Anda di halaman 1dari 18

PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT 1.1.

Partikel bermuatan - Muatan elektron : -1,6 x 10-19 C - Massa elektron : 9,11 x 10-31 kg - Jumlah elektron dalam setiap Coulomb sekitar 6 x 1018 buah (resiprokal dari muatan elektron) (Hitung jumlah elektron yang mengalir pada arus sebesar 1 pA !) - Besar muatan ion positif merupakan kelipatan bulat dari muatan elektron, dengan tanda yang berlawanan. - Massa atom dihitung berdasarkan perbandingan terhadap massa atom oksigen (bilangan massa 16). Satu satuan massa atom adalah 1/16 massa satu atom oksigen, yaitu 1,66 x 10-27 kg. - Radius elektron diperkirakan 10-15 m dan radius atom sekitar 10-10 m. - Di dalam kristal semikonduktor seperti silikon terbentuk ikatan kovalen, yang menimbulkan proses pemakaian elektron bersama. Dalam keadaan tertentu, elektron yang digunakan bersama ini bisa hilang dan menimbulkan hole dalam ikatan. Hole ini akan bergerak dalam ikatan kovalen dan menimbulkan fenomena gerakan muatan TEORI PITA ZAT PADAT

Model elektron bebas pada logam dapat memberikan penjelasan yang baik terhadap kapasitas panas, hantaran listrik dan kalor, dan elektrodinamika logam. Namun model ini todak bias mamberikan oenjelasan terhadap berbagai mkasalah seperti : perbedaan antara logomlogam, semi-logam, semi konduktor dan isolator; terjadinya harga koefisien hal yang positif; hubungan antara elektron konduksi dalam logam terhadap elektron valensi atom atom bebas; dan banyak sifat-sifat transport terutama mengenai magneto transport. Hampir dalam semua kristal zat padat baik logam maupun yang non-logam, atom-atomnya tersusun sangat rapat dan valensinya terbentuk suatu system elektron bersama pada keseluruhan kristal. Sistem elektron ini mengikuti prinsip larangan, maka dari interaksinya dengan atom-atom itu menyebabkan tingkat-tingkat energi pada kulit elektron terluar semuanya agak berubah. Tataran energi tertentu dari masing-masing atom pada keseluruhan kristal tingkat energi yang terpisah yang amat berdekatan satu dengan lainnya. Karena pada tiap pita terdapat tingkat yang terpisah sebanyak atom dalam kristal, maka pita itu tidak dapatlagi did bedakan dari energi yang tersebar secaran kontuniu.

Pada bab ini akan di bahas bahwa elektron dalam kristal tersusun dalam pita-pita energi. Pita-pita energi ini di pisahkan oleh daerah energi dimana prilaku gelombang orbit elektron itu tidak ada. Daerah ini yang di sebut senjang energi, disebabkan oleh interaksi gelombang elektron dengan teras iondalam kristal. Adanya pita energi, terjadinya senjang energi diantara pita-pita itu, dan adanya tingkat-tangkat yang diisi elektron, bukan saja menemukan sifat kelistrikan zat padat tetapi juga terhadap sifat-sifat fisis lainnya.

5.1 TERBENTUKNYA PITA ENERGI Bila dua ataom yang identik terpiah amat jauh, maka tingkat-tangkat elektronikatom yang atu tidak dipengaruhi oleh adanya atom yang lain dan kita dapat mamandang atom-atom tersebut dalam keadaan terisolasi. Misalnya pada atom natrium, elektron 3s dari masing-masing atom akan memiliki energi tunggal terhadap intinya.Bila otom itu berdekatan bersama, maka fungsi gelombang elektron-elektron terebut mulai sakling bertindihan dan oleh interaksi antaraatomatom itu menyebabkan terbentuknya tingkat 3s yang berbeda-beda.Gambar 5.1a memperlihatkan keadaan untuk anam buahatom, diamana terdapat enam tingkat energi yang dihasilkan oleh enam buah fungsi gelombangelektron yang bertindihan. Bila banyak lektron yang berdekatan bersama membentuk zat padat, maka tingkat energienergi itu menjadi banya sekali dan saling berdekatan satu dengan yang lain sehingga hamper tidak dapat dibedakan satu persatu. Oleh karena itu kita dapat memandang atom-atom itu membentuk tingkat-tingkat energi itu yang hamper malar, seperti terlihat pada gambar 5.1b. Karena tingkat-tingkat energi elektron ini semuanya berasal dari tingkat 3s dari atom natrium itu maka pita ini disebut pita 3s. GAMBAR

Berdasarka prinsip larangan, tiap tingkat energi tersedia bagi dua elektron masing-masing dengan dia spin yang berbeda (ms = +1/2 atau ms = -1/2). Oleh karena itu pita dari suatu zat

padat yang terdiri dari N atom, akan tersedia N tingkat energi atau paling banyak boleh berisikan 2N elektron. Jadi pada suatu kisi kristal terdapat banyak pita-pita energi yang masing-masing sesuai dengan tingkat energi atom-atom penyusun kisi tersebut. Gambar 5.2 memperhatikan tingkat energi dalam natrium sebagai fungsi dari jarak antar atom.Makin dekat jarak antar atom, maka tingkat energi 3s mulai pecah menjadi pita. Ternyata makin tinggi tingkat energinya maka makin besar jarak antar atom dimana pita-pita itu terbentuk. Tingkat 2p tidak terpisah sampai jarak antar inti yang cukup kecil.

GAMBAR

Masing-masing pita energi memiliki N tataran. Tiap tataran dapat menampung 2x(21+1)elektron, sesuai dengan dua arah spin elektron yang berbeda dan (21+1) arah momentum sudut angular elektron. Dengan demikian kapasitas dari masing-masing pita adalah 2x(21+1) N. Gambar 5.3 memperlihatkan pita pita energi pada logam natrium. Pita 1s, 2s, dan 2p penuh. Pita 1s dan 2s masingmasing berisikan 2N elektron, sedangkan pita 2p berisikan 6N elektron. Karena tiap atom natrium hanya menyumbang sati elektron 3s, maka pita 3s yang berkapasitas 2N hanya berisikan setengahnya saja atau N elektron. Di atas pita 3s ini masih terdapat lagi pita 3p yang dapat menampung 6N elektron, tetapi pita ini kosong sama sekali. Pita 3s yang berisikan hanya setengahnya saja, paka elektron-elektron pada pita ini dapat menyerap energi dan pindah kepada tingkat yang lebih tinggi tetapi masih dalam pita 3s. Atau elektron 3s ini dapat pula menyerap energi yang lebih besat dan pindah kepita 3p yang kosong itu.

GAMBAR

Keadaan ini dapay dijelaskan dengan statistika kuantum, denga menggunakan distribusi Fermi-direc. Pada T = O K, semua tingkat elkton yang dibawah energi Fermi terisi penuh dan yang di atas Ef kosong sama sekali, seprti tampak pada gabar 5.4. Pada natrium, energi Fermi Ef terletak tepat di tengah-tengah pita 3s sehingga tingkat elektron dibawah energi Fermi ini terisi semua. Pada suhu yan lebih tinggi dari OK, energi Fermi memberikan tingkat penghunian untuk tataran ini menjadi 50 persen dan tingkat penghunian di atas Ef tidak lagi nol. Eksitasi termal dapat menyebebkan terjadinya sedikit penghunian pada pita 3p, seperti yang terlihat pada gambar 5.5.

GAMBAR

Natrium adalah merupakan contoh penghantar bahan listrik yang baik, karea terdapat N tingkat keadaan yang tidak terisi dalam pita 3s dan semua dalam energi sekitar 1 eV.Oleh karena itu dengan memberikan beda tegangan yang rendah saja, yaitu sekitar 1 V., maka elektro valensi dengan mudah dapat menyerap energi ini dan bebas bebas bergerak selama dia dipercepat olrk tegangan yang diberikan. Jadi pada natrim terdapat relative Nelektron bebas yang dapat mudah bergerak ke N tingkat energi yang tak terisi itu, dan itulah sebabnya maka natrium menjadi peghantar yang baik.

GAMBAR

Suatu bahan yang pita energinya penuh sedang pita yang diatasnya kosong sama sekali akan menjadi penghantar yang jelek. Antara kedua pita tesebut terdapat snjang yang disebut senjang energi atau senjang pita, dan energi Fermi terletak dalam senjang ini. Gambar 5.6 memperlihatkan senjang energi antara pita yang penuh dengan pita yang kosong di atasnya. Pita

yang penuh ini disebut pita valensi sedang pita kosong diatasnya dinamakan pita hantar atau pita konduksi. Pada T = O, tingkat dibawah Ef semua terisi. Bila suhu naik, maka untuk distribiu Fermidirac berubah seperti terlihat pada gambar 5.7. Bila snjang energi antar kedua pita itu lebih besar dibandingkan dengan kT, maka hanya sedikit sekali elektron yang biasa tereksitasi darai piata valensi kepita hantar. Dalam pita valensi terdapat banyak sekali elektron yang tersedia untuk hantara listrik, tetapi karena tingkat kosong yang tesedia untuk bergerak hanya sedikit sekali, maka elektron-elektron ini tidak mudah bergerak sehinga tidak dapat memberikan sahamnya terhadap hantaran listrik ini. Pada pita hantar terdapat banyak sekali tingkat yang kosong, tetapi pada pita ini terdapat sedikit sekali elektron, oleh karna itu sumbangan pita hantar initerhadap hantaran listrik juga sangat kecil. Bahan-bahan yang seperti ini digolongkan sebagai isolator. Umumnya isolator itu memiliki dua sifat yaitu: 1. Memiliki senjang energi antara pita valnsi da pita hantar yan sangat besar, dalam beberapa eV 2. Tingkat energi Fermi terletak pada sejang energi Bila suatu bahan memiliki struktur dasar sama seperti pada isolator tetapi dengan senjang energi yang jauh lebih kecil (dalam 1 eV atau kurang), maka prilakunya sangat berbeda. Bahan seperti ini di namakan bahan semikonduktor. Pada gambar 5.8 tampak bahan semi konduktor dalam suhu kamar. Karena senjang energinya tidak terlalu besar. Itulah sebabnya pada suhu kamar terdapat GAMBAR 5.8 (Struktur pita pada semikonduktor )

cukup banyak elektron dalam pita hantar dan ddengan sendirinya tersedia banyak tingkat kosong bagi elektron ini sehingga dapat manghantar dengan mudah. Juga pada pita valensi terdapat banyak tingkat yang kosong (yang ditinggalkan oleh elektron yang tereksitasi ke pita hantar )

sehangga banyak pula elektron pada pita valensi juga dapat memberi sumbangan terhadap hantaran listrik ini. Jadi hantaran listrik pada semikonduktor sangat bergantung pada suhu di bandingkan dengan hantaran listrik pada konduktor dan isolator. Jadi teori pita sangat berguna dalam memahami sifat-sifat zat padat yang tidak bisa diterangkan dnga teori atom saja. Seperti misalya magnesium yag memiliki kulit 3s yang penuh, yang menurut teori atom seharusnya menjadi penghantar yang jelek. Akan tetapi ternyata magnesium adalah penghantar listrik yang baik. Demikian pula keadaan sebaliknya pada karbon yang pada kulit 2p hanya memiliki dua elektron saja sedang jumlah magnesium yang boleh adalah enam buah. Oleh karena itu menurut teori atom seharusnya karbon itu menjadi penghantar yang relatif baik. Tetapi kenyataanya adalah sebaliknya, yaitu karbon malah merupakan penghantar yang jelek sekali. Gejala ini dapat di jelaskan secara baik dengan menggunakan teori pita. Pada magnesium, ketika atom-atom ini cukup dekat, pita 3s yang penuh bertindihan dengan pita 3p yang kosong dan menghasilkan pita tunggal.karena

GAMBAR 5.9

( Sruktur pita pada magnesium ) kapasitas pita 3s adalah 2N dan pita 3p kapasitasnya 6N, maka pita tunggal ini menjadi memiliki kapasitas 8N. tetapi pita tunggal ini hanya berisikan 2N elektron yang bherasal dari pita 3s saja ( lihat gambar 5.9 ), atau hanya seperempat dari kapasitasnya sehingga dengan demikian magnesium menjadi penghantar yang sangat baik. Pada karbon, tumpang tindih fugsi elektroniknya pada daerah yag dekat. Mula-mula tumpang tindih ini menyebabkan penggabungan pita 2s dan 2p sehingga terbentuk pita tunggal dengan kapasitas elektron sebanyak 8N (Gambar 5.10). Ketika atom-atom bertambah rapat, pita itu pecah menjadi dua pita yang asing-masing dengan kapasitas empat elektron. Karena karbon

hanya memiliki elektro valensi,maka tingkat 4N yang lebih rendah terisi penuh sedangkan tingkat 4N yang diatasnya menjadi kosong sama sekali. Jadi pita hantarnya menjadi kosong sama sekali, sedangkan pita dibawahnya penuh. Oleh karena itulah karbon menjadi isolator. Geranium dan silicon memiliki struktur yang sama seperti karbon, tetapi jarak keseimbanga nya lebih besarsehngga panjang antara pita palensi dan pita hantar menjadi lebih kecil, sekiar 1 eV, sedang pada karbon senjang ini sekitar 7 eV. Itulah sebabnya germanium (Ge) dan silkon (Si) menjadi semikonduktor sedangkan karbon menjadi isolator.

5.2. GERAK ELEKTRON DALAM KISI PERIODIK Teori pita telah berhasil menjelaskan sebagian besar sifat-sifat logam, semi logam, isolator dan konduktor. Walaupun penjelasan mengenai timbulnya pita energi ini hanya bersifat bagan saja, namun bagaimanapun juga terjadinya pita-pita itu disebabkan oleh tumpang tindihnya fungsi gelombang elektron keyika atom-atom itu berdekatan bersama membentuk zat padat.

Pendekatan ini dapat diselesaikan secara mekanika kuantum dengan menggunakan persamaan Schrodinger untuk elektron yang bergerak dalam kisi atom.

Untuk memudahkan penyelesaian persamaan seperti ini, maka dibuat beberapa penyederhanaan tanpa mengorbankan sifat fisisnya. Pertama kita hanya membahas masalah satu dimensi saja, dan kedua kita menggantikan potensial Coulomb dengan potensial kolam persegi dalam mana bila r 0 maka V ~

Dengan cara yang sama seperti pada kolam persegi atau pada kolam hidrogen, maka kita dapatkan bahwa energi yang dibolehkan hanyalah harga-harga energi yang diskrit. Ini berarti hanya pita-pita energi tertentu saja yang dibolehkan.

Elektron yang bergerak melalui sebuah ion, maka energi potensialnya adalah energi potensial Coulomb yang besarnya sebanding dengan 1/r, seperti terlihat pada gambar 5.11a. Bila terdapat dua ion seperti misalnya pada ion H2+ atau molekkul H2, maka energi potensialnya menjadi seperti gambar 5.11b.

GAMBAR DIAGRAM TINGKAT ENERGI

Untuk deretan ion yang sangat banyak, yang tersusun secara teratur dan membentuk kisi kristal satu dimensi, maka energi potensialnya berubah secara periodik sesuai dengan periodisitas kisi kristal tersebut. Sebagai contoh misalnya deretan enam atom hidrogen yang jaraknya sama seperti pada gambar 5.12. Pada ganbar ini terlihat energi potensial elektron sebagai fungsi dari jarak x sepanjang garis inti atom.

GAMBAR 5.12 Energi potensial sebagai fungsi jarak sepanjang garis inti atom

Gerak elektron ini dibatasi oleh periodisitas kisi. Misalnya elektron yang energinya E1 tidak dapat bergerak melalui kisi, tetapi dibatasi oleh salah satu daerah AB, CD, dan seterusnya. Memang elektron dapat pergi dari AB ke CD dengan membocorkan potensial halang yang menyela diantara kedua daerah yang dibolehkan ini. Tetapi umumnya penghalang ini cukup lebar dan tinggi sehingga penelusupan elektron ini peluangnya sangat kecil sekali, itulah sebabnya elektron yang di tengah dalam kristal pada dasarnya terlokalisir sehingga energi serta fungsi gelombangnya praktis dapat dipandang sama seperti atom yang terisolasi. Elektron yang energinya E2 tidak begitu kuat terikat pada ion tertentu sehingga mudah tereksitasi dan dapat bergerak di sekeliling kisi. Elektron yang energinya E3tidak terikat secara khusus pada atomatom tertentu dan memiliki kebebasan gerak yang besar. Elektron yang demikian inilah yang menyumbang sebagian terbesar sifat-sifat kisi seperti sifat hantaran kalor dan listrik, dan juga memberikan ikatan ion yang membentuk kristal tersebut.

Dengan menggantikan potensial Coulomb dengan potensial kolam persegi dengan lebar B dan kedalaman Vo serta dengan mengambil b dan Vo sedemikian sehingga hasil kali bVo

tetap konstan. Oleh karena itu kolam bisa bertambah dalam dan menyempit tetapi luasnya teap bVo.

Gambar 5.13 Bentuk penyederhanaan fungsi potensial periodik menjadi potensial kolam persegi.

Gambar 5.13 memperlihatkan deretan kolam potensial yang masing-masing dalamnya Vo dan lebar , b, dengan jarak antar pusat a. Tiap-tiap kolam persegi itu mewakili ion-ion pada pada kisi.

Teorema Bloch Penyelesaian terhadap potensial berulang secara periodik ini dilakukan dengan menggunakan teorema Bloch, yaitu dengan memodifikasi fungsi gelombang elektron bebas dengan fungsi potensial periodik. Bloch menyelesaikan persamaan gelombang Schrodinger dengan memasukkan syarat bagi fungsi potensial V(r) yang memiliki sifat periodik seperti yang terdapat dalam kristal. Persamaan Schrodinger dalam koordinat ruang r adalah dimana V(r) adalah fungsi potensial

......................................................(5-1) Periodik dalam kristal. Penyelesaian terhadap persamaan ini haruslah memenuhi syarat batas yang juga periodik dalam kisi kristal. Jadi bila V(r) itu periodik dalam kristal maka

V(r+d) = V(r) .........................................................................................(5-2) Dimana d adalah vektor translasi kisi. Oleh karena itu fungsi gelombang syarat batas periodik yaitu haruslah memenuhi

.......................................................................................(5-3)

Ini berarti fungsi gelombang

harus sama pada titik-titik yang secara fisis adalah ekivalen

dalam kisi kristal. Fungsi gelombang untuk suatu elektron dalam kotak adalah dalam berbentuk gelombang datar.

= A exp (ik.r)..................................................................................(5-4) Menurut Bloch, penyelesaian terhadap persamaan Schrodinger yang memenuhi syarat batas periodik akan memiliki bentuk

........................................................................(5-5) Penyelesaian seperti ini disebut fungsi Bloch, Fungsi uk (r) disebut fungsi modulasi karena ia memodulasi amplitudo gelombang exp (ik.r) dengan periodisitas kristal.

Faktor exp (ik.r) dalam fungsi Bloch adalah merupakan bentuk persamaan gelombang datar, dimana k adalah vektor gelombang.

Model Kronig Penney Model Kronig Penney dalam satu dimensi seperti yang terlihat dalam gambar 5.14, adalah merupakan suatu deretan kolam potensial persegi dengan lebar a, dipisahkan oleh penghalang energi yang lebarnya b dan tinggi Vo. Luas penghalang bVo, berubah dari tak berhngga sampai nol. Sebagian dari fungsi gelombang bergetar dalam kolam dan meluruh secara eksponensial dalam penghalang. Untuk memudahkan, potensial dalam kolam diambil sama dengan nol.

Gambar 5.14 Deretan kolam potensial persegi dengan lebar a yang dipisahkan oleh energi halang yang lebarnya b dan tinggi Vo.

Persamaan Schrodinger untuk masalah ini adalah :

Untuk kolam,

0 < x < a ..........................(5-6)

Dan untuk penghalang

( E - Vo )

0 -b < x< 0 ............................(5-7)

Dalam persamaan ini kolam dan penghalang berulang secara periodik di seluruh x. Untuk memudahkan penulisan kita tentukan dua buah besaran rill dan memiliki dimensi vektor gelombang, ( panjang )-1 yaitu besaran dan :

dan

............................(5-8)

Oleh karena itu persamaan (5-6) dan (5-7) kini menjadi (kolam) .........................................................(5-9) = 0 (barier)

Bentuk penyelesaian dari persamaan ini adalah


1

= A exp (i = C exp (

+ B exp (-i + D exp (-

(kolam) ................................(5-10) ) (barier).................................(5-11)

Dari persamaan ini ternyata terjadi osilasi dan meluruh (menghilang) secara eksponensial dalam barier. Tetapi seluruh potensial itu periodik, dan penyelesaian terhadap kedua persamaan itu digabung dengan bentuk Bloch (5-1) maka didapat :

= Uk (x) exp (ikx) .......................................................................(5-12)

Penyelesaian dari bentuk ini dapat diterapkan tanpa memandang luas barier, dan ini adalah pembuktian teori Bloch untuk hal yang khusus ini.

Untuk penyelesaian selanjutnya, dibuat asumsi penyederhanaan dengan mengambil V0 b

dan

sehingga hasil kali dari vob menjadi tertentu dan dapat disesuaikan dan periodisitas kisi

menjadi a. Dengan menggunakan syarat batas kita dapatkan persamaan

= cos ka ......................................................(5-13)

Dimana P= V0b ..................................................................................(5-14)

Atau persamaan (5-13) bisa ditulis menjadi + cos = cos ka ................................................(5-15)

Dalam hal P = Q, maka b = 0, atau batas ini menghilangkan barier bersama, dan persamaan (513)menjadi

cos ....................................................................(5-16) Dengan menggunakan harga dari persamaan (5-8), maka kita dapatkan

E= Untuk n E=

............................................................................(5-17) maka persamaan (5-17) menjadi

k2/2m ...............................................................................(5-18) muncul

Dan ini adalah persamaan energi elektron bebas yang sudah dikenal. Bentuk 2 karena menyelesaikan masalah dalam ruang kristal periodik.

Dalam keadaan p

sesuai dengan batas untuk atom bebas, maka persamaan (5-13) hanya sama dengan nol.

memiliki penyelesaian untuk (sin

Kita telah tahu bahwa (sin penyelesaiannya adalah

untuk harga nol yang lain dari sin

. Oleh karena itu

...............(15-19) Dengan memasukkan harga ini dalam persamaan (5-10), maka kita dapatkan energi yang dibolehkan

En =

......................................................................................(5-20)

Ini adalah arus energi diskrit untuk elektron dalam model atom bebas.

Untuk harga p tertentu, diantara batas-batas yang telah kita lihat, akan terdapat harga-harga yang dibolehkan bilamana ruas kiri persamaan (5-13) berada antara +1 atau kurang dari -1. Bila kita lukiskan ruas kiri terhadap , maka penyelesaian yang boleh terjadi bilamana kurva itu

jatuh pada daerah antara +1 dan -1, seperti yang terlihat pada gambar (5-15).

Akan tetapi bisa terdapat harga-harga yang menghasilkan ruas kiri lebih besar dari +1 atau kurang dari -1. Dalam hal yang demikian itu persamaan (5-13) akan menjadi tidak bermakna dan hal itu tidak boleh terjadi. Harga-harga energi yang demikian itu terlarang, dan inilah

Gambar 5.15 Pita energi yang dibolehkan dari model kisi satu dimensi

Yang menghasilkan pita terlarang atau senjang energi seperti yang telah dibahas sebelumnya. Gambar 5.15 memperlihatkan grafik ruas kiri dari persamaan (5-13) itu, dan fungsi ini berosilasi dengan periode 2 juga dengan sin dalam . Dalam tiap periode, cos bertanbah maka (sin berubah antara +1 dan -1, demikian )/ menjadi lebih kecil. Oleh yang sangat besar

. Tetapi bila

karena itu amplitudo oailasi berkurang secara gradual sampai pada amplitudonya tetap antara +1 dan -1. Akibatnya, bila

bertambah, lebar pita yang dibolehkan tertentu, amplitudonya lebih

bertambah lebar dan pita terlarang menyempit untuk harga

besar dari +1 dan -1, dan ini adalah daerah terlarang. Untuk daerah yang dibolehkan harganya antara +1 dan -1. Di daerah ini tidak ada pembatasan pada harga k atau E. Karena daerah yang dibolehkan terentang dari +1 sampai -1, maka cos ka bisa memiliki semua harga antara +1 dan 1; jadi tidak ada pembatasan pada harga k.

5.3. ZONE BRILLOUIN Pada model elektron bebas harga-harga energi yang dibolehkan terdistribusi secara kontinu dari nol sampai tak berhingga, dimana

E=

) ..................................................(5-21)

Dan untu kubus yang sisinya L, maka

PENGERTIAN SEMIKONDUKTOR Lembar Informasi 1. Struktur Atom Semikonduktor Operasi semua komponen benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya (solid state) didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor. Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitive. Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium.

Gambar 1. Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium

Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit (yang mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: - 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19 C. Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai elektron valensi. Atom silikon dan germanium masing mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom tetra-valent (bervalensi empat). Empat elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan. Struktur kisi-kisi kristal silikon murni dapat digambarkan secara dua dimensi pada Gambar 2 guna memudahkan pembahasan. Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal, namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila diberikan energi panas. Bila energi panas tersebut Gambar 2. Struktur Kristal Silikon dengan Iklektron Bebas Sifat elektrik dan sifat magnetik zat padat ditentukan terutama oleh sifat -sifat elektrondi dalam bahan tersebut. Proton biasanya dapat diturunkan ke peranan yang lebihrendah, seperti menjamin netralitas muatan. Netron sewaktu-waktu dapatdipertimbangkan, seperti dalam bahan superkonduktor, dimana temperatur kritistergantung pada massa total inti. Secara keseluruhan, level energi elektron menjadipenentu sifat bahan padat

tidak adaelektron diluar batas logam. Dengan demikian ada mekanisme yangmempertahankan elektron tetap di dalam. Apakah itu? Itu mungkin adalah potensialbarrier tak berhingga pada perbatasan. Dan apa yang terjadi di dalam? Baga imanaenergi potensial elektron berubah dengan adanya jumlah inti dan elektron lain yangsangat banyak? Misalkan kita menganggapnya merata. Kita mungkinmenganggapnya ini suatu asumsi (dan tentu saja kita benar mutlak), tetapi itu adalahpekerjaan. Hal ini telah dikemukakan oleh Sommerfeld pada tahun 1928 dan yangtelah dikenal sebagai Model Elektron bebas dari suatu logam.

Anda mungkin juga menyukai