Anda di halaman 1dari 8

1.

Definisi Scabies/ Pengertian Scabies


Menurut Handoko (2007), skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) Sarcoptes scabei. Penyakit ini dikenal juga
dengan nama the itch, gudik, atau gatal agogo.
Penyebab penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687 kemudian oleh
Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan perang dunia II.
Skabies menular dengan dua cara yaitu secara kontak langsung dan tidak langsung. Kontak
langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit penderita misalnya berjabat tangan, tidur
bersama dan hubungan seksual. Sedangkan kontak tidak langsung melalui benda yang telah
dipakai oleh penderita seperti pakaian, handuk, bantal dan lain-lain (Handoko, 2007)
Skabies dapat dikategorikan sebagai PHS (penyakit hubungan seksual). Banyak factor
penunjang meluasnya penyakit ini diantaranya, sosial ekonomi yang rendah, higiene yang
buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan
demografik serta ekologik (Ihsan, 2006).
2. Etiologi Scabies ( Penyebab)

Sarcoptes scabei termasuk filum Artropoda, kelas Archnida, ordo Ackarima, super famili
Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabei var.hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes
scabei yang lain, misalnya pada kambing dan babi.
Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan pada
bagian perut rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukuran
betina kira-kira 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil yaitu
220-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki
depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan
rambut, sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat
berakhir dengan alat perekat (Handoko, 2007).
Menurut Johnston (2005), siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah kopulasi
(perkawinan) yang terjadi di atas kulit, jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup
beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah
dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2-3millimeter
sehari dan sambil meletakan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau
50. bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas,

biasanya dalam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini
dapat tinggal terowongan,tetapi dapat juga keluar. Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa
yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya
mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari .
Akibat terowongan yang digali Sacroptes scabei betina yang memakan sel-sel di lapisan
kulit, penderita mengalami gatal dan digaruk oleh penderita sehingga menimbulkan infeksi
ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna cokelat keabuan yang berbau anyir.
3. Patogenesis Scabies
Menurut Johnston (2005), kelainan kulit disebabkan oleh tungau scabies dan juga oleh
garukan gatal penderita sendiri. Hal ini disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan
eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu
kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika lain-lain.
Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, kusta dan infeksi sekunder.
4. Gejala Klinis Scabies/ Manifestasi Klinis Scabies

Menurut Handoko (2007), ada 4 tanda gejala kardinal pada penyakit skabies yaitu:

Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas
tungau meningkat pada suhu lembab dan panas.

Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah
perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang terdekatan
akan diserang oleh tungau tersebut.

Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih


atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada
ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam

kulitnya menjadi polimorf (pustul,ekskoriasi, dan lain-lain).tempat predileksinya


biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu : sela-sela jari
tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,
areola marne (wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut bagian
bawah. Pada bayi akan menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

Menemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna
kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit
mengeluarkan darah karena Sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit.

5. Klasifikasi Scabies
Terdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit
dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. Beberapa bentuk tersebut antara
lain (Sungkar, S, 1995):
a. Skabies pada orang bersih (scabies of cultivated).
Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit jumlahnya
sehingga sangat sukar ditemukan.
b. Skabies incognito.
Bentuk ini timbul pada scabies yang diobati dengan kortikosteroid sehingga
gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan
masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan gejala
klinis
yang
tidak
biasa,
distribusi
atipik,
lesi
luas
dan
mirip
penyakit lain.
c. Skabies nodular
Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal. Nodus biasanya terdapat
didaerah tertutup, terutama pada genitalia laki-laki, inguinal dan aksila. Nodus ini timbul
sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau scabies.
Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan.
Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun
meskipun telah diberi pengobatan anti scabies dan kortikosteroid.
d. Skabies yang ditularkan melalui hewan.
Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini berbeda
dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang
sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah
dimana orang sering kontak/memeluk binatang kesayangannya yaitu paha,
perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih
mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4 8 minggu) dan dapat sembuh
sendiri karena S. scabiei var. binatang tidak dapat melanjutkan siklus
hidupnya pada manusia.

e. Skabies Norwegia.
Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama
generalisata dan hyperkeratosis yang tebal. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang
berambut,
telinga
bokong,
siku,
lutut,
telapak
tangan
dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Berbeda dengan skabies
biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia tidak menonjol tetapi
bentuk
ini
sangat
menular
karena
jumlah
tungau
yang
menginfestasi
sangat
banyak
(ribuan).
Skabies
Norwegia
terjadi
akibat
defisiensi
imunologik
sehingga
sistem
imun
tubuh
gagal
membatasi
proliferasi
tungau dapat berkembangbiak dengan mudah.
f. Skabies pada bayi dan anak.
Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh
kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi
sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang ditemukan.
Pada bayi, lesi di muka. (Harahap. M, 2000).
g. Skabies terbaring ditempat tidur (bed ridden).
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat
tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas. (Harahap. M, 2000).

Monday, March 29, 2010


Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Skabies / Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu / tungau / mite (Sarcoptes scabei).
Kutu ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit Scabies
ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya.
Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita
maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat
kutu Sarcoptesnya.
Gejala Penyakit Scabies ditandai dengan rasa gatal yang sangat pada bagian kulit seperti
sela-sela jari, siku, selangkangan. Rasa gatal ini menyebabkan penderita scabies menggaruk
kulit bahkan bisa menimbulkan luka dan infeksi yang berbau anyir. Rasa gatal tersebut akibat
kaki sarcoptes dibawah kulit yang bergerak membuat lubang dibawah permukaan kulit.
Penyebab Penyakit Scabies adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang
buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari
secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang

tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan
menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies,
karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali
penyakit scabies.
Gejala Penyakit Scabies ditunjukkan dengan warna merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit
yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, selangkangan, dan lipatan paha. betina. Gejala
lainnya muncul gelembung berair pada kulit. gejala lain adalah munculnya garis halus yang
berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes.
Dokter biasanya memastikan penyakit scabies dengan menemukan terowongan bawah kulit
dan terdapat kutu atau telur sarcoptes pada pemeriksaan kerokan kulit.
Pencegahan Penyakit Scabies yang paling utama adalah menjaga kebersihan badan dengan
mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan sprei secara teratur serta menjaga
lingkungan di dalam rumah agar tetap mendapat sinar matahari yang cukup, tidak lembab,
dan selalu dalam keadaan bersih.
Tindakan yang sangat penting untuk pengobatan penyakit scabies ini adalah memutus mata
rantai penularan. Sehingga pengobatan penyakit scabies biasanya dilakukan secara masal
agar mata rantai penularan dapat dibasmi secara cepat dan tuntas.

Bagian tubuh yang diserang oleh kutu sarcoptes scabiei :

Kulit dan jaringan kuku

Lipatan dibawah lengan

Sela-sela jari tangan dan kaki

Pergelangan tangan

Siku

Payudara (areola mamamae)

Selangkangan

Alat kelamin dan bokong

Umbilicus

Genetalia eksterna (pria)

Perut bagian bawah

Telapak tangan dan kaki (bayi)

Definisi
Scabies adalah kondisi kulit yang gatal dikarenakan hewan kecil (tungau) yang disebut
Sarcoptes scabiei. Tungau ini menggali lubang pada kulit dan menyebabkan rasa gatal pada
area tersebut. Rasa gatal akan menguat khususnya ketika anda tidur.
Scabies menular dan menyebar dengan cepat melalui kontak fisik. Meskipun obat yang
diberikan membunuh hewan kecil tersebut, anda tetap akan mengalami rasa gatal untuk
beberapa minggu.

Gejala
Tanda dan gejala scabies antara lain :

Rasa gatal yang sering menjadi parah dan biasanya memburuk pada malam hari
Penggalian kulit dapat menimbulkan benjolan kecil pada kulit

Scabies sering ditemukan pada:


Di antara jari
Pada ketiak
Sekitar pinggang
Sepanjang bagian dalam pergelangan tangan

Siku bagian dalam


Telapak kaki
Sekitar payudara
Sekitar alat kelamin laki-laki
Bokong
Lutut
Pundak
Pada anak-anak, bagian yang terkena antara lain:
Kulit kepala
Wajah
Leher
Telapak tangan
Telapak kaki

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab
Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau ini berbentuk bundar dan mempunyai
empat pasang kaki . Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneum dan
lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes
betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni
sarcoptes muda. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan
sel-sel di lapisan kulit itu sehingga penderita mengalami rasa gatal.
Kontak fisik dan pinjam meminjam pakaian atau selimut dengan orang yang memiliki scabies
dapat menyebarkan tungau tersebut.

Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran tungau pada orang lain, ambil langkah berikut :

Cuci semua pakaian dan kain yang anda gunakan menggunakan sabun dan air panas.

Tempatkan benda-benda yang tidak bisa anda cuci pada kantong plastic tertutup dan
diamkan selama dua minggu. Tungau akan mati jika mereka tidak mendapatkan makanan
dalam seminggu.

Anda mungkin juga menyukai