Anda di halaman 1dari 5

Yovie + Nathasa Website

Salah tidur, tengeng dech...

Siapa sich yang nggak pernah salah tidur hingga keesokan harinya leher terasa sakit? Rasanya semua orang pernah mengalaminya. Banyak orang menyebutnya dengan "Tengeng". Rasanya tengeng yang aku alami sejak hari minggu kemaren sepertinya tengeng terhebat yang pernah aku rasakan seumur hidupku. Hari Minggu aku udah merasakan gejala tengeng, tapi hari senin kemaren sepertinya bertambah parah aja. Leher seperti nggak bisa digerakkan, kalo pas tiba-tiba tangan bergerak kadang otot leher seperti ketarik juga dan rasanya sakit bener. Trus kalo mau tidur juga serba salah. Miring ke kiri sakit, ke kana juga, lurus juga kadang sakit dan nyeri. Nathasa, istriku juga kebetulan senin pagi kemaren berangkat ke Surabaya sampai Rabu malam untuk pelatihan dari Miracle Clinic. Pas juga senin kemaren hari pertama anak-anak masuk sekolah. Yonathan yang sekarang naik kelas 1 SD masuk sekolah hari pertama di Sekolah Tunas Kasih - Nusadua bersama anak kami yang paling kecil Vina. Puji Tuhan setelah dikasi Salonpas, pake lotion untuk nyeri sendi, ditambah resep dari istriku obat Feminal 500mg dan beberapa kali stretching (peregangan), hari ini tengengku udah mulai berkurang. Aku posting beberapa artikel mengenai tengeng yang aku dapat dari beberapa site. Semoga berguna bagi mereka yang juga mengalami hal yang sama. Leher Pegal, Jangan Diputar

Mitos yang mengatakan jika leher pegel paling enak diputar hingga terdengar bunyi kretek-kretek di tulang leher, ternyata, tidak benar sama sekali. Karena, bisa memicu penyakit lain yang lebih berbahaya. Kebiasaan buruk itu, memang sudah membudaya di Indonesia. Bahkan, hampir semua tukang cukur atau barber shop yang para pencukur berasal dari salah satu kota di Jawa Barat, selalu menutup pelayanan cukurnya dengan memijat leher pelanggan yang di akhiri dengan memutar kepala sehingga mengeluarkan bunyi kretek-kretek yang menandai adanya pergeseran di dalam rangka tulang leher. Memutar kepala setelah dipijat atau saat leher terasa pegal memang sangat menyenangkan. Kepala merasa lebih enteng dan rasa sakit yang ada di kepala apakah itu pusing atau sakit kepala, umumnya segera hilang setelah terdengar bunyi tersebut. Padahal, kebiasaan itu mempunyai akibat sampingan yang cukup berbahaya. Salah satunya, syaraf bisa terjepit di selasela tulang ekor leher. Menurut Brian Cassaza, M.D, dari Universitas California, Amerika, bila salah urat syaraf terjepit di antara tulang ekor leher. Maka, efeknya bisa bemacam-macam, tergantung dari jaringan saraf itu menuju ke mana. Tapi, pada umumnya, akan mengakibatkan organ tubuh seperti kaki dan tangan sulit dikomando oleh otak. Orang yang mengalamihal tersebut, biasanya berjalan seperti robot, karena, otak gagal memberi instruksi kepada organ-organ tubuh untuk melakukan apa yang diiinginkan. Berjalan seperti robot merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan, jika orang itu menggunakan sandal, dapat dipastikan bahwa sandalnya akan mudah terlepas dari telapak kakinya, akibat jari-jari tidak mampu menekan bagian dasar sandal. Atau, bila makan harus disuapi. Karena, tangan sulit sekali membawa sendok hingga ke ujung bibir, sebagaimana layaknya orang sedang menyuap makanan ke dalam mulut. Cara terbaik untuk mengatasi leher pegal yakni, bila di rumah kebetulan ada shower, pancuran air di kamar mandi, mandi di bawah pancuran air hangat dalam waktu lama mempercepat menyembuhkan pegal-pegal di leher yang disebabkan karena otot leher mengejang itu. Dan biarkan tekanan air hangat dari pancuran tercurah di bagian belakang leher. Namun, jika tidak mempunyai pancuran, leher belakang bisa dikompres dengan air hangat menggunakan washlap atau handuk kecil. Ulangi kompres bila air di handuk mulai terasa dingin sehingga urat syarat bisa mengendur segera. Menurut Dr. Cassaza, cara lain untuk menyembuhkan leher yang pegal adalah dengan bersandar di tembok. Tempelkan bahu di leher, lemaskan bahu dan sandarkan ke belakang, lalu tekan punggung bagian bawah ke tembok. Atau, gerakan leher dengan perlahan-lahan, empat atau lima kali. Khasiatnya, akan sama dengan menuangkan lotion pada leher. Lalu, putarlah kepala dengan hati-hati ke kiri dan ke kanan. Gerakan ke kanan sebanyak lima hitungan, kemudian lakukan hal yang sama ke arah kiri. Ulangi tiga kali, jika gerakan ini masih menimbulkan rasa nyeri, sebaiknya dihentikan dan diulangi keesokkan harinya. Jika anda menggunakan AC saat tidur, pastikan suhu yang dikeluarkan serendah mungkin. Karena, jika masih terasa dingin pada malam hari, otomatis selain menarik selimut, juga posisi tidur pun akan berubah menjadi meringkuk agar tubuh tetap hangat. Hal ini, akan membuat leher menjadi kembali pegal keesokan harinya.
http://www.yovisasa.com/ Powered by Joomla! Generated: 15 June, 2011, 20:10

Yovie + Nathasa Website

Usahakan agar suhu kamar tetap hangat, sehingga posisi tidur dapat dilakukan dengan meregang atau selonjor. Jika menonton TV atau membaca buku sambil tiduran, pastikan kepala tidak menekuk ke depan, ke belakang atau pun ke samping. Posisi kepala tetap tegak lurus dengan TV atau buku http://thefikr3.blogspot.com/2005/11/leher-pegal-jangan-diputar.html Nyeri Tengkuk Jangan "Di Kretek"

Oleh: Ve Nyeri tengkuk bisa menyerang siapa saja. Biasanya orang mengatasinya dengan memutar atau menghentakkan leher hingga berbunyi kretek… Benarkah itu? Nyeri tengkuk sering terjadi sebagai akibat dari kesalahan postur tubuh. Tidak hanya saat beraktivitas aktif, posisi tidur yang salah pun dapat menjadi penyebabnya. Mungkin anda jarang merasakannya, namun sekali terkena bisa membuat orang frustasi. Padahal sebenarnya, agar tengkuk tetap sehat dan tidak nyeri, caranya adalah dengan mempertahankan sikap tubuh yang baik. Penyebab Nyeri tengkuk merupakan respon diluar kesadaran yang dilakukan oleh otot. Otot berkontraksi sehingga menjadi keras, kaku dan nyeri. Keluhan nyeri ini dapat disebabkan karena trauma, gerakan yang berlebihan, posisi yang salah, dan stress. Umumnya, ketegangan otot leher diakibatkan oleh kesalahan sikap saat bekerja, misalnya jika posisi kepala menengadah terlalu lama, sendi-sendi daerah tengkuk akan mengalami kelelahan. Rasa nyeri yang dikeluhkan biasanya berupa pegal, panas, dan jika berlangsung lama dapat menjalar sampai ke lengan, tangan, kepala bagian belakang, serta dapat juga sampai ke pinggang. Pada beberapa kasus dapat pula timbul rasa kesemutan pada bagian lengan serta tangan. Adanya keluhan-keluhan tersebut tentu saja akan mengganggu aktivitas, menurunkan produktivitas, menyebabkan rasa frustasi dan gangguan emosi, dan akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup. Jangan Di “Kretek” Menghentakkan leher dapat menyebabkan terjadinya peregangan pada sendi-sendi leher yang menyebabkan kendornya jaringan di leher yang kemudian dapat menyebabkan nyeri. Pertanda nyeri inilah yang menunjukkan bahwa telah terjadi ketidakstabilan susunan sendi-sendi leher. Di dalam leher sendiri terdapat banyak struktur vital, antara lain kelenjar getah bening (limfe), syaraf yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh yang lain (medulla spinalis). Dislokasi tulang leher yang menjepit syaraf medulla spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak bagian atas maupun bawah sampai dengan berhentinya fungsi pernafasan paru-paru. Apabila hal ini sampai terjadi, kematian dapat terjadi dalam beberapa menit. Siapa saja yang bisa terkena? Semua orang bisa mengalami nyeri tengkuk. Hal ini disebabkan postur tubuh manusia yang berjalan dengan posisi tegak lurus. Dengan posisi kepala diatas. Kepala ini ditunjang oleh otot-otot leher dan tulang belakang. Jika otot-otot penyangga kepala tidak cukup kuat dan tidak berada dalam kondisi yang baik, bagian atas dari tulang belakang (spinal) akan mudah tertarik dan menimbulkan nyeri. Pada orang yang berusia tua, yang kualitas sendinya sudah mengalami penurunan, biasanya lebih disebabkan oleh osteoartritis (penyakit tulang karena penuaan). Ketika bentuk dari artritis ini menyerang bagian punggung dan leher, maka akan terasa nyeri yang semakin memberat. Nyeri ini biasanya merambat hingga ke lengan dan tangan yang disertai rasa kesemutan pada bagian jari tangan. Arthritis juga dapat memberikan gejala seperti sakit kepala dan rasa aneh saat menggerakkan kepala. Bagaimana Mengatasinya? • Stretching (peregangan). Regangkan otot leher saat Anda mulai merasakan ketegangan. Caranya dengan menggerakkan kepala ke segala arah dan tahan selama beberapa detik pada posisi tertentu. Setelah itu, gerakkan lengan dan tahan selama beberapa detik. • Pemijatan. Pemijatan ringan pada otot leher dapat memperlancar sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar akan mengurangi ketegangan otot leher. • Pengobatan. Dapat diberikan obat-obatan jenis muscle relaxan (pelemas otot) untuk mengurangi ketegangan otot.
http://www.yovisasa.com/ Powered by Joomla! Generated: 15 June, 2011, 20:10

Yovie + Nathasa Website

Untuk hal ini disarankan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum dilakukan pengobatan. •Kompres hangat. Leher kaku yang kumat-kumatan dapat berkurang dengan dikompres handuk hangat selama 20 menit. • Injeksi. Apabila pengobatan dengan cara-cara diatas tidak segera mengurangi kekakuan tengkuk, dapat direkomendasikan penyuntikan kortison (anti radang) ke dalam otot. • Kendalikan stres. Nyeri tengkuk adalah gejala umum pada orang yang mengalami depresi. Hindari ketegangan emosi antara lain dengan cara pembagian waktu yang cermat, menentukan prioritas aktivitas, selalu berpikiran positif, dan selalu menyempatkan diri untuk melakukan relaksasi. Hindarilah! Ada beberapa hal yang harus dihindari dan harus dilakukan agar nyeri tengkuk dapat terkendali, yaitu: • Posisi yang menambah beban tulang leher. Posisi membungkuk, menunduk, atau tengadah yang terlalu lama akan memberikan tambahan beban pada tulang-tulang leher. Untuk memperkuat fungsi penyangga tersebut, otot-otot leher berkontraksi. Kontraksi yang lama inilah yang menyebabkan kekakuan dan nyeri tengkuk. • Tidur dengan posisi yang salah. Posisi tidur yang benar adalah posisi anatomis, yaitu posisi tulang belakang, tulang ekor, dan tulang leher sejajar. Gunakan alas tidur yang tidak terlalu empuk. Pilih jenis kasur pegas, bukan kasur busa, dan tidurlah dengan bantal yang tidak terlalu tinggi. • Beban berat pada salah satu bahu. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan nyeri tengkuk saja, tetapi juga nyeri bahu dan lengan. Misalnya jika Anda membawa beban berat pada bahu kanan maka kepala dan leher cenderung untuk melawan beban ini ke arah yang berlawanan. Gerakan berlawanan ini menggunakan kontraksi otot berlebihan yang dapat menimbulkan rasa kaku dan nyeri. Ubah Gaya Hidup Anda! Yang terpenting selain menjalani terapi diatas, adalah mengubah gaya hidup. Banyak penelitian membuktikan bahwa tingkat stress yang tinggi, mudah cemas, adalah pemicu nyeri tengkuk. Berikut beberapa anjuran gaya hidup sehat untuk mencegah dan membantu pengobatan nyeri tengkuk: •Lakukan teknik meditasi atau senam pernafasan untuk mengurangi ketegangan. •Pelihara pola pikir yang positif. •Tetap aktif namun jangan berlebihan, aturlah waktu kerja dan jam istirahat. •Lakukan olahraga secara teratur 20-30 menit seminggu selama 3-4 kali. •Konsumsi makanan yang bergizi sesuai kebutuhan tubuh, batasi kopi dan rokok. • Biasakan tidur dengan waktu yang relatif sama dari hari ke hari, dan waktu tidur yang cukup (sekitar 8 jam sehari), serta batasi waktu tidur siang sehingga ritme tidur malam tidak terganggu. http://www.promosikesehatan.com/tips.php?nid=148

Posisi Tidur Salah, Leher Kaku Ketika bangun tidur, ada beberapa orang yang mengeluh lehernya tidak bisa digerakkan. Kalaupun bisa digerakkan, hanya menoleh pada sisi tertentu. Posisi Tidur Salah, Leher Kaku Ketika bangun tidur, ada beberapa orang yang mengeluh lehernya tidak bisa digerakkan. Kalaupun bisa digerakkan, hanya menoleh pada sisi tertentu, ke kanan atau ke kiri. Keluhan tersebut kerap diistilahkan dengan leher tengeng atau nyeri leher. Menurut dr Rita Vivera Pane SpRM, dokter spesialis rehabilitasi medis Rumah Sakit Haji Surabaya, tengeng atau torticolis merupakan posisi dagu yang tidak sejajar dengan tulang dada paling atas dan depan (manubrium stermi). "Dagu hanya bisa miring ke kiri atau kanan," ujar Rita. Torticolis paling sering dipicu kesalahan posisi tidur. Tanpa disadari, karena terlalu nyenyak tidur, posisi tidur hanya miring pada satu arah. Dengan demikian, ketika bangun, terjadi kekakuan pada otot para cervical (otot leher kanan dan kiri). Awalnya, terjadi nyeri, kemudian menimbulkan kekakuan dan tidak bisa menoleh ke kanan atau kiri. Selain itu, nyeri leher bisa terjadi bila olahraga tanpa didahului pemanasan. "Otot yang belum siap bergerak dipaksa untuk bergerak sehingga terjadi nyeri," ulasnya. Jika nyeri leher belum mencapai tiga hari, Rita menyarankan untuk mengompresnya dengan es pada bagian yang kaku selama 20-30 menit. Mereka yang alergi es bisa mengompres dengan air hangat. "Kompres pada bagian yang sakit dengan posisi badan tengkurap," kata dokter yang juga berpraktik di RS Al Irsyad tersebut. Untuk mencegah nyeri, stretching pada otot leher memang perlu dilakukan. Ada tiga gerakan yang dianjurkan. Pertama, tundukkan dagu hingga menyentuh dada dan tahan hingga 6 hitungan. Setelah itu, kembalikan ke posisi semula dengan pelan. "Gerakan tersebut harus dilakukan secara perlahan, tidak boleh terburu-buru, harus rileks," kata spesialis rehabilitasi medis RS Husada Utama itu. Gerakan kedua, dekatkan telinga ke bahu kanan dan kiri secara bergantian. Setelah dekat, rasakan tarikan pada otototot yang berlawanan. Gerakan tersebut memang menimbulkan nyeri, tetapi itu untuk melemaskan otot. Namun, bila nyerinya sangat terasa, hentikan gerakan tersebut. "Bisa saja gerakannya salah," ulasnya. Gerakan ketiga adalah rotasi ke kiri dan kanan. Yaitu, memutar dagu ke arah bahu. Ketika melakukan gerakan tersebut, bahu harus lurus. Jangan mengikuti gerakan. Punggung juga harus lurus. Lakukan gerakan dalam enam
http://www.yovisasa.com/ Powered by Joomla! Generated: 15 June, 2011, 20:10

Yovie + Nathasa Website

hitungan. "Bisa dilakukan pagi dan sore, masing-masing lima kali secara bergantian," katanya. Jika kompres dan latihan sudah dilakukan, namun setelah dua hari belum mengalami perubahan, segera kunjungi dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan meluruskan otot dan membeli obat penghilang nyeri. (rth) Jawa Pos, 12 Juni 2007

Minggu, 5 Oktober 2003 Atasi dengan Kompres Dingin Bila Nyeri Leher Menyerang Anda Bangun tidur tiba-tiba leher tidak bisa digerakkan ke kanan. Orang Jawa bilang itu tengeng. Pernah mengalaminya? Lantas, apa yang perlu dilakukan agar leher bisa kembali normal? Banyak yang menganggap, penyebab tengeng adalah bantal terlalu tinggi. Tapi. "Leher kaku atau nyeri ketika digerakkan itu bisa juga terjadi bila orang salah posisi," cetus dr Yanna Saelan SpS. Salah posisi ini bisa bermacam-macam. Bisa salah posisi ketika tidur, maupun saat kerja. Dan ditegaskannya, hampir semua orang pernah mengalami nyeri leher ini. Tidak peduli tua maupun muda. "Hanya, yang perlu diwaspadai adalah orang yang sudah berusia lebih dari empat puluh tahun. Pada usia tersebut kebanyakan keluhan nyeri leher meningkat," tutur dokter yang berpraktek di RS Budi Mulia Surabaya itu. Nyeri leher ini, selain disebabkan salah posisi, bisa juga disebabkan proses penuaan. Salah satu penyakit akibat proses penuaan yang ditandai dengan nyeri leher ini adalah hernia nukleus pulposus (HNP). Yakni, suatu penyakit yang terjadi akibat kekendoran jaringan ikat di sekitar saraf tulang belakang. Akibatnya, saraf itu melorot dan terjepit. "Dan jepitan pada saraf inilah yang menyebabkan timbulnya nyeri leher berat," jelas salah satu pembicara dalam Seminar Kupas Tuntas Seputar Nyeri Leher yang bakal digelar Minggu, 5/10 di RS Budi Mulia itu. Sebenarnya, nyeri leher bisa dihindari. Yang jelas langkah pertamanya adalah menghindari salah posisi. Jadi, bila tidur usahakan agar posisi tubuh tidak memelintir. Boleh saja tidur miring, tapi posisi tersebut jangan dipertahankan dalam waktu yang lama. "Posisi yang tidak anatomis dalam waktu lama bisa menyebabkan badan jadi pegal-pegal, tidak hanya di leher tapi bisa juga di punggung," ujar Yanna. Lantas, bagaimana bila sudah telanjur mengalami nyeri leher? Mudah saja, untuk 24 sampai 48 jam pertama, daerah yang terasa nyeri bisa dikompres dingin. Berikutnya, baru dikompres hangat. Meskipun tampaknya sepele, namun nyeri leher ini harus diperhatikan dengan seksama. Kalau belum parah, maka dengan kompres, senam ringan dan pengobatan antinyeri sederhana akan bisa mengurangi nyeri tersebut. Namun, bila tidak diwaspadai, mungkin saja nyeri leher bertambah parah. Repotnya, bila setelah menjalani berbagai pemeriksaan, ternyata keluhan nyeri leher itu harus diatasi dengan operasi. "Terapi nyeri leher dengan operasi ada syaratnya. Tak semua nyeri leher bakal dioperasi," katanya. (tha) http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Kesehatan&id=26479 Awas, Nyeri Pada Urat Saraf! Anda sering menggelengkan leher hingga berbunyi di kala anda merasa lelah dan pegal? Sebaiknya hentikan kebiasaan buruk itu karena dapat merusak jaringan saraf dan menyebabkan saraf leher menjadi kaku. Saat ini banyak sekali orang yang tanpa sadar sering membunyikan lehernya, tanpa mengetahui jika perbuatannya itu dapat membahayakan jaringan saraf. Kebiasaan menggelengkan leher kepala sampai berbunyi ternyata dapat merusak jaringan saraf dan menyebabkan saraf menjadi kaku. Alasan umum kenapa banyak orang sering membunyikan lehernya adalah karena leher sering terasa nyeri dan pegal. Dengan menggelengkan kepala sampai berbunyi, rasa nyeri leher biasanya akan berkurang. Namun dalam jangka panjang, ternyata kegiatan tersebut dapat berdampak buruk bagi saraf kita. Rasa nyeri dapat terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan. Nyeri merupakan suatu pertahanan yang menguntungkan karena dengan adanya rasa nyeri, maka kerusakan jaringan yang sedang terjadi dapat dihindari sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih berat. Nyeri yang berlangsung lama dikenal sebagai nyeri kronik. Nyeri tersebut sangat merugikan karena pengaruhnya sangat luas dalam kehidupan kita. Nyeri yang merugikan itu dikenal sebagai nyeri saraf dan mempunyai gejala yang berbeda dengan nyeri lainnya. Nyeri saraf biasanya disertai dengan gangguan pada fungsi saraf, baik yang bersifat motorik (yaitu gangguan kemampuan gerak otot), maupun sensorik (yaitu gangguan pada indera perasa). Nyeri saraf akibat gangguan saraf penggerak otot akan mengakibatkan terjadinya kelemahan otot sampai stimulasi kontraksi otot. Demikian juga halnya jika terjadi nyeri saraf akibat gangguan saraf sensorik, maka akan terjadi gejala nyeri yang disertai dengan gejala kehilangan rasa, kebas, sampai tidak terasa pada perabaan. Beberapa penyakit yang menimbulkan nyeri urat saraf antara lain penyakit urat saraf kejepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik. Penyakit urat saraf kejepit dapat terjadi di berbagai bagian dalam tubuh kita, tetapi yang paling sering adalah penyakit saraf kejepit pada leher, telapak tangan, dan pinggang. Contoh penyakit urat saraf gangguan metabolik yaitu diabetic neuropaty. Kondisi tersebut biasa terjadi pada mereka yang menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Terjadinya gangguan serabut saraf pada penderita kencing manis disebabkan karena peningkatan kadar gula darah yang berlangsung lama. Hal itu akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang memberikan nutrisi pada serabut saraf.
http://www.yovisasa.com/ Powered by Joomla! Generated: 15 June, 2011, 20:10

Yovie + Nathasa Website

Pengenalan terhadap nyeri saraf sangat penting mengingat kerusakan saraf memiliki dampak yang luas, mulai dari gangguan sensorik ringan sampai yang berat. Demikian juga dapat terjadi gangguan motorik, dari yang ringan seperti kram sampai kelumpuhan. Nyeri haruslah ditangani secepat mungkin karena pada dasarnya nyeri identik dengan kerusakan jaringan. Pengobatan yang baik dalam menangani nyeri urat saraf harus melibatkan komponen penyebab atau gejala nyeri saraf dan disertai dengan vitamin untuk saraf. http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=796

http://www.yovisasa.com/

Powered by Joomla!

Generated: 15 June, 2011, 20:10

Anda mungkin juga menyukai