Anda di halaman 1dari 1

Apa itu scabies?

Kudis, atau scabies, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau
tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga
menyebabkan rasa gatal. Timbulnya rasa gatal dan keinginan menggaruk dapat lebih parah di malam
hari. Penyakit ini terbilang sangat mudah menular dan menyebar dengan cepat, terlebih jika
seseorang melakukan kontak fisik dekat dengan pengidapnya. Meski begitu, kudis dapat dengan
mudah diobati yang mampu membunuh tungau serta telurnya pada kulit.

Penyebab dan faktor resiko Kudis

Penyebab scabies adalah tungau jenis S. scabiei yang menginvasi kulit. Tungau ini biasanya terdapat
di seprai, gorden, bantal, atau pakaian orang yang terinfeksi. Saat bersembunyi di bawah kulit,
tungau membuat terowongan sebagai tempat ia menyimpan telur. Saat telur menetas, larva
tersebut dapat muncul ke permukaan kulit dan menyebar ke area kulit lainnya, bahkan pindah ke
orang lain. Gatal yang timbul karena penyakit ini merupakan reaksi tubuh terhadap tungau, telur,
serta kotorannya. Kontak fisik dekat dengan seseorang yang mengidap penyakit ini, seperti berbagi
pakaian atau tidur satu ranjang dapat meningkatkan risiko terinfeksi kudis. Rutin membersihkan
tempat tidur dan tidak berbagi-pakai pakaian sangat penting untuk mencegah penularan.

Gejala Kudis Gejala

scabies yang muncul bisa bervariasi, tergantung jika sudah pernah terserang tungau sebelumnya
atau belum. Saat seseorang terkena tungau kudis pertama kali, diperlukan waktu sampai 2-6 minggu
hingga gejalanya terlihat. Jangka waktu tersebut akan lebih pendek pada serangan berikut nya
karena sistem kekebalan tubuh lebih cepat bereaksi, yaitu 1-4 hari.

Rasa gatal dapat memburuk di malam hari karena itu adalah momen tungau kudis menaruh telurnya
ke dalam kulit. Gatal sering dirasakan di sela-sela jari, ketiak, selangkangan, dan daerah lipatan lain.
Selain gatal, ruam dan jejak seperti galian yang tipis dan tidak teratur juga bisa muncul ketika tungau
menggali ke dalam kulit. Ruam akibat kudis juga bisa menjadi luka bila pengidap menggaruk kulitnya.
Hati-hati, luka terbuka bisa menyebabkan impetigo. Kudis berkrusta juga dikenal sebagai kudis
Norwegia, yaitu bentuk kudis serius yang menyebabkan gejala kulit yang parah. Orang yang terkena
scabies berkrusta akan mengalami gejala berupa kerak yang meluas, abu-abu, dan tebal.

Pencegahan scabies

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infestasi ulang dan mencegah penyebaran
penyakit ini pada orang lain, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai