Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

Disusun oleh: Badra Al- Aufa Rahma Malika Seno Bayu RW 109101000066 109101000015 109101000030

SEMESTER V-D PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 1

APLIKASI DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PELAYANAN KESEHATAN

1. Pendahuluan Pada negara barat era tahun 1850-an informasi berkembang dua kali lipat dari sebelumnya. Sangat memungkinkan sekali seseorang mendapatkan informasi dan menggunakan informasi terebut. Seorang dokter dan perawat saat ini bisa saja membaca artikel kesehatan tiap hari. Pengetahuan di berbagai bidang berubah sehingga memungkinkan seseorang bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan lebih baik. Demikian juga dalam pelayanan kesehatan, peningkatan pengetahuan memicu perkembangan di berbagai keahlian sebagai sub spesialis. Kendala yang ada, terkait data dan informasi, banyak sekali data pasien yang diperlukan, petugas kesehatan kesulitan mengingat dan mengelola data dengan baik. Peluang yang ada adalah, berkembangnya upaya mengelola data menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna bagi praktisi kesehatan, sehingga berkembang bidang keilmuan baru informatika kesehatan. Di lain hal, sistem informasi membantu perawat mengerjakan berbagai tugas kaitannya dengan pengambilan keputusan dengan DSS (Decision Support System). DSS membantu membuat hubungan antara informasi yang didapatkan dari pasien literature pilihan tindakan berdasarkan integrasi sistem. Sistem informasi juga meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. Informatika dapat mencegah eror dengan melaksanakan fungsi pengambilan keputusan dan mencegah fungsi yang tidak tepat. Tambahan yang lain, sistem informasi dapat membantu mengolah data yang kompleks dan menganalisa dengan cepat data data yang ada dalam pelayanan kesehatan. Sistem informasi yang didesain dengan baik akan menyediakan alat yang membantu menganalisa berbagai situasi yang ada, mengurangi biaya, dan menghemat waktu.

2. Pengertian DSS Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari Sistem Informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 2

pengetahuan) yang akan dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Teori umum yang mendasari Decision Support System (DSS) adalah: Herbert A. Simon Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikiran Decision Support System (DSS) saat ini. G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan.

Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan memiliki tujuan antara lain : a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan c. Meningkatkan efektivitas bukan efisiensi pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diantaranya: 1. Struktur Masalah Yaitu masalah terstruktur, penyelesaian dapat digunakan dengan menggunakan rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah tak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara mengenai SPK dikembangkan khususnya untuk masalah yang semi-terstruktur.

2. Dukungan Keputusan Yaitu SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak terstruktur untuk memberi penilaian dan analisa. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 3

3. Efektivitas Keputusan Yaitu merupakan tujuan utama dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK), bukan untuk mempersingkat waktu dalam pengambilan keputusan, tapi agar keputusan yang dihasilkan lebih baik.

Decision Support System menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur seperti dijelaskan pada bagan dibawah ini:

Gambar 1. Fokus model DSS (Raymond Mc. Leod Jr, 1998)

Struktur tingkatan masalah baik yang terstruktur, kurang terstruktur, maupun yang tidak terstruktur diselesaikan melalui solusi kerjasama yang tepat antara solusi komputer dengan solusi manager, artinya tetap harus ada peran manager disamping program yang disediakan.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 4

Pemecahan masalah individual bekerjasama dengan member kelompok lain, juga selalu terhubung dengan software. Data based dihubungkan dengan software pencatatan dokumentasi, model matematik, dan software DSS. Lingkungan juga berpengaruh dalam sistem penerapan model DSS. Output tilisan akan muncul dalam bentuk data yang bisa menjadi media komunikasi dan informasi. Dismaping itu beberapa konsep yang membantu dalam pembuatan sistem pendukung keputusan, diantaranya pembuatan keputusan beresiko. Pembuatan Keputusan biasanya mengansumsi keputusan yang dibuat berdasarkan tiga rangkaian kondisi yaitu kepastian, ketidakpastian, dan resiko. dari ketiga rangkaian kondisi tersebut yang dimaksud dengan kepastian, adalah kita mengetahui segala sesuatu sebelumnya dalam membuat keputusan. Dalam kondisi kepastian terdapat model ilmu pengetahuan manajemen umum yang mengasumsikan kondisi-kondisi kepastian contohnya program linier sumber daya, tingkat konsumsi tekanan dan laba diasumsikan sudah diketahui dan tepat. Sedangkan, ketidakpastian merupakan sebaliknya yaitu kita tidak mengetahui tentang probabilitas atau konsekuensi keputusan-keputusan kita. Diantara dua perbedaan dari kepastian dan ketidakpastian terdapat serangkaian kondisi yang disebut resiko. Keputusan-keputusan yang dibuat mengandung resiko mengasumsikan kita bahwa setidaknya mengetahui alternatifalternatif yang digunakan.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 5

DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya. Berikut pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain: 1. Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan. 2. Problem yang kompleks dapat diselesaikan. 3. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya. 4. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik. 5. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman. 6. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif. 7. Fasilitas untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik. 8. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Dari beberapa manfaat DSS diatas, DSS juga memiliki beberapa keterbatasan antara lain : Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya Kemampuan suatu DSS terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar dan model dasar) Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 6

DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini hanya dirancang untuk membantu pengambil keputusan melaksanakan tugasnya

3. Aplikasi DSS dalam Pelayanan Kesehatan Pemanfaatan DSS dalam pelayanan kesehatan dimulai pada pengelolaan informasi keuangan yang mulai berkembang era tahun 60-an. Mulai sejak itu aplikasi komputer untuk pelayanan kesehatan berkembang. Pada akhir era 60-an Sistim informasi rumah sakit sudah memasukkan data tentang diagnosa serta informasi lain dalam rencana perawatan pasien. Tekhnologi yang digunakan dapat mengurangi kerja dengan kertas (paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat. Salah satu awal program komputer yang bagus untuk perawatan pasien adalah Problem Oriented Medical Record Information System (PROMIS) yang dibuat oleh DR Lawrence Weed dari University Medical Center Burlington tahun 1968. Sistem ini menyediakan integrasi berbagai aspek pelayanan kesehatan termasuk tindakan pada pasien. Sistem ini menggunakan kerangka kerja POMR ( problem oriented medical record). Pada dasarnya pemanfaatan sistem informasi dalam unit pelayanan kesehatan dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. Informatika juga dapat mencegah error dengan melaksanakan fungsi pengambilan keputusan dan mencegah fungsi yang tidak tepat. Model apapun yang digunakan dalam DSS di pelayanan kesehatan harus dilengkapi dengan isian kajian yang spesifik dibutuhkan oleh end user, sehingga perlu penambahan software yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Sebanyak apapun kegiatan yang kita lakukan bila tanpa pendokumentasian maka akan mengurangi manfaat. Kerjakan apa yang kita dokumentasikan dan dokumentasikan apa yang kita lakukan. Selama ini sediaan software pengkajian belum dispesifikan pada kondisi-kondisi tertentu, pendokumentasian yang lebih spesifik mungkin lebih rumit bagi programer namun akan memudahkan kerja end user dalam memilih option pendokumentasian.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 7

Di Indonesia, telah diterapkan sistem informasi keperawatan terkomputerisasi terkait intervensi yang dilakukan di beberapa RS yang secara spesifik mulai dari Nursing Out Come (NOC) yang baku klasifikasi dan jelas kriterianya; Nursing Intervention Clasification (NIC) disusun secara baku pada setiap klasifikasinya dan disesuaikan juga dengan klasifikasi tujuan (NOC). Perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan yang sesuai dengan tujuan penanganan masalah pasien. Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan,

menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut. Implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumen asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan Billing System Rumah Sakit, sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri-sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam SI Keperawatan. Artinya penulisan implementasinya juga dibakukan sehingga perawat yang bertugas mengetik sesuai dengan standar yang ditetapkan. Evaluasi kriteria, skala, dan target. Setelah perawat menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada hari berikutnya tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien, antara 1 5, disesuaikan dengan kondisi pasien. Contoh pemanfaatan DSS lainnya adalah aplikasi telehealth yang sedang dikembangkan. Salah satu contoh program telehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien. Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh: konsultasi dengan perawat akan mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 8

Telehealth juga bisa diaplikasikan dalam pendidikan, dengan mengunjungi satu bagian dengan bagian lain melalui halaman web. Pengalaman dari praktisi perawat dapat dipelajari oleh orang lain melalui halaman web. Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah menunjukkan segi manfaatnya. Beberapa manfaat dari telehealth misalnya: meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu, meningkatkan produkstifitas akses, meningkatkan peluang belajar. Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu : 1. Pembiayaan. Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth. 2. Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baik. 3. Standar keamanan Perhatian dalam aplikasi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa

menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001 4. Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan data. 5. Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakan bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 9

4. Kesimpulan Dari beberapa uraian mengenai pemanfaatan DSS dalam organisasi dapat diambil kesimpulan : a. Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur. b. Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya. c. Decision Support System memberikan dukungan untuk beragam tipe dan proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. d. Decision Support System dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen dasar. e. Tampilan Decision Support System akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan. f. Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan. g. Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah. h. Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sistem informasi.

Disamping itu, penerapan teknologi informasi dengan model DSS menjanjikan kelancaran program dalam semua sistem terkait karena terdapat kerjasama yang baik pada setiap struktur organisasi, termasuk lingkungan. Penerapan teknologi informasi di unit pelayanan kesehatan ini diharapkan dapat memfasilitasi kinerja SDM terkait, baik dokter, perawat, manajer, dan sebagainya yang cukup waktu dan tenaga untuk dapat melaksanakan kegiatan pelayanan sehari-

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 10

hari, mendokumentasikan kegiatan dengan benar dan terinci, tetap dapat memperhatikan prinsip-prinsip pelayanan utama dalam kesehatan.

5. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia Revisi V. Jakarta Raymond McLeod, Jr. (1998). Decision support systems. Management information System 7/E. Prentice-hall. Inc.

Pemanfaatan DSS dalam Pelayanan Kesehatan | 11

Anda mungkin juga menyukai