Anda di halaman 1dari 2

Laporan Titrasi Argentometri

A. PENDAHULUAN
1. Tujuan percobaan
a. Dapat melakukan standarisasi AgNO3 dengan NaCl
b. Dapat melakukan standarisasi KSCN dengan AgNO3
c. Dapat menentukan kadar klorida dari sampel
2. Dasar Teori
Argentometri merupakan titrasi pengendapan sample yang dianalisis denganmenggunakan ion perak.
Biasanya, ion-ion yang ditentukan dalam titrasi ini adalah ionhalida (Cl-, Br-, I-).(Khopkar,1990)
Ada beberapa metode dalam titrasi argentometri yang dibedakan berdasarkan indikator yang digunakan
pada penentuan titik akhir titrasi, antara lain:a. Metode Mohr Metode Mohr biasanya digunakan untuk
mentirasi ion halida seperti NaCl, denganAgNO3 sebagai titran dan K2CrO4 sebagai indikator. Titik
akhir titrasi ditandai denganadanya perubahan warna suspensi dari kuning menjadi kuning coklat.
Perubahan warnatersebut terjadi karena timbulnya Ag2CrO4, saat hampir mencapai titik ekivalen,
semuaion Cl- hampir berikatan menjadi AgCl.(Alexeyev,V,1969)Indikator menyebabkan terjadinya
reaksi pada titik akhir dengan titran, sehinggaterbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang
menunjukkan titik akhir karenawarnanya berbeda dari warna endapan analat dengan Ag.Pada analisa Cl-
mula-mula terjadi reaksi:Ag(aq) Cl-(aq) AgCl(s)Sedang pada titik akhir, titran juga bereaksi
menurut reaksi:2Ag(aq) CrO4(aq) Ag2CrO4(s)Pengaturan pH sangat perlu, agar tidak terlalu
rendah ataupun tinggi. Bila terlalu tinggi,dapat terbentuk endapan AgOH yang selanjutnya terurai menjadi
Ag2O sehingga titranterlalu banyak terpakai.2Ag(aq) 2OH-(aq) 2AgOH(s) Ag2O(s)
H2O(l)Bila pH terlalu rendah, ion CrO4- sebagian akan berubah menjadi Cr2O72- karena reaksi2H(aq)
2CrO42-(aq) Cr2O72- H2O(l)Yang mengurangi konsentrasi indikator dan menyebabkan tidak
timbul endapannya atausangat terlambat.Selama titrasi Mohr, larutan harus diaduk dengan baik. Bila
tidak, maka secara lokal akanterjadi kelebihan titrant yang menyebabkan indikator mengendap sebelum
titik ekivalentercapai, dan dioklusi oleh endapan AgCl yang terbentuk kemudian; akibatnya ialah,bahwa
titik akhir menjadi tidak tajam.b. Metode VolhardMetode Volhard menggunakan NH4SCN atau KSCN
sebagai titrant, dan larutan Fe3(Ieriaulin) sebagai indikator. Sampai dengan titik ekivalen harus terjadi
reaksi antaratitrant dan Ag, membentuk endapan putih.Ag(aq) SCN-(aq) AgSCN(s) (putih)Sedikit
kelebihan titrant kemudian bereaksi dengan indikator, membentuk ion kompleksyang sangat kuat
warnanya (merah)

SCN-(aq) Fe3(aq) FeSCN2(aq)Yang larut dan mewarnai larutan yang semula tidak
berwarna.Karena titrantny SCN- dan reaksinya berlangsung dengan Ag, maka dengan caraVolhard,
titrasi langsung hanya dapat digunakan untuk penentuan Ag dan SCN- sedanguntuk anion-anion lain
harus ditempuh cara titrasi kembali: pada larutan X- ditambahkanAg berlebih yang diketahui pasti
jumlah seluruhnya, lalu dititrasi untuk menentukankelebihan Ag. Maka titrant selain bereaksi dengan
Ag tersebut, mungkin bereaksi puladengan endapan AgX:Ag(aq) (berlebih) X- (aq) AgX(s)
Ag(aq) (kelebihan) SCN- (aq) (titrant) AgSCN(s) SCN-(aq) AgX (s) X-(aq) AgSCN(aq)
Bila hal ini terjadi, tentu saja terdapat kelebihan titrant yang bereaksi dan juga titik akhirnya melemah
(warna berkurang).Konsentrasi indikator dalam titrasi Volhard juga tidak boleh sembarang, karena
titrantbereaksi dengan titrat maupun dengan indikator, sehingga kedua reaksi itu
salingmempengaruhi.Penerapan terpenting cara Volhard ialah untuk penentuan secara tidak langsung ion-
ionhalogenida: perak nitrat standar berlebih yang diketahui jumlahnya ditambahkan sebagaicontoh, dan
kelebihannya ditentukan dengan titrasi kembali dengan tiosianat baku.Keadaan larutan yang harus asam
sebagai syarat titrasi Volhard merupakan keuntungandibandingkan dengan cara-cara lain penentuan ion
halogenida karena ion-ion karbonat,oksalat, dan arsenat tidak mengganggu sebab garamnya larut dalam
keadaan asam.2. PrinsipPrinsipnya adalah berdasarkan pada reaksi pengendapan zat yang akan dianalisa
(Cl- danCNS) dengan larutan baku AgNO3 sebagai penitrasi dengan cara Mohr dan Volhard. Danteknik
pengendapan untuk memisahkan analit dari pengganggu-penggangunya sehinggadiperoleh bentuk yang
tidak larut/kelarutannya kecil sekali3. Persamaan Reaksia. Metode Mohr Pada analisa Cl- mula-mula
terjadi reaksi:Ag(aq) Cl-(aq) AgCl(s)Pada titik akhir, titran juga bereaksi menurut
reaksi:2Ag(aq) CrO4(aq) Ag2CrO4(s)b. Metode VolhardAg(aq) SCN-(aq) AgSCN(s)
(putih)SCN-(aq) Fe3(aq) FeSCN2(aq)B. PROSEDUR 1. Pembakuan AgNO3 ( Cara Mohr )25 ml
NaCl 0,1 Ndimasukandiperoleh

dicatat2. Pembakuan tiosianatdititrasidi catat3. Penetapan sample klorida ( cara volharad
)encerkandilarutkanmasukanPanaskan sampai larutan beningEndapan
catatC. DATA DAN PERHITUNGAN METODA MOHR 1. Pembakuan larutan AgNO3Volume NaCl
Volume AgNO310 ml 13,20Rata-rata 13,20Kadar AgNO3 V1 . N1 V2 . N210 . 0,03 13,20 . N20,3
13,20 N2N2 0,0232. Penentuan kadar sampelVolume sampel Volume AgNO310 ml 11,2010 ml
10,5010 ml 11,00Rata rata 10,9Kadar sample V1 . N1 V2 . N210 . 0,023 10,9 . N20,3 10,9 N2N2
0,02D. DATA DAN PERHITUNGAN METODA VOLHARD1. Pembakuan larutan AgNO3Volume
NaCl Volume AgNO310 ml 13,20Rata-rata 13,20Kadar AgNO3 V1 . N1 V2 . N210 . 0,03 13,,20 .
N20,3 13,20 N2

N2 0,0232. Pembakuan larutan KCNSVolume sampel Volume AgNO310 ml 9,90Rata rata 9,90Kadar
sample V1 . N1 V2 . N210 . 0,023 9,9 . N20,3 9,9 N2N2 0,0233. Penentuan kadar sampelVolume
sampel Volume AgNO310 ml 13,70Rata rata 13,70Kadar sampel ( V AgNO3 x N AgNO3 ) ( V
KCNS x N KCNS )10 ml ( 25 x 0,023 ) ( 13,70 x 0,023 )10 ml 0,575 0,315110 ml 0,0256 NE.
PEMBAHASANArgentometri merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan
denganmenggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga diartikan sebagai carapengendapan atau
pengendapan kadar ion halida atau kadar Ag itu sendiri dari reaksiterbentuknya endapan dan zat uji
dengan titran AgNO3.Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titran,
sehinggaterbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang menunjukkan titik akhir karenawarnanya
berbeda dari warna endapan analit dengan Ag.Dari hasil percobaan titrasi argentometri sample no 53 di
dapat kadar sebesar 0,0211 N(berdasarkan metoda mohr) dan 0,0256 N (berdasarkan metoda volhard) hal
yangmenyebabkan perbedaan kadar ini disebabkan praktikan kurang teliti pada saatpenyaringan
kemungkinan masih terdapat Ag.Pada metode volhard, titrasi tidak dilakukan secara duplo dikarenakan
waktu yang tidak cukup akibat lama memanaskan endapan terlalu lama.F. REFERENSIDay RA. Jr dan
Al Underwood.1992. Analisis Kimia KuantitatiI. Edisi Keenam.Jakarta : ErlanggaKhopkhar, SM. 1990.
Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press

Anda mungkin juga menyukai