Anda di halaman 1dari 4

'Menjadi Astronot

Identitas Buku
a. Judul buku : Teknologi Antariksa
b. Pengarang : Dicky sutadi
c. Penerbit : Calon Ilmuwan, PT. Titra pustaka
d. Tahun terbit : 1996, Edisi 18
e. Jumlah halaman : 62 halaman
I. Harga buku :
$inopsis
Antariksa tidak mempunyai atmosIer. Bunyi tidak dapat merambat karena
tidak ada medium. Antariksa penuh sinar berbahaya dan partikel yg bergerak
sangat cepat. Di antariksa atau galaksi terdapat jutaan bintang, salah satunya
adalah matahari. Matahari terbit dari arah timur dan terbenam di uIuk barat.
Tetapi sesungguhnya bumi ini lah yang bergerak dari barat ke timur sehingga
matahari bergerak semu harian. Di matahari juga terjadi reaksi Iusi. Matahari
dapat mati suatu saat, karena Bintang hisup dan lama lama energi yang
dipancarkanya habis dan kian lama kian meredup. Di antariksa pun juga
terdapat berjuta satelit alami, contohnya bulan. Bulan adalah satelit planet bumi.
Rupa bulan pun dapat berubah-ubah, karena setiap sisi bulan dihantam oleh
meteor sehingga terbentuk kawah di masing sisinya. Bulan juga memiliki Iase,
diantaranya bulan Iase purnama yang menyebabkan pasang dan surut di
sejumlah darah di muka bumi. Tak hanya itu, Gugus bintang juga merupakan
komponen penting penyusun sebuah antariksa. Bumi terletak pada gugus
bintang yaitu gugus bintang/ galaksi bima sakti. Tata surya kita juga berada di
ujung galaksi bima sakti. Urutan tata surya kita adalah Matahari sbagai pusat
gravitasi, mekurius, venus, bumi, mars, sabuk asteroid, Jupiter, saturnus,
uranus , dan neptunus. Planet adalah benda mati yang bergerak mengelilingi
suatu pusat. Karena adanya pengaruh benda yang berputar pada porosnya
menyebabkan terjadinya medan gravitasi. Planet terdiri dari bola batuan.
Sementara itu, di belahan antariksa yang lain terdapat komet. Yaitu bongkahan
es dan debu ruang angkasa yang berkelana di tat surya. Komet terbesar yang
pernah terlihat adalah komet halley yang terliaht 76 tahun sekali. Ekor komet
bisa bertambah panjang atu pendek. Tergantung letak , semakin dekat matahari,
debu dan es menguap dan menyebabkan ekor komet menjadi besar kembali.
Tidak hanya komet yang tampak dari bumi, bintang jatuh pun kerap kali
terlihat. Bintang jatuh atau yang disebut meteor adalah sebongkahan batu ruang
angkasa yang tertarik oleh gravitasi bumi. Kawah terbesar yang disebabkan oleh
meteor adalah kawah di Arizona, AS.
Untuk mengamati benda-benda di antariksa, maka manusia
menggunakan teleskop. Diantaranya adalah teleskop cahaya, ditemukan oleh
Galileo Galilei. Teleskop rebuat dari beberapa lensa, diantaranya terdapat lensa
objektiI dan okuler. Manusia biasanya mengamati menggunakan teleskop di
daerah-daerah yang sepi, atau di atap rumah, bertujuan menghindari cahaya-
cahay yang tidak diinginkan masuk ke teleskop. Ada telsekop yang sangat besar
yang bernama Observetarium. Yaitu suatu gedung yang terdapat teleskop sangat
besar. Biasanya terletak di puncak gunung guna menghindari terangnya cahaya
kota. Tidak hanya itu, seiring perkembangan zaman, manusia membuat teleskop
yang ditempatkan pada Satelit buatan. Teleskop ini mempunyai kemampuan
yang lebih untuk merekam/memIoto kejadian di ruang angkasa dan jangkauan
yang bisa dicapai sangatlah luas. Diantarnya teleskop Hubble, menganut sistem
teleskop pemantuk. Yaitu mengamati cahaya kasat mata dan ultraviolet yang
terpancar dari bintang. Selain itu , manusia zaman sekarang dapat terbang ke
bulan. Karena adanya bantuan dari pesawat ulang alik/ roket. Dahulu kala,
orang cina membuat roket pertama kali. Mereka menggunakan bubuk mesiu
sebagai bahan bakar, sekarang mesiu hanya digunakan untuk kembang api.
Rancangannya sangatlah sederhana, bubuk mesiu dikemas dalam tabung kertas.
Bila roket dinyalakan, maka bubuk mesiu terbakar, dan mendorong roket ke
atas. Pada masa sekarang ini, bahan mesiu subtitusikan oleh avtur.
Pada tahubn 1960-1970an, NASA mengirim Apollo ke bulan.
Dalam peluncuran sebuah roket bertingkat banyak. Roket akan menyala satu
persatu, dimana setiap tingkat mengandung bahan bakar. Jika pada tingkatan
dasar bahan bakar mengalami kehabisan, maka tingkat roket itu akan terlepas
dan tergantikan oleh tingkatan selanjutnya. Saat para astronaut barada di ruang
angkasa, ia akan terbang kesana kemari, karena tidak adanya gaya gravitasi
sehingga air yang tumpah pun akan tampak menggumpal menjadi beberapa
gelembung. Tetapi saat di bulan, astronaut tidak melayang, tetapi saat ia lompat
di bulan, ia akan mencapai tempat yg lebih tinggi, karena gaya gravitasi bulan
sangat kecil.

Isi Resensi
, ,, B,,s,
Sistematika pada buku pengetahuan ini runtut. Dijelaskan dari benda
benda luar angkasa hingga teknologi untuk menjelajah luar angkasa. Hal ini
secara gamblang dapat diamati dari daItar isinya. Sedangkan untuk bahasa yang
digunakan mudah dipahami. Buku ini dapat dimengerti oleh semua kalangan.
Selalu ada penjelasan setelah kata kata yang dicetak tebal atau miring, di
mana kata yang dicetak tebal atau miring tersebut adalah kata kata yang
kurang Iamiliar ataupun istilah ilmiah mengenai luar angkasa bagi pembaca
awam. Analogi terhadap bahasan yang sedang dibahas patut diacungi jempol.
Yang perlu menjadi catatan, terdapat penulisan yang kurang eIektiI atau tidak
sesuai EYD dalam buku ini. Begitu pula terdapat kesalahan tanda baca yang
mungkin memang disengaja karena hal tersebut justru membuat buku ini
semakin menarik.
- 00-i,3 Buku
O Isi dapat dimengerti remaja
O Buku ringan
O Kertas tidak mudah kotor
O Terjemahan sudah bagus

. 002,,3 Buku
O Cover buku kurang menarik (monoton)
O Gambar pada isi buku kurang diberi penjelasan yang lebih lanjut.
O Kurangnya inIormasi(pengetahuan) yang lebih lanjut di dalam buku
O Bahasa ada yang tidak baku

d $,7,3 P02-,.,
Sangat cocok dibaca oleh anak SMP karena dapat digunakan sebagai
tambahan wawasan mengenai luar angkasa yang juga dibahas pada
pelajaran Iisika SMP. Namun bagi pembaca yang mengharap lebih dari
sekedar pengetahuan astronomi secara garis besar, nampaknya akan sedikit
kecewa dengan buku ini.



TUGAS BAHASA INDONESIA
RESESNSI BUKU PENGETAHUAN





















Oleh:
Fariz Ahad S (04/ XII IPA 6)
Farqi Ghozalie M (05/ XII IPA 6)
Lintang Ramadhan (15/ XII IPA 6)
Tito Dharma Wijaya (24/ XII IPA 6)


SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
(2011/2012)

Anda mungkin juga menyukai