Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan
sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinonim
dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.
Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal
sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum,
membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai
1, centimeter.
!kibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema
yang disebabkan oleh garukan. "utu betina dan jantan berbeda. "utu betina
panjangnya 0,# sampai 0,$ milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di
depan dengan ujung alat penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam.
Sedangkan, untuk kutu jantan, memiliki ukuran setengah dari betinanya. %ia
akan mati setelah kawin. &ila kutu itu membuat terowongan dalam kulit, tak
pernah membuat jalur yang bercabang.
Penanganan skabies yang terutama adalah menjaga kebersihan untuk
membasmi skabies seperti mandi dengan sabun, sering ganti pakaian, cuci
pakaian secara terpisah, menjemur alat'alat tidur, handuk tidak boleh dipakai
bersama.
&erdasarkan penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk membahas
!suhan "eperawatan Pada "lien (angguan "ulit karena Parasit )Skabies*
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
+ujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Sistem
,ntegumen berkenaan dengan penyakit "ulit karena Parasit )Skabies*
1.2.2 Tujuan Khusus
1. -enjelaskan gambaran tentang konsep penyakit scabies
. -enjelaskan tentang pengkajian keperawatan pada klien dengan scabies
#. -enjelaskan tentang pembuatan diagnosa berdasarkan pengkajian
1
$. -enjelaskan tentang pembuatan rencana keperawatan berdasarkan teorii
keperawatan

BAB II
TINJAUAN TEOI
2.1 Pengert!an
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi )bersifat
menular* dan sensitisasi terhadap Sarcoptes Scabiei varian hominis dan
produknya. Sinonim dari penyakit ini adalah kudis, the icth, gudig, budukan,
dan gatal agogo. (Handoko, 2007)
Scabies )the icth, gudig, budukan, dan gatal agogo* adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh infestisasi )bersifat menular* dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes Scabiei Var. Hominis dan produknya. )Arief, M. Suproharta, Wahu
!." W#e$ik S. 2000*
Scabies adalah penyakit yang disebabkan .oonosis )suatu infeksi atau
infestasi yang dapat diidap oleh manusia dan hewan lain yang merupakan host
normal atau biasanya/ sebuah penyakit manusia yang diperoleh dari sumber
hewan* yang menyerang kulit. -erupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh seekor kutu )kutu0mite* yang bernama Sarcoptes Scabiei, filum
Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackraina, superfamily Sarcoptes. Pada
manusia oleh Sarcoptes Scabiei Var. Hominis, pada babi oleh Sarcoptes
Scabiei Var. Suis, pada kambing oleh Sarcoptes Scabiei Var. %aprae, pada biri'
biri oleh Sarcoptes Scabiei Var. &'is. (Sacharin, (.M, 200))
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh in'estasi dan
sensitisasi )kepekaan* terhadap Sarcoptes scabiei 'ar. huminis dan produknya
)!dhi %juanda. 0012 113'10*.
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau )mite* yang
mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau
sebaliknya. Penyebabnya scabies adalah Sarcoptes scabiei ),sa -a4rufi,
Soedjajadi ", 5ari & 6, 007,http2 00journal.unair.ac.id, diakses tanggal #0
September 008*.
Scabies adalah penyakit *oonosis yang menyerang kulit, mudah menular
dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dapat
mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh
#
tungau )kutu atau mite* Sarcoptes scabiei )&uchart, 13312 9osendal,
1331,http2 00journal.unair.ac.id, diakses tanggal #0 September 008*.
dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa scabies
adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau )mite* Sarcoptes Scabiei Var. Hominis. Penyakit ini dikenal
juga dengan nama the itch, gudik, atau gatal agogo. Penyakit scabies ini
merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei tersebut,
kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1, centimeter.
2.2 Et!"l"g!
Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptes scabei varian
hominis. Sarcoptes scabieiini termasuk filum !rthopoda, kelas !rachnida, ordo
!ckarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis. "ecuali itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan babi.
Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya
cembung dan bagian perutnya rata. +ungau ini translusen, berwarna putih
kotor, dan tidak bermata.
Skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi, melalui kontak
fisik yang erat. "utu dapat hidup di luar kulit hanya '# hari dan pada suhu
kamar 1 : dengan kelembaban relatif $0'80;.
"utu betina berukuran 0,$'0,# mm. "utu jantan membuahi kutu betina
dan kemudian mati. "utu betina, setelah impregnasi, akan menggali lobang ke
dalam epidermis kemudian membentuk terowongan di dalam stratum korneum
dan lucidum. "ecepatan menggali terowongan 1'7 mm0hari. %ua hari setelah
fertilisasi, skabies betina mulai mengeluarkan yang berkulit telur yang
kemudian berkembang melalui stadium larva, nimpa, dan kemudian menjadi
kutu dewasa dalam 10'1$ hari. <ama hidup kutu betina kira'kira #0 hari.
"emudian kutu mati diujung terowongan. +erowongan lebih banyak terdapat di
daerah yang berkulit tipis dan tidak banyak mengandung folikel pilosebasea. %i
dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat
telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni sarcoptes muda. !kibat
$
terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel'sel di
lapisan kulit itu penderita mengalami rasa gatal.
-asa inkubasi skabies bervariasi, ada yang beberapa minggu bahkan
berbulan'bulan tanpa menunjukkan gejala. -ellanby menunjukkan sensitisasi
dimulai '$ minggu setelah penyakit dimulai. Selama waktu itu kutu berada
diatas kulit atau sedang menggali terowongan tanpa menimbulkan gatal. (ejala
gatal timbul setelah penderita tersensitasi oleh ekskreta kutu.
2.# E$!%em!"l"g!
!da dugaan bahwa setiap siklus #0 tahun terjadi epidemi skabies.
&anyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain 2 sosial
ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya
promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan demografik serta
ekologik. Penyakit ini dapat dimasukkan dalam Penyakit akibat 5ubungan
Seksual )P.5.S*.
2.& Klas!'!kas!
+erdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit
dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. &eberapa bentuk
tersebut antara lain )Sungkar, S, 1337*2
2.#.1 (ka)!es $a%a "rang )ers!h *s+a)!es "' +ult!,ate%-.
&entuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang
sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.
2.#.2 (ka)!es !n+"gn!t".
&entuk ini timbul pada scabies yang diobati dengan kortikosteroid
sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan
penularan masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan
gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip
penyakit lain.
2.#.# (ka)!es n"%ular
Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang
gatal.6odus biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia
laki'laki, inguinal dan aksila.6odus ini timbul sebagai reaksi
7
hipersensetivitas terhadap tungau scabies.Pada nodus yang berumur lebih
dari satu bulan tungau jarang ditemukan.6odus mungkin dapat menetap
selama beberapa bulan sampai satu tahun meskipun telah diberi
pengobatan anti scabies dan kortikosteroid.
2.#.& (ka)!es .ang %!tularkan melalu! he/an.
%i !merika, sumber utama skabies adalah anjing. "elainan ini
berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak
menyerang sela jari dan genitalia eksterna.<esi biasanya terdapat pada
daerah dimana orang sering kontak0memeluk binatang kesayangannya
yaitu paha, perut, dada dan lengan.-asa inkubasi lebih pendek dan
transmisi lebih mudah."elainan ini bersifat sementara )$ = 8 minggu* dan
dapat sembuh sendiri karena S. scabiei var. binatang tidak dapat
melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.
2.#.0 (ka)!es N"r/eg!a.
Skabies 6orwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas
dengan krusta, skuama generalisata dan hyperkeratosis yang tebal.
+empat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bokong,
siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi
kuku.&erbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies
6orwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah
tungau yang menginfestasi sangat banyak )ribuan*.Skabies 6orwegia
terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal
membatasi proliferasi tungau dapat berkembangbiak dengan mudah.
2.#.1 (ka)!es $a%a )a.! %an anak.
<esi scabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk
seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi
infeksi sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang
ditemukan.Pada bayi, lesi di muka.)5arahap.-, 000*.
2.#.2 (ka)!es ter)ar!ng %!tem$at t!%ur *)e% r!%%en-.
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal
ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.)5arahap.-,
000*.
6
2.0 3an!'estas! Kl!n!s
!da $ tanda cardinal berikut2
1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah
keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. &egitu pula
dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar
tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. %ikenal
keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena.
>alaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan gejala.
Penderita ini bersifat sebagai pembawa )carier*.
#. !danya terowongan )kunikulus* pada tempat'tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu'abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata'
rata panjang 1cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.
?ika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf )pustul,
ekskoriosi dan lain'lain*. +empat predileksi biasanya merupakan daerah
dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela'sela jari tangan, pergelangan
tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola
mammae )wanita* dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna
)pria*, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak
tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada remaja dan
orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah.
$. -enemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang
berwarna kemerahan dan terasa gatal. "erokan yang dilakukan agak dalam
hingga kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak
dalam dikulit. %apat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
%iagnosis dibuat dengan menemukan dari $ tanda cardinal
tersebut. Pada pasien yang selalu menjaga higiene, lesi yang timbul hanya
sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. ?ika penyakit
berlangsung lama, dapat timbul likenifikasi, impetigo, dan furunkulsis.
2.1 Pat"'!s"l"g!
1
"elainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan
tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. %an karena bersalaman atau
bergandengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul
pada pergelangan tangan. (atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap secret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira'kira sebulan
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemuannya papul, vesikel, dan urtika. %engan garukan dapat timbul erosi,
ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. "elainan kulit dan gatal yang terjadi
dapat lebih luas dari lokasi tungau.
2.2 4ara Penularan
1. "ontak langsung yaitu kontak kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan,
tidur bersama dan berhubungan seksual.
. "ontak tak langsung yaitu melalui benda, misalnya pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain'lain.
Penularannya biasanya oleh Sarcoptes Scabiei betina yang sudah dibuahi
atau kadang'kadang berbentuk larva. %ikenal pula Sarcoptes scabiei var,
animalis yang kadang'kadang dapat menulari manusia, terutama pada mereka
yang banyak memelihara binatang peliharaan misalnya anjing.
2.5 E,aluas! D!agn"st!k
:ara menemukan tungau2
1. :arilah mula'mula terowongan, kemudian pada ujung dapat terlihat papul
atau vesiel. :ongkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca obyek, lalu tutup
dengan kaca penutup dan lhat dengan mikroskop cahaya
. %engan cara menyikat dengan siat dan ditampung diatas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar.
#. %engan membuat bipsi irisan, caranya / jepit lesidengan jari kemudian
buat irisa tipis dengan pisau dan periksa dengan miroskop cahaya.
$. %engan biopsy eksisional dan diperiska dengan pewarnaan 5@.
8
2.6 K"m$l!kas!
&ila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat
timbul dermatitis akibat garukan. @rupsi dapat berbentuk impetigo, ektima,
selulitis, dan furunkel. ,nfeksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang diserang
skabies dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal yaitu glomerulonefritis.
%ermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat antiskabies yang
berlebihan, baik pada terapi awal atau dari pemakaian yang terlalu sering. Salep
sulfur, dengan konsentrasi 17; dapat menyebabkan dermatitis bila digunakan
terus menerus selama beberapa hari pada kulit yang tipis. &en.ilben.oat juga
dapat menyebabkan iritasi bila digunakan kali sehari selama beberapa hari,
terutama di sekitar genetalia pria. (amma ben.ena heksaklorida sudah
diketahui menyebabkan dermatitis iritan bila digunakan secara berlebihan.
2.17 Penatalaksanaan
Penanganan skabies yang terutama adalah menjaga kebersihan untuk
membasmi skabies seperti mandi dengan sabun, sering ganti pakaian, cuci
pakaian secara terpisah, menjemur alat'alat tidur, handuk tidak boleh dipakai
bersama.
Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau,
tidak menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak
atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.
?enis obat topical 2
1. Belerang en%a$ )sulfur presipitatum* $'0; dalam bentuk salep atau krim.
Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 7; dalam minyak sangat
aman dan efektif. "ekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari
# hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian
dan dapat menimbulkan iritasi.
2. Emuls! )en8.l9)en8"at 0'7; efektif terhadap semua stadium, diberikan
setiap malam selama # kali. Abat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi,
dan kadang'kadang makin gatal setelah dipakai.
#. :ama )en8ena heksa kl"r!%a )gameksan* 1; dalam bentuk krim atau
lotion, termasuk obat pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudah
digunakan, dan jarang memberi iritasi. Abat ini tidak dianurkan pada anak
3
dibawah umur 6 tahun dan wanta hamil karena toksi terhadap susunan saraf
pusat. Pemberiannya cup sekali dalam 8 jam. ?ika masihada gejala, diulangi
seminggu kemudian.
&. Kr"kam!t"n 10; dalam krim atau losio mempunyai dua efek sebagai
antiskabies dan antigatal. 5arus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.
"rim) euraB* hanya efetif pada 70'60; pasien. %igunakan selama malam
berturut'turut dan dbersihkan setelah $ jam pemakaian terakhir.
0. Kr!m $ermetr!n 7; merupakan obat yang paling efektif dan aman karena
sangat mematikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah
pada manusia.
1. Pemberian antibiotika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnya
bernanah di area yang terkena )sela'sela jari, alat kelamin* akibat garukan.
10
BAB III
A(UHAN KEPEA;ATAN
#.1 PEN:KAJIAN
,. ,%@6+,+!S "<,@6
-engkaji identitas anak dan orang tua seperti nama, alamat untuk
menentukan penyebab mengapa pasien terkena scabies karena apabila anak
yang terkena scabies tinggal di tempat yang endemik scabies dan daerah
tersebut padat penduduknya akan terjadi peningkatan resiko penularan
scabies. Selain itu dikaji juga usia anak karena semakin muda, system
imunnya rendah sehingga mudah sekali untuk masuknya S. scabiei dan
S.scabiei senang dengan kulit yang tipis seperti pada kulit anak. Perawat
juga harus mengkaji jenis kelamin, anak laki'laki banyak yang terkena
scabies karena aktivitas anak laki'laki lebih banyak dibanding anak
perempuan dan hygiene anak laki'laki kurang sehingga mudah terkena
scabies.
,,. 9,>!C!+ "@P@9!>!+!6
1. Pengkajian Umum
a. Keluahan Utama
Pada anak penderita scabies terdapat lesi dikulit di seluruh
tubuh terutama pada kulit yang tipis seperti kulit kepala, wajah, leher,
telepak tangan dan kaki. !nak juga merasakan gatal terutama pada
malam hari karena S.scabiei bekerja membuat terowongan pada
malam hari dan S.scabiei senang dengan suhu yang lembab dan
panas.
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian
menjadi edema karena garukan akibat rasa gatal yang sangat
hebat.
* Riwayat Kesehatan Sebelumnya.
Pasien pernah masuk 9S karena alergi
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Scabies merupakan penyakit menular, sehingga apabila ada
anggota keluarga yang terkena scabies akan menularkan ke
anggota keluarga yang lain.
2. Pemeriksaan Fisik
Basic Prmting Physilgy ! "ealth
Pengkajian 11 Pla #r$n
11
1- P"la Perse$s! %an 3anajemen Kesehatan
!pabila sakit, anak biasa membeli obat di toko obat terdekat
atau apabila tidak terjadi perubahan pasien memaksakan diri ke
puskesmas atau 9S terdekat.
2- P"la Nutr!s! %an 3eta)"l!k
Pada pasien scabies tidak ada gangguan dalam nutrisi
metaboliknya.
#- P"la El!m!nas!
Pada pasien scabies tidak terjadi gangguan terhadap pola
eliminasinya.
&- P"la Lat!han < Akt!,!tas
!nak yang terkena scabies akan menjadi malas melakukan
kegiatan sehari'hari seperti mandi, makan, bermain, dll karena anak
focus terhadap rasa gatal dan nyeri yang dirasakan
0- P"la Ist!rahat T!%ur
Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal
yang hebat pada malam hari.
1- P"la Perse$s! K"gn!t!'
Pada pasien scabies tidak terjadi gangguan terhadap pola
kognitif perceptualnya
2- P"la Perse$s! D!r!
Pada anak yang terkena scabies akan menjadi kurang percaya
diri akibat gatal'gatal, kulit bintik'bintik dan mengelupas
5- P"la K"$!ng %an T"lerans! stress
"ehilangan atau perubahan yang terjadi pada penderita scabies
adalah anak malas untuk melakukan aktivitas sehari'hari. Sehingga
masalah utama yang terjadi selama anak sakit, anak selalu merasa
gatal, dan pasien menjadi malas untuk bermain, bersosialisasi.
6- P"la Hu)ungan Peran
Pada anak yang terkena scabies membutuhkan dukungan dari
orang tua atau orang terdekat karena kebanyakan penderita scabies
kepercayaan dirinya kurang akibat dari adanya gatal'gatal, kulit
bintik'bintik dan mengelupas. %ukungan dari orang tua akan
meningkatkan kepercayaan diri anak dan anak dapat cepat sembuh.
17- P"la e$r"%uks! (eksual
+idak terjadi gangguan
11- P"la Ke.ak!nan
,ntensitas beribadahnya menjadi berkurang dan tidak bisa maksimal
Pengkajian Persistem
' "eadaan Dmum 2 &aik
' +ingkat kesadaran 2 :omposmentis
' +anda = tanda vital 2
o +% 2 110030 mm5g
1
o 6 2 1 B0mnt
o 99 2 0 B0mnt
o S 2 #1,$ :
1- (!stem Integumen
!danya terowongan )kunikulus* pada tempat'tempat predileksi
yang berwarna putih atau keabu'abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok, rata'rata panjang 1cm, pada ujung terowongan itu
ditemukan papul atau vesikel. ?ika timbul infeksi sekunder ruam
kulitnya menjadi polimorf )pustul, ekskoriosi dan lain'lain*. +empat
predileksi biasanya merupakan daerah dengan stratum korneum yang
tipis, yaitu sela'sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae )wanita*
dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna )pria*, dan
perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak
tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada
remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah.
-enemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada
daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. "erokan yang
dilakukan agak dalam hingga kulit mengeluarkan darah karena
sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit. %apat ditemukan satu
atau lebih stadium hidup tungau ini.
' "epala 2 "adang ditemukan bula
' %ada 2 "adang ditemukan bula
' Punggung 2 "adang ditemukan bula dan
luka dekubitus
' @kstremitas 2 "adang ditemukan bula dan
luka dekubitus
2- (!stem Kar%!",askuler
+idak terjadi gangguan
#- (!stem Perna$asan
+idak terjadi gangguan
&- (!stem Peng!n%eraan
+idak terjadi gangguan
0- (!stem Pen+ernaan
+idak terjadi gangguan
1- (!stem Perkem!han
+idak terjadi gangguan
2- (!stem 3uskuluskeletal
+idak terjadi gangguan
5- (!stem e$r"%uks!
+idak terjadi gangguan
6- (!stem Neur")eha,!"ur
1#
+idak terjadi gangguan
1$
#.2 PATH;A=
17
#.# DIA:NO(A KEPEA;ATAN
ANALI(A DATA
DIA:NO(A KEPEA;ATAN
N(.
DIA:NO(I( >
*NANDA9I-
(angguan pola tidur )00138*
%omain $ 2 !ktivitas0istirahat
"elas 1 2 +idur0istirahat
DE?INITION> (angguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
DE?ININ:
4HAA4TEI
(TI4(
Perubahan pola tidur normal
"eluhan verbal merasa kurang istirahat
"urang puas tidur
Penurunan kemampuan fungsi
-elaporkan sering terjaga
-elaporkan tidak mengalami kesulitan jatuh tidur
ELATED
?A4TO(>
Suhu dan kelembapan lingkungan sekitar
Perubahan pajanan terhadap lingkungan gelap
&ising
Pencahayaan
+idak familier dengan perabot tidur
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Keluarga $as!en mengatakan )ah/a
$as!en t!%ak $ernah )!sa t!%ur %an
merasakan gatal $a%a malam har!
O)je+t!,e %ata entr.
3ata +"/"ng
L!ngkar mata h!tam
Kurang )!sa )erk"nsentras!
D
I
A
:
N
O
(
I
(
4l!ent
D!agn"st!+
(tatement>
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
:angguan $"la t!%ur
elate% t">
asa gatal $a%a malam har!
N(. DIA:NO(I( >
*NANDA9I-
(angguan citra tubuh )00118*
%omain 6 2 Persepsi0 kognisi
"elas # 2 :itra tubuh
DE?INITION> "onfusi dalam gambaran mental fisik individu
DE?ININ:
4HAA4TEI(
TI4(
Perilaku memantau tubuh individu
9espon nonverbal terhadap perubahan aktual pada tubuh )mis
penampilan, struktur, fungsi*
Eerbalisasi persepsi yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu dalam dalam penampilan
Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan
spasial tubuh terhadap lingkungan
Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh
+idak melihat bagian tubuh
Abyektif
Perubahan aktual pada fungsi
Perubahan pada sruktur
Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh
16
Subyektif
%epersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral
Penekanan pada kekuatan yang tersisa
"etakutan terhadap reaksi orang lain
Fokus pada penampilan di masa lalu
-eningkatkan pencapaian
Eerbalisasi perubahan gaya hidup
Fokus pada kehilangan
Personalisasi bagian dengan menyebutkannya
ELATED
?A4TO(>
&iofisik
"ognitif
&udaya
+ahap
perkembangan
Penyakit
+erapi penyakit
:idera
Perseptual
Psikososial
Spiritual
Pembedahan
trauma
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Pas!en mengatakan malu %engan luka
$a%a %aerah ekstrem!tas
O)je+t!,e %ata entr.
3erasa malu akan kea%aan
tu)uhn.a
T!%ak mau mem$erl!hatkan
luka .ang %! %er!ta
D
I
A
:
N
O
(
I
(
4l!ent
D!agn"st!+
(tatement>
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
:angguan +!tra tu)uh
elate% t">
Peru)ahan %alam $enam$!lan
N(. DIA:NO(I(
>
*NANDA9I-
"erusakan ,ntegritas "ulit )000$6*
%omain 11 2 "eamanan0 Perlindungan
"elas 2 cedera fisik
DE?INITION> Perubahan 0 gangguan epidermis dan0 dermis
DE?ININ:
4HAA4TEI(
TI4(
"erusakan lapisan kulit
(angguan permukaan kulit
,nvasi struktur tubuh
ELATED
?A4TO(>
@ksternal
Gat kimia
Dsia yang ekstrem
"elembapan
5ipertermia
5ipotermia
Faktor mekanik
)mis, gaya gunting,
tekanan dan
pengekangan*
-edikasi
<embab
,nternal
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan turgor
Faktor perkembangan
"ondisi ketidakseimbangan
nutrisi )mis, obesitas emasiasi*
Penurunan imunologis
Penurunan sirkulasi
"ondisi gangguan metabolik
(angguan sensasi
+onjolan tulang
11
,mobilisasi fisik
9adiasi
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Pas!en mengatakan )ah/a $as!en
mengalam! kerusakan la$!san kul!t
O)je+t!,e %ata entr.
A%an.a ter"/"ngan
tungau
@es!kel
D
I
A
:
N
O
(
I
(
4l!ent
D!agn"st!
+
(tatement
>
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
Kerusakan !ntegr!tas kul!t
elate% t">
A%an.a $ustul ak!)at kutu %alam kul!tA garukan .ang %!lakukan
$as!en ak!)at rasa gatal
N(. DIA:NO(I(
>
*NANDA9I-
9isiko infeksi )0000$*
%omain 11 2 "eamanan0 perlindungan
"elas 1 2 ,nfeksi
DE?INITION> -engalami peningkatkan risiko terserang organisme patogenik
DE?ININ:
4HAA4TEI(
TI4(
Penyakit kronis
,munitas didapat yang
tidak adekuat
Pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat )mis, integritas
kulit tidak utuh,
jaringan yang
mengalami trauma,
penurunan kerja siliaris,
statis cairan tubuh,
perubahan sekresi p5,
gangguan peristalsis*
"etuban pecah lama0
memanjang
+rauma
Pertahanan tubuh sekunder
yang tidak adekuat )mis,
penurunan hemoglobin,
leukopenia, supresi0 penurunan
respon inflamasi*
Peningkatan pemajanan
lingkungan terhadap patogen
,munosupresi
Prosedur infasiv
Pengetahuan yang tidak cukup
untuk menghindari pemajanan
patogen
-alnutrisi
!gen farmasis0 obat )mis,
imunosupresi*
"etuban pecah dini
"erusakan jaringan
ELATED
?A4TO(>
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Pas!en mengatakan )ah/a %! %aerah
luka $as!en merasa $anas %an n.er!
O)je+t!,e %ata entr.
(uhu> #2A& 4
TD > 117<67 mmHg
> 27 B<mnt

D
I
A
:
4l!ent
D!agn"st!+
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
es!k" In'eks!
18
N
O
(
I
(
(tatement> elate% t">
Jar!ngan kul!t rusak %an $r"se%ur !n,as!'
N(.
DIA:NO(I(
>
*NANDA9I-
6yeri akut )001#*
%omain 1 2 "enyamanan
"elas , 2 "enyamanan fisik
DE?INITIO
N>
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa.
DE?ININ:
4HAA4TE
I(TI4(
Perubahan frekuensi pernafasan
Perubahan frekuensi jantung
<aporan isyarat
-engekspreikan perilaku 2 mendesah dan menyeringai
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
ELATED
?A4TO(>
!gens cedera fisik
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Pas!en mengatakan n.er! $a%a
%aerah tem$at9tem$at luka
O)je+t!,e %ata entr.
' Perilaku melindungi nyeri
' >ajah menyeringai
+ 2 110030 mm5g
6 2 1 B0menit
S 2 #1,$
o
:
99 2 0 B0menit
' +erdapat gangguan tidur
' Skla nyeri )7*
D
I
A
:
N
O
(
I
(
4l!ent
D!agn"st!+
(tatement>
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
6yeri akut
elate% t">
:idera biologi
N(.
DIA:NO(I( >
*NANDA9I-
!nsietas )001$6*
%omain 3 2 "oping 0toleransi stres
"elas 2 9espons koping
DE?INITIO > Perasaan tidak nyaman atu kekawatiran yang samar disertai respon
otonom
DE?ININ:
4HAA4TE
I(TI4(
(elisah
"hawatir
ELATED
?A4TO(>
!ncaman pada status kesehatan
Stres
13
A
(
(
E
(
(
3
E
N
T
(u)je+t!,e %ata entr.
Keluarga $as!en %an $as!en
mengatakan sangat +emas
%engan k"n%!s! $as!en
O)je+t!,e %ata entr.
' :el!sah
' Ketakutan
' :ugu$
' B!ngung
' Kha/at!r
D
I
A
:
N
O
(
I
(
4l!ent
D!agn"st!+
(tatement>
Ns. D!agn"s!s *($e+!'.->
!nsietas )001$6*
elate% t">
Perubahan status kesehatan
Tanggal N". DB D!agn"sa Ke$era/atan
1
6yeri akut ybd cidera biologi dd %s2 Pasien mengatakan
nyeri pada daerah tempat'tempat luka %o 2 Perilaku
melindungi nyeri, >ajah menyeringai, +2110030 mm5g,
6 2 1 B0menit, S 2#1,$
o
:, 99 20 B0menit, +erdapat
gangguan tidur, Skla nyeri )7*
2
(angguan pola tidur ybd rasa gatal yang hebat khususnya
pada malam hari dd %s2 "eluarga pasien mengatakan
bahwa pasien tidak pernah bisa tidur dan merasakan gatal
pada malam hari %o 2 -ata cowong, <ingkar mata hitam,
"urang bisa berkonsentrasi
#
(angguan citra tubuh ybd perubahan dalam penampilan
dd %s 2 Pasien mengatakan malu dengan luka pada daerah
ekstremitas %o 2 -erasa malu akan keadaan tubuhnya,
+idak mau memperlihatkan luka yang di derita
&
!nsietas ybd perubahan status kesehatan dd %s 2
"eluarga pasien dan pasien mengatakan sangat cemas
dengan kondisi pasien %o 2 (elisah, "etakutan, (ugup,
&ingung, "hawatir
0
"erusakan integritas kulit ybd adanya pustul akibat dari
adanya kutu di dalam kulit, garukan yg dilakukan pasien
akibat rasa gatal yang ditimbulkan dd %s 2 Pasien
mengatakan bahwa pasien mengalami kerusakan lapisan
kulit %o 2 !danya terowongan tungau, Eesikel
1
9esiko infeksi ybd jaringan kulit rusak dan prosedur
infasif dd %s 2 Pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami kerusakan lapisan kulit %o 2 Suhu2 #1,$ :, +%
2 110030 mm5g, 99 2 0 B0mnt
0
#.& INTE@EN(I KEPEA;ATAN
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
DB. Ke$era/atan > 6yeri akut ybd cidera biologi dd %s2 Pasien mengatakan nyeri pada daerah tempat'tempat luka %o 2
Perilaku melindungi nyeri, >ajah menyeringai, +2110030 mm5g, 6 2 1 B0menit, S 2#1,$
o
:, 99 20
B0menit, +erdapat gangguan tidur, Skla nyeri )7*
De'!n!s! NANDA > -erasa kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosial
De'!n!s! NI4 > Pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan )+nternationa# Association
for the Stud of ,ain*/ awitan yang tiba'tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan.
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
3anajemen
N.er!
%efinisi 2
-engurangi nyeri
atau menurunkan
nyeri ke level
kenyamanan yang
diterima oleh
pasien
1. <akukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, termasuk lokasi,
karakteristik, onset0durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan
factor presipitasi
. !mati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan, khususnya
ketidakmampuan komunikasi efektif
#. Pastikan pasien menerima analgesic yang tepat
$. (unakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima tentang pengalaman
nyeri dan merasa menerima respon pasien terhadap nyeri
7. Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
6. ,dentifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup )misal2tidur,
selera, aktivitas, berfikir, mood, berhubungan, performa bekerja, dan
tanggungjawab peran*
1. @valuasi pasca mengalami nyeri termasuk riwayat individu dan keluarga
mengalami nyeri kronik atau menimbulkan ketidakmampuan, sesuai keperluan
"ontrol 6yeri
1607
!ksi
seseorang 0
individu untuk
mengontrol
nyeri
160701-endiskripsikan
faktor penyebab
16070 -engakui onset
nyeri
160710 (unakan
catatan harian
untuk
memonitor
fauda setiap
waktu
16070# (unakan
ukuran
pencegahan
16070$ (unakan
8. @valuasi, bersama klien dan tim pelayanan kesehatan, keefektifan pengukuran
kontrol pasca nyeri yang dapat digunakan
3. &antu pasien dan keluarga untuk memperoleh dukungan
10.(unakan metode pengkajian perkembangan yang tepat yang dapat memantau
perubahan nyeri yang akan membantu untuk mengidentifikasi factor presipitasi
actual maupun potensial )misal2 flowshett dan catatan harian*
11.,dentifikasi kebutuhan untuk mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan
monitoring tindakan
1.&eri informasi tentang nyeri, misal penyebab nyeri, berapa lama berakhir,
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
1#.:ontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami
ketidaknyamanan )misal2 temperature ruangan, cahaya, kebisingan*
1$."urangi atau hilangkan factor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan
pengalaman nyeri )misal2 ketakutan, kelemahan, monoton, dan rendahnya
pengetahuan*
17.Pertimbangkan penolakan pasien untuk berpartisipasi, kemampuan berpartisipasi,
preferensi, dukungan untuk metode lain yang signifikan, dan kontraindikasi
ketika strategi penurun nyeri dipilih
16.Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran )misal2 farmakologi,
nonfarmakologi, dan interpersonal* untuk memfasilitasi penurun nyeri, sesuai
keperluan
11.Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri
18.!njurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan intervensi segera
13.!jarkan teknik penggunaan nonfarmakologi )misal2 biofeedback, +@6S,
hypnosis, relaksasi, imaginasi terbimbing, terapi musik, distraksi, terapi bermain,
terapi aktivitas, acupressure, terapi dingin0panas, dan pijatan* sebelum, sesudah,
dan jika mungkin selama mengalami nyeri/ sebelum terjadinya nyeri atau nyeri
meningkat dan ketika mengukur penurunan nyeri
0."olaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim pelayanan kesehatan untuk
memilih dan mengimplementasikan penurun nyeri nonfarmakologi, sesuai
keperluan
1.&eri penurun nyeri yang optimal dengan resep analgesic
.,mplementasikan penggunaan patient'controlled analgesia )P:!*, jika perlu
#.(unakan pengukuran control nyeri sebelum nyeri meningkat
$.&eri obat sebelum melakukan aktivitas untuk meningkatkan partisipasi, tapi
ukuran
pembesaran
non analgetik
160707 (unakan
analgetik
sebagai
rekomendasi
160711 <aporkan
pengontrolan
nyeri
#
evaluasi bahaya dari sedasi
7.Pastikan tindakan sebelum pemberian analgesia dan0atau strategi nonfarmakologi
sebelum nyeri
6.Eerifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien, catat perubahan pada rekam
medik, dan informasikan kepada tim pelayanan kesehatan lain, bekerja dengan
pasien
1.@valuasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri yang dilakukan dengan pengkajian
terus'menerus terhadap pengalaman nyeri
8.-odifikasi pengukuran kontrol nyeri pada respon pasien
3.%orong istirahat yang adekuat0tidur untuk memfasilitasi penurunan nyeri
#0.!njurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri, sesuai keperluan
#1.<aporkan ke dokter jika pengukuran tidak berhasil atau jika keluhan yang
dirasakan berubah secara signifikan dari pengalaman nyeri yang lalu
#.,nformasikan kepada tim pelayanan kesehatan yang lain0anggota keluarga bahwa
strategi nonfarmarmakologi yang digunakan oleh pasien dianjurkan sebagai
pendekatan untuk manajemen nyeri
##.(unakan pendekatan multidisiplin untuk manejmen nyeri , jika diperlukan
#$.Pertimbangkan rujukan bagi pasien, keluarga, orang terdekat lain untuk dukungan
kelompok dan sumber lain, sesuai keperluan
#7.&eri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan keluarga dan respon
untuk pengalaman nyeri
#6.-elibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika mungkin
#1.Pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada rentang spesifik
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
$
DB. Ke$era/atan > (angguan pola tidur ybd rasa gatal yang hebat khususnya pada malam hari dd %s2 "eluarga pasien
mengatakan bahwa pasien tidak pernah bisa tidur dan merasakan gatal pada malam hari %o 2 -ata cowong, <ingkar
mata hitam, "urang bisa berkonsentrasi
De'!n!s! NANDA > (angguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
De'!n!s! NI4 > (angguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
3em$er)a!k!
Ken.amanan
T!%ur
%efinisi2
-emfasilitasi
ketetapan tidur0
rotasi bangun
1. -enentukan tidur0 pola aktivitas pasien
. -emperkirakan waktu tidur pasien0 rotasi bangun dalam rencana keperawatan
#. ?elaskan pentingnya dari keadekuatan tidur selama kehamilan, sakit, stress
psikologi, dll
$. -enentukan efek dari pengobatan pasien dalam pola tidur
7. !wasi0 rekam pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur pasien )jam*
6. !wasi pola tidur pasien, dan catat kejadian fisik selama tidur )apnea waktu tidur,
obstruksi jalan nafas, dan frekuensi urin* dan0atau )kekawatiran atau ansietas*
lingkungan sekitar yang mengganggu tidur
1. ,nstruksikan pada pasien untuk memonitor pola tidur
8. -onitor pengikutsertaan adanya kelelahan aktifitas selama bangun untuk
mencegah kebanyakan tidur
3. !tur lingkungan )smisalnya/ cahaya, suara, suhu, kasur, dan tempat tidur* untuk
mempromosikan tidur
10. !njrkan pasien untuk membuat rutinitas waktu tidur untuk memfasilitasi
perubahan dari bangun menjadi tidur
11. &antu untuk menghilangkan stress situasi sebelum waktu tidur
1. -onitor masukan makanan dan minuman waktu tidur yang mengganggu tidur
1#. !njurkan0implementasikan tindakan yang nyaman seperti masase, perubahan
posis, dan sentuhan efektif
1$. !njurkan meningkatkan jumlah waktu tidur, jika dibutuhkan
17. &erikan tidur sebentar selama hari, jika diindikasikan, temukan syarat dari tidur
16. !ktivitas keperawatan kelompok untuk meminimalisir waktu bangun, i.inkan
siklus tidur lebih dari 30 menit
11. !tur waktu pemberian obat untuk mensuport tidur pasien0siklus tidur
T!%ur
777&
"etegangan
periode alami
dari kesadaran
selama tubuh
mengalami
pemulihan
000$01 ?umlah jam
tidur
000$0 Abservasi
jumlah jam
tidur
000$0$ "ualitas tidur
000$07 @fektifitas
tidur
000$01 9utinitas
tidur
000$18 "esiapan
konsistensi
tidur di
malam hari
000$13 "enyamanan
tempat tidur
000$06 (angguan
tidur
000$7 6yeri
7
18. ,ntruksikan kepada pasien dan faktor lain yang signifikan )misalnya/ fisik,
psikologi, gaya hidup, perubahan frekuensi kerja, perubahan .ona waktu yang
cepat, terlalu banyak waktu bekerja, dan faktor lingkungan yang lainnya* yang
mempelopori gangguan pola tidur
13. ,dentifikasi obat apa yang diambil0digunakan pasien
0. !njurkan menggunakan obat tidur yang tidak mengganggu 9@- dalam
menindihkan tidur
1. !tur stimulasi lingkungan untuk membuat siklus siang'malam yang normal
. %iskusikan dengan pasien dan keluarga teknik meningkatkan tidur
#. -emberikan pamflet dengan informasi tentang teknik meningkatkan tidur
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
DB. Ke$era/atan > (angguan citra tubuh ybd perubahan dalam penampilan dd %s 2 Pasien mengatakan malu dengan luka
pada daerah ekstremitas %o 2 -erasa malu akan keadaan tubuhnya, +idak mau memperlihatkan luka yang
di derita
De'!n!s! NANDA > "onfusi dalam gambaran mental fisik individu
De'!n!s! NI4 > "onfusi pada gambaran mental dan fisik diri seseorang
6
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
3em$er)a!k!
Harga D!r!
%efinisi2
&antu pasien
untuk
meningkatkan
menghakimi diri
dari penghargaan
diri sendiri
1. -onitor pernyataan pasien tentang harga diri
. +entukan tempat kendali koping pasien )locus of control*
#. +entukan rasa percaya diri pasien berdasarkan pendapatnya sendiri
$. %orong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan
7. %orong kontak mata dalam komunikal dengan orang lain
6. &erikan penguatan personal terhadap identitas pasien
1. Sediakan latihan yang dapat meningkatkan otonomi pasien yang sesuai
8. &antu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain.
3. -enahan diri dari kritik negatif
10. -enahan diri dari sindiran
11. Sampaikan kepercayaan pada kemampuan pasien untuk mengatasi situasi
1. &antu menetapkan0 membuat tujuan yang realistis untuk pencapaian harga diri
yang tinggi
1#. &antu pasien untuk menerima bantuan orang lain jika membutuhkan
1$. &antu pasien memeriksa kembali persepsi negatif terhadap dirinya
17. %orong peningkatan tanggung jawab pada diri sendiri yang sesuai
16. &antu pasien untuk mengidentifikasi dampak dari mengungkapkan perasaan harga
diri dalam kelompok kecil
11. Selidiki prestasi kesuksesan sebelumnya
18. @Bplorasi pertimbangan rasa bersalah atau kritik diri
13. %orong pasien untuk mengevaluasi perilakunya
0. %orong pasien untuk menerima kekalahan 0 tantangan
1. 5argai keberhasilan program pasien sesuai tujuan
. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang dapat meningkatkan harga diri
#. &antu pasien mengidentifikasi secara signifikan hal'hal yang mempengaruhi harga
diri pasien, seperti /kultur, agama, ras, jenis kelamin dan usia
$. !njurkankan orang tua untuk memberikan perhatian dan dorongan untuk
perkembangan konsep diri yang positif pada anak
7. !njurkan orang tua untuk menetapkan harapan dan menentukan batas dengan
anaknya
6. !jari orang tua untuk mengenali pemenuhan kebutuhan terhadap anaknya
:am)aran
Tu)uh
1277
Persipsi
tentang
penampilan
diri dan fungsi
tubuh
1000 (ambaran dari
dalam
mengenai diri
sendiri
100# %iskripsikan
efektifitas
fungsi tubuh
100 Sesuaikan
antara realita
tubuh, ideal
diri, dan
penampilan
diri
1003 Penyesuaian
diri untuk
merubah
status
kesehatan
1
1. -onitor frekuensi verbalisasi negatif diri
8. -onitor kekurangan tindak lanjut dalam mencapai tujuan
3. -onitor tingkat harga diri setiap waktu sesuai kebutuhan
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
DB. Ke$era/atan > !nsietas ybd perubahan status kesehatan dd %s 2 "eluarga pasien dan pasien mengatakan sangat cemas
dengan kondisi pasien %o 2 (elisah, "etakutan, (ugup, &ingung, "hawatir
De'!n!s! NANDA > Perasaan tidak nyaman atu kekawatiran yang samar disertai respon otonom
De'!n!s! NI4 > Suatu keresahan, perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread yang disertai dengan respons
autonomis/ sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu/ perasaan khawatir yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. ,ni merupakan tanda bahaya yang memperingatkan bahaya
yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untu mengatasi ancaman.
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
e%uks! 4emas
%efinisi 2
-eminimalkan
kekwatiran,
cemas
berlebih0panic,
perasaan kuat
bahwa bahaya
akan datang, atau
perasaan tidak
nyaman s0d
sumber yang tidak
1. (unakan pendekatan yang tenang dan pasti.
. +ahap yang diharapkan untuk tingkahlaku pasien jelas
#. ?elaskan semua prosedur,termasuk sensasi0perasaan yang ingin0akan dialami
selama prosedur.
$. -engerti0mencari tau perspektif pasien terhadap situasi yang penuh tekanan.
7. -enyediakan informasi yang actual tentang diagnosa, perawatan dan prognosis.
6. +inggal dengan pasien untuk mempromosikan rasa takut yang aman dan dapat
ditekan.
1. -endorong pasien untuk tinggal bersama anak'anak yang sesuai 0bila diperlukan.
8. Sediakan benda'benda yang melambangkan keamanan.
3. &erikan pijatan punggung dan leher.
10. %orong pasien untuk beraktifitas nonkompetitif.
:ontrol '
:emas %iri
1$0
!ksi seseorang
untuk
menghilangkan
atau
mengurangi
ketakutan,
ketegangan,
kegelisahan,
1$001 -onitor
intensitas dari
kecemasan
1$00 5ilangkan
penyebab
nyeri
1$00# "urangi
pengaruh
lingkungan
ketika cemas
1$00$ %apatkan
informasi
8
jelas dari
antisipasi
terhadap bahaya.
11. ?auhkan alat'alat0perlengkapan terapi dari penglihatan.
1. %engarkan dengan teliti0baik.
1#. %esak tingkah laku pasien.
1$. :iptakan suasana yang mendukung rasa aman0percaya.
17. %orong pengungkapan perasaan,persepsi dan ketakutan.
16. "enali0identifikasi saat tingkat kecemasan berubah.
11. Sediakan alat untuk pengalihan untuk menurunkan tekanan.
18. &antu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menimbulkan kecemasan.
13. "ontrol stimulant,yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
0. dukung mekanisme pertahanan yang layak.
1. %ampingi pasien untuk menjelasan gambaran yang realistis terhadap peristiwa
yang akan terjadi.
. "etahui kemampuan pasien untuk mengambil0membuat keputusan.
#. +unjukkan pada pasien pengunaan relaksasi
$. &ila diperlukan,berikan obat untuk menekan kecemasan
dari kondisi
yang tidak
diketahui
sumbernya
untuk
mengurangi
kecemasan
1$007 9encanakan
strategi
koping untuk
tekanan
situasi
1$006 (unakan
strategi
koping yang
efektif
1$011 "ontrol
respon
kecemasan
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
DB. Ke$era/atan > "erusakan integritas kulit ybd adanya pustul akibat dari adanya kutu di dalam kulit, garukan yg dilakukan
pasien akibat rasa gatal yang ditimbulkan dd %s 2 Pasien mengatakan bahwa pasien mengalami kerusakan
lapisan kulit %o 2 !danya terowongan tungau, Eesikel
De'!n!s! NANDA > Perubahan 0 gangguan epidermis dan0 dermis
De'!n!s! NI4 > Suatu kondisi seorang individu yang mengalami perubahan dermis dan0atau epidermis
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
Pera/atan
Kul!t>
Peng")atan
T"$!kal
1. 5indari penggunaan bentuk dari tempat tidur yang kasar
. &ersihkan dengan sabun antibakteri, sesuai indikasi
#. &ajukan pasien dengan baju yang tidak membatasi pergerakan pasien
$. +aburi kulit dengan obat bubuk, sesuai indikasi
Pengen%al!an
In'eks!
727#
010#01 9uam
010#01 Eesikel tanpa
kusta
010#07 %rainase
3
%efinisi2
!plikasi bahan
topikal atau
manipulasi dari
perlengkapan
untuk
mempromosikan
integritas kulit
dan
meminimalisasi
kerusakan kulit.
7. Pindahkan plester dan reruntuhan yang adhesif
6. &erikan sandaran pada area yang udema )seperti2 bantal dibawah lengan dan
kantong dukungan*, sesuai indikasi
1. &erikan pelumas untuk melembabkan bibir dan mukosa oral, seperti yang
dibutuhkan
8. !njurkan menggunakan gosokan belakang0gosokan leher, sesuai indikasi
3. (anti sarung kateter, sesuai indikasi
10. (unakan popok dengan longgar, sesuai indikasi
11. -asase0pijat diarea sekitar yang terkena
1. +utupi tangan dengan sarung tangan, sesuai indikasi
1#. Sediakan toilet yang bersih, sesuai kebutuhan
1$. Dlangi dari pemberian area lokal yang panas
17. Dlangi dari penggunaan sabun alkalin di kulit
16. 9endam di bak mandi yang koloid, sesuai indikasi
11. ?aga kebersihan sekitar tempat tidur dan bebas daari kekusutan
18. !njurkan pasien untuk melakukan mobilisasi setiap jam sekali, perhatikan untuk
jadwal yang spesifik
13. (unakan alat di tempat tidur untuk melindungi pasien
0. (unakan perlindungan tumit, sesuai indikasi
1. (unakan bedak kering untuk menjaga kesehatan kulit
. <ayani inisiatif untuk konsultasi dari terapi perawatan enterostomal, sesuai
kebutuhan
#. !plikasikan penggunaan pakaian yang bersih, sesuai kebutuhan
$. !plikasikan penggunaan obat topikal pada area yang terkena, sesuai indikasi
7. !plikasikan penggunaan obat antiinflamasi topikal pada area yang terkena, sesuai
indikasi
6. !plikasikan penggunaan emulsi pada area yang terkena
1. !plikasikan penggunaan obat anti agen tungau pada area yang terkena, sesuai
indikasi
8. !plikasikan penggunaan obat antidebris pada area yang terkena, sesuai indikasi
3. Aleskan atau semprotkan kutil kulit dengan nitrogen cair, sesuai indikasi
#0. Periksa keseharian kulit untuk mengetahui resiko dari kerusakan kulit
#1. %okumentasikan derajat dari kerusakan kulit
#. +ambahkan pelembab untuk lingkungan dengan alat pelembab udara
Pengendalian
infeksi dan
gejala yang
menyertainya
purulen
010#01 %emam
010#01 "esetabilan
temperatur
010##1 <etargi
010## "ehilangan
nafsu makan
#0
In!s!al Pas!en > 6y. (
Tanggal > 0 September 01
DB. Ke$era/atan > 9esiko infeksi ybd jaringan kulit rusak dan prosedur infasif dd %s 2 Pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami kerusakan lapisan kulit %o 2 Suhu2 #1,$ :, +% 2 110030 mm5g, 99 2 0 B0mnt
De'!n!s! NANDA > -engalami peningkatkan risiko terserang organisme patogenik
De'!n!s! NI4 > Suatu kondisi individu yang mengalami kerusakan resiko terserang organisme patogeni
NI4 NO4
INTE@EN(I AKTI?ITA( OUT4O3E INDIKATO
Perl!n%ungan
Terha%a$
In'eks!
%efinisi2
-encegah dan
mendeteksi
infeksi pada
pasien yang
berisiko infeksi.
1. -onitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
. -onitor luka terhadap infeksi
#. -onitor hitung granulosit, sel darah putih dan hasil lain
$. ,kuti pencegahan netropenik, secara tepat
7. &atasi jumlah pengunjung
6. Saring semua pengunjung terhadap adanya penyakit menular
1. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
8. Pertahankan teknik isolasi, secara tepat
3. &erikan perawatan kulit secara tepat pada area yang edema
10. ,nspkesi kulit dan membran mukosa terhadap adanya kemerahan, hangat yang
ekstrim, atau drainage
11. ,nspeksi kondisi luka0 insisi bedah
1. <akukan kultur
1#. +ingkatkan intake nutrisi yang adekuat
1$. !njurkan pasien minum
17. !njurkan istirahat
16. -onitor terhadap tingkat energi0 malaise
11. !njurkan untuk meningkatkan mobilitas dan eBercises, secara tepat
18. !njurkan untuk napas dalam dan batuk efekti, secara tepat
13. &erikan agents imunisasi, secara tepat
#1
0. &eri instruksi pada pasien untuk untuk minum antibiotika yang diberikan
1. !jarkan pada pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan
harus melaporkannya pada pemberi layanan kesehatan
. !jarkan pasien dan keluarga bagaimana menghindari infeksi
#. "urangi buah'buahan segar, sayuran dan lada, dalam makanan pasien dengan
netropenia
$. &uang bunga dan tanaman segar dari ruangan pasien
7. &erikan ruangan privat
6. Pastikan keamanan air dengan melakukan hiperk#orinasi dan hiperheatin-, secara
tepat
1. <aporkan kemungkinan adanya infeksi kepada petugas kontrol infeksi
8. <aporkan kultur positif kepada petugas kontrol infeksi
#
BAB I@
PENUTUP
&.1 (!m$ulan
Scabies adalah penyakit yang disebabkan .oonosis )suatu infeksi atau
infestasi yang dapat diidap oleh manusia dan hewan lain yang merupakan host
normal atau biasanya/ sebuah penyakit manusia yang diperoleh dari sumber
hewan* yang menyerang kulit. -erupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh seekor kutu )kutu0mite* yang bernama Sarcoptes Scabiei, filum Arthopoda,
kelas Arachnida, ordo Ackraina, superfamily Sarcoptes.
Skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi, melalui kontak
fisik yang erat.
-asa inkubasi skabies bervariasi, ada yang beberapa minggu bahkan
berbulan'bulan tanpa menunjukkan gejala. -ellanby menunjukkan sensitisasi
dimulai '$ minggu setelah penyakit dimulai. Selama waktu itu kutu berada
diatas kulit atau sedang menggali terowongan tanpa menimbulkan gatal. (ejala
gatal timbul setelah penderita tersensitasi oleh ekskreta kutu.%iduga epidemic
scabies setiap siklus #0 tahun.
+anda gejala scabies antara lain. pruritus nokturna, Penyakit ini
menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi, adanya terowongan
)kunikulus* -enemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada daerah
yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. %iagnosis dibuat dengan
menemukan dari $ tanda cardinal tersebut.
Scabies dapat menular melalui "ontak langsung yaitu kontak kulit dengan
kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan berhubungan seksual."ontak
tak langsung yaitu melalui benda, misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dan
lain'lain.
&.2 (aran
-akalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca dan
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang
scabies dan dapat menerapkan asuhan keperawatan tentang scabies kepada
masyarakat terutama bagi para nakes.
##
DA?TA PU(TAKA
%ochterman ?oanne -c :loskey :. 000. .ursin- +nter'ention %#assification (.+%).
DS! -osby
5eather, +. 5erdman. 010. /ia-nosis "epera$atan0 /e'inisi dan
k#asifikasi 2001220)). ?akarta @(:
-oorheat, Sue, %"". 00$ .ursin- out %omes %#assification (.+%). DS!
-osby
(raham robin dan tony burns. 00. 3ecture .otes /ermato#o-i. Surabaya2
@rlangga
http200healthreference'ilham.blogspot.com00080010Scabies .html
#$

Anda mungkin juga menyukai