Anda di halaman 1dari 54

DAPHNIA 1.

Sistematika Daphnia : ; Animalia ; Arthropoda ; Crustacea :Branchiopoda ; Phyllopoda ; Diplostraca ; Cladocera ; Daphniidae ; Daphnia

Kingdom Phyllum Subphylum Class Subclass Order Suborder Family Genus

Daphnia seringkali dikenal sebagai kutu air karena kemiripan bentuk dan cara bergeraknya yang menyerupai seekor kutu. Pada kenyataannya Daphnia termasuk dalam golongan udangudangan dan tidak ada hubungannya dengan kutu secara taxonomi. Daphnia merupakan udang-udangan renik air tawar dari golongan Brachiopoda. Mereka boleh dikatakan masih saudara dengan Artemia. Meskipun gerakannya tampak "meloncat" seperti seekor kutu sebenarnya binatang ini berenang dengan menggunakan "kakinya" (sering disebut sebagai antena), bahkan dengan berbagai gaya yang berbeda.Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak dan juga hewan kecil lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena "kemudahannya" dibudidayakan sehingga dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat. 2. Siklus Hidup Daphnia merupakan udang-udangan yang telah beradaptasi pada kehidupan badan perairan yang secara periodik mengalami kekeringan. Oleh karena itu, dalam perkembangbiakannya (seperti halnya Artemia) dapat dihasilkan telur berupa kista maupun anak yang "dilahirkan". Telur berupa kista ini dapat bertahan sedemikian rupa terhadap kekeringan dan dapat tertiup angin kemana-mana, sehingga tidak mengherankan kalau tiba-tiba dalam genangan air disekitar rumah kita ditemukan Daphnia.

3. Fisiologi dan Reproduksi Dalam keadaan normal, dimana kualitas air sesuai dan jumlah pakan cukup terdia Daphnia akan manghasilkan keturunannya tanpa kawin (aseksual/parternogenesis).Dalam kondisi demikian hampir semua Daphnia yang ada adalah betina. Telur yang tidak dibuahi ini berkembang sedemikian rupa dalam kantung telur di tubuh induk, kemudian berubah menjadi larva. Seekor Daphnia betina bisa menghasilkan larva setiap 2 atau 3 hari sekali. Dalam waktu 60 hari seekor betina bisa menghasilkan 13 milyar keturunan, yang semuanya betina. Tentu saja tidak semua jumlah ini bisa sukses hidup hingga dewasa, keseimbangan alam telah mengaturnya sedemikian rupa dengan diciptakannya berbagai musuh alami Daphnia untuk mengendalikan populasi mereka. Daphnia muda mempunyai bentuk mirip dengan bentuk dewasanya tetapi belum dilengkapi dengan "antena" yang panjang.Apabila kondisi lingkungan hidup tidak memungkinkan dan cadangan pakan menjadi sangat berkurang, beberapa Daphnia akan memproduksi telur berjenis kelamin jantan. Kehadiran jantan ini diperlukan untuk membuahi telur, yang selanjutnya akan berubah menjadi telur tidur (kista/aphippa). Seekor jantan bisa membuahi ratusan betina dalam suatu periode. Telur hasil pembuahan ini mempunyai cangkang tebal dan dilindungi dengan mekanisme pertahanan terhadap kondisi buruk sedemikian rupa. Telur tersebut dapat bertahan dalam lumpur, dalam es, atau bahkan kekeringan. Telur ini bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun dan menetas setelah menemukan kondisi yang sesuai. Selanjutnya mereka hidup dan berkembang biak secara aseksual. 4. Hama Daphnia Seperti disebutkan diatas bahwa Daphnia mempunyai banyak musuh alami untuk mengontrol populasinya sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu keseimbangan. Dalam membudidayakan Daphnia kehadiran musuh alami ini tentu saja tidak dikehendaki, karena akan sangat menekan populasi Daphnia yang dipelihara tersebut atau bahkan musnah sama sekali, sehingga tujuannya sebagai sumber pakan ikan tidak akan dapat dipenuhi. Salah satu musuh alami Daphnia adalah Hydra. Hydra merupakan keluarga anemon. Berbeda dengan saudaranya yang hidup di laut binatang ini hidup di air tawar. Ukurannya mulai dari sangat kecil hingga sampai dengan 2 cm. Persyaratan Hidup Daphnia hidup pada selang suhu 18-24C Selang suhu ini merupakan selang suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan Daphnia. Diluar selang tersebut, Daphnia akan cenderung dorman. Daphnia membutuhkan pH sedikit alkalin yaitu antara 6.7 sampai 9.2. Seperti halnya mahluk akuatik lainnya pH tinggi dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia, oleh karena itu tingkat amonia perlu dijaga dengan baik dalam suatu sistem budidaya

mereka. Seluruh spesies Daphnia diketahui sangat sensitif terhadap ion-ion logam, seperti Mn, Zn, dan CU, dan bahan racun terlarut lain seperti pestisida, bahan pemutih, dan deterjen. Daphnia merupakan filter feeder, artinya mereka "memfilter" air untuk medapatkan pakannya berupa mahluk-mahluk bersel tunggal seperti algae, dan jenis protozoa lain serta detritus organik. Selain itu, mereka juga membutuhkan vitamin dan mineral dari dalam air. Mineral yang harus ada dalam air adalah Kalsium, unsur ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan "cangkang"nya. Oleh karena itu, dalam wadah pembiakan akan lebih baik apabila di tambahkan potongan batu kapur, karang (koral) batu apung dan sejenisnya. Selain dapat meningkatkan pH bahan tersebut akan memberikan suplai kalsium yang cukup bagi Daphnia. Beberapa jenis kotoran hewan yang sering dijadikan "media" tumbuh Daphnia seringkali telah mengandung kalsium dalam jumlah cukup, dalam kondisi demikian kalsium tidak perlu lagi ditambahkan.

BAB I CIRI-CIRI UMUM

Ciri-ciri Umum Phylum Arthropoda Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu: a) b) c) d) Crustacea atau Udang-udangan Insecta atau serangga (Hexapoda) Myriapoda atau lipan (kaki seribu) Arachnida atau labah-labah

Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut: 1) Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks). 2) 3) 4) Bentuk tubuh simetris bilateral Rangka luar keras tersusun atas zat kitin Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas

5) System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka 6) Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paruparu buku) 7) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus

8) Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)

9)

System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena

10) Hidupnya di darat, air tawar dan laut. BAB II KLASIFIKASI PHYLUM ARTHROPODA

A. a)

Crustacea atau Udang-udangan Ciri-ciri Crustacea

1) Pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak sebagai berikut: Tiga pasang rahang yaitu, satu pasang Mandi Bula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila kedua. Dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua) 2) Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapilar 3) Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya 4) Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina 5) Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya 6) Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen. b) Klasifikasi / Sistematika

Kelas insecta terbagi atas 2 subkelas yaitu: 1) Subkelas Malacostrata(udang tingkat tinggi) yang memiliki ciri-ciri sebagai brikut:

Tubuhya terdiri atas cephalothoraks Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus Hewan ini tidak berwarna.

Klasifikasi Malacostrata Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut: v Ordo Isopoda Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu v Ordo Stomatopoda Hidupnya di laut Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar Warna tubuhnya menyolok v Ordo Decapoda Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks. Contoh : Cabarus sp (udang air tawar) Panulirus sp (udang laut lobster) Penacus sp (udang windu / udang air payau) 2) Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Merupakan mikroorganisme Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

b) Klasifikasi Entomostraca Subkelas Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut: v Ordo Branciopoda Tubuhnya sangat kecil dan hidupnya di air tawar Pada umumnya bertubuh pucat dan transparan. Contoh: Daphnia Pulex (kutu air) Lepidurus Notostraca

Estheria Conthrostraca v Ordo Ostracoda Hidupnya di air laut dan air tawar Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai plankton v Ordo Copepoda Merupakan ordo terbesar di Enromostraca Hidupnya di air laut, tawar dan hidup sebagai plankton v Ordo Cirripedia Hidupnya di laut Pada umumnya hidupnya melekat pada suatu tempat c) System Organ Crustacea

v System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh

v System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela), dan lambung kelenjar. v Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia. d) Habitat

Hewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan sungai. Di laut hewan ini hidup mulai dari pantai hingga laut dalam. Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat. e) Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Berbagai Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini: Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting. Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda. Selain menguntugkan, ada beberapa Crustacea yang merugikan antara lain: Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda. Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.

B.

Insecta atau Serangga

Anggotanya sangat besar dan bervariasi sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi tersendiri yang disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga. a) Ciri-ciri Insecta

1) Sebagian anggotanya hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Jarang sekali hewan ini yang hidup di dalam air laut. 2) Ukuran tubuhnya bervariasi, ada yang bersifat mikroskopis sampai ada yang beberapa sentimeter panjangnya. 3) Tubuhnya terdiri atas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut).

4)

Pada kepalanya terdapat:

Sepasang mata faset (mata majemuk) tetapi ada yang bermata tunggal Sepasang antena sebagai alat peraba Empat pasang alat mulut dan mempunyai empat bentuk mulut, yaitu: Alat mulut menggigit pada semut Alat mulut menggigit dan menjilat pada lebah Alat mulut mengisap pada kupu-kupu Alat mulut menusuk dan mengisap pada nyamuk 5) Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen, yaitu:

Prothoraks (bagian depan), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap Mesothoraks (bagian tengah), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap Metathoraks (bagian belakang), terdapat sepasang kaki jalan. 6) Pada abdomennya biasanya terdapat 6-11 segmen, dan satu ataupun dua sayap.

7) Alat pencenaan makanannya terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, usus akhir, dan anus. Penghancuran makanan terjadi dalam lambung otot. 8) 9) Pada serangga betina terdapat ovipositor yang berguna untuk menyimpan telur. Pada segmen pertama dari abomennya memiliki membran hympanum untuk mendengar

10) Hewan ini tidak mempunyai zat warna merah, tetapi ada sel darah dan pembuluh darah. 11) System saraf tangga tali 12) Hewan ini mengalami metamorfosis (perubahan bentuk tubuh menuju kedewasaan) sebagai berikut: Metamorfosis sempurna Telur larva kepompong (pupa) imago (dewasa).

Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon. Metamorfosis tidak sempurna Telur larva nimfa imago

Contoh: jangkrik, lipas, dan belalang. Tidak mengalami metamorfosis Telur imago (dewasa)

Contoh: Lepisma (kutu buku) b) Klasifikasi / Sistematika

Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas sebagai berikut: 1) Subkelas Apterygota yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Tubuh berwarna perak dan tidak memiliki sayap Tidak mengalami metamorfosis Thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang jelas. Klasifikasi Apterygota Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut: v Thysaruna, yaitu Apterygota yang memiliki antena panjang. Contoh: Lepisma Saccharina(kutu buku) Mempunyai kemampuan merusak buku dan pakaian yang dikanji Menghasilkan enzim selulosa yang berguna untuk mengubah selulosa menjadi gula sederhana. v Collembola Hidup di tanah terutama di hutan yang lembab Antenanya berbuku-buku Abdomen belakang berbentuk seperti garpu dan berfungsi untuk meloncat.

2)

Subkelas Pterygota

Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota. v Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh dan metamorfosisnya tidak sempurna. v Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna. Subkelas Pterygota dibagi menjadi 10 ordo sebagai berikut: v Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli) Termasuk Exopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama Metamorfosisnya tidak sempurna Mempunyai alat mulut menggigit. Contoh: Aeshna (capung) dan Reticulitermis(anai-anai) Rayap membentuk susunan masyarakat (polimorfisme), yaitu raja, ratu, prajurit (tentara), dan pekerja (tidak bersayap) Rayap prajurit dan pekerja mandul Di dalam usus rayap terdapat flagellata yang mencerna selulosa. v Ordo Neuroptera (bersayap jala) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan Metamorfosisnya sempurna Mempunyai alat mulut menggigit. Contoh: Myrmeleon frontalis (undur-undur) v Ordo Orthoptera (bersayap lurus)

Termasuk Exopterygota Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis Metamorfosisnya tidak sempurna Mempunyai alat mulut menggigit Contoh: Blatta orientalis (kecoak) Manthis religiosa (belalang sembah) Gyrlius domestica (jangkrik) Gyrllotalpa hirsute (anjing tanah) Branchytrupes (gangsir) v Ordo Rinchota Ordo Rinchota dibagi menjadi dua familia sebagai berikut: Hemiptera Termasuk Exopterygota Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti selaput tipis Mempunyai mulut menusuk dan mengisap Metamorfosisnya tidak sempurna Contoh: Podops vermiculata (walang colelat) Leptopcorisa acuta (wlang sangit) Cymex rotundatus (kutu busuk) Homoptera Termasuk Expterygota

Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput Pada waktu istirahat sayap dilipat Metamorfosisnya tidak sempurna Contoh: Nilaparvata lugegens (wereng) Pediculus capitis (kutu kepala) Aphis medicaginis (kutu daun) Coccidae (kutu perisai) v Ordo Coleoptera Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap karena zat tanduk Sayap belakangnya tipis berupa selaput Contoh: Chrysochrosa fulminans (samber lilen) Coccinella sp. (kepik emas) Orhyctes rhinoceros (kumbang tanduk) Hydrous picicornis (kepik) Xylotropes gideon (kumbang kelapa) Calandra oryzae (kumbang beras) Lampryris (kunang-kunang) v Ordo Hymenoptera (bersayap selaput) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama

Mempunyai alat mulut menggigit dan menjilat Contoh: Apis indica (lebah madu) Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta susunan masyakat lebah , yaitu: Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat mengurus telur dan larva. Lebah tentara Lebah jantan Lebah ratu Oechophylla smaragdina (semut rangrang) Delichoderus bituberculatus (semut hitam) v Ordo Diptera (bersayap dua) Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis Metamorfosisnya sempurna Contoh: Culex sp. Aedes aegepty Anopheles dudlowi Glossina morsitans (lalat tse-tse) Drosophila melanogaster (lalat buah) Anopheles sundaicus (vector penyakit malaria) Musca domestica (lalat rumah) Mansonia sp.

v Ordo Siphonoptera Termasuk Endopterygota Tidak bersayap dan bermata tunggal Metamorfosisnya sempurna Mempunyai alat mulut menusuk dan mengisap Contoh: Ctenocephalus cannis (kutu anjing) Ctenocephalus felis (kutu kucing) Pulex irritan (pinjal manusia) Xenopsylla cheopsis (kutu tikus) v Ordo Lepidoptera Termasuk Endopterygota Mempunyai alat mulut mengisap Metamorfosisnya sempurna Mempunyai dua pasang sayap tipis beraneka ragam warna Contoh: Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak) Bombyx mori (ngengat sutera) Attacus atlas (kupu-kupu gajah) Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari) Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)

c)

System Organ Insecta

v System pernapasan pada serangga disebut system trakea. Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel. Udara pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh. v System pencernaannya dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi. Dari mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin. Selanjutnya makanan masuk ke lambung. Pada lambung terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim. Makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa. Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus. v System reproduksinya, kadang-kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva. d) Habitat

Hewan ini sebagian besar hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Namun, jarang sekali hewan ini yang hidup di air laut. e) Peranan Insecta Bagi Kehidupan Manusia

Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain: v Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini dapat diperoleh secara musiman. v Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera) v Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori v Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah) v Di bidang Ekologi, Insecta merupakan rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen v Berbagai Insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain: v Sebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa v Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo Rhynchota) v Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk v Hama padi misalnya wereng dan walang sangit v Merusak tanaman budidaya, misalnya belalang, kumbang kelapa, sexava, dan berbagai jenis ulat v Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coloeoptera, misalnya kepik. C. Myriapoda atau Kelabang a) Ciri-ciri Myriopoda

1) Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks) 2) Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus) 3) Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit 4) Alat gerak pada kelompok hewan chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. b) Klasifikasi / Sistematika

Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu: 1) Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun. 2) Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.

c)

Habitat

Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan. d) System Organ Myriapoda

v System pernapasannya berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya. v System pencernaan, saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan. v System reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar. e) Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia

Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

D. Arachnida atau Labah-labah a) Ciri-ciri Arachnida

1) Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air 2) Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya 3) Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena 4) Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana

5) Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu: Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya Empat pasang kaki untuk berjalan. 6) Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya 7) Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus. b) Klasifikasi / Sistematika

Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu: 1) Scorpionida Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil. 2) Arachnoida

Mencakup segala macam labah-labah Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan. 3) Acarina

Tubuhnya tidak berbuku-buku Mencakup caplak dan tungau c) Habitat

Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air. d) System Organ Arachnida

v System pernapasan berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan. v Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

v System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

e)

Peranan Arachnida Bagi Kehidupan Manusia

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu: v Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia v Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda v Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing v Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.

Kingdom: Phylum: Subphylum: Class: Order: Family: Genus: Species: Kingdom:

Animalia Arthropoda Crustacea Malacostraca Stomatopoda Squillidae Squilla S. mantis Animalia

Phylum: Class: Order: Family: Genus: Species:

Arthropoda Chilopoda Scolopendromorpha Scolopendridae Scolopendra S. cingulata

ARTHROPODA

Phylum Arthropoda Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas.Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). dimana bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata , terlindung oleh rangka luar dari kitin.Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta)Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpigh Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda

Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:

Crustacea atau Udang-udangan , Kepiting Arachnida atau labah-labah , Kala kengking Insecta atau serangga (Hexapoda) Myriapoda atau lipan (kaki seribu) , Kelabang

Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut: Tubuh beruas-ruas Tubuh terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothorax) Bentuk simetri bilateral Hewan dengan lapisan embryonalnya bertipe Triploblastik Coelomata ( Mempunyai tiga lapisan embryonal ekto-meso dan endoderm yang bisa berdefrensiasi menjadi organ tubuh , dimana setelah terbentuk tubuh bagian dalam tubuh itu terdapat rongga ( Coelom) dan tentu rongga itu bisa untuk diisi materi dari luar misalnya makanan , oksigen dll Rongga tubuh berisi darah, disebut hemocoel. Rangka luar keras ( eksoskeleton) yang tersusun atas zat kitin / protein sebagai pembungkus tubuh , yang bisa dieksidisis Urat-urat dagingnya bergaris melintang. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka, satu-satunya buluh darah yang ada berupa saluran lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai lubang-lubang di sebelah lateral.

Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebih lurus), ada mulut dan anus. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus sistem reproduksi terpisah (gonokoris) artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis) System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena, Sistem syaraf itu terdiri dari ganglion anterior yang merupkan otak terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan. Sistem pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran pencernaan, limbah dikeluarkan melalui anus. Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

A. Crustacea atau Udang-udangan

Ciri-ciri Crustacea

Pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak sebagai berikut: Tiga pasang rahang yaitu, satu pasang Mandi Bula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila kedua.

Dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua) Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapilar Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen. Klasifikasi / Sistematika : Kelas Ctustacea terbagi atas 2 subkelas yaitu: Subkelas Malacostrata(udang tingkat tinggi) Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah)

1. Sub kelas Malacostrata (udang tingkat tinggi) yang memiliki ciri-ciri sebagai brikut: Tubuhya terdiri atas cephalothoraks Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus Hewan ini tidak berwarna.

Klasifikasi Malacostrata Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut: Ordo Isopoda Ordo Stomatopoda Ordo Decapoda

1. Ordo Isopoda Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu

2. Ordo Stomatopoda

Hidupnya di laut Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar Warna tubuhnya menyolok

3. Ordo Decapoda

Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks. Contoh : Cabarus sp (udang air tawar) Panulirus sp (udang laut lobster)

Penacus sp (udang windu / udang air payau

B. Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Merupakan mikroorganisme Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya

Klasifikasi Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut: Ordo Branciopoda Ordo Ostracoda Ordo Copepoda Ordo Cirripedia

1. Ordo Branciopoda

Tubuhnya sangat kecil dan hidupnya di air tawar Pada umumnya bertubuh pucat dan transparan. Contoh: Daphnia Pulex (kutu air) Lepidurus Notostraca Estheria Conthrostraca

2. Ordo Ostracoda

Hidupnya di air laut dan air tawar Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai plankton

3. Ordo Copepoda

Merupakan ordo terbesar di Enromostraca Hidupnya di air laut, tawar dan hidup sebagai plankton

4. Ordo Cirripedia

Hidupnya di laut Pada umumnya hidupnya melekat pada suatu tempat

System Organ Crustacea

System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela), dan lambung kelenjar. Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.

Habitat Hewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan sungai. Di laut hewan ini hidup mulai dari pantai hingga laut dalam. Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat.

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini: Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting. Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda

Crustacea yang merugikan antara lain:

Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam. B. Insecta atau Serangga Anggotanya sangat besar dan bervariasi sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi tersendiri yang disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga.

Ciri-ciri Insecta

Sebagian anggotanya hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Jarang sekali hewan ini yang hidup di dalam air laut. Ukuran tubuhnya bervariasi, ada yang bersifat mikroskopis sampai ada yang beberapa sentimeter panjangnya. Tubuhnya terdiri atas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut). Pada abdomennya biasanya terdapat 6-11 segmen, dan satu ataupun dua sayap. Alat pencenaan makanannya terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, usus akhir, dan anus. Penghancuran makanan terjadi dalam lambung otot. Pada kepalanya terdapat:Sepasang mata faset (mata majemuk) tetapi ada yang bermata tunggal , Sepasang antena sebagai alat peraba dan Empat pasang alat mulut Pada serangga betina terdapat ovipositor yang berguna untuk menyimpan telur. Pada segmen pertama dari abomennya memiliki membran hympanum untuk mendengar Hewan ini tidak mempunyai zat warna merah, tetapi ada sel darah dan pembuluh System saraf tangga tali.

Empat bentuk mulut, yaitu: Alat mulut menggigit pada semut , belalang , ratap , jangkrik Alat mulut menggigit dan menjilat pada lebah Alat mulut mengisap pada kupu-kupu Alat mulut menusuk dan mengisap pada nyamuk

Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen, yaitu: Prothoraks (bagian depan), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap

Mesothoraks (bagian tengah), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap Metathoraks (bagian belakang), terdapat sepasang kaki jalan.

Metamorfosis

Hewan ini mengalami metamorfosis (perubahan bentuk tubuh menuju kedewasaan) sebagai berikut: A. Metamorfosis sempurna

Telur larva kepompong (pupa) imago (dewasa). Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon.

B. Metamorfosis tidak sempurna Telur - nimfa imago Contoh : jangkrik . Lipas .Belalang C. Tidak mengalami metamorfosis : dari telur - Imago ( dewasa )

Contoh: Lepisma (kutu buku)

Klasifikasi / Sistematika Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas sebagai berikut:Subkelas Apterygota yang memiliki ciriciri sebagai berikut:

Tubuh berwarna perak dan tidak memiliki sayap Tidak mengalami metamorfosis Thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang jelas.

Klasifikasi Apterygota Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut:

Thysaruna, yaitu Apterygota yang memiliki antena panjang. Contoh:Lepisma Saccharina (kutu buku) , Mempunyai kemampuan merusak buku dan pakaian yang dikanji, Menghasilkan enzim selulosa yang berguna untuk mengubah selulosa menjadi gula sederhana.

Collembola

Hidup di tanah terutama di hutan yang lembab Antenanya berbuku-buku

Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota.

Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh dan metamorfosisnya tidak sempurna. Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna. Subkelas Pterygota dibagi menjadi 10 ordo sebagai berikut: 1. Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli) Termasuk Exopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama Metamorfosisnya tidak sempurna Aeshna (capung) dan Reticulitermis (anai-anai) , Rayap

Rayap

Rayap membentuk susunan masyarakat (polimorfisme), yaitu raja, ratu, prajurit (tentara), dan pekerja (tidak bersayap) Rayap prajurit dan pekerja mandul

Di dalam usus rayap terdapat flagellata yang mencerna selulosa.

2. Ordo Neuroptera (bersayap jala)

Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan Metamorfosisnya sempurna Mempunyai alat mulut menggigit. Contoh: Myrmeleon frontalis (undur-undur)

3. Ordo Orthoptera (bersayap lurus)

Termasuk Exopterygota Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis Metamorfosisnya tidak sempurna Mempunyai alat mulut menggigit Contoh: Blatta orientalis (kecoak) Manthis religiosa (belalang sembah) Gyrlius domestica (jangkrik) Gyrllotalpa hirsute (anjing tanah/orong orong) Branchytrupes (gangsir) 4. Ordo Rinchota Ordo Rinchota dibagi menjadi dua familia sebagai berikut: Hemiptera Termasuk Exopterygota

Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti selaput tipis Mempunyai mulut menusuk dan mengisap Metamorfosisnya tidak sempurna Contoh: Podops vermiculata (walang colelat) Leptopcorisa acuta (wlang sangit) Cymex rotundatus (kutu busuk)

Homoptera

Termasuk Expterygota Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput Pada waktu istirahat sayap dilipat Metamorfosisnya tidak sempurna Contoh: Nilaparvata lugegens (wereng Pediculus capitis (kutu kepala) Aphis medicaginis (kutu daun) Coccidae (kutu perisai)

5. Ordo Coleoptera

Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap karena zat tanduk

Sayap belakangnya tipis berupa selaput Contoh: Chrysochrosa fulminans (samber lilen) Coccinella sp. (kepik emas) Orhyctes rhinoceros (kumbang tanduk) Hydrous picicornis (kepik) Xylotropes gideon (kumbang kelapa) Calandra oryzae (kumbang beras) Lampryris (kunang-kunang)

6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama Mempunyai alat mulut menggigit dan menjilat Contoh: Apis indica (lebah madu) Oechophylla smaragdina (semut rangrang) Delichoderus bituberculatus (semut hitam)

LEBAH MADU (Apis indica)

Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta susunan masyakat lebah , yaitu: Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat mengurus telur dan larva. Lebah tentara Lebah jantan Lebah ratu

7. Ordo Diptera (bersayap dua)

Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap tipis Metamorfosisnya sempurna Contoh: Culex sp. Aedes aegepty Anopheles dudlowi Glossina morsitans (lalat tse-tse) Drosophila melanogaster (lalat buah) Anopheles sundaicus (vector penyakit malaria) Musca domestica (lalat rumah) Mansonia sp

KARAKTERISTIK LALAT

ukuran tubuh hampir sama dengan Musca domestica. memiliki warna tubuh hitam sampai kecoklatan dan mata berwarna mengkilap Ukuran dewasa 7-8 mm dengan 4 dorsal garis-garis hitam membujur di dada, 2 garis-garis tengah dipisahkan oleh daerah terkemuka dan perut pucat dengan daerah gelap hampir bulat. Kepalanya dengan belalai / puncak keras, ditarik, diproyeksikan ke depan dari bagian bawah kepala. Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah pada hewan ternak.

Antena 3-tersegmentasi, kedua segmen dengan jahitan yang membujur (line printer), segmen ketiga dengan seta (tepi) dan bulu di sisi dorsal saja. Sayap dengan longitudinal keempat melengkung ke depan dan pembuluh darah menuju vena k sayap disimpan lebar saat istirahat, ketika dia berpijak kepala menghadap ke atas dan menyentuh perut permukaan di mana ia berpijak. Sayapnya jernih. Lalat jantan maupun betinanya menghisap darah (Tse tse) dan merupakan penerbang yang kuat dan berumur panjang. Aktif pada siang hari dan gigitannya menyakitkan. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat kandang antara lain Brucella abortus, B. Militensis dan Bacillus antracis. Lalat mengalami metamorfosis sempurna. induk dari S. calcitrans (L) biasanya meletakkan telur di permukaan daun (biasanya jerami) atau tempat-tempat yang terletak di atas permukaan air. Larvanya bersifat akuatik, pada dewasa jantan sering terdapat pada bunga-bunga untuk mengambil pollen/nectar Larva dewasa, tanpa mata atau kaki rata dengan kepala besar dan bulat segmen belakang, kepala diwakili oleh sepasang kait gelap. Posterior spiracles (pernafasan pori-pori) daerah sedikit lebih tinggi dari spiracles benar-benar halus dan gelap, dengan 3 lubang atau slot berbentuk espiraculares (berkelok-kelok) dan khusus non-struktur dalam bentuk thread (tombol) di tengah. Kepompong berwarna cokelat dengan ukuran 6-7 mm. Proses metamorfosis dari telur sampai menjadi lalat dewasa, memerlukan waktu 3-4 minggu.

8. Ordo Siphonoptera

Termasuk Endopterygota Tidak bersayap dan bermata tunggal Metamorfosisnya sempurna Mempunyai alat mulut menusuk dan mengisap Contoh Ctenocephalus cannis (kutu anjing) Ctenocephalus felis (kutu kucing) Pulex irritan (pinjal manusia) Xenopsylla cheopsis (kutu tikus)

9. Ordo Lepidoptera

Termasuk Endopterygota

Mempunyai alat mulut mengisap Metamorfosisnya sempurna Mempunyai dua pasang sayap tipis beraneka ragam warna Contoh: Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak) Bombyx mori (ngengat sutera) Attacus atlas (kupu-kupu gajah) Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari) Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)

System Organ Insecta

System pernapasan pada serangga disebut system trakea. Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel. Udara pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh.

System pencernaan insecta

dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi. Dari mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin. Selanjutnya makanan masuk ke lambung. Pada lambung terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim. Makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa. Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus.

System reproduksi Insecta

kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.

Habitat

Hewan ini sebagian besar hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Namun, jarang sekali hewan ini yang hidup di air laut.

Peranan Insecta

Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain:

Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini dapat diperoleh secara musiman. Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera) Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah) Di bidang Ekologi, Insecta merupakan rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen Berbagai Insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain:

ebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo Rhynchota) Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk Hama padi misalnya wereng dan walang sangit Merusak tanaman budidaya, misalnya belalang, kumbang kelapa, sexava, dan berbagai jenis ulat merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coloeoptera, misalnya kepik. C. Myriapoda Ciri-ciri Myriopoda Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)

Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus) Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada Alat gerak pada kelompok hewan Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.

Klasifikasi / Sistematika

Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu: Chilopoda (bentuk tubuh gepeng) Diplopoda ( bentuk tubuh bulat/ gilig) CHILOPODA Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun. Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.

Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa (maksiliped) Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora. Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipedes.

DIPLOPODA Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) / kaki seribu Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.

Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiriatas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.

Habitat Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batubatuan.

System Organ Myriapoda System pernapasannya

berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.

System pencernaan

saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan.

System reproduksi

secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar

Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia

Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

D. Arachnida atau Labah-labah

Ciri-ciri Arachnida

Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu: Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya Empat pasang kaki untuk berjalan. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.

Klasifikasi / Sistematika Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu: 1. Ordo Scorpionida

Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil

2. Ordo Arachnoida

Mencakup segala macam labah-labah Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.

3. Ordo Acarina

Tubuhnya tidak berbuku-buku Mencakup caplak dan tungau

Ini kelompok Acarina yang lengkap

Zoom Acarina

Habitat Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.

System Organ Arachnida

System pernapasan

berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan

Sistem pencernaan

dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen. System reproduksi

terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar. PERANAN

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusi Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).

Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan, misal laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan

A. Crustacea atau Udang-udangan Ciri-ciri Crustacea * Pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak sebagai berikut: * Tiga pasang rahang yaitu, satu pasang Mandi Bula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila kedua. * Dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua) * Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapilar * Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya * Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina * Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya * Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen. * Klasifikasi / Sistematika : Kelas insecta terbagi atas 2 subkelas yaitu: 1. Subkelas Malacostrata(udang tingkat tinggi) yang memiliki ciri-ciri sebagai brikut: * Tubuhya terdiri atas cephalothoraks * Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius * Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus * Hewan ini tidak berwarna. 2. Klasifikasi Malacostrata A. Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut: 1. Ordo Isopoda * Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat * Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu 2. Ordo Stomatopoda * Hidupnya di laut * Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah

* Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar * Warna tubuhnya menyolok 3. Ordo Decapoda * Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam * Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang * Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh * Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks. * Contoh : 1. Cabarus sp (udang air tawar) 2. Panulirus sp (udang laut lobster) 3. Penacus sp (udang windu / udang air payau B. Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: * Merupakan mikroorganisme * Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas * Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya Klasifikasi Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut: 1. Ordo Branciopoda * Tubuhnya sangat kecil dan hidupnya di air tawar * Pada umumnya bertubuh pucat dan transparan. * Contoh: 1. Daphnia Pulex (kutu air) 2. Lepidurus 3. Notostraca 4. Estheria 5. Conthrostraca 2. Ordo Ostracoda * Hidupnya di air laut dan air tawar * Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai plankton 3. Ordo Copepoda * Merupakan ordo terbesar di Enromostraca * Hidupnya di air laut, tawar dan hidup sebagai plankton 4. Ordo Cirripedia

* Hidupnya di laut * Pada umumnya hidupnya melekat pada suatu tempat System Organ Crustacea * System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh * System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela), dan lambung kelenjar. * Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia. Habitat * Hewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan sungai. * Di laut hewan ini hidup mulai dari pantai hingga laut dalam. * Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat. Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini: 1. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting. 2. Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda Crustacea yang merugikan antara lain: * Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda * Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda. * Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam

Anda mungkin juga menyukai