METODE PEMBELA1ARAN
OLEH :
MIRA HERLINA
RUSTINA INDRIYANI
DOSEN PENGAMPU :
DADANG SUCIPTO, MPd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
( UMC )
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar di
alam semesta ini adalah rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Metode Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Dadang Sucipto, Mpd.
Makalah ini membahas mengenai materi Metode Pembelajaran. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet
dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode Pembelajaran. Atas
segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang
besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanIaat, kecuali mereka yang datang
menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
bersiIat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.
Cirebon, April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan
BAB II PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN.............................................
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................................
2.2 Alasan Menentukan Metode ...............................................................................
2.3. Faktor-Iaktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran
2.4 Jenis-jenis Metode Pembelajaran ........................................................................
2.4.1 Metode Ceramah .........................................................................................
2.4.2 Metode Diskusi .........................................................................................
2.4.3 Metode Demonstrasi .................................................
2.4.4 Metode Ceramah Plus ( Ekspositori) .......................................................................
2.4.5 Metode Resitasi..........................................................
2.4.6 Metode Percobaan ( Eksperimen ) .......................................................................
2.4.7 Metode Karya Wisata.....................................................................................
2.4.8 Metode Latihan Keterampilan ...................................................................................
2.4.9 Metode Discovery ( Penemuan ) ........................................................................
2.4.10 Metode Tanya Jawab.....................................................................
2.4.11 Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving ) ..............................................
2.4.12 Metode Inkuiri...........................................................................................
2.13 Metode Simulasi....................................................................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah
usang. Banyak agenda reIormasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatiI ikut serta memeriahakan reIormasi pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,
dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang
eIektiI dan eIisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran eIektiI
dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran` yang paling
menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran
tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitiI atau rana perubahan pengetahuan ( P ); Rana aIektiI atau
rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun
peningkatan keterampilan ( K ).
1.2Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian masalah diatas maka Iokus penyelesaiannya dapat dibatasi pada :
2. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?
3. Apakah alasan yang mendasari penggunaan Metode Pembelajaran?
4. Faktor-Iaktor apa sajakah yang mempengaruhi Metode Pembelajaran?
5. Jenis-jenis Metode Pembelajaran yang manakah yang paling eIektiI dalam
pelaksanaan sistem pembelajaran
1.2Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan
dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses
pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah ini
juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatu
pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELA1ARAN
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani 'Methodos`` yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar
sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat
bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan
baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang
lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan
kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang
lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang
disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru
lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan
suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran
menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan
metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri
dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktiI berbicara, melainkan
siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran :
1. Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial
budaya ).
3. Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat
ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
6. Keadaan dan Iasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7. Jumlah subyek belajar.
2.3 Alasan Menentukan Metode
Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan
pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah)
sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan
pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran
dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode
dalam kegiatan pembelajaran adalah :
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau
semangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga
pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional
dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan
secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan
multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.
2.4 1enis-jenis Metode Pembelajaran
2.4.1 Metode Ceramah
Figure 1. Metode ceramah
a. Pengertian
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan inIormasi
dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara
pasiI. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan inIormasi, dan paling eIektiI dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan
paham siswa.
Metode ceramah dapat digunakan bila :
1. Guru akan memberikan inIormasi.
2. Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.
b. Kelemahan metode ceramah :
1. Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasiI.
2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa .
3. Membatasi daya ingat siswa.
4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap auditiInya dapat lebih besar menerimanya.
5. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ).
7. Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.
8. Sulit dipakai untuk anak-anak.
c. Kelebihan metode ceramah :
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4. Mudah dilaksanakan ( SyaiIul Bahri Djamarah, 2000 ).
5. Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.
6. Dapat menghabiskan waktu dengan baik.
2.4.2 Metode Diskusi
Figure 2. Metode Diskusi
a. Pengertian
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi bersama ( socialized
recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
1. Mendorong siswa berpikir kritis.
2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah
bersama.
4. Mengambil satu alternatiI jawaban atau beberapa alternatiI jawaban untuk
memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
b. Kelebihan metode diskusi :
1. Siswa balajar untuk bermusyawarah.
2. Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ).
3. Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.
c. Kelemahan metode diskusi :
1. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2. Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
3. Peserta diskusi mendapat inIormasi yang terbatas.
4. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
5. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Sulit membuat kesimpulan.
7. Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan.
2.4.3 Metode Demontrasi
Figure 3. Metode Demonstrasi
a. Pengertian
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metode
demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan nyala logam natrium
dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa memperhatikannya
dengan sesksama.
ManIaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa ( Daradjat, 1985 ).
Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan dalam metode
eksperimen, yaitu sebgai berikut :
1. Menentukan tujuan demonstrasi
2. Menyiapkan prosedur demonstrasi
3. Menyiapkan lembar pengamatan
4. Menyiapkan alat dan bahan
5. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi :
1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
3. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (
SyaiIul Bahri Djamarah, 2000 ).
b. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
materi yang didemonstrasikan ( SyaiIul Bahri Djamarah, 2000 ).
2.4.4 Metode ceramah plus ( Ekspositori )
a. Pengertian
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini
penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas ( CPTT ).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya
jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu :
1) Penyampaian materi oleh guru.
2) Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3) Pemberian tugas kepada siswa.
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas ( CPDT )
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya,
yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan
diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi
pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.
b. Kelebihan Metode Ceramah Plus :
1. Lebih sederhana daripada metode eksperimen.
2. Waktu yang digunakan lebih eIisien.
3. Dapat digunakan pada kelompok besar.
c. Kelemahan Metode Cramah Plus :
1. Kurang melatih hand-on siswa.
2. Tidak ada data primer.
3. Siswa sibuk mencatat.
4. Membatasi psikomotorik siswa.
5. Medianya tidak selalu dapat mengungkapkan respon siswa.
2.4.5 Metode Resitasi
Figure 5. Metode Resitasi
a. Pengertian
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan
membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
b. Kelebihan Metode :
1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama.
2. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatiI, bertanggung jawab dan berdiri sendiri ( SyaiIul Bahri
Djamarah,2000).
c. Kelemahan Metode Resitasi :
1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru
hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
2. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual ( SyaiIul
Bahri Djamarah, 2000 ).
2.4.6 Metode Eksperimen ( Praktikum )
Figure 6. Metode Eksperimen
a. Pengertian
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru.
Metode Eksperimen ( Praktikum ) dapat digunakan apabila :
1. Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.
2. Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.
b. Kelebihan Metode Eksperimen :
1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikan
konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau
buku.
2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi
eksplorasi ( menjelajahi ) tentang ilmu dan teknologi.
3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanIaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
4. Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.
c. Kekurangan Metode Eksperimen :
1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
4. Metode ini memerlukan berbagai Iasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
5. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
6. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada Iaktor-Iaktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan
atau pengendalian.
7. Diperlukan alat evaluasi khusus.
8. Waktu yang diperlukan terbatas.
d. Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berIikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu
yang sedang dipelajarinya.
e. Prosedur Percobaan ( Eksperimen )
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :
1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus
memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
2. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang
akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan
ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat.
3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila
perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen.
4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
2.4.7 Metode Karya Wisata
Figure 7. Metode Karya Wisata
a. Pengertian
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang
terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan. Atau cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat ( obyek ) tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan
dengan pelajaran. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil,
toko serba ada, perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-tempat
ibadah, dan lain sebagainya dan sebagainya.