Anda di halaman 1dari 21

Si Merah Pembawa Bahagia

Sirih merah kini sedang jadi primadona. Daunnya terlihat


eksotis dengan warna merah yang mencuri perhatian. Selain
indah untuk hiasan, tanaman ini diyakini membawa
kebahagiaan, dan bisa menyembuhkan aneka penyakit.

Ternyata, tanaman sirih sangat banyak macamnya. Tak hanya yang


berdaun hijau, tetapi juga yang hitam, merah, kuning, bahkan perak.
Sekarang, sirih merah (Piper crocatum)-lah yang sedang diburu orang.
Seperti halnya sirih hijau, tanaman sirih merah tumbuh merambat di
pagar atau pohon. Ciri khas tanaman sirih merah, batangnya bulat
berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai
membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukan daun mengilap dan tidak
merata.
Yang membedakan dengan sirih hijau adalah bila daunnya disobek maka akan berlendir. Seperti
sirih hijau, rasa sirih merah pun rasanya pahit getir. Namun aromanya lebih wangi dibandingkan
sirih hijau.
Selain bersifat antiseptik seperti sirih hijau, sirih merah juga bisa dipakai mengobati diabetes,
kanker, peradangan, hipertensi, hepatitis, dan ambeien. Jika dibuat teh herbal bisa mengobati asam
urat, darah tinggi, kencing manis, maag, atau kelelahan. "Saya sudah membuktikan sendiri," tutur
Bambang Sudewa dari Klinik Herbal Center (KHC), Yogyakarta, yang sembuh dari diabetes karena
rajin mengunyah sirih merah dan kini memproduksinya menjadi teh herbal.

TEMPAT TEDUH
Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di
bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat
yang berhawa sejuk. "Hanya butuh 60 - 75 persen cahaya matahari, "
tegas pria yang biasa dipanggil Dewo.
Dengan tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah
marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik.
Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari,
batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terlalu banyak kena air
akar dan batangnya akan membusuk.
Hal ini diamini oleh Akhief Nastain dari PJ Sekar Kedathon perwakilan
Bekasi. "Jika kebanyakan air, tanaman akan mati. Kena panas terus pun akan mati juga. Artinya,
jika di pot tidak boleh langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net)
sehingga tak langsung kena hujan."
Budidaya sirih merah bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui stek, cangkok, dan
memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan
kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar
atau berkembang pesat.
Musuh utama sirih merah adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat,
hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut
harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air kali.
"Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman," tandas Akhief.
Noverita K. Waldan, Rini Sulistyati

PEMBAWA BAHAGIA
1. Jika dalam sebuah daun guratannya berbentuk hati dipercaya bisa
mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Tapi tak mudah
menemukan guratan seperti itu.
2. Sirih merah juga bisa dipakai untuk menghaluskan kulit.
3. Pemilihan daun sangat penting. Biasanya di usia sebulan daunnya
sudah cukup lebar, bersih, mengkilap, umurnya sedang sehingga
kadar zat aktifnya tinggi. Jika dipegang daunnya tebal dan kaku.
4. Perbanyakan sirih merah biasanya dilakukan dengan pencangkokan. Media tanamnya berupa
tanah, pasir, dan kompos.
Nove

STEK PALING GAMPANG


Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih merah, cobalah dengan
cara stek. Cara ini adalah yang paling mudah bagi pemula. Caranya:
1.Sediakan media tanam stek berupa pasir, tanah dan kompos.
Perbandingannya 1:1:1. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm
yang bagian bawahnya sudah dilubangi.
2.Pilih batang sirih merah yang sudah tua.
3.Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya
batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun.
4.Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu
angkat.
5.Masukkan setek ke dalam media tanam yang sudah disediakan.
6.Letakkan setek yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60 persen saja.
Rini
Deskripsi :
Sirih merah adalah jenis sirih-sirihan yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Tanaman ini sudah sejak lama dikenal di lingkungan terbatas Kraton
guna dijadikan bahan obat ampuh untuk raja-raja dan keluarganya serta para anggota
kraton lainnya. Berbagai penyakit kronis banyak disembuhkan dengan pengobatan sirih
merah ini, insya Allah. Sirih merah kini hadir tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga
tanaman obat tradisional penderita kencing manis (diabetes mellitus - DM).

Masyarakat Sleman, Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih


merah ini turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah sering
dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi
(darah tingi), hepatitis, kelelahan dan maag.

Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid, saponin,
tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product
and Plants as Potensial Antidiabetic,” senyawa
aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa
darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai
antimikroba (bakteri dan virus).

Ciri khas tanaman tropis ini,berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya
bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun
mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah juga tumbuh
merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi
dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dan sinar matahari 60-75
persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila
tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain
itu, warna merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada
senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.

Sirih Merah adalah tanaman obat yang sangat manjur untuk menyembuhkan penyakit
Diabetes, Ginjal, Hepatitis, TBC, Keputihan, Berbagai Peradangan organ
tubuh.

Aturan pakai : 3 x 1-2 kapsul perhari.


Sirih Merah Atasi Diabetes

JAKARTA – Di balik penampilannya yang aduhai, ternyata daun sirih merah mampu atasi banyak
penyakit. Keluarga dari tanaman Piper crocatum ini disinyalir mampu mengurangi efek diabetes
mellitus, kanker payudara, maag akut, batu ginjal, ambeien, serangan jantung dan stroke.
Sebagai tanaman obat, tumbuhan ini telah dikenal sejak dahulu oleh orang-orang keraton.
Permukaan daun yang berwarna keperakan dan mengkilap saat tertimpa cahaya mampu kurangi
beban banyak penyakit. Upaya penyembuhan melalui daun ini biasanya dimulai saat tumbuhan
telah berumur empat bulan.
Saat itu, tanaman sirih merah, paling tidak telah memiliki daun hingga 20 buah. Di masa itu, daun
akan terlihat lebar dengan panjang hingga 20 cm. Daun pada masa itu akan terasa kaku dan
tebal. Biasanya semakin tua warna daun akan semakin baik khasiatnya.
Selesai dipetik, daun bisa dibersihkan dahulu dari berbagai kotoran. Kemudian direndam dalam
air selama 30 menit. Langkah berikutnya daun dipotong tipis, lalu dikeringkan dengan angin,
selama satu jam. Setelah kering, simpan daun dalam plastik kering. Hasil pengeringan ini yang
bisa dipergunakan bila diperlukan.
Cara menggunakannya dengan merebus potongan daun. Setelah rebusan dingin dan disaring,
minum hasil rebusan untuk sembuhkan penyakit. (slg)

SIRIH MERAH SEBAGAI TANAMAN OBAT MULTI FUNGSI

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili


Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang
tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah
keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid,
saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang
berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan
bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia
maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam
urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri
sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga
dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-
gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-
sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat
besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat
dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari
batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun
sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih
merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat
untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat.
Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul.
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-
litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-
dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg
berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada
klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan
dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga
perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.

Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih gading,
sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang
hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai
yang tumbuh berselang seling dari batangnya.

Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah di-
ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping
itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting
yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini
termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah
keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya.

Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat
berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan
bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-
bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya
disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.

Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai
tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan
sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan
daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan
dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki
khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang
tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin
membudidayakannya.
Aspek budidaya

Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena
tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan
panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3
daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang
seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara
perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa
pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam
polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-
potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg
yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari
lebih kurang 60%.

Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua
kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau
sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang.
Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat
dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat
menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali
dalam sehari tergantung cuaca.

Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat
digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung
kondisi lahan.

Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam
pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting
selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang
diterima sebesar 60 - 75%.

Penangan pasca panen

Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah
mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 -
20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada
saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian
bawah menuju atas.

Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang
me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan
pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di
atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3
- 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang
kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat.
Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih.
Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.

Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan
dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan
didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam
bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.

Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling
dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong
plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di
ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan bahan
pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400C, setelah
kering dimasukkan ke dalam kapsul.

Kandungan kimia

Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan
me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk
kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan
makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti
alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein
amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman.
Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik.
Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini
semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.

Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena
mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun
sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku
”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-
koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol,
kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen
estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia
bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat.
Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada
bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan
tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.

Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi

Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai
khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki
nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang
harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung
antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit
keputihan ser-ta bau tak sedap.

Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam
pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di
masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang
tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta,
tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-
nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah
yang berfungsi sebagai anti mikroba.

Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan
meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada
tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat
mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih
merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan
penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.

Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan
kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya
yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah
juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.

Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal,
kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan
nyeri sendi.

Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman
dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa
darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat
anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah
tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang
men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan
sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan
berbagai jenis penyakit

Penutup

Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai
potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih
merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit
diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat,
hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis
tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta
Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007).
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 17 February 2008 )

Apakah Anda atau keluarga Anda atau teman dekat Anda punya penyakit
seperti : DIABETES, KANKER, ASAM URAT, HIPERTENSI, KEGEMUKAN,
LIVER, AMBEIEN, PERADANGAN ORGAN TUBUH, dll ? . Sudah berobat
kemana-mana tapi tak kunjung sembuh! Hingga menghabiskan banyak
uang tanpa terlihat hasilnya? Atau Anda takut akan efek samping dari
obat-obatan tersebut? Atau Anda sudah frustasi atas semua itu?
Jika Ya, maka Anda datang pada tempat yang tepat. Saat ini, jalan
menuju kesembuhan terbuka lebar di depan Anda, Ramuan Herbal Sirih
Merah telah hadir, sebuah rahasia pengobatan leluhur yang insya Alloh
sangat manjur berhasil ditemukan, dan siap mengobati apapun
penyakitnya. Aman, Halal dan Terpercaya.

Yogyakarta

Sirih Merah yang kini menjadi fenomena selain cantik sebagai tanaman yang eksotik ternyata
bermanfaat pula sebagai tanaman yang "ampuh" dan berkhasiat mengobati beberapa penyakit
seperti : DIABETES, KANKER, ASAM URAT, HIPERTENSI, GURAH KEWANITAAN, LIVER,
AMBEIEN, PERADANGAN ORGAN TUBUH, dll.

TREND KEMBALI KE ALAM, SEHAT DENGAN CARA ALAMI

Trend kembali ke alam sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Saat ini banyak obat-
obatan modern dibuat dari tanaman obat alami. Banyak telah terbukti penyakit kronis dapat
disembuhkan dengan menggunakan tanaman obat tanpa campuran bahan kimia. Kampanye
gerakan BACK TO NATURE semakin memenuhi halaman berbagai media di Indonesia dan kini
Ekstrak Sirih merah kapsul muncul bagai OBAT DEWA yang banyak dicari.

Dari hasil Kromatogram. Sirih Merah mengandung senyawa kimia : flavonoid, alkaloid,
senyawa polevenolad, tannin & minyak atsiri. Senyawa flavanoid & polevenolad yang
dikandungnya bersifat : antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, anti inflamasi, dan
senyama alkaloid-nya memiliki sifat neoplastik yang mampu menghambat sel-sel kanker

Telah terbukti buku "Eksklusif" tentang sirih merah yang berjudul "BASMI PENYAKIT DENGAN
SIRIH MERAH" yang diprediksi bakal menjadi the best seller, terbitan PT. Agromedia Pustaka,
ditulis oleh Mas Dewo, PJ. Sekar Kedhaton Yogyakarta.
Produk-produk sirih merah ini diproduksi oleh perusahaan jamu ternama dan berpengalaman
kota Yogya yaitu PJ Sekar Kedhaton (Perijinan yang dimiliki oleh PJ. Sekar Kedhaton yaitu :
Apoteker No. KP.00.03.5-97. TDP No.120.253.03.526, SIUP No. : 48/12-02/PK/VIII/97,NPWP
No. :6959-998.4-541, HO. No. : 530/6050/1996, GP JAMU : 013.201.97-DPD-DIY, Ijin IKOT
DEPKES RI P.O 03.02.VI.3.10716, POM TR. 003.105.131, POM TR.043.332.351,POM TR
043.332.341, POM TR. 043.332.361, POM TR. 043.332.331).

Jadi pastikan Anda tidak salah pilih! Karena produk yang kami tawarkan ini dijamin keaslian
dan kualitasnya karena diambil langsung dari produsennya.

Pengelola

SIRIH MERAH ATASI DIABETES MELITUS DAN TUMOR


Oleh admin
Senin, 07-Mei-2007, 20:02:36 21778 klik

Tanaman Sirih Merah memang bagus untuk dipajang sebagai tanaman hias. Tapi diam-diam, juga ampuh
untuk menyembuhkan berbagai penyakit serius. Antara lain, Diabetes Melitus, jantung koroner dan tumor. Nah
lo. Bagaimana menggunakannya? Bagaimana cara memperbanyaknya? Berikut artikel yang layak Anda baca.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Warga Karangjati, Yogyakarta, ini sudah dua tahun lamanya menderita penyakit diabetes melitus
(DM). Berbagai cara pengobatan, baik medis maupun tradisional, telah dijalaninya tapi belum
memberikan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Bambang Sadewo,
seorang praktisi kesehatan dan produsen jamu, yang menyarankan minum ekstrak sirih merah.
Sedikit demi sedikit penderitaannya pun jauh berkurang.

Atasi Aneka Penyakit

Setelah seminggu mengonsumsi sirih merah dalam bentuk kapsul, Susmiarto merasakan sakit
yang luar biasa di kakinya. Namun, pagi harinya rasa nyeri di kedua kakinya berkurang drastis.
Tanda-tanda kesembuhan ini sangat melegakan hatinya karena luka mulai mengering dan
berangsur-angsur sembuh.

Kesembuhan juga dialami Siska Ribowo, di Jakarta, yang mengidap tumor di bagian payudara.
Beruntung, ibu penggemar tanaman hias mendapatkan info tentang khasiat sirih merah. Atas saran
herbalisnya, ia pun mengonsumsi sirih merah dalam bentuk rebusan selembar daun segar per hari.
Dua gelas air direbus sampai tinggal satu gelas. Air rebusan ini dibagi tiga dan diminum 3 kali
sehari sebelum makan. Kini, ia terbebas dari ancaman tumor yang menurut diagnosis dokter
sangat mungkin menjadi ganas atau kanker.
Khasiat tanaman cantik bernama sirih merah (Piper crocatum) ini memang mencengangkan
banyak orang. “Selain DM dan tumor, sirih merah juga berkhasiat menyembuhkan penyakit jantung
koroner, asam urat, hipertensi, peradangan organ tubuh (paru, ginjal, hati, dan pencernaan), serta
luka yang sulit sembuh,” ujar Bambang Sadewo.

Segudang khasiat sirih merah itu disebabkan sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, antara
lain flavonoid, alkoloid, polevenolad, tanin, dan minyak asiri. Senyawa flavonoid dan polevenolad
bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan anti- inflamasi. Sedangkan senyawa
alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker.

Tanaman Pot

Pamor sirih merah sebagai herba yang berkhasiat memang baru terdengar dua tahun belakangan
ini. Awalnya, tanaman berdaun hijau dengan semburat pink ini banyak dijadikan tanaman hias.

Adalah Bambang Sadewo, pemilik Klinik Herbal Center, Yogyakarta, yang mempelopori
penggunaan sirih merah sebagai obat.

Bagi yang ingin sibuk, sirih merah kini tersedia dalam bentuk ekstrak, tunggal maupun dengan
campuran herba lainnya yang dijual dengan harga Rp60.000/60 kapsul. Dalam bentuk segar,
manfaat sirih merah juga dapat diperoleh dengan merebus sejumlah daun sirih segar yang cukup
tua.

Sirih ini tidak sulit dibudidayakan. Bahkan dalam pot pun dapat tumbuh subur. Ia tidak menyukai
panas maupun air yang berlebihan. Media tanamnya sederhana, yakni campuran kompos dan
tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman disiram satu kali sehari, sedangkan untuk menghindari
panas yang terlalu terik atau guyuran air hujan berlebihan, pot bisa dipindah ke tempat yang aman.

Sirih merah dapat diperbanyak melalui cangkok. Medianya, kompos daun bambu yang dibungkus
plastik bening. Semprot media cangkok satu kali sehari, dalam waktu 2—4 minggu, anakan sirih
merah sudah bisa dipisahkan dari tanaman induknya.*** http://www.agrina
Serba Serbi Daun Sirih

Selain dikenal memiliki khasiat obat, tanaman sirih pun


pantas dijadikan penghias pekarangan rumah. Sirih apa saja
yang bisa Anda tanam?

Siapa yang tak kenal sirih. Tanaman merambat ini kerap


dijadikan obat, sekaligus untuk hiasan di halaman. Jenis sirih
sangat banyak, antara lain sirih gading, sirih hijau, sirih hitam,
sirih kuning, dan sirih merah.

Ada juga sirih jawa (daun lebih lembut, rasa kurang tajam, warna
hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tua, rasa dan bau
tajam dan pedas), sirih cengkih (daun lebih kecil, berwarna
kuning, rasa seperti cengkih), sirih kuning (daun agak besar dan berwarna kuning).

Dan sirih yang kerap digunakan sebagai obat adalah sirih hitam (rasa lebih tajam, sering
digunakan sebagai obat), dan sirih merah (warna daun merah, berlendir jika daun
disobek, aroma lebih wangi, untuk mengobati bebagai penyakit).

Meski sangat beragam, ciri-ciri fisik dari kesemua jenis sirih ini hampir sama yaitu
tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, dan tumbuh
berselang seling dari batangnya.

Begitu banyak manfaat sirih ini, sehingga tak salah bila menanam sirih di pekarangan
rumah. Apalagi, menanam sirih tak selalu memerlukan lahan yang luas. DI tanam di
dalam pot pun bisa tumbuh baik dan mampu menambah cantik suasana halaman rumah.

Misalnya, dirambatkan di dinding samping rumah, di batang pohon besar, di tepi gentong
besar, di pergola, atau di pot gantung. Suasana rumah akan tampak makin asri dan sejuk
dengan lindungan sirih yang merambat indah.

Tergantung Jenis
Sirih pun sangat mudah ditanam. Dengan cara distek dan disirami air yang cukup, sirih
dapat tumbuh baik di tempat terbuka yang sarat sinar matahari maupun tempat yang
cukup terlindung.

Lalu, bagaimana caranya membudidayakan sirih? Menurut Harini Bambang Wahono dari
Pembina Kelompok Tani Perkotaan Dahlia, hal ini sangat tergantung pada jenis sirihnya.
"Sirih hitam termasuk yang sangat sulit diperbanyak. Dari 5 buah bibit yang akan
dikembangbiakkan, hanya satu buah yang tumbuh," urainya.

Sementara sirih hijau, lanjutnya, jauh lebih mudah dalam pembudidayaan dan perawatan.
Cara mudah memperbanyaknya, papar Hartini, cukup patahkan salah satu ruasnya, lalu
masukkan ke dalam botol bekas minuman dan rendam dalam air. "Akarnya akan keluar
dan memanjang dalam beberapa hari. Pindahkan ke pot atau tanah, sirih baru akan
tumbuh lagi," sarannya.

Sementara memperbanyak sirih merah bisa dilakukan dengan cara cangkok runduk.
Caranya, satu pot sirih dirundukkan atau ditidurkan ke pot sirih lain. Lama kelamaan sirih
ini akan menjalar dan tumbuh dengan sendirinya.
Sedangkan sirih karok, menurut Hartini, cara memperbanyaknya jauh lebih mudah lagi.
Cukup patahkan ruasnya, lalu ditancapkan ke media tanam. Agar tumbuh lebih cepat, beri
saja perangsang akar secukupnya.

Kendati demikian, pada sirih merah harus memperhatikan beberap hal. "Jangan setiap
hari menyiram sirih merah, karena sirih jenis ini tidak begitu suka air. Sebaiknya juga
diletakkan di tempat teduh dan cukup terkena sinar matahari sebanyak 30-50 persen
saja." Lain halnya dengan sirih kuning, sirih gading, dan sirih hijau yang lebih mudah
menanamnya dan tahan diletakkan di mana saja.

Khasiat Sirih Merah


1. Harga sirih merah pamornya semakin naik, bahkan daunnya dihargai per lembar. Harga
per lembar daun berkisar Rp 3 - 10 ribu. Menjadi mahal karena khasiatnya hebat.
2. Sirih merah bisa menyembuhkan penyakit diabetes, kanker, hipertensi, batu ginjal,
hepatitis, dan ambeien.
3. Keistimewaan lain dari sirih merah, jika guratan daunnya berbentuk hati dipercaya bisa
mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya.
4. Untuk mengobati mimisan, ambil selembar daun sirih, diremukkan atau dilumatkan.
Lalu, gulung untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darah.

Noverita K. Waldan

Lokasi: Andalas Nursery, Kelompok Tani Bunga Cijeruk


Jl. Pondok Bitung, Sukaraja-Bogor (081383931167)
Foto: Fadoli Barbhatully/NOVA
Di sebuah ruangan balai penelitian di Singaraja, Bali. Seorang peneliti terheran-heran
kala Trubus bercerita hendak ke kebun anggur. Apanya yang mau diliput. Memang masih
ada anggur manis di sini? tanya Dr Haryanti MS, sang peneliti, tak percaya. Sejak 3 -4
tahun terakhir kejayaan anggur bali memang terbenam. Tak ada lagi anggur super yang
manis. Namun, di salah satu sudut Singaraja, Trubus menemukan anggur super dari
sebuah kebun. Meski tingkat kematangan belum optimal, rasa manis terasa menyergap
lidah.

Rasa anggur di kebun I Gede Edi Yana SE itu luar biasa. Ini belum seberapa. Bila 3 -4
hari lagi dipetik, pasti lebih manis, katanya. Memang saat dipetik tangkai buah anggota
keluarga Vitaceae itu masih hijau bersemburat ungu. Tanda buah matang optimal tangkai
buah bagian atas berubah ungu.

Toh , semua orang sepakat, anggur dari kebun Edi Yana tergolong terbaik di Singaraja.
Kalau mau anggur manis, datang saja ke kebunnya, kata seorang kenalan yang Trubus
temui di sebuah pameran di Kuta pada penghujung 2003. Pantas anggur yang berasal dari
Kecamatan Seririt, Singaraja, itu kerap dipajang di berbagai pameran nasional.

Teknik pemupukan

Sepintas pemandangan di kebun Edi tak ada bedanya dengan kebun di sekitar. Usut
punya usut, teknik pemupukan yang dilakukan ayah 3 anak itulah yang menyebabkan
kualitas buah berbeda. Ia mengandalkan pupuk NPK berkadar K tinggi dan pengapuran
dolomit CaMg(CO3)2 agar buah manis. K tinggi diberikan saat tanaman disuburkan,
sebelum dipangkas untuk berbunga. Pekebun lain lazimnya menggunakan pupuk NPK
seimbang dan pengapuran kalsit CaCO3

Menurut Ir Wijaya MS, pakar buah di Bogor, teknik pemupukan K tinggi memang
berperan meningkatkan kualitas buah. Kalium berperan sebagai katalisator enzim dalam
pembentukan gula dari amilum, kata mantan peneliti di Kebun Pembibitan Buah Cipaku,
Bogor, itu. Kalium juga berperan mempertebal dinding sel sehingga tanaman lebih tegar
dan kokoh.

Pengapuran dolomit CaMg(CO3)2 diakui memaniskan buah. Pasalnya, kapur dolomit


mengandung Mg. Magnesium itu satu-satunya mineral penyusun klorofi l. Ia tak ditemui
di kalsit, ujarnya. Dengan penambahan magnesium maka daun lebih hijau. Secara tak
langsung proses pembentukan gula menjadi lebih optimal ketimbang tanaman yang
kekurangan magnesium.

NPK 1:2:2
Menurut Edi, pupuk K tinggi diberikan pertama kali saat tanaman berumur 11 bulan
setelah tanam. Benamkan 1 ons NPK 1:2:2 sejauh 1 m di sekeliling batang setiap 10 hari.
Pemberian dilakukan 4 kali sebelum tanaman dipangkas. Sebelumnya, pada umur 2 -11
bulan, pupuk yang digunakan ialah NPK 2:2:1.

Pohon yang dipupuk K tinggi batangnya semakin kokoh. Pada bulan ke-12 dilakukan
pemangkasan cabang. Minimal 7 ruas disisakan pada cabang tersier. Agar memudahkan,
waktu pemangkasan itu dianggap sebagai 0 hari. Anggur dipanen 105 hari setelah
pemangkasan. Pada umur 0 -5 hari biasanya air masih mengucur dari cabang yang
dipangkas. Baru pada hari ke-5 sampai ke-20 dilakukan penyemprotan ZPT dari
golongan auksin dan giberelin untuk merangsang tunas bunga keluar serempak. Dosisnya
sekitar 1 cc per liter atau sesuai yang tertera di kemasan. Perlakuan 4 kali setiap 5 hari.

Pada umur 50 hari lazimnya bunga yang muncul telah menjadi bakal buah. Benamkan 1
kg NPK 1:2:2 di sekeliling batang. Tujuannya agar dinding sel buah kokoh. Ulangi
pembenaman NPK 1:2:2 sebanyak 0, 75 kg pada hari ke-75. Pada umur itu terjadi proses
pematangan buah. Pemberian K tinggi diharapkan mampu meningkatkan enzim yang
berperan dalam pembentukan gula. Pada hari ke-105, buah siap dipanen dengan cara
digunting.

Suburkan kembali

Setelah panen, tanah disuburkan kembali. Caranya tambahkan bokashi 20 kg dan dolomit
2, 5 -3, 5 kg. Bokashi berperan memasok hara makro dan mikro yang dibutuhkan
tanaman. Dolomit menaikkan pH tanah agar mendekati netral. Berikan juga 2 kg pupuk
K tinggi untuk mengokohkan batang. Setelah itu istirahatkan tanah selama 2 minggu,
sambil menunggu tanaman subur. Pohon yang telah subur siap dipangkas kembali sama
seperti pada saat perangsangan bunga.

Menurut Edi cara itu bisa diterapkan pada anggur di daerah lain. Yang terpenting wilayah
itu cocok untuk penanaman anggur. Dari penelusuran Trubus , lokasi yang paling sesuai
untuk anggur ialah yang memiliki ketinggian tak lebih dari 300 m. Tanahnya cukup
gembur, tapi memiliki lapisan cadas di kedalaman 40 cm. Lapisan cadas itu dibutuhkan
untuk menahan air irigasi dan pupuk tercuci. (Destika Cahyana)

Ketombe ? Usir dengan Kelapa

22 Februari, 2007 · Disimpan dalam Herbalis


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Keracunan, Panas dalam, Sakit panas, Demam berdarah, morbili; Influenza, Kencing
batu, Sakit saat haid, Cacing kremi, Sakit gigi; Ubanan, Ketombe;

Pemanfaatan :

1. Keracunan
Bahan: 1 butir kelapa hijau;
Cara membuat: dilubangi ujungnya;
Cara menggunakan: Airnya diminum sampai habis.

2. Sakit panas dalam


Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telor ayam kampung
mentah;
Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung
yang masih mentah dipecah dan dibuang kulitnya, kemudian
dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut;
Cara menggunakan: diminum pada siang hari.

3. Sakit panas
Bahan: 1 gelas air kelapa muda dan 1 sendok madu;
Cara membuat: kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai
rata;
Cara menggunakan:
Untuk dewasa: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Untuk balita: 2 kali sehari, 1/2 cangkir the;

4. Demam berdarah
Bahan: 1 butir buah kelapa dan 1 butir jeruk nipis;
Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, jeruk nipis diperas
untuk diambil airnya, kemudian air jeruk nipis dimasukan ke dalam
buah kelapa dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Kencing batu
Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telur ayam kampung
mentah;
Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung
yang masih mentah dipecah dan dibuang kulitnya, kemudian
dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

6. Mengurangi sakit waktu haid


Bahan: 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren;
Cara membuat: Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai
merata;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore,
selama 3 hari berturut-turut.

7. Influenza
Bahan: 1/4 butir buah kelapa dan 1 rimpang kencur sebesar ibu jari;
Cara membuat: buah kelapa dan kencur diparut, kemudian kedua
bahan tersebut dicampur merata, ditambah 1 gelas air masak dan
diperas untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

8. Morbili
Bahan: 2 helai daun kelapa kering, 1/2 genggam daun korokot, 1/2
rimpang dringo bengle, 1/2 genggam daun petai cina, adas
pulawaras secukupnya;
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai
halus;
Cara mengunakan: digunakan sebagai bedak untuk seluruh tubuh si
penderita.

9. Mengusir cacing kremi


Bahan: 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel;
Cara membuat: buah kelapa dan wortel diparut, kemudian kedua
bahan tersebut dicampur, ditambah 1 gelas air, diperas dan disaring;
Cara menggunakan: diminum malam hari menjelang tidur.

10. Sakit gigi berlubang


Bahan: tempurung (batok)
Cara membuat: tempurung kelapa dibakar dan minyak yang keluar
di pinggir api diambil dengan kapas dan digulung sebesar lubang
gigi;
Cara menggunakan : dimasukan ke dalam lubang gigi yang sakit.

11. Ubanan
Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua , air buah kelapa itu sendiri;
Cara membuat: buah kelapa diparut dan diperas dengan air kelapa
itu sendiri untuk diambil santannya; kemudian air santan tersebut
diberi garam secukupnya dan diaduk sampai merata, kemudian
diembunkan semalam di luar rumah;
Cara menggunakan: Sebagian dari santan tersebut dipergunakan
untuk mengurut bagian yang beruban dan dibiarkan 10 -15 menit,
sebagian santan lagi dipergunakan untuk keramas secara teratur 3
hari sekali.

12. Ketombe
Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua dan 1/4 buah nanas, 1 butir jeruk
nipis, 11/2 gelas air kelapa itu sendiri;
Cara membuat: buah kelapa dan nenas diparut untuk diambil
airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur sampai merata
dan disaring;
Cara menggunakan: dipergunakan untuk keramas 5 hari sekali.

Komposisi :
Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100
gram; daging kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram dan daging
kelapa muda mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori rata-
rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa hijau,
dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti
racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim
yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada
air kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium
atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula
yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa
sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram.

RAJIN BERBUAH DAN BANYAK KHASIATNYA

Tabulampot tampaknya kini semakin digemari. Satu yang masih digandrungi adalah
tabulampot jeruk nipis tanpa biji. Bagaimana menanamnya dan apa pula kelebihannya.

Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, akhirnya bisa diperoleh jeruk nipis
“tanpa biji” atau lebih popoler disebut “nonbiji”. Apa beda jeruk nipis berbiji dengan
jeruk nipis nonbiji? Tanaman jeruk nipis berbiji antara lain dicirikan dengan buahnya
yang berukuran kecil, berbiji, dan habitus tanaman relatif kecil (pendek). Sedangkan
jeruk nipis nonbiji memiliki buah lebih gede ketimbang jeruk nipis berbiji, tidak
mengandung biji, dan habitus tanaman relatif besar.

Di samping ditanam di pekarangan, tanaman jeruk nipis nonbiji (Citrus aurantifolia) juga
bisa ditanaman dalam pot. Bahkan kini, tabulampot jeruk nipis nonbiji ini menjadi
kebanggaan tersendiri. Kenapa? Alasan pertama karena ia memiliki profil tanaman yang
cantik dan dapat dibentuk menjadi pendek. Kedua, dapat berbuah dan berbunga
sepanjang tahun. Ketiga, mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta yang keempat,
dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan.

Jeruk nipis nonbiji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni dengan okulasi, stek
cabang, dan cangkok. Namun , sebagai langkah awal, Anda dapat membeli bibit jeruk ini
yang berasal dari okulasi. Sebab menurut pengalaman, dari bibit okulasi akan menjadi
tanaman dewasa yang tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.
POT DAN MEDIA
Kita mengenal beberapa jenis pot, dengan bahan baku, bentuk dan warna yang bermacam
rupa. Misalnya, pot dari semen, plastik, keramik, dan porselen dalam berbagai ukuran
dan bentuk. Yang penting, ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman jeruk nipis
nonbiji. Jika tanaman tersebut masih kecil, bisa dipakai pot berdiameter sekitar 20 - 40
cm. Tetapi, jika jeruk nipis nonbiji sudah gede, perlu dipindahkan ke pot berdiameter 50 -
60 cm. Beri lubang pada bagian dasar pot untuk membuang kelebihan air. Juga, pot
sebaiknya memiliki kaki. Gunanya agar tampak bersih, sekaligus membantu
memperlancar proses aerasi dan drainase.

Setelah pot disiapkan, kiranya perlu juga memikirkan media tanamnya. Beberapa
persyaratan dalam pemilihan dan penyiapan media tanam antara lain: mudah
merembeskan air yang berlebihan, tidak mengandung wabah hama dan penyakit, serta
mengandung unsur hara, gembur, subur, dan kaya bahan aorganik.

Media tanam ini pun bergantung selera dan kebutuhan kita. Ada yang komposisinya
campuran antara tanah, sekam, dan humus bambu (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah,
pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pupuk kandang, dan
serbuk gergaji (2 : 1 : 1). Tersedia pula media tanam modern, campuran tanah dengan
pupuk organik Super TW-Plus (6 : 1)

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian media tanam ke dalam pot. Caranya, tutup
lubang pada dasar pot dengan pecahan genteng atau batu bata merah. Isikan selapis
pecahan genteng tersebut di dasar pot. Lalu, hamparkan selapis humus di atas pecahan
genting dan isikan media tanam pilihan Anda hingga mencapai setengah bagian pot.

TANAM DAN PERAWATAN


Tatacara bertanam tabulampot jeruk nipis nonbiji adalah sebagai berikut. Siram media
dalam polybag yang berisi bibit jeruk nipis nonbiji hingga basah. Kemudian, balikkan
posisi polybag sembari ditepuk-tepuk bagian dasarnya, agar bibit keluar bersama media
dan akar-akarnya. Pangkaslah sebagian cabang, ranting, dan daun yang tidak berguna.
Hal ini untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Adapun cara penanaman bibitnya adalah sebagai berikut. Letakkan bibit jeruk nipis
nonbiji tepat di tengah-tengah pot secara tegak. Timbun dengan sisa media tanam tadi
hingga penuh, sembari dipadatkan di sekitar pangkal bibit. Siram sampai cukup basah,
bahkan bila perlu, untuk menambah kesuburan media, dapat ditambah dengan humus
Gro-mate dengan dosis 1,5 - 2 cc/liter air, atau pembelah tanah Agri-SC dengan dosis 3 -
5 cc/liter.

Langkah lanjut, letakkan tabulampot jeruk nipis nonbiji pada tempat yang benar. Artinya,
tempat itu terbuka, terkena sinar matahari pada pagi hari hingga pukul 11, aman dari
segala gangguan, dan lingkungan sekitarnya pun mendukung. Dengan demikian,
tabulampot jeruk nipis nonbiji akan tumbuh subur dan produktif berbuah. Jika memiliki
lebih dari satu tabulampot jeruk nipis nonbiji, bisa diletakkan berjajar dan teratur. Tetapi
juga dimungkinkan tidak berjajar, karena harus disesuaikan dengan kondisi setempat.
Yang penting, jarak antar-pot sekurang-kurangnya 2 x 2 meter.

Jangan lupa, lakukan penyiraman. Caranya, dengan mengalirkan air melalui selang
plastik ke dalam pot hingga cukup basah. Cara lain, melakukan teknik penyiraman
dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes sederhana.
Juga, meski media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk, sebaiknya tetap
dilakukan pemupukan susulan. Sebulan setelah tanam, beri pupuk Urea, TSP dan KCL (2
: 2 : 1), dengan ukuran per pohon 2 sendok makan. Campuran tersebut dibenamkan di
sekeliling pot sedalam 10 cm.
Kemudian, jika tabulampot jeruk nipis nonbiji mulai berbunga, beri pupuk NPK (15 – 15
- 15) dengan takaran per pohon 1 sendok makan, yang terlebih dulu dilarutkan dalam 10
liter air. Siramkan cairan pupuk pada media hingga cukup basah. Jika tanaman sudah
rutin berbuah, tetap lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan
pupuk NPK (15 – 15 - 15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan
sedalam 10 cm di sekeliling pot.

Sekurang-kurangnya ada tiga hama yang seringkali mengintai sekaligus menyerang


tabulampot jeruk nipis nonbiji, yakni ulat papilio, kutu daun, dan lalat buah. Ulat papilio
(Papilio memnon) acapkali menyerang daun dan tunas muda. Akibatnya, daun rusak
berlubang-lubang bahkan gundul. Sedangkan kutu daun (Aphistavirisi) mengisap cairan
pada bagian pucuk atau daun muda, sehingga pertumbuhan daun jeruk busuk lalu
berguguran.
Nah, untuk mengendalikan ketiga hama tersebut, dapat dilakukan beberapa tindakan
antara lain memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang terserang berat,
mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau semprot dengan pestisida seperti Hostathiom
40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush 50 EC.

lBENTUK POHON DAN PENGATURAN BUAH


Kita ketahui bersama bahwa kecantikan penampilan tabulampot, termasuk tabulampot
jeruk nipis nonbiji, terletak pada kondisi tanaman yang pendek, mahkota bagus, dan
tunas-tunas bunga-buah selalu terangsang tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pembentukan pohon dan pengaturan buah.

Idealnya, memakai rumusan “139”. Artinya, hanya 1 batang utama (pokok) yang
dipelihara pada ketinggian 80 - 100 cm, lantas 3 cabang primer terpilih sepanjang 30 - 50
cm, dan 9 cabang sekunder terpilih sepanjang 30 - 50 cm. Pemangkasan dilakukan pada
musim penghujan. Setelah dipangkas, pada setiap luka pangkasan diolesi cat atau ter.

Untuk merangsang pembungaan tabulampot jeruk nipis nonbiji, dilakukan teknik


pengertian media tanam. Caranya, media tanam dalam pot selama beberapa hari sengaja
tidak disiram (tapi awas, jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi
sedikit, dan keringkan lagi hingga tanaman tampak layu, lalu siram perlahan-lahan
sampai cukup basah. Perlakuan ini memakan waktu sekitar 4 - 6 minggu. Diharapkan
bisa berbunga. Andaikata tetap tidak berbunga, tambahkan pupuk TSP sebanyak 50
gr/pot.
Terkadang, untuk menjaga agar tanaman berbuah sepanjang tahun, dan buah-buah itu
tetap bagus, digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT dapat dipakai seperti
Hobsanol, Atonik, Ethrel, Cultar, dan sebagainya. Anda bisa membelinya di toko/kios
pertanian terdekat.

Namun demikian, Anda juga perlu mengatur pembuahan. Oleh sebab itu, buah pertama
sebaiknya dibuang seluruhnya. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang pembentukan
tunas-tunas produktif, sehingga pembungaan dan pembuahan lebih dekat. Jika buah-buah
jeruk nipis nonbiji itu terlalu dekat, sebaiknya juga dijarangkan, agar buah-buah yang
dipetik cukup besar dan relatif besar. Waktu penjarangan dilakukan pada saat buah masih
‘pentil’ seukuran kelereng.

BISA TINGKATKAN GAIRAH SEKSUAL


Selain kaya vitamin dan mineral. buah jeruk nipis nonbiji juga mengadung zat bioflanid,
asam sitrat, dan minyak atsiri limonen. Beberapa khasiat dan manfaat jeruk nipis nonbiji
lainnya adalah sebagai berikut:

- Gairah seksual meningkat


Ambil jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan kuning
telur ayam kampung dan sedikit gula merah. Aduk sampai merata. Minumlah seminggu
sekali.
- Bikin Suara Merdu
Ambil dua buah jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya.
Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian diaduk dan sembari diberi satu sendok madu
asli. Silakan diminum seminggu sekali selama sebulan.
- Usir Batuk
Siapkan 3 buah keruk nipis nonbiji. Potonglah menjadi dua bagian yang sama, lalu
oleskan kapur sirih pada kedua bidang potongan tadi. Takupkan kembali, lalu tusuk
dengan lidi, dan panggang di atas perapian sampai keluar buih-buih kapur sirih. Oleskan
buah kapur sirih pada bagian tenggorokan. Juga, peras buah jeruk nipis nonbiji dan ambil
airnya, lalu minum.
- Turunkan demam
Siapkan 4 buah jeruk nipis nonbiji. Setiap jeruk dipotong menjadi 4 bagian. Peraslah dan
ambil airnya, lalu kukus air jeruk tersebut selama 30 menit. Angkat dan biarkan hingga
suam-suam kuku. Tambahkan sedikit ragi tape dan 4 siung bawang merah yang telah
dimemarkan, alu aduk sampai merata. Oleskan pada sekujur tubuh anak yang sedang
panas.

Sumber : TAbloid Nova

Anda mungkin juga menyukai