LATAR BELAKANG
Burung merupakan salah satu kelompok satwa yang mudah terpengaruh oleh perubahan lingkungan, oleh karena itu burung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan. Perubahan kondisi lingkungan pada suatu ekosistem dapat dilihat dari perubahan populasi dan keanekaragaman jenis burung. Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis burung di kedua habitat di Cagar Alam Leweung Sancang Garut, Jawa Barat yaitu di hutan pantai dan pesisir pantai.
TUJUAN
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung yang berada di Cagar Alam Leweung Sancang Garut. Untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman jenis di habitat hutan pantai dan pesisir pantai.
Cagar Alam Leuweung Sancang terletak di kabupaten Garut, Jawa Barat. Di desa Sancang dan desa Sagara kecamatan Cibalong, kabupaten Garut, Jawa Barat. Topografi : kombinasi daratan landai dan perbukitan. Bagian
sampai 25%.
IKLIM
Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, Kawasan CA Leweung Sancang termasuk dalam tipe iklim B yaitu tipe basah dengan suhu rata-rata 26oC-28oC, curah hujan rata-rata 2.626mm/tahun, kelembaban udara berkisar
FLORA
Vegetasi yang dijumpai yaitu tumbuhan yang khas di Sancang, pada
hutan payau : jenis Kaboa (Aegiceras Corniculata), tancang (Bruguiera konjugata Linn), bakau (Rhizopora mucronata Lamk), dan
FAUNA
Terdapat 9 jenis mamalia, 22 Jenis burung dan 3 jenis reptile.
Jenis mamalia yang sering dijumpai adalah banteng (Bos javanicus), Lutung
(Presbtys tracypitheus auratus), owa (Hylobatech moloch), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kucing hutan (Felis bangalensis), macan tutul (Panthera pardus), kijang muncak (Muntiacus muntjak).
Jenis burung yang sering dijumpai adalah Burung Julang (Aceros undulatus), walik (Chalpos indica), kangkareng (Anthococepos convectus).
Jenis reptile yang sering dijumpai adalah ular sanca (Python molorus), biawak (Varanus salvator), dan ular hijau (Trachypetus auratus).
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Praktikum kali ini dilakukan pada tanggal 5-8 Mei 2011 di Cagar Alam Leweung Sancang Garut, Jawa Barat.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan yaitu binokuler, papan jalan, buku panduan lapangan dan alat tulis. Metode Pengamatan dilakukan dengan pengamatan langsung menggunakan metode Point Count.
ANALISIS DATA
Kerapatan relatif (Kr.) yaitu dinyatakan dengan angka yang merupakan hasil bagi kerapatan suatu jenis dengan total kerapatan semua jenis dalam suatu petak percobaan dikalikan seratus persen. Indeks keanekaragaman (H) untuk mengetahui jenis manakah yang memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi. Indeks kesamarataan (E)
= H
Ln S = 0,741
Dapat dilihat Pada tabel 1. bahwa kelimpahan relatif tertinggi pada daerah hutan pantai dimiliki oleh
BONDOL JAWA
KAPINIS
CEKAKAK SUNGAI
PERKUTUT
KUTILANG
KESIMPULAN
Burung yang ditemukan pada habitat hutan pantai berjumlah 25 jenis. Burung yang ditemukan pada habitat pesisir pantai berjumlah 29 jenis. Nilai indeks keanekaragaman pada hutan pantai dan daerah pesisir pantai memiliki indeks keragaman yang sedang. Nilai indeks keanekaragaman pada daerah hutan pantai tinggi dibandingkan daerah pesisir
Sekian.... TERIMAKASIH