Anda di halaman 1dari 1

Vihara Sakyawanaram Vihara ini didirikan oleh Ibu Airin atau lebih dikenal dengan nama Mamah Airin

oleh masyarakat di sekitar kampung Loji. Beliau mendirikan Vihara ini pada tahun 2000. Asal muasal beliau mendirikan Vihara ini karena mimpi tentang keinginan Ratu Laut Kidul untuk memindahkan Vihara yang terletak di daerah Malang, Jawa Timur. Bangunan Vihara ini berdiri di sebuah lembah diatas bukit Cipendewa, Kelurahan Pacet, Kecamatan Cipanas, terdiri dari 5 bangunan ibadah dimana masing-masing bangunan mempunyai nama, salah satunya adalah pendopo Prabu Siliwangi. Vihara ini sangat ramai dikunjungi oleh para peziarah untuk beribadah, ada juga yang bertujuan untuk mencari obat. Pengunjung Vihara ini sebagian besar adalah mereka yang beragama Budha. Kegiatan yang rutin dilakukan pada Vihara ini adalah Blessing yaitu untuk membuka aura, biasa dilakukan setiap jum at kliwon. Ada juga pemandian Air Suci, biasa dilakukan setiap penanggalan cap go atau setiap tanggal 15 penanggalan Cina dengan tujuan untuk membuka rezeki, kesehatan dan lain sebagainya. Pengrajin Sutra Batik Sutera di Cianjur dikembangkan melalui kerja sama antara pemilik Aurarista Silk dengan KOJASINDO (Koperasi Jalasutera Indonesia) dalam mendirikan usaha produksi persuteraan alam. Sutera Cianjur dikembangkan dengan pola tradisional dan ditenun secara manual dengan melalui ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Sutera Cianjur banyak dipergunakan oleh para perancang nasional terutama untuk batik halus yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Batik sutera ini pun selain digunakan di dalam negeri juga diekspor ke beberapa Negara yaitu : Jepang, Malaysia, Amerika Serikat dsb, dengan kapasitas ekspor per bulan mencapai 4000-5000 meter/tahun. Perajin Sutera Alam Aman Sahuri bergerak dalam bidang kerajinan sutera alam yang mulai dirintis sejak tahun 1961 pada waktu itu yang pertama kali dilakukan adalah usaha pembibitan ulat sebanyak 25 ekor pemberian dari orang Sulawesi. Setelah usaha pembibitan dan pemeliharaan ulat sutera alam mengalami kemajuan hingga mencapai puluhan ribu ekor dan mempu menghasilkan kokon maka untuk memproses menjadi benang. Sehinga dapat diproses menjadi kain melalui ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dan alat ini mampu menghasilkan produk lain yang bermutu tinggi. Kegiatan usaha dibidang sutera alam ini sebagian besar mempergunakan alat-alat tradisional sehinga dapat dioperasikan oleh semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya bisa menampung dan menyerap tenaga kerja yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai