Anda di halaman 1dari 12

MUATAN BUDAYA LOKAL DALAM NOVEL MENJADI DJO

KARYA DYAH RINNI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

Dicky Fahmi 206210716

Salsabila Denurzah 216210639

Selvi 216210071

Selvi Attirah 216210714

Sherrin Salsabila 216210158

Siti Muhayatun 216210280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji serta syukur ke-hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis masih dapat diberikan kesehatan dan umur panjang. Tidak
hanya itu dengan kehendak-Nya lah penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Semoga limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya selalu tercurahkan kepada kita semua,
Aamiin.

Makalah yang berjudul muatan budaya lokal dalam novel menjadi djo karya Dyah Rinni
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Budaya. Pada isi makalah ini terdapat
penjelasan mengenai analisis muatan budaya lokal dalam novel menjadi Djo. Pada makalah ini
lebih mengkhususkan penjelasan mengenai unsur kebudayaan seperti sosial, ekonomi dan religi.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Rika
Ningsih S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah pengenalan budaya atas ilmu-ilmu yang
telah beliau berikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
mendukung serta membantu penulis dalam pengerjaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari ibu dosen dan teman teman. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Pekanbaru, 15 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1

B. TEORI .................................................................................................................................. 2

C. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 3

D. TUJUAN .............................................................................................................................. 3

E. MANFAAT .......................................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5

A. SINOPSIS ............................................................................................................................ 5

B. ANALISIS MUATAN BUDAYA LOKAL DALAM NOVEL MENJADI DJO ............... 5

BAB III ........................................................................................................................................... 8

PENUTUP....................................................................................................................................... 8

A. SIMPULAN ......................................................................................................................... 8

B. SARAN ................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Budaya lokal merupakan bagian dari kajian kebudayaan. Kajian ini terkait dengan
kebiasaan, aturan, norma, adat-istiadat dalam suatu masyarakat. Kebudayaan di setiap
daerah memiliki ciri khas yang menjadi identitas di daerah tersebut.
Karya sastra adalah suatu bentuk kreatif yang menggambarkan orang-orang dari
semua lapisan masyarakat sebagai titik tolak proses kreatif pengarang. Sastra juga
dapat menjadi tempat penulis mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang
kehidupan manusia melalui bahasa. Sastra adalah yang paling bisa menentukan nilai
pengalaman konten berdasarkan pengalaman hidup manusia.
Sastra memberikan gambaran kehidupan kenyataan sosial. Karya sastra diciptakan
pengarang sebagai anggota masyarakat tidak lepas dari tatanan hidup bermasyarakat
dan kebudayaan. Karya sastra menggambarkan pola piker masyarakat, perubahan
tingkah laku masyarakat, dan nilai kebudayaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kejadian sosial berpengaruh terhadap bentuk karya sastra.Karya sastra mampu
berfungsi sebagai penyadar manusia bahwa hidupnya dapat bermakna dan
mengingatkan pada kenyataan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, manusia
akan melakukan sebuah usaha untuk menentukan masa depan yang lebih baik
berdasarkan imajinasi dan perasaannya.
Novel merupakan sastra imajinatif yang memiliki sifat rekaan semata. Namun begitu,
novel bukan berarti penuturan kejadian yang tidak pernah terjadi. Novel terkadang
murni merupakan hasil pemikiran dan imajinasi seorang penulis, namun terkadang
juga merupakan penuturan kejadian yang memang pernah terjadi, akan tetapi sudah
direkayasa atau ditambahkan beberapa imajinasi oleh pengarang agar lebih memiliki
unsur dramatisasi dan unsur estetika, sehingga lebih menarik untuk dibaca.
Budaya lokal terjadi di setiap wilayah di seluruh Nusantara, budaya lokal adalah
warisan leluhur di masa lampau berupa kebudayaan, adat, yang terjadi dalam suatu
wilayah hingga sampai saat ini masih mentradisi dan menjadi anutan masyarakat
pengikutnya.

1
B. TEORI
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Menjadi Djo karya Dyah Rinni.
Makalah ini berfokus aspek sosial yang terdapat dalam novel Menjadi Djo karya
Dyah Rinni. Menurut Swingewood (dalam Faruk, 2013: 1) sosiologi berusaha
menjawab pertanyaan mengenai bagaiman masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara
kerjanya, dan mengapa masyarakat bertahan hidup. Melalui penelitian yang ketat
mengenai lembaga-lembaga sosial, agama, ekonomi, politik, dan keluarga yang secara
bersama-sama membentuk apa yang disebut sebagai struktur sosial. Novel Menjadi
Djo karya Dyah Rinni terdapat aspek sosial meliputi aspek kekerabatan,
perekonomian, pendidikan, kepercayaan, dan cinta kasih.

1. Kekerabatan
Sistem Kekerabatan dan Ruang Lingkupnya Kekerabatan merupakan unit sosial
dimana anggota-anggotanya mempunyai hubungan keturunan (hubungan darah).
Seseorang dianggap sebagai kerabat oleh orang lain karena dianggap masih satu
keturunan atau mempunyai hubungan darah dengan ego.
Sistem kekerabatan adalah serangkaian atura yang mengatur penggolongan
orang-orang sekerabat. Mencakup berbagai tingkat hak dan kewajiban diantara
kerabat. Contohnya : kakek, ayah, ibu, anak, cucu, keponakan dan seterusnya.
Sedangkan bentuk kekerabatan lain yang terjalin akibat adanya hubungan
perkawinan antara lain ; mertua, menantu, ipar, tiri dan lain-lain
(Koentjaraningrat,1992).

2. Perekonomian
Perekonomian adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis. Aspek Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan
berkembang yang tentunya impactnya positif terhadap pendapatan yang
diperoleh. Contoh pada Novel Menjadi Djo karya Dyah Rinni yakni “saat kondisi
ekonomi keluarga A Guan semakin sulit akibat peristiwa G30S PKI hingga Papa
harus menjual mobil Mercy kesayangannya untuk keperluan keluarga”

3. Pendidikan
Ada empat aspek pendidikan karakter yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara
yaitu olah hati (spiritual), olah pikir (intelektual), olahraga (kinestetik), dan olah

2
rasa (estetika). Keempat dimensi ini tentunya saling melengkapi dan berkaitan
dengan perwujudan nilai yang mulia di dalam diri tiap individu.
(Founder Perempuan Sufi, Zukhrufah), menjelaskan belajar pendidikan karakter
tidak hanya terbatas di sekolah saja. Kini, belajar bisa dilakukan di mana saja,
bahkan di ruang-ruang diskusi terbuka dengan tema-tema yang mengaitkan
pembahasan ringan sehingga lebih mudah diterima anak-anak muda.

4. Kepercayaan
(Fukuyama, 1996 ) Kepercayaan adalah yang tumbuh di dalam sebuah
masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur teratur koma dan
kerjasama berdasarkan norma norma yang dianut bersama. Contoh pada Novel
Menjadi Djo karya Dyah Rinni yakni “saat Syaiful yang merupakan sahabat
Djohan sedang melakukan shalat dhuha yang merupakan kegiatan beribadah
kepada Tuhan dalam ajaran agama Islam”

5. Cinta kasih
Nilai cinta kasih berarti suatu tolok ukur masyarakat dalam menggambarkan
perasaan mendalam pada sesuatu atau seseorang, baik dalam lingkungan keluarga
maupun di luar lingkungan keluarga. Nilai cinta kasih dapat dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu cinta kasih kepada Tuhan, cinta kasih kepada keluarga, cinta
kasih kepada sesama manusia, dan cinta kasih kepada diri sendiri.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sinopsis dari novel menjadi Djo karya Dyah Rinni?


2. Bagaimana analisis tentang budaya lokal dalam novel menjadi Djo karya Dyah
Rinni?

D. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sinopsis dari novel menjadi Djo karya Dyah Rinni
2. Untuk mengetahui bagaimana analisis tentang budaya lokal dalam novel menjadi
Djo karya Dyah Rinni?

3
E. MANFAAT
Dapat meningkatkan minat membaca dan dapat menegtahui apa saja muatan budaya
local di dalam novel menjadi Djo. Selain itu juga membuat kita dapat mengenal karya
sastra serta kebudayaan-kebudayaan yang ada di dalamnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SINOPSIS
A Guan merupakan seorang keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di
Indonesia tepatnya di Sumatera Utara, Medan. A Guan menjalani masa kecilnya
di Medan pada tahun 1960-an dalam keluarga yang cukup berada. A Guan
memilki seorang sahabat yang bernama Yanto, Yanto merupakan seorang anak
pembantu rumah tangga keluarga A Guan yang berdarah Jawa tulen. Mereka
bersahabat dengan memiliki banyak perbedaan seperti perbedaan suku, warna
kulit, sosial ekonomi, dan pendidikan tetapi mereka terpaksa berpisah karena
tragedi pemberontakan PKI pada tahun 1965. Timbullah isu bahwa orang-orang
china membantu komunis yang membuat kaum minoritas merasa terancam dan
akhirnya A Guan dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan juga
memutuskan untuk mengubah nama menjadi Djohan.
Djohan besar di Jakarta sejak menduduki bangku sekolah menengah pertama
sampai di bangku kuliah. Pada saat telah menduduki bangku kuliah Djohan
bertemu lagi dengan orang-orang di masa lalunya. Pada saat kelulusan Djohan
masuk sebagai tiga terbaik di kampusnya. Djohan menjalani kehidupan yang baik
tetapi dia masih mengingat sahabat kecilnya yang Djohan sendiri tidak
mengetahui keberadaan sahabatnya itu.

B. ANALISIS MUATAN BUDAYA LOKAL DALAM NOVEL MENJADI DJO


Muatan budaya lokal yang akan kami analisis yaitu unsur-unsur budaya
khususnya pada aspek sosial. Aspek sosial ada lima yaitu kekerabatan,
perekonomian, pendidikan, kepercayaan dan cinta kasih.
1. Aspek sosial kekerabatan dalam novel menjadi Djo ini yaitu A
Guan memiliki seorang sahabat yang bernama Yanto, persahabatan
mereka berjalan dengan baik. A Guan juga memiliki hubungan
yang baik dengan temannya yang lain. Dapat dilihat pada kutipan
berikut ketika Yanto melindungi A Guan dari teman A Guan yang
mengganggunya.

5
“ Pergi sana!” kata Yanto. Suaranya keras, tetapi terdengar gemetar. “ini
bukan layang-layang kau!”
“Oh, ya? Kamu bisa apa?”

Yanto menggulung lengan bajunya untuk menunjukkan ia serius. Yanto


sebenarnya juga merasa takut. A Guan tahu, Yanto bukanlah anak yang suka
berkelahi. Sama seperti dirinya, Yanto lebih suka menghindari masalah. Akan
tetapi, kali ini Yanto tidak ingin menghindar. Ia akan melakukan apa saja
untuk melindungi sahabatnya. Ia tidak mau berdiam diri melihat A Guan
berada dalam bahaya.
2. Aspek sosial perekonomian dalam novel menjadi Djo ini yaitu
Keluarga A Guan bisa dikatakan cukup berada karena A Guan
memiliki pembantu rumah tangga. Dapat dilihat pada kutipan
berikut yang menjelaskan keberadaan pembantu di keluarga A
Guan :
Kehidupan tengah bergerak di dapur keluarga Tan. Aroma gurih
bawang putih yang tengah ditumis menyeruak memenuhi penciuman A Guan.
A Guan tidak tahu masakan apa yang tengah dibuat oleh Bu Bariyem,
pembantu setia keluarga Tan. Tetapi A Guan tahu, apa pun itu, artinya ia akan
makan enak nanti malam.
Sesosok perempuan bertubuh gempal dalam baju terusan bermotif
bunga-bunga berwarna oranye dan hijau-kontras dengan kulitnya yang cokelat
matang-berdiri membelakangi A Guan. Rambut hitam kelamnya diikat tinggi-
tinggi, membuat bulir-bulir keringat yang mengalir di kulit lehernya terlihat
jelas.
Di sisi yang lain, Gendak, pembantu keluarga Tan yang lain tengah
sibuk mencuci piring. Perempuan yang seumuran dengan kakak tertua A Guan
itu bernyanyi kecil, entah lagu apa. Di telinga A Guan, rasanya ia tengah
menyanyikan campuran tiga lagu yang ada di radio.
3. Aspek sosial pendidikan dalam novel menjadi Djo ini yaitu kelurga
A Guan sangat mengedepankan pendidikan, mama A Guan sering
kali memarahi A Guan karena A Guan selalu menunda
mengerjakan PR. Dapat dilihat pada kutipan berikut yang
menggambarkan mama A Guan sedang membahas mengenai PR

6
Mama mendesah panjang. Ia tahu, ia harus mengeluarkan kesabaran ekstra
untuk menghadapi si bungsu ini. "Sudah mengerjakan PR, belum?"
A Guan menggerutu di dalam hati. Kenapa mamanya selalu menanyakan
hal yang paling ia benci di dunia ini?
"Belum," A Guan menjawab pelan.
"Jadi, kapan kamu mau mengerjakan PR?"
"Ya nanti."
"Nanti kapan?" tuntut Mama. Suaranya semakin meninggi. A Guan
semakin merasa terdesak. "Nanti kapan-kapan.... jawab A Guan asal-asalan.
"A Guan!" Sekarang nada suara Mama sudah sampai di ketinggian yang
bisa membuat orang serumah terkena serangan jantung pada saat bersamaan.

Selain itu A Guan juga menamatkan kuliah dan mendapatkan tiga besar dalam
kelulusan di kampusnya.

4. Aspek sosial kepercayaan dalam novel ini yaitu keluarga A guan


merupakan keluarga yang memiliki garis keturunan Tionghoa.
5. Aspek sosial cinta kasih dalam novel menjadi Djo yaitu mama A
Guan sangat menyayangi anaknya dapat dilihat dari kepedulian
mama terhadap pendidikan anaknya. Selain itu A Guan juga
memiliki kisah cinta dengan seorang gadis bernama Rinai tetapi
tidak berakhir bahagia. Dapat dilihat dari kutipan berikut yang
menggambarkan kisah cinta A Guan (Djohan)
Djohan menatap gadis itu. Dulu ia hanya bisa memandang gadis itu
dari jauh, tidak yakin bisa mendekatinya, la hanya bisa berharap seperti
manusia yang berharap pada bulan purnama. Lalu perlahan kesempatan itu
datang. Djohan mulai bisa me ngenalnya. Tetapi takdir seperti begitu kejam,
menciptakan tarik ulur di antara mereka. Pada akhirnya, ia memang banya bisa
selalu memandang gadis itu dari jauh. Itulah takdir yang dituliskan untuk
mereka.
Djohan mendesah panjang. Apalagi yang bisa ia lakukan se lain
pasrah?
"Tidak mengapa, Rinai. Aku menghargai keputusanmu. Se moga kamu
selalu berbahagia."

7
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Seseorang dari keturunan Tionghoa,china yang dilahirkan dan juga dibesarkan di
Indonesia yang memiliki nama A Guan yang memiliki jiwa persahabatan tanpa
memandang atau tanpa melihat perbedaan.Tetapi dengan terjadinya pemberontakan
PKI yang membuat A Guan di isukan menjadi orang yang termasuk membantu
komunis dan terpisah oleh sahabatnya.Perpindahan Medan-Jakarta dapat membuatnya
berkembang menjadi manusia lebih baik.
Dalam novel menjadi Djo ini yang menggunakan teori sosiologi sastra terdapat unsur-
unsur kebudayaan yakni aspek-aspek yang tertuang dalam isi ceritanya.Aspek yang
terdapat dalam novel menjadi Djo ini yaitu aspek sosial.Di aspek sosial ini terdiri dari
adanya kekerabatan,perekonomian,pendidikan,kepercayaan,dan cinta kasih.Kisah
nyata seorang manusia bernama Djo yang berketerununan Tionghoa ini telah
merepresentasikan bagaimana keinginan mereka untuk dapat dianggap sebagai orang
Indonesia utuh tanpa harus ada rasisme.

B. SARAN
Dibuatnya makalah ini dapat diharapkan agar pengetahuan penyusun mengenai
muatan budaya lokal dalam novel menjadi Djo karya Dyah Rinni dapat bertambah
baik untuk pembaca maupun penyusun.Demikian makalah yang dapat disusun jika
terdapat ketidaksempurnaan atau adanya kesalahan kiranya dapat diminimalis dengan
adanya partisipasi dari Ibu dan teman-teman sekalian untuk dapat memberikan saran
yang konstruktif agar kami dapat belajar mengerjakan dengan lebih baik lagi

8
DAFTAR PUSTAKA

Putro, B. ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENJADI DJO KARYA DYAH RINNI DAN SKENARIO
PEMBELAJARANNYA DI SMA.

Sugara, H., & Perdana, T. I. (2021). NILAI MORAL DAN SOSIAL TRADISI PAMALI DI KAMPUNG
ADAT KUTA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 1.
https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2331

(Rinni, 2014)

Rinni, D. (2014). MENJADI DJO. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai