PENDAHULUAN
y Berabad-abad yang lalu y Ahli bedah Frederick GB dan Charles HB y Penyakit metabolik, progesif, defisiensi insulin absolut dan y y y y
relatif sehingga hiperglikemia Great imitator Umur berpengaruh, setelah 30 tahun Lansia tidak sadar bila terkena DM Korelasi dengan peningkatan kemakmuran
Epidemiologi
ypo angka insidens & prevalensi DM tipe-2 di dunia, akibat y Perubahan pola makan y Aktivitas fisik kurang
y po usia
yPrevalensi DM tahun 2000 y usia < 20 tahun =0,19% y usia > 20 tahun 8,6% y > 65 tahun 20,1% y = , namun pd usia > 60 th
>>
epidemiologi
yDM pada orang dewasa hampir 90%
masuk diabetes tipe II yDari jumlah tersebut dikatakan bahwa 50% adalah pasien berumur lebih dari 60 tahun
2.
3.
Tipe II : Bervariasi mulai dr yg predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yg predominan gangguan sekresi insulin dg resistensi insulin Tipe lain :
y y y y y y y y
Defek genetik fungsi sel beta Defek genetik kerja insulin Penyakit eksokrin pankreas Endokrinopati Krn obat atau zat kimia Infx imunologi Sindrom genetik lain yang bkaitan dg DM
4.
DM gestasional
Etiologi
y DM tipe 1
y Usia <30 y Autoimun y Reaksi antigen dgn antibodi y > 90% Sel pancreas rusak y Defisiensi insulin absolut y Infeksi virus y Gizi pada masa anak-anak
y DM tipe 2
y Usia> 30 y Pola familial kuat y Sekresi insulin ber< y Resistensi insulin y Produksi glukosa hati ber>> y Reseptor insulin sel ber<< y Defisiensi insulin relatif y Sel
Patofisiologi DM tipe 2
Pankreas mhasilkan insulin (N atau o)
Glukosa darah mo
glukosa keluar melalui urin (glikosuria) glukosa tbuang >> diuresis osmotik
kalori (-)
poliuri
BB q
polifagi
polidipsi
Faktor risiko
y usia > 45 tahun y kegemukan ( BB > 120% BB idaman atau IMT > 25 kg/m2 ) y kebiasaan tidak aktif y hipertensi y turunan pertama dari orang tua dengan DM y riwayat DM pada kehamilan ( DM gestasional ) y riwayat toleransi glukosa terganggu ( TGT ) dan riwayat
glukosa darah puasa terganggu ( GDPT ) sebelumnya y kadar lipid abnormal ( kolesterol HDL 35 mg/dl dan atau Trigliserida 250 mg/dl)
Gejala klinis
y Keluhan klasik
y Penurunan BB & rasa
Keluhan lainnya
y
lemah
y Poliuri y Polidipsi y polifagi y y y y
Diagnosis
y Kriteria diagnosis :
y Gejala klasik DM +
y Cara diagnosis :
y Jika tdp keluhan
140 mg/dl maka dilakukanTTGO y Bila TTGO abnormal pada 2 kali maka DM dapat ditegakkan
u 200
140-199
< 140
DM
TGT
Normal
Tes penyaring
Bukan DM Belum pasti DM DM
u 200 u 200
100 - 125 90 - 99
u 126 u 100
Penatalaksanaan
y Jangka pendek : y Hilangnya keluhan dan tanda DM, y Mempertahankan rasa nyaman dan y Tercapainya target pengendalian glukosa darah y Jangka panjang : y Tercegah dan terhambatnya progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati. y Tujuan akhir : morbiditas dan mortalitas q
Pilar penatalaksanaan DM
y Edukasi y Terapi gizi medis y Latihan jasmani y Intervensi farmakologis : y Obat Hipoglikemik Oral y Insulin
Penatalaksanaan DM
y
Edukasi : prinsip dasar y Sampaikan informasi secara bertahap, mulai dari yang sederhana baru kemudian yang lebih kompleks. y Hindari informasi yang terlalu banyak dalam waktu singkat. y Sesuaikan materi edukasi dengan masalah pasien. y Libatkan keluarga / pendamping dalam proses edukasi. y Berilah nasihat yang membesarkan hati dan hindari kecemasan. y Usahakan adanya kompromi tanpa ada paksaan. y Diskusikan hasil laboratorium. y Berikan motivasi / penghargaan atas hasil yang dicapai.
y y
dan kaya serat, seperti : padi-padian , umbiumbian Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti :gula, madu, sirup, selai Gula, max 3 sdm/hari. Sebaiknya gunakan gula alternatif yang tidak mengandung kalori seperti : sakarin, aspartam Serat, akan memperlambat penyerapan glukosa dan menurunkan kadar lemak darah : buah, sayuran, padi-padian, sereal Batasi konsumsi lemak, minyak ataupun santan maksimal 25% dari kebutuhan energi : 2 bagian dari sumber lemak nabati dan 1 bagian dari sumber lemak hewani Asupan garam : 1 sdt/hari ( 6 g/hari ). Hatihati dengan makanan jadi yang mengandung natrium : vetsin, soda.
Latihan Jasmani
y 3-5 x/minggu, selama 30-60 menit y Intensitas : ringan dan sedang y Target : 60-70% dari Maximum Heart Rate (
MHR ) y Tipe olahraga yang dianjurkan : Jalan, bersepeda, jogging, berenang y Disesuaikan dengan umur dan kemampuan jasmani y Sifat olahraga : Continous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance
OHO
y Indikasi OHO :
y Diabetes setelah y Cara pemberian OHO :
y Mulai dengan dosis kecil y ditingkatkan secara bertahap
umur 40 tahun y Diabetes kurang dari 5 tahun y Memerlukan insulin dengan dosis kurang dari 40 unit sehari y DM tipe II, berat normal atau lebih
y y y y y y y
sesuai respon kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal Sulfonilurea generasi I & II : 15-30 menit sblm makan Glimepiride : Sebelum / sesaat sebelum makan Repaglinid, Nateglinid : sesaat / sebelum makan Metformin : sebelum / pada saat / sesudah mkn KH Acarbose : bersama suapan pertama makan Tiazolidindion : tidak bergantung pada jadwal makan
insulin
y Prinsip pemberian insulin :
y Pada keadaan emergency y
y Indikasi insulin
y DM tipe I y DM tipe II, bila OHO y y
berikan regular insulin. Pada permulaan pemberian insulin, coba injeksi tunggal dengan intermediate acting insulin. Mulai dengan dosis kecil, dinaikkan secara perlahanlahan. Untuk merubah dosis, tunggu beberapa hari sampai 1 minggu. Jika kontrol sukar, berikan intermediate acting insulin 2 kali sehari. Harus dihindarkan terjadinya hipoglikemia
y y y
gagal Stress berat (infeksi berat,operasi,stroke) DM gestasional dan penyandang DM yang hamil Ketoasidosis diabetik Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat KI / alergi OHO
Komplikasi DM
y Akut y Ketoasidosis diabetik (KAD) y Hiperosmolar Hiperglikemik nonketotik y Hipoglikemia y kronis y Makrovaskuler :
y y y y y y y
penyakit jantung koroner penyakit cerebrovaskuler penyakit pembuluh darah perifer (gangrene) diabetik retinopati diabetik neuropati diabetik nefropati rentan terhadap infeksi
y Mikrovaskuler : -
KAD
y Faktor pencetus :
y Infeksi y Infark miokard akut y Penghentian insulin y Pankreatitis y Kehamilan y Obat, dll.
y Diagnosis :
y Kadar glukosa > 250 mg% y pH<7,35 y HCO3 rendah (< 15 meq/L) y Anion gap yang tinggi y Keton serum positif
Penatalaksanaan KAD
y y
y y
Penggantian cairan dan garam yang hilang. Menekan lipolisis pada sel lemak dan glukoneogenesis pada sel hati dengan pemberian insulin. Mengatasi stres sebagai pencetus KAD. Mengembalikan keadaan fisiologis normal dan menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian pengobatan Ada 6 hal yang harus diberikan yaitu cairan, garam, insulin, kalium, dan glukosa, serta asuhan keperawatan
y Penatalaksanaan
y Rehidrasi (cairan), insulin, kalium, menghindari
infeksi sekunder
KESIMPULAN
y Kelainan pada beta pankreas y Tipe I : kerusakan sel beta y Tipe II : resistensi insulin, produksi berkurang, lingkungan
serta aktivitas fisik y Meningkat seiring dengan bertambahnya usia y Pada lansia gejala tidak spesifik, dapat dijumpai penurunan BB, kelelahan, gangguan kognitif, inkontinensia urin, ISK