Sinyal
Analisi s di Kawasan Waktu Sinyal Sinus & Bukan Sinus Keadaan Mantap Keadaan Transien
Analisis di Kawasan s (Transf . Laplace) Sinyal Sinus & Bukan Sinus Keadaan Mantap Keadaan Transien
Pendahuluan
seperti: Sandang Pangan Papan Kesehatan Keamanan Energi Informasi Pendidikan Waktu Senggang dll.
Sajian pelajaran ini terutama terkait pada upaya pemenuhan kebutuhan ini
Penyediaan energi listrik dilakukan melalui serangkaian tahapan: energi kimia energi listrik pengguna diubah ditransmisika tegangan menjadi Berikut lihat salah energi panas ini kita n energi panas satu contoh, mulai dari tinggi diubah pengubahan energi, menjadi penyaluran, sampai energi pendistribusian ke tempatmekanis GENERATOR BOILER tempat yang memerlukan
TURBIN TRANSFORMATOR GARDU DISTRIBUSI
energi mekanis energi listrik diubah diubah menjadi energi listrik menjadi pada tegangan yang energi listrik lebih tinggi
Penyediaan Informasi
Demikian pula halnya dengan informasi. Informasi yang dibutuhkan manusia berada dalam berbagai bentuk dan tersedia di di berbagai tempat, tidak selalu berada di tempat di mana informasi dibutuhkan. Oleh karena itu diperlukan konversi informasi. Berbagai bentuk informasi dikonversikan ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik. Sinyal listrik hasil konversi ini disalurkan ke tempat ia dibutuhkan. Sampai di tempat tujuan sinyal tersebut dikonversikan kembali ke dalam bentuk-bentuk yang dapat ditangkap oleh indera manusia ataupun dimanfaatkan untuk suatu keperluan lain (pengendalian misalnya). Dengan cara itulah kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di belahan bumi yang lain dalam waktu yang hampir bersamaan dengan berlangsungnya kejadian, tanpa harus beranjak dari rumah. Konversi informasi dari bentuk aslinya ke bentuk sinyal listrik maupun konversi balik dari sinyal listrik ke bentuk yang dapat ditangkap indera, dilakukan dengan memanfaatkan komponen-komponen elektronika.
Penyediaan Informasi
Jika dalam penyediaan energi kita memerlukan mesin-mesin besar untuk mengubah energi yang tersedia di alam menjadi energi listrik, dalam penyediaan informasi kita memerlukan rangkaian elektronika untuk mengubah informasi menjadi sinyalsinyal listrik agar dapat dikirimkan dan didistribusikan untuk berbagai keperluan.
Rangkaian listrik merupakan interkoneksi berbagai piranti yang secara bersama melaksanakan tugas tertentu
Untuk mempelajari perilaku suatu rangkaian listrik kita melakukan analisis rangkaian listrik Untuk keperluan analisis itu, rangkaian listrik yang ingin kita pelajari kita pindahkan ke atas kertas dalam bentuk gambar. Piranti-piranti dalam rangkaian listrik kita nyatakan dengan menggunakan simbol-simbol
Gambar yang kita buat itu kita sebut diagram rangkaian, yang biasa disebut dengan singkat rangkaian.
an g
ka
ia
Piranti
D ia gr am
Simbol Piranti Perubahan besaran fisis yang terjadi dalam rangkaian kita nyatakan dengan model matematis yang kita sebut model sinyal
Perilaku piranti kita nyatakan dengan model matematis yang kita sebut model piranti
+ Struktur suatu rangkaian listrik pada dasarnya terdiri dari tiga bagian, yaitu Sumber Saluran Bagian yang aktif Bagian yang pasif Penyalur daya memberikan daya menyerap daya Beban
(sumber) (beban) daya yang dikirim oleh sumber > daya yang diterima beban tegangan sumber > tegangan beban
CONTOH:
sumber harus mengeluarkan daya > 100 kW, misalnya 105 kW.
agar beban menerima daya sebesar 100000 watt atau 100 kilowatt (100 kW),
Hal ini berarti saluran menyerap daya sebesar 5 kW. Terjadilah susut daya sebesar 5 % di saluran. Susut daya yang terjadi di saluran merupakan peristiwa alamiah: sebagian energi yang dikirim oleh sumber berubah menjadi panas di saluran
Jika saluran dianggap ideal (tidak menyerap daya) maka gambar struktur dasar rangkaian listrik menjadi:
+++
Dalam kenyataan, rangkaian listrik tidaklah sederhana Jaringan listrik perlu dilindungi dari berbagai kejadian tidak normal yang dapat menyebabkan terjadinya kelebihan arus atau kelebihan tegangan. Jaringan perlu sistem proteksi yaitu proteksi arus lebih dan proteksi tegangan lebih. Jaringan listrik juga memerlukan sistem pengendali untuk mengatur aliran energi ke beban.
Pada jaringan penyalur energi listrik, sumber mengeluarkan daya sesuai dengan permintaan beban. Pada rangkaian penyalur informasi, daya sumber terbatas. Oleh karena itu alih daya ke beban perlu diusahakan semaksimal mungkin. Alih daya ke beban akan maksimal jika tercapai matching (kesesuaian) antara sumber dan beban.
Keadaan transien
Kondisi operasi jaringan tidak selalu mantap. Pada waktu-waktu tertentu (misalnya beberapa saat yang pendek setelah penutupan ataupun pembukaan saklar) bisa terjadi keadaan peralihan atau
keadaan transien.
Dalam keadaan transien, besar dan bentuk tegangan dan arus tidak seperti keadaan dalam keadaan mantap. Keadaan mantap adalah keadaan setelah peristiwa transien menghilang, yaitu setelah saklar lama tertutup atau telah lama terbuka.
Tegangan di suatu piranti tertentu memerlukan waktu sekitar 0,004 detik untuk meningkat dari 0 V sebelum mencapai nilai keadaan mantap sebesar 12 V.
Tegangan sumber vs merupakan tegangan sinusoidal. Tegangan (v) dan arus (i) di piranti memerlukan waktu untuk mencapai nilai mantapnya yang akan berbentuk sinusoidal juga.
melakukan analisis rangkaian Proporsionalitas Superposisi kita memerlukan Thevenin Rangkaian Ekivalen pengetahuan dasar sebagai Norton Kaidah Pembagi Tegangan Substitusi Kaidah Pembagi arus pendukung. Milmann Transformasi Sumber Pengetahuan dasar yang kita Tellegen perlukan ada empat Alih Daya Maksimum kelompok.Metoda Analisis Metoda Analisis Dasar
Reduksi Rangkaian Unit Output Superposisi Rangkaian Ekivalen Thevenin Rangkaian Ekivalen Norton
Umum
Besaran Listrik
Dua besaran fisika yang menjadi besaran dasar dalam kelistrikan adalah
Muatan [satuan: coulomb] Energi [satuan: joule]
Akan tetapi kedua besaran dasar ini tidak dilibatkan langsung dalam pekerjaan analisis Yang dilibatkan langsung dalam pekerjaan analisis adalah arus coulomb/detik [ampere] tegangan joule/coulomb [volt] daya joule/detik [watt]
ketiga besaran ini mudah diukur sehingga sesuai dengan praktik engineering
Perubahan besaran fisis yang ada dalam rangkaian kita nyatakan dengan model matematis yang kita sebut model sinyal. Peubah-peubah sinyal dalam analisis rang kaian adalah arus, tegangan, dan daya. Tiga peubah sinyal ini tetap kita sebut sebagai sinyal, baik untuk rangkaian yang bertugas melakukan pemrosesan energi maupun pemrosesan sinyal. Dalam pelajaran ini rangkaian yang akan kita pelajari terbatas pada rangkaian dengan sinyal waktu kontinyu atau sinyal analog, dan rangkaiannya kita sebut rangkaian analog. Rangkaian dengan sinyal diskrit akan kita pelajari secara tersendiri.
Peubah Sinyal
Besaran yang dilibatkan langsung dalam pekerjaan analisis disebut peubah sinyal yaitu:
arus dengan simbol: i satuan: ampere [ A ] (coulomb/detik) tegangan dengan simbol: v satuan: volt [ V ] (joule/coulomb) daya dengan simbol: p satuan: watt [ W ] (joule/detik)
Hubungan antara arus, tegangan, daya, dengan muatan dan energi adalah sebagai berikut:
bedakan dalam dua macam bentuk sinyal yaitu sinyal waktu kontinyu atau sinyal analog sinyal waktu diskrit
Sinyal waktu diskrit mempunyai nilai hanya pada t tertentu yaitu tn dengan tn mengambil nilai dari satu set bilangan bulat
Sinyal waktu kontinyu mempunyai nilai untuk setiap t dan t sendiri mengambil nilai dari satu set bilangan riil
v(t ) 0 t
v(t )
Sinyal waktu diskrit
piranti
Referensi tegangan dinyatakan dengan tanda + dan di ujung simbol piranti; ujung dengan tanda + dianggap memiliki tegangan (potensial) lebih tinggi dibanding ujung yang bertanda . Jika dalam perhitungan diperoleh angka negatif, hal itu berarti tegangan piranti dalam rangkaian sesungguhnya lebih tinggi pada ujung yang bertanda . Referensi arus dinyatakan dengan anak panah. Arah anak panah dianggap menunjukkan arah positif arus. Jika dalam perhitungan diperoleh angka negatif, hal itu berarti arus pada piranti dalam rangkaian sesungguhnya berlawanan dengan arah referensi. Suatu simpul (titik hubung dua atau lebih piranti) dapat dipilih sebagai titik referensi tegangan umum dan diberi simbol pentanahan. Titik ini dianggap memiliki tegangan nol. Tegangan simpul-simpul yang lain dapat dinyatakan relatif terhadap referensi umum
referensi arus A + 1 v1 i 2 2 + v2 + v3 3 G referensi tegangan piranti
i1
A B C D E
Tutorial
muatan Simbol:
energi Simbol:
Satuan: coulomb Satuan: joule [C] arus tegangan [ J ] daya simbol: i simbol: v simbol: p satuan: ampere satuan: volt [ V satuan: watt [A] ] [W] (coulomb/detik) (joule/coulomb) (joule/detik)
CONTOH: Tegangan pada suatu piranti adalah 12 V (konstan) dan arus yang mengalir padanya adalah 100 mA. a). Berapakah daya yang diserap ? b). Berapakah energi yang diserap selama 8 jam? c). Berapakah jumlah muatan yang dipindahkan melalui piranti tersebut selama 8 jam itu?
piranti
CONTOH: Sebuah piranti menyerap daya 100 W pada tegangan 200V (konstan). Berapakah besar arus yang mengalir dan berapakah energi yang diserap selama 8 jam ?
piranti
CONTOH: Arus yang melalui suatu piranti berubah terhadap waktu sebagai i(t) = 0,05t ampere. Berapakah jumlah muatan yang dipindahkan melalui piranti ini antara t = 0 sampai t = 5 detik ?
CONTOH: Tegangan pada suatu piranti berubah terhadap waktu sebagai v = 220cos400t dan arus yang mengalir adalah i = 5cos400t A. a). Bagaimanakah variasi daya terhadap waktu ? b). Berapakah nilai daya maksimum dan daya minimum ?
1200 1000 800 600 400 200 0 -200 0 100 200 300 400 500 600 700 800
CONTOH: Tegangan pada suatu piranti berubah terhadap waktu sebagai v = 220cos400t V dan arus yang mengalir adalah i = 5sin400t A. a). Bagaimanakah variasi daya terhadap waktu ? b). Tunjukkan bahwa piranti ini menyerap daya pada suatu selang waktu tertentu dan memberikan daya pada selang waktu yang lain. c). Berapakah daya maksimum yang diserap ? d). Berapa daya maksimum yang diberikan ? b). daya merupakan fungsi sinus. Selama setengah perioda daya bernilai posisitif dan selama setengah perioda berikutnya ia bernilai negatif. Jika pada waktu daya bernilai positif mempunyai arti bahwa piranti menyerap daya, maka pada waktu bernilai negatif berarti piranti memberikan daya
Pernyataan Sinyal
0
periodik
v (t )0
aperiodik
Amplitudo minimum
Sinyal periodik
perioda v( t) 0 t
amplitudo puncak ke puncak
Nilai ratarata
v 6 V 0 1 2 3 4 5 6 7 8 t T
v 6 V 0 4V 9
T t 1 2 3 4 5 6 7 8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 t
01
9
t 2 3 4 5 6 7 8
Tutorial
CONTOH: Tentukanlah nilai, tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda (T), tegangan rata-rata (Vrr), dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan berikut ini.
6V
0 1 2
3 4 5
6 7 8 t
CONTOH: Tentukanlah nilai tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda (T), tegangan rata-rata (Vrr), dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan berikut ini.
6V 0 4V 1 2 9 3 4 5 6 7 8 t
CONTOH: Tentukanlah nilai tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda (T), tegangan rata-rata (Vrr), dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan berikut ini
v 6V 0 t
6 7
CONTOH: Tentukanlah nilai tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda, tegangan rata-rata, dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan sinus ini
v 1 T
v = sin t V
0 0 -1
CONTOH: Tentukanlah nilai tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda (T), tegangan rata-rata (Vrr), dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan berikut ini v
CONTOH: Tentukanlah nilai tegangan puncak (Vp), tegangan puncak-puncak (Vpp), perioda (T), tegangan rata-rata (Vrr), dan tegangan efektif dari bentuk gelombang tegangan berikut ini v
1
T =2
Sudaryatno Sudirham