Anda di halaman 1dari 4

PESAWAT CASSA C - 212

C-212

C-212

Tipe Produsen

Pesawat pengangkut PT. Dirgantara Indonesia danEADS-CASA CASA 26 Maret 1971 Angkatan Udara Portugal TNI AL Angkatan Udara Spanyol Angkatan Udara Polandia

Perancang Terbang perdana Pengguna

CASA C-212 Aviocar adalah sebuah pesawat berukuran sedang bermesin turboprop yang dirancang dan diproduksi di Spanyol untuk kegunaan sipil dan militer. Pesawat jenis ini juga telah diproduksi di Indonesia di bawah lisensi oleh PT. Dirgantara Indonesia. Bahkan pada bulan Januari 2008, EADS CASA memutuskan untuk memindahkan seluruh fasilitas produksi C-212 ke PT. Dirgantara Indonesia di Bandung.[1] PT. Dirgantara Indonesia adalah satu-satunya perusahaan pesawat yang mempunyai lisensi untuk membuat pesawat jenis ini di luar pabrik pembuat utamanya.

KRONOLOGI KECELAKAAN PESAWAT CASA

Medan/Dedy SinuhajiRegu penyelamat gabungan dari TNI,POLRI dan Basarnas berangkat ke lokasi jatuhnya pesawat CASSA 212 200 dengan menggunakan helikopter di Bahorok, Langkat, Sumut, Jumat (30/9/2011). Lokasi jatuhnya pesawat telah ditemukan, hingga saat ini regu penyelamat gabungan TNI, Polri dan Basarnas masih berupaya melakukan evakuasi terhadap 18 penumpang pesawat CASSA 212 200 yang terjatuh di hutan pada Kamis 29 September lalu.

TERKAIT: Tim Evakuasi Fokus pada Kotak Hitam Seluruh Jenazah Penumpang CASA Telah Dievakuasi Sembilan Jenazah Sudah Dievakuasi Keluarga Korban Menunggu Jenazah 18 Jenazah Korban Sudah Dikeluarkan dari Pesawat Pesawat CASA 212-200 milik maskapai Nusantara Buana Air (NBA) yang terbang dari Bandara Polonia, Medan, menuju Bandara Kutacane, Banda Aceh, seyogianya tiba dengan selamat pada Kamis, 29 September 2011 pukul 07.28. Namun, pesawat itu mengalami kecelakaan dan menghunjam perbukitan Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara. Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas di tempat. Safety Manager NBA Robur AD Rizalianto mengungkapkan, komunikasi antara petugas bandara dan pilot Fahmi Ishak hanya terjadi sampai pesawat lepas landas. Setelah itu, komunikasi dengan pilot terputus. Komunikasi pilot dengan pihak bandara (Polonia) juga hanya terjadi saat lepas landas. Setelah itu, pihak bandara meminta pilot untuk menghubungi bandara tujuan di

Kutacane, tetapi akhirnya terputus, kata Robur, Minggu (2/10/2011), saat ditemui di kantor NBA, Jakarta. Ia menambahkan, pesawat buatan tahun 1989 itu dijadwalkan berangkat pada pukul 07.00 dari Bandara Polonia, Medan. Namun, keberangkatan pesawat terpaksa tertunda menjadi pukul 07.28 menuju Bandara Kutacane, Banda Aceh. Perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar 35 menit. Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Kutacane sekitar pukul 08.03. Tetapi sampai jam tersebut tidak juga tiba di lokasi. Kami kontak tidak ada yang menyahut. Karena tujuannya ke Banda Aceh, kami pikir mereka sudah langsung ke sana atau mungkin tidak bisa mendengar, papar Robur. Manajemen maskapai NBA pun menunggu kedatangan pesawat sampai pukul 09.10 sambil berusaha mengontak pilot. Akan tetapi, usaha itu juga tidak membuahkan hasil. Kami berusaha panggil melalui radio. Enggak ada yang menjawab, ucap Robur. Akhirnya, pada pukul 09.30, manajemen NBA pun mengumumkan bahwa pesawat itu hilang dan mulai dilakukan upaya pencarian. Sekitar pukul 12.00 sudah diketahui lokasinya. Koordinatnya berapa. Saat itu juga kami kirim logistiknya, siapa tahu ada korban yang selamat, kata Robur. Namun, proses evakuasi masih belum dapat dilakukan lantaran hujan deras. Kami putuskan untuk besoknya, imbuhnya. Akan tetapi, selama berhari-hari tim SAR gabungan dari Basarnas, Paskhas TNI AU, dan Brimob tidak mampu mengevakuasi jenazah dari bangkai pesawat yang menyangkut di batang pohon dengan bagian depan dan sayap hancur. Sulitnya medan dan cuaca buruk disertai angin kencang membuat upaya evakuasi nyaris buntu. Minggu (2/10/2011) proses evakuasi jenazah akhirnya berhasil dilakukan. Evakuasi yang dilakukan secara bertahap berhasil mendapatkan seluruh jenazah korban yang terdiri 14 penumpang dan empat kru pesawat. Inilah daftar penumpang pesawat Cassa jenis 212 yang hilang kontak, Kamis (29/9/2011). Pesawat perintis yang dioperasikan PT Nusantara Buana Air (NBA) yang menerbangi rute Medan-Kutacane. Pesawat take off pukul 07.23 wib. Dari Laporan terkhir melalui media masa elektronik bahwa dipastikan semua penumpang pesawat cassa 212 semuanya meninggal dunia. Evakuasi korban akan dilakukan melalui udara dengan menggunakan helikopter.

Adapun penumpang pesawat NBA sesuai manives pesawat adalah : 1. Aisyah /EHD 2. Astuti / MS 3. Suryadi / MR 4. Dian Afrihni / Chd 5. Dr Suhelman / MR 6. Dr Yudidahtirna / MR 7. Sirma Tangugan / MR 8. Jefridin/ MR 9. Sirna Karsur / MR 10. Andi Raikan M Bangko / MR 11. Ahmad Arif / MR 12. Syamsirdariusni / MS 13. Haminah Fuljanmus /EHD 14. Hanif / IFF sedangkan CREW pesawat cassa 212 adalah : 1. Pilot : Pamal 2. Co Pilot : Budiono 3. Teknisi : Nicom 4. Foo Tehnisi : Sutopo

Anda mungkin juga menyukai