisme yang dilakukan yang memuliakan kehidupan masyarakat,
pada 1915 di Zurich. Bersatunya para peseni dari berbagai alam, dan budaya Nusantara. Pergelaran ini
bidang seni yang melahirkan suatu pergerakan kebudayaan. ditujukan untuk berbagai lapisan sosial, mem-
Ia ingin di lokasi itu pun akan munculnya, misalnya suatu bangun komunikasi antarwarga, dan meng­
mazhab seni-budaya dengan istilah Mazhab Gembrong. apresiasi para peseni yang telah mengabdikan
dirinya pada jalan seni.
Apakah berlebihan? Tidak.
Saat ini saja sudah banyak Pameran karya seni rupa yang bertema Rupa
peseni pemula hingga peseni Alam, Rupa Jiwa pun digelar di sana. Pam-
kawakan yang menyam­ eran perdana ini menampilkan koleksi Kusnadi Soegianto,
bangi lokasi itu. Di samping yang hampir satu dasawarsa bersahabat dengan para Menyaksikan para “pejuang tangguh” yang dengan
karena kharisma Taufik yang peseni. Lima perupa yang karyanya ditampilkan adalah: bermodalkan nyali dan silaturahmi dakam menggelar
begitu besar, lokasi itu Saman (1972), Sumidjo EST (1958), Heru Sanjaya (1971), acara Sastra Semesta dan membuat media Semesta Seni,
pun cukup memberikan Ahmad Ahid (1972), dan Gatot Murtiyoso (1970). membuat Taufik tergerak untuk memfasilitasinya dengan
rangsangan bagi para peseni memberikan hak pakai satu kios di sana. Orang-orang yang
dalam melakukan proses Gagasan Taufik lainnya adalah membuka sentra permainan berada di balik tim pelaksana pergelaran Sastra Semesta
kreatifnya. anak tradisional. Dia menyadari bahwa menanamkan sikap dan penerbitan Semesta Seni, mengolahnya menjadi sek-
yang Pancasialis tidak cukup dengan hanya penerapan segi retariat dan kantor redaksi.
Syukuran atau peres­ kognisi, yang hasilnya hanya berupa hafalan terhafap teks
mian berdirinya Bazarti yang ada di dalam kelima sila tersebut. Melalui permainan Dengan demikian lengkaplah pasukan yang dilibatkan da-
Gembrongseni digelar di tradisional, anak-anak mulai ditanamkan kecintaan dan lam mendukung Bazarti Gembrongseni. Jadi, jika kondisi ini
Bakai Bawah Tanah, pada pemahaman terhadap Pancasila sejak dini, Setidaknya diarahkan kepada cita-cita besar melajirkan suatu mazhab
10 Oktober 2020 lalu. anak diperkenalkan permainan tradisional bangsanya agar dalam seni-budaya di lokasi ini sangatlah beralasan. Mzhab
Sempat memberikan kata memiliki kecintaan yang tinggi pada ideologi negaranya. Gembrong akan lahir di lokasi tersebut. Mengapa tidak?n
sambutan Ketua Komite Tak pelak jika program ini dikerjasamakan dengan Badan
Seni Rupa Dewan Kesenian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). @ Ireng Halimun

42 42 Semesta Seni
Semesta
l EdisiSeni
l 7 ll November
l Edisi 7 l l
lNovember
2020 l 20
Kulik MUSIK

A
dakah kelompok acapella yang beruntung dengan masih
dapat job tampil di TV pada masa pandemi ini? Ternyata
ada. Satu di antaranya adalah Bianglala Voices. Penampilan
terbaru mereka adalah sebagai vokal latar dari Ki Sujiwo Tejo ketika
membuka acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One, 6 Oktober
2020 lalu.

Kelompok acapella ini sudah cukup lama berkiprah di blantika musik

Konsistensi Seni dari


Tanah Air. Sejumlah acara besar berskala nasional maupun interna-
sional pernah diikuti seperti JakJazz, Java Jazz, Jazz Goes To Campus
(JGTC), NgayogJazz, Jazz Gunung, Indonesia Menangis (tsunami

Bianglala Voices
2004), dan sebagainya.

020 Semesta Seni


Semesta 76 ll November
l EdisiSeni Oktober
l Edisi 7 ll l2020
November
2020 l 2020 43
Kulik MUSIK
Ada beberapa musisi dan peseni legendaris yang pernah pertamanya adalah acara pencarian bakat Cipta Pesona aktivitasnya masing-masing. Ada yang sibuk dengan keluarga/
bekerja sama dengan mereka, seperti Abadi Soesman, Bintang yang mengangkat mereka ke posisi juara 2, selang- pekerjaan baru­nya, ada yang membuat kelompok acapella
Jeffrey Tahalele, Jopie Item, Rien Djamain, Titiek Puspa, kah di belakang Krisdayanti yang memboyong juara 1. baru, ada yang bergabung dengan paduan suara elite ibu kota,
Bintang Indrianto, Djaduk Ferianto, Butet Kertaradjasa, ada yang ditugaskan di luar kota oleh instansi tempatnya beker-
Agus Noor, Radhar Panca Dahana, Nanang Hape, Ags Arya Formasi ini tak bertahan lama, sebab Richard memutuskan ja, dan Bianglala Voices pun seolah mati suri.
Dipayana, Sapardi Djoko Damono, Deddy dan Elly Lutan, untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Penggantinya
Yusup Oeblet, dan lain-lain. Pada awal milenium, dengan kondisi yang sudah lebih
Oktovialdi (Okto) diajak bergabung, karena selain tenor sejati
kondusif, Bianglala Voices memutuskan untuk bangun dari
dia juga arranger dan song writer. Seiring dengan semakin
Genre musik yang mereka jelajahi pun sangat variatif, tidur panjang. 4 dari 5 anggotanya menyatakan sanggup
berkembangnya tuntutan eksplorasi dalam aransemen,
bermula dari pop lantas merambah ke jazz, etnis/ folk, untuk berkomitmen dan setelah mempertimbangkan
kelompok ini sempat pula berkembang terdiri dari lima
religius sampai dengan ilustrasi teater dan tari. per­sonel dengan masuk­
nya Reri Sitompul (sopran).
Terbentuknya kelompok ini berawal dari obrolan dua
Okto yang kemudian
mahasiswa Jurusan Seni Musik IKIP Jakarta (sekarang
mendapat­kan pekerjaan
Universitas Negeri Jakarta), Sri Tursinta Winarni (Wina) dan
tetap sehing­ga tak bisa lagi
Richard S Awuy yang ingin punya semacam jazz choir. Saat
mempertahan­kan komit-
itu keduanya juga berstatus sebagai anggota paduan suara
men memutuskan keluar
mahasiswa IKIP Jakarta, yang sama-sama ingin bernyanyi
dan posisinya diganti­kan
dalam suatu kelompok vokal dengan lagu-lagu di luar
oleh Johar Ridwan (bass).
repertoire paduan suara pada umumnya. Salah satu
De­ngan adanya Johar yang
idola mereka adalah grup Manhattan Transfer yang ketika
bass sejati, maka Anto
itu sudah menjadi langganan Grammy Award.
pun pindah ke posisi tenor.
Namun sebelum formasi
Dengan Wina yang bersuara sopran dan Richard sebagai
ini sempat berkiprah cukup
tenor, maka mereka pun mencari dua anggota lagi untuk
banyak, dengan Wina yang
mengisi posisi alto dan bass. Untuk posisi alto mereka
memutuskan untuk menikah
mengajak Hudiwitanti Hudoro (Tanti). Lalu Tanti
dan anggota-­anggota lain
merekomendasikan Ritmanto Saleh (Anto) untuk posisi
yang umumnya sudah
bass. Ada personel lain yang sempat diajak bergabung,
memasuki akhir masa studi
Abdurohmad (Omat) namun saat itu menolak karena sudah
sehingga harus fokus pada
terlanjur menjadi personel Male Voice.
penulisan skripsi, kelompok
Dengan sudah lengkapnya keanggotaaan, mereka pun ini terpaksa memasuki masa
segera menjadwalkan latihan rutin yang hampir selalu vakum yang kemudian ter­
dilakukan di rumah Wina, di wilayah Tebet. Partitur mereka nyata menjadi vakum yang
dapatkan dari berbagai sumber, baik buatan orang lain sangat lama. Semua personel
maupun membuat aransemen sendiri. Momen penting pun lantas tengge­lam dalam

44 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


berbagai hal, memutuskan untuk ditandai dengan keluarnya Johar dari Bianglala Voices yang
menambah 2 anggota baru. Maka kemudian digantikan oleh Nanda Muammarsyah (Stem).
masuklah Esther L Sinuraya Menyiasati kesibukan sehari-hari tiap personel yang jadwal-
(sopran) dan Freddy Lengkong nya terkadang bentrok dengan acara grup, mereka sesekali
(bass) melengkapi formasi kembali menarik Johar untuk ikut mendukung penampilan-
Bianglala Voices menjadi kelompok nya atau mengajak beberapa personel tambahan yang di
acapella yang makin mantap dengan antaranya kemudian menjadi anggota tetap, yaitu Afdhal
6 suara. Mereka pun segera kembali Dzikri (Kromong). Dengan demikian maka Bianglala Voices
berkumpul untuk berkonsolidasi dan secara lengkap sekarang beranggotakan 7 orang.
berlatih. Setelah cukup yakin akan
Keunikan Bianglala Voices sebagai peseni adalah wilayah
kualitas, mereka pun memberanikan
eksplorasinya yang tidak terbatas hanya pada musik tapi
diri untuk tampil di beberapa tempat
juga sastra, teater dan tari. Pada 2009 mereka berbagi
di ibu kota sebagai pengisi acara rutin
panggung dengan Ari-Reda dan kelompok nasyid Snada
dengan konsekuensi menambah
menampilkan beberapa puisi karya Sapardi Djoko Damono
koleksi lagu dalam repertoire-nya.
dan Ags Arya Dipayana yang dimusikalisasikan sekaligus
Tempat yang pernah menjadi ajang
diharmonisasikan secara cantik dalam acara yang berta-
tampil mereka di antaranya adalah TC
juk Nyanyi Dari Tepi Sepi. Serangkaian pentas teater yang
Squares (Kemang) dan La Fontaine
digarap oleh Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, dan
(Dharmawangsa).
Sujiwo Tejo di bawah Kayan Production dalam kurun waktu
Salah satu momen terpenting dalam 2013 – 2019 pun pernah mereka ikuti. Kolaborasi dengan
kembali berkiprahnya Bianglala Titi Mangsa yang dikomandoi Happy Salma pernah juga
Voices adalah ketika mereka tampil dilakukan dalam pentas bertajuk Cinta Tak Pernah Seder-
pada sebuah acara pernikahan di Batu, Malang dan ber- Beberapa pencapaian terpenting dari rangkaian efek bola hana arahan sutradara Agus Noor. Sementara pada 2014,
temu dengan Abadi Soesman Band. Abadi yang tertarik salju ini adalah tampilnya mereka di JakJazz 2007 dan 2008 harmonisasi vokal mereka menjadi bagian dari pergelar-
dengan keunikan mereka spontan memberikan instruksi serta Java Jazz 2008 dan 2009. Satu momen lagi yang tak an koreografi Hutan Pasir Sunyi yang merupakan karya
kepada Bianglala Voices untuk tampil di forum Jajan Jazz boleh dilupakan adalah pertemuan mereka dengan pemain pengukuhan S3 sekaligus karya terakhir dari koreografer
(BSD) yang ramai disambangi oleh musisi-musisi jazz dari bass Indonesia, Bintang Indrianto. Sinergi mereka yang legendaris Deddy Lutan.
berbagai generasi. Dari sini sedikit demi sedikit mereka dimulai menjelang akhir dasawarsa 2000-an itu ternyata
Tak mau ketinggalan dari generasi milenial, di masa
semakin mengenal dan dikenal oleh masyarakat jazz di kemudian bertahan sampai saat ini dan kembali menoreh-
pandemi ini Wina, Freddy, dan Tanti bekerja sama dengan
ibu kota dan sekitarnya baik dari kalangan musisi mau- kan pencapaian-pencapaian besar seperti tampilnya mer-
penulis lirik Agung Irfan bersama-sama mengeksplorasi
pun penikmat jazz, di antaranya Morgan Sigarlaki, Arief eka di Bandung World Jazz 2010, JGTC 2012, album Tribute
potensi artistik mereka dalam penulisan lagu. Kerja sama
Setiadi, Franky Sadikin, Rudi Subekti, keluarga Likumahu- to Ki Nartosabdho (2017), album musikalisasi puisi Sapardi
ini dikemas dalam bentuk video-video pendek yang terbit
wa (Benny, Jilly, dan Barry), Roedyanto Emerald, Rindra Djoko Damono (2017), NgayogJazz 2017, Jazz Gunung
seminggu sekali pada channel Youtube ‘Mukamu’ yang
Padi, Denny Chasmala, Margie Segers, Sruti Respati, Oele 2018, dan pentas di Galeri Indonesia Kaya yang menampil-
mengkhususkan diri pada penulisan lagu secara dadakan.n
Pattiselano, Aska Daulika, dan Jeffrey Tahalele yang lantas kan lagu-lagu Betawi dan dilatarbelakangi koreografi
membawa mereka ke forum Bale Jazz (Pamulang). Betawi garapan Anila Safitri. Awal dasawarsa 2010-an ini @ IH - Sumber: RS
Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 45
Cerita PENDEK

The
of theStory
End ***

Garis hidupku sudah seperti ini, sayang. Terlahir dari


percintaan gelap perempuan pelacur dan seorang anggo-
ta dewan perwakilan rakyat yang mengkhianati istri dan
kedua anaknya, sering ditinggal-pergi oleh ibu sejak usia
@ Petrus Nandi 3 tahun, hidup hanya berkat melelangkan tubuh kepada
para lelaki pecandu sex pada malam-malam gelap, kerab

A
disapa pelakor pembawa sial dan dewi perusak bahtera
Pertemuan kita bermula dari sebuah KU sering menghabiskan malam dengan banyak
percintaan orang lain.
laki-laki di sini. Yang sempat terjalin di antara kami
ketaksengajaan. Aku masih ingat malam tidaklah lebih dari saling memanfaatkan. Mereka Darah perempuan pelacur itu telah mengalir dalam
pertama, saat kau nekad datang dengan menggerayangi tubuhku yang kencang hingga nafsu diriku. Dan jadilah aku seorang pelacur pula -bukankah
rasa berani yang telah dijinakkan oleh tumpah ruah di atas ranjang. Aku tentu harus berjuang daun selalu jatuh tidak jauh dari pohonnya? Dan kami
menampakkan diriku sekian seksi di mata mereka, bila per- memang pelacur. Perempuan yang melacurkan diri demi
gairah libidal-mu. Jam dua belas malam. lu bisa menyaingi chorus girls dari Coney Island. Dengan memastikan bahwa hari ini kami bisa bernafas. Perempuan
Kau membahasakan cintamu secara tulus begitu, aku tak akan sia-sia membayangkan banyaknya yang melelangkan tubuh hanya untuk memenangkan
uang yang akan mengisi kantongku selepas adegan-ade-
dan aku menyerahkan diriku sepenuhnya gan seru yang kadang sedikit melelahkan karena sebagian
penderitaan yang entah karena dosa apa ia menghantui
kami. Kami melacurkan diri hanya untuk menunjukkan
pada permainanmu di atas ranjang ini. dari mereka kuat. Hanya itu. pada dunia bahwa kami layak dianggap pahlawan pejuang
Malam pertama adalah malam dengan Tapi bersamamu, aku merasakan yang spesial. Dalam
kehidupan, meski satu-satunya cara yang mungkin adalah
dengan menggauli pekerjaan hina ini. Ya, pekerjaan hina
sejuta rasa paling sempurna sebab malam ruang mini yang berserakkan breshold dan celana da-
dalam pandangan orang. Tapi bagi kami ini pekerjaan
itu tak begitu ramai dan dunia merestui lam bekas ini, aku benar-benar menghayati cinta yang
mulia. Tidak banyak perempuan berani menggiati peker-
sesungguhnya. Raut wajahmu yang tulus menampakkan
kita untuk saling menghayati. Kita ada kharisma yang membuat aku mengalami bahwa cinta itu
jaan ini -hebat bukan?

dalam sebuah nikmat yang sama, lebih dari sekedar pelempiasan nafsu. Lagipula, malam itu Aku memang tak pernah bermimpi atau mengharapkan
kita merangkum segala tentang hidup: cinta, cita, perjuan-
tidur di bawah naungan malam edan nasib ini ada dalam genggamanku. Kau tahu siapa diriku
gan, masa lalu, mimpi, luka, harapan. Semuanya mengirin- dan latar belakangku. Dan kau bilang, “Cinta berada di atas
penuh nikmat dan nafsu. gi langkah malam menuju pagi. Sangat indah. segalanya, cinta tak pernah memandang asal dan latar be-

46 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


lakang.” Malam itu, kau mengabaikan catatan buruk dalam lembar hidupku. Kau bilang
pula, “Cinta tak pernah tunduk pada takdir dan nasib.” Pun aku percaya dan merasa
nyaman padamu. Kita terlarut hingga pagi memaksa mata kita terbuka lalu bergegas
melapisi tubuh dengan pakaian dan lanjut menikmati hari baru.

Kita tarik garis perpisahan sementara: engkau pergi menunaikan tugasmu sebagai
ayah dan suami bagi anak-anak dan istrimu sembari membawa siasat yang telah kau
siapkan andaikata seisi rumah menanyakan alasan engkau mangkir di rumah sema-
lam; sementara aku kembali merapikan ranjang yang setia menjaring mereka yang
datang menyerahkan lembar-lembar merah berharga di atas perutku.

***

Malam pertama menyisakan kenikmatan luar biasa. Kita sontak candu pada kedur-
hakaan yang kita ciptakan sendiri. Ada nikmat yang menarik raga kita menelusuri
malam-malam edan berikutnya. Sebulan, satu sampai tiga kali, hingga kita mengang-
gap segalanya biasa dan berlangsung wajar-wajar saja. Tidak ada perasaan takut dan
bersalah.

Aku tidak merasa dirugikan, bahkan ketika kau dengan jujur mengatakan bahwa
kau tidak punya apa-apa, sampai rahasia kekurangan sayur dan garam di dapur istrimu
pun kau paparkan di atas ranjang ini. Toh aku merasa tak layak bila kita bersusah-susah
Ilustrasi: Agoes Noor

saling memberi penghargaan. Mencintaiku dengan tulus, itu sudah cukup bagimu
untuk tidak perlu mengorbankan anak dan istrimu. Yang penting mereka dapat makan
seharian. Itu adalah berkah bagimu. Barangkali Tuhan memandang baik kemurahan
hatiku ini. Bukankah seorang pelacur berhak untuk diampuni juga?

***

Hari ini, aku mendengar kabar kurang enak tentang ibu. Penyakit yang selama
l

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 47


Cerita PENDEK

setahun belakangan ini menderanya semakin parah. Ia ya hasil percintaan gelap. Yang pertama adalah aku. Yang l Ilustrasi: Agoes Noor
mengidap kanker payudara. Aku di Kupang sementara ia kedua –berselang satu tahun denganku- adalah seorang
sedang menjerit di Kefamenanu. Jarak antara kedua kota laki-laki.
ini memang cukup jauh. Untuk bisa tiba di sana orang-
orang harus bertahan dalam bis Antarkota dalam Provinsi Tentang anak laki-laki itu: ia dibuahi secara tak teren-
selama 4 sampai 5 jam dengan rasa gerah dan panas yang cana. Lelaki yang tidur bersama ibu pada suatu malam
mencekam. Orang hanya merasakan sensasi kesegaran bermain sampai terlelap di atas perutnya hingga lupa
sesaat jika bis melintasi Boentuka, Benlutu dan Kota Soe membuang maninya di luar –yang berarti peraturan
yang terkenal sangat dingin itu. awal mereka dilanggar. Saat mengandung, ibu tak lagi
mendapat jejak laki-laki dungu yang terkesan baru belajar
Ibu memang baru berpindah ke Kefamenanu sebulan sex itu. Ibu tak dapat menanggung sendiri masa depan
yang lalu. Dulu kami tidak menghabiskan cukup banyak anak itu. Untungnya, sesaat setelah melahirkan, sepasang
waktu untuk tinggal bersama karena kami harus berpin- suami istri Tionghoa yang tidak beranak menyampaikan
dah-pindah mencari tempat-tempat yang ramai dikun- ikhtiar mereka mengadopsi anak itu. Ibu tak sempat mem-
jungi laki-laki. Amat jarang kami mendiami rumah kami beri nama padanya.
di Oesapa. Setelah ia meneleponku dari Kefamenanu dan
mengabarkan padaku betapa penyakit sangat garang Sayangnya, dalam tempo beberapa bulan saja, prop-
menderanya, semuanya menyisakan rindu yang besar. Aku erti mereka perlahan hilang entah mengapa dan mereka
benar-benar merindukannya saat ini. bangkrut total. Jadilah anak itu mereka jual sebab dalam
mimpi, sang suami diberitahu seorang malaikat bahwa
Tentang ibu: namanya Dorothea. Dorothea Kasinuba. anak itu adalah pembawa sial bagi bisnis keluarga mereka.
Hari senin minggu lalu, ia berulang tahun ke-65. Usia Entah kepada siapa, entah ke mana, ibu tidak sempat men-
yang cukup senja, yang memaksanya berhenti menjadi guraikannya padaku. Yang pasti, ibu tahu benar di mana ia
pelacur. Ia telah bulat memutuskan untuk menghabiskan sekarang. Katanya, anak itu sudah menjadi seorang pega-
sisa hidupnya di Kefamenanu, kota kelahiran dan tempat wai negeri sipil di kota karang ini. Sudah beranak dua. Ibu
ia menghabiskan masa kecil yang keras karena harus telah lama memantau kesehariannya secara diam-diam.
berjuang hidup seorang diri tanpa ayah dan ibu yang Ia tidak berani menampakkan diri dan mengatakan suatu
meninggalkannya saat berumur 8 tahun dalam kecelakaan hal dengan jujur padanya. Ibu tahu, anak itu akan merasa
mobil keluarganya. Ibu tidak bersuami. Ia tidak cukup ter- sedang dikunjungi seorang perempuan gila.
tarik untuk hal itu. Tapi ia punya dua orang anak. Semuan-

48 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Kau pun pernah mengaku punya nasib yang sama den- ibu menyapamu, “Anak-ku”. Dan kau bertingkah selay-
ganku, punya masa lalu yang sulit. Engkau menghabiskan aknya orang yang tak memiliki hubungan apa-apa sama
sebuah malam untuk berbagi cerita denganku tentang dia. Sekali lagi –kali ini dengan nafas yang nyaris putus- ia
semuanya. Tentang engkau yang dijual oleh orangtuamu menyapamu, “Anak-ku”. Engkau bergeming. Bingung, tak
meski kau ragu apakah mereka benar-benar orangtua tahu harus berkata apa.
kandungmu sebab mereka adalah keturunan Tionghoa
sementara wajahmu bercorak sangat asli orang Timor. Semua orang pasti menjadi sama seperti dirimu kala
Engkau pernah merasakan hidup berpindah-pindah dari berhadapan dengan seorang perempuan yang baru per-
tangan ke tangan para orangtua angkatmu hingga kau tama kali bersua dan mengaku diri sebagai ibu kandung
memutuskan untuk melepaskan diri dari mereka saat kau mereka sementara mereka tak cukup yakin dengan itu.
benar-benar otonom sampai menjadi seorang pegawai Tapi ibu masih bersikeras meyakinkanmu. “Dokter, tolong
negeri sipil. cek DNA saya dan anak saya ini”. Ibu memohon pada dok-
ter, “Aku ingin menghabiskan sisa nafasku dalam pelukan- TENTANG
*** nya....”. Ia menatapmu dalam. Dokter mengamini. Kau pun PETRUS NANDI
turut saja, masih dengan seribu tanya yang melintasi alam Petrus Nandi adalah
Kita sudah dua jam berada di atas ranjang ini. Malam sadarmu. Aku terus menangis di sebelahnya. pesyair dan cerpenis.
masih merestui kita menuntaskan nafsu di sini. Tapi aku Ia bergiat di Komunitas
merasakan lain dari yang kau rasakan. Aku tidak lagi me- Dua jam berselang. Dokter muncul dari sebuah ruangan Sastra Djarum Scalabrini dan Kelas Puisi Bekasi
nikmati ragam-ragam yang kita mainkan ini. Aku sedang lain. “Selamat ibu, lelaki ini adalah anak ibu. DNA ibu cocok (KPB). Saat ini Petrus menetap di Rumah Filsafat
dicekam gelisah. Kalut. Kecut. Takut kehilangan ibu. Ibu dengannya...”, tukas dokter sambil menyodorkan hasil Scalabrinian, Jalan Kolombeke No 1, Kelurahan
sudah puluhan kali meneleponku dari RSUD Kefamenanu tesnya. Seketika, kebekuan mencair dari kepalamu. Kau Nangalimang, Alok – Maumere, NTT.
agar aku pergi menjenguknya. Sementara jarum penun- menangis sejadinya sambil memeluk ibu. “Anakku....” “Iya Ia dapat dihubungi melalui telepon: 081237080773
juk jam sudah bertengger di angka 10.Tidak ada lagi bis ibuku...Panggil aku Anugerah, anak ibu...” “Aku telah men- atau email: petrusnandi18@gmail.com.
yang bakal melaju menuju Kefamenanu. Rasa tak berdaya emukan kedamaian yang selama ini kucari. Maafkan ibu,
menghantuiku. Hingga kau bertindak heroik. Kau menele- nak..”. “Risma...”, sambil menarik tubuhku ke dalam pelukan
pon istrimu bahwa malam ini engkau tidak pulang karena kalian berdua, ibu bilang padaku, “Inilah Anugerah, sauda-
berdinas di luar kota –selalu alasan ini yang kauutarakan ra kandungmu..”. Suara ibu semakin mengecil. Kian lisut.
bila engkau menghabiskan malam bersamaku selama ini. Dan akhirnya hilang bersama hembusan nafas terakhirnya.
Tangisan pun pecah mengiringi duka, bahagia dan haru,
Empat setengah jam perjalanan telah dilalui bersama serta rasa bersalah yang mendalam yang menyelimuti dua
mobilmu, kita pun tibalah di RSUD Kefamenanu. Buru-bu- bersaudara –kita berdua- di hadapan jenazah ibu.***
ru aku menggapai ibu yang sudah kian tidak berdaya di
tempat tidurnya. Aku menangis. Amat jarang aku melihat Puncak Scalabrini, Maret 2020
dia selemah itu. Kau menyusul dari belakang. Tiba-tiba,

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 49


G e l i a t S E N I R U PA

Novandi
Selalu Belajar Menggunakan
Perilaku yang Indah
Pelukis Novandi dilahirkan di Surabaya, mendaftarkan diri ke Fakultas Seni Rupa ITB dan diterima,
namun itu sangat dilarang orangtua. Maka pada 1987 dia
1968, dari ibu rumah tangga dan bapak kembali ke Surabaya untuk melanjutkan kuliah di Fakultas
seorang pengacara. Dia mengawali Teknik Arsitektur Universitas Merdeka Surabaya.
perjalanan berkeseniannya dengan gemar Perkuliahan dia jalani sambil bekerja (sejak semester
menggambar sejak umur 8 tahun. satu) dengan pembagian waktu; pagi bekerja, sore kuliah
(malam begadang mengerjakan tugas-tugas kuliah).

G
emar mencorat-coret apapun yang menurutnya Sempat berhenti kuliah tanpa izin cuti selama tiga tahun,
bagus untuk dicorat-coret, mulai dari sampul buku, karena habis masa kontrak kerja, dan lebih sering melukis.
kemeja seragam sekolah, tas sekolah, bangku seko-
lah, dinding, sampai jendela rumah pun pernah dia gambari Di suatu kesempatan, Novandi diterima kerja di sebuah pe-
dengan menggunakan lipstik kakaknya--yang berujung rusahaan landscape (pertamanan), yang ternyata pemimpin
muncul kemarahan sang kakak. perusahaan tersebut adalah seorang pelukis senior di Sura-
baya, Wahjudi D Sutomo. Setiap minggu dia sering diajak
Berlanjut ke SMP di Surabaya, dia sudah mulai melukis di menemaninya melukis, mendengarkan diskusi, menyiap­
kanvas, dengan media spidol, cat air maupun cat minyak. kan peralatan melukis, mencuci kuas, dan sebagainya.
Beberapa kali mengikuti lomba lukis, baik pribadi maupun
mewakili sekolah. Di sekolah dia sering diminta teman- Ternyata di studio Wahjudi setiap minggu berkumpul para
teman untuk membantu mengerjakan tugas menggambar. pelukis senior Surabaya. Di situlah dia kemudian mengenal
Tugas seluruh teman sekelas dia kerjakan semuanya den- Amang Rahman, Rudi Isbandi, Nuzurlis Kotto, Machfud,
gan senang hati, dan hasilnya dia selalu ditraktir jajan oleh Puji Sartono, Hambali, dan lain-lain. Banyak ilmu yang dia
teman-temannya. dapatkan dari para senior tersebut. Dia mulai mempelajari
teknik gaya realisme, berlanjut ke surealisme dan kaligrafi.
Di SMA, Novandi semakin intens menggambar, beberapa kali Dia merasa beruntung, meski sebelumnya dia sudah pernah
menjuarai lomba lukis tingkat SMA di Jakarta Barat. Beberapa berpameran, namun pada 1995 itulah dia berkesempat­an
kali juga melakukan aksi grafity bersama teman-teman. diajak berpameran bersama para senior tersebut.

Melanjutkan pendidikan di fakultas teknik arsitektur Dia mengenal bermacam karakter media yang bisa digu-
adalah pilihan orangtuanya, walaupun diam-diam Novandi nakan untuk berkarya. Di situlah sejarah “renyetan”--teknik

50 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


melukis yang kemudian menjadi trade mark-nya--bermula.
Ketika dia mengeksplorasi cat akrilik, dan bermain-main
dengan kertas dan plastik, lalu menemukan berbagai efek
di atas cat basah.

Karena senang bermain-main dengan efek tersebut, dia


gunakan hasil efek renyetan tersebut sebagai latar belakang
pada sebagian besar karya lukisnya, sampai sekarang.
Sedangkan untuk melatih ketajaman pengamatan, dia juga
masih menggunakan teknik realisme.

Selanjutnya, teknik renyetan tersebut dia eksplorasi terus


dengan respons, torehan, tekstur, guyuran, cipratan, dus-
sel, dan sebagainya.

Dalam proses mengerjakan teknik renyetan itu, dia temu- Maka diperlukan media penghubung antara keberadaan-Nya
kan pengalaman batin terkait dengan perjalanan hidupnya. dengan diri, di saat bagaimanapun dan di manapun.
Berikut catatannya:
Media berdekat pada-Nya tersedia dalam doa dan hening
Perjalanan kehidupan selalu dihiasi berbagai ragam ujian, baik tafakur. Meletakkan segala ego pada dasar warna datar
yang positif maupun negatif. Baik yang menyenangkan hingga yang bermakna kontemplasi religi.
yang memilukan. Kadang terasa datar, berkelok, mendaki
Dalam kuasa-Nya, Sang Maha telah mencipta alam lengkap
tersendat-sendat, tak jarang menukik tajam meng­hujam.
dengan segala warnanya. Warna-warna yang menentram-
Kadang tenang menghanyutkan, tapi sering pula memaksa
kan hati, yang bersahabat, yang menerima, yang harmoni,
jantung berdegup kencang, tak ubahnya keluar masuk pada re-
yang laras, maupun yang kontras.
lung-relung jiwa yang kadang terang, atau acapkali menggelap.
Dalam hening, rindu akan kehadiran-Nyalah yang menyebabkan
Bila rasa sudah mencapai saat tersebut, hanya ada satu
berkumpulnya rasa dan karsa, yang terus menstimulan hingga
tempat bersandar, yakni pada Sang Khalik, yang selalu hadir,
tercapai cipta setelah menjalani pengenalan diri yang mendalam.
baik diminta ataupun tidak.
25 tahun mengeksplorasi kaligrafi Arabik, China, dan aksara
Ketentraman hati akan tercapai bila Sang Pencipta terasa
Jawa, di saat dia sering turing--kebetulan dia juga se-
dekat dan hadir. Sebaliknya kegelisahan akan menyergap
bagai biker--ke berbagai daerah di Indonesia, di antaranya
bila sedikit saja tak mendekat-Nya, terlebih bila kalbu tak
perjalanan ke Lombok dan Pulau Weh Aceh, dia temukan
menghadirkan-Nya.

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 51


Karya utama yang dibedah adalah The Future, 2019, han ruang yang semakin ba­nyak, dan nilai lahan yang
G e l i a t S E N I R U PA ber­ukuran 150x200 cm, dengan medium cat akrilik di semakin melambung. Ditambah lagi dengan kepesatan
kanvas. Respons pelukis dan pecinta seni begitu besar. perkembang­an teknologi konstruksi, sistem transportasi,
Acara ini bisa jadi sebagai percontohan bagi pelukis lain dan lain-lain, maka faktor-faktor tersebut akan membuat
beragam aksara daerah, di antaranya aksara Sunda Kuno,
dalam memublikasikan karyanya. Jakarta bertumbuh menjadi 3rd Megacity, sesuai tuntutan
aksara Lampung, aksara Batak, dan lain-lain. Ternyata se-
zaman.
lain Batak, Lampung, Sunda Kuno, Sunda Baru, Jawa Kuno, Konsepnya adalah sebagai berikut:
Jawa Baru, juga masih banyak aksara dari daerah lain, sep- Berawal dari pengamatannya pada beberapa jalan di kota Bangunan akan semakin mencakar langit. Teknologi trans-
erti aksara Bugis, aksara Makassar, dan lainnya. Dia tertarik Jakarta, pelukis Novandi teringat cerita bahwa sejak masa portasi pun berkembang pesat. Orang dan mobil pun sudah
ingin mempelajari sejarah dari aksara-aksara tersebut, dan penjajahan, Belanda banyak meninggalkan be­berapa berkemampuan untuk terbang.
ingin mengangkatnya pada karya lukisnya. Banyak sejarah sistem dan morfologi arsitektur, di antaranya adalah sistem
yang secara edukatif harus tersampaikan kepada generasi drainase atau gorong-gorong yang berukuran besar di Namun di situlah diperlukan kearifan lokal untuk tetap
penerus maupun pihak di luar negeri ini. bawah jalan-jalan protokol, juga bentuk-bentuk bangun­ menjaga Jakarta agar tetap menjadi Jakarta, dengan
an yang bercirikan arsitektur kolonial, terlihat dari sudut menyesuaikan morfologi bangunan, signage sebagai
Bedah karya identitas, dan perangkat pendukungnya.
kemiringan atap bangunan yang curam (sekitar 45 derajat),
Pelukis yang selalu gelisah dalam mengeksplorasi ini, suatu ketebalan dinding lebih dari 30 cm, serta tinggi pintu dan
jendela yang mengikuti standar Eropa dan sebagainya. Dari Hal tersebut terwakili seperti bentuk transportasi monorail
ketika menggelar acara bedah karya atau presentasi kar­
pengenalan morfologi bangunan, Bali bisa jadi lebih dikenal yang mengambil bentuk Terompet Tanjidor, bentuk
yanya. Dia beri judul ”Upaya Kreatif di Tengah Pandemi” di
daripada Indonesia, karena budaya­nya dengan secara ba­ngunan yang terinspirasi oleh bentuk Kongyan (alat
Pasar Seni Gembrong Baru - Cipinang, 7 Oktober 2020 lalu.
gamblang telah terim­ musik gesek pada kesenian Gambang Kromong) dan gong,
plemen­tasi pada arsitektur­ bentuk gondola untuk menghubungkan antarbangunan
nya. Setiap bangun­an di Bali: yang merupakan transformasi dari bentuk Tari Topeng
kantor, restoran, hotel, dan Betawi. Hal-hal tersebut merupakan salah satu langkah
sebagainya sangat men­ untuk tetap menjaga landmark Jakarta supaya
cerminkan ciri budaya Bali. tetap tampak.
Begitu pula dengan
Produk cat POT Lampung, setiap di fasad Pesan yang ingin disampaikan Novandi adalah jangan
(tampak depan) bangunan melupakan budaya dalam rencana development sebuah
yang berada di tepi jalan wilayah terlebih pada sebuah kota besar, karena dalam
protokol selalu ada lambang memba­ngun fasad sebuah tata ruang diperlukan elemen
“Siger” atau mahkota khas estetika budaya untuk membentuk sebuah identitas dari
Lampung. Itulah yang wilayah tersebut.
disebut kearifan lokal
(local wisdom). Sebagai pemungkas, Novandi pun mengungkapkan konsep
berkeseniannya, sebagai berikut:
Mulai berkembanglah Berkesenian itu mempelajari dan mengolah keindahan, dan
pengembaraan imajinasi keindahan itu milik Allah SWT. Maka dalam berkehidupan,
Novandi tentang city scape berteman, dan bermasyarakat pun harus belajar menggu-
Jakarta yang semakin nakan perilaku yang indah pula.n
padat, aktivitas­nya sema-
kin meningkat, kebutu- @ Ireng Halimun

52
52 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
Pergelaran SENI

‘Di Bawah Tirani’


Terinspirasi Instrumentalianya Kitaro
Sebetulnya saya masih belum berani
K @ Abdoel Azis
ebetulan saya memunyai para pemain yang
pandai menari. Maka saya ajak mereka, Tina, Tini,
mengatakan bahwa Di Bawah Tirani dan Yuli untuk mendengarkan Matsuri dan menyuruh Ketika saya padukan, saya susun di atas panggung,
merupakan sebuah karya yang utuh mereka menciptakan tarian mirip gaisha. tiba-tiba muncul perasaan iba seperti ada penindasan
di dalamnya. Setelah itu barulah saya memberi judul Di
sebagai karya pertunjukan. Bawah Tirani. 
Merasa kurang puas dengan tiga petari, saya panggil Anggar
Ilustrasi musik yang saya pakai untuk menciptakan tarian samurai menurut versinya. Saya
adalah Matsuri karya Kitaro. coba gabungkan kedua tarian hasil karya mereka itu bermain Saya berpesan kepada para pemain, pekerja artistik, dan
dalam satu panggung, dalam satu ilustrasi, Matsuri. para penonton yang telah menyaksikan pertunjukan ini
Secara kebetulan saya sangat untuk tidak tergesa-gesa membagikan (sharing) ke media
tertarik dengan instrumental Kitaro Kemudian pikiran saya menerawang pada pendudukan sosial yang lain terutama YouTube. Di Bawah Tirani masih
Jepang di Indonesia; membayangkan bagaimana peristiwa saya anggap belum utuh sebagai sebuah karya. Barangkali
berjudul Matsuri tersebut.
kerja romusha, dan bagaimana pula para perempuan lebih tepatnya, karya ini sebagai embrio untuk pemen-
Sering tergerak hati saya dijadikan jugun ianfu, sebagai budak nafsu. Lalu saya tasan-pementasan berikutnya.
untuk menampilkan sebuah tarian tambah dengan beberapa pemain untuk menciptakan
tarian kerja paksa. Semua saya konsep dalam bentuk tarian. 
jika mendengar instrumentalia itu.
Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 53
53
Pergelaran SENI
Sebuah prolog:

1942
Bangsa Jepang hadir di bumi pertiwi
Mengaku sebagai kakak tertua
Janjikan kemakmuran Asia Timur Raya
Menghalau hengkang tentara Belanda

Untuk mencegah serangan sekutu


Jepang latoh putra-putra bangsa jadi tentara
Menjadi heihodan tentara PETA

Namun penjajahan adalah penjajahan


Meski Jepang menjajah seumur jagung, Keserakahan Jepang tiada tara
namun penderitaan rakyat menusuk sampai Bahan makanan hilang entah ke mana
ke tulang-tulang Perhiasan, perabot dapur logam dilebur jadi senjata
Para Pemain
Kain dan pakaian raib entah ke mana
Laki-laki dipaksa ikut romusha Lelaki : Fatih Ridwan
Penyakit lepra menjalar ke mana-mana
Kerja paksa tanpa upah di bawah todongan samurai, Perempuan : Kinanti AF
Dan mayat-mayat bergelimpamgan di jalan raya dibiarkan
bedil, dan cemeti Petari : Titin Sumartina, Titin Sumartini,
Janji palsu kemerdekaan yang ditawarkan berakhir
Perempuan-perempuan diperkosa Yuli Adiah Wegiastuti
dengan kekejaman dan penderitaan.***
Dijadikan budak nafsu para tentara Samurai : Anggar K
Diseret jadi perempuan penghibur, Kuli kasar : Rismanroyhan, Rahmad Alfan,
Jugun ianfu Burhan Al-Hafiz, Dwi Prasetyo,
Oooo Hidayatullah
Pemimpin Produksi: Dae Arnil Sura*
Penata Artistik : Apex*
Penata Musik : Yusuf MZ
Penata Kostum : Ririen
Penata Sound : Yusron
Penata Lampu : Ipank
Penata Rias : Ndari dan Dae
Pembantu Umum : A Yusnita, Amin, Dinda, Yuli,
Mas Rony, Mas Bro, Ichen, Aldi
Sutradara : Abdoel Azis

54 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Ragam SENI

Pameran ‘Drawing’ Pewarta Sepuh Yogyakarta dan Tembi Rumah Budaya


Vincensius Dwimawan lebih dikenal
dengan panggilan Si Us, telah membuat
‘Wajah- wajah Para Sahabat’
bisa melihat dengan mengikuti protokol kesehatan, Si Us ini diberi tajuk Wajah-wajah Para Sahabat, terutama
lebih dari 200 drawing yang menyajikan namun pada penutupan pameran 13 Oktober 2020, yang tergabung dalam PWSY. Mereka di antaranya ialah,
visual para pewarta dan peseni di Yogya. sekaligus diadakan acara bincang-bincang dengan Si Us di Ashadi Siregar, Imam Anshori Shaleh, Sugeng Wiyono,
Afternoon Tea,” jelas Ons. Roso Daras, Suharno PA, Purwadmadi, Hermuningsih, Dyah

D
ua tahun lalu, ia pernah pameran sekitar Kencono Puspito Dewi, Kriswahyuni, Made Suarjana, Agus
70 drawing di Tembi Rumah Budaya, menampilkan Kali ini Si Us mamamerkan 48 karya drawing-nya, yang Widhartono, Khocil Birawa, dan sejumlah nama lain, yang
wajah-wajah para pewarta, terutama yang ikut menampilkan sahabat-sahabatnya yang dia kenal, atau dulu pernah aktif sebagai pewarta.
dalam Paguyuban Wartawan Sepuh Yogyakarta (PWSY). paling tidak masing-masing saling mengenal, dan memiliki
profesi beragam, tidak hanya pewarta, tetapi memang se- Para pewarta yang tergabung dalam PWSY ada yang
Kata sepuh di PWSY diambil untuk menggantikan kata senior bagian besar pewartawa yang ikut tergabung dalam PWSY. sudah pensiun, namun ada yang masih aktif sebagai
agar tidak memberi pemahaman dikotomi antara senior dan pewarta dan terikat dengan salah satu media cetak atau
yunior. Anggota dari PWSY ini setidaknya pernah menjadi Karena sebagian drawing yang dibuat menggambar saha- media daring. Namun kebanyakan sudah pensiun, tetapi
pewarta, meskipun selanjutnya memunyai profesi yang bat yang dia kenal, maka pameran drawing kedua karya aktivitas menulisnya berjalan terus. Selain pernah menjadi
kadang berbeda. Bisa pula mereka yang sejak muda dan pewarta, anggota PWSY ada yang memiliki profesi lain,
sampai sekarang masih menjadi pewarta atau sudah pensiun. misalnya seperti Imam Anshori Shaleh, pernah menjadi
“Mereka sudah berusia di atas 50 tahun,” ujar penyelenggara anggota DPR RI, Wakil Ketua Komisi Yudisial, dan pengaca-
pameran Ons Untoro. Komunikasinya melalui grup WA, yang ra. Suharno PA, setelah tidak aktif sebagai pewarta juga
mana selain untuk berkomunikasi, silaturahmi, juga sebagai pernah menjadi anggota DPR RI dan sekarang staf ahli
ruang untuk bersenda gurau antaranggota. Korlantas. Ashadi Siregar, selain pernah menjadi pewar-
ta dan dikenal sebagai pendidik para pewarta, dikenal
Pameran atas kerja sama PWSY dengan Tembi Rumah sebagai novelis. Novel yang terakhir yang terbit pada 2018
Budaya ini diselengarakan pada 10 - 13 Oktober 2020 di ber­judul Menolak Ayah. Sumbo Tinarbuka, pengajar ISI
Tembi Rumah Budaya, Jln Parangtritis Km 8,5, Tembi, Yogya dan Ahmad Syaify, ketika masih muda aktif sebagai
Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, yang diakhiri pewarta dan sekarang menjadi Dekan FKG UGM.
dengan bincang-bincang bersama Si Us dalam program
Afternoon Tea, pada Selasa, 13 Oktober 2020. Selain para pewarta anggota PWSY, ada wajah-wajah lain
yang digambar Si Us, mereka memiliki aktivitas yang ber-
Karena situasi pandemi, pameran sengaja tidak ada beda-beda, ada pengajar, praktisi IT, YouTuber, dokter gigi,
pembukaan seperti biasanya. “Di masa pandemi Corona pegiat difabel, anggota IKWI Yogya, pegiat sosial, pesyair,
ini tidak boleh mengumpulkan banyak orang, maka dan lainnya.n
pameran mulai dipajang pada 10 Oktober 2020 dan publik
@ Dyah Kencono Puspito Dewi
Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 55
Ragam SENI

Pameran Bersama Intercov-19


Creative Freedom
to Heal The Nation
P AMERAN para perupa yang merespons pandemi yang
terjadi ini adalah hasil kerja sama Kelompok Seni
Rupa InterCOV-19 dengan Perpustakaan Nasional RI.

Pameran Seni Rupa yang bertajuk Creative Freedom to Heal bagi para peseni dengan karya-karya yang merespons bertanah air dan pencapaian akan nilai-nilai yang terkand-
The Nation ini berlangsung pada 15 - 21 Oktober 2020, di situasi dan kondisi bangsa Indonesia dan juga dunia pada ung di dalamnya sebagai bagian dari per­adaban bangsa.
Gedung Perpustakaan Nasional RI dan diikuti oleh sekitar umumnya yang masih dilingkupi oleh Pandemi Covid-19.
60 peserta. Tajuk pameran Creative Freedom to Heal The Nation
Lebih jauh diungkapkan Fajar dalam Pengantar Kura­torial- dimaksudkan bila jagat seni ingin bertutur dalam bahasa
Karya para perupa nasional yang diikutsertakan sebel- nya berjudul Kesatuan Kreatif Doa Untuk Bangsa, yang gambar, memakai gerakan kebudayaan adalah sebagai
umnya dikurasi dan diseleksi dulu oleh kurator Fajar Sidiq disusun dalam berkas e-Katalog pameran tersebut, disarikan suatu cara berdialog dengan bangsanya, yang dimung­
Sukirnanto. Bertujuan untuk memberikan ruang berkreasi bahwa Pandemi Covid-19 adalah sebagai penanda kehidup­ kinkan menumbuhkan kesadaran peran serta intelektual
an di bumi ini menjadi bias, panik, dan mengaburkan jati dan upaya mewujudkannya di masa pandemi ini. Dengan
diri bangsa Indonesia yang secara langsung menjadi bagian keikutsertaan elemen budaya, maka para kreator dapat
dari dampak penyebaran virus berskala universal. Maka terhubung langsung dalam rona jalinan kepedulian sosial.
menghadapi keadaan bangsa yang serba tidak menentu Untuk itu seni penyadaran ini perlu mendapat dukungan,
dan musibah bencana yang tak terhindarkan dalam bentur- dengan memandang perlunya berperan aktif menyam-
an laju peradaban, fungsi keteraturan negara dalam mema- paikan pesan protokol kesehatan dan upaya bersama
hami konteks ilmu pengetahuan, kendali seni-budaya, dan pemerintah dalam memberikan dukungan, motivasi, dan
sains-teknologi, merupakan sebuah upaya pencegahan dan pembinaan di kalangan masyarakat luas.
peran serta yang memang harus dìambil.
Seni sebagai garda depan memiliki fungsi yang baik
Kemudian dirumuskan pula kebijakan di segala bidang untuk menumbuhkan edukasi dan pembelajaran secara
ekonomi untuk menyikapi situasi pandemi dan krisis mental langsung di tengah keterpurukan ekonomi, melemahnya
manusia yang menyertainya. Namun kesehatan suatu bang- mentalitas masyarakat dan dampak sosial yang begitu
sa itu sendiri dan tumbuhnya semangat serta jiwa meluas. Kemerdekaan berekspresi yang jauh dari ling-
patriotisme telah mengakar dalam kebudayaan kita, bersa- kar kehidupan dan dampak tersebut masih perlu terus
ma benih-benih kesatuan sosial-politik. Hal ini sesungguhn- didukung, kebersamaan, persatuan dan kesatuan adalah
ya menjadi benang merah dari semangat kesatuan itu, di kunci dari semangat gotong-royong yang kita miliki dan
mana terletak nilai kebangsaan dan persaudaran berbangsa, terus diturunkan dari generasi ke generasi.

56 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Sedangkan Muhammad Syarif Bando, selaku Kepala
Perpustakaan Nasional dalam sambutannya yang termuat
Mediakamu Cantora Geronimo, Vlogger dari RISA Channel sebagai
moderator “Oktoberan 2020”.
di e-Katalog pameran, menjelaskan tentang peran utama
literasi dalam meningkatkan pengetahuan dan kepedulian Manfaatkan Momen Tidak hanya berdiskusi seputar masalah musik dan
akan bahaya wabah, cara penularan dan akibatnya ter­hadap
masyarakat, bangsa dan negara, seperti disarikan berikut ini: Sumpah Pemuda seni, dalam kesempatan tersebut, mediakamu juga
meluncurkan dua lagu baru berjudul Warnerin (warga
Virus Covid-19 yang kini menyerbu berbagai negara meng­
ingatkan kita pada novel La Peste (Sampar) yang ditulis Albert D ALAM memperingati Hari Sumpah Pemuda,
28 Oktober, komunitas pemusik di Tangerang Selatan
menggelar “Oktoberan” dengan tema #ayo bermusik. Acara
negara Republik Indonesia) dan Ayo Bermusik, yang
diciptakan oleh Fadhil Indra, musisi yang juga peng-
gagas “Oktoberan” seri pertama pada 2017 hingga
Camus pada 1947. Novel ini mengajak kita pada perenungan
eksistensi manusia di hadapan bencana dan kematian. Dalam yang diadakan terbatas dan disiarkan langsung melalui versi 2020 dengan tema Bermusik Untuk Bangsa, ber-
La Peste, Camus juga menunjukkan perlawanan manusia jaringan media Mediakamu dari Kabarindo Media Utama sama Shita Andini dan Harry Samputra di mediakamu.
dalam kebersamaan menghadapi bencana. Dalam sìtuasi tersebut, dengan ketat menerapkan protokol kesehatan.
Pandemi Covid-19 makin disadari pentingnya literasi. “Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak seluruh mas-
“Ini adalah momentum yang baik untuk kita bangkit. Kita yarakat Indonesia untuk bangkit dan berkarya meski saat
Literasi berperan utama untuk memberikan pengetahuan tahu bahwa selain peringatan kemerdekaan Indonesia masih ini sedang pandemi. Berkarya tidak harus berkerumun,
yang baik tentang bahaya wabah ini, cara penularan, dan aki- memiliki liniwaktu dari peringatan Sumpah Pemuda. Di saat berkarya bisa melalui jaringan teknologi digital. Ini adalah
batnya bila tidak terkendali. Hal ini akan melahirkan kepedulian Indonesia sedang lemah karena pandemi, momen Sumpah saat yang tepat untuk membesarkan Indonesia dengan
yang tinggi dalam menghadapi pandemi. Orang yang literal Pemuda ini yang akan membangkitkan semangat kita untuk kreativitas seni seperti musik, fotografi dan literasi (telisik),
dapat menjadi lokomotif pencegahan dan antisipasi penularan
kembali bangkit dan berkarya,” tutur Harry Samputra Agus, yang ada di mediakamu, semua masyarakat bisa ikut
serta siap membantu masyarakat dalam menghadapi wabah
CEO mediakamu.id. membesarkan Indonesia,” tutup Harry yang tidak lupa
ini berikut akibat lanjutannya. Mereka dapat menjadi sahabat
medis yang mendukung percepatan penanggulangan. Perpus- mengingatkan para peseni Indonesia untuk selalu me-
takaan sebagai lembaga yang memiliki konsentrasi mewu- Rangkaian acara yang hanya diikuti oleh 28 orang tersebut, nerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker,
judkan masyarakat yang berbudaya literasi tinggi, mendorong dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.n
literasi fungsional yang mencakup kemampuan membaca dan Raya, dilanjutkan dengan pengucapan Sumpah Pemuda.
menggunakan informasi sehari-hari, termasuk mengetahui Selanjutnya panitia menggelar talkshow dengan tema #ayo @ IH - Sumber Asri
informasi yang diperlukan dan informasi untuk mengambil bermusik dengan menghad-
keputusan yang tepat dalam menghadapi situasi tertentu.n irkan wanita-wanita hebat
warga Tangsel yang sudah
@ Wahyu Toveng/ IH
lama berkecimpung di dunia
musik. Di antaranya ada Nita
Siregar Wiethoff, Ketua DPC
PAPPRI Tangsel, Rini Asma-
ra, drumer senior pemecah
rekor 7,5 jam bermusik drum
nonstop, Nonnie Cindy Manu­
putty, penyanyi Geronimo 8
dan grup Progressive Rock
Discus, yang juga guru
vokal, serta Ariswari Dewi
(Risa) penyanyi dan anggota

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 57


Ragam SENI
Komite Teater DKJ
Hasil Diskusi Publik ‘Kapan Manggung Lagi?’
D iskusi publik bertema “Kapan Manggung Lagi?”
digelar oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta
secara daring lewat kanal Youtube Dewan Kesenian Jakarta
Situasi pandemi yang berlarut-larut ini mengharuskan
Teater Koma menunda pertunjukan hingga awal 2021.
Dengan dibatasinya aktivitas di ruang publik, anggo-
Taufik Darwis, memaparkan pengalaman pribadinya da-
lam beradaptasi dengan pandemi. Seperti halnya Jakarta,
di Bandung juga terkena dampak pandemi di berbagai
pada Selasa, 6 Oktober 2020, 19.00 WIB. ta teater harus beradaptasi berlatih di sanggar pribadi sektor. Munculnya pertanyaan “Kapan Manggung Lagi?”
dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlangsung, sangat mendasar yang dilatarbelakangi oleh berbagai hal,
Diskusi yang membahas mengenai kondisi teater yang contohnya menjaga jarak setiap aktor minimal 2 meter, yaitu identitas diri sebagai peteater, kerinduan akan per-
terdampak oleh Wabah Covid-19 dan bagaimana pelaku menggunakan face shield, dan sebagainya. tunjukan teater, keinginan untuk menyalurkan hasrat
teater beradaptasi dengan situasi, ini dimoderasi oleh seni, politik, dan adanya kebutuhan finansial di tengah
Dewi Noviami dan menampilkan pemantik Nano Riantiar- Nano kemudian memaparkan kemungkinan bertahan­ pandemi.
no (Teater Koma), Afra Suci (Kemudi Inisiatif Literasi Digi- nya teater di tengah pandemi dengan adanya kerja sama
tal), dan Taufik Darwis (Bandung Performing Arts Forum). dengan berbagai pihak. Seperti misalnya dengan bekerja Ia memperhitungkan keberadaan dunia perfilman apabila
sama dengan museum, mereka dapat berlakon memberi memang pertunjukan langsung belum memungkinkan
Bambang Prihadi selaku Ketua Komite makna pada artefak-artefak yang ada. untuk dilaksanakan. Hal ini berdasar dari argumennya bah-
Teater menyatakan, “Ada tiga diskusi Sandiwara Radio juga menjadi kemungkinan lain dengan wa seni teater tidak bisa diabadikan dalam ruang, melain­
daring yang akan dirilis ke publik, tetap memerhatikan protokol kesehatan, yaitu dengan kan proses yang bersifat sebagai peristiwa. Sehingga
dengan diskusi ‘Kapan Manggung merekam naskah di sanggar Teater Koma. apabila berbentuk dokumentasi akan ada unsur-unsur seni
Lagi?’ sebagai Untuk mengatasi kerinduan akan pertunjukan langsung, teater yang hilang, misalnya atmosfer pertunjukan. Selain
diskusi pertama. Komite Teater bisa juga dengan merilis dokumentasi pertunjukan sebe­ itu, ilmu teater tidak membentuk objeknya sendiri melain-
ingin menghadirkan kemungkinan lumnya di kanal-kanal atau media yang tersedia. kan melalui upaya mental yang tepat untuk mewujudkan
seperti apa yang harus dihadapi oleh objek-objeknya. Ia juga menilai bahwa seni teater ke film
peteater di masa pandemi ini dan Teater Koma sendiri berencana untuk merilis dokumentasi mengalami transposisi dari peristiwa yang kompleks men-
menentukan program-program yang tepat untuk mening- lama dan mempertimbangkan untuk melakukan rekaman jadi sederhana, dan bukannya menjadi teater online.
katkan mutu peteater.” naskah-naskah baru dengan menggunakan face shield dan
menerapkan jarak minimum antarpemain. Taufik juga mempertimbangkan ketidakmampuan in-
Pokok-pokok pembicaraan Nano Riantiarno menunjukkan ternet dan layar digital menampilkan seni teater sebagai
bagaimana sikap peteater, khususnya Teater Koma, dalam Selain itu, mereka juga suatu peristiwa yang mengandung unsur-unsur keintiman,
menghadapi pandemi. Prediksi berlangsungnya pan- berencana untuk merilis kedekatan, dan energi kinestetik penampilan langsung.
demi yang nyatanya lebih lama membuat peteater harus publikasi nyanyi lagu-lagu Ada perbedaan dimensi antara pertunjukan langsung
mengurungkan niatnya untuk melakukan pertunjukan Teater Koma yang dipen- dengan dokumentasi yang ditampilkan.
langsung. Oleh karena itu Nano memilih untuk menulis taskan oleh penyanyi. Selain itu, ia mengkritik apakah nantinya dokumentasi
naskah dan tidak mempermasalahkan kapan dipentaskan- Meski demikian, pelaksa- digital pertunjukan teater akan menghubungkan
nya. Selain itu, kepentingan menjaga kesehatan diri dan naan teater selama masa penonton dan pemeran atau meningkatkan kesepian dan
melakukan latihan mandiri dengan jadwal teratur pandemi ini masih meng­ kebosanan.
adalah hal yang penting untuk dilakukan setiap peseni alami kendala di bagian
untuk menjaga performanya. biaya operasionalnya.

58 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Sedangkan menurut Afra Suci selaku penikmat seni
memaparkan bahwa kemampuan kecepatan internet
Indonesia yang termasuk lamban dan minimnya pengguna Diskusi Publik #2 Komite Seni Rupa DKJ
Menyiasati Produksi Pameran di Saat Pandemi
internet selain di kota-kota besar menjadi hambatan yang
perlu dipikirkan solusinya dalam pengadaan pertunjukan
berbasis daring. Di masa pandemi ini bahkan kecepatan
internet masih menghambat proses pendidikan berbasis
daring dengan kurangnya penunjangan kuota dan koneksi
internet yang belum merata di wilayah-wilayah Indonesia.
K omite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta kembali
mengadakan Diskusi Publik #2 Komite Seni Rupa yang
bertajuk Jangan Kasih Kendor! pada Selasa, 27 Oktober
Rachman, pendiri
Tanahindie di
Makassar, ruang
Pengguna internet di Indonesia juga mayoritas meng- 2020, 19.00 WIB, yang disiarkan secara langsung di kanal mandiri yang fokus
gunakan gawai, yang di satu sisi kurang memadai untuk YouTube Dewan Kesenian Jakarta. pada kajian perko-
menunjang aktivitas daring, tapi di sisi lain juga memberi­ taan, peng­asuh
kan rasa personal dan keintiman dengan para penggu- Dalam keterangan pers yang diterbitkan oleh DKJ, dijelas- Penerbit Ininnawa
nanya. Ia menilai bahwa kanal daring dapat menjem- kan bahwa diskusi tersebut berangkat dari semangat tidak sejak 2005, ahli
batani keintiman antara peseni dan penontonnya. kenal menyerah dan tidak berhenti dengan kondisi yang ada, pustaka, dan peng­
dalam hal ini situasi negeri yang masih dibekap pandemi tak arsip di Kampung
Kapabilitas kanal daring memungkinkan adanya interaksi berkesudahan, hingga menjadikan banyak penyelenggaraan Buku Makassar;
aktif antara pembuat konten dan penontonnya dengan pameran tertunda atau beralih ke ruang-ruang digital. Ruang dan Aidil Usman,
fitur-fitur tertentu. Dengan mempertimbangkan kemam-
kreativitas harus tetap ada apapun platform-nya, baik daring Founder Cikini Art
puan dan spesifikasi masing-masing kanal daring, ada
maupun luring, spirit tidak atau jangan pernah kendor, Stage, Inisiator
peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh peteater
yang ingin berkarya di kanal daring. Sebagai contoh, fitur live supaya kreativitas tetap terjaga. Kelompok Seni
streaming memungkinkan adanya interaksi peteater dengan Rupa Sakawar-
penontonnya dengan kolom komentar real-life. Pada diskusi yang dimoderasi oleh Hary Purwanto ini diba- na, mulai aktif
. has bagaimana para pegiat manajemen seni rupa mencari berkesenian
Ada pula kanal yang memungkinkan adanya fitur avatar siasat dan menemukan kemungkinan wilayah baru dari sebagai ko-
body collision, yang dapat menampilkan figur digital para manajemen produksi pameran dalam kondisi pandemi. reografer, Art
peteater di layar digital. Kerja sama dengan kanal-kanal Sejumlah pegiat produksi dan manajemen seni rupa dari director pemen-
tertentu juga dapat dimonetisasi dengan mempertim- tiga kota diundang dalam diskusi untuk berbicara tentang tasan teater dan
bangkan kebutuhan masing-masing komunitas. Ia menilai pengalaman mereka menangani pekerjaannya serta cara tari, Penata cahaya dan artistik berbagai kegiatan seni rupa.
bahwa peluang dari kanal daring masih bisa lebih dieks­ menyiasati keadaan saat ini.
plorasi oleh peteater dan mungkin menjaring penonton
Diskusi publik yang diagendakan DKJ ini sendiri merupakan
baru tergantung dari kanal daring yang digunakan.
Mereka yang menjadi pembicara di antaranya: Heri Pemad, bagian dari rangkaian program Pidato Kebudayaan 2020 yang
Meskipun begitu, kanal-kanal daring juga menghadirkan seorang peseni yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta, lulus­ bertema Suara Jernih dari Cikini, sebuah program tahunan
tantangan bagi peseni yang ingin menampilkan karya­ an Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Direktur Heri Pemad DKJ yang bekerja sama dengan Pusat Kesenian Jakarta (PKJ)
nya. Setiap kanal memiliki syarat dan ketentuan ma­sing- Management, dan inisiator ArtJog; MG Pringgo­tono, lulusan Taman Ismail Marzuki (TIM), sebuah tradisi yang diselengga-
masing yang mungkin juga terikat regulasi pemerintah. UNJ 2008, tinggal dan bekerja di Jakarta, pendiri Airbrush rakan sejak 1989, sebagai bagian perayaan ulang tahun TIM
Hal ini dapat memengaruhi konten yang dapat ditampil- Indonesia Art Community (2008), Dinas Artistik Kota Project yang digelar setiap 10 November di setiap tahunnya.n
kan oleh peseni tergantung wilayahnya.n (2010 - sekarang), dan Co-Founder Serrum; Anwar Jimpe
@ Wahyu Toveng
@ IH - Sumber KT DKJ

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 59


Ragam SENI

Makara Art Center UI


Dalupa dari Nanggroe Aceh Darussalam
Sebagai Pertunjukan Perdana Apresiasi Seni Nusantara
M akara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI)
bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen)
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk memberi­kan testimoni dan bercerita mengenai
kesenian tersebut. Selain itu, hadir pula para ahli dari UI
sebagai pembahas.
buh gairah berkesenian yang berdampak pada pening­
katan ekonomi. Pagelaran seni ini merupakan wujud
kepedulian UI pada seni tradisi dan bagian dari misi peng-
RI menyelenggarakan Apresiasi dan Gelar Seni Nusantara abdian masyarakat. Mereka ingin menjadikan seni sebagai
bertajuk Kesenian Dalupa-Nanggroe Aceh Darussalam pada Kepala MAC UI Ngatawi Al-Zastrouw mengatakan kebu- salah satu sumber ilmu pengetahuan,” jelas Zastrouw.
1 Oktober 2020, 19.00 WIB secara daring melalui kanal dayaan dalam hal ini tradisi Nusantara tidak semata-mata
melalui platform Zoom, kanal YouTube MAC UI serta kanal hiburan, tidak semata-mata pertunjukan tetapi ada nilai, Selanjutnya Wakil Kepala MAC UI yaitu Niniek L Karim
YouTube Budaya Maju Kemendikbud. Acara ini bertujuan norma dan ajaran yang dikemas di balik tradisi dan di balik turut hadir dalam diskusi Apresiasi Seni Nusantara episode
untuk menggerakkan gairah berkesenian bagi para seni pertunjukan seni Nusantara. Karena menjadi suatu ajaran perdana ini, mengatakan, di era milenial ini terbentuk
peseni di era Pandemi Covid-19. yang ditanamkan melalui seni-budaya, secara oto­matis kita tatanan baru, menuntut terbentuknya norma-norma baru
bisa menggali dari berbagai hal yang ada di balik seni itu. dalam pola hidup masyarakat. Kebetulan sekali terjadilah
Kegiatan ini menyajikan ragam kesenian tradisional dari Pandemi Covid-19 ini di mana kita harus tinggal di rumah.
beberapa daerah, kemudian diapresiasi dan didiskusikan Di era Covid-19 ini yang bisa kita ambil hikmahnya adalah Tapi tidak berarti bahwa kita harus berhenti bergerak,
bersama para ahli dalam bentuk komentar dan analisis. sastra, peseni dan ahli budaya berhenti melakukan perform berkreasi, menghargai, mengapresiasi para kreator seni di
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan atau pertunjukan tapi tidak berhenti untuk berkreasi. Lalu seluruh bangsa di dunia. “Secara psikologis, acara ini juga
bahwa acara ini merupakan perpaduan antara seni dan MAC UI ingin memberikan ruang ekspresi berkesenian bisa menjadi kanalisasi untuk melepas kejenuhan masya­
edukasi. Pertunjukan dan apresiasi penting dilakukan agar bagi para peseni yang sudah lebih lima bulan tidak pentas rakat karena menghadapi wabah Covid-19. Kita perlu
masyarakat mengetahui sejarah dan nilai-nilai yang ada karena Pandemi Covid-19. “Kondisi pandemi memang memberikan informasi dan membangun suasana yang
dalam seni tradisi yang ada di beberapa daerah. Sebagai telah menghentikan aktivitas seni yang berdampak kondisi membahagiakan. Kesenian dan hiburan adalah cara efektif
lembaga akademik, UI melalui MAC UI sangat tepat menye- ekonomi para seniman. Sehingga diharapkan akan tum- untuk meredakan ketegangan psikologis. Melalui acara
lenggarakan acara ini.

Ada tujuh kesenian daerah yang


dipersembahkan MAC UI, yaitu
Dalupa dari Aceh, Randai dari
Sumatera Barat, Mamanda dari Kali-
mantan Selatan, Kondobuleng dari
Sulawesi Selatan, Sarandaro dari
Papua Barat, Tarling dari Jawa Barat,
dan Ludruk dari Jawa Timur. Pada
tayangan perdana, para peseni
Dalupa hadir sebagai narasumber

60 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Obrolan Masalah Seni -
Kuss Indarto
UOB Painting
of the Year 2020
O BROLAN Seni (OMNI) program yang dibesut Kuss
Indarto dengan live di akun Instagram-nya sudah
dilaksanakan belasan kali. Dengan mengangkat isu dan
tokoh seni yang mumpuni membuat program ini menjadi
pilihan menarik bagi masyarakat dalam menambah
wawasan seninya.

Pada tayangan 18 Oktober 2020, Kuss menguak tentang Dalam memilih karya pemenang pada kompetisi tahun
pelaksanaan kompetisi seni lukis yang diadakan oleh Unit- ini-- yang lebih menekankan pada segi gagasan dan kon-
ed Overseas Bank (UOB). Ia mengundang Head of Corpo- septual--dipercayakan kepada Dr Agung Hujatnikajennong
rate Communication UOB Maya Rizano di saat hari terakhir (Ketua Dewan Juri), Ay Tjoe Christine, dan Asikin Hasan.
ini, kita ingin mengajak masyarakat kembali tenang
kesempatan mengirim karya yang mau dikutsertakan Mereka terlebih dulu memilih 15 nominator untuk kategori
dan riang.”
dalam UOB Painting of the Year 2020. pendatang baru dan 15 nominator kategori profesional.
Pertunjukan serupa akan dilaksanakan secara rutin Hasil akhirnya adalah memilih 8 pemenang terbaik.
setiap sepuluh hari. Edisi perdana digelar pada hari Kompetisi ini dilaksanakan sejak 2008, kini masuk tahun ke-
ini, kemudian episode selanjutnya akan dilak- 10 di Indonesia dan tahun ke-40 Asia. Animo peserta yang ti- Dalam penyeleksian karya yang bertema bebas namun
sanakan pada tanggal 10, 20, dan 30 Oktober dan dak ada pembatasan usia ini begitu tinggi, dalam 2 - 3 tahun khususnya mengangkat soal solidaritas, ini diadakan sema-
November,” terang Niniek. terakhir sudah diikuti oleh peserta dari luar Jawa dan untuk cam ujian tesis atau pertanggungjawaban karya.
kategori pendatang baru meningkat samapi 60 persen.
Seperti kita ketahui, Dalupa merupakan jenis teater Karya pemenang akan didisplai secara fisik,
tradisional dari daerah pantai Barat Aceh. Disebut Para Nominator Setelah Dilakukan Pemilihan Tahap Pertama
tetapi penonton hanya dapat menyaksikannya
Dalupa karena orang yang memainkannya me- secara virtual. Karya itu akan dipamerkan juga
makai fi Singapura. Juga akan dijual sedara virtual. 30
topeng sehingga terkesan menyamar. Secara harfi- persen dari hasil penjualan akan disumbangkan
ah, Dalupa bermakna “samaran” atau “menyamar”.
pada komunitas seni agar dalam jangka waktu
Kisah Dalupa terkait dengan proses Islamisasi di
panjang akan membantu para perupa dalam
Aceh, baik yang dilakukan oleh tokoh Sidar Singh
yang berasal dari India maupun Teungku Sabé.n meningkatkan kariernya.n

@ Ireng Halimun
@ Rizka Nurlita Andi/ IH

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 61


Ragam SENI
Diskusi Seni Rupa Banyak sekali yang disampaikan Aidil
dalam kesempatan ini. Ia memberi­

Di Tengah Pameran Tunggal kan pandangan bahwa karya lukis


Eddy meru­palan karya personal

Pelukis Eddy Kamal


dengan ciri yang khas yang dimiliki­
nya. Itulah yang membedakan jati diri
pelukis satu dari yang lainnya. Sikap

D i Tengah berlangsungnya Pameran Tunggal Seni


Lukis karya Eddy Kamal yang bertajuk Jejak Pen­­ca­
paian, 30 September - 25 Oktober 2020, di Galeri Perupa
berkesenian adalah pilihan hidup bagi sang kreator. Ia
tidak bisa didikte dengan janji-janji kemewahan sekalipun.
Seperti yang disikapi oleh Jean-Michel Basquiat saat ingin
Jakarta Raya - Pasar Seni Gembrong Baru - Cipinang, diangkat oleh Andy Warhol ke tengah kota, Basquiat tetap
digelarlah diskusi seni rupa yang menampilkan pembicara dengan pilihannya dalam berkesenian. Toh pada akhirnya
Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tetap saja kehebatannya terlihat publik dan diapresiasi
Aidil Usman, Ketua Pelukis Jakarta Raya (Peruja) dunia juga.
Andi Suandi, dan Eddy Kamal sendiri yang menjelaskan
tentang proses penciptaannya. Masing-masing pelukis membuat sejarahnya sendiri,
lanjut Aidil, namun dalam perjalanannya ia juga harus
Acara yang dimoderasi oleh Eko Banding dan dilaksanakan peka terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di
pada 21 Oktober 2020 ini cukup mengundang perhatian lingkungan, negaranya, dan dunia. Contohnya Pablo
para pelukis (perupa) baik yang selama ini berkegiatan di Picasso yang membuat lukisan Guernica. Lukisan cat
Pasar Gembrong Baru maupun para undangan yang ingin minyak dan besar yang dibuat pada Juni 1937 ini di­
menambah wawasan seninya. anggap oleh banyak pekritik seni sebagai salah satu
lukisan antiperang yang paling mengharukan dan
Andi mengapresiasi langkah yang dilakukan Eddy yang paling kuat dalam sejarah, juga merupakan salah satu
juga sebagai anggota Peruja, masih memiliki sema­ngat karya Picasso yang paling terkenal.
yang tinggi dalam berkesenian, terutama dalam seni lukis. Webinar
Langkah ini dapat dijadikan perangsang bagi pelukis lain Berkesenian tidak melulu meng­ikuti ego. Ego ada di da-
lam ciri goresan atau teknik. Namun ia tidak bisa dipisah-
Relevansi dan Aktualisasi
agar terus memiliki konsistensi dalam berkesenian untuk
menunjang gerakan kebudayaan yang sedang digalakkan. kan dari persoalan manusia lain, karena ujung-ujungnya Budaya  Panji
karya lukis pun akan dipersembah-
kan kepada orang lain pula.
Menggali Potensi
Kreatif Budaya Panji
Diskusi seni rupa semacam ini
bukan hanya penting bagi para
perupa, tetapi juga bagi masyarakat
umum. Yang kurang baik adalah jika
W ebinar ini diselenggarakan oleh Tribunnet-
work pada Kamis, 22 Oktober 2020, 15.00
- 16.00 WIB, dengan pembicara Prof Ing Wardiman
masih banyak perupa yang enggan Joyonegoro (penggerak Budaya Panji), Eka Budianta
menambah wawasan seninya lewat (Pesastra), Drs Hidayat, MM (Kemenparekraf), dan
diskusi seni rupa.n Aditya Nirwana (Dosen Univ Ma Chung Malang).

@ IH
62 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020
Budaya Panji merupakan sinonim untuk kearifan pesangonm cuti, kenaikan
lokal dalam masyarakat, yang tiap daerah me­ gaji, dan lainnya, tapi juga
milikinya. harus mengkritisi aset BUMN
ataupun aset negara.
Budaya Panji yang pada Abad 13 - 14 berupa cerita
rakyat, ini perlu dihidupkan kembali, karena ia merupa- “Rakernas III ini menjadi
kan akar dari kehidupan bermasyarakat di Nusantara. mo­mentum penting bagi
organ­isasi untuk memasti­
Seperti dikutip Eka Budianta tentang konsep
kan bahwa KRPI berada
Budaya Panji, menurut Suryo W Prawiroatmojo bahwa
itu adalah konsep kesadaran atas kearifan lokal
dengan nilai karakter Panji, yaitu kesederhanaan,
percaya diri, kerakyatan, dan tidak lepas dari tujuan.
Rapat Kerja Nasional KRPI III Digelar di TMII Jakarta
- KRPI Membawahi Beberapa Organisasi Kesenian
Suryo menerapkan Budaya Panji dalam pendidikan
lingkungan hidup dan memelopori pertanian organik
dan penggunaan energi matahari yang direspons A DA hal yang sangat krusial saat diputuskannya UU Cipta
Kerja oleh DPR RI bersama dengan pemerintah, seperti
yang terdapat di Bab 10 tentang investasi pemerintahan pusat
di garda terdepan dalam rangka mewujudkan keadilan,
kesetaraan dan trilayak (kerja layak, upah layak dan hidup
layak) rakyat pekerja,” tutup Rieke.
masyarakat luas.
dengan kemudahan proyek strategis nasional. Selain itu ada
Tujuan dari Budaya Panji adalah perjalanan hidup 79 UU yang terdampak oleh UU Cipta Kerja, akan tetapi ada Dari rapat kerja nasional tersebut ada beberapa rekomen-
dalam upaya mendekati dan menyatukan diri kepada satu bagian yang tidak berkaitan dengan UU manapun yang dasi yang dikeluarkan oleh KRPI:
Sang Maha Pencipta dengan kebenaran yang hakiki. ber­ada di Bab 10 UU Cipta Kerja. Di mana dalam bab ter­se­but Demi melindungi martabat serta hak-hak rakyat pekerja. Ang­
mengamanatkan satu lembaga investasi dan ini sangat pent- gota KRPI senantiasa berupaya mewujudkan tempat kerja
Mentalitas Panji itu adalah mentalitas ksatria, yaitu ing diketahui oleh pekerja dan semua rakyat Indonesia. yang demokratis, tanpa eksploitasi, menjunjung kesetaraan
sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa dan berorientasi kepada kerja layak, upah layak, hidup layak.
bala, menang tanpa ngasorake, dalam Bahasa Indone- Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Konfederasi Rakyat Anggota KRPI secara aktif akan mengawal kebijakan pene­
sia berarti: Kaya tanpa menumpuk harta, sakti tanpa Pekerja Indonesia ( KRPI) Rieke Dyah Pitaloka saat membuka rapan protokol pencegahan dan penanganan Covid-19 untuk
ajimat, menyerang tanpa mengeroyok, dan menang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di TMII Jakarta, Rabu, 28 memperkuat sistem kesehatan, jaminan sosial dan respons
tanpa merendahkan. Oktober 2020 baik melalui tatapan muka maupun virtual. stakeholder terkait untuk perlindungan rakyat pekerja;
Tantangan besar rakyat pekerja ke depan adalah Undang-
Panji itu tidak meninggalkan permasalahan (lari dari
Dalam kesempatan itu juga Rieke Menjelaskan jika dalam Undang Cipta Kerja. KRPI berkomitmen untuk membangun
masalah), Panji hadir di mana ada masalah untuk
pasal 156 dinyatakan bahwa akan dibentuk suatu badan kampanye perlawanan untuk membela masa depan rakyat
kemudian menghadapinya dan menyelesaikan
hukum/ lembaga yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerin- pekerja dan kampanye progresif lainnya baik itu lewat gerak­
masalah itu.
tah dengan sumber asetnya adalah aset negara dan aset an industri, sosial, budaya maupun politik hukum. Beberapa
Nilai moral dalam Budaya Panji yang ada dalam badan usaha milik negara dengan permodalan berasal dari kluster yang akan berdampak terhadap pekerja, kaum tani,
cerita-cerita Panji adalah kepedulian, penuh penyertaan modal dari negara. “Jadi itu artinya semua itu masyarakat adat, perempuan dan buruh migran di antaranya
perhatian, filosofis, dialogis, mendengarkan, dan punya negara dan negara itu punya seluruh rakyat Indone- Ketenagakerjaan (Bab IV), Dukungan Riset dan Inovasi
egaliter, bahwa perempuan juga bisa menjadi sia,” ucap Rieke yang mendapat aplaus dari peserta rapat. (Bab VII), Pengadaan Tanah (Bab VII) dan Investasi Pemerintah
pemimpin, pengiring, dan bisa menjadi penasihat.n Pusat dan Kemudahan Proyek Strategis Nasional (Bab X).n
Untuk itu Rieke meminta kepada seluruh pekerja dan
@ Rd Nanoe Anka masyarakat Indonesia tidak hanya menyuarakan tentang @ IH - Sumber sir/aka

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 63


Ragam SENI
Parade Puisi Etnik Indonesia pene­tasannya dilakukan secara

Puisi Besar Sumpah Pemuda:


bersama-sama oleh induk­
nya yaitu para pendiri bangsa
(Soekarno dkk) yang merasa
Kedaerahan dan Keindonesiaan terpesona pada puisi Sumpah
Pemuda sehingga rela berkor-
ban jiwa-raga demi kesempur-

A cara ini dilaksanakan secara daring tepat pada Hari


Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020, atas prakarsa dari
Yayasan Hari Puisi Indonesia (YHPI).
naan penetasan telur itu. Itulah sebabnya Sumpah Pemu-
da disebut sebagai puisi besar sebab memiliki daya pukau
yang sedemikian kuat dan membuat orang rela berkorban
mengapresiasi sastra lokal dan daerah dengan tokoh
utama Sanusi Pane. Ketika itu kubu “barat” lebih ung-
gul. Namun di generasi berikutnya sekitar ‘70-an timbul
untuk mewujudkan isinya. Orang merasa terhormat dan kesadaran untuk mengangkat sastra milik kita sendiri.
Diawali dengan bersama-sama mendengarkan kuman- mulia ketika melakukannya. Dari sisi bahasa, Sumpah Maka muncullah nama-nama yang membawa warna
dang lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu pembacaan Pemuda berbeda dari puisi di masa itu yang umumnya etnis masing-masing pada karya mereka seperti Arifin C
teks Sumpah Pemuda oleh Asrizal Nur. Acara pun dibuka berbentuk syair, pantun, gurindam, talibun, dan sebagai­ Noer (Cirebon), Putu Wijaya (Bali), SCB (Riau), Abdul Hadi
oleh Ketua Umum YHPI, Maman S Mahayana (MSM). nya, yang mendayu-dayu dan berirama selaras puisinya. (Madura), WS Rendra (Jawa). Kecenderungan ini mengem-
Ia pun menga­takan bahwa teks lagu Indonesia Raya Sumpah Pemuda ditulis dengan bahasa tegas dan lugas balikan keseimbang­an dalam karya para pesastra dalam
meleng­kapi teks Sumpah Pemuda. Teks yang berbunyi layaknya prosa. Tanpa metafora. Pendek namun menohok. hal penggunaan bahasa baik daerah maupun asing. Sastra
“Merdeka, merdeka” harus diganti menjadi “Indones, Ini menjadi suatu keasingan (etrangement) yang memu- lokal lebih dalam digali seraya pengaruh luar pun di­
Indones” sebab Belanda tidak ingin Indonesia merdeka. kau. Keasingan ini sama-sama dirasakan oleh perwakilan akrabi. Dalam satu puisi bahkan bisa ada beberapa bahasa.
Selain itu Sum­pah Pemuda menjadi event yang melebur- pemuda dari semua daerah karena mereka memiliki keda- Sikap akomodatif yang menunjukkan kesehatan dalam
kan persoalan perbedaan etnis dan sebagainya ke dalam laman pemikiran dan kebawahsadaran yang sama terkait berbudaya ini sudah seharusnya dipelihara dengan tidak
satu wadah yaitu Indonesia. perjuangan yang sedang mereka lakukan. menohok-nohok salah satu budaya tertentu terlepas dari
kecenderungan sikap masyarakat terhadapnya.
YHPI melihat Sumpah Pemuda ini sebagai event yang Sumpah Pemuda adalah persilangan antara puisi dengan
penting dalam kaitannya dengan etnisitas. Puisi-puisi etnis esai yang argumentasinya ada di hati para pembacanya. MSM menambahkan, Sumpah Pemuda adalah mukjizat
memiliki kekayaan baik kebudayaan maupun kebahasaan. Dia memiliki estetika dari puisi sekaligus gagasan dari esai. bagi bangsa Indonesia karena menetapkan Bahasa Indone-
Tema Puisi Besar Sumpah Pemuda adalah gagasan dari Gagasan-gagasan yang mulanya adalah imajinasi kemudian sia sebagai alat pemersatu yang terbukti andal dalam men-
Sutardji Calzoum Bachri (SCB) yang mengatakan bahwa teks terbukti menjadi kenyataan dengan merdekanya Indonesia jaga Indonesia tetap utuh. Sebagai pembanding diambil
Sumpah Pemuda adalah sebuah puisi. Sumpah Pemuda sampai saat ini. Pesastra yang kemudian kondang dengan je- contoh India yang ditinggalkan oleh Pakistan, Bangladesh,
mengonfirmasi etnisitas bahasa di Indonesia yang demikian nis puisi ini di antaranya adalah WS Rendra dan Taufiq Ismail. dan Srilanka. Selain itu juga ada Uni Soviet yang lebih parah
beragam sekaligus menyatakan bahwa diperlukan adanya lagi terpecahnya. Bahasa Indonesia memang berada di atas
satu bahasa pemersatu dengan butir ketiga yang berbunyi Pernah terbentuk dua bahasa-bahasa daerah namun di antara mereka hubungan-
“Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. kubu dalam dunia sastra nya saling memperkaya terutama dalam hal kosa kata. Kita
Indonesia. Kubu “barat” beruntung memiliki mujizat ini. Bahasa Melayu Riau dipilih
Testimoni disampaikan oleh Presiden Penyair Indonesia, yang ingin berkembang sebagai dasar dari bahasa Indonesia karena paling luas
SCB. Puisi adalah sejumlah kata-kata yang kadang-kadang seiring perkembang­ penggunaannya dan ter­pelihara dalam naskah-naskah asli.
mendahului sejarah, berhadapan dengan sejarah, atau an sastra dunia dengan Selain itu tingkatan bahasanya pun diambil yang tertinggi,
berdialog dengan sejarah. Isi Sumpah Pemuda tidak ada tokoh utama Sutan Takdir bukan bahasa pasar. n
dalam sejarah sebelumnya. Puisi adalah sebuah dunia Alisyahbana dan kubu
tersendiri. Sumpah Pemuda ibarat sebutir telur yang “timur” yang lebih ingin @ Ritmanto Saleh/ IH

64 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


Puisi Kopi @ Jan Praba
Kartun HUMOR

Belajar Mikir @ Dodo Karundeng

Dialog Anggota Tubuh @ Munadi

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 65


L o k a P U S TA K A

Siapa Bilang Netizen Mahabenar?


Saat ditanya,
D @ Syarifudin Yunus
I kalangan netizen, ada anekdot yang menyebut
“netizen mahabenar”. Atau netizen selalu benar.
siapa yang paling gampang Itu berarti, netizen tidak pernah salah. Anekdot itu
paling cerewet di media sosial”, berada di urutan ke-5
mengumbar komentar di dunia ini? dunia, melebihi Tokyo dan New York sekalipun.
pula yang menjadikan netizen merasa boleh mengomentari
apa pun. Tiap ada masalah atau info terkini di negeri ini, Ciri lain netizen adalah terlalu mudah menghujat dan
Sebagian besar netizen buru-buru menyerbu. Semua linimasa media sosial, menyalahkan. Apapun soalnya, netizen buru-buru mncari
entah Instagram, Facebook, Twitter, dan sejenisnya dibanjiri
jawabnya pasti netizen. salahnya lalu menghujat sebebas-bebasnya. Atas nama hak
komentar netizen. Di situlah, kadang netizen itu menyebal- asasi manusia, netizen merasa boleh berkomentar apa pun.
Netizen itu sebutan untuk orang kan, bahkan menjengkelkan.  Begitu dinasihati, langsung menjawab sambil
yang aktif di dunia maya. nyolot, “mulut mulut gue, pikiran pikiran gue, usil amat
Apakah netizen itu mahabenar?
Netizen, istilahnya “warga internet” lo…” Begitulah kata netizen yang sok tahu. Bersikap nyinyir
Menurut saya, jelas tidak. Malah netizen bisa jadi “biang dan gemar meninggalkan hujatan di mana-mana.
atau citizen of the net. Apalagi kepada orang-orang yang “tidak sealiran”
kerok” kegaduhan. Tahu sedikit tapi komentar banyak.
Akibat ponsel ada Berlaku sok bijak tapi berharap mencari-cari kesalahan dengannya. Beragam postingan dikomentari sekehendak
orang. Bersikap seperti benar tapi lupa kesalahannya hati netizen. Mulai dari nyinyir, menyalahkan, membenci,
di genggamannya,
sendiri. Berbagi berita seakan bertanya padahal hingga menghina sekali pun.
netizen begitu mudahnya menyebarkan hoaks. Berceloteh di media sosial seakan
Hebatnya lagi, netizen itu seperti “tukang debat”. Ada saja
memainkan jari-jemarinya. menuntut klarifikasi, entah kepada siapa? Jadi netizen,
yang dikomentari dan diperdebatkan. Saling berbalas
menurut saya, bukan mahabenar tapi maha-sok tahu.
Berceloteh, mengoceh,
Tidak benar tapi sok tahu, netizen netizen.
bila perlu menghakimi orang lain.
Ada beberapa cara kerja netizen di media sosial. Bila
Tentang apa saja,
ditelusuri, perilaku netizen di media sosial bisa dideteksi.
tentang apa pun. Hal yang paling kentara adalah “mengomentari hal-hal
yang sebenarnya tidak perlu dikomentari”. Urusan pribadi
orang, urusan kebijakan negara, bahkan urusan berita yang
belum pasti kebenarannya pun buru-buru dikomentari.
Wajar bila netizen di negeri ini dikenal sebagai “kaum

66 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020


komentar untuk hal yang tidak penting-penting amat. menurut dia. Netizen yang bilang “jangan menilai buku Jadi, apa yang saya mau katakan tentang netizen?
Netizen yang saling adu argumen, berdebat agar dibilang dari sampulnya’. Tapi dia sendiri yang “menguliti” isi buku
ilmiah. Padahal itu semua omong kosong dan tidak gara-gara sampulnya. Ujung-ujungnya, si netizen pun Berhati-hatilah pada netizen. Karena bila tidak sepaham
berbobot. Kita sering lupa, netizen itu punya banyak sering enggak nyambung, suka salah fokus. Jadi, OOT (out dengan netizen maka dia akan menyerang habis-habisan.
masalah. Nah, berdebat itulah yang jadi pelariannya. of topic) itu ciri terhebat dari netizen. Bawaannya ke Karena netizen itu sangat militan, spartan, dan loyalis
personal dan emosional. Saran yang paling pas untuk sejati. Mampu berkomentar seenak pikirannya.
Netizen itu bukan mahabenar. Tapi maha-sok tahu.  netizen adalah “perbanyak baca buku”, bukan perbanyak
nonton TV atau ngomongin orang. Dan yang paling hebat dari netizen adalah “ilmu
Tiap kali ada berita atau soal yang tidak disukainya, netizen penge­tahuan” yang dimiliknya seakan melebihi buku
buru-buru mencari atau mention teman senasib, teman Jadi jelas, netizen itu bukan mahabenar. Tapi maha-sok ensi­klopedia. Netizen itu tahu segala hal walau hanya
sealiran. Netizen yang merasa jadi “korban” lalu cari teman tahu. Giliran hal yang tidak disukai, dia buru-buru sedikit saja lalu berkoar-koar di media sosial.
senasib. Itu bukti bahwa netizen itu banyak yang tipikal komentar. Giliran tidak punya uang, si netizen jadikan Seperti orang benar. Netizen itu maha-sok tahu. 
“baperan”, sulit menerima realitas. Mereka hanya mau media sosial untuk berdagang. Medsos yang dipakai untuk
keadaan seperti apa yang diinginkannya. Mungkin kalau jualan biasanya punya netizen. Tapi di balik itu, netizen bila Netizen suka lupa.
boleh, netizen pun ingin hidup di surga sendiri. Tidak boleh lagi benar. Mereka pun gemar mengajak kebaikan di media Ada tiga hal yang
ada orang lain yang menemaninya, apalagi yang tidak sosial. Sekalipun menjengkelkan, netizen tergolong peka tidak bisa disembunyi­kan
sealiran. dan suka menasihati orang lain. Walau dirinya sendiri susah dalam hidupnya,
dinasihati. Asal ada orang posting foto dengan pakaian yaitu matahari, bulan,
Perilaku netizen paling konyol kian tampak, netizen dan kebenaran.***
seksi atau sedang pacaran, netizen pasti akan berkomentar
seringkali berkomentar tapi belum membaca. Dia sendiri
“aurat jangan diumbar ke orang-orang dong” atau
tidak tahu “duduk persoalannya”. Tapi hebatnya, langsung
“semoga lekas diberi hidayah ya…”. Makin terbukti,
komentar dan menyerang siapa pun yang perlu disalahkan
netizen itu maha-sok tahu bukan mahabenar.

Tentang Syarifudin Yunus Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana


Universitas Pakuan. Tercatat sebagai Ketua IKA
Syarifudin Yunus adalah penulis 31 buku yang BINDO FBS UNJ, Wakil Ketua IKA FBS UNJ, dan
menjadikan menulis sebagai gaya hidup. Aktif Wasekjen IKA UNJ. Buku-bukunya yang dicetak
sebagai dosen Universitas Indraprasta PGRI, senior ulang; JurnalistikTerapan, Kompetensi Menulis
konsultan di DSS Consulting; Direktur Eksekutif Kreatif, dan Kumpulan Cerpen Surti Bukan
Asosiasi DPLK, dan pegiat litrerasi TBM Lentera Perempuan Metropolis.
Pustaka. Peraih UNJ Award 2017 ini adalah kandidat

Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020 67


L o k a P U S TA K A

Sihar Ramses Simatupang


Luncurkan
Buku Puisi
‘Kabar Burung
Pecah di Jendela’
P ESYAIR Sihar Ramses Simatupang baru
saja meluncurkan buku puisinya. Buku
bertajuk Kabar Burung Pecah di Jendela ini diluncurkan Acara peluncuran buku terbitan
pada Sabtu, 10 Oktober 2020 lalu di Pendopo Humaland Tarebooks ini dimulai pada 10.30
School, Kampung Pondok Ranggon, RT 04/ RW 04, WIB yang dimeriahkan dengan
pembacaan puisi, musikalisasi
Andre Donas
Kelurahan Sasakpanjang, Tajurhalang, Bogor.
puisi, performing arts, dan per-
tunjukan lainnya.
Acara yang digelar di ruang
terbuka dan tetap menaati
Luncurkan Novel Gampo
L
protokol kesehatan di tengah
UAR Kotak meluncurkan novel simbol hancurnya sebuah kekaguman,
Pandemi Covid-19, dengan
antroplogis karya Andre keterpesonaan pada budaya, adat-
menjaga jarak, mengenakan
Donas. Novel ini berkisah tentang istiadat dan keterbukaan masyarakat
masker, dan cuci tangan dengan
perubahan sosial di Minang yang Minang yang mulai berubah dari yang
sabun dan hand sanitizer.
terwakili oleh kisah cinta sang dikenalnya selama ini.
Disiarkan secara live lewat
tokoh Ando dan Nami. Uniknya, bersamaan dengan itu,
YouTube atau Facebook dengan
Diawali dengan kepulangan Ando terkuak rahasia cinta yang jalin-
melibatkan peseni dan komu-
ke kampung halamannya di Ranah menjalin antara Ando dan kekasih­
nitas, di antaranya: Humaland
Minang untuk mengunjungi rumah nya Nami, dengan persoalan adat
School, Komunitas Tanpa Nama,
gadang keluarga besarnya yang larak dan luka yang pernah terjadi antara
Agus Firmansyah, Vukar Lodak,
(roboh) karena gempa besar yang kedua keluarga besar ibu dan bapa-
“Pak Tua” Surya Dharma Nasut-
melanda sebagian Sumatera Barat. knya. Mampukah cinta mere­ka yang
ion, Yvonne De Fretes, Liswati,
Runtuhnya rumah gadang bagi Ando begitu indah menghadapi persoal­an-
Septi, Joel Thaher, Teuku Rifnu
sebenarnya bukan cuma sekadar persoalan yang menghadang?
Wikana, Badri AQ T, dan Bam-
hancurnya sebuah bangun­an fisik Order: https://bit.ly/3l750ki.n
bang Wahyudin. n
yang sangat dikaguminya, tapi juga @ IH
@ IH
68 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
In MEMORIAM

Sahuni: Maestro Tari Banyuwangi


S ahuni seorang maestro tari Banyuwangi yang
meninggal dunia pada Minggu,18 Oktober 2020,
05.00 WIB di kediamannya di Dusun Truko Desa Karangsari
Sahabat almarhum, Hasan Basri yang menjabat sebagai
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) sekaligus Wakil
Kepala SMPN 1 Banyuwangi memunyai kesan mendalam
Kecamatan Sempo, Banyuwangi. terhadap sosok Sahuni. Menurutnya almarhum adalah
Pria yang lahir dari pasangan Asri dan Supyaton pada 22 seorang peseni ternama yang rendah hati
Agustus 1945 ini, di mata para sahabatnya dikenal sebagai meskipun telah banyak meraih
seorang yang tidak pernah mengusik kehidupan orang peng­hargaan dan menjadi juara
lain ataupun membicarakan kekurangan orang lain. secara regional dan nasional,
Ia memulai kegiatan berkesenian tradisional sejak “Sahuni adalah seorang yang
berumur 9 tahun. Kala itu ayahnya yang peseni alat musik tak merasa kehilangan harga diri
tradisional Kendang, sering mengajaknya tampil untuk saat meminta tolong yang muda,
menari dan menjadi pelakon hingga dewasa. Pada 1966, bahkan tak segan mengunjungi
Sahuni juga mengikuti jejak ayahnya untuk bekerja di yang muda terlebih dahulu dengan
kantor Kecamatan Singojuruh. Sebelumnya, sang ayah melepaskan atribut kebesarannya,
telah lebih dahulu menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak heran beliau diterima
di kantor kecamatan tersebut. banyak pihak. Almarhum
Kemudian karena bakat kesenian yang di milikinya, sebisa mungkin
pada 1970 ia ditarik ke Kantor Pemkab Blambangan dan menghadiri setiap
ditempatkan di bagian kesejahteraan rakyat (Kesra). undangan kegiatan
Oleh Pemkab Blambangan, Sahuni lalu disekolahkan ke walau kadang
Sekolah Menengah Karawitan Wilwatikta Surabaya untuk dengan meng­
memperdalam pengetahuan di bidang seni tari. Setelah abaikan kesehatan-
menyelesaikan pendidikannya di tempat itu, pada 1975 ia nya. Ia penuh ide
melanjutkan ke jenjang Diploma-3 di Konservatori mimpi dan obsesi
Kara­witan Indonesia (KKI) di Solo. Sahuni masih aktif di luar dunia kes-
bekerja selama menempuh pendidikan seni tarinya dan enimanannya.”n
sering ditugaskan mengikuti berbagai perlombaan, ia pun
ditunjuk sebagai koordinator tim kesenian Banyuwangi. @ Wahyu Toveng
Pada 1986 ia terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah - Berbagai
Tinggi Seni Indonesia (STSI) dan lulus pada 1989. sumber

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 69
In MEMORIAM

Eddie Van Halen:


Pernah Dianggap Sebagai Warga Kelas Dua
E dward Lodewijk “Eddie” Van Halen (lahir 26 Januari,
1955, Nijmegen, Belanda - wafat, 6 Oktober 2020,
di Santa Monica, California.
Ayahnya Jan Van Halen adalah seorang musisi, clarinetist,
saxophonist, dan pianist, dan bekerja sebagai cleaning
service. Ibunya, Eugenia Van Beers, berdarah campuran
Ketika usianya 7 tahun pada 1962, dibawa oleh kedua Indonesia Eropa--disebut Eurasian--bekerja sebagai pem-
orangtuanya berimigrasi ke “tanah yg menjanjikan”, bantu rumah tangga. Eugenia berasal dari Rangkasbitung,
Amerika Serikat, dengan bermodalkan uang 50 dolar AS, Banten. Jan bertemu dengan Eugenia di Indonesia, saat
dan sebuah piano. Mereka tinggal di California, pada satu penjajahan Belanda.
rumah, dengan 3 keluarga lainnya.
Eddie mengatakan, “Kami datang dari belahan dunia lain,
tanpa uang, tanpa pekerjaan tetap, tanpa tempat tinggal,
dan tidak bisa berbicara bahasa Inggris.”

“Yang menyelamatkan kami adalah karena ayah saya


seorang musisi dan lambat laun bertemu musisi lain dan
manggung pada akhir pekan, mulai dari acara perkawinan
sampai apa pun untuk menghasilkan uang,” tutur Eddie.

Eddie kemudian berkisah tentang perlakuan diskriminatif


yang ia terima karena ia keturunan Eropa-Asia (Indonesia).
Perlakuan itu ia dapatkan saat bersekolah di Amerika.

“Sekolah pertama saya ketika itu masih memisahkan murid


kulit putih dan kulit berwarna. Saya dianggap sabagai war-
ga kelas dua saat itu, saya disamakan dengan orang-orang
kulit hitam. Sulit sekali saat itu,” ujarnya.

Eddie mengatakan, keluarganya sangat senang bermain


musik. Bahkan saat mereka masih kecil, Eddie dan Alex
sering bermain musik dengan panci dan wajan, sementara
sang ayah berlatih musik.

0 70 70 Semesta Seni l EdisiSeni


Semesta 7Semesta
l November
l EdisiSeni 2020
Edisi 7 l lNovember
7 l llNovember 2020 l Sem
20
Eddie masih curiga kalau ini prank call, jadi dia cuma jawab actually care about the song, and make it better.”
“Gini, deh. Besok gue mampir ke studio.”
Eddie merekam 2 solo gitar, dengan durasi kira-kira 20 detik,
Besoknya, Eddie berangkat ke studio dan benar-benar dalam waktu kurang dari 45 menit. Dia tidak dibayar, bah-
bertemu Quincy Jones dan Michael Jackson. MJ keluar kan tidak ditulis di credit title di album. Rumor mengatakan
untuk mengisi voiceover di ruangan lain, dan Eddie Eddie cuma minta bir dan ingin diajarkan dance oleh MJ.
bertanya:
EVH: Oke, jadi gue harus ngapain? Lagu itu berjudul Beat It. Dirilis di album Thriller (1982) dan
QJ: Terserah elu. juga dirilis sebagai single pada 1983. Lagu ini tercatat se-
EVH: Serius? bagai salah satu best selling single of all time dari salah satu
QJ: Bebas, man. best selling album of all time. Pada 1984, lagu ini menyabet
dua trofi Grammy Award. Video klip Beat It juga disebut-
Eddie memutar lagunya dan bertanya. sebut sebagai salah satu video yang membuat banyak TV
“Boleh gue ubah kan, lagunya?” tanyanya ke sound engi- makin banyak memutar musik dari artis kulit hitam.
neer. “Oke. Dari bagian ini, potong bagian sini, langsung ke
sini, ke sini, selesai.” Kemudian lanjut improvising solo gitar. Instrumen lain di lagu ini dimainkan oleh: Drum: Jeff
Tepat setelah beres merekam solo gitar kedua, MJ kembali Porcaro, gitar dan bass: Steve Lukather, dan kibor/synth:
Eddie sendiri tidak pernah belajar membaca not balok. ke ruangan. Eddie merasa Steve Porcaro. n
Meski begitu, ia berdalih memiliki pendengaran yg tajam. senewen karena mengubah part
@ IH - Berbagai sumber
lagu dan tidak yakin juga kalau MJ bakal suka permain-
“Saya diberkahi telinga yang bagus, begitupun saya harus
annya. Jadi dia cuma katakan,
melihat jari-jari saya bergerak. Percaya atau tidak, saya
“Bagian tengah lagunya ada
tidak pernah bisa bermain gitar secara bagus dalam kege-
yang gue ganti.” Dalam hati,
lapan. Saya haruss melihat jari-jari saya,” ujarnya.
Eddie berpikir, “Waduh, kalau
Suatu hari di 1982, Eddie menerima telepon dari produser dia gak demen, gue bakal
ternama, Quincy Jones. ditendang ama bodyguard-nya
QJ: Halo, dengan Eddie? keluar studio.”
EVH: Yeah. Siapa lu? (Eddie curiga kalau ini prank call) MJ duduk dan menyimak lagu
QJ: Quincy, nih. tersebut. Setelahnya, dia ber-
EVH: Gue ga kenal siapapun yg namanya Quincy. paling ke Eddie dan berkata,
QJ: Quincy Jones, man! “Wow, thank you so much for
EVH: Ohhh.... sorry! Ada yg bisa gue bantu? having the passion to not just
QJ: Lu mau gak ngisi gitar di albumnya Michael Jackson? come in and blaze a solo, but to

020
mesta Seni l EdisiSeni
Semesta 7Semesta
l November
l EdisiSeni 2020
Edisi 7 l lNovember
7 l llNovember 2020 l 2020 71 71
In MEMORIAM
Agus Anhar:
Gitaris Rock yang Salih
M usisi Agus Anhar yang merupakan mantan gitaris dari salah satu
band rock legendaris Tanah Air era ‘80-an, Makara Band, meninggal
dunia pada Jumat 9 Oktober 2020, 22.09 WIB di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Kabar duka itu disampaikan oleh Kadri, salah satu vokalis band tersebut, sa-
habat almarhum ketika bersama-sama membesut album Laron-laron (1986).
“Sahabat tercinta semalam berpulang karena serangan jantung, gitaris
Makara Band, Agus Anhar. Saya tidur lebih cepat semalam, subuh tadi pas
bangun merasa ada firasat yang enggak enak dengan beliau, mengingat
kemarin istrinya WhatsApp saya pakai handphone beliau, bahwa Agus ada
di UGD. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah, mohon dibukakan
pintu maaf yang sebesar-besarnya, baru 2 minggu lalu dia berkomunikasi
dengan saya karena lagu Laron-laron milik band kami dulu akan dibuat
soundtrack film, sayang belum sempat terealisasi beliau lebih dahulu
berpulang. Banyak kenangan dengannya di zaman saya kuliah dan main
band era 1984 hingga 1988 saat Makara Band masih aktif. Agus adalah
gitaris yang nge-fans banget dengan Eddie Van Halen saat Two Handed
Tapping Technique dipopulerkan, tapi dia lebih gokil kalau bawain lagu-lagu
Saga di era 1984 ke atas itu, gaya Staccato mendominasi. Agus menyusul
Eddie Van Halen beberapa hari setelah Eddie duluan wafat. Selamat jalan,
Agus Makara Band, kini tinggal saya berdua Adi Adrian KLA Project, Swipe
Left, semoga kami panjang umur,” tulis Kadri di laman Facebook-nya, The
Kadri Jimoo.

Meski Agus bermain di jalur rock, ia menepis dirinya dari kesan urakan.
Dia bukanlah orang yang salih dadakan. Dia tidak meninggalkan salat
meski akan naik panggung, seperti pada saat akan manggung di
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan - Bulungan, 1985, Semesta Seni
bersamanya menunaikan salat Ashar di mushala (sekarang di belakang
Warung Apresiasi).

Makara Band sendiri terbentuk pada 1980 di lingkungan Fakultas Hukum


Universitas Indonesia (UI) oleh Andy Julias (drum) dan Januar Irawan (bas).
Beberapa nama sempat bergabung memperkuat band tersebut seperti,

72
72 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
Ikang Fawzy, Tonny Wenas (Solid 80), dan Denny TR,
seorang gitaris yang akhirnya memilih bergabung den- Anton House:
Aktor yang Ikut Aksi ‘Save TIM’
gan Karimata Band pada 1983, sesudah itu masuk per-
sonel-personel pengganti, seperti Harry Mukti (vokal),
Adi Adrian (kibordis yang di kemudian hari lebih
terkenal bersam KLA Project), Agus Anhar (gitar), serta
Kadri (vokal), seorang vokalis yang awalnya terbiasa
dengan musik Jazz dan sempat menggantikan
A nton House, seorang peteater dan peseni peran ke-
lahiran 16 Desember 1972, meninggal dunia pada 25
Oktober 2020. Kabar itu diketahui dari ungkapan duka-cita
3 judul episode yaitu, Pil Gajah, Angga Hilang,
dan Pernikahan Kepala Mafia. Di film tersebut
Anton beradu akting dengan H Apri
posisi Harry Mukti sebelum akhirnya Harry Mukti masuk
pada postingan status Facebook salah seorang sahabat Rosyadi, David Karo-karo, Pei Lebar, Tengku
kembali ke band itu. Bergabungnya kembali Harry
dekat almarhum. Rina Doremi, Yati Sagita, dan beberapa
mengukuhkan Makara Band sebagai band rock Tanah
Postingan dari akun bernama Dewi Amani Arifiani itu pemeran lain.
Air pertama yang memunyai dua vokalis.
tertulis, “Innalilahi wa innailaihi rojiun Antonhouse, maafin Anton pun pernah ikut dalam aksi Save TIM,
Dengan formasi baru tersebut, Makara Band kemudian
gue ya, terakhir lu telepon nggak keangkat, gue WhatsApp sebuah aksi yang digagas para peseni
malang-melintang merajai panggung pertunjukan
nggak dijawab lagi, habis itu lupa karena kesibukan gue, dari berbagai bidang ke­senian
musik rock dari Jakarta hingga Malang. Mereka sangat
ya Allah nton, mungkin itu terakhir kalinya lu ngobrol untuk menolak
percaya diri membawakan karya-karya mereka sendiri
sama gue, gue ikhlas nton semuanya, teman nongkrong proyek
yang berbeda secara pemilihan aliran musik, tema dan
gue, semoga husnul khotimah nton.” Revitalisasi
lirik lagu dari band-band yang ada saat itu. Band-band
Lebih lanjut Dewi kembali menuliskan perasaan dukan- dan Renovasi
lain kebanyakan dipengaruhi musik mainstream Fussion
ya pada postingan per 26 Oktober 2020, “Selesai sudah Taman Ismail
Jazz-Rock, Sweet Art-Rock, dan Heavy Metal, sedangkan
perjalanan elu di dunia ini nton, teman main, teman Marzuki. n
Makara Band memperkenalkan musik Art Metal yang
nongkrong, teman berantem, yang paling sering ngajak
dinilai sebagian orang lebih pintar dari Heavy Metal @ Wahyu Toveng
kalau ada project teater, ya ampun banyak banget fotolu
dan lebih perkasa dari Art Rock. Di kemudian hari aliran - Berbagai
di gue nton, pergi lagi satu teman, dan gue disadarkan
musik yang mereka bawakan ini lebih banyak dikenal sumber
oleh ucapan laki gue nton, sesungguhnya kita hanya
sebagai Progressive Rock. Dalam pemilihan tema dan
sedang mengantri dan menunggu giliran, Masya Allah,
penulisan lirik untuk lagu Makara Band pun cenderung
selamat jalan nton, semoga jalanlu lapang.”
lebih berani dibandingkan dengan band-band lain
masa itu, yang cenderung lebih memilih tema cinta
Anton seperti tertulis dalam profil Facebook-nya, diketahui
dengan penulisan lirik Sansekerta yang terpengaruh
pernah mengenyam pendidikan akting di Pusat Pendi-
cara Guruh Soekarnoputra menulis lirik lagu. Mereka
dikan Film dan Televisi (P2FTV). Sekitar 2 hingga 4 bulan
lebih memilih mengangkat tema permasalahan sosial
lalu, ia pernah terlibat dalam produksi serial film
dengan lirik yang dituliskan secara lugas dan lantang
pendek garapan sutradara Hendro Tolatole
mengkritik keadaan lingkungan sekitar. Makara Band
dan Produser H Apri Rosyadi, berjudul
pun akhirnya dikenal sebagai band generasi kedua
Preman Cantik Kampung Cerewet.
setelah generasi God Bless, SAS, Giant Step, dan lain-
Film yang terdiri dari 5 episode
lain. n
itu tayang di kanal Youtube
hendro sunarto, Anton sendiri
@ Wahyu Toveng/ IH - Berbagai sumber
terlibat sebagai pemeran
pembantu pada

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 73
73
In MEM YB Roy:
Peseni Asli Banten
B erita duka dari teman-teman untuk YB Roy di laman
Facebook-nya adalah kabar duka di akhir Oktober. Tertulis di mata
teman-temannya, Roy yang bernama asli Yadi Basri, ini adalah sosok
Sean Connery:
James Bond
yang rendah hati, baik hati, sopan, dan tidak pernah membeda-
bedakan pertemanan.
Berita duka ini tentu meninggalkan kesedihan yang begitu dalam

Pertama Wafat
bagi para peseni Banten. Tulisan duka disampaikan oleh Bayang Tirta:
“Selamat Jalan Bang YB Roy. Pernah jumpa di Dewan Kesenian Banten
(DKB) dan pergelaran lukisan di Kampus UIN Banten. Bulan Mei, Bang
YB Roy pernah meminta beberapa foto jepretan saya yang terekam
dari Serang Utara untuk dilukis. Belum sempat ketemu lagi. Pesan Bang
Yb Roy sangat sederhana. Terus berkarya, ujarnya.” K abar duka datang dari dunia film Inggris dan
Hollywood. Mantan aktor kawakan dan produser
film Sean Connery meninggal dunia di usia 90 tahun pada
Peseni Banten yang sudah sakit beberapa bulan lalu, memunyai
karya-karya yang luar biasa. Karya-karya lukisan Roy dikenal sederha- Jumat, 31 Oktober 2020, di Bahama, Karibia. Disebutkan
na namun indah. Aktivitas pameran lukisan yang diikutinya pun tidak oleh pihak keluarga bahwa sang aktor meninggal dalam
main-main, seperti: Pameran di Galeri Gudeg Tangerang, pameran tidurnya setelah terbaring sakit selama beberapa waktu.
di Lippo Karawaci Tangerang, Pameran di Wisata Krakatau, Pameran
Sean Connery adalah aktor Skotlandia yang terkenal
Jambore Nasional Seni Rupa di Jakarta, Pameran Kelompok Sanggar
sebagai pemeran James Bond. Dia adalah aktor pertama
Embun “Embun Januari” di Studio Decade Serang, Pameran lnstalasi
yang memerankan tokoh jagoan dari novel karangan Ian
Kelompok Sanggar Embun “IGD” Balai Budaya Banten, Pameran Besar
Seni Rupa Indonesia Manifesto “Orde dan Konflik” di Galeri Nasional Fleming itu dalam film James
lndonesia, Pameran Bersama Perupa Banten “BantenArt & Culture” Bond yang berjudul Dr No
Balai Budaya Banten, Displai karya di Hotel Ratu Bidakara Serang, dan (1962) berpasangan dengan
aktif di Sanggar Embun Kota Serang. aktris Ursula Andress. Aktor
Didiet menuliskan kenangan bersama Roy, “Bagi saya ia orang ini disebut dalam banyak
baik, sangat baik, Tidak usilan & oke-oke saja. Ia salah satu seniman poling sebagai pemeran
Banten. Terakhir bertemu & berkomunikasi saat pengerjaan melukis James Bond terbaik dengan
ruang kelas salah satu Sekolah Dasar bertemakan Planetarium. Lalu sejumlah 7 film sesuai
Rizal Solihin juga menuliskan “Selamat jalan Kang YB Roy, semoga kode agen rahasia yang
Allah Subhanahuwata’ala menempatkanmu di Syurga-Nya. Aamiin. diperankannya yaitu 007.
Inalillahi wa inalillaihi rojiun... Husnul khotimah kang YB Roy. Ya Memerankan James Bond
Allah ampuni dosa-dosanya. Terimakasih atas kebaikan-kebaikan- terakhir kali pada film Never
mu Kang YB Roy. Lukisan-lukisanmu adalah bukti kebaikanmu. Say Never Again (1983), Sean
Selamat jalan seniman banten. Karya-karyamu adalah bukti juga sukses di layar perak
seniman asli karya anak Banten.”n dengan film-film selain
James Bond. Selain tampil
@ Rizka Nurlita Andi - Berbagai sumber sebagai Agen 007, Sean juga

74
74 Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020
bermain dalam film-film seperti The Wind and the Lion, The menjadi aktor, Jason Connery. Sean menikah lagi dengan penyumbang dana tetap
Man Who Would Be King, dan Indiana Jones and the Last pelukis Prancis Micheline Roquebrune pada 1975 setelah untuk partai tersebut dan
Crusade. Di layar perak pencapaiannya cukup fenomenal melewati perceraian yang penuh intrik dengan Cilento sesekali ia pun tampil
dengan mendapatkan Piala Oscar setelah tampil sebagai di 1973. Intrik perceraian ini tertulis dalam buku biografi ke hadapan umum
Brian De Palma dalam film The Untouchables (1987) serta berjudul My Nine Lives yang kemudian menjadi bahan sebagai orator.
memboyong pula beberapa penghargaan bergengsi pembahasan di beberapa radio dan surat kabar. Ditulis
lainnya seperti Academy Award, Golden Globe, BAFTA bahwa Diane Cilento menuduh Sean berencana untuk Hingga saat ini pihak
Award bahkan juga Crystal Globe. Selain itu, di usia 59 membunuh dirinya di beberapa kesempatan. Sean lantas keluarga belum
ia juga pernah dinobatkan sebagai ‘Sexiest Man of the membantah tuduhan mantan istrinya tersebut. memberikan
Century’ oleh majalah People pada 1999 serta dianugerahi keterangan
gelar ksatria oleh Ratu Elizabeth setahun kemudian. Sean juga seorang atlet serius. Selain menekuni cabang lebih lanjut
Film terakhir yang dibintanginya adalah The League of binaraga amatir yang membantu meluncurkan karier terkait penyebab
Extraordinary Gentlemen (2003), namun perannya yang akting dan menjadikannya salah satu bintang terbesar pasti kematian
benar-benar terakhir dalam perfilman adalah sebagai di dunia, kepiawaiannya dalam bermain bola membuat aktor legendaris
pengisi suara dalam serial animasi Sir Billy the Vet (2006). manajer legendaris Manchester United, Matt Busby, ini. Kepergiannya
pernah menawarinya untuk bergabung namun ditolaknya tentu meninggalkan
Sir Thomas Sean Connery lahir 25 Agustus 1930 dibesarkan karena ingin berfokus pada dunia akting. Sean juga duka bagi publik dunia
di daerah kumuh Edinburgh dan bekerja sebagai penggosok seorang pegolf amatir. Ia sempat memiliki Domaine de terutama pecinta film-film
peti mati, tukang susu, sopir, dan penjaga pantai. Menjadi Terre Blanche di sebelah selatan Perancis dalam waktu 20 James Bond. n
anggota Royal Navy pun pernah dialaminya namun harus tahun. Ia berencana untuk membangun sebuah lapangan
keluar karena mengalami beberapa cedera serius saat latihan. golf impiannya di tanah seluas 300 hektar, namun @ Ritmanto Saleh
tidak terwujud sampai akhirnya ia memutuskan untuk - Berbagai sumber
Karier profesional Sean justru bukan dimulai dari menjualnya pada 1999.
akting melainkan modeling. Peran utamanya di film
didapatkannya dalam film gangster Inggris berjudul No Dalam bidang politik, Sean aktif sebagai anggota dari
Road Back (1957). Partai Nasionalis Skotlandia, sebuah partai politik
yang bertujuan untuk membawa Skotlandia
Pada 1962 Sean menikah dengan aktris Diane Cilento keluar dari bagian Kerajaan Inggris.
dan dikaruniai satu anak laki-laki yang kemudian juga Sean merupakan salah satu

Semesta
Semesta Seni
Seni ll Edisi
Edisi 77 ll November
November ll 2020
2020 75
75
76 Semesta Seni l Edisi 7 l November l 2020

Anda mungkin juga menyukai