SKABIES ( Gudikan )
*cakmoki
Palaran, Samarinda
6/15/2007
2
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007
Kata Kunci: Gudik (gudikan), penyakit ampera, gatal agogo, budukan, scabies, the itch, seven-
year itch, Norwegian itch, Norwegian scabies, canine scabies, mange, intense pruritus,
nocturnal pruritus, Sarcoptes scabies.
Prolog
Ini dia, Gudikan atau Skabies, salah satu penyakit kulit yang mudah menular dari satu orang ke
orang lainnya, sehingga tak jarang menyebar dalam keluarga ketika salah satu anggota
keluarganya pulang kerumah membawa penyakit ini.
Di daerah kami (Palaran, Samarinda), gudik (skabies) merebak lagi sejak tahun 2002 hingga saat
ini. Pada tahap awal, penyakit gudik (skabies) sulit dibedakan dengan penyakit alergi kulit,
akibatnya gudik (skabies) menyebar karena penyebabnya tidak diobati.
Biasanya, penyakit gudik (skabies) terdeteksi manakala menjangkiti lebih dari 1 orang dalam
sebuah keluarga.
PENGERTIAN
Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian
hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan
ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung melui bekas alas tidur atau pakaian.
3
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007
PERJALANAN PENYAKIT
Sekilas kutu Sarcoptes scabiei.
Sarcoptes scabiei adalah kutu (atau tungau) mungil berwarna putih transparan, berbentuk bulat
lonjong. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan si jantan setengah dari ukuran
betina. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar dan
kelembaban 40-80%. Kutu betina dapat hidup di kulit selama 30 hari, setelah itu mati di ujung
liang yang dibuatnya.
Setelah membuahi kutu betina maka si pejantan mati. Kutu betina yang sudah dibuahi akan
membuat liang terowongan di kulit, kemudian bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan
menetas setelah sekitar 3-5 hari. Hasil penetasan (larva) kutu tersebut keluar ke permukaan
kulit dan tumbuh menjadi kutu dewasa dalam waktu sekitar 16-17 hari. (referensi lain
menyebutkan 10-14 hari). Penyakit Skabies (gudik) acapkali sulit diberantas karena terjadinya
penularan ulang atau mis diagnosis.
• Kontak langsung,
• Kontak seksual
• Secara tidak langsung melalui bekas duduk, sprei (alas) tempat tidur serta pakaian.
TANDA-TANDA
Keluhan utama pada penderita skabies (gudik) adalah:
DIAGNOSA
Penetapan diagnosa skabies (gudik) berdasarkan riwayat gatal terutama pada malam hari dan
adanya anggota keluarga atau teman dekat yang sakit seperti penderita ( ini menunjukkan
adanya penularan ).
Pemeriksaan fisik yang sangat penting adalah dengan melihat bentuk tonjolan kulit yang gatal
dan arena penyebarannya.
PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan pada pemberantasan kutu
Sarcoptes scabiei dan mengurangi keluhan gatal
serta penyulit yang timbul karena garukan.
• Salep atau lotion yang mengandung Benzoas benzilicus 25%. Dioleskan setelah mandi
selama 3-4 hari dan diulang seminggu kemudian. Dapat juga di oleskan selama 24 jam
dan diulang seminggu kemudian. Jangan diberikan pada bayi dan anak-anak karena rasa
panas pada kulit.
• Lotion atau cairan Benzene hexachlorid. Dioleskan setelah mandi ke tubuh ( leher ke
bawah ) kemudian dicuci bersih setelah 12 jam. Pemakaian selama 3-4 hari dan diulang
seminggu kemudian. Jangan diberikan pada bayi, anak-anak dan wanita hamil.
• Dan beberapa obat lain seperti lotion Monosulfiran 25%, dan lain-lain.
5
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007
• Cuci semua baju dan alas tidur (sprei atau sejenisnya) dengan air panas.
• Apabila ada yang sakit Skabies (gudik), periksakan semua anggota keluarga yang kontak
dengan penderita. Jika ternyata menderita skabies, obati semuanya secara serempak agar
tidak terjadi penularan ulang.
• Bagi para guru atau Ustadz yang mendapati murid atau santrinya sakit Skabies (gudik)
hendaknya menganjurkan kepada murid atau santrinya untuk berobat secara serempak di
Puskesmas terdekat atau poliklinik Kulit Rumah Sakit setempat.
Semoga bermanfaat.
Topik Terkait:
1. Scabies
2. Scabies, emedicine
3. Scabies_IDCU
Referensi:
PDT Lab Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamanin, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
Juni 2007
cakmoki
Palaran, Samarinda
Sumber Gambar:
http://library.med.utah.edu/kw/derm/pages/ni12_11.htm
http://www.stanford.edu/class/humbio103/ParaSites2004/Scabies/scabies.jpg
http://ades.tmu.edu.tw/English/pcare/course/scabies/Scabies-2.jpg
http://www.k-state.edu/parasitology/625tutorials/Arthropods01.html