TINJAUAN TEORITIS
Asuhan
Asuhan berarti membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang
memiliki kebutuhan yang memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup
dan kondisinya.
Budaya
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma – norma dan nilai nilai kelompok tertentu,
berdasarkan cara hidup dan pemberian asuhan yang di putuskan, dikembangkan , dan
dipertahankan, oleh anggota kelompok tersebut.
Asuhan transkultural
Kedua, leininger menarik terhadap peran sentral dari asuhan di dalam keperawatan.
Ia masuk kedalam kelompok keperawatan termasuk banner dan Watson yang menekankan
pentingnya asuhan sebagai tujuan kemanusiaan dari keperawatan. Hal ini terlihat jelas dalam
definisinya tentang keperawatan, yang antara lain sebagai berikut :
“(keperawatan adalah) : seni humanistic yang dapat dipelajari dan ilmu yang
berfokus pada personalisasi perilaku asuhan (individu dan kelompok), fungsi, dan
proses yang diarahkan pada peningkatan,dan pemeliharaan perilaku sehat atau
pemulihan dari penyakit yang memiliki signifikansi fisik, psiko cultural dan
sosialatau makna dari mereka mendapatkan bantuan dari perawat professional
atau dari orang yang memiliki kompetensi peran serupa” (leininger,1984, hal 4-5)
Manusia
Menurut pendapat leininger tentang variasi struktur sosial, jalan hidup, dan nilai serta
norma – norma dari berbagai budaya dan subkultur, individu memiliki opini dan pandangan
tentang sehat, sakit, asuhan, sembuh, ketergantungan, dan kemandirian yang berasal dari
budaya tersebut. Setiap manusia hidup di dalam dan dengan budayanya dan meneruskan
pengetahuan tersebut terhadap generasi berikutnya. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki
atribut fisik dan psikologis, maka hal tersebut merupakan atribut social atau secara lebih
spesifik, merupakan atribut budaya atau etnik dari individu.
Lingkungan
Menurut leininger, lingkungan di tentukan oleh cara orang – orang atau kelompok
atau masyarakat tertentu memberi bentuk pada unsure lingkungan social mayoritas, ekonomi,
budaya dan fisik. Menurut pendapatnya, sistem layanan budaya juga merupakan faktor
lingkungan spesifik yang terdiri dari dua sub system :
1. Layanan kesehatan formal (Profesional) : semua layanan yang menjadi bagian dari
system layanan kesehatan regular, termasuk layanan medis, layanan keperawatan, dan
fisioterapi.
2. Layanan kesehatan informal, mencakup semua konsep dan ritual yang terlibat dalam
bantuan sukarela, pengobatan tradisional, ritual dan kebiasaan etnik, pengobatan
alternative.
Masih menurut leininger, ia menggambarkan sehat dan sakit sebagai konsep yang di
tentukan dan bergantung pada budaya. Apresiasi sehat dan sakit berbeda – beda antar –
budaya, oleh sebab itu pengetahuan tentang budaya di perlukan agar mampu memahami
makna yang diberikan oleh kelompok budaya tertentu terhadap sehat dan sakit.
Keperawatan
Caring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain,
menghargai harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta
member perhatian dan cinta. Caring act adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh,. Caring dalam keperawatan adalah
fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain.
Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring
menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual.
Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan
merupakan esensi keperawatan.
Leininger (1991) telah mengembangkan bentuk yang relevan dengan teori tetapi
hanya beberapa hal yang didefinisikan :
e. Nilai kultur berkenaan dengan pengambilan keputusan tentang suatu cara yang
hendak dijalani sesuai dengan adat kebiasaan yang dipercayai dalam periode waktu
tertentu
f. Perbedaan culture dalam keperawatan adalah variasi dari pengertian, pola nilai
atau simbol dari perawatan kesehatan untuk meningkatkan kondisi manusia, jalan
kehidupan atau untuk kematian
g. Cultural care universality yaitu sesuatu hal yang sangat umum, seperti
pemahaman terhadap nilai atau simbol dari pengaruh budaya terhadap kesehatan manusia.
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang
berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan
pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture’s care, nilai2, keyakinan, dan pola
hidup memberikan landasan yang reliable dan akurat untuk perencanaan dan implementasi
yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat
tidak dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur ( orang
biasa dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor2 ini saling berhubungan satu sama
lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan
signifikan yang berdampak pada ”care” dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.
Pada asuhan holistic maupun menyeluruh individu diperlakukan secara utuh sebagai
individu/ manusia, perbedaan asuhan keperawatan menyeluruh berfokus memadukan
berbagai praktek dan ilmu pengetahuan kedalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan asuhan
holistic berfokus pada memadukan sentiment kepedulian ( sentiment of care) dan praktek
perawatan ke dalam hubungan personal-profesional antara perawat dan pasien yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan pasien sebagai individu yang utuh.
Leininger dengan teori modelnya telah dengan jelas memaparkan bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien atau kelompok harus mengikutsertakan
individu/kelompok secara keseluruhan termasuk aspek bio-psiko-sosio-spiritual dengan
menitikberatkan konsep terapi pada kondisi kultural klien.
Filosofi (Watson 1979, 1989, 1988) mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan
yang berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupaan. Tindakan keperawatan
mengacu kepada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan prilaku manusia. Intervensi
keperawatan diberikan dengan proses perawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan
perawat yang memahami prilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang
aktual maupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana cara berespon kepada
orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus
pemahaman kepada dirinya sendiri.selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian
serta empati kepada klien dan keluarganya, asuhan keperawatan tergambar pada seluruh
faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada
klien (Watson, 1987).
“(keperawatan adalah) : seni humanistic yang dapat dipelajari dan ilmu yang
berfokus pada personalisasi perilaku asuhan (individu dan kelompok), fungsi, dan
proses yang diarahkan pada peningkatan, dan pemeliharaan perilaku sehat atau
pemulihan dari penyakit yang memiliki signifikansi fisik, psiko cultural dan sosial
atau makna dari mereka mendapatkan bantuan dari perawat professional atau
dari orang yang memiliki kompetensi peran serupa” (leininger,1984, hal 4-5)
Hubungan dari teori Leininger dan konsep humanism ini bahwa memberikan
pelayanan kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai invidu sebagai
personal lengkap dengan fungsinya.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, atas berkat dan
rahmatnya sehingga penyusunan makal tentang Teori dan Model Madeleine Leininger dapat
terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar
keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat arahan dari berbagai pihak,
untuk itu perkenankan kami kelompok 4 mengucapkan terima kasih:
1. Ibu Mariah Komariah,SKp, M.Kes selaku coordinator teori dan model keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya
bagi kelompok 4 dan bagi para pembaca lainnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Melihat penjelasan diatas penulis sangat tertarik untuk membahas tentang teori dan
model keperawatan Madeleine Leininger.
Leininger.
kepustakaan.
1.2.4 Sistematika Penulisan
BAB III
KESIMPULAN
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh
elemen-elemen beerikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor
filosofi , sistem sosial, nilai-nilai cultural , politik dan factor-faktor legal, factor –faktor
ekonomi, dan factor-faktor pendidikan . Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks
lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur
sosial.Pada setiap kelompok masyarakat ; pelayanan kesehatan , pola-pola yang ada dalam
masyarakat daan praktek-praktek yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur
sosial (Leineinger dan MC Farland 2002).
Sumber : http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=26447538&ref_url=