Anda di halaman 1dari 5

2007

SKABIES ( Gudikan )

*cakmoki

Palaran, Samarinda

6/15/2007
2
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007

Skabies: Kulit Gatal Bikin Sebal

Kode ICD 10 (International Classification of Diseases): B 86: Scabies

GUDIK: GATAL BERSAMA, MENGGARUK BERSAMA

Kata Kunci: Gudik (gudikan), penyakit ampera, gatal agogo, budukan, scabies, the itch, seven-
year itch, Norwegian itch, Norwegian scabies, canine scabies, mange, intense pruritus,
nocturnal pruritus, Sarcoptes scabies.

Prolog
Ini dia, Gudikan atau Skabies, salah satu penyakit kulit yang mudah menular dari satu orang ke
orang lainnya, sehingga tak jarang menyebar dalam keluarga ketika salah satu anggota
keluarganya pulang kerumah membawa penyakit ini.

Bila sebuah keluarga terjangkit penyakit gudik (skabies) maka tak


ayal akan terjadi ritual menggaruk bersama terutama di malam
hari. Beberapa penderita penyakit gudik menggambarkan seperti
gitaran. Gerakan menggaruk yang mirip bermain gitar di malam
hari lantaran rasa gatal yang ditimbulkannya.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa penyakit gudik (skabies)


mudah menular dan menjangkiti sekelompok orang melalui
kontak langsung maupun tidak langsung. Karenanya tak heran
jika penyakit gudik (skabies) dapat dijumpai di sebuah keluarga,
di kelas sekolah, di asrama, di pesantren.

Di daerah kami (Palaran, Samarinda), gudik (skabies) merebak lagi sejak tahun 2002 hingga saat
ini. Pada tahap awal, penyakit gudik (skabies) sulit dibedakan dengan penyakit alergi kulit,
akibatnya gudik (skabies) menyebar karena penyebabnya tidak diobati.

Biasanya, penyakit gudik (skabies) terdeteksi manakala menjangkiti lebih dari 1 orang dalam
sebuah keluarga.

PENGERTIAN
Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian
hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan
ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung melui bekas alas tidur atau pakaian.
3
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007

PERJALANAN PENYAKIT
Sekilas kutu Sarcoptes scabiei.

Sarcoptes scabiei adalah kutu (atau tungau) mungil berwarna putih transparan, berbentuk bulat
lonjong. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan si jantan setengah dari ukuran
betina. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar dan
kelembaban 40-80%. Kutu betina dapat hidup di kulit selama 30 hari, setelah itu mati di ujung
liang yang dibuatnya.

Cara berkembang biak dan penularan:

Setelah membuahi kutu betina maka si pejantan mati. Kutu betina yang sudah dibuahi akan
membuat liang terowongan di kulit, kemudian bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan
menetas setelah sekitar 3-5 hari. Hasil penetasan (larva) kutu tersebut keluar ke permukaan
kulit dan tumbuh menjadi kutu dewasa dalam waktu sekitar 16-17 hari. (referensi lain
menyebutkan 10-14 hari). Penyakit Skabies (gudik) acapkali sulit diberantas karena terjadinya
penularan ulang atau mis diagnosis.

Penularan terjadi melalui:

• Kontak langsung,

• Kontak seksual

• Secara tidak langsung melalui bekas duduk, sprei (alas) tempat tidur serta pakaian.

TANDA-TANDA
Keluhan utama pada penderita skabies (gudik) adalah:

• Rasa gatal terutama waktu malam hari.

• Tonjolan kulit (lesi) berwarna putih keabu-abuan sepanjang sekitar 1 cm.

• Kadang disertai nanah.

Lokasi paling sering di sela-sela jari tangan, telapak tangan,


pergelangan tangan, siku, ketiak, daerah payudara, sekitar pusar
dan perut bagian bawah, sekitar kelamin dan pantat.

Sedangkan pada bayi dan anak-anak dapat mengenai wajah, sela-


sela jari kaki dan telapak kaki.

Pada pria bisa mengenai ujung kemaluan bahkan sekujur kemaluan.


Duhhh gatalnya alang kepalang. ( gimana nggaruknya ya ... )
4
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007

DIAGNOSA
Penetapan diagnosa skabies (gudik) berdasarkan riwayat gatal terutama pada malam hari dan
adanya anggota keluarga atau teman dekat yang sakit seperti penderita ( ini menunjukkan
adanya penularan ).

Pemeriksaan fisik yang sangat penting adalah dengan melihat bentuk tonjolan kulit yang gatal
dan arena penyebarannya.

Untuk memastikan diagnosa skabies (gudik) adalah dengan pemeriksaan


mikroskop untuk melihat ada tidaknya kutu Sarcoptes scabiei atau telurnya.
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan mengorek tonjolan kulit atau
tonjolan yang bernanah, kemudian diperiksa langsung dengan mikroskop.

PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan pada pemberantasan kutu
Sarcoptes scabiei dan mengurangi keluhan gatal
serta penyulit yang timbul karena garukan.

Antibiotika dapat digunakan jika ada infeksi


sekunder, misalnya bernanah di area yang terkena
(sela-sela jari, kelamin, dll). Infeksi sekunder biasanya
disebabkan kuman akibat garukan.

Untuk mengurangi gatal dapat digunakan obat


antihistamin.

Obat-obat yang lazim digunakan antara lain:


• Salep yang mengandung asam salisilat 2% dan sulfur 4%. Dioleskan setelah mandi
selama 3-4 hari dan diulang seminggu kemudian.

• Salep atau lotion yang mengandung Benzoas benzilicus 25%. Dioleskan setelah mandi
selama 3-4 hari dan diulang seminggu kemudian. Dapat juga di oleskan selama 24 jam
dan diulang seminggu kemudian. Jangan diberikan pada bayi dan anak-anak karena rasa
panas pada kulit.

• Lotion atau cairan Benzene hexachlorid. Dioleskan setelah mandi ke tubuh ( leher ke
bawah ) kemudian dicuci bersih setelah 12 jam. Pemakaian selama 3-4 hari dan diulang
seminggu kemudian. Jangan diberikan pada bayi, anak-anak dan wanita hamil.

• Dan beberapa obat lain seperti lotion Monosulfiran 25%, dan lain-lain.
5
cakmoki , Palaran, Samarinda ... 2007

TIPS dan ANJURAN


• Periksakan ke Puskesmas, dokter, dokter spesialis kulit atau Rumah sakit setempat bila
menjumpai penyakit ini untuk mendapatkan pengobatan.

• Cuci semua baju dan alas tidur (sprei atau sejenisnya) dengan air panas.

• Mandi teratur dengan sabun.

• Apabila ada yang sakit Skabies (gudik), periksakan semua anggota keluarga yang kontak
dengan penderita. Jika ternyata menderita skabies, obati semuanya secara serempak agar
tidak terjadi penularan ulang.

• Bagi para guru atau Ustadz yang mendapati murid atau santrinya sakit Skabies (gudik)
hendaknya menganjurkan kepada murid atau santrinya untuk berobat secara serempak di
Puskesmas terdekat atau poliklinik Kulit Rumah Sakit setempat.

Semoga bermanfaat.

Topik Terkait:
1. Scabies

2. Scabies, emedicine

3. Scabies_IDCU

Referensi:
 PDT Lab Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamanin, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya

 Ilmu Penyakit Kulit, Marwali H. Prof. Dr, 2000

Juni 2007
cakmoki

Palaran, Samarinda

Sumber Gambar:
http://library.med.utah.edu/kw/derm/pages/ni12_11.htm
http://www.stanford.edu/class/humbio103/ParaSites2004/Scabies/scabies.jpg
http://ades.tmu.edu.tw/English/pcare/course/scabies/Scabies-2.jpg
http://www.k-state.edu/parasitology/625tutorials/Arthropods01.html

Anda mungkin juga menyukai