Anda di halaman 1dari 1389

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin (Mandarin) San Wat Yan (Cantonese) Cang Wan Hen

A Spark of Distraction Karya : Khu Lung 1961, Saduran : Tjan ID Editor : Bona & Dewi KZ Ebookoleh: Dewi KZ http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/ http://kang-zusi.info/ http://cerita-silat.co.cc/ 1

Jilid: 01 Bab 1 TEMPAT ini adalah sebuah kuil kuno. Kuil itu terletak di suatu tempat yang jauh dari keramaian manusia dan sudah lama terbengkalai. Tapi di mata orang persilatan, kuil bobrok itu demikian rahasia, demikian misterius, seram dan mengerikannya sehingga mendirikan bulu roma setiap orang. Ternyata setiap tengah malam tiba, dari dalam kuil itu selalu berkumandang suara nyanyian yang begitu aneh dan mengerikan. Kalau dibilang nyanyian itu indah, ternyata iramanya begitu aneh memekikkan telinga. Mengatakan seram dan memedihkan, nadanya ternyata tak sedap didengar, ibaratnya jeritan setan, atau teriakan kuntilanak, sepertipula lolongan serigala malam. Pokoknya suara nyanyian itu sedemikian anehnya sehingga membuat orang tak tahu bait lagu apakah yang sebenarnya sedang dinyanyikan, sehingga dengan demikian, kuil itupun diliputi oleh suasana serba rahasia dan misterius. Setiap kali orang mendengar irama nyanyian itu, segera merasakan suatu kekuatan gaib yang membuat orang sukar melawan, membuat orang terbuai dalam lamunan, terpesona, terkesima dantaktahu apayang mustidilakukan. Selain itu, suara nyanyian itupun mengambang di angkasa raya dan menggema tak menentu. Ketika tersiar sampai berli-li jauhnya membuat orang sukar untuk membedakan dari arah manakah suara ituberasaldan di manakahsumberdari suaratersebut. Sekalipun demikian, suara nyanyian itu tak akan mampu untuk mengelabuhi kawanan persilatan. Mereka semua tahu bahwa suara 2

ini sudah menggetarkan hati setiap umat persilatan semenjak enam belas tahun berselang. Waktu itu banyak jago dari pelbagai perguruan dikirim untuk menyelidiki tempat tinggal dari pembawa lagu aneh itu, tapi baik dari pihak kaum lurus maupun dari golongan kaum sesat selalu gagal untuk memperoleh hasil dan pulang dengan hasilyang nihil. Ttba-tlba, pada tiga belas tahun berselang, irama nyanyian itu lenyap tak berbekas. Siapa tahu sepuluh tahun kemudian nyanyian misterius itu mengambang kembali di tempat itu, bahkan dalam waktu singkat tiga tahun sudah lewat. Penduduk di sekitar tempat itu yang sudah berotak sederhana, menaruh perasaan jeri dan hormat yang amat sangat terhadap nyanyian itu, sebab nyanyian aneh semacam itu sudah berlangsung hampir tiga tahun lamanya. Mereka semua beranggapan: Pastilah tangisan malaikat dari kahyangan yang turun ke bumi untuk memperingatkan kepada semua orang, bahwa tak lama lagi bakal terjadi bencana alam atau bencana peperangan yang akan melanda sekeliling tempat ini. Itulah sebabnya semua orang merasa tak pernah tenteram. Menyusul munculnya kembali suara nyanyian aneh itu, dunia persilatan yang selama ini berada dalam keadaan tenang, tiba-tiba saja menjadi geger dan tegang. Jago-jago lihai dari sembilan partai besar bersama-sama mengutus orang-orangnya untuk melakukan penyelidikan. Maka berbondong-bondong datanglah kawanan jago persilatan ke tempat itu. Penyelidikan dan pengalaman yang dilakukan siang malam akhirnya menemukan bahwa suara nyanyian tersebutberasaldaridalamkuilyangbobroktapi angker itu. Dua tahun belakangan ini, meski tak sedikit jagoan lihay dari dunia persilatan yang menyerbu ke dalam kuil dan berusaha menangkap pembawa lagu itu, tapi ibaratnya menimpuk anjing dengan pakpoa, begitu pergi tak pernah kembali lagi. Sejak itu kabar beritanya lenyap tak berbekas dan orangnya tak pernah muncul kembali di dalamdunia persilatan. Tentu saja nasib beberapa orang itu kebanyakan menemui bencana daripada kemujuran. Mereka tewas secara misterius. 3

Akibatnya, pandangan orang persilatan terhadap kuil bobrok itu pun segera berubah. Timbul suatu perasaan seram dan takut di hati mereka terhadap kuil itu, dan tak seorangpun yang berani melakukan penyelidikan lagi ataskuiltersebut. Maka teka-teki yang penuh rahasia itu, dengan membawa rahasia dunia persilatan yang tiada taranya, sampai detik ini belum pernah tersingkap secara jelas. Malam itu adalah suatu malam yang sangat gelap. Kabut tebal menyelimuti permukaan tanah, angin dingin berhembus kencang, hanya beberapa titik cahaya bintang di angkasa yang memancarkan sedikit cahaya yang redup. Kentongan kedua baru lewat, tiba-tiba di depan kuil bobrok yang terpencil, menyeramkan dan mengerikan itu muncul seorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Agak lama sudah ia berdiri di depankuilangker itu. Kemudian Aaaih, dia menghela napas sedih.

Pemuda itu sangat murung, juga kesepian. Dia seperti membawa perasaan murung yang sangat dalam. Setiap malam tiba dia selalu berdiri melamun di depan kuil itu. Sudah satu bulan lebih dia berbuat demikian. Entah udara sedang cerah atau sedang turun hujan badai dan kilat menyambar, dia selalu hadir di sana dan mendengarkan suara nyanyian yang misterius dan aneh itu. Tapi ia tak pernah berani untuk melangkah masuk ke dalam kuil itu barang satu langkahpun. Mungkin dia pun merasa takut dan kuatir terhadap keselamatan jiwanya. Waktu itu, dia sedang mendongakkan kepalanya memandang bintang yang bertaburan di angkasa. Kemudian memperdengarkan suaranya helaan napas panjang yang amat berat. Cahaya bintang yang redup menyoroti wajahnya. Itulah selembar wajah yang membuat orang merasa keder, bukan lantaran 4

jelek atau menyeramkan, sebaliknya karena wajah yang tampan itu membawa keangkuhan serta sikap dingin yang menggidikkan hati. Alis matanya tajam bagaikan pedang, matanya tajam bagaikan sembilu. Ia memiliki bibir yang tipis berbentuk busur, ini melambangkan kekerasan hati serta watak kepalanya yang besar, namun sorot matanya yang tajam itu justru membawa sinar pembunuhan yang tebal, seakan-akan dia adalah orang yang begitu dingin dan kejam. Pemuda serba aneh itu kembali memperdengarkan suara helaan napas beratnya yang mengenaskan. Menyusul kemudian, bagaikan orang mengigau dia bergumam seorang diri: Ku See-hong, wahai Ku See-hong, kau memiliki dendam berdarah yang lebih dalam dari samudra, tapi... kau demikian tak becus. Sudah belasan tahun lamanya kau berkelana dalam dunia persilatan yang penuh dengan tipu muslihat, tapi sedikitpun tanpa hasil. Kini kau tahu telah bertemu dengan manusia aneh yang tiada taranya ini, mengapa kau malah menjadi ketakutan setengah mati? Sekalipun akibatnya akan merenggut nyawamu, tapi kaupun harus tunjukkan keberanianmu serta semangat juangmu antara mati dan hidup, bila kau tak berani bertaruh maka kau akan selalu terombang-ambing dalam dunia persilatan tanpa hasil apa-apa. Akhirnya kau akan mampus dan menjadi seorang manusia berdosa yang paling tidak berbakti, kepada orang tua di dunia ini.... Mengertikah kau?" Ketlika selesai bergumam, titik-titik air mata tiba-tiba meleleh keluar dan membasahi wajah Ku-See hong, si pemuda aneh itu. Jelas ia terbayang kembali akan semua pengalaman pahit yang telah dialaminya sewaktu kecil dulu. Ini membuat hatinya amat pedih dan menyesal. Setelah menghela napas panjang lagi dengan pedih kembali pemuda itu bergumam. 5

Ku See-hong, wahai Ku See-hong. Jangan lupa bahwa kau pernah bersumpah berat kepada langit untuk membalas dendam sakit hati ayah ibumu dan mencincang tubuh pembunuh itu menjadi berkeping-keping.... Ketika bergumam sampai di situ, dari balik matanya yang jeli segera memancar keluar suatu tekad yang besar, bersinar mata dingin keji dan mengerikan. Dia menghembuskan napas panjang lalu berdiri mematung dan tidak berbicara lagi.... Kentongan ketiga hampir tiba, pemuda aneh Ku See-hong yang membungkam itu mendadak menampilkan sesuatu tekad yang bulat. Pelan-pelan dia berjalan menuju ke arah kuil kuno itu. Jelas dia telah mengambil keputusan untuk mempertaruhkan nyawa dan pergi beradu nasib. Sebab lebih baik mati di dalam kuil daripada harushidup di duniabebastanpa mendapatkanhasilapa-apa. Mendadak pada saat itulah suara nyanyian yang aneh dan misterius ituberkumandanglagidalamkuil. Suara nyanyian yang melengking dan tajam itu berkumandang nyaring di tengah hembusan angin barat laut yang kencang, begitu mengerikan dan seramnya suara tersebut, membuat bulu kuduk orang pada bangun berdiri. Irama nyanyian yang aneh itu penuh mengandung tenaga gaib yang mampu membetot sukma orang, sekalipun seorang jago yang memiliki tenaga dalam amat sempurna, juga susah untuk melawan pengaruh nyanyian tersebut. Tapi kenyataannya, Ku See-hong sama sekali tidak terpengaruh oleh suara nyanyian itu bukankah hal ini menunjukkan sesuatu keanehan? Ku See-hong memang seorang pemuda yang berbakat bagus. Gemblengan selama hampir satu bulan di depan kuil itu membuat timbulnya sesuatu kebiasaan terhadap pengaruh irama iblis tersebut, sekalipun saat ini diapun terpengaruh juga oleh irama tersebut. 6

Namun dalam lelapnya kesadaran dia masih memiliki tenaga yang kuat untuk meronta diri, bahkan otaknya yang cerdas berhasil menghapalkan nada irama nyanyian yang aneh itu. Semenjak setengah bulan berselang, irama nyanyian yang aneh itu sudah berhasil dihapalkan olehnya, malahan ia bisa membawanya sendiri untuk bersenandung, sekalipun bait syairnya masihtidakdiketahui olehnya. Itulah sebabnya, berhubung Ku See-hong sudah hapal dengan irama nyanyian itu, maka ketika itu dia sudah tidak terpengaruh lagi oleh tenaga gaib dari ilmu pembetot sukma tersebut. Angin barat laut yang dingin berhembus semakin kencang, suaranya yang memilukan hati. Dari balik sorot mata Ku See-hong terpancar keluar sinar kebulatan tekadnya yang tebal. Dengan membusungkan dada, dan melangkah lebar, dia berjalan menghampiri kuil itu. Sinar matahari yang tajam dengan cepat menyapu sekejap sekeliling ruang kuil yang bobrok itu. Tampak bangunan kuil tersebut sangat besar dan luas. Dinding pekarangan yang mengitari bangunan itupun mencapai ratusan kaki luasnya. Ruang kuil itu menjulang tinggi di angkasa dan saling sambung-menyambung, tapi berhubung sudah dimakan usia, pintu gerbangnya sudah ambruk dindingnya banyak yang retak dan berlubang, bahkan rumput ilalang tumbuh setinggi lutut. Pemandangannya amat mengerikan sekali. Bila seseorang bernyali kecil, dia tak akan berani, untuk mendatangi tempat semacam ini di tengah malambuta begini.... Sementara itu, angin barat laut yang kencang masih berhembus lewat tiada hentinya. Pohon siong dengan ranting yang gundul dan bayangan batang yang kurus bagaikan setan yang sedang mementangkan cakarnya. 7

Betul Ku See hong bernyali besar, tapi selama satu bulan terakhir ini sudah terlalu sering ia mendengar jeritan ngeri yang menyayatkanhatidari kawananjago silatyang memasuki kuil itu. Maka tak urung timbul juga perasaan bergidik dalam hatinya. Semakin dipandang kuil itu, semakin terasa olehnya betapa seram dan menakutkannya pemandangan di sekeliling sana, apalagi ditambah bunyi ranting yang terhembus angin, semakin menambah seramnya suasana. Ciiit . Ciiit . Serentetan jeritan tajam mendadak bergemas memecahkan keheningan. Dengan perasaan terperanjat buru-buru Ku See-hong mundur sejauh tiga langkah ke belakang. Dengan cepat dia mengalihkan sinar matanya ke dalam ruang kuil yang gelap gulita itu, ternyata ada beberapa ekor kelelawar hitam yang sedang terbang keluar. Setelah mengetahui suara apakah itu, Ku See-hong segera menghembuskan napas panjang, rasa tegang yang semula menyelimuti wajahnya lambat laun menjadi tenang kembali. Selangkah demi selangkah kembali dia berjalan masuk ke dalam. Sekarang dia sudah mulai melangkah di atas jalan setapak yang berhiaskan batu hijau. Mungkin karena sudah terlampau lama kuil tersebut terbengkalai maka di atas batu-batu hijau itu sudah tumbuh lumut yang amat tebal, ditambah lagi kegelapan malam mencekam seluruh jagad, seandainya seorang tidak memiliki ilmu meringankan tubuh yang sempurna, mungkin baru selangkah saja berjalan akan terpeleset jatuh ke tanah. Jalan beralas batu hijau yang menghubungkan pintu gerbang dengan ruangan tengah itu lebih kurang puluhan kaki jauhnya. Ketika baru selesai melalui jalan berlumut itu, sekujur badan Ku See-hong sudah basah kuyup oleh keringat. 8

Tiba-tiba ia mendongakkan kepala memandang papan nama di atas ruang tengah kuil itu, hampir saja ia menjerit kaget saking terperanjatnya. Ternyata di atas papan nama itu tertera beberapa huruf besar yang berwarna merah darah, tulisan itu berbunyi: SIAPA MASUK BAKAL MAMPUS Di kedua belah sisi papan nama itu masing-masing tergantung dua butir tengkorak manusia. Siapa saja pasti akan merasa terperanjat sekali bila menjumpai benda tersebut untuk pertama kalinya. Sinar matanya yang dingin menyeramkan kembali dialihkan memandang sekeliling tempat itu. Kemudian dengan kening berkerut melangkah naik ke atas undak-undakan batu. Tampak ruangan tengah kuil itu gelap gulita dan menggidikkan hati. Sarang laba-laba berada di mana-mana, debu setebal beberapa inci menghiasi lantai. Dengan langkah tegap Ku See-hong masuk ke dalam ruang tengah itu. Di sana ia saksikan patung arca sudah banyak yang hancur dan rusak, banyak di antaranya yang kutung tangan atau kakinya dan pakaianpun compang-camping, keadaannya sangat mengenaskan. Angin dingin yang berhembus lewat dalam ruangan semakin mendirikan bulu roma orang, apalagi memandang patung-patung arca dalam ruang tengah yang menyeramkan itu. Ini semua membuat suasana sedemikian menggidikkan hati sehingga sukar dilukiskan dengan kata-kata. Keeekkk terhembus angin dingin, tiba-tiba pintu sebelah di depan ruangan itu terhembus hingga menutup sebagian. Suara menutupnya pintu yang memanjang dan memendek itu kedengaran amat menusuk pendengaran. Walaupun paras muka Ku See-hong sedikitpun tidak memperlihatkan rasa takut atau ngeri padahal hatinya sudah merasa tidak tenang semenjak tadi. 9

Dengan membesarkan nyalinya dan penuh diliputi ketegangan dia berjalan masuk ke dalam kuil yang mirip rumah setan itu. Di serambi yang gelap dan suatu hembusan aneh yang mirip jeritan setan akhirnya melintaskan juga setitik perasaan ngeri di atas wajahnya. Sreet. Sreet mengikuti suara langkah kakinya yang membawa bunyi gemerasak, jantungnya terasa berdenyut makin kencang. Weeess, segulung angin dingin berhembus lewat.

Aaahh ! Ku See-hong memperdengarkan jeritan kaget. Dengan kaki gemetar dia mundur tujuh-delapan langkah lagi ke belakang. Kiranya waktu itu dia sudah sampai di depan sebuah bangunan loteng yang sangat lebar. Di atas undak-undakan di sebelah kiri dan kanan masing-masing berdiri tegak sesosok tulang belulang manusia yang masih utuh. Di tengah tengkorak itu membawa sebuah benda perak yang bercahaya tajam. Dalam lirikan matanya yang sedang menegang itu, anak muda tersebut merasa seakan-akan kedua sosok mayat itu adalah mayat hidup yang sedang melotot ke arahnya dengan sinar mata kemarahan. Tapi setelah mengetahui kalau tengkorak itu sudah lama mati, diam-diam Ku See-hong baru menghembuskan napas panjang, meski jantungnya masih berdenyut dengan kerasnya sebab kuil ini dalam kenyataannya jauh lebih mengerikan daripada berita yang tersiar di luaran. Setelah menenangkan sebentar hatinya, pemuda itu baru menengok ke arah papan nama di atas pintu gerbang itu. Di sana tercantumempathuruf merahdarahyangberbunyi: PEK KUTYU HUN (Tulang tengkoraksukmagentayangan). 10

Di kedua belah sisi papan nama tadi, masing-masing tergantung sebuah kepala tengkorak. Ku See-hong segera bergumam seorang diri, Pek-kut-yu-hua, Pek-kut-hun . Apakah yang dimaksudkan adalah tumpukan tulang-belulang manusia yang mati dalam kuil ini ? Bergumam sampai di situ, dia lantas melirik sekejap ke dalam. Sayang suasana di dalam ruang itu gelap-gulita, susah dilihat jelas. Maka dengan cepat dia mengambil keputusan di dalam hati dan melangkah naik ke atas undak-undakan batu itu. Tiba-tiba terdengar bunyi desingan lirih, kemudian terlihatlah benda berwarna perak di tangan tengkorak yang berada di sebelah kiri itu mengayun ke bawah dengan membawa suara desingan angin yang amat tajam. Sreet, cahaya perak itu langsung menusuk ke ulu hati Ku Seehong. Bukan saja serangan ini dilancarkan dengan kekuatan yang amat besar, jurus serangannya juga garang dan keji, dengan kecepatan yang sukar dilukiskan dengan kata-kata. Mimpin pun Ku See-hong tidak menyangka kalau tengkorak tersebut bakal menyergap secara tiba-tiba. Dalam terperanjatnya cepat dia merendahkan badan sambil berputar arah secara lihay dan manis, ia menghindarkan diridarisergapan mauttersebut. Siapa tahu baru saja ia menghembuskan nafas lega. Kraaak, lagi-lagiterdengarsuaradesingan keras. Kali ini, tengkorak yang berdiri kaku di sebelah kanannya mulai bergerak. Cahaya di tangannya itu secepat sambaran kilat menghantam ke arah jalan darah Ciok-sun-hiat di belakang batok kepala Ku See-hong. Saking terkesiapnya, paras muka si anak muda itu berubah hebat. Keinginannya untuk hidup membuat badannya tanpa sadar miring ke samping kemudian tangan kanannya membalik sambil 11

melempar ke belakang. Cahaya perak yang mengancam tiba itu segera menyambar ke arah tiang. Siapa tahu belum sampai jurus serangan dari Ku See-hong itu digunakansampai matang, cahayaperaktaditiba-tibamenyusupke belakang, kemudian dari sisi kiri dengan membawa berpuluh-puluh titik cahaya tajam menyambar lagi mengancam dua belas jalan darahpentingditubuh anak mudatersebut. Perubahan jurus serangan, melancarkan pukulan, semuanya dilakukan dengan kecepatan bagaikan kilat, sama sekali tidak terpaut jauh bila dibandingkan dengan jago nomor satu dari dunia persilatan. Dalam terkesiapnya Ku See-hong segera jongkok dan menggulingkan diri ke bawah undak-undakan batu. Setelah itu dengan cepat dia melompat bangun lagi, dengan napas terengah dankeringatbercucurandia berdiri memucatdisitu. Anehnya, begitu Ku See-hong sudah melompat turun dari undakundakan batu tadi, tengkorak yang ada di sebelah kiri dan kanan itupun segera balik kembali pada posisinya semula. Ku See-hong yang keras kepala tak mau menyerah kalah dengan begitu saja. Sekali lagi dia melompat naik ke atas undak-undakan batu itu. Tapi seperti yang pertama tadi, kembali dia mengalami serangan demiserangan yang amat gencar. Tak sampai sepertanak nasi lamanya, ia gagal untuk menembusi tempat tersebut. Kesemuanya ini dengan cepat membuat hatinya menjadi kecut dan sedih sekali. Tapi pemuda itu memang cukup cerdas. Setelah gagal dengan tujuh kali percobaannya pikirannya pun segera terbuka. Rupanya kedua sosok tengkorak itu memang sudah mendapat latihan yang khusus untuk menyergap musuh-musuh yang datang dari luar. Apabila kakinya tidak melangkah di atas undak-undakan batu itu, secara otomatis kedua sosok tengkorak itu juga tak akan bergerak, dandengansendirinyatakakan menyerangpuladirinya. 12

Berpikir sampai di situ, Ku See-hong siap-siap mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya untuk menyeberangi ruangan tersebut, ketika ia mendongakkan kepalanya, tiba-tiba dijumpai pada beberapa kaki di atas pintu gerbang itu terlihat berjajar tiga buah rantai tipis yang menjulur ke bawah. Jarak antara rantai yang pertama dengan rantai lainnya adalah tiga jengkal lebih. Tentu saja, dengan kecerdasan otak yang dimiliki Ku See-hong, tidak sulit baginya untuk menduga bahwa benda tersebut adalah semacam senjata rahasia pembunuh yang berbahaya sekali. Maka rencananya untuk menyeberang dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh pun segera mengalami kegagalan total. Untuk sesaat lamanya anak muda itu berdiri tertegun dengan perasaan kecewa dan putus asa. Semua harapan di dalam hatinya juga turut musnah tak berbekas. Sampai lama sekali, sekilas rasa girang baru melintas di atas wajah anak muda itu, ia berhasil menemukan suatu akal yang sangat bagus. Sambil berpekik nyaring, secepat sambaran kilat, Ku See-hong melompat naik ke atas undak-undakan batu itu. Srrreeet tengkorak yang berada di sebelah kanan itu segera memutar senjata peraknya sedemikian rupa sehingga menciptakan serangkaian bianglala berwarna perak, kemudian langsung menusuk keiga kirianak muda itu, serangannyagarangsekali. Sedari tadi Ku See-hong telah memperhitungkan sampai ke situ, di kala kakinya sedang menginjak di atas ubin batu itu, badannya segera menjatuhkan diri ke tanah dan berguling cepat menyusup ke arah dalam ruangan. Detik terakhir menjelang tubuh Ku See-hong tiba di depan pintu ruangan itulah, mendadak dari atas pintu menyambar datang sekilas cahaya tajam yang menyilaukan mata, tahu-tahu sebuah pintu berpisau yang tajam telah meluncur ke bawah dan siap mencabikcabiktubuh pemuda tersebut. 13

Tak terlukiskan rasa kaget Ku See-hong menghadapi kenyataan itu. Hampir saja ia merasa kehilangan sukma lantaran terperanjatnya. Entah dari mana datangnya kekuatan, sekuat tenaga dia melejit ke samping. Blaaam ! diiringi suara yang sangat keras, pintu berpedang yang terdiri dari belasan buah pedang tajam itu langsung menancap di atas lantai yang mengakibatkan timbulnya percikan bunga api. Ku See-hong mendengus tertahan kaki kirinya yang terlambat menghindar segera termakan tusukan sebilah pedang. Sebuah mulut luka yang besar muncul di atas badannya, darah segar bercucuran membasahi seluruh badannya. Coba sedikit ia terlambat menghindar, niscaya tubuhnya sudah tertembus oleh tusukan pedang-pedang itu. Dengan cepat Ku See-hong melompat bangun lalu memandang pintu pedang itu dengan termangu-mangu. Lama, lama sekali ia baru menghela napas panjang, pekiknya di hati: Hampir saja aku mampus di ujung pedang-pedang itu. Coba kalau mampus, dendam berdarahku tak akan terbalas untuk selamanya. Teringat tentang dendam berdarah itu, kobaran api kebencian yang kuat segera muncul dalam hatinya dan membakar badannya. Sekulum senyuman dingin yang kejam tersungging di ujung bibirnya, sinar mata yang memancar pun merupakan sinar merah berapi-apiyangpenuh denganrasabenci dandendamyangdalam. Tapi setelah Ku See-hong dapat melihat jelas suasana dalam ruang dalam, sekali lagi ia bergidik, bahkan bersin beberapa kali. Kobaran api dendam dan rasa benci yang membara dalam dadanya itu seakan-akan terguyur oleh sebaskom air dingin, kontan lenyap tak berbekas. Ternyata di dalam ruangan itu penuh berserakan tulang tengkorak manusia. Ada yang sedang berduduk, ada yang berbaring, ada pula yang berdiri, bentuknya aneh sekali. Ditambah 14

lagi rambutnya yang hitam dengan gigi putih yang menyeringai keluar, membuat wajah mereka kelihatan begitu menakutkan dan seramnya hingga menggidikkan hati siapapun. Ku See-hong merasakan dirinya seakan-akan berada di dalam neraka. Hatinya tercekat, bergidik dan ketakutan. Ciiit ciiit serentetan bunyi aneh yang memekikkan telinga berkumandang datang dari arah belakang. Dengan cekatan Ku See-hong berpaling ke belakang, tapi dengan cepat ia menjerit kaget: Aaaah . Dengan ketakutan ia mundur beberapa langkah ke belakang. Ternyata lebih kurang satu kaki dari Ku See-hong terdapat sebuah peti mati. Waktu itu penutup peti mati tersebut sedang pelan-pelan membuka sendiri . Menyusul kemudian, dari balik peti mati itu pelan-pelan muncul sebuah tangan aneh yang tinggal tulangnya melulu. Tangan aneh tadi mencakar kesana-kemaridengan serawutan. Jantung Ku See-hong kembali berdebar keras. Dengan pancaran sinar mata yang aneh dan takut dia awasi peti mati itu tak berkedip, terasa kakinya menggigil keras dan lemas sekali. Kalau bisa dia ingin menjatuhkan diriuntukduduk di lantai. Blaaam ! tiba-tibasuatubenturan keraskembaliterjadi. Pintu di mana Ku See-hong lewat ketika melangkah masuk ke dalam ruangan tadi mendadak menutup dengan sendirinya, bahkan menutup rapat-rapatsehinggasetitik cahayapuntakNampak. Suasana di tempat itu menjadi gelap gulita hingga kelima jari tangan sendiripun susah dilihat. Udara menjadi sesak dan lamatlamat Ku See-hong mengendus bau busuknya bangkai yang amat menusuk hidung. 15

Untung Ku See-hong memiliki ketajaman mata yang melampaui orang lain, walau berada di tengah kegelapan, ia masih dapat melihat peti mati itu dengan jelas. Kreeek kreeek . Serentetan suara aneh yang menusuk pendengarankembali menggema dalamruangan itu. Penutup peti mati tersebut kini sudah terangkat tinggi-tinggi ke udara, kemudian . Blaaam! diiringi suara keras penutup peti mati itu sudah terlempar jatuh ke tanah. Bersama dengan membukanya penutup peti mati itu, sesosok tengkorak hidup pelan-pelan bangkit berdiri dari balik peti mati. Tengkorak itu jauh berbeda dengan tengkorak-tengkorak lainnya. Dia mempunyai rambut yang sangat panjang dan mata yang cekung ke dalam, tapi anehnya ternyata mata itu memancarkan cahaya hijau yang berkilauan. Dalam takutnya Ku See-hong merasa sangat ngeri. Ia tidak percaya kalau di dunia ini terdapat tengkorak hidup, tapi kenyataan telah berada di depan mata, tidak percayapun tak mungkin. Dalam pada itu, tengkorak hidup itu sudah bangkit dari peti matinya dan melangkah keluar, kemudian selangkah demi selangkah lambantapitetap menghampiri Ku See-hong. Pada saat itulah, ruangan yang gelap gulita dan sebenarnya tiada hembusan angin itu mulai dipenuhi oleh deruan angin yang sangat keras dan tajam. Munculnya angin inipun sangat aneh seolah-olah berhembus keluar dari balik dinding di sekitar ruangan itu. Makin lama angin itu berhembus semakin kencang. Suara deruan angin pun makin keras dan memekikkan telinga. Sekarang tengkorak hidup itu sudah berada lebih kurang empat jengkal dari Ku See-hong. Sepasang lengan panjangnya yang tinggal tulang itu sudah diluruskan ke depan mencengkeram tubuh 16

pemuda itu. Segulung bau amis yang amat menusuk hidung segera menerpa tiba. Ku See-hong yang berdiri begitu dekat dengan tengkorak itu dapat melihat dengan jelas bagaimana bagian dada dari tengkorak itucumaterdiridaritulang-tulang igayangberjajar lurus, sementara di dalamnya kosong melompong tak berisi apa-apa. Ini membuktikan kalau tengkorak itu benar adalah sesosok tengkorak hidup. Bagaimanapun besarnya nyali pemuda itu tak urung dia menjerit kaget juga. Selangkah demi selangkah dia mundur terus ke belakang. Anehnya, ternyata mayat hidup itupun mempercepat langkahnya mengejar kemanapun dia pergi. Tiba-tiba, kaki Ku See-hong terkait oleh seonggok tulang belulang. Sambil menjerit kaget tubuhnya segera terpelanting dan terlempar sejauh beberapa kaki dari tempat semula. Rupanya tempat di mana ia terjatuh barusan adalah sebuah peti mati juga. Ketika itu, penutup peti mati itu sedang terangkat ke atas, sesosok tengkorak lain sedang menjulurkan tangannya yang aneh untuk mencengkeramtubuh anak muda itu. Ku See-hong ketika itu benar-benar ketakutan setengah mati sehingga sukma pun terasa bagaikan mau terbang meninggalkan raganya. Ia memperdenarkan suara auman yang agak gemetar. Suara itu seperti jeritan kaget, seperti juga teriakan ngeri, namun sepasang matanya masih mengawasi kedua sosok tengkorak hidup itu tanpa berkedip. Dalam pada itu gerak pengejaran yang dilakukan kedua sosok tengkorak hidup itu makin lama semakin cepat dalam waktu singkat mereka sudah berada empat jengkal di hadapan Ku Seehong. Dengan ketakutan pemuda itu kembali mundur ke belakang. 17

Tiba-tiba kakiKuSee-hongtergaetkembaliolehsesuatubenda. Rupanya membentur lagi pada sebuah peti mati. Dengan cepat dia berpaling, tapi sesosok tengkorak hidup tahu-tahu sudah muncul kembali di hadapan matanya. Pemuda itu benar-benar ketakutan setengah mati. Matanya sampai terbelalak lebar sedang tubuhnya berdiri kaku seperti mayat. Tengkorak-tengkorak hidup itu sama sekali tidak berlaku sungkan kepadanya. Lengan bertulang putihnya itu secara lurus disodok ke muka, menusukdadapemudaitu,tapigerakannyalambatsekali. Segulung bau amis yang menusuk hidung segera berhembus lewat. Mendadak Ku See-hong tersadar kembali dari lamunannya. Ia menyaksikan kuku tengkorak hidup yang tajam itu sudah menempel di atas pakaian bagian dadanya. Ku See-hong menjerit keras, secepatnya dia membuang diri ke belakang dan mundur cepat-cepat. Belum lagi kakinya berdiri tegak, kembali segulung bau amis kembali datang, dan dua sosok tengkorak hidup lainnya dengan yang satu di kiri dan yang lainnya di kanan sedang memutar kukukukunya yang panjang dan tajam mencengkeram ke atas bahunya. Hampir pecah nyali Ku See-hong menghadapi ancaman tersebut, buru-buru dia melompat lagi beberapa kaki ke belakang dengan badan gemetar. Kali ini saking paniknya ia sampai tak mampu menguasai diri dan terjatuh ke tanah, dadanya terengah-engah. Meski dalam kegelapan sukar untuk mengetahui paras mukanya, tapi bisa diduga muka itu tentu sudah berubah menjadi pucat pias seperti mayat. Yang berada di hadapan Ku See-hong sekarang bukan hanya tiga sosok tengkorak hidup saja tapi tengkorak-tengkorak yang semula tiduran atau duduk itu sekarang telah berlompatan bangun sambil menarik sepasang lengannya, pelan-pelan mereka mendesak ke depan. 18

Api setan menari-nari di udara, warna hijau menyeramkan yang mencorong dari balik lekukan mata tengkorak-tengkorak yang kosong itu menambah seramnya suasana. Tapi waktu itu hembusan angin yang maha aneh tersebut telah menjadi tenang kembali, menyusul suara jeritan dan teriakan aneh yang menyeramkan bergema amat memekikkan telinga. Rasa putus asa memenuhi seluruh benak Ku See-hong. Ia membenci segala-galanya, ia membenci kepada Thian yang tidak memberi keadilan kepadanya, membenci karena dendam sakit hati ayah-ibunya belum terbalas. Tapia pa gunanya membenci bila elmautsudahberadadiambang pintu? Sesosok tengkorak hidup telah mendesak ke hadapan Ku Seehong. Sreeet diiringi desingan tajam sepasang lengan tengkorak itu menyambar ke bawah bersama-sama. Hanya kali ini gerak serangan tersebut dilancarkan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Harapannya untuk hidup yang semula masih berkobar di dada Ku See-hong, kini sudah lenyap tak berbekas. Tanpa berpikir panjang lagi dia menjatuhkan diri berguling ke samping untuk menyelamatkan diri, setelah itu dengan cepat dia melompat bangun. Tiba-tiba, di tengah ruangan yang sunyi senyap itu berkumandang suara gelak tertawa setan yang dingin dan memekakkan telinga. Heeehhh heeehhh heeehhh . Heeehhh heeehhh . heeehhh

Suara tertawa itu lamban, berat dan dalam meski amat pelan tapi saling susul menyusul hingga membuat seluruh ruangan bergetar dengan kerasnya. Ku See-hong hanya merasakan seluruh tubuhnya seperti tersayat-sayat oleh pisau tajam mengikuti gelak tertawa yang menggema barusan itu. Sekujur tulang badannya seakan-akan tergetar lepas dan hancur berantakan hingga tak ada wujudnya lagi. 19

Bagaikan orang gila Ku See-hong berteriak keras, tubuhnya secepat kilat menubruk ke depan dan malahan menghampiri salah satu di antara tengkorak-tengkorak hidup itu. Bila seseorang dihadapkan pada ancaman maut, ada kalanya mereka tidak melakukan perlawanan dan pasrah pada takdir yang telah mengaturnya, tapi lebih banyak orang yang berjuang sampai titikdarah penghabisan melawan malaikatelmaut. Dalamkeadaanterancamolehbahayaini, Ku See-hongbukannya pasrah sebaliknya justru timbul suatu kekuatan untuk memberontak yang kuat sekali. Dia ingin mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinyauntuk meloloskandiri darineraka yang menyeramkan itu. Sekalipun harapan tersebut nampaknya sangat tipis, toh bukan berarti tak dapat dicoba, sebab bagaimanapun juga lebih baik berusaha daripada pasrah kepada nasib. Entah dari mana datangnya kekuatan, sepasang lengan Ku Seehong dengan membawa segulung kekuatan yang dahsyat, bagaikan ambruknya bukit karang, langsung disodokkan ke tubuh sesosok tengkorak hidup yang sedang menubruk datang itu. Blaaammm ! ketika tengkorak hidup itu termakan oleh serangan tersebut, tubuhnya hanya bergetar sedikit, kemudian sambil tertawa seram selangkah demi selangkah maju kembali untuk mengejar korbannya. Keadaan Ku See-hong pada waktu itu sudah mirip orang gila, telapak tangan kirinya membacok ke belakang, telapak tangan kanannya mendorong. Maka angin puyuh menderu-deru di sekeliling tubuhnya. Kembali sesosok tengkorak hidup terhajar telak oleh pukulan beruntun tangan kiri kanannya, namun sama sekali tidak mendatangkan hasil apa-apa. Gelak tertawa aneh yang mengerikan menggema semakin keras, api setan yang berwarna hijau berkedip-kedip di balik kegelapan, seramnya bukang kepalang. 20

Ku See berteriak keras, sepasang lengannya diputar sekenanya, bahkan kadangkala sepasang kakinya ikut melancarkan tendangan berantai, pokoknya setiap kali ada bayangan hitam mendekatinya, serangan segera dilancarkan secara ngawur. Akhirnya ia mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari kurungan tengkorak-tengkorak hidup itu. Tanpa berpikir panjang dia lantas putar badan dan melarikan diri secepatnya. Dalam ruangan gelap gulita sukar melihat kelima jari tangan sendiri ini, diasendiri taktahu kemanaakan pergi, pemuda itucuma tahularidan lariterussecara membabi buta. Mendadak Ku See-hong merasa ada segulung angin dingin berhembus datang dari arah belakang yang membuat tubuhnya terpelanting dan jatuh berjumpalitan di udara, menyusul kemudian ia merasakan badannya seakan-akan sedang meluncur jatuh ke bawah dengan kecepatan luar biasa. Habis sudah riwayatku kali ini! pekiknya diam-diam.

Dia sadar bahwa tubuhnya yang besar itu sedang terjerumus ke dalamsebuah liang yangtakdiketahuiberapadalamnya. Ku See-hong menggerakkan tangannya kesana kemari secara ngawur dengan maksud mencari pegangan, tapi usahanya selalu gagal, maka akhirnya ia memperdengarkan jeritan anehnya yang memekakkan telinga. Inilah jeritan atau rontaan terakhir dari seseorang menjelang datangnya elmaut. Daya luncur tubuhnya serta deruan angin yang terpancar keluar membuat kesadaran pemuda itu lambat laun menjadi makin kabur. Tapi jeritan kesakitan yang keras itu masih berkumandang keluar dari mulutnya. Blaaamm ! satu benturan nyaring menggema di udara. Ku See-hong merasakan tubuhnya terjatuh di atas sebuah benda yang lunaksekali. 21

Dalam sekejap mata tubuhnya seakan-akan dikurung oleh banyak sekali benang yang tipis tapi kuat. Dia bagaikan seekor ikan besar yang terjebak di dalam jala, mau berkutik pun tak ada gunanya. Rasa kaget yang luar biasa tadi sesungguhnya membuat kesadarannya hampir punah. Tapi sekarang, setelah dia tidak mendengar lagi suaranya deruan angin yang tajam itu, maka matanya pelan-pelan dipentangkan kembali. Pemandangan pertama yang masuk dalam pandangannya adalah tubuhsendiriyangterkurung di dalamjaringraksasaitu. Hampir saja dia tidak percaya kalau dirinya masih hidup, tapi ketika rasa girang itu meluap dalam hati, rasa sakit dan sedih menyelimuti pula benaknya. Betul dia berhasil lolos dari cengkeraman tengkorak-tengkorak hidup itu, tapi ia toh akan mati kelaparanjugadalamjaring ini? Dengan sorot matanya yang tajam Ku See-hong mencoba untuk mengawasi ruang bawah tanah yang aneh itu. Butiran permata kelihatan berhamburan di atas dinding batu di sekeliling tempat itu, cahaya tajam yang berkilauan itu membuat benda dalam ruang bawah tanah itu dapat terlihat jelas. Diam-diam ia menghela napas panjang sehabis melihat kesemuanya itu, dia tak menyangka kalau di dunia ini masih terdapat banyak sekali keanehan yang mencengangkan hati. Kiranya ruang bawah tanah di mana ia berada sekarang mempunyai kedalaman kira-kira lima-enampuluh kaki sehingga bentuknya persis seperti sebuah sumur kuno yang sangat besar. Jaring yang menjaring tubuhnya sekarang tergantung pada ketinggian kurang lebih sepuluh kaki dari permukaan tanah. Sedangkan jala raksasa itu sendiri tergantung pada tiga batang tiang besi yang masing-masing lima kaki tingginya. Tiang tersebut dibuatnya sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk mengembang-kempiskan jala di bawahnya. 22

Pada dasar ruang bawah tanah itu terdapat sebuah sumur kuno berwarna hitam yang satu kaki luasnya. Letak sumur itu persis di bawahjalaraksasaitu. KetikaKuSee-hongmengawasibagianyang lain, maka tanpa sadar dia menjerit kaget. Apa yang sesungguhnya dia saksikan? Di sudut lain dari ruang bawah tanah itu tergeletak tulang tengkorak manusia yang berserakan di mana-mana. Dengan suara pedih ia lantas bergumam seorang diri: Aaaii . Lewat beberapa hari lagi tentu aku pun akan berubah menjadi sesosok tengkorak seperti itu. Teringat akan kematian, tanpa terasa beberapa titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipinya. Ia bukan takut mati, tapi merasa sedih karena setelah mati, sudah pasti dendam berdarah ayah-ibunya tak akan terbalas lagi. Tapi berada dalam keadaan demikian, apa pula yang bisa dia lakukan? Menjerit kepada langit, langit tidak menjawab berteriak ke bumi, bumi tiada berpintu, terpaksa dia harus berdiam diri untuk menunggu datangnya maut yang akan merenggut nyawanya. Suasana keheningan dan kesepian mencekam seluruh ruangan bawah tanah. Dalam keadaan sunyi senyap begini, dia merasakan kesedihan, ketakutan dan kengerian. Kini Ku See-hong mulai merasa agak mendendam terhadap manusia aneh yang berada dalam kuil itu, ia menganggap manusia aneh tersebut terlalu keji, sadis dan tidak berperikemanusiaan. Tapi berpikir lebih jauh, tanpa terasa dia harus menegur pula kepada diri sendiri: Semua kejadian ini toh berlangsung karena kesalahanku sendiri, bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan cianpwe yang berada dalam kuil ini? Dia kan bersemedi dan mengasingkan diri di dalam kuilnya, tak pernah melakukan kepada orang luar, sedangkan di depan kuil pun sudah tertera tulisan Siapa berani masuk bakal mampus? Aku 23

sudah tahu barang siapa masuk ke dalam kuil ini pasti akan mati, tapi nyatanya aku nekad masuk juga. Lantas kalau bukan diri sendiriyangdisalahkan, apakah oranglainyang mustidisalahkan? Setelahberhentisejenak, gumamnyalebihjauh: Aaaaii, yang lebih menggemaskan adalah ketidak-becusanku sendiri, mana tak punya ilmu silat yang lihay, dendam berdarah sedalamlautantakbisadibalas lagi. Ku See-hong yang sedang bergumam dan menyesal kepada diri sendiri itu sama sekali tidak menyangka kalau waktu itu ada sepasang mata yang cekung lagi mengawasi gerak-geriknya dari balik kegelapan sana. Terdengar Ku See-hong sekali lagi menghela napas pedih, gumamnya lebih jauh: Menurut pendapatku locianpwe yang tinggal dalam kuil ini bisa berwatak begitu aneh dan dingin tak berperasaan pasti disebabkan ia mempunyai pengalaman lagi yang demikian memedihkan hatinya sehingga dia merasa putus harapan. Aaaii, apalagi kalau kudengar suara nyanyiannya yang begitu memedihkan hati, meski aku masih belum memahami bait lagunya, tapi aku tahu bait tersebut pasti merupakan suatu nyanyian yang sangat meremukkan perasaan. Setelah berhenti sebentar, mencorong sinar aneh dari balik mata Ku See-hong, katanya lebih jauh, Mungkin cianpwe ini seperti pula aku, mempunyaidendamkesumatyanglebihdalamdari samudra. Sesudah mengerutkan dahinya, sekali lagi dia menghela napas panjang. Aaaai andaikata ia dapat menyelamatkan jiwaku dan mengajarkan ilmu silat kepadaku. Thian di atas dan hati sanubariku sebagai saksi, aku Ku See-hong pasti akan menyelesaikan keinginan hatinya . Bergumam sampai di situ, Ku See-hong segera menggelengkan kepalanya berulang kali. 24

Tidak, tidak. Sudah pasti persoalannya tidak menyangkut masalah dendam sakit hati, katanya kembali, Dalam dunia persilatan dewasa ini, siapakah yang sanggup melawan kehebatan dari locianpwe ini? Seandainya ia mempunyai musuh, sudah pasti musuh-musuhnya itu sudah habis semua terbunuh olehnya . Sewaktu Ku See-hong bergumam sampai di situ, sepasang sorot mata bercahaya hijau yang berada di balik kegelapan itu kembali menatapnya tajam-tajam, sedangkan dalam hati kecilnya dia berpikir: Dugaan bocah itu tepat sekali, siapakah manusia di dalam dunia persilatan dewasa ini yang berani mengganggu seujung rambut lohu? Aaaaii, tapi . Manusia di balik kegelapan itu kembali melenyapkan diri tanpa menimbulkan sedikit suarapun. Sementara itu Ku See-hong masih duduk termangu-mangu seperti orang bodoh, lalu sekali lagi menghela napas sedih. Akhirnya dia duduk bersila di dalam jala dan mengatur pernapasan. Rasa ketakutan yang menterornya semalaman membuat pemuda itu merasa sedemikian penatnya sehingga tanpa disadari dia telah terlelap tidur. Entah berapa lama sudah lewat, tiba-tiba Ku See-hong dibangunkan dari tidurnya oleh serentetan suara gemuruh yang aneh sekali. Dalam kejut dan terkesiapnya, buru-buru Ku See-hong bangun berduduk, kemudian mengawasi sekeliling tempat itu dengan sorot mata tajam. Akan tetapi tiada sesuatu keanehan yang berhasil dijumpainya. Tapi suara gemuruh tersebut kian lama kian bertambah besar, suara pantulan yang dihasilkan dari dalam ruang bawah tanah itupun seakan-akan terjadi pergolakan keras yang mengakibatkan timbulnya suara deruan angin yang mirip suara guntur. Anehnya, 25

ternyata dalam ruang bawah tanah itu sama sekali tidak terasa adanya hembusan angin. Tiba-tiba Ku See-hong menjerit kaget. Ternyata ia telah menemukan bahwa suara keras yang terdengar tadi berasal dari dalam sebuah sumur kecil di dasar ruang bawah tanah itu. Dengan wajah terkejut bercampur tercekat Ku See-hong mengawasi sumur kecil itu tanpa berkedip. Dalam pada itu suara gemuruh tersebut makin lama semakin cepat dan gencar. Ibaratnya semburan lahar di kepundan gunung berapi, menyusul kemudian terjadinya gempa hebat dalam ruangan yang membuat segala sesuatunya bergoncang keras. Sedemikian besarnya kekuatan itu seakan-akan seluruh jagad akan menjadi musnah, begitu menggetarkan perasaan orang membuat sukma serasa terombang-ambing di tengah samudra. Bluuup. Bluuup. Bluuup! terjadi di udara. letupan demi letupan yang beruntun

Aaaah suara ini adalah suara api! pekik Ku See-hong dengan suara tertahan. Inilah api gas dari dalam perut bumi. Aduuuh, celaka! Habis sudah riwayatku, kali ini aku pasti akan mampus dengan tubuh tak berwujud lagi. Ditengah suaraletupandemi letupanyang menggelepar di udara itulah, bagaikan sebuah gunung berapi kecil, dari balik sumur kecil itu menyembur keluar kobaran api yang menjilat-jilat setinggi enamtujuh kaki tingginya, bahkan mengikuti suara letusan-letusan yang beruntunitu, kobaranapikian lama kianbertambahdahsyat. Ku See-hong yang berada di dalam jala ibaratnya seekor anak kijang yang dipanggang. Dia dipanggang hidup-hidup dari bawah secara keji. Sekalipun jilatan api besar itu tidak sampai membakar tubuh Ku See-hong, namun hawa panas yang luar biasa besarnya itu cukup memberikan penderitaan dan siksaan yang hebat baginya. 26

Berada dalam jala, Ku See-hong bergelindingan kesana kemari seperti monyet makan terasi, bahkan tiada hentinya memperdengarkan suara rintihan kesakitan yang hebat. Dengan sekuat tenaga Ku See-hong meronta dan menggetarkan jala itu keras-keras dengan harapan bisa merobek jala itu dan terjun ke dalam kobaran api, sehingga dapat mati dengan cepat. Siapa tahu jala raksasa itu justru terbuat dari serat ulat sutera yang dipintal bersama emas. Meski lunak dan empuk, tapi kuatnya bukan kepalang. Sudah barang tentu harapannya tak bisa terpenuhi. Ku See-hong yang masih muda belia ini terpaksa harus menerima siksaan berat yang tak akan pernah dialami orang lain. Jilatan api yang membara menyerang dan menyengat badannya terus menerus tanpa hentinya. Tapi anehnya, kobaran api yang menyembur keluar itu demikian kerasnya sehingga sama sekali tidak mengandung asap. Kalau tidak, mungkin sedari tadi si anak muda itu sudah mati sesak oleh asap yang tebal. Kulit badan di sekujur tubuh Ku See-hong telah terpanggang sehingga berubah warnanya menjadi merah membara. Panas, perih dan sakitnya luar biasa, tapi rambut dan bajunya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda hangus atau ikut terbakar. Kenyataan ini memang sedikit agak aneh. Napas Ku See-hong mulai terengah-engah, aliran darah di sekujur badannya mengalir semakin keras dan mendidih hebat. Dia bergulingan kesana kemari berusaha mengurangi penderitaannya. Tapi usaha tersebut hanya sia-sia belaka, sebab sengatan hawa panas yang menyerang badannya kian lama kian bertambah dahsyat. Kobaran api yang tak berperasaan, makin lama membara semakin dahsyat. Suhu udara makin meninggi dan hawa panas menyesakkan napas. 27

Ia sudah tidak sanggup lagi untuk merasakan penderitaan yang sedemikian hebatnya itu. Akibatnya setelah memperdengarkan jeritan ngeri yang memilukan hati semacam jeritan menjelang kematian, sekujur badannya bergulingan kesana kemari dengan sekarat. Ku See-hong merasa darah dalam tubuhnya seakan-akan telah mongering. Sekujur tulang belulangnya seperti mau retak dan hancur berkeping-keping karena kepanasan, di sana-sini sudah mulai bermunculan bagian tubuh yang hangus dan menyiarkan bau busuk. Lama kelamaan . Sekarang hidung Ku See-hong dengan tajam dapat mengendus bau daging yang hangus. Baunya bukan kepalang lagi, sekuat tenaga, dia bergulingan lagi kesana kemari berusaha meronta dan melepaskan diri dari siksaan, tapi lambat laun rontaannya itu makin lamban makin lamban danakhirnyaberhentisamasekali. Siapa tahu pada saat itulah, di kala jiwanya sudah kritis dan berada di ujung tanduk, mendadak dari sumur kecil itu meledakkan segumpal kobaran api yang maha besar, menyusul kemudian diiringi serangkaian suara gemerutukan, jilatan api panas itu lenyap tak berbekasdansuasanapunpulih kembalidalamkeheningan. Hawa panas dalam ruang bawah tanah itupun dengan cepat membuyar kemana-mana, dalam waktu singkat suasana seram kembali menyelimutisekelilingtempatitu. Dada Ku See-hong naik turun tiada hentinya. Sepasang matanya menjadi merah membara, mulutnya memperdengarkan suara rintihan kesakitan, sedang kesadaran otaknya sudah makin kabur. Dalam keadaan antara sadar dan tak sadar ini, Ku See-hong hanya bisa berpikir dihati: Oooh, Thian, mengapa Kau tidak cepat-cepat biarkan aku mati saja? Mengapa Kau harus menggunakan cara sekeji ini untuk menyiksa diriku? Apakah nyawaku benar-benar sedemikian tidak berharganya ? 28

Tiba-tiba telinga Ku See-hong mendengar suara mengalirnya air. Dengan cekatan dia meronta dan bangun berduduk. Dengan sorot matangeri diawasinyasumur kecil itutakberkedip. Pada waktu inilah, jala raksasa yang mengurung Ku See-hong itu seakan-akan dikendalikan oleh seseorang. Pelan-pelan meluncur ke bawah, langsung masuk ke dalam sumur kecil itu. Ku See-hong segera tahu bahwa siksaan yang lebih keji telah berada di ambang pintu, tapi saat itu jangankan melawan, tenaga untuk meronta sudah tidak dimilikinya lagi, apalagi ia masih terkurung di dalam jala tersebut. Terpaksa dia hanya bisa pasrah, membiarkan nasib buruk macam apapun menimpa dirinya. Titik-titik air mata kembali meleleh keluar membasahi wajah pemuda itu. Kejadian mengenaskan yang pernah dialaminya di masa kecil dulu sekarang terbayang kembali dalam benaknya. Ia merasa seakan-akan menyaksikan seorang lelaki dan seorang perempuan yang bermandi darah sedang meratap, meronta di dalam neraka. Aduuuhh . Dingin sekali! Ku See-hong menjerit dengan mengenaskan, sekujur badannya gemetar keras karena kesakitan. Waktu itu, jala tersebut telah diceburkan ke dalam sumur kuno yang amat dalam itu. Ternyata air dalam sumur adalah air yang dinginnya bagaikan es. Padahal kulit badan di sekujur tubuh Ku See-hong sedang merasa kesakitan hebat lantaran digarang dengan api, begitu direndam di dalam air yang dinginnya bagaikan es ini, kontan saja penderitaan yang dialaminya itu membuat dia tak sanggup menahan diri. Tragisnya jala yang tak berperasaan itu justru menyusut semakin kecil pada waktu itu. Menyusut sedemikian rupa sehingga luasnya hanya cukup bagi pemuda itu untuk berdiri kaku. Maka dari itu sekalipun Ku See-hong tak kuat menahan siksaan air dingin yang menyayatbadan, iasamasekali takberdayauntuk meronta. 29

Lambat laun darah yang makin membeku. Sekujur seperti batu, napasnya kaburdantermangu-mangu

mengalir di dalam tubuh Ku See-hong tubuhnya tegak kaku dan mengeras semakin lirih sedangkan sorot matanya mulai sepertiorangbodoh.

Dia hampir mati kedinginan, untuk sesaat tubuhnya sama sekali tak mampu berkutik lagi. Di kala kesadaran Ku See-hong sudah hampir mulai punah, pelan-pelan jala raksasa dikerek naik lagi ke atas dan meninggalkan permukaan ruang bawah tanah itu setinggi sepuluh kaki. Sungguh kasihan Ku See-hong, sepasang matanya terpejam rapat-rapat, sekujur badannya kaku karena kedinginan, tubuhnya berdiri kaku tak mampu berkutik, mukanya pucat pias sama sekali tak berdarah. Keadaannya waktu itu tak jauh berbeda dengan sesosok mayat. Suasana dalam ruang bawah tanah itu pulih kembali dalam keheningan yang luar biasa, suasana seram dan menggidikkan hati mulai menyelimutisekelilingtempatitu. Mendadak dari atas langit-langit ruang bawah tanah itu berkumandang kembali suara pekikan aneh yang menyeramkan. Suara itu bagaikan tangisan setan atau lolongan serigala, pokoknya begitu seramnya suara itu sehingga sukar dilukiskan dengan katakata. Suara pekikan itu menggetarkan seluruh ruangan bawah tanah seperti ada berpuluh ribu ekor kuda yang lari bersama saja, membuat perasaan orang tercekam dalam keadaan yang luar biasa. Menyusul pekikan nyaring itu, dari langit-langit ruang bawah tanah yang tingginya lima enam puluh kaki itu melayang turun sesosok bayangan manusia. Tubuhnya begitu enteng seperti bulu. Dengan ringannya, bagaikan sukma gentayangan dia melayang turun ke atas tiang di mana jala itu tergantung. 30

Manusia aneh bagaikan sukma gentayangan ini mempunyai rambut yang terurai awut-awutan, mukanya putih seperti mayat. Keadaannya sangat menyeramkan. Mata kirinya cacad sebelah dan tinggal sebuah lubang yang kosong, lengan kanannya kutung, sedangkan sepasang kakinya sebatas lutut ke bawah sudah membusuk dan tak karuan keadaannya, sehingga kelihatan tulang tengkoraknya yang berwarna putih. Keadaan tersebut sangat mengerikan, membuat orangmenjaditaktegauntuk memandanglebihjauh. Manusia aneh itu menghembuskan napas panjang, lalu mengeluarkan tangan kirinya yang kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang itu untuk menghantam pelan ke ujung tiang di ujung sebelah depan. Pluuuk ! benturan nyaring terjadi. Mendadak jala itu menyebar dan membentang lebar sehingga tubuuh Ku See-hong yang kaku itu terjatuh dan roboh terkapar di atas jala. Ia masih belum bisa berkutik sama sekali. Tidak Nampak gerakan apa yang digunakan tahu-tahu manusia aneh itu sudah berada di sisi Ku See-hong. Gerakan tubuhnya ibarat sukma gentayangan, membuat ia kelihatan semakin mengerikan. Pada hakekatnya belum pernah ada jago silat dalam duniapersilatanyang memiliki ilmu saktisedahsyatitu. Dengan sebuah matanya yang hijau bercahaya, manusia aneh itu mengawasi sekejap sekujur badan Ku See-hong. Sekulum senyuman segera menghiasi wajahnya yang menyeringai aneh itu. Mungkin senyuman tersebut baru pertama kali ini diperlihatkannya setelah lenyap selama berpuluh tahun lamanya. Tiba-tiba senyuman manusia aneh itu lenyap kembali, wajahnya berubah kembali menjadi dingin menyeramkan, membuat orang merasakanhatinyabergidikbila berjumpadengannya. 31

Kemudian manusia aneh itu merentangkan kelima jari tangannya lebar-lebar. Dengan gerakan aneh secara beruntung dia totok dalamnadi penting Jindan Tok-mehditubuh anak muda itu. Kemudian didudukkannya Ku See-hong di atas jala. Lengan kirinya pelan-pelan diangkat dan dengan lima jari yang terbentang lebar dia ancam jalan darah Sing Cong, Leng-siu, Sin-hong, Pohlong, dan Yu-bun. Lima buah jalan darah penting di badan pemuda itu. Sreeet sreeet !

Lima gulung cahaya putih memancar keluar dari ujung jari manusia aneh itu dan menyambar secara telak ke setiap jalan darah tadi. Begitu jalan darahnya terserang secara telak, sekujur badan Ku See-hong gemetar keras, tapi dengan cepat menjadi kaku kembali. Kelima jari tangan manusia aneh itu kembali beralih ke arah lima jalan darah Tong-kok, Sang-si, Im-tok, Bong-gi, Tiong-cu, lima buah jalan darah penting di bagian tubuh yang lain. Ceeesss, lima gulung cahaya putih kembali memancar keluar dari kelima jari tangannya dan menyambar kelima buah jalan darah tersebut secara telak. Seperti keadaannya tadi, Ku See-hong gemetarlagibeberapakali kemudian kaku kembalisepertisemula. Begitu secara beruntun manusia aneh itu melancarkan beberapa kali serangan cahaya putih dan menghajar semua jalan darah penting di sekujur badan pemuda itu. Beberapa waktu kemudian, manusia aneh itu baru bangkit berdiri, menghembuskan napas panjang dan dari dalam sakunya mengeluarkan sebutir pil berwarna merah yang dicekokkan ke dalam mulut Ku See-hong. Di kala semua pekerjaannya telah selesai, kembali manusia aneh itu berpekik nyaring, lengan kirinya berputar membentuk sebuah gerak lingkaran, lalu seperti bulu ayam badannya dengan enteng melayangkembalinaik keataslangit-langit. 32

Pada saat tubuh manusia aneh itu melayang keluar dari ruang bawah tanah, jala raksasa tadi pelan-pelan mengecil kembali sebagaimana keadaan tadi. Tubuh Ku See-hong disekap kembali tegaklurushinggasama sekalitaksanggupberkutik lagi. Blaaamm ! dari atas dinding ruangan yang licin, tiba-tiba meluncur sebatang toya besar berwarna hitam, kemudian . Blaaam ! menghajarkeras-kerasdiatastubuhpemudaitu. Weesss, dari arah lain kembali muncul sebatang toya yang secara cepat dan keras menghantam pula punggung pemuda itu keras-keras. Blaaam! Benturan keras kembali terjadi.

Namun ketika itu Ku See-hong masih belum sadar dari pingsannya, sekalipun sepasang toya itu menghajar punggungnya keras-keras, ia tidak merasakan sakit sedikitpun juga, malah sebaliknya jala raksasa yang tergantung di tengah udara itu berputar setengah lingkaran. Rupanya alat rahasia penggerak toya itu sudah dijalankan. Seperti titiran air hujan, pukulan demi pukulan berhamburan ke atas badan Ku See-hong dan menimbulkan serangkaian irama yang nyaring. Anehnya, kedua toya itu tidak menghajar di satu tempat saja, melainkan atas bawah tak menentu. Daya pukulan dari setiap pukulan toya itu kerasnya bukan kepalang, ini bisa dilihat dari desinganangin yangdibawadalamsetiap ayunantoyatersebut. Andaikata orang biasa yang termakan pukulan itu, jangan heran kalau orang itu tak akan sanggup untuk bangun lagi selamalamanya. Aduuuhh ! pekikan kesakitan bergema memecahkan keheningandalamruangan itu. Saking sakitnya oleh pukulan toya itu, Ku See-hong sampai tersadar dari pingsannya. Padahal daging badannya yang terbakar oleh api, kemudian terendam dalam air tadi, masih sakitnya bukan 33

kepalang. Bisa dibayangkan bagaimana akibatnya bila dihajar kembali oleh ayunan toya yang demikian kerasnya itu. Siksaan semacam itu betul-betul kejam dan tak berperikemanusiaan. Jangankan tubuh Ku See-hong yang hanya terdiri dari darah daging, sekalipun terbuat dari baja pun lamakelamaan tak akan tahan juga. Tak heran kalau ia menjerit-jerit kesakitansepertibabiyang mau disembelih. Tapi sekujur tubuh Ku See-hong sudah terbelenggu dalam pengepresan jala raksasa itu hingga sama sekali tak berkutik, sama sekali tak bisa meronta. Dia hanya pasrah dan membiarkan hujan toya yang tidak berperasaan itu menghajar tubuhnya habis-habisan. Jerit kesakitan dan suara pukulan toya bercampur aduk menjadi satu membentuk serangkaian irama yang aneh. Ku See-hong betulbetul tidak tahan lagi, dia mulai menjerit-jerit seperti tangisan setan di tengah malam buta. Dalam suasana hening semacam ini, teriakan-teriakan itu kedengaran mengerikan dan mendirikan bulu roma siapapun. Hampir semua kulit badannya sudah pecah dan terluka. Darah kental membasahi seluruh badan anak muda itu, kulit wajahnya mengejang keras menahan penderitaan yang luar biasa, rambutnya awut-awutan seperti setan, keadaan seperti itu tak ubahnya seperti sukamgentayangan yang baru disiksa dalamneraka. Ku See-hong menggigit bibirnya menahan semua siksaan dan penderitaan yang telah dilimpahkan Thian kepadanya itu. Lebih kurang sepeminum teh kemudian, agaknya sepasang toya itu sudah merasa puas dengan pukulan-pukulannya. Mendadak gerak serangan itu terhenti dengan sendirinya. Begitu pukulan berhenti, jala raksasa itu pun membentang lebar. Sesudah mengalami siksaan serta hajaran setiap waktu, Ku Seehong sungguh merasakan tubuhnya lelah tak bertenaga lagi. Dengan lemas dia berbaring di atas jala sambil terengah-engah. Selang sejenak kemudian, dengan air mata bercucuran dia baru termenung sambil melamun. 34

Entah dosa besar apa yang kulakukan dalam kehidupanku di alam dunia masa lalu? Mengapa Thian telah melimpahkan siksaan ala neraka ini kepadaku? Berpikir sampai di situ ia merasa matanya berat sehingga tanpa disadarinya, dia tertidur kembali. Tapi siapa pula yang menyangka kalau Ku See-hong ketika itu sesungguhnya sedang melatih semacam ilmu silat yang tiada keduanya di kolong langit? Untuk menjadi seorang yang sukses, bukan kecil perjuangan yang dibutuhkannya. Betul Ku See-hong mengalami siksaan dan penderitaan yang berat saat ini, tapi hasil yang berhasil diraihnya di kemudian hari membuat ia akan merasa bahwa pengorbanannya saat itu sangat berharga sekali. Satu hari lewat tanpa terasa, di kala Ku See-hong masih terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba kembali berkumandang suara gemuruh yang sanggat mememekikkan telinga. Dengan perasaan kaget dia tersadar kembalidaritidurnya. Sesudah ada pengalaman satu kali, dia tahu bahwa tubuhnya kembali akan menerima siksaan dari semburan api dari bawah ruangan sana. Dengan dahi berkerut tapi sinar mata memancarkan kebulatan tekadnya, sambil menggertak gigi keras dia siap menerima siksaan tersebut. Semburan api kembali memancar keluar dari dalam sumur. Kobaran api yang tak berperasaan mulai memanggang anak muda itu tanpa ampun. Tapi kali ini dia tidak menjerit-jerit lagi. Bukan berarti badannya tidak merasa sakit lagi, sebaliknya justru siksaan yang dialaminya kali ini seratus kali lipat jauh lebih dahsyat. Sebab dia tahu kalau nasibnya sudah ditetapkan demikian, kemudian pada akhirnya tak akan lolos dari kematian, jeritan-jeritan menjelang saat kematiannya hanya akan memperlihatkan kelemahan sendiri, maka dia hanya menahan penderitaan itu dengan mulut membungkam. Tak lama kemudian semburan api telah padam, menyusul air sumur yang dingin merendam sekujur badannya. Bagaimanapun 35

kerasnya watak Ku See-hong, setiap kali setelah menerima siksaaan air dingin, dia pasti jatuh tak sadarkan diri dan kedinginan sampai membeku badannya. Lalu hujan pukulan toya pun menghajar seluruh badannya sampai penuh dengan luka dan darah kental bercucuran dari manamana. Semburan api, rendaman air dan pukulan toya, tiga macam siksaan dahsyat itu hampir selama 7 hari lamanya menyiksa tubuh Ku See-hong. Setiap hari pemuda itu tentu akan merasakan satu kali kenikmatan tersebut. Ketika tujuh hari sudah lewat, keadaan Ku See-hong sudah tidak mirip dengan manusia lagi. Napasnya sangat lemah, sinar matanya pudar, sekujur badannya lemas dan tak bertenaga, dia sudah tak mampu menggunakan tenaganya lagi. Menerima siksaan api, air dan pukulan, tiga macam siksaan ala neraka ini, dia boleh dibilang hampir saja selalu tak sadarkan, bahkan nyaris tak akan bisa bangun lagiuntukselama-lamanya. -oo0dw0oo Jilid: 02 SETELAH lewat tujuh hari tujuh malam, tiba-tiba Ku See-hong berangsur-berangsurmenjadisadar kembali. Haaah! dengan kejut bercampur keheranan dia berseru tertahan, bagaikan sedang mengigau, dia bergumam, Kenapa aku belummati? Kenapaakubisaberbaringdisini? Ternyata ketika itu Ku See-hong sudah tidak berbaring di atas jala lagi, melainkan berbaring di atas sebuah pembaringan kuno. Dengan cepat dia melompat bangun, kemudian dengan sorot mata yang tajam dan dingin menyapu sekejap sekeliling tempat itu, kemudian gumamnya lebih jauh: 36

Heran, bukankah badanku sudah tersiksa oleh semburan api, rendaman air dingin dan pukulan toya sehingga tidak berbentuk manusia lagi? Mengapa aku tidak merasakan kesakitan apa-apa sekarang? Buru-buru Ku See-hong menundukkan kepalanya dan memeriksa sekujurbadannya, tapilagi-lagi dia menjerit kaget. Mengapa sekujur badanku tidak meninggalkan bekas luka apaapa? Bahkan tampak putih bersih, dan halus? Jangan-jangan aku lagi bermimpi? Dari balik sinar mata Ku See-hong pelan-pelan muncul sebercak sinar gembira, dia merasa gembira sekali karena dapat hidup kembali bahkan sinar kehidupannya makin lama semakin kuat. Akhirnya dia mengangkat tangan kanannya dan menampar mulutnya keras-keras untuk membuktikan bahwa apa yang dialaminya sekarang bukan berada dalamalam impian. -odwooBab 2 PLOK! Sebuah tamparan yang pelan tapi mantap membuat ujung bibirnya segera mengucurkan darah, itulah rasanya darah yang amis dan membawa rasa asin. Kesemuanya ini menunjukkan kalau dia masih hidup, tapi Ku See-hong tidak berteriak ataupun bersorak kegirangan, malah otaknya menjadi dingin dan tenang. Otaknya berputar keras untuk menemukan alasan di mana terletak keanehan yang telah dialaminya selama ini. Mendadak . Serentetan suara tertawa dingin yang menyeramkan dan berbunyi tinggi melengking bagaikan hembusan angin dingin dari gudang salju, berkumandang dalam ruangan itu. Menyusul kemudian, terdengar seorang berkata dengan suara yang dingin merasuk tulang: Bocah muda, kau sudah sadar? Heehh heehh heehh Kemari, sebelum meninggal lohu ada beberapapersoalanhendakdisampaikan kepadamu. 37

Ucapan itu berhawa dingin dan diucapkan sepatah demi sepatah bagaikan jeritan setan, suaranya menusuk pendengaran dan membuatbulu kudukorang padabangun berdiri. Sepasang sorot mata Ku See-hong yang tajam bagaikan sembilu itu segera dialihkan ke arah pintu lain dalam ruangan itu, wajahnya sama sekali tanpa emosi, sahutnya pelan: Locianpwe, boanpwe Ku See-hong segera akan datang menjumpaimu. Ku See-hong sudah tahu bahwa selembar jiwanya telah ditolong oleh manusia aneh dalam kuil itu, bahkan dia mengerti, semua siksaan bagaikan dalam neraka yang dialaminya tadi tak lebih hanya suatu percobaan yang diberikan manusia aneh itu kepadanya. Maka dia tidak membenci manusia aneh itu, dia hanya merasa watak manusia aneh itu sedemikian anehnya sehingga agak rahasia dan misterius. Dari balik ruangan kembali terdengar suara manusia aneh itu bergema, tapi suaranya masih begitu dingin bagaikan es dan sama sekalitidak membawanada manusia. Bocah cilik. Ehmm Ku See-hong, kau adalah satu-satunya manusia dalam dunia dewasa ini yang bisa bertemu muka dengan lohu, untuk ini kau bisa merasa amat bangga. Mendengar ucapan tersebut, Ku See-hong mengernyitkan alis matanya, ia merasa ucapan manusia aneh itu terlampau latah dan angkuh, dengan nada tak puas segera serunya: Locianpwe, sewaktu kau masih berkelana di dalam dunia persilatan, apakah belum pernah ada orang yang bisa berjumpa denganmu? Tiba-tiba manusia aneh itu memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang mengerikan. Suara itu tinggi melengking dan memekikkan telinga membuat pemuda itu merasakan badannya gemetar karena kaget. Selesai tertawa dengan suara dingin menyeramkan orang itu berkata lagi, 38

Semenjak kematian lohu pada dua puluh tahun berselang, belum pernah ada orang yang bisa bertemu muka lagi dengan lohu. Mendengar ucapan tersebut, kontan saja bulu kuduk Ku Seehong pada berdiri semua, bila ucapannya benar, bukankah berarti manusia aneh itu adalah sukma gentayangan atau sebangsa manusia halus? Mungkin benar demikian, sebab ucapannya juga terasa bukan suara manusia biasa. Tanpa terasa Ku See-hong terbayang kembali akan tengkoraktengkorakhidupyangberad adalamPekKutYuHunitu. Rasakaget dan ngeri segera berkecamuk dalam dadanya, tanpa terasa sepasangkaki dansekujurbadannya menggigilkeras. Hmm Manusia yang tak becus, damprat manusia aneh itu dengan suara dingin, Apakah bedanya antara manusia dan setan? Coba lihat begitu ketakutannya kau mendengar perkataanku barusan, bagaimana mungkin kau bisa membalaskan sakit hati ayah-ibu-mu? Dampratan tersebut ibaratnya suara Guntur yang menggelegar di siang hari bolong. Seketika itu juga membuat Ku See-hong tertegun dan menjadi malu sendiri. Tanpa memperdulikan lagi apakah orang itu manusia atau setan, dengan cepat dia menyelinap ke dalam ruangan itu seraya berseru, Locianpwe Ku See-hong akan datang! Kreeekk kreeekk suara pintu yang nyaring menggema memecahkan keheningan. Dengan sorot mata tajam Ku See-hong dapat memandang ke dalam sana, dengan cepat (matanya)menangkap (satu) kaki yang tinggaltulangkerangkaberwarnaputih itu. Tak terlukiskan rasa terkejutnya pemuda itu pelan-pelan sorot matanya dialihkan ke atas, dengan cepat dia menangkap seraut wajah yang menyeringai mengerikan. 39

Waktu itu, manusia aneh tersebut sedang mementangkan mulutnya sambil mengerutkan kulit wajahnya, kemudian, Heeehh heehh memperlihatkan senyumnya yang mengerikan. Bagaimanapun besarnya nyali Ku See-hong, tak urung bergidik juga hatinya setelah menyaksikan tampang (wajah) itu. Seluruh badannya kembali gemetar keras, rasa kaget, gugup dan tegang segera menyelimuti wajahnya yang tampan itu. Meski demikian, dia enggan untuk memperlihatkan rasa takutnya di hadapan orang itu. Dengan langkah lebar ia berjalan ke dalam ruangan, menjura seraya berkata nyaring: Boanpwe Ku See-hong, datang menghunjuk hormat buat cianpwe. Sehabis berkata, dia lantas bertekuk pinggang dan menjura dalam-dalam kepada orang itu. Suara pembicaraan manusia aneh itu berubah menjadi agak halus dan hangat, pujinya: Punya nyali. Benar-benar punya nyali . Tidak malu untuk menjadi pemegang pucuk pimpinan dalam dunia persilatan pada masa mendatang . Ku See-hong merasa amat terkejut mendengar ucapan tersebut, sebab dari balik perkataan manusia aneh itu, lamat-lamat dia dapat menangkapmaksudyanglebih mendalamlagidibalikperkataanitu. Bukankah dia mengartikan bahwa selanjutnya dialah yang akan menentukan matihiduporang-orangpersilatan ? Waktu itu, di hati kecil Ku See-hong sudah tidak tercekam oleh perasaan takut lagi, dengan hormat ia berkata: Cianpwe terlalu memuji, boanpwe tak berani untuk menerimanya. Manusia aneh itu mendengus dingin, Hmmm . Kau adalah satu-satunya manusia yang pernah kupuji sepanjang hidupku, apakah kau masih belum puas ? katanya dingin, Untuk sementara waktu, duduk dulu di atas bangku itu . 40

Ku See-hong berpaling mengikuti arah yang ditunjuk manusia aneh itu, tapi ketika sorot matanya menangkap benda yang dimaksudkan, ia menjadi melongo. Yaa, kursi apaan itu? Pada hakekatnya tidak lebih adalah suatu benda berbentuk segi empat yang terdiri dari tumpukan tulang tengkorak manusia. Tapi Ku See-hong tidak menjerit, wajahnya juga tidak menunjukkan sikap aneh, malah dengan berlapang dada segera duduk di atas tengkorak kepala manusia itu. Dengan cepat ia merasakan munculnya segulung hawa dingin yang sangat aneh muncul dari atas tulang tengkorak itu dan langsung menyergap ke atas ubun-ubunnya. Ini, membuat seluruh badannya menjadi kedinginan setengah mati. Tapianeh sekali . Tiba-tiba Ku See-hong merasakan timbulnya segulung hawa aliran panas dari dalam pusarnya dan langsung menyusup ke seluruh bagian tubuhnya itu. Dalam waktu singkat hawa dingin yang menyusup masuk lewat pantatnya tadi dapat teratasi, bahkan hawa dingin itu segera menjadi lenyap tak berbekas. Menerang sinar hijau dari balik mata si manusia bermata tunggal itu. Diawasinya semua perubahan pada diri Ku See-hong tanpa berkedip, kemudian kepalanya manggut-manggut berulang kali. Tapi pada saat itulah, di atas pantat Ku See-hong tiba-tiba terjadi lagi suatu perubahan yang sangat aneh. Sekarang dia merasa seakan-akan sedang duduk di atas pelat besi yang sedang panas membara. Sekujur tubuhnya gemetar keras, hawa darah dalam tubuhnya mendidih dan bergolak keras, seakan-akan sedang digarang oleh semburan api saja. Tersiksanya bukan kepalang . 41

Ku See-hong tahu, dia sedang dicoba oleh manusia keji itu, mengapa pula dia harus memperlihatkan rasa ketakutannya. Karena itu sambil berusaha keras menahan penderitaan yang luar biasa, ia tetap duduk di situ sambil menahan diri. Dalam waktu singkat sekujur badannya sudah basah kuyub bermandikan keringat. Di kala Ku See-hong sudah mulai merasa hampir tidak tahan oleh serangan hawa panas yang menyerang datang secara gencar itu, suatu kejadian aneh tiba-tiba kembali terjadi. Mendadak Ku See-hong merasakan mengalir keluarnya segulung hawa dingin bagaikan es dari dalam pusarnya dan secepat kilat mengalir ke seluruh bagian tubuhnya. Dengan munculnya hawa dingin itu, dengan cepat dia merasakan betapa hawa panas yang meyiksa tubuhnya tadi tersapu lenyap hingga tak berbekas. Kini badannya menjadi segar dan nyaman kembali. Mimpipun Ku See-hong tidak menyangka kalau di dalam pusarnya telah terdapat dua macam tenaga aliran yang sama sekali berlawanan. Diam-diam Ku See-hong menghela napas panjang, hampir tertegun pemuda itu karena menghadapi keanehan yang tak terduga tersebut. Tiba-tiba manusia aneh itu membentak keras, tangan kirinya yang kurus kering itu terayun ke depan dan secara beruntun melepastigabuah seranganberantaiketubuhpemuda itu. Di mana serangan itu dilancarkan, gulungan hawa pukulan yang sangat dahsyat segera menghembus kencang di dalam ruangan itu. Bagaikan bukit karang yang berguguran, angin puyuh yang mahadahsyat itu dengan cepat menggulung ke atas badan Ku Seehong. Sedemikian dahsyatnya tenaga serangan ini. Seakan-akan dunia mau kiamat saja rasanya. Menghadapi serangan yang demikian gencarnya Ku See-hong segera berubah hebat. Dia tidak manusia aneh itu bakal melancarkan serangan arahnya, apalagi setelah menyaksikan tenaga 42 itu, paras muka mengira kalau mematikan ke serangan orang yang

begitu kencang bagaikan sebuah jala besar yang menggulung tiba dari empat arah delapan penjuru itu. Hampir pecah nyali anak muda tersebut. Habis sudah riwayatku! Habis sudah riwayatku! pekik Ku Seehong di dalam hatinya tak kusangka setelah berhasil lolos dari siksaan api, air dingin dan pukulan toya, akhirnya aku toh akan mati puladiujungtangan manusiaanehyang keji ini. Beberapa titik air mata tanpa terasa bercucuran keluar membasahi pipinya. Pemuda itu tidak meronta, tidak pula menghindar, dia hanya memejamkan matanya, pasrah kepada nasib. Padahal sekalipun dia ingin menghindarkan diri juga percuma, sebab tak nanti ia akan berhasil untuk menghindarkan diri dari serangkaian serangan gencar yang luar biasa itu. Hawa pukulan yang kuat dan dahysat dengan cepatnya mengurung seluruh badan Ku See-hong dari mana-mana, agaknya sebentar lagi pemuda itu akan terhajar telak oleh serangan dahsyat itu . Pada detik yang paling akhir itulah, mendadak Ku See-hong merasakan hawa murni yang berada di dalam tubuhnya bergolak sangat keras, menyusul kemudian muncul segulung hawa murni yang aneh menyebar ke seluruh badannya dan menyusup ke luar lewat pori-pori badannya dan menyongsong datangnya serangan itu . Blaaammm ! Di tengah benturan keras yang amat memekikkan telinga, Ku See-hong hanya merasakan hawa darah di dalam badannya mengalami suatu pergolakan yang keras sekali. Menyusul kemudian . Blaaamm! Blaaamm! Blaaamm! Ledakan demi ledakan menggelegar secara beruntun di udara dan menggetarkan seluruh angkasa. Hawa pukulan yang berhembus datang dari empat penjuru itu, seketika membuyar dan lenyap tak 43

berbekas. Ku See-hong menjadi terbelalak matanya karena terkejut menghadapi serentetan kejadian yang sangat aneh itu. Untuk beberapa saat lamanya dia hanya bisa duduk di atas tengkorak kepala manusiaitu sambiltermangu. Mendadak manusia aneh itu mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak, suara tertawanya itu penuh mengandung perasaan girang gembira dan bangga. Kemudian sambil berhenti tertahan katanya: Ku See-hong, kau memang tidak menyia-nyiakan harapan lohu. Sekarang kau telah berhasil melatih ilmu khikang Kan-Kun Mi-Siu yang tiada keduanya dalamdunia persilatan dewasa ini. Setelah mendengar ucapan itu, Ku See-hong baru seperti tersadar kembali dari lamunannya. Dengan cepat ia menjatuhkan diri berlutut dan menyembah sebanyak tiga kali di depan manusia aneh itu. Suhu di atas, maafkanlah tecu karena tak tahu jika kau orang tua secara diam-diam telah mewariskan ilmu sakti tersebut kepadaku. Budi kebaikan yang amat besar ini entah dengan cara apa tecu harus membayarnya? Paras muka manusia aneh itu berubah menjadi dingin bagaikan es dengan suara serak katanya: Siapa yang menjadi gurumu? Selama hidup lohu tak pernah menerima murid. Bila kau berani memanggil suhu lagi kepadaku, jangan salahkan kalau aku akan segera merenggut nyawamu itu. Mendengar perkataan itu, Ku See-hong menjadi tertegun, tapi dengan sikap yang tetap menghormat katanya: Sekalipun di antara kita berdua tiada ikatan nama sebagai guru dan murid, tapi secara diam-diam cianpwe telah mewariskan ilmu maha sakti kepada boanpwe. Budi kebaikan yang tiada taranya ini tak akan kulupakan untuk selamanya. Suatu ketika aku Ku Seehongpastiakan membalasnya. 44

Andaikata cianpwe bersedia pula untuk mengutarakan pesoalan yang belum dapat diselesaikan, sekalipun boanpwe harus terjun ke lautan api aku juga tak akan menampik bahwa meski badan bakal hancur lebur, boanpwe tetap akan menjalankannya sampai selesai. Hasil percobaan yang dilakukan oleh manusia aneh dengan serangan mautnya tadi membuat Ku See-hong memahami sepenuhnya apa yang telah terjadi. Terbukti sudah bahwa semua siksaan keji yang dialaminya selama berada dalam ruang bawah tanah, adalah hasil perbuatan dari si manusia aneh itu. Rupanya dia berbuat demikian karena ingin mewariskan suatu kepandaian yang luar biasa kepadanya. Bila dilihat dari kenyataan yang berhasil dialaminya barusan, semakin terbukti kalau sejenis kepandaian sakti yang luar biasa hebatnya telah berhasil dimilikinya sekarang. Selama hidup belum pernah dia menerima kebaikan dari orang lain. Tidaklah heran budi kebaikan seorang aneh yang mewariskan kepandaian sakti kepadanya itu membuat dia merasa amat terharu dan berterima kasih. Ia tahu, meskipun di luar manusia aneh itu tampak dingin, sadis dan tidak berperasaan, sesungguhnya sangat menyayangi dan memperhatikan dirinya, bahkan Ku See-hong yang pintar itu, setelah melihat tubuh cacad manusia aneh itu segera dapat menduga bahwa dia masih mempunyai banyak sekali masalah dendam kesumat yang tak terselesaikan, dia tentu memiliki pula pengalaman tragis yang membuatnya merasa sedih dan hancur perasaannya, sehingga wataknya berubah menjadi demikian anehnya. Setelah mendengar perkataan Ku See-hong yang penuh dengan luapan terima kasih itu, titik air mata tampak berlinang membasahi wajah manusia aneh itu. Sekujur badannya menggigil keras jelas perasaannya telah dibuat terharu sekali. Tak tak lama kemudian paras mukanya telah berubah kembali menjadidingindan menyeramkan, ujarnyadingin: 45

Ku See-hong, masalah yang menyangkut diriku, sampai matipun aku tak ingin dicampuri orang lain . Lohu mewariskan ilmu silat kepadamu lantaran aku hendak menuruti sumpahku sendiri. Aku pernah bersumpah: Barang siapa dapat memasuki kuil ini dan berjumpa dengan lohu, maka akan kuserahkan empat buah persoalan kepadanya. Seandainya boanpwe tidak berulang kali mendapat perhatian serta bantuan dari cianpwe, sedari tadi aku sudah tewas di dalam ruang depan sana. Bagaimana mungkin bisa sampai bertemu dengan cianpwe? Budi kebaikan ini tak akan kulupakan untuk selamanya. Sekali lagi manusia aneh itu merasa terperanjat. Dia tak menyangka kalau pemuda itu selain cerdik juga teliti dan cermat, apalagi terlebih penting ia adalah seorang yang bersedia untuk melakukan pekerjaan baginya. Tiba-tiba manusia aneh itu berkata dengan sedih: Ku See-hong persoalan yang menyangkut soal pribadiku tak ingin lohu utarakan kepada siapa pun, sebab aku tak ingin dicampuri oleh orang lain. Tapi ada empat persoalan yang akan kuserahkan kepadamu, kemudian lohu akan meninggalkan dunia ini dengan tenang. Setelah aku mati nanti, aku tak akan ambil peduli bagaimana jalan pikiranmu nanti. Entah mengapa terhadap manusia aneh yang ditakuti dan disegani oleh segenap umat persilatan di dunia ini, pemuda tersebut menaruh semacam perasaan yang akrab. Maka ketika mendengar kalau manusia aneh itu tak lama akan meninggalkan dunia fana, suatu perasaan sedih tiba-tiba muncul dalam hatinya. Ku See-hong tahu bahwa manusia aneh ini memiliki watak yang sangat aneh, bila terlampau berdebat dengannya, mungkin bisa mengakibatkan timbulnya perasaan tak senang di kedua belah pihak. Karena itu dengan hormat dia berkata: 46

Entah persoalan apakah yang hendak cianpwe serahkan kepadaku? Katakan saja, boanpwe akan mendengarkannya dengan seksama. Manusia aneh itu termenung sebentar kemudian dengan suara dingin katanya: Pertama. Aku akan memaksa orang yang dapat berjumpa dengan diriku untuk mempelajari tiga macam ilmu sakti yang lohu miliki. Kepandaian pertama adalah ilmu khikang yang dinamakan Kan-kun Mi-siu untung saja kepandaian tersebut telah berhasil kau pelajari. Apakah yang dinamakan ilmu khikang Kan-kun mi-siu tersebut? tanya Ku See-hong terperanjat. Kan-kun Mi-siu adalah sejenis ilmu silat yang luar biasa dahsyatnya. Sesudah berhenti sebentar, dia melanjutkan: Barang siapa berhasil mempelajari ilmu silat semacam itu, maka ia sudah akan mampu untuk menjagoi seluruh dunia persilatan. Bahkan ilmu Boan-yok-Kang dari kalangan Buddha serta pelbagai ilmu khikang aliran agama To yang mana pun tak dapat menandingi kehebatan dari kepandaian tersebut. Ku See-hong yang mendengar perkataan itu diam-diam merasa terperanjat, benarkah ilmu sakti yang telah dipelajarinya sekarang adalah ilmu maha sakti seperti yang diucapkan? Terdengar manusia aneh itu berkata lebih lanjut: Ciri khas dari ilmu Kan-kun Mi-siu kang-khi ini adalah barang siapa telah mempelajarinya, hawa murni yang dimilikiya akan mencapai kesempurnaan. Sekalipun kekuatan tubuhnya sangat hebat, namun tiada tanda apa-apa dipandang dari luar malah sebaliknya bagaikan seseorang yang lemah dan tak bertenaga untuk menangkap seekor ayam pun, tapi begitu mendapat serangan dari luar, secara otomatis dari dalam tubuhnya akan muncul suatu tenaga pantulan yang kuat untuk melindungi badannya. Bahkan 47

yang lebih istimewa lagi, setiap kali hawa murninya kena digetarkan satu kali, tenaga Im-Yang yang dihasilkan oleh ilmu Kan-kun Mi-siu tersebut akan menimbulkan suatu gerakan saling hisap-menghisap yang akan mengakibatkan tenaga dalam yang dimilikinya setingkat lebih sempurna. Makin mendengar Ku See-hong merasa semakin keheranan. Dia dibikin setengah percaya setengah tidak oleh kata-kata tersebut. Tiba-tia manusia aneh itu berkata dengan serius: Ilmu sakti ini diciptakan pada jaman Cun Ciu Cian Kok dulu . Ilmu ini tercantum dalam sejilid kitab pusaka Cang-ciong-pit-kip yang ditulis oleh Ngo-Cun-siu seorang perdana menteri dari Negeri Go. Berhubung demikian hebat dan saktinya kepandaian ini, boleh dibilang hampir semua umat persilatan di dunia ini mengincar dan menginginkannya bahkan dengan menggunakan pelbagai cara dan siasat berusaha untuk menyelidiki jejak kitab pusaka ini. Maka bila kau telah terjun kembali ke dalam dunia persilatan dan kebetulan ada orang yang tahu bahwa kau pandai mempergunakan kepandaian sakti tersebut, besar kemungkinan akan berakibat datangnya bencana besar. Aaaaih . Mungkin inilah yang dinamakan nasib. Tiba-tiba mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See-hong, ujarnya dengan seram, Bila kawanan cecunguk itu tidak mencari gara-gara denganku mungkin saja keadaan masih agak baik, kalau tidak, pasti akan kusuruh mereka menemuiajalnyasecara mengerikan. Diam-diam manusia aneh itu berseru tertahan, pikirnya: Heran, mengapa watak orang ini bisa persis seperti aku? Aaaai mungkinkah Thian telah mengatur kesemuanya ini untuk merubah nasib dunia persilatan? Berpikir sampai di situ, dengan wajah sedingin es manusia aneh itu berkata lagi; 48

Kepandaian kedua yang akan kuajarkan adalah semacam ilmu gerakantubuh(langkah ajaib)yangsaktidan luarbiasa. Iaberhentisebentarkemudian melanjutkan, Cuma aku hendak memberi tahu kepadamu lebih dulu, di kala kuberi pelajaran nanti, aku hanya akan mengajarkan satu kali, mengerti atau tidak terserah pada daya ingatanmu sendiri, selain itu kaupun takbolehbertanyalagi . Diam-diam Ku See-hong bertekad, bagaimanapun juga dia pasti akan mempelajari ilmu silatitusampaibisa. Kembali manusia aneh itu berkata, Ilmu sakti yang ketiga adalah satu jurus ilmu pukulan yang luar biasa hebatnya. Ia memandang sekejap ke wajah Ku See-hong, kemudian melanjutkan: Sekalipun hanya terdiri dari satu jurus sesungguhnya memiliki tiga macam perubahan yang sukar dimengerti. Bila tidak dialami (dimengerti), rahasia itupun hanya akan kuterangkan satu kali. Bisa menguasai atau tidak tergantung pada kemampuanmu sendiri. Diam-diamKuSee-hong kembaliberpikir, Manusia aneh ini benar-benar anehnya bukan kepalang. Mengapa dia hanya akan memberi pelajaran rahasia ilmu silatnya satu kali saja? Bertanya pun tak boleh, apa sebenarnya yang dia inginkan? Apalah artinya jika ilmu pukulan yang diajarkan cuma satu jurus belaka? Tampaknya manusia aneh itu memahami apa yang dipikirkan Ku See-hong, katanya dengan dingin: Bukan lohu enggan memberi pelajaran kepadamu, adalah ilmu tersebut amat tak sanggup untuk diwariskan. Mungkin dengan tubuhku yang cacad sekarang sudah tak sanggup lagi untuk mempergunakan kepandaian sakti itu, malah besar kemungkinan sebelum selesai kudemonstrasikan, jiwaku sudah keburu melayang lebih dulu. 49

Paras muka Ku See-hong menjadi merah padam karena jengah. Bisiknya di hati, Sungguh memalukan. Terdengar manusia aneh itu berkata lebih jauh, Persoalan yang kedua adalah memaksa kau untuk mendengarkan serangkaian cerita . Bagaimanapun juga cerita ini harus selalu teringat dalam hatimu. Sementara aku sedang bercerita, kaupuntakboleh menimbrung atau menanyakanini itu. Ku See-hong segera berpikir lagi: Cerita tersebut bisa dipandang sebegitu serius olehnya, sudah pasti kisah pengalamannya yang tragis. Aku pasti akan mengingatnya baik-baik di dalam hati. Berpikir demikian, dengan suara lantang dia lantas berkata Harap locianpwe legakan hati. Sekalipun boanpwe tidak becus, kisahceritainipastiakan kuingatterusdidalamhati. Sekilas rasa sedih telah menyelimuti wajah manusia aneh itu, tapi sehabis mendengar perkataan dari Ku See-hong itu, diam-diam diapun manggut-manggut. Persoalan ketiga adalah, memaksamu untuk belajar membawakan suatu nyanyian. Sampai mati pun kau harus mempelajari nyanyian ini, tapi setelah berhasil mempelajarinya, setiap tengah malam kau harus membawakannya satu kali. Aku rasakaupastitakakan menyia-nyiakan harapanlohu, bukan? Tiba-tiba Ku See-hong berkata: Nyanyian yang akan locianpwe ajarkan kepadaku itu, apakah laguyangseringkalilocianpwebawakan itu? Manusia aneh itu manggut-manggut. Dengan badan gemetar sahutnya, Benar, lagu itulah yang kumaksudkan. Lagu itu bernama Cong-ciang-Heng (DendamSejagad). Ia termenung beberapa saat lamanya, kemudian melanjutkan: 50

Lohu akan memberitahu kepadamu, lagu ini mengandung suatu rahasia besar tentang dunia persilatan. Selama ini banyak jago persilatan yang menggunakan pelbagai akal dan siasat untuk menangkap lohu. Tujuan mereka tak lain adalah memaksa lohu untuk menerangkan bait syair dari lagu ini. Karena itu, bila kau telah mempelajarinya nanti, kau hanya boleh menyanyikannya. Tapi sampai matipun tak boleh mengungkapkan rahasia dari bait syair lagu tersebut. Ku See-hong kembali manggut-manggut. Boanpwepastitakakan membocorkannyakepadasiapapun. Sekulum senyuman kembali tersungging di atas wajah manusia aneh yang dingin itu, tapi hanya sebentar saja telah lenyap kembali. Katanya kemudian dengan dingin, Not lagu dari nyanyian ini dikombinasikan dengan semacam ilmu yang maha sakti. Bila kau membawakannya satu kali maka tenaga dalammu akan bertambah sempurna setingkat. Cuma dalam satu hari membawakannya berulang kali, banyak hawa murnimu yang justru akan hilang, bukan saja tak ada manfaatnya, sebaliknya malah ada kerugian. Maka kau harus mengingat baik-baik pesan ini . Aiiihh . Nyanyian ini sukar dipelajari, entah dapatkah kau menguasainya dalamwaktu singkat? Soal ini tak perlu locianpwe risaukan, kata Ku See-hong sambil tertawa, Dalam waktu sebulan belakangan ini, dengan menahan pengaruh gaib yang terpancar dari nyanyian tersebut, boanpwe telah berhasil menguasai sepenuhnya. Asal cianpwe mengutarakan bait syairnya, hal ini sudah lebih dari cukup. Sungguhkah perkataamu? wajah terperanjat. tanya manusia aneh itu dengan

Buat apa boanpwe bohong? Atau sekarang juga akan boanpwe bawakan satu kali. Dengan penuh emosi, manusia aneh itu berkata lagi, 51

Waktu yang tersedia, saat ini lebih berharga dari emas. Kalau kau telah menguasainya, aku pun ikut merasa gembira. Tampaknya manusia aneh itu seperti telah melepaskan sebuah batubesaryangmengganjalhatinyaselamaini. Pikirnya: Bocah ini begini cerdasnya, apa yang kuharapkan mungkin sekali dapat tercapai seluruhnya. Untung Thian dapat memberikan manusia semacam ini kepadaku. Meski akhirnya aku mati, aku bisa mati dengan perasaan tenang tanpa kuatir. Aku berpikir pasti dia dapat menyelesaikan semua persoalanku dengan sempurna tanpa kekurangan . Tapi kalau dilihat dari wajahnya yang membawa hawa pembunuhan, sudah pasti pemuda ini berhati keras dan keji. Tapi itupun tak menjadi masalah. Lamat-lamat dapat kutemukan kegagahan di balik mukanya itu. Sudah pasti orang yang dibunuhnya adalah kawanan pencoleng yang berhati keji. Berpikirsampaidisitu, dengandingindia lantasberkata: Persoalan keempat adalah memaksa kau untuk mengangkat seseorang menjadi gurumu dan memohon kepadanya untuk memberipelajaransemacamilmu pukulan kepadamu. Buru-buru Ku See-hong berkata: Locianpwe, siapakah guru yang harus kujumpai itu? Ilmu pukulan apakah yang harus kumohon darinya? Gurumu itu adalah seorang perempuan. Dia sangat membenci diriku, mungkin ia tak akan menerima dirimu, juga tak akan mengajarkan ilmu pukulan tersebut kepadamu. Tapi bagaimanapun juga kau harus pergi mengadu nasib. Kalau dia menginginkan tulang belulangku, maka beritahu kepadanya secara terus terang bahwaakusudah matididalamkuilini. Aaai akulah yang salah. Tempo dulu akulah yang telah menyianyiakan dirinya sehingga membuat dia begitu marah, dan merasa amat menderita . 52

Ketika berbicara sampai di situ, selintas rasa menyesal muncul di wajah manusia aneh itu. Gumamnya kembali: Soat Kun, aku tidak seharusnya mengesampingkan rasa cintamu yang tulus dan suci itu, akibatnya aku baru disiksa hingga macam begini oleh perempuan rendah itu . Sekarang aku baru tahu kalau cintamu itu suci dan tiada terhingga, tapi aku telah kehilangan dia, kehilangan untuk selamanya . Aaaai . Waktu itu aku sudah salah mencintai perempuan rendah itu, tapi pepatah kuno berkata: Sekali salah melangkah menyesal sepanjang masa, apa boleh buat? Sekarang aku cuma bisa menderita sedih dan amat menyesal . Aaai . Putriku, wahai putriku. Aku yakin perempuan rendah itu tak akan mengatakan kalau kau adalah anakku. Oh, betapa menggemaskannya hal ini? Lan Hiang Oooh Lan Hiang, sampai di akhirat pun aku akan mengingat terus perbuatanmu yang teramat keji itu . Semakin membayangkan, manusia aneh itu semakin mendendam dan akhirnya saking gemasnya tanpa disadari ucapan tersebut telah diutarakan keluar . Ku See-hong tahu, sudah pasti manusia aneh itu sedang membayangkan kenangan lamanya yang mengenaskan, maka betapa terperanjatnya dia sesudah mendengar teriakan itu. Tapi Ku See-hong juga merasa kebingungan, dia tidak habis mengerti kejadian tragis apakah yang pernah dialami manusia aneh tersebut . Rupanya manusia aneh itu menyadari akan kesalahannya, buruburu ia menenangkan kembali hatinya dan berkata lagi dengan dingin, Ku See-hong, bila kau berhasil menjumpainya, andaikata dia benar-benar menerimamu dan enggan mewariskan ilmu pukulannya kepadamu, maka katakanlah kepadanya: Lohu telah menyesal, sekalipun semasa hidup tak dapat menerima cinta kasihnya, tapi di 53

alam baka dia akan mencintainya sepanjang masa dan mengenangnya selalu . Perkataan ini muncul dari hati sanubariku menjelang saat kematian, peduli dia mau memberi pelajaran atau tidak, sampaikan suara hatiku ini kepadanya agar dia tahu. Locianpwe, sebenarnyasiapakahorangitu? tanyaKuSee-hong. Dia adalah seorang tokoh sakti dari dunia persilatan dewasa ini . Seng-sim Cian-li (Perempuan Cantik Berhati Suci) Hoa Soatkun. Sedang ilmu pukulan yang harus kau pelajari darinya itu adalah ilmu pukulan Hay-jin-ciang (Pukulan Unggas Laut) yang amat menggetarkan seluruh kolong langit itu. Diam-diam Ku See-hong merasa terkesiap, ternyata guru yang harus diangkatnya adalah seorang tokoh sakti yang sudah termasyhur namanya dalam dunia persilatan pada lima puluh tahun berselang, Seng-sim Cian-li Hoa Soat-kun. Lantas siapakah manusia aneh yang berada di hadapannya sekarang ? Mungkinkah dia adalah salah seorang tokoh juga yang telah tersohor dalam dunia persilatan semenjak lima puluh tahun berselang? Sekalipun Ku See-hong mengetahui cukup banyak tentang namanama jago tersohor dalam dunia persilatan, tapi ia tak bisa menduga siapa gerangan manusia aneh tersebut. Beberapa kali Ku See-hong ingin membuka suara untuk bertanya kepadanya, tapi setelah menyaksikan sebuah mata tunggal si manusia aneh yang memancarkan sinar tajam itu, dengan cepat kata-kata yang sudah siap diutarakan itu segera ditelan kembali. Mendadak manusia aneh itu menatap wajah Ku See-hong dengan matanya yang hijau menyeramkan, kemudian bentaknya: Ku See-hong . Dapatkah kau melakukan keempat buah persoalan yang barusan lohu ucapkan ini? Seandainya kau tidak mampu, cepat katakan! 54

Ku See-hong merasakan betapa tajamnya sorot mata manusia aneh itu, seakan-akan hendak menembusi hatinya saja. Tapi ia tidakgentar, malahsahutnyadenganangkuh, Sekalipun boanpwe bodoh, boanpwe masih dapat mengingatingat keempat buah persoalan dari locianpwe itu dengan nyata. Aku tak akan menyia-nyiakan harapan locianpwe itu, jika sampai mengingkarinya, biaraku dikutukoleh Thian. Ucapanseoranglelakisejati . Bentak manusiaanehitu. Bagaikan kuda yang dicambuk, sambung Ku See-hong.

Manusia aneh itu segera mendongakkan kepalanya dan menghembuskan napas panjang. Sikap menyeramkan yang diperlihatkan semula segera berubah menjadi tenang kembali. Agaknya ia merasa sangat puas, sebab apa yang menjadi ganjalan di dalam hatinya selama ini akhirnya ada juga yang akan menyelesaikannya. Manusia aneh itu termenung beberapa saat lamanya, paras mukanya lambat laun juga berubah sedingin es, kemudian katanya: Kehidupan lohu sudah tinggal tak seberapa lama lagi, sekarang aku akan mengutarakan lebih dulu rahasia dari bait syair lagu tersebut, kemudian akan kuajarkan dua macam ilmu silat. Setelah itu baru mengisahkan cerita tersebut. Boanpwe siap mendengarkan, mengiakan. Ku See-hong manggut-manggut

Mendadak dari sakunya, manusia aneh itu mengeluarkan tiga butirpilberwarnamerah, kemudiankatanyadingin: Pil ini adalah semacam pil mustajab yang lohu buat berdasarkan catatan dalam sejilid kitab pusaka. Obat ini dibuat dari kombinasi beberapa macam bahan obat yang berkhasiat luar biasa. Boleh dibilang inilah satu-satunya obat pembawa tenaga yang tiada keduanya di dunia ini. Sekarang telanlah lebih dulu, sebab hal mana akan sangat membantumu untuk menyelesaikan tugas yang lohu berikan kepadamu. 55

Locianpwe, bisik Ku See-hong, Kau sendiri ., boanpwe percaya masih sanggup menyelesaikan persoalan ini. Harap kau legakan hatimu . Sebenarnya Ku See-hong hendak berkata: Locianpwe, sekarang kau sudah lemah dan mendekati ajal, telanlah ketiga butir pil itu untuk dirimu sendiri, daripada sebelum ketiga persoalan yang lain sempat diucapkan, nyawamu sudah keburu pergi. Rupanya manusia aneh itu sudah dapat menebak jalan pikiran Ku See-hong , dengan suara dingin ia lantas berkata, Mengapa tidak cepat-cepat kau telan? Buat apa mesti menampik lagi? Lohu yakin masih mampu untuk menyelesaikan pesankusebelummatidengan matameram. Ku See-hong tak berani membantah lagi, dia menurut dan segera menelan pil itu ke dalam mulutnya. Bau semerbak segera tersiar di dalam mulutnya. Begitu obat itu tercampur dengan air ludah, segera hancur dan mengalir masuk ke dalam tenggorokannya. Ia seketika merasa badannya menjadi segar dan nyaman, kecerdasan otaknya terasa lebih tajam. Jelas obat tersebut memang benar-benar merupakan sejenis obat mustajab. Ku See-hong mana tahu kalau ketiga butir pil itu sesungguhnya telah membantu tenaga dalamnya sebesar sepuluh tahun hasil latihan ? Dengan wajah yang pedih dan suaranya yang sedih manusia aneh itu segera membacakan bait syair dari nyanyian Dendam Sejagad itu: DENDAMkesumat membentangbagai jagad Bukit tinggi berhutan lebat di sisi kuil Sungaibesardidepan kuil berombakbesar Dendam kesumat sepanjang abad 56

DENDAMkesumat membentangbagai jagad Burunggagakbersarangdi rumput kala senja Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua Memetik kampak membuat lagu: Nadanya dendam Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa DENDAMkesumat membentangbagai jagad Ji koan pernah berbuat salah Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya hambar. DENDAMkesumat membentangbagai jagad Curah hujan membuyarkan awan Air mengalir akhirnya surut Dendam kesumat tak akan pernah luntur .. Ketika manusia aneh itu selesai mengungkapkan syair dari lagu DENDAM SEJAGAD titik air mata darah tampak bercucuran dari matanya yang tunggal. Inilah penampilan dari rasa sedih yang kelewat batas, membuat ia tampak murung, termangu-mangu dan terjerumus dalamlamunan. Ku See-hong memang seorang pemuda yang cerdik, semua bait syair yang diucapkan manusia aneh itu dengan cepat terukir dalamdalam di benaknya. Sekalipun dia merasa agak keheranan dan tidak habis mengerti dengan arti dari kata-kata itu, namun diapun tahu bahwa bait lagu itu meniktikberatkan pada soal dendam dan benci. Tidak heran kalau rasa benci dan dendam manusia aneh itu diibaratkan sejagad .. Mendadak, dengan paras muka sedingin salju dan nada yang menyeramkan manusia aneh itu berkata: 57

Ku See-hong, aku rasa sehabis kau mendengar bait syair dari lagu tersebut, kau pasti akan menaruh curiga mengapa dendam kesumatku sejagad, bukan? Yaa sampai mati lohu akan teringat selalu dendan dendam kesumat ini, akupun akan teringat terus dengan kekejaman yang pernah kualami. Asal usia langit umur bumi ada akhirnya, dendam kesumat dalam hatiku tiada masa berakhir . Aku tahu locianpwe pasti mempunyai kejadian masa lalu yang amat memedihkan hati, itulah sebabnya dendammu sejagad, tapi boanpwe tidak menganggap apa-apa terhadap diri cianpwe, aku hanya merasa dendam cianpwe agak mendalam ketimbang orang lain. Dengan wajah sedih manusia aneh itu menghela napas panjang, Aaai perkataanmu ada benarnya juga, dendam lohu memang selapis lebih mendalam bila dibandingkan dengan orang lain. Aaai tahu akan menyesal di saat ini, mengapa harus berbuat di masa lalu? Sekalipun harus mati, aku pun tak perlu menyesal . Ku See-hong yang mendengar perkataan itu, diam-diam merasa terperanjat. Manusia aneh ini memang luar biasa, setiap patah katanya bahkan mengandung maksud yang mendalam, sayang sekali manusia secerdas ini tak lama lagi akan meninggalkan dunia ini. Sementara itu, manusia aneh tersebut telah berkata lagi sesudah berhenti sebentar: Ku See-hong, lohu telah melakukan kesalahan besar dan terjerumus ke dalam keadaan yang tak tertolong lagi, sedang kau masih muda dan mempunyai masa depan cerah, kau harus baikbaikbertindakdalamhidup mu nanti . Setelah menghela napas panjang, terusnya: Lohu hendak memperingatkan dirimu, kau harus ingat: Pelukan yang lembut dan hangat adalah kuburan buat seorang ksatria . Sekali lagiKuSee-hong dibuatterperanjat, pikirnya kemudian, 58

Pelukan yang lembut adalah kuburan bagi ksatria . Aaai . Benar, sakit hati manusia aneh itu sudah pasti menyangkut soal cinta hingga meninggalkan dendam. Aaai . Benar, manusia seperti dia pun terlibat oleh soal cinta, siapa lagi yang bisa terlepas dari soal tersebut? Sungguh mengherankan, mengapa hanya masalah cinta dapat membuat seseorang yang berwatak keras terjerumusdalamkeadaanseperti ini? Terdengar manusia aneh itu menghela napas sedih, lalu bertanya lagi: Ku See-hong, sudah ingatkah kau dengan bait syair dari lagu itu ? Buru-buru Ku See-hong memberi hormat, jawabnya: telah mengingatkannya di hati. Boanpwe

Dalam bait lagu itu penuh mengandung banyak rahasia besar, lohu tak bisa memberi penjelasan kepadamu tentang rahasia tersebut, dan tergantung pada nasibmu di masa mendatang. Sekarang akan kuajarkan dua macam kepandaian yang lain kepadamu. Cepat pusatkan semua perhatianmu dan dengarkan baik-baik kepandaian yang akan kuajarkan kepadamu itu. Buru-buru Ku See-hong memusatkan pikirannya menjadi satu dan membuka telinganya lebar-lebar. Sekarang ia sudah tahu bahwa manusia aneh itu memiliki ilmu silat yang tiada tandingannya di dunia ini. Soal baru ini, ia berhasil mempelajari beberapa jurus ilmu silatnya untuk menjagoi dunia persilatan di masa mendatang pasti bukan merupakan suatu kesulitan lagi. --oodwoo-Bab 3 BERPIKIR sampaidisitu, tanpaterasalagitimbul suatusemangat yang besar dalam hatinya. 59

Apa yang ia duga memang tidak salah, kepandaian rahasia akan diajarkan manusia aneh itu kepadanya memang merupakan suatu kepandaian sakti yang diimpikan oleh setiap umat persilatan. Dengan suara keras manusia aneh itu lantas berkata: ILmu gerakan tubuh yang akan kuajarkan kepadamu sekarang dinamakan ilmu silat Mi-khi Biau-Tiong. Perhatikan baik-baik rahasia dari ilmu ini: Satu bulat, dua puncak, tiga memukul, empat terkulai, lima mengangkat. Yang dimaksud BULAT adalah: Badan. Tekukkan lengan, pinggul, lutut, semua harus melingkar baru terasa kuat. Yang dimaksud PUNCAK adalah: tangan, kepala, lidah untuk mencapai puncak, lamban tapi bertenaga penuh. Yang dimaksud MEMUKUL: Dada. Gerakan untuk memukul harus bebas tanpa hambatan dan luwes. Yang dimaksud TERKULAI adalah: bahu, sikut, udara harus terkulai. Yangdimaksud MENGANGKATadalah mengaturpernapasan. Lima unsur ini tak boleh berkurang satu pun, makin dilatih akan semakin sempurna. Untuk menggerakkan tubuh dengan hati menggerakkan hawa, napas harus panjang bagaikan napas kura-kura, lama kelamaan tenaga akan muncul dan terhimpun dalam pusar, tidak menggumpal membuyar, tidak melamban tidak memutus pinggang sebagai poros, hawa sebagai roda, berganti gerakan seperti aliran awan 60

melangkah, lirih seperti kucing mencabut badan berganti bayangan, semuanya berubah tiada habisnya. Ku See-hong yang mendengarkan rahasia itu menjadi amat terperanjat. Selain rahasia itu panjang dan dalam artinya, juga sulit dimengerti. Ini menunjukkan kalau ilmu tersebut tidak mudah untuk dilatih, apalagi dia hanya berkesempatan untuk mendengar satu kali saja. Berpikir sampai di situ, lamat-lamat peluh dingin membasahi seluruh badannya. Manusia aneh itu menghembuskan napas panjang, lalu bertanya: Ku See-hong, apakah rahasia ilmu Mi-khi Biau-Ciong yang kuajarkan tadi telah kau pahami? Terima kasih atas cinta kasih cianpwe, boanpwe telah memahami keseluruhannya, jawabKu See-hongcepat. Manusia aneh itu merasa gembira sekali, pikirnya: Bocah ini benar-benar amat cerdik. Walaupun dalam hati kecilnya berpikir demikian, di luar ia berkata lagi dengan wajah sedingin es: Sekarang lohu akan mempraktekkan sendiri ilmu langkah tersebut. Kau harus perhatikan dengan seksama, yang perlu akan keistimewaan dalam melakukan langkah itu. Berbicara sampai di sana, tubuhnya lantas berkelebat ke depan dan tahu-tahu sudah berdiri di atas tanah dengan sepasang kaki kecilnyayangtinggaltulangbelulang itu. Mendadak seringan bulu manusia aneh itu berkelebat lewat seperti segulung angin saja. Kemana dia berlalu, di situ tahu-tahu badannya sudah lenyap. Ternyata ilmu langkah yang didemonstrasikan itu mempunyai suatu gerakan yang rahasia sekali. Pada hakekatnya tak akan dipahami oleh manusia sembarangan. Tanpa berkedip barang sekejappun Ku See-hong mengawasi terus langkah kaki manusia aneh itu. Di antara langkah-langkah 61

kakinya yang kacau balau tersebut seolah-olah seperti mengandung unsur Ngo-heng dan Pat-kwa, sungguh amat susah dipahami. Gerakan tubuh itupun cepat seperti sambaran kilat yang membuat kepala orang menjadi pusing sekali. Keindahan dan kesaktiannya sukar ditemukan, tandingannya di dunia ini. Tiba-tiba Ku See-hong mendengar suara dengusan napas manusia aneh itu terengah-engah seperti kerbau. Jelas, untuk melakukan ilmu langkahitu, diasudah kehilanganbanyaktenaga. Tiba-tiba . Manusia aneh itu kembali mendengus dingin . Sekalilagiia mempraktekkanilmulangkahtubuhitu. Betapa terharunya Ku See-hong setelah menyaksikan manusia aneh tersebut dengan tanpa sayang mengorbankan tenaga yang banyak, melakukan demostrasi sekali lagi. Buru-buru dia memusatkan pikirannya untuk memperhatikan dengan seksama. Dengan napas manusia aneh itu makin lama semakin memburu, keringat sebesar kacang kedelai bercucuran dengan derasnya. Suatu ketika orang itu menghela napas sedih dan berhenti bergerak, tubuhnya segera jatuh terduduk di atas tanah. Ku See-hong menjerit kaget, cepat ia menubruk ke depan sambil memayang tubuhnya. Locianpwe ! kenapa kau ? teriaknya cemas. Locianpwe kau kau

Waktu itu paras muka manusia aneh itu tersebut telah berubah semakin pusat menyeramkan. Dadanya naik turun tak menentu, napasnya terengah-engah dan payah sekali. Ku See-hong Hal 50-51 Kau apakah kau sudah memahami kesaktian dari ilmu Mi Khi BianCiongini? Titikberat Hal. 50-51 62 bisiknyadengansuaragemetar.

Adalah mengetahui asal-usul manusia aneh itu serta dendam kesumat yang terpendamdalamhatinya. Tiba-tiba paras muka manusia aneh itu berubah menjadi menyeringai seram, teriaknya: Ku See-hong, kau jangan memandang rendah diriku! Apa yang telah kuucapkan masih bisa kuselesaikan sebagaimana mestinya, dengan demikian aku baru bisa meninggalkan dunia ini dengan mata meram. Ayo, cepat bombing aku naik ke atas. Ku See-hong menurut dan memayang manusia aneh itu naik ke atas pembaringan, tapi pelbagai persoalan berkecamuk di dalam benaknya. Dia merasa meski manusia aneh itu dingin tak berperasaan, sesungguhnya dalam hati kecil orang itu tersimpan suatu ketulusan hati dan kebajikan yang mulia. Dia mengingin kalau dirinya bisa menegakkan keadilan bagi umat persilatan dan melenyapkan semua kejahatan dari muka dunia. Dalam dunia persilatan dewasa ini banyak sekali manusiamanusia kerdil yang mencari nama untuk kepentingan pribadi, banyak pula manusia munafik yang berlagak bajik padahal manusia aneh ini sangat membenci segala bentuk kejahatan, apalagi sifatnya memang suka membunuh, tak heran kalau banyak orang jahat yang tewas di tangannya, tidak heran juga kalau sepanjang masa hidupnyabanyak mengalamipenderitaandanperistiwatragis . Sejak kecil Ku See-hong sudah kehilangan orang tuanya. Oleh suatu pukulan batin yang keras, wataknya mengalami perubahan yang sangat besar. Ditambah lagi belasan tahun hidup bergelandangan dalam dunia persilatan, tak sedikit kejadian busuk dan rendah yang pernah dialaminya. Tidak heran kalau ia sangat mengalami keadaan dunia yang sesungguhnya. Kobaran api dendam tiba-tiba membakar dalam rongga dadanya. Tanpa disadari diapun menaruh pandangan yang sempit terhadap umat persilatan di dunia ini. Ia bersumpah bila suatu hari berhasil mempelajari ilmu silat yang maha sakti, diapun akan melakukan pembunuhan secara besar-besaran dalamdunia persilatan. 63

Itulah sebabnya ketika dia masuk ke dalam kuil dan mengalami pelbagai penderitaan dan siksaan, pemuda itu sama sekali tidak mendendamkan kepada manusia aneh itu. Seakan-akan dia beranggapan bahwa wajarlah bila manusia-manusia persilatan yang berusaha memasuki kuil itu menemui ajalnya secara tragis. Setelah mengatur napas sebentar, tiba-tiba manusia aneh itu berkata lagi: Ku See-hong, kemungkinan besar lohu sudah tak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi. Aaai . Sesudah menghela napas, ia menghembuskan napas panjang dan berkata: Seandainya kuajarkan dahulu jurus serangan itu kepadamu, besar kemungkinan aku benar-benar tak sanggup untuk mengisahkan cerita itu lagi kepadamu, padahal selama hidup apa yang telah kuucapkan tak pernah dirubah lagi tapi kali ini mau tak mau terpaksa aku harus menuruti maksud hatimu. Akan kuceritakan kisah cerita itu lebih dulu, kemudian baru memberi latihan ilmu pukulan kepadamu sampai mati. Maksud locianpwe itu memang tepat, sekarang silahkan kau bercerita lebih dulu, boanpwe pasti akan mengingatnya terus di dalam hati . Paras muka manusia aneh itu kembali berubah menjadi dingin menyeramkan, katanya dengan nada seram: Ku See-hong, di kala lohu sedang mengisahkan ceritera nanti, kau dilarang untuk menimbrung, mengerti? Mendengar perkataan itu, diam-diam Ku See-hong berpikir: Ia benar-benar sangat aneh, wataknya juga aneh sekali, apalagi kalau dilihat sikapnya yang mudah berubah itu, bila seseorang yang tidak terlalu memahami wataknya, pasti akan dibikin ketakutan setengah mati. Dalam keadaan begini, mana mungkin dia berniat untuk mendengarkan kisah ceritanya lagi? 64

Berpikirsampaidisitu, KuSee-hong lantasberkata: Locianpwe tak usah kuatir, boanpwe tak akan menimbrung selama kau berceritera. Dalam waktu singkat pelbagai perubahan terjadi di atas wajah manusia aneh itu. Akhirnya dengan wajah yang memedihkan dia menceritakan kisah yang cukup menggetarkan sukma itu. Lima puluh tahun berselang, dalam dunia persilatan muncul seorang manusia pintar yang tidak diketahui identitas maupun asalusulnya. Waktu itu usianya belum begitu besar, tapi ilmu silatnya telah mencapai puncak kesempurnaan . Dalam dunia persilatan waktu itu tak seorangpun sanggup melawan kelihaiannya itu. Waktuitusuasanadalamduniapersilatanamatkacau. Kausesat dan golongan hitam merajalela, manusia-manusia munafik pun bermunculan di mana-mana. Kebetulan pemuda itu adalah seorang manusia yang membenci segala kejahatan. Ketika dilihatnya dunia persilatan sudah berada di jalan menuju ke hari kiamat, maka timbullah suatu niat yang luar biasa dalam hatinya untuk menyelamatkan dunia persilatan dari kehancuran, menegakkan keadilan dan kebenaran serta melakukan pembunuhyangtak kenal ampunterhadap kaumsesatdunia. Dalam setengah tahun yang amat singkat inilah, secara beruntun dia telah membunuh jago-jago lihay yang tak terhitung banyaknya dalam dunia persilatan meratakan tiga belas propinsi di utara dan selatan sungai besar . Tujuh puluh empat tempat sarang penyamun dibumi hanguskan dengan tanah. Para jago liok-lim maupun kaum iblis menjadi ketakutan dan melarikan diri terbirit-birit. Waktu itu dia bercita-cita setinggi langit, apalagi sebagai seorang anak muda yang berdarah panas, maka diapun memberi sebuah julukan untuk dirinya sendiri, yakni Bun-ji Koan-su (Pendekar Sakti Berbudi Halus). 65

Orang bilang, semakin tinggi pohon itu semakin mudah terhembus angin, semakin besar nama orang itu semakin gampang didatangi bencana. Apalagi Bun-ji Koan-su adalah seorang yang berwatak aneh dan bertindak menuruti perasaan sendiri. Di kala membunuh orang, carayangdigunakanamat keji dantidak mengenalampun. Desutan serta adu domba dari pelbagai jago kaum sesat ini menyebabkan suasana dalam dunia persilatan semakin bertambah kalut. Maka pandangan orang persilatan terhadap Bun-ji koan-su pun mulai berubah. Dia mulai dipandang sekejam ular berbisa dan berhati busuk. Bun-ji Koan-su sendiri sama sekali tak acuh terhadap pandangan yang tak adil dari umat persilatan terhadap dirinya itu, pokoknya semua iblis dan kaum sesat yang masih melakukan kejahatan, dibunuhnya semua tanpa ampun. Oleh sebab itulah, nama Bun-ji Koan-su makin lama semakin jelek dan akhirnya dituduh orang sebagai gembong iblis yang berhati kejam. Sekalipun demikian, berhubung ilmu silat yang dimilikiya amat lihay, hingga waktu itu tiada seorang manusiapun yang dapat menandingi, maka semua orang hanya berani marah, tak berani banyak berbicara, sekalipun berulang kali kaum sesat menggunakan cara yang keji dan terkutuk untuk mengerubutinya, tapi dia masih tetap membunuh tak kenal ampun. Maka ketika itu tak ada orang yang berani mencari gara-gara dengannya, kalau tidak sudah pasti pengeroyokannya matisemua terbunuh. Tapi justru karena perbuatannya ini, dengan cepat memancing kemarahan dari umat persilatan lainnya. Mereka segera menyebar Bu-lim-tiap dan Liok-lim-ciam untuk mengerubutinya. Tapi yang mengherankan justru ilmu silat yang dimiliki Bun-ji Koan-xu makin lama semakin lihay, semua pengerubutan itu berhasil dikalahkan sehingga tercerai-berai. 66

Pikiran semua orang mulai cemas, gelisah dan tak tenang. Banyak di antaranya malah merasa tak nyenyak tidur, tak enak makan. Sementara itu para jago dari pelbagai partai besar pun menaruh semacam perasaan curiga terhadap ilmu silat yang dimiliki Bun-ji Koan-su. Setelah melalui penyelidikan yang seksama, akhirnya baru diketahui, rupanya Bun-ji Koan-su memiliki semacam ilmu khikang yang aneh dan maha sakti. Ilmu khikang tersebut bisa menimbulkan suatu perubahan ImYang di dalam badannya sehingga semakin keras dia menerima serangan, semakin hebat pula kemajuan yang berhasil dicapai dalam tenaga dalamnya. Karena itu, kemajuan yang berhasil dicapai Bun-ji Koan-su boleh dibilang melebihi orang lain dan sangat mengerikan sekali. Ku See-hong yang mendengarkan kisah itu menjadi amat tertarik sekali. Dia tahu, yang dinamakan Bun-ji Koan-su tersebut sudah pasti adalah manusia aneh di hadapannya ini tapi diapun membenci kepada umat persilatan. Dia merasa orang-orang itu mempunyaipandanganyangtidakadilterhadap manusiaaneh ini. Ketika Ku See-hong mendengar bahwa Bun-ji Koan-su memiliki sejenis ilmu khikang yang maha sakti, hatinya segera bergetar keras. Manusia aneh itu telah berkata kepadanya bahwa dia telah mempelajari pula ilmu khikang Kan-kun Mi-siu tersebut, itu berarti setiap kali badannya terhajar oleh pukulan orang, tenaga dalamnya akan semakin cepat mengalami kemajuan. Mungkinkah pada suatu ketika dia akan berhasil mencapai tingkatan yang amat dahsyat seperti apa yang dimiliki Bun-ji Koan-su tempo dulu? Berpikir sampai di situ, kejut dan girang segera berkecamuk dalam hatinya, dia tak menyangka kalau ilmu sakti semacam itu berhasil dimilikinya. 67

Setelah mengatur napas sekian lama, dengan wajah dingin membesi, orang aneh itu melanjutkan kembali kisahnya. Orang persilatan tahu bahwa ilmu khikang yang dilatih oleh Bunji Koan-su tersebut adalah semacam ilmu khikang maha dahsyat yang diciptakan oleh seorang manusia pintar pada jaman Cun Ciu Cian Kok dulu. Orang itu tak lain adalah perdana menteri Negeri Go yang bernama Ngo Cu Siau. Oleh tokoh yang amat pintar ini, kepandaian tersebut kemudian ditulis dalam sejilid kitab pusaka yang disebut Cang Ciong pit-kip. Dari sini semua orang pun lantas tahu kalau Bun-ji Koan-su telah berhasil mendapatkan kitab Ciang Ciong pit-kip yang digilai setiap umat persilatan itu. Maka dunia persilatan pun kembali mengalami suatu persoalan yang amat hebat. Akibatnya bukan saja niat kawanan jago itu untuk membunuh Bun-ji Koan-su semakin besar, setiap orang pun bernafsu sekali untuk merampas kitab pusaka Cang Ciong pit-kip itu, terutama dari pihak kaum sesat dan golongan hitam. Dengan pelbagai tipu muslihat mereka berusaha untuk melenyapkan duri dalam mata ini. Ketika Bun-ji Koan-su mengetahui bahwa umat persilatan adalah manusia-manusia rakus yang tidak mengenal malu, hatinya menjadi amat sedih sekali. Hasratnya untuk menegakkan keadilan dan kebenarandalamduniapersilatanpun menjadihilanglenyap. Setelah dikejar dan didesak terus menerus oleh kawanan jago persilatan, terpaksa dia mengambil keputusan untuk hidup mengasingkan diri dan tidak melakukan perjalanan lagi dalam dunia persilatan. Tentu saja, ia tidak takut terhadap kejaran dan desakan oleh orang-orang persilatan, dia hanya tak ingin melakukan pembunuhan yang lebih banyak lagi terhadap umat persilatan. Jadi sebenarnya halinitimbuldari niatnyayangbaik. Tapi justru karena perasaan yang mulia inilah membuat dia sendirijustru mengalaminasibyangtragis. 68

Ketika berbicara sampai di situ, beberapa titik air mata segera jatuh bercucuran membasahi wajahnya. Ini menunjukkan betapa sedih dan emosinya dia. Ku See-hong menjadi tertegun dan tak habis mengerti, dia tidak paham mengapa kemuliaan hati manusia aneh tersebut bisa berakibat timbulnya tragedi tersebut? Sebenarnya apa yang dia maksudkan? Dengan wajah yang semakin menyeramkan manusia aneh itu berkata lebih lanjut: Sejak waktu itu, Bun-ji Koan-su mulai berpesiar ke tempattempat yang indah untuk menghibur hatinya, tapi musuh besarnya tersebar di mana-mana. Kemanapun dia pergi di sana pasti muncul kawanan jago yang berusaha membalas dendam kepadanya. Tapi dengan hati yang penuh welas asih dia hanya menghindar dan berusaha tidak ribut dengan mereka, apalagi menerbitkan pembunuhan lagi. Dengan wataknya yang keras, sesungguhnya amat sulit baginya untuk melakukan tindakan yang lemah tersebut. Suatu hari, ketika ia sedang berpesiar ke propinsi Szechwan, tibatiba dijumpainya ada dua orang pemuda yang sedang terluka parah dan hampir mati tergeletak di pinggir jalan. Menyaksikan keadaan dari kedua orang pemuda itu cukup mengenaskan, Bun-ji Koan-su lantas berusaha keras untuk menyelamatkan jiwa kedua orang itu dengan menggunakan tenaga dalamnya. Ketika kemudian mereka tahu bahwa penolongnya adalah Bun-ji Koan-su yang amat tersohor itu, mereka berdua pun segera merengek dan memohon kepadanya agar menerima mereka sebagai muridnya. oooOOOooo Bab 4 TAHUN itu, meskipun Bun-ji Koan-su berusia tigapuluh tahunan, tapi sudah bosan hidup dalam dunia persilatan. Dia memang ingin 69

sekali mencari orang yang berbakat baik untuk diwarisi segenap ilmu silat yang dimilikinya. Ketika ia sudah mengetahui asal-usul kedua orang itu, bahkan mengetahui kalau mereka berbakat baik, maka Bun-ji Koan-su memutuskan untuk menerima mereka berdua sebagai muridnya dan mewariskan pelbagai ilmu sakti kepada mereka. Tapi berhubung Bun-ji Koan-su tidak memiliki tempat tinggal yang tetap, dan lagi suka berpesiar ke tempat yang berpemandangan indah, maka dia pun selalu membawa serta kedua orang muridnya ini kemana pun dia pergi. Setiap ada kesempatan dia pun memberi petunjuk ilmu silat kepada kedua orang pemuda itu. -oo0dw0oo Jilid 03 DENGAN kecerdasan yang dimiliki kedua orang pemuda itu, sekalipun harus mempelajari ilmu silat yang amat sulit, ternyata asal diberi petunjuk mereka segera mengerti. Apalagi sikap mereka terhadap Bun-ji Koan-su pun sopan dan menurut sekali, tak heran kalau Bun-ji-koan-su tak sayang untuk mewariskan segenap ilmu silat yang dimilikinya itu kepada mereka. Malahan dia pun berhasrat untuk mewariskan juga ilmu khikang yang sakti dan tiada taranya itu kepada mereka berdua. Ketika berbicara sampai di sini, manusia aneh itu menggertak giginya kencang sehingga berbunyi gemerutukan, sekujur badannya gemetar keras, dari balik mata tunggalnya terpancar keluar sinar tajam yang mengerikan. Jelas kalau perasaannya waktu itu diliputi oleh rasa gusar dan dendamyang hebat. Ku See-hong bukan orang bodoh, ketika menyaksikan sikap seram dari manusia aneh itu, kemudian dicocokkan pula dengan kejadian yang pernah dialaminya sewaktu hendak memanggil suhu kepadanya tadi, dengan cepat ia dapat mengambil kesimpulan 70

bahwa kedua orang pemuda ini pasti sudah melakukan pengkhianatansehinggaberakibatfatalbagi gurunya itu. Berpikir sampai di sini, tanpa terasa Ku See-hong bertanya, Locianpwe, apakah Bun-ji koan-su telah mewariskan ilmu khikang tersebut kepada mereka? Siapakah nama kedua orang itu? Sampai sekarang Ku See hong masih berlagak seolah-olah tidak tahu kalau manusia aneh itu adalah Bun-ji koan-su pribadi. Dia menanyakan nama pemuda itu karena dia telah berhasrat untuk membalaskan dendam bagi Bun-ji koan-su di kemudian hari. Manusia aneh itu sangat dipengaruhi oleh emosi dalam hatinya, dia lupa kalau tadi pernah memerintahkan kepada Ku See-hong untuktidak menimbrung, jawabnyadengansinis: Huuuh, kawanan kurcaci macam dia juga pingin mengincar ilmu sakti, kalau bukan rejekinya Mendadak paras muka manusia aneh itu berubah hebat, bentaknya keras-keras: Ku See-hong, lohu melarang kaubanyakbertanya, mengapakau berani menimbrung? Diam-diam Ku See-hong merasa kegelian, karena tidak sadar dia telah bertanya, sedang manusia aneh itupun sudah memberi separuh jawaban kepadanya, mungkin seandainya jawaban itu sudah diberikan secara komplit dia benar-benar akan marah besar. Berpikir demikian, buru-buru anak muda itu berseru: Oooh maaf. Maaf locianpwe, lain kali boanpwe pasti tak akan menimbrung jalan ceritamu lagi. Sudah barang tentu manusia aneh itupun dapat memahami maksud ucapan dari Ku See-hong tadi, tapi dasar wataknya memang aneh maka jawaban yang diberikan setengah jalan itupun sengaja dia lakukan demikian, sekalipun di dalam hati kecilnya dia sendiripun merasa kegelian. 71

Yaa, kalau diri manusia berwatak aneh telah saling berjumpa, meski di dalam hati kedua belah pihak mengakui lawannya sebagai guru dan murid, namun di luaran mereka bersikap sebaliknya memang begitulah keanehanyangseringterjadididunia ini. Selang beberapa saat kemudian, dengan wajah dingin manusia aneh itu melanjutkan kembali kata-katanya: Boan-ji koan-su dengan membawa kedua orang muridnya melanjutkan pesiarnya kemana-mana dan melewati kehidupan seperti dewa. Suatu hari, di kala Bun ji koan su membawa kedua orang muridnya berpesiar ke selat Sam shia di bukit Wu-san, tiba-tiba terjadi suatu musibah yang merupakan suatu peristiwa yang paling menyakitkan hati Bun ji koan su sepanjang hidupnya. Rupanya ketika tiba di selat Sam shia di bukit Wu-san, secara tiba-tiba Bun ji koan su telah berjumpa dengan seorang tokoh sakti yang berilmu tinggi dan bernama besar dalam dunia persilatan, Thi kiam kim ciang Ceng Ih lwe (pedang baja pikulan emas yang menggetarkan jagad) dengan membawa sekawanan jago lihay mengadakan penghadangan dirinya. Bun-ji koan-su sudah amat jemu sekali terhadap segala bentuk pembunuhan yang terjadi dalam dunia persilatan, maka terhadap kawanan jago lihay yang dipimpin oleh Thi kiam kim ciang ceng ih lwe tersebut, dengan rendah hati dia memohon kepada lawannya agar jangan mengobarkan pertarungan yang bisa berakibat banyaknya korban yang akan berjatuhan. Tapi Thi kiam kim ciang Ceng Ih Iwe mendesak terus menerus bahkan mengejek dan menghina Bun-ji koan-su. Sesabar-sabarnya Bun-ji koan-su, dia tetap adalah seorang manusia, bagaimana mungkin dia sabar terhadap ejekan dan cemoohan dari lawannya itu? Maka dengan hawa nafsu membunuh yang berkobar, Bun-ji koan-su membuka serangannya. Suatu pertempuran sengit yang tiada taranya pun dengan cepat berkobar di sana. 72

Dalam pertempuran itu, hampir saja selembar nyawa Bun-ji koan-su lenyap di ujung tangan Thi kiam kim ciang Ceng Ih Iwe tersebut. Ku See hong yang mendengar ceritera itu diam-diam merasa amatterkesiap, tanpaterasaiabertanyalagidengan cemas: Locianpwe, ilmu silat yang dimiliki Bun-ji koan-su begitu lihay, mengapa ia bisa menderita kerugian? Manusia aneh itu kembali mendengus dingin, dia tidak menjawab pertanyaan dari Ku See hong, melainkan melanjutkan kembali ceriteranya itu. Ternyata menghadapi semua jurus serangan yang dilancarkan Bun ji koan su tersebut, seolah-olah Thi kiam kim ciang ciang ih-lwe sudah mempunyai perhitungan yang matang. Setiap kali menghadapi serangan yang gencar dan dahsyat, dia selalu bisa menghindarkan diri secara gampang dan sederhana, malah jurus serangan balasan yang digunakan semuanya merupakan jurus-jurus tandingan untuk mematahkan ancaman Bun-ji koan-su. Menghadapi keadaan seperti ini, Bun-ji koan-su benar-benar merasa terkejut bercampur heran, padahal semua jurus serangan yang digunakan berasal dari sejilid kitab pusaka ilmu silat yang bernama Cang-ciong-pit-kip. Sekalipun ilmu silat Thi kiam kim ciang Ciang Ih huang sedemikian dahsyatnya, juga tak akan sedahsyat itu. Makatimbul suatuperasaancurigadalamhatinya. Selama ini, kepandaian silat yang dimilikinya hanya pernah diwariskan kepada dua orang murid kesayangannya, setengah jurus pun belum pernah dibocorkan ke dalam dunia persilatan, atau mungkin ada persoalan dengan kedua orang murid kesayangannya itu? Bun-ji koan-su segera memanggil kedua orang muridnya dan mendesak kepada mereka untuk mengaku, apakah mereka telah membocorkan rahasia ilmu silat yang dimilikinya? 73

Siapa yang pernah berbuat salah harusnya tentu gelisah, siapa yang berkentut mukanya tentu merah. Siapa tahu setelah dipaksa dan didesak terus-menerus, akhirnya mereka mengaku juga. Ternyata kedua orang murid kesayangannya itu, bukan lain adalah murid kesayangan dari Thi kiam kim ciang Ceng Ih huang. Mereka adalah dua orang manusia paling berbakat yang pernah ditemui dalam dunia persilatan waktu itu. Agaknya mereka memang sengaja diutus untuk mencuri belajar ilmu silat yang dimilikinya agar bisa membasmi Bun-ji koan-su di suatu ketika dan merampas kitab pusaka Cang-ciong-pit-kip miliknya. Sungguh tak terlukiskan rasa sedih dan kesal yang dialami Bun-ji koan-su waktu itu. Diapun menjadi begitu mendendam kepada seluruh umat persilatan yang berada di dunia ini karena kelicikan dan kebusukan hati mereka yang telah mempergunakan cara keji, rendah dan terkutuk semacam itu untuk menghadapinya. Di dalam marahnya, dia segera mengeluarkan seluruh kepandaian silat maha sakti yang dimilikinya untuk melakukan pembunuhan serta pembantaian secara besar-besaran. Siapa tahu pada saat itulah kedua orang murid pengkhianat itu juga ikut terjun ke arena pertempuran, bahkan bersama kawanan jago silat yang lain mereka bersama-sama mengerubuti Bun-ji koansu seorang. Agaknya sebelum masuk menjadi anggota perguruan Bun-ji koan-su, kedua orang murid pengkhianat itu sudah merupakan jago muda yang kenamaan di dalam dunia persilatan. Ilmu silat yang mereka miliki boleh dibilang termasuk kelas satu dalam dunia persilatan. Yang seorang bernama Thi bok sia kiam (pedang sakti kayu baja) Cu Pok, sedangkan yang lain bernama Jian bun kiam ciang (telapak tangan emas pembabat nyawa) Tu Pok-kim . Setelah mendengar kedua nama tersebut, Ku See-hong mengingatnya dalam-dalam di hati. Dia sudah bertekad akan mencari kedua orang pengkhianat tersebut, untuk di kemudian hari membuat pembalasan. 74

Ketika menyebutkan nama dari kedua orang murid pengkhianat tersebut, orang aneh itu juga turut berhenti sebentar, sinar mata tunggalnya yang tajam bagaikan sembilu mengawasi wajah Ku See hong tak berkedip, tapi dengan cepat hatinya menjadi sangat lega. Lanjutnya kemudian lebih jauh: Ilmu silat mereka berdua sesungguhnya sudah amat lihay, apalagi dalam setahun belakangan ini mendapat petunjuk yang seksama dari Bun-ji koan-su, hal mana membuat ilmu silatnya mendapat kemajuan yang sedemikian pesatnya sehingga sama sekali tidak berada di bawah kepandaian Thi kiam kim ciang Ceng Ih-huang yang memang lihay itu. Oleh sebab itu, di bawah kerubutan dari beberapa orang jago tangguh yang luar biasa lihaynya itu, Bun-ji koan-su merasakan tekanan-tekanan yang sangat berat sehingga merasa kepayahan sekali. Pertempuran itu boleh dibilang merupakan pertempuran sengit pertama yang pernah dialami Bun-ji koan-su sepanjang hidupnya. Meski begitu ilmu silat yang dimiliki Bun-ji koan-su memang benarbenartelah mencapaipuncak kesempurnaanyangtakterkirakan. Keduabelah pihak telah melibatkan diridalampertarungansengit selama sehari semalam lamanya, sedemikian sengitnya pertarungan tersebut seakan-akan bumi ikut berguncang dan langit ikut berobak, kehebatan serta kesengitannya sukar dilukiskan dengan kata-kata. Akhirnya dalam pertarungan itu Bun-ji koan-su berhasil membantai tiga puluhan orang jago lihay termasuk juga Thi-kiam kim-ciang Ceng Ih-huang sendiripun tak berhasil meloloskan diri dari bencana. Dia tewas di ujung telapak tangannya Bun-ji koan-su, juga pertempuran sengit yang menggetarkan sukmapun sudah mendekatipada akhir. Thi-bok sin-kiam Cu Pok dan Jian-hun kim-ciang Tu Pok kim rupanya telah menyadari bahwa keadaan yang menguntungkan bagi mereka sudah lewat. Kedua-duanya segera berlutut di hadapan Bun-ji koan-su dan menggunakan selembar bibirnya yang pandai, 75

berusaha meminta pengampunan. Mereka mengatakan telah dipaksa oleh orang persilatan untuk melakukan perbuatan mengkhianati perguruan yang amat terkutuk itu dan merasa amat menyesal dan bertobat bahkan kata mereka bersedia untuk menebus dosa dan kesalahan yang telah mereka lakukan. Menurut kabar berita yang tersiar dalam dunia persilatan, orang bilang Bun-ji koan-su bermuka dingin berhati kaku, kejam dan sama sekali tak berperasaan Tapi bagaimanapun keji dan tak berperasaannya dia, bagaimana mungkin tega untuk membunuh dengan tangan sendiri terhadap murid-murid didikannya? Waktu itu perasaannya benar-benar amat sedih, tersiksa dan sangat menderita. Setiap kali Bun-ji koan-su mengerahkan tenaga dalamnya untuk bersiap-siap membinasakan kedua orang pengkhianat tersebut, hatinya selalu menjadi lemah kembali dan merasa tak tega. Sementara kedua orang pengkhianat itupun sudah menangis tersedu-sedu dengan amat sedihnya, membuat siapa saja yang melihathalitu turut menjadi iba dan muncul perasaankasihan. Maka hati Bun-ji Koan-su pun menjadi lunak kembali. Dia hanya mendamprat serta menasihati kedua orang pengkhianat tersebut kemudian mengusirnya dari perguruan. Waktu itu dia pun bersumpah kepada langit, sepanjang hidup tidak akan menerima murid lagi. Diapun mempunyai suatu harapan dan keinginan. Dia hendak mewariskan ketiga macam ilmu rahasia maha saktinya kepada seorang manusia yang berbakat, tapi dia tak akan menerima budi pembalasan dan orang itu. Diapun tak akan mengakui dirinya sebagai guru orang itu. Itulah sebabnya pelbagai peraturan yang aneh dan hampir tidak mendekati perikemanusiaan telah bermunculan, sesungguhnya hal tersebut merupakan akibat dari kesedihan Bun-ji koan-su sejak menerima dua orang murid yang akhirnya berkhianat. 76

Ketika berbicara sampai di situ dari balik sinar mata tunggal manusia aneh itu segera terpancar keluar rasa sedih dan permintaan maaf, diawasi Ku See-hong lekat-lekat. Sementara Ku See-hong sendiripun sedang berpikir: Oooh rupanya karena alasan inilah maka dia enggan disebut sebagai suhu olehku. Setelah berhenti sebentar manusia aneh itu kembali melanjutkan kata-katanya: Setelah Bun-ji Koan-su membunuh Thi-kiam-kim-ciang-ceng Ihhuang, lalu dengan sadar welas kasih melepaskan kedua orang murid pengkhianat pergi. Tindakan ini boleh dibilang merupakan suatu tindak kesalahan yang paling besar. Tapi karena kesalahan tersebut akhirnya ia harus menanggung akibatnya sampai detik terakhir dari kehidupannya. Waktu itu perasaan Bun-ji Koan-su benar-benar putus asa, kecewa dan tidak bersemangat lagi. Kendatipun dia masih berpesiar ke seantero jagad, namun sudah tiada kegembiraan lagi untuk menikmati keindahan alam sekitarnya. oooOOOooo SEJAK Bun-ji Koan-su terjun ke dalam dunia persilatan, waktu itu ada seorang pendekar perempuan yang cantik dan romantis selalu mengejar dirinya walau sampai di ujung langit pun untuk menyatakan perasaan cinta kasihnya. Pendekar perempuan itu bukan saja memiliki wajah yang cantik, lagipulaberhatisucibersihdan cerdik sekali. Tapi dasar wataknya memang aneh, ternyata Bun-ji Koan-su sama sekali tidak menanggapi luapan cinta kasih dari pendekar perempuan itu, malahan dengan kata-kata yang tajam dan pedas ia telah menyakiti perasaan gadis itu. 77

Ketika gadis itu melihat kekasihnya berhati dingin, tak berperasaan bahkan menyakiti hatinya dengan kata-kata tajam dan pedas, tahulah dia bahwa semua cinta kasih yang diperlihatkannya selama ini tidak memperoleh tanggapan sebagaimana mestinya. Ketika itu dia menjadi sedih dan putus asa dari cinta ia menjadi benci dan menggunakan pedangnya siap untuk membunuh orang yang dicintainya itu. Suatu pertempuran sengitpun segera berkobar antara Bun-ji Koan-su melawan pendekar perempuan itu. Kalau dibicarakan sesungguhnya kejadian ini memang aneh dan sukar dipercaya. Ternyata ilmu silat yang dimiliki gadis itu sedemikian lihay dan saktinya sehingga boleh dibilang sama sekali tidak selisih jauh bila dibandingkan dengan Bun-ji Koan-su sendiri. Kenyataan ini tentu saja membuat Bun-ji Koan-su menjadi kaget, tercengang dan keheranan, mimpi pun dia tak menyangka kalau gadis tersebut memiliki kepandaian yang sebegitu lihaynya. Lambat laun dia mulai menyadari bahwa di atas langit sebetulnya masih ada langit, diatas manusia masihterdapatmanusia lain. Pertempuran sengit antara gadis itu melawan Bun-ji Koan-su berlangsung hampir seratus jurus lebih, boleh dibilang gadis itu merupaakan seorang musuh yang paling tangguh di dalam hidupnya. Setelah bertarung hingga seribu dua ratus enam puluh jurus kemudian, akhirnya Bun-ji Koan-su dengan mempergunakan satu jurus serangan yang paling lihay dan rahasia secara menyerempet bahaya, berhasil menggetar putus pedang si nona dengan sentilan jarinya. Kemudian dengan tak berperasaan sedikitpun juga dia berkata: Meski bunga yang berguguran yang air yang mengalir tak berperasaan, jika kau masih saja mengejar diriku terus menerus aku tidak akan berlaku sungkan-sungkan lagi kepadamu. Pedang ini merupakan sebuahcontohyangpaling baikuntukmu. 78

Sungguh tak terlukiskan rasa sedih dan hancurnya perasaan gadis itu, setelah mendengar ucapan keji yang tidak berperasaan dari orang yang dicintainya itu, dia malah sama sekali tidak menangis, setitik air mata pun tidak meleleh keluar, tapi aku tahu betapa sedih dan terluka hatinya oleh ucapan tersebut. IA segera memungut kutungan pedangnya dari atas tanah, kemudian dengan wajah memancarkan rasa dendam dan benci, katanya sambil menggigit bibirnya kencang-kencang: Bun-ji koan-su, aku Seng-sim cian-li Hoa Soat-kun benar-benar mencintaimu dengan setulus hati, tak nyana kalau hatimu sekeji dan tidak berperasaan seperti ini. Tunggu sajalah, lima puluh tahun kemudian aku pasti akan menciptakan semacam ilmu pukulan yang tiada taranya di dunia ini yakni Hay-jin-ciang untuk membunuh dirimu di ujung telapak tanganku . Ketika itu, Bun-ji koan-su segera mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak, sahutnya dengan sinis: Baik, haaahh haaahh haaahh Seng-sim cian-li Hoa Soatkun, aku pasti akan menunggu kedatanganmu pada lima puluh tahun kemudian, pasti akan kuberi kesempatan kepadamu untuk membuktikan apakah ilmu pukulan Hay-jin-ciang ciptaanmu itu sanggup merobohkan aku. Setelah mendengar perkataan itu sekujur badan Seng-sim cian-li Hoa Soat-kun gemetar keras. Setelah membuang sebagian dari potongan pedangnya, dengan membawa perasaan yang sedih dan hati yang hancur luluh, dia berlalu dari sana. Sejak itu pula dalam dunia persilatan telah kehilangan kabar berita tentang dirinya . Berbicara sampai di situ, beberapa titik air mata tampak jatuh berlinang dari mata tunggal manusia aneh itu. Wajahnya menunjukkan perasaan menyesal yang tak terkirakan. Ku See-hong kembali berpikir di dalam hatinya: Aaai berbicara yang sesungguhnya dia memang tidak patut melakukan tindakan begitu keji dan tidak berperasaan kepada calon guruku yang kedua itu, yaaa kalau dilihat dari keadaannya, 79

mungkin bukan suatu pekerjaan yang gampang bagiku untuk memohon pelajaran Hay-jin-ciang tersebut darinya. Dalam pada itu, kesehatan dan kondisi badan manusia aneh itu kian lama kian bertambah jelek, diapun rupanya juga sadar kalau waktu hidup baginya di dunia ini sudah tidak terlalu banyak lagi. Buru-buru perhatiannya dipusatkan kembali menjadi satu, kemudian melanjutkan: Pada waktu itu Bun-ji koan-su cuma tertawa belaka, sambil membawa kutungan pedang yang lain dia melanjutkan kembali perjalanannya seorang diri untuk berpesiar di pelbagai tempat kenamaan di dunia ini. Hampir dua puluh tahunan dia berpesiar denganaman dantenteramtanpaterjadisuatukejadianapapun. Suatu tahun, ketika musim gugur telah tiba, yaitu pada dua puluh tahunan berselang, meski Bun-ji koan-su telah berusia limapuluh tahunan, akan tetapi berhubung ia memiliki kepandaian untuk merawat muka, maka kelihatannya dia masih seperti seorang sastrawan yang berusia tiga puluh tahunan. Hari itu Bun-ji koan-su sedang berpesiar di suatu tempat yang sangat indah. Karena jauh dari penginapan, ketika malam telah menjelang tiba, sedangkan waktu itu pemandangan alam sangat indah, dia telah lupa untuk beristirahat, melainkan melanjutkan perjalanannya terus. Berada di suatu tempat yang beralam begini indah, ternyata Bunji koan-su telah lupa akan waktu yang makin larut malam . Pada saat itulah mendadak dari kejauhan sana berkumandang suara dentingan harpa yang merdu merayu menggema di udara dan masukke dalampendengaranBun-ji koan-su. Mendengar suara dentingan harpa itu, timbul perasaan ingin tahu dalam hati Bun-ji koan-su. Dia ingin tahu siapa gerangan orang yangbermain harpadisaatsenjadi tempatsemacamitu. Akhirnya di bawah sebatang pohon, ia menyaksikan ada seorang gadis berbaju putih bersih bagaikan salju sedang memetik harpa denganjarijemarinyayanghalusdan ramping. 80

Gadis itu mengenakan baju tipis berwarna puth yang berkibarkibar ketika terhembus angin malam. Rambutnya yang panjang terurai sepundak berombak-ombak mengikuti hembusan angin. Kecantikannya ibarat bidadari yang baru turun dari kahyangan. Pelan-pelan Bun-ji-koan-su berjalan maju ke depan. Aaaai ! Hampir saja dia menjerit kaget begitu melihat wajah si nona. Perasaan hatinya yang sudah tenang selama limapuluh tahunan lebih itu segera mengalami goncangan yang amat keras. Hampir saja dia tak mampu untuk menguasai diri. Apa yang menyebabkan dirinya menjadi begitu? Kecantikannya ? Yaaa, kecantikan dari gadis itu telah membuatnya menjaditerpesonadanhampirsaja kehilangansukma. Enghiong memang sukar untuk melewati pelukan gadis , orang kuno sering berkata demikian. Ternyata gadis itu memang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan. Ia memiliki mata jeli, hidung yang mancung serta bibir yang kecil mungil, kulit badannya putih bersih bagaikan salju, mana halus putih lembut lagi. Boleh dibilang hampir semua keindahan yang dimiliki seorang gadis cantik dimiliki pula oleh gadis tersebut, pokoknya kecantikan wajah gadis ini sukar dilukiskan dengan katakata. Padahal Bun-ji-koan-su bukan seorang lelaki yang gampang tertarik oleh kecantikan seorang gadis, apalagi dia memiliki tenaga dalam yang sempurna, tapi kenyataannya dia dibuat seperti orang yang kehilangan sukma, hampir saja dia tak mampu untuk menguasai diri. Tiba-tiba gadis itu mendongakkan kepalanya, lalu dengan sepasang matanya yang jeli melirik sekejap ke arah Bun-ji-koan-su. Setelah tersenyum manis, dengan wajah tersipu-sipu dia menundukkan kembali kepalanya dengan cepat. Senyuman tersebut sungguh membuat Bun-ji koan-su merasa sukma dan semangatnya bagaikan terbang bersama meninggalkan raganya. Ternyata senyuman gadis itu jauh berbeda dengan 81

senyuman gadis biasa, baik matanya, alis matanya, bibirnya maupun sepasang lesung pipinya telah menciptakan suatu perpaduan yang amat sempurna, bahkan dari setiap bagian terkecil dari tubuhnya pun seakan-akan memiliki daya pikat yang amat besar. Bagaikan beribu-ribu kuntum bunga indah yang mekar bersama, terciptalah suatu keindahan serta daya tarik yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Kecantikan gadis itu pokoknya tak terlukiskan dengan kata-kata. Bun-ji koan-su sebenarnya adalah seorang seorang lelaki berhati keras yang tangguh dan tahan uji, akan tetapi pada waktu itu telah berubah menjadi seekor domba yang amat jinak dan penurut. Dengan langkah yang pelan dan hati-hati ia berjingkat-jingkat mendekati gadis tersebut, seakan-akan kuatir kalau sampai mengejutkan hatinya. Setelah tiba di sisi sang nona, dia baru menegur dengan suara lembut: Nona benar-benar seorang seniman yang amat menawan hati. Bermain harpa di tempat berpemandangan alam semacam ini sungguh menunjukkan betapa mengertinya nona akan seni. Bila aku, Bun-ji koan-su, telah datang mengganggu ketenanganmu, harap nona sudi untuk memaafkan. Gadis berbaju putih yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan itu pelan-pelan mendongakkan kepalanya, sambil memutar sepasang biji matanya, dia berkata: Mengapa siangkong harus berkata demikian? Kalau kulihat perbuatanmu yang berpesiar di waktu senja semacam ini, engkaulah seorang seniman sejati, bisa berkenalan dengan seorang seniman macam siangkong, hal ini sungguh merupakan . Mimpipun Bun-ji koan-su tidak menyangka kalau dia akan berhasil merebut perhatian si nona cantik itu sedemikian cepatnya. Maka, Bun-ji koan-su benar-benar terpikat oleh kecantikan wajah gadis tersebut. Ia mulai memperbincangkan pelbagai persoalan dari 82

ujung langit utara sampai selatan, barat sampai timur tanpa ada hentinya Si nona itu sendiri tampaknya juga jatuh hati kepadanya dalam pandangan yang pertama, dengan senyuman yang tersipu dan lirikan mata yang jeli ia menanggapi pembicaraan tersebut, bahkan tanpa terasa semalam suntuk mereka bergadang di sana. Ketika bercerita sampai di sana, manusia aneh itu segera memperlihatkan mimik wajah yang sukar dilukiskan dengan katakata, dia seperti girang seperti juga merasa benci, tapi seperti juga merasa menyesal akan perbuatannya di masa lalu sehingga harus mengalami nasibyangtragis sepertiapayangdialaminyasekarang. Ku See-hong sendiri diam-diam juga berpikir: Rupanya dia benar-benar sudah terpikat oleh kecantikan wajahnya, mungkin siluman perempuan itupun orang yang diutus oleh orang persilatan untuk mencelakai dirinya. Tapi anehnya, gadis itu sedemikian cantiknya, lagi pula tiada dendam sakit hati dengan Bun-ji koan-su, mengapa pula ia harus mencelakai dirinya? Mungkin dibalikkesemuanyaitu masihterkandungrahasiabesarlainnya. Manusia aneh itu menghela napas sedih, setelah termenung sebentar, ia berkata lebih jauh: Walaupun Bun-ji koan-su telah berusia limapuluh tahun, tapi setelah mengadakan hubungan batin hampir selama sebulan lamanya dengan gadis itu, akhirnya merekapun menikah menjadi suami istri dan hidup berbahagia. Gadis itu bernama Ceng Lan-hiang . Dia berkata kepada Bun-ji koan-su bahwa dirinya tak pandai bersilat. Bun-ji koan-su benar-benar telah menunjukkan cinta kasihnya yang paling suci dan murni kepada gadis itu, tentu saja dia tak akan mencurigai apa yang dia katakan itu, apalagi di dalam gerak-geriknya Ceng Lan-hiang menunjukkan sikap yang amat lemah dan seperti patut dikasihani, hal mana semakin membuat dia 83

tak pernah melayangkan pikirannya untuk memikirkan hal-hal lainnya. Dalam setahun kehidupan mereka, Ceng Lan-hiang menunjukkan sikap yang paling lembut dan halus terhadap Bun-ji koan-su, diapun sangat setia dan pandai melayani suami. Cinta mereka berdua ibaratnya lem perekat yang saling melekat, seakan-akan tiada sesuatu kekuatanpun di dunia ini yang bisa memisahkan mereka berdua. Di dalam waktu setahun yang teramat singkat itu, Bun-ji koan-su merasa bagaikan hidup di sorga. Ceng Lan-hiang pun telah berbadan dua. Beberapa bulan kemudian malah melahirkan seorang putrid yang cantik baginya. Ketika berbicara sampai di situ, manusia aneh itu kembali berhenti sebentar, dari balik mata tulangnya tampak air bercampur darah jatuh bercucuran membasahi pipinya, waktu itu perasaannya benar-benar amat sedih dan terluka, apalagi bila teringat kembali dengan putrinya yang tercinta, dia lebih-lebih merasa hatinya hancur dan tertekan sekali. Ketika Ku See-hong mendengar sampai di situ, apalagi setelah menyaksikan mimik wajah manusia aneh tersebut, dia tahu nasib tragis yang menimpa Bun-ji koan-su segera akan menjelang tiba. Dengan perasaan sedih dan hancur, manusia aneh itu termenung beberapa saat lamanya, kemudian melanjutkan kembali katakatanya: Orang bilang, kehidupan yang bahagia itu tidak langgeng . Ketika hasil hubungan cinta antara Bun-ji koan-su dengan Ceng Lanhiang telah tiga bulan lahir di dunia ini, yakni pada sembilan belas tahun berselang, suatu peristiwa yang tragis pun telah menjelang tiba. Peristiwa itu benar-benar merupakan suatu peristiwa yang menyedihkan, membawadendam,sakithatidanmengerikan. 84

Suatu pagi, Ceng Lan-hiang dengan wajah pucat pias seperti mayat, keringat dingin membasahi sekujur badannya dan napas tersengal-sengal, lari masuk ke dalam kamar baca Bun-ji koan-su dengan langkah sempoyongan. Waktu itu Bun-ji koan-su sedang membaca sejilid buku di dalam kamar bacanya. Betapa terkesiapnya dia setelah menyaksikan keadaan yang menimpa diri Ceng Lanhiang . Buru-buru dia memeluk tubuh istrinya sambil bertanya dengan cemas: Lan-hiang, kenapa kau .? Sambil mengejang-ngejang keras menahan suatu penderitaan yang luar biasa, dengan sedih Ceng Lan-hiang berkata: Oleh karena aku mencuri belajar ilmu silat yang kau miliki dari kitab catatanmu, aku merasa peredaran darah di dalam badanku bagaikan tersumbat dan mengalir terbalik. Sekarang telah menyerang ke delapan buah nadi penting di tubuhku, mungkin mungkin itulah yang dinamakan jalan api menuju neraka oleh orang persilatan . Kau menderita jalan api menuju neraka ? jerit Bun-ji koan-su dengan kaget dan terkesiap. Oh, bagaimana baiknya sekarang? Waktu itu, kesadaran Ceng Lan-hiang berangsur-angsur telah menghilang, tubuhnya menjadi lemas terkulai di tanah, mukanya makin pucat bagaikan mayat. Keadaannya mengenaskan sekali. Dengan ilmu penyembuhan luka yang dimiliki Bun-ji koan-su, dengan cepat dia menotok beberapa buah jalan darah serta nadi penting di tubuh Ceng Lan-hiang dengan harapan bisa menahan berbaliknya aliran darah yang menyerang organ tubuh penting lainnya sehingga masa bekerjanya dapat diundurkan. Bun-ji koan-su amat menyayangi istrinya, dia tahu, dengan totokan ilmu Hud-hiat-hoat yang dipelajarinya dari kitab pusaka Ceng-ciong-pit-kip tersebut, meski delapan nadi pentingnya telah tertotok, itupun hanya bisa memperpanjang waktu kambuhnya 85

selama dua tiga hari saja. Bila sampai waktunya tidak berhasil menemukan sebatang rumput mestika Peng-lian Leng-cau, maka nadi di dalam tubuh istrinya pasti akan pecah dan akibatnya dia pasti akan tewas secara mengenaskan. Menyaksikan istrinya merintih kesakitan, Bun-ji koan-su merasakan hatinya sangat pedih bagaikan diiris-iris dengan pisau, apalagi mendengar suara rintihan yang memilukan hati itu ibarat ada berpuluh-puluh batang panah tajam yang menghujam ke uluhatinya. Dia merasa lebih tersiksa dan menderita . oooOOOooo Bab 5 BUN-JI KOAN-SU telah bermandi keringat karena gelisahnya, dengan nada menegur tapi penuh rasa sayang dia berkata: Lan-hiang, mengapa kau harus berbuat tolol? Jika kau suka belajar ilmu silat, aku toh bisa mengajarkannya untukmu, tanpa dasar ilmu silat yang baik mana boleh berlatih secara sembarangan? Coba lihat, bagaimana jadinya bila sampai mengalami jalan api menuju neraka? Sekarang, bertahanlah selama satu dua hari, aku akan naik ke bukit Toa-soat-san untuk mencari sebatang rumput Peng-lian-leng-cau, bila kau makan rumput tersebut maka lukamu itu akan sembuh dengan sendirinya. Dengan suara yang lirih dan lemah Ceng Lan-hiang segera berkata: Kau jangan pergi, aku lebih suka mati di sisimu, hatiku sudah puas bila kau mencintaiku sepenuh hati. Aku telah belajar silat secara diam-diam, kau bersedia memaafkan diriku bukan ? Suara bisikannya itu penuh mengandung perasaan cinta kasih antara suami istri, cukup menggetarkan perasaan siapapun. Bun-ji koan-su menjadi amat sedih sekali, dengan air mata bercucuran katanya: 86

Lan-hiang, aku yakin masih berkemampuan untuk mengobati luka dalam jalan api menuju neraka yang kau derita itu. Jika kau benar-benar telah mati, akupun tak ingin hidup terus di dunia ini seorang diri, sekarang waktu yang tersedia sudah tak banyak lagi. Aku harus segera naik ke bukit Tay-soat-san untuk mencari rumput Peng-lian leng-cau tersebut. Sambil menahan rasa sedih dan pedih yang tak terlukiskan dengan kata-kata, Bun-ji koan-su mulai mengembangkan ilmu meringankan tubuhnya melakukan perjalanan siang malam menuju ke bukit Tay-soat-san. Dengan bersusah payah pula dia mendaki ke atas puncak Thian-soat-hong serta mendapatkan sebatang Peng-lian leng-cau. Tapi, ketika ia bersiap-siap untuk berangkat pulang inilah, tibatiba di atas bukit Tay-soat-san telah muncul beberapa rombongan jago lihay dunia persilatan. Mereka segera mengurung Bun-ji koansu rapat-rapat . Kemunculan yang secara tiba-tiba dari kawanan jago persilatan itu memangsedikitagakaneh. Mimpipun Bun-ji koan-su tidak menyangka kalau di atas puncak bukit Soat-san telah menanti sekelompok besar jago lihay dunia persilatan yang bersiap-siap untuk mengurungnya. Ketika menyaksikan kejadian itu, Bun-ji koan-su merasa gelisahnya bukan kepalang. Bayangkan saja, istrinya yang tersayang sedang mengalami jalan api menuju neraka, jiwanya sangat terancam sekali, sedang pengepungan dari kawanan jago persilatan itu sedemikian ketatnya, bila pertarungan sampai terjadi berlarutlarutsudahbisad ipastikanjiwa istrinyatakakan ketolongan lagi. Rasa cemas, gelisah dan marah berkecamuk dalam benak Bun-ji koan-su. Akhirnya dengan kobaran hawa amarah yang meluap, dia segera melancarkan pembunuhan secara besar-besaran dengan menggunakan semua jurus sakti yang paling keji dan mematikan. Dalam waktu singkat, enam tujuh orang jago lihay telah berhasil dibunuh sampai mati. 87

Sesudah bentrokan terjadi, Bun-ji koan-su baru benar-benar merasa amat terkesiap, sebab kawanan jago persilatan yang terlibat dalam pengepungan di atas bukit Soat-san kali ini hampir meliputi segenap jago kelas satu yang berada dalam dunia persilatan, baik berasaldarigolonganputih maupundari golonganhitam. Hampir dua ratusan orang yang berkumpul di sekitar bukit, itu berarti hampir segenap inti kekuatan yang berada di dunia persilatanterlibat langsungdalamkejadian itu. Jumlah anggota terbanyak yang terlibat dalam pertarungan itu adalah jago-jago dari Cian-Khi-Tui (Pasukan Seribu Penunggang Kuda) dan Thi-Kiong-Pang (Perkumpulan Busur Baja) yang merupakan perkumpulan terbesar dalam dunia persilatan. Pangcu dari Kim-to-pang (Perkumpulan Golok Emas) suami istri pun turut hadir pula dalam pertarungan itu. Menyaksikan kesemuanya itu, Bun-ji koan-su merasa kagetnya setengah mati, dia tahu sulit baginya untuk kabur dari kepungan begitu banyak jago lihay pada hari itu. Dalam keadaan begini, terpaksa Bun-ji koan-su menggertak gigi dan memberi perlawanan dengan gigih. Sepasang tangan memang sulit untuk menghadapi empat buah tangan, apalagi kawanan jago yang terlibat dalam pertarungan itu sebagian besar adalah kawanan jago yang amat tersohor namanya di dalamdunia persilatan. Pada mulanya hanya kawanan jago dari golongan hitam dan sesat yang mengerubutinya seorang, kemudian para jago yang menamakan dirinya jago-jago dari sembilan partai besar dunia persilatan serta para kawanan manusia munafik yang berlagak sok mulia pun turut serta melibatkan diri dalam pengeroyokan itu. Bun-ji koan-su semakin gelisah, sedih bercampur marah. Dia cukup menyadari situasi yang sedang dihadapinya, diapun tahu kehadirannya dalam dunia persilatan sangat tidak diinginkan oleh segenap umat persilatan lainnya. Berbicara sampai di situ, dari balik mata tunggalnya itu segera terpancar keluar sinar kebencian dan dendam kesumat yang tiada 88

taranya, sepasang giginya sampai gemerutukan menahan gejolak emosi dalam hati kecilnya. Ku See-hong yang mendengar itupun merasakan darah panas di dalam tubuhnya bagaikan sedang mendidih, api kegusaran berkobar di dalam dada, pada saat ini dia benar-benar merasa amat benci terhadap segenap umat persilatan yang ada di dunia ini. Sorot mata penuh api dendam dan kebencian terpancar juga dari balik matanya . Aaiiihh. Di kemudian hari dunia persilatan akan mengalami pembantaian lagi secara besar-besaran, darah segar akan menggenangi permukaan bumi, mayat akan bergelimpangan di mana-mana, sebab Bun-ji koan-su angkatan ke-dua telah lahir di situ. Dengan wajah yang menyeramkan, manusia aneh itu melanjutkan kembalikisahnya: Dari dua ratus jago persilatan yang hadir di arena, kecuali Kim-to pangcu suami istri beserta anak buahnya yang tidak melibatkan diri dalam pertarungan itu, yang lainnya hampir boleh dibilang telah terlibat langsung dalam pertarungan yang sangat memalukan itu. Senjata rahasia, pedang tajam, tombak panjang, golok besar, busur baja serta beraneka jenis senjata lainnya secara keji, licik dan ganas berkelebatan mengarah ke tubuh Bun-ji koan-su. Menghadapi kerubutan yang begitu ketat dan ganas, Bun-ji koansu sendiri pun segera mengembangkan kelihayannya. Bagaikan seekor banteng terluka, dia menerjang ke kiri menghajar ke kanan, kemana saja dia sampai, jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera berkumandang memecahkan keheningan. Batok kepala beterbangan, darah segar berhamburan, kutungan lengan, kutungan kaki berceceran menodai permukaan salju nan putih. 89

Sedemikian sengitnya pertarungan itu mengakibatkan suasana menyeramkan di sekeliling arena, sungguh membuat berdirinya bulu kuduk orang. Setelah melangsungkan pertarungan sengit selama hampir satu hari penuh, meskipun secara beruntun Bun-ji koan-su berhasil menewaskan lima enampuluh orang jago lihay, akan tetapi dia sendiripun bermandi darah karena luka-luka yang dideritanya itu. Rambutnya terurai awut-awutan, bagaikan malaikat bengis saja serasa kalap dia melakukan pembunuhan serta pembantaian secara besar-besran. Dalam keadaan begini, mendadak . Serentetan suara irama harpa yang merdu merayu tapi serasa membetot sukma berkumandang di atas udara bukit bersalju yang sedang diselimuti hawa pembunuhan yang mengerikan itu. Begitu menangkap suara permainan harpa yang merdu merayu serentetan kawanan jago persilatan yang sedang mengerubuti Bunji koan-su itu menghentikan serangannya dan mengundurkan diri ke belakang. Anehnya, kawanan iblis, kaum sesat, jago golongan putih serta angota sembilan partai besar, yang di hari-hari biasa selalu angkuh dan susah diatur itu sekarang bersikap amat menghormat, malahan mereka segera menyingkir ke samping dan memberi sebuah jalan lewat. Walaupun Bun-ji koan-su mengetahui kalau irama harpa tersebut dipancarkan oleh seseorang dengan mengerahkan tenaga dalam yang sempurna, tapi tidak seharusnya kawanan jago persilatan memperlihatkan sikap yang begitu menghormat kepada pemetik harpa itu seandainya tidak terdapat sesuatu rahasia lainnya. Dalam waktu singkat, dari bawah bukit salju melayang turun seorang perempuan cantik berbaju putih, yang di kedua belah sisinya diapit oleh dua orang sastrawan yang amat gagah dan tampan. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki ketiga orang itu betul-betulluar biasasempurnanya. 90

Ketika Bun-ji koan-su telah melihat jelas siapa gerangan perempuan yang datang itu, bagaikan disambar geledek di siang hari bolong, ia menjadi pucat dan berdiri dengan sempoyongan, hampir saja dia jatuh tak sadarkan diri. Hatinya bagaikan diiris-iris dengan pedang tajam yang beriburibu buah banyaknya, hatinya merasa hancur berantakan dan mengucurkan darah segar. Pada saat itulah dia baru mengetahui betul apakah arti kehidupan yang sebenarnya. Ternyata perempuan cantik berbaju putih itu bukan lain adalah Ceng Lan-hiang istri Bun-ji koan-su yang disangka lemah dan bertenaga dan sedang menghadapi sekarat akibat jalan api menuju neraka . Sedangkan dua orang sastrawan tampan yang mendampinginya itu bukan lain adalah kedua orang murid dari Bun-ji koan-su yang telah diampuni jiwanya itu. Thi-bok-sin-kiam Cu Pok, serta Jian-huakimciang Tu Pok Kim. Sekulum senyuman yang seram tapi bangga tersungging di ujung bibir Thi-bok-sin-kiam Cu Pok, setelah memandang sekejap ke wajah bekas gurunya, dia berkata: Bun-ji koan-su hari ini tentunya kau bisa mampus dengan hati yang lebih jelas, bukan? Heeehh heeehh heeehh untuk lebih jelasnya, aku orang she Cu akan menerangkan lebih jelas lagi agar kau bisa mampus dengan pikiran yang terang. Ceng Lan-hiang adalah putri tunggal guruku Thi-kiam-kim-ciang Ceng Ih-huang. Heeehh heeehh heeehh hutang nyawa bayar nyawa, hari ini aku khusus datang kemari untuk menagih hutang darah darimu. Setelah mendengar perkataan itu, tak terkirakan rasa sesal Bun-ji koan-su. Dia amat membenci dan mendendam perempuan itu, dia pun mendendam terhadap segenap umat persilatan yang berada di dunia ini. 91

Kasih sayang Ceng Lan-hiang selama setahun ini cumbu rayu mereka di kala malam telah tiba ternyata semuanya hanya palsu dan pura-pura. Ooohh Betapa memalukan dan terkutuknya perempuan ini. Sekarang dia baru sadar bahwa dirinya telah terjebak oleh siasat Bi-jin-ki (siasat perempuan cantik) yang sengaja diatur oleh umat persilatan untuk menjebaknya. Aaai Bun-ji koan-su wahai Bun-ji koan-su kau telah bertindak salah. Selama hidup kau tak akan mencuci bersih perasaan dendam yang tak terlukiskan besarnya ini, kau sudah terjerumus dalam keadaan yang mengerikan. Bun-ji koan-su sungguh merasa marah dan mendendam, sambil membentak keras tiba-tiba ia menerjang ke muka . Mendadak pada saat itulah terdengar dua buah suara tertawa dingin yang menyeramkan berkumandang memecahkan keheningan . Thi-bok-sin-kiam Cu Pok dan Jian-hun-kim-siang Tu Pok-kim, bagaikan dua sukma gentayangan segera menerkam ke muka menyongsong kedatangannya. Waktu itu tenaga dalam yang dimiliki Bun-ji koan-su telah mengalami kerugian besar, sekujur badannya penuh dengan luka bacokan dan luka pukulan, sesungguhnya ia sudah hampir tak sanggup mempertahankan diri. Dalam kondisi badan semacam itu, mana ia mampu mempertahankan diri dari serangan gabungan kedua orang murid durhaka tersebut? Dalam waktu singkat, ia sudah termakan telak oleh beberapa pukulan yang dilancarkan kedua orang murid pengkhianat tersebut, akan tetapi ia masih tetap bertahan secara gigih dan memberikan perlawanan sekuat tenaga. Criiing serentetan suara dentingan nyaring menggelegar memecahkan keheningan . 92

Bun-ji koan-su merasakan ada sebilah pedang yang tajam dan dingin menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Ternyata orang yang melancarkan tusukan maut itu bukan lain adalah Ceng Lan-hiang, istrinya yang tercinta . Pada waktu itu seluruh wajah wanita itu diliputi oleh hawa nafsu membunuh yang mengerikan. Sambil mempermainkan sebilah pedang yang berkilauan tajam, sebentar-sebentar dia menyarangkan tusukannya ke tubuh Bun-ji koan-su sehingga dalam waktu singkat telah bermandikan darah. Dari balik mata Bun-ji koan-su segera terpancar keluar sinar kebencian dan dendam yang sangat tebal. Ditatapnya Ceng Lanhiang lekat-lekat, kemudian dengan darah yang bercucuran dari ujung bibirnya, dia berseru: Lan-hiang, kau sendiri? kau benar-benar akan membunuh suamimu

Dengan wajah yang sinis dan bengis, hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, Ceng Lan-hiang berkata tanpa perasaan: Hmm! Siapa yang kesudian menjadi istrimu? Selama hampir setahun aku terus menahan rasa muak dan benciku untuk menemani kau si bangkotan tua. Tiap detik tiap menit kalau bisa ingin kudahar dagingmu, kuhirup darahmu hmm jika hari ini tidak kucincang tubuhmu menjadi berkeping-keping, sukar rasanya untuk menghilangkanrasadendamdanbenciku yangtertanamdihati. Sehabis mendengar ucapan tersebut, perasaan Bun-ji koan-su benar-benar sudah hancur lebur. Sebenarnya dia masih mempunyai setitik harapan, yaitu putrid yang mereka lahirkan atas dasar hubungan cinta selama ini, masakah dia tidak tersisa rasa cinta barang setitikpun dalam hatinya setelah menjadi suami istri selama hampir satu tahun lamanya? Dengusan tertahan bergema, sebuah lengan Bun-ji koan-su telah terpapas kutung oleh bacokan pedangnya. 93

Aduuh !

kembali terdengar jerit kesakitan berkumandang

memecahkan keheningan, sebiji mata Bun-ji koan-su kembali tercungkil oleh sambaran pedangnya hingga terlepas. Ceng Lan-hiang sungguh kejam, keji dan berilmu tinggi mendadak pedangnya bergetar keras, berlaksa-laksa titik cahaya tajam segera memancar ke empat penjuru, kemudian sepasang kaki Bun-ji koan-su sebatas lutut telah terpapas kutung. Dengan kesakitan dan penuh penderitaan ia segera bergulingan diatas permukaan salju. Mendadak . Di saat yang kritis inilah Kim-to-pangcu suami-istri, Wi-Ceng Kiu-Gak (Golok Sakti Menggetarkan Jagad) dan Liok-Ih-Li (Perempuan Baju Hijau) HongPo Yan, yangsejakpertarungan mulai berlangsung hanya berdiri berpeluk tangan belaka, menerjang ke muka secepat sambaran kilat. Mereka berdua masing-masing melancarkan sebuah pukulan dahsyat ke depan, dua gulung angin puyuh yang maha dahsyat dengan cepat menggulung tubuh Bun-ji koan-su dan melemparnya ke dalam jurang yang takterkirakan dalamnya. Pertarungan berdarah di atas bukit Soat-san yang amat seru dan menegangkan hatipun berakhir sampai di situ. Bun-ji koan-su yang lihay sejak itu lenyap dari peredaran dunia persilatan. Sejak kematian Bun-ji koan-su, dunia persilatan pun tak pernah ada seharipun tenang. Peristiwa berdarah, pembunuhan kejam, satu demi satu berlangsung dalam dunia persilatan . Yang pertama-tama tertimpa musibah setelah kejadian itu adalah perkumpulan yang paling besar dalam dunia persilatan waktu itu Kim-to-pang. Perkumpulan besar itu dibasmi orang secara keji hingga hancur musnah dan lenyap dari dunia persilatan. 94

Kim-to pangcu suami istri, Wi-Ceng-Kiu-Gak Ku Kiam-cong dan Liok-Ih-Li Hong Po Yan ditemukan mati secara mengenaskan. Kematian mereka konon mengerikan sekali, lengan kutung kaki terpotong, usus berceceran dan otak berhamburan, suatu pembunuhan yang benar-benar teramat keji. Menyusul kemudian, para jago lihay kaum lurus dari sembilan partai besar yang tidak turut serta di dalam pertempuran berdarah di bukit Soat-san juga satu demi satu lenyap secara misterius dan tidak diketahui nasibnya Mendadak Ku See-hong berteriak keras: Locianpwe Locianpwe Perbuatan dari siapakah ini? Cepat katakan, perbuatan kejam dari siapakah ini? Aku hendak membalas dendam! Aku hendak membalas dendam! Ketika menyaksikan sikap Ku See-hong macam orang kesurupan itu, manusia aneh itu merasa kaget sekali. Segera tegurnya dengan suara dingin: Ku See-hong! Apakah orang tuamu adalah Wi-Ceng-Kiu-Gak Ku Kiam-cong serta Liok-Ih-Li Hong Po Yan? Air mata segera jatuh berlinang membasahi wajah Ku See-hong, sahutnya dengan sedih sekali: Oooh Locianpwe, aku benar-benar adalah putra mereka berdua yang tidak berbakti cepatlah katakan kepadaku, siapakah musuh besar orang tuaku? Dalam dunia dewasa ini hanya kau seorang yang tahu akan rahasia ini. Mencorong sinar aneh dari balik mata tunggal manusia aneh itu. Dengan tubuh gemetar keras, sahutnya pedih: Selama hidup, lohu tak pernah berhutang budi kepada siapapun tapi aku hanya berhutang budi sedalam lautan kepada orang tuamu Aaaii . Dalam pertempuran berdarah di atas bukit salju, seandainya mereka berdua tidak menghantam Bun-ji koan-su 95

sehingga tercebur ke dalam jurang, dia pasti telah dicincang sampai hancur berkeping-keping oleh bacokan pedang perempuan rendah itu . Locianpwe, tolong beritahu kepadaku siapakah pembunuh kejam itu ? Siapakah pembunuh keji itu?! jerit Ku See-hong. Mendadak manusia aneh itu melotot besar, dengan pandangan dingin ia membentak: Ku See-hong, hanya mengandalkan beberapa jurus kepandaian yang kau miliki sekarang, apakah kau sudah mampu untuk membalas dendam? Jika kau sampai berbuat demikian, maka tak bisa disangkal lagi kau hanya akan menghantarkan kematian dengan sia-sia belaka, mana dendam tak berbalas, kaupun akan menjadi manusia berdosa yang sangat tidak tidak berbakti. Tahukah kau ? Tugasmu sekarang selain harus membalaskan dendam bagi kematian kedua orang tuamu, kaupun harus menegakkan kembali keadilan serta kebenaran dalamdunia persilatan! Setelah mendengar perkataan dari manusia aneh itu, bagaikan diguyur dengan sebaskom air dingin, Ku See-hong lantas berpikir: Benar, sebelum aku berhasil mempelajari ilmu silat yang sangat lihay, mana aku punya kekuatan untuk membalaskan dendam sakit hati ini ? Terdengar manusia aneh itu menghela napas panjang, lalu berkata kembali: Tak lama lagi lohu akan kembali ke alam baka. Aku tak bisa mewariskan lagi segenap ilmu silat yang kumiliki kepadamu, aaaii . Secara rahasia locianpwe telah mewariskan ilmu maha sakti kepadaku, budi kebaikanmu tak terlukiskan dengan kata-kata, mana aku berani untuk menuntut pelajaran ilmu silat yang lainnya lagi. 96

Manusia aneh itu memandang sekejap wajah Ku See-hong, dari wajahnya segera terpancar keluar rasa sayangnya bagaikan seorang ayah terhadap anaknya, kemudian berkata lagi pelan: Ku See-hong, sehabis sebagai seorang bocah siapakah diriku ini ? sebabnya aku berwatak mendengarkan kisah cerita ini, kau pintar tentunya sudah menduga bukan Aaai. Tentunya kau juga tahu bukan, apa seaneh sekarang ini?

Ku See-hong tahu, manusia aneh itu tak ingin menyinggung kembali kejadian masa lampau yang penuh dengan kesedihan itu, dia hendak beranggapan bahwa Bun-ji koan-su telah tewas dibunuh oleh kawanan jago persilatan pada dua puluh tahun berselang. Dengan sinar mata yang dingin bagaikan es, Ku See-hong memandang sekejap ke arah manusia aneh itu, kemudian ujarnya dengan suara bersungguh-sungguh: Locianpwe , boanpwe sudah tahu siapakah dirimu itu, tapi aku juga tahu kalau kau pasti mempunyai suatu kejadian masa lampau yang luar biasa, maka watakmu baru berubah menjadi seaneh ini. Sejak kecil boanpwe sudah ditinggal mati oleh ayah ibuku. Sepanjang tahun berkelana dalam dunia persilatan, tanpa berhasil meraih sesuatu apapun, jika locianpwe tidak melimpahkan cinta kasihnya kepadaku serta mewariskan ilmu silat yang maha sakti kepadaku, tak mungkin boanpwe bisa jadi seperti sekarang ini. Budi kebaikan sebesar ini sudah pasti harus dibalas. Oleh karena itu dalam hati kecil boanpwe telah mengambil keputusan, bila aku telah melakukan perjalanan ke dalam dunia persilatan nanti pasti akan kuselesaikan semua pekerjaan locianpwe yang selama ini belum terselesaikan. Padahal manusia aneh itupun sangat berharap Ku See-hong bisa membantunya untuk menyelesaikan segala persoalan yang belum sempat diselesaikannya dulu. Sejak dia bertemu dengan Ku See-hong, ia telah bertekad untuk menitipkan tugas dan harapannya itu kepada sang pemuda. Itulah sebabnya mengapa ia tak sayang untuk menyalurkan hawa murni 97

yang dimilikinya itu ke dalam tubuh Ku See-hong, agar ia bisa melatih ilmu Kan-kun Mi-siu yang maha dahsyat tersebut, sedangkan ia dengan sisa tenaga yang tak seberapa harus menyelesaikan hidupnya sebelumsaatnya tiba . Sebagai seorang manusia yang berwatak aneh apa yang dilakukannya hanya dikerjakan secara diam-diam. Jadi apa yang sesungguhnya telah terjadi, sama sekali tidak diketahui oleh Ku Seehong sendiri. Sekulum senyuman lega segera tersungging di ujung bibir manusia aneh itu. Senyuman itu dianggap sebagai persetujuannya kepada sang pemuda untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Kembali Ku See-hong bertanya: Locianpwe, boanpwe pun memberanikan diri untuk mengajukan suatu permintaan kepadamu. Meski semasa hidupmu aku tidak mengakuimu sebagai suhu, tapi setelah kau mati, boanpwe tetap akan menganggap dirimu sebagai guruku yang pertama. Paras muka manusia aneh itu masih tetap tidak berubah, dia hanya membungkam seribu bahasa, sebagai tanda menyetujui pula permintaan dari Ku See-hong. Ketika pemuda itu menyaksikan sikap manusia aneh itu lambatlaun menjadi semakin ramah, diapun melangkah lebih ke depan, katanya kembali: Boanpwe berharap agar cianpwe bersedia untuk memberitahukan nama asli cianpwe kepadaku . Paras muka manusia aneh itu segera memancarkan sekilas cahaya yang sangat aneh, mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa, sedangkan pikirannya terjerumus dalam lamunan yang berkepanjangan. Melihat manusia aneh itu diam saja, Ku See-hong segera berkata lebih lanjut: 98

Locianpwe, apakah kau juga mempunyai seorang keturunan? Sekalipun ibunya telah berkhianat dan jalan serong, tapi sebagai putri seorang manusia, dia harus memiliki nama warga yang sesungguhnya, kalau tidak dia akan dianggap sebagai seorang anak haram. Mengenai keturunan dari locianpwe, boanpwe pasti akan berusaha untuk memberi tahu kepadanya, bahkan akan kuceritakan pula kisah cerita tersebut kepadanya . Setelah mendengar ucapan itu, titik air mata segera jatuh berlinang membasahi wajah orang aneh itu, tampaknya dia merasa sangat terharu sekali. Dengan wajah mengejang keras karena pengaruh emosi, katanya: Lohu she Him, bernama Ci-seng. Diam-diam Ku See-hong menghembuskan napas panjang, pikirnya didalamhati: Oooh Thian. Dalam dunia persilatan dewasa ini mungkin hanya akuseorangyang mengetahui namaaslidari Bun-ji koan-su. Dengan sikap yang sangat menghormat, buru-buru Ku See-hong berkata: Terima kasih banyak locianpwe atas kesediaanmu untuk memberitahukan nama besarmu. Tiba-tiba manusia aneh itu merogoh ke dalam sakunya dan mengeluarkan sepotong kutungan pedang, lalu ujarnya dengan nada yang amat pedih: Ku See-hong, lohu titip kepadamu, seandainya kau telah berjumpa dengan gurumu Seng-sim Cian-li Yap Soat Kun, ceritakanlah keadaan lohu yang sebenarnya kepada dia. Katakanlah bahwa harapanku yang paling akhir adalah meminta kepadanya untuk menerimamu sebagai muridnya. Bila ia tak mau mengajarkan ilmu Hay Jin Ciang tersebut, maka bagaimanapun juga kau harus mencari akal untuk mencuri belajar ilmu pukulan Hay Jin Ciang-nya itu. 99

Pada lima puluh tahun berselang, ilmu silat yang dimiliki Sengsim Cian-li Yan Soat Kun, tak berada di bawah kepandaian lohu , apalagi setelah dia diburu oleh api dendam. Ilmu pukulan ciptaannya itu pasti hebat dan tiada keduanya di kolong langit . Kau harus ingat, musuh besarmu yang paling besar di kemudian haritelahberhasil mendapatkansejilid kitabpusaka Ban-Sia Cinkeng yang penuh berisikan aneka macam ilmu sesat jika di kemudian hari kau ingin menangkan dia, maka kau harus bisa mempelajari ilmu Hay-Jin-Ciang lebih dulu sebelum niatmu bisa diwujudkan. Tak terkira rasa terima kasih Ku See-hong setelah mendengarkan perkataan itu, katanya: Perhatian serta cinta kasih locianpwe tak akan boanpwe lupakan untuk selamanya, boanpwe pasti tak akan sampai mengecewakan hati locianpwe . Tiba-tiba manusia aneh itu menghela napas sedih. Sambil membelai kutungan pedang pendek itu dengan tangan kirinya, ia berkata kembali: Bawalah serta kutungan pedang ini, dan gunakanlah benda itu sebagai tanda mata dari persembahanmu kepada gurumu yang akan datang. Bila kau mampu maka berusahalah untuk menyambung kembali pedang ini menjadi satu agar sukma lohu di alambakatidakselalu murung dan merasataktenang. Sambil menerima kutungan pedang itu dengan kedua belah tangannya, sahut Ku See-hong: Boanpwe pasti akan berusaha keras untuk memenuhi keinginan dari locianpwe . Waktu itu air muka manusia aneh tersebut bertambah suram dan gelap, tapi sebagai seorang yang berkeras kepala, dia masih tetap berusaha untuk mempertahankan diri dengan mengandalkan sedikit sisa tenaga yang dimilikinya. Kepada pemuda itu, kembali dia berkata: 100

Ku See-hong, kitab pusaka Cang-ciong pit-kip tiada taranya itu tidak berada di saku lohu, tapi tetap tersimpan di tempat semula. Rahasia tempat itu tercantum dalam bait-bait lagu DENDAM SEJAGAD . Barang mestika hanya akan didapat oleh mereka yang berjodoh. Lohu tak bisa memberi petunjuk kepadamu atas tempat penyimpanan itu, jika kau memang berjodoh maka kunci rahasia tersebut pasti akan kau pahami. Benarkah kau dapat memecahkannya atau tidak, lihat saja pada rejekimu di kemudian hari . Ku See-hong manggut-manggut. Barang mustika yang ada di dunia ini memang hanya diperoleh oleh mereka yang berjodoh, boanpwe tak dapat terlalu memaksa, kalautidakbisaberakibat kerugian bagi dirisendiri. Diam-diam manusia aneh itu mengangguk, dia mengagumi karakater Ku See-hong yang tangguh, meski masih muda usia tapi pengetahuannya terhadap masalah itu luas sekali. Setelah menghela napas sedih, ujarnya: Saat ini, lohu ibaratnya sebuah lentera yang hampir kehabisan minyak, waktu sudah tak pagi lagi . Sekarang juga lohu akan menggunakan sisa tenaga yang kumiliki untuk mewariskan keempat tiga jurus tangguh tersebut kepadamu. Kemungkinan besar lohu tak dapat memainkan sampai ke jurus yang ke-tiga, tapi aku harap kau bisa memusatkan segenap perhatianmu untuk mempelajarinya dengan seksama. KuSee-hongtahujurussaktiyangakandiwariskan manusiaaneh itu kepadanya pasti terhimpun segala inti kekuatan dari pelbagai jurus silat yang berada di dunia ini, maka ia tak berani betrayal, segenap perhatiannya tercurahkan menjadi satu untuk memperhatikannya dengan seksama. Kembali manusia aneh itu berkata: 101

Jurus serangan ini dinamakan Hoo-Han Seng-Huan (Sungai Langit Bintang Bertaburan). Di dalamnya terkandung tiga gerak perubahan yang maha sakti: Gerakan yang pertama khusus menyerang tubuh bagian atas musuh yang disebut sebagai Thian (langit). Gerakan kedua khusus menyerang bagian tengah musuh yang dinamakan Jin (manusia). Sedangkan gerakan ketiga khusus menyerang bagian bawah musuh yang dinamakan Tee (tanah). Bila digabungkan menjadi satu antara langit, manusia dan tanah maka akan berakibat luar biasa ibaratnya sungai langit yang terbentang dan bintang kecil yang bertaburan di angkasa. Ku See-hong yang mendengarkan penjelasan itu merasa seperti pahamtidakpaham,diam-diamia menghelanapaspanjang. Terdengar manusia aneh itu melanjutkan kembali kata-katanya: Seandainya kau bisa memahami arti serta makna dari jurus serangan ini, kemudian menggunakannya secara sempurna tidak banyak jago dalam dunia persilatan dewasa ini yang sanggup untuk menghindarkan diridariserangandahsyattersebut. Mendengar keterangan tersebut, tanpa terasa Ku See-hong lantas berpikir: Benarkah jurus serangan tersebut sedemikian lihaynya? Sinar tajam yang terpancar dari mata tunggal manusia aneh itu makin lama semakin memudar, tubuhnya pun mulai gemetar keras, pelan-pelankelopak matanyamulaiterkatuprapat. Menyaksikan kejadian itu Ku See-hong segera berteriak keras: Locianpwe ! Tiba-tiba manusia aneh itu tersentak kaget dan tersadar kembali, dari balik matanya yang tunggal segera terpancar serentetan cahaya tajamyang aneh, dengan suara lemah dia berbisik: Ku See-hong, cepat bombing lohu ke atas tanah harus cepat! 102

Ku See-hong juga tahu bahwa kekuatan hidup manusia aneh itu sudah mendekati akhir. Dengan gerakan secepat kilat dia lantas membimbing bangun tubuhnya dan diberdirikan di atas tanah. Tubuh manusia aneh itu berdiri kaku di atas tanah, sementara telapak tangan tunggalnya secepat kilat melakukan suatu gerakan serabutan yang kalut dan membingungkan. Ku See-hong terkesiap, ia tahu manusia aneh itu sedang menggunakan jurus sakti itu, maka semua perhatiannya buru-buru dipusatkan menjadi satu kemudian dengan seksama diikutinya semua gerakan tangan yang aneh dari manusia aneh tersebut. Pada saat Ku See-hong sedang memperhatikan gerakan tangan manusia aneh itulah, mendadak Ku See-hong merasakan ada bayangan berkelebat lewat di depan matanya, tahu-tahu jari tangan manusia aneh itu sudah menghantam di atas jalan darah tubuhnya, kesadarannya segera terhentak seperti hilang sejenak. Jalan darah di tubuh Ku See-hong kembali bergetar keras, kesadarannya kembali pulih seperti sedia kala, ketika dia mencoba untuk menengok ke tengah arena, lengan dari manusia aneh itu masih bergeraksecara aneh sekali. Mendadak Ku See-hong merasakan jalan darah di atas pusarnya seperti dihantam orang lagi secara pelan, sekali lagi dia merasakan kesadarannya seperti hilang, lalu jalan darah di tubuhnya bergetar keras dan kesadarannya pulih kembali. Sementara itu, gerakan tangan manusia aneh itu masih saja melakukan suatu gerakan aneh. Ku See-hong hanya merasakan bayangan hitam kembali berkelebat lewat di hadapan matanya, sebuah jari tangan tahu-tahu sudah menghajar ke atas jalan darah Thian-ki-hiatnya. Menyusul kemudian terdengar suara dengusan berkumandang memecahkan keheningan, sekujur badan manusia aneh itu gemetar keraslaluberdirikakuditempatsemula. Jaritangannyamasihtetap menunjuk ke arah jalan darah Thian-ki-hiat di tubuh Ku See-hong. 103

Menyaksikan kejadian itu, Ku See-hong segera menjerit kaget. Teriaknya keras-keras: Locianpwe! Locianpwe! Tangannya dengan cepat menggoyang-goyangkan tubuh manusia aneh itu, tapi dia tetap berdiri kaku di tempat semula tanpa berkutik barang sedikitpun juga, jelas nadinya sudah tergetar putus dan nyawanya kembali ke alam baka. Yaa, seorang jago tangguh yang luar biasa kelihayannya itu telah meninggal dunia di kala dia telah melancarkan jurus ketiga dari Ho Han Seng Huan tersebut. Dia telah menggunakan sisa tenaga yang dimilikinya untuk melaksanakan tugasnya yang terakhir. Bun-ji koan-su yang berwatak aneh, berilmu silat tinggi, bertangan keji, berhati kejam, berwajah dingin dan cukup membuat gemparnya kawanan jago persilatan itu, telah meninggalkan dunia yangfanainitanpa menimbulkansedikitsuarapun. Waktu itu rembulan sudah bersembunyi di balik mega, bintang yang bertaburan di angkasa pun sudah lenyap dari pemandangan dirgantara, waktu menunjukkan kentongan ke tiga . Sebutir bintang melesat menembusi angkasa yang gelap, berkedip sebentar di udara lalu hilang lenyap tak berbekas. Seperti juga kehidupan Bun-ji koan-su di dunia ini, hanya sekilas pandangan saja tahu-tahu sudah lenyap kembali dari kehidupan dunia. 000dw000 Bab 6 ANGIN dingin di luar kuil berhembus kencang, seakan-akan Thian turut berduka akan perginya manusia aneh itu. 104

Ku See-hong tahu bahwa Bun-ji koan-su telah kembali ke alam baka. Titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipinya, tapi ia tetapberusahamenahandiri, iaberusaha untuktidak menangis. Tapi kesedihan yang mencekam perasaannya waktu itu tak terlukiskan dengan kata-kata, sekalipun menangis tersedu-sedu juga belum tentu bisa menghilangkan rasa sedih yang mencekam perasaannya waktu itu. Tiada kesedihan di dunia ini daripada perpisahan antara yang mati dengan yang hidup. Diam-diam Ku See-hong berdiri sedih, lama lama sekali dia baru bergumam: -oo0dw0oo Jilid: 04 SUHU, sekarang kau telah tiada..., mulai, sekarang aku akan menyebutdirimu sebagaisuhu. Semua tugas yang kau serahkan kepadaku serta semua persoalan yang tak bisa kau selesaikan di dalam hidupmu pasti akan kulaksanakan, musuh besar yang mencelakaimu, murid-murid durhaka yang telah menghianatimu, serta semua manusia munafik yang pernah membuat sengsara dirimu pasti akan kubantai semua sampai mampus. Suhu, kembalilah ke alam baka dengan tentram, beristirahatlah kau dengan tenang. Sekalipun kau telah meninggalkan dunia yang fana ini, tapi semua kejadian di dunia ini, semua sejarah hidupmu selama ini akan terkenang terus di hati setiap orang, tiap hari, tecu pasti akan menyanyikannya sebanyak tiga kali untuk memperingati dirimu selamanya." Ketika berbicara sampai, di situ, tiba-tiba sinar mata Ku See-hong tertuju pada jari tangan dari Bun-ji-koan-su tersebut, hatinya menjadiamatterkesiap, pikirnya: 105

"Aduh celaka, jurus Hoo-Han-Seng-huan yang diajarkan suhu hingga kini masih belum juga kupahami, bagaimana caranya aku melakukan gerakan itu? Berpikir sampai di sini, peluh dingin segera bercucuran membasahi seluruh badan Ku See hong. Dia teringat kembali dengan pesan gurunya yang minta kepadanya untuk mempelajari jurus Hoo-han-seng-huan tersebut dengan seksama. Tapi, di dalam kenyataannya sekarang, dari tiga gerakan yang diajarkan kepadanya itu, satu juruspun belum berhasil dia pahami, perubahannya bagaimana dan bagaimana caranya melancarkan serangan, sama sekali tidak diketahui olehnya... lalu bagaimana baiknya sekarang? Diam-diam Ku See hong menegur kebodohan sendiri.... Buruburu dia memusatkan segenap perhatiannya untuk berusaha mencari dan menelusuri jejak bayangan jurus itu di dalam benaknya. Tapi makin dipikir dia merasa semakin kaget, semakin kaget dia merasa makin gelisah, dirasakan olehnya jurus Hoo-hansenghuan itu benar-benar sangat rahasia, sakti dan sukar dimengerti.... Bagaimanakah gerakan tangan suhunya Bun-ji koan-su yang aneh serta bagaimana melancarkan serangan aneh tersebut, makin berpikir semakin membuat pikirannya menjadi bingung dan tidak habis mengerti. Ternyata dia merasakan gerak tarian tangan yang dilakukan oleh Bun-ji koan-su itu pada hakekatnya sudah terlepas dari jurus-jurus serangan ilmu silat pada umumnya, begitu kalut begitu membingungkan sama sekali tidak beraturan..., tapi di balik ketidakberaturan tersebut justru tersimpan segala macam kelihayan dan kesaktian yang luar biasa. Tadi dua kali jalan darah di tubuh seakan-akan tertotok, ia merasakan kesadarannya seperti lenyap tak berbekas, tapi, dengan cepat kesadarannya telah pulih kembali, namun belum lagi sadar penuh, sekali lagi, dia seperti kehilangan pikiran lagi... 106

Dengan termangu-mangu Ku See-hong memperhatikan tubuh Bun-ji koan-su yang kaku itu, lalu lengannya mencoba untuk digerakkan menurut apa yang teringat. Sekali demi sekali hal tersebut diulangi terus menerus secara berulang. Tapi ia merasa makin digerakkan, gerakan tangannya makin menyimpang dari cara yang sesungguhnya, bahkan sama sekali tidak mirip dengan apa yang pernah dilakukan Bun-ji koan-su. Lebih kurang setengah jam kemudian, Ku See-hong telah mengulangi kembali latihannya sampai seratus kali lebih, tapi ia tetap gagal untuk memahami kelihayan serta intisari dari jurus serangan itu. Waktu itu dia sudah keletihan, sampai sekujur badannya basah kuyup oleh keringat, napasnya tersengal-sengal seperti kerbau.... Akhirnya setelah gagal berulang kali, dengan sedih dia menghela napas panjang, gumamnya: "Aku benar-benar amat tolol, sudah begitu lama aku berusaha untuk memutar otak tapi selalu gagal untuk menemukannya kembali. Aaaai..., aku benar-benar pantas untuk mampus. Dengan menggunakan sisa tenaga yang dimilikinya, suhu bersusah payah memainkan ketiga jurus serangan itu, bahkan begitu selesai memainkannya diapun menutup usia, sedang aku tak berhasil memenuhi harapannya, jangankan menguasai seluruh jurus serangan itu, bahkan kesan terhadap satu gerakan di antaranya pun tak ada...." Berpikir sampai di situ, Ku See hong merasa putus asa, kecewa dan sedih sekali. Tanpa terasa dua titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipinya, dia menghela napas panjang berulang kali. MendadakKuSee-hong berserutertahan, lalugumamnya: "Heran. Padahal suhu telah tiada, mengapa jenazahnya masih berdiri kaku di situ? Aaai..., aku sebagai muridnya harus dan berkewajiban untuk menguburnya secara baik-baik, aku tak bisa membiarkan jenasahnyaterbengkalaidenganbegitusaja. 107

Bergumam sampai di situ Ku See-hong lantas berusaha untuk membimbing bangun jenasah dari suhunya Bun-ji koan-su. Siapa tahu walaupun dia telah berusaha dengan sepenuh tenaga, ternyata jenasah gurunya itu sama sekali tak bergerak. Kenyataan ini segera membuat Ku See-hong menjadi kebingungan setengah mati dan tidak habis mengerti. Untuk sesaat lamanya dia menjadi termangu-mangu di tempat. Saudara yang budiman, perlu diperhatikan bahwa berdiri kakunya jenasah Bun-ji koan-su di tempat itu sesungguhnya mengandung suatu rahasia yang besar sekali. Hal ini akan diterangkan pada akhir cerita ini, jadi maaf bila hal tersebut akan dirahasiakan dulu untuk sementara waktu. Demikianlah, sesudah termangu-mangu sekilas waktu, akhirnya Ku See-hong mengambil kesimpulan sendiri. Mungkin suhu berbuat demikian karena dia ingin berada terus di tempat ini . Ku See-hong memang keras kepala dan angkuh, ketika tidak berhasil memahami gerak jurus dari Hoo-han-seng-huan tersebut, maka dia bertekad untuk berusaha mencarinya sampai dapat. Tujuh hari tujuh malam lamanya dia berusaha untuk melatih. Sambil mencari, dia sampai lupa makan lupa tidur, tapi alhasil dia tetap gagal untuk memecahkan rahasia dari kepandaian itu, malahan makin dilatih semakin bingung, makin didalami ia merasa semakin kalut pikirannya. Malam itu kembali dia berusaha dengan sepenuh tenaga, tapi hasilnya tetap nihil. Sambil menghela napas sedih dia berlutut di depan jenasah Bunji koan-su lalu dengan air mata bercucuran katanya sedih: Suhu Sukmamu di alam baka tentu tahu muridmu yang bodoh sudah siang malam melatih jurus sakti Hoo-han-seng-huan tersebut dengan mati-matian, tapi memang bakatku jelek, otakku juga 108

bodoh, sampai sekarang aku belum berhasil juga memahami makna dari jurus serangan itu. Sekarang, tecu akan meninggalkan kau orang tua untuk mencari guruku yang kedua serta mempelajari ilmu sakti Hay Jin Ciang untuk memenuhi harapan suhu. Tecu bersumpah di hadapan jenasah kau orang tua, dalam tiga mendatang akan kugunakan sepasang tanganku ini untuk mengucurkan darah segar musuh besarmu serta menyayat kulit badan musuhmu. Semua sampah masyarakat serta manusia laknat yang berada dalam dunia persilatan dewasa ini akan kuberibalasan yang setimpal. Ketika berbicara sampai di situ pelan-pelan Ku See-hong bangkit berdiri, di atas wajahnya yang dingin terlintas kebulatan tekadnya yang kukuh, sorot matanya memancarkan cahaya kebuasan serta kebengisan yang mengerikan sekali. Apalagi ketika Ku See-hong terbayang kembali semua musibah yang telah menimpa Bun-ji koan-su selama hidupnya, kesengsaraan yang telah menyiksa batinnya, tanpa terasa perasaannya bergolak keras, sambil menengadahkan kepalanya dia segera membawakan lagu Dendam Sejagad yang telah diajarkan Bun-ji koan-su kepadanya itu: DENDAMkesumat membentangbagai jagad, Bukit tinggi berhutan lebat di sisi sebuah kuil. Sungaibesardidepan kuil berombakbesar, Dendam kesumat sepanjang abad DENDAMkesumat membentangbagai jagad, Burunggagakbersarangdi rumput di kala senja Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua. Memetik kampak membuat lagu: Nadanya dendam Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa. 109

DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Ji koan pernah berbuat salah. Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya hambar. DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirnya surut. Dendam kesumat tak akan pernah luntur . Suatu dorongan perasaan sedih yang amat besar serta gejolak emosi yang hebat, menelurkan suatu irama nyanyian yang keras, berat dan menunjang mengalun di seluruh angkasa, kemudian menggema sampai ke tempat yang jauh sekali. Saking sedihnya membawakan lagu Dendam Sejagad tersebut, tanpa sadar air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh wajah Ku See-hong. Pelan-pelan dengan membawa perasaan yang berat dan duka dia berjalan keluar dari kuil itu dan meninggalkan Bun-ji koansuyangmeningg aldengan membawapenderitaannyaitu. Waktu saat itu menunjukkan kentongan ketiga. Angin kencang di luar kuil masih berhembus dengan hebatnya, udara terasa dingin menusuk tulang, pohon bergoyang tertiup angin. Suasana ketika itu terasa seram, dingin dan memedihkan. Dari dalam ruang tengah, Ku See-hong pelan-pelan berjalan keluar. Dengan mata basah oleh air mata, ia mendongakkan kepalanya memandang ke angkasa. Langit sangat gelap karena malam masih belum lewat, tiada rembulan hanya ada beberapa titik bintang yang memancarkan cahaya yang lemah. Waktu itu di luar kuil sedang berdiri termangu tiga sosok bayangan manusia. 110

Mereka masih terpesona oleh pengaruh irama lagu Ku See-hong yang dibawakan dengan nada penuh rayuan maut yang membetot sukma. Di bawah bayangan pohon orang-orang itu cuma melongo dan berdiri kaku persis seperti patung arca. Ku See-hong mendongakkan kepalanya memandang awan yang bergerak di angkasa, dalam benaknya tanpa terasa terbayang kembali bayangan tubuh Bun-ji koan-su. Akhirnya ia tak kuasa menahan diri dan mendongakkan kepalanya sambil berpekik nyaring. Pekikan tersebut kian lama berkumandang kian nyaring, tapi di balik suara yang nyaring terbawa nada yang sedih dan memedihkan hati, sungguh terasataksedapdidengar. Ketika mendengar suara pekikan nyaring yang mengalun di angkasa itu, ketiga sosok bayangan manusia di luar kuil itu merasakan hatinya bergetar kemudian tersadar kembali dari lamunan. Enam buah mata yang tajam serentak dialihkan ke atas tubuh Ku See-hong yang berada di luar kuil tersebut. Tanpa sadar ketiga orang itu mundur beberapa langkah ke belakang dengan kaget, dari mimik wajah mereka yang menyeringai seram, bisa diketahui sampai di manakah rasa kaget dan ngeri yang mencekamperasaannya itu. Ku See-hong tidak melihat hadirnya ketiga sosok bayangan manusia di luar kuil itu. Dengan langkah yang pelan-pelan dia berjalan keluar kuil. Tiga sosok bayangan manusia yang berada di luar kuil itu sesungguhnya adalah jago-jago lihay golongan hitam yang sadis dan berbahaya walaupun demikian mereka cukup mengetahui sampai di manakah kekejaman serta kebuasan pemilik kuil yang misterius itu. Maka sewaktu mereka melihat semunculnya Ku Seehong dari dalam kuil itu, disangkanya dialah pemilik kuil yang misterius serta berbahaya itu. Tanpa terasa sekujur tubuh mereka gemetar keras. Ku See-hong mendongakkan kepalanya. Sekarang dia baru mengetahui akan kehadiran ketiga sosok bayangan manusia itu. 111

Sinar aneh yang tajam segera memancar keluar dari balik matanya, dengan wajah hambar dia segera berhenti. Ketiga sosok bayangan manusia itupun sudah melihat wajah Ku See-hong dengan jelas sekarang, rasa kaget bercampur tercengang cepat melintas di atas wajahnya, perasaan takut yang semula mencekamhati merekakinihilang lenyapdenganbegitusaja. Sambil tertawa dingin dengan suara yang menyeramkan, ketiga sosok bayangan manusia itu segera berkelebat maju ke depan dan mendekati Ku See-hong. Betul rasa di hati mereka sudah banyak berkurang, akan tetapi satu dua bagian rasa ngeri masih terselip di hati masing-masing. Paras muka Ku See-hong sendiripun berubah hebat setelah menyaksikan gerakan tubuh lawan yang begitu enteng, dia tahu ketiga orang itu sudah pasti adalah jago kelas atas dalam dunia persilatan. Di bawah sinar bintang, tampak orang tiga itu masing-masing mengenakan baju hitam yang panjang dengan potongan badan yang lurus jangkung seperti tengkorak. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai di pundak, bibirnya tajam dengan kening yang sempit, masing-masing berwajahserampersis bagaikan iblis. Diam-diamKuSee-hong berpikirdidalamhatinya: Heran, mengapa tiga orang manusia yang bertampang bagaikan iblis ini bisa menyiarkan hawa sesat yang begini tebal secara mengerikan? Mana wajah seram menyeringai lagi dengan mengerikan, sungguh membikin hati orang merasa kebingungan dantaktahusiapa gerangandiri mereka itu? Sementara dia masih berpikir, manusia aneh berwajah pucat yang berada di sebelah kiri itu segera mementangkan mulut lebarlebar dan memperdengarkan gelak tertawa panjang yag menyeramkan. 112

Setelah itu dengan nada yang dingin menggidikkan hati dia menegur: Bocah keparat, siapa kau? Cepat sebutkan nama anjingmu untuk menerima kematian. Betapa mendongkol dan kesalnya Ku See-hong setelah mendengar perkataan itu, ia segera mendengus dingin. Hmm Kalian tiga orang mahluk, tiga bagian tidak mirip manusia, tujuh bagian mirip setan, sesungguhnya siluman aneh yang datang dari mana? Kurang ajar benar perkataan kalian itu? Hmm aku tak lebih cuma seorang Bu-beng-siau-cut (prajurit tak bernama)dalamduniapersilatan, mau apakalian? Makhluk berwajah murung dan sedih, sedikitpun tidak membawa hawa kehidupan, yang berdiri di tengah itu, segera tertawa terkekeh-kekeh dengan seramnya, suara makhluk itu dingin bagaikan es, bagaikan hembusan angin dingin yang datang dari kutub. Begitu selesai tertawa seram, dia lantas berkata dengan suara mengerikan: Bocah keparat, enak benar kalau berbicara, rupanya kau memang benar-benar adalah seorang prajurit tak bernama di dalam dunia persilatan, heeehh heeehhh heeehhh kami adalah Lengcuansam-pok (Tiga Bayangan Iblis dari Leng-cuan) yang nama besarnya telah menggetarkan seluruh dunia persilatan, aku sendiri Siang-khi-kui-pok (Siluman Iblis Pembawa Kesedihan) Phu Im-sat hendak mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu bila kau tidak menjawab dengan sejujurnya, heeehhh heeehhh heeehhh malam ini juga akan kusuruh kau mampus tanpa liang kubur di sini. Sudah belasan tahun lamanya Ku See-hong berkelana dalam dunia persilatan, tidak sedikit jago persilatan kenamaan yang diketahui olehnya, maka dari itu betapa tercekatnya perasaan pemuda tersebut setelah mengetahui kalau ketiga makhluk seram ini bukan lain adalah Leng-cuan-sam-pok yang amat tersohor akan kebengisannya itu . Meski begitu, paras mukanya sama sekali tidak menunjukkan perubahan apa-apa. 113

Ternyata Leng-cuan-sam-pok adalah jago kelas satu dari golongan hitam yang termasyhur sekali namanya dalam dunia persilatan. Watak mereka amat kejam, tak kenal ampun dan membunuh orang tanpa berkedip. Mencorong sinar menggidikkan dari balik mata Ku See-hong, serunya dengan dingin: Leng-cuan-sam-pok adalah sampah masyarakat di dalam dunia persilatan dewasa ini, apa yang kalian andalkan sehingga begitu berani berlagak di hadapanku? Sungguh tak tahu malu. Orang lain mungkin jeri kepada kalian tapi aku orang she Ku, adalah seorang manusiayangpunyatulang, taknantiaku bakal jeri kepadamu. Sebelum pertanyaan kalian ajukan, terlebih dulu akan kuberitahukan kepadamu, lebih baik jangan bertanya, sebab tak nanti aku akan menjawab pertanyaan kalian barang setengah patah katapun. Mengerti? Ku See-hong bukan orang yang bodoh, baru saja Siang-khi-kuipok Phu-im-sat bertanya sampai di situ, dia sudah mengetahui apa yang hendak mereka tanyakan. Makhluk pertama menonjol bergigi taring dan bermata bengis bagaikan binatang liar yang berdiri di sebelah kanan itu segera berteriak aneh, bentaknya: Bocah keparat, berapa butir sih batok kepala yang kau miliki? Begitu berani memandang hina Leng-cuan-sam-pok! Hmmm, ketahuilah malam ini kau sudah menjadi burung dalam cengkeraman kami, jangan harap kau bisa terbang lagi ke angkasa. Siang-khi-kui-pok Phu-im-sat menyambung pula: Bocah keparat, bukankah barusan kau masuk ke dalam kuil itu? Apa yang kau jumpai di situ? Ku See-hong adalah seorang pemuda yang keras kepala, angkuh dan ketus hatinya sudah mendongkol sekali ketika menyaksikan ketiga orang mahkluk aneh itu membentak-bentak dirinya maka 114

sambil tertawa dingin dengan nada yang merasuk tulang, serunya menghina: Bila kalian menganggap punya nyali, tak ada salahnya untuk masuk dan selidiki sendiri, dengan cepat kalian akan mengetahui ada apanya di sana. Hmmm. Cuma aku lihat, kalian anjing-anjing geladak yang beraninya cuma menganiaya yang lemah saja ini, masih belumpunya keberanian untukberbuat demikian. Makhluk aneh berwajah pucat yang berada di sisi sebelah kiri, Jin-sat-kui-pok (Siluman Iblis Berwajah Pucat) Jin Khi segera membentak menggelegar: Bocah keparat, diberi arak kehormatan kau tidak mau, justru arak hukuman yang kau cari. Hmmm, sekarang juga akan kusuruh kau merasakan kelihayanku. Seusai berkata, secepat sambaran kilat Jin-sat-kui-pok menerjang maju ke depan. Sepasang kakinya bergeser dan berputar secepat angin, lalu sambil menerjang ke depan lawan, sepasang cakar setannya dipentangkan lebar-lebar. Dengan membawa suara desingan tajam yang memekikkan telinga, ia cengkeram jalan darah Cian-cin-hiatdiatasbahu Ku See-hong. Ku See-hong tertawa dingin, badannya memendam ke bawah, lalu menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong yang amat sempurna itu, secara menyakinkan dia meloloskan diri dari sergapan tersebut. Menyaksikan kelihayan Ku See-hong di dalam menghindarkan diri dari ancaman tersebut, Jin-sat-kui-pok merasa terperanjat sekali, kembali ia membentak keras, ejeknya sinis: Bocah keparat, tak nyana kau memiliki juga ilmu silat kucing kaki tiga yang hebat! Di tengah bentakan, sepasang cakar setannya berputar menggulung-gulung, angin puyuh yang maha dahsyat segera keluar dari balik telapak tangannya itu dan menyapu ke seluruh badan lawan. 115

Di tengah desingan angin tajam yang memekikkan telinga, tiga puluh enam buah jalan darah penting di tubuh Ku See-hong sudah terbungkus di balik gulungan hawa tajam yang menggidikkan hati itu. Betul pada waktu itu Ku See-hong telah mempelajari ilmu gerakan tubuh yang amat sempurna, tapi setelah menghadapi angin serangan sedemikian dahsyatnya itu, tak urung dia menjadi tertegun juga sehingga lupa untuk menghindarkan diri. Jin-sat-kui-pok yang menyaksikan Ku See-hong cuma berdiri saja tanpa berniat untuk menghindar, dalam sangkaannya pemuda itu takabur dan mencemooh dirinya. Ini semua membuat hawa amarahnya berkobat makin hebat, sepasang matanya yang aneh memancarkancahayatajamyangbengisdan mengerikan. Dengan cepat hawa pukulannya ditingkatkan menjadi sepuluh bagian. Angin serangan yang tajam semakin menggelegar bahkan membawa deruan angin dahsyat bagai gulungan ombak di tengah samudra. Semua hembusan dahsyat itu bersama-sama menggulung ke atas badan Ku See-hong. Setelah tersengat oleh desingan angin pukulan musuh yang tajam, Ku See-hong baru tersentak bangun dari kagetnya. Tapi waktu itu keadaan sudah terlambat, angin pukulan yang maha dahsyat dan menyesakkan napas itu sudah mendesak di sekeliling tubuhnya. Habis sudah riwayatku kali ini. Habis sudah riwayatku kali ini pekik Ku See-hong dalamhati. Baru saja ingatan itu berkelebat lewat dari benaknya, mendadak Ku See-hong merasakan munculnya segulung hawa panas dan segulung hawa dingin dari dalam pusarnya yang segera menyelimuti sekujur badannya. Pada saat angin serangan musuh yang maha dahsyat itu hampir mengenai badannya, mendadak hawa murni yang telah menyebar ke dalam tubuhnya itu segera menyusup masuk lewat pori-pori badannya dan segera menyelimutiseluruh badannya. 116

Blaaam! Blaaam! Beberapa kali letusan keras segera menggelegar di angkasa. Jin-sat-kui-pok hanya merasakan segulung angin pukulannya seperti menghajar di atas segumpal kapas yang sama sekali tak berkekuatan, dia menjadi amat terperanjat. Tubuhnya yang berperawakan aneh segera mundur beberapa langkah dengan sempoyongan. Diam-diam Ku See-hong merasa amat bangga dengan hasil yang berhasildicapainyaitu, pikirnya: Aaah tak kusangka kalau ilmu khikang Kan-kun-mi-siu yang diajarkan suhu ternyata sedemikian hebatnya. Kenyataan ini membuat keberanian Ku See-hong makin besar. Betul ia tidak pandai mempergunakan jurus serangan untuk melukai musuh, tapi untuk melindungi keselamatan sendiri, rasanya hal ini bukan suatu persoalan lagi. Di antara Leng-cuan-sam-pok, ilmu silat yang dimiliki Siang-khikuipok Phu Im-sat, terhitung paling tinggi, pengetahuannya juga paling luas. Ketika dilihatnya tenaga pukulan dari Jiu-sat kui-pok yang sanggup menghancurkan batu karang itu ternyata tidak mendatangkan hasil apa-apa ketika menghajar di tubuh lawan, diam-diam ia merasa tercekat sekali. Bahkan dia yang sangat berpengalaman di dalam dunia persilatan pun, ternyata tak bisa menebak ilmu silat apakah yang dimiliki oleh Ku See-hong tersebut. Ternyata di dalam kepandaian sakti atau hawa khikang macam apapun yang ada di dunia ini, bila sampai terhajar oleh serangan lawan, tentu akan menghasilkan tenaga pantulan yang maha dahsyat. Sebaliknya hasil dari Kan-kun-mi-siu adalah melenyapkan tenaga serangan lawan dengan begitu saja tanpa wujud. Semakin besar tenaga tekanan yang datang dari luar, goncangan yang dialami Ku See-hong dalam peredaran darahnya akan semakin besar pula. 117

Akibatnya bukan saja tak sampai merugikan diri sendiri, malah sebaliknya mempercepat daya kemajuan yang dicapai oleh tenaga dalam itu sendiri. Siang-khi-kui-pok Phu Im sat memperdengarkan gelak tertawanya yang rendah berat dan mengerikan, kemudian katanya dengan dingin: Orang she Ku, jika hari ini kau bersedia menjawab pertanyaan kami, Leng-cuan-sam-pok pasti akan menyusahkan dirimu lagi, bahkan dalam perjalananmu selanjutnya dalam dunia persilatan, semuaorang darigolongan hitamtak akan menyusahkan dirimu. Leng-cuan-sam-pok yang kejam bengis dan tak pakai aturan, ternyata sudah mengucapkan kata-kata yang demikian sungkannya terhadap seorang prajurit yang tak bernama dari dunia persilatan, sesungguhnya kejadian ini boleh dibilang merupakan suatu keanehan. Ku See-hong yang cerdik tentu saja juga tahu kalau Leng-cuansampok telah dibikin gentar oleh hawa khikang Kan-kun-mi-siu yang dimilikinya itu, justru karena tahu lihaynya maka mereka baru mengurangi kebuasan serta kekejiaan mereka. Ku See-hong segera tertawa dingin, kembali katanya dengan nada menghina: Leng-cuan-sam-pok, kalian berani memasuki kuil ini berarti kalian segera akan tewas secara mengerikan, memangnya kalian anggap masih bisa lolos dari tempat ini dengan selamat? Terlalu banyak kejahatan yang kalian bertiga lakukan selama ini, aku orang she Ku tak akan mengampuni jiwa kalian, hayo cepat serahkan nyawa anjing kalian bertiga! Ketika berbicara sampai di situ, suara Ku See-hong berubah makin keras dan mengerikan ditambah lagi wajahnya yang dingin menyeramkan, tanpa terasa membuat Leng-cuan-sam-pok yang berhatibengis ituberkesiapsekalidibuatnya. 118

Ketika selesai berbicara Ku See-hong tak berani turun tangan lebih dulu, sebab sekarang boleh dibilang setengah jurus pun tidak ia miliki. Bila sampai dia turun tangan melancarkan serangan lebih dulu, selain siasatnya bakal terbongkar, gertak sambalnya juga akan konangan, malah bisa jadi selembar wajahnya ikut melayang. Maka dari itu dia hanya mengawasinya Leng-cuan-sam-pok dengan sepasang matanya yang dingin menyeramkan serta memancarkan cahaya yang menggidikkan hati itu. Leng-cuan-sam-pok agak bergidik juga menghadapi tantangan dari pemuda itu. Sesungguhnya mereka adalah kawanan manusia licik yang berotak tajam. Entah mengapa sikap Ku See-hong yang berwibawa membuat hati mereka makin menciut. Diam-diam hawa murninya segera disalurkan ke seluruh badan untuk bersiap-siap menghadapisegala kemungkinan yangtakdiinginkan. Begitulah, empat sosok bayangan manusia segera berdiri saling berhadapan di tengah suasana hawa pembunuhan yang menyelimutiseluruh angkasa. Pohon peng-yang yang terhembus angin menimbulkan suara gemerisik yang memekikkan telinga, suasana di sekeliling tempat itu makin lama diliputi suasana semakin tegang dan menakutkan. Berapa saat lamanya keempat orang itu berdiri saling berhadapan, diam-diam Ku See-hong merasa amat gelisah, dia tahu bahwa dirinya tidak melancarkan serangan lebih dulu, akhirnya sandiwara itu pasti akan terbongkar. Berpikir demikian, Ku See-hong segera mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring, suara pekikannya yang keras serasa membelah seluruh angkasa. Kakinya mempergunakan ilmu gerakan Mi-khi-biau-tiong untuk bergerak maju bagaikan sambaran setan. Dengan suatu kecepatan yang luar biasa dia melayang ke depan, tangannya bergerak aneh dan segera mempraktekkan jurus Hoo-han-seng-huan, yang berulang kali sudah dilatihnya tanpa mendatangkan hasil itu. 119

Ketika Leng-cuan-sam-pok menyaksikan gerak maju Ku See-hong sangat aneh dan sakti, hati mereka terkesiap, kemudian sambil membentak keras, enam gulung tenaga pukulan yang dilancarkan dengan mempergunakan segenap tenaga murni yang mereka miliki itu, dengan menciptakan berpuluh-puluh jalur hawa sakti yang mengerikan, bagaikan sebuah jaring langit jala bumi menggulung datang dari empat arah delapan penjuru dan menggulung sekujur badan Ku See-hong. Leng-cuan-sam-pok diam-diam merasa bergidik juga bila mengingat kehebatan musuhnya itu. Mereka mengira Ku See-hong hendak melancarkan serangan mematikan, maka begitu turun tangan, masing-masing pihak segera melepaskan dua gulung tenaga pukulan yang dahsyat bagaikan gulungan angin puyuh untuk menghadang gerak maju pemuda itu. Tampakdesinganangintajambagaikangulungan ombak besardi tengah samudra menyapu ke depan berbarengan, kedahsyatannya sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. Paras muka Ku See-hong yang tampan itu segera berubah hebat, gerakan Ho-han-seng-huan yang digunakannya tadi sesungguhnya tak lebih cuma pancingan belaka tak tahunya justru telah memancing datangnya serangan mematikan dari ketiga orang lawannya itu. Blaaam! Blaaam! Blaaam....! letusan letupan beruntun segera menggelegar di angkasa dan menggoncangkan seluruh permukaan. Ku See-hong hanya merasakan peredaran darah dalam tubuhnya bergoncang keras, kuda-kudanya tergempur dan terseret oleh tenaga pukulan yang maha dahsyat itu. Tubuhnya mundur sejauh empat lima langkah ke belakang sebelum bisa berdiri tegak. Ia sanggup menyambut serangan gabungan dari Leng-cuan-sampok yang maha dahsyat serta semuanya tertuju pada bagian tubuh yang mematikan tanpa cidera, sesungguhnya kejadian ini sudah cukup menggetarkan perasaan musuh-musuhnya. 120

Dasar wataknya memang tinggi hati dan keras kepala, sesudah bergetar mundur oleh serangan musuh, ia menjadi naik darah. Sambil membentak gusar tubuhnya meluncur maju lagi ke muka, dengan suatu gerakan yang sangat aneh sepasang lengannya masih saja digerakkan memainkan jurus Hoo-han-seng-huan. Setelah berulang kali anak muda itu menunjukkan gerakan yang aneh, suatu perasaan aneh segera muncul dalam hati Leng-cuansampok, pikirannya tanpa terasa: Aneh betul bocah keparat ini mengapa dia cuma bergerak macam tarian setan saja? Pada hakekatnya sedikitpun tidak mirip dengan suatu jurus serangan. Memalukan, tadi nyaliku hampir saja pecah dibuatnya karena ketakutan. Sekalipun di hati kecilnya mereka berpikir demikian, namun gerakannya tak berani berayal, tiga sosok bayangan manusia mendadak berkelebat lewat dengan gerakan yang aneh. Jin-sat-kui-pok mementangkan cakar setannya lebar-lebar, diiringi desingan angin serangan yang dahsyat segera mencengkeramke atasbatokkepala lawan. Waktu itu, betul Ku See-hong memainkan jurus Hoo-han-senghuan, akan tetapi ia tak pernah mampu mempergunakan jurus serangan ini secara sesungguhnya. Akibat dari hal itu, melukis harimau tidak jadi, yang muncul adalah anjing. Sementara pemuda itu masih belum tahu bagaimana caranya mempergunakan serangan tersebut secara tepat sepasang cakar setan dari Jin-sat-kui-pok Jin-kai telah mencengkeram erat nadi pada pergelangan tangan kirinya serta jalan darah cian-cing-hiat di atas bahu. Ku See-hong terperanjat sekali, buru-buru dia mempergunakan ilmu gerakantubuh Mi-khi-biau-tionguntukberkelit kesamping. Tapi sayang keadaan sudah terlambat, Ku See-hong hanya merasakan bahu kanannya terasa sakit sekali seperti diiris-iris dengan pisau, tahu-tahu bahu itu sudah tersambar lima buah jalur 121

luka panjang oleh cakar setan lawan yang tajam. Darah segar segeramuncrat keluar membasahiseluruhbajunya. Setelah berulang kali mengamati gerak-gerik musuhnya yang aneh, agaknya waktu itu Siang-khi-kui-pok Phu Im-sat telah memahamiapageranganyangsedang dihadapi. Serentetan suara tertawa anehnya yang melengking memekikkan telinga bagaikan lolongan serigala itu segera menggema di angkasa. Dengan suatu gerakan cepat ia mendesak ke muka, kemudian jengeknya dengan suara dingin: Bocah keparat, kepandaian silatmu tak becus ternyata kepandaian berbicaramu hebat, heeehh heeehh heeehh jangan harap pada malam ini kau bisa lolos dari kepungan cakar setan yang telah disebarkan Leng-cuan-sam-pok di sekeliling tempat ini, heeehh heeehh . Sementara mulutnya memperdengarkan suara tertawa setan yang dingin menyeramkan dan tak sedap didengar itu, tubuhnya bagaikan sukma gentayangan pelan-pelan menghampiri Ku Seehong. Sepuluh jari tangannya yang tajam mirip cakar setan dipentangkan lebar-lebar dan siap menerkam mangsanya. Kobaran api amarah dan dendam mencorong keluar dari balik mata Ku See-hong yang jeli, dia membentak keras, sepasang lengannyadiputarsecaraanehlalu menubruk lagike depan. Siang-khi-kui-pok Phu Im-sat berpekik aneh, tubuhnya yang kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang itu melintas dengan gerakan aneh, lalu secepat kilat berputar ke sisi kiri Ku See-hong. Cakar setannya yang tajamdengan cepat menyambar ke bawah. Ku See-hong merasakan bahu kirinya sakit sekali bagaikan diiris dengan pisau, lima buah bekas luka yang memanjang sekali lagi muncul di atas bahunya akibat sambaran dari Siang-khi-kui-pok tersebut, saking sakitnya dia mundur sampai sejauh dua tiga langkah lebih. 122

Di pihak lain, Siong-cing-kui-pok (Siluman Iblis Bermata Bengis) Sin Jian-siau telah menggerakkan sepasang lengan iblisnya untuk menyerang ke depan. Sreet! Sreet! desingan angin tajam yang memekikkan telinga menggema di angkasa. Ku See-hong merasakan kakinya gemetar keras, lalu mendengus tertahan, baju bagian punggungnya tercabik-cabik hancur, kulitnya robek besar tersambar oleh sepasang cakar setan Siong-cing-kuipok yang tajam, darah segar berceceran membasahi seluruh badannya. Jin-sat-kui-pok tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu, lengannya diputar kemudian, Wees dia melepaskan sebuah pukulan tinju ke depan. Setelah itu sepasang telapak tangannya kembali diayunkan ke depan dengan kecepatan bagaikan kilat. Segulung tenaga pukulan yang sangat kuat ibaratnya gulungan ombak dahsyat di tengah samudra, dengan membawa daya kekuatan yang mampu menghancurkan batu karang, segera menggulung Ku Seehong. Padahal Ku See-hong baru dapat berdiri tegak, melihat datangnya angin pukulan yang demikian dahsyatnya itu, ia menjadi amat terkejut. Blaaamm ! suatu ledakan keras kembali terjadi. Ku See-hong kembali terhajarolehserangan itusehinggaterpentalkearah lain. Di pihak sana, Siang-khi-kui-pok Phu Im-sat sudah tahu kalau Ku See-hong memiliki semacam ilmu silat yang aneh sekali. Tanpa suatu kepandaian yang lihay, sulit untuk merenggut nyawa si anak muda tersebut. Maka secara diam-diam lantas ia menghimpun tenaga beracunnya yang telah dilatih selama puluhan tahun itu. Perawakan tubuhnya yang sebenarnya kurus kering itu, tahu-tahu menggelembung seperti membengkaksecaratiba-tiba. 123

Bersamaan itu pula, tulang belulang yang berada di dalam tubuhnya juga gemerutukan keras. Setelah berkumandang serentetan bunyi ledakan yang nyaring itu, badannya yang kurus kering tahu-tahu menyusut pula sehingga lebih pendek separuh bagian. Jin-sat-kui-pok dan Siong-cing-kui-pok juga tidak tinggal diam, serentak mereka salurkan pula tenaga beracunnya untuk bersiapsiap melancarkan serangan mematikan. Kemudian, tiga orang iblis dari Leng-cuan sam-pok yang bengis dan berhati keji itu pelan-pelan berjalan mendekati Ku See-hong. Merekasegera menyebarkandiri membentukposisisegitiga. Keadaan Ku See-hong pada waktu itu sudah mengenaskan sekali. Sekujur badannya penuh dengan luka, darah segar menodai badannya, rambut yang panjang terurai kalut, bajunya sobek dan compang-camping, keadaannya mengenskan sekali. Ketika itu dengan wajah yang mengejang serta sorot mata yang memancarkan kebengisan, ia melototi ketiga orang itu penuh kemarahan. Angin musim gugur berhembus lewat dan menggoyangkan pepohonan, bayangan pohon yang bergerak-gerak seakan-akan berubah menjadi cakar setan yang sedang dipentangkan, bunyi deruan yang kencang seolah-olah jeritan iblis yang mengerikan. Sedemikian seram dan menakutkannya suasana di sekeliling tempat itu, membuat bulu roma orang pada bangun berdiri. Bayangan tubuh Leng-cuan-sam-pok yang terbias sinar bintang, memanjang di atas permukaan tanah, sudut kepungan mereka kian lama bertambah kecil. Ku See-hong berusaha memutar otaknya mati-matian untuk memecahkan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. Akan tetapi bagaimana pun juga, dia selalu gagal untuk memahami gerakan tangan dari Bun-ji koan-su tersebut. Sekarang ia sudah menyaksikan, lengan-lengan kurus dari Lengcuansam-pok membengkak besar, kulitnya pelan-pelan berubah 124

pula menjadi merah membara seperti baranya api. Selain itu diapun menemukan, tiap kali mereka melangkah maju ke depan, sebuah bekas telapak kaki yang dalam segera muncul di atas permukaan tanah, padahal diapun tahu permukaan tanah di situ lebih keras daripada batu karang. Kalau dilihat dari tindakannya yang diambil Leng-cuan-sam-pok di mana mereka telah mengeluarkan pukulan beracunnya, dapat diketahui bahwa orang-orang itu sudah bertekad hendak membinasakan Ku See-hong di ujung pukulan beracun mereka yang mengerikan itu. Dari sini dapat diketahui pula sampai di manakah kekejaman serta kebusukan hati mereka. Diam-diamKuSee-hong berpekikdidalamhatinya: Suhu, oooh suhu. Bantulah tecu, bantulah diri tecu agar cepat memahami rahasia jurus Hoo-han seng-huan tersebut, kalau tidak, tecubakal mampusdiujungtangan ketigaorangsetaniblisitu. Dalam pada itu, Leng-cuan-sam-pok sudah berada lebih kurang lima depa di hadapan Ku See-hong. Mendadak . Tiga makhluk aneh tersebut sama-sama berpekik aneh, suaranya yang keras dan menyeramkan itu menggelegar membelah kesunyian malam. Enam buah telapak tangan yang merah membara dan berbau amis, secepat kilat mengayunkan ke depan dan melontarkan enam gulungan kobaran bara beracun yang berwarna hijau. Diiringi desingan tajam yang luar biasa bagaikan gulungan ombak di tengah samudera langsung menghajar ke depan. Serangan itu ganas, kejam, dan hebat, seperti air bah yang menjebolkan bendungan, langsung menghajar tubuh lawan. Ku See-hong kabut hijau dahsyat itu tubuhnya di 125 terperanjat sekali, apalagi setelah menyaksikan berbau amis yang disertai tenaga pukulan yang maha muncul dari pelbagai sudut yang aneh dan menggencet tengah arena itu.

Blaaamm! Blaaamm! Blaaamm! Benturan keras menggelegar secara beruntun. Ku See-hong merasakan hawa darah di dalam tubuhnya bergolak sangat keras, benaknya bagaikan kosong melompong dan Bluuum tubuh Ku see-hong tergeletak jatuh di tanah. Melihat Ku See-hong sudah terhajar telak oleh serangan mereka yang beracun, Leng-cuan-sam-pok segera tertawa terbahak-bahak dengan seramnya. Suara mereka keras seperti jeritan setan iblis dan seram bagaikan lolongan serigala liar. Di balik gelak tertawanya yang panjang berat dan memekikkan telinga tadi, terselip pula rasa banggadangembira yangtakterkirakan. Dalam keadaan sadar tak sadar, mendadak Ku See-hong seperti terbayang kembali bayangan tubuh Bun-ji-koan-su yang sedang menggerakkan tangannya secara aneh diiringi gerakan tubuh yang luarbiasa, kemudiandalamkilatancahayatajam, jalandarahdiatas tubuhnya seakan-akan tertotok. Ku See-hong yang tergeletak kaku di tanah, mendadak memperdengarkan teriakan keras yang memekikkan telinga: Haaah! Aku sudah memahami jurus Hoo-han-seng-huan! Aku sudah memahami jurus Hoo-han-seng-huan tersebut! Menyusul teriakan tersebut, Ku See-hong dengan suatu gerakan yang sangat aneh segera melompat bangun dariatas tanah. Leng-cuan-sam-pok hanya tertawa tergelak terus dengan bangganya. Mereka baru tertegun setelah melihat tubuh Ku Seehong melompat bangun secara tiba-tiba. Dengan cepat lengan mereka diputar membentuksatugerak lingkaran. Di tengah kegelapan, terlihatlah gulungan angin dingin yang mirip pusaran angin berpusing di atas bumi, menggulung ke muka dan menyapu Ku See-hong. Ku See-hong menggerakkan kakinya dan menerobos masuk ke balik gulungan angin berpusing yang maha dahsyat itu. Secara aneh, mendadak seluruh badannya melengkung dan melejit, 126

tubuhnya melompat tinggalkan permukaan tanah, lalu seperti udang bago dia meletik tiga depa ke udara. Bersamaan itu juga, sepasang lengan Ku See-hong berputar kayun secara aneh, suara letusan demi letusan yang nyaring menggema di angkasa. Selapis cahaya tajam yang berkilauan segera terhias di seluruh angkasa. Sepasang lengannya direntangkan ke kiri kanan, dua gulung angin pukulan yang putih bersih seperti kemala mendadak meluncur ke arah Jin-sat-kui-pok serta Siong-gan-kui-pok dan menghajar jalan darah penting diatas dadanya. Inilah gerakan kedua dari ilmu Hoo-han-seng-huan yang disebut Jin-hay-hu-seng (Lautan Manusia Timbul Tenggelam). Terdengar dua kali jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan. Dua sosok tubuh yang tinggi besar itu mencelat sejauh dua kaki lebih dan Bluuuk terbantingdiatastanah. Sebuah mulut luka yang besar sekali muncul di atas dada Jin-satkuipok serta Siong-gan-kui-pok. Darah segar seperti pancuran segera berhamburan di mana-mana. Begitulah, dua orang gembong iblis yang kejam dan tersohor dalam dunia persilatan, akhirnya tewas di ujung telapak tangan Ku See-hong setelah mempergunakan jurus Jin-hay-hu-seng dari ilmu Hoo-han-seng-huan yang telah menggetarkan seluruh dunia persilatan itu. Mimpipun Ku See-hong tidak menyangka bahwa serangannya dengan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut sanggup membinasakan Jin-san-kui-pok serta Siang-gan-kui-pok tanpa memberi kesempatan bagilawannya banyakberkutik. Dia mengira dirinya masih berada di alam impian, untuk sesaat lamanya dia berdiri termangu-mangu di situ sambil mengawasi dua sosok mayat yang terkapar dalam keadaan mengerikan di hadapannya itu. 127

Sejak meloncat bangun dari tanah sampai mengeluarkan jurus tangguh untuk membunuh dua orang gembong iblis itu, serentetan gerakan tersebut dilakukan Ku See-hong dalam waktu yang amat singkat. Waktu itu, Siang-khi-kui-pok Phu Im-sat sudah dibikin pecah nyalinya oleh kelihayan lawan, tiba-tiba jeritnya: Hoo-han-seng-huan?! Tiba-tiba secepat hembusan angin kencang dia membalikkan badan dan melompat sejauh empat kaki dari situ, kemudian tanpa membuangwaktulagidia melarikandiriterbirit-biritdarisitu. Ku See-hong yang mendengar Siang-khi-kui-pok menjeritkan kata Hoo-han-seng-huan juga amat terkejut, dengan cepat ia tersadar kembali dari lamunannya, tapi ketika itu Siang-khi-kui-pok sudahberadatujuhkaki daritempatsemula. Pada saat itulah . Mendadak dari atas pohon Pek yang lebih kurang enam kaki di depan Ku See-hong berkumandang suara bentakan yang amat nyaring, Jcin Sreeet segulung angin pukulan tajam mendesis. Dari atas puncak pohon yang delapan kaki tingginya itu, meluncur keluar sesosok bayangan tubuh yang ramping dan kecil. Lalu dengan gerakan yang cepat dia sudah meluncur ke bawah dan melayangturunpersisdihadapan Siang-khi-kui-pok. Waktu itu, keadaan Siang-khi-kui-pok ibaratnya anjing yang baru kena digebuk, ketika melihat datangnya bayangan manusia dari tengah udara, ia segera meraung keras, dengan menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya, dua gulung angin pukulan segera dilontarkan ke muka. Bayangan manusia yang ramping itu kembali membentak nyaring, sepasang telapak tangannya melancarkan selapis bayangan telapak tangan yang rapat bagaikan jaring laba-laba. Lalu tubuhnya melejit kembali di udara, dua bayangan kaki menyusul tiba. Gerakan 128

tubuhnya yang lincah dan gerakan jurus serangannya yang indah, sungguh merupakan suatu perpaduan yang serasi. Mendadak . Jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan. Selembar nyawa Siang-khi-kui-pok segera melompat keluar dari tubuh kasarnya dan menyusul nyawa Jin-sat-kui-pok serta Siong-jinkuipok yang sudah keluar dari raganya lebih dulu itu. Sedangkan tubuh kasarnya mencelat sejauh empat lima kaki sebelum tergeletak untukselamanyadi sana. Diam-diam Ku See-hong merasa terperanjat juga setelah menyaksikan kemampuan bayangan manusia itu sewaktu membunuh Siang-khi-kui-pok. Baru saja ingatan terbersit melintas lewat, mendadak pemuda itu mengendus bau harum semerbak berhembus lewat di depan tubuhnya. Bayangan tubuh yang ramping tadi, bagaikan selembar kapas yang terhembus angin, dengan entengnya melayang turun tepat di hadapan Ku See-hong. Demonstrasi ilmu meringankan tubuh yang sempurna serta gerak serangan bagaikan sambaran setan ini menggidikan hati Ku Seehong, dengan wajah berubah hebat dia mundur tiga empat langkah ke belakang dengan perasaan was-was. Agaknya si anak muda itu sudah dibikin keder oleh kehebatan orang itu. Tiba-tiba . Suara cekikikan yang merdu merayu kembali berkumandang di angkasa. Suara tertawa itu begitu merdu dan begitu merayu sehinggacukup mempesonakanhatiorang. Sedangkan pemuda itu masih melongo, suara tertawa itu mendadak berhenti lalu kedengaran seseorang mendamprat dengan suara yang dingin seperti es: 129

Bocah tolol, kau anggap sudah ketemu setan di siang hari bolong ? Coba pentang dulu matamu lebar-lebar . Di bawah sinar bintang terlihat seorang gadis cantik yang tinggi semampai bergaun biru dan berambut panjang telah berdiri di hadapannya. Gadis itu memang cantik sekali bak bidadari dari kahyangan, selain matanya jeli bagaikan bintang timur, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil, kulit badannya juga putih mulus bagaikan susu murni. Akan tetapi, waktu itu dia berdiri dengan wajah sedingin es, mata mendelik besar dan hawa nafsu membunuh menyelimuti seluruh wajahnya. Hal ini membuat gadis tersebut ibaratnya sekuntum bunga mawar yang berduri . Sejak kecil Ku See-hong sudah mengalami musibah yang mengenaskan, sepanjang tahun di hidupnya mengembara dalam dunia persilatan dan dicemooh orang banyak, penderitaan serta kesengsaraan yang dideritanya itu membuat ia memiliki watak yang aneh serta pandangan yang sempit. Terutama sekali terhadap kaum wanita, entah mengapa, dalam hati kecilnya bisa timbul perasaan benci yang tebal. Sekalipun terhadap perempuan yang bagaimanapun cantiknya, dia juga tak pernah merasa terpikat apalagi tertarik. Apalagi setelah selama beberapa hari ini ia mendengar kisah cerita Bun-ji koan-su yang mengisahkan tragedi serta pengalaman pahit yang dialaminya selama hidup, kesemuanya itu membuat pandangannya terhadap perempuan bertambah ekstrim, dia memandang perempuan seakan-akan ular yang amat berbisa sekali. Begitulah Ku See-hong yang sombong dan tinggi hati, mana tahan setelah mendengar caci maki si nona cantik berbaju biru itu? Sambil mendengus gusar dari matanya segera terpancar keluar sinar mata yang menggidikkan hati. Nona! serunya ketus, Begitu datang lantas mencaci maki orang apakah tidak merasa kalau perbuatanmu akan menurutkan martabatmu di depan orang? 130

Berkedip-kedip sepasang mata si nona cantik berbaju biru yang jeli itu, serunya: Kau maksudkan aku? Sambil berkata begitu, dengan jari tangannya yang lentik dia tuding ke ujung hidung sendiri sehingga keadaannya tampak konyol. Ku See-hong mendengus dingin, dengan nada sinis serunya: Hmm. Bila kau menganggap dirimu itu amat cantik sehingga merasa perlu untuk memasang aksi dan menarik perhatian di hadapanku, maka kukatakan kepadamu terus terang, kau telah salah mengincar manusia. Aku orang she Ku tidak bakal terpikat oleh tingkah lakumu yang konyol itu. Hmm . Di sini hanya ada kau dan aku, kalau bukan kau yang kumaksudkan memangnya aku lagi berbicara dengan orang lain? Kehormatan si nona benar-benar merasa tersinggung setelah mendengar caci maki dan cemoohan seorang pria yang diucapkan secara terang-terangan di depan matanya itu. Apalagi dia adalah seorang gadis cantik yang biasanya selalu disanjung serta dipuji-puji orang. Tapi anehnya nona cantik berbaju biru itu tidak menjadi marah setelah mendengar cemoohan tersebut, malah sebaliknya, sekulum senyuman manissegera menghiasiwajahnyayangcantik. Sambil memutar biji matanya yang jeli katanya lagi dengan suara merdu: Mengapa sih kau musti galak-galak begitu? Aku cuma bergurau saja apalah salahnya? Tapi setelah berhenti sejenak, mendadak dengan kening berkerut dia mendamprat lagi: Lelaki busuk, coba kalau aku tidak bermaksud untuk mengajukan beberapa buah pertanyaan kepadamu, sedari tadi aku sudah membunuh dirimu, lebih baik sedikitlah tahu diri. 131

Paras mukanya ketika itu diliputi oleh hawa nafsu membunuh yang tebal, sepasang alis matanya berkenyit dan wajahnya dingin seperti es, keadaannya sungguh mengerikan sekali. Ku See-hong menjadi tercengang sekali oleh perubahan sikap orang, diam-diampikirnya: Perempuan ini benar-benar aneh sekali, marah senang, susah diduga. Perubahan wataknya juga tak menentu sudah pasti dia bukan seorang perempuan baik-baik. Berpikir sampai di situ, selapis hawa dingin yang kaku segera menyelimuti wajah Ku See-hong, bentaknya dengan gusar: Hei, apa maksudmu memaki aku sebagai lelaki bau? Hmm. Kalau kau berani memaki lelaki bau, lelaki bau terus, jangan salahkan kalau aku orang she Ku tak akan berlaku sungkan lagi kepadamu . Apakah kau tidak ingin dimaki orang sebagai lelaki bau? seru gadis cantik berbaju biru itu lagi sambil tertawa cekikikan, tapi suhuku selalu menyuruh aku menyebut kalian sebagai lelaki bau, malah katanya, makin ganteng tampang orang itu, semakin pantas kalau mereka dibunuh masaucapangurukutidakbenar? Mendengar perkataan itu, Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras, pikirnya: Masa di dunia ini terdapat manusia yang begitu aneh serta begitu sempit pikirannya sehingga murid sendiripun diajarkan untuk membunuh pria-pria tampan di dunia ini? Aaa Mungkin gurunya juga seseorang yang pernah mengalami kegagalan di dalam soal cinta? Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Ku See-hong, kemudian setelah mendengus dingin katanya: Nona, perkataan gurumu itu tentu saja salah besar. Kalau ingin membunuh orang harus dibedakan dulu mana yang baik dan mana yang jahat, mana boleh memandang rendah nyawa orang lain? Hmm. Bila kau berani sembarangan membunuh orang yang baik, 132

aku orang she Ku yang pertama-tama akan mencarimu untuk membuat perhitungan. Senyuman yang semula menghiasi wajah gadis cantik berbaju biru itu kembali lenyap tak berbekas, kemudian dengan wajah dingin bagaikan es ia berkata: Hm Kau lagi membicarakan soal teori apa? Memangnya ingin menasehati aku? Aku mau tanya, dari mana kau pelajari jurus Hoohanseng-huan tersebut? Di dapat dari mencuri? Kalau tidak mengaku terus terang, jangan menyesal kalau kubunuh dirimu biar mati secara mengenaskan. Naik pitam Ku See-hong sesudah mendengar ucapan itu, dengan suara menggelegar segera bentaknya: Perempuan sialan, dengan dasar apa kau ingin menyelidiki asalusulku ? Sekulum senyuman manis segera menghiasi kembali ujung bibir nona cantik berbaju biru itu, bentaknya: Kau ingin tahu? Ilmu silat-lah dasarku. Tubuhnya direndahkan lalu telapak tangannya secepat sambaran kilat diayunkan ke depan, angin pukulan yang tajam bagaikan pisau menderu-deru di udara dan langsung menghantam ke tubuh anak muda tersebut. Baik soal ilmu pukulan maupun soal ilmu gerakan tubuh, semuanya dilakukan secara sempurna dan luar biasa hebatnya. Ketika itu, Ku See-hong telah berhasil memahami jurus Hoo-hansenghuan yang diwariskan gurunya Bun-ji koan-su kepadanya. Begitu melihat datangnya serangan maut dan si nona berbaju biru itu, kontan saja timbul kesan yang jelek sekali terhadap lawannya itu. Maka di kala serangan maut itu sudah berada di depan mata, alis matanya segera berkenyit, sinar mata dingin yang menggidikkan hati mencorong keluar, sambil menengadah diaberpekikkeras. 133

Berbareng dengan menggemanya suara pekikan tersebut, tibatiba sepasang telapak tangannya digetarkan kian kemari, di tengah desingan angin tajam tercipta sebuah lingkaran cahaya yang amat menyilaukan mata. Menyusul terpancarnya cahaya berkilauan yang berlapis-lapis tadi, tubuhnya mendadak miring ke samping, seluruh tubuhnya melintang lima depa di udara. Dalam posisi yang aneh kemudian sepasang kakinya dijejakkan ke udara dan melayang kembali ke tanah. Pada saat dasar kakinya telah menempel di tanah, tubuh bagian atas Ku See-hong yang miring itu menerobos masuk ke tengah gulungan angin pukulan dahsyat yang dilancarkan oleh gadis cantik berbaju biru itu . Sreeet desinganangintajamserasa membelahdi angkasa.

Segulung cahaya putih yang amat menyilaukan mata, bagaikan sambaran kilat cepatnya langsung menerobos ke depan dan menyerang jalan darah Thian-khi-hiat di tubuh gadis berbaju biru itu. Gerakan yang barusan dipergunakan bukan lain adalah jurus ketiga dari Hoo-han-seng-huan yang bernama Tee-jin-hun-gak (Sukma Gentayangan Di Dasar Neraka). Gadis cantik berbaju biru itu sebenarnya adalah murid kesayangan seorang tokoh sakti dunia persilatan yang termasyhur namanya di dunia ketika itu. Kelihaian ilmu silatnya boleh dibilang luar biasa sekali, sehingga cuma beberapa gelintir manusia saja yang sanggup menghadapi ancaman serangannya. Tapi, ketika ia menyaksikan datangnya serangan dahsyat dari Ku See-hong itu, kontan saja paras mukanya berubah hebat. Sambil membentak keras, selendang sutera di atas bahunya itu meluncur ke depan dengan membawa desingan angin tajam Sreet! Sreeet! gulungan itu langsung menyongsong datangnya cahaya putih tersebut. 134

Tubuhnya sementara itu juga tak berani bertindak gegabah, dengan mempergunakan suatu gerakan yang indah dia segera berputar lalu melayang ke samping. Perlu diketahui, tiga gerakan aneh yang sakti di dalam jurus Hoohanseng-huan tersebut sesungguhnya merupakan hasil ciptaan dari Bun-ji koan-su setelah mempelajari dan menyelidiki secara tekun isi kitab pusaka Cang-ciong-pit-kip tersebut. Jurus serangan itu boleh dibilang lihay sekali dan mencakup seluruh intisari ilmu silat yang berada di dunia ini cuma sayangnya pada waktu itu Ku See-hong belum berhasil menguasai serta memahami makna yang sesungguhnya dari ketiga buah gerakan itu, sehingga boleh dibilang kehebatannya belum mencapai sebagaimana mestinya. Sekalipun demikian, akan tetapi ketika ia gunakan kepandaian maha dahsyat tersebut ternyata hasilnya betul-betul luar biasa dan sama sekali di luar dugaan. Breeet ! Kedua selendang sutera yang berada di sepasang bahu nona cantik berbaju biru itu terpapas kutung menjadi tiga-empat bagian, sementara ikat pinggangnya yang berwarna biru juga turut putus menjadi dua bagian . Mimpipun nona cantik berbaju biru itu tak pernah menyangka kalau gerak menghindar yang sesungguhnya dilakukan dengan kecepatan yang luar biasa itu, ternyata belum berhasil menghindari serangan lawan. Kontan saja sepasang alis matanya berkenyit, hawa nafsu membunuh menyelimuti wajahnya, mencorong sinar tajam yang dingin dan menggidikkan dari balik matanya yang jeli itu. Ditatapnya wajah Ku See-hong tanpa berkedip. Sejak seribu tahun yang lalu, tiga gerakan dalam jurus Hoo-hansenghuan tersebut sudah menggetarkan seluruh dunia persilatan. 135

Belum pernah ada seorang manusia pun yang berhasil meloloskan diri dariancaman tersebutdalamkeadaanselamat. Jadi sesungguhnya, keberhasilan si nona cantik berbaju biru itu meloloskan diri dari ancaman maut jurus itu tanpa menimbulkan luka, adalah merupakan suatu kejutan bagi umat persilatan. 00d=w00 Bab 7 TENTU saja, keberhasilan si nona itu pun separuhnya dikarenakan jurus serangan yang dipergunakan oleh Ku See-hong pada hari ini, belum mencapai pada kekuatan yang sebenarnya. Kalau memang demikian, lantas apa sebabnya selama hampir seribu tahun lamanya ini belum pernah ada seorang jago persilatanpun yang sanggup memecahkan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut? Sesungguhnya, bila jurus serangan ini dipergunakan, maka akan muncullah beberapa ciri khas yang luar biasa dan aneh sekali, yaitu di kala menggerakkan tangannya di udara, selalu akan muncul kilatan cahaya yang berkilauan seluruh tubuh si penyerang itu seakan-akan diselimuti oleh kilauan cahaya yang tajam sekali bagaikan sinar matahari, sehingga sukar bagi orang lain untuk menduga gerakan macam apakah yang sedang dilakukannya itu. Selain daripada itu, di terdapat beberapa macam kecepatannya sedemikian tersebut boleh dibilang bersamaan. dalam setiap gerakan jurus itu, meski perubahan yang berbeda, tapi hebatnya sehingga serangkaian gerakan dilakukan hampir pada saat yang

Sejak dulu sampai sekarang, tak seorang jago silat pun di dunia ini yang tahu sebenarnya terdapat berapa macam perubahan di balik setiap gerakan dari jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. Orang lebih-lebih tak tahu sampai di manakah keanehan maupun kesaktian darigerakan jurus tersebut. 136

Ketika Ku See-hong melancarkan serangan dengan mempergunakan jurus Tee-jin-hun-gak tadi, sebetulnya dia hanya bermaksud untuk menakuti-nakuti gadis itu saja. Di luar dugaan, tenaga serangan yang dahsyat bagaikan gulungan ombak samudra itu ternyata benar-benar terpancar keluar, malahan pada mulanya dia masih tak berani percaya kalau serangannya itu sanggup menahan sergapan maut dari nona cantik itu. Maka ketika dilihatnya nona cantik berbaju biru itu benar-benar terdesak hebat sehingga menjadi mengenaskan sekali keadaannya untuksesaatia menjaditertegundanberdiri kaku di tempat. Gadis cantik berbaju biru itu membentak keras, tubuhnya melayang ke muka dengan gerakan yang enteng seperti kapas, telapak tangannya yang putih bagaikan kemala, secara beruntun melancarkan tujuh delapan buah serangan berantai, kemudian kakinya menutul permukaan tanah dan melayang ke udara. Dari suatu sudut yang aneh secara tiba-tiba melepaskan empat buah tendangan berantai. Setelah dibikin marah oleh serangan musuhnya, serangan balasan dari gadis cantik berbaju biru itu menjadi sangat keji dan sama sekali tidak terkandung belas kasihan. Jurus-jurus serangan itu dilancarkan berangkai dan tiada hentinya, sekaligus semua ancaman itu dikeluarkan, bahkan kesempurnaan dari jurus serangannya itu boleh dibilang jarang ditemui di kolong langit. Secara beruntun Ku See-hong mendengus beberapa kali, tubuhnya sudah terkena dua buah pukulan dan lututnya kena ditendang satu kali, kesemuanya ini membuat pemuda itu kesakitan, dan jatuh terduduk di atas tanah. Melihat Ku See-hong sudah terjatuh ke tanah, nona cantik berbaju biru itu baru tertawa cekikikan. 137

Haaahh haaahh haaahh orang she Ku, rupanya kulit badanmu benar-benar tebal dan kuat seperti baja, dipukul keras pun tak sampai mampus tapi nonamu bertekad hendak menghajarmu sampai babak belur malam ini sehingga merangkak di tanah. Setelahberhentisebentardia melanjutkan: Jilid: 05 KECUALI sekarang juga kau berlutut di depan nonamu dan menyembah tiga kali, mungkin saja nona masih bersedia mengampuni jiwamu. Ku See-hong yang berulang kali dipaksa mencium tanah, benarbenar merasa marah sekali, saking mendongkolnya dia sampai menggertak giginya keras-keras. Lontebusuk! akhirnyadia membentakgusar. Aku orang she Ku memang tak sanggup menangkan dirimu, kau juga boleh bunuh boleh cincang tubuhku, tapi jika kau berani mempermainkan aku atau mencoba untuk mencemooh aku Hmm! Aku akan memaki tiga keturunanmu! Mendengar perkataan itu, si nona cantik berbaju biru itu mengernyitkan alis matanya, sinar merah mencorong keluar dari matanyayangjeli, tapisejenak kemudiantelah lenyaptakberbekas. Kembali ujarnyasambiltertawacekikikan: Orang she Ku, rupanya kau punya semangat. Cuma bila malam ini kau tak mau menjawab pertanyaan nonamu, hmm! Akan kupermainkandirimu sepertijoged monyet! Lonte busuk! Aku akan beradu jiwa denganmu! dengan kening berkerut. 138 bentak Ku Seehong

Kembali tangannya bergerak aneh, rupanya ia sudah bersiap-siap untuk mempergunakan tiga gerakan dari jurus Hoo-han-seng-huan lagi. Setelah merasakan kerugian yang cukup besar di tangan pemuda itu, si nona cantik berbaju biru itu bertindak lebih cerdik, sebelum pemuda itu sempat melancarkan serangannya, secepat angin badannya menyelinap ke belakang Ku See-hong. Kemudian sambil membentak keras, telapak tangan kirinya tiba-tiba diayunkan ke depan. Ploook! terdengar suara benturan nyaring menggema memecahkan keheningan. Di atas pipi Ku See-hong segera muncul lima buah bekas jari tangan yang merah membara, menyusul kemudian lima jari tangan kanannya yang dipentangkan lebar-lebar langsung menyambar baju Ku See-hong dan membantingnya ke depan. Ku See-hong segera merasakan keseimbangan badannya hilang, tubuhnya lantas berguling tiga kali di atas tanah dan akhirnya jatuh terjerembab mencium tanah. Selain hidungnya bocor, mukanya bengkak ditambah lagi rambutnya terurai dan badannya belepotan darah, keadaannya benar-benar mengenaskan sekali. Melihat pemuda itu sudah mencium tanah, sambil menutup bibirnya dengan jari tangan yang lentik, nona cantik berbaju biru itu segera tertawa cekikikan. Pelan-pelan dia berjalan ke samping anak muda itu, kemudian sambil ulurkan tangan kirinya dia berkata: Orang she Ku, tulangmu sudah pada rontok, belum? Mari, nona membangunkan dirimu. Cemoohan dan hinaan yang berulang kali dilimpahkan si nona kepadanya, membuat Ku See-hong yang tinggi hati itu menjadi naik darah, matanya merah membara kalau bisa dia ingin sekali membacok tubuhnya sehingga hancur berkeping-keping, Apalagi setelah meyaksikan tingkah laku serta ucapan si nona yang setengah mengejek, darah terasa sirap keluar. 139

Lonte busuk! bentak Ku See-hong dengan geramnya. Jika malam ini aku orang she Ku dapat keluar dari sini dalam keadaan hidup, di kemudian hari pasti akan kusayat kulit badanmu, sekarang aku minta kau kau enyah dari sini ! Saking gusarnya Ku See-hong sampai merasa tak sanggup melanjutkan kata-katanya, seluruh badannya tampak gemetar keras. Ketika mendengar perkataan itu, nona cantik berbaju biru itupun kelihatan agak tertegun, tapi setelah termangu beberapa saat lamanya, sikapitupulih kembalisepertisediakala. Ia tertawa ringan, lalu katanya dengan merdu: Aduh mak, bagaimana sih kamu ini? Dengan bersungguh hati orang sudah membantumu, kenapa kau malah menjadi marahmarah hebat? Baiklah, anggap saja aku yang bersalah, kalau ingin menghajar aku, nah, hajarlah aku sepuas hatimu. Sewaktu mengucapkan kata-kata tersebut, wajahnya kelihatan polos, manja dan membawa sifat kekanak-kanakan, kesemuanya ini membuatgadis itutampakbertambahcantik dan menarik. Untuk sesaat lamanya Ku See-hong berdiri melongo sehingga tak tahu apa yang musti dilakukan, tapi rasa bencinya kepada gadis itu sudah merasuk ke tulang sumsum. Dia menganggap gadis itu adalah seorang gembong iblis perempuan yang berhati keji bagaikan ular berbisa dan membunuh orang tanpa berkedip. Maka dengan wajah hijau membesi, dia mendengus dingin: Hmmm Sikapmu yang suka berlagak itu hanya bisa dipakai untuk menggaet anjing-anjing geladak yang sudah buta matanya atau mengidap penyakit edan. Hmmm . Jika kau berani banyak berbicara lagi, jangan salahakan kalau aku orang she Ku akan mulai memaki dirimu lagi. Nona cantik berbaju biru itu mengerutkan dahi dan menghela napas sedih, katanya dengan lembut: 140

Kenapa sih kau begitu tidak percaya denganku? Sebenarnya aku merasa benci sekali terhadap orang lelaki macam kalian itu, tapi sekarang entah apa sebabnya, setelah bertemu denganmu, aku sepertinyatidakbegitubenci lagi. Sepasang matanya yang jeli mongerling ke wajah Ku See-hong berulang kali. Di balik kejelian matanya itu terkandung rasa cintanya yang mendalam, apalagi wajahnya memang cantik, sesungguhnya cukup membuathatiorang terpikat. Ku See-hong merasakan jantungnya berdebar keras, suatu perasaan aneh yang hangat dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Secara lamat-lamat muncul dari dasar hatinya perasaan aneh yang susah dilukiskan dengan kata-kata itu, boleh dibilangbelumpernah dirasakannyasemenjak dilahirkan. Ketika dilihatnya Ku See-hong hanya membungkam diri tanpa mengucapkan sepatah katapun, dengan manja si nona cantik berbajubiru itu kembaliberkata: Sebetulnya aku diutus oleh guruku untuk menyelidiki seorang musuh besarnya pada malam ini. Tapi belakangan ini suara nyanyian anehnya yang tiba-tiba terputus sampai beberapa hari mendadak berkumandang kembali. Hal ini menimbulkan rasa keheranan di hatiku . Barusan, aku melihat kau muncul dari dalam kuil itu. Bahkan aku lihat kau sama sekali tidak berpengaruh oleh daya pikat irama pembetot sukma itu, maka aku menjadi keheranan bercampur kaget. Menanti kau bertarung melawan Leng-cuan sam-pok dan mempergunakan jurus Hoo-han-seng-huan milik si orang aneh tersebut, aku baru berani memastikan bahwa kau pasti mempunyai hubungan yang luar biasa sekali dengan manusia aneh itu Aaaih, apakah kau bersedia untuk memberitahukan kepadaku tentang beberapa masalah? Ku See-hong yang mendengar perkataan itupun merasa terkejut sekali, ia tahu musuh besar gurunya terlalu banyak, bila dia terlalu sering mempergunakan ilmu sakti dari Bun-ji koan-su tersebut, 141

maka akhirnya orang persilatan pasti tahu kalau dia adalah muridnya. Aaai Padahal ia belum begitu menguasai tentang jurus-jurus silat tersebut, bagaimana baiknya sekarang? Hmmm. Bukankah suhu seringkali menyuruh aku mempergunakan jurus Hoo-han-senghuan tersebut untuk membunuh musuh? Musuh besar gurunya begitu banyak, lebih baik dibunuh saja mereka yang berani datang mencarinya, apa lagi yang musti ditakuti? Ketika Ku See-hong berpikir sampai di situ, selapis hawa nafsu membunuhyang mengerikan segera melintasdiataswajahnya. Terdengar nona cantik berbaju biru itu kembali menghela napas panjang, katanya lagi: Aku tahu kau tak akan menjawab pertanyaanku itu, tapi akupun tak tega mempergunakan cara yang keji untuk memaksamu. Aaai Aku benar-benar merasa serba salah. Ku See-hong merasa sangat tidak puas dengan perkataan itu, ia segera mendengus dingin, katanya ketus: Siapa menang siapa kalah masih sukar untuk ditentukan, sekalipun aku orang she Ku diancam dengan golok di tengkuk, tak nanti keningku akan berkerut, apalagi merengek minta diampuni. Jika kau ingin mempergunakan cara yang lebih keji lagi, mengapa tidak kau cobakan kepadaku? Nona cantik berbaju biru itu lama sekali tidak menampilkan perubahan apa-apa setelah mendengar perkataan itu, dia cuma berdiri termenung di situ, keningnya berkerut, agaknya banyak persoalan yang sukar dipecahkan olehnya. Bintang bertaburan di angkasa, suasana terasa kelabu . Tanpa terasa Ku See-hong berdiri termenung di tempat dan terkenang kembali kejadiannya di masa lampau. Gadis cantik berbaju biru itupun berdiri termangu di sana bagaikan sedang mengigau dalam impian, dia bergumam lirih: 142

Dia pasti bukan anak muridnya Bun-ji koan-su, kalau dia adalah murid kesayangannya, ilmu silat yang dimilikinya pasti lihay sekali. Apalagi locianpwe yang berwatak aneh itu sudah bersumpah tak akan menerima murid lagi, mana mungkin dia akan menerima pemuda inisebagaiahli warisnya? Tapi kalau dilihat orang she Ku ini, kelihatannya ia benar-benar sangat aneh dan rahasia sekali, siapa pula yang mengajarkan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut kepadanya? Tampaknya dia seperti memilki pula sejenis kepandaian yang aneh sekali dalam tubuhnya. Kepandaian itu tampaknya mampu untuk menahan serangan dari siapapun. Kalau dilihat dari tenaga dalamnya saja, dia sudah cukup mampu menjadi jago kelas satu dalam dunia persilatan, tapi mengapa ia tidak mengerti soal jurus silat? Aaai kejadian ini sungguh membingungkan hati orang, apakah mungkin manusia aneh yang berdiamdi kuil ini bukan Bun-ji koan-su? Walaupun nona cantik berbaju biru itu tampaknya seperti orang yang binal dan tak berotak, sesungguhnya kecerdasan otaknya luar biasasekali, jadiorang punsangatteliti. Mendadak . Ku See-hong merasakan nadi penting pada pergelangan tangan kanannya dicengkeram oleh sebuah tangan yang halus dan lembut, menyusul kemudian terdengar seseorang berkata dengan suara yang dingin bagaikan es: Orang she Ku apakah kau adalah ahli waris dari Bun-ji koan-su? Cepat katakan berterus terang! Ku See-hong segera merasakan sekujur badannya menjadi kesemutan, peredaran darahnya berjalan terbalik yang mengakibatkan seluruh tenaga serta kekuatannya seakan-akan lenyap tak berbekas. Dasar keras kepala dan berwatak angkuh, kendatipun mengalir terbaliknya darah di dalam tubuhnya menyebabkan Ku See-hong merasa amet menderita dan kesakitan, tapi dia hanya menggertak 143

gigi saja sambil menahan diri. Ku See-hong menjengek sinis, dengan wajah menghina dia tertawa dingin tiada hentinya: Sejak tadi aku orang she Ku sudah tahu kalau kau adalah seorang perempuan rendah yang tak tahu malu, ternyata dugaanku tidak salah. Hmmm! Tidak gampang untuk memaksa aku berbicara, lebih baik matikan saja hatimu itu! Si nona cantik berbaju biru itupun berdiri dengan wajah sedingin es, alis matanya berkenyit dan ia tertawa dingin tiada hentinya. Heeehh heeehh heeehh bertahan sampai kapan! akan nonamu lihat kau bisa

Tangan kanannya yang mencengkeram nadi Ku See-hong segera digoncangkan keras-keras, ini membuat Ku See-hong kesakitan setengah mati. Saking sakitnya, peluh dingin jatuh bercucuran membasahi seluruh badan Ku See-hong, mulut luka yang tadi tersambar cakar Leng-cuan sam-pok tersebut, terasa sakitnya bukan kepalang. Ilmu sakti membalikkan aliran darah manusia yang jauh bertolak belakang dengan keadaan manusia biasa ini betul-betul amat keji dan kejam. Jangan toh tubuh Ku See-hong terdiri dari darah dan daging, sekalipunterdiridari baja kuatpuntak akantahan. Tak sampai setengah perminum teh kemudian, ia sudah tak kuasa menahan diri lagi, isi perutnya terasa sakit bercampur gatal, seakan-akan ada beribu-ribu batang anak panah yang menembusi hatinya. Peluh dingin jatuh bercucuran membasahi sekujur badannya, sementara mulutnya mulai merintih. Sistem membalikkan peredaran darah manusia yang diterapkan di tubuh Ku See-hong ini sesungguhnya lihay sekali. Yang paling penting adalah ketepatannya mengarah sasaran jalan darah di tubuh orang. Entah musuh berilmu tinggi atau tidak, asal sudah terkena serangan maka segenap tenaga perlawanannya akan musnah takberbekas, saatitulah dengan mengandalkan aliran hawa murni yang ada dalam tubuhnya mengendalikan peredaran darah di 144

tubuh lawan, agar aliran darah lawan mengalir terbalik dan menyerang isiperut. Kepandaian yang bisa memutar balikkan peredaran darah manusia ini terdiri dari beberapa macam, tapi kegunaannya sama, meski caranya berbeda. Salah satu di antaranya dinamakan Hud-hiat-ni-hiat (Mengayun Jalan Darah Membalikkan Peredaran Darah). Kepandaian ini mempergunakan ilmu totokan jalan darah yang khusus untuk menyumbat jalan darah penting di tubuh manusia. Barang siapa terkena totokan itu, maka darah yang beredar dalam tubuh dan delapan nadinya akan terbalik menyerang ke hati. Cuma cara ini reaksinya agaklamban. Macam yang lain adalah kepandaian yang dipergunakan nona berbaju biru itu, kepandaian tersebut dinamakan Cui-khi-jian-hiat (Menyumbat Hawa Menghancurkan Darah), ilmu yang dipergunakan adalah ilmu cengkeraman Kina-jiu-hoat, sedang yang diancam juga jalan darah penting di tubuh lawan. Setelah jalan darah penting lawan kena dicengkeram, biasanya dia akan mempergunakan tenaga dalam yang dimilikinya untuk menyumbat peredaran darah lawan agar aliran darah itu berbalik menyerang isi perut. Cuma cirinya, orang yang tidak memiliki tenaga dalam yang amat sempurna, jangan harap bisa mempergunakan cara semacam ini. Ku See-hong merasakan kesakitan yang luar biasa sekali, kulit mukanya sampai mengejang keras karena harus menahan penderitaan, sementara sorot matanya memancarkan sinar kebencian dan dendam menatap wajah gadis berbaju biru itu tanpa berkedip. Mendadak . Ku See-hong mendengus tertahan mendadak tangan kanannya melepaskan diri dari cengkeraman gadis berbaju biru itu, kemudian tangan kirinya dengan suatu gerakan yang sangat aneh langsung melepaskan sebuah pukulan dahsyat ke arah gadis berbaju biru itu. 145

Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat gadis berbaju biru itu menjadi terperanjat sekali, mimpipun ia tak menyangka kalau Ku See-hong bisa meloloskan diri dari cengkeraman Kina-jiu-hoatnya, apalagi menghadapi serangan yang datangnya sangat aneh dan tangguh tersebut. Dalam kejutnya gadis berbaju biru itu segera memutar lengan kirinya sambil dikebutkan ke depan, serentetan titik cahaya bintang yang berkilauan bagaikan serentetan bunyi letusan yang berantai bergema memecahkan keheningan. Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat itu dengan cepatnya saling bertemu antara yang satu dengan lainnya. Blaaamm ! suatu ledakan keras yang memekikkan telinga segera bergema memcahkan keheningan. Angin pukulan yang sangat kuat itu segera menimbulkan desingan angin tajam yag menyambar ke empat penjuru, keadaan mengerikan sekali. Akibat dari bentrokan kekerasan itu, tubuh Ku See-hong hanya tergetar sedikit dan mundur dua langkah, mencorong sinar gembira daribalik wajahnya, tidaksepertitadibermuramdurja. Ketika menyambut tenaga pukulan dari Ku See-hong tadi, gadis berbaju biru itupun diam-diamberseru: Wouw hebat betul tenaga pukulan orang ini!

Ku See-hong segera mendongakkan kepalanya dan berpekik amat nyaring, telapak tangan kanannya segera diayunkan ke depan Weess! sebuah pukulan dahsyat langsung dibabat ke tubuh gadis berbaju biru itu. Gerak serangan yang dilancarkan inipun dilakukan dengan suatu gerakan yang sangat aneh dan luar biasa, di mana angin pukulannya dilepaskan, angin pukulan yang bagaikan gulungan ombakraksasaditengahsamudralangsung menggulungkemuka. Melihat datangnya ancaman tersebut gadis berbaju biru itu berkerut kening, lengan kirinya yang halus dengan cepat menciptakan gerakan satu lingkaran busur sementara telapak 146

tangan kanannya secepat sambaran petir meluncur ke muka dengan gerakan sakti. Segulung hawa pukulan yang lembut dan halus, tanpa menimbulkan sedikit suara pun menyongsong datangnya ancaman tersebut. Blaaamm ! suatu ledakan keras yang disertai dengan pancaran hawa murni ke empat penjuru segera menyelimuti seluruh angkasa disekeliling tempat itu. Sepasang bahu Ku See-hong bergetar keras, tapi kakinya sama sekali tidak bergeser dan tetap tegak di tempat semula, mukanya tetap tenang seakan-akan tak pernah terjadi sesuatu apapun. Gadis berbaju biru itu makin terkesiap setelah menyambut serangan dari Ku See-hong untuk kedua kalinya, dengan cepat dia berpikir: Heran, kenapa serangan yang dilancarkan orang ini makin lama semakin hebat? Padahal di dalam melepaskan serangan tadi, kugunakan tenaga dalamku sebesar enam bagian. Nyatanya sama sekali tak dapat melukai dirinya. Bukankah ia sama sekali tak mengerti akan jurus silat ketika pertarungan dilangsugkan tadi? Kenapa dua kali serangan yang terjadi sekarang ini seluruhnya menggunakan jurus-jurus tangguh yang belum pernah kujumpai dalam dunia persilatan? Dalam pada itu, sekulum senyuman dingin telah tersungging di ujung bibir Ku See-hong, ujarnya dengan angkuh: Nona betul-betul seorang tokoh sakti yang berilmu tinggi, tenaga dalam yang kau milikipun amat sempurna, harap kau sambut kembali sebuah pukulanku ini! Berbicara sampai di situ, pelan-pelan Ku See-hong mengangkat telapaktangankirinya, jaritangandilengkungkan dan Hiiaaat ! diiringi bentakan keras, telapak tangan kanannya diayunkan ke muka dengan cepat, menyusul kemudian telapak tangan kirinya juga didorong sampai ke tengah jalan. Angin pukulan 147

yang maha dahsyat, ibaratnya gumpalan awan di angkasa dengan cepat menyelimuti seluuh tempat dan menggulung tiba dengan hebatnya. Gadis berbaju biru itu amat terperanjat, bagaikan angin puyuh tubuhnya berputar kencang, hawa pukulan yang lembut segera memancar keluar dari sekeliling tubuhnya. Di tengah gulungan angin pukulan yang berpusing, tiba-tiba berkumandang suara benturan nyaring Bluuuk! Bluuuk! Bluuuk! Tahu-tahu hawa pukulan kedua belah pihaksama-sama lenyaptakberbekas. Terkesiap sekali gadis bebaju biru itu menghadapi kemampuan Ku See-hong yang luar biasa itu, sebab: penambahan tenaga dalam, perubahan gerakan, serta kemunculan jurus serangan dari si anak muda itu hakekatnya melanggar kebiasaan dunia persilatan. Atau mungkin dia adalah seorang manusia licik yang berakal busuk, pandai merahasiakan diri serta berilmu silat tinggi? Berpikir demikian, mencorong sinar pembunuhan dari balik matanya yang jeli, ujarnya kemudian dengan suara dingin: Orang she Ku, rupanya kau adalah manusia licik, berakal busuk dan pandai merahasiakan diri. Hmm, malam ini jangan harap kau bisa lolos dari cengkeraman nonamu! Kemudian diiringihentakan kerasserunyakembali: Orang she Ku, sambutlah sebuah serangan dari nonamu! Di tengah seruannya, dengan menghimpun tenaganya sebesar sepuluh bagian, gadis berbaju biru itu mengayunkan sepasang tangannya ke depan. Serangan ini dilancarkan dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian, tentu saja hebatnya luar biasa. Begitu pukulan dilepaskan, tenaga pukulan yang dahsyat seperti angin puyuh segera menggetarkan pepohonan siong yang berada beberapa kaki jauhnya dari sana. 148

Hampir sekujur badan Ku See-hong diselimuti oleh tenaga pukulan yang dahsyat bagaikan ambruknya bukit Tay-san itu, boleh dibilangtaksetitik celah kosongpun yangberhasil ditemukan. Di kala Ku See-hong melancarkan serangan untuk ketiga kalinya tadi, sesungguhnya isi perut pemuda itu sudah digetarkan oleh serangan lawan, tapi dasar keras kepala, dia segan menunjukkan kelemahan di hadapan orang. Buru-buru hawa murninya disalurkan untuk mengendalikan gejolak hawa murni di dalam hatinya kemudian setelah pusatkan pikirannya, dia bersiap-siap melancarkan kembali serangannya. Maka tergetarlah perasaannya setelah mendengar perkataan dari gadis itu. Tapi pihak musuh tidak memberi kesempatan lagi baginya untuk berpikir panjang, tenaga pukulan yang menggetarkan hati itu sudah menggulung tiba dengan kecepatan bagaikan sambaran petir. Kali ini sepasang telapak tangan Ku See-hong juga ditolak keluar dengan sejajar dada. Ku See-hong hanya merasakan tenaga tekanan yang menimpa tubuhnya kali ini ibaratnya bukit Tay-san yang menindih kepala. Sekujur badannya tergetar keras oleh tenaga tekanan hawa pukulan itu sehingga hawa darahnya bergolak keras. Seketika itu juga badannya terlempar ke udara dan melayang sejauh dua kaki lebih dari tempat semula, tapi ia masih sempat melayang turun di atas tanah dengan selamat tanpa menderita luka apapun. Tertegun gadis berbaju biru itu sehingga untuk beberapa saat lamanya tak sanggup mengucapkan sepatah katapun, dia benarbenar mengira sudah bertemu dengan setan. Dengan tenaga pukulannya yang mencapai sepuluh bagian itu, batu berada seratus langkah di hadapannya pun akan hancur menjadi bubuk, kenapa pemuda itu tidak menderita luka apa-apa? Kepandaian macam apakah itu? Pelbagai ingatan dengan cepat berkecamuk dalam benak gadis berbaju biru itu, sementara tubuhnya diiringi bentakan nyaring segera menerjang ke hadapan Ku See-hong, sepasang telapak 149

tangannya bagaikan kupu-kupu yang menari di antara aneka bunga, menimbulkan pusaran angin berpusing yang amat kencang. Dengan cepat gerakan tubuhnya juga ikut berkembang, perubahan yang aneh bermunculan berulang-ulang, angin pukulan tajam bagaikan pisau. Serangan yang dilancarkan juga semuanya mengancam bagian-bagian mematikan di tubuhnya, serangan itu begitu ganas, buas dan keji. Pada mulanya Ku See-hong benar-benar kena didesak sehingga harus berputar kian kemari dengan repotnya, dia harus mempergunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong yang sangat lihay itu untuk berkelit dan menghindar kesana kemari, tapi kemudian jurus sakti mulai bermunculan, makin bertarung semakin mantap. Kenyataan ini segera menimbulkan pelbagai kecurigaan dan tidak habis mengerti buat orang lain. Sesungguhnya akibat dari pertarungan yang dikobarkan si nona berbaju biru itu serta ejekan dan cemoohan yang dilontarkan olehnya pada malam ini, hakekatnya telah menggali sumber ilmu silat maha sakti yang bakal dimiliki oleh Ku See-hong di kemudian hari. Ternyata, di kala Ku See-hong terkena ilmu Cui-khi-jian-hiat dari si nona berbaju biru sehingga mengakibatkan jalan nadinya tercengkeram dan merasakan siksaan akibat mengalir terbaliknya peredaran darah . Pemuda yang keras hati ini segera memeras otaknya dan berusaha untuk menemukan cara untuk memecahkan keadaan tersebut. Diapun lantas mengasah otaknya dan berusaha untuk memecahkan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. Siapa tahu, begitu otaknya berputar, Ku See-hong segera menemukan bahwa jurus serangan itu hampir boleh dibilang mengandung pelbagai gerakan jurus silat yang sangat tangguh, setiap gerakannya mengandung arti yang dalam dan perubahan yan tak terhitung jumlahnya. Pada dasarnya Ku See-hong memang seorang lelaki yang tergilagila oleh ilmu silat, setelah mengetahui rahasia tersebut ia menjadi 150

terkesima dan segera terlelap dalam pemikiran yang mendalam. Untuk sesaat lamanya diapun melupakan penderitaan akibat dari aliran darahnya yang membalik . Setelah termenung beberapa saat, akhirnya Ku see-hong berhasil memahami pula beberapa jurus serangan aneh dari balik ketiga gerakan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. Mendadak si anak muda itupun merasakan munculnya segulung aliran hawa panas dan dingin dari dalam pusarnya. Seketika itu juga aliran darahnya yang membalik segera menjadi tenang kembali. Maka Ku See-hong lantas mengeluarkan ilmu gerakan aneh yang barusan dipecahkan itu untuk meronta lepas dari cengkeraman gadis berbaju biru itu. Perlu diketahui, Bun-ji koan-su Him Ci Seng adalah seorang manusia yang berotak brilian dan lihay. Semenjak lima puluh tahun berselang ia sudah amat lihay, apalagi setelah memperoleh kitab pusaka Cang-ciong pit-kip serta memahami isi dari kitab tersebut. Dua puluh tahun berselang, dia mengalami suatu musibah yang merupakan tragedi paling besar dalam hidupnya. Dalam keadaan sedih dan putus asa, sepanjang hari dia hanya memperdalam ilmu yang diperolehnya dari kitab Cang-ciong pit-kip tersebut untuk menghabiskan waktu senggang. Setiap waktu dia selalu melatih ilmu tenaga dalam tingkat tingginya. Oleh sebab itu, kesempurnaan tenaga dalam yang dimilikinya sekarang beberapa kali lipat lebih dahsyat dibandingkan dengan lima puluh tahun berselang ketika ia baru pertama kali terjun ke dunia persilatan dulu. Ketika Ku See-hong masuk ke dalam kuil kuno itu, dalam sekilas pandangan saja ia sudah tertarik kepada pemuda itu, dia bertekad untuk melatih si anak muda itu agar menjadi sekuntum bunga aneh dalam dunia persilatan pada seratus tahun belakangan ini. Maka Bun-ji koan-su lantas mempergunakan semburan api dari inti bumi, guyuran air sejuk dari sumber bawah tanah dan pukulan tongkat untuk menembusi semua nadi penting di seluruh tubuh Ku See-hong agar dia bisa memperoleh keadaan bagaikan berganti tulang saja. 151

Selain kemudian ia wariskan ilmu Kan-kun Mi-siu khikang yang luar biasa itu kepadanya, selanjutnya Bun-ji koan-su juga tak segansegannya menggunakan cara Tiong-giok-tay-hoat untuk menyalurkan segenap tenaga dalam hasil latihannya selama puluhan tahun ke tubuh Ku See-hong yang berakibat dia harus mati kekeringan. Sebaliknya gadis berbaju biru itupun memiliki serangkaian ilmu silat yang lihay sekali. Sejak pertarungan pertama kali tadi, ia sudah dibuat terkejut oleh kemampuan Ku See-hong, ia merasa tenaga pukulan musuh makin lama semakin tangguh jurus serangan yang dipakai juga makin lama semakin aneh. Yang lebih terkesiap lagi adalah daya tahan Ku See-hong terhadap tenaga serangan, walaupun setiap pukulan mautnya selalu berhasil menghajar telak di tubuh lawan, namun si anak muda itu masih tetap sehat wal afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Kenyataan tersebut segera menimbulkan berbagaipikirandalambenaknya. Mungkinkah Ku See-hong adalah jelamaan dari sukma gentayangan atau setan iblis? Ku See-hong sendiri, walaupun diam-diam, merasa terperanjat sekali oleh kepandaian sakti yang dimiliki gadis berbaju biru itu, tapi dia yakin memiliki beberapa macam kepandaian sakti yang dapat melindungi keselamatanjiwanyahinggatidaksampai mati dibunuh. Maka di samping ia layani serangan-serangan musuh yang gencar dan dahsyat, diam-diam dia pun berusaha mengupas jurusjurus ampuh yang lebih mendalam dari gerakan Hoo-han-seng-huan tersebut. Setiap kali ia berhasil memahami satu jurus serangan, segera dipraktekkan terhadap gadis berbaju biru itu, yang mana memaksa gadis tersebut harus mengerahkan tenaga yang amat besar untuk meloloskan diri. Sekarang, bukansajaKuSee-hongsama sekalitidak mendendam terhadap gads berbaju biru itu, sebaliknya ia merasa berterima kasih 152

sekali kepadanya, dia bersedia melangsungkan terus pertarungan sengit itu selama mungkin. Dalam pada itu waktu sudah menunjukkan kentongan keempat, suasana di depan kuil kuno itu tetap diiputi oleh keseraman, kengerian dan keheningan. Di tengah bunyi pohon yang terhembus angin, tertiup juga pusaran angin kencang yang menderu-deru. Di tengah berkobarnya pertempuran sengit itu, dari arah timur mendadak muncul sesosok bayangan manusia yang meluncur datang dengan kecepatan bagaikan sambaran petir. Sungguh cepat sekali gerakan tubuh orang itu, Hanya dalam sekejap mata saja, seperti sukma gentayangan ia sudah tiba di bawah sebatang pohon. Sepasang matanya yang tajam mengawasi tak berkedip gadis baju biru dan Ku See-hong yang sedang bertandingsengit.Sinaraneh memancarkeluardaribalik matanya. Mendadak orang di bawah pohon itu mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring, suaranya nyaring seperti pekikan naga yang menjulang hingga ke udara dan memecahkan keheningan malam. Sungguh teramat sempurna tenaga dalam yang dimiliki orang itu, hal manabisadibuktikandarisuarapekikannyayangnyaring itu. Baru saja pekikan itu berkumandang, pekikan lain bersahutsahutan dari empat penjuru dan bergema tiada hentinya. Kalau didengardari suaranyajelasjumlah merekatidaksedikit. Dalam waktu singkat suara pekikan yang bergema dari empat penjuru itu bergema makin lama semakin mendekati, menyusul kemudian empat sosok bayangan manusia dengan kecepatan luar biasa bermunculan dari empat arah delapan penjuru dan menuju ke samping bayangan manusia tadi . Sejak kedatangan bayangan manusia yang pertama tadi, gadis berbaju biru itu sudah merasa. Tiba-tiba sepasang telapak tangannya melancarkan sebuah serangan dengan jurus yang aneh sekali, yang mana memaksa Ku See-hong mundur tujuh delapan langkah dari posisi semula. Kemudian sambil memutar biji matanya dan tersenyum manis kepada Ku See-hong, katanya lembut: 153

Orang she Ku, kau jangan melulu gunakan aku seorang untuk teman latihan, tuh lihat. Sudah ada banyak jago yang datang menggantikanaku, berilah kesempatanbagikuuntukberistirahat. Gadis berbaju biru itu adalah seorang gadis yang amat cerdik, tentu saja diapun tahu kalau Ku See-hong telah memanfaatkan kesempatan pertarungan itu untuk melatih ilmu silatnya. Justru karena itu, gadis berbaju biru itu tidak melancarkan serangan yang mematikan terhadap dirinya, kalau tidak dengan kepandaian yang dimiliki Ku See-hong sekarang ini, masih bukan tandingan dari gadis tersebut. Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras setelah mendengar perkataan itu. Diam-diam pikirnya: Tabiat dari gadis ini sungguh aneh dan sukar diraba, sebentar ia bersikap bermusuhan sebentar lagi ia bersikap bersahabat. Entah apa maksud hatinya yang sebenarnya? Kalau didengar dari perkataannya barusan, rupanya ia sudah tahu kalau kugunakan kesempatan dalam pertarungan tadi untuk mengupas kepandaian silatku. Setelah berpikir sampai di situ, dengan wajah tetap dingin bagaikan salju, Ku See-hong tertawa dingin, katanya: Terima kasih banyak atas maksud baik nona, seandainya pendatang itupun bermaksud untuk mencari gara-gara dengan aku orang she Ku, tentu saja akan kugunakan diri mereka sebagai kelinci percobaan. Baru selesai dia berkata, dari balik kegelapan terdengar seseorang berseru sambiltertawa dingin: Budak setan, kau betul-betul seorang perempuan liar yang tidak beres perangainya. Lagi-lagi kau menggaet lelaki gentong nasi pada malam ini, heeehh heeehh . Malam ini lohu pasti akan mengirim kau untuk berpulang ke akhirat. Ku See-hong segera mendengus gusar, katanya dengan nada menghina: 154

Saudara, caramu berbicara sangat kasar dan tak tahu diri, tampaknya kau sudah bosan hidup. Gelak tertawa nyaring bagaikan gembrengan bobrok yang berdentang menggema di angkasa, kemudian terdengar seseorang berkata dengan suara menyeramkan: Kalau begitu, kau tentunya seorang yang bertulang keras. Baik, lohu akan mencoba kemampuanmu. Berbareng dengan selesainya perkataan itu, dari balik kegelapan berjalan keluar seorang kakek tua berjubah panjang, berperawakan pendek kecil dan bermuka panjang. Ia bertangan kosong, jenggot putihnya sepanjang setengah jengkal dan menatap sekujur badan Ku See-hong dengan sinar mata tajam. Di belakang kakek kecil bermuka panjang itu mengikuti empat orang lelaki berbaju ringkas yang masing-masing menggondol sebilah pedang di punggungnya. Sesudah mengetahui jelas siapa gerangan yang datang, gadis berbaju biru itu segera tertawa terkikik-kikik. Aku kira siapa yang telah datang? Rupanya lagi-lagi kalian anak monyet dari Lam-hay-huan-mo-kiong. Apakah lelaki busuk itu yang memerintahkan kalian untuk datang menangkapku? Kakek ceking bermuka panjang itu mendehem beberapa kali, kemudian sahutnyasambiltertawa, Aaah, terlalu sungkan, asal nona Im Yan cu bersedia balik kembali ke rangkulan sau-kiongcu kami, tentu saja kami tak akan menyusahkan dirimu, kalau tidak terpaksa akan kami taklukkan dirimu dengan mempergunakan kekerasan. Paras muka Im Yan cu atau gadis berbaju biru itu segera berubah menjadi dingin seperti es. Dengan kening berkerut dan hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, ia berkata dengan dingin: 155

Kau boleh pulang dan beritahu kepada lelaki busuk itu, jangan dianggap karena bapaknya adalah saudara seperguruan dari guruku lantas dia mau main paksa. Huuuh, jika nonamu sampai naik pitam, tidaksungkan lagiakankubasmi kaliansemua dari mukabumi. Kakek ceking bermuka panjang itu tertawa dingin, katanya: Baik soal wajah maupun dalam hal kedudukan, bagaimanakah dari siau-kongcu kami yang tidak pantas untuk mendampingimu? Hmmm!Apakah kausudah jatuhhati kepada lelakigoblok itu? Sembari berkata dengan sorot matanya yang tajam penuh kebencian, kakekceking ituberpaling kearah Ku See-hong. Sebagai seorang pemuda yang cerdik, setelah mendengar pembicaraan tersebut Ku See-hong segera mengetahui hubungan apakah yang terjalin antara Im Yan cu, si gadis cantik itu dengan orang-orang tersebut. Selain dari pada itu diapun merasakan hatinya amat terkesiap, sebab semenjak lima puluh tahun berselang, istana Huan-mo-kiong di Lam-hay sudah amat tersohor namanya di dalam dunia persilatan. Anggota Huan-mo-kiong tak pernah melakukan perjalanan di antara Tionggoan. Konon ilmu silat merekapun terhitung suatu kepandaian manunggal yang memiliki jurus-jurus serangan yang luar biasa anehnya. Sementara itu, Im Yan cu telah mengerling sekejap ke arah Ku See-hong dengan sinar mata yang lembut dan penuh perasaan cinta kasih, kemudian kepadakakekceking tadikatanyasambiltertawa: Kalau benar, mau apa kau? Nonamu memang benar-benar telah jatuh hati kepadanya, kau boleh segera pulang dan laporkan persoalan inikepada sau-kiongcu kalian. Mendadak . Serentetan suara dingin yang menyeramkan berkumandang memecahkan keheningan. Dengan suatu gerakan tubuh yang sangat cepat bagaikan sambaran kilat kakek ceking itu melayang ke samping Ku See-hong, kemudian kedua jari telunjuk dan jari tengah 156

tangan kanannya dengan kecepatan tinggi menotok jalan darah Ciciathiat di tubuh pemuda itu, sementara kelima jari tangan kirinya mencengkeram ke arah urat nadi lawan. Serangan ini bukan saja dilancarkan dengan kecepatan luar biasa, dan lagi arah serangan adalahduabuah jalandarahpentingditubuh lawan . Dalam terperanjatnya, secepat kilat Ku See-hong membalikkan badannya, telapak tangan kanan dibalik kemudian langsung membabatpergelangan tangankakekceking tersebut. Ilmu silat yang dimiliki kakek ceking itu memang luar biasa sekali, dengan cepat pergelangan tangan kanannya ditarik ke belakang menghindarkan diri dari bacokan tangan Ku See-hong, kemudian secara tiba-tiba ia menerjang ke depan dengan sodokan jari dan sodokan sikut. Dua serangan dilancarkan berbareng, kemudian menyusul pula kaki kanannya melayang ke depan menghajar jalan darah toa-hek-hiat di bawah pusar Ku See-hong. Sejak pertarungan serunya melawan Im Yan cu tadi, sudah banyak jurus serangan aneh yang berhasil dipahami Ku See-hong. Dengan cekatan dia miringkan badannya ke samping menghindari sikutan kakek ceking itu, kemudian bukannya mundur dia malah maju lebih ke depan. Kedua jari tengah dan telunjuk tangan kanannya diayunkan ke muka menotok badan kakek ceking itu, sementara kaki kanannya diangkat dan menendang ke muka, dengan ujung kakinya dia menotok jalan darah Hu-lian-hiat di atas badan lawan. Dalam istana Huan-mo-kiong di Lam-hay, kakek ceking tersebut mempunyai kedudukan yang tinggi sekali, ilmu silat yang dimilikinya pun belum pernah menemui tandingan. Tapi tidak disangka olehnya kalau Ku See-hong memiliki ilmu silat sedemikian lihaynya. Saking kaget dan terkesiapnya dia sampai mundur dua langkah ke belakang. Im Yan cu yang menonton jalannya pertarungan tersebut, diamdiam menganggukkan kepalanya, selintas rasa girang yang sangat aneh menghiasi wajahnya. 157

Walaupun beberapa jurus serangan yang dilakukan oleh kedua orang itu dalam melangsungkan pertarungan jarak dekat tak tampak kehebatannya, tapi dalam pandangan mata seorang yang ahli, justru jauh lebih seru dan berbahaya daripada pertarungan apapun. Pertempuran itu pada hakekatnya merupakan suatu pertempuran yang mempengaruhi mati hidup mereka. Sedemikian cepatnya perubahan jurus tersebut, hingga pertarungan tersebut hanya berlangsung dalam beberapa detik saja . Di kala si kakek ceking itu mundur ke belakang, lelaki berbaju hitam yang berdiri di empat penjuru itu ada dua di antaranya yang segera meloloskan pedang dan menyerang. Di antara kilatan cahaya tajam yang berkilauan, tampak dua bilah pedang itu menyerang jalan darah penting di seluruh badan Ku Seehong. Dengan cepat Ku See-hong menggerakkan kakinya sambil berputar untuk meloloskan diri dari ancaman pedang itu, kemudian sambil membentak keras tangan kirinya diayun ke depan. Weeess sebuah pukulan dahsyat dibacokkan ke tubuh lelaki baju hitam yang berada di sebelah kanan, segulung angin puyuh yang disertai dengan desingan angin tajam langsung meluncur ke depan dengan kecepatan luar biasa. Blaaamm diiringi jeritan ngeri yang memilukan hati, lelaki kekar itu terbawa oleh angin serangan yang maha dahsyat tersebut sehingga mencelat sejauh dua kaki lebih dari tempat semula. Darah segar muncrat keluar dari mulutnya, setelah kaki tangannya gemetar keras, tewaslah orang itu dalam keadaan mengenaskan. Termangu-mangu Ku See-hong menyaksikan peristiwa itu, dia tak menyangka kalau ayunan telapak tangannya yang begitu sederhana ternyata berhasil membinasakan musuhnya. 00d~w00 158

Bab 8 SUARA bentakan gusar menggelegar memecahkan keheningan. Lelaki yang satunya itu segera menggerakkan pedangnya menciptakan bertitik-titik cahaya bintang yang berkilauan, secara ganasdia menusukpunggung Ku See-hongkeras-keras. Begitu mendengar suara desingan tajam bergema dari belakang, dengan cepat Ku See-hong berpaling. Ternyata ujung pedang yang berkilauan itusudah tinggaltiga incidariatasbadannya. Dalam gelisah dan cemasnya telapak tangan kirinya segera dilontarkan ke belakang kemudian badannya berputar kencang, tangan kanannya dengan gerakan yang cepat tapi aneh mencengkeram pergelangan tangan kanan lelaki tadi. Dalam suatu perputaran yang diikuti dengan getaran, pedang tersebut tahu-tahu sudah berpindah tangan. Gerakan tubuh Ku See-hong ketika menghindarkan diri tadi merupakan gerakan yang sakti dari Mi-khi-biau-tiong, sedangkan jurus serangan yang digunakan untuk merampas pedang lelaki tersebut merupakan suatu jurus serangan yang belum lama berhasil dipahami olehnya. Lelaki berbaju hitam itu hanya merasakan pergelangan tangan kanannya menjadi sakit, tahu-tahu pedangnya sudah berpindah ke tangan musuh. Tanpa terasa dengan perasaan terkesiap dia mundur ke belakang. Selisih waktu yang dibutuhkan Ku See-hng untuk membunuh seorang musuh dan merampas pedang seorang lawannya boleh dibilang singkat sekali, sebab itulah si kakek ceking yang berilmu silatsangatlihay puntidaksempat memberikan pertolongannya. Mencorong sinar mata bengis dan buas dari balik mata kakek ceking itu, sambiltertawaseramdenganpenuh kegusaran, katanya: Tampaknya ilmu silatmu hebat juga. Hmmm! Cuma sayang kau telah membunuh seorang anggota Huan-mo-kiong dari Lam-hay, janganharapkaubisahidup lebihlama lagididunia ini. 159

Walaupun Im Yan cu merasa girang karena ilmu silat yang dimiliki Ku See-hong telah memperoleh kemajuan yang pesat, namun diapun merasa terperanjat sekali karena pemuda itu telah membunuh seorang anak murid dari Huan-mo-kiong. Dia cukup mengetahui akan kebuasan serta kekejaman orangorang Lam-hay, itu berarti dalam pengembaraannya dalam dunia persilatan di kemudian hari, Ku See-hong akan banyak menemui kesulitanditangananak murid istanaHuan-mo-kiong. Ku See-hong yang baru pertama kali mencoba kehebatan ilmu silatnya, menjadi girang sekali setelah menyaksikan keberhasilannya. Mendengar perkataan itu, sambil tertawa seram, ujarnya: Apa sih hebatnya dengan Huan-mo-kiong dari Lam-hay? Aku orang she Ku akan selalu menantikan pembalasan dendam dari kalian. Selama puluhan tahun belakangan, belum pernah pihak Huanmokiong mengalami penghinaan sebesar apa yang dialaminya sekarang ini, maka di kala menyaksikan sikap sinis Ku See-hong terhadap orang-orang Huan-mo-kiong, kontan saja kedua orang lelakiberbaju hitamlainnya menjadinaikpitam. Sambil membentak keras, pedang mereka disertai dengan desingan angin tajam yang menyayat badan, bagaikan dua ekor ular saktilangsung membacok ketubuh Ku See-hong. Mencorong sinar mata pembunuhan yang mengerikan dari balik mata Ku See-hong, diiringi pekikan nyaring yang memekikkan telinga, badannya menerjang maju secara aneh. Sepasang lengannya membentuk gerakan bayangan busur dari samping badan, lalu sambil membentak sepasang tangan kiri kanannya dibacok menyilang. Dua gulung angin pukulan yang berat dan dalam bagaikan samudera, secara terpisah menyerang kedua orang lelaki berbaju hitam itu. Gerak serangan yang dilancarkan pemuda itu semuanya aneh dan luar biasa cepatnya. Kekuatan daya serangan tersebut ibaratnya 160

ombak samudra yang menggulung di tengah topan, kehebatannya sungguh mengerikan. Walaupun kedua orang lelaki berbaju hitam itu memiliki dasar ilmu silat yang bagus, namun bagaimana mungkin bisa menahan serangan dahsyat yang sangat mengerikan itu. Di tengah dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati, dua orang lelaki yang tinggi besar itu terlempar sejauh dua kaki lebih oleh tenaga serangan yang maha dahsyat itu sehingga tubuhnya sama sekali tak berkutik lagi untuk selamanya. Jelas mereka telah tewas di ujung angin pukulan Ku See-hong yang sangat lihay itu. Hawa pembunuhan yang sangat mengerikan ini sudah jelas merupakan suatu ancaman yang cukup mengerikan perasaan siapa saja. Tak terlukiskan rasa gusar si kakek ceking ketika dilihanya sudah tiga orang anak buahnya yang tewas di tangan musuh dalam sekejap mata. Sambil membentak gusar tubuhnya bagaikan pusaran angin puyuh segera menerjang ke depan, tangan kiri memainkan jurus Tui-po-cu-lan (Mendorong Ombak Menahan Riak), sementara tangan kanan memainkan jurus Heng-toan-san-gak (Memutuskan Bukit Karang), satu jurus dengan dua gerakan serta tenaga yang berbeda bersama-sama meluncur ke muka. Begitu angin serangan dilepaskan, angin puyuh yang tajam seperti sebuah jala yang tak berwujud, langsung menggulung tiba. Kedahsyatannya cukup menggetarkan perasaan siapa saja. Walaupun Ku See-hong telah mempelajari beberapa macam kepandaian sakti yang penuh rahasia dari Bun-ji koan-su, meski pertarungannya selama beberapa kali dalam semalaman menambah rasa kepercayaannya pada diri sendiri, tapi ia sendiri sama sekali tidak mengerti sebetulnya sudah berapa banyak kepandaian yang berhasil dia pahami dan berapa banyak pula yang bisa dia pergunakan. Hawa murninya segera dihimpun ke dalam pusar, menyaksikan serangan yang dilancarkan pihak lawan sangat kuat dan dahsyat, 161

dia sedikitpun tak berani bertindak gegabah. Tangan kirinya pun melepaskan segulung tenaga pukulan yang lembut untuk memancing serangan langsung pihak musuh, sementara tubuhnya melayang lima jengkal ke samping menghindarkan diri dari ancaman itu. Lalu badannya melambung, sepasang kakinya secara beruntun melancarkan tendangan kilat mengancam jalan darah W-too-hiat sertaKi-lian-hiatdibawahperut lawan. Begitu serangan menggulung tiba, tenaga pukulan serasa menekan di dada, lalu tulang kakipun terasa sakit sekali bagaikan disyat-sayat dengan pisau. Diam-diamKu See-hong merasa terperanjat, segera pikirnya: Tubuhku terlindung oleh aliran tenaga aneh yang amat hebat, sedangkan kakiku sama sekali tidak. Entah bagaimana jadinya bila kakiku sampaiterkena serangan ? Mendadak dia menarik kembali sepasang kakinya, lalu badan sedikit bergetar. Badannya sudah jumpalitan di tengah udara dan melayangmundursejauh satukaki lebih daritempatsemula. Kakek ceking itu mendengus dingin dengan nada yang menyeramkan, sambil berebut maju ke depan, sepasang telapak tangannya melancarkan bacokan berulang kali. Gulungan tenaga pukulannya seperti gulungan ombak di tengah samudera meluncur datang berlapis-lapis. Mencorong sinar buas dari balik mata Ku See-hong karena marah, sambil menggertak gigi tangan kiri kanannya secara aneh melancarkan pukulan-pukulan berantai. Ternyata kedahsyatannya pun mengerikan sekali, setiap serangan yang dilepaskan tentu membawa desingan angin tajam yang mampu untuk menghancurkan batu nisan. Sebagaimana diketahui, secara resmi Ku See-hong belum pernah mempelajari serangkaian ilmu pukulan. Jurus-jurus serangan yang dipergunakannya sekarang kebanyakan adalah merupakan kupasankupasan yang berhasil ditemukannya sendiri dari tiga gerakan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. 162

Akan tetapi, nyatanya serangan yang dipergunakan secara mengawur hanya berdasarkan perasaan saja itu, justru telah berubah menjadi serangkaian ilmu pukulan yang ganas, buas dan lihaynya bukan alang-kepalang . Pada waktu itu, dia telah mendapatkan tenaga murni warisan Bun-ji koan-su yang telah dilatih selama puluhan tahun, kemudian mempelajari pula ilmu Khikang Kan-kun Mi-siu yang maha sakti tersebut, kesempurnaan tenaga dalam yang dimilikinya sekarang boleh dibilang mengalir tiada hentinya seperti air dari gunung, kuat, lancar dan tiada berputusan . Kenyataan ini bukan saja jauh di luar dugaan si kakek ceking tersebut, sekalipun Ku See-hong juga merasakan rasa kaget dan tercengang. Ia tak mengira kalau di dalam tubuhnya terdapat tenaga dalam yang begini sempurnanya. Akan tetapi, diapun tahu bahwa kesemuanya ini adalah warisan berharga yang disalurkan Bun-ji koan-su kepadanya. Kiranya sampai detik itu Ku See-hong masih belum tahu kalau tenaga murni yang dipunyai Bun-ji koan-su telah disalurkan semua ke dalam tubuhnya hingga mengakibatkan tokoh maha sakti itu tewas akibat kekeringan. Demikianlah serangan demi serangan yang dilancarkan Ku Seehong kian lama kian bertambah kuat, dibandingkan dengan serangan si kakek ceking yang makin lama semakin gencar menciptakan suatu keadaan yang seimbang. Dengan demikian pertempuran yang melibatkan kedua orang inipun makin lama semakin sengit. Beberapa gebrakan kemudian, tenaga pukulan mereka berdua sudah meliputi wilayah seluas dua kaki lebih. Daun kering dan ranting kecil yang berserakan di tanah sudah ikut melayang-layang di udara, deruan angin pukulan yang dahsyat semakin memekikkan telinga. Pertarungan ini benar-benar merupakan suatu pertempuran seru yang jarang dijumpaidalam dunia persilatan. 163

Im Yan cu yang berilmu silat sangat tinggi pun, saat itu dibikin kaget bercampur tercengang setelah menyaksikan kejadian itu. Dari tadi sampai sekarang dia mengawasi terus kepandaian silat yang dimiliki Ku See-hong, yang membuatnya terperanjat adalah kungfu yang dimiliki Ku See-hong tersebut kian detik kian bertambah maju pesat. Kenyataan semacam ini benar-benar merupakan suatu peristiwa yang aneh sekali, hal mana membuat si nona yang cerdik pun dibikin kebingungan dan tidak habis mengerti. Ketika baru pertama kali berputar tadi, Ku See-hong masih kelihatan asing sekali dengan jurus-jurus serangannya. Sambil bertarung menghadapi musuh, diam-diam dia memutar otak untuk memikirkan perubahan-perubahan selanjutnya guna menghadapi ancaman lawan. Tapi lambat laun serangan-serangan yang dipergunakan olehnya makin lama semakin dahsyat, jurus-jurus serangannya pun semakin aneh dan sakti, maka seluruh perhatiannya pun segera dipusatkan ke tubuh lawan, otomatis tenaga serangannya juga semakin bertambah kuat dan hebat. Sebenarnya kakek ceking itu seorang jago kawakan yang sudah pernah mengalami beratus-ratus kali pertempuran seru. Akan tetapi belum pernah dia jumpai seorang musuh tangguh yang begitu anehnya seperti Ku See-hong. Tanpa terasa hawa murninya dihimpun kembali, lalu turun tangan dengan sepenuh tenaga. Mendadak saja tenaga serangan yang terpancar keluar dari balik telapak tangannya semakin kuat. Pukulan demi pukulan yang dilancarkan ibarat bacokan kampak yang membelah bukit, desingan angin tajam semakin menderuderu. Dalamhati kecilnyadialantasberpikir: Entah siapakah suhu bocah ini? Mungkinkah seperti suhu kiongcu kami dan Im Yan cu yang merupakan seorang tokoh sakti dari dunia persilatan? Tapi masih ada jagoan mana lagi dalam dunia persilatan dewasa ini yang memiliki kepandaian silat jauh melebihi kiongcu kami, Han-thian It-kiam (Pedang Sakti Dari Langit) Cia Cukim? 164

Sambil melayani suatu pertempuran yang seru dan gencar, tiada hentinya kakek ceking itu memutar otak untuk menduga-duga asalusul perguruan dari Ku See-hong. Tapi mana ia sangka kalau Ku See-hong sesungguhnya adalah murid terakhir dari Bun-ji koan-su, si manusia berbakat dari dunia persilatan yang selama seratus tahun belakangan ini tiada tandingannya di kolong langit? Sudah barang tentu hubungan seperti ini tak akan diduga oleh siapapun juga, kecuali bila Ku See-hong menggunakan jurus Hoohanseng-huan tersebut. Ku See-hong sendiripun diam-diam merasa amat terperanjat ketika dilihatnya serangan yang dilancarkan pihak lawan makin lama semakin gagah dan tenaga pukulannya makin lama semakin dahsyat, pikirnya: Heran, kakek ceking yang sedikitpun tidak menarik ini mengapa bisa memiliki tenaga pukulan yang sedemikian dahsyat dan hebatnya? Berpikir sampai di situ, Ku See-hong lantas mengambil keputusan untuk menghadapi dengan jurus sakti Hoo-han-seng-huan yang terdiri dari tiga gerakan itu. Di pihak lain, sementara itu si kakek ceking juga bersiap-siap menggunakan jurus serangan yang mematikan untuk membinasakan lawannya. Terdengar suara bentakan nyaring menggelegar memecahkan keheningan, tiba-tiba tulang belulang di sekujur badan si kakek ceking itu memperdengarkan suara gemerutuk yang memekikkan telinga. Setelah melompat ke udara mendadak tubuhnya berhenti tak bergerak, tangan kanannya secara aneh melancarkan tiga buah pukulan dahsyat ke arah Ku See-hong. Tampak serentetan cahaya berkilauan seperti sinar bintang menggulung dengan hebatnya ke arah depan. Segulung hawa 165

pukulan yang kuat, bagaikan gulungan ombak dahsyat di tengah samudra langsung meluncur ke depan . Satu ingatan dengan cepat melintas di dalam benak Ku Seehong, itulah gerakan pertama dari jurus Hoo-han-seng-huan yang disebut Thian-ciu-cian-im (Langit Mendung Awan Menggulung). Pekikan nyaring yang menggetarkan angkasa tiba-tiba berkumandang dari mulut Ku See-hong, kemudian lengannya berputar secara aneh. Di antara perputaran tadi, cahaya tajam yang berkilauan segera memancar keluar dari sekujur badannya. Bagaikan sukma gentayangan saja, secara aneh Ku See-hong menerjang ke muka dan meluncur masuk ke balik gulungan angin pukulan tersebut. Sreeett, depan. serentetan cahaya putih secepat kilat meluncur ke

Menyusul kemudian, kakek ceking itu memperdengarkan pekikan ngeriyangmemilukanhati menjelangsaatkematiannya. Sebuah batok kepala yang sudah hancur dan penuh berlepotan darah menggelinding di atas tanah, darah segar bercucuran membasahi seluruh permukaan tanah, sungguh mengerikan sekali kematiannya. Menyaksikan akibat dari serangannya itu, untuk sesaat lamanya Ku See-hong menjadi tertegun, mimpipun dia tak menyangka kalau jurus Thian-ciu-cian-im (Langit Mendung Awan Menggulung) yang dipergunakannya itu memiliki daya kekuatan yang begini dahsyatnya. Im Yan cu sendiripun dibikin sampai terbelalak matanya dengan mulut melongo sampai lama sekali dia baru bisa menghembuskan napas panjang. Kekejaman dan kebrutalan Ku See-hong di dalam melancarkan serangannya menimbulkan perasaan bergidik dalam hati kecilnya, apalagi dalam satu malaman saja, ia telah membinasakan beberapa orang jago lihay kelas satu di dalamdunia persilatan. 166

Pada saat itulah, mendadak . Dari kejauhan sana berkumandang suara pekikan panjang yang amat memekakkan telinga. Suara pekikan itu rendah tapi berat, menggetarkan perasaan Im Yan cu maupun Ku See-hong yang berada di sana. Menyusulkemudian, tampaklah sesosokbayangan manusiaentah dari mana datangnya, tahu-tahu sudah berdiri lebih kurang tiga kaki di hadapan Ku See-hong tanpa menimbulkan suara barang sedikitpun juga. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam, mukanya corengmoreng dengan beraneka warna hingga kelihatan jelek sekali. Dia berdiri kaku di situ tanpa bergerak maupun mengucapkan sepatah kata. Bukan saja dandanan orang itu tampak sangat aneh lagipula arah kedatangannya juga sukar diduga, hingga mendatangkan suatu perasaan aneh yang menyeramkan bagi siapapun yang melihatnya. Bergidik hati Im Yan cu setelah menyaksikan sorot mata orang yang amat tajam, dia tahu kepandaian silat yang dimiliki manusia aneh ini amat lihay, bahkan dia sendiripun belum mampu untuk menandinginya . Tapi siapakah dia? Benarkah dalam dunia persilatan masih terdapat manusia aneh yang begini lihaynya? Sekali lagi Im Yan Cu mengamati paras muka manusia aneh itu dengan seksama, akhirnya dia baru tahu kalau manusia aneh itu hanya mengenakan selembar topeng kulit manusia. Tak heran kalau mukanyabegitujelekdan mengerikan. Ku See-hong sendiripun segera mempertinggi kewaspadaannya ketika melihat akan kemunculan lawan yang begitu mendadak. Perasaan halusnya telah berkata bahwa orang itu datang karena hendak mencari dirinya. Benar juga, dengan sepasang matanya yang tajam bagaikan pisaubelati, manusiaanehbertopengitumengawasisekejap mayat 167

mayat yang terkapar di tanah akibat termakan oleh tiga gerakan jurus Hoo-han-seng-huan dari Ku See-hong tadi, yakni: Jian-sat-kuipok, Tu-cing-kui-pok, serta si kakek ceking. Pada mulanya sinar mata itu masih memperlihatkan keraguraguannya, tapi sejenak kemudian telah berubah dengan sinar buas yang teramat mengerikan. Diawasinya wajah Ku See-hong itu tanpa berkedip. Im Yan cu yang lebih berpengalaman segera dapat merasakan sesuatu yang tak beres pada manusia aneh itu. Ia dapat melihat betapa besarnya hasrat manusia aneh itu hendak membunuh Ku See-hong. Tanpa terasa ia lantas berpikir: Ilmu silat yang dimiliki manusia aneh bertopeng ini bukan kepalang lihaynya, aku jelas tak sanggup untuk menandinginya. Andaikata ia benar-benar akan menyerang dengan keji terhadap Ku See-hong, kendatipun dia memiliki khikang pelindung badan yang sangat aneh, kuatirnya dia tetap tak akan tahan juga. Berpikir sampai di situ, diam-diam Im Yan cu menghimpun tenaga dalamnya untuk mempersiapkan diri. Tak terlukiskan rasa tegang yang mencekam perasaannya sekarang, dia sendiripun tidak mengerti apa sebabnya dia bisa ikut-ikutan menjadi sedemikian tegangnya. Bagaimana dengan Ku See-hong sendiri? Tentu saja diapun tidak terkecuali, malah selain rasa tegang, diapun merasakan hatinya sangat tidak tenteram. Kemunculan manusia aneh bertopeng itu seketika merubah suasana di sekitar tempat itu menjadi lebih tegang dan mengerikan, mengikuti berlalunya sang waktu, suasana yang istimewa dan serba mencekamitu kian lamaterasakian bertambahtebal . Mendadak manusia aneh bertopeng itu tertawa dingin dengan suaranya yang menggidikkan hati, kemudian kepada Ku See-hong tegurnya dengan nada ketus: 168

Kaukah yang membinasakan ketiga orang yang terkapar di atas tanah itu? Yang dimaksudkan adalah ketiga orang yang tewas oleh jurus Hoo-han-seng-huan dari Ku See-hong itu. Kendatipun Ku See-hong merasakan sesuatu rasa takut yang sangat aneh di dalam hati kecilnya semenjak berjumpa dengan manusia aneh bertopeng itu, tapi keangkuhan serta kekerasan kepalanya membuat ia pantang menyerah dengan begitu saja. Dengan wajah dingin bagaikan es dia mendengus ketus, lalu jawabnya dengan sinis: Betul, akulah yang menghantar keberangkatan mereka, mau apa kau ? Tercekat perasaan manusia aneh bertopeng itu sehabis mendengar perkataan tersebut, diam-diam pikirnya: Aneh, kenapa dia bisa memiliki keberanian sebesar ini? Berpikir demikian, manusia aneh itu bertopeng itu segera mendengus dingin, lalu katanya: Siapakah kau? Apa hubunganmu dengan Bun-ji koan-su si makhluktua itu?Sekarangdia beradadi mana? Secara beruntun dia mengajukan tiga buah pertanyaan, yang mana membuat Ku See-hong benar-benar merasakan hatinya amat terperanjat, tapi dia pun merasa gusar sekali, sebab dia menyebut gurunya sebagai seorang makhluk tua. Ku See-hong sama sekali tidak menjawab pertanyaannya itu, malahan dengan dingin dia balik bertanya: Lantas siapa pula kau? Buat apa kau ajukan pertanyaan tersebut kepadaku? Sekali lagi manusia aneh bertopeng itu merasa terkesiap tapi di luaran dia tetap berkata dengan dingin: 169

Kau tak usah mengurusi siapa aku. Sebelum ajalmu tiba nanti kau bakal mengetahui dengan sendirinya. Kalau begitu pertanyaan-pertanyaan yang kau ajukan pun jangan harap bisa memperoleh jawaban yang sebenarnya dari diriku. Manusia aneh bertopeng itu segera tertawa seram: Heeehh heeehh heeehh buat apa mesti menunggu jawabanmu lagi? ejeknya, Dari mimik wajahmu ketika berkata tadi, aku telah memperoleh jawaban yang sesungguhnya. Mendengar perkataan itu, diam-diam Ku See-hong berpikir lagi: Oranginibetul-betuljahatdanbusuk, tapisiapakahorang ini? Sementara itu, manusia aneh bertopeng itu sudah berkata lagi dengan suara yang menyeramkan: Heeehh heeehh heeehh Kan-kun Mi-siu khikang, ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong-sin-hoat, tiga gerakan jurus Hoohanseng-huan, rupanya sudah kau pelajari semuanya? Mendengar ucapan ini, Ku See-hong merasakan hatinya semakin terkesiap, Mungkinkah aku telah bertemu dengan setan? Demikian ia membatin, Kalau tidak apa sebabnya ia bisa mengetahui seluruh kepandaian rahasia perguruanku? Im Yan cu juga tampak tercengang bercampur kaget setelah mendengar perkataan itu. Dari penuturan suhunya ia pernah mendengar tentang ketiga macam kepandaian sakti andalan Bun-ji koan-su tersebut. Mungkinkah Ku See-hong adalah muridnya? Dan mungkinkah ketiga macam ilmu silat maha sakti tersebut telah berhasil dipelajarinya? Satu ingatan dengan cepat melintas pula di dalam benak Ku Seehong, ia jadi teringat kembali dengan pesan dari Bun-ji koan-su: Ilmu Khi-kang Kan-kun-mi-siu-kang-khi adalah ilmu sakti yang paling top dalam kepandaian silat, jika kepandaian sakti ini sampai 170

diketahui oleh umat persilatan maka kehidupanmu di dunia ini akan berubah menjadi sangat berbahaya, ingat ingat ! Teringat akan hal itu, Ku See-hong segera berlagak pilon, bagaikantidak memahamiperkataanorang, dia lantasberseru: Hei, apa yang kau katakan? Aku sama sekali tidak mengerti! Manusia aneh bertopeng itu terkekeh-kekeh menyeramkan, katanya: Heeehh heeehh heeehh tidak kusangka kalau kau pun seorang manusia licik yang pandai berlagak pilon, kalau begitu akan kuhantar keberangkatanmu malam ini juga! Baru selesai dia berkata, Im Yan cu telah menerjang maju dengangerakanlincah, sambiltertawadinginsegerategurnya: Hei, kau ingin menjadi seorang nelayan beruntung yang tinggal memungut hasil? Hmm, tidak akan segampang itu, dia adalah musuh besarku, malam ini aku hendak mencincangnya sendiri menjadi berkeping-keping, aku tidak memperkenankan siapapun untuk mencampuri urusan ini. Setelah menyaksikan gerakan tubuh dari Im Yan cu tadi, manusia aneh bertopeng itu tertawa dingin, kemudian setelah mendengus tegurnya: Siapakah kau? Berani benar berbicara besar di hadapanku, hmmm nanti, kau boleh sekalian turut berangkat bersamanya! Im Yan cu tertawa terkekeh-kekeh dengan merdunya. Suara tertawanya indah dan lembut bagaikan kicauan burung nuri, suaranya penuh mengandung daya pikat yang membetot sukma. Agak tertegun manusia aneh bertopeng tersebut oleh gelak tertawa orang, dengan cepat dia berpikir: Heran, kenapa bocah perempuan ini bisa demikian miripnya dengan sumoayku? Di tengah kemerduan suara tertawanya, terdapat semacam daya pikat yang sanggup menggetarkan sukma orang? 171

Sementara itu, perasaan Ku See-hong lambat laun telah menjadi tenang kembali. Dia hendak membiarkan kedua orang itu bertarung sendiri lebih dulu, kemudian secara diam-diam ia baru akan ngeloyor pergi meninggalkan tempat itu. -oo0dw0oo Jilid: 6 Im Yan cu telah berhenti tertawa. Dengan muka yang dingin kaku tanpa emosi katanya ketus: Nonamu bernama Im Yan cu, mau apa kau? Ucapan si manusia aneh bertopeng pun berubah menjadi jauh lebih halus dan lembut, dia lantas bertanya: Tolong tanya nona, siapa nama gurumu? Buat apa musti saling berbentrokdengan kekerasan? Hmmm. Kau masih belum berhak untuk menanyakan soal guruku, bila punya kepandaian silahkan saja turun tangan, selama hidup guruku cuma mempunyai seorang saudara seperguruan dan seorang musuh besar, dengan semua jago persilatan di dunia ini beliau tak ada sangkut pautnya, mengerti ? Ku See-hong yang mendengar perkataan itu juga merasa keheranan, diam-diam ia lantas berpikir: Heran, kenapa tabiat gurunya juga begitu aneh dan kukoay-nya? Dalam dunia seluas ini cuma dua orang saja yang dikenalnya, mungkin musuh besar yang dia maksudkan tadi adalah guruku Bun-ji koan-su . Manusia aneh bertopeng sendiripun tak berhasil menebak asalusul perguruan Im Yan cu meski dia cerdik dan luas pengetahuannya, maka sambil tertawa dingin dengan suara menyeramkan katanya: 172

Baik. Kalau begitu, jangan salahkan jika aku turun tangan keji kepadamu . Tak usah sok dulu, ejek Im Yan cu sambil tertawa merdu, Siapa tahu kalau kekejian nonamu berpuluh-puluh kali lipat lebih hebat daripada dirimu? Di tengah pembicaraan tersebut, telapak tangan kanannya segera diayunkan ke depan, Weeess segulung angin pukulan tak berwujud yang lembut langsung meluncur ke depan dan menghantamjalandarahpentingdidada manusiaaneh tadi. Semenjak tadi Im Yan cu sudah tahu kalau manusia aneh bertopeng itu memiliki ilmu silat yang amat lihay, maka begitu turun tangan dia lantas mempergunakan jurus sakti yang ganas dan mematikan. Manusia aneh bertopeng itu memang seorang jagoan, yang pandai melihat serangan orang, mendadak dia membalikkan tubuhnya dan melayang mundur sejauh beberapa langkah dari tempat semula, tangan kirinya kemudian menyambar ke muka dan secepat kilat mencengkeram bahu Im yan cu. Dengan cekatan Im Yan cu mengigos ke samping, lalu sambil membalikkan tangannya melancarkan serangan dengan jurus Huitim cing-tam (Membersihkan Debu Berbicara Santai) dia balas mencengkeram nadi penting di atas tangan kiri manusia aneh tersebut. Sungguh cepat gerak serangan dari manusia aneh bertopeng itu. Perubahan yang dilakukan juga amat aneh dan sakti, baru saja kebasan tangan Im yan cu menyambar ke depan, ia telah merubah serangancengkeramannya menjadibabatan. Pergelangan tangannya sgera direndahkan ke bawah, setelah melepaskan diri dari sambaran tangan Im yan cu, jari tangannya setegang tombak langsung menjojoh jalan darah Ciang-keng-hiat di atas bahu Im yan cu. Jurus serangan ini lihay sekali, belum lagi ujung jarinya mengenai di sasaran, segulung desingan angin tajam telah meluncur datang dengan kecepatan luar biasa. 173

SekalipunImYan cuberilmu silatsangattinggi, diapun takberani bertindak gegabah, cepat badannya miring ke belakang lalu dengan enteng melesat mundur sejauh beberapa kaki. Manusia aneh bertopeng itu tertawa seram, dengan sorot mata setajam sembilu dia tatap sekejap wajah Ku See-hong, kemudian dengan gerakan tubuh yang cepat seperti sambaran petir ia menerjang maju ke muka. Ku See-hong amat terkesiap, segenap tenaga dalam yang dimilikinya segera dihimpun menjadi satu, secepat kilat sebuah pukulan dilontarkan ke muka. Di tengah desingan angin pukulan yang memekikkan telinga, bagaikan gunung yang ambrol, gulungan tenaga pukulan yang maha dashyat dengan cepat meluncur ke depan. Sekali lagi manusia aneh berkerudung itu memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang menggetarkan sukma, sepasang ujung bajunya dikebaskan ke muka bersamaan dengan gerak maju tubuhnya. Seketika itu juga, segenap tenaga pukulan yang dilancarkan Ku See-hong dengan sepenuh tenaga itu seakan-akan terjerumus ke dalam bungkusan selapis hawa pukulan yang lembut dan empuk, kemudian dalamwaktusingkat lenyaptakberbekas. Im Yan cu segera membentak keras ketika menyaksikan manusia aneh bertopeng itu menerjang ke arah Ku See-hong, sepasang telapak tangannya diayunkan ke depan, segulung tenaga pukulan yang amat berat dengan cepat mengancam jalan darah penting di belakang punggung manusia aneh itu . Sambil tertawa seram, telapak tangan kiri manusia aneh bertopeng itu tiba-tiba ditarik ke belakang, kemudian tubuhnya berputar satu lingkaran dengan suatu gerakan aneh, setelah itu telapak tangan kanannya mendadak dimuntahkan keluar. Segulung desingan angin tajam secepat kilat menggulung ke tubuh Ku Seehong dengan hebatnya. 174

Tenaga pukulan yang dilontarkan itu bagaikan gulungan ombak dahsyat di tengah samudara yang berlapis-lapis, seolah-olah menggulung tiada habisnya dan tiada hentinya. Mencorong sinar buas dari balik mata Ku See-hong, sekali lagi dia melontarkan sepasang telapak tangannya ke depan, gulungan angin yang maha dashyat bagaikan gulungan ombak di tengah samudra dengan cepatnya meluncur ke muka. Blaaamm satu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga menggelegar memecahkan kehengingan, ketika dua gulung angin pukulan itu saling bertumbukan antara yang satu dengan yang lainnya, terjadilah putaran angin berpusing yang kencang . Dalam desingan angin yang tajam inilah dengan sempoyongan Ku See-hong mundur sejauh enam tujuh langkah ke belakang. Noda darah pelan-pelan meleleh keluar daru ujung bibirnya, rambut yang panjang menjadi kacau balau tak karuan, mukanya pucat mengenaskan, ditambah pula bajunya yang terkoayk-koayk dan bernoada darah, membuat keadaannya benar-benar mengerikan. Tiba-tiba . Blaaam! suatu benturan keras yang memekikkan telingakembali menggemadiudara . Ku See-hong mendengus tertahan, tubuhnya tahu-tahu mencelat sejauh tiga kaki ke udara dan Plaaak! roboh terkapar di atas tanah. Im Yan cu menjerit kaget, kemudian teriaknya dengan penuh kemarahan: Makhluk aneh, kau berani bertindak keji dengan pergunakan ilmu To-im-ciat-yang (Memancing Hawa Im, Menyambut Hawa Yang) untuk mencelakai dirinya! Di tengah teriakan tersebut, telapak tangan Im Yan cu segera direntahkan sambil mengembangkan serangakaian seranganserangan gencar yang dahsyat dan mengerikan. Manusia aneh bertopeng itu tertawa terkekeh-kekeh dengan licik dan seram. 175

Heeehh heeehh heeehh Nona Im, demikian ia berkata, Bukankah barusan kau berkata hendak membunuhnya dengan tanganmu sendiri ? Sekarang aku telah pergunakan ilmu To-imciatyang untuk meneruskan tenaga pukulanmu untuk membunuhnya, bukankah tindakanku ini amat indah dan menguntungkan dirimu? Kenapa kau malah menjadi marah-marah besar? Ternyata di kala Im Yan cu melancarkan sebuah pukulan dahsyat untuk menyerang manusia aneh bertopeng tadi, tangan kirinya telah mengeluarkan ilmu sakti To-im ciat-yang uantuk menyalurkan tenaga serangan dari gadis itu untuk balik menyergap diri Ku Seehong. Padahal di kala Ku See-hong dan manusia aneh berkerudung itu beradu tenaga tadi, isi perutnya sudah mengalami goncangan keras sehingga darah segar muntah keluar dari mulutnya, apalagi setelah termakan oleh serangan dahsyat yang dilancarkan Im Yan cu, kontansajapemudatersebuttakkuat menahandiri. Pandangan matanya menjadi gelap, benaknya menjadi kosong melompong danakhirnyarobohlah diatidaksadarkan diri. Im Yan cu amat menguatirkan keselamatan jiwa Ku See-hong, maka di dalam melancarkan serangan-serangannya sekarang, hampir semuanya digunakan jurus-jurus tangguh yang mengerikan. Tapi manusia aneh bertopeng itu memang lihay sekali, bagaimanapun dahsyatnya serangan yang dilancarkan pihak lawan, manusia aneh itu masih bisa menghindarkan diri dengan enteng dan santai. Im Yan cu mengerutkan dahinya rapat-rapat, paras mukanya berubah menjadi amat menyeramkan, sambil membentak nyaring dengan kesepuluh jari dipentangkan dia lepaskan sepuluh gulung desingan angin tajam yang menderu-deru. Sungguh dahsyat ancaman tersebut, dalam waktu singkat dua belas buah jalan darah penting di tubuh bagian atas manusia aneh 176

tersebut sudah terjebak di tengah gulungan angin serangan si nona yang teramat hebat itu . Tiba-tiba mencorong sinar mata tajam yang menggidikkan hati dari balik mata manusia aneh bertopeng itu, ujung bajunya segera dikebaskan ke muka melancarkan serangkaian angin pukulan tajam untuk menolak datangnya ancaman kesepuluh jalur desingan angin serangan dariIm Yan cu. Blaaamm! Blaaamm! Blaaamm ! serentetan bunyi ledakan yang keras bergema memenuhi angkasa, dalam sekejap mata tenaga serangan kedua belah pihak sama-sama sudah lenyap tak berbekas. Im Yan cu membentak keras, telapak tangan kanannya segera dibabat ke depan, sedangkan telapak tangan kirinya dengan membawa desingan angin tajam langsung menghantam dada manusia aneh bertopeng itu. Si manusia aneh bertopeng itu merupakan seorang jago lihay yang jarang dijumpai dalam dunia persilatan, setelah didesak berulang kali oleh serangan Im Yan cu yang makin dahsyat, akhirnya sifat buas dan bengisnya segera timbul kembali. Sambil tertawa dingin sepasang lengannya diputar membentak satu lingkaran lalu dengan gerakan membacok dan menangkis sepasang kakinya berbareng melayang ke depan menendang tubuh bagian bawah dari Im Yan cu. Merah padam selembar wajah Im Yan cu karena jengah, dalam gusarnya mendesis muak kemudian tubuhnya berkelebat ke samping menghindarkan diridaritendanganberantaitersebut. Kemudian telapak tangan kanannya tiba-tiba membalik ke atas, dari serangan pukulan segera dirubahnya menjadi serangan mencengkeram, dengan cepat ia cengkeram urat nadi penting di tubuh lawan, sementara kelima jari tangan kirinya menyentil ke muka dan menotok jalan darah Seng-hiat, Wi-ciat dan Hu-tu-hiat, tiga buah jalan darah penting di tubuh manusia aneh itu. 177

Sejak melancarkan serangan, berubah jurus sampai meneter lawannya, boleh dibilang Im Yan cu melakukan kesemuanya itu dengan cepat serta kelihayan yang mengerikan. Manusia aneh bertopeng itu segera tertawa dingin, sambil miringkan badan dan berputar kencang, sepasang telapak tangannya diputar melancarkan gulungan angin pukulan yang segera memunahkan ancaman lawan yang datang secara bertubitubi itu. Kedua gulung ujung bajunya yang lebar bagaikan dua ekor ular yang lincah sambil membalik dan menggulung dengan cepat dan tajam membelenggu sepasang nadi penting di atas pergelangan tangan Im Yan cu. Mendadak tubuh Im Yan-cu berputar kencang secara aneh, sakti dan dahsyat, ibaratnya gulungan ombak di tengah samudra. Di tengah putaran tubuh yang aneh dan kencang itulah, aliran hawa sakti yang bergulung-gulung aneh memancar ke tubuh manusia aneh bertopeng itu dengan tiada hentinya. Mendadak . Im Yan cu membentak keras, tubuhnya tiba-tiba melayang dan menerjang maju ke muka, telapak tangan, jari tangan serta kakinya melancarkan jurus-jurus sakti secara berbarengan. Dengan begitu dahsyatnya semua ancaman tersebut ditujukan ke tubuh manusia aneh bertopeng itu. Demikianlah, jika dua orang tokoh sakti dari dunia persilatan terlibat dalam suatu pertempuran sengit, maka akibatnya terjadilah suatu pertempuran maha seru yang melibatkan segenap kepandaian sakti yang mereka miliki . Tampak bayangan manusia beterbangan kian kemari, angin pukulan menderu-deru bagaikan angin puyuh, bukan saja membuat pasir dan batu kerikil beterbangan di angkasa, daun dan ranting pun ikut berguguran ke atas tanah . 178

Tenaga dalam yang dimiliki manusia aneh bertopeng itu memang benar-benar sangat lihay, bukan cuma jurus serangannya yang aneh dan sakti, perubahannya begitu banyak sehingga membuat orang susah untuk menanggulanginya. Lapisan demi lapisan angin pukulan yang bersusun seperti bukit, bagaikan hujan badai yang disertai angin kencang menyapu arena sedemikian hebat dan mengerikannya suasana waktu itu, hingga cukup membetot sukma. Im Yan cu tidak gentar barang sedikitpun juga, dengan lincah dan gesit tubuhnya melompat kian kemari meloloskan diri dari ancaman, kemudian tak kalah hebatnya dia lepaskan pula seranganserangan dahsyat yang semuanya mempergunakan jurus-jurus sakti yang jarang dijumpaidalam dunia persilatan. Dengan kekuatan yang hampir seimbang ini, maka meski pertempuran sudah berlangsung empat lima ratus jurus, keadaan tetap seri, sedang di hati masing-masing pun saling mengagumi akan kelihayan ilmu silat lawannya. Sementara itu, rembulan telah muncul dari balik bukit dan memancarkan sinar keperak-perakannya menyoroti seluruh jagad. Tapi suasana dalam hutan di depan kuil kuno itu tetap suram dan menyeramkan, karena diiputi oleh kabut yang sangat tebal. Pertempuran yang berlangsung antara manusia aneh bertopeng melawan Im Yan cu sudah mencapai pada bgian yang paling tegang, menang kalah sebentar akan ketahuan, tapi kedua orang itupunsemakin mendekatijurangpemisahantara matidan hidup. Sebab kepandaian silat yang dipergunakan kedua orang itu sekarang adalah serangan-serangan yang mempergunakan hawa murni tingkat tinggi yang paling sempurna sekali, salah bertindak berartijiwanyaakan melayang meninggalkanraga. Dari balik biji mata si manusia aneh bertopeng yang tajam, telah mencorong keluar serentetan cahaya buas yang penuh kebencian. Dia mendengus dingin, mendadak jari tangannya menyentil ke depan, Crit! Cring! di tengah desingan tajam yang memekikkan 179

telinga, dalam waktu singkat ia telah mengancam enam buah jalan darahpentingditubuh ImYan-cu. Menyusul kemudian tubuh manusia aneh bertopeng itu segera melambung ke udara bagaikan burung elang, tangan dan kaki bersamaan melancarkan serangan. Dalam waktu singkat ia telah melepaskan enambuah pukulan dan tiga buah tendangan berantai. Serangan inipun dilakukan dengan kecepatan yang luar biasa serta jurus serangan yang ampuh, lihay, ganas dan buas. Benarbenar cukup mendirikan bulu kuduk orang. Paras muka Im Yan-cu dingin bagaikan es, matanya melotot penuh kegusaran, sambil membentak nyaring, jari tangannya yang lembut dan putih itu digerakkan berulang kali melancarkan beberapa kalisentilan jari. Desingan angin tajam segera menderu-deru, dengan dahsyat ancaman tersebut menahan serangan jari tangan si manusia aneh berkerudung yang sedang menggulung datang. Siapa tahu pandangan matanya mendadak menjadi kabur, telapak tangan dan tendangan kaki manusia aneh berkerudung itu kembali bermunculan dari empat arah delapan penjuru dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, sedemikian dahsyatnya ancaman itu sehingga sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. Di tengah kurungan angin pukulan serta bayangan tendangan lawan, sepasang telapak tangan Im Yan cu bergerak kian kemari bagaikan kupu-kupu menghisap madu. Dalam waktu singkat dia lancarkan pula sembilan buah pukulan dahsyat. Hawa serangan yang maha dahsyat sgera melanda seluruh jagad, di tengah amukan angin pukulan yang tajam tadi, dengan enteng dan lincahnya Im Yan cu berlompatan kian kemari. Mendadak pada saat itulah si manusia aneh berkerundung itu membentak keras, menyusul kemudian serangan mematikan yang amat dahsyat berhamburan kemana-mana. Tampaklah sepasang 180

tangannya bergetar kian kemari secara aneh, setiap pukulan dilancarkan dua serangan dahsyat segera melanda di udara. Selain daripada itu, dalam setiap gerak serangan yang dipergunakannya itu, hampir semuanya dilancarkan melalui suatu sudut yang aneh sekali. Pukulan yang berantai seolah-olah datangnya secara berbarengan pada saat yang sama. Kehebatan dan kelihayan jurus serangannya itu, boleh dibilang tak pernah dijumpai sebelumnyadidunia ini. Begitu serangan tersebut dilontarkan oleh manusia aneh berkerudung tadi, udara di sekeliling tempat itu segera dliputi gelombang hawa tekanan kian lama kian bertambah besar, daerah seluas dua kaki serasa penuh dengan tekanan udara yang kuat. Sementara di tengah berpusing segulung angin tajam yang menyayat badan. Berbarengan dengan dipancarkannya serangan mematikan dari Im Yan cu juga dilancarkan pada saat yang bersamaan. Tampak tubuh Im Yan cu yang menyentuh tanah mendadak melambung kembali ke udara. Kemudian secara tiba-tiba badannya menyusut kecil di udara, sementara sepasang lengannya dipentangkan lebar-lebar. Seluruh gaunnya yang berwarna biru bergetar menciptakan sususan-susunan gelombang yang aneh. Tiba-tiba . Im Yan cu merapatkan tangannya lalu melurus ke depan. Seluruh badannya bagaikan sebatang anak panah yang tajam, secepat kilat meluncur ke arah manusia aneh berkerudung itu. Pada saat ujung jari tangannya sudah mencapai enam depa dari tubuh manusia aneh itu mendadak sekujur tubuhnya bergetar keras, kemudian meluncur ke bawah. Sedetik sebelum badannya menempel tanah, secara aneh sepasang lengannya itu dipentangkan lebar-lebar. Suatu daya yang mengerikan pun segera terbentang di depan mata. 181

Sreeet! Sreeet! Sreeet! Serentetan cahaya tajam berkilauan memenuhi udara, lalu terdengar manusia aneh berkerudung itu mendengus tertahan. Menyusul kemudian berkumandang pula serentetan bunyi pekikan aneh yang amat memilukan hati . Dengan sekujur badan gemetar keras, manusia aneh berkerudung hitam itu mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan sekejap kemudian sudah jauh meninggalkan tempat itu. Jelas di bawah serangan aneh dari Im Yan cu, manusia aneh berkerudung itu sudah menderita luka dalam yang tidak ringan . Memandang sampai bayangan tubuh manusia berkerudung itu lenyap dari pandangan mata, Im Yan cu baru menghela napas panjang, gumamnya: Aaai entah siapakah manusia aneh berkerudung itu? Begitu lihay ilmu silat yang dimilikinya dan sakti jurus serangan yang dipergunakannya, entah dia berasal dari perguruan mana .? Coba kalau tidak kugunakan ilmu sakti dari perguruan: HAY JIN CIANG (Ilmu Pukulan Unggas) sudah pasti aku akan tewas termakan serangan terakhir itu yaa, ilmu pukulan Hay-jin-ciang sungguh hebat sekali, sayang suhu cuma mewarisi satu jurus saja kepadaku. MendadakImYan cuberpaling, lalu menjeritkaget: Hei, dia lari ke mana? Yang dimaksudkan adalah Ku See-hong. Waktu itu di sekitar sana sudah tidak nampak lagi bayangan tubuh dari anak muda tersebut, entahsejakkapan iasudahpergi meninggalkantempatitu. Im Yan cu kembali menghela napas panjang. 00d0w00 Bab 9 182

MANUSIA she Ku ini pun betul-betul manusia aneh, demikian ia bergumam lirih, Sudah jelas ia terhajar telak sehingga terluka parah, kenapa bayangan tubuhnya tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas? Masa ia telah berhasil melatih semacam ilmu yang tahan pukulan? Tiba-tiba dengan gemas dia bergumam lagi: Lelaki she Ku itu amat misterius sekali, aaai . Entah mengapa, sejak bertemu muka dengannya, aku jadi seperti tidak membenci orang lelaki lagi, bahkan . Bergumam sampai di situ, tanpa terasa sepasang pipinya berubah menjadi merah dadu, apalagi di bawah timpaan sinar mentari, dia tampak lebih cantik dan mempesonakan hati. Kembali Im Yan cu bergumam: Luka dalam yang dideritanya akibat pukulan itu parah sekali, lagipula ia seperti mempunyai hubungan dengan Bun-ji koan-su . Kalau membiarkan seorang manusia yang cetek pengalaman macam dia berkelana seorang diri di dalam dunia persilatan, hal ini benarbenar berbahaya sekali. Orang persilatan kebanyakan licik dan berhati busuk, dia kendatipun memiliki ilmu silat lihay juga tak baik . Im Yan cu mendongakkan kepalanya memandang sekejap matahari yang berada di awang-awang, tubuhnya segera bergerak danlenyapkembali daridepan kuil kuno yangpenuh keseraman itu. Rupanya setelah Ku See-hong kena terhajar oleh tenaga pukulan Im Yan cu yang disalurkan manusia aneh berkerudung ke tubuhnya, lewat ilmu Too-im-ciat-yang tersebut, hawa darah di dalam tubuhnya segera mengalami gejolak keras yang menyebabkan ia jatuh taksadarkan diri. Tapi tak lama kemudian ai telah sadar kembali. Ketika itu kentongan kelima sudah lewat, sedang Im Yan cu sedang terlibat dalam pertarungan yang amat seru melawan manusia aneh berkerudung itu. Diam-diam Ku See-hong menghela napas panjang. Ia tahu entah pihak manapun yang bakal menang, kedua-duanya 183

tidak menguntungkan baginya, maka menggunakan kesempatan baiktersebut, secaradiam-diamdia lantasngeloyorpergi darisitu. Luka dalam yang diderita Ku See-hong kali ini sungguh teramat parah. Hawa murni di dalam tubuhnya seakan-akan sudah kena terhajar sampai buyar tak karuan, hawa darahnya segera mengalir terbalik, jalannya menjadi gontai dan sempoyongan hampir roboh, namun kesadarannya belum hilang. Suatu tekad yang besar muncul dalam hatinya dan sambil menahan sakit dia melakukan perjalanan ke depan. Makin jauh dia berjalan, luka parah yang dideritanya semakin parah, terasa hawa panas di dalam dadanya menerjang ke atas, sepasang kakinya seakan-akan sudah tidak menuruti perintahnya lagi. Dalam keadaan begini, akhirnya dia menghela napas dan merasa harus beristirahat sebentar, tapi ingatan tersebut justru segera membuyarkan tekad di dalam hatinya. Walau begitu, perjalanan yang dilakukan tanpa arah tujuan itu telah membawa dirinya menembusi beberapa buah bukit. Sekarang dia telah berada tak jauh dari sebuah tanah perkuburan yang luas dan lebar. Tampak kuburan itu sangat kacau balau keadaannya dan sama sekali tak terawat. Batu nisan banyak yang hancur, gundukan tanah banyak yang berlubang. Meski di tengah siang hari bolong, namun suasanadisekitartempatituterasaseramdan mengerikansekali. Dengan ujung bajunya dia menyeka keringat yang membasahi wajahnya, kemudian setelah memperhatikan sekejap pemandangan di sekeliling tempat itu, dengan susah payah dia menyeret sepasang kakinya dan pelan-pelan memasuki tanah pekuburan tersebut. Sambil berjalan, tiada hentinya Ku See-hong bergumam: Luka yang kuderita sekarang teramat parah, mungkin masihkah ada suatu penemuan aneh lagi yang bakal kujumpai? Aaai, lebih baik mati di tempat inisaja. 184

Batu nisan yang berserakan dan gundukan tanah yang berjajar mendadak menimbulkan suatu perasaan pedih dalam hatinya, diamdiam ia berpikir seorang diri: Aaai walaupun menjadi jagoan sepanjang masa, setelah mati kerangka tubuhnya juga akan terlantar di dalam tanah pekuburan. Orang hidup saling mengejar harta dan nama, sepanjang hari membanting tulang bekerja keras, padahal apalah gunanya semua perjuangannya itu bila hayat telah meninggalkan badan? Ingatan tadi begitu melintas dalam benaknya, semua kegagahannya serasa punah tak membekas tekad yang selama ini mempertahankan tubuhnya, kontan membuyar, kakinya sempoyongan, hampir saja ia jatuh terjerembab ke atas tanah. Koak koak koak suasana . bunyi burung gagak menambah suramnya

Di atas beberapa batang pohon siong tak jauh dari Ku See-hong, terbang melayang empat lima ekor burung gagak. Ketika mendengar pekikan burung yang menusuk telinga itu, mendadak Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras. Kejadian demi kejadian yang memedihkan hatinya di masa lalu kembali muncul di dalam hatiya. Ia teringat kembali dengan ayahibunya yang mati secara mengenaskan, dia teringat pula Bun-ji koan-suyangsampai matitetap membawadendam . Beberapa orang itu telah melimpahkan budi dan kasih sayang tak terlukiskan dengan kata-kata kepadanya, tapi meninggalkan pula dendam berdarah yang lebih dalam dari samudra untuk ia selesaikan . Terbayang sampai di situ dia baru merasa terkesiap. Diam-diam tegurnya kepada diri sendiri: Ku See-hong, wahai Ku See-hong . Nyawamu sih kecil, tapi dendam kesumat orang tuamu harus dibalas, apalagi Bun-ji koan-su telah mewarsikan tiga macam ilmu kepadamu. Sampai detik-detik 185

kematiannya, ia masih menitipkan harapannya yang besar kepadamu. Betul dengan watak aneh dari ia orang tua, sampai saat terakhirnya dia tidak meminta apa-apa kepadamu, tapi betapa besarnya dia menitipkan harapn tersebut kepadamu, betapa besarnya harapan dia orang tua agar kau bisa menyelesaikan keinginannya. Apalagi kau telah bersumpah di depan jenasahnya tapi sekarang, kau telah meremehkan nyawamu sendiri, kau gampang berputus asa, maunya mengambil keputusan pendek WahaiKuSee-hong, manusiamacamapakahdirimuini ? Begitu ingatan tersebut berkelebat lewat di dalam benaknya, muncul kembali semangat untuk melanjutkan hidup di dalam hatinya, semangatnya ikut berkobar pula. Sambil mendongakkan kepalanya ia memandang pesoan awan di angkasa, angin musim gugur yang dingin berhembus lewat dan mengibarkan ujung bajunya. Dalam benaknya seali muncul bayangan dari Bun-ji koansu, telinganya serasa mendengung kembali pesan terakhir dari gurunya. Darah panas di dalam dadanya tiba-tiba bergelora dan mendidih, semua kemasgulan dan kemurungan yang mengganjal dadanya terasa menyesakkan napas, tak kuasa lagi ia mendogakkan kepalanya dan berpekik panjang. Suara pekikannya itu nyaring seperti pekikan naga . Tinggi, keras menembusi awan dan menggema dalam lembah. Suaranya memantul dan mendengung tiada hentinya. Namun di balik pekikan tadijustruterbawasuasanasedih, pedih dan murung. Tiba-tiba, pekikan nyaring itu terputus sampai di tengah jalan, terdengar Ku See-hong mendengus tertahan . Sebagaimana diketahui, luka dalam yang diderita pemuda itu sama sekali belum sembuh, tapi sekarang harus mengerahkan sisa tenaga yang dimilikinya untuk berpekik panjang, hala mana menyebabkan jalan darahnya mengalmi luka yang semakin parah, lagi tentu saja kondisi badannya menjadi semakin buruk. Akhirnya dia tak tahan dan muntah darah segar, kemudian tubuhnya roboh 186

ke tanah dan jatuh tak sadarkan diri. Tubuhnya tepat roboh di samping sebuah kuburan di bawah sebatang pohon pen yang lebar. Entah berapa lama sudah lewat mendadak Ku See-hong merasa pipinya menjadi dingin, tubuhnya gemetar keras dan segera tersadar kembalidaripingsannya. Ketika ia membka kembali matanya, tampak awan hitam menyelimuti seluruh angkasa dan menutupi cahaya sang surya, kilat menyambar-nyambar, guntur menggelegar, ternyata hujan sedang turun dengan derasnya .. Sekujur badan Ku See-hong basah kuyub oleh air hujan, dengan cepat sinar matanya dialihkan ke arah sebuah gardu bobrok lebih kurang dua kaki dari sana. Dengan cepat badannya jumpalitan di udaradan meluncurke arahdalamgardubobroktadi. Setelah tiba di dalam gardu, Ku See-hong baru menjerit tertahan karena kaget. Haaah? Heran, kenapa luka parahku secra tiba-tiba bisa membaik sendiri ? Pemuda itu merasa pergolakan hawa darah di dlaam dadanya telah menjadi tenang kembali, badannya tidak terasa sakit seperti tadi. Rupanya ia telah memperoleh warisan hawa murni dari Bun-ji koan-su yang telah mencapai puluhan tahun hasil latihan itu. Di samping memiliki pula ilmu Kan-kun-mi-siu-kang yang maha sakti tersebut. Berhubung dia tidak segera mengatur pernapasan setelah menderita luka dalam yang amat parah itu. Kemudian harus melakukan pula perjalanan yang jauh sebelum akhirnya memaksakan diri untuk berpekik nyaring kesemuanya ini menyebabkan dia jatuh pingsan. Tapi justru karena pingsan, pemuda itu malah mendapat cukup banyakwaktuuntuk beristirahat. Lambatlaungejolakhawa murni di 187

dalam dadanya juga menjadi tenang kembali, kesadaran pun berangsur pulih kembali. Demikianlah, setelah berhasil menenangkan perasaannya, Ku See-hong baru bergumam: Kenapa aku begini tolol, tak tahu mengatur napas untuk mengerahkan tenaga dalam ? Tanah pekuburan ini sangat luas dan terpencil letaknya, mungkin tiada orang yang bakal sampai ke sini, kenapa tidak kugunakan kesempatan ini untuk menyembuhkan sisa lukaku, kemudian sekalian memperdalam jurus Hoo-han-seng-huan yang maha sakti itu? Ternyata semenjak terjadinya pertarungan sengit di depan kuil kuno kemarin, bukan saja Ku See-hong telah menambah pengetahuan serta pengalamannya dalam menghadapi musuh, lagipuladia berhasil juga mendalami banyaksekali kepandaiansakti. Semua yang berhasil diperolehnya itu membuat pikirannya semakin terbuka untuk mendalami kepandaian silat yang dimilikinya, otomatis menimbulkan pula semangatnya untuk memperoleh kemajuan. Dia berharap dari ketiga gerakan jurus Hoo-han-senghuan tersebut dia dapat memperoleh kepandaian sakti yang lebih banyak lagi. Dalam soal ilmu silat, maka yang menjadi kunci rahasianya adalah pengertian tentang dasar ilmu tersebut. Bila dahsyatnya dasar tersebut sudah dipahami maka selanjutnya segala sesuatunya pun akan lebih lancar lagi. Ketika Bun-ji koan-su mewariskan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut kepadanya tempo hari, saat itu keadaannya ssudah payah sekali. Apa yang bisa dilakukannya tak lebih hanya melakukan gerakan secara garis besarnya saja, namun berhubung ilmu itu mengandung makna yang lebih mendalam, maka Ku See-hong tak lebih cuma ditinggal sekilas kenangan saja. Menanti ia sungguh-sungguh bertarung dengan jago kelas satu dari dunia persilatan, dan bikin kocar-kacir tak karuan, sang pemuda yang keras hati ini baru menghimpun semua semangat dan 188

tenaganya untuk berusaha mengenang kembali semua kesan yang telah diperolehnya itu. Untung dia memiliki kecerdasan yang tinggi serta daya tangkap yang hebat, jadinya ia malah berhasil memahami makna dari jurus Hoo-han-seng-huan tersebut. Setelah itu, dia terlibat kembali dalam suatu pertarungan yang seru melawan Im Yan cu. Dalam pertarungan ini lebih besar lagi hasil yang berhasil diraihnya. Banyak rahasia ilmu silat yang di harihari biasa mungkin sulit dipecahkan, ternyata berhasil dipahami olehnyadalamsemangatdanperjuangan yangamathebatitu. Otomatis, pelbagai cara mempelajari ilmu silat serta pelbagai jurussilatyanglihay punberhasildipecahkan. Kemajuan pesat yang berhasil diraih dalam waktu singkat ini, tanpa terasa menimbulkan pula daya tarik bagi Ku See-hong untuk menyelidiki serta mendalami ilmu silatnya lebih jauh, sebab dia sadar andaikata kepandaian silatnya tak becus, maka tanggung jawab yang berada di atas bahunya juga sukar untuk diwujudkan. Saat itu, dalam hati Ku See-hong telah muncul suatu harapan yang sangat kuat, apa yang dia ingin lakukan tanpa segan-segan segeradilaksanakan. Dengan cepatpemuda itududukbersiladiatas meja batu dalam gardu bobrok itu, lalu menuruti pecahan rahasia ilmu silat yang berhasil dipahaminya, dia mulai mengerahkan hawa murninya untuk mengatur pernapasan . Dengan dibuangnya semua pikiran dari dalam benaknya serta pemusatan perhatiannya ke satu titik, dengan cepat pemuda itu mendapatkan tubuhnya makin lama semakin segar. Dalam waktu singkat Ku See-hong merasa hawa murni di dalam tubunya makin lama semakin terhimpun menjadi satu, kemudian muncul segulung aliran tenaga yang sangat aneh dari pusar menerjang naik ke atas dan menyebar ke seluruh badannya. Baru satu lingkaran hawa murninya hanya mengelilingi badan, ia sudah berada alam keadaan lupa diri. Lewat seperminum teh kemudian, dari seluruh badan Ku Seehong segera muncul suatu perubahan yang sangat aneh. Dari 189

sekeliling badannya tiba-tiba muncul selapis kabut yang mengelilingi seluruh badannya. Kabut putih itu menyerupai awan putih di angkasayang melapisisemuabadannya. Di dalam keadaan demikian, walaupun ada hembusan angin tajam yang menerpa badannya, gumpalan kabut putih tetap menggumpal dansamasekalitidak membuyar. Entah berapa lama sudah lewat, akhirnya kabut putih yang sangat indah itu seakan-akan terhisap kembali semuanya ke dalam tubuh Ku See-hong, menyusul kemudian diapun membuka matanya kembali . Memandang gundukan tanah pekuburan yang tersebar di manamana serta memandang pepohonan yang bergoyang terhembus angin, tanpa terasa pemuda itu menghela napas sedih. Kiranya hujan telah berhenti waktu itu, awan hitam telah membuyar dan udara pun telah kembali. Sang surya telah tenggelam di langit barat meninggalkan bianglala senja yang sangat indah . Senjatelah menjelang, berarti malampunsegeratiba. Bunyi jangkrik mulai melagukan irama dendam, angin pun berhembus sepoi-sepoi menggoyangkan rumput serta dedaunan, tanah pekuburan itu terasa makin kelabu dan sepi . Setelah melakukan semadi untuk mengobati lukanya, gejolak hawa darah di dalam tubuh Ku See-hong bukan saja telah menjadi tenang kembali, lagi pula badan serta semangatnya menjadi segar kembali, hawa murni yang terhimpun di dalam badannya terasa penuh. Sinar matanya lebih tajam dan jelas tenaga dalamnya kembali telah memperoleh kemajuan yang sangat pesat . Perlu diketahui: Kesempurnaan tenaga dalam yang dimiliki Bun-ji koan-su sesungguh sudah tiada tandingannya lagi di dunia ini. Dengan ilmu Tiong-giok-tay-hoat dari kalangan Buddha, secara diam-diam ia telah menyalurkan segenap kekuatannya itu ke tubuh Ku See-hong yang menyebabkan ia menemui ajalnya karena 190

kekeringan hal semacam ini boleh dibilang belum pernah terjadi di dunia ini. Betul hawa murni yang diterima Ku See-hong tidak menyeluruh, sehingga tidak membawa tingkatan hawa murninya mencapai tingkatan paling top seperti yang dimiliki Bun-ji koan-su akan tetapi paling tidak ia telah memperoleh tiga sampai empat bagian darisemua tenaga tersebut. Walaupun tenaga tadi belum sampai menyusup semua ke dalam nadinya dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya, tapi dikombinasikan dengan Kan-kun-mi-siu khikang yang diperolehnya itu membuat setiap kali pemuda itu termakan pukulan dari luar atau selesai melakukan semedi satu kali, hawa murni tadi lebih banyak yang terhisap ke tubuh dan bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Keadaan semacam ini boleh dibilang luar biasa sekali, atau dengan perkataan lain, hal mana sesungguhnya merupakan suatu rejeki yang amat besar bagi pemuda itu. Selama berada dalam kuil dulu, Ku See-hong sudah terlatih memiliki keberanian yang melebihi orang lain, maka sekarang, walaupun berada di tanah pekuburan yangmenyeramkan, diapun samasekalitidak merasatakut. Waktu itu, segenap pikiran dan semangatnya dikumpulkan menjadi satu, segenap ingatan maupun pikiran yang lain terbuang jauh-jauh dari benaknya, apa yang dipikirkan sekarang hanyalah mendalami ketiga gerakan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut serta berusaha untuk mengupas pelbagai jurus ilmu sakti lainnya yang terdapatdibalikjurus-jurusserangan itu . Pada dasarnya Ku See-hong memang seorang pemuda yang cerdas, begitu segenap pikiran dan perhatiannya dikumpulkan menjadi satu, kembali ada banyak jurus serangan serta kunci silat lainnya yang berhasil ditelaah olehnya, dan sekarang dia betul-betul mengerti bahwa jurus Hoo-han-seng-huan tersebut sesungguhnya adalah suatu kepandaian maha sakti yang tiada taranya di dunia ini. Di balik jurus serangan itu bukan saja mengandung intisari kepandaian yang luas dan dalam, dalam setiap gerak serangannya 191

juga mengandung unsur kekuatan tak terduga . lagipula memiliki makna yang tak terkirakan hebatnya. Dalam kejut dan girangnya, Ku See-hong makin terbuai dalam pelajarannya, segenap perhatian, pikiran maupun perasaannya hanya terpusatkan pada kepandaiannya itu, sehingga hampir saja dia melupakan segala sesuatu lainnya . Rembulan telah bersinar terang di ujung langit, dalam waktu yang amat panjang ini, Ku See-hong telah berhasil memahami serangkaian ilmu silat yang belum tentu dapat dimiliki atau dipahami oleh umat manusia lainnya dalam jangka waktu puluhan tahun . Waktu itu rembulan bersinar terang di angkasa dan memancarkan cahaya keperak-perakan, pelan-pelan Ku See-hong melangkah keluar dari dalam gardu bobrok itu mendongakkan kepalanya dan memandang cuaca. Ia tahu, waktu itu kentongan kedua sudah lewat. Mendadak . Ku See-hong berdiri tegak bagaikan sebuah batu karang, semua pikiran dan tenaganya terpusat menjadi satu, setelah itu diiringi suara bentakan yang keras dan memekikkan telinga, sepasang telapak tangannya diayunkan ke depan. Dari kesepuluh jari tangannya, yang terpentang lebar terpancarlah desingan angin tajam yang memekikkan telinga. Sreeett! Sreeett! Sreeett! desingan demi desingan tajam menyambar membelah angkasa. Dari ujung jari Ku See-hong tiba-tiba memancarkan keluar sepuluh jalur cahaya putih yang tak berwujud, yang menyambar dengan kecepatan luar biasa masing-masing menyerang dua batang pohon di hadapannya. Pleetaak pleeetak blaaamm blaaamm ! setelah bergema suara keras itu, pohon siong yang besar dan luar biasa tingginya itu mendadak patah menjadi dua bagian dan roboh ke bawah. Melihat kepandaian yang dicobanya berhasil dengan sukses, timbul semangat yang menyala-nyala dalam hatinya, sekali lagi 192

pemuda itu memutarkan membalikkan sepasang telapak tangannya, menyusul kemudian terdengar suara bentakan keras menggelegar di angkasa. Dua gulung tenaga pukulan tak berwujud yang maha dahsyat, diiringi suara gemuruh yang memekikkan telinga, dua batangpohonlagitumbang ketanah. Ku See-hong semakin bersemangat, sekali lagi dia melontarkan sepasang tangannya ke depan. Gulungan angin pukulan ibaratnya gulungan air yang baru jebol dari bendunga, dengan kecepatan yang luar biasa menggulung ke atas dua batang pohon lain. Di mana angin pukulan itu berhembus lewat, kedua batang pohon itu taklebih cuma bergoyangpelantanpa menunjukkanreaksi lainnya. Mendadak Ku See-hong mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan gelak tertawa panjang yang memekikkan telinga. Di balik suara tertawa tersbut, terkandung luapan rasa bangga yang tak terhingga, nampak jelas betapa girangnya perasaan anak muda itu . Di saat gelak tertawa Ku See-hong masih berkumandang itulah segulung angin tajam berhembus lewat, tiba-tiba daun dan ranting pohon besar itu berguguran ke atas tanah, menyusul kemudian terdengar suara gemuruh yang sangat keras bergema di angkasa . Dua batang pohon yang sangat besar itu tahu-tahu tumbang ke atas tanah mulai sebatas pinggang, dari bekas-bekas potongan itu kelihatan bubuk halus beterbangan kemana-mana. Rupanya isi pohon itu sudah dibikin hancur lumat oleh pukulan tangannya. Tiba-tiba Ku See-hong berhenti tertawa, lalu dengan wajah sedingin es gumamnya lirih: Semangat, tenaga dan kekuatan merupakan tiga unsur yang saling mempengaruhi, jika terjadi jalinan hubungan antara ketiganya akan jadilah Huan-pu-kui-tin, tenaga pukulan berisi tampak bagaikan tak berisi. Itulah pertanda kalau puncak kesempurnaan telah tercapai . Huan-pu ki-tin Huan-pu kui-tin . Betulkah kepandaianku telah berhasil kucapai hingga puncak kesempurnaannya? 193

Bergumam sampai di situ, Ku See-hong merasa kegirangan sehingga hampir saja melupakan segala-galanya, segera teriaknya keras-keras: Sungguhkah kesemuanya ini? Sungguhkah kesemuanya ini? Mengapa secepat ini aku berhasil mencapainya ? Kenapa ? Dengan usaha yang sangat mudah ia berhasil menggunakan apa yang berhasil dikupas dalam kepandaian itu menjadi suatu kenyataan, lagi pula menurut keadaan yang terlihat itu, hal mana justru merupakan gejala dari suatu keadaan yang dinamakan Huanpu kui-tin. Dalam kejut dan girangnya tak heran kalau dia menjadi sangsi, benarkah hal tersebut merupakan suatu kenyataan? Benarkah dia berbakat bagus dan memiliki kecerdasan yang luar biasa? Dalam termenungnya itu, pelbagai pikiran cepat muncul di dalam benaknya, tapi setelah semua alasan itu diteliti lebih lanjut, terasa olehnya bahwa semua persoalan cukup dijadikan sebagai alasan mengapa ia bisa mencapai kesuksesan dengan begitu cepatnya . Tiba-tiba Ku See-hong teringat kembali dengan saat-saat menjelang kematian Bun-ji koan-su, keadaan gurunya yang loyo dan lemas seperti lentera kehabisan minyak itu Mendadak satu ingatan terlintasdalambenaknya, dengancepatdiaberpikir: Ketika Bun-ji koan-su dikerubuti beratus orang jago di atas puncak bukit Soat-san, meski ia dibuat cacad dan tubuhnya terjatuh ke dalam jurang, nyatanya ia tak sampai mati. Kemudian selama belasan tahun lamanya diapun sanggup membunuh jago-jago lihay yang mengunjungi kuilnya secara misterius. Dari sini terbuktilah kalau ilmu silatnya sudah mencapai tingkatan yang luar biasa sekali. Tapi setelah berjumpa dengan diriku, mengapa dia lantas berubah menjadi kakek loyo yang sudah hampir mendekati ajalnya? Janganjangan . Berpikirsampaidisitu, tiba-tiba Ku See-hongberseru: Betul ! Betul ! 194

Sudah pasti hawa murni suhu yang selama ini merupakan kekuatan yang memelihara kehidupannya telah disalurkan kepadaku secara diam-diam, kalau tidak, mengapa secepat itu aku berhasil menguasai ilmu Kan-kun Mi-siu khikang yangmaha dahsyat itu? Oooh suhu wahai suhu. Mengapa tidak kau katakan hal itu kepadaku? Begitu besar budi kebaikan yang kau limpahkan kepadaku, bagaimana caranya aku membalas semua budi kebaikan tersebut? Ku See-hong merasakan darah panas di dalam tubuhnya bergelora keas dan mendidih, air mata tanpa terasa jatuh bercucuran membasahi wajahnya. Mendadak . Mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See-hong, dengan tekad yang bulat dia berseru: Suhu! Kau bersikap begitu baik kepadaku, budi kebaikanmu keada tecu lebih dalam dari samudra, untuk selanjutnya tecu pasti akan mengingat selalu di dalam hati, aku pasti akan berusaha untuk membalaskan dendam sakit hatimu, aku pun akan membalas budi kebaikanmu. Dalamwaktusingkat, kentonganketiga kembali menjelangtiba. Ketika Ku Se-hong teringat kembali tragedi yang menimpa Bun-ji koan-su, dia merasa terdorong oleh emosi yyang meluap, sehingga tanpa terasa dia mendongakkan kepalanya dan membacakan lagu Dendam Sejagad yang merupakan suara hati dari Bun-ji koan-su itu. Dendam Sejagad DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Bukit tinggi berhutan lebat di sisi sebuah kuil. Sungaibesardidepan kuil berombakbesar. Dendam kesumat sepanjang abad. 195

DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Burunggagakbersarangdi rumput di kala senja. Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua Memetik kampak membuat lagu: Nadanya dendam. Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa. DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Ji-koan pernah bebuat salah. Menyandang golok menunggang kuda, apalagh gunanya? Salju terbang air laut semuanya hambar. DENDAMkesumat membentangbagai jagad. Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirnya surut. Dendam kesumat tak akan pernah luntur . Irama lagu bernada iblis yang membetot sukma itu menjulang tinggi ke angkasa dan terbawa angin sampai di tempat kejauhan. Kesunyian yang mencekam dan irama lagu yang memedihkan hati teralundiangkasadan mendengungtiada hentinya. Ketika selesai membawakan lagu tersebut, seluruh wajah Ku Seehong telah basah oleh air mata. Dengan termangu-mangu dia memandang jagad yang luas, dia ingin menemukan bayangan Bun-ji koan-su, tapi tak dapat. Udara tampak bersih, bintang berkedip-kedip menyinari angkasa, Bun-ji koan-su adalah sebuah bintang di ujung langit sana, meski orangnya telah tiada, namun kenangan serta lagunya yang penuh perasaan akan berada terus di dunia, dan Ku See-hong akan selalu membawakannya . 196

Entah sudah berapa lama Ku See-hong mengamati udara, akhirnya sambil menghela napas sedih, dia duduk kembali di meja batu dalam gardu dan bersemedi kembali. Sebetulnya Ku See-hong memang seorang yang gila ilmu, setelah keberhasilannya mengupas pelbagai kepandaian sakti ia tak pernah membuang waktunya dengan sia-sia. Dia selalu memusatkan pikiran dan perhatiannya untuk menyelidiki kepandaian sakti. Setiap kentongan ketiga sudah tiba diapun membawakan lagu Dendam Sejagad dengan suara lantang untuk mengenang gurunya yang telah tiada dan berdoa bagi arwah Bun-ji koan-su Him Ci-seng yang telah tiada. Tanpa terasa, Ku See-hong sudah berdiam selama tiga hari tiga malam di tengah tanah pekuburan yang sepi, seram, dan terpencil itu. Latihan semedi dari Ku See-hong pun makin lama semakin sempurna. Setiap kali duduk bersemedi, dia hampir membutuhkan waktu selama seharian penuh. Hari-hari itu, ketika ia mulai bersemedi di pagi hari, dalam sekejap mata, mata telah menjelang tiba kembali. Hari itu, ketika Ku See-hong baru sadar dari semedinya, tiba-tiba ia mendengar seseorang tertawa cekikikan, buru-buru anak muda itu membuka matanya dan menengok ke arah mana berasalnya suara tertawa itu. Sinar mata tajam yang menggidikkan hati memandang keluar dari balik matanya. Padasaatitulah, mendadakterdengarbentakannyaring Hei orang she Ku, sambutlah ini! Weeess hembusanangin kencang meluncurtiba.

Ku See-hong segera menyaksikan ada sesosok bayangan tubuh yang tinggi besar meluncur datang ke arahnya dengan kecepatan luar biasa. Waktu itu Ku See-hong sudah mengenali suara siapakah itu, sepasang alis matanya segera berkenyit tangan kanannya segera 197

disentilkan ke depan, desingan angin tajam yang memekikkan telinga dengan dahsyatnya menghantambayangan hitam tadi. Blaaamm ! benturan keras bergema di udara. Menyusul kemudian terdengar suara jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memenuhi angkasa, termakan oleh angin pukulan Ku See-hong yang amat tajam tadi, bayangan hitam tersebut segera terbabat menjadi dua bagian. Darah segar berhembus kemana-mana dan menyiarkan bau amis yang menusuk hidung. Ketika Ku See-hong telah melihat jelas siapa gerangan bayangan hitam itu, dengan suara keras dan penuh kegusaran ia lantas membentak nyaring: Im Yan cu, kau perempuan rendah yang berhati keji, mengapa kau pergunakan nyawa orang sebagai bahan gurauan? Kau iblis perempuan berhati busuk, malam ini aku orang she Ku pasti akan mencabut selembar jiwamu! Di bawah sinar rembulan, tampaklah di atas sebuah gundukan tanah pekuburan berdiri seorang gadis yang cantik jelita; dia bukan lain adalah Im Yan cu. Ketika mendengar suara makin dari anak muda tersebut, Im Yan cu segera tertawa cekikikan, katanya: Hei, kenapa sih kau ini? Kenapa sikapmu kepadaku selalu begitu galak? Memangnya aku telah salah membunuh? Ku See-hong menjadi tertegun, sorot matanya yang tajam dengan cepat memandang sekejap sekeliling tempat itu, tapi dengan cepat hatinya menjadiamat terperanjat. Pemandangan yang terbentang di depan matanya ketika itu betul-betulseram, ngeridan cukup mendirikanbluroma. Ternyata di sekeliling tanah pekuburan itu tergeletak bersosoksosok mayat yang bergelimpangan di sana-sini, ada yang tergeletak 198

kaki di atas tanah ada pula yang terkapar di atas gundukan tanah pekuburan keadaannya benar-benar mengerikan. Bentuk tubuh merekapun amat seram dan luar biasa ngerinya, ada yang kepalanya putus, ada yang anggota badannya terpapas, ada pula yang isi perutnya berhamburan bau amis darah tersebar dariempat penjuru. Menyaksikan pemandangan seperti itu, diam-diam Ku See-hong bergidik dan merasakan bulu romanya pada bangun berdiri. Sebagai pemuda yang cerdik, dengan cepat dia mengetahui apa yang menyebabkan kematian jago-jago persilatan itu. Ternyata Ku See-hong sudah empat malam berdiam di dalam komplek tanah pekuburan itu, tiap malam pada kentongan ketiga dia selalu membawakan lagu Dendam Sejagad dengan keras dan lantang, hal mana membuat para jago persilatan yang sedang keheranan dan mencari-cari apa sebabnya lagu seram yang membetot sukma itu tiba-tiba lenyap dari dalam kuil bobrok tersebut, berduyun-duyun datang ke situ. Maka di kala pada malam ke-empat suara nyanyian tersebut bergema lagi dari tanah pekuburan tadi, berduyun-duyun kawanan jago persilatan itu berdatangan ke sana. Begitulah, sewaktu Ku See-hong sedang bersemedi pagi tadi, tak sedikit jago persilatan yang sedang menyelidiki asal nyanyian itu sampai di sana, salahseorangdi antaranyaadalahImYan cu. Padahal waktu itu Ku See-hong sedang melatih semacam ilmu tenaga dalam tingkat tinggi, asal ia mendapat gangguan atau serangan yang datang dari luar, maka akibatnya pemuda itu akan mengalami jalan api menuju neraka . Masih mendingan kalau cuma terluka parah, bisa jadi selembar jiwanya akan turut melayang. Pada mulanya jago-jago persilatan itu masih belum berani mendekati Ku See-hong, kemudian setelah melihat jelas bahwa orang itu tak lebih hanya seorang pemuda tampan, serentak merekapun melancarkan sergapan maut ke arahnya. 199

Maka demi melindungi selembar jiwa Ku See-hong, Im Yan cu segera melakukan pembantaian secara besar-besaran. Waktu itu Ku See-hong sudah berada dalam keadaan lupa diri, sekalipun langit ambruk dia juga tak akan merasa, sudah barang tentu diapun tidak tahu kalau di sampingnya sedang berlangsung suatu pertarungan sengit yang benar-benar mengerikan. Demikianlah, walaupun Ku See-hong merasa agak ngeri menyaksikan kekejaman Im Yan cu dalam melangsungkan pembantaian, namun karena dia merupakan tuan penolongnya dalam peristiwa kali ini, maka pemuda itu buru-buru menjura memberihormat seraya katanya dengan lantang: Nona Im, aku orang she Ku merasa berterima kasih sekali atas pertolongan yang kau berikan kepadaku sehingga aku lolos dari bencana pada malam ini. Untuk budi kebaikan itu, di kemudian hari aku pasti akan berusaha untuk membalasnya, selain itu akupun minta maaf akan kekasaranku karena ketidaktahuanku tadi. Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin seperti es, setelah mendengus dingin, katanya dengan ketus: Hmmm! Siapa yang kesudian menerima pembalasan budimu itu? Huuuh Aku membunuh orang-orang itu tak lain karena aku berpikir demi kepentinganku sendiri. Mendengar perkataan itu, Ku See-hong menjadi tertegun, pikirnya: Tabiat dari perempuan ini benar-benar aneh sekali, baru saja berbicara dengan wajah berseri, tiba-tiba saja berubah kembali menjadi dingin tak berperasaan . Berpikirsampaidisitu, dialantasberkatadengan lantang: Aku Ku See-hong selama hidup tak pernah menerima budi kebaikan orang dengan begitu saja. Pokoknya barang siapa pernah melepaskan budi kepadaku maka hal ini pasti akan kuingat selalu di dalam hati, sekalipun badan harus hancur, suatu ketika budi itu pasti akan kubayar. 200

Im Yan cu tertawa dingin dengan nada sinis, ujarnya dengan ketus: Huuuh pura-pura berlagak sok tahu budi. Hmm! Sungguh menjemukan! Mendengar ucapan tadi, mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See-hong, katanya pula dengan gusar: Im Yan cu, aku orang she Ku adalah seorang lelaki sejati yang bisa membedakan mana budi dan mana dendam, apa yang kuucapkan tak akan kuingkari untuk selamanya. Aku bukan manusia rendah yang ada ucapan tanpa wujudnya. Tiba-tiba Im Yan cu tertawa cekikikan, lalu katanya pula dengan suara dingin: Sungguh beruntung sekali aku, Im Yan cu dapat berkenalan dengan seorang Kuncu, seorang lelaki sejati seperti kau, tapi nanti kau akan menyesal dengan perkataanmu tadi. Nah, sekarang aku hanya ingin memohon sesuatu kepadamu, sanggupkah kau untuk melakukannya? Agak terperanjat Ku See-hong setelah mendengar perkataan itu, tapidengantegasdia menjawab: Apa permintaan nona silahkan diutarakan secara berterus terang, asal aku orang she Ku sanggup melakukannya, pasti akan kulakukan dengan sepenuh tenaga. Paras muka Im Yan cu dingin kaku tanpa emosi, katanya dengan suara dingin: Nonamu cuma menghendaki batok kepalamu itu, bersediakah kau untuk memenggalnya dan diberikan kepadaku? Suaranya dingin kaku tanpa emosi dan lagi amat tegas, sama sekali tidak dibuat-buat ini membuat Ku See-hong merasa terkesiap dansegeraterbungkamdalamseribu bahasa. 201

Dari balik sorot mata Im Yan cu segera terpancar keluar serentetan cahaya yang sangat aneh. Diawasinya perubahan mimik wajahsianak mudaitu,kemudianejeknyadingin: Bagaimana? Kau merasa menyesal? Hmm! Tadi saja, lagaknya besar dan omongnya segede gajah. Dari atas wajah Ku See-hong pun terpancar keluar serentetan cahaya yang aneh sekali, katanya pelan: Bila nona menghendaki batok kepala ini, aku orang she Ku tidak akan menampik, cuma akupun hendak mengajukan satu permintaan kepadamu, dapatkah kau memberi kelonggaran waktu selama tiga tahun kepadaku? Bila sudah sampai waktunya nanti, batok kepalaku ini pasti akan kuserahkan sendiri kepadamu, tapi jika kau bersikeras menghendaki batok kepalaku pada saat ini, terpaksa aku akan persilahkan kau untuk memenggalnya sendiri. Ketika selesai mengupcakan perkataan itu, dari balik mata Ku See-hong pun terpancar keluar serentetan cahaya aneh yang menggidikkan hati, ia menatap wajah Im Yan cu tanpa berkedip. Im Yan cu segera tertawa ringan katanya: Baik, daripada membangkang lebih baik menurut saja, sekarang juganonamuakan memenggalbatok kepalamu. Tunggu sebentar! tiba-tiba Ku See-hong membentak keras, Aku sorang she Ku hendak mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Kemudian setelah berhenti sebentar terusnya lagi: Siapakah gurumu? Suhuku Bun-ji koan-su ada dendam sakit hati macam apa dengan dirimu? Dihadapkan oelh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ku See-hong itu, Im Yan cu menjadi tertegun. Ternyata dia sendiripun tidak tahu dendam sakit hati seperti apakah yang terjalin antara gurunya dengan Bun-ji koan-su. 202

Maka setelah tertegun beberapa saat lamanya, dengan suara dingin dia berkata: Nama guruku tak akan diketahui oleh orang-orang persilatan aku rasa kaupun tak perlu tahu, bagaimanapun juga kau toh sudah mendekati ajalnya, buat apa kau banyak ertanya? Sedangkan mengenasi dnedam sakti hati yang terjalin antara suhuku dengan Bun-ji koan-su, bahkan aku sendiripun tidak tahu, dari mana aku isa menerangkannya kepadamu? Mendengar perkataan tersebut, mendadak Ku See-hong mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan gelak tertawa panjang yang keras dan membetot sukma. Suara tertawanya itu penuh mengandung kesedihan, kepedihan dan kekosongan Begitu keras dan melengkinganya suara tertawa itu, selain membumbung jauh ke angkasa, juga menimbulkan getaran keras di sekeliling tempat itu, membuat suasana di dalam komplek tanah pekuburan itu menjadi lebih seramdan menggidikkan hati. Im Yan cu sendiri pun dibuat berubah wajahnya setelah mendengar gelaktertawaitu, diam-diampikirnya: Baru beberapa hari tidak bersua dengannya, kenapa tenaga alamnya bisa memperoleh kemajuan yang sedemikian pesatnya? Jika dia sampai menggunakan jurus-jurus yang mematikan nanti, sudah pasti aku harus menggunakan banyak tenaga untuk menghadapinya . Sementara dia masih termenung dan berpikir sampai ke situ, mendadak suara tertawa yang keras itu berhenti sama sekali. Suasanamenjadisepi danhening . Sesudah berhenti tertawa paras muka Ku See-hong berubah menjadi dingin dan kaku tanpa emosi, sorot matanya memancarkan cahaya tajam yang menggidikkan hati, membuat orang merasa tercekat rasanya, kemudian dengan suara yang dingin ia berkata: Im Yan cu, sebagai seorang murid, sudah menjadi kewajibanmu untuk membalaskan dendam bagi sakti hati gurumu, cuma kalau toh 203

kau sendiri juga tak tahu dari mana timbulnya perselisihan antara gurumu dengan guruku, sudah barang tentu kau juga tak bisa menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah di dalam peristiwa ini. Aku orang she Ku anjurkan kepadamu, lebih baik janganlah melakukan pembalasan dendam secara membabi buta. Betul aku orang she Ku pernah berhutang budi kepadamu, akupun tak ingin mati tanpa diketahui sebab musababnya, sebab itu hutang ini sudah pasti aku orang she Ku bayar Jika kau berkeras kepala juga dan ingin membalas dendam silahkan saja andalkan kepandaianmu untuk melakukannya. tapi oleh kepadamu. saat ini,

Im Yan cu mengerling sekejap dengan sepasang biji matanya yangjeli, lalusambiltersenyumkatanya: Ku See-hong, kenapa sih kau marah-marah seperti lagi sewot? Kalau kau enggan menyerahkan batok kepalamu, yaa sudahlah, kenapa musti mengucapkan teoriyangpanjang lebarseperti itu? Ku See-hong segera merasakan hatinya bergetar keras, pikirnya: Perempuan ini betul-betul sangat aneh girang, marah tak menentu, sesungguhnya permainan busuk apa lagi yang hendak dia lakukan terhadap diriku ? Bagaikan segulung hembusan angin, dengan enteng Im Yan cu melayang turun ke atas tanah, kemudian dengan langkah yang lemah gemulai dia berjalan menghampiri Ku See-hong, sekulum senyuman menghiasi wajahnya membuathatiorang berdebar. Ku See-hong, demikan dia berkata dengan merdu dan manja, entah mengapa, sedari berjumpa denganmu, aku selalu ingin marah-marah saja atau ingin menghajar dirimu, kalau sudah begitu hatiku baru terasa gembira rasanya, anggap saja kejadian tadi seperti asap yang lenyap di angkasa, sekarang, bagaimana kalau kautemaniakuuntukbergebrak lagibeberapajurus? Nadanya polos dan bersifat kekanak-kanakan, sepasang matanya yang bulat besar juga memancarkan cahaya lembut yang penuh dengan cinta kasih, langkah yang lembut ditambah potongan 204

badannya yang tinggi semampai, membuat orang menjadi terpesona dibuatnya. Sejak kecil, dari dalam hati Ku See-hong telah muncul suatu perasaan aneh, yakni membenci kaum wanita . Senyuman Im Yan cu yang mengandung nafsu membunuh serta perubahan wataknya yang tak menentu, kesemuanya itu mendatangkan perasaan antipati dalam hatinya. Maka dia lantas mendengus dingin setelah mendengar perkataan itu, ujarnya dengan dingin: Im Yan cu, kau tak usah jual tampang di hadapanku, soal berkelahi aku orang she Ku juga tidak mempunyai kegembiraan tersebut. Budi kebaikan yang kuterima hari ini pasti akan kubalas di kemudian hari. Nah, sekarang aku ingin mohon diri lebih dahulu. Selesai berkata, Ku See-hong segera membalikkan badan dan berjalanpergi darisitu. Dia benar-benartakingin berkumpul dengan perempuan semacam ini. Im Yan cu mengerdipkan sepasang matanya lalu tertawa, senyuman itu sungguh mempesona. Hati lelaki mana saja yang bertemu dengannya sudah pasti akan terpikat dan jatuh hati. 00d0w00 Bab 10 TAPI sekarang, setelah mendengar ucapan Ku See-hong yang dingin kaku itu dia menjadi tertegun dibuatnya, hampir saja dia mengira si anak muda itu buta atau tak tahu perasaan. Maka ketika dilihatnya Ku See-hong akan pergi dari situ, paras mukanya segera berubah hebat, bentaknya: Berhenti kau! Pelan-pelan Ku See-hong membalikkan badannya, lalu mencorong sinar tajam dari balik matanya, dengan dingin dia berkata: 205

Nona Im, kau masih ada urusan apa lagi? Cepatlah katakan, kalau tidak, maaf kalau aku orang she Ku tak dapat lebih lama lagi menemani kau. -oo0dw0oo Jilid 7 SEAKAN-AKAN menerima suatu penghinaan yang amat besar, mendadak Im Yan cu mendengus karena mendongkol, kemudian air matanyajatuhbercucuran membasahiwajahnya. Tergetar keras perasaan Ku See-hong setelah menyaksikan gadis itu mengucurkan air matanya, dia berpikir: Mungkin dalam hatinya terdapat suatu persoalan yang amat memedihkan hatinya, aku sebagai seorang lelaki sejati, tidak seharusnya bersikap demikian kepadanya sehingga membuat dia menjadi mendongkol. Aaai watak setiap orang sebetulnya baik semua, cuma watak gadis ini agak aneh saja, siapa tahu kalau keanehannya itu dipengaruhioleh gurunya ? Setelah berhasil menjelaskan sendiri kesulitan orang, sikapnya pun turut berubah menjadi lebih lembut dan halus, katanya pelan: Nona Im, kau mempunyai rahasia apakah yang menyulitkan dirimu? Silahkan kau katakan, bila aku orang she Ku bisa melakukannya pasti akan kubantu sedapat mungkin. Banyak urusan! bentak Im Yan cu. jauh semakin baik, hayo pergi! Pergi kau dari sini, makin

Ucapan yang terakhir itu ternyata sudah mendekati setengah menjerit, meski demikian, namun suara hatinya ketika itu justru merupakan kebalikan dari teriakannya tadi, betapa tak inginnya dia membiarkan Ku See-hong pergi meninggalkan tempat itu. 206

Ku See-hong yang tidak memahami perasaan perempuan dan selukbeluknyawanitasegera menghelanapaspanjang, gumamnya: Perempuan, wahai perempuan sukar untuk dihadapi. kau memang makhluk yang

Selesai bergumam, tubuhnya segera melayang ke tengah udara dan di tengah desingan angin tajam, tubuh Ku See-hong yang gagah perkasa itu sudah lenyap dari pandangan mata. Memandang bayangan punggung Ku See-hong yang lenyap di balik kegelapan itu, Im Yan cu yang cantik jelita bagaikan bidadari itu tak dapat menahan luka di hatinya lagi, tak bisa dicegah diapun menangis tersedu-sedu dengan sedihnya. Seorang gadis remaja yang baru mekar perasaan cintanya selalu memang panas dan bergairah, ketika ia bertemu dengan seorang lelaki yang mencekoki perasaannya, maka diapun berusaha mengesampingkan sifat malunya untuk menunjukkan perasaan cinta yang berkobar terhadap lawan jenis yang ditujunya itu. Akan tetapi di kala mendapatkan sikap yag jauh di luar kehendaknya, bahkan pihak lawan menunjukkan sikap segannya, maka gadis itupun merasa harga dirinya tersinggung, tak hran kalau Im Yan cu merasakan haitnya benar-benar amat pedih. Bila seorang gadis lemah yang tak punya orang tua dan hidup sebatang kara macam dia tidak memiliki sifat yang keras dan iman yang teguh, biasanya dia akan mengambil keputusan pendek bila menghadapipukulan batinsemacamini. 00dw00 Waktu itu, kentongan kedua telah menjelang. Langit bersih dan jagad terasa hening . Rembulan memancarkan sinar lembutnya dari angkasa dan menyinarijalan pegunungan yangsepi. 207

Pada saat itulah nampak sesosok bayangan manusia dengan kecepatan luar biasa sedang berkelebat lewat. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini telah mencapai pada puncak kesempurnaan yang luar biasa. Pada mulanya dia sendiripun tak tahu kalau dirinya memiliki ilmu meringankan tubuh sedemikian lihaynya. Tatkala dia merasakan kalau ilmu ginkangnya telah mencapai ke tingkatan seperti itu, maka secara menggila diapun mengerahkannya sekuat tenaga, sebab dengan begitu rasa sesal di dalam hatinya baru dapat terlampiaskan. Angin berhembus lewat menggoyangkan pepohonan, bayangan manusia itu dengan enteng dan cepat berkelebat lewat, selain suara gemerisiknya dedaunan yang terhembus angin, di sekeliling sana amat sepi, hening dan tenang. Dengan berlarian secepat sambaran petir itu, dalam waktu yang singkat Ku See-hong telah melewati belasan buah puncak bukit. Mendadak . Dia menghentikan diri di atas tebing curam, tepat di hadapan sebuah jeram yang luasnya delapan sembilan kaki, lalu mendongakkan kepalanya dan menghembuskan napas panjang. Ia merasa semua kekesalan dan kemurungan yang mengganjal dalam dadanya selama ini dapat dilampiaskan keluar bersamaan dengan hembusan napas itu, dadanya terasa lega sekali. Pelan-pelan Ku See-hong berjalan ke muka dan melengok ke dasar jeram tersebut, ternyata dalamnya mencapai dua puluhan kaki. Air terjun tumpah ke bawah dari puncak bukit dan menumbuk di atas batu-batu cadas di dasar jeram. Percikan air muncrat ke empat penjuru dan menimbulkan suara ting tang ting yang merdu, hembusan angin yang menggoyangkan dedaunan menciptakan pula serangkaian perpaduan suara yang lembut dan syahdu. Mendadak . Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati lamatlamat berkumandang datang dari kejauhan sana. 208

Suara tersebut berkumandang secara beruntun dan merupakan jeritan sekarat menjelang tibanya ajal, selain itu terdengar pula serentetan suara tertawa dingin yang amat seram, keras dan mengerikan hati. Perpaduan suara yang beraneka ragam itu menciptakan suatu irama nada yang mengerikan di tengah kegelapan malam itu dan cukup mendirikan bulu roma siapapun yang mendengarnya. Perasaan Ku See-hong yang tajam dengan cepat dapat menyadari kejadian apakah yang telah berlangsung di situ . Suatu pembunuhan berdarah karena luapan dendam. Dengan tenang dia berdiri tegak di tempat semula, sementara sepasang matanya yang memancarkan cahaya tajam pelan-pelan menyapu sekeliling jeram itu dan memeriksa asal mulanya suara jeritan tadi. Namun kecuali aliran air sungai serta hembusan angin yang mendesis, suasana di sekeliling tempat itu masih tetap sepi, hening dan tak kedengaran sedikit suara pun. Jeritan ngeri serta gelak tertawa menyeramkan yang bergema tadi, meski berlangsung secara beruntun, tapi oleh karena suara itu menggema secara tiba-tiba, lagipula sekejap mata kemudian segala sesuatunya telah menjadi tenang kembali, maka Ku See-hong menghentikan pencariannya dan diam-diam berpikir: Pembunuhan berdarah semacam itu, mengapa bisa berubah menjadi tenang kembali dalam waktu singkat? Kalau begitu ilmu silat yang dimiliki orang itu sudah pasti lihay sekali atau mungkin korbannyaadalahorang-orangyangtakpandaiberilmu silat. Berpikir sampai di situ, Ku See-hong segera beranjak dan melangkah pergi ke arah mana berasalnya suara itu, kemudian melakukan pencarian dengan seksama. Dengan menelusuri jeram tersebut ia berjalan lebih kurang seratus kaki lebih mendadak sorot matanya menemukan sesuatu. Di sebelah kanan jeram, dia menemukan sebuah jembatan kecil yang terbuat dari kayu jembatan itu berdiri dari sebuah balok kayu yangdipalangkan daritebingseberang ketepitebingsebelahsini. 209

Di ujung jembatan sebelah depan sana, di balik rimbunnya dedaunan tergantung sebuah lentera merah yang tergantung tinggi dan bergoyang ketika terhembus angin. Ku See-hong mengerutkan dahinya, suatu pemandangan yang mengerikanseakan-akan terlintasdalambenaknya. Jeram yang menganga di bawahnya amat dalam, sedang jembatan itu tergantung di atas awang-awang, meski lebarnya dua jengkal tapi bawah jeram tersebut merupakan gulungan air dengan ombak yang dahsyat serta arus yang deras, bila seseorang tidak bernyali dia akan pusing kepalanya bila berdiri di situ jangankan lewat, berdiripun tak berani. Maka setelah menyaksikan bentuk jembatan itu Ku See-hong segera tahu kalau orang yang menghuni di sana sudah pasti jago persilatan yang mengerti ilmu silat. Dalam sekejap mata, Ku See-hong telah berjalan menuju ke bawah tebing seberang. Ketika ia mencoba untuk memperhatikan keadaan di sekitarnya, tampaklah di samping jembatan tersebut terdapat sebuah hutan. Di balik hutan terdapat sebuah rumah kecil yang terbuat dari batu, sinar lentera tampak keluar dari balik rumah tersebut. Lentera merah yang terlihat tadi, tergantung di atas rumah batu itu. Ku See-hong segera menghimpun tenaga dalamnya, kemudian sambil menyingsingkan baju dia melompat ke depan dan mengintip ke dalam rumah tadi. Paras mukanya mendadak berubah hebat, untung saja selama berdiri di kuil kuno dulu sudah biasa terlatih untuk menghadapi halhalyang menyeramkan, kalautidak . Kiranya di dalam rumah batu itu, di samping meja tergeletak dua sosok mayat. Sekilas pandangan tampak kedua sosok mayat itu memiliki perawakan tubuh yang tinggi kekar. Mereka mengenakan baju ringkas berwarna emas dengan sebuah golok besar bergaris emasyang memancarkansinar tajamtersorengdipinggangnya. 210

Batok kepala kedua orang itu sudah dibikin gepeng sehingga paras mukanya sukar terlihat lagi. Setelah menyaksikan dandanan dari kedua orang lelaki itu wajah Ku See-hong segera diliputi oleh kabut hitam, pikirnya: Kalau dilihat dari dandanan mereka, tampaknya kedua orang itu mengenakan dandanan dari anggota perkumpulan Kim-to-pang yang dulu didirikan oleh kedua orang tuaku, semenjak ayah ibu mati terbunuh, seluruh perkumpulan Kim-to-pang juga bubar tak karuan . Terbayang kembali kematian kedua orang tuanya yang dibunuh orang secara mengerikan, tanpa terasa titik ar mata jatuh berlinang membasahi wajahnya. Dengan cepat pikiran dan perasaannya juga terjerumusdalamkepedihanyangbukan kepalang. Cahaya lentera dalam ruangan itu masih menyoroti tubuh kedua sosok mayat itu. Ini semua membuat tanah pebukitan yang hening dan sepi itu terasa makin mengerikan dan menggidikkan hati. Ku See-hong tertegun beberapa saat lamanya, kemudian menghela napas sedih. Sepasang matanya memperhatikan kedua sosok mayat itu sekejap, lalu sambil menelusuri undak-undakan batudisisikirirumahkecilitu, menurutitebingtadi. Suaana di bawah tebing amat sepi dan hening, bintang-bintang di angkasa juga bertaburan menyiarkan cahaya yang redup, di bawah tebing merupakan sebuah tanah persawahan yang luas, di belakang sawah adalah bangunan rumah yang rapat menyerupai sebuah perkampungan. Cahaya lentera tampak memancar keluar dariantarabangunanrumah itu. Pelbagai ingatan berkecamuk dalam benak Ku See-hong. Dia sedang berpikir, betulkah di dalam perkampungan itu berdiam para pengikut setia ayah ibunya yang tergabung dalam Kim-to-pang? Benarkah mereka mengasingkan diri di sana sambil berusaha untuk melanjutkan perjuangan perkumpulannya? 211

Makin lama Ku See-hong merasakan hatinya semakin tidak tenang. Setelah mendengar jeritan ngeri yang bergema tadi, kemudian menyaksikan suasana mengerikan yang terbentang di depan mata, suatufirasatjelektiba-tibasaja muncul dalamhatinya. Dengan cepat dia menyeberangi tanah persawahan itu. Tampak di sebelah kiri sana terbentang sebuah sungai yang lebarnya dua kaki. Air mengalir dengan derasnya, sedang di sebelah kanan tampak tanah perbukitan menjulang tinggi ke angkasa di bawah pantulan cahaya rembulan, menciptakan suatu pemandangan yang indah. Di depan sana berdiri sebuah bukit yang tinggi. Di kaki bukit berdiri sebuah bangunan perkampungan, ketika berjalan makin dekat tampaklah bangunan loteng dan gardu semakin jelas. Di luar halaman perkampungan itu berdirilah sebuah dinding perkampungan yang tingginya beberapa kaki, pintu gerbang yang berwarna hitam pekat didirikan menghadap ke arah selatan. Waktu itu pintu terbuka lebar, di atas pintu tertancap dua bilah golok emas yang menyilang. Di bawah pancaran sinar remblan tampak cahaya emas yang berkilauan. Ku See-hong berhenti sebentar di depan pintu. Kemudian mengulur tangannya untuk menepuk gelang pintu keras-keras. Ketika gelang pintu yang terbuat dari emas itu saling beradu terdengarlahbunyidentingan yangamat merdu. Tapi, suasana di dalam ruangan tetap sepi, bahkan keheningan tersebut erbawa pula suasana yang menyeramkan. Ku See-hong merasa hatinya makin berat, keningnya berkerut kencang, baru saja kakinya melangkah masuk ke balik pintu, bau amis darah yang sangat tebaldengan cepatnya menyelimutidiseluruh angkasa. Apa yang terbentang di depan matanya hampir saja membuat anak muda itu tertegun, benar-benar suatu pemandangan yang amat menggidikkan hati. 212

Di dalam halaman di balik pintu gerbang bercat hitam itu berbaringlah tiga puluhan sosok mayat. Kalau dilihat dari dandanan maupun keadaan mereka, tak bisa disangkal lagi orang-orang itu memang berasal dari satu rombongan dengan kedua orang lelaki kekar yang dijumpainya tadi. Tubuh mereka tidak dijumpai luka barang sedikitpun juga, tapi kepalanya sudah dihajar orang sampai hancur berantakan. Mayat mereka bergelimpangan tak karuan, agaknya sebelum dibunuh merekatelah terlibatdalamsuatupertarunganyangsengit. Cahaya rembulan yang lembut menyinari noda darah di atas tanah. Cahaya lampu yang redup terpancar keluar dari balik ruangan menambah keseraman suasana tempat itu. Paras muka Ku See-hong berubah menjadi sangat berat, kalau dilihat dari bekas luka di atas mayat-mayat itu, dapat diketahui bahwa pembunuhan yang keji itu benar-benar memiliki ilmu silat yang maha dahsyat, dan lagi sudah pasti bukan satu orang. Paling tidak ada dua atau tiga orang yang terlibat. Dari antara jago-jago lihay dalam dunia persilatan yang pernah dijumpainya belakangan ini, hanya Im Yan cu serta manusia aneh berkerudung itusajayang memilikikepandaiansehebatitu. Lalu siapakah orang-orang itu? Kenapa membunuh begitu banyak orang? Apalagi orang-orang yang dibunuhnya itu seperti anggota setia dari Kim-to-pang? Pelan-pelan Ku See-hong berjalan masuk ke dalam ruang tengah, mendorong pintu ruangan dengan tangan kirinya . Kraaakkk suara mencicit yang tajam memecahkan keheningan yang mencekamseluruh bangunan tersebut. Pintu ruangan telah terbuka lebar tapi di dalamnya tak nampak sesosok bayangan manusia pun. Kembali dia menelusuri ruangan itu dengan langkah pelan, lalu keluar lewat pintu sebelah kiri. 213

Di luar ruangan merupakan sebuah beranda, bangunan di sana indah dan menawan. Di luar beranda nampak sebuah jalan kecil beralaskan batu putih yang jauh menjorok ke dalam. Tiba-tiba Ku See-hong menyaksikan pula di kedua belah sisi jalan kecil itu, terkapar dua sosok mayat lelaki bercambang yang memakaijubahberwarna kuningemas, golok emasyangtergantung di pinggangnya baru tercabut separuh, tubuhnya yang tidak ditemukan luka, cuma kepalanya yang basah oleh darah. Noda darahitu meresapsampai jauh kedalamtanahdi tepijalanitu. Kembali Ku See-hong berjalan belasan langkah menelusuri jalan itu, di sana ia temukan pula dua sosok mayat gemuk yang memakai jubah berwarna kuning pula. Dua bilah golok emas yang berbentuk aneh mencelat jauh sekali dari sisi mayat itu. Rambutnya penuh noda darah dan kepala merekapun hancur tak ada wujudnya. Beberapa langkah lebih ke depan, terlihat pula sesosok mayat dari seorang kakek berjenggot panjang serta empat orang lelaki bercambang. Tubuh merekapun tidak dijumpai luka, tapi kepalanya penuh dengan noda darah. Di ujung jalan kecil itu, di dalam gardu persegi enam tampak enam tujuh sosok mayat terkapar tak karuan bentuknya, ada yang tua, ada yang muda, ada yang kurus ada pula yang gemuk, tapi kematian mereka mengerikan sekali. Kendatipun Ku See-hong bernyali besar, tak urung hatinya dibikin bergidik juga setelah menyaksikan peristiwa itu, juga bergidik oleh kelihayan ilmu silat yang dimiliki pembunuh itu, juga bergidik oleh kekejian lawannya. Selain daripada itu, muncul juga suatu perasaan marah dan sedih dalam hatinya, sebab orang-orang itu mirip sekali dengan anggota Kim-to-pang yang didirikan ayah-ibunya. Ku See-hong tidak percaya kalau di dalam halaman itu sudah tiada seorang manusiapun, maka dia melanjutkan pemeriksaannya ke depan. 214

Setelah melewati gardu persegi enam sampailah dia di sebuah halaman luas. Tapi apa yang terlihat membuat darahnya mendidih, giginya digertak kencang-kencang dan sinar matanya memancarkan pancaran cahaya yang menggidikkan hati. Dia merasa benci, benci yang tak terkirakan. Dia mendendam terhadap kebuasan pembunuh itu. Kekejaman orang itu benar-benar takterlukiskandengan kata-kata. Ternyata di dalam halaman tersebut berserakan mayat yang jumlahnya mencapai tiga empat puluh sosok dalam keadaan mengerikan ternyata pembunuh kejam itu membunuh tanpa pilih bulu, baik anak kecil ataupun kaum wanita tak ada yang berhasil lolos daripembunuhan biadab itu. Perasaan Ku See-hong ketika itu penuh diliputi oleh peraaan sedih dan marah. Dari balik sorot matanya yang tajam terpancar keluar sinar kemarahan yang menggidikkan hati, diam-diam ia bersumpah akan membalaskan dendam bagi kematian orang-orang itu, dia akan menggunakan cara yang sama kejinya, sama biadabnya dan sama buasnyauntuk membalas dendamkepada pembunuh brutal itu. Hal 19-20 robek . Tiba-tiba muncul seorang kakek dalam keadaan terluka yang sangat mengerikan. Kalian pembunuh kejam yang berhati binatang sekalipun lohu berubah menjadi setan pun tetap akan menggaet nyawa kalian, kau kau ! Setelah mengucapkan kata-kata itu dengan penuh emosi, seluruh tubuh kakek kurus itu gemetar keras dan gontai kesana kemari, wajahnya yang menyeringai menyeramkan segera menunjukkan kesakitan hebat, sehingga kata-kata selanjutnya tak sanggup dilanjutkan lagi. 215

Betapa girangnya Ku See-hong menyaksikan kakek kurus itu belum mati, dengan cepat dia melompat ke muka dan menghampirinya. Kakek kurus itu mengira Ku See-hong hendak melancarkan serangan mematikan ke arahnya, dengan cepat dia membentak: Kau manusia berhati binatang, lohu akan beradu jiwa denganmu! Berbicara sampai di situ dia lantas menghimpun sisa tenaga dalam yang dimilikinya, dengan jari-jari tangan yang hitam pekat dan kurus kering ia sambar musuhnya, jari-jari tangannya yang direntangkan bagaikan cakar besi, ibaratnya sepuluh bilah pedang tajamlangsung mencengkeramtubuh Ku See-hong. Terkesiap juga hati Ku See-hong menghadapi ancaman tersebut, sebab jurus serangan yang dipergunakan kakek itu selain aneh juga cepatnya bukan kepalang sehingga membuat orang tak tahu bagaimana caranya menghindarkan diri. Ia tak berani membendung ancaman tersebut dengan kekerasan, maka dengan mengerahkan ilmu Mi-khi-biau-tiong ia berkelit ke samping secara gesit dan aneh. Agaknya isi perut kakek ceking itu sudah mengalami luka yang cukup parah, batok kepalanya pun terkena sebuah pukulan yang mematikan, kesadarannya sekarang tak lebih karena memperoleh tunjangan hawa murninya yang sempurna, sehingga dengan mengandalkan sehembus napas yang belum membuyar ia tetap mempertahankan diri. Sekarang setelah serangannya gagal mencapai sasaran dan sisa hawa murninya membuyar ia tak sanggup untuk mempertahankan diri lagi, tubunya roboh terkapar ke atas tanah, napasnya tersengkal-sengkal, namun sorot matanya yang belum membuyar itu masih mengawasi wajah Ku See-hong dengan penuh kebencian. Ku See-hong tahu bahwa kakek ini telah salah menganggap dirinyasebagaiseorangpembunuh, buru-buru serunya: 216

Lo-pek lo-pek, jangan marah dulu, boanpwe bukan seorang pembunuh, melainkan seorang perawat jalan belaka. Sementara itu, si kakek kurus itu sudah dapat melihat jelas kalau pendatang itu adalah seorang pemuda yang tampan, apalagi setelah mendengar suara dari Ku See-hong, dengan cepat ia tersadar bahwa si anak muda itu bukanlah pembunuh berhati binatang sepertiapa yang diduganya semula. Walaupun begitu, hati kecilnya merasa terkesiap sekali, sebab dengan suatu gerakan yang begitu mudah pemuda itu telah berhasil menghindarkan diri dari serangan mematikannya yang dahsyat itu, padahal seingatnya hanya beberapa gelintir manusia saja dalam dunia persilatan yang mampu melakukan hal itu. Dengan gelisah Ku See-hong segera bertanya: Lopek, lopek, apakah kau hendak memberitahukan kepada boanpwe, siapa-siapa saja pembunuh keji yang telah melakukan pembantaian secara brutal itu? Sepasang mata si kakek kurus yang mulai sayu itu mendadak menatap wajah Ku See-hong tanpa berkedip, agaknya dia sedang berusaha untuk menemukan kembali kenangan serta ingatannya yang sudah mulai membuyar itu. Ku See-hong sendiripun meraa amat curiga sewaktu dilihatnya orang kakek kurus itu hanya membungkam sambil mengawasi wajahnya tanpa berkedip, pikiran dan prasaannya menjadi kalut sekali, sebab dia kuatir kakek itu mati dengan begitu saja, sehingga pembunuhanbrutal inisamaseklitakdiketahui olehnya. Dengannadagelisah kembaliKuSee-hong bertanya: Lopek, lopek, apakah kau masih bisa berbicara? Cepat katakan, boanpwe akan membalaskan dendam bagi kalian. Tiba-tiba selintas perasaan aneh menghiasi wajah si kakek kurus yang mengenaskan itu, bibirnya bergetar dan muncullah serentetan perkataan yang amat lemah: 217

Si

siapa siapa namamu?

Ku See-hong merasa girang sekali ketika dilihatnya kakek itu masih dapat berbicara, dengan cemas katanya: Boanpwe she Ku, bernama See-hong . Lopek, cepat kau katakan, siapakah pembunuh itu? Mimik wajah kakek kurus itu berubah semakin misterius dan aneh, dengan suara gemetar dia berkata: A apakah apakah di atas lengan kirimu, di antara lekukan sikutmu terdapatsebuahtahilalatberwarna merah? Tak terlukiskan rasa kaget Ku See-hong sesudah mendengar perkataan itu. Ia tak habis mengerti mengapa kakek itu bisa tahu kalau di antara lekukan sikutmu terdapat tahi lalat berwarna merah, padahal sejak berusia dua tahun dulu, kedua orang tuanya sudah mati terbunuh secara mengenaskan, sedangkan dia sendiri dibesarkan oleh mak-inangnya di mana orang tua inipun meninggal dunia sewaktu dia berusia delapan tahun . Praktis tiada sanak keluarganyalagi sejakwaktuitu. Tapi, dari manakah orang tua ini bisa mengetahui ciri tersebut dengan begitu jelas? Sementara itu, tatkala si kakek kurus itu melihat rasa kaget bercampur rasa tercengang menghiasi wajah pemuda itu, tahulah dia bahwa dugaannya memang benar. Tiba-tiba saja dari balik sorot matanya yang sudah mulai memudar itu muncul serentetan cahaya yang aneh sekali. Nak dia berkata gemetar, Siapa siapakah orang tuamu? Dapatkah kau memberitahukan kepadaku? Melihat kakek itu menanyakan nama orang tuanya, secara tibatiba Ku See-hong yang pintar segera menyadari sesuatu. Dia tahu si kakek kurus beserta orang-orang yang telah tewas terbunuh itu kemungkinan besar adalah bekas-bekas anggota perkumpulan Kimtopang yang masih setia kepada orang tuanya. 218

Air mata segera jatuh bercucuran membasahi wajah Ku Seehong, serunya dengan suara keras: Lopek, apakah kalian bekas anggota perkumpulan Kim-to-pang? Boanpwe boanpwe ayahku bernama Ku Kiam-cong, sedang ibuku bernama Lik-ih-li (Perempuan Berbaju Hijau) Hoangpo Yan . Sekujur badan kakek kurus itu gemetar semakin keras, dua titik air mata darah jatuh bercucuran membasahi pipinya. Dengan penuh emosi dia berseru: Sau pangcu, kau kau tidak membunuh bukan? Apakah lohu apakah lohu sedang bermimpi? Lopek jangan memanggil aku sau-pangcu, aku tak sanggup menerima panggilanmu itu, kata sang anak muda amat emosi sekaliair matanyajatuhbercucuransemakin deras. Lohu tak lain adalah tongcu dari ruang Sin-tong dalam perkumpulan Kim-to-pang yang didirikan ayahmu dulu. Orang menyebutku San-tian-han-jiau, Cakar Dingin Sambaran Kilat Sangkoan Ik. Sungguh beruntung sekali lohu dapat bersua muka denganmu sebelum menutup mata untuk selamanya pangcu suami istri dapat mempunyai seorang anak seperti kau, berada di alam bakapun arwah mereka dapat beristirahat dengan tenang . Empek Sangkoan, masih sanggupkah kau untuk mempertahankan diri? tanya Ku See-hong dengan cemas, Katakan dulu siapa pembunuh keji itu? Terangkan pula segala sesuatu alasannya. Dengan suatu gerakan yang amat cepat Ku See-hong membangunkan tubuh San-tian-han-jiu Sangkoan Ik, sementara air matanya jatuh bercucuran dengan amat derasnya. Ia hanya bisa mengawasi kakek yang setia kepada perkumpulannya ini dengan teramat sedih. Sorot mata kasih sayang memancar keluar dari balik mata Si Cakar Dingin Sambaran Kilat Sangkoan Ik, kemudian ia berkata: 219

Nak, musuh-musuh besarmu hampir semuanya berilmu silat sangat lihay, cara kerjanya pun amat buas, kejam dan tidak mengenal ampun. Setelah kau ketahui siapakah pembunuhnya nanti, aku minta kau jangan membalas dendam secara membabi buta. Ingatlah Pangcu hanya mempunyai kau seorang untuk melanjutkan keturunannya, bila kau sampai mengambil tindakan yang gegabah bagaimana pula tanggung jawabmu nanti kepada orang tuamu di alam baka ? Ketika kau baru lahir dulu, siang malam lohu selalu membopong dirimu, apalagi lohu memang tidak mempunyai keturunan, aku telah menganggap kau sebagai anak kandungku sendiri, itulah sebabnya aku harap kau bisa baik-baik menjaga diri . Ketika berbicara sampai di situ, San-tian-han-jiu merasakan darah di dalam rongga dadanya bergolak keras, tanpa terasa ucapannya terpotong sampai di separuh jalan dan tak sanggup untuk melanjutkan lebih jauh . Setelah mendengar keterangan itu, Ku See-hong juga baru tahu apa sebabnya kakek itu bisa tahu kalau di lekukan sikutnya terdapat sebuah tahi lalat berwarna merah, kiranya sedari ia masih bayi dulu kakek ini sudah mempunyai hubungan yang akrab sekali dengan dirinya. Kenyataan ini seketika menimbulkan gejolak emosi di dalam dadanya, sambil sesenggukan menahan isak tangisnya, dia berkata: Empek Sangkoan, Hong-ji akan menuruti perkataanmu, Hong-ji telah berhasi mempelajari beberapa macam ilmu sakti dari guruku Bun-ji koan-su Him Ci-seng, aku yakin kemampuanku masih dapat dipergunakan untuk membunuh musuh-musuh besarku itu. Sinar mata tercengang memancar keluar dari balik mata San-tian han-jiau Sangkoan Ik, serunya agak gemetar: Nak, apakah manusia berbakat setan Bun-ji koan-su HimCi-seng masihhidupdidunia ini? 220

Setelah suhu mewariskan tiga macam kepandaian sakti kepada Hong-ji, ia telah pergi meninggalkan dunia yang fana ini, sahut pemuda itu dengan wajah amat sedih. Tadi, ketika San-tian han-jiu mendengar pengakuan dari Ku Seehong yang mengatakan bahwa dia adalah muridnya Bun-ji koan-su, mula-mula dianggapnya dia sudah salah mendengar, maka pertanyaan tersebut diulangi sekali lagi. Tapi sekarang, setelah tahu dengan pasti bahwa Ku See-hong memang benar-benar adalah muridnya Bun-ji koan-su, tak terlukiskan rasa girang di dalam hatinya. Itu berarti dendam kesumat merekaadaharapanuntukdilampiaskan. Nak seru Sangkoan Ik dengan penuh emosi, Kau rejekimu sungguh amat besar, oooh Sekalipun harus mati, lohu akan mati dengan mata meram. Berbicara sampai di situ, suaranya makin lama makin lemah, seluruh badannya gemetar keras menahan penderitaan yang luar biasa, kulit mukanya mengejang keras, sementara wajahnya berubah menjadi pucat pias seperti sesosok mayat. Empek Sangkoan ! jerit Ku See-hong dengan amat sedihnya, Sadarlah sadarlah dahulu, siapa-siapakah musuh besar kita? Kau kau belum mengatakannya. San-tian-han-jiau berkerut kening dan pelan-pelan memejamkan matanya, tapi ia segera membuka kembali matanya. Darah dalam jantungnya waktu itu telah membeku dan tak sanggup untuk mengalir ke dalam seluruh badannya lagi. Setelah termenung beberapa waktu, dia baru dapat berbicara dengan suara parau yang sangat lemah: Nak, musuh besar pangcu adalah Perkumpulan Thi-kiong-pang serta serta Cian-khi-pang masih ada dalang lain yang berdiri di belakang layar. Di kemudian hari orang itu pasti akan berhasil kau temukan . 221

Sedangkan orang-orang yang membunuh segenap sisa anggota Kim-to-pang pada malam ini adalah Huan-mo kiangcu dari Lamhay, Han-thian It-kiam (Pedang Sakti dari Han-thian) Cia Cu-kim sekalian . Dendam ini menyangkut soal hubungan sakit hati guru ayahmu de dengan ayah dari Han-thian-it-kiam. Juga menyangkut sebuah benda kepercayaan milik aliran Lam-hay-bun. Saa sayang benda itu telah mereka rampas kembali. Kemungkinan besar Lam-hay Huan-mo-kiong akan melakukan penyerbuan lagi ke daratan Tionggoan, mereka mereka adalah manusia-manusia yang berbahaya, buas dan berilmu tinggi. Besar kemungkinan mereka akan menerbitkan kembali badai bencana di seluruh dunia persilatan . Lohu sungguh merasa tak punya muka untuk untuk berjumpa muka dengan kedua orang tuamu aku menyesal tak mampu melindungi benda itu dengan sebaik-baiknya . Tapi setelah berbicara sampai di situ, di atas wajah Han-jiau santian Sangkoan Ik yang pucat pias, tersungging sekulum senyuman yang amat lembut. Begitulah, diiringi senyuman tadi akhirnya dia telah meninggalkan duniayangfanainiuntuk mendapatkan ketenanganselamanya . Dengan meninggalnya Sin-tong tongcu dari perkumpulan Kim-topang ini, maka berakhir pula segenap jago lihay perkumpulan Kimtopang yang masih tersisa di dunia ini. Kenyataan semacam ini benar-benar merupakan suatu kenyataan yang sangat tragis . Ku See-hong, pemuda keras kepala yang mempunyai hati teguh ini tidak menangis tapi air mata jatuh bercucuran dengan amat derasnya membasahi seluruh wajahnya, padahal kepedihan yang mencekam perasaannya sekarang sungguh tak terlukiskan dengan kata-kata. 222

= (Soal benda yang dipersengketakan antara pihak Huan-mokiong dari Lam-hay dengan Kim-to-pang akan diungkap di belakang cerita ini)= Mendadak . Dari balik mata Ku See-hong yang basah oleh air mata, terpancar keluar cahaya yang menggidikkan hati, keningnya berkerut lalu mendengus dingin dengan nada yang amat sinis. Tubuhnya melejit ke tengah udara dan melayang secepat kilat, tahu-tahu dia sudah beradadiluarhalaman bangunantersebut. Di tengah keheningan malam dan di bawah cahaya rembulan yang redup, di sebelah selatan tanah perbukitan itu tampak ada empat sosok bayangan manusia sedang berlarian dengan kecepatan luar biasa, dalam waktu singkat bayangan tubuh mereka sudah lenyap dari pandangan mata. Sekulum senyuman sinis yang menggidikkan hati segera tersungging di ujung bibir Ku See-hong, dia percepat gerakan tubuhnyauntuk menjejardaribelakang. Dalam waktu singkat Ku See-hong telah berhasil menyusul keempat sosok bayangan manusia di depan itu, jaraknya tinggal lima enam kaki belaka. Dengan suara menggeledek pemuda itu segera membentak: Empat saudara yang berada di depan, harap tunggu sebentar! Agak terkesiap keempat sosok bayangan manusia itu tatkala mendengar suara bentakan yang menggeledek tersebut. Sementara mereka tertegun, Ku See-hong yang berada di belakangnya telah melepaskan sebuah pukulan dahsyat yang mengerikan menerjang ke tengah-tengah antara keempat sosok bayangan manusia itu. Walaupun serangan itu dilancarkan dari jarak lima kaki, tapi oleh karena tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong belakangan ini telah memperoleh kemajuan yang pesat, maka angin pukulan tersebut bagaikan amukan ombak dahsyat di tengah samudra, menggulung ke depan. 223

Agaknya ilmu silat yang dimiliki keempat sosok bayangan manusia itupun tidak lemah. Tampak mereka mengegos ke samping dengan cekatan sekali, masing-masing mempergunakan gerakan yang aneh tapi sakti, kemudian sambil membentak, bayangan manusia berkelebat lewat dan berbalik menerjang ke arah Ku Seehong. Angin pukulan bayangan kaki segera memenuhi seluruh angkasa. Berkobarlahsuatu pertarunganyangamatseruditempat itu. Serangan gabungan yang dilakukan keempat orang ini sungguh luar biasa sekali, angin pukulan datang berlapis, tendangan keji menderu-deru seperti angin puyuh, semua ancaman tersebut datang dari arah delapan penjuru dan bersama-sama tertuju ke tubuh anak muda itu. Paras muka Ku See-hong berubah hebat sesudah menyaksikan jurus serangan yang dipergunakan musuhnya. Bahna nafsu membunuh segera berkobar, sambil berpekik nyaring dia membentak: Kawanan tikus dari Lam-hay Huan-mo-kiong, serahkan nyawa kalian! Pekikan nyaring dan bentakan keras segera bergema bercampur aduk menjadi satu . Ku See-hong melakukan suatu gerakan busur yang bercahaya tajam dengan tangan kanannya, kemudian tubuhnya menerjang ke muka secara tiba-tiba, segulung desingan angin tajam yang disertai kilatan cahaya menyerang orang yang berada di sebelah kiri itu. Jeritan ngeri yang memilukan hati sgera berkumandang memecahkan keheningan, tahu-tahu batok kepala orang itu sudah terbacok hancur menjadi berkeping-keping dan tewas seketika itu juga. Tiga orang sisanya betul-betul tahu diri, serentak mereka perdengarkan suara pekikan yang aneh sekali, kemudian dengan memisahkan diri ke tiga penjuru yang berbeda, seperti anjing-anjing 224

yang kena digebuk, mereka kabur terbirit-birit meninggalkan tempat itu. Sorot mata Ku See-hong memancarkan sinar merah yang berapiapi karena gusar, menyusul dua kali lompatan ke muka, jari tangannya digetarkan. Lima gulung desingan cahaya putih segera memancar ke empat penjuru. Lagi-lagi berkumandang suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati. Orang yang kabur menuju ke arah barat itu tahu-tahu sudah terkena serangan dan tewas seketika. Sementara Ku See-hong melakukan pembunuhan di situ, dua sosok bayangan manusia yang lain telah manfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menyelamatkan diri. Tahu-tahu bayangan tubuh merekabeduasudah lenyaptakberbekas. Senyum sinis yang mengerikan segera tersungging di ujung bibir Ku See-hong, dengan mempergunakan suara yang dingin seperti salju, dia berkata lantang: Manusia-manusia laknat dari Lam-hay Huan-mo-kiong, ingat saja pembalasanku nanti. Ehmm secara keji dan buas kalian telah membasmi perkumpulan Kim-to-pang kami, membantai setiap anggota perkumpulan kami secara keji dan brutal, tak seorang pun yang kalian biarkan hidup. Baik ingat saja baik-baik, suatu ketika aku pun akan mempergunakan cara yang sama seperti apa yang kalian lakukan hari ini untuk membantai kalian semua. Mulai detik ini, aku Ku See-hong bersumpah akan membunuh habis kalian anjing-anjing keparat dari Lam-hay Huan-mo-kiong, aku akan membunuh terus sampai semua orang-orangmu punah, sampai istana Huan-mo-kiongmu rata dengan tanah, bila aku tidak mewujudkan sumpah yang kuucapkan pada hari ini biar langit dan bumi mengutuk diriku . Selesai mengucapkan sumpahnya itu, Ku See-hong memperlihatkan sorot mata berapi-api yang penuh disertai rasa benci dan dendam yang amat tebal dan menusuk tulang seakan 225

akan kalau bisa dia ingin membasmi semua musuhnya yang ada di dunia ini. Setelah berdiri termangu beberapa saat lamanya, pemuda itu lantas menengadah dan berpekik nyaring. Suara pekikan tersebut melengking tinggi dan memanjang di tengah udara . Di baliksuarapekikantersebut, penuhterkandungrasasedihdan marahnya yang membara. Seakan-akan badai dunia persilatan yang penuh berbau anyir darah sudah berada di ambang pintu. Berbareng dengan selesainya suara pekikan tadi, mendadak Ku See-hong melejit ke depan dan berangkat menuju ke istana Huanmokiong di Lam-hay . 00d-w00 Bab 11 DI TENGAH lautan Lam-hay yang amat luas, tersebar berpuluhpuluh pulau kecil. Kepulauan tersebut telah terlepas sama sekali dengan daratan. Huan-mo-kiong terletak di sebelah timur lautan Lam-hay di atas sebuah pulau misterius dan menyeramkan, para nelayan di sekitar sana selalu menaruh perasaan ngeri dan was-was terhadap pulau itu. Oleh sebab itu belum pernah ada orang yang berani melakukan penyelidikan terhadap keadaan pula tersebut. Ilmu silat aliran Lam-hay sudah termasyhur dalam dunia persilatan karena keanehan dan kesaktiannya Hun-mo-kiongcu pemilik pulau Huan mo-to tersebut, yakni Han-thian it-kiam (Pedang Sakti Langit Dingin) Cia Cu-kim, sudah termasyhur sekali namanya di seantero jagad. Dulu, ayah Cia Cu-kim yang bernama Hu-hay it-kiam (Pedang Sakti Laut Seberang) Cia Long-po pernah memimpin anak muridnya menyerbu ke daratan Tionggoan, membantai umat persilatan dan berusaha menanamkan pengaruh mereka di sana. 226

Waktu itu tak seorang jagoanpun dari sembilan partai besar dunia persilatan yang sanggup membendung serbuan mereka itu. Ketika dalam dunia persilatan bertambah gawat dan tampaknya segera akan terjatuh ke tangan Hu-hay it-kiam Cia Long-po beserta begundalnya, untung saja ada dalam dunia persilatan, seorang pendekar yang berilmu tinggi dia tak lain adalah guru Ku Kiamcong, pedang nomor wahid dalamdunia persilatan Thio-pek-siong. Mereka berdua berjanji akan melangsungkan duel pedang di dalam istana Huan-mo-kiong, untuk menentukan masa depan berjuta-juta umat persilatan di daratan Tionggoan, serta ketentuan apakah orang-orang dari Lam-hay Huan-mo-kiong akan berhasil menguasai daratan Tionggoan atau tidak. Dalam suatu pertarungan sengit yang kemudian berlangsung dalam istana Huan-mo-kiong, antara Bu-lim-tit-it-kiam Thio Peksiong melawan Ku-hay-it-kiam Cia Long-po, secara mengejutkan sekali Thio Pek-siong berhasil menangkan lawannya. Sebagai umat persilatan yang menjunjung tinggi setiap perkataan yang diucapkan, terpaksa Hu-hay-it-kiam Cia Long-po harus menyerahkan pedang mestika alirannya, yaitu pedang Huan-mokiam kepada Bu-lim-tit-it-kiam Thio Pek-siong serta berjanji untuk takakan muncul kembali dalamdaratanTionggoan. Sejak saat itu, pedang pendek Huan-mo-kiam disimpan oleh Bulimtit-it-kiam Thio Pek-siong. Menjelang saat kematiannya, ia telah menyerahkan pedang pendek Huan-mo-kiam itu kepada muridnya Ku Kiam-cong (ayah dari Ku See-hong). Sayang pada dua telah musnah di Kiam-cong telah tongcunya yakni puluh tahun berselang perkumpulan Kim-topang tangan orang Sebelum meninggal dunia, Ku menyerahkan pedang pendek itu kepada Sin-tong San-tian-han-jiau Sangkoan Ik.

Hu-hay-it-kiam Cia Long-po sendiri menjelang saat menghembuskan napasnya yang penghabisan, telah berpesan pula kepada putranya Han-thian-it-kiam Cia Cu-kim, seandainya golongan mereka memiliki kekuatan yang cukup, maka pedang 227

pendek Huan-mo-kiam tersebut harus berusaha untuk direbut kembali. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim, adalah seorang manusia licik dan berotak cerdas, dia pun mempunyai ambisi yang sangat besar. Setelah kematian ayahnya dia mulai menyusun rencana untuk melalap daratan Tionggoan, serta membalas dendam bagi sakit hati ayahnya. Maka, diapun secara diam-diam mulai menghimpun sampahsampah masyarakat di dalam dunia persilatan untuk berpihak kepadanya, kemudian menjadikan Huan-mo-kiong di Lam-hay sebagai sarang perompak. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim yang menutup diri selama lima puluh tahunan, benar-benar telah berhasil memiliki serangkaian ilmu silat yang luar biasa sekali hebatnya, selain itu gembong-gembong iblis yang berhasil dihimpun olehnya juga tak terhitung jumlahnya, hal mana membuat ambisi iblis tua ini untuk menguasai seluruh dunia persilatan semakin berkobar-kobar. Sasaran pertama yang menjadi incarannya sudah barang tentu perkumpulan Kim-to-pang yang menyimpan pedang pendek Huanmokiam. Sebab bila pedang pendek Huan-mo-kiam tersebut belum diambil kembali, maka menurut peraturan, pihak Huan-mo-kiong yang turun-temurun, semua anggota perguruan tersebut dilarang menginjakkan kakinya lagi di daratan Tionggoan. Di sinilah pangkal sebab mengapa para anggota setia dari perkumpulan Kim-to-pang yang masih tersisa mengalami nasib yang mengenaskan sekali. Langit berawan, ombak bergulung-gulung terhembus angin kencang. Sebuah sampan kecil berlayar menembusi gulungan ombak, memercikkan bunga air dan melaju ke muka. Di atas sampan itu duduk seorang pemuda yang tampan. Sepasang matanya 228

memancarkan cahaya dingin yang menggidikkan hati, ia sedang memandang ke tempat kejauhan, memandang setitik hitam di ujung langit situ . Siapakah pemuda ini? Dia tak lain adalah Ku See-hong. Cahaya matahari telah memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru dan memantul di atas permukaan langit. Langit nan biru, suasana nanhening, mendatangkanperasaannyamanbagisiapapunjuga. Segulung angin laut berhembus lewat membawa udara yang asn dan amis. Sampan Ku See-hong dengan seelmbar layar persegi tiganyamenembusiombakberlayardengantenangnyake depan. Gelombang laut tidaklah begitu besar, hanya angin laut berhembus sepoi menimbulkan gulungan kecil yang satu demi satu saling berkejaran. Sejauh mata memandang hanya lautan yang luas terbentang di depan mata dan bersatu dengan langit di ujung sana, mendatangkan perasaan yang lapang dan luas bagi siapapun yang memandangnya. Kadangkala satu dua ekor burung manyar terbang merendah dan meliuk-liuk menukik kesana kemari, mendatangkan perasaan damai dihati semuaorang . Ku See-hong mendayung terus sampannya dengan penuh bersemangat, setiap dayungan mmbuat perahunya meluncur ke depan bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya, apalagi terhembus oleh angin lembut, membuat lajunya sampan itu melebihi larinya sang kuda. Dalam waktu singkat, matahari yang indah telah melepaskan sinar keemas-emasannya yang memabukkan, pelan-pelan menembusi air samudra yang hijau dan menyorot ke arah kedalaman lautan. Pemandangan alam yang terbentang waktu itu begitu cantik sehingga sukar dilukiskan dengan kata-kata, mungkin hanya orang yangberadaditempatkejadian sajayangdapat merasakannya. 229

Lambat laun, di ujung langit kejauhan sana muncul setitik hitam yang kecil, tampaknya pulau Huan-mo-to sudah berada di depan mata. Pelan-pelan tapi pasti, pulau itu makin lama semakin mendekat, sekarang Ku See-hong telah dapat menyaksikan segala sesuatu yang berada di atas pulau tersebut. Lalu perahu pun makin lambat sementara suara ombak yang memecah di tepian pantai semakin terdengar jelas. Akhirnyaia mencapaitepi pantaiberpasiryang lembut. Dengan gesit Ku See-hong melompat turun ke daratan, sebuah pantai berpasir yang berbentuk bukit kecil terbentang di depan mata. Setelah melewati bukit berpasir itu, di atasnya baru merupakan permukaan tanah biasa. Di atas tanah tertera selapis batu kerikil yang lembut tampaknya batuan itu digunakan sebagai bahanuntuk membendungtanahagartidakterjadi tanahlongsor. Dengan mengembangkan ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna, Ku See-hong berlarian di balik pepohonan yang tumbuh di tepi jalan menuju ke ujung jalan berlapis batu, kemudian membelok ke sebelah kanan, tiba-tiba pemandangan alam yang terbentang di hadapannya berubah. Pepohonan yang tumbuh di sisi jalan makin tipis dan jarang, tapi di antara sela-sela pohon dengan pohon, tumbuh aneka rumput dan bunga yang indah. Memandang dari kejauhan, yang terlihat hanya warna merah, kuning, hijau yang berwarna-warni, lamat-lamat terenduspulabauharumsemerbakyang memabukkan. Waktu itu, kegelapan malam sudah mulai menyelimuti seluruh jagad. Suatu malam yang sepi telah menjelang tiba, walaupun rembulan belum muncul dari balik awan, namun kerlipan bintang yang berkerlip di angkasa memancarkan cahaya yang redup, itulah sebabnya semua pemandangan alam di sekelliling tempat itu dapat terlihat dengan jelas. Tanpa terasa Ku See-hong telah memperlambat langkahnya, dari balik matanya terpancar keluar sinar tajam yang menggidikkan, 230

dengan cekatan dia mengawasi sekejap sekeliling tempat itu, ternyata pulau Huan-mo-to yang begitu luas, sama sekali tak tampak sesosok bayangan manusiapun. Keheningan yang amat mengerikan mencekam seluruh jagad, hanya lamat-lamat saja kedengaransuaraombakyang memecah di tepian. Walaupun dendam kesumat berkobar di dalam dadanya, walaupun dia datang ke Huan-mo-kiong untuk membalas dendam, namun perasaannya saat ini berat sekali. Dia cukup tahu akan kemampuan orang-orang Huan-mo-kiong yang rata-rata berilmu tinggi, dia juga tahu akan kekejaman mereka serta alat-alat rahasia mereka yang berbahaya, kesemuanya ini menimbulkan perasaan tidak tenang dalam hatnya, membuat hatinya kebat-kebit tak karuan. Berada dalam keadaan begini, dia sangat berharap bisa bersua muka dengan seseorang, bisa terjadi pertarungan yang sengit, daripada harus menghadapi keheningan yang mengerikan tapi justru lamat-lamat terkandung hawa pembunuhan yang mengerikan. Padahal sejak Ku See-hong melangkahkan kakinya ke atas pulau Huan-mo-to, dia sudah tahu kalau keadaannya lebih banyak mara bahayanya daripada rejeki. Mendadak . Ku See-hong menghentikan langkahnya dengan wajah berubah, sorot mata aneh terpancar keluar dari balik matanya, ternyata lebih kurang dua puluh kaki di hadapan sana terbentang sebuah hutan bunga Tho yang amat luas, di belakang hutan tersebut muncul bangunan-bangunan yang tinggi, megah dan kokoh. Yang aneh adalah di sekeliling bangunan seperti bangunan keraton itu, terpancar keluar semacam asap putih, yang mirip asap bukan asap, kabut bukan kabut, warnanya keemas-emasan bercampur hijau tuayang menyelimutisekeliling bangunan. Kabut itu menggumpal menjadi satu tanpa membuyar, hal ini membuat orang merasa sulit untuk melihat jelas bentuk dari bangunan itu. 231

Sementara Ku See-hong masih termenung sambil berdiri termangu-mangu, mendadak dari balik hutan bunga tho itu meluncur keluar sesosok bayangan putih bagaikan burung walet menembusi ombak, dalam sekejap mata ia telah melayang turun di hadapan muka Ku See-hong. Agak berubah paras muka Ku See-hong setelah menyaksikan kelihayan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan putih itu. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu, dia awasi orang itu, tapi keningnya segera berkerut dan wajahnya menunjukkan setitik cahaya keheranan. Ternyata dua kaki di hadapan Ku See-hong telah berdiri seorang gadis berbaju putih yang berwajah cantik jelita bak bidadari dari kahyangan, rambutnya yang hitam panjang, terurai ke bawah berkibar terhembus angin. Di bawah sepasang alis matanya yang lentik bagaikan bulat sabit, tampak sepasang biji mata yang sayu dan memancarkan sinar kemurungan, sedang mengawasi wajah pemuda itu tak berkedip. Gadis cantik jelita seperti bunga ini, meski menunjukkan sikap tanpa emosi yang kaku namun wajahnya yang cantik jelit itu memancarkan sinar keanggunan yang suci bersih, membuat siapa saja yang berjumpa dengannya segera menaruh kesan baik. Dengan muka dingin dan kaku, diam-diam Ku See-hong berpikir dalam hatinya: Heran, mengapa di dalam istana Huan-mo-kiong yang menyerupai sarang perampok ini bisa terdapat gadis cantik yang begini anggun? Hmm! Kebanyakan perempuan hanya suci di luar, padahalhatinyakeji sepertiseekorularberbisa Kesannya terhadap kaum wanita memang amat jelek sekali serta memiliki sesuatu cara pandang yang picik. Betul kesannya terhadap gadis berbaju putih ini baik, namun pandangannya yang sempit membuat pemuda itu segera terpengaruh oleh pandangannya itu. Tiba-tiba terdengar gadis berbaju putih itu berkata dengan suara yang amat lembut: 232

Sauhiap, kau datang dari mana? Siapa namamu? Ada urusan apa kau datang ke istana Huan-mo-kiong? Ku See-hong tahu bahwa gadis itu telah mengira dirinya sebagai tamu pihak Huan-mo-kiong. Tanpa terasa ia mendengus dingin, dengan sorot mata memancarkan cahaya menggidikkan dan suara sedingin salju, katanya dengan cepat: Aku bernama Ku See-hong, datang ke pulau Huan-mo-to ini untuk membunuh semua manusia laknat yang bergabung dalam istana Huan-mo-kiong ini. Paras muka nona berbaju putih itu segera berubah hebat, sejak dilahirkan belum pernah ia dengar ada orang berani mendatangi pulau Huan-mo-to untuk membalas dendam, apalagi mengemukakan maksud kedatangannya secara begitu terangterangan. Pada mulanya ia masih mengira pemuda ini sudah gila, tapi setelah menyaksikan wajah yang gagah dan dingin membawa hawa pembunuhan tersebut, tanpa terasa ia tertegun juga. Setelah hening sejenak, akhirnya gadis itu berkata lagi: Ku sauhiap, tahukah kau setiap anggota Huan-mo-kiong memiliki ilmu silat yang sangat lihay dengan tindakan yang keji dan tidak mengenal ampun? Setiap orang yang berani mendatangi pulau Huan-mo-to belum pernah ada yang bisa pulang dalam keadaan selamat? Mendadak Ku See-hong mendongakkan kepalanya dan tertawa seram: Haaahh haaahh haaahh Huan-mo-kiong tidak lebih cuma tempat kelompok manusia-manusia rendah yang terdiri dari sampah masyarakat dunia persilatan, setelah aku orang she Ku berani datang kemari untuk mencari balas, tentu saja akupun tak akan takutmenghadapisegalamacamtipu muslihatdarikaliansemua. Kini cepat laporkan kepada gembong iblis terkutuk Han-thian itkiam Cia Cu-kim, katakan kalau keturunan dari Kim-to-pangcu 233

datang kemari untuk menuntut kembali keseratus lembar nyawa anggota kami yang dibunuhnya pada sebulan berselang! Nona berbaju putih itu segera berkerut kening, paras mukanya jugaturutberubah menjadidingin seperties, katanya: Guruku Han-thian it-kiam Cia Cu-kim telah berangkat ke daratan Tionggoan semenjak dua bulan berselang, hingga kini dia belum kembali . Sekarang kedua kalinya kuperingatkan kepadamu, sebelum orang-orang Huan-mo-kiong pada pulang, lebih baik cepatcepatlah tahu diri dan mengndurkan diri dari sini, kalau tidak kau bisa matitanpa liang kuburditempatini. Mendongkol sekali hati Ku See-hong setelah mengetahui kalau biangkeladinyatakada dirumah, diasegeratertawadingin: Kalau memang tua bangka itu tidak ada di rumah, lain kali aku orang she Ku pasti akan mencarinya lagi untuk direnggut nyawanya, malam ini akan kumusnahkan dahulu sarang iblisnya bila kau tahu diri, cepatlah tinggalkan tempat ini, aku orang she Ku mengingat kau masih memilikiwatak manusia, takakan kuusik dirimu. Diam-diam nona berbaju putih itu menghela napas panjang, pikirnya kemudian: Betul-betul seorang pendekar muda yang keras kepala dan tinggi hati, aaai kasihan jika dia harus menemui ajalnya pula di dalam istana Huan-mo-kiong . Keng Cin-sin, wahai Keng Cin-sin, kau sudah penuh dengan dosa dan menyalahi hukum Thian, apakah kau akan membiarkan pendekar muda ini kembali terkubur di sini? Kau tak boleh membiarkan orang ini mengorbankan pula jiwnya di tangan kaum laknat tersebut . Untuk sesaat lamanya perlbagai ingatan berkecamuk dalam benak nona berbaju putih itu. Tiba-tiba wajahnya menjadi cerah kembali, dengan lembut katanya: Ku Sauhiap, aku tahu kalau kau angkuh dan keras kepala, lagipula mempunyai dendam kesumat sedalam lautan, tak nanti kau akan mundur dengan begitu saja dari sini, cuma aku ingin bertaruh 234

dulu denganmu, bila kau sanggup mengalahkan aku dalam tiga jurus, silahkan kau masuk ke dalam istana Huan-mo-kiong. Kalau tidak, cepatlah mengundurkan diri dari sini, ketahuilah tindakanku berbicang-bincang denganmu pada malam ini sudah melanggar peraturan rumah tangga kami dan seharusnya menerima hukuman mati Terkesiap hati Ku See-hong sesudah mendengar perkataan itu, segera pikirnya: Mungkinkah gadis ini adalah sekuntum bunga teratai putih yang benar-benarmasih sucidanbelumternoda? Tapi dasar wataknya memang angkuh, dengan wajah dingin seperti es, segera katanya: Maksud baik nona biar aku orang she Ku terima di dalam hati saja. Kalau memang begitu, maaf kalau aku akan berbuat lancang. Sementara berkata, dengan suatu gerakan yang cepat seperti sambaran kilat Ku Se-hong bergerak maju ke depan. Telapak tangan kirinya membuat satu gerakan melingkar yang aneh sekali, semenara tangan kanannya digetarkan keras-keras. Lima gulung desinganangin tajamyangdisertai denganhembusan angin dahsyat dengancepat menyergapkeatasjalandarah pentingditubuh Lengsin si nona berbaju putih. Serangannya semakin ganas dan dahsyat, jurus serangannya juga hebat sekali. Menyaksikan serangan itu, paras muka si nona berbaju putih Keng Cin-sin segera berubah hebat, dengan cepat badannya mengegos ke samping dan meloloskan diri dari sergapan Ku Seehong yang cepat bagaikan sambaran petir itu, kemudian dengan enteng sekali badannya maju ke depan. Telapak tangan yang putih dan halus itu, kiri kanan melancarkan serangan, telapak tangan kirinya melancarkan pukulan tenaga Yang-kang yang hebat tenaga pukulannya menderu-deru, sebaliknya telapak tangan kanannya melancarkan sebuah jurus pukulan yang bertenaga Im-kang, lemah gemulaiseakan-akansamasekalitak bertenaga. 235

Ku See-hong sama sekali tidak menyangka kalau gerakan menghindar dan gerakan melancarkan serangan balasan yang dilakukan gadis itu bisa dilakukan dengan begitu aneh dan cepatnya. Dalam keadaan terkesiapnya, jurus serangan tangguh segera dilancarkan berulang kali, sementara kakinya melangkah dengan ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong, secara aneh tapi pasti tubuhnya melejit ke samping kanan lawannya, lalu kesepuluh jari tangannya disentilkan bersama. Desingan angin tajam mendesing memekikkan telinga, segulung gulungan tenaga serangan bagaikan sepuluh bilah pedang terbang berbareng mengancam sepuluh tempat jalan darah penting di tubuh lawan. Keng Cin-sin, si nona berbaju putih itu membentak keras, tubuhnya bergetar indah sepasang telapak tangannya diputar membentuk segulung tenaga pukulan yang lembut dan tiba-tiba saja balik menggulung ke atas tubuh Ku See-hong. Perasaan Ku Se-hong waktu itu sudah diliputi oleh perasaan bergidik bercampur kaget, dia sudah tahu kalau nona berbaju putih ini memiliki kepandaian silat yang maha lihay, sedikitpun tidak berada di bawah Im Yan cu, sekalipun ada selisihnya, juga minim sekali. Maka setelah berpikir sejenak, tubuhnya lantas melayang sejauh empat kaki jauhnya mengikuti ke hembusan angin pukulan yang kuat itu. Sebaliknya Keng Cin-sin yang sudah bertarung dua jurus dengan Ku See-hong, meski dia tahu kalau pemuda ini memiliki ilmu silat yang sangat lihay, namun dia yakin kemampuan semacam itu masih belum mampu untuk menghadapi kakak seperguruannya Saukiongcu dari istana Huan-mo-kiong. Ku sauhiap, kata Keng Cin-sin kemudian dengan suara dingin, Ucapan seorang kuncu berat bagaikan bukit Thay-san, kini tinggal satu jurus yang terakhir . 236

Paras muka Ku See-hong juga berubah menjadi dingin dan kaku, ucapnya pula: Harap nona perhatikan baik-baik, di dalam serangan yang terakhir ini akan kupergunakan sebuah jurus serangan yang mematikan, begitu digunakan aku sendiripun tak dapat mengendalikannya kembali. Bila kau menganggap tidak memiliki kemampuan untuk menghindarinya, harap segera mundur dengan cepat . Agak termangu-mangu Keng Cin-sin setelah mendengar ucapan tersebut, mungkinkah dia benar-benar memiliki ilmu silat yang begini hebatnya? Tapi ketika menyaksikan ucapan Ku See-hong yang begitu serius, dia tak berani pula bertindak gegabah. Diam-diam ia mempersiapkan diri lalu mundur ke belakang, dia bukannya takut mati,tapisekarangiabelumboleh mati . Hati-hati! bentak Ku See-hong dengan suara dingin.

Mendadak seapsnag lengannya diputar dan digerakkan dengan suatu gerakan aneh, tiba-tiba saja seluruh badannya melambung ke tengah udara, menyusul kemudian sepasang kakinya bergetar secara aneh seluruh tubuhnya tahu-tahu sudah melayang kembali ke atas tanah. Pada saat ujung kakinya hampir menyentuh permukaan tanah itulah tiba-tiba Ku See-hong menerjang ke depan Blaaamm ! diiringi kilatan cahaya tajam yang amat menyilaukan mata, suatu ledakan keras berkumandang memecahkan keheningan. Untung saja sebelum serangan tersebut dilancarkan, Keng Cin-sin telah memperoleh peringatan dari Ku See-hong, tiba-tiba saja dia merasakan sekujur badannya seakan-akan terbungkus di balik cahaya keemas-emasan yang amat menyilaukan mata. Ia tahu jurus serangan ini terlampau ganas Dalam terkesiapnya dengan mengerahkan segenap tenaga yang dimilikinya dia melompat ke belakang. 237

Namun, baru saja badannya meninggalkan permukaan tanah, matanya telah berkunang-kunang dan kepalanya amat pening. Dia merasakan datangnya segulung tenaga pukulan yang aneh membuat napasnya menjadi sesak. Dalam terkesiapnya buru-buru dia menjejakkan kakinya ke tanah, dengan menghimpun tenaga dalam yang ada di dalam pusar, dia percepat gerakannya untuk melompat mundur. Kendatipun gerakan yang dilakukan olehnya dilakukan cukup cepat, dan lagi sebelum serangan dilancarkan ia telah memperoleh peringatan dulu, namun tiga gerakan dari jurus Hoo-han-seng-huan tersebut memang terlampau dahsyat . Ditambah pula tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong makin hari makin bertambah pesat. Kesempurnaan tenaga dalamnya sekarang sudah berlipat ganda bila dibandingkan sewaktu bertarung melawan Im Yan cu tempo hari. Terdengar nona berbaju putih itu mendengus tertahan, badannya terkena sambaran ekor tenaga serangan dari jurus Tee-cian-hun-ih (Sukma Sengsara Neraka Mengerikan) itu, hingga badannya mencelat sejauh empat kaki. Baju putih yang dikenakan itu sudah robek sebagian besar sehingga kulit badan yang berwarna putih itu lamat-lamat kelihatan. Merah padam selembar wajah Keng Cin-sin karena jengah, dengan agak cemas dia lantas berseru, Hati-hati dengan akal muslihat dan tipu daya mereka! Di tengah seruan tersebut, bayangan putih tampak berkelebat lewat, bagaikan sukma gentayangan dia sudah menyusup masuk ke dalam hutan bunga tho itu. Pada saat itulah, tiba-tiba dari balik hutan bunga tho itu kembali berkumandang suara bentakan yang keras, menyusul bergemanya suara tertawa aneh yang mengerikan. Sreeett sreeett ! dua sosok bayangan manusia, bagaikan sukma gentayangan munculkan diri dari balik pepohonan. Kemudian dalam beberapa kali lompatan saja telah berada di hadapan Ku Seehong. Dilihat dari ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya, dapat diketahui kalau ilmu silat yang mereka miliki tidak lemah. 238

Dari balik mata Ku See-hong yang tajam segera memancarkan sinar menggidikkan hati, disapunya sekejap pendatang itu, lalu mendengus dingin dengan nada sinis: Rupanya kalian dua orang manusia laknat yang berhawa sesat ingin datang menghantar kematian. Baik, aku orang she Ku akan menghantar dulu keberangkatan kalian . Ternyata dua orang yang munculkan diri itu adalah manusia aneh Im-Yang, bertubuh aneh dan kurus kering seperti tengkorak, selain mukanya berwarna pucat keabu-abuan, bibirnya tampak lancip dengan tulang pipi yang sempit. Kedua orang manusia aneh ini terbiasa bersikap bengis, buas dan tidak mengenal ampun, sudah barang tentu mereka tidak tahan menghadapisikap KuSee-hong yangbegitusinisnya itu. Salah seorang di antaranya, seorang manusia aneh berjubah panjangwarnahijausegeraberteriakaneh, kemudianserunya: Anjing cilik, kematian sudah berada di ambang pintu masih berani bicara takabur. Hmm! Lohu akan segera mengirimmu pulang ke rumah kakek moyangmu . Di tengah teriakan tadi, dia meloloskan sebuah senjata aneh yang berwarna hitam, lalu dengan membentuk selapis cahaya busur berwarna perak yang amat rapat, disertai desingan angin tajam yang menderu-deru, langsung menggulung ke tubuh Ku See-hong. Kiranya dua orang manusia aneh itu tak laian adalah Sim-tongcu yang paling beracun dalam istana Huan-mo-kiong Im-Yang Siangmo (Sepasang Iblis Im Yang). Bukan cuma bengis dan kejam saja, kedua orang inipun termasyhur karena kebuasannya yang lebih mendekati tak kenal perikemanusiaan. Sudah cukup lama kedua orang ini bersembunyi di balik hutan bunga tho, mereka pun cukup mengetahui betapa lihaynya kepandaian silat yang dimiliki Ku See-hong, maka dari itu, begitu 239

turun tangan, mereka lantas mengeluarkan senjata andalannya yangpaling beracunSah-hi-ci (DuriIkan Hiu). Begitulah, sementara senjata Duri Ikan Hiu di tangan kanannya menciptakan gelombang cahaya tajam yang berlapis-lapis, tangan kirinya juga dipentangkan seperti cakar setan untuk menciptakan lapisan hawa tajamyang segera menyelimuti seluruh angkasa. Ku See-hong sudah mempunyai perhitungan yang cukup matang didalamhatinya, diam-diamdia berpikir: -oo0dw0oo Jilid 8 JIKA ingin menghemat tenaga aku harus mempergunakan jurus serangan paling aneh, paling dahsyat dan paling cepat untuk membinasakan kedua orang manusia aneh ini. Karena itu melihat datangnya ancaman tersebut, Ku See-hong tak berani berayal, dengan cepat dia kembangkan ilmu gerakan tubuh Mi-siu-biau-tiong untuk menghindarkan diri, kemudian dalam kesempatan tersebut, jurus serangan yang ampuhpun segera dilancarkan. Tampaknya Ku See-hong dengan mempergunakan kecepatan yang mengaburkan pandangan mata berputar dan berkelebat secepat sambaran kilat, jurus serangan dilancarkan berulang kali, kedahsyatannya mengejutkan membikin orang menjadi tertegun dan tak habis berpikir. Iblis aneh berbaju aneka warna itu memutar pula Duri Ikan Hiunya melancarkan serangan ke atas bawah, selapis garis busur yang melingkar-lingkar dan berlapis-lapis segera tercipta di udara ibaratnya cahaya bianglala di angkasa, sinar tajam amat menyilaukan mata. 240

Sementara itu telapak tangan kirinya menyusul putaran senjata tersebut menciptakan pula bayangan busur yang berlapis-lapis, hawa pukulan yang berat dan tajam segulung demi segulung meluncur keluar bagaikan gulungangelombangditengahsamudra. Ilmu silat aliran Huan-mo-kiong di lautan Lam-hay ini memang benar-benar luar biasa sekali, namun diapun tidak lebih hanya jago kelas dua dalam istana Huan-mo-kiong, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya jago-jago kelas satu mereka. Dalam waktu singkat, kedua orang itu sudah saling bergebrak sebanyak belasan jurus. Hawa nafsu membunuh telah berkobar dalam benak Ku Seehong, sambil berpekik nyaring, tubuhnya meloloskan diri dari lingkaran tenaga pukulan lawan, dengan suatu gerakan yang sangat aneh, kemudian secepat sambaran kilat telapak tangan kanannya dilontarkan ke depan. Dalam melancarkan serangan ini, Ku See-hong telah menggunakan tenaga dalamnya sebesar enam bagian, kekuatan pukulannya dahsyat seperti raksasa membelah bukit. Di tengah hembusan angin berpusing, udara menderu-deru, pasir dan batu kerikil beterbangan, keadaan benar-benar mengerikan sekali. Di mana angin tajam mendesing, terdengar jeritan ngeri yang menyayatkan hati bergema memecahkan keheningan, iblis aneh berbaju aneka warna itu mencelat tiga kaki ke belakang dan . Blaamm! roboh terkapar di tanah lalu menemui ajalnya seketika itu juga. Tiba-tiba berkumandang kembali suara tertawa seram yang mengerikan, dua gulung angin pukulan yang lembut tapi kuat tahutahu sudah menyergap ke punggung Ku See-hong, Blaaam ! dengan disertai dentuman keras, tenaga sakti Kan-kun-mi-siu yang dilatih Ku See-hong dalam tubuhnya telah membuyarkan tenaga serangan itu secara otomatis, kemudian ia membalikkan badannya, dengan sorot mata yang memancarkan kebengisan, dia lepaskan 241

kembali sebuah pukulan dahsyat ke tubuh iblis aneh berbaju merah itu. Tampak tenaga serangan yang dilancarkan Ku See-hong itu membawa berbagai angin desingan tajam, yang memekikkan telinga, seperti bendungan yang jebol saja, angin pukulan dahsyat dengan hebatnya meluncur ke depan Agaknya iblis aneh berbaju merah itu sama sekali tak menyangka kalau kedua buah angin pukulan lembutnya yang sanggup menghancurkan batuan cadas sama sekali tidak menimbulkan reaksi apa-apa meski sudah terkena di tubuh lawan secara telak. Untuk sesaatlamanyadiasampai berdiritermangu-mangu. Pada saat itulah, segulung tenaga pukulan yang menyesakkan napas telah meluncur datang dan menekan dadanya berat-berat, seketika itu juga dia merasakan kepalanya pusing sekali, darah yang mengalir di dalam tubuhnya seperti mau meletus, sakitnya bukan kepalang. Jeritan ngeri yang memilukan hatipun segera berkumandang memecahkan keheningan, iblis aneh berbaju merah itu tahu-tahu sudah tewas dengan darah kental bercucuran dari ketujuh lubang inderanya. Saat kematian bagi Im-Yang Siang-mo meski tidak berbarengan, namun selisih waktu di antara merekapun minim sekali. Setelah berhasil membinasakan sepasang iblis tersebut, Ku Seehong segera mendongakkan kepalanya sambil berpekik nyaring, kemudian secepat kilat meluncur ke arah hutan pohon tho tersebut. Dalam waktu singkat Ku See-hong telah menembusi beberapa puluh batang pohon bunga tho, tiba-tiba dia merasakan dalam hutan itu seakan-akan terdapat begitu banyak pasukan yang mengurung sekeliling tempat itu, sehingga walaupun ia sudah mencoba untuk menerjang ke kiri atau ke kanan, tetap gagal untuk menerjang keluar dari hutan itu. 242

Aduuuh celaka ! Ku See-hong segera berpekik dalam hatinya, Akutelahterjebakolehpermainanbusuk lawan .! Ternyata hutan bunga tho itu merupakan pos penjagaan pertama dari istana Huan-mo-kiong. Barisan pembingung sukma yang diatur dalam hutan tersebut, diatur menurut barisan Ngo-heng pat-kwa-tin yang dirubah susunannya. Bila seseorang tidak memahami ilmu barisan, maka kendatipun ilmu silat yang dimiliki amat lihay, jangan harap bisa keluar dari hutan bunga tho ini, sebab bila melewatinya secara sembarangan, maka pada akhirnya toh akan terjebak pula ke dalam perangkap mereka. Sesungguhnya Ku See-hong juga tahu kalau barisan pembingung sukma yang berada dalam hutan bunga tho itu sangat lihay dan luar biasa, barang siapa berani memasukinya secara sembarangan maka akhirnya akan terjerumus dalam mara bahaya. Namun pemuda yang tinggi hati dan keras kepala ini enggan untuk pasrah dan menyerah dengan begitu saja, maka dia mulai menerjang ke kiri, berputar ke kanan dengan harapan bisa lolos dari kepungan barisan lihay itu. Orang bilang, sekalipun orang pandai, suatu kala akan menjadi menjadi pikun juga, begitu pula keadaannya Ku See-hong, dia hanya tahu berputar kesana kemari tiada hentinya, lambat laun kesadarannya makin kabur dan sekujur badannya sudah basah kuyub oleh keringat. Tiba-tiba . Ku See-hong mendengar ada orang yang tertawa seram dari sisi tubuhnya, kemudian kedengaran orang itu berkata: Anjing kecil, kali ini ada kenikmatan untuk kau rasakan, bukan? Heeehh heeehh heeehh tak ubahnya seperti permainan joget ketek (monyet saja) saja. Dengan suatu gerakan yang cepat Ku See-hong berpaling ke arah mana datangnya suara tersebut, namun tiada sesosok bayangan 243

manusia pun. Apa yang terlihat tak lebih hanya bunga tho yang berlapis-lapis. Tak terlukiskan rasa geram anak muda itu dibuatnya. Dengan gusardia lantas membentakkeras: Manusia laknat dari Huan-mo-kiong, mengapa tidak segera menggelinding keluar? Apakah gunanya bermain sembunyi terus semacamanak kura-kura saja? Bajingan cilik yang bermata buta, kami toh berada di sisimu, masa kau tidak melihatnya? jengek orang itu dengan sinis. Kemudian terdengar pula suara yang tajam melengking berkumandang lagi: Hmm Kalau sudah tahu bermata buram macam begitu, mengapa kau berani mendatangi pulau Huan-mo-to untuk mencari balas? Benar-benar tak tahu diri?! Hmm kau sudah pasti tak akan dapat lolos dari neraka maut yang diatur oleh Huan-mo-kiong kami, sekarang akan kuberi sedikit waktu bagimu untuk hidup. Menanti kalau kiongcu telah kembali, kau baru akan diputuskan hukumannya. Malam ini kau telah membunuh dua orang tongcu kami, maka kaupun jangan berharap bisa lolos dari sini dalam keadaan hidup . Dengan mengandalkan sepasang matanya ayang tajam, sekali lagi Ku See-hong memeriksa keadaan di sekeliling tempat itu. Namun ia belum berhasil menemukan sesosok bayangan manusia pun. Dia hanya merasa orang yang berbicara itu seakan-akan sebentar berada di sebalah timur, sebentar lagi di barat, kedudukannya tak menentu dia kuatir secara tiba-tiba orang tersebut melancarkan sergapan kilat kepadanya. Sekarang, walaupun Ku See-hong merasa gusar sekali, namun ia sudah terjebak dalam barisan pembingung sukma dalam hutan bunga Tho itu, sekalipun akan mengumbar hawa amarahnya juga percuma. 244

Dalam keadaan begini, diam-diam ia lantas menghimpun tenaga dalamnya dan siap melakukan tindakan bilamana diperlukan. Dia tahu banyak berbicara hanya memberi kesempatan baik saja bagi lawannya untukbertindak. Mendadak . Dari luar hutan sana bergema suara pekikan aneh yang memekikkan telinga. Di balik suara pekikan tersebut terbawa suatu hawa yang menyeramkan sekali. Pekikan tersebut telah berkumandang dari luar hutan bunga Tho, yang dengan kecepatan luar biasa meluncur tiba, bukan hanya panjang dan mengerikan saja suaranya, lagipula membikin hati bergidikdanbulu kudukpada bangunberdiri. Dari suara pekikan lawan yang kian lama bertambah tinggi dan melengking, Ku See-hong tahu kalau pendatang itu memiliki kepandaian silat yang amat sempurna, tidak berada di bawah manusia aneh berkerudung yang pernah dijumpainya. Terlintas satu dugaan bahwa orang ini mungkin adalah sau-kiongcu dari Lam-hay Huan-mo-kiong. Dengan kenyataan ini, anak muda tersebut makin sadar bahwa kedatangannya ke pulau Huan-mo-to kali ini lebih banyak bahayanya daripada selamat. Terdengar suara meneramkan yang dingin kaku tadi kembali berkata, Sau kiongcu, anjing itu sudah membunuh Sim-tong tongcu pertama, Im-Yang, dua orang tongcu dan melanggar beberapa buah dosa besar, mohon diberi petunjuk hukuman apakah yang hedak dilimpahkan kepadanya? Dengusan dingin bergema, kemudian seseorang menjawab: Barangsiapa berani memasuki istana Huan-mo-kiong, semuanya dijatuhi hukuman dengan Lima Macam Siksaan. Cuma orang ini bisa membunuh Tit-it sintong tongcu berarti dia mengerti sedikit ilmu silat kucing kaki tiga. Kalian sebagai tongcu sim-tong ke-dua 245

sepantasnya jika menyiksa dirinya lebih dulu agar orang ini merasakan sedikit kelihayan ilmu silat Huan-mo-kiong sebelum ajalnya tiba. Ku See-hong marah sekali, dia lantas menengadah dan tertawa terbahak-bahak dengan seramnya. Suara tertawanya keras memekikkan telinga, cukup membuat perasaan orang bergetar keras. Kemudian setelah berhenti tertawa ia mendengus sinis, tantangnya dengan suara keras: Manusia-manusia laknat yang berhati busuk, jika kalian punya kepandaian, hayo tongolkan kepalamu dari tempat persembunyian, akan kubuktikan sendiri, apa benar orang-orang Huan-mo-kiong memiliki kemampuan tiga kepala enam lengan. Untuk sesaat lamanya ketiga orang itu tetap bungkam dalam seribu bahasa, rupanya mereka tertegun juga menyaksikan kegagahan serta keberanian Ku See-hong. Sepanjang sejarah, belum pernah ada orang yang begitu berani mendatangi pulau mereka. Tak lama kemudian, terdengar seorang berkata dengan suara yang dingin menusuk tulang: Orang she Ku, dengan mengandalkan ucapan yang takabur tersebut, pun sau-kiongcu menjadi tertarik sekali untuk mencoba dahulu sampai di manakah kelihayanmu, akan kulihat apa yang kau andalkan sehingga begitu sombong dan takabur! Bersamaan dengan selesainya perkataan itu, kurang lebih dua kaki di belakang pohon bunga Tho, tepat di hadapan Ku See-hong melompatkeluartigasosokbayangan manusia. Orang yang berada di tengah adalah seorang pemuda berjubah panjang warna biru yang hampir sebaya usianya dengan diri Ku See-hong sendiri. Sebilah pedang berbentuk aneh tersoreng di punggungnya, gagang pedang berwarna emas, kakinya bersepatu 246

indah. Ia berwajah tampan dan gagah, sekilas pandangan mirip seorang kongcu romantis. Cuma sayang sinar matanya membawa cahaya kebuasan, kebrutalan dan kelicikan. Orang ini tak lain adalah kiongcu muda dariistanaHuan-mo-kiong, Si PedangEmas CiaTiong-giok. Di sebelah kirinya berdiri seorang manusia aneh bermuka kuda yang mengenakan jubah berwarna putih seperti pakaian berkabung, sedang di sebelah kanannya adalah seorang kakek kurus bermata besar, beralis matatebaldanberwajahseram. Kedua orang ini tak lain adalah tongcu ruang siksa ke-dua dari istana Huan-mo-kiong, Siang-khi tok-ci (Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian) Mao Soh-sat serta Ceng-hong mi-tan (Peluru Pembingung yang Menggetarkan Jagad) Ciu Khi-sin. Ternyata pembagian urutan jago-jago dalam Huan-mo-kiong terbagi menjadi lima ruang siksa (sin-tong), makin meningkat satu tingkatanberartipenghuninyaberilmusilat lebih tinggi. Dalam perguruan Huan-mo-kiong, kedudukan Tongcu merupakan jago-jago yang terdiri dari jago-jago kelas dua dan keals satu. Lebih ke atas lagi adalah keempat Huhoat (pelindung) dari Kiongcu yang terbagi menjadi Panji Merah, Biru, Hitam dan Putih. Kepandaian silat yang mereka miliki rata-rata sangat lihay, masing-masing memiliki serangkaian ilmu rahasia yang sangat beracun. Dari sini dapat diketahui kalau kekuatan dari orang-orang Huanmokiong sesungguhnya luar biasa sekali, jauh lebih tangguh daripada kekuatan perkumpulan besar dalam dunia persilatan. Kekuatansemacamini tentusajatakboleh dipandang rendah. Dengan sorot mata yang tajam, Ku See-hong memandang sekejap wajah musuh-musuhnya, diam-diam dia terkesiap juga. Pemuda itu sadar bahwa ketiga orang musuhnya ini merupakan jago-jago paling top dalam dunia persilatan dewasa ini. 247

Takheran kalau umatpersilatanpadajeri bila membicarakansoal kemampuan Huan-mo-kiong. Rupanya jago-jago lihay mereka, selain banyak, juga merupakan pilihan. Ku See-hong yang bernyali baja dan berkeras kepala, betul hati kecilnya merasa terkesiap, namun wajahnya masih kelihatan sangat tenang. Setelah tertawa ringan ujarnya ketus: Bagus sekali! Bagus sekali! Sekarang aku orang she Ku akan menghantar kalian satu persatu pulang ke rumah nenek moyang kalian. Bahwasanya Ku See-hong secara beruntun berhasil membinasakan dua orang tongcu mereka, peristiwa ini sudah merupakan suatu aib yang belum pernah dialami Huan-mo-kiong sepanjang sejarahnya, tak heran kalau mereka tidak membiarkan musuhnya berbuat semena-mena terus menerus. Anjing laknat, sebelum mampus kau masih berani bicara takabur? bentak Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian Mao Soh-sat dengan geramnya. Di tengah bentakan keras, Kematian ini menerjang ke didorong bersama ke muka, dahsyat bagaikan gulungan depan. Kakek Beracun Pembawa Hawa depan. Sepasang telapak tangannya segulung tenaga pukulan yang amat ombak samudra segera meluncur ke

Ku See-hong membentak keras, dengan suara yang menggelegar seperti guntur, sepasang telapak tangannya dirangkap menjadi satu, lalu secara tiba-tiba dilontarkan keluar. Dalam waktu singkat, segulung angin pukulan yang amat kencang, bagaikan hembusan angin puyuh meluncur ke depan menyongsong datangnya ancaman tersebut. Blaaam ! ketika dua gulung angin pukulan itu saling membentur, terjadilah ledakan yang memekikkan telinga, lalu terjadi pusaran angin berpusing yang menyapu ke empat penjuru. Daun 248

dan ranting segera berguguran ke atas tanah, batu dan pasir beterbangan di angkasa, keadaan yang sangat mengerikan. Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian, Mao Soh-sat merasakan sepasang bahunya bergetar keras, lalu tubuhnya mundur tiga empat langkah dengan sempoyongan. Sebaliknya Ku See-hong masih tetap berdiri tegak di tempat semula. Meski begitu mukanya menjadi serius, jelas hatinya merasa amat terperanjat. Dengan geramnya Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian menjerit lengking, tiba-tiba tubuhnya menyelinap ke depan, sepasang cakar setannya diulur dan ditarik sambil memancarkan selapis hawa kabut berwarna hijau, lalu dengan disertai desingan angin dingin menyergap ke tubuh Ku See-hong. Secara tiba-tiba saja anak muda itu merasakan datangnya sergapan hawa dingin yang menyengat badan, lalu hidungnya megendus bau amis yang busuk dan tak sedap dirasakan, menyusul kemudian kepalanya terasa pening dan dadanya sesak, dia lantas sadar, di balik kabut hijau itu terdapat racun keji yang sangat hebat. Dalam kejutnya, ia berusaha mengerahkan ilmu gerakan tubuhnya untuk menyelinap keluar. Siapa tahu kabut hijau itu sudah mengikuti hembusan angin pukulannya yang amat tajam itu menyelimutiseluruh tubuhnya . Seketika itu juga Ku See-hong merasakan napasnya menjadi amat sesak, diam-diam ia berpekik: Habis sudah riwayatku kali ini?! Dalam keadaan beginilah, mendadak Ku See-hog merasakan munculnya dua gulungan tenaga panas dan dingin yang aneh dari pusar yang segera menyebar ke dalamsekujur badannya. Blaaamm Blaaamm ! letupan demi letupan bergema memenuhi angkasa. Semua kabut beracun dan tenaga serangan yang telah mengurung sekujur badannya itu tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas. 249

Dalam pada itu, Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian Mao Soh-sat, telah memperdengarkan suara tertawa seramnya sembari berseru: Bocah keparat she Ku, sekarang kau sudah terkena Ngo-tok imkhi (Hawa Dingin Panca Bisa)-ku, selewatnya dua belas jam, dalam siksaan dan penderitaan, kau akan muntah darah dan . Mendadak dia menutup mulutnya kembali sebab dijumpainya Ku See-hong sama sekali tidak menunjukkan gejala keracunan. Tak terlukiskan rasa terkesiap hatinya merasakan kenyataan tersebut. Untuk sesaat dia sampai berdiri termangu belaka dengan mata terbelalakdan melongo lebar. Malah sau kiongcu, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok yang berilmu tinggi pun ikut berubah wajahnya setelah menyaksikan kenyataan itu. Sementara mereka masih tertegun, mendadak Ku See-hong berpekik nyaring . Suara pekikannya tinggi menjulang ke angkasa bagaikan jeritan naga sakti, bukan cuma keras dan nyaring, suara itu sampai mendengung diseluruh pulau. Berbareng dengan berkumandangnya pekikan nyaring itu, sesosok tubuh melejit ke udara, kemudian sepasang lengannya berputar secara aneh. Cahaya tajam yang menyilaukan mata pun menyebar ke empat penjuru. Sreeet di antara desingan angin tajam, sekilas cahaya putih yang menyilaukan mata telah meluncur ke muka. Paras muka Si Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian Mao Soh-sat yang sedang menyeringai seram, tiba-tiba berubah menjadi ngeri dan ketakutan sekali. Jeritnya tertahan: Hoo-han-seng-huan ! Namun baru kata Huan diucapkan, jeritan ngeri yang memilukan hati telah bergema memecahkan keheningan malam. Di 250

antara percikan darah segar yang memancar ke empat penjuru, batok kepala Kakek Beracun Pembawa Hawa Kematian Mao Soh-sat telah berpisah dengan tubuhnya dan terbacok hancur tak karuan bentuknya. Kematian gembong iblis ini, benar-benar mengerikan sekali, membuatorang merasataktegauntuk melihatnya. Kiongcu muda, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok yang berada di tepi arena segera berubah muka. Rasa ngeri dan terkesiap menyelimuti wajahnya, namun hanya sejenak kemudian telah lenyap tak berbekas. Kemudian dengan sorot mata buas dan sekulum senyuman menyeringai yang seram menghiasi bibirnya, dia berkata: Suatu kepandaian yang amat bagus! Suatu kepandaian yang amat bagus! Hari ini aku orang she Cia benar-benar terbuka matanya. Heeehh heeehh Tolong tanya, kau berasal dari perguruan mana? Ku See-hong merasa girang sekali ketika tiga jurus Hoo-hansenghuan yang digunakannya berulang kali menunjukkan kelihayan serta kedahsyatan yang begitu meyakinkan. Mendengar ucapan tersebut, ia segera berkata dengan suara dingin: Untuk menghadapi manusia-manusia laknat berhati buas seperti kalian, kenapa harus membicarakan soal belas kasihan? Hmmm! Beritahu kepadamu juga tak mengapa aku tak lain adalah murid dari Bun-ji koan-su Him Ci-seng, yang termasyhur namanya di seantero jagad itu. Nama besar Bun-ji koan-su memang amat menggetarkan jagad, jauh lebih termasyhur daripada nama orang-orang Huan-mo-to di Lam-hay. Selain itu nama Bun-ji koan-su pun sudah banyak diceritakan orang semenjak lima puluh tahun berselang. Bagi Kim-kiam (Si Pedang Emas) Cia Tiong-giok, hal mana masih belum seberapa mengejutkan hatinya, berbeda dengan Ceng-hong 251

mi-tan Ciu Khi-seng yang berada di sampingnya kontan saja paras mukanya berubah menjadi pucat kehijau-hijauan saking takutnya. Ketika Si Pedang Emas Cia Tiong-giok menyaksikan Ceng-hong mi-tan sedemikian ketakutannya, sebagai seorang jago yang pintar, ia segera tahu bahwa nama besar Bun-ji koan-su tentu termasyhur sekali di daratan Tionggoan. Dengan cepat ia memberi tanda berulang kali kepada anak buahnya itu. Kemudian sambil tertawa terbahak-bahak, katanya: Selamat bertemu! Selamat bertemu! Pulau terpencil semacam tempat ini dapat dikunjungi anak murid seorang tokoh silat kenamaan, hal mana benar-benar merupakan kebanggaan untuk Huan-mo-kiong kami. Hmmm! Cuma, aku orang she Cia rasa, kau tak dapat mencari nama dengan mengandalkan nama besar dari Bun-ji koan-su lagi. Begitu ucapan terakhir meluncur keluar dari bibirnya, dengan suatu gerakan yang sangat aneh, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok telah melayang datang, kemudian sebuah pukulan dilancarkan ke tubuh Ku See-hong. Sepintas lalu, serangan itu dilancarkan seakan-akan sama sekali tak disertai tenaga dalam, tapi ketika pelan-pelan mendekat sampai jarak satu depa dari Ku See-hong, mendadak gerakan tangannya berubah. Secepat kilat tahu-tahu mengancam bagian atas, tengah dan bawah tubuh Ku See-hong, di mana terdapat delapan belas buah jalan darah kematian. Selain gerakan serangannya yang amat ganas dan keji, kecepatannya sukar dilukiskan dengan kata-kata. Serangan maha dahsyat itu ibaratnya sebuah jaring penangkap ikan yang besar sekali. Dalam waktu singkat empat penjuru sudah terkurung sama sekali, di sekitar arena muncul daya tekanan yang menyesakkan napas, beratnya bagaikan bukit karang. 252

Ku See-hong sangat terperanjat. Dengan cepat ia pergunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong sin-hoat untuk menghindarkan diri. Ujung kakinya mendadak menekuk ke bawah, lalu dengan pangkal kaki sebagai poros, secepat kilat ia berputar kencang . Sreeett ! seluruh tubuhnya berputar bagaikan gerakan setan, tahu-tahu ia sudah melejit ke samping untuk meloloskan diri. Tiba-tiba pada saat itulah . Ceng-hong mi-tan Ciu Khi-seng membentak keras, tangan kanannya diayunkan ke depan, serentetan cahaya hijau yang berkilauan secepat kilat menyambar ke muka. Blaaamm ! ledakan keras berkumandang memecahkan keheningan. Selapis asap berwarna hijau dengan cepat menyelimuti seluruh tubuh Ku See-hong. Di tengah kabut hijau yang menyelimuti angkasa, tampak tubuh Ku See-hong pelan-pelan roboh terkulai di atas dan jatuh tak sadarkan diri. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok segera perdengarkan suara tertawa liciknya yang seram dan menggetarkan sukma. Di balik gelak tertawa itu penuh disertai rasa kekejaman dan kebuasannya yang mengerikan. Mendadak suara tertawa terhenti. Kemudian terdengar Si Pedang Emas Cia Tiong-giok berseru dengan nada yang mengerikan, Hukum mati bocah keparat ini menurut Lima Macam Siksaan! Baru selesai dia berkata, di balik hutan bunga tho sana melintas lewat sesosok bayangan putih. Dari balik matanya yang jeli tampak air mata jatuh berlinang membasahi pipinya, jelas ia sedang bersedih hati untuk kematian pemuda pendekar yang tampan itu olehlima macamsiksaankejiyang menakutkan itu. 253

Ceng-hong mi-tan (Peluru Pemabuk Yang Menggetarkan Jagad) segera mengempit tubuh Ku See-hong, lalu bersama Kim-kiam Cia Tiong-giok, melenyapkandiridibalikbarisanMi-hun-tindalamhutan bunga tho itu. 000dw000 Bab 12 SUATU malamyangsepi kembali menjelangtiba . Awan hitam menyelimuti seluruh angkasa, tiada bintang, tiada rembulan, udara berwarna kelabu yang cuma mendatangkan keseraman dan kepedihan bagi setiap insan manusia yang ada di sana. Tempat siksaan ke-empat yang paling keji dari Istana Huan-mokiong . Sumber Es Dalam Neraka , letaknya dalam sebuah sumur kuno sedalam tiga puluh kaki, lebar lima kaki yang berada di antara tebing-tebing curam di sisi kiri Istana Huan-mo-kiong. Sumber air dalam sumur itu merupakan sebuah sumber yang berasal dari dasar samudra. Airnya dingin bagaikan salju, tempat itulah merupakan tempat siksaan terkeji dari Huan-mo-kiong yang membunuh orang tak melihat darah. Sejakdulusampai sekarangentahberapapuluh laksaorang yang mati kedinginan di situ. Oleh karena air sumur itu luar biasa dinginnya, tanpa daya mengapung, maka setiap orang yang melanggar peraturan Huanmokiong dan dijatuhi hukuman untuk menerima siksaan keempat di Sumber Salju Dalam Neraka ini. Maka terhukum akan digantung dengantalidan diceburkan kedalamsumur kuno itu. Tak selang berapa saat kemudian sang terhukum itu akan mati karena peredaran darahnya membeku. Tak heran kalau cara 254

membunuh semacam ini disebut sebagai suatu siksaan yang paling keji. Tapi selama dua hari belakangan ini, Sumber Salju Dalam Neraka tersebut seakan-akan sudah kehilangan daya kemampuannya untuk membunuh orang . Mengapa ? Ternyata ada seorang terhukum, bukan saja tak mampus walau sudah disiksa di tiga tempat, bahkan sekalipun sudah direndam selama dua hari semalam dalam siksaan yang ke empat, Sumber Salju Dalam Neraka , orang itu bukan saja tidak mati, malahan semangat dan kekuatannya seperti bertambah hebat. Kata-kata makiannya menjulang sampai ke langit. Manusia aneh itu tak lain adalah Ku See-hong. Sementara itu, di tepi sumur berdiri seorang pemuda berbaju biru, dia adalah sau-kiongcu dari istana Huan-mo-kiong, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok. Waktu itu, ia dengar kata-kata makian sedang berkumandang dari dalam sumur itu: Manusia-manusia laknat dari Huan-mo-kiong, sekarang kalian boleh saja menyiksa aku orang she Ku dengan cara yang keji dan rendah seperti itu, tapi suatu ketika, aku akan menghirup darahmu, akan kumakan hatimu, cara kerja kalian melebihi buasnya binatang, lebih rendah dari manusia laknat manapun juga, tapi aku orang she Ku tak akan mati, kecuali bila kalian memotong badanku menjadi dua bagian . Walaupun Ku See-hong berhasil meloloskan diri dari empat macam siksaan yang keji, namun dia harus menahan penderitaan dan siksaan baik fisik maupun batinnya. Oleh sebab itu, saat tersebut ia benar-benar ingin mati saja . Mendengar makian itu, pelbagai pikiran berkecamuk dalam benak Si Pedang Emas Cia Tiong-giok, ia tidak habis mengerti, apa sebabnya Ku See-hong bisa meloloskan diri dari empat macam siksaan tersebut tanpa mati . Atau jangan-jangan dia bukan manusia, melainkan sukma gentayangan? Atau dewa? 255

Pada siksaan yang pertama Huan Hiat Jian Hun (Membalikkan Darah Membuat Cacad Sukma) adalah merupakan siksaan yang menotok jalan darah terhukum dengan semacam kepandaian silat yang amat beracun. Bila orang biasa tertotok jalan darahnya oleh kepandaian tersebut, maka peredaran darahnya akan mengalir terbalik, hal mana akan berakibat membesarnya nadi darah yang akhirnya pecah dan mati. Tapi kenyataannya, pemuda itu sama sekalitidak merasakan siksaanapa-apa. Pada siksaan yang ke-dua . Tok Coan Cui Sim (Ular Beracun Menghancurkan Hati) merupakan siksaan yang membiarkan terhukum digigit oleh beribu-ribu ekor ular beracun yang buas dan ganas. Tapi kenyataannya, ular-ular beracun itu tak ada yang berani mendekatinya semburan bisa merekapun tidak mematikan sang korban. Kemudian pada siksaan yang ke-tiga: Liat Hwee Kau Siau (Digarang dan Dimasak Di Atas Jilatan Api Panas). Bila orang yang biasa digarang dengan api, dalam waktu singkat, tubuhnya segera akan tinggal sebongkah tulang belulang belaka. Tapi anak muda itu sudah dibakar selama dua hari dua malam, ia masih tetap segar bugar, malahan sepasang matanya seperti bertambah tajam saja. Kini, sudah meningkat pada siksaan yang ke-empat Tee Ih Peng Swan (Sumber Salju Dalam Neraka), sampai detik ini siksaan telah berlangsungdua harisemalam tapi iabelummatijuga. Makin berpikir, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa makin terkesiap. Ia bersumpah akan membunuh Ku See-hong dengan cara apapun juga, sebab dia tahu asal Ku See-hong masih bisa hidup terus, bila suatu ketika ilmu silat Ku See-hong bertambah lihay, dia pastiakan merupakan suatuancamanyangserius bagi pihaknya. Adapun siksaan yang ke-lima adalah: Coh Ih Tay Si (Duduk Sambil Menunggu Ajal). Siksaan ini merupakan suatu penyiksaan yang paling keji di dunia ini, sebab terhukum tidak diberi makanan maupun minuman, dia akan dibiarkan mati kelaparan. Asal dia manusia, tak mungkin ada yang mampu meloloskan diri dari siksaan tersebut . 256

Sejak dulu sampai sekarang, dalam Huan-mo-kiong masih berlaku pula suatu peraturan yang lain, yakni barang siapa dapat meloloskan diri dari keempat macam siksaan tersebut tanpa mati maka tanpa syarat dia akan memperoleh kebebasannya kembali. (Tanpa harus menjalani siksaan yang ke-lima) Namun peraturan tetap tinggal peraturan. Peraturan tak lebih hanya suatu tata cara yang berlaku belaka . Sekulum senyuman keji segera tersungging di atas bibir Si Pedang Emas Cia Tiong-giok. Sambil berpaling ke arah seorang lelakiberbaju hitam, segeraperintahnya: Angkat dia ke atas dan kirim ke ruang siksa ke-lima. Kurung dia dan biarkan ia mampus kelaparan. Perketat penjagaan di sekitar tempat itu, siapa berani melanggar bunuh tanpa ampun! Ceng-hong mi-tan Ciu Khi-seng yang berada di sisinya, buru-buru berseru dengan cemas: Sau-kiongcu, ilmu silat yang dimiliki bocah keparat ini lihay sekali, lebih baik kita habiskan sebutir peluru pemabuk sukma lebih dulu, agariajatuh taksadarkandiri. Begitu selesai berkata, Ceng-hong mi-tan Ciu Khi-seng segera mengayunkan tangannya ke depan, serentetan cahaya hijau yang menyilaukan mata segera menyambar ke depan. Blaaamm ! ledakan keras berkumandang untuk kesekian kalinya. Ku See-hong yang berada dalam sumur dibikin tak sadarkan diri olehasappemabuktersebut. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok segera mendongakkan kepalanya sambil berpekik nyaring. Suara pekikan tersebut menggema sampai di tempat kejauhan dan mengalun tiada hentinya, menyusul kemudian dia melejit ke udara dan melayang pergi dari situ. Sekejap kemudian bayangan tubuhnya telah lenyap dari balik mata. Ketika Ku See-hong sadar kembali dari pingsannya, waktu itu fajar telah menyingsing keesokan harinya. Ia disekap dalam sebuah gua di suatu tebing karang yang gundul. 257

Suasana dalam gua itu gelap gulita tak nampak lima jari tangan sendiri, hanya setitik cahaya lemah yang memancar masuk lewat celah-celah terali besi. Berada dalam gua tersebut, Ku See-hong benar-benar terpencil. Tiada orang yang menyahuti teriakannya, tiada makanan yang pernah dikirim ke sana tempat itu ibaratnya sebuah neraka. Selama enam tujuh hari lamanya ini, dia telah mengalami pelbagai siksaan dan penderitaan yang membuatnya berubah hingga tak berbentuk manusia lagi. Rambutnya terurai tak karuan, bajunya compang camping tak berbentuk lagi, mukanya kotor, seluruh badannya penuh bekas luka. Tapi sang pemuda yang keras hati ini bertekad untuk hidup terus, dia bersumpah akan hidup lebih jauh. Manusia buas yang berhati keji telah merajalela di dunia persilatan, entah berapa puluh ribu nyawa umat persilatan yang memerlukan pertolongan? Selain itu, dendam berdarah keluarganya belum dituntut balas. Atas dorongan dari beberapa macam kekuatan inilah membuat pemuda itu bertahan terus dan tak sampai mati bunuh diri. Aaai Ku See-hong menghela napas sedih. Sekarang ia baru menyesal kenapa tidak menuruti peringatan dari nona berbaju putih itu. Kini keadaan telah menjadi begini . Terbayang semua tugasnya yang belum selesai, ia menjadi sedih hingga tanpa terasa titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya . Cahaya matahari bersinar indah jauh di luar gua, sedang Ku Seehong yang berada di tempat kegelapan hanya bisa menghela napas sedih, tanpa terasa akhirnya ia tertidur sambil bersandar di dinding. Entah berapa lama sudah lewat, tiba-tiba ia dikejutkan oleh semacam suara aneh sekali. Menyusul kemudian ia mendengar suara langkah kaki yang ringan berkumandang dari luar terali besi itu. Ku See-hong mengira Si Pedang Emas Cia Tiong-giok yang keji itu kembali akan mencemooh dirinya, kontan saja dia mencaci maki lebih dulu: 258

Binatang terkutuk yang tak berperasaan, kau adalah manusia laknat yang berhati binatang, aku orang she Ku bersumpah tak akan mati, kau . Ku sauhiap, aku yang datang. Seorang gadis lemah bernasib malang, Keng Cin-sin, tiba-tiba serentetan suara yang gemetar tapi lembut bergema memecahkan keheningan. Di tengah pembicaraan tersebut, terali besi itu pelan-pelan bergerak naik ke atas, lalu bayangan putih berkelebat lewat. Seorang gadis cantik berbaju putih telah mengulurkan tangannya yang putih mempersembahkan sebuah bungkusan yang amat besar. Ku See-hong merasa amat terharu, air matanya jatuh bercucuran membasahi pipinya, tapi ingatan lain segera melintas dalam benaknya, ia segera berseru: Nona Keng, cepat tinggalkan tempat ini! Tak usah kau gubris diriku lagi. Selama mengalami siksaan yang keji dari orang-orang Huan-mokiong dalam beberapa hari ini, Ku See-hong seringkali menyaksikan sepasang mata yang murung dan sedih diam-diam mengucurkan air mata. Perasaan manusia yang lembut dan halus ini, segera sang pemuda yang membenci kaum wanita itu diam-diam menaruh perasaan simpatik terhadap nona itu, dan perasaan tersebut selama ini hanya terpendamdalamdasar hatinya. Sesungguhnya dia memang seorang lelaki berperasaan hangat yang berjiwa pendekar. Dia tak ingin menyaksikan seorang yang dikagumi dan disayanginya mengorbankan jiwa gara-gara ingin menolong selembar jiwanya. Tiba-tiba Keng Cin-sin menemukan serentetan sorot mata yang sayang dan kasihan terpancar keluar dari balik mata pemuda ini, hal mana membuat kehangatan cintanya sebagai seorang gadis segera terlampiaskan keluar. 259

Dengan cepat ia memburu ke sisi tubuh Ku See-hong, kemudian dengan air mata bercucuran dan nada sesenggukan katanya: Ku sauhiap, perempuan bernasib malang seperti aku ini tak akan memperdulikan keselamatan jiwa sendiri. Aku hanya ingin menyelamatkan jiwamu, sekalipun badan harus hancur, jiwa harus melayang, aku tak akan merasa sayang. Betul kita hanya bersua dua kali, tapi aku tahu kau adalah seorang manusia yang luar biasa, jiwamu jauh lebih penting daripada jiwaku. Sekarang cepatlah habiskan makanan itu lalu berganti pakaian, kemudian cepat tinggalkan tempat ini. Tunggu sampai kau merasa bertenaga lagi baru datang untuk membalas dendam ! Serangkaian perkataan itu telah menampilkan perasaan cinta yang tersuci dari makhluk yang bernama manusia, setiap patah katanya bernada pedih dan jujur, lagipula dari ucapan tersebut dapat ditarik kesimpulan: betapa besarnya niat gadis ini untuk menyelamatkan jiwa umat manusia dalamdunia ini . Ku See-hong bukan orang bodoh, tentu saja dia dapat memahami maksud hatinya itu, tak heran kalau ia lebih terharu lagi dibuatnya. Perasaan pedih dalam hatinya juga makin hebat, ia merasa nasib telah mempermainkan manusia, nasib terlalu menyiksa umatnya. Mengapa gadis secantik itu harus turut merasakan pula siksaan semacam itu? Sesungguhnya Ku See-hong adalah seorang pemuda yang romantis, kebuasan dan sikap dingin hanya sikap di luarnya saja, hal man disebabkan terpengaruh oleh musibah yang menimpanya di masa kecil dulu, dan kini begitu perasaan cinta yang terpendam dalam hatinya terungkap, maka keadaannya ibarat bendungan air yang jebol. Dengan luapan emosi yang berkobar, dia berbisik: Adik Sin, kee marilah kau, dekatlah denganku, aku ingin melihat wajahmu lebih jelas lagi . Ketika sorot mata mereka saling bertemu, pancaran sinar mata yang hangat dan kepedihan dalam hatinya segera bercampur baur 260

menjadi satu, makin lama kedua orang itu makin dekat sehingga akhirnya hampir saling berdempetan. Pelan-pelan Ku See-hong menggerakkan sepasang tangannya dan memegang wajahnya yang mungil dan lembut itu. Dengan suara yang amat pedih Keng Cin-sin berbisik: Engkoh Hong, dulu aku tak pernah memperhatikan siapapun, sebab aku sendiripun penuh dengan noda dan dosa, tapi sejak berjumpa dengan kau, aku mulai berpikir, bila malaikat elmaut telah beradadidepan mata, apakahyangbisakutinggalkandidunia ini ? Maka, aku bertekad akan mengorbankan selembar jiwaku, asal kau bisa hidup terus, berjuang demi keadilan dan kebenaran serta menyelamatkan kaum lemah dari penderitaan yang tiada batasnya . Engkoh Hong, terus terang kukatakan kepadamu, sejak bertemu denganmu, aku merasa bahwa kau telah jatuh hati kepadamu . Oleh ungkapan cintanya yang polos dan tulus itu, Ku See-hong merasa benar-benar amat terharu, ujarnya dengan nada gemetar: Adik Sin, kau tak berdosa, kau adalah seorang yang suci bersih, akupun sangat mencintai dirimu, mari kita bersama-sama kabur dari pulau Huan-mo-to ini . Engkoh Hong, aku tak dapat pergi tukas Keng Cin-sin dengan cepat, Bila aku menghilang maka hal mana pasti akan memancing mereka untuk melakukan pengejaran secara besar-besaran, bukan saja hal tersebut akan mengakibatkan pembantaian berdarah dalam dunia persilatan, kita pun sukar untuk meloloskan diri dari pengejaran mereka yang ketat. Suatu ketika bila jejak kita ketahuan, maka nasib yang tragis akan menunggu kita berdua, keadaan semacam itu sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata . Air mata bercucuran membasahi wajah Ku See-hong, tiba-tiba selanya: Adik Sin, mari kita tinggalkan tempat ini bersama, kita mencari suatu tempat yang terpencil dan jauh dari manusia, memendam 261

nama merahasikan asal-usul, selama hidup kita tak terjun kembali ke dalam dunia persilatan, sepanjang masa kita hidup bersama . Dengan tangannya yang halus dan lembut Keng Cin-sin menutup bibir Ku See-hong lalu katanya pedih: Engkoh Hong, jangan kau biarkan urusan muda-mudi menggerogoti ambisimu yang membara, sekarang keadaan amat mendesak. Rasanya mustahil kita dapat hidup bahagia sebagai suami istri dalam kehidupan kali ini. Tapi perasaanku kepadamu dapat dibuktikan kepada langit dan bumi, walaupun kita tak bisa hidup berdampingan, namun hati dan perasaanku dapat selalu ada di sampingmu . Sekarang, waktu yang tersedia sudah tak banyak lagi, cepatcepatlah bersiap sedia untuk melarikan diri. Kau harus tahu aku bersedia mengorbankan diri tak lain karena ingin menyelamatkan jiwamu kau harus selalu menyayangi jiwamu sendiri, sebab jiwamu sudah merupakan peleburan dari jiwa kita berdua, dengan demikian walaupun Adik Sin-mu harus mati dengan tubuh hancur, sukmaku akan selalu tersenyum di alam baka. Beberapa patah katanya itu diucapkan dengan nada yang amat memedihkan hati, tapi anehnya Thian selalu memisahkan sepasang sejoliyangsedang dimabukasmara ini, bahkan memisahkan mereka amat jauh, jauh sekali . Ketika selesai mendengar perkataan itu, timbul suatu firasat jelek dalam hati Ku See-hong, sebab kekasih yang patut dikasihani ini bisa jadi akan benar-benar mati secara mengenaskan. Sambil menahan kesedihan yang mencekam perasaannya, Ku See-hong berkata dengan pedih: Adik Sin, semoga kau bersedia untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk berada bersamaku, sehingga di kemudian hari, bila aku berhasil membalas dendam di bawah sinar lentera di depan Buddha (maksudnya menjadi pendeta), akupun mempunyai setitik kenangan manisku bersamamu. 262

Keng Cin-sin dapat memahami maksud perkataan dari Ku Seehong itu. Ia merasa terharu sekali hingga titik air mata jatuh bercucuran membasahi wajahnya yang putih halus. Dengan lembut Keng Ci-sin balas memeluk pinggangnya yang kekar dan menempelkan wajahnya di atas dadanya yang bidang, tiba-tiba saja ia merasa dirinya seakan-akan terjerumus ke dalam samudra luas yang tiada bertepian, ia merasa bagaikan tak berada di dunia lagi, ternyata empat buah bibir mereka yang hangat telah saling berpadu . Entah berapa saat kemudian, mereka baru menyelesaikan ciuman yang hangat dan mesra itu. Dengan air mata membasahi pipinya, Keng Cin-sin berkata sambil tertawa getir: Inilah nilai yang kuperoleh dari pengorbanan cinta kasihku sepanjang hidup . Sekarang, cepat-cepatlah kau tinggalkan tempat ini, jangan sampai ketahuan mereka. Bila sampai dikerubuti jago lihay, kaupun tak akan lolos dari kematian, bahkan pengorbananku inipun akan menjadi sia-sia belaka . Sambil berusaha keras menahan kepedihan hatinya, di sudut gua yang gelap Ku See-hong berganti pakaian. Walaupun perutnya waktu itu lapar sekali, namun ia tak bernafsu lagi untuk menghabiskan hidangan tersebut. Waktu itu, sore hari sudah menjelang tiba, sisa sang surya di waktu senja memencarkan cahaya ke empat penjuru . Mendadak dari luar gua berkumandang suara pekikan nyaring yang tajam dan memekikkan telinga, kemudian dengan suatu gerakan cepat, tampak bayangan manusia berkelebat lewat, tampaknya di sekitar tempat itu telah kedatangan jago-jago yang sangat banyak. Paras muka Keng Cin-sin berubah berat, dengan suara agak gemetar bisiknya: 263

Aduh celaka, jejak kita sudah ketahuan, cepat kau gunakan ilmu meringankan tubuhmu yang sempurna untuk kabur ke arah selatan, aku akan berusaha mati-matian untuk menghadang pengejaran mereka. Ku See-hong merasa hatinya berat sekali, bagaimanapun juga ia taktegamembiarkan kekasihhatinyatewasdi tempatitu. Dengan suara yang memilukan hati kembali Keng Cin-sin berseru: Engkoh Hong, cepat lari, cepat lari! Apakah kau ingin menyaksikanAdikSin-mu matidenganmembawapenyesalan? Suaranya yang memilukan hati membuat perasaan orang menjadi semakin kalut dan kacau tak karuan. Selamat berpisah kekasihku yang kucintai, ucap Ku See-hong kemudian sambil menghela napas sedih, Aku akan selalu mengingatrautwajahmu dalamhatikecilku . Tiba-tiba Ku See-hong mendongakkan kepalanya dan berpekik panjang, dalam pekikan tersebut penuh disertai oleh rasa benci, gusar dan dendamyang membara. Begitu pekikan panjang itu bergema, sambil membawa hati yang lara dan duka, Ku See-hong mempercepat langkahnya menerjang keluar dari gua tersebut. Pada saat itulah, segulung hembusan angin pukulan yang amat dahsyat, dengan cepatnya menggulung tiba. Engkoh Hong, cepat kabur ke arah selatan, biar adik yang menghadapinya di tempat ini! bentakan merdu berkumandang datang. Ternyata orang yang melancarkan serangan itu tak lain adalah Sau-kiongcu dari istana Huan-mo-kiong Si Pedang Emas Cia Tiong-giok. Dengan sepasang mata memancarkan cahaya buas yang mengerikan, ia segera membentak nyaring: Sumoay, kau perempuan rendah yang tak tahu malu, pagar makan tanaman! Sudah sepuluh tahun lamanya ayahku 264

mendidikmu, tapi kau Pun kiongcu bersumpah akan mencincang tubuh kalian anjing laki-laki dan perempuan berdua menjadi hancur berkeping-keping! Untuk melindungi kekasihnya agar berhasil meloloskan diri dari pulau Huan-mo-to, dengan nekadnya Keng Cin-sin menggerakkan sepasang telapak tangannya melancarkan serangkaian pukulan dahsyat yang rapat bagaikan jaringan laba-laba. Bukan saja semua serangan itu dilancarkan dengan ganas dan buas, bagaikan bendungan yang jebol saja, mengalir terus tiada habisnya. Setiap jurus serangan yang digunakan hampir semuanya merupakan jurus-jurus serangan yang tangguh, betul-betul sukar dilukiskan dengan kata-kata. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok betul-betul naik pitam, pedang emas di tangannya segera digetarkan keras menciptakan berpuluhpuluh titik cahaya bintang yang tajam. Cahaya pedang menyambar seperti amukan arus sungai yang deras, kemanapun pukulan musuh tiba, disitu pula pedangnyamenyambutsecaraganas. Sementara itu, Ku See-hong telah mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna untuk melesat sejauh tiga puluh-empat puluh kaki dari tempat semula, tapi tak tahan, ia segera berpaling kembali. Tiba-tiba dua kali pekikan nyaring yang tajam dan dingin menyeramkan berkumandang memecahkan keheningan, lalu tampak ada dua sosok bayangan manusia yang mengejar di belakang Ku See-hng dengan kecepatan tinggi. Melihat itu, Keng Cin-sin merasa amat terkejut, sambil membentak keras sepasang telapak tangannya digetarkan ke depan menciptakan selapis bayangan tangan yang menyelimuti angkasa. Tenaga pukulan yang dahsyat bagaikan ambruknya bukit, datang segeramelanda ketubuhnyaSiPedang EmasCia Tiong-giok. Setelah itu, tubuhnya melejit ke udara, sepasang telapak tangannya dengan membawa cahaya perak yang menyilaukan mata 265

langsung meluncur ke depan dan menghadang jalan pergi kedua orang itu. Ketika ia menyaksikan Ku See-hong masih berdiri kaku di sana, ia lantas menjerit keras: Engkoh Hong cepat pergi dari situ! Di alam baka, adik Sin-mu akan selalu mencintaimu . Cepat lari! Tak terlukiskan rasa haru Ku See-hong setelah menyaksikan Keng Cin-sin mati-matian bertarung melawan tiga orang jago lihay dengan tujuan untuk menyelamatkan jiwanya. Tanpa terasa, titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya. Ia segera menengadah dan berpekik sedih, kemudian secepat sambaran kilat pemuda itu kabur ke arah selatan. Dalam pada itu, segenap anggota istana Huan-mo-kiong telah menerima tanda bahaya dan berbondong-bondong datang ke sana. Keng Cin-sin segera mengerahkan segenap kepandaian silat yang dimilikinya untuk menerjang ke kiri dan ke kanan, melejit, melayang dan berkelit untuk menahan serangan gabungan dari musuhmusuhnya. Waktu itu, sekujur badannya telah bermandikan darah segar, peluh membasahi badannya, sementara paras mukanya berubah menjadi pucat pias namun ia masih bertarung mati-matian untuk menghadang jalan pergi kawanan jago lihay itu. Namun lama kelamaan ia mulai tak tahan. Gadis itu mulai keteter hebat dan mundur terus tiada hentinya. Dalam pada itu, Ku See-hong dengan ilmu meringankan tubuhnyayangsempurnatelah tibaditepi pantai laut. Tapi pada saat itu pula Ku See-hong mendengar jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang membelah angkasa. Itulah jeritan orang sekarat menjelang kematiannya lalu terdengar seseorang menjerit lengking: 266

Engkoh Hong Adik Sin akan lebih dulu kau .

akan berangkat selangkah

Tiba-tiba jeritan itu terputus sampai di tengah jalan dan suasana pun pulih menjadi tenang kembali. Ku See-hong segera merasakan badannya seperti dihantam dengan martil yang berat sekali, hawa darah di dalam dadanya bergolak keras dan tak ampun lagi, dia muntahkan darah segar. Pikirannya serasa melayang tak menentu, hatinya bimbang dan kosong . Dari sepuluh hal yang dijumpainya di dunia ini, ada delapan sembilan macam yang tak dapat memenuhi harapannya. Keadaan semacam ini benar-benar memedihkan hati, memilukan hati . Cinta kasih sayang telah berjanji di antara mereka berdua telah bersemi begitu mendalam, sepanjang hidup ia tak akan melupakannya lagi. Pengorbanan dari Keng Cin-sin ini merupakan suatu pengorbanan yang amat mulia. Sifat perempuan seperti ini boleh dibilang merupakan sifat seorang perempuan yang sejati . Sang surya telah tenggelam di langit barat, menyusul kemudian kegelapanpun mulai menyelimutiangkasa . Ombak menggulung-gulung saling mengejar . Samudra terbentang luas tak bertepian, angin barat yang kencang berhembus menderu-deru, ombak menggulung amat dahsyat. Sebuah sampan kecil terombang-ambing dimainkan ombak, terbawa arus ke tempat kejauhan mengalir tanpa arah tujuan . Ketika ombak memecah ke tepian sampan, segera terpecahkan buih-buih air yang memecah ke empat penjuru, sampan kecil itu tergoncang keras, namun seorang pemuda tampan yang ada di ujung sampan itu masih berdiri tegak di tempat. Sepasang matanya yang jeli menatap ke tempat kejauhan sana, memandang tanpa berkedip. 267

Ia tampak begitu menyendiri, begitu pedih. Hati kecilnya telah menderita luka yang parah, membuat ia tak akan melupakan kejadian ini untuk selama-lamanya, sebab luka itu sudah membekas dalam-dalamdihati kecilnya. Biar langit menjadi tua, air laut mongering, manusia bisa berubah-ubah, namun cinta kasihnya kepada gadis itu tak akan berubah walau seratus tahun, seribu tahun, selaksa tahun sekalipun . Biar jagad berumur panjang, biar langit berlangsung berjagad abad, rasa dendamdalam hatinya tiada terbatas. Ia mendendam, dendam yang sedalam-dalamnya. Ia membenci kepada langit. Membenci kepada bumi, membenci kepada setiap manusia laknat yang ada di dunia ini. Mengapa nasibnya seburuk ini? Mengapagadiscantikselalu diberkahiumuryangpendek ? Dia seakan-akan mendengar lagi suaranya, seolah-olah menyaksikan kembali raut wajahnya, seakan-akan mengendus pula bauharumsemerbak yangkeluar daribadannya. Darah kental serasa meleleh keluar dari hatinya, ia merasa hatinya telah hancur luluh, hancur luluh untuk selamanya . Ia tidak menangis, namun air matanya telah meleleh keluar hingga mongering dan kini hanya darah yang meleleh keluar menggantikan air mata. Kalau dibilang impian, maka peristiwa itu merupakan impian yang paling buruk. Kalau dibilang khayalan, maka peristiwa itu merupakan khayalan yang paling memedihkan hati. Kalau dibilang kesedihan, hal ini merupakan suatu peristiwa yang memilukan hati. 268

Kalau dibilang benci dan dendam, tiada kebencian dan dendam kesumat yang dapat menandingi perasaan benci dan dendam yang berkobar dalamhatinya saat ini. Aliran udara yang berubah-ubah, kabut yang melayang tipis seolah-olah muncul dari permukaan laut, membuat pemandangan di sekeliling tempat itu kabur. Kabut yang menyelimuti sekeliling tempat itu makin lama semakin menebal, membuat sekeliling tempat tersebut berubah menjadi putih. Kabut tebal yang muncul secara tiba-tiba ini merupakan suatu keistimewaan dari lautan Lam-hay, tapi justru mendatangkan banyak kemurungan dan kesulitan bagi para nelayan yang tinggal di sekitar sana. Sampan kecil itu bagaikan perasaan dari penumpangnya, terombang-ambing tanpa arah tujuan. Dalam sekejap mata, bayangan sampan itu tahu-tahu sudah lenyap di balik tebalnya kabutyang menyelimutitempatitu. Kegelapan malam di tepi laut terasa begitu tenang, sunyi . Terasa pula begitu indah, penuh mengandung ilham-ilham untuk membuat syair atau lukisan. Bintang-bintang yang bertaburan di angkasa, memancarkan kerlipan cahaya yang redup dan menyoroti permukaan samudra yang luas tak bertepian. Ketika angin lembut berhembus sepoisepoi, tampak riak ombak yang saling mengejar, bagaikan ular-ular perakkecilyangsedangsaling mengejar . Indah, indah, indah, benar-benar suatu pemandangan yang indah rupawan . Pemandangan alam di malam ini terasa dingin dan sepi, angin barat berhembus kencang, di langit tiada rembulan, hanya titik bintang yang memercikkan sinar redup. 000dw000 269

Bab 13 WAKTU itu, di tepi pantai pasir yang luas, tampak seorang pemuda yang sedang berdiri termangu-mangu sambil memandang lautan yang tak bertepian dengan pandangan kosong. Wajahnya tampak amat sedih, kesal dan murung, ia berdiri membungkam tak mengucapkan sepatah katapun juga. Apa yang sedang dilihatnya? Sudah tiga malam ia berada di situ, malam ini merupakan malam yang ke-empat . Aaai pemuda itu memperdengarkan helaan napasnya yang pedih. Dari helaan napasnya yang memedihkan hati, bisa kita ketahui, bahwa perasaan anak muda itu sedang sedih sekali . Yaa, hatinya telah menderita luka yang begitu parahnya sehingga hampir tercabik-cabik, hampir saja ia tak berkeyakinan lagi untuk hidup di dunia ini. Namun, bara api dendam yang berkobar di dalam dadanya membuat ia bertekad untuk hidup terus, selain itu bisikan merdu yang melintas kembali dalam ingatannya membuat ia harus berani hidup lebih lanjut. Ia berada di sana karena ia hendak mengenang kembali wajahnya, mengenang kembali suaranya, serta mengenang kembali kenangan manisnya yang hanya sejenak. Tiba-tiba, bagaikan orang yang sedang mengigau ia bergumam seorang diri: Wahai Ku See-hong, benarkah nasibmu selama ini begitu jelek? Setiap orang yang pernah melepaskan budi kepadaku, mengapa Thian selalu memisahkan mereka jauh-jauh dariku? Yaa memisahkannya begitu jauh ? Kedua orang tuaku yang telah melahirkan aku, guruku yang mengajarkan kepandaian kepadaku, beratus-ratussaudaradariKim-to-pang, dandia Keng Cin-sin. 270

Ketika menyebut nama Keng Cin-sin, Ku See-hong merasa suaranya menjadi parau. Sepanjang hidupnya belum pernah ia mencintai perempuan, tapi sekali jatuh cinta, maka perasaan cintanyaitujauh lebih tebaldaripada oranglain. Ku See-hong termenung sebentar, tiba-tiba selintas perasaan yakin melintaslewatdiataswajahnya, kembali dia bergumam: Keng Cin-sin, dia tak mungkin akan mati, aku percaya, Thian tak akan bersikap . Tapi serentetan jeritan ngeri serta jeritan menjelang kematian, sekali lagi berkumandang di sisi telingannya dan memotong ucapan selanjutnya . Lewat lama kemudian, ia baru bergumam lebih jauh: Adik Sin, walaupun kau telah tiada lagi, namun hatimu dan bayangan tubuhmu selamanya akan tertera di hatiku. Aku bersumpah akan membalas dendam, akan kuratakan Huan-mokiong di Lam-hay itu dengan tanah, kemudian akan kutemukan kerangkamudan selamahidup akan kutemanidirimu . Mendadak dari belakang tubuh Ku See-hong berkumandang suaratertawaseramyangamat menggidikkanhati. Dengan kening berkerut dan gerakan yang cekatan Ku See-hong segera membalikkan tubuhnya. Sorot mata yang tajam menyeramkan terpancar keluar dari balik matanya, dengan cepat dia berpaling ke arah mana berasalnya suara itu . Tapi ibaratnya minyak bertemu api, mendadak api dendam yang berkobar dalam dadanya menggelora dengan hebatnya. Giginya digertakkan sampai berbunyi gemerutan. Sorot matanya yang tajam segera beradu pandang dengan sinar mata buas dari lawannya . Lebih kurang empat kaki di hadapan Ku See-hong telah berdiri seorang pemuda tampan berbaju biru. Dia tak lain adalah saukiongcu dari istana Huan-mo-kiong, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok. 271

Di belakang pemuda itu berdiri empat orang lelaki bercambang yang memakai baju biru, di punggung masing-masing menggembol sebilah pedang panjang berwarna kuning emas. Sekulum senyuman sinis yang tak sedap dipandang tersungging diujungbibir Kim-kiamCia Tiong-giok, ujarnyadingin: Orang she Ku, hari ini kau tak akan lolos lagi dari cengkeramanku. Ayo cepat serahkan nyawa anjingmu itu! Ku See-hong tahu kalau ilmu silat yang dimiliki lawannya jauh lebih tinggi daripada kepandaian yang dimilikinya tapi waktu itu kobaran api benci dan dendam telah menyelimuti seluruh benaknya. Ia tak ambil perduli terhadap semua persoalan itu. Sesudah mendengus gusar, katanya dengan suara menggeledek: Orang she Cia, apakah Keng Cin-sin telah dibunuh oleh kalian anjing-anjing laknat ? Kim-kiam Cia Tiong-giok segera mendongakkan kepalanya dan tertawa seram, sahutnya sinis: Orang she Ku, kau benar-benar tak tahu malu, berani benar kau memikat hati sumoayku untuk mengkhianati perguruan. Hmm, tentunya aku pernah mendengar bukan akan peraturan dari Huanmokiong? Apa hukumannya bila berani mengkhianati perguruan? Sekarang, aku pikir ada baiknya jika kau persiapkan dulu urusan belakangan, kalau tidak, mungkin keadaannya tak akan sempat lagi. Ku See-hong mendengar perkataan itu merasakan hatinya tercekat, sekarang ia sudah percaya kalau Keng Cin-sin benar-benar telah mengorbankan diri. Dengan peraturan Huan-mo-kiong yang turun temurun terkenal akan keketatannya, barang siapa yang berani melanggar peraturan, entah itu anak sendiri atau bukan, semuanya akan dijatuhi hukuman mati. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok tertawa dingin, dengan suara mengerikan lalu berkata lagi: 272

Orang she Ku, kau harus tahu, tempat suci Huan-mo-kiong tak pernah mengijinkan orang untuk berbuat semena-mena di situ. Sekalipun tiba di sana tanpa sengaja, juga tiada kehidupan baginya. Tapi kau benar-benar tak tahu diri, selain memasuki daerah suci, sesumbar hendak membalas dendam, membunuh anggota istana kami, berani pula memikat sumoayku hingga berkhianat. Dengan beberapa dosa yang kau langgar sekaligus, tiada ampun lagi untuk jiwa anjingmu itu. Pihak kami juga tak akan melepaskan kau dengan begitu saja, sebelum kucincang tubuhmu hingga hancur berkepingkeping belum puas rasanya diriku. Dalam pada itu, secara diam-diam Ku See-hong telah menghimpun tenaga dalamnya untuk bersiap sedia menghadapi serangan lawan. Ketika mendengar ucapan tersebut, dengan dingin ia lantas berkata: Hmm! Tempat-tempat maksiat, tempat berkumpulnya sekawanan sampah masyarakat dalam dunia persilatan juga beraninya disebut tempat suci? Huuuhh betul-betul tak tahu malu. Aku orang she Ku mempunyai dendam kesumat sedalam lautan dengan kalian orang-orang Huan-mo-kiong, aku bersumpah tak akan hidup berdampingan dengan kalian. Sekarang, kaupun tak usah membuang waktu lagi, saat dibukanya pintu neraka sudah tiba. Aku orang she Ku harus segera mengantarmu agar cepat-cepat melakukan perjalanan jauh . Heeehh heeehh heeehh sekalipun ingin mati juga tak usah begitu tergesa-gesa, jengek Si Pedang Emas Cia Tiong-giok sambil tertawa dingin, Aku ingin bertanya kepadamu, bulan berselang ketika kau mendatangi Huan-mo-kiong kami untuk membalas dendam, sebetulnya siapakah dari anggota istana Huan-mo-kiong kamiyangtelah mengikattalipermusuhandenganmu? Mendengar pertanyaan itu, Ku See-hong seolah-olah menyaksikan kembali mayat-mayat tanpa kepala yang tergeletak di 273

mana-mana, dengan sorot mata berapi-api karena kobaran api dendamia membentakkeras: Orang she Cia, bapakmu betul-betul bedebah tua yang tak tahu peraturan dunia persilatan. Selama tahun berselang, ketika yaya-mu Hu-hay it-kiam beradu pedang dengan Bu-lim ti-it-kiam dalam istana Huan-mo-kiong, kakekmu itu telah kena dikalahkan setengah jurus dan harus menyerahkan pedang pendek Huan-mo-kiong sebagai tanda kepercayaan. Barang siapa yang memegang pedang tersebut, ia berhak untuk mengendalikan dan menghukum kalian orang-orang dari Huan-mo-kiong, tapi kenyataannya bapakmu Han-tian it-kiam berambisibesar. Bulanberselang ia berani menyerbu lagi kedaratan Tionggoan dengan membawa kawanan jago lihay, bukan saja berani membantai orang secara brutal juga berani merampas kembali pedangHuan-mo-kiamitudaritanganorang-orang Kim-to-pang . Mendengar sampai di situ, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa bangga bercampur gembira. Ia girang sebab ayahnya telah berhasil merebut kembalipedang pendek Huan-mo-kiamitu. Maka ia tertawa terbahak-bahak dengan seramnya, kemudian menukas ucapan Ku See-hong yang belum selesai: Maaf, maaf. Kalau menurut ceritamu itu, tampaknya kau adalah putranyaKuKiam-cong, pangcudariKim-to-pang. Diam-diam Ku See-hong terkejut juga menyaksikan kecermatan SiPedang EmasCia Tiong-giok tersebut. Ia sadar pertarungan yang dihadapinya malam ini merupakan suatu pertempuran yang amat seru, kalau bukan lawannya yang mati maka dialah yang mampus, padahal ilmu silat yang dimiliki pun tidak yakin bisa menangkan lawannya. Itu berarti bila dia tidak berusaha mengendalikan kobaran api gusarnya sekarang, besar kemungkinandiaakan matidengan membawakecewa. Begitu ingatan tersebut melintas lewat dalam benaknya, sikapnya menjaditenangkembali, katanyadengansuaradingin: 274

Orang she Cia, dendam kesumat di antara kita berdua, aku rasa tentunya kau sudah memahami, bukan? Dengan perbuatanmu yang begitu keji dan rendah, sekalipun bakal mati di tanganku malam ini, tentunya kau tak akan menyesal, bukan? Ketika Si Pedang Emas Cia Tiong-giok menjumpai Ku See-hong yang gusar tiba-tiba berubah menjadi tenang dengan cepat ia lantas berpikir: Orang ini memiliki semacam kepandaian sakti yang amat luar biasa, belum tentu kami berlima sanggup untuk merobohkan dirinya. Barusan sebetulnya aku berniat untuk mengobarkan hawa amarahnya agar perhatiannya terpecah belah, kemudian baru melancarkan serangan mematikan, siapa tahu ia begitu cekatan. Tampaknya orang ini benar-benar merupakan musuh tangguh yang belumpernah dijumpaisepanjang hidupku . Angin laut di musim gugur ini terasa amat dingin, membuat bulu kuduk orang pada berdiri. -oo0dw0oo Jilid 9 GULUNGAN ombak yang berkejaran membawa suara deruan yang keras, suatu pertarungan berdarah yang mengerikan sebentar lagiakan berlangsung disana. Ku See-hong menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya, makin dihimpun ia merasa kekuatannya makin menghebat. Tiba-tiba . Bentakan menggeledek yang sangat memekikkan telinga berkumandang memecahkan keheningan, secepat kilat tubuhnya menerjang ke muka. Dalam waktu singkat ia lancarkan lima buah pukulan dahsyat menghantam lima orang musuhnya. 275

Cepat gerakan tubuhnya, hebat serangannya, betul-betul mengerikan hati . Segulung hembusan angin dahsyat, ibaratnya amukan gelombang dahsyat di tengah samudra, dengan cepatnya menggulung ke arah lima orang itu. Empat orang lelaki bercambang yang menggembol pedang itu menjerit kaget, cepat-cepat mereka terdesak mundur sejauh tiga empat langkah. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok tertawa dingin tubuhnya berputar kencang, lalu sepasang telapak tangannya disertai selapis tenaga pukulan yang dahsyat memunahkan datangnya ancaman itu. Pada saat yang bersamaan itulah Ku See-hong tertawa dingin, serangan mematikan kembali dilepaskan. Kakinya berputar kencang, dengan suatu gerakan yang sangat aneh ia mendesak ke sisi tubuh kedua orang lelaki bercambang itu. Berbareng itu juga lima buah jari tangan kanannya direntangkan, lalu di antara sentilan dan getarannya lima gulung angin tajam meluncur keluar dari ujung jari tangannya itu. Dengan cepat angin serangan tersebut menyergap jalan darah Hu-hun-hiat, Kau-mao-hiat, Hun-bun-hiat, Gi-si-hiat, dan Gi-sim-hiat ditubuh keduaorang lelaki bercambang itu. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok sendiripun sama sekali tidak berdiam diri belaka, begitu lolos dari sergapan lawan yang dahsyat, serangan mematikan segera dilancarkan, sepasang telapak tangannya melakukan gerakan-gerakan yang aneh dan menciptakan desingan angin tajam yang menggidikkan hati. Angin pukulan yang dahsyat dan tajam segera mengancam delapan belas buah jalan darah penting di tubuh Ku See-hong. Waktunya persis berbareng ketika Ku See-hong sedang menyergap dua orang lelaki bercambang itu. Pengalaman pertarungannya selama beberapa kali membuat Ku See-hong mempunyai keyakinan yang lebih besar lagi terhadap tenaga khikang Kan-kun-mi-siu yang dilatihnya, maka ia tidak ambil gubris terhadap ancaman dari Cia Tiong-giok itu, malahan segenap 276

tenaganya tetap disalurkan ke depan mempertajam kelima gulung desingan angin serangannya. Sreeett, sreeett, sreeett desingan tajam yang memekikkan telinga secepat kilat meluncur ke depan. Dua kali jeritan ngeri yang menyayat hati bergema memecahkan keheningan. Beberapa buah jalan darah penting di tubuh kedua orang lelaki bercambang itu segera ditembusi oleh kelima gulung desingan angin tajam itu sehingga darah segar menyembur keluar sangat deras. Bukan begitu saja, bahkan sisa tenaga serangan yang masih besar itu telah membawa tubuh mereka terpental sejauh tiga kaki lebih daritempatsemula . Ketika di sebelah sana berkumandang suara jeritan, maka di sebelah sini pun terjadi ledakan yang beruntun . Bluuumm! Bluuumm! Secara telak tubuh Ku See-hong kena dihantam oleh tenaga serangan Cia Tiong-giok yang amat dahsyat itu. Akan tetapi dia hanya merasakan hawa darahnya sedikit bergetar dan tubuhnya maju dua langkah. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok menjadi amat terkesiap, dengan cepat ia menubruk ke muka. Kedua ujung bajunya bagaikan dua ekor ular berbisa, menggulung dan menyapu tiada hentinya mengancam belakang tengkuk Ku See-hong. Serangan ini amat ganas, buas dan keji, sukar dibayangkan dengan kata-kata. Ku See-hong sama sekali tidak menyangka kalau Cia Tiong-giok dapat menyerang dan merubah jurus serangan dengan kecepatan setinggi ini, tiba-tiba saja dia merasa ada segulung desingan angin tajam menyergap di atas belakang tengkuknya. Dengan wajah berubah hebat buru-buru ia keluarkan ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong, tiba-tiba saja tubuhnya bagaikan pusaran angin berpusing secara aneh tapi sakti berputar ke arah luar. 277

Sementara kakinya melakukan gerakan perputaran yang aneh menuju ke luar, tubuhnya melakukan pula suatu gerakan yang sukar dilukiskan dengan kata-kata, kemudian telapak tangan kirinya melancarkan segulung angin pukulan yang dahsyat menghantam tubuh Cia Tiong-giok. Betapa terperanjatnya Si Pedang Emas Cia Tiong-giok, segera ia berpikir di dalam hati: Ternyata ilmu silat yang sebenarnya dimiliki orang ini jauh lebih lihay dari apa yang kubayangkan semula. Tubuhnya lantas sedikit berjongkok, ujung bajunya dikebaskan pelan ke arah depan melancarkan segulung angin pukulan lembek yang berhawa dingin, rupanya dia ingin mencoba tenaga dalam yang dimiliki lawan. Blaaamm ! suatu ledakan keras segera berkumandang. Ku See-hong merasakan tubuhnya bergetar keras, desingan angin pukulan yang maha dahsyat itupun seketika tersapu lenyap hingga tak berbekas, menyusul kemudian segulung tenaga dorongan yang kencang memaksanya mundur sejauh tiga empat langkah. Begitu mengetahui kalau tenaga dalam musuhnya tidak lebih tangguh daripada kekuatan sendiri, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa amat girang, semangatnya berkobar kembali, sambil membentak keras jengeknya: Orang she Ku, aku lihat lebih kau membalas dendam pada penitisanmu yang akan datang saja! Begitu kata terakhir meluncur keluar, telapak tangan kanannya segera melancarkan sebuah pukulan dahsyat yang dalam, bagaikan samudra, sementara lima jari tangan kirinya direntangkan dan melepaskan lima gulung desingan angin tajam ke depan. Dua jurus serangan yang tangguh dilancarkan pada saat yang hampir bersamaan, selain ganas juga hebatnya luar biasa. 278

Ku See-hong segera merasakan wajah maupun ketujuh lubang inderanya telah terkurung di balik desingan angin jari lawan yang tajam. Tak terlukiskan rasa terkesiap dalam haitnya, buru-buru dia gunakan ilmu gerakan tubuhnya yang lihay, Mi-khi-biau-tiong, untuk meloloskan diri. Seluruh badan Ku See-hong segera berubah ibaratnya segumpal kapas, di tengah alunan angin pukulan yang menyelimuti angkasa, dari sudut yang amat aneh, bagaikan selembar bulu saja ia dihembus sehingga menyelinap keluar dari arena. Menyaksikan ilmu gerakan tubuh yang sedemikian lihaynya itu, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa seharusnya tenaga dalam yang dimiliki pihak lawan amat sempurna, tapi mengapa tenaga pukulannya tadi justru jauh lebih lemah daripada tenaga pukulan sendiri ? Cia Tiong-giok sebagai seorang yang cerdik, licik, banyak tipu muslihat dan hatinya lebih kejam daripada seekor ular berbisa, dengan cepat mengambil satu kesimpulan: sudah pasti pihak lawan telah mempelajari banyak sekali ilmu silat yang sakti dan luar biasa, hanya sampai kini masih belum dapat dipergunakannya sebagaimana mestinya . Begitu kesimpulan tersebut melintas lewat di dalam benaknya, niatnya untuk melenyapkan Ku See-hong makin mantap, dia tak ingin melepaskan harimau pulang ke gunung sehingga mendatangkan bencana besar di kemudian hari . Berpikir sampai di situ, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok segera membentak keras, tubuhnya dengan cepat bagaikan kilat segera mengejar ke depan. Kaki dan tangan dipergunakan bersama, bagaikan bunga yang berguguran di musim gugur, dia kurung seluruh tubuh Ku See-hong secara ketat. Terkesiap juga hati Ku See-hong menyaksikan kecepatan gerak lawannya, sementara ia masih tertegun bercampur kaget, selapis angin pukulan yang dahsyat bagaikan gulungan ombak di samudra, 279

di bawah lapisan bayangan telapak tangan yang membukit, secara dashyat dan bersamaan menyergap tiba. Kesempurnaan ilmu silat yang dimiliki Si Pedang Emas Cia Tionggiok dalam dunia persilatan dewasa ini boleh dibilang sudah jarang yang bisa menandinginya lagi. Coba kalau Ku See-hong tidak berhasil memahami banyak kepandaian sakti ketika berada di tanah pekuburan, kemudian mengalami siksaan panca istana Huan-mokiong yang menyebabkan bergeraknya tenaga murni yang berada di dalam tubuh dan terhisap oleh pusaran yang mengakibatkan tenaga dalamnya maju beberapa tingkat, niscaya ia sudah tewas oleh serangan keji lawannya. Tiba-tiba Ku See-hong menghimpun tenaga dalamnya, kemudian sekali lagi mempergunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong yang maha dahsyat tersebut. Tampak tubuhnya yang melambung di tengah udara itu terombang-ambing mengikuti gulungan angin serangan yang dahsyat. Seenteng selembar bulu, dia menari dan melayang kesana kemari tiada hentinya. Ternyata ilmu gerakan tubuh yang sangat lihay ini boleh dibilang mengandalkan segulung hawa murni yang dihimpun dari pusar, membuat seluruh badannya enteng bagaikan bulu. Dalam keadaan begini, sekalipun angin pukulan yang dahsyat mengena di tubuhnya juga tak akan menghasilkan pengaruh apa-apa. Ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong merupakan suatu kepandaian sakti yang berhasil diperoleh Bun-ji koan-su setelah mempelajari isi kitab Cang-ciong pit-kip selama banyak tahun. Kehebatan dan kesaktiannya tentu saja sukar dilukiskan dengan kata-kata. Tempo hari, Bun-ji koan-su pernah berkata kepada Ku See-hong, asal ia berhasil menguasai ilmu gerakan tersebut maka untuk menjaga diri hal mana sudah berlebihan. Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa kagetnya bukan kepalang tatkala menyaksikan ilmu gerakan tubuh yang dipergunakan 280

pemuda inisetingkatlebihdalamdari pada ilmu gerakantubuhyang digunakannya tadi, segera pikirnya: Heran, ilmu gerakan tubuh apakah ini? Belum pernah kubaca tentang kepandaian sakti seperti ini dalam kitab pusaka ilmu silat, padahal ilmu silat yang dimiliki ayah sangat tinggi, mengapa aku pun belum pernah mendengar tentang soal ini dari mulutnya ? Berpikir sampai ke situ, mendadak Si Pedang Emas Cia Tionggiok teringat kembali akan sebuah ilmu sakti dari istana Huan-mokiong yang sudah lama tak pernah dipergunakan: Mo-to sam-huan (Tiga Perubahan dari Pulau Iblis). Tanpa terasa kakinya segera membawakan langkah tujuh bintang, bersamaan itu pula sepasang tangannya digerakkan bersama serangan itu seperti ada seperti tak ada, seperti nyata seperti tipuan, kiri kanan sepasang tangannya secepat kilat melancarkan tiga buah serangan yang amat aneh. Dalam setiap gerakan yang dipergunakan semuanya disertai dengan ilmu langkah yang sempurna, serangan itu datang pula dari sudut yang aneh, beruntun datangnya dan tiada terputus. Demikian hebatnya jurus serangan itu, boleh dibilang belum pernah dijumpaidalamdunia persilatan dewasa ini. Begitu ilmu Mo-to sam-huan dikeluarkan, maka hebatlah akibatnya. Ketika Ku See-hong bergerak dengan menggunakan ilmu gerakan tubuhnya yang sakti tadi, ia sudah bersiap-siap hendak menggunakan gerakan kedua dari jurus Hoo-han-seng-huan tersebut yakni Jin-hay-hu-seng (Lautan Manusia Timbul Tenggelam) untuk melukai musuh. Si anak muda ini baru terkesiap setelah menyaksikan Cia Tionggiok mengeluarkan jurus sakti tersebut untuk mendesak dirinya. Dengan cepat hawa murni yang kuat menyelimuti seluruh dadanya, menyusul kemudian sepasang telapak tangannya digerakkan secara aneh. 281

Di balik kilauan cahaya yang gemerlapan, disertaai segulung hawa murni yang berat dan dalam bagaikan samudra, secara lamatlamat menerobos masuk ke dalam. Bentuk badan Ku See-hong saat ini telah berubah menjadi aneh sekali, tubuhnya berada tiga depa dari permukaan tanah, dengan bentuk seperti udang bago, di antar lengkungan dan lejitannya yang lucu sekilas cahaya putih secepat kilat melesat ke muka mengancam bagian mematikan di tubuh Cia Tiong-giok. Sewaktu masih berada dalam istana Huan-mo-kiong, Cia Tionggiok telah mengenali kelihayan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut, dia baru terperanjat bukan kepalang setelah menyaksikan sekilas cahaya putih menembusi dinding tak berwujud yang diciptakan berlapis-lapis itu dan secepat kilat menyergap bagian penting di tubuhnya. Padahal Mo-to sam-huan merupakan suatu kepandaian sakti yang dahsyat sekali pengaruhnya dalam kenyataan serangan itu tak mampu membendung kehebatan dari jurus Hoo-han-seg-huan tersebut . Dengan cepat Cia Tiong-giok menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya sehingga tenaga serangan yang terpancar keluar lewat ilmu Mo-to sam-huan itu menjadi sepuluh bagian lebih dahsyat. Lalu dengan gerakan keras lawan keras, ia sambut datangnya serangan itu. Berbareng dengan gerakan tadi, tubuhnya turut melesat ke muka sebagai persiapan untuk menghindari luka parah yang tak diperlukan. Plaaakk ! benturan keras terjadi. Kemudian kedengaran suara dengusan tertahan mendesis di angkasa, pusaran hawa tajam segera memancar ke delapan penjuru. Ku See-hong segera merasakan hawa darah di dalam dadanya bergolak keras oleh segulung tenaga dorongan yang kuat, ia 282

didesak sampai mundur sejauh lima enam langkah dari posisi semula. Cia Tiong-giok sendiri, walaupun cukup cepat reaksinya, tubuhnya ikut bergerak cahaya putih itu demikian cepatnya, daya pengaruh yang terpancar pun begitu luas daya lingkupnya . Tampak seluruh tubuhnya terpental jauh ke belakang oleh sapuan tenaga yang membuyar itu. Sekali kuda-kudanya tergempur, badannya segera berjumpalitan di udara dan melayang turun empat kaki jauhnyadariposisi semula. Walaupun ia dapat melayang turun dengan manis, akan tetapi dilihat dari paras mukanya yang pucat serta sorot matanya yang penuh dengan kebencian, dapat diketahui bahwa kerugian yang dideritanya cukup besar, kekalahan yang dideritanya sekarang boleh dibilang merupakan kekalahan yang pertama kali dialaminya selama dua puluh satu tahun. Sekuat tenaga Cia Tiong-giok segera mengendalikan luka yang dideritakemudiansambil tertawaseramdiaberkata: Orang she Ku, malam ini aku tak akan melepaskan kau dengan begitu saja, heeehh heeehh heeehh tentunya kau rasakan penderitaan yang hebat dalam tubuhmu sekarang, bukan? Oleh tenaga pukulannya yang dahsyat itu Ku See-hong memang merasakan hawa darahnya bergolak keras, tak enteng luka yang dideritanya, namun dari balik matanya yang tajam segera mencorong keluar serentetan cahaya mata yang menggidikkan hati, lalu dengan sikap sinis menghina ia mendengus dingin: Hmm, jika punya ilmu, ayo tunjukkan semua, apa gunanya mengandalkan ketajaman mulut untuk bersilat lidah? Si Pedang Emas Cia Tiong-giok menyeringai seram, sehingga wajahnya tampak mengerikan sekali, lalu sambil tertawa dingin katanya: Mana, mana, orang she Ku, kegagahanmu sungguh mengagumkan, kau memang seorang Kuncu sejati. Heeehh 283

heeehh heeehh, sekarang kau tidak menyerang lagi? Memangnya tanganmusudahtak menurutisuarahatimu lagi? Mendengar ucapannya yang sangat licik itu, diam-diam Ku Seehong merasa terkesiap, pikirnya: Saat ini seluruh nadi pentingku terluka, darah dalam tubuhku serasa membeku, bila keadaan ini sampai diketahui lawan, bisa jadi dia akan segera melancarkan sergapan mematikan, waktu itu niscaya keselamatanku akan terancamsekali. Padahal Si Pedang Emas Cia Tiong-giok sendiri pun merasakan hawa darah di dalam dadanya bergolak keras akibat dari benturan itu, tapi dasar licik, walaupun ia tahu Ku See-hong juga menderita luka parah, namun tidak diketahui sampai di manakah taraf luka yang dideritanya itu. Oleh karenanya dia ingin memancing lawannya dengan ucapan yang memanaskan hati lawan, bila luka yang diderita pihak lawan parah sekali, maka dengan mempertaruhkan kekuatan yang dimilikinya sekarang, ia hendak menggunakan sebuah ilmu pedang yang ganas dan buas untuk membunuhnya. Sayang sekali Ku See-hong bukan seorang yang bodoh, sudah barang tentu ia dapat menduga maksud keji Cia Tiong-giok, maka sambil berlagak seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa, ia tertawa seram. Sekarang juga aku orang she Ku masih sanggup untuk membinasakan manusia laknat macam kau. Bila tidak percaya, mari kita buktikan sekarang juga . Menyaksikan sikap Ku See-hong yang begitu tenang menghadapi ancaman dirinya, diam-diam Si Pedang Emas Cia Tiong-giok makin terkesiap. Ia tidak berbicara lagi, diam-diam hawa murninya disalurkan untuk mengobati lukanya, sementara sepasang matanya yang memancarkan cahaya tajam mengawasi wajah Ku See-hong tanpa berkedip. Syukurdiaterkibuli! pekik KuSee-hong di hatikecilnya. 284

Buru-buru diapun mengatur napasnya untuk menyembuhkan luka yang dia derita. Begitulah, dua orang itupun berdiri saling berhadapan di tepi pantai dengan mata melotot, walaupun di luar wajahnya sikap mereka tenang, padahal di hati kecilnya merasa begitu tegang, begitu takut dan ngeri . Angin laut masih berhembus amat kencang, gulungan ombak saling berkejaran memecah di pantai, suara gemuruh yang disertakan dalam gulungan itu memberikan suasana yang lebih mengerikanbagiorang-orang di sekitarsana. Udara di sekeliling tempat itu penuh diliputi hawa nafsu membunuh yang menyeramkan, kian lama kian bertambah tebal mengikutiberlalunya sang waktu. Pada saat itulah ada dua sosok bayangan manusia yang sedang pelan-pelan menghampiri belakang tubuh Ku See-hong dengan gerakan seperti sukma gentayangan, dua bilah pedang pun pelanpelan telah diloloskan daridalam sarungnya . Sejak semula Ku See-hong telah merasakan kehadiran mereka, ia tahu dunia ini penuh dengan kebusukan, kejahatan serta perbuatan memalukan. Kulit wajahnya segera mengejang keras, ia paling benci dengan tindak-tanduk semacam ini. Sayang tenaganya waktu itu terlalulemah, diatakbisaberbuatbanyakkepada mereka. Sekulum senyuman dingin yang licik segera tersungging di ujung bibir Si Pedang Emas Cia Tiong-giok, ia merasa bangga, juga amat gembira. Tiba-tiba terdengar dua kali bentakan nyaring bergema memecahkan keheningan. Dua bilah pedang yang tajam disertai dengan segulung hawa pedang yang dingin, satu dari kiri yang lain dari kanan, langsung menusuk ke bagian mematikan di tubuh Ku See-hong dengan kecepatan tinggi. Terdengar bentakan yang pedih dan sedih menggelegar memecahkan kheningan. 285

Dengan kening berkerut dan wajah dingin bagaikan salju, tibatiba Ku See-hong melejit ke udara dan meluncur ke depan. Berada di tengah udara ia berjumpalitan beberapa kali, kemudian kesepuluh jari tangannya diayunkan ke depan desingan angin tajam bagaikan bendungan yang jebol segera menyambar ke muka. Selapis gulungan tenaga serangan yang dingin bagaikan es dan dashyat melebihi kekuatan pada umumnya itu, melanda ke depan secepat petir dan langsung menggulung ke tubuh dua orang lelaki berbajuhitamyang menyergapnyadaribelakang itu . Rupanya tatkala dua orang lelaki bercambang itu siap melandakan sergapan, mendadak aliran hawa murni yang aneh di dalam tubuhnya itu menyebar keluar, hal mana membuat hawa darah yang bergolak keras seketika itu juga pulih kembali seperti sediakala. Sementara itu Si Pedang Emas Cia Tiong-giok juga telah berhasil mengendalikan pergolakan hawa darah di dalam tubuhnya tapi sayang ia tak sempat lagi untuk menghindarkan kedua orang anak buahnyaitudariancaman mautyangdilepaskanKuSee-hong. Dua kali jeritan ngeri yang mendirikan bulu roma segera menggema memecahkan keheningan malam kedua orang lelaki bercambang itu mati seketika itu juga. Dalam pada itu, Ku See-hong yang baru saja membunuh dua orang lawannya, tiba-tiba merasakan datangnya selapis hawa pedang yang dingin menusuk tulang menyambar ke punggungnya secara dahsyat. Ku See-hong tak berani bertindak ayal, kakinya segera berputar secaara aneh, lalu sekali lagi dia berkelit ke samping dengan gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong yang sangat lihay itu. Pangkal kakinya menempel tanah, sementara tubuhnya berjumpalitan secara indah. Rupanya dalam keadaan kritis tersebut, ternyata Ku See-hong kembali berhasil memahami suatu gerakan aneh, dan yang secara langsung segera dipraktekkan. Hebatnya, ternyata tusukan maut 286

yang dilancarkan Si Pedang Emas Cia Tiong-giok itu segera mengenai sasaran yang kosong. Cia Tiong-giok tertawa seram, pedang emasnya digetarkan dan diputar menciptakan selapis cahaya emas yang tebal. Gerakan pedangnya secepat kilat membelah angkasa. Di antara getaran tersebut terpancar keluar cahaya gemerlapan yang menyilaukan mata. Selama ini Ku See-hong belum pernah bertarung melawan musuh yang menggunakan jurus pedang. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Cia Tiong-giok dengan mengembangkan serangkaian ilmu pedang yang buas dan mematikan itu segera membuat si anak muda itu menjadi gugup dankalang kabuttakkaruan. Mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See-hong. Sambil membentak keras, sepasang tangannya masing-masing membentuk sebuah garis busur dan melancarkan bacokan kilat . Ketika dua gulung tenaga pukulan yang dilepaskan semua olehnya itu saling menumbuk menjadi satu di udara, Ploook! serangan segera memancar ke empat penjuru dan bersama-sama mengurung seluruh badan Cia Tiong-giok. hawa

Ilmu pukulan semacam ini adalah merupakan hasil ciptaan Ku See-hong sendiri, selain sakti dan aneh, tanpa disadari tenaga pukulan yang dihasilkannya pun satu kali lipat lebih dahsyat daripada keadaan biasa. Cia Tiong-giok yang menyaksikan kejadian itu menjadi sangat terperanjat, pedang emas di tangannya segera diputar menciptakan selapis cahaya dinding yang kuat dan tebal. Di antara desingan angin tajam yang menderu-deru, seketika itu juga segenap tenaga serangan yang dilancarkan Ku See-hong kena dipunahkan oleh hawa pedang tersebut. Mendadak pedang emas dalam genggaman Cia Tong-giok digetarkan amat cepat dan dahsyat, bertitik-titik cahaya bintang bertaburan di angkasa dan tahu-tahu melesat ke depan, 287

mengancam jalan darah Gi-hu-hiat dan cong-hiat di atas tenggorokan Ku See-hong. Serangan tersebut meluncur dengan kecepatan tinggi, jurus serangan yang dipakai juga sakti dan luar biasa, lagi ganas ancamannya. Seperti bayangan setan saja, tiba-tiba Ku See-hong menyelinap ke samping, kemudian bergerak secara aneh. Sepasang ujung bajunya dikebaskan bersama-sama menciptakan selapis hawa pukulan yang meluncur keluar tiada habisnya. Setelah itu, sekali lagi badannya mengegos ke samping. Cia Tiong-giok segera menekan pedang emasnya ke bawah, lalu dibuyarkan di belakang, langkah kakinya turut miring ke samping. Pedang digetarkan menciptakan beribu-ribu buah jalur cahaya yang amat menyilaukan mata. Dalam waktu singkat, selapis cahaya pedang yang dingin dan tajam, disertai deruan angin dan guntur yang memekikkan telinga mengancam sekujur badan Ku See-hong. Breeett ! karena kurang cepat menghindarkan diri, lengan kiri Ku See-hong sudah kena tersambar sehingga robek sepanjang dua inci lebih, kulit badannya kontan merekah dan darah segera bercucuran membasahiseparuh bajunya. Dengan bangga Cia Tiong-giok tertawa licik, pedang emas di tangannya kembali diputar menciptakan cahaya perak yang melingkar-lingkar, kemudian atas bawah meluncur bersama, bagaikan naga sakti yang sedang menari di angkasa, angin tajam menyelimutiseluruh udara. Untuk sesaat lamanya Ku See-hong terkurung di balik cahaya pedang yang rapat sekali itu. Sepasang lengannya berputar-putar mengikuti arah pedangnya dan menciptakan sebuah aliran hawa yang menyesakkan napas, untuk membendung jurus pedang yang ganas dan lihay itu secara paksa. 288

Sambaran pedang emas menciptakan deruan angin yang mmekikkan telinga, pasir hitam di tanah menggulung-gulung terbang mengliputi udara, sedemikian dahsyatnya ancaman itu sehingga cukup menggetarkan perasaan siapapun yang melihatnya Cahaya pedang berputar bagakan gulungan ombak samudra, di antara kilatan-kilatan yang menyambar kesana kemari, hampir seluruh arena terpenuh oleh serangan lawan. Sekali lagi Ku See-hoong menggunakan ilmu langkah Mi-khi-biautiong untuk menghindarkan diri secara aneh, kemudian setelah memusatkan tenaganya dan pikiran, jurus demi jurus serangan dilancarkan secara berantaai. Di antara bayangan teapak tangan yang berlapis-lapis, berhembus keluar hawa serangan yang kuat dan membuat orang sukar untuk meneduhnya. Makin bertarung, Si Pedang Emas Cia Tiong-giok merasa semakin terperanjat. Boleh dibilang pemuda itu merupakan satu-satunya musuh tangguh yang pernah dijumpainya selama ini. Padahal selamanya belum pernah ada orang yang sanggup menahan serangan gencarnya sebanyak tigapuluh gebrakan, tapi kenyataannya sekarang, waalau dengan tangan kosong pun Ku Seehong mampu menghadapi serangannya sebanyak duapuluh jurus lebih. Selain daripada itu, hawa serangan yang dipancarkan lawannya selapis demi selapis menggulung tiba tiada hentinya, makin lama kekuatan tersebut makin kuat. Ada kalanya jurus pedangnya kena didesak sehingga sama sekali tak cukup berkekuatan untuk mendesak lawan. Sebagaimana diketahui, Ku See-hong telah memperoleh warisan hawa murni dari Bun-ji koan-su, kemudian dia pun mempelajari ilmu khikang Kan-kun-mi-siu-kang yang maha dahsyat, oleh sebab itu dia tidak kuatir kehabisan tenaga dalam suatu pertarungan jarak panjang, malahan makin bertarung, tenaga dalamnya makin sempurna. 289

Di samping itu juga, diapun mempelajari jurus Hoo-han-senghuan yang tak bisa disangkal lagi merupakan sumber dari segala macam kepandaian sakti apalagi dia pun bisa menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong, hal mana membuat dirinya makin tangguh. Andaikata ia, Ku See-hong, dapat menguasai beberapa macam kepandaian sakti yang berbeda itu sekaligus, maka kemajuan yang dicapaidalamtenagadalamnyatakterukur dengan kata-kata. Tak bisa disangkal lagi, pertarungan yang sedang berlangsung sekarang, benar-benar merupakan suatu pertarungan sengit yang jarangterjadidi dalamdunia persilatan. Angin menderu-deru, udara terasa dingin menyayat badan, dalam sekejap mata Cia Tiong-giok kembali melancarkan delapanpuluh jurus lebih serangan pedangnya. Mendadak . Ku See-hong mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring, jurus ketiga dari Hoo-han-seng-huan, yakni Tee-jian-hun-gi (Neraka Hancur, Sukma Gentayangan) telah dilancarkan. Seketika itu juga seluruh badannya ibarat serentetan cahaya terik matahari yang amat menyilaukan mata, dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran sukma gentayangan, dia menerobos ke muka. Tampak cahaya putih diiringi selapis hawa tajam yang menyayat badan, langsung menyergap bagian tubuh yang mematikan di bagian bawah badan Cia Tiong-giok. Tampaknya Si Pedang Emas Cia Tiong-giok cukup mengenali kedahsyatan jurus Hoo-han-seng-huan tersebut, dia ingin berkelit ke samping sayang keadaan terlambat. Sambil membentak keras dia segera bertekad untuk beradu jiwa. Jurus-jurus tangguh yang mematikan segera digunakan, dengan kecepatan yang luar biasa tangan kirinya melepaskan beberapa gulung desingan angin dingin yang menyayat badan, di mana desingan tadi langsung menyergap jalan darah Thian-leng-hiat di 290

tubuh Ku See-hong. Sedangkan pedang emas di tangan kanannya dengan menggertak berlapis-lapis hawa pedang yang tajamnya luar biasa, menyongsong datangnya kilatan cahaya putih itu. Di dalam anggapannya, sekalipun hawa pedang yang dilancarkan olehnya tak sanggup membendung cahaya putih itu sehingga terluka, namun pihak lawannya akan tewas pula dalam keadaan yang mengerikan. Padahal dari mana ia bisa tahu kalau daerah seluas satu kaki di sekeliling tempat itu sudah dilapisi oleh kekuatan yang maha dahsyat setelah Ku See-hong mengeluarkan ilmu Hoo-han-senghuan tersebut, sehingga akibatnya pelbagai serangan atau ancaman yang bagaimanapun lihaynya jangan harap bisa menembusinya. Sesungguhnya kehebatan tersebut merupakan rahasia besar bahwa Ku See-hong sendiri pun tak tahu akan keistimewaan tersebut. Dia hanya tahu, asal gerakan jurus manapun dari Hoohanseng-huan tersebut dipergunakan, niscaya lawannya akan mati secara mengenaskan. Tampaknya Kim-kiam Cia Tiong-giok yang sok pintar itu segera akan mati secara mengenaskan oleh serangan Tee-jian-hun-gi yang dilepaskan Ku See-hong itu Tiba-tiba . Serentetan suara pekikan keras yang memekikkan telinga dengan cepat meluncur tiba membelah angkasa. Suaranya melengking seperti jeritan kuntilanak, benar-benar tak sedap didengar. Di tengah pekikan nyaring inilah, sesosok bayangan abu-abu, secepat kilat menerjang masuk ke balik lapisan tenaga serangan yang dahsyat dan dingin bagaikan salju itu. Bluuumm Bluuumm ! beruntun. ledakan-ledakan berkumandang secara

Cahaya putih yang dilancarkan oleh Ku See-hong itu, mendadak terputus di tengah jalan . 291

Di antara berkelebatnya bayangan manusuia, paras muka si anak muda itu berubah menjadi mengerikan, rambutnya berawut-awutan tak karuan . Duuuk duuuk duuuk . Selangkah demi selangkah dia terdorong ke belakang, sementara mulutnya muntahkan tiga kali darah kental. Sebaliknya, paras muka Si Pedang Emas Cia Tiong-giok pun berubah menjadi pucat pias mengerikan. Kulit tubuhnya mengejang keras, sementara sekujur badannya lemas sama sekali tak bertenaga. Oooh ayah bisiknya lirih, Cepat kau kau bunuh orang itu . Kalau tidak dia dia akan menjadi bibit bencana yang besar buat buat kita . Ketika berbicara sampai di situ, dia telah jatuh terkapar di tanah taksadarkan diri. Rupanya pada saat itulah di sisi tubuh Cia Tiong-giok, telah bertambah dengan seorang sastrawan berusia pertengahan yang mengenakan jubah panjang berwarna abu-abu. Sebilah pedang antik tersoreng di punggungnya, sedangkan perawakan tubuhnya tinggi jangkung dan anggun. Dia mempunyai alis mata yang tebal dan matayangbesar, gagahperkasasekalitampangnya. Cuma sayang sekulum senyuman licik yang mengerikan tersungging di ujung bibirnya, dari sini bisa diketahui bahwa orang ini benar-benar merupakan orang manusia yang amat berbahaya. Ternyata orang ini tak lain adalah Kiong-cu angkatan ketigapuluh enam dari Huan-mo-kiong yang namanya telah menggetarkan seluruh dunia persilatan, Han-thian it-kiam Cia Cukim adanya. Dengan lima jari yang dipentangkan lebar-lebar, secepat kilat Han-thian it-kiam Cia Cu-kim menggerakkan tangannya melepaskan dua belas totokan kilat di atas dua belas jalan darah penting di 292

tubuh Cia Tiong-giok. Rupanya dia bermaksud untuk mencegah menjalannya luka tersebut hingga lebih parah lagi. Dalam pada itu, Ku See-hong juga telah tahu kalau sastrawan setengah umur ini tak lain adalah otak dari pembunuhan biadab terhadap anggota perkumpulan Kim-to-pang, yaitu Han-thian it-kiam Cia Cu-kim, seketika itu juga rasa dendam dan rasa benci yang meluap-luap menyelimuti seluruh benak atau perasaannya. Akan tetapi hawa darah yang berada di dalam dadanya sekarang telah terhantam pukulan Cia Cu-kim yang maha dahsyat itu sehingga bergolak keras. Penderitaan akibat mengalir membaliknya peredaran darah dalam tubuhnya tak terlukiskan dengan kata-kata, namun dia menggertak giginya kencang-kencang dan mengendalikan dirinya sekuat tenaga. Sementara itu, Han-thian it-kiam Cia Cu-kim telah membalikkan tubuhnya, dengan sorot mata yang tajam bagaikan kilat, dia mengawasi Ku See-hong tanpa berkedip. Sekilas rasa kaget bercampur keheranan menghiasi wajahnya, tapi dengan cepat lenyap kembali. Sebagai gantinya, pancaran sinar buasdanbengis menghiasiujungbibirnyayangsinis. Siapakah kau? Anak murid siapa?! bentak Han-thian it-kiam Cia Cu-kim kemudian dengan suara dingin. Apa sangkut pautnya antara dirimu dengan kami Huan-mo-kiong? Dendam kesumat apa pula yang terjalin di antara kita berdua sehingga kau bertindak kejam dengan membunuhi anggota Huan-mo-kiong kami? Hmm, jika kau tak mengucapkan sesuatu alasan, saat ini juga akan kusuruh tubuhmu hancur lumat menjadi abu ! 00d0w00 Bab 14 HAN THIAN IT KIAM Cia Cu-kim adalah seorang gembong iblis yang amat termasyhur namanya dalam dunia persilatan. Dia kejam dan brutal, sama sekali tidak mengenal arti perikemanusiaan, 293

selama ini diapun belum pernah mengucapkan kata-kata yang begitu sungkan terhadap seorang angkatan muda. Tapi sekarang, kebrutalan dan keangkuhannya banyak berkurang, hal ini dikarenakan dia telah digetarkan oleh sikap Ku See-hong yang amat luar biasa itu, serta jurus Hoo-han-seng-huan yang baru saja digunakan itu. Dia tahu jurus Hoo-han-seng-huan tersebut merupakan kepandaian simpanan dari Bun-ji koan-su, manusia paling kosen di dunia ini. Itulah sebabnya ia berusaha keras untuk menahan amarahnya. Sinar benci dan luapan rasa dendam segera terpancar keluar dari balik mata Ku See-hong, katanya dengan dingin: Suhuku adalah pemimpin dunia persilatan di masa lalu, Bun-ji koan-su Him Ci-seng. Sedangkan mengenai sumber dari dendam kesumat itu, terus terang saja kukatakan kepadamu, jika aku masih berkemampuan sekarang, detik ini juga akan kusuruh kau terkapar di atas genangan darah . Diam-diam terkesiap perasaan Han-thian it-kiam Cia Cu-kim setelah mendengar perkataan itu, pikirnya kemudian: Semenjak Bun-ji koan-su menerima dua orang murid yang kemudian mengkhianatinya, dia telah bersumpah tak akan menerima murid lagi, bahkan sejak dua puluh tahun berselang dia telah tewas di bukit Soat-san mana mungkin dia menerima lagi seorang murid semuda ini? Tadi, sebetulnya dia mengira Ku See-hong tak lebih hanya murid dari kedua orang murid murtad Bun-ji koan-su, apalagi selama tigapuluh tahun lamanya Cia Cu-kim menutup diri terus menerus untuk melatih kepandaian silatnya, sudah barang tentu dia tidak begitu mengetahui akan perkembangan yang terjadi dalam dunia persilatan selama duapuluh tahun belakangan ini. Tapi yang membuatnya amat terperanjat adalah penampilan Ku See-hong yang begitu mendendam dan membenci kepadanya, 294

semenjak kemunculan bahkan adu ucapannya terdengar begitu angkuh dan dingin menggidikkan hati. Hal mana menimbulkan perasaanwas-wasdidalamhati kecilnya. Setelah termenung sejenak Han-thian it-kiam Cia Cu-kim berkata lagisambil tertawadingin: Hmmm betul-betul punya keberanian, betul-betul punya keberanian. Tak kusangka kau berani mengucapkan kata-kata semacam itu kepada lohu . Ku See-hong tahu kalau usia Han-thian it-kiam Cia Cu-kim telah mencapai enampuluh tahunan, cuma saja dia memiliki kepandaian untuk merawat muka sehingga tampaknya saja masih muda. Di samping itu, dia juga menyadari akan kekejaman Cia Cu-kim terhadap musuhnya setelah saling berhadapan muka pada malam ini, niscayadiatakakan berpeluktanganbelaka. Walaupun tahu kalau kematian telah di depan mata, Ku See-hong yang angkuh dan keras kepala itu sama sekali tak mau menunjukkan kelemahannya untuk minta ampun. Dengan sinis dan penuh hina Ku See-hong mendengus dingin, kemudian ujarnya: Kau manusia, aku pun manusia, kenapa aku tak berani mencacimakimu? Hmmm . Memangnya aku harus persiapkan keberanian lebih dahulu sebelum mengucapkan beberapa patah kata kepadamu? Betul-betul suatu lelucon yang tidak menggelikan! Bagaimanapun juga, Han-thian it-kiam Cia Cu-kim harus mengagumi akan keberanian pemuda itu. Dia lantas tertawa dingin dengan suara yang menyeramkan, setelah itu katanya ketus: Malam ini kau telah membunuh empat orang anggota Huan-mokiong kami. Sekarang kau ingin bertanya, hukuman apakah yang siap kau terima? Mengandalkan kepandaian untuk membalas dendam merupakan suatu perbuatan yang jujur dan terbuka, sekalipun kau sendiri yang kuhadapi, aku orang she Ku juga tak akan menyerahkan nyawaku 295

dengan begitu saja. Hmmm mau membunuh aku, gunakan dulu kepandaian yang kau miliki. Ku See-hong tahu mundur juga mati, maju dengan mengeraskan kepalajugamati, tentusajadiatakakanmenunjukkansikapmohon dikasihani. Sejak dulu para enghiong lebih suka mati daripada dihina, itu pula menjadiprinsip hidupbagi KuSee-hong. Bagus sekali, bagus sekali, kau memang betul-betul punya keberanian, ujar Han-thian it-kiam Cia Cu-kim kemudian, Lohu akan memberikan suatu kesempatan bagimu, sekalipun menimbang dari dosa-dosa yang kau lakukan dalam istana kami cukup untuk menjatuhkan hukuman mati untukmu, namun asal kau sanggup menerima tiga buah pukulan lohu tanpa mati malam ini aku bersedia mengampuni selembar jiwamu. Ku See-hong menjadi girang sekali setelah mendengar tawaran itu. Dia tak mengira kalau sikap kerasnya justru memancing perasaan ingin menang dari gembong iblis itu malahan sikap buas dan brutalnya jauh berkurang terhadapnya. Ia yakin dengan kondisi badannya sekarang, di mana gejolak hawa darah dalam dadanya telah menjadi tenang kembali, mungkin secara dipaksakan ia masih mampu menerima tiga buah pukulan lawan. Walaupun pelbagai pikiran berkecamuk dalam benak Ku Seehong, namun paras mukanya masih tetap tenang dan dingin kaku seperti es, ujarnya kemudian: Ucapan seorang kuncu bagaikan kuda yang kena dicambuk, bila beruntung aku orang she Ku berhasil lolos dari kematian, tiga tahun kemudian pastiakan kupenggalbatok kepalamu itu. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim segera tertawa dingin tiada hentinya. Heeehh heeehh heeehh tak usah banyak berbicara lagi, lihat seranganku yang pertama! bentaknya kemudian. 296

Begitu selesai berkata, sepasang telapak tangan Han-thian itkiam Cia Cu-kim disilangkan di depan dada, setelah itu pelan-pelan didorong ke depan. Ku See-hong segera merasakan ada segulung angin pukulan berhawa dingin berhembus lewat dan menimbulkan serentetan ledakan yang memekikkan telinga. Tiba-tiba saja hawa darah mengalami suatu goncangan denyutan nadinya bergetar anyirdantakampun lagi dia yang beredar dalam tubuhnya keras yang menggetarkan sukma, makin kencang, tenggorokannya terasa muntahdarahsegar.

Han-thian it-kiam Cia Cu-kim sendiri pun merasa terkejut sekali setelah menyaksikan kejadian itu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Ku See-hong mampu untuk menerima sebuah pukulannya yang disertai dengan tenaga sebesar lima bagian, bahkan tak sampai tewas. Padahal menurut perkiraannya tadi, Ku See-hong sudah pastiakan tewas dalampukulannya yang pertama ini. Dengan paras muka berubah hebat, Cia Cu-kim segera membentak keras dengan suara menggeledek: Lihat seranganku yang kedua! Mendadak sepasang telapak tangannya direntangkan ke samping, kesepuluh jari tangannya yang berapi-api segera disentil dan digetarkan, segulung tenaga pukulan yang dahsyat bagaikan amukan gelombang dahsyat di tengah samudra sekali lagi menghantamtubuh Ku See-hong. Namun sebab jalur puyuh pukulan dahsyat itu bukan serangan yang mematikan, serangan inti yang sesungguhnya terletak pada kesepuluh desingan angin dingin yang berada di balik gulungan angin tersebut.

Cahaya merah yang berapi segera terpancar keluar dari balik mata Ku See-hong, sambil membentak keras, dengan menahan gejolak hawa darah yang menggelora dalam dadanya, ia salurkan 297

tenaga murni itu ke dalam telapak tangan. Setelah itu sepasang tangannya didorong bersama ke depan. Segulung angin pukulan yang tak kalah dahsyatnya dengan cepat menggulung pula ke depan. Dalam jurus serangannya kali ini Ku See-hong telah menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya, tak terlukiskan kedahsyatannya. Blaaamm ! di tengah ledakan keras yang memekikkan telinga, dua gulung hawa murni itu saling bertumbukan satu sama lainnya, desingan angin berpusing segera memancar ke empat penjuru. Di tengah desingan angin tajam itulah terdengar Ku See-hong mendengus dingin, kepalanya terasa pusing tujuh keliling, hawa darah di dalam rongga dadanya bergolak keras, kakinya menjadi gemetar dan secara beruntun ia mundur sejauh tujuh delapan langkah lebih. Tubuhnya gontai dan wajahnya memucat, tak tahan lagi dia muntah darah berulang kali. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim benar-benar merasa terperanjat sekali, di dalam serangan yang terakhir dilancarkan itu, dia telah sertakan tenaganya sebesar tujuh bagian bahkan diam-diam ia sertakan pula satu jurus serangan yang mematikan, tapi alhasil dia gagal membinasakan si anak muda itu. Menghadapi kenyataan tersebut, timbul niat jahat dalam hatinya, ia bersumpah hendak membunuh Ku See-hong dengan cara apapun juga. Sebab, dengan usianya yang begitu muda pun dia telah memiliki kesempurnaan tenaga dalam yang begitu sempurna bila pada malam ini ia sampai kabur dalam keadaan hidup, tak sampai beberapa tahun kemudian sudah pasti pemuda itu akan menjadi seorang musuh yang mengerikan . Bila sampai begitu maka citacitanya untuk menguasai seluruh dunia persilatan pasti akan menjumpai tantangan. 298

Han-thian it-kiam Cia Cu-kim tertawa licik, kemudian bentaknya keras-keras: Lihatlah seranganku yang ketiga Hun-huan kiu-gi!

Kali ini dia telah menghimpun tenaga dalamnya sebesar sembilan bagian tiba-tiba sepasang telapak tangannya didorong ke muka sejajar dengan dada, gulungan angin pukulan yang dahsyat dan menyesakkan napas dengan cepat menyelimuti seluruh angkasa, di balik kesemuanya itu terselip pula kekuatan tersembunyi yang membetot sukma, langsung menggulung ke tubuh Ku See-hong. Ketika menyambut serangan musuh untuk kedua kalinya tadi, Ku See-hong telah merasakan isi perutnya menderita luka yang cukup parah, selain lengannya menjadi lemas, dia pun merasa kehabisan tenaga, padahal ia bisa berdiri tegak di sana pun tak lain karena kekerasan hatinya yang menunjang kesemuanya itu. Kini, ketika dilihatnya angin pukulan yang menderu-deru telah menggulung datang, sepasang telapak tangannya segera didorong ke depan dengan mengerahkan sisa kekuatan yang masih dimilikinya. Seketika itu juga terdengarlah suara deruan angin tajam yang memekikkan telinga berkumandang memenuhi angkasa . Ku See-hong merasakan pandangan matanya menjadi gelap, seluruh tubuhnya terlempar sejauh empat kaki lebih dari tempat semula oleh segulung pukulan kekuatan yang maha dahsyat . Blaaamm ! ketika badannya membentur tanah, pasir dan debu segera beterbangan memenuhi angkasa. Namun Ku See-hong sama sekali tidak digetarkan sampai pingsan, pelan-pelan dia mendongakkan kepalanya dengan wajah yang pucat, noda darah yang membasahi ujung bibirnya dan rambutnya yang awut-awutan tak karuan, membuat pemuda itu tampak mengerikan sekali. Ketika Han-thian it-kiam Cia Cu-kim menyaksikan Ku See-hong sama sekali tidak terbunuh oleh serangannya yang maha dahsyat 299

itu, diam-diam rasa kaget dan bergidik menyelimuti seluruh benaknya. Mendadak . Sekulum senyuman licik yang buas dan menyeramkan tersungging di ujung bibir Han thian it-kiam Cia Cukim. Tubuhnya bagaikan sesosok bayangan sukma selangkah demi selangkahpelan-pelan mendekatitubuh Ku See-hong . Agaknya Ku See-hong telah mengerti apa yang bakal terjadi, sepasang matanya berubah menjadi merah membara seperti darah, itulah perasaan seram yang mencekam perasaannya menghadapi ancaman kematianyangtelah munculdidepan mata. Cia Cu-kim ! teriaknya kemudian dengan suara parau, Sebenarnya kau kau adalah manusia atau bii binatang ? Han-thian it-kiam Cia Cu-kim terkekeh dengan seramnya, ia menjengek sinis: Bocah keparat she Ku, serahkan saja selembar jiwa anjingmu itu. Sekalipun kau telah menyambut tiga buah pukulanku, heeehh heeehh heeehh tapi, untuk menghadapi seorang musuh besar yang mungkin akan mengancam keselamatan diriku, selamanya aku tak pernah memegang janji, sebab prinsipku, terhadap orang-orang yang berbahaya bagiku adalah tindakan yang makin keji merupakan tindakan yang paling baik. Waktu itu, Ku See-hong sudah merasakan jantungnya keras, peredaran darahnya kacau, sepasang matanya gelap, keempat anggota badannya lemas seperti tak lagi, tentu saja mustahil baginya untuk melakukan berdebar menjadi berkekuatan perlawanan.

Tak terlukiskan rasa pedih yang mencekam perasaan ketika itu, lamat-lamat muncul jalur darah di dalam kelopak matanya, dia segera meraung keras, sekarang dia sudah tahu manusia yang hidupdidunia ini memang tiadayangbisadipercaya . Mendadak . 300

Han-thian it-kiam Cia Cu-kim mengayunkan tangan kanannya ke depan, segulung desingan angin dingin segera berhembus lewat. Ku See-hong segera mendengus dingin, tubuhnya bergulingan tiga empat kali di atas tanah kemudian tergeletak kaku dan tak berkutik lagi. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim kuatir kalau Ku See-hong belum putus napas sekali lagi dia lepaskan sebuah pukulan dahsyat yang menggulung tubuh Ku See-hong sehingga terpental lagi sejauh empatkaki lebihdari posisisemula. Setelah itu dia baru mendongakkan kepala dan memperdengarkan suara pekikan nyaring yang menggidikkan hati . Sambil membopong tubuh Si Pedang Emas Cia Tiong-giok, Hanthian it-kiam Cia Cu-kim segera melompat dan berlalu dari situ. Beberapa saat kemudian bayangan tubuhnya telah lenyap di balik kegelapan sana. Tak lama kemudian di sekeliling tempat itu telah pulih kembali dalam keheningan, sepi senyap, tak kedengaran sedikit suarapun. Angin masih berhembus kencang ombak pun menggulung dan saling berkejaran . Ku See-hong tergeletak di atas tanah, ia nampak begitu mengenaskan dan memedihkan hati . Benarkah ia telah tewas di ujung telapak tangan Han-thian itkiamCia Cu-kim? Benar-benar kasihan sekali Ku See-hong yang hidup penuh penderitaan itu, tampaknya dia sudah berada di tepi jurang kematian. Dalam keadaan tak sadar tadi ia telah termakan oleh dua buah pukulan dahsyat dari Cia Cu-kim, hal mana membuat nadinya telah tergetar putus. Entah berapa saat sudah lewat, tiba-tiba Ku See-hong menggerakkan tubuhnya lagi kemudian berpekik dengan suara yang mengenaskan. 301

Haus

haus

aku minta air air .

Tubuhnya gemetar keras sekali, dia ingin meronta bangun namun tiada tenaga yang mampu dikerahkan, akhirnya setelah mendengus tertahan, ia terkapar kembali di atas tanah dan tak berkutik, agaknyapemuda itutelah jatuhtaksadarkandiri lagi. Sesaat kemudian pelan-pelan ia mendusin kembali, sekali lagi dia berseru dengan suara parau: Air air aku minta air .

Jawaban yang diperoleh hanya deruan angin tajam serta deburan ombakyang mengerikan. Pada saat ini kesadaran Ku See-hong hampir punah, apa yang diketahui olehnya hanya air, sekarang yang dibutuhkan dengan segera adalah air. Dengan napas tersengkal-sengkal dan wajah mengerikan seperti iblis dia berteriak terus dengan suara parau. Akhirnya dia menggerakkan tubuhnya. Seluruh jari tangannya dipentangkan lebar-lebar, kemudian dengan sepenuh tenaga berusaha untuk merangkak maju ke depan . Sepanjang hidupnya, Ku See-hong memang selalu diliputi oleh kemisteriusan, setelah merangkak sekian lama dengan penuh penderitaan, tampaknya kesadaran yang semula hilang lambat laun menjadi sadar kembali. Kini dia merasa hausnya setengah mati, pemuda itu ingin mencari air untuk menghilangkan dahaganya. Dia tahu air laut tak boleh diminum, maka ia merangkak menuju ke arah sebuah bukit yang tak jauh letaknya dari tepi pantai. Lambat-laun kesadarannya semakin pulih kembali, dia merasa aliran hawa aneh yang berada dalam pusarnya kembali menyebar keluar. Walaupun peredaran darahnya yang membalik sudah jauh membaik, namun seluruh tulang belulangnya yang terkena pukulan terasa sakitnya bukan kepalang, seakan-akan satu demi satu telah rontok semua, selain daripada itu, dia pun merasa tubuhnya kepanasan seperti dibakar, hausnya sukar ditahan lagi. 302

Ternyata di dalam melancarkan kedua buah pukulannya yang terakhir tadi, Han-thian it-kiam Cia Cu-kim telah mengerahkan ilmu Tee-sat-ciang yang paling beracun untuk menghantam pemuda itu. Ilmu pukulan Tee-sat-ciang merupakan semacam ilmu pukulan beracun yang amat lihay sekali, sekalipun sulit untuk dipelajari, tapi asalbisadikuasai makakelihayannyabukankepalang. Bagaimanapun lihaynya seorang jago, asal kena terserang oleh angin pukulannya itu sehingga hawa panas beracun menyerang ke badan, maka korban itu akan menderita lebih dahulu, sebelum akhirnya akan mati dalam keadaan yang mengenaskan. Han-thian it-kiam Cia Cu-kim amat takut terhadap Ku See-hong, terutama sekali beberapa macam kepandaian sakti yang dimilikinya. Dia kuatir anak muda itu tetap hidup di dunia ini hingga menyulitkan dirinya di kemudian hari, maka tadi secara beruntun dia lepaskan dua buah pukulan Tee-sat-ciang yang beracun dengan maksud untuk membunuhnya. Siapa tahu Ku See-hong telah berhasil mempelajari ilmu Kan-kun mi-siu khi-kang yang amat dahsyat itu tanpa disadarinya sebelum serangan itu tiba, banyak sudah pengaruh pukulan beracun itu dipunahkan oleh ilmunya tersebut, selain jantungnya dilindungi agar tidak tergetar putus. Coba kalau bukan lantaran begitu, sekalipun Ku See-hong memiliki sepuluh lembar nyawa pun akan tewas semua di tangan lawan. Pelan-pelan hawa darah dalam tubuh Ku See-hong berhasil dihimpun kembali, sekarang secara memaksakan diri dia sudah sanggup untuk berdiri. Setelah itu dengan sempoyongan berjalan ke depan. Lebih kurang seperminum teh kemudian, Ku See-hong telah tiba di bawah kaki bukit, saat inilah segulung angin gunung berhembus lewat mendadak pemuda itu mengendus bau harum yang lamatlamat terbawa pula bau amis darah. 303

Begitu mengendus bau harum yang sangat aneh itu, Ku Seehong segera merasakan hatinya bergetar keras, semangatnya segera berkobar kembali, satu ingatan dengan cepat melintas di dalam benaknya. Sambil menelusuri sebuah jalan kecil usus kambing, dengan mengerahkan tenaga yang paling besar, pemuda itu merangkak maju ke depan. Hasratnya yang besar untuk mencari hidup membuat dia harus menahan penderitaan dengan sekuat tenaga, menuju ke arah mana arahnya bau harum tadi, dia berjalan maju ke depan. Napasnya segera tersengkal-sengkal dan sepasang matanya berubah menjadi merah darah. Kembali seperempat jam sudah lewat, sekarang Ku See-hong telah tiba di bawah sebuah tebing karang yang curam dan menjulang tinggi ke angkasa. Ia mendongakkan kepalanya memperhatikan sekejap keadaan daritebing curamitu. Tampak bukit tersebut menjulang ke angkasa, kaki bukit tersebut tidak begitu curam tapi dari punggung bukit ke atas, curamnya bukan kepalang tanggung. Bukit tersebut betul-betul curam dan tegak lurus, jangankan manusia, monyet serta burung pun sukar untuk melewatinya. Ku See-hong mengalihkan sinar matanya memperhatikan sebuah tonjolan bukit karang berbentuk aneh yang menjulang lima enampuluh kaki tingginya dari permukaan. Ternyata bau harum yang semerbak tadi berasal dari atas tonjolan batu karang itu, malah dari atas bukit tadi seakan-akan memancar keluar asap berwarna merah yang segera menyebar ke angkasa. Itulah sebabnya Ku See-hong menduga bahwa benda mustika tersebut kemungkinan besar berada di atas bukit karang yang enampuluh kakitingginyadari permukaantanah itu. 304

Di atas wajah Ku See-hong yang mengenaskan segera terlintas suatu perasaan sulit, kini tubuhnya sudah menderita luka yang cukup parah, untuk mendaki ke atas bukit karang yang enam puluh kaki tingginya di atas permukaan, pada hakekatnya hal ini jauh lebih sulit daripada mendaki ke langit . Dengan termangu-mangu dia berdiri tertegun di situ, sampai lama kemudian, Ku See-hong baru mengerahkan hawa murninya dan mencoba untuk menghimpunnya kembali. Tapi dengan cepat sekujur badannya terasa sakitnya bukan kepalang, seolah-olah tulang-belulangnya sudah lepas semua. Tiba-tiba di atas wajah Ku See-hong terlintas keteguhan hatinya yang membara, sambil menggigit bibir ia segera berusaha keras untuk merangkak naik ke atas tebing karang tadi. Aduh ! di tengah jeritan tertahan, tubuh Ku See-hong terbungkuk ke bawah, tapi sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, dia lari lagi ke depan. Tapi gejolak hawa darah yang bergolak di dalam dadanya menimbulkan rasa sakit yang menusuk-nusuk tulang, hal mana membuat dia terjatuh sekali lagi ke tanah. Sementara itu, tubuhnya sudah berada duapuluh punggung bukit itu, namun keadaan medan makin curam. Ku See-hong segera menghembuskan napas mengerahkan tenaga yang dimilikinya selangkah merambat terus ke atas. kaki di atas lama makin panjang, sambil demi selangkah dia

Dalam waktu singkat, dia sudah mencapai sepuluh kaki lebih tinggi daripada tempat semula. Sekarang kakinya sudah menginjak di atas sebuah batu karang yang menonjol ke luar. Berada di situ Ku See-hong baru mencoba untuk memperhatikan keadaan di sekitar sana, empat penjuru keadaan amat berbahaya, kini jalan yang terbentang di depan matanya adalah sebuah dinding karangyangtegaklurus, tingginya mencapai duapuluh kakilebih. 305

Untuk mencapai batu raksasa yang berbentuk aneh dan menonjol keluar itu, mau tak mau ia harus melewati dinding karang yang tegak lurus itu lebih dahulu. Walaupun jaraknya hanya duapuluh kaki, namun bagi pandangan Ku See-hong saat ini hakekatnya jauh lebih berat daripada mendaki ke langit. Seandainya tidak terluka parah, jarak sejauh duapuluh kaki itu bukan suatu rintangan yang sukar, apalagi dengan kepandaian silat yang dimilikinya, asal di tengahnya ada tempat berpijakuntukbergantinapas,dalamsekejap mataiabisamencapai tempat tujuan. Aaaai Tak kuasa lagi Ku See-hong menghela napas sedih.

Ternyata dinding batu tersebut selain tegak lurus dan licin, lagi pula penuh dengan lumut hijau yang amat licin, sekilas pandangan saja dapat diketahui bahwa tempat itu sukar untuk dilewati. Andaikata ia nekad dan mendaki ke atas dengan menyerempet bahaya, seandainya di atas tiada tempat berpijak atau tempat yang dipakai sebagai tempat berpegangan licin dan sukar dipegang, maka saat itu tubuhnya pasti akan terjatuh ke bawah dan berubah menjadisegumpaldaging remuk. Ku See-hong mendongakkan kepalanya memandang dinding tebing yang licin dan curam itu, tiba-tiba muncul suatu ingatan yang berani dia bertekad hendak mendaki ke atas puncak tonjolan batu itu. Nasib manusia ada di tangan Thian, seandainya dia gagal di dalam perjuangannya untuk mempertahankan hidup, apalagi yang bisa dia katakan? Diam-diam Ku See-hong mengerahkan sisa tenaga dalam yang dimilikinya, kemudian dengan cepat tubuhnya melompat ke atas. Ketika mencapai ketinggian tiga kaki, mendadak hawa murninya membuyar dalam terkejutnya dia menahan rasa sakit yang membuat tubuhnya gemetar dan tiba-tiba menempelkan badannya diatasdinding tebing. 306

Tangan kanannya segera diayunkan ke depan berusaha berpegangan pada dinding tersebut, siapa tahu dinding itu sama sekali tiada tempat untuk berpegangan lagi lumut hijau segera berjatuhan ke atas tanah. Ku See-hong memang seorang pemuda yang tangguh, dalam keadaan terancam jiwanya, dia sama sekali tidak menjadi gugup, tangan kirinya yang disaluri tenaga segera membentangkan kelima jari tangannya, kemudian secepat kilat ditusukkan ke atas dinding batu itu . Criiing ! kelima jari tangannya menancap ke dalam dinding batu yang berlumut tebal itu, dengan begitu maka tubuhnya menjadi tergantung di atas awang-awang. Sesungguhnya tindakan yang dilakukan Ku See-hong ini benarbenar berbahaya sekali, seandainya ia tidak sedang terluka, dengan tenaga dalam yang sempurna, tentu saja menancapkan jari tangannya ke atas dinding bukanlah suatu pekerjaan yang sukar, tapi dalam tenaga dalam yang tersendat-sendat, tindakan dari Ku See-honginibetul-betul amatberbahayasekali. Mungkin nasibnya memang lagi mujur, ternyata tepat di mana tangan kirinya ditusukkan tadi tak lain adalah sebuah celah-celah yang ada di antara dinding batu yang satu dengan dinding batu lainnya. Agaknya Ku See-hong juga tahu kalau tangan kirinya menancap diantaracelah-celah dinding karang, ia menjadigirangsekali. Setelah mengatur napas sebentar, dengan menelusuri celahcelah dinding tadi, selangkah demi selangkah dia merangkak naik lagi ke atas. Dalam waktu singkat dia telah tiba di atas batu tonjolan besar yang berbentuk aneh itu, tapi setelah menyaksikan keadaan di situ, mendadak ia menjadi amat terperanjat. Ternyata tonjolan batu cadas itu bentuknya seperti naga, besarnya bukan kepalang. Batu cadas itu menempel menjadi satu 307

dengan dinding bukit itu sehingga bentuknya menyerupai kepala naga yang menerobos masuk ke dalam dinding karang. Yang lebih mengagumkan lagi adalah batu cadas yang menonjol keluar itu entah terdiri dari batuan apa, selain licin dan halus, juga memancarkan cahaya kemerah-merahan yang sanat indah, seakanakan batu itu adalah sebuah batu mustika yang amat besar. Sedang asap merah yang menguap di atas batu mustika tersebut datangnya dari empat arah delapan penjuru yang terhimpun menjadi satu, tempat itu adalah sebuah mulut lorong yang luasnya beberapa depa di tengah batu cadas berbentuk naga tadi. Di dalam lorong yang sempit itu terdapat sebuah celah sepanjang tiga inci cairan berwarna merah kehijau-hijauan yang tampaknya kental seperti lem, meleleh keluar dari sana. Bau harum semerbak tadi tak lain berasal dari cairan merah kehijau-hijauan tersebut, tapi anehnya terendus pula bau anyir darah. Saat itu, Ku See-hong sedang merasakan hausnya setengah mati, dengan termangu-mangu dia mengawasi cairan merah itu, kemudian pikirnya: Cairan merah kehijau-hijauan itu sudah pasti adalah obat mustika yang langka dan tak ternilai harganya . Dengan susah payah mendaki bukit terjal, mempertaruhkan selembar jiwanya, memanjat karang yang licin itu, tak lain tujuan Ku See-hong adalah untuk mendapatkan cairan merah itu. Dalam keadaan demikian, dia sudah tak ambil peduli lagi cairan apakah yang ada di situ. Diapun tak ambil peduli apakah cairan itu boleh diminumatau tidak . Ku See-hong segera membungkukkan badannya, ketika hidungnya mengendus bau asap harum yang menguap, tubuhnya terasa menjadi segar tak terlukiskan. Tanpa berpikir panjang lagi ia segera membuka mulutnya dan menghirup cairan merah tadi. 308

Dengan cepat seluruh tubuhnya menjadi segar, harum semerbak hawa dingin yang menyegarkan segera meluncur masuk ke dalam tubuhnya, langsung menembusi pusar. Kenyataan ini, seketika itu juga membuat hatinya girang setengah mati. Bagaikan orang yang menemukan sumber air di tengah gurun pasir dengan sekuat tenaga dia menghirup cairan merah itu. Dalam waktu singkat cairan merah yang tiga inci dalamnya itu sudah berpindah ke dalam perut Ku See-hong, setetespun tak ada yang bersisa lagi. Ku See-hong segera menggerakkan lidahnya untuk menjilati sisa cairan yang masih ada, setelah itu menarik napas panjang-panjang, seakan-akan dia belum merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya. Segulung hawa murni yang hangat pelan-pelan mulai bergerak naik dari dalam pusar, tak selang berapa lama kemudian, nadi penting yang menguasai hidup matinya berhasil ditembusi lalu mengaliriJin danTok-meh, lalubalik lagi kebawah. Seluruh tubuhnya menjadi segar bugar semua, penderitaan dan rasa sakit yang dialaminya tadi seketika lenyap tak berbekas. Hawa murninya menjadi penuh dan tubuhnya menjadi enteng dan segar, betul-betulsuatukenyamananyangtakterlukiskandngan kata-kata. Tegasnya Ku See-hong merasakan keempat anggota badannya segar dan nyaman, tak kuasa lagi dia mendongakkan kepalanya dan berpekik panjang. Suara yang keras dan yaring bagaikan pekikan naga segera menggetarkan seluruh ngkasa, suaranya cukup menggetarkan siapapun yang mendengarkannya . Tapi, sebelum pekikan tersebut selesai diutarakan, tiba-tiba Ku See-hong menjerit kaget. Ternyata batu cadas yang semula indah dan berwarna merah bercahaya itu mendadak berubah menjadi kelabu sedangkan asap merah yang semula membumbung ke angkasa, tiba-tiba lenyap tak berbekas. Ku See-hong yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terkesiap. 309

Setelah tertegun beberapa saat lamanya, mendadak ia mendongakkan kepalanya. Lebih kurang sepuluh kaki di atas cadas berbentuk kepala naga itu, ia jumpai sebatang pohon kecil dengan daun yang rimbun, ternyata rimbunnya pohon itu persis menutup mulut sebuah gua. Menyaksikan kejadian ini, Ku See-hong kembali berpikir: Di atas batu naga ini terdapat benda mestika yang tak ternilai harganya, mungkin di sekeliling gua itupun akan kujumpai mustika yang lain? Kenapa tidak kuperiksa? Ku See-hong bermaksud hendak melayang naik ke atas gua itu, maka diam-diampikirnya: Dengan ilmu meringankan tubuh yang kumiliki sekarang, tak mungkin dalam sekali lompatan sepuluh kaki bisa kucapai tapi barusan aku makan cairan merah itu dan agaknya tenaga dalamku telah memperoleh kemajuan yang pesat, kenapa tidak kucoba untuk melompat ke situ? Berpikir sampai di situ, Ku See-hong segera berpekik nyaring, tubuhnya secepat kilat melayang naik ke atas seperti seekor burung elang yang terbang di angkasa. Tampaknya tenaga yang digunakan terlalu besar, sehingga dalam lompatan itu tubuh Ku See-hong mencapai ketinggian sepuluh kaki lebih. Dalam keadaan begini, mendadak telapak tangan kanannya menekan ke atas dinding tebing lalu tubuhnya berputar cepat di tengah udara dan membalik ke bawah. Dengan suatu gerakan yang entengdanlincah, tahu-tahuiatelah melayangturundidepangua. -oo0dw0oo Jilid: 10 310

DEMONSTRASI ilmu meringankan tubuh yang dilakukannya barusan boleh dibilang sangat lihay, belum tentu umat persilatan sanggup melakukannya. Mimpi-pun Ku See hong tidak menyangka kalau tingkatan yang dicapai dalam ilmu meringankan tubuhnya telah mencapai tingkatan yang begitu hebatnya, untuk mencapai ketinggian sepuluh kaki, pada hakekatnya hal mana bisa dilakukan dengan santai. Setelah masuk kedalam gua itu, dia makin terkejut bercampur tercengang, ternyata gua itu begitu luas dan panjangnya sehingga sama sekali diluar dugaannya semula, Luas gua saja mencapai dua puluh kaki lebih, cuma saja makin kedalamsemakin menyempit, tapi tidakdiketahui berapadalamnya. Udara dalam gua itu dingin sekali, bisa diketahui bahwa gua itu pastiberhubungan langsung denganpuncaktebing tersebut. Didalam gua itu banyak terdapat batu batuan, ada yang duduk ada yang berdiri, bentuknya aneh sekali. Bahkan diantara sekian banyak batu-batuan tersebut, adapula batuan yang berbentuk putih dan bercahaya terang. Dengan ketajaman mata yang dimiliki Ku See hong sekarang, dia dapat menyaksikan semua benda yang berada dalam gua itu dengan teramat jelasnya.... Diam-diam Ku Sue hong berpikir: 'Batuan ini bisa memancarkan cahaya sendiri, jangan-jangan ada bintang sebangsa ular beracun atau lain lainnya yang berada disitu?' Sambil berpikir sambil berjalan, tanpa terasa dia sudah mencapai kedalaman tiga puluh kaki lebih, tiba-tiba muncul kembali sebuah gua lain yang letaknya tersembunyi dibelakang sebuah batu cadas berbentuk aneh. Ku See hong adalah pemuda yang bernyali besar, setelah berpikir sejenakdia lantas menghampirinya. 311

Satu kaki setelah memasuki gua tersebut, maka yang tampak hanya pasir putih yang halus, selain kering juga rata, tak sepotong batu pun yang ditemukan disitu. Benda yang berada didalam semesta memang beraneka ragam, kadangkala terdapat pula keanehan yang sama sekali diluar dugaan orang. Didalam gua ada gua, diluar langit ada langit, diatas manusia masih ada manusia yang lain ; tampaknya ucapan tersebut memang sama sekali tidak keliru. Ku See hong segera tersenyum pikirnya: 'Gua ini paling bersih, mungkin dimasa silam ada pertapa yang berdiam di sini. Bila sekarang didalam situ ada penghuninya, maka sudah pasti penghuninya, adalah bangsa binatang yang suka akan kebersihan. Setelah sampai disini, kenapa aku tidak mencoba untuk memasukinya sekalian melihat-lihat keadaan disana?' Begitu ingat tadi melintas lewat dia lantas melangkah masuk kedalam gua itu. Tampak gua itu tingginya mencapai dua kaki, bukan saja dindingnya merupakan batuan putih yang berkilat, bahkan lantai pun beralaskan batuan putih yang berkilauan. Tiba tiba.... Ku See hong menarik napas panjang, dia seakan-akan mengeadussejenisbau harumbunga yangsemerbak.... Padahal gua itu amat bersih, tiada rumput atau bunga yang tumbuh disitu lalu dari mana datangnya bau harumtersebut? Dia lantas memasuki kembali sebuah lorong yang terpertang dibelakanig gua itu, dalam anggapannya bau harum tadi tentu berasaldaribelakang sana. Tanpalagulagidia melangkahmasukkedalamlorongtersebut. Lorong itu terletak disebelah kiri dinding batu yang terbelakang, panjangnya dua kaki kemudian melebar, rupanya disana terdapat kembali sebuah ruangan batu. 312

Ruangan inipun seperti juga ruangan yang berada diluar, kosong melompong tiada suatu bendapun, sementara keempat belah dindingnya terbuat dari batuan putih yang berkilauan. Disebelah kiri depan pintu masuk, terdapat sebuah pot bunga yang terbuat dari batu putih, Pot itu letaknya lima depa dari permukaan tanah. Didalam pot bunga tersebut terdapat tanah dan tumbuh sebatang rumput hijau yang panjangnya hanya tiga empat' inci, namun dalam pot tersebut hanya terdapat tanah merah tanpa air, mungkin airnya sudah lama mengering... Anehnya, walaupun tanpa air rumput hijau itu tidak menjadi layu dan mati. Bau harum semerbak yang terendus sedari tadi ternyata berasaldari rumputhijautersebut. Timbul rasa ingin tahu dalam hati kecil Ku See hong, dia segera meneliti pot bunga itu lebih seksama. Ternyata pot bunga tadi terbuat dalam delapan sudut, satu bagian menempel diatas dinding tanpa cacad. Oleh karena itu dia lantas mengambil kesimpulan bahwa pot bunga tersebut tentu dibuat oleh pendiri gua itu ketika dilihatnya ada sebagian batu putih yang menonjol keluar dibagian sana. Tapi yang lebih aneh lagi adalah diseluruh ruangan batu itu tidak dijumpai sebuah kursi atau mejapun. Sekalipun pemilik gua itu sudah pindah atau meninggal dunia, paling tidak disana harus tertinggal perabot-perabot yang besar seperri meja, kursi atau pembaringan. Tiba-tiba muncul perasaan ingin tahu dalam hatinya, diapun lantas berpikir: 'Ruangan ini bentuknya persis dengan ruangan batu diluar sana, apakah sejak dulu memang begitu bentuknya? Arsitek yang membangun gua ini betul-betul hebat....! Aaah betul, pot bunga itu bisa berbentuk segi delapan, itu berarti tempat ini bukan bersifat alam, melainkan memang buatan manusia...!' 313

Satu ingatan segera melindas dalam benak Ku See hong, dengan cepat dia memegang pot bunga bersegi delapan itu dan didorong ke kiri. Ketika sama sekali tak bergerak, dia menggerakannya lagi ke kanan. "Kraaak....!" kali ini pot bunga bersegi delapan itu bergeser beberapainci daritempatsemula. Tapi diatas dinding batu itu sama sekali tidak ditemukan pintu, hal mana membuat Ku See hong menjadi tertegun, mendadak dia menggoyangkan dengan gerakan sekenanya, tanpa disengaja dia menekan pot bunga itu kebawah. "Kraak....!" kembali bergema suara keras, agaknya ada engsel pintu yang sedang membuka. Mencorong sinar aneh dari balik mata Ku See hong, dengan wajahtertegundiamenarikpot itukebelakang. "Kraaakkk....... !" ternyata pot bunga yang terbuat dari batu putih itu tak lebih adalah tempat berpegangan diatas pintu, dengan cepat terpentanglah sebuah pintu. Dibalik pintu tersebut kembali terdapat sebuah ruangan lain yang luasnya dua kaki dengan tinggi satu setengah kaki, seluruh dinding ruanganterdiridaribatu kemalaputihyangberkilauan. Ditempat ini terdapat meja kursi dan pembaringan komplit dengan perkakas lainnya. Semua alat itupun terbuat dari batu kemala putih dengan ukiran-ukiran yang beraneka ragam, betulbetulsangat indah sekali. Dengan sorot mata yang tajam, mendadak Ku See hong memandang sekejap keatas pembaringan batu, ...ternyata disana duduk bersila seorang kakek yang matanya sudah cekung kedalam dengan punggung bersandar diatas dinding ruangan. Diatas pembaringan dimana kakek itu duduk bersila, terletak sebilah pedang antik yang berwarna hitam..., di bawah pedang tadi tampaksejilid kitabyangtipis! 314

Ku See hong tahu kakek ini pastilah seorang tokoh persilatan yang berilmu tinggi, tapi yang menjadi pertanyaan baginya adalah tubuh kekek itu; mengapa tidak membusuk sebaliknya mirip orang yangmasihhidupsaja.Apakahdia matibelumlama? Ku See hong menghela napas panjang, ia merasa kematain kakek itu sungguh mengenaskan, begitu sepi, begitu menyendiri, coba kalau dia tidak memasuki gua tersebut tanpa sengaja, mungkin saja beberapa ratus tahun kemudianpun betum tentu jasadnya akan ditemukan orang. Padahal, darimana dia tahu kalau kakek ini telah meninggal dunia sejak tigaratus tahun berselang, lagipula merasakan (merupakan) seorang manusia aneh yang luar biasa hebatnya, selain mengerti ilmu perbintangan, ilmu bangunan, ilmu alam dan tanah, ilmu barisan Pat-kwa, juga memiliki kepandaian silat yang tak terlukiskan hebatnya....? Dengan sikap yang sangat hormat Ku See hong memberi hormat kepada kakek itu, kemudian maju mendekat dan mengambil kitab kecil yang tipis itu. Diatas kitab tadi terlukis beberapa huruf yang tersembunyi: "Tiadateman dalamjagad, duniaini hanyakuseorang" Kemudian dibawah tertera pula empat huruf kecil: "HU-THIAN SENG-KIAM" !! Gaya tulisannya kuat dan tegas, indah dan megah.... Ku See hong segera merasa, walaupun ucapan kakek ini terlalu besar namun terkandung kepedihan yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sambil menghela napas segera gumamnya: Dunia amat luas, umat manusiapun tak terhitung jumlahnya, namun orang ini tidak menemukan seorang temanpun sehingga ia menyebut dirinya sebagai Hu-thian Seng-kiam (Malaikat Pedang Menyendiri). 315

Mungkin keanehan watak Orang ini jauh melebihi watak suhuku Bun-ji koan-su ,...kalau tidak, mengapa tiada teman didunia ini? Atau mungkin dalam jagad hanya dia seorang yang baik sedang lainnya orang jahat? Tentu saja Ku See hong tidak mengetahui sejarah dari Hu-thian seng-kiam tersebut, kalau tidak, ia pasti akan terperanjat, lagipula takakan curiga terhadap apa yang ditulisnya itu. Tapi Ku See hong memang seorang yang perasa, apalagi setelah membaca tulisan yang berbunyi: ''Tiada teman dalam jagad, dunia ini hanya aku seorang!'' makin dikenal ia merasa ikut bersedih untuk kemalangan kakek itu. Dalam sedihnya itu, Ku See hong lantas membuka halaman pertama dari kitab itu, maka terbacalah tulisan yang berbunyi demikian: CatatandariHu-Thian Seng-KiammenjelangsaatAjal! :

"Dalam kehidupan ini, kau telah ditakdirkan menjadi orang yang berjodoh untuk menemukan hasil karyanya ini tiga ratus tahun kemudian...! Benar-benar rejekimu amat besar!" Membaca tulisan tadi, diam-diam Ku See hong amat terperanjat, mungkinkah kakek ini benar-benar sudah mati tiga ratus tahun berselang...? Kalau ditinjau dari tulisan dalam kitab itu, agaknya dia sudah menduga kalau hari ini ada orang yang bakal memasuki gua ini !? Hu-thian seng-kiam! Wahai Hu-thian seng-kiam! Sebetulnya siapakah kau? Mungkin kau benar-benar seorang jago lihay yang amat tersohor pada tiga ratus tahun berselang? Mungkin para jago yang hidup pada seratus tahun berselang pernah mendengar nama besarnya? Dengan sorot mata yang berkilauan, Ku See hong membaca lebih jauh, 316

"Aaaih..., tampaknya semua telah menjadi takdir, setelah Huthian seng-kiam lenyap selama tiga ratus tahun, dia akan muncul kembali dalam dunia persilatan...! Dikala pedang ini mulai keluar dari sarung, jeritan kesakitan akan melanda jagad !! Darah bercucuran sederas genangan sungai, bangkai berserakan menusuk hidung, bagai pembunuhan yang melanda dunia persilatan tempo dulu, pasti akan terulang kembali..., Sungguh mengenaskan, sungguh memedihkan.....! Ku See hong tahu, yang dimaksudkan Hu-thian seng-kiam adalah nama pedang mestika itu, lagipula orang yang memperoleh pedang tersebutharusmenyebutpula dirinyasebagaiHu-thianseng-kiam. Bila ditinjau kembali apa yang tertulis begitu serius dan mengandung amisnya darah, tampaknya pedang tersebut merupakan sebuah pedang yang sangat lihay. Berpikir demikian, tanpa terasa Ku See hong memperhatikan pedang antik itu dengan seksama. Tampak sarung pedang itu hitam pekat dan bercahaya terang, selain gagang pedangnya memang tampakaneh, samasekali tidak ditemukan ciri-ciri lain.... Maka diapun membaca tulisan dalam kitab itu lebih jauh: "Takdir telah menetapkan demikian, maka Hu-thian seng-kiam angkatan pertama menghadiahkan pedang ini bagi mereka yang berjodoh! Selain juga mewariskan tiga jurus ilmu pedang yang tiada tandingannya didunia ini... Catatan tentang ilmu pedang itu ada di belakang, aku percaya dengan kecerdasanmu untuk membuka ruang rahasia ini, terbukti kalau kau berotak cerdas, pasti rahasia ilmu pedang itu dapat kau ketahui. 'Dimasa silam, dengan mengandalkan pedang Hu-thian sengkiam ini, lohu telah menciptakan suatu badai pembunuhan yang tak terkirakan sehingga melanggar hukum langit. Suatu hari ketika 317

menelusuri lautan, tanpa disengaja telah menemukan bukit tinggi ini dimana terdapat Tee-liong-hiat-meh (Naga tanah nadi darah)!' 'Tee-liong-hiat-meh, merupakan tempat pemusatan dari inti langit dan bumi yang berlangsung seribu tahun sekali, yang disebut gua mestika! Letak gua itu berada ditengah punggung bukit ini. Perlu diketahui lohu pandai melihat hong-sui dan aneka ragam kepandaian lain, lohu tahu kalau gua mestika ini tak ternilai harganya! Barang siapa yang meneguk Sari Kekuatan tersebut, maka dia akan kuat dan panjang usia. Bila orang persilatan yang meneguknya, walaupun seluruh inti kekuatannya tak bisa terhisap dalam waktu singkat, tapi asal bisa mendapat sedikit saja, manfaatnya tak terlukiskan dengan kata kata...! Itulah sebabnya kukatakan kalau benda itu merupakan benda mestika yang tiada ternilai harganya. Walaupun lohu sudah tidak berniat untuk hidup terus di alam ramai, tapi aku dapat menghitung apa yang bakal terjadi dikemudian hari. Telah kuperhitungkan bahwa pedang Hu-thian seng-kiam ini memancarkan hawa pembunuhan yang luar biasa, ...tiga ratus tahun kemudian benda ini pasti akan muncul kembali dalam dunia persilatan...! Maka secara diam-diam lohu bertekad untuk membantu pemilik pedang Hu-thian-seng-kiam "angkatan kedua" untuk menciptakan suatu keajaiban yang belum pernah terjadi selama ini. Sengaja kupancing keluar Tee-liong-hiat-meh itu untuk kau terima! Ditengah 'batu naga' diatas sana, dengan sengaja aku telah membuat sebuah celah gua yang dalam dan meletakkan sepotong Batu Kemala Hijau,'Ban-nian pek-giok' disitu. Selewatnya tiga ratus tahun kemudian, hawa sakti dari Tee-liong-hiat-meh itu pasti akan 318

terhimpun oleh Ban-nian pek-giok tersebut hingga terwujud menjadi cairan yang dinamakan Tee-liong-hiat-poo (Mestika Darah Naga Bumi) !! Hawa sakti itu akan muncul dalam waktu yang singkat, yakni selama dua jam (tiga ratus tahun dari saat ini), bila kesempatan dua jam itu terlewatkan, maka saat munculnya kembali Hiat-meh-liongkhi itu akan terjadi lagi setelah tiga ratus tahun kemudian. Mestika alam hanya akan diperoleh untuk mereka yang berjodoh, yangtidakberjodohjangan harapbisa menemukanbenda ini. Pada tiga ratus tahun berselang, lohu telah menghitungkan kejadian yang akan datang, telah lohu ketahui pemilik pedang Huthian seng-kiam angkatan kedua mempunyai rejeki yang besar, dia akan menerima mestika Tee-liong-hiat-poo itu. Bila kau telah mendapatkan Tee-liong-hiat po itu..., lohu anjurkan cepat-cepatlah kau tinggalkan bukit ini...!!! Bukit karang ini bisa berdiri tegak selama puluhan laksa tahun karena ada hawa sakti yang menunjang dari dalamnya, begitu hawa sakti tersebut terambil pergi, ibarat manusia yang kehabisan darah, tujuhhari kemudianpastiakanruntuh danhancur. Manusia maupun binatang yang berada dalam jarak satu Li disekitar tempat ini akan tertimpa akibatnya dan musnah, ...ingat! Ingat...! Cepat tinggalkan bukit ini sejauh-jauhnya...! Rumput Hijau didepan pintu itu, merupakan sebuah benda yang berusia sepuluh laksa tahun, kasiatnya dapat mencegah keracunan, mencegah hawa sesat, air dan api tak tembus, benar-benar merupakan suatu benda mestika yang tiada taranya. Dimasa lalu bendainidinamakan orangsebagaiPek-liok-cau! Pertumpahan darah terjadi dimana-mana gara-gara benda itu. Akhirnya, lohu yang telah berhasil memperolehnya, sekarang akan kuberikan pula untukmu. 319

Umat manusia didunia ini banyak yang licik dan berhati busuk, banyak ksatria yang harus mengorbankan jiwanya ditangan mereka. Kau telah ditakdirkan sebagai bintang penolong dunia persilatan pada tiga ratus tahun kemudian. Aku harap kau jangan membunuh orang seperti membabat rumput; dimana bisa diampuni, ampunilah mereka yang mau bertobat. Jenasahku tak usah kau geser, karena lohu telah membuka rahasia langit dan menghancurkan bukit ini. Untuk dosaku, lohu rela dijebloskan kedalam neraka, biarlah jazadku terkubur bersama bukit ini. Ingatlah apa yang kupesankan dan laksanakan baik-baik, jangan berbuat kejahatan yang melanggar hukum sehingga menyia-nyiakan harapanku.....!! Tertanda: Hu-Thian-Seng-Kiam oooooo0dw0ooooooo Bab 15 SELESAI membaca tulisan itu, Ku See hong menjadi termangu mangu dan tenggelam dalam lamunannya sendiri. Diam-diam diapunbersyukur karenaia telah menerima banyakkeajaiban alam. Selama hidup, belum pernah Ku See hong menerima budi kebaikan orang lain, tapi sekarang, bukan saja dia telah memperoleh kebaikan orang, bahkan siapa nama kakek itupun tak diketahui olehnya. Selain itu, kakek tersebut juga tidak meninggalkan pesan agar dia melakukan sesuatu baginya, kesemuanya ini membuat Ku See hong merasa amat tidak tenang, Diam-diam pikirnya: 'Semasa masih hidupnya dulu, locianpwe ini tak pernah menemukan seorang sahabat pun; setelah mati, jenasahnya akan 320 Angkatan Pertama !

terkubur dalam perut bumi, benar-benar suatu nasib yang mengenaskan.... Mumpung masih ada enam hari enam malam sebelum bukit ini hancur, lebih baik kutemani dirinya disini selama beberapa hari, sekalian menghibur sukmanya yang kesepian.' Mendadak..., pada saat itulah Ku See hong mendengar suara gemuruh yang amat keras bergema memecahkan keheningan, menyusul kemudian seluruh ruangan batu itu bergoncang keras. Paras muka Ku See hong berubah hebat, ia tahu ucapan locianpwe tersebut amat tepat, kalau dilihat dari gempa yang begitu hebatmelanda seluruh bukit,kinisudahpasti iatak bisa mengendon terus dalam ruangan tersebut. "Blaaamm.....! Blaaamm.....!" setelah berkumandang suara gemuruh yang memikikkan telinga, gemeratak bumi yang menggoncangkan ruangan itu semakin menghebat, menyusul kemudian terdengar bunyi tanah longsor yang memekikkan telinga, mungkinadasebagian daritanahperbukitan ituyangtelahambruk. Gemuruh keras yang menggelegar di angkasa itu berbunyi sekali tiap semenit, waktunya pun makin lama semakin pendek, sedangkan gempa yang terjadi makin lama makin kencang. Ku See hong sudah tak sanggup lagi untuk berdiri tegak. Yang lebih aneh lagi adalah jenazah dari kakek itu, walaupun bumi bergoncang dengan hebatnya, namun ia masih tetap duduk dengan tebang ditempat semula. Dalam perkiraan Ku See hong semula, bunyi gemuruh dan getaran gempa yang berlangsung selama ini hanya akan terjadi beberapa saat lalu akan berhenti dengan sendirinya, siapa tahu makin lama malah menghebat, seakan-akan dunia mau kiamat saja, saluruh ruangan dalam gua itu bagaikan diputar balikkan, betulbetul menggetarkan hati. ''Blaaamm...!" setelah berkumandang suara gemuruh yang luar biasa dahsyatnya, menyusul kemudian muncul segulung tenaga getaran yang sangat kuat melanda seluruh ruangan, kuda-kuda Ku 321

See hong kontan menjadi gempur dan ia terpental sejauh tiga empatdepadari posisisemula. ''Kraaak...blaaamm!" bunyi tanah yang merekah bergema disitu, dinding batu putih dalam ruangan yang begitu kuat dan keras kini sudah muncul retakan-retakan yang banyak, disusul kemudian dari luar gua sana bergema suara batuan cadas yang berguguran. "Aduh celaka" pikir Ku See hoag kemudian,"bila gua ini tak kuat menahan golakan tenaga yang menggetarkan bumi sehingga roboh lebih dulu, niscaya akupun akan turut terkubur hidup-hidup ditempat ini!" Berpikir sampai disitu, dia lantas masukkan kitab kecil itu kedalam sakunya, kemudian tak sempat untuk memperhatikan pedang mustika itu lagi, buru-buru digembolnya pedang itu diatas bahunya. Setelah itu, dengan sikap yang sangat hormat dia menjura dihadapan jenasah kakek itu ujarnya dengan lantang; "Setelah menerima budi kebaikan dari cianpwe, sesungguhnya boanpwe Ku See hong berhasrat untuk menemani layon cianpwe selama beberapa hari sebagai tanda rasa terima kasihku, tapi berhubung gejala gempa yang menimpa bukit ini sudah mulai dan boanpwe kuatir terjadi hal yang tak diinginkan, terpaksa boanpwe akan mohon diri lebin dahulu. Boanpwe pasti akan mempergunakan Huthian seng-kiam yang cianpwe hadiahkan kepadaku ini, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran didalam dunia persilatan...!" Selesai berdoa, Ku See hong segera melompat keluar dari ruangan itu, tapi apa yang kemudian terlihat olehnya hampir saja membuat pemuda itu menjerit keras. Tampaklah dalam lorong yang berada sepuluh kaki dari ruang batuitutelahdipenuhiolehbelalangberacun yangjumlahnyabegitu banyak sehingga menyerupai sebuah awan hitam, bukan saja telah menyumbat lorong yang luasnya beberapa kaki itu, lagi pula suaranya memekikkan telinga. 322

Agaknya semua binatang beracun yang selama ini bersembunyi dalam gua tersebut telah dikacaukan oleh terjadinya gempa kuat, sehingga sama sama kabur menyelamatkan diri. Gua yang dilewati Ku-See-hong ketika masuk kedalam ruangan tadi merupakan sebuah celah alam yang ada dicelah bukit, dimana gua tersebut memanjang sampai kepuncak tebing, panjangnya paling tidak mencapai ratusan kaki, didalamnya tersebarlah gua besar maupun kecil yang puluhan ribu banyaknya, disana menghuni pelbagai binatang beracun yang tak terhitung jumlahnya. Tak heran kalau binatang beracun itu segera berdesakan menuju kegua yang berhubungan langsung dengan alambebas. "Aduh celaka!" pekik Ku See hong setelah menyaksikan kejadian itu. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu, hawa murninya segera dihimpun kedalam telapak tangannya, menanti belalang beracun itu bergerombol mendekat, diapun akan lepaskan sebuah pukulan dahsyat. Siapa tahu, belalang beracun yang berpuluh ribu jumlahnya itu hanya bergerombol didalam lorong tersebut bagaikan selapis awan gelap, bukansaja menutupicahayayang masuk, jugatakseekorpun yang terbang masuk kedalam gua. Ku See hong yang cerdik dan cekatan tiba-tiba menunjukkan wajah berseri, rupanya teringat bahwa cianpwe itu pernah menyinggung bahwa rumput Pek-lik-cau yang berada diatas pot bunga itu merupakan benda mustika yang sanggup digunakan untuk melawan racun. Berpikir sampai disitu, dia lantas melompat kesamping pot bunga tadidan memegangakarrumput Pek-lik-cau tersebut. Segera itu juga dia merasakan ada segulung hawa dingin yang merambat naik lewat celah-celah tangannya dan masuk ke tubuhnya, sementara bau harum semerbak menyegarkan badan, tampaknya rumput tersebut benar benar merupakan sebatang rumput mustika. 323

"Sreeet.....!" diiring suara desingan, Ku See hong telah berhasil mencabut keluar rumput Pek-lin-cau itu. Batang berikut akarnya yang berwarna merah kehijau hijauan itu hanya mencapai lima inci saja, cahaya hijau yang terpancar keluar tampak indah menawan. Begitulah dengan tangan kiri memegang rumput Pek lik cau, tangan kanan menyiapkan serangan dahsyat untuk menjaga segala kemungkinan yang tak diinginkan, pelan-pelan Ku See hong berjalan mendekatigerombolanbelalangberacun itu. Kalau dibicarakan memang sangat aneh ketika kawanan belalang beracun itu menyaksikan Ku See hong berjalan mendekat, ternyata binatang itu serentak menggerakkan sayapnya dan mundur ke belakang. Ku See hong menjadi amat gembira, secepat kilat telapak tangan kanannya melancarkan sebuah pukulan yang maha dahsyat bagaikan hembusan angin topan, kawanan belalang beracun yang berada dibarisan depan segera tersapu oleh pukulan dahsyat itu hinggahancur danterceraiberai diataspermukaantanah. Semenjak makan cairan merah Tee liong-hiat-po, tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong telah memperoleh kemajuan pesat, seranganyangdilancarkan barusanbetulbetul mengerikansekali. Tak selang berapa saat kemudian, bangkai belalang beracun itu sudah membukit, sementara belalang beracun yang masih terbang diudara dan tak kena terhajar mampus itu serentak melarikan diri ke empat penjuru. Dalam waktu singkat, Ku See hong telah mencapai pintu masuk gua tersebut. Mendadak...... kembali terendus bau busuk yang lembab dan menyengat hidung dari arah depan, pemuda itu cepat menjadi sadar, pastilah seekor binatang beracun kembali telah munculkan diri. 324

Dengan cekatan dia menempelkan punggungnya diatas dinding gua, kemudian dengan sepasang matanya yang tajam melakukan pemeriksaandi sekeliling tempat itu, hawa murnidihimpun kedalam telapak tangan kanannya dan bersiap sedia melancarkan serangan setiap saat. Waktu itu suasana didepan gua itu amat gelap dan remang remang karena udara dipenuhi oleh belalang beracun yang sedang melarikan diri. Rupanya rombongan belalang beracun tersebut hanya mengikuti arah terbang pemimpinnya yang ada dipaling depan, andaikata pemimpinnya terjun ke lautan api, maka yang berada dibelakangnya turun pula menerjunkan diri ke dalam lautan api. Cepat nian gerak terbang dari kawanan belalang beracun itu, suara dengungan nyaring yang mmekikkan telinga itu kian lama kian bertambah melemah, tak lama kemudian binatang tersebut sudah lenyap tak berbekas. Dalam pada itu, dari mulut gua telah muncul seekor ular raksasa yang berperut amat panjang dengan sisik yang berwarna-warni, dengan menelusuri dinding gua tanpa menimbulkan sedikit suarapun, bergerakmendekat. Ditinjau dari kepalanya yang berbentuk segi tiga serta tubuhnya yang berwarna warni, dapat diketahui bahwa ular beracun raksasa itu sudah pasti seekor ular yang berbahaya sekali, barang siapa terpangut, niscaya jiwanya akan melayang. Terkesiap Ku See hong menyaksikan kejadian ini, telapak tangan kanannya segera digetarkan ke muka, lima gulung desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera dilontarkan ke muka menyergap kepala aneh dari ular beracun itu. Sreeet..! Sreeet..! Sreeet..! Sreeet..! Sreeet..! lima gulung desingan angin tajam yang sanggup membelah batu cadas, bersarang telak diatas kepala aneh si ular berbisa itu, tapi anehnya ternyata binatang itu sama sekali tidak menderita luka apa-apa. 325

Ketika ular berbisa berwarna warni itu menyaksikan ada orang menyergapnya, sepasang mata anehnya yang mirip lampu lentera segera memancarkan semerbak sinar hijau yang menggidikkan hati, lalu sambil mengangkat kepalanya ia memperdengarkan pekikan nyaring yang mendirikan bulu roma, mulutnya dipentangkan lebar lebar dan menyemburkan segumpal asap beracun yang berwarna warni. Secepat sambaran petir, kabut beracun itu menyambar kewajah Ku See long. Mimpi pun Ku See bong tidak menyangka kalau ular berbisa itu begitu ganas dan berbahaya, tubuhnya cepat-cepat berkelit kesamping dan melompat kearah dinding tebing lainnya, sementara telapak tangan kirinya kembali diayunkan kemuka. Segulung angin pukulan yang tak kalah hebatnya sekali lagi menggulung kedepan. Agaknya ular berbisa yang berwarna warni itu cukup mengerti akan kelihayan ilmu pukulan yang dilancarkan Ku See hong, kepalanya yang aneh segera dimiringkan ke samping, kemudian tubuh bagian depannya diangkat keatas. 'Plaak!' dengan diiringi suara nyaring, pukulan tadi bersarang telak diatas badan ular bebisa yang keras bagaikan baja itu, al-hasil ular tadi masih juga tidak menderita apa apa. Kembali suara pekikan aneh yang memekikkan telinga berkumandang memecah keheningan, ular berbisa yang tubuhnya amat besar itu membalikkan badannya, kemudian ekornya yang panjang langsung menggulung ke tubuh Ku See hong. Kekuatan yang menyertai sabetan ekor ini betul-betul mengerikan hati, deruan angin dahsyat menggetarkan seluruh angkasa. Dengan kecepatan yang luar biasa, Ku See hong melompat kemuka. "Blaaam....!" suatu benturan keras berkumandang, dinding karang dalam gua itu segera bergetar keras, pasir dan batu 326

beterbangan diangkasa, ternyata sudut dinding gua itu sudah tersapu ambruk sebagian. Ku See hong segera terkesiap sekali, mendadak satu ingatan melintas didalam benaknya. "Criiing..." diiringi suara dentingan yang sangat nyaring, Ku See hong telah meloloskan sebilah pedang mestika yang memancarkan cahaya merah. Cahaya tajam yang memancar keluar dari pedang itu berwarna bening, tapi lamat-lamat memancar selapis kabut tipis yang berwarna merah menyelimuti senjata tersebut, tampak indah dan menawan. Ketika ular beracun berwarna warni itu, menyaksikan Ku See hong meloloskan pedang Hu-thian seng-Kiam, mulutnya segera dipentangkan lebar-lebar, kemudian sambil berpekik nyaring, gumpalan asap beracun segera disemburkan keluar. Akan tetapi, ketika mendapat tiga depa dari kabut merah yang menyelimuti pedang mestika Hu-thian seng-kiam tersebut, tahutahu kabut racun itu menyebar keempat penjuru dan menguap ke atas. Kabut beracun berwarna hijau tua, sedang cahaya pedang berwarna merah darah, ketika kedua macam warna itn saling membentur satu sama lainnya, segera timbullah beraneka warna yang amat indah. Lambat laun, kabut beracun yang disemburkan ular berwarna warni itu makin menipis, seluruh badannya makin lemah dan kepalanya yang anehpun turut terkulai ketanah, dua biji mata anehnya yang berwarna hijau kian lama kian bertambah lemah. Sebaliknya kabut merah yang menyelimuti pedang Hu-thian seng-kiam tersebut kian lama kian bertambah tebal hampir saja menyelimuti seluruh badan Ku See hong sedemikian aneh dan saktinya keadaan tersebut, sehingga tak malu kalau disebut sebagai pedang mustika paling aneh didunia ini. 327

Cahaya gembira segera terpancar keluar dari balik mata Ku See hong, sedemikian girangnya dia sehingga matanya hanya mengamati pedang Hu-thian seng-kiam tersebut tanpa berkedip, dia lupa untuk turun tangan, juga lupa untuk membunuh ular beracun tersebut. "Blaaaam.....! Blaaammm.....!" ledakan demi ledakan yang memekikkan telinga segera menggetarkan angkasa, menyusul kemuaian seluruh gua itu bergoncang keras. Tak lama kemudian tampak batu dan pasir berguguran ke atas tanah dengan menimbulkan suara nyaring. Mungkin ada sebagian besar batu karang yang telah ambruk. Mendengar suara tadi, Ku See hong baru merasa terkejut dan tersentak kaget pedang Hu-thian Seng-kiamnya digetarkan keras menciptakan berlapis lapis gulungan garis busur yang melingkar, seolah-olah cahaya bianglala yang menyebar ke angkasa. Kemudian diiringi suara gemerincingan nyaring, laksana kilatan cahaya tajam, pedang itu segera membacok keatas kepala berbentuk segi tiga dari ular beracun itu. Anehnya, kali ini ular beracun itu tidak menghindar ataupun memberi perlawanan, namun dalam kenyataannya bacokan yang dilancarkan Ku See hong itu memang dilakukan dengan kecepatan luar biasa. Dalam keadaan tak mampu menghindarkan diri,"Criiing...!" mata pedang itu segera menembusi kepala ular beracun tersebut bagaikan sedang memotong tahu saja. Pekikan keras berkumandang memecahkan keheningan, percikan darah segar memancar kemana-mana. kepala si ular yang berbentuk segitiga itu segera kena terbacok oleh senjata Ku See hong sehingga hancur tak karuan lagi bentuknya. Ku See hong segera merendahkan badannya, sekilas cahaya bianglala segera memancar keluar, hawa pedang mendesir, ular raksasa yang panjangnya empat kaki itu sudah terpotong potong 328

menjadi puluhan bagian oleh ayunan pedang Hu-thian seng-kiam tersebut, bauamissegera memenuhiseluruhgua. Sambil menggenggam pedang Hu-thian seng-kiam, Ku See hong melompat keluar dari gua itu. Ketika sorot matanya memperhatikan keadaan disekitar sana, tampak lebih kurang dua kaki dihadapannya telah muncul dua buah batu karang yang sangat besar menyumpal jalan lewat, yang tersisa tinggal ruang kosong selewat satu kaki. Tapi, pada ruang kosong yang satu kaki lebarannya itu kini berdiri seekor laba-laba raksasa yang membentuk selapis sarang laba-laba yang besar dan berwarna putih, diatas sarang tadi tertempelbanyaksekali belalang beracun, sedanglaba-labatersebut lagisibuk melalapbelalangbelalangberacuntersebut. Diam diam Ku See hong merasa terperanjat, pikirnya: "Paling tidak aku harus menempuh perjalanan sejauh tiga puluh kaki melewati gua ini sebelum lolos dari tempat ini, tampaknya didalam gua yang lebar didepan sanapun banyak terdapat binatang-binatang beracun. Aaai... tampaknya bila aku tidak segera berusana untuk meninggalkan gua ini, bila sampai saatnya ambruk, saat itu meski aku berilmu silat amat hebat pun, jangan harap bisa meninggalkan tempat inidalam keadaan selamat..." Berpikir sampai disitu, dengan mementangkan sepasang matanya bulat-bulat, telapak tangan kirinya segera didorong kemuka melepaskan segulung angin pukulan yang maha dahsyat untuk membayar sarang laba laba tersebut... Tapi, Ku See hong segera merasakan telapak tangannya seolaholah menyentuh segumpal benda yang amat lunak dan mempunyai dayapentalyangkuat,takampunbadannya mencelatkebelakang. Dengan terkesiap dia mundur dua langkah, tampak sarang labalaba itu hanya sedikit bergerak, namun sama sekali tidak menderita kerusakan apa-apa. Tampaknya laba-laba raksasa itu sudah memiliki sifat yang tajam dan pintar, melihat orang yang manyergapnya, tubuh yang besar segera melompat turun keatas tanah. 329

"Blaaam...!" diiringi getaran keras, ketika raksasa itu mencengkeram diatas sebuah batu seketika itu juga batu cadas itu hancur tak bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan binatang tersebut.

cakar panjang laba-laba cadas yang besar, karuan lagi bentuknya, yang dimiliki

Ku See hong yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terperanjat, dia tak berani berayal lagi. Pedang Hu-thian sengkiamnya segera digetarkan membentuk garis bianglala panjang yang secepat kilat membalik ke bawah dan menusuk tubuh labalaba raksasa tersebut. Laba-laba raksasa itu berpekik aneh, cairan hijau segera memancar kemana-mana. Dalam waktu singkat tubuhnya sudah kena dicincang oleh Ku See hong hingga tak karuan lagi bentuknya. Ku See hong kembali menggetarkan pedangnya, cahaya senjata berputar lewat ketika ia mengayunkan senjatanya berulang kali diatas sang laba-laba tadi, menyusul tangan kirinya melepaskan sebuah pukulan dasyat, serentak serangan laba-laba itu sudah kena tersapu bersih. Dia tak berani berdiam terlalu lama lagi disitu, dengan kecepatan luar biasa tubuhnya segera melompat masuk ke dalam gua yang sangat besar itu, namun ketika matanya memandang sekeliling tempat itu seketika itu juga tubuhnya mundur beberapa langkah dengan perasaan terkesiap. Ternyata banyak batu cadas telah berguguran didalami gua yang lebarnya mencapai dua puluhan kaki itu, diantara bongkahan2 batu karang itu penuh dengan sarang laba2 yang membentang kian kemari, dipusat tiap lingkaran sarang laba2 itu, tampaklah seekor laba2 berkaki delapan yang berwarna hijau kerabu-abuan. Yang lebih mengerikan lagi adalah diatas tanah disekeliling permukaan gua itu diliputi oleh selapis gelombang merah yang bergolak kian kemari. Ternyatayangdimaksudkan sebagaigelombang merah ituadalah sekelompok semut-semut berwarna merah yang amat besar sekali. 330

Semut-semut raksasa tersebut berkaki panjang dan berjuta-juta ekor banyaknya, permukaan gua yang paling tidak dua puluh kaki luasnya itu hampir dipenuhi oleh semut-semut tadi. Rupanya gerombolan semut-semut raksasa berwarna merah itu bermunculan dari sebuah celah dinding batu yang merekah dan berhamburan keluar. Ku See hong terkesiap sekali, ia tahu kelompok semut merah bertubuh raksasa ini pasti mengandung racun yang sangat jahat, seandainya sampai tergigit, tak ayal lagi nyawanya pasti akan melayang meninggalkan raga kasarnya. Apalagi setelah pemuda itu melihat jelas keadaan disekitar sana, dia semakin mengeluh lagi, ternyata sedemikian banyaknya semut2 merah itu berhamburan keluar dari sarangnya, membuat seluruh permukaan maupun dinding batu yang ada disitu dipenuhi oleh binattng itu, bahkan mulut gua didepan sanapun dilapisi jutaan semut merah. Hakekatnya mustahil lagi baginya untuk melangkah keluar dari tempat itu. Seandainya disana hanya ada semut-semut merah saja, dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya, paling banter dia hanya perlu berganti napas sekali saja untuk mencapai mulut gua. Tapi kenyataannya tidak segampang itu, hampir seluruh celah dan tempat kosong dalam gua dipenuhi oleh sarang laba-laba yang kuat, untuk bisa melompat keluar dari situ, paling tidak dia harus menghancurkan empat lapis sarang laba-laba terlebih dahulu, padahal apabila badannya sampai terperosok kedalam rombongan semut merah raksasa itu, niscaya habis sudah jiwanya. Ku See hong menjadi sangat gelisah, ia betul betul kehilangan akal dalam keadaan begitu, padahal semut merah masih berhamburan keluar dari sarangnya dan kini mulai merambat ke arah mana ia berdiri sekarang. Mendadak.... 331

Ku See hong mengambil sarung pedangnya ditangan kiri, kemudian tubuhnya meluncur ke depan, serentetan cahaya gemerlapan yang menyilaukan mata secepat kilat menerjang ke arah sarang laba-laba pertama. "Sreeet... Sreeet....!" desingan tajam membelah angkasa, sarang laba-laba yang pertama telah tersayat menjadi beberapa bagian. Sementara itu tubuh Ku See hong telah meluncur ke bawah tanah, dalam keadaan begini sarung pedang ditangan kirinya secepat kilat menutul diatas permukaan tanah, badannya segera melambungkembalidanmeluncurkearahsaranglaba-laba kedua. Perbuatan yang dilakukan tadi segera diulangi kembali, dan menghancurkan sarang laba-laba tersebut dengan pedang mustika Hu-thian seng-kiam yang berada ditangan kanannya. Hanya didalam waktu singkat, secara beruntun Ku See hong telah berhasil menghancurkan lapisan sarang laba-laba, kini sarung pedangnya sekali lagi menutul diatas permukaan tanah dan tubuhnya bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya meluncur keluar darigua. Tiba-tiba Ku See hong menyadari akan sesuatu pikirnya: 'Aduuuh celaka..! Gua ini berjarak lebih kurang tujuh puluhan kaki dari permukaan tanah, jika aku meluncur dengan begini saja kebawah, walaupun sudah mengerahkan segenap rawa murni yang kumiliki, kendatipuntak sampai matipaling tidak jugaakan terlukaparah.' Ingatan tersebut baru saja melintas lewat, tubuhnya telah meluncur sejauh lima kaki lebih dari mulut gua, kemudian dengan cepat badannya merosot turun kebawah. Dengan sepasang mata terpentang lebar, dia mengawasi sekejap sekeliling tempat itu namun tiada tempat yang bisa dipakai untuk berganti napas, padahal badannya telah meluncur kebawah dengan kecepatan bagaikan sambaran petir....... Waktu itu senja telah menjelang tiba matahari sore sedang memancarkan cahaya ke empat penjuru... 332

Mendadak Ku See hong teringat kembali dengan taktik melambung didalam ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong, dengan cepat ia menghimpun tenaga dalamnya, lalu seperti segumpal kapas lunak pelan pelan badannya melayang turun ke bawah. Ku See hong segera membentangkan sepasang lengannya, kedua ujung kakinya saling berpijak pada punggung kaki, tubuhnya bagaikansegumpalkapas melayangturundengan ringan. Angin berhembus kencang mengibarkan bajunya, di bawah timpaan cahaya matahari sore yang menyoroti badannya, gerakan tubuhtersebutnampakindah menawan. Hanya didalam sekejap mata saja Ku See hong telah berhasil mencapai permukaan tanah dengan selamat. Dia mendongakkan kepalanya dan menghembuskan napas panjang, gumamnya sambil menghela napas: "Tak kusangka ilmu meringankan tubuh yang kumiliki telah mencapaike tingkatanyangbegitutinggi..." Memandang bukit karang yang menjulang tinggi keangkasa, tanpa terasa ia menghela napas sedih, dalam benaknya terbayang kembali akan si kakek yang seorang diri. Dimasa hidupnya dulu dia sudah hidup menyendiri, sesudah mati mayatnya akan tenggelam kedalam bumi, dalam dunia yang luas, mungkin hanya dia seorang yang mempunyai nasib seburuk itu. Sementara itu, dari atas puncak batu karang itu seakan akan bergoncang keras dan tiap saat bakal ambruk ketanah. Sedangkan dari permukaan sekeliling batu karang itu telah muncl retakanretakan besar yang dalam sekali. "Aaaai....!" sekali lagi Ku See hong menghela napas sedih, benaknya terkenang kembali semua pengalaman yang dialaminya selama dua bulan terakhir ini. Semua kejadian serasa bagaikan impian, terutama diantaranya pengalaman yang menimpa Bun-ji koan-su, Keng Cin sin dan Kakek Yang Menyendiri tadi. Ketiga orang itu merupakan orang yang tak 333

akan terlupakan sepanjang hidupnya, tapi ketiga-tiganya sudah tiada lagi didunia ini.... Teringat diri Keng Cin sin, air matanya jatuh bercucuran bagaikan hujan gerimis, ia merasa sedih sekali. Selama hidup belum pernah dia alami kesedihan seperti ini, ia tak pernah bersikap lemah dengan mengucurkan air mata, hanya kepadanya Keng Cin sin, bayangan gadis itu serasa melekat selalu didalam benaknya. Selama berkelana dalam dunia persilatan dimasa lalu, walaupun banyak kesulitan telah dialaminya, namun dia melewati sambil menggertak gigi, tapi sekarang tidak, tepatnya belakangan ini. Dia baru mengerti kalau kehidupan manusia itu sebenarnya tidak gampang, bagaimana pun juga didunia ini banyak terdapat persoalan yang bisa menghancur lumatkan perasaan orang. Tapi, justru karena pelbagai pengalaman dan penderitaan yang dialami inilah dia menjadi lebih matang, bahkan jauh lebih pengalaman dari pada orang yang berusia setengah umur. Dalam suasana dan keadaan seperti ini, ia sudah memikirkan lagi ucapan yang selalu merupakan kebanggaannya, yakni 'Enghiong hanya melelehkan darah tidak melelehkan air mata!'....Dia membiarkan air matanya jatih bercucuran dengan derasnya. Ia mendongakkan kepalanya memandang langit yang gelap, hanya bintang yang bertaburan tiada rembulan. Dengan penuh kesedihan Ku See hong berpekik nyaring lalu mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya bergerak menuju ke arah barat. Dia ingin mencari puncak bukit lain pada jarak satu Li dari sana dan melatih ketiga jurus pedang yang tercantum pada dalam kitab kecil peninggalan Kakek Menyendiri itu, disamping ia ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bukit karang yang menjulang tinggi keangkasa itu longsor dan ambruk. Ditengah gelapnya malam, keempat penjuru hanya penuh dengan pepohonan serta batu karang, angin menghembus kencang, 334

bayangan hitam bergerak gerik seolah-olah kawanan iblis yang menanti mangsanya menghantarkan kematian.... Semenjak minum cairan darah Naga Bumi, tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong telah mencapai kemajuan yang pesat sekali. Oleh karena gabungan dari beberapa macam sari mustika yang bercampur didalam tubuhnya, hawa murni yang dimilikinya sekarang dapat beredar tiada habisnya, kekuatan yang sangat kuat itu bagaikan gulungan ombak ditengah samudra yang menggulung tiada habisnya. Tubuhnya bergerak begitu enteng bagaikan segumpal kapas yang tak berbobot, setiapkali lompatan tubuhnya mencapai sejauh sepuluh kaki lebih dari posisi semula, tak ubahnya bagaikan burung walet yang sedang terbang di angkasa. Kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sekarang boleh dibilang telah mencapai pada puncaknya, mungkin dalam dunia persilatan dewasa ini sudah tiada banyak orang lagi yang dapat menandingi kehebatan ilmu meringankan tubuhnya. Dibawah sorot cahaya bintang, seperti sambaran petir saja badannya bergerak kemuka, makin lama gerakan tubuhnya semakin cepat, seakan akan kakinya tidak menempel pada permukaan tanah, membuat orang hanya melihat sekilas cahaya berkelebat lewat, tahu tahu bayangan tubuhnya sudah lenyap tak berbekas. Dalam waktu singkat, Ku See hong telah tiba diatas sebuah puncak bukit sejauh satu Li dari tempat semula dan berdiri di puncak bukit karang tersebut. Sekeliling tempat itu tampak pepohonan yang rindang tumbuh dengan amat suburnya, dengan amat jelas sekali ia dapat menyaksikan keadaan dari bukit diseberang itu. Betul Ku See hong telah makan cairan Tee liong hiat-poo sehingga kekuatannya bertambah, namun setelah beberapa malam tak pernah beristirahat, begitu suasana menjadi tenang rasa lelah segera menyerang seluruh tubuhnya. 335

Maka diapun duduk bersila diatas tanah untuk mengatur napas, tak selang berapa saat kemudian ia sudah berada dalam keadaan lupa segala galanya. Tatkala sadar kembali dari semedinya, fajar telah menyingsing, hari ini goncangan yang menimpa bukit seberang bergema semakin keras, bahkan puncak bukit dimana ia berada sekarangpun turut dilanda goncangan yang amat keras. Dari dalam sakunya Ku See hong mengeluarkan kitab kecil peninggalan Kakek Yang Menyendiri itu, lalu mulai mempelajari ketiga jurus ilmu pedang tersebut. Walaupun tulisan yang tercantum dalam kitab itu telah dipelajari dan dikupas dengan penuh ketelitian, bahkan diterangkan pula oleh gambar, tapi berhubung jurus pedang itu terlalu dalam artinya, lagipula sangat lihay, ia belum berhasil juga untuk memahami makna yang sesunggunnya. Setelah melalui pemikiran yang seksama selama dua hari dua malam, akhirnya Ku See hong berhasil memahami garis besar dari Jurus pertama. Kejut dan heran segera menyelimuti seluruh perasaannya, ternyata jurus pedang ini dengan jurus Hoo-han seng-huan yang diwariskan Bun ji koan su kepadanya, seakan-akan memiliki kekuatan dan kehebatan yang hampir sejalan, namun kedua macam kepandaian itu tak bisa digunakan secara bersamaan, melainkan hanya bisa digunakan secara terpisah pisah..., kalau tidak, kekuatan yang dihasilkan pasti akan beberapa kali lipat lebih dahsyat lagi..! Pada dasarnya, Ku See hong memang seorang yang gila ilmu silat, begitu menemukan rahasia dari kepandaian tersebut, ia menjadi girang setengah mati. Sepanjang hari, segenap pikiran dan perhatiannya tercurahkan pada ketiga jurus pedang itu. Hanya saja selama ini dia tidak mempraktekan secara langsung, melainkan hanya memikirkannya didalam benak nya. 336

Ada kalanya dia garuk kepala sambil memandang awan diangkasa dengan wajah termangu, tapi saperti juga orang yang semedi, tiap kali ia termangu maka hal ini berlangsung sampai setengah harian lamanya. Akan tetapi setiap kali berhasil memecahkan persoalan pelik yang sedang dihadapinya, ia menjadi kegirangan setengah mati sehingga lupa daratan. Pekikan nyaring dikumandangkan berulang kali, seakan-akan orang yang lagitertawa tergelak. Setelah menghabiskan waktu selama lima hari lima malam, Ku See hong baru berhasil mengingat sebagian kecil saja dari gerakan ketiga jurus ilmu pedang itu. Pagi itu merupakan hari ke tujuh setelah Ku See hong minum cairan mestika Tee liong hiat poo. Hari ini cuaca tampak agak luar biasa, fajar belum lagi menyingsing diufuk sebelah timur, langit sudah diliputi oleh cahaya terang, awan diangkasa tidak lagi berwarna putih seperti sedia kala, melainkan berwarna kuning keemas-emasan. Suasana dipagi hari itu ibaratnya suasana senja dikala matahari hendak tenggelam dilangit barat, sedemikian suramnya suasana ketika itu, sehingga orang yang tak tahu keadaan, tentu akan mergira senja telah menjelang tiba. Gemuruh keras yang semula berkumandang dari bukit sebelah, kini berubah menjadi hening sepi..., sedemikian sepinya sehingga mendatangkan suasana yang menyeramkan, tiada angin yang berhembus lewat, pohon dan dedaunan tiada yang tergoncang, seakan-akan dunia sudah kiamat. Seluruh jagad seakan akan diliputi oleb keseraman, kengerian dan kemurungan....... Ku See hong berdiri tegak dipuncak bukit itu sambil memandang kearah tebing karang yang menjulang keangkasa diseberang sana. Bukit ini nampak berdiri kokoh dengan angkernya, siapapun takakan percaya kalau bukit yang begitu kokoh akan longsor dan tenggelam kedalam bumi. 337

Mendadak..... Peristiwa yang mengerikan telah mulai berlangsung, tanah mulai retak retak, gempa dahsyat menggoncangkan seluruh permukaan bumi.... "Blaaammm......blaaammm.....blaaamm!" ledakan demi ledakan dahsyat menggema dari puncak bukit karang itu, demkian kerasnya suara ledakan tersebut serasa memekikkan telinga, dan lagi ledakan demi ledakan menggelegar tiada putusnya. Menyusul ledakan keras itu, bumi bergoncang keras dan batu serta tanah pun mulai berguguran. Ku See houg dapat menyaksikan timbulnya retakan retakan besar diatas dinding karang yang tegak lurus dan menjulang tinggi ke angkasa itu...... "Blaaammm...! Blaaammm...! Ggrrrr........" Suatu kekuatan getaran gempa yang maha dasyat melanda tiba. Ku See hong segera merasakan kepalanya pusing tujuh keliling, kakinya tak mampu berdiri tegak lagi sehingga tak ampun tubuhnya segera roboh terjengkang ke atas tanah, akan tetapi dengan cepat dia melompat bangun lagi. "Kraaai....! Kraaakk..........!" Retakan demi retakan membelah seluruh permukaan bukit itu, dengan jelas Ku See hong dapat melihat pepohonan bertumbangan, lalu diatas permukaan bikit yang semula menghijau itu muncul beribu ribu buah retakan yang merekah. "Blaaamm.....! Blaaamm......! Blaamn..., Kraak..... pleetakk....!" Pelbagai bunyi keras menggelegar saling menyusul, bumi bergoncang semakin keras, dunia serasa berputar kencang. Ku See hong dengan mengandalkan kekuatan tubuhnya yang tinggi segera mempertahankan diri sekuat tenaga untuk melawan getaran demi getaran yang menghebat itu. 338

Diantara getaran demi getaran serta ledakan demi ledakan yang memekikan telinga inilah, puncak bukit yang menjulang tinggi keangkasa itu mendadak retak dan berguguran kebawah, ketika menyentuh bumi segera bergema suara ledakan yang tak terlukiskan dengan kata kata, pasir dan batu segera bertebangan kemana mana. Dinding bukit yang tegak lurus turut merekah menjadi dua bagian, kemudian diiringi gemuruh yang amat nyaring, mulai berguguran keatas tanah, seluruh bukit pun mulai amblas kedalam tanah diikuti beterbangannya pasir dan batu sehingga langit serasa berubah menjadi gelap gulita. "Aaaai.... daratan telah tenggelam kedalam perut bumi........!" pekik Ku See hong dengan perasaan terkejut. Rupanya sekitar satu Li disekeliling bukit karang itu mendadak merekah dan muncul sebuah lingkaran yang besar sekali, kemudian seluruhpermukaandisekitarlingkarantadiamblaske dalambumi. Seketika itu juga, angin puyuh menderu-deru, segulung desingan angin, yang sangat kuat menyapu seluruh jagad. Paras muka Ku See hong berubah hebat, cepat-cepat ia mendekamatastanahuntuk melindungidiri. Ledakan demi ledakan masih berkumandang silih beganti, gemuruh yang memekikkan telinga menggema diseluruh angkasa. Semua perpohonan yang tumbuh diatas bukit dimana Ku See hong berdiri sekarang turut bertumbangan diatas tanah dan berguguran kedalam jurang. Bukit dan seluruh permukaannya makin bergoncang semakin keras, mengikuti getaran itu, pelan pelan permukaan tanah tenggelam ke dasar bumi diiringi desingan angin puyuh yang luar biasa dahsyatnya. Ku See hong mendekam rapat rapat diatas bumi,peluh dingin telah membasahi seluruh jidntnya. Dia tahu walaupun bukit dimana ia berada sekarang tidak turut tenggelam, namun tekanan udara 339

disekeliling bukit itu sangat kuat dan berat sehingga membuat napas menjadi sesak dan peredaran darah didalam tubuhnya mengembang kencang, sungguh merupakan suatu penderitaan yang menyiksa badan. Tiba-tiba.... Ku See hong menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya ke seluruh badan, lalu seenteng kapas dia melambung keudara mengikuti gulungan angin puyuh yang sedang menderu2 itu dan meleset ke depan dengan kecepatan luar biasa. Dengan suatu gerakan yang sangat indah, dia meloloskan diri dari pusingan angin puyuh yang menenggelamkan daratan itu. Dengan tenggelamnya bukit karang itu kedalam perut bumi, maka semua tumbuhan maupun kehidupan yang berada satu Li diseputar tempat itu turut terkubur pula kedasar tanah, dalam waktu singkat bekas tanah dimana bukit itu berdiri tadi berubah menjadisebuahtelaga lumpur yangamatbesar. Lumpur didalam telaga itu mendidih seperti bubur, udara panas yang menyengat membuat asap putih membumbung tinggi keangkasa. Peristiwa ini benar-benar sangat mengerikan sekali seakan-akan dunia baru saja tercipta. Matahari telah tenggelam ke langit barat, remang remangnya udara senja telah menyelimuli seluruh jagad. Semua tumbuhan dua li di seputar telaga berlumpur mendidih itu telah layu dan mati, suatu pemandangan yang tragis..... Terhembus angin malam yang dingin, udara makin lama makin gelap, suasana pun makin lama semakin suram.... Pemuda yang baru saja mengalami suatu pemandangan menyeramkan dan lolos dari kematian itu menghela napas pedih, pelan-pelan dia beranjak dan meninggalkan tempat yang suram dan mengerikan itu, lenyap dibalik kegelapan nun jauh didepan sana.... Kini yang tertinggal hanyalah sebuah telaga yang luas dengan lumpur yang mendidih...... Yaa, kecuali itu hanya batu-batu cadas serta tanah yang gersang, tiada tumbuhan, tiada kehidupan..... 340

Tempat disitu seakan-akan sudah mati, seakan-akan sudah kiamat dan tiada kehidupan lagi........ Angin malam berhembus lewat, langit semakin gelap...... suasana terasa makin mengenaskan. 00000OdwO00000 Bab 16 PERMULAAN musim salju yang dingin, mengikuti bergugurannya daun dan bebungaan telah menjelang tiba dalam kehidupan manusia tanpa menimbulkan suara........ Matahari dipermulaan musim begini sama sekali tidak menyengat tubuh, malah sebaliknya mendatangkan perasaan hangat dan nyaman bagi umat manusia...... Disebuah jalan raya di Gi-keh-wan yang merupakan jalan penting menuju ke kota Tiang-sah, tampak seorang pemuda berpedang antik sedang melakukan perjalanan ditengah sorot matahari yang hangat..... Sepasang matanya memancarkan sinar tajam yang menggidikkan, memandang pepohonan yang gundul disepanjang jalan, terlintas perasaan murung dan sedih diatas wajahnya. "Aaaaii...!"tiba-tibaia menghelanapaspanjang. Apa arti dari helaan napas itu? Apakah melambangkan kesepian dan sebatang kara? Mendadak..... Sepasang alis matanya berkenyit, mukanya menjadi dingin kaku dan keketusan serta keteguhan hati tersungging diujung bibirnya, hal mara membuat kegagahan serta kangkuhan semakin memancar diwajahnya. Dia.... tak lain adalah Ku See hong! 341

Gi-keh-wan merupakan kota terakhir sebelum tiba dikota Tiangsah. Kebanyakan saudagar dan pelancong yang tidak berhasil mencapai kota Tiang sah, sebagian besar akan menginap disini. Itulah sebabnya, kota ini jauh berbeda dengan kora kota yang lain. Tampak bangunan berloteng berdiri sepanjang jalan kota, bukan saja ramai penduduknya, perdagangan ditempat itupun amat makmur. Waktu itu adalah menjelang tengah hari,itulah saatnya orang bersantap siang. Hampir semua rumah makan penuh dengan tamu. Pelan pelan Ku See hong berjalan kedepan sebuah rumah makan yang agak sepi. Ia mendongakkan kepalanya keatas, tampak olehnya rumah makan itu memakai merek "Cui-Sian cui-loo". Sementara itu dua orang pelayan telah menyongsong kedatangannya, sambil membungkukkan badan dan tertawa katanya: "Tuan silahkan masuk! Dirumah makan kami tersedia arak paling baik serta sayur kenamaan dari selatan maupun utara. pelayan baik, servis memuaskan, tanggung tuan akan merasa puas........" Ku See hong mendengus dingin, pelan-pelan dia naik keatas loteng. Rumah makan Ciu-sian ciu-loo merupakan rumah makan yang masuk hitungan dalam kota Gi-keh-wan, tempat duduknya luas dan bisa mencapai dua tiga ratus orang,apa lagi sekarang adalah tengah hari, pelbagai macam manusia berkumpul disana membuat suasana yang ramai. Ku See hong segera memilih sebuah tempat duduk yang dekat dengan jendela.... Pelayan menyodorkan daftar makanan, Ku See hong minta sekati arak Cong goan-ciu dan beberapa macam sayur, lalu dahar dengan kepala tertunduk. Waktu itu perasaannya sedang gundah dan sedih, hal ini membuat pemuda yang dasarnya memang angkuh semakin segan untuk memperhatikan tamu-tamu disekitarnya. Padahal, suasana 342

didalam rumah makan Cui-sian ciu-loo pada hari ini sedikit berbeda dengan keadaan dihari-hari biasa. Dilihat dari senjata tajam yang mereka bawa, serta sorot mata mereka yang tajam, setiap orang dapat segera mengetahui kalau mereka merupakan jago jago silat yang berilmu tinggi. Sebenarnya para tamu yang berada diatas loteng itu sedang berbincang-bincang dengan suara yang ramai, akan tetapi, semenjak menyasikan kemunculan Ku See hong, seketika itu juga suasana berubah menjadi hening. Beratus pasang mata serentak dialihkan ke wajahnya dengan perasaan kaget dan tercengang. Mungkin mereka telah dibuat terpesona oleh sikap Ku See hong yang angkuh, gagah dan luar biasa itu. Dihadapan Ku See hong duduk dua orang manusia yang aneh, mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh keangkuhan diri Ku See hong. Setelah melirik sekejap dengan sinar mata sinis, mereka lanjutkan kembali pembicaraannya. Seorang diantara mereka berdua adalah seorang lelaki bercambang yang memakai baju biru sepatu rumput dan berdandan sebagai seorang penebang kayu, tubuhnya tinggi besar dan mengerikan sekali, mukanya hitam pekat bagaikan pantat kuali. Duduk disitu, perawakannyapersissepertisebuahpagoda kecil. Sedangkan orang yang lain adalah seorang lelaki setengah umur yang berwajah putih dan berdandankan seorang peramal, tubuhnya kecil dan pendek hingga merupakan kebalikan dari rekannya namun wajahnya menampilkan kecedasan serta kemampuan yang luar biasa. Sekilas pandangan saja, siapa pun akan tahu kalau dua orang manusia itu adalah jago-jago persilatan yang sudah lama berkecimpungan didalam dunia persilatan, sehingga pengalamannya luas sekali. Terdengar lelaki tinggi besar yang berdandan sebagai penebang kayu itu sedang berkata dengan suaranya yang serak, bagaikan 343

gembrengan bobrok: "Saudara In...!, Barusan kau bilang dalam dunia persilatan akan mengalami lagi suatu badai pembunuhan, sebenarnya apa maksudmu?" Peramal berbaju putih itu mengangkat cawan araknya dan meneguk setegukan, lalu sahutnya: "Lui lote..., dengan watakmu yang berangasan serta pengalamanmu berkelana dalam dunia persilatan selama banyak tahun, masa tidak kau ketahui akan beberapa macam persoalan penting yang telah terjadi dalam dunia persilatan belakangan ini? Kalau cuma itu saja tidak tahu, sia-sia saja kau disebut Sin-hong hwe-ciau (Penembang Kayu Api Berangin Sakti)...!" Lelaki yang disebut si Penebang kayu Api itu segera meraung gusar, teriaknya lantang: "In heng, siapa .yang tak tahu kalau kau disebut orang sebagai Biau-ki-siangsu (Peramal Sakti Berotak Pintar), sudah sepantasnya, kalau pengetahuanmu lebih luas daripada pengetahuanku, apa yang perlu dibanggakan? Sudanlah, tak usah jual mahal, cepat katakan!" Begitu dua orang manusia aneh itu 'melaporkan' namanya, kontan semua tamu yang berada disekeliling tempat itu merasakan hatinya bergetar keras, siapapun tak ada yang menyangka kalau dua orang manusia aneh itu tak lain adalah Lam-ciau Pak-siang...! (Penebang Kayu dari Selatan, Peramal dari Utara) yang amat termashur itu. Yang dimaksudkan sebagai Lam-ciau (Penebang Kayu dari Selatan) dan Pak-siang (si Peramal dari utara) tak lain adalah Siuhong hui-ciau (Penebang kayu Api) Lui-Ki serta Biau-ki siang-su (Peramal Sakti BerotakCerdas)In-Han-im. Kedua orang ini, yang satu hidup di selatan, yang lain hidup di utara. Dalam satu pertarungan sengit yang mereka lakukan selama satu hari satu malam dan berakhir dengan keadaan seri..., dari lawan mereka jadi teman dan terikatlah suatu persahabatan yang sangat akrab. 344

Cara kerja mereka amat setia kawan, namun terhadap kaum sesat, merekapun turun tangan amat keji. Sedemikian anehnya watak kedua orang itu, sehingga boleh dibilang sama sekali tak punya hubungan dengan umat persilatan...... Biau-ki siang-su, In Han-im, memandang sekejap adik angkatnya yang sedang amat gelisah itu, kemudian tertawa terbahak-bahak, katanya pelan: "Lui lote, kalau dilihat dari kegelisahanmu itu, tampaknya kaupun takut kalau sampai beberapa peristiwa itu melibatkan pula dirimu?" "Saudara In, jangan terlalu menghina kemampuan sendiri!", teriak Sin hong hwee-ciau Lui-Ki dengan lantang; "Sudah dua puluhan tahun lebih Sin-hong hwee-ciau malang melintang dalam dunia persilatan, bukit golok, kuali minyak telah kujelajahi semua, masa aku bisa kuatir terlibat? Hmm....siaute tak lain hanya ingin mengetahui persoalan apa saja sehingga dapat menimbulkan kegoncangan hebat didalamdunia persilatan ?" Tanpa terasa semua tamu yang berada dalam ruangan rumah makan itu sama-sama memasang telinga dan mendengarkan dengan seksama, mereka ingin tahu peristiwa apakah yang hendak diucapkan oleh Biau-ki siang-su tersebut. -oo0dw0oo Jilid: 11 KU SEE HONG sendiri, walaupun menunjukkan sikap yang acuh, seakan-akan dunia mau kiamatpun dia tak ambil perduli, sesungguhnya dengan sepasang mata yang tajam, dia telah awasi setiap tamu yang berada diruangan itu. Menyaksikan perhatian orang yang begitu serius, diam-diam diapun turut merasa terkesiap. Telinganya yang tajam telah menangkap jelas semua pembicaraan dari Lam-ciau serta Pak-siang, dia pun ingin tahu peristiwa apakah yang telah menimbulkan kegugupan bagi umat persilatan. 345

Tampak Biau-ki siang-su In Han im menarik muka, lalu berkata dengan serius: "Lui lote , persoalan ini bukan hanya satu saja, bahkan setiap peristiwa merupakan kejadian yang cukup menggetarkan hati orang..!" Setelah berhenti sebentar untuk menarik napas panjang, ia melanjutkan lebih jauh, "Peristiwa aneh yang PERTAMA adalah: Tentang suara nyanyian aneh yang diketahui setiap orang semenjak tiga belas tahun berselang itu......." "Sebenarnya setiap umat persilatan menaruh curiga kalau nyanyian itu merupakan nyanyian dari Bun-ji koan-su, si `manusia sakti dari dunia persilatan`, untuk membalas dendam atas dikurubutinya dia dipuncak Toa-soat-san pada dua puluh tahun berselang!.., Dia dengan menggunakan nyanyian itu untuk memancing kaum laknat tersebut masuk ke dalam perangkapnya dan membunuh mereka satu persatu.!" "Siapa tahu dugaan umat persilatan selama ini ternyata tidak benar! . . . ,karena nyanyian aneh itu bukan dibawakan oleh Bun-jikoansu, melainkan oleh seorang pemuda yang tidak dikenal.............!" Baik Lam-ciau maupun Pak-siang adalah manusia manusia yang luar biasa, ternyata pandangan serta penilaian mereka terhadap para Bu-lim cianpwee pun lain daripada yang lain. Tidak seperti orang lainnya, mereka tidak ingin pandangan tersebut terpengaruh oleh kesan-kesan sampingan lainnya.... Sebagaimana diketahui, Bun-ji-koan-su dianggap oleh umat persilatan sebagai seorang gembong iblis yang amat keji, tapi sekarang Biau-ki-siang-su telah menyebutnya sebagai seorang `Manusia Sakti`, sedangkan terhadap para jago yang mengajar Bun-ji-koan-su dianggapnya `kawanan laknat`!.., penilaian yang amat berani ini segera menimbulkan rasa kaget dan tercekat oleh semua jago persilatan yang hadir disitu. 346

Ku See-hong merasa terharu sekali, dia sama sekali tidak menyangka kalau didalam dunia persilatan masih terdapat dua orang manusia gagah seperti Lam-ciau dan Pak-siang yang berani mengemukakan pandanganyangjujur danadilterhadapgurunya. Sementara itu, terdengar Sin-hong-hwee ciau Lui-Ki menyela: "Saudara In, siapakah pemuda itu? Menurut perkataanmu itu belum tentu pandangan umat persilatan terhadap persoalan ini salah, siapa tahu kalau pemuda ini adalah murid atau ahli waris dari Bun-ji koan-su? Ku See hong yang mendengar perkataan itu diam-diam merasa terperanjat, ia tak menyangka kalau Sin hong hwee ciau yang tampaknya kasar dan berangasan ini, sesungguhnya terhitung pula seorang manusia yang cermat dan luar biasa, hal ini menunjukkan kalau nama besar mereka bukanlah nama kosong belaka. Biau-kisiang-suIn Han im meneguk secawanarak, laluberkata: "AKu kurang begitu jelas tentang nama dan julukan pemuda itu, tapi menurut dugaanku, dia memang ahli waris dari Bun-ji koansu.!" Sin hong hwee ciau Lui-Ki menghela napas panjang. "Aaaai...... kalau memang begitu, . . . teka-teki sekitar hilangnya sekawanan jago persilatan pada delapan belas tahun berselang bisa kita selidiki lewat muridnya Bun-ji koan-su ini?" "Lui lote, jangan kau anggap semua persoalan bisa diselesaikan dengan gampang." kata Biau ki siang-su menggeleng, "Kawanan jago yang hilang lenyap itu sama sekali TIADA hubungannya dengan Bun-ji koan-su, tapi dia pasti tahu hasil perbuatan siapakah itu..!" Sin hong hwee ciau Lui-Ki semakin terkejut bercampur keheranan, katanya satelah termenung sebentar: "Saudara In, perkataanmu makin lama semakin tidak kupahami, betul-betul membuatbingung hatiorang saja." 347

Sikap Biau ki siangsu In Han im berubah makin misterius lagi, katanya lebih jauh: "Sesungguhnya peristiwa lenyapnya kawanan jago pada delapan belas tahun berselang adalah suatu rencana keji untuk menghilangkan saksi-saksi yang amat licik . . . ., adapun orang yang melakukan perbuatan terkutuk ini tak lain adalah kawanan manusia laknat yang berhati busuk...!" Baru saja berbicara sampai disitu, mendadak dari sudut rumah makan itu meluncur datang beberapa rentetan cahaya tajam yang disertai dengan desingan angin tajam, secepat sambaran kilat beberapa titik cahaya itu menyambar keatas jalan darah penting di punggung Biau-ki siang-su. Serangan senjata rahasia yang dilancarkan itu amat mendesak sifatnya, lagi pula memiliki kecepatan yang luar basa. Dalam waktu singkat senjata rahasia tadi sudah berada tiga depa didepan Biau-ki siangsu, tampaknya Peramal dari utara ini segera akan kena terserang..... Disaat yang kritis itulah, Biau-ki siang-su merasakan datangnya segulung angin yang sangat aneh membuat beberapa titik cahaya tajam itu berputar di angkasa dan . . . . , "Sreeet..!" diiringi desingan angin tajam telah meluncur balik ke tempat asalnya. Dua kali dengusan tertahan berkumandang memecahkan keheningan, lalu dari sudut ruang loteng itu tampak ada sosok tubuh roboh terkapar diatas tanah, diatas jalan darah mereka masing masing tertancap tiga batang paku bersegi delapan, yang memancarkan cahaya tajam, darah kental bercucuran dari ketujuh lubang inderanya, sedang jiwa mereka telah melayang meninggalkan raganya. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat semua orang merasa amat terperanjat, bahkan semua orang mengira Biauki siang-su lah yang telah melancarkan serangan balasan tersebut, diam-diam mereka memuji setinggi langit atas kelihayan kungfu dari Lam-ciau pak-siang. 348

Sementara semua orang terpecah pikirannya, disudut meja didepan Ku See hong telah melayang datang seorang pemuda berbaju putih. Diatas punggung pemuda itu tersoreng sebuah pedang perak berbentuk ular, wajahnya terhitung amat tampan, alis matanya lenting dengan mata yang jeli, bibirnya tipis menbengkok kebawah, gerak geriknya angkuh dan dingin. Dengan sorot mata penuh rasa terima kasih, Biau-ki siang-su In Han im memandang sekejap kearah pemuda tampan berbaju putih itu. Paras muka pemuda berbaju putih itu dingin seperti salju dan sama sekali tanpa perasaan, dangan suara yang dingin merasuk tulang katanya: "Lanjutkan perkataanmu itu!" Melihat keangkuhan dan keketusan sang pemuda berbaju putih itu, timbul perasaan yang bercampur aduk dalam hati Biau-ki siangsu serta Sin hong hwee ciau sehingga paras mukanya berubah hebat. Ku See hong memiliki ketajaman mata yang luar biasa, sewaktu senjata rahasia menyerang ketubuh Bu khi siang-su tadi, dia sudah mengetahuinya dengan jelas. Tapi baru saja dia hendak turun tangan untuk membantu, ternyata pemuda berbaju putih yang aneh itu sudah mendahuluinya, menyaksikan kemampuannya untuk merontokkan senjata rahasia tadi, dia merasa amat terkesiap sekali. Betul dia juga seorang yang angkuh, namun setelah menyaksikan kepongahan pemuda berbaju putih itu timbul juga perasaan tak sedap dalam hatinya, tanpa terasa dengan sorot mata yang tajam dia meliriksekejap kearahpemuda berbajuputih itu. Kebetulan sekali, pemuda barbaju putih itu pun sedang memperhatikan Ku See hong dengan sorot matanya yang tajam 349

menggidikkan begitu sepasang mata mereka saling bertemu, kedua belahpihaksama-sama mendengus dingin dengannadasinis. Sekalipun demikian, diam-diam mereka merasa terkesiap juga oleh keketusan dan sikap dingin lawannya, tanpa terasa mereka lantas berpikir. 'Tak nyana kalau dikolong langit masih terdapat manusia yang begini angkuh dan dingin seperti aku, tapi siapakah dia.....? Yaa, siapakan orang ini....?' Kejadian aneh itu hanya berlangsung dalam waktu singkat, menanti semua jago yang berada dalam ruangan itu mendengar dua kali dengusan dingin dan mengalihkan sorot matanya ke wajah Ku See hong serta pemuda berbaju putih itu, kedua orang pemuda itu, sudah termenung dengan pikirannya sendiri-sendiri, seakan akan mereka tidak merasakan pandangan terkejut dan keheranan dari orang orang itu. Tiba-tiba Sin hong hwee ciau Lui-ki berteriak dengan suara lantang: "Saudara In, bagaimana selanjutnya? Cepat lanjutkan!" Biau Ki siang-su adalah orang yang cerdas, sekerangpun dia sudah tahu kalau dua orang pemuda yang berada di hadapannya ini masing-masing memilikiilmusilatyangamatlihay. Sebagai peramal diapun dapat melihatkan kalau dua orang pemuda ini masing-masing memancarkan hawa kelurusan dan kejujuran, sudah pasti bukan anggota kaum sesat..., hanya saja mereka memiliki sikap angkuh dan dingin saja . . . . . Mendadak satu ingatan melintasi dalam benak Biau ki siangsu In Han im, pekiknya kemudian didalam hati: Aaaah,... mungkinkah kedua orang ini..? Ketika Sin hong hwee ciau Lui-Ki menyaksikan paras muka Biauki siang-su berubah-ubah tak menentu, dengan cemas kembali dia berseru: 350

"Saudara In, siaute ingin cepat cepat mengetahui keadaan yang sebenarnya, kenapa kau tidak berbicara?" Biau-ki siang-su In Han im segera tersentak bangun dari lamunannya, diam-diam pekiknya dalam hati: 'Sungguh menyesal... Dasar memang berotak cerdas, buru-buru katanya sambil tertawa: "Lui lote, kenapa kau musti gelisah? Barusan aku sedang memikirkan satu persoalan, baru saja pikiranku kebingungan, kau telah berteriak sehingga aku teringat kembali. Intrik keji yang kubicarakan tadi memang sesungguhnya benar-benar telah terjadi...! Beberapa hari lagi sudah pasti semuanya akan terungkap, pokoknya peristiwa itu menyangkut soal dendam kesumat didalam dunia persilatan serta rencana busuk sekawanan manusia laknat yang ingin menguasai seluruh dunia persilatan...!" Ku See hong tahu kalau Biau-ki siang-su tidak mau mengungkapkan duduknya persoalan pada saat ini, dia lantas berpikir: 'Agaknya bila ingin mencari tahu masalah tentang guruku Bun-ji koan-su serta musuh besar kedua orang tuaku, mungkin hanya dia seorang yang tahu. Aku harus melindungi keselamatan jiwanya secara diam-diam....!' 'Tapi siapakah pemuda berbaju putih ini? Kalau benar demikian, sudah pasti dia adalah seorang musuh yang tangguh.' Sementara itu Bian-ki siang-su In Han im, telah menyumpit sayur dan disuap kedalam mulutnya, kemudian melanjutkan: "Peristiwa KEDUA adalah: Peristiwa yang menyangkut sisa-sisa anggota setia dari Kim-topang. Suatu perkumpulan paling besar dalam dunia persilatan telah dibasmi orang! Ternyata Sin tong tongcu San tian han jiu (Cakar 351

Dingin Sambaran Kilat), Sangkoan-Ik, sekalian tiga empat ratus orang telah dibantai orang secara kejam...!" Ku See hong segera merasakan darah didalam tubuhnya mendidih paras mukanya berubah hebat, tapi dia masih tetap berusahakerasuntuk menahandiriagarwajahnyatidakberubah. Sebaliknya pemuda berbaju putih itu masih tetap bersikap dingin dankaku, wajahnyasamasekalitanpaperubahan emosi. Sementara itu Biau-ki siang-su secara diam-diam memperhatikan pula paras muka kedua orang muda itu, ketika Ku See hong terpengaruh oleh gejolak emosi, hal itupun diketahui olehnya dengan jelas, dengan begitu, dia semakin jelas mengetahui akan asalusul Ku Seehongsertapemuda berbajuputih itu. Terdengar Sin hong hwee ciau Lui-Ki berteriak dengan gusar: "Saudara In, siapakah pembunuh keji itu...? Brutal amat perbuatannya, siaute bersumh akan membalas dendam bagi korban yang telah tewas secara mengerikan itu!" Biau-kisiang-suIn Han imsegeratertawaterbahak-bahak. "Huaahh..... haahh...... haaahh..... Lui lote, sudah ada orang yang hendak membalaskan dendam bagi kematian mereka, cuma sayang dia hanya seorang diri, mungkin kekuatannya masih tidak cukup, maka boleh saja bila kita hendak membantu usaha orang itu..." Setelahmeneguksecawanarak, dia melanjutkan: "Pembunuh keji itu tak lain adalah orang-orang istana Huan-mokiong dari Lam-hay yang sudah seratus tahun tak pernah menginjakkan kakinya didaratan Tionggoan.!" Setelah mendengar perkataan itu Ku See hong baru merasa terperanjat, ternyata Biau-ki siang-su memang bukan bernama kosong belaka! .....mungkinkah dia adalah seorang dewa? Kalau tidak, kenapa dia bisa mengetahui semua peristiwa ini dengan jelas 352

lagipula seperti tahu kalau dari Kim-to-pang sudah mempunyai ahli waris. Biau-ki siang-su tertawa ringan, seakan2 dia hendak menghilangkan kecurigaan dalamhati Ku See hong, katanya lagi: "Perkumpulan Kim-to-pang sudah dibasmi orang pada dua puluh tahun berselang, sisa anggotanya yang masih setia telah mengasingkan diri ketempat terpencil dan tidak mencampuri urusan dunia persilatan lagi. Dalam anggapan mereka, sekejam-kejamnya para manusia laknat yang telah membasmi Kim-to-pang pada dua puluhantahun berselang, jugatakakan membunuh merekalagi." "Sebagaimana diketahui dalam suatu pertarungan yang berlangsung pada seratus tahun berselang antara jago pedang nomor wahid dari dunia persilatan, Hu-hay it-kiam melawan pemilik Huan mo kiong di Lam-hay dulu...., Hu-hay it-kiam telah berhasil menangkan sebilah pedang (Huan-mo-kiam, dan orang2) Huan-mokiong untuk tidak melakukan perjalanan lagi dalam dunia persilatan! Konon pedang pendek itu kemudian diwariskan kepada ketua Kimtopang Ku siam cong . . . . ! Ketika perguruan Kim-to-pang dibasmi orang, Ku Kiam cong telah menyerahkan pula pedang Huan-mokiam itu kepada San-tian han-jiau Sangkoan-Ik untuk menyimpannya." "Setelah banyak tahun hidup terasing dilaut selatan, belakangan ini rupanya Han-thian it-kiam Cia Cu Kim, telah berambisi kembali untuk merajai dunia persilatan. Dia telah mengumpulkan sampahsampah masyarakat dari dunia persilatan, untuk menunjangnya guna mencapaiapayangdiaharapkan. "Akan tetapi niat tersebut belum bisa diwujudkan berhubung pedang Huan-mo-kiam masih berada ditangan umat persilatan didaratan Tionggoan, karena menurut perjanjian dulu, barang siapa yang memegang pedang tersebut, dia berhak untuk membunuh setiap anggota istana Huan-mo kiong yang berani memasuki daratan Tionggoa." 353

"Oleh karena itu, sebelum orang-orang Huan-mo kiong melakukan penyerbuan atas daratan Tionggoan, maka pekerjaan pertama yang harus dilakukan lebih dulu adalah merebut kembali pedang Huan mo kiong tersebut.!" "Nah, ditinjau dari sini, bukankah jelas terbebaskan bahwa orang yang telah membantai para anggota setia dari perkumpulan Kim-topang itu tak lain adalah orang-orang Huan mo kiong?" Setelah mendengar penjelasan tersebut Ku See hong merasa kagum sekali atas kecerdasan serta kepandaian Biau-ki siang-su untuk memecahkan persoalan itu. Sambil tertawa Sin hong hwee ciau Lui-Ki berkata: "Saudata In, kau memang hebat sekali, tapi... bukankah kau pernah bilang kalau Kim-to-pang sudah mempunyai keturunan . . . . . ? Siapakah orang itu....?" "Sebelum (lama)berselang, dari Huan mo kiong di Lam-hay telah tersiar keluar suatu kabar berita yang menggemparkan. Konon ada seorang pemuda yang gagah perkasa telah menyerbu ke dalam Huan-mo-kiong seorang diri dan membunuh banyak sekali jago lihay istana Huan mo kiong. Kemudian ia kena dibekuk oleh pihak Huan mo kiong dengan siasat yang busuk..., tapi dia berhasil hidup meski sudah menderita 'Lima Macam Siksaan' hebat, sehingga akhirnya berhasil kabur dari Huan mo kiong. Andaikata orang ini tidak memiliki dendam kesumat sedalam lautan dengan orang-orang Huan mo kiong di Lam-hay,.. siapakah yang kesudian untuk bermusuhan dengan mereka? Konon pemuda itu she Ku, bernama See-hong dan mengaku sebagai ahli waris dari Bun-ji koan-su, si Pendekaraneh daridunia persilatan itu! Sebagaimana diketahui, ketua Kim-to-pang dulu bernama KuKiamcong, sedangkan pemuda ini pun she Ku, . . . . bukankah hal ini menandakan kalau Ku-Kiam-cong mempunyai keturunan?" Kembali Ku See-hong merasakan hatinya terkesiap setelah mendengar uraian itu... Dia tidak mengira kalau Biau-ki siang-su 354

bisa memperoleh semua berita tersebut dengan begitu cepat dan jelas..... Sementara itu Biau-ki siangsu In Han-im telah menghela napas sedih, lanjutnya: "Huan-mo-kiong dari Lam-hay telah memiliki kekuatan serta pengaruh yang besar sekali, seandai-kata dia sampai melakukan penyerangan ke daratan Tionggoan, entah reberapa banyak umat persilatan yang bakal mengalami musibah tersebut? ......Padahal didaratan Tionggoan sendiripun terdapat kawanan manusia laknat yang telah membentuk suatu organisasi yang amat kuat, (dan)mungkin beberapa waktu lagi mereka akan mulai melakukan pembataian secara terang-terangan dalam dunia persilatan! Bayangkan saja, betapa berbahayanya keadaan dunia persilatan pada saat ini!" Sim-hong-hwee-ciau Lui-Ki menghela napas pula dengan hati yang sedih, katanya kemudian: "Seandainya Bu-lim-koy-kiat, (Pendekar aneh dari dunia persilatan) Bun-ji koan-su masih hidup didunia ini, kawanan iblis dan badut-badut dunia persilatan itu pasti tak akan berani bertindak dengan begitu berani, aaa.i..... sayang benar kematian dari Bun-jikoansu!" Dengan nada yang misterius kembali Biau-ki siang-su In Han im berkata: "Semua peristiwa ini masih belum begitu aneh!, Belakangan ini didalam dunia persilatan telah muncul pula seorang pemuda yang aneh, ilmu silatnya tiada tandingan didunia ini...! dan pemuda itu kerjanya justru menantang jago-jago kenamaan untuk beradu kepandaian. Setiap kali berhasil mengalahkan musuhnya, dia selalu bertanya kepada pihak lawannya dengan sepatah kata: 'Apakah kau sudah takluk dengan ilmu silat aliran Cing hay-pay?'..." 355

"Bila lawannya mengatakan tidak puas, dia segera melancarkan seranganya lebih lanjut untuk membunuh orang itu.., sebaliknya jika mengatakan takluk, dia melepakan orang itu begitu saja." Paras muka Sin-hong hwee-ciau Lui-Ki berubah menjadi hijau membesi, serunya kemudian dengan gusar: "Benarkah didunia ini terdapat bocah keparat yang gila seperti itu? Aku orang she-Lui ingin sekali bertemu dengannya, ingin kuketahui apakah dia mempunyai tiga kepala enam lengan atau tidak!" 'Aduh celaka..!' pekik Biau-ki Siang-su In Han im diam-diam, 'Seandainya pemuda berbaju putih itu adalah dia.., ... pemuda aneh dari Cing-hay, sudah pasti besar sekali kesulitan yang bakal dihadapinya.' Ku See hong sendiripun merasa gusar sekali, diam-diam ia bertekad untuk menjumpainya, dia ingin tahu pemuda macam apakahpemudaanehdariCing-hay yang latahitu. Terdengar Biau-ki siang-su In Han im kembali melanjutkan katakatanya: "Ilmu silat yang dimiliki pemuda aneh dari Cing-hay ini konon mirip sekali dengan ilmu silat dari aliran Hu-thian seng-kiam yang termasyur pada tiga tatus tahun berselang itu, selain aneh juga saktinya luar biasa...!!" Mendengar nama Hu-thian Seng-kiam disinggung, paras muka Ku See hong berubah hebat,... sebab dia ingin cepat-cepat mengetahui segala sesuatu tentang Hu-thian-seng-kiam tersebut. Hampir saja dia hendak mengutarakan asal-usulnya dan meminta Biau-ki siang-su untuk menerangkan hal ikhwal tentang Hu-thian Seng-kiam tersebut. Untung saja Sim-hong hwee-ciau Lui-Ki telah mendahului Ku See hong untuk menanyakan hal yang sama: "Saudara In, apa yang dimaksudkan dengan aliran Hu-thian Seng-kiam itu? Siapakah dia?" 356

Biau-kisiang-suIn Han imtertawa, katanya: "Soal Hu-thian seng-kiam memang jarang(tidak banyak) yang diketahui oleh umat persilatan pada saat ini kecuali kawanan locianpweyangsudahlama termasyur, ....tapibila kusebutkan nama lainnya, mungkin kau akan mengetahuinya dengan jelas." Selama pembicaraan berlangsung, pemuda berbaju putih ini hanya duduk dengan wajah dingin kaku tanpa emosi seakan-akan semua kejadian yang berlangsung dalam dunia persilatan sama sekalitak adahubungandengandirinya. Biau-ki siangsu In Han im mencoba untuk melirik sekejap pemuda berbaju putih itu. Ketika tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, dia pura-pura menghembuskan napas panjang, kemudian katanya lagi: "Pernahkah kau dengar tentang kisah seorang Kakek yang suka menyendiripadatigaratustahun berselang...?" "Saudara In, apakah kau maksudkan Ang-soat-kiam-cu yang disebut orang sebagai Ci-hong-lo jin (Kakek Penyendiri) itu...?!" tanyaSinhonghweeciau Lui-Kidengan wajahterperanjat. Biau ki siang-su In Han im mengangguk tiada hentinya.... "Yaa-, dialah Ang-soat-kiam-cu yang suka menyendiri sehingga akhirnya, disebut orang 'Ci-hong lo jin' yang merupakan musuh umumseluruhumat persilatandidunia." Mendengar perkataan itu, Ku See hong merasa terkejut bercampur girang.., mimpipun dia tidak menyangka kalau pedang Hu-thian seng kiam yang digembolnya sekarang tak lain adalah pedang Ang Soat Kiam yang (oleh) seluruh umat persilatan dianggapsebagai`Pedang MestikaNomor Satudidunia`!! Tapi cerita tentang Ci-hong lo jin tersebut masih kurang jelas baginya, dia hanya tahu kalau kakek itu memang benar-benar merupakan seorang kakek kesepian yang suka menyendiri. 357

Sementara itu Sin hong hwee ciau Lui-Ki telah bertanya lagi dengan wajah tidak habis mengerti: "Kalau dia memang Ang soat Kiam-cu (Pemilik Pedang Bianglala Merah) Ci-hong lo jin cianpwe, mengapa pula dinamakan orang sebagaiHu-thian seng-kiam?" Biau-kisiangsuIn Han im menghelanapuspanjang , ujarnya: "Selain ilmu silatnya sangat lihay, Ci-hong lo jin juga memiliki kepandaian lain yang luar biasa, baik soal ilmu perbintangan, ilmu tanah, ilmu bangunan,.... semuanya dikuasahi olehnya, dia boleh dianggap sebagai manusia aneh ajaib nomor wahid dikolong langit.! Tapi orang ini berwatak dingin dan suka menyendiri, selain itu juga amat membenci segala kejahatan. Kebetulan situasi dunia persilatan pada waktu itu sangat rawan, kejahatan meraja-lela... Sebagai seorang pendekar sejati, tentu saja dia bertekad untuk menolong umat persilatan dari penindasan dan ketidak-adilan. Akibatnya,banyaksekalikaumlaknatyangtewas ditangannya.! Dengan ilmu silatnya yang lihay serta Pedang Ang-soat poo-kiam yang luar biasa tajamnya, lama-kelamaan kehadirannya menimbulkan rasa dengki umat persilatan kepadanya, apalagi setelah mereka `kesemsem` oleh pedang mustikanya yang luar biasa. Akhirnya orang persilatan menganggapnya sebagai musuh umum , mereka bersama-sama memusuhinya dan berusaha merampas pedang Ang-soat poo-kiam tersebut, hingga akhirnya terjadilah suasana yang serba kacau dalamdunia persilaan.! Kawanan manusia yang memusuhi Ci-hong lo jin ketika itu, selain jago-jago dari pelbagai partai, manusia-manusia golongan putih maupun hitam, bahkan saudara seperguruannya, anak muridnya, istrinya dan putranya JUGA berusaha dengan menggunakan pelbagai macam muslihat untuk membunuh serta merobohkan dirinya dengan menggunakan cara paling rendah, paling keji dan paling terkutuk, mereka berusaha merobohkannya. 358

Perasaan Ci-hong lo jin ketika itu benar-benar hancur luluh, mimpipun ia tak menyangka kalau orang yang saling dekat dengan dirinya pun bisa memusuhinya dan berusaha merampas pedang mestika Ang-soat poo-kiam itu, sehingga akhirnya hal ini menimbulkan napsunya untuk membunuh. Dengan menggunakan pedang Ang soat poo-kiam, dia segera melakukan pembunuhan secara besar-besaran..., Setiap orang yang berniat jahat kepadanya, dibunuhnya tanpa ampun, diantara mereka termasuk juga saudara seperguruannya, muridnya, istrinya dan putra-nya...! Bisa dibayangkan bagaimanakah penderitaan dan tersiksanya batin orang itu ketika terpaksa melakukan pembantaian secara besar-besaran. Konon pembantaian yang berlangsung ketika itu mengakibatkan darah meng-anak sungai, bangkai bertumpuk bagaikan bukit, bau busuknyadarahhampir menyelimutiseluruhjagad!!! Setelah terjadi peristiwa yang mengerikan itu, Ci-hong lo jin mendongkkan kepalanya sambil tertawa seram...., suaranya keras dan melengking hingga menusuk pendengaran, selain memedihkan hatijugamembawasuasanayang menyeramkan.......... "Setelah tertawa selama sehari semalam, dia baru mendongakkan kepalanya menghadap kelangit sambil mengucapkan kata-kata yang mengandung ramalan, katanya: 'Aku Ci hong lo jin memang telah ditakdirkan hidup sebatang kara, tanpa sanak tanpa keluarga....! Pedang Ang-soat poo-kiam, mulai kini kusebut Hu Thian Seng Kiam !! Tiga ratus tahun kemudian, aliran Hu-thian seng-kiam akan muncul kembali didalam dunia persilatan untuk menyelamatkan umat persilatan dari pembantaian...!' "Setelah mengucapkan perkataan itu Ci-hong lo jin pun lenyap tak berbekas.., Selama tigaratus tahun kemudian pedang Ang-soat poo-kiamjugatakpernahmucullagidalamdunia persilatan....! 359

"Tapi Ci hong lo jin adalah seorang tokoh aneh yang luar biasa, setiap perkataannya mengandung maksud yang mendalam. Kini tigaratus tahun sudah lewat, kemungkinan besar inilah saatnya bagi Hu-thian-seng-kiam untuk muncul kembali dalam dunia persilatan........!" "Saudara In, kalau begitu pemuda aneh dari Cing-hay itu adalah ahli waris dari Hu-thian-seng-kiam?" tanya Sin-hong-hwee-ciau LuiKi dengan gelisah. Kembali Biau-kisiang-suIn Han im menghela napassedih. "Benarkah pemuda aneh dari Cing-hay itu adalah ahli waris dari Hu-thian-seng-kiam...?, hal itu hanya merupakan dugaan dari umat persilatan saja, sebab pada waktu itu Ci-hong lo jin juga merupakan anggota perguruan dari Cing-hay-pay! Sekalipun pemuda aneh dari Cing-hay itu bukan orang yang dimaksudkan Ci-hong lo jin, dia pastilah anggota perguruan dariCing-hay-pay..." "Aaaai....! Dunia persilatan yang sekarang sudah penuh dengan kekacauan, andaikata pedang mestika Ang-soat poo-kiam benarbenar muncul kembali dalam dunia persilatan, akibatnya tentu tak terlukiskan dengan kata-kata. Apalagi belakangan ini nyanyian aneh telah muncul kembali didalam dunia persilatan! Kawanan jago dari pelbagai partai telah berbondong-bondong mengejar pemuda she Ku itu untuk mengetahui kata-kata dari syair lagu yang bisa menunjukkan dimanakah kitab pusaka Cang-ciong-pit-kip disimpan,-dengan munculnya pedang mestika dan kitab pusaka ini..., sudah pasti kedua macam benda itu akan berubah menjadi sumbu kiamatnya dunia persilatan.!" Setelah mendengarkan penuturan dari Lam-ciau dan Pak-siang tadi, Ku See hong merasakan hatinya bergolak keras, apalagi setelah mengetahui kisah Ci-hong lo jin yang begitu mengenaskan, diam-diam ia turut bersedih hati atas nasib malang yang menimpa kakek itu. 360

Baik Ci-hong lo jin, maupun gurunya Bun-ji koan-su, kedua orang itu sama-sama mengalami nasib yang mengenaskan sekali,-kenapa Thian selalu melimpahkan nasib yang buruk kepada umatnya? Kini, dalam tubuhnya telah terdapat dua macam mestika peninggalan dari dua orang tokoh sakti itu, yang mana keduaduanya menyangkut nasib umat persilatan didunia ini, `oohh..... Ku See hong, wahay Ku See hong! Tahukah kau betapa beratnya tugas dan kewajiban yang diletakkan diatas bahumu? Bukan saja aku harus membalaskan dendam pribadiku, juga harus memikirkan nasib dari berjuta-juta umat persilatan di dunia ini. Tapi dalam dunia persilatan dewasa ini hampir tiada seorang manusiapun yang berhati mulia, seandainya duduk persoalan yang sebenarnya berhasil diketahui, kemungkinan juga nasibnya dikemudian hari akan mirip pula dengan nasib Ci-hong lo jin serta Bun-ji-koan-su, atau bahkan mungkin akan lebih tragis lagi. Aaaaai........! Apa yang harus kulakukan sekarang? Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh sekarang hanya bunuh! Bunuh...! Dan Bunuh..!!! Biarlah darah dari kawanan manusia2 laknat itu mencuci semua noda yang telah mengotori dunia...! Berpikir sampai disitu, sepasang alis mata Ku See-hong segera berkenyit, dari balik matanya mencorong keluar sinar yang menggidikkan hati, itulah perlambang dan keputusan yang telah diambilnya..., keputusan yang dingin tegas dan penuh dengan darah.! Kalau mengikuti keputusan yang diambil dalam hati Ku See-hong, nasib dunia persilatan pun turut ditentukan. Betulkah watak Ku See hong begitu kejamdan keji? Tidak..., bukannya dia sudah mempunyai watak semacam ini semenjak dilahirkan didunia ini, dia bukan seorang yang haus darah, diapun tak suka akan segala macam pembunuhan..., tapi pengalaman tragis yang dialaminya semenjak kecil, serta segala macam peristiwa keji memalukan yang telah berlangsung didunia 361

dewasa ini, membuat dia lebih banyak melihat dan banyak mendengar, kesemuanya ini menimbulkan suatu tekad yang luar biasa dalamhatinya. Tapi, untuk mewujudkan cita-citanya itu, hanya 'PEMBUNUHAN' yang dapat mencapainya, membasmi kaum siluman dan manusia laknat dari muka bumi, untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadaan bagiumat persilatan. Mendadak terdengar Sin hong hwee ciau Lui-Ki tertawa terbahak2, suaranya keras bagaikan suara genta yang diburyikan bertalu-talu, kemudian serunya: "Saudara In, mengapa kawanan tikus bernyali kecil itu sudah kabur semua dari sini?" Kiranya entah sejak kapan tamu yang semula memenuhi ruangan loteng itu, kini sudah lenyap tak berbekas, bahkan pemudam berbaju putih itupun entah sedari kapan sudah pergi dari situ. Dalam ruangan loteng yang begitu luas, kini tinggal Lam-ciau pau siang dan Ku See hong tiga orang saja. Sepasang mata Biau-ki siarng-su In Han im yang sebenarnya selama ini sedang mengamati perubahan mimik wajah Ku See hong tanpa berkedip, seperti baru bangun dari mimpinya dia baru tersentakkaget setelah mendengar perkataan itu. Dengan cepat dia memmeriksa keadaan disekitar tempat itu. Betul juga jangan seorang manusiapun, bahkan kedua sosok mayat yang terkapar diatas tanahpun sudah turut lenyap tak berbekas. Paras muka Biau-ki siang-su In Han im yang menunjukkan kecerdasan otaknya itu,segera mengalami perubahan pula, tapi sejenak kemudian sudah lenyap tak berbekas, bahkan sekarang dia malah menunjukkan sikap seolah-olah tidak menaruh perhatian. Ku Se hong pun turut merasakan suasana yang kurang beres pada waktu itu, dia merasa seakan-akan disekeliling tempat itu telah diliputiolehhawa pembunuhan yangluarbiasa. 362

Pada saat itulah, seorang pelayan datang mendekat kehadapan Biau-ki Siang-su dengan wajah ketakukan dan wajan murung, lalu dengan nada tersendat-sendat katanya: "Tuu....tuan, rumah makan kami aa....akan ditutup lee.....lebih aa...awal pada hari ini, maaf sekali haa....harap . . . . . . . " Sin heng hwee ciau Lui-i segera berpaling dan mamandang keadaan udara diluar jendela, ketika dilihatnya jarak dengan saat senja masih awal, tanpa terasa teriaknya keras-keras: "Mak`nya, kalian lagi berdagang apa? Masa masih waktu begini sudah akan menutup pintu? Apakah kuatir kalau bapakmu tidak membayar hidangan yang kumakan? Jangan kau bikin aku naik pitam tahu? Kalau sampai kuhajar sampai jumpalitan, jangan salahkan diriku nanti!" Biau-ki siang-su In Han im bukan orang bodoh, dilihat dari gelagatnya dia segera mengerti apa gerangan yang sebenarnya telah terjadi, maka sambil menjura ujarnya: "Saudara tak usah kuatir, seandainya sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan, kami masih sanggup untuk menanggung semua kerugian yang diderita ditempat ini. Jangan kuatir, pasti akan kuberi pembayaran yang cukup tinggi pada kalian nanti." Begitu selesai berkata dia lantas merogoh kedalam sakunya dan mengambil keluar sekeping uang emas yang segera diberikan kepada pelayan tersebut. Uang emas berwarna kuning, uang perak berwarna putih, sekalipun pelayan itu merasakan ancaman pada jiwanya, tapi setelah mendengar perkataan dari Biau-ki siang-su beserta uang perak didepan mata, terpaksa dia hanya mengucapkan terima kasih sambil mengundurkan diri dari situ. Mendadak Biau-ki siang-su In Han im bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Ku See hong. Kemudian setelah memberi hormat, tegurnya: "Tolongtanyaapakahsauhiapberasaldarimarga KU.....?" 363

Ku See hong merasa amat terperanjat, dia tak menyangka kalau orang persilatan mempunyai ketajaman mata yang luar biasa. Pada dasanya dia memang menaruh kesan baik terhadap Lamciau Pak-siang, dan lagi dia pun mempunyai banyak persoalan yang ingin memohon petunjuknya, hanya saja dasar wataknya yang dingin dan angkuh dia segan untuk mengadakan hubungan sembarangan orang dengan begitu saja. Tapi setelah disapa oleh Biau-ki-siang-su dengan cara yang sopan dan hormat, dia menjadi rikuh untuk merahasiakan keadaan yang sesungguhnya. oooo0dw0oooo Bab 17 KU SEE HONG segera bangkit berdiri dan memperlihatkan sekulum senyuman ramah, sambil balas memberi hormat, sahutnya dengan suara lantang: "Tidak berani, tidak berani, aku memang she Ku, . .. . entah siapa nama saudara?" Walaupun Biau-ki siang-su In-Han-im tahu kalau pemuda gagah yang berada dihadapannya sekarang adalah Ku See hong yang dicurigai olehnya, namun dia tak menyangka kalau Ku See hong telah merubah sikapnya yang dingin itu dengan sikap yang begini hangat. Biau-ki siang-su menjadi gembira sekali, katanya sambi tertawa nyaring: "Ku sauhiap, namamu telah belakangan ini, aku orang kusangka aku dapat bersua ini benar-benar merupakan menampik, bagaimana kalau menggetarkan dunia persilatan she In merasa amat kagum, sungguh tak dengan sauhiap ditempat ini. Peristiwa suatu keuntungan bagiku, bila tidak kita berbincang-bincang disini?"

Ku See-hong segera tersenyum. 364

"Aku tak lebih cuma seorang tukang silat kasaran...., tidak berani kuterima pujian saudara itu." Biau-ki siang-su segera berpaling kearah Sin-hong-hwee-ciau, kemudian katanya: "Lui lote, cepat kemari, dialah murid Bun-jikoansu yang baru saja kubicarakan,...Ku See-hong, Ku-sauhiap!" Walapun sekilas pandangan Sin-hong-hwee-ciau Lui-Ki adalah seorang manusia kasar, sesungguhnya dia adalah seorang yang berperasaan halus, secara diam-diam diapun melakukan perhatian yang seksama terhadap Ku See hong maupun pemuda berbaju putih itu. Maka setelah mendengar kalau orang itu tak lain adalah Ku See hong, buru-buru dia berjalan mendekat dan tertawa terbabakbahak. "Huuaahhhh......haaahhh.... haaahhh..... sungguh tak kusangka, sungguh tak kusangka, rupanya kau-lah yang bernama Ku See hong! Ku Sauhiap, mari, mari, aku Lui-Ki ingin sekali bersahabat denganmu, haaaahhh.....haaahhh......" Secara diam-diam Ku See hong sendiri pun merasa kagum sekali akan kegagahan dan keterbukaan Sin-hong-hwee-ciau, dengan cepatdia maju menyongsong sambiltertawaringan, sahutnya: "Selamat berjumpa, selamat berjumpa, aku orang she Ku tak lebih hanya seorang prajurit tak bernama dalam dunia persilatan, mana mungkin bisa dibandingkan dengan Lam-ciau-Pak-siang yang sudah bernama besar itu? Kesediaan kalian untuk berkenalan, sungguh membuat aku orang she Ku merasa terharu sekali." Setelah berbasa-basi sebentar, ketiga orang jago itupun menambah sayur dan arak, kemudian mulai berbincang dari timur sampai ke barat; bahkan begitu cocoknya hubungan mereka, sehingga dalam ruangan tersebut penuh dihiasi dengan gelak tertawa nyaring mereka. Suasana dingin, kaku mengerikan dan tegang tanpa terasa berubah menjadisuasanahangatsertapenuhkedamaian. 365

Dalam waktu singkat, sang surya telah tenggelam ke langit barat, cahaya matahari senja memancarkan cahaya keemasannya menyoroti seluruh jagad dan menciptakan suatu rangkaian pemandanganalamyangsangatindahbila mendekatisenja. Kemudiankegelapan malampun mulai menyelimutiseluruhjagad, angin dingin yang menyayat badan berhembus lewat menggigilkan badan, mendatangkan suasana yang serius dan hening disitu. Orang berlalu-lalang dijalan raya pun bertambah sepi, karena mereka sedang menyembunyikan diri dibalik kehangatan rumah mereka sendiri...... Ku See-hong dan Lak-ciau-Pak siang masih berbincang-bincang tiada hentinya, cahaya lentera menyoroti wajah mereka yang merah, puluhan kati arak keras teluh mereka bertiga teguk, namun tiada pengaruh mabuk yang menyelimuti mereka. Sebagai orang yang berilmu tinggi dan bertenaga dalam sempurna, takaran minum arak mereka amat mengejutkan, sebab mereka dapat mempergunakan tenaga murni mereka yang sepurna untuk memproses pengaruh alkohol dalam arak, itulah sebabnya walaupun menegukseribucawan jugatakakan mabuk. "Toookkk....toookkk......"dariarahjalanrayaberkumandang dua kali suara kentongan. Menyusul kemudian dari luar loteng Cui-sian-loo berkumandang datang suara tertawa dingin yang menyeramkan bagaikan suara pekikan kuntilanak, lalu seseorang berkata dengan dingin dan nada menghina: "Lam ciau Pak siang, aku rasa kalian sudah cukup makan minum bukan? Dengan begitu kalian sudah bisa menjadi setan yang mati kenyang, mengapa tidak cepat-cepat keluar untuk menghantar kematian....heehh.... heehh.....!!" Ucapan tadi diakhiri dengan suara gelak tertawa seram yang memekikkan telinga pula. 366

Sin hong hwe ciau Lui-Ki amat gusar, ia segera membentak keras, tubuhnya yang besar bagaikan pagoda itu melompat ke udara dan berputar dengan suatu gerakan aneh kemudian melayang turun ke atas tanah dengan enteng dan meluncur kembali ke depan secepat sambaran kilat. Buru-buru Biau-ki-siang-su In Han im merogoh ke dalam sakunya mengambil sekeping uang perak dan diletakkan ke atas meja, setelah itu serunya dengan lantang: "Ku lote, harap duduk menanti disini, aku akan pergi sebentar untuk kembali kemari lagi!" Selesai berkata, bagaikan seekor burung rajawali yang terbang di angkasa, dia menerjang pula ke depan menyusul Sin hong hwee ciau. Ku See hong berkerut kening, lalu dengan sorot mata memancarkan cahaya yang menggidikkan hati, serunya dengan lantang: "Bagaimana kalau aku orang she Ku juga ikut menonton keramaian?" Dengan gerakan tubuh seperti sukma gentayangan, dia melejit kemukadan melayangkesampingBiau-kisiang-su. Demontrasi ilmu meringankan tubuh yang amat sempurna ini benar-benar luar biasa sekali, begitu suaranya berkumandang orangnya turut tiba, hal mana membiat Biau-ki siang-su diam-diam merasa terkejut bercampur kagum. Padahal ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sudah terhitung nomor wahid didalam dunia persilatan...., tapi kenyataannya pemuda itu bisa sekali berkelebat mencapai belasan kakijauhnyabahkanberhasilpula menyusuldirinya. Dibawah sorot cahaya rembulan, tampak empat sosok bayangan manusia berlarian diatas jalan raya sepi, mereka saling berkejaran dengan suatu kecepatan luar biasa. Selisih jarak antara bayangan2 manusia itu tidak ada empat lima puluh kaki lebih. Agaknya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia paling depan itu cukup tangguh. Kecepatannya 367

melebihi sambaran petir, walaupun Sin hong hwee ciau berada dipaling muka, tapi jaraknya makin lama semakin bertambah jauh dengan pihak lawan. Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Biau-ki siang-su sambil serunya: "Aku orang she Ku akan berangkat selangkah lebih dulu untuk menghadang kawanan tikus yang berada didepan itu!" Begitu selesai berkata, dia lantas mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring. Dalam pekikan nyaring tadi, tubuh Ku See hong bergerak semakin cepat lagi, bagaikan segulung asap ringan dengan kecepatan yang paling tinggi dia meluncur kedepan. Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong pada waktu itu sudah memcapai pada puncak kesempurnaan, begitu dia menghimpun tenaga dalamnya, hawa murni segera beredar diseluruh tubuhnya dengan kecepatan tinggi....... Dengan mengandalkan himpunan tenaga dalam inilah, tubuhnya bagaikan seekor burung elang segera melayang diangkasa dengan kecepatan yang luar biasa. Begitu kepandaian tingkat tingginya dikembangkan, bagaikan, bagaikan sebuah garis hitam saja tubuhnya melesat menembusi angkasa dengan kecepatan yang sukar diikuti dengan pandangan mata. Berada ditengah udara, menggunakan kesempatan dikala badannya berbelok atau berputar, ia dapat menghimpun hawa murninya dengan cepat, tubuhnya seakan-akan bergerak diangkasa saja, selain cepat juga lincah sekali. Dalam waktu singkat, Biau-ki siang-su telah ketinggalan puluhan kaki jauhnya, demonstrasi ilmu meringankan tubuh yang amat lihay ini kontan saja membuat Biau-ki siangsu yang dihari-hari biasa selalutinggi hati menjaditerkesiap dankagum. 368

Diam diam Biau-ki Siangsu In Han im segera berpikir: 'Sekalipun Ku See hong adalah muridnya pendekar aneh dari dunia persilatan Bun-ji koan-su, tapi usianya masih begitu muda, sekalipun sejak keluar dari rahim ibunya dia sudah belajar silat, belum tentu ilmu meringankan tubuhnya dapat memperoleh kemajuanyang melampauiumat persilatanpadaumumnya'. Tentu saja Biau-ki Siangsu sama sekali tak tahu, bukan saja Ku See hong telah melatih ilmu Kan-kun mi-siu kang khi . . .!, Anak muda itu pun telah mempelajari ilmu gerakan tubuh Mi-khi biautiong . . . . , selain daripada itu diapun telah mendapat warisan tenaga murni Bun-ji koan-su hasil latihan selama enampuluh tujuh tahun.., Ditambah lagi bakatnya memang bagus dan barhasil menghirup Tee-Liong-Hiat-po yang tak ternilai harganya. Bebeberpa macam mestika dunia persilatan terhumpun menjadi satu dalam tubuhnya, hal mana membuat ia menjadi seorang manusia berkat yang sangat luar biasa....! Dalam waktu singkat Ku See hong berhasil menyusuli Sin hong hwee ciau, gerakan tubuhnya sama sekali tidak, mengendor, dengan gerakan tubuh yang enteng seakan akan tak berbobot secepat sambaran petir dia mengejar bayangan manusia yang berada didepan itu. Gerakan subuh Ku See hong betul-betul cepatnya bukan kepalang, dalam waktu singkat bayangan manusia yang berada didepanitu sudahtersusul sampaijarak sejauhdelapankakisaja. Sekulum senyuman segera menghiasi bibirnya, dengan suara keras bentaknya: "Sobat dimuka, harap beristirahatlah sebentar!" Begitu ucapan tersebut diutarakan, tubuh Ku See hong melejit kemuka sejauh delapan sembilan kaki. Dikala tenaga lompatannya sudah melemah inilah, mendadak sepasang lengannya diayunkan ke atas, seluruh tubuhnya 369

melengkung bagaikan udang bago..., kemudian diantara gerakan pangkal kakinya, gerak tubuh yang semakin melemah itu tahu tahu sudah meluncur enam tujuh kaki lebih kedepan dengan kecepatan tinggi. Dengan gaya lompatannya yang luar biasa itu, jarak sejauh empat lima belas kaki segera berhasil dilampaui. Ilmu meringankan tubuh yang begini tinggi membetot sukma ini, benar benar luar biasa hebatnya, hakekatnya sama sekali diluar pikiran orang banyak..... Dikala ucapan Ku See hong berkumandang tadi, bayangan manusia yang berada didepan itu sudah mendengar suara ujung baju yang tersampok angin, dengan cekatan dia lantas melirik kebelakang. Apa yang kemudian terlihat olehnya membuat orang itu amat tercekat. Tampak sesosok bayangan manusia meluncur tiba dengan kecepatan tinggi, sedemikian cepatnya geraksn itu seakan-akan burung elang yang sedang terbang di angkasa saja. Sementara itu, ujung kaki Ku See hong telah menempelkan diatas tanah lalu dengan suatu gerakan indah badannya berputar, telapak tangan kirinya diayunkan ke depan. Bayangan manusia di muka itu tiba-tiba saja melihat bayangan setan berkelebat didepan matanya dan jalan perginya pun terhalang. Dalam keadaan begini, ia tak sempat lagi untuk melihat jelas paras mukanya, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke muka melepaskan sebuah pukulan dasyat yang mengerikan sekali, badannya melejit ketengah udara lalu secepat kilat meluncur ke depan. Dengan gerakan ini maka diapun terlepas dari ancaman Ku See hong yang amat lihay itu. Menyaksikan cara pihak lawan menghindarkan diri dari serangan dasyatnya itu, Ku See hong segera menyadari kalau musuhnya berilmu tinggi dan sukar dihadapi. Sulit rasanya untuk menemukan seseorangjagoanselihay inididalamdunia persilatan. 370

Begitu lolos dari sergapan maut Ku See-hong, dengan enteng bayangan manusia itu melayang turun empat kaki dari posisi semula, kemudian ia mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring..., suara pekikan tersebut tajam menusuk telinga. Menyusul kemudian, dari kejauhan sana pun berkumandang pula suara pekikan aneh yang bergema tiba mengikuti hembusan angin malam. Suaranya melengking bagaikan tangisan setan atau serigala, membuatbulu kudukorang padadirisemua. Setelah itu maka terdengarlah suara pekikan aneh berkumandang saling bersahut-sahutan, agaknya tidak sedikit jumlah orang yang berdatangan ke situ. Begitu mendengar pekikan aneh tadi, wajah Ku See-hong yang dingin kaku itu segera terhias kekejian yang mengerikan, dia tahu bayangan manusia itu sedang mengundang kedatangan rekanrekannya, tapi Ku See hong menyambut (hal tersebut) dengan gembira, dia lebih suka kalau ada serombongan manusia laknat datang menghantar kematiannya. Maka dia tidak secara langsung melancarkan sergapan ke arah orang itu hanya sorot matanya saja yang tajam mengawasi pendatang-pendatang itu tanpa berkedip. Dibawa cahaya rembulan, tampak olehnya kalau orang itu adalah seseorang kakek kurus kering berkulit hitam, ia menggunakan jubah panjang berwarna hitam dengan sebuah busur panjang berwarna merahdarah menghiasidadanya. Hati Ku See hong seakan-akan sedang meneteskan darah, itulah darah panas penuh rasa dendam, sinar matanya memancarkan cahaya berapi-api, lalu dengan suara menggeledek bentaknya: "Tua bangka celaka, apakah kau adalah manusia laknat dari perkumpulan Thi-kiong-pang?" "Seeet! Sreeetl" desingan angin tajam berhembus lewat, Sinhong hwee-ciau Lui-Ki dan Biau-ki siang-su In Han-im secara beruntuntelah menubrukdatangpula. 371

Agaknya kakek ceking berbaju hitam itu adalah seorang gembong iblis yang berpengalaman, walaupun dia terkejut dan merasa seram, oleh kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki Ku See-hong, tapi mana tahan menghadapi pertanyaan dari Ku See hong yang begitu menghina? Dengan suara yang dingin menyeramkan dia mendengus dingin tanpa berbicara, sedangkan sepasang matanya yang kecil mengamati Ku See hong dari atas sampai ke bawah. Mendadak suatu perubahan aneh melintas diatas wajahnya, tapi dengan cepat telah pulih kembali, menjadi wajah kejam dan buas.... Dari sini membuktikan kalau pada mulanya dia digetarkan oleh kelihayan Ku See hong, tapi kemudian setelah tahu kalau pihak lawan tak lebih hanya seseorang pemuda ingusan, keberanianya telah munculkembali dandiapunsegeraunjuk gigi. Ketika Biau-ki siang-su In Han im sudah melihat jelas siapa gerangan lawannya, ia juga merasakan hatinya bergetar keras, tapi dengan cepat pula dia tertawa dingin. "Aaah..., kukira siapa yang begitu bernyali berani mencari garagara dengan aku orang she In . . . , rupanya Sin kiong Tongcu dari perkumpulan Busur Baja, Cau sang hui (terbang diatas angin) Ciong-Keh-teng, huuahhh....haaahh...... haaahh....... hutang kita pada tiga tahun berselang memang sudah seharusnya kalau dibikin beres !" Si kakek ceking berbaju hitam atau Cau sang hui Ciong Keh-teng segera tertawa serak dengan suara menyeramkan, kemudian ujarnya dingin: "Biau ki Siangsu, aku rasa sudah seharusnya kalau malam ini kaupun mulai menghitung-hitung usia sendiri, heeehhh...... heeehhh.....heehhh! Siapakah keparat ini...? Apakah diapun hendak menemani kalian berduauntuk berangkat kembalike alambaka?" Sin hong hwee ciau Lui-Ki segera membentak keras: "Tua bangka Ciong, apakah kau sudah bosan hidup? Orang lain mungkin takut dengan pengaruh iblis dan perkumpulan Thi-kiong 372

pang kalian, tapi Lam-ciau Pak-siang adalah manusia yang tidak takutlangittidaktakut bumi....!" Tiba-tiba Cau sang hui Ciong Keh-teng mendongakkan kepalanya dan tertawa seram, begitu menukas ucapan Sin hong hwee ciau yangbelumselesai,ujarnyadengansuarayang rendahdandalam: "Lam-ciau Pak-siang, aku harap kalian sedikit tahu diri, Thi-kiong pang tak pernah melepaskan `duri dalam mata` dengan begitu saja! Heeehhh...heeehhh.... heeehhh...., hari ini kalian begitu berani membicarakan soal keadaan dunia persilatan diloteng Cui-tianglo secara terang-terangan, bahkan memandang remeh umat persilatan yang ada didunia ini . . . . bukan begitu saja, Hmm...! Kau malah menyanjung nyanjung kehebatan Bun-ji koan-su, tapi sayang setan tua itu sudah mampus semenjak duapuluh tahun berselang. Baiklah, biar kami Thi-kiong pang berbuat `kebaikan` dengan mengirim kalian keakhiratuntukberjumpa dengansetantuaitu!" Mendadak Ku See hong mendongakkan kepalanya dan tertawa keras, suaranya amat nyaring dan sangat memekikkan telinga, Dibalik gelak tertawa tersebut dapat terdengar hawa amarah, dendam kesumat, serta rasa sedih yang bercampur aduk..... Kemudian, ia menghentikan tertawanya, lalu dengan sorot mata memancarkan cahaya pembunuhan yang menggidikkan hati, ujarnya dingin: "Ciong Keh-teng, malam ini kau pasti mampus...! Kalau toh.......kawanan tikus dari Thi-kiong-pang kalian sudah berdatangan semua, ...mengapa tidak suruh mereka keluar semua untuk menghantar kematiannya...!" Paras muka Ku See hong penuh diliputi oleh hawa napsu membunuh yang amat tebal, suaranya pun dingin menggidikkan hati . . . , sepatah demi sepatah pelan-pelan diucapkan, membuat suaranya cukup menggetarkan sukma. Ciong Keh-teng yang mendengar suara tertawa itu, kontan merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri, dia segera sadar 373

kalau pada malam ini, ia telah berjumpa dengan seorang musuh yang amat tangguh. Tempat dimana mereka berada sekarang, adalah sebuah kompleks tanah pekuburan yang amat luas. Sejauh mata memandang hanya gundukan tanah dengan batu nisan yang berserakan dimana-mana. Sekeliling pekutburan tersebut, tumbuh puluhan batang pohon Siong yang rata-rata tingginya mencapai tiga empat kaki, rantingnya memanjang kesana kemari dengan daun yang lebat, bila terhembus angin maka terdengarlah suara gemerisik yang amat nyaring. Kadangkala terdengar suara burung malam yang berpekik serta bunyi jangkrik yang memecahkan keheningan, kesemuanya itu menambah keseraman dan kengerian disekitar tempat itu. Sementara itu, dari atas gundukan tanah pekuburan telah bermunculan enam sosok bayangan manusia, bagaikan sambaran burungelang . . . . . "Sreeet! Sreeet!" diiringi desingan angin tajam, mereka terjun ke tengah arena dan mengepung Ku See hong sekalian. Menyaksikan kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki ke enam sosok bayangan manusia itu, paras muka Lam-ciau Pak-siang segera berubah amat hebat.... Rupanya ke enam orang anggota Thi-kiong-pang tersebut tak lain adalah ke enam orang Hiangcu dibawah pinpinan Sin-kiong tongcu..., rata-rata berilmu tinggi dan merupakan jago kelas satu didalamdunia persilatan. Ketika Cu-sing-hui Ciong Keh-teng menyaksikan orang-orangnya sudah berdatangan semua, keberaniannya semakin besar, sambil tertawa dingin segera jengeknya: "Enghiong dari manakah saudara ini? Aduh lagaknya sombong benar .....!" 374

Walaupun begitu, nada ucapannya sudah tidak sebuas tadi lagi, jelas dia merasa agak keder juga oleh keseraman wajah serta ketajaman mata dari Ku See hong. Paras muka Ku See hong tetap kaku tanpa emosi, dengan nada sinis ujarnya: "Manusia-manusia kelas tiga macam kalian masih belum pantas untuk mengetahui namaku..., sekarang, bersiap saja untuk menerima kematian!" Anggota perkumpulan Thi-kiong-pang rata-rata adalah manusia bengis yang banyak melakukan kejahatan, naik pitamlah mereka setelah mendengar kejumawaan Ku See hong. Kontan saja dengan kening berkerut, mata melotot, mereka awasisianak muda itutanpaberkedip. Tadi, Cau-sang hui Ciong Keh-teng mau merendahkan diri untuk mencari tahu nama lawannya, hal ini tak lain karena dia agak keder oleh sikap musuhnya yang luar biasa, tapi setelah menyaksikan keangkuhannya yang begitu tebal, tanpa terasa kemarahannya meluap juga. Kontan saja dia mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara tertawanya yang menggidikkan hati: '"Heeehhh.....heeehhh..... heeehhh,..... malam ini, aku orang she Ciong ingin sekali menyaksikan sampai dimanakah kelihayan dari kau si bocah keparat sehingga begitu besar lagaknya dan bertindak semena-mena terhadap kami!" Sementara suasana makin menegang, Biau-ki-siang-su In Han Im telah meninjau situasi yang dihadapinya, ia tahu ilmu silat yang dimiliki Ku See hong lihay sekali, paling tidak ia masih sanggup untuk menang-kan Cau-sang-hui..., itu berarti dia berdua harus melawan enam orang sisanya, dan dia yakin kekuatannya berdua di paksakan,masih sanggup untuk melayani mereka... 375

Dasar orangnya memang cerdik dan cekatan, setelah meninjau keadaan yang dihadapi, Biau-ki siang-su menjadi agak lega hatinya, setelah tertawa nyaring, katanya: "Ciong Keh-teng, masih selisih jauh sekali bila kau ingin mengandalkan ilmu silat `kucing kaki tiga`mu untuk bertarung melawannya! Aku rasa lebih baik kau selesaikan dulu hutangmu pada tiga tahun berselang dengan kami berdua!" Tergerak hati Cau sang hui Ciong Keh-teng, setelah mendengar ucapan itu dia segera tertawa licik. "Bagus sekali! Bagus sekali! Boleh saja bila kau ingin mampus lebih dahulu, pokoknya siapa duluan siapa belakangan, selisih waktunyasudahpastitakakanterlalu lama.!" "Orang she Ciong...!" bentak Sin hong hwee ciau dengan suara menggeledek, "Apa gunanya ngebacot melulu dengan mulut baumu itu? Kalau memang jagoan, hayo maju, mari kita bereskan mati hidup kita diujung tinju!" Agak geli juga hati Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, dia tak menyangka kalau lelaki kasar dan berangasan macam Sinhonghweeciauternyatalihay jugadalambersilatlidah. Cau sao hui Ciong Keh-teng segera tertawa dingin dengan suara yang menyeramkan: "Heeehhh.... heeehhh.... heeehhh.... Lui-Ki, jika kau pingin cepatcepat mampus, baiklah, aku orang she Ciong menghantar keberargkatanmu lebih dulu!" Baru saja kata `dulu` diucapkan keluar, sepasaag kaki Cau sang hui Ciong Keh-teng sudah menjejak tanah, secepat sambaran petir tubuhnya menerjang maju kemuka, telapak tangan kirinya berputar menciptakan segulung desingan angin tajam, sementara telapak tangan kanannya bagaikan sebilah pisau tajam menyodok kedepan dari suatu sudut serangan yang sangat aneh. Sebagai seorang jago kawakan yang sudah banyak tahun berkecimpung dalam dunia persilatan, sudah barang tentu Sin hong 376

hwee ciau Lui-Ki cukup mengenali kelihayan dari jurus serangan tersebut.., dengan gusar dia membentak keras, kakinya berputar seperti pusaran angin berpusing, tubuhnya yang tinggi besar segera melayang sejauh tiga depa ke depan dan berbalik menerjang sayap kiri tubuh lawan. Diantara getaran lengannya yang besar dan kasar, secara beruntun dia telah lepaskan tiga buah serangan berantai, menyusul kemudian kaki kirinya diayunkan kemuka menendang jalan darah Im-kok hiat dilutut sebelah kiri lawan. Agaknya Ciu sang hui Ciong Keh-teng tidak menyangka kalau Sin hong hwee ciau yang tampaknya kaku bebal serta lamban itu ternyatamemilikikelincahan yangluar biasa. Sambil terawa dingin telak tangan kirinya diayunkan kedepan, tubuhnya segera turut berputar pula dengan kencang...... "Weess. .. .!"telapaktangankanannyadengan membawa deruan angin pukulan yang berat seperti gulungan ombak samudra, menghajar jalan darah Yang-wong hiat ditubuh Sin hong hwee ciau. Buat seorang ahli silat hanya dalam satu gebrakan saja sudah dapat diketahui apakah musuhnya berisi atau tidak, maka begitu mereka berdua saling menyerang sebanyak dua gebrakan, kedua belah pihak segera sadar kalau musuhnya bukan seorang lawan yang enteng. Sepintas lalu Sin hong hwee ciau Lui-Ki tampaknya seperti kasar dan berangasan, padahal dia adalah seorang yang cermat dan seksama. Begitu pertarungan berkobar, ia segera menyadari kalau tenaga pukulan musuhnya bukan saja tidak selisih jauh dengan kekuatannya, malah dalam hal ilmu meringankan tubuh serta keanehan jurus serangannya, musuh lebih tinggi setingkat daripada diri sendiri. Kenyataan tersebut dengan cepat membuat Sin hong hwee ciau yangselalumemandangtinggidirisendiriitu, merasamalusendiri. 377

Diam-diam Sin hong hwee ciau Lui-Ki segera menggigit bibirnya dan bertekad hendak beradu jiwa dengan orang itu, telapak targannya yang besar seperti kipas segera diputar memainkan bayangan pukulan yang berlapis lapis, dalam waktu singkat semua jalan darah penting ditubuh lawan sudah dikurung olehnya. Pada dasarnya dia berperawakan tinggi besar, tenaga pukulannya pun sudah termasyur karena hebatnya, tampaklah serangan tersebut dengan membawa deruan angin pukulan yang amat kencang segera menggulung kemuka dengan hebatnya. Dari gerak jurus serangan yang dipergunakan lawannya, Cau sang hui Ciong Keh-teng segera sadar kalau musuhnya hendak beradu kekuatan dengan mengandalkan tenaga dalamnya yang sempurna, sambil membentak keras, secepat kilat kakinya berputar kencang dan bergerak kian kemari mengandalkan kelincahan tubuhnya. Dalam keadan begini, kititiran angin pukulan Sin hong hwee ciau yangbertubi-tubiitu semuanya mengenaisasaranyangkosong. Suatu ketika, Cau sang hui Ciong Keh-teng berhasil menemukan peluang yang sangat baik, sambil tertawa seram sepasang telapak tangannya segera diputar sambil dirangkap menjadi satu, lalu secara tiba-tiba dibalikkan keluar. Segulung angin pukulan yang amat dahsyat segera mengalir keluar mengikati gerak telapak tangannya itu bagaikan bendungan yang jebol saja, serangan itu dengan cepatnya menghantam tubuh Sin hong hwee ciau. Tampanya Sin hong hwee ciau Lui-ki berniat untuk beradu kekerasan, ia tak ambil perduli resiko yang bakal dihadapi, sambil membentak keras tiba-tiba sepasang tangannya diayunkan pula kedepan melepaskan dua gulung tenaga pukulan yang maha dasyat untuk menyambut datangnya ancaman lawan. Ketika itu Ku See hong telah berhasil menemukan kalau dibalik serangan dan Cau sang hui terselip serangan mematikan yang maha keji, tampaknya orang itu memang bertujuan untuk memancing Sin 378

hong hwee-ciau agar menyambut datangnya ancaman tersebut dengan kekerasan. Dalam kaget dan tercekatnya, buru-buru ia membentak keras: -oo0dw0oo Jilid: 12 SAUDARA Lui, jangan kau sambut serangan itu dengan keras lawan keras...!" Seraya berseru, tubuh Ku See hong bagaikan sukma gentayangan saja segera menerjang kesamping Sin hong hwee ciau, telapak tangan kirinya diayunkan kedipan melepaskan sebuah pukulan yang maha dahsyat. Deruan angin pukulan itu menerobos masuk lewat celah-celah antara kedua gulungan tenaga pukulan tersebut dan langsung menyergap jalan darah kematian dipinggang Cau sang hui Ciong Keh-teng. Tenaga dalam yang dimilikinya sekarang telah memperoleh kemajuan yang amat pesat, meski serangan tersebut dilancarkan dengan begitu saja, namun dibalik serangan tersebut justru terselip ancaman mematikan yang mengerikan. Sesungguhnya Cau sang hui Ciong Keh teng berhasrat untuk mencelakai Sin hong hwee ciau secara diam-diam ketika tenaga pukulan masing-masing pihak saling membentur nanti, dia akan segera mengeluarkan ilmu pukulan paling keji untuk membinasakan lawannya. Tapi, setelah dilihatnya ada sesosok bayangan manusia menerjang tiba sekarang, lalu muncul segulung angin pukulan yang sangat kuat menembusi ancaman yang dilancarkan olehnya terkesiaplah gembong iblis ini, dia tak berani menyambut dengan kekerasan, sambil menghimpun tenaganya mendadak tubuhnya melejit ke atas. 379

Kepandaian yang paling diandalkan Cau-sang-hui Ciong Keh teng dihari-hari biasa adalah ilmu meringankan tubuh, tampak tubuhnya melejit ke tengah udara dengan kecepatan luar biasa, begitu mencapai ketinggian dua kaki, dia segera berjumpalitan dan melayang turun dua kaki dari posisi semula. Demonstrasi ilmu meringankan tubuh yang dilakukan olehnya ini memang menunjukkan kelihayan kepandaiannya, hal mana membuat Ku See hong segera berkerut kening. Rupanya dia sedang berpikir didalam hatinya, Cau Sang-hui Ciong Keh-teng didalam perkumpulan Thi kiong pang tak lebih hanya seorang jago kelas satu belaka, tapi ilmu silatnya sudah mencapai sedemikian lihaynya, bisa diketahui kalau kepandaian silat yang dimiliki pangcu serta para Hu-hoat nya pasti tak terkirakan. Selain itu, diapun teringat dengan pesan terakhir dari San tian han jiau (Cakar dingin secepat kilat) paman Sangkoan menjelang ajalnya, menurut paman Sangkoan, musuh besarnya adalah perkumpulan Thi-kiong pang serta Tian-khi pang, tapi dibalik layar masih ada dalangnya ., dari sini dapat diketahui bahwa otak atau dalang dibalik layar itu tentu memiliki ilmu silat yang amat dahsyat, kalau tidak bagaimana mungkin kedua buah perkumpulan besar ini dapat dikuasaiolehnya? `Aaaai...! Apa yang dikatakan suhu memang benar, kekuatan dari pihak lawan amat dahsyat, sehingga bahkan dia sendiripun tak berani menghadapinya dengan kekerasan. Begitulah, setelah malayang turun keatas tanah, Cau sang hui CiongKeh-teng segera tertawa dingin, lalu sindirnya dengan nada sinis: "Huuuh. . . ., namanya saja Sin hong hwee-ciau yang tersohor di dunia, tak tahunya cuma manusia kerdil yang mengharapkan perlindungan diri seorang bocah muda, heeehhh.....heeehh....... heeehh .... bila kabar ini sampai tersiar keluar, aku ingin tahu, apakah kau masih punya muka untuk berjumpa dengan rekan rekan persilatan!" 380

Cau sang hui Ciong Keh-teng merasa agak terkesiap menghadapi kepandaian silat Ku See hong yang tinggi tak terukur itu, dia sadar bahwa kepandaiannya seorang diri tak mungkin bisa menangkan anak muda itu. Maka timbullah niatnya untuk memanasi hati Sin hong hwe ciau yang berangasan agar dia melancarkan serangannya lebih dahulu, kemudian dengan suatu serangan kilat dia hendak menyingkirkan oranginilebih dulu. Bila musuhnya berhasil disingkirkan, baru lah dia akanbekerja sama dengan ketiga orang hiangcu-nya untuk mengalahkan Ku See hong. Sin hong hwe Ciau Lui-Ki kalau tujuan musuh hanya meninggalkan nama, macan mungkin dia bisa menahan merasa gusar sekali, sekalipun dia tahu untuk memanasi hatinya, tapi orang mati mati menirggalkan kulit, bagaimana penghinaan serta cemoohan tersebut.

"Tua bangka she Ciong, aku akan beradu jiwa denganmu!" Berbareng dengan suara bentakan tersebut, angin pukulan dan bayangan tendangan segera menyambar ke tubuh Cau san hui Ciong Keh-teng dengan kedahsyatan seperti hembusan angin puyuh. Angin pukulan yang maha dahsyat segera bermunculan diangkasa bagaikan mega yang berlapis-lapis, kekuatannya luar biasa sekali, sedemikian rapatnya ancaman itu sehingga setitik celah pun tak ada. Serangan tersebut dilancarkan dalam keadaan marah, kelihayannya tak terlukiskan dengan kata-kata. Paras muka Cau sang hui Keh-teng segera berubah hebat, sambil tertawa seram sepasang telapak tangannya di ayunkan ke udara menciptakan serangkaian angin pukulan yang menyelimuti seluruh angkasa bagaikan sarang laba-laba. Untuk sesaat, kedua orang itu segera terlibat dalam suatu pertarungan yang amat sengit. 381

Tampak debu dan pasir beterbangan memenuhi seluruh angkasa, udara menjadi sesak dan badan berputar amat kencang, sulit untuk membedakan mana Cau-sang-hui dan mana Sin-hong-hwee-ciau. Kekuatan tenaga pukulan dari kedua belah pihak pun ibaratnya bukit yang berguguran, kehebatannya luar biasa. Sementara pertarungan sengit masih berlangsung disebelah sini, dipihak lain Biau-ki-siang-su In-Han-im juga sedang dikurung oleh enam orang hiangcu tersebut. Enam batang busur baja seperti enam ekor ular sakti menciptakan cahaya hitam yang memenuhi angkasa, jurus demi jurus serangan dilancarkan beruntun tertuju pada bagian bagian mematikanditubuh Biau-ki-siang-su. Manadahsyat, keji lagi. Betul Biau-ki-siang-su In Han-im terhitung seorang tokoh persilatan yang tersohor namanya, tapi bagaimana mungkin dia bisa tahanmenghadapiserangangabungan dari keenamorang itu? Baru beberapa gebrakan, ia sudah terdesak sampai kacau balau tak karuan, dengan cepat posisinya terdesak dibawah angin dan terancamancaman maut. Sepasang alis mata Ku See hong segera berkenyit, sorot matanya memancarkan sinar pembunuhan yang menggidikkan hati, pekikan nyaring yang memekikkan telinga dengan cepat berkumandang memecahkan keheningan........ Ku See hong segera melompat ke udara seperti seekor burung raksasa, sesudah berputar satu lingkaran, lalu bagaikan naga sakti terbang di angkasa, dengan suatu kecepatan yang luar biasa ia terjang ke arah ke enam orang Hiangcu yang sedang mengerubuti Biau-ki-siang-su In Han im tersebut. Ketika salah satu diantara ke enam orang Hiangcu itu menyaksikan Ku See hong menerjang datang dengan kecepatan luar biasa-, busur baja ditangannya segera diputar satu lingkaran menciptakan selapis cahaya hitam yang menyilaukan mata, 382

kemudian di sertai suara guntur dan angin yang mende ru deru, ia hantambatok kepala Ku See hong. Kawanan Hiangcu itu merupakan jago jago kelas satu dalam dunia persilatan yang berilmu tinggi, tenaga dalam yang mereka miliki pun amat sempurna, tak terlukiskan dahsyatnya serangan yang dilancarkan itu. "Criiing!" "Criiing..! dentingan nyaring menggelegar bersama dengan datangnya sambaran dari busur baja itu. Bukan cuma jurus serangannya saja yang amat cepat, ancamannya juga mengerikan sekali. Berada ditengah udara, mendadak Ku See hong berjumpalitan ke samping meloloskan diri dari ancaman berbahaya itu, lalu sambil tertawa dingin mendadak tubuhnya berkelit kesamping, bagaikan sukma gentayangan dia sudah berpujar ke sebelah kananHiangcu tersebut. Agaknya Hiangcu tersebut tidak menyangka kalau sergapan kilatnya berhasil dihindari lawan dengan amat mudah, tapi diapun cukup pintar dan cekatan, begitu serangannya gagal, badannya berputar dan melejit sejauh delapan depa dengan gesit, sementara busur bajanya diayunkan ke muka menciptakan selapjs cahaya tingkatan yang dalam bagaikan samudra..... "'Sreeet!" diiringi suara desingan tajam, busur baja itu bagaikan seekor ular lincah mendadak menyerang jalan darah Pay-gi hiat di punggung Ku See hong. Jurus serangan ini selain keji juga ganas tapi indah sekali gerakannya. Ku See hong mendengus dingin, kakinya berputar secara aneh, ke lima jari tangan kirinya direntangkan bagaikan cakar elang dan mencengkeram busur baja itu secara tiba-tiba, kemudian sambil menyentil, benda itu digetarkan keras-keras. Hiangcu itu segera merasakan pergelangan tangannya menjadi kaku dan kesemutan, tahu-tahu busur baja itu terlepas dari cekalan, 383

sementara tubuhnya turut terseret pula ke depan oleh segulung tenaja kuat itu sehingga terseret kedepan. Ilmu Ki-nah-jiu-hoat yang dipergunakan Ku See hong kali ini betul-betul sangat lihay dan luar biasa, begitu busur baja tersebut berhasil dirampasnya, kebetulan Hiangcu itu pun sedang menerjang datang, hal mana segera menimbulkan napsu membunuh didalam hatinya. Busur baja yang berada ditangan kirinya dengan membawa desingan angin tajam segera dibabat kedepan. Tak sempat menjerit kesakitan lagi, batok kepala Hiangcu itu segera terpapas oleh busur baja yang tajam itu, ditengah percikan darahsegar,batokkepalaitu menggelindingsejauhtigakakilebih. Cara membunuh orang semacam ini boleh dibilang tak pernah dijumpai sebelumnya, kekejamannya cukup menggidikkan hati orang. Sambil menggengam busur bajanya erat-erat ditangan kiri, Ku See hong bergerak makin kedepan, kali ini dia menyambar ke samping seseorang hiangcu yang lain, tangan kirinya diputar dan busur baja itu dengan menciptakan selapis cahaya hitam langsung membacoktubuh Hiangcutersebut. Dikala menangkap bergemanya suara desingan angin tajam dari arah belakang, Hiangcu itu segera berpaling ke belakang, dengan cepat dia telah bertemu dengan sepasang sorot mata yang tajam seolah-olahhendak menembusiuluhatiorangsaja. Dalam terperanjatnya, busur bajanya segera disapu ke depan dengan gerakan datar menyusul kemudian tubuhnya ikut berkelebat pula keluar. Busur baja ditangan kiri Ku See hong segera mencukil pelan, busur baja lawan dengan cepat tercukil sehingga terlepas dari cekalan. 384

Seperti bayangan setan, Ku See-hong segera melompat maju kedepan, busur bajanya sekali lagi menyapu ke muka dengan jurus serangan yang aneh, ganas dan buas. Serentetan jeritan aneh yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan, diantara percikan darah yang memancar ke empat penjuru, Hiangcu itupun menjadi setan tanpa kepala . . . . Dalam sekali lompat saja, Ku See hong telah membunuh dua orang Hiangcu dari perkumpulan Thi-kiong-pang. Serentetan gerakan ini dilakan tak lebih dalam sekejap mata, kenyataan yang amat menggidikkan hati ini kontan saja membuat keempat orang Hiangcu lainnya menjadi gempar, serentak mereka berlompatan keluar dari arena pertarungan. Dengan mundurnya keempat orang hiangcu tersebut, Biau-kisiangsu In Han Im baru memperoleh kesempatan untuk mengatur napas mimpipun dia tak menyangka kalau kepandaian silat yang dimiliki Ku See hong telah mencapai tingkatan yang begitu tinggi, tapi setelah menyaksikan caranya membunuh orang, bergidik juga hatinya. Dia lantas sadar bahwa dunia persilatan telah muncul seorang pembunuh, malah kemungkinan besar keganasannya tidak berbeda dibawah kebuasan Bun-ji-koan-su dimasa lalu. Dalam pada itu, hawa napsu membunuh dari Ku See hong telah berkobar, menyaksikan keempat orang Hiang-cu itu mundur ia segera memperdengarkan suara tertawa panjang yang menggidikkan sukma........ Seperti bayangan saja dia mengejar kemuka, busur bajanya berputar bagaikan serentetan cahaya hitam yang menyilaukan mata, bagaikan ombak samudra saja, dengan cepatnya menyebar ke empat penjuru dan menggulung semua rintangan yang dihadapinya. Sebagai anggota Thi-kiong-pang, ke empat orang Hiangcu itu sudah memperoleh pendidikan yang cukup ketat, mereka sadar bahwa meacerai-beraikan kekuatan tak lebih hanya mempercepat 385

kematian sendiri, maka timbullah tekad mereka untuk menggabungkan kekuatan mereka yang ada untuk bersama-sana menghadapi serangan lawan. Serentak keempat orang itu memperdengarkan suara pekikan anehnya sebagai tanda, empat buah busur baja bergabung menciptakan berlapis-lapis cahaya dingin yang tebal bagaikan sebuah bianglala panjang, dalam waktu singkat tenaga itu sudah menyambar keempat punjuru dan membendung datangnya hawa pembunuhanyangterpancarkeluardari sianak muda itu. Tapi gejala semacam itupun hanya berlangsung untuk sesaat, dalam waktu singkat suasana tadi tercerai-berai kembali oleh terjangan hawa pembunuhan yang menggetarkan sukma. Seluruh benak Ku See hong ketika itu sudah dipenuhi oleh hawa napsu mengerikan, sorot matanya memancarkan cahaya bengis yang menggetarkan sukma lalu tertawa dingin. Suara tertawanya kedengaran bagaikan hembusan angin dingin muncul dari gudang-salju, membuat siapapun yang mendengarkan merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri. Setelah tertawa dingin busur baja ditangan kiri Ku See hong segera meluncur kedepan seperti sebatang anak panah yang terlepas dari busurnya, serangan itu tertuju kearah salah seorang diantara keempat orang Hiangcu tersebut, sementara tangan kanannya pada saat yang hampir bersamaan melepaskan segulung desingan angin pukulan yang dingin dan kuat menyerang kearah orang yang sama. Hiangcu itu segera merasakan timbulnya segulung desingan angin pukulan berhawa dingin yang menyesakkan napas menekan keatas wajahnya. Mendadak serentetan cahaya hitam meluncur tiba pula dengan kecepatan tinggi, sedemikian cepatnya sehingga ia tak sempat melihat jelas benda apakah itu. Jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan tahu-tahu badannya sudah tertembus oleh sambaran busur baja itu hingga tembus dipunggungnya. 386

"Blaamm.......!" ditengah benturan dahsyat badannya termakan pula oleh tenaga pukulan yang sanggup menghancurkan batu cadas itu. Tak ampun lagi, keempat anggota badannya tercerai-berai, daging dan darah berserakan memenuni permukaan tanah, kematiannya benar-benar mengerikan. Berhasil menghabisi nyawa orang itu, Ku See hong segera merentangkan kelima jari tangan kirinya, setelah membuat satu lingkaran busur lalu disentilnya kedepan. "Sreet.., sreet..!" ditengah desingan yang menderu-deru, lima gulung angin serangan yang tajam menyergap Hiangcu lainnya. Sedemikian cepatnya serangan itu dilancarkan, seolah olah baru saja tangan kirinya menyambitkan busur baja itu,tangan kanannya turut bergerak pula. Baru saja salah seorang Hian Su, diantara tiga orang yang masih hidup, mendengar rekannya menjerit kesakitan, segulung desingan angin tajam yang luar biasa hebatnya telah menembusi lapisan cahaya busur bajanya yang tebal. Didalam kaget dan tercekatnya, serentak ketiga orang itu melompat mundur ke belakang. Tapi sayang, gembong pembunuh muda itu sudah terlanjur mengincar seorang korbannya, secepat-cepatnya orang itu berkelit, toh waktunya tetap terlambat selangkah. 'Sreet...! Sreet !' ditengah desingan angin tajam, serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan. Bagian mematikan dari tubuh bagian atas orang itu tahu-tahu sudah ditembusi oleh kelima gulung desingan angin tajam itu hingga tembus kedalam dadanya, darah segar segera memancar keluar seperti sumber mata air. Tubuhnya yang tinggi kekar itu kontan mercelat sejauh enam tujuh langkah oleh hembusan angin pukulan 387

yang sangat kuat itu sehingga badannya roboh terkapar ditanah dan tewas seketika. Dua orang sisanya segera sadar kalau gelagat tidak menguntungkan, bila sekarang tidak kabur, bisa jadi jiwanya akan terancam. Maka mereka berdua segera menyebarkan dirikekiri dan kanan kemudian melesat kedepan untuk menyelamatkan diri. Ku See hong bepekik panjang dengan suara yang membetot sukma, tubuhnya seperti seekor burung elang raksasa segera meluncur ke tengah udara dengan kecepatan tinggi. Mendadak......., pada saat itulah serentetan pekikan nyaring kembali bergema memecahkan keheningan . . . . . Kini ditangan Ku See hong telah bertambah dengan sebilah pedang panjang yang memancarkan cahaya merah yang berkilauan. Itulah pedang Ang-soat-kiam yang pernah menggetarkan dunia persilatan pada tigaratus tahun berselang atau sekarang lebih dikenal sebagaipedang mestika Hu-thian seng-kiam! Pada saat pedang itu dilancarkan, tubuh Ku See hong telah membaur menjadi satu dengan cahaya pedang yang memancar bagaikan air terjun itu, secepat kilat berkelebat lewat ditengah udara. Sedemikian cepatnya cahaya pedang tersebut berkelebat lewat sehingga pada hakekatnya sukar untuk membedakan mana cahaya pedang dan mana yang cahaya bianglala. Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan. Tubuh si Hiangcu yang melayang di angkasa itu sudah terpapas kutung menjadi tiga bagian ditengah udara, darah segar berhamburan kemana-mana, kematiannya benar-benar mengerikan. Berada ditengah udara, tiba-tiba Ku See hong memutar badannya, lalu membentak keras, seluruh tubuhnya telah berputar arah dan meluncur ke arah seseorang lainnya. 388

Gerakan pedangnya berkelebat lewat seperti hembusan angin puyuh, selapis cahaya tajam meluncur ke depan menciptakan selapis bukit pedang yang berwarna warni. Selapis hawa pedang yang menggidikkan hati dengan cepat menyergap ke arah tubuh si Hiangcu yang baru saja akan melayang turun keatas tanah itu. Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan keheningan, sebutir batok kepala telah terpapas hancur oleh kilatan cahaya pedang, darah segar segera memancar ke mana mana dan kematiannya amat mengenaskan. Setelah itu.... seluruh hawa pedang yang menyilaukan maka menjadi pudar, Ku See hong dengan wajah dingin seperti es dan bertangan kosong telah berdiri kaku diatas tanah, sementara sepasang matanya yang tajam menggidikkan hati menatap ke enam sosok mayat yang tak utuh itu tanpa berkedip. Sedihkah dia? Ataumerasagembiradengan hasilyangberhasildicapainyakini? Biau-ki siang-su In Han im merasakan pandangan matanya seolah olah menjadi kabur..., dia hanya merasa selapis kabut merah yang menyilaukan mata berkelebat lewat didepan mata, lalu dalam beberanpa kali kelebatan saja, dua orang yang terakhirpun telah roboh binasa diatas tanah. Ternyata ilmu pedang yang dpergunakan Ku See hong adalah salah satu jurus serangan dari tiga jurus ilmu pedang yang tercantum dalam kitab kecil peninggalan Si hong Lo jin yang disebut Hui-hong-che ki-hiat seng-wi (Bianglala tiba-tiba Muncul Bau Amis dan Memancar)...! Si-hong lo jin adalah seorang tokoh sakti yang luar biasa dari dunia persilatan, ilmu pedangnya boleh dibilang sudah merajai seluruh kolong langit. Sebelum ajalnya tiba, dia telah menghimpun semua inti sari ilmu pedang yang ada didunia ini, dengan mengorbankan waktu selama tiga tahun untuk menciptakan jurus pedang baru. 389

Bisa dibayangkan betapa sakti dan luar biasanya jurus serangan hasil ciptaannya itu, selain ganas juga lihay sekali. Setelah meloloskan pedang Hu-thian seng-kiamnya dari dalam sarung tadi, Ku See hong segera melebur tubuhnya menjadi satu dengan senjata tersebut untuk membunuh seseorang ditengah udara, kemudian sambil membalikkan badan dia membunuh pula Hiangcu yang terakhir, semua gerakan ini dilakukannya dengan kecepatan luar biasa. Oleh karena itu, Biau-ki siang-su In Han im hanya merasakan berkelebatnya cahaya bianglala didepan mata, sedemikian cepatnya gerakan itu sehingga pada hakekatnya ia tak sempat menyaksikan gerakan Ku See hong sewaktu mencabut pedang maupun menyarungkan kembalipedangnya. Mendadak....., Dari arah sebelah sana berkumandang suara dengusan tertahan, lalu tampaklah bahu kiri Sin hong hwee ciau Lui-Ki kena dihajar telak oleh serangan Cau seng hui Ciang Keh-teng sehingga muntah darah segar, dengan sempoyongan tubuhnya segera mundur sejauh beberapa langkah. Sementara pertarungan sengit berkobar tadi, Cau sang hui Ciong Keh-teng telah mengetahui kalau enam orang hiangcu-nya telah mati secara mengerikan semua ditangan pemuda itu. Dengan hati yang amat sakit seperti ditusuk pisau, dia segera mengeluarkan sejurus serangan mematikan yang amat ganas, dengantelakancaman itubersarangditubuhSin honghwee-ciau. Saat ini, kobaran hawa napsu membunuhnya sudah membara dalam dadanya, ia bertekad untuk membunuh setiap musuh yang dijumpainya, melihat Sin hong hwee ciau mundur dengan membawa luka, sudah barang tentu dia tak akan melepaskan korbannya dengan begitu saja. Serentetan suara pekikan nyaring mirip jeritan setan atau lolongan serigala dengan cepat bergema memecahkan keheningan. 390

Secepat sambaran petir Cau sang hui Ciong keh-teng mengejar kedepan, kesepuluh jari tangannya direntangkan lebar-lebar dengan membawa serentetan desingan angin pukulan yang tajam, ia cengkeram belasan buah jalan darah penting ditubuh bagian atas Sin hong hwee-ciau. Pada dasarnya dia memang sudah berniat untuk membunuh lawannya, tentu saja kekuatan yang disertakan dalam serangan itu luar biasa sekali hebatnya. Sejak termakan pukulan dahsyat dari Cau sang hui Ciong Kehteng tadi, Sin hong hwee ciau Lui-Ki sudah merasakan darah panas dalam dadanya bergolak keras, coba kalau tenaga dalamnya tidak sempurna, niscaya selembar jiwanya sudah melayang. Walaupun begitu, pada saat itu ia sudah tak sanggup lagi untuk menghindarkan diri dari sergapan maut itu, tampaknya ia segera akantewasdiujungtelapaktangan lawan. Ketika Biau-ki siang-su In Han im menyaksikan adik angkatnya berada ditepi jurang kematian, dengan cepat dia membentak keras, tubuhnya segera melayang maju ke depan. Tapi sesosok bayangan manusia lain bagaikan sambaran setan gentayangan saja tahu-tahu sudah tiba lebih dulu disisi tubuh Siu hong hwee-ciau, sebuah pukulan yang bertenaga lembek segera meluncur keluar daribaliktelapak tangankanannya. Mendadak.... udara serasa diliputi kabut tebal dan angin menderu-deru, kemudian menyusul munculnya selapis cahaya merah yang berkilauan, daya tekanan yang timbul diempat penjuru pun makin lama semakin memberat bagaikan gencetan bukit karang. 000OdwO000 Bab 18 391

BLAAAAMMM . . . . ! benturan keras yang memekikkan telinga segera bergema bersamaan dengan saling membenturnya dua gulung kekuatan yang maha dahsyat. Desinganangintajamsegera memancar keempatpenjuru....... Rambut panjang Cau sang hui Ciong Keh-teng terurai kacau ke bawah, noda darah membasahi ujung bibirnya paras mukanya pucat kehijau-hijauan, kulit mukanya mengejang keras menahan penderitaan. Dengan sempoyongan tubuhnya mundur sejauh empat lima langkah dari posisi semula, lalu dengan sorot mata yang memerah membara, diaawasiwajah Ku Seehongdengan penuh kegusaran. Paras muka Ku See hong sendiripun dingin seperti es, matanya memancarkan cahaya menggidikkan, dengan suara yang kaku, katanya: Ciong Keh-teng, sekarang kau sudah berada di ambang pintu kematian, agar kau mampus dalam keadaan jelas, maka akupun akan memberi sedikit keterangan kepadamu, aku bersikap demikian kepada kalian karena perbuatan keji kalian telah menggusarkan Thian dan merisaukan umat persilatan. Sauya-mu tak lain adalah putranya Ku-Kiam-cong, pangcu dari perkumpulan Kim-to-pang yang bernama Ku See hong ..., Manusia aneh dari dunia persilatan Bun-ji-koan-su adalah guruku! Nah, beberapa macam dendam kesumat sedalam lautan ini tentunya pantas bukan bila kutuntut balas?! Sekarang, kau boleh mampus dengan perasaan lega! Ketika selesai mendengarkan perkataan dari anak muda itu, paras muka Cau-sang-hui Ciong Keh-teng yang semula berwarna pucat pias itu, kini telah berubah makin mengenaskan, kulit wajahnya mengejang keras membentuk garis garis kerutan yang,penuh dengan rasa mengerikan . 392

Mati adalah suatu kejadian yang akan dialami setiap manusia. Tapi bila seseorang sudah berada diambang pintu kematiannya entah bagaimanapun buas dan kejinya dia, sedikit banyak rasa sedih dan menyesalakantimbul jugadiataswajahnya. Yaa, sesungguhnya dari dulu sampai sekarang, hanya berapa orangkah yang bisa memandang kematian sebagai sesuatu kejadian yang wajar? Semut saja masih ingin hidup, apalagi manusia... Pelan-pelan Ku See hong mengangkat telapak tangan kanannya, kelima jari tangannya direntangkan lebar-lebar, kemudian diantara sentilan dan getaran tangannya, lima gulung desingan angin tajam segerameluncur keluardariujungjarinya. Mendadak..... Serentetan jeritan ngeri yang memekikkan telinga berkumandang membelah keheningan malam. Tampak sepasang tangan Can sang hui Ciong Keh menekan diatas dada serta lambungnya, lalu dengan wajah pucat pias keabuabuan selangkah demi selangkah ia mundur ke belakang, darah kentalbercucuran dariujungdadadanbibir,lambungnya. Sepasang mata Cau sang hui Ciong Keh-teng terbelalak lebarlebar, sorot mata tajam memancar keluar dari balik matanya, tapi sekarang bukan sarot mata yang diliputi rasa benci dan buas. Tapi sorot matanya sekarang adalah sorot mata yang lembut, penuh rasa penyesalan,rasa malu dan iba . . . . . Bibir Cau sang hui Ciong Keh-teng bergetar seperti ingin mengucapkan sesuatu,tapi tenaganya sudah tidak memenuhi keinginan hatinya, tapi anehnya dia masih tetap berdiri tegak, matanya masih tetap menatap wajah Ku See hong tanpa barkedip. Akhirnya dari tenggorokannya berkumandang suara gemuruh yang parau dan tidak jelas: "Ku sauhiap, loo.... lohu tidak mee...me..nyesal mee....meski tewas dii...ditangan...mu.., tapi . . . . . . . . Ban-sia-kaucu 393

tee...te..lah menggerakkan kekuatannya uuu...untuk menguasai jaa...ja... jagad............ kau......!" Yaa, bila seseorang sudah tahu kalau ajalnya hampir tiba, apa yang diucapkan sebagai akhir katanya adalah kata-kata yang bernada jujur dan penuh kebajikan. Beberapa patah kata dari Cau sang hui Ciong Keh-teng ini diucapkan dengan nada yang mengenaskan, membuat semua orang yang mendengarkan serta merta merasakan hatinya menjadi iba. Dengan suatu gerakan cepat Biau-ki siang-su In Han im segera menubruk kemuka, setelah mendengar ucapan tersebut, tiba-tiba saja hatinya merasa gemetar keras. "Saudara Ciong..!" serunya dengan gelisah "Tolong berbicara agak jelas, Ban-sia kaucu hendak melaksanakan rencana kejinya terhadap siapa? Cepat katakan! Cepat katakan..!" Agaknya Cau sang hui Ciong Keh-teng masih sempat mendengar perkataannya itu, bibirnya bergetar seperti mau menjawab akan tetapi tiada suara yang terdengar, cengkeraman maut dari malaikat kematiantelah merenggutselembarjiwanyadaritubuh kasarnya. Ku See hong segera menghela napas sedih, gumamnya: "Heran, mengapa manusia selalu keras kepala, sebelum ajalnya menjelang tiba ia enggan menjadi sadar, aaai....! Inilah suatu tragedi bagi umat manusia; juga merupakan watak paling jelek dari umat manusia..... selama hidup Ciong Ken-teng melakukan banyak kejahatan, seluruh tubuhnya penuh dengan dosa tapi menjelang saat ajalnya, dia telah menemukan kembali kemuliaan hatinya, bila dibandingkan dengan orang-orang berdosa yang sampai manjelang ajalnya tiba pun tak mau bertobat, ia memang jauh lebih tangguh!" Biau-ki siang-su In Han im turut menghela napas sedih, pelanpelan dia menghampiri Sin hong hwee ciau, merogoh kedalam sakunya mengeluarkan sebuah botol kecil, lalu mengeluarkan sebutirpildandicekokkankedalam mulutnya. 394

Pelan-pelan Ku See hong turut berjalan mendekat, lalu tanyanya dengan suara lembut: "Paman In, siapakah yang dimaksudkan sebagai Ban-sia kaucu oleh Ciong Keh teng menjelang ajalnya tadi?" Biau-kisiang-su in HanIm menghelanapaspanjang. "Aaai.... ancaman bahaya maut yang mengancam dunia persilatan belakangan ini adalah kelompok dari perkumpulan Ban-sia kau. Tentang keadaan yang sebenarnya dari Ban-sia-kau dan organisasi macam apakah perkumpulan itu, aku belum sempat menyelidikinya sampai jelas, konon kaucu-nya adalah seorang wanita, tapi ilmu silatnya begitu lihay sehingga tak tertuliskan dengan kata-kata !" Ku See hong termenung dan berpikir sebentar, lalu tanyanya lagi: "Apakah Ban-sia-kau yang telah menguasahi Thi-kiong pang serta Jian-khi pang?" Biau-kisiang-suIn Han imsegera mengangguk. "Yaa, benar. Ban-sia kau memang merupakan perkumpulan yang telah menguasahi Thi kiong pang dan Jian khi pang menurut dugaanku, Ban-sia-kau sudah pasti ada hubungannya dengan pertarungan berdarah di bukit Soat-san tempo dulu, lenyapnya sekawanan jago lihay didalam dunia persilatan pun besar kemungkinan merupakan rencana keji dari Ban-sia-kau . . . . .!!" Begitu mendengar tentang pertarungan berdarah di bukit Soatsan, Ku See hong segera merasakan darah panas didalam tubuhnya mendidih, gurunya dan kedua orang tuanya telah terlibat dalam pertempuran berdarah itu, kemudian terbunuh pula secara mengenaskan, siapakahdalang darisemuaperistiwa berdarahini? Mendadak..... Biau-ki-siang-su In-Han-im bertanya kepada Ku See hong: 395

"Ku lote , sebelum mati apakah gurumu pernah mengungkap keadaan yang sebenarnya tentang peristiwa berdarah di bukit Soatsan?" Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, menjelang ajalnya Bun-ji koan-su memang telah mengisahkan ceritanya yang mengenaskan, ia menyuruhnya agar mengingat selalu kisah tersebut, tapi melaranguntukdiberitahukan kepadaorang lain. Betul Biau-ki-siangsu terhitung seorang pendekar kaum lurus dalam dunia persilatan, namun dia tak ingin mengingkari sumpahnya terhadap gurunya. Maka dengan wajah berat hati serta nada minta maaf, Ku Seehong berkata: "Paman In, menjelang membicarakan tentang pernah berpesan agar lain. Oleh sebab itu ajalnya guruku memang pernah peristiwa dibukit Soat-san, tapi dia orang tua aku tidak membocorkannya kepada orang harap kau suka memaafkan kesulitanku ini."

"Aaaai . . . !" Biau-ki siangsu In-Han-im menghela napas sedih, "Setiap orang yang turut hadir dalam pertempuran di bukit Soatsan, asal dia termasuk seorang berjiwa lurus, kalau bukan jejaknya tak diketahui lagi,... pasti tewas secara mengenaskan! Yang tersisa pun kini hanya tinggal manusia-manusia laknat berhati busuk dan keji." "Dalam dunia persilatan yang begini luas, hanya kau seorang yang mungkin mengetahui duduk persoalan ini yang sebenarnya ...!" "Orang persilatan memang mengutamakan soal kepercayaan, aku cukup memahami kesulitanmu itu, harap jangan merasa sedih. Sekarang aku akan berusaha untuk mengungkapkan semua jejak atau titik terang yang berhasil kuketahui kepadamu, bila bahan bahan keteranganmu tentang pertarungan dibukit Soat-san sehingga berhasil menyelidiki usal usul dari Ban-sia kaucu tersebut. Andaikata kau dapat menyelamatkan umat persilatan dari suatu 396

badai pembunuhan, jasa ini benar-benar suatu jasa yang amat mulia." Ku See hong merasa amat terharu, serunya dengan cepat: "Paman In, aku benar-benar berterima kasih sekali atas kasih sayangmu, budi kebaikan ini terukir dalam dalam dilubuk hatiku sampai matipun tak dapat kulupakan. Terus terang kukatakan, dendam kesumat diriku sendiri juga ada sangkut pautnya dengan peristiwa ini, jika teka-teki ini dapat diungkapkan, sekalipun harus mendaki bukit golok atau terjun kecuali berisi minyak mendidih sampai hancurpun, aku pasti akan berusaha untuk melenyapkan kaum laknat tersebut!" "Selama hidup aku In Han im, tak pernah menaruh perhatian terhadap orang lain......" kata Biau-ki siang-su In Han im kemudian dengan penuh perhatian, Tapi semenjak bertemu dengan lote, aku merasa amat menguatirkan sekali tentang keselamatanmu, aku merasa seakanakan mempunyai ikatan batin denganmu, apalagi dikalangan kaum lurus dalam dunia persilatan dewasa ini, hanya kau seorang yang mengetahui rahasia pertempuran berdarah dibukit Soat-san. Bila hal ini sampai diketahui oleh gembong-gembong iblis tersebut, sudah dapat dipastikan keselamatan jiwamu pasti akan terancam setiap saat!" Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, katanya dengan penuh kebencian: "Mati atau hidup sudah digariskan oleh takdir, beruntung atau sengsara sudah merupakan nasib, bila kawanan gembong iblis itu berani datang mencari gara-gara denganku.... Hmmm! Akan kuberikan suatu pertunjukan bagus kepada mereka satu persatu akan kujagal mereka sampai ludas!" "Ku lote !"kata Biau-kisiang-suInHan im, "Meskipun kau memiliki ilmu silat yang amat tinggi, namun musuh berjumlah banyak dan lagi merupakan gembong-gembong 397

iblis dan pentolan-pentolan Liok-lim yang termashur namanya didunia ini, sepasang tangan sukar melawan empat tangan, aku harap kau suka bertindak lebih berhati-hati janganlah terlalu menuruti emosi. Ketahuilah, nasib dari beribu-ribu umat persilatan serta kewajiban untuk menegakkan kembali keadilan serta kebenaran dalam dunia persilatan telah terjatuh ditanganmu seorang,kematianmu memangsoalkeciltapiakibatnyabesar! Mendengar perkataan itu, diam-diam Ku See hong merasakan hatinya terkesiap, pikirnya; 'Dulu suhu tidak menjelaskan sebab musababnya justeru lantaran takut kalau aku bertindak secara gegebah. . ., betul ilmu silat yang kumiliki belakangan ini telah mendapat kemajuan yang pesat, apalagi akupun memiliki pedang Ku-thian-seng-kiam yang sangat tajam,tapi untuk menghadapi musuh yang berjumlah begitu banyak, akumemang merasakecilsekali,aaai...! Nasibku telah ditakdirkan begini, siapa pula yang bisa merubahnya? Apalagi jika pedang Hu-thian seng-kiam sampai diketahui orang sebagai pedang Ang-soat-kiam -nya Sihong lo jin dimasa lalu, bukan cuma orang-orang dari golongan sesat, saja yang akan merebutkannya, bahkan orang-orang dari golongan putih punakansecaraterang-terangan memusuhiaku. Berpikir sampai diini, Ku See hong betul-betul merasa amat sedih, murung dan kesepian. Tapi selang beberapa saat kemudian, dengan kening berkerut dan nada yang tegas dia berkata: "Bagaimanapun juga, aku akan memikul tanggung jawab atas mati-hidupnya dunia persilatan, tapi aku Ku See-hong sudah ditakdirkan hidup seorang diri. Musuhku mungkin bukan cuma orang-orang dari kaum sesat saja, melainkan seluuh umat persilatan yang ada didunia ini." Terkesiap sekali Biau-ki siang-su In Han im setelah mendengar perkataannya itu. Dengan perasaan tidak mengerti segera tanyanya: 398

"Apa maksud perkataan itu?" "Paman In " ujar Ku See Hong dengan sedih, rahasia di balik kesemuanya itu akan kau pahami sendiri dikemudian hari, sekarang maafkanlah kalau aku tak dapat memberitahukan kepadamu." Biau-ki siangsu In Han im adalah seorang yang cerdas, semenjak berjumpa denga Ku See hong, dia sudah merasakan bahwa pemuda ini memiliki banyak keistimewaan yang berbeda dengan manusia biasa. Dalam hal apapun dia selalu mendatangkan suatu perasaan rahasiadanmisterius membuatorangjaditakhabis mengerti. Maka setelah mendengar perkataan itu, dia lantas tahu kalau asal usul maupun kehidupan selanjutnya dari pemuda itu bukanlah suatu kehidupan yang biasa... Dengan cepat Biau-ki siang-su In Han im mengalihkan pembicaraankesoallain, katanyakemudian: "Situasi didalami dunia persilatan dewasa ini sudah bukan masalah perselisihan antara perguruan atau dendam kusumat antara perorangan lagi, Keadaannya sekarang betul-betul sudah kalut dan kacau balau sehingga segenap umat persilatan boleh dibilang sudah terlibat dan bersama-sama menuju ke hari Kiamat. . .!" "Kini sembilan Partai besar dari daratan Tionggoan sudah tak dapat berpeluk tangan belaka; mereka masing-masing telah mengirim jago-jago lihaynya untuk menyelidiki keadaan yang sebenarnya, namun kunci paling penting diantara sekian masalah masih tetap terletak pada tubuh Ban-sia kaucu tersebut!" "Oleh sebab itu, tugas pertama yang harus dilaksanakan sekarang adalah menyelidiki siapakah kaucu dari Ban-sia-kau tersebut, serta sampai dimanakah cakar iblis mereka telah dibentangkan, . . . . kalau didengar dari ucapan Ciong Keh teng menjelang saat ajalnya tadi, tampaknya rencana busuk Ban-sia kaucu untuk menguasai dunia persilatan sudah mulai dilaksanakan!" 399

"Pendapat paman In memang tepat sekali!" puji Ku See hong , "Kini api sudah membakar alis mata, yang jauh tak akan memadamkan api didepan mata, tugas paling penting yang harus kita kerjakan sekarang adalah mencari tahu lebih dulu keadaan yang sebenarnyadariperkumpulan Ban sia kautersebut." Menurut penyelidikanku baru-baru ini, dapat kusimpulkan bahwa perkumpulan Ban-sia kau tersebut bukan saja ada sangkut pautnya dengan pertempuran dibukit Soat-san, bahkan yang menjadi ketuanya sepertinya juga mempunyai sangkut-paut yang erat sekali dengan Bun-ji koan-su locianpwe . . .!" "Ku lote, coba pikirkanlah, diantara orang penting yang terlibat langsung dalam pertarungan dibukit Soat-san tempo hari, siapakah yang paling besar kemungkinannya menjadi ketua dari perkumpulan Ban-sia-kau ?" Ku See hong segera termenung sambil memutar otak. Cerita yang pernah didengarnya dari Bun-ji koan-su tempo hari melintas kembali didalambenaknya satu persatu. Mendadak Ku See hong menjerit kaget: "Aaah . . . , jangan-jangan mereka? Benar-benar hanya kedua orang ini yang paling besar kemungkinannya. Ooh suhu! Betapa mengenaskannya nasibmu,.....semua yang tidak kau beritahukan kepadaku dimasa lalu kini sudah tertera jelas, aku pasti akan melaksanakan menurut kehendak hatimu, entah bagaimanapun juga, aku pasti akan memenuhi keinginanmu itu, tak akan kusiasiakan harapan kau Orang Tua! Legakanlah hatimu . . .!!" Ku See hong berpekik dengan pedih, air matanya berucuran deras, dalam hatinya ia meresa amat benci kepada orang itu, ia bersumpah akan membuatnya mati dalam keadaan mengerikan. . .! Pada saat itu Ku See hong sedang diliputi oleh rasa sedih dan gusar yang tak terlukiskan dengan kata, darah panas bergelora didalam dadanya, api dendam membakar seluruh tubuhnya. Dipengaruhi oleh gejolak emosi, dia segera mendongakkan kepalanya sambil menyanyikan lagu "DendamSejagad". 400

DENDAMkesumat membentangbagai jagad, Bukittinggiberhutan lebatdisisisebuah kuil. Sungaibesardidepan kuilberombak besar, Dendam kesumat sepanjang abad! DENDAMkesumat membentangbagaiJagad, Burung gagakbersarang dirumput dikala senja. Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua. Memetik kampak membuat lagu: Nadanya dendam!" Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa. DENDAMkesumat membentangbagaiJagad. Ji koan pernah berbuat salah. Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya hambar. DENDAMkesumat membentangbagaiJagad. Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirnya surut. Dendam kesumat tak akan pernah luntur.......... oooOdwOooo TENAGA DALAM yang dimiliki Ku See hong belakangan ini telah memperoleh kemajuan yang pesat. Suara nyanyian yang dibawakannya segera menggetarkan seluruh jagad, selain suaranya mengandung daya iblis yang membetot sukma, suaranya pun menggema tiada hentinya diseluruh angkasa. 401

Dalam membawakan lagu `Dendam Sejagad` kali ini, perasaan Ku See hong jauh lebih sedih dan menderita, dia merasa makin simpatik terhadap tragedi yang telah menimpa gurunya, diapun memuji kecerdasan Bun-ji Koan-su dalam mendalami kepandaiannya, semua perasaan yang bercampur-baur itu segera dilampiaskan keluar melaluisuaranyanyian maut itu. Hal ini membuat anak muda tersebut makin menyukai lagunya, dia merasa lagu tersebut merupakan lagu yaag paling mengenaskan danpaling memedihkan hatididuniaini. . . . . Rupanya pada saat ini Ku See hong telah berhasil memahami arti kata dari nyanyian "Dendam Sejagad". Nada bait kedua dan bait ketiga jelas melambangkan seluruh penderitaan serta percobaan yang pernah dialami Bun-ji koan-su dalam sejarah kehidupannya. Makin mendalami arti kata dari bait syair lagu "Dendam Kesumat", Ku See hong merasakan hatinya makin sedih, tanpa terasa diapun teringat kembali dengan Keng-Cin-sin, si gadis cantik yang berkorban baginya. Seluruh perasaan cintanya yang membara dan selama ini terpendam dalam hati kecilnya segera dilampiaskan keluar, ibarat ombak samudra yang bergulung saling berkejaran, selamanya tak akan pernah berakhir, sementara titik air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh tubuhnya . . . . . . . Waktu itu persis kentongan ketiga tengah malam. Rembulan berada diangkasa memancarkan cahayanya yang indah dan menawan, bintang-bintang bertaburan diangkasa menghiasi langit yang gelap. Tapi suasana disekitar tempat itu penuh diliputi oleh kesuraman, keheningan, keseraman yang mengerikan. Mayat demi mayat bergeletak diatas tanah tanpa berkutik, ketika angin barat yang kencang berhembus lewat menimbulkan suara gemerisik daun pek-yang yang berguguran. 402

Jeritan keras burung malam bercampur dengan nyanyian yang membetot sukma ini, menjadikan suasana seram. Dengan termangu-mangu seperti orang yang kehilangan ingatan, Biau-ki siangsu serta Sin-hong-hwee-biau berdiri tak berkutik disitu, demikian pula dengan Ku See hong yang lagi dirundung kesedihan. Ditengah tanah pekuburan yang penuh berserakan batu nisan, mereka berdiri bagaikan tiga sosok mayat hidup. Bila secara kebetulan ada orang yang datang kesitu, niscaya mereka akan ketakutan setengah mati. Mendadak, pada saat itulah . . . . Dari balik pekuburan yang berserakan itu pelan-pelan berjalan keluar se-sosok mayat hidup yang mengenakan pakaian serba putih! Bukan . . . ,`dia bukan mayat hidup', melainkan seorang pemuda berbaju putih yang berwajah sedingin es ! Sebilah pedang berbentuk ular yang berwarna kuning perak tersoreng dipunggungnya. Gerakan tubuh orang itu sangat ringan seperti sukma gentayangan, kakinya tidak menginjak tanah, tanpa menimbulkan sedikit suara-pun dia mendekati Ku See-hong sekalian, lalu berhenti takbergerakpadajarakduakaki dihadapan mereka. Dengan sorot mata yang dingin bagikan salju, diawasinya tiga orang yang berada dihadapannya bergantian. Tiba-tiba sekulum senyum sinis penuh cemoohan tersungging diujung bibirnya. Setelah hening beberapa saat, pemuda berbaju putih itu mendongakkan kepala dan tertawa seram. Suaranya dingin menggidikkan hati, sedemikian menggidikkan sehingga sama sekali tidak membawa bau kehidupan manusia. Dengungan keras menggema di angkasa ,menyusul berakhirnya tertawa dingin itu. Dari sini bisa diketahui kalau tenaga dalamnya telah mencapai puncak kesempurnaan. Mendengar suara tertawa 403

yang menusuk telinga bagaikan beribu ekor kuda lari bersama itu-, mecorong sinar menggidikkan dari balik mata Ku See hong, dengan cepat ia mengalihkan pandangannya kearah orang itu. Diam-diam ia agak terkesiap, tapi selanjutnya dengusan dingin penuh hinaan bergema memenuhi angkasa. Bian-kisiang-suIn Han imsertaSia honghwee ciau Lui-Kisegera tersadar kembalioleh tertawa itu. Begitu melihat siapa pendatangnya, Biau-ki siangsu merasa terkesiap-, ia sadar kalau suatu pertempuran sengit tak dapat dihindari jika orang itu benar seperti apa yang diduganya, maka berarti tiada keyakinan lagi Ku See hong, untuk menangkan pertarungan ini. Andaikata pemuda she Ku itu sampai kalah, maka sudah dapat dipastikan, nasib tragis menanti didepan mata. Dengan wajah dingin dan kaku serta sikap yang angkuh dan jumawa pemuda berbaju putih itu menegur dengan suara dalam, "Siapa yang telah membawakan nyanyian barusan?" Ku See hong berkerut kening, dari balik matanya terpancar pula sinar keangkuhan yang jauh lebih tebal, sambil mendongakkan kepalanya dia tertawa panjang, suaranya nyaring bagaikan pekikan naga. Kemudian sambil berhenti tertawa ujarnya dengan suara yang jauh lebih dingin daripada pemuda berbaju putih itu, "Saudara lebih baik kurangi sedikit sikap congkakmu dihadapan pembawa lagu itu !" Paras muka pemuda berbaju putih itu masih tetap dingin tanpa emosi, ia termenung sebentar, lalu ujarnya dingin: "Kalau begitu kau adalah murid manusia aneh dari dunia persilatan Bun-ji koan-su yang bernama Ku See hong!?" Baik, sikap maupun nada suaranya amat angkuh dan jumawa sedikitpun tiada rasa kehangatan. 404

Suara semacam itu hanya membuat bulu kuduk pada bangun berdiri, dan peluh dingin jatuh bercucuran. Ku See hong mendengus dingin, "Saudara, kalau begitu kau pastilah Cing-hay khi sau yang tersohor karena keangkuhannya itu?" katanya pula sinis. Agak terkesiap pemuda berbaju putih itu, setelah mendengar perkataan lawan, tapi diluaran dia tetap berkata dengan wajah tanpa emosi: "Hmm, tampaknya cukup tajam juga pandangan matamu, bagus, sekarang aku hendak bertanya kepadamu-, taklukkah kau dengan ilmu silat dari Cing hay pay?" "Akupun hendak bertanya kepadamu taklukkah kau dengan ilmu silat dari Bun-ji koan-su . . .?" Ku See hong balik bertanya. Tampaknya pemuda berbaju putih itu seperti tak pernah menyangka kalau Ku See hong bakal mengajukan pertanyaan serupa, setelah tertegun sesaat dengan cepat wajahnya pulih kembali dalam sikap yang dingin dan kaku. Dengan senyum tak senyum dia berkata: "Bagus! Bagus sekali! Agaknya malam ini aku sudah bertemu dengan musuh yang tangguh." Setelah hening sejenak, mendadak dengan wajah dingin dan suara keras dia membentak: ''Ilmu silat dari daratan Tionggoan cuma permainan buruk dari anakkecil, aku orangsheCiu tidak takluk!" Mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See hong, dia segera balas membentak: "Ilmu silat aliran Ciang hay pay hanya ilmu sesat dari golongan hitam, ilmu yang tak seberapa itu lebih mirip permainan anak kecil, tentusajaakuorangshe Kupuntidaktakluk !!" 405

"Bagus, bagus, kalau begitu tak ada salahnya jika kita saling mencoba kepandaian masing-masing.!" ujar pemuda berbaju putih itu sambiltertawa hambar. "Bagus sekali!" jengek Ku See hong pula sambil tertawa dingin, "kalau cuma beradu mulut belaka sama sekali tak ada gunanya, lebih baik kita saling beradu kepandaian saja!" "Biau-ki siangsu In Han im cukup sadar seandainya dua orang jagoan muda ini sampai saling bertarung, sudah pasti akibatnya akan mengerikan. `Orang bilang bila dja ekor harumau berkelahi, salah satu diantaranya pasti terluka`. Betul si pemuda berbaju putih itu sombong dan jumawa, namun wajahnya memancarkan sinar kegagahan..., jelas dia bukan serang manusia buas darigolongan sesat. Dalam keadaan dunia persilatan yang sedang terancam bahaya maut, dimana pengaruh iblis sedang meraja-lela, andaikata dua orang jago itu sampai bertarung dan sama-sama terluka, bukankah hal ini akan sangat merugikan kepentingan umat persilatan dari golongan golongan lurus didunia ini.. ?' Biau-ki siangsu In Han im segera putar otak sambil berpikir keras, mendadak dia maju dua langkah kedepan, lalu ujarnya deagan suara lantang: "Ciu sauhiap ...., Ku sauhiap, ujung langit adalah tetangga, empat penjuru adalah saudara, untuk saling mengukur kepandaian mah boleh saja, tapi tak perlu saling ngotot untuk beradu jiwa, lebih baik pertarungan dibatasi saling menutul saja, Asal menang kalah sudah ditentukan, pertarungan tak usah dilanjutkan dan alangkah baiknyabilakalian bisadamaisebagaiteman. Ketahuilah, dunia persilatan dewesa ini sedang diliputi oleh ancaman badai yang amat dasyat, setiap orang sedang dicekam perasaan takut dan jiwa setiap orang diancam maut, suatu bencana besar sudah mulai berkembang dalam dunia persilatan, aku harap 406

sauhiap berdua suka bekerja sama saja untuk melawan datangnya ancaman maut yang sedang mengincar umat persilatan daripada membuang tenaga untuk saling mengukur kepandaian, toh sumber dariilmusilatsesungguhnya adalah sama?" Ketika mendengar perkataan dari In Han in yang amat gagah dan masuk diakal itu, baik Ku See hong mau pun pemuda berbaju putih itu sama-sama merasakan hatinya bergetar, tapi dasar anak muda yang berdarah panas, mungkinkah mereka dapat mengesampingkan pertarungan tersebut dengan begitu saja? Dalam pada itu, pemuda berbaju putih tersebut telah berseru dengan suara dingin: "Orang she Ku, silahkan kau lancarkan seranganmu !" "Orang she Ciu !" balas Ku See hong dengan wajah sedingin es, "Kau datang dari Cing-hay, hitung-hitung sebagai tamu yang datang dari jauh, lebih baik kau saja yang melancarkan serangan lebih dahulu!" Ku See hong adalah pemuda yang angkuh dan dingin, ia tidak 'memandang serius setiap pertarungan yang kemungkinan akan berlangsung. Akan tetapi, berhadapan dengan pemuda berbaju putih itu entah mengapa tiba tiba saja hatinya terasa tegang dan wajahnya berubah menjadiamat serius. Dia cukup mengetahui betapa, seriusnya persoalan yang sedang dihadapinya, maka dia semakin tak berani memandang secara gegabah, begitu berdiri tegak, segenap perhatiannya dipusatkan menjadi satu, hawa murninya dihimpun menjadi satu dan seluruh kesiagaannya ditingkatkan setinggi-tingginya. Pemuda berbaju putih itu sendiripun tak berani bertindak secara gegabah, dia tahu pemuda yang berada dihadapannya itu meski diluarannya tampak biasa, sesungguhnya dia memiliki ilmu silat yang belum pernah dihadapi sebelumnya, diam-diam hawa murni yangdimilikipundihimpun menjadisatu. 407

Empat jalur sinar mata yang tajam menggidikan hati segera saling bertatapan tanpa berkedip, suasana disekeliling tempat itupun menjadi sunyi senyap tak terdengar sedikit suarapun. Ditengah suasana hening yang menggidikkan hati itu, penuh diliputi keseraman, kengerian serta ketegangan yang memuncak. Hawa pembunuhan telah menyelimuti seluruh angkasa, setiap saat suatu pertarungan yang menggidikkan hati kemungkinan besar akan meletu serta berkobar. Mendadak pemuda berbaju putih itu tertawa dingin dengan suara menyeramkan. Suara tertawa dingin itu rendah dan berat menggetarkan sukma, membuat Lam-ciau pak-siang yang menonton jalannya pertarungan itu segera merasakan hatinya turut tercekat. Menyusul kemudian terdengar suara seseorang mendengus dingin. "Weess....!" ditengah desingan angin tajam, segulung angin pukulan yangsangattajamdan kuatsegera meluncur kemuka. Diantara pusaran angin berpusing yang menyebar keempat penjuru, Ku See hong dan pemuda berbaju putih itu berdiri saling bertatapan muka empat mata bertemu, dengan masing masing memancarkan cahaya kegusaran. Lam-ciau pak-siang yang menyaksikan kejadian itu sama-sama merasa terkesiap... rupanya berbareng dengan bergemanya suara tertawa dingin tadi, pemuda berbaju putih dan Ku See hong telah saling bertukar satu pukulan dengan kecepatan luar biasa! ooooOdwOoooo Bab 19 SAKING CEPATNYA gerakan tubuh kedua belah pihak didalam melakukan penyerangan tadi, ternyata dengan ketajaman mata 408

Lam-ciau pak-siang pun tak sempat melihat jelas dengan jurus apakahkeduabelahpihaksaling bertukarpukulan. Tapi mereka sempat juga menyaksikan tubuh kedua orang itu saling menerkam dengan kecepatan tinggi, tangan kanan masingmasing pihak melepaskan sebuah pukulan aneh dari suatu sudut yang tak terduga, kemudian masing-masing pihak telah balik kembali keposisinya semula. Setelah terjadinya bentrokan secepat kilat itulah, perasaan masing-masing pihak bertambah hebat, pikirnya hampir berbareng: `Untung aku mempunyai ketajaman mata yang luar biasa, coba tidak, bisa jadi aku sudah mampus diujung serangannya itu.` Suasana tegang, menyeramkan masih tetap menyelimuti seluruh angkasa, bagaikan mengikuti berlalunya sang waktu, makin lama suasana semacam itu semakin menebal. Di bawah timpaan cahaya rembulan dan bintang, pemuda berbaju putih dan Ku See hong masing-masing menggerakkan langkah kaki mereka yang pelan dan berat, mendekati pihak lawannya.... Bagijago lihay yangsedangbertarung, bila adasetitik kelemahan saja yang terbuka, niscaya peluang tersebut akan dimanfaatkan lawannya untuk merobohkan lawan, maka geseran kaki mereka berdua pun dilakukan secara beraturan, setitik kelemahanpun sama sekali tak boleh terlihat. Makin lama makin mendekat . . . . Kini jarak kedua belah pihak sudah tinggal tiga depa, tapi berhubung tiada kesempatan yang bisa dimanfaatkan, serta merta mereka berdua sama-sama menghentikan gerakan tubuhnya. Dengan suatu gerakan cepat Ku See hong mengangkat telapak tangan kirinya ke atas, sementara tangan kanannya dengan mengepal kencang disilangkan didepan dada. Pada saat yang bersamaan, pemuda berbaju putih itupun mengangkat telapak tangan kanannya menghadap langit dengan 409

telapak tangan kiri disilangkan didepan dada, kaki kiri diluruskan ke belakang sementara kaki kanan agak menekuk, bentuknya sangat aneh. Dikombinasikan wajahnya yang dingin menyeramkan, posisinyasekarangcukup membikin hatisiapapunbergidik........ Lam-ciau pak-siang adalah seorang tokoh persilatan yang sudah lama termashur dalam dunia persilatan, pemandang gaya serangan yang ditunjukkan ke dua orang itu, diam-diam mereka merasa kagum sekali atas kelihayan ilmu silat yang dimiliki kedua orang pemuda tersebut. Sebab didalam gaya serangan mana, pada hakekatnya mustahil bagi orang untuk menyarangkan serangannya ditubuh lawan, sebab hampir semua bagian yang penting dan mematikan ditubuh lawan telah terlindung rapat, entah jurus serangan macam apapun yang digunakan lawan, sulit bagi lawan untuk meloloskan diri dari jurus serangan ampuh yang tersembunyi dan mematikan. Begitulah, dua orang jago muda yang berilmu tinggi itu saling berhadapan tanpa bergerak..., Seperminum teh sudah lewat tanpa terasa, namun kedua belah pihak belum juga melakukan suatu tindakan. Padahal, sekalipun tubuh mereka tak bergerak, otak mereka berputar bagai putaran roda kereta, dengan suatu kecepatan yang luar biasa mereka berusaha memeras otak dan mencari gerakan yangbisadipakaiuntuk mematahkan pertahananlawan. Mendadak..... Ujung kaki kanan pemuda berbaju putih itu dihentakkan keraskeras keatas tanah, kemudian seluruh badannya menyusup keluar bagaikan kilatan cahaya kilat, gerakan mundur tanpa melancarkan serangan ini jelas merupakan suatu pancingan untuk memancing pihak lawan melancarkan serangan. Walaupun Ku See hong tahu kalau gerakan pancingan, namun pemuda yang angkuh dan keras hati ini berhasrat besar untuk mencoba kelihayan jurus serangan lawan. 410

Maka dia mendengus sinis, ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong yang maha dahsyat segera dikerahkan, berada di udara tubuhnya laksana kilatan cahaya bintang meluncur ke luar. Dalam waktu singkat dia telah mengikuti gerakan tubuh pemuda berbaju putih itu melayang turun ke tanah. Pemuda berbaju putih itu segera mendengus dingin, tubuhnya bagaikan gulungan ombak ditengah samudra segera menggulung balik ditengah gulungan mana sepasang telapak tangannya diayunkan ke depan, kakinya melancarkan tendangan bersama dengan gerakan aneh. Dalam sekejap mata, dia telah lepaskan duabelas tendangan dengan delapan belas buah pukulan terantai, kecepatannya benarbenar menyilaukan mata. Angin pukulan menderu-deru dan menyesakkan napas, bagaikan gunung yang ambruk saja, seluruh angkasa penuh dengan pusaran angin yang amat menyilaukan mata. Ku See hong membentak gusar, sepasang lengannya diputar pula dengan cepat melancarkan serentetan pukulan dahsat. Angin pukulan yang lembut tapi menyesakkan napas, bagaikan jaring langit, dengan membawa kekuatan yang maha dahsyat segera menggulung kedepan. Begitu rapatnya ancaman tersebut sehingga sukar untuk menemukan setitik celah kosong pun. -oo0dw0oo Jilid: 13 BAYANGAN telapak tangan, bayangan kaki berhamburan memenuhiangkasa, untuksesaatsulitbuatoranguntuk mengetahui jurus serangan apakah yang mereka pergunakan. Dalam waktu singkat, kedua orang itu sudah melancarkan seratus dua puluhan kali tendangan serta tigaratus enampuluhan 411

pukulan, tapi kedua belah pihak sama-sama tak sunggup melukai lawan. Semakin cepat gerakan tubuh mereka berputar, jurus serangan yangdipergunakan pun makin lamasemakingencardan dahsyat. Menyaksikan pertarungan sengit yang belum pernah di jumpai sebelumnya ini, Lam-ciau dan Pak-ciang diam-diam menghela napas panjang. Pada hakekatnya jurus serangan yang dipergunakan kedua orang ini amat dasyat, lihay dan jarang sekali dijumpai dalam dunia persilatan,... Bila dibandingkan dengan ilmu silat yang mereka miliki, jelas sekali perbedaanya ibarat bintang dan kunang kunang. Meski kagum dengan kelihayan kungfu orang, Biau-ki siangsu In Han im pun diam-diam merasa lega, dia bersyukur dikolong langit dewasa ini masih terdapat dua orang pendekar sejati yang memiliki ilmu silat amat lihay, ini berarti umat persilatan makin ada kesempatan(harapan)untuk meloloskandiridariancaman bencana. Namun diapun merasa amat gelisah, sebab dalam pertarungan yang berlangsung begitu sengit sudah jelas akhirnya pasti ada yang luka. Lalu apa yang harus dilakukan sekarang untuk menanggulangi situasi semacam itu? Ku See hong sendiri semakin bertarung semakin terkejut..., dia merasa bukan saja tenaga dalam lawan amat sempurna, hawa pukulannya yang bersambunganpun ibarat gulungan ombak ditengah samudra, jurus-jurus serangan yang digunakan rata-rata aneh, lihay, ganas dan jarang dijumpai dikolong langit. Ia kaget oleh ilmu silat lawan...., demikian pula halnya dengan si pemuda berbaju putih yang juga merasa terkejut oleh tenaga dalam dan jurus serangan yang dimiliki Ku See hong. Yang paling mengejutkan hatinya adalah diantara jurus-jurus serangan yang digunakan lawan, ternyata ada sebagian yang mirip sekali dengan ilmu silat aliran Cing-hay pay, tapi bila dibandingkan maka terasa pula perbedaan yang amat jauh. Kenyataan ini membuatnya benar-benar merasa tidak habis mengerti. 412

Sedari dahulukala, ilmu silat aliran Cing-hay pay sudah merupakan suatu kepandaian silat yang berdiri sendiri, padahal ilmu silat yang dimilikinya sekarang justru dipelajari dari kitab pusaka Pek-ke cinkeng, sebuah kitab pusaka yang memuat ilmu sakti aliran Cing-hay. Mungkinkah pihak lawan pernah mengintip kitab pusaka tersebut serta menyadap ilmu rahasia dari Cing-hay pay? Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama, maka terasa kalau jurus serangan tersebut sama sekali tidak mirip dengan ilmu silat yang tercantumdalam kitab pusaka Pek-ke-cinkeng. Mengapa bisa demikian? Rupanya Ku See hong yang berhasil memperoleh jurus pedang dari peninggalan Si-hong lo jin, setelah menekuninya selama dua bulan lebih, bukan saja ketiga jurus gerakan pedang itu berhasil dikuasahi dengan matang, bahkan diapun berhasil pula memahami banyaksekali jurusampuhyanganeh-anehdansakti... Si Kakek menyendiri atau Si-hong lo jin, merupakan manusia paling aneh dalam dunia persilatan jaman itu, setiap patah kata yang ditulis olehnya pada hakekatnya mengandung suatu pelajaran silat yang sangat mendalam. Misalnya saja ketiga jurus ilmu pedang peninggalannya itu, jangan dilihat hanya tediri dari tiga gerakan belaka..., pada hal jurus itu dicipiakan dengan susah payah dan harus mengoroankan banyak tenaga dan pikiran. Tentu saja diantara gerakan mana terkandung pula pelbagai ilmu rahasia dari perbagai perguruan serta aliran didunia ini. Sebagaiseorangahliwarisdari perguruanCing-hay pay, otomatis dalam sepuluh jurus yang diciptakan olehnya, ada delapan diantaranya yang berbau ilmu silat Cing-hay pay. Tak heran kalau jurus jurus serangan yang kemudian berhasil dipahami dan dikuasahi Ku See hong, mustahil dapat melepaskan diri dari jurus-jurus serangan aliran Cing-hay pay, namun bila diteliti 413

dengan seksama maka akan terlihat bahwa gerakan silatnya sama sekaliterlepasdarigerakan ilmusilatCing-hay pay. Bagaimana mungkin bisa demikian? Rupanya ketika Si-hong lo jin menciptakan tiga jurus ilmu pedang itu, dia bukan cuma berdasarkan ilmu silat aliran Cing-hay pay saja, melainkan telah menghimpun segenap inti sari pelajaran ilmu pedang yang ada dipelbagai aliran dan pelbagai perguruan didunia ini, otomatis gerak serangannya jauh berbeda dengan aliran ilmu silat Cing-hay pay. Apalagi setelah kepandaian itu muncul atas ilham dan pengertian Ku See hong, selisihnya boleh dibilang semakin jauh lagi. Malah oleh Ku See hong jurus serangan yang sebenarnya digunakan pedang telah dirubahnya menjadi pukulan, bayangkan saja bagaimana mungkin gerakan itu bisa mirip dengan aliran Ciang-hay-pay? Tak heran kalau si anak muda berbaju putih itupun dibikin melonggo dan tidak habis mengerti. Begitulah, makin bertarung kemarahan Ku See hong makin berkobar, tiba-tiba dia berpekik keras, mencorong sinar tajam dari balik matanya,setelahsepasangtangannyadiputarmcmbentuksatu lingkaranbesar mendadak sepasangtangannyaditolak kedepan. Segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat, bagaikan gulunganombakditengahsamudrasegerameluncurke muka. Serangan itu dilancarkan secara tiba-tiba, kekuatannya pun cukup membut orang berubah muka. Mencorong pula serentetan cahaya mata yang menggidikan hati dari balik mata pemuda berbaju putih itu, sepasang telapak tangannya disilangkan lalu dilontarkan ke muka bersama-sama, hembusan angin puyuh bagaikan jala langit yang disertai suara desingan tajam, lansung menyambar kedepan. Ku See-hong merupakan seorang pemuda yang cerdas, dia tahu tenaga dalam lawan sama sekali tidak berada dibawah kepandaiannya, bila mereka harus beradu tenaga, sudah pasti akan 414

menyebabkan luka atau kematian, maka sewaktu melancarkan serangan iiu tadi, sesungguhnya dibalik ancaman mana terselip pula suatu tipu muslihat. Sebagaimana diketahui, dalam pertarungan antara sesama jago lihay, bukan hanya tenaga dalam saja yang diandalkan, melainkan juga kecerdasan serta kelincahannya dalam menghadapi keadaan, yang lebih penting lagi adalah memaafkan kesempatan paling baik guna meraih suatu kemenangan. Disaat pemuda berbaju putih itu siap melancarkan serangan dengan mengayunkan sepasang telapak tangannya ke depan, tibatiba dia membuyarkan serangannya sambil menyusup ke samping kiri lawan dengangerakan Mi-khibiau-tiongyanganeh tapisakti itu. Diiringi bentakan keras, sepasang tangan Ku See hong membentuk, satu gerakan lingkaran busur dari samping, kemudian dengan membawa segulung tenaga serangan yang lembek bagaikan samudra, secepat kilat meluncur kedepan. Pepatah bilang: 'Kebenaran meningkat sedepa, kejahatan meningkat setombak'. Pemuda berbaju putih itu bukan manusia sembarangan, sudah barang tentu rencana licik dari Ku See hong pun sudah dapat ditebak olehnya, maka jikalau Ku See hong melancarkan serangan kedepan itulah. . . . . . Mendadak pemuda berbaju putih itu menarik pula segenap tenaga serangannya, kaki badannya berputar, telapak tangan kanannya diayunkan kedepan: Serentetan cahaya tajam berbentuk bintang bagaikan letusan mercon yang berantai menggelegar ditengah udara. Mencorong sinar tajam dari balik mata Ku See hong setelah dilihatnya pihak lawan mengambil tindakan untuk beradu kekerasan, diam diam hawa pukulannya dilipatkan menjadi dua kali, sepasang lengannya segera digetarkan membentuk gerak gelombang yang dahsyat. 415

Hawa pukulan tak berwujud yang melingkar-lingkar, bagaikan hembusan angin puyuh, dengan membawa deruan yang memekikkan telinga langsung meluncur kemuka. "Blaaaa! Blaaam! Blaaam . . . ....!" Ditengah serangkaian benturan keras, desingan angin pukulan yang tajamsegera memancar ke empat penjuru... Tiba-tiba saja Ku See hong merasakan datangnya segulung tenaga tak berwujud yang menembusi jaringan hawa murninya sendiri dan menekan amat dahsyat sehingga sukar untuk bernapas, tak kuasa lagi tubuhnya mencelat setinggi satu kaki lebih dari pososi semula,namuniatidak mengalamicederaapa-apa. Sementara itu pemuda berbaju putih itu pun merasakan hawa darah didalam dadanya bergolak keras ketika dua gulung tenaga pukulan itu saling membentur satu sama lainnya, hal mana membuat hatinya amat terperanjat. Dalam gugupnya, secepat kilat telapak tangan kirinya melancarkan tiga puluh serangan nerantai melalui suatu sudut yang aneh. Ketiga jurus serangan itu merupakan jurus pembunuh yang amat dahsyat dan mematikan dari pemuda berbaju putih itu, dia tak mengira kalau ketiga gulung hawa pukulan yang begitu dahsyatnya itu, sama sekali tidak menimbulkan cendera apa-apa meski sudah bersarang telak dibadan Ku See hong .. .! Tiba-tiba saja paras muka si pemuda berbaju putih yang dingin kaku itu berubah menjadi menyeringai seram, ....berubah bukan lantaran terluka melainkan berobah karena tarperanjat. Mendadak. . . . . paras muka pemuda terbaju putih itu pulih kembali seperti sedia kala, dengan suara yang dingin memasuk ketulang sungsum dia berkata. "Orang she Ku, sinkang apakah yang barusan kau pergunakan? Beranikah kau sambut lagi tiga buah pukulan dari aku orang she Ciu?" 416

"Ku See hong cukup sadar, seandainya dia tidak memiliki hawa Kan-kun mi-siu khikang yang melindungi badannya sehingga ketiga gulung hawa pukulan tersebut kena dipunahkan, mungkin semenjak tadipuladiasudah menemuiajalnya. Sekalipun demikian, diam-diam dia pun merasa dendam atas kekejaman pemuda berbaju putih itu, mendengar perkataan tersebut dia lantas mendengus dingin, kemudian sambil tertawa sinis katanya: Aaah, cuma ilmu silat biasa dari daratan Tionggoan, tidak terhitung sesuatu ilmu sinkang yang ajaib, maaf kalau aku tak dapat memberitahukannya kepadamu, . . . . kini menang kalah belum ketahuan, rasanya kita pun tak usah mengulur waktu lagi." Berapa patah kata ini diucapkan dengan nada menyindir, kontan saja membuat sekujur badan pemuda berbaju putih itu gemetar keras, giginya saling beradu gemerutukan, sementara sinar matanya memancarkan kebencian yang meluap. "Orang she Ku, kau jangan kelewat tekebur, sebentar aku orang she Ciu pasti akan membuat kau berlutut sambil minta ampun!" serunya. Ku See hong berkerut kening, hawa napsu membunuh menyelimutiseluruhwajahnya,dengansuaradinginia menukas: "Tak usah banyak bicara, kalau punya kepandaian cepat saja dikeluarkan biar aku orang she Ku saksikan, sebenarnya ilmu silat darialiranCing-haypayitu memilikikelihayansampaidimana..." Dalam hati kecilnya pemuda berbaju putih itu benar benar merasa marahnya luar biasa, tapi diluaran sikapnya masih tetap santai, sambil tertawa hambar katanya: "Orang she Ku, nampaknya sebelum melihat peti mati kau tak akan mengucurkan air mata, barusan kita telah mencoba ilmu pukulan, sekarang tak ada salahnya jika kita saling beradu kepandaian diujung senjata!" 417

Biau'ki siangsu In Han im adalah seorang jago kawakan yang luas pengetahuannya dan cerdas otaknya, tadi diapun menyaksikan betapa tubuh Ku See hong termakan oleh serangan dahsyat si pemuda berbaju putih, tapi nyatanya dia tak mengalami luka apapun, halmana segera menbuat hatinya tertegun. Maka sewaktu pemuda berbaju putih itu bertanya kepada Ku See hong tadi, dalam benaknya dia pun memutar otak untuk menemukan ilmu silat apakah yang diandalkan Ku-See-hong tersebut. Mendadak ia menjerit kagetdidalamhati: `Jangan-jangan ilmu sinkang yang dimiliki Bun-ji koan-su dimasa lalu? Aaah, tapi mustahil... dia masih muda, mana mungkin ilmu sakti yang penuh kerahasiaan itu bisa dipelajarinya?` Dipihak lain, Ku See hong merasakin hatinya bergear keras setelah mendengar tantangan pihak lawan uktuk beradu senjata, dengan cepat dia berpikir, `Bila pedang Hu-thian-seng-Kiam ini diloloskan keluar, niscaya indentiatasnya akan segera dikenal orang, setiap jago persilatan pasti akan tahu kalau pedang itu tak lain adalah pedang Ang-soatkiam yang digilai umat persilatan selama ini, padahal dari posisiku sakarang, tidak seharusnya mendatangkan banyak kesulitan buat diriku sendiri, aai.... paling baik kalau jangan diperlihatkan untuk sementara waktu.... !` Berpikir sampai disini, sekulum senyuman dingin segera menghiasi ujung bibirnya, lalu berkata: "Pedangku ini bila diloloskan dari sarung tentu akan membunuh orang, padahal aku belum membencimu sampai merasuk ke tulang sumsum, maka aku rasa lebih baik kuhadapi dirimu dengan sepasang kepalan kosong saja!" Pemuda berbaju putih itu adalah seorang pemuda yang angkuh, aneh dan tinggi hati, malam ini dia sudah banyak kail melakukan 418

tindakan yang bertentangan dengan kebiasaannya, hal ini dikarenakan ia dibikin keder oleh ilmu silat Ku See hong. Akan tetapi sewaktu didengarnya pihak lawan hendak mempergunakan sepasang telapak tangan kosong untuk menghadapi senjatanya, dia segera menganggap hal ini sebagai suatu penghinaan, suato cemoohan..., seketika itu juga timbul hawa napsu membunuh didalam dadanya. Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik matanya, setelah tertawa seramkatanya: "Orang she Ku, kau sendiri yang memberi jalan kematian bagimu sendiri, sampai waktunya jangan salahkan kalau aku orang she Ciu akan bertindak kejam kepadamu." Ku See hong tertawa dingin, "Mana, mana.... bila aku orang she Ku tak becus sehingga tewas diujung pedangmu sudah pasti aku tak akan menyesalatau menyalahkan kepadaoranglain!" Mendengar perkataan itu, kembali pemuda berbaju putih itu terperanjat, segera pikirnya: `Bagaimanapun lihaynya ilmu silat yang dimiliki orang itu, mustahil baginya untuk berhasil menanggulangi kelihayan sinkangku serta ilmu pedangku yang tiada taranya didunia ini. Tapi kalau dilihat dari sikap lawan yang begitu acuh, seakan-akan sudah mempunyai suatu rencana yang matang didalam hati jangan-jangan dia telah persiapkan suatu tipu daya. Aku tak boleh gegabah, aku harus menghadapinya dengan amat berhati-hati.` Padahal Ku See hong sendiri pun merasa gelisah sekali, ia tahu dengan tangan kosong sulit baginya untuk menahan sepuluh jurus serangan pedang dari pemuda berbaju putih itu, tapi diapun merasa enggan untuk segera meloloskan pedang Hu-thian seng-kiam tersebut. Dasar wataknya memang angkuh, setelah mendengar kalau Ku See hong akan menghadapinya dengan tangan kosong belaka, meski pemuda berbaju putih itu tahu bahwa menangpun bukan 419

sesuatu yang patut di banggakan baginya, terkulum senyuman dingin juga diujung bibirnya. "Orang she Ku...!" katanya kemudian ".. ..aku tahu kau gagah dan berjiwa jantan, lapi akupun ingin memberitahukan kepadamu, bila kau harus menghadapi pedang Gin-coa-kiam (Pedang Ular Perak) -ku dengan tangan kosong, sebelum sepuluh gebrakan kau pasti akan tewas diujung pedangku, meski aku orang she Ciu memang menganggap kemenangan itu kurang mengena bagiku, maka sebelum pertarungan dimulai, terlebih dulu aku tidak menetapkan suatu peraturan dengan dirimu." Kagum juga Ku See hong oleh kegagahan orang, mendengar ucapan itu segera katanya: "Orang she Ciu, kau mempunyai peraturan apa, silahkan diutarakan, aku orang she Ku akan mendengarkan dengan seksama." Paras muka pemuda berbaju putih itu berubah menjadi serius sekali, katanya dengan suara dalam: "Sekarang aku hendak menggunakan nyawaku sebagai barang taruhan, bila aku tak dapat melukai dirimu dalam sepuluh gebrakkan, akan kugorok leherku di hadapanmu detik itu juga..., tapi bila kau tak kuasa menahan diri, maka dalam sepuluh gebrakan ini setiap saat kau boleh loloskan senjatamu untuk menghadapiku, . . . Cuma saja begitu senjata kau loloskan, atas sepuluh jurus pun menjadi batal, pertarungan baru akan berakhir bila salah seorang diantara kita terluka !" Mencorong sinar terang dari balik mata Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, katanya dengan wajah bersungguh sungguh: "Bilamana dalam sepuluh jurus aku Ku See hong sampai meloloskan senjataku, maka dalam sepuluh jurus kemudian aku akan melukaimu, . . . . kalau gagal, akupun akan menggorok leherku dihadapanmu!" 420

Biau-ki siang-su In Han im menjadi gelisah setengah mati menyaksikan kedua orang pemuda itu siap-siap bersua jiwa..., serunya tiba-tiba dengan cemas: "Ku Sauhiap..., Cu Sauhiap..., diantara kalian tidak terikat dendam sakit hati, buat apa mesti bercekcok tanpa suatu alasan tertentu? Aku lihat lebih baik pertarungan tersebut diakhiri sampai disinisaja, entahbagaimana menurut pendapatkalian?" Mendengar perkataan itu, Ku See hong lantas teringat kembali dengan tugas berat yang sedang dipikul sekarang serta dendam kesumat yang musti dituntut balas, dengan cepat dia merasa ucapan dari Biau-ki siang-su tepat sekali. Membayangkan kecerobohan sendiri, peluh dingin bercucuran deras, diam-diam ia mendamprat ke-sembrono-an sendiri. Tapi ucapan seorang lelaki sejati lebih cerat dari sebuah bukit karang..., apalagi nasi telah menjadi bubur, apa boleh buat? Terpaksa harus pasrah pada nasib. Melihat kedua orang itu hanya membungkam, Biau ki siang-su In Han im segera berkata lagi: "Ku Sauhiap.., Ciu Sauhiap.., kalian berdua adalah bakat aneh yang sukar dijumpai dalam seratus tahun mendatang, apalagi memiliki ilmu silat yang begitu sempurna, . . . . apa artinya beradu jiwagara-garasoalsepele? Berpikilahtigakali sebelumbertindak. Ku See hong hanya membungkam dengan wajah hambar, sama sekalitanpa emosi. Sebalikya pemuda baju putih itu merenung sebentar, tiba-tiba katanya dengan suara sedingin es : "Orang she Ku, lancarkan seranganmu!" "Hati-hatilah kau orang she Cu!" Ku See hong terpaksa menanggapisambil tertawagetir. 421

Begitu selesai berkata, Ku See hong lantas mengayunkan sepasang telapak tangannya kemuka, kesepuluh jari tangannya yangdipentangkan lebar-lebar, disentil sambildigetarkan. . . . Sepuluh gulung desingan angin tajam yang disertai hembusan angin puyuh serentak menyergap jalan jalan darah kematian ditubuhpemudaberbajuputih itudengan kecepatansepertikilat. Sementara Ku See hong melancarkan serangannya, pemuda berbaju putih itu pun telah meloloskan pedang ular peraknya, sekilas cahaya tajam yang berkilauan bak rembulan diudara segera memancar keempat penjuru. Kilatan yang tajam menunjukkan kalau senjata itu adalah sebuah senjata mestika yang amat tajam. Begitu pedang ular peraknya di loloskan, pemuda berbaju putih itu segera menggetarkan lengan kanannya..., lapisan cahaya yang berkilauan segera memancar keluar, dari tubuh pedang itu dan berhamburan kemana-mana, hawa pedang yang merasuk, tulangpun seperti gulungan ombak ditengah samudra, menyapu keluar menyongsong datangnya kesepuluh gulung desingan angin jari tangan tadi. Berapa kali benturan keras ditengah udara menimbulkan suara desisan yang amat memekikkan telinga, tatkala hawa serangan yang dipancarkan Ku See hong membentur hawa pedang yang rapat, seperti batu kecebur di samudra luas, lenyap dan musnah dengan begitu saja... Pedang ular perak dari pemuda berbaju putih itu segara membentuk lingkaran lingkaran hawa pedang yang amat tebal, jurus serangan yang kedua dengan membawa desisan yang tajam membelah angkasa, langsung menyerang ketubuh Ku See hong. Serangan ini benar-benar amat ganas dahsyat dan mengerikan, dimana pedang berwarna perak itu menyambar lewat,.... bagaikan air bah saja segera menerjang kemana-mana dan menyusup masuk kedalamsetiap lubang pori-pori yangada. Ku See hong tahu kalau pemuda berbaju putih itu terhitung jagoan lihay kelas satu didalam dunia persilatan dewasa ini, oleh 422

sebab itu tatkala tenaga serangannya kena dipunahkan tadi. dia lantas tahu kalau hal ini pasti akan memancing pihak lawan untuk melancarkan serangan dengan jurus pedang yang lebih ganas. Begitu menjumpai gerak pedang lawan, paras mukanya berubah hebat, ia tak berani berayal lagi, tubuhnya dengan cepat merendah kebawah,laludengan mengerahkanilmugerakantubuhMi-khibiautiong yang sangat di andalkan kemampuan-nya untuk berkelit kesamping secara aneh. Menyaksikan Ku See hong mempergunakan ilmu gerakan tubuh Mi-khi biau-tiong, diatas wajah sipemuda berbaju putih yang tampan segera terlintas suatu perubahan yang sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata.... sepertinya dia sudah mendapat firasat bakal kalah. Sorot mara bengis dengan cepat memancar keluar dari balik matanya, ia membentak keras, jurus demi jurus serangan yang mematikan segera berhamburan keluar tak terbendung, sebab dia tahu bila dia tidak menggunakan jurus2 serangan yang keji dan dahsyat untuk mendesak musuhnya, mustahil baginya untuk memaksalawan meloloskansenjatanyasebelumsepuluhjurus...! Sambil membentak nyaring, seperti bayangan tubuh saja pemuda berbaju putih itu menempel terus dibelakang tubuh Ku See hong yang berusaha menghindarkan diri dari lingkaran pengaruh pedangnya itu. Suatu ketika telapak tangan kirinya secepat sambaran kilat menciptakan beribu-ribu sosok bayangan telapak tangan yang secara tiba-tiba menggulung dan meluncur keluar dengan cepat. Selapis hawa pukulan yang dahsyat ibadat beribu-ribu ekor Kuda yanglaribersama,berhembus pula menyusulserangantersebut. Mendadak...... Pemuda berbaju putih itu melejit ketengah udara, pedang ular peraknya berputar membentuk gerak lingkaran, cahaya tajam 423

berlapis-lapis seperti bukit, lalu berhamburan keluar seperti air yang menjebolkan bendungan. Ditengah bayangan pedang yang datang secara bergelombang, pedang ular perak itu meluncur dan melejit menciptakan tiga gulung hawa pedang, yang tajam bagaikan tiga jalur tongkat panjang, sungguh membuat bulu roma orang berdiri. Dalam waktu singkat, jurus ketiga dan jurus ke empat meluncur ke depan bersama-sama, . . ..kedasyatannya cukup menggetarkan perasaan siapapun jua. Ku See hong berdiri tegak di posisi semula, melihat datangnya pukulan dan serangan pedang yang tiba secara bertubi-tubi itu, terkesiaplah hatinya, ia tahu tiga jalur hawa pedang lawan itu semuanya merupakan serangan yang mematikan, bila dirinya tidak memiliki jurus serangan yang tangguh, niscaya sulit untuk lolos dari kematian. Ku See-hong segera berkerut kening, matanya memancarkan cahaya dingin yang menggidikan hati, sambil mendongakkan kepalanya dia segera berpekik nyaring... Menyusul suatu gerakan yang sangat aneh, tubuhnya menerjang masuk ke balik gulungan angin pukulan yang menderu-deru seperti gulungan ombak samudra itu, kemudian tubuhnya melengkung sambil melejit,sepasang kakinya meninggalkan permukaan tanah, ....seperti seekor udang bago lagi meletik, tahu-tahu ia sudah melambung sejauh tiga depa !! Bersama dengan gerakan tadi, sepasang lengan Ku See hong telah menggapai secara ngawur, cahaya berkilauan membias kemana-mana, seluruh tubuhnya memancarkan sinar seperti teriknya matahari. . . . Tatkala hawa pedang serta angin pukulan yang dilancarkan pemuda berbaju putih itu membentur diatas dinding cahaya yang membara itu, bergemalah suara ledakan demi ledakan yang memekikkan telinga . . . . . . 424

Tiba-tiba Ku See-hong merentangkan sepasang tangannya ke kiri dan kanan, dua gulung hawa pukulan yang kuat dari kiri dan kanan langsung melesat kedepan mengancam bagian mematikan ditubuh pemuda berbaju putih itu. Inilah jurus kedua dari ilmu Hoo-han-seng-huan yang benamakan Jin-hay-hu-seng(lautan manusiatimbultenggelam). Pemuda berbaju putih itu memang bermata jeli, tatkala ia saksikan sepasang lengan Ku See-bong memancarkan cahaya berkilauan tadi, kulit mukanya segera mengejang keras, . . . dengan memaksakan diri dia himpun segenap hawa murni yang berada dalam tubuhnya untuk melindungi sekujur badannya, lalu, secara tiba-tiba saja bagaikan pusaran angin berpusing dia menggelinding keluar. Ditengah putaran tubuhnya yang mengguling, hawa murni dalam tubuhnya segera memancar keluar secara beruntun menciptakan selapis hawa khi-kang yang kuat; sementara telapak tangan kirinya secepat kilat pula melancarkan beberapa buah pukulan dahsyat yang memekikkan telinga. Hawa pedang membumbung tinggi ke angkasa dan berbunyigemerincing. "Blaamm, blaaamm....!" dua kali ledakan dahsyat bergema memecahkan keheningan. Jurus Jin-hay-hu-seng yang maha lihay dari Ku See hong tadi, akhirnya berhasil dipatahkan oleh pancaran hawa murni yang mengerikandaripemuda berbajuputihitu. Ku See hong betul2 merasa terperanjar sekali menyaksikan ilmu silat lawan, ia tak mengira jurus Hoo-han seng-huan yang tiada taranya itu akhirnya berhasil dipatahkan orang. Pemuda berbaju putih itu sendiri, meski diluaran dia seperti berhasil meloloskan diri dari jurus Hoo-han seng-huan tersebut secara aman dan sempurna, padahal isi perutnya telah mengalami luka dalam yang cukup parah...! Seandainya ia tidak cepat menyadari akan bahaya, sehingga tak sempat mengerahkan hawa Tay-sih kun-goan khikang yang dipelajarinya hingga mencapai pada 425

puncaknya, niscaya selembar jiwanya sudah melayang menunggalkan raganya sedari tadi. . . . Kekalahan yang berulang kali segera membangkitkan hawa napsu membunuh dalam hati pemuda berbaju putih itu, dengan cepat dia mundur kebelakang, lalu secara tiba-tiba menerjang kembali kedepan bagaikan gulungan ombak samudra, tubuhnya berputar kencang secara aneh dan menggidikkann hati mereka yang melihatnya..... Ditengah perputaran yang cepat, aneh dan mempesonakan hati itu, gulungan hawa khikang Tay-ih kun-goan yang panas dan menyengat badan memancar keluar dari pori pori tubuhnya, yang mana terhimpun menjadi dua gulung angin puyuh yang dahsyat menerjang tubuh Ku See hong. Ku See hong amat terkejut menyaksikan ancaman itu, hawa murni yang terhimpun dalam tubuhnya segera disalurkan memenuhi seluruh dada, kemudian sepasang telapak tangannya digetarkan dengan tenaga pukulan yang berat dan dalam, bagaikan samudra, langsung menyambar ke muka menyongsong datangnya ancaman tersebut. Ketika gulungan hawa panas dan hawa dingin itu saling menumbuk menjadi satu ditengah udara..., bergemalah suara ledakan dahsyat yang amat memekikkan telinga ! Dengusan tertahan bergema diantara pusaran angin tajam yang menyebar keempat penjuru . . . . . Ku See hong merasakan hawa darah didalam dadanya bergolak keras, peredaran darahnya membara seperti disengat panas, sakitnya bukan alang-kepalang. Seluruh badannya terasa terangkat dan terpental tinggi tinggi oleh segulung hawa pukulan yang dahsyat, dia harus berjumpalitan beberapa kali sebelum dapat turun kembali ke atas tanah dengan selamat . . . , namun peluh sudah membasahi jidatnya, noda darah pun mengotori ujung bibirnya. 426

Pemuda berbaju putih itu makin terperanjat lagi setelah mengetahui Ku See hong tidak tewas seketika meski sudah terkena pukulan Tay-ih kun-goan khikang-nya yang maha dahsyat itu..., Dia mulai berpikir-pikir, mungkinkah pihak lawan telah berhasil melatih ilmu kebal terhadap senjata hingga tak kuatir ditembusi tenaga pukulan? Tay-ih kun-goan khikang adalah suatu ilmu sinkang yang ganas dan dahsyat dari aliranl Cing-hay pay, keistimewaan dari ilmu sakti ini adalah memiliki tenaga pantulan yang maha besar, semakin besar menghadapi tenaga tekanan dari luar, semakin besar pula tenaga pantulan yang dihasilkan.... Ilmu khikang semacam ini sepuluh kali lipat lebih dahsyat daripada ilmu Boan-yok sinkang atau kepandaian sederajat lainnya. Bagaimanapun sempurnanya tenaga dalam seseorang, bilamana sampai terkena serangan hawa khikang yang sangat panas itu, seketika jiwanya akan melayang, isi perutnya akan hhancur dan nadinya akan pecah. Sedemikian dahsyatnya ilmu tersebut boleh dibilang tiada khikang lainnya yang sanggup menandingi kelihayannya itu. Maka tatkala Ku See hong terhajar telak oleh pukulan Tay-ih kungoan khikang tapi tak sampai menewaskannya, peristiwa ini segera mendatangkan perasaan tandatanya besar dalam hatinya. Padahal darimana dia tahu kalau Ku See hong telah berhasil menguasai semacam ilmu rahasia yang maha sakti, yakni Kan-kun mi-siu khikang! Ilmu sakti ini secara kebetulan juga merupakan ilmu tandingan dari ilmu Tay-ih kun-goan khikang sehingga tatkala hawa pukulan yang panas menyengat badan itu menyentuh dibadan Ku See hong, ilmu Kan-kun mi-siu khikang segera menghasilkan suatu daya kekuatan yang luar biasa. 427

Apalagi ketika tenaga Im dan tenaga Yang saling membaur jadi satu dalam suatu keadaan yang tak terduga, hawa panas yang menyengat tersebut segera dipunahkan hingga tak berbekas.! Kendatipun demikian, Ku See hong toh tak tahan juga menghadapi sisa sergapan dan tenaga pantulan yang tersebar keempat penjuru itu. Sekuat tenaga Ku See hong menahan siksaan hawa panas yang membakar didalam badannya. Ketika hampir saja dia tak mampu menahan diri, mendadak dari arah pusarnya, segulung hawa dingin yang membumbung naik keatas ubun-ubunnya seperti gulungan ombak samudra, seketika itu juga hawa panas yang menyengat badan itu lenyap tak berbekas.... Menggunakah kesempatan yang amat singkat, ia segera menghimpun hawa murninya untuk mengitari semua jalan darah penting didalam badannya, kemudian sambil mendengus dingin, sepasang telapak tangannya dilontarkan kembali kemuka dengan kecepatan tinggi. Hawa pukulan yang dahsyat bagaikan selapis dinding lawa yang dingin dan tak berwujud mendesak kedepan menyelimuti seluruh badan pemuda berbaju putih itu dan menyusup kedalam seluruh bagian badannya. Dalam waktu singkat hawa dingin yang merasuk tulang mendekam diseluruh arena, sedemikian dinginnya sampai Lan ciau danPaksiang mundurbeberapalangkah kebelakang. Suasana disekitar tempat itu segera terjadi perubahan yang amat besar, tiga gulung hawa panas yang amat dahsyat itu menggelinding kedepan menghajar tubuh Ku See hong, sementara pukulan yang datang dari arah tengah seperti air yang menjebol bendungan, dengan disertai kekuatan yang mengerikan segera meluncur kemuka. "Blaaammmm . . . . .!?" sekali lagi terjadi ledakan dahsyat yang memekikkan telinga..... 428

Paras muka Ku See hong berubah menjadi mengerikan, rambutnya kusut, darah segar muntah keluar dari mulutnya, secara beruntun dia mundur sejauh tiga empat langkah kebelakang. Pemuda berbaju putih itu sama sekali tidak berbelas kasihan begitu berhasil dengan serangannya, dia segera membentak keras: "Jurus ke tujuh !!" Kakinya melangkah ke tengah lalu menyerobot ke muka, tangan dan kaki diayunkan bersama seperti kelabang berkaki seribu, dia melepaskan serangkaian pukulan dan tendangan yang berantai. Gerakan yang cepat, kekuatan yang dahsyat, dalam sekejap mata mengancam keselamatan jiwa musuhnya.! Merah membara sepasang mata Ku See hong menahan geram dan marah, tiba-tiba dia melontarkan pula sepasang tangannya ke depan. . . Selapis angin pukulan berhawa dingin dengan kekuatan yang melebihi ukuran biasa, langsung menerjang tubuh si anak muda berbaju putih yang sedang bergerak kedepan...., serangan inipun mengerikan sekali.! Sebetulnya pemuda berbaju putih itu amat bernapsu untuk melukai Ku See hong dalam sepuluh gebrakan, tapi setelah menyaksikan ancaman yang tiba, ia tak berani menyambut serangan tersebut dengan kekerasan, seperti sukma gentangan ia segera berkelit kesamping, begitu lolos dari ancanan yang tiba, bentaknya lagi: "Jurus ke delapan !" Pedang ular perak bergetar keras meletupkan selapis cahaya tajam yang amat menyilaukan mata, diiringi suara desingan angin tajam serangan itu segera meluncur ke muka dan menyusup kedalamsetiapcelah-celahdisekitarbadanKu Seehong. 429

Paras muka Ku See hong mengejang keras menahan penderitaan, tiba-tiba kakinya memainkan lagi ilmu gerakan tubuh Mi-khi-biau-tiong dan mengegos kesamping secara aneh dan jitu. Sayang gerakan ini terlalu lambat . . . . , "Sreet..." Bunyi sambaran pedang yang tajam telah berkelebat lewat, tahutahu di atas bahu kiri Ku See hong telah muncul sebuah robekan panjang bekas tersambar pedang..., darah kental dengan cepat mengucur keluar membasahi seluruh pakaiannya. Ternyata pemuda berbaju putih itu tidak berbenti sampai disitu saja, kakinya segera berputar kencang lalu menyusul kedepan sambil membentakgusar: "Jurus ke sembilan !!" Pedang ular perak itu kembali digetarkan keras-keras, cahaya pedang semakin menyilaukan mata, hawa pedang yang tajam dengan membawa desingan angin yang memekikkan telinga, meluncur kemuka secepat kilat. Sedemikian cepatnya serangan itu meluncur datang, boleh dibilangbelumpernah dijumpainyasebelumnya. Tiba-tiba Ku See hong tertawa panjang dengan suara yang mengerikan, suaranya keras bagaikan pekikan monyet di selat Wusia, seperti juga lolongan serigala ditengah malam, sungguh memekikkan telinga. Dari balik matanya memancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati..., ia nampak stpertl orang kalap, orang buas yang tak berperasaan sama sekali. "Criiingg . . . . .!" serentetan suara gemerincing yang memekikkan telinga menyayat keheningan angkasa. Tahu-tahu dalam genggaman Ku See hong telah bertambah dengan sebilah pedang..!! 430

Pedang mestika yang memancarkan cahaya berkilauan, . . . inilah pedangHu-thian seng-kiamyang mahasakti itu. Begitu pedang Hu-thian seng-kiam diloloskan dari sarungnya...., paras muka pemuda berbaju putih itu berubah hebat! Dengan cepat pedang ular perak yang berada ditangan kanannya berputar kencang menciptakan selapis dinding cahaya yang amat menyilaukan mata, berlapis-lapis hawa pedang yang tajam dengan cepat menyelimutiseluruh badannya. Ku See hong segera mengangkat pedang Hu-thian seng-kiam sambil mengebasnya ke belakang, kakinya berputar setengah lingkaran, lalu . . . "Criiitt...!"pedangmestika itusudah meluncur kedepan menusuk dada lawan. . . . Tutulan pedang itu di lancarkan dengan mempergunakan sebuah gerakan jurus serangan yang ditinggalkan kakek Si-hong lo jin, tampaknya seperti sederhana, datar, biasa dan enteng sama sekali tak bertenaga.... Padahal dibalik serangan tersebut justru terkandung suatu ancaman mematikan yang luar biasa sekali, bahkan kedahsyatannya sanggup menembusi baja. "Criiing!" pedang sakti Hu-thian seng-kiam telah menembusi kabut pedang pelindung badan yang dipancarkan oleh pedang ular perakdaripemudaberbajuputih itu. Serentetan cahaya merah yang menyilaukan mata tiba-tiba memancar ke empat penjuru dan langsung menyergap duabelas buah jalan darah penting ditubuh pemuda berbaju putih itu. Arah sasarannya tidak menentu. Perubahan jurusnya begitu sakti dan hebat sehingga sukar diduga dengan tepat. Pucat pias paras muka pemuda berbaju putih itu menghadapi ancaman tersebut..., dia tahu kalau jiwanya sudah berada diambang kematian! 431

Dia pun tahu apa sebabnya Ku See hong tidak mencabut pedangnya sedari tadi..., sekarang dia baru menyesal kejumawaan serta kepongahan sendiri. Bila seorang sedang menghadapi kematian sudah pasti dia akan memberikan perlawanan dengan sekuat tenaga..., dengan cepat pemuda berbaju putih itu menyusut mundur ke belakang, pedang ular perak-nya segera menciptakan berjuta-juta titik cahaya bintang untuk menyosong datangnya ancaman dari Ku See hong. Hawa napsu membunuh telah menggelora dalam dada Ku See hong, sekali lagi dia berpekik panjang dengan suara yang memekikkan telinga...... ". . . Inilah jurus yang ke-Sepuluh ! .....Hu-hong-cha-ki-hiat-sengwi (Bianglala Terbang Muncul tiba-tiba Anyir Darah Menyebar) . . .!" bentak Ku See hong menggelegar. Tubuhnya melambung keatas, setelah berputar satu persatu lingkaran, kemudian berjumpalitan tiga kali, persis seperti naga sakti turun dari langit. Pedang Hu-thian seng-kiam ditangannya memancarkan cahaya tajam yang m.enyilaukan mata, bagaikan sebuah bianglala panjang segera membentang ditengah angkasa. . . . Sewaktu mengundurkan diri tadi, pemuda berbaju putih itu sempat menyaksikan serentetan cahaya bintang yang menyilaukan mata, bagaikan sambaran kilat meluncur datang. Dalam kejutnya, pedang ular peraknya disentak kebelakang, cahaya pedang membalik berputar kencang dan menciptakan kabut pedang yang melingkar-lingkar serta berlapis-lapis. Dalamwaktusingkatduabilah pedangsaling membentur. . . . . . Mendadak Biau-ki-siang-su In Han im menjerit keras: "Ku sauhiap, berbelas kasihanlah dengan seranganmu...!" "Triiing! Triiiing....!" terdengar dua kali dentingan nyaring berakumandang di angkasa. 432

Menyusul kemudian jerit kesakitan yang memilukan berkumandang diudara, cahaya bianglala yang tajam dari pedang Hu-thian seng-kiam pun segera sirap dan lenyap............. Ku See hong berdiri kaku dengan sepasang matanya memancarkan cahaya membunuh yang menggidikkan, paras mukanya sangat aneh, sukar dilukiskan dengan kata-kata...... Pemuda berbaju putih itu berdiri dengan badan penuh berlepotan darah, pakaiannya yang berwarna putih sudah robek belasan bagian, dari setiap mulut luka itu, darah jatuh becucuran. Wajahnya berubah menjadi mengerikan, sekujur badannya gemetar keras, bibirnya terkatup membentuk satu garis lengkung. Ia sedang merasa sakit yang luar biasa, sementara sepasang tangannya memegang pedang ular perak yang menancap ditanah guna menahan badannya yang lemah. Kulit mukanya mengejang keras, sambil menahan rasa sakit yang menghebat katanya dengan suara gemetar: "Orang she Ku, walaupun aku Ciu Heng thian baru muncul dalam dunia persilatan, namun selama beberapa bulan ini secara beruntun telah mengalahkan puluhan orang jago lihay dalam dunia persilatan! Aku yakin ilmu silatku sudah tiada tandingannya didunia ini..., tak kusangka hari ini harus menelan kekalahan ditanganmu. Cuma meski aku kalah pada malam ini, aku kalah dengan bangga, karena jurus serangan yang kau gunakan adalah jurus pedang Cang-Ciongciatmia-kiam yang merupakan ilmu paling rahasia dari Cing-hay pay kami, bahkan pedang yang kau gunakan pun merupakan pedang Ang-soat-kiam milik Si-hong lo jin, seorang tokoh aneh dari Cinghay pay !" "Setelah menderita kalah ditanganmu malam ini, aku Ciu Heng thian, sudah tak punya muka lagi untuk hidup didunia ini, mau dijatuhi hukuman apa terserah kepadamu..., aku orang she Ciu tak akan berkerut kening. Tapi sebelum mati, aku orang she Ciu ingin memohon sesuatu kepadamu, dan ini pun merupakan permintaan 433

yang kuajukan untuk pertama kalinya kepada orang lain..., aku rasa kaupastiakan meluluskannyabukan...?" Paras muka Ku See hong dingin seperti es, sikapnya kaku tanpa perasaan namun sepasang matanya justru memancarkan sinar yang sangat aneh. Biau-ki siang-su In Han im, sebagai seorang jago yang berpengalaman, dengan cepat dapat memahami makna yang sebenarnya dari sorot mata Ku See hong tersebut. Si pedang ular perak Ciu Heng thian berhenti sejenak, lalu setelah menghela napas sedih lanjutnya: "Sejak dulu sampai sekarang, perguruan Cing-hay pay selalu mewariskan kepandaian silatnya kepada murid tunggal, setelah aku orang she Ciu meninggal nanti, ilmu silat Cing-hay pay juga akan turut musnah dari dunia persilatan. Maka dari itu persolan yang kupinta sekarang adalah melanjutkan perkembangan ilmu silat Cinghay pay kami, mengingat hubunganmu dengan Si-hong lo jin, tentunya kau dapat menerima permintaanku ini bukan? Untuk budi kebaikanmu itu, biar aku orang she Ciu bayar dalam penitisan yang akan datang ...!" Begitu selesai berkata, Ciu Heng thian segera menggerakkan pedang ular peraknya untuk menggorok leher sendiri.... Tiba-tiba tampak bayangan manusia berkelebat lewat..., tubuh Ku See hong bagaikan sambaran sukma gentayangan telah meluncur ke depan, tangan kanannya mencengkeram tepi pedang ular perak itu erat-erat, sementara paras mukanya yang dingin dan kaku tanpa perasaan tadi, kini berubah menjadi lembut. Ujarnya kemudian dengan suara lantang: "Saudara Ciu, mengapa kau harus menghabisi nyawa sendiri tanpa menyelidiki dulu duduknya persoalan...? Sesungguhnya siaute-pun masih terhitung murid perguruan Cing-hay bun kalian..! Aaai..., semuanya ini memang kesalahan siaute... mengapa tidak menerangkan duduknya persoalan sejak semula dan tetap 434

mengumbar napsu dengan mengajakmu melangsungkan pertarungan yang tak berguna ini? Siaute harap saudara Ciu suka memakluminya dan menyelesaikan persoalan secara damai, untuk itu sebelumnya siaute ucapkan banyak terima kasih..." Sejak bertemu dengan Ku See hong untuk pertama kalinya, si Pedang ular perak Ciu Heng thiam pun menaruh rasa kagum terhadap lawannya, tapi dasar wataknya memang dingin dan angkuh, hal ini memaksanya untuk mencoba kemampuan dari Ku See hong...... Berbicara menurut keadaan semula, maka kesalahan sebetulnya terletak dipihaknya karena memang dialah yang terlalu memaksa musuhnya untuk melangsungkan pertarungan tersebut siapa tahu Ku See hong menunjukkan kebesaran jiwanya dengan mengakui kesalahan tersebut dipihaknya, cukup dilihat dari hal ini saja, dari hati kecilnya segera muncul suatu perasaan terharu yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Tanpa terasa sepasang matanya berkaca-kaca, dengan amat terharu ujarnya: "Saudara Ku, tidak kusangka kau adalah seorang pemuda yang berilmu tinggi berjiwa besar, tidak suka mencari kemenangan dan senang berteman, siaute benar-benar amat berterima kasih, sekali atas kebesaran jiwamu itu. Kebaikan ini tak akan kulupakan untuk selamanya!" Ku See hong memang seorang pemuda yang mengangkat tinggi soal persahabatan, pada mulanya dia hanya mendongkol oleh kesombongan serta kejumawaan Ciu Heng thian, menyusul kemudian dia merasa kalau Ciu Heng thian memiliki semangat jantan seorang lelaki sejati yang hebat, yang mana segera membuat pandangannya sama sekali berubah. Kini dia malah merasa kalau lawannya adalah seorang yang berperasaan hangat. Selama berkelana dalam dunia persilatan Ku See hong memang ingin sekali dapat teman seorang jagoan yang bernyali, berjiwa besardanpemberaniseperti pemuda itu. 435

Maka didorong oleh luapan emosi, dia segera menggemgam tangan, Ciu Heng-thian sambil katanya dengan suara gemetar: "Saudara Ciu, kita sama-sama orang perantauan, walaupun hari ini kita tanpa sengaja, bila kau tidak keberatan, siaute bersiap sedia untuk mengikat diri menjadi Sahabat karib denganmu." "Saudara Ku adalah seorang pendekar besar yang berjiwa besar, sedang aku Ciu Heng thian hanya manusia apa? Untung bisa berteman dengan sahabat seperti kau, masa aku akan menolaknya? Apalagi saudara Ku telah melimpahkan budi kebaikan kepadaku, sekalipun harus menyebrangi lautan api, aku Ciu Heng-thian tak akan menampik, apalagi cuma berteman?" Ku See hong menggenggam pergelangan tangan kanannya semakin kencang, katanya penuh luapan emosi: Kebesaran jiwa saudara Ciu sungguh membuat siaute merasa kagum, bila kau berkata begini terus, aku jadi merasa malu untuk berkata lebih jauh. Kini situasi dalam dunia persilatan telah berubah, kaum kurcaci mencari untung dengan menindas rakyat, kaum perampok menguasai wilayah orang dan saat kiamat bagi dunia persilatan sudah hampir mendekat, bila saudara Ciu bersedia untuk bersatu padu denganku dan..........." Mencorong sinar mata tajam dari balik mata si pedang ular perak Ciu Heng thian, dengan cepat dia menukas ucapan dari Ku See hong sambil berkata dengan lantang: "Saudara Ku, sampai mati pun siaute bersedia mendampingimu untuk bersama-sama membuat pekerjaan besar dengan menumpas kaum durjana dan: menegakkan keadilan didunia, biarlah langit dan matahari menjadisaksibagisumpahkeadilanku ini!" Setelah menyaksikan keadaan berkembang begitu jauh Biau ki siangsu In Han Im segera tertawa terbahak-bahak. "Haaahhh....... haaahhh...... haaahhh....... selama seratus tahun belakangan ini. dunia persilatan penuh segala macam perubahan, satu peristiwa belum padam muncul persoalan lain, bagaikan 436

gelombang air pasang saja, satu belum mundur, yang lain sudah menyusul, tapi akhirnya keadilan juga yang akan meredekan hal ini." "Haaahhh..... haaahh..... haaahh.... akhirnya beribu-ribu jiwa umat persilatan dapat ditolong juga, haaahhh ....haaahhh...... haaahh.... Ku Sauhiap, Lam ciau Pak siang yakin selama hidup belumpernah melakukankesalahan, makabilaSauhiapberduatidak menampik, pada malam ini juga kami berdua manusia tak berguna bersedia untuk mendampingi kalian." Ku See hong berpaling dan segera tertawa: "Kita mempunyai cita-cita yang sama dan tujuan yang sama pula, apalagi kita merasa cocok sekali satu dan lainnya dalam perjumpaan ini, sayang aku orang she Ku masih mempunyai dendam kesumat yang musti dituntut balas, selain itu akupun mempunyai pedang Hu thian seng-kiam, sumber dari segala kekalutan dan bencana..., aku tak berani meramalkan bagaimanakah untung atau bencanaku di kemudian hari........" oooOdwOooo Bab 20 SIN HONG HWEE CIAU LUI KI segera tertawa terbahak-bahak, "Hu-thian seng-kiam telah muncul kembali dalam dunia persilatan, tujuannya tak lain adalah hendak membasmi kaum durjana dari muka bumi. Seandainya kawanan siluman itu datang mencari gara-gara, sudah barang tentu kitapun akan melangsungkan pembunuhan secara besar-besaran!" MendadakSipedang ularperak Ciu Hengthianberteriak kaget: "Saudara Ku, beberapa hari berselang aku telah membunuh seorang anggota perkumpulan Jian khi pang, sewaktu kuperiksa orang itu, dapat diketahui bahwa perkumpulan Ban-shia-kau telah melaksanakan tujuan kejinya untuk menumpas umat persilatan dan 437

menguasai seluruh jagad, selain itu mereka pun merencanakan suatu pembasmian secara besar-besaran terhadap pendekarpendekar darigolongan putih!" Mendengar perkataan itu, paras muka Biau ki Siangsu In Han im segera berubah hebat, buru-buru serunya: "Ciu sauhiap, tahukah kau cakar iblis mereka telah direntangkan ke mana saja?" Si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak menjawab sebaliknya malah bertanya: "Aku ingin bertanya mengapa kawanan Liok-lim yang berada diwilayah Kang-lam berbondong-bondong berangkat kepuncak Hoat hong diwilayah Ou-lam untuk mengadakan suatu pertemuan besar pemilihan Bengcupadabulansembilan-tanggal enamnanti?" "Waah kalau begitu pihak Ban shia kau hendak turun tangan terhadap para pendekatr di Kanglam?" seru Biau ki siangsu In Han Im dengan suara agak gemetar. Pedang ular perak Ciu Heng thian manggut-manggut, "Pendapat In tayhiap memang benar, rupanya Ban-shia-kau bermaksud hendak mengembangkan wilayah kekuasaannya dengan menjaring lebih banyak benggolan-bengeolan Liok-lim untuk berpihak kepadanya. Dalam pemilihan Bengcu yang mereka selenggarakan diwilayah Kanglam kali ini pun telah ditentukan suatu rencana busuk, yaitu bermaksud untuk menjaring semua orang gagah yang berada di wilayah Kanglam, bila diantara mereka ada yang tidak bersedia untuk bekerja sama, maka secara keji mereka akan membunuhnya, hingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai." Hu thian seng kia m Ku See hong yang mendengar perkataan itu menjadi marah sekali, mencorong sinar buas dari balik matanya. "Ban-shia-kau, perkumpulan kaum bedebah! Aku bersumpah tak akan membiarkan mereka untuk melaksanakan rencana rencana busuk tersebut!" teriaknya. 438

Biau ki siangsu In Han Im menghela napas sedih, ucapnya: "Kemungkinan besar diantara kawanan jago kaum Liok-lim yang berada di wilayah Kanglam pun kini sudah disusupi oleh anjinganjing Ban-shia-kau, bisa dibayangkan bagaimanakah akibat dari pemilihan besar, pemilihan Bengcu yang diselenggarakan pada bulansembilan padatanggalenamnanti." Tiba-tiba Sin hong hwee ciu Lui Ki berpaling kearah Ku See hong sambil bertanya: "Ku lote, siapakah Kaucu dari perkumpulan Ban-shia-kau tersebut?Mungkin kausudah mempunyaigambarannyabukan?" Ku See hong merasa amat terkejut setelah mendengar pertanyaan itu. Segera pikirnya: `Cermat betul jalan pemikiran orang ini, betul aku sudah menduga kalau ketua dari perkumpulan Ban-shia-kau adalah perempuan jalang itu...,tapi peristiwa ini menyangkut ke-aib-an dari guruku, apakah harus ku ungkapkan secara blak-blakkan?` Ternyata Ku See hong telah menduga kalau ketua dari perkumpulan Ban-shia-kau adalah istri gurunya, Bun ji koan-su, yang bernama Ceng Lan Hiang tersebut.... Sebagaimana diketahui, peristiwa berdarah yang terjadi diatas puncak Ciat-hong di bukit Soat-san tempo hari merupakan suatu peristiwa pengeroyokan yang amat dirahasiakan oleh pelakupelakunya, sementara mereka yang tersangkut dalam peristiwa itu pun sebagian besar adalah manusia-manusia munafik yang berlagak sok suci dan sok bijaksana, ...andaikata diantara mereka terdapat pendekar sejati, maka setelah terjadinya peristiwa itu, kalau bukan lenyap ...tentulah mati secara mengenaskan sehingga diantara kaum pendekar sejati yang ada didunia ini dan mengetahui duduk persolan yang sebenarnya, boleh dibilang tinggal Ku See hong seorang...... Ceng Lan hiang sebetulnya adalah putri dari Thi Kiam Kim Ciang (Pedang Baja Telapak Tangan Emas) Cong Ih huang....., demi 439

rencananya untuk mencelakai Bun-ji koan-su ,dia telah menikah dengan tokoh persilatan tersebut. Tapi, peristiwa ini tak ada seorang manusia pun yang tahu, karenanya hingga kini orang tak pernah menyangka kalau Bun-ji koan-su sebenarnya sudah beristri, lebih-lebin tak ada yang tahu kalau kehidupan tokoh sakti itu sesungguhnya berakhir ditangan istri kesayangannya sendiri. Peristiwa semacam ini boleh dibilang merupakan peristiwa yang amat memalukan, Ku See hong sebagai muridnya sudah barang tentu enggan untuk menyiarkan kisah yang memalukan ini kepada semua orang. Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Ku See hong, akhirnya dia mengambil keputusan untuk tidak membongkar rahasia tadi. "Saudara bertiga..." ujarnya kemudian "Walaupun pada saat ini aku orang she Ku sudah tahu siapa gerangan ketua dari Ban-shiakau tersebut, namun berhubung persoalan ini menyangkut nama baik guruku, maka sulit bagiku untuk mengutarakannya keluar, ...untuk itu harap kalian maklum." Padahal, nama Ban-shia Kaucu pun merupakan nama yang masih asing bagi pendengaran kaum pendekar golongan putih dari dunia persilatan, hingga sekalipun nama itu kusebutkan, belum tentukalianakan mengenaliorangnya.` "Aku dengan orang-orang dari Ban-shia-kau mempunyai dendam kesumat yang lebih dalam daripada samudra, aku tak akan membiarkan kaum durjana itu berbuat semena-mena didalam dunia ini, suatu hari, aku pasti akan menyuruh mereka semua rasakan pembalasan yang paling mengenaskan!" Si pedang ular perak Ciu Heng thian segera berkata dengan suara lantang: "Kini pengaruh iblis sudah meraja-lela, mereka sudah bersekongkol dengan berbagai perguruan besar di dunia ini, 440

sementara kaum yang dianggap sebagai golongan murni boleh dibilang sangat minim sehingga cuma terdiri dari beberapa orang, bila kita berempat harus menghadapi khalayak yang begitu banyak, jelas hal ini mustahil bagi kita untuk meraih kemenangan, aku pikir, tindakan paling penting yang harus kita laksanakan sekarang adalah mencari tahu markas besar pihak lawan, kalau bisa kita langsung menyerbu ke sarangnya dan melenyapkan pentolannya. Demikian ancaman bahaya baru bisa disingkirkan, kini saudara Ku sudah mengetahui siapa gerangan Kaucu dari perkumpulan Ban-shia-kau, terangkankepadakamidimanakah letaksarang iblis mereka?" Ku See hong menghela napas panjang, "Aaai.... di manakah letak markas besar Ban-shia-kau tidak begitu jelas bagiku, tapi bila kita mau mengorbankan sedikit tenaga dan pikiran, rasanya tidak sulit untuk mengetahuinya." Pada saat itulah mendadak........... Dari arah sebelah barat tanah pekuburan itu berkumandang datang suara pekikan panjang yang amat memekikan telinga, suara pekikan tersebut kedengaran aneh sekali. Ketika berkumandang mengikuti hembusan angin malam, lamatlamat terasanya bagaikan isak tangis setan, seperti juga suara lolongan serigala, membuat siapa saja yang mendengarnya segera merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri. Menyusul suara yang mengerikan tadi, terdengar seorang tertawa dingin lalu berkata: "Bocah keparat she Ku, Ban-shia-seng-kau merupakan pemimpin tertinggi didalam dunia persilatan saat ini..., kau anggap nama baik kami boleh dinodai dengan begitu saja olehmu? Hmmm....hmmm.... bocah keparat, jika kau merasa punya kepandaian ayolah ikuti aku, mari kita saksikan sampai dimanakan kelihayan dari Lian-hun ki-ong dariperkumpulan suci kamiheeemm....heemmm...." 441

Suara bisikan itu lirih seperti nyamuk, namun setiap patah katanya dapat terdengar jelas, bahkan sangat menggetarkan telinga. Dari balik mata Ku See hong segera memancar keluar sorot mata tajam yang menggidikkan hati, diiringi suara pekikan nyaring, tubuhnya melejit ke udara dan meluncur kedepan, diantara berkibarnya ujung baju, terhembus angin dengan kecepatan luar biasa ia meluncur ke arah mana berasalnya suara tadi. Waktu itu sudah mendekati kentongan ke empat; bintang bertaburan di angkasa, angin dingin berhembus menusuk tulang, diantara heningnya suasana terdengar suara tertawa menyeramkan bergema dari balik tanah pekuburan sana, kemudian muncullah sesosok bayangan manusia berwarna abu-abu yang meluncur keluar bagaikan burung elang. Ditinjau dari kecepatan gerak orang itu, dapat diketahui kalau ilmu meringankan tubuhnya telah mencapai puncak kesempurnaan. Tatkala bayangan tubuh Ku See hong lenyap dibalik kegelapan malam tadi, mendadak Si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara tertawa panjang yang seram memekikkan telinga...... Dibalik tertawanya itu jelas tercermin nada yang begitu licik, begitu busuk dan menyeramkan. Itulah suatu penampilan yang amat buas, ganas, keji dan menggidikkan hati.... Begitu menangkap suara tertawa panjang yang amat mengerikan itu Biau ki Siangsu In Kan im dan Sin hong hwee ciau Lui Ki segera merasakan hatinya bergetar keras, dengan empat mata mereka yang tajam bagaikan sembilu, mereka bersama-sama memandang kearah wajah Ciu Heng thian yang licik dan buas itu... ... Kontan paras muka mereka berubah hebat, dengan cepat kedua orang itu tahu bahwa mereka sudah berada diambang pintu kematian.! 442

Ya, cuaca dilangitpun gampang berubah-ubah, apalagi kehidupan manusiadidunia ini. Tahu wajah, tahu orangnya ... tak akan tahu hatinya, siapakah yang bisa menduga akan, kebusukan, kelicikan serta kemunafikan seseorang yang tersembunyidibalikhatinya?? Diam-diam Biau ki Siangsu In Ham im sangat menyesali kekhilafan sendiri , selama ini dia selalu merasa bangga karena kemampuannya untuk menilai orang dari raut wajahnya..., sungguh tak disangka pada malam ini dia harus melakukan suatu kesalahan yang amat besar. Si pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa licik beberapa saat lamanya, ....mendadakiaberhenti tertawa. Dengan sekulum senyaman menyeringai menghiasi ujung bibirnya, bagaikan bayangan setan dia menerjang kearah Lam ciau Pak Siang, wajahnya nampak begitu menyeramkan, begitu licik dan menggidikkan hati. Sepasang mata Sin hong hwee ciau Lui Ki segera memancarkan cahaya berapi-api, dengan suara keras dia membentak: "Bocah keparat she Ciu, kau............. kau sungguh amat licik dan rendah, aku.... aku akan beradu jiwa denganmu !" Sambil berkata dia siap menerjang kedepan. Biau ki Siangsu In Ham Im lebih cerdik daripada rekannya, sekalipun dia dihadapkan pada ancaman bahaya maut yang menyeramkan, namun pikirannya tak sampai menjadi kalut. Sambil menariktanganSin honghweeciau, bisiknyalirih: "Lui lote, cepat tenangkan pikiranmu pertarungan yang bakal berlangsung merupakan suatu pertarungan yang akan menentukan mati hidup kita, jangan bertindak kelewat gegabah!" Walaupun Sin hong hwee ciau Lui Ki merupakan seorang yang berangasan, namun dia cukup tahu betapa gawat dan seriusnya persoalan yang dihadapinya sekarang, sebab bilamana mereka berdua sampai tewas ditangan manusia laknat ini, bisa jadi dendam 443

sakit hatinya tak pernah akan terbalas untuk selamanya, bahkan keselamatan jiwa Ku See hong pun terancam oleh bahaya maut! Karena itu setelah pelbagai ingatan berkecamuk didalam benaknya, dengan segala kemampuan yang dimilikinya dia berusaha keras untuk mengendalikan gejolak perasaan dalam hatinya dan berusaha untuk menenangkan kembali pikirannya. Terdengar si Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram lagibelulang kali, laluberkata: "In Ham Im, percuma kau disebut orang sebagai Biau-ki Siangsu,' heehhh...... heeeehhh..... heeehhh...... siapa sangka kalau kau telah menyerahkan nyawamu sendiri ketangan raja akhirat, heehhh...... heeeehhh..... heeehhh......" -oo0dw0oo Jilid 14 DIAM-DIAM Biau-ki-siang-su In Han-im menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya untuk bersiap sedia menghadapi segala kemungkinan yang tak diinginkan, sedang diluar wajahnya ia tetap bersikap tenang, sahutnya pelan; "Ciu Heng-thian, perubahan drastis semacam ini tak akan bisa diduga siapapun juga, yang bakal mati pada malam inipun masih merupakan tanda tanya besar, bila liangsim pun masih mampu berbicara, saat inilah merupakan saat yang paling baik bagimu untuk melepaskan kesesatan dan kembali kejalan kebenaran, karena kau masih mempunyai kesempatan untuk menolong dirimu sendiri" "In Han im!" kata si pedang ular perak Ciu Heng thian sinis, "hati bajik dan perasaan welasmu itu lebih baik kau dermakan kepada sukma-sukma gentayangandialambakananti saja!" Walaupun Biau-ki-siangsu In Han im tahu kalau usahanya untuk menyadarkan kembali pemuda ini agar kembali ke jalan yang benar tak nanti menjadi kenyataan, namun satu-satunya jalan baginya 444

sekarang adalah berusaha untuk mengulur waktu sebisanya sambil menunggu kedatangan Ku See hong. Maka dengan sikap yang masih tetap tenang Biau ki siang su In Han im berkata: ''Ciu Heng-thian, tahukah kau bahwa karma tetap berlaku bagi umat manusia, apakah kau tidak takut terhadap pembalasan karma dikemudian hari?" Sekali lagi si Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram. 'Heeehhh...heeehhh...heeehhh... In Han Im, sekarang aku sudah mengetahui akan siasat busukmu itu, hmmmm, hmmm, sayang percuma saja kau menanti, Ku See hong tak bakal kembali lagi kemari!" Mendengar perkataan itu paras muka Biau ki siang su In Han im segera berubah hebat, tapi hanya sejenak kemudian telah pulih kembali sepertisedia kala, kembali dia berkata: "Sejak dulu sampai sekarang, kaum dujana tak ada yang bisa lolos dari keadilan dan kebenaran, hanya persoalannya, berbeda waktu belaka, cepat atau lambat akhirnya kau pasti akan terkena pembalasannya juga" "Hmmm, In Han im! Kematian sudah berada didepan mata, tapi kau masih sempat berkhotbah terus, hmmm . . . . hmmm . . . sungguh merupakan suatu perbuatan yang sangat menggelikan' Kini, Biau-ki siang su In Han im betul-betul sudah merasa putus asa, tapi dia toh tak mau menyerah dengan begitu saja, kembali ujarnya: ''Pintu Buddha terbuka lebar bagi orang yang mau bertobat, lepaskan golok pembunuhmu dan bertobatlah atas dosa dan kesalahanmu, Aku harap kau suka berpikir tiga kali sebelum mengambil tindakan'' Paras muka si Pedang ular perak Ciu Heng thian telah berubah menjadi mengerikan sekali, kelicikan dan kebusukan sudah semakin 445

menyelimuti wajahnya, suara tertawa dingin yang menggidikkan hati sekali lagi bergema memenuniangkasa: "In Han im, kematian sudah berada di depan matamu, lebih baik padamkan saja keinginanmu itu!" Heeehhh-heeehhh-heehhh bagi manusia yang berpengalaman picik semacam kau juga ingin berkecimpungan dalam dunia persilatan. Hmm! Pada hakekatnya perbuatan kalian itu benar-benar tak tahu diri. ''Terus terang saja kuberitahukan padamu, Sejak setengah bulan berselang aku Ciu Heng thian sudah menggabungkan diri dengan perkumpulan Ban shia kau kini, kedudukan ku adalah wakil ketua dari Ban shia kau, adapun kedatanganku sekarang adalah untuk melaksanakan perintah dari kaucuku guna menyelidiki asal mula munculnya suara nyanyian dari Bun ji koan su, sekarang segala sesuatunya sudah kuterangkan sejelasnya kepadamu, aku rasa kalian pun boleh mampus dengan mata terpejam rapat. Heehh. . . heeehhh ..... Sampai disitu sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa licik-nya yang penuh disertai dengan perasaan bangga. Dalam keadaan seperti ini, Biau ki siang su In Han im sudah benar-benar putus asa, sekarang dia hanya bisa menyesali dirinya yang bermata tak berbiji sehingga terjebak dalam perangkap manusia durjana. Oooh Thian, mengapa manusia-manusia durjana itu dibiarkan memperoleh kedudukan dan kesempatan untuk melakukan kejahatannya? Si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera tertawa seram dengan nada yang amat licik: "In Han im, tadi mengapa kalian ingin mengetahui siapakah kaucu kami itu?" Setelali berhenti sebentar, dia melanjutkan: "Heeehhhh . . . heeehhh. . . heeehhh. . . bagaimanapun sebentar lagi kalian akan berangkat meninggalkan dunia ini, beritahu kepada 446

kalian pun tak menjadi soal . . Ketahuilah, kaucu dari Ban shia kau tak lain adalah istrinya Bun ji koan su si setan tua itu yang bernama Ceng Lan hiang. 'Heeehhh...heeehhh... nama ini amat asing bukan bagi kalian? Tentunya kalian tak pernah menyangka bukan, kalau Bun ji koan su yang dianggap sebagai jagoan oleh kalian ternyata punya bini? Padahal kalian mana tahu kalau Bun ji koan su sesungguhnya adalah seorang manusia histeris yang menyeramkan?" Betapa gusarnya Biau ki siangsu In Han im ketika mendengar orang itu mencemooh dan menghina Bun ji koan su, sambil melotot besar bentaknya keras-keras: "Bocah keparat she Ciu, tutup bacot anjingmu, seorang lelaki sejati boleh dibunuh pantang dihina, seandainya kami Lam ciau pak siang mati ditanganmu pada hari ini, sekalipun jadi setan kami tetap akan menyeretmu ke dalam neraka" Mencorong sinar keji dan buas dari balik mata pedang ular perak Ciu Heng thian, serunya: "In Han im, sekarang serahkanlah nyawa kalian! Aku orang she Ciu akan siang malam menantikan kedatangan kalian sebagai setan iblis, tapi kalian musti ingat, jika sebagai setan iblis sekali lagi kalian mampus, maka kalian akan berubah menjadi bayangan setan yang tak bakal bisa menitis kembali untuk selamanya, heeehhh. . . heeehhh. . ." Suara tertawa dingin yang menyeramkan kembali bergema menggetarkan sukma... Tubuh Ciu Heng thian bagaikan bayangan sukma menerjang maju ke muka, telapak tangan kanannya secepat kilat diayunkan ke depan melepaskan sebuah pukulan dahsyat.. Dimana serangan tersebut dilancarkan, hawa pukulan yang maha dahsyat disertai gerakan berputar segera meluncur ke muka bagaikan gulungan ombak samudra, pasir dan batu segera 447

beterbangan memenuhi angkasa dan menerjang ke arah Lam ciau pak siang dengan sangat hebatnya. Tadi, Lam ciau pak siang telah menyaksikan kelihayan ilmu silat yang dimiliki Ciu Heng thian,, maka begitu dilihatnya angin serangan yang maha dahsyat itu meluncur datang, serentak mereka membentak keras kemudian bersama-sama melejit ke samping untuk menghindarkan diri. Sambil tertawa dingin tiba-tiba Ciu Heng thian mementangkan sepasang telapak tangannya ke kiri dan ke kanan, dua gulung angin pukulan yang sangat hebat seperti hembusan angin topan, dengan disertai suara desingan tajam yang memekikkan telinga langsung menyergap tubuh Lami Ciau dan Pak Siang. Perubahan jurus serangan ini dilakukan dengan kecepatan luar biasa, jauh berbeda dengan jurus serangan pertama, selisih antrara keduabuahserangan itupun kecilsekali. Waktu itu Lam ciau pak siang masih melambung di udara, dan belum sempat melayang turun ke atas tanah, tahu-tahu gulungan angin pukulan yang menyesakkan napas telah meluncur tiba dengan hebatnya. Menghadapi ancaman yang begitu dahsyatnya itu Lam ciau pak siang merasa amat terperanjat, masing-masing pihak segera menggunakan jurus serangan yang paling hebat untuk melejit kesamping, seluruh badannya segera berputar bagaikan gangsingan, secara drastid sekali mereka meloloskan diri dari ancaman maut tersebut. Sin-hong hwee ciau segera membentak nyaring begitu tubuhnya mencapai permukaan tanah, tubuhnya yang tinggi besar itu dengan membawa gulungan angin yang kencang menerkam kedepan, sepasang telapak tangannya dengan disertai desingan angin tajam yang menggidikan hati secepat kilat melepaskan tiga buah pukulan berantaiketubuhCiu Hengthian. Ketiga buah serangan itu dilancarkan dalam keadaan gusar, kedahsyatannya bukan alang kepalang. 448

Begitu pukulannya dilepaskan, seperti gelombang dahsyat yang mangamuk ditengah samudra saja, dengan hebatnya segera menggulung kedepan .... Dipihak lain, Biau-ki-siang-su In han im pun melancarkan serangan dengan kepandaian saktinya pada saat yang bersamaan, bayangan kaki, pukulan tangan bagaikan jaring laba-laba mengurung musuhnya secara ketat dan rapat. Semua jurus serangan yang dahsyat itu tertuju ke bagian-bagian tubuh yang mematikan disekujur badan lawan, bagaimanapun lihay Ciu Heng-thian, dalam keadaan seperti ini buru-buru dia gunakan ilmu gerakan tubuh yang lihay untuk menghindarkan diri. Biau ki-siang-su In Han-im tahu, soal mati hidup dirinya adalah urusan kecil, tapi nasib dunia persilatan merupakan masalah besar, bila mereka berdua tak bisa bertahan hingga kembalinya Ku Seehong, sudah pasti sampai di akhirat pun mereka akan menanggung penderitaan. Maka setelah memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang mengenaskan, angin pukulan serta bayangan kaki seperti angin puyuh menerjang tiada hentinya.... Bila seseorang sudah nekad untuk beradu jiwa maka semua serangan yang dilancarkan otomatis memiliki kekuatan yang mengerikan. Dalam waktu singkat bayangan telapak tangan menyelimuti seluruh angkasa, sedemikian berlapis-lapisnya kekuatan serangan itu hingga hampir setiap ruang kosong tertutup rapat... Diteter secara ganas dan dahsyat oleh Lam-ciau pak-siang, si Pedang ular perak Ciu Heng thian terdesak mundur berulang kali, lama kelamaan kejadaian ini membangkitkan sifat buasnya. Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara pekikan keras yang membetot sukma.. Dengan cepat ia menghimpun tenaga Tay ih kun goan khikangnyayang mahadahsyatitukedalamtelapaktangannya. 449

Segulung demi segulung tenaga pukulan yang dalam bagaikan samudra meluncur kedepan, dalam waktu singkat udara disekeliling tempatitusudahberubah menjadipanas menyengatbadan. Sepuluh gebrakan kemudian walaupun ilmu silat yang dimiliki Biau ki siangsu In Han im sangat lihay, namun semua gerakannya terhadang oleh hawa murni yang dipancarkan Ciu Heng thian sehinggasemua kelihayannyataksanggupdipancarkan. Sebaliknya, Ciu Heng thian yang khusus meneter In Han im justru makin menyerang semakin menghebat, serangan demi serangannya yang dahsyat memaksa In Han im mundur terus tiada hentinya, bahkan keselamatan jiwanya makin terancam. Sementara itu Sin hong hwee ciau Lui Ki yang terlibat pula didalam pertarungan itu secara diam-diam telah menghimpun pula tenaga dalam yang dimilikinya, dia telah mengeluarka ilmu Ceng pit kang yang paling diandalkan seumur hidupnya untuk melaku kan perlawanan. Tampak sepasang lengannya membesar satu kali lipat, dibalik warna merah muncul warna kehitam-hitaman yang amat mengerikan, diiringi bentakan nyaring, menda-dak sepasang lengannya didorong ke muka secara aneh, segulung angin kencang yang berputar dengan cepatnya meluncur ke tubuh lawan. Si pedang ular perak Ciu Heng thian segera meningkatkan kewaspadaannya begitu menyaksikan sepasang lengan Sin hong hwee ciau berubah menjadi hitam membengkak, ia tahu serangan yangdilancarkan itusudah pastiamatberacun dan mematikan. Baru saja ingatan tersebut melintas lewat dalam benak Ciu Heng thian, angin pukulan yang menyesakkan napas itu bagaikan jaring langit dan perangkap bumi meluncur kedepan dan mengurung seluruh tubuhnya rapat-rapat.. Diam-diam Ciu Heng thian merasa terkesiap, ia tak mengira kalau kepandaian silat yang dimiliki Lam ciau pak siang sudah mencapai taraf yang begitu hebatnya, tanpa terasa hawa napsu membunuhnya berkobar. 450

Diam-diam hawa khikang Tay ih kun goan sinkangnya dikerahkan mencapai sepuluh bagian, kemudian sepasang tangannya di getarkan semakin kencang, memaksa Biau ki siang su In Han im menjadi keteter hebat dan keadaannya makin mengenaskan. Ketika angin pukulan Ceng pit kang yang dilancarkan Sin hong hwe ciau Lui ki menyentuh satu depa didepan badan Ciu Heng thian, tahu-tahu dia seperti merasa membentur diatas sebuah dinding baja yang tak berwujud yang amat kuat, ternyata daya kekuatannya tak sanggup menerjang lebih ke depan. "Blaaamm!" terdengar bunyi benturan keras yang memekikkan telinga bergema memecahakn keheningan, tenaga pukulan maha dahsyat yang dilontarkan oleh Sin hong hwee ciau itu tahu-tahu sudah dipunahkan hingga tak berbekas oleh angin pukulan Tay ih kun goan khikang yang tak berwujud dari Ciu Heng thian. Menyusul kemudian terdengarlah suara pekikan ngeri yang memilukanhati bergema memenuhiseluruhangkasa. Tubuh Sin hong hwee ciau Lui ki yang tinggi besar itu bagaikan layang-layang yang putus tali segera mencelat sejauh tiga kaki dengan nadi yang putus, darah segar memancar keluar dari lubang indranya, ia mati secara mengenaskan. Begitulah seorang pendekar sejati akhirnya harus berpulang kealam baka karena dianiaya dan dicelakai oleh seorang manusia laknat yang berhati busuk. Mendadak. . . sekali lagi terdengar suara pekikan keras yang membetotsukma bergema memenuhiangkasa, Biau ki siangsu In Han im bagaikan gulungan angin berpusing menerjang maju kesamping tubuh Ciu Heng thian, sepasang telapak tangannya yang penuh dengan tenaga dalam segera melancarkan bacokan darisuatu sudut yang aneh sekali. Dimana serangan dari In Han im dilancarkan, beberapa gulung angin pukulan yang tajam diiringi suara desingan tajam telah meluncur kedepan dan menerjang tubuh Ciu Heng thian. 451

Betapa sedih dan hancurnya perasaan Biau ki siangsu In Han im setelah menyaksikan adik angkatnya mati secara mengenaskan, sambil menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya, dengan mempergunakan jurus serangan yang paling tangguh dia lepaskan serangan mematikan. Sedemikian dahsyatnya serangan itu, ibaratnya bendungan yang jebolditerjang air bah. Si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah mengira kalau jurus serangan yang dilancarkar In Han im bisa sedemikian cepat nya, lagipula arah serangannya adalah bagian tubuh yang harus diselamatkan, padahal tenaga dalamnya waktu itu belum sempat terhimpun kembali. Segulung angin pukulan yang dahsyat dan menyesakkan napas sepertiambruknyabukitTay sansegera menekankeataskepalanya. Kontan dia merasakan kepalanya menjadi pusing tujuh keliling, nadinyaseperti membengkakbesar, sakitnyabukan kepalang. Tak terlukiskan rasa terkesiap dalam hati Ciu Heng thian, buruburu sepasang tangannya disilangkan kemudian diiringi bentakan gusar mendadaksepasangtangannyadidorong kemuka. "Plaaakkk. ...!" suatu benturan nyaring segera bergema memecahkan keheningan. Angin pukulan tajam segera berputar kencang sambil menimbulkan suara desingan tajam, dengan cepatnya hembusan angin itu di memancar keempat penjuru. Ciu Heng thian merasakan kuda-kudanya tergempur, dengan sempoyongan dia mundur sejauh tiga empat langkah, wajahnya berubah menjadi pucat pias seperti mayat. Biau ki Siangsu In Han im sendiripun kena dilemparkan tubuhnya sejauh satu kaki lebih, tapi ketika terjatuh kembali ke tanah ia berdiri tegak dengan tubuh kaku. 452

Kulit wajahnya segera mengejang keras dengan pancaran garisgaris kebencian yang dalam, rambutnya terurai kalut, mata nya merah membara sehingga keadaannya tampak sangat mengerikan.... Si Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram, katanya dengan suata yang dingin: "In Han iln, sebenarnya aku orang she Ciu hendak menghabisi nyawamu dengan begitu saja, heeehhh... heeehhh...heeehhh... tapi sekarang aku telah merubah maksudku semula, aku hendak menyuruh kau untuk merasakan siksaan yang paling keji lebib dulu sebelum mampus secara mengerikan" Biau ki siang su In Han im tahu kalau kekuatan yang dimilikinya sudah punah, nadi yang berada didalam tubuhnya telah membengkak besar seperti mau meledak, sementara hawa darah yang bergolak dalam dadanya membuat dia tak sanggnp untuk menghimpun sedikit tenagapun, apa yang bisa dilakukan sekarang tak lebih hanyalah melototkan sepasang matanya yang merah membara dengan penuh kebencian. Si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera menunjukkan wajah seram dan buasnya yang mengerikan, lalu sambil senyum tak senyumdia berkata: "In Han im, mungkin kau pernah mendengar bukan bahwa didalam ilmu silat terdapat semacam ilmu yang disebut khi im ciok meh hoat (ilmu membalikkan nadi) bukan? Begitu mendengar ucapan tersebut, paras muka Biau ki siangsu In Han im segera berubah menjadi pucat pias dan makin mengerikan. Sekali lagi si Pedang uiar perak Ciu Heng thian tertawa seram: "Heeehhh... heeehhh...heeehhh.... bagaimana? Apakah kaupun memahami kepan-daian semacam ini?" Seluruh badan Biau ki siang su In Han im sudah lemas tak bertenaga, dia hanya bisa menerima cemoohan dan penghinaan 453

manusialaknatitu denganpasrah, iabetul-betulputus asadantidak mempunyaiharapanlagiuntuk meloloskandiri. Mendadak Ciu Heng thian mendongakkan kepalanya dan tertawa seram, suara tertawa nya bagaikan tangisan setan, seperti juga suara lolongan serigala hingga kedengaran nya amat menusuk pendengaran. Ditengahgelaktertawanyaitu, tubuhnyasepertibayangansukma segera menerjang kemuka dan berhenti disamping kiri Biau ki siang su In Han im, kelima jari tangan kanannya dipentangkan lebarlebar, kemudian secara beruntun melepaskan serangkaian totokan berantai. . Gerak serangannya aneh tapi cepat, sekalipun In Han im berada dalam keadaan sehat juga jangan harap bisa menghindarkan diri. Apalagi isi perutnya sekarang sudah menderita luka dalam yang amat parah, sakitnya bukan alang kepalang!! sudah barang tentu ia takdapatmeloloskandari dariancaman tersebut. Tak ampun lagi semua ancamannya segera bersarang diatas badannya. Begitu berhasil menotok semua jalan darah dan urat penting ditubuh In Han im, Ciu Heng thian segera menggerakkan telapak tangan kirinya membuat musuhnya roboh terkapar kembali. Memandangi lawannya yang terkapar, si Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram. 'Heeehhh... heeehhh... heeehhh... In Han im, sekarang kau boleh rasakan siksaan yang paling keji didunia ini, kemudian nantikan lah nadi-nadimu meledak sebelum ajalmu tiba, haaahhh... haaahhh... haaahhh, inilah akhir yang akan kau alami" Terhajar oleh totokan berantai dari Ciu Heng thian tersebut Biau ki siangsu In Han im merasakan seluruh urat nadi didalam tubuhnya melilit menjadi satu, peredaran darahnya berbalik sehingga menyumbat jalan darahnya, sementara aliran hawa panas mengalir terbalik dan menerjang ke atas otak. Seketika itu juga dia 454

merasakan seluruh badannya mengejang keras, seolah-olah terdapat beribu-ribu ekor ulat dan semut yang menggigit disekujur badannya, selain gatal sakit juga amat menyiksa badan. Penderitaan semacam itu pada hakekatnya sukar dilukiskan dengan kata-kata, seperti ada sebilah pedang tajam yang sedang menyongkel setiap bagian badannya. Peluh sebesar kacang kedelai jatuh bercucuran membasahi seluruh badannya, mata yang membelalak besar kini hampir melotot keluar, muka yang pucat pun berubah semakin mengerikan. Tapi dia masih berusaha keras untuk menahan penderitaan dan siksaan yang maha dahsyat itu, sebab dia tak ingin merintih serta menunjukkan kelemahannya didepan musuhnya. Si pedang ular perak Ciu Heng thian betul-betul berhati buas dan kejam melebihi binatang, melihat musuhnya tersiksa, dia malah makin kegirangan, sambil tertawa keji katanya dingin menyeramkan: "In Han im, sekarang aku akan memotongi semua otot didalam badan agar saat kematian yang bakal merengut nyawamu makin panjang, tapi juga akan menambah siksaan yang akan menggilas tubuhmu. Heeehhh. . . heeehh. ." Seraya berkata, ia lantas melolos pedang ular peraknya dari pungggung, kemudian diantara berkelebatnya cahaya tajam, mata pedang yang tajam itu bekerya keras membetoti semua otot dalam tubuh In Han-im. Bayangkan saja betapa menderitanya In Han-im menghadapi siksaan brutal seperti itu, tapi dia tidak mengeluarkan sedikit suarapun, meski badahnya gemetar keras, darah mengucur deras, namun ia tetapmempertahankan diridengansekuattenaga. Dalam waktu singkat, In Han-im telah berubah menjadi manusia darah, wajahnya lebih pucat daripada mayat. Penderitaan yang menyiksa tubuhnya sekarang betul-betul sukar dilukiskan dengan kata-kata, ia sampai berguling-gulingan diatas tanah untuk menahan penderitaan tersebut. 455

Sayangnya, gerakan itu bukan saja tidak mengurangi penderitaannya, malah sebalik nya justeru menambah hebat penderitaan. Si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera menarik kembali pedangnya dan tertawa seram. "Heeeehhh...heeeehhh In Han-im, sekarang kau pasti telah menikmati kebahagiaan bukan? Nah aku boleh memberitahukan kepadamu, apa yang kau rasakan sekarang baru suatu permulaan, kenikmatan yang lebih mengasikkan justru akan kau rasakan dibelakang nanti" 'Kemudian setelah tertawa dingin dia melanjutkan: "Silahkan berbaring disini sambil merasakan kenikmatan hidup, maaf aku orangsheCiu takbisa menemani lebih lama" Diiringi suara tertawa yang amat nyaring, bayangan tubuh Ciu Heng-thianberkelebatdi udaradan lenyaptakberbekas. Yaa, apa yang dikatakan memang benar nasib tragis dari In Hanim memang masih berada dibelakang. Tatkala bayangan iblis dari Ciu Heng hian sudah lenyap dari pandangan mata, penderitaan yang menyerang tubuhnya ternyata beratus kali lipat lebih dahsyat. . Ia mulai memperdengarkan suara pekikan keras bagaikan binatang yang terluka, begitu mengenaskan, begitu menusuk pendengaran. Sambil menjerit dan berguling dan mencoba untuk mengurangi penderitaan, tapirasasakit makin mengurungdirinya, bahkan makin lama semakin dahsyat dan hebat. . . Penderitaan yang makin lama semakin menghebat ini, membuat ia tak sanggup untuk menahan lebih jauh, diapun merasakan daya tekanan yang menghimpit tubuhnya makin dahsyat seperti hendak menghimpitnya menjadi cairan darah, seperti hendak meremukkan badannya dan meng-hancurkannya menjadi beribu-ribu keping. 456

Penderitaan semacam ini sukar untuk dilukiskan dengan katakata. Tapi Biau ki siangsu In Han im masih tetap mempergunakan kecerdasan otaknya serta kemauan yang besar untuk menahan penderitaan tersebut dengan sepenuhi tenaga. Kekuatan apakah yang sebenarnya menunjang dia sehingga membuat In Han im sanggup untuk mempertahankan diri? Itulah Ku See hong, dendam kusumat serta nasib dunia persilatan dimasa mendatang. Bagaimanapun juga, dia berusaha keras untuk mempertahankan diri, menahan diri sehingga Ku See hong balik kesana dan menceriterakan segala sesuatunya kepada permuda itu, kemudian ia baru bisa meninggalkan dunia yang fana ini untuk kembali ke alam baka. Ia tak ingin cepat-cepat menghabisi nyawanya, sebab ia tahu betapa pentingnya arti kehidupan yang tak seberapa lama itu bagi semua orang, yaa buat keselamatan dunia persilatan. Sseandainya ia sampai mati, maka semua rahasia besar itu akan dibawa masuk ke liang kubur, itu berarti manusia laknat Ciu Heng thian akan meraja lela, keselamatan Ku See hong akan terancan, dan nasib dunia persilatan bisa terjatuh ke tangan mereka. Sungguhpun tersiksa hebat, ia bertekad untuk mempertahankan diri selama mungkin, syukur kalau bisa menanti hingga Ku See hong kembali ke sana..... ooo0dw0ooo BAB 21 SEMENTARA itu Ku See hong dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang paling sempurna mengejar bayangan manu-sia tersebut sepenuh tenaga, sedemikian cepatnya ia 457

bergerak, dalam sekilas pandangan saja sudah lenyap dibalik kegelapan sana. Tapi gerakan tubuh orang itupun tak kalah cepatnya, hanya didalam beberapa kali lompatan, ia sudah hilang dibalik kegelapan sana bagaikan segulung asap. Ku See hong yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terperanjat, pikirnya: Orang-orang yang tergabung dalam perkumpulan Ban shia kau benar-benar tak boleh dipandang enteng, ditinjau dari ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini, jelas ia merupakan jago kelas satu didalam dunia persilatan, tak heran perkumpulan Thi kiong pang dan Jian khi pang yang amat besarpun bersedia menerima perintah dari Ban shia kau. Sebelum meninggal suhu pernah berkata kalau si perempuan terkutuk Ceng Lan hiang telah berhasil mendapatkan sejilid kitab Ban shia cinkeng, ucapan itu jelas bukan gertak sambel belaka, itu berarti ilmu silat yang dimllikinya pasti lihay sekali. "Disamping itu kedua orang murid murtad suhu sudah pasti akan membantu perbuatan Ceng Lan hiang pula, aaai. . . untuk menghadapi kekuatan yang begitu besar, mustahil aku bisa bekerja sendiri. 'Entah Ciu Heng thian bersedia untuk membantuku atau tidak? Bila ia bisa membantu usahaku, tak lama kemudian siluman-siluman iblis itu tentu bisa ditaklukan!' Walaupun dalam benaknya dipenuhi oleh pelbagai macam pikiran, namun gerakan tubuhnya sama sekali tidak mengendor, malahan makin lama semakin cepat, akhirnya dia seperti tak menyentuh tanah saja, bagaikan burung elang yang terbang diangkasa, tubuhnya bergerak ke depan dengan kecepatan tinggi. Tenaga dalam yang dimilikinya sekarang telah mencapai puncak kesempurnaan yang luar biasa, apalagi tenaga murni itu sudah saling bergabung dengan tenaga im dan yang dalam badannya, maka hawa murni tersebut dapat beredar tiada hentinya bagaikan 458

gulungan ombak yang saling mengejar di tengah samudra, seolaholah bersambung tiada hentinya. Kurang lebih setengah perminuman the kemudian, dari jarak seratus kaki Ku See hong telah berhasil memperkecil jaraknya menjadi beberapa puluh kaki, sementara seratus kaki dihadapannya terbentang sebuah hutan yang amat lebat. Bayangan manusia yang berlarian di depan itu nampak amat terperanjat sekali sewaktu dilihatnya Ku See hong telah mengejar semakin dekat, padahal dia menganggap ilmu meringankan tubuh yang dilikinya sekarang sudah terhitung jago kelas satu dalam dunia persilatan, malah dalam perguruannyapun dia cuma kalah dengan kaucunya, dua orang penanggung jawab serta wakil ketuanya. Ku See hong takut kalau orang yang berada dihadapannya itu keburu masukkedalamhutan, iasegeraberteriak keras: "Setan kaparat yang berada didepan, tadi kau masih berani berbicara sesumbar mengapa saat ini malah kabur terbirit-birit'' Hanya dalam waktu singkat bayangan manusia yang berada didepan itu sudah berada tiga puluh kaki dari hutan. Terdengar bayangan manusia yang berada didepan itu memperdengarkan suara tertawa anehnya yang menyeramkan, begitu suara tertawa berkumandang dalam dua tiga kali lompatan saja badannya sudah melompat sepuluh kaki lebih kedepan. Sekarang Ku See hong sudah berada sepuluh kaki dibelakangnya, melinat ini dia menjadi panik, sambil membentak keras kecepatan badannya ditingkatkan, bagaikan seekor burung alap-alap badannya mener-kam ke bawah dengan dahsyat. Sesungguhnya bayangan manusia yang berada didepan itu bukan berniat masuk ke dalam hutan, melainkan cuma menjalankan siasat busuknya untuk menjebak lawan, maka sewaktu badannya melompat ke depan untuk kedua kalinya, mendadak ia menghentikan gerakan badannya, kaki kiri nya membuat gerakan setengah lingkaran, secara lincah badannya telah berputar kembali. 459

Pada saat itulah secara kebetulan Ku See hong menerjang tiba dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Sesaat ketika badannya berputar, orang itu sudah mengayunkan sepasang telapak tangannya ke muka dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, tenaga pukulan mendesing bagaikan pisau dan menderu-deru di tengah udara. Ku See hong sama sekali tak menyangka kalau musuhnya begitu licik dan keji, sebelum ia menyadari akan datangnya bahaya tampaklah bayangan telapak tangan telah menyelimuti seluruh angkasa dan menggulung tiba dengan ketatnya, begitu dahsyatnya ancaman tadi sehingga menggidikkan bulu roma setiap orang. Kedua belah pihak sama-sama bergerak dengan kecepatan tinggi, apayangterjadipun berlangsung dalamsekejap mata. Ku See hong memang lihay, dalam cemasnya satu ingatan segera melintas dalam benaknya, mendadak ia menggunakan tak tik Biau siu ji siu (terbang melayang bagaikan tipuan) dari ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong guna menyelamatkan diri. Ketika tubuhnya yang menerjang tiba menyentuh pada gulungan angin puyuh yang maha dahsyat itu, badannya secara aneh melayang ke samping seenteng bulu. Ternyata ilmu Biau siu ji gerakan badan yang khusus membuat badannya seenteng angin pukulan orang, bila seperti menghantam kapas, entengnya. siu tersebut merupakan sejenis ilmu mengandalkan tenaga dalam untuk bulu, bagai-manapun dahsyatnya terkena badannya tenaga itu akan lenyap melayang ke udara dengan sangat

Ilmu gerakan tubuh ini pernah dipraktekkan oleh Ku See hong sewaktu tubuhnya terjatuh dari atas puncak tebing di laut lam hay dariketinggian lima enampuluh kaki itu. Begitulah, seenteng bulu tubuh Ku See hong melayang sejauh lima enam kaki dari tempat semula dengan sorot mata yang tajam dia mengawasi orang itu tak berkedip. 460

Waktu itu kentongan kelima sudah menjelang tiba, sang surya sudah mulai muncul dari ufuk sebelah timur, tampaklah orang itu adalah seorang lelaki berbaju abu-abu yang berperawakan kurus kering, ia memiliki muka berbentuk kuda dengan kulit badan yang putih hampir tidak berwarna darah, dari balik matanya yang cekung terpancar keluar serentetan sinar mata yang tajam bagaikan sembilu membuatorangyangmemandangterasamenjadingeri. Orang ini tak lain adalah salah seorang diantara empat thamcu yang berada dalam perkumpulan Ban-shia-kau, yakni thamcu dari ruang Tee-hun-thiam, orang menyebut nya sebagai To-soat-buliang (menginjaksaljutanpabekas) ThamHun-ki. Perlu diketahui, ke empat ruangan yang dimaksudkan dalam Ban shia-kau terdiri dari ruang Sin-hwee-thiam, Im-hong-tham dan Teehun thiam. Kiranya organisasi Ban-shia-kau tersusun amat rapi, dibawah kedudukan Kaucu adalah dua orang penanggung jawab yang menguasahi mati hidup segenap anggota perkumpulan, mereka berdua dibantu oleh empat orang pelindung hukum. Dibawah mereka berdua adalah Hu-kaucu atau wakil ketua, dibawahnya lagi adalah Empat kau-tham dengan setiap bagian terdapat satu orang thamcu dibantu, empat orang Hiangcu, dibawah hiangcu adalah anggota biasa. Bisa dilihat betapa luasnya organisasi tersebut sehingga boleh dibilang melebihiperkumpulan manapun. Tee hun-thamcu ..... menginjak salju tanpa bekas Tham Hunlki nampak terkejut sekali setelah menyaksikan demontrasi ilmu gerakan tubuh yang dilakukan Ku See hong, paras mukanya berubah hebat, tapi hanya sejenak kemudian sikapnya telah berubah menjaditenang kembali. Ia segera tertawa dingin dengan suara yang rendah dan berat, kemudian katanya: 461

"Orang she Ku, sekalipun kau amat cerdik, tapi kali ini kau pun termakan juga oleh siasat wakil kaucu kami, heeehhh. . . heeehhh. . . heeehhh. . . aku lihat umurmu pun tak akan bertahan lebih lama lagi" Ku See-hong yang menyaksikan peristiwa itu pun menjadi kebingungan, ia tidak habis mengerti apa yang dimaksudkan, setelah mendengus dingin dengan nada sinis katanya: "Manusia laknat berhati busuk, bila mengandalkan kepandaian secetek itu pun kau sudah ingin merenggut nyawaku, Hmm.. perbuatan itu betul-betul tak tahu diri. . ." Tentu saja si menginjak salju tanpa bekas Tahm Hun khi cukup mengetahui sampai dimanakah kelihayan dari Ku See hong, tapi dia tetap yakin kalau masih sanggup untuk bertarung dengan lawannya, maka sambiltertawaseramkatanya: `Orang she Ku, kau harus sedikit tahu diri, ketahuilah orang Ban shia kau adalah manusia-manusia yang tidak gampang diusik, bila kau masih saja tak tahu diri, hmmm .... sekarang juga kau boleh rasakan kelihayanku!' Ku See hong mengerutkan dahinya kencang-kencang, mencorong sinar mata yang menggidikkan hati dari balik matanya, ia berseru dengan suara dingin: ''Setiap manusia yang tergabung dalam perkumpulan Ban shia kau, cepat atau lambat pasti akan kubunuh diujung pedangku!' "Haaahhh. . . haahhh . . . . . haaahhh . . . . mana, mana...'' Si Menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi mendongakkan kepalanya dan tertawa seram, "saat kematianmu sudah didepan mata, tapi kau masih saja tak tahu diri, betul-betul manusia yang bermata tak berbiji!" Tujuan dari To soat bu liang Tham Hun-khi pada saat ini adalah mengulur waktu selama mungkin agar Ciu Heng thian mempunyai waktu yamg cukup untuk membunuh Lam ciau pak siang, maka ia 462

sengaja membawa pembicaraan tersebut ke sana kemari tanpa tujuan. Sekali lagi Ku See hong memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang mengerikan: ''Heeehhh. . . heeehhh. . . heeehhh. . . kau tak usah banyak berbicara lagi, kini malaikat maut telah mementangkan cakar setannya, bersiap-siaplah kau untuk berangkat menghadapnya!" To soat bu liang Tham Hun khi mendongak kan kepala dan memeriksa keadaan cuaca, ketika ia merasa Ciu Heng thian sudah berhasil dengan serangannya, sekulum senyuman yang mengerikan segera tersungging di ujung bibirnya, disusul kemudian menggemalahsuaragelaktertawanyaring. . Mendadak ia menerjang maju ke muka, sepasang telapak tangannya didorong bersama melancarkan pukulan dahsyat dengan membawa deruan angin tajam secepat kilat angin pukulan itu menerjang ke muka. Ilmu silat yang paling diandalkan To soat bu liang Tham Hun khi adalah ilmu meringankan tubuh, tak heran kalau gerak serangannya ini dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Ku See hong hanya merasakan pandangan matanya menjadi kabur, tahu-tahu sesosok bayangan manusia dengan kecepatan luar biasa telah menerkam kearahnya. Paras muka Ku See hong segera berubah hebat, telapak tangan kanannya diayunkan kemuka, serentetan cahaya tajam yang berbentuk bintang, bagaikan serentetan mercon yang meledak, dengan cepatnya menyongsong ke muka. To soat bu liang Tham Hun khi adalah seorang manusia licik yang berakal panjang, sekilas pandangan saja ia telah melihat kilau dibalik serangan yang dilancarkan Ku See hong terselip suatu kekuatan yang luar biasa, tentu dia tak berani menyambut dengan kekerasan. 463

Tiba-tiba terasa serangannya dibuyarkan lalu sambil berputar setengah lingkaran, ia membentak keras. Sekali lagi badannya menerjang maju ke muka, angin pukulan bayangan kaki seolah-olah berubah menjadi beribu-ribu banyak nya, diimbangi dengan hawa pukulan yang dahsyat, langsung menerjang kebagian mematikanditubuh KuSee hongdarisudutyanganeh. Berada dibawah serangan berantai Tham Hun khi yang memancar bagaikan gulungan samudra, Ku See hong segera memutar sepasang tangannya membentuk gerakan melingkar dan tiba-tiba mendorongnya kemuka. Selapis angin pukulan yang dahsyat, bagaikan selembar jaring yang tebal menggulung kemuka menyongsong datang nya ancaman lawan. To soat bu liang Tham Hun khi memang tak malu disebut jagoan lihay, ia benar-benar memiliki ilmu silat yang dahsyat, sekali lagi dia membentak keras, seluruh badannya seperti pusaran angin berpusing menerobos masuk kedalam celah kosong dari pukulan berantailawan, sepasangtangandijojoh kemukabagaikantombak. Kali ini dia mengancam jalan darah Yan noo hiat dan Ciang tay hiat di badan Ku-See hong, sementara kaki kirinya secepat kilat menyambar jalan darah Hee im hiat ditubuh anak muda itu. Serangansemacaminiselainganasdahsyatjugateramat keji. . Ku See hong mendengus dingin mendadak kaki kanannya berbalik menendang jalan darah wi tiong hiat diatas kaki kiri lawan, kemudian sepasang telapak tangannya saling menyilang mengunci datangnya ancaman lawan dengan kekerasan. Jurus serangan ini dilancarkan dengan mengkombinasikan suatu gerakan tubuh yang sangat indah, bahkan serangan yang dilancarkan dengan kakinya itu selain berhasil mengunci serangan musuh, dapat pula melancarkan serangan balasan, benar-benar merupakan satu jurus serangan yang amat lihay. 464

Semenjak terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah To soat bu liang Tham Hun khi menjumpai jago sedemikian lihaynya, dimana setiap jurus serangannya selalu tertuju untuk menekannya dalam keadaan apa boleh buat mendadak ia buyarkan serangan ditengah jalan kemudian melompat keluar dari arena. Terhadap manusia buas semacam ini Ku See hong tak pernah berbelas kasihan, sambil membentak nyaring tubuhnya seperti turut menerjang kemuka, sementara sepa-sang telapak tangannya menyerang secara bergantian. Serangan demi serangan dengan jurus membabat, membacok mendorong menyam-but dan memotong, semuanya digunakan secara berganti-gantian. Semua ancaman dilancarkan dengan dahsyat, ganas dan gencar seperti hujan badai. Ternyata To soat bu liang Tham Hun khi termasuk seorang jagoan yang ulet. Dia tidak menyerah dengan begitu saja, badannya berkelebat secara aneh, dan serangannyapun meluncur keluar seperti air bah yang menggulung lewat, dibawah serangan Ku See hong yang maha dahsyat itu ternyata diapun membawa tenaga ancaman yang hebat menggulung keluar. Malahan ancaman tersebut tibanya dari suatu sudut yang aneh dengan ruang gerak yang sempit tapi sama sekali tidak mengurangi kedahsyatannya. Begitulah dua orang jago lihay dari dunia persilatan segera mengandalkan kepandaian silat yang dimiliki untuk saling menyerang dan mendesak lawannya. Pertempuran ini betul-betul merupakan suatu pertempuran yang amat seru. Hawa puseran yang dahsyat seperti geledek berhembus kencang disekeliling hutan itu dan merubah wilayah seluas tujuh delapan kaki itu menjadi tempat amukan badai 465

Dua pulu jurus begitu saja lewat, seluruh jidat To soat buliang Tham Hun-khi sudah dibasahi oleh keringat, namun serangan demi serangan yang dilancarkan musuh tetap gencar dan dahsyat. Sementara pertempuran masih berlang-sung amat sengit mendadak .... Suara pekikan keras yang memekikkan telinga berkumandang datang dariarah sisihutan. Suara pekikkan yang memekikkan telinga itu seperti suara panggilan seseorang. Tapi kalau didengar lebih seksama maka terasa pula seperti suara teriakan seseorang yang sedang bergembira. Begitu pekikkan tadi sirap terdengarlah seseorang berseru dari tempat kejauhan: "Te-hun thamcu, kau diperintahkan segera kembali!" Ku See hong telah pembicaraan orang membuatnya merasa mendadak melintas merasakan seperti suara pekikan dan suara itu seperti amat dikenal olehnya, hal ini amat terkejut, suatu firasat tak enak di dalam benaknya.

Sebaliknya Ta soat bu liang Tham Hun khi yang mendengar seruan tersebut segera tahu kalau Ciu Heng thian telah berhasil melaksanakan tugasnya, ingatan untuk mengundurkan diri dari sana segera terlintas dalambenaknya. Sambil tertawa seram, Ta soat bu liang Tham Hun ki segera memperketat serangan nya, secara beruntun dia lancarkan empat gulung pukulan dahsyat yang memaksa Ku See hong terdesak mundur sejauh rmpat langkah. Menggunakan kesempatan inilah dengan cepat tubuhnya melejit ke tengah udara dan melesat kearah hutan, dalam waktu singkat bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik pepohonan. Sepasang mata Ku See hong berubah menjadi merah membara dan memancarkan sinar kebuasan, saking mendongkolnya dia 466

sampai mendepak-depakkan kakinya keatas tanah, akhirmya dia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan meluncur balik ketempat semula. Waktu itu hatinya betul-betul merasa gelisah sekali, dia segera mempercepat langkahnya menuju ke tempat semula. Tak selang beberapa saat kemudian, tibalah pemuda itu di kompleks tanah pekuburan itu. Sang surya telah berada diatas udara, sinar yang keemasemasan memancarkansinar terangnyamenyorotiseluruhjagad. Dengan sorot mata yang tajam Ku See hong mencoba untuk memperhatikan sekeliling tempat itu, namun bayangan tubuh dari Lamciaupak siangsertaCiu Heng thiansudah taknampak lagi.. Tiba-tiba Ku See hong menangkap suara rintihan lirih berkumandang dari sisi tanah pekuburan itu, tak berani berayal lagi secepat kilat dia melompat turun ke bawah dengan kecepatan tinggi. Dengan cepat ia menangkap mayat Sin hong hwee ciau Lui Ki yang tergeletak kaku di tanah, kemudian diapun menyaksikan tubuh Biau ki siangsu In Han im yang sedang berguling-guling di tanah dengan sekujur badannya bermandikan darah. Merah membara sepasang mata Ku See hong setelah menyaksikan kejadian itu, sambil membentak keras dia segera menerjang ke samping tubuh Biau ki siangsu In Han im sambil tegurnya: "Paman In, Paman In! Siapa yang telah mencelakai kalian? Cepat katakan, cepat katakan!" Waktu itu sekujur badan Biau ki siangsu In Han im seperti diremuk menjadi berkeping-keping, tersiksanya bukan kepalang, namun dia masih tetap memper-tahankan diri sambil menantikan datanganya Ku See hong. 467

Akhirnya dengan wataknya yang keras kepala dia berhasil mencapai apa yang diharapkan, namun saat itu ajalnya sudah semakin dekat, dalam keadaan sadar tidak sadar ia seperti mendengar suara panggilan Ku See hong, pelan-pelan diapun membuka kembali matanya yang penuh berdarah dan mengawasi Ku See hong dengan pandangan mata yang sayu. Jelas dia tak percaya kalau orang yang berada dihadapannya adalah Ku See hong, mungkin dia mengira apa yang dilihat hanyalah pandangan semu menjelang tibanya ajal. Dengan sepasang mata berkaca, Ku See hong berteriak keras: "Paman In, aku yang telah datang! Aku adalah Ku See hong, kau. . . apakah kau sudah melihat jelas?" Wajah Biau ki siangsu In Han im yang mengenaskan itu tampak mengejang keras, titik air mata berlinang dari wajahnya, tidak bukan air mata, melainkan darah! Setelah menggerakkan bibirnya sekian lama, akhirnya dia berbisik dengan suara yang lemah: "Ku. . . Ku lote, kaukah yang datang?" "Paman In, aku yang datang, betul aku Ku See hong, oooh .... apayangtelahterjadidisini?Sedangbermimpikah aku?" Suara dari Ku See hong kedengaran gemetar dan keras, nadanya parau sehingga mendatangkan suasana yang amat pedih bagi siapapun yang mendengarnya. Setelah merasa yakin kalau yang datang adalah Ku See hong, In Han im nampak gembira sekali, jauh melebihi rasa sakit yang sedang menyiksa tubuhnya? ''Ku lote" katanya kemudian dengan suarta gemetar, "harap kau suka maafkan lohIu yang telah salah menilai orang, sungguh menggemaskan kawanan laknat itu berhati keji ...'' "Paman In, cepat katakan! Apa yang sebenarnya telah terjadi?" sela Ku See hong cemas. 468

Biau ki siangsu In Han im menghela napas sedih, katanya: "Ku lote, lohu dan adik angkatku telah terbunuh oleh si Pedang ular perak Ciu Heng thian, si manusia berhati binatang, manusia laknat tersebut, dia adalah wakil ketua dari Ban shia thian kau, sungguh menggemaskan ternyata lohu pun kena dikelabuhi olehnya" ''Ooh... rupanya perbuatan dari Ciu Heng thian!" seru Ku See hong dengan pancaran sinar kebencian yang amat tebal, "binatang keparat, aku bersumpah akan mencincang tubuhnya menjadi berkeping-keping'' "Ku lote, cepatlah berangkat ke lembah Yu-ming-kok dibukit Soat-hong-san, kalau sampai terlambat, beberapa ratus lembar nyawa manusia tentu akan musnah pula di tangan manusia durjana tersebut" Saat itu, Ku Seng-hong tak dapat mengendalikan perasaan sedih yang menyerang tubuhnya, dia tahu In Han im adalah seorang ksatria sejati, tapi Thian telah menjatuhkan siksaan yang begitu keji kepadanya, apakah Thian tidak mengingin kan keadilan dan kebenaran ditegakkan dibumi ini? Setelah menghela napas sedih, ia berkata: Paman In, sekalipun tubuhku bakal hancur, keadilan dan kebenaran tetap akan kutegakkan, aku ingin membasmi semua manusia laknat tersebut dari muka bumi" Tampaknya ajal sudah semakin dekat buat Biau ki-siang-su In Han-im, seperti juga lentera yang hampir padam, cahayanya pasti akan menjadi terang benderang sebelum akhirnya mati. Tiba-tiba saja Biau-ki-siang-su In Han-im nampak jauh lebih segar, dengan nada yang halus dan penuh perhatian dia berkata: "Ku lote, kau mempunyai bait nyanyian dari Bun-ji-koan-su serta pedang Ang-soat kiam dari Si hong lo jin, kedua berita ini sudah pasti telah tersebar luas dalam dunia persilatan, ini berarti keselamatan jiwamu terancam bahaya maut. Meski ilmu silat yang 469

kau miliki sangat lihay, namun sepasang tangan tak bisa mengalahkan empat tangan . . . aaai..... Berbicara sampai disitu Biau-ki-siang-su In Han-im tak dapat mengendalikan rasa pedih dalam hatinya lagi, dia menghela napas panjang. "Aai .... para pendekar sejati penegak keadilan dalam dunia persilatan banyak yang telah mati dan lenyap tak ujung rimbanya, boleh dibilang kau harus hidup sebatang kara didunia ini tanpa bantuan orang lain, aaai .... gunakanlah kecerdikanmu untuk mengatasisemua kesulitanyangkau hadapi." Ku lote, kau harus memahami betapa berbahaya dan liciknya umat persilatan didunia ini, mereka lebih banyak menipu orang dengan kemunafikannya dari pada membantumu, ketahuilah kelicikan tak bisa dihadapi dengan ilmu silat, maka kau harus selalu waspada terhadap setiap manusia yang ada disekelilingmu' Ku See hong tahu bahwa kesempatan In Han im hidup didunia ini sudah tak banyak lagi, tanpa terasa titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya, ia mengangguk: "Paman In, aku tahu tentang hal itu, kau tak usah kuatir, sebelum semua perempuan durjana didunia ini kupunahkan, aku bersumpah takakan berhenti membunuh. ." Ketika mengucapkan perkataan itu dari balik matanya segera terpancar keluar hawa napsu membunuh yang mengerikan .... Hal ini melambangkan kalau badai yang penuh dengan genangan darah sudah mulai melanda dunia persilatan. Tiba-tiba In Han im mengeluh pelan sambil menahan tubuhnya yang gemetar keras, wajahnya mengejang keras menahan penderitaanyanghebat,tapiiatidakberdiamdiri, kembalikatanya: "Ku lote, sejak kini keadilan.. dan kebenaran di dalam dunia persilatan harus kau tegakkan seorang diri, baik-baiklah berjuang, arwah kami berdua dialam baka pasti akan merestuimu, semoga kau bisa menegakkan kebenaran dalam dunia persilatan dan 470

melenyapkan semua durjana dari muka bumi, lohu..,. lohu mohon pamit lebih dahulu' Akhirnya In Han im, seorang pendekar besar yang berjiwa kesatria ini mengakhiri perjalanan hidupnya di alam semesta ini dan kembali keakhirat. Ia meninggal dengan begitu tentram, meninggal dunia setelah selesai mengucapkan pesannya. Walaupun In Han im telah meninggal, namun kegagahan, kebajikan serta kemuliaan budinya akan tetap tinggal di dunia ini. Ku See hong merasakan kesedihan yang tak terlukiskan dengan kata-kata setelah menyaksikan kematian In Han im, dia membenci kawanan manusia laknat itu, merasa tidak terima atas ketidak adilan Thian. Terdengar ia bergumam: 'Tampaknya nasib buruk selalu membuntuti diriku, sejak kecil aku harus kehilangan kedua orang tuaku, lalu menyusul guruku Bun ji koan su, empek Sangkoan It, kekasihku Keng Cin sin, dan sekarang sahabatSinhong hweeciau sertaBiau kisiangsu.." Bergumam sampai disini, tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya lalu berseru lagi dengan lantang: "Oooh Thian! Selanjutnya masih ada peristiwa tragis apalagi yang hendak kau limpahkan kepadaku ....?' Aku bersumpah akan membunuh dan menumpas segenap manusia laknat itu dari muka bumi, aku tidak perduli caci maki orang lain, aku hendak melakukan pembantaian secara besarbesaran, dengan pedang Hu thian seng kiam, aku akan melumuri seluruh dunia ini dengan darah kental dari kawanan manusia jahanam itu" Berbicara sampai disitu, ''Criing!" dia telah meloloskan pedang Hu thianseng kiamtersebut. 471

Cahaya tajam berwarna merah yang amat menyilaukan mata dengan cepat memancar ke empat penjuru. membuat seluruh jagad tiba-tiba saja berubah menjadi merah padam. Kabut tebal berwarna merah yang terpancar keluar dari pedang Hu thian seng kiam makin lama semakin menebal, lamat-lamat diseluruh angkasa terasa terendus bau amis yang amat memuakkan. Nasib dunia persilatan pun ditentukan, mulai sekarang badai pembunuhan paling brutal sepanjang sejarah sudah akan dimulai. oooo0dw0oooo BULAN sembilan tanggal enam waktunya tengah malam buta, tempatnya lembah Yu beng kok, dipuncak Soat hong propinsi Oulam. Suatu pertempuran berdarah yang sangat mengerikan telah berlangsung disana. dua ratusan lembar jiwa manusia tewas secara mengerikan didalam pertempuran berdarah tersebut. Lembah Yu beng kok penuh dengan noda darah, mayat bergeleparan dimana-mana, darah yang mengalir menganak sungai, pemandangan waktu itu mengerikan sekali. Ketika itu tengah malam sudah lewat, waktu sudah mendekati kentongan keempat. Ditengah lembah Yu beng kok tampak sesosok beyangan manusia meluncur datang dengan kecepatan bagaikan petir, dia adalah seorang pemuda yang tampan Ku See hong adanyal Rembulan yang berbentuk bulan sabit memancarkan sinarnya yang bening diamgkasa, Ku See hong hanya berdiri diluar lembah Yu beng kok, tak berani melangkah masuk ke lembah barang selangkahpun, karena dia tahu bahwa kedatangannya terlambat, pembantaian brutaltelah berlangsung ditempat tersebut. Angin dingin yang menggidikkan hati berhembus lewat, tiba-tiba Ku See hong mengendus bau amisnya darah yang amat tebal. 472

Kesemuanya itu sudah memberi kete-rangan yang amat jelas kepada Ku See hong, dalam sebuah Yu beng kok sudah penuh bergelepar mayat-mayat manusia dalam keadaan mengerikan. Ku See hong dengan membawa perasaan hati yang berat pelanpelan berjalan masuk kedalam lembah tersebut. Apa yang kemudian terpapar dihadapan matanya adalah suatu pemandangan yang begitu kejam, begitu buas dan mendirikan bulu roma. Darah mulai meleleh keluar dari balik mata Ku See hong, darah yang menggantikan air mata. Dendam kesumat yang membara hatinya hampir saja membuatnya mata gelap. Ia merasa amat sedih, amat menyesal ....... Disisi telinganya, dia seakan-akan mende-ngar pesan dari Biau ki siangsu In Han Im: "Ku lote, segera berangkatlah ke lembah Yu beng kok di bukit Soat hong, kalau sampai terlambat, beratus lembar jiwa akan berakhir pula ditangan kaum laknat ....'' Air mata berderai-derai membasahi pipinya, ia tak sanggup mengendalikan perasaan sedih didalam hatinya lagi, dia berpekik penuh kepedihan: ''Oooh paman In! Gara-gara Ku See hong kembali ada dua ratusan lembar jiwa manusia punah. Makilah aku! Dampratlah aku! Aku benar-benar berdosa, aku benar-benar telah melakukun suatu kesalahan besar!". Ku See hong menyalahkan diri sendiri, malu kepada diri sendiri, dia merasa hatinya seolah-olah mengucurkan darah .... rasa menyesal menyelimuti seluruh perasaannya. Dia benci! Mendendam sampai merasuk ketulang .... Ban shia kau adalah pembunuh biadab, pembunuh kejam yang tidak berperi kemanusiaan. 473

Kesedihan dan kepedihan yang meluap-luap akhirnya menggetarkan perasaannya tanpa sadar ia lantas mendongakkan kepala nya dan membawakan lagu Dendam sejagad. Bukittinggiberhutan lebatdisisi kuil. . . Suara nyanyian yang membetot sukma diimbangi dengan suara sedih dan duka yang membara, membawa suara tersebut mengalun sampai di tempat yang jauh sekali. . . jauh ke tengah awang-awang. . Mendadak ..... Dari balik keheningan malam berkuman-dang datang suara petikan harpa yang nyaring dan membawakan lagu pedih. Irama harpa tersebut segera menyadarkan kembali Ku See hong darikepedihanyang membara. . Tapi, pada saat itu pula suara permainan harpa yang merdu pun secara tiba-tiba terhentipula ditengah jalan. Mendadak..... ''Criing. . . criing. . .tingg. . . ttiiing. . ." kembali bergema suara petikan harpa tersebut. Serta merta Ku See hong menghimpun seluruh perhatiannya untuk mendengarkan dengan seksama. Mula-mula irama harpa itu membawakan lagu yang rendah, berat dan sedih kemudian makin lama suaranya bertambah berat dan memedihkan hati, membuat siapapun yang mendengar irama tersebut segera merasakan sesuatu perasaan yang tak enak. Ku See hong memandang sekejap sekeliling tempat itu, lalu memasang telinganya baik-baik mendengarkan permainan harpa tersebut, akhirnya selangkah demi selangkah dia dekati sumber dari suara itu. Setelah diamatinya sekian lama, Ku See hong dapat menyimpulkan bahwa permainan harpa itu dipancarkan lewat suatu 474

kepandaian sim hoat tenaga dalam yang sangat lihay, sehingga irama yang dipancarkan oleh permainan harpa itu mendatangkan suara yang keras, nyaring, dan sangat berpengaruh bagi yang mendengarkan. Ku See hong merasa walau irama harpa itu memedihkan, namun lagu yang dibawakan justru bagaikan rintihan seseorang, keluhan sedih dari seseorang .... ''Siapakah yang membawakan permainan harpa ini?, Ku See hong segera bergumam, Siapakah orang itu? Mengapa dia dapat membawakan irama harpanya menjadi begitu sedih dan memedihkan hati.......? Siapakah dia? Siapakah dia?" Perasaan ingin tahu membuat anak muda itu segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya berkelebat kedepan sana. Ku See hong seringkali membawakan lagu Dendam sejagad dengan irama yang menyebar ke empat penjuru agar lawanlawannya tak berhasil menemukan sumber suara tersebut, maka sekarang walaupun permainan irama harpa itupun memancar ke angkasa, tapi setelah didengarnya sejenak dengan seksama, ia segeramengetahui dari manakahsumber darisuaratersebut. Waktu itu, tengah malam sudah semakin larut... Rembulan masih memancarkan cahaya yang lembut menyinari seluruhpuncakbukit Soathongyangsepanjangtahun dilapisisalju. Ku See hong berdiri tegak di tengah bukit sambil memeriksa keadaandisekelilingtempatitu, dengansorot matanyayangtajam. Mendadak, pada saat itulah suara petikan harpa tersebut kembali berkumandang . . . 'Criing...crring... crring...' Iramanya masih tetap membawakan irama yang sedih, irama yang memedihkan hati. Sekilas pendengaran nadanya seperti sedih.... seperti murung...... seperti merintih..... sepertikagum....... 475

Seperti pula air sungai yang mengalir tenang dan musim semi telah menjelang tiba. Irama lagu yang bercampur aduk, membuat orang sukar untuk menduga bagaimanakah perasaan yang diungkapkan keluar. Irama lagu itu benar-benar sebuah irama lagu yang luar biasa, irama lagu-laguyangserasatiadakeduanyadidunia ini. oooo0dw0oooo BAB 22 BEGITU irama harpa tersebut berkumandang kembali, bagai seekor burung elang Ku See hong segera melayang ke depan dan meluncur keatassebuahpuncakbukityang indah. Dalam sekejap mata, Ku See hong telah tiba diatas oucak bukit itu, ketika sorot matanya beralih dan memandang sekeliling tempat tersebut, taktahandialantas menghelanapas memuji. "Aaai. . ! Benar-benar alam dewata yang sangat indah dan permai. . ."demikian iabergumam. -ooo0dw0ooo Jilid 15 TERNYATA kurang lebih dua puluh kaki dihadapan Ku See hong, terbentang sebuah air terjun yang amat besar ... . Kalau dibilang besar sekali memang tidak, tapi ukuran air terjun terhitung ukuran besar. Airnya mengalir kebawah dari atas tebing yang terjal dan menghantam diatas batuan besar dibawahnya, butiran air memancar ke empat penjuru menciptakan selapis kabut air raksasa yangberbentukbagaikan selapis cermin itu. 476

Air yang tertampung di bawah tebing membentuk dua buah jalur sungai dan mengalir turun kebawah permukaan puncak dalam dua arah yang berlawanan, suara air yang memercik, ditambah pepohonan siong yang tumbuh disebelah sana, membuat pemandangan alam disekeliling tempat itu terasa lebih indah dan permai. Yang lebih indah lagi adalah terlihat seorang gadis berbaju putih yang berperawakan ramping, sedang duduk diatas batu ditepi air terjun sambil memetik senar-senar harpa. ''Criing. . . criing. . " irama harpa yang merdu memancar keluar dari balik harpa kuno itu. Mendadak Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras, dia merasa bayangan punggung gadis itu sangat dikenal olehnya, mirip sekalidenganbayanganpunggung Keng Cinsinyangtelah tiada. Walaupun gadis cantik berbaju putih itu duduk menghadap kearah air terjun itu namun bayangan punggungnya nampak begini ramping, begitu mungil, rambutnya terurai sebahu, tak usah dilihat paras mukanyapun dia sudah tahu kalau gadis tersebut adalah seorang gadis yang cantik jelita.. Pakaian putihnya berkibar terhembus angin, apalagi berada ditempat yang terpencil seperti ini, orang bisa salah menduganya sebagaibidadari yangbaruturundari kahyangan. Akan tetapi irama lagu yang dibawakan masih merupakan irama lagu yang sedih perih dan memikukan hati. Memandang bayangan punggung gadis itu, tanpa terasa dalam benak Ku See hong muncul kembali bayangan tubuh dari Keng Cin sin serta peristiwa tragis yang pernah dialaminya. Rasa sedih dan hati yang terluka parah dalam hati Ku See hong, dengan cepat terpengaruh oleh irama sedih dari irama harpa itu. Lambat laun hatinya terasa seperti mengucurkan darah, air mata bercucuran membasahi pipinya, untuk sesaat dia berdiri termangu disitu, bagaikan sebuah patung arca. 477

Mendadak permainan harpa itu berhenti, tapi Ku See hong yang romantis masih berdiri melamun peristiwa paling tragis yang dialaminya dalam istana Huang mo kiong di Lam hay masih saja mencekam seluruh benaknya, seluruh pikiran maupun perasaannya seakan-akan telah balik keperistiwa lama. Sementara itu gadis cantik bagaikan bidadari itupun masih duduk memeluk harpanya sambil mengawasi air terjun di hadapannya dengan pandangan termangu2 ia seperti merasakan sesuatu kepedihan yang amat sangat. Tiba tiba ia menghela napas panjang. Helaan napas tersebut kedengaran begitu merdu, begitu lembut, tapi amat nyaring. Oleh suara helaan napas tersebut, Ku See hong merasakan darah panas dalam dadanya bergoncang keras. bagaikan baru mendusin dari impian, buru-buru dia memusatkan kembali perhatiannya dan memandang lagikearahgadiscautik itu. Ternyata dia masih tetap dudukditempat semula. Setelah menghela napas panjang terdengar gadis itu mulai bersenandung lirih.... Nada yang sedih, bait-bait syair yang penuh sedu sedan membuat orang yang mendengarkan turut beriba hati. Ketika gadis itu sedang bersenandung, bagaikan sesosok bayangan setan Ku See hong segera meluncur ke depan dan berhentilebihkurangdua kakidibelakang gadis tersebut. Mendadak.... gadis itu bangkit berdiri lalu berpaling. Aaaah, betapa cantik dan menariknya gadis itu... Sewaktu Ku See hong dapat melihat jelas paras mukanya cantik itu, mendadak sekujur tubuhnya bergetar keras, kena aliran listrik bertegangan tinggi, paras mukanya hebat, dia seperti merasa sangsi, keheranan, terkejut kegirangan. 478 yang bagaikan berubah juga

Ia sangsi dan keheranan karena dia sebetulnya sukma gentayangan ataukah setan penasaran? Dia terkejut dan gembira karena ia masih hidup, bahkan sekarang berdiri didepan mata. Ternyata paras muka gadis itu begitu mirip dengan Keng Cin sin .... Keng Cin sin yang telan mati dipulau Huan mo to di Laut selatan, segala sesuatunya begitu mirip, entah paras mukanya, matanya, bulu matanya, hidungnya maupun potongan badannya, tiada sebagian pun yang tidak mirip. Benarkah dia adalah Keng Cin sin? Benarkah dia belum mati? Sebaliknya paras muka gadis itu sama sekali tidak diliputi oleh perasaan kaget atau keheranan, sepasang matanya yang penuh kemurungansedang mengawasiwajahKuSeehongtanpaberkedip. Gadis itu nampak begitu anggun, begitu menarik bagaikan sekuntum bunga teratai putih. Sambil mengamati terus paras muka gadis itu, tiada hentinya Ku See hong menjerit dalam hatinya: "Dia adalah Keng Cin sin, yaa dia sudah pasti adalah Keng Cin sin, dia belum mati, dia masih hidup segar bugar dihadapanku, coba lihatlah sepasang matanya, mimik wajahnya, inilah mimik wajah Keng Cin-sin ketika pertama kali kujumpai dirinya, tak mungkin bisa salah lagi, dia. . . dia adalah adik Sin yang kupikirkan, kurindukan siang dan malam. . . ." Pelbagai pikiran terasa dia maju beberapa langkah ke depan, lalu berseru keras: "Adik Sin, apakah kita sedang bermimpi? Adik Sin, tahukah kau betapa rindu ku kepadamu...." Gadis cantik itu nampak keheran-heranan, seperti merasa bingung oleh seruan tersebut, sepasang matanya yang jeli memancarkan sinar keheranan, dia hanya mengawasi seluruh tubuh 479

Ku See hong tanpa berkedip, sementara mulutnya masih tetap membungkam dalamseribu bahasa. Kembali Ku See-hong maju beberapa lanngkah ke depan, kini jaraknja tinggal tiga depa dari gadis cantik berbaju putih itu, bahkan lamat-lamat dia dapat mendengus bau harum tubuhnya, bau harum seorang gadis perawan, bau harum sangat dikenal olehnya dan tak akan pernah dilupakan olehnya sepanjang masa. Dengan suara lembut kembali, Ku See hong berkata: "Adik Sin, senja itu aku sempat mendentgar jeritan ngerimu yang memilukan hati, hampir saja kukira kau sudah meninggalkan dunia ini dan selama hidup tak pernah bisa bersua lagi, waktu itu hatiku benar-benar hancur tak karuan. Aku tidak menyangka kalau kau masih hidup di dunia ini, mengapa kau tidak datang mencariku.... mengapa kautidakrindu kepadaku...... Kesadaran Ku See-hong boleh dibilang sudah dipergaruhi oleh bayangan tubuh Keng Cin-sin, sampai mati dia menganggap gadis yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin-sin dari pulau Huah-mo-to di Lam hay, oleh karena itu tiada hentinya dia mengutarakan perasaan hatinya yang selama ini terpendam terus dalam benaknya.... Mendengar kata-kata cinta yang diutarakan si anak muda itu, Gadis berbaju putih tersebut segera berkerut kening, sedengkan parasmukanyajugatampakberubah makinkebingungan. Ku See-hong makin gelisah ketika di lihatnya gadis itu tidak berbicara maupun bergerak, sekali lagi serunya: "Adik Sin, mengapa kau tidak berbicara? Tahukah kau betapa rinduku kepadamu, aku mendambakan sepatah katamu...... berbicara lah, janganlah membisu terus.....' Tiba-tiba gadis berbaju putih itu tersenyum, dengan suara yang merdu merayu katanya: "Hei sebenarnya apa sih yang sedang kau bicarakan?" 480

Nada suaranya begitu mirip dengan suara Keng Cin sin, merdu dan indah didengar bagaikan kicauan burung nuri. Kesemuanya ini membuat Ku See-hong semakin yakin kalau gadis yang berada dihadapannya adalah Keng Cin sin. Dengan sangat gelisah bercampur cemas, pemuda itu segera berseru: "Adik Sin, kau sudah tidak kenal diriku lagi? Aku adalah Ku Seehong, Ku See-hong yang telah ditangkap Sau-kiongcu dari pulau Huan-mo to di Lam-hay, akulah Ku See hong yang telah disiksa secarakejiolehCiasau-kiongcu, kan....." "Pulau Huan mo to di Lam hay?'' gadis berbaju putih itu semakin kebingungan dan tidak habis mengerti, ''belum pernah kudengar nama pulau ini..'' Ku See hong betul-betul merara amat sedih setelah mendengar perkataan itu, serunya dengan suara yang memilukan hati: "Adik Sin, apakah kau sedang mengajak ku bergurau? Aku adalah Ku See hong! Aku adalah Ku See hong yang sangat mencintai mu!" Mendengar perkataan itu, tiba-tiba gadis berbaju putih tersebut tertawa cekikikan. "Hei, mungkin otakmu sudah sinting atau tidak waras? Kalau tidak, mengapa kau mengoceh sembarangan?" Sekalipun sedang memaki Ku See hong, tapi suaranya kedengaran begitu lembut dan halus, sama sekali tidak menunjukkan sikap marah, malahan kecantikan wajahnya bertambah menarikdalamkeadaansepertiini!. Ku See hong memang seorang pemuda yang berwajah dingin berhati kaku dan keji tanpa perasaan, tapi sesungguhnya dalam hati kecilnya tertanam perasaan yang amat kaya, begitu ia jatuh hati kepada seorang gadis maka sampai berapa ribu tahun lagipun rasa cintanya itu takkan pernah bisa berubah. Dan hal ini merupakan suatukelebihan yangdimilikipemudatersebut. 481

Sewaktu berada di pulau Huan mo to, rasa cintanya yang tertanam dalam-dalam dihati nya telah digali dan dikembangkan oleh kasih sayang Keng Cin sin, cinta yang mulai berkembang itu mulai membekasdidalamhatinyadamtakpernahberubahkembali. Itulah sebabnya meski ia mendengar gadis itu mendampratnya, memakinya dan men-cemooh dirinya, namun ia tidak merasa gusar, juga tidak merasa tersinggurg, malahan dengan nada yang pedih ia berkata lagi. ''Adik Sin, dulu kau begitu cinta, begitu sayang kepadaku, sekalipun tubuhku harus hancur lebur perasaan kasih sayangmu itu tak akan pernah kulupakan, sekarang walau pun kau memakiku, memukulku, membunuh ku, aku tak akan pernah berkerut kening` Sebaliknya waktu itu gadis berbaju putih terlebih mengira Ku See hong adalah seorang yang sinting atau seorang hidung bangor yang bermaksud untuk menggaetnya dengan sengaja mengucapkan katakata bohong. Tiba-tiba saja paras mukanya berubah hebat, selapis hawa napsu membunuh yang amat tebal segera menyelimuti seluruh wajahnya, dengan suara dingin ia berkata: 'Jika kau tidak segera pergi meninggalkan tempat ini, sebentar tubuhmupastiakanhancurlebur menjadibubuk" Saat itu kesadaran Ku See hong boleh di bilang sudah hilang, dalam benaknya cuma ada bayangan tubuh dari Keng Cin sin saja. Dia hanya tahu kalau gadis yang berada dihadapannya adalah kekasih hatinya, terhadap ancaman dari gadis itu, justru dia tidak menganggapnyasebagaisuatu masalahgawat. Sambil tertawapedihkembali dia berkata:"AdikSin, kehidupanku hari ini adalah pemberian darimu, maka sekarang walaupun aku harus mati diujung telapak tanganmu, aku akan menerimanya dengan senang hati, sekalipun aku sudah mati, namun cinta kasihku kepadamu tak pernah akan berubah, tak akan berubah untuk selama-lamanya!'' 482

Aaaai... " Cinta memang mempunyai kekuatan iblis yang mengerikan, walaupun setiap manusia tahu bahwa cinta berarti kuburan, neraka bagi manusia, tapi toh mereka akan mencobanya juga dengan mata terpejam, bahkan sekalipun nama harus rusak dan harus binasa, mereka tetap melakukannya tanpa ragu." Tapi apa sebabnya? Apa yang menjadi penyebabnya? Karena napsu birahi? Ataukah cinta yang murni?, Hingga kini belumadaorang yangbisa memberijawaban yangpasti. Dari dulu hingga sekarang, siapakah dalam masyarakat yang bisa melupakan cinta kasih?'' jago darimanakah yang bisa menghindarkan diridarigodaancinta. Sepasang mata si nona cantik berbaju putih itu dari awal sampai akhir mengawasi terus mimik wajah Ku See hong sewaktu berbicara tanpa berkedip, tapi dia tidak berhasil menemukan setitik kelicikan atau kebusukan diatas wajahnya...` Tampaknya ia dibuat terharu juga oleh begitu dalamnya rasa cinta Ku See hong terhadap Keng Cin sin, tiba-tiba paras mukanya berubah kembali menjadi sedia kala, sambil menghela napas sedih ujarnya: 'Bukan aku yang hendak membunuhmu, melainkan orang lain yang hendak membunuhmu, sekarang lebih baik menyingkirlah dari sini, pergilah jauh-jauh meninggalkan tempat ini, kalau tidak, bila sampai terlambat maka kau tak akan sempat lagi untuk melarikan diri" Tiba-tiba mencorong sinar api dendam yang membara dari balik mata Ku See hong, serunya dengan penuh kegusaran: ''Aku Ku See hong tak akan takut menghadapi kawanan manusia durjana dan manusia laknat dari Huan mo kiong, aku akan menggunakan segenap kemampuan dan jiwa ragaku untuk melindungi keselamatan jiwamu, aku tak akan membiarkan mereka melukai dirimu, walau hanya seujung rambutpun. Adik Sin, minta kepadamu sudilah percaya kepadaku" 483

Mendengar perkataan itu, wajah nona berbaju putih yang selama ini selalu tenang pun menjadi beriak dan bergelombang oleh lemparan batu kecil dari Ku See hong itu. Wajahnya memperlihatkan sinar mata penuh rasa kuatir, seperti juga perasaan kuatir yang dipancarkan dari mata Keng Cin sin ketika mencegah Ku See hong untuk memasuki istana Huan mo kiong. Yaa, pancaran sinar mata itu begitu mirtip, segala sesuatunya bagaikan jelmaan dari Keng Cin sin, mungkinkah dia betul-betul adalah Keng Cin sin asli? Siapakah yang dapat memberikan jawaban yang pasti atas tekateki ini... ?" Kecuali pada saat ini muncul lagi seorang Keng Cin sin yang lain, tapi mungkinkah itu? Serentetan pertanyaan ini sulit untuk dijawab, yang bisa dilakukan hanya menanti .... menanti. .. dan menanti terus .... Dengan wajah penuh perasaan kuatir, nona berbaju putih itu berkata lagi dengan lirih: "'Aaaai . . . yang bermaksud untuk membunuhmu bukan orangorang dari istana Huan mo kiong, melainkan adalah .....' Sesungguhnya gadis itu akan mengatakan yang sebenarnya, tapi suatu teguran yang muncul dari lubuk hatinya membuat ia segera membungkamdiridalamseribu bahasa. Sambil mengertak gigi menahan emosi Ku See hong berkata dengan penuh kebencian. ''Adik Sin, manusia laknat manapun yang berada dalam dunia ini tak nanti bisa mengusikmu, aku tidak takut mereka datang mencari gara-gara denganku, aku hendak punahkan mereka dari muka bumi, agar menerima pembalasan yang setimpal". Mendadak paras muka gadis berbaju putih itu berubah hebat, bentaknya dengan suara keras: 484

"Kau harus segera pergi dari sini! Sekarang juga harus pergi, kalautidakjangan salahkan kalau akanbertindak keji kepadamu.'' Selesai mengucapkan perkataan itu, tidak nampak gerakan apa yang digunakan tahu-tahu gadis berbaju putih itu sambil membopong harpanya sudah melayang maju sejauh beberapa kaki dari tempat semula. Gerakan tubuh yang begitu indah dan lembut tersebut benarbenar amat memper-sonakan hati, tapi juga menunjukkan kalau ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya benar-benar telah mencapai puncak kesempurnaan. Terkesiap hati Ku See-hong setelah menyaksikan paras dingin dan penuh diliputi napsu membunuh yang menyelimuti wajah gadis ini, cepat-cepat pikirnya: "Mungkinkahdiabukan KengCin-sin daripulau Huan-mo-kiong di lautan selatan? Tidak, tidak, dia pasti adalah Keng Cin sin . . . mungkin saja ia sengaja berbuat demikian karena takut aku terpengaruh oleh cinta muda-mudi sehingga melupakan cita-cita ku yang sebenarnya atau mungkin ia benar-benar sudah berubah?" Ia kemudian berpikir lebih jauh: 'Kalau didengar dari suara petikan harpanya begitu sedih, menyendiri dan menyedihkan hati, mungkin dia tak mau aku karena dalam hatinya terkandung suatu rahasia hati yang sukar diutarakan ....... Pelbagai ingatan dengan cepat menyelimuti seluruh benaknya, sementara gadis berbaju putih itu sudah tiba disisi sungai kecii ditepi bukit. Pemuda itu menjadisangatgelisah, segerateriaknyakeras-keras: "Adik Sin, tunggu sebentar, ada persoalan penting yang hendak kusampaikan kepadamu, kau ....." Nada ucapan penuh dengan kesedihan dan keperihan hati, sungguh membuathatiorangberiba. 485

Sambil berkata lagi, tiba-tiba Ku See hong melompat ke depan dan melayang ke belakang punggung si nona berbaju putih itu. Dengan suatu gerakan cepat gadis berbajiu putih itu membalikkan badannya, lalu dengan kening berkerut dan hawa pembunuhan yang menyelimuti wajahnya, ia berkata dingin: "Bila kau berani menyusulku lebih jauh, seketika juga akan kusuruh kau mampusdiujung telapaktanganku" "Adik Sin, malam ini kau bisa berubah menjadi begini rupa karena akulah yang telah mencelakaimu dosaku benar-benar sangat besar, sampai mati pun dosainisukarditebus, kau. . . ." Seraya berkata dia lantas merentangkan tangannya lebar-lebar siap memeluktubuh gadis itu.. Setelah menyaksikan perbuatan Ku See hong yang begitu kurang ajar, nona berbaju putih itu semakin menyangka kalau Ku See hong adalah seorang lelaki hidung bangor, napsu membunuhnya segera muncul kembali, sambil membentak keras dia mengigos kesamping menghindarkan diridariterjanganKu Seehong. Kesadaran Ku See hong waktu itu betul-betul sudah dipengaruhi oleh cinta buta, begitu tubrukannya kosong dengan cepat berkisar setengah lingkaran dan sekali lagi menubruk ke muka. Ketika menghindarkan diri tadi, secara diam-diam gadis berbaju putih itu sudah menghimpun tenaga dalamnya kedalam lengan kiri, maka setelah dilihatnya Ku See hong menubruk datang sekali lagi, dia segera tertawa dingin dengan suara menggidikkan. . Kali ini kanannya desingan langsung serta ki dia tidak berkelit ataupun menghindar, kelima jari tangan disentilkan ke depan .... ''Sreet, sreet, sreet.." lima gulung angin jari tangan yang tajam dengan cepat dan dahsyat menghajar jalan darah Yu bun, Ko kok, Sang ci, Mong gi, bun lima buah jalan darah penting.

Padahal waktu itu Ku See hong sedang menerjang datang dengan kecepatan luar biasa, lagipula dia tak menyangka kalau gadis itu bakal melancarkan serangan secara tiba-tiba, oleh karena 486

itu, diapun tidak mengerahkan tenaga dalamnya untuk melindungi badan. Tak ampun lagi ke lima buah serangan dahsyat itu segera menghajartelakdiataslima buahjalandarahpentingditubuhnya. ''Blaaamm ... blaaammm !'' benturan keras segera bergema memecahkan keheningan. Dengusan tertahan segera berkumandang di udara, darah segar menyembur keluar dari mulut Ku See hong, paras mukanya juga berubah menjadi pucat pias seperti mayat, tak ampun dia mundur dua langkah ke belakang dan pelan-pelan roboh lemas diatas tanah.. Tapi, sianak muda itu masih sempat tersenyum, sambil menahan penderitaan dan rasa sakit yang mencekam dalam tubuhnya, ia berkata dengan suara pedih: "Adik Sin, aku tidak menyalahkan kau yang telah melancarkan serangan keji kepadaku, karena cinta kasih yang kau berikan kepadaku lebih dalam daripada samudra, sekalipun badan harus hancur, akupun tak dapat membayar budi kebaikanmu itu. Sekarang sebelum ajalku tiba aku hendak mengutarakan isi hatiku, entah kau telah berubah menjadi bagaimana, aku tetap mencintaimu, sekarang aku telah mencintaimu, di alam bakapun aku tetap mencintaimu, aku..." Berbicara sampai disini, pemuda itu muntah darah lagi, seluruh badannya mengejang keras dan kemudian tergelepar diatas tanah tak berkutik lagi.. Paras muka gadis berbaju putih itu tampak berubah hebat sesudah mendengar perka-taan itu, rasa sedih dan menyesal segera muncul dan menyelimuti hatinya. Begitu Ku See hong roboh ke tanah, dia segera berpekik sedih, air matanya berderai, serunya dengan pedih: "Ku sauhiap, aku yang salah, aku telah melakukan melakukan kesalahan, aku benar-benar berdosa kepadamu, juga berdosa 487

kepada segenap umat persilatan di dunia ini, aaai. . . mengapa aku begini pikun? Mengapa aku melakukan perbuatan sebodoh ini?" Suaranya amat sedih, menyesal dan penuh rasa penyesalan. Inilah wataknya yang benar, sifatnya yang masih polos dan belum terpengaruh oleh kejahatan tapi toh dia sudah melakukan suatu kesalahan justru karena itu pula dia telah menciptakan suatu sejarah yang amat memilukan hati. Diiringi pekikan sedih dan penyesalan, gadis berbaju putih itu tidak memperdulikan lagi noda darah ditubuh pemuda itu, dia segera menubruk kedalam pelukan Ku See-hong dan menangis tersedu-sedu. Isak tangisnya benar-benar memilukan hati, kali ini bolen dibilang untukpertamakalinyadia menangisdengansedih. Suara air terjun yang gemuruh seakan-akan tak dapat menghilangkan suara tangisan nya yang memedihkan hati, sekeliling tempat itu seolah-olah diliputi oleh suasana murung dan sedih... Setelah menangis sekian waktu, akhirnya gadis berbaju putih itu memeluk tubuh Ku See hong dan pelan-pelan bangun berdiri dengan airmata membasahi pipinya, dia berkata sedih. Tanpa sebab tanpa musabab aku telah membunuhnya, aku telah melakukan kesalahan terhadapnya, aku hendak membopongnya, mencari suatu tempat yang berpemandangan indah, menangisi selama tiga hari, kemudian menguburnya, dan mendampingi terus disisi kuburannya. Aku tahu dia terlampau kesepian, seperti juga aku, seorang lemah yang ditinggalkan semua orang ...." Setelah berbicara sampai disitu, hati keci nya seakan-akan tersentuh, air matanya segera jatuh berderai dengan derasnya, membasahi pipi Ku See hong yang pucat. Sambil membopong jenajah Ku See hong, pelan-pelan dia berjalanmenurunibukitdengan menelusurisungai 488

Tiba-tiba. . . . pada saat itulah dari seberang sungai kecil itu berkumandang suara pekikan aneh yang tinggi melengking dan menggidikkan hati. Begitu mendengar suara pekikan tersebut sekilas rasa ngeri dan takut segera menyelimuti wajah si nona berbaju putih itu, sebenarnya dia hendak melemparkan jenasah Ku See -hong kesamping, akan tetapi ketika sepasang matanya menatap kembali paras mukanya yang pucat dan mengenaskan itu, suatu teguran yang muncul dari dasar hati kecilnya membuat ia mengurungkan niat tersebut. Dengan cepat selapis hawa amarah menghiasi wajahnya, lengannya yang memeluk tubuh Ku See hong pun semakin kencang. Mengikuti suara pekikan tersebut, tampak dua sosok bayangan manusia muncul dari seberang sungai dan secepat kilat melunncur datang. Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah berada di hadapan gadis berbaju putih itu dan berhenti dua kaki dihadapan dua orang, empat matanya mengawasi Ku See hong dalam bopongen gadis itu dengansorot matayangtajam, tapidiliputi perasaantercengang. Selama hidup belum pernah gadis berbaju putih itu bersentuhan dengan lawan jenisnya, ketika dia merasa sorot mata kedua orang itu mengawasi Ku See hong yang berada dalam pelukannya tanpa berkedip, tanpa terasa paras mukanya berubah menjadi merah padam. Dibawah sorot cahaya bintang, tampak pendatang itu adalah seorang kakek kurus kering yang berlengan panjang tapi kurus seperti bambu, mukanya bengis dan mengerikan, sedang sinar mata yang terpancar keluar dari balik matanya lebih tajam dari pada sembilu, membuat siapa saja yang memandangnya segera akan tahukalauorang ini memilikitenagadalamyangsangatsempurna. Orang kedua adalah seorang lelaki setengah umur yang berbaju ringkas berwarna hijau, berkepala besar, berpera-wakan tinggi besar, bermata besar, gigi bertaring serta menggembol dua buah 489

senjata roda bergerigi yang amat besar, sinar mata orang inipun tajam menggidikkan hati, jelas merupakan seorang jagoan yang lihay pula. Setelah termangu-mangu beberapa saat lamanya, kakek kurus kering itu maju dua langkah kemuka kemudian menjura dengan hormatnya kepada gadis berbaju putih itu, katanya dengan suara dalam: "Ceng kuncu (Tuan Putri Ceng) kami mendapat perintah dari Hu kaucu untuk menanyakan bagaimana cara Kuncu membekuk manusia yang bernama Ku See-hong ini?" Serentetan cahaya tajam yang menggidikan hati segera memancar pula dari balik mata sinona berbaju putih yang jeli, alis matanya berkenyit, lamat-lamat selapis hawa pembunuhan menyelimutinya, dengan suara dingin ia menjawab. "Thian leng Thamcu, kalian segera pulang dan laporkan kepada Ciu Hu kaucu Ku See hong telah kubunuh" Ternyata kakek kurus kering ini adalah Thamcu ketiga dibawah pimpinan Ciu Heng thian, Hu kaucu dari Ban shia kau yang di sebut orang Thian leng Thamcu .... Mo pit siu (Kakek berlengan iblis) Kwong Yu siang Sedangkan lelaki berpakaian ringkas itu adalah Hiangcu nomor satu dibawah ruangan Thian leng tham yang disebut Hong kun lun (roda angin guntur) Sin Bu. Diam-diam Thian leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berkerut kering setelah menyaksikan paras muka si nona berbaju putih yang dingin bagaikan es itu diliputi oleh hawa pembunuhan yang tebal. Setelah termenung sesaat, diapun berkata: "Ku See hong berhasil dibunuh oleh tuan putri, hal ini benarbehar merupakan suatu peristiwa yang patut dirayakan dengan gembira, Tolong tanya jenasahnya kini berada di mana? Harap Tuan putrisudi memberikanpetunjuknya?" 490

Paras muka gadis berbaju putih itu berubah makin serius, katanya sambiltertawa dingin: ''Jenasahnyakiniberadadalamboponganku, mauapakalian?" Thiam leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang adalah seorang yang licik dan berbahaya, sedari tadi ia sudah tahu kalau orang yang berada dalam bopongan gadis itu adalah Ku See hong, tapi ia merasa tidak habis mengerti, mengapa tuan putrinya yang berwajah cantik tapi selalu bersikap dingin kaku dan memancar kan suatu sikap yang sukar didekati ini bisa membopong jenasah Ku See hong sambil berjalan kemari. Membunuh adalah membunuh, apa gunanya musti dibopong terus? Mungkinkah di balik kesemuanya ini terdapat hal-hal yang tidakberes?Atau mungkinkahtuan putrinyasedang menipunya?. Tanpa terasa dengan sorot mata yang sangat tajam dia awasi tubuh Ku See hong lekat-lekat, nyatanya tubuh yang berada dalam bopongan gadis itu adalah sesosok mayat. Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang, akhirnya dengan sikap yang amat menghor-mat dia berkata: ''Tuan putri dengan membopong jenasah orang itu, hal mana hanya akan menodai kesucian tuan putri saja, biarlah lohu menyuruh Sim hiangcu membantu dirimu'' Mendengar perkataan tersebut lelaki berpakaian ringkas itu si Roda angin guntur Sim Bu segera maju ke depan membungkukkan badan memberihormat danberkatadengansuaraparau: "TuanPutriberbadanemas, biarlahaku orangsheSim..." Gadis berbaju putih itu segera mendengus berat-berat, tukasnya dengan suara dingin: "Jenasah ini tak perlu merepotkan kalian untuk membopongnya, aku bisa membereskannya sendiri, sekarang lebih baik kalian pulang saja, sudah kalian dengar perkataanku ini? ' 491

Ucapan yang terakhir itu bernada memerintah, suaranya keras dan membuat semua orang yang mendengarnya merasa amat tak sedap. Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah menjadi dingin seperti es, dengan nada menyelidiki dia bertanya: "Tuan putri, kau hendak membawa jenasah ini pulang kemarkas besar ataukah hendak menguburnya ditempat lain" Tentangsoalini,lebihbaikkaliantakusah mencampurinya!'' "Orangnya toh sudah mati, jenasahnya mau dibawa kemana saja toh sama juga, cuma barang yang berada didalam sakunya harus lohu ambil untuk dibawa pulang kemarkas besar, tentunya boleh bukan?` Nona berbaju putih itu menjadi gusar sekali, teriaknya keraskeras: 'Siapa pun dilarang menyentuh benda yang berada didalam sakunya." "Tuan putri, kau harus tahu" kata si kakek keji berlengan ibis Kwong Yu-siang sambil tertawa seram, membawa pulang benda yang berada disakunya bukan merupakan perintah dari wakil ketua, melainkan atas perintah dari Kaucu sendiri, apakah kau berani membangkangnya?" Sekali laginonaberbajaputih itu mendengusdingin. "Entah perintah siapa pun juga sama saja, sekali aku bilang tak boleh menyentuhnya, tetap tak boleh menyentuhnya, kau pun tak usah banyak berbicara lagi, kalau sampai menggusarkan aku, perduli terhadap siapa pun aku tetap akan turun tangan keji kepadanya" Setelah mendengar perkataan itu, mencorong sinar buas dari balik matakakekberlenganiblisKwongYu-siang,diasegeratertawa seram. 492

''Heeeehhh ... heeehhh ... heehhh... Tuan Putri, perkataamu itu sudah melanggar peraturan perkumpulan, lohu sebagai anggota perkumpulan meski harus melanggar dosa berani dengan atasan, terpaksa harus bertindak tegas juga untuk melindungi keutuhan peraturan perkumpulan, Aku minta tuan putri bersedia untuk berpikir tiga kalisebelumbertindak ....... Paras muka gadis berbaju putih itu segera berubah menjadi dingin bagaikan salju serunya: "Bilamana kau merasa memiliki kepandaian silahkan saja turun tangan untuk mencobanya' Sekalipun si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang adalah seorang manusia bengis yang banyak melakukan kejahatan, tapi setelah menyaksikan tindakan yang keji tanpa perasaan yang terang-terangan melanggar peraturan ini, hatinya merasa bergidik juga. Kepandaian silat yang dimiliki gadis itu boleh dibilang sudah diketahui oleh setiap orang, kakek itupun sadar bahwa kemampuan yang dimilikinya sukar untuk mengalahkan gadis tersebut tapi bilamana ia mau bekerja sama dengan Hong-lui-lun Sim Bu, besar kemungkinan orang tersebut dapat dibinasakannya. Adapun yang menjadi tujuan dari tindakannya pada malam ini adalah pedang Ang soat kiam yang merupakan pedang mestika nomor satu di dunia, diapun tahu kalau ia tidak bertindak cepat maka besar kemungkinan senjata mana akan terjatuh ke tangan Ciu Hu kaucu. Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang termenung dan berpikir beberapa saat lamanya, kemudian ia berkata. "Kalau tuan putri berkata demikian, lohu pun akan menuruti saja. Meski cahaya kunang-kunang tak akan bisa menangkan cahaya rembulan, tapi demi ditegakkannya peraturan perkumpulan, mau tak mauaku harusbertindaktegas' 493

Gadis berbaju putih itupun bersikap amat serius, dia tahu pelanggaran atas peraturan yang dilakukannya sekarang merupakan suatu penghianatan besar, andaikaia sampai diketahui oleh ibunya, sekalipun dia adalah putri kandungnya juga tak akan mendapat pengampunan. Apa lagi Thian leng Thamcu yang berada dihadapannya sekarang merupakan seorang jago lihay kelas satu dalam perkumpulannya, ilmu silat yang dimilikinya sangat lihay, dia sendiripun belum tentu berkemampuan untuk membinasakan mereka. Berpikir demikian, dengan suara dingin gadis berbaju putih itu berkata: "Thian leng thamcu, kau harus tahu, sejak dulu hingga sekarang aku bukan anggota dari perkumpulan Ban shia kau, peraturan di dalam perkumpulanmu tidak berlaku bagiku, malam ini kau mencari aku merupakan suatu dendam pribadi, dengan soal perkumpulan samasekali takadasangkut pautnya.... Mendengar perkataan itu, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang lantas berpikir: ''Benar juga perkataan ini, sekarang ia sama sekali bukan anggota perkumpulan Ban shia kau, sebagar orang yang terlepas dari perkumpulan tentu saja peraturan perkumpulan tidakberlaku pula baginya. Berpikir sampai disini, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang lantas tertawa seram. "Heeeehhh.... heeeehhh. . . heeehhh. . . Ceng Kuncu, tak kusangka kau sebagai putri kaucu ternyata bisa mengucapkan perkataan semacam ini, lohu benar-benar merasa malu untuk diri kaucu, andaikata kau masih mengakui kaucu sebagai ibu kandungmu, tak nanti kau akan melakukan perbuatan bodoh seperti itu". ooo0dw0ooo BAB 23 494

MENDENGAR perkatan tersebut, gadis berbaju putih itu seakanakan merasa hatinya terluka, sekujur tubuhnya bergetar keras, titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipinya, dengan suara keras bentaknya: "Aku bukan putri kandung kaucu, kalau tidak, kenapa aku tak punyaayah, Akuadalahseoranganakharam.... Tak terlukiskan rasa sedih yang mencekam perasaannya, sejak kecil ia sudah merasa merupakan seorang gadis lemah yang dilupakan orang, andaikata dia tidak memiliki suatu keteguhan hati yang melebihi orang biasa, mungkin sedari dulu ia sudah tak bisa hidup lebih jauh. Dia amat membenci ibunya sendiri, karena perbuatan jalangnya yang menggaet sana merayu kemari, benarkah dia tak punya ayah kandung? Dia adalah putri yang di hasilkan hubungan gelap ibunya denganlelaki-lelakihidung bangor? 0ooh Thian! Betapa kasihannya aku, betapa menyendirinya aku. . . Andaikata dia mengetahui asal-usul yang sebenarnya, mungkin hatinya akan semakin sedih, sesungguhnya perempuan memang merupakan kaum lemah, andaikata sejak kecil ia sudah tidak memperoleh kasih sayang orang tuanya, melainkan ditinggalkan, maka pukulan batin tersebut akan dirasakan sebagai suatu pukulan yang amat parah. Coba kalau seorang beriman lemah yang mengalami pukulan batin semacam ini, niscaya dia tak akan mampu untuk hidup lebih jauh didunia ini... Ketika si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan gadis itu menjadi sedih, mencorong sinar kebuasan dari balik matanya, mendadak bagaikan sambaran petir dia menerjang ke sisi tubuh si gadis berbaju putih itu, secepat kilat tangan kanannya menyambar pedang Hu thian seng kiam yang menggembol di punggung Ku See hong. 495

Serangan itu dilancarkan dengan suatu gerakan yang amat aneh tapi sakti. Ilmu silat yang dimiliki gadis berbaju putih itu sesungguhnya telah mencapai puncak kesempurnaan, walaupun dia sedang bersedih hati karena memikirkan asal-usul sendiri yang memilukan hati, tapi begitu Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang turun tangan, iasegera membentakdengan suaranyaring: "Manusia rendah yang tak tahu malu, berani betul kau menyergap secara licik. . ." Sambil berteriak, mendadak ia berkelebat ke samping menghindarkan diridaricengkeraman tersebut. Tidak menanti pihak lawan berubah gerakan, kaki kirinya disertai desingan angin tajam langsung menendang jalan darah Thian ki hiat dipinggangsebeleh kiri Kakekberlengan iblis KwongYusiang. Bila jago lihay sedang bertarung, setiap tindakan yang dilakukan semuanya merupakan ancaman yang bisa mematikan lawan nya. Tendangan tersebut dilancarkan dengan cepat, aneh gencar dan dahsyat... Betapapun buasnya Kakek berlengan iblia Kwong Yu siang, toh ia tak berani juga menyambut datangnya serangan tersebut, kaki kirinya segera berputar kencang, menyusul kemudian tubuhnya dengascepatmundurtiga empatlangkahdari posisisemula. Tampak gadis berbaju putih itu sudah mempunyai rencana yang matang, sekali lagi dia membentak keras, belum sempat kaki kirinya ditarik kembali, badannya telah melayang ke samping, kaki kanannya segera diayunkan ke depan menendang jalan darah Yan hou Hat ditenggorokan musuh. Tendangan semacam ini merupakan suatu ilmu tendangan yang luarbiasadan jarangditemuidalamduniapersilatan. Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah hebat, buru-buru dia membalikkan badan, tendangan dari gadis itu 496

sudah tiba didepan mata, sepasang bahunya segera bergerak dan tubuhnya langsung melompat sejauh dua kaki dari posisi semula. Berhubung gadis berbaju putih itu harus membopong tubuh Ku See hong, maka gerak geriknya kurang leluasa, itulah sebabnya dia lancarkan dua buah tendangan berantai dengan tujuan untuk memaksa mundur lawannya, dengan demikian ia baru bisa memusatkan perhatian nya untuk menghadapi kedua orang itu. Begitulah, setelah menyaksikan Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang terdesak mundur, dengan cepat dia menarik kembali kakinya, lalu sambil menghimpun tenaga dalamnya, bagaikan seekor burung walet tubuhnya melayang pergi sejauh tiga kaki. Buru-buru dia membaringkan tubuh Ku See hong kebawah sebatang pohon siong kemudian tangan kanannya secepat kilat melepaskan pedang Hu thian sang kiam yang menggembol dipunggung Ku See hong, dan mengikatnya diatas punggung sendiri.. Dilihat dari tindakannya yang dilakukan gadis berbaju putih ini, dapat diketahui kalau gadis itu adalah seorang gadis yang amat pintar. Rupanya gadis itu kuatir bila ia sedang dikurung oleh Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang nanti, si Roda angin guntur Sim bu akan manfaatkan kesempatan itu untuk mencuri benda milik Ku-See hong. Belakangan ini dia pernah mendengar dari Ciu Heng thian yang mengatakan bahwa Ku See hong memiliki sebilah pedang mestika yang luar biasa dan merupakan pusaka dari dunia persilatan, yakni Ang soat kiam. Dari sini dapat diketahui kalau barang yang mereka butuhkan adalah pedang antik tersebut. Menanti Kakek berlengan iblis Kwong Yu Siang dapat berdiri tegak dan mengetahui kalau pedang mestika itu sudah berhasil di rampas oleh gadis itu, diam-diam ia lantas menyumpah: 497

"Budak setan, malam ini lohu bersumpah akan membunuhmu kemudian memunahkan mayatmu, agar orang lain tidak mengetahui mati hidupmu dan selamanya sengsara dalamakhirat" Begitu menyusun rencana keji didalam hatinya, sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir kakek berlengan iblis Kwong Yu siang katanya dengan suara dalam: "Ceng Kuncu, bila kau belum juga mau sadar, terpaksa lohu tak akan berlaku sungkan-sungkan lagi." Gadis berbaju putih itu mendengus sinis, katanya dengan suara dingin: ''Buat apa kau menjerit-jerit terus macam setan? Tak ada gunanyakauberkaok-kaok melulu.Hmmmmalaminiakuberencana untuk menyuruhmu berdiam selamanya disini." Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang tertawa licik: "Heeehhh. . . heeeehhh. . . heeeehhh. . . mana, mana, kalau begitu lohu akan merasakan dulu sampai dimanakah kelihayan dari tuan putri" Paras Muka gadis berbaju putih itu berubah menjadi dingin bagaikan es, hawa napsu membunuh menyelimuti seluruh wajahnya, ia segera membentak keras: "Tak usahbanyakbicaralagi, lihatserangan!" Sambil berkata, gadis berbaju putih itu segera menggerakkan tubuhnya menerjang ke muka, telapak tangan kirinya membacok ke bawah sementara tangan kanannya diayunkan ke muka, dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat segera menggulung ke arah depan' Begitu kedua buah serangan itu dilancarkan satu dari atas yang lain dari bawah mendadak kedua gulung serangan tersebut bersatu menjadi satu ditengah angkasa dan menimbulkan pusingan angin dahsyat yang menggetarkan sukma ... 498

Setelah itu gumpalan tenaga serangan tadi berubah menjadi puluhan jalur angin jari yang tajam, dengan disertai dengan angin tajam, bagaikan puluhan bilah pedang tajam langsung menyerang belasan buah jalan darah penting ditubuh kakek berlengan iblis Kwong Yu siang.. Rupanya gadis berbaju putih itu bermaksud untuk melukai kakek berlengan iblis Kwong Yu-Siang dalam satu gebrakan maka sewaktu melepaskan dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat itu, diam-diam tenaga dalamnya dihimpun lagi, kemudian sepuluh jari tangannya di sentilkan ke muka melepaskan puluhan buah serangan gencar. Ketika kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan dia melancarkan dua buah pukulan dahsyat tadi, sebagai seseorang yang licik, ia sudah menaruh curiga, segera pikirnya. "Budak ini amat licik dan banyak tipu muslihatnya, dia pasti bermaksud bermain licikdihadapanku' Belum habis ingatan tersebut melintas lewat dua gulung angin pukulan telah saling bertemu di tengah udara, ditengah gulungan angin berpusing, puluhan gulung desingan angin jari diiringi suara desingan yang memekikkan telinga meluncur tiba dan menyebar luas seperti sebuah jaring-jaring mengancam seluruh jalan darah penting ditubuhnya. Mimpipun kakekberlengan iblis KwongYu-siangtidak menyangka kalau angin serangan itu datangnya secepat itu, untuk berkelit jelas tak mungkin lagi, terpaksa dia harus menghimpun segenap tenaga dalam nya ke luar, kemudian mengikuti putaran lengannya yang membentuk gerakan busur, disertai segulung angin pukulan yang berhawa lembut menerjang keluar. Dalam wahtu singkat daerah seluas tiga depa disekeliling arena telahdlliputi oleh selapis dinding hawa murniyangsangatkuat. Ketika kesepuluh gulung desingan angin serangan itu menumbuk diatas dinding udara tersebut, terjadilah serentetan suara letusan yang memekikkan telinganya. 499

Menyusul kemudian... dengusan tertahan menggema di udara, kulit muka si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang kurus kering mengejang keras membentuk satu garis memanjang setelah mundur dua langkah dari balik sorot matanya memancar keluar serentetan sinar bengis dan benciyang amat sangat. Terhadap kawanan manusia semacam itu, gadis berbaju putih itu memang tidak menaruh kesan baik, bahkan terhadap ibunya sendiripun menaruh rasa muak maka setelah dilihatnya Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang terluka, tentu saja diapun tidak mengenal ampun lagi. Sambil menbentak keras, tubuhnya berkelebat kedepan menerjang tiga depa kesisi kiri kakek berlengan iblis Kwong Yu siang, ujung baju kanannya bagaikan seekor ular sakti segera meluncur kedepandan menggulung leherkakektersebut. Dalam pengaruh tenaga dalam yang luar biasa, ujung bajunya itu bagaikan sebilah pedang mustika yang tajam sekali, andaikata tengkuk Kwong Yu siang sampai kena dililit, niscaya batok kepalanya akan berpisah dengan badan. Siapa tahu, baru saja gadis berbaju putih itu mengebaskan ujung bajunya kedepan, kakek berlengan iblis Kwong Yu siang telah tertawa licik. Tubuhnya seperti sesosok sukma gentayangan berkelebat kesamping dan menyelinap ke belakang tubuh gadis berbaju putih itu, keseluruh jari tangannya yang kurus bagaikan cakar iblis langsung mencengkeram pedang Hu thian seng kiam yang menggembol dibahunya. Betapa terkejutnya gadis berbaju putih itu setelah mendengar suara tertawanya, buru-buru dia berpikir: "Aduh celaka, tampaknya kebenaran tinggi sejengkal, kejahatan tinggi sekali!' Begitu ingatan tersebut melintas dalam benaknya, ia segera mengeluarkan ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat untuk 500

melancarkan serangan, kaki kirinya bergeser setengah langkah, kemudian tubuhnya berputar sembilan puluh derajat, menyusul kemudian ujung baju tangan kirinya dikebaskan ke depan. Kelihayan dari jurus serangan tersebut justru terletak pada beberapa gerakan tersebut, semua gerakan itu bisa dilancarkan pada saat hampir bersamaan. Oleh karena itu kecepatan gerakannya juga tak dapat ditandingi oleh jurus serangan manapun juga, selain daripada itu dari balik ujung baju pun bersembunyi ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat. Baru saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang sedang gembira karena siasatnya berhasil, belum sempat jari tangannya menyentuh gagang pedang mustika lawan, tampak bayangan putin berkelebat lewat, sekilas cahaya bianglala berwarna putih disertai desingan angin pukulan yang maha dahayat telah menggulung keatas urat nadi pada pergelangan tangannya. Dalam terkesiapnya terpaksa dia harus membuang kesempatan untuk merampas pedang mestika itu dan buru-buru melompat mundur beberapa langkah ke belakang. Begitu berhasil mendesak mundur musuhnya dengan serangan tersebut, tiba-tiba saja gadis berbaju putih itu membalikkan badannya, ujung baju kiri dan kanannya segera di kebaskan berulang kali dengan ilmu Hud lo jiu. Tampak bayangan putih menyelimuti seluruh angkasa, desingan angin pukulan menderu-deru, dan dari empat arah delapan penjuru tahu-tahu meluncur tiba ancaman dahsyat yang mengurung seluruh badan kakek berlengan iblis Kwong Yu siang. Dua buah ujung bajunya yang dikebaskan keluar dengan ilmu Hu lo jiu itu pada hakekatnya merupakan dua macam senjata tajam yang luar biasa, kontan saja kakek berlengan iblis itu menjadi terdesak hebat dan kalang kabut. Sekalipun dia telah berusaha mengebaskan tangannya berulang kali, menciptakan bayangan pukulan yang berlapis-lapis, namun 501

semuanya tak mampu untuk membendung datangnya serangan lawan.. Gadis berbaju putih itu segera membentak keras, serangan mematikan dilancarkan berulang kali, diantara ayunan ujung bajunya yang berlapis-lapis, mendadak telapak tangannya yang putih bersih itu meluncur ke depan dan sekaligus melancarkan dua buah pukulan dahsyat. Enam lapis bayangan telapak tangan hampir pada saat yang bersamaan melepaskan serangan ke arah sepasang bahu dan dada kakek berlengan iblis tersebut. Jurus-jurus serangan yang lihay dan ancaman yang mematikan betul-betul merupakan sesuatu kehebatan yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang menyaksikan daging gemuk didepan mulut tiba-tiba terlepas kembali dari cekalannya, apalagi diapun kena diserang secara gencar oleh seranganserangannya yang mematikan, dari malu bercampur mendongkol, ia menjadigusar sekali. Kalaupun dia tahu dengan pasti bahwa dibalik ke enam buah serangannya itu diam-diam tersembunyi pula serangan yang mematikan, tapi diapun ingin menggunakan tubuhnya untuk mencoba ancaman tersebut, dengan cepat telapak tangan kanannya berputar membentuk setengah lingkaran, kemudian.."Weeess!" telapak tangan kirinya secepat kilat melepaskan sebuah pukulan ke depan. Selapis angin pukulan yang sangat dahsyat bagaikan selembar jaring yang amat tebal langsung menggulung kemuka menyongsong datangnya ancaman mana. Gadis berbaju putih itu melotot besar, sambil membentak sepasang lengannya segera berputar dan menggertak ke samping untuk memancing serangan lawan miring ke arah lain, setelah itu dengan suatu gerakan aneh, tiba-tiba saja dia memunahkan ancaman yang tiba sehingga lenyap tak berbekas. 502

Jurus serangan ini selain aneh juga luar biasa. Dikala ia memancing tenaga pukulan lawan meluncur ke arah lain itulah, telapak tangan kirinya didorong ke depan lewat suatu sudut yang sangat aneh, segulung angin pukulan lembut tanpa menimbulkan sedikit suara pun segera menyebar kedepan. Mengikuti dorongan telapak tangan kirinya, ke lima jari tangan kanannya di pentangkan lebar-lebar, kemudian "Sreeet!" menyerang jalan darah Sin-hong-hiat, Poh long-hiat, Yu bun-hiat serta Tong kok-hiat, empat buah jalan darah penting didepan dada kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang. Dibawah cahaya rembulan tampak ke lima jari tangan kanannya itu berkilat tajam. Betapa terkesiapnya kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang setelah menyaksikan kejadian itu, mimpipun dia tak mengira kalau tenaga dalam gadis itu sudah mencapai tingkatan yang begitu sempurna. Dalam keadaan seperti ini, cukup bila tubuhnya tersentuh angin jari serangan yang terpancar keluar dari ke lima buah jari tangan Iawan, akibatnya ia pasti akan terluka parah. Padahal apa yang diduga Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang adalah suatu penilaian yang salah, apa yang terpancar keluar dari kelima jari tangan kanan gadis berbaju putih itu tak lebih hanya suatu pancaran tenaga biasa, sedangkan serangan mematikan yang sebetulnya justru terletak pada telapak tangan kirinya. Tenaga ancaman itu tanpa terasa, tapi bila pihak lawan sudah merasa tenaganya tersentuh badan, maka jangan harap dia menghindarkan diri lagi, saat itu baginya hanya bisa mandah diserang... Sedangkan serangan itu sendiripun bisa dikendalikan arahnya menurut kehendak hati, maka andaikata pihak lawan hendak menghindarkan diri dari ancaman jari tangan kanan yang 503

menyergap tiba, tenaga pukulan yang berada pada telapak tangan kirir akan berubah arah dan menyerang tubuh lawan. Ilmu pukulan semacam ini boleh dibilang merupakan sebuah ilmu pukulan yangjarangdijumpai didalamduniapersilatan. Siapa yang bakal tahu kalau ilmu pukulan yang sangat aneh ini, sesungguhnya merupakan salah satu diantara ilmu sakti yang tercantumdidalamkitabCangciong pit kip? Tampaknya kakek berlengan iblis Kwong Yu siang segera akan tewas diujung telapak tangannya. Kebetulan sekali pada saat itu Hong lui lun Sim Bu yang berkepala besar menyaksikan Thamcunya terancam bahaya, secara diam-diam ia segera melepaskan sepasang roda bergeriginya. Sepasang roda bergerigi yang besar dan berat dengan menciptakan serentetan cahaya perakyang tebal dan rapat, disertai segulungdesinganangintajamyangdahsyat, langsung menggulung tibadan menghantampunggung gadisberbaju putih itu. Ketika secara tiba-tiba gadis berbaju putih itu mendengar datangnya desingan angin tajam yang menyambar tiba di belakang punggungnya, serta merta dia berpaling, tahu-tahu dia saksikan ada dua gulung cahaya yang menyilaukan mata telah menggulung keatas tubuhnya. Pada saat yang bersamaan Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang juga telah menghimpun tenaga dalamnya sambil melepaskan sebuah pukulan dahsyat, angin puyuh yang menggidikkan hati dengan membawa desingan angin tajam meluncur ke depan. Dalam keadaan begini andaikata dia sampai melanjutkan niatnya untuk melukai Kakek berlengan iblis, niscaya dia sendiri akan terluka puladiujungrodaangingunturlelaki bengis tersebut. Melihat datangnya pukulan yang maha dahsyat dari Kakek berlengan iblis, satu ingatan segera melintas didalam benaknya. 504

Dengan cepat dia berlagak seakan-akan dirinya terdesak dan menjadi gugup dan gelagagapan. Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melihat kejadian itu segera tertawa seram, tiba-tiba saja tenaga dalamnya dilipat gandakan menjadisepuluhbagian lebih. Disaat angin pukulan dari Kwong Yu siang serta roda angin guntur dari Sim Bu hendak menghancur lumatkan tubuh si nona berbaju putih itu. . . Mendadak sepasang telapak tangan si nona yang sudah dilontarkan kedepan itu ditarik kembali, lalu sambil memancing tenaga serangan kakek berlengan iblis agar menerjang kearahnya lebih cepat tubuhnya yang bergeser mengikuti datangnya hembusan angin pukulan tersebut mendadak melejit ketengah udara, bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya dia meluncur ketengah angkasa. Tiba-tiba saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang merasakan tenaga dalamnya yang dihisap oleh tenaga lawan itu menjadi tak terkendalikan lagi, disaat itulah sinona berbaju putih itu tahu-tahu melejit ke tengah udara. Melihat kejadian inilah, Kwong Yu siang menjadi amat terkesiap, diam-diam pekikan dihati. 'Aduh celaka....'' Ternyata tenaga pukulan dahsyat yang tak bisa dikendalikan lagi itu bagaikan amukan ombak samudra telah menerjang ke arah Hong lui lun Sim Buyangberadadihadapannya. Sebaliknya jurus serangan angin puyuh yang dilancarkan Sim Bu dengan sepasang roda angin gunturnya justru bersarang ke arah si kakek berlengan iblis. Nona berbaju putih itu memang amat cerdik, sewaktu tubuhnya melejit ke tengah udara tadi, ia telah memperhitungkan datangnya serangan dari kedua belah pihak, maka ketika badannya meluncur 505

ke udara, kakek berlengan iblis dan Sim Bu sudah sama-sama tak mampu untuk menarik kembaliserangannya. Dalam jarak yang begini dekat, ditambah pula kecepatan yang begitu tinggi, sulit bagi mereka untuk meloloskan diri dari jebakan maut tersebut .... Dasar memang berhati keji, tatkala si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan keselamatan jiwanya mulai terancam iapun tidak memperdulikan apakah pihak lawan adalah anak buah sendiri atau bukan, tenaga dalamnya segera ditingkatkan hingga mencapai dua belas bagian. "Blamm....! ' suatu benturan nyaring segera mengelegar memecahkan keheningan. Menyusul kemudian terdengar lagi jeritan ngeri yang memilukan hati, tubuh Hong lui lun Sim Bu sudah terhajar oleh tenaga pukulan dari Kakek berlengan iblis itu sehingga isi perutnya bergeser, nadinya putus dan jiwanya melayang meninggalkan raga... Sekalipun demikian, sepasang roda angin gunturnya masih sempat meluncur ke depan secepat sambaran kilat menerjang ke tubuhKakekberlengan iblis KwongYu siang... Cepat-cepat Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melarikan diri ke luar dari arena... "Krraaakkkk!" sebuah roda baja itu menyambar lewat dari bawah ketiaknya hingga bajunya hancur dan darah segar memancar ke empat penjuru .... Menyaksikan kejadian tersebut, gadis berbaju putih itu tidak menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut dengan begitu saja. Secepat sambaran petir ia menerjang ke muka, jurus serangan dahsyat dilontarkan berulang kali mengurung sekujur tubuh lawan.. Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang membentak gusar, sambil menahan rasa sakit yang menghebat, dia mengembangkan pula jurus-jurus serangan dahsyatnya ... 506

Serangan berantai yang dilancarkan sinona saat ini semuanya dilakukan dengan gerakan tubuh yang aneh serta perubahan gerakan yang makin lama semakin cepat, angin pukulan bagaikan pisau tajam menyapu kian ke mari.. Semua serangan yang dilancarkan hampir semuanya tertuju ke bagian-bagian yang mematikan lawan, selain dahyat juga teramat keji. Sesungguhnya Thian leng Thamcu si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang juga memiliki tenaga dalam yang sempurna serta ilmu silat yang melebihi orang lain, sepasang lengannya yang kurus kering berayun kian kemari memenuhi angkasa, hawa pukulan yang dingin pun memancar kian kemari mengikuti gerakan pukulannya. Jurus dilawan dengan jurus, serangan dipatahkan dengan serangan, sekalipun tubuhnya sudah terluka, namun tiada tandatanda bakal menderita kekalahan. Ia menyerang semakin gencar lagi, jurus-jurus serangan dahsyatnya dilontarkan bagaikan hujan badai, setiap ancaman selalu menerobos masuk ke balik bayangan lengan lawan yang ceking dan hitam, seakan-akan memasuki lautan yang luas tak bertepian. Begitulah, kedua orang itu segera terlibat dalam suatu pertempuran yang amat seru, angin pukulan menderu-deru dan memancar ke empat penjuru bergelombang besar. Pepohonan di empat penjuru bergoyang kencang, batu dan pasir berterbangan di angkasa, keadaannya sungguh mengerikan hati ...... Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah bertarung ratusan jurus banyaknya, namun menang kalah masih saja belumdiketahui. Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang makin bertarung merasakan hatinya semakin bergidik, dia tak menyangka kalau perempuan ini begitu lihay, padahal dihari-hari biasa kaucu tidak secara tekun memberi pelajaran silat kepadanya, diajar sambil lalu 507

saja sudah sehebat ini, bisa dibayangkan betapa hebatnya ilmu silat kaucu mereka. Untuk menjaga keselamatan jiwa sendiri, terpaksa dia harus menarik kembali niatnya untuk merampas pedang Hu-thian-seng kiam tersebut, karena ia sudah merasa bahwa hawa murni dalam tubuhnya sudah mulai tersendat-sendat, jika pertarungan ini dilangsungkan lebih jauh, niscaya selembar jiwanya akan turut melayang. Sementara itu si nona berbaju putih itu masih saja berkelebat kesana ke mari dengan kecepatan bagaikan kilat, sedang pelbagai ingatanpunberkecamuk didalambenaknya, diasegeraberpikir: ''Di dalam perkumpulan yang didirikan ibu, orang ini tak lebih cuma seorang jagoan kelas dua, tapi ilmu silatnya sudah begitu lihaynya, kalau begitu kekuatan perkumpulan sesat yang didirikan benar-benar luar biasa sekali dan cukup untuk merajai seluruh kolong langit, aaaiIbu. . . ." Bila terbayang akan segala perbuatan memalukan yang telah dilakukan ibunya, dia menjadi malu sendiri, tanpa terasa tekanan yang terpancar keluar dari jurus-jurus serangannya juga makin lama semakin berkurang.... Betapa tajamnya sepasang mata si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang, peluang yang begitu baik tentu saja tidak disia-siakan dengan begitu saja, dia segera berpekik dengan suara aneh yang memekikkan telinga, segenap tenaga dalam yang dimilikinya di himpun kedalam telapak tangan kanan, lalu melalui sebuah sudut yang tak terduga, dikombinasikan pula dengan gerakan tubuhnya, dia langsung menerjang kedepan sambil melancarkan serangan ...... Begitu angin pukulan itu dilepaskan, maka tampaklah deruan angin tajam yang menderu-deru bagaikan bendungan yang jebol menggulung bersama kedepan dan menghajar tubuh nona berbaju putih itu. Kekuatan serangan itu sedemikian dahsyatnya, cukup menggidikkan hatisiapasaja. 508

Nona berbaju putih itu merasa amat terperanjat, segenap tenaga dalam yang dimiliki pun dihimpun ke dalam telapak tangan kanannya kemudian dilontarkan ke depan menyongsong datangnya ancaman tersebut. Dengan cepat kedua gulung angin pukulan yang maha dahsyat itu saling bertemu beradu ditengan udara... "Blaaammmm....!" Ditengah benturan yang memekikkan telinga terdengar dua kali dengusan bergema memecahkan keheningan, menyusul kemudian terdengarlah ledakan yang beruntun yang menggetarkan seluruh angkasa. -oo0dw0oo Jilid 16 ANGIN tajam segera memancar ke empat penjuru, diantara desingan angin tajam, bayangan tubuh mereka segera saling berpisah. Seluruh tubuh nona berbaju putih itu terbawa ketengah udara dan berjumpalitan beberapa kali lebih dulu sebelum melayang turun ketanah, mukanya pucat pias, tampaknya luka dalam yang dideritanya cukup parah. Sebaliknya perawakan tubuh si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang ceking dan kecil bagaikan layang layang yang putus benang mencelat sejauh tiga empat kaki sambil muntah darah segar. Begitu mencapai tanah dengan tubuh sempoyongan buru-buru dia melarikan diri meninggalkan tempat itu. Dalam waktu singkat, bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan sana. 509

Nona berbaju putih sendiri juga merasakan hawa darah di dalam dadanya bergolak keras akibat dari serangan yang dilancarkan si Kakek berlengan iblis Kwong Yu Siang, terpaksa dia membiarkan musuhnya melarikan diri dengan begitu saja. Setelah berdiri termangu-mangu beberapa saat lamanya, dengan mengandalkan sisa hawa murni yang dimilikinya, dia segera mengatur napas untuk mengendalikan hawa darah yang sedang bergelora didalam dadanya sekarang. Kurang lebih seperminum teh kemudian, dia menarik napas panjang-panjang kemudian menghela napas sedih, gumamnya: "Malam ini aku telah menghianati ibuku membunuhi sesama anggota perkumpulan, pelanggaran semacam ini merupakan suatu pelanggaran yang diancam dengan hukuman berat, sekalipun ibuku adalahketuanya, tapidengankekejiansifatnya, takmungkindia...." Mati! Bukankah sesuatu yang menakutkan tapi sebelum mati dia ingin sekali mengetahui asal-usulnya yang sebenarnya, kalau tidak sampai matipun dia tak akan mati dengan mata meram. Tapi... dunia begini luas, dia tak lebih hanya seorang perempuan yanglemah, kemanadiaharusmencaritahuakanhaltersebut... Teringat hal-hal yang memedihkan hatinya, tanpa terasa titik air matanya jatuh berlinang. Setelah termenung sebentar, pelan-pelan dia berjalan ke sisi tubuh Ku See hong, kemudian membopongnya kembali serayu bergumam: ''Sungguh kasihan pendekar muda ini, gara-gara cintanya yang buta, aku sampai salah membunuhnya, dosa sebesar ini entah bagaimana harus menebusnya? Aaaai .... sekalipun aku harus mati, belumtentuhatikubisa menjaditenteram'' "Aaaai .... betapa pikunnya aku ....! Entah siapa yang dia sebut sebagai Keng Cin Sin itu? tampaknya gadis itu sudah mati, jika dia masih hidup, aku harus menceritakan kisah terbunuhnya pemuda itu 510

kepadanya, kemudian aku akan menyerahkan diri kepadanya agar dijatuhi hukuman mati" Gumaman gadis berbaju putih itu bernada amat sedih, akhirnya dengan hati yang murung dan penuh duka lara, selangkah demi selangkah dia berlalu dari situ. Fajartelahmulai menyingsingdiufuksebelahtimur.... Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia berlarian melewati beberapa buah puncak bukit dan tibalah disebuah puncak yang menjulang tinggi ke angkasa. Diatas puncak bukit itu terdapat sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rerumputan serta aneka bunga yang indah, suatu tempat yang sepi dan indah menawan hati. Di ujung tanah lapang sana merupakan jurang dengan awan yang menyelimutinya, benar-benar merupakan suatu tempat yang luar biasa. Sambil membopong tubuh Ku See hong, selangkah demi selangkah gadis berbaju putih itu berjalan menuju ke puncak bukit itu, duduk diatas tanah berumput dan memandang awan diangkasa dengan termangu, titik-titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipi Ku Seehong yangberadadalambopongannya. Suatu helaan napas sedih mendadak menyadarkan kembali nona berbaju putih itu dari lamunannya. Dengan cepat dia menundukkan kepala nya sambit memperhatikan Ku See hong yang berada dalam bopongannya, tapi kemudian hampir saja dia menjerit kaget. Ternyata waktu itu ada sepasang mata yang jeli sedang memandang wajahnya dengan termangu-mangu, orang itu tak lain adalah Ku See-hong .... Tak terlukiskan rasa terperanjat nona berbaju putih itu, mungkinkah ia mati dengan mata tak meram, maka sekarang dia berubah jadi setan untuk menggodanya? 511

Ternyata sepasang mata Ku See hong itu melotot besar bagaikan mata orang mati, biji matanya tidak bergoyang dan kelopak matanya tidak berkedip, hal ini membuat gadis itu tak pernah menyangkakalausianak mudaitutelahhidupkembali. Setelah berhasil menenangkan hatinya dia bergumam dengan sedih: "Apakah kau mati dengan mata tak meram? Aai... bila kau ingin hidup kembali untuk menangkap aku, hatikupun merasa rela, bagaimana kalau sebentar lagi kubopong dirimu dan bersama-sama melompat kedalam jurang" Mendadak.... Ku See hong menggerakkan biji matanya, lalu dengan wajah berseri-seri jeritnya kaget. ''Adik Sin, aku belum mati? Apakah kita sedang berada dalam neraka?" Nona berbaju putih itu menjadi ketakutan setengah mati, sambil menjerit keras dia mendorong tubuh Ku See hong dan siap-siap untuk melompat bangun. Tapi dengan suatu kecepatan luar biasa Ku See hong telah merangkuli pinggangnya kencang-kencang, kemudian dengan nada yang amat mesrah dia berkata: "Adik Sin, kali ini aku tak akan membiarkan kau pergi lagi. mau bukan kautemaniakuuntukselama-lamanya?" Setelah pinggangnya kena dirangkul, nona berbaju putih itu tak sanggup untuk bangkit kembali, apalagi sesudah mendengar perkataannya itu, ia semakin menyadari apa gerangan yang telah terjadi, kejut dan gembira dia segera berteriak: Kau... kau belum mati. . . Ku See hong segera tertawa. "Adik Sin, aku tak akan mati seorang diri, bila kau hidup didunia, akutakakanpergi mati,akuselaluberadadisisimu." 512

Nona berbaju putih menjadi terharu sekali, mendadak dia menyandarkan kepalanya diatas dada Ku See hong yang lebar dan menangis tersedu-sedu, katanya. ''Kau... mau bukan memaafkan diriku? Selama ini aku telah memukulmu, aku tidak bermaksud sungguhan, sekarang .... kau boleh memukul aku sampai mati untuk melampiaskan kemangkelanmu itu, akubersedia mati diujung telapaktanganmu..." Hingga sekarang Ku See hong masih menganggap nona berbaju putihinisebagalKengCinsindariistanaHuan mokiongdiLamhay, maka setelah mendengar perkataan itu, dibelainya rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang, ucapnya lembut: ''Adik Sin aku mencintai dirimu melebihi cintaku pada nyawaku sendiri, sekalipun kau menghajar diriku, aku tak akan marah kepadamu, aku tahu kau tak bermaksud begitu, adik Sin kesulitan apakah yang sedang kau hadapi? Maukah kau untuk mengatakannya kepadaku." Nona berbaju putih itu adalah seorang gadis yang masih polos, suci bersih tanpa pikiran jahat, bukan saja wajahnya cantik, hatinya sangat baik.. Saat itu dia tahu bahwa dia telah mencintai orang ini, sekalipun pemuda itu menganggapnya sebagai Keng Cin sin, tapi dengan senang hati diapun bersedia untuk berlagak seakan-akan dialah Keng Cin sin, rahasia tersebut tak dibongkarnya untuk sementara waktu. Hal ini justru merupakan penyakit dari kaum wanita, dia tahu kalau Ku See hong sangat mencintai Keng Cin sin, bila dia mengakui kalau dirinya bukan Keng Cin -sin, maka ia akan segera kehilangan si anak muda itu. Setiap kali seorang gadis sudah mencintai seorang lelaki, pikirannya akan menjadi kacau, matanya seakan-akan buta, justru karena hal-hal inilah maka seringkali kejadian itu membuat mereka melakukan banyak kesalahan yang berakibat menyesal dikemudian 513

hari. Sambil menggelengkan kepalanya berulang kali, nona berbaju putih itu berkata dengan sedih: "Engkoh Hong, aku tidak mempunyai rahasia apa-apa, aku hanya merasa maludan menyesalkepadamu" Dengan sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya dan menempelkan badannya lekat-lekat dengan tubuh sendiri, lalu ujarnya lembut: "Adik Sin, kau tak pernah melakukan kesalahan apa-apa kepadaku, hanya akulah yang telah berhutang budi dan cinta kepadamu" Nona berbaju putih itu menjadi terkesiap setelah mendengar ucapan yang terakhir itu, segera pikirnya: "Aku tak boleh membohonginya dengan cara begini, sebab perbuatanku ini hanya akan menambah perderitaan dalam hatiku saja, aku harus berterus terang kepadanya" Berpikirsampaidisitu, dengansesengguk kan diahanyaberbisik: "Engkoh Hong, aku bukan Keng Cin sin yang dulu, aku adalah....'' Mendadak Ku See hong membalikkan badannya dan menindih tubuh gadis itu dari atas, lalu tukasnya: "Adik Sin, entah kau telah berubah menjadi apapun kini, aku tetap mencintaimu, janganlah berkata begitu, mau bukan?" Nona berbaju putih itu tahu kalau pemuda tersebut masih belum memahami maksud perkataannya, dia ingin sekali menerangkan halhal yang sesungguhnya, tapi dua lembar bibir Ku See hong yang panas membara tahu-tahu sudah menyumbat bibirnya yang kecil mungil. . . Gadis itu benar-benar tak ingin disebabkan sepatah kata sehingga berakibat kehilangan pemuda yang dicintainya, apalagi 514

dalam keadaan seperti sekarang, dia lebih-lebih tak ingin berbicara lagi. Hatinya yang dingin bagaikan salju, mendadak dibikin melumer oleh cinta kasih Ku See-hong yang membara, dalam waktu singkat, kobaran api asmara dalam hatinyapun turut membara, ibaratnya bendungan yang jebol... Dengan penuh bernapsu pemuda itu menciuminya... Dengan kencang dia memeluk tubuhnya, makin lama semakin kencang... kini gadis itu mulai gemetar keras, sambil tersenyum ia memejamkan matanya dan merasakan kehangatan cinta yang membara itu. Tanpa terasa sepasang tangannya mulai melingkari tubuh Ku See-hong bagaikan seekor ular, kemudian balas memeluknya kencang-kencang. Pada detik itu juga api asmara kegadisannya turut tersalur keluar, bagaikan gelombang di tengah samudra, mengalir keluar tiada hentinya. Ku See-hong segera mengendus bau harum khas dari seorang gadis, bau itu seperti bau bunga, tapi bukan... kontan darahnya semakin mendidih, napsunya makin berkobar. Kedua orang itu segera saling berpelukan dan bergulingan di atas tanah lapang yang lembut. Dengansetengah mata merengekdiaberbisik: "Adik Sin, aku cinta padamu, kau. . . berikanlah kepadaku sayang. . . berikanlah kepadaku. . ." Kemudian Ku See-hong pun berubah menjadi seorang yang kasar, sepasang tangannya mulai meraba dan menggerayangi sekujur badan gadis itu tanpa aturan. Oleh ciuman sang pemuda yang bernapsu itu, nona berbaju putih itu turut terangsang juga api birahinya, apa lagi orang yang 515

melakukan adalah pemuda yang dicintainya. . . berapa lamakah dia sanggup mengendalikan diri? Tak bisa dihindari lagi akhirnya api napsu birahinya ikut membara bersamaan dengan tersentuhnya bagian-bagian di tubuhnya oleh tangan kasar pemuda tersebut. Fajar telah menyingsing di ufuk sebelah timur, matahari yang bersinar lembut memancarkan sinarnya di seluruh jagad, dan menyinari pula di atas tubuhnya yang cantik dan putih bersih dalam keadaan telanjang bulat. Sepasang payudaranya yang montok dan padat berisi bergerak naik turun mengikuti irama napas, sepasang matanya terpejam rapat dengan wajah tersipu-sipu. Dia telah pasrah, menyerahkan diri tanpa melawan, dia membiarkan pemuda itu melampiaskan napsu birahinya di atas tubuhnya yang putih mungil dan indah itu. Kini Ku See-hong telah berubah menjadi binatang buas, dia mulai bekerja keras. Tangannya yang kasar sudah puas menggerayangi seluruh tubuh nona itu, napsu birahinya telah mencapai pada puncaknya, dia tak tahan...diataksanggup mengendalikandirilagi. Maka. . . tak bisa dihindari lagi suatu pertarunganpun segera berkobar. . . Dengusan napas memburu berdetak memecahkan keheningan. . . Sepasang muda mudi itu telah terjerumus dalam suatu hubungan suami istri yang sebenarnya terlarang buat mereka. . . Tapi, kedua orang itu merasa seakan-akan sudah tercebur ke dalam samudra yang tak bertepian, mereka merasa seakan-akan tubuhnyatidakberadadi dalamduniaini lagi. Napas Ku See-hong mulai tersengal-sengal, seluruh badannya bergoncang keras tak beraturan. . . 516

Titik-titik darah memercik membasahi rerumputan nan hijau, gadis itu harus menahan sakit, memberikan kehormatan serta cinta kasihnya kepada pemuda itu. . . Badai sudah makin mereda. . . akhirnya awan menghilang, mataharipun bersinar kembali. Kini yang tersisa tinggal penderitaan, rasa menyesal. . . dan rasa malu. Ku See-hong menghembuskan napas panjang, dengan nada penuh kasih sayang ia berbisik: "Adik Sin, selamanya aku akan mencintaimu, biar langit akan ambruk, biar air samudra akan mengering dan batu akan melapuk, cintaku kepadamutakakanberubah untukselamanya. . ." Setelah merasakan suatu peristiwa yang belum pernah dialami sebelumnya, pelan-pelan nona berbaju putih itupun dapat mengendalikan diri lagi, sekarang dia baru memikirkan akibat dari perbuatan mereka itu, titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya, dengan sedih dia berkata: "Engkoh Hong, apakah kita sedang bermimpi... "Adik Sin, ini semua merupakan kenyataan bukan suatu impian, tak usah kuatir, aku bukan seorang lelaki yang tidak memegang janji" 'Engkoh Hong, aku telah membohongimu" bisik nona itu sambil menangis terisak. "bila kau sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya apakah kau masih akan mencintaiku?'' ''Adik Sin, persoalan apakah yang kau maksudkan? Kau telah membohongi aku tentang apa? Kalau persoalan itu adalah suara persoalanyangmenyedihkan, lebihbaiktak usah kaukatakan" Agar gadis itu jangan bersedih hati Ku See hong lebih suka tak mengetahui persoalan itu, cinta kasih semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu cinta kasih yang suci dan tulus. 517

Nona berbaju putih itupun dapat merasakan pula kasih sayangnya yang suci dan tulus, tapi dia membenci kepada diri sendiri, dia membenci dirinya bukanlah Keng Cin sin tersebut, berpikir demikian dia lantas berkata dengan pedih: "Engkoh Hong, dalam hati kecilku sebenarnya aku tak ingin mengatakannya keluar, tapi oleh karena aku tak dapat menahan diriku serta hal ini menyangkut hal-hal yang luar biasa, maka mau tak mau terpaksa aku harus mengatakannya juga, Katakanlah dahulu, bila aku telah mengutarakan hal-hal yang sebenarnya, apakah kau masih tetap mencintaiku?" Ku See-hong tidak tahu apakah yang hendak diucapkan gadis itu, tapi setelah mendengar perkataan tersebut dia lantas tahu bahwa persoalaninipasti menyangkut masalah merekaberdua. Tapi, bagaimana pun juga, dia masih tetap mencintai gadis tersebut. Yaa, dari mana dia bisa tahu kalau gadis yang telah direnggut kehormatannya ini bukanlah Keng Cin sin yang dicintai, andaikata gadis itu tidak mengatakannya, selama hidup dia tak akan mengetahui hal sebenarnya. Tapi hal inipun tak bisa salahkan kecerdasannya yang kurang tajam, orang bilang: "Siapa yang terlibat, dia tak akan mengetahui jelas keadaan yang jelas. . ." Selain hal itu, bila gadis itu bukan seorang yang dikenalnya, bagaimana mungkin dia akan menyerahkan kehormatannya dengan begitu saja kepadanya? Atas dasar beberapa hal inilah, Ku See hong sama sekali tak bisa menduga kalau gadis itu bukanlah Keng Cin sin. Dengan suara lembut Ku See-hong segera berkata: "Adik Sin, jangan kuatir, entah apapun yang terjadi, aku masih . . tetap mencintaimu'' 518

Nona berbaju putih itu merasakan hatinya bagaikan ditusuk dengan pisau tajam setelah berulang kali dipanggil dengan sebutan adik Sin, tiba-tiba dia menubruk ke dalam pelukan Ku See-hong dan menangis tersedu-sedu... Melihat gadis itu menangis, Ku See hong menjadi sangat gugup, buru-buru serunya: "Adik Sin, mengapa kau? Katakanlah, aku toh sudahberjanjitak akan meninggalkandirimu" Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya, kemudian dengan wajah bersungguh-sungguh tanyanya: "Adik Sin yang kau sebut itu apakah sangat mirip dengan diriku?" Bagaikan disambar guntur ditengah hari bolong, Ku See hong menjadi terperanjat setelah mendengar perkataan itu, jeritnya dengan perasaan kaget: "Apa? Kau bilang apa?" Dengan wajah bersungguh-sungguh dan keberanian yang paling besar, nona berbaju putih itu berkata: "Aku maksudkan apakah Keng Cin sin dari Istana Huan mo kiong di Lamhay berwajah mirip sekalidengan aku?" Setiap patah kata itu diucapkan amat jelas, kontan saja Ku See hong merasakan hatinya bagaikan ditusuk-tusuk dengan anak panah tajam. Setelah termangu-mangu beberapa saat, dia baru berseru: "Jadi kau bukan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay?" Nona berbaju putih itu tahu bahwa suatu peristiwa yang tragis akan segera menimpa dirinya, tapi dia masih tetap menahan rasa sedihdalamhatinyasambilberkata lagidengan lembut: ''Bukan, aku bukan Keng Cin sin yang kau maksudkan" 519

Ku See hong segera merasakan hatinya hancur lebur, sekarang dia baru mengerti mengapa dia dihajar olehnya semalam. Ooooh... betapa bodohnya aku, dan sekarang... Buru-buru Ku See hong melompat bangun, kemudian bentaknya keras-keras. ''Sii. . siapakah kau?" Nada suaranya kasar, penuh amarah, tidak berperasaan dan amat menyakitkan hati. Bagaimanapun kerasnya hati nona berbaju putih itu, tapi sekarang dia telah persembah kan kehormatannya kepada pemuda ini, tapi sebaliknya pemuda tersebut bukannya menghibur dia, sebaliknya malah membentak dengan suara yang keras dan penuh kegusaran. Bagaimana mungkin hal itu tidak membuat hatinya menjadi pedih dan sedih sekali? . Apalagi dia pun seorang gadis lemah yang tiada nama keluarga lagi, pukulan batin itu benar-benar dirasakan amat berat olehnya. Titik titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya, dia segera menangis tersedu-sedu. Pada dasarnya nona berbaju putih itu memang seorang gadis yang cantik jelita, apalagi setelah menangis, dia nampak begitu menarik, cantik dan membuat orang mudah berubah hati. Bagaimana kerasnya hati Ku See hong, akhirnya timbul juga perasaaaibadankasihan didalamhatinya. Apalagi setelah perasaannya kembali, dengan otak yang dingin dia lantas berpikir: ''Kini aku telah melakukan suatu kesalahan besar, suatu kesalahan yang tak bisa diperbaiki lagi dengan tenaga manusia, dia telah mempersembahlan kesucian tubuhnya kepadaku, aku tak boleh bersikap tak berperikemanusiaan seperti ini, apalagi wajahnya 520

begitu mirip dengan Keng Cin sin, aaaai kesemuanya ini adalah gara-garaku sendiri..." Berpikir demikian, dia lantas berjongkok dan menyeka air matanya dengan ujung baju, kemudian ujarnya lembut: ''Adikku, kita sudah melakukan suatu kesalahan besar... akulah yang telah mencelakai dirimu... siapakah namamu? Bersedia kau memberitahukan kepadaku akan asal-usulmu." Kesedihan yang menggelora dalam hati gadis berbaju putih itu makin menjadi setelah mendengar perkataan dari Ku See hong itu, dia segera menubruk ke dalam pelukan Ku See hong dan menangis terisak. Ku See hong sendiri pun turut merasakan kesedihan yang mendalam, ia membiarkan gadis itu menangis sepuasnya, lalu sambil memelukpinggangnyayangramping ia berbisik: "Adikku, kau tak usah kuatir, Ku See-hong bukanlah seorang lelaki yang tak bertanggung jawab, sejak kudengar petikan harpamu semalam, aku sudah tahu kalau kau mempunyai persoalan yang memedihkan hatimu, bersediakah kau untuk menceritakan kesulitanmu itu kepadaku?" Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya, lalu menjawab. ''EngkohHong, akubernamaJiim. . ." "Adik Im, kau she apa? Siapakah empek dan bibi?'' Ku See hong tahu kalau ilmu silatnya sangat lihay, itu berarti kedua orang tuanya adalah jago persilatan yang ternama dalam dunia persilatan, itulah sebabnya dia baru mengajukan pertanyaan tersebut. Tapi, mimpipun dia tak menyangka kalau gadis ini tak lain adalah putri gurunya Bun ji Koan su, yaitu putri dari musuh besarnya juga, Sebaliknya gadis itu pun tak menyangka kalau orang ywag berada 521

dihadapannya sekaranglah salah satunya orang yang bisa mengungkapkan asal usulnya. oooo0oooo BAB 24 MENDENGAR perkataan itu, dengan wajah yang amat sedih Ji im menjawab: "Engkoh Hong, aku tidak bernama marga, karena aku tidak mempunyai ayah'' Ternyata Ji im yang menyaksikan perbuatan cabul ibunya, dia lantas mengira kalau dirinya adalah hasil hubungan gelap antara ibunya dengan beberapa orang lelaki yang tak dikenal olehnya, sebab itulah dia yang sebenarnya mengikuti nama marga ibu nya she Ceng, sekarang malah malu untuk memakainya lagi. Ku See hong yang mendengar perkataan itu segera merasakan hatinya bergetar keras, dengan cepat pikirnya. "Gadis ini benar-benar patut dikasihani, kalau tidak punya ayah, lantas siapa yang melahirkan dia? Siapa pula ibunya?" Berpikirsampaidisitu, dia lantasbertanyalagi: "Adik Im, lantas siapakah ibumu, apakah dia tak pernah memberitahukan kepadamu siapakah ayahmu?" "Ibuku adalah manusia paling jahat dan paling kejam didunia ini, sejakkecildiatelah melantarkandiriku, dia hanyatahu. . ." Sebenarnya dia hendak membeberkan perbuatan ibunya yang cabul, jalang, kejam dan tak tahu malu, tapi. . bagaimana mungkin perkataan semacam itu bisa diutarakan keluar? Ku See hong menjadi tertegun untuk beberapa saat lamanya, kemudian dia berpikir kembali: 522

"Heran, mengapa asal-usulnya bisa begitu aneh? Tak punya ayah, juga membenci ibu sendiri? Aaaai.... nasibnya benar-benar amat tragis ...." Pada dasarnya Ku See hong adalah seorang yang amat berperasaan, secara lamat-lamat dia sudah tahu kalau gadis ini adalah seorang gadis yang hidup sebatang kara, segera timbullah perasaan simpatik dalam hati kecilnya, dia berjanjiakan baik-baik menghadapinya dikemudian hari,agar luka dalam hati kecilnya dapat disembuhkan kembali.. Berpikirsampaidisitu, kembalidiaberkatadengan suaralembut. "Adik Im, kau sudah pasti mempunyai ayah, dikemudian hari kau pasti akan mengetahuinya, beritahulah kepadaku, siapakah ibumu?" "Engkoh Hong, aku tak punya ayah, aku pasti tak mempunyainya" jawab Ji Im dengan tegas, "aku minta janganlah kau tanyakan apa sebabnya, mau bukan?" setelah berhenti sejenak, dia melanjutkan: "Sedang ibuku adalah orang yang hendak membunuhmu, dia adalah ketua perkumpulan Ban shia kau, Ceng Lan hiang?" Ku See hong menjadi terperanjat sekali sesudah mendengar nama itu segera jeritnya: "Apa ? Kau. . kau adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan hiang... Ji im mengerti Ku See hong menjadi marah dan benci setelah mendengar kalau dia adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, buru-buru serunya: "Engkoh Hong, aku amat membencinya" Sepasang mats Ku See hong berkaca-kaca, lalu tak tahan lagi titik air mata jatuh bercucuran, dia segera merangkul gadis itu kencang-kencang lalu katanya dengan emosi: 523

''Adik Im, kau ....kau mempunyai ayah! Kau mempunyai ayah! Aku memang ditugaskan mencari kau, aku ditugaskan untuk menceritakan tentang kisah ayahmu kepadamu'' Kejut dan keheranan menyelimuti seluruh wajah Ji im, buru-buru serunya: "Engkoh Hong, sungguhkah perkataanmu itu? Siapakah ayahku? Cepat katakan, cepat katakan ....! Aku sudah menunggu hampir dua puluh tahun lamanya ...." Dengan nada sedih bercampur terharu, Ku See hong menjawab: "Adik Im, ayahmu adalah tokoh nomor satu diseluruh kolong langit, Bun ji koansuHimCiseng, yaitugurukusendiri..." Air mata segera jatuh bercucuran membasahi seluruh wajah Him Ji im, dengan terharu serunya. . "Ooh Thian! Ternyata aku mempunyai ayah, aku mempunyai nama marga, aku mempunyai nama keluarga" Rasa gembira yang mencekam dalam dada Him Ji im sekarang benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, teka teki yang ingin diketahui olehnya selama dua puluh tahun akhirnya dapat diungkapkan, sekarang dia tak usah malu lagi hidup sebagai manusia. Pada mulanya dia mengira, dia adalah anak jadah hasil hubungan gelap antara ibunya dengan seseorang atau beberapa orang lelaki, maka dia merasa rendah diri, malu dan tak punya muka bertemu orang. Tapi sekarang setelah dia mengetahui atas asal usulnya, ingatan tersebut segera lenyap dari dalam benaknya. bahkan dia merasa bangga, sebab dia tak lain adalah putri kesayangannya dari Tokoh nomor wahid di kolong langit Bun ji koan su HimCiseng. Tapi, pertanyaan lain segera melintas didalam benaknya, yaitu apa sebabnya ibunya tak mau mengatakan kepadanya kalau ayahnya adalah Bun ji koan su...? 524

Dengan perasaan gelisah Him Ji im segera bertanya: "Engkoh Hong, kau adalah murid kesayangan ayahku, tentunya kau mengetahui akan kisah hubungan mereka berdua? Katakanlah semuanya kepadaku, mau bukan! Dengan wajah sedih terharu dan penuh emosi Ku See hong mendongakkan kepalanya memandang langit, kemudian berseru. "Suhu! Arwahmu dialam baka tentu akan tahu, muridmu yang durhaka telah berhasil menemukan putri kesayanganmu, yakni istri kesayanganku, entah apapun yang telah terjadi, aku akan mencintainya, melindungi nya, bila aku berubah hati biar langit menghukumku, sekarang aku akan membeberkan semua sejarah kesedihanmu kepadanya, suhu beristirahatlah kau dialam baka dengan tenang, persoalan selanjutnya aku pasti akan membantumu untuk menyelesaikannya. Him Ji im yang mendengar perkataan itu segera bercucuran air mata,tapidiapun merasaamatlega. Ku See hong segera membeberkan semua kisah sedih yang menimpa Bun ji koan su kepada Him Ji im, semua rahasia diungkapkan sejelas-jelasnya dan tiada persoalan apapun yang dirahasiakan. Ketika Him Ji im selesai mendengarkan kisah sedih yang menimpa ayahnya, kontan saja dia menangis tersedu-sedu, dia merasa amat membenci dengan perbuatan kejamdan taktahu malu dari ibunya, diapun membenci sikap umat persilatan yang memberi pandangan lain terhadap ayahnya. Tanpa terasa gadis itu segera membopong harpanya dan memainkan irama yang memedihkan hati. Kali ini dia membawakan irama lagu yang amat sedih dan penuh duka lara, membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasa sedih dan mengucurkan air mata. Semenjak kecil Ku See hong sudah dihadapkan dengan pelbagai kejadian yang memedihkan hati, apalagi telah terbayang kembali 525

dengan kisah sedih yang menimpa gurunya, tanpa terasa diapun mendongakkan kepalanya dan membawakan lagu "DENDAM SEJAGAD" dengan suara lantang: Dendamkesumat membentangbagaijagad Bukit tinggi berhutan lebat di sisi kuil Sungaibesardidepan kuil bertembokbesar Dendam kesumat sepanjang jagad Dendamkesumat membentangbagaijagad Burunggagakbersarangdi rumput dikalasenja. Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua. Memetik kampak membuat lagu Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa. Dendamkesumat membentangbagaijagad. Ji koan pernah berbuat salah. Menyandang golok menunggang kuda Salju terbang air laut semuanya hambar. Dendamkesumat membentangbagaijagad Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirnya surut. Dendam kesumat tak akan pernah luntur. Pada dasarnya nada lagu itu memang amat sedih, apalagi sekarang diiringi dengan suara petikan harpa, nada suaranya semakin memilukan hati. 526

Ketika suara nyanyian terhenti, petikan harpa pun ikut berhenti, dua orang yang sedang berhati lara saling berpandangan dengan air mata bercurcuran, siapapun tak ada yang bersuara, mereka hanya membungkam dalamseribu bahasa. Waktu itu tengah hari sudah tiba, matahari bersinar cerah, tapi angin yang berhembus lewat terasa dingin menggidikkan hati. Mendadak... dari kejauhan sana, dari balik bukit yang berlapislapis berkumandang suara pekikan yang sangat aneh.... Paras muka Him Ji im segera berubah hebat, agak gugup dia segera berseru: ''Engkoh Hong, orang-orang dari perkumpulan Ban Shia kau telah datang mencari kau dan aku..." Seraya berkata buru-buru dia mengenakan kembali pakaiannya, melepaskan pedang Hu-thian-seng-kiam dan segera disodorkan kepada sianak muda itu. Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, segera ujarnya dengan suara dingin: "Kalau mereka berani datang mencari gara-gara, datang seorang kubunuh seorang, datang dua orang kubunuh sepasang, daripada aku yang pergi mencari mereka" Didalam waktu singkat, Him-Ji-im sudah tahu kalau Ku See-hong adalah seorang pemuda yang angkuh dan tinggi hati, mendengar perkataan itu, sebenarnya ia hendak menganjurkan kepada kekasihnya untuk sementara waktu menghindari kejadian tersebut, akan tetapi setelah menyaksikan sorot matanya yang tajam dan buas penuh amarah itu, kata-kata yang sudah siap diucapkan segera ditelan kembali. Tampaknya pendatang itu memiliki ilmu silat yang luar biasa sekali, suara pekikan aneh yang memanjang dan mula-mula berada ditempat kejauhan tapi dalam waktu singkat telah berada semakin mendekat. 527

Kemudian.... "Sreeet!"terdengarujungbajuterhembusangin. Mendadak muncul seorang pemuda berbaju putih yang berwajah tampan dan menggembol pedang ular perak disitu, tatkala dia melihat Him Ji-im dan Ku See-hong berdiri berdampingan, dari balik matanya segera memancar keluar sinar cemburu dan benci yang amat menggidikkan hati. Sebaliknya Ku See hong yang menjumpai pemuda itupun segera menunjukkan perasaan dendam yang membara, dia merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya mendidih hebat, kalau bisa dia ingin sekali membunuh manusia laknat itu dalam sekali bacokan pedang. "Sreeeet! Sreeeet . ! Secara beruntun berkumandang kembali duakalidesinganangintajam. .. Tahu-tahu ditengah arena telah bertambah lagi dengan dua orang manusia, yang seorang adalah lelaki setengah umur berbaju abu-abu, berkulit putih dan bermuka kuda hingga nampak menyeramkan. Orang ini adalah Tee-hun-thamcu Ban shia-kau yang disebut Tasoatbu-liang (menginjak salju tanpa bekas) Tham Hun-khi. Sedangkan lainnya adalah seorang manusia aneh berbadan jangkung dan kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang, mukanya lebar, hidungnya pesek, mulutnya lebar dan berikat pinggang berwarna merah. Lengan kirinya dan kaki kananya telah kutung, sedang dibawab ketiak kanannya terjepit sebatang bambu kecil berwarna hitam. Orang ini tak lain adalah seorang jago lihay dari golongan hitam yang telah termashur sejak tiga puluh tahun berselang Thian-jianteejiat(langitcacatbumiberkurang) Nia Hun-shia. Sekarang dia menjabat sebagai Im Hong Thamcu di dalam perkumpulan ban-shia-kau. 528

Begitu menyaksikan kemunculan ke tiga orang ini, paras muka Him-Ji-im segera berubah hebat, dia tahu hari ini lebih banyak bahayanya bagi mereka daripada keuntungan, karena dia tahu bahwa ilmu silat yang dimiliki ketiga orang ini lihay sekali, dan lagi cara kerjanya juga amat kejam. Ku See-hong sendiripun merasa amat terperanjat setelah menyaksikan kemunculan ke tiga orang itu, namun diluar wajahnya dia tetap bersikap dingin dan tenang, sorot matanya yang tajam mengawasi ke tiga orang itu tanpa berkedip. Tee hun thamcu si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun Khi memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian dengan suaranya yang menyeramkan ia memecahkan keheningan disana. ''Ceng Kuncu. ibumu telah menurunkan perintah agar kau segera kembali ke markas besar!" Mendengar perkataan itu, selintas perasaan ngeri segera menghiasi wajah Him Ji im, tapi dalam waktu singkat paras mukanya telah berubah menjadi dingin kembali bahkan hawa napsu membunuh segera menyelimuti wajahnya. "Sekarang aku sudah bukan Ceng Kuncu lagi" dia berkata dingin, "tolong sampaikan kepada kaucu, Ji im sudah merasakan segala macam penderitaan dan siksaan di tangan nya semenjak kecil, mulai sekarang aku telah memutuskan hubungan ibu dan anak dengannya, sejak kini kita masing-masing menempuh jalannya sendiridan tidak salingberhubunganlagi" Mendengar perkataan itu, paras muka ke tiga orang itu segera berubah hebat, mereka sama sekali tidak menyangka kalau gadis itu akan mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan. Si Menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi segera tertawa seram: "Heeeeehhh. . . heeeeehhh. . . heeeeehh. . . Ceng Kuncu, kau sebagai putri kaucu mengapa mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan semacam itu? Hmmm, mungkin kau telah ditipu oleh 529

bocah keparat itu sehingga terkecoh? Aku lihat, lebih baik cepatcepatlah menyadari akan kesalahanmu dan kembali ke jalan yang benar, kalautidak, akibatnyatakakanterlukiskan dengan kata-kata" Him-Ji imsegeratertawadingin. "Tidak berperasaan? Hmmm, kalian tak usah menggunakan kemunafikan kalian untuk memikat diriku, seandainya Thian punya perasaan. Ban shia kau tak mungkin bisa berdiri, masih seperti ucapanku semula, aku dan kaucu kalian telah putus hubungan ibu dan anak, apabila kalian tidak terima, silahkan saja berbuat apa yang kalian inginkan." Diam-diam Ku See hong mengagumi akan kegagahan serta keberanian Him ji im, sebab sesungguhnya ibu yang cabul dan berhatikejamseperti itu memang takberguna untuk diberati. Si Pedang ular perak Ciu Heng thian berusaha keras mengendalikan api cemburu di dalam dadanya, dengan suara lantang dia segera berseru. "Adik-Im, mengapa kau berubah menjadi begini! Bila kau segera kembali ke jalan yang benar, sekarang masih belum terlambat, sedang kaucu sana, entar biar kakak yang bilangkan ....." HimJi imsegera mendengus dingin, tukasnyadengansinis: "Hmm, siapa yang menjadi adikmu..." Si Pedang ular Perak Ciu Heng thian yang merasa dirinya sebagai wakil ketua merasa bahwa baik dalam wajah maupun kepandaian silat, dia mempunyai kelebihan daripada orang lain, siapa tahu bukan saja tidak memperoleh balasan cinta dari gadis itu, malahan sebaliknya kena didamprat. Kontan saja paras mukanya berubah menjadi merah membara saking gusarnya. Semua kemarahan itu segera di lampiaskan pada Ku See hong, sambil menggertak gigi dia bertekad hendak menghancur lumatkan musuh cintanya ini hingga hancur berkeping-keping. 530

Kembali si penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi tertawa dingin dengan suara yang menyeramkan. "Kalau memang Ceng kuncu berkata demikian, maaf jika aku sekalian terpaksa harus berbuat kurang ajar! ." Waktu itu Him ji im sudah bertekad hendak beradu jiwa, mendengar perkataan itu diapun tertawa dingin. "Silahkan, silahkan! Memang paling baik segera dibuatkan suatu penyelesaian yang baik. . daripada mengulur waktu dengan percuma.. .". Tiba-tiba si pedang ular perak Ciu Heng thian menurunkan perintahnya. "Im hong Thamcu dan Tee hun bersama-sama menghadapi keparat itu, biar siaute yang menaklukan Ceng kuncu!" Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mendengus sinis, ejeknya: "Ciu Heng thian, kita berdua sudah seharusnya berjumpa kembali, hmmm... manusia pengecut yang takut mampus, lihat serangan." Sambil berkata dia segera menerjang ke muka dengan kecepatan luar biasa, telapak tangan kirinya secepat kilat menciptakan berlapis-lapis bayangan telapak tangan yang bersama-sama meluncur ke muka. Jurus serangan ini merupakan jurus pembukaan dari Ku See hong, akan tetapi tenaga serangan yang disertakan luar biaya hebat nya, apalagi dikombinasikan dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong yang maha lihay, tahu-tahu dia sudah menerobos masuk melalui suatu sudut yang sangat aneh' Selapis hawa pukulan yang maha dahsyat ibaratnya amukan ombak dari tengah samudra segera meluncur tiba dan mengan-cam bagian mematikan disekujur badan si pedang ular perak Ciu Heng thian. 531

Sementara itu si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah mempunyai perhitungan sendiri dalam hati kecilnya, dia cukup mengetahui betapa dahsyatnya tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong, maka melihat datangnya ancaman tersebut, buru-buru dia mengerahkan ilmu Tay ih kun goon khikang untuk melindungi seluruh bagian penting dari tubuhnya, kemudian dengan suatu gerakan yang aneh dia berkelit kesamping, kemudian berbalik menerjang ke arah Him Ji im. Ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sungguh luar biasa sekali, bagaikan sukma gentayangan saja, tahu-tahu dia sudah menyelinap maju ke depan. Begitu serangannya mengenai sasaran kosong, Ku See hong segera membentangkan kelima jari tangannya lebar-lebar, diantara sentilan jari tangannya, lima gulung desingan angin tajam segera meluncur ke tubuh Ciu Heng thian yang sedang melambung itu dengan kecepatan luar biasa. Si pedang ular perak Cin Heng thian tertawa dingin, sepasang kakinya menjejak cepat, seluruh tubuhnya segera berubah arah, lima gulung serangan tajam itupun segera mengenai sasaran yang kosong. Tatkala Ku See hong belum selesai melancarkan serangannya itu, si Penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi telah membentak keras, tubuhnya segera menerjang ke depan, sepasang telapak tangannya diayunkan berulang kali mengancam dua belas buah jalan darah penting di tubuh bagian atas Ku See hong, sementara kakinya menyerang jalan darah Ki hay Hiat ditubuh anak muda itu. Jurus serangannya selain aneh juga amat ganas, benar-benar bukan nama kosong belaka, kecepatannyapun mengerikan. Angin pukulan yang menderu-deru dengan cepatnya menyapu kedepan dan menggidik kan hati. Tiba-tiba saja Ku See hong merasakan matanya menjadi silau, diantara deruan angin pukulan lawan yang gencar, jalan darah 532

penting ditubuhnya telah terkurung dibawah ancaman kaki dan tangan lawan. Ku See hong segera memutar sepasang telapak tangannya membentukbusur yang melingkar, berlapis-lapishawapukulanyang dahsyat bagaikan ombak samudra pun segera berhamburan kedepan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat Nia Hun shia tidak diam belaka, sambil menutulkan kaki tunggalnya keatas tanah, dia melayang maju kedepan, tongkat bambu di tangan kanannya bagaikan seekor ular berbisa langsung menyusup ke muka, sambil melepaskan pagutan maut. Serangan yang dilancarkan kedua orang itu dilakukan hampir pada saat yang bersamaan. Telapak tangan Ku See hong segera diputar membentuk gerakan melingkar, hawa pukulan yang dingin dan melingkar-lingkar bagaikan angin topan yang melanda jagad segera menyongsong datangnyabayangantongkathitamdari Thianjianteejiat. Untuk menghadapi dua orang musuh yang tangguh, terpaksa Ku See hong harus menggunakan serangan yang paling dahsyat untuk menghadapinya, pukulan demi pukulan yang amat gencar dilontarkan berulang kali. Ketika dua orang itu menyaksikan datangnya serangan yang maha dahsyat itu menjadi terperanjat, mereka tak berani menghadapi dengan kekerasan, serentak mereka membuyarkan ancaman sambil melompat mundur. Ku See hong segera tertawa dingin, sepasang telapak tangannya dibetot kebelakang dengan mendadak, setelah itu tiba-tiba saja digetarkan keras-keras. Dua gulung angin pukulan yang sangat aneh, seperti arus deras dari sungai besar meluncur kemuka, tenaga serangannya yang berkekuatan luar biasa itu dengan membawa hawa yang tajam telah 533

menggulung ke tubuh dua orang itu dari suatu sudut yang aneh dan ruangan yang sempit.... Serangan yang dilancarkan Ku See hong secara beruntun ini hampir dilakukan bersamaan waktunya dengan jurus serangan yang aneh dan menggetarkan sukma. Tapi kedua orang thamcu itupun bukan manusia sembarangan, dengan cepat mereka miringkan badannya kesamping lalu dengan suatu gerakan yang aneh pula meloloskan diri dari serangan tersebut. Ilmu silat yang dimiliki si cacad langi Nia Hun shia tampaknya aneh sekali, jangan dilihat dia hanya berkaki satu dan bertangan satu, dalam gerakan majunya ternyata ia bisa melakukannya dengan suatu gerakan yang menggidikkan hati. Baru saja ancaman lawan berhasil dihindari, tahu-tahu dia sudah manfaatkan peluang tersebut untuk melancarkan serangan balasan. Toya bambu yang berada ditangannya dengan membawa selapis cahaya hitam yang bertenaga dahsyat disertai deruan angin yang memekikkan telinga segera meluncur ke muka, kedahsyatannya luar biasa, kemudian di antara lapisan cahaya hitam yang menggulunggulung dia menggunakan taktik menutuk, membabat dan menotok, mengancam tubuh lawannya. Ketika si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi menyaksikan rekannya telah mendapat peluang untuk melancarkan serangan balasan, serta merta telapak tangan serta kakinya melancarkan pula serangkaian ancaman yang beruntun, angin serangan bagaikan bacokan golok menderu-deru diseluruh angkasa. Sepasang telapak tangan Ku See-hong segera membacok dan menghantam berulang kali, tampak seluruh angkasa dipenuhi oleh bayangan telapak tangan serta gelombang angin pukulan yang menderu-deru tanpa gentar barang sedikitpun dia hadapi semua jurus serangan lawannya dengan keras lawan keras. 534

Begitulah, ketiga orang itu segera terlibat dalam suatu pertarungan yang amat seru, sekalipun Ku See-hong memiliki ilmu silat yang sangat lihay, tapi dihadapkan dengan dua orang jago lihay sekaligus, untuk sesaat pun sulit baginya untuk mengalahkan mereka. Ketika pertarungan telah berlangsung hingga mencapai pada puncaknya, mendadak secepat kilat Ku See-hong, melancarkan belasan buah pukulan berantai ditambah pula dengan belasan tendangan berantai, serangan-serangan itu dilancarkan seakan-akan berbarengan waktunya dan seperti dilakukan oleh puluhan orang secara berbareng. Hawa serangannya bagaikan jaring langit dan jala bumi yang bersama-sama menggulung ke depan untuk menggencet musuhnya. Sekeliling tempat itu sudah tidak nampak ruang kosong lagi, bahkan seinci titik kelemahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk menyarangkan pukulannya pun tak ada. Tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong memang luar biasa, setiap tusukan maupun tendangan yang dilancarkan semuanya disertai dengan jurus-jurus serangan yang kejam, ganas dan mematikan, ditambah pula dengan perubahan yang tak terhitung jumlahnya, benar-benar merupakan suatu ancaman yang berbahaya sekali. Dalam sekejap mata, ketiga orang itu telah saling bertarung tiga empat puluh gebrakan lebih. Sementara itu, dipihak lain Him Ji-im juga telah didesak oleh Ciu Heng-thian sehingga jiwanya terancam bahaya maut, peluh telah jatuh bercucuran membasahi seluruh badannya. Sepasang telapak tangan maupun sepasang kaki Him Ji-im meski telah melancarkan serangkaian serangan yang mematikan dan maha dahsyat, namun Ciu Heng-thian selain berhasil menghindarinya dengan gampang, malah setiap serangan balasan yang dilancarkan selalu berhasil memaksa Him Ji im kelabakan dan kalang kabut terlebih dulu sebelum berhasildipunahkan. 535

Sementara itu Him Ji im telah melancarkan sebuah serangan dahsyat sepasang telapak tangannya yang putih bersih mendadak diayunkan kedepan, segulung angin pukulan segera meluncur kedepan. Ditengan benturan dahsyat yang memekik kan telinga, bergema pula ledakan beruntun, seperti berondongan mercon, hawa serangan yang tajamsegera memancar ke empat penjuru. Hawa serangan yang tersebar itu seperti sebuah jala yang amat besar mengurung sekujur badan Ciu Heng thian. Si pedang ular perak Ciu Heng thian yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terperanjat, dengan paras muka berubah hebat mendadak telapak tangan kanannya disentil kedepan lalu digetarkan keras-keras. Pada saat sentilan kanan Him Ji impun tajam yang secepat langsung mengancam im. dahsyat itu terjadi dari ujung jari tangan memancar keluar lima gulung hawa serangan kilat menembusi lapisan hawa serangan itu dan lima buah jalan darah penting ditubuh Him Ji

Betapa terperanjatnya Him Ji im melihat datangnya kelima serangan jari tangan lawan yang berhasil menembusi lapisan hawa serangannya, dalam kagetnya buru-buru dia nengayunkan tangannya kedepan, selapis cahaya tajam yang berkilauan segera meluncur ke depan dan membabat angin serangan jari musuh. Pada saat itulah, mendadak... Him Ji im mendengar suara tertawa licik yang penuh perasaan bangga bergema, disisi telinga, entah sedari kapan tahu-tahu tubuh Ciu Heng thian bagaikan sukma gentayangantelahberadatigadepadisisikiri tubuhnya. Him Ji im menjerit kaget, cepat-cepat tubuhnya merendah kebawah kemudian menyelinap ke samping. Sudah barang tentu si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak akan membiarkan gadis itu meloloskan diri. tangan kanannya secara 536

aneh meluncur ke depan dan tahu-tahu mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kiri gadis itu. Kontan saja gadis itu merasakan separuh badannya menjadi kesemutandan seluruh kekuatannyalenyaptakberbekas. Ku See hong yang sedang terlihat dalam pertarungan sengit sempat pula mendengar jeritan kaget dari Him Ji im, ketika sorot matanya berpaling ke arah lain, dengan cepat dia menyaksikan Him JiimtelahterjatuhketanganCiu Heng-thian. Melihat kejadian tersebut, Ku See hong segera berpekik nyaring, suaranya melambung sampai membumbung tinggi ke angkasa dan menggema tiada hentinya. . Seperti seekor burung elang raksasa mendadak tubuhnya melejit ke tengah udara dan meloloskan diri dari kepungan dua orang thamcu tersebut .... "Criiiing....!'' terdengar suara dentingan nyaring berkumandang, tahu-tahu dalam genggaman Ku See hong telah bertambah dengan sebilah pedang panjang yang memancarkan cahaya merah yang amat menyilaukan mata. Suara jeritan kaget segera berkumandang memecahkan keheningan: "Aaaah!pedangAngsoatkiam!PedangAng Soatkiam....!" Begitu jeritan kaget itu bergema, hawa pedang Ku See hong telah memarcar keluar ke empat penjuru, kemudian tubuh dan pedang bersatu pula bersama-sama meluncur ketubuh Ciu heng thian. Kecepatan gerak tubuhnya begitu cepat sehingga tak terlukiskan dengan kata-kata. Pada hakekatnya tak bisa dibedakan lagi apakah cahaya itu adalah cahaya pedang ataukah selapis cahaya bianglala. 537

Ternyata serangan yang dipergunakan olehnya itu adalah ilmu pedang terbang yang merupakan ilmu pedang paling top di dunia ini. Mimpipun si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau Ku See hong telah berhasil menguasahi ilmu pedang terbang yang merupakan kepandaian paling top dalam ilmu pedang tersebut. Untuk menghindarkan diri jelas tak mungkin lagi, tampaknya Ciu Heng thian yang berhati kejam dan licik ini segera akan tewas diujung pedangHuThianseng kiamdariKuSeehong .... Siapa tahu pada saat itulah mendadak terdengar suara bentakan merdu berkuman-dang memecahkan keheningan, lalu muncul segulung awan putih didepan tubuh Ciu Heng thian. Tampak ujung baju berwarna putihnya itu tiba-tiba dikebaskan kearah depan...... Seketika itu juga Ku See hong merasakan datangnya begulung angin puyuh yang maha dahsyat menerjang ke arah dadanya, begitu sakitnya dada yang terkena serangan itt membuat sisa kekuatan yang dmilikinya segera membuyar. Apalagi ketika hidungnya mengendus bau harum yang aneh, segulung tenaga hisapan yang amat keras telah membuat seluruh tubuhnya tanpa terasa terhisap ke samping. Terdengar Ku See hong menjerit lengking dengan suara yang memekikkan telinga. Seluruh tubuhnya berikut pedang Hu thian seng kiam tersebut segera meluncur ke arah depan dan meluncur ke dalam jurang. Berbareng itu juga terdengar Him Ji im menjerit dengan suara yang memilukan hati. "Engkoh Hong, kau..."." Dengusan tertahan mengakhiri seruan itu, seluruh badan Him Ji impelan-pelanterkulai lemas keatastanah. 538

Sementara itu jeritan tajam yang memilukan hati dari Ku See hong telah bergema makin lirih sebelum akhirnya lenyap tak berbekas ditelan oleh jurang yang dalam. Ilmu silat yang dimiliki bayangan putih yang berhasil menghajar Ku See hong hingga tercebur kedalam jurang itu benar-benar luar biasa sekali, dia muncul bagaikan sambaran sukma gentayangan, setelah berhasil menghajar Ku See hong, diapun turun tangan menotok jalan darah Him Ji im, beberapa buah gerakan ini dilakukan dengan kecepatan luar biasa dan sederhana sekali. Kepandaian semacam ini, pada hakekatnya dalam dunia persilatandewasainihanyaberapaorangsajayang memilikinya. Tetapi yang paling mengejutkan lagi adalah orang itu tak lain adalah seorang nyonya muda yang cantik jelita, usianya antara dua puluh tujuh delapan tahunan. Perempuan muda itu mengenakan pakaian berwarna putih, berhidung mancung dan kulit yang putih bersih. Ketika angin gunung berhembus lewat dan mengibarkan ujung baju serta rambutnya yang terurai dipunda, ia tak ubahnya seperti bidadari yang baru turun dari kahyangan. Kecantikan perempuan muda itu sungguh menggetarkan sukma siapapun yang melihat nya, sedemikian cantiknya perempuan ini, hampir saja melebihi kecantikan semua perempuan yang ada didunia iniyangdigabungkan menjadi satu. Dilihat dari potongan wajahnya itu, siapapun tak akan menyangka kalau perempuan ini sudah berusia empat puluh tahunan, bahkan orang pun tak akan menduga kalau perempuan secantik ini tak lain adalah iblis perempuan paling cabul dikolong langit dewasa ini... Ban-shia kaucu Ceng Lan-hiang adanya. Yaa, menilai seseorang memang tak bisa menilai dari paras muka serta potongan badannya saja. Wajah yang cantik kadang kala justru mempunyai hati yang busukdan perbuatanyang memalukan. 539

oooo0dw0oooo BAB 25 SI PEDANG ULAR PERAK Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Nia hun shia tiga orang manusia laknat berhati keji yang berada dalam arena segera bersikap hormat setelah menyaksikan kemunculan Ceng Lan hiang disana, serentakmereka menyembahsambilberseru: "Kaucu berjaya selalu, dunia persilatan berada dibawah telapak kakimu!" Suaranya nyaring dan keras sehingga jauh membumbung ke tengah angkasa .... Setelah suasana menjadi hening kembali, si pedang ular perak Ciu Heng thian segera tersenyum, kemudian katanya: "Terima kasih atas kedatangan Ceng kaucu yang tepat pada waktunya sehingga menolong aku orang she Ciu lolos dari bahaya maut, budi kebaikan ini tak terlukiskan besarnya, sekalipun badan harushancur, pastiakan kubalas budi ini" Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Ban shia Ceng Lang hiang mengerling sekejap kearah Ciu Heng thian, lalu setelah tertawa katanya dengan suara yang merdu bagaikan kicauan burung nuri: "Ciu hu kaucu, kau jangan membuat aku malu, kelihayan ilmu silatmu telah diketahui setiap orang, hanya waktu itu pikiranmu saja yang lagi bercabang sehingga kena diketahui oleh bocah keparat itu. Senyumannya ini benar-benar menggiurkan hati, begitu mempersonakan hati sehingga siapapun yang melihat senyuman tersebut pasti akan merasakan sukmanya terasa melayang meninggalkan raga. 540

Apalagi, suaranya yang merdu merayu cukup membuat orang menjadi mabuk dan terlena. Si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si Cacad langit Nia Hun shia yang menyaksikan Ceng Lan hiang cuma tertawa manis saja terhadap Ciu Heng thian, tanpa memperdulikan mereka, suatu perasaan yang tak sedap segera menyelimuti perasaan mereka. Jelas, perasaan tersebut adalah semacamperasaan cemburu... Sekalipun mereka pernah merasakan kehangatan tubuh Ceng Lan hiang, walaupun hanya sekali namun kenikmatan yang diterima mereka tak terlukiskan dengan kata-kata, bahkan setiap saat setiap detikselaluberkecamukdalambenak mereka. Malahan mereka mempunyai pikiran aneh andaikata mereka bisa diberi kesempatan sekali lagi untuk menikmati kehangatan tubuhnya, walaupun jiwa harus melayang, merekapun rela. Oleh karena itulah, setiap orang dalam perkumpulan Ban shia kau yang sudah pernah merasakan kehangatan tubuh, Ceng Lan hiang, otomatis akan timbul suatu perasaan cemburu bilamana mereka saksikan perempuan itu bersikap mesrah terhadap orang lain. Sebagaimana diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang perempuan siluman yang paling cabul didunia ini, semua anggota Ban shia kau nya sedari seorang thamcu sampai orang rendahan, hampir semuanya telah terpikat olehnya dan rata-rata pernah mengadakan hubungan suami istri dengannya meski hanya satu kalipun. Tapi setiap orang yang melakukan hubungan senggama dengannya, maka tanpa mereka sadari, tenaga hawa panas yang mereka miliki justru kena terhisap oleh semacam ilmu Im kangnya. Oleh sebab itu, setiap orang yang telah melakukan senggama dengannya maka satu jam kemudian, racun dingin yang tersebar dalam tubuh mereka akan mulai kambuh dan menyebar kedalam 541

peredaran darah mereka, rasanya waktu itu seperti digigit oleh beribu-ribu ekor semut yang amat ganas dan sakitnya bukan kepalang. . Jika dalam waktu yang cepat tidak segera memperoleh obat rahasia bikinanya, maka sang korban segera akan menderita kesakitan hebat dan tersiksa sampai mati. Kekejamannya itu benar-benar luar biasa dan menggidikkan hati siapa pun juga. Sebaliknya bila racun tersebut begitu kambuh maka mereka mendapat obat penawarnya dari Ceng Lan hiang, sekalipun bahaya racun dingin menyerang jantung bisa dihindari, tapi dia tak bisa melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan perempuan itu. Sebab obat khusus itu justru merupakan pelenyap hawa panas dari kaum lelaki, bila hawa yang khi dari kaum lelaki sudah punah dan ia nekad melakukan persenggamaan lagi, akibatnya mereka akan tewas secara mengerikan. Cuma kobaran napsu birahi tersebut selalu dimulai oleh Ceng Lan hiang sendiri, maka siapa pun tak berani mengusiknya bila perempuan itubelumberhasrat. Perlu diketahui, ilmu im kang yang cabul dan kejam itu berhasil dipelajari Ceng Lan hiang dari sejilid kitab pusaka Ban shia cinkeng yang berhasil ditemukan olehnya bahkan merupakan suatu ilmu penghisap sari lelaki yang luar biasa hebatnya. Itulah sebabnya, setiap kali dia selesai melakukan hubungan dengan kaum pria, tanpa disadari ilmu silatnya menjadi bertambah lihay lagi. Tentu saja Ceng Lan hiang tidak melepaskan racun dinginnya yang kejam itu terhadap setiap pria yang mengadakan hubungan dengannya, bila lelaki itu menarik baginya, dia tidak melepaskan sari racun im kang tersebut, tapi kalau sebaliknya maka dia pun menyerang dengan ilmu im-kang itu. 542

Demikianlah, ketika si pedang ular perak Ciu Heng thian menyaksikan Ceng Lan hiang tertawa manis kepadanya, kontan saja dia dibikin terbuai dalam lamunan yang tak karuan, kemudian sambiltertawanyaring katanya: "Aku orang she Ciu mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan kaucu, tapi ilmu silatku tak seberapa, tak mungkin bisa menandingi seperseratuspun dari kepandaian kaucu" Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa, suara tertawanya merdu, wajahnya juga nampak bertambah cantik. terutama sepasang lesung pipinya yang mungil, benar-benar memper-sonakan hati orang. Tapi yang paling mengejutkan orang adalah hawa sesat yang menyelimuti wajahnya yang cantik itu, dia memiliki suatu daya pikat yang sukar dilawan oleh setiap lelaki, semua pria yang berhadapan dengannya otomatis tundukdan terpikat olehnya. Mendadak Ceng Lan hiang melirik sekejap ke arah Him Ji im yang tergeletak semaput diatas tanah, mendadak wajahnya berubah hebat, selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati menyelimuti seluruh wajahnya, dia segera menegur dengan dingin, ''Apa saja yang dibicarakan Ji im dengan kalian tadi?" Mendengar pertanyaan itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian merasa terkejut sekali, buru-buru sahutnya: -ooo0dw0ooo Jilid 17 "JI IM SIOCIA mungkin kena dihasut oleh keparat she Ku itu, dia hanya bilang tak mau pulang ke markas besar" Walaupun Ciu Heng thian mempunyai hubungan gelap dengan Ceng Lan hiang selama ini, tapi dalam hati kecilnya secara diamdiam ia sangat mencintai Ji im, apalagi Ceng Lan hiang juga pernah 543

mengungkapkan kepadanya bahwa dia bermaksud untuk menjodohkan Him Ji im kepadanya. Namun dia pun tahu akan kekejaman dari Ceng Lan hiang, oleh karena itu dia tak berani melaporkan kata-kata dari Him Ji im yang bermaksud memutuskan hubungan antara ibu dan anak dengannya. Paras muka Ceng Lan hiang tetap seram dan menggidikkan hati, katanya kemudian setelah tertawa dingin: "Ciu Hu kaucu, sekarang juga kalian turun kedasar jurang dan ambil semua barang milk keparat sne Ku itu dan bawa kemarkas besar" Dengan hormat si pedang perak Ciu Heng thian bertanya: "Kaucu. bagaimana dengan adik Ji im?" Tiba-tiba Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh. "Ciu Hu kaucu apa yang kau kuatirkan, heehhh. . . heeehhh. . . heehh. . . pun kaucu pasti akan memenuhi keinginanmu itu, sekarang aku hanya bermaksud untuk mengurungnya dalam istana Leng kiong" Betapa leganya hati si pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar perkataan itu, buru-buru serunya: "Terima kasih banyakataskebaikankaucu' Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa cekikikan. "Dia kan putriku sendiri, buat apa kau mesti mengucapkan terima kasih kepadaku?' Tee hun Thamcu, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi tiba-tiba berkata pula: "Lapor kaucu, Ku See hong memiliki semacam ilmu khikang yang aneh sekali, ilmu itu sangat lihay dan bagaimanapun kita melepaskan pukulan dahsyat ke atas tubuhnya, tak pernah serangan tersebut berhasil membuataya terluka parah, sungguh beruntung kaucu datang tepat pada waktunya dan menghajarnya 544

hinggaterjerumus kedalamjurang. Tapiakuorang sheTham masih tetap kuatir kalau nasib keparat itu kelewat baik hingga berhasil lolos dari bahaya maut. persoalan ini tak boleh terlambat lagi, kita harus segera turun ke dasar jurang untuk memeriksa mayatnya" Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi amat tak sedap dipandang, segera ujarnya dingin. "Tee Hun thamcu, kau maksudkan dibawah serangan kaucu pun dia masih bisa hidup lagi?" Bergidik hati si penginjak salju tanpa bektas Tham hun khi setelah menyaksikan hawa pembunuhan yang menyelimuti raut wajahnya itu, diam-diam ia menghembuskun napas dingin. "Aku orang orang she Tham tidak berani" buru-buru katanya tergagap, hamba cuma kuatir serangan kaucu kurang ganas sehinggadiaberhasil melarikandirilagidariancamanbahayamaut" 'Kaucu nio-nio" ujar si pedang ular perak Ciu Heng thian pula. "aku tahu kalau kau telah melepaskan serangan mematikan yang berat terhadap bocah keparat itu, cuma aku rasa ada sedikit tidak beres" "Ciu hu kaucu, bagaimana tidak beresnya dengan siasatku ini?' Ceng Lan hiang bertanya dengan tidak habis mengerti. Sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir si pedang ular perak Ciu Heng thian katanya: ''Seharusnya kita bekuk bangsat itu hidup-hidup tolong tanya kaucu, benarkah kau telah mclepaskan serangan yang mematikan terhadapnya tadi? 'Moga-moga saja bukan!" Ceng Lan hiang benar-benar dibikin tidak habis mengerti oleh sikapnya yang berbicara sok rahasia, segera tanyanya: "Apa maksud ucapanmu itu?' ''Bukankah keparat she Ku itu mempunyai sebuah bait lagu dan bait lagu itu menyangkut sejilid kitab pusaka yang maha dahsyat?" 545

Mendengar pertanyaan itu Ceng Len biarg segera tertawa cekikikan sampaiseluruhbadaannyabergoyangkeras, katanya: "Ciu Hu kaucu, aku mengira kau hendak membicarakan tentang soal apa, rupanya tentang masalah tersebut' Tiba-tiba saja si Pedang ular perak Ciu Heng thian dibikin terpesona oleh suara tertawa dari Ceng Lan hiang, buru-buru dia bertanya: "Apakah kaucu sudah tidak maui kitab pusaka Cang ciong pit kip itu lagi?". Ceng Lan hiang menghela napas sedih. "Aaaai. . kitab pusaka Cang cing pit kip mungkin saja tidak kumauilagi,tapiaku memanginginmembekuknyahidup-hidup." "Aaaai, tadi aku telah melancarkan serangan dengan ilmu Hau kut jian hun im kang (ilmu pukulan hawa dingin tulang hancur sukma cacad), sebesar lima bagian, kendati pun dia memiliki ilmu sakti yang luar biasa, sulit rasanya untuk meloloskan diri dari ancaman bahaya maut, apalagi tubuhnya terjatuh kedalam jurang yang lima ribu kaki dalamnya, mustahil tubuhnya masih bisa tetap utuh' Tatkala Ciu Heng thian, Tham Hun khi serta Nia Hun shia mendengar Ceng Lan hiang membicarakan tentang ilmu Hau kut jian hun im kang, paras muka mereka segera berubah hebat, jelas ilmu pukulan tersebut merupakan suatu kepandaian yang mengerikan sekali sehingga mereka sendiripun tidak tahu kalau kaucu mereka memiliki kepandaian tersebut. Yaa. didalam kenyataan ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang memang merupakan suatu ilmu pukulan yang amat mengerikan hati. Ketika Ceng Lan hiang menyaksikan semua orang memandangnya dengan wajah seram dan ketakutan sambil tertawa terkekeh-kekeh segera serunya: 546

"Ada apa? Aku toh tak akan melancarkan serangan yang mematikan terhadap orang sendiri, heeehh.... heeehh. . . Sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang merdu lembut dan menggun-cangkan sukma setiap orang itu. Tiba-tiba si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan kepalanya dan ikut tertawa seram pula dengan suara yang mengerikan bagaikan lolongan serigala. . . Paras muka Ceng Lan hiang kontan raja berubah menjadi dingin menyeramkan begitu mendengar suara tertawa dari Ciu Heng thian, segera tegurnya ketus: "Apa yang kau tertawakan?" Si Pedang ular perak Ciu Heng thian menarik kembali suara tertawanya, lalu berkata dengan hormat: 'Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kaucu memiliki ilmu sinkang tersebut, sekarang tiada jago dikolong langit yang sanggup menandingi dirimu lagi, bila teringat kalau saat kita untuk menguasahi seluruh kolong langit sudan semakin dekat, tentu saja aku tak dapat membendung rasa girangku didalam hati, itulah sebabnya aku lantas tertawa terbahak-bahak" Mendengar itu, sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa terkekehkekeh, sedangkan Si pedang ular perak Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Si Hun shia bersama-sama ikut tertawa keras. Suara tertawa mereka penuh diliputi kejalangan dan kekejian.... Suara tertawa yang penuh keseraman, kekejian itu melengking menembusiangkasadan menyebarsampai dimana-mana. Ditengah gelak tertawa itulah, Ceng Lan hiang berjongkok untuk membopong tubuh Him Ji im yang pingsan dan segera meluncur ke bawah bukit. Matahari senja condong kebarat, seluruh angkasa diliputi oleh cahaya kemerah-merahan. 547

Pemandangan senja yang begitu indah menyelimuti seluruh jagad dan mendatang kan pula selapis warna yang rawan, senja kembali telah menjelang tiba..... Meski matahari senja indah dipandang, tapi hanya singkat waktunya, tak lama kemudian kesemuanya itu akan lenyap dibalik bukit sebelah barat sana ... Kemudian kegelapan malam pun menyelimuti seluruh angkasa .... Angin malam berhembus kencang, mendatangkan perasaan bergidik bagi siapapun, suasana berubah menjadi menyeramkan dan mengenaskan ... Didasar jurang yang penuh dengan bebatuan aneh tampak bayangan manusia bergerak kian kemari, paras muka mereka ratarata menunjukkan rasa tercengang yang amat tebal, rupanya mereka sedang melakukan pemeriksaan secara besar-besaran. Mendadak, pada saat itulah .... Pada dasar jurang yang diliputi kabut dan delapan ratus kaki lebih diudara, disana terdapat sebuah tanah datar lain seluas dua tigapuluh kaki, berdiripulasesosok bayanganhitam. Dia adalah seorang manusia yang sedang menghela napas sedih tiada hentinya. Helaan napas itu sangat lemah bagaikan suara nyamuk, tapi dari suara helaan napas tersebut kita dapat merasakan pula betapa besarnya penderitaan yang sedang dialami nya waktu itu. Permukaan tanah dimana ia berdiri sekarang penuh dengan noda darah, sekarang dia hampir berubah menjadi seorang manusia darah, rambutnya terurai kusut, pakaiannya compang camping, seluruh badannya penuh luka-luka lecet yang merekah, itulah luka gesekan akibat terjatuh dari atas puncak setinggi seratus kaki lebih diatas sana. 548

Masih untung saja dia terjatuh disitu, coba bergeser sekali saja ke depan, niscaya tubuhnya sudah terjerumus ke dalam dasar jurang yang amat dalam. Sekalipun dia berhasil meloloskan diri dari kehancuran badan, tapi nasib masih mempermainkan dirinya, ia masih harus merasakan siksaan dan penderitaan akibat serangan pukulan ilmu im kang yang menyusup ke dalam tubuhnya. Paras muka Ku See hong waktu itu pucat pias seperti mayat, wajahnya menyeringai seram, seluruh tubuhnya mengejang keras saking menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa. "Bluuk !' terdengar suara lirih bergema. Dia tidak menggeserkan badannya barang setengah langkah pun, tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, lalu dengan mementang kan mulutnya bernapas terengah-engah, sepasang matanya berubah menjadi merah darah. sekalipun waktu itu sedang merasakan suatu penderitaan yang luar biasa, akan tetapi dia sama sekali tidak mengeluh ataupun merintih. Hal ini menunjukkan betapa angkuh, keras kepala dan tangguhnya watakorang ini. Mendadak... dari atas puncak bukit diatas tanah datar yang menembusiangkasaituterdengarsuarateriakan seseorang: 'Kaucu cepat kemari! Cepat kemari disini terdapat sebuah tanah datar, mungkin bangsat itu terjatuh disini" Pendengaran Ku See hong masih tetap tajam dan cekatan, betapa terkesiapnya dia setelah mendengar seruan itu, dalam hati kecilnya dia segera berpekik: "Ooh Ku See hong, wahai Ku See hong, kau harus tabahkan hati, sekarang kau tak boleh mati ditangan kaum durjana, dendam kesumat dari ayah ibumu, gurumu, Keng Cin sin... semuanya harus kaubalas lebih dulu kautakboleh mati denganbegitusaja" 549

Kobaran api dendam yang membara segera mempertahankan tubuhnya dan menimbul kan kekuatan didalam badannya, sekuat tenaga tangannya mencengkeram permukaan tanah dan menggelinding ke sisi tanah dasar itu, menggelinding lewat.. Perlu diketahui tanah datar tersebut hanya berada dipunggung bukit yang berselisih delapan ratus kaki lebih dari dasar jurang atau seratus kaki lebih dari puncak bukit tersebut. meskipun lebar tanah tiga empat puluh kaki namun lantaran diliputi kabut yang tebal, ditambah pula suasana malam yang remang-remang membuat pemandangan disekitar tempat itu bagaikan dalam neraka saja. Betapapun tajamnya sorot mata seorang jago lihay, jangan harap bisa menyaksikan pemandangan disekeliling tempat itu dengan jelas. Baru saja Ku See hong menggulingkan badannya ke belakang sebuah batu karang, telinganya telah mendengar suara langkan kaki yang lirih menggema dari dua puluh kaki disekitar sana, lambat laun suara langkah tersebut semakin mendekati tempat itu dan akhirnya berhenti. Terdengar seserang berkata dengan suara merdu: "Ciu Hu kaucu kita tak usah melakukan pemeriksaan lagi" Dengan perasaan tak habis mengerti si pedang ular perak Ciu Heng thian segera bertanya: "Bukankah dengan begitu selama hidup kita tak akan berhasil mendapatkan pedang Ang soat kiam lagi. . . Apalagi jika bangsat itu belum mampus, entah bagaimana seramnya akibat dikemudian hari?" Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh setelah mendengar ucapan itu. "Pedang Ang soat kiam? Kita sudah pasti dapat memperolehnya, Cuma masih ada urusan penting lainnya yang jauh lebih serius daripada pedang itu harus diselesaikan lebih dahulu, Mengenai Ku See hong? Sekarang aku malah berharap dia jangan sampai mati" 550

"Kaucu, mengapa kau tidak mengharapkan dia mati?" tanya si pedang ular perak Ciu Heng thian keheranan. Ceng Lan hiang segera tertawa. "Ciu Hu kaucu, kau ini. . . memang benar-benar kebangetan! Menjumpai persoalan apa saja selalu ingin bertanya sampai jelas, dan kaupun tak pandai menebak isi hatiku, tampaknya makin lama kau semakin bodoh saja" Waktu itu Ku See hong dengan memaksakan diri menahan rasa sakit di seluruh badannya, untuk menghimpun sisa tenaga dalam yang dimilikinya untuk menjalankan penutupan pernapasan dengan ilmu Ku si tay hoat, sehingga napasnya sama sekali tak terdengar. Dalam suasana begini, setiap perkataan mereka dapat didengar olehnya dengan jelas. Tapi yang membuat dia merasa amat terkesiap bukan ucapan dari Ceng Lan Hiang, melainkan dia tak menyangka kalau orang itulah yang disebut Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, perempuan paling cabul dan paling kejamdikolong langit dewasa ini. Meski dimaki bodoh, ternyata si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak dibikin marah, malahan sambil merendahkan diri katanya. "Kaucu adalah seorang manusia yang luar biasa, burung hong dari umat manusia, baik ilmu silat maupun kecerdasannya luar biasa, setiap patah katamu seakan-akan mengan-dung maksud yang dalam, betul aku orang she Ciu terhitung manusia pintar, tapi kalau dibandingkan dengan kaucu maka ibaratnya sinar kunang-kunang dengan cahaya rembulan, mana mungkin aku bisa bersaing dalam cahaya? Oleh karena itulah ucapan dari Kaucu semuanya membuat aku merasa tidak habis mengerti" Ku See hong tahu kalau ucapan tersebut hanya suatu umpakan yang rendah dan memalukan dia sama sekali tak menyangka kalau seorang jagoan yang biasanya bersikap buas dan kejam terhadap seorang perempuan. 551

Mendadak Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, lalu berkata: "Ucapan dalam hatiku kalau tak ku utarakan tentu saja kau tak bakal tahu, maksudku Ku See hong telah terkena ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang ku, sekalipun tidak sampai terjatuh ke dalam jurang, tapiakhirnyadiatohtidakberhasiljuga menghindari diridari siksaan penderitaan yang tak terkirakan akibat dari serangan yang amat beracun itu. Berbicara dari dendam kesumat yang terikat antara dia dengan perkampungan kita, aku tak ingin membiarkan dia mati dengan begitu saja, melainkan lebih dulu membiarkan dia merasakan siksaan yang paling kejam di alam semesta sebelum akhirnya mampus, bukankah carainijauh lebihbaik lagi?" Si pedang ular perak Ciu Heng thian sendiripun merupakan seorang manusia cerdas yang licik dan banyak akal muslihatnya, tentu saja dia dapat merasakan pula kalau ucapan dari Ceng Lan hiang itu banyak yang bukan muncul dari hati sejujurnya. Mendadakdia bertanya: "Kaucu, mengatakan kalau pedang Ang soat kiam sudah pasti dapat kita peroleh, tapi kalau tidak diketahui dimanakah letak mayatnya, bagaimana mungkin senjata mestika itu bisa kita peroleh?" ''Terus terang kukatakan kepadamu, Ku See hong telah melarikan diri, Bila kita lakukan suatu pengejaran secara besar besaran apakah pedang Ang soat kiam tersebut tidak bisa kita peroleh? Hayo berangkat, lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini, coba kau lihat kabut yang menyelimuti tempat ini makin lama semakin bertambah tebal" Tiba-tibasipedangularperakCiuHengthian memohon: "Kaucu nio-nio, kau pernah mengabulkan permintaanku untuk menjodohkan nona Ji im kepadaku, mengapa sampai sekarang kau masihbelumbersediauntuk meyerahkantubuhJiimkepadaku?" Ceng Lan hiang segera tertawa jalang. 552

''Ciu hu kaucu, kau benar-benar seorang manusia yang tak mengenal puas, kau sudah mendapatkan aku, buat apa kau menghendaki pula putriku? Hal semacam itu berarti suatu hubungan yang kacau!" Ku See hong yang secara kebetulan mendengarkan pembicaraan tersebut benar-benar menyumpah seribu keturunannya, dia tak menyangka kalau dikolong langit bisa terdapat perempuan yang begitu tak tahu malu, diam-diam ia lantas bersumpah didalam hati, jika tak dapat mencincang tubuh nya sehingga hancur berkepingkeping, sampai matipun dia tak akan mati dengan mata yang meram. "Nasib suhu dan adik Ji im benar-benar tak beruntung" demikian ia berpikir "aku harus menyelamatkan adik Im dari cengkeraman setan iblis, sekarang ia sudah menjadi istriku, aku tak boleh membiarkan dia merasakan penghinaan maupun perbuatan terkutuk dari siapa pun, sedetik dia masih berada dicengkeraman ibunya yang cabul, berarti sedikit pula keselamatan jiwanya terancam, jika sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan, bukankah aku akan menyesal sepanjang masa...'' Sementara Ku See hong sedang berpikir sampai ke situ, mendadak terdengar si pedang ular perak Ciu Heng thian telah berkatalagisambil tertawaseram: "Heeehh. . . heeehhh . . . heeehh. . . hubungan kacau apakah, buat hubungan diantara kita hal tersebut sama sekali tak ada hubungannya sama sekali." "Oooh Kaucu nio-nio, kumohon kepadamu berbuatlah baik, disini tiada orang lain, berikanlah tubuh adik Ji im kepadaku. . . biarlah kami menjadi suami istri, aku benar-benar sudah tak mampu untuk menahan diri lagi...." Tak terlukiskan rasa kaget dan terkesiap Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, dia kuatir kalau peristiwa yang mengenaskan itu benar-benar akan berlangsung didepan mata, 553

sebab bila sampai begitu niscaya dia tak akan sanggup untuk menahan diri. Yaa, seandainya orang yang dia cintai bahkan sudah pernah melakukan hubungan suami istri dengannya, bila sampai diperkosa orang lain dihadapan sendiri maka pukulan batin yang demikian beratnya itu tak akan sanggup dihadapi oleh siapapun, meski dia adalah seseorang yang berwatakkeras hatisekalipun. Perasaan Ku See hong saat ini gelisah sekali dan benci, benci atas diri sendiri yang lemah tak berkekuatan, lemah sehingga tak mampu untuk melindungi kesetamatan orang yang dicintainya. Terdengar Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh dengan nada yang amat jalang, "Aah, kau ini mengapa mesti terburu napsu? Baik-baiklah menunggu sekian waktu lagi, saat itu aku pasti akan memenuhi keinginan hatimu itu, sedang sekarang... sekarang aku takingin kehilangandirimu?" Andaikata Ku See hong tidak mendengar dengan mata kepala sendiri, dia tidak percaya kalau dikolong langit terdapat perempuan cabulyangbegitu taktahu malu. Hampir boleh dibilang perempuan itu tak mirip manusia, melainkan binatang, sebab hanya binatang saja yang bisa berbuat cabuldantak tahu malusepertiapayangdia lakukan sekarang. Kedengaran si pedang ular perak Ciu Heng thian turut tertawa terkekeh-kekeh. "Akupun tahu kalau kau tak dapat kehilangan aku, padahal setiap saat setiap detikpun aku merasa takut kehilangan dirimu pula, heeehhhhh .....heeehhh.... Menyusul kemudian terdengar suara tertawa cekikikan yang amat jalang berkumandang disisi telinga Ku See hong. Suara apakah itu? Jelas merupakau suara tertawa cabul yang penuh rangsangan napsu. Dalam keadaan demikian, Ku See hong ingin sekali membunuh dan mencincang sepasang lelaki perempuan yang cabul dan tak tahu malu itu, tapi sayang dia sudah tak bertenaga lagi, disamping 554

itu perasaan sakit dan penderitaan yang amat hebat telah menyelimuti pula seluruh tubuhnya. Dia tahu ilmu pukulan hau kut jian hun im kang merupakan ilmu pukulan yang terkeji dan paling beracun dikolong langit, siksaan yang kejampun tak lama akan terasakan diseluruh tubuhnya. Mendadak terdengar suara cabul dari si pedang ular perak Ciu Hengthian kembaliberkumandang datang: 'Kaucu nio-nio, aku sudah tak kuat untuk menahan diri, mari kita bermain satu babak dialam terbuka saja" "Jangan-jangan..." tampik Ceng Lan hiang. Dibalik kabut putih yang menyelimuti angkasa lamat-lamat kelihatan ada dua sosok bayangan manusia sedang bergulingan diatas tanah, akhirnya sepasang lelaki perempuan anjing itu telah melakukan hubungan senggama dialamterbuka. Suara tertawa mereka yang cabul tiada hentinya berkumandang disisi telinga Ku See hong diiringi dengusan napas mereka yang memburu. Tapi perasaan Ku See hong terasa makin terluka, mengikuti dengusan napas mereka yang memburu serta gelak tertawa mereka yang jalang, lambat laun luka itu terasa semakin merekah dan mengucurkan darah. Disatu pihak penuh dengan kegembiraan karena nafsu birahi yangsemakin mendekatipuncak kenikmatannya. Maka dipihak lain penuh dengan penderitaan dan siksaan batin yang luar biasa. Dua macam perasaan yang berbeda menyolok itupun segera berlangsungdibalik kabuttebalyang menyelimuti sekitartempatitu. Kegembiraan akhirnya berakhir dalam waktu singkat, sepasang lelaki perempuan itupun telah pergi, pergi dengan membawa kepuasan napsu yang terlampiaskan.. 555

Sebaliknya Ku See hong berada dalam keadaan yang makin menderita, ia menyum-pah karena ikut menyaksikan adegan tersebut, adegan yang tak tahu malu, tapi diapun bersyukur, bersyukur karena orang yang dicintainya...tak sampai... tak sampai... Tapi ingatan menyeramkan lainnya segera menyelinap kedalam benaknya, membuat ia merasa tak tenang, dia takut, takut Him Ji im. . . . Tapi apa gunanya? Dia hanya bisa membenci kepada diri sendiri, membenci kepada diri sendiri yang tak berhasil menolongnya disaat yang tepat ... Rembulan yang berbentuk sabit telah menongol keluar dari balik awan, tapisuasanaditempatitu masihterasaremang-remang. Dibalik remangnya suasana terlintas pula sebuah pemandangan yang mengenaskan. Angin dingin yang kencang berhembus lewat mengibarkan jubah panjangnya yang koyak, tanpa terasa seluruh tubuhnya gemetar keras, tapi sejak merasakan gemetar itu juga, Ku See hong merasa siksaanyangmengerikansudan mulaimenggerogotitubuhnya..... Tiba-tiba..... Ku See hong merasakan datangnya segulung hawa panas yang muncul dari pusar seakan-akan mendatangkan suatu kekuatan baginya, tapi hawa panas yang mengalir dalam tubuhnya itu justru membuat badannya kepanasan seperti dipanggang dibawah api yang membara. Siksaan semacam ini benar-benar dirasakan sangat dahsyat, karena munculnyadaridalamdan mendesak keluar. Ku See-hong merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya ikut mendidih keras ...... 556

Peluh telah mengucur keluar dari beratus-ratus lubang pori-pori diatas badannya, membuat sekujur tubuhnya basah kuyup bagaikan terguyur air..... Sepasang matanya melotot besar, wajahnya mengejang keras menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa. Semenjak berlatih ilmu sakti Kan kun mi siu ceng khi, meskipun Ku See hong tidak takut lagi terhadap panas yang membara serta dingin yang membekukan badan, tapi yang diderita sekarang adalah akibat dari ilmu pukulan Hau kut jian yang amat keji. Akibatnya, semua manfaat yang dimiliki nya seakan-akan punah dengan begitu saja, selain tak bisa dipergunakan lagi, malahan keadaannya bertambah mengenaskan. Sebagaimana diketahui, setiap ilmu sakti yang ada didunia ini sudahpasti memilikipula ilmu tandingannya. Kebetulan sekali ilmu Hau kut jian im kang yang dilatih Ceng Lan hiang justru merupakan ilmu tandingan bagi ilmu Kan kun mi siu ceng khi tersebut. Semenjak pertempuran berdarah diatas bukit Soat san dua puluh tahun berselang, di mana Ceng Lan hiang berhasil mencelakai jiwa Bun ji koan su Him Ci seng, tiga tahun kemudian dalam dunia persilatan telah muncul nyanyian "Dendam sejagad" yang menghebohkan. Munculnya nyanyian tersebut segera mengejutkan Ceng Lan hiang, dia segera mengetahui kalau Bun ji koan su belum tewas akibat dari ulahnya tempo hari. Secara kebetulan pula pada saat itu dia memperoleh kitab pusaka Ban shia Cinkeng, maka serta merta dia lantas memusatkan segenap perhatiannya untuk melatih ilmu Hau kut jian hun im kang tersebut. Bun ji koan su sendiri pun merasa terkesiap sekali setelah mengetahui kalau Ceng Lan hiang berhasil mendapat kitab pusaka Ban Shia cinkeng, dia tahu sekalipun segenap ilmu sakti yang 557

tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip berhasil dikuasahi semua, belum tentu ia sanggup untuk membereskan perempuan itu, maka Bun ji koan su pun tak pernah pergi mencari Ceng Lan hiang sendiriuntuk melakukanpembalasandendam. Berbicara soal ilmu silat yang dimiliki Ceng Lan hiang kini, boleh dibilang dia sudah tiada tandingannya lagi di kolong langit, sebab bukan saja dia telah berhasil mencuri belajar banyak kepandaian sakti yang tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip, bahkan dari kitab Ban shia cinkeng pun dia berhasil mempelajari banyak sekali ilmu silat maha sakti. Itulah sebabnya kepandaian silat yang di milikinya sekarang boleh dibilang seluas samudra dan sukar diukur lagi dengan katakata. Sekarang, Ku See hong bukan hanya terkena pukulan Hau kut jian hun im kang yang dilancarkan Ceng Lan hiang dengan tenaga sebesar lima bagian saja, bahkan delapan jalan darah penting ditubuhnya sudah ada tiga diantaranya yang kena tertotok. Seandainya berganti orang lain, sudah sejak lama ia mampus secara mengenaskan. Tapi Ku See hong pernah menerima inti kekuatan dari seluruh badan Bunji koansu, selain itu diapun pernah makan nadi darah naga bumi Tee liong hiat meh yang merupakan mestika yang langka di dunia ini, akibatnya seluruh tubuhnya memiliki suatu kekuatan yang melebihi siapapun. Sayangnya kendatipun demikian, tapi jika dalam tujuh hari racun dinginnya tak sempat dipunahkan, toh ia bakal tewas juga dalam keadaan yang mengernaskan. Bukan begitu saja, bahkan dalam tujuh hari tujuh malam ini setiap hari dia pasti akan merasakan siksaan yang paling keji di kolong langit, setiap kali selesai merasakan siksaan, berarti nyawanya selangkah mendekatiakhir. 558

Waktu itu, Ku See hong merasakan hawa panas yang berkobar dalam dadanya makin lama semakin meninggi, penderitaan semacam itu sungguh tak terlukiskan dengan kata, bahkan makin lama semakin bertambah dahsyat. Dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa membenci, membenci ketidak adilan Thian, membenci kekejaman akan terhadap umat manusia, mengapa ia diberi siksaan dan penderitaan yang begitu hebatnya. Kematian, memang dialami setiap manusia dan tak mungkin bisa dihindari, tapi setiap kali Ku See hong teringat akan "kematian", segera timbul perasaan ngeri, seram dan bergidik dari dalam hatinya. Apakah dia takut mati? Tidak, tidak, dia bukan seorang pengecut yang takut mati, sebab itulah jalan yang harus dilewati oleh setiap orang, hanya masalahnya cepat atau lambat. Lantas, apa yang membuatnya merasa takut? Ia takut karena dendam kesumatnya belum terbalas, suatu citacita seorang pendekar yang belum bisa terwujud. Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk bertarung melawan malaikat elmaut dan tak ingin membiarkan cengkeraman maut dari malaikat elmaut berhasil meraih kepala nya. Apalagi mati atau hidup dari Ku See hong sekarang akan mempengaruhi pula segala perubahan nasib bagi dunia persilatan dimasa mendatang... Atau dengan perkataan lain, hawa sesat atau hawa kebenaran yang bakal menguasahi jagad, semuanya itu tergantung pada mati hidup Kuu See hong sekarang. Mendadak.. satu ingatan melintai dalam benak Ku See hong, sedang dia berpikir. 559

''Ku See hong, wahai Ku See hong, kau tak boleh mati, karena setelah kau mati bukan saja dendam kesumat tak terbalas, bahkan akan mencelakai pula adik Ji im, kau tak boleh mati tapi kaupun tak boleh tinggal terus disini, kau harus menggunakan sisa tenaga yang kau milikiuntuk merangkak keluar daritempatyangterpencil ini dan beradu nasib, makin jauh semakin baik" Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera bekerja keras untuk merangkak, menggelinding dan menggunakan apa saja untuk bergerak meninggalkan tempat itu. Diapun tak tahu harus merangkak kemana, baginya sekarang hanyalah meninggalkan tempat itu sejauh jauhnya, makin jauh semakin baik.. Karena dia telah membayangkan bilamana tinggal disitu kelewat lama, maka tujuh hari tujuh malam kemudian, dia akan tewas secara mengerikan disitu, padahal disana kecuali orang-orang Ban shia kau, siapa pula yang kemudian datang ke tempat itu? Maka ia ingin merangkak keluar dari sana, bila dapat dijumpai dengan seseorang, sekalipun dia tahu orang yang dijumpainya belum tentu bisa menolongnya, paling tidak masih terpampang harapan baginya untuk emperoleh pertolongan dan pengobatan atas luka yang dideritanya daripada pasrah pada nasib disitu. Tindakan semacam ini sesungguhnya tidak ditunjang oleh sesuatu harapan yang besar, tapi itu lebih baik daripada duduk termenung sambil menantikan datangnya ajal. Tapi yang lebih penting lagi adalah dia tak ingin pedang mestika Angsoatkiammiliknyaitusampaiterjatuhketangan kaumdurjana. Diam-diam dia telah berkata dalam hati kecilnya, bila di a berjumpa dengan seseorang dan orang itu adalah seorang dari golongan pendesar, dia akan menghadiahkan pedang Ang soat kiam tersebut kepadanya, selain diapun akan menitipkan beberapa persoalan yang belum dapat diselesaikannya itu untuk dilanjutkan pelaksanaannya. 560

Begitulah, dia menggelinding, merangkak dan bergerak tiada hentinya kedepan. . . Dalam lelahnya ia merasakan hawa panas yang menyiksa dalam tubuhnya makin lama semakin pudar sehingga akhirnya lenyap sama sekali. Kini ia terbaring diatas tanah dengan napas tersengkal-sengkal, peluh telah membasahi selurun tubuhnya, juga membasahi seluruh permukaan tanah. oooo0dw0oooo BAB 26 AKAN tetapi, disaat ia sedang beristirahat dengan napas tersengal itulah, nendadak terasa munculnya segulung hawa dingin yang luar biasa muncul dari punggung dan pelan-pelan menembusi sekujur tubuhnya, dalam waktu singkat dia merasakan seluruh tubuhnya gemetar keras kemudian mengejang kencang. Seluruh darah yang mengalir didalam tubuhnya seakan-akan berubah menjadi dingin dan membeku. Badannya menjadi kaku, sekujur tubuhnya dingin bagaikan salju dan hanya bisa berbaring dengan kaku seperti sesosok mayat, sementara napasnya makin lama semakin bertambah sesak. Walaupun demikian, kesadaran otak Ku See hong masih tetap utuh seperti sedia kala, dengan memaksakan diri dia berusaha keras untuk menahan penderitaan akibat menyusutnya badan, tapi dia tetap nekad, tubuhnya masih saja dicoba untuk merangkak dan menggulung untuk bergerak ke depan. Tentu saja gerakannya sekarang tidak secepat tadi, malahan semakintak sanggupuntuk melanjutkan kembaligerakannya. Sekarang, Ku See hong sudah merangkak keluar dari balik tempat yang diliputi kabut, rembulan yang terang menyinari seluruh jagad, tapi sepasang matanya membelalak besar, biji matanya yang 561

hitam nampak berkerut kecil hingga lebih banyak warna putihnya, lubang hidungnya mengembang besar pula....... Wajah yang menyeramkan dan tak terlukiskan dengan kata-kata ini, ditambah lagi dengan tubuhnya yang penuh noda darah serta rambut yang awut-awutan kusut membuat tampang pemuda itu mengerikan sekali. Mungkin bulu roma orang akan berdiri semua bila secara tak sengaja berjumpa dengannya. Merangkak, menggelinding .. . .. . dia telah mengerahkan tenaga yang paling besar untuk berjuang terus, dan ia berhasil merangkak sampai tempat yang amat jauh. Mendadak.... segulung hawa panas yang aneh sekali lagi muncul daridalam pusarnya. Setelah itu hawa dingin yang membekukan menyelimuti setiap bagian badannya. Panas dingin datang silih berganti ..... Tapi dalam tubuhnya masih terdapat semacam perasaan lain yang jauh lebih menyiksa, lagi suatu gerakan yang mengalir dan menggeletardidalamdaging danbalikkulitbadannya... Perasaan itu seperti panas dingin, seperti panas, gatal. seperti kaku dan seperti pula linu. . Tapi kalau dirasakan sungguh-sungguh maka seakan-akan bukan perasaan panas yang sungguh-sungguh, bukan pula dingin, linu ataupun sakit. . Pokoknya segala sesuatu perasaan linu, sakit, kaku, pegal serta aneka perasaan lainnya hampir semuanya dapat dirasakan dalam tubuhnya. Ada kalanya dia merasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum yang tajam, ada kalanya juga dia merasa ada beribu-ribu ekor ulat berbulu yang sedang bergerak-gerak dalam badannya. 562

Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari pepaduan antara panas dan dingin yang datang silih berganti ini kontan saja membuat Ku See hong yang angkuh dan keras kepala ini tak sanggup menahan diri lagi, dia merasa kepalanya berat dan kesadarannya berangsurangsur menghilang. ''Uaaakk ,..!" akhirnya dia muntah darah segar. Kebetulan pada waktu itu dia sedang merangkak disisi sebuah tebing, karena sisa hawa murninya tiba-tiba punah, sekujur tubuhnya segera berguling kebawah tebing yang tingginya belasan kaki itu membentur diatas sebatang pohon siong. Pakaian yang pada dasarnya telah compang-camping tak karuan kinisemakinrobekdan hancurtak karuan lagi bentuknya.. Maka diapun menjadi tenang, tidak gemetar lagi, tidak menderita lagi, ia terkapar dengan tenang. Ditengah keheningan malam yang mencekam, hanya terdengar suara angin dingin yang berhembus lewat dan menggo-yangkan ranting pohon, suaranya bagaikan isak tangis yang pedih, dedaunan yang bergoyang, bagaikan setan iblis yang mementangkau sayap, segala sesuatunya tampak menyeramkan, mengerikan dan menggidikkan hati... Rembulan yang berbentuk sabit tergantung ditengah awangawang, waktu itu menunjukkan kentongan kelima... Tak lama kemudian, malam pun berakhir dan fajar mulai menyingsing diufuk sebelah timur. Sebuah sungai yang tidak begitu lebar membujur dari sebelah timur dan membentang kebarat, sisi sungai penuh dengan tumbuhan pohon siong yang besar diselingi aneka bunga dan semak yang permai dan subur. Tatkala angin berhembus lewat, terendus bau harumyang semerbak. Dibawah sebuah batang pohon siong raksasa di tepi sungai, saat itu membujur sesosok bayangan tubuh pemuda yang penuh berleporan darah, menyoren pedang kuno, berpakaian compang 563

camping, kulit penuh luka-luka seperti setan dan menyeringai menyeramkan. Sedemikian seramnya keadaan pemuda itu membuat siapa saja yang memandangnya akan merasa bergidik menggigil dan bulu romanya pada bangun berdiri. Sekalipun dia terbaring tenang di bawah pohon siong, walaupun dadanya naik turun dengan lemah dan membuktikan kalau dia belum putus nyawa, tapi jaraknya dengan kematian sudah tak jauh lagi. Cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan telah menembusiawan putih dan memancar keseluruh penjuru dunia. Ketika sinar matahari yang berwarna ke emas-emasan memancar diatas air, tampak beberapa ekor ikan berlompatan kian kemari, sungguhsuatupemandangan alamyang indahpermai. Tiba-tiba... dari arah sebelah timur terdengar suara bentakan merdu serta suara caci maki yang kotor dan cabul menyusul kemudian tampak dua sosok bayangan manusia berwarna abu-abu sedang mengejar sesosok bayangan manusia yang kecil mungil berbaju biru. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia berwarna biru itu nampak sempurna sekali, bagaikan seekor burung yangmenembusiombakbergerak kian kemari, denganlincahnya. Sedangkan dua sosok bayangan manusia yang berada dibelakangnya, meski ilmu merngankan tubuh mereka amat sempurna, namun toh mereka gagal untuk menyusul bayangan biru tersebut. Bayangan ramping berbaju biru itu sungguh lincah gesit dan cekatan, ia seperti ada maksud untuk mempermainkan kedua orang itu sehingga ilmu meringankan tubuh nya sama sekali tidak dikerahkan sepenuhnya. Selama ini dia selalu mempertahankan jaraknya antara beberapa kaki dari dua orang yang membuntuti di belakangnya, malah ada 564

kalanya dia berpaling sambil bertepuk tangan, ada kalanya pula dia melepaskan serangkaian pukulan dan tendangan. Hanya dalam waktu singkat saja, dia telah melepaskan tujuh delapan buah pukulan ditambah dengan tiga empat buah tendangban. Dua orang yang membuntuti di belakangnya meski terhitung juga seorang jago lihay dalam dunia persilatan, sayang orang berbaju biru itu memiliki gerakan yang cekatan dengan serangan-serangan yang maha dahsyat. Itulah sebabnya asal kedua orang itu kena diserang olehnya, niscaya akan dibikin kalang kabut dan terdesak tak karuan, mereka harus bersusah payah lebih dulu sebelum berhasil memunahkan ancaman lawan. Menanti mereka menyiapkan serangan balasan yang dahsyat, manusia berbaju biru itu secara licik segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan secepat kilat meluncur sejauh beberapa puluh kakidari tempatsemula...... Oleh karena itu tak heran kalau dua orang yang berada dibelakang itu dibuat gusarnya setengah mati dan segera mencaci maki kalang kabut. Sambil berkejaran sambil bertarung, tak lama kemudian ketiga orangitusadahberada lima kakidisampingtubuh Ku Seehong. Tiba-tiba terdengar dua orang yang berada dibelakang itu mencaci maki dengan parau bagaikan gembrengan bobrok: 'Lonte busuk, bila kau. . .` Belum selesai ucapan itu, tampak gadis berbaju biru yang berada didepantelah membentaknyaring. "Anjing busuk, kau pantas dihajar!" Pinggangnya yang ramping itu mendadak ditekuk lalu meluncur ke depan secepat kilat, setelah itu secara tiba-tiba berputar satu 565

lingkaran dan berbalik menerjang dua orang yang berada dibelakangnya. Agaknya dua orang yang berada dibelakang itu tak pernah menyangka kalau ilmu meringankan tubuh yang dimiliki gadis itu demikian lihaynya diantara berkelebatnya bayangan biru, tampaklah dua buah ujung bajunya yang lincah seperti ular berbisa dengan membawa desingan angin tajam langsung menggulung tiba. Buru-buru kedua orang itu menahan gerak maju mereka dengan sepenuh tenaga, telapak tangannya didorong ke muka secbepat kilat dua dgulung tenaga saerangan yang dabhsyat bagaikan amukan angin puyuh langsung menyambut datangnya serangan lawan. Ilmu silat yang dimiliki gadis itu memang lihay sekali, menyaksikan datangnya kedua gulung angin puyuh itu, dia segera tertawa dingin, mendadak sepasang ujung bajunya diputar dan dikebaskan ke depan segulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan luasnya samudra melalap kedua gulung angin serangan lawan sehingga lenyap tak berbekas. Menyusul kemudian tubuhnya berkelebat secara aneh, bagaikan sukma gentayangan dia menerobos masuk diantara kedua orang itu, sepasang telapak tangannya yang putih mulus diayunkan ke muka dan menyerang ke kiri dan kekanan. 'Plook! Plook...!" dua memecahkan keheningan, sudah diperseni dengan jaditertegundanberdiri kali benturan nyaring berkumandang sepasang pipi kedua orang itu tahu-tahu tempelengan keras yang membuat mereka kaku sepertipatung.

Selesai menggaplok kedua orang itu dengan gerakan yang cekatansinona bajubiru itu melompat mundur lagisejauh duakaki, sepasang matanya yang jeli mengerling sekejap ke sana kemari. Ketika menjumpai kedua orang itu berdiri termangu disitu, mendadak ia tertawa cekikikan tangan kanannya segera membereskan rambutnya yang kusut sementara tangan kirinya dipakai untuk menutupi bibir sendiri. 566

Sikapnya yang lincah, polos tapi binal membuat orang benarbenarserbasalah, menangistakbisatertawapuntakdapat. Gadis berbaju biru itu memang berwajah cantik, rambutnya yang mulus terurai sebahu, tubuhnya ramping dengan kulit badan yang putih mulus dan halus, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil, pada hakekat nya dia merupakan seorang gadis yang cantik rupawan. Ternyata gadis ini tak lain adalah Im Yan cu yang lincah, polos, hangat tapi marah atau senangnya tak menentu. Kiranya ketika dia mewakili Ku See hong menahan sejumlah jago lihay dari dunia persilatan di kompleks tanah pekuburan yang sepi, karena serangannya kelewat keji, hal mana menimbulkan kesan jelek dalam hati Ku See hong sehingga tanpa pamit pemuda itu telah pergi meninggalkannyar. Atas kejadian tersebut, hatinya merasa sedih sekali, malah dia sempat menangis sehari semalam, walaupun demikian, ia masih saja setiap saat setiap detik memikirkan Ku See hong dan mencari jejaknya. Tetapi berhubung jejak Ku See hong tak menentu, maka selama beberapa bulan hasilnya nihil. . Kendatipun demikian, dia tidak putus asa, dengan penuh semangatdia menjelajahiseluruhtempatuntuk mencarikekasihnya, biar sampai di ujung langitpun dia bertekad hendak mencarinya sampai ketemu. Dua orang lelaki yang berdiri di depan Im Yan cu adalah dua orang lelaki setengah umur yang mengenakan jubah berwarna abuabu, perawakan mereka tinggi besar dan kekar, alis matanya tebal matanya besar dengan sikap yang gagah. Sebetulnya raut wajah mereka mirip antara yang satu dengan lainnya, satu-satunya perbedaan adalah wajah mereka yang satu penuh bercambang sedangkan yang lain bersih dan kelimis. 567

Kedua orang ini sama-sama mempunyai nama yang termashur dalam dunia persilatan, mereka adalah saudara kembar yang di sebut Kanglam Siang hou (sepasang orang gagah dari Kanglam) Yang penuh bercambang adalah Pek liun jiu (si tangan geledek) Hoo kian, sedangkan yang tanpa bercambang adala Sian hong kek (si angin puyuh) Hoo gi. Sepasang orang gagah dari Kanglam ini masing-masing memiliki ilmu silat yang sangat lihay, jadi orang jujur dan gagah, mereka tidak pernah berpikiran licik bahkan dipuji sebagai orang pandai didalamdunia persilatan. Kanglam Siang hou menganggap diri mereka sebagat jago kelas satu dalam dunia persilatan, ilmu silat yang dimiliki tentu tiada tandingannya dikolong langit. Siapa tahu berhadapan dengan Im Yan cu ibaratnya setan kecil bertemu setan besar, serangan yang dilakukan oleh Im Yan cu itu di kontansaja membuat mereka jaditertegun. Mendadak tendengar Pek liu jiu Hoo Kian yang wajahnya penuh bercambang bertanya: "Nona kau murid siapa? Ilmu silat apakah yang kau pergunakan untuk menghajar kami tadi?" Ketika Im Yan cu menyaksikan mereka tidak marah meski kena terhajar, bahkan mengajukan pertanyaan semacam itu, kontan saja dia tertawa cekikikan. "Jurus serangan yang barusan ku pergunakan ber nama tamparan kiri kanan, apakah kalian ingin mencobanya lagi?" Sembari berkata Im Yan cu segera mementangkan sepasang telapak tangannya yang putih bersih dan berlagak seakan-akan hendak melancarkan tubrukan lagi. "Tunggu dulu nona" buru-buru Sian hong kek Hoo Gi berseru, "lebih baik kita menerangkan dahulu duduknya persoalan sebelum bertarung mati-matian. 568

Sekali lagi Im Yan cu tertawa geli menyaksikan cara mereka berbicara, sambil menarik kembali telapak tangannya, dia berkata sambiltertawa merdu: "Persoalan apa lagi yang hendak kalian berdua bicarakan? Cepat katakan. ." 'Nona belum menjawah pertanyaan kami, sebenarnya kau murid siapa? ujar sitangan geledek Hoo Kian dengan lantang. Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi serius, katanya dengan bersungguh-sungguh: 'Nonamuadalah murididarirajaakhiratbagikaumpria!" Baik, Sian hong kek Hoa Gi maupun Pek lui jiu Hoo Kian keduaduanya merupakan jago yang jujur, polos sama sekali tak berakal muslihat, mereka tidak curiga kalau Im Yan cu sengaja lagi mempermainkan dirinya mendengar itu segera gumamnya: `Raja akhirat bagi kaum pria? Raja Akhirat bagi kaum pria? Asing benarnama ini' Hampir pecah perut Im Yan Cu setelah mendengar ucapan itu saking gelinya, tapi paras mukanya masih tetap dingin dan kaku, ujarnya sinis: "Hmm, mengakunya saja kalian Kanglam Siang hou adalah jagojago yang sudah setengah abad berkelana dalam dunia persilatan, tak tahunya nama Raja akhirat bagi kaum pria pun tak pernah didengar, Huuuuh, kalau tidak btahu katakan sadja tidak tahu, abuat apa mesti bberlagak? Hmmm, nonamu benar-benar ikut merasa malu bagi kalian berdua.. .' Merah padam selembar wajah Kanglam siang hou setelah mendengar perkataan itu. Dengan suara tergagap buru-buru Pek lui jiu Hou Kian berkata: "Guru nona pastilan seorang pertapa yang jarang berkelana dalam dunia persilatan, kami dua bersaudara oenar-benar tidak mengetahui namanya." 569

Im Yan-cu memang seorang gadis yang suka menggoda orang, apalagi ketika mengetahui kalau orang yang digodanya sama sekali tidak merasa, rasa gembiranya berlipat ganda. Yaa, mungkin didunia ini hanya dia seorang yang mempunyai watak yang begini aneh yaitu membuat orang lain kebingungan mencari kegembiraan buat diri sendiri. Paras muka Im Yan cu yang semula dingin kaku, dengan cepat berubah menjadiamatsantai, ujarnyasambiltertawadingin. "Aduuh mak, aku lihat kalian berdua benar-benar bodoh sekali, Raja akhirat bagi kaum pria tentu saja merupakan perempuan yang khusus membunuh lelaki bodoh macam kalian, masa dalam dunia persilatan benar-benar terdapat nama seperti ini?. Sekarang Kanglam siang hou baru tahu kalau dia sedang dibodohi orang, kontan saja hawa amarahnya berkobar. DengansuaradalamPek luijiu HooKianberseru: "Nona jadi kau dengaja hendak mempermainkan kami dua bersaudara? Hari ini kalau aku tidak memberi sedikit pelajaran kepadamu, sulit rasanya untuk melampias kan rasa benci didalam hatiku" Im Yan cu mengerutkan dahinya lalu menghela napas sedih: "Aaaai ..... kalian berdua adalah Kanglam Sianghou yang termashur, namanya di dalam dunia persilatan, masa dua orang lelaki hendak mengerubuti seorang perempuan lemah seperti aku? Aaaai, tahu kalian bakal marah, aku tak akan menerangkan apa yang dimaksud dengan Raja ahkirat bagi kaum pria itu" Im Yan cu adalah seorang gadis cantik, selain paras mukanya cantik menarik, orangnya juga lincah dan menawan hati, terutama sekali bila sedang tertawa, pada hakekatnya sanggup membetot sukma siapa saja. Begitu dia tunjukkan wajah yang sedih, diantara kecantikan wajahnya segera terlihat sikap yang cukup mengibakan hati. 570

Kanglam siang hou memang orang yang jujur dan terbuka, meski mereka mengagumi kecantikan wajahnya, namun sama sekali tidak terlintas pikirah jahat. Maka begitu menyaksikan Im Yan cu yang berwajah memelas itu, SianHong kek HooGisegeraberkatadengansuarapelan: "Nona." kami dua bersaudara tak akan menganiaya kau seorang perempuan lemah, asal barang tersebut kau kembalikan kepada kami hari ini, urusan pastiakan beresdalamsuasanadamai" Mendadak wajah lm Yan cu berubah kembali menjadi dingin menyeramkan, katanya ketus: "Kalian berdua benar-benar manusia sombong yang tak tahu malu, mengapa tidak kalian bayangkan sewaktu kugaplok mulut kalian barusan tadi? Coba katakan, siapa yang sedang mempermainkan siapa? Hmmm, sanggupkah kalian berbuat demikian?" Kanglam Siang hou benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh perubahan sikap Im Yan cu yang sebentar marah sebentar senang itu, dengan cepat mereka menduga kalau gadis ini jangan-jangan mengidap penyakit syaraf... Sekalipun begitu, mereka juga tahu kalau apa yang dikatakan gadis itu benar, sekalipun mereka berdua turun tangan bersama, belumtentu lawannyaberhasildikalahkan. Maka setelah termenung beberapa saat Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata: ''Nona, 'lebih baik kita tak usah membicarakan hal-hal yang tidak berguna, kami dua bersaudara memohon kepadamu agar suka mengembalikan barang tersebut kepada kami!' "Barang apa yang kalian maksudkan?" tanya Im Yan cu sambil tertawa. "Pedang kecil Jui sim kiam tersebut" sambung Sian hong kek Hoo Gi cepat. 571

Tiba-tiba Im Yan cu merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebilah pedang kecil sepanjang tiga inci yang memancarkar sinar keperak-perakan, diatas pedang tersebut terukir tiga huruf kecil yang berbunyi: "Juisim kiam" 'Apakah Pedang kecil ini yang kalian maksudkan?" tanyanya sambil mengayunkan tangan kanannya. Melihat pedang kecitl itu, si tangan geledek Hoo Krian menjadi girang sekali, serunya dengan cepat: "Benar-benar, Cepat kau serahkan kepada kami` Seraya berkata, si tangan geledek Hoo Kian segera membungkukkan pinggang dan siap menerkam kedepan. Buru-buru Im Yan cu menarik kembali tangan kanannya dan di sembunyikan kebalik baju lalu katanya: "Tunggu sebentar, tidak sulit jika kalian menginginkan pedang kecil ini, cuma kalian berdua harus memenuhi juga dua buah permintaan ku" "Nona, apa yang harus kami penuhi? Cepat katakan" buru-buru si jago angin puyuh Hoa Gi berseru. Sekulum senyuman manis segera menghiasi wajah Im Yan cu sambil mengerling sekejap kearah mereka berdua, katanya dengan suara yang amat merdu. 'Pertama kalian harus menerangkan dulu asal usul dari pedang Jui sim kiam itu serta bagaimana cara penggunaannya, kedua kalian harus membantuku untuk menemu kan seseorang" Mendengar perkataan itu, paras muka Kanglam Siang hou segera berubahhebat, Pekluijiu HooKian mendengusgusar, laluserunya. "Nona, maafkan, kami tak bisa memenuhi kedua permintaan nona itu!" 572

Kontan paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin bagaikan es, sepasang matanya melotot besar, hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, keadaannya waktu itu bagaikan sekuntum bunga mawar yang penuh berduri. Kanglam Siang hou yang menyaksikan paras muka gadis itu kontan saja hatinya tergetar keras, segera pikirnya. "Nona itu sungguh aneh, marah dan gembira silih berganti, perubahannya tak menentu dan amat mendadak, sebenarnya permainan busuk apakah yang sedang dia siapkan untuk kami berdua?" Akhirnya Sian hong kek Hoo Gi menghela napas panjang katanya: "Tentang permintaan nona yang pertama berhubung kami sudah terlanjur memenuhi permintaan orang, maka sebagai orang persilatan yang mementingkan pegang janji, terpaksa kami tak dapat membocorkan rahasia tersebut, apalagi pemilik pedang Jui sim kiam adalah bakal majikan kami." "Sedangkan persoalan yang kedua, kau mengatakan hendak mencari orang, tolong berilah petunjuk kepada kami siapakah orang itu, agar kami dapat mempertimbangkannya lebih dulu." Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih. ''Aaaai, tentang soal pertama aku tidak tahupun tak menjadi soal, tapi permintaanku yang kedua harus kalian penuhi, karena dia adalah musuh besarku." "Cuma akuputn tak ingin terlalu memaksa kalian, janganlah bekerja bagiku dengan membawa perasaan yang tak menentu, maka aku ingin mengajak kalian berkelahi, jika kalian kalah ditanganku maka kau harus memenuhi permintaanku itu dan mencarikan orang itu sampai ketemu, sedangkan pedang Jui sim kiaminisegeraakan kekembalikankepada kalian" Pekluijiu Hoo Kian termenungsebentarkemudian katanya: 573

"Nona, andaikata orang yang hendak kau cari adalah seorang manusia laknat yang terkutuk dan bejad :noralnya, tanpa syarat kami akan menerima permintaanmu itu tapi seandainya dia adalah seorang enghiong yang berjiwa pendekar, sekalipun badan kami harushancur, janganharapkamiberdua bersedia membantumu' Diam-diam Im Yan cu merasa kagum sekali atas kebesaran jiwa sertasifatpendekardariKanglamSiang-hou ini." Tapi di luaran dia masih tetap bersikap dingin dan hambar, katanya lebih lanjut: "Dia adalah orang jahat, orang berhati busuk, orang yang telah mempermainkan aku" Menyaksikan paras mukanya yang diliputi emosi, Sian hong kek Hoo Gi segera menarik wajahnya seraya berkata. "Nona, harap bkau utarakan dudlu siapa namanyaa mungkin kami bKanglam siang hou bisa mengetahui watak orang itu yang sebenarnya. Jika bisa tidak bermusuhan dengan orang, lebih baik jangan bermusuhan, apalagi kalau tiada masalah yang terlalu besar, jika dapat diselesaikan lebih baik diselesaikan saja'' Ternyata dalam pembicaraan tadi, secara diam-diam Kanglam Siang hou telah mengamati perubahan mimik wajah serta nada pembicaraannya, mereka tahu bahwa orang yang hendak dicari gadis itu bukanlah seseorang yang memiliki dendam kusumat dengannya, maka dari itulah mereka bermaksud untuk membujuknya. Tiba-tiba saja paras muka Im Yan cu berubah menjadi lembut kembali, namun nada suaranya masih tetap dingin dan kaku: "Aku tak akan membunuhnya, aku hanya akan memunahkan ilmu silatnyaagarsepanjang masadiabisa mendampingidiriku" Kanglam siang hou yang mendengarkan perkataan itu segera merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri. 574

Seperti diketahni, bila seorang yang pandai bersilat kemudian secara tiba-tiba ilmu silatnya dipunahkan orang, maka hal itu akan dianggapnya sebagai peristiwa yang paling keji, paling menyedihkan hatidansiksaanhidupyanglebih mengenaskandaripadamati. DengansuaradalamPek luijiu HooKiansegeraberkata: "Kita sudah berbincang sekian waktu, tapi kau belum menyebutkan siapakah nama orang yang hendak kau cari" Im Yan cu segera tertawa cekikikan, suaranya merdu bagaikan genta, katanya: "Dia tak lain adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma dingin) Ku See hong yang nama besarnya menggetarkan dunia persilatan pada akhir ini." ParasmukaKanglamsianghou berubahbebat, jeritnyatertahan: 'Apa? Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong... " Menyaksikan paras muka mereka yang terkejut dan tertegun, Im Yan cu merasa gembira sekali, dia segera tertawa cekikikan. "Yaa, betul, memang dia! Si sastrawan aneh bersukma dingin KauSeehong, apakah kaliantidakbersedia mengabulkan?" "Yaa, kami tidak bersedia menerima permintaanmu itu!" jawab si tangan geledek Hoo Kian dengan suara lantang. Sebenarnya Ku See hong baru beberapa bulan termashur dalam dunia persilatan, tapi berhubung dia adalah muridnya Bun ji koan su yang merupakan manusia aneh dari dunia persilatan dimasa lalu, ditambah pula begitu muncul secara beruntun dia membunuh Leng juan sam kui serta tiga puluhan orang jago persilatan di kompleks tanah pekuburan, tak heran kalau namanya dengan cepat menanjak setinggi langit. Padahal semua kejadian itu bukan hasil perbuatan dari Ku See hong seorang, melainkan hasil karya dari Im Yan cu yang bertangan keji, walaupun demikian orang persilatan tidak tahu seluk beluk 575

yang sebenarnya, mereka semua mengira pembunuhan tersebut merupakan hasil karya dari Ku See hong. Apalagi setelah Ku See hong mendatangi istana Huan mo kiong di Lam hay pada empat bulan berselang dan secara beruntun melukai banyak jago lihay dari Huan mo kiong dan berhasil meloloskan diri dari lima siksaan paling keji dari Huan mo kiong yang tak pernah bisa dihindari orang lain... peristiwa yang terjadi segera menyebar luas keseluruh penjuru kolong langit. Maka nama besar Ku See hong pun menjadi termashur dikolong langit, orang-orang yang iseng pun memberi julukan Leng hun koay seng (Sastrawan aneh bersukma dingin) kepadanya. Berhubung cara kerjanya amat keji, maka dia dinamakan sukma dingin, sedang asal usulnya yang misterius dan penuh rahasia membuat dia dijulukisastrawan aneh. Maka bila digabungkan menjadi satu terbentuklah nama julukan baru sastrawan aneh bersukma dingin. Tapi belakangan ini dalam dunia persilatan muncul lagi seorang manusia yang lebih termashur dan lebih terkenal namanya daripada Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, dia adalah seorang manusia aneh berkerudung kain warna warni. Dia bukan hanya seorang diri saja, bahkan empat manusia bengis dan dikenal sebagai gembong iblis dari pulau Tang cing to pun takluk dibawah perintahnya. Konon selain ilmu silatnya tintggi, nama nya pun terkenal, dia selalu mempergunakan sebilah pedang kecil berwarna perak yang bertuliskan "Juisimsiau kiam." Sebagai lambangnya. (Tentang rahasia ini, akan diterangkan di dalam bagian lain dari cerita ini, terima kasih) Demikianlah, dengan wajah yang dingin dan diliputi hawa napsu membunuh, Im Yan cu menegur dingin: "Mengapa kalian tidak meluluskan?'' 576

Dengan gusar Pek lui jiu Hoo Kian berteriak keras: ''Dalam dunia persilatan dewasa ini, kecuali pemilik pedang Jui sim kiam dan sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, yang lain boleh dibilang bukan manusia sejati. kami Kanglam Siang hou adalah manusia yang punya harga diri, kami tak akan mencelakai pendekar-pendekar yang kami kagumi, sedang mengenai wajah maupun jejak sastrawan aneh bersukma dingin kamipun tidak tahu menahu, karena itu apa yang kau minta sukar untuk kami luluskan, sedang Jui Sim kiam adalah benda milik kami, jika kau tak tahu aturan dan ingin merampas dengan kekerasan, baiklah, sekakipun tubuh kami harus terkapar dalam genangan darah, kami tetap bertekad akan beradu jiwa denganmu" Dengan perkataan itu sudah jelas tercermin sampai dimanakah kebesaran jiwa Kanglam siang hou... Diam-diam Im Yan cu mengangguk, dia tahu bahwa kedua orang ini adalah manusia-manusia gagah yang punya harga diri. Tapi watak gadis ini memang jauh berbeda dibandingkan dengan perempuan-perempuan lainnya, dia masih suka binal, suka membuat onar dan menggoda orang, apalagi jika sedang menganggur, dia gemar sekali mencari orang untuk diajak berkelahi atau menggodanya habis-habisan. Sungguhpun watak semacam itu terasa aneh, tapi oleh karena sejak kecil ia sudah dididik oleh gurunya dalam perbuatan semacam ini, lama kelamaan hal itu merupakan suatu kebiasaan baginya. Paras muka Im Yan cu dingin bagaikan es, setelah tertawa dingin katanya dengan suara sinis: 'Hmm, dengan mengandalkan kemampuan kalian dua potong barang rongsokan juga berani berbicara soal ilmu silat dihadapanku. Hmm!, tidak sulit bila kalian menginginkan kembali pedang Jui sim siau kiam tersebut, asalkan saja kalian benar-benar memiliki kepandaian untuk menangkan diriku" 577

Didalam dunia persilatan, Siang hong kek maupun Pek lui jiu boleh dibilang terhitung juga sebagai manusia yang punya nama, mereka bersabar selalu selama ini karena mereka dapat melihat meski gadis yang tak diketahui asal usul nya ini binal dan tak tahu aturan, namun mereka bukanlah seorang manusia yang berhati jahat. Akan tetapi setelah dipandang hina oleh lawannya, kontan saja hawa amarahnya berkobar. Sambil bertekuk pinggang si tangan geledek Hoo Kian melejit ke samping kiri lalu menerjang maju kedepan. Im Yan cu hanya berdiri tegak sambil menunjukkan wajah sinis, bibirnya mencibir dengan sikapnya amat santai. Melihat itu, si Tangan 'geledek semakin naik darah, api amarah merasuk semakin membara dalam dadanya, sepasang telapak tangannya yang disilangkan di depan dada langsung diayunkan ke depan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan memekikkan telinga langsung meluncur ke depan dengan dahsyatnya. Im Yan cu adalah murid seorang manusia aneh dalam dunia persilatan dewasa ini, tentu saja dia tak akan memandang sebelah matapun terhadap ancaman seperti itu melihat terjangan dari si Tangan geledek, tiba-tiba saja tubuhnya melejit ke samping untuk menghindarkan diri, serta merta serangan itupun mengenai sasaran yang kosong. Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang merdu, serunya: "Anjing besar busuk, lebih baibk kalian maju bdersama saja, kaalau cuma seoranbg yang bertarung, kurang asyik rasanya!" Sembari berkata dia bergerak ke muka, sepasang ujung bajunya tiba-tiba diayunkan ke muka melepaskan ancaman. -ooo0dw0ooo 578

Jilid 18 DALAM waktu singkat, seluruh angkasa telah dipenuhi olah bayangan biru yang menyilaukan mata, dua gulung ujung baju yang membawa deruan angin dingin itu menyambar ke tubuh si Tangan geledekdari empatarahdelapanpenjuru. Si Tangan geledek Hoo Kian cukup mengetahui betapa sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki perempuan itu, meski hanya dua buah ujung baju yang lemas, namun dalam permainannya tak disangkal lagi menyerupai dua bilah pedang yang amat tajam. Karena itu dia tak berani menyambut dengan keras lawan keras, tubuhnya yang tinggi besar ikut berputar kencang dan berkelit ke sana kemari. Pada dasarnya Im Yan cu memang tidak bermaksud untuk melukai mereka, sambil membentak nyaring tubuhnya bergerak secepat kilat menyambar si jago angin puyuh, sepasang telapak tangannya yang putih bersih diayunkan keluar dari balik bajunya dan secara beruntun melepaskan enam buash pukulan berantai. Sekalipun serangan itu dilancarkan tidak bersamaan waktunya namun ketika menca-pai sasarannya seakan-akan berbarengan saatnya. Hoo Gi berjulukan si jago angin puyuh, ilmu berkelitnya boleh dibilang menjagoi seluruh dunia persilatan, akan tetapi menghadapi gerakan tubuh Im Yan cu yang begitu lihay, tanpa terasa hatinya dibuat terkesiap juga. Dia merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu-tahu enam buah bayangan telapak tangan pada saat yang hampir bersamaan telah muncul didepan mata dan mengancam dada, bahu serta jalan daran penting lainnya. Selain aneh jurus serangannya, juga lihay tenaga serangannya, bolehdibilangbelumpernah dijumpaisebelumnya. 579

Si jago angin puyuh Hoo Gi merasa amat terperanjat, sepasang telapak tangannya di angkat dan diputar membentuk satu lingkarban bayangan teldapak tangan yanag rapat, di kombbinasikan pula dengan perpu-taran pangkal kakinya, seluruh badannya berputar bagaikan gasingan dan meluncur sembilan depa dari arena. Sekali lagi si tangan geledek Hoo Kian membentak keras, dengan cepat ia memburu dari belakang, angin pukulannya yang dahsyat mengikuti getaran bayangannya segera melancarkan serangan dahsyat lagi. Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan ombakditengahsamudralangsung menghantamkedepan. Di belakang kepala Im Yan cu seperti baru saja si tangan geledek Hoo Kian mendadak dia melejit kesamping untuk secepat kilat dia membalikkan badan, ayunkan kemuka menyongsong datangnya geledek. mempunyai mata saja, melepaskan serangan menghindarkan diri, lalu sepasang ujung bajunya di ancaman dari si Tangan

Anehnya ketika angin pukulan si tangan geledek yang maha dahsyat itu membentur pada angin lembut yang terpancar ke luar dari balik ujung baju gadis itu, segera terdengarlah suara ledakan kecil dan kekuatan tersebut tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas. Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak tangannya diayunkan kedepan bagaikan sarang laba-laba yang menyelimuti angkasa, menyusul kemudian badannya melejit enteng diudara dan melepaskan serangkaian serangan berantai. Telapak tangannya dipakai untuk menyerang si tangan geledek Hoa Kian, sedangkan tendangan kakinya menendang si jago angin puyuh Hoo Gi, kontan saja kedua orang jago itu melompat kekiri dan kekanan dengan cepat... Selain gerakan tubuhnya cepat, jurus serangannya juga lihay, padahakekatnyajarangdijumpaidikolong langit. 580

Si tangan geledek Hoo Kian dan jago angin puyuh Hoo Gi merupakan dua jago yang berilmu tinggi, begitu menghindarkan diri dariancaman,serentakmerekamaju menyeranglagi. Pek lui jiu Hoo Kian dengan melepaskan pukulan-pukulan dahsyatnya menggencet lawannya habis-habisan, sedangkan Sian hong kek Hoo Gi mengandalkan ilmu gerakan tubuhnya yang luar biasa menyerang ke depan sambil melepaskan serangkaian jurus serangan yang dahsyat ibarat burung elang yarng terbang di atngkasa. Kerja qsama antara kedrua orang ini benar-benar hebat sekali, udara serasa dipenuhi angin tajam, pasif dan debu beterbangan memenuhi angkasa, pertarungan itu berlangsung dengan amat serunya. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah bertarung sebanyaktigaempatpuluh gebrakan lebih. Im Yan cu memang terbukti lihay, kendatipun dikerubuti oleh dua orang sekaligus ia masih tetap tersenyum simpul sambil bergerak kesana kemari: Tampak ujung bajunya beterbangan terhembus angin, tubuhnya meliuk-liuk dengan indahnya, semua serangan dilancarkan dengan gerakan yang indah, seakan-akan bidadari yang baru turun dari kahyangan saja, meski indah dan lincah namun semua ancamannya ganas dan mengandung hawa serangan yang dingin merasuk tulang. Pek lui jiu dan Sian hong kek yang menyerang berulang kali tanpa hasil lama-kelamaan timbul juga watak berangasannya bagaikan kerbau terluka, serangan-serangan dilancarkan makin membabi buta, angin pukulan menderu-deru, hampir semua ancamannya ganas keji, dan ditujukan kebagian bagian tubuh yang mematikan. Angin pukulan gelombang demi gelombang berhembus keluar seperti selapis jaring yang tebal dan rapat, bagaikan gulungan 581

ombak di tengah samudra saja, semua serangan itu meluncur kedepan dengan amat dahsyatnya. Begitu menggetarkan sukma keadaannya membuat bati siapapun merasa gemetar dan ketakutan. Sepasang telapak tangan Im Yan cu yang putih bersih melepaskan pukulan demi pukulan dengan tenaga penuh pula, jurus dilawan dengan jurus, gerakan ditandingi dengan gerakan, hanya dalam waktu singkat segenap serangan dahsyat dan pukulan keji yang dilepaskan Pek lui jiu dan Sian hong kek seperti batu yang tercebur ke tengah samudra saja, setelah masuk ke balik pukulan Im Yan cu, hilang lenyap tanpa bekas. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah saling bertarung dua puluh gebrakan lebih. Padahal selama ini Im Yan cu hanya bermain seenak hatinya saja, dia enggan melancarkan serangan yang keji dan memati kan, coba kalau bukan begitu, meski ada empat orang jagoan lihay dari Kanglampun, seluruhnya akan tewas ditangan Raja akhirat bagi kaumpria ini. Lama kelamaan, Pek Lui jiu Hoo Kian sudah habis sabarnya, tibatiba saja dia mengeluarkan ilmu pukulannya... pek lui jiu (pukulan geledek). Telapak tangan kirinya secara tiba-tiba beruban menjadi beribu buah bayangan telapak tangan yang meluncur keluar seperti sambaran guntur dan petir, menggulung dan menyambar menerjang dengan cepatnya. Akan tetapi tidak nampak desingan angin tajam dibalik ayunan tangannya itu. Pada saat yang bersamaan inilah mendadak telapak tangan kanannya digetarkan kemuka seperti getaran gelombang, lalu secara jitu dan sakti menerobos keluar lewat tengah tengah lingkarantelapaktangan kirinya. 582

"Blaaammm! Blaaamm... !" seperti guntur yang menggelegar diudara, bergema suara ledakan yang amat memekikkan telinga. Selapis hawa pukulan yang tajam dan kuat seperti beribu ekor kuda yang lari bersama segera meluncur keluar berbareng dengan getaran telapak tangan kanannya. Pada detik yang bersamaan ketika Hoo Kian melancarkan ilmu pukulan geledeknya. Sian hong kek Hoo Gi seperti putaran angin puyuh saja menyelinap kesisi kanan Im Yan cu memanfaatkan peluang yang sangat baik ini serangan mematikan segera dilancarkan dengan kecepatan paling tinggi, sementara telapak tangannya melepaskan segulung angin pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya bukit Tay san. Terkesiap juga Im Yan cu menghadapi ancaman Hoo Kian dengan pukulan geledeknya, diam-diam ia lantas berpikir: "Tak kusangka kedua orang ini masih memiliki ilmu silat yang begini aneh dan sakti. Berpikir demikian, ke lima jari tangan kanannya segera dipentangkan lebar-lebar, lalu diantara getaran tangannya itu terpancar keluar lima gulung desingan angin tajam yang dahsyat menghajar pukulan geledek dari Hoo Kian, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat membuat pula sebuah gerakan melingkar. 'Blaaammm! Blaaammm! serentetan ledakan keras menggelegar memecahkan keheningan ...." . Tenaga pukulan hasil dari serangan Hoo Kian dengan pukulan geledeknya seketika lenyap tak berbekas. Berbareng itu pula, telapak tangan kiri Im Yan cu segera diayunkan ke depan ...... Segulung angin pukulan yang tajam dan dahsyat memekikan telinga, bagaikan air bah yang menjebolkan tanggul, meluncur ke 583

luar dengan dahsyatnya menyongsong kedatangan angin pukulan dari Sian hong kek. Im Yan cu tidak berniat untuk melukai mereka, meski tenaga serangan yang dahsyat tak terkirakan itu mengandung kekuatan seperti ambruknya sebuah bukit karang, namun ketika membentur pada tenaga serangan lawan .... "Blaammm!" tenaga pukulan yang semula terhimpun menjadi satu itu tahu-tahu sudah menyebarkan diri keempat penjuru, sementara tenaga pukulan yang dilepaskan musuh pun tersapu lenyap tak membekas pada detik tenaga pukulan dari Pek lek jiu dan Sian hong kek berhasil dipunahkan tibatiba Im -Yan cu menyelinap kedepan secepat kilat dan berdiri tegak ditengah-tengah mereka berdua dengan suatu gaya yang aneh. oooo0dw0oooo BAB 27 SEMENJAK terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai ilmu silat seaneh dan sesakti apa yang telah dilakukan Im Yan cu barusan, bagaikan melihat setan di tengah hari saja, untuk sesaat mereka berdua menjadi tertegun dan berdiri mematung. Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan merdu, tibatiba sepasang lengannya direntangkan dari jari tangannya yang putih halus segera menari-nari. "Plaaak, ploook, plaaak, ploook!' Serentetan suata tamparan keras bergema memecahkan keheningan, sepasang pipi Pek lui jiu maupun Sian hong kek tahutahu sudah diperseni dengan delapan buah tempelengan keras oleh Im Yan cu. Sedemikian kerasnya tamparan itu sehingga kontan saja membuat kedua orang itu merasakan kepalanya pusing tujuh keliling dan matanya berkunang-kunang untuk beberapa saat mereka hanyabisaberdiritertegundisitudengan wajah melongo. 584

Selesai memberi hadiah delapan buah tempelengan keras ke atas wajah kedua orang itu, Im Yan cu melompat mundur sejauh beberapa kaki ke belakang, karena dia takut mereka lantaran malu menjadi marah dan meluncarkan serangan belasan. Ketika sorot matanya dialihkan kembali ke depan, dilihatnya kedua orang itu masih berdiri termangu ditempat semula, sekulum senyuman manis tersungging diujung bibirnya, dengan lemah gemulai dia berjalan ke depan dan menghampiri mereka berdua. "Heii" tegurnya dengan merdu, kenapa kalian berdua cuma berdiritermangu-mangu saja? Kepingindihajar lagi..... Seraya berkata, tiba-tiba telapak tangan nya diayunkan kembali ke muka. 'Plaaak! Plaaak!" lagi-lagi dua tempelengan keras bersarang telak diatas wajah mereka berdua. Pek lui jiu dan Sian hong kek masih tetap berdiri termangu ditempat semula, namun dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah mereka, dimana cahaya matahari tampak butiran air mata mereka bagaikan mutiara meleleh ke bawah. Sementara itu, Im Yan cu telah melayang kembali ke tempat semula dengan kecepatan tinggi tapi ketika dilihatnya mereka mengucurkan air mata, ia menjerit kaget kemudian dia berseru dengan suara merdu: "Hai, mengapa kalian menangis..? Aaai tahu kalau kalian begitu lemah, takakan kutamparkalian!" Seluruh kulit wajah Pek lui jiu Hoo Kian mengejang sangat keras, dengansuara menahangerambentaknya: "Bagi seorang lelaki lebih baik dibunuh daripada terhina, sekarang terbukti kami dua bersaudara kalah ditanganmu, mau dibunuh mau dicincang terserah pada kehendakmu tapi bila kau berniat hendak menghina aku, hmm, jangan salahkan kalau kami akan segera mencaci maki nenek moyangmu tiga turunan." 585

Senyuman yang menghiasi wajah Im Yan cu semakin manis. "Bagi seoraug lelaki jantan, pria sejati mereka hanya tahu melelehkan darah tak mengenal mengucurkan air mata, tapi kalian huuhh, baru digaplok berapa kali saja air mata sudah bercucuran, apa gunanya kau bicarakan soal keberanian lagi?' "Sekalipun digaplok berapa kali juga tak kenal sakit, kalau tidak percaya aku akan menggaploknya untuk kalian lihat, aku paling takut melihat orang lelaki mengucurkan air mata, lebih baik simpan saja air mata kalian itu..' Seraya berkata dia lantas mengayunkan telapak tangannya dan .. "Plaaak! Ploook Plaaak! Plook" secara beruntun dia menghajar pipi sampai berapa puluh kali. Mendadakgadisitu mengaduhsambil menjeritkaget. "Aduh mak, sakit benar! Sakit benar!" Sepasang tangannya segera digunakan untuk menutupi mulut sendiri, lengannya yang berada diluar ujung baju nampak putih bercahaya dengan sepuluh jari tangannya yang lembut dan berkilat tajam. Sambil menjerit kesakitan, sepasang matanya yang besar dan jeli itu memandang kesana kemari dengan manjanya, gerak gerik gadis itu bagaikan seorang anak perempuan nakal yang begitu polos, begitu lincah cantik dan menarik. Waktu itu Pek lui jiu dan Sian hong kek sedang bersedih hati karena kepandaian silat mereka dikalahkan gadis itu, apa lagi setelah menyaksikan Im Yan cu yang sangat aneh itu, dua orang dewasa tersebut benar-benar dibikin menangis tak bisa tertawa pun tak dapat. Walaupun dalam hati kecil mereka merasa geli sekali, tapi sebagai orang dewasa yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah barang tentu mereka tak bisa bertindak seperti anak kecil dimana habis menangis lantas tertawa, itulah sebabnya hawa amarah masih tetapmenghiasirautwajah merekaberdua. 586

Im Yan cu yang menyaksikan keadaan mereka menangis tak dapat tertawa pun tak bisa, macam anak kecil yang sedang merasa mendongkol saja, dengan suara yang manja dia balas berseru. . ''Aku tidak mau, aku tidak mau ...." Kemudian dia melengos ke arah lain. Akan tetapi sewaktu sorot matanya yang tajam menatap kearah sebatang pohon siong empat kaki dihadapan matanya, tanpa terasa ia menjerit kaget: 'Aduuh .... hei, kalian cepat kemari, coba lihat apakah itu ...?" Pek lui jiu dan Sian hong kek segera tertawa terbahak-bahak setelah menyaksikan sikap manja Im Yan cu, tapi mendengar jeritan kaget gadis tersebut dan sorot matanya dialihkan ke arah depan, serentak mereka berteriak: 'Mayat, ada mayat!' Seraya berkata, Im Yan cu, Pek lui Jiu dan Sian hong kek bersama-sama menerjang ke depan dengan cepatnya: Ku See hong masih tergolek di atas tanah dengan punggung menghadap ke atas, oleh karena itu Im Yan cu sama sekali tak menyangka kalau mayat yang nampaknya mengerikan itu sesungguhnya tak lain adalah kekasih yang dicintai dan dirindukan siang dan malam. Sementara itu Ku See hong terkapar di atas tanah dalam keadaan kaku, ke empat anggota badannya lurus ke depan dan sama sekali tiada gejala bernapas, sebab itu mereka mengira tubuhnya benar-benar adalah sesosok mayat yang telah tak bernapas. Perlu diketahui, bagi seseorang yang terkena pukulan Hau kut jian hun im kang, maka dalam mengalami penderitaan dan siksaan untuk pertama kalinya, hawa murni di dalam tubuh seolah-olah membuyar yang menyebabkan penderitanya jatuh tak sadarkan diri, 587

keadaan itu bagaikan orang yang putus nyawa saja, sama sekali tiada dengusan napas. Tapi ketika dia mendusin kembali, maka siksaan yang ke dua akan segera dialaminya. Im Yan cu, si gembong iblis pembunuh manusia tak berkedip ini tanpa terasa menghembuskan juga napas dingin setelah menyaksikan keadaan dari Ku See hong, katanya dengan pedih: "Betapa mengenaskannya mayat ini, entah siapakah yang telah melancarkan serangan sekeji ini?''.. Sian hong kek Hoo Gi turut menghela napas panjang, katanya dengan sedih: "Engkoh, agaknya dia adalah seorang pemuda, sungguh amat sayang seorang anak muda harus mengalami nasib yang begini tragis, setelah kita menjumpainya, marilah kita buatkan sebuah liang kubur dan menguburnya, kasihan bila mayatnya harus dibiarkan terbengkalai dengan begitu saja...." Sepasang mata Pek lui jiu Hoo Kian sedang mengawasi pedang antik yang tersoren dipunggung Ku See hong tanpa berkedip, mendengar perkataan dari Sian hong kek, diapun menghela napas sedih: "Adikku, kalau dilihat dari dandanan sang korban, tampaknya dia adalah seorang jago yang berilmu sangat tinggi, coba kau lihat pedangnya yang tersoren dipunggung, bentuknya begitu antik, sudah pasti Pedang terebut adalah sebilah pedang yang luar biasa. "Darimana kau bisa mengatakan kalau orang itu berilmu silat sangat tinggi?.' tanya Sian hong kek Hoo Gi. ''Kalau dilihat dari pakaian orang ini serta tubuhnya yang penuh dengan lumpur, sudah pasti dia telah merangkak sampai disini sesudah terkena sebuah pukulan yang amat hebat, bila dilihat dari luka yang dideritanya, sudah pasti luka itu bukan akibat Iuka bacokan golok atau pedang, melainkan luka akibat gesekan dengan batuan, tapi kalau luka itu akibat gesekan batu mustahil lukanya 588

begitu parah sehingga hampir sekujur badannya tak ada yang utuh, keadaan ini sungguh membuat orang merasa bingung an tak habis mengerti. Sementara mereka berbincang-bincang, Im Yan cu telah mengawasi pula bayangan punggung Ku See hong dengan lebih seksama, semakin dilihat hatinya merasa semakin terperanjat, sebab ia merasa bayangan tubuh orang ini seperti pernah dikenalinya. PadahalhanyabayangantubuhKu See-hongseorangyangpaling berkesan baginya, maka tak terlukiskan rasa terperanjat gadis itu begitu terbayang akan pemuda tersebut, dia tak berani membayang kan apakah mayat itu adalah mayatnya, karena dia tahu bahwa dia takakansanggupuntuk menerimapukulanbatinyangbegituberat. Sementara itu, Sian hong kek Hoo Gi telah berkata lagi: 'Mari kita geledah sakunya, coba kita lihat jago lihay dari manakah orang ini, paling tidak kita yang berbuat kebaikan dengan mengabarkan berita kematian itu kepada mereka" TibatibaPek luijiu HoaKian membalikkan badanKuSeehong..." "Haaahhh... ?!" jeritan kaget yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan keheningan. Paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias seperti mayat, sekujur badannya gemetar keras dan gontai, yang muncul dihadapan mereka adalah selembar wajah yang pucat pias seperti mayat tapi dia memiliki alis mata yang tajam, hidung yang mancung dengan bibir yang tipis namun memancarkan keteguhan hati. ditambah pula mukanya yang tajam karena sama sekali tidak terluka, bukankah orang ini adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma dingin) Ku See hong. Sekalipun Im Yan cu berwatak aneh, namun watak tersebut hanya tercermin dibagian luar wajahnya saja, sedangkan dalam hatinya tersimpan suatu watak yang baik dan berbelas kasihan. 589

Selain itu, diapun memiliki sifat kewanitaan yang halus, apalagi cintanya kepada orang yang dicintainya ini sudah merasuk ke tulang sum-sum, bisa dibayang kan bagaimanakah perasaannya waktu itu. Bayangan tubuh Ku See hong sudah terukir begitu dalam di hati kecilnya, telah menempati posisi yang sangat penting, siang malam dia mengembara menjelajahi tanah perbukitan dan menuruni lembah yang terjal, tak lain karena dia ingin menemukan pemuda pujaan hatinya ini. Begitu besar pengharapannya bisa bersua kembali dengan pemuda itu, mengungkapkan rasa cintanya dan bermesraan dengannya. Tetapi kenyataan sekarang, ternyata wajah kekasihnya muncul didepan matanya ternyata sudah berubah menjadi sesosok mayat yang kaku dan mengenaskan, dalam keadaan seperti ini bayangkan saja bagaimanakah rasa pedihnya itu? Hampir saja dia jatuh tak sadarkan diri. Sekarang, dia hampir saja tak percaya dengan apa yang terlihat didepan mata, dia merasa seolah-olah kejadian tersebut seperti suatu impian buruk, tapi semuanya merupakan kenyataan, ia memang tidak bernapas, tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan. Ketika Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias dengan tubuh gemetar keras, mereka mengira gadis ini sudah dibikin terkesiap oleh keadaan mayat tersebut. Dengan cepat' Sian hong kek Hoo Gi berkata: ''Mari kita segera menggeledah isi sakunya, kemudian cepatcepat menguburnya." sembari berkata ia lantas berjongkok dan siap menggeledah saku Ku See hong. "Jangan sentuh dia!" tiba-tiba Im Yan cu membentak dengan suara agakgemetar. 590

Di tengah bentakan keras, air mata Im Yan cu jatuh berderai membasahi seluruh wajah nya, tanpa memperdulikan kotornya badan pemuda itu, ia segera menubruk ke atas badan Ku See hong dan menangis tersedu-sedu. Untuk sesaat lamanya Pek lui jiu dan sian hong kek dibuat kebingungan oleh sikap maupun tingkah laku sang gadis yang sama sekali diluar dugaan itu. Isak tangisnya amat memedihkan hati, suara tangisnya begitu rendah begitu melukai hati, membuat hati siapapun terasa bergetar keras.... Pek lui jiu dan Sian hong kek semakin kebingungan lagi dibuatnya setelah menyaksikan gadis itu menangis amat sedih. "Siapakah pemuda itu? Siapakah dia?" Siapakah yang bisa membuat gadis cantik yang lincah, polos, binal dan ugal-ugalan ini menangis sampai begitu sedih dan memilukan hati ....? "Nona, siapakah dia?" tak tahan Pek lui jiu Hoo Kian bertanya dengan suara yang memilukan hati. IM Yan cu menengadah, lalu memandang ke wajah mereka berduadengantitikair matamembasahipipinya. "Orang yang hendak kucari telah mati .... dia adalah orang yang sedang kucari!' kata nya sesenggukan. "Apakah maksudmu?" Siau Hoo Gibertanyalagi denganperasaan tidak habis mengerti. "Dia...dia adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong! jawab Imn Yan cu dengan pedih. ''Apa? Si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong? Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong adalah dia?" Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa amat terperanjat, dari teriakan tersebut dapat dirasakan bahwa orang yang sesunguhnya 591

mereka hormati tak lain adalah jenasah yang berada didepan mata mereka sekarang. Dengan suara pedih Im Yan cu berkata lagi: "Yaa, dialah orangnya, si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong'' Selesai berteriak, kembali dia menjatuhkan diri keatas badan Ku See hong sambil menangis tersedu-sedu. Sekarang, Pek lui jiu dan Siang hong kek sudah tahu kalau orang yang harus mereka carikan atas permintaan dari Im Yan cu tadi, tak lain adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, selain itu mereka pun menjadi paham pula apa sebabnya gadis tersebut berusaha untuk menemukan anak muda itu. Pendekar sakti yang namanya amat tersohor dalam dunia persilatan dewasa ini, Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, kinitelah berubah menjadisesosok mayat. Tanpa terasa titik air mata kembali jatuh berlinang membasahi wajah Pek lui jiu dan Sian hong kek, mereka tak sanggup menahan rasa sedih didalam hatinya lagi, karena dalam hati kecil mereka anak muda itu adalah seorang yang dikagumi dan dihormati. Suara air selokan yang mengalir lewat terlelap oleh suara isak tangis yang memilukan hati, dalam waktu singkat sekeliling tempat itu sudah diliputi oleh selapis kabut kesedihan yang amat memilukan hati. Mendadak Pek lui jiu Hoo Kian berjongkok dan memegang urat nadi pada pergelangan tangan kiri, Ku See hong, setelah diperhatikan dengan seksama, mendadak dengan wajah berseri ia berteriak: "Nona dia belum mati!" Mendengar jeritan tersebut, Im Yan cu segera menghentikan pula isak tangisnya, dengan cepat dia memegang pula urat nadi 592

pada pergelangan tangan kanan Ku See hong, kemudian gadis itu menjerit kegirangan. Ternyata urat nadi Ku See hong masih memperdengarkan suara detakan yang amat lirih detakan tersebut meski berdenyut satu kali lipat lebih cepat daripada orang biasa, namun denyutan tersebut amat lirih sekali. sehingga kalau tidak diperhatikan dengan seksama, sulit untuk ditemukan dengan pasti. "Nona, cepat kau salurkan hawa murnimu kedalam tubuhnya guna membantu peredaran darahnya, coba kita lihat apakah dia bisa sadarkan diri atau tidak, kemungkinan besar ia sudah terluka oleh semacam ilmu pukulan yang amat beracun" kata Pek lui jiu Hoo Kian lebih lanjut. Berada dihadapan kekasihnya, Im Yan cu tidak memperdulikan soal malu dan kotor lagi, dengan cepat dia menghimpun hawa murninya lalu membungkukkan badan dengan mulut menempel mulut dia salurkan hawa murninya melalui mulut Ku See hong langsung kedalam pusar, setelah itu menyalurkannya mengelilingi delapannadi pentingdalamtubuhnya. Dengan cepat gadis itu dapat merasakan banyak jalan darah di dalam tubuh Ku See hong yang tidak berhasil ditembusi oleh hawa murninya itu, terpaksa dia harus mengganti arah sasaran dengan membawa hawa murni itu berputar pada dua belas bagian nadi penting ditubuh bagian atasnya. Dengan air mata berlinang membasahi pipinya, Im Yan cu mengawasi paras muka Ku See hong yang pucat pias itu tanpa berkedip. Mendadak... Kulit wajah Ku See hong yang pucat pias itu tampak mengejang keras, lalu tubuhnya memperdengarkan suara gemuruh lirih, setelah itu dadanya mulai bergerak turun, tapi sesaat kemudian telah berhenti kembali. 593

Im Yan cu berteriak keras, kembali ia membungkukkan badannya sambil menyalurkan hawa murninya kedalam badan untuk mengiringi hawa murni yang berada dalam badannya untuk berputar mengitari seluruh tubuhnya. Setelah dibantu untuk kedua kalinya oleh himpunan tenaga murni dari Im Yan cu, Ku See hong benar-benar telah tersadar kembali dari pingsannya. Pelan-pelan dia membuka matanya kembali, namun paras muka itu nampak tenang dan berat, seolah-olah sama sekali tidak melihat kalau disisinya terdapat tiga orang manusia. Betapa girangnya Im Yan cu ketika menyaksikan Ku See hong telah sadar kembali dari pingsannya, dengan suara gemetar, teriaknya: "Engkoh Hong, engkoh Hong, dapatkah melihat diriku?" Sebagamana diketahui, Ku See hong telah terluka oleh pukulan Hau kut jian hun im kang yang jahat sehingga kedelapan nadi pentingnya tersumbat, kemudian tiga buah jalan darahnya ditotok pula oleh tenaga Im kang yang maha dahsyat, setelah melalui penyiksaan yang pertamas kali, sebelum mengalami siksaan yang keduakali nyadiabaru menjadisadar dengansendirinya. Tapi sekarang, oleh bantuan tenaga murni Im Yan cu yang disalurkan ke dalam tubuhnya dan membantu untuk menembusi gumpalan darah yang menyumbat ke delapan nadi anehnya, meski dia telah sadar kembali, tapi selang berapa saat kemudian dia akan jatuh pingsan kembali, dan pemuda itu akan sadar kembali menjelang saat penyiksaan yang kedua kalinya. Dia seperti tidak percaya kalau di hadapannya berdiri seorang gadis cantik jelita bak bidadari dari kahyangan bibirnya bergetar pelan lalu berbisik dengan suara lirih: "Adik Sin, kaukah yang telah datang?" Ternyata dia mengira Im Yan cu yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin sin yang telah tiada itu: 594

Agak berubah paras muka Im Yan cu setelah mendengar panggilan, "adik Sin" itu, namun ia berkata pula dengan lirih: `Engkoh Hong, akulahyangberadadisiniaku adalahImYan cu!" Mendengar jawaban tersebut, Ku See hong segera memejamkan kembali matanya, tapi kemudian membuka matanya lebih lebar dan menatap wajah nona itu tanpa berkedip, seolah-olah dia sedang berusapa untuk mengumpulkam kembali kenangan lamanya. Lewat berapa saat kemudian, dia baru berkata: 'Hmmm, kau adalah Nona Im, Nona Im yang pernah bersua di kuil Kuno dan tanah pekuburan? ' Walaupun Im Yan cu merasa gemas terhadap Ku See hong yang dianggapnya tidak mengenal arti cinta, namun setelah menyaksikan keadaan kekasihnya yang begitu mengenaskan, timbul juga perasaan pedih dalam hatinya. Maka dengan suara yang lemah lembut sahutnya dengan suara lirih: "Engkoh Hong, benar aku adalah Im Yan cu, kau... mengapa kau terluka?" Agak tercengang juga Ku See hong setelah menyaksikan Im Yan cu yang di masa lampau selalu ganas dan keji, ternyata kali ini berubah menjadi lemah lembut. 'Nona Im' ujarnya kemudian. "tempo hari aku orang she Ku telah banyak berhutang budi kepada mu, aaai...! Sekarang mungkin aku akan berhutang budi lagi kepada mu, meski budi itu mungkin tak akan terbalas dalam masa hidupku kali ini, namun di alam baka atau dalampenitisanyangakandatangakupastiakan membayarnya..." Im Yan cu merasa amat terkesiap setelah mendengar perkataan itu, dengan cepat tukasnya: 'EngkohHong, kauharushidupterus,kautakakanbisamati....!' 595

Kembali Ku See hong merasa sedih sekali setelah mendengar sebutan Engkoh Hong tersebut, sekarang dia merasa Im Yan cu yang berada dihadapannya sama lembut dan sucinya dengan Keng Cin sin maupun Him Ji im, terbayang akan Him Ji im yang pernah mengadakan hubungan suami istri dengannya, ia merasa hatinya sedih sekali bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam, karena gadis itu masih berada ditempat cabul yang amat berbahaya, itu berarti setiap detik besar kemungkinannya akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. "Aa.... adik Im" bisik Ku See hong kemudian dengan sedih, "aku sudah tak berdaya lagi, aku ingin meninggalkan pesan kepadamu.. ." Panggilan Adik Im tersebut, disambut Im Yan cu dengan penuh kegembiraan, ia dapat merasakan betapa hangat dan mesranya sebutan itu. Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Kanglam Siang hou, kemudian tanyanya lagi: ''Adik Im, siapakah kedua orang saudara ini?" Selama ini Pek lui-jiu serta Sian hong kek tak pernah berani memotong pembicaraan mereka ditengah jalan, tapi setelah ditegur oleh Ku See hong buru-buru mereka berdua menjura. Ujar Pek lui jiu Hoo Kian dengan rasa hormat: `Ku sauhiap! aku adalah Pek lui jiu Hoo Kian, sedang dia adalah adikku Sian hong kek Hoo Gi, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi nama besar sauhiap, sungguh beruntung kita dapat saling bersua muka pada hari ini ....'. Kanglam Siang hou mempunyai nama besar yang cukup termashur didalam dunia persilatan, tentu saja Ku See hong pernah mendengar tentang nama besar mereka. Semula dia kuatir kalau kedua orang itu adalah manusia-manusia rendah yang tak berkepribadian. maka dia bertanya dulu siapa gerangan mereka, tapi begitu diketahuinya kalau mereka berdua 596

adalah Kanglam Siang hou yang bernama besar dalam dunia persilatan, agak lega juga hatinya. Sambil tertawa getir dia lantas berkata: "Saudara Hoo, harap jangan membuat malu diriku, maaf aku sedang terluka dan tak bisa memberi hormat, Tak lama lagi, aku orang she Ku akan meninggalkan dunia ini, kuharap saudara Hoo berdua jangan membocorkan keadaan yang diderita aku orang she Ku hari ini kedalam dunia persilatan, atas budi kebaikan tersebut tak akan kulupakan untuk selamanya" "Ku sauhiap tak usah kuatir, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi kegagahanmu, tentu saja kami dua bersaudara tak akan membocorkan apa yang terjadi hari ini. Bila kau ada pesan atau perintah, harap segera disampaikan biar harus terjun ke lautan apiataumendakibukitbergolok,akutakakan menampik" Mencorong sinar penuh rasa terimakasih dari balik mata Ku See hong, pelan-pelan dia mengangguk. "Sayang sekarang aku orang she Ku sudah terluka ditangan manusia laknat, kalau tidak sudah pasti aku akan mengajak saudara Hoo sekalian untuk bersama-sama mengarungi dunia persilatan dan melenyapkan hawa siluman dari muka bumi' "Engkoh Hong" Im Yan cu segera berbisik, "kau jangan kelewat putus asa, sebenarnya luka beracun apakah yang telah bersarang ditubuhmu? Sekalipun aku tak dapat, menyembuhkan, walaupun badan harus hancur dan ujung langit harus ditempuh, aku pasti akan berusaha keras untuk mencari obat mujarab untuk menyembuhkan lukamu itu' Ku See hong menghela napas sedih, beberapa titik air mata jatuh berlinang membasahipipinya. ''Adik Im" ia berkata, "aku merasa berterima kasih sekali atas cinta kasihmu, tapi luka yang kuderita ini tak mungkin bisa disembuhkan lagi..." 597

"'Engkoh Hong, asal kau mengatakan luka yang kau derita, suhuku pasti dapat menyembuhkan nya, tapi bisakah kau bertahan selama sepuluh hari lagi?" kata Im Yan cu dengan nada yakin. Sekali lagi Ku See hong tertawa getir. `Adik Im, selewatnya enam hari aku bakal berpulang ke alam baka, mana mungkin bisa bertahan selama sepuluh hari lagi?" "Aaai...! Lebih baik kuserahkan beberapa persoalan kepadamu dan kau melakukannya bagiku, mau bukan? Sebelum meninggal, hanya inilah keinginanku, dan akupun akan menghadiahkan rahasia yang ingin di ketahui setiap umat persilatan serta benda mestika yang diidam-idamkan setiap orang kepadamu sebagai rasa terima kasihku" Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah Im Yan cu, katanya dengan pedih. "Sesungguhnya luka apakah yang telah kau derita? Masakah kau sudah tiada harapan lagi? Katakanlah cepat katakan ... .'. 'Adik Im, kau anggap apakah akupun rela mati dengan begitu saja?" kata Ku See hong dengan suara yang pedih dan mengenaskan. Setelahberhentisejenak, kembali ia menambahkan: 'Dendam berdarah ayah ibuku, dendam guruku serta semua persoalanyangkualamiselama ini, hampir semuanyabelumberhasil kucapai, apakah aku rela berpulang dengan begini saja? Sayang Thian tidak adil. Dia telah menghendaki aku mengalami jalannya takdirdalamsuasanabeginiyaaa.... apalagiyangbisa kulakukan?" Im Yan cu cukup mengetahui watak dari kekasihnya, dia pun tahu kalau pemuda tersebut berwatak angkuh. dingin dan keras kepala, seandainya keadaan tidak kelewat serius, tak mungkin dia akan begini putus asa sehingga seakan-akan pasrah kepada nasib. Maka setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi dingin separuh... 598

Tapi....sebetulnya ilmu pukulan beracun apakah yang telah bersarang ditubuhnya, ilmu apakah itu ....? 'Waktu itu Ku See hong sudah hampir jatuh pingsan kembali, dengan suara yang amat lirih katanya: ''Adik Im, aku telah terkena pukulan Hou kut hian hun im kang dari Ban shia kau . . . kaucu. . ." Berbicara sampai disitu, pelan-pelan dia memejamkan matanya kembali danterlelapdalamkeadaantaksadarkan diri. Begitu mendengar disebutnya "Hou kut jian hun im kang" paras muka Im Yan cu, Pek lui jiu dan Sian hong kek berubah hebat, saking terperanjatnya mereka sampai tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Lewat berapa saat kemudian, Im Yan cu baru menjerit keras, kemudian menubruk kembali ke atas tubuh anak muda tersebut dan menangis tersedu-sedu. Isak tangisnya kedengaran lebih mengenas kan, lebih memedihkan hatisiapapun. . . Seakan-akan diapun mendapat firasat kalau nasib Ku See hong memang sungguh tragis, dia benar-benar sudah putus harapan. Tapi, benarkah dia sudah putus harapan dan tak mungkin bisa tertolong lagi? Mati dan hidup berada ditangan Thian, suatu kekuasaan maha besar yang tiada taranya berada dibalik langit dan mengatur segalagalanya, orang awam memang tiads yang bisa menduga akan hal itu. oooo0dw0oooo MATAHARI senja telah condong kelangit barat, langit terasa cerah dan bermandikan cahaya keemas-emasan..... 599

Suasana senja memang selalu nampak indah dan menarik, tapi keindahannya hanya berlangsung sesaat, sebab tak lama kemudian keheningan malampun akan menjelang tiba... Jalan raya menuju kekota Heng yang penuh hilir mudik kudakuda cepat yang ditunggangi jago persilatan berpakaian ringkas dan menggembol senjata tajam, setiap orang seperti terburu-buru, kuda dilecuti dan dilarikan dengan kecepatan tinggi. Suasana makin lama semakin suram, kini kegelapan malam sudah mulai menghiasi angkasa. Pada saat itulah dari jalan raya tersebut pelan-pelan muncul sebuah kereta keledai yang empat penjuru tertutup kain tebal, dua ekor keledai besar menghela kereta tersebut dan berjalan dengan penuh irama, meski tidak terlampau cepat namun menimbulkan lapisan debu yang beterbangan diangkasa.. . Diatas tempat duduk kusir, duduk dua orang lelaki kekar setengah umur yang berdandan kusir kereta, Kalau dilihat dari sorot matanya yang jeli serta alis matanya yang tebal dan lamat-lamat memancarkan sinar kegagahan dalam sekilas pandangan saja orang akan mengetahui kalau mereka adalah jago-jago persilatan. Tapi diatas wajah merakapun dilapisi oleh hawa kemurungan yang tebal, ada kalanya mereka berkerut kening, sementara cambuk nya diayunkan berulang kali mencambuki keledai-keledai tersebut, mulut mereka membungkamdalamseribu bahasa. Tiba-tiba terdengar suara derap kaki kuda yang amat nyaring menggema dari belakang kereta, kembali nampak seekor kuda putih berjalan lewat dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, penunggangnya adalah seorang manusia berbaju putih yang menyoren sebilah pedang panjang berbentuk aneh yang memancarkan cahaya keperak-perakan: Setelah penunggang kuda putih itu lewat, dari dalam kereta keledai itu segera berkumandang suara teguran yang merdu dan lembut: 600

"Saudara Hoo, penunggang kuda yang barusan lewat itu berilmu silat sangat tinggi, kalian harus bertindak sangat hati-hati, besar kemungkinannya dia akan balik lagi, daripada terjadi hal-hal yang takdiinginkanakumintakalianberduasudi menahandiri" "Tak usah kuatir nona Im, kami dua bersaudara pasti akan bertindak mengikuti keadaan" jawab lelaki kekar yang duduk disebelah kanan itu. Helaan napas sedih kembali berkuman-dang dari balik ruangan kereta tersebut: "Aaaai saudara Hoo, sudah dua hari dua malam kita menempuh perjalanan tiada hentinya, selama ini pula kita banyak menyaksikan kuda yang hilir mudik dengan kencangnya, mungkin segenap jago persi-latan yang ada di dunia ini telah berkumpul semua disekitar kota Heng yang, andaikata kejadian ini bukan suatu kebetulan, bila dugaanku tak salah, selama berapa hari ini pasti akan terjadi suatu peristiwa yang menggetarkan hati setiap umat persilatan" Setelahberhentisejenak, dia menyambung lebinjauh: "Padahal luka yang diderita engkoh Hong sangat parah, jiwanya berada diujung tanduk, moga-moga saja sepanjang jalan tak akan terjadi peristiwa apapun hingga perjalanan kita pun tak akan tertunda" Lelaki berjenggot lebat itu turut menghela napas sedih, katanya kemudian: "Dewasa ini, hampir setiap umat persilatan didunia ini mempunyai ikatan dendam sakit hati dengan Ku sauhiap, yang kukuatirkan sekarang adalah seandainya keadaan Ku sauhiap sampai diketahui musuh-musuh besarnya, bakal runyam keadaan kita waktu itu, apalagi diapun menggembol pedang Ang soat kiam yang merupakan mustika idaman segenap umat persilatan" "Kebanyakan umat persilatan adalah manusia-manusia licik yang berbahaya, perbuatan mereka sukar diduga dan susah diterka, begitu berita tentang terlukanya Ku sauhiap tersebar luas, niscaya 601

keadaan bertambah runyam. Misalnya saja penung-gang kuda berbaju putih tadi. tampaknya ia sudah menaruh curiga terhadap kereta keledai kita ini' Orang yang bertindak sebagai kusir kereta keledai itu tak lain adalah Kanglam sianghui, si pukulan geledek Hoo Kian serta si Jagoan angin puyuh Hoo Gi, sedangkan orang yang berada didalam kereta keledai itu tak lain adalah Im Yan cu serta Ku See hong terluka parah. Terdengar Im Yan cu yang berada di dalam kereta keledai berseru dengan cemas: ''Saudara Hoo, andaikata ada orang yang berhasil mengetahui rahasia kita dan melakukan pengejaran, bunuh mereka semua secara keji, bila perlu punahkan mereka semua" Pek lui jiu Hoo Kian termenung sesaat lamanya, mendadak ia bertanya lagi: Nona Im, bila kita menempuh jalanan yang terpendek untuk mencapai tebing Hay jin gay, maka kita masih memerlukan waktu selama lima hari lagi, apakah Ku sauhiap masih sanggup untuk bertahan selama lima hari lagi? ' "Walaupun setiap hari aku berhasil menembusi gumpalan darah pada ke delapan buah nadi pentingnya dengan tenaga dalam, namun masih ada tiga buah jalan darah penting yang belum berhasil kutembusi, mungkin gumpalan yang terparah berlangsung disekitar tempat itu, andaikata dalam tubuhnya tidak memiliki suatu kekuatan yang luar biasa, mungkin jiwanya tak akan mampu untuk bertahan selama tiga hari tiga malarn lagi, sekalipun begitu, kita harus berusaha keras untuk mencapai tempat tujuan, kita toh tak akan membiarkan jiwanya melayang dengan begitu saja bukan?" "Nona Im, bagaimana mungkin kita akan membiarkan dia berpulang ke alam baka dengan begitu saja?" seru Pek lui jiu Hoo Kian, cuma ada satu hal aku ingin memberi tahukan kepadamu, apakah kau dapat menyetujuinya?' 602

"Saudara Hoo, kau mempunyai persoalan apa yang hendak disampaikan? Katakanlah dan mari kita rundingkan dengan sebaikbaiknya!" "Nona Im, sampai sekarang mungkin kau masih belum tahu bukan akan asal usul pedang Jui sim siau kiam yang berada dalam saku kami itu?" "Jui sim siau kiam? Aku hanya tahu kalau tanda tersebut merupakan lambang dari seorang manusia aneh berkerudung yang baru muncul dalam dunia persilatan, sedangkan mengenai asal usulnya aku masih belum sempat untuk menyelidiki, Saudara Hoo, apa maksudmu menyinggung soal pedang Jui sim siau kiam tersebut?" PakluijiuHooKian menghelanapaspanjang. "Aaaai.... nona Im, selama berapa hari ini banyak sekali jago persilatan yang berkumpul di kota Heng yang, tampaknya dunia persilatan benar-benar telah terjadi suatu peristiwa besar, tahukah kau mengapa mereka begitu terburu-buru melakukan perjalanan?' "Adakah peristiwa ini ada sangkut pautnya dengan pemilik pedang penghancur hati yang misterius itu?" "Benar, selama ini pemilik pedang Jui sim kiam memang selalu hilir mudik disekitar kota Heng yang, Sebenarnya rahasia ini tak boleh aku orang she Hoo bocorkan, tapi Ku Sauhiap telah terluka begini parah, bila kita harus menuju ke tebing Hay jin gay, paling cepatpun membutuhkan waktu selama lima hari, daripada pergi jauh aku lantas berpikir mengapa tidak mencari didekat tempat ini saja? Kalau toh disekitar sini memang ada yang sanggup menolong?' "Menurut perkataanmu itu, apakah kau bermaksud untuk mohon bantuan dari Jui sim kiamcu guna menyembuhkan luka akibat pukulan Hou kut jian hun im kang tersebut? Kalau toh dia memiliki kemampuan tersebut apakah dia bersedia untuk mengulurkan tangan dan memberikan pertolongan ....?" 603

oooo0dw0oooo BAB 28 PEK LUI-JIU HOO KIAN tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung, ia menghela napas panjang kemudian berkata: `Nona Im, tahukah kau apa sebabnya kawanan jago persilatan itu pada berkumpul di kota Heng yang?" 'Bukankan tadi telah kau katakan, pemilik pedang Jui sim kiam berada di sekitar kota Heng Yang? Tentu saja mereka datang untuk mencari gara-gara dengannya, tapi mengapa kawanan jago persilatan itu datang mencari gara-gara dengannya? Padahal diantara mereka tiada ikatan dendam maupun sakit hati, mustahil orang akan mengerubutinya" Diam-diam Im Yan cu merasa amat kagum, selama ini tersiar berita dalam dunia persilatan yang mengatakan Kanglam Siang hou adalah manusia yang sama sekali tak punya akal muslihat, tapi kalau dilihat keadaan mereka sekarang, dapat diketahui kalau dugaan tersebut tidakbetul. Kenyataannya, meski mereka nampak kasar diluar, sesungguhnya merupakan manusia-manusia berotak cerdas yang amat teliti dan cerdas, belum tentu orang lain dapat menandingi kemampuan mereka. Orang kuno pernah bilang begini, menilai orang jangan menilai luarnya, mungkin ucapan itu kurang begitu tepat, tapi selama berapa hari ini bukan saja Kanglam Sianghou menunjukkan kecerdasan yang melebihi orang lain, bahkan pengetahuan merekapun nampak luas sekali. Pelbagai ingatan segera berkecamuk di dalam benak Im Yan cu, akhirnya setelah menghela napas panjang katanya: 604

''Saudara Hoo, kau maksudkan pemilik pedang Jui sim kiam memiliki benda mestika yang menjadi incaran setiap orang persilatan..? ''Nona memang benar-benar cerdik" puji Pek lui jiu Hoo kian dengan cepat, "seperti juga Ku sauhiap, pemilik pedang Jui sim kiam pun mempunyai rahasia yang sama sekali tak diduga orang lain, tapi rahasia itupun cukup menggetarkan hati setiap umat persilatan, membuat setiap orang saling berebut untuk mengangkangi mestika tersebut" "Saudara miliki?" itu bisa serangan Hoo, sebenarnya benda mestika apakah yang dia tanya Im Yan cu dengan perasaan cemas.. ''apakah benda digunakan untuk menyembuhkan luka beracun akibat Hou kut jian hun im kang.?'

"Sebenarnya berita tentang mestika tersebut disakunya hanya merupakan suatu kabar berita, kenyataan sukar dipastikan, tapi kalau dilihat dari gerakan kawanan jago persilatan berapa hari belakangan ini, tampaknya apa yang dikabarkan itu memang merupakan suatu kenyataan" Im Yan cu ingin cepat-cepat mengetahui apakah benda mestika tersebut bisa dipergunakan untuk menyembuhkan luka beracun akibat serangan Hou kut jian hun im kang, maka buru-buru dia bertanya lagi: "Saudara Hoo, cepatlah kau katakan, benda mestika apakah itu? ' Paras muka Pek lui jiu Hoo Kian berubah menjadi sangat serius, setelah menghela napas dia berkata: "Menurut kabar berita yang tersiar dalam dunia persilatan, konon dia berhasil mendapatkan mutiara sakti Thian hong im yang sincu serta sejilid kitab pusaka yang tak diketahui namanya, namun kebanyakan orang persilatan menganggap kitab pusaka itu adalah kitab pusaka Cang ciong pit kip.' Im Yan cu belum lama terjun ke dalam dunia persilatan, pengetahuannya boleh dibilang masih terbatas sekali, ia tidak 605

mengetahui tentang benda-benda mestika yang ada di dalam dunia persilatan, namun soal kitab pusaka Cang ciong pit kip, hal mana pernah didengarnya dari mulut gurunya... Maka dari itu, setelah mendengar perkataan tersebut, ia lantas bertanya dengan nada tak habis mengerti: "Saudara Hoo. kau mengatakan mutiara mestika Thian hong im yang sin cu dan'kitab pusaka Cang ciong pit kip dapat menyembuhkan luka yang diderita Ku See hong?'' Semenjak berjumpa dengan Im Yan cu, Pek lui jiu Hoo Kian sudah tahu kalau gadis tersebut adalah seorang jago yang masih cetek pengalamannya dan tidak berpengetahuan luas sebab itu dia tidak merasa heran setelah mendengar perkataan itu. Namun kalau ditinjau dari kepandaian silatnya yang sangat lihay, bisa diketahui kalau gurunya sudah pasti adalah seorang tokoh persilatan yang amat termashur dalam dunia persilatan, tapi anehnya mengapa gurunya tak pernah memberitahukan hal-hal tentang dunia persilatan?' Padahal, darimana dia bisa tahu guru Im Yan cu adalah seorang pendekar perempuan yang sangat aneh, tapi masa kehadirannya dalam dunia persilatan amat singkat, sebab hampir sebagian besar waktunya telah dihabiskan untuk mendalami ilmu silat. Pekluijiu Hoo Kian segeratertawanyaring, katanya: "Haaaahhh . . haaahhh. . haaahhh . . . asal terbukti kalau pemilik pedang Jui sim kiamcu benar-benar memiliki mutiara sakti Thian hong im yang sincu serta kitab pusaka tersebut, maka luka-luka yangdideritaKu sauhiap takperlu dirisaukan lagi" "Seandainya hanya memiliki mutiara mestika Thian hong im yang sincu belaka, apakah luka tersebut tak bisa disembuhkan? tanya Im Yan cu tercengang. ''Yaa, karena pelbagai kegunaan dari mutiara mestika Thian hong im yang sincu tersebut hampir semuanya tercacat diatas kitab pusaka tersebut, sedangkan racun yang bersarang dalam tubuh Ku 606

sauhiap adalah racun Hou kut jian hun im kang yang termashur karena keganasannya didalam dunia persilatan, sebab itu bila tiada petunjuk dari kitab pusaka, maka penggu-naan mutiara Thian hong imyangsincupun menjadisamasekali takberguna" "Saudara Hoo, tahukah kau bagaimana caranya mempergunakan mutiara Thian hong im yang sincu tersebut?'' "Bila cara penggunaan mutiara mustika Thian hong im yang sincu dilakukan dengan menuruti catatan yang ada didalam kitab pusaka tersebut, maka kasiatnya benar-benar melebihi apapun jua, hanya saja keadaan yang lebih jelas tidak begitu kuketahui dengan jelas, tapi aku yakin mutiara mestika itu sanggup untuk menyembuhkan pelbagai macam luka pukulan yang bagaimanapun beracunnya bahkan bisa pula digunakan untuk menambah tenaga dalam dalam waktu singkat, tentu saja cara penggunaan rahasia tersebut tidak diketahui oleh umat persilatan manapun juga' Kalau memang begitu, buat apa orang persilatan memperebutkan mutiara mestika Thian hong im yang sincu tersebut?" Mendengar pertanyaan tersebut, Pek lui jiu Hoo Kian segera mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak. "Haaaahhh.... haaahhhh. . haaaaahh. .. itulah sebabnya barusan kukatakan, apakah kitab pusaka itu berada ditangan Jui sim kiam cu atau bukan masih merupakan suatu persoalan" Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih, tanyanya: 'Saudara Hoo, apakah pemilik pedang Jui sim siau kiam dapat meluluskan permintaan kita dan menyembuhkan luka yang dideritanya?" Pek lui jiu Hoo Kian agak ragu-ragu sejenak, kemudian baru menjawab: "Asal kita dapat berjumpa dengannya serta menerangkan duduknya persoalan, aku rasa dia pasti akan meluluskan permintaan kita." 607

''Seandainya dia tidak meluluskan permintaan kita, aku ingin membunuhnya dan merampas mutiara mestika Thian hong im yang sincu serta kitab pusaka tersebut" Mendengar perkataan itu, Pek lui jiu Hoo Kian merasa amat terperanjat, diam-diampikirnya: Gadis ini berwatak aneh, marah senang nya tak lazim dijumpai dalam dunia persilatan, tapi dia amat mencintai Ku See hong dengan sepenuh hati, sekarang aku sudah terlanjur membocorkan rahasia ini kepada nya sedang diapun sudah bertekad hendak merebutnya dengan mempertaruhkan jiwa raganya, bagaimanakah baiknya sekarang? Pemilik pedang Jui sim kiam adalah calon majikan kami dua bersaudara, tentu saja kami tak boleh sampai melakukan suatu perbuatan yang berdosa kepadanya, tapi di kolong langit dewasa ini hanya Jui sim kiamcu dan Ku See hong berdua saja yang benar-benar merupakan seorang jago sejati, seandainya dia benar-benar sampai mati karena terluka, kerugian ini benarbenar merupakan suatu kerugian yang amat besar . Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Pek lui jiu Hoo Kian, ia menjadi serba salah dan untuk sesaat terbungkam dalam seribu bahasa. Im Yan cu menghela napas sedih, lantas bertanya: "Saudara Ho, apakah kalian Kanglam sianghou mempunyai hubungan yang amat mendalam dengan pemilik pedang Jui sim kiam tersebut?'' 'Sebenarnyakamidua bersaudaratak mempunyai hubungan apaapa dengannya, peristiwa ini terjadi pada setengah bulan berselang di tepi sungai Cho go kang. 'Waktu itu, kami dua bersaudara telah berjumpa dengan seorang sastrawan setengah umur yang berpakaian perlente, orang itu memanggil nama kami berdua dan mengatakan kalau kami dua bersaudara mempunyai ikatan dendam sakit hati yang amat dalam dengannya dengan sikap yang sombong dan tekebur, orang itu memaksa kami dua bersaudara untuk bertarung melawannya, waktu 608

itu kami merasa terkejut bercampur keheranan, sebab sejak terjun kedalam dunia persilatan belum pernah kami dua bersaudara berjumpa dengan lelaki setengah umur yang berpakaian perlente seperti itu, sehingga boleh dibilang diantara kami tak pernah terikat hubungan dendam atau sakit hati. "Waktu itu dengan bersusah payah kami dua bersaudara menerangkan kepadanya kalau kami tak punya hubungan dendam sakit hati dengannya. "Tapi lelaki setengah berulang kali berkata bahkan ucapannya amat puluh gebrakan hendak umur yang perlente itu jumawa sekali, dia hendak membela sakit hatinya dimasa lalu, menyakitkan hati, dia bilang dalam dua mengalahkan kami dua bersaudara.

"Jelek-jelek begini, kami Kanglam siang hou terhitung punya nama juga dalam dunia persilatan, tentu saja kami tak tahan menghadapi sikap jumawa dari pihak lawan, sehingga akhirnya suatu pertempuran sengit pun segera berkobar. "Begitu pertarungan berkobar, meskipun dia tidak mengatakan lagi kalau hendak mengalahkan kami dalam dua puluh gebrakan, namun kami berdua cukup mengerti, jika ia sampai melancarkan serangan dengan sepenuh tenaga maka tak sampai lima belas gebrakan, kamiakan menderita kekalahan secaratragis. 'Ditengah pertarungan yang berlangsung sengit, kami dapat merasakan betapa dalamnya ilmu silat yang dimiliki lelaki setengah umur berbaju perlente itu, jurus-jurus aneh lahir beruntun, meski serangannya dilancarkan amat sederhana, namun semuanya amat ganas dan mematikan. "Sudahbanyaksekali jago lihay dalamduniapersilatanyangkami ketahui, tapitidak kami kenaljago lihay sepertidia itu. "Waktu itu, timbul keinginan kami berdua untuk meraih kemenangan, serangan mematikan dilancarkan berulang kali dengan suatu pertarungan adu jiwa, namun kami tak berdaya untuk memaksakan kehendak kami, malah berapa kali lantaran kelewat gusar, bagian mematikan ditubuh kami menjadi sama sekali 609

terbuka. Sebenar-nya dia dapat membunuh kami, namun nyatanya ia tidak berbuat demikian, bahkan makin bertarung sikapnya berubah semakin lembut. Menanti pertarungan telah mencapai empat ratus gebrakan lebih dan kami dua bersaudara benar-benar sudah kehabisan kemampuan, saatitulah kami barutahu kalau lelakiberbaju perlente itu sebetulnya bukan berniat untuk membalas dendam, melainkan karena suatu maksud tertentu, maka kamipun segera melompat mundur dari arena pertarungan dan bertanya kepadanya apa maksud tujuannya bertuat demikian? "Tapi diapun segera menghentikan pertarungan, bahkan menyambut kami dengan senyum dikulum, kepada kami berdua ia minta maaf yang sebesar-besarnya, selain menerangkan pula kalau mereka telah mendirikan perguruan Hiat mo bun (perguruan pembasmi iblis) dengan tujuan menghimpun kawanan jago aliran lurus untuk bersama-sama menyapu kaum iblis dan menyelamatkan umat persilatan. "Mungkin karena dia tertarik kepada kami berdua, maka diundangnya kami berdua untuk menggabungkan diri dengan Hiat mo bun, tapisebelum ituilmu silatkamidicobalebibdulu. `Karena sikap maupun nada pembicaraan nya makin lembut bahkan berularg kali minta maaf, hawa amarah yang semula menyelimuti wajah kamipun pelan-pelan mereda. "Sudah banyak tahun kami berkelana dalam dunia persilatan, kamipun cukup mengetahui situasi dalam dunia persilatan yang hampir sebagian besar dikuasahi oleh kaum iblis dan kaum durjana, cuma sayang selama ini tak pernah muncul seorang manusia yang bersedia menanggulangisuasanaseperti itu. Maka sekarang setelah kudengar kalau lelaki setengah umur yang berpakaian perlente itu telah mendirikan perguruan Hiat mo bun yang bertujuan membasmi kaum iblis dari muka bumi dengan senang hati kami segera menyatakan kesediaannya untuk menggabungkan diri, tapi kami berdua takut kalau dia hanya 610

bermaksud untuk menipu kami belaka dengan kata-kata yang manis, maka kamipun segera mencaritahu siapakah namanya. "Ternyata dia tak lain adalah sisastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si, seorang pendekar aneh yang pernah menggetarkan dunia persilatan pada tiga puluh tahun berselang. ." Mendengar sampai disitu, Im Yan cu yang berada dibalik kereta segera berseru kaget: "Apa? Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siang si?" "Nona Im, mungkin kaupun kenali si sastrawan berpakaian perlente Hoa Siang si, Hoa locianpwe bukan?" "Suhuku pernah berpesan kepadaku agar mencari dua orang, salah seorang diantaranya dia..." Mendengar perkataan itu, Pek lui ju Hoo Kian merasa amat terperanjat, buru-buru dia bertanya lagi dengan gelisah: "Nona Im, ada urusan apakah mencarinya'" "Guruku hanya berpesan agar aku menjumpainya, keadaan yang lebih jelas tidak begitu diketahui. Cuma aku tahu dia mempunyai hubungan yang amat besar dengan guruku, karena guruku pun she Hoa, kemungkinan besar mereka adalah bersaudara" Mendengar perkataan itu, Pek lui jiu Hoa Kian merasa semakin terperanjat, kini diam-diampikirnya: Dimasa lalu belum pernah kudengar orang membicarakan kalau sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si mempunyai kakak perempuan, gurunya pun she Hoa, sebetul-nya dia itu murid siapa?" Oleh karena banyak jago persilatan yang enggan membongkar rahasia pribadinya, maka diapun tidak mendesak Im Yan cu untuk mengetahui asalusulperguruannya lagi. "Nona Im" Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata lagi, "orang yang hendak kau cari yang satu adalah Sastrawan benpakaian perlente, Hoa Siong si, lantas siapakah seorang yang lainnya" 611

"Yang seorang adalah gurunya engkoh Hong, manusia paling aneh dari kolong langit Bun ji koansu, sayang dia orang tua sudah tiada, maka akupun mencari engkoh Hong, aku memang tidak mengetahui karena urusan apakah guruku mencari kedua orang ini, tapiakutahu diaorang tuaamat membenci gurunyaengkohHong." "Guruku amat membenci kaum lelaki, semakin tampan lelaki itu semakin benci dia kepadanya, dia pernah menyuruh aku membinasakan setiap lelaki jahat yang berwajah tampan." Mendengar perkataan itu, diam-diam Pek lui jiu Hoo Kian menghela napas panjang, pikirnya: "Watak gurunya sungguh teramat sempit, ternyata dia terpengaruh oleh tabiat gurunya semenjak kecil sehingga akhirnya diapun ketularan penyakit aneh tersebut." Berpikirsampaidisitu, dia lantasberkata: "Nona Im, kau mengatakan gurumu amat membenci gurunya Ku sauhiap, lantas bila kita pergi ke tebing Hay jin gay, apakah dia orang tua bersedia untuk mengobati lukanya....." "Sudah pasti bersedia" sahut Im Yan cu berulang kali, "karena dia orang tua ingin sekali mengetahui hal-hal yang mengenai Bun ji koansu dari mulut engkoh Hong, tak mungkin dia tak perduli keselamatanjiwaengkoh Hong, bahkan pastiakan berusahadengan sepenuh tenaga untuk menyembuhkannya" -ooo0dw0ooo Jilid 19 MENINJAU dari kepandaian silat yang dimiliki Im Yan cu serta hubungan antara gurunya dengan sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si serta Bun ji koansu, dapat diketahui guru gadis ini sudah pasti merupakakan seorang tokoh aneh pula dari dunia persilatan. Tiba tiba Im Yan cu bertanya: 612

"Saudara Hoo, apakah Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong siadalahpemimpindariperguruan Hiat mobun?." "Sebenarnya kami berdua pun mengira dia sebagai pemimpin perguruan Hint mo bun, sebab ilmu silat yang dimilikinya sudah cukup diketahui setiap umat persilatan itulah sebabnya kami dua bersaudara pun bersedia untuk menggabungkan diri dengan perguruan Hiat mo bun" "Lantas, siapakah orang yang memimpin perguruan Hiat mo bun?" tanya Im Yan cu "Seorang manusia berkerudung kain warna warni...." "PemilikpedangJuisim kiam?"JeritImYan cuterperanjat. 'Pek lui jiu Hoo Kian menghela napas panjang, katanya: "Yaaa, kejadian di dalam dunia persilatan memang sukar untuk diduga, bahkan manusia seperti Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si yang berilmu silat amat lihay pun bersedia menggabungkan diri dengan pemilik pedang Jui sim kiam, kejadian ini sungguh diluar dugaan. Bukan begitu saja, malah empat manusia bengis yang termashur sebagai gembong iblis nomor wahid dari pulau lautan timur pun telah bergabung dengan pemilik pedang Jui sim kiamtersebut." "Dari sini dapat diketahui kalau pemilik pedang Jiu sim kiam benar-benar memiliki ilmu silat serta kecerdasan yang melebihi siapa pun jua." Im Yan cu seperti tidak percaya dengan apa yang diucapkan Pek lui jiu Hoo Kian, kembalidiabertanya: "Saudara Hoo, mengapa kau mengatakan kalau sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si telah mengabungkan diri dengan Pemilik pedang Jui sim kiam?.' Pek lui Jiu Hoo Kian menghela napas panjang, dia melanjutkan kembali kisah pengalamannya dimasa lalu: 613

"Ketika itu kami dua bersaudara menjadi terkejut setelah mengetahui kalau orang itu adalah sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si locianpwee yang termashur dalan dunia persilatan pada tiga puluh tahun berselang, dengan amat hormat kami mohon maaf kepadanya disamping meluluskan pula ajakannya untuk bergabung dengan perguruan Hiat mo bun" "Saat itulah sastrawaa berbaju perlente Hoa Siong si mengeluarkan sebilah pedang kecil berwarna perak yang tiga inci panjang nya, kemudian berkata: "Pedang kecil ini merupakan lambang dari perguruan Hiat mo bun kami, simpanlah baik-baik, pada bulan satu tanggal satu nanti, datanglah ke puncak Thian Kiam hong di bukit Hong san untuk menjumpai ketua perguruan Hiat mo bun' Waktu itu kami merasa tertegun beberapa saat lamanya, kemudian segera bertanya: "Hoa locianpwe, apakah ketua Hiat mo bun bukan dirimu sendiri?" Dengan wajah serius dan suara dalam, sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si menjawab: 'Aku orang she Hoa bukan manusia yang berkemampuan apaapa, bagaimana mung-kin aku bisa menjabat sebagai ketua Hiat mo bun? Aku tidak lebih hanya salah satu bagian dari anggota Hiat mo bun" Kami berdua benar-benar amat terperanjat sesudah mendengar ucapan tersebut, siapa gerangan yang memiliki kemampuan sedemikian hebatnya hingga dapat memimpin perguruan Hiat mo bun? Siapa gerangan orang itu?" Setelah tertegun beberapa saat lamanya, kami dua bersaudara baru bertanya lagi: "Hoa locianpwe, lantas siapakah ketua Hiat mo bun?' 614

''Hiat mo buncu tak lain adalah manusia berkerudung kain warna warni yang belakangan ini menggetarkan dunia persilatan sebagai manusia sakti ibaratnya naga perkasa yang nampak kepala tak kelihatan ekornya, dia pula pemilik pedang Jui sim kiam ini, sedang soalnamanya, akusendiripun kurangtahu" 'Padahal sastrawan berbaju Perlente Hoa Siong si mengetahui nama serta asal usul pemilik pedang Jui sim kiam tersebut, hanya saja dia enggan untuk memberitahukan soal ini kepada dua bersaudara tersebut karena kedudukan sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si dalam perguruan Hiat mo bun hanya setingkat dibawah ketuanya. Waktu itu, kami dua bersaudara merasa curiga apakah pemilik pedang Jui sim kiam benar-benar adalah seorang pendekar yang bersedia menegakkan keadilan dan kebenaran. Agaknya Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si mengetahui maksud hati kami, dengan cepat dia berkata: ''Pemilik pedang Jui sim kiam adalah bintang penolong dunia persilatan dewasa ini, kalian tak usah sangsi atau berpikir yang bukan-bukan, seandainya kalian tidak bernama besar dalam dunia persilatan, Hiat mo bun tak akan mencari kalian walaupun aku orang she Hoa mencari kalian berdua sekarang, namun secara diam-diam telah menyelidiki dahulu tingkah laku serta watak kalian sebelumnya mengundangnya secara resmi. "Anggota Hiat mo bun sedikit sekali dan ditetapkan hanya terdiri dari dua belas orang, setiap orang harus memiliki ilmu silat yang melebihi orang lain, kepandaian silat kalian berdua meski terhitung jagoan kelas satu didalam dunia persilatan, tapi bila dibanding-kan dengan manusia-manusia laknat dari golongan sesat, kau masih ketinggalan jauh sekali. "Akan tetapi soal ini tak perlu dirisaukan, setelah bersua dengan ketua pada bulan satu tanggal satu dipuncak Thian kiam hong bukit Hong san nanti, dia akan mewariskan beberapa macam kepandaian 615

kepadamu bahkan dalam berapa hari saja akan menambah tenaga dalam kalian. Setelah mendengar perkatan itu, buru-buru kami menerima pedang Jui sim kiam itu, semua kecurigaan dalam hati kamipun lenyaptakberbekas, bahkanrasagembirakamitak terkirakan. "Sedangkan Sastrawan berba ju perlente Hoa Siong si pun seusai mengucapkan perkataan itu segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnyadabberlalu darisitudengan menyeberangisungai" Setelah mendengar rahasia tersebut, timbul suatu perasaan yang aneh dalam hati Im Yan cu, sebenarnya setelah masuk kota Heng yang dia hendak langsung mencari pemilik pedang Jui sim kiam dan mencari mutiara mestika Thian hong im yang sin cu serta kitab pusaka itu. Tapisekarang, diasudah mengetahui kalau kepandaiansilatyang dimilikinya tak mungkin bisa menandingi kelihayan dari pemilik pedang Jui sim kiam, karena ia cukup mengetahui akan kelihayan ilmu silat yang dimiliki Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si, kalau tokoh lihay seperti dia pun sampai takluk kepada pemilik pedang Jui sim kiam, itu berarti kepandaian silat yang dimiliki orang itutakterlukiskandengan kata-kata. Tapi, Im Yan cu adalah seorang manusia yang keras kepala dan angkuh, walaupun dalam hati kecilnya sudah timbul perasaan waswas terhadap kemampuan pemilik pedang Jui sim kiam, namun dia nekad untuk melaksanakan rencananya, sebab Ku See hong sudah merupakan jiwa raganya, ancaman jiwa terhadap pemuda itu sama artinya dengan ancaman jiwa baginya. Walaupun diluaran Im Yan cu merupakan seorang manusia yang aneh, namun dia memiliki hangatnya cinta kasih seorang gadis serta cinta yang mendalam, apa yang telah menjadi tekadnya tak pernah akan tergoyahkan lagi untuk selamanya. Dalam pada itu, Pek lui jiu Hoa Kian telah mengalihkan sorot matanya memandang bintang yang berada di angkasa sana sehabis 616

menyelesaikan kisahnya, kemudian telah menghela napas sedih dia berkata: "Nona Im, kami dua bersaudara mempunyai beberapa persoalan ingin mohon kepadamu...". Im Yan cu sudah mengetahui apa yang hendak dia katakan, tapi dia tetap berlagak seperti tidak tahu. "Saudara Ho, kalian inginkan aku berbuat apa?" "Nona Im, kau harus tahu bagi anggota persilatan seperti kami, pegang janji merupakan suatu yang penting, setelah kami dua bersaudara bersedia menggabungkan diri dengan Hiat mo bun, berartikami merupakansalahsatubagiandariHiatmobun. Sebetulnya kami tidak pantas memberi tahukan hal-hal tersebut kepadamu, tapi sekarang setelah memberitahukan kepada mu, kami berdua pun berharap kau bersedia memegang rahasia pada hari ini secara baik-baik, dan akupun berharap kau jangan melakukan bentrokan yang bakal menimbul kan hal-hal yang tak menyenangkan dengan bakal ketua kami" "Apakah kalian tega menyaksikan engkoh Hong tewas dalam keadaan yang mengenas-kan!" kata Im Yan cu sedih. Buru-buru Pek lui jiu Hoo Kian berseru: 'Nona Im, aku orang she Hoo tidak bermaksud begitu, aku hanya berharap nona suka menahan diri bila berjumpa dengan pemilik pedang Jui sim kiam nanti, bila berhasil menemukanya, aku yakin dapat meminta kepadanya untuk menyembuhkan luka yang diderita engkoh Hong mu" ''Saudara Hoo, atas dasar apa kau berani mengatakan secara meyakinkan kalau dia pasti akan bersedia menyembuhkan luka dalam yang diderita engkoh Hong?' Diserobot dengan perkataan itu, Pek lui jiu Hoo Kian menjadi terbungkam dalam seribu bahasa, padahal dia sendiripun tidak memiliki keyakinan tersebut, dia tak tahu apakah pemilik pedang Jui 617

sim kiam akan bersedia menyembuhkan luka dari Ku See hong atau tidak. Dia hanya menganggap pemilik pedang Jui sim kiam sebagai seorang yang bijaksana dan penolong kaum lemah, asal keadaan yang sebenarnya dari Ku See hong diutarakan, niscaya hal ini akan memancaing simatiknya untuk menurunkan tangan dan menolong menyembuhkan luka Ku See hong. "Asalkan pemilik pedang Jui sim kiam berhasil ditemukan, dia pasti akan mengabulkan permintaan kita, alasannya tak mudah kujelaskan, tapi senadainya sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau tidak berhasil menemukan dirinya, kita harus berangkat ke tebing Hay jin gay. . ." "Keselamatan engkoh Hong sekarang sedang berada di ujung tanduk, bila harus di tunda berapa hari lagi, mana mungkin ia bisa tahanuntuk mencapai tebing Hay jin gay?" kataImYan cusedih. PekluijiuHooKian menghelanapassedih. Akupun tahu kalau nyawanya sedang berada dalam keadaan berbahaya, tapi sekalipun kita menempuh perjalanan kilat siang dan malam, paling tidak membutuhkan lima hari untuk mencapai tebing Hay jin gay, padahal ia sudah empat hari terkena ilmu Hou kut jian hun im kang, selewatnya tiga hari, sekalipun tabib sakti Hou To hidup lagipun belum tentu bisa menyembuhkan penyakitnya. Beginilah situasi yang sedang kita hadapi sekarang, sekalipun memburu ke tebing Hay jin gay toh belum tentu bisa menyelamatkan jiwanya, sedang tetap tinggal di Heng yang untuk mencari Jui simkiamcu pun masihtandatanyabesar, tapikitaharus berbuat sesuatu, hanya apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus kita lakukan?" "Menurut jalan pikiranku, tetap tinggal di kota Heng yang malah justru masih ada setitik harapan, sebaliknya kalau berangkat ke Hay jin gay tak lebih hanya menggantung kan pada suatu keajaiban, maka aku pikir lebih baik kita tinggal sehari dulu di kota Heng yang, mari kita mencoba beradu nasib, bila dalam sehari kita gagal 618

menemukan jejak Jui sim kiamcu, maka kita baru berangkat lagi ke tebing Hay jin gay, Tentu saja aku orang she Hoo tak bisa memutuskan masalah ini, silahkan nona mempertimbangkannya sendiribagaimana baiknya" Pikiran Im Yan cu sekarang sedang diliputi oleh pelbagai ingatan yang berkecamuk tak karuan, hatinya betul-betul terasa kalut, diamdiami ia melelehkan air mata ...' Dengan sikap maupun tindak tanduknya selama ini, nyatanya menaruh perasaan cinta yang begitu mendalam dan suci bersih, hal tersebut benar-benar berada diluar dugaan siapa saja. Padahal kekuatan cinta memang besar tak bertepian, bila tanpa cinta, kehidupan manusia didunia ini menjadi sama sekali tak berharga. 'Tentu saja hal ini bukan terbatas dalam soal cinta muda mudi saja, sebaliknya termasuk juga cinta kasih antara orang tua, cinta dari sahabat dan lain sebagainya, tapi antara sekian banyak cinta, sudahbarangtentucintamudamudiyangpaling mendalam. Begitulah, dengan nada suara yang tegas dan berat Im Yan cu berkata: 'Engkoh Hong tak mungkin bisa mati, kita tinggal sehari di kota Heng yang. . !" Tergetar keras perasaan Pek lui jiu Hoo Kian sesudah mendengar perkataan itu, ia mengerti maksud Im Yan cu, buru-buru serunya: 'Nona Im. . ." Belum habis Pek lui jiu berseru, Sian hong kek sudah mempringatkan dengan gelisah: "Hati-hati, penunggang kuda berbaju putih tadi telah berbalik kemari, kali ini dia menuju ke tempat kita berada." Si tangan geledek Hoo Kian tak sempat melanjutkan perkataan selanjutnya, dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu dia menatap ke arah depan lekat-lekat. 619

Waktu itu malam baru saja menjelang tiba, beribu-ribu bintang tersebar memenuhi angkasa dan menyiarkan cahaya lembut dan licin, jalan raya yang panjang dan lebar diliputi sinar putih dan terang. Dalam keheningan inilah mendadak terdengar suara derap kaki kuda yang amat ramai bergema dari kejauhan sana, lalu tampak sesosok bayangan putih bergerak mendekat dengan kecepatan tinggi. Dalam waktu singkat kuda putih tersebut sudah berada dua puluh kaki dihadapan mereka lalu meringkik panjang, kaki depan nya didepak-depakkan, sementara turunnya berputar kencang tepat dihadapan mereka. Rupanya penunggang berbaju putih itu sudah membalikkan kudanya lagi dan melarikan ke arah kota Heng yang, tindak tanduk yang sangat aneh itu cukup membingungkan orang. Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo Gi segera berkerut kening setelah menyaksikan tindak tanduk penunggang kuda berbaju putih yang aneh itu, dalam waktu singkat mereka sudah terbuaidalamlamunan masing-masing. . . Im Yan cu si nona yang binal tapi licik seperti siluman rase itu hanya mengintip dari balik tirai, dia sendiri pun dibikin tidak habis mengerti oleh tingkah laku penunggang kuda berbaju putih yang aneh tersebut. Namun dalam hati kecilnya sudah muncul suatu perasaan waswas, sebab tatkala orang berbaju putih itu membalikkan kudanya tetap dihadapan mereka, ia saksikan seluruh tubuh orang itu melambung diangkasa kemudian dalam waktu singkat pula ia melayang ke bawah dan duduk kembali diatas pelana kudanya. Demonstrasi kepandaian tersebut mem-buktikan kalau orang itu memiliki ilmu silat yang luar biasa sekali. Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih, katanya: "Saudara Hoo, apakah kau melihat jelas gerakan tubuhnya tadi?" 620

"Ya, kulihat amat jelas" sahut Pek lui Jiu Hoo Kian, 'entah siapakah orang itu? Hebat benar ilmu silat yang di milikinya" Kembali Im Yan cu menghela napas. 'Orang ini selalu mengikuti kita, tampaknya ia sudah mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, aaaai .... bicara dari ilmu silatnya yang sangat lihay, aku pun turut menjadi ngeri rasanya... Mendadak. .. Dari sisi kereta berkumandang suara tertawa dingin yang menyeramkan seperti sukma yang sedang gentayangan ... Suara tertawa itu lengking dan lirih, seperti jarum lembut yang ditusukkan ke tubuh orang, sungguh menggetarkan perasaan siapa saja. . . Di tengah suara tertawa dingin yang menggidikkan hati itulah, tampaksesosok bayanganhitamberkelebatlewat... Ke dua ekor keledai penghela kereta itu segera meringik panjang lantaran kaget, kaki depannya segera didepak depakkan ke muka, sementara laju kereta itupun segera terhenti. Lalu kedengaran seseorarg bertanya dengan suara yang nyaring dan lembut: "Numpang bertanya, apakah kereta ini hendak pergi ke kota Heng yang?? Suara tertawa dingin yang menyeramkan serta suara teguran yang halus dan lembut, dua macam suara yang berbeda irama ini diutarakan pada saat yang hampir bersamaan, maka ke tiga orang tokoh persilatan yang berada diatas kereta keledai itu merasa terperanjatdantaktahusejakkapanorang itu munculkan diri. Perubahan yang sangat mendadak dan sama sekali diluar dugaan ini membuat Kanglam siang hou yang berada diatas ia tempat duduk kusir berubah muka, tapi dikala mereka mendengar suara teguran dan berpaling, ke empat mata mereka kontan terbelalak dengan wajah tertegun. 621

Sampai dimanakah rasa kaget yang mencekam perasaan mereka, bisa diketahuidarisini. Im Yan cu yang berada dalam kereta dapat mendengar pula suara tertawa dingin dan suara pembicaraan tersebut maka dikala kereta itu berhenti, sepasang matanya yang jeli dan tajam telah melongokkeluarlewattiraidandan memandangkemuka.... Dengan sebat hatinya tercekat, bulu kuduknya pada bangun berdiri, ia benar-benar amat ketakutan. Ternyata dibawah cahaya bintang tampak seorang nenek aneh yang bertubuh kecil sedang berdiri disebelah kiri keledainya, yang paling mengerikan adalah wajahnya yeng jelek mengerikan itu, separuh hijau separuh hitam, separuh merah separuh putih. Kalau cuma ke empat warna yang berbeda itu tampangnya masih belum seberapa mengerikan, yang menggidikkan hati adalah bisul busuk yang menonjol dan memenuhi seluruh wajahnya itu, selain menjijikkan juga memuakkan perut orang. Ini masih ditambah pula dengan rambut-nya yang kusut penuh beruban dan kulit badan yang berminyak. Tampang muka semacam ini sungguh menggidikkan hati membuat orang yang memandangnya benar-benar akan merasakan pecah nyali sebab dia kelihatan seperti setan iblis, seperti kuntilanakdari kuburan. Mendadak nenek jelek itu memperdengar kan suara tertawa dingin yang rendah, berat dan amat memekikkan telinga.. Suara tertawa dingin yang menggidikkan tadi itu segera menyadarkan kembali Pek lui jiu dan Sian hong kek dari lamunan mereka, meski demikian dengan sorot mata yang membawa perasaanjeri merekaawasi nenekjelek initanpaberkedip. Tampak sinenek bertampang jelek itu membuka mulutnya dan memperlihatkan sebaris giginya yang kecil putih, kemudian dengan suarayangmerdu bagaikan kicauanburung nuridiaberkata: 622

"Engkoh berdua mengapa kalian? Apakah secara tiba-tiba penyakit cacad kalian kambuh?" Kalau tadi, Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa ngeri dan seram karena mengira sudah menjumpai sukma gentayangan atau siluman iblis, maka sekarang setelah mendengar suaranya yang merdu merayu serta menyaksikan sebaris gigi nya yang putih bersih, mereka makin tertegun lagi. Im Yan cu yang berada dalam kereta pun turut merasa keheranan, mereka tidak menyangka kalau nenek berwajah jelek itu memilik suara yang begitu merdu dengan dua baris gigi yang putih dan bersih. Walaupun mereka telah menduga kalau orang itu sedang menyamar, tapi dari atas wajahnya yang jelek itu, sama sekali tak berhasil menemukan tanda-tanda penyaruan nya. Kalau dilihat potongan badannya yang kecil mungil, semestinya dia adalah seorang gadis remaja tapi punggungnya justru membungkuk, ia nampak tua renta dan rambutnya telah beruban semua, sama sekali tidak dijumpai bagian-bagian yang mencurigakan. Nenek jelek ini kelihatan agak marah ketika melihat Kanglam siang hou hanya berdiri termangu-mangu belaka, dengan gusar bentaknya: 'Hei, apakah telinga kalian sudah tuli semua?` Walaupun dia sedang memaki orang namun suaranya masih tetap merdu merayu, dari tubuhnya terpancar pula bau harum semerbak bagaikan bunga anggrek, begitu syahdu, begitu harum, membuat orang merasa mabuk dan terbuai rasanya. Pek lui jiu Ho Kian berpengetahuan luas, sebetulnya diapun membenci orang ini, tapi ia enggan mencari gara-gara tanpa sebab atau suatu alasan tertentu. Apalagi jika teringat akan luka yang sedang diderita Ku See hong serta pedang Ang soat kiam yang cukup menggetarkan dunia 623

persilatan itu, dia merasa rahasia benar ini tak boleh sampai bocor dengan begitu saja.. Maka dengan wajah penuh senyuman dia menjura, kemudian katanya sambil tertawa: 'bolehkah aku tahu, siapa nama saudara?" Heeehhh ....heeeehhh... heehhh..." sesudah terkekeh-kekeh nenek jelek itu terbatuk-batuk kering, kemudian dengan suara yang tua dan memelas lanjutnya: "pemilik kereta yang berbaik hati, berbuatlah kebajikan, bawalah serta aku si orang tua ke kota, bersedia bukan...?" Nada suara maupun gerak geriknya tiada yang nampak dibuatbuat, terutama keadaannya yang tua dan lemah, membuat hati orang merasa iba dan memelas... Pek lui jiu Hoo Kian sekalian lebih terkesiap lagi, walaupun mereka tahu kalau orang ini sedang menyaru, tapi mereka harus mengagumi juga atas kemampuannya untuk memainkan sandiwara dengan pelbagai tehnik dan taktik, bahkan sebelum ini mereka tak pernah mendengar kalau dalam dunia persilatan terdapat manusia seperti ini. Pek lui jiu Hoo Kian menjadi serba susah setelah mendengar perkataan itu, ia sama sekali tidak mengenal asal usul orang ini, sedang ilmu menyaru mukanya juga menggidikkan hati, sudah dapat dipastikan ilmu silat yang dimilikinya tiada kedua dikolong langit, seandainya permintaan orang itu ditolak, sudah pasti ia tak akan menyudahipersoalan itusampaidisitusaja. Sian hong kek Hoo Gi menggelengkan kepalanya berulang kali seraya berkata: "Nenek, harap kau suka maafkan, ruang kereta kami sudah diborong semua oleh tamu kami, sedangkan tempat disamping kusir pun sudah disewa oleh yaya ini, maka harap kau sudi memaafkan, untungsajajarak kotaHengyangdarisini tinggal setengahli lagi" 624

Diam-diam Pek lui jiu Hoo Kian mengagumi akan betapa cepatnya reaksi dari adiknya ini. Kembali si nenek jelek terbatuk-batuk, katanya: "Aaai. . . kalau kau adalah pemilik kereta ini, urusan akan lebih gampang dirundingkan lagi, Coba kau lihat, betapa tuanya aku, apalagi sedang mengidap penyakit parah, jangan lagi setengah li, setengah langkah saja rasanya sudah payah, harap kau sudi berbaik hati...' Diam-diam Sian hong kek Hoo Gi menyumpah didalam hati, pikirnya: "Sialan, jangan kau anggap sepasang mata kami sudah buta, memangnya kami tidaktahu kalau kau sedangMenyaru?" Pek lui jiu Ho Kian juga tahu, apabila tidak menunjukkan sikap yang agak kasar, mustahil orang ini bisa diusir pergi, mendadak dia menarik muka. Baru saja akan berbicara... Mendadak dari balik ruang kereta berkumandang suara teguran dari Im Yan cu yang dingin: "Nona, diantara kita tiada dendam atau sakit hati, aku minta kau jangan mengganggu kami" Sambil berkata, gadis itu menyingkap tirai dan melompat keluar dari keretanya. 'Oooh nona cilik yang amat cantik" nenek jelek itu menjerit kaget. Im Yan cu menarik mukanya dan berseru dengan wajah sedingin es: 'Hei, pentang matamu lebar-lebar, kalau ingin berlagak seperti setan, lebihbaik tunggulahsetelahlewattengah malamnanti" Walaupun Im Yan cu merasa terkejut oleh penyaruan orang ini yang dinilainya sangat lihay, tapi sebagai orang yang cermat dan 625

bermata tajam, setelah mengamati wajah orang ttu berapa saat, segera diketahui bahwa nenek itu hasil penyaruan seorang gadis yang wajahnya pasti amat cantik jelita. Orang itu bisa muncul pada saat ini bahkan mengetahui keadaan mereka, maka Im Yan cu pun berencana untuk turun tangan keji dan membinasakan orang ini. Padahal, Im Yan cu sekalian sama sekali tidak menyangka kalau perempuan aneh ini sudah lama menyembunyikan diri diatas kereta mereka, jadi apa yang telah mereka bicarakan tadi dapat didengar olehnya dengan jelas sekali, bahkan diapun telah membantu mereka untuk memukul mundur seorang musuh tangguh. Si penunggang kuda berbaju putih tadi, sebetulnya datang ke situ untuk mencari gara-gara dengan Im Yan cu sekalian, tapi setelah diketahui olehnya kalau diatas kereta berdiri si perempuan aneh tersebut, diapun lantas membalikkan badan dan melarikan diri. Sementara itu, perempuan aneh tersebut masih tetap bersikap seperti seorang nenek, katanya: "Nona siapa namamu? Tajamamat sepasang matamu!" Diam-diam Im Yan cu menghimpun tenaga dalamnya bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan, ketika mendengar perkataan tersebut, dia tertawa dingin dengan suara sinis dan mengnina, jengeknya: "Aku bernama Lam sin giamlo (Raja akhirat untuk kaum pria), tapi malam ini aku berganti nama menjadi Sin kui giam to (Raja akhirat penakluk setan). .!" Perempuan berdandan aneh itu seakan-akan tidak mengerti apa yang dimaksudkan, dia bertanya lagi keheranan: "Apa sih Raja akhirat untuk kaum pria itu? apa pula yang disebut Raja akhirat penakluk setan?" Im Yan cu tertawa dingin dengan seramnya: 626

'Kau tidak memahami? Inilah yang dinamakan Raja akhirat penakluk setan... !" Ditengah pembicaraan, gadis itu menerjang ke depan, tangan kirinya dengan ke lima jari yang terbentang lebar mencengkeram wajah jelek si perempuan aneh tersebut dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Gerakan tubuh perempuan aneh itu memang ampuh, terdengar ia menjerit kaget, seperti ketakutan dia mundur dengan sempoyongan, tapi justru dengan tindakan mana ia telah meloloskan diridaricengkeraman kilatImYan cu.... Sesudah mundur, perempuan aneh itu berseru cemas: 'Nona, tunggu sebentar! Tunggu sebentar! wajah aku siorang tua penuh dengan tumor ganas, bila jari tanganmu sampai menyentuhnya, aku bisa kesakitan setengah mati, masa aku mau kau cengkeram. Hawa napsu membunuh yang berkecamuk dalam dada Im Yan cu semakin membara setelah menyaksikan cengkeraman mautnya berhasildihindari lawan, iatertawadingin lalu ujarnyasinis: "Hmmmm ....selain topeng kulit manusia mu itu akan kucopot pada malam ini, bahkan akupun hendak mengirimmu ke akhirat untuk menakut-nakutisetandisitu" Berbicara sampai disitu, dengan wajah penuh hawa napsu membunuh selangkah demi selangkah Im Yan cu berjalan kemuka dan mendekatiperempuan aneh itu. Kembali perempuan aneh itu berseru dengan cemas. "Nona menyeramkan amat wajahmu, oooh, cepat simpan kembali wajah ganasmu itu, aku seorang tua benar-benar ketakutan setengah mati. . . Walaupun perempuan aneh itu menyerukan kata-kata yang menunjukkan rasa takut, namun dia masih berdiri tegak di tempat 627

semula, bahkah dari balik matanya memancar sinar tajam yang menggidikkan hati. Im Yan cu segera berkerut kening, tiba-tiba lengan kirinya membuat gerakan satu lingkaran busur dengan suatu kecepatan yang luar biasa, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat meluncur ke depan melancarkan serangan mematikan. Begitu serangan mana dilepaskan, bagaikan angin puyuh yang melanda daratan rendah, segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat seperti ambruknya bukit karang atau melanda tibanya air bah meluncur tiba dengan hebatnya. . . Menyaksikan datangnya ancaman dahsyat tersebut, perempuan aneh itu meggoyangkan tangannya berulang kali, sambil memperlihat kan lengannya yang kecil tapi putih bersih itu, serunya keras-keras: "Jangan! Jangan! Jangan nona. . . jangan memaksa aku seorang tua menunjukkan ke jelekanku!" Menyusul goyangan tangan itu, segulung demi segulung hawa murni yang lembut dan halus tanpa menimbulkan sedikit suarapun meluncur kemuka dan menyambut datang nya ancaman dari Im Yan cu. Menyusulkemudian .... "Blaaamm, blammm, blaaamm ..!'serentak ledakan lirih menggema di angkasa... Sepasang bahu perempuan aneh itu nampak bergoncang sedikit tapisegeramenjaditenang kembali. Jauh berbeda dengan keadaan dari Im Yan-cu, sewaktu tenaga serangan lawan yang lembut itu menyentuh tenaga pukulan yang dilepaskan olehnya segera terasalah suatu tenaga pantulan yang maha dahsyat berbalik mendesak kearah tubuhnya memaksa kudakudanya menjadi gempur dan ia turut mundur sejauh dua tiga langkah. 628

Im Yan cu termasuk seorang jago lihay pula dalam dunia persilatan, begitu dipaksa mundur oleh perempuan aneh yang tak diketahui asalusulnyaini, diasegera membentak nyaring... Bagaikan gulungan ombak dahsyat, tubuhnya berputar tiga kali secara aneh, tahu-tahu ia sudah menerjang kembali ke sisi tubuh perempuan aneh tersebut. Gerakannya ini dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, baru saja mundur, tubuhnya telah menerjang kembali ke depan, pada hakekatnya sama sekali tidak memberi peluang kepada orang lain untuk mengatur diri... Menghadapi terjangan-terjangan maut dari lawannya, perempuan aneh itu masih saja berteriak-teriak seperti orang gila, sementara kakinya melangkah tanpa beraturan, sepasang tangannya turut berputar-putar menciptakan lapisan hawa pukulan dahsyat, ketiga gulung tenaga serangan dari Im Yan cu itu segera kena terpunahkan hingga lenyap tak berbekas. Im Yan cu sudah terlanjur gemas atas sikap aneh musuhnya, dia tertawa dingin, tubuh nya menerjang ke muka dengan gerakan cepat tangan dan kakinya digunakan bersama melakukan serangan kilat yang kesemuanya menggulung tubuh perempuan aneh tersebut. Agaknya perempuan aneh itu sudah dipancing hawa amarahnya oleh serangan balasan Im Yan cu yang maha dahsyat itu, mendadak ia menarik kembali sikap ke edan-edanannya... Sepasang ujung bajunya yang berwarna hitam, seperti dua ekor ular lincah, menggulung melingkar dengan kecepatan yang luar biasa, yaa menebas, yaa memapas, semuanya tertuju ke urat nadi pergelangan tangan Im Yan cu.. . Sementara itu, Im Yan cu telah mengembangkan pula segenap kepandaian silat yang dimiliki, tenaga pukulannya yang berat seperti bukit karang selapis demi selapis meluncur ke muka ibaratnya angin puyuh dan hujan badai, keadaannya benar-benar mengerikan. 629

Sodokan jari tangan, bacokan telapak tangan, tendangan berantai, semuanya dilancarkan dengan kecepatan tinggi serta gerakan yang ganas dan keji. Tenaga dalam yang dimiliki perempuan aneh itu benar-benar amat sempurna, juga sangat aneh, semua ancamannya dilepaskan dengan gerakan yang nampaknya ringan, tapi jurus serangannya justru sangat aneh dan ganas, disertai pula dengan pelbagai perubahan yang membuat orang sukar untuk menduga atau mencegah sebelumnya. Ketika Kanglam siang hou menyaksikan kecepatan gerak dua orang yang sedang bertarung itu, diam-diam mereka menghela napas panjang, tampaknya dunia persilatan memang penuh dengan aneka ragam kejadian yang diluar dugaan. Gerakan tubuh mereka indah dan lincah, serangannya ganas dan cepat, setiap jurus serangannya dilancarkan secara beruntun dalam satu gerakan yang memanjang, keampuhan jurus serangannya pun merupakan sesuatu yang menggetarkan sukma setiap manusia. Dalam waktu singkat, ke dua orang itu sudan bertarung sebanyakpuluhan jurus. Di dalam puluhan gebrakan tersebut, meski nampaknya Im Yan cu yang berhasil meraih kedudukan unggul, tidak begitu dalam kenyataannya, justru jurus-jurus serangan dari perempuan aneh itulah yang seluruhnya mengandung ancaman mematikan yang mengerikan hati, tapi ia tidak berniat melukai Im Yan cu, maka semua ancaman tersebut dibuyarkan dengan begitu saja setelah mencapai pada sasarannya. Di tengah gerakan tubuhnya yang sangat cepat, tiba-tiba Im Yan cu berkelit ke samping menghindarkan diri dari ancaman kilat dari perempuan aneh tersebut, telapak tangan kanannya dibalik dengan segera, dari serangan telapak berubah menjadi cengkeraman, dicengkeramnya urat nadi lawan dengan suatu gerakan kilat. 630

Sementara lima jari tangan kirinya disentilkan ke depan langsung menotok jalan darah Seng hiang dan Hu to hiat pada dahi kanan perempuan aneh tersebut. Ilmu silat yang dimiliki perempuan aneh itu memiliki permainan yang luar biasa, terdengar ia tertawa merdu dengan suara yang merdu merayusepertibunyikeleningan... Mendadak telapak tangan kirinya direndahkan ke bawah, telapak tangan kanannya melakukan tangkisan sejajar dengan muka kemudian tubuhnya berputar cepat. Telapak tangan kirinya yang merendah dengan ke lima jari tangan yang direntangkan lebar-lebar itu membalik secara tiba-tiba mencengkeramjalan darahCi khihiatdi sikutkananIm Yancu. Telapak tangan kanannya secara cepat menangkis gerakan Im Yan cu dan berbalik menotok jari tangan kirinya yang lagi mengancam dahi kanannya itu... Terdengar, ia tertawa merdu. "Nona Im, ilmu silatmu memang terhitung hebat juga, sayang aku tak punya waktu senggang pada malam ini, tak ada salahnya bila pertarungan ini kita lanjutkan dikemudian hari saja..." Im Yan cu benar-benar tidak habis mengerti bagaimana cara lawan mencengkeram jalan darah Ci ki hiatnya itu, sebab jurus serangannya yang sangat aneh itu membuat orang sukar meloloskan diri, terutama posisinya sewaktu melancarkan serangan benar-benar hebat dan luar biasa. Begitu selesai berkata, perempuan aneh itu segera mengendorkan cengkeramannya pada sikut kanan Im Yan cu, lalu tangan kanannya mengayun ke depan, segulung kertas telah disusupkan kedalamtelapak tangankananImYan cu. ... . Kemudian tidak nampak gerakan apakah yang digunakan, hanya terlihat sesosok bayangan hitam berkelebat lewat, seenteng se lembar bulu, ia sudah melayang pergi menuju ke arah kota Heng yang. 631

Kelihayan ilmu meringankan tubuhnya itu sungguh luar biasa sekali, hampir saja ia tak percaya kalau umat manusia bisa memiliki kepandaian semacam ini. Diam-diamIm Yan cu menghela napas panjang, pikirnya: "Sebenarnya aku mengira ilmu silatku sudah tiada tandingannya dikolong langit, tak nyana aku harus menelan kekalahan secara tragis ditangannya malam ini, padahal kalau kudengar nada perbicaraannya, dia seperti belum begitu dewasa" Berpikir demikian, dia lantas memeriksa isi surat yang berada dalam telapak tangan kanannya itu. Terbaca olehnya, surat tersebut berbunyi demikian: "Wakil ketua dari Ban shia kau, Gin coa kiam (pedang ular perak) Ciu Heng thian telah mengetahui jejak kalian serta penyakit parah yang diderita olehnya!'' Dibawah surat itu tidak dicantumkan tanda tangan atau lambang lainnya. Selesai membaca surat tersebut, Im Yan cu segera menghela napas sedih dan pedih .... Helaan napas itu membuat orang sukar menduga isi hatinya, pelan-pelan dia menghampiri kereta keledai itu dan mengangsurkan surat tadi ke tangan Kanglam sianghou seraya bertanya: 'Menurut dugaan kalian, siapakah perempuan aneh ini?" "Berbincang dari dandanan serta kepandaian silat yang dimiliki perempuan aneh ini, agaknya belum pernah kudengar ada manusia semacam ini dalam dunia persilatan'' Mendergar kalau mereka pun tidak mengetahui asal usul dari perempuan aneh tersebut sekali lagi Im Yan cu menghela napas sedih, tanpa berbicara lagi dia lantas naik ke atas kereta keledainya. Pekluijiu Hoo Kian termenungsebentar, kemudian katalagi: 632

"Tapi kalau dilihat dari gerak gerik orang ini, tampaknya dia tidak bermaksud untuk memusuhi kita" Padahal Pek lui jiu Hoo Kian dan Siang hong kek Hoo Gi sudah menduga siapakah orang itu, tak terlukiskan rasa girang dalam hati mereka, kedua orang itu sadar bahwa luka yang diderita Ku See hong sudah tak perlu dikuatirkan lagi. "Mari kita berangkat ke kota" terdengar Im Yan cu berseru cemas. . Kanglam siang hou segera membentak keras, cambuknya dihantamkan keatas keledainya keras-keras: Dua ekor keledai itupun mulai berlarian menuju kedepan, suara roda kereta yang menggilas batu menimbulkan suara yang amat nyaring dan membelah keheningan malam. Waktu itu mereka telah percepat perjalanan untuk mencapai tempat tujuan, dibawah kerlipan cahaya bintang tampak debu mengepul memenuhi angkasa. . Kota Heng yang merupakan kota pusat lalu lintas wilayah Cu ciu, bentengnya kekar dan tinggi, waktu itu kereta keledai tersebut telah menembusipintu kotadan menerjang masuk kedalam. Tiba-tibaterdengarImYan cuberkata, daribaliktirai: "Saudara Ho, cepat larikan kereta kedalam kota, kita harus segera mencari rumah penginapan' Sian hong kek Ho Gi berseru keras, cambuk ditangan kanannya segera diayunkan ke depan..... Waktu itu kota Heng yang belum lama menjelang malam, suasana di sepanjang jalan raya amat ramai, pasar malam baru mulai dan lampu berwarna-warni menerangi dimana-mana, untuk berjalan kaki saja harus berdesakan, apalagi lewat dengn kereta, hakekatnya sangat sulit. Dengan susah payah Kanglam siang hou menjalankan kereta mereka menuju ke depan sebuah rumah penginapan yang agak 633

besar, ketika mendongakkan kepalanya, terbaca olehnya papan nama didepan pintu bertulis kan empat huruf besar: "Rumah penginapan Yang tang" Sejak memasuki kota, secara tiba-tiba Pek lui jiu Hoo Kian menyaksikan ada banyak sekali lelaki kekar bermata tajam yang secaradiam-diammengawasigerak gerikkereta mereka. Menyaksikan hal mana, diam-diam ia berpikir: "Sudah pasti mereka adalah para begundal dari Ban shia kau, agaknya manusia-manusia laknat tersebut telah bersiap siaga untuk menerbitkan keonaran pada malam ini...'' Sementara dia masih termenung, tiba-tiba tampak seorang pelayan muncul dari dalam rumah penginapan itu dan berkata sambil menjura: "Tuan sekalian, apa sedang mencari kamar? Penginapan kami mempunyai sebuah ruang tersendiri yang bersih dan tenang, bila tuan bersedia, harganya boleh dikorting sedikit.... Belum habis dia berkata, tiba-tiba terdengar suatu derap kaki kuda berkumandang datang, menyusul seseorang berseru dengan suara parau: "Apakah di rumah penginapan ini masih ada kamar? ' Baru saja pelayan itu membalikkan badan dan tak sempat membuka suara, Sian hong kek Ho Gi sudah menyerobot lagi: "Baik, kami pesan kamar itu!' Baru saja selesai berkata, dua ekor kuda sudah berhenti didepan pintu rumah penginapan Yang tang. Penunggang kuda itu adalah seorang lelaki berusia tiga puluh lima enam tahunan yang berwajah abu-abu dengan sebuah codet sepanjang berapa inci menghiasi pipi kirinya. Sedangkan yang lain adalah seorang lelaki berperawakan pendek yang sepasang kening nya menonjol keluar, sorot matanya tajam, 634

jelas merupakan jago persilatan yang memiliki tenaga dalam amat sempurna. Begitu melihat kemunculan kedua orang ini, Kanglam Siang hou segera berkerut kening. Belum sempat mereka mengucapkan sesuatu, lelaki bercodet itu telah berkata sambii tertawa terbahak-bahak: "Haaaaahh....haaaaahhhh... haaahhh... pelayan cepat tuntun kuda toayamu ini ke istal, siapkan makan dan minuman, sebentar pasti ada persen untukmu" Menyaksikan tampang tamunya yang mirip dua malaikat bengis itu, si pelayan bergidik rasanya, bulu kuduk pada bangun berdiri setengah merengek ia berkata: "Maaf toaya berdua, dalam penginapan kami cuma tinggal sebuah kamar saja, kebetulan kamar tersebut sudah dipesan lebih dulu oleh tamu penunggang kereta ini" Lelaki bercodet itu segera melotot sekejap ke arah sang pelayan dengan sepasang mata tikusnya yang tajam, kemudian memandang sekejap ke arah Kanglam siang hou sambil mendengus. Sambil mengendalikan rasa gusar yang membara di dada Pek lui jiu Hoo Kian, ia melompat turun dari atas kereta dan berkata seraya menjura . "Harap saudara sudi memaafkan' "Ehmm. . .! ternyata kaupun jago kalangan persilatan' kata lelaki bercodet itu dengan suara yang parau seperti gembrengan bobrok ''hmmm, Tapi, kalian mesti tahu aturan, kamar disini sudah kami pesan, lebih baik kalian mengalah saja!'' Sikap mereka yang sama sekali tak tahu aturan ini sungguh membuatorang taksabar menahan diri. Sian hong kek Gi segera tertawa terbahak-bahak. 635

"Haaahhhh...haaaahhhh. . . haaahhhh. . . saudara apakah kau hendak memamerkan sifat berandalmu?" Ketika lelaki bercodet itu mendengar suara tertawa dari Sian hong kek, sekali lagi hatinya bergetar keras, tapi diluarannya tetap tertawa terbahak-bahak, katnya: "Haaaah. . . haaahhh. . . kaupun seorang jagoan dari dunia persilatan" Sambil berkata, cambuk yang berada ditangan lelaki bercodet itu tahu-tahu sudah menegang kencang bagaikan sebatang tombak, agaknya dia sudah berusaha untuk mengumbar hawa amarahnya. Mendadak lelaki pendek yang berada di sampingnya menghalangi niat tersebut sambil berkata: 'Saudara Kiong, kalau toh disini tak ada kamar, kita tak usah ngotot untuk tinggal disini, apalagi rumah penginapan dikota ini berpuluh buah banyaknya, mari kita pergi saja!" Seraya berkata, dia lantas menarik tangan lelaki bercodet itu dan berlalu darisitu. Menanti kedua orang itu sudah pergi jauh pelayan itu baru menyumpah dengan lirih: "Maknya, dua hari belakangan ini aku selalu bertemu dengan manusiakasar macambegitu, benar-benarlagisial. . ." Pek lui jiu Hoo Kian yang berada disampingnya segera tersenyum, sapanya kemudian: "Engkoh pelayan, apakah ruangan itu cukup tenang?" "Bukankah tuan ingin mencari kamar? Penginapan kami terhitung penginapan nomor satu dikota Heng yang, perlengkapan nya lengkap, seryisenya memuaskan, tak usah dibilang lagi......" Sejak bertemu dengan dua orang tadi, pelayan itu sudah dibikin mendongkol, apalagi setelah mendengar perkataan Pek lui jiu Ho 636

Kian seperti orang yang tidak bermaksud mencari kamar, amarahnya makin menjadi. Pada saat itulah, mendadak ia pandangan matanya menjadi silau, tirai kereta disingkap orang, seorang gadis cantik jelita melangkah turun dari kereta. Sebenarnya pelayan itu masih menggerutu terhadap Kanglam siang hou, menanti Im Yan cu telah munculkan diri, dia baru tertegun dan berdiri mematung seperti orang yang kehilangan semangat, mimpi pun ia tak menyangka kalau didunia ini terdapat gadis yang begitu cantik jelita. Setelah turun dari kereta, Im Yan cu berkata merdu: ''Pemilik kereta, tolongbimbinglah kakakku turundarikereta!'' Mendengar ucapan tersebut, seperti baru sadar dari impian, pelayan itu tak tahu apa yang dikatakan si nona, buru-buru serunya dengan nada tergagap: "Nona, biar aku yang menolongmu, biar aku yang menolongmu!" Seraya berkata dia lantas maju ke depan siap menubruk ke arah sinona. . . Pek lui jiu Hoo Kian segera merentangkan tangannya menghadang jalanpergipelayanitu, serunya: "Hei pelayan, kau cepat membawa nona kami masuk ke dalam" Pelayan itu segera merasakan tubuhnya seakan-akan menumbuk diatas kebatang tiang besi yang sangat kuat, kontan ia mundur dua langkah dengan sempoyongan. Tapi ia benar-benar terpikat oleh kecantikan Im Yan cu, kemudian serunya berulang kali: "Nona silahkan! Hamba akan mengajak mu menuju ke kamar yang paling bersih dan tenang, tanggung kau pasti akan puas." "Tunggu sebentar!' seru lm Yan cu dengan paras muka dingin dan kaku seperti salju. 637

Sian Hong kek Hoo Gi telah membopong turun Ku See hong, saat itu dia sedang tertidur nyenyak sehingga keadaannya tak jauh berbeda dengan mati, mukanya pucat pias dan tubuhnya kaku. Ketika pelayan itu mendengus bau darah, apalagi melihat keadaan Ku See hong, sambil menelan air liur buru-buru serunya: 'Hei, hei, Kalau dia sudah mati, jangan kau bawa masuk ke dalam rumah penginapan!' Im Yan cu berkerut kening, tangannya segera diayunkan ke depan berulang kali.. `Plaak-plook!" dia tampar mulut pelayan itu beberapa kali, kemudian serunya dengan gusar: `Dia sedang sakit, mengerti? Kalau berani mengaco belo, hatihati kalau kubeset kulit badanmu.." Ternyata di Negeri Tionggoan berlaku suatu kepercayaan yang mengatakan, bila ada orang mati, tak boleh digotong masuk ke dalam rumah, kalau sampai digotong masuk maka rumah tersebut bakaladaorangyang matijuga.' Pelayan itu merasakan matanya berkunang-kunang dan kepalanya pusing tujuh keliling karena ditampar oleh Im Yan cu, tapi ia sama sekali tidak menjadi gusar, malah sambil tertawa paksa, katanya: Maaf nona, heehh. . heeehh.. perlukah hamba panggilkan seorang tabib kenamaan?" "Tidakusah"tukas ImYancu dingin, dalam...' cepatbawa kami masuk ke

Pelayan itu mengiakan berulang kali, lalu sambil tertawa cengar cengir ia membalikkan badan dan berjalan masuk ke dalam rumah penginapan. Sementara itu, Pek lui jiu Hoo Kian telah mengambil sebuah selimut dan ditutupkan keatas badan Ku See hong, setelah itu sekalian menurunkan barang bawaan mereka. 638

Rumah penginapan Yang tang memang terhitung rumah penginapan terbesar dikota Heng yang, seluruh bangunan meliputi beberapa bau lebarnya, bangunan rumahnya mencapai dua ratus kamar lebih. Waktu itu hampir seluruh pandangan mata tamu yang ada disana tertuju ke wajah Im Yan cu, tapi setelah melihat Ku See hong dalam bopongan Sian hong kek Hoo Gi semuanya berguman dihati: "Benar-benar merusak pandangan indah, masa seorang gadis cantik membawa seorang penyakitan yang hampir mampus....' Sebelum turun dari keretanya tadi, Pek lui jiu Ho Kian telah memperhatikan semua tamu yang berada dalam ruang penginapan, ternyata takseorangpun yang dikenal. Dan kini, ia berjalan di pating belakang, sementara sepasang matanya yang jeli memperhatikan sekeliling ruang tersebut. Waktu itu, Im Yan cu berlagak seperti seorang gadis lemah yang tak berkemampuan apa-apa, langkahnya lemah gemulai, kepalanya tertundukrendah-rendah sepercigadis pemalu. Tindak tanduknya yang lemah lembut tersebut membuat si nona semakin mempersonakan hati orang, tak heran kalau puluhan orsang tamu yang berada disana sama-sama terbelalak dibuatnya, selain perhatian mereka hampir tertuju ke tubuhnya seorang. Dengan demikian, Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Ho Gi jadilolos daripengamatan orang. Pek lui jiu Ho Kian yang menjumpai kejadian itu, diam-diam memujiakan kecerdasanImYan cu. Sang pelayan membawa mereka menembusi empat buah halaman, membelok berapa tikungan dan sampai di muka sebuah pintu kecil berbentuk bulat, sambil berpaling ke arah Im Yan cu, ujarnya tertawa: "Nona, ruangan ini merupakan ruangan terbaik dari penginapan kami, tempatnya rapi, bersih dan dekorasinya indah mewah .." 639

Sembari berkata, dia sudah membuka pintu dan melangkah masuklebih dahulu. Im Yan cu mencoba memperhatikan ruangan itu, ternyata memang sepi dan terpencil letaknya, sekeliling bangunan terdiri dari dinding pekarangan yang tingi, dalam halaman tumbuh berbagai macam bunga yang menyiarkan bau harum semerbak. Sambil tertawa, pelayan itu berseru: "Nona, cobakau lihat, cocoktidak denganhalaman ini?" Pelan-pelan Im Yan cu melangkah masuk ke dalam ruanagn, ketika dilihatnya perabot kamar sangat bersih dan nyaman, sambil tersenyum dia mengeluarkan sekeping uang emas dan di serahakn kepada pelayan sambil berkata: "Untuk sementara simpan dulu di kasir, lewat beberapa hari kita perhitungkan kembalinya' Buru-buru pelayan itu tertawa paksa, segera katanya: 'Nona ingin makan apa? Silahkan saja diperintahkan, hamba segera akan pesankan ke dapur!" "Tidak usah" Im Yan cu menggoyangkan tangarnya berulang kali, bila ada urusan kami bisa memanggilmu sendiri" Mendadak, pada saat itulah .... Dari balik pintu bulat melangkah masuk seorang lelaki kasar berbaju hitam, tanpa mengucapkan sepatah katapun orang itu langsung menerjang kedalam ruangan. Si pelayan yang kebetulan sedang mengundurkan diri dengan badan terbungkuk-bungkuk kontan bertubrukan dengannya. Sang pelayan yang kena tertumbuk oleh lelaki berbaju hitam itu kontan terpental sejauh berapa kaki dan jatuh tercelentang di atas tanah. Tapi dengan cepat dia sudah melompat bangun kembali sambil berteriak keras: 640

"Hei, hei, toaya .... ruangan ini telah dipesan orang semua, mengapa kau masuk kesini dengan sembarangan?" Sian hong kek Ho Gi sudah membaringkan tubuh Ku See hong diatas pembaringan kayu waktu itu, mendengar suara ribut-ribut diluar, dia segera memburu keluar dan menghadang di depan pintu, segera bentaknya dengan suara dingin: 'Saudara, apa maksudmu menerjang masuk ke dalam kamar kami?" Sementara itu, Pek lui jiu Ho Kian serta Im Yan cu telah memburu pula keluar ruangan. Tiba-tiba terdengar Im Yan cu berseru sambil tertawa merdu: "Pelayan, kau boleh keluar! Dia adalah anggota keluargaku, mungkin ada urusan penting hendak mencari kami' Pek lui jiu Ho Kian, Sian hong kek Hoo Gi serta lelaki berbaju hitamitu nampaktertegunsesudah mendengarucapantersebut. Sedang si pelayan segera membungkukkan badannya dan berseru sambil tertawa paksa: "Baik, baik! Nona--'. Berbicara sampai disitu, buru-buru si pelayan mengundurkan diri dari sana, sekalian merapatkan pintu bulat tersebut. Setelah pelayan itu berlalu, paras muka Im Yan cu baru berubah menjadi dingin seperti es, di balik matanya yang jeli terpancar keluar cahaya tajam yang menggidikan hati, katanya setelah tertawa dingin dengan suara mengeramkan: "Di sorga ada jalan kau ogah melewatinya, neraka tiada pintu kau justru menerjang ke mari, aku lihat nasib sialmu memang telah berada didepan mata" Setelah mendengar teguran mana, Pek lui jiu Ho Kian dan Sian hong kek Hoo Gi baru mengerti apa gerangan yang telah terjadi, 641

dengan cepat mereka melompat kesamping dan menghadang jalan mundur lelakiberbaju hitamitu. Semenjak menyaksikan gerakan tubuh dari Kanglam siang hou, lelaki berbaju hitam itu sudah tahu kalau gelagat tidak menguntung kan, tapi dia terlalu yakin dengan berapa jurus serangan dahsyat yang dimilikinya, maka paras mukanya masih nampak sangat tenang. Dia pun tertawa seram. 'Heeeehhh.... heeeehhh. . .heeeeehhh. . nona mungkin kaulah yang menjadi gendak Ku See hong?" Im Yan cu merasa amat terperanjat sekali, mukanya berubah menjadi merah padam. Harus diketahui, gadis perawan di jaman itu tak pernah keluar rumah bila belum pernah menikah, meskipun adat istiadat tersebut tidak mengikat para gadis yang berkelana dalam dunia persilatan, akan tetapi bila sampai dimaki orang sebagai gendaknya seorang pemuda, mala penghinaan tersebut benar-benar suatu penghinaan yang keterlaluan sekali. . . Benar Im Yan cu sangat mencintai Ku See hong, tapi setelah dikatakan sebagai gendaknya Ku See hong oleh lelaki berbaju hitam itu, ia menjadi malu dan tersinggung perasaannya. Dengan suara rendah dan berat Pek lui jiu Hoo Kian segera menegur dingin: "Kau adalah manusia laknat dari Ban shia kau?" Lelakiberbaju hitam itu tertawa seram. "Heeehhh. . . heeehhh. . . heeehhh. . . siapa kau? Berani benar menghina perkumpulan kami?" Ternyata lelaki beraju hitam ini adalah seorang hiangcu dibawah pimpinan ruang Tee hun tham yang berada dalam perkumpulan Ban shia kau, orang menyebutnya sebaga Thi sah ciang (pukulau pasir besi), Ban Kwan seng. 642

Paras muka Sian hong kek Ho Gi berubah berat membesi, dia turut berkata pula dengan nada dingin: "Malam ini kau jangan harap bisa lolos dari kota kematian ini dengan selamat, agar kau bisa mati dengan hati yang jelas, ketahuilahbahwayayamuberduaadalah Kanglamsianghou!" Begitu Sian hong kek Ho Gi melaporkan asal usulnya, paras muka si pukulan pasir besi Ban Kwan seng berubah sangat hebat, tapi hanya sebentar saja telah pulih kembali seperti sedia kala, dia tertawa seram makin keras lagi. 'Heeeehhh. . . heeehhh. . .Heeeeehhh. . . maaf, maaf! Rupanya kalian berdua adalah Pek lui jiu dan Sian hong kek yang amat termashur itu, cuma aku pun ingin memberi tahukan kepada kalian, sekarang bila tidak segera mengundurkan diri dari tempat ini, mungkin kautakbisahidup melewati kentongankelima" Im Yan cu mendengus dingin dengan nada yang menghina, denganwajahdiliputihawa napsu membunuh, dia berserupula: "Aku pun hendak memberi tahukan kepadamu, kehidupanmu dalam dunia saat ini dengan cepat akan berakhir" Sambil berkata, paras muka gadis itu berubah semakin dingin seperti es, sepasang matanya memancarkan cahaya dingin yang penuh dengan hawa pembunuhan, pelan-pelan dia berjalan menghampiri si Pukulan pasir besi Ban Kwan seng. Bergidik juga hati Thi sah ciang Ban Kwan seng sesudah menyaksikan paras muka Im Yan cu yang menggidikkan hati itu, diam-diam pikirnya: "Aduhcelaka,malaminiaku benar-benarsudahsalah melihat...." Ternyata dia mengira Im Yan cu adalah seorang gadis yang sama sekali tidak mengerti ilmu silat sehingga segenap perhatiannya dipusatkan pada Kanglam siang hou berdua, dalam anggapannya kedua orang lelaki itu pasti dapat diatasi dengan mengandalkan kepandaian silat yang dimilikinya. 643

Tapi sesudah mendengar Kanglam sianghou melaporkan namanya seketika itu juga hatinya menjadi dingin separuh, tapi satu ingatan segera melintas pula di dalam benaknya, dia berniat untuk membekuk gadis itu dan menjadikannya sebagai sandera dalam usahanya melarikan diri nanti. Tetapi sekarang, ia sudah tahu sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki gadis itu, bahkan jauh mengungguli kemampuan Kanglam siang hou, bisa dibayangkan betapa terkesiapnya hati orang ini. Sekujur badan si Pukulan pasir besi Ban Kwan seng gemetar sangat keras, menyusul gerak tubuh Im Yan cu yang mendesak maju ke depan, dia mundur terus berulang kali.... Udara disekeliling tempat itu segera diliputi oleh suasana seram dan mengerikan hati... Mendadak... Si pukulan pasir besi Ban Kwan seng miringkan badannya ke samping, lalu setelah bertekuk pinggang, tangan kanannya diayunkan ke depan menghajar dada Sian hong kek Ho Gi. Serangannya dilakukan cepat dengan kekuatan yang dahsyat, terasa desingan angin tajam yang memekikkan telingan menderuderu. Sian hong kek Ho Gi termasuk juga seorang jagoan yang berdarah panas, melihat datangnya ancaman tersebut bukan mundur, dia malah maju ke depan, kakinya berputar seperti angin puyuh, tangan kirinya membalik dan menggunakan ilmu Ki na jiu hoat, dia cengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kanan lawan. Sebetulnya serangan yang dilancarkan si Pukulan pasir besi Ban Kwan seng terhadap Sian hong kek tadi tak lebih cuma sebuah gertak sambal belaka, baru saja telapak tangan kanannya didorong ke muka, buru-buru dia membuyarkan kembali ancaman tersebut, tangan kirinya balik dibuang ke belakang dan menghantam ke arah 644

Pek lui jiu Ho Kian yang berada disebelah kanan dengan sebuah pukulan maha dahsyat. Menggunakan kesempatan yang sangat baik itu, lantas menyelinapkeluar melalui celah-celahdiantaraKanglamsianghou. Sian hong kek Ho Gi adalah seorang ahli dalam ilmu meringankan tubuh, sudah barang tentu ia tidak membiarkan lawannya melarikan diri dengan begitu saja, baru saja si pukulan pasir besi Ban Kwan seng hendakmenggerakan badannya, bayangan manusia tampak berkelebat lewat, Sian hong kek sudah menghadang dihadapan mukanya sambil mendorongkan telapak tangan kanannya dengan sebuah pukulan aneh. "Blammm....!" terjadi suatu benturan nyaring yang amat memekikkan telinga... Bahu kiri si pukulan pasir besi Ban Kwan seng kena terhajar telak sehingga mundur dengan sempoyongan, "Uaakk !'' ia muntah kan darah segar, mukanya pucat pias, kulit mukanya berkerut kencang menahan penderitaan yang sangat hebat. Sian hong kek Ho Gi merasa terkejut bercampur tercengang juga ketika dilihatnya serangan yang dia lancarkan sama sekali tidak berhasil membinasakannya. Pek lui jiu Ho Kian sudah terlanjur membenci manusia durjana ini, ketika menyaksikan Pukulan pasir besi Ban Kwan seng mundur ke arahnya dengan sempoyongan, sepasang telapak tangannya segera didorong ke depan dengan cepat. Segulung tenaga pukulan yang sangat dahsyat bagaikan gulungan ombak di tengah samudra langsung menggulung dan menghantam jalan darah penting diseluruh tubuhnya. Seandainya tubuh si Putkulan pasir besi Ban Kwan seng terhajar oleh serangan angin puyuh yang dilancarkan Pek lui jiu Ho Kian niscaya dia akan tewas seketika. Tapi, umat persilatan kebanyakan memang suka menggunakan akallicinatautipu muslihatuntukmerobohkanlawannya. 645

Tiba-tiba terdengar Pukulan pasir besi Ban Kwan seng memperdengarkan suara tertawa liciknya yang penuh dengan rasa bangga, secepat kilat tubuhnya melejit ketengah udara, seperti seekor burung rajawali, ia melompati dinding rendah halaman dan melayang pergi. Ternyata pukulan pasir besi Ban Kwan seng sama sekali tidak menderita luka yang parah oleh serangan dari Sian hong kek Ho Gi tadi, akan tetapi dia adalah seorang manusia licik yang banyak tipu muslihatnya, dia tahu andaikata ia tak belagak luka parah, nyawanyapastiakanberalnirhari ini. Itulah sebabnya setelah terhajar oleh serangan Sian hong kek tadi, dia memaksa hawa murninya mendesak ke dada yang berakibat darah muntah keluar, dikala tubuhnya mundur dengan sempoyongan inilah dia mencari peluang untuk meloloskan diri dari sana. Orang bilang diluar langit masih ada langit, diatas manusia tangguh masih terdapat manusia tangguh lainnya. Walaupun Pukulan pasir besi Ban Kwan seng menganggap perhitungannya lumayan hebat, tapi justru ada orang yang jauh lebih cerdas daripada dirinya. Sewaktu tubuh Pukulan pasir besi Ban Kwan seng hampir mencapai atas dinding pekarangan, entah sejak kapan, tahu-tahu Im Yan cu bagaikan sukma gentayangan sudah berdiri diatas dinding pekarangan tersebut. Sepasang tangannya segera diayunkan ke depan berulang kali, diantara sentilan jari-jari tangannya, sepuluh gulung desingan angin tajam yang membawa serangan mematikan langsung meluncur ke muka dan menghajar jalan darah kemantian di tubuh Pukulan pasir besi Ban Kwan seng. Betapa terkesiapnya Pukulan pasir besi Ban Kwan seng ketika menyaksikan ImYan cu sudah berdiri tegak dihadapannya, belum habis jeritan kagetnya dipancarkan. . . Ke sepuluh gulung desingan angin tajam itu sudah menghajar sepuluh buah jalan darah kematian di atas tubuhnya, darah segar 646

memancar keluar bagaikan pancuran, tak sempat mendengus lagi ia mati secara mengenaskanditanganImYan cu. Badannya mencelat ke tengah udara dan "Blaaamm!" terbanting keras di atas tanah. Selesai membereskan nyawa pukulan pasir besi Ban Kwan seng, dengan enteng Im Yan cu melayang turun ke atas tanah, lalu katanya dengan suara lirih: "Saudara Ho, tolong kau bereskan jenazah orang ini, daripada nantinya pelayan itu geger" Sebenarnya Kanglam Sianghou masih termangu setelah menyaksikan Im Yan cu membunuh Pukulan pasir besi Ban Kwan seng dengan lima jarinya, mereka menjadi kaget setelah menyaksikan Im Yan cu tahu-tahu berdiri dihadapannya, kesempurnaan ilmu meringankan tubuhnya itu ibaratnya sukma gentayangan saja. Denganwajahpenuh penyesalan, Peklui jiu Ho Kian berkata: "Andaikata bukan nona, hampir saja orang ini melarikan diri dari sini.... Im Yan cu amat murung, ia berkata: 'Sekarang jejak kita sudah ketahuan, sebentar lagi segala macam kerepotan akan berdatangan, yang paling menguatirkan adalah keadaan luka yang diderita engkoh Hong ...." 'Kau tak usah kuatir nona Im" kata Pek lui jiu Hoo Kian dengan penuh rasa percaya pada diri sendiri, "luka yang diderita Ku sauhiap sudahpastiakan disembuhkan orang" Pikiran dan perasaan Im Yan cu saat ini sudah dibikin bingung oleh keadaan luka dari Ku See hong, oleh karena itu ia tak bisa menangkap maksud lain di balik ucapan tersebut, setelah menghela napassedih,pelan-pelaniaberjalan masukkedalamruangan. Enam buah lilin menerangi ruangan tersebut, membuat setiap bagianruangan itu menjaditerangbenderang. 647

Ku See hong berbaring di atas pembaringan kayu dengan wajah pucat keemas-emasan, sama sekali tiada warna darah yang menghiasi wajahnya, palagi sesudah disiksa selama berapa hari oleh pukulan beracun Hou kut jian hun im kang, tubuhnya benar-benar sudah dibikin kurus sekali hingga seakan-akan berubah menjadi dua orang yang berbeda. Kini dada Ku See hong sudah mulai naik turun tak menentu, gejala seseorang yang hampir mendusin, berarti saat baginya untuk menerima siksaan yang keempat dari ilmu pukulan Hou kut jian hun im kang sudah hampir dimulai. . . Im Yan cu mengambil selembar kursi dan duduk disamping pembaringan Ku See hong, matanya yang indah telah basah oleh ari mata, ia sedang menatap wajah Ku See hong tanpa berkedip. Dalam hati kecilnya sekarang sudah timbul suatu firasat tak baik, dia tahu kalau pemuda itu tiada harapan lagi, maka sewaktu Ku See hong sadar nanti, dia tak akan melepaskan kesempatan yang sangat baik ituuntukberbicaradengannya. Bila Ku See hong sedang mengalami suatu siksaan yang teramat keji akibat pukulan beracun yang diterimanya, hal mana selalu berlangsung dalam satu jam lebih, karena waktu selama satu jam adalah waktu yang dibutuhkan racun dingin Hou kut jian hun im kang untuk merembes ke dalam tubuh. Selama satu jam ini seluruh badannya tak akan merasakan penderitaan apa-apa, tapi seluruh badannya akan menjadi lemas dan sama sekali tak bertenaga. Mendadak .... Dari dalam tubuh Ku See hong mengeluarkan suara gemerutuk yang aneh sekali... ---odwo--Jilid 20 648

MENYUSUL kemudian terdengar suara dengusan lirih, sepasang matanya yang terpejam itu pelan-pelan dibuka kembali. Pandangan pertama yang terlihat olehnya adalah dua baris air matayang membasahi pipiImYan cu. Bibir Ku See hong segera bergetar pelan-pelan perdengarkan suara helaan napas sedih. . Helaan napas tersebut mengartikan pula sebagai suatu keputusasaan ..... "Engkoh Hong, Kau telah mendusin?" tegur Im Yan cu sambil menahan sesenggukan. Dua butir air mata sempat jatuh berlinang membasahi wajah Ku See hong, ia menggerakkan bibirnya dan berkata lirih: "Adik Im, aku sudah tak punya lagi, terima kasih banyak atas perlindunganmu selama beberapa hari ini, meski aku tak dapat membayar budi kebaikanmu pada kehidupan ku sekarang, dalam penitisan yang akan datang pasti akan kubayar lunas" Im Yan cu sedih sekali, katanya dengan lirih: ''Engkoh Hong, kau pasti tertolong, kau tak bakal mati, seandainya kau benar-benar mati, akupun tak ingin hidup lebih lanjut didunia ini.... Ketika untuk pertama kali bersua dengan Im Yan cu, sebenarnya ia tidak menaruh kesan baik terhadap gadis ini, tapi semenjak ia terluka, kesan mana sudah berubah sama sekali, sebagai gantinya adalah rasa cinta yang amat tebal. Hal ini tak bisa dibilang gadis yang di jumpai Ku See hong lantas dicintai, selama hidupnya perempuan yang paling berkesan di dalam benaknya adalah Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay. kemudian adalah Him Ji im putri kesayangan gurunya Bun ji koansu. Terhadap gadis kedua ini, sebenarnya ia sama sekali tidak menaruh rasa cinta, tapi berhubung ia salah menduganya sebagai 649

Keng Cin sin sehingga melakukan hubungan senggama dengannya, setelah kejadian itu dia merasa berkewajiban untuk bertanggung jawab. Yang paling akhir adalah Im Yan cu, dia mencintainya karena gadis itu amat baik kepadanya, mencintainya dengan sungguh hati sehingga membuat dia terharu dan menimbulkan perasaan cinta didalam hatinya. Dari ketiga orang gadis tersebut, hampir semuanya mempunyai alasan baginya untuk mencintainya, mungkin Thian telah mengatur cinta segitiga yang rumit ini, tapi dapatkah seorang lelakiyang mencintaitiga oranggadisbisa hidupbahagia... ? oooo0dw0oooo BAB 30 "ADIK IM, buat apa kau meski berbuat demikian?" kata Ku See hong amat pedih "bila kau sampai berbuat demikian, bagaimana mungkin arwahku bisa hidup tenang dialam baka?" Im Yan cu menangis terisak setelah mendengar perkataan itu, suaranyamemedih kan hati.... padasaatitu.... Daribawahwuwunganrumah mendekapsesosoktubuhmanusia, tatkala ia menyaksikan keadaan Ku See hong yang mengenas-kan, diam-diam air matanya bercucuran, ia merasa hatinya amat sakit, bahkan sedihnya melebihi kesedihan yang mencekam perasaan Im Yan cu. Tiba-tiba Im Yan cu berkata: Engkoh Hong, bersabarlah untuk menerima siksaan untuk terakhir kalinya, besok malam aku pasti akan berusaha untuk menyembuhkan dirimu dari penyakit terkutuk ini" Bayangan manusia yang berada di bawah wuwungan rumah itupun bergumam dalam hati kecilnya: "EngkohHong, kaupastidapatsembuh,tapiyangdiucapkanadik Im memang benar, kaupastidapatsembuh kembali ....'' 650

Ketika mendengar perkataan itu, diatas wajah Ku See hong yang pucat segera tersungging sekulum senyuman getir, katanya: "Adik Im, kau jangan berpikir bodoh, Hou kut jian hun im kang sudah merasuk kedalam tulangku, tiada obat di dunia ini yang dapat menyembuhkan diriku lagi" Air mata jatuh bercucuran membasahi wajah bayangan manusia dibawah wuwungan rumah itu, diam-diam ia berpekik dihati: "Dapat! Pasti dapat! Masih ada semacam obat di dunia ini yang bisa memunahkan pengaruh racun Hou kut jian hun im kang tersebut.....' Sementara itu Im Yan cu merasa putus asa pula, setelah mendengar ucapan Ku See hong yang putus asa itu, pikirnya: "Apakah dalam dunia ini benar-benar tiada semacam obat atau ilmu silat yang bisa digunakan untuk memunahkan pengaruh ilmu pukulan Hou kut jian hun im kang?" Satu ingatan melintas didalam benak Im Yan cu, dengan nada bersungguh-sungguh dia segera berseru: "Engkoh Hong, ada, pasti ada semacam obat yang bisa menyembuhkan penyakitmu itu" Ketika Ku See hong menyaksikan Im Yan cu berkata dengan nada meyakinkan, segera timbul satu ingatan untuk mempertahankan hidup dalam hatinya, sesungguhnya dia sendiripun enggan disuruh mati dengan begitu saja, sebab dendam kesumatnya belum dibalas, beberapa persoalan pun belum sempat diselesaikan..... Sekulum senyuman yang tenang segera tersungging diujung bibir Ku See hong, katanya: "'Adik Im, obat apakah itu? Dapatkah kau beritahukan kepadaku?" . "Thian hong im yang sincu!'' "Thian hong im yang sin cu!'' ulang Ku See hong. 651

Ditinjau dari pertanyaan yang diulang tersebut, halmana menunjukkan kalau dia pun tak tahu apa kegunaan dari mutiara mestikaThianhong imyangsincu tersebut. ''Benar" sahut Im Yan cu dengan nada meyakinkan, "benda ini adalah mutiara mestika Thian hong im yang sin cu, mutiara tersebut bisa digunakan untuk memunahkan pengaruh racun Hou kut jian hun im kang" Adik Im, apakah kau mempunyai mutiara mestika tersebut?' 'Tidakpunya,tapibesok malampastiakankudapat" Sementara itu bayangan manusia dibawah wuwungan rumah tersebut sedang menbatin di hati: ''Adik Im, besok malampun kau jangan harap bisa mendapatkan mutiara mestika itu". Dalam ruangan Ku See hong sedang bertanya dengan nada tidak mengerti: "Adik Im, apa maksud perkataanmu itu? ' Maka Im Yan cu lantas menceritakan apa yang didengarnya dari Pek lui jiu Ho Kian mengenai manusia berkerudung warna warni (Jui sim kiamcu) dan Hiat mo bun yang menyangkut soal mutiara Thian hong im yang sin cu serta kitab pusaka tersebut. Selesai mendengar kisah mana, Ku See hong menghela napas sedih, katanya kemudian: "Tidak kusangka dalam dunia persilatan telah muncul seorang Pendekar aneh seperti ini, aaai! sayang nyawaku sudah hampir berakhir, kalau tidak, aku sangat berharap bisa berjumpa dengannya' Dalam pada itu manusia dibawah wuwungan rumah itu kembali bergumam seorang diri: 652

"Engkoh Hong, kau pasti dapat berjumpa dengannya, tapi selama hidup kau tak akan menjumpai raut wajah aslinya lagi, karena raut wajahaslinyatelah mengikutiorangnya, sudah mati lamasekali...." Tiba-tiba terdengar Im Yan cu berkata dengan sedih: "Engkoh Hong, apakah kau menganggap dirimu sudah tiada harapan lagi untuk melanjutkan hidup?" "Tidak mungkin! Tidak mungkin! Sekali pun berhasil merampas mutiara Thian hong im yang sin cu serta kitab pusaka itu, untuk menyembubkan luka akibat pukulan Hou kut jian hun im kang pun sangat tipis sekali harapannya' `Engkoh Hong, seandainya harapan ini tidak berhasil, masih ada harapan lainnya. "Adik Im, harapan apakah itu?"' tanya Ku See hong sambil tersenyumlemah. "Engkoh Hong, sendainya kau dapat bertahan selama lima hari lagi, harapan tersebut akan menjadi kenyataan" Ku See hong menghela napas sedih, katanya: 'Hou kut jian hun im kang sudah tiga hari menyiksa diriku secara keji, sebentar dia akan menyiksaku untuk ke empat kalinya, bila aku sudah menderita tujuh kali, seluruh badanku akan berubah menjadi cairan darah kental, bagaimana mungkin aku bisa bertahan selama lima hari lagi?" "Justru kami berharap bisa terjadi suatu keajaiban, kau bisa bertahan selama beberapa hari lagi'' "Keajaiban? Keajaiban....? Bukankah hal mana sama artinya dengan pasrah kepada nasib?' kata Ku See hong tertawa. 'EngkohHong, kaupastiakanmenjumpaisuatukeajaiban'. Kembali Ku See hong tertawa. "Aaah itu cuma khayalanmu belaka'' 653

Setelah mendengar semua pembicaraan tersebut, Ku See hong benar-benar sudah putus harapan, maka ia tak mau memper-cayai setiap persoalan yang disodorkan kepada dirinya. 'Engkoh Hong, sungguh! Kau pasti dapat!"' kembali Im Yan cu berseru dengan polos. Ku See hong enggan berdebat dengannya, ia berkata kemudian sambil tertawa: ''Adik Im, lantas kau ingin berkata apa lagi'. "Engkoh Hong, maksudku asal kau dapat bertahan selama lima hari lagi, aku akan menggantarmu ke tebing Hay jin gay dan minta suhuku untuk menyembuhkan lukamu itu' "Tebing Hay jin gay..? Hay jin gay...?" Ku See hong mengulang dengan perasaan bergetar keras. Dengan perasaan tidak habis mengerti Im Yan cu bertanya: "Engkoh Hong, kaupun mengetahui tentang suatu tempat yang bernama Hay jin gay? Ku See hong hanya mengiakan tanpa menjawab pertanyaan itu, sementarapikiran nyakembaliterjerumus kedalamlamunan. Suasana dalam ruanganpun segera tercekam dalam keheningan yang luar biasa... Sementara itu Pek lui jiu dan Sian hong kek telah berjalan ke sisi pembaringan, tapi setelah menyaksikan Ku See hong termenung dengan tenang, merekapun turut termenung pula: Im Yan cu sendiri, ketika dilihatnya Ku See hong sama sekali membungkam, dia lantas bertanya: "Engkoh Hong, apakah yang sedang kau pikirkan?" "Aku sedang menghubungkan nama Hay jin gay dengan nama semacam ilmu pukulan" "Engkoh Hong, ilmu pukulan apakah yang kau maksud?" 654

"Hay jin ciang (ilmu pukulan unggas laut).." Dengan wajah girang Im Yan cu segera berseru: "Engkoh Hong, kau kenal dengan suhuku bukan?" Dengan cepat Ku See hong menggeleng: "Adik Im, darimana aku bisa tahu siapakah gurumu itu?" "Engkoh Hong, kau sedang berbohong, aku tidak mau. . ." "Adik Im, aku tidak pernah berbohong, sungguh! Aku tidak berbohong!" "Kalau tidak, darimana kau bisa mengetahui akan suhuku mempunyai serangkaian ilmu pukulan maha sakti yang bernama Hay jin ciang?" Diatas wajah Ku See hong yang pucat segera terlintas rasa girang, serunya terkejut: "Adik Im, kalau begitu gurumu adalah. . . gurumu adalah Seng simcianliHoa Soatkun?" ''Engkoh Hong, kau mengatakan tidak kenal dengan guruku, mengapa kaubisa mengetahui namadan julukandaridiaorangtua" seru Im Yan cu dengan manja. Tatkala Pek lui jiu dan Sian hong kek mengetahui bahwasanya guru Im Yan cu adalah Seng sim cian li (perempuan suci berhati mulia) Hoa Soat kun, mereka berdua sama-sama merasa terperanjat, tak heran kalau ilmu silat yang dimiliki gadis itu sedemikian lihaynya. Ternyata meski Seng sim Cian li Hoa Soat kun tak lama muncul dalam dunia persilatan, akan tetapi ilmu silatnya yang lihay dan tiada taranya dikolong langit sempat memberi kesan yang amat mendalam bagi umat persilatan sehingga sukar buat mereka untuk melupakan akan hal ini.... 655

Dimasa lalu, hanya ilmu silat dari Seng sim cianli Hoa Soat kun saja dikolong langit yang sanggup menandingi kelihayan dari Bun ji koansuHimCiseng, tokohaneh dalamdunia persilatan. Oleh sebab itu, kendatipun julukannya tidak sebesar Bun jin koansu, namun setiap pendekar dari golongan lurus hampir ratarata menaruh perasaan kagum dan memuji akan kehebatannya. Oleh karena para pendekar sejati dan kaum lurus dari dunia persilatan menaruh hormat atas watak serta perbuatannya, maka ketika itu berulang kali orang mengajukan permohonan kepadanya agar sudi menampil kan diri guna membasi Bun ji koansu dari muka bumi. Akan tetapi permintaan tersebut selalu ditolak mentah-mentah, bahkan ada pula diantara mereka yang malah sebaliknya dibunuh olehnya. Keadaan Seng sim cianli Hoa Soat kun ketika itu ibaratnya naga sakti yang nampak kepala tak nampak ekornya, begitu muncul lantas lenyap kembali. Walaupun orang-orang persilatan waktu itu lantas menduga-duga apa-apa gerangan yang mendorong perempuan lihay tersebut menampik permohonan mereka, namun belum pernah ada orang yang tahu kalau hal tersebut disebabbkan cintanya kepada Bun ji koan su telah ditolak mentah-mentah, sehingga dalam marah dan mendongkolnya dia lantas mengasingkan diri di tebing Hay jin gay dan menciptakan ilmu pukulan Hay jin ciang yang khusus ditujukan untuk melawan ilmu pukulan dari Bun ji koan su. Bayangan manusia dibawah emper rumah itu kelihatan merasa terperanjat pula setelah mendengar nama Hay jin ciang, diam-diam dia bergumam: "Diantara sekian banyak ilmu silat yang ada di kolong langit, hanya ilmu pukulan Hay jin ciang saja yang sanggup mematahkan serangan-serangan dari ilmu silat yang tercantum dalam kitab pusaka cang ciong pit kip, kepandaian sakti yang dapat mematahkan ancaman ilmu serangan Hou kut jian hun im kang 656

yang tercantum dalam kitab Pusaka Ban shia cinkeng pun hanya ilmu Hay jin ciang.. Dalam pada itu, tatkala Ku See hong sudah mengetahui kalau Im Yan cu adalah murid kesayangan dari Seng sim cian li Hoa Soat kun, dia merasa seperti lega sekali, setelah menghela napas sedih katanya: "Kalau memang begitu, urusan lebih mudah untuk diselesaikan, urusan lebih mudah untuk diselesaikan..." ''Engkoh Hong, apakah luka yang kau derita ada harapan untuk ditolong... ?'' seru Im Yan cu gembira. Ku See hong tahu kalau orang telah salah mengartikan ucapannya, maka serunya cepat: "Adik Im, aku bukan maksudkan begitu, bukan maksud itu yang kuatirkan." "Lantas, apa maksudmu?" seru Im Yan cu tertegun, "apakah suhuku tak sanggup untuk menyembuhkan luka racun yang kau derita itu?" ''Bila aku sanggup bertahan selama lima hari lagi dan suhumu bersedia mengobati lukaku, aku rasa harapanku untuk tetap hidup masih tetap ada, tapi aku tak akan mampu bertahan selama lima hari lagi. "Apa yang kukatakan tadi adalah bermaksud semua pekerjaan yang telah dititipkan kepadaku selama ini akan terpenuhi seluruhnya, sehingga meski harus kembali ke alam baka, aku tak akanusah malu lagiberjumpadengan guruku' Ku See hong adalah seorang yang amat berperasaan, dulu dia telah berjanji kepada Bun ji koan su untuk menyampaikan pesanpesannya, maka apapun yang terjadi ia tetap bertekad untuk menyelesaikannya. 657

Tanggung jawab yang begitu besar dan diperlihatkan anak muda ini, kontan saja menimbulkan perasaan terharu dihati kecil Kanglam siang hou. "Engkoh Hong, kau benar-benar tak sanggup bertahan selama lima hari lagi?" seru Im Yan cu sedih. "Tak mungkin bisa!' jawaban dari Ku See hoag ini amat meyakinkan. Jawaban tersebut membuat Im Yan cu amat putus asa, putus harapan, tak terlukiskan rasa sedih yang dialaminya, titik air mata tanpa terasa jatuh berlinang membasahi pipinya. Perasaan cinta Im Yan cu terhadap Ku See hong boleh dibilang sudah amat mendalam sekali, selama berapa hari terakhir ini hampir boleh dibilang tiap saat tiap detik dia selalu berada disampingnya tanpa berpisah barang selangkah pun, selama ini dia selalu yakin kalau Ku See hong akan bisa sembuh kembali. Tapi ucapan Ku See hong yang putus harapan sekarang segera menimbulkan selapis bayangan hitam dalam hati kecilnya. Mendadak Ku See hong seperti teringat akan sesuatu, ia bertanya: "Adik Im, apakah suhumu menyuruh kau datang mencari guruku?' Im Yan cu manggut-manggut. 'Benar, tapiaku taktahuapa kehendakdiaorangtua" Ku See hong segera menghela napas panjang. "Aaaai... adikIm, gurumuhendak membunuhguruku!" "Aku hanya tahu dia orang tua amat membenci Bun ji koan su locianpwee. Aah....! Engkoh Hong, apakah kau mengetahui sebabsebab perselisihan antara guruku dengan Bun ji koan su locianpwe, sehingga mereka saling bermusuhan?" 658

Tergetar keras perasaan Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, diam-diam pikirnya: "Padahal sebab musabab terjadinya persoalan ini adalah disebabkan cinta guru nya ditolak oleh guruku, tapi... bagaimana mungkin aku dapat membeberkan rahasia ini dihadapan muridnya. Berpikir sampai disitu, anak muda tersebut segera menghela napas panjang, katanya: "Adik Im, dibalik peristiwa tersebut masih terdapat banyak masalah yang amat pelik, maafkan aku bila persoalan ini tak dapat kuterangkan, sebab guruku pernah berpesan agar tidak memberitahukan hal ini kepada orang lain, selain itu ada urusan akan kusampaikan sendiri kepada gurumu... "Aaaaai.! Tapi nyawaku sudah tak dapat hidup lebih panjang lagi, tak mungkin persoalan itu tak bisa kusampaikan sendiri kepadanya? Apa yang harus kulakukan kini?" Sebenarnya Im Yan cu adalah seorang yang cerdik, dia tahu kalau gurunya sangat membenci kaum lelaki bahkan suruh dia membantai laki-laki tampan yang dijumpai nya. Dari hal tersebut dia lantas menarik kesimpulan kalau gurunya besar kemungkinan pernah mengalami pukulan batin yang amat berat akibat ulah laki-laki, sehingga akhir nya menimbulkan watak aneh serta jalan pikiran yang begitu sempit. Im Yan cu sebetulnya tidak berwatak begini, tapi akibat pergaulan dan pendidikan dari gurunya sejak kecil, akibatnya diapun turut berubah sedingin dan seaneh itu. Wataknya yang aneh dan luar biasa itu bisa berubah akhir-akhir ini, kesemuanya itu disebabkan karena dia terlalu cinta kepada Ku See hong, manusia aneh berhati dingin. Terdengar Ku See hong berkata lagi dengan suara yang sedih dan memilukan hati: 659

"Adik Im, aku amat berterima kasih sekali atas budi cinta kasihmu kepadaku selama ini, sebelum meninggal hanya kaulah satu-satunya orang yang dapat menerima titipanku, sekarang mumpung aku masih punya beberapa waktu untuk hidup, aku ingin sekali menitipkan beberapa masalah kepadamu, bersediakah kau untuk menerima nya? Setelah siksaan yang keempat kalinya dari hawa racun Hou kut jian hun im kang nanti, aku tak akan sanggup berbicara lagi kepadamu." Terbayang kembali nasibnya yang buruk dan mengenaskan, tanpa terasa air mata jatuh bercucuran membasahi wajah Ku See hong, perkataannyaturuttersumbatditengahjalan. Kematian, merupakan suatu kejadian yang akan dialami setiap manusia didunia ini, hal ini merupakan suatu kejadian yang adil, karenasetiaporangbakalkebagiandanakan merasakannya. Mati karena tua, mati karena sakit, kejadian itu adalah lumrah, sebab itulah jalan yang harus dilewati oleh setiap manu-sia, kematian bukan sesuatu yang aneh. Tapi bila kematian itu harus diterima akibat mati ditangan musuh besarnya, maka kejadian ini kelewat keji, kelewat mengenaskan, membuatorangitutakbisamemejamkan mata,membuatarwahnya takdapatmemperoleh ketenanganuntukselamanya. Sekarang, Ku See hong sudah berada di ambang pintu kematian, oleh sebab itu terbayang akan soal kematian, timbullah perasaaan sedih yang tak terlukiskan dihatinya, sesungguhnya dia merasa segan mendengar hal itu, tapi nasib menetapkan dia harus mengalami kejadian begini, seolah-olah kematian semacam itu sudah di takdirkan untuknya, sudah amat berjodoh dengannya. Sejak dilahirkan, ia sudah beberapa kali bertemu dengan soal "kematian" namun semuanya berhasil dihindari, tapi kali ini dia benar-benar merasa putus asa, Waktu itu, Im Yan cu sudah tak kuasa menahan rasa sedih yang menekan perasaannya lagi, dia menangis tersedu-sedu sehingga 660

suara tangisannya kedengaran begitu memedihkan hati, membuat orang yang mendengar pun turut merasa iba. Tangisan yang memedihkan hati itu membuat suasana semakin mengenaskan, bayangan manusia dibawah wuwungan rumah itu pun turut terpengaruh hingga la nampak turut menjadi sedih. Dia bukan bersedih hati karena Ku See hong tak dapat hidup kembali, melainkan merasa sedih untuk sukma dirinya dimasa lalu, sedih karena sukmanya takbisa bangkit kembali. Meski sekarang dia mempunyai kemampuan yang sangat besar dan sanggup mencincang tubuh kawanan manusia laknat tersebut, namun lukadalamhatinyatak mungkin bisaterobati lagi. Pek lui jiu dan Sian hong kek sesungguh nya berkeyakinan besar kalau luka yang diderita Ku See hong bisa peroleh pertolongan, tapi sekarang mereka ikut menjadi murung dan sedih, oleh isak tangis Im Yan cu yang memilukan hati itu, hingga tanpa mereka sadari, titik-titikair mataturutmembasahiwajahmereka. Ku See hong membiarkan lm Yan cu menangis sepuas-puasnya, kemudian iabaru berkatalagidengansuaragemetar: "Adik Im, hawa racun Hou kut jian hun im kang yang berada dalam tubuhku sudah mulai bergerak lagi, cepat pusatkan perhatianmu dan dengarkanlah perkataanku ini.. Im Yan cu mendongakkan kepalanya yang basah oleh air mata dan menatap Ku See hong lekat-lekat, perasaan sedih yang semula mencekam perasaannya kini sudah terkendali, mungkin dihati kecilnyadiatelah mengambilsuatu keputusan. "Katakanlah engkoh Hong!" dia berbisik kemudian lirih. Agaknya Ku See hong juga tahu keputusan apakah yang telah diambil gadis itu, namun dia cukup menyadari bahwa dinasehatipun ta ada gunanya, terpaksa dia hanya menghela napas sedih. 661

Waktu itu urat nadi dalam tubuhnya secara lamat-lamat merasa amat sakit, waktu tidak mengijinkannya untuk membuat kesempatan dengan begitu saja, buru-buru dia berseru: "Adik Im, persoalan pertama yang ingin kutitipkan kepadamu adalah setelah berjumpa dengan gurumu nanti.. katakanlah kalau Bun ji koansu telah mati secara menge-naskan dalam kuil kuno, ia telah menitipkan pesannya kepada muridnya agat menyam-paikan cerita ini kepada dia orang tua. "Katakanlah kepada gurumu, sebetulnya aku hendak memberitahukan sendiri hal ini kepadanya, tapi nasibku tak beruntung menyebabkan aku terkena pukulan Hou kut jian hun im kang lawan dan tewas ditangan musuh, karena keadaan mendesak terpaksa aku titipkan pesan ini kepadamu. "Bun ji koansu telah menyesal sekali atas perbuatannya dulu, dia merasa tidak seharusnya menampik cinta kasihnya, dia membenci kepada diri sendirl karena tak dapat mencintainya dalam hidup ini, namun setelah berada di alam baka, dia akan mencintainya untuk selamanya, bila ia tak bersedia memaafkan kesalahannya maka tulang belulangnya dalam kuil terserah hendak diapakan, di alam baka dia tak akan mendendam kejadian itu, karena dengan kejadian itu, kemungkinan besar akan mengurangi rasa menyesalnya selama ini. "Adik Im, perkataan tersebut harus kau ingat baik-baik dan sampaikan kepada gurumu." "Ke dua, kau harus menyelamatkan Him Ji im dari kurungan pihak Ban shia kau, dia adalah putri kandung Bun ji koan su, kau harus menyelamatkan jiwanya." 'Ke tiga, aku minta kepadamu untuk menyelidiki apakah Keng Cin sin . . . murid perempuan dari Han thian it kiam Cia cu kim, kiongcu dari istana Huan mo kiong di Lam hay masih hidup di dunia ini, bila dia masih hidup, sampaikanlah berita kematian ku ini kepadanya. ''Ke empat, kumohon kepada gurumu, seandainya dia orang tua merasa simpatik dengan kematian Kami guru dan murid ditangan 662

kaum laknat, balaskan dendam untuk kami, musuh-musuh kami adalah orang-orang dari Ban sia kau, Thi kiong pang, Jian khi pang dan istana Huan mo kiong di Lam hay' Tatkala Kanglam siang hou mendengar Ku See hong menyebutkan nama-nama musuh besarnya, diam-diam mereka merasa amat terperanjat, sebab ke empat organisasi tersebut merupakan perkumpulan besar yang amat berpengaruh dalam dunia persilatan dewasa ini, cukup hanya satu saja diantara nya sudah mampu mengobrak abrik dunia persilatan dan mengancam keselamatan umat manusia, tapi kenyataannya, dia seorang telah bermusuhan dengan musuh besar sebanyak ini. . Sementara itu, bayangan manusia dibawah wuwungan itupun segera mengingat baik-baik nama-nama dari yang diucapkan Ku See hong barusan, segenap rasa yang membara segera dilimpahkan ke semua anggota perkumpulan itu. rumah musuh besar dendamnya perkumpulan-

Tak lama setelah Ku See hong menyebutkan nama-nama Ban shia kau, Thi kiong pang, Jian khi pang dan Lam hay Huan mo kiong. . . Mendadak dari atas atap rumah diseberang sana berkumandang suaratertawaseramyangdingindan menggidikkanhati. Suara tertawa ini melengking tajam amat menusuk pendengaran, seperti tangisan setan, seperti juga lolongan serigala, sungguh mengerikan sekali kedengarannya... Begitu suara tertawa itu berhenti, terdengar seseorang berkata dengan nada sinis: 'Ku See hong, si bocah keparat, heeehhh. . . heehhhh. . . heeehhh. . . kau juga tahu bahwa usiamu hampir berakhir? Sungguh patut disayangkan, disisimu terdapat daging yang montok dan menggiurkan sukma, tapi kau tak mampu menikmatinya, heeehhh.... heeeehhh. . . " 663

Begitu mendengar suara tersebut, api benci dan dendam yang berkobar dalam dada Ku See hong segera membara, apa mau di kata pada saat itulah rasa sakit yang luar biasa telah menyerang semua jalan darah penting disekujur tubuhnya, kontan ucapannya tersumbat sampai ditengah jalan, dia hanya dapat merintih dengan perasaan menderita. Im Yan cu berkerut kening pulas setelah mendengar ucapan kotor tersebut, dengan memancarkan selapis hawa pembunuhan yangmenggidikkan hatiujarnyakepada Kanglamsiang hou: "Saudara Ho, untuk sementara waktu lindungilah dia, aku akan bereskan dulu manusia laknat tersebut' Begitu selesai berkata, gadis itu segera melejit ke tengah udara dan melayang pergi dari sama dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Dikala Im Yan cu meluncur ke luar itulah, dari atas atap rumah terdengar seseorang tertawa licik, kemudian nampak sesosok bayangan putih meluncur keatas atap rumah yang lain seperti seekor burung elang. Im Yan cu mendengus dingin, dia turut mengembangkan ilmu meringankan tubuh nya yang sempurna dan melakukan pengejaran dengan kecepatan sepertisambaran kilat. Pada saat itulah. . . Kanglam sianghou yang berada dalam ruangan tiba-tiba mendengar suara mendehem dari belakang, dengan cekatan kedua orang itu segera membalikkan badan. Dimana sorot mata mereka memandang, tampaklah entah sejak kapan dalam ruangan itu telah bertambah dengan sesosok bayangan manusia yang kecil dan mungil. Begitu menyaksikan siapa yang muncul Kanglam siang hou segera menunjukkan wajah berseri tapi belum sempat mereka mengucapkan sesuatu, bayangan manusia tersebut sudah mengebaskan tangan kirinya ke depan.. 664

Dua gulung angin lembut berhembus lewat, Kanglam siang hou segera mendengus tertahan dan bersama-sama roboh lemas ke atas tanah... Sewaktu Ku See hong merasakan pula gelagat yang tidak beres dan segera miring kan tubuhnya ingin melihat jelas pendatang tersebut, tapi bayangan manusia itu kembali mengayunkan tangan kanannya, segulung angin pukulan lembut berhembus lewat dan Ku See hong merasakan sekujur tubuhnya tak mampu berkutik lagi.... Gerak gerik orang ini seperti sukma gentayangan saja, bayangan hitam berkelebat lewat dia telah menyambar pedang Ang Soat kiam milik Ku See hong yang tergeletak di pembaringan itu, kemudian sambil membopongtubuh KuSeehong, iaberlaludarisana Pek lui jiu dan Sian hong kek tertotok jalan darahnya oleh sambaran tangan bayangan manusia yang kecil mungil seperti sukma gentayangan itu, bagaikan terkena semacam ilmu totokan istimewa, sambaran angin lembut tersebut, kedua orang itu jatuh taksadarkan diri. Tapi dikala bayangan manusia kecil mungil itu sudah lenyap diujung kegelapan sana dengan membawa tubuh Ku See hong dan pedang Ang soat kiam. Pelan-pelan Pek lui jiu dan Sian hong kek sadar kembali dari pingsannya, serentak mereka melompat bangun dari atas tanah, kedua orang itu saling berpandangan dengan wajah tertegun, matanya terbelalak lebar dengan mulut melongo, keadaan mereka lucu sekali membuat siapapun akan tertawa tergelak bila melihatnya. Tiba-tiba Pek lui jiu dan Sian hong kek sama-sama menghela napas sedih. "Kitasedang bermimpi!"tiba-tibaSianhong kek Ho Giberkata. Pek lui jiu Ho Kian memandang sekejab ke atas pembaringan yang kosong, mendadak ia menjerit kaget lagi. "Adik Gi, Ku See hong telah hilang!" serunya. 665

Pek lui jiu dan Sian hong kek turut merasa terperanjat setelah menyaksikan Ku See hong hilang, dengan cepat ke dua orang itu memburuke tepipembaringan. "Aaah, pedang Ang soat kiam itupun turut lenyap!" sambung Sian hongkekHoo Gipula. Tiba-tiba sinar mata Peklui jiu Ho Kian tertumbuk dengan secarik kertas diatas meja, dia segera berteriak berat: "Hoore .... Ku See hong tertolong!" Sesudah menjerit kaget, tangan kanannya segera menyambar ke depan secepat kilat dan melepaskan kertas yang tertempel ditepi pembaringan itu. "Toako, kau bilang apa?''seru Sian hong kek Ho Gi gelisah. Sementara dimulut dia bertanya, sepasang matanya menatap kertas tersebut lekat-lekat, sekilas rasa girang segera menghiasi wajahnya, tapi hanya sebentar kemudian rasa girang itu sudah diganti dengan perasaan tercengang. Tampak olehnya, diatas kertas itu hanya dicantumkan beberapa huruf yang amat singkat: Adik Im Yan cu: Racun Hou kut jian hun im kang yang diidapnya akan sembuh kembali besok pagi, selain tubuhnya menjadi sehat kembali, kemampuannyaakan melebihinagadan harimau." Dia amat berterima kasih kepada budi kebaikanmu, diapun mencintai kau, aku harap kau pun dapat mencintainya, melindunginya, agar hatinya yang sedih bisa memperoleh kehangatan dan ketenangan. Aku harap surat ini jangan dibicakan kepadanya, apa yang kutulispun jangan kau bocorkan kepadanya, bila kejadian ini sampai diketahui olehnya, maka akan berakibat mencelakai dia dan aku sendiri, orang bernasib malang di ujung langit berharap semoga kalian bahagia selalu" 666

Selesai membaca isi surat tersebut, Sian hong kek Ho Gi segera berguman seperti orang mengigau: "Siapakah dia? Siapakah dia?' Pek lui jiu Ho Kian memasukkan surat itu kedalam sakunya, lalu berkata: "Walaupun isi surat ini amat singkat, namun mencerminkan perasaan sedih, murung dan cinta kasih yang menggetarkan perasaannya, aku lihat hubungannya dengan Ku See hong pasti bukan hanya hubungan biasa saja, tapi asal usulnya dan raut wajahnya mungkin hanya Ku See hong yang dapat menebaknya." "Toako, bukankah dalam surat itu dicantumkan agar nona Im jangan membocorkan peristiwa ini?" Pekluijiu Ho Kian mengangguk: "Benar, namun nada murung dan sedih yang termakna dalam isi surat ini bukanlah perasaan cemburu seorang perempuan terhadap perempuan lainnya, melainkan suatu perasaan sedih yang amat besar, suatu perasaan menyesal yang menekan perasaannya, membuat dia malu terhadap Ku See hong, dan tak punya muka lagi bertemu dengannya. oooo0dw0oooo BAB 31 "PENDAPAT TOAKO tepat sekali!' ucap Sian hong kek Hoo gi, meski isi surat ini singkat, namun dari nadanya bisa dirasakan betapa suci dan murninya perasaan cinta orang itu terhadap Ku See hong, kebesaran jiwanya betul-betul mengagumkan hati, andaikata kita punya kemampuan untuk melakukan nya, pasti akan kubantu dia agar cinta ini berakhir dengan suatu kebahagiaan" "Perlukah kita berikan surat ini kepada nona Im?" 667

Bila kita berniat untuk menjodohkan mereka agar berhasil, tentu sajamasalah iniharus dirahasiakan" "Baik! Aku pun berpendapat demikian, langkah pertama yang harus kita lakukan sekarang adalah berapa orangkan gadis yang mencintai Ku See hong, bila ditemukan orang yang mencurigakan itu, kita selidiki lebih lanjut riwayat hidupnya, kemudian kita perhatikan bagaimanakah sikap Ku See hong terhadap perempuan itu, apakah dia pun sangat mencintainya, bila begitu keadaannya, urusan ini lebih gampang untuk diselesaikan, sebab betapa pun tekad seorang perempuan, dibawah kobaran api cintanya yang membara tekad itu akhirnya pasti akan luluh, bila mereka bisa hidup bahagia, bukanlah berarti kita telah melakukan suatu perbuatan amal.. Gara-gara mereka berdua merahasiakan surat tersebut kepada Im Yan cu, siapa tahu kalau dikemudian hari berakibat terjadinya gelombang besar akibat pergolakan cinta? Mendadak pada saat itulah ditengah suasana hening yang mencekam seluruh jagad, tibatiba terdengar suara tertawa lengking yang sangat membetot sukma. Paras muka Kanglam Sianghou berubah hebat sesudah mendengar gelak tertawa itu, sebab suara tertawa yang melengking itu cukup menggetarkan perasaan mereka hingga telingan menjadi sakit dan darah di dalam dadanya bergolak keras, dari sini dapat diketahui betapa sempurna tenaga dalamyang dimiliki orang itu. Sekilas cahaya melintas dalam benak mereka, buru-buru Kanglam Sianghou menjatuhkan diri berbring lagi ke atas tanah, mereka berlagak seolah-olah masih tertotok jalan darahnya oleh totokan bayangan kecil tadi, sedang matanya menyipit dan secara diam-diam memperhati kan gerak gerik di sekeliling tempat itu. Tak lama kemudian, suara tertawa aneh itu sirap. . . Mendadak terdengar jendela belakang berbunyi lirih, suara itu amat kecil dan lirih, andaikata Kanglam sianghou tidak memper 668

hatikan dengan seksama, sulit rasanya untuk menjumpai suara tersebut. Menyusul suara lirih tadi, tirai didepan jendela bergerak dan sesosok bayangan manusia menyelinap masuk kedalam ruangan dengan kecepatan luar biasa. Pek lui jiu Ho Kian segera mengintip dari balik ujung bajunya, ia saksikan pendatang tersebut adalah seorang sastrawan setengah umur yang bertubuh jangkung, berwajah tampan dengan mengenakan jubah panjang berwarna biru, wajah orang itu putih, hidungnya mancung meski sudah berusia setengah umur, namun tak dapat menutupi kegagahan dan ketampanannya semasa masih muda dulu. Tanpa terasa Pek lui jiu Ho Kian dan Sian hong kek Ho Gi bersama-sama mengalihkan sorot matanya memperhatikan pedang panjangberwarnahitampekatyangtersorendibahuorang itu. Menyaksikan pedang hitam itu serentak mereka berpekik kaget didalam hati: "Aaaaah. .! Dia adalah Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok, salah satu diantara dua murid murtad Bun ji koansu locianpwe .....'' Orang ini adalah Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok. Sedangkan manusia aneh berkerudung yang dijumpai Ku See hong di luar kuil kuno tempo hari juga murid murtad dari Bun ji koansu yang bernama Jian hun kim ciang (telapak tangan emas sukma cacad) Tu Pak kim. Tapi orang itu sudah dikalahkan oleh Im Yan cu dengan pukulan Hay jin ciang yang dilancarkan pada akhir pertarungan tersebut. Begitu memasuki ruangan sepasang mata Pedang sakti kayu besi, Cu Pok memandang sekejab sekeliling tempat itu, mula-mula paras mukanya berubah hebat, tapi selang sesaat kemudian telah lenyap tak berbekas. 669

Sekulum senyuman menyeringai yang amat licik segera tersungging diujung bibirnya, tidak gugup tidak panik dia masuk ke dalam kamar orang dengan santai, seakan-akan sedang berada dalam rumah sendiri saja. Langkahnya begitu ringan, gerak-gerikrya amat santai. mungkin dia tidak memandang sebelah matapun terhadap Kanglam sianghou yang berada di situ atau mungkin juga mereka dianggap benarbenar sudah tertotok. Pedang sakti kayu besi Cu Pok berjalan bolak balik berulang kali dalam ruangan itu, kemudian bergumam: "Betul-betul menggemaskan, ternyata keparat itu telah dilarikan orang lebih dulu hingga yang tersisa hanya dua gentong nasi yang tergeletak disini. . ." Sembari bergumam dia menghampiri Kanglam sianghou, mendadak dia membalikkan badan, sepasang tangannya digunakan mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan Kanglam Sianghou. Mimpipun Kanglam sianghou tak menyangka kalau Pedang sakti kayu besi Cu Pok bakal bertindak begitu licik kendatipun ilmu silat mereka tergolong nomor wahid dalam dunia persilatan, namun menghadapi sergapan dalam keadaan tak siap begini, kedua orang tersebut dibikin gelagapan juga. Tahu-tahu urat nadi merka sudah terbekuk dan seluruh kekuatan yang mereka milikipun membuyar. Pedang sakti kayu besi Cu Pok adalah seorang jagoan yang luar biasa, semenjak masuk kedalam ruangan, ia sudah mengetahui kalau kedua orang itu hanya berpura-pura belaka, maka timbullah niatnya untuk menyergap mereka. Agar sergapan tersebut berhasil, siluman rase yang amat licik ini segera berlagak seakan-akan tidak memperhatikan Kanglam sianghou, dia hanya berjalan mondar mandir belaka dalam ruangan seolah-olah tak ada kejadian apapun. 670

Padahal dia bergerak sambil mengatur posisi, secara diam-diam dia memilih posisi yang paling cepat untuk turun tangan, selain diapun harus waspada terhadap sergapan lawan, karena dia tahu kalau ke dua orang itu adalah Kanglamsiang hou. Setelah berhasil mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan Kanglam Siang hou, si Pedang Sakti kayu besi Cu Pok tertawa terbahak-bahak, katanya: "Haaaahh...haahhh... haaahh... Kanglam Sianghou, betapapun lihaynya siasat yang kalian gunakan, jangan harap bisa mengelabui aku si Pedang sakti kayu besi, haaaahhh...haaaahhh..." Dicengkeram urat nadinya oleh musuh, Kanglam sianghou merasakan kesakitan hebat, terpaksa mereka membungkam diri dalam seribu bahasa, sementara dihati kecilnya berpikir setelah menghela napas: "Heran, mengapa orang-orang yang kujumpai selama berapa hari terakhir ini memiliki kepandaian silat yang luar biasa? Tampaknya apa yang diucapkan sastrawan berpakaian perlente Hoa Siang si tempo hari memang betul, kepandaian silat yang dimiliki kami berdua masih ketinggalan jauh bila dibandingkan dengan kaum laknat, tapi.... benarkah anggota persilatan rata-rata berkepandaian setangguh itu....?" Kang lam sianghou merasakan hatinya sedih, murung dan kesal, kepercayaannya terhadap kepandaian sendiri pun semakin berkurang. Meskipun sepasang tangan mereka berdua kena dicengkeram, namun secara diam-diam mereka masih dapat menghimpun tenaga murninya, tapi begitu perbuatan mereka ketahuan si Pedang sakti Kayu besi Cu Pok, dia segera perkeras cengkeramannya hingga mengakibatkan kedua orang itu kesakitan hebat, peluh jatuh bercucuran dengan derasnya, akan tetapi dimulut mereka masih tertawa seram. Mendadak terdengar Pedang sakti kayu besi Cu Pok berkata dengan suara yang dingin menggidikkan hati: 671

"Kanglam siang hou, aku orang she Cu ingin bertanya, kalian telah menyembunyikan Ku See hong di mana? Cepat beri jawaban yang sejujurnya. . ." Meskipun rasa sakit yang mencekam tubuhnya sukar ditahan, namun Pek lui jiu Hoo Kian masih tertawa dingin tiada hentinya. "Cu Pok!" dia berseru, "kau bajingan rendah yang bermoral bejat, penghianat perguruan, bedebah terkutuk, setelah Kanglam siang hou terjatuh ke tanganmu malam ini, mau dibunuh mau dibantai terserah kepadamu, tapi bila kau hendak mempermainkan kami dua orang, jangan salahkan kalau kami akan mencaci maki delapan keturunan nenek moyangmu!' Pedang sakti kayu besi Cu Pok mencibiran bibirnya memperlihatkan sikap yang sinis dan keji, lalu setelah tertawa seram katanya sinis: "Kanglam siang hou, prajurit yang kalah perang, tak usah berlagak hebat, heeehhh. . . heehhh... heeehh...heeeehhh.... jika kalian tidak mengatakan kepadaku dimana tempat persembunyian Ku See hong, akan kusuruh kalian hidup tak bisa, matipun susah, selama hidup berada dalam penderitaan dan siksaan" 'Bedebah, anjing jahanam yang terkutuk! Kau tak usah banyak ngebacot lagi .....' teriak Sian hong kek Ho Gi mendadak sambil menggertak gigi kencang-kencang. ''Baik! Baik!" kata pedang sakti kayu besi Cu Pok sambil tertawa seram, "kalau begitu, aku orang she Cu ingin menyaksikan sampai dimanakah kehebatan kalian, heeeehhh .....heeeehhh...." Ditengah suara tertawanya yang menyeram kan, Kanglam siang hou merasakan muncul nya segulung aliran hawa yang menembusi tubuh mereka, menyusup kedalam urat penting dan mengakibatkan pergolakan darah dalamtubuhnya mengalir berbalik. Butiran keringat sebesar kacang kedelai jatuh bercucuran melalui rongga badan mereka, tapi kedua orang itu tetap menggertak gigi kencang-kencang, mereka berusaha keras menahan penderitaan 672

dan siksaan yang menghebat akibat darah yang mengalir terbalik ditubuh mereka. Tapi mengikuti berputarnya sang waktu, penderitaan yang mereka rasakan pun kian lama kian bertambah dahsyat, kedua orang itu hanya merasakan nadi-nadi mereka melebar dan membengkak seperti mau meledak. Makin besar gelombang aliran hawa sakti yang dipancarkan Cu Pok, makin menghebat rasa sakit yang mencekam dalam tubuhnya, seluruh badan mereka terasa seperti di gigit semut beracun, mana gatal, sakitnya bukan kepalang. . . Penderitaan tersebut bagaikan sebilah pedang tajam yang sebentar-sebentarmenusuk dan mencongkelkulitbadan mereka. "Heehh...heeehhh.. heeehh.. tentunya perasaan semacam ini tak sedap dirasakan bukan?" jengek pedang sakti kayu besi Cu Pok dengan suara yang dingin menyeramkan, keji dari menggidikkan hati, "terus terang aku katakan kepadamu, siksaan yang lebih kejam justru masih berada dibelakang! Hayo cepat kalian katakan, sekarang dia bersembunyi dimana? atau mungkin dia telah diculik orang lain, siapakah yang menculiknya? Hayo cepat katakan!" Paras muka Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo Gi yang sesungguhnya berwarna merah darah itu, kini berubah menjadi hijau kekuning-kuningan, kulit wajahnya mengejang keras penuh penderi-taan, peluh bercucuran bagaikan hujan, gigi saling beradu dan napasnya ngos-ngosan, meski demikian mereka sama sekali tidak mengeluh. Keras kepala, tangguh dan tahan uji, dapat tercemin dari sikap mereka berdua sekarang. Sekalipun rasa sakit yang menyiksa badan benar-benar tak tertahankan akan tetapi Pek lui jiu Ho Kian sama sekali tidak menunjuk kan sikap lemah atau minta ampun, sorot matanya mencorongkan serentetan cahaya penuh rasa dendam dan benci. 673

"Bajingan laknat!" Bentaknya kemudian "siksaan macam apa lagi yang kau miliki? Hayo, keluarkan semua! Betapa pun keji dan mengerikannya siksaanmu itu, jangan harap bisa memaksa Kanglam siang hou merengek minta ampun kepadamu" "Heeeeehhh. . . heeeehh. . . heeeehhh. . . kalau begitu silahkan dicoba" jengekpedang sakti kayubesi CuPok sambiltertawakejam, "akankulihatsampaiberapa keraskahtulang belulang kalian?" Seusai berkata, pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mengerahkan haws sakti Han it ji khi sinkang (dua unsur panas dingin) yang telah dilatihnya selama puluhan tahun ke dalam ke dua belah tangannya lalu menyalur kan ketubuh Kanglamsianghou. Akibat dari penyaluran hawa dua unsur tersebut, kontan saja Kanglam sianghou merasakan tubuh mereka seakan-akan dijebloskan ke dalam neraka tingkat delapan belas yang amat mengerikan. . . Yang mula-mula mereka rasakan paling dulu adalah sekujur badan gemetar keras, seakan-akan seluruh badan mereka diceburkan ke dalam sebuah gudang es yang sangat dingin, menyusul kemudian terasa ada aliran hawa dingin yang menyerupai gelombang samudra menyusup ke dalam tubuh dan menerjang nadi-nadi pentingdiseluruhbadan. Kemudian, mereka rasakan hawa panas yang menyengat badan menjalar ke seluruh badan mereka, membuat mereka kegerahan setengah mati. Belum lama hawa panas itu menggerahkan tubuh, hawa dingin kembali mengalir ke dalam tubuh, untuk kesekian kalinya mereka menggigil kedinginan. Hawa dingin dan hawa panas menyerang tubuh silih berganti, kontan Kang lam sianghou merasakan siksaan dan penderi-taan yang berakibat seluruh tubuh mereka remuk redam. Ternyata pengaruh dari serangan Han jit ji khi sin kang, ini tak jauh berbeda dengan siksaan haws panas dan hawa dingin yang 674

dihasilkan oleh ilmu Hou kut jian hun im kang, hanya saja bedanya kalau yang depan lebih ringan daripada yang terakhir, terutama soal kekejamandan kehebatandariakibatnya. Sebab ilmu Han jit ji khi sinkang dilakukan berdasarkan hawa murni seseorang yang disalurkan ke tubuh korbannya, apabila hawa murni itu ditarik kembali maka penderitaan si korban pun akan hilang. Betul dia pun bisa menyalurkan hawa jahatnya untuk melukai nadi musuh, tapi sang korban hanya akan merasakan penderitaan menjelang saat kematiannya, tidak sekeji dan selihay akibat dari racun hou kut jian hun im kang yang menderita siksaan berapa kali sebelum ajalnya tiba. Kendatipun begitu, penderitaan dan siksaan yang dialaminya tak dapat disejajarkan dengan ilmu silat beracun yang manapun. Terutama sekali aliran hawa jahat Cu Pok yang munculnya gelombang demi gelombang, hal mana semakin menyiksa Kanglam siang hou sehingga isi perutnya bagaikan putus semua. Makin lama mereka semakin tak sanggup menahan diri meskipun mereka hampir jatuh tak sadarkan diri, namun ke dua orang itu tidak merintih barang sekejappun. Ketabahan dan kekerasan hati ke dua orang itu, diam-diam membuat Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa kagum, namun jagoan yang berhati kejam, bengis dan tak tahu peri kemanusiaan ini hanya tahu mencapai tujuannya dengan cara apapun, dia semakin gencar mengerahkan hawa murni nya menerjang tubuh lawan. Mendadak, pada saat inilah dari luar jendela berkumandang dua kali suara desingan tajam.. Menyusul kemudian kelihatan ada dua sosok bayangan manusia melayang masuk dengan kecepatan luar biasa, mereka berdiri di muka rumah penginapan tersebut. 675

Ternyata mereka adalah si lelaki bercodet di wajahnya serta seorang kakek cebol yang kurus kering. Lelaki bercodet diwajahnya itu bertampang buas dan garang, namun sekarang dia memberi hormat kepada Pedang sakti kayu besidenganrasahormatyang luarbiasa, setelahituujarnya: `Lapor suhu, orang-orang Hiat mo bun telah menampakkan jejaknya, sekarang ke empat iblis dari pulau lautan timur sudah dikejar oleh banyak jago lihay, namun akhirnya berhasil meloloskan diri, barusan tecu dan Tan hiangcu kebetulan menemukan tempat persembunyian mereka...." "Tutup mulut" mendadak pedang sakti kayu besi Cu Pok membentak keras. Ternyata lelaki bercodet diwajahnya itu adalah seorang perampok tunggal dari Wilayah Kwang tong yang banyak melakukan perbuatan jahat, orang menyebutnya sebagai Sing ci hou (harimau bersayap) Kiong Hiong.. Sejak menggabungkan diri dengan pihak perkumpulan Ban sia kau, bakat ilmu silatnya yang baik telah menarik hati Pedang sakti kayubesiCuPok, makadiapunditerimasebagai muridnya. Padahal berbicara yang sebenarnya, tindakan yang dilakukan olehnya itu tak lebih hanya untuk menguatkan kedudukan nya di dalam perkumpulan Ban sia kau. Sedangkan kakek cebol yang berperawakan kurus kering itu merupakan hiangcu terlihay diantara enam belas orang hiangcu perkumpulan Ban sia kau, dia adalah hiangcu yang mengepalai ruang Sin hwee tham (ruang api suci), orang menyebutnya sebagai Kun thian ciang (Pukulan langit) Tan Khong lun. Tatkala si Harimau bersayap Kiong Hiong mendengar suara bentakan dari Pedang sakti kayu besiCu Pok, dia segera memahami maksudnya dan segera membungkam.. Sementara itu, semenjak masuk ke ruangan tersebut, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah memperhatikan wajah Kanglam siang 676

hou yang meringis menahan siksaan dan penderitaan yang sangat hebat itu, paras mukanya segera berubah, tapi hanya sesaat kemudian telah lenyap kembali tak berbekas, kemudian dengan wajah sedingin es dia berkata: `Lapor Cu Kau si (ketua pelatih), barusan aku menyaksikan ada sesosok bayangan manusia membopong seseorang bergerak menuju ke arah barat kota, tampaknya menuju ke arah Tay an ko bio....' "Sungguhkah perkataanmu itu?" belum habis Ku thian ciang Tan Khong lun menyelesaikan perkataannya, buru-buru pedang sakti kayubesiCuPok menukas. Sembari berkata, sepasang matanya yang tajam menggidikkan hati itu mengawasi wajah Ku thian ciang Tan Khong lun lekat-lekat, seakan-akandiahendak menembusihatinyasaja. Paras muka Tan Khong lun tetap tenang seperti sediakala, sama sekalitidak menun-jukkanperubahan apapun: "Ucapan Tan hiangcu tepat sekali" Harimau bersayap Kiong Hiong segera menyambung, "memang ada sesosok bayangan manusia berkelebat lewat, hanya saja apakah dia membopong orangatautidak, hambatakberani memastikandenganpasti!" Dengan paras muka dingin tanpa terasa si pedang Sakti kayu besi Cu Pok segera berkata lagi. "Kalau begitu kalian bunuh segera kedua orang bangsat ini, kemudian bersama-sama melakukan pengejaran!" ''Tunggu dulu! Buru-buru Kun thian ciang Tan Khong lun berseru: "apa salahnya kalau kita totok saja jalan darah mereka, senadainya pengejaran kita tidak mendatang kan hasil, bukankah kita bisa memaksa mereka untuk memberikan keterangan yang diperlukan? Seandainya pedang Ang soat kiam dan Ku See hong sampai terjatuh ke tangan orang-orang Hiat mo bun, bisa jadi kedua hal tersebut akan mendatangkan ancaman yang maha besar untuk kita semua" 677

"Hmm, kalau begitu biarlah mereka keenakan untuk sementara waktu!" pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin. Sepasang bahunya tiba-tiba merendah kebawah, sikut kiri dan kanannya mendadak disodok bersama-sama menghajar jalan darah Kibunhiatdi tubuhPek lui jiu danSianhong kek. Dalam pada itu kanglam Sianghou sudah dibuat kelelahan sekian waktu, hawa darahnya membuyar dan tubuhnya amat lemas. Berada dalam keadaan demikian, tidak terlalu sulit buat pedang saktikayubesiCuPokuntukmenotokjalandarah mereka. Begitu jalan darah Ki bun hiatnya tertotok kedua orang itu segera roboh ke atas tanah dalam keadaan lemas. Tiba-tiba terdengar dengusan tertahan bergema dalam ruangan itu, suara tersebut begini lirih dan lemahnya, sehingga andai kata seseorang yang memiliki ketajaman pendengaran yang luar biasa, jangan harap dapat menangkap suara tersebut. Paras muka pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah sedikit, sambil membalikkan badannya, dia mengebaskan ujung bajunya kemuka seketika itu juga enam batang lilin dalam ruangan padam bersama-sama. Suasana gelap gulita segera mencekam seluruh ruangan, pada saat itulah dari luar jendela terdengar seseorang mengejek sambil tertawa dingin: "Kawanan manusia laknat dari Ban sia kau, cepat pasang lampu menyambut kedatangan raja akherat...' Semua orang yang hadir dalam ruangan rata-rata memiliki ketajaman pendengaran yang melebihi orang lain, namun mereka tak habis mengerti apa sebabnya kehadiran orang tersebut diluar jendela tidak dirasakan olehnya, ditinjau dari sini, dapat diketahui betapa lihaynya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang itu. Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang sombong, keji dan berhati busuk itu turut merasa terperanjat dibuatnya, itulah sebab nya ia 678

segera memadamkan lampu lilin dalam ruangan lantaran kuatir disergap musuh. Sementara suara ejekan orang itu berkumandang, Harimau bersayap Kiong hiong telah mengayunkan tangan kanannya secara tiba-tiba segenggam jarum lembut yang berkilauan tajam dengan cepat meluncur keluar jendela. Senjata rahasia itu amat kecil dan lembut, sewaktu dilancarkan sama sekali tidak bersuara, apalagi dalam kegelapan malam, lebih sukar untuk dielakkan. Selama berkelana dalam dunia persilatan sebagai seorang perampok, Harimau bersayap Kiong Hiong sudah termashur karena kekejaman hatinya, semua jarum lembut miliknya telah diolesi dengan racun keji yang mematikan bila bertemu darah, ditambah lagi caranya melepaskan serangan sudah mencapai tingkatan yang luar biasa, dalam sekali serangan saja tiga puluh batang jarum bisa dilancarkan bersama-sama, bahkan sepasang tangannya bisa menyerang tiada hentinya. Jarum lembutnya yang dilancarkan pada genggaman pertama telah meluncur ke muka menembusi jendela, namun seperti batu yang tenggelam di dasar samudra, lenyap tak berbekas tanpa kedengaran sedikit suarapun: 'Weeeess.. !" Tangan kiri harimau bersayap Kiong Hiong segera diayunkan kembali melepaskansegenggamjarumberacun. Kali ini terdengar lagi suara dengusan tertahan yang amat lirih sekali.... Setelah dengusan itu menggema, terdengar lagi suara ujung baju terhembus angin, tampaknya pendatang itu sudah mengundur kan diri secara tiba-tiba.... Harimau bersayap Kiong Hiong sudah terbiasa berhati keji dan buas, tentu saja ia tidak membiarkan musuhnya kabur dengan 679

begitu saja, dengan cepat dia menyelinap dan menerobos keluar lewat jendela. Pedang sakti kayu besi Cu Pak adalah seorang jago yang berkepandaian tinggi, dan berotak amat cerdik, sejak dia mengebaskan tangannya memadamkan api lilin tadi, ia telah memusatkan perhatiannya mendengar kan semua gerak gerik diluar dengan seksama. Tatkala dilihatnya Harimau bersayap Kiong Hiong menerjang keluar, buru-buru dia berseru: "Hati-hati siasat lawan, waspada terhadap se. . ." belum habis ia berseru, dari luar ruangan telah berkumandang suara gelak tertawa yang memekikkan telinga... Menyusul kemudian bergema pula serentetan suara jeritan ngeri yang memilukan hati. Selembar nyawa Harimau bersayap Kiong Hiong yang telah banyak melakukan kejahatan pun melayang meninggalkan raga nya di tengah jeritan tersebut, tubuhnya dihajar orang sampai terpental balik ke dalam ruangan, batok kepalanya juga berubah menjadi remukdan hancurpenuh dengangenangan darah. Dari luar jendela terdengar seseorang berseru lagi sambil tertawa dingin. "Pedang sakti kayu besi Cu Pok, mengakunya saja orang kedua dalam perkumpulan Ban sia kau, tak tahunya nyawa seorang muridnya pun dikorbankan dengan begitu saja, haaahhh ... .haaaahhh... .. bila punya kepandaian, hayo keluarkan dan mari kita bertarung tiga ratus gebrakan..' Tantangan yang dilontarkan secara terang-terangan ini kontan saja membuat Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang jumawa dan sudah terbiasa kepala besar itu tak sanggup menahan diri, ia segera tertawa seram: Dengan suatu gerakan cepat dia melejit tiga depa ke tengah udara, kemudian dengan posisi yang sama sekali tak berubah, 680

mendadak tubuhnya melejit ke muka, sepasang lengannya berputar kencang seperti roda, secepat sambaran kilat ia meluncur keluar dari ruangan tersebut. Akan tetapi suasana diluar, amat hening, amat gelap gulita, bintang bertebaran diangkasa, tak sesosok bayangan manusiapun yang kelihatan disitu. Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mementangkan kembali tangannya, sebelum kakinya menginjak tanah ia sudah melejit kembali ke udaradan melayangkeluar darihalamantersebut. Dalam waktu singkat ia sudah melompat naik ke atas atap rumah, sepasang matanya yang tajam mengawasi sekeliling tempat tersebut tanpa berkedip. Angin malam berhembus lewat menyiarkan bau harum bunga yang semerbak, suasana ditengah halaman amat hening, sedang jejak musuh sudah lenyap tak berbekas. Mendadak .. . ia menyaksikan ada sesosok bayangan manusia melejit ke tengah udara dari atas atap rumah berapa kaki dari situ dengan kecepatan tinggi, orang itu meluncur ke depan. Pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin, sorot mata yang keji buas dan mengerikan memancar keluar dari balik matanya, dengan suatu gerakan cepat dia mengejar ke depan sana. Akan tetapi setelah melalui tiga buah halaman rumah, sedikit kurang seksama, tahu-tahu bayangan manusia itu sudah lenyap tak berbekas. Tak terlukiskan perasaan mendongkol yang dirasakan pedang sakti kayu besi Cu Pok pada waktu itu, akan tetapi dia pun merasa terkejut bercampur kagum akan kelihayan ilmu meringankan tubuh serta kecerdasan orang yang luar biasa. Berdiri tegak diatas atap rumah, sepasang matanya yang buas dan tajam itu memeriksa sekeliling tempat itu dengan seksama. 681

Malam sangat gelap, namun tidak terlihat jejak musuh disekitar tempat itu. Tiba-tiba suatu ingatan melintas dalam benaknya, segera pekiknya tertahan: `Aaah, celaka! Aku tertipu ...." Sambil membalikkan badan, dia segera menerjang kembali ke arah halaman rumah... Kiranya sewaktu pedang sakti kayu besi Cu Pok membalikkan tubuhnya tadi, Kun than ciang Tan Khong lun telah menerjang ke arah Kanglam sianghou dan secepat kilat membebaskan jalan darah Pek lui jiu dan Sian hong kek yang tertotok. Pek lui jiu Ho Kian sekalian merupakan jago dalam dunia persilatan, yang sudah berpengalaman, meski berada dalam ruangan yang gelap gulita, mereka masih bisa melihat jelas keadaan disitu. Maka begitu jalan darah mereka dibebaskan, apalagi menyaksikan orang yang menolong mereka adalah Kun thian ciang Tan Khong lun, dengan cepat kedua orang itu melompat bangun. Pada saat inilah Kun thian ciang Tan khong lun berseru dengan nada cemas: "Dua bersaudara Hoo, rahasia ini akan kalian ketahui dikemudian hari, sekarangcepatkalianikuti aku pergidarisini!" Selesai berkata, Kun thian ciang Tan Khong lun segera menarik kedua orang itu dan secepat kilat menerjang keluar dari pintu utama, kemudian berputar ke kiri membelok ke kanan, mereka bergerak dengan kecepatan luar biasa. Walaupun jalan darah Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo Gi sudah bebas, akan tetapi berhubung mereka sudah membuang banyak tenaga tadi, hingga kini tubuhnya masih terasa linu dan lemas, tentu saja dalam keadaan demikian sulit bagi mereka untuk mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki. 682

Untung saja Kun thian ciang Tan Khong lun mengempit mereka berdua dibawah ketiaknya, sehingga perjalanan dapat dilanjutkan dengan cepat. Sedemikian cepatnya gerakan tubuh orang itu, membuat mereka berdua hanya merasa kan sepasang kaki mereka meninggalkan tanahdanangin kencangberhembuslewatdisisitelinganya. Semua peristiwa tersebut berlangsung dalam waktu singkat, kesemuanya ini membuat mereka seakan-akan berada dalam impian saja, kelabakandantaktahu apayang mestidilakukan. Padahal kenyataan yang berada didepan mata mereka sekarang pun sulit dipercayai oleh Kanglam siang hou, bayangkan saja seorang hiangcu yang rendah kedudukannya dalam perkumpulan Ban sia kau ternyata memiliki ilmu meringankan tubuh yang begini sempurna, bahkan kelihayannya sama sekali tidak berada dibawah kepandaianyangdi milikisastrawanberbajuperlenteHoaSiongsi. Mendadak Kanglam siang hou merasa gerakan tubuh orang itu berhenti, menanti mereka coba memeriksa keadaan disekitar sana, ternyatamerekasudah beradadalamsebuah kamar. TerdengarKun thianciang Tan Khong lun kembaliberkata: "Tempat ini merupakan sebuah ruang kamar dalam sebuah gedung yang terletak di barat laut rumah penginapan Yang tang, untuk sementara waktu tinggallah kalian berdua disini barang satu jam atau lebih baik lagi menanti sampai fajar nanti setelah itu berangkatlahke lembahCuyu kok, tiga liditenggarakota!" "Saudara siapa namamu? Bolehkah kami tahu..." buru-buru Pek lui jiu Hoo Kian bertanya. "Kun thian ciang Tan Khong lun hanya nama samaranku dalam perkumpulan Ban shia kau, persoalan selanjutnya kita bicarakan bila ada kesempatan saja, Pedang sakti kayu besi Cu Pok selain berilmu tinggi, berhati kejam dan tak berperi kemanusiaan, diapun amat cerdas otaknya, bila aku bersikap kurang hati-hati, bisa jadi semua 683

rahasiaku akan ketahuan, meski aku tidak takut menghadapinya, namun urusan lain pun tidak mudah diselesaikan." "Nah, ingatlah baik-baik perkataanku, besok berangkatlah ke lembah Cui yu kok, tapi gerak gerik kalian meski berhati-hati dan rahasia, lebih baik lagi jangan sampai bertemu dengan anggota Ban shia kau" Selesai berkata dia lantas melejit ke tengah udara dan meluncur pergi meninggalkan tempat itu. Mendadak ia menyaksikan pedang sakti kayu besi Cu Pok sedang berdiri kaku di atas atap rumah, buru-buru ia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna melewati beberapa buah bangunan rumah secara beruntun. Ketika ia berpaling dan menyaksikan Cu Pok sedang mengejar ke arahnya, buru-buru dia melompat turun ke atas permukaan tanah, kemudian dalam berapa kali belokan saja dia sudah lari kembali ke dalam kamar. -ooo0dw0ooo Jilid 21 SETELAH itu dengan suatu gerakan cepat, dia menotok jalan darah sendiri hingga tubuhnya roboh tergelepar ditanah. Disaat Kun thian ciang Tan Khong lun selesai menotok jalan darah sendiri, Pedang sakti kayu besi Cu Pok sudah menerjang masuk ke dalam ruangan dengan sebuah telapak tangan melindungi dada sendiri, akan tetapi setelah menyaksikan Kun thian ciang Tan Khong lun menggeletak ditanah, sedang Kang lam siang hou lenyap tak berbekas, untuk sesaat dia berdiri tertegun disana dan tak tahu apa yang meskidilakukan?. Seandainya kesemuanya ini merupakan kenyataan, maka bisa dibayangkankalauilmu silatyangdimilikipendatang itubenar-benar sudah mencapai puncak kesempurnaan, bahkan ibaratnya jago sakti yang nampak kepala tak kelihatan ekornya. 684

Lantas siapakah orang itu? Mungkin hanya manusia berkerudung warnawarniyang misteriussajayangbisaberbuatdemikian. Tapi kalau didengar dari nada ucapannya tadi, jelas orang itu adalah seorang lelaki, padahal dalam dunia persilatan dewasa ini paling banter hanya ada dua tiga orang saja yang sanggup menangkan dirinya, atau mungkin hanya suci (kakak seperguruan)nyaseorangsajayangmemilikiilmu silatsetaraf itu. Diluar perkumpulan Ban shia kau memang masih ada jagoan yang yang pernah dicoba kehebatan kepandaian silatnya, yakni Im Yan cu, bahkan adik seperguruannya Tu Pak kim pernah bertarung melawannya. Namun andaikata pihak lawan hanya seorang, mustahil dia bisa melakukan berapa macam pekerjaan tersebut bersamaan waktunya, sebaliknya bila pihak lawan terdiri dari dua atau tiga orang, maka ilmu silat yang dimiliki ke tiga orang ini paling tidak harus setaraf dengan kepandaian sendiri. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan ter-sebut, bisa diduga kalau kehebatan yang dimiliki pihak Hiat mo bun tak boleh dianggap enteng. Masih ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yakni, seandainya pihak lawan terdiri dari tiga orang, sudah pasti mereka akan berusaha untuk menyergapnya dan kalau bisa melenyapkan dirinya dari muka bumi, sehingga kekuatan perkumpulannya akan jauh berkurang. Tapi nyatanya sekarang, mereka hanya bertujuan menolong Kang lam siang hou, berdasarkan dari hal ini, bisa diduga pula kalau mereka merasasangsiataskemampuan yangdimiliki. Tapi dibalik kesemuanya itu masih terdapat pula banyak hal yang mencurigakan hati atau siapa tahu kalau mereka mempunyai matamata yang disusupkan ke dalam perkumpulannya?, tapi, siapakah musuh dalam selimut tersebut.....? 685

Berpikir sampai di situ, sekulum senyuman menyeringai yang keji dan mengerikan segera tersungging diujung bibir Pedang sakti kayu besi Cu Pok, tanpa terasa sepasang matanya yang tajam menggidikkan hati itu dialihkan ke atas wajah Kun thian ciang Tan Khong lunyangtergeletakditanah. Akan tetapi orang itu sama sekali tidak mencurigakan, sudah jelas jalan darahnya ditotok orang. Pelan-pelan Pedang sakti kayu besi Cu Pok berjalan ke sisi Kun thian ciang Tan khong lun, kemudian tangan kanannya diayunkan ke depan melepaskan sebuah serangan untuk membebaskan jalan darah Kun thian ciang Tan Khong lun yang tertotok. Mendadak Kun thian ciang Tan Khong lun menghembuskan napas panjang, menyaksi kan Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang berada dihadapannya, dia berlagak mengucak matanya, seolah-olah matanya masih berkunang-kunang saja.. Sementara itu pedang sakti kayu besi Cu Pok telah menyulut tiga batang lilin, mukanya dingin tanpa perasaan sedikitpun, sedang sepasang matanya yang tajam menggidikkan hati mengawasi wajah Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa berkedip. "Tan hiangcu, kau melihat jelas orang itu?" tegurnya dengan suara dingin. Mendapat pertanyaan tersebut, Kun thian ciang Tan Khong lun menghela napas sedih. "Cu cong kau si, sejak masuk menjadi anggota perkumpulan lantaran kepandaian silatku kelewat rendah, berulang kali aku telah menghilangkan kewibawaan perkum-pulan, untuk itu aku merasa amat malu sekali Sepasang mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam bagaikan sembilu itu tak pernah beralih dari wajah Kun thian ciang Tan Khong lun walau sekejap pun, setelah mendengus berat, katanya dingin. 'Coba kau tuturkan kembali kejadian yang barusan kau alami'' 686

Kembali Kun thian ciang Tan Khong lun menghela napas panjang, pelan-pelan ia menuturkan: "Sewaktu Cu Congkau si menerjang keluar lewat jendela tadi, sesosok bayangan manusia menyelinap masuk lewat pintu utama dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, baru saja aku hendak menjerit keras, segulung angin dingin telah berhembus datang menerjang jalan bisuku. Begitu jalan darahku tertotok, sambil tertawa dingin orang itu lantas berkata: "Kalian manusia-manusia laknat, sebenar nya malam ini harus dibasmi semua dari muka bumi, tapi berhubung waktu yang tidak mungkin, untuksementarawaktu biar kalianyangberuntung" mungkin lantaran dia kuatir Cu Congkau si keburu kembali, buruburu jalan darah Ciang bun hiat di tubuhku ditotoknya, maka akupun jatuh tak sadarkan diri, apa yang kemudian terjadi aku tidak tahu." Sekulum senyuman menyeringai kembali menghiasi ujung bibir pedangsakti kayubesiCuPok, jengeknyasinis? "Benarkah ilmu silatnya amat lihay? Atau mungkin ucapanmu itu terdapat penyakit nya? Apakah kau tidak melihat raut wajahnya? Tapi aku rasa kau pasti tak sempat melihat jelas bukan? Hmmm, siapa kah dia?' Sikap Kun thian ciang Tan Kong lun sangat tenang, ujarnya pelan: "Orang persilatan mengutamakan soal budi yang besar, aku orang she Tan sudah banyak menerima budi dari kaucu, budi tersebut belum sempat kubayar hingga kini, sebalik nya berulang kali aku harus menderita kekalahan yang mengenaskan ditangan orang, hal ini membuat rasa malu dan sedihku tak terlukiskan dengan kata. Meski ilmu silat aku orang she Tan tak mampu menandingi orang, namun aku pun tak akan membiarkan musuh menghina dan memper-mainkan diriku dengan seenaknya, raut wajah orang itu sempat kulihat jelas, namun aku tidak mengetahui siapakah orang itu?" 687

Mendengar ucapan tersebut, kembali Pedang sakti kayu besi Cu Pok memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang seram dan sukar diduga maksudnya itu. 'Heeeehh.. heeehh.... heeeehh... coba kau lukiskan bagaimanakah raut wajah orang itu?" "Orang itu mengenakan baju perlente yang halus mutunya dan indah bentuknya, ber-dandan sebagai sastrawan, berusia empat puluh tahunan, bermata tajam, bertubuh sedang dan berwajah keren penuh kewibawaan" Begitu selesai mendengar perkataan itu, pedang sakti kayu besi Cu Pok segera menjerit kaget, serunya tanpa terasa: 'Jangan-jangan orang itu adalah Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si?" Paras muka Kun thian ciang Tan Khong lun turut berubah hebat, dengan perasaan kaget dan membawa nada gemetar, serunya: "Dia... mungkinkah dia adalah... adalah sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si? Bukankah dia sudah mengundurkan diri dari duniapersilatansemenjakduapuluhtahun berselang?" Sepasang mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam menggidikkan hati itu kembali memancarkan semacam cahaya tajam, bibirnya mencibir lalutertawalicikdengan seramnya. Sedemikian mengerikannya gelak tertawa orang itu, cukup membuat bulu kuduk orang pada berdiri lantaran ngeri, seram dan takutnya. Menyusul kemudian tubuhnya yang bergerak seperti sukma gentayangan itu selangkah demi selangkah berjalan mendekati Kun thian ciang Tan Khong lun. Terkesiap juga Kun thian ciang Tan Khong lun menyaksikan peristiwa tersebut, dengan cepat dia berpikir: "Jangan-jangan bangsat ini sudah mengetahui rahasiaku? Tapi .... tak mungkin, aku sama sekali tidak memperlihatkan gejala yang 688

bisa menimbulkan kecurigaannya, Ehmmm. . . manusia ini licik dan banyak tipu muslihatnya, aku tak boleh sampai tertipu oleh siasatnya, tapi akupun tak boleh mengendorkan penjagaanku, kalau tidak, bisa jadi selembar nyawaku akan hilang dengan percuma. . ." Walaupun ingatan tersebut secepat kilat melintas dalam benak Kun thian ciang Tan Khong lun, akan tetapi wajahnya masih tetap tenang dan sama sekali tidak memperlihat-kan perasaan gugup atau takut barang sedikit pun jua, dia tak nampak tegang tapi tetap biasa. Padahal tenaga dalam yang dimilikinya secara diam-diam telah disalurkan ke seluruh tubuhnya untuk melindungi jalan darah pentingnya. 'Cu congkau si ....." serunya kemudian pura-pura dengan suara gemetar, "benarkah dia .... dia, adalah sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si?". Pedang sakti kayu besi Cu Pok tetap memperdengarkan suara tertawa seramnya yang menusuk pendengaran itu, matanya yang mengerikan mengawasi wajah Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa berkedip, kini tubuhnya sudah berada empat depa saja dihadapannya. . . Kun thian ciang Tan Khong lun menjadi makin gelisah, pikirnya lebih jauh. "Andaikatabangsatinibenar-benarberniatkeji dan menyerangku dengan sepenuh tenaga, sudah pasti sulit bagiku untuk menyambut ancamannyaitu, bisa jadiakutewasseketika....." Kendatipun berpikir demikian, tubuh Kun thian ciang Tan Khong lun sama sekali tidak mundur barang setengah langkah pun, namun diatas wajahnya sudah terlintas suatu perasaan ngeri, meski sikap tersebut tidaknampakterlalu jelas. Akhirnya pedang sakti kayu besi Cu Pok berhenti hanya tiga depa saja dihadapan Kun thian ciang, dengan suara sedingin es dia pun berkata: 689

"Tan Hiangcu, gotong pergi mayat Kiong Hiong, sekalian selidiki jejak musuh !" Diam-diam Kun thian ciang Tan Khong lun menghembuskan napas lega, namun dia tetap tak berani gegabah, segera sahutnya: "Baik!" Pelan-pelan dia berjalan mendekati mayat Harimau bersayap Kiong Hiong yang terkapar ditanah... Mendadak... Pedang sakti kayu besi Cu Pok memperdengarkan suara tertawa seramnya yang mengerikan. Setelah itu tubuhnya bergerak ke depan secepat kilat melancarkan sebuah serangan yang dahsyat ke tubuh Kun thian ciang Tan Khong lun yang berdiri membelakanginya. oooo0dw0oooo BAB 32 TAK TERLUKISKAN rasa kaget Kun thian ciang Tan Khong lun tatkala ia merasakan datangnya segulung tenaga tekanan yang amat berat menekan dari belakang punggung nya dan menekannya kuat-kuat, untuk menghimpun tenaga murninya guna memantulkan kembali serangantersebutjelastaksempat lagi.. Sebelum dia bertindak sesuatu, mendadak Kun thian ciang Tan Khong lun merasa tenaga tekanan yang maha dahsyat itu telah ditarik kembali oleh Pedang sakti kayu besi Cu Pok secara tiba-tiba, mesti masih ada sisa kekuatan yang tertinggal, namun tenaga dorongan mana tidak kelewat besar. Tampaknya Kun thian ciang Tan khong lun sama sekali tidak mengerahkan tenaganya untuk melawan, atau berusaha untuk menghirdarkan diri, secara beruntun ia kena terdorong oleh kekuatan sisa itu sehingga badannya maju dua tiga langkah dengan sempoyongan. 690

Setelah itu dia berdiri tertegun disitu bagaikan sebuah patung batu, ia seperti tidak habis mengerti dengan apa yang barusan terjadi, ditatapnya wajah atasannya itu dengan wajah termangu. Sebenarnya Pedang sakti kayu besi Cu Pok, siluman rase yang amat licik ini menaruh perasaan curiga terhadap Kun thian ciang Tan Khong lun, tapi oleh karena dia tak berhasil menemukan sesuatu pertanda yang mencurigakan, maka manusia licik ini berlagak seakan-akan telah berhasil menemukan sesuatu hal yang mencurigakan dan menggunakan ancaman kekuatan untuk memaksa Kun thian ciang Tan Khong lun bertindak, siapa tahu kalau dengan cara ini dia akan berhasil memaksa lawannya untuk menunjukkan indentitas yang sebenarnya..? Biasanya seorang mata-mata yang menyusup ke dalam tubuh suatu perkumpulan akan segera menunjukkan asal usul aslinya setelah mereka dihadapkan pada ancaman kematian. Tapi Kun thian ciang Tan Khong lun adalah manusia yang luar biasa, ia merupakan seorang manusia berpengalaman, yang sudah sering terjun ke kuali berminyak atau naik bukit golok. Tentu saja dia pun bisa menduga akan siasat licik Pedang sakti kayu besi Cu Pok tersebut, itulah sebabnya asal usulnya tidak sampai dipaksa terungkap. Sementara itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok telah menghilangkan rasa curiganya tadi setelah menyaksikan sikap Kun thian ciang Tan Khong lun, meski begitu diatas wajahnya masih diliputi hawa dingin yang mengerikan. Mendadak bentaknya keras: "Hei, kenapa kau masih berdiri termangu saja? hayo cepat pergi dari sini!" Ditengah seruan mana, tubuhnya secepat kilat sudah menyelinap keluar dari ruangan tersebut lewat daun jendela. 691

Kun thian ciang Tan khong lun segera membopong jenazah Harimau bersayap Kiong Hiong dan turut pula meninggalkan ruangan tersebut untuk menyusul Cu Pok. { Tentang riwayat hidup Kun thian ciang Tan Khong lun akan dibicarakan dikemudian hari, untuk senentara ini tak akan dibicarakan dulu. } oooo0dwoooo DALAM pada itu, secara tiba-tiba Im Yan cu menyaksikan ada sesosok bayangan putih secepat sambaran kilat meluncur datang dan melayang diatas atap rumah dengan gerakan yang sangat enteng. Ketika itu perasaan Im Yan cu sudah di bikin kalut oleh keadaan luka yang diderita Ku See hong, dalam keadaan begini dia pun tidak menyangka kalau orang lain sedang bermaksud memancingnys meninggalkan tempat itu sehingga ada orang lain yang turun tangan terhadap anak muda tersebut. Si gadis yang angkuh dan keras kepala ini tentu saja tidak akan dibuat terkesiap oleh ilmu meringankan tubuh lawan, bahkan justru membangkitkan semacamrasa ingin menang yang sangat kuat. Tiba-tiba dia pun menghimpun tenaga dalamnya, kemudian secepat sambaran kilat menyusul dari belakang. Tampaknya bayangan putih itu memiliki ilmu meringankan tubuh yang melebihi orang lain, kendatipun Im Yan cu telah mengerah-kan ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna itu untuk melakukan pengejaran, namun mereka tetap dipisahkan oleh suatu selisih jarak tertentu yang jauhnya mencapai puluhan kaki lebih. Dalam waktu singkat mereka berdua telah melewati dinding kota, sementara bayangan putih di depan itu langsung kabur ke hutan diluar kota sebelah timur. 692

Lambat-lambat Im Yan cu mulai merasa bahwa bayangan putih yang berada di depan itu memiliki potongan badan yang sangat di kenal olehnya dan diapun merasa bahwa kedatangan orang itu bukan untuk mencari balas, melainkan hanya untuk melaksanakan saaru siasat licik belaka. MendadakImYan cu membentak dengansuara keras: "Kawanan anjing yang berada di muka, kalau memang punya kepandaian ayolah berhenti, mari kita bertarung sepuasnya .. ." Sementara itu mereka berdua sudah sampai di depan sebuah hutan yang lebat, hutan itu selain terpencil sepi juga tidak nampak sesosokbayangan manusiapun. Mendadak bayangan putih yang berada didepan itu memperdengarkan suara gelak tertawanya yang panjang, keras dan menggetarkan seluruh angkasa. Dibalik gelak tertawa itu penuh mengandung nada licik, bangga dan gembira. Bersama dengan menggemanya suara tertawa itu, mendadak saja dia memper-lambat gerakan tubuhnya dan aknirnya berhenti dengan suatu gerakan yang indah dan lincah, dia membalikkan tubuhnya hingga nampakseluruh wajahnya dengan jelas. Disaat ia baru saja membalikkan badannya, dengan sebuah lompatan Im Yan cu telah berhasil pula mencapai dua kaki dihadapan manusia berbaju putih itu, sepasang matanya yang jeli dengan cepat mengawasi manusia berbaju putih itu lekat-lekat. Dibawah sinar rembulan, tampak ia berperawakan tinggi, berwajah tampan menggembol sebilah pedang aneh di punggungnya dan berwarna keperak-perakan, dia tak lain adalah wakil kaucu Ban sia kau yaug keji, licik dan berhati busuk.... Gin coa kiam (si pedang ular perak) Ciu Heng thian adanya. Sambil menghentikan gelak tertawanya si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera mengalihkan sorot matanya yang tajam bagaikan sembilu itu untuk mengawasi seluruh badan Im Yan cu dari atas 693

hingga ke bawah, kemudian memperlihatkan sekulum senyuman cabulnya yang licik dan memuakkan. Selang sejenak kemudian, dia baru menjura kepada Im Yan cu seraya menyapa: "Nona Im, harap kau sudi memaafkan bila terpaksa aku harus memancingmu datang kemari, tapi berhubung aku menguatirkan keselamatan jiwa nona, maka mau tak mau terpaksa aku baru berniat demikian" Sementara itu Im Yan cu sudah melimpahkan seluruh cinta kasihnya kepada Ku See hong seorang, walaupun diluarnya si Pedang ular perak Ciu Heng thian memiliki daya tarik seorang lelaki, akan tetapi kesemua nya itu masih belum dapat menggoncangkan perasaan dariIm Yan cu. Mendengar ucapan mana, dengan wajah sedingin es dan sama sekali tak menunjukkan perubahan perasaan apa-apa, Im Yan cu mendengus dingin, kemudian ujarnya: "Kita tidak saling mengenal satu sama lainnya, mengapa tanpa sebab kau memancing aku kemari? Sebenarnyah apa maksud dan tujuanmu? Hmmm, malam ini nona tak akan membiarkan kau pergi dengan begicu saja, mengerti?" Dihari-hari biasa sikap si pedang ular perak Ciu Heng thian selalu keji, angkuh dan keras kepala, tapi setelah mendengar ucapan dari Im Yan cu sekarang, ia sama sekali tidak memperlihatkan hawa amarahnya, malah sekulum senyuman segera menghiasi ujung bibirnya. "Nona Im" demikian ia berkata lantang, ''sebelum kuterangkan keadaan yang sebenarnya, tak heran kalau kau menegur dengan marah, tapi sekarang sekali lagi kumohon kepada nona agar jangan marah dulu, malam ini aku tidak mempunyai maksud jahat apa-apa, aku hanya berhasil mendapat kabar kalau ada sejumlah orang bermaksud melakukan tindakan yang tidak menguntung kan nona sekalian, karena itulah aku sengaja menyerempet bahaya dengan mengundang nona kemari" 694

Pelan-pelan paras muka Im Yan cu berubah agak melunak, segera tegurnya dingin: "Siapa kau?' Dari balik mata si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera memancar keluar sinar kelicikan yang menggidikkan hati, hanya sayang sinar kelicikan tersebut tidak terasakan sama sekali oleh Im Yan cu, karena ia sudah terpengaruh oleh sikap luar sang pemuda yang begitu gagah dan simpatikitu. Sambil tertawa Pedang ular perak Ciu Heng thian, menjawab: "Aku hanya seorang prajurit tak bernama, she Wan bernama Kiam peng. "Belakangan ini aku baru mulai terjun ke dalam dunia persilatan, Kali ini berhubung secara kebetulan kudengar kalau di kota Heng yang telah terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan, maka aku sengaja datang kemari untuk menyaksikan keramaian tersebut, siapa tahu setibanya di kota ini, aku baru merasa kalau persoalanaya tidak begitu sederhana, aku lihat seakan-akan semua jago persilatan yang berada didunia ini telah berkumpul semua disini, bahkan akupun merasakan juga bahwa latar belakang dari peristtwa ini bisa berakibat tejadinya suatu badai darah yang mengerikanbagiseluruhumat persilatan..." Sewaktu Pedang ular perak Ciu Heng thian mengucapkan katakata tersebut, pada hakekatnya, sama sekali tidak nampak kalau dia sedang berbohong dengan mengandung maksud yang jahat, tak heran kalau Im Yan cu pun tidak berhasil menemukan titik kelemahan orang. Bagaimanapun juga, pemuda itu memang memiliki paras muka yangtampan,gagahdangampang menimbulkansimpatikoranglain terutama kaum wanita, kalau bukan ke situ, bayangkan saja bagaimana mungkin Biau ki siangsu In Han im yang berotak cerdas dan berpengalaman begitu luas pun akhirnya bisa tertipu olehnya hingga berakibat kematian baginya? 695

Sambil tertawa dingin lm Yan cu berkata: "Kalau begitu kuucapkan banyak terima kasih atas jerih payahmu yangtelahmenguntil kamiselamabeberapahari' Mendengar ucapan tersebut, paras muka Pedang ular perak Ciu Heng thian agak berubah, tapi hanya sekejap kemudian sudah lenyap tak berbekas, bahkan segera mengalihkan pokok pembicaraankehal lain, ujarnyasambiltertawa: "Nona Im, entah kau murid siapa? Kelihayan ilmu silatmu benarbenar membuat hatiku kagum..." lm Yan cu adalah seorang gadis suci yang cerdas dan licik, tentu sajadiatakakangampang terpengaruholeh bujuk rayuPedangular perak Cu Heng thian yang halus dan lembut itu, bahkan sewaktu berada di jalan raya Heng yang tadi, ia telah mendapat petunjuk dari perempuan aneh lainnya, maka sekarang ia sudah mengetahui dengan pasti bahwa orang yang berada dihadapannya sekarang tak lain adalah wakil ketua Ban sia kau, si pedang ular perak Ciu Heng thian. Bukankah pedang yang digembol dibelakang punggung pemuda itu juga merupakan pedang ular perak? Namun dalam hati kecilnya masih terdapat satu hal yang tidak dipahami olehnyayakni apasebabnyasikap siPedang ular perakCiu Heng thian terhadap dirinya tidak seganas dan sekeji apa yang pernah di dengar dan dibayangkan sebelumnya? Im Yan cu mendengus dingin, lalu menukas pembicaraan Ciu Heng thian yang belum selesai dengan bentakan keras: "Orang she Ciu, dalam mata orang yang jeli belum kemasukan pasir, apa salahnya kalau kita berbicara secara blak-blakan saja? Malam ini kau telah memancingku datang kemari, sebenarnya apa maksud dan tujuanmu? Ayo cepat katakan, agar kau bisa segera berangkat menuju ke alam baka...." 696

Mendengar perkataan itu, si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera menengadah dan memperdengarkan suara tertawa panjang nya yang keras dan memekikkan telinga. "Haaaahhh...haaahhh...haaahh... benar-benar tajam amat pandangan matamu, benar-benar memiliki ketajaman mata yang mengagumkan, mungkin inilah yang dinama kan gadis cantik hanya mengenal enghiong' Im Yan cu segera tertawa sinis. "Manusia bedebah yang bermuka tebal dan tak tahu malu. Hmmm! Aku pikir mungkin malam ini kau lagi sial hingga yang kau jumpaiadalahkuntilanakyanggemarmakan manusia" Pedang ular perak Ciu Henh thian tertawa nyaring. "Mana, mana, bila nona Im tidak menampik diriku, aku orang she Ciu bersedia untuk memuaskan dirimu!" Tentu saja yang dimaksudkan sebagai memuaskan dirimu oleh Pedang ular perak Ciu Heng thian adalah kata-kata cabul yang rendah dan kotor artinya ...... Mendengar perkataan itu, mendadak Im Yan cu memperdengarkan suara gelak tertawanya yang amat merdu bagaikan suara keleningan. Tertawanya kali ini benar-benar mempersonakan hati orang, apalagi pinggang nya yang ramping itu bergoyang tiada hentinya kesemuanya itu menambah daya pesona gadis tersebut. Sambil tertawa kembali Im Yan cu berkata: "Orang she Ciu, bukankah kau mengagumi diriku, maka aku baru kau pancing datang ke mari?" Suara yang bernada aleman ini dikombinasikan dengan gerak geriknya yang genit, kontan saja membuat Ciu Heng thian yang pada dasarnya hidung bangor menjadi terperana, kontan napsu birahinyaberkobar,sekarangdiatelahsalah menilaidiriImYancu. 697

"Nona Im memang burung hong dari manusia, puji si pedang ular perak Ciu Heng thian sambil tertawa, "cukup menilai wajahnya, sudah mengetahui isi hatinya. Asal kau sesungguh hati, aku orang she Ciu pun bersedia melepaskan jabatanku sebagai wakil kaucu dan menyerempet bahaya untuk mengawini dirimu, ehmm. perkataanmu memang benar, tadi bukan saja aku memancing dirimu kemari karena tertarik oleh kecantikan nona, bahkan akupun tak ingin menyaksikan nona terjatuh ke tangan orang-orang Ban sia kau lainnya...." Oooh.... Kau bilang apa?" seru Im Yan cu sambil tersenyum. Pedang ular perak Ciu Heng thian memperdengarkan suara tertawa cabulnya yang amat tak sedap didengar, katanya: "Aku bilang pada malam ini baik Ku See hong Si bocah keparat itu maupun Kang lam siang hou, jangan harap mereka bisa meloloskan diri dari kematian yang mengerikan, heeeh... heeehh....." "Nona Im, aku orang she Ciu tidak kalah kalau dibandingkan dengan keparat she Ku itu, aku heran mengapa kau bersedia mempertaruhkan selembar jiwamu hanya untuk membelai dia? Padahal ia sudah terkena racun Hou kut jian hun im kang, tiada obat-obatandikolong langitiniyangbisa menyembuhkan dia lagi..." Im Yan cu agak tertegun oleh perkataan itu, tapi sekejap kemudian telah pulih kembali seperti sedia kala, katanya setelah tertawa ringan: "Orang she Ciu, kau pun rupanya kena kubohongi juga, terus terang saja kuberitahu kan kepadamu, aku bisa merawat Ku See hong selama ini sesungguhnya tak lain dikarenakan pedang Ang soat kiamtersebut. Heehh...heehh... tadi kau bilang menyukai aku, benarkah perkataanmu itu? Orang lelaki macam kau belum tentu bisa dipercaya perkataannya, pagi bilang begini mungkin sorenya sudah berkata begitu...' 698

Sewaktu mengucapkan kata-kata tersebut, Im Yan cu secara beruntun memperlihatkan sikap manjanya, sikap cemburu dan genit, hingga kesemuanya itu menambah kecantikan dan daya tarik dari si nona. Pedang ular Perak Ciu heng thian merasa gembira sekali, buruburu sahutnya: "Nona Im, cinta kasihku kepadamu adalah cinta kasib yang tulus, tidak percayakah kau? Kau mengatakan perhatianmu terhadap keparat she Ku itu hanya dikarenakan pedang Ang soat kiam? Benarkah itu?" "'Aduuuh mak, bagaimana sih kamu ini? Sekarang kau malah tidak percaya denganku?" "Ooooh, tidak berani! Tidak berani Cuma mengapa kau tidak membunuhnya semenjakdulu-dulu?' Tiba-tiba Im Yan cu berkerut kening, ia lantas menghela napas sedih. "Aaaai,halinidisebabkandiadenganguruku masihterikatsedikit hubungan, maka dari itu aku tak ingin disebut orang sebagai penghianat perguruan, aku tahu ia sudah terkena pukulan beracun Hou kut jian hun im kang, sejenis racun yang tak mungkin bisa disembuhkan lagi, cepat atau lambat akhirnya dia pasti akan mampus jua..." "Nona Im, benarkah kau menginginkan pedang Ang soat kiam tersebut? Aku orang she Ciu pasti akan mendapatkannya secara mudah, jangan kuatir, pedang itu tentu akan kuhadiahkan kepadamu" "Sekarang dia sudah hampir mati, sedangkan Kang lam Siang hou terlebih cuma dua orang manusia bodoh, untuk mendapatkan pedang Ang soat kiam, mengapa aku harus menggantungkan kepada mu, aku toh bisa melakukannya sendiri?" Sekali lagi terpancar keluar sinar berahi dari balik mata si Pedang ular perak Ciu Heng thian. 699

'Nona Im, pedang Ang soat kiam tersebut sudah didapatkan oleh anggota perkumpulan kami. Tapi aku yakin dapat merampasnya kembali dari tangan mereka' Sepasang biji mata Im Yan cu yang jeli segera mengerling ke sana ke mari, seperti mendongkol, seperti juga gembira, ia lantas menatap wajah Pedang ular perak Ciu Heng thian dan menatapnya dengan penuh cinta kasih. Ditatap secara begini, Pedang ular perak Ciu Heng thian segera merasakan jantungnya berdebar keras, segulung hawa panas menyerang dalam hati kecilnya, dia tidak menyangka kalau gadis itu berhasildigaet hatinya dalamwaktu sesingkat ini. Angin malam berhembus sepoi-sepoi mengibarkan baju Im Yan cu dan memper-lihatkan lekukan tubuh si nona yang ramping, padat berisi dan menawan hati itu. Tiba-tiba Im Yan cu mengulumkan sekulum senyuman manis diujung bibirnya, sambil berjalan menghampiri Ciu Heng thian dengan langkah yang lemah lembut, tiba-tiba katanya dengan manja: 'Orang she Ciu, kau benar-benar manusia bodoh yang tak tahu bagaimana bercinta. . ." Tiba-tiba.. In Yan cu mengerakkan tubuhnya mener-jang kehadapan Pedang ular perak Ciu Heng thian, kemudian telapak tangannya di ayunkan ke depan dan... 'Sreeet, sreeet?" segulung desingan angin tajam segera berkelebat membelah angkasa, lima gulung angin jari tangan yang tajam dengan cepat mengurung jalan darah Yu bun tong kok, siang ci, Im tok dan Magi hiat, lima buah jalan darah penting ditubuh Ciu Heng thian. Bukan saja serangan tersebut dilancarkan dalam keadaan orang taksiap, jurusseranganyangdipakai jugaamatganasdan keji. 700

Sementata itu si Pedang ular perak Ciu Heng thian sedang tertegun setelah mendengar perkataan gadis itu, mendadak dia melihat telapak tangan lawan telah menyambar didepan dadanya, menyusul kemudian lima gulung desingan angin tajam menyergap keatas badannya: Serangan itu dilepaskan dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, mimpipun pedang ular perak Ciu heng thian tidak mengira kalau dalam sikap lemah lembut dan alemannya Im Yan cu bisa begini tega untuk melepaskan serangan keji yang mematikan. Dalam terkesiapnya buru-buru Ciu Heng thian mengegos ke samping, tangan kanan nya segera dikebaskan ke depan melepaskan segulung tenaga pukulan yang sangat kuat, sementara tubuhnya mundur ke belakang dengan cepat.... Kendatipun reaksinya cukup cepat, namun ia tak dapat mengundurkan diridengan begitusaja. Mendadak. .. "Brreet ?" terdengar suara pakaian yang tersambar robek, disusul suara dengusan tertahan. Paras muka Ciu Heng thian berubah menjadi pucat pias, iga kirinyatersambaranginpukulan hinggapakaiannyarobekdan darah segarbercucuran membasahitubuhnya. Sejak tadi Im Yan cu sudah berniat melakukan pembunuhan, dia ingin membi-nasakan anak muda tersebut dalam suatu sergapan yang akan dilancarkan secara tiba-tiba dengan kecepatan luar biasa. Itulah sebabnya, tadi ia sengaja mempergunakan kecantikan dan kegenitan nya untuk mempengaruhi perhatian Ciu Heng thian, tak heran kalau dia tak sudi berhenti sampai disitu saja ketika dilihatnya serangan yang dilancarkannya belum berhasil juga merobohkan lawan. . . Terdengar dia membentak nyaring, ujung bajunya segera dikebaskan ke depan, mendadak bagaikan gulungan salju saja meluncur ke depan dengan membawa gulungan hawa dingin yang 701

menggidikkan hati, kali inipun serangan tersebut ditujukan ke tubuh Ciu Heng thian. Bukan begitu saja, berbareng itu pula kakinya menjejak tanah laludengan suatugerakanyangcepat ia menyusul daribelakang. Senjata andalan dari Im Yan cu adalah sepasang ujung bajunya yang kelewat panjang dan lunak itu, namun didalam permainannya, kain yang lembek justru berubah menjadi sebuah senjata pembetot sukma yang tajam dan mengerikan, selain banyak kegunaannya jugadapatdirubah-rubah sekehendakhati sendiri. Serangan yang dilancarkan kali ini di lepaskan dengan sebuah jurus serangan yang aneh dan sakti, diam-diam Im Yan cu merasa berbangga hati, dalam anggapannya serigala perempuan yang memuakkan dan menjengkelkan hati itu niscaya akan termakan oleh serangannyadanterpapaskutung menjadiempatbagian. Mencorong sinar bengis dari balik mata Pedang ular perak Ciu Heng thian karena menahan geram, sambil menggigit bibirnya kencang-kencang mendadak dia melejit ke tengah udara, lalu sepasang tangannya dilepaskan ke depan dengan suatu gerakan aneh dan menyambut datangnya ancaman lawan dengan keras lawan keras. . . Angin pukulan menderu-deru seperti angin puyuh, tajamnya melebihi golok, benar-benar sebuah ancaman yang menggidikkan hati. Im Yan cu sangat terperanjat, sambil membentak ujung bajunya berbalik menggulung keluar, pinggangnya bertekuk indah, lalu dengan mempergunakan tangan yang lain ia menghantam sepasang telapak tangan lawan. Setelah itu ujung kakinya menjejak tanah dan secara tiba-tiba melambung ke angkasa sambil melepaskan tendangan, bersamaan itu pun ujung bajunya di kebaskan ke muka secepat sambaran petir. Dua telapak, satu tendangan ditambah kebasan ujung baju, beberapa jurus serangan yang aneh dan sakti itu ternyata 702

dilancarkan semua dalam waktu singkat, membuat orang sukar untuk membedakan mana serangan tangan, mana kebasan baju dan mana tendangan. "Plaaakk.!"terjadisuatu bentrokanyangamatnyaring... Bahu kiri pedang ular perak Ciu Heng thian lagi-lagi terhajar oleh sebuah pukulan Im Yan cu sehingga mengakibatkan pemuda itu mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan, tapi justru karena hal itu juga, dua serangan berikutnya berhasil dihindaripuladengan selamat. "Criiing. !" bunyi gemerincing nyaring berkumandang memecahkan keheningan. Kini ditangan kanan Ciu Heng thian telah bertambah dengan sebilah pedang ular peraknya, cahaya keperak-perakan yang memancar ke empat penjuru membiaskan pula raut wajahnya yang diliputi kegusaran dan kebencian yang meluap. Sementara itu, sebenarnya Im Yan cu hendak melancarkan serangkaian ancaman lagi untuk membunuh lawannya setelah serangannya bersarang telak ditubuh Ciu Heng thian tadi, akan tetapi justru pada saat itulah Ciu Heng thian telah mencabut keluar pedang ular peraknya sambil menyodorkan senjata tersebut ke depan dan memasang sebuah gaya serangan aneh. Sebagai seorang gadis yang berpengalaman dan tahu keadaan, tentusajaiapun mengetahuibetapalihaynyaancamantersebut, dia tak berani menyerang secara gegabah melainkan berdiri tenang sambil menghimpun tenaga mempersiapkan diri. Suara tertawa yang seram dan wajah yang menyeringai seram karena diliputi perasaan dendam dan benci yang meluap-luap menghiasi seluruh wajah Ciu Heng thian, terdengar ia berkata: 'Im Yan cu, kau perempuan jalang, sebenarnya aku orang she Ciu hendak melayanimu sebagai seorang kekasih, tak tahunya kau perempuan sundal, rupanya sudah bosan hidup lagi di dunia ini, 703

hmmm! Malam ini, bukan saja aku menghendaki tubuhmu, bahkan akupun menghendaki selembar nyawamu. ." Paras muka Im Yan cu berubah sedingin es, katanya sinis: "Bajingan cabul yang tak tahu malu, malam ini juga nonamu akan mencincang tubuhmu menjadi berkeping-keping, aku hendak membantu umat persilatan untuk melenyapkan seorang pencoleng dari muka bumi. . ." Sekali lagi Ciu Heng thian memperdengarkan suara tertawanya yang licik dan menyeramkan. "Heeehhh. . . heeehhh. . . heebehhh. . . Im Yan cu, kau sudah ditakdirkan untuk mampus ditangan aku orang she Ciu. Cuma, aku pun hendak memberitahukan kepadamu bagaimanakah keadaannya sewaktu kurenggut nyawamu nanti, heeehhh. . . . heeehhh . . . aku orang she Ciu akan menghilangkan kesadaranmu dan merubah mu menjadi seorang jalang dan cabul, setiap saat setiap titik selalu membutuhkan keputusan birahi untuk memuaskan hatimu, kemudian kau akan kehabisan tenaga dan akhirnya mampus karena kekeringan." Im Yan cu cukup mengetahui akan kehebatan ilmu silat yang dimiliki Ciu Heng thian, walaupun ia berada dalam keadaan marah sekarang, namun gadis tersebut tak berani melancarkan sergapan, karena gaya serangan yang dipasang pemuda tersebut kini mengandung suatu jurus pembunuh yang mengerikan sekali. Begitulah sambil menahan kobaran hawa marah dalam hatinya, gadis itu berkata lagi dengan dingin: "Bajingan cabul, kalau memang punya kepandaian, ayo cepat datang menghantar nyawamu, apa gunanya kau meski menunda saat keberangkatanmu menuju ke akhirat." Ciu Heng thian segera memperlihatkan sekulum senyuman licik yang mengerikan: "Im Yan cu" dia berseru, "terus terang kuberitahukan kepadamu, kini keparat she Ku dan kedua orang manusia bodoh itu sudah 704

mampus di tangan Thi bok sin kiam Cu Pok, kau tak usah terburu napsu, sebentar marilah kita nikmati dahulu sorga dunia sebelum kau kuhantar pulang ke rumah nenekmu!" Sekalipun Im yan cu tahu kalau pihak lawan sengaja hendak membangkitkan hawa amarahnya, tapi begitu mendengar tentang keselamatan Ku See hong yang etrancam, hatinya kontan sukar dikendalikan lagi. Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak tangannya didorong ke muka melancarkan dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat, ibaratnya bukit karang yang berguguran ke atas tanah, diiringi suara deruan nyaring yang membetot sukam, secepat sambaran kilat rmenggulung ke atrah Ciu Heng thqian. Pada saatr angin pukulannya dilepaskan inilah, tubuh Im Yan cu turut melejit pula ke tengah udara. . . Sejak tadi Ciu Heng thian telah memperhitungkan bahwa Im Yan cu bakal melakukan tindakan tersebut, maka disaat si gadis melepaskan serangannya tadi, dengan gaya burung bangau meluncur ke angkasa, mendadak ia melejit ke udara, lalu pedang nya digetarkan ke depan, serentetan cahaya pedang berwarna keperak-perakan langsung menyergap ke tubuh Im Yan cu. . . Tatkala telinganya menangkap suara desingan angin pedang yang memekikkan telinga, Im Yan cu tidak sangsi lagi, tubuhnya yang berada di udara segera berjumpalitan indah lalu dengan cepat melayang turun ke bawah bermaksud hendak mencari jalan untuk melarikan diri. . . "Weeeesss!"kembalihembusan angin bergemadiudara. . . Bagaikan sesosok sukam gentayangan saja kembali Ciu Heng thian menghadang dihadapannya, suara tertawa seram yang menggetarkansukmaserasa menusukpendengarannya. Terdengar Ciu Heng thian berkata dengan bangga: 705

"Im Yan cu, buat apa kau mesti terburu-buru. Tunggulah sampai kita menikmati dahulu sorga dunia sepuasnya sebelum kau berangkat ke akhirat, dengan demikian baru tak sia-sia kehidupanmu di dunia ini" Im Yan cu berkerut kening, selapis hawa pembunuhan yang mengerikan segera menghiasi wajahnya, jelas dia telah bertekad hendakberadujiwadengan lawannya. Agak terkesiap juga perasaan Ciu Heng thian setelah menyaksikan sikap maupun paras muka gadis itu, namun dia merasa punya kemampuan untuk menguasahi lawannya, maka perubahan sikap tersebut sama sekali tidak membuat hatinya jeri. Sambil tertawa dingin kembali ujarnya: "Im Yan cu, kau tentunya bukan seorang gadis yang sudah kehilangan keperawananmu bukan? Waaah. . . kalau selaput daramu sudah didahului orang, aku bisa kecewa sekali, Heeehhh... heeehhh... aku pikir keparat she Ku itu belum tentu mempunyai rejekiyang demikian besarnya" Disaat si anak muda itu masih berguman tiada hentinya, sementara itu Im Yan cu telah menghimpun segenap tenaga dalamnya ke dalam tubuh, ia telah bersiap sedia melangsungkan suatu pertarungan mati-matian, sebab ia mengerti Ciu Heng thian adalah serigala perempuan yang berhati cabul, seandainya sampai terjatuh ke tangan iblis muda itu, sudah pasti dia akan menyesal sepanjang jaman. Sambil tertawa licik kedengaran Ciu Heng thian berkata lagi: "Bersenang-senang sedikit nilainya melebihi seribu tahil emas, aku orang she Ciu tak ingin mengulur waktu lagi ....." Ditengah ucapan mana, pedang ular perak ditangan Ciu Heng thian segera dilayangkan menciptakan berpuluh-puluh titik cahaya bintang. 706

Ditengah selapis kabut cahaya yang teramat besar, serentak hawa pedang yang tajam secepat kilat menembusi angkasa dan meluncur kebagiantubuh yang mematikan dariImYan cu. Rupanya Ciu Heng thian juga tahu bahwa ilmu silat dari Im Yan cu sangat lihay, maka begitu turun tangan dia lantas mempergunakan jurus serangan yang paling ganas. Im Yan cu membentak nyaring, tubuhnya bergerak dengan suatu gerakan aneh, sepasang lengannya berputar membentuk satu lingkaran cahaya busur di sisi tubuhnya, kemudian secara bersilang melepaskan bacokan keluar. Dua gulung angin pukulan yang dalam dan berat bagaikan gelombang samudra, langsung menyerang hawa pedang lawan dari dua arah yang berlawanan. Gerak serangan yang dilancarkan itu benar-benar merupakan suatu gerak serangan yang sangat aneh. Kekuatan seranganya bagaikan gelombang besar di samudra, cukup menggetarkanhatisetiaporang. "Blaaamm -Blaaammmm . !" terdengar dua kali benturan nyaring menggelegar di angkasa. Ciu Heng thian merasakan pergelangan tangannya menjadi kaku, pedang ular peraknya terasa ditekan oleh segulung kekuatan suhinggaseakan-akan hendakterlepasdaricekalan. Berbareng dengan serangan dua telapak tangan yang dilakukan Im Yan cu tadi, kedua ujung bajunya bagaikan dua ekor ular sakti telah menggulung pula ke atas pedang ular perak milik Ciu Heng thian dari suatu sudut yang sangat aneh. Ciu Heng thian benar-benar merasa terkesiap, dia tak menduga kalau kepandaian silat yang dimiliki Im Yan cu ternyata jauh lebih lihay daripada apa yang disangka semula. 707

Menyaksikan datangnya serangan tersebut, ia tak berani berayal, tubuhnya segera merendah, lalu menghindar ke samping secara mendadak dengan suatu gerakan aneh. Disaat tubuhnya berkelit, pedang ular pendek ditangannya membuat gerakan lingkaran, selapis cahaya perak yang berkilauan disertaidengandesinganangintajamkembali meluncurkeluar. Jurus pedang yang dipergunakan kali ini adalah ilmu sakti yang tercantumdalamkitabPek kok cinkeng warisandari Cing hay. Cahaya pedang tampak berputar-putar, lalu seperti ombak disungai meluncur ke muka dan menembusi setiap peluang yang ada. Dari gerak serangan lawan, Im Yan cu sudah tahu lihay, kali ini berganti dia yang harus berkelit ke samping dengan ilmu gerakan tubuh yang aneh, kemudian sepasang telapak tangannya balas mendorong ke muka melepaskan pukulan yang membendung hawa pedang lawan. Ciu Heng thian memang seorang yang berhati keji dan pandai memanfaatkan kesempatan yang ada, cepat-cepat kakinya berputra kencang, sambil membentak gusar pedang ular peraknya diputar sambil digetarkan, cahaya pedang segera memancar ke manamana. Hawa pedang yang berbentuk seperti ular itu berkelak kelok kina kemari membawa desingan angin tajam yang mengerikan, dalam waktu singkat delapan belas jalan darah penting di tubuh Im Yan cu sudah terancamoleh serangan tersebut. Kecepatan gerak yang digunakan pun sukar dilukiskan dengan kata-kata. Paras muka Im Yan cu berubah menjadi berat, mendadak tubuhnya melejit ke tengah udara, telapak tangan kirinya diputar membentuk satu lingkaran, sementara tangan kanannya langsung menyambar dari tengah udara. 708

Dalam jurus dua gerakan disertbakan bersama dedngan menggunakaan dua kekuatan byang berbeda, kembali ia mendesak mundur pedang ular perak lawan. Jurus serangan yang digunakan barusan merupakan suatu gerakan aneh, seakan-akan terdapat daya kekuatan im dan yang yang saling berhubungan. Begitu gerakan serangan dilancarkan, selapis hawa pukulan yang maha dahsyat seakan-akan selembar jaring yang amat besar dan kuat menggulung ke arah depan. Suatu serangan yang benar-benar dahsyat dan menggetarkan sukma setiap orang yang menghadapinya. Tatkala hawa pedang yang dipancarkan dari ujung pedang ular perak ditangan Ciu Heng thian saling bersentuhan dengan hawa pukulan yang aneh itu, seketika itu juga timbulah segulung tenaga hisapan yang sangat dahsyat yang memaksa gerakan pedang ular peraknya bergerak miring ke arah samping. Setelah mempunyai pengalaman tempo hari, dalam kejutnya Ciu Heng thian segera berjongkok ke bawah, pedang ular peraknya pun turut segera membuyar, buru-buru dia memutar senjatanya menciptakanselapisdindinghawapedanuntuk melindungisekeliling tubuhnya. Jurus serangan Ciu Heng thian yang lincah dan gesit kali ini digunakan secara tepat sekali serta mendatangkan manfaat yang tak terduga. Kiranya sewaktu Im Yan cu mengeluarkan ilmu pukulan aneh tadi, tangan kirinya melepaskan pula lima gulung desingan angin pukulan yang berhawa tajam. Tapi serangan tersebut segera membentur di atas dinding pedang Ciu Heng thian yang diciptakan sangat rapat dan kuat, oleh karenaitutelah terjadiserentetansuaraledakanyangamatnyaring, semuanya punah dengan begitu saja. 709

Tubuh Ciu Heng thian yang berada dalam posisi setengah berjongkok itu mendadak bergerak ke depan secepat sambaran angin puyuh. tubuh berikut pedangnya dengan cepat menggulung ke arah mana Im Yan cu sedang berdiri. Im Yan cu memang berkepandaian luar biasa, berada dalam keadaan demikian, kaki kanannya segera menutul pada kaki kirinya, lalu sekali lagi melambung ke udara setinggi dua kaki lebih. Kelitan yang dia lakukan inipun tepat sekali saatnya, babatan pedang Ciu Heng thian kembali mengenai sasaran yang kosong, meskiselisihnyahanyasedikit sekalidari sasaran. Baru saja sepasang kaki Im Yan cu menyentuh permukaan tanah, tubuhnya kembali menerjang ke muka dengan cepat, angin pukulan, kebasan ujung baju dan bayangan tendangan dalam waktu singkat bersama-sama ditujukan ke tubuh Ciu Heng thian. Pedang ular perak di tangan kanan Ciu Heng thian berputar kencang menciptakan kabut pertahanan yang begitu rapat seperti sebuah jaring laba-laba, bersusun-susun begitu rapatnya hingga tercipta selapis dinding cahaya yang sangat kuat.. Jurus serangan yang dimainkan pedang ular perak pun kian lama kianbertambahganas, perubahannyaaneh, saktidansukardiraba. Gerakan tubuh Im Yan cu jauh lebih hebat lagi, bagaikan bidadari yang turun dari angkasa, dia bergerak kian kemari dengan kecepatan tinggi, sementara serangan demi serangan dilancarkan bagaikan air sungai yang menjebolkan bendungan, mengalir keluar tiada hentinya. Dalam waktu singkat dia telah melancarkan serangkaian serangan yang mengerikan. Begitulah, dua orang tersebut segera terlibat dalam suatu pertempuran yang benar-benar amat seru dan sengit. . Angin puyuh memancar ke empat penjuru, pasir dan batu beterbangan memenuhi angkasa, dari sini bisa dibayangkan betapa ramainya pertarungan yang sedang berlangsung. 710

Semakin lama bertarung, ke dua orang itu bertempur makin sengit, jurus-jurus serangan yang digunakan makin lama semakin aneh pula, setiap jurus, setiap gerakan hampir semuanya merupakan jurus-jurus serangan sakti yang harus memeras otak orang lain untuk mematahkannya. Justru karena kepandaian silat yang dimiliki ke dua orang ini berada dalam keadaan seimbang, sedang jurus serangan yang mereka gunakan pun hampir berimbang kekuatannya, maka sekalipun pertarungan sengit itu telah berlangsung hampir tiga kentongan, masing-masing pihak pun sudah saling melancarkan delapan ratus jurus serangan, akan tetapi tiada satu pihakpun yang berhasil meraih kedudukan di atas angin. Sebenarnya tenaga dalam yang dimiliki Ciu heng thian lebih tinggi, daya tahan seorang lelaki pun jauh lebih baik daripada kaum wanita, akan tetapi berhubung sebelum pertarungan berlangsung dia sudah termakan dua serangan dahsyat dari Im Yan cu lebih dulu, kendatipun luka ini untuk sementara waktu masih bisa ditahan dengan mempergunakan hawa murninya, namun lama kelamaan hawa murninya menjadi tak lancar. dia pun mulai merasa agak kepayahan. Im Yan cu, ketika baru terjun ke dalam dunia persilatan tempo hari, musuh tangguh pertama yang dia hadapi adalah manusia aneh berkerudung yang dijumpainya di depan kuil bobrok dulu, orang itu sebenarnya tak lain adalah salah seorang murid murtad dari Bun ji koansuyakniJian hun kimciangTuPak kim. Selanjutnya mata-musuh yang terhitung cukup tangguh adalah si pedang ular perak Ciu Heng thian. Tak heran kalau sekarang dia pun sudah mulai bermandikan keringat, namun serangan demi serangan yang dilancarkan masih tetap amat dahsyat dan luar biasa. Sementara itu kentongan ke lima sudah menjelang tiba, fajar sudah mulai menyingsing di langit timur. 711

Pedang ular perak Ciu Heng thian benar-benar dibikin terkejut olehkemampuanilmu silatdariImYan cu. Sejak memperoleh kitab pusaka Pek Toh cinkeng dari Cing hay, dia beranggapan bahwa ilmu silat yang dimilikinya sekarang sudah tiada taranya lagi, dia menganggap dalam pengembaraannya dalam dunia persilatan nanti, sudah pasti akan malang melintang, tanpa tandingan. Siapa tahu, begitu muncul dalam dunia persilatan, dia segera ditaklukkan oleh kehebatan ilmu silat dan kecantikan wajah Ceng Lan hiang, ketua dari Ban sia kau. Dalam pertarungan yang pertama kali diadakan kemudian iapun harus menderita kekalahan total diujung pedang Ku See hong dan sekarang dia pun tak mampu menaklukkan Im Yan cu. Berada dalam keadaan demikian, sadarlah bajingan muda ini seandainya dia tidak mempergunakan cara yang licik bdan siasat kejid, sulit rasanyaa untuk menaklukbkan Im Yan cu, apalagi memenuhi harapannya untuk menikmati kehangatan tubuh gadis tersebut. Sebaliknya lm Yan cu pun mulai kacau pikirannya setelah menyaksikan fajar telah menyingsing, dia amat menguatirkan keselamatan jiwa Ku See hong. "Bila aku tidak menggunakan ilmu Hay jin ciang ajaran guruku, niscaya sulit bagiku untuk membinasakan lawan .. .." demikian dia mulai berpikir. berpendapat demikian, mendadak saja gadis itu berpekik nyaring. . . Segulung hawa pukulan yang membawa udara dingin seperti gelombang dahsyat yang datangnya bergulung-gulung dari tengah udara, langsung menghantam Ciu Heng thian dan mendesaknya habis-habisan. Sementara itu Ciu Heng thian telah menghimpun tenaga Tay ih kungoan khikangnyakedalamtangan kirisebesarsepuluh bagian. 712

Diiringi bentakan nyaring, dia melepaskan empat buah pukulan secara beruntun dengan jurus Huang hong si ni (angin puyuh hujan badai). Begitu gerak serangan dilakukan, angin pukulan yang membawa desingan tajam ibaratnya gunung karang yang ambruk, langsung meluncur ke muka dan menyambar setiap benda yang dijumpainya. Tatkala dua gulung hawa serangan yang berbeda jenis itu saling bertemu satu sama lainnya, segera terjadilah suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga. Menyusulkemudian. . . "Blaaamm, blaaamm, blaamm..!"' secara beruntun terjadi lagi ledakan-ledakan beruntun yang memekikkan telinga. Tampak bayangan manusia saling berpisah, angin tajam seperti sayatan pisau menyambar ke empat penjuru dan membabat habis semua rumput, bunga dan tetumbuhan lainnya. Sampai dimanakah kehebatan dari tenaga serangan tersebut, bisa dibayangkan dari kerusakan yang timbul akibat ledakan mana. Sesaat kemudian, suasana di sekeliling tempat itu diliputi keheningan yang luar biasa, yang terdengar hanya dengusan napas yang memberat. Pedang ular perak ditangan Ciu Heng thian terkulai ke bawah, noda darah membekas di ujung bibirnya, sepasang matanya merah membara penuh mengandung kebencian yang meluap, mukanya pucat pias sedang kulit wajahnya mengejang keras. Tangan kirinya juga terkulai ke bawah, seakan-akan sudah tak bertenaga lagi untuk diangkat, namun dilihat dari caranya menggenggam, agaknya secara diam-diam ia telah menyembunyikan sesuatu benda yang jahat dibalik jari tangannya itu. Im Yan cu berdiri pula dengan napas tersengkal, dadanya berombak naik turun mengikuti napasnya yang memburu, wajahnya 713

berubah menjadi pucat pias, pakaiannya robek beberapa bagian, namun matanya yang jeli justru memancarkan hawa pembunuhan yang sangat menggidikkan hati. Rupanya saat itu dia sedang menghimpun sisa tenaga dalam yang dimilikinya untuk melepaskan serangan terakhir yang mematikanbagiCiu Heng thian... Mendadak. . . Im Yan cu menyerang dengan menggunakan ilmu simpanannya, Hay jin ciang atau pukulan unggas laut yang maha dahsyat itu. Tiba-tiba tubuhnya melejit ke angkasa, di tengah udara mendadak badannya menyusut sementara sepasang lengannya dipentangkan lebar-lebar, pakaiannya yang berwarna biru segera bergetar menciptakan gelombang demi gelombang.. Suatu ketika, sepasang tangan Im Yan cu dirapatkan menjadi satu dan melurus ke depan, tubuhnya seperti seekor burung elang buas secepat kilat menyambar tubuh Ciu Heng thian. Tatkala ujung jari tangannya mencapai enam depa dari tubuh Ciu Heng thian, badannya bergetar keras dan mendadak menukik ke bawah. Disaat tubuhnya hampir mencapai tanah inilah, sepasang tangannya secara aneh membentang lebar kembali. Suatu kekuatan daya serangan yang mengerikanpun segera terbentang di depan mata.. Akan tetapipada saat itu pula... Mendadak Ciu Heng thian mengayunkan tangan kirinya ke muka, bubuk berwarna merah darah segera meluncur ke depan dan menghantam wajah Im Yan cu. "Sreeet, sreeet, sreeet...!" serentetan cahaya berkilauan menyambar lewat, Ciu Heng thian segera memperdengarkan dengusan tertahan. 714

Hawa khikang Tay ih kun goan yang telah dikerahkan ke seluruh jalan darah penting di tubuhnya itu tak sanggup membendung dahsyatnya tenaga pukulan Hay jin ciang yang dilancarkan Im Yan cu. "Uuaakkk....!" darah kental menyembur keluar dari mulut orang she Ciu itu, tubuhnya mundur enam langkah dengan sempoyongan dan akhirnya roboh lemas diatas tanah. Tapi pada saat itu pula Im Yan cu telah mengendus bau bubuk merah yang disambit ke arahnya, tiba-tiba saja dia merasakan hawa murninya punah tak berbekas, lalu diiringi seruan tertahan, seluruh badannya roboh terjungkal ke atas tanah, pandangan nya menjadi gelap dan akhirnya gadis itu jatuh tak sadarkan diri. oooo0dw0oooo BAB 33 PEDANG ular perak Ciu Heng thian merangkak bangun dengan cepat kini rambutnya sudah terurai tak karuan, sekujur badannya penuh berlepotan darah, sambil mengangkat wajahnya yang mengerikan, kulit mukanya mengejang keras, sepasang matanya menatap tubuh Im Yan cu yang tak berkutik lekat-lekat, sementara sekulumsenyumanlicikdancabul menghiasibibirnya. Raut wajah yang pada dasarnya sudah mengerikan, kini kelihatan semakin menggidikkan hati. Dengan cepat dia mengatur napas dan berusaha keras menekan gejolak hawa darah di dalam dadanya, kurang lebih seperminum teh kemudian pelan-pelan dia baru bergerak mendekati tubuh Im Yan cu. Sementara itu fajar telah menyingsing, sinar yang berwarna keemas-emasan muncul dari balik bukit situ, menembusi kabut pagi dan menerangi seluruh jagad. 715

Im Yan cu memejamkan matanya rapat-rapat, napasnya teratur, payudaranya bergelobang naik turun, wajahnya yang cantik molek bersemu merah di bawah sinar matahari pagi, ia nampak lebih cantik dan menawan hati . Sepasang mata jalang Ciu Heng thian tanpa berkedip mengawasi terus wajahnya yang cantik, sementara suara tertawa licik dan cabul bergema tiada hentinya. "Heeehh.. heeehh.. heeeeehh, kecantikan gadis ini tidak kalah dengan kecantikan kaucu, heeehh...heeehh...heeehh... biasanya gadis cantik semacam ini tentu mempunyai rasa yang istimewa pula." Sambil memperdengarkan suara tertawa cabulnya yang berkumandang tiada hentinya, pelan-pelan dia membopong tubuh Im Yan cu dan berjalan menuju dalam hutan didepan sana.. Sungguh kasihan Im Yan cu, ia telah terkena obat pemabuk dari musuh keji sehingga jatuh tak sadarkan diri, dia tidak tahu kalau kesucian tubuhnya kini terancam bahaya, kehormatannya hendak dinodai oleh manusia biadab tersebut. Sambil membopong tubuh Im Yan cu, si pedang ular perak Ciu Heng thian berjalan masuk ke dalam hutan dan membaringkan tubuhgadis itudibawah sebatangpohon. Berada dalam keadaan begini, dia tak sanggup mengendalikan kobaran napsu birahinya lagi, dengan bibirnya yang masih berlepotan darah, dia langsung mencium pipi Im Yan cu yang halus itu dengan bernapsu. Im Yan cu memiliki tenaga dalam yang sempuna, walau dia terkena obat pemabuk yang keras hingga pingsan, tapi tak selang berapa saat kemudian pelan-pelan kesadaran nya pulih kembali. Pertama-tama yang dirasakan olehnya adalah tubuhnya sedang ditindihi seseorang hingga sukar bernapas, lalu terendus bau anyirnya darah serta panasnya bibir yang sedang menciumi seluruh wajahnya. 716

Dengan cepat Im Yan cu menyadari apa gerangan yang telah terjadi, ia menjadi malu sekali. Dengan sekuat tenaga dia berusbaha untuk meronta dan melepaskan diri dari tindihan orang, tapi dia merasa sama sekali tak bertenaga, sepasang tangannya ingin digunakan untuk mendorong tubuhCiu Hengthian, namuntangan itupun lemastakbertenaga. Ketika Ciu Heng thian menyaksikan Im Yan cu sudah mendusin, karena kuatir gadis itu mengambil keputusan pendek lantaran malu dan gusar, cepat-cepat membalikkan badannya lalu tangan kanannya secepat kilat menotok jalan darah Ya si hiat diseputar bibir serta Ay tiong hiat pada sepasang lengannya. Sewaktu menengok jalan darah tersebut ternyata Ciu Heng thian melakukannya dengan tenaga yang diperhitungkan, hingga dengan demikian gadis ini tak sampai jatuh pingsan, dia hanya bermaksud untuk mencegah korbannyabunuh dirisaja. Ternyata jalan darah Ya si hiat merupakan nadi yang menguasahi seputar gigi, bila jalan darah itu tertotok maka mulut serta gigi tak mampu berkutik lagi. Dalam keadaan begini Im Yan cu benar-benar merasa mendendam sekali, dia tak menyangka kalau orang ini moralnya sudah begini buruk sehingga berani berbuat bejad. Kini jalan darah Ya si hiatnya sudah tertotok, satu satunya harapan untuk mempertahankan kehormatan sendiri yakni dengan menggigit putuslidahsendiripun lenyaptakberbekas. Dengan begitu, dia benar-benar sudah mati kutunya, sekarang dia hanya bisa pasrah nasib dan membiarkan Ciu Heng thian memuaskan napsu birahinya atas kemontokan serta kehangatan tubuhnya tanpa melawan. Tiba-tiba dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Im Yan cu yang cantik, ia benar-benar merasa sakit hati dan sedih sekali, ia tak mengira dirinya bakal mati ditangan manusia laknat 717

semacam ini, bahkan harus mati dengan kehilangan kehormatannya lebih dulu, hancur lebur rasanya perasaan gadis itu. Namun sekarang, ia tak mampu bersuara, tenaga untuk meronta pun tak dimiliki, keadaannya tak berbeda dengan seekor anak domba yang diikat ke empat kakinya. Kalau domba yang menghadapi ajalnya masih bisa merintih, maka dia sama sekali tak dapat berbuat apa-apa lagi... Setelah berhasil menotok jalan darah di tubuh Im Yan cu, Ciua Heng thian merogoh sakunya dan mengeluarkan sebutir pil berwarna merah, katanya sambil tertawa seram: 'Im Yan cu, tahukah kau apa nama pil ini? Heeeehhh... heeeehhhh... heeeehhhh..." Mendengar partanyaan itu, mendadak terlintas kembali dalam benak Im Yan cu akan perkataannya tadi, kontan paras mukanya berubah menjadi pucat pias seperti mayat, sorot matanya memancarkan sinar ketakutan dan sinar permohonan yang mengenaskan, dia berharap semuanya itu tidak terjadi secara benar-benar. SetelahtertawaseramkembaliCiu Hengthian berkata: 'Mungkin kau tahu bukan bahwa di dalam dunia persilatan terdapat semacam obat yang bisa membangkitkan napsu birahi orang?" "Heeehh... heeeehhh.. heeehhhh... pil berwarna merah darah ini adalah obat perangsang yang dapat membangkitkan napsu birahi orang, obat ini merupakan obat perangsang terkeji dan terkeras yang ada di dunia ini, orang persilatan menyebutnya sebagai Im hweesihunwan (pilapidinginperenggutnyawa)!` -ooo0dw0ooo Jilid 22 718

IM YAN CU kurang bagitu tahu tentang nama "Im hwee si hun wan" tersebut, karenanya, ia belum begitu putus asa terhadap keadaan yang menimpanya, akan tetapi seandainya nama obat itu didengar oleh seseorang yang mengerti tentang obat-obatan, niscaya dia akan menjerit kaget dengan perasaan ngeri. Dari perubahan mimik wajah Im Yan cu, Ciu Heng thian tahu kalau gadis tersebut tidak begitu mengetahui akan kehebatan pil perangsangitu, makaujarnyalagisambil tertawarendah: 'Im Yan cu, tentunya kau belum mengetahui tentang sifat dari obat perangsang yang bernama lm hwee si hun wan ini bukan? Hmmm, hmmm .... tak ada salahnya kalau aku orang she Ciu terangkan dulu sifat dari obat ini. "Obat perangsang Im hwee si hun wan adalah obat perangsang paling dahsyat yang pernah tercantum dalam kitab pusaka Ban sia cinkeng, kekejiannya sama sekali tidak berada dibawah kekejian racun Hou kut jian hun im kang yang mendekam ditubuh keparat she Ku itu. Cuma sifatnya saja arak sedikit berbeda, barang siapa makan obat ini maka nafsu birahinya segera akan berkobar, baik itu lelaki atau perempuan, bila tidak segera dipenuhi yang membakar dalam tubuh sang korban akan menyiksanya habis-habisan sebelum akhirnyaseluruh nadi didalamtubuhnyapecahdan tewas. "Sebaliknya bila api nafsu birahinya berhasil dipadamkan dengan melakukukan hubungan senggama, itu pun hanya bersifat sementara, setelah dia tertidur nyenyak selama dua hari, api racun itu akan mulai membakar lagi nafsu birahinya, dia harus melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya untuk menghilangkan siksaan tersebut, tapi enam hari kemudian hal ini akan kambuh kembali, dan disaat melakukan hubungan senggama yang ke tiga kalinya inilah maka orang tersebut akan kehabisan sumsum tubuhnya sehingga mengakibatkan kematian. "Mengapa bisa begini? Hal ini disebabkan orang yang terkena racun Im hwee si hun wan akan terbakar napsu birahinya secara habis-habisan, sewaktu melakukan hubungan kelamin pun dia tak akan puas dengan hubungan yang normal, karena itu sumsum 719

dalam tubuhnya akan mengalir terus tiada hentinya sampai api birahi itu padam. "Tubuh yang kelewat penat inilah yang menyebabkan sang penderitatertidursampaiberhari-hari lamanya. "Biarpun orang itu memiliki tenaga dalam yang bagaimana pun sempurnanya, asal menelan pil itu, dia tak akan tahan untuk melakukan hubungan kelamin yang ke tiga kalinya, sebab saat itu diaakan kehabisansaribadanyang menyebabkan kematian. "Disamping itu, obat Im hwee si hun wan masih mempunyai suatu keistimewaan lagi, yakni orang yang menelan obat itu maka semua kesadarannya akan terpengaruh oleh napsu birahi, dia akan berubah menjadi kalap, oleh desakan napsu birahinya yang tak tertahankan, biasanya secara otomatis dia akan merengek kepada lawan jenisnya untuk melakukan hubungan kelamin dengannya... "Heeehh...heehhh...eeehh.. Im Yan cu, bila kau sudah menelan obat itu nanti, tak sampai seperempat jam, kau akan merengek sendiri kepadaku untuk menggauli mu, heeehhhe... heehh... nah, dalam keadaan seperti inilah suasana baru nikmat rasanya, kau amat cantik, tubuhmu padat berisi, tentu saja aku tak akan melepaskan setiap kesempatan yang ada untuk menghubungi mu, aku akan berhubungan terus denganmu sampai kau mati. "Anggap saja hal ini merupakan keberuntungan bagimu, orang bilang jadi setan pun ingin romantis, mungkin beginilah yang dimaksudkan.. "Coba kau lihat keparat she Ku itu, dia tidak mempunyai rejeki seperti ini, yang mengeram dalam tubuhnya adalah Hou kut jian hun im kang, buktinya dia harus tersiksa sepanjang hari sebelum malaikat elmaut merenggut nyawanya.. "Masih ada satu hal lain yang perlu kau ketahui, yakni racun Im hwe si hun wan tersebut tidak ditemukan obat penawarnya, dalam kitab Ban sia cinkeng pun tidak ditemukan resepnya, maka barang siapa sudah makan obat itu, selesai menikmati sorga dunia sepuaspuasnya, hanya jalan kematian saja yang akan membebaskan dia" 720

Selesai mendengarkan penjelasan tersebut Im Yan cu benarbenar merasa terperanjat sekali, sinar penuh permohonan memancar keluar dari balik matanya yang jeli, dia seperti lagi memohon kepada Ciu Heng thian agar jangan berbuat demikian. Pedang ular perak Ciu Heng thian menyeringai seram, jengeknya sambiltertawa dingin: "Im Yan cu, kau menyesal. ..Haaahh... haaahh... haaaahh..." Butiran air mata kembali jatuh bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, selapis hawa gusar, derita dan benci yang sukar dilukiskan dengan kata-kata menyelimuti wajahnya, sekarang dia benar-benar membenci manusia laknat yang bermoral bejad ini hingga merasuk ke tulang sumsum, dia bersumpah bila ada kesempatan baginya untuk membalas dendam, dia akan mencincang tubuh orang ini hingga hancur berkeping-keping. Kembali pedang ular perak Ciu Heng thian berkata: "Im Yan cu, penderitaan hatimu hanya akan kau alami dalam waktu-waktuterakhir ini, takusah kuatir penderitaantersebuthanya berlangsung singkat, kemudian kau akan mengalami kebahagiaan dan kesenangan yang tak terlukikan dengan kata-kata. .heehhh...heeeehhh.. sekarang aku orang she Ciu sudah tak sanggup menahan diri lagi, cepatlah kau telan pil Im hwee si hun wan tersebut!" Sambil berkata Ciu Heng thian segera menggenggam dagu Im Yan cu dan mencekik nya, setelah itu dia menjejalkan pil Im hwee si hun wan tersebut ke dalam mulut sang nona. Im Yan cu yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan dan berhati suci bersih ini, benarkah akan mengalami nasib yang tragis? Kehormatannya digagahi oleh manusia laknat berhati binatang yang taktahu malu ini?... Untuk sementara baiklah kita tinggalkan dulu nasib si nona yang menghadapi perkosaan tersebut ..... oooo0dw0oooo 721

DALAM pada itu, Ku See hong telah dilarikan oleh bayangan manusiayangkecil mungiltersebutdaridalamkamarnya. Ilmu silat yang dimiliki bayangan kecil mungil itu benar-benar luar biasa sekali, dalam sekali kebasan tangannya, ia telah menotok jalan darah Kanglam siang hou, kemudian setelah mengempit tubuh Ku See hong dia menyambar pedang Ang soat kiam, dia melejit kembali meninggalkan tempat itu. Beberapa macam gerakan mana dilakukan berbarengan waktunya dan dalam sekejap mata, bisa dibayangkan bagaimanakah cepatnya gerakan orang itu..... Sekalipun ia sedang dirisaukan oleh keadaan Ku See hong, namun pikiran yang kusut tak sampai mempengaruhi kecepatan ilmu meringankan tubuhnya, diantara permukaan tanah yang tinggi rendah tak menentut dia berkelebat pergi dengan ceptanya. Dalam waktu singkat ia telah membawa tubuh Ku See hong melompati kamar-kamat dari penginapan yang tang dan berlarian di atas atap rumah penduduk kota. Sesaat kemudian, ia sudah menerobos masuk ke dalam sebuah bangunan loteng yang sepi dan bobrok. Bangunan gedung itu tidak kecil, bangunan rumah bersusunsusun tapi seperti sudah lama tak pernah ditempati manusia, di depan halaman rumah tumbuh pohon pek yang yang lebar, debu kering memenuhi permukaan tanah membuat suasana disekitar bangunan tersebut terasa lebih menyeramkan.. Terhadap bangunan rumah tersebut, tampaknya orang itu cukup hapal, dengan cepatnya dia sudah melampaui beberapa halaman rumah dan tiba di sebuah halaman kecil. Mungkin disanalah dia bertempat tinggal, sekeliling halaman di atur sangat rapi, pohon dan bunga beraneka warna, ketika angin berhembus lewat terendus bau harum semerbak yang menyegarkan badan. 722

Tempat ini kalau dibandingkan dengan halaman rumah disebelahnya, boleh dibilang bagaikan langit dan bumi. Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia menuju ke depan sebuah pintu ruangan dan mendorongnya pelan, pintu segera terbuka lebar... Dibawah sinar bintang yang memancar di angkasa, secara lamatlamat suasana dalamruangan itu dapat terlihat jelas. Tampak ruangan tersebut diatur sangat rapi, diatas dinding tergantung beberapa lukisan pemandangan, disebelah kanan terdapat sebuah meja besar serta sebuah pembaringan, diatas meja berjajar sederet kitab, sedang permukaan lantai berlapiskan permadani putih. Dilihat dari dekorasinya, dapat disimpul kan kalau pemiliknya adalah seorang yang mengerti seni.. Pelan-pelan dia membopong tubuh Ku See hong memasuki ruangan dan membaringkan nya diatas pembaringan, kemudian menyulut lilin, cahayaterangsegeramenerangiseluruhruangan. Mendadak dari balik tirai dibelakang pintu kamar terdengar seseorang menegur dengan lembut: "Apakah enci sudah pulang?'? Bersamaan dengan bergemanya suara itu, tirai disingkap dan muncul seorang bocah lelaki berusia delapan tahun, berwajah bersih dan bermata jeli, mukanya yang tampan dan gagah memperlihatkan kalau ia adalah seorang bocah yang pintar. Dibawah sinar lilin tampak pula wajah orang yang bertubuh ramping itu, dia mengenakan secarik kain warna warni untuk menutupi wajahnya, rambut yang panjang dibiarkan terurai dibelakang bahu, jelas dia adalah seorang gadis yang ramping. Seandainya dia tidak mengenakan kain kerudung untuk menutupi wajahnya, sudah pasti akan terlihat pula raut wajahnya yang cantik jelita. 723

Diatas kain kerudungnya itu bersulamkan sesosok tulang tengkorak manusia! sementara disekitarnya terdapat da belas kuntumbunga bwee .. Tulang tengkorak melambangkan kese-raman dan kengerian, bunga bwee melambangkan kesucian, kelembutan dan kehangatan. Kinidua macambendayangberbedasifatdisulambersama-sama di atas seraik kain kerudung, jelas terlihat bagaimana misterius nya perempuan tersebut... Ternyata gadis ini tak lain adalah manusia aneh berkerudung warna warni yang termashur namanya dalam dunia persilatan, dialah ketua dari Hiat mo bun yang menggetarkan jagad. Namun bagaimanakah sebenarnya raut wajah orang ini? Jangankan orang lain, sekalipun bocah lelaki yang amat dekat hubungannya dengan gadis itupun belum pernah melihat. Waktu itu, Hiat mo buncu yang berudung sedang mengawasi wajah Ku See hong tanpa berkedip. Sedang bocah lelaki itu dengan sepasang matanya yang jeli dan hidup juga memandang sekejap Ku See hong yang berbaring di atas pembaringan, kemudian tegurnya keheranan: "Enci, siapakah orang ini?" Mendadak manusia berkerudung itu menghela napas sedih, sahutnya: "It Khi, dialah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukwa dingin) Ku See hong yang amat menggetarkan dunia persilatan" "Dia adalah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong , nada suara bocah lelaki yang bernama It Khi itu diliputi perasaan kaget dan tercengang. Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah si nona dibalik kerudung nya, lalu mengangguk dengan sedih. 724

''Benar, dialah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong, oleh karena terkena pukulan beracun Hou kut jian hun im kang dari Ceng Lan hiang, Ketua Ban shia kau, keadaannya berubah menjadi begini rupa" Bocah lelaki yang polos dan linach itu she Kho bernama It Khi, dia bukan adik kandung manusia berkerudung itu, melainkan seorang anak yatim piatu yang mengenaskan. Ia baru ditemukan oleh manusia berkerudung itu pada empat bulan berselang. Oleh karena manusia berkerudung itu melihat wajah Koo It khi menarik, pintar dan menyenangkan, maka dia lantas menganggap nya sebagai adik kandung sendiri, siang malam selalu menyertainya, itulah sebabnya meski baru empat bulan, namun Kho It khi telah berhasil mempelajari banyak sekali ilmu silat yang maha dahsyat dari manusia berkerudung itu. Setelah menerima budi kebaikan dan kasih sayang yang amat mendalam dari manusia berkerudung itu dalam hati kecil Kho it khi sudah timbul sebuah tekadnya untuk membalas budi kebaikan tersebut. Tiap kali manusia berkerudung itu sedang murung atau bermuramdurja, diaselalu ikut pula merasataktenteram. Walaupun setiap saat setiap detik bocah itu selalu berusaha untuk menyelidiki sebab-sebab yang membuat gadis itu murung, namun usahanya itu selalu tak berhasil, bahkan diapun tak pernah menyaksikan raut wajah aslinya. Akan tetapi, bocah itu tahu bahwa gadis itu sudah pasti berwajah cantik jelita. Dalam pada itu dikala Kho it khi menyaksikan encinya yang misterius itu mengucurkan air mata, mendadak terlintas satu ingatandi dalambenaknya, diam-diamdiaberpikir: 'Heran, mengapa enci misterius segera menangis setelah menyaksikan keadaan Leng hun koay seng yang mengenaskan itu? 725

Selama empat bulan ini, aku tahu kalau enci merahasiakan suatu persoalan yang memedihkan hatinya, namun selama ini dia tak pernah menangis," paling banter ia cuma menghela napas, tapi malamini... mengapadia seakan-akantelah berubahsamasekali" Tatkala ingatan tersebut memenuhi benaknya yang kecil, dia lantas bertanya: 'Enci, apakah kau sudah pernah kenal dengan Leng hun koay seng Ku See hong?" Agak terperanjat manusia berkebrudung itu olehd pertanyaan yanag diajukan, lewbat sesaat kemudian dia baru menjawab: 'It khi, dahulu aku tidak kenal dia, berapa hari berselang aku baru tahu kalau dia adalah Leng hun koay seng Ku See hong yang tersohor namanya dalamdunia persilatan' Rupanya Kho It khi mengerti kalau encinya sengaja berbohong, karena tak dapat membongkar rahasianya, maka buru-buru serunya: "Enci, kau sedang berbohong, aku tahu kau pasti kenal dengannya, bahkan pernah mempunyai sesuatu hubungan dengannya" Tiba-tiba mencorong sinar tajam dari balik mata manusia berkerudung itu, bentaknya keras-keras: "It khi, kau jangan sembarang berbicara!' Cici, maafkanlah aku" tiba-tiba dua titik air mata jatuh membasani pipi Kho it kki. "karena...." Perasaan Kho It khi terhadap manusia berkerubung itu boleh dibilang sudah mendalam bagaikan saudara. kendatipun usianya masih kecil, namun dia memiliki watak yang keras dan tegas bagaikan orang dewasa, setiap detik setiap saat dia selalu berusaha untuk membalasbudikepadanya. Apa yang dia ketahui tadi sebenarnya hanya bermaksud untuk memahami persoalan yang membuat encinya murung, siapa sangka 726

hal itu justru menimbulkan dampratan dan amarah dari encinya, sudahbarangtentukejadian inisegera membuathatinyasedih. Tampaknya manusia berkerudung itupun menaruh perasaan yang sangat mendalam terhadap bocah itu, bahkan amat menyayanginya, setelah mendampratnya, karena dorongan emosi, dia merasaamattakenak. Akhirnya setelah menghela napas sedih, ujarnya dengan lembut: "It khi, tidak seharusnya enci mendamprat mu, cuma tadi kebetulan aku sedang teringat akan suatu kejadian lama yang memedihkan hatiku, sehingga aku tak dapat membendung luapan emosi." "Enci, semuanya memang kesalahan adik Khi" bisik Kho It khi dengan suara yang memelas, "siapa suruh aku mengucapkan katakata yang menyentuh perasaaan sedihmu? laibn kali, aku pasti tak akan banyak bertanya lagi....' Air mata kembali mengembang dibalik mata si nona berkerudung yang jeli, lalu katanya sedih: "Adik Khi, aku tahu perubahan sikapku tadi telah menimbulkan kecurigaan dalam hatimu, aaaai! Terus terang cici beritahu kepadamu, aku memang mempunyai suatu rahasia yang menyedihkan hatiku." "Kebetulan sekali salah seorang tokoh yang tersangkut dalam peristiwa ini berwajah mirip dengan Leng hun koay seng Ku See hong ini, sesungguhnya dia adalah satu-satunya kekasih dalam hatiku, tidak.... seharusnya dia adalah suamiku, maka ketika aku berjumpa dengan Leng hun Koay seng Ku See hong, tanpa terasa aku jadi teringat kembali akan dirinya..." Tiba-tiba Kho it khi bertanya: Cici, sekarang dia berada dimana?" Mengapa kau tidag pergi mencarinya .....?" 727

Manusia berkerudung itu tak sanggup mengendalikan kesedihan yang mencekam perasaannya, suatu baris air mata jatuh bercucuran dengan derasnya, lama, lama kemudian dia baru berkata: ''Adik Khi, aku tahu dia berada dimana, tapi aku tak punya muka untuk bersua lagi dengannya karena sukmaku telah ternoda, aku sudah bukan aku yang dulu, bukan aku yang dia bayangkan. 'Adik khi, cici harap kau jangan bertanya lebih jauh, kendati pun saat ini aku telah berubah menjadi seorang yang luar biasa, tapi kepedihan hatiku dimasa lampau masih tetap membuatku tak sanggup menahan diri" Kho it khi adalah seorang bocah yang pintar, setelah mendengar perkataan itu kemudian menyaksikan pula sikap maupun gerak geriknya pada malam ini, dalam hati kecilnya dia telah dapat menduga siapa gerangan kekasih encinya dulu. Namun dia merasa dibalik kejadian ini masih terdapat banyak masalah yang mencurigakan, maka pikirannya segera tenggelam kedalam suatu pemikiran yang rumit, seperti terombang ambing dalam gelombang samudra yang luas, membuatnya melamun dan melamun.. Tiba-tiba manusia berkerudung itu berbicara memecahkan keheningan yang mencekam: "Adik Khi, cepat ambil peti obat itu, sekalian ambillah semangkuk air bersih" Kho It khi tersentak bangun dari lamunannya sambil mengiakan, dengan cepat dia lari masuk ke ruang dalam. Srepasang mata matnusia berkeruduqng yang jeli itru kembali dialihkan ke wajah Ku See hong, kemudian setelah menghela napas sedih, gumamnya dengan suara yang amat lirih: "Hou kut jian hum im kang sudah memasuki tahap penyiksaan yang keempat, bila aku tidak segera mencegah kambuhnya racun tersebut, sekalipun Hou To lahir kembali, belum tentu penyakit tersebut dapat disembuhkan olehnya. 728

"Aaaai, walaupun dalam kitab tercatat jelas bagaimana caranya mengobati ilmu pukulan Hou kut jian hun im kang, namun dapatkah kusembuhkan dirinya masih merupakan sebuah tanda tanya, mogamoga Thian melindungi kami sehingga aku berhasil menyembuhkan luka beracunnya itu." Suara gumamannya itu lirih seperti suara nyanuk, mungkin hanya dia seorang yang dapat mendengar jelas suara gumamannya itu" Selesai bergumam, tanpa memperdulikan perbedaan antara lelaki dan perempuan lagi, dia segera turun tangan membuka kancing bajuKu Seehong hingga tampakdadasang pemudayangbidang. Sementara itu Kh it khi telah muncul kembali dalam kamar sambil membawa sebuah peti obat kecil berwarna putih serta secawan air putih, namun ketika dilihatnya nona itu turun tangan sendiri melepaskan pakaian yang dikenakan Ku See hong, bocah itu segera tertegundanberdiritermangu-mangusepertiorang bodoh. Menurut adat istiadat yang berlaku pada jaman itu, bila ada seorang gadis berada bersama-sama dengan seorang pria di tengah malam, maka kejadian ini akan menjadi perguncingan orang banyak, apalagi melepaskan pakaian yang dikenakan kaum lelaki, kendatipun ada hubungan famili juga merupakan pantangan besar. Tantu saja kecuali kalau lelaki itu adalah suami sendiri atau kekasih hatinya. Mendadak manusia berkerudung itu berpaling seraya berkata: "Adik Khi, sekarang aku hendak turun tangan untuk mengobati luka akibat pukulan Hou kut jian hun im kang yang bersarang di tubuhnya, berdirilah diluar sebagai pelindung, entah siapapun orangnya, jangan perkenan-kan masuk kemari." Kho it khi memang amat menuruti perkataan encinya, dia segera manggut-manggut sesudah mendengar perkataan itu, kotak obat dan air bersih diletakkan diatas meja, kemudian ia bertindak keluar daridalam ruangan. 729

Hanya sekali berkelebat, tahu-tahu bayangan tubuhnya sudah lenyap dari pandangan mata. Ilmu meringankan tubuh yang sedemikian lihaynya ternyata dilakukan seorang bocah yang baru berusia delapan tahun, perinstiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yang luar biasa. Menanti bocah itu sudah keluar, manusia berkerudung itu baru menghelanapassedih, kembaligumamnyalirih: Demi keselamatan jiwanya, aku tak usah menggubris segala pantangan serta pergun-cingan orang lagi... Berbicara sampai disitu, telapak tangannya yang putih bersih segera ditempelkan diatas jalan darah Khi hay hiat di tubuh Ku See hong, segulung aliran hawa panas segera menyusup masuk lewat jalan darah tersebut dan pelan-pelan menyebar ke empat penjuru badan. Selang berapa saat kemudian, kembali ia menghela napas sedih, gumamnya lagi dengan gemas: "Ceng Lan hiang, kaucu dari Ban shia kau itu sungguh berhati keji, bukan saja ia telah menyerang dengan ilmu Hou kut jian hun im kang yang jahat, bahkan melukai pada tiga buah jalan darah penting dalam urat nadinya, bila kujumpai lagi perempuan jalang tersebut, takakankubiarkan diapergidengan begitusaja. "Aaaai...! Coba kalau aku tidak mempunyai Thian hong im-yang sincu yang berkasiat hebat, niscaya pukulan Im kang tersebut tak akan berhasil dipunahkan ...." Kendatipan sedang bergumam, namun hawa murninya masih tetap dikerahkan keluar dan menembusi jalan darah Khi hay hiat ditubuh Ku See hong menyebar ke seluruh badan. Tangan kirinya pun tidak menganggur, dari dalam sakunya dia mengeluarkan sejilid kitab, tapi oleh karena dibungkus dengan kain berwarnaputih makasukar diketahuiapanama kitabtersebut. 730

Ia letakkan kitab tersebut dihadapannya, sementara tangannya dengan cepat membalik hingga pada beberapa halaman terakhir, kemudian dibacanya dengan lirih: " .. Hoa kut jian hun im kang merupakan pukulan hawa dingin terjahat didunia ini. pukulan ini bersifat suatu penyiksaan yang keji dan terkutuk, barang siapa terhajar serangan ini, lebih banyak menemui ajalnya daripada hidup .. bila korban pukulan hawa jahat ini sanggup bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat, sementara panca indranya masih tetap berfungsi seperti biasa, berarti orang ini memiliki daya kemampuan untuk hidup yang lain daripada yang lain, tujuh hari kemudian bila cepat ditolong berarti diaakansehat kembalisepertisediakala..." "Seandainya orang yang terkena pukulan Hou kut jian hun im kang tertotok pula nadi pentingnya seperti Tok meh keng, Yang kwan hiat, Jin meh keng, Jiu ciau hiat, Im wi meh keng, Jit gwat hiat, maka setelah mengalami penyiksaan tahap kedua akan segera tewas, sebab aliran darahnya akan terbalik dan membeku akibat tiga nadi pentingnya yang tersumbat hingga aliran tak bisa mengalir dengan lancar, darah itu akan membeku dan mengeras, sebagai akibatnya darah akan mengering dan berakibat kematian yang sangat mengerikan" Ketika membaca sampai disini manusia berkerudung itu menjerit kaget, gumamnya: "Aneh, bukankah dia masih bisa bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat? Bahkan ke tiga buah nadi pentingnya juga telah tertotok, mengapa hingga kini dia masih hidup? Jangan-jangan catatan dalam kitab ini salah menulis'. Bergumam sampai disitu, dia lantas melihat kembali kitabnya hingga pada halaman terakhir, bacanya lebih jauh: '' .... Bila si penderita pukulan Hou kut jian hun im kang dan tertotok pula ke tiga nadi pentingnya masih bisa bertahan terus selewatnya penyiksaan tahap ke tiga, boleh dibilang orang ini memiliki kemampuan yang luar biasa, dalam organ tubuhnya sudah 731

pasti terdapat semacam kekuatan yang menyebabkan hawa Im dan hawa Yang saling tarik menarik dalam aliran darahnya dan berkemampuan merubah keadaan menurut situasi, hingga meski nadinya tertotok, hawa darahnya tak bisa disalurkan, namun setiap organ badan lainnya memiliki daya kemampuan untuk saling bergantihawadarahuntuk kelangsunganhidup. Sejak dahulu kala, di dunia ini memang terdapat beberapa orang yang memiliki kemampuan serta daya tahan seperti apa yang diterangkan diatas, sudah dapat dipastikan orang itu pasti pernah mempelajari ilmu Kan kun mi siu kang khi yang tercantum dalam kitab ini serta menelan sejenis obat mestika yang amat langka di dunia ini. "Manusia semacam ini andaikata bisa bebas dari pengaruh Hou kut jian hun im kang menurut cara penyembuhan yang tercantum berikut ini, tenaga dalamnya sudah pasti akan memperoleh kemajuan yang amat pesat. Sebab setiap kali tersiksa oleh Hou kut Jian hun im kang, hawa darah yang tersimpan dalam tulang sumsumnya akan mendesak ke dalam jalan darah Khi hay hiat, begitu jalan nadi pentingnya bebas dari totokan, sudah passi hawa darah yang berkekuatan luar biasa itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya, secara otomatis tenaga dalamnya akan bertambah, akhirnyabesarsekali manfaatyangdapatdipetik darisini. "Tapi bila orang semacam ini harus menderita sampai penyiksaan tahap ketujuh, oleh karena hawa darah yang berkumpul dalam aliran darah Khi hay hiatnya terlampau kuat, akibatnya jalan darah Khi hay hiat tersebut akan pecah dan menyebabkan kematian yang mengerikan. Oleh sebab itu, sebelum penyiksaan tahap ke empat, orang semacam ini harus diusahakan penyembuhannya, Ingat! Ingat!' Membaca sampai disitu, manusia berkerudung itu benar-benar merasa girang setengah mati, rasa gembiranya sekarang sungguh tak terlukiskan dengan kata-kata, tapi dari sorot matanya dan tubuhnya yang gemetar keras bisa diketahui sampai dimanakah meluapnya rasa girang orang ini. 732

Dengan Ku See dengan berapa satu.

cepat manusia berkerudung itu duduk bersila disisi tubuh hong, hawa murninya, segera dihimpun menjadi satu, mengandalkan tenaga dalamnya yang sempurna, tak selang saat kemudian pikirannya sudah berhasil dihimpun menjadi

Ilmu silat yang dimiliki manusia berkerudung itu memang lihay sekali, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum diatas kitab pusaka miliknya, dia mulai mengerahkan tenaganya melakukan penyembuhan. Terdengar dia membaca dengan lirih: " .. Untuk mengobati luka akibat hawa im kang, pertama-tama harus menggunakan hawa murni yang dimilikinya untuk membimbing hawa darah dalam tubuh sang penderita berputar dua belas kali mengelilinrgi badan, sebabt hawa murni yanqg ada ditubuhnyra perlu dibangkitkan, sehingga bila dilakukan penepukan yang tepat pada delapan nadi pentingnya nanti, semuanya bisa berjalan dengan lancar. Perlu diingat, bila pemukulan agak meleset dari sasarannya bisa jadi hawa murni yang terkumpul malah akan menyebar ke arah lain yang akibatnya sukar dikendalikan lagi dan menyebabkan penyumbatan-penyumbatan yang takdiinginkan. "Cara menghimpun hawa murni ini harus dilakukan sedikit demi sedikit hingga akhirnya terhimpun menjadi satu, jangan dibiarkan bocor keluar, kemudian dengan menembusi nadi Wi keng meh langsung menembusi jalan darah Jit gwat hiat, bila hawa murni telah menyebar ke seluruh anggota badan, barulah dicoba menembusitiganadi penting yangtertotok. Begitulah, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum didalam kitab pusakanya, manusia berkerudung itu mulai menyalurkan hawa murninya dan mencoba mengobati luka dalam tubuh Ku See hong dengan cara yang diterangkan, tak selang setengah jam kemudian dia telah berhasil mendesak racun hawa dingin yang mengeram dalam tubuh Ku See hong hingga berkumpul 733

menjadi satu di jalan darah Yang kwan hiat, Im ciau hoat serta Jit gwat hiat. Diatas ke tiga buah jalan darah di tubuh Ku See hong tersebut, dengan cepat timbul suatu pembengkakan sebesar cawan yang berwarna merah semu kehitam-hitaman. Manusia berkerudung itu tak berani berayal, dengan cepat tangan kirinya merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan sebuah kotak persegi yang terbuat dari kemala, begitu kotak tersebut terbuka, seluruh ruangan segera dilapisi oleh segulung cahaya pelangi yang amat menyilaukan mata, cahaya itu seperti asap tipis yang membumbung dan menyebar kemana-mana, sungguh indah an menawan hati... Ketika manusia berkerudung itu mengeluarkan benda yang berada dalan kotak, ternyata isinya adalah sebutir mutiara sebesar buah kelengkeng. Cahaya yang terpancar keluar dari mutiara itu sangat menyilaukan mata, dari tubuh mutiara itupun memancar gulungan asap berwarna warni, ada kalanya berwarna merah, ada kalanya hijau, putih, biru, kuning dan berubah-ubah terus, indah menawan tapi menusuk pandangan mata. oooo0dw0oooo BAB 34 HAWA KABUT yang berwarna warni itu berubah tiada hentinya dan pelan-pelan membumbung ke angkasa setinggi tiga depa lebih, ketika terhembus angin malam segera menyabar ke empat penjuru dan lenyap tak berbekas. Tapi dengan cepat kabut tipis lain muncul lagi dari balik tubuh mutiara itu, seakan-akan kabut tipis itu dapat muncul tiada habisnya, dari sini dapat disimpulkan kalau mutiara itu benar-benar merupakan sebuah mutiara mestika. 734

Ternyata mutiara sebesar buah kelengkeng ini tak lain adalah mutiara Thian hong im yang sincu yang merupakan benda mestika daridunia persilatan.... Kasiat dari mutiara tersebut sama seperti kabut warna warni yang muncul dari mutiara itu, yakni memiliki kegunaan yang beriburibu macam banyaknya, hanya manusia masih belum mengetahuinya. Mutiara Thian hong im yang sincu tersebut boleh dibilang mencakup berbagai kegunaan yang amat banyak, semenjak dahulu kala, entah sudah betapa ribu umat persilatan yang tewas akibat memperebutkan mutiara mestika itu. . Thian hong im yang sin cu telah mempunyai sejarah selama seribu tahun, tapi sudah semenjak banyak tahun tak pernah muncul lagi dalam dunia persilatan, sungguh tak di sangka benda mana bisa ter jatuh ke tangan manusia berkerudung, kejadian mana benarbenar merupakan suatu kejadian yang sukar diduga. Ternyata berita tentang diperolehnya mutiara Thian hong im yang sin cu oleh manusia berkerudung yang tersiar dalam dunia persilatan dewasa ini, sama sekali tidak di tanggapi orang secara serius, karena sebagian besar umat persilatan hanya setengah percaya setengah tidak atas kejadian tersebut. Ketika kawanan jago persilatan dari seluruh kolong langit berkumpul di kota Heng yang, tujuan yang terutama adalah untuk melenyapkan manusia berkerudung ini, sebab kelihayan ilmu silat yang dimililikinya serta ke empat orang pembantu setianya yang merupakan empat gembong iblis lihay dari Tang hay itu merupakan suatu ancaman secara langung bagi keselamatan dan keutuhan dunia persilatan dewasa ini. Itulah sebabnya tatkala orang mendengar berita tersebut, baik dari golongan putih maupun hitam berbondong-bondong datang kesitu, selain melenyapkan tokoh persilatan tersebut merupakan tujuannya yang terutama, tujuan lainnya adalah ingin mereka 735

ketahui apa benar mutiara Thian hong im yang sincu berada ditangannya. Pelan-pelan manusia berkerudung itu menggenggam mutiara Thian hong Im yang sincunya ke tangan, lalu dari balik sorot matanya memancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati, seluruh perhatiannya di tujukan ke atas jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang wi keng meh ditubuh Ku See hong... Mendadak ... Ditengah keheningan yang mencekam seluruh ruangan, tahutahu berkumandang suara gemuruh yang amat rendah dan berat.. Pada saat inilah mutiara Thian hong im yang sin cu yang berada ditangan kanan manusia berkerudung itu pelan-pelan bergerak diudara, bagaikan rembulan di angkasa yang memancar cahaya terang, seluruh ruangan mendadak terang benderang bermandikan cahaya. Suara gemuruh rendah yang menggelegar tadi tak lain adalah suara yang ditimbulkan dari pergeseran mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut... Manusia berkerudung itu dapat menggunakan tenaga dalamnya untuk mengendalikan mutiara Thian hong im yang sincu dan bergeser di udara dengan sekehendak sendiri, kelihayan tenaga dalamnya tersebut betul-betul luar biasa sekali dan tak ada berapa orang yang mampu menghadapinya. Padahal kalau didengar dari nada pembicaraannya, dia seperti seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahunan, seorang gadis muda dapat memiliki tenaga dalam begitu sempurna, pada hakekatnya kejadian mana benar-benar membuat orang tidak habis mengerti. Tatkala mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut bergeser, mencapai di atas jalan darah Jit gwat hiat pada Yang wi keng meh di tubuh Ku See hong, mendadak saja benda mestika tersebut berhenti bergerak. 736

Pada saat inilah telapak tangan si manusia berkerudung yang putih bersih dan halus itu nampak gemetar keras, tak bisa disangkal lagi dia sedang memperbesar tenaga dalam yang disalurkan keluar daritubuhnyauntuk menolongjiwapemudaitu. Tapi perasaannya saat itu sangat berat dan tegang, sebab bila hawa murninya sampai tersendat-sendat ditengah jalan, bisa jadi nyawa Ku See hong justru akan lenyap di tangannya. Lebih kurang seperminum teh kemudian, mutiara Thian hong im yang sin cu itu baru pelan-pelan bergerak turun ke atas jalan darah Jit gwat hiat ditubuh Ku See hong. Sewaktu mutiara mestika itu mencapai setengah inci diatas tubuh Ku See hong, mendadak mutiara Thian hong im yang sincu itu kembali berhentibergerak. Mendadak... Mutiara Thian hong im yang sincu itu berputar kencang ditengah udara, dalam perputaran tersebut terdengar suara pekikan nyaring yang memekikkan telinga, suaranya makin lama bertambah cepat bagaikan suara seruling, bahkan membawa suasana miste-rius yang tak terlukiskan. Disaat mutiara tersebut berputar kencang, diantara kabut tipis warna warni yang menyebar ke empat penjuru, mendadak muncul sgulung uap berwarna hitam. Seketika itu juga udara dalam ruangan terendus bau darah yang amis sekali, bau itu mula-mula masih samar, tapi kian lama kian bertambah hitam tebal, sedangkan asap tipis berwarna hitam itupun daritipislama kelamaan berubah menjaditebal. Ketika berpaling kembali ke arah jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang wi keng meh ditubuh Ku See hong, maka tampaklah warna hitam sebesar mangkuk yang menyembul ditubuhnya makin lama semakin mengecil sebelumakhirnya menyusut dan lenyap. 737

Kemudian setelah lewat sekian lama kemudian, otot-otot yang semula menonjol ke luar dan gumpalan besar yang menghitam makin mengempisdanpulihsepertisediakala.. Dalam pada itu, mutiara mestika Thian hong im yang cu, telah berhenti berputar, kemudian pelan-pelan berputar ke atas jalan darah Yang kwan hiat pada urat nadi Tok yong keng di tubuh Ku See hong, seperti juga keadaan semula dengan suatu kekuatan yang luar biasa mutiara itu menghisap keluar sari racun yang membeku dibadan, akhirnya benda itu baru bergeser ke jalan darah Im ciau hiat pada nadi Jin meh keng. Jalan darah Im ciau hiat terletak diatas jalan darah Khi hay hiat, bila jalan darah tersebut sudah punah, maka hawa darah dalam tubuh Ku See hong akan pulih kembali seperti sedia kala, peredaran darahnyapunakan menjadinormal kembali. Lewat seperempat jam kemudian, akhirnya jalan darah Im ciau hiat berhasil juga dibebaskan. Waktu itu, manusia berkerudung tersebut sudah kelelahan sampai napasnya tersengkal-sengkal dan peluh membasahi seluruh tubuhnya, dia menarik napas panjang, tanpa beristirahat tangan kirinya merogoh ke dalam kotak obat dan mengeluarkan tiba buah botol kecil. Dari ketiga botol tadi dia menuang sedikit bubuk obat berwarna merah, putih dan kuning kedalam secawan air bersih yang telah dipersiapkan, kemudian mutiara Thian hong im yang sincu tadi dicelupkan ke dalam cawan itu. Bergulung-gulung asap tipis mengepul keluar dari dalam cawan, air bersih yang berada dalam cawan segera berubah menjadi merah. "Pluuuk, pluuuuk, pluuuk...!" suatu gemerutuk berbunyi nyaring tiada hentinya, bagaikan air yang sedang mendidih saja, air tersebut bergelembung tiada hentinya. 738

Lewat berapa saat kemudian, manusia berkerudung itu baru menjepit keluar mutiara Thian hong im yang sincu tadi dari dalam cawan, seperti pula sedia kala mutiara tersebut memancarkan kembali panca warna yang menyilaukan mata. Dengan sangat berhati-hati, dia menaruhkan mutiara mestika itu kedaleamkotak kemala, dandimasukkanke dalamsaku. Kemudian dia mengambil cairan yang memerah yang berada dalam cawan, setelah diteguk sedikit, buru-buru dijejalkan ke mulut Ku See hong, dengan tangan kiri mementang mulutnya, cairan merah dalamcawan segera dilolohkan ke dalam mulutnya. Sementara itu Ku See hong masih tetap terpejam mata, namun paras mukanya sudah tak nampak mengerikan seperti tadi lagi, diantara warna pucat kini muncul setitik cahaya merah, napasnya amat teratur, persis seperti orang yang sedang tertidur nyenyak. Manusia berkerudung itu menghembuskan napas lega, serunya kemudian lirih: 'Adik Khi, masuklah!" Baru selesai berkata, segulung angin berhembus lewat, bagaikan sukma gentayangan Kho It Khi sudah menerjang masuk ke dalam ruangan. Ketika ia menyaksikan seluruh badan manusia berkerudung itu basah kuyup oleh air keringat, buru-buru bisiknya: "Enci, coba lihat, kau sudah kehabisan tenaga seperti ini, cept pergi beristirahat, biar aku yang merawat engkoh Se hong!" Manusia berkerudung itu segera memperdengarkan suara helaan napas yang sangat aneh dan membingungkan, kemudian baru berkata: "Adik Khi, setengah jam lagi dia sudah akan sadar dari pingsannya, bila ia telah sadar nanti, serahkan pedang antik ini kepadanya dan suruh dia cepat-cepat pergi" 739

"Cici, apakah kau tidak bersedia menjumpai nya' seru Kho It khi dengan perasaan terkejut bercampur keheranan. Terbentik sinar lembut dibalik sorot mata si manusia berkerudung yang murung, di tatapnya wajah Kho it khi yang kecil dan lembut itu dengan penuh kasih sayang, kemudian setelah menghela napas sedih, kata nya: 'Adik Khi, aku tak ingin bertemu dengannya" 'Mengapa?" tanya Kho it khi tidak habis mengerti, kau adalah tuan penolong, dia sudab seharusnya berterima kasih kepadamu" "Adik Khi, sebelum ia sadar kembali, aku harus segera pergi meninggalkan tempat ini. Jika ia telah sadar nanti, serahkan pedang ini kepadanya dan suruh dia cepat meninggalkan tempat ini, pesanlah kepadanya bagaimanapun juga ia tak boleh datang ke sini lagi, bila berani membangkang maka jiwanya bisa terancam bahaya Sebetulnya beberapa patah kata-kata itu diutarakan dengan amat terpaksa, karena ucapan itu sangat bertentangan dengan suara hati sendiri. Mengapa dia melarang pemuda itu datang lagi kesitu? Apakah kuatir dia berhasil mengetahui rahasianya!" "Yaa benar, andaikata ia berhasil mengetahuinya mati-matian, maka hati kecilnya akan merasa lebih menderita dan tersiksa, itulah sebabnya mau tak mau dia harus mengucapkan kata-kata sekasar itu untuk menampik kedatangan Ku See hong, agar dia menaruh kesan jelek terhadap dirinya. Tapi, dia mana bisa menyangka kalau Ku See hong adalah seorang lelaki yang pandai membedakan mana jasa dan mana dendam, bila seseorang pernah melepaskan budu kepadanya, sampai matipun dia akan berusaha untuk membalas budi tersebut, justru kata-kata tampikannya ini akan membangkitkan kecurigaan dalam hatinya sehingga dia malah semakin berkeinginan untuk menyelidikiasal usulnya. 740

Walaupun setelah sadar nanti dan mendengar pesan itu, dia akan berpendapat bahwa teka-teki itu tak perlu dipikirkan lebih jauh, tapi rasa ingin tahu yang muncul dalam hatinya pasti akan sulit dikendalikan olehnya. Sejak dulu hingga sekarang, walaupun perubahan manusia itu sangat besar, namun keinginan untuk menyingkap teka teki yang aneh masihtetapberakardalamhatisetiap orang. Itulah sebabnya tiada teka teki yang bersifat kekal di dunia ini, pada suatu saat rahasia tersebut pasti akan terbongkar, masalahnya hanya tinggal soal waktu saja. Kho It khi memutar otaknya sebentar, mendadak ia bertanya: Seandainya dia sudah sadar dan membangkang perkataanmu dengan memaksa diriku untuk menjawab keadaan yang sebenarnya, apa yang harus kulakukan?" 'Usahakanbersikapdingindansinisuntuk memaksanyapergidari sini" "Kalau dia menggunakan kekerasan, Apakah aku benar-benar harus turun tangan untuk membunuhnya!'' Tiba-tiba manusia berkerudung itu tertawa cekikikan. "Adik Khi, mengapa sih kau begini tidak menurut? Aaaai... dikemudian hari kau bakal tahu sendiri alasan yang sebenarnya, kini lakukan saja seperti apa yang kuperintahakn" Meskipun usia Kho It khi masih muda, namun dia cerdik dan pandai menganalisa perkataan orang, kecerdasannya sama sekali tidakkalahdengan kecerdasanorangdewasa. Sekarang, dalam hati kecilnya sudah dapat menduga kalau antara dia dengan Ku See hong tentu terikat dalam suatu hubungan yang luar biasa, mungkin saja dimasa lalu antara mereka berdua terjadi kesalah pahaman yang berakibat saling bermusuhan, tapi kemudian keduabelahpihaksama-sama menyesali perbuatannya. 741

Tapi oleh karena watak masing-masing keras kepala, membuat kedua orang itu tak ada yang bersedia minta maaf lebih dulu atas kesalahan pahamdimasa lalu. Padahal darimana ia tahu kalau kejadian yang sesungguhnya bukan demikian, bahkan diapun tidak pernah menyangka kalau hubungan mereka yang sesungguhnya jauh melebihi kesemuanya itu? Kembali Kho It khi berkata: "'Enci, maksudmu sekarang, persoalan tersebut pada akhirnya toh akan diketahui juga olehnya, bila kau memberitahukan hal ini kepadanya, hatimu akan merasa pedih dan menderita, tapi kau harus tahu, jika persoalan ini dibiarkan berlarut lebih lama, maka selama waktu-waktu tersebut hatimu bisa semakin sengsara. jauh lebih menderita dan sengsara daripada kau sampaikan kepadanya sekarang juga, oleh karena itu aku pikir lebih baik persoalan ini diselesaikan secepatnya saja" Mendengar perkataan itu, mau tak mau si manusia berkerudung itu harus memuji juga akan kehebatan berpikir bocah itu, tapi persoalan yang dihadapi sekarang begitu pelik, begitu sulit untuk di utarakan secara terus terang. Sekarang dia bukannya kuatir dia tak akan memaafkan dirinya, tapi justru perasaan rendah diri yang muncul dalam hatinya inilah yang membuat dia sulit unturkbertemu dengannya. Butiran air mata jatuh bercucuran membasahi wajah manusia berkerudung itu, berbagai ingatan berkecamuk di dalam benaknya, bagaikan ombak di tengah samudra yang menggulung tiada hentinya. Mendadak terkilas sinar mata yang teguh dan mantap dari balik kain kerudung tersebut, dengan suara agak gemetar katanya: "Adik Khi, kau harus melaksanakan seperti apa yang kukatakan tadi, jangan katakan kalau aku yang menolongnya, setelah kau mengusirnya pergi dari sini, besok segera berangkatlah kau ke 742

lembah Cui yu kok, Aku percaya dengan kecerdasanmu, kau pasti dapat membangkitkan hawa amarahnya, Kita sebagai orang Hiat mo bun sudah seharusnya menuruti perkataan Buncu, bila berani melanggar perintah maka dia harus menerima hukuman yang setimpal, walau-pun aku amat menyayangi dirimu, tapi peraturan perguruan tak bisa dirubah-rubah, mengerti kah kau?" Dari balik sorot mata manusia berkerudung sekarang terpancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati, sorot mata tersebut jauh berbeda dengan sinar mata yang penuh kelembuatan tadi. Menyaksikan sinar matanya itu, dengan sedih Kho It khi berkata: "Enci, adik khi pasti akan menuruti perintahmu, aku hanya tak ingin menyaksikan kau menyimpan luka didalam hatimu, maka aku berharap enci suka berpikir tiga kali sebelum bertindak, tariklah kembali perintahmu itu" "Kehidupanku di dunia ini sudah ditakdirkan hidup menyendiri" ucap manusia berkerudung itu lagi tegas, "Kau tak usah banyak berbicara lagi, anggap saja dia sebagai musuh besarku. Nah, aku akan pergi dulu. Baik-baiklah menjaga diri" Selesai berkata, manusia berkerudung itu melejit ke tengah udara dan melayang keluar dari ruangan tersebut. Memandang bayangan punggungnya yang menjauh, tanpa terasa titikairmatajatuhberlinang membasahipipinya. Setelah menghela napas sedih, gumamnya: "Sudah pasti antara enci dengan Ku See hong mempunyai suatu hubungan yang luar biasa, aaai ....! Aku Kho It khi sudah banyak berhutang budi kepada cici, tapi ia tidak memperkenankan kepadakuuntukturut merasakan kemurungannya" Diambilnya sebuah bangku lalu duduk di sisi hong, menatap wajah tampan Ku See hong yang memerah, dalam benaknya berkecamuk pelbagai berusaha untuk mencari tahu hubungan apakah terjalin antara encinya dengan Ku See hong. 743 pembaringan Ku See lambat laun makin pikiran, dia yang sebenarnya

Waktu itu kentongan ke empat sudan menjelang tiba, bintang bertaburan di angkasa, suasana amat hening. Gedung rumah yang besar ibaratnya sebuah kuburan, terasa begitu sunyi, sepi, dan mengerikan. Dalam suasana yang hening inilah pelan-pelan Ku See hong sadar kembali, namun sepasang matanya masih terpejam rapatrapat, pelbagai ingatan melintas cepat didalam benaknya, dia seolah-olah sedang mengenang kembali kejadian lampau yang telah dialaminya. Mendadak ia merasakan tubuhnya sama sekali tidak terasa sakit, semangatnya terasa segar dan tidak mirip orang yang mengidap penyakit parah. Semula dia mengira dirinya sudah tidak berada di alam dunia lagi, sebab dia tahu kalau tiada harapan untuk hidup lagi, konon hanyadialambaka orangtakakan merasakan kesakitan... Tapi lambat laun dia merasa dugaannya itu tidak benar, sebab dia masih bernafas dengan begitu leluasa, dadanya masih penuh dengan hawa segar, penuh dengan semangat hidup, keadaan sepertiinitidak miripdengankeadaanorangyangsudahmati. Benarkah dia masih hidup? Benarkah dia masih hidup? Dia berusaha mencari jawaban yang benar tapi ia tak berani membayangkan, tanpa terasa ia mencoba untuk menyalurkan hawa murninya yang berada dalam tubuhnya, ternyata segala sesuatu nya dapat berjalan dengan lancar dan leluasa. Tak bisa disangkal lagi dia masih hidup di dunia ini, tapi siapakah yang memberikan semangat hidup lagi baginya? Secara lamat-lamat dia teringat kembali disaat dia mendekati penyiksaan Hou kut jian hun im kang tahap ke empat, lamat-lamat dia mendengar Kanglam sianghou mendengus tertahan, kemudian ia seperti kehilangan kesadarannya... 744

Tanpa terasa dia menghela napas sedih dan membuka matanya pelan-pelan, pemandangan pertama yang tertangkap oleh sorot matanya adalah cahaya lampu serta beberapa lukisan yang tergantung diatas dinding ruangan... Mendadak terdengar suara teguran seorang bocah lelaki yang nyaringberkumandang darisisi tubuhnya: "Kau telah sadar ?" Berbaring diatas pembaringan empuk, cepat-cepat Ku See hong membalikkan tubuhnya, dalam sekilas pandangan saja dia telah melihat Kho It khi yang sedang duduk di tepi pembaringan, di tangannya memegang pedang Ang soat kiam miliknya, sedangkan sorot matanya yang jeli sedang menatap ke arahnya tanpa berkedip. Ku See hong segera menegur: "Sebenarnyadisinialam manusia ataualambaka?" ''Alam manusia!" jawab Kho It khi ketus. Tergetar juga perasaan Ku See hong sesudah menyaksikan wajah serta nada pembicaraan orang yang dingin dan kaku, tapi cepatcepat dia bertanya lagi: "Kalau begitu, dimanakah sekarang aku berada?' ''Dalamneraka!"jawaban Kho Itkhitetaptakberperasaan. Sekilas amarah segera menghiasi wajah Ku See hong, teriaknya lagi keras-keras: ''Dimanakah sekarang aku berada?' "Dalam neraka!". Jawaban dari Kho It khi masih tetap seperti sedia kala, tubuhnya belum juga bergerak, akan tetapi sepasang biji matanya menatap wajah Ku See hong tanpa berkedip. 745

Bergidik juga hati Ku See hong setelah ditatap macam begini, tegurnya lagi cepat: ''Kau ini manusia atau setan?" "Manusia!" Kho It khi memang seorang bocah yang berbakat lagi cerdas, ternyata dia bisa menunjukkan sikap maupun paras muka yangsamasekalitak berubahsepertisediakala. Dihadapi oleh sikap gerak gerik serta pembicaraan yang begitu aneh, Ku See hong sungguh dibuat kaget bercampur tercengang, sepasang matanya yang mengawasi wajah Kh oIt khi sampai terbelalaklebar-lebar tanpa berkedip. "Ini dia pedangmu, cepat ambil pedang ini dan keluar!" perintah KhoIt khi lagidingin. "Keluar?Keluarkemana?"KuSeehongtidakhabis mengerti. Walaupun usia Kho It khi masih muda, namun sikap maupun tindak tanduknya tak berbeda jauh dengan raja akhirat kecil. Mendengar pertanyaan tersebut, dia lantas mendengus dingin, serunya makin ketus: "Keluar dan tinggalkan tempat ini!" "Tinggalkan tempat ini... tinggalkan tempat ini..." gumam Ku See hong lirih. Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahakbahak, suaranya sangat keras bagaikan gunung karang yang berguguran, membuat seluruh ruangan bergetar sangat keras. Terkesiap juga hati Kho It khi mendengar suara tertawa tersebut, segera pikirnya: "Tenaga dalam yang dimilikinya begitu sempurna, mengapa ia bisa terhajar ilmu pukulan Hou kut jian jun im kang dari Ban sia kaucu dengan begitu mudah..?" Mendadak Ku See hong menghentikan gelak tertawanya, lalu berseru dengan lantang: 746

"Adik cilik, tolong tanya kaukah yang telah menyelamatkan selembar jiwaku?" "Bukanaku!" jawab Kho itkhisingkat. `Adik cilik, cepatlah kau memberitahukan kepadaku, siapa yang telah menyelamaskan jiwaku?" Walaupun Kho It khi ingin sekali memberi tahukan kepadanya bahwa manusia berkerudung warna warni yang telah menyelamatkan jiwanya, akan tetapi dia pun tak berani membangkang perintah dari encinya, maka kembali sahutnya dengan ketus: "Tidak tahu!" Kini Ku See hong benar-benar dibuat kebingungan oleh ucapan Kho It khi yang sangat aneh tersebut, sesudah terkejut dan termangu beberapa saat, diapun bertanya. `Kalau begitu kau bukan orang yang menghuni di rumah ini?" ''Kau tak usah banyak bertanya lagi" tukas Kho It khi semakin ketus'ambilpedang milikmudansegerapergidarisini" Sejak mengembara didalam dunia persilatan, belum pernah Ku See hong menjumpai sikap yang begini aneh dari seorang bocah cilik, sebagai seorang lelaki yang tahu membedakan mana budi dan mana dendam, tentu saja dia merasa enggan untuk meninggakkan tempat tersebut dengan begitu saja, sehabis menerima budi kebaikan orang. Maka sambil berusaha keras menahan rasa kesal dalam hatinya, dia berkata lagi pelan: "Saudara cilik, harap kau sudi membantu-ku, beritahu kepadaku siapa yang telah menolongku? Bersedia bukan?" Kho It khi segera berkerut kening sambil menarik wajahnya dia berseru amat gusar: 747

"Kau ini bagaimana sih? Mengapa tak bisa menerima perkataan orang? Suruh kau jangan bertanya dan segera tinggalkan tempat ini, mengapa kau masih saja ngebacot tiada hentinya?" Hawa amarah yang berkobar dalam dada Ku See hong benarbenar dibuat membara oleh ucapan bocah tersebut, ia segera tertawa dingin: "Heeehhh...heeehhh...heeehhh... sejak mengembara di dalam dunia persilatan belum pernah kujumpai seorang bocah yang berusia muda macamkau tapijumawanyabukan kepalang" "Hmmm, aku toh suruh kau pergi dari sini, salahkah tindakanku ini?" KhoIt khitelah membentakdengan marah. Ku See hong jadi tertegun, kemudian pikirnya: "Benar juga perkataan ini, tempat ini kan rumah tinggalnya, dia memang berhak untuk menyuruhku pergi dari sini, tapi... apakah aku harus menerima budi kebaikan orang dengan begitu saja?" Mendadak terdengar Kho It khi bertanya: "Hei, orang she Ku, sepanjang hidupmu berapa banyak gadis yang pernah kau kenal?" Ku See hong benar-benar dibuat beringas oleh pertanyaan tersebut, mendadak satu ingatan melintas dalam benaknya, kemudian katanya sambil tertawa: "Saudara cilik, buat apa kau menanyakan masalah ini?" "Baik, baik, kau pergi saja dari sini!" akhirnya Kho It khi membentak lagidengan wajahsedingines. Ku See hong sungguh dibikin kebingungan oleh sikap lawannya, tapiiapunmerasaamatkesal,kembaliia menegurketus: "Andaikataakuhendaktetapberadadisini, mauapakau?" "Akan kuusir kau dengan kekerasan, tak usah banyak bicara lagi, ambil kembalipedangmu!" 748

Dia lantas menyodorkan pedang Ang soat kiam tersebut kehadapan anak muda tersebut, dalam dorongan inilah terasa ada segulung tenaga tekanan yang beratnya mencapai ribuan kati menekan diatas dada Ku See hong... Tak terlukiskan rasa kejut Ku See hong menghadapi kejadian semacam ini, dia tak menyangka dengan usianya yang masih begitu muda, ternyata tenaga dalamnya sudah mencapai tingkatan sedemikian hebatnya, buru-buru dia mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam lengan kiri, lalu dengan entengnya pedang Ang soat kiam tersebut diterima dan disisipkan dibelakang bahu, lalu sambil turun daripembaringan katanyadingin: "Bila kau bersikeras menolak untuk memberitahukan siapa penolongku, terpaksa aku harus bersikap kurang hormat dengan menerobos masuk ke dalam ruangan dalam. Berbicara sampai disitu, dia benar-benar beranjak dan melangkah ke ruang dalam. Bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu Kho It khi telah menghadang dihadapan nya sambil membentak: "Berhenti! Orang she Ku, kau adalah seorang tokoh yang bernama besar dalam dunia persilatan, mengapa sikapmu tak tahu sopan? Apakah kau anggap dengan nama besarmu itu lantas kau boleh bertindak sewenang-wenang... ?" Merah dadu selembar wajah Ku See hong karena dampratan tersebut, dia lantas menghela napas sedih. "Saudara cilik, kau memang seorang bocah yang luar biasa, sebelum aku pergi dari sini, aku hanya mohon bertanya akan satu hal. Tolong tanya apakah arang yang menolongku adalah orang yang melarang kau menberi tahukan nama dan julukannya kepadaku?Atauhal iniatasprasangkamu sendiri?" Pelan-pelan paras mukah Kho It khi berubah menjadi lembut kembali, katanya pula: 749

''Aku pun ingin memohon satu hal kepadamu, harap kau selanjutnya jangan datang kemari lagi, sebab tempat ini adalah neraka dunia, orang yang berani datang kemari hanya akan memperoleh jalan kematian. "Yaa, memang orang yang menolongmu yang melarang aku memberitahukan nama dan julukannya kepadamu, oleh karena dia menyayangi jiwaku maka ia baru menolong mu, tapi kau jangan salah sangka, bila ingin menyelidiki keadaan disini berarti kau akan menghantar nyawamu dengan percuma, sebab sampai di alam baka pun kau tak akan mengetahui siapa penolongmu itu, nah aku hanya bisaberkatasampitdisinisaja, pergilahsekarang!' Ku See hong benar-benar merasa kagum terhadap kecerdikan bocah ini, kelincahan serta ketajaman lidahnya sukar ditemukan di kolong langit, apalagi dilihat dari tenaganya sewaktu melemparkan pedang serta ilmu meringankan tubuhnya sewaktu menghadapi jalan perginya, boleh dibilang semuanya merupakan kepandaian seorangjagolihay dalamduniapersilatan. Siapakah yang telah mengajarkan kepandaian sakti itu kepadanya? Andaikata ia diberi waktu sepuluh tahun untuk melatih diri, niscaya kelihayannya tak terlukiskan dengan kata-kata. "Heran, siapakah yang telah menyelamat kan jiwaku tapi melarang aku mengetahui nama julukannya?" Demikian pemuda itu berpikir keheranan, "kalau ditinjau dari perabot dalam ruangan itu serta bau aroma yang tersiar dalam disekitar sini, sudah jelas kamar ini kamar tinggal seorang perempuan, tapi siapakah dia? Kenalkah aku dengannya? Setelah berhenti sejenak, ia berpikir lebih jauh: "Dalam hidupku, banyak perempuan yang pernah kukenal tapi diantara mereka hanya Keng Cin sin yang telah mati, Him Ji im yang terperangkap dalam sarang Ban sia kau serta Im Yan cu yang hangat saja yang bersedia mengorbankan nyawanya untukku" 750

Teringat akan Im Yan cu, Ku See hong lantas bergumam dihati: "Mungkinkah Im Yan cu mengetahui keadaan yang sebenarnya, baiklah kutanya kan saja persoalan ini kepadanya nanti, kalau toh orang lain tidak bersidia memberi tahukan nya, toh aku tak bisa memaksa dengan menggunakan kekerasan..." Ketika ingatan itu melintas lewat dalam benaknya, akhirnya Ku See hong menghela napas panjang, katanya kemudian dengan perasaan apa boleh buat: "Baiklah, sekarang juga aku akan pergi, tapi nama saudara cilik tentunya boleh kuketahui bukan?" "Namaku seperti juga nama orang yang menolongmu, tak ingin diketahui siapapun, harap kau suka memakluminya!" "Saudara cilik, kalau begitu kita berjumpa lagi di lain waktu, selama hayat masih dikandung badan, aku orang she Ku akan mencari tahu siapakah tuan penolong yang telah menyelamatkan jiwaku ini!" Selesai berkatr, tidak nampak gerakan apa yang digunakan Ku see hong, tahu-tahu ia sudah melayang keluar dari ruangan, kemudian sekali melejit badannya berada diatas atap rumah, sorot matanya yang tajam dengan cepat memperhatikan sekejap sekeliling tempat itu. Tampak bangunan rumah yang ada disana sambung menyambung sampai dikejauhan sana, tapi suasana gelap gulita dan sunyinya lura biasa, diantara hembusan angin yang menggoyangkan pepohonan, hanya terdengar bunyi burung malam... Mendadak suasana suram, sepi dan seram yang mencekam sekeliling tempat itu, tak kuasa Ku See hong menghela napas sedih, gumamnya: "Yaa, seperti apa yang dia katakan, tempat ini memang neraka dalam dunia, neraka dalam dunia! Aaaai... hidup manusia bagai-kan dalam impian, seperti juga aku sekarang, apa yang kualami selama 751

ini ibarat suatu impian buruk, tapi impian buruk ini merupakan impian yang sukar kupahami..." Sekali lagi Ku See hong menghela napas panjang, tubuhnya segera berkelebat sejauh puluhan kaki, lalu dalam beberapa kali lompatan saja, bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan. Tak lama setelah bayangan tubuh Ku See hong lenyap dari pandangan, dari balik kegelapan terdengar suara helaan napas sedih, lalu kedengaran seseorang bergumam: "Hidup manusia bagaikan dalam impian, kalau begitu aku lagi-lagi bermimpi buruk, tapi... impian ini masih berlangsung terus, masih berkembang terus, entah bagaimana akhir dari impianku ini... ?" Bayangan langsing dibalik kegelapan tersebut bukankah si manusia berkerudung itu? Kini kelopak matanya sudah mengembang penuh air mata... Dengan membawa perasaan sedih yang mencekam, dia pun berlaludarisitu tanpa mengucapkan sepatahkatapun. Kini, waktu menunjukkan kentongan ke lima, fajar baru saja menyingsing di langit timur... oooo0dw0oooo Dalam pada itu setelah Im Ya cu menelan pil Im hwee si hun wan, berhubung obat itu sudah mulai bekerja, kesadarannya lambat laun semakin memudar, sepasang matanya dipejamkan rapat-rapat, dadanya bergelom-bang naik turun tiada hentinya, wajah yang memucatpun kini telah berubah menjadi semu merah. Apakah nasibnya begitu tragis? Apakah kehormatanya akan hilang digagahi manusiabrutaltersebut? Sepasang mata cabul si pedang ular perak Ciu Heng thian telah memancarkan sorot mata rakus yang menjijikkan, sambil mengamati seluruh tubuh Im Yan cu dari atas hingga ke bawah, ia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang menggidikkan. -oooo0dw0oooo 752

Jilid 23 HEEEEHHH... heeehhh.... heeeehhh.... aku Ciu Heng thian memang betul-betul bernasib baik, heeehhh... heeeehhh... setelah merasakan perawannya, sebentar akupun akan merasakan perawannya HimJi im, heeeehh... heeeehhh...'' Tiba-tiba Im Yam cu merintih lirih, sepasang matanya dibuka kembali, mukanya semakin membara, napasnya tersengkal-sengkal dan sepasang payudaranya bergerar keras. Menyaksikan hal itu, Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa cabul, ejeknya: "Sudah sampai waktunya lm Yan cu?" Seraya berkata, Ciu Heng thian meletakkan pedang ular peraknya ke tanah, kemudian bersiap-siap melepaskan pakaian yang dikenakan... Im Yam cu merasakan napsu birahinya memuncak, suatu perasaan aneh menyelimuti seluruh tubuhnya membuat dia tak kuasa menahan diri, akhirnya dia mulai berkelejet, makin lama makin keras dan tubuhnya makin lama semakin gatal, saat itu kesadarannya masih utuh, hingga bisa dibayangkan betapa sedih, marah, benci dan dendamnya dia. Mendadak.... Im Yan cu merasakan munculnya segulung hawa darah dari bawah perutnya yang menjalar ke empat anggota badannya, lalu peredaran darah dalam tubuhnya membara seperti dibakar api, jalan darahnya yabng tertotok segdera bebas kembaali, tapi dia tak sanggup menahan kobaran api birahi yang semakin menguasahi seluruh tubuhnya. . Im Yan cu menggigit bibir kencang-kencang dengan kesadaran otaknya ia berusaha keras menahan dan melawan kobaran api birahi, mendadak gadis itu menjerit keras kemudian menerjang Ciu Heng thian dengan kalap, ke sepuluh jari tangannya dipentangkan 753

lebar-lebar lalu menyambar sepuluh jalan darah kematian ditubuh Ciu Heng thian. Menghadapi ancaman tersebut, Ciu Heng thian tertawa terbahakbahak, serta merta dia mengigos kesamping, sementara tangan kirinya melepaskan sebuah sapuan cepat. Kasihan lm Yan cu, waktu itu api birahinya sudah semakin membara, serangan yang dilancarkan secara tiba-tiba ke tubuh Ciu Heng thian tak lebih hanya berdasarkan kesadarannya yang masih ada serta usahanya mengendalikan diri dengan sekuat tenaga. Akan tetapi serangan dari ke sepuluh jari tangannya kini sama sekali tak bertenaga, gerakannya pun sangat lamban, apa lagi termakan sapuan Ciu Heng thian, tak ampun lagi seluruh tubuhnya bergoncang keras dan nyaris jatuh terjerembab ke atas tanah. Im Yan cu berpekik sedih, seluruh tubuh nya menerjang dua kaki kemuka dan menumbuk ke atas sebatang pohon di hadapannya, gadis itu ingin membunuh diri dengan menerjang pohon, baginya lebihbaik matidaripadakehormatannyadirenggutorang. kini Ciu Heng-thian sudah melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan, tapi ia tak mengira kalau kesadaran Im Yan-cu masih dapat bertahan begitu kuat, walaupun daya kerja obat perangsangnya sudah menyebar keseluruh badan, namun ia masih sanggup mempertahankan diri dengan tangguh..... Menyaksikan gadis itu menumbukkan kepalanya keatas pohon, untuk menyelamatkangadis itutaksempat lagi. Tampaknya Im Yan-cu segera akan tewas dengan kepala remuk.... Mendadak, pada saat itulah dari tujuh delapan kaki dihadapannya berkumandang suara teriakan keras: "Im moay, mengapa kau...." Berbareng dengan menggemanya suara tersebut, sebsosok bayangan manusia sudah muncul di sisi tubuh Im Yan cu, lalu sekali 754

menyambar, orang itu sudah memeluk tubuh si gadis kencangkencang. Mendengar suara teriakan yang sangat dikenal itu, buru-buru Im Yan cu mendongakkan kepalanya, sorot mata yang penuh kepedihah, kemurungan tapi hangat dan penuh perasaan cinta nampak sedang menatap kearahnya lekat-lekat. ImYan cusegeraberpekiksedih: Engkoh Hong, kaukah? Apakah kita telah bersua di alam baka ...." Sudah jelas dia tak percaya kalau orang yang berada dihadapannya sekarang adalah Ku See hong, kekasihnya yang berada di ambang pintu kematian dan malah mengira kepalanya sudah menumbuk di atas pohon dan tewas, hingga arwah mereka berdua kembalidialam baka. Ternyata sepeninggal dari gedung yang sepi dan mengerikan itu, Ku See hong langsung berangkat ke kamarnya dipenginapan Yang tang, tapi ketika ia melompat masuk ke ruangan, walaupun cahaya lentera bersinar terang benderang, namun tak nampak sesosok bayangan manusiapun, bahkan ia menyaksikan noda darah dimanamana serta tanda bekas pertarungan. Maka dengan perasaan cemas, pemuda itu mencari jejak kanglam siang hou dan Im Yan cu, akan tetapi bayangan tubuh mereka tak dijumpai, ketika ia mencari keluar kota sebelaj timur inilah, dalam heningnya suasana pagi, mendadak pemuda itu menangkap suara tertawa cabul yang menggidikkan hati.... Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong sekarang telah mencapai pada puncak kesempurnaan, pendengaran maupun ketajaman matanya sangat luar biasa, kendati pun ada suara tertawa lirih yang bergema dari setengah li jauhnya ia masih bisa mendengar dengan jelas, apabila Ciu Heng-thian termasuk juga seorang yang bertenaga dalam sempurna, tanpa disadari hawa murninya ikut terpancar lewat gelak tertawa cabulnya, itulah 755

sebabnya suara tertawa mana telah tersiar ke tempat yang lebih jauh lagi. Mendadak Ku See-hong mendengar lagi suara jeritan ngeri dari seorang gadis, suara tersebut amat dikenal olehnya, membuat ia terperanjat dan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya menerjang kearah mana berasalnya suara tersebut. Tatkala ia tiba di tempat tujuan, kebetulan Im Yan cu sedang bersiap-siap melakukan bunuh diri. Tak terlukiskan rasa kaget dan terperajat Ku See-hong, setelah menyaksikan sorot mata Im Yan cu yang merah membara terpengaruh api birahi, buru-buru serunya: "Adik Im, adik Im, kita masih hidup kau... kenapa kau ....? kenapa Kau...?" Ku See hong adalah pemuda yang amat perasa, pada mulanya dia memang menaruh kesan jelek terhadap Im Yan cu, tapi semenjak ia terkena pukulan Hoa kut jian hun im kang, lalu Im Yan cu merawatnya dengan penuh kasih sayang, selangkah pun tak pernah berpisah, kesemuanya itu mendatangkan perasaan baru baginya, bahkan diapun dapat merasakan pula keindahan dari sifat kewanitaan Im Yan-cu. Tanpa disadari olehnya, timbullah rasa cintanya didalam hati. Bisa dibayangkan, betapa pedih dan sakit hatinya setelah menyaksikan keadaan ImYan cu sekarang. Im Yan cu sendiri pun merasa sangat gembira setelah menyaksikan kekasihnya muncul didepan mata dalam keadaan segar bugar, sambil berusaha menahan kobaran api birahi dalam hatinya, ia berpekik sedih: "Oooh engkoh Hong, aku gembira sekali menyaksikan kau dapat segar kembali, tapi aku .....aku telah diberi obat Im hwee si hun wan oleh bajingan itu...'' 756

Sejak muda Ku See hong sudah mengembara didalam dunia persilatan, ia terlalu banyak mendengar kisah-kisah aneh dalam dunia persilatan, tak terlukiskan rasa kaget dan tercekat hatinya setelah mendengar ucapan tersebut, segera teriaknya pedih. "Adik Im, kau sudah menelan Im hwee si hun wan..." Im Yan cu tidak mempunyai pengetahuan tentang obat perangsang tersebut, apa Heng thian kepadanya pun tidak begitu api birahi membakar seluruh tubuhnya, tak beres. yang mendalam yang pernah diterangkan Ciu dipercayai olehnya, setelah ia baru merasakan keadaan

Maka ia benar-benar putus asa setelah mendengar teriakan Ku See hong sekarang. Walaupun demikian ia toh bersyukur juga sebab akhirnya ia dapat mempersembahkan kesuciannya yang paling berharga untuk pemuda idaman hatinya, diapun bersyukur kehormatannya tak sampai lenyap ditangan bajingan cabul, sekalipun setelah menikmati tigakalisorgadunia iaharus mati. Semuanya itu akan diterima dengan rela. oooo0dw0oooo BAB 35 API birahi yang membakar seluruh tubuhnya, memaksa Im Yan cu berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya, dengan tersengkal-sengkaldia berkata: "Engkoh Hong, bunuh bajingan itu, jangan perdulikan mati hidupku lagi ....." Dalam pada itu, pedang ular perak Ciu Heng-thian masih berdiri tertegun seperti patung kayu semenjak menyaksikan kemunculan Ku See hong yang mendadak, ia benar-benar kelewatan terkejut bercampur ngeri. 757

Semalam, dengan mata kepala sendiri ia saksikan Ku See-hong masih tergeletak ditanah dalam keadaan sekarat, ajal sudah berada di ambang pintunya tapi kini pemuda itu muncul dalam keadaan segar bahkan nampak lebih perkasa dari pada keadaan dulu, bayangkan saja sampai di manakah rasa terperanjatnya waktu itu. Dengan airmata bercucuran Ku See hong berkata parau: "Adik Im, bersabarlah untuk sementara waktu, segera akan kubunuh bajingan itu, kemudian akan kucarikan akal untuk menyembuhkan keadaanmu itu, bersabarlah dulu" Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram, suara tertawanya melengking aneh tak sedap didengar, tiba-tiba ia menimbrung: Orang she Ku, kau memang sangat hebat, berulang kali berhasil lolos dari mara bahaya, heeeehh ...heeehh... heeeehh.. tapi hari ini, hmmmm, Jangan harap kau bisa lolos lagi dari cengkeraman aku orang she Ciu. Im Yan cu amat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu, dia tahu ilmu silat yang dimiliki penjahat muda itu sangat lihay, senggupkah engkoh Hongnya menangkan dia? Kendatipun dalam berapa bulan belakangan ini dia sering mendengar tindak kepahlawan dari Ku See hong namun belum pernah menyaksikan kelihayan ilmu silatnya dengan mata kepala sendiri. Malah berapa bulan berselang, Ku See hong masih kalah di tangannya, mungkinkah selama berapa bulan yang amat singkat ini kepandaian silatnya telah peroleh kemajuan yang sangat pesat? "Engkoh Hong, sanggupkah kau... untuk.. untuk mengungguli dia?" seru Im Yan cu cemas. Ku See-hong terharu sekali oleh ucapan tersebut, dia sendiri masih bergelut dengan maut, tapi gadis itu tak pernah melupakan keselamatan jiwanya, cinta kasih sedalam ini benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata... 758

"Tak usah kuatir adik Im" bisik Ku See hong kemudian pelan, "dia pernah keok ditanganku..." "Engkoh Hong, hati-hati dengan tipu muslihatnya, aku..." Belum habis si nona itu berbicara, Ciu Heng thian telah menukas dengan gelak tertawanya yang mengerikan: "Heeeehhh ... heeeehhh.... heeehhh, tak usah mengibul dulu orang she Ku, siapa yang bakal mampus masih sukar ditentukan sekarang. Walaupun suaranya masih keras, akan tetapi nada pembicaraannya, sudah demikian lemah dan tak menentu. Rupanya Ciu Heng thian sedang dicekam perasaan kaget dan terkesiap pada saat itu, karena dalam pertarungannya melawan Im Yan cu tadi, ia telah merasakan luka dalam yang cukup parah. Sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Ku See hong, ia pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, itu berartisaatinidiasudah bukan tandingan nyalagi. Untuk menghadapi keadaan tersebut, dia lantas berencana untuk mencelakainya dengan obat pemabuk, siapa tahu lagi-lagi busahanya digagadlkan oleh Im Yaan cu. Mencoronbg sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, ia mendengus dingin dengan suara sinis, kemudian katanya menyeramkan: "Ciu Heng thian, hari ini kau sudah di takdirkan untuk mampus." Kemudian seolah-olah malaikat elmaut yang telah mempersiapkan cengkeraman mautnya, selangkah demi selangkah ia mendekati Ciu Heng thian. Sorot matanya yang berapi-api penuh pancaran hawa marah dan napsu membunuh, menatap tajam wajah Ciu Heng thian tanpa berkedip, diimbangi raut wajahnya yang dingin menggidikkan, keadaan si anak muda itu sekarang betul-betul mengerikan. 759

Betapapun sombong dan tekeburnya Ciu Heng thian, tak urung hatinya merasa ngeri juga hingga bulu kuduknya pada bangun berdiri, dengan langkah yang gemetar mengikuti gerak maju Ku See hong, selangkahdemiselangkahdia mundurterus kebelakang... Orang she Ciu" jengek Ku See hong dengan sinis, "Kini kau dapat merasakan bagaimana rasanya menghadapi maut, haahhh... haaaahhh... . Anak muda itu mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara gelaktertawanya yang memekikkan telinga ...... Suara tertawanya keras seperti pekikan setan, seperti juga jeritan beribu-ribu ekor monyet, keras, tajam, amat memekikkan telinga .... Dalam gelak tertawa itu terdengar penuh hawa kesedihan yang sangat tebal ..... Tapi seperti juga hawa sesat yang membumbung ke angkasa, membuat sua-sana bertambah menyeramkan. Tiba-tiba suara tertawa itu berhenti.... Secepat sambaran kilat sepasang telapak tangan Ku See hong telah melepaskan serangkaian pukulan berantai.... Dua gulung angin puyuh yang sangat deras dengan diiringi desingan suara yang tajam seperti ombak besar yang menggulung ditengahsamudra, meluncurdan menyaputiadahentinya. Kekuatan itu sangat dahsyat melebihi kekuatan biasa, selain datang beriring, munculnya pun dari suatu sudut posisi yang aneh, tepat dan tetap menggulung ke tubuh Ciu Heng thian. Tak terkirakan rasa kaget Ciu Heng thian menghadapi serangan tersebut, sebab kekuatan serangan dari Ku See hong sekarang berapa kali lipat lebih dahsyat dari pada keadaan semula, dimana angin serangan menyambar lewat, seketika itu juga Ciu Heng thian merasakan datangnya tekanan hawa panas yang dahsyat dari sekeliling tubuhnya dam menggencetnya keras-keras, membuat napas nya menjadiamat sesak. 760

Angin pukulan yang dilepaskan Ku See hong memang sangat aneh, serangan itu muncul dan menggencet dari empat arah delapan penjuru, hebatnya bukan alang kepalang. Ciu Heng thian tak berani menyambut serangan tesebut dengan kekerasan, cepat-cepat dia berputar kencang. Didalam perputaran itu, sepasang telapak tangannya melepaskan pula serentetan angin pukulan yang lembut. membuat seluruh tubuhnya berubah seakan-akan sebatang anak panah yang meluncur keluar secepat sambaran kilat. Ku See hong berkerut kening, sambil membentak keras tubuhnya ikut melambung ke udara, ditengah angkasa mendadak sepasang telapak tangannya diayunkan kedepan dan segulung angin pukulan yang dingin dan kuat dengan membawa hawa pukulan dahsyat langsung menyapu ke depan. Waktu itu Ciu Heng thian masih berada di udara, merasakan datangnya angin pukulan yang mengejar ke arahnya, ia tak berpikir panjang, sepasang kakinya mendadak berputar lalu bagaikan sebuah tong bulat menggelinding cepat ditanah. Disaat sepasang kakinya baru saja menempel di atas tanah, 'Sereeet!" pada saat yang hampir bersamaan pula Ku See hong telah melayang turun pula ketanah. Rasa terperanjat Ciu Heng thian saat ini benar-benar membuat nyalinya rontok, seluruh semangat untuk bertempurnya kontan tersapu lenyap hingga tak berbekas. Sementara itu, Im Yan cu sedang merintih kesakitan, akan tetapi sewaktu sepasang matanya yang merah membara dapat melihat betapa lihaynya ilmu silat yang dimiliki Ku See hong, ia menjadi gembira sekali, rasa kuatirpun segera lenyap tak berbekas. Ku See hong sendiri mau tak mau harus mengagumi juga kelihayan ilmu silat lawannya setelah secara beruntun dua kali Ciu Heng Thian berhasil meloloskan diri dari ancamannya, kini paras 761

mukanya berubah semakin mendingin, bentakan keras menggelegar memecahkan keheningan. Sepasang telapak tangannya di dorong sejajar dada, diantara getaran yang sangat aneh, dua gulung angin pukulan yang dasyat bagaikan ambruknya bukit karang, secara ganas dan dahsyat menghantamtubuh Ciu Heng thian.. Ku See hong bertekad untuk membinasa-kan musuhnya dalam ujung telapak tangannya, makanya setiap serangan yang dilepaskan hampir semuanya disertai tenaga pukulan yang ganas, dahsyat dan mengerikan. Ngeri juga perasaan Ciu Heng thian setelah dilihatnya serangan lawan kian lama kian bertambah dahsyat, ia sadar andaikata salah satu diantara pukulan tersebut sampai menyerempet tubuhnya, sudahdapatdipastikan iabakalterlukaparah. Cepat-cepat tubuhnya berputar kencang, kemudian berkelit kesamping ..... Tatkala Ku See hong melepaskan serangannya barusan, dia memperhitungkan ke arah manakah musuhnya akan menghindar, maka setelah menyaksikan keadaan tersebut, gerakan serangannya segera diubah dengan cepat. Kaki kirinya berputar kencang, lengan kanannya digetarkan sementara telapak tangan kirinya disodok ke depan, hawa tekanan disekeliling arena segera bertambah hebat, gulungan angin pukulan selapis demi selapis berputar tiada hentinya, langsung menggulung tubuh Ciu Heng thian. Sama sekali tak terduga oleh Ciu Heng thian kalau musuhnya dapat merubah gaya serangan secepat itu, dalam keadaan demikian dia benar-benar dipaksa untuk menyambut serangan lawan dengan kekerasan. Dalam keadaan apa boleh buat, bbersamaan dengadn gerak menghinadarnya tadi, habwa sakti tay ih kun goan khikang segera dihimpun mengelilingiseluruhtubuhnya. 762

Hiaaatt..!'' bentakan nyaring membelah angkasa. Dengan cepat telapak tangan kirinya berputar satu lingkaran, kemudian, "Wees segulung angin puyuh yang amat dahsya.t menyambar ke muka. Sedangkan telapak tangan kanannya pun melepaskan serangkaian pukulan secara aneh. Beberapa puluh gulung hawa pukulan lembut dengan cepat menyambar pula ke depan. Dalam satu jurus dengan dua gerakan yang berbeda, semuanya dilakukan dengan manis dan sakti. Mendadak. ...bergema suara benturan nyaring yang menggetarkan seluruh permukaan tanah. Menyusul kemudian... ''Blaammm, blaamm blaamm....." terjadi serentetan ledakan yang beruntun. Hawa sakti berputar kencang lalu menyebar ke empat penjuru, angin puyuh dahsyat yang menyesakkan napas menyelimuti seluruh angkasa yang kosong dan bergetar tiada hentinya. Sesudah itu" plaaak, plaak, plaaak.... plaaak.." kembali berkumandang suara ledakan-ledakan nyaring. Tersapu oleh hawa sakti yang menyebar ke empat penjuru, batang batang pohon di sekeliling tempat itu jadi tersambar hingga patah dan bertumbangan ke atas tanah. Dalam bentokan tersebut, Ku See Hong hanya merasakan dadanya bergetar keras, lalu tubuhnya terdorong mundur sejauh dua langkah dari posisi semula. Sebaliknya Ciu Heng thian tersapu oleh kekuatan itu hingga tubuhnya mencelat tiga kaki lebih, "Uuaak...Uaak ....!" Berturutturut dia muntah darah dua kali, dadanya berombak dan naik turun amat kencang, wajahnya pucat pias, wajahnya menyeringai seram, kulit wajahnya mengejang keras menahan penderitaan yang hebat. 763

Ku See Hong menyeringai seram, sambil tertawa dingin tiada hentinya selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Ciu Heng thian. Mencorong sinar buas yang penuh kebencian dari balik mata Ciu Heng thian, rasa benci dan mendendam yang hebat membuat wajahnya kelihatan bertambah mengerikan. Mendadak Ku Seng hong mengangkat kembali telapak tangannya yang tak berperasann itu dan "Weess, Weess...!" dua gulung angin pukulan telah dilepaskan. Dua gulung angin yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak ditengah samudra langsung meluncur dan membabat semua benda yang dijumpainya. Bersamaan waktunya yang dilepaskannya ke dua buah pukulan tadi, "Cring..!" Cahaya tajam disertai bunyi gemerincing memecahkan keheningan. Tahu-tahu Ciu Heng thian telah meloloskan pedang ular peraknya lalu diantara ayunan senjatanya yang kuat, selapis cahaya keperakperakanyangteba l menyelimutiseluruhangkasa. Dengan begitu, angin pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong pun segera membentur diatas kabut pedangnya.. Blaam! Blaaam! Blaaam! beruntun terjadi lagi suara ledakan berantaiyang memekikkan telinga. Hawa pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong ternyata lenyap tak berbekas ketika membentur di atas kabut pedangnya yang sangat aneh itu. Ciu Heng thian tidak bertindak sampai di situ saja, pedang peraknya segera dibalik sambil berputar kencang, cahayanya berkilauan memancar ke mana-mana, dua gulung hawa pedang disertai suara desingan tajam melancur keluar dari bayangan pedang dan menyambar tubuh Ku See hong ..... 764

Gerakan yang cepat, serangan yang tepat pada hakekatnya jarang ditemui dalam dunia persilatan. Ku Se hong yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terkesiap, ia tak menyangka dalam keadaan luka parah, musuhnya masih sanggup menciptakan hawa pedang untuk melindungi diri, dari sini bisa disimpulkan bahwa kesempurnaan tenaga dalamnya memang sangat mengagumkan.... Ku See hong tak berani berayal, sepasang telapak tangannya bekerja keras, dalam waktu yang amat singkat itu secara beruntun dia telah melancarkan lagi enam buah pukulan berantai menyusul itu badannya berkelit ke samping, "Sreeet! Sreet!r" dua gulung hatwa pedang menemqbusi angin pukurlan yang dilepaskan Ku See hong dan menerjang batang pohon siong yang tumbuh dua kaki dibelakangnya. Seketika itu juga pohon tersebut tersambar hingga muncul dua buah lubang besar, rupanya hawa pedang yang dipancarkan oleh Ciu Heng thian itu telah mempergunakan segenap hawa murni yang dimilikinya, hebatnya bukan kepalang, dalam anggapannya Ku See hong yang sombong pasti akan menyongsong serangan tersebut dengan kekerasan, sungguh tak disangka pihak lawan justru berkelit ke samping. Menyaksikan ke dua gulung hawa pedang menyerempet dari sisi tubuhnya, diam-diamKuSeehong berpekik: "Syukur aku lolos!" Saking kagetnya peluh dingin sampai jatuh bercucuran membasahi seluruh tubuhnya. Ciu Heng thian telah menghimpun segenap kekuatannya untuk melepaskan dua gulung hawa pedang itu, dalam keadaan begini ia sama sekali tak berkesempatan lagi untuk menyisakan kekuatan untuk melindungi diri. Begitu hawa pedang menembusi angin pukulan, segulung angin puyuh yang maha dahsyat segera menindih ke atas, menanti dia 765

hendak memutar pedangnya untuk mencegah, keadaan sudah terlambat. Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan. Seluruh badan Ciu Heng thian bagaikan layang-layang yang putus benangnya terpental sejauh empat kaki dari posisi semula dan jatuh terduduk di atas tanah, secara beruntun dia muntah darah tiga kali, paras mukanya berubah semakin mengerikan. Secepat sambaran petir Ku See hong menerjang ke muka, sepasangtelapaktangannyadiangkatbersamake udara, tampaknya dia hendak menghajarnya sampai mampus. Mendadak suara gelak tawa keras yang menusuk pendengaran bergema memenuhi angkasa. Didalam keadaan yang kritis, Ciu Heng thian menjejakkan sepasang kakinya ke tanah, pedang ular perak berputar, menciptakan kabut cahaya bagaikan bukit, lapis demi lapis bagaikan amukan ombak ditengah sungai, menggulung dan menerjang tubuh Ku See hong tiada habisnya. Tindakan yang licik dan jahat ini sungguh diluar dugaan siapapun... Jurus pedang itu selain aneh sakti, pun mendatangkan suatu kekuatanyang membuatorangjadibingung. Yang satu menubruk, yang lain menyongsong, kedua belah pihak sama-sama bergerak dengan kecepatan luar biasa, tampaknya tubuh Ku See hong segera akan membentur bayangan pedang yang berlapis-lapis bagaikan bukit itu. Ku See hong memang seorang pemuda yang berkepandaian tinggi, disaat yang amat kritis itulah mendadak sepasang telapak tangannya diayunkan ke muka dengan kekuatan hebat. "Blaammm !'' suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang memecahkan keheningan. 766

Termakan oleh hawa pukulan yang amat tajam dari Ku See hong itu, sebuah liang sedalam tiga depa segera muncul diatas permukaan tanah, diantara pasir dan debu yang beterbangan di angkasa, tubuh Ku See hong melambung setinggi tujuh kaki ke udara. Dalam melancarkan serangannya tadi sebetulnya Ciu Heng thian mempunyai dua maksud jahat, pertama dia hendak membunuh lawan secara mendadak, dan ke dua dia ingin menggunakan kesempatan tersebut untuk melarikan diri, sebab waktu itu sekujur badannya sudah penuh dengan luka sedang jurus serangan yang dipakai sekarang pun merupakan jurus ampuh terakhir yang dimilikinya. Oleh sebab itu disaat sepasang telapak tangan Ku See hong menghantam pemukaan tanah tadi, mendadak Ciu Heng thian menarik kembali pedang ular peraknya, kemudian bagaikan segulung asap dia langsung kabur ke arah dalam hutan. Waktu itu tubuh Ku See hong masih berada ditengah udara, ketika dilihatnya Ciu Heng thian hendak melarikan diri, mendadak dia berpekik nyaring, suaranya keras bagaikan pekikan naga sakti yang membumbung ke udara dan memancar ke empat penjuru. Seluruh hutan tersebut seakan-akan di sapu oleh hembusan angin puyuh, dengan cepat menimbulkan suasana yang amat mengerikan. Pekikan itu makin lama semakin meninggi, kini nadanya begitu memedihkan, begitu mendendam dan hawa seram menyelimuti suasana. Baru saja pekikan itu berkumandang, Ku See hong telah berjumpalitan di tengah udara, bagaikan seekor burung raksasa, dia melakukan pengejaran ke muka Tubuhnya meluncur ke ujung dahan pohon setelah berputar tiga kali diudara, badan nya segera meluncur kebawah dan menyambar ke atas batok kepala Ciu Heng thian. 767

Pekikan nyaring yang menusuk pendengaran kembali bergema memecshkan keheningan. "Criinggg ....!"suaragemerincing nyaring membelahangkasa. Kini Ku See hong telah mencabut keluar pedang mestikannya yang memancarkan cahaya tajam, pedang sakti Hu thian seng kiam. Pada saat pedang Hu thian seng kiam di lolosksn dari sarungnya inilah, tubuh Ku See hong seperti seekor rajawali raksasa menyambar ke bawah dengan cepat, ujung bajunya berkibar-kibar terhembus angin, kecepatannya sungguh membuat orang merasa bergidik. Selapis cahaya tajam yang amat menyilaukan mata memancar keluar dari pedang Hu thian seng kiam ditangan Ku See hong, cahaya itu seperti bianglala yang membelah angkasa, menerjang ke muka tiada habisnya bagaikan ombak berkejaran disungai. Mimpi pun Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong dapat memperoleh kemajuan yang begini pesat, hanya didalam puluhan hari saja. Menanti dia sadar akan bahaya yang mengancam, selapis cahaya merah yang menyilaukan mata, dengan membawa hawa pedang yang dingin dan tajamtelah meluncur tiba didepan mata. Justru pedang yang maha sakti dan mengerikan hati itu sangat dikenal olehnya, tempo hari didalam jurus serangan inilah dia hampir saja mampus, jurus serangan itu dikenal olehnya sebagai jurus Hui hong cha ki hiat seng wi (bianglala muncul bau amisnya darah memancar), suatu jurus tangguh dari ilmu pedang Cong ciong ciat mia kiam si. Dalam kejut dan ngerinya, cepat-cepat dia memutar pedang ular peraknya sambil menyurut mundur. cahaya pedang yang berlapislapis melingkar di depan badan dan berputar kekiri mengikuti gerakan tubuhnya. Tatkala cahaya pedang Ku See tong sudah hampir menyentuh diatas tubuhnya.... 768

Tiba-tiba Im Yan cu yang berada berapa kaki dari arena pertarungan memperdengarkan suara tertawa yang tinggi melengking sepertisuara tertawa orang gila. Pikiran dan perhatian Ku See gong segera bercabang, sedang gerakan pedang Hu thian seng kiamnya pun turut menjadi agak lamban ...... Meski begitu, Jeritan ngeri yang memilukan hati toh bergema juga memenuhi angkasa. Ditengah percikan darah segar, yang memancar kemana-mana, lengan kiri Ciu Heng thian sebatas bahu telah terpapas oleh batang pedang Ku See hong hingga terpotong-potong menjadi tujuh delapan bagian. Sekujur badan Ciu Heng thian gemetar amat keras, wajahnya yang sudah mengeri-kan, kini memancarkan sinar kebuasan, benci, dendam dan perasaan lain yang bercampur aduk. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia segera membalikkan badan dan melarikan diri terbirit-birit. Ku See hong tidak berniat melakukan pengejaran, cahaya berkilauan yang memancarkan keluar dari pedang Hu thian seng kiampunsegera menjadisirap kembali. Tubuhnya berputar dengan cepat, ia saksikan Im Yan cu dengan rambut yang terurai kalut, pakaian yang terbuka dan keadaan yang mengerikan sedang berlarian mendekat, kemudian menubruk ke tubuhnya. Tak terkirakan rasa sedih dan sakit hati Ku See hong setelah menyaksikan keadaan gadis itu, bibirnya yang berdarah, matanya yang merah membara, sungguh membuat orang merasa seram. Diiringi jeritan lengking yang sangat keras gadis itu memeluknya lalu merangkul dengan penuh napsu. Kiranya waktu Ku See hong sedang bertarung sengit tadi, daya kerja Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuh Im Yan cu 769

telah mulai bereaksi, api birahi bagaikan gelombang samudra, segulung demi segulung menerjang datang tiada hentinya, semakin lama semakin menghebat dan makin lama semakin dahsyat. Untuk menguasai kobaran api birahi tersebut, gadis itu seperti menggigit lidahnya keras-keras untuk tetap berusaha mengendalikan kesadaran otaknya, namun racun obat itu kelewat hebat, akhirnya kesadaran tak dapat dikendalikan lagi, hampir saja jadi gila. Beradadalampelukan Ku Seehong ImYancu tersengkal-sengkal tiada hentinya, mendadak ia mengangkat kepalanya, sorot mata yang merah berapi karena kobaran api birahi memancarkan suatu permohonan yang amat besar, ia menatap wajah Ku See hong tanpa berkedip. Ku See hong sadar, pil Im hwee sin hun wan merupakan obat perangsang paling jahat di dunia ini, tentu saja diapun mengetahui apa arti dari sinar permohonan yang di pancarkan lewat sorot mata Im Yan cu. Tapi, bila hal itu dibiarkan berkembang lebih jauh, maka darah yang mengalir dalam tubuh gadis itu pasti akan terpengaruh oleh api birahi sehingga mendidih, dimana pada akhirnya nadi akan pecahdan menyebabkankematian yangtragisuntukdaratersebut. Sebaliknya bila dia memuaskan kobaran napsu birahinya, tiga kali kemudian setelah hubungan seks berlangsung, gadis itu akan kehabisan hawa Im khinya yang ber akibat kematian juga. Meski hubungan yang akan berlangsung sekarang baru untuk pertama kalinya, akan tetapi kerugian dalam hal hawa Im goan nya sudah pasti tak dapat dihindari. Ketika hubungan seks yang pertama kalinya berakhir, sebagian dari kepandaian silat gadis itu akan punah. Hubungan seks ke dua selesai berlangsung, segenap ilmu silat yang dimilikinya akan punah. 770

Bila Hubungan seks yang ke tiga selesai dilangsungkan dia akan kehabisan sumsum dan tewas. "Aaaai... berada dalam keadaan demikian, bagaimana mungkin dia tega untuk melakukan perbuatan tersebut?. Membayangkan untung ruginya, tanpa terasa air mata jatuh bercucuran membasahi wajah Ku See hong. setelah menghela napas sedih katanya: "Adik Im, tak bisakah kau untuk mengendalikan diri sebentar lagi?" Waktu itu, didalam benak Im Yan Cu hanya terpengaruh oleh dorongan napsu birahi, boleh dibilang kesadaran otaknya sudah hampir punah tak berbekas, dengan penuh penderitaan dia merintih lalu menggelengkan kepalanya berulang kali. "Adik Im" kembali Ku See hong berkata dengan sedih. ''tahukah kau bila keadaan seperti ini berlangsung terus, kau bisa musnah. Aku tak tega.... Aku tak tega...." "Engkoh Hong, kau tak usah memikirkan aku lagi" pekik Im Yan cu sambil merintih dan menangis, "kau ..... cepatlah sedikit.. aku... aku benar-benar tak tahan...." Sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya, sementara air mata bercucuran amat deras, sakit hati dan penderitaan yang di alaminya sekararg betul-betul tak terlukiskan dengan kata-kata. Mendadak Im Yan cu memperdengarkan lagi suara tertawa cabul yang mengerikan, mendadak sepasang lengannya yang kuat seperti jepitanbaja memeluktubuh Ku Seehong semakin kencang. Ku See hong tahu, sisa kesadaran yang terus dipertahankan sedari tadi, kini sudah terbakar punah oleh kobaran api birahi yeng amat luar biasa, dia menghela napas panjang. "Aaai, sudah, sudahlah, tampaknya aku Ku See hong sudah ditakdirkan untuk hidup menderita seorang diri...." 771

Sekarang Im Yan cu sudah dipengaruhi oleh aliran hawa napsu yang menyusup ke seluruh bagian tubuhnya dan memunahkan satusatunya kesadaran yang ada, dikala kecerdasan dan kesadaran sudah punah, maka yang berkuasa kini tinggal napsu birahi, hampir gila gadis itu jadinya. Dia mulai meraung-raung dengan suara rendah. Ia sudah tidak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang gadis lagi, dia tak tahu apa artinya malu. Sekarang, dia hanya tahu membutuhkan kepuasan seks baginya, membutuhkan kepuasan untuk menghilangkan siksaan yang membara didalam tubuhnya. Sepasang tangan Im Yan cu sudah mulai meraba tak sopan, tangannya mulai menggerayangi sekujur badan anak muda tersebut.... "Adik Im, kita tak boleh melakukannya disini" akhirnya Ku See hong berbisik lirih. Pada hakekatnya Im Yan cu sudah tidak mendengar ucapan dari Ku See hong lagi, dia hanya tertawa jalang tiada hentinya. Suara tertawanya tak berbeda jauh dengan suara tertawa perempuan-perempuan nakal, begitu jalang, begitu genit dan mendirikan bulu roma. Manusia biasa baik atau buruk, semuanya tergantung pada kesadaran seseorang dalam berpikir, bila kesadaran orang itu sudah punah, maka semua perbuatan yang mereka lakukan hanya berdasarkan dorongan napsu birahi, tak bisa membedakan lagi mana yang baik dan mana yang cabul. Olen sebab itu, kawanan manusia laknat yang keji dan bermoral rendah boleh di bilang manusia-manusia yang tak berakal budi lagi, mereka tak jauh berbeda dengan kawanan makhluk yang disebut hewan. 772

Melihat persoalannya telah berkembang menjadi begini, tentu saja Ku See hong di desak untuk memilih jalan yang paling punya harapan, kalau tidak bila dibiarkan berapa saat lagi, niscaya gadis itu akan pecah nadi-nadinya dan tewas. Dipeluknya yang lebat tak berani melepaskan tubuh gadis itu, lalu berjalan menuju ke tengah hutan di depan sana, ketika tiba di sebuah tanah berumput ia membuang waktu lagi, tangannya dengan cepat pakaian yang dikenakan gadis itu...

Im Yan cu berulang kali memperdengarkan suara tertawa jalangnya yang melengking, sepasang tangannya yang putih dan halus mulai melakukan gerakan-gerakan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Dalam waktu singkat, tubuhnya yang putih dan halus sudah muncul dalam keadaan bugil. . . Dia mulai melakukan gerakan-gerakan erotik yang menyeramkan, sekujur tubuhnya gemetar keras, dari sini bisa dibayangkan sampai dimanakah dahsyatnya api birahi yang sedang membakar dalam tubuhnya. Mula-mula yang terlihat lebih dahulu adalah sepasang payudaranya yang besar dan montok. Ia berbaring dengan kepala menghadap ke atas, rambutnya yang panjang dan hitam teruraidiatas tanah berumput yang lembut. Dengan termangu-mangu Ku See-hong memperhatikan sekejap tubuh si nona yang bugil tapi indah itu, lama-lama kemudian. . . Berbicara sejujurnya, entah dia atau gadis itu, sekalipun berada dalam keadaan sadar, bila kedua belah pihak sudah berada dalam puncak birahi, tanpa bisa dicegah mereka akan tetap melakukan hubungantersebut, apalagidalamkeadaansepertisekarang. Ku See-hong menghela napas sedih, seluruh tubuhnya mulai. . . Dunia serasa bergoncang, jagad bagaikan berputar, selanjutnya berlangsunglah suatu adegan yang syahdu yang menggairahkan. . . 773

Ketika cahaya matahari yang panas menembusi dedaunan yang rimbun dan menyoroti tubuh mereka, nampak sepasang muda mudi yang berada dalam keadaan bugil itu telah bersatu menjadi satu tubuh. . . Keadaan Im Yan cu ibarat seekor ikan leihi yang terkena terpancing, dia bergoyang melompat, bergeser dan bergaya tiada hentinya. Suara tertawa yang melengkingpun berkumandang mengimbangi setiap gerakan yang dilakukan. Ku See-hong mulai terengah-engah, seluruh tubuhnya telah melakukan gerakan purbakala yang tidak beraturan, naik, turun, bergeser ke kiri, bergeser ke kanan. . . Namun sekarang, ia tidak merasakan kenikmatan, malah sebaliknya amat menderita. Tiap kali berkumandang suara tertawa jalang yang setengah menggila itu, Ku See-hong merasakan hatinrya bagaikan ditembusi oleh serentetan anak panah yang tajam. Hatinya terluka dan mulai mengucurkan darah kental. Air mata telah jatuh bercucuran, meleleh dan menetes di atas badan Im Yan cu. Sebaliknya Im Yan cu merasakan kegembiraan dan kenikmatan yang luar biasa, dia seperti lupa kalau hubungan yang dilangsungkan sekarang adalah hubungan yang pertama kali dilakukan, dia seperti sudah melupakan rasa sakitnya ketika selaput daranya pecah dan berdarah. Bila sepasang lelaki perempuan melangsungkan permainan cinta seperti ini, maka yang dicari pada umumnya adalah kepuasan dan kegembiraan, tapi perasaan mereka berdua justru saling berlawanan, yang seorang menderita sedang yang lain merasa gembira. 774

Ku See-hong telah lemas dan kehabisan tenaga, namun Im Yan cu yang masih dipengaruhi oleh napsu birahi, tetap menggerakkan tubuhnya seperti orang kalap. Akhirnya. . . ia berhasil juga mencapai puncak kepuasannya, kobaran napsu birahi yang membara dalam dadanya seakan-akan telah meletus dan membuyar. . . Padahal, setiap detik dia merasakan kegembiraan dan kenikmatan, berartiusianyadiperpendekbeberapatahun. Dikala kepuasan telah tercapai, berarti malaikat elmaut sudah semakin mendekatidirinya. Tengah hari sudah lewat, kini napsu birahi yang membakar dalam tubuh Im Yan cu sudah pudar, kesadaran serta akal budinya telah pulih kembali, namun gadis itu kelewat lemas, kelewat lelah dan kehilangan banyak tenaga, hampir saja ia terlelap tidur. "Adik Im, adik Im!" Ku See-hong segera berteriak keras-keras. Air mata bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, pekiknya pedih: "Engkoh Hong. . ." Kata-kata selanjutnya tak mampu dilanjutkan lagi, tenggorokannya seperti tersumbat oleh kepedihan hatinya. "Adik Im, kau tak usah sedih" bisik Ku See hong, "dalam dua hari mendatang aku pasti akan mencarikan obat mujarab untuk memunahkanracun yang mengeramdalamtubuhmu" Engkoh Hong, tidak menjadi soal kalau aku harus mati" sahut Im Yan cu sedih, ''walaupun aku hanya dapat berkumpul denganmu dalam waktu singkat, namun aku merasa puas sekali, apalagi kalau aku bisa memperoleh cintamu yang murni ....." ''Adik Im, kau pasti akan tertolong, kau tak usah memikirkan halhal seperti itu, jangan kelewat cepat putus asa." 775

Dari ucapan sang pemuda yang begitu memedihkan hati, Im Yan cu sudah tahu kalau tiada harapan hidup lagi baginya, setiap orang yang sedang menghadapi kematian, hatinya tentu akan merasa sedihdan kosong, kecualibila orang iturela mengorbankandiri. Begitu juga keadaan Im Yan cu sekarang menghadapi keputusan asaan, tanpa terasa dia menangis dengan sedih, suaranya begitu memilukan hati membuat siapa pun akan turut bersedih hati bila mendengarnya. Dengan sinar mata yang memancarkan kelembutan, dia menatap wajah Ku See hong lekat-lekat, seakan-akan dalam waktu yang amat singkat itu dia ingin mengingat baik-baik wajah kekasihnya ini dan membawanya sampai ke akhirat. "Engkoh Hong, cintakah kau kepadaku?" tiba-tiba ia bertanya dengan sedih. Ku See hong tidak habis mengerti apa sebabnya dia mengajukan pertanyaan tersebut dalam suasana begini, namun dia toh menjawab juga: "Adik Im, aku cinta kepadamu!" Kembali Im Yan cu bertanya: Engkoh Hong, tahukah kau setelah kematianku nanti, arwahku akan masuk ke sorga atau neraka? Sepanjang hidupku, sudah banyak manusia yang mati ditanganku tapi aku tahu orang yang mati ditanganku semua nya adalah orang-orang jahat yang sudah banyakmelakukanperbuatankejidanterkutukdidunia ini" Ku See hong mengerti, semangat maupun pikiran gadis itu sekarang amat kalut, tak heran kalau apa yang diucapkan juga kacau dan tidak karuan, tapi pemuda tersebut tak ingin membuatnya sedih, dia berupaya keras untuk memberikan kehangatan kepadanya sedapat mungkin. Dengan lembut Ku See hong berkbata: "Adik Im, kau tak bakal amasuk neraka! 776

"Benarkah itu? benarkan aku tak akan masuk neraka?" Im Yan cu tersenyum manis. "Adik Im, buat apa kau menanyakan tentang persoalan ini.? Im Yan cu segera tertawa. "Engkoh Hong, aku takut bila arwahku disekap dalam neraka sehingga dikemudian hari aku tak bisa keluar lagi untuk mencarimu, suasanasemacamini pastiamatsepi dan menderita. Ku See hong menghela napas panjang, diam-diam pikirnya: "Ooooh Thian, mengapa kau hendak merenggut nyawanya? lihatlah, dia begitu menawan..." Berpikirsampaidisitu, cepatdia menjawab sambiltertawa: "Adik Im, aku pasti akan seringkali menemani kau! Aku akan berusaha untukselalu berada disampingmu" Im Yan cu memutar sepasang biji matanya yang jeli beberapa waktu, lalu katanya lagi: "Engkoh Hong, orang bilang antara alam dunia dan alam baka terbagi oleh suatu jurang yang sangat dalam, bagaimana mungkin kau bisa datang mendampingi diriku?" "Adik Im, kata orang selama ini cuma kata gurauan belaka, padahal orang yang telah mati, arwah merekapun berada ditempat yang sama, hanya bedanya orang yang belum mati mempunyai wujud badan kasarnya dan mempunyai daya hidup, sedangkan orang yang sudah mati tak mempunyai wujud kasarnya, arwah tersebut tak bisa terikat di suatu tempat saja, mereka dapat bergerakkesana kemarisekehendak mereka sendiri" Engkoh Hong, aku tidak memahami apa yang kau katakan itu" seru Im Yan cu tidak mengerti, "yang kau maksudkan sebagai arwah itu benda macam apa? Tadi kau bilang dia bisa melayang kian kemari menurut kehendaknya sendiri, lantas bagaimana caranya kita dapat selalu berada bersama-sama?." 777

"Adik Im, arwah adalah roh, sesuatu yang tak berwujud dan tak nampak, keadaannya seperti perasaan kita sekarang, maya bentuk nya dan sukar di lukiskan dengan suatu perkataan, arwah adalah roh yang berada dalam tubuh manusia, dalam diri kita sendiri, sedangkan daging dan tubuh sebetulnya adalah benda byang mati, justdru karena dimasauki roh atau arbwah maka tubuh itu menjadi sesuatu yang hidup, dan karena ditunjang dan digerakan oleh roh, maka tubuh tersebut baru dapat melakukan pelbagai perbuatan maupun pekerjaan. "Jadi kalau ada orang mengatakan sudah tak punya arwah lagi, berartidiasudah mati, tubuhnyatakdapatbergeraklagi" Im Yan cu segera tertawa merdu. "Engkoh Hong, sekarang aku sudah tahu, tapi bagaimana caranya untuk membawa sealu arwahku disisimu?" "Adik Im, yang dimaksudkan sebagai roh atau arwah adalah sesuatu yang bersifat tak menetap, roh itu melayang kesana kemari, tapikitapundapat membuatroh selalu beradadisisi kita." "Caranya yakni membawa jasad tubuh itu ke suatu tempat dan menyimpannya di sana kemudian selamanya aku akan menetap di sana, bukankah hal ini berarti pula kalau rohmu selalu berada disisiku?" ImYan cu menjadiamatgirang, segeraserunya: "Engkoh Hong, apakah kau hendak membuatkan sebuah kuburan yang sangat indah bagiku, kemudian membangun sebuan rumah disamping kuburan tersebut dan selamanya kau akan menetap di sana?" "Adik Im, aku memang bermaksud demikian, cuma dendam darahku harus dituntut lebih dulu, setelah itu aku akan membangun rumah gubukdan menemanimu untuk selamanya." 'Engkoh Hong, bagaimana kalau kaupun ajak Him Ji im untuk tinggalbersama kau?" tiba-tibaImYan cuberseru. 778

ooo0dw0ooo BAB 36 MENDENGAR gadis itu menyinggung kembali soal Him Ji im, tat kuasa Ku See hong menghela napas panjang, lagi sorot matanya pelan-pelan dialihkan ke tempat kejauhan sana, memandang awan putih yang melayang di angkasa, hatinya terasa lebih sedih dan pedih. Mendadak Im Yanr cu berkata lagti. "Engkoh Hong, bukankah kau bilang masih ada seorang lagi yang bernamaKengCinsindariistanaHuan mokiongdilautLamhay?" Keng Cin sin adalah gadis pertama yang tertanam dalam hati pemuda itu, dia merupakan gadis yang paling dicintai dan paling di hormati Ku See hong selama ini, menyinggung soal gadis itu, perasaan Ku See hong makin bertambah pedih, air matanya bercucuran semakin deras lagi. Sambil menghela napas sedih, kembali Im Yan cu berkata: "Engkoh Hong, apakah Keng Cin sin telah tiada?" "Ya, dia memang sudah meninggal" suara Ku See hong kedengaran amat gemetar, namun aku tak pernah menyaksikan sendiri jenazahnya. "Engkoh Hong, aku mati masih mendingan tapi kau .... kau bakal kesepian, aaah, betul! Masih ada Him Ji im, kau harus segera menolongnya, kau pun harus mencari tulang belulang Keng Cin sin dan menguburnya bersamaku, dengan begitu aku akan mendapatkan seorang teman, sedang kau yang berada didunia inipun ada Him Ji im yang bakal merawatmu, dengan demikian aku dan Keng Cin sin yang berada di alam baka pun tak akan terlalu menguatirkan dirimu" Diam-diam Ku See hong merasa kagum bercampur terharu, dia dapat merasakan kalau gadis tersebut jauh berbeda dengan gadis 779

gadis lain, seakan-akan tidak menaruh perasaan cemburu terhadap perempuan lainnya, meski yang lainpun merupakan saingan baginya, penampilan semacam ini sudah jelas memperlihatkan kalau dia bukan seorang perempuan biasa. Aaaai.... Tapi, mengapa Thian tidak adil? Kalau begiut, bila ia dapat memperistri tiga orang kekasih yang cantik jelita dan hidup berbahagia sepanjang tahun, bukahkah kejadian ini merupakan suatu peristiwa yang hebat?" Sekarang, Him Ji im masih berada di dalam sarang iblis, jiwanya berada di ujung tanduk, sekarang kini diapun seperti memperoleh suatu firasat tak baik, siapa tahu gadis itu sudah tiada.... Teringat sampai ke situ, Ku See hong merasa amat sedih dan kosong, tanpa terasa dia menghela napas panjang. Ia benci, bencinya bukan alang kepalang, membenci kepada langit, juga membenci kepada bumi. Baru dalam keadaan seperti ini dia dapat merasakan makna yang sesungguhnyadaribait-baitsyair dalamlagu "'DENDAM SEJAGAD'" Sementara itu, Im Yan cu sudah kelihatan lelah sekali, berulang kali dia menguap lebar, sedang suara bisikannya ikut bertambah lirih: Engkoh Hong, setelah aku mati nanti tolong kau suka menyampaikan berita tentang kematianku ini kepada guruku..." Mendengar ucapan tersebut, satu ingatan tiba-tiba melintas didalambenak KuSeehong, buru-buruserunya: "Adik Im, apakah gurumu masih berada di tebing Hay jin gay? Dia orang tua pasti dapat mencarikan akal untuk menyelamatkan dirimu Kesadaran dan akal budi Im Yan cu ketika itu sudah makin lama semakin bertambah lemah, pada hakekatnya apa yang diucapkan Ku See hong sudah tak dapat di tangkap olehnya. Tapidalamkeadaanbegini gadis itu masihbergumam lagi: 780

"Engkoh Hong, apakah luka pukulan Hou kut jian hun im kang yang kau derita telah sembuh kembali.?" Tiba-tiba KuSee hong menepuk kepalasendirisambilberteriak: "Aaah, mengapa aku bodoh begini? Orang itu dapat menyembuhkan aku dari pengaruh pukulan Hou kut jian hun im kang, berarti dia dapat juga menyembuhkan racun cabul tersebut, mengapaakutidakberusahauntuk mohonkepadanya....?" Im Yan cu sudah terlelap tidur, sekali memejamkan mata, dia baruakan mendusin kembalidaritidurnyadua hari kemudian. ooo0dw0ooo MATAHARI telah terbenam dilangit sebelah barat, sinar yang berwarna keemas-emasan menarik ke seluruh angkasa. Suasana senja yang indah dan lembut itu seakan-akan mendatangkan suatu perasaan yang pedih dan murung dihati orang. Hari ini udara sedikit agak luar biasa, langit serasa mengering dan mati, tiada hembusan angin yang lewat. seluruh benda disekeliling situ bagaikan turut lesu dan letih. Dalam suasana senacam inilah, ditengah angkasa yang hening, tiba-tiba berkumandang suara nyanyian yang keras tapi bernada memedihkan hatiorang... Dendamkesumat menbentangbagaiJagat Bukit tinggi berhutan lebat ditepi sebuah kuil Sungaibesardidepan kuilberombak besar. Dendam kesumat sepanjang abad. Dendamkesumat membentangbagaijagad. Burunggagakbersarangdi rumput dikalasenja. Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua. 781

Memetik kampak membuat lagu. Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa. Dendamkesumat membentangbagaijagad. Ji koan pernah berbuat salah. Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya terasa hambar. Dendamkesumat membentangbagaijagad Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirnya surut. Dendam kesumat tak akan pernah luntur. Suara nyaring yang begitu memilukan, begitu memedihkan mengalundiudara dan memancar keempatpenjuru. Dari irama dan nada nyanyian tersebut, seakan-akan dia hendak mengutarakanrasadendamyang membaradidalamdadanya. Kesepian... Kesedihan... Kesengsaraan... Sisa sinar matahari meninggalkan suasana yang makin suram di seluruh permukaan jagad. Senja telah menjelang tiba, sesosok bayangan yang memanjang tiba-tiba muncul di atas permukaan tanah, Ku See hong dengan membawa si nona yang tertidur pulas sedang berjalan pelan menelusuri jalan. 782

Rupanya Ku See hong sedang membopong Im Yan cu menuju ke arah kota, dia hendak menuju ke gedung yang seram dan terpencil untuk memohonkan pertolongan bagi gadis itu. Tapi gedung yang besar dan lebar itu ditemukan berada dalam keadaan kosong tanpa penghuni meskipun barang-barang keperluan sehari-hari masih terlihat dalam ruangan itu, akan tetapi tak sesosok bayangan manusia pun yang nampak. Bahkan si bocah lelaki itupun tak diketahui sudah pergi ke mana, dia harus menunggu selama berjam-jam lamanya sebelum membopong kembali ImYancudanberlalu darisitu. Tapi dari sementara kawanan jago yang berbisik-bisik, dia mendapat tahu kalau malam nanti di lembah Yu cui kok diluar kota sana akan terjadi suatu pertarungan sengit, sekawanan jago-jago persilatan di dunia saat ini hendak mengerubuti seorang manusia berkerudung warni warni. Maka Ku See hong lantas teringat akan manusia aneh dalam gedung menyeramkan itu, siapa tahu kalau dia pun telah berangkat kelembah Yu cui kokuntuk menonton keramaian? Karena berpendapat demikian, Ku See hong dengan membopong Im Yan cu segera berangkat menuju ke lembah tersebut, dia berharap bisa menjumpai si bocah itu lagi, kemudian memohon kepadanya agar memperkenalkan manusia aneh itu kepadanya. Begitulah, sambil membopong In Yan cu dan menyanyikan lagu "DENDAM SEJAGAD" selangkah demi selangkah Ku See hong berjalan menyelusuri hutan yang sepi, suara nyanyian yang mengenaskan itu dengan cepat menambahkan suasana yang memedihkan di senja itu. Sebagaimana diketahui, bait-bait dalam lagu ''dendam sejagad" yang dibawakan Ku See hong itu sesungguhnya mengandung arti yang sangat mendalam, itulah sebabnya dia berjalan sambil menyanyikan lagu itu, dia tak tahu dimanakah letak lembah Yu cui kok tersebut, maka dia ingin memancing kedatangan para jago 783

persilatan tersebut dengan lagunya, agar merekalah yang memberi petunjukkepadanyadimtana letakYucui kok yangdimaksudkan. Padahal, ingatan semacam itu sangat berbahaya, sebab jago persilatan didunia sekarang menaruh perasaan dendam dan permusuhan terhadapnya, mereka sangat berharap dapat mengetahui jejaknya, bahkan tidak berada dibawah manusia berkerudung itu ..... Penampilannya secara sengaja sekarang sudah dapat dipastikan akan memancing datangnya keributan dari kawanan jago persilatan tersebut. Disaat suara nyanyiannya belumselesai di bawakan ...... Suara pekikan-pekikan nyaring secara tiba-tiba berkumdang dari lembah bukit disebelah depan situ.. Menyusul kemudian terlihat ada empat sosok bayangan manusia yang meluncur ke hadapan Ku See Hong dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, salah satu diantaranya yang berwarna abu-abu paling cepat bergerak, seperti hembusan angin lembut dalam sekejap mata telah tiba ditempat tujuan. Dia adalah seorang sasterawan setengah umur yang berwajah tampan, berparas putih dan menggembol sebilah Pedang berwarna hitam dipunggungnya, orang itu bukan lain adalah salah seorang diantara dua murid murtad Bun ji koan su, yakni Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok ....! "Sreeet Sreeet...! Sreeet...!" secara beruntun dari arah belakang berdatanganlagitiga sosokbayangan manusia. Kakek yang kurus lagi pendek, dia adalah Hiangcu nomor satu dari ruang Sin hwe tham dalam perkumpulan Ban sia kau yang terkenal karena kelihayan ilmu silatnya serta kesaktian gerakan tubuhnya .... Kun thian ciang Tan Khong lun. Dua orang sisanya adalah manusia aneh bertubuh kurus kering yang berperawakan jangkung, dandanannya aneh, gerak geriknya 784

kebanci-bancian, mereka tak lain adalah dua orang pelindung hukum kesayangan dari Thi bok sin kiamCu Pok. Si kakek berjubah merah darah yang berada di sebelah kiri adalahAngyangkui(setan merah) Sin Sausi. Sedang Kakek-kakek berbaju hijau yang berada disebelah kanan bernama LikImloksi(setanhijau) Sin Engsiang. Kedua orang itu bersaudara, ilmu silatnya lihay dan keji, mereka termasuk manusiapentingdalamperkumpulan Ban sia kau. Setelah menyaksikan orang-orang munculkan diri dihadapannya sekarang terasa bergidik juga hati Ku See-hong dibuatnya, sebab dia cukup menyadari kalau ilmu silat yang dimiliki ke empat orang itu benar-benar luar biasa hebatnya. Dalam sekilas lintas pemeriksaannya dia sudah merasakan kalau diantara beberapa orang yang hadir, maka tenaga dalam yang dimiliki Thi bok sin kiam Cu Pok termasuk yang paling hebat, membuat orang sukar untuk mengukur sampai dimanakah taraf kepandaian yang sebenarnya. Kemudian orang yang menempati urutan ke dua adalah si kakek kurus dan pendek itu---Kun thian ciang Tan Khong lun. Tapi sewaktu Ku See hong menyaksikan dandanannya, hanya menempati urutan ke tiga dalam perkumpulan Ban sia kau, hal ini membuatnyatercengangdantidakhabis mengerti. Ketika sinar mata Ku See hong dialihkan ke wajah Kun thian ciang Tan Khong lun tadi, kebetulan sekali sorot matanya juga lagi memandang kearahnya. Ku See hong dapat menyaksikan dengan jelas sorot matanya yang tajam, namun hal ini semakin membuatnya merasa keheranan. Mendadak si pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin, kemudian tegurnya: "Barusan, kauyang membawakanlagu dendamsejagad itu?" 785

Dengan wajah sedingin es, Ku See hong memperhatikan beberapa kejap pula ke arahnya, kemudian menyahut: "Kalau benar kenapa, kalau tidbak kenapa?" Sorot mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam, mendadak memancarkan sinar kebuasan, dia meneliti tubuh Ku See hong beberapa kejap lalu memperhatikan pula Im Yan cu yang berada dalam bopongan, sekilas perasaan tercengang sempat menghiasi raut wajahnya. Tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya, lalu memperdengarkan suara tertawanya yang menyeramkan ..... Suara tertawanya sangat keras, memekikkan telinga, menggetarkan sukma dan seakan-akan menggoncangkan seluruh jagad. Dalam gelak tertawa tersebut, terdengar pula nada angkuh, sombong, takabur dan kejinya yang sukar dilukiskan dengan katakata. Mendadak ia berhenti tertawa .... "Maaf, maaf ..!" serunya kemudian lantang. Sesudahberhentisejenak, lanjutnyakembali: "Kalau begitu, kaulah yang disebut Leng hun koay seng Ku sute yang namanya menggetarkan dunia persilatan dewasa ini? Harap kau sudi memaafkan sikapku yang punya mata tak mengenal bukit Thay san, harap Ku sute sudi memaafkan" Ku See hong merasakan darah yang mengalir dalam tubuhnya mendidih keras, ia benar-benar sangat gusar sesudah mendengar gelak tertawanya yang aneh, terutama ucapannya barusan. Dengan cepat dia menghimpun segenap tenaga yang dimilikinya dan berusaha untuk menenangkan perasaan hatinya yang bergolak. Selang beberapa saat kemudian, dia baru berseru dengan perasaan terperanjat: 786

"Jadikau adalahPedangsakti kayubesiCu Pok!" Sekali lagi Pedang sakti kayu besi Cu Pok mendongakkan kepalanya dan tertawa seram. "Haahhh... haaahh... hahh... rupanya dia masih belum melupakan kami berdua..." Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, dia mendengus dingin, kemudian dengan nada sinis dan samasekali takberperasaanteriaknya: "Murid durhaka, hari ini kau tak akan lolos dari kematian, bersiap-siaplah untuk mampus!" Thi bok sin kiam (pedang saktib kayu besi) Cu Pok mengulumkan sekulum senyuman yang sinis lagi licik. "Heehhh.. heehhh...... heeehh.. padahal kita sesama saudara seperguruanbarupertama kali ini bersua, buatapakau melototiaku dengan wajah gusar? Heeehh... heeehhh... tolong tanya apakah belakangan ini suhu dia orang tua berada dalam keadaan sehat walafiat...? Sekali lagi Ku See hong merasakan darah yang mengalir didalam dadanya mendidih keras, dia betul-betul tak sanggup untuk mengendalikan kobaran hawa amarahnya lagi, dengan suara yang keras, dia membentaknyaring: "Kau bajingan keparat yang tak tahu malu, bila kau masih memiliki sedikit perasaan saja, tak mungkin kau akan berbuat bejad dengan menghianati perguruanmu" Pedang sakti kayu besi Cu Pok kembali mendehem beberapa kali, dengan senyum tak senyum katanya. "Ku sute, kau memang seorang manusia yang benar-benar lupa budi, seandainya kami dua bersaudara tidak meninggalkan perguruan, bagaimana mungkin kau bisa menjadi hebat dan lihay seperti hari ini? 787

Heeeehh...... Heeeehh...... heeeehh...... apakah suhu sudah berangkat ke alam baka untukberistirahat selamanya?" -ooo0dw0ooo Jilid 24 TIBA-TIBA Ku See hong menangkap kembali sorot mata yang sangat aneh memancar keluar dari balik mata Kun thian ciang Tan Khong lun, dia seperti lagi memberi tanda rahasia kepadanya berulang kali. Ku See hong sebagai seorang pemuda yang cerdik dengan cepat dapat menangkap maksudnya, dia menjadi amat terperanjat, segera pikirnya dengan cepat: "Ilmu silat yang dimiliki penghianat itu sangat lihay, kenapa aku bersikap bodoh dengan termakan oleh hasutannya yang sengaja hendak mengobarkan amarahku, jika sebentar pertarungan berlangsung dan keadaan tidak menguntungkan bagiku, bukankah akuakan menyesalsepanjang masa?" Berpikir sampai disitu, dengan cepat anak muda itu berusaha keras untuk menenangkan kembali hatinya, kemudian dengan kening berkerut dan sekulum senyuman sinis menghiasi ujung bibirnya, dia mendengus berat-berat, lalu tertawa dingin. Selang berapa saat kemudian, dengan hawa pembunuh yang menyelimutiseluruh wajahnya, diaberseruketus: "Tak ada salahnya untuk memberi tahukan kepadamu, suhu telah mencapai kesempurnaan dan kembali ke alam baka, tapi sebelum meninggalnya beliau telah berpesan kepadaku untuk membersihkan perguruan dari semua manusia-manusia penghianat Hmmm! Cu Pok, mengapakautidaksegeraberlututuntuk menerimakematian?" Perubahan demi perubahan yang terjadi membuat Ku See hong bersikap lebih waspada dan serius. 788

Tampaknya perbuatan sikap yang sangat mendadak ini cukup membuat kawanan iblis itu merasa terkesiap, mereka tidak habis mengerti, mengapa anak muda tersebut dapat menunjukkan perubahan sikap hanya didalam beberapa saat saja. Sementara itu si setan merah Ang yang si kui dan setan hijau Lik im pok si telah memperdengarkan suara tertawa anehnya yang sangat mengerikan. Suara tertawa itu seperti jeritan setan, seperti juga lolongan serigala, menjulang diangkasadanamattak sedapdidengar. Dengan perasaan terkesiap Ku See hong segera berpikir: "Tampaknya peristiwa yang terjadi pada hari ini tidak gampang diselesaikan, sekarang aku cuma seorang diri..." Tiba-tiba Ang yang kui si, Sin siau si memperdengarkan suara tertawanya yang menggidikkan hati, kemudian serunya menyeramkan: "Dengan mengandalkan kecongkakanmu sewaktu berbicara tadi, kami dua bersaudara jadi berhasrat sekali untuk meneoba kepandaianmu lebih dulu, ingin kuketehui sampai dimanakah kehebatan ilmu silatmu itu sehingga begitu berani tidak memandang sebelah matapun kepada orang lain' Ku See hong menyipitkan sepasang matanya menjadi satu garis, kemudian mendengus sinis. ''Hmmm setan-setan gentayangan dari dalam neraka pun berani melancong ke alam semesta ini, hmmm, sayang kalian telah berjumpa denganku hari ini, tampaknya saat sial buat kalian sudah tiba, heehh... heeehhh... heeehhh...." Sinar buas segera mencorong keluar dari mata Ang yang kui si dan Lik im pok si, tampaknya mereka sudah dibikin marah dan bersiap-siap melancarkan serangan. 789

Tapi si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mendengus dingin, kedua orang itu pun segera menarik kembali hawa amarah-nya dan mengundurkan dirike belakang. SetelahituCuPokbaru berkatasambil menyeringai seram: "Ku See hong, aku orang she Cu masih mengingat diri kita sebagai sesama seperguruan, karena itu tak ingin menyulitkan dirimu, asal kau bersedia memberi tahukan bait lagu gurumu itu kepadaku, urusanpastiakan beressampai disini saja" Ku See hong tertawa dingin. "Hemmm, hubungan sesama seperguruan, haaahh... haaaahhh.... haaaahhh... boleh saja aku beritahukan bait lagu itu kepadamu, cuma suhu pun pernah berpesan: Setelah bersua dengan kalian, dia bila kalian menginginkan bait lagu tersebut, silahkan kamu berdua berangkat ke akhirat, disanalah suhu akan mengajarkan sendiri kepada kalian, sebab aku hanya seorang adik seperguruan kalian, aku tak bisa mewakili guru untuk memberi pelajaran kepada kakak seperguruan, heeehhh...heeehhh...heeehh...." Setelah tertawa dingin tiada hentinya, kembali dia berkata: Sekarang bersiap-siaplah untuk berangkat ke akhirat, suhu sudah menantimu di situuntuk memberipelajaranlagu kepadamu. Selesai berkata, tubuhnya secepat kilat berjumpalitan sejauh tujuh delapan kaki dari posisi semula, kemudian dengan cepat membaringkan tubuh Im Yan Cu ke atas tanah: 'Baru saja Ku See hong menggerakkan tubuhnya Ang Yang kui si dan Lik Im pok si segera mengira anak muda itu hendak meloloskan diri, serentak mereka tertawa seram, tubuhnya yang kurus kering bagaikan sukma gentayangan langsung menerjang ke arah tubuh Ku See hong. Dengan suatu gerakan secepat kilat Ku See hong membalikkan badannya, tidak nampak bagaimana dia bertindak, seakan-akan besi 790

semberani yang menghisap benda logam saja, dia langsung menerjang ke tubuh kedua orang manusia aneh tersebut. Menyaksikan gerakan tubuh yang begitu cepat tapi hebat dari Ku See hong, Ang yang kui si maupun Lik Im pok si berteriak aneh, serentak mereka memisahkan diri ke arah kiri dan kanan, kemudian dengan ke empat cakar setannya menyerang ke muka. Ditengah hembusan angin puyuh yang menderu-deru, serangan kedua orang itu tiba-tiba berubah pula setelah sampai ditengah jalan, kini secara ancaman tadi miring ke samping kiri dan kanan lalu menerjang ke muka. Dalam waktu singkat selapis hawa pukulan yang sangat kuat dan menyesakkan napas muncul dari empat arah delapan penjuru dan langsung mengurung seluruh badan Ku See hong. Dengan sinis Ku See hong tertawa dingin, tubuhnya mengigos ke samping dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, itulah gerakan tubuh Mi khi biau tiong yang amat lihay, hanya dalam beberapa kali jumpalitan saja dia sudah menyingkir kesamping. Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau baru terperanjat sesudah ancamannya mengenai sasaran yang kosong, serentak mereka berpekik aneh, lalu cakar setan yang kurus dan panjang diayunkan berulang kali kedepan. Ada yang mencakar, ada yang membacok ada yang menusuk, gerak demi gerakan, tendangan semuanya dilepaskan dengan kecepatan luar biasa. Dalam waktu singkat, Ku See hong sudah menyambut datangnya puluhan jurus serangan tersebut. Seketika itu jika seluruh angkasa diliputi oleh hawa pukulan yang tajam dan maha dahsyat, suara gemuruh yang memekikkan telinga disusul dengan gulungan hawa pukulan yang tajam menggidikan hatibersama-sama menggulungtubuhnya. Serangan demi serangan yang dilancarkan Im yang siang si semuanya diakukan dengan kecepatan luar biasa, jurus 791

serangannya pun aneh tapi sakti, yang lebih hebat lagi adalah jurus serangan yang digunakan semuanya sama, seakan-akan mereka sudah mempunyai ikatan batin yang hebat hingga kedua belah pihakbisa mendugaapaselanjutryayangbakal dilakukan rekannya. Ku See hong melambung dan melompat kian kemari meloloskan diri dari ancaman selapis hawa pukulan yang maha dahsyat di bawah kilauan bayangan setan segera menerjang ke depan seperti ombak samudra yang menyapu daratan dan menyergap musuhmusuhnya. Tiba-tiba Ku See hong berkerut kening, tiba-tiba saja sepasang tangannya digetarkan keras-keras, seluruh tubuhnya segera berubah menjadi enteng bagaikan selembar bulu yang tipis dan melayang kian kemari diombang ambingkan oleh hawa pukulan lawan yang kuat. Rupanya belakangan ini Ku See hong telah berhasil memahami rahasia dari ketiga macam ilmu sakti yang diajarkan Bun Ji koan su kepadanya itu, ilmu meringankan tubuh yang sangat enteng ini tak lain adalah perubahan yang berhasil dipecahkan olehnya dari ilmu gerakantubuh Mi khibiautiong. Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau merupakan manusia-manusia bengis yang berhati kejam, mendadak mereka berdua berputar tiga kali, begitu meninggal-kan permukaan tanah, mereka segera menerjang ke arab Ku See hong dengan dahsyatnya, sepasang telapak tangan mereka secepat sambaran petir melakukan tiga kali serangan yang aneh dan ganas mengimbangi gerakan melambung yang mereka lakukan. Serangan semacam ini amat ganas lagi keji. kekuatannya seperti air yang menerjang keluar dari bendungan yang jebol. deras, kuat dan mengerikan hati. Mendadak... Ku See hong menengadah lalu memperdengarkan pula suara pekikan panjang yang amat keras. 792

Sepasang lengannya melakukan suatu gerakan yang sangat aneh ditengah udara, lalu dari seluruh badannya segera memancar ke luar selapis cahaya aneh yang menyilaukan mata. Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut menjadiamatterperanjat, diasegeramembentak keras-keras: "Kalian berdua cepat mundur" Rupanya dia tahu kalau musuhnya sedang bersiap-siap melancarkan serangan dengan tiga gerakan Hoa han seng huan yang maha dahsyat tersebut. Ditengah teriakan mana, secepat kilat Thi bok sin kiam Cu Pok melambung ketengah udara, sepasang telapak tangannya pun secara beruntun melepaskan beberapa buah pukulan dahsyat bagaikan angin puyuh yang sangat mengerikan. Segulung demi segulung hawa pululan tanpa wujud yang dahsyat, seperti ambruk-nya bukit karang langsung menerjang ke muka dengan membawa desingan serta angin puyuh yang menderu-deru. Tapi, dikala Cu Pok melepaskan pukulan-nya tadi, Ku See hong telah menggunakan pula jurus Jin hay bu seng (lautan manusia tumbuh tenggelam), salah satu gerakan dari tiga gerakan Hoa han seng huan untuk melancarkan serangan ..... Dua gulung hawa sakti yang berwarna putih dan menyilaukan mata, bergerak dari kiri dan kanan langsung menerjang ke bagian tubuhyang mematikan di tubuhAng Yang kui si sertalik impoksi. Perlu diketahui, bila gerak serangan Ho han seng huan telah dilancarkan dan cahaya berkilat sudah melintas di angkasa, maka sang korban sulit untuk meloloskan diri lagi dari kedahsyatan serangan tersebut. Betul, sipedang sakti kayubesi CuPok telah melepaskanpukulan untuk memberi pertolongan, namun sayang gerak serangan itu masih terlambat juga sedetik. 793

Dua kali jeritan ngeri yang mengerikan hati segera berkumandang memecahkan keheningan.. Tubuh Ang Yang kui si Sin Siau si dan Lik im pok si Sin Eng siang segera terlempar ke tengah udara lalu bergulingan diatas tanah. Dada mereka sudah hancur dan darah segar memancar keluar ke empat penjuru, dua setan yang dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan itu, kini berangkat kembali ke akhirat pada saat yang hampir bersamaan pula. Ditengah jeritanngeri yang memilukanhati.. Secara kebetulan, angin pukulan yang dilepaskan si Pedang sakti kayubesiCuPokjuga menghantamtelakditubuhKuSeehong. "Blaaam, blaaammm, blaaam...!" serentetan bunyi ledakan keras bergema memecahkan keheningan. Desingan angin pukulan yang amat dahsyat dengan membawa suara yang tajamlangsung menyebar ke empat penjuru. Ku See hong hanya merasakan datangnya segulung angin pukulan tak berwujud yang menerjang masuk ke dalam jaring hawa murni yang menciptakan lewat gerakan Ho han seng huan, langsung menekan ke tubuhnya dengan kekuatan yang menyesakkan napas.. Tak kuasa tubuhnya segera terpental sejauh tiga kaki dari tempat semula, namun tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera apaapa. Wajah si pedang sakti kayu besi Cu Pok yang mengerikan tibatiba berubah sangat hebat dan nampak menyeringai lebih menyeramkan, dia bukan terluka oleh benturan tersebut sebaliknya merasakan suatu perasaan terkesiap yang luar biasa sekali, tapi hanya dalam waktu singkat paras mukanya telah pulih kembali seperti sedia kala.. Sambil mengulumkan senyuman licik yang rendah dan berat, dia segera berkata: 794

Sungguh tak kusangka dia telah mewariskan pula segenap ilmu simpanannya kepadanya.." Mana, mana!" Ku See hong tertawa dingin, dengan wajah yang tenang, "aku hanya mempelajari tiga macam kepandaian sakti saja: Kan kun mi siu khikang, tiga gerakan Hoo han seng huan serta gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat, heeeehh... heeehh... heeeehh... aku rasa kaupun sudah pernah mempelajarinya bukan!" Berbicara sampai di situ, kembali Ku See hong memperdengarkan suara dengusan dinginnya yang amat sinis: "Hmmm... murid murtad yang bermoral bejad dan bderhati binatang, mana mungkin punya rejeki sebaik itu untuk mempelajari ilmu-ilmu rahasia semacam ini, haaah... haahhh.... haaahhh..." Dari balik mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok segera mencorong keluar sinar buas yang keji, setelah tertawa seram katanya lagi: "Kalau begitu, dengan membawa ke tiga macam ilmu sakti tersebut, pergilah ke akhirat dan pamerkan kemampuanmu itu di depan guru setan tersebut?" Sepasang telapak tangan si Pedang sakti kayu besi Cu Pok berputar membentuk satu gerakan busur, kemudian didorong ke muka. Segulung angin pukulan yang amat dahsyat dengan cepat meluncur dan menggulung ke muka. Serangan ini dilancarkan sangat tiba-tiba, kekuatannya pun sangat mengerikan. Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, sepasang telapak tangannya segera diayunkan silih berganti, angin puyuh yang dahsyat seperti jaringan langit dan perangkap bumi segera meluncur ke depan menyongsong datangnya ancaman tersebut.. Ketika pedang sakti kayu besi Cu Pok selesai melepaskan pukulan tadi, sambil tertawa seram dia sudah menerjang ke muka, kemudian 795

menyelinap ke sisi kanan Ku See hong, telapak tangan kirinya secara aneh segera melepaskan pukulan lagi dengan jurus Thian gwa lay im (awan tebal dari luar langit) mengancam bagian tubuh yangmematikanditubuh Ku Seehong. Anak muda itu sangat terperanjat , dia sama sekali tak menyangka kalau tenaga dalam nya telah mencapai tingkatan yang begitu sempurna, ditengah amukan dinding hawa murni yang tajam dan menyelimuti angkasa, dia mengigos ke samping kemudian balas menerjang pula kedepan... Rupanya si pedang sakti kayu besi Cu pok pun menyadari kalau Ku See hong telah berhasil menguasai ilmu Kan kun mi siu khikang dan menerima kesaktian atas hawa im dan hawa yang yang saling bertautan, sekalipun dia menyerang dengan kekuatan yang hebat, belumtentusanggup menghajarnyasampaimampus. ltulah sebabnya dia lantas bertekad untuk menyelesaikan pertarungan tersebut dengan sesuatu pertarungan jarak dekat, dia pun melepaskan pukulan lebih dulu dengan tujuan memancing lawannya masuk perangkap. Dalam kejutnya tadi, Ku See hong segera berputar ke kiri, sementara telapak tangan kanannya menyaru ke samping membacokuratnadipadapergelangan tangankiri lawan. Bagaimana pun jua, selama beberapa waktu si Pedang sakti kayu besi Cu Pok pernah menerima beberapa pelajaran sakti dari Bun ji koan su, ilmu silat yang dimilikinya sekarang selain sakti juga luar biasa sekali. Mendadak telapak tangan kirinya berputar membentuk satu gerakan setengah busur, kemudian diiringi desingan angin tajam, tangannya itu bergerak bagaikan seekor ular sakti menerobos masuk lewat celah-celah kosong diantara tangkisan tangan kanan KuSeehongdanlangsung menotokjalandarahKhihayhiatnya. Jurus serangan ini sakti dan luar biasa, juga terhitung sebagai suatu serangan yang kejam. 796

Paras muka Ku See hong berubah hebat, dengan cepat dia melangkah mundur dengan ilmu tujuh bintang. dalam sekali ayunan badan, dia sudah mundur sejauh beberapa kaki. Kali ini, Ku See hong tidak membiarkan musuhnya menguasai keadaan lagi, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke muka, sepuluh jari tangannya dipentangkan dan disentilkan ke muka.. Segulung desingan angin tajam dengan membawa hawa serangan yang dahsyat langsung menerjang kemuka secepat kilat dan mengancam sepuluh buah jalan darah kematian ditubuh Thi boksinkiamCu Pok. Dikala Ku See hong masih melancarkan serangan dengan kekuatan yang maha dahsyat itu, dengan suatu gerakan cepat Cu Pok telah meloloskan pedang sakti kayu besinya, tangan kanannya digetarkan, serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata kontan memancar keluar dari tubuh pedang tersebut, lalu desingan angin tajam menderu-deru seperti gulungan ombak sarnudra langsung menyambar ke arah sepuluh desingan angin jari yang sedang meluncur tiba itu. Ketika sampai ditengah jalan, serentetan hawa sakti itu segera saling membentur satu sama lainnya, hawa sakti yang di lancarkan Ku See hong ketika saling membentur dengan hawa pedang yang lunak, tahu-tahu saja lenyap tak berbekas seperti batu yang tenggelam ditengah samudra saja. Sejak mengetahui musuhnya meloloskan pedang sakti kayu besi, Ku See hong sudah tahu bahaya, dia melompat mundur dengan cepat dan tangan kanannya menyambar ke belakang. "Criingg...!"bunyigemerincingannyaring memenuhiangkasa. Kini pedang sakti Hu thian seng kiam telah diloloskan dari dalam sarungnya, hawa pedang yang bercahaya tajam seketika menembusiangkasa yang gelap. 797

Dengan pedang Hu thian seng kaim di tangan kanannya, Ku See hong berdiri diatas satu kaki, sedang tangan kirinya melakukan suatu gerakan dengan kedua jari tangannya diletakkan sejajar dengan alir mata. Sorot mata yang tajam, kening yang berkerut serta tubuh yang memancarkan hawa sakti tanpa menimbulkan suatu kewibawaan yang luar biasa sekali. Setelah menyaksikan gerakan pedang yang diciptakan Ku See hong, ternyata Cu Pok tak berani menyerang secara gegabah, pedang sakti kayu besi yang berada dalam cekalannya diluruskan sejajar dada, kakinya berdiri setengah berjongkok, sedangkan sepasang matanya yang keji sedang mengawsi wajah Ku See hong tanpa berkedip, tanpa terasa dia pun memperluhatkan suatu hawa seram yang menggidikkan. Untuk sesaat empat marta yang tajam saling berpandangan tanpa berkedip... Seluruh jagad menjadi hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun, begitu sepi, dan heningnya seperti mati, membuat orang merasakan suatu keseraman, ketegangan dan kengerian yang mencekam. Pertama-tama Si Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang melancarkan serangan paling dulu, dia membentak nyaring, pelanpelan pedang kayu besi yang berada ditangan kanannya digerakkan menusuk ke jalan darah Sim kan hiat di tubuh Ku See hong. ooo0dw0ooo BAB 37 SERANGAN pedang itu kelihatannya seperti biasa dan sederhana, sedikitpun tidak disertai kekuatan apapun, padahal sesung-guhnya mengandung suatu daya penghancur yang amat jahat dan luar biasa, asal pihak lawan berani memandang enteng sudah pasti tak akan lolos dari serangan mautnya itu. 798

Menyaksikan gerakan pedang yang dilan-carkan musuh, Leng hun koay seng Ku See hong segera merasakan hatinya menjadi sangat berat dan tegang.. dia tahu murid murtad dari gurunya Bun ji koan su ini memiliki ilmu silat yang sangat hebat, apakah dia dapat menangkan musuh, hingga sekarang masih merupakan suatu tanda tanya besar.. Baru saja ingatan tersebut melintas didalam benaknya, pedang kayu besi dari Cu Pok sudah menusuk tiba, walaupun Ku See hong masih tetap berdiri tegap bagaikan batu karang, sekejap pun tanpa berkedip dia mengawasi gerakan pedang tersebut lekat-lekat. Kun thian ciang Tan Khong lun yang menyaksikan jalannya pertarungan dari sisi arena merasa amat kagum sekali dengan ketajaman mata Ku See hong, sebetulnya dia kuatir kalau anak muda itu tak mampu menandingi kelihayan musuhnya, tapi sekarang ia sudah tidak merisaukan hal itu lagi. Setelah si Pedang sakti kayu besi Cu Pok menyaksikan Ku See hong sama sekali tidak terpancing oleh gerakan pedangnya itu, hawa sakti yang semula disembunyikan dibalik jurus serangan itu segeradipancarkankeluar melaluigerakanyangtak berubahpula. Segulung desingan hawa pedang yang tajam dan dahsyat, secepat sambaran petir meluncur ke muka. Sementara itu, selisih jarak antara mereka berdua hanya satu depa saja, begitu hawa pedang meluncur keluar, sesungguhnya sukar buat lawan untuk menghindar. Akan tetapi, Ku See hong sudah menduga kalau lawannya bakal melepaskan serangan dengan hawa pedangnya itu, maka disaat hawa pedang musuh meluncur ke depah, kaki kirinya segera bergerakke kiri, sedangtubuhnyapun ikut berputarpula keakiri. Creeet....!' Hawa pedang yang dipancarkan oleh Cu Pok, dengan cepat menyambar lewat persis melalui sisi tubuhnya. Kembali Ku See hong menggeserkan kakinya diantara getaran tangan kanannya, serentetan suara pekikan nyaring memenuhi 799

angkasa, kemudian muncul beribu-ribu cahaya pedang yang tajam mengurung bagian kiri tubuh Cu Pok yang mematikan. Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin, tubuhnya seperti gerakan setan gentayangan bergerak melewati sisi kanan musuh, lalu pedang kayu besinya melepas-kan serangan balasan dengan menusukjalandarah Khi hay hiatditubuh KuSee hong. Jurus serangan yang dilakukan saat ini benar-benar sangat lihay dan luar biasa, menghindari sambil menyerang, hampir boleh dibilang gerakan mana dilakukan bersamaan waktunya, ditambah pula serangan itu dilakukan dengan gerakan setengah berjong-kok, membuat orang sukar untuk menduga sebelumnya. Ku See hong sangat terperanjat, cepat tubuhnya melambung dan meluncur ke atas kepala Cu Pok. Cu Pok yang sedang berdiri setengah ber jongkok dengan cepat menegakkan tubuhnya kembali, pedang kayu besinya ditarik kembali lalu menusuk lurus keatas. Secara beruntun dia lepaskan tiga jurus serangan, semuanya merupakan gerakan tusukan lurus keatas, kecepatannya luar biasa sekali. Ku See hong yang melambung ke udara, mendadak berjumpalitan beberapa kali, dengan kepala dibawah kaki diatas sebetul nya dia hendak melancarkan sergapan balasan ke arah Cu Pok, siapa tahu dia kena kedahuluan, sesosok bayangan hitam yang menyilaukan matatahu-tahusudah tibadidepan mata. Rasa terperanjat Ku See hong kali ini tak terlukiskan dengan kata-kata, cepat dia menghimpun kembali hawa murninya, tubuh yang masih melambung di udara, sekali lagi meluncur ke lima enam depalebih tinggidari posisisemula. Cu Pok yang merasakan posisinya lebih menguntungkan sudah barang tentu tak rela membiarkan musuhnya berhasil lolos dari cengkeraman mautnya, tiba-tiba pedang kayu besinya memancarkan selapis kabut cahaya berwarna hitdam yang amat 800

menyilaukan mata, desingan hawa serangan yang tajam bergerak daribawah menuju keatas, langsung menerjangdiri Ku Seehong. Untuk kesekian kalinya Ku See hong melambung kembali ke udara, sementara pedang Hu thian seng kiam ditangannya dengan membawa hawa serangan yang dahsyat telah menembus masuk ke balik kabut cahaya hitam lawan seperti seekor naga emas. 'Criiing! Criiing! Traaang! Traaanggg... benturan dua bilah pedang itu menimbulkan serangkaian bunyi yang amat memekikkan telinga. Menyusul kemudian... dua kali dengusan tertahan bergema diudara, bayangan manusia pun saling berpisah. KuSeehongdanCuPok masing-masingberdirisatukakijauhnya dari posisi semula, di atas lengan kanan masing-masing yang membawa pedang sama-sama muncul sebuah robekan sepanjang tiga inci, darah kental sedang meleleh keluar tiada hentinya dan membasahi sebagian pakaian yang mereka kenakan. Didalam bentrokan yang berlangsung barusan, kedua belah pihak sama-sama melalukannya dengan satu kecepatan yang luar biasa, sedemikian cepatnya sampai Kun thian ciang Tan Khong lun yang memiliki kepandaian silat amat lihay pun tak sempat melihat dengan jelas bagaimana terjadinya peristiwa hingga kedua belah pihak sama-sama terluka. Dalam pada itu si Pedang sakti kayu besi Cu Pok betul-betul merasa terperanjat sekali, selama ini dia tersohor dalam dunia persilatan sebagai jago pedang sakti, tak nyana pada malam ini dia harus menderita kekalahan diujung pedang Ku See hong. Padahal kalau dibicarakan yang sesungguh nya, menang kalah masih belum bisa ditentukan diantara mereka berdua, tapi berhubung Ku See hong yang menyerang dari tengah udara dengan posisi yang lebih jelek, sedang Cu Pok berada di daratan menempati posisi yang lebih menguntungkan, maka meski hasil pertarungan itu seri, namun boleh dibilang juga kalau kepandaian silat dari Ku See hong terhitung jauh lebih tinggi. 801

Tapi Ku See hong yang tinggi hati ini merasa sedih sekali, rasa sedihnyamalahtidakberadadibawah keadaanCuPok. Jurus serangan ryang dia perguntakan tadi, sebetulnya dipelajari dari dalam kitab Pedang warisan Hu to lo jin. dan dia yang mengandalkan pedang Hu thian seng kiam ternyata belum berhasil menangkan Cu Pok, bila keadaan semacam ini dibiarkan berlangsung terus, bagaimana mungkin dia mampu menghadapi manusia manusia laknat lainnya didunia ini? Bagaimana mungkin dia dapat membalaskan dendam buat suhunya? Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mencibirkan-bibirnya sambil memperdengar-kan suara tertawa dingin menggidikkan hati, kemudian serunya: Ku sute, ilmu pedangmu memang benar-benar sangat hebat, tolong tanya apakah kau berhasil mempelajarinya dari suhu?" Cu Pok yang licik dan banyak tipu muslihatnya ini, tampak sudah dapat menduga kalau jurus pedang yang di gunakan Ku See hong barusan sebetulnya bukan ajaran dari Bun ji koansu. Ku See hong mendengus dingin dengan nada sinis. "Hmm, terang kuberitahukan kepadamu ilmu pedang ini kuperoleh dari Si hong lo jin, jurus yang barusan kugunakan tak lebih hanya satu jurus serangan yang paling rendah dan mudah. Cu Pok lebih baik serahkan saja nyawa anjingmu itu, aku orang she Ku takbakal mengampuni murid murtadsepertikau!" Begitu si pedang sakti kayu besi Cu Pok mengetahui kalau jurus pedang yang digunakan Ku See hong adalah jurus pedang ciptaan Si hong lo jin, seorang jago pedang kenamaan pada dua ratus tahun berselang, paras mukanya segera berubah hebat, tapi hanya sebentarsajatelahlenyapkembali takberbekas. Sekulum senyuman seram segera menghiasi bibirnya, sambil tertawa dingin ia berkata: "Ku sute, rejekimu benar-benar amat bagus, sudah mendapatkan pedang mestika Ang soat po kiam, mendapat warisan ilmu silat dari 802

Si hong lo jin pula, cuma kau harus tahu perubahan selama sepuluh tahun saja sudah amat banyak apalagi sampai ratusan tahun. Dulu, ilmu pedang Si hong lo jin memang hebat dan di akui sebagai kepandaian maha sakti, tapi sekarang, hmm.. kepandaian tersebut sudah menjadi ilmu pedang paling jelek yang tak ada harganya sama sekali. "Kau tahu, jurus pedang yang barusan ku pakai itu tak lebih cuma jurus serangan yang terjelek yang kumiliki, hmmm .... hmm.. malam ini, jangan harap kau lolos dari tanganku melebihi sepuluh jurus, tapi mengingat kita punya hubungan sesama saudara seperguruan, asal kau bersedia menceritakan bait lagu Dendam sejagad kepadaku, tentu saja aku pun tak akan menyusahkan kau" Dengan sekuat tenaga Ku See hong berusaha untuk mengendalikan kobaran hawa amarahnya, setelah tertawa dingin ia berseru; "Murid murtad, Kau benar-benar kelewat jumawa dan takabur, betul-betul seorang manusia yang tak tahu malu Hmmm, hmm ...... maksud baikmu itu biar aku seorang she Ku terima dalam hati saja. Sekarang tak usah banyak bicara lagi, lebih baik kita selesaiken persoalan kita dengan adu kepandaian saja" Pedang sakti kayu besi Cu Pok memutar sepasang biji matanya yang licik bagaikan rase itu dan melirik sekejap ke arah Im Yan cu tergeletakditanah, kemudiansetelah menyeringaiseramujarnya: "Ku sute, aku hanya mengagumi atas kegagahanmu serta bakatmu yang bagus, ini bukan berarti aku benar-benar takut kepadamu. Hmmm. Asal kau bersedia mengungkap kan isi bait syair dari lagu Dendam sejagad sudah pasti aku tak bakal mengesampingkan kebaikanmu itu, bahkan luka yang di derita nona itupun akan kutolong dan kusembuhkan'" Si Pedang kayu besi Cu Pok adalah seorang manusia yang licik dan banyak tipu muslihatnya, setelah terjadi bentrokan sebanyak beberapa jurus tadi, dia sudah tahu kalau kepandaian silat yang dimilikinya tak mungkin bisa menangkan Ku See hong, sekalipun 803

dapat memenangkan pemuda itu mustahil dia bisa memaksa lawannya untuk memberitahukan isi bait syair dari lagu Dendam sejagad. Oleh sebab itu, otaknya yang licik lantas berputar kian kemari mencari akal, kebetulan dia menyaksikan Im Yan cu yang tergelapar di tanah, satu ingatan telah melintas dalam benaknya dan dia hendak memperalat gadis tersebut untuk mencapai ke inginannya. Dia tahu luka yang diderita Im Yan cu tak mungkin bisa disembuhkan oleh Ku See hong, maka dia menggunakan hal mana untuk menguasahi si anak muda tersebut. Padahal bicara yang sebenar-benarnya, hingga kini si Pedang sakti kayu besi Cu Pok masih belum tahu luka apakah yang di derita oleh Im Yan Cu . ... Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, segera pikirnya didalam hati: 'Yang ditelan oleh Im Yan cu adalah obat perangsang lm hwee si hun wan, konon dalam dunia persilatan belum ada obat penawar untuk racun tersebut, tapi si pedang ular perak Ciu Heng thian adalah anggota Ban sia kau mereka, siapa tahu ..... Belum habis dia berpikir, Pedang sakti kayu besi Cu Pok telah berkatalagisambil tertawadingin. "Ku sute, kau ingin apa? Apakah kau senang menyaksikan kekasihmu yang cantik jelita itu tewas dengan begitu saja?'' Kini, Ku See hong benar-benar merasa serba salah, berulang kali gurunya Bun ji koan su Him Ci seng telah berpesan kepada nya agar bait lagu tersebut jangan diberitahukan kepada orang lain, apalagi terhadap seorang murid murtad semacam dia, hal ini sudah tentu lebih lebihtakboleh. Tapi, Im Yan cu mempunyai budi dan cinta yang amat mendalam terhadap dirinya, apalagi dia pun mengutarakan apakah gadis itu harus dibiarkan mati secara mengenas-kan. 804

"Aaai... suhu.... wahai suhu.... mungkin aku akan melanggar pesan terakhirmu secara terpaksa ....." Sementara itu, sepasang mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok yang tajam bagaikan sembilu sedang mengawasi perubahan wajah Ku See hong dengan seksama, dia tahu si anak muda itu sudah termakan oleh ucapan sendiri. "Ku sute!" katanya kemudian sambil tertawa dingin, ''lebih baik bersikaplah lebih cerdik, kalau tidak, bila Ban sia kaucu sampai bertemu dengan kau, maka kau pun tak bakal lolos dari pancingan obatnya, bila sampai, terjadi begitu apa yang dia suruh pasti akan kau lakukan, apakah kau anggap rahasia lagu dendam sejagad itu bisakau rahasiakanterusuntukselamanya? "Sebaliknya jika aku yang mendapatkan bait lagu tersebut, Setelah kitab pusaka Cong ciong pit kip ditemukan akupun tak akan mengangkangi kitab tersebut seorang diri" Padahal Si Pedang Sakti kayu besi Cu Pak mempunyai rencana yang benar-benar amat keji, dia berencana bila Ku See hong telah mengungkapkan isi bait lagu dari "Dendam sejagad" tersebut, maka dia akan segera membunuhnya. MendadakKu See hong bertanya dengan suara dingin: "Benarkah kau mempunyai keyakinan untuk bisa mengobati penyakitnya. ." Pedangsakti kayubesiCuPoksegeratertawa: "Asal Ku sute bersedia menerangkan penyakit macam apakah yang diderita olehnya, tanggung aku dapat menyembuhkan nya!" Paras muka Ku See hong berubah agak memerah, lalu dengan nada tergagap katanya: "Dia telah menelan obat perangsang Im hwee si hun wan nilik si pedang ular perak Ciu Heng thian" 805

Begitu tahu akan pil beracun Im hwee si hun wan' diam-diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, segera pikirnya didalam hati: "Konon didalam kitab pusaka Ban sia cinkeng milik sumoay pun tidak dicantumkan obat penawar untuk pil tersebut, bagaimana mungkin aku bisa mengobatinya.?" Cu Pok yang licik, kendatipun dalam hati berpikir demikian, namun diluarnya dia tertawa terbahak-bahak. "Haaahhh.. haaahhh... haaahhh!"... Ku sute, rejekimu benarbenar besar sekali ...." Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mengetahui apa yang dimaksud kan, paras mukanya berubah hebat, serunya kemudian dengan suara dingin: "Dia sudah menjadi istri Aku orang she Ku, aku harap kau jangan sembarangan berbicara, apakah kau mempunyai keyakinan untuk menyembuhkan penyakit tersebut?" Satu ingatan dengan cepat melintas dalam benak Pedang Sakti kayu besiCu Pok. Cepat sahutnya sambil tertawa: "'Bagi pandangan sementara orang persilatan, pil beracun tersebut merupakan pil yang tiada harapan bisa dipunahkan, tapi aku justru mengetahui kalau obat tersebut bisa ditawarkan dengan sejenis obat-obatan, dan hanya obat-obatan itu saja yang bisa menyembuhkan.." "Obat apakah itu"?" buru-buru Ku See hong bertanya. Pedang Sakti kayu besi Cu Pok termenung dan berpikir sebentar kemudian jawabnya: ''Menurut apa yang kuketahui, obat tersebut hanya terdapat disuatu tempat saja, asal kau bersedia memberrikan isi dari bait lagu Dendam sejagad kepadarku, tentu saja aku pun akan memberi petunjukkepadamuuntukpergi mencariobatitu" 806

"Baik" sahut Ku See hong dengan cepat. "Asal kau bisa mendapatkan obat tersebut, dan mampu memunahkan pengaruh racun tersebut, sudah pasti aku orang she Kuakan memberitahukanisibaitlaguDendamsejagadkepadamu!" Diam diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa kegirangan, tapidenganlicik diaberkatalagi: ''Hal bagaimana mungkin bisa kulakukan untuk mengobati dia, aku harus .... sedang kau.... heeehh.. heeehh..." Tentu saja Ku See hong memahami maksud perkataannya itu, dengan gusar segera bentaknya: "'Mengapa sih kau banyak curiga? Kapan aku orang she Ku pernah mengingkari janji?" "Mana, mana" Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa licik, aku rasa ku sute, tentu bukan manusia seperti itu...cuma....." Waktu, itu, pikiran Ku See hong sudah dibikin kalut oleh keadaan Im Yan cu yang semakin parah, apa yang dipikirkan olehnya sekarang hanyalah bagaimana caranya untuk menyembuhkan kembali Im Yan cu dari pengaruh racun, sudah barang tentu dia pun tak pernah membayangkan jika pihak musuh akan menggunakan akal licik untuk menipunya. Buru-buru tanyanya lagi dengan cemas: "Cuma kenapa? Cepat kau katakan!" ''Maksudku, lebih baik kita melakukan pertukaran saat ini juga.." ''Kau maksudkan, sekarang juga aku memberitahukan bait lagu tersebut kepada-mu dan kau akan memberitahukan tempat di mana obat tersebut bisa didapat kan kepada ku? tukas Ku See hong cepat. Pedangsakti kayubesiCuPoktertawaterbahak-bahak. 807

"Haaahhh. ...haaahhh... Ku sute memang seorang pintar, memang demikian maksud hatiku, bagaimana pendapatmu tentang usulku ini?" Kontan saja Ku See hong tertawa dingin: 'Heehhh .... Heeehh.... heehhh, ...enak benar kalau berbicara, aku toh belum tahu apakah obat tersebut benar-benar dapat memunahkan pengaruh dari racun Im hwee si hun wan atau tidak? Boleh saja kalau kau menghendaki isi bait lagu tersebut, tapi bait laguitu baruakan kuberikansetelah iaterbuktisembuh nanti" "Yaa, tak heran kalau kau mencurigai diriku dalam hal ini, tapi begitupun boleh juga, sekarang kau boleh menyalin dulu bait syair dari lagu tersebut diatas secarik kertas, besok kentongan ketiga aku akan menunggu mu di kuil Toa an ku bio di barat kota, kemudian kita akan saling bertukar barang!" "Tapi kau boleh pergi hanya setelah racun yang mengeram didalamtubuhnya punah sama sekali. "Ooh tentu saja begitu, soal ini tak usah kau kuatirkan!"kata Pedangsakti kayubesiCuPoksambil tertawa. "Ucapan seorang kuncu.... "seru Ku See hong lantang. "Bagaikan kuda dicambuk..." sambung pedang sakti kayu besi Cu Pok cepat. Selesai berkata, Cu Pok segera berpaling, kemudian dengan sorot mata yang memancarkan cahaya buas melotot wajah Kun thian ciang Tan Khong lun lekat-lekat, sementara tubuh iblisnya selangkah demiselangkahbergeserke depan. Kun thian ciang Tan Khong lun tahu kalau pihak musuh hendak membinasakan dia, hatinya sangat gelisah sekali, dalam keadaan demikian mau tak mau dia harus memper-lihatkan asal usul sebenarnya. karena dia tahu, kalau tidak bertindak demikian, Cu Pok tidakakan melepaskandirinyadenganbegitusaja. 808

Sementara itu Ku See hong yang menyaksikan Cu Pok telah menggeserkan tubuhnya mendekati Tan Khong lun dia segera membentak keras. 'Cu Pok, berhenti kau! Mengapa kau harus membunuh selembar nyawa manusia yang tak berdosa??' Rupanya semenjak tadi Ku See hong mendapat tanda dengan kerlingan mata dari Tan Khong lun, dia tahu orang tersebut, bukan manusia jahat, itulah sebabnya dia berusaha mencegah peristiwa berdarah sampai terjadi. Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera berpaling, kemudian jawabnya. Ku sute, apakah kau menginginkan diriku memperoleh banyak kesulitan dikemudian hari? Membunuh orang ini sama untungnya buat kita berdua, kalau tidak, andaikata dia sampai melaporkan kejadian ini kepada Ban sia kaucu, maka pertemuan kita besok malamjangan harapbisadiselenggarakan lagi...? Belum habis dia berkata, Kun thian ciang Tan Khong lun telah membentak nyaring: "Ku sauhiap, jangan percaya dengan obrolan itu, kau harus menyadari betapa licik dan berbahayanya dunia persilatan ini, apa lagi berjanji dengan manusia jahat yang licik dan banyak tipu muslihatnya seperti dia, mengapa kau tidak memohon bantuan saja kepada manusia berkerudung warna warni. Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera sadar kembali dari impian. Tak terlukiskan rasa gusar Pedang sakti kayu besi Cu Pok setelah menyaksikan Tan Khong lun menghancurkan rencana bagusnya, sambiltertawadingin diasegeraberseru: "Tan hiangcu, nyalimu sungguh sangat besar hari ini, aku akan menyuruh kau mampus dengan tubuh tercincang menjadi berkeping-keping!" 809

Tiba-tiba Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak. Suaranya keras dan melengking seperti ada beribu-ribu ekor kuda yang lari bersama-sama, begitu keras dan tajamnya sampai menggetarkan telinga siapapun. Sudah jelas, seorang hiangcu tak mungkin bisa memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna. Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, dengan cepat dia berpikir: "Jangan-jangan orang ini adalah mata-mata yang sengaja diselundupkan kemari?" Berpikir demikan, paras muka Cbu Pok berubah hdebat, hawa napsau membunuhnya bberkobar, segera bentaknya keras-keras: Tan Khong lun, sebenarnya siapakah kau? Kun thian ciang Tan Khong lun menghentikan gelak tertawanya, kemudian menjawab dengan suara dingin. Cu Pok, kau benar-benar kelewat memandang tinggi dirimu sendiri, haaahh.... haaahhh...haaaahhh... kau ingin mengetahui nama lohu? Huuh, dengan akhlak yang bejad dan moralmu yang sudah bobrok, masih belum pantas bagimu untuk mengetahuinya, aku lihat nasib sialmu sudah tiba pada malam ini' Hampir meledak dada pedang sakti kayu besi Cu Pok sesudah mendengar perkataan tersebut, ia segera tertawa seram dengan suara yang memekikkan telinga .... Mendadak pedang kayu besinya diputar menciptakan selapis cahaya hitam yang amat menyilaukan mata, kemudian secara ganas dantakkenal ampun, diatusuk tubuh TanKhong lun' Sekalipun Kun thian ciang Tan Khong lun merupakan seorang jagoan yang berilmu sangat tinggi, namun terhadap Cu Pok dia tak berani memandang enteng.. 810

Sambil membentak keras, sepasang telapak tangannya diayunkan kemuka, lalu secepat kilat melepasken sebuah pukulan dahsyat ke depan. Ketika telapak tangannya diayunkan, sama sekali tidak terasa ada suatu yang hebat, tapi begitu pukulan sudah dilepaskan, terasalah angin puyuh yang maha dahsyat diiringi desingan suara tajam bagaikan amukan ombak ditengah samudra langsung menggulung ke muka. Parasmukapedangsakti kayubesiCu Pokberubah hebatsetelah menyaksikan datang nya serangan tersebut, dia tertawa seram, seluruh tubuhnya, bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya, berikut senjatanya yang meleburkan jadi satu, menembusi angin pukulan lawan yang kuat bagaikan baja dan langsung menusuk badan Tan Khong lun.. "Sreeet sreeet" desingan angin tajam berhembus lewat persis disisi tubuhnya ...." Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menyelinap kesamping dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, dengan demikian ancaman pedang dari Cu Pok pun mengenai sasaran kosong. Sekali lagi diar tertawa seram, telapak tangan kirinya diayunkan kemuka, selapis hawa khikang yang kuat berbentuk cahaya bintang, dengan membawa desingan angin yang dingin menusuk tulang, bagaikan sambaran bayangan petir menerjarg tubuh Kun thian ciang. Sekali lagi Kun tian ciang Tan Khong lun menyelinap ke samping dengan suatu gerakan aneh, untuk kedua kalinya dia berhasil meloloskan diridariancamantersebut. Tapi pedang kayu besi Cu Pok kembali menyambar ke muka mengikuti gerak serangan tersebut, bagaikan membacok tiba secara ganas. 811

Serangan ini benar-benar dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, dengan kening berkerut Kun thian ciang Tan Khong lun berputar cepat sekali lagi, dia meloloskan diri dari ancaman tersebut. "Weeesss....!" telapak tangan kiri Cu Pok secara beruntun melancarkan tiga buah serangan berantai. Begitu ke tiga buah serangan tersebut di lepasken, seluruh angkasa segera dipenuni oleh hawa serangan yang tajam dan dahsyat bagaikan air bah yang menjebolkan bendungan, secara terpisahdan munculdarisudut yangtakterduga menggulungtiba. Seketika itu juga, hawa tekanan yang menyelimuti sekeliling tempat itu menjadi makin dahsyat. Meledak juga amarah Kun thian ciang Tan Khong lun setelah digencet oleh serangkaian serangan berantai tersebut, sambil memben-tak keras, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya berubah menjadi beribu pasang bayangan tangan yang mengepung sekitar tempat itu dengan pukulan tanpa wujudnya, kehebatannya takterlukiskandengan kata-kata. Diam-diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa girang sekali setelah menyaksikan kejadian tersebut, pikirnya: "Kali ini, kau akan segera mampus!" Ternyata Cu Pok telah dipaksa untuk mengeluarkan hawa pukulan panasnya. Jit han ji khi sinkang (hawa sakti dua unsur panas dingin) yang termashur karena keganasan serta kedahsyatannya. Akan tetapi, kenyataannya tidak segam-pang seperti apa yang dibayangkan semula, hanya dalam waktu singkat hawa pukulan dari kedua belah pihak telah saling membentur satu sama lainnya. "Blaaammm....!" suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga segera berkuman-dang mencekam keheningan, menyusul kemudian 812

bumi seraya turut bergoncang keras, hawa tajam menyebar ke empat penjuru di tengah desingan angin yang amat tajam itu. Tubuh Ku thian ciang Tan Khong lun bergoncang keras, kemudian dengan sempoyongan mundur sejauh empat lima langkah dari posisi semula. Sebaliknya si pedang sakti kayu besi Cu Pok sendiri pun merasakan lengannya menjadi sakit sekali sehingga tanpa terasa tubuhnya mundur sejauh tiga langkah. Dalam keadaan demikian, serangan dahsyat yang telah dipersiapkan pun tak mampu untuk dilepaskan kembali. Cu Pok, gembong iblis yang amat termashur karena kedahsyatan dan kehebatannya itu benar-benar dibuat kagetnya bukan kepalang, dia sama sekali tidak menduga kalau tenaga dalam yang dimiliki seorang hiangcu bisa berada jauh diatas kemampuan empat orang Thamcu maupun Pedang ular perak Ciu Heng thian. Sebaliknya Kun thian ciang Tan Khong lun yang baru saja menerima sebuah pukulan nya, merasakan juga hawa darah didalam rongga dadanya bergolak keras sekali, diam-diam ia segera berpikir: "Sungguh berbahaya, seandainya aku tidak cepat mengetahui gelagat sehingga mengerahkan hawa khikang untuk melindungi badan, mungkin aku sudah akan terluka di tangannya sedari tadi, tenaga dalam yang di miliki bajingan ini benar-benar tak boleh dianggap enteng" Mendadak Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin dengan suara yang mengerikan, kemudian berkata: "Heeehhh....heeehhh...heeehhh.... benar-benar tenaga dalam yang amat dahsyat, sungguh kemampuan yang hebat, hampir saja aku orang she Cu salah melihat!" 'Cu Pok" balas Kun thian ciang Tan Khong lun sambil tertawa dingin, "kurangilah ngebacotmu yang tak ada gunanya itu, jangan dikira aku orang she Tan adalah bocah berumur tiga tahun?' 813

"Mana, mana!' Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa, "kecerdasanmu dan kelicikanmu sungguh diluar dugaan siapapun, cuma kaupun jangan berharap bisa hidup sampai selewatnya hari ini" Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan kepalanya, lalu tertawa terbahak-bahak. "Haaahhh...haaahhh... haaahh... Cu Pok, kalian Ban sia kau boleh dibilang ibaratnya perahu yang karam dalam selokan, tapi dengan kemampuan yang kau miliki itu, aku pikir masih belum mampu mengapa-ngapakan diriku, paling baik lagi kalau kau menggoyangkan ekormu dan cepat-cepat lari naik keatas jepitan sepasang paha pada perempuan jalang itu." Oleh cemoohan dan ejekan lawan yang sinis dan amat tak sedap didengar itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah wajahnya menjadi hijau membesi, dengan sepasang mata memancarkan cahaya buas yang penuh kekejaman, dia melototi wajah Tan Khong lun tanpa berkedip. Sementara itu, Leng hun koay seng Ku See hong telah berjalan maju ke muka, setelah tertawa dingin ujarnya: "Cu Pok, malam ini kau jangan harap bisa meloloskan diri dari sini dalam keadaan selamat!" Sekarang, Pedang sakti kayu besi Cu Pok baru menyadari betapa gawatnya situasi, seandainya dia sampai dikerubuti oleh dua orang jago tersebut, boleh jadi sulit baginya untuk meloloskan diri dalam keadaan selamat. Mendadakdiatertawaseramlalu katanya: ''Ku sute, mengapa sih kau begitu tak percaya dengan ucapanku? Orang bilang naik bukit mencari harimau, kita sama sesama saudara perguruan, masa aku akan mengakalimu dengan siasat licik?" "Co Pok` seru Ku See hong sinis, "kau si bajingan terkutuk yang licik dan berhati keji, lebih baik tak usah menggunakan siasat licik 814

untuk membohongi diriku lagi, aku orang she Ku sudah mengetahui akan seluk belukmu yang sebetulnya." Pedangsakti kayubesiCuPoksegera menghelanapaspanjang. "Aaaai, sudah, sudahlah, kalau toh kau berkata demikian, aku juga tak bisa berbuat apa-apa lagi. Cuma aku ingin menjual muka sedikit untukmu, akan kuberitahukan kepadmu apa nama obatobatan tadi dan di manakah bisa menemukan obat-obatan itu, kau boleh pergi mencarinya sendiri, seandai nya benar-benar dapat memunahkan racun ditubuhnya, sebagai rasa terima kasihmu, kau boleh serahkan syair lagu tersebut kepada ku, setuju?" Pancingan dengan obat-obatan tersebut benar-benar merupakan suatu pancingan yang besar sekali pengaruhnya bagi Ku See hong, yaaa! Hal ini memang tak bisa disalahkan sebab dia amat mencintai Im Yan cu.. Oleh karena dia adalah seorang pemuda yang sangat mengingat budi, sikap Im Yan cu terhadapnya pun penuh dengan rasa cinta yang amat mendalam, ditamtah lagi dia telah memberikan kehormatannya kepadanya, itu berarti gadis itu sudah menjadi istrinya, sudah barang tentu dia tak akan membiar-kan nyawa gadis itu terancam. "Tak ada salahnya kaIau kau sebutkan dahulu" kata Ku See hong dingin "seandainya benar-benar bisa mendatangkan hasil seperti yangdiharapkan,akuorangsheKutakakan mengingkarijanji!" Dalam hati kecil si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera terlintas suatu niat jahat yang amat keji, hanya niatnya itu tak sampai diperlihatkan diluar wajahnya.. "Baik, baik. baik. akan segera kuucapkan' katanya kemudian, "Obat itu bernarna Im cu cau, tinggi rumput tiga depa dengan ujungnya tumbuh tiga lembar daun, daun itu berbentuk seperti mutiara dengan enam buah ruas bulat yang beruntun, cuma yang berguna bukanlah rumputnya melainkan kuncup bunga seperti sebuah mutiara yang muncul ditengah-tengah antara tiga lembar daun Imcu cau tersebut. 815

"Rumput ini hanya tumbuh ditempat yang basah, lembab dan gelap, belakangan ini kebetulan aku sedang berpesiar diselat Im leng san dan menemukan rumput Im cu cau tersebut, sebetulnya aku ingin mengambilnya untuk dibuat bahan obat, tapi berhubung kuncup bunga itu belum muncul, maka sampai sekarang rumput itu belumsempat kuambil." "Orang awam tiada yang tahu apa kegunaan dari rumput Im cu cau tersebut, akan tetapi berhubung aku telah mendapat kan sejilid kitab Khi leng cau su, maka aku baru mengetahui kegunaan istimewa dari rumput obat itu" Sedemikian bersungguh-sungguhnya dia mengucapkan perkataan itu, membuatoranglain mau tak mau harus mempercayaijuga. Dengan suara dingin Ku See hong berkata lagi: "Bolehlahaku meminjamsebentarkitabKi lengcau su mu itu?" Pedangsakti kayubesiCuPok menghelanapaspanjang. "Aaaai.. Ku sute, mengapa kau tidak mempercayai aku?" kitab Ki leng Cau su adalah sebuah kitab yang berharga sekali, kitab itu tak pernah kubawa kemana-mana, bila kau masih saja curiga, aku tak bisa berkata apa-apa, mau percaya atau tidak terserah kepadamu sendiri, sekarang maaf kan aku untuk mohon diri lebih dulu, mogamoga saja apa yang kau kehendaki bisa sukses" Selesai berkata dia lantas melejit ke tengah udara, lalu dalam beberapa kali lompatan saja sudah lenyap dibalik kegelapan sana. Ku See hong segera berpikir sepeninggalan orang itu. "Sebagai manusia yang keji licik dan berhati busuk, sudah pasti pedang sakti kayu besi tak akan bersikap sedemikian baiknya kepadaku, cuma dia toh sudah menerangkan bentuk rumput Im cu cau dan tempat tumbuhnya, apa salahnya kalau aku pergi ke sana untuk melakukan penyeli-dikan? Toh syair dari lagu dendam sejagad belum kusampaikan kepadanya, andaikata dia cuma membual, paling banter aku hanya membuang waktu saja dengan sia-sia." 816

Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menjura sambil berkata: "Nama besar Kun sauhiap sudah termashur dalam dunia persilatan, setelah berjumpa hari ini lohu baru merasakan kalau orang itu memang cocok dengan nama besarnya, selain berilmu silat sangat tinggi, kau pun gagah dan berjiwa besar" Ucapan tersebut diutarakan Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa disertai suatu maksud tertentu atau bernada mengumpak, semuanya munculdaridasarhati yangtulus. Mendengar perkataan tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong segera menjura dan menjawab dengan nada merendah: "Tidak berani! Tidak berani! Aku orang she Ku cuma seorang kuli silat kasaran, bagaimana mungkin aku berani menerima pujian dari saudara .....?" Setelah berhenti sejenak, lanjutnya: "Bolehkah aku orang she Ku bertanya, siapakah nama saudara yang sebenarnya?" Waktu itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah tahu kalau dia tak mungkin bisa lebih jauh menyamar dalam perkumpulan Ban sia kau, maka sekalipun indentitas yang sebenarnya diutarakan juga tak akan berpengaruh apa-apa. Karena berpendapat demikian, dengan lantang dia menyahut: 'Berkat sanjungan dan pujian dari kawan-kawan dunia persilatan, mereka menyebutku Thian ku tee ciang Khong Tang lun." Mendengar nama tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong tertawa terbahak-bahak. 'Haaahhh...haaahhh...haaahhh... selamat berjumpa, selamat berjumpa! Rupanya saudara adalah Thian kun tee ciang Khong Tang luntayhiapyangsudahtermashursejakduapuluh tahunberselang'' 817

Rupanya orang yang menyamar sebagai seorang hiangcu dibawah pimpinan Sin hwee tham dalam perkumpulan Ban sia kau dan memakai nama Kun thian ciang Tan khong lun ini tak lain adalah seorang pendekar besar dari luar perbatasan yang namanya sudah termashur dalam dunia persilatan semenjak puluhan tahun berselang, sipukulan langit danbumi Khong Tang lun. Sambil tertawa Pukuluan langit dan bumi Khong Tang lun berkata. "Kalau orang sudah tua maka dia semakin tak berguna, apalagi setelah berjumpa dengan Ku sauhiap malam ini, aku makin menyadari bahwa ombak belakangan sungai Tiangkang akan selalu mendorong ombak didepannya, coba kalau bukan dikarenakan dunia persilatan dewasa ini dipenuhi oleh kaum durjana, kaum manusia laknat dan gembong iblis berhati keji, lohupun tak bakal akan munculkan diri untuk memperilhatkan kejelekanku di depan umum." "Khong tayhiap berjiwa besar dan berbudi luhur, aku sungguh merasa kagum sekali" ucap Ku See hong cepat, "Yaa, dunia persilatan dewasa ini sudah makin mendekati kiamatnya, sebagai anggota persilatan memang sewajarnya bila kita menyumbang kan sedikit tenaga untuk menyelamatkan keadaan ini, Tolong tanya Khong tayhiap, apa maksudmu sehingga menyusup ke dalam perkumpulan Ban sia kau?" "Tujuan lohu menyelundup ke dalam perkumpulan Ban sia kau adalah akan membuat pahala bagi khalayak ramai, cuma saja saat ini lohu hanya menerima perintah orang sehingga keadaan yang sejelasnya tak mungkin bisa ku utarakan dalam hal ini, harap Ku sauhiap sudi memakluminya..." Terkejut juga Ku See hong setelah mengetahui kalau jago tua itupun melaksanakan perintah orang, segera dia berpikir: Dengan kedudukannya sebagai seorang pendekar besar yang termashur pun masih rela tunduk dibawah perintah orang, kejadian 818

ini sungguh membuat orang tidak habis mengerti, kalau begitu ilmu silat yang di miliki pihak lawan pasti lihay sekali" Berpikirsampaidisitu, diasegeraberkatadengan suaranyaring: "Aaah. . . mana. . . mana, akutak ingin menyelidikirahasiaorang lain, toh urusannya tidak menyangkut diriku" 'Ku sauhiap, apakah kau agak menaruh curiga kepada lohu, apa sebabnya sampai rela menuruti perintah orang? "Padahal majikan yang memberi perintah kepada lohu itu adalah seorang jago yang berbakat bagus, entah didalam bidang apa saja, semuanya dapat membuat orang merasa kagum, bahkan dia mempunyai tekad yang amat besar untuk menyelamatkan dunia persilatan dari kehancuran, menegak kan keadilan dan kebenbaran bagi umat dpersilatan dan amelenyapkan kaubm durjana dari muka bumi, dia sangat berharap segenap kekuatan lurus yang ada dalam dunia ini bisa bersatu padu untuk melakukan perbuatan besar ini" Ku See hong merasakan hatinya dipengaruhi oleh gejolak emosi setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya dengan lantang: "Khong tayhiap, bolehkah aku tahu siapakah orang itu?" Tergerak hati si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun setelah mendengar ucapan tersebut, segera sahutnya dengan lantang: "Dia adalah ketua dari perguruan Hiat mo bun, yakni manusia berkerudungwarnawarniyangamat misterius itu" "Khong tayhiap, dapatkah kau mengajak ku untuk bertemu dengannya? Aku orang she Ku ingin memohon bantuan darinya !' seru Ku See hong dengan perasaan cemas. "Ku sauhiap. apakah kau ingin memohon bantuannya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Hujinmu itu? "Benar, benar! Harap kau sudi mengajakku untuk pergi menjumpainya, tentu kau bersedia bukan? 819

Setelah sangsi sejenak, si Pukulan langit dan bumi Khong Tang lun berkata sambil menghela napas: "Yang diderita oleh istrimu adalah obat perangsang paling jahat dalam dunia persilatan dewasa ini, aku tidak tahu apakah Buncu sanggup mengobatinya atau tidak, cuma dengan kemampuan yang dimilikimya itu, aku pikir mungkin masih ada setitik harapan, tapi sulitnya Buncu kami tak sudi bertemu dengan orang diluar perguruan, bagaimanakah baiknya sekarang?" Mendengar itu, Ku See hong segera berpikir: "Konon dia adalah seorang pendekar yang berjiwa luhur, masa dia tak sudi menolong orang yang sedang sakit parah, Hmm hmm? rupanya dia pun seorang manusia yang lebih suka mencari nama dan pahala, aaaai! Oooh Thian, mengapa didalam dunia persilatan selalu bermunculan manusia-manusia sema-cam ini?'' Mendadak terdengar Thian kun tee ciang Khong Tang lun berteriak keras: "Ahaa, ada jalan!" Kemudian dengan wajah berseri karena girang, terusnya: Ku sauhiap, bersediakah kau untuk menggabungkan diri dengan perguruan Hiat mo bun kami?" "Sayang aku orang she Ku masih mempunyai tugas perguruan yangbelumselesai kulakukan, terimakasihatas maksud baikmu itu" Sebagaimana diketahui, Ku See hong adalah seorang manusia yang aneh dan berjiwa keras, bagaimana mungkin dia sudi bertekuk lutut dibawah perintah orang lain. Si Pukulan langit dan bumi Khong Tang lun menghela napas sedih sehabis mendengar kata-kata mana, ujarnya: "Sayang, benar-benar amat sayang! Kalau perguruan Hiat mo bun bisa mendapat bantuan dari Ku sauhiap, sudah pasti perjuangan kami untuk menegakkan keadilan dan kebenaran akan 820

berjalan semakin lancar, hasil yang diperoleh pun akan bertambah luas" Ku See hong mendengus dengan dingin, katanya: "Khong tayhiap, kau tak usah banyak berbicara lagi, aku orang she Ku sudah terbiasa hidup bebas tanpa ikatan dari siapapun, bilamana tiada persoakan yang lain lagi aku orang she Ku akan segera memohon diri lebih dulu" Selesai berkata Ku See hong berjalan mendekati Im Yan cu, membungkukkan badan dan membopongnya bangun. Memandang wajah cantik si nona yang sedang tertidur nyenyak, apalagi teringat kalau enam hari kemudian dia bakal mati, tak kuasa lagiair matanyasegerajatuhbercucurandenganderasnya... Si pukulan langit dan bumi Kong Tang lun yang menyaksikan hal itu hanya bisa menghela napas sedih. Helaan napas itu entah berarti turut bersedih atas musibah yang menimpa anak muda tersebut, ataukah berarti kekecewaan nya karena gagal menarik Ku See hong untuk bergabung dengan pihaknya. Pada saat itulah, mendadak dibawah rembulan tampak ada dua sosok bayangan manusia berkelebat mendekat, ketika empat mata mereka yang tajam menangkap wajah Ku See hong serta si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun, mereka kelihatan seperti tertegun, kemudian salah seorang diantara nya segera menjerit kaget: "Kau... bukankah kau adalah Ku See hong, Ku sauhiap?" Kalau di dengar dari nada suaranya yang gemetar, bisa diketahui betapaterkejutdanbergembirahatiorang itu. Sekali lagi Ku See hong mendongakkan kepalanya dan memandang wajah orang itu, kemudian sambil manggut-manggut katanya: "Kanglam sianghou, aaaah! Dua bersau-dara Hoo, apakah kalian sudah tidak kenal lagi dengan aku orang she Ku?" 821

Kedua orang itu tak lain adalah Kanglam Siang hou. Terdengar Peklekjiu HooKiansegeratertawaterbahak2, kemudianujarnya: -ooo0dw0ooo Jilid 25 KU SAUHIAP, kau ... kau sudah menjadi sehat walafia't kembali? Apakah kita sedang berjumpa dalam alam impian?' Ku See hong menghela napas sedih. "Saudara Ho, walaupun kita masih berada dalam dunia, tapi apa bedanya antara kenyataan dengan impian." Mendadak terdengar Siang hong kek Hoo Gi menjerit kaget: "Ku sauhiap, bagaimana keadaan nona Im? Apakah dia .... dia telah tewas ...." Rupanya setelah mendengar perkataan Ku See hong yang amat memilukan hati itu, apalagi setelah dilihatnya Im Yan cu yang berada dalam pelukannya sama sekali tak berkutik, bahkan dengusan napasnya pun tak kedengaran lagi, mereka telah mengira ImYancusudah meninggaldunia... Ketika Ku see hong mendengar perkataan tersebut, dia nampak semakin sedih. Jawabnya dengan suara yang memilukan hati, "Dia belum mati, tapitidak lama lagi jiwanyaakan meninggalkan dunia ini..." Ketika berbicara sampai disitu, Ku See hong tdak dapat menahan rasa sedihnya lagi, dua titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya ... Dengan perasaan gelisah pek lek jiu Ho Kian berseru: Ku sauhiap, kenapa dengan nona lm, apakah dia sudah kena dihantam oleh manusia laknat?" 822

"Ia telah dicelakai oleh pedang Ular perak Ciu Heng thian, dicekoki sebuah obat beracun...." "Ku sauhiap, racun apakah itu? Apakah tiada obat penawar yang bisa memunahkan racun itu?" tanya Sian hong kek Ho Gi dengan cemas. Ku See hong manggut-manggut, jawabnya amat sedih. "Yaa, memang sejenis obat beracun yang sudah tiada obat penawarnyalagididunia ini' "Pasti ada, pasti ada!" buru-buru Pek lek jtu Hoo Kian berseru. "setiap racun yang ada didunia ini sudah pasti ada obat penawarnya, hanya bedanya dalam hal waktu saja, cepat tertolongnya atau terlambat diselamatkan nya" Sian hong kek Hoo Gi turut berkata lagi: "Ku sauhiap, bukankah kau sudah terkena pukulan beracun Hoa kut jian hun im kang dari Ban sia kaucu ? Biasanya barang siapa terkena pukulan beracun yang jahat itu, tipis harapan untuk hidup terus, tapi kenyataan nya bukankah kau pun tertolong ?" Mendengar perkataan tersebut, buru-buru Ku See hong bertanya: "Saudara Ho, tahukah kalian siapa yang telah menyelamatkan diriku itu .... ?" Pertanyaan mana segera membuat Kanglam siang hou tertegun, kemudian pikirnya dalam hati: "Aneh, masa dia tidak tahu siapa yang telah menyelamatkan jiwanya? Atau mungkin bukan dia, aaah betul, kalau begitu dia tak ingin diketahui jejaknya olehnya, maka setelah berhasil menyelamatkan jiwanya, ia pun berlalu ... Berpikir sampai disitu, Kanglam siang hou segera saling berpandangan sekejap, sementara ke empat buah sorot matanya masing-masing memancarkan sinar mata bertanya, seakan-akan mereka hendak berkata, perlukah untuk memperlihatkan surat yang ditinggalkan manusia berkerudung itu kepada anak muda tersebut? 823

Mendadak Thian kun tee ciang Khong Tang lun berjalan mendekat, kemudian ujarnya sambil tertawa nyaring: "Kang lam siang hou, apakah kalian hendak berangkat ke lembah Yu cui kok...?" "Terima kasih banyak atas bantuanmu semalam" kata Sian hong kek Ho Gi cepat, "berhubung kami berdua sedang sibuk mencari nona Im Yan cu dan Ku See hong sauhiap, hingga kini belum berangkat ke lembah Yu cui kok?" "Tahukah kalian mengapa lohu mengajak kalian berdua berangkat ke lembah Yu cui kok? "Kami berdua tidak tahu, harap cianpwe memberi petunjuk kepada kami!" 'Bukankah kalian berdua mempunyai Jim sim siau kiam ?" tanya Khong Tang lun tiba2. Sian hong kek segera menjerit kaget. ''Aaaah, jadi cianpwe adalah anggota Hiat mo bun ?" teriaknya. "Benar, lohu tak lebih hanya seorang anggota Hiat mo bun yang bergabung lebih duluan dari pada kalian, sekarang sedang mendapat perintah dari buncu untuk menyelidiki organisasi dalam perkumpulan Ban-sia kau." "Harap cianpwe sudi memberitahukan, siapa nama aslimu" pinta Sian hong kek Ho Gi dengan girang. "Lohu adalah si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun" "Aaaaaah, kau .... kau adalah pukulan langit dan bumi Khong Tang lun tayhiap!' Mendadak terdengar Ku See hong mendengus dingin dengan nada sinis, kemudian tegurnya: "Kanglam Siang hou, rupanya kalian juga anggota dari perguruan Hiat mo-bun" 824

Benar, benar, benar!" Jawab Pek lek jiu Ho Kian dengan cepat. "Ku sauhiap, kami dua bersaudara adalah anggota Hiat mo bun, buncukami memiliki ilmu silatyangsangattinggiapalagidia....' Belum habis dia memuji-muji kehebatan Hiat mo Buncu mendadak Ku See hong sudah mendongakkan kepalanya sambil tertawa nyaring. Dibalik suara tertawanya itu kedengaran penuh dengan rasa sedih, perih dan mengenaskan. Sian hong kek Ho Gi benar-benar tidak habis mengerti apa sebabnya Ku See hong seperti tidak begitu senang mendengar persoalan tentang Buncunya, buru2 dia berkata: "Ku sauhiap, mengapa kau ?' KuSeehongberhentitertawa, lalu menjawabdingin: "Dua bersaudarar Ho, banyak tertima kasih atas budi kebaikanmu diwaktu-waktu lalu yang sempat merawat diriku, budi kebaikan ini sudah pasti akan kubayar di kemudian hari, sekarang aku hendak memohon diri lebih dahulu. Selesai berkata, dia lantas membopong Im Yan cu kedalam bopongannya dan siap berlalu darisana. Buru-buru Pek lek jiu Ho Kian berseru: "Ku Sauhiap, harap kau jangan pergi dulu, siaute ingin menanyakan sesuatu hal lebih dulu kepadamu. Pelan-pelan Ku See hong membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan suara dingin. Saudara Ho, kau hendak bertanya apa, cepat katakan, aku orang she Ku tidak mempunyai banyak waktu senggang untuk berbicara." Ku sauhiap, tahukah kau siapa yang telah menyelamatkan selembar jiwamu?" 825

Bukankah tadi aku sudah menanyakan persoalan ini kepada kalian...." "Orang yang telah menolong jiwamu itu tak lain adalah Hiat mo Buncu, yakni manusia berkerudung warna warni itu. Ucapan tersebut segera membuat Ku See hong menjadi tertegun, tapisesaatkemudian katanyasambiltertawadingin: "Budipertolongannya pastiakan kubalas dikemudian hari!" Rupanya dalam hati Ku See hong telah tertanam suatu pendapat kalau manusia berkerudung warna warni itu sebenarnya adalah manusia munafikyangberpura-purasok mulia danbijaksana. oooo0dw0oooo BAB 38 SEPERTI diketahui, sewaktu masih berada didalam gedung yang terpencil lagi diselimuti misterius itu, dia pernah dibikin mendongkol hatinya , oleh perkataan-perkataan Kho It ki, kemudian diapun merasakan pula suasana serba rahasia yang diperlihatkan penolong nya itu selama ini. Semuanya itu segera mendatangkan suatu perasaan yang amat tidak leluasa baginya, otomatis dia pun menaruh kesan kurang baik terhadap manusia berkerudung itu. Kemudian, pada malam ini dia telah berjumpa dengan Thian kun tee ciang Khong Tang lun, ucapan jagoan tua yang kelewat mengunggulkan majikannya itu kontan saja membangkitkan rasa mendongkol di dalam hatinya. Apalagi setelah diketahui sekarang bahwa manusia berkerudung yang misterius itulah yang telah menyelamatkan jiwanya, suatu kobaranapi amarahyangtakdiketahui darimana munculnyadengan cepat memba-kar seluruh tubuhnya. Pekluijiu Ho Kian berkatalagi: 826

"Buncu kami tidak akan menerima pembalasan budimu itu, tapi siaute tahu antara Buncu kami dengan dirimu sudah pasti mempunyaisuatuhubunganyangluar biasa". Ketika Thian kun tee ciang Khong Tang lun mendengar Ho Kian mengatakan kalau antara Ku See hong dan Buncu mereka mempunyai hubungan yang luar biasa, dengan gusar dia segera menegur: "Ho Kian, apa yang telah kau katakan? Belum lagi menjadi anggotaperguruan,besarbetulnyalimuuntuk mengatakanhalyang bukan-bukan, siapa bilang kalau Buncu kita mempunyai hubungan dengan orang lain?" Khong tayhiap, keadaan yang sesungguhnya masih belum kami ketahui secara jelas" ucap Pek -lui jiu Ho Kian pelan, apa yang kami ujarkan hanya merupakan suatu dugaan dan Ku sauhiap sendirilah yang akan membuktikan akan hal ini. Thian kun tee cing Khong Tang lun tertawa dingin. "Heeehhh... heeehhh... heeehhh... Kanglam Sianghou, siapakah yang menjadi sponsor kalian untuk memasuki perguruan kami ini, Hiat mo bun tidak membutuhkan manusia yang tak setia terhadap Buncunya macambegitu." Kembali Pekd luijiu Hoo Kiaantertawa. "Sastrawan berbaju perlente Hoa siong si locianpwee yang merupakan sponsor kami, dan lagi kamipun sama sekali tidak mempunyainiatuntuktidaksetia kepadaBuncu." Ketika Ku See hong mendengar nama jin siusu (sastrawan berbaju perlente) di singgung, paras mukanya segera berubah, segera serurya dengan terkejut: "Apa? jadi Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si locianpwe juga telah bergabung dengan Hiat mo bun?" Dia benar-benar merasa terperanjat sekali setelah sastrawan berpakaian perlente yang sejak tiga puluhan tahun berselang sudah 827

termashur dalam dunia persilatan pun telah bergabung dibawah komando manusia berkerudung tersebut, bagaimana mungkin dia takkagetsetelah mengetahuiakanhal ini?' Sekarang Ku See hong telah mampunyai semacam pandangan yang lain lagi terhadap manusia berkerudung tersebut, tentu saja pandangan mana menyangkut kemampuan orang tersebut untuk mengendalikanbegitu banyakjago lihay. Sambil tertawa, Thian kun tee ciang Khong Tang lun berkata: Bukan hanya sastrawan berbaju perlente saja yang telah bergabung dengan Hiat mo bun, bahkan ke empat gembong iblis dari pulau Tang hay to pun sudah menjadi anggota perguruan kami. . "Khong Tang lun!" dengan suara dingin Ku See hong segera berkata, "sebenarnya aku orang she Ku sangat menghormati dirimu, tapi tak kusangka kalau kau adalah seorang manusia yang pandai menjilat pantat. Hmmm ... Bila ada kesempatan, aku orang she Ku tentu akan menantang Buncu dari Hiat mo bun kalian itu untuk bertarung, aku ingin tahu manusia berkepala tiga berlengan enam apakah dia itu. Thian kun tee ciang Khong Tang lun menjadi naik pitam sesudah mendengar ucapan itu, diapun berteriak keras: "Ku See hong, pada mulanya lohu masih mengira kau adalah seorang pendekar besar yang mempunyai maksud luhur, rupanya kaupun tak lebih cuma seorang manusia latah Hmmm, dengan mengandalkan ilmu silatmu itu untuk menangkan lohu saja sudah sukar, masih berani berbicara besar untuk bertarunbg melawan Buncud kami" Pek lui jiu Ho Kian kuatir kalau pembicaraan yang semakin meruncing bisa mengakibatkan bentroknya dua orang jago tersebut, buru-buru dia menengahi: 'Ku sauhiap, Buncu kami mempunyai hubungan yang luar biasa dengan dirimu.." 828

"Aku orang she Ku tidak kenal dengannya, kalian tak usah banyakberbicaralagi"tukasKu Seehong dengansuaradingin. "Ku Sauhiap, entah selama hidupumu berapa orang perempuan yang pernah kau kenali? Siapakah diantara mereka yang paling akrab denganmu ?". Ku See hong salah menyangka kalau lawan sedang mengejeknya, sambiltertawadingin segerasahutnya: "Satu laksa orang, mau apa kau? Jumlah ini tidak akan terlalu banyak bukan?" Mendadak ia mendongakkan kepalanya lalu memperdengarkan suara tertawa panjang yang amat menusuk pendengaran. Tanpa menyapa atau berbicara lebih jauh lagi, dia membopong tubuh Im Yan cu dan segera berlalu dari situ. Buru-buru Pek lui jiu Ho Kian berseru: "Ku sauhiap!' Ku sauhiap! Harap kau tunggu sebentar lagi, aku orang she Ho ada suatu benda yang hendak kuserahkan kepadamu" Tapi Ku See hong sudah tidak memperdulikan mereka lagi, tanpa berpaling dia meneruskan perjalanannya, dalam waktu singkat dia sudah berada lima enam kaki jauhnya dari tempat semula. Pada saat itulah... Mendadak ditengah keheningan malam yang mencekam seluruh jagad, berkumandang suara genta yang dibunyikan bertalu-talu. "Tingg! Taang! Tinggg! Taaang..! Suara genta itu munculnya amat mendadak sekali dan segera membelah keheningan yang mencekamdisekeliling tempat itu. . Bunyi genta itu secara beruntun berkumandang sampai puluhan kali banyaknya, suara yang nyaring mengalurn diseluruh angkasa, membuat sqesuatu yang semrula hening, kini dicekam oleh keadaan yang benar-benar mengerikan sekali. 829

Begitu mendengar suara genta itu, paras muka Thian Kun tee ciang Khong Tang lun berubah hebat, cepat-cepat serunya kepada Kanglam Siang hou: "Buncu kami sudah berada di lembah Yu cui kok dan mengeluarkan perintah bahaya utuk mengumpulkan sepuluh jago Hiat mo bun, mari kita segera berangkat ke sana!" Sembari berkata dia sudah melejit ketengah udara dan meluncur ke depan dengan kecepatan luar biasa. Ketika Ku See hong mendengar suara genta tersebut, dengan perasaan tercengang diapun menghentikan gerakan tubuhnya tanpa terasa. Pada saat itulah Kang lam siang huu sudah lewat disisi tubuhnya, mendadak Pek lui jiu Ho Kian menyerahkan secarik kertas kepada Ku See hong sambilberkata. "Ku sauhiap, surat ini di tinggalkan kepada nona Im oleh manusia berkerudung tersebut sewaktu menolong dirimu, setelah kau membaca isi surat tersebut dan dipikir sebentar, bisa jadi kau akan segera mengenalisiapakah dia. "Untuk penyakit yang diderita oleh nona Im sekarang, kemungkinan besar hanya manusia berkerudung itu yang dapat menolongnya, takadasalahnyabila kau pergi mencarinya. Kami dua bersaudara sudah menjadi anggota Hiat mo bun, sekarang Buncu ada perintah untuk mengumpulkan kami, untuk sementara kami akan berpisah dulu sampai disini, sampai jumpa lagi lain kesempatan." Selesai berkata, Kanglam sianghou segera mengerahkan ilmu meringankan tubuh masing-masing dan mengikuti dibelakang Thian kun-tee-ciangKhong Tang lununtukberlalu darisitu. Dalam waktu singkat mereka sudah lenyap dibalik kegelapan sana... Malam sudah semakin kelam, bintang bertaburan diangkasa membiaskan cahaya yang redup. 830

Rembulan tergantung pula diawang-awang dan memancarkan cahaya biru yang lembut. Waktu itu, kentongan pertama baru saja menjelang tiba. Sambil berdiri tegak, Ku See hong membuka kertas itu dan segera membaca isinya. "Adik Im Yan cu: Racun Hou kut jian hun im kang yang diderita olehnya besok akan segera hilang dan kesehatannya akan pulih kembali seperti sedia kala, selain sembuh diapun akan berubah menjadi seorang jagoan yang gagah bagaikan naga dan harimau. Aku tahu dia amat berterima kasih kepamu, dia mencintamu, aku harap kaupun dapat mencintainya dan memeliharanya agar hatinya yang terluka bisa memperoleh sedikit kehangatan dan hiburan. Aku harap surat ini jangan sampai kau bocorkan ke padanya, jangan biarkan dia tahu tentang hal ini, sebab hal tersetut bisa jadi akan mencelakainya dan diriku, seorang manusia bernasib jelek yang berada diujung langit, moga-moga kalian bahagia selalu' Selesai membaca isi surat tersebut, Leng hun-koay-seng Ku Seehong segera berdiri mematung, bagaikan sedang mengigau saja gumamnya. 'Siapakah dia? siapakah dia?" Dengan cepat dia melamun kembali ke dalam kenangannya belasan tahun berselang, berbagai pikiran seperti gulungan ombak ditengahsamudra menerpadan menerjang lewattiadahentinya.... Dari balik nada surat tersebut, bukankah dengan jelas terpetik suatu ungkapan perasaan cinta yang mendalam sekali? perempuan itu tidak cemburu, tidak iri, melainkan dalam hatinya justru menyimpan suatu kepedihan, suatu penyesalan yang amat mendalam... Siapakah dia..? 831

Teka-teki tersebut serasa menusuk benaknya, akan tetapi ia tak mampu menjawab. Suara dari Pek lui jiu Ho Kian seolah-olah berkumandang kembali disisi telinganya. "Ku sauhiap, dalam hidupmu beberapa orang perempuan yang kau kenal? Perempuan manakah yang mempunyai hubungan paling akrab denganmu?" Im Yan cu, Him Ji im, Keng Cin sin, Ketika bedrpikir sampai daisitu, Ku See hbong menjerit kaget. Aaaah. diakah! Mungkinkah Keng Cin sin. Mungkinkah Keng Cin sin yang telah mati...? Apakah dia masih hidup? Mungkin kah dia masih hidup...?" Tanpa terasa Ku See hong terbayang kembali kenangannya pada setahun berselang. Peristiwa tragis yang dialaminya dalam istana Huan mo kiong dilaut Lamhay. Disisi telinganya seakan-akan berkumandang lagi suara jeritan lengking yang menyayatkan hati dan memilukan hati dari gadis tersebut: "Engkoh Hong, cepat lari, sampai di alam baka pun adik Sin mu selamanya tetap mencintaimu, kau cepat lari..." Menyusul jeritan itu berkumandang pula suara jeritan yang memilukan hati, suara jeritan orang yang mendekati saat ajalnya. "Engkoh Hong .... adik Sin akan akan berangkat selangkah lebih dulu .... kau..." Tiba-tiba jeritan tersebut berhentisampaiditengah jalan. "Adik Sin kau... kau tak akan mati... kau tak mungkin mati, Thian tak akan menyuruh kau mati." Berpikir sampai disitu, dengan suara yang keras Ku See hong berteriak keras: 832

"Benar! Dia pastilah adik Sin, sudah pasti benar ...." Dia mengalihkan kembali sorot matanya ke atas kertas surat itu dan sepatah demi sepatah kata dibaca kembali, ketika terbaca sampai Manusia bernasib jelek dari ujung langit, dia menjerit sedih, butiran air mata jatuh bercucuran dengan derasnya memba-sahi pakaian yang dikenakan Im Yan cu. Keng Cin sin, adalah kekasih hatinya yang paling berkesan dalam benaknya, kekasih pertamanya yang tak pernah akan terlupakan olehnya, apalagi pada waktu itu hatinya baru saja terluka, begitu memilukan hati.. Dia merasa Keng Cin sin yang begitu anggun, begitu cantik, benar-benar mempesonakan hati, begitu mendalam membekas dalam benaknya, biar langit ambruk, biar samudra mengering, dia takakanpernah melupakan cintbanyakepadagaddistersebut. Kaini Ku See hong merasa seakan-akan mendengar suaranya, seakan-akan menyaksikan bayangan tubuhnya, seakan-akan mengendus bau perawannya yang harumdan aneh.. Dia memeluk tubuh Im Yan-cu kencang-kencang, dalam lamunannya dia mengira dia adalah Keng Cin sin. Aaai... Keng Cin sin benar-benar telah menempati hampir seluruh bagian tubuhnya. Yaa, sampai mati Ku See hong tetap mencintainya dan bisa sampai melakukan senggama dengan Him Ji im, bukankah hal itupun disebabkan dia salah menganggap dia sebagai Keng Cin sin? Pelan-pelan Ku See-hong menjadi sadar kembali, ketika dia mengenali gadis yang berada dalam pelukannya adalah Im Yan cu, hatinya terjerumus kembali dalam kesedihan yang mendalam. Dia teringat pula akan Him Ji-im yang berada dalam sarang harimau, Im Yan-cu yang berada diambang pintu kematian dalam pelukannya. 833

Dua orang itu semuanya sudah pernah melakukan hubungan suami istri dengannya.. Him Ji-im adalah puteri tunggal gurunya Bun-ji koan su Him Ci seng, riwayat hidup-nya amat mengenaskan. Sedangkar Im Yan-cu adalah tuan penolongnya, seorang yang sangat mencintaidirinya. Kini, sudah ada tiga orang perempuan yang memenuhi benaknya, bagaimana mungkin seorang lelaki bisa memberikan hatinya untuktiga perempuan? Ku See hong merasakan hatinya mulai mengucurkan darah dan merasakan pikiran nya kalut, kalut sekali. Mendadak... Setitik cahaya kebahagiaan muncul, secara tiba-tiba dari balik mataKuSeehong, kembalidiabergumam: ''Aku tak akan melepaskan siapapun diantara mereka, aku mencintai mereka semua!" Tapi mungkinkah harapannya itu bisa terwujud seperti apa yang dia harapkan? Perjalanan hidup manusia kadang kala harus melalui jalan yang tak rata, sering kali banyak durinya, banyak bukit yang tinggi dengan batu-batu cadas yang menghadang, Kehidupan manusia pun tidak selalu bahagia, tidak selalu berhasil mencapai kepuasan, bahkan sering kekecewaran yang muncul, kesedihandan qkegagalanyangrdiperoleh. "Aku hendak mencari manusia berkerudung itu dan membuktikan apakah dia benar-benar adalah Keng Cin sin..." Bergumam sampai disitu, pelan-pelan dia mulai bergerak kedepan menuju kebalik kegelapan... Mendadak dari belakang tubuhnya berkumandang suara bentakan yang amat menusuk pendengaran: 834

"Berhenti kau!" Ketika mendengar suara bentakan tersebut perasaan Ku See hong yang bergolak dan hatinya yang serasa kalut oleh rerasaan tadiseketika itujuga tersapulenyaphinggatakberbekas. Ketika dia membalikkan badan dan memandang kearah mana berasalnya suara bentakan tersebut, dengan cepat pemuda itu berdiri tertegun. "Kemari kau!" Suara bentakan yang menggeledek kembali bergema memekikkan telinga... Entah sejak kapan, berapa kaki dihadapan Ku See hong sekarang telah berdiri seorang perempuan yang berambut panjang warna putih, mukanya cantik seperti kemala dan sama sekali tak nampak kerutan, bajunya indah dan halus berwarna biru. Barusan Ku See hong tertegun karena bentuk wajah perempuan itu aneh sekali bila dilihat dari rambutnya yang telah beruban, dia seharusnya seorang perempuan tua yang telah lanjut usia, akan tetapi kalau dilihat dari raut wajahnya, justru mirip sekali dengan seorang gadis muda yang baru berusia dua puluh tahunan. Sepasang matanya yang jeli memancarkan cahaya tajam yang sangat menggidikkan hati, membuat dia berwibawa sekali. Ketika sorot mata Ku See hong saling membentur dengan sorot matanya itu, diam-diam dia merasa hatinya bergidik, sebab sorot matanya itu benar-benar kelewat tajam, sehingga membuat orang tak berani berta-tapan muka secara langsung dengan nya. Ku See hong tahu kalau ilmu silat yang dimiliki perempuan berambut putih itu pasti lihay sekali, padahal dia mana tahu kalau perempuan itu sebenarnya adalah manusia paling aneh yang berilmu silat paling tinggi didunia saat ini. 835

Ku See hong yang berwatak angkuh dan tinggi hati, merasa mendongkol sekali karena suara bentakan dan tatapan mata perempuan tersebut, segera tegurnya dingin: "Siapakah kau? Mengapa kau bersifat begitu angkuh dan takabur dihadapanku?" Mendengar teguran mana, perempuan berambut putih itu nampak seperi agak tertegun, rupanya dia tidak menyangka kalau Ku See hong bernyali begitu besar. Terdengar perempuan itu membentak lagi keras-keras. "Kau si manusia laknat, sudah berani mengganggu anak gadis orang, suka mempermainkan lagi, Lo nio akan segera membinasaksn dirimu disaat inijuga!" Mendengar perempuan tersebut membaha-sai diri sendiri sebagai "lo nio" Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, tapi dengan wajah gusar dia berseru pula: "Kau jangan menfitnah orang dengan seenaknya sendiri, aku orang she Ku adalah seorang lelaki sejati, aku tak akan membiarkan perempuan semacam kau menegur aku dengan semaunya sendiri" Dengan cepat perempuan berambut putih itu dipengaruhi oleh keangkuhan Ku See hong, dia seakan-akan teringat kembali dengan peristiwa yang terjadi pada lima puluh tahun berselang, lelaki yang telah menghancur leburkan hatinya pun mempunyat kegagahan dan watakpersissepertipemuda tersebut.. Dengan wajah berubah hebat perempuan berambut putih itu segera menegur. "Siapakah kau? Cepat jawab!' "Siapa pula dirimu? Mengapa tidak menyebutkan dirimu sendiri lebib dahulu?" Saking gusarrya lalu tubuh perempuan berambut putih itu sampai gemetar keras, diiringi bentakan nyaring tubuhnya menerjang ke 836

muka, tangan kirinya menyapu ke muka dan mencengkeram pergelangan tangan Ku See hong. Anak muda itu benar-benar merasa terperanjat, dia tak menyangka kalau pihak lawan memiliki gerakan tubuh yang cepat, sehingga belum lagi ingatan untuk menghindar sempat melintas, persendian tulang tangan kanannya, sudah terlanjur dicengkeram. Seketika itu juga dia merasakan separuh tenaga yang berada ditubuh sebelah kanannya lenyap tak berbekas, tapi tangan kirinya masih memeluk tubuh Im Yan cu kencang-kencang. "Kau bersedia untuk menjawab atau tidak!" bentak perempuan berambut putih itu lagi. Perlu diketahui, Ku See hong sudah merupakan jagoan lihay dalam dunia persilatan dewasa ini, dia sama sekali tidak menyangka kalau tangannya bakal kena di cengkeram orang dengan begitu mudah, dari sini dapat diketahui kalau ilmu silat yang dimiliki orang itu benar-benar luar biasa sekali. "Aku tak akan berbicara, aku tak akan berbicara, mau apa kau?" bentak Ku See hong dengan marah. Perempuan berambut putih itu mengangkat tangan kanannya yang putih lalu mengancam. "Jika kau tidak berbicara lagi, lonio akan segera menghajar batok kepalamu sampaihancur" Ku See-hong tertawa sedih. "Ilmu silat yang dimiliki aku orang she Ku tak bisa menangkan orang, biar matipun aku tak akan menyesal, tapi caramu memaksa orangsungguh membikin hatitak puas." Memdengar perkataan itu, perempuan berambut putih tersebut menjadi tertegun, rupanya senyuman sedih yang menghiasi wajah Ku See hong sekarang diliputi kekecewaan, kepedihan hati dan kekesalan, sebagai seorang yang pernah merasakan hal tersebut, 837

tentu saja perempuan berambut putih itu dapat menyelami sampai dimanakah perasaan orang. Mendadak dia merubah nada suaranya menjadi jauh lebih lembut, ujarnya pelan: Siapakah kau? Mengapa kenal dengannya? Kini bagaimanakah keadaannya?" Pertanyaan yang diucapkan secara beruntun itu kontan saja membuat Ku See hong menjadi bingung, lantas siapakah perempuan ini? Dalam pada itu perempuan berambut putih itu sudah mengendorkan cengkeraman nya pada persendian tulang kanan Ku See hong. Dengan suara lantang anak muda itu segera menjawab: Aku adalah Leng bun koay seng Ku See hong, mengenai dua pertanyaan berikutnya maaf kalau aku tak sanggup memberi jawaban. Begitu mendengar nama si anak muda tersebut, paras muka perempuan berambut putih itu berubah hebat segera bentaknya keras-keras. "Kau ..... kau adalah murid Bun ji koan su" Sewaktu mengucapkan perkataan tersebut, seluruh badannya gemetar keras, seakan-akan hatinya merasa terperanjat sekali. Ku See-hong menjadi sangat keheranan setelah menyaksikan keadaannya itu, seru nya dengan lantang. "Ya, betul, guruku adalah Bun ji koan su" Hawa napsu membunuh yang mengerikan dengan cepat menyelimuti seluruh wajah perempuan berambut putih itu, bentaknya keras-keras: "Gurumu si setan tua itu kini .... kini berada dimana? Cepat katakan!" 838

Ku See-hong semakia terperanjat lagi, belum pernah ada orang yang berani memaki gurunya, lantas siapa perempuan ini? Mengapa wajahnya berubah menjadi begitu mengerikan setelah mengetahui kalau dia adalah murid Bun-ji-koan-su? Berpikir sampai disitu, anak muda tersebut mendengus dingin, kemudian katanya dengan suara ketus. "Siapakah kau? Berani benar memaki guruku dengan kata-kata begitu tak sopan! ' Perempuan berambut putih itu tahu kalau terhadap manusia macam Ku Sue hong, ia tak boleh bersikap kelewat mendesak, terpaksa tanyanya dengan suara gemetar: "Apakah gurumu... gurumu tak pernah menyinggung tentang Lo nio--aaah! Dia tak akan berbuat demikian, dia tak akan berbuat demikian, diaadalah lelaki yangtakpunyaliangsim... Setelah mendengar perkataan itu, Ku See hong baru merasa terperanjat, dia segera berseru tertahan.. Kau.. kau.... kau adalah guru Im Yan cu Seng sim cian li (perempuan suci berhati mulia) Hoa Soat kun locianpwe?" Yaa benar, perempuan berambut putih ini memang Seng sim cian li Hoa Soat -kun, kekasih Bun ji koan su yang diceritakan kakek itu menjelang saat ajalnya. Begitu mendengar Ku See hong dapat menyebutkan namanya, hal ini membuktikan kalau Bun ji koan su belum melupakan dirinya Seng sim cian li Hoa Soat kun, segera terbayang kembali akan kenangan lamanya "Ku See hong!" serunya kemudian dengan suara gemetar, "Kau tahu tentang kejadian masa lampauku? Sekarang dia berada dimana? Cepat beritahu kepadaku! Lo nio hendak mencarinya untuk membuat perhitungan" Pada mulanya Ku See hong tidak tahu, siapakah perempuan berambut putih itu, sekarang dia sudah tahu bahwa orang ini adalah 839

orang yang dipesan gurunya menjelang saat ajalnya sebagai gurunyayangkeduaSengsimcian li Hoa Soatkun. Sampai dimanakah sedihnya tragedi cinta yang dialami perempuan ini, Ku See hong sudah mengetahui dengan jelas, dia menaruh raga simpatik yang mendalam terhadap Seng sim cian li ini, memandang rambut panjangnya yang telah beruban, pemuda itu semakin tahu kalau dalam masa lima puluh tahun yang panjang ini, entah berapa banyak kesedihan dan kemurungan yang dialaminya. Tapi dia pun tahu, perempuan itu pasti belum pernah melupakan gurunya, bisa jadi setiap saat setiap waktu ia masih teringat akan dirinya, tapikini, gurunyasudahtidak beradadalamdunia lagi. Berpikir sampai disitu, tak dapat dibendung air mata Ku See hong jatuh bercucuran membasahi wajahnya, dengan sedih dia berkata: "Hoa locianpwe, guruku telah meninggal kan dunia ini sejak setahun berselang" Berita ini disambut oleh Seng sim ciang li Hoa Soat kun bagaikan sambaran guntur ditengah hari bolong, dia memang sangat mencintainya, tapi wataknya yang aneh telah mengendalikan kesemuanya itu, mendadak saja perempuan itu memperdengarkan suara tertawa aneh yang tajam, seram dan amat memekikkan telinga. Suara tertawanya itu penuh mengandung kesedihan yang memilukan hati, seperti ibu yang menangis kematian anaknya, seperti juga jeritan monyet diselat Wu shia, memilukan, mengharukan dan sanggup membuat setiap orang turut mengucurkan air mata. Mendadak ia berhenti tertawa. Setelah itu dengan wajah sedingin es Seng sim cian li Hoa soat kun berkata dingin: 840

"Apakah manusia yang tidak berperasaam itu berpesan kepadamu agar datang untuk memenuhi janjinya yang diucapkan pada lima puluh tahun berselang?" "Tidak! Tidak!" sahut Ku See hong cepat, "harap locianpwe jangan salah paham, suhu ku bilang dia sangat mencintaimu." Ucapan mana kembali disambut oleh Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan gelak tertawa yang menyeramkan. "Betul-betul seurang manusia yang tak punya liangsim, tampaknya dia pun berhasil mendidik seorang murid yang tak punya liangsim juga seperti kau?, hmmm, bagaimana keadaan Im Yan cu sekarang? Cepat katakan! Kalau tidak, aku akan segera membinasakan dirimu." Sejak tahu kalau perempuan ini adalah calon gurunya, terhadap bentakan maupun umpatan dari perempuan tersebut boleh di bilang ia tidak mengambil perduli. Selain itu dia juga tahu kalau wataknya yang aneh sebagian besar timbul akibat patah hati yang dialaminya dulu, dalam hal ini, suhunya pernah mengutarakan perasaan menyesal yang mendalam, bahkan menjelang ajalnya dia masih sempat berpesan agar ia jangan kelewat berbuat kasar hingga melukai hatinya lagi. Maka setelah mendengar perkataan itu, Ku See hong berkata dengan perasaan sedih. "Hoa cianpwe, Im moay sudah terkena racun cabul orang jahat, enam hari lagi jiwa nya akan melayang" "Racun apakah itu? Cepat katakan!" bentak Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan suara keras. Agak memerah paras muka Ku See hong sahutnya sedikit tergagap. "Obat itu Adalah ......" Sesungguhnya dia merasa malu untuk mengucapkan hal yang sebenarnya. 841

Dengan perasaan gelisah, Seng sim cian li Ho Soat kun mendesak lebih jauh. "Obat apa? ayo katakan cepat!' Ku See hong tahu bahwa obat tersebut harus diberitahukan dengan secepatnya, terpaksa diapun berkata: `Obatberacunituadalah Imhweesihunwan!" "Apa? Im hwee si hun wan?" jerit Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan perasaan kaget. "Ya, dia kena dipaksa minum obat tersebut oleh Hu kaucu dari Bansia kau, yaknisiPedang ular perakCiu Heng thian!'' "Jadikalaubegitu antarakaudengandia?" Ku See hong mengerti apa yang dimakud oleh perempuan tersebut, maka, jawabnya cepat dengan suara lantang: "Adik Im menaruh budi kebaikan kepadaku, tentu saja aku pun tak dapat berpeluk tangan belaka membiarkan dia mati, tak usah kuatir locianpwe, aku bukan seorang yang melupakan budi, aku bertekad akan bertanggung jawab atas perbuatanku ini." Tadi, Seng sim cian li Hoa Soat kun masih merasa kuatir apabila keperawanan Im Yan cu terjatuh ke tangan orang lain, legalah hatinya setelah mendengar pengakuan daripemuda tersebut. Akan tetapi dia pun menahan napas lagi dengan amat sedihnya, karena dia tahu pil Im hwee si hun wan itu terlampau jahat, dia sendiripun tidak berkeyakinan dapat memunahkan pengaruh dari racun tersebut... Mendadak... Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa dingin, kemudian serunya dengan nada menyeramkan: "Betul-betul seorang lelaki tak kenal budi yang pandai membujuk rayu, kalau kau mengatakan mencintai dia, mengapa kau masih menyebut nama Keng Cin sin? Siapa kah dia?" 842

Ternyata sewaktu Ku See hong selesai membaca surat tersebut dan sedang termenung sambil melamun tadi, secara diam-diam Seng sim cian li Hoa Soat kun sudah menyelinap datang dibelakang tubuhnya, oleh sebab itu semua tindak tanduk maupun ucapannya dapat didengar olehnya dengan amat jelas. Mendengar ucapan tersebut, paras muka Ku See hong berubah hebat, lalu sahutnya agak tergagap: Keng Cin sin itu seorang yarg kucintai, dia adalah gadis yang pertama kali kucintai, sayang nasibnya terlampau menyedihkan.. Tidak menanti pemuda itu menyelesaikan kata-katanya, Seng sim cian li Hoa Soat kun telah menukas dengan suara yang keras: Kau lelaki tak berperasaan, apakah kau anggap lantaran dia sudah tak ada harapan lagi untuk ditolong, maka setelah merenggut kehormatannya, sekarang hendak mengejar perempuan lain? Tadi kau masih bilang akan bertanggung jawab? Hmmmm, selama ini lo nio tidak akan membiarkan manusia macam kau untuk hidup lebih jauh" Locianpwe harap kau bersedia uutuk mempercayai aku, aku bukan manusia seperti itu, karena aku tak mampu untuk memunahkan racun Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuhnya, maka aku baru lari kesana kemari sambil berusaha untuk mencari orang yang dapat menyembuhkan penyakitnya itu." "Apakah racun Im hwe si hun tan yang diidapnya baru kambuh satu kali?'' "Yaa, tengah hari tadi baru kambuh sekali, apakan locianpwe dapat menyembuhkan penyakit itu? Seng sim cian li Hoa Soat kun segera tertawa dingin. "Bisa ditolong atau tidak, apa sangkut pautnya dengan dirimu? Heeehh... heeehh... heeeehhh... toh kau lebih senang jika dia bisa sekalian mampus bukan?" 843

"Hoa locianpwe, apakah kau benar-benar begitu tak percaya dengan diriku? Tak usah banyak bicara lagi bentak Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan gusar, "cepat serahkan dia kepadaku, untuk sementara waktu lo nio akan mengampuni selembar nyawamu untuk malam ini." Ku See hong menghela napas sedih. "Aaaaai Hoa cianpwe, Im Yan cu sudah menjadi istriku, bila kau tidak yakin bisa menyembuhkan lukanya, aku tak akan membiarkan kau untuk membopongnya!" Mendengar ucapan mana, Seng sim cian li Hoa Soat kun segera tertawa seram. Heeeh...heeehh... heeeeh....siapa bilang kalau murid kesayanganku ini adalah istrimu? Malam ini tampaknya lo-nio harus memberipelajaransebaik-baiknyakepada mu!" "Hoa cianpwe, harap kau sudi memandang diatas wajah guruku untuk mengijinkan boanpwe membawanya mencari penyembuhan!" pinta Ku See hong dengan merengek. Sekala lagi Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa seram. Heeehh...heeehhh...heeeeh... kau si bocah keparat betul-betul tak tahu diri, guru setanmu itu adalah musuh besarku yang paling kubenci, kini dia sudah mampus, maka aku hendak membuat perhitungan lebih dulu denganmu, kemudian baru pergi menghancur lumatkan tulang belulangnya. "Hoa locianpwe, kau benar-benar tak berperasaan, padahal sebelum ajalnya suhu masih memperlihatkan rasa cintanya yang begitu mendalam terhadap dirimu. Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah hebat, tanyanya cepat: Apa yang telah dikatakan gurumu menjelang saat ajalnya? 844

"Suhu boanpwe berpesan, apabila bertemu denganmu dikemudian hari, aku harus menyampaikan perasaannya kepadamu." SengsimcianliHoaSoatkun mendengusdingin: Hmmm, coba kau katakan!" Ku See hong bukan seorang bocah bodoh, sudah barang tentu diapun tahu kalau perempuan ini masih menaruh perasaan cinta terhadap gurunya, maka dengan suara lantang dia berkata. "Suhu bilang: Dia menyesal sekali atas perbuatannya dulu, ia tidak seharusnya melukai hatimu dimasa itu, tapi sayang ajalnya sudah semakin dekat sehingga tak dapat menyampaikan rasa menyesalnya kepadamu agar kau menjatuhkan hukuman yang setimpal kepadanya. "Tapi diapun bilang: Seandainya kau masih teringat dengan sakit hatimu dimasa lalu dan bertekad hendak membalas dendam, tulang belulangnya masih berada dalam kuil kuno Si hun bio, setiap saat kau boleh menghukum tulang belulangnya dan dia tak pernah akan mendendam. "Akhirnya diapun berpesan, Kalau semasa masih hidupnya dulu ia tak dapat menerima cintamu, tapi setelah berada di alam baka, dia masih tetap akan mencintaimu, selalu mendoakan agar bahagia, moga-moga didalam penitisan yang akan datang, ia dapat merasakan kehidupan yang berbahagia dengan kau sebagai suami istriyangsaling mencintai" Paras muka Seng Sim cian li masih tetap sedingin es dan sama sekali tak berperasaan, padahal hatinya sudah ditusuk-tusuk oleh ucapan tersebut sehingga berlubang-lubang. oooo0dw0oooo BAB 39 845

HATINYA kini sudah berlumuran darah kental yang meleleh dan menodaiseluruh perasaannya. Kesedihan yang terpendam dalam hati, betul-betul merupakan suatu penderitaan yang mendalam. Walaupun dimasa lampau dia harus merasakan penderitaan dan siksaan batin akibat rasa cinta dan bencinya yang bercampur aduk, tapi setelah mendengar perkataan itu, dia bersedia untuk memaafkan kesalahannya, tapi sifatnya yang aneh serta jiwanya yang sempit membuat dia mengendalikan perasaan mana. Ketika dilihatnya perempuan itu sama sekali tidak terpengaruh oleh perkataannya, maka ujarnya lebih jauh: 'Hoa cianpwe, aku tahu kalau perkataan itu semua diucapkan oleh suhu dari lubuk hatinya, orang bilang Burung yang hampir mati akan berpekik pilu, orang yang akan mati mengucapkan perkataan yang bajik, apalagi pada waktu itu suhuku diliputi kesedihan rasa menyesal menghiasi wajah nya, segala sesuatunya itu tak terlukiskan dengan perkataan apapun jua. . Dia orang tua pun berpesan kepadaku: "harap kau bisa membantunya untuk membalas dendam, tapi diapun tahu bahwa kau tak akan mengabulkan, oleh sebab itu pada akhirnya dia hanya minta kepadamu agar sudi menerimaku sebagai muridmu dan mempelajari ilmu Hay jin ciang..." Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah hebat, bentaknya keras-keras: "Kau si bajingan laknat, tak nyana kalau kau pun mempelajari juga kelicikan dari gurumu itu, kau... cepat kau pergi dari sini! Malam ini lo nio tak ingin membunuhmu." Didengar dari nada suaranya yang gemetar, jelas sekali betapa bergolaknya perasaan perempuan itu kini. Dengan setengah memohon kembali Ku See hong berkata: 846

"Ho cianpwee, musuh besar guruku dan musuh besarku hanya bisa ditaklukkan oleh ilmu Hay jin ciang mu. kumohon kepadamu sudilah kau wariskan kepandaian itu kepadaku!" Ternyata Seng sim cian li Hoa Soat kun waktu itu sudah menaruh salah paham lagi terhadap Bun ji koan su. dia menganggap orang itu tidak benar-benar menyesal, melainkan hanya berpikir demi kepentingan sendiri.. itulah sebabnya dia sengaja mengucapkan kata-kata semacam itu agar hatinya menjadi terharu. Perlu diketahui, bila seseorang sudah menaruh perasaan cinta dan benci terhadap orang lain, seringkali dia menaruh semacam perasaan tak percaya terhadap perkataan dari kekasihnya, apalagi watakBun ji koansu begitu dinginterhadapcintanya. Maka setelah Ku See hong menyingkap kalau ia diminta mewariskan ilmu Hay jin ciang yang telah didalami dan diselami selama lima puluhan tahun itu, tak bisa dihindari lagi timbulnya perasaan curiga dalam hatikecilnya. Dengan suara keras Seng sim cian li Hoa Soat kun membentak nyaring: "Manusia laknat, mengapa kau tidak segera pergi ? Kalau kau tidak angkat kaki, jangan salahkan jika aku menghancur lumatkan pula tulang belulangmu sehingga harus menjadi bubur. Buru-buru Ku See hong merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebuah bungkusan yang diletakkan diatas perut Im Yan cu, ketika bungkusan itu dibuka, ternyata isinya hanya sepotong kutungan pedang. Dibawah cahaya sinar rembulan dan bintang, nampak kutungan pedang itu masih memancarkan cahaya tajam. Dengan suara lantang kembali Ku See hong berkata: "Hoa locianpwe, bila kau tidak percaya dengan suhuku, coba kau lihat, Inilah kutungan pedang pada lima puluh tahun berselang, sampai sekarang dia menyimpan nya dengan teliti, sebelum mati dia serahkan kutungan pedang itu kepadaku sambil berpesan: Dulu dia 847

telah mematahkan pedangmu, maka aku diperintahkan untuk menyambung kembali pedang tersebut hingga utuh kembali, agar bisa mengurangi rasa sedih mu dahulu.... Dalam sekilas pandangan saja Seng sim cian li Hoa Soat kun sudah dapat mengenali kembali kutungan pedang itu sebagai miliknya, rasa dendam dan amarahnya yang terpendam selama banyak tahun segera berkobar kembali, selapis cahaya hijau kebirubiruan segera menyelimuti wajahnya, serentetan cahaya yang tajam dan penuh hawa pembunuhan pun segera mencorong keluar dari balik matanya.. Dia mendongakkan kepalanya lau tertawa seram... Mendadak tubuhnya menerjang kehadapan Ku See hong, lalu telapak tangan kanannya secepat kilat ditekan ke atas dada anak muda tersebut, sementara tangannya yang kiri dengan cepat menyambar ke tubuh Im Yan cu yang berada dalam bopongan anak muda itu. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau Hoa Soat kun bakal turun tangan sedemikian kejinya terhadap dia, belum sempat ingatan untuk menghindar lewat dalam benaknya, tahu-tahu dadanya sudah terasa sakit sekali, seluruh kekuatan yang ada dalam tubuhnya menjadi punah hingga tak berbekas, Im Yan cu yang berada di tangannya pun tahu-tahu sudah tidak berada lagi didalam pelukannya. Kembah berkumandang suara gelak tertawa panjang yang memilukan hati, seperti kuntilanak saling mengikik di tengah malam buta... Seng sim cian li Hoa Soat kun sambil membopong tubuh Im Yan cu sudah meluncur ke depan secepat sambaran kilat. Menanti kekuatan yang dimiliki Ku See hong telah pulih kembali, dia baru berteriak keras: Hoacianpwe,kauhendakke mana?" 848

Mendadakdari kejauhan sanaberkuman-dang suaraseruansedih yang membawa nada kepiluan: Bocah cilik, bila lo nio tak dapat menyelamatkan jiwanya, aku pastiakandatanglagiuntuk mencaridirimu!" Suara itu berasal dari tempat kejauhan sana dan menggema tiba dengan tajamnya. Setelah itu suasana pulih kembali: Dalam keheningan yang menyeramkan dan menggidikkan hati... Ditambah pula diatas tanah membujur dua sosok mayat dari pelindung hukum Ban sia kau, tanpa disadari telah menambah seramdan ngerinyasuasanadisitu... Menyaksikan kesemuanya itu, Ku See hong hanya bisa memperdengarkan suara helaan napas panjang yang memedihkan hati. Perasaannya sekarang adalah hampa, kosong dan tak tahu apa yang harus di perbuat, dia memandang ke angkasa menyaksikan awan yang berkuntum-kuntum dilangit, mendadak dari ujung langit, meleset lewat setitik cahaya bintang. Dengan perasaan bergetar keras, dia segera berpikir: "Lebih baik aku mencari wanita kerudung warna warni lebih dulu, coba kulihat apakah dia mampu untuk menyembuhkan keracunan akibat Im hwee si hun wan? Sekalian akau menyelidiki apakah dia adalah Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay yang sudah mati atau bukan, jika dia bukan Keng Cin sin atau tak dapat menyembubkan keracunan dari Im Yan cu, aku akan mencari rumput Im cu cau tersebut sambil beradu nasib, siapa tahu kalau ucapan dari murid murtad Thi bok sin kiam Cu Pok adalah ucapan yang sebenarnya?" Dengan cepat sekali Ku See hong mengambil keputusan, lalu dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran petir dia 849

melesat menuju kearah puncak tebing yang berlapis-lapis disebelah kiri sana. Kurang lebih seperminum teh kemudian, Ku See hong telah memasuki tanah perbukitan tersebut, kemudian berhenti disebuah lembah dan mulai memperhatiken keadaan disekeliling sana dengan pandangan tajam. Tapi suasana disitu amat sepi, hening dan tak kedengaran sedikit suarapun. Angin malam berhembus kencang mendatangkan perasaan dingin bagi siapa pun yang merasakannya, bayangan pepo-honan yang memanjang ditanah seolah-olah cakar setan yang siap mencengkeram setiap orang yang datang untuk menghantar kematian. Mendadak.... Suatu jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang datang dari puncak bukit di sebelah kiri sana. Ku See hong segera mendongakkan kepala dan menghela napas panjang, kemudian sambil mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dia bergerak menuju ke arah mana berasalnya suara jeritan tadi. Berhubung selama berapa waktu belakangan ini dia harus merasakan empat kali siksaan dari ilmu beracun Hou kut jian hun im kang, hal mana membuat hawa darah Tee liong-hiat-poo yang terpendam dalam tubuhnya serta tenaga murni dari Bun-ji-koan su selama ratusan tahun menjadi melumer dan bercampur dengan hawa murninya, kesemuanya itu tanpa terasa telah menambah ketangguhan tenaga dalamnya. Tampak tubuhnya bargerak secepat sambaran kilat, enteng seperti selembar kapas, setiap kali melompat puluhan kaki sudah dilaluitanpaterasa, kehebatannyaberar-benarmengagumkan. Kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya kini boleh dibilang tiada keduanya dikolong langit dewasa ini, mungkin 850

orang dalam dunia persilatan yang memiliki ilmu meringankan tubuh sepertiitupun sulituntuk ditemukan. Tentu saja diantaranya termasuk juga jago-jago lihay seperti Seng sim cian li Hoa Soat-kun. Perlu diketahui, Ku See-hong memiliki bakat yang bagus, di tambah pula sudah pernah makan obat mestika pembersih darah, hal ini membuat seluruh tubuhnya sudah berubah seolah-olah menjadi manusia lain, itulah sebabnya kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sudah tak mungkin bisa ditandingioleh siapapun. Dibawah cahaya rembulan dan bintang, tampak dia berkelebat seperti sambaran petir, sebentar melompat sebentar turun, makin lama semakin cepat, sepasang kakinya bagaikan tidak menempel diatas permukaan tanah saja, dengan kecepatan yang luar biasa tubuhnya meluncur terus kearah depan. Dalam waktu singkat Ku See hong sudah tiba di depan sebuah selat yang sempit, ketila sorot matanya dialihkan ke depan. Dilihatnya, seluruh selat sudah dipenuhi oleh bayangan manusia, bahkan di setiap setiap sudut dan tempat kegelapan pun seakanakan berkumpul bayangan manusia dalam kelompok demi kelompok. Menyaksikan hal itu, Ku See-hong segera berpikir: "Tampaknya orang-orang itu adalah kawanan jago lihay dari berbagai daerah di dunia persilatan, mereka datang berkumpul mungkin saja dikarenakan kitab pusaka serta mutiara sakti Thianhongim yang sincu milik manusia berkerudung warna-warni itu, tapi mengapa ada juga sekelompak manusia yang cuma mendekam saja takberkutik disini..." Berpikir sampai disitu, dia lantas mengalihkan pandangan matanya ke arah lembah sempit tersebut, tak tahan dia segera memuji: 851

"Benar-benar sebuah lembah Yu-cui-kok yang indah menawan hati." Lembah Yu cui kok dikelilingi oleh bukit yang tinggi dari tiga bagian, pepohonan tumbuh dengan suburnya, batuan cadas berserakan dimana-mana, dengan sebuah air terjun yang amat besar, kabut tebal hampir menyelimuti seluruh permukaan lembah tersebut ..... Di sebelah kanan air terjun tampak sebuah bangunan loteng yang dibangun menempel pada dinding bukit, rumput tebal tumbuh dengan suburnya dimana-mana. Jembatan batu dengan pagar bambu, kolam teratai dengan aneka bunga, semua nya menambah keindahan tempat itu. Ketika angin malam berhembus silir semilir, terendus bau harum bunga yang menyegarkan. Di depan sana terdapat sebuah kolam berbentuk separuh rembulan yang luasnya tiga kaki yang persis mengelilingi bangunan loteng tersebut, aneka bunga teratai tumbuh ditepi kolam, air yang jernih dengan riak yang kecil membuat suasana disitu makin mempersonakan hati. Tempatitu, tak maludisebutsebagaisorgadunia. Ditengah-tengah kolam terdapat sebuah jembatan bambu berbentuk setengah busur, pada ujung jembatan terkapar bersosoksosok mayat yang berserakan dimana-mana, mungkin orang orang itu hendak menyerbu ke dalam jembatan bambu itu tapi berhasil dibinasakan orang. Ku See hong memandang sekejap ke arah mayat-mayat yang berserakan di mana-mana, hatinya amat terkesiap, sebab sebagian besar dari mayat itu tewas dengan batok kepala yang hancur dan isi benak yang berserakan dimana-mana, jumlahnya tiga empat puluh orang lebih. 852

Pada saat inilah dia baru mengerti, apa sebabnya kawanan jago persilatan yang berada di sekeliling tempat itu tak berani maju ke depan dan melakukan penyerbuan. Suasana di dalam bangunan berloteng itu amat hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun.. Lembah sempit yang penuh diliputi suasana seram ini seakanakan telah dilapisi oleh hawa pembunuhan yang membuat hati orang merasa amat bergidik... Ku See hong merasa terkejut bercampur tercengang, empat penjuru sekeliling bangunan loteng itu sama sekali tak nampak seorang manusia pun yang melakukan penjagaan, tapi anehnya mengapa kawanan jago persilatan itu tak seorang pun yang berani melakukan tindakan secara gegabah.... Disaat Ku see hong masih merasa terkejut bercampur keheranan itulah, mendadak tampak sesosok bayangan manusia berkelebat lewat dan mendekati tempatnya berdiri. Ku See-hong memiliki tenaga dalam yang sempurna dengan ilmu silat yang amat tinggi, pendengarannya tajam sekali, begitu mendengar suara desingan, dia segera tahu kalau ada orang yang secara diam-diam menghampirinya. Dengan suatu gerakan cepat dia segera membalikkan badan, sorot matanya dengan memancarkan cahaya tajam yang menggidik kan hati segera menyapu ke arah depan... Seorang manusia aneh berbaju hitam yang mengenakan topeng berwarna warni berdiri kaku dihadapannya. orang itu nampak berwajahaneh, jelekdanamattak sedapdipandang. Sewaktu ia menyaksikan Ku See hong membalikkan tubuhnya dengan kecepatan tinggi, dari balik matanya segera memancar keluar serentetan cahaya kaget bercampur tercengang. Manusia aneh itu tidak asing buat Ku See hong, sebab dia pernah berjumpa dengan manusia aneh berkerudung itu setahun berselang, 853

ketika dia baru keluar dari kuil kuno setelah memperoleh pelajaran ilmu silat dari Bun ji koan su. Orang ini tak lain adalah salah satu di antara dua murid murtad dari Bun ji koan su yakni Jian-hun-kim ciang (pukulan emnas pembabat sukma) Tu Pak kim, tapi Ku See-hong sama sekali tidak tahu kalau orang ini bukan lain adalah murid durhaka guru nya yang harus dibunuh. Jian-hun-kim-ciang Tu Pak kim nampak agak tertegun, kemudian sambiltertawaringan katanya. "Leng hun koay seng Ku See hong, tampaknya kemajuan ilmu silat yang kau peroleh belakangan ini sungguh pesat sekali" Ilmu silat yang dimiliki Ku See hong saat ini memang terhitung nomor wahid dikolong langit dewasa ini, tentu saja dia tak perlu takut lagi untuk menghadapi manusia aneh berkerudung tersebut. Sekulum senyuman yang amat dingin segera tersungging diujung bibirnya, lalu berkata: 'Mana, mana, setahun kita berpisah tentunya kau baik-baik bukan! Mengapa wajahmu masih saja mengenakan topeng kulit manusia? Apakah kau kuatir wajah aslimu ketahuan orang?" Jianhun kimciamTuPak kimtertawaseram. 'Heehh.... Heehh.... Heehh.... Benar, benar sekali, wajahku memang jelek dan kuatir ketahuan orang" "Hmmm, apakah kedatanganmu malam ini hendak mencari garagara dengan aku orang she Ku?" kembali Ku See hong mendengus dingin. Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa ringan. "Tidak berani, tidak berani, oleh karena kulihat kau hanya berdiri kaku di sini dan kuatir kau disergap orang, maka aku datang memberiperingatan untukmu" 854

"Maksud baik anda biar kuterima di hati saja" jawab Ku See hong ketus dan dingin. MendadakJian hun kimciangTupak kimbertanya. Saudara Ku, apa kedatanganmu disebabkan benda mestika dari perguruam Hiat mo bun?'.. "Karena apa pula kau datang kemari?" Ku See hong balik bertanya dengan ketus. Jian hun kim ciang Tu pak kim segera tertawa tergelak. "Haaahhhh.... Haaahhh.... Haaaihhh, kalau begitu sama-sama, sama-sama....." "Kalau toh kedatanganmu disebabkan benda mestika tersebut, dan kini semuanya sudah berada didepan mata, mengapa kalian belum juga turun tangan!?" "Heehh...heeehhhh...heeehh, apa sih salahnya membiarkan orang lain turun tangan lebih duluan? Bagaimana dengan kau?" Tentu saja Ku See hong tahu kalau orang inipun dibikin keder oleh banyaknya mayat yang bergeletakan di atas tanah dan bagi orang ini tampaknya licin dan banyak akal, ilmu silatnyapun amat lihay, iataksudi menyerempetbahayademiorang lain. Maka dengan suara menyindir Ku See hong menjengek. "Waaah, kalau begitu kau benar-benar berjiwa besar, Kalau aku? Hmm, akan ku tunggu sampai semua orang pada mampus, kemudian aku orang she Ku baru menjadi nelayan yang beruntung..." 'Cuma pada akhirnya toh masih ada aku seorang akan saling berebut denganmu?' Ku See hong menjengek dingin. "Hmm, tak ada salahnya bagi aku orang she Ku untuk menghabisi dirimu lebih dulu' 855

Jianhun kimciangTuPak kimsegeratertawadingin. "Mana, mana, aku ingin sekali menyaksi-kan kemajuan yang berhasil kau capai dalam setahun ini, ingin kuketahui seberapa jauhkah kemajuan yang kau peroleh dalam ilmu silatmu sehingga sikapmu sombong dan takabur..." "Bagus sekali!" Ku See hong tertawa, "aku orang she Ku tak akan membuat kecewanya orang." Sembari berkata, mendadak dia mengayunkan telapak tangannya melancarkan sebuah pukulan, segulung angin tajam yang amat dingin dengan cepat meluncur ke depan. "Saudara Ku, tampaknya tenaga pukulanmu benar-benar sudah memperoleh kemajuan yang pesat" jengek Jian hun kim ciang Tu Pakkimsambil tertawadingin. Dia pun mengebaskan ujung bajunya untuk membendung datangnya ancaman, diiringi benturan nyaring, pukulan dahsyat dari KuSeehongtelahberhasildipunahkanolehnyadengan mudah. "Hmm, aku baru memakai tenaga sebesar tiga bagian saja, ayo sambutlah sebuah pukulanku sekali lagi!" jengek Ku See hong dengan suara amat sinis. Sembari berkata, Ku See hong mengayunkan kembali telapak tangan kirinya dengan jurus serangan yang sama sekali tak berubah. Mendadak terasa getaran yang amat keras, kemudian menyusul munculnya segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat menerjang ke depan. Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa seram. "Heehh.. heehh.. heehh... pukulan inipun tak akan mampu berbuat apa-apa atas diriku" Walaupun dia berkata demikian, akan tetapi sepasang telapak tangannya digetarkan sebanyak tiga kali sebelum berhasil memunahkan tenaga pukulan tersebut. 856

Ku See hong tertawa ringan. "Seranganku barusan hanya menggunakan tenaga sebesar lima bagian saja, berikut ini akan kupakai tenaga sebesar delapan bagian dan kupaksa kau untuk mundur dengan sempoyongan" -ooo0dw0ooo Jilid 26 SELESAI berkata, Ku See hong kembali mengayunkan telapak tangan kirinya melancarkan serangan. Seketika itu juga terasa deruan angin puyuh yang melanda seluruh angkasa, desingan angin yang dingin dan tajam seperti amukan guntur dan petir yang di sertai amukan angin puyuh, seperti selembar jaringan yang sangat besar muncul dari suatu sudut yang aneh dan mengurung tubuh Tu Pak kim dari empat arah delapan penjuru. Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Jian hun kim ciang Tu Pak kim, secepat sambaran petir tubuhnya segera berkelit ke samping. Daribalik mataKuSeehongpun sudahterpancar keluarsinarapi dendam yang amat benci dan menggidikkan hati, setelah tertawa dingin serunya lantang: "Sekarang sudah tiba saatmu untuk melepaskan topeng palsumu itu. . ." Terkesiap bukan buatan perasaan Jian hun kim cian Tu Pak kim setelah mendengar seruan itu, segera pikirnya: "Jangan-jangandiasudah mengetahuisiapakahaku?" Ku See hong sesungguhnya bukan seorang pemuda yang bodoh, semenjak manusia aneh berkerudung itu meneter dan mendesaknya dengan pelbagai pertanyaan yang menyangkut masalah tentang gurunya di muka kuil kuno dulu, sudah timbul perasaan curiga dari 857

dalam hatinya, apalagi setelah orang itu mampu menyebutkan ke tiga macam kepandaian sakti andalan dari gurunya. hal mana menyebabkan dia semakin menduga kalau antara orang ini dengan gurunyapasti mempunyaisuatu hubungantertentu. Apalagi setelah menyaksikan kepandaian silatnya yang begitu hebat dan luar biasa, Ku See hong segera menduga kalau orang besar kemungkinannya adalah salah satu di antara dua murid murtad gurunya. Sebab malam ini adalah pertemuan mereka yang kedua, bila dia mencoba untuk membayangkan kembali semua jurus serangan yang dipergunakan orang ini dengan Thi bok sin kiam Cu pok, maka akan di jumpai banyak sekali persamaan, itulah sebabnya dia lantas melancarkan tiga pukulan secara beruntun untuk memaksa dia mundur sambil menghindar kan diri. Alhasil gerakan tubuh yang digunakan orang ini sewaktu menghindar tadi tidak jauh berbeda dengan gerakan tubuh Cu pok, kalau tidak bisa dibilang mirip sekali, karenanya Ku See hong pun menjadisadardan pahamkembali atassemua duduknyapersoalan. Mendengar ucapan tadi, Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa licik, kemudian berkata. "Apa sih maksud pembicaraanmu itu? Aku tidak habis mengerti?" Ku See hong segera mendengus dingin dengan suara yang amat sinis dan dingin: "Hmmmm, dihadapan orang yang jujur berbuatlah jujur, ada baiknya jika kau melepaskan topeng kulit manusia dahulu, agar bisa kulihat bagaimana kah tampang asli murid murtad semacam kau, kemudian aku akan menyuruh mampus dalam keadaan yang paling mengenaskan!" aku rasa itu lebih dari seorang kau

Melihat semua usahanya sudah terbongkar dan gagal total, Jian hun kim-ciang Tu pak kim segera mendongakkan kepalanya dan tertawa terkekeh dengan liciknya. 858

'Heeehhh.. .heeehhh.....heeehhh .. mana... mana, rupanya Ku sute juga sudah kenal dengan aku sang kakak seperguruan yang tidakbecus ini" "Tu pak kim! Malam ini, jangan harap kau bisa meloloskan diri dari kematian nya yang mengenaskan!" seru Ku See-hong lagi dengan suara amat sinis. Sekali lagi Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa terbahakbahak. "Haaahhh...haa...haahh..haaahhh... Ku See hong, pada malam ini kaupun jangan harap bisa meloloskan diri dari jebakan mautku dengan selamat" Seusai berkata, tiba-tiba saja Jian hun kim ciang Tu pak kim memperdengarkan suara pekikannya yang sangat aneh... Dari empat penjuru tempat kegelapan segera bermunculan bayangan manusia, diantaranya ada enam tujuh sosok bayangan manusia yang segera meluncur datang dengan kecepatan luar biasa. Ku See hong mencoba untuk memperhatikan wajah orang itu, tapi dengan cepat hawa darahnya menggelora dengan hebatnya, seluruh darah yang mengalir didalam tubuh nya seolah-olah sudah mendidih semua. . Ternyata ke tujuh orang itu adalah orang-orang dari Thi kiong pang dan Jian khi pang yang telah membinasakan ayah ibunya serta memunahkan perkumpulan Kim to pang.. Dengan sangat bangga Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa licik, kemudian serunya. . "Ku sute, kau kenal dengan orang-orang itu? Mereka adalah ketujuh orang tongcu dari Thi kiong pang dan Jian khi pang, heehhh. heeehhh.... "Ku sute, aku lihat paling baik jika kau membicarakan dahulu nilai dariselembarnyawamu itudengan kami" 859

"Terima kasih atas kedatangan ketujuh sosok sukma gentayangan tersebut, aku orang she Ku akan mempersilahkan mereka segera berangkat, dan terima kasih juga atas usahamu ini sehinggatakperluakuberepot-repotlagi mencarimereka." Ucapan mana diutarakan dengan suara yang dingin sekali seperti suara salju. Jian hun kim ciang Tu pek kim tertawa: "Belum tentu begitu! Dengan kepandaian silat yang kau miliki sekarang, untuk mengungguli diriku pun sudah sulit, apalagi ditambah dengan kerubutan mereka bertujuh? Aku lihat lebih baik kita berbincang-bincang lebih dulu, daripada masing-masing pihak harus saling menyinggung perasaan masing-masing orang" Ku See hong tahu bahwa apa yang hendak dibicarakan dengannya tetap sama seperti apa yang dibicarakan Thi bok sin kiamCu pok dengandirinyatempohari. Sepuluh hari itu secara diam-diam Ku See hong sudah menghimpun tenaga dalamnya siap melancarkan serangan dengan memper-gunakan ilmu silat sakti Hoo han seng huan, dia berencana untuk menghancurkan beberapa orang musuh tangguhnya dengan suatu serangan kilat yang paling cepat. Dengan paras muka yang sama sekali tak berubah, dia lantas berkata dengan sinis. "Ketujuh orang yang kau undang kehadirannya ini pada hakekatnya merupakan barang rongsokan, kalau tidak percaya silahkan saja dilihat sendiri ....." Berbicara sampai disitu, Ku See hong telah menghimpun hawa murninya sampai sebatas kemampuan yang di milikinya, hawa pempunuhan yang amat tebal pun sudah menyelimuti seluruh wajahnya. Mendadak, pada saat itulah .... "Ting! Tang! Ting! Tang!" 860

Tiba-tiba saja dari balik bangunan loteng itu berkumandang suara genta yang dibunyikan bertalu-talu... Bersamaan dengan bergemanya suara genta tersebut, cahaya lentera segera menerangi seluruh bangunan loteng itu dan menyinari hampir setiap sudut lembah sempit itu, tempat dimana beberapa orang itu berdiri sekarang pun kena di soroti oleh cahaya lentera yang lemah itu sehingga segala sesuatunya terlihat jelas. Begitu mendengar suara genta, ke tujuh orang Tongcu dari Jian khi pang dan Thi kiong pang itu segera melompat mundur ke belakang dan menyembunyikin diri di balik kegelapan. Sesungguhnya Ku See hong hendak membinasakan ke tujuh orang ini diujung telapak tangannya, tapi ke tujuh sosok sukma gentayangan itu seakan-akan sudah dibikin terkejut oleh bunyi genta itu, sehingga kaget dan mengundurkan diri. Dalam keadaan demikian, terpaksa Ku See hong hanya bisa menyumpah sambil mengendorkan kembali hawa murninya. Jian-hun kim ciang Tu pak kim sendiripun segera tertawa sesudah mendengar suata genta tersebut, ujarnya: "Ku sute, persoalan diantara kita lebih baik kita bicarakan lagi di kemudian hari, sekarang maaf kalau aku harus mohon diri lebih dahulu untuk sementara waktu!" Seusai berkata, dengan suatu gerakan tubuh yang aneh sekali, secepat kilat dia menyelinap masuk ke balik kegelapan sana. Dalam keadaan begini terpaksa Ku See hong harus menyembunyikan diri dibawah sebatang pohon siong, kemudian dari situ dia melayang naik ke puncak bukit setinggi lima enam kaki dan mengawasi bangunan berloteng dihadapannya tanpa berkedip. . Suara genta telah dibunyikan sepuluh kali, suaranya yang menggema di seluruh lembah bukit tersebut mendatangkan suara gaung yang sangat nyaring. Mendadak dari balik bangunan rumah tersebut muncul sepuluh orang manusia yang mengenakan topeng tengkorak diatas wajah 861

masing-masing, perawakan tubuh mereka tak menentu, ada yang tinggi ada pula yang pendek, mereka berbaris dalam dua barisan dan pelan-pelan bergerak menuju ke tanah lapang di muka bangunan berloteng tersebut. Kemudian mereka membentuk satu lingkaran disitu dan duduk bersila diatas rumput. Mendadak, pada saat itulah ...... Muncul kembali seorang bocah lelaki berwajah tengkorak, ditangannya memegang sebuah hiolo kemala yang sama sekali tiada cacadnya, hiolo itu berwarna hijau dan memantulkan sinar gemerlapan. Dari balik hiolo itu tersiar bau dupa yang sangat harum dan menyebar diangkasa mengikuti hembusan angin, ketika terpantul oleh cahaya lentera dari baltik bangunan loteng itu, terbentuklah kabut berwarna warni yang pelan-pelan melayang ke udara. Pemandangan semacam itu benar-benar sangat indah. Bocah lelaki yang menggenggam hiolo kemala itu pun pelanpelan berjalan menuju ke tengah lingkaran tadi dan meletakkan hiolo kemala tersebut diatas tanah. Dari arah bangunan berloteng itu berkumadang suara seruan yang amat merdu merayu: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan... Tengkorak membuat setan ketakutan.... Sepuluh orang manusia bertopeng tengkorak yang mengelilingi hiolo kemala itu segera bangkit berdiri, kemudian merekapun bersamasama berteriak: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan... Tengkorak membuat setan iblis ketakutan Ucapan yang serius dan berat segera menggema di udara dan mengalun tiada henti nya. Bersamaan dengan berakhirnya suara 862

tadi, dari balik bangunan loteng itu segera melayang turun sesosok bayangan manusia yang berperawakan langsing dan kecil. Orang itu memgenakan baju berwarna putih, dibawah cahaya lentera yang terpancar keluar dari balik bangunan itu, tampak ujung bajunya terhembus angin, keadaannya tidak jauh berbeda dengan bidadari yang baru turun dari kahyangan. Dengan suatu gerakan yang amat lembut perempuan itu melayang turun disamping hiolo kemala tersebut, yakni disisi bocah lelakiyang mengenakan kain kerudungtengkorak itu. Ia memakai sebuah kain cadar warna-warni yang ditengahnya disulami dengan sebuah tengkorak yang sedang menyeringai seram, sementara disekelilingnya dilingkari oleh dua belas kuntum bunga Bwee. Dia tak lain adalah Hiat mo Buncu, yaitu manusia berkerudung warna-warni. Setelah melayang turun dihadapan hiolo kemala tersebut, manusia berkerudung warna-warni itu segera meluruskan sepasang telapak tangannya yang putih halus itu di atas hiolo tersebut. Kemudian suasana menjadi sangat hening, agaknya dia sedang membaca mantera, atau mungkin juga sedang membaca doa. Mendadak . . . Manusia berkerudung itu mengangkat tinggi-tinggi hiolo kemalanya sambil berseru lantang: Hiolo kemala merubah amisnya darah ! " Menyusul seruan mana, kesebelas orang manusia berkerudung tengkorak itu sama-sama mengangkat sepasang tangannya ke atas sambil berseru pula dengan lantang: Hiolo kemala merubah amisnya darah!' Blaaam ....!" pada saat inilah dari dalam hiolo kemala tersebut terdengar suara ledakan keras disusul menyemburnya asap tebal berwarna merah setinggi tiga kaki ke tengah udara dan menyelimuti 863

seluruh angkasa, kemudian bagaikan selapis hujan darah menyebar ke mana-mana. Secara lamat-lamat kawanan jago persilatan yang bersembunyi di sekitar tempat itu segera merasa se akan akan mengendus bau amisnya darah kental. Pedang bayangan darah penggetar jagat! berkerudung itu berseru. kembali manusia

Entah sejak kapan ditangan ke dua belas anggota Hiat mo bun itu sudah bertambah dengan sembilan pedang sepanjang dua depa lima enam inci yang memancarkan cahaya tajam. Kini sambil mengangkat pedang itu tinggi-tinggi di angkasa, mereka turut berseru lantang. Pedang bayangan darah penggetar jagad!' Kecepatan mereka dalam meloloskan pedang, sungguh merupakan suatu yang luar biasa sekali. Setelah itu secara beruntun manusia berkerudung itu meneriakkan kembali, beberapa patah kata yang disusul oleh ke sebelas orang manusia berkerudung tengkarak itu. Dunia persilatan menghormatibunga Bwee! Keseraman berubah menjadi ketenangan. Habis gelap terbitlah terang!" Hawakegagahan menyelimutiangkasa!'' Kebersihan melebihisinarrembulan!" Ketika mereka mengucapkan kelima patah kata itu, pedang ditangan masing-masing diputar menciptakan selapis cahaya pedang yang berkilauan, masing-masing orang membentuk dua belas kuntumbunga bweeditengah udara. Kemudian bersamaan dengan lenyapnya cahaya pedang, tahutahu pedang mereka telah dimasukkan kembali ke dalam sarung.. 864

Kejadian mana dengan cepatnya membuat para jago yang bersembunyi disekeliling tempat itu merasa terkesiap sekali, sebab mereka dapat melihat betapa enteng dan cepatnya ke dua belas anggota perguruan Hiat mo bun itu menggerakkan pedang sambil membentukgerakan bungabweeditengah udara. Ke dua bbelas kuntum budnga bwe itu seaakan-akan dua beblas gerakanjuruspedangyangsaktidan luar biasa. Setiap gerakan jurus pedang itu hampir boleh dibilang mencangkum inti sari dari seluruh ilmu pedang yang ada didunia ini, selain gerak penyerangan juga terdapat gerak pertahanan yang membuat orang sukar untuk mematahkannya, sudah barang tentu halinisegera membuatsemuaorang merasaterperanjatsekali. ooo0dw0ooo BAB 40 DI SAAT pedang sudah dimasukkan kembali ke dalam sarungnya, manusia berkerudung itu kembali berseru dengan suara nyaring: "Silahkan saudara sekalian untuk duduk!" Maka kedua belas anggota Hiat mo bun pun bersama-sama dudukbersila diatas tanah. Ku See hong yang berada di puncak dahan pohon siong dapat menyaksikan kesemuanya itu paling jelas, walaupun mereka semua menggunakan topeng tengkorak, namun Ku See hong masih dapat mengenali beberapa orang diantaranya. Seperti misalnya si bocah lelaki itu, dia tak lain adalah Kho It khi yangpernahdijumpainyadalambangunan rahasiatersebut, sedang kantigaorang yangdudukdisebelah selatanhiolo kemala itubukan lain adalah Pek lui jiu Ho Gi dan Thian kun tee ciang Khong Tang lun. Sedangkan ke delapan orang lainnya sama sekali tidak dikenali olehnya ..... 865

Sedangkan manusia berkerudung itu, jika ditinjau dari potongan tubuh, nada suara serta sepasang biji matanya, dia merasa begitu mengenalinya sehingga pada hakekat nya tidak jauh berbeda denganKengCinsindari istanaHuan mo kiongdi Lamhay. Kini, Ku See hong terpengaruh kembali oleh kenangan masa silam yang penuh dengan kepedihan yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Keng Cin sin adalah kekasihnya yang paling dicintai dan paling dihormati, walaupun dunia ini sudah mengalami sesuatu perubahan yang amat besar, namun rasa cintanya terhadap gadis itu selamanya tak pernah berubah lagi. Pada saatd inilah, kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu sama-sama bangkit berdiri, kemudian terdengar bocah lelaki itu berkata dengan suara lantang: "Saudara sesama Hiat mo bun, pertemuan yang diselenggarakan pada malam ini sebenarnya hendak dilaksanakan pada bulan satu tanggal satu tahun depan dipuncak Kiam hong bukit Hong san, tapi berhubung situasi dalam dunia persilatan belakangan ini telah mengalami perubahan besar dan terancam oleh mara bahaya, pertemuan ini terpaksa dipercepat pelaksanaannya. Tujuan dan cita-cita dari kita Hiat mo bun telah diutarakan melalui kesembilan patah kata tadi, apa yang dirundingkan didalam gedung tadi pun sudah cukup dipahami kalian semua, rasanya kini pun tak usah banyak berbicara lagi. Sekarang yang hendak kuutarakan kepada kalian adalah soal telah bergabungnya kalian dengan perguruan kita ini, aku rasa sebagai seorang anggota yang baik adalah melaksakan peraturan perguruan yang ada dan menjalankan perintah tanpa membantah, barang siapa berani membangkang maka dia akan dijatuhi hukuman mati. 'Tapi perguruan kita selamanya mengutamakan kebajikan dan kebesaran jiwa terhadap orang lain peraturan kami pun tidak membedakan tinggi rendahnya kedudukan setiap anggota dalam 866

parrai, oleh karena tugas perguruan kita sangat berat, maka apabila diantara kalian ada yang merasa dirinya tak mampu menyelesaikan tugas dari perguruan, sekarang masih ada kesempatan bagi kalian untuk mengundurkan diri!" Semua anggota Hiat mo bun yang duduk mengelilingi hiolo kemala itu segera menyahut bersama: "Kami tak usah berpikir panjang lagi, kami akan melaksanakan semua perintah dari perguruan tanpa membantah' Mencorong sinar tajam dari balik-mata kecil Kho It khi yang tertutup oleh kain kerudung tengkorak, katanya lebih jauh. "Kalau toh kalian tidak ada usul lain, maka selanjutnya bila ada yang berani melanggar peraturan perkumpulan atau berhianat, dia akan dihukum dengan memunahkan segenap kepandaian silat yang di milikinya" Perlu diketahui sebagai seorang jago silat, biasanya mereka rmemandang ilmu yang dimilikinya jauh lebih berharga daripada nyawa sendiri, bila kepandaian mereka sampai dipunahkan maka rasanya jauh lebih tersiksa daripada mati. Oleh sebab itu bila hukuman tersebut diterapkan bagi seorang yang belajar silat, boleh dibilang hukuman mana merupakan suatu hukumanyangpaling kejidan ditakuti. Manusia berkerudung warna warni itu segera berkata pula dengan suara nyaring. 'Terima kasih banyak atas kesediaan kalian untuk berbakti dengan perkumpulan kami dan bersama-sama kita menyelamatkan umatpersilatandanmencarikankebahagiaanuntuksemua manusia. "Aku tahu kalau kemampuanku terbatas dan tidak mampu berbuat banyak, itulah sebabnya kumohon bantuan dari kalian semua untuk bersama-sama membangun kebenaran didunia ini, moga-moga saja mulai saat ini kalian dapat bersikap ksatria dan menolong kaum lemah. 867

Merupakan manusia-manusia luar biasa didalam dunia persilatan, kalian pasti dapat melaksanakan tugas demi perkumpulan kita ini dengan sebaik-baiknya, kini akupun tak akan banyak bicara lagi, mari kita bersama-sama merundingkan langkah pertama perkumpulan kita terjun ke dunia persilatan." "Seorang manusia berkurudung tengkorak yang mengenakan pakaian perlente segera bangkit berdiri, dia adalah Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si yang namanya sudah termashur semenjak tiga puluhan tahun berselang. Dengan suara lantang serunya: "Keberaran jiwa bangsa dan kemuliaan hatimu, sungguh membuat kami merasa kagum bercampur hormat" "Langkah pertama yang harus dilakuan oleh Hiat mo bun kita sekarang adalah melakukan suatu tindakan yang tegas, sebab dunia persilatan sudah terlalu dipengaruhi oleh kawanan manusia laknat, yang berjiwa rendah, kawanan laknat tersebut kini sudah bergabung di dalam satu kelompok kekuatan untuk berbuat keja-hatan, seperti misalnyaBansiakau,Jiankhipang, Thikiongpang... "Kini mereka telah saling berkomplot untuk bersama-sama melakukan kejahatan meracuni dunia persilatan, apalagi bila kita biarkan manusia semacam itu berkembang lebih besar lagi, bisa jadi keadaan dikemudian hari dapat berubah semakin tidak menguntungkan buat kita" Manusia berkerudung warna-warni itu segera manggut-manggut. . "Perkataan dari Hu buncu memang benar, masih ada siapa lagi yang hendak mengajukan usul, harap segera disampaikan agar kita bisa membicarakannya'? Seorang manusia berperawakan tinggi kurus segera bangkit berdiri lalu katanya dengan suara parau. Tadi Hu buncu sudah bilang, musuh kita yang terutama adalah orang-orang dari Ban sia kau dan Jian khi pang serta Thi kiong 868

pang, tapi masih ada satu kelompok kekuatan lagi yang tak boleh di biarkan lewat. "Kekuatan yang kumaksudkan adalah orang-orang Huan mo kiong di lautan Lam hay, beberapa tahun berselang, Han thian it kiam Cia Cu kim telah mengutus empat orang thamcu nya untuk melakukan pembasmian terhadap sisa-sisa manusia yang masih setia terhadap Kim to pang, dalam pembasmian mana, konon mereka telah berhasil merampas kembali pedang pendek huan mo kiamdaritanganSan tianhanjiu SangkoanIt. Aku tahu bahwa orang-orang Huan-mo kiong di lam hay sudah lama mempunyai ambisi untuk menyerbu ke daratan Tiong-goan, bahkan banyak sekali sampah masya-rakat yang berhasil mereka jaring agar berpihak kepada mereka, kini pedang Huan mo kiam sudah berhasil direbut kembali, berarti janji Hu hay-it kiam Cia Long-po dengan jago pedang nomor wahid dikolong langit tempo dulu Thio Pak san telah menjadi batal. "Kini satu tahun sudah lewat, kekuatan yang berhasil mereka himpun selama inipun sudah semakin menghebat, bisa jadi cita-cita mereka untuk menyerbu daratan Tionggoan pun sudah akan segera di mulai.. Tentu saja, dengan kekuatan Hiat-mo bun kita tangguh dan luar biasa, kita tak usah takut terhadap manusia-manusia laknat dari Huan mo kiong di Lam-hay, tapiyang paling kita kuatirkan sekarang adalah persekongkolan antara orang-orang Huan mo kiong di Lam hay dengan pihak Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi kiong pang untuk melawan kita" Mendadak dari balik mata manusia berkerudung yang jeli secara lamat-lamat terpancar keluar serentetan cahaya dendam dan benci yang luar biasa, tapi sinar kebencian itu tidak diketahui oleh para anggota perkumpulannya, satu-satunya orang yang melihat akan hal tersebut hanya Ku See hong, tapi justru karena pula dendam lamanya menjadiberkobar kembali.. 869

"Kongsun sianseng" terdengar manusia berkerudung itu berkata, "aku sangat mengetahui tentang keadaan dalam istana Huan mo kiong, pada sebulan berselang, mereka sudah melakukan penyerbuan secara besar-besaran ke daratan Tionggoan, mungkin didalam beberapa hari belakangan ini mereka sudah akan sampai disini. `Usul dari Kongsun sianseng itu memang pantas diperhatikan oleh perguruan kita serta segera melakukan suatu tindakan dengan cepat. . tapi entah bagaimana pula dengan pendapat saudara sekalian untuk mencegah terjadinya persekongkolan itu?" Thian kun tee ciang Khong Tang-lun segera bangkit berdiri, kemudian menjawab: 'Lapor Buncu, pepatah kuno mengatakan siapa yang turun tangan lebih dulu dia lah yang tangguh, siapa yang turun tangan bela-kangan dia akan celaka, aku rasa kita tak boleh menunggu sampai mereka benar-benar sempurna dan menyerang kita duluan, bahkan kita harus menyerbu dan menghan-curkan mereka, agar bibit bencana di kemudian hari dapat teratasi' "Maksud Khong tayhiap, kita harus membagi-bagi ke dua belas orang anggota perkumpulan kita ini menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok menyerbu dan menghancurkan mereka secara terpisah?" Thian kun tee ciang Khong Tang lun manggut-manggut. "Perkataan Buncu memang betul, itulah yang lohu inginkan" Manusia berkerudung warna-warni itu segera menyapu sekejap ke wajah semua orang, kemudian katanya: "Bun jin (anggota perguruan) sekalian, adakah sesuatu usul dari kalian ataspendapatdariKhongtayhiapitu" Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si bangkit berdiri, lalu sahutnya dengan suara nyaring: "Usul dari Khong Lote itu sangat hebat, cuma hal ini akan menyebabkan kekuatan dari Hiat mo bun kita tak dapat terhimpun menjadi satu kelompok. Tapi, . kecuali dengan cara begini, rasanya 870

memang sukar untuk menemukan cara lain yang lebih baik lagi, tapi takadasalahnyakalau kitabersama-sama memikirkannyasebentar" "Ucapan Hu-buncu memang benar, persoalan ini menyangkut nasib dari seluruh umat persilatan, lebih baik kalian mempertimbangkan lebih dahulu sebelum mengambil keputusan" ujar manusiaberkeru-dung warna-warnipulacepat. Kho It khi yang berada disisinya mendadak bertanya. "Tolong tanya buncu, apakah kau mempunyai pendapat lain?" "Menurut pandanganku yang cetek, lebih baik kita dua belas orang berkelompok untuk bersama-sama, menghancurkan salah satu kekuatan yang ada lebih dulu, kemudian baru berusaha untuk melenyapkap kekuatan yang lain, dengan demikian maka kekuatan kitapun takakan sampaiterceraiberai. "Sebab sebelum kita saling berjumpa dengan kedua kelompok kekuatan ini, kita orang-orang Hiat mo bun masih belum berani mempunyai suatu keyakinan untuk menang, bila kita harus membagi-bagi kekuatan sehingga kekuatan yang ada bertambah lemah, bukankah hal ini justru akan semakin merugikan kita sendiri? Entah bagaimanakah menurut pendapat kalian?" Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong.si segera berseru-lebih dahulu: "Bagus sekali, jawaban dari Buncu memang lihay, lohu merasa tak mampu untuk menandinginya." Makasemuaorangpunbersama-sama menyetujuiusulini. Menyaksikan hal ini, manusia berkerudung warna-warni itu segera tertawa cekikikan, katanya. "Hoa hu buncu, kau terlalu memuji, apa yang kulakukan sekarangtaklebihhanya merupakan penerusdari gagasanmutadi" Pada saat inilah, mendadak .... Leng hun koay seng Ku See hong yang berada diatas dahan pohon siong berteriak bagaikan orang gila: 871

"Adik Sin! Kau adalah adik Sin, aku tahu, aku tahu kau adalah ....... Ditengah teriakan-teriakan yantg keras dan memekakkan telinga. Ku See hong melayang turun dari atas pohon siong, kemudian bagaikan sambaran kilat cepatmya meluncur kebawah dan di dalam waktu singkat sudah berada didepan jempatan bambu itu. Disaat dia melayang turun dari pohon itulah, lamat lamat Ku-See liong merasa pula dari atas pohon yang sama melesat keluar sesosokbayangan manusia. Ketika orang itu gagal mencengkeram tubuh Ku See hong, sambil menghela napas sedih gumamnya. "Tiada jago lihay dan orang2 gagah di dunia ini yang bisa lolos dari soal cinta. Aaai.... mungkin orang ini dapat melenyapkan badai berdarahyangkinisemakin mengancamkeselamatandunia." Ternyata di atas puncak pohoh itu bersembunyi seorang pendeta tua yang memakai lhasa berwarna kuning, (tentang asal usul orang ini, akan diceritakan pada bagian lain daricerita yang sama) Tatkala kedua belas anggota Hiat mo bun itu mendengar teriakan yang kalap serentak mereka mengalihkan sorot matanya kedepan. Begitu manusia berkerudung berwarna warni itu tahu kalau yang datang adalah Leng hun koay seng Ku See hong, hatinya terperanjatsekalisehinggasekujurtubuhnyagemetar keras. Kanglam siang hou, Kho It khi maupun Thian kun tee ciang Khong Tang lun berempat kenal dengan Ku See hong, melihat kemunculan si anak muda itu, mereka lantas menghela napas panjang sambil berpikir. "Aaaai, habis sudah! Tampaknya dia akan tewas pula di ujung pedangJuisim kiam....." "Sreeeet! Sreett .....desingan angin tajam yang amat memekikkan telinga segera bergema memecahkan keheningan. 872

Ada empat anggota Hiat mo bun yang mengayunkan tangannya bersama-sama, kilauan cahaya putih segera meluncur ke depan dengan kecepatan luar biasa.. Dalam waktu singkat, ke empat cahaya putih tadi sudah mengurung seluruh batok kepala Ku See hong. Kini, ilmu silat yang dimiliki Ku See hong telah mencapai pada puncaknya, walaupun pikirannya sedang kalut, namun setelah menyaksikan datangnya cahaya putih itu, dia segera menyadari apa gerangan yang terjadi, sepasang telapak tangannya diayunkan bersama ke depan melepaskan pukulan-pukulan dahsyat. Rupanya dia dapat merasakan betapa anehnya keempat gulung cahaya putih yang menyambar datang itu, maka ia tak berani menyambut dengan kekerasan, siapa tahu Ke empat gulung cahaya putih itu seakan-akan dikendalikan seseorang saja, "Sreet! segera menyambar lagi membelah angkasa. Kemudian setelah membentuk segulung gerakan lingkaran busur di angkasa, cahaya putih tadi kembali menyambar ke arah jalan darahkematianditubuh Ku Seehong.. Mendadak Ku See hong berpekik nyaring, tubuhnya melejit kembali ke tengah udara dan meluncur ke muka dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Untuk ke dua kalinya serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu mengenai sasaran yang kosong. Tapi yang paling hebat adalah senjata rahasia tersebut, diiringi suara aneh ternyata benda tadi mengikuti terus dibelakang Ku See hong kemanapun pemuda itu hendak berkelit. Selama hidup belum pernah Ku See hong mienjumpai senjata rahasia yang begitu lihaynya, sebab jago persilatan yang paling lihay pun di dunia ini hanya mampu berputar dua kali di udara setelah melancarkan sergapan, bahkan kekuatannya makin lama semakin bertambah lemah. . 873

Tapi kenyataannya, ke empat senjata rahasia tersebut justru dapat menyerang makin lama semakin bertambah dahsyat. Berpikir sampai disitu, tubuhnya lantas melengking sambil berkelejit, setelah itu melayang turun ke bawah, Pada saat itulah terdengar seorang perempuan berseru dengan perasaan gelisah. "Cepat melayang ke atas!" Begitu mendengar peringatan mana, sepasang matanya segera dapat menangkap empat buah rantai emas yang secara rapat sekali mengancam bawah kakinya, ternyata rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan senjata rahasia yang digunakan ke empat orang anggota Hiat-mo bun itu. Ku See hong merasa amat terperanjat, sebab bukan saja ke empat rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan senjata rahasia, bahkan rantai itu sendiri juga merupakan sejenis senjata tajam yang bisa digunakan untuk membunuh orang, apabila pandangan mata korbannya kurang awas, maka jika sampai merosotke bawah, niscayadiaakan menemuicelaka. Maka Ku See hong harus mengikuti suara peringatan yang dikirim dengan melalui ilmu menyampaikan suara itu untuk melejit ke tengah udara, kemudian sesudah berganti napas, badannya sekali lagi melejitsetinggi satukaki lima enamdepa ketengahudara. Tubuhnya yang berada ditengah udara secara beruntun melakukan beberapa kali jumpalitan, suatu demontrasi ilmu meringankan tubuh yang amat lihay pun akhirnya muncul dari tubuh Ku See hong, begitulah, ditengah udara secara beruntun dia menghindari serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu sebanyak enam kali. Kontan saja demontrasi ilmu meringankan tubuh ini membuat para jago yang bersembunyi disekitar tempat itu serta para anggota Hiat mo bun menjadi terperanjat sekali. 874

Setelah berhasil menghindari enam sergapan musuh yang secara beruntun, serangan ke tujuh telah menerjang kembali, maka segera pikirnya didalam hati. "Apabila aku diharuskan berjumpalitan terus ditengah udara, maka lama kelamaan akan kehabisan napas juga, bila sampai terperosok ke bawah, bukankah aku bakal tewas juga diujung senjata rahasia tersebut" Sementara dia masih ragu, suara peringatan tadi kembali berkumandang dengan ilmu menyampaikan suara. "Mengapa kau tidak mempergunakan pedang Ang soat kiam mu untuk mematah kankeempatrantaitersebut?" Peringatan itu dengan cepat menyadarkan kembali Ku See-hong darilamunannya, diam-diamia mengumpatdirisendiri. ''Aku benar-benar seorang-manusia yang tolol!" Serentetan suara pekikkan nyaring yang membetot sukma pun segera berkumandang memecahkan keheningan.... Seperti seekor burung elang raksasa, Ku See hong melejit lagi ditengahudara, kemudian berputarsebanyaktigakali. Tiba-tiba saja berkumandang suara gemerincing yang amat nyaring, tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari sarungnya, ditengah udara segera terpancar keluar serentetan cahaya tajam yang sangat menyilaukan mata. Disaat pedangnya melepaskan serangan, tubuh Ku See hong segera bersatu dengan cahaya pedang itu dan seperti naga sakti di angkasa, secepat sambaran kilat segera menerjang kebawah. Kecepatan tubrukannya itu membuat orang lain sukar membedakan mana yang cahaya pedang dan mana yang cahaya pelangi.... Mendadak pedang Hu thian seng kiam tersebut memancarkan berlapis-lapis cahaya pelangi yang berwarna-warni menciptakan 875

selapis cahaya pedang yang membukit dengan secepat kilat menyelundup ketengah udara yang kosong. Sreeeet....! Sreeeet...." Dari empat penjuru segera berkumandang suara desingan yang pelan. Bayangan cahaya yang amat tajam dan terdiri dari empat jalur putih yang mengejar tubuh Ku See hong itu seketika lenyap tak berbekas, keempat bilah pedang kecil Jiu sim siau kiam itu pun segera jatuh dan rontok kedalam kolam. Pada saat yang bersamaan, cahaya pedang berwarna merah darah itu pun sirap dan lenyap dari pandangan mata. Ku See hong tahu-tahu sudah melayang turun dihadapan kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu dengan tangan kosong dan wajah dingin membesi. dia berdiri kaku di tempat sambil mengawasi manusia berkerudung warna-warni itu dengan sorot mata setajam sembilu. Ia sedang merasa sedih, ataukah..? Sungguh membuat orang tidak habis mengerti. Ternyata dari balik mata manusia berkerudung warna-warni itu sedang memancar keluar serentetan cahaya bengis yang penuh dengan hawa napsu membunuh. Kesemuanya ini membuat dia tak berani percaya, kalau orang ini adalah sorot mata dari Keng Cin-sin.. kekasihnya yang berhati lembut dan suci bersih itu, diapun tidak percaya kalau dua kali suara bisikan yang dipancarkan melalui ilmu menyampaikan suara tadi berasaldariperempuan misterius ini. Dalam pada itu, kawanan jago dari Hiat mo bun sudah dibikin tertegun dan berdiri kaku karena terperanjat atas ilmu meringankan tubuh Ku See hong yang amat dahsyat serta ilmu pedang dari pedang mestika yang diimpikan oleh setiap orang itu. Pada saat itulah.. 876

Kawanan jago persilatan yang berada disekeliling tempat itu bersama-sama menampakkan diri, banyak manusia berkelebat lewat dan dalam wakku singkat semua orang sudah mengurung telaga tersebut dalamposisi setengah rembulan. Apakah kedatangan mereka untuk menonton keramaian tersebut ? Atau untuk menyaksikan kegagahan dari Leng hun Koay seng Ku See hong?, Ataukah karena ada rencana busuk lainnya, Tak seorangpun yang tahu dengan pasti. Empat orang anggota Hiat mo bun yang senjata rahasianya kena dibabat kutung oleh ayunan pedang Ang-soat' kiam dari Ku See hong tadi tak lain adalah ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to, sifat mereka bengis, licik, sadis dan kejam, banyak perbuatan jahat yang sudah dilakukan olehnya. Bahkan malam ini pun sudah berapa banyak jago persilatan yang telah menemui ajalnya terhajar oleh senjata rahasia mereka yang teramat keji itu, sudah barang tentu mereka tak sudi melepaskan Ku See-hong dengan begitu saja. Keempatgembong iblis dari lautanTanghaito itu masing-masing mengenakan jubah panjang berwarna biru, ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tinggi, ada pula yang pendek.' Sementara itu, gembong iblis yang bertubuh gemuk pendek itu, Hay lo tocu Su siok Cu sedang tertawa dingin dengan raut seramnya, lalu berseru sinis: "Hei bocah kecil, apakah kau yang bernama Leng hun kuay seng Ku See hong"' 'Padawaktu ituKuSeehongsedang memutarotakuntuk berpikir apakah manusia berkerudung itu Keng Cin sin atau bukan, mendengar pertanyaan mana segera sahutnya dingin. "Kalau sudah mengetahui akan nama besarku, lebih baik simpanlah kembalisikapmu yangtengik danamat memuakkan itu!" Sastrawan berbaju perlente Hoa siong-si yang berada didepan sana mendadak tertawa terbahak-bahak, lalu serunya: 877

"Haaah... haahh... haaahh... ternyata adalah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukma dingin) Ku See hong yang termashur namanya dalam dunia persilatan itu, kehadiranmu dalam lembah sempit Ya-cui lok pada malam ini sungguh membuat nama Hiat mo bun kamibertambah tenar , Ku See-hong tertawa dingin. "Heeeeehnh... heeehhh.. heeeeehhh, sinar dari kunang-kunang bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan terangnya sinar rembulan dari Buncu Kalian?' Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong sisegera tertawa: "Aaaaah, mana, mana .... Ku sauhiap, selama ini antara kau dan kami orang-orang Hiat mo bun berasal dari satu aliran, selama nya tak pernah ada sangkut pautnya antara yang satu dengan lainnya, entah dikarenakan persoalan apakah kau datang kemari malam ini" Sastrawan be,baju perlente Hoa Siong si adalah seorang jago kawakan yang sudah lama menggetarkan dunia persilatan, sebelum berbicara dia telah mengatur segala sesuatunya secara teratur, kemudian baru bertanya kepada Ku See hong apa maksud kedatangannya, setelah itulah baru mengambil keputusan lebih jauh. Sebab diapun tahu bahwa Ku See hong adalan seorang jago persilatan yang sudah termashur sebagai seorang jagoan berhati keji, kalau dia bukan datang dikarenakan untuk menuntut balas, anggota perguruan nya juga tak usah mengikat tali permusuhan dengan dirinya, sebaliknya jika dia datang untuk membuat garagara, barulahdiaakan segera mengambiltindakantegas. Paras muka Ku See hong segera berubah kembali menjadi lebih lembut, tapinadasuaranyatetapdingin dan kaku, sahutnyaketus: 'Saudara adalah seorang Hu Buncur dari perguruan Hiat mo bun, tak heran kalau caramu berbicara mencerminkan seorang ketua persilatan, baiklah, aku orang she Ku akan berbicara terus terang 878

kepadamu, benar, malam ini aku memang datang karena membawa maksud-maksud tertentu" "Persoalan apakah itu?' tanya sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si cepat, "katakan saja berterus terang, agar setiap anggota perguruan kami tahu dan kemudian menyampaikan kepada Buncu kamiagar diambil suatukeputusan" "Urusan ini sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan orangorang dari Hiat mo bun kalian, aku datang hanya untuk mencari manusia berkerudung warna-warni.? Bun cu kalian" jawab Ku See hong dengan suara dingin. Manusia berkerudung itu segera melayang maju ke depan dengan gerakan yang enteng dan cepat kemudian tanyanya dengan suara dingin: "Selama ini kita tak pernah saling mengenal satu sama lainnya, entah ada urusan apakah kau datang mencari aku?" Paras muka Ku See hong agak berubah setelah mendengar perkataan itu, tapi sekejap kemudian sudah lenyap tak berbekas, selapis hawa dingin segera menyelimut seluruh wajahnya. "Apakah saudara pernah menyembuhkan seorang manusia yang hampir mati karena terkena pukulan Hou kut jian hun im kang.."' "Tidak pernah!" jawab manusia berkerudung itu dingin, "apa maksudmu mengajukan pertanyaan itu? "Pernah atau tidak kau yakin pasti mengerti, orang yang pernah menerima pengobatan darimu selama hidup tak sudi menerima budi kebaikan dari orang lain, setelah penyakit yang dideritanya itu sudah disembuhkan, dia berusaha menemukan penolongannya itu kemanapun juga, akhirnya ditemukan beberapa buah bukti dan petunjuk yang menunjukkan bahwa orang itu adalah salah seorang di antara kalian anggota Hiat Mo bun.." Manusia berkerudung itu segera mendengus dingin, mendadak tukasnya dengan cepat. "Hei mengapa sih kau cerewet sekali? Sesungguhnya mau apa kau datang kemari malam ini? Mengapa tidak kau utarakan secara 879

terus terang. Kalau ingin berbicara, katakan saja terang-terangan, tak usah berputar kayun kesana kemari lagi, terutama membicarakanapa-apayangsamasekalitak adaartinyaitu Sambil menahan diri Ku See hong berkata. "Aku orang she Ku hanya memohon kepada anggota Hiat mo bun kalian yang telah menolong orang yang mengidap penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut untuk sekali lagi menolong seorang sahabatku dari penyakit parahnya. Siapakah dia? penyakit parah apakah itu?" tanya manusia berkerudung itu dengan sama dingin. 'Orang yang pernah menyembuhkan orang yang mengidap penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut pernah meninggalkan surat kepadanya, maka orang yang akan saya mohon itu tentu saja kenal juga dengannya, sedangkan mengenai penyakit parah apakah itu, berhubung masalahnya tak leluasa untuk ku utarakan, maka aku seorang she Ku hanya memohon kepada tokoh silat tersebut agar bersedia untuk datang kesana" Baik Kho it klti maupun Kanglam Siang hou sudah barang tentu tahu dengan jelas bahwa orang itu adalah manusia berkerudung tersebut, sebaliknya yang lain tetap dibikin kebingungan setengah mati, namun mereka semua tahu bahwa orang yang dapat menyembuhkan penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut sudah pasti bukan manusia sembarangan, itulah sebabnya secara lamatlamat mereka sudah menduga kalau orang itu adalah Buncu mereka sendiri. Manusia berkerudung itu termenung beberapa saat, lalu sambil tertawa dingin katanya. "Kalau toh kau sedang memohon bantuan orang lain, mengapa sikapmu begituangkuh dantinggihati'?" Tentang soal ini, harap kau jangan salah paham" ujar Ku See hong dengan suara lantang, "asalkan tokoh silat itu bersedia untuk menolong sahabatku itu, budi kebaikan mana pasti akan selalu 880

terukir dalam hati kecil aku orang she Ku dan suatu ketika tentu akan kubalas". Sebenarnya kau hanya memintakan bantuan untuk menyembuhkan sahabatmu itu ataukah masih ada maksud tujuan tertentu, Sebenarnya Ku See hong menganggap perempuan itu sebagai Keng Cirn sin, tapi setelah menyaksikan sinar matanya yang buas dan kejam itu, semua kegembiraan di dalam hatinya kontan tersapu lenyap hingga tak berbekas. Sebenarnya waktu itu, dia memang hanya ingin memohon bantuannya untuk menyem-buhkan keadaan Im-hwee-si hun wan dari tubuh Im Yan cu, namun setelah mendengar ucapan mana, hatinya kontan saja bergetar keras, segera pikirnya. "Baik nada pembicaraannya maupun tindak tanduknya, bukankah kesemuanya itu menunjukkan kalau dia adalah Keng Cing sin'? Sorot matanya yang diperlihatkan tadi sudah jelas dipancarkan keluar secara paksa, aah! Benar, dia sudah pasti adalah Keng Cin sin, bukankah dalam surat tersebut dengan jelas sudah diterangkan bahwa dia tak ingin aku mengetahui akan dirinya..." Perasaan hati Ku See hong kembali terasa bergoncang keras, denganpenuhemosiserunyakemudian. . . "Aku orang she Ku hanya memohon kepada tokoh sakti itu untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh sahabatku saja" Sinar mata manusia berkerudung itu masih tetap dingin dan tajamseperticahayasembilu, tanyanyadengandingin. "Sekarang sahabatmu itu berada dimana? Cukup kau sebutkan saja, aku akan pergi ke sana untuk menyembuhkan penyakit itu' Mendengar perkataan tertebut, Ku See hong menjadi tertegun, berapa saat kemudian dia baru berkata. "Sahabatku itu sudah diajak pergi oleh gurunya, kedatanganku sekarang hanya ingin bertanya lebih dulu kepada tokoh silat itu, apakah dia mampu untuk menyembuh kan penyakit atau tidak..." 881

Belum habis dia berkata, manusia berkerudung itu telah memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang merasuk tulang, tukasnya secara tiba-tiba: Hmm, rupanya kau memang sengaja menggunakan alasan tersebut untuk mencari gara-gara dengan kami perguruan Hiat Mo bun. . . ." Bukan! Bukan! seru Ku See hong cemas, berhubung penyakit yang diderita oleh sahabatku itu benar-benar amat sukar untuk di sembuhkan maka ......... Tutup mulut! amat dingin. bentak si manusia berkerudung itu dengan suara

Kemudian sesudah tertawa sinis terusnya: Malam ini, kau begitu berani mencari gara-gara dengan orangorang Hiat mo bun kami, tampaknya kau menganggap kepandaian silat yang kau miliki sangat hebat maka kau begitu berani memandang rendah perguruan kami. Hmm, kalau toh memang begitu, pun buncu ingin sekali mencoba-coba kepandaian mu, ingin kuketahui sesunggunnya Leng hunkoay seng memiliki kepandaian silatsampaidimanahebatnya.} Ku See hong menyaksikan kontan saja matanya pun menggidikan adalah seorang pemuda yang angkuh dan dingin, Kesombongan dari manusia berkerudung tersebut nada amarahnya berkobar dengan hebatnya, dari balik memancar keluar serentetan cahaya yang hati.

"Kalau toh engkau begitu tak tahu aturan dan mendesakku terus menerus, baiklah, aku orang she Ku akan melayani kehendakmu itu dengan mempertaruhkan selembar jiwaku" . Sejak tadi keempat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to sudah mendendam kepada pemuda itu, bahkan ingin membinasa kannya oleh karena senjata rahasia andalan mereka telah dihancurkan Ku See hong tapi berhubung ia sedang bertanya jawab 882

dengan Buncunya, maka selama ini pula mereka tak berani bertindaksecara sembarangan. Kini setelah menyaksikan Buncu mereka mendesaknya untuk bergebrak, sudah barang tentu merekapun tak akan melewatkan kesempatan tersebut dengan begitu saja. Tiba-tiba saja Hay losu tocu Su Siok cu menampilkan diri ke depan dan berseru kepada manusia berkerundung itu. "Buncu, manusia tak berguna ini jangan dibiarkan bertingkah semaunya sendiri, biar aku orang she Ku saja yang menghabisi nyawanya" 'Kalau begitu berilah pelajaran lebih dahulu kepadanya, orang ini mempunyai banyak rahasia dunia persilatan yang belum terpecahkan dan bisa diselidiki dari mulutnya, tangkap saja dia dalam keadaan hidup-hidup dan jangan biarkan jiwanya terancam" Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Ku See hong, dia mendengus dingin kemudian katanya dengan suara seram: Kalian orang-orang dari Hiat mo bun menganggap dirinya jagoan tiada bandingannya didunia ini, hmmm! Malam ini juga aku orang she Ku akan melakukan pembantaian secara besar-besaran terhadap anggota Hiat mo bun kalian, untuk menyingkat waktu lebih baik kalian berdua belas maju bersama-sama saja" Ucapan tersebut selain takebur juga amat tak pandang sebelah matapun terhadap lawannya. Padahal kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu merupakan jago-jago kelas satu di dalam dunia persilatan dewasa ini, namun kenyataannya si anak muda itu berani menentang mereka semua, keberanian dan kegagahannya membuat orang merasa amat kagum. Manusia berkerudung itu tertawa dingin. 883

'Asal anggota kami tak sanggup memperta-han kan diri, setiap saat pasti akan maju seorang lagi, asal kau memang punya kepandaianyanghebat, sudahpastikeinginanmu ituakan terwujud' Sementara itu, Hay lou tocu Su Siok cu sudah membentak keras, lengan kanannya yang gemuk penuh daging membuat getaran yang keras, segulung tenaga pukulan yang dingin dan dahsyat secepat sambaran kilat meluncur ke depan dengan hebatnya. Ku See hong segera mengebaskan telapak tangan kirinya, segulung hawa pukulan yang lembek dan dalam seperti samudra tanpa mengeluarkan sedikit suara pun memunah kan datangnya ancamandariSu Siokcutersebut. Kemudian menampilkan sekulum senyuman yang amat dingin diujung bibirnya, dia berkata dengan angkuh. Dengan kepandaian silat yang kau miliki itu masih belum pantas untuk menyembunyi kan indetintas sendiri, lebih baik lepaskan saja topeng tengkorakmu itu agar aku orang she Ku bisa menyaksikan sampai di manakah jeleknya tampangmu itu. Menghadapi kelihaian dari lawannya, sifat buas dan ganas dari Hay lou tocu Su Siok cu segara berkobar, sambil berteriak aneh dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian, secepat sambaran petir langsung dilontarkan ke muka. Dimana angin serangan meluncur, angin puyuh serasa meratakan permukaan tanah, sebelum hawa dingin yang ganas dan mengerikan bagaikan ambruknya sebuah bukit karang saja langsung menggulung ke depan dengan membawa suara desingan yang memekikkan telinga. Untuk mendemontrasikan kelihayan dari ilmu silat sendiri, Ku See hong sama sekali tidak menghindar ataupun berkelit, dia malah mendongakkan kepalanya sambil memandang bintang yang bertaburandiangkasaberdiri dengansikapyangsangatangkuh. Sikap jumawa tersebut kontan saja membangkitkan rasa terperanjatdarisemuaorang, diam-diam merekaberpikir. 884

Hebat sekali Leng hun koay seng ini ! Rupanya dia sudah bosan hidup lebih jauh. Sebaliknya Hay lou Tocu Sin Siokcu yang menjumpai kejadian mana...diam-diam segera menyumpah. Bocah keparat. kau begitu sombong dan takabur, rasain sekarang pukulan dahsyatku ini, aku akan membuat tubuhmu remuk rendam hingga tiada wujudnya lagi. Belum habis makian itu dilontarkan, angin pukulan mana yang maha dahsyat itu sudah menghajar diatas tubuh Ku See hong secara telak. Pada saat itulah hawa khikang Kan kun mi siu khangkhi dari tubuh Ku See hong telah menghasilkan kegunaan yang luar biasa. Mendadak. . . . Blamm? Blaaaam....?'" disekeliling tempat itu sudah berkumandang suara letusan-letusan yang amat memekikkan telinga. Hawa pukulan yang dilancarkan Hay lo Tocu Su Siok cu itu seakan-akan di telan ombak dahsyat saja, segera tersapu lenyap sehingga hilang lenyap tak berbekas. Kenyataan ini kontan saja membuat Su Siok cu yang bengis dan ganas itu menjadi terkesiap sekali, dia mengira seperti sudah berjumpa dengan setan saja. Yaa, berbicara yang sesungguhnya, entah jagoan lihay dari mana pun di dunia ini mustahil bila dia bisa selamat tanpa cedera sesudah terkena oleh serangan yang maha dahsyat itu. Bukan cuma dia yang kaget, kecuali manusia berkerudung serta Jian hun im ciang Tu Pak kim sekalian bertiga, yang lain sama-sama dibikin terkesiap sampai membelalakkan matanya dengan mulut melongo. Ku See hong segera tertawa dingin, ujarnya dengan suara amat sinis: 885

Nah orang-orang dari Hiat mo bun, sekarang, tentunya kalian sudah tahu bukan kalau di atas langit masih ada langit, dan diatas manusia masih ada manusia yang lain, haha.... Haaaah..... haaahh.... Gelak tertawa yang amat keras itu kontan saja melengking dan menembusiangkasahinggabergemasampai dimana-mana. Ku See hong dengan menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat telah menyelinap ke samping secara aneh kemudian meluncurkesampingtubuhSuSiokcu,setelahitutangan kanannya meluncur ke depan dan secepat kilat menyambar topeng tengkorak yang menutupi wajah Hay lou tocu tersebut. Bukan begitu saja, bahkan telapak tangan kirinya tanpa ampun segera meluncur ke depan dengan kecepatan tangan bagaikan sambaran kilat. Bagaikan baru sadar dari impian saja, Hay lou tocu Su Siok cu baru terkejut setelah topeng tengkoraknya disingkap orang, saking terkesiapnya dia sampai mundur beberapa langkah dengan sempoyongan. Tapi justru karena tindakannya itu, secara kebetulan sekali dia berhasil meloloskan diri dari sergapan telapak tangan kiri Ku See hong. Ku See hong sama sekali tidak melakukan pengejaran, sembari memperlihatkan topeng tengkorak itu, dia tertawa terbahak-bahak dengan amat nyaringnya. "Haahh... haahh.... haahh... kawan-kawan persilatan sekalian, malam ini aku orang she Ku akan menyuruh kalian semua menyaksikan bagaimanakah raut wajah asli dari kedua belas anggota Hiat mo bun ini. . -ooodwoooBAB 41 886

BERBICARA sampai disitu, Ku See hong segera mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam lengan kanan, lalu meremas-remas topeng tengkorak itu sehingga hancur menjadi bubuk, ketika tangan kanannya di tolak kedepan, bubuk berwarna putih itu pun segera menyambar ke mana-mana.. Tindakannya ini benar-benar merupakan suatu penghinaan bagi Hiat mo bun, suatu perbuatan yang terlalu memandang rendah orang-orang Hiat mo bun... Kontan saja semua anggota Hiat mo bun menjadi marah, dari balik sorot mata mereka segera memancar keluar sinar kebuasan yang penuh diliputirasa dendam dan benci. Sedangkan manusia berkerudung itu pun memancarkan serentetan sinar yang sukar dilukiskan maksudnya dari balik sepasang matanya yang jeli.... Apakah itu cinta? Apakah itu Kasih? Ataukah kesedihan? Mungkin kemurungan! Mungkinjugakeperihanhati yangtakterkirakan. Ku See hong tidak melihat akan perubahan dari sorot matanya itu, lain halnya dengan Kho It khi, si bocah laki-laki itu, dengan melototkan sepasang matanya bulat-bulat dia sedang mengawasi sorot mata perempuan itu tanpa berkedip. Hay lou tocu Su Siok cu yang topeng tengkoraknya kena dihancur lumatkan oleh h Ku See hong merasa malu bercampur gusar, kulit wajahnya yang gemuk dan penuh berdaging itu mengejang keras sepertimenahan gejolak emosi yangamatbesar. Sepasang lengannya diluruskan ke bawah sepasang matanya memancarkan sinar buas yang penuh dengan rasa benci dan dendam yang membara, tubuhnya yang gemuk pelan-pelan bergerak ke depan mendekati Ku See hong, sementara tiga orang 887

gembong iblis lainnya dari Tang-hay-to juga telah memencarkan diri dan mengurung Ku See hong. Ketika sorot mata Ku See-hong memandang sekejap ke wajah orang-orang itu, dia segera tahu kalau pihak lawan hendak mengeluarkan jurus serangan yang paling ganas dan keji untuk menghadapinya. Tadi, pemuda yang angkuh dan tinggi hati itu hanya memandang musuh-musuhnya dengan angkuh, bahkan sekulum senyuman dingin yang sinis dan penuh dengan pandangan menghina tersungging diwajahnya. "Apalagi kalian memiliki kepandaian simpanan, lebih baik keluarkan saja semua tak usah sungkan-sungkan lagi.." jengeknya dengan suara sinis. Hay lou Tocu Su Siok membentak gusar, sepasang tangannya yang diturunkan kebawah itu mendadak di angkat kedepan dada kemudian setelah membentuk gerakan gangsingan mendadak sepasang telapak tangannya digunakan bersama untuk menyerang musuh. Ternyata, dia telah mengeluarkan ilmu silat andalannya, ilmu pukulan Hay-lou-kang. Rupanya dia tahu kalau Ku See hong memiliki hawa khikang yang amat dahsyat yang melindungi tubuhnya, maka ilmu Hay lou kang nya kini disertai dengan tenaga dalam sebesar dua belas bagian, tampaknya dia bermaksud untuk membinasakan Ku See hong dalam sekali pukulan. Sampai dimanakah kedahsyatannya itu tak bisa dibayangkan dengan perkataan. Begitu serangan dilancarkan, segera muncullah desingan angin berpusing yang berputar seperti gasingan, segulung demi segulung menggulung keluar dengan sangat hebatnya, pepohonan yang berada di sekeliling tempat itu kontan saja bergoncang dengan sangat hebatnya. 888

Seluruh badan Ku See hong kontan saja tergencet dibawah dorongan angin berputar tersebut, sedemikian rapatnya angin serangan mana sehindgga pada hakekatnya tidak dijumpai setitik ruang kosongpun. Mendadak ............ Telapak tangan Hay-lun-tocu Su-Siok-cu yang sedang berputar kencang itu berhenti bergerak, setelah itu ke sepuluh jari tangan nya, dipentangkan dan disentilkan ke muka bersama-sama.. Sreet.... Sreet... serentetan cahaya tajam yang disertai dengan desingan angin pukulan yang rapat meluncur keluar menyambar ke tubuh lawan. Angin serangan jari yang tajam itu segera bergabung dengan tenaga pukulan yang berpusing tadi dan secepat kilat meluncur ke depan mengancam sepuluh buah jalan darah penting di tubuh Ku See hong. Menyaksikan kejadian mana, paras muka Ku Se hong berubah hebat, ternyata kesepuluh gulung angin jari yang berputar itu meluncur datang dengan kecepata luar biasa, sehingga sulit bagi orang untuk menghindarkan diri. Dia segera merasakan datangnya desingan angin tajam seperti tusukan pedang yang mulai menyusup ke dalamtubuhnya. Berada dalam keadaan demikian, dia tak berani bertindak gegabah lagi, terpaksa dengan mengerahkan ilmu Kan kun mi siu khi khang nya yang maha dahsyat menyambung datangnya ancaman tersebut. Mendadak saja tubuhnya berputar seperti amukan ombak di tengah samudra, aliran hawa yang lembekpun segulung demi segulung menyambar ke atas tubuhnya dan menyeret dia ke tengah gulungan angin berpusing tersebut. Blaaam! Blaaam! Blaaam....!" secara beruntun berkumandang suara benturan keras yang memekikkan telinga. 889

Sekali lagi pukulan Hay lou kang dari So Siok cu yang amat dahsyat itu menemui kegagalan total, tapi Ku See hong sendiri pun merasakan hawa darah di dalam tubuhnya bergolak keras sekali. Dengan secepat sambaran kilat Ku See hong meluncur ke hadapan So Siok Cu kemudian secara keji dia melancarkan sebuah serangan mematikan ke depan. Mendadak pada saat itu.. Tiga orang gembrong iblis lainntya dari Tang Hay to membentak keras, bayangan manusia berkelebat lewat, tiga gulung angin secara berbarengan sudah meluncur ke depan dan menerpa tubuh Ku See hong KuSehong tertawadingin, jengeknya: Serangan yang bagus sekali, aku toh sudah bilang, lebih baik kalian turun tangan bersama-sama, siapa suruh kalian tidak menurut?" Walaupun dimulut dia berkata demikian, kakinya sama sekali tidak berhenti, dengan suatu kelebatan yang aneh, sepasang telapak tangannya sudah melepas kan beberapa angin pukulan yang memunahkandatangnyaserangangabungandarike tigaorang itu. Begitu ketiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu melepaskan pukulan, dengan suatu gerakan cepat tubuh meraka pun ikut menerjang ke sisi tubuh Ku See hong, telapak tangan dan kaki mereka di ayunkan bersama melepaskan serangan-serangan secara ganas dan keji. Bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai saja, mereka serentak mendesak Ku See hong dengan pukulan-pukulan yang mematikan. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau gerakan tubuh mereka sedemikian cepatnya, dia segera terdesak dan harus mundur lagi ke belakang untuk menghindar kan diri. Sejak gagal dengan seranganya Hay lou kangnya, Su Siok cu merasa gusar sekali, pada saat itulah secara diam-diam ia sudah menyelinap ke belakang tubuh Ku See hong, lalu segenap hawa 890

murni yang dimilikinya disalurkan ke dalam telapak tangannya dan secara tiba-tiba saja menyerang jalan darah Hian ki hiat dan Siau yau hiat ditubuh Ku See hong. Ku See hong memang memiliki ilmu silat yang sangat lihay, ketajaman pendengaran nya juga mengagumkan, dia segera tertawa sinis, kemudian secara tiba-tiba saja berjongkok ke bawah, kaki kirinya lalu diayun kan ke depan menendang dada So Siok cu. -ooo0dw0ooo Jilid 27 SERANGAN ini di lancarkan dengan indah sekali, sembari berkelit melancarkan serangan, benar-benar sebuah jurus yang luar biasa... Melihat seragannya mengenai sasaran yang kosong, Hay lou tocu Su Siokcu sudah menyadari bakal celaka, dengan cepat dia menjatuhkan diriberguling kesamping. Tapi..."Sreeeet....!" tendangan dari Ku See hong menyerempet lewat dari sisi bahu kirinya, benar-benar merupakan suatu keadaan yang amat kritis. Tapi pada saat itulah Ku See hong yang berjongkok ditanah kembali menerima serangan dari tiga gembong iblis pulau Tang hay to secara dahsyat. Bayangan kaki, angin pukulan seperti sambaran petir ditengah mega menyapu dan menyambar datang dengan sangat hebatnya. Ku See hong benar-benar memiliki kepandaian silat yang lihay sekali, di saat yarg kritis itulah mendadak tubuhnya melejit ketengah udara, dengan begitu sergapan dari ke tiga orang gembong iblis itupun mengenaisasaranyangkosong. Dalam keadaan begini, ia tidak sudi memberi kesempatan lagi bagi musuhnya untuk berganti jurus, tubuhnya yang melambung ditengah udara mendadak berjumpalitan, lalu dengan kaki di atas kepala di bawah, dia menukik ke bawah sambil melancarkan 891

sergapan, sepasang telapak tangannya secara beruntung melancarkan serangkaian pukulan dahsyat yang mengurung seluruh tubuh ke tiga orang gembong iblis itu. Kepandaian silat yang dimiliki ketiga orang gembong iblis itupun luar biasa sekali, begitu serangan dahsyat tersebut dilontarkan ke hadapan mereka, ke tiga orang itu segera mengundurkan diri sambil berkelit ke samping. Dalam keadaan apa boleh buat, terpaksa Ku See hong harus melayang turun kembali ke atas tanah, tapi saat itulih serangan dari Su Siok cu, kembali menyambar datang dari sisi sebelah kiri Ku See hong. Cara pertarungan bergilir dan bergerilya semacam ini benarbenar merupakan sebuah taktik pertarungan yang sangat luar biasa dan membuat orang susah untuk menahan diri. Sekalipun Ku See hong memiliki kepandaian silat yang sangat tangguh, tak urung dia dibikin kerepotan juga menghadapi kerubutan dari ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to itu sehingga keteter hebat dan dibikin apa boleh buat. Pada saat itulah... Dari balik kawanan jago dpersilatan yang mengurung sekeliling kolam tersebut berkumandang suara tertawa geram di susul pujian terdengar seseorang berseru dengan suara lantang: "Sute jangan kuatir, aku datang membantu mu!' Orang itu tak lain adalah Jian hun kim ciang Tu Pak kim, tubuhnya bagaikan sukma gentayangan berkelebat ke depan, Begitu sampai ditengah arena, ujung baju nya segera dikebaskan ke depan segulung angin yang maha dahsyat secara langsung menghantamketubuh Hay totocuSo SiokCu. Agak kaget Hay lou Toucu Su Siok cu merasakan datangnya ancaman, dia segera berpaling, tapi perasaannya semakin bergetar lagi setelah menyaksikan seorang manusia aneh berwajah jelek 892

sudah berada di depan mata, buru-buru dia manyelinap ke samping untuk meloloskan diri. Di saat lain, Thian kun tee ciang Khong Tang lun sudah membentak dengan suara mengeledek. "Jian hun kim ciang Tu Pak kim, lohu akan menemani dirimu untuk bermain-main!" Sambil menerjang datang, telapak tangan kirinya melancarkan bacokan kemuka sementara telapak tangan kanannya melepas kan sebuah pukulan melintang. Dua gulung tenaga pukulan dengan tenaga yang berbeda satu lembut dan satu keras bersama-sama menyergap ke atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak kim. Maka terkesiap juga, Jian hun kim ciang Tu Pak kim sewaktu namanya kena disebut orang, dengan suatu gerakan yang aneh cepat-cepat dia meloloskan diri dari serangan Thian kun tee ciang Kong Tang lun tersebut, kemudian serunya sambil tertawa seram. "Siapa kau? Tajam amat penglihatanmu ...heeehhh.. heeehhh...heehhh..." "Tu Pak kim!" kembali Thian kun tee ciang Khong Tang lun membentak dingin. "Sekalipun kau tidak kenal dengan lohu, aku justru kenal siapakah dirimu itu, haaahhh... haaahhh... haaahhh... sambutlah sekali lagi seranganku ini!" Tubuhnya secepat kilat menerjang majun ke depan, sepasang lengannya berputar membentuk satu lingkaran bayangan busur, lalu sambil membentak keras sepasang tangan kiri kanannya secara bersilang melancarkan bacokan ke muka. Dua gulung tenaga pukulan yangb sangat dahsyatd dan dalam bagaaikan samudra, lbangsung menerjang ke atas jalan darah Ciang tay hiat dan Ciang bun hiat di atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak kim, 893

Serangan yang dilepaskan ini, dilakukan dengan kecepatan amat luar biasa. Kehebatannya pun bagaikan amukan ombak ditengah samudra, cukup membuat semua orang amat terkesiap. Mencorong sinar tercengang dari balik mata Jian hun kim ciang Tu Pak kin, sepasang telapak tangannya ikut dilontarkan pula kemuka melancarkan serangan. Begitu pukulan dilepaskan, segulung angin pukulan yang kuat seperti amukan ombak yang besar dan kuat menggulung ke depan, kedahsyatan cukup menggetarkan sukma setiap orang... "Pleeetakkk..!" suara benturan nyaring seperti ledakan guntur pun menggellegar memecahkan keheningan... Akibat dari benturan keras itu, Thian kun te ciang Khong Tang lun mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan. Sebaliknya sepasang bahu Jian hun Kim ciang Tu Pak kim juga turut bergoncang keras. Tiba-tiba ia menjerit kaget: 'Aaaah ! Kau... kau adalah Thian kun tee ciang Khong Tang lun.." Thian kun tee ciang khong Tang lun segera tertawa. "Semua rahasia dari Ban sia kau kalian sudah berhasil kuselidiki dengan jelas sekali.. hingga kini kau baru tahu akan indentitas lohu? Haaahh... haaahhh... kasihan, benar-benar patut dikasihani.." Jianhun kimciangTuPak kimtertawadingin. "Heeehhh.. heeehhh.. heehhh kagum! Sungguh amat kagum! Tapi nyawamu juga hanya akan hidup sampai pada malam ini juga..!" Begitu selesai berkata, tubuh Jian hun kim ciang segera mendesak ke muka seperti sambaran setan gentayangan, sepasang telapak tangan dan kakinya digunakan bersama menotok tubuh Thian kun tee ciang Khong Tang lun.. 894

Sementara itu, dia pun pada saat yang bersamaan berteriak keras-keras: "Kawan-kawan perrsilatan, mari kita ber-sama-sama menumpas anrggota Hiat mo bun!" Ditengah bentakan nyaring itu, tujuh orang tongcu Jian khi pang dan Thi kiong pang sudah menerjang ke depan dengan melom-pati telaga selebar tiga kaki itu. Tiba-tiba saja dari balik mata manusia berkerudung itu memancar keluar serentetan sorot mata yang menggidikkan hati, kemudian ia membentaknyaring... Tubuhnya bagaikan sambaran petir menyerbu ke muka dan menyangsongdatangnyaorangpertama dariJian khipang. Tampak telapak tangan kirinya yang putih halus itu digetarkan keras-keras ke depan... Mendadak berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan hati... Rupanya didalam satu gebrakan saja Tongcu dari Jian khi pang itu sudah dibikin mampus. Gerakan tubuhnya sama sekali tidak terhenti akibat kematian dari korban pertamanya, dengan gesit dia menyambut pula kedatangan orang ke dua dan orang yang ketiga. Sepasang telapak tangannya segera digerakan ke depan dengan gerakanPokhoktianci(burungbangau mengembangkansayap). Tongcu ke dua dari perkumpulan Jian khi pang kembali menemui ajalnya sebelum berhasil menangkis ancaman mana... Empat orang tongcu dari Thi kiong pang yang menyusul kemudian menerjang tiba itu segera membentak bersama-sama, ke empat pasang telapak tangan mereka diayunkan bersama, segulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak ditengah samudra pun segera menggulung ke arah depan. 895

Dua orang diantaranya dengan cepat meloloskan busur besi yang tergantung di belakang bahu mereka, setelah itu turut menerjang pula kedepan. Busur baja mereka dengan membentuk dua gulung kabut cahaya berwarna hitam langsung dibacokkan ke atas tubuh manusia berkerudung itu. Kepandaian silat yang dimiliki manusia berkerudung itu benarbenar telah mencapai tingkatan yang luar biasa, tubuhnya tanpa berhenti barang sekejap pun tahu-tahu telah berhasil menembusi lingkaran hawa pukulan yang tajam dan kuat itu. Mendadak tubuhnya melejit ke udara dan melambung setinggi satu kaki lebih dari permukaan tanah, sepasang kakinya secepat kilat melepaskan serangkaian tendangan berantai.. Dua orang Tongcu dari Thi kiong pang yang sedang menerjang tiba itu tak mengira datangnya ancaman mana, tak ampun lagi batok kepala mereka segera kena tertendang sampai hancur berantakan, dua lembar nyawa mereka pun ikut melayang.. Ketika melihat gelagat tidak menguntung kan, dua orang tongcu dari Thi kiong pang lainnya segera membalikkan badan sambil mencoba untuk melarikan diri. Agaknya manusia berkerudung itu sudah dipengaruhi oleh hawa napsu membunuh yang mengerikan, bagaimana mungkin dia membiarkan ke dua orang itu kabur dengan selamat? Berada di tengah udara, tiba-tiba sepasang telapak tangannya melancarkan sentilan ke depan, sepuluh gulung desingan angin tajam secara terpisah menyambar lima buah jalan darah penting di tubuh masing-masing orang. Desingan angin serangan yang tajam segera menyapu ke muka membelah angkasa. Disusul kemudian... 896

Kembali terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memecahkan keheningan... Dari atas punggung ke dua orang Tongcu dari Thi kiong pang itu segera menyembur keluar lima buah pancuran darah yang muncrat ke angkasa, sementara tubuhnya yang termakan oleh dorongan sisa kekuatan mana segera mencelat sejauh beberapa kaki dan terlempar ke tengah kolam. Begitulah, hanya dalam waktu yang amat singkat manusia berkerundung itu telah berhasil menghabisi tujuh orang tongcu dari Thi kiong pang dan Jian khi pang. Demonstrasi kepandaian silat yang sangat lihay ini kontan saja membuat semua orang terbelalak dengan mulut melongo. Perlu dikerahui, ke tujuh orang Tongcu itu sesungguhnya bukan manusia sembarangan, mereka merupakan jagoan kelas satu dari masing-masing perkumpulan, juga merupakan jagoan kelas satu dalam dunia persilatan, tapi kenyataannya dalam waktu sing-kat mereka sudah habis dibantai oleh manusia berkerudung itu tanpa ada kesempatan untuk melancarkan serangan balasan. Sedangkan ilmu kepandaian yang digunakan manusia berkerudung itu untuk membunuh lawannya pun cukup membuat para jago terkesiap, tanpa terasa muncul perasaan ngeri dan berdiri semua bulu kuduk mereka. Tentu saja tak seorang manusia pun yang berani mempertaruhkan jiwanya dengan sembarangan. Dalam pada itu, para anggota Hiat mo bun yang semula mengelilingi hiolo kemala itu, sekarang sudah berlarian cepat ke hadapan manusia berkerudung itu dan berdiri berjajar dihadapannya. Dengan suara yang amat dingin dan menggidikkan hati manusia berkerundung itu berkata. Hiat mo bun adalah sekelompok manusia penegak keadilan dan kebenaran di dalam dunia persilatan, kami khusus membunuhi manusia-manusia jahat yang sering melaku kan kejahatann, apabila 897

kalian sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami, paling baik jangan mempertaruhkan jiwa sendiri untuk menyerempet bahaya, tapi jika kalian masih saja tak tahu diri terpaksa anggota Hiat mo bunkamiakan membunuhkaliantanpaampunlagi...." Dalam pada itu Ku See hong dibawah kerubutan ke empat orang gembong iblis dari Tang hay to sudah kena didesak sehingga cuma bisa menangkis dan mempertahankan diri belaka.. Suatu ketika, mendadak tiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu menyentilkan jari tangan kirinya melancarkan segulung pukulan berhawa dingin yang disusul dengan gerakan tubuh mereka yang memburu ke depan, enam buah telapak tangan mereka dengan berubah menjadi beribu-ribu bayangan telapak tangan bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai langsung mengurung seluruh tubuh Ku See hong, malah kaki-kaki merekapun sama sekali tidak berhenti, serangkaian tendangan berantai yang amat dahsyat dankeji serentakdilontarkan kemuka. Hay lou tocu Su Siok cu tidak tinggal diam, saat yang bersamaan tubuhnya segera ber-jongkok, kemudian seperti angin berpusing sepasang telapak tangannya menyerang tubuh bagian bawah dari Ku See hong dengan kedahsyatan yang luar biasa. Dengan begitu maka tubuh bagian atas tengah, bawah dan empat arah delapan penjuru Ku See hong telah berada dibawah ancaman musuh yang ganas dan keji. Dengusan tertahan segera berkumandang memecahkan keheningan... Karena kurang cepat sewaktu berkelit, pinggang belakang Ku See hong sudah terkena tendangan dari salah seorang dari gembong iblis itu sehingga tubuhnya bergoncang keras dan mundur sejauh tiga empat langkah. . Melihat musuhnya kena tendangan, ke empat orang gembong iblis dari Tang hay to tersebut makin bersemangat, diiringi bentakan nyaring, jurus-jurus serangan mereka kembali dilontarkan bagaikan 898

titiran air hujan, hawa serangan yang kuat seperti dinding baja pun bagaikan ambruknya bukit karang langsung menekan ke bawah. Tiba-tiba, mencorong hawa pembunuhan yang amat mengerikan dari balik mata Ku See hong, serentetan suara gelak tertawa panjang dan memekikkan telingapun menggema diseluruh angkasa.. Sepasang lengan Ku See hong diputar dengan amat kencangnya ditengah udara, di tengah desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera terbias segulung demi segulung bayangan cahaya yang membuat orang merasa pusing kepalanya. Menyusul kemudian... Disaat sepasang lengannya menciptakan cahaya yang berlapislapis, mendadak tubuh nya miring ke samping, lalu secara aneh sekaliseluruh badannyabergeserlimadepa dariposisi semula. Mendadak.. sepasang kakinya bergetar sebentar ditengah udara lalu melayang turun kembali ke atas permukaan tanah. Bersamaan dengan sepasang kakinya menempel tanah, tiba-tiba Ku See hong menerjang maju ke depan dan menyusup ke tengah gulungan angin pukulan yang dilepaskan ke empat orang gembong iblis itu kemudian sepasang telapak tangannya direntangkan ke kiri dan ke kanan.. 'Sreet! Sreet!' dua desingan tajam bergema.. Disaat yang amat kritis, tiba-tiba terdengar manusia berkerudung itu berteriak keras: "Kalian berempat cepat..." Belum sempat karta "mundur" diutarakan, manusia berkerudung itu sudah melepaskan sebuah pukulan dari kejauhan, segulung angin pukulan yang sangat aneh pun seperti jaring langit langsung mengurung tubuh Ku See hong dan ke empat gombong iblis dari Tang hay to. 899

Disaat inilah dua gulung cahaya putih secepat petir sudah menyergap jalan darah Thian si hiat dibagaian bawah tubuh dua orang gembong iblis. Jurus serangan yang dipergunakan itu tak lain adalah gerakan ke tiga dari jurus Ho han seng huan yang bernama Tee jian hun gi (tanah musnah sukma neraka)' Sekalipun manusia berkerudung itu sudah melancarkan sebuah pukulan aneh dengan cepat untuk memunahkan hawa yang maha dahsyat tersebut, namun tak urung toh mengakibatkan ke dua orang gembong iblis itu menderita luka dalamyang cukup parah. Terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memecah kan keheningan... Dua orang gembong iblis itu kena terhantam sampai mencelat sejauh dua kaki lebih dari posisi semula dan jatuh terduduk diatas tanah, sementara gumpalan darah menyembur keluar dari balik lubang kecil dibalik topeng tenggorokan tersebut, lalu tubuh mereka yang terduduk itupun pelan-pelan roboh terjengkang ke tanah. Dua orang gembong iblis lainnya seakan-akan tak tahu diri saja, sambil memutar sepasang lengannya, mereka melancarkan seranganlagidengan amatdahsyat. Napsu membunuh Ku See hong segera berkobar, tanpa terasa perdengarkan suara tertawa dingin yang amat sinis. Tiba-tiba sepasang lengannya diputar lagi secara aneh, rupanya dia hendak melukai musuhnya lagi dengan gerakan kedua jurus Ho han seng huan. Pada saat itulah manusia berkerudung itu sudah menerjang datang ke arah belakang Ku See hong bagaikan sukma gentayangan, segulung hawa pukulan yang berhawa dingin pun turut meluncurkan ke depan secepat sambaran petir. Ku See hong amat terkesiap, dengan mengeluarkan gerakan tubuh Mi ki biau tiong mendadak saja dia menyelinap ke luar secara 900

aneh, telapak tangan kanannya cepat diulurkan ke belakang punggungnya.. "Criiing!" dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan... Tahu-tahu pedang mestika Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari sarungnya.. Kaki kiri Ku See hong segera bertekuk ke belakang sementara kaki kanannya diluruskan ke muka, gagang pedang dalam tangan kanannya diayun ke belakang, sementara jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya melakukan gerakan aneh. Serentetan cahaya tajam yang membetot sukma memancarkan keluar dari balik mata pemuda ini, keningnya berkerut, tanpa terasa tercerminlah suatu kewibawaan yang luar biasa. Sementara itu. kawanan jago dari Hiat mo bun yang sebetulnya berdiri berjajar menghadang dihadapan kawanan jago itu dengan cepat membalikkan tubuhnya setelah mendengar dua kali dengusan mengerikan tadi, Akan tetapi mereka segera merasa bergidik setelah menyaksikan Ku See hong meloloskan pedang mestika bercahaya merah itu sambil melakukan gerak serangan, tak seorangpun diantara mereka yang berani maju untuk melancarkan serangan. Sebab dari balik gaya serangan yang diambil Ku See hong sekarang, terbentuklah segulung hawa pembunuhan yang mengeri kan, barang siapa berani melakukan serangan secara gegabah, niscaya dia akan tewas secara mengerikan ditangan Ku See hong. Dari balik mata sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera memancar keluar rasa kaget yang tebal, sepasang telapak tanganya segera diangkat sejajar dada kemudian selangkah demi selangkah pelan-pelan berjalan mendekati Ku See hong. "Ho Buncu, jangan bertindak gegabah!" manusia berkerudung itu segera memperingatkan, "orang ini mempunyai riwayat yang luar biasa, coba kau saksikan pedang tersebut..." 901

Pada saat yang bersamaan, kawanan jago persildatan yang berdiri disamping jebmbatan bambu itu sudah terjadi kegaduhan. kemudian terdengar ada orang menjerit kaget: "Pedang Ang soat kiam! Pedang Ang soat kiam, pedang yang berada ditangan Leng hun koay seng adalah pedang Ang soat kiam!" Yaa, pedang Ang soat kiam merupakan pedang yang digandrungi oleh setiap umat persilatan, ketika pedang tersebut berada ditangan Si hong lo jin dulu, senjata itulah yang telah menetapkan nasibnya yang tragis, membunuh istri sendiri, membunuh putra sendiri, membunuh kakak sendiri, membunuh adiksendiri... Dua orang gembong iblis diri Tang hay to yang berhasil lolos dari ancaman maut jurus Ho han seng huan dari Ku See hong tadi, kembali membentak keras setelah mendengar senjata ditangan anak muda itu adalah pedang Ang soat kiam, bagaikan sukma gentayangan saja mereka langsung menubruk ke arah Ku See hong. Serentetan cahaya pedang bergetar keras, dua kali dengusan tertahan segera berku-mandang memecahkan keheningan... Rupanya bahu kiri dari ke dua orang gembong iblis itu sudah kena tersambar robek hingga muncul sebuah mulut luka sepanjang tiga inci lebih, darah segar sedang memancar keluar dengan amat derasnya dari mulut luka tersebut. Ku See hong masih tetap berdiri pada posisi semula, berwajah angkerdansekulumsenyuman kejitersunggingdiujungbibirnya. Diaseakanakansedang mengejek, sepertijuga... Tapi yang pasti sikapnya pada saat itu sangat angkuh! Waktu itu sudah terdapat belasan orang jago persilatan yang semula mengepung telaga itu berlarian mendekat dan siap merampas pedang Ang soat kiamdari tangan Ku See hong. Tapi setelah menyaksikan jurus pedangnya yang begitu aneh ketika melukai lawan, hati mereka menjadi bergidik dan serentak 902

orang-orang itu menghentikan langkahnya, tak seorang pun diantara mereka yang berani maju lagi. Kembali Ku See hong tertawa sadis, ujarnya kemudian dengan suara yang amat menyeramkan: "Wahai kawanan jago persilatan, dengarkan baik baik! Bila kalian bermaksud untuk merebut pedang ini, jangan salahkan aku orang she Ku akan melakukan pembantaian secara kejam dan tidak mengenal ampun" Selesai memperingatkan kawanan jago silat itu, kembali Ku See hong berpaling ke arah manusia berkerudung itu, kemudian, seru nya: 'Siapa lagi diantara jago jago Hiat mo bun kalian yang ingin menjajal kepandaianku?" Dari balik mata Sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si segera mencorong keluar sinar amarah yang tebal, serunya dengan suara dingin dan ketus: `Ku See hong! Tak kusangka kalau kau begitu kasar dan sombong, baik lohulah yang akan mencoba kehebatanmu itu!" Selesai berkata, sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si melangkah menuju ke posisi Tiong kiong dan menyongsong ke ujung pedang Hu thian seng kiam tersebut. Tatkala tubuhnya maju ke depan tadi jubah yang dikenakannya nampak bergetar keras, Ku See hong segera merasakan muncul nya gulungan hawa murni yang tak berwujud mendesak dan menekan ke arah dadanya. Sementara si anak muda itu sedang tertegun, sastrawan berbaju perlenteHoaSiongsi telah mengebaskantelapaktangan kirinya. "Criiingg..!" tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hang sudah kena dihantam oleh sebilah pedang kecil Juisimkiamhingga miring kesamping. 903

Dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat itulah, sastrawan berbaju perlente itu sudah mementangkan ke lima jari tangan kanannya dan menyambar ke arah perge-langan tangan kanan Ku See hong yang menggenggam pedang itu. Menghadapi ancaman tersebut, Ku See hong menjadi sangat terperanjat, segera pikirnya "Sungguh tidak kusangka kalau orang ini memiliki tenaga dalam yang begitu lihay" Dalam terkesiapnya, tubuh Ku See hong segera berputar setengah arah, lalu pergelangan tangan kanannya diangkat ke atas secara aneh sekali. tahu-tahu mata pedang tersebut sudah membabat pergelangan tangan kanan Hoa Siong si yang sedang melancarkan serangan mencengkeram. Jurus pedang ittu benar-benar memiliki perubahan yang luar biasadansamasekalitak terdugaoleh siapapun. Hampir semua gerakanya merupakan jurus-jurus maut yang tertuju untuk menyerang dan menghabisi lawan secara ganas, keji dan sadis. Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si menggerakkan bahu kanannya ke samping, kemudian tubuhnya mundur setengah langkah ke belakang, agaknya dia bermaksud untuk berganti jurus sembari melancarkan serangan berikutnya. Tapi pada saat itulah pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hong telah menggertakan selapis cahaya pelangi yang memeningkan kepala orang, seolah-olah muncul seribu batang bayangan pedang yang bersama-sama mengurung seluruh tubuh sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si. Menyaksikan datangnya gerakan pedang tersebut, dengan suatu gerakan yang sangat cepat tiba-tiba saja Hoa Siong si berputar keluar kesisisebelah kanan. Tapi pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See hong itu segera memperdengarkan suara gemerincing yang amat nyaring. 904

Serentetan hawa pedang yang lembut tapi tajamnya bukan kepalang hagaikan sambar-an petir menyambar ke jalan darah Khi hay hiatditubuhHoa Siong si. Serangan hawa pedang itu datangnya cepat dan sama sekali belum pernah di jumpai dikolong langit. Mendadak manusia berkerudung itu membentak keras: "Cepat melejit ke atas!" Waktu itu Sastrawan berbaju perlente Hoa song si sedang terkesiapdanberpekik dalamhati: 'Habis sudah riwayatku kali ini!" Maka begitu mendengar suara peringatan itu, serta merta tubuhnya melejit ke tengah udara sejauh delapan sembilan depa lebih. KuSeehongkembali membentakdengansuaradingin: "Siapa yang bisa lolos dari serangan mautku ini?" Ditengah seruan mana, tiba-tiba saja pedang Hu thian seng kiam tersebut kembali berubah arah dan langsung menusuk ke jalan darahTongsuan hiatdidasartelapak kaki kiri HoaSiongsi. Jalan darah yong swan hiat dan Pek hway hiat merupakan dua buah jalan darah mematikan ditubuh manusia, terutama bagi kawanan jago yang ilmu silatnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa, asal kedua buah jalan darah tersebut kena terserang orang, niscaya jiwa mereka akan lenyap tak berbekas. Perubahanjuruspedang dari KuSee hong inidiputarsecaraaneh dan cepat sekali, mimpipun Hoa Siong si tidak menyengka kalau perubahan tersebut bisa dilakukan dengan kecepatan seperti ini, disaat dia hendak berkelit ke samping inilah, segulung desingan hawapedangyangtajamtelahtibadidasartelapak kakinya. 905

Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa seram, tampaknya dia bermaksud untuk melancarkan jurus ampuh untuk mengajak Ku See hong beradu jiwa. Sewaktu manusia berkerudung itu memberikan peringatan yang pertama kali tadi, dia sudah berada disisi Ku Se hong maka ketika dilihatnya si anak muda itu sama sekali tidak berperasaan bahkan bersiap melancarkan serangan keji, tiba-tiba saja katanya sambil menghela napas sedih: "Ku Seehongapakah kau berhatibegitu kejam?" Disaat pembicaraan tersebut berlangsung, jalan darah Thian ci dan ciang tay hiat ditubuh Ku See hong telah kena ditekan pelan oleh jari tangan si manusia berkerudung yang lembut dan halus itu. Ketika Ku See hong menyaksikan kedua jari tangannya yang putih halus dan mendengar perkataan itu. hatinya terkesiap buruburu dia menarik kembali pedangnya sambil melompat mundur sejauh lima enam langkah dengan terkejut, dengan sorot mata yang sedih dan murung dia mengawasi manusia berkerudung itu termangu.. Kau... kau.. adalah.. Sebelum kata "adik Seng diucapkan, manusia berkerudung itu sudah membentaknyaring: `Ku See hong, barusan kau telah terkena ilmu menotok jalan darahku... Hmm sekarang, kau pun boleh merasakan bagaimana enaknya menghadapi kematian!" Bentakan yang keras serta pancaran sinar matanya yang kejam dab buas ibaratnya guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, kontan saja membuat Ku See hong menelan kembali kata "adik Seng" Yang belum sempat diutarakan itu. Serentak sorot mata yang dingin dan mengerikan pun segera memancar pula dari balik matanya, masih tetap mengambil posisi dengan jurus pedang yang tangguh, dia berkata dingin: 906

`Hmmm, kalau kudengar dari kemampuan mu untuk memecah jurus pedangku tadi, nampaknya kepandaian silatmu sangat tinggi pula, mengapa tidak turun tangan sendiri untuk menjajal kemampuanku? Kalau toh aku sudah terkena serangan gelapmu. Baik lah, akan kugunakan sisa nyawaku yang pendek ini untuk membacok mampus dirimu!" Secara diam-diam Ku See hong telah mencoba untuk memeriksa hawa murni dalam tubuhnya, ternyata dia tidak menemu kan sesuatu gejala yang tak beres, maka dia lantas menduga kalau serangan kejinya itu belum sampai menyebabkan luka tersebut kambuh... Manusia berkerudung itu tidak menggubris pertahanan dari Ku See hong lagi, Sembari berpaling ke arah anggota Hiat mo bun nya, dia berseru: "Segenap anggota Hiat mo bun segera mundur dari lembah Yu cui kok! Hoa hu buncu biar aku yang menghadapi orang ini, kau segerapimpin segenapanggotaperguruanuntuk mundurdarisini!' 'Buncu, kita akan berjumpa lagi dimana?" tanya sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si. Manusia berkerudung itu segera berpaling ke arah bocah berkerudung topeng tengkorak itu sembari berseru: 'Adik Khi, bawa semua angggota perguruan menuju ke tempat itu!" Dari balik mata Kho It khi segera terpancar keluar serentetan sinar yang amat lembut, ditatapnya perempuan itu, lalu ujarnya dengan pelan. "Cici, kau harus bekerja dengan berhati-hati!'' Selesai berkata, dia menyelinap kembali ke depan hiolo tersebut, lalu sambil membopong hiolo kemala tadi teriaknya: "Kawan-kawan dari hiat mo bun, mari kita mundur!" 907

Sementara itu kawanan jago lihay dunia persilatan yang berada disekeliling tempat itu telah membentak keras. serentak mereka menyerbu ke muka, ada yang mengejar orang-orang Hiat mo bun, ada juga yang mengerubut Ku See hong. Dengan suara nyaring kembali manusia berkerudung itu membentak: "Semua anggota Hiat mo bun mundur, biar aku yang menghadapi keadaan disini!" Ditengah pembicaraan mana, tubuhnya seperti sukma gentayangan telah menerjang masuk ke dalam rombongan manusia tersebut. Serentetan suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati pun bergema diseluruh lembah tersebut. Dalam waktu singkat, berapa puluh orang jago persilatan yang sedang menyerbu ke arah orang-orang Hiat mo bun itu sudah menemui ajalnya di ujung telapak tangan manusia berkerudung yang amat lihay itu. Sebaliknya Ku See hong juga tidak ambil diam, cahaya pedang nampak bergetar keras dan darah serta daging manusia pun beterbangan memenuhiseluruh angkasa. Ditengah jeritan ngeri yang memekikkan telinga, secara beruntun dia telah membacok mati tujuh delapan orang. Semut saja masih ingin hidup apalagi manusia. Pembantaian secara keji dan sadis itu seketika membuat kawanan jago persilatan lainnya sama sama mundur ke belakang dengan wajah ngeri, seramdan takut. Tapi apa pula yang bisa mereka lakukan? Yang dapat lakukan hanya membenci atas ketidak kemampuan diri sehingga mereka hanya bisa menyaksikan anggota Hiat mo bun mengundurkan diri darisitu dengan mata melotottanpabisaberbuatapa-apa. 908

Mereka pun hanya bisa membelalakkan mata sambil mengawasi pedang mestika Hu thian seng kiam di tangan Ku See hong. Dipihak lain, Jian hun kim ciang Tu Pak kimpun sedang melangsungkan suatu pertempuran yang amat sengit melawan Thian kun tee ciang Khong Tang lun. Sekalipun Thian kun tee ciang Khong Tang lun merupakan seorang pendekar besar yang sudah termashur namanya semenjak dua puluh tahun berselang diluar perbatasan, tapi dibawah serangan gencar dari Jian hun kimi ciang Tu Pak kim yang keji dan ganas, dia kena dipaksa juga sampai tubuhnya sempoyongan dan pakaiannyarobekbeberapabagian disanasini.. "Khong tayhiap, cepat mundur dari situ, biar aku yang menghadapi dirinya!" tiba-tiba manusia berkerudung itu membentak keras. Sementara tubuhnya berkelebat, tahu-tahu ia sudah menerjang ke tengah-tengah tubuh kedua orang itu, jari tangan kirinya dari suatu sudut posisi yang sengat aneh langsung menyerang ketubuh Jian hun kim Ciang Tu Pak kim. Thian kun tee ciang Khong Tang lun segera berpekik nyaring dengan suara yang memilukan hati, lalu secepat sambaran petir berkelebat darisitu. Seperti diketahui, Jian hun kim ciang Tu Pak kim adalah murid Bun ji koan su, kelihayan ilmu silatnya bisa dibayangkan, siapa sangka dalam satu gebrakan saja dia sudah kena dipaksa mundur oleh manusia berkerudung tersebut. Begitu manusia berkerudung tersebut melancarkan serangan dengan tangan kirinya, sepasang kakinya turut diayunkan pula ke depan, sementara telapak tangannya melancarkan serangkaian pukulan berantai. Dalam waktu singkat, sodokon jari tangan, tendangan maupun pukulan telapaktangansudah dilontarkansemuasecaraberuntun. 909

Bagaikan malaikat bertangan banyak saja, tahu-tahu dia sudah melancarkan dua belas buah pukulan dan delapan buah tendangan kilat. Telapak tangannya seperti gulungan samberan petir dan curahan hujan badai nelanda ke depan dengan sangat hebatnya. Ganasnya serangan dan kejinya ancaman ibarat bendungan yang ambrolditerjangairbah, keadaannyabenar-benar mengerikanhati. Kendatipun ilmu silat yang dimiliki Jian hun kim ciang Tu Pak kim sangat lihay dan luar biasa, tak urung dia didesak juga sampai gugup dan kalang kabut tak karuan. Jurus-jurus serangan ampuh segera dilontarkan berulang kali, dengan mengim-bangi segulung angin puyuh yang amat dahsyat segeramelakukan penghadangandemipenghadangan. Begitulah, didalam waktu singkat ke dua orang itu sudah terlibat dalam suatu pertarungan yang amat seru, jurus serangan yang tangguh dan dahsyat pun dilontarkan berulang kali, meski seru dan ramai, namun jurus-jurus ampuh yang digunakan cukup membuat parapenontonlantas memutarotakdengan keras. Tiba-tiba Ku See hong membentak nyaring, pedang Hu thian seng kiam yang berada ditanganya berubah menjadi serentetan cahaya pelangi yang dengan cepat mengurung seluruh badan manusia berkerudung itu. Melihat datangnya ancaman dari Ku See hong, manusia berkerudung itu segera menggerakkan bahunya dan menyelinap keluar. Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera memanfaatkan peluang tersebut untuk mengundurkan diri. Setelah berhasil mendesak mundur manusia berkerudung itu, Ku See hong juga juga tidak melakukan pengejaran lebih jauh, ia segera menghentikan gerakkannya. 910

Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera tertawa terkekeh-kekeh dengan liciknya, lalu berseru: ''Ku sute, banyak terima kasih atas bantuan untuk membebaskan aku dari kepungan" "Tu Pak kim!" ucap Ku See hong dengan suara dingin, "sekarang aku membantumu untuk meloloskan diri dari bahaya karena tadi kaupun membantu aku, sekarang hutang kita sudah impas dan kau tetap merupakan musuh besar pembunuh guruku. "Cuma kali ini aku bersedia melepaskan dirimu untuk sementara waktu, bila lain waktu kita bersua lagi, saat itulah merupakan saat naas bagimu!` Mendadak terdengar manusia berkerudung itu berteriak keras: `Ku See hong, malam ini kau sudah banyak melukai anggota Hiat mo bun kami, dendam sakit hati ini harus kita selesaikan pada saat ini juga..' "Alangkah baiknya kalau kita bisa menyelesaikan pada detik ini juga disini!" "Tempat ini kurang leluasa. lebih baik kita berpindah ke tempat yang lebih terpencil" Baik, terserah bamampuanmu!"' Tiba-tiba Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa licik, kemudian berseru: "Ku sute, jangan sampai tertipu oleh akal muslihatnya' "Bajingan goblok, kau jangan mencoba untuk mencari keuntungan di air keruh" hardik manusia berkerudung itu dengan suara dingin." Mana-mana... tak ada salah nya untuk dicoba, kim ciang Tu Pak kim sambil tertawa. jengek Jian hun

Mencorong sinar tajam penuh hawa napsu membunuh dari balik mata manusia berkerudung itu, segera bentaknya keras-keras: 911

"Kau benar-benar ingin mampus?" Ku See hong mendengus dingin, tiba-tiba selanya: "Saudaralebihbaiktak usah membuang banyakwaktu lagi!" Kemudian sambit berpaling ke arah Jian hun kim ciang Tu Pak kim.. bentaknya pula: "Tu Pak kim, kau tak usah berpura-pura dan bermain sandiwara terus dihadapanku, terus terang saja kuberitahukan kepadamu, aku orang she Ku sudah cukup memahami watak busuk kalian manusiamanusia munafik yang berhianat, dendam sakit hati di antara kita selamanya tak akan pernah berakhir, keadaan kita kita tak ubahnya sepertiapidengan air. "Hari ini, aku orang she Ku tidak melakukan pembersihan terhadap perguruan karena aku menginginkan kau untuk hidup beberapa saat lagi, jika kau tetap menginginkan kematian secara tragis. baik! Tak ada salahnya bagimu untuk segera maju sekarang juga.. Terdengar manusia berkerudung itu kembali berseru dengan suara lantang. "Ku See hong! Ayo kita segera berangkat' Suaranya amat merdu tapi nyaring dan penuh dengan pancaran kewibawaan yang hebat. Tubuhnya melambung dan berputar satu lingkaran ditengah udara, gerakkannya enteng, lincah dan indah, kemudian dengan kecepatan bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya langsung meluncur ke sisi tebing dimana air terjun tersebut berada. Kelihayan ilmu meringankan tubuhnya benar-benar mengagumkan setiap orang yang memandangnya. Diam-diam Ku See hong pun mengagumi kelihayan ilmu meringankantubuh lawan, diasegeraberpekiknyaring. 912

Tubuhnya mendadak melejit pula ditengah udara, lalu diantara berkibarnya ujung baju seperti kilauan cahaya tajam menyusul ke arah mana perempuan itu berlalu. Tatkala para jago persilatan lainnya yang berkumpul dalam lembah Yu cui kok menyaksikan ke dua orang itu sudah pergi jauh, serentakmereka punbersama-sama menyebarkandiri. Mendadak... pada saat itulah. Pendeta tua berbaju Lhasa yang semula bersembunyi diatas pohon siong dimana Ku Se hong bersembunyi tadi, dengan suatu gerakan yang sangat enteng melayang turun keatas tanah. Pada saat yang bersamaan pula, dari atas dahan pohon dari balik selat bukit yang sempit berlompatan keluar tujuh delapan orang, diantara pekikan nyaring semua orang segera mengerahkan ilmu meringankan tubuh masing-masing untuk meluncur pula ke depan. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki beberapa orang itupun amat lihay, tak kalah dengan gerakan tubuh dari seorang ketua dari suatu perguruan besar' Dalam waktu singkat rombongan manusia-manusia berilmu tinggi itu telah lenyap ditengah kabut fajar.. Tiba tiba.... Dari balik selat sempit itu meluncur kembali sesosok bayangan manusia bagaikan sukma gentayangan, orang itu tak lain adalah Jianhun KimciangTuPak kimyang licik sepertiraseitu. Tampak dia mendongakkan kepalanya lalu tertawa terkekehkekeh dengan amat seram nya. Ketika suara tertawa aneh itu berakhir, bayangan tubuhnya juga turutlenyapdibalik lembahsempittersebut. Pelan-pelan matahari fajar muncul dari ufuk timur, menembusi kabut nan tebal dan memancarkan sinrar keemas-emasannya ke seluruh lembahYu cuirkok. 913

Pemandangan alam yang dulunya indah menawan dan mempersonakan hati itu, kini berubah sama sekali, berubah oleh suasana yang menyeramkan, berubah karena mayat-mayat yang bergelimpangan diatas tanah.... Angin menembus lewat terasa dingin di badan, noda darah yang berceceran dimana-mana kelihatan lebin menyolok di bawah pantulan sinar yang tajam. Tempat itu menjadi sepi, hening, tapi bertambah mengerikan dan menyeramkan. Sementara itu, manusia berkerudung warna warni dan Ku See hong dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna, secara beruntun telah melewati beberapa buah bukit dan jurang. Kelihayan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki ke dua orang ini hampir boleh di bilang sukar dibedakan mana yang lebih unggul dan mana lebih rendah. Pemandangan alam disekelilingnya melin-tas lewat dalam sekejap mata, tubuh ke dua orang itu meluncur lewat seolah-olah tidak menjamah permukaan tanah. -oo0dw0oo BAB 44 SELAMA ini, Ku See hong tetap mempertahankan jaraknya berada tiga kaki di belakang perempuan itu, dengan sikap maupun gerak geriknya yang begitu santai dan lembut, jelas terlihat kalau dia belum mengerahkan segenap tenaganya untuk berlari. Kurang lebih seperminum teh kemudian, ke dua orang itu sudah mendaki ke atas sebuah bukit, diatas bukit tiada pepohonan yang besar, empat penjuru sekeliling sana hanya ada aneka bunga rerumputan yang lembut. 914

Ditengah hembusan angin pagi yang silir semilir, lamat-lamat terendusbauharumbunga yangsemerbak. Bukit itu tingginya mencapai tiga puluh kaki, tatkala manusia berkerudung itu mencapai dipuncak tebing tersebut, tiba-tiba saja dia menghentikan pula gerakan tubuh nya yang cepat. Pada jarak dua kaki dibelakang perempuan tersebut, Ku See hong menghentikan pula gerakan tubuhnya. Kini mereka berdua saling berhadap-hadapan dan membungkam dalam seribu bahasa, namun ke empat mata mereka yang dingin dan tajam justru saling bertatapan pandangan. Dibalik biji mata Ku See hong sebenarnya terbawa hawa, napsu membunuh yang dingin dan menyeramkan, tapi mengikuti berlalunya sang waktu, hawa napsu itu kian lama kian bertambah pudar. Kini hanya selapis kabut kebingungan, selapis kabut kebimbangan yang menyelimuti wajahnya, selapis kesedihan dan kemu-runganyangterpercikdibalik kebimbangannya. Setitik harapan tiba-tiba muncul dan terlihat dari balik hati kecilnya .... Dan harapan inipun lambat laun dari yang kecil berubah semakin besar, dan berubah semakin meyakinkan... Tentu saja dia berharap kalau orang yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay. Mendadak Ku See hong memecahkan keheningan yang mencekam di sekeliling tempat itu, dengan suara yang bernada agakgemetar dia bertanya: ''Ssiii...sia...siapakah kau?'' Dari balik sepasang mata manusia berkerudung yang jeli tiba-tiba mencorong ke luar serentetan cahaya tajam yang menggidikkan hati, sahutnya dengan suara yang dingin hingga merasuk ke tulamg sum-sum: 915

"Aku adalah Hiat mo Buncu, manusia berkerudung warna warni, ada apa kau menanyakan persoalan ini kepadaku?" "'Kautakusahmembohongiaku, kauadalahadikSin..." "Tutup mulut!" bentak manusia berkeru-dung itu, "siapakah yang menjadi adik Sin mu?" Pikiran Ku See hong kembali menjadi kacau dan kalut.. dia terjerumus kembalidalamlamunan.... Selangberapasaatkemudian, mendadakdiabertanyalagi: "Sewaktu aku orang she Ku terkena pukulan Hou kut jian hun im kang, apakah kau yang telah menyelamatkan jiwaku?" "Betul, ada apa?" jawab manusia berkerudung warna warni itu dengan suara dingin. "Mengapa kau hendak menolong aku?" Manusia berkerudung itu segera tertawa dingin. "Heeeehhh-heeeehhh..heeeehhh...menolong mereka yang membutuhkan bantuan merupakan cita-cita dari kami orang-orang perguruan Hiat mo bun" "Tatkala aku orang she Ku rahasia dari anggota Hiat memperingatkan aku dengan jiwaku lolos dari ancaman dua kali mendapat sergapan senjata mo bun tadi, apakah kau yang ilmu menyampaikan suara sehingga mara bahaya?"

Manusia berkerudung warna warni itu nampak agak tertegun, sesudah termangu beberapa saat dia menjawab: "Yaabetul.Memang aku!" Bagaikan seorayg hakim yang sedang memeriksa pesakitan saja, Ku See hong segera mendesak lebih jauh: "Mengapa kau harus melanggar peraturan dari perguruanmu sendiriuntukmembantuaku meloloskandiridaribahaya." 916

"Pertanyaan yang kau ajukan ini apakah tidak merasa sedikit kelewatan?" Ku See hong menghela napas sedih. "Aaaai... selama hidup, aku orang she Ku paling pantang menerima bantuan orang, sungguh tidak kusangka tiap kali harus menerima bantuan dan budi kebaitkan darimu, justru karena itulah aku ingin mencari tahu dimanakah alasannya sehingga kau berbuat demikian, sebab sebelum teka-teki ini bisa kupecahkan, hatiku tak pernahakan menjaditenteram. 'Sekarang aku orang she Ku ingin bertanya lagi kepadamu, mengapa kau membantuku berulang kali?" "Hmmm, kau anggap karena kutolong dirimu, berarti aku sayang kepadamu?-Haha! Benar-benar manusia tekebur yang tak tahu malu, terus terang, ai! kuberitahukan kepadamu, aku menolongmu hanya mengharapkan kau lebih banyak membunuh kawanan manusia laknat dari dunia persilatan sehingga bisa turut andil dalam menegakkan keadilan dan kebenaran didunia ini. "Sungguh tak kusangka kalau kau adalah seorang manusia yang tak kenal budi, bukan saja tak membalas budi kami, malahan secara beruntun telah melukai beberapa orang jago lihay dari perguruan Hiat mo bun, nah katakan sendiri sekarang, hukuman apa yang pantas dijatuhkan untukmu?" Ucapan tersebut kontan saja membuat Ku See hong membungkam dalam seribu bahasa, dia menjadi tertegun dan berdiri termangu-mangu. Mendadak.... Satu ingatan melintas didalam benaknya, dari sakunya Ku See hong mengeluarkan kertas surat tersebut dan membacanya setengah bergumam: "Adik Im Yan cu, 917

Luka Hou kut jian hun im kang yang diderita olehnya akan sembuh kembali esok pagi, dia akan menjadi seorang enghiong yang jauh lebih tangguh daripada sewaktu-waktu berselang. "Dia amat berterima kasih atas budimu dan mencintaimu, semoga kau pun mencintainya, melindunginya, agar hatinya yang terluka dan pedih bisa memperoleh sedikit kehangatan dan hiburan. Kumohon kepadamu untuk merahasiakan surat ini. jangan sampai diketahui olehnya, sebab bila ia sampai tahu, sudah pasti hal mana akan merugikan dia dan aku sendiri. Seorang bernasib jelek dari seberang lautan sana mengucapkan semoga kalian berbahagia. Dalam waktu singkat Ku See hong telah membaca habis isi surat tersebut. Disaat membaca surat tadi, dengan sepasang matanya yang jeli secara diam-diam mengamati terus perubahan mimik wajahnya, tapi pemuda itu segera kecewa, sebab sorot mata dibalik kelopak matanya itu begitu dingin, kaku dan tanpa emosi. Ku See hong menghela napas panjang, katanya kemudian: "Isi surat ini mengungkapkan suatu perasaaa sedih dan mendalam serta cinta kasih tak terlukiskan, setelah bukti di depan mata, apakah kau masih berusaha untuk mengelabuhi diriku lagi? "Adik Sin! tahukah kau betapa cintaku kepadamu? Kau..kau akuilah, katakanlah kepadaku bahwa kau adalah adik Keng Cin sin. "Adik Sin! Tahukah kau betapa sedih dan hancurnya hatiku tatkala mendengar suara jeritan ngerimu sewaktu berada di pulau Huan mo to dulu, waktu itu aku ingin sekali menyusulmu, tapi karena dendam berdarah ku belum dibalas, maka terpaksa aku harus melanjutkan hidup terus di dunia ini.. "Waktu itu, aku tidak percaya kalau kau bakal mati, karena kau nampak begitu anggun dan saleh, Thian pasti akan menyayangi 918

dirimu, Thian tidak akan merenggut selembar nyawamu dengan begitu saja... "Justru karena setiap saat setiap detik, aku tak pernah dapat melupakan dirimu, maka sewaktu bertemu dengan adik Him Ji im dibukit Soat hong tempo hari, aku telah salah mengira dia sebagai dirimu, dan akibatnya terjadilah peristiwa yang menyedihkan itu...yaa..peristiwa itu terjadi karena wajah nya terlampau mirip dengan wajahmu... "Tapi sekarang, kau yang asli telah muncul didepan mataku, tapi kau justru menutupi raut wajah aslimu yang lembut dan anggun itu dengan selembar kain kerudung berwarna warni... "Adik Sin, aku tahu, kau tak ingin berjumpa denganku karena dalam hati kecilmu tentu ada suatu peristiwa yang membuat kau amat sedih dan pedih. "Sedang peristiwa yang membuat hatiku pedih itu semuanya gara-garaku adik Sin, katakanlan! Katakanlah! Aku selalu menanti kan ucapanmu, cepatlah katakan ...... Ku See hong seperti orang gila saja, berbicara dan bergumamterus tiada hentinya. Tapi justru dari balik ucapannya mana, dapat terungkap betapa sucidanagungnyacinta kasihyangberakar dalamhatinya. Bagaimanapun kerasnya hati pemuda ini, toh ia dibuai dan dikuasahi pula oleh luapan rasa cinta. Namun manusia berderudung warna-warni itu justru memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang keras, tajam dan memekikkan telinga. Dari balik gelak tertawanya itu terselip pula pelbagai ungkapan perasaan yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Tapi yang pasti rasa sedih dan dukalah yang mempengaruhi gelak tertawa mana, suatu kepedihan dan kedukaan yang amat luar biasa.. Mendadak... 919

Perempuan itu menghentikan tertawanya, ia kemudian sambil tertawa dingin ia berkata: "Ku See hong, tahukah kau mengapa aku menulis surat itu! terus terang saja ku beritahukan kepadamu! "Secungguhriya persoalan ini merupakan persoalan yang selama ini merupakan rahasia dalam hatiku, orang lain tak boleh mengetahui akan hal ini, tapi aku merasa bosan melihat sikap dan desakanmu yang tak ada ujung pangkalnya itu, aku hanya merasa gemas kepada diriku sendiri, mengapa telah salah menilai dirimu" Ketika selesai, mendengar ucapan tersebut, harapan Ku See hong semula berkobar-kobar tiba-tiba saja menjadi dingin separuh, dengan perasaan kaget serunya: "Masa kau benar-benar bukan Keng Cin sin?.. "Bukan" jawab manusia berkerudung itu ketus. Setelah berhenti sejenak , dia berkata lagi. "Dimasa lalu, aku telah mengalami suatu musibah yang mengenaskan, seorang yang ku cintai telah terbunuh oleh kawanan manusia laknat, akibatnya kami harus berpisah, kemudian aku memperoleh sejilid kitab pusaka dan berhasil mempelajari ilmu silat yang amat lihay. namun sukmaku yang dulu sudah turut terkubur bersama manusia laknat tersebut, aku tak punya muka untuk bertemu lagi dengannya. tapi aku selalu mencarinya dimana-mana, dalam rumah penginapan itulah aku telah salah mengira kau sebagai bekas kekasihku dulu. itulan sebabnya aku lantas menolongmu dan meninggalkan surat tersebut. "Kemudian, kutemukan kalau kau bukan kekasihku itu, tapi aku amat mencintainya meski kau bukan dia, tapi bentuk badanmu mirip sekali dengannya, maka dengan segala usaha aku selalu membantumu, aku berbuat demikian tak lain karena ingin mencurahkan rasa cintaku dulu terhadapnya, Nah, sekarang persoalan yang sesungguhnya sudah kuterangkan, dendam kesumat diantara kita pun harus segera diselesaikan ditempat ini" 920

Walaupun dia telah membeberkan duduknya persoalan secara jelas, namun Ku See hong masih tetap menganggapnya sebagai Keng Cin sin, sebab banyak bagian dari perempuan itu yang terlalu mirip dengan dirinya... Nada suaranya, potongan badannya dan terutama sekali sepasang biji matanya yang jeli itu .. Ku See hong menghela napas sedih pintanya kemudian: "Bersediakah kau untuk memperlihatkan raut wajah aslimu itu kepadaku...? Manusia berkerudung itu segera mendengus dingin. 'Hmmm, bila llmu silatmu bisa mengungguli aku, setiap saat kau boleh melepaskan kain kerudung mukaku ini!. cuma ku peringatkan kepadamu, lebih baik jangan terlalu mengharapkan hal itu" "Aku harus melihat dahulu raut wajah aslimu sebelum dapat memadamkan keinginanku ini. "Berulang kali aku orang she Ku telah menerima budi kebaikanmu, sepantasnya aku memang tak boleh melukai orangorang Hiat mo bun kalian, sekarang aku akan meminta maaf kepadamu dan moga-moga kau sudi mengampuninya... "Apalagi dalam pertemuan kali ini, aku tak boleh mengajakmu untuk bertarung lagi, namun untuk membuktikan apakah kau adalah adik Sin ku atau bukan terpaksa mau tak mau aku harus menyalahi dirimu kali ini. ''Dalam suatu pertarungan, menang atau kalah, terluka atau cedera sudah merupakan suatu kejadian yang lumrah, tapi bila kau bersedia menghilangkan pertarungan tersebut dengan memperlihatkan raut wajahmu sehingga aku orang she Ku bisa melihat wajah asli mu, hal ini tentu saja jauh lebih baik lagi, Setelah kejadian ini orang she Ku sudah pasti tak akan melupakan budi kebaikanmu ini" Manusia berkerudung itu segera tertawa dingin. 921

"Heeehh ... heeeehhh... heeeehhh... tiada kejadian yang bisa tercapai dengan begitu gampang di dunia ini, kau telah melukai orang-orang Hiat mo bun kami, dendam kesumat ini dalamnya melebihi lautan, kau anggap masalahnya bisa diselesaikan hanya berdasarkan dua patah kata saja?" Sebagai seorang lelaki yang berjiwa tinggi hati, Ku See hong segera berseru setelah mendengar ucapan mana: "Apabila kau bersikeras hendak melangsungkan juga pertarungan ini, terpaksa aku orang she Ku akan mempertaruhkan selembar nyawaku untuk melayani keinginanmu itu" "Mengapa kau tidak mencabut keluar pedang Ang soat kiam mu?" jengek manusia berkerudung itu dingin. Ku See hong segera tertawa. Pertarungan yang berlangsung toh bukan suatu pertarungan yang mempertaruhkan jiwa raga kita, maaf kalau aku tak akan mencabut keluar pedang tersebut'' "Sekalipun kau bertangan kosong belum tentu keinginanmu itu dapat terkabul, bahkan bisa jadi akan kehilangan selembar nyawamudiujung telapaktanganku' Kembali Ku See hong tertawa getir. "Seandainya sampai menemui ajalnya ditanganmu, sudah pasti aku orang she Ku tak akan menggerutu" "Baik! Ini berarti kau sendiri yang mencari katian buat dirimu sendiri..." Begitu ucapan terakhir diutarakan, tubuhnya seperti sukma gentayangan saja segera menerjang ke depan, segulung tenaga pukulan yang amat dahsyat dengan membawa hawa yang dingin merasuk tulang kontan saja menggulung ke dopan. Ku See hong segera menggeserkan kakinya ke samping menghindarkan diri dari sergapan pukulannya itu, kemudian tangan kirinya secepat kilat menyambar kain kerudung diwajahnya, 922

sementara tangan kanannya dengan jari tangan yang kaku seperrti tombak langsung menyodok jalan darah Ki hay hiat dilambung perempuan itu. Jurus serangan tersebut selain ampuh juga sama sekali diluar dugaan orang. Manusia berkerudung itu membentak nyaring, cepat kepalanya dimiringkan ke samping menghindari ancaman lawan, kemudian telapak tangan kirinya yang tajam seperti pisau membacok pergelangan tangan kanan Ku See hong, sedangkan telapak tangan kanannya secara beruntun melepas kan tiga buah serangan berantai. Setiap serangannya hampir semuanya tertuju ke bagian yang berbahaya di tubuh lawan, angin pukulan yang berputar bagai kan roda secepat kilat menyambar kian kemari.. Karena dipaksa sehingga apa boleh buat, terpaksa Ku See hong membuyarkan ancamannya sambil melompat mundur ke belakang. Perempuan berkerudung itu membentak nyaring, tubuhnya mendesak lebih ke depan, sepasang tangannya seperti kupu-kupu yang menari di tengah aneka bunga, berputar dan menyambar kian kemari. Serangan yang dilancarkan perempuan ini seakan-akan sama sekali tidak beraturan dan menyerang secara mengawur, namun kein-dahan dan kehebatan jurus serangannya, ditambah pula dengan kesempurnaan tenaga pukulannya cukup membuat orang merasa bergetar hatinya. Mendadak Ku See hong menggeserkan kaki kanannya ke samping, kemudian seluruh tubuhnya bergerak miring ke samping, tapi pada saat itulah kaki kirinya diayunkan ke depan menjejak tubuh lawan yang sedang menerjang datang. Jejakan ini sama sekali diluar dugaan dan kecepatannya luar biasa, arah yang di jejakpun merupakan satu-satunya tempat 923

terbuka dari seluruh tubuhnya. bila tidak di atasi dengan segera, niscaya jejakan tersebut akan bersarang secara telak. Namun ilmu silat yang dimiliki manusia berkerudung benar-benar telah mencapai puncak kesempurnaan, baru saja kaki kiri Ku See hong melepaskan jejakan, badannya yang ramping tahu-tahu sudah mengikuti sisi kakinya seperti seokor ular lincah, kemudian kaki kirinya balas menggaet tekukan lutut pada kaki sebelah kiri Ku See hong yang sedang di julurkan ke depan itu. Begitu gagal dengan jejaknya, Ku See hong tahu bakal celaka, dengan cepat dia menarik kembali kaki kirinya. yang melancarkan jejakan tersebut. Tapi gaetan yang dilancarkan perempnan itu ternyata dilakukan dengan kecepatan yang berlipat kali lebih cepat. Ku See hong segera merasakan datangnya segulung tenaga dahsyat yang membuat seluruh tubuhnya terlempar sejauh berapa kaki darisemula. Untung saja ditengah jalan dia sudah berhasil mengerahkan tenaganya untuk menguasahi keseimbangan badannya, kalau tidak, bisa jadi dia akan jatuh terlentang dengan empat kaki menghadap ke atas. Sekali lagi manusia berkerudung itu menerjang tiba bagaikan bayangan setan, lengan kirinya diputar sambil diayunkan hingga menciptakan serentetan cahaya bintang yang berkilauan, bagaikan serentengmerconsaja. segera meledak-ledakditengahadara. Mencorong sinar tajam diri balik mata Ku See hong, dia mendengus, lalu dengan suatu gerakan cepat lengan kanannya diayunkan ke muka melepaskan sebuah pukulan yang sangat dahsyat, dia berniat untuk menyambut datangnya ancaman tersebut dengan keras lawan keras. Manusia berkerudung itu tertawa dingin, mendadak tangan kirinya dibetot ke belakang. 924

Ku See hong segera merasakan tenaga pukulan yang dilancarkan olehnya tadi kena dipancing sampai tergusur ke samping, rasa kagetnya benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Sementara itu manusia berkerudung yang berhasil membawa serangannya itu segeta melepaskan sebuah pukulan lagi, dengan telapak tangan kanannya menghajar tubuh Ku See hong. -ooo0dw0ooo Jilid 28 SERANGAN yang dilepaskan olehnya ini aneh sekali, dimana serangannya dilepaskan segera terasa deruan angin pukulan yang kedahsyatannya bagaikan amukan gelom-bang samudra, langsung menggulung ke arah depan... Ku See hong berkerut kening, dengan cepat lengan kirinya membuat satu lingkaran busur dan secepat sambaran kialt didorong ke depan menyongsong datangnya ancaman tersebut, segulung hawa murni yang lembut tanpa menimbulkan sedikit suara pun langsung menyongsong datangnya ancaman lawan. ''Blaaammm...!' suatu benturan nyaring segera bergema memecahkan keheningan. Hawa murni yang menggulung segera menyebar ke empat penjuru dengan membawa suara yang menderu-deru. Ku See hong menjerit tertahan, kemudian dengan tubuh sempoyongan mundur se jauh tiga empet langkah. Setelah dua tiga kali mengalami pukulan yang dahsyat, akhirnya membara juga hawa amarahnya, dengan suara menggeledek dia segera membentak nyaring: "Sekarang, sambutlah sebuah gerak serangan Ho han seng huanku yang bernama Thian ciu cuan im ini!" 925

Ditengah seruan tersebut, sepasang lengan Ku See hong berputar secara aneh, diantara berputarnya sepasang lengan tersebut, terlihatlah pancaran hawa murni yang memancarkan keluar dari seluruh tubuhnya. Tatkala manusia berkerudung itu menyaksikan Ku see hong hendak mengeluarkan gerak serangan Thian ciu cuan im dari jurus Hoa han seng huan, mendadak dari balik matanya memancar keluar sinar, murung yang diliputi kesedihan, sepasang telapak tangannya yang putih muluspun mendadak diangkat, dan disilangkan di depan dada,namunsamasekalitidak melakukangerakseranganapapun. Menyaksikan sorot matanya yang murung dari sedih itu, Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, sepasang lengannya yang sedang berputar aneh pun tiba-tiba berhenti bergerak dan ia tidak jadi mengeluarkan ilmu Ho han seng huan yang terdiri dari tiga jurus serangan maha dahsyat itu. Mendadak manusia berkerudung itu membentak keras: `'Ku See hong, cepat menyingkir.." Ditengah bentakan tersebut, sepasang lengannya yang semula berhenti di depan dada itu melancarkan sebuah cengkeraman yang aneh sekali...' "Blaaam! Blaaamm! Blaaammm....!` Seretatetan suara benturan yang amat nyaring dan memekikkan telinga segera bergema memecahkan keheningan. Ku See hong muntahkan darah segar secara tiba-tiba, paras mukanya pucat pias seperti mayat, selangkah demi selangkah dia mundur kebelakang Sehingga akhirnya tubuh itu terkulai lemas ke atas tanah. Manusiaberkerudung itusegeraberpekiksedih: "Kau... mengapa kau tidak mempergunakan jurus Thian cin cuan im.." 926

Secepat kilat tubuhnya menerjang ke muka, lalu tangannya yang lembut digunakan untuk memayang bangun tubuh Ku See hong yang terkulai lemas... Ternyata, sewaktu manusia berkerudung itu mengangkat telapak tangannya ke depan dada itu, segulung tenaga pukulan yang maha sakti segera menyebar keluar tanpa menimbulkan sedikit suara pun. Dia cukup tahu kalau ke tiga gerakan serangan dari jurus Ho han seng huan dari Ku See hang tersebut amat jahat dan dahsyat, dan bermaksud untuk mematah kan, gerak serangan tersebut dengan pukulan hawa murni. siapa tahu Ku See hong tidak jadi mempergunakan Thian ciu cuan im tersebut untuk melancarkan serangan, padahal hawa murninya yang dipancarkan keluar sudah terlanjur meluncur ke depan... Maka dia lantas berteriak agar Ku See hong cepat menyingkir, sementara dia sendiri melepaskan kembali beberapa buah pukulan hawa murni untuk memunahkan kedahsyatan dari serangan tersebut. Tapi kenyataannya, Ku See hong sama sekali tidak menghindar, tubuhnya segera terkena sisa hawa pukulannya yang memancar ke mana-mana itu... Untung saja Ku See hong memiliki hawa khikang Kan kun mi siu kang khi untuk melindungi badan, kendatipun begitu, toh ia tak tahan juga menghadapi gempuran tenaga yang amat dahsyat tersebut. Hawa darah didalam rongga dadanya segera bergolak keras, isi perutnya pun terasa sakit sekali. Dengan sorot yang sayu Ku See hong mengawasi tatapan mata lawan yang berkaca-kaca itu, kulit wajahnya segera mengejang karena menahan penderitaan, lalu ujarnya sedih: "Kau...benarkahr kau adalah adik Sin? Katakan terus terang..." Manusia berkerudung itu tidak menjawab pertanyaannya, tapi berseru pula dengan cemas: 927

"Parahkah lukamu?'' "Bila kau adalah adik Sin, luka seringan ini sudah pasti masih dapat kupertahankan!' Tampaknya manusia berkerudung itu di buat terharu sekali oleh luapan rasa cinta Ku See hong yang begitu dalam dan sangat terhadap Keng Cin sin, dia berpekik sedih, mendadak dipeluknya Ku See hong, kencang-kencang. Dari balik kelopak matanya yang jeli nampak titik air mata jatuh bercucuran dengan derasnya. "Aku ...aku bukan...Keng Cin sin" sahutnya kemudian dengan suara yang memilukan hati. Ditinjau dari tubuhnya yang gemetar keras, terasa nada suaranya yang sedih dan gemeter, bisa diduga betapa penderitanya dia sewaktu mengutarakan ucapan tersebut. Ku See hong menghela napas sedih: "Adik Sin, mengapa aku harus membohongi dirimu? Bolehkah kulepaskan kain kerudungmu itu?" Sementara berbicara, sepasang kakinya gemetar keras, manusia berkerudung yang sedang memeluk tubuhnya pun ikut jatuh ke tanahdanberadadalampelukananak muda tersebut. Apabila seorang gadis bukan sedang berhadapan dengan kekasih hatinya, tidak mungkin dia akan berbuat seperti ini. Manusia berkerudung itu menghela napas sedih, katanya kemudian dengan suara lembut: "Benarkah kau hendak memeriksa raut wajahku?" Paras muka Ku See hong pucat pias seperti mayat, bahkan ada kalanya mengejang keras penuh penderitaan, sehingga membuat siapapunakanberiba hatibila menyaksikan keadaanitu. Dengan sorot mata yang sayu, dia menatap perempuan itu lekatlekat, kemudian me-ngangguk. 928

Benar! Aku harus melihat jelas paras muka aslimu!. Manusia berkerudung itu nampak lebih sedih lagi, katanya kembali dengan suara lirih: "Seandainya aku bukan orang yang kau bayangkan, apa pula yanghendakkau lakukan?" Sekulum senyuman segera menghiasi wajah Ku See hong yang pucat pias itu. "Kau sudah pasti adalah adik Sin, aku yakin seratus persen pasti benar...!" Manusia berkerudung itu segera menghela napas sedih. "Aaaaai...kalau begitu, lepaslah!" Pelan-pelan Ku See hong mengangkat tangan kanannya yang nampak gemetar sangat keras, dia seperti merasa ketakutan? Atau mungkin disebabkan oleh luka dalamnya yang parah? Padahal perasaan Ku See hong waktu itu pun berat sekali, napasnya seolah-olah terhenti, untuk sesaat, sementara sepasang matanya mengawasi ke depan tanpa berkedip. "Sreeeet...!" Akhirnya kain kerudung tengkorak putih dengan dua belas kuntumbungabwee ituberhasildisingkapjuga... 'Haaaahh..?" suatu jeritan kaget bergema memecahkan keheningan. "Kau.. benar kau benar bukan...bukan Keng Cin sin?" seru Ku See hong kemudian dengan perasaan pedih. Ternyata paras mukanya amat memucat, tiada hawa darah, dingin, kaku dan mengerikan. inilah sebuah wajah yang jelek dan menyeramkan siapa pun yang melihatnya. Tentu saja berbeda sekali dengan wajah cantik dan lembut dari Keng Cin sin yang berada di istana Huan mo kiong di Lam hay. 929

Beberapa tetes air mata segera jatuh berlinang membasahi wajah perempuan itu, kemudian sesudah menghela napas sedih, bisiknya dengan lembut: "Tentunyawajahkuamatjelekdan mengerikanhatibukan?' Dalam hati kecil Ku See hong masih tetap terkandung setitik harapan, dia segera bertanya lagi: "Apakah kau adalah adik Sin? Bila kau benar benar adik Sin, sekalipun wajahmu telah berubah menjadi begini rupa, aku tetap masih akan mencintaimu, katakanlah kepadaku secara berterus terang, apakah kau adalah Keng Cin sin" Ada kalanya, paras muka seseorang dapat berubah menjadi jelek dan susah dipandang lantaran menelan obat beracun, sebab ditinjau dari sudut mana pun dia sama sekali mirip total dengan Keng Cing sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay, itulah sebabnya Ku See hong lantas menganggap dia sebagai Keng Cin sin. Sekarang, walaupun Ku See hong sudah melihat jelas paras mukanya dan terbukti kalau dia bukanlah Keng Cin sin yang dulu, namun tatkala dia terbayang kembali dengan tulisan yang tercantum dalam kertas surat tersebut, kemudian menghubungkan dengan kepedihan hati yang dimaksudkan, siapa tahu kalau gadis itu takut bertemu dengan nya lantaran paras mukanya telah berubah menjadi jelek? ' Sebaliknya manusia berkerudung itu merasa makin sedih lagi sesudah mendengar perkataan Ku See hong yang penuh dengan pancaran rasa cinta yang tak terhingga itu, titik-titik air mata segera jatuh bercucuran membasahi wajahnya terkena air mata tersebut, secara lamat-lamat segera tampak ada selapis kulit tipis yang terkelupas. Mungkin kulit yang terkelupas itu amat kecil, atau mungkin pikiran dan perasaan Ku See hong waktu itu kelewat kalut, ternyata dia tidak menemukan pertanda yang mencurigakan itu. 930

Sementata itu, perempuan tersebut telah mengenakan kembali kain kerudungnya untuk menutupi kembali paras makanya yang menyeramkan itu, kemudian katanya pelan. "Ku See hong, paras muka asliku telah berhasil kau saksikan dengan amat jelas, apakah kau masih belum dapat menentukan aku adalahKengCin ituataubukan? Aaaai.. Setelah berhenti sejenak, terusnya: "Bila aku teringat kembali dengan kekasih hatiku di masa lalu, dia pun begitu cinta kepadaku seperti apa yang kau lakukan sekarang, tapi meski cintanya sedalam lautan, namun setiap perubahan yang terjadi di dunia ini sungguh membuat orang sukar untuk mengingatnya... "Dahulu, setelah aku berpisah dengannya, tak lama kemudian aku telah dinodai oleh manusia-manusia laknat, peristiwa itu membuat aku menjadi ternoda, bila aku benar-benar bersua kembali dengan kekasihku. aku benar-benar tak punya muka lagi untuk berjumpa dengannya. "Ku See hong, kau harus percaya dengan perkataanku, aku bukan Keng Cin sin yang sedang kau cari, tapi oleh karena wajah maupun gerak gerikmu amat mirip dengan nya, maka diantara kita berdua baru terjadi kesalahan paham seperti ini, sekarang adalah saatbagikitauntuk menyelesaikan kesa-lahanpahamtersebut" Ku See hong mendongakkan kepalanya memandang awan yang sedangbergerakdi angkasa, kemudian menghelanapassedih. Di dengar dari helaan napas tersebut, jelas terdengar betapa kecewa dan sedih hatinya. Kemudian terdengar dia bergumam seorang diri seperti orang yang sedang mengigau saja: "Lagi-lagi suatu impian kosong belaka... Ooh, adik Sin! Benarkah kau sudah tiada di dunia ini lagi? 931

"Oooh, adik Sin! Tahukah kau betapa tidak percayaku kalau Thian bisa merenggut nyawamu dengan begitu saja...? Sepasang mata si manusia berkerudung itu telah basah oleh air mata, diapun sepertibergumam: "Yang hidup apa faedahnya? Yang mati apa menderitanya? Bila seorang mempunyai tubuh tanpa roh, apa bedanya pula dengan suatu kematian... -oo0dw0oo BAB 43 UNTUK beberapa saat lamanya, susana menjadi sepi, hening dan tak kedengaran sedikit suara pun, ke dua belah pihak sama-sama membungkamdiridalamseribu bahasa. Mendadak manusiaberkerudung ituberbisiklirih: 'Ku See hong, kalau toh ia sudah tiada di dunia ini lagi, mengapa kau tidak melupakan saja kehadirannya dalam hatimu?" "Tidak! Tidak! Sampai matipun aku tak akan melupakan dia, seperti pula sikapmu terhadap kekasih hatimu, meskipun kau tak ingin bertemu dengannya, tapi bukankah siang dan malam selalu mencari dirinya? "Dia dapat menempati seluruh hatimu, karena cintanya kepadamu tidak bisa di-tawar-tawar lagi, begitu pula keadaan Keng Cin sin bagiku, bayangan tubuhnya sudah melekat dalam-dalam dihatiku!" Manusia berkerudung itu menghela napas panjang, kembali dia berkata: 'Manusia yang sudah mati tak bisa hidup kembali, tapi kesedihan yang melampaui batas justru akan merugikan kesehatan badanmu sendiri...' 932

Dengan cepat Ku See hong menukas kata-kata selanjutnya yang belum selesai di utarakan itu, teriaknya keras: "Dia belum mati! Dia belum mati! Aku tidak percaya kalau dia sudah mati ...... "Sudah begini lama kau mencarinya, namun tak pernah menemukan kabar beritanya, apalagi bukankah kan pernah berkata: Dengan mata kepala sendiri kau saksikan tewas ditangan kawanan manusia laknat sewaktu berada di istana Huan mo kiong? Apakau kau menganggap dia belum mati?" Sesudah mendengar perkataan tersebut, tiba-tiba saja Ku See hong seperti mendengar suara teriakan yang memilukan hati itu, hatinya terasa perih sekali, sakit dan seakan-akan mengucurkan darah. Seperminumteh kemudian, Ku Seehongbaru berkatakembali: "Seandainya dia benar-benar mati, maka selesai kubalas dendam kesumat tersebut, aku pun tak akan hidup lebih lama lagi di dunia ini" Mendadak manusia berkerudung itu menegur dengan suara yang dingin bagaikan es: "Sebagai seorang lelaki sejati, tidak seharusnya kau sembarangan mengorbankan diri hanya disebabkan masalah perempuan, paling tidak, kau harus melakukan suatu pekerjaan yang menggemparkan dalam dunia persilatan, dengan demikian baru bisa terpancar jiwa dan semangatmu sebagai seorang lelaki yang jantan!" Ku See hong tertawa sedih. "Aaaah terus terang saja aku sudah sama sekali tidak berteriak lagioleh masalah-masalah kemanusiaanseperti itulagi. "Sebenarnya aku menganggap cinta muda-mudi hanya suatu cinta yang palsu belaka, cinta yang lain dimulut lain dalam hati, tapi sejak aku berjumpa dengannya, dia telah memberikan cinta yang suci dan murni ke padaku, dan telah mengorbankan diri untuk diriku, untuk menyelamatkan selembar jiwaku. 933

"Tatkala aku mendengar jeritan ngerinya menjelang saat kematian itu tiba, sebenarnya aku sudah tak punya keinginan lagi untuk hidup lebih jauh, waktu itu, seandainya tiada api dendam kesumat yang menunjang diriku, mungkin aku sudah tidak berada di dunia ini lagi. 'Sejak saat itu juga, dalam hatiku aku telah mengambil keputusan, bila dendam kesumat ku sudah berhasil dibalas, dan terbukti kalau ia mati karena aku, maka aku pun akan mengorbankan pula selembar jiwaku sebagai pernyataan rasa cintaku kepadanya" Tatkala manusia berkerudung itu mendengar ucapan tersebut, dia segera memperdengarkan suara helaan napasnya yang sedih dan sukar dilukiskan dengan kata-kata. Mendadak ia bertanya: Ku See hong! Bila kau mengorbankan nyawamu demi kekasihmu yang telah mati itu, lantas bagaimana dengan seorang gadis lemah lainnya? Bagaimana cara mereka untuk melanjutkan kembali hidupnya? 'Bila kau berbuat demikian, apakah kau tidak merasa terlampau mementingkan diri sendiri? Kau harus tahu. sekarang kau sudah tak bisa berbuat sekehendak hati sendiri seperti dulu, mau berbuat apa lantas berbuat apa. "Sebab saat ini kau telah mempunyai dua orang perempuan lagia Him Ji im ....antara kau dengannya telah mengadakan hubungan suami istri, dengan In Yan cu... betapa dalamnya dia mencintaimu. "Apakah kau akan meninggalkan mereka semua dengan begitu saja, meninggalkan mereka secara keji sehingga menbiarkan mereka menderita sepanjang masa?" Bagaikan baru sadar dari impianrya, Ku See hong segera berseru bagaikan orang kalap: "Ku See hong, wahai Ku See hong.... mengapa nasibmu begitu tragis...? Mengapa nasibmu begitu tidak menguntungkan!" 934

"Benarkah kau akan nekad? Tidak! Kau tidak boleh benar-benar berbuat demikian! Boleh!... dengan Him Ji im dan Im Yan cu aku telah mempunyai hubungan suami istri sekarang aku sudah mempunyai tanggung jawab. . Tiba-tiba manusia berkerudung itu menjerit kaget: "Apa? Im Yan cu... kau telah merenggut pula kehormatan dari Im Yan Cu.. Merah padam selembar wajah Ku See hong karena jengah, sesudah menghela napas sahutnya: Dia... dia sudah hampir mati...' Ku See hong!" Manusia berkerudung itu segera berseru dengan perasaan cemas "kemarin malam bukankah kau datang mencariku untuk memohonkan pengobatan baginya? Yaa, mengapa aku begitu pikun hanya bersantai-santai denganmu saja sehingga melalaikan persoalan yang maha penting tersebut" Dalam pada itu, kesadaran Ku See hong pun sudah menjadi terang kembali, ketika menyaksikan kepanikan dan kecemasan dari perempuan berkerudung itu, selintas rasa heran dan tidak habis mengerti kembali meliputi wajahnya, dia tak habis mengerti apa sebabnya orang itu demikian memper-hatikan dirinya, Him Ji im serta Im Yan cu? Seandainya diantara mereka semua tidak saling mengenal sebelumnya, mengapa pula dia bersedia memperlihatkan semuanya itu? Ku See hong menghela napas pelan, lalu ujarnya. "Sekarang sementara aku orang mengobati Im Yan cu telab dibawa pergi oleh gurunya, untuk waktu sukar buat kita untuk menemukannya, Sekarang, she Ku ingin bertanya kepadamu, apakah engkau dapat luka akibat racun tersebut?"

"Cepat katakanlah, racun apakabh yang telah menyerang tubuhnyaa?` 935

Ku See honbg agak ragu sejenak, tapi akhirnya menjawab juga: "Dia telan dipaksa oleh seorang manusia laknat untuk menelan pil beracun Im hwee si hun wan... "Apa? Pil beracun Im hwee si hun wan" manusia berkerudung itu menjerit kaget. Dilihat dari jeritan kagetnya, Ku See hong sudah tahu kalau perempuan berkerudung inipun tidak mampu untuk menyembuhkan luka beracun mana, suatu firasat tak enak segera melintas di dalam benaknya. Sesudahbergumamsejenak, akhirnyadiaber kata: "Benar, pil Im hwee si hun wan! Disaat yang paling kritis itulah kebetulan aku datang, akibatnya... akibatnya aku pun mengadakan hubungan dengannya... sebab bila aku tidak berbuat demikian. maka dia. . dia akan mati karena nadinya pecah" Sesudah mendengar perkataan tersebut, manusia berkerudung itu berdiri termangu-mangu, tampaknya dia sedang berusaha memutar otak untuk menemukan cara rahasia untuk mengobati luka keracunan tersebut. Selama beberapa saat kemudian, dia baru tertawa lagi dengan perasaan sedih... ''Apakah gurunya dapat menyembuhkan luka beracun dari pil jahat tersebut?'? Ku See hong menjadi gelisah, bukan menjawab, dia malah balik bertanya: "Jadi kaupun tidak sanggup untuk menyembuhkan racun cabul ini?" "Barusan aku telah memikirkan isi kitab pusaka yang pernah kupelajari, dalam halaman buku yang mencantumkan masalah Im hweesihunwan tersebut, bukuituberkatademikian: 936

"Racun obat ini merupakan semacam obat perangsang bersifat keras yang amat keji, berhubung racun itu kelewat ganas dan janat maka sewaktu kitab tersebut di tulis, cara pembuatan obat Im hwee si hun wan tersebut sudah hilang dari peredaran dunia' "Kalau begitu, di dalam kitab tersebut tidak terdapat catatan mengenai obat penawar nya?" tanya Ku See hong sedih. 'Padahal menurut apa yang kudengar Im hwee si hun wan merupakan semacam obat cabul yang tidak mempunyai obat penawar nya. 'Tapi aku percaya di dunia ini sudah pasti terdapat semacam obat yang bisa menandingi keganasan racunr tersebut, hanya kita masih beqlum mengetahuisaja apa nama dariobat tersebut" Tatkala mendengar perkataannya yang terakhir itu, tiba tiba saja Ku See hong teringat kembali dengan rumput Im cu cau yang pernahdi katakanThiboksin kiamCuPok kepadanyatempohari. "Yaa, siapa tahu kalau rumput Im cu cau tersebut dapat digunakan untuk menyembuh kan luka racun tersebut?" demikian dia berpikir kemudian. Berpikirsampaidisitu, Ku Seehongsegeraberkata. "Kalau begitu, kau benar benar tak mampu untuk menyembuhkan dirinya? Dia-apakah dia harus ...." Kata-kata selanjutnya tak berani dia utarakan lagi, sebab kematian Im Yan cu baginya tak kalah pentingnya dengan Keng Cin sin, hal tersebut akan memberikan pukulan batin yang amat berat baginya. Sebab, bagaimanapun juga dia tetap mencintai gadis tersebut, sedangkan gadis itu pun tampak begitu suci bersih dan menaruh cintayangbegitu mendalamterhadapdirinya. Terdengar manusia berkerudung itu berkata lagi. "Walaupun dalam kitab tidak dicantumkan tentang obat penawar dari racun Im hwee si hun wan, namun aku yakin masih bisa 937

disembuhkan dengan suatu cara pengobatan yang istimewa, paling tidak dapat memper-panjang saat kambuhnya, kemudian aku baru akan pergi mencarikan obat yang bisa memunahkan racun itu, "Ban sia kaucu Ceng Lan hiang memiliki sejilid kitab Ban sia cin keng, dan pil tersebut dibuat olehnya berdasarkan catatan dalam kitab itu, aku rasa kemungkinan besar dia pun mengerti apa obat penawar dari racun itu" Segera muncul kembali setitik harapan dalam hati Ku See hong, perasaannya yang tegang pun segera mengendor kembali, sekalipun harapan tersebut masih amat kecil, namun jauh lebih baik daripada sama sekali tiada harapan lagi. Ku See hong segera berkata pelan: "Nona bolehkah aku tahu, mengapa kau bersikap begitu baik terhadap kami? Aku orang she Ku benar-benar merasa amat menyesal, dimana kemarin malam aku telah mengganggu ketenangan kalian." Manusia berkerudung itu menghela napas sedih. "Sebagai sesama umat persilatan, sudah sewajarnya apabila kita saling bantu membantu, hal ini tidak terhitung seberapa. "Terus terang saja kukatakan! Aku memang melindungi dan memperhatikan dirimu jauh melebihi yang lain, sebab wajahmu mirip sekali dengan kekasihku dulu. Sekalipun dalam hidupkuini aku bakal kehilangan cintaku terhadapnya, tapi aku bersedia untuk membantu cinta kasih orang lain, dengan demikian paling tidak aku akan memperoleh sedikit pembayaran cintaku yang hilang" Ku See hong benar-benar merasakan hati nya bergolak keras sesudah mendengar ucapan tersebut, perempuan ini benar-benar mirip sekali dengan Keng Cin sin, terutama sekali keanggunan dan kebesaran jiwanya. Tampaknya manusia berkerudung itu seperti lagi menunjukkan sesuata, kembali ia berkata: 938

"Padahal cinta yang sebenarnya bukan cinta yang menguasahi, melainkan suatu pemberian. `Seandainya aku berhasil menemukan yang dulu, dan menyasikan dia seperti juga kau sekarang, telah mempunyai dua orang kekasih yang lain, maka aku pun akan membantunya pula agar mereka dapat hidup berbahagia" "Aaaai, banyak persoalan di dunia ini yang tak bisa dibayangkan dan dipikirkan dengan begitu mudah" Ku See hong turut menghela napas panjang . . 'Aaaai, aku orang she Ku telah berkenalan lagi dengan seorang perempuan sejati, apabila tidak keberatan aku ingin sekali mendapat tahu siapa nama nona." Mendengar permintaan tersebut, perem-puan berkerudung itu merasakan hatinya bergetar keras, segera berpikir. . 'Aku tidak dapat bergaul lagi dengannya lebih jauh, manusia adalah makhluk yang kaya akan perasaan, bila aku seringkali bbergaul denganndya maka batasana-batasan perasaban yang kuatur selama ini, pada akhirnya bisa berantakan tidak karuan, aku sudah tidak memiliki tubuh yang suci dan bersih lagi untuk menyambut datangnya cinta dari dia..." Berpikir demikian, cepat-cepat katanya dengan suara sedingin es. "Ku See hong! Namaku telah hilang lenyap bersama-sama dengan jiwaku, maaf bila aku tak dapat memberitahukan soal tersebut kepadamu" Mendengar ucapan mana, Ku See hong segera tahu kalau dia tak ingin berkenalan dengannya, tanpa terasa ia menghela papas sedih. "Berulang kali nona telah memberikan cinta kasih kepada aku orang she Ku, budi kebaikan ini tak akan kulupakan untuk selamanya. suatuketikabudi kebaikan itupastiakan kubayar. 939

"Sekarang, apabila nona mempunyai sesuatu tugas untuk menyuruhku. Katakan lah segera! Meskipun harus terjun ke lautan apisekalipun, aku orangshe Kutak akan menampik" ''Aku membantumu karena aku teringat kembali dengan kekasihku dahulu, aku sama sekali tidak mengharapkan balas jasamu, harap kau jangan mempersoalkan hal ini di dalam hati" Ku See hong merasa semakin sedih. "Selama hidup aku orang she Ku tak pernah menerima budi kebaikan orang lain, tapi Kini, tanpa sebab musabab aku telah berulang kali menerima kebaikanmu, lama kelamaan hatiku menjadi tidak tenteram sendiri... Sebelum ia menyelesaikan kata-katanya, perempuan berkerudung itu sudah menukas: "Ku See hong, bila kau masih memikirkan budi kebaikanku itu, baiklah! Aku pun akan memohon beberapa persoalan kepadamu" "Harap nona sampaikan, aku orang she Ku sudan pasti akan menerimanya tanpa membantah" 'Pertama: harap kau jangan memusuhi orang-orang dari perguruan Hiat mo bun kami lagi. Kedua: Harap kau segera pergi meninggal kan aku" Ucapan mana pada hakekatnya merupakan suatu pengusiran secara paksa, kontan saja membuat paras muka Ku See hong berubah hebat, sebagai pemuda yang tinggi hati, ia merasa amat gusar dan mendongkol seteblah diusir secadra demikian. Coba kalau bukan Ku See hong sudah terlanjur dibikin kagum atas perempuan tersebut dalam pembicaraan tadi, mungkin suatu pertarungan sudah pastitakbisa dicegah lagi. Dengan sedih dia menghela napas panjang, katanya kemudian: 940

''Entah kejelekan apakah yang dipunyai itu orang she Ku, sehingga kau bersikap begitu tak berperasaan kepadaku? Harap nonasuka memberipetunjukyangjelas'` Manusia berkerudung itu menghembuskan napas panjang. "Ku Se-hong, aku harap kau jangan mendekati aku, apakah hanya soal ini saja tak dapat kau kabulkan? Aaaai... ''Terus terang saja kuberitahukan kepadamu, berhu-bung kau kelewat mirip dengan kekasihku, maka setiap kali bertemu dengan kau, aku lantas teringat akan dirinya, terutama cinta kasihnya dahulu, kau harus tahu, penderitaan semacam itu paling sukar ditahan, maka itulah aku terpaksa harus bersikap kurang sopan dan tak berperasaan kepadamu, tentang soal ini, aku harap kau sudi memaafkan" Apabila nona memang bersikeras untuk berbuat demikian, tentu saja aku orang she Ku tidak akan menyusahkan orang, namun selama hidup aku pun tak ingin menerima budi kebaikan orang dengan begitu saja, sekarang aku telah bertekad untuk melaku kan suatu pekerjaanuntuk nona. "Aku akan mencarikan kekasihmu yang dahulu itu sampai ketemu, harap kau bersedia memberitahukan kepadaku nama dari kekasih hatimu itu..." Mendengar ucapan tersebut, manusia berkerudung itu tak dapat mengendalikan rasa pedihnya lagi, pancaran sinar kepedihan segera mencorong keluar dari balik matanya itu. Dia benar-benar tak dapat mengendalikan perasaannya lagi, tapi teringat betapa kotor nya tubuh sendiri yang telah dinodai orang, dengan cepat ia mengendalikan kembali perasaannya yang sedang bergolak tersebut... Begitu dalam cintanya kepada pemuda ini, tapi dia merasa rendah diri, serendah-rendahnya sampai tak berani menunjukkan wajah aslinya, dia rela menerima siksaan tersebut daripada mengungkap halyang sesungguhnya. Setelah menghela napas sedih, katanya kemudian: 941

`KuSeehong!Maksud baikmu biar kuterima di dalamhatisaja. "Kau harus tahu, betapa sedihnya dan hancurnya hatiku bila dapat berdua kembali dengan kekasihku itu, rasa sedih tersebut sudah pasti tak akan terlukiskan dengan kata-kata, Kau.... kau tak usah bersusah payah untukku lagi. "Padahal, sekalipun kau hendak mencari kekasihku itu sampai ke ujung langit pun, jangan harap bisa kau temukan jejaknya... 'Apakah dia sudah mati..?'` tanya Ku See hong dengan perasaan tidakhampir mengerti. ''Tidak. dia belum mati! Kuharap kau jangan bertanya lagi, bersedia bukan? Kau ... kau harus selekasnya meninggalkan tempat ini!" Dari balik matanya yang jeli sudah mengembang air mata yang setiapsaatberpisahkembaliuntukselamanya. Tapi.. tapikenapa? Karena mahkota kehormatannya sebagai seorang gadis telah dinodai oleh sekawanan manusia laknat. Keadaan waktu itu benar-benar membuat nya menjadi amat mengenaskan, bukan dinodai oleh seorang saja waktu itu, melainkan oleh berpuluh-puluh orang secara bergilir, tak ubahnya seperti seorang pelacur yang sedang melayani langganannya saja, selesaisatudatangyanglain, demikianseterusnyatiaphari... Maka dia tak ingin lagi mempersembahkan tubuh dan jiwanya yang telah ternoda itu untuk kekasih hatinya. Dia tahu bakal kehilangannya selama hidup, dia membenci! Membenci ketidak adilan Thian, membenci kawanan manusia laknat yang telah menghancurkan kesucian tubuhnya, ia menggigit bibir menahan diri, dan harus membunuh kawanan manusia laknat tersebut. Tiada berperasaan! Kejam, penuh dengan genangan darah kental... 942

Telah menjadi prinsip hidupnya semenjak peristiwa itu, dan bersumpah hendak membasmi kawanan manusia laknat tersebut dengan darah mereka sendiri, menggunakan darah dan mayat untuk mencucibersihtubuh danjiwanyayangternodatersebut. Tapi kesemuanya itu hanya untuk kesejahteraan hidup umat manusia, sedang dia sendiri akan selamanya terjerumus dalam jurang penderitaan dan siksaan. . sukmanya yang bernoda tak pernah akan menjadi bersih kembali. kendatipun dicuci dengan segenapairyang mengalirdisungaiTiangkang sekalipun. Padahal jiwanya tak pernah ikut ternoda, dia masih tetap anggun dan suci bersih. Ia tidak berbeda jauh dengan keadaan dahulu, tetap dikagumi dan dihormati setiap orang. Memandang kepedihan hati yang mence-kam perasaan si nona. Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras. tanpa terasa, pikirnya lagi: "Biji matanya begitu mirip dengan adik Sin, aaaai ....benarkah manusia ciptaan Thian bisa dibentuk dengan kesamaan yang persis sama antara yang satu dengan lainnya? Kalau perasaan mungkin saja bisa sama, tapi panca indera, tubuh, suara dan gerak geriknya tak mungkin bisa sama antara yang satu dengan lainnya, dia benarkah Keng Cin sin...? Berpikir sampai disitu, Ku See hong meng-hela napas sedih, pelan-pelan dia berkata: 'Nona! Aku orang she Ku akan melaksana kan seperti apa yang kau inginkan, tapi sebelum pergi, harap kau perlihatkan wajah aslimu sekali lagi, agar terbentik sedikit kenangan dalam hatiku dimasa mendatang" Setelah mendengar ucapan mana, dari balik mata manusia berkerudnng itu mencorong kembali setitik cahaya tajam, secara beruntun ia mundur sejauh tiga langkah ke belakang, kemudian katanya dengan suara dingin lagi ketus: 943

'Tidakusah!?paling baik kalau kaubisasegera melupakan aku" 'Kau...kau adalah Keng Cin sin..." Tiba-tiba manusia berkerudung itu mengangkat kepalanya lalu memperdengar kan suaranya tertawanya yang keras, tajam dan menusuk pendengaran.. Kemudian selang berapa saat kemudian, dia baru menghentikan suara tertawanya dan berkata dengan suara yang dingin hinggba merasuk ke tudlang: "Kau benar-benar tak bibsa dinasehati, sudah dibilang aku bukan Keng Cin sin, kau masih saja nekad menuduhku dengan yang bukan-bukan. Hmmm! Jika kau masih saja bersikeras mengatakan yang bukan . bukan, jangan salahkan kalau aku tak akan bersikap sungkan-sungkan lagiterhadapdirimu. Ketika mendengar perkataan yang dingin tak berperasaan itu, sekali lagi Ku See hong berpikir: "Tidak! Tidak! Sikap semacam ini jelas tak akan pernah dilakukan olehadik KengCin sin, diabukanadikSin! Diabukanadik Sin..." Perasaan hatinya saat ini sungguh amat gundah, perasaan bertentangan serasa berkecamuk di dalam benaknya. adakalanya dia merasa gadis itu sebagai Keng Cin sin, ada-kalanya ia justru menyangkal perasaan nya tersebut. Akhirnya sekilas rasa sedih dan senyuman getir menghiasi raut wajah Ku See hong, katanya kemudian: "Nona! Kalau begitu, aku harus merepot kan dirimu sekali lagi untuk menyembuhkan penyakit yang diderita Im Yan cu. Semua budi kebaikanmu kepadaku selama ini, asal aku orang she Ku masih dapat bernapas selamanya tidak akan pernah kulupakan' `Tentang soal Im Yan cu aku pasti akan berusaha dengan sepenuh tenaga untuk membantunya.. harap kau jangan merisaukan, tukas manusia berkerudung itu cepat, "cuma dimanakah ia berada saat ini?" 944

Ku See hong menjadi terperanjat sesudah mendengar pertanyaan itu, segera pikirnya: "Sekarang ia telah dibawa pergi oleh gurunya. --Seng sim cian li Yap Soat kun, ke manakah aku harus pergi mencarinya? Aaaai.-.! Mungkin gurunya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka tersebut.' Berpikir demikian, diapun, lantas berkata: "Im Yan cu telah dibawa pergi oleh gurunya, ia tidak mengatakan hendak ke mana. tapi dia pernah bilang, Jika ia gagal menyembuhkan penyakit itu, maka dia ia akan segera datang mencariku, mungkin mereka masih berada didalam kota" Mendengar jawaban mana.. manusia berkerudung itu menghela napas panjang. `Benar-benar pikun! Langit dan jagad begini lebar, kau hendak ke mana untuk mencarinya' ''Sekalipun gurunya merupakan seorang tokoh persilatan yang berilmu tinggi, namun setelah menghadapi racun cabul Im hwee si hunwan,sudahpastiracuntersebuttakakan mampudisembuhkan olehnya, cuma aku pikir dia pasti berkemampuan untuk mencegah menjalarnya racun itu serta menunda saat kambuhnya selama beberapa hari. "Begini saja? Bila ia datang mencarimu atau kau berhasil menemukan mereka, suruhlah mereka menungguku di rumah penginapan Yang tang" "Nona, apakah kau hendak mengunjungi markas besar Ban sia kau seorang diri?.` "Cepat atau lambat kami, orang-orang Hiat mo bun sudah pasti akan melangsungkan suatu pertarungan antara mati dan hidup dengan pihak Ban sia kau, sekarang mumpung ada kasus tentang Im Yan cu ini, maka aku harus mengunjungi markas besar Ban sia kau, kalau bisa akan kucuri kitab pusaka Ban sia cinkeng milik Ceng Lan hiang tersebut" 945

"Nona! persoalan ini toh merupakan masalahku, soal mencuri kitab ban sia cinkeng lebih baik serahkan kepadaku untuk mengerjakannya!" "Kau tidak boleh ke situ?" jawab manusia berkerudung itu dingin, "andaikata racun cabul yang berada ditubuh nona Im kambun kembali, apa yang harus kau lakukan? Sekarang, paling baik kalau kau pergi mencarinya lebih dahulu, kemudian setiap saat setiap detik mendampinginya" "Nona, dapatkah kau menunggu satu hari lagi sebelum berkunjung ke markas besar Ban sia kau?" 'Tentu boleh saja, sampai waktunya mungkin aku bisa menduga disaat nona Im kau kambuh untuk kedua kalinya itu apakah dia sudah menerima pengobatan dari gurunya atau belum, kemudian baru pergi mencari kitab Ban sia cinkeng. . "'Biasanya, apabila racun cabul itu sudah kambun untuk ke dua kalinya, maka racun mana akan lebih sukar untuk disembuhkan, sekalipun bisa dipunahkan pengaruh racun cabul itu, namun dia sendiri menderita akan kerugian yang amat besar, keselamatan jiwanya pun akan terancam bahaya besar. Mendengar ucapan mana, Ku See hong menjadi semakin pedih hatinya, dia segera berpikir: "Kalau begitu aku harus segera berangkat ke bukit Im cu san untuk mencari rumput Im cu cau, siapa tahu kalau rumput tersebut dapat menyembuhkan racun cabul itu?" Setelah mengambil keputusan, dia pun berkata dengan sedih: "Kini, waktunya sudah amat mendesak, terpaksa aku orang she Ku harus mohon diri lebih dahulu, besok pagi aku akan menunggu mu dl rumah penginapan Yang tang saat Im Yan cu dan gurunya tolong kau sudi mencarikan..." "Harap kau jangan kuatir, keselamatan Im Yan cu.." 946

Sebenarnya dia hendak berkata bahwa keselamatan lm Yan cu mempunyaiartiyangsangatpenting baginya. Tapi karena kuatir Ku See hong akan menaruh curiga kepadanya, terpaksaia membungkamdalamseribu bahasa. "Nona!" kata Ku See hong lagi. . "kita berjumpa lagi lain waktu, sekarang aku hendak mohon diri lebih dahulu` Ku See hong, sekarang kau hendak ke mana?" tiba-tiba manusia berkerudung itu bertanya. "Aku hendak mencari semacam obat, paling lambat besok pagi pastisudahkembali kerumahpenginapanYang tang' Selesai berkata, dengan suatu gerakan yang amat cepat Ku See hong meluncur ke depan sejauh dua puluhan kaki lebih. "Hei, apa nama rumput itu?" teriak manusia berkerudung itu dengan keras-keras. "Rumput Im Cu cau!?" Jawaban itu melayang tiba secara lamat-lamat, sementara tubuhnya dengan cepat sudah meluncur naik keatas sebuah puncak bukit dan sekejap kemudian telah lenyap dibalik lapisan bukit tersebut. Memandang bayangan punggung sang pemuda yang menjauh, perempuan itu segera bergumam: "Rumput Im cu cau! Rumput Im cu cau.. Yaa. di dalam kitab pusakaku memang pernah disebut tentang rumput aneh itu, tapi rumput tersebut sangat sulit ditemukan, hendak ke manakah dia mencari rumput Im cu cau tersebut? Mungkinkah rumput terse-but bisa menawarkan racun cabul tersebut? Aaaai..." Dia manghela napas panjang. Sorot matanya yang jeli pelan-pelan di alihkan ke tengah udara, memandang mega yang melayang terhembus angin, dibawan sorot 947

cahaya matahari, tampak beberapa tetes air mata sempat membasahi matanya. Dengan perasaan yang pedih, kembali dia bergumam: "Engkoh Hong, maafkanlah daku! Aku tahu kau sangat mencintaiku, tapi... aku ...aku sudah tak dapat menerima cinta kasihmu lagi." "Dia! Seperti yang kau duga, telah mati, selama hidup kau tak akan pernah bisa berjumpa lagi dengannya. 'Oooh Thian! Mengapa begitu jeleknya nasibku ini..." Bergumam sampai disitu, tak tahan lagi dia menangis tersedusedu, menangis dengan sangat sedihnya. Yaa, sesungguhnya nasib gadis ini memang tragis dan mengibakan hati... Sebenarnya ia sudah tak ingin hidup terus di dunia ini semenjak terjadinya peristiwa yang mengenaskan itu. Tapi, kobaran api dendam dan bencinya yang menyala-nyala membuat gadis itu berusaha keras untuk mengendalikan diri, terutama sekali betapa besarnya keinginan gadis itu untuk dapat berjumpa muka sekali lagi dengannya, maka sambil menahan malu dia melanjutkan hidupnya sampai kini... Sungguh tidak disangka, justru karena tekadnya itu, tanpa disengaja ia telah menemukan sesuatu keajaiban, dia menemu bkan kitab pusakda yang berisikaan ilmu silat ambat lihay yang mana membuatnyaberubah menjadiseorangperempuan berilmutinggi. Ternyata Buncu dari perguruan Hiat mo bun ini atau yang lebih dikenal sebagai manusia berkerudung warna warni ini, bukan lain adalah Keng Cin sin dari Istana Huan mo kiong di lautan Lain hay, Keng Cin sin, saat ini ia sedang menangis tersedu sedu, menangis dengan amat pedih nya.. 948

Suara isak tangis yang memilukan itu mengalun dan menyebar ditengah bukit yang hening itu. Suasana begitu sedih, begitu mengenas kan, membuat hati siapa pun terasa pilu. Dia telah melampiaskan seluruh rasa sedih dan pilunya dalam isaktangis yang memedihkanhati tersebut. Suaranya seperti suara teriakan monyet dari selat wu shia, begitu memilukan, begitu mengibakan hati, membuat siapa saja merasa turut beriba hati. Peristiwa mengerikan yang pernah di alaminya dimasa lalu, kini terlintas kembalidalambenaknya... (Berikut ini akan dikisahkan musibah yang telah menimpa Keng Cin sin serta penemuan yang dialaminya) Peristiwa itu terjadi pada setahun berselang di istana Huan mo kiong laut lamhay, diawalipadasenjayang kelabutersebut. Waktu itu, Keng Cin sin seorang diri harus menghadang melawan Kim kiam (si pedang emas) Cia Tiong giok sekalian belasan orang jago-jago lihay. Demi kekasihnya Ku See hong agar bisa lolos dari tempat tersebut dengan memperta-ruhkan jiwa raganya dia melakukan perlawanan dengan sepenuh tenaga. Apabila seseorang sudah berada diujung tanduk, dimana keselamatan jiwanya dijadikan taruhan, kekuatan yang terpancar keluar dari tubuhnya memang selalu diluar dugaan siapa saja. Keadaan Keng Cin sin ketika itu ibaratnya seekor harimau betina yang sedang kalap, dia menerjang ke sana melompat kesini, dengan sekuat tenaga mencegat terjangan orang-orang itu. Dengan kegarangannya, dalam waktu singkat dia telah berhasil merobohkan bebe-rapa orang, akan tetapi pakaian yang dikenbakan juga telahd hancur dan robaek-robek, darahb segar bercucuran 949

dimana-mana, namun dia masih mencoba mengerahkan sisa kekuatan yang dimilikinya untuk melancarkan serangan. Suatu ketika dia berhasil melukai si pedang emas Cia Tiong giok dan merebut pedang emasnya. Mendadak, pada saat itulah... Tubuhnya pun secara beruntun terkena beberapa buah pukulan dahsyat yang membuat nya memuntahkan darah segar. Berada dalam keadaan begini sadarlah gadis lersebut bahwat dia tak akan mampu untuk bertahan lebih jauh, sudah pasti dia akan ditawan merekadan mengalamisiksaanyangpaling keji.. Maka sambil memperdengarkan jeritan ngeri yang memilukan hati, dia segera mengayunkan pedangnya untuk bunuh diri. Siapa tahu saat yang tepat inilah Cia Tiong giok telah menyambitkan senjata rahasia untuk merontokkan pedang emas ditangan gadis itu, kemudian dengan suatu gerakan cepat menotok beberapa buah jalan darahnya. Begitulah, diapun mengalami nasib yang paling tragis di dalam kehidupannya. Dia pun harus mengalami kejadian memalukan yang membuatnya amat sakit hati. Ternyata Cin sin, istrinya itu akan si Pedang emas Cia Tiong giok sangat mencintai Keng secara diam-diam dia telah menganggap gadis itu sebagai sendiri, sungguh tak pernah di sangka olehnya kalau gadis menghianati dirinya.

Pada dasarnya si Pedang emas Cia Tiong giok memang seorang manusiayangkejam, buasdan samasekalitak berperasaan. Pada saat itu dia sudah amat membenci terhadap Keng Cin sin, dia hendak mengguna kan semacam siksaan yang paling keji dan paling buas untuk menyiksa gadis tersebut. 950

Maka dengan menggunakan semacam obat beracun yang dapat membuat ke empat anggota badan orang menjadi lemas, dia cekoki obat tersebut ke mulut Keng Cin Sin agar supaya gadis itu tak mampu melakukan usaha bunuh diri. Setelah itu dia perkosa Keng Cin sin sampai puluhan kali banyaknya, ketika ia sudah mulai bosan, maka ia serahkan Keng Cin sin kepada anakbuahnya agar diperkosa secara beramai-ramai. Begitulah, sekuntum bunga yang sangat indah, akhirnya dirusak dan dilalap oleh kawanan manusia laknat itu sehingga tak karuan lagi bentuknya. Berada dalam keadaan seperti ini, Keng Cin sin sama sekali tak berkemampuan lagi untuk melakukan perlawanan, dia harus menghadapi siksaan dan penderitaan tersebut dengan tabah, terpaksa dia pun harus menerima perkosaan tersebut sekali demi sekali secara bergilir .... Alat rahasia dibawah tubuhnya boleh di bilang sudah digagahi mereka hingga robek, terluka dan mengucurkan darah, setiap kali diatentujatuhtaksadarkan diri karenasakitnya. Namun semua penderitaan tersebut hanya penderitaan lahiriah, sementara siksaan dan penderitaan hatinya entah berapa puluh ribu kali jauh lebih berat. Dia ingin hidup sayang tak bertenaga, ingin mati sayang tak berkemampuan. oooOdwOooo BAB 44 BEGITULAH seterusnya, selama satu bulan penuh, hampir setiap hari setiap waktu harus menerima siksaan yang tak berperi kemanusiaan itu, hampir setiap waktu dia digagahi oleh kawanan manusia laknat tersebut secara bergilir. 951

Akhirnya karena sering dan terlalu banyak nya orang yang menggagahi dia, gadis itu kejangkitan penyakit kotor, penyakit kelamin yang entah ditularkan oleh siapa. Tubuhnya yang berkulit putih dan bersih itu mulai tumbuh lukaluka bernanah yang mengeluarkan bau busuk. seluruh tubuhnya menjadi busuk baunya dan rasa sakitnya tak terlukiskan lagi dengan kata-kata. Namun, tak seorang manusia pun yang menaruh simpatik kepadanya, tiada orang yang berbelas kasihan kepadanya. Si pedang emas Cia Tiong giok sesungguh nya berbuat demikian diluar pengetahuan ayahnya Han thian it kiam Cia Cu kim, oleh sebab itu Cia Cu kim sama sekali tak tahu kalau Keng Cin sin telah mengalamisiksaan danpenderitaansehebatitu. Ahirnya, setelah seluruh tubuh Keng Cin sin kejangkitan penyakit kotor dan baunya busuk sekali, orang mulai mencampakkan dia, orang tak sudi menjamah tubuhnya lagi, ia pun dinaikkan ke atas sebuah sampan kecil kemudian di lepaskan ditengah samudra yang luas seorang diri... Waktu itu, racun dari penyakit kelamin yang dideritanya sudah menjalarhampir menyeliputiseluruhbagiantubuhnya. Kesadarannya sudah menjadi kabur.. keadaan gadis itu boleh dibilang berada dalam keadaan sadar tak sadar, dia sendiri sama sekalitak tahu kalautubunyatelah diletakkandiatassebuahsampan dan dilepaskan ditengah samudra. Dengan penyakit kotor yang begitu parah menyerang tubuh Keng Cin sin, tubuhnya dilepaskan pula ditengah samudra luas dan dibiarkan terapung entah ke mana.. pada hakekatnya tiada harapan sama sekali baginya untuk hidup lebih jauh. Tapi mati hidup manusia didunia ini semuanya telah diatur oleh suatu kekuatan yang maha besar yang jauh diatas langit sana. Setelah terombang ambing selama sehari semalam, lambat laut Keng Cin sin menjadi sadar kembali. 952

Sekujur tubuhnya terasa amat sakit, ia membenci langit karena memberikan siksaan dan penderitaan yang begitu keji kepadanya. Ditengah samudra yang begitu luas tak bertepian, berteriak kelangit tiada yang menyahut, menjerit ke bumi tiada yang menggubris, beberapa kali dia hendak terjun ke laut untuk bunuh diri, namun setiap kali teringat kembali dengan dendam kesumat yang membara di dalam dadanya, keinginan nya untuk hidup segera tumbuh kembali. Selain itu, dia ingin bertemu sekali lagi dengan kekasih hatinya, agar dia tahu betapa keji dan mengenaskannya musibah yang telah menimpa dirinya. Namun kesemuanya itu hanya berupa suatu lamunan belaka, sebab dia tahu, keselamatan jiwanya hanya bisa bertahan selama sepuluh harisaja. Saat itu, tengah malam sedang menjelang tiba, cahaya rembulan dan bintang yang redup menyoroti diatas sampan yang terombang ambing ditengah lautan. Pakaian yang dikenakan Keng Cin sin sudah hancur dan compang camping tak karuan bentuknya. kulit badannya merah membengkak, pada hakekatnya ia sudah tersiksa hingga tak berwujud manusia lagi, wajah nya pucat bias seperti mayat, rambutnya awut-awutan takkaruan, baubusukamat menusukhidung. Cahaya rembulan dan memantulkan kuntilanak, dia tubuhnya terasa memancarkan sinarnya di atas permukaan laut raut wajahnya yang mengerikan seperti mencoba untuk meronta bangun, namun seluruh sakit dan mengejang keras.

Sepasang matanya yang merah membeng-kak mengucurkan titik-titik darah kental... Ia tahu tiada harapan lagi baginya untuk melanjutkan hidup, soal membalas dendam, meski dia tahu bahwa kekasihnya akan mewakilinya untuk menuntut balas, namun dia tetap tak ingin mati dengan begitu saja, oleh karena itu dengan menghimpun sisa kekuatan yang dimilikinya, dia harus bertarung melawan maut. 953

Ia menangkap ikan-ikan segar yang berlompatan diatas permukaan laut untuk mengisi perutnya yang lapar, tiada air tawar maka diapun menggunakan isi perut ikan serta darah untuk menghilangkan rasa dahaga tersebut... Hidup seorang diri ditengan samudra yang begini luas, boleh dibilang sungguh berat dan payah. Tapi dengan tabah dia menahan penderitaan tersebut, dia harus menahan hembusan angin laut yang kencang, ditam-bah lagi tubuhnya yang penuh dengan luka bernanah, penderitaan dan rasa sakit yang dialaminya jelas berapa puluh kali lipat lebih menyiksa... Tanpa terasa dia telah sepuluh hari sepuluh malam melakukan pergulatan seru menentang maut, hidup tersiksa ditengah samudra luas seorang diri... Akhirnya Keng Cin sin berhasil mengung-guli, karena kesadarannya berangsur-angsur pulih kembali, namun siksaan dan penderitaan pada tubuhnya justru hari demi hari semakin bertambah menghebat. Hari ini adalah hari kesebelasan dia bertarung menentang maut ditengah samudra luas, matahari senja sudah mulai tenggelam dilangit sebelah barat. Dengan termangu-mangu ia memandang matahari merah yang makin lama tenggelam semakin kebawah diujung langit sana, dia tak tahu berapa hari lagi dia hidup terombang-ambing ditengah samudra yang luas tersebut... Rupanya sampan tersebut bukan saja tidak dilengkapi dengan alat pendayung, layar pun tiada, maka perahu itu hanya bisa bergerak mengikuti arus...dia tak tahu akhirnya dia akan terbawa arussampaike mana...? Dalam keadaan ini, dia hanya pasrah pada nasib, yaa sesungguhnya bagaimana mungkin dia bisa menentang nasib dan takdir yang telah mengatur segala sesuatunya itu? . 954

Keng Cin sin, si gadis yang bernasib jelek sekali lagi harus menghadapi perjuangannya menentang maut. Kiranyasetelah mataharisenjatenggelamtaklama dibalik laut... Mendadak seluruh angkasa diliputi oleh kabut hitam yang amat tebal, angin puyuh bagaikan berjuta-juta prajurit berkuda, secepat kilat menggulung tiba dengan amat dahsyatnya. Ombak pun mulai membukit dan menghempaskan setiap benda yang berada di sekeliling tempat itu. Keng Cin sin amat terkejut. dia sadar habis sudah riwayatnya kali ini... Sebuah sampan yang kecil, bagaimana mungkin biia menentang hembusan angin puyuh serta gulungan ombak yang membukit? Suara deruan angin yang memekikkan telinga, membuat hati orang menjadingeridanseram, bulu kuduk padabangun berdirisemua... "Oooh Thian!" pekik Keng Cin sin di dalam hati. "mengapa kau bersikapbegitu kejiterhadapdiriku? "Dosa besar apakah yang kuperbuat dalam penitisanku yang lalu? Belum cukupkah siksaan dan penderitaan yang kau berikan kepadaku selama ini? "Mengapa kau hendak merenggut pula sisa kehidupan yang kumiliki ini.." "Aku harus hidup! Aku hidup, hidup untuk selamanya... aku harus menuntut balas, membalas sakit hatiku yang membara ini. Teriakan tersebut memilukan hati siapa pun yang mendengar, namun sayang jeritan tersebut segera tenggelam dibalik deruan angin puyuh yang amat dahsyat itu... Keng Cin sin duduk kaku diatas sampannya, dengan sorot mata yang merah membara dan memancarkan sinar penuh dendam dan sakit hati, ia menatap awan hitamyang menyeli-mutiangkasaitutanpaberkedip. . 955

Angin puyuh yang tajam menyambar pakaiannya yang compang camping dan mengoyak pakaiannya yang sudah hancur itu, dalam waktu singkat, ia berada dalam keadaan telanjang bulat, rambutnya yanghitamteruraitak karuandimainkanangin. Sekarang, keadaannya tak berbeda dengan seorang setan perempuan yang telenjang bulat. Wajah ,yang menyeramkan tapi menegas kan membuat orang merasa seram, namun juga beriba hati...simpatik... Entah Thian terharu oleh jeritannya yang memilukan hati, entah karena apa, akhirnya awan hitam yang menyelimuti angkasa itu tersapu lenyap dari angkasa dan hilang lenyap tak berbekas. Ombak putih yang menggulung-gulung di permukaan samudra pun mulai mengocok dunia dan bergulung gulung dengan hebatnya. Dimainkan oleh ombak yang deras, sampan yang ditumpangi Keng Cin sin itu segera meluncur ke depan dengan cepatnya, mengikutiarus laut meluncur kearahdepan. Keng Cin sin sendiri karena luka dan penyakit yang dideritanya, kini berada dalam keadaan tak sadarkan diri, tubuhnya yang telanjang terkapar diatas sanpan takbisa berkutik. Menantidiasadarkembali, dari pingsannya... Meskipun Keng Cin cin masih mendengar suara gulungan ombak yang memecah te-pian, suara ombak samudra yang menggelegar masih mendengung disisi telinga nya.. Namun dia merasa seakan-akan sudah tidak berada diatas sampan lagi, melainkan berbaring diatas permukaan tanah yang basah, bukan pasir, melainkan batu karang yang keras dan licin. Keng Cin sln sedikit kurang percaya kalau dia masih bisa hidup di dunia yang penuh dosa ini. . Ia mencoba untuk menggerakkan tubuh nya, sekujur badan segera terasa sakit, terutama tulang belulangnya, rasanya linu dan sakit nya seperti pada retak. 956

Akan tetapi, rasa sakit dalam tubuhnya terasa tersapu lenyap oleh rasa gembira didalam hatinya, pelan-pelan dia membuka matanya, kemudian berteriak dengan suara parau: "Aku masih hidup! Aku masih hidup! Benar aku masih hidup?" Ia mendongakkan kepalanya dan meman-dang ke depan sana. Tiba-tiba munculsuatukejadiandidepan matanya. Ia saksikan sebuah bangunan kuil muncul disana, sebuah bangunan kuil yang kokoh dan megah... Kuil tersebut, berdiri tegak di tengah gulungan ombak yang menggulung-gulung. Saat itu malam sudah menjelang tiba, rembulan bersinar dengan terangnya di angkasa. Tiada hembusan angin yang berhembus lewat, namun ombak laut masih saling menggulung dengan kencangnya. Suara ombak yang memecah ditepi pantai, menimbulkan suara getaran yang memekik kan telinga. Tapianehnya, meskipun kuiltersebutdi kelilingioleh ombak yang menggulung-gulung, namun sepuluh kaki disekelilingnya, air laut justru amat tenang, lembut tanpa ombak. Peristiwa itu benar-benar jauh diluar dugaan siapa pun... Keng Cin sin menghela napas sedih, gumamnya: "Aku masih berada di alam semesta? Ataukah sedang berada dalam alam impian.?" Tidak, segala sesuatunya merupakan kenyataan, kadangkala apa yang berada dihadapannya memang sukar dipercaya oleh siapa pun. Nun jauh disana tampak bukit yang berlapis-lapis dengan hutan yang lebat, siapa pun tak akan menyangka kalau dibalik bukit di tepi samudra dengan ombak yang deras, terdapat sebuah kuil dalam bentuksedemikian anehnya. 957

Sekeliling kuil itu penuh dengan batu karang berwarna hitam yang berkilauan. Dalam keadaan bugil, Kang Cin sin berbaring diatas batu karang itu... Mendadak... Gadis itu menjerit kaget...paras dukanya yang pucat pias berubah menjadisemu merah. Rupanya dia baru menyadari kalau ia sedang berada dalam keadaan bugil, tanpa secuwil kainpun yang melekat ditubuhnya. Kendatipun ia pernah bertelanjang bulat, seluruh bagian tubuhnya pernah dilihat dan dinikmati oleh kawanan manusia laknat, pernah di perkosa dan melewati kehidupan bagaikan seorang pelacur selama hampir sebulan lamanya.... Namun kesemuanya itu bukan terjadi atas kehendaknya sendiri, dia tak mampu memberikan perlawanan. Tapi sekarang dia telah melepaskan diri dari penderitaan tersebut sudah lolos dari garang iblis yang melakukan itu. Sekaramg dia masih tetap merupakan seorang gadis yang suci bersih. Karenanya setelah mengetahui kalau dirinya berada dalam keadaan telanjang bulat, tentu saja ia merasa malu sekali. Memandang bisul-bisul bernanah yang memenuhi seluruh tubuhnya yang telanjang, Keng Cin sin merasa amat sedih sekali, titikair matatanpaterasajatuhbercucuran membasahi pipinya. -oo0dw0oo Jilid 29 SAMBIL menggertak gigi, dia berseru dengan penuh perasaan dendam: 958

"Aku harus membalas dendam, akan ku bunuh seluruh manusia laknatdariistanaHuan mokiongdilautanLamhay..." Terbayang kembali musibah yang menimpa dirinya, kembali dia menangis terisak dengan amat sedihnya. Suara tangisan Keng Cin sin kedengaran begitu lemah dan parau... Ini semua membuktikan kalau hawa murninya sudah banyak yang hilang, ia tak lebih hanya seorang manusia yang sudah tak jauh darisaat kematiannya... Isak tangis yang begitu sedih dan memedihkan hatinya membuat kesadaran Keng Cin sin kembali terlelap dalam keadaan sadar tak sadar. Untuk kesekian kalinya dia jatuh tidak sadarkan diri. Menantiia sadarkembali, tengbahhari sudah ldewat. Cahaya maatahari meneranbgi seluruh tubuh nya yang bugil, ia mendongakkan kepalanya, memandang bangunan kuil di atas bukit tersebut, namun suasana masih tetap hening, seakan-akan tiada berpenghuni. "Mungkin tiada orang yang berdiam dalam kuil itu..." guman gadis itu lirih. "tapi seandai nya ada penghuninya. bila mereka saksikan aku muncul dengan tubuh bugil... Ia tak berani membayangkan lebih jauh, diam-diam dia hanya bisa berdoa didalamhati: "Moga-moga saja tiada orang dalam kuil itu...." Kendatipun begitu, dia tak berani mendaki keatas bukit itu, apalagi memasuki bangunan kuil tersebut, sebab dia berada dalam keadaan telanjang bulat, ia malu bila sampai bertemu orang lain. Padahal kuil itu kosong tanpa penghuni, andaikata ada orang yang berdiam disitu, maka setelah berdiam selama sehari semalam disini, tentu saja jejak Keng Cin sin sudah diketahui oleh penghuni 959

kuil tersebut. Keng Cin sin tidak mempunyai keberanian untuk merangkak masuk ke dalam kuil dalam keadian beginilah dia menanti terushingga mataharitenggelamdansenja menjelangtiba. Dalam keadaan demikian, akhirnya gadis itu mulai berpikir: "Kalau aku harus berada dalam keadaan begini terus, akhirnya pasti akan mati kelaparan, daripada mati, lebih baik aku menahan rasa malu untuk melongok ke dalam..." Berpikir demikian, ia mulai menggerakkan tubuhnya siap bergerak ke atas bukit, tapi begitu badannya bergerak, ia segera merintih karena kesakitan. Jelas luka yang berada didalam tubuhnya menjadi pecah dan menimbulkan rasa sakit yang bukan kepalang hebatnya. Keng Cin sin menggertak giginya kencang-kencang, lalu merangkak maju beberapa langkah ke depan, sementara rintihan kesakitan bergema tiada hentinya dari mulutnya... Tulang belulangnya bagaikan dipatah-patahkan orang, kulit tubuhnya terasa panas dan sakitnya bukan kepalang. Setiap kali merangkak tiga langkah, Keng Cin sin segera berhenti beristirahat sebentar, wajahnya yang memucat seperti setan natpak mengejang keras penuh penderitaan. Rintihan kesakitan dan dengusan tertahan, berkumandang tiada hentinya daribibir sinona yang pucat itu... Wajahnya, tubuhnya basah kuyup oleh peluh sebesar kacang kedelaiyang bercu-curan amat deras. Untung saja permukaan tanah dari bukit itu merupakan batu karang yang hitam dan halus, kalau tidak. sudah dapat dipastikan seluruh badan Keng Cin sin akan terluka lecet dan berdarah. Kurang lebih setengah jam kemudian, akhirnya Keng Cin sin berhasil mendaki bukit yang empat kaki panjangnya itu. 960

Dengan menempelkan tubuh bagian bawah serta dadanya diatas bermukaan tanah didepan pintu kuil, dia mendongakkan kepalanya dan menatap ke dalam ruang kuil dengan sayu. Terasa olehnya kuil tersebut amat sepi, hening, dan tak kedengaran sedikit suara pun. "Ada orangkah dalam kuil?" dengan suara yang parau Keng Cin sin berteriak. Suaranya parau lagi lemah, namun suasana dalam ruangan kuil itu masih tetap hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suara pun. Setengah perminum teh sudah lewat, Keng Cin sin yang berbaring diatas tanah pun sudah terengah-engah. namun belum juga terdengar suara sahutan. Maka dia berteriak lagi. "Adakah seseorang didalam ruangan?" Suasana tetap hening, sepi dan tak kedengaran suara apapun. "Aaah, mungkin tiada orang didalam sana..." pikir Keng Cin sin kemudian. Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, dia merangkak masukke dalamruangankuil itu. Setelah melalui pintu, disana terlihal sebuah ruangan yang amat besar, dalam ruangan tampak beberapa patung pemujaan, tapi lantaran sudah dimakan usia, maka meskipun patung itu masih utuh, namun warnanya sudah luntur. Permukaan lantai berupa lapisan batu bata merah, semuanya berada dalam keadaan bersih, Sekeliling dinding ruangan tampak pula butiran mutiara yang memancarkan selapis cahaya lembut. Melihat betapa bersihnya ruangan itu, selain tanpa debu, sarang laba-labapun takada, kembali KengCin sin berpikir. 961

"Sudah jelas ada penghuninya disini, kalau tidak, mengapa ruangandisini tampakbegitu bersih?!' Berpikir sampai disitu, tanpa terasa, dia memandang kembali tubuh sendiri yang berada dalam keadaan bugil, merah padam selembar wajahnya yang memucat karena jengah. Berapa saat kemudian ia berseru lagi dengan sedih: "Ada orangkah disini? Adakah orang yang sedang bertapa ditempat ini? Harap sudi ke luar sebentar dan menolong aku si perempuan yang bernasib jelek..." Kecuali suara sendiri yang memantul dari empat dinding, take kedengaran sedikit suara pun bahkan dikala suaranya sirap, sekeliling ruangan itu kembali dicekam keheningan. SecaraberuntunKengCinsinberteriak lagisampai beberapakali, tapi suasana di sekeliling tempat itu masih tetap sepi tak kedengaran sedikit suara pun. pada hakekat nya tempat itu merupakan sebuah kuil yang tak berhuni. Melihathal itu, sinona lantasberpikir: "Aaaah, mungkin tokoh silat itu sedang pergi atau mungkin juga kuil ini memang kosong tak berpenghuni... Dia meronta untuk bangun dan berlutut didepan altar, kemudian gumamnya dengan lirih: Sin ceng sekalian, maafkan aku Keng Cin sin gadis yang bernasib jelek, karena sudah mengotori ruangan sucimu dengan tubuhku yang telanjang..`. Kemudian dengan susah payah dia mendekati meja altar itu dan berusaha keras untuk merangkak bangun dan berdiri. Ketika ia berhasil berdiri tegak, dengan cepat hidungnya mengendus bau harum semerbak yang membuat tubuh orang menjadisegar kembali. 962

Di dalam ruangan tengah kuil terdapat mutiara yang memancarkan sinar terang bagi pengamatan orang persilatan, cahaya mutiara tersebut sudah cukup menerangi seluruh ruangan tersebut bagaikan di siang hari saja, dengan cepat Keng Cin sin mengamati meja altar tersebut... Diatas altar terdapat sebuah hiolo yang terbuat dari tembaga, bauharumsemerbak tadi muncul dari dalamhiolo tersebut. Sebagaimana diketahui, selama beberapa hari ini Keng Cin Sin hanya menggunakan ikan mentah untuk mengisi perutnya yang lapar, maka dikala ia mengendus bau harum semerbak, perutnya segera menjadi geruyukan karena lapar. Berbicara sesungguhnya, sekarang dia merasa lapar sekali. "Aaaah, mungkin benda yang disimpan dalam hiolo itu adalah makanan" demikian dia berpikir, "karena bau harum semerbak itu sepertibaubuahapel, sepertijugabuah li...'' Makin tajam bau harum yang terendus Keng Cin sin, semakin lapar perut si nona tersebut, sehingga tanpa disadari dia lantas membuka penutup hiolo tersebut. Begitu penutup hiolo itu dibuka, bau harum yang semerbak terendus makin tajam, sementara semangatnya juga tiba-tiba saja bertambah segar... Biji matanya yang jeli dengan cepat melongok ke dalam hiolo tersebutternyataisihiolo ituhanyasebutirpil berwarnahijau. Melihat pil itu, Keng Cin sin menghela napas panjang, gumamnya: 'Pil ini sudah pasti hasil bikinan dari pertapa yang menghuni disini, aaaai... aku tidak pantas mengambil, benda yang bukan menjadi milik sendiri...' Bergumam sampai disitu, dia lantas menutup kembali hiolo tersebut dan diletakkan kembali.ke tempatnya semula. 963

"Criingg.. !" berkumandang suara memecahkan keheningan. gemerincingan nyaring Menyusul kemudian... "Bruuukkk!" dari atas penutup hiolo tersebut tiba-tiba saja terjatuh sebuah lencana tembaga tipis yang panjangnya tiga inci. Dengan cepat Keng Cin sin mempberhatikan lencadna tembaga itu,a ternyata di atbas lencana itu nampak penuh dengan ukiran tulisan. Buru-buru dia mengambil lencana tembaga itu dan membaca tulisan yang tertera disana, terbaca olehnya tulisan tersebut ber bunyi demikian: "Pil yang berada didalam hiolo itu merupakan sebutir pil mestika Pit ku sin wan, bila kau telah menelannya maka dapat bertahan selama enam bulan tanpa lapar. Kuil ini merupakan kuil Ngo siang bio dari jaman kerajaan Go, kau bisa sampai disini hal ini membuktikan kalau kau berjodoh, lagipula tidak kemaruk oleh benda yang bukan menjadi miliknya. ini semua menunjukkan kalau kau berbudi luhur. Terimalah pil Pit ku sin wan tersebut sebagai hadiah dariku! Tapi seandainya kau mempunyai ingatan serakah dengan mengambii pil tersebut, maka sekarang kau sudah mati cukup lama, sebab didalam hiolo tersebut dilengkapi dengan berbagai alat rahasia, disaat kau mengambil pil tersebut maka semua alat rahasia yang berada didalamnyaakan mulaibekerja. "Dari dalam hiolo itu akan memancar keluar jarum-jarum beracun, sekali pun ilmu silatnya amat lihay pun jangan harap bisa meloloskan diridariancaman. "Jarum itu amat beracun dan mematikan, bila bertemu dengan darah, betul tenaga dalam yang kau miliki amat sempurna, namun jangan harap jiwamu dapat diselamat kan. 964

Kini, alat cahasia yang berada dalam hiolo tersebut telah hancur dan musnah dengan diletakkannya kembali penutup hiolo itu keatas hiolo tersebut, bila kau mendengar suara gemerincing, berarti alat rahasia itu sudah punah, sekarang kau boleh mengambil pil tersebut dengan berlega hati. "Dalam kuil ini penuh dengan benda mestika, bila kau punya jodoh, semua benda tersebut tentu akan kau temukan, baik-baiklah dipergunakan. "Orang pertama yang memasuki kuil ini, Bun ji koansu Him Ciseng" Ketika selesai membaca tulisan yang tertera diatas lencana tembaga itu, Keng Cin sin merasa terkejut bercampur gembira. Ia terkejut karena hampir saja tewas di situ. Ia girang karenra pil Pit ku sit wan tersebut dapat menghilangkan rasa lapar yang sedang mencekam dirinya, bila pil tersebut sudah dimakan, berarti dia dapat mengobati lukanya dengan tenang ditempat tersebut... Sambil menghela napas sedih Keng Cin sin bergumam: 'Bun ji koan su Him Ci seng, bukankah ia adalah guru kekasihku Ku See hong? "Dia bilang kuil ini adalah kuil Ngo siang bio dari peninggalan kerajaan Go, itu berarti kuil ini didirikan oleh perdana menteri kerajaan Go, Ngo Cu siu. Konon kitab pusaka Cang ciong pit kip dibuat oleh Ngo Cu siu, jangan-jangan kitab pusaka tersebut memang disimpan ditempat ini? "Namun..bukankah Bun ji koan su locianpwee sudah memasuki kuil ini lebih dahulu? Bisa jadi kitab pusaka tersebut sudah dibawa pergiolehnya ... "Aaaai. coba kalau bukan begitu, dalam enam bulan mendatang aku bisa mempelajari ilmu silat maha sakti ditempat ini, kemudian pergi menuntut balas atas sakit hatiku...' Bergumam sampai disitu, dia lantas mengambil pil Pit ku sin wan tersebut dan dimasukkan ke dalam mulutnya lalu di telan ke dalam perut. 965

Tapibegitupiltersebutditelan, iasegera menjerit kaget: "Aaaah, obat beracun, obat beracun.... Ternyata begitu pil Pit ku sin wan itu ditelan ke dalam perut oleh Keng Cin sin, dia segera merasakan perutnya teramat sakit seperti di sayat-sayat dengan pisau, darah yang mengalir didalam tubuhnya serasa mendidih dengan hebatnya, tak terlukiskan rasa sakit yang mencekamtubuhnyawaktu itu. Akhirnya Keng Cin sin tak sanggup menahan diri lagi, seluruh tubuhnya menjadi panas bukan kepalang, ia tak mampu mengendalikan diri lagi, tubuhnya yang telan-jang mulai bergulingguling diatas tanah... Ia merintih kesakitan, mendengus terta-han, seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat, bau busuk yang memuakkan memancar keluar dari sekujur badannya. Suhu udara yang membara dalam tubuhnya kian lama kian bertampah panas. sekarang dia tidak merintih lagi bahkan mulai menjerit-jeritsepertibabi yangakandisembelih. Kini dia merasa benci, benci terhadap semua manusia yang ada didunia ini, membenci akan kebusukan serta kemunafikan mereka. Sampai-sampai manusia yang paling di hormati di duniapun ... Bun ji koan su Him Ci seng tak lebih hanya mengenakan kedok kebaikan, padahal sebetulnya adalah manu-sia licik yang berhati keji. Kalau bukan manusia keji, mengapa dia menggunakan lencana tembaga yang berisi tulisan itu untuk memancingnya agar menelan pil beracun tersebut dan mencelakai seorang manusia yang sama sekalitiada dendamatau sakit hatidengannya? Sekujur tubuh Keng Cin sin sekarang sudah tersiksa sekali, seluruh badannya se-akan-akan digigit oleh beribu ribu ekor semut beracun. 966

Selurun darah dan dagingnya seperti dl letakkan di atas pangganganapidan digarang, denganapiyang membara. Tulang belulangnya seperti ditekan oleh semacam kekuatan yang amatbesarsehinggahampir menjadiremukdanhancurberantakan. Makin lama dia semakin tak mampu untuk mengendalikan siksaan dan penderitaan yang mencekam tubuhnya itu, hilanglah kesadaran gadis tersebut.... Kini, tubuhnyasama sekali takberkutik lagi. Tapi dari rongga-rongga tubuhnya yang berpuluh-puluh ribu banyaknya itu nampak air keringat yang berbau busuk mulai meleleh keluar dengan amat derasnya. Entah berapa lama, Keng Cin sin mulai mengeluh kemudian memperdengarkan suara helaan napas panjang. Ketika dia melompat bangun dari atas tanah, ternyata seluruh badannya tidak terasa sakit lagi, bahkan semangatnya nampak segardansemua rasalemashilang lenyaptakberbekas. Dengan cepat dia menundukkan kepalanya dan memperhatikan kulit tubuhnya. Semua bisul-bisul bernanah yang semua menyelimuti seluruh tubuhnya kini sudah hilang lenyap tak berbekas sekalipun masih nampak sisa bintik-bintik berwaarna merah. Menyaksikan kesemuanya itu, setelah menghela napas panjang diapun bergumam: "Aaaaai, selembar nyawaku kembali berhasil dipungut dari dalam pintu neraka. Bun ji koan su locianpwe, maafkanlah daku tadi, aku telah salah menuduhmu..." Ternyata Pit Pit ku sin wan tersebut merupakan sebuah obat mestika yang berkasiat luar biasa, bukan cuma dapat menyembuhkan berbagai keracunan, dapat pula menambah tenaga dalam seseorang yang belajar silat. disamping dapat menghilangkan rasa lapar. 967

Sejak diperkosa secara beramai-ramai oleh kawanan manusia laknat, seperti diketahui Keng Cin sin telah mengidap penyakit kelamin yang kotor, namun setelah menelan pil Pit ku sin wan tersebut, semua racun dalam tubuhnya telah tersapu hingga lenyap tak berbekas. Sekalipun selembar jiwanya berhasil diselamatkan, namun setiap kali memandang bintik-bintik merah bekas keracunan diatas tubuhnya, air matanya segera jatuh bercucuran. Seorang gadis cantik jelita, kini berubah menjadi buruk dan penuh dengan noda, bayangkan saja, bagaimana mungkin hatinya tidak merasa sedih... Suka akan kecantikan dan keindahan merupakan kelemahan setiap manusia, terutama kaum wanita, disaat mereka menemukan kalau tubuhnya berubah menjadi jelek, tak bisa dihindari lagi kalau hatinyamenjadisedih danpilu. Sebab apabila seseorang memiliki seraut wajah yang tak bisa diterima oleh orang banyak, maka dia (pria) maupun dia (perempuan) tentu akan merasakan kesepian dan penderitaan.. Entah orang itu memang berwatak lincah atau berwatak hambar, dalamhati kecilnya, sudahpastiakantimbul perasaanrendahdiri. Sementara itu, fajar telah menyingsing kembali, sang surya memancarkan cahaya nya kemana-mana dan membuat suasana disekitar situ dapat terlihat jelas. Setelah kenyang mengucurkan air mata, Keng Cin sin menghela napas sedih, katanya: "Yaa, inilah yang dinamakan nasib, sekarang aku sudah seharusnya merasa puas, karena harapanku untuk melanjutkan hidup telah tercapai, aku punya harapan untuk bersua lagi dengan kekasih hatiku, memberitahukan semua musibah yang menimpaku, kemudian menghabisinyawaku sendiri... 'Ilmu silat yang kumiliki amat rendah, tak mungkin aku bisa membalas sakit hatiku ini, yang terpenting bagiku sekarang andalah 968

mendapatkan sebuah pakaian dan menutupi badanku, sekalipun disinitak adaorang lain, namun bertelanjangbulattetapmerupakan aib bagi kaum wanita" Maka Keng Cin sin mulai melakukan pencarian di dalam kuil Ngo siang bio tersebut untuk mendapatkan pakaian, namun meski sudah di cari setengah harian, ia belum berhasil juga menemukan pakaian yang dibutuhkan.... Akhirnya dia berhasil menemukan sebuah ruangan rahasia yang lain, ketika masuk ke dalam ruangan tersebut, dengan cepat dia menariknapas dingin... Ternyata di dalam ruangan itu hanya terdapat sebuah peti mati saja, selainitutidakterdapatsebuahbendapun. Menyaksikan kesemuanya itu, Keng Cin sin menghela napas sedih, kembalidiaber-gumam: ''Sudah kucari seluruh ruangan kuil ini hampir setiap pelosok kuteliti, namun tak sebuah pakaianpun yang berhasil kutemu kan untuk menutupi tubuhku, apakah aku harus bertelanyang bulat terus menerus? Tanpa mengenakan pakaian, bagaimana mungkin aku bisa keluar darisiniuntukbertemudengan orang..." Mendadak... Satu ingatan melintas didalam benaknya, ia segera bergumam lagiseorang diri: 'Aku benar-benar seorang tolol, bukankah disitu terdapat peti mati? Biasanyadidalampeti mati, tentuterdapatpulapakaian.. Walanpun dia tahu kalau pakaian dalam peti mati adalah pakaian milik orang yang telah mati, namun setelah berada dalam keadaan seperti ini, sekalipun benda milik orang matipun akan diambilnya juga untuk dipakainya menutupi tubuhnya. Sebab bila ia tak berhasil menemukan pakaian, berarti untuk selamanyadia takakan keluardari kuil . 969

'Peti mati adalah tempat untuk menyimpan jenasah, betapapun besarnya nyali sese-orang, tak nanti mereka berani membongkar peti matiuntuk mencaripakaian. Tapi keadaan Keng Cin sin sekarang sudah berada dalam keadaan apa boleh buat, dia tak akan memperduli soal-soal semacam itu lagi. Pertama-tama dia mencongkel dulu penutup peti mati itu, kemudian mengerah kan tenaga murninya dan mengangkat secara paksa . "Blaamm.... blaamm....!" dua kali benturan nyaring bergema memecahkan keheningan. Ternyata penutup peti mati yang beratnya mencapai tiga empat ratuskatiitu telahberhasildisingkap. Disaat penutup peti mati itu terbuka.. serta merta tubuhnya turut melompat mundur ke belakang, dia kuatir mayat yang berada dalam peti mati itu berubah menjadi setan atau iblis yang melompat keluar dari peti mati untuk mencari mangsa. Siapa tahu suasana tetap hening sepi tanpa terdengar sedikit suara pun meski penutup peti mati itu sudah terbuka, setelah yakin keadaan aman, gadis itu baru berjalan mendekati peti mati itu serta melongok ke dalam, Begitu melihat Keng Cin sin merasa semakin keheranan lagi. Ternyata peti mati yang terbuat dari batu itu kosong melompong, bukan saja tak tampak jenazahnya, juga tidak tampak dasar dari peti mati tersebut. Atau dengan perkataan lain, dasar peti mati itu merupakan sebuah mulut lorong, sedangkan peti mati yang besar itu tak lebih hanya menutupi pintu masuk menuju ke lorong rahasia tersebut. Terdorong oleh rasa ingin tahu dan ingin melihat apa gerangan yang terdapat di dalam lorong rahasia tersebut, Keng Cin sin segera melompatkedalampeti matitersebut. 970

"Pluuunggg ....!'' Dengan aman dan selamat Keng Cin sin berhasil menginjak didasar lorong seperti apa yang diduga olehnya, tempat itu memang merupakan sebuah lorong rahasia yang menjorok jauh ke dalam sana. Lorong tersebut panjangnya bukan kepalang, berdiri dalam lorong tersebut, Keng Cin sin merasakan angin berhembus amat kencang dan amat menusuk badan. Sekeliling dinding lorong penuh dengan butiran mutiara yang menerangi sekeliling tempat itu, maka semua benda yang berada empat kaki disekeliling lorong dapat terlihat amat jelas. Pelan-pelan Keng Cin sin berjalan menelusuri lorong rahasia tersehut, setelah berjalan kurang lebih belasan kaki lebih, mendadak dari depan sana terlihat cahaya emas berkilauan, gadis itu jadi terperanjat dan cepat cepat mengalihkan sorot matanya ke depan sana. Ternyata cahaya emas itu berasal dari kopyah emas dan seperangkat pakaian perang yang terbuat dari emas, benda-benda itu tersandar didinding, kopiah emas menutupi tulang kepala sesosok tengkorak sedang dibalik pakaian perang terbuat dari emas itupun merupakan seperangkat tulang manusia lengkap. Keng Cin sin menjadi amat kegirangan, pikirnya: "Nah, kali ini aku mendapatkan pakaian untuk menutupi badanku, sebentar akan ku cuci dulu pakaian perang emas itu, lakun kukenakan dulu untuk sementara waktu..." Berpikir demikian, Keng Cin sin lantas menghimpun tenaga dalamnya ketangan kanan lalu disapu pelan ke arah tulang belulang di bagian dada tengkorak tersebut. Dimana angin pukulan Itu berhembus lewat, kerangka manusia itu segera hancur berantakan dan bertumpukan tak karuan lagi wujudnya. 971

Dia tahu, tulang belulang itu sudah terlalu lama hingga lapuk semua, itulab sebabnya meskipun didorong oleh sedikit kekuatanpun, tengkorak manusia itu menjadi berantakan. Keng Cin sin mengumpulkan tulang belulang itu dan ditumpuk menjadi satu kemudian melanjutkan perjalanannya ke depan, belum sampai sepuluh langkah, kembali di temukan kerangka manusia yangberkopiahdan berpakaianperang terbuatdariemas. Seperti juga apa yang dilakukan pertama kali tadi. Keng Cin sin memporak porandakan tengkorak manusia itu serta menyingkirkan nya ke samping lorong. Ternyata selanjutnya dia menemukan lagi berpuluh sosok tengkorak manusia, dimana satu persatu disingkirkan semua olehnya ke tepi lorong rahasia. Ujung dari lorong rahasia tersbebut merupakan dsebuah ruangan ayang terbuat dari bata. Ditengah batu ruangan terletak sebuah peti mati berwarna kuning emas, rupanya sebuah peti mati emas, dalam ruangan tidak nampak benda apapun kecuali peti mati tersebut. Melihat kesemuanya itu, Keng Cin sin segera berpikir: "Peti mati yang berada diatas merupakan peti mati palsu, makanya orang kuno memang suka berbuat demikian untuk mengelabuhi orang, ini berarti dibawah ruangan inilah merupakan kuburan yang sebenarnya untuk menyimpan jenasah... Tapi dengan cepat satu ingatan lain melintas dalam benak King Cin sin, dengan perasaan curiga pikirnya lagi: "Kuil kuno ini didirikan oleh perdana menteri Ngo Cun siu dari kerajaan Go, mengapa bisa berubah menjadi sebuah kuburan? Sedangkan kuburan disini mirip sekali dengan kuburan seorang kaisar dari jaman dahulu kala? Sungguh mencurigakan sekali..." 972

Dia mencoba mengamati sekeliling peti mati tersebut, disana pun terdapat kerangka manusia yang mengenakan kopiah dan pakaian perang terbuat dariemas. Sekali lagi gadis itu berpikir: "Kalau ditinjau dari keadaan ditempat ini, seharusnya gua rahasia ini merupakan makam dari seorang kaisar pada jaman dahulu kala, sedangkan berpuluh sosok kerangka manusia berkopiah dan pakaian perang emas itu merupakan tulang belulang dari para Busu yang dikubur bersama-samanya." Ternyata menurut catatan Kuno: Apabila ada seorang raja meninggal dunia, sering kali dia akan mengajak sejumlah orang hidup untuk menemaninya mati bersama, kecuali para permaisuri, selir, dayang, taykam terdapat juga para pasukan pengawalnya. Bahkan ada pula raja yang mengurung sekalian para pekerja pembuat kuburan tersebut dan membuat mereka mati kelaparan didalam. Sementara itu, Keng Cin sin sedang berpikir lagi: Tujuan kedatanganku kemari hanya ingin mencari berapa pakaian saja untuk menutupi badanku yang bugil, sekarang itu sudah menemukan pakaian perang berwarna emas ini, berarti urusannya sudah tercapai buat apa aku harus memperdulikan kerangka-kerangka manusia dalam kuburan emas tersebut" Bepikir sampai disitu, dia lantas membalik kan badan dan siap berlalu darisitu. Mendadak.... Didalam benaknya teringat kembali akan catatan yang ditinggalkan Bun ji koan su Him Ci seng dalam lencana tembaga tersebut, bukankah telab diterangkan kalau didalam kuil ini masih terdapatbanyaksekali benda mestikalainnya? Teringat akan hal ini, rasa ingin tahunya segera muncul kembali... 973

Dengan cepat gadis itu berjalan mendekati peti mati emas tersebut, kemudian mengerahkan tenaga dalam ke dalam telapak tangannya dan berusaha untuk membuka penutup peti mati emas tersebut. Siapa sangka, walaupun dia telah mengerahkan segenap tenaga yang dimiliki pun belum berhasil juga untuk membongkar penutup peti matiemas itu. Keng Cin sin menjadi sangat keheranan, pada hal peti mati emas itu sangat kecil, penutup peti matinya paling banter cuma lima ratus kati, padahal tenaga murni yang dikerahkan keluar paling tidak mencapai seribu kati lebih, tapi anehnya mengapa peti mati emas itusamasekalitak berkutik? Semakin dipikir dia merasa semakin tidak percaya, sekali lagi dia mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk mengangkat penutup peti mati emas tersebut ke atas, namun usaha tersebut kembali mengalami kegagalan total. Tanpa terasa Keng Cin sin menjadi tertegun dan termangumangu, ditatapnya peti mati emas tersebut tanpa mengeluarkan sedikit suarapun... Mendadakterlintassatuingatandidalambenakgadis tersebut... Tiba-tiba saja Keng Can sin menemukan sebuah tombol rahasia yangberadadisebelahkiripenutuppeti matiemastersebut. "Aaaah, jangan-jangan tombol rahasia tersebut dipakai untuk membukapeti matitersebut?"demikiandiaberpikir. Berpikir sampai disitu, dengan cepat dia menekan tombol emas tersebut dengan jari tangan kanannya. "Criiing...!" suara gemerincingan nyaring bergema memecahkan keheningan... Dengan cepat Keng Cin sin merasakan pandangan matanya menjadi silau. Di hadapan mukanya tahu-tahu muncul selapis cahaya tajam yang berkilauan... 974

Ternyata isi dalam peti mati emas itu adalah intan permata serta mutu manikamyangtakbernilaiharganya. Benda-benda berharga tersebut begitu banyak jumlahnya sehingga pada hakekatnya bisa membeli sebuah kerajaan besar. Keng Cin sin tidak pernah meyangka kalau di dalam peti mati emas itu bisa tersimpan begitu banyak intan permata yang tak ternilai harganya itu. Sebagai seorang gadis yang menganggap emas bagaikan kotoran manusia, tentu saja Keng Cin sin tidak tertarik oleh kilauan permata, tiba-tiba saja dia menemukan di antara tumpukan intan permata tersebut terdapat pula dua buah kotak kemala yang gemerlapan. satu besar yang lain agak kecil. Keng Cin sin segera mengambil kotak kemala yang agak besar, disitupun terlihat tombol rahasianya, sewaktu ditekan tombol tersebut .... "Criiing!" segera bergema suara nyaring. Tiba-tiba Keng Cin sin menjerit keras dengan perasaan terkejut bercampur gembira: "Aaasah! Kitab pusaka Cang ciong pit kip, kitab pusaka Cang ciong pit kip ...." "Dendam kesumatku ada harapan untuk dituntut balas lagi, aku bersumpah akan membunuh habis semua manusia laknat tersebut dari muka bumi" Buru-buru dia membuka pula kotak kemala yang agak kecilan itu, sekali lagi gadis tersebut menjerit keras dengan pera-saan terkejut bercampur gembira... Ternyata didalam kotak kemala kecil itu terletak sebuah mutiara yang memancarkan panca warna yang indah dan amat menyilaukan mata, mutiara tersebut tak lain adalah mutiara Thian hiang lm yang sin cu yang tak ternilai harganya itu. 975

Ternyata sewaktu Bun ji koan su Him Ci seng datang ke kuil Ngo siang bio dulu, dia hanya berhasil mendapatkan kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas, sedangkan kitab yang ditemukan Keng Cin sin sekarang adalah bagian bawahnya. Menyusul kemudian, secara tak disengaja Keng Cin sin berhasil mendapatkan pula kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas yang rupanya disimpan kembali didalam kuil tersebut oleh Bun ji koan su Him Ci seng dimasa dulu. Kalau dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas berisikan pelbagai ilmu pukulan, ilmu pedang serta kepandaian sakti lainnya. Maka pada bagian bawah berisikan berbagai cara untuk menyembuhkan penyakit serta cara untuk berhasil melatih kepandaian silat aliran lain. Bahkan didalamnya tercantumkan pula berbagai cara penggunaan serta kasiat dari mutiara Sakti Thian hong im yang sin cu tersebut. Setelah menemukan benda-benda mestika tersebut, pertamatama Keng Cin sin mempe-lajari dulu ilmu penyembuhan dan mengguna kan kasiat dari mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut untuk menyembuhkan noda-noda diatas kulit badannya. Dengan cepat dia berhasil memulihkan kembali wajah aslinya. ooo 00dw00 ooo BAB 45 KINI paras mukanya menjadi cantik kembali, kulit badannya menjadi putih mulus dan halus, keindahan dan kecantikannya bahkan jauh melebihi keadaan dulu. Sayangnya dia merasa tetap ternoda, sebab apa yang menimpa dirinya tak mungkin bisa dihilangkan dengan benda apa pun. 976

Begitulah, hanya didalam wattu setengah tahun yang singkat, dia telah berhasil mempelajari seluruh kepandaian silat yang tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip tersebut, kemudian mempergunakan mutiara Thian hong im yang sin cu untuk menambah kekuatan tenaga dalamnya .... Itulah sebabnya, ilmu silat yang dimiliki Keng Cin sin, hanya dalam setengah tahun yang singkat pun telah memperoleh kemajuan yang luar biasa pesatnya. Dari seorang anak gadis yang biasa, kini berubah menjadi seorang manusia luar biasa. Diam-diam ia bersumpah: Dia akan membasmi semua kejahatan dan kebejatan moral dan kemunafikan dari kolong langit, sekalipun harus melakukan suatu pembantaian yang akan mengucurkan darah segar. Padahal musibah yang menimpa dirinya benar-benar kelewat mengenaskan hati. Seandainya anak gadis lain yang menga-lami tragedi seperti apa yang dialaminya sekarang, sudah dapat dipastikan mereka tak akan mempunyaikeberanian lagiuntuk melanjutkanhidup. Kini, walaupun Keng Cin sin telah berhasil menemukan Ku See hong, namun ia tak mempunyai keberanian untuk menuturkan musibah yang telah menimpa dirinya. Sebab dia merasa kejadian itu sangat memalukan, amat keji dan sulit untuk diutara kan. Selain daripada itu, dia merasa tubuhnya sudah ternoda, ia sudab tidak perawan, tidak suci lagi, naif bila tubah yang kotor itu harus dipersembahkan untuk kekasih hatinya. Akan tetapi ia tahu bahwa cintanya kepada Ku See hong sudah mendarah daging, dia ingin hidup berdampingan untuk selamanya disisi pemuda pujaan hatinya ini. 977

Namun, setiap kali teringat akan tubuhnya yang telah ternoda, dia harus berusaha keras untuk mengendalikan rasa sedih dalam hatinya, dia harus membuang jauh-jauh ingatan tersebut. Dia tahu, selama hidup jangan harap dia punya muka lagi untuk bertemu dengan ke kasih hatinya, berjumpa dengan raut wajah aslinya. Sebab Ku See hong masih mencintainya dengan begitu dalam, seandainya pemuda tersebut tahu kalau dia adalah Keng Cin sin, makadiatakpernahakan melepaskandirinyadenganbegitusaja. Disaat dia memahami musibah yang telah menimpa dirinya, bisa jadipemuda ituakan semakin mencintaidirinya. Tapi, justru karena hal itu pula, Keng Cin sin semakin tak ingin mempersembahkan tubuhnya yang tak bersih lagi itu untuk pemuda kekasih hatinya. Maka dia selalu berusaha untuk menutupi wujud aslinya, membohongi kekasihnya, sekalipun harus menghantamnya, mendam-pratnya, dia tak ingin membuat pemuda tersebut tahu akan indentitas dirinya. Sedang dia selalu berusaha berdoa dan berharap agar kekasihnya bisa hidup berbahagia bersama gadis lain. Sekalipun dia sendiri harus menekan rasa sedih dan kosong yang takterlukiskandengan kata-kata. Demikianlah, dengan penuh kesedihan dan perasaan yang hancur, Keng Cin sin menangis sejadi-jadinya dipuncak bukit tersebut. Suara tangisannya sungguh mengharukan hati orang, membuat hati siapa pun merasa iba. Setengah jam kemudian Keng Cin sin baru pelan-pelan menghentikan isaktangisnyaitu. Dengan sepasang mata yang jeli dia mengawasi awan yang bergerakdiangkasa, lalu gumamnyasedih: 978

"Kehidupan manusia memang selalu berubah-ubah, seperti udara yang kadang kala cerah, kadangkala mendung, rembulan pun kadang-kadang purnama, kadang kala tinggal separuh... "Sekarang, aku telah memperoleh cinta kasihnya yang suci, sudah sepantasnya aku merasa puas, apa lagi yang kuharapkan sekarang? "Kini dia sudah mempunyai Him Ji im, Im Yan cu, hatinya sudah tidak kesepian lagi, bukankah tindakanku sekarang hanya suatu tindakan yang berlebihan saja. . Sekalipun dimulut dia berkata demikian, namun titik air mata toh bercucuran juga membasahinya. Aaaaai.. dasargadisyangbernasib malang, apa lagiyangbisadia lakukan sekarang' Mendadak.. pada saat itulah.. Dari bawah punggung bukit dibawah bukit sana, tiba-tiba muncul belasan sosok bayangan manusia sambil mendengarkan suara pekikan panjang yang aneh secepat sambaran kilat mereka bergerak mendekat. Sebenarnya Keng Cin Sin, hendak menghindarkan diri dari beberapa orang itu, sebab dia sudah tidak memiliki sisa waktu yang terlalu banyaklagi. Namun, ketika ia mendengar suara pekikan aneh tersebut, tibatiba saja dari balik mata Keng Cin sin memancar keluar sinar pembunuhan yang menggidikkan hati. Keparat dari Lam hay, manusia laknat dari Huan mo kiong, akhirnya kalian menghantar diri ke pintu neraka... Hmmm. rupanya otak yang mencelakai diriku... si pedang emas Cia Tiong giok telah datang sendiri... bagus bagus sekali hari ini juga aku akan menyuruh kalian merasakan siksaan yang paling keji didunia saat ini..! 979

Sreet, sreet, sreet...! Desingan angin tajam berkumandang memecahkan keheningan. Empat sosok bayangan manusia bermun-culan diatas puncak bukit itu disusul kemudian oleh delapan orang lainnya dari belakang. Dari ke empat orang yang berdatangan lebih dulu tak lain adalah si pedang emas Cia Tiong giok, Siang bin tok ci (kakek beracun berwajah duka) Mao Soh sat, Ceng bong mi tan (peluru pemabuk penggetar jagad) Cui khi sin serta seorang kakek jangkung bertubuh ceking, dia adalah Thamcu panji putih Hee Nay bok dari Huan mo kiong. Sedang, ke delapan orang lelaki setengah umur yang berada di dibelakangnya tak lain adalah para hiangcu dari golongan Huan mo kiong. Menyaksikan kehadiran orang-orang itu, Keng Cin sin merasakan darah yang mengalir didalam tubuhnya mendidih keras, dari sekian banyak orang yang hadir dihadapan nya sekarang, kecuali Thamcu Panji putih, yang lain adalah orang-orang yang pernah memperkosa dirinya. Teringat akan musibah yang menimpa dirinya, hampir saja Keng Cin sin menjadi kalap, dia mendongakkan kepalanya lalu menjerit dengansuarayangtinggi melengkingdanmengerikansekali.... Tidak sampat kawanan iblis dari Huan mo kiong itu sempat berbicara, secepat sambaran petir dia sudah menerjang ke arah delapan orang hiangcu tersebut dan secara ganas menggerakkan sepasang tangan dan kakinya melancarkan serangan-serangan buas dan keji. Mimpipun kawanan iblis dari Huan mo kiong memyangka kalau manusia berkerudung warna dihadapan mereka sekarang tak lain adalah mempunyaidendamkesumatsedalamlautandengan 980 tersebut tak pernah warni yang berada Keng Cin sin yang mereka.

Sedang mereka pun tidak pernah menyang-ka kalau Keng Cin sin bakal melancarkan serangan secara begitu keji terhadap semua orang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sejak semula, ke delapan orang hiangcu tersebut sudah dibikin keder hatinya oleh kewibawaan manusia berkerudung warna warni itu, maka ketika dilihatnya orang itu menerjang datang secara tibatiba, serentak mereka menganyunkan sepasang telapak tangannya dan masing-masing melancarkan sebuah pukulan dahsyat. Menyusul kemudian delapan sosok bayangan manusia itu segera melompat mundur ke belakang dan masing-masing meloloskan senjata tajamyang di milikinya. Ilmu silat yang dimiliki Keng Cin sin sudah mencapai tingkatan yang luar biasa, terhadap ilmu pukulan mereka tentu saja tak di pandang sebelab mata pun. Tampak tubuhnya berkelebat lewat dengan kecepatan luar biasa, tahu-tahu saja ia sudah mundur ke samping dua orang hiang-cu. Ilmu silat yang dimiliki kedua orang hiangcu itupun tidak lemah, serentak mereka membentak keras, senjata yang berada di tangan diayunkan cepat menciptakan selapis cahaya tajam yang berkilauan, kemudian mengurung seluruh tubuh Keng Cin sin dengan ketatnya. Akan tetapi, baru saja senjata tajam mereka digerakkan sampai ditengah jalan, tahu-tahu dadanya terasa sakit sekali.... Dua kali jeritan ngeri yang mebnyayatkan hati dsegera berkumanadang memecahkanb ke-heningan, dua sosok nyawa segera melayang meninggalkan raganya..... Setelah membunuh dua orang, Keng Cin sin baru seolah-olah sadar dari ingatan, dengan cepat serunya lantang: "Mengapa aku bertindak begitu bodoh? Mengapa mereka dibiarkan mampus dengan begitu ke enakan?" Ditengah teriakan keras, Keng Cin sin segera memungut sebilah pedang dari atas tanah, kemudian dengan penuh kebencian 981

mencincang tubuh ke dua sosok mayat tersebut hingga hancur berkeping-keping, hancuran daging dan percikan darah segera berhamburan ke mana-mana. Untuk beberapa saat lamanya kawanan iblis dari Huan mo kiong itu dibuat tertegun dan termangu-mangu saking kagetnya oleh kecepatan gerak Keng Cin sin serta caranya membunuh orang yang begitu keji. Untuk beberapa saat lamanya, enam orang hiangcu lainnya menjadi lupa untuk melancarkan serangan ke arahnya. Keng Cin sin mengorek keluar hati, jantung serta isi perut mayatmayat tesebut, kemudian setelah mencincang mayat-mayat itu sehingga hancur, dia baru mendongakkan kepalanya dan tertawa seram. Dibalik suara tertawanya itu-terkandung nada benci, dendam, sedih dan puas. 'Gelak tertawanya seperti tangisan setan Seperti juga lolongan serigala.. amat menu-suk pendengaran dan sangat tak sedap. Mendengar suara tertawanya yang begitu menyeramkan, semua orang merasakan hatinya bergidik dan paras mukanya pada berubah hebat. Selesai tertawa seram, Keng Cin sin menghentikan sepasang matanya yang seram dan penuh hawa napsu membunuh itu diatas wajahkeenamorang hiangcu lain nya. Terhadap kawanan iblis dari Huan mo kiong ini, dia bertekad akan membasminya semua, tak seorangpun diantara mereka akan dibiarkan loldos dengan selamat. Ditatap olbeh sorot mata yang begitu mengerikan, ke enam orang hiangcu itu menjadi bergidik sehingga tanpa terasa bulu romanya pada bangun berdiri. 982

Pelan-pelan Keng Cin sin mengangkat pedangnya yang penuh berlepotan darah itu, kemudian selangkah demi selangkah pelanpelanberjalan mendekati keenamortanghiangcu itu. Tanpa sadar, ke enam oramg hiangcu itu dengan serentak mundur ke belakang dengan ketakutan. "Kalian tak usah kuatir!" seru Keng Cin sin kemudian dengan suara yang mengerikan. "aku tak akan membiarkan kalian mampus sedemikian cepatnya, aku akan menyuruh kalian merasakan betapa nikmatnyadisiksa lantas matisecarapelan-pelan..' Dengan cepat si Pedang emas Cia Tiong giok mencabut keluar pedang emasnya, kemudian dengan suara nyaring membentak: "Manusia berkerudung warna warni, kau jangan bersikap kelewat tekebur...." Ditengah bentakan nyaring, pedanrg emas nya dengan membawa desingan angin tajam yang menggidikkan hati langsung meluncur ke arah belakang tubuh Keng Cin sin. Menghadapi serangan yang maha dahsyat tersebut, Keng Cin Sin segera tertawa seram: 'Heeeehhh...heehhh...heeehh . Cia Tiong giok, giliranmu jatuh pada paling akhir, kau pun --bakal merasakan siksaan yang paling keji lebih dulusebelum menemuiajalmu...!" Di tengah seruan mana, tangan kirinya segera dikebaskan ke belakang, segulung desingan angin lembut dengan cepat memaksa Cia Tiong giok mundur sejauh dua kaki dengan sempoyongan. Tak terlukiskan rasa kaget pemuda itu, dia tak berani melancarkan serangan lagi. Karena dia tahu bahwa tenaga dalam yang dimiliki manusia berkerudung itu masih jauh diatas kepandaiannya, menyerang secaramenggelap hanyaakan merugikan dirisendiri. Mendadak terdengar salah seorang diantara ke enam orang hiangcu itu membentak dengan nada takut: 983

"Siapakah kau? Dendam sakit hati apakah yang terjalin antara kau dengan kami... "Keng Cin sin segera mendongakkan kepalanya dan tertawa seram: "Haaaahhh.. haaraahhh... haaaaathhh.. siapakah qaku? `Kalian sermua kenal dengan diriku, setelah kalian merasakan siksaan dan penderitaan, dikala ajal sudah didepan mata, aku baru akan memberitahukan kepada kalian antara aku dan kalian mempunyai dendam sakit hati..apa... heeehhh... heeehh... heehhh, dendam yang terjalin diantara kita lebih dalamdari samudra, mengerti!" Keenam orang hiangcu itu, serentak membentak keras, senjata mereka dengan menciptakan selapis cahaya tajam yang berkilauan tiba-tibasaja melurukbersama kearah manusiaberkerudungitu. Keng Cin sin tertawa seram. "Heehhh.... heehhh... heeeehhh.. sekarang, aku akan memenggal kaki kalian lebih dahulu" Ditengah seruan tersebut, tubuh gadis tersebut menerjang ke muka dengan suatu gerakan aneh, pedangnya secara aneh membacok ke arah depan. Tiga kali jeritan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan kehe-ningan... Percikan darah segar berhamburan ke-mana-mana, enam buah kaki dari tiga orang hiangcu terpapas kutung dari batas lutut, sambil menjerit-jerit seperti setan mereka bergulingan diatas tanah dengan tubuh kesakitan... Tiga orang Hiangcu lainnya menjadi ketakutan setengah mati, Apalagi setelah menyaksikan kelihayan dari Keng Cin sin, jurus pedang yang mereka lancarkan segera dibuyarkan, kemudian bersama-sama melompat mundur ke belakang... 984

Tentu saja Keng Cin sin tak akan membiarkan mereka kabur dengan begitu saja, sambil membentak nyaring, cahaya tajam segera berkelebatan lewat kembali... Sekali lagi berkumandang tiga kali jeritan ngeri yang amat memilukan hati... Separang kaki dari ke tiga orang Hiang cu itu pun secara beruntun kena ditebas kutung oleh bacokan pedang tersebut sehingga berjatuhan. Kepandaian silat yang dimiliki Keng Cin sin sungguh mengerikan sekali, serangan yang dilancarkan untuk menebas kutung kaki-kaki mereka itu boleh dibilang hanya sekejap mata saja. Kecepatan geraknya boleh dibilang jarang di jumpai sebelumnya di dunia ini. PekKithamcuHeeJinbok membentaknyaring: "Manusia berkerudung warna warni, mengapa kau berhati keji dan takberperasaan sepertiini?" "Heeeehhhh.. heeeehhh...heeeehhh...Pek ki thamcu Hee Jin bok, bila kau mengundurkan diri saat ini juga, aku bersedia untuk melepaskan selembar jiwa anjingmu, tapi bila kau masih saja tak tahu diri dan mengendon terus disini, akhirnya kaupun tak akan lolos dari kematian, cuma kematian yang kau peroleh biar kau dapatkan secara utuh dan nyaman" Perkataan mana diucapkan dengan nada sombong, dingin dan sangat tekebur. Pekkithamcu HeJinbok merupakanseoranggembong iblis yang sudah terbiasa bersikap sombong dan buas, kendatipun dia tahu kalau bukan tandingan Keng Cin sin apabila harus turun tangan seorang diri namun dia pun tak akan membiarkan dirinya dipandang hina oleh musuhnya, Apalagi dipihaknya masih terdapat empat orang jago lihay kelas satu. 985

Maka deng;an suara yang menyeramkan dia tertawa dingin, setelah itu ujarnya: "Heeeehhh...heeehh...heeeehh.., jika ku tinjau dari sikapmu yang kenal dengan aku orang she Hee, besar kemungkinan kita pernah berkenalan dimasa lalu, hmm!! Akan kulihat sesungguhnya kau adalah manusiaberkepalatiga berlenganenam macamapa. Sorot mata Keng Cin sin yang dingin dan sadis menyapu sekejap ke enam orang Hiangcu yang masih bergulingan di tanah sambil mengerang kesakitan itu, kemudian dengan tanpa perasaan barang sedikit pun pelan-pelan dia membalikkan tubuhnya. Dengan suara sedingin es dia berseru: 'Hee Jin bok! Bila kau tidak segera mengundurkan diri, maka aku akan membunuhmu lebih dulu!." Sembari berkata, tubuhnya yang menyeramkan itu bergerak selangkah demi selangkah menghampiri si Pedang emas Cia Tiong gioksekalian berempat... Ke empat orang itu hampir semuanya merupakan seorang iblis yang sudah sering terjun ke kuali panas, mendaki bukit golok dengan pelbagai kesulitannya, namun disaat mereka saksikan sepasang biji mata lawan yang mencorongkan sinar kebengisan, tak urung mereka mundur juga sejauh dua langkah, "Siapakah kau?" si pedang emas Cia Tiong giok segera membentak keras. Keng Cin sin tertawa seram. "Heeeehhh... heeehhh... heehnh... siapa aku? kau tidak kenal dengan diriku ? ''Sebelum saat ajalmu tiba, tunggulah sejenak lagi, sampai waktunya kau akan tahu dengan sendirinya siapakah diriku ini? Harap kau jangan gelisah, aku pun akan memberi bagian pula untukmu agar kau turut merasakan bagaimana nikmatnya siksaan ini!" Si Pedang emas Cia Tiong giok benar-benar tak bisa menduga siapa gerangan manusia berkerudung tersebut? 986

Sebab, pada waktu itu Keng Cin sin telah mengidap penyakit kelamin yang parah dan telah menjalar sampai ke seluruh tubuhnya, lagipula tubuhnya yang telanjang di taruh di atas sebuah sampan kecil yang dialirkan ke tengah samudra bebas, mustahil kalau gadis tersebut masih ada harapan untuk melanjut kan hidup lebih jauh. Apalagi racun penyakit kelamin yang di derita Keng Cin sin waktu itu sudah membuat nya tak sadarkan diri sepanjang hari, seluruh tubuhnya tak mampu berkutik lagi, pada hakekatnya keadaan tersebut tak ubahnya dengan sesosok mayat. Tapi Thian menakdirkan dia untuk tidak mati, kekuatan tubuh serta daya tahannya yang kuat membuat dia keluar sebagai pemenang didalam pergulatannya melawan maut, akhirnya dia berhasil mendapat penemuan luar biasa yang mengubahnya menjadiseorang manusia luarbiasa. Sesungguhnya Keng Cin sin adalah anggota dari istana Huan mo kiong di laut selatan. orang yang telah mereka lupakan, bagaimana mungkin mereka bisa menduga kalau di dunia ini bisa muncul kembali se orang Keng Cin sin. Siang bin tok ci (kakek beracun berwajah sedih) Mao Soh san, Ceng tong mi tan (peluru pemabuk penggetar jagad) Ciu Khi sin sbudah beberapa kdali ingin melancarkan sergapan untuk membinasakan Keng Cin sin, malah Ciu Khi sin telah merogoh ke dalam sakunya siap mengeluarkan peluru pemabuknya untuk memabukkan dia. Tapi sepasang mata Keng Cin sin yang jeli dan tajam mengawasi gerak-geriknya terus dengan seksama, malah beberapa orang bajingan tersebut memang merupakan orang-orang yang diketahui secara pasti olehnya. Oleh sebab itu dia mendengus dingin, lalu dengan suara yang bernada memandang hina katanya: "Ceng bong mi tan Ciu Khi sin, kau tak usah memggunakan permainan busukmu lagi. 987

"Siang cin tok ci Mao Soh san, kau hanya belajar ilmu beracun selama berapa hari saja, bagiku kepandaian tersebut sama sekali tak ada gunanya. Lebih baik, nantikanlah masibmu yang sadis dan mengerikan itu menimpa diri kalian semua!" Keadaaa pada saat ini hakekatnya ibarat bertemu setan di tengah hari bolong bagi kawanan manusia laknat dari Lam hay Huan mo kiong tersebut, kemunculan perempuan ini didalam dunia persilatan hanya berapa bulan saja, tapi anehnya mengapa dia bisa mengetahui semua nawa dari jago-jago Huan mo kiong tersebut secara jelas? Si pedang emas Cia Tiong giok tertawa seram, dengan wajah yang menyeringai licik dia berkata. "Kau memang hebat sekali, tak nyana kalau nama kami semua kau bisa sebutkan satu persatu, Tapi... kau pun harus mempertimbangkan dulu kemampuan itu, dengan kekuatanmu seorang, apakah mampu untuk menahan serangan kami berempat?" Keng Cin sin tertawa seram. "Aku adalah malaikat elmaut bagi manusia-manusia dari Huan mo kiong, tentu saja aku dapat menyebutkan nama kalian satu persatu untuk menerima kematian... hmmm! dalam pandangan mataku, kalian berempat tak lebih hanya empat gentong nasi yang tak berguna, terus terang saja kuberitahukan kepada kalian, tak lama kemudian aku akan meratakan istana Huan mo kiong kalian dengan bumi, kemudian menggunakan darah segar kalian untuk mencuci bersih semua kemaksiatan danr kemunafikan yatng telah menodaipulauHuan mor to. Setelah mendengar perkataan itu. Kemudian menyaksikan pula sorot matanya yang keji dan penuh perasaan dendam itu, sadarlah ke empat jago tersebut bahwa ucapan itu bukan gertak sambal belaka. Mereka seakan-akan merasakan seolah-olah istana Huan mo kiong berubah menjadi pulau dengan mayat-mayat yang berserakan 988

dimana-mana, seperti tiada darah segar menggenangi seluruh permukaan pulau itu dan mengalir ke laut. . Membayangkan sampai disitu, tanpa terasa semua orang menghembuskan napas dingin, sekujur tubuh mereka gemetar keras menahan rasa menggidik yang mencekamseluruh perasaan mereka. Dengan perasaan berjajar-jajar, mereka berempat dahsyatnya dari tegang ke empat orang itu berdiri bersama mereka ingin menggunakan kekuatan gabungan dari untuk menyambut serangan yang bagaimanapun Keng Cin sin.

Kini, tubuh Keng Cin sin sudah berada hanya beberapa kaki saja dari hadapan mereka, ia berdiri tegak disitu sambil tertawa dingin tiada hentinya. "Hmmm, kalian manusia-manusia laknat yang berhati licik, keji dan membunuh orang tak berkedip, hari ini tentunya kalian sudah merasakan bukan bagaimanakah ngerinya menghadapi kematian yang mengerikan...!" "Siapakah kau sebenarnya? Ayo cepat sebutkan namamu untuk menerima kema-tian!" bentak si pedang emas Cia Tiong giok dengan suara menggeledek. Keng Cin sin tertawa dingin, suaranya rendah, berat dan menggetarkan sukma. "Bila kusebutkan namaku, mungkin kalian akan segera mampus karena ketakutan! "Kini, aku akan merenggut dulu selembar nyawa dari Pak ki thamcu Hee Jin bok, kemudian menyusul kalian bertiga!" Begitu selesai berkata, Keng Cin sin segera menggerakkan sepasang telapak tangannya yang putih bersih dan secara beruntun melancarkan serangkaian serangan gencar. Si Pedang emas Cia Tiong giok, Siang cin tok ci Mao san dan Ceng hong mi tan Cin Khi sin bertiga segera merasakan ada segulung tenaga pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya 989

bukit karang, menekan ke atas dada mereka dan hampir saja membuat merekasesaknapas. Serta merta ke tiga orang itu melompat mundur ke belakang. Berbeda sekali dengan Pek ki thamcu Hee Jin bok, apa yang dirasakan jauh berbeda dengan apa yang dirasakan ketiga orang itu, dia merasa adanya segulung tenaga hisapan kuat yang membuat kuda-kudanya hancur dan maju tanpa sadar sejauh beberapa langkah dengan sempoyongan. Sebaliknya Keng Cin sin seperti sesosok sukma gentayangan saja tahu-tahu sudah berdiri dihadapan Hee Jin bok, jari tangan nya yang putih bersih pelan-pelan disodok kan ke depan menotok jalan darah sim kan hiatnya. Pek ki thamcu Hee Jin bok benar-benar merasa terperanjat yang tak terkirakan, secepatnya dia melejit ke samping, sepasang telapak tangannya direntangkan ke kiri dan kanan, kemudian secepat kilat balik menghantam dua buah jalan darah kematian di tubuh Keng Cin sin. Perubahan ini benar-benar dilakukan dengan gerakan yang cepat sekali ... Tapi entah menggunakan gerakan apa, didalam berapa kali gerakan saja, tahu-tahu tubuh Keng Cin sin sudah berubah posisinya semula. Ketika Pek ki thamcu He Jin bok merasakan jurus serangannya mengenai sasaran yang kosong tadi, ia segera merasakan datangnya desingan angin dingin yang keras ke atas punggungnya. Dalam perasaan kaget dan terkesiapnya buru-buru dia berpaling ke belakang, segera dilihatnya jari tangan Keng Cin sin yang putih bersih itu sudah muncul didepan mata. Dia menjerit keras lalu menggeserkan tubunnya dengan sekuat tenaga ke samping arena. 990

Siapa tahu baru saja tubuhnya berhasil berdiri tegak, jari tangan yang putih halus itu sudah muncul kembali hanya tiga inci di atas jalan darah Sim kan hiat diatas dadanya. Kenyataan ini benar-benar membuat Pek ki thamcu Hee Jin bok menjadi ketakutan setengah mati sehingga sukmanya serasa melayang meninggalkan raganya, satu ingatan segera melintas didalambenaknya, iabertekadhendak beradujiwa. Tubuhnya segera mundur ke belabkang, kemudian dmenggunakan kesaempatan terse-bbut dia melepaskan sebuah tendangan kilat dengan kaki kirinya mengarah selangkangan Keng Cin sin. Betapa gusarnya Keng Cin sin menyaksi kan He Jin bok melancarkan serangan dengan jurus yang begitu cabul dan taktahu malu, dia mendengus dingin, hawa membunuh segera menyelimuti seluruh wajahnya. Tiba-tiba kaki kanannya bertekuk ke depan, tatkala tendangan dari Hee Jin bok menyambar lewat di atas pakaian lawannya jari tangan Keng Cin sin segera menyodok ke muka dan menghajar jalan darah sin kan hiat di atas dadanya. Suatu jeritan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan keheningan. Darah segar menyembur keluar diri mulut Pek ki thamcu Hee Jin bok, lalu tubuhnya roboh terkulai ke tanah, berkelejetan sebentar dan tewas seketika itu juga. Sedangkan Keng Cin sin tahu-tahu sudah berdiri kaku di hadapan si pedang emas Cia Tiong giok sekalian sambil tertawa dingin tiada hentinya, wajah yang sinis kaku memancarkan cahaya membunuh yang menggidikkan hati. Ceng bong mi tan Ciu Khi sin tak dapat menahan diri lagi, mendadak ia bertindak, dengan cepat tangannya diayunkan ke depan, sebatang peluru sakti pemabuk sukma segera meluncurkan ke depan dengan kecepatan luar biasa. 991

Sementara tubuh mereka bertiga pun bergerak mundur ke belakang secara bersama-sama. Tapi, ketika baru saja mereka berhasil untuk berdiri tegak, suara tertawa dingin yang mendirikan bulu roma itu tahu-tahu sudah berkumandangpuladihadapan mereka. Cia Tiong giok melintangkan pedang emasnya di depan dada lalu bentaknya keras-keras. Manusia berkerudung warna warni, dendam sakit hati apakah yang telah terjalin antara kami orang-orang Huan mo kiong dengan dirimu? Mengapa kau bersikap begitu keji dan tak berperikemanusiaan dengan membunuh sembilan orang anggota kami..." Sorot mata Keng Cin sin dingin kaku dan menggidikkan hati, dengan wajan kaku tanpa perasaan dia berkata seram. "Antara aku dengan kalian terikat dendam sakit hati yang lebih dalam dari samudra, Hmmmm! Bukan hanya kalian beberapa orang saja yang akan kubunuh, seluruh anggota Huan mo kiong di Lam hay akankubantaisemua hinggaludas" "Siapakah kau? Cepat katakan"' bentak si pedang emas Cia Tiong giok lagi. "bila kau benar-benar mempunyai dendam kesumat sedalam lautan dengan orang-orang Huan mo kiong kami, tentu saja kami akan melayanimu dengan sebaik-baiknya, cuma bila kau membunuhi orang kami tanpa sebab, maka kau harus menerima hukumanyangsetimpaldariumatpersilatandi dunia ini" Keng Cin sin mendengus sinis, dengan wajah menghina katanya: `Cia Tiong giok? Sejak kapan sih kau menjadi begitu gagah perkasa dan berjiwa adil? Mirip benar dengan perbuatan seorang pendekar besar yarg mengutamakan keadilan? Huuhhh..." Sekali lagi perempuan itu mendongakkan kepalanya dan mendengarkan suara tertawa anehnya yang seram dan menusuk pendengaran. 992

Suara tertawa itu amat keras dan nyaring, menggetarkan gendang telinga ke tiga orang itu sehingga mereka rasakan seakanakan ada pedang tajamyang menggorek telinga nya. Tak tahan ke tiga orang itu melompat mundur sejauh dua langkah dengan wajah memucat. Mendadak Keng Cin sin berhenti tertawa lalu dengan suara yang dingin menyeramkan, katanya: 'Cia Tiong giok masih ingatkan kalian dengan seorang gadis yang telah diperkosa secara bergilir oleh kalian manusia-manusia laknat dari istana Huan mo kiong? Kalian manusia-manusia Iblis dari Huan mo kiong sudah terlalu sering memperkosa perempuan, mungkin untuk sesaat kalian tak bisa menduga siapakah diriku bukan? Baiklah. aku akan memberitahukan kepada kalian dengan lebih jelas lagi. perempuan itu telah kalian perkosa secara bergilir secara berulang kali. kemudian kalian letakkan tubuhnya di atas sebuah sampan kecil yang dialirkan ke tengah samudra luas" "Kau... kau adalah Keng Cin ...... pedang emas Cia Tiong giok tak sanggup menahan diri lagi, ia menjerit kaget. Sekali lagi Keng Cin sin mendengarkan suara tertawa panjangnya yang aneh dan menyeramkan. -oo0dw0ooo Jilid 30 CARA tertawanya itu seperti jeritan kuntilanak ditengah malam buta, seperti jeritan monyet diselat wu shia, begitu mengerikan, menyeramkan dan menggidik kan hati. Ditengah gelak tertawa itulah Keng Cin sin merobek kain kerudung bersulamtengkorak manusia itu. 993

Kemudian tangannya yang lain segera mencakar pula raut wajah yangjelekdan menyeramkan itu. 'Sreeet!" . Tahu-tahu ditangannya telah bertambah dengan selembar topeng kulit manusia .... Paras muka si Pedang emas Cia Tiong giok, Ceng hong mi tan Ciu Khi sin dam Siang bin tok ci Mao Soh sat segera berubah menjadi pucat pias seperti mayat, bibir mereka hijau membesi, sementara sepasang kaki mereka gemetar keras sekali. Dilihat dari sini, dapat diketahui betapa tegang, ngeri dan seramnya mereka bertiga. Keng Cin sin masih tetap berparas cantik jelita bak bidadari dari kahyangan, rambut nya yang hitam terurai sebahu berkibar terhembus angin, diantara alis matanya yang indah nampak sepasang biji matanya yang murung dan sedih. Penampilan perempuan itu seperti teratai putih dalam kolam, masih nampak begitu suci bersih dan anggun. Kulit tubuhnya seperti juga dulu, begitu putih, bersih dan menawan hati. Hanya saat ini wajahnya dingin seperti es, bahkan disertai pula dengan selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati. Sepasang matanya memancarkan sinar tajam menggidikkan, sorot mata itu memancarkan sinar buas, keji dan sadis yang membikin hatiorangterasabergidik bila memandangnya. Dengan suara sedingin es, Keng Cin sin berkata lagi: "Mimpi pun kalian tak pernah menyangka bukan kalau aku masih hidup segar bugar didunia ini? Heeh. heeeh...heeh.. sekarang tentunya kalian sudah tahu bukan perem-puan yang telah kalian gagahi secara bergilir, kini akan menuntut apa dari kalian laki-laki terkutuk? 994

"Kalian anggap aku hanya akan merenggut jiwa anjing kalian saja? Haaa...haahha Tidak! Aku bukan hanya menginginkan jiwa kalian, aku akan melimpahkan semua penderitaan dan siksaan lahir batin yang telah dialaminya dimasa lalu ke atas tubuh kalian, bahkan akan menyuruh kalian merasakan penderitaan yang lebih hebat, siksaan yang berlipat ganda lebih dahsyat daripada apa yang pernah dialaminya dulu!" ooo0dw0ooo BAB 64 KINI si pedang emas Cia Tiong giok sekalian sudah dicekam oleh perasaan tegang dan seram, mereka terbungkam dalam seribu bahasa, sebab apa yang diucapkan semuanya merupakan kenyataan. Dari mereka yang hadir ditengah arena sekarang, kecuali Pek ki thamcu Hee Jin bok seorang yang tak pernah memperkosanya, dalam kenyataan hampir semuanya pernah merasakan hangatnya tubuh gadis tersebut. Terutama sekali si pedang emas Cia Tiong giok, dialah orang pertama yang menghancur kan kehidupan yang suci, sedangkan Ceng hong mi-tan dan Siang bin tok eci merupakan orang yang mengusulkan agar gadis itu di gagahi secara bergilir oleh setiap manusialaknatyangberminatsepertiseorang pelacur. Dengan mata kepala sendiri mereka saksikan bagaimana Hee Jin bok yang tidak ikut memperkosa gadis itupun mengalami nasib yang tragis, maka dari sini bisa dibayangkan betapa seram dan brutalnya siksaan serta penderitaan yang bakal dia limpahkan terhadap mereka semua. Enam orang Hiangcu yang masih berguling di tanah sambil mengerang kesakitan itu merasa makin ketakutan lagi setelah mbengetahui bahwad manusia berkeraudung warna warbni yang 995

berada dihadapan mereka sekarang ternyata tak lain adalah Keng Cin sin, murid perempuan Kiongcu mereka. Kini mereka lebihputusasa, lebihngeridan ketakutanlagi. Mereka tahu, Keng Cin sin tak nanti akan merengggut mereka dengan begitu saja sehabis memotong sepasang mereka, sudah pasti dia akan memberikan yang paling paling kejam didunia ini untuk menyiksa lahir batin akhirnya mencabut nyawa mereka nyawa kaki brutal dan mereka sebelum

Setelah sepasang kaki mereka dipenggal tadi, mereka masih tak ingin segera bunuh diri, mereka berusaha untuk mempertahan kan kehidupan mereka. Tapi sekarang, setelah menyaksikan ortang itu adalah Keng Cin sin, serta merta ingatan itupun turut lenyap tak berbekas dari dalam benak mereka. Daripada harus tersiksa dan menderita luar biasa sebelum mati, lebih baik menghabisi jiwa sendiri agar bisa lolos dari siksaan hidup tersebut. Salah seorang diantaranya keenam orang Hiangcu itu segera meronta bangun, meng-himpun segenap tenaganya kedalam telapak tangan kanan, kemudian sekuat tenaga dihantamkan keatas ubun-ubun sendiri. Jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan, orang itu telah menghabisi nyawa sendiri dengan batok kepalanya hancur lebur tak karuan lagi bentuknya. Menyusul kemudian jeritan ngeri berkumandang saling susul menyusul. Mengikuti jeritan ngeri tadi, enam orang hiangcu tersebut bersama-sama menghajar batok kepala sendiri sampai hancur, sementara nyawa mereka yang kotor dan penuh dosa itupun turut meninggalkan dunia yang ramai ini. 996

Tak terlukiskan amarah Keng Cin sin menyaksikan orang-orang itu menghabisi nyawa sendiri, saking gusar dan mendongkolnya ia segera mendongakkan kepalanya dan tertawa seram. Saat itulah dalam benak si Pedang emas Cia Tiong giok bertiga terlintas satu ingatan yang sama. "Kabur!" Begitu ingatan tersebut melintbas lewat serentdak ketiga oranga itu membalikkabn badan dan melejit kearah udara. Arah yang diambil ketiga orang itu untuk kabur ternyata berlawanan semua, in:iah cara yang telah dilatih secara baik oleh setiap anggota istana Huan mo kiong di Lam hay. Dengan mengambil arah yang berlawanan didalam usahanya untuk melarikan diri, otomatis pihak lawan akan dibikin kebingungan, ini berarti paling tidak ada satu di antara mereka akan berhasil meloloskandiridengan selamat. Keng Cin sin adalah anggota istana Huan mo kiong, sudah barang tentu dia pun mengetahui ciri khusus dari orang-orang Huan mo kionguntuk meloloskandiri daribahayatersebut. Pada saat ketiga orang itu akan menggerakkan badannya untuk melarikan diri.... Keng Cin sin tertawa dingin, tubuhnya secepat sambaran kilat menyelinap ke samping menghadang jalan pergi Ceng hong mi tan Cin Khisin. Menyaksikan hal tersebut, Ceng hang mi tan Cin Khi sin berteriak keras: Kalian cepat kabur, biar aku yang menghadang..." Sebelum dia sempat menyelesaikan perkataannya, segulung angin dingin sudah berhembus lewat, tahu-tahu jalan darah diatas tubuh Ceng hong mi tan Ciu khi sin telah tersambar oleh kebasan ilmu Hud hiat jiu hoat dari Keng Cin sin sehingga tertotok, tubuhnya kontansajaberdirikakusepertisebuah patungarca. 997

Sementara itu, si pedang emas Cia Tiong giok dan Siang bin tok ci Mau Soh sat telah melarikan diri sejauh satu kaki lebih menuju kearah yang berlawanan. Ilmu meringankan tubuh Keng Cin-sin telah mencapai puncak kesempurnaan, kendatipun mereka sudah kabur lebih dulu menuju ke dua arah yang berlawanan, namun dia cukup menggerakkan tubuhnya, tahu-tahu perempuan tersebut sudah sampai dibelakang tubuh Siang bin tok ci Mao Soh sat, telapak tangan kanannya segera dikebaskanke muka menotokjalandarahnya. Si pedang emas Cia Tiong giok segera memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, dalam waktu sinrgkat dia sudah melesatsejauhlima kaki lebih dariposisi semula. Keng Cin sin berteriak keras, lalu tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang tajam memekikkan telinga. Tubuhnya seperti seekor bangau putih yang terbang diangkasa, dengan suatu lejitan kilat tahu-tahu dia sudah melayang diatas kepala si pedang emas Cia Tiong giok, kemudian dengan suatu gerakkan jumpalitan yang sangat indah, secara tepat sekali dia sudah menghadang jalan pergi pemuda laknat tersebut. Dengan nada menghina Keng Cin sin segera berkata. "Cia Tong giok! Katanya seorang lelaki jantan yang luar biasa? Tak tahunya penampilanmu pada hari ini sungguh memalukan, tak kusangka kalau kau cuma seorang pengecut yang bernyali begini kecil, Mengapa kau jadi ketakutan setengah mati setelah bertemu denganku? "'Bukankah kalian hendak menyerbu ke daratan Tionggoan untuk merajai dunia persilatan'' Kalau kau ingin kabur sambil menggoyang-goyangkan ekor macam anjing perbuatan semacam ini benar-benar memalu kan sekali kalau memang mempunyai kepandaian mari kita bertarung dengan mati-matian" "Agaknya si pedang emas Cia Tiong giok mengetahui kalau keadaannya pada hari ini lebih banyak bahayanya daripada untung, 998

maka dia sudah nekad untuk beradu jiwa dengan perempuan tersebut. Dia tak percaya kalau dengan mengandal kan kepandaian silat yang dimilikinya itu, dia tak akan mampu bertahan sebanyak ratusan gebrakan dari lawannya? Sayang sekali jalan pemikirannya itu terlalu tinggi, dengan kepandaian silat yang dimilikinya sekarang, apabila dia bisa bertahan sebanyak lima gebrakan dibawah serangan gencar dari Keng Cin sin tanpa cedera, hal mana sudah dapat dikatakan hebat. Dengan suara menggeledek Si pedang emas Cia Tiong giok segera membentak nyaring. "Perempuan rendah!' Kau anggap aku jeri kepadamu? Pedang emas ditangannya segera diputar dengan kecepatan luar biasa lalu secepat kilat diayunkan kedepan membelah angkasa diantara kilatan cahaya tajam tahu-tahu dia sudah membabat ketubuh musuh dengan sekuat tenaganya. Dia telah bertekad untuk beradu jiwa, maka begitu melancarkan serangan, Jurus serangan yang dipergunakan olehnya adalah jurus serangan yang paling dahsyat dan keji. "Cia Tiong giok!, jurus seranganmu ini masih belum cukup sempurna.." jengek Keng Cin sin sinis. Ditengah pembicaraan, tubuhnya sudah berputar dan keluar dari lingkaran cahaya pedang tersebut, kemudian telapak tangannya diayunkan kedepan, segulung tenaga serangan yang dahsyat merasuk ke dalam tulang segera menekan ke atas dadanya, memaksa Cia Tiong giok mundur sejauh dua langkah lebih. Dia tertawa seramn, cahaya pedangnya berputar bagaikan gulungan ombak ditengah sungai Tiangkang, dengan membawa hawa pedang yang dingin menusuk tulang, dia bendung sekeliling tempat tersebut dengan serapat-rapatnya. 999

Sayang sekali Keng Cin sin bukan anak kemarin sore, kepandaian silat yang dimilikinya benar-benar amat lihay dan luar biasa sekali... Sekali lagi tubuh perempuan itu menerobos keluar melalui kurungan hawa pedang musuh yang berlapis-lapis itu dan menyelinap kesamping, lalu telapak tangan kirinya diayunkan ke depan menghajar jalan darah Thian ki hiat ditubuh lawan. "CiaTionggiok,jurusseranganitu-itulagi-lagiakan mendesakmu mundur sejauh tiga langkah!' ejeknya ketus. Si Pedang emas Cia Tiong giok memang menurut sekali dengan perkataannya, tiba-tiba dia membuyarkan serangan pedangnya dan mundur sejauh tiga langkah dengan sempoyongan. Oleh keadaan seperti itu, Cia Tiong giok benar-benar dibikin gusar setengah mati, pedang emasnya segera diayunkan ke atas menyambar ke bawah dengan kecepatan luar biasa, hawa pedangnya yang bergulung-gulung dan berlapis-lapis seperti bianglala diangkasa, semuanya mengancam ke atas jalan darah kematian ditubuh Keng Cin sin. Sementara itua telapak tangan kirinya juga tidak ambil diam, dengan cepat dia melepaskan segulung hawa serangan dingin yang maha dahsyat, hawa pukulan bagaikan amukan angin puyuh itu segera menggulung ke tubuh Keng Cin sin dan memaksanya miring ke samping untuk menghindar... Perlu diketahui, ilmu Pedang dari Lam hay Huan mo-kiong merupakan ilmu pedang yang tiada tandingannya didalam dunia persilatan dewasa ini. Setelah Cia Tiong giok mengeluarkan ilmu pedang gabungan dengan ilmu pukulannya yang luar biasa itu. maka kedahsyatannya menjadi berlipat ganda. Semua ancamannya boleh dibilang cukup menggetarkan sukma setiap orang. Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Keng Cin sin, dengan suara dingin ujarnya kemudian: 1000

"Di dalam serangan yang akan kulancarkan kali ini, aku akan menggunakan tenaga pukulanku untuk memaksamu mundur sejauh satu kaki lebih ....!" Sembari berkata, telapak tangan kanannya berputar dan melontarkan pukulan dengan suatu gerakan yang sangat aneh, hawa pukulan seperti rentetan suara bunyi mercon yang meledak diangkasa, dengan cepatnya meluncur ke udara dan menyongsong kedatangan hawa pedang serta angin pukulan lawan yang luar biasa itu. "Blaammm...!" Suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga segera berkumandang memecahkan keheningan. Si Pedang emas Cia Tiong giok mendengus tertahan, tubuhnya benar-benarterpentalsejauhsatukaki lebihdari posisisemula. Hawa pukulan yang menyebar ke empat penjuru segera berputar kencang mencipta kan desingan angin berpusing yang menderuderu. Tubuh Keng Cin sin berputar, dan berkelebat seperti sambaran bayangan setan, telapak tangan kirinya kembali diayunkan ke depan sembari membentak keras. "Sekarang, kau harus mundur lagi sejauh dua kaki!" Segulung hawa pukulan yang aneh dan lembut menyusul perkataan tersebut meluncur keluar seperti bendungan air sungai yang jebol. Hawa serangan yang memiliki kekuatan luar biasa itu, dengan membawa kekuatan dahsyat seperti gulungan ombak ditengah samudra segera menggulung tiba dari sudut-sudut yang aneh dan luar biasa, kemudian menyusup melalui setiap celah sempit diudara yang berada disekeliling sana.... Hawa kekuatan yang mengerikan sungguh menggetarkan sukma setiap orang yang kebetulan menyaksikannya. 1001

Setelah termakan oleh pukulan yang maha dahsyat tadi, sesungguhnya si pedang emas Cia Tiong giok sudah merasakan hawa darah didalam dadanya bergolak keras, tak terlukiskan rasa terkesiapnya dan setelah melihat datangnya hawa serangan yang begitu dahsyat menerkam dirinya lagi. Sambil menjerit kaget, buru-buru dia melompat mundur sejauh dua kaki ke belakang. Serangan yang dilancarkan Keng Cin sin sekarang sungguh aneh sekali, kekuatan tersebut memaksa musuhnya hanya bisa melompat mundur ke belakang dan tak mungkin melejit ke samping untuk meloloskan diridariancaman mana. Begitulah, menyusul dilontarkannya serangan yang maha dahsyat tadi, Keng Cin sin ikut pula melompat maju ke depan, katanya kemudian sambiltertawadingin. 'Setelah melompat mundur kembali keposisi semula, maka kau pun tak usah pergi kemana-mana lagi. silahkan saja berdiri terus untukselamanya disini!" Si Pedang emas Tiong giok tahu kalau nasib jelek telah berada didepan mata, dia mendengus gusar, pedang emasnya segera diputar menciptakan cahaya bintang yang segera mengurung seluruh jalan darah penting di tubuh Keng Cin sin. Melihat datangnya jurus serangan tersebut Keng Cin sin segera memutar tubuhnya dan menyelinap ke sisi kiri lawan. Waktu itu Cia Tiong giok masih tetap berdiri tegak di posisi semula, tiba-tiba pedang emasnya direndahkan ke bawah lalu melalui suatu sudut yang aneh dia berbalik menusuk jalan darah gi hihiatsertasengtionghiatditubuh lawan. Perubahan jurus ini dilakukan dengan suatu gerakan yang aneh, ganas, buas dan membuat orang lain sama sekali tak menduganya. Sementara itu, selisih jarak antara ke dua belah pihak sudah semakin bertambah dekat, gerakan tubuh yang dilakukan juga 1002

semakin cepat, nampaknya Keng Cin sin segera akan terkena sambaran cahaya emas lawan.. Mendadak terdengar suara benturan nyaring yang memekikkan telinga... Bersama itu juga, cahaya emas yang berkilauan di angkasa tadi lenyap tak berbekas. Entah terkena ilmu serangan apakah yang digunakan oleh Keng Cin sin, tahu-tahu pedang emas ditangan Cia Tiong giok sudah kena terhajar sampai jatuh ketanah, malahan jalan darahnya kena disambar pula sehingga tubuhnya berdiri kaku bagaikan sebuah patung arca. Selisih jaraknya dengan Cong hong mi tan Ciu Khi sin yang berdiri kaku itu tak lebih hanya delapan depa. Dengan kening berkerut dan wajah menunjukkan sikap buas dan kejam, Keng Cin sin berkata dengan suara dingin. "Sekarang, aku akan mempersilahkan kau untuk menyaksikan dulu, bagaimana caraku menjatuhi hukuman yang paling kejam atas diri Ceng hong mitan serta Siang bin tok ci! Seusai berkata, pelan-pelan Keng Cin sin berjalan menuju kesampinq Siang bin tok ci yang berada sejauh satu kaki di depan sana, telapak tangannya segera diayunkan dan segulung tenaga lembek segera mendorong tubuh Mao Soh sat tersebut menggelinding kearah dimana kedua orang rekan lainnya berdiri kaku. Ketika Keng Cin sin menggaet dengan ujung kaki kirinya, tubuh Siangbintok ci Mao Sohsatpun berdiri kaku kembalidisitu. Sekarang posisi dari mereka bertiga membentuk sudut segi tiga, enam buah mata saling berpandangan satu sama lainnya dengan jelas sekali ..... Perasaan tegang dan seram menghadapi saat kematian dengan jelas tertera diatas wajah-wajah mereka.. 1003

Sikap tersebut terlihat lebih jelas lagi dari balikkeenam sorot mata mereka yang sayu itu. Dengan pandangan yang tajam Keng Cin sin memperhatikan sekejap wajah ketiga orang itu, kemudian ujarnya sambil tertawa dingin: "Bagaimana? Dengan perbuatan kalian manusia-manusia laknat yang tak takut langit tak takut bumi, perbuatan jahat apa pun berani dilakukan semaunya sendiri, apakah sekarang menjadi ketakutan mengha-dapisaatkematian kalian. Mengapa tidak kaliaan pikirkan sekarang, disaat kalian hendak membunuh orang lain, bagai manakah perasaan korban-korban kalian menjelang saat ajalnya? "Inilah yang dinamakan pembalasan! Karena kalian terlalu kejam, terlalu buas dan tak berperi kemanusiaan, maka akupun tak akan membiarkan kalian mampus secara gampang dan enak. "Waktu itu, tentunya kalian tak pernah menyangka bukan, kalau aku bisa berumur begini panjang. "Terus terang kuberitahukan kepada kalian, mungkin roh-roh dari para perempuan lain yang mati karena kalian perkosa telah membantuku secara diam-diam, maka kini aku memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menjatuhkan hukuman atas diri kalian semua. "Aku bersumpah akan meratakan istana Huan mo kiong dengan tanah, akan kubantai setiap manusia laknat yang berada di situ hingga ludas, takseorangpun diantara mereka yangakan kubiarkan hidup dengan bebas merdeka" Perasaan kaget, ngeri dan seram memancar keluar dari balik mata ketiga orang itu, paras muka mereka menjadi pucat pias seperti mayat'. Si pedang emas Cia Tiong giok paling seram keadaannya, noda darah meski membasahi ujung bibirnya, rambutnya kusut terurai tak karuanwajahnya menyeringaiseram. 1004

Jalan darah mereka sekarang subdah tertotok, tdak mungkin bagia mereka untuk mbencaci maki kalang kabut. yang bisa mereka lakukan kini hanya memutar biji matanya kesana kemari dengan wajah mengerang keras ..... Berada dalam keadaan seperti ini, mereka hanya bisa pasrah kepada nasib, terserah perbuatan dan siksaan apa saja yang akan dilimpahkan keatas bahu mereka. Dengan suara sedingin es, Keng Cin sin berkata lagi: "Tentu saja aku dapat menjatuhi hukuman kepada mereka sesuai dengan berat ringannya kesalahan yang telah mereka lakukan. "Kalian bertiga merupakan manusia-manusia keji yang berdosa paling besar, kalianpun harus tahu, hukuman macam apakah yang bakal kalian terima atas perbuatan yang pernah kalian lakukan selama ini!" Keadaan dari Keng Cin sin pada saat ini tak ubahnya seperti seorang raja akhirat, seorang raja akhirat yang sedang memeriksa roh-roh berdosa.. Pelan-pelan dia berjalan maju ke hadapan Ceng hong mi tan Cin Khi sin, kemudiam ujarnya sambil tertawa dingin. "Ciu Khi sin, kau dan Mao Soh san akan mengalami nasib yang sama. "Tentunya kalian tahu bukan kalau dalam dunia persilatan terdapat semacam ilmu-ilmu menyiksa badan yang dinamakan Khi imciok meh(memintiruratmemotongnadi)?" Begitu mendengar nama tersebut, paras muka Ceng hong mi tan dan Siangbin tok ci berubah hebat sekali, rasa kaget, seram dan bencibercampur aduk diataswajah mereka. KengCin sin tertawarendah, kembaliujarnya. "Kalian tak usah kuatir, aku tak mempergunakan ilmu Khi im ciat meh untuk menghukum kalian, tapi akan kugunakan ilmu menyiksa 1005

badan yang sepuluh kali lipat lebih keji dari ilmu Kim ciat meh itu untuk menghukum kalian semua. "Kepandaian tersebut merupakan hasil ciptaanku sendiri, aku menyebutnya sebagai ilmu Cui si san hun (Melumat mayat penghancur sukma). "Tentunya kalian merasakan kalau nama tersebut kelewat seram bukan.....? Hmm, seperti apa yang kalian saksikan dengan kebdua orang hiangdcu tadi, merekaapun merasakan iblmu melumat mayat penghancur sukma tersebut cuma saja mereka merasakan cincangan tersebut setelah menemui ajalnya, sedangkan kalian akan merasakan cincangan tersebut disaat kalian masih hidup" Setelah mendengar perkataan tersebut, Ciu Khi sin maupun Mao Soh sat merasakan hatinya amat terkesiap, wajahnya mengejang keras dan menunjukkan penderitaan serta siksaan batin yang luar biasa. . Bibir mereka bergerak seperti ingin mengucapkan sesuatu, namun tak sepatah katapun yang mampu diutarakan keluar. Mereka seolah-olah hendak berkata begini: "Keng Cin-sin, mengapa kau bersikap begitu kejam dan tak berperikemanusiaan. Tampaknya Keng Cin sin memahami maksud hati mereka, ujarnya sambil tertawa dingin. "Untuk menghadapi manusia-manasia laknat seperti kalian, aku harus menggunakan cara yang paling keji pula untuk menyiksa kalian, dengan begitu semua dosa dan kesalahan yang pernah kalian lakukan baru memperoleh pembalasan yang setimpal! Dan didalam penitisan sekalian yang akan datang, tak berani melakukan kejahatan lagi. "Sewaktu kalian menyiksa diriku tempo hari, apakah kalian tidak merasa kalau perbuatan kamu semua itu jauh lebih kejam dan tak berperikemanusiaandaripadayang kulakukansekarang. 1006

"Tahukah kalian?. Semenjak aku kehila-ngan kesucian badanku, selama hidup aku tak dapat mencuci bersih aib serta noda yang melekat diatas tubuhku? Sekalipun aku telah membalas dendam kepada kalian sekarang. namun kebahagian hidupku kini telah kalian hancurkan? "Oleh sebab itu, kalian harus menerima siksaan dan penderitaan ini dengan berani, sebab dengan begitu maka roh kalian setelah mati nantiakanbebasdari siksaandanpenderitaan" Selesai mendengarkan perkataan itu, paras muka mereka yang pucat pias itu berubah semakin mengenaskan, kulit muka mereka mengejang keras penuh penderitaan, mata menjadi merah dan rambut terurai kaku, keadaan mereka sungguh mengerikan sekali. Si Pedang emas Cia Tiong giok pun sadear, apalagi setelah mendengar perkataan Keng Cin sin yang keji dan tidak berperasaan itu, dia mengerti bahwa siksaan yang akan diterima olehnya sudah pasti berrlipat kali lebith hebat daripadqa siksaan yang rdi terima rekan-rekannya. Tapi jalan darahnya sekarang tertotok, dia sudah tak mampu bergerak lagi, dalam keadaan begini, dia hanya berdoa dalam hati kecilnya, moga-moga ada orang yang datang kesitu dan menyelamatkan jiwanya. Keng Cin sin sendiri boleh dibilang sudah tidak mengenal belas kasihan lagi terhadap musuh-musuh besarnya itu, sebab penderitaan dan siksaan yang telah diterimanya selama ini benar-benar terlalukejidan takkenalampun. Ujarnya kemudian sambil tertawa dingin. "Ceng hong mi tan, siang bin tok ci sekarang dipersilahkan kalian rasakanbagai mananikmatnyailmu Cuisuisan hun tersebut!' Selesai berkata, sepasang telapak tangan nya beruntun menotok beberapa buah jalan darah di tubuh kedua orang itu, kemudian telapak tangan kanannya menambahi dengan sebuah tekanan berat keatas jalan darah Khi pay hiat mereka. 1007

Tentu saja Ceng hong mi tan dan Siang bin tok-ci tak mampu untuk menghindarkan diri dari serangan maut tersebut, mereka hanya bisa pasrah pada nasib dan menerima hukuman tersebut. Pada saat Keng Cin sin memberi tekanan dahsyat diatas jalan darah Khi hay hiat mereka itulah..... Kedua orang tersebut segera merasakan didalam urat nadi mereka seperti timbul suatu kekuatan yang seolah-olah mencabikcabik seluruh isi perutnya, peredaran darah pentingnya jadi terrsmbat dan didalam tubuh mereka seakan-akan muncul berjutajuta ekor semut gatal yang menggigit sekujur tubuh mereka, sakitnya bukan kepalang. Penderitaan semacam ini sungguh tak terlukiskan dengan katakata, seakan-akan terdapat sebilah pedang tajam yang mencong-kel urat dan otot tubuh mereka, kemudian mencincangnya sedikit demi sedikit. Peluh dingin sebesar kacang kedelai bercucuran keluar dengan cepatnyadaribalik pori-poridiseluruh tubuhnya.... Wajah yang memucat kian memucat, matanya terbelalak lebar, bibirnya terkatup rapat, wajah mereka yang sesungguhnya sudah nampak mengerikan, kini berubah semakin seram. Keng Cin sin segera tertawa dingin, katanya kemudian: "Di dalam istana Huan mo kiong terdapat lima macam siksaan yang kejam, tentu saja kalian pun mempunyai cara ilmu menotok jalan darah untuk menyiksa orang, sekarang silahkan kalian bandingkan sendiri, bagai mana kah andaikata ilmu Cui si san hun milikku ini dibandingkan dengan berbagai macam alat siksaan didalam Huan mo kiong? "Sekarang, tentunya kalian sudah merasakan kenikmatan bukan? Terus terang kuberitahukan kepada kalian, apa yang kalian resakan sekarang tak lebih baru pembukaan, baru awal dari suatu penderitaan yang berkepanjangan, mengikuti berubahnya waktu, 1008

kalian akan merasakan penderitaan yang lebih nikmat dan lebih asyik!" Baru saja dia selesai berkata, kejangan diatas wajah ke dua orang itu sudah makin menghebat, penderitaan yang mereka rasakan pun berlipat ganda, peluh bercu-curan seperti air hujan, sementara suara rintihan dan erangan kesakitan merupai jeritan binatang buas. Ternyata, didalam tubuh mereka sekarang mulai merasakan suatu jenis siksaan yang lain. Kini, mereka rasakan hawa darah yang mengalir terbalik ditubuh mereka mulai bergolak kencang dan mengalir dengan derasnya menuju ke arah paru-paru. Tumbukan, terjangan dan pergolakan yang menghebat dari hawa darah tersebut membuat mereka merasakan penderitaan yang tak terlukiskan dengan kata-kata, apa lagi setelah merasakan tenaga gelombang dahsyat yang menerjang tiada hentinya, membuat kedua orang itu merasakan kesakitan luar biasa. Bukan hanya begitu saja, kuilt dibadan ikut terasa tersayat-sayat pisau, tulang belulangnya menjadi linu dan sakit bagaikan mau retak dan hancur... Dari dalam urat nadi maupun jalan darahnya terasa pula rasa linu, gatal dan kaku yang menghebat, seolah-olah digigit oleh semut yang berjuta ekor banyaknya. Kalau penderitaan tersebut dapat dilukiskan maka siksaan tersebut mungkin beratus-ratus kali lebih hebat daripada siksaan di dalam neraka tingkat delapan belas. Sekarang, sepasang biji mata mereka melotot keluar dan memancarkan sinar lemah mohon belas kasihan, seolah-olah mereka sedang berkata begini: "Berbuatlah kebajikan untuk kami, berikanlah kematian yang utuh untuk kami... 1009

KengCin sin samasekalitidakberibahati, wajahnya masih dingin seperti es, katanya dengan suara menyeramkan: Kini, siksaan yang sebenarnya dari ilmu melumat mayat penghancur sukma sudah akan dimulai." "Sekarang, dari dalam tubuh kalian mulai merasakan suatu perasaan yang sukar ditahan bukan? Bukankah diantara daging dan kulit tubuh kalian seperti ada binatang yang sedang merambat sambil menggigit.? "Haahhh.. haaahhh... haaahhh... aku tahu, kalian merasakan adanya jarum yang sedang menusuk-nusuk tubuh bukan? Seolaholah terdapat beberapa juta ekor ulat gatal yang sedang merambat lewat...?" Penderitaan yang dialami dua manusia laknat itu memang makin mencapai pada puncaknya, rasa sakit, gatal datang secara beruntun dan bersambungan, malahan makin lama semakin bertambah dahsyat .... Sesudah hening sesaat, Keng Cin sin berkata lagi dengan suaranya yang dingin menyeram kan. "Bagaimana? "Merasa kegatalan? Kalau begitu aku akan mengarukkan untuk kalian!' Selesai berkata, Keng Cin sin mengambil pedang emas milik Cia Tiong giok itu dari atas tanah dan mulai menusuk seluruh tubuh mereka. Dimana ujung pedang tersebut menyambar, pakaian robek dan darah segar bercucuran keluar. Dengan mengucurnya darah tersebut, tampaknya mereka merasa agak baikan, hanya rasa sakit yang tak terlukiskan dengan kata-kata muncul kembalisecaraberuntun. Kini, mereka seakan-akan merasa kalau garukan yang dilakukan dengan menggunakan ujung pedang tersebut kurang nikmat. Keng Cin sin tertawa dingin lagi, ejeknya: 1010

"Bagaimana? Kurang nikmat rasanya? Sayang sekali aku tak bisa menusukkan pedang ini lebih keras lagi, sebab dengan begitu maka permainan bagus akan segera berakhir .... hmmm, begini saja, garuklah dengan menggunakan sepasang tangan kalian"! Sembari berkata, Keng Cin Sin menggerak kan tangannya dengan cepat untuk membebaskan totokannya pada jalan darah sepasang lengan ke dua orang itu. Perlu diketahui, semua totokan jalan darah yang dilakukan oleh Keng Cin sin itu boleh dibilang dilakukan dengar suatu ilmu totokan khusus, sekarang boleh dibilang dia telah mengendalikan setiap alat didalamtubuh mereka. Seperti juga totokannya itu, serasang jalan darah diatas pipi mereka, hal ini dilakukan untuk mencegah mereka menggigit putus lidah sendiri dengan giginya hingga mati?. Ia menotok pula jalan darah bisu mereka agar mereka tak bisa berbicara namun hanya bisa mengerang kesakitan. Dan sekarang, dia telah membebaskan totokannya pada jalan darah diatas lengan mereka, itupun hanya dibatasi dengan sejumlah kekuatan yang cuma bisa dipakai untuk merobek kulit badan sendiri dengan garukannya, dalam keadaan begini mereka tak mampu untuk menghimpun tenaga dalam nya guna dipakai untuk bunuh diri. Begitu Keng Cin sin membebaskan totokannya pada jalan darah diatas lengan mereka, suatu kenyataan yang tak bisa di percayai dengan akal sebat pun mulai ber langsung didepan mata. Rupanya mereka berdua sudah tak mampu lagi untuk menahan rasa gatal yang menyiksa didalam tubuh mereka, begitu tangannya bisa bergerak, merekapun segera menggerakan sepasang tangannya yang berotot pada menonjol keluar dengan kelima jari tangannya yang terpentang seperti cakar garuda itu. Bahkan dengan cakar tersebut sekuat tenaga mereka mulai mencakari dada sendiri, garis-garis merah yang panjang segera 1011

bermunculan dimana-mana, sementara darah segar pun bercucuran membasahi tubuhnya.. Seluruh badan mereka mulai gemetar keras, hal ini menandakan kalau garukan mereka diatas dada tadi menimrbulkan kenikmattan yangtakterqkirakanbagiorrang-orang itu. Sekarang seolah-olah mereka sudah tak mampu untuk melawan pancingan itu lagi, sepasang tangannya mulai menggaruk dan mencakar bagian lain dari tubuhnya dengan penuh bernapsu. Dari dada kini beralih keperut, kemudian beralih lagi ke atas wajah sendiri... Dalam waktu singkat, seluruh tubuh mereka sudah tak ada yang utuh lagi, darah segar mengucur keluar dari mana-mana, kulitnya padarobekdan merekah, keadaannya mengerikan hati. Keadaan seperti itu membuat tampang wajah mereka berubah menjadi menyeram kan, jauh lebih seram dari pada wajah setan iblis. Hampir kalap si pedang emas Cia Tiong giok setelah menyaksikan keadaan rekan-rekannya yang mengerikan hati itu, kalau bisa dia ingin berteriak-teriak keras atau kalau bisa kabur, dia ingin melarikan diri sekencang-kencangnya meninggalkan tempat yang terkutuk itu. Sayang sekali tubuhnya kaku dan sama sekali tak mampu berkutik, dia harus tetap berdiri diposisi semula sambil menyaksikan berlangsungnya siksaan yang terjadi yang belum pernah disaksikan olehnyaselama hidupdidunia ini. Kenikmatan yang tak terlukiskan dengan kata-kata itu seakanakan datangnya bagai kan sumber mata air, mengikuti garukan ke sepuluh jari tangan mereka, seperti gulungan ombak disamudra saja, makin lama datangnya semakin menghebat. Tapi .... kesemuanya itu hanya terjadi di luar saja. 1012

'Dalam waktu singkat daging tubuh mereka dibawah kulit yang telah hancur bermun-culan diantara tulang belulang berwarna putih, rasa sakit yang luar biasa mulai bermunculan pula menyelimuti tubuh mereka berdua. Dimana kesepuluh jari tangan mereka menggaruk lewat pancuran darah segar berhamburan kemana-mana. Penderitaan baru sekali lagi mengurung mereka dan mencekam mereka berdua makin lama siksaan itu semakin kuat, semakin keras dan dahsyat. Penderitaan tak tertuliskan yang datangnya makin menghebat itu, membuat merekataksanggup lagiuntuk mempertahankandiri. Dalam tubuh mereka seakan-akan muncul segulung daya tekanan dahsyat yang seperti hendak mengepres mereka jadi hancur, seperti hendak melumat tubuh mereka sehingga hancur berkeping-keping. Tulang belulang ditubuh mereka sudah linu dan sakit, bagaikan hendak retak dan hancur, lalu melumat menjadi hancuran kecil-kecil yang beribu-ribu banyaknya. Keadaan seperti ini, memang tak salah lagi jika dikatakan sebagai melumat mayat penghancur sukma. Mereka sendiri yang menghancur lumatkan tubuh sendiri hingga hancur, mereka sendiri pula yang melumat sukma sendiri sehingga punah dan buyar. Namun penderitaan yang berbeda darisetiap bagian tubuhnya itu bukan lenyap karena keadaan tersebut. malahan sebaliknya mengikuti datangnya sang waktu, makin lama semakin bertambah dahsyat, seolah-olah penderitaan itu baru akan berakhir apabila nyawa mereka sudah melayang meninggalkan raganya. Sepasang biji mata mereka sudah melotot keluar, dari balik mata tersebut memancar keluar sinar mohon pengampunan yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sepertinya mereka mohon diberi kematian secepatnya. 1013

Keng Cin sin mendengus dingin, sorot matanya yang dingin dan kejihanya memandang sekejap ketubuh mereka. Pada waktu itu, pakaian yang mereka kenakan sudah hancur tak berbentuk lagi, pada hakekatnya mereka sudah berada dalam keadaan telanjang bulat. Darah kental membasahi seluruh tubuhnya dan mengucur keluar tiada hentinya, daging yang hancur, tulangnya yang menonjol keluar dicampur dengan bau amisnya darah, membuat udara disitu berbau busuksekali. Menyaksikan kesemuanya ini, Keng Cin sin seperti memperoleh sedikit kepuasan, ujar nya kemudian sambil tertawa dinginb: "Silahkan kaldian menggaruk taerus tubuh kaliban sampai hancur, silahkan menggaruk seluruh bagian badan kalian sampai punah, darah yang mengucur keluar pun sampai habs, sebelum kalian mampus karena kehabisan darah..." Berada dalam keadaaa demikian, ia benar-benar kejam sekali. Ya, keadaannya sekarang ibarat seekor binatang buas yang terluka, ganas sekali tiada perasaan belas kasihan. walau hanya sedikitpun juga. Beginikah wataknya yang sebenarnya? Tidak, tentu saja tidak! siksaan dan penderitaan hebat yang pernahdialaminyayang membuatdia berubah menjadibegini rupa. Cuma, tindakan keji dan buas seperti itu, hanya khusus ditujukan kepada musuh-musuh besarnya. khususnya terhadap manusiamanusia laknat yang pernah menodainya. Ceng hong mi tan dan Siang bin tok ci kembali memandang kearah Keng Cin sin dengan sorot mata minta ampun. Dibalik sorot mata tersebut, penuh diliputi perasaan yang sedih yang takterlukiskan. Mereka seperti merasa menyesal sekali, menyesal yang tak terlukiskan dengan kata-kata. 1014

Yaa mereka memang sangat menyesal, menyesal atas perbuatan yang pernah mereka lakukan selama ini, sayang sekali keadaan sudah terlambat. Baru pertama kali ini mereka menyadari kalau perbuatan yang telah mereka lakukan selama ini sesungguhnya merupakan suatu perbuatan yang amat terkutuk, merekapun merasakan pula bahwa selama ini mereka sudah terlalu banyak melakukan kejahatan dan kebuasan. Sorot mata Ceng hong mi tan dan Siang bin tok ci yang penuh memohon belas kasihan itu tiba-tiba berubah menjadi rasa penyesalan yang amat mendalam. Sepasang tangan mereka yang menggaruk seluruh badan itu pun pelan-pelan terkulai lemas, mungkin mereka sudah tak bertenaga lagi untuk menggaruk, seakan-akan juga mereka telah menyadari akan makna yang sebenarnya dari suatu kehidupan, kegembiraan yang muncul didalam hati seakan-akan telah menutupi siksaan hidup daritubuhnya. Yaa, dalam hati kecil mereka mbemang muncul keddua perasaan seamacam itu hampibr bersamaan waktunya. Saat menjelang berakhirnya kehidupan mereka didunia ini, untuk pertamakalinya mereka merasa menyesaldan bertobat. Sekarang mereki sadar, kehidupan manusia didunia ini adalah suatu kehidupan yang tak adil. Tapi kematian selamanya berlaku adil terhadap setiap insan manusiadidunia ini. Sebab, cepat atau lambat maut akan te'tap menggapai kepadamu, entah kau sedang berada didalam rombongan orang banyak atau sedang bersembunyi disuatu tempat yang rahasia, tiadamanusiadiduniainiyangbisaterhindar dari kematian. Dan disaat ajal sudah hampir tiba, dia pun tak akan memberikan pilihan apa-apa kepadamu. 1015

Yang ada hanya perbedaan antara mati dalam ketenangan dan mati dalam kesadisan. Begitulah kehidupan manusia didunia ini, tak sedikit mereka yang jahat seringkali menjadi sadar dan menyesal atas dosa-dosanya setelah merasakan siksaan dan penderitaan menjelang saat tibanya ajal yang akan merenggut nyawa mereka. . Hanya sayang, pada waktu itu selalu terlambat, karena kehidupan mereka akan segera berakhir. Di dalam keadaan seperti inilah Ceng hong mi tan Ciu Khi sin dan Siang bin tok ci Mao Soh sat mengakhiri kehidupan mereka yang penuh dosa dan kejahatan itu, mereka tewas karena kehabisan darah, tubuh mereka yang kaku pun segera roboh terkapar ditanah dantakberkutik lagi untuk selamanya. Hanya bedanya saja, menjelang saat kematian tersebut, mereka tidik memperde-ngarkan jeritan kesakitan lagi. mereka mati di dalam ketenangan dan kedamaian. Dengan wajah yang dingin kaku tanpa perasaan, Keng Cin sin memaadang sekejap ke atas mayat mayat yang menggeletak kaku di tanah itu. Sesaat kemudian .... Pelan-pelan dia membalikkan badannya, sorot mata yang tajam bagaikan sembilu kini dialihkan ke atas wajah si pedang emas Cia Tiong giok. Begitu sepasang mata pedang emas Cia Tiong giok bertemu dengan sepasang mata nya, ia merasakan kengerian dan keseraman yang jauh melebihi kematian, dari dalam tubuhnya seakan-akan darah mulai bercucuran keluar... Sorot mata Keng Cin sin itu, bagaikam beribu bilah pedang tajam yang menusuk hatinya... "Sekarang, tiba giliranmu untuk menerima bagian hukuman yang setimpai dengan dosa-dosamu!" kata Keng Cin sin dingin. 1016

Ucapan yang kaku tanpa perasaan, menimbulkan perasaan yang mengerikan dihatinya, membuat bulu kuduknya pada bangun berdiri. Kembali Keng Cin sin berkata: "Kau adalah pentolan dari semua dosa dan penderitaan ini, maka pembalasan yang harus kau rasakan berlipat kali lebih keji dari pada mereka semua. "Aku ingin bertanya kepadamu, siksaan apakah yang merupakan siksaan paling buas di dunia ini? "Apakah siksaan seperti mereka itu? Menderita hebat kemudian mati ...? Tidak, bukan! Penderitaan yarg mereka rasakan itu hanya bersifat sementara, bukan suatu penderitaan yang selamanya..." Dari perkataan tersebut, dengan cepat si pedang emas Cia Tiong giok dapat menarik kesimpulan siksaan dan penderitaan macam apakah yang akan diberikan kepadanya itu? Ia membenci, dia benar-benar membenci. Dia tidak menyesali melainkan membenci kepada diri sendiri, dia membenci kepada sendiri mengapa tidak melimpahkan siksaan yang lebih hebat terhadap perempuan tersebut dimasa lalu. kesemuanya itu segera terpancar keluar dari balik matanya yang melotot besar itu.... Sorot matanya dipenuhi dengan perasaan marah, menyesal, bencidan mendendam. Kembali Keng Cin sin berkata dengan suara sedingin es. "Gara-gara perbuatanmu, hidupku menjadi tersiksa, menjadi menderita untuk selama-lamanya, kau telah memberikan penderitaan yang berkepanjangan kepadaku, oleh sebab itu sekarang aku pun akan memberikan penderitaan sepanjang hidup untukmu. 1017

Aku tetap akan mempertahan hidupmu, agar selama hidup kau merasakan siksaan dan penderitaan tersebut. ''Heehhh...heeehhh ...heehhh... tahukah kau, penderitaan dan siksaan macamapakahyangakan kulimpahkan kepadamu?" Mendengar kalau ia tak akan dibiarkan mati, si Pedang emas Cia Tiong gioksegeraberpikir. Bajingan perempuan. asal kau membiar kan aku hidup, maka dendam kesumat ini pasti akan kutuntut kembali disuatu saat, aku hendak menghancur lumatkan dirimu, akan kucincang tubuhmu menjadi berkeping-keping, agar sebelum ajalmu tiba, kau akan merasakan siksaan dan penderitaan yang lebih hebat lagi daripada apa yang pernah kau terima dulu..." Keng Cin sin seperti dapat membaca suara hatinya itu, sambil tertawa dingin ia berkata. "Cia Tiong giok, lebih baik mati nyaman daripada hidup tersiksa bukan? Jika kau berpendapat demikian maka anggapanmu itu keliru besar, aku akan membuatmu setengah mati setengah hidup, agar selama hidup kau takakan bisa membalasdendamlagi" Mendengar perkataan ini, Cia Tiong giok menjadi lemas dan sedih, dia tak tahu hukuman semacam apakah yang bisa membuatnya setengah hidup setengah mati? Mencorong sinar kebuasan dan penuh dendam yang meluap dari balik mata Keng Cin sin, katanya kemudian keras-keras. "Aku akan merusak kesadaran otakmu, lalu kupotong kakikakimu itu. Akan kupotong otot dan nadi pada sepasang tanganmu. Kupotonglidahmu agartakbisaberbicara. Ku korekgendang telingamuagarkau tuliuntukselamanya. Kupotong hidungmu agar kau nampak seram. Lalu kucokelsebuah biji matamu. 1018

Dan kuhancurkan raut wajahmu itu. Kemudian kuberi sebuah pukulan beracun keatas tubuhmu, agar setiap hari kau merasa tersiksa untuk satu jam lamanya" Selesai mendengar perkataan itu, si pedang emas Cia Tiong giok segera menjerit keras bagaikan orang bgila, hatinya bdetul-betul hancaur remukhinggabtak berwujud lagi. Siksaan semacam ini benar-benar kelewat keji dan sama sekali tak berperi-kemanusiaan. Siksaan semacam ini benar-benar merupakan siksaan yang paling brutaldi dunia ini. Dari sini dapat diketahui betapa bencinya Keng Cin sin terhadap orang itu, sebab kebersihan tubuhnya dan kebahagiaan hidupnya telah dihancurkan olehnya. Dengan suara yang menyeramkan ia segera berteriak. "Sekarang, aku akan menghancurkan pikiranmu, agar kau menjadiorangsinting, orang yangtakberotak" Ditengah bentakan, jari tangan Keng Cin sin yang putih itu secara beruntun menotok tiga kali keatas belakang kepalanya. Menyusul kemudian... Keng Cin sin mengayunkan tangan kanannya, sekilas cahaya emas berkelebat lewat disusul jeritan kesakitan yang memilukan hatiberkumandang memecahkan keheningan. Kaki kiri Cia Tiong giok sebatas lutut telah terbabat putus oleh pedang emas itu hingga seluruh tubuhnya roboh terjungkal ke tanah. Keng Cin sin tak menginginkan dia mati, maka dengan cepat dia menotok beberapa buah jalan darah disekitar kaki kirinya itu, agar darah yang mengucur keluar segera berhenti. Kemudian.... 1019

Dengan suatu gerakan cepat Keng Cin sin memotong semua otot yangberadaditangannya, agardiatakbisa bunuh diri. Dia pun memotong lidahnya agar dia tak dapat berbicara. Kemudian secara beruntun dia memotong telinganya, menyodok pecah kendang telinga tersebut, memotong hidungnya dan mencokel mata kirinya. Dengan pedang dia pun mencincang wajahnya yang tampan sehingga hancur tak berwujud. Akhirnya dia melepaskan sebuah pukulan beracun Jian tok imkang di atas tubuhnya. Ilmu pukulan beracun ini tak akan membuat orang menjadi mampus, tapi akan mendatangkan siksaan dan penderitaan yang luar biasa, setiap hari akan kambuh selama satu jam. Gelak tertawa yang seram dan menusuk pendengaran segera berkumandang memenuhi seluruh angkasa. Akhirnya Keng Cin sin berangkat meninggalkan tempat itu. Walaupun dia telah melampiaskan perasaan dendam dan bencinya, namun semua perbuatannya itu tidak mendatangkan manfaat apa-apa terhadap kesucian tubuhnya. Didengar dari gelak tertawanya yang menyeramkan, disimpulkan betapa sedih dan pilunya hati perempuan itu. dapat Mayat yang hancur berserakan dimana-mana, darah kental melapisi seluruh permukaan tanah, hanya sesosok tubuh yang masih berkelejitan tiada hentinya, Itulah tubuh dari si pedang emas Cia Tiong giok, sekarang dia sedang menjalani siksaan hidup yang paling keji dan paling brutal .. ... Walaupun dosa dan penderitaan tersebut harus diterimanya sebagai buah dari semua kejahatan dan kebusukan yang pernah dilakukannya selama ini. 1020

Tapi kebrutalan, kekejaman, kesadisan serta kebuasan yang tertera didepan mata sekarang, cukup membuat orang merasa tak tega dan ngeri. Siapa pun akan merasakan bulu romanya pada bangun berdiri setelah menyaksikan keadaan disitu, siapapun akan merasakan hatinya tercekat dan seram melihat kesemua nya itu. Kini si pedang emas Cia Tiong giok sedang bergulingan diatas tanah sambil mengerang kesakitan. Rambutnya terurai kalut, wajahnya penuh dibasahi oleh darah segar, wajahnya yang jelek dan menyeramkan jauh lebih mengeri kan dari pada wajah setan iblis. Sementara dari mulutnya terdengar bunyi aah, aah, uuh.... tiada hentinya. Suara tersebut cukup mengibakan hati siapapun yang mendengarkan, cukup menimbulkan rasa kasihan orang. Yaa, beginilah akhir dari seoraug yang terlalu banyak melakukan kejahatan. Dia bergulung krian kemari, bertguling menuruniq bukit tersebutr untuk merasakan siksaan dan penderitaan sepanjang masa hidupnya. Sinar keemas-emasan telah condong ke langit barat, saatnya senja memenuhi seluruh angkasa. Menyusulkemudian ... Kabut kegelapan yang tebal menutupi seluruh udara yang membentang diatas jagad raya. Bukit Im cu san.... Suasana terasa sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun, angin gunung berhembus sepoi-sepoi menggoyangkan ranting pohon dan dahan, bayangan daun serta suara gemerisik dari semak belukar, mendatangkan semacam suasana yang menakutkan. 1021

Di saat seperti inilah, tampak sesosok bayangan manusia meluncur mendekat dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. Dia berdiri diatas puncak bukit dan menghela napas sedih, gumamnya lirih: "Sudah berjam-jam lamanya kucari, namun tak sebatang rumput Im cu cau pun yang kutemukan, bukit Im cu san yang begini luas pada hakekatnya telah kucari semua dengan teliti... aaai, mungkinkah aku telah salah jalan atau tersesat? Atau mungkin bukit ini bukan bukit Im cu san?" Orang ini tak lain adalah Leng hun koay seng (Sastrawan aneh bersukma dingin) Ku See hong yang berpisah dengan Keng Cin-sin. Untuk mendapatkan rumput Im cu cau, dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang sempurna serta melakukan perjalanansiang malamtak hentinya, iaberangkatkemari. Namun, kendatipun seluruh bukit Im cu san sudah hampir dicari semua, kolam Im cu tham yang dimaksudkan Thi bok sin kiam Cu Pokbelumjuga ditemukan. Malam itu awan tipis dan bintang amat jarang, suasana disekeliling tempat itu sunyi senyap dan tiada kedengaran sedikit suara pun. Tapi dibalik kesemuanya itu, secara lamat-lamat justru secara mengandung hawa pembunuhan yang mengerikan hati. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sambaran kilat, Ku See hong mengawasi sekeliling tempat itu. . . Dimana-mana batu gunung berdiri berserakan dengan pepohonan cemara yang menjulang ke angkasa, keadaannya sangat menyeramkan. Ditengah kegelapan malam, sekeliling situ seolah-olah penuh dengan bayangan setan yang setiap saat bakal muncul saja. Kesemuanya itu mendatangkan semacam perasaan seram, ngeri dan memedihkan hati. 1022

Mendadak mencorong sinar tajam yang memancarkan sinar kebenciandaribalik mataKuSeehong,serunyatiba-tiba: "Jangan jangan Thi bok sin kiam Cu Pok sengaja membohongi akuagardia dapar meloloskan diri..... Mendadak...... Serentetan suara tertawa dingin yang menyeramkan bergema memecahkan kehe-ningan dan memotong gumamannya itu.. Suara tertawa dingin yang amat mengerikan hati bagaikan segulung angin dingin yang berhembus keluar dari gudang salju. Dengan suara dalam Ku See hong membentak keras: "Setan dedemit dari mana yang telah hadir disini? Mengapa tidak segera menampakkan diri!' Baru selesai dia membentak, dari beberapa puluh kaki dihadapannya muncul sesosok bayangan manusia yang meluncur tiba dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat. ooo00dw00ooo BAB 44 KU SEE-HONG menjerit kaget. "Haah, rupanya kau! Sudahkah kau temukan rumput Im cu cau tersebut...?" Rupanya orang yang baru saja munculkan diri itu adalah Thi bok sin kiamCu Pok. Sambil mencibirkan bibirnya dia perdengar kan suara tertawa seramyangpenuh kelicikan, katanya. "Ku sute, sudah lama rupanya kau sampai disini, oleh karena aku kuatir sute tak berhasil menemukan rumput Im cu cau tersebut, maka aku khusus datang kemari untuk memberi petunjuk, baru saja sampai disini, aku telah bertemu dengan sute. 1023

'Coba kalau sute tidak mengeluarkan suara dari kejauhan sana aku pasti mengira kau sebagai setan dedemit atau orang jadijadian" Ku See hong segera mendengus dingin. "Hmm, benarkah ditempat ini terdapat rumput Im cu cau?" tegurnya kemudian: kembali Thiboksin kiamCuPok tertawalicik. "Sute mengapa kau jadi banyak curiga sih? Masa aku akan bergurau denganmu? Apalagi kita toh melakukan suatu usaha barter? "Rumput Im cu cau berada di sebelah sana, aku akan segera membawamu ke situ. cuma... apakah sute telah menurunkan isi bait lagudari Dendamsejagadtersebutdiataskertas?" "Asalkan rumput Im cu cau tersebut telah kutemukan, sudah pasti bait lagu Dendam sejagad akan kuserahkan kepadamu seperti apa yang telah kita janjikan" Mendengar ucapan mana, Thi bok sin kiam Cu Pok nampak agak tertegun, kemudian katanya sambil tertawa. "Boleh aku bertanya kepada sute, apakah bait lagu tersebut telah kau salin diatas kertas?" "Belum!" Paras muka Thi bok sin kian Cu Pok segera berubah sangat hebat, tapi hanya sebentar saja sudah lenyap tak berbekas, kembali dia berkata lagi: "Ku sute, mengapa kau begitu tak memegang janji?.. "Seandainya bait lagu Dendam sejagad tersebut telah kusalin, memangnya kalian hendak membegalnya? "Boleh saja bila kau menginginkan bait lagu tersebut, tapi kalian harus mendapatkan rumput im cu cau lebih dulu dan mengobati pengaruh racun Im hwee si hun wan dan nona Im Yan cu, asal 1024

racun tersebut sudah punah, pasti bait lagu tersebut akan kuserahkan kepadamu'' Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa seram, Heeehhh... heeehhh... heeehhh... Ku sute begitu menaruh curiga terhadap orang lain, kau anggaporanglainjuga bersediauntuk mempercayaidirimu?" "Aku orang she Ku bukan manusia laknat sepertimu, yang sukanya melakukan penghianatan terhadap perguruan dan bicaranyamencla-mencle takbisa dipercaya!" Mendengar perkataan itu, paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok segera berubah menjadi hijau membesi, serunya sambil tertawa seram: "Mana, mana! Ku sute memang orangnya kelewat jujur dan berhati mulia..." "Tak usah banyak berbicara lagi, sekarang lebih baik segera membawaakuuntuk mencarirumputImcucau tersebut" Thi boksin kiamCuPoktertawadingin. "Heeehhhh...heeehhh...heeehhh...Ku sute, mengapa kau harus terburu napsu? Baiklah, ikutilah aku!" Apa yang dipikirkan oleh Ku See hong sekarang adalah secepatnya mendapatkan rumput Im cu cau dan menyembuhkan racuncabul yang mengeramdidalamtubuh ImYancu. Boleh dibilang dia sudah kehilangan kecerdasan otak maupun ketelitian, kalau tidak sudah pasti akan dirasakan olehnya akan kelicikan serta kebohongan orang tersebut. Sementara itu, Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok telah berangkat menuju ke depan dengan kecepatan bagaikan sambaran petir. 1025

Ku See hong mengikuti terus secara ketat di belakangnya, dia membuntuti dari jarak tiga kaki di belakang Thi bok sin kiam Cu pok. Ditengah kegelapan malam, terasa angin gunung berhembus kencang dan menggoyangkan daun ranting pohon di sekeliling tempatitu, bayangananehsepertidedemitbermunculandisanasini dan seolah-olah sedang menantikan korban yang datang untuk menghantar kematian. Baik Thi bok sin kiam Cu pok maupun Ku See hong, keduaduanya merupakan jago lihay kelas satu dalam dunia persilatan, ilmu meringankan tubuhnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa sekali, tak selang berapa saat kemudian mereka berdua sudah melalui beberapabuahpuncakbukit. Tak jauh di depan sana terdapat sebuah selat yang ke dua belah sisinya terbentang dua bukit yang terjal, sejauh mata memandang hanya batuan cadas saja yang berserakan dimana-mana, makin ke dalam selat keadaan medannya semakin bertambah bahaya. Tak tahan lagi Ku See hong segera menegur. 'Hei, masih berapa jauh lagi? Oleh karena tengah hari tadi, Ku See hong merasa seakan-akan pernah sampai disitu dan waktu itu dia seperti tidak melihat adanya telaga di sana. Thi boksin kiamCuPoktertawalicik denganseramnya. Heeeehhh....heeehhh... heeehhh asal sudah masuk ke dalam selat nanti, kau toh akan mengetahui dengan sendirinya!" Ditengah pembicaraan tersebut, mendadak tubuh Cu Pok melejit ke tengah udara dan menerjang ke dalam lembah tersebut bagaikan seekor burung elang yang akan menerkam mangsanya. Ku See hong tidak curiga kalau ada tanda bahaya, dia ikut pula menerjang masuk ke dalam dengan kecepatan yang tak kalah hebatnya. 1026

Mendadakpada saat itulah.. Cu Pok yang berada di depan begitu mencapai permukaan tanah, dia segera memperdengarkan suara tertawa liciknya yang seram dan tajamamat menusuk pendengaran. Begitu gelak tertawa seramnya dikumandangkan, tubuhnya segera berputar cepat, sepasang telapak tangannya segera membentukgerakan melingkardi udara. Ditengah kegelapan malam yang mencekam terasa gulungan hawa dingin yang menusuk badan bagaikan amukan angin topan saja langsung menerjang ke tubuh Ku See hong dengan kecepatan luar biasa. Padahal waktu itu Ku See hong sedang menerjang ke depan dengan kecepatan luar biasa, dia sama sekali tidak menyangka kalauCuPokbakal melancarkanserangansecaratiba-tiba. Begitu merasakan datangnya ancaman bahaya maut, tubuhnya telah berada hanya satu kaki saja di atas tubuh Cu Pok. Sementara pukulan dahsyat bagaikan amukan angin puyuh tersebut telah menggulung tiba pula dengan kecepatan luar biasa. . Tindakan semacam ini benar-benar luar biasa, jangankan lagi manusia biasa, jago lihay yang berilmu amat tinggi pun belum tentu akan berhasil untuk menghindarkan diri. Orang bilang serangan secara terang-terangan gampang dihindari, serangan secara gelap sukar diduga. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat itu secara telak segera bersarang di atas tubuh Ku See hong. Namun Ku See bong sama sekali tidak muntah darah dan mati, tubuhnya hanya melejit ke tengah udara, lalu seenteng selembar bulu segera melayang di tengah angkasa mengikuti berhembusnya angin serangan yang maha dahsyat itu. -ooo0dw0ooo 1027

Jilid 31 TERNYATA disaat yang kritis Ku See hong telah mengeluarkan ilmu gerakan tubuh Mii khi biau tiong sin hoat yang maha dahsyat itu, dengan mengandalkan hawa murninya dia membuat seluruh tubuhnya menjadi enteng bagaikan selembar bulu, hal mana membuat angin pukulan maha dahsyat yang menyergap tubuhnya itu sama sekali tidak menghasilkan apa-apa kendati pun bersarang secara telak diatas badannya, Perlu diketahui, Kepandaian silat yang dimiliki Ku Se hong sekarang sangat lihay, terutama sekali dalam ilmu meringankan tubuh serta ilmu pukulan, kemajuan yang berhasil dicapai sangat pesat. Kesemuanya ini berkat dia telah minum darah mestika Tee liong hiat poo serta melatih ilmu Kan kun mi siu sin kang yang maha dahsyat tersebut. Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut marasakan hatinya bergetar keras, dengan cepat dia berpikir: "Kepandaian silatnya telah berhasil mencapai tingkatan yang luar biasa sekali, bila malam ini tidak banyak jago lihay yang turut hadir disini, sulit rasanya untuk menaklukkan bajingan cilik ini" Sementara itu Ku See hong telah melayang turun kembali ke atas tanah dengan enteng nya, dengan suara menggeledek dia segera membentak: "Cu Pok, kau benar-benar sudah bosan hidup?" Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa seram. "Heeehhh...heeehhh...heeehh... Ku sute. kau sendirilah yarg sudah bosan hidup, terus terang kuberitahukan kepadamu, kau sudah terperangkap oleh jebakanku" Mendadak... Suara tertawa seram yang menggidikkan hati berkumandang hampir bersamaan waktu nya dari empat arah delapan penjuru di 1028

sekeliling lembah tersebut, lalu mengikuti hembusan angin malam tersebar sampaidimana-mana. Suara tertawa seram tersebut ibarat suara tangisan setan atau lolongan serigala membuat siapapun yang mendengar suara tertawa tersebut segera berdirisemua bulu romanya. Terdengar suara aneh yang menyeramkan tadi bersahut-sahutan dan menggema di seluruh lembah tersebut, bahkan dari setiap sudut lembah itu seakan-akan berkuman-dang pula suara aneh yang memekikkan telinga itu. Begitu seram dan kacaunya suasana ketika itu, membuat perasaan orang bertambah ngeri rasanya. Dengan paras muka berubah hebat, Ku See hong tertawa dingin, kemudian tegurnya. "Cu Pok, rupanya watak bangsatmu masih belum juga berubah, sesunguhnya aku orang she Ku masih ingin memberi sebuah kesempatan kepadamu untuk memperbaiki hidupnya, tak nyana kalau kau masih tetap berhati licik dan buas. Terpaksa aku harus melakukan pembunuhan secara besar-besaran pada malam ini! Mengapa kawanan anak buahmu tidak kau suruh keluar semua agar aku orang she Ku bisa sekalian mengirim mereka pulang ke akhirat? Lebih baik tak usah meniru cara dedemit untuk menakut-nakuti orang lagi, aku tak bakal menjadi ketakutan oleh permainan jelekmu itu. Baru selesai dia berkata, mendadak dari balik kegelapan sana berkumandang suara gelaktertawa yang keras sekali. Suara tertawa tersebut bagaikan ada selaksa kuda yang sedang berlari bersama, begitu keras dan melengkingnya hingga menusuk pendengaran dan menggetarkan seluruh lembah tersebut. Di tengah gelak tertawa yang amat nyaring, dari balik kegelapan segera bermunculan sesosok bayangan manusia bertubuh pendek dan sesosok bayangan manusia bertubuh jangkung. 1029

Tampak orang itu menggunakan kecepatan yang mengaburkan pandangan mata, hanya didalam beberapa kali kelebatan saja sudah tibadisisibadan CuPok. Menyusul kemudian bermunculan lagi empat sosok bayangan manusia yang di ikuti pula oleh belasan sosok bayangan lainnya. Ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki rata-rata amat tinggi dan sempurna, hanya di dalam waktu singkat semua gembong iblis tersebut telah mengepung tubuh Ku See hong rapat-rapat. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu Ku See hong memandang sekejap wajah-wajah manusia yang berada disana kemudian hatinya amat terkesiap, dia tahu lebih banyak bahaya daripada keuntungan baginya pada malam ini. Kakek pendek dan jangkung yang bermunculan lebih dahulu tadi adalah dua orang pangcu yang termashur namanya dari Thi kiong pang dan Jian khi pang. Yang bertubuh pendek dan memelihara jenggot kambing berkulit hitam dan bermata tajam itu adalah ketua dari perkumpulan Thi kiong pang yang disebut orang sebagai Thi bie hui ki (tombak terbang berwajah baja) Song Ko piau. Sedangkan kakek kurus jangkung itu adalah pangcu dari perkumpulan Jian khi pang yang bernama Ma kiam (si pedang iblis) Toan Gi cong, dia berwajih pucat, bermata besar dengan tulang dahi yang menonjol tinggi serta sepasang alis mata yang amat tebal, raut wajahnya menyeramkan sekali. Sedang empat sosok bayangan manusia yang mengikuti dibelakang mereka berdua adalah ke empat toa thamcu dari perkumpulan Ban shia kau, orang pertama adalah Sin hwee thamcu (ketua ruangan api sakti) Ang bin mo kun (Iblis sakti berwajah merah) Si Bu bong, orang ini belum pernah dijumpai Ku See hong sebelumnya, tampak orang tersebut berwajah merah darah dengan bulu penrdek berwarna hittam tumbuh padaq kedua tulang pripinya, jenggot yang pendek seperti tombak membuat tampangnya bertambah mengerikan. 1030

Ilmu silat yang dimiliki orang ini lihay sekali, dalam perkumpulan Banshia kau dia menempati kursinomor lima. Selanjutnya adalah Thamcu ruang Im hong, Thian jian tee ciat (langit cacad bumi merekah) Si Hun sia, Thamcu dari ruang Thian lengMo pitsiu (kakekberlengan iblis) Khong Yusiang)sertaThamcu ruang Tee hun: Ta soat bu liang (menginjak salju tanpa bekas) Tam Cun khi.. Sedangkan puluhan orang lainnya adalah para Hiangcu dari perkumpulan Ban sia kau, Jian khi pang serta Thi kiong pang, kepandaian silat yang mereka miliki pun rata-rata merupakan jagoan kelas satu didalamdunia persilatan. Bila Ku See hong dengan kekuatan seorang diri ingin bertarung melawan kawanan gembong iblis tersebut, pada hakekatnya sulit sekali seperti mendaki kelangit saja. . Diam-diam dia mengeluh dalam hati kecilnya setelah menyaksikanbetapabanyaknyakawanan musuhyangbermunculan disitu, meski dalam hati kecilnya merasa amat terkejut, namun paras mukanya tetap dingin kaku seperti es. Setelah mendengus dingin, katanya dengan suara menghina: "Cu Pok, gara-gara kau seorang, apakah kau sengaja mendatangkan begini banyak begundalmu?" Thi boksinkiamCu Pok tertawaseram. "Heeehhh... heeehhh... heeehhh... mana-mana! Terpaksa aku harus berbuat demikian oleh karena Ku sute memang bikin orang gemes sekali" Sementara itu, ketua perkumpulan Thi kiong pang, si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau telah berseru pula sambil tertawa terbahak-bahak: "Haaahhh...haaahhh...haaahhh... Ku See hong, terus terang saja kami katakan, semua orang menaruh perasaan benci dan jeri 1031

kepadamu, oleh karenanya hari ini kami datang bersama-sama untuk menghabisi dirimu" "Hmmm, kalian semua adalah musuh besar dari aku orang she Ku, bagus sekali, malam ini juga kita dapat menyelesaikan pula persoalan diantara kita semua" Secara diam-diam, Thi bok sin kiam Cu Pok harus mengagumi juga akan kebesaran nyali Ku See hong. kendati pun sudah dikurung oleh begitu banyak jago lihay, ternyata dia tidak memperlihatkan rasa seram atau gugup, bahkan paras mukanya pun sama sekali tidak berubah.. Tee hun thamcu, si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi tertawa dingin. "Heeehhh... heeehh...heeehhh... orang she Ku, kau tak usah menghajar bengkak wajah sendiri mengaku sebagai si gemuk. malam ini kau sudah berada dibayah kepungan begini banyak jago lihay kami, janganlah berlagak seperti naga sakti yang bersayap lagi, sebab pada hakekatnya keadaanmu seakan-akan katak yang sudah masuk dalam keranjang" Dengan sinis dan nada menghina, kembali Ku See hong mendengus ketus. "Hm....hmm, kalian tak lebih hanya manusia-manusia rendah yang tak tahu malu, lebih baik tak usah banyak berbicara lagi, malam ini adalah malam sial bagi kalian semua, karena kamu semua berani mencari gara-gara denganku" Sin hwee than-cu si iblis Sakti berwajah merah Si Bu Long tertawa keras pula dengan suaranya yang macam gembrengan bobrok. "Haaahhh... haaaahh... haaahhh-kalau didengar dari nada pembicaraanmu, tampak nya kau si bajingan tengik memang sombong nya bukan kepalang, sebentar aku orang she Si harus mencoba lebih dulu akan kemampuanmu, aku ingin tahu sampai 1032

dimanakah kehebatan ilmu silat yang kau miliki sehingga begitu beranibersikap latah kepadakami semua" Sementara itu, Ku See hong telah menyadari betapa seriusnya persoalan yang mereka hadapi, oleh sebab itu dia berusaha keras untuk menenangkan hatinya, kemudian tertawa dingin. "Heeeeehhh...heeeeehhh....heeehhh.. siapakah kau? Bila kudengar dari nada pembicaraanmu itu, mungkin kau termasuk seorang manusia yang punya nama dan kedudukan, baiklah, aku orangsheKupastiakan melayanikeinginanmuitu" "Ku sute!' Thi bok sin kiam Cu Pok segera berkata. "kau tak usah berbicara sombong lagi, dia adalah Sin hwee thamcu dari perkumpulan kami, hari ini sengaja kubawa untuk melayani kebinalanmu itu. Tapi sebelum segala sesuatunya berlangsung, lebih dahulu aku hendak mengajakmu untuk berunding secara baik-baik, apa lagi mengingat kita berdua masih mempunyai hubungan perguruan.' "Sekarang, asal kau bersedia untuk mempersembahkan pedang Ang soat kiam yang tergantung dipunggungmu serta bait lagu Dendam sejagad, maka kami tak akan menyusahkan dirimu lagi, sebagai orang pintar tentunya kau sudah dapat melihat dengan jelas keadaan disekeliling tempat ini bukan? Dan aku pikir tak usah banyakpembicaraan lagi..?' Begitupun lebih baik lagi, maka orang she Ku juga secara ringkas ingin mengucapkan sepatah kata, bila kalian merasa punya kepandaian silat yang hebat, silahkan saja untuk mengambil sendiri kedua macambenda tersebut" Ketua Jian khi pang, si pedang lblis Toan Ghi kong tertawa seram. ''Heeehhh...heeehhh...heeehhh. apakah kau lupa kalau dirimu itu cuma seorang diri? apakah kau yakin bisa menghadapi kami semua? Ketahuilah, orang-orang tersebut tak akan bersikap sungkan terhadap dirimu" 1033

Ku See hong tahu kalau ini penuh dengan kemunafikan, kelicikan serta kebusukan. Sudah pasti kawanan manusia laknat tersebut tak akan mengajak dirinya untuk berbicara keadilan dan kebenaran dari dunia persilatan. Perasaan hatinya sekarang benar-benar bergolak keras, namun paras mukanya sama sekali tak berubah, malahan sambil tertawa nyaring dia berkata dengan santai: "Cara istimewa kalian ini sudah pernah dilakukan satu kali ketika berlangsungnya pertarungan dibukit Soat san tempo hari, tapi kenyataannya toh cuma begitu-begitu saja dan tiada sesuatu yang luar biasa, aku seorang she Ku sudah banyak mendengar dan banyakmelihatakan perbuatankaliantersebut" Tentu saja yang dimaksudkan oleh Ku See hong adalah pengerubutan oleh kawanan jago dari dunia persilatan atas diri Bun ji koan su Him Ci seng dibukit Soat san tempo hari. Diam-diam para jago lihay yang pernah mengikuti pertarungan di bukit Soat san tempo hari merasa amat terperanjat, mereka tak bisa menduga apa sebabnya Ku See hong bisa memiliki keberanian yang begitu luar bibasa? Mungkinkahd dia memiliki kaepandalan luar bbiasa yang bisa dipakai untuk menghadapi kerubutan mereka...? Thian jian tee ciat Hun sia tertawa seram, lalu berseru: "Orang she Ku, malam ini meskipun kau memiliki kepandaian silat yang maha dahsyat pun, jangan harap bisa meninggalkan tempat ini dalam keadaan selamat. Ku See-hong tertawa lebar. "Kalau memang begitu, mengapa tidak kita buktikan saja dengan kekuatan tantangnya. Thi boksin kiamCuPok, turuttertawapula, Ku sute, orang bilang, seorang Enghiong harus tahu keadaan, tapi sekarang kau begitu tak tahu diri, berbicara dari kepandaian 1034

silat yang kau milikt, cukup ke empat orang Thamcu ku pun belum tentu bisa kau hadapi, lebih baik pentangkan dulu matamu lebarlebar, daripada kita harus menggunakan kekerasan' Kembali Ku See hong tertawa dingin. "Cu Pok, tahukah kau bahwa seorang enghiong memiliki semangat pantang menyerah dan keberanian untuk menghadapi maut? "Aku orang she Ku tob belum tentu akan terkurung oleh kalian semua atau mati terbunuh ditangan kalian, sekarang apa salahnya kalau kalian utus saja ke empat orang thamcu yang diandalkan itu unjuk kekuatan.." Maksud Ku See hong dengan ucapannya tersebut adalah ingin memancing kemarahan dari ke empat thamcu tersebut sehingga mereka terjun ke arena pertarungan dan menghadapinya bersama. Bila hal tersebut sampai terjadi, maka dengan mengandalkan kepandaian silatnya yang maha dahsyat, akan dibunuhnya beberapa orang itu lebih dulu, setelah beberapa orang itu mampus, niscaya keberanian mereka pun akan menjadi luntur pula. Thi boksin kiamCuPoktertawalicik, "Heeeeehhh... heeeehhh... heeeehhh... Ku sute, apakah kau hendak keras kepala mempertahankan pendapatmu itu? Apakah kau hendak memaksa kami untuk menundukkan kau dengan menggunakan kekerasan?" "Tepat sekali! Ucapanmu itu memang tepat!" Sin hwe thamcu si iblis sakti berwajah merah Si Bu bong tak sanggup mempertahankan diri lagi, dengan suara dalam dia segera membentak keras: Pimpinan Cu, ijinkanlah kepadaku untuk memberi pelajaran lebih dulu kepada bajingan cilik ini` "Su thamcu, kalian boleh bersama-sama membekuk bajingan keparatini!" perintah Thi bok sin kiamCuPokdengan cepat. 1035

Dengan nada menghina Ku See hong tertawa dingin. "Sinhweethamcu,kalaudilihatdaritampang mutadi,waduhsok nya bukan kepalang, lagaknya saja seakan-akan hendak mengajakku untuk berduel satu lawan satu, mengapa kau main kerubut sekarang ? Huuuh.. kalau berbicara tolong yang lebih jelasan sedikit, sesungguhnya kau ingin mengajak ke tiga orang rekanmu agar bisa mampus bersama?" Sin hwee thamcu si Iblis sakti berwajah merah Si Bu bong merupakan seorang jago lihay yang kepandaian silatnya cuma setingkat dibawah Cu Pok serta ketua Jian khi pang dan Thi kiong pang, kecuali dengan mereka bertiga, dialah berilmu paling tinggi. Pada dasarnya dia memang seorang manusia sombong yang terlampau mengung-gul kan kepandaian sendiri, dia sudah terbiasa berlagakjumawadaningin mencari menangnyasendiri. Bayangkan saja, bagaimana mungkin dia bisa menerima ejekan dari Ku See hong tersebut? Diiringi suara bentakan yang menggeledek, dia segera membentak keras. "Bocah keparat, aku orang she Si akan menghajarmu sampai merangkak ditanah!" Ditengah bentakan keras, tubuh si Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong yang tinggi besar itu menerjang maju seperti hembusan angin puyuh, sepasang telapak tangannya diayun kan ke depan dan segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat bagaikan sambaran geledek cepatnya langsung menerjang tubuh Ku See hong. Si anak muda itu tertawa dingin, mendadak dia berkelebat ke samping dengan suatu gerakan aneh, bukan saja berhasil meloloskan diri dari lingkaran hawa pukulan lawan, sebaliknya dia justru berhasil menyelinap ke sisi kanan lawannya. Waktu itu, hawa membunuh sudah menyelimuti seluruh benak Ku See hong, dia tahu kalau dirinya sedang berada dikeru-butan banyak jago lihay, dalam posisi seperti ini tak mungkin lagi baginya 1036

untuk bersi-tegang atau tarik urat dengan mereka. Tindakan satusatunya yang paling tepat adalah turun tangan keji serta membinasa kan mereka semua satu persatu. Tampak dia menyelinap ke sisi sebelah kiri dari si Iblis sakti berwajah merah, kemudian sambil membentak keras telapak tangan kanannya diayunkan ke muka, dan secepat kilat menotok lima buah jalan darah penting ditubuh si iblis sakti berwajah merah tersebut, yakni jalan darah Yang wang hiat, Hi han hiat, Wi cong hiat, pit bun hiat serta Ki si hiat. Sementara telapak tangan kirinya dengan ke lima jari tangan dipentangkan, segera menyentil bersama ke muka ... 'Sreeet! Sreet! Sreeet!" Ditengah desingan angin tajam yang menderu-deru, lima gulung angin serangan yang tajam bagaikan pisau langsung menyerang bagian tubuh yang mematikan diatas badan lawan. Bukan saja gerak serangannya dilakukan dengan jurus serangan yang dahsyat, kecepatannya pun luar biasa, serangan tangan kiri dan tangan kanannya dilancarkan seolah-olah pada saat yang bersamaan.. Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong adalah seorang yang berhati keji, begitu serangannya yang pertama mengenai sasaran kosong, secara beruntun sepasang telapak tangannya diayunkan bersama ke depan, sementara kakinya juga secepat kilat bergeser ke samping, secara tepat sekali dia berhasil meloloskan diri dari sambaran Ku See hong tersebut. Tidak sempat Ku See hong berganti gerakan untuk melancarkan serangan berikutnya, dia sudah membentak keras, sepasang telapak tangannya diayunkan bersama-sama dan secara beruntun melepaskan tiga buah serangan berantai ke tubuh Ku See hong. Didalam ketiga buah serangan ini, hampir semuanya digunakan jurus serangan yang maha dahsyat, bahkan setiap gerakanbnya dilepaskan dmelaluisuatusaudutposisiyanbgsangataneh. 1037

Angin serangan yang dahsyat dan men-deru-deru, langsung menyapu ke depan. Paras muka Ku See hong berubah hebat setelah menyaksikan kedahsyatanitu, diam-diamdiaberpikir: "Tenaga dalam yang dimiliki bajingan ini sungguh luar biasa, aku takboleh memandangentengkepadanya" Dia tak berani memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan serangan ba-lasan, lagipula waktu itu memang tiada kesempatan baginya untuk dimanfaatkan, dalam keadaan demikian terpaksa dia harus melayang mundur ke belakang. Dengan sombongnya Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong tertawa seram: "Haaahhh... haaahhh... haaahhh.. bocah keparat, rupanya kau cuma si tombak yang terbuat dari lilin. kemampuan hebatmu kau sembunyikan dimana? Dalam jurus serangan mendatang aku akan menyuruhmu mundur sejauh lima langkah..!" Ditengah seruan mana, telapak tangan kiri Si Bu hong sudah diayunkan ke depan secepat sambaran petir, beribu-ribu ba-yangan telapak tangan segera diciptakan di tengah udara dan segulung demisegulung meluncur bersama kedepan. Serangan tersebut dilancarkan dengan kekuatan yang luar biasa, jurus serangannya pun sangat hebat, ditengah udara segera tercipta beribu bayangan telapak tangan yang seakan-akan sedang melakukan ancaman bersama. Selapis hawa pukulan maha dahsyat seperti amukan angin puyuh saja langsung menghantam ke tubuh lawan. Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, mendadak ia mendongakkan kepalanya dan berpekik panjang dengan suara yang menggidikkan hati. 1038

Setelah itu dengan mengeluarkan jurus ke tiga dari gerakan Ho han seng huan, yakni jurus Tee jian hun gi dia lepaskan sebuah ancaman maut ke muka. Tampak si anak muda itu bukannya mundur sebaliknya malah mendesak maju ke depan, disambutnya angin pukulan yangb meluncur datandg dari depan itau dengan keras blawan keras, kemudian ketika angin serangan mana sudah berada tiga inci saja dari tubuhnya, tiba-tiba sepasang lengan nya digerakkan menciptakan suatu gerakan yang sangat aneh... "Blaaaam! Blaaammmm" Angin serangan yang dilancarkan oleh Iblis sakti berwajah merah itu bersarang telak ditubuh Ku See hong, namun kedahsyatan nya justru kena dipunahkan oleh hawa sakti Kan kun mi siu khikang yang terpancar keluar dari tubuhnya itu .... Menyusul kemudian tampak serentetan cahaya putih bersih yang menyilaukan mata mendadak meluncur ke depan dan menerjang bagian mematikan bawah tubuh Iblis sakti berwajah merah tersebut... Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut segera berteriak kaget. 'Sin hwee thamcu, cepat mundur!.' Tapi waktu sudah terlambat, sebab Ku See hong tahu bahwa semua jago yang hadir di arena sekarang rata-rata mengetahui tentang keampuhan dari jurus serangan Ho han seng huannya itu, dia kuatir bila serangan mana dikeluarkan dan orang lain mengetahuinya sehingga menyerbu ber sama, niscaya usahanya untuk membinasakan si lblis sakti berwajah merah akan menemui kegagalan. Itulah sebabnya dengan menyerempet bahaya bisa terhajar oleh serangan lawan yang dahsyat, dia menunggu sampai serangan musuh tinggal tiga depa dari tubuh nya ancaman maut tersebut baru dilancar kan secara tiba-tiba.' "Sreet! Sreet!" desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera berkumandang memecahkan keheningan ...... 1039

Menyusul kemudian, serentetan jeritan ngeri yang memilukan hatibergema memenuhiseluruhangkasa. Jalan darah Thian ki hiat dibawah jalan darah Khi hay hiat dibawah lambung iblis sakti berwajah merah Si Bu hong tahu-tahu sudah muncul sebuah lubang besar tertem-bus oleh sambaran cahaya putih tersebut, darah segar segera keluar menyembur keluar seperti semburan darah segar memaksa tubuh Si Bu hong mundur sejauh empat lima langkah. Kemudian "Bluuurkkkk!" tubuhnyat yang tinggi beqsar itu roboh trerjengkang ke atas tanah dan tewas seketika itu juga. Selama ini, Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong terhitung jagoan kelas satu di dalam dunia persilatan, sungguh tak disangka dia tak tahan juga menghadapi serangan Hoo han seng huan yang maha dahsyat tersebut. Dari sini dapat diketahui sampai dimanakah dahsyatnya serta mengerikannya jurus serangan tersebut. Tindakan Ku See hong Yang membinasa kan Iblis sakti berwajah merah dengan jurus ketiga dari gerakan Ho han seng huan tersebut boleh dibilang dilakukan dalam waktu singkat, sedemikian mendadaknya sehingga para jago yang berada di sekitar arena samasekalitaksempatuntuk memberikanpertolongannya.... Begitu berhasil membunuh iblis sakti berwajah merah, sekali lagi Ku See hong mempedengarkan suara pekikan anehnya yang memekikkan telinga.... Suara pekikan tersebut amat keras mengu-mandang dan mendirikan bulu roma orang.. Ditengah pekikan inilah, tubuh Ku See hong melejit ke tengah udara dan seperti burung raksasa yang terbang diangkasa, dia berputar satu lingkaran lalu menerjang ke depan. Pada saat yang bersamaan pula, pedang mustika Hu thian sengkiam diloloskan dari sarungnya kemudian serentetan cahaya 1040

pedang seperti bianglala yang menyilaukan mata meluncur kedepan dan menyambar belasan orang hiangcu diluar arena tersebut. Semua orang hanya merasakan pandangan matanya menjadi kabur, empat orang hiangcu yang berdiri paling dekat dengan arena tahu-tahu sudah terkapar mati tanpa mengeluarkan sedikit suarapun, semburan darah segar menyembur kemana-mana dan membasahi seluruh badan orang-orang yang berdiri disekitar situ. Ku See hong cukup menyadari betapa berbahayanya posisi dirinya saat ini, dia bertekad untuk turun tangan lebih dahulu guna melenyapkan sebagian dari musuh-musuhnya sehingga dapat mengurangi kekuatan yang bakal menekan dirinya nanti. Itulah sebabnya setelah berhasil membina-sa kan Iblis sakti berwajah merah tadi, dia segera mengeluarkan jurus pertama dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia dari Si hong lo jin yang disebut Hui hong cha ki hiat seng wi. Betul kawanan hiangcu dari Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi kiong pang tersebut terhitung jago-jago kelas satu didalam dunia persilatan, namun bagaimana mungkin mereka bisa tahan menghadapi jurus pedang maha dahsyat yang diwariskan Si hong lo jin sejak tiga ratus tahun berselang itu?'. Tampak Ku See hong melayang ditengah udara dengan gaya naga sakti melingkar kemudian pedangnya digetarkan sambil di putar kencang, gerak serangan pedangnya segera melesat diudara dan memancarkan cahaya tajam yang menyilaukan mata. Dua jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang memecahkan kehe-ningan, ditengah percikan darah segar kembali adaduaorangyang mampus sebagaisetantanpakepala. Sementara itu, Ku See hong yang kehabisan tenaga telah melayang kembali ke atas tanah, tapi ia sama sekali tidak berhenti, pedangnya kembali digetarkan menciptakan serentetan cahaya tajamyang menggulung sepertiamukan ombak ditengahsamudra. Angin serangan tersebut dengan dahsyat nya pula menyambar ke tubuh kawanan Hiangcu tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. 1041

Sementara itu, kawanan Hiangcu yang berada disekitar sana telah bersama-sama meloloskan senjata masing-masing, ditengah jeritan kaget yang keras, busur baja pedang panjang maupun angin pukulan bersama-sama diayunkan ke depan menyongsong datangnya serbuan dari si anak muda tersebut. Sekali lagi Ku See hong tertawa seram.. Kali ini pedang mestika Hu thian seng kiamnya diputar dan digetarkan menciptakan serentetan cahaya bianglala yang menyilau kan mata .... "Trrringg ! Trrringg! Traaang! Traaang!" serentetan bunyi dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan. Kembali Ku See hong melancarkan sebuah bacokan maut ke arah depan... Kali ini berkumandang dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati, lagi-lagi ada dua lembar jiwa manusia yang melayang meninggablkan raganya. Serentetan tindakan dari Ku See hong dalam usahanya membunuh delapan orang Hiangcu ini, boleh dibilang dilakukan dalam sekejap mata saja... Tindakan dahsyat yang menggetarkan sukma ini kontan saja menimbulkan kehebohan bagi para Hiangcu sisanya yang telah kehilangan senjata tajam mereka karena terpapas kutung senjata mestika lawan tadi, tak bisa dicegah lagi mereka semua pada membubarkan diri dan mengundurkan diri dari situ dengan ketakutan. Dalam pada itu, Ku See hong telah di pengaruhi oleh hawa pembunuhan yang menggidikkan hati, ditambah lagi kawanan manusia tersebut merupakan musuh-musuh besar yang harus dibunuh, dialebih-lebihtidak mengenalampun. Bagaikan raja akhirat yang baru muncul dari dalam neraka saja, pedangnya diayunkan kian kemari melancarkan serangkaian serangandahsyatuntukmembantaikedua hiangcu tersebut. 1042

Mendadak, pada saat inilah .... Thi bok sin kiam Cu Pok dan ketua Jian khi pang si Pedang Iblis Toan Gi cong secara diam-diam menyelinap datang dari arah belakang, kemudian melancarkan sergapan secara tiba-tiba. Segulung cahaya pedang berwarna hitam, dan segulung cahaya pedang berwarna putih, bagaikan sambaran bintang ditengah udara, satu dari kiri yang lain dari kanan langsung menusuk ke punggung Ku See hong dari arah belakang. Kecepatan serangannya itu benar-benar lihainya bukan kepalang. Begitu merasakan datangnya hawa pedang yang menyergapnya dari arah belakang, buru-buru Ku See hong melejit ke samping dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat untuk meloloskan diri. ''Sreeet..!" desingan angin tajam bergema membelah angkasa. Ku See hong mendengus tertahan, tahu-tahu bahu kirinya sudah tersambar oleh pedang kayu besi milik Thi bok sin kiam Cu Pok sehingga terluka, darah segar dengan cepat menyembur keluar dan membasahi seluruh tubuhnya. Akan tetapi disaat Ku See hong melejit ke samping inilah, pedang Hu thian seng kiam nya dengan disertai hawa pedang yang menggulung-gulung diiringi suara desingan angin tajam menggulung ke tubuh kawanan Hiangcu tersebbut. ooo0dw0ooo BAB 48 SISA enam orang hiangcu yang masih hidup sama sekali tidak menyangka kalau Ku See hong begitu bernapsu untuk membinasa kan mereka, sebelum orang-orang itu mengetahui apa yang terjadi, kembali terdengar dua jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan 1043

Menyusul kemudian kembali ada dua orang hiangcu yang terkapar diatas tanah: Kejadian ini kontan saja mengejutkan empat orang Hiangcu lainnya, mereka menjadi amat ketakutan serasa sukma melayang meninggalkaa raganya saja. Berada dalam keadaan demikian mereka tak berani melakukan perlawanah lagi, di iringi bentakan nyaring, mereka bersama-sama menyebarkan diri untuk mencari selamat. Waktu itu seluruh tubuh Ku See hong sudah basah oleh darah, seperti seekor binatang buas yang sedang gila saja, dia membentak amat keras. Pedang mestika Hu thian seng kiam kembali meluncur ke angkasa menciptakan selapis cahaya bianglala, hawa pedang yang tajam menyapu rata kearah depan, lalu terdengarlah serentetan jeritan ngeri yang memilukan hari bergema memecahkam keheningan. Suara jeritan yang menusuk pendengaran dan mendirikan bulu roma itu segera mengalun diseluruh angkasa. Empat belas orang hiangcu dari Ban Sia kau, Jian ki pang serta Thi kiong pang telah tewas semua secara mengenaskan diujung pedang Ku See hong, mereka tewas kalau bukan dengan lengan kutung tentu kaki mereka terpapas, darah berbahu amis tersebar dimana-mana dan menyiarkan bau yang amat memualkan. Pemandangan waktu itu benar-benar mengerikan sekali. Di saat Ku See hong telah berhasil membinasakan Hiangcu yang terakhir, Thi bok sin kiam Cu Pok, si pedang iblis Toan Gi cong, si tombak terbang berwajah besi Song Ko piau, Thian jian te-jiat Si Hun sia, si kakek berlengan iblis Khong Yu siang dan si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi, enam orang jago lihay dari dunia persilatan bersama-sama melancarkan serangan dahsyat ke tubuh Ku See hong. 1044

Jurus pedang, tenaga pukulan, bayangan kaki, seperti badai dahsyat yang menyapu seluruh jagad. Bersama-rsama ditujukan tkebagian yang mqematikan dituburh Ku See hong. . Mendadak berkumandarg suara pekikan panjang yang menusuk pendengaran bergema diangkasa... Tiba-tiba saja Ku See hong melejit ke tengah udara dan berputar tiga lingkaran di tengah angkasa, lalu bagaikan naga sakti yang menembusi langit tingkat sembilan, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya seperti bianglala panjang segera menusuk kedepan secepat sambaran petir, bagaikan bendungan yang ambrol saja, serentak ancaman itu menggulung batok kepala orang jagoan tersebut. Jurus serangan ini benar-benar merupa kan suatu ancaman yang amat mengerikan hati. Keenam orang jago lihay itu membentak bersama, serentak mereka membuyarkan serangan sambil melompat mundur ke belakang. Gerakan tubuh Ku See hong yang sedang berputar-putar di angkasa pun lambat laun bertambah lambat, tampaknya dia akan segera melayang turun keatas tanah. Mendadak tebuhnya melengkung kemudian melejit, cahaya pedangnya diputar kencang, hawa pedang menderu-deru dan membiaskan serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata, secepat sambaran kilat meluncur ke arah Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi cong serta Thi kiong pangcu si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau. Gerak serangan pedang ini benar-benar ibaratnya bayangan setan yang menyambar-nyambar. Inilah jurus ketiga dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia kiam yang disebut Keng biau keng tee pai kut hui (angin puyuh menyapu tanah, tulanghancurtubuh menjadicacad). 1045

Si pedang iblis Toan Gi cong dan si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau merasa kan ada segulung hawa dingin yang menyayat badan menggulung tiba dengan kecepatan luar biasa. Kedua orang itu menjadi amat terkesiap, buru-buru Toan Gi cong menggerakkan pedangnya memainkan sebuah gerak serangan yang khusus dipakai untuk menggetarkan pedang lawan, maksudnya dia hendak mengandalkan hawa pedang untuk mementalkan serangan tersebut. Sebaliknya si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau menggunakan senjata busur bajanya memainkan suatu pertahanan yangkuatdanrapatuntuk melindungidiridariancamanlawan. Tapi kenyataan berbicara lain, mendadak terdengar dua kali suara dentingan nyaring.. "Criiing! Criiinggg!" dua kali dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan. Tahu-tahu senjata tajam yang dipergunakan kedua orang itu sudah terpapas kutung oleh ayunan pedang Hu thian seng kiam yang sangat tajamitu. Ku See hong dengan gerak serangan yang sama sekali tak berubah segera memapaskan pedangnya keatas batok kepala kedua orang itu, ancaman mana segera mengejutkan hati mereka hingga sukma serasa melayang meninggalkan raganya. Tampaknya ketua dari Thi kiong pang dan Jian khi pang segera akan terluka diujung pedang Hu thian seng kiam tersebut. Tapi disaat yang kritis itulah, Thian jian tee ciat Si Hun sia yang berada di samping arena bersama-sama si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si kakek berlengan iblis Khong Yu siang telah mengayunkan senjata tajamnya sambil menerjang datang. Dalam posisi demikian, andaikata Ku See hong melanjutkan serangannya untuk melukai kedua orang itu. dia sendiripun pasti akan terluka juga, bahkan ancaman itupun merupakan suatu ancaman yang bisa merenggut selembar jiwanya. 1046

Terpaksa dia harus membuyarkan jurus serangan dan sambil melompat mundur ke belakang, tubuhnya mengigos ke samping dengan suatu gerakan yang sangat aneh. Disaat ujung kakinya baru menyentuh permukaan tanah itulah. Kembali terdengar suara tertawa dingin yang memekikkan telinga bergematiba di sisikiri Ku Seehong.. Pedang kayu besi dari Thi bok sin kiam Cu Pok secepat kilat telah menusuk ke arah pinggangnya dari arah belakang, bersamaan juga.. 'Weees telapak tangan kiri Cu Pok dengan disertai desingan angin pukulan yang maha dahsyat menghantam ke iga sebelah kirinya. Sergapan yang dilakukan tersebut selain berkekuatan dahsyat, juga membawa suatu ancaman yang berbahaya. Ku See hong memang hebat, sambil membentak keras dia mengerahkan tenaga dalamnya sambil melepaskan sebuah pukulan dengan tangan kirinya, kemudian tubuhnya berkelit ke samping dengan kecepatan seperti bayangan setan. Thi bok sin kiam Cu Pok boleh di bilang merupakan seorang manusiayanglicikdan berbahaya. Sesungguhnya sergapan yang dilakukan olehnya itu hanya merupakan suara serangan tipuan belaka, disaat Ku See hong mengayunkan telapak tangan kirinya sambil berkelit ke samping itulah .... Waktu itu dia telah membuyarkan serangannya sambil mundur kebelakang, dia memang bermaksud untuk menantikan serangan selanjutnya dari Ku See hong, Waktu itu, pedang kayu besinya sudah di pindahkan ke tangan kiri, sedangkan telapak tangan kanannya dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran kilat menghajar ke punggung Ku See hong. Thi bok sin kiam Cu Pok mengetahui kalau Ku See hong memiliki hawa sakti Kan kun mi siu khikang yang tidak takut menghadapi serangan musuh yang bagaimana pun hebatnya, oleh sebab itu 1047

serangan yang dilancarkan olehnya sama sekali tidak menimbulkan sedikit suarapun. Serangan berat semacam ini merupakan suatu serangan yang berbahaya sekali, sebab tatkala ancaman dilakukan pada hakekatnya tidak menimbulkan sedikit suara pun, tapi setelah menyentuh pada tubuh sang korban, kekuatannya baru terpancar keluar. Ancaman semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu ancaman yang dahsyat, dan amat berbahaya, Tatkala Ku See hong menghindar ke samping tadi, dia sama sekali tidak menyang-ka kalau Cu Pok sudah menanti di belakang tubuhnya, menanti dia merasakan adanya sesuatu yang aneh dibelakang tubuhnya, telapak tangan kanan Cu Pok telah berada satu inci saja dibelakang punggungnya. Dalam terkejutnya, mendadak dia berjongkok sambil menjatuhkan diri kemuka. Dengusan tertahan segera bergema memecah kan keheningan. Bahu kiri Ku See hong yang terluka bekas bacokan tadi telah tersapu oleh hantaman Cu Pok, kontan saja Ku See hong muntah darah, dia mundur sejauh tujuh delapan langkah dengan sempoyongan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat, Si penginjak salju tanpa bekas, si Kakek berlengan iblis serta si pedang iblis dan si tombak terbang berwajah besi telah mengambil sebilah pedang dan busur besi dari tangan mayat mayat Hiangcu itu, kemudian bersama-sama mengerubut kedepan. Ku See hong membentak nyaring: "Siapa yang berani maju lagi!" Rupanya dia telah menggunakan sebuah jurus pertahanan dari ilmu pedangCangciong-ciat mi kiamuntuk mempertahandiri. 1048

Dengan menghunus pedang Hu thian seng kiamnya melintang didepan dada dan tubuh berdiri ke arah samping, telapak tangan kirinya diayunkan ke muka dengan suatu gerakan yang aneh sekali, dibalik serangan yang aneh inilah sesungguhnya mengandung hawa pembunuhan yang luar biasa sekali. Enam orang yang berada diarena sekarang merupakan gembonggembong iblis yang luar biasa, mereka semua tentu saja mengetahui akan kelihayan jurus pedang yang dilakukan Ku See hong sekarang, karena itu untuk sementara waktu mereka tak berani maju menyerang secara gegabah, melainkan hanya mengurung Ku See hong ditengah arena saja. Sambil mencibirkan bibirnya dan memper-dengarkan suara tertawa dingin yang menyeramkam Thi bok sin kiam Cu Pok berseru. "Ku sute, sekarang kita sudah ibaratnya binatang buas yang masuk perangkap, lebih baik letakkan senjata saja, daripada harus mengorbankan selembar jiwamu dengan percuma" Ku See hong tertayya seram. 'Haaaahhh... haaahh.. haaahhh . Cu Pok bila kau tidak takut, silahkan saja untuk melancarkan serangan lebih dahulu!' 'Ku See hong" si pedang iblis Toan Gi cong berseru pula dengan suara dingin, "caramu amat keji, kendatipun malam ini kau letak kan senjata, aku masih tetap akan membuat perhitungan berdarah dengan mu..." Ku See hong mendengus dingin, katanya kemudian dengan suara yang menyeramkan. "Jangan berbicara sesumbar dulu, sebentar lagi bahkan kalian berenampun akan mampus semua diujung tanganku" "Hmmm... aku kuatir apa yang kau ingin kan tak bisa terpenuhi dengan begitu saja!" jengek Thi bok sin kiam Cu Pok sambil tertawa dingin, "sekarang, tentunya kau pun merasa amat tersiksa dalam tubuhmu bukan?" 1049

Bahu kiri Ku See hong telah tertusuk dan terhajar oleh serangan Cu Pok, sesungguh nya luka yang dideritanya amat parah, kendatipun tenaga dalam yang dimilikinya cukup sempurna sehingga tak sampai tewas seketika, namun mulut lukanya terasa panas dan amat sakit sekali... Telapak tangan kirinya yang terangkat di tengah udara sekarang pun agak gemetar menahan sakit, dari sinilah Cu Pok berhasil menemukan keadaan tersebut. Diam-diam Ku See hong menggigit bibir menahan rasa sakit yang luar biasa, dengan cepat dia berpikir: "Bila aku terkurung begini terus disini, pada akhirnya aku pasti akan tewas juga disini, lebih baik aku mencari akal lain untuk meloloskan diri saja dari tempat ini, sedangkan dendam sakit hati pada malam ini biar dikemudian hari saja baru kutuntut balas, asal gunung masih menghijau, mengapa aku harus kuatir tak memperoleh kayu bakar..." Belum habis dia berpikir, Thi bok sin kiam Cu Pok telah berkata sambiltertawa seram. "Ku Sute, bila kau tak mau menyerahkan bait lagu Dendam sejagad kepadaku, setelah berhasil kutangkap nanti, jangan salahkan bila kupaksa kau dengan siksaan keji. 'Kau harus tahu bahwa beberapa orang yang hadir di arena sekarang adalah manusia-manusia yang membedakan antara budi dan dendam secara jelas, kini kau sudah terikat hubungan dendam sakit hati sedalam lautan dengan kami, ibaratnya api bertemu dengan air, siksaan yang bagaimana pun kejinya masih bisa kami gunakan untuk menghadapimu, mengerti. ..?'' "Huuuh, kepandaian seberapa besar sih yang kalian miliki sehingga begitu berani menangkap aku? Tak usah ngebacot yang bukan-bukan?'jengekKuSeehong sinis. 1050

Mendadak mencorong sinar mata yang amat buas dari balik mata si Pedang sakti kayu besi Cu Pok, bentaknya dengan penuh kebencian: 'Ayo semuanya maju bersama, dia tak akan mampu menahan serangan gabungan dari kita berenam!" Ditengah bentakan tersebut, Cu Pok melancarkan serangan paling dulu, dengan suatu gerakan yang sangat aneh, pedang kayu besinya diayunkan ke muka melepas kan sebuah serangan dahsyat yang langsung menyodok ke dada Ku See hong. Si anak muda itu mendengus dingin, tubuhnya melejit dan pedang mestika Hu thian seng kiamnya dengan cepat digetarkan keras, bertitik-titik cahaya bintang tiba-tiba saja memancar ke empat penjuru dan mengancam jalan darah Thian hun jiat, Pek kut hiat, jian ji hiat dan Pit hok hiat empat buah jalan darah penting dibahu kanan Cu Pok.. Gerak serangan pedang yang sangat aneh, menyerang bagaikan sambaran petir, dalam sekali gebrakan saja empat buah jalan darah penting sudah diancam.. kedahsyatannya benar-benar mengerikan hati. Sesungguhnya tutukan pedang dari Thi bok sin kiam Cu Pok tadi hanya bersifat memancing saja, karena dia tak tahu kalau dibalik gerak pertahanan dari Ku See hong itu sebenarnya terkandung suatu jurus serangan yang begitu lihaynya. Ia lebih-lebih tak menyangka, kalau di balik gerakan pedangnya itu terdapat pula gerakan yang begitu aneh dan sakti. Didalam terkesiapnya, diam-diam ia menghimpun tenaganya untuk melindungi badan, kemudian diantara berkilauannya cahaya hitam, secara bderuntun dia lepaskan tiga buah bacokan berantai. Tiga buah serangan yang dilancarkan secara beruntun itu mempunyai kekuatan maha dahsyat, seluruh angkasa segera dipenuhi oleh hawa pedang yang luar biasa, jurus serangan yang keji dan dahsyat betul-betul mengerikan hati. 1051

Criing... Criiiing!' suara dentingan bergema memecahkan keheningan. 'Pedang sakti kayu besi dari Cu pok telah bersentuhan beberapa kali dengan pedang mestika Hu thian seng kiam tersebut dan mematahkan serangan pembunuhannya itu. Begitu berhasil mendesak Ku See hong dengan jurus serangannya, Cu Pok segera mengembangkan serangkaian serangan yang gencar. Pedang Thi bok sin kiam itu diputar sedemikian rupa menciptakan lingkaran cahaya hitam yang terbang ke atas dan ke bawah seperti naga sakti yang sedang me-nari-nari, hawa serangan yang menggulung segera mendesak Ku See hong mundur dua langkah secara beruntun. Dalam pada itu, pedang yang berada di tangan si pedang Iblis Toan Gi cong telah berputar kencang menciptakan selapis cahaya perak yang berkelebat lewat disertai selapis desingan angin yang menderu-deru, serangan tersebut langsung mengancam bagian mematikan ditubuh Ku See hong. Di ikuti kemudian Thi Kiong pangcu si Tombak terbang berwajah baja seng ko piau melancarkan serangan pula dengan busur bajanya yang disertai suara desingan aneh. Si penginjak salju tanpa jejak Tham Hun khi tak ambil diam, sepasang telapak tangan nya disilangkan di depan dada kemudian sambil menerjang kemuka secepat sambaran petir dia lepaskan serangkaian serangan gencar. Jurus serangan yang dilepaskan ibarat angin puyuh disertai hujan badai melanda permukaan bumi, bayangan telapak tangan dan bayangan kaki membukit, ditujukan ke tubuh Ku See hong. Thian jian tee ciat Si Hun sin dan kakek berlengan Iblis Khong Yu siangbergerakpulabersama melancarkanserangangencar. Sepasang mata Ku See hong berapi-api, sambil membentak keras, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya diputar 1052

dengan menciptakan serentetan sinar tajam yang ber-lapis2 seperti sebuah sarang laba-laba, semuanya itu bersusun-susun pula di tengah angkasa membentuk selapis dinding cahaya yang sangat kuat. Kendatipun demikian, dia toh kena didesak juga oleh serangan gabungan dari ke enam orang jago lihay itu. sehingga tubuhnya mundur lagi sejauh beberapa langkah. "Sreeet...!" desingan angin tajam menderu-deru, Jian khi pangcu Toan Gi cong secara tiba-tiba melancarkan sebuah tusukan pedang yang dilancarkan dari suatu sudut yang sangat aneh, kemudian membabat pergelangan tangan kanan Ku See hong. Apabila tusukan ini sampai bersarang secara telak, tak pelak lagi Ku See hong akan tewas seketika atau paling tidak akan terluka amat parah. Ku See hong amat terkesiap, cepat-cepat tubuhnya mengigos kesamping kiri, semen-tara pedang mestika Hu thian seng kiam nya melancarkan sebuah babatan cepat. Sayang keadaan sudah terlambat, terdengar dua kali dengusan tertahan berku-mandang memecahkan keheningan. Punggung sebelah kanan Ku See hong tertusuk lebih dulu oleh pedang lawan, namun pedang Toan Gi cong terpapas kutung pula oleh babatan pedang Hu thian seng kiam sehingga berikut pergelangan tangan nya kena tertabas kutung. Kontansajadiajatuhterduduksambil mengerungkesakitan. Ku See hong yang tertusuk punggungnya, merasakan darah segar menyembur keluar dengan amat derasnya, kepalanya segera terasa pening, gerak serangannya juga ikut berhenti .... Thi bok sin kiam Cu pok tertawa dingin, mendadak telapak tangan kirinya diayunkan kedepan melepaskan sebuah pukulan udara dingin yang amat dahsyat. 1053

Pedang kayu besi dilengan kanannya secepat kilat melancarkan tusukan pula kearah lingkaran sebelah luar. Telapak tangan dan pedang yang melepas kan serangan tersebut dilakukan hampir pada saat yang bersamaan. Kedahsyatan mau pun kekejiannya sungguh menggidikkan hati. Ku See hong menggigit bibirnya kencang-kencanqg, telapak tangran kirinya diayunkan pula kedepan melepaskan sebuah pukulan dahsyat untuk membendung serangan tersebut. Sementara pedang Hu thian seng kiamnya diputar sambil dihentakkan, hawa pedang segera menyelimuti seluruh angkasa, cahaya pelangi yang menyilaukan mata menyambar kearah empat orang lain yang sedang menyerbu tiba. Serangan pukulan serta pedang yang digunakan si anak muda inipun aneh sekali, kontan kelima orang itu terdesak hebat, mereka harus membuyarkan serangannya, tapi hanya sebentar kemudian merekasudahbergantijurussambil majumenyeranglagi. Ku See hong tahu kalau luka yang dideritanya sangat parah, bila gagal untuk menenangkan hatinya, malam ini sudah pasti akan tewas secara mengenaskan... dendam perguruan, dendam ayahnya... hampir semuanya belum terbalas, dia tak akan mati dengan mata meram ..bila kesemuanya itu belum dilangsungkan... Berpikir sampai disitu, semangatnya segera bangkit kembali, jurus serangannya juga dilancarkan secara berulang-ulang, hawa serangan yang kuat bagaikan dinding baja tersusun diudara berlapis-lapis, keadaannya begitu rapat membuat orang lain tak sanggup menembusi pertahanan tersebut. Sekalipun ada lima orang jago lihay sedang mengerubutinya seorang, namun setelah anak muda itu bertahan dengan sekuat tenaga, untuksementarawaktusulituntuk melukainya. Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi cong yang tertebas kutung pergelangan tangan kanannya oleh bacokan Ku See hong tadi, kini telah membenci sianak muda tersebut hingga merasuk 1054

ketulang sum-sum nya, sebab dengan tertabas kutungnya pergelangan tangan kanannya, berarti banyak sekali kepandaian simpanannya yang tak mungkin dapat dipergunakan lagi. Setelah menghentikan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya, dengan tangan kirinya dia memungut sebilah pedang dari atas tanah, kemudian bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan yang tak diinginkan, disamping itu dia pun berusaha untuk menusuk anak muda tersebut sampat mati. Awan gelap menutupi cahaya rembulan, suasana didalam itu terasa semakin kelabu. Mendadak.... Saat itulah dari luar lembah berkuman-dang suara tertawa aneh yang dingin dan menyeramkan. Menyusul kemudian tampaksesosok bayangan manusia meluncur tiba bagaikan bayangan setan dedemit, Begitu menangkap suara tertawa dingin itu, paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok berubah hebat, tapi sejenak kemudian ia telah berteriak keras: Cu sute, cepat datang membantuku" Yang datang adalah seorang manusia berkerudung yang aneh dan menyeramkan, dia tak lain adalah salah satu diantara dua murid murtad Bun ji koan su Him Ci seng, Yakni Jian hun kim ciang (Tangan emas sukma dacad) Tu Pak kim. Begitu mengetahui siapa yang muncul, diam-diam Ku See hong mengeluh didalam hati. "Mampus aku kali ini!" Sementara itu, si Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim telah tertawa dingin dengan suara yang dalam, kemudian berseru: "Cu suheng, tampaknya pekerjaanmu benar-benar cukup rahasia'? 1055

Aaah, apa maksud Tu sute berkata demikian?" seru Thi bok sin kiam Cu Pok cepat' "oleh karena aku tak berhasil menemukan kau, maka persoalan ini taksempatkuberitahukan kepadamu" Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim tertawa dingin, kembali serunya: "Suheng, kalau memang tak bisa menemukan aku, mengapa pula kau bisa membawa begini banyak pembantu? Heeee....hehhh.. heeehhh .." "Sute, hanya kau seorang yang datang?' "Soal itu aku kurang begitu tahu, tapi besar kemungkinan sumoay juga ikut datang." Paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok segera berubah hebat, tapi hanya sebentar saja telah berubah menjadi tenang kembali, serunya kemudian dengan cepat. 'Sute, cepat datang membantuku, kita bekuk dulu bajingan ini, dia sangat berman-faat untukkita suheng sute berdua' Mendadak... Ku See hong berpekik nyaring, suaranya tinggi melengking dan mengalun di angkasa dengan di sertai nada penuh dendam, benci sedih dan kesal... Baru saja pekikan bergema, tubuhnya menerjang ke muka dengan garangnya. Segulung hawa pedang memancar keluar dari pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangannya, itu secepat kilat menyambar ketubuh Thi bok sin kiamCuPok. Sementara telapak tangan kirinya menciptakan beribu-ribu bayangan telapak tangan yang berlapis-lapis, jurus serangan nya aneh lagi dahsyat, angin puyuh yang menderu-deru bagaikan amukan topan menyelimuti tubuh Jian tee ciat, Tam hiat bu liang, Mapitsiudan Thibin hui ka. 1056

Dengan dasar tenaga dalamnya yang begitu sempurna, angin pukulannya menghasilkan kekuatan bagaikan angin topan yang sangat membetot sukma. Termakan oleh deruan angin pukulannya itu, ke empat orang tersebut kena terdesak sehingga mundur sejauh tiga empat langkah. Waktu itu Thi bok sin kiam Cu Pok sedang berbincang-bincang dengan Jian hun kim ciang Tu Pak kim, oleh karena perhatiannya bercabang, maka dikala hawa pedang menyambar tiba, untuk menghindarsudah taksempat lagi. Tak ampun lengan kanannya tersambar oleh hawa pedang sehingga muncul sebuah mulut luka yang melebar. Dalam keadaan begini, bila Ku See hong tidak angkat kaki, dia mau menunggu sampai kapan lagi? Tubuhnya yang melejit ke tengah udara segera bersalto beberapa kali dengan gerakan yang indah, tahu-tahu ia suduh meluncursejauh tujuhdelapankaki dariposisi semula. Sambil tertawa licik Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera berseru keras: `Ku sute, tunggu sebentar!" Segulung angin pukulan yang dalam bagaikan samudra tahu-tahu sudah meluncur ke depan dan menerjang Ku See hong dengan amat dahsyatnya .... Waktu itu Ku See hong telah menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya sambil mengawasi sekeliling sana dengan sorot mata yang tajam, dia segera membentak keras, suaranya nyaring bagaikan geledek ditengah hari bolong, secepat kilat telapak tangan kirinya membentuk gerakan setengah lingkaran busur, kemudian dilontarkan ke depan secara tiba-tiba. Segulung angin puyuh dengan cepat menyongsong datangnya terjangan dariJian hbun kim ciang. 1057

Serangan ini dilancarkan dengan kekuatan penuh, tampak pukulan tersebut begitu dilepaskan, angin pukulan yang tajam segera meluncur ke muka dengan dahsyatnya, desingan yang menggetar seperti gempa bumi, angin pukulan yang menggulung bagaikan air bah, membuat keadaan disitu sungguh mengerikan. Kekuatan yang maha dahsyat tersebut ibaratnya membendung samudra menggeser bukit, mengerikan sekali. "Blaaammm..!" suatu benturan nyaring yang memekakkan telingaberkumandang memenuhiseluruhangkasa. Jian hun kim ciang (pukulan emas sukma cacad) Tu Pak kim mendengus tertahan, tubuhnya tergetar keras hingga mundur sejauhsatukaki dari posisisemula. Begitu berhasil memukul mundur Jian hun kim ciang Tu pak kim. kembali Ku See hong melejit ke udara, kemudian meluncur ke muka sepertiseekor burung rajawali. "Sreeet...!' segulung desingan angin tajam mendesis di tengah angkasa. Pedang yang digenggam ditangan Jian khi pangcu si Pedang iblis Toan Gi cong tahu-tahu sudah meluncur dari tanrgannya menyambar ke punggung Ku See hong. Sambitan pedangnya ini dilakukan dengan kekuatan yang besar, kedahsyatannya tidak terlukiskan dengan kata-kata. Tampak sekilas cahaya bianglala berwarna putih meluncur ke muka seperti bintang lewat, dalam waktu singkat ancaman tersebut sudah berada hanya satu kaki dari punggung Ku See hong. Sekalipun Ku See hong sedang berusaha untuk melarikan diri waktu itu, bukan berarti dia menutup telinga terhadap keadaan disekelilingnya, cepat-cepar dia menggetarkan sepasang lengannya, serta merta tubuhnya melejit ke udara, namun kecepatan pedang yang menyambar jauh diluar dugaan. 1058

"Sreeet...!" tak ampun paha kiri Ku See hong tersambar mata pedang, tubuhnya yang berada ditengah udara pun turut bergoncang keras, meski begitu ia berhasil meluncur ke depan sejauhenamtujuh kakidari posisisemula. Thi kiong pangcu si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau segera membentak nyaring; "Bocah keparat, serahkan selembar jiwa mu!' Ia menyerang dengan mengandalkan kepandaian andalannya, tiga batang senjata belalang terbang yang panjangnya lima inci dengan cepat meluncur ke udara mengikuti getaran tangannya. Di dalam forrnasi segi tiga, dengan membawa desingan suara aneh yang meme-kikkan telinga langsung meluncur datang. Jerit kesakitan segera berkumandang. Ku See hong berhasil meloloskan diri dari dua batang belalang terbang yang pertama namun gagal menghindari serangan yang berikutnya, belalang terbang yang ketiga segera menancap dipunggungnya sedalam tiga inci. Tubuhnya yang berada diudara segera melundur ke bawah dan roboh terjungkal. Tapi Ku See hong memang keras kepala, mendadak dia menghimpun tenaganyalaluberpekiknyaring. Tubuhnya melejit kembali ke udara seperti burung elang, dalam dua tiga lompatan saja bayangan tubuhnya sudah lenyap dari pandangan mata .... Hampir semua jago yang hadir dalam lembah sekarang adalah jago-jago berilmu tinggi, namun kenyataan-kenyataan mana membuat mereka terbelalak dan berdiri melongo, mimpipun mereka tidak menyangka kalau kepandaian silat Ku See hong begitu tangguh, meski tubuhnya sudah menderita dua luka parah yang mematikan, iatohberhasil juga melepaskandiridari kepungan. 1059

Mendadak .... suara bentakan nyaring bergema memecahkan keheningan. Para jago lihay yang berada dalam lembah tersentak kaget dan sadar kembali dari lamunan, serentak mereka mengejar ke arah mana Ku Seehong melarikandiritadi. Padahal Ku See hong tidak pergi terlalu jauh, dia tahu lukanya sangat parah, hawa murninya sudah habis, meski dia bisa kabur sambil menahan sakit, namun sesampainya ditengah jalan, bila lukanya sudah tak sanggup ditahan, bukankah dia bakal tertawan oleh mereka? Maka setelah melompat keluar dari dalarri lembah, dia berbelok kekiri dan balik kebelakang sebuah batu karang didepan mulut lembah, menanti semua orang sudah berlalu, dia baru membalikkan badan dan berbalik kabur menuju kedalamselat. Diujung selat itu kebetulan terdapat sebuah jalan tembus, sementara itu seluruh badan Ku See hong telah basah oleh darah, keadaannya mengenaskan sekali. Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, dia lari menuju kearah jalan tembus tersebut. Tapi disaat Ku See houg sudah melarikan diri dengan sekuat tenaga inilah, sesosok bayangan merah nampak mengikutinya dari belakang dengan ketat. Agaknya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini sudah mencapai tingkat yang sempurna, meskipun berlarian hanya lima kaki dibelakang Ku See hong namun sama sekali tidak menimbulkan desingan suara, seakan-akan tanpa bersuara saja dia mengikuti terus kemanapun pemuda itu pergi. Tak selang beberapa saat kemudian, Ku See hong yang kabur sambil menahan luka telah berhasil melampaui beberapa buah bukit, dengan gerak langkahnya kian lama kian bertambah lambat. Akhirnya...... 1060

-ooo0dw0ooo Jilid 32 SAMBIL mendengus tertahan pemuda itu muntah darah segar, tubuhnya turut roboh terjengkang ke tanah. Namun kesadarannya masih tetap jernih, ia merasa seakan-akan dibelakang tubuhnya terdapat desingan angin lirih. Dengan cekatan dia segera berpaling dengan cepat sorot matanya yang jeli menangkap sesuatu. "Siapa kau?" bentaknya kemudian dengan perasaan terkejut bercampur terkesiap. Ternyata berapa kaki dibelakangnya telah berdiri seorang perempuan muda yang cantik jelita, dia berusia dua puluh tujuh delapan tahunan... Perempuan muda itu memakai baju berwarna putih, matanya jeli, bibirnya mungil dengan dua baris gigi yang putih bersih, hidungnya mancung, kulitnya putih ke-merah-merahan, begitu cantik dan semampai nya perempuan tersebut, ibarat bidadari yang baru turun dari kahyangan... Ditengah hembusan angin malam yang silir semilir, dimana ujung bajunya yang putih dan rambutnya yang hitam bergoyang-goyang, kesemuanya ini menambah daya tarik perempuan itu. Kecantikan perempuan itu ibaratnya dapat menghimpun semua kecantikan wanita yang berada di dunia ini, sedemikian cantiknya sehinggatakterlukiskandengan kata-kata. Yang mengejutkan lagi adalah kecantikan nya yang sama sekali tak genit, begitu wajar, begitu sederhana namun sangat memukau hati orang. Perempuan muda ini bukan lain adalah iblis perempuan yang paling termashur akan kecabulannya... Ban sia kaucu Ceng Lan 1061

hiang. Sebagaimana diketahui, Ku See hong pernah diberi hadiah pukulan Hou kut jian hun im kang oleh Ceng Lan hiang sehingga terjatuh ke dalam jurang, kemudian ditengah malam yang penuh kabut. dia menyaksikan Ceng Lan hiang melakukan hubungan senggama dengan Gin coa kiam (pedang ular perak) Ciu Heng thian. Walaupun ia mendengar suara pembicaraannya, namun sesungguhnya belum per-nah melihat orangnya, maka saat ini Ku See hong sama sekali tidak tahu kalau orang ini tak lain adalah perempuan palingcabuldiduniaCeng Lanhiang. Dengan sepasang biji matanya yang jeli dan bening, Ban sia kaucu Ceng Lan hiang memperhatikan sekejap wajah Ku See hung, kemudian tersenyum manis. ''Ku See hong!" dia menegur dengan suaranya yang merdu bagaikanburungnuri, ''masa kautidak kenalsiapakahaku?' Senyumannya benar-benar sangat indah, senyuman tersebut dapat membuat orang kehilangan sukma rasanya, penuh dengan daya tarik, penuh dengan rangsangan. Apalagi nada suaranya yang merdu merayu, sungdguh membuat tulaang belulang serasa menjadi lemas. Tak terlukiskan rasa terperanjat Ku See hong sewaktu itu, dengansuaraagakgemetaria berseru: "Kau...kau adalah...kau adalah Ban sia kaucu Ceng Lan hiang... "Kenapa?" Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, "kau hanya bisa mengenaliku dari suaranya saja?" Kemudian setelahberhentisejenak, kembali dia melanjutkan: "Kalau kudengar dari perkataanmu itu tampaknya kau sangat takut kepadaku! Takusah kuatir, kali iniakutakakan mencelakai jiwamu..." "Perempuan lonte, kubunuh kau!' teriak Ku See hong dengan sorotmata memancarkan sinarberapi-apiyangpenuhkebencian. 1062

Sembari berseru, dia meronta bangun kemudian siap menerjang ke depan. Tiba-tiba ia mengeluh tertahan, lalu muntahkan darah segar dan roboh terduduk diatas tanah. Kini ia benar-benar kehabisan tenaga, kekuatan untuk berdiri pun tak dimiliki lagi. Ceng Lan hiang segera tertawa cekikikan. "Ku See hong, luka yang kau derita? Aaaai...memang sangat tak adil, masa satu orang dikerubuti banyak musuh..." Rasa benci Ku See hong terhadap perempuan jalang ini boleh dibilang sudah merasuk sampai ke tulang sum-sum, namun sayang ia tak bertenaga sama sekali waktu itu, akhirnya dengan penuh kebencian dia ber seru: "Bila aku orang she Ku harus mati di tanganmu malam ini, anggap saja nasibku memang lagi sial, mau bunuh mau cincang terserah kepadamu, tapi kau pun harus tahu, seorang lelaki boleh dibunuh pantang di hina, bila kau berani menghina aku, akan ku umpat dirimu sampaihabis-habisan.." Sekilas perubahan yang amat tak sedap menghiasi wajah Ceng Lan hiang, katanya dingin: "Kegagahan semacam inikah yang kau miliki.?" "Kalau ingin membunuh, cepatlah kau bunuh, aku tak sudi bertemu denganmu" Tiba-tiba Ceng Lan hiang menghela napas sedih. "Aaai... kau memarng tak pandai mtembe-dakan oranqg yang baik danr orang jahat, terus terang saja kuberitahukan kepadamu, senadainya aku ingin membunuhmu, aku sudah membunuhmu sejak semual, sejak kau merasakan siksaan yang pertama sehabis terkena pukulan Hou kut jian hun im kang, buat apa aku mesti menanti sampai sekarang?" 1063

Menyinggung kembali aib yang dideritanya malam itu, Ku See hong merasakan api amarah yang berkobar di dalam dadanya semakin menjadi-jadi segera bentaknya. "Waktu itu aku sudah tahu kalau kau menyembunyikan diri di tepi jarang ... Hmmm, perempuan jalang, memang benar-benar tak tahu malu!" Mengumpat sampai disitu, dia merasakan hawa darah didalam dadanya bergelora keras, napasnya jadi sesak dan ucapannya terputus sampai ditengah jalan. Sedangkan Ceng Lan hiang yang mendengar perkataan itu segera mendengar kan suara tertawa cekikikannya yang melengking dan memekikkan telinga... Suara tertawanya itu penuh dengan nada cabul, jalang, keji dan pelbagai macam sifat lainnya. Kemudian setelah berhenti tertawa ia berteriak lagi: "Bagus sekali! Ku See hong, aku akan membuktikan apakah kau tahu malu atau tidak, aku akan membuatmu tunduk diantara kedua belah pahaku, aku akan mengajakmu bermain cinta setiap hari, mencari sorga dunia dan kenikmatan hidup... Ditengah pembicaraaa itulah, tiba tiba ia mengebaskan ujung bajunya ke arah Ku See hong. Segulung bau harum melintas lewat, begitu Ku See hong mengendus bau itu, tubuhnya yang terduduk pelan-pelan terkulai ke atas tanah. Ceng Lan hiang bertindak cepat, dipeluk nya tubuh Ku See hong kemudian secepatkilatberlalu darisitu. . Dalam waktu singkat bayangan tubuhnya telah lenyap dari pandangan mata. Suasana pun pulih kembali dalam keheningan, seakan-akan disana tak pernah terjadi suatu peristiwa apa pun. 1064

-oo0dw0oo BAB 49 MANUSIA berkerudung warna warni... Keng Cin sin mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna meluncur ke arah kota, baru saja dia turun tangan keji dengan menghukum cincang si pedang emas Cia Tiong giok. Kurang lebih seperminum teh kemudian, Keng Cin sin telah sampai didepan bangunan besar di sebelah barat kota, walaupun letak bangunan tersebut tak jauh dari kota, namun oleh karena bangunan tersebut berdiri disamping sebuah kompleks kuburan yang terbengkalai dan amat luas, maka kendatipun disiang hari pun tiada manusia yang berkunjung kesitu. Tak heran kalau keadaan diseputar situ amat terpencil, sepi dan menyeramkan. Tapi siapakah yang tahu kalau didalam bangunan gedung yang besar dan menyeramkan itu baru saja berlangsung suatu pertempuran berdarah yang dahsyat dan mengerikan hati, membuat ke sebelas jago Hiat mo bun hampir saja musnah semua. Kini Keng Cin sin sudah berada disamping bangunan gedung itu dibawah kuburan yang berlapis-lapis. Mendadakpadasaatitulah.. . . Dari balik kuburan yang berlapis-lapis berkumandang suara tertawa dingin yang menyeramkan.. Suara tertawa itu amat dingin, seperti anbgin yang berhembus keluar dari gedung di bawah tanah. Serentak Keng Cin sin menghentikan gerakan tubuhnya, suatu firasat tak enak segera muncul dalam hatinya, sebab baru pertama kali ini dia mendengar suara tertawa semacam ini dari balik kuburan.. 1065

Tempat itu merupakan daerah yabng terpen-cil, djauh dari jangkaauan umat persiblatan, bila sekarang muncul jagoan persilatan dekat dengan markas besarnya, ini berarti orang datang untuk mencari gara-gara dengan pihaknya. Baruselesaisuaratertawadingin tadiberkumandang, tiba-tiba... Serentak suara aneh yang menyeramkan berkumandang susul menyusul dari balik kuburan liar itu, kali ini bukan hanya seorang saja yang tertawa, melainkan diatas tujuh delapan orang, jumlahnya sukar dihitung. Gelak tertawa yang berkumandang dari balik kompleks tanah pekuburan yang menyeramkan itu kedengarannya sangat mengerikan, sepertisuarasetaniblis saja, meskiberadadiisianghari bolongpun orang akan bergidik di buatnya. Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, tiba-tiba dia mengalihkan pan-dangannya dan mnulai melakukan pemeriksaan yang seksama atas tanah pekuburan tersebut. Ia dapat mendengar suara tertawa tersebut tinggi melengking dan amat menusuk pende-ngaran, seakan-akan dipancarkan dengan hawa murni yang sempurna, ditinjau dari hal ini dapat dibuktikan kalaupihak lawan memiliki tenagadalamyangamatsempurna. Suara pekikan yang mengacaukan pikiran, mendatangkan keseraman dan kengerian yang luar biasa... Keng Cin sin memiliki kepandaian silat yang maha sakti, walaupun dia tidak takut menghadapi manusia-manusia laknat yang datang mencari gara-gara dengannya, toh timbul juga perasaan kuatir dalam hati kecilnya, dia menguatirkan keselamatan dari anggota perguruannya. Mungkinkan anggota perguruannya telah tiba kembali di dalam gedung ini? Kalau tidak, mengapa mereka membiarkan orang-orang tersebut bersembunyi di sinisambil bermainsetan? 1066

Tapi bila ia teringat kembali kalau ke sebelas orang anggota perguruannya memiliki kepandaian silat yang luar biasa, perasaan kuatirnya itu segera lenyap kembali. Berbicara yang sebenarnya, sebelas anggota perguruan Hiat mo bun boleh di bilang memiliki kemampuan yang luar biasa, kepandaian silat mereka telah mencapai tingkatan yang luar biasa, meski anggota Ban sia kau sendiripun tak akan nanti berani memandang rendah jago-jago Hiat mo bun. Oleh sebab itu disaat dia hendak menjagoi seluruh dunia persilatan, tiada orang pula yang berani mencabut kumis harimau. Tapi tidak demikian dengan kenyatannya, dari mana dia tahu, kalau jumlah pihak lawan sangat banyak dan tenaga dalam mereka rata-rata amat sempurna. Sesudah mengamati sekejap suara tertawa aneh seperti suara tertawa setan iblis itu, Keng Cin sin memperdengarkan kembali suara tertawa dinginnya yang menusuk tulang, dia menghimpun hawa murninya, Dan dengan mengerahkan ilmu Ban li coan im (menyampaikan suara dari selaksa li) semacam kepandaian sakti dalam kitab pusaka Cang Ciong pit kip, serunya lantang. "Setan iblis dari manakah yang telah muncul disini? Bila ingin mencari gara-gara dengan Buncu mu, unjukkan saja dirimu, buat apa mesti main sembunyi diantara mayat-mayat membusuk? Tidakkah kuatir perbuatan kalian hanya akan menurunkan derajat?" Bersama dengan selesainya ucapan itu, suara tertawa aneh ikut berhenti pula, namun pihak lawan sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun. ''Suasana disekeliling tempat itu kembali dicekam dalam keheningan, kesepian yang luar biasa, bahkan lamat-lamat terasa pula suasana mengerikan dan hawa pembunuhan yang luar biasa. Mendongkol juga Keng Cin sin ketika pihak lawan tidak menyahut, sekali lagi dia menegur:' 1067

"'Hei, tampaknya kalian semua hanya sukma-sukma gentayangan dalam kuburan?" Namuh suassna tetap hening, tak ke dengaran sedikit suara pun .... Sejauh mata memandang hanya batu nisan dengan gundukkan tanah pekuburan yang berserakan dimana-mana, semua benda di situ seolah-olah menjadi kaku, tak sesosok bayangan manusia pun yang nampak, sepertinya suara tertawa tadi dipancarkan oleh sukma gentayangan. Suasana yang tegang dan menyeramkan menyelimuti seluruh angkasa, membuatsuasana menjadisesakdan tegang.... Tanpa terasa mucul pula hawa pembunuhan yang kian lama kian bertambah menebal. Kini Keng Cin sin mulai agak kaget dan ngeri, ia bukan takut terhadap manusia-manusia tersebut, melainkan terkerjut oleh kemamptuan serta kesabqaran lawan menyrem-bunyikan diri terus secara tenang... Selama berapa saat terakhir ini, Keng Cin sin telah mengerahkan kemampuannya untuk mendengar dan melihat untuk meme-riksa napas lawan dan gerak-gerik musuh, namun dia tak berhasil menemukan sesuatu apa pun, hal ini membuktikan kalau pihak lawan menggunakan ilmu napas kura-kura Ku si tay hoat untuk menutup pernapasan nya. Mendadak... Satu ingatan bagus melintas didalam benaknya. Ia mendapat satu akal bagus untuk memaksa lawannya agar menampakkan diri. Tanpa hanyak berbicara lagi Keng Cin sin membalikkan badan danberanjakpergi dari situ, tapipihak lawan sepertisamasekali tak termakan oleh tipu muslihatnya itu, suasana tetap hening, tiada 1068

terdengar sedikit suara pun, sementara Keng Cin sin telah berada belasankakijauhnyadari posisisemula. Mendadak... Dari balik tanah pekuburan itu berkuman-dang suara tertawa dingin yangamat menusukpendengaran, lalu seseorangberkata: 'Hei manusia berkerudung warna warni, bila kau bernyali, silahkan memasuki barisan Tee gi mi hun tin (barisan neraka pembingung sukma) kami!" Suara itu amat lembut seperti bisikan nyamuk, namun setiap patah katanya sangat jelas dan menggetarkan pendengaran. Bagaikan seekor burung walet, Keng Cin sin segera membalikkan badannya dan secepat sambaran kilat meluncur ke arah mana berasalnya suara peringatan tersebut. Kemudian dia berhenti sejenak disisi sebuah kuburan dan memeriksa keadaan disekeliling sana, tapi apa yang kemudian terlihat membuatnya sangat terkejut. Disitu tak nampak manusia hidup, hanya ada tengkoraktengkorak manusia yang menyeramkan berjajar dimana-mana. Keng Cin sin sungguh merasa amat terkejut, diam-diam dia berpikir dihati: Sudah jelas kudengar kalau suara pembicaraan itu munculnya dari sini, mengapa tak nampak sesosok bayangan manusia pun disini? Masa kawanan tengkorak itu yang bersuara? Aaaah, masa di dunia ini benar-benar ada setan?" Sementara dia masih berdiri termenung, tiba-tiba terdengar lagi suaratadiberkumandang memecahkankeheningan. "Manusia berkerudung warna warni, meski sekarang kami berwujud orang mati, dulunya pun kami termasuk orang hidup! Hanya kini daging kami sudah membusuk sehingga tinggal tulang belulangnya belaka. mari-mari bersahabat dengan kami!, tempat 1069

kami disini disebut dunianya sukma pria, paling bagus bila ada seorang perempuan yang mau meramaikan suasana. Kembali suasana menjadi hening... Keng Cin sin segera menerjang ke sisi kuburan yang lain, namun apa yang terlihat disitupun tiada berbeda dengan pemandangan yang pertama tadi, disana tiada sesosok bayangan manusia pun, yang ada hanya sesosok tulang belulang manusia, seonggokan tengkorak. Kali ini Keng Cin sin benar-benar di buat terperanjat sekali hingga berdebar keras jantungnya. Disaat inilah, suara pembicaraan yang menyeramkan berkumandang lagidariarah lain. "Kau tak usah takut! Hidup manusia di dunia ini akhirnya tak akan lolos juga dari kematian, tapi sesungguhnya kami pun belum mati, coba lihatlah kami masih bernyawa, masih dapat berbicara, bukankah demikian ....?" Gerakan tubuh Keng Cin sin kali ini jauh lebih cepat lagi, didalam sekali berkelebat dia sudah melayang turuh keatas permukaan tanah, namun pemandangan yang di jumpai nya masih tetap seperti apa yang dilihat sebelumnya. Sambil berkerutkening, Keng Cinsin mulaiberpikir: Kalau berbicara menurut kecepatan gerak ku sekarang, siapakah manusia di dunia ini yang mampu menandingi kecepatanku tersebut? Masa mereka sungguh-sungguh adalah setan iblis?" Mendadak sinar kaget terpancar keluar dari balik mata Keng Cin sin... Perasaan kaget tersebut jauh lebih hebat daripada perasaan semula, sebab secara tiba-tiba saja dia teringat kalau pembicaraan lawan dipancarkan melalui semacam ilmu Hui sian mo ing (irama iblis berpusing) yang maha dahsyat. 1070

Biasanya irama iblis berpusing atau Hui sian mo ing tersebut dipancarkan seseorang dari suatu tempat tertentu, namun gelombang iramanya sengaja digetarkan ke suaru sasaran tertentu, kemudian dari situ baru kembali menuju ke gendang telinga orang yang dituju. Oleh karena kepandaian semacam ini amat sakti dan luar biasa, jarang sekali ada jago persilatan dari daratan Tionggoan yang berhasil mempelajarinya. Konon orang-orang dari Tibet banyak sekali yang mengkhususkan diri untuk mempelajari ilmu Hui siang mo ing itu, jadi bisa disimpulkan kalau orang-orang yang sedang dihadapinya sekarangbisajadiadalahorang-orang dari Tibet. Perlu diketahui, jarang sekali anggota perguruan dari Tibet datang mengunjungi daratan Tionggoan, bila bukan dikarenakan masalah yang terlampau besar, biasanya mereka enggan untuk bermusuhan dengan bangsa persilatan dari daratan Tionggoan. Lantas karena persoalan apakah mereka datang mencari garagara dengan pihaknya hari ini? Seandainya orang-orang tersebut benar-benar berasal dari Tibet, itu berarti dia harus meningkatkan kewaspadaannya. Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berseru: "Saudara sekalian pandai sekali mempergunakan ilmu Hui sian mo ing, nampaknya kalian semua adalah anggota perguruan dari wilayah Tibet." Mendadak terdengar seseorang menyahut: "Manusia berkerudung warna warni pengetahuanmu memang sungguh amat luas, tepat sekali! Kepandaian yang kami pergunakan sekarang adalah irama Hui sian mo ing. Hmmm.... hmmmm...namun kami bukanlah si keledai-keledai gundul dari Tibet kami adalah jago persilatan yang asli berasal dari daratan tionggoan. Timbul berbagai kecurigaan dan ketidakmengertian dalam benak Keng Cin sin setelah mendengar perkataan itu, segera pikirnya. 1071

"Jika kudengar dari pembicaraan mereka, sudah jelas memakai bahasa Han yang luwes dan lancar, tapi ilmu rahasia dari Tibet itu tak pernah diwariskan kepada sembarangan orang, apalagi mereka mengaku asli dari daratan Tionggoan, mengapa mereka pun pandai menggunakan ilmu Hui sian mo ing tersebut? Berpikir sampai disitu Keng Cin-sin berkata lagi dengan suara sedingin es: Pun Buncu tidak ambil peduli apakah kalian hwesio-hwesio gundul dari Tibet atau jagoan dari daratan Tionggoan, manakala kalian datang mencari gara-gara denganku, berarti kalian ada maksud terhadap diriku, mengapa tidak kalian utarakan saja sekarang, agar kita dapat memperbincangkan nya?" Sudah jelas Keng Cin sin telah menyadari kalau orang-orang itu berilmu sangat lihay, jejaknya amat mencurigakan maka nada pembicaraannya pun turut menjadi lebih lembut dan halus. Salah seorang diantara lawan segera menyahut: Manusia berkerudung warna warni, dugaanmu memang tepat sekali, kami memang datang dengan membawa maksud-maksud tertentu, cuma kau jangan bersusah hati setelah kami utarakan nanti" Keng Cin sin tertawa dingin: "Heeehh .... Heehh... heeeh betapapun sulitnya persoalan di duniaini,taknantiakan menyulitkanHiatmobuncu" "Apa gunanya kalau kau hanya tinggal seorang diri?" tiba-tiba seorang menimpali dengan dingin. Sesungguhnya ucapannya itu mengandung maksud lain, namun mimpipun Keng Cin sin tidak menyangka kalau ke sebelas orang anggota Hiat mo bun nya sudah pada tewas atau terluka parah sehinggakini tinggaldiaseorangyangtetapsehatwalafiat. Sambil mendengar Keng Cin sin berkata: 1072

"Biarpun jumlah kalian sekarang berapa kali lipat lebih banyak daripadaku, biaraku hanyaseorangdiri, namunaku masihsanggup untuk mengirimkau berpulang kealambaka" "Mungkin saja kau memiliki kemampuan tersebut, tapi sayangnya kautakakanberhasil menemukankami"jengekseseorang. Mendadak terdengar suara lain yang menyeramkan menyambung: "Lo su, kau terlalu merendahkan diri sehingga memadamkan semangat sendirisaja" Orang yang semula cepat berseru. "Lo ngo, dia tak lebih hanya seorang manusia yang hampir mampus, apa sih keberatannya membiarkan dia berbangga dulu? Mulai detik ini, dalam dunia persilatan hanya ada Bu lim jit hun (tujuh sukma dari dunia persilatan) yang merajai kolong langit, siapa pula yang mampu mengungguli kami!" Seseorangyanglainsegera menyahutsambiltergelak. "Haaahhh.. haaahhh... haaahhh... benar! benar! Ucapan dari Lo su memang amat tepat, walaupun sembilan partai besar dari daratan Tionggoan atau kawanan ciangbunjin yang bernama kosong, selanjutnya mereka toh akan mampus juga di ujung tangan kami bertujuh" "Lo lak " seseorang yang lain lagi menimpali: "sejak kini, kita pun dapat menikmati kehangatan tubuh serta kehebatan tehnik bermain diranjang dari Ban sia kaucu Ceng Lan hiang" "Lo jit, kau ini memang kelewat suka bermain perempuan" seseorang mendamprat sambil tertawa: "Tahukah kau bahwa Ceng Lan Hiang telah menguasahi ilmu Im kang yang sangat hebat? Bila kau tidak kuatir mampus, silahkan saja bersenang-senang dengannya, tanggung kau akan merasakan kenikmatan hingga sampai di sorga." Si Lo Jit segera tertawa cekikikan. 1073

"Lo Sam, bukankah kau mengatakan tiada manusia didunia ini yang bisa lolos dari kematian? Meski siaute harus mati, tapi jadi setanpun harus romantis, hiiiihh....hiiihhh... hiiihh... lagipula aku memiliki benda ajaib yang keras bagaikan baja, tak nanti "benda" ku akantertindih sampaipataholehnya" Kemudian setelahberhentisejenak, tambahnyalagi. "Bukankah ilmu Im kang tak akan tahan menghadapi ilmu Yang kang. Keng Cin sin merasa mendongkol sekali setelah mendengarkan pembicaraan kotor dan cabul yang sedang mereka langsungkan, ia paling benci dengan lelaki hidung bangor seperti ini, dia mendendam terhadap manusia semacam Lo jit dengan sekali membinasakannya. Mendadakseseorang berseru kembali. "Lo jit, bukankah didepan mata sudah tersedia barang jadi tinggal dipakai?" Tentu saja yang dimaksudkan adalah Keng Cin sin. Hampir meledak dada Keng Cin sin saking gusarnya, hawa darah mendidih didalamdadanya, iasegeramembentak nyaring. "Manusia laknat, cepat keluar untuk menerima kematian!" Walaupun Keng Cin sin marah-marah besar, hal inipun sama sekali tak berguna, sebab hingga sekarang dia belum berhasil menemukan tempat persembunyian dariorang-orang tersebut. Perlu diketahui, pembicaraan yang berlangsung selama ini dilakukan oleh orang-orang tersebut dengan menggunakan ilmu Hui sian mo ing yang maha dahsyat tersebut. Terdengar Lo jit berkata lagi. "Lo su, tak mungkin! Tak mungkin! Tidak kau saksikan raut wajahnya yang menyeramkan itu? Hiiiihhh... hiiihhh... hiiihhh... meski siaute bertampang jelek. Tapi benda ajaibku masih terhitung 1074

benda yang paling indah, paling kuat dan gagah di dunia ini, mana boleh benda ini kupergunakan terhadap sembarangan perempuan..." Lo jit, kau bilang dia jelek, tapi aku pikir dia pasti cantik sekali, mengapa tidak kau saksikan bentuk tubuhnya bahenol, itu?" seseorang menyambung. Si Lo jit itu segera tertawa dingin. "Lo ngo, aku rasa kau masih belum berpengalaman didalam hal ini, meski seorang wanita memiliki perawakan tubuh yang indah, belum tentu wajahnya pasti sangat indah, bila dia cantik, tak nanti wajah nya ditutup dengan kain kerudung, perempuan mana sih yangtakingin memamer kan kecantikan wajahnya?" "Lo jit, bagaimana kalau kita bertaruh saja, kau mengatakan dia cantikatau jelek?" "Baik, baik! Bila dia cantik, siaute bersedia melepaskan hakku untuk melalapnya paling dulu" Keng Cin sin bukan manusia sembarangan bagaimana mungkin dia bisa tahan menghadapi ucapan-ucapan yang amat kotor itu? Walaupun ia pernah diperkosa banyak orang, meski kesucian tubuhnya telah dinodai orang secara beramai-ramai, namun jiwanya masih tetap suci bersih. Mencorong sinar tajam penuh hawa pembunuhan dari balik matanya, tiba-tiba saja ia mendongakkan kepalanya dan tertawa seram, suaranya tinggi melengking dan amat menusuk pendengaran .... Keng Cin sin segera menerjang ke muka bagaikan segulung angin puyuh, sedemikian cepatnya dia bergerak, sehingga menyilaukan mata siapa saja. Dengan kecepatan luar biasa dia berputar satu lingkaran mengitari kompleks tanah pekuburan tersebut. 1075

Ternyata dia tak berhasil menemukan tempat persembunyian lawan, namun dia tahu pihak lawan pasti berada pada jarak dua puluh kakidisekeliling tempatini. Maka dia hendak melakukan penggeledahan yang seksama atas setiap kuburan yang berada dua puluh kaki di sekililing tempat ini, dia ingin membuktikan apakah mereka benar-benar bersembunyi di bawah tanah. Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang paling sempurna dan jarang di temui dalam kolong langit dewasa ini, secepat kilat berputar mengitari daerah seluas dua puluh kaki di sekitar situ, beratus-ratus kuburan diperiksa dengan seksama, namun ia belum berhasil juga menemukan bayangan tubuh mereka. Rasa terperanjatnya sekarang tak terlukiskan lagi dengan katakata... Keng Cin sin merasakan dirinya seakan-akan telah bertemu dengan setan tulen, belum pernah ia mendengar dalam dunia persilatan terdapat manusia lihay yang menyebut dirinya sebagai Bu lim jit hun. Sementara dia masih berdiri tertegun dengan perasaan terkejut bercampur tercengang .. .. Kembali terdengar seseorang berkata: "Gerakan tubuhnya sangat lihay dan melebihi kemampuan umat persilatan pada umumnya, lo ji disebut orang Tiang kui tui (setan berkaki panjang) namun aku dibandingkan dengan dirinya" rasa masih ketinggalan jauh Sang lo ji segera tertawa seram. Heeehhh... heeehhh... heeehhh... lo ngo, meskipun gerakan tubuhnya amat cepat, tapi untuk mengungguli aku rasanya masih sulit sekali?" 1076

Keng Cin sin benar-benar mati kutunya terhadap orang-orang tersebut, dia benar-benar merasa tak mampu untuk menemukan titik kecurigaan disekitar sana. Namun dengan wataknya yang keras hati, dia pantang menyerah dengan begitu saja, otaknya segera berputar keras, dia mencoba untuk mengingat-ingat apakah didalam kitab pusaka Cang ciong pit kip tercantum kepandaian yang dapat digunakan untuk mematahkan kepandaian Hui sian mo ing tersebut. Sementara dia masih termenung, Lo ngo telah berkata lagi sambiltertawa seram: "Lo ji, lebih baik jangan menempeli emas di atas wajah sendiri, kalau toh kau lebih unggul darinya, berani tidak tampilkan diri untuk berduel dengannya?" Hmmmm....! Aku si lo ji masih pingin hidup beberapa waktu lagi, bila harus mampus, lebih baik kita tujuh bersaudara berangkat bersama-sama menuju ke langit barat." Lo ji, hatimu amat busuk" damprat yang lain, "kalau kau mau mampus, mampuslah sendirian, mengapa harus mengajak kami semua untuk benar-benar menjadi setan" "Heeehh... heeehhh... heeehhh... kita tujuh bersaudara tak pernah berpisah satu dengan lainnya, misalnya harus turun ke neraka pun sudah sepantasnya turun bersama" lo ji menimbrung sembari tertawa dingin. "Betul!Betul!Perkataanloji memangmasukdiakal" "Hei, mengapa sih kalian berkaok-kaok melulu!" mendadak seseorang menegur dengan suara sedingin salju, agaknya dia sudah tahu kalau kita berada didalam neraka. "Lo toa, apa yang mesti ditakuti? Memangnya dia akan membalik lapisan tanah disini" "Siapa tahu? Aku lihat dia sudah membenci kita setengah mati, agaknyarasabenciitu sudah merasuk sampai ketulangsum-sum". 1077

"Lo toa, kami Bu lim jit hun tiada tandingannya dikolong langit, mengapa harus jeri terhadap dia seorang?" Sang lo toa segera tertawa tergelak: "Haaahhh... haaahhh.. haaahhh.. kalau sekarang mah kita belum mencapai tingkatan tiada tandingan dikolong langit" "Maksudmu kita belum berhasil mendapat kan kitab pusaka Cang ciongpitkipserta, mutiaraThianhongimyangsincu miliknya?. "Benar! Bukankah benda-benda tersebut berada di dalam sakunya...?" "Lo toa, lantas apa yang mesti kita lakukan sekarang?" suara menyeramkan yang lain bertanya. "Ehmmm, tak ada salahnya kalau kita bertujuh berunding kembali..." Seusai perkataan itu diutarakan, suasana disekeliling tempat itu menjadi hening dan sepi kembali, mungkin mereka sedang merundingkan persoalan tersebut dengan seksama. Keng Cin sin benar-benar tidak habis mengerti, dia tak tahu permainan busuk apakah yang sedang dilakukan ke tujuh orang tersebut terhadap dirinya, yang lebih menggemaskan lagi adalah ia takberhasilmenemukantempatpersembunyian mereka. Setelah mendengar pembicaraan mereka barusan, ia telah mengetahui kalau kepandaian silat yang dimiliki orang-orang itu sangat lihay dan luar biasa, tapi mengapa dia tak berani munculkan diri untuk berhadapan muka dengannya? Padahal dia mana tahu kalau Bu lim jit hun adalah manusia berwatak aneh, tak pernah orang dapat meraba maksud hati mereka yang sesungguhnya. Hanya saja ke tujuh orang itu amat licik, dan berotak cerdas, ditambah lagi kekejaman nya luar biasa, kesemuanya ini membuat mereka lihay sekali. 1078

Keng Cin cin merasa tak ada gunanya tetap berdiam diri terus disitu, sedang mereka pun tidak menaruh dendam yang berat dengan nya, ia cuma mendongkol atas ucapan mereka yang kotor dan menghina tersebut. "Aaaai.. sudahlah" demikian ia berpikir, percuma ribut dengan kawanan manusia setengah setan macam begitu, anggap saja aku sedangsialsehinggabertemudengan mereka..." Berpikir demikian, dia lantas melejit ke udara dan meluncur turun dari bukit kecil tersebut. Mendadak... Serentetan suara teguran yang amat dingin berkumandang memecahkan keheningan: Manusia berkerudung warna warni, Mengapa kau lari ketakutan? Apakah takut terhadap kami? Heeehhh.... heeehhh ... heeehhh...." Ucapan tersebut segera menimbulkan satu ingatan dalam benak KengCin sin, diam-diamia mengutukdiri sendiri: "Goblok amat aku ini. Hmmm, kali ini akan kulihat mau kabur kemana kalian semua? " Tiba-tiba saja dia membalikkan badan dan berjalan ke sisi kuburan dimana terdapat tengkorak manusia yang pertama, kemudian bentaknya keras-keras: "Kalian tujuh setan gentayangan mengapa tidak segera menongolkan diri?" "Aduh celaka!" Seruan kaget berkumandang kembali "kuntilanak itu berhasil mendapat tahu kalau kita bersembunyi di dalam kuburan" "Lo su, mengapa kau memberitahukan tempat persembunyian kita kepadanya?" damprat yang lain. Lo su segera tertawa dingin. 1079

"Kuburan yang terdapat ditempat ini beribu-ribu jumlahnya, masa dia benar-benar dapat menemukan tempat persembunyian kita?" Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, sambil tertawa dingin ia segera berseru: "Mengapa kalian tidak segara menampakkan diri? Hmmm! Jangan salahkan kalau aku akan bertindak keji terhadap kalian" Ternyata secara tiba-tiba Keng Cin sin menduga kalau mereka telah menyembunyikan diri didalam kuburan, sedang tengkorak manusia yang berada disamping kuburan merupakan hasil pembongkaran merekadaridalamliang kubur. Ketika Keng Cin sin melakukan pemeriksaan terhadap beberapa ratus kuburan yang berada empat puluh kaki disekitar tempat itu, dia hanya berhasil menemukan ke tujuh sosok tengkorak itu, maka dia lantas menduga kalau ke tujuh orang itu bersembunyi di dalam tujuhbuah kuburandisisitengkorak. Serentetan suara dingin menyeramkan lagi-lagi berkumandang: "lo toa, hasil dari perundingan kita adalah jangan temui dia untuk sementara waktu, kalau begitu kita pun tak usah menggubris dia lagi..." Padahal berbicara dari kekejaman serta kebuasan Bu lim jit hun, mereka tak nanti akan melepaskan Keng Cin sin dengan begitu saja, sebab mereka memang datang untuk mencari gara-gara dengan Keng cin sin. Akan tetapi Bu lim jit hun yang licik dan mempunyai banyak akal busuk ini telah menderita luka parah yang cukup parah, apalagi merekapun telah menyaksikan kelihayan dari gerakan tubuhnya, sadar kalau tiada pegangan untuk mengungguli dia maka untuk sementara waktu mereka putuskan untuk melepaskan korbannya dengan begitu saja. Keng Cin sin yang mengetahui keadaan mereka yang sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa menduga sampai ke situ? 1080

DengansuaramenggeledekKengCinsin membentak: "Aku akan membinasakan kalian didalam kuburan, agar tak usah menguburkan jenazah kalian lagi." Sambil mengancam sepasang telapak tangannya segera dilontarkan bersama ke depan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan dan menghantam kuburan tersebut. Angin pukulan yang menderu-deru bagai kan amukan puyuh, kedahsyatanya benar-benar luar biasa. Blaammmmmm .... Suatu ledakan dahsyat berkumandang memecahkan keheningan. Menyusulkemudian ... Jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang pula memecahkan keheningan... Setelah itu suasana disekitar sana pulih kembali dalam keheningan, sedemikian heningnya sehingga menakutkan. Waktu itu Keng cin sin telah dipengaruhi hawa pembunuhan yang berkobar-kobar, dia mendatangi kuburan yang lainnya, kemudian berseru sambil tertawa dingin. "Hmmm, sudah mampus seorang diujung telapak tanganku, sekarang tiba giliranmu mau keluar atau tidak? Namun suasana didalam kuburan itu tetap hening sepi dan tak kedengaran sedikit suara pun. Keng Cin sin mendengus dingin, sepasang tangannya segera diputar membentuk satu gerakan lingkaran busur disisi tubuhnya, kemudian segulung hawa pukulan yang dalam bagaikan samudra, sepertiletusangunung berapi memuntahkeluar. "Blaaammm..!" sekali lagi berkumandang suara ledakan keras yang memekikkan telinga... 1081

Diikuti pula jerit kesakitan yang memilukan hati... Kini Keng Cin sin mendatangi sisi tengkorak yang ketiga, seperti yang lain, diapun membentak nyaring: "Bila kalian tak segera menampakkan diri, akan kubunuh kalian satu per satu tanpa perasaan belas kasihan" Tapipihaklawanmasihjugatidak menimbulkansuaraapapun. Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Keng Cin sin, sepasang telapak tangannya dengan cepat diputar membentuk satu gerak melingkar, kemudian gulungan angin puyuh seperti amukan topan menyapu ke arah kuburan itu. Ledakan keras yang diiringi jerit kesakitan lagi-lagi bergema memecahkan keheningan ... Secara beruntun Keng Cin sin memusnahkan lagi tiga buah kuburan yang lain, dimana angin pukulannya menyambar lewat, segeraberkumandang jeritanngeriyang menyayathati. Sekarang ia telah tiba disisi kuburan dengan tengkorak yang ke tujuh, mendadak hatinya menjadi lembek, ia teringat kalau Bu lim jit hun sesungguhnya tidak mempunyai dendam kesumat yang terlalu dalam dengan dirinya, padahal tanpa sebab dia telah membinasakan enam orang diantara mereka secara beruntun, terhadap orang yang ke tujuh ia benar-benar merasa tak tega untuk menindaknya. Dengan suara keras Keng Cin sin segera membentak: "Sekarang tinggal kau seorang, mau keluar atau tidak?" Kemudiansetelahberhentisejenak,dia membentaklagi: "Bila kau bersedia menampakkan diri secara baik-baik, bisa jadi akupun bersedia memberikesempatanhidup bagimu" Tapi suasana di dalam kuburan itu tetap hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun. Keng Cin sin menjadi tertegun, segera pikirnya: 1082

"Aneh betul ke tujuh orang ini, mereka sekarang lebih suka mengorbankan diri daripada menampakkan diri dari balik liang kuburan" Berpikirsampaidisitu,sekalilagiKengCinsin membentakkeras. "Bila kau enggan menampakkan diri lagi jangan salahkan kalau aku akan bertindak kejam" Belum juga ada suara yang berkumandang dari balik kuburan itu.. Berkobar kembali hawa napsu membunuh dalam dada Keng Cin sin, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke depan, segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti selembar jaring yang besar dan kuat, langsung menggulung ke arah kuburan tersebut. "Blaaammm..!" suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang datang. Menyusul kemudian jeritan ngeri pun bergema memecahkan kesunyian... Kini suasana didalam kuburan itu pulih kembali dalam keheningan, keseraman dan kesepian. Keng Cin sin menghela napas panjang, gumamnya: "Banyak sekali keanehan terdapat di dalam dunia ini, seperti juga ke tujuh orang itu" Dia membalikkan badan dan pelan-pelan berlalu dari tempat tersebut ... Mendadakpada saat itulah... Dari sekeliling kompleks kuburan itu bergema suara tangisan yang aneh, rendah berat dan menyeramkan, suara itu sahut bersahutan membuat setiap sudut kuburan itu dipenuhi oleh suara dengungan yang sangat aneh.... 1083

Bergidik Keng Cin sin menghadapi situasi seperti ini, berdiri semua bulu kuduknya karena ngeri, untuk beberapa saat dia sampai berdiritertegun ditempat. Ditengah jeritan dan tangisan yang mengerikan, tiba-tiba berkumandang pula seruan seseorang dengan suara yang dingin menyeramkan: "Kami tujuh bersaudara benar-benar telah sampai di neraka tingkat ke delapan belas, .... uuuh.... "Saudara sekalian, roh kita akan menjadi roh penasaran, mari kita tangkap dia dan menyeretnya ke neraka... Keng Cin sin yang dipermainkan oleh mereka benar-benar dibuat mendongkol sekali tanpa terasa bentaknya keras-keras: "Bagus sekali! Kalian memang tujuh sukma gentayangan, bila pun buncu tak mampu meratakan kuburan ini dengan tanah, aku bersumpahtakakan menyudahipersoalaninihinggadisini. Bagaikan orang kalap Keng Cin sin segera mengayunkan sepasang telapak tangannya berulang kali, segulung angin pukulan yang maha dahsyat pun mengikuti gerakan tubuhnya menghajar kuburan tersebut satu persatu... Ditengah ledakan keras yang memekikkan telinga terjadi rentetan letusan dan getaran yang keras, angin pukulan memancar ke empat penjuru dan berpusing kian kemari. Dalam waktu singkat Keng Cin sin telah memusnahkan enam buah kuburan secara beruntun. Dengan tenaga dalamnya yang sempurna serta desingan angin pukulannya yang tajam bagaikan sembilu, pasir dan batu segera beterbangan di angkasa, membawa peti mati yang telah lapuk dan tulang belulang yang hancur segera berserakan dimana-mana. Bau busuk mayat yang menusuk hidung dengan cepat menyebar ke mana-mana membuat orang serasa mau tumpah. 1084

Tindakan kalap dari Keng Cin sin ini benar-benar mengerikan sekali ..... Kasihan dengan tulang belulang serta mayat-mayat tersebut, mereka harus merasa kan bencana tersebut disaat-saat jiwa mereka telah peroleh ketenangan. Isak tangis macam jeritan setan itu kini sudah sirap dan tak kedengaran lagi. Sambil tertawa seram Keng Cin sin berseru. "Kalian belum juga mau menampakkan diri? Rupanya kau memaksa aku untuk meratakan beribu kuburan ini rata dengan permukaan tanah ....?" Ditengah gelak tertawa keras, telapak tangan kirinya melepaskan kembali sebuah pukulan angin puyuh yang maha dahsyat, lagi-lagi sebuah kuburan hancur berantakan menjadi korban amukannya. Tenaga pukulannya memang dahsyat bagaikan samudra yang bergelombang besar, cukup membuat wajah orang berubah. Mendadak.... Disaat telapak tangan kanannya diangkat dan siap melepaskan sebuah pukulan lagi. Tiba-tiba, ditengah keheningan bergema suara pujian kepada Sang Buddha yang berat dan nyaring. "Omitohud... Buru-buru Keng Cin sin menarik kembali serangannya lalu membalikkan tubuh dengan cekatan, dengan sorot mata yang tajam dia mengawasi orangdihadapannyatanpaberkedip. Entah sejak kapan, tiga kaki di hadapannya telah bertambah dengan tiga orang pendeta tua berjubah kuning, Salah seorang diantaranya berwajah saleh dengan alis mata yang panjang, waktu itu dia lagi menegur dengan suara dalam: 1085

"Li sicu, tindakanmu yang brutal ini sungguh keterlaluan, tidakkah kau merasa bahwa perbuatan ini melanggar peri kemanusiaan?" Keng Cin sin terkejut, cepat dia berpikir: "Yaa, mengapa aku berbuat begini brutal? Tindakanku ini keji dan tak berperi-kemanusiaan, toh mereka yang telah mati tiada ikatan sakit hati denganku? Mengapa aku harus menghancurkan kuburan mereka .. ? Timbul penyesalan dihati kecilnya setelah berpikir sampai di situ, rasa menyesal dan malu yang bercampur aduk, membuatnya terbungkam dalam seribu bahasa, pelan-pelan kepalanya ditundukkan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia membalikkan badan dan beranjak meninggal kan tempat itu ..... Tak selang beberapa saat kemudian, ia telah keluar dari kompleks tanah pekuburan tersebut. Tiba-tiba bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu ke tiga orang pendeta tua berjubah kuning itu telah menghadang jalan pergiKeng Cinsin. "Apa maksud kalian menghadang jalan pergiku" Keng Cin sin segera menegur sambil menatap ke tiga orang itu lekat-lekat. "Li sicu!" ujar pendeta kurus disamping kiri, "kau telah bertindak brutal, merusak kuburan umum, setelah berbuat apakah kau akan pergidenganbegitusaja? Manapertanggunganjawabmu?" Sekali lagi Keng Cin sin terperanjat, ia lantas berpikir. "Rupanya mereka pun datang untuk mencari gara-gara denganku, biasanya tempat ini jarang dikunjungi umat persilatan, aneh, mengapa begitu banyak kejadian aneh yang berlangsung hari ini?" Berpikir demikian, si nona pun berkata. 1086

"Boleh aku tahu, Sin ceng bertiga datang dari mana?" "Omitohud!" pendeta berjubah kuning yang berada ditengah merangkap tangannya didepan dada. "kami berasal dari Siau lim si, pinceng Hoat hian, sedangkan ke dua suteku adalah Hoat khong dan Hoat hong" Keng Cin sin semakin terperanjat, dia tak menyangka kalau ke tiga pendeta ini adalah tiga diantara lima tianglo Siau limpay. Sebagaimana diketahui, Siau lim pay merupakan pemimpin dari sembilan partai besar di daratan Tionggoan. selama ini jarang sekali melibatkan diri dalam pertikaian Bu lim. Lantas apa maksud kedatangannya kali ini kemari ? "Maaf, maaf.. rupanya kalian adalah tiga orang pendeta agung dariSiau limpay"kataKeng Cinsin kemudiansambiltertawa. "Li sicu tentu keheranan bukan? Mengapa Siau lim pay ikut mencampuri pertikaian dunia persilatan?" kata Hoat khong taysu yang berada ditengah. Kembali Keng Cin sin tersenyum. "Memang begitulah, apakah aku boleh tahu? " "Ringkasnya kami datang karena perguruan Hiat mo bun kalian" kata Huan hong taysu yang berada di sebelah kiri, "kami tak ingin partai kalian bertindak semena-mena dalam dunia persilatan dan mencelakai umatnya. kami pun tak ingin menyaksikan dunia persilatan yang sudah banyak tahun berada dalam keadaan tenang menjadibergolakdan takaman lantaranulah kalian" "Omong kosong!"bentak KengCinsin. "Sebagai anggota Siau lim pay yang terhormat, kalian jangan menfitnah orang semaunya sendiri, Hiat mo bun adalah kelompok manusia lurus dalam dunia persilatan, tujuan kami adalah menegakkan keadilan dan kebenaran didalam dunia, membantu kaum lemah menindas kaum kuat dan menenteramkan dunia persilatanyangsedangkacaudan takaman!" 1087

"Bukti nyata berada didepan mata, buat apa kau menyangkal lagi?" seru Hoat khong taysu dengan dengan nada berat. Keng Cin sin naik pitam, teriaknya sewot. "Apa bukti kalian? Ayo tunjukkan dihadapanku!?. Hiat mo bun menghimpun sebelas orang jago karena ingin merajai dunia persilatan, dalam lembah Cui yu kok kalian telah membunuh tujuh delapan puluh orang, hari ini kaupun berbuat brutal dengan merusak kuburan umum sehingga jenasah yang berada disini berantakan tak karuan, Bebeapa kejadian ini sudah cukup sebagai bukti bahwa kau adalah manusia kejam, manusia buas yang tak berperi kemanusiaan, dosa-dosa kalian pantas kalau ditebus dengan hukuman mati" -oo0dw0oo BAB 50 DIDAMPRAT secara terang-terangan, Keng Cin sin menjadi sangat mendongkol, dia segera tertawa dingin. "Kami orang-orang Hiat mo bun tak akan berbuat keji bila tanpa alasan, kami terpaksa membunuh orang sewaktu berada dalam lembah Cui yu kok karena kawanan manusia laknat itu mengincar mestika perguruan kami, demi menyelamatkan partai dan diri sendiri, mau tak mau kami harus bertindak kejam" "Omitohud!" kembali Hoat hian taysu berseru. "dari pembicaraan li sicu, dapat disimpulkan bahwa kau memang kejam dan buas, apa gunanya mesti menyangkal lagi" "Hmmm, mengapa aku harus banyak berbicara dengan kalian?" seru Keng Cin sin sambil tertawa dingin.. "bila kalian menganggap aku kejam dan buas, mau apa sekarang? Apa yang hendak kalian perbuat." "Terus terang kuberitahukan kepada kalian, aku hanya kejam terhadap manusia laknat yang berhati rendah dan busuk" 1088

"Kalian sebagai pendeta agung dari perguruan tinggi, tidak seharusnya gara-gara denganku, hmmm! Nampaknya kalian memang bermaksud tertentu? "Kalau toh ingin menghadapiku, katakan saja blak-blakan, buat apa mesti menggunakan ucapan yang membosankan?" "Hingga kini kau belum mau mengakui kesalahan sebaliknya malah menuduh kami menfitnahmu, hmmm.:.. rupanya li sicu memang takbisaditolong lagi" "Bukannya membaca buku dan berdoa didalam kuil Siau lim si, kalian malah menjelajahi dunia persilatan. tampaknya kalian sendiri sama berniat mencari gara-gara untuk mengacaukan dunia" balas Keng Can sin sambil membentak. Omitohud sekali lagi Hoat hian taysu berseru: "Perkataan li sicu memang betul, pinceng sekalian sebagai pendeta sudah puluhan tahun hidup mengasingkan diri dari keramaian dunia dan tidak mencampuri urusan orang lain, tapi setelah mendengar ulah sicu belakangan ini, kami kuatir umat persilatan akan menjadi kacau dan tak karuan, Oleh sebab itu atas prakarsa dari sembilan partai besar, pinceng bertiga khusus datang kemari untuk melenyapkan bibit bencana ini dari dunia persilatan". Keng Cin sin tertawa seram. "Kebesaran jiwa serta kewelasan hati taysu bertiga sangat mengagumkan hatiku, tapi kalian keliru, kalian salah menuduh Hiat mo bun yang sesungguhnya bercita-cita menegakkan keadilan dalam dunia persilatan, mengapa kalian tidak menghimpun kekuatan untuk menindak Ban sia kau yang banyak melakukan kejahatan? Mengapa kalian tidak menghadapi Thi kiong pang, Jian khi pang dan Huan mo kiong yang lebih banyak melakukan kekejaman serta kebrutalan? "Mumpung sekarang belum terlambat, kuanjurkan kepada kalian agar cepatlah sadar dan kembali ke jalan yang benar" Didalam kenyataan, Keng Cin sin tak pernah menyangka kalau ke sebelas orang-orang Hiat mo bunnya telah mati atau terluka akibat 1089

kerubutan jago-jago lihay tersebut, dia tak mengira kalau sekarang dirinya berdiriseorang diri. Dengan sinis Hoat khong taysu berseru: "Ban sia kau memang keji dan banyak melakukan kejahatan tapi kami harus menghadapimu terlebih dulu sebelum menghadapi mereka, kau tak perlu banyak berbicara? "Sebagai pendeta agung dari Siau lim pay, semestinya kalian bermata jeli dan pandri membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, tapi kenyataannya kalian bermata tapi tak berbiji, kalian terus menerus menuduh orang-orang Hiat mo bun sebagai kaum laknat, baiklah, kalau toh demikian aku pun tak akan banyak ribut lagidengan kamu semua. "Hiat mo bun merasa tak bersalah, kebersihan kami akan disaksikan sendiri oleh Thian, suatu waktu kalian akan mengetahui kebenaran kami, Maaf aku tak bisa menemani kalian lebih lama lagi..." Selesai berkata, dia lantas melejit ke udara dan meluncur ke depan dengan kecepatan tinggi. Li sicu, apakah kau akan kabur dengan begini saja?" bentakan keras segera bergema. Hoat hong taysu mengebaskan ujung bajunya, segulung tenaga pukulan segera meluncur ke depan dan menghadang jalan pergi Keng Cin sin. Sungguh dahsyat pukulan itu, bagaikan terbentuk selapis dinding baja yang kuat, Keng Cin sin tak mampu melanjutkan perjalanannya. Menghadapi hal demikian. Keng Cin sin mendengus dingin, tubuhnya bersalto beberapa kali kemudian balik kembali ke posisi semula dengan suatu gerakan indah. Rupanya kalian memang bermaksud menyusahkan aku!" bentaknya kemudian sambil melotot dengan sorot mata tajam. 1090

"Hari ini kau akan menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatanmu selama ini" seru Hoat khong taysu ketus. Mendadak... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya, lalu tertawa panjang dengan suara yang keras dan memekikkan telinga.. Suara tertawa itu mendengung sampai ke tengah udara, begitu keras dan nyaring sehingga menggetarkan seluruh jagad. Kemudian setelah berhenti tertawa Keng Cin sin berkata lagi dengan suaranya yang dingin dan kaku: Aku dengar ilmu silat Siau lim pay menjagoi seluruh dunia persilatan, hari ini Pun Buncu akan mencoba apakah berita itu benar atau tidak... "Sebentar lagi kaupun akan masuk neraka, akan kami buktikan untukmu..." ejek Hoat hong taysu. "Hmmm.. tak usah tekebur lebih dulu, ditambah dengan kekuatan tiga kali lipat pun jangan harap bisa menaklukkan aku" "Suheng, akan kubinasakan dulu manusia tekebur ini!" teriak Hoat hong taysu marah. Sambil membentak, sepasang telapak tangannya dilontarkan bersama-sama ke depan. Segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti sambaran kilat cepatnya langsung menggulung ke depan dan menghadang jalan pergiKeng Cinsin diempatarahdelapanpenjuru. Menyusul serangan tersebut, seperti elang kelaparan mencari mangsa, dia langsung menerjang ke tubuh Keng Cin sin. Hoat hong taysu sebagai satu diantara lima tianglo Siau lim pay boleh dibilang memiliki kepandaian silat yang luar biasa, kemampuan nya tak dapat dibandingkan dengan jagoan persilatan setarafnya. 1091

Tubrukkan yang dilakukan saat ini amat dahsyat dan cepat seperti sambaran petir. Keng Cin sin yang menyaksikan kejadian mana merasa terperanjat juga dibuatnya, buru-buru sepasang telapak tangannya di lontarkan ke depan melepaskan sebuah pukulan yang maha dahsyat, langsung menyongsong datangnya terkaman dari Hoat hong taysu. Sebenarnya Hoat hong taysu berniat untuk membunuh musuhnya dalam sekali gebrakan, namun melihat datangnya ancaman yang begitu dahsyat, buru-buru dia gunakan ilmu bobot seribu untuk memaksa badannya mendarat di permukaan tanah sebelum waktunya. Sementara itu Keng Cin sin berniat untuk memberi pelajaran kepada pendeta sombong ini, sepasang telapak tangannya di putar lalu disentil ke depan, segulung angin pukulan yang sangat aneh menerjang kembali ke arah mana Hoat hong taysu sedang meluncur ke bawah. Baru saja ujung kaki Hoat hong taysu menyentuh tanah, dia merasa segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan menyesakkan napas telah menekan ke arah dadanya. Ia betul-betul terperanjat, mimpipun dia tak menyangka kalau Keng Cin sin memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna dengan perubahan jurus serangan yang begitu cepat. Cepat-cepat dia menghimpun tenaga dalamnya dan mengayunkan sepasang lengannya ke muka, segulung tenaga pukulan yang sangat kuat segera meluncur ke muka menyongsong datangnya ancaman lawan. Blaaammm....! Ketika dua gulung tenaga pukulan itu saling beradu satu sama lainnya, segera berkumandanglah suara ledakan dahsyat yang memekikkan telinga, angin berpusing menyambar ke empat penjuru, daunpasirbeterbangan memenuhiseluruhangkasa. 1092

Akibatdaribentrokkan kekerasanini, Hoathongtaysu merasakan darah panas dalam dadanya bergolak keras, tak kuasa lagi tubuh nyamencelatsejauh enamdepa lebih dariposisi semula..... Namun disaat kakinya menginjak kembali ke tanah, segera dia maju menyerang lagi, kali ini tangan dan kakinya dipergunakan bersama-sama. Di dalam waktu singkat enam pukulan dan lima tendangan kilat telah dilepaskan olehnya. Semua pukulan maupun tendangan yang dilancarkan pendeta tua bertubuh kurus kecil ini hampir semuanya dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, hawa serangannya memancar ke empat penjuru bagaikan sayatan angin tajam, deruan angin yang memekikkan telinga menyelimuti seluruh angkasa. Serangkaian serangan bertubi-tubi ini bukan hanya dilakukan dengan kecepatan luar biasa, bahkan setiap gerakan disertai dengan tenaga dalamyang amat sempurna. Dengan gerakan tubuh yang luwes, gesit tapi lincah, Keng Cin sin menghindar ke sana kemari dengan gerakan yang aneh tapi sakti, sementara sepasang tangannya digerakkan kian kemari memunahkan seluruh serangan nya. Betapa gusar dan mendongkolnya Hoat hong taysu setelah menyaksikan berapa jurus serangan kilatnya menemui sasaran kosong, dia membentak dengan suara keras bagaikan guntur membelah bumi, lalu menerjang lagi ke depan secara gencar, kali ini dia menyerang lebih buas lagi. Bagaikan malaikat raksasa yang kelebihan lengan, bayangan tangan, bayangan kaki di kombinasikan dengan hawa serangan yang menyayat badan memenuhi seluruh angkasa, demikian dahsyat dan hebatnya ancaman tersebut membikin hati siapa pun menjadi kederdanngerirasanya. Keng Cin sin mendengus dingin, mendadak dia melancarkan serangan balasan, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya 1093

menciptakan bayangan tangan yang menyelimuti angkasa bagaikan sarang laba-laba, begitu ketat, rapat dan gencarnya serangan balasan ini sehingga seluruh angkasa seolah-olah sudah terjaring oleh ancamannya tersebut .... Hawa pukulan segulung demi segulung menghambur kemuka seperti amukan ombak samudra yang menyapu semua benda, akan bergidikorangbila menyaksikankeadaantersebut. Serangan demi serangan yang dipancarkan beruntun dan bersambungan satu sama lainnya mengandung inti silat yang amat mendalamdanlebih-lebih menggetarkanhatiorang. Hoat hong taysu betul-betul terdesak hebat sehingga harus mundurberulangkalisambilberkaok-kaok marah. "Kena.!" Suatu bentakan nyaring yang memekikkan telinga tiba-tiba berkumandang dari mulut Keng Cin sin. Ditengah sambaran angin pukulan yang memenuhi angkasa, tibatiba badannya mendesak ke sisi kiri Hoat hong taysu dengan suatu gerakan aneh, telapak tangannya bagaikan sambaran kilat menghajar langsung bahu kiripendetatersebut. "Duuuukkk. .. !" Dengan kerasnya pukulan tersebut bersarang telak ditubuh lawan, tak ampun Hoat hong taysu terhajar sampai mundur sejauh tujuh delapan langkah dengan sempoyongan. Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berkata: "Hmmm, ilmu silat aliran Siau lim pay ternyata cuma begini saja, huuuh! Berani amat berbicara sesumbar dihadapanku!" Diantara tiga pendeta Siau lim pay ini, ilmu silat yang dimiliki Hoat hian taysu terhitung paling tinggi, dalam beberapa jurus pertarungan tadi, sudah melihat Keng Cin sin dapat berputar kesana kemari dibawah serangan gencar adik seperguruannya Hoat hong taysu. 1094

Kendatipun sekilas pandangan orang akan mengira gadis itu terdesak hebat dan terjerumus dalam posisi yang amat berbahaya, namun bagi seorang ahli silat dapat dilihat betapa hebat dan lihaynya perempuan tersebut dalam menghadapi teteran musuh. Terutama sekali jurus serangan yang di pakai untuk menghajar Hoat hong taysu barusan, gerakan tubuhnya hakekatnya seperti sambaran setan saja, tak terlukiskan rasa ngeri dan tercekatnya pendeta itu. Perlu diketahui, Lima sesepuh dari Siau lim pay ini merupakan tokoh angkatan tua dalam kuil Siau lim si, namun tak pernah mereka sangka kalau kemampuan mereka berhasil dikalahkan oleh lawannya secara begitu mudah. Bila kejadian semacam ini sampai tersiar didalam dunia persilatan, jelaslah sudah hal tersebut akan merusak nama baik serta pamor Siau lim pay di mata masyarakat. Tak heran kalau hawa napsu membunuh segera menyelimuti wajahHoathian taysu, mendadakserunyadengansuaradalam. "Sute berdua, tenangkan dulu pikiran dan nantikan perintah selanjutnya" "Aku rasa kalian Siau lim sam ceng (tiga pendeta dari Siau lim pay) boleh maju bersama-sama" ucap Keng Cin sin dingin, "sebab ditempat kuburan ini, selain tujuh lembar sukma gentayangan tak mungkin ada orang lain yang mengetahui kejadian ini, siapa tahu dengan kerja sama kalian bertiga nanti, kalian dapat berhasil membunuhku? -ooo0dw0ooo Jilid 33 MENCORONG sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari balik mata Hoat khong taysu, serunya dengan cepat. 1095

"Untuk menghadapi manusia jahat yang tidak berperi kemanusiaan macam kau, tentu saja kami tak usah mengikuti peraturan dunia persilatan" Keng Cin sin mendengus dingin dengan nada sinis dan menghina, katanya kemudian: "Aku memang tahu, kalian manusia-manusia yang tergabung dalam sembilan partai besar dunia persilatan, pada hakekat nya cuma memakai kedok kebajikan dan kebenaran, padahal yang betul hanya manusia manusia rendah yang munafik, hmmm! Tentu saja manusia-manusia seperti ini tak usah menuruti peraturan dunia persilatan" Semenjak musibah yang menimpa dirinya, Keng Cin sin sudah amat membenci terhadap manusia dalam masyarakat ini, dia tahu setiap orang pasti memakai kedok kehalusan dan kejujuran untuk menutupi kejelekan serta kebusukan hatinya.... Itulah sebabnya dia bersumpah akan menumpas habis setiap manusia laknat dan manusia jahat yang ada dalam dunia ini. Justru karena itu, terhadap mereka yang jahat dan munafik, dia selalu bertindak kejam, tak berperasaan dan tidak mengenal peri kemanusiaan. Sekarang, andaikata dia tahu kalau ke sebelas orang anggota perguruan Hiat mo bunnya sudah dibunuh orang, sudah pasti dia tak akan bersikap sungkan-sungkan terhadap ke tiga orang pendeta dari Siau lim pay ini. "Omitohud!" puji syukur Hoat hian siansu, "Li sicu, ucapanmu barusan betul-betul keterlaluan!" "Apanya yang keterlaluan?" jengek Keng Cin sin dingin, "toh perbuatan maupun tindakan kalian yang sesungguhnya memang demikian? Nama kosong, pura-pura sok suci, memakai cara yang rendah dan kotor untuk menggerutui orang.... Huuuh! Pokoknya dunia persilatan hampir dipenuhi oleh kaki tangan kalian, apa yang 1096

bisa kalian kerjakan pun tidak lebih hanya memutar balikkan kenyataan, mengadu domba, menghasut" "Tutup mulut!" bentak Hoat khong taysu amat gusar. "kau jangan menfitnah orang semaunya sendiri, apa buktimu menuduh kami berbuat demikian?" Yaa, manusia memang seringkali tak tahu malu, padahal belum lama berselangpun mereka telah mengerubuti sebelas orang jago dari Hiat mo bun secara beramai-ramai, bahkan bekerja sama dengan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan)tokoh palingbengis, keji dan licik dariduniapersilatan. Bukan cuma begitu, disaat mereka berhasil memusnahkan Hiat mo bun tadi, merekapun berniat jahat dengan niat melenyapkan pula Bu lim jit hun yang telah membantu mereka. "Apa buktinya?" Keng Cin sin tertawa dingin dengan sinis, "sewaktu terjadi pengerubutan atas Bun ji-koan su pada dua puluh tahun berselang di bukit Soat san, bukankah orang-orang dari sembilan partai besarpun turut ambil bagian? Bahkan kalian telah memfitnah dan menjebak dirinya, hmmm! Bukankah mula-mula kalian menyuruh Thi kiam kim ciang (pedang baja telapak tangan emas) memfitnah nya lebih dulu, kemudian menyuruh putrinya mempersiapkan rencana Bi jin ki (siasat perempuan cantik) ..... Putri Ceng It huang atau si pedang baja telapak tangan emas bukan lain adalah ketua Ban sia kau Ceng Lan Hian yang termashur karena kecabulan dan jalangannya saat ini, konon selesai menghadapi diriku nanti, kalau hendak melenyapkan Ban sia kau dari muka bumi? "Hmm! Katakan saja kenyataan bukan ucapanku ini?" "Terus terang saja kukatakan kepada kalian manusia-manusia yang menganggap dirinya sebagai orang-orang sembilan partai besar, jangan menganggap diri sendiri paling bersih, ketahuilah setiap perbuatan busuk yang pernah dilakukan didunia ini, tidak mungkin akan selalu dapat dirahasiakan." 1097

"Sebagai akhir kata, aku ingin memperingatkan kepada kalian. Jika tak ingin perbuatan kalian diketahui orang, lebih baik janganlah melakukan" Oleh ucapan dari Keng Cin sin ini, paras muka tiga orang pendeta tua dari Siau lim pay itu berubah menjadi hijau membesi, mereka betul-betul dibikin terkejut dan ngeri atas perkataan tersebut, anehnya mengapa perempuan ini bisa mengetahui kenyataan tersebut? Dengan kejadian tersebut, maka niat mereka untuk melenyapkan Keng Cin sin dari muka bumi pun semakin menjadi-jadi, sebab mereka tahu tetap membiarkan Keng Cin sin hidup didunia ini berartimemeliharabibitbencanauntuk kemudian hari. Sekarang kenyataan sudah berada didepan mata, maka demi keselamatan pamor serta nama baik sendiri, mereka harus melenyapkan orang-orang yang tahu akan kejadian tersebut. Selesai perempuan ini, masih ada Leng hun koay seng Ku See hong yang mengetahui hal ini, tapi bisa jadi ia sudah mampus oleh rencana busuk Ban sia kau, Jian khi pang, atau dengan perkataan lain asal perempuan inipun dilenyapkan, maka selamatlah mereka. Bagaimana mungkin Keng Cin sin dapat mengetahui kejadian yang sebenarnya di bukit Soat san yang pernah menimpa Bun ji koan su....? RupanyasetelahBunjikoansuHimCiseng mengalamitragedidi bukit Soat san sehingga hidup dalam keadaan cacat, maka dia menyimpan kembali kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas kedalam kuil Ngo siang bio lagi. Namun dia kuatir jiwanya keburu meninggal sedang dendam berdarahnya tidak di ketahui orang, maka dalam separuh bagian kitab pusaka Cang ciong pit kip tercatat pula tinggalkan semua kisah tragedi yang pernah dialaminya dengan catatan mengharapkan bantuan dari orang yang beruntung mendapatkan kitab pusaka itu untuk membalaskan dendam sakit hatinya serta menegakkan kembali keadilansertakebenarandidalamduniapersilatan. 1098

Selain dari pada itu, Bun ji koan su telah meninggalkan pula beberapa buah tanda pengenal dari beberapa orang tokoh sakti dari dunia persilatan, dia berharap orang yang berhasil mmemperoleh tanda pengenal itu berusaha untuk mengendalikan beberapa tokoh persilatan tersebut serta mendirikan suatu organisasi yang tangguh untuk mencapai cita citanya. Itulah sebabnya dalam waktu, singkat Keng cin sin telah berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh sakti seperti Bian ih siusu Hoa Siong si, tiga gembong iblis dari pulau Tang hay dan lain-lainnya serta membentukorganisasiHiat mo bun. Dalam pada itu, hawa pembunuhan yang amat tebal dan menggidikan hati kini sudah mencorong keluar dari balik mata Hoat hian taysu, sekalipun dia tidak turut hadir dalam pertarungan berdarah dibukit Soat san tempo dulu, namun Siau lim pay jelasjelas terlibat dalam peristiwa berdarah itu. Mendadak Keng Cin sin berkata dengan suara dingin. "Jika taysu sekalian tidak segera turun tangan, jangan salahkan kalauaku takakan menemanilebih lama lagi" Hoat hian siansu tertawa dingin. "Li sicu kalau toh kau mendesak terus menerus, terpaksa kami harus turut perintah", Telapak tangan kirinya segera di kepalkan kemuka, segulung tenaga pukulan segera meluncur kedepan dengan kecepatan luar biasa..." Keng Cin sin tertawa ringan, telapak tangannya yang putih bersih ditolak pula ke depan pelan-pelan, hawa serangan musuh segera berhasil dipunahkan. Disaat itulah... Bayangan manusia berkelebat memenuhi angkasa, Hoat hian taysu, Hoat khong taysu dan Hoat hong taysu dengan membentuk sudut segitiga langsung menerjang kemuka. 1099

Sewaktu berada ditengah udara, tiba-tiba ketiga orang itu menolakkan telapak tangan nya kedepan, angin pukulan yang sangat tajam segera meluncur ke muka secepat guntur dahsyatnya bukan alang kepalang dan cukup menggetarkan perasaan siapa pun yang memandangnya.... Terlihat pasir dan debu beterbangan di seluruh angkasa, udara menjadi panas dan sesak sekali. Sambil tertawa dingin, Keng Cin sin mengeluarkan ilmu silat maha dahsyatnya, dengan ke lima jari tangan kirinya yang dipentangkan lebar-lebar mendadak ia melepaskan tiga kali cengkeraman ke arah tubrukan ke tiga musuhnya, sementara telapak tangan kanannya didorong ke muka secepat kilat. "Weeesss...! Weeesss!" deruan angin pukulan yang memekikkan telingasegerabergema memenuhiseluruhangkasa... Anehnya, ternyata seluruh tubuh Keng Cin sin tidak terpengaruh oleh desakan ke enam hawa pukulan yang maha dahsyat tersebut, dia masih tetap berdiri tegak bagaikan batu karang. Rupanya ke enam pukulan dahsyat yang dilepaskan tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu sudah terpancing oleh gerakan tangan Keng Cin sin sehingga meleset dari sasarannya dan meluncur ke tengah udara, dengan begitu secara otomatis diapun tidak terpengaruh oleh angin serangan musuh. Hoat Hian taysu,, Hoat khong taysu serta Hoat hong taysu yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terperanjat, mereka takdapatmenebak gerakseranganapakahini. Diiringi bentakan yang menggelegar memenuhi angkasa, kembali ke tiga orang itu bergerak maju seperti sukma gentayangan, jari tangan, bacokan tangan, tumbukan sikut dan tendangan kilat malang melintang di arahkan semua ke seluruh badan Keng Cin sin, agaknya mereka telah mengembangkan serangkaian serangan kilat. Didalam waktu singkat bayangan telapak tangan sudah menyelimutiseluruh angkasa, kiri kananatas maupunbawah hampir 1100

semuanya tertutup olah bayangan telapak tangan yang berlapislapis. Keng Cin sin tertawa nyaring, suaranya keras, merdu tapi menggidikkan hatisiapapunyang mendengarnya... Ditengah gelak tertawa tersebut, mendadak saja tubuhnya berputar kencang. Di dalam perputaran inilah sepasang telapak tangannya melontarkan serentetan angin pukulan yang kuat dan berlapis-lapis, begitu dahsyatnya serangan tersebut bagai kan gelombang samudra yang meluncur tiba tiada hentinya, sungguh dahsyat dan mengerikan keadaannya. Rupanya di dalam pertarungan tubuhnya yang sangat gencar tersebut secara beruntun dia telah melancarkan dua puluh empat buah serangan dan sembilan buah tendangan kilat. Di dalam waktu yang relatif sangat singkat inilah, angin pukulan dan bayangan tendangan seperti bayangan ombak di tengah samudra meluncur tiba dengan hebatnya, begitu dahsyatnya membuat berdirinya bulu roma setiap orang. Keadaan Keng Cin sin saat ini benar-benar ibaratnya malaikat raksasa berlengan banyak, angin pukulan bayangan kaki di kombinasikan dengan hawa serangan yang menyayat badan membuat suasana semakin mengerikan.. Ditengah amukan angin pukulan yang menderu-deru ketiga orang pendeta dari Siau lim pay itu sama-sama mendengus tertahan.. . Dengan tubuh sempoyongan mereka bertiga sama-sama tergetar mundur sejauh enam tujuh langkah... Jubahyangmerekakenakanitukinisudahtercabik-cabik menjadi hancur dan beterbangan terhembus angin. Paras mukanya hijau membesi, diantaranya Hoat hong taysu yang paling parah keadaannya, kulit wajahnya sampai mengejang 1101

keras karena menahan rasa sakit, sementara sorot matanya memancarkan sinar kebencian dan perasaan dendam yang meluapluap, seakan-akan hendak menembusi tubuh Keng Cin sin. Sudah jelas kawanan sesepuh dari Siau lim pay ini merasa amat sakit hati karena harus menderita kekalahan total ditangan seorang angkatan muda. sedemikian menderitanya mereka hingga jauh lebih enakan mati. Dengan suara sedingin es Keng Cin sin berkata. "Sekali lagi aku hendak memberitahukan kepada kalian, Hiat mo bun adalah kawanan manusia penegak keadilan dan kebenaran dalam dunia persilatan, kami bukan manusia-manusia pengecut yang munafik dan tak tahu malu. Mengingat kalianpun termasuk manusia-manusia penegak keadilan dan kebenaran, hari ini aku tak akan mempersoalkan fitnahan kalian terhadap diri kami lebih lanjut, namun jika kalian berani berbuat huru-hara lagi dikemudian hari, hmmm untuk membela diri, terpaksa kami akan mempertaruhkan jiwa raga kami untuk menuntut keadilan dari kalian." "Terus terang saja kukatakan kepada kalian, sembilan partai persilatan dari daratan Tionggoan sekarang hanya terdiri dari manusia-manusia tak becus, Kepandaian silat kalian sudah tidak termasuk hitungan lagi didunia saat ini, apabila kalian masih saja mencari gara-gara, suatu ketika akan tumpaslah perguruan kalian itu, sebaliknya bila kalian masih bersedia melakukan kebenaran dan berjuang, untuk mencapai kemajuan, siapa tahu kalau suatu ketika perguruan kalian akan menjadi tenar kembali?" "Nah, aku yakin kalian pasti mengerti, dengan kepandaian silat yang kalian bertiga miliki itu, masih belum sanggup untuk menghadapi diriku, sekarang kita tak perlu melangsungkan lagi suatupertarunganyangtakberguna, nah, selamattinggal!" Seusai berkata, dia lantas melesat ke depan dan meluncur ke arahperkampunganyangtak jauh letaknyadarisana. Kali ini ke tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani lagi menghalangi kepergian Keng Cin sin, jelas mereka sadar kalau 1102

kemampuan yang mereka miliki masih belum sanggup untuk melebihi musuhnya. Mendadak Hoat hian taysu seperti teringat akan sesuatu, setelah menghela napas sedih dia berkata: "Sute berdua, kini dunia persilatan sudah terancam oleh bahaya besar, kita harus secepatnya mengundurkan diri dari tempat yang berbahayainidanselekasnyakembali kesiong san!" "Hoat hian suheng, bagaimana dengan orang-orang dari delapan partaibesarlainnya" kataHoatkhongtaysusedih.. Hoat hian taysu menghela napas sedih: "Aku pikir orang-orang dari delapan partai besar tidak akan menuruti perkataan kita, aaai..! Sekalipun kita orang-orang Siau lim pay mundur dari sini, namun disaat Hiat mo buncu sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya, sudah pasti dia tak akan melepaskan kita dengan begitu saja." "Sekarang, kita tak boleh berdiam terlalu lama lagi disini, ayo secepatnya tinggalkan tempat ini sebelum mengambil keputusan lain...." Tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani berayal lagi, secepat kilat mereka meluncur meninggalkan tempat tersebut menuju ke arah kota. Ditengah keheningan yang mencekam tanah pekuburan tersebut, mendadak berkumandang suara gelak tertawa yang amat menyeramkan, kemudian terdengar seseorang berseru: "Kita tujuh bersaudarapun harus selekasnya meninggalkan tempat ini, kalau tidak bila kuntilanak itu sampai datang kembali, bisa jadi seluruh tanah pekuburan ini akan dibongkar olehnya dan menyeretkita keluardarinerakatingkatdelapanbelas" "Lo toa" terdengar suara lain berkata, "mengapa sih kau begitu takut kepadanya! Dengan kemampuan kita tujuh bersaudara, masa tidak mampu untuk menaklukkan dirinya!" 1103

Sang Lo toa segera tertawa tergelak, teriaknya: "Lo liok, kau lupa kita tujuh orang dua belas lembar sukma sudah kehilangan beberapa lembar sukma? Masa kita dapat bertarung mati-matian lagi dengannya? bila setiap orang dengan dua belas lembar sukma berada dibadan, separuh dari kita tujuh bersaudara sudah sanggup untuk membinasakan dirinya" Seseorang yang lain segera tertawa cekikikan, kemudian berseru dengan keras: "Lo toa, kita tak usah mengibul lagi, ke tiga orang keledai gundul dari Siau lim pay toh gagah dan keren, tapi nyatanya berhasil dibikin keok secara gampang, bagaimana mungkin kita tujuh bersaudara mampu untuk mengunggulidirinya?" "Lo jit, kau si setan romantis" umpat sang lo toa sambil tertawa tergelak, "tampaknya kau tertarik oleh kecantikan wajahnya sehingga membantu dia berbicara? Ayo jalan! Kita harus selekasnya meninggalkan tempat ini, siapa yang tidak takut mampus boleh tetap berdiamdisini!" "Aduuuh, tahun ini aku berusia tujuh puluh tahun, aku masih ingin hidup bersenang-senang selama belasan tahun lagi" Ditengah pembicaraan tersebut, dari balik tujuh buah kuburan yang porak poranda, tiba-tiba muncul tujuh sosok mayat hidup, ada yang kehilangan sebuah kaki, ada yang kehilangan sebuah mata, kehilangan sebuah telinga dan ada pula yang kehilangan sebuah lengan. Diiringi gelak tertawa aneh yang menyeramkan, mayat-mayat hidup itu secepat sambaran kilat meluncur dari kompleks tanah pekuburan itudanberlaludarisana. Dalam pada itu, Keng Cin sin dengan gerakan secepat sambaran petirtelah memasukibangunanrumah gedung itu. Namun baru saja dia menembusi gedung lapisan ke empat, apa yangterlihat membuatnyamenjaditertegundan melongo. 1104

Mayat-mayat berlepotan darah bergeleparan diatas permukaan tanah.. . Kematian dari orang-orang itu sungguh mengenaskan sekali, membuat siapa saja yang melihat hal ini menjadi bergidik dan merasa seram.... Padahal perempuan itu sudah banyak membinasakan kaum laknat dan manusia-manusia jahat dikolong langit, mayat yang bergelimpangan sudah merupakan pemandangan biasa baginya, betapa pun seram dan ngerinya suatu keadaan tak mungkin akan menimbulkan rasa kaget atau ngeri lagi baginya. Tapi kali ini, Keng Cin sin nampak begitu terperanjat dan tertegun setelah menyaksikan tujuh delapan sosok mayat yang terkapar ditengah halaman dalam keadaan kepala hancur, isi perut berceceran, apa yang sebenarnya terjadi? Padahal mayat-mayat yang tergelepar di atas tanah sekarang, takseorangpun yang dikenalolehnya. Rupanya dia kaget karena menyaksikan bangunan rumah yang sebelumnya tak pernah dikunjungi manusia itu sudah berubah menjadi ajang pertempuran, kalau dilihat dari suasana seram yang menyelimuti tempat tersebut, dapat diketahui kalau pertarungan tersebut berlangsung antara orang-orang tak dikenal itu dengan orang-orang Hiat mo bun pimpinannya. Yang paling dia kuatirkan sekarang adalah keselamatan dari orang-orang Hiat mo bun, sebab ditanah pekuburan tadi ia telah bersua dengan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan) serta tiga pendeta agung dari Siau lim pay, itu berarti orang-orang yang telah ditemuinya barusan pasti turut serta dalam pertempuran berdarah ini. Padahal orang-orang itu berhasil meninggalkan tempat itu tanpa cedera, dari sini dapat disimpulkan pula kalau pihak Hiat mo bun telah menderita kekalahan total. 1105

Sekarang suasana dalam perkampungan yang luas itu sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun, suasana terasa begitu menyeramkan dan menggidikkan hati. Tiba-tiba Keng Cin sin mendongakkan kepalanya lalu berseru dengan suara nyaring. "Iblis darah menggetarkan dunia persilatan.... Tengkorak Manusia menggetarkan setan gentayangan..... Dari kejauhan sana bergema suara pantulan dari teriakannya itu dan menggematiadahentinyadiangkasa. Namun suasana tetap sepi, tiada jawaban apapun yang terdengar .... Keng Cin sin sangat terperanjat, gumannya kemudian: "Aneh, mungkinkah mereka semua telah mengundurkan diri dari tempat ini? Atau mungkin mereka sudah tertimpa musibah?" Berpikirdemikian, sekali lagidiaberteriak dengansuaralantang. "Hiolo kumala memunahkan amisnya darah... Umat persilatan menghormati bunga bwee, Kengerian berubah ketenangan, Kegelapan hilang muncullah terang. Kegagahan menggetarkan angkasa, Panji sakti bagaikan sang surya!" Secara beruntun dia meneriakkan keenam patah kata sandi dari Hiat mo bun itu dengan suara yang lantang dan nyaring, suaranya begitukerashingga mendengungdiseluruhangkasa. Namun suasana dalam ruangan itu masih tetap sepi hening, seram dan mengerikan hati... 1106

Hanya suara angin lembut yang menerpa lewat menggoyangkan dedaunan dan ranting, hingga menerbitkan suara gemerisik yang sangat lirih.. Keng Cin sin merasakan hatinya berat sekali, pelan-pelan dia mulai ke depan, mengitari halaman gedung ruangan kelima dan melangkah masuk melaluipintubulatkecil. Tiba-tiba terendus bau amisnya darah yang amat tebal menyelimutiseluruh angkasa disekitar tempat itu. Sejauh mata memandang, yang nampak hanya mayat-mayat yang bergelimpangan dalam keadaan mengerikan serta senjata tajamyang berserakan diatas tanah. Mayat yang tergeletak disekitar sana berjumlah dua puluhan sosok, suatu jumlah yang tidak kecil. Dibawah sinar matahari senja yang merah membara, noda darah yang melumer diatas tanah terasa lebih menyala dan menggidikkan hatiorangyang memandangnya. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu, Keng Cin sin mengawasi setiap mayat yang tergeletak ditanah itu tanpa berkedip. Namun mayat-mayat yang ditemukan pun bukan jenasah dari orang-orang Hiat mo bun. Agak lega Keng Cin sin menyaksikan hal tersebut, dia berharap moga-moga anggota Hiat mo bun bisa mundur dari situ dengan aman dan berharap selamat. Mendadak.... . . Sepasang mata Keng Cin sin terhenti di atas tiga sosok mayat yang berdiri kaku disisi gunung-gunungan samping gedung tersebut. Sambil menjerit kaget dia menerjang ke muka dengan cepatnya, sementara sorot matanya memancarkan sinar kepedihan yang luar biasa... 1107

Dia merasa sedih dan sangat berduka..... Rupanya ke tiga sosok mayat itu tertancap oleh tiga batang pedang panjang, setiap pedang menembusi bagian yang mematikan ditubuh mereka, sementara wajah mereka masih mengenakan topeng tengkorak lambang Hiat mo bun. Dengan suara gemetar Keng Cin sin segera berseru. "Ang yang kui si (utusan setan merah menyala) Sin Kiu si, Lik im pok si, Hay lo tocu Su siok su, kalian bertiga..... kalian bertiga telah pergi ...." Ternyata ke tiga sosok mayat tersebut adalah tiga gembong iblis dari pulau lautan timur. Walaupun Keng Cin sin tahu bahwa tiga Iblis dari pulau lautan timur sombong, buas, kejam dan tak berbelas kasihan, namun bagaimanapun jua mereka adalah anggota setia dari Hiat mo bun, maka secara otomatis kematian mereka menimbulkan juga perasaan sedih yang mendalam bagi perempuan itu. Pelan-pelan Keng Cin sin, mengalihkan pandangan matanya ke arah sekitar situ, lebih kurang lima kaki dari tempat semula lagi-lagi ditemukan dua sosok mayat yang berada dalam keadaan sangat menyedihkan. Sambil berpekik keras Keng Cin sin segera menubruk ke depan, teriaknya dengan suara pilu. "Ciu Jian hiong , Ban Tun Jiang, kalian Tiang pek siang to juga turut tewas..." Perasaan terkejut dan sedih yang mencekam perasaan Keng Cin sin sekarang benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Sekarang dia mulai merasakan betapa seriusnya persoalan ini, dia cukup mengetahui tentang kelihayan ilmu silat yang dimiliki kelima korban tersebut, namun kenyataannya mereka toh tewas juga ditangan orang, ini berarti mereka yang lainpun... KengCin sin tidak beraniberpikir lebih jauh... 1108

Mendadak tubuhnya melejit ke tengah udara dan langsung menerjang ke arah bangunan kecil disisi sebelah selatan. Tapi disaat tubuhnya melayang turun ke dalam halaman gedung tersebut dan melihat apa yang tertera disitu, dadanya terasa sakit dan sesak sekali seolah-olah di hantam dengan martil yang beratnya beberapa ribu kati. Suasana didalam gedung mungil itu sudah hancur dan porak poranda tiada berwujud lagi, pepohonan dan aneka bunga tersebar dimana-mana, sementara tiga puluhan sosok mayat terkapar ditengah halaman tersebut. Tepat dimuka pintu ruang mungil tersebut tergeletak sesosok mayat dengan dandanan anggota Hiat mo bun, sedang disisi pintu terkapar pula dua sosok mayat anggota Hiat mo bun, topeng tengkorak yang mereka kenakan sudah terlepas dan jatuh ke tanah. Mereka berdua adalah seorang lelaki kekar yang berjenggot hitam serta seorang kakek berwajah hitam yang kurus dan pendek. Kedua orang ini bukan lain adalah Kanglam siang hui, Pek lek jiu Ho Kian dan Thian kun tee ciang Khong Tang lun. Keng Cin sin segera berteriak keras. "Oooh Thian. mengapa kau begitu kejam? kau tumpas Hiat mo bun sebelum cita-citanya terwujud..." Saking sedihnya, dia sampai terisak dan tak mampu melanjutkan kembali kata-katanya. Kini, dia betul-betul membenci sekalian manusia-manusia laknat yangtidakberperi kemanusiaan itu. Perasaan Keng Cin sin sekarang boleh dibilang telah dipenuhi oleh perasaan sedih, gusar dan dendam yang berlipat-lipat. Sepasang matanya memancarkan sinar pembunuhan yang menggidikkan hati, dia bersumpah hendak membunuh semua manusia yang terlibat didalam peristiwa berdarah ini. 1109

Berapa saat kemudian, Keng Cin sin dapat menenangkan kembali hatinya, dengan sedih dia bergumam: "Dari sebelas anggota Hiat mo bun, kini sudah kuketahui ada sembilan orang yang tewas, yang belum ditemukan sekarang hanya Sian ih siusu Hoa Siong si, adik Khi serta Siang hong kek Hoo Gi dari Kang lam Siang hou, mungkinkah merekapun..." Tiba-tiba.... . . Keng Cin sin menangkap suara gemerisik yang sangat lirih, dengan sorot mata yang mencorongkan sinar tajam ia segera berpaling ke arah sisi barat dekat dinding ruangan, disini tergeletak pulasesosoktubuh manusiayangbermandikandarah. Waktu itu, tubuh yang terkapar ditanah itu mulai bergerak-gerak, walaupun sangat lirih. Bagaikan sukma gentayangan Keng Cin sin segera memburu ke depan, lalu membalikkan mayat tersebut dengan ujung kakinya. Wajah manusia itu penuh berpelepotan darah, rambutnya terurai kusut namun tak dapat menutupi matanya yang besar, alis matanya yang tebal serta wajahnya yang bulat.. "Aaaah, rupanya Siang hong kek Hoa Gi!" pekik Keng Cin sin dengan perasaan pedih. Yaa, benar! Dia adalah Sian hong kek Hoo Gi dari Kang lam siang hou, sebenarnya Keng Cin sin mengira orang ini lolos dari musibah tersebut, tak tahunya dia justru muncul dihadapan matanya dalam keadaan yang mengerikan. Tiba-tiba.... Tubuh Sian hong kek Hoo Gi yang kaku itu mengejang keras dengan penuh penderitaan. "Aaah, dia belum putus nyawa" kembali Keng Cin sin menjerit kaget. "Saudara Ho, saudara Ho!" sambil berteriak keras Keng cin sin merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan dua butir pil 1110

berwarna putih bersih dan sebuah botol porselen, kemudian dicekokkan ke dalam mulutnya yang tertutup rapat. Kemudian sepasang tangannya secepat kilat menguruti delapan nadi penting di seluruh tubuh Sian hong kek Ho Gi. Akan tetapi Sian hong kak Ho Gi masih tetap tergeletak kaku di tanah, bergerakpun tidak. Keng Cin sin tahu kalau isi perutnya sudah berhenti bekerja karena hawa murninya terlalu lama tersumbat, sekalipun ada pil Kiu coan si mi yok wan yang dapat menyelamatkan orang dari kematian, namun daya kerja obat tersebut sudah tak dapat menyebar lagikeseluruh anggota tubuhnya. Tiba-tiba Keng Cin sin berseru tertahan dengan cepat dia memasuki ruangan mungil itu langsung menuju ke ruang dalam. Setelah mengambil secawan air putih, dia balik kembali ke sisi tubuh Sian hong kek dan mengeluarkan sebuah kotak kemala kecil dari sakunya... Segulung cahaya warna warni yang tebal segera membumbung tinggi ke angkasa .... Rupanya dia telah memasukkan mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut ke dalam air bersih tadi. -ooo0dwooo BAB 51 TAK lama setelah mutiara mestika Thian hong im yang sin cu tersebut di masukkan kedalam air bersih, mendidihlah air didalam cawan itu sebelum akhirnya berubah menjadi merah membara. Tak lama kemudian, air bersih di dalam cawan tersebut sudah berubah menjadi merah darah, Keng Cin sin segera menjepit keluar mutiara tersebut dari dalam cawan dan menyimpannya kembali kedalam kotakkemala dan disimpan kedalamsakunya. 1111

Sementara air merah darah tadi dicekok kan kemulut Sian hong kek Ho Gi belum lama berselang. Keng Cin sin pernah pula menggunakan cara yang sama dimana ditambah pula dengan beberapa macam bubuk obat untuk membuat cairan kental berwarna merah untuk menyembuhkan Ku See hong dari siksaan ilmu Hou kut jian hui im kang. Sekarang, Walaupun hawa murni Sian hong kek Ho Gi belum putus, namun luka yang dideritanya parah sekali. kendatipun demikian mutiara Thian hong im yang sin cu memang benar-benar maha dahsyat. Coba kalau bukan begitu, mungkin isi perut Sian hong kek Ho Gi yang sudah hancur dan terluka parah itu akan mempercepat kematiannya. Sementara itu suatu kejadian aneh telah terjadi, paras muka Sian hong kek Ho Gi yang berwarna merah membara itu mendadak mengejang keras, kemudian dari lubang hidungnya seperti terdapat dengusan napas kembali. Lalu terdengar dia mendengus tertahan, sepasang matanya yang terpejam rapatpun pelan-pelan membuka kembali, dengan serentetan sorot mata yang lemah dia mengawasi Keng Cin sin. Itulah sorot mata penuh kebencian dan perasaan seram ..... Buru-buru Keng Cin sin berseru dengan cemas: "Saudara Ho! Saudara Ho! Kau masih kenal denganku? Aku adalah manusia berkerudung warna warni dari Hiat mo bun " Tampaknya Sian hong kek Ho Gi sudah tidak mendengar ucapan dari Keng cin sin lagi, atau mungkin matanya sudah tak dapat menangkap bayangan manusia lagi, dia masih tetap memandang kearah depan dengan wajah termangu-mangu. DengangelisahKeng Cin sin kembaliberseru. "Dengar.... . . dengarkah kau dengan suaraku?" 1112

Mendadak Sian hong kek Ho Gi sudah gerakkan bibirnya dan menyahut dengan suara lirih. "Kau .... kau adalah nona Im? Mengapa kau mendatangi neraka ini?" "Apakah kau .... . . kaupun sudah mati?" Keng Cin sin tahu kalau dia mengira dirinya sebagai Im Yan cu dan dia mengira dirinya sudah mati serta bertemu dengannya didalam neraka, dengan perasaan yang amat sakit karena pedih, serunya agak gemetar: "Saudara Ho! Kau masih hidup, aku adalah manusia berkerudung warna warni, Buncu dari perguruan Hiat mo bun..." Ketika mendengar ucapan tersebut, paras muka Sian hong kek Ho Gi yang semula menyeramkan itu terlintas suatu perubahan wajah yang sangat aneh, bibirnya tampak bergetar lalu berbisik dengan lirih: "Ooh, kau.. kau adalah Buncu, pembunuh-pembunuh bedebah.." Agaknya Sian hong kek Ho Gi sangat di pengaruhi oleh gejolak perasaan, sekujur tubuhnya gemetar lagi dengan kerasnya, sementara paras mukanya kembali mengejang keras penuh penderitaan. Kata-kata selanjutnya pun turut tersumbat. Buru-buru Kong Cin sin berseru. "Saudara Ho, untuk sementara waktu ini legakan dulu perasaanmu, aku datang untuk menyembuhkan lukamu ....." Suara gemerutuk mulai kedengaran dari dalam tenggorokkan Sianhong kekHo Gi, kemudiandiaberkata lagi diiringihelaannapas yang sedih dan lirih: "Aku sudah.... sudah tiada harapan lagi. .. aku sangat gembira dapat bersua kembali denganmu ...." "Saudara Ho, kau ... kau pasti akan sehat kembali ...." seru Keng Cin sin cemas. 1113

"Buncu!" suara Sian hong kek Ho Gi kedengaran lebih gemetar lagi, kau tak usah membuang waktuku dengan percuma, menggunakan kesempatan yang amat singkat ini, ingin kuberitahukan kepadamu, siapa-siapa saja musuh besarmu..." Keng Cin sin pandai sekali dalam ilmu pertabiban, tentu saja diapun tahu meski Hoa Tuo, si Tabib sakti dari jaman Sam kok menitis kembalipun mustahil bisa menyelamatkan selembar jiwanya. Sekarang dia bisa sadar karena mengandalkan hawa murni yang masih dimilikinya serta kasiat dari pil kiu coan sa mia sin wan dan air mustika mutiara Thian hong im yang sin cu, seandainya kasiat dari kesemuanya itu sudah punah, tentu saja pengaruh obat mana tak bisa mencegah cakar maut malaikat elmaut untuk mencabut nyawanya. Dengan perasaan pedih bertanya Keng Cin sin: "Katakanlah, siapa musuh-musuh kita? Apakah sebelas saudara kita sudah mengalami musibah semua?" "Sungguh tak disangka sembilan partai besar yang menganggap diri sebagai partai bersih pun bisa bertindak begitu kotor, munafik dan tak tahu malu..." . kata Sian hong kek Ho Gi sambil menahan rasa dendam. "Haaah, sembilan partai besar dari daratan Tionggoan?." Keng Cin sin amat terperanjat. "Benar.... ciangbunjin dari sembilan partai besar..." ditambah dengan manusia aneh yang menyebut dirinya Bu lim jit hun sekalian tujuh delapan puluh jago lihay, kami sebelas saudara mungkin sudah gugur sembilan orang, tapi pihak lawanpun banyak yang jatuh korban, cuma pembunuh dan dalangnya tidak mampus." "Bin ih siausu Hoa Siong si beserta saudara cilik Kho It khi telah menerjang keluar dari kepungan dengan membawa luka yang parah,tidakkuketahuibagaimanakahnasib merekasekarang." 1114

"Aku pasti akan memberikan pembalasan yang setaraf dan kematian yang sama kejamnya terhadap pembunuh-pembunuh keji yangrendah,taktahumaludan munafikitu" Sian hong kek Ho Gi mendehem dua kali, Kemudian berkata: "Sekarang aku baru memahami betapa jelek dan busuknya kawanan manusia yang mengaku dirinya sebagai pendekar sejati itu, sama-sama memperlihatkan wajah mereka yang buas dan liar. Aaai, mereka telah mempergunakan cara yang rendah dan tak tahu malu untuk menyergap kami." "Dunia persilatan memang penuh dengan kemunafikan dan kelicikan, setiap orang selalu menggunakan tipu muslihat yang busukuntukmemperkayadiri, mencarinamadankedudukan,tindak tanduk mereka sukar diduga sebelumnya. Buncu! Sekarang kau harus hidup sebatang kara, sedang didalam dunia persilatan hanya tinggal Leng hun koay seng Ku See hong seorang yang dekat denganmu, sedang sisanya, ... sisanya hampir semuanya merupakan musuhmu, dapat .... dapatkah kau membalas dendam..?" Selembar nyawa Sian hong kek Hoo Gi pun mengikuti sang waktu makin lama makin menyusut pendek, cengkeraman malaikat elmaut sudah semakin mendekatinya. Dengan napas yang tersengkal-sengkal dan tenggorokkan mengorok keras, dia berbisik lagi, dengan suara semakin lirih: "Buncu, sebelum ajalku tiba, ada beberapa persoalan ingin kutanyakan kepadamu, betulkah kau adalah Keng Cin sin yang di kenalolehKuSeehong danselamainidianggap telah mati?" Keng Cin sin sangat terperanjat, dia tak habis mengerti mengapa anak buahnya ini bisa tahu kalau dia adalah Keng Cin sin? Namun setelah menghela napas sedih sahutnya juga. "Saudara Ho, akulah Keng Cin sin!" Sekulum senyuman segera menghiasi wajah Sian hong kek Ho Gi yang mengenaskan itu, kembali dia berbisik dengan suara yang lirih sekali: 1115

"Buncu, Leng hun Koay seng Ku See hong sangat mencintai dirimu, dia menganggap kau belum mati, aku tahu, dihati kecilmu pasti ada rahasia besar yang sukar diutarakan, namun bagaimanapun juga kau harus mengutarakan keadaanmu yang sebenarnya kepada dia, berdiri disatu garis yang sama, dengan begitu kalian baru dapat membasmi kaumjahanam dan kaum laknat dari muka bumi." "Nona Keng Cin sin, kenapa hubunganmu dengan Ku See hong .......?" "Saudara Ho" tukas Keng Cin sin sedih, "aku belum dapat menyatakan identitasku kepadanya, karena sekarang aku harus mencari dulu semacamobat ....." Siau hong kek Ho Gi yang mendengar perkataan tersebut menjadi sangat terperanjat tapi justru karena itu pula darahnya semakin membeku sehingga tak dapat mengalir kedalam isi perutnya, seketika itu juga jantungnya berhenti berdetak dan matanya membalik keatas, tampakajalnyasudahtiba. Namun sesaat menjelang ajalnya tiba, mendadak dia berbisik lagi dengan lirih: "Ku See hong telah terjebak oleh tipu muslihat orang-orang Ban sia kau...." Berbicara sampai disitu, sepasang kakinya segera menjejak keras-keras ke depan, seluruh tubuhnya mengejang keras dan darahmengucur keluardariujungbibirnya. Seorang lelaki sejati yang gagah perkasa ini, akhirnya harus meninggalkan dunia yang penuh kekejian untuk kembali ke alam baka dan beristirahat untukselamanya. Kini segenap kekuatan Hiat mo bun telah punah, korban yang berjatuhan cukup besar dan parah, tak terlukiskan rasa sedih dan pedih yang dialami Keng Cin sin saat ini ... Dengan membawa pengharapan yang besar dia mendirikan perkumpulan Hiat mo bun, maksudnya ingin menegakkan keadilan 1116

dan kebenaran dalam dunia persilatan demi kesejahteraan umat persilatan, sungguh tak disangka sebelum cita-citanya yang luhur itu tercapai, segenap kekuatan partai nya harus ditumpas orang dan punah dengan begitu saja. Pukulan hatin yang demikian beratnya ini benar-benar telah meninggalkan bekas luka yang mendalam sekali didalam sejarah perjalanan hidupnya. Sekarang Keng Cin sin tak dapat mengendalikan rasa sedih dalam hatinya, air mata jatuh bercucuran dari kelopak matanya dan membasahi pipinya .... Kesedihan yang tak bersuara ini terasa jauh lebih membekas dalam hatinya dari pada isak tangis yang keras, sebab perasaan pedih yang dialaminya saat ini benar-benar tak terlukiskan lagi dengan kata-kata. Pancaran sinar dendam, benci dan marah yang mengerikan hati mencorong ke luar dari balik matanya, dia mengawasi wajah Sian hongkekHoGiyangsudahmenjadi mayatitutanpaberkedip. Dari balik sorot mata mana, terkandunglah pelbagai perasaan yangbercampuraduktak karuan. Diantaranya terselip perasaan dendam dan benci.... Penderitaan.... Kemarahan.... Kenangan. Hawa napsu membunuh yang berkobar kobar .... Mendadak.... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang keras dan menusuk pendengaran. Sedemikian kerasnya suara tertawa itu sehingga seluruh langit dan bumi seakan-akan turut bergetar keras, suasana betul-betul mengerikan sekali. 1117

Suara tertawanya itu begitu keras dan menggidikkan hati... Suara tertawa itu penuh dengan kebencian yang meluap-luap.... Tapi terdengar pula begitu memedihkan hati sehingga sanggup mencabik-cabikkan perasaan setiap orang. Dari gelak tertawanya itu, kita dapat merasa kan bahwa dalam dunia persilatan bakal terjadi suatu tragedi yang paling mengerikan didalamsejarahduniapersilatanselama ini. Sementara itu, matahari senja sudah condong ke arah barat, sinar mataharikemerah-merahan memancarke seluruh angkasa. Mendadak... Segulung angin lirih berhembus lewat dan memecahkan keheningan yang mencekamsekeliling tempat itu... Tahu-tahu dalam ruangan tersebut telah menyelinap masuk seorang perempuan berambut putih yang berwajah bersih bagaikan kemala, didalam bopongan perempuan tersebut, terdapat pula seorang gadis yang berwajah cantik. Tak perlu diduga lagi, ke dua orang ini bukan lain adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun serta Im Yan cu yang telah terkena obat perangsang Im hwee sihun wan. Setelah mengetahui siapa yang datang, buru-buru Keng Cin sin mengendalikangejolakperasaannyalalu menegurdengan lirih. "Bolehkah aku tanya, apakah kau adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun locianpwe beserta muridnya Im Yan cu?" Seng sim cian ti Hoa Soat kun amat terkejut setelah mendengar teguran itu, segera pikirnya. "Heran, bagaimana mungkin dia bisa mengetahui akan hal ini ....?." Dengan nada suara yang dingin bagaikan es, sikap yang merupakan kebiasaan bagi nya, dia menghela napas panjang lalu menjawab: 1118

"Hiat mo buncu, mungkin kau sudah mengetahui maksud kedatanganku kemari" "Hoa locianpwe, apakah Leng bun kuay seng Ku See hong telah berkunjung ke rumah penginapan Yang tang?" Rupanya Keng Cin sin mengira Hoa Soat kun bisa datang mencarinya atas petunjuk dari Ku See hong, sebab hanya Ku See hong seorang yang tahu kalau gedung terpencil ini merupakan pusat hubungan dari perkumpulan Hiat mo bun. "Sudah seharian penuh lo nio belum berhasil menemukan bajingan cilik she Ku itu" sahut Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan suara dingin. Mendengar perkataan itu Keng Cin sin sangat terkejut, dalam benaknya segera terlintas kembali kata-kata terakhir dari Sian hong kek Ho Gi. "Jangan-jangan Ku See hong benar-benar sudah terkena siasat busukdaribajinganBan sia kau..."demikian dia mulaiberpikir. Rupanya Sian hong kek Ho Gi yang sesaat menjelang ajalnya mendengar kalau Ku See hong sedang pergi mencari obat-obatan, mendadak saja ia teringat akan kisah pertemuan antara Ku See hong dengan Thi bok sin kiam Cu Pok, ditambah pula sejak musibah yang menimpa Hiat mo bun barusan, ia semakin menaruh perasaan was-was terhadap jalan pemikiran orang persilatan. Atas dasar itulah dia lantas menduga kalau Ku See hong sudah ditipu oleh kaum laknat, maka dari itu sebelum ajalnya tiba dia pun menyatakan kalau Ku See hong sudah terjebak oleh siasat busuk musuh. Tatkala Seng sim cian li Hoa Soat kun menyaksikan Keng Cin sin hanya membungkam diri dalam seribu bahasa, dengan suara dingin dia berkata lagi. "Hiat mo buncu, apakah kaupun sudah tahu kalau muridku ini telah keracunan?" 1119

Tentu saja Keng Cin sin memahami maksud hatinya, buru-buru jawabnya. "Locianpwe, atas pemberitahuan dari Ku See hong, aku sudah tahu kalau Im Yan cu telah keracunan, sayangnya aku hanya sanggup memperpanjang saat kambuhnya saja, dan tak mampu menyembuhkan secara tuntas. ." "Aku telah berjanji dengan Ku See hong, paling lambat besok pagi untuk berjumpa dengannya dirumah penginapan Yang tang, pada saat itulah kita akan bersama-sama menyelesaikan persoalan ini....." Ketika mendengar perkataan tersebut, sekilas perasaan sedih sempat menghiasi wajah Seng sim cian li Hoa Soat kun, jelas kesedihan yang dikarenakan perasaan kecewa. Keng Cin sin menghela napas sedih, kemudian katanya. "Hoa locianpwe, aku sudah berjanji kepada Ku See hong untuk menyembuhkan luka racun dari tubuh adik Im Yan cu, sudah pasti akankulakukanhal inidengan sebaik-baiknya" "Bukankah sudah kau katakan bahwa kau tak mampu untuk menyembuhkannya, sama sekali?" "Kepandaianku memang masih belum lengkap untuk menyembuhkan luka beracunnya, namun setiap benda yang ada didunia ini pasti ada cara untuk memecahkannya. Aku pikir didalam kitab pusaka Ban sia cinkeng sudah pasti akan tercantum obat penawar dari racun cabul tersebut." "Maksudmu, kau hendak mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha untuk mencuri kitab Ban sia cin keng itu?" "Yah, kejadian telah berkembang menjadi begini rupa, terpaksa aku harus menempuh cara ini" Sungguh terharu perasaan Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar perkataan itu, pikirnya: 1120

"Sudah pasti perempuan ini mempunyai hubungan yang mendalam sekali dengan Ku See hong, kalau tidak mengapa dia bersedia untuk menyembuhkan luka beracun dari im Yan cu, bahkan bersedia pula mempertaruh kan jiwanya untuk mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha mencuri kitab pusaka Ban sia cin keng milik Ceng Lan hiang ...." Berpikir demikian, dia menghela napas panjang, kemudian katanya pelan. "Terima kasih banyak atas petunjukmu barusan, kalau dalam kitab pusaka Ban sia cin keng tercantum resep obat penawar untuk memunahkan pengaruh racun cabul tersebut, soal mengunjungi perkumpulan Ban sia kau, aku pikir tak perlu merepotkan dirimu lagi." "Hoa cianpwee, aku sudah mengabulkan permintaan orang tentanghalini, jadiakutak ingin mengingkari janji" "Bolehkah aku tahu bagaimana hubunganmu dengan Ku See hong. ..?" Keng Cin sin menghela napas sedih: "Panjang sekali untuk diceritakan tentang kepedihan hatiku ini, harap Hoa cianpwee jangan menyinggungnya kembali, terus terang saja kukatakan, dahulu dia adalah kekasihku, tapi sekarang aku sudah tak dapat mencintainya lagi, oleh sebab itu aku hanya bisa berusaha dengan sepenuh tenaga untuk membantunya hidup senang dan bahagia, dengan begitu hatiku akan turut merasa puas" berubah hebat paras muka Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar perkataan ini, serunya terkejut: "Jadi kau adalah Keng Cin sin, kekasih pertama dari Ku See hong..." Keng Cin sin pun merasa terkejut sekali setelah mendengar perkataan itu, pikirnya kemudian. "Heran, mengapadiapunbisamengetahuinamaku..." 1121

Tapi dengan cepat dia mengangguk, sahutnya sedih. "Benar, aku adalah Keng Cin sin, harap locianpwe jangan memberitahukanhalyangsesungguhnya kepadanya" "Mengapa?" tanya Seng sim cian li Hoa Soat kun tidak mengerti. Air mata segera bercucuran membasahi wajah Keng Cin sin. "Hoa locianpwe! harap kau jangan menanyakan persoalan ini, sebab kesemuanya itu hanya akan menambah kesedihan dan kepedihan didalam hatiku saja" Pada dasarnya Seng sim cian li Hoa soat kun memang seorang yang patah hati, tentu saja diapun dapat merasakan kesedihan yang mencekamperasaanKeng Cinsinsekarang. Oleh sebab itu dia lantas mengalihkan pokok pembicaraannya ke soal lain, katanya. "Nona Keng, kau dapat memperpanjang kambuhnya dari racun cabul yang mengeram dalam tubuh muridku ini sampai berapa lama?" "Kurang lebih lima belas hari" "Masalah ini tak bisa ditunda-tunda lagi, harap nona Keng segera turun tangan menolong muridku ini" "Hoa locianpwe, sekarang kita harus pergi ke rumah penginapan Yangtangdan menantikedatangan KuSeehong lebih dulu" "Sekarangdiatelahpergike mana?" "Ku See hong sedang mencari sebatang rumput Im cu cau, rumput tersebut sangat langka dan sukar dicari didunia ini, bisa jadi ia sudah ditipu oleh kaum laknat" "Siapakahyangmenyuruhdiapergi mencarirumputtersebut..?" "Soal ini aku sendiripun tidak jelas tapi bisa jadi kaum laknat dari Ban sia kau apabila kita tidak berhasil menemukannya di rumah penginapan Yang tang, masalahnya menjadi semakin sukar diduga 1122

lagi, namun bila dia terkena siasat licik dari Ban sia kau, sudah pasti jiwanya terancam bahaya maut" "Baiklah, mari kita menanti kedatangannya di rumah penginapan Yang tang sampai besok, bila dia tak datang juga, kita segera menyusulnya ke markas besar Ban sia kau" Maka Seng sim cian Hoa soat kun bersama Keng Cin sin berangkat ke rumah penginapan Yang tang untuk menunggu kedatangan Ku see hong. -oooo0dw0oooo Jilid 34 KU SEE HONG roboh tak sadarkan diri setelah terkena bubuk pemabuk milik Ceng Lan hiang. Entah berapa lama sudah lewat... Dalam keadaan samar-samar dan antara sadar tak sadar, Ku See hong merasa didalam mulutnya seakan-akan sedang menghisap sebutir buah anggur yang manis dan segar. Cairan yang harum dan segar memercik dan mengalir melalui kerongkongannya. Dia mengira masih berada dalam impian, namun mulutnya memang benar-benardipenuhiolehcairanyangharumbaunya. Selain itu terendus pula bau harum semerbak yang menusuk penciumam. Dia merasa pikirannya masih kabur, keadaan tersebut bagaikan dalamimpian sepertilamunan, sepertijugakenyataan. Dia tak dapat memastikan secara pasti, sebab benaknya terasa kosong dan hampa. 1123

Lama. . . lama kemudian, impian yang indah tersebut mendadak lenyap tak berbekas. Ku See hong merasakan ingatannya mulai jernih kembali, tibatiba ia teringat bagaimana dia telah berjumpa dengan ketua Ban sia kau yang cabul lagi kejam, Ceng Lan hiang. Mendadak benaknya seperti disambar oleh geledek ditengah hari bolong, dengan cepat Ku See hong membuka matanya kembali.... Apa yang kemudian terlihat olehnya hampir saja membuatnya menjerit keras. Ternyata seluruh pakaian yang dikenakan kini sudah dilepas orang, sekarang dia sedang berbaring ditengah sebuah pembaringan yang harum baunya dan indah bentuk nya dalam keadaan telanjang bulat, sekeliling pembaringan dilapisi oleh kain tirai berwarna kuning yang halus dan lembut. Seluruh ruangan tidur itu dihiasi dengan aneka warna yang dapat membangkitkan napsu birahi, gambar-gambar porno dan lain sebagai nya, pokoknya siapa sajayangberadadisitupastiakanterpakudan terpesona. Ku See hong tahu dimanakah dia berada sekarang, dengan sorot matanya yang tajam dia mengawasi sekejap sekeliling tempat itu, ternyata takseorang manusiapun yang nampak. Dia mencoba untuk menarik hawa murninya dan bangkit berdiri, namun seluruh tubuhnya lemas seakan-akan tak bertenaga, hawa murninya tak mampu dihimpun kembali. Menyaksikan kenyataan ini, dia menghela napas sedih, lalu berpikir dihati: "Habis sudah riwayatku kali ini! Habis sudah riwayatku kali ini! Aku benar-benar sudah terjatuh ketangan perempuan jalang itu. Ooh, mengapa dia tidak memberi kematian yang utuh kepadaku! Mengapa dia...." Berpikir sampai disitu Ku See hong tak berani berpikir lebih jauh, dia mencoba untuk membalikkan badannya namun sama sekali tak mampu berkutik. 1124

Ternyata jalan darahnya sudah ditotok orang, dan ilmu menotok jalan darah yang digunakan sedemikian luar biasanya sehingga dapat membuat kesadaran orang tetap jernih, namun tubuhnya tak mampu mengerahkan sedikit tenagapun. Mendadak... Serentetan gelak tertawa yang amat jalang bergema memecahkan keheningan ruangan itu... Lalu terendus segulung angin harum menerpa lewat, dari luar pembaringan berkelambu kuning dimana Ku See hong berbaring sekarang, tahu-tahu sudah muncul seorang perempuan cantik bagaikan seekor ular, dengan suatu gerakan cepat dia langsung menubruk ke atas pembaringan di mana Ku See hong berada. Selembar wajah perempuan cantik yang memikat hati segera muncul pula di depan mata Ku See hong. "Bocah sayang, kau telah mendusin" teguran lembut diiringi senyuman yang memukau muncul di depan mata. Gelak tertawa yang jalang itu membuat Ku See-hong tanpa terasa berpaling, dalam sekejap mata itulah Ku See-hong dapat menyaksikanbanyaksekali tempatterahasiadariwanita. Ia segera mendengus dan buru-buru memejamkan matanya rapat-rapat. . . Ternyata perempuan cantik yang telanjang bulat bagaikan seekor ular itu bukan lain adalah ketua Ban shia kau Ceng Lan hiang. Rambutnya yang panjang terurai bagaikan sebuah air terjun, payudara yang montok dengan sepasang puting susunya yang merah tertutup oleh rambut yang panjang itu sehingga setengah terlihat setengah tertutup, namun justru karena itulah dia nampak lebih merangsang napsu birahi kaum pria. . . Kulit tubuh perempuan itu lembut, halus dan putih bersih, sedemikian halusnya ibarat patung yang terbuat dari batu porselen saja. . . 1125

Tapi yang paling menggairahkan hati lelaki adalah bagian bawah perutnya yang menonjol keluar bagaikan sebuah kuburan, terutama rumput lebat berwarna hitam yang tumbuh di sekitar kuburan membuat hatipria terasamendidih saja. Ku See-hong sempat menyaksikan gundukan tanah pekuburan dengan rumput nan lebat itu, diapun sempat menyaksikan dua bukit tinggi di atas dada perempuan tersebut, semuanya merupakan pemandangan yang menggelorakan napsu birahi, oleh karenanya buru-buru dia memejamkan matanya rapat-rapat. Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa jalang. "Engkoh bagus, bukankah kau sudah berpengalaman beberapa kali menyaksikan keindahan tubuh perempuan? Mengapa sih kau masih kelihatan malu?" Sementara pembicaraan berlangsung, tiba-tiba saja Ku See-hong merasakan ada dua lembar bibir yang empuk dan lembut menempel di bagian bawah perutnya. . . Ternyata Ceng Lan hiang yang ramping tapi padat berisi itu sudah menindihi tubuhnya yang telanjang bulat itu diatas tubuh Ku See-hong yang bugil. Ku See-hong malu sekali, kalau bisa dia ingin menghajar perempuan itu sampai mati, namun berhubung seluruh badannya lemas tak bertenaga, maka sedapat mungkin dia hanya bisa bergeser ke kiri. "Perempuan jalang yang tak tahu malu kau. . . kau bunuhlah aku saat inijuga"teriaknya. Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh. "Aduuuuh... saudara cilikku, mana cici tega untuk melukai dirimu?" "Coba kau lihat, bukankah luka yang kau derita sudah cici sembuhkandengan susahpayahselamadua haribelakangan ini?" 1126

"Dua hari dua malam kita sudah hidup berdampingan dalam keadaan bugil tanpa busana, tahukah kau bahwa cici sudah tak tahan lagi untuk melihat pemuda yang begitu tampan dan gagah macam dirimu ini? Tahukah kau kalau aku sudah kebelet untuk segera. . . akhirnya lukamu telah sembuh hari ini, yaa tak apalah, biar terlambat sedikit asal puas kedua belah pihak, ayolah cepatan sedikit, telukku sudah siap menanti datangnya perahumu untuk berlabuh. . ." Berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang sangat cantik dan memiliki perawakan badan yang memukau hati kaum pria, tapi diapun belum pernah menyaksikan pemuda setampan Ku See-hong, apalagi kegagahan dan kekerenannya cukup mendatangkan daya pikat bagi kaum wanita. Sewaktu di kerubuti Thi bok sin kiam Cu Pok sekalian manusia laknat, Ku See-hong memang menderita luka parah, namun berkat perawatan yang halus dan penuh kasih sayang dari Ceng Lan hiang, luka itu lambat laun menjadi sembuh. Selama dua hari tidur bersama dalam keadaan bugil, sesungguhnya Ceng Lan hiang sudah tak tahan, namun berhubung luka pemuda itu belum sembuh, terpaksa dia harus menahan napsu birahinya. Tadipun dia sedang mencium Ku See-hong dan menindihi tubuhnya untuk mencari kepuasan sebelum pergi membersihkan badan. Sebagai manusia jalang yang besar napsu birahinya, sekarang dia benar-benar tak mampu lagi untuk mengendalikan rangsangan napsu birahi yang menggelora dalam hatinya, wajahnya berubah menjadi merah dan matanya mulai bersinar-sinar.... Begitu selesai berkata, seperti angin puyuh saja Ceng Lan hiang langsung menubruk tubuh Ku See hong dan menindihinya. Pada dasarnya Ceng Lan hiang adalah seorang wanita yang amat jalang, begitu besar nafsu birahinya sehingga boleh dibilang tiada tandingannya di dunia ini. 1127

Selama beberapa hari belakangan ini dia sudah tidak melakukan permainan tersebut maka tidak heran kalau dia begitu terangsang hawa nafsu birahinya setelah menyaksikan tubuh Ku See hong yang telanjang dan penuh dengan otot tersebut. Begitu hawa nafsunya berkobar, keadaan tersebut ibarat gelombang samudra yang melanda tepian, begitu dahsyatnya sehingga sukar terbendung lagi. Di saat seorang wanita sudah berada dalam keadaan terangsang dan bila kebutuhannya akan kepuasan sudah mencapai pada puncaknya, maka sering kalidiaakan lebihgiladaripadakaumpria. Dia akan melupakan segala sesuatunya kecuali mencari kepuasan, tiada persoalan lain yang akan terpikirkan olehnya, begitu juga keadaan Ceng Lan hiang sekarang, kendatipun dia memiliki kepandaian silat yang sangat lihay, toh tak akan terlepas juga dari keadaan semacam itu. Apalagidia memangseorangperempuanhisteris. Keadaan Ceng Lan hiang saat ini benar-benar mengerikan sekali, namun cukup merangsang nafsu birahi kaum lelaki yang sempat menyaksikan adegan tersebut.... Di dalam keadaan seperti ini, Ku See hong hanya bisa merasa bencidan malu.... . . Sekuat tenaga dia berusaha meronta dan melepaskan diri dari tindihan perempuan itu, sebab perempuan jalang yang berada di hadapannya sekarang adalah istri gurunya yang berkhianat, bahkan dia adalah ibu kandung dari Him Ji im yang pernah berhubungan suami isteri dengannya. Tentu saja dia tak boleh berbuat demikian dengannya. . . tidak heran kalau dia meronta seperti orang gila, berteriak-teriak keras sambil mengumpat. . . Namun sayang sekali seluruh tubuhnya lemas tak bertenaga, apalagi jalan darahnya sudah tertotok. 1128

Sementara itu Ceng Lan hiang makin lama semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh pemuda itu, makin memeluk semakin kencang, sehinggahampirsaja KuSee-hong takdapatbernapas. Sementara seluruh tubuh Ceng Lan hiang yang indah dan mempersona hati itu gemetar keras, bukan cuma begitu, bahkan bergoyangkian kemaritanpaaturan. Sedang Ku See-hong pun merasakan rontaan yang makin lama semakin menghebat, diaberteriaksemakin menjadi-jadi. . . Mendadak, pada saat itulah. . . Ku See-hong merasakan dua lembar bibir lembut yang semula menempel di atas perutnya itu mulai bergeser terus ke arah bawah. .. Tak lama kemudian, dua senjata sudah saling beradu satu sama lainnya. . . Sambil menggoyangkan pinggulnya kian kemari, Ceng Lan hiang tertawa cekikikan sambil mengumpat: "Sialan kau! Mengapabendamu itubegitutakberguna. . .!" Rupanya Ku See-hong dengan mengandalkan keteguhan imannya berusaha untuk mengendalikan perasaannya yang bergolak keras, oleh sebab itu senjatanya tetap berada dalam keadaan lembektak berkekuatan. . . Dalam keadaan demikian, sudah barang tentu Ceng Lan hiang tidak mampu untuk melaksanakan hajatnya. . . Tiba-tiba Ku See-hong merengek: "Ceng kaucu, kumohon janganlah berbuat demikian denganku? Maubukan?Tahukah kau, perbuataniniberdosasekali?" Sesungguhnya Ku See-hong amat benci dan mendendam terhadap perempuan ini, dia tahu setelah terjatuh ke tangannya maka takadagunanya melawandengan kekerasan. 1129

Maka sambil menahan kobaran hawa amarah dan bencinya, dia memohon kepada perempuan itu agar tidak berbuat demikian. Ceng Lan hiang segera mengerdipkan matanya berulang kali, kemudian sambiltertawakatanya: "Saudara Cilikku, buat apa kau mesti berbicara begitu serius? Kau tohtahu,inilahkebahagianyangpalingdicariolehsetiap manusia?" ooo0dw0ooo BAB 52 Sembari berbicara, Ceng Lan hiang dengan sepasang matanya yang menggiurkan tiada hentinya mengawasi sekujur badan Ku Seehong, terutama bagian vitalnya. Berpapasan dengan sorot matanya yang begitu hangat dan merangsang serta menyaksikan bagian tubuhnya yang memikat hati, Ku See hong merasakan darahnya mendidih, hampir saja senjata andalannya menegang. Dia lantasberpikirdidalamhati: "Perempuan cabul ini memang benar-benar mempunyai daya pikat yang merangsang hati pria, tidak heran kalau suhu yang berkepandaian silat begitu tinggipun terpukau oleh senyumannya yang merangsang, berbicara sesungguhnya,coba kalau aku tidak mengetahui jelas akan dosa dan kebejatan moralnya, siapa yang akan menduga kalau perempuan cantik bak bidadari dari kahyangan ini sesungguhnya adalah seorang perempuan yang amat jalang? Aaai. . . Thian memang benar-benar suka mempermainkan umatnya. . . Dipandang secara telanjang oleh perempuan itu, lama kelamaan Ku See hong mulai tak tenang, dengan wajah merah membara serunya dengan gelisah: "Tahukah kau. . . apa hubunganku dengan suamimu dan putrimu. . .?" 1130

Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh, tukasnya cepat: "Siapapun dirimu, buatku adalah sama saja, sudahlah, kau tak perlu mempersoalkan hal ini, ayo, cepatan sedikit. . ." Dengan sepasang kakinya yang telanjang Ceng Lan hiang mengempit tubuh bagian bawah Ku See hong, sehingga membuat pemuda tersebut sama sekali tak mampu berkutik. Ku See hong tidak menyangka sama sekali kalau perempuan tersebut begitu jalang dan tak tahu malu, dalam keadaan demikian, ia benar-benar kasihan dan sedih untuk nasib gurunya, dia sedih mengapa gurunya bisa mempersunting perempuan semacam ini dan HimJi imbisa mempunyaiseorangibuseperti ini. . . Segulung hawa panas menerjang ke atas secara tiba-tiba, mendadak Ku See hong merasakan jalan darahnya yang tertotok menjadi bebas. . . Kenyataan tersebut kontan membuat hatinya bergetar keras, sambil membentakgusarteriaknya: "Kau perempuan cabul, benar-benar perempuan yang tak tahu malu. . ." Rupanya Ceng Lan hiang sedang melakukan rangsangan untuk menggairahkan napsu birahi lawan jenisnya, sekarang tangan kanannya justru sedang mencomot. . . dan mempermainkannya dengan penuh gairah. Ku See hong membentak keras, telapak tangan kanannya segera menyapu ke depan keras-keras. "Plaaaakkk. . ." Benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan. Tubuh Ceng Lan hiang yang sedang menggeliat ke sana ke mari seperti seekor ular itu sudah terhajar telak sehingga mencelat ke belakang dan terlempar keluar dari pembaringan. 1131

Disaat melancarkan pukulan tadi, Ku See hong turut melompat pula meninggalkan pembaringan tersebut, matanya yang tajam segera memandang sekejap sekeliling tempat itu. Tampak olehnya diatas meja dekat dinding tergeletak pakaian lelaki, dengan cepat dia menyambar pakaian tersebut dan mengenakannya dengan terburu-buru. Namun sewaktu dia memandang kembali ke arah Ceng Lan hiang yang tergeletak di tanah, tampak olehnya perempuan itu sudah mengenakan pula satu stel pakaian berwarna putih, sepasang payudaranya yang besar masih kelihatan menonjol ke luar, sedang rambutnyayangterurai menutupisebagian payudaratersebut. Dia berdiri dengan sekulum senyuman menghiasi wajahnya, begitu cantik dan menawan seperti bidadari dari kahyangan. Pakaian berwarna putih yang dikenakan tidak tertutup rapat, sehingga bagian rahasia dari kaum wanita masih setengah terlihat, ini semua menambah merangsang pandangan pria. Ku See hong terkejut sekali, dia tak mengira kalau serangannya barusan tidak berhasil melukainya barang seujung rambutpun, padahal dia mana tahu kalau serangan tersebut dilancarkan kelewat cepat, dengan kekuatannya yang belum pulih serta kepandaian silat Ceng Lan hiang yang begitu lihay, tentu saja serangan tersebut tidaksampai melukai lawannya. Dengan cepat Ku See hong mengenakan kembali pakaiannya, kini jalan darahnya sudah bebas, tenaga dalamnya pun sudah pulih kembali seperti sedia kala, keberaniannya otomatis bertambah besar. Melihat Ceng Lan hiang berjalan mendekat, dengan suara menggeledek ia segera membentak: "Perempuan jalang! Berhenti kau. . .!" Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh: 1132

"Kau benar-benar tidak mengerti bermain cinta, tidak tahu pula bagaimana menyayangi perempuan, untung saja aku menerima seranganmu, coba kalau berganti orang lain, mungkin tubuhku sudah hancur berantakan" "Aaaai. . . kau memang mempunyai wajah yang menawan hati, membuat aku merasa tak tega saja untuk mencelakaimu sedang kaupun begitu tak tahu diri, kau harus mengerti, setiap lelaki yang sudah cici penujui, tak seorangpun yang bisa lolos dari sepasang tanganku, tentu saja tidak terkecuali kau sendiri, aku lihat lebih baik kau menyerah saja untuk bermain cinta denganku, kalau tidak. . ." "Perempuan jalang bedebah, aku akan membinasakanmu" bentak Ku See hong lagi. Ditengah bentakan keras, telapak tangan kanannya segera diayunkan ke depan melepaskan sebuah pukulan yang maha dahsyat ke depan, segulung hawa pukulan yang menusuk tulang segera menggulung ke luar menyusul gerak serangan tadi. Namun Ceng Lan hiang hanya mengebaskan telapak tangan kirinya, tahu-tahu serangan tersebut sudah hilang lenyap tak berbekas. Sambil tertawa genit Ceng Lan hiang segera berseru: "Saudaracilik, kau memang lelaki yangtakberperasaan." "Siapa bilang aku lelaki tak berperasaan?" Ku See hong membentak gusar, kau lah perempuan jalang yang tidak setia, berkhianatkepadasuamidan banyak melakukan kejahatan....." Ucapan mana bukan disambut dengan amarah oleh Ceng Lan hiang, sebaliknya perempuan itu malah tertawa cekikikan. "Saudara cilik, saudara cilik... tahukah kau siapa yang telah memungut selembar jiwamu?" Sambil berkatapelan-pelan dia berjalan mendekatiKuSeehong! 1133

Bagaikan melihat ular beracun atau kalajengking yang berbahaya, Ku See hong segera mundur beberapa langkah dengan ketakutan, bentaknya keras-keras. "Bila kau tidak berhenti lagi, aku akan...." Ceng Lan hiang tertawa cekikikan. "Terus terang saja kuberitahukan kepada mu, ilmu silatmu masih terpaut jauh sekali dariku, lagipula kaupun tak nanti bisa lolos dari tempat ini, kau tahu berada dimanakah dirimu sekarang? "Haaahh..... haaahh..... haaahhh tempat ini adalah istana Cung Kiong tian dalam markas besar Ban sia kau siapa yang sudah berada disini, maka kecuali aku sendiri yang mempersilahkan dia pergi, hanya jalan kematian saja yang tersedia! Ku See hong sangat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu, segera pikirnya: "Jika kepandaian silatku tak mampu menandinginya, berarti aku betul-betul sudah terperosok kedalam sarang harimau" Sementara dia masih melamun Ceng Lan hiang sudah maju dua langkah lagi dengan lemah gemulai, tiba-tiba saja tangannya menepuk bahu anak muda tersebut, namun tidak menotok jalan darahnya. Dengan perasaan terperanjat Ku See hong segera mundur beberapa langkah ke belakang. Ceng Lan hiang memutar biji matanya berulang kali, lalu sambil mengerling genit bisiknya. "Saudara cilik Ku, cici sudah dua hari bermesraan denganmu di atas ranjang, masa kau tidak berperasaan sama sekali? Coba lihatlah, aku toh merasa tak tega untuk melukaimu?" "Kau sudah melakukan...." "Belum" tukas Ceng Lan hiang lembut, "Sekarang baru siap-siap melakukan untuk pertama kalinya.." 1134

Rupanya Ku See hong mengira selama dua hari ini dia sudah diperkosa olehnya. Namun dia merasa sangat lega setelah mendengar perkataan itu, coba kalau dia telah melakukan hubungan dengannya, sudah pasti ia tak punya muka lagi untuk hidup terus di dalam dunia ini, bisa jadi dia akan segera bunuh diri. Sementara itu Ceng Lan hiang sedang dikejutkan oleh keteguhan iman Ku See hong. Perlu di ketahui, dia mempunyai daya pikat yang amat besar bagi pandangan kaum lelaki, bahkan tidak sedikit diantara kaum pria yang bersedia main cinta satu kali saja dengannya meski harus dibayar dengan nyawa. Tapi kenyataannya pemuda ini sama sekali tidak terpengaruh oleh segala rangsangan pikatannya yang beraneka ragam, pemuda itu seolah-olah berhati baja saja. Kembali dia tertawa jalang, serunya. "Oooh, rupanya kau hendak meniru Liu Hee hui si sastrawan banci itu..." "Kau perempuan laknat, jangan dianggap kau paling cantik, padahal kau lebih jelek dari pada perempuan terjelek dikolong langit sekalipun" Mendengar perkataan tersebut, Ceng Lan hiang segera berkerut kening, hawa pembunuhan segera menyelimuti wajahnya, namun hanya sebentar saja sudah lenyap tak berbekas. "Saudara cilikku, bagian mana sih dari tubuh cici yang tak dapat memuaskan hatimu?" serunya sambil tertawa. "coba kau lihat, tubuh cici begitu mulus dan bahenol, payudaraku begitu padat dan kenyal, boleh dibilang tiada duanya didunia ini, terutama sekali lubang sorgaku, ..ooh, sekali mencoba pasti akan disukai untuk selamanya, apalagi untuk memberi kesegaran bagimu, selama beberapahariterakhir ini aku takpernah menjamah lelaki lain.." 1135

"Aaai, kau memang tolol, ada kenikmatan sorgawi di depan mata kau enggan menikmatinya" "Kau.. kau benar-benar tak tahu malu!" bentak Ku See hong keras-keras. Ceng Lan hiang tertawa dingin. "Kau sendiri yang tak tahu diri, baik.. bila kau bersikeras enggan menuruti perkataanku, terpaksa aku akan mempergunakan kekerasan." Rupanya gagal menggunakan cara yang lunak, dia hendak memaksa dengan kekerasan. Pada dasarnya Ku See hong memang seorang yang cerdik, dia menjadi amat terperanjat setelah mendengar perkataan itu, satu ingatansegera melintasdalambenaknya. "Kepandaian silat yang dimiliki perempuan jalang ini masih jauh diatas kepandaianku, lagi pula obat-obatan yang dimilikinya lihay sekali, apabila aku sampai bentrok dengannya, mungkin tiada kebaikan yang akan kuperoleh, satu-satunya cara menggunakan siasat untuk membunuhnya..." Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera menyusun siasat dalam hati kecilnya, kemudian setelah menghela napas sedih katanya: "Hari ini aku orang she Ku sudah terjatuh ketanganmu, biar mati juga tidak menyesal karena kau memang pernah melepaskan budi kepadaku" Ceng Lan hiang tertawa jalang. "Saudara cilik she Ku, kau tak perlu kuatir, cici tidak akan mempergunakan tenaga Im-kang untuk mencelakai dirimu" Rupanya Ceng Lan hiang memang perempuan siluman yang paling cabul dikolong langit, sebagai ketua Ban sia kau, maka setiap orang yang ingin bergabung dengan perkumpulan tersebut sudah 1136

pasti akan digaet olehnya dan diajak bermain cinta paling tidak satu kali setiap malam. Namun setiap orang yang pernah berhubungan cinta dengannya, tanpa disadari telah terkena pula semacam hawa im kang yang sengaja dilepaskan perempuan itu. Setiap orang yang sudah terkena hawa im kang, maka satu jam setelah berhubungan kelamin, racun dingin itu akan mulai bekerja. Sang penderita akan merasakan jalanya peredaran darahnya seperti muncul berjuta-juta ekor semut yang menggigit hati dan tulangnya, takterlukiskanrasasakitnyawaktuitu. Apabila sang penderita tidak selekasnya minum obat penawar buatannya, maka satu jam kemudian dia akan mati tersiksa. Akan tetapi, apabila racun itu mulai bekerja dan pada waktunya menelan obat penawar buatan Ceng Lan hiang, meski dapat memunahkan racun yang mungkin menyerang isi perut dan jantungnya, namun orang tersebut sudah tak dapat melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan perempuan tersebut. Sebabobatpenawaritu khusus dipakaiuntuk memunahkan hawa Yang-khi dimiliki kaum pria, padahal bila hawa yang-khi kaum pria sudah menderita kerugian, bila melakukan senggama lagi, hal ini bisa mengakibatkan kematian. Sekarang setelah Ceng Lan hiang mendengar perkataan dari Ku See hong, dia mengira masalah inilah yang dimaksudkan, maka itulah Ceng Lan hang segera memberikan jaminannya untuk tidak melakukan hal tersebut. Padahal berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang tak ingin Ku See hong menderita kerugian, karena pemuda itu mempunyai daya perangsang yang kuat bagi kaum wanita, kecuali dia sudah bosan bermain cinta dengannya dan ingin mencari rangsangan baru, sesungguhnya dia tak ingin mengisap sari kelakian Ku See hong bahkan dia rela menderita sedikit kerugian 1137

asal bisa menambah kekuatan Ku See hong hingga permainan mereka lebih menggairahkan lagi... Hal ini bisa terjadi karena Ku See hong telah memperoleh cintanya, kalau tidak Ceng Lan hiang yang kejam dan cabul itu tak nanti akan membiarkan dirinya di caci maki seenaknya oleh si anak muda itu. Tentu saja asal dia mempergunakan obat perangsang maka ia sudah akan memperoleh beberapa kali kepuasan seks dari pemuda itu, namunia taktegaberbuatdemikian. Ya, makhluk yang bernama manusia kadangkala sangat aneh, walaupun Ceng Lan hiang terhitung seorang manusia yang cabul dan jalang, toh dia terhitung seorang wanita, bagaimanapun jua dia akantertarikdan mencintai jugaseorangpria. Yang sial adalah Ku See hong, karena dialah yang dipilih perempuan jalang tersebut untuk menjadi kekasihnya. Ku See hong segera mengatur siasat dibalas dengan siasat, sambiltertawadingin katanya: "Huuuh... siapa yang percaya kau perempuan yang sudah terbiasa mempermainkan lelaki seenaknya bisa menaruh perhatian khusus terhadap aku orang she Ku?" Menyaksikan Ku See hong yang begitu merangsang, Ceng Lan hiang kembali terangsang, dia merasa antara kedua belah pahanya mulai basah. "Oooh... saudara cilikku yang tampan, mengapa sih kau tidak mau percaya kepadaku?" serunya merayu, "Apa yang kau inginkan? Ayolah cepatan sedikit, aku sudah benar-benar tak tahan." Belum selesai dia berkata, Ku See hong sudah dipeluk lagi kencang-kencang, bahkan tangannya bergerak cepat melepaskan pakaian yang menutupi badannya. 1138

Pakaian berwarna putih itu segera terlepas dan jatuh ke tanah, tubuhnya yang putih mulus dengan segala lekukan yang menggairahkanpun segera terlihat di depan mata. Tubuhnya yang bugil memang sungguh indah, terlalu merangsang napsu pria yang melihatnya, bila lelaki lain yang menghadapi kejadian seperti ini, mungkin mereka rela mampus meski dapat merasakan kenikmatan sorga dunia dengannya hanya semalam saja. Tapi Ku See hong memang melebihi siapapun, dia masih tetap duduk tenang tak bergerak. Kini otaknya sedang berputar terus mencari akal, bagaimana caranya membinasakan perempuan itu... Pelan-pelan sorot matanya dialihkan ke samping dan akhirnya berhenti di atas dinding sebelah kiri... dimana pedang Hu thian seng kiamnya tergantung. Waktu itu birahi Ceng Lan hiang sudah memuncak, sambil membusungkan payudaranyayangmenongol sepertidua bukitkecil, dia menggesek-gesekkan payudaranya itu di atas dada Ku See hong, sepasang tangannya memeluk pinggang pemuda itu kencangkencang sedang tenggorokannya memperdengarkan suara yang aneh, pinggulnya digoyangkan kian kemari dengan penuh napsu... Melihat keadaannya sekarang, dia seperti sungai kekeringan yang mengharapkan datangnya air yang akan membasahinya. Mencorong sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, pikirnya: "Sekaranglah kesempatan yang terbaik bagiku untuk turun tangan..." Mendadak ia mengerahkan segenap tenaga dalam yang dimilikinya ke tangan kanan, sementara tangan kirinya pura-pura bermesraan meraba punggung dan pinggang perempuan itu, pelanpelan tangan kanannya digeserkan ke arah kepalanya dan meraba rambutnya yang panjang. 1139

Pelan-pelan. . . pelan-pelan. . . Akhirnya telapak tangan kanannya itu sudah bergeser ke atas jalandarahPek hui hiatdiatas kepalaCengLan hiang. Perlu diketahui, jalan darah Pek hui dan Yong swan merupakan duajalandarahkematianditubuh manusia. Betapapun sempurnanya tenaga dalam seseorang, bila kedua buah jalan darahnya itu tertotok atau terhajar pelan saja, niscaya orang itu akan tewas. Jalan darah Yong swan-hiat terletak diantara kaki kita, tentu saja Ku See hong tidak dapat menyerang jalan darah Yong swan hiat tersebut. Sementara itu, telapak tangan kanan Ku See hong sudah meraba jalan darah Pek hui hiat dikepala perempuan itu, ketika dilihatnya perempuan itu belum merasa, hawa murni yang sudah dipersiapkan diatas lengan kanannya itu tiba-tiba saja dipancarkan keluar.... Terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan. . Namun yang roboh terjungkal ke atas tanah bukan Ceng Lan hiang, melainkan Ku See hong sendiri. Perlu diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang manusia yang amat licik dan lihay, bagaimana mungkin perahunya akan karam didalam pecomberan! Sewaktu Ku See hong berlagak bermesraan dengannya tadi, ia sudah menduga kalau Ku See hong hendak menyerangnya secara diam-diam, sebab dia tahu mustahil pemuda itu akan tunduk pada kemauannya dengan begitu cepat. Bahkan sewaktu dia menggesek-gesekkan tubuhnya diatas badan pemuda tersebut, dia pun menemukan senjata andalan Ku See hong masihberadadalamposisi lembekdan amatlunak. Ini menunjukkan kalau Ku See hong sedang memusatkan pikirannya untuk menghimpun tenaga dalam. 1140

Maka Ceng Lan hiang pun memeluk pinggang pemuda itu kencang-kencang, padahal yang dipeluk justru jalan darah Siau yong hiatnya. Disaat Ku See hong hendak mengerahkan hawa murninya itulah, mendadak Ceng Lan hiang miringkan kepalanya ke samping dan sepasang tangannya menekan ke pinggang keras-keras. Kontan saja Ku See hong merasakan tenaga murninya buyar hingga roboh terjengkang ke tanah, berada dalam keadaan begini, dia hanya melototkan matanya bulat-bulat, sebab dia menduga dirinya pasti tewas kali ini. Tapi Ceng Lan ping tidak melancarkan serangan keji ke arah Ku See hong, sewaktu pemuda itu dapat memulihkan kembali tenaga dalamnya dan melompat bangun, perempuan itu sudah mundurkan diri sejauhenamdepa lebih. Sambil terkekeh-kekeh Ceng Lan hiang segera berseru: "Kau memang benar-benar tak becus, mengapa sih kau terjatuh? Masa tenaga untuk memelukpun tak punya? Padahal kau begitu kuat dan perkasa, tak nyana kalau senjatamu begitu lembek dan terkulai lemas.... haaaahh.... haaahhh.... haaaahhh...." Kembali dia tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan. Kalau dilihat dari sikapnya itu, dia seperti tidak merasa kalau Ku See hong barusan hendak melancarkan serangan keji terhadap dirinya. Padahal Ku See hong mana tahu kalau perempuan jalang ini makin keji dan buas makin manis senyuman yang menghiasi wajahnya, bahkan sikapnya pun seakan-akan tak pernah terjadi suatu peristiwa apapun. Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, segera pikirnya: "Jangan-jangan dia menotok jalan darah Siau yong hiat ku tanpa sengaja...." 1141

Berpikirdemikian, dia lantastertawajengahsembariberkata: "Yaa, belakangan ini kesehatan badanku makin hari semakin bertambah lemah." Ceng Lan hiang menghela napas panjang. "Aaai... tampaknya kesehatan badanmu benar-benar terganggu akibat dikerubuti kawanan manusia laknat itu, untung aku membawa beberapa macam obat yang dapat menambah tenaga untukmu, obat tersebut sesungguhnya amat mahal dan tak ternilai harganya sehingga aku sendiripun merasa sayang untuk memakainya, tapi biarlah ku korbankan sebutir untukmu sekarang, setelah menelan pil tersebut niscaya tubuhmu yang lemah akan menjadi kuat, sekalipun melakukan hubungan senggama beratusratuskalipuntaknantia kanmerugikankekuatanhawa murnimu" Sembari berkata dia mengambil pakaiannya yang tergeletak ditanah, merogoh ke dalam saku dan mengeluarkan sebutir pil berwarna merah darah. Buru-buru Ku See hong berseru. "Jangan! Jangan! Sekalipun aku orang she Ku tidak becus, aku takingin meminjamkekuatanobat-obatanuntuk..." Sambil tertawa ringan Ceng Lan hiang segera menukas katakatanya yang belum selesai. "Berbicara sesungguhnya, entah mengapa sejak cici berjumpa denganmu, seluruh hatiku seakan-akan sudah tercomot olehmu, apakah kau mengira aku membohongi dirimu? "Kau dan aku sudah pernah tidur bersama dalam keadaan samasama bugil, meski belum sampai melakukan hubungan senggama, namun hubungan tersebut sudah cukup menggairahkan hati, tapi bila enggan melanjutkan pemainan sampai babak terakhir, akupun takingin memaksamu." 1142

"Sekarang terimalah dulu obat ini, bila kau enggan maka segera akan kuhantar kau keluar dari sini, asal kau dapat teringat akan budi kebaikanku, aku pun sudah merasa cukup puas" Selesai berkata, sambil tertawa kepada Ku See hong dia mengangsurkan pil tersebut ke depan. Senyumannya yang manis itu entah sudah membinasakan berapa banyak lelaki didunia ini. . Senyumannya itu memang lain dari pada yang lain, alis matanya yang melentik matanya yang jeli, bibirnya yang kecil mungil dan sepasang lesung pipinya yang menawan hati, cukup membuat hati pria menjadi rontok.. Namun yang membuat orang terperanjat adalah kecantikannya tidak menimbulkan perasaan muak bagi yang memandang, sebaliknya justru memiliki daya tarik yang membuat pria menjadi tak mampu untuk mempertahankan diri, hingga secara tak sadar menjadi terpikat oleh kecantikannya. Sekalipun Ku See hong memiliki kemampuan yang melebihi orang, namun senyuman yang diperlihatkan olehnya itu benar-benar membetot sukmanya, sehingga tanpa di sadari dia mengulurkan tangan kanannya untuk menyambut pil tersebut. Disaat tangan kanan Ku See hong hampir menyentuh pil itulah... Dari balik mata Ceng Lan hiang yang jeli mendadak memancar keluar serentetan cahaya yang aneh sekali, diiringi suara tertawa jalangnya yang menusuk pendengaran, dia menyentilkan jari tangannya dan pil berwarna merah itupun meluncur ke depan diiringi suara letupan lirih. Diiringi letupan tersebut, selapis bubuk merah menyebar kemana-mana dan menciptakan selapis kabut merah yang segera menyelimutisekeliling tempat itu.... Ku See hong hanya mendengar suara tertawa genit, kesadarannyasegeramenjadijernih kembali.... 1143

Di dalam gugupnya, dia mengira Ceng Lan hiang hendak melancarkan sergapan ke arahnya, dia menarik napas panjang dan hawa murni yang dimilikinya segera di himpun menjadi satu, dia bersiap sedia menyambut datangnya serangan tersebut dengan kekerasan. Sungguh tak disangka Ceng Lan hiang tidak berniat membunuhnya, ketika bubuk merah itu menyebar ke angkasa, kebetulan sekali terhisap masuk ke dalam tubuhnya. Begitu mengendus bau harum yang aneh, Ku See hong segera sadar kalau keadaan bakal runyam. Sekalipun reaksi yang kemudian dilakukan cukup cepat, begitu mengendus bau harum buru-buru dia menutup pernapasannya, sayang keadaan masih tetap terlambat. Perlu diketahui. .. pil dari Ceng Lan hiang itu dibuat secara khusus dan mempunyai kasiat yang amat keras, barang siapa mengendus bau bubuk itu sedikit saja, niscaya racun itu akan bersarang ke dalamtubuhnya. Walaupun dia memiliki kepandaian silat yang bagaimanapun baiknya, jangan harap dapat lolos dari ancaman mana. Pil merah itu tak lain adalah Tong hun si kut mi wu (kabut pemabuk membuat sukma terangsang dan tulang lemas). Seperti namanya, obat ini termasuk sejenis obat perangsang yang dapat mengacaukan pikiran orang, asal orang mengendus bau obat tersebut maka napsu birahinya akan memuncak, kejernihan otaknya hilang dan segera berkeinginan untuk melangsungkan hubungan senggama... Tapi kabut bubuk Tong hun si kut mi wu ini jauh berbeda dengan daya pengaruh Im hwee si kut wan, karena obat perangsang ini tidak memilikisifatberacunyang membahayakanjiwa manusia. Asalorangitusudahmelakukanhubungansenggama, makadaya kerja tersebut akan lenyap dan hilanglah sudah seluruh racun obat tersebut. 1144

Ceng Lan hiang memang tidak berniat mencelakai Ku See hong, apa yang menjadi keinginannya tak lebih hanya ingin memuaskan napsu birahinya belaka. Di samping itu dia memang tertarik dan cinta kepada Ku See hong, ia tak tega mencelakai pemuda tersebut, itulah sebabnya dia mengampuni anak muda itu. Coba kalau bukan demikian, berapa lembarpun jiwa yang dimilikinyasudah pastihabisludassemenjaktadi. Walaupun demikian, namun bila seseorang sudah menghisap udara yang mengandung obat perangsang Tong hun si kut mi wu, maka mau tak mau sang penderita harus melakukan hubungan senggama, bahkan selesai melakukan hubungan dia akan tertidur pulas sampai beberapa jam lamanya, semakin sempurna tenaga dalam yang dimiliki seseorang semakin pendek jangka waktu tidurnya. Daya kerja obat perangsang Tong hu si kut mi wu benar-benar cepat sekali penyebarannya. Dalam waktu singkat Ku See hong merasakan tubuhnya menjadi lemas, seluruh tenaga dalam yang dimilikinya sukar terhimpun kembali... Yanglebihcelaka lagiadalahsaatitulah... Segumpal hawa panas yang aneh tiba-tiba muncul dari bawah pusarnya dan menyebar ke mana-mana. Bersamaan dengan munculnya hawa panas tersebut, kesadaran otaknyapun turut menjadi hilang. Sekarang Ku See hong hanya bisa berusaha mempertahankan kejernihan pikirannya yang semakin memudar, matanya melotot besar, tubuhnya gontai, sementara sepasang tangannya berusaha untuk menekuk.... nya yang semakin menegang keras. Benda itu sudah berubah bentuknya sekarang mana jelek, tak sedap lagidipandang. 1145

Ceng Lan hiang yang menyaksikan kejelekan benda itu, kontan saja tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan. Sedemikian gembiranya dia sampai seluruh tubuhnya bergoncang keras mengikutigelaktertawanyayangberderai-derai. Seperti orang kalap Ku See hong menjerit keras, dengan sempoyongan dia berjalan ke dinding sebelah kiri, dimana Hu thian seng kiamnya tergantung... Rupanya dia ingin bunuh diri guna menjaga kebersihan nama baiknya. Berbicara yang sesungguhnya, bila dia sampai mengadakan hubungan senggama dengan Ceng Lan hiang, maka peristiwa yang memalukan ini akan membuatnya kehilangan muka untuk terus hidup di dunia ini. . . Sambil tertawa dingin Ceng Lan hiang segera berseru: "Kau hendak membunuh diri? Mari, mari. . . biar ku ambilkan bagimu. . ." Sambil berkata dia maju ke depan dan mengambilkan pedang Hu thianseng kiamyangtergantungdiatasdinding tersebut. Tapi Ku See hong sudah tak mampu menahan diri lagi, tubuhnya terjatuh ke atas tanah. Sambil mengangkat kepalanya dia mulai berteriak keras: "Bu. . . bunuhlah aku. . . bunuhlah aku. . ." Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh: "Nih, ambillah pedang tersebut, bukankah kau ingin bunuh diri. . . ?" Sambil berkata dia menyodorkan pedang Hu thian seng kiam tersebuthinggajaraksatudepadihadapananak mudatersebut. Sementara itu Ku See hong sudah tak sanggup menahan bekerjanya obat perangsang dalam tubuhnya, dia berteriak keras 1146

dan sekuat tenaga menerjang ke muka, dengan cepat tangan kanannya menyambar pedang Hu thian seng kiam tersebut. . . Gelak tertawa jalang kembali berkumandang memecahkan keheningan. . . Tiba-tiba Ceng Lan hiang mundur dua langkah ke belakang, "blaaak!" tak ampun Ku See hong terguling kembali ke atas tanah dengan napas tersengkal-sengkal. Daya kerja obat perangsang yang kuat telah memunahkan sama sekali kejernihan pikirannya, sekarang dia hanya tahu untuk memuaskankobaran apibirahinyayangsemakin memuncak. Tiba-tiba terdengar Ku See hong menjerit keras: "Ayo. . . ayo cepatan sedikit. . . oh ayo cepatan sedikit..." Sekarang ucapannya telah berubah, kini dialah yang mendesak Ceng Lan hiang agar cepat-cepat memuaskan napsu birahinya yang berkobar, padahal kesadarannya sudah punah jadi dia sendiri tidak tahu apa yang telah diutarakan. Coba kalau dia masih bisa menangkap suara sendiri, mungkin dia akanbunuh dirisaking malunya. Sesungguhnya Ceng Lan hiang sendiripun sudah tak mampu menahan diri lagi, memandang wajah Ku See hong yang tampan serta bendanya yang jelek tapi keras seperti baja itu, dia tertawa terkekeh-kekeh lagi. "Saudara cilik, sekarang kau sendiri yang meminta kepadaku, jangan salahkan diriku lagi heehh... heeehh... heehh" "Kau. . . cepatlah sedikit. . ." kembali Ku See hong menjerit keras. Ceng Lan hiang tertawa cabul. "Baiklah, sekarang cici akan memberi kepuasan yang paling syahdu untukmu. . ." 1147

Bersamaan dengan ucapan tersebut, diiringi dengan tertawa yang mengikik dia segera memeluk tubuh Ku See hong dan membaringkannya ke atas pembaringan. Kemudian pelan-pelan dia melepaskan pakaian yang dikenakan olehnya. . . Walaupun Ku See hong mengerti kalau perempuan itu sedang melepaskan pakaian, namun karena daya kerja Tong hun si kut mi wu membuatnya tak berpikir lebih lanjut, dia hanya tahu birahinya memuncakdan mengharapkanpelepasandengansecepatnya. Dengan sepasang mata melotot besar seperti kucing yang mengincar tikus, Ku See hong mengawasi sekujur badan Ceng Lan hiang yang telanjang itu tanpa berkedip. Andaikata tubuhnya tidak lemas tidak bertenaga, mungkin Ku See hong tidak akan menunggu sampai Ceng Lan hiang melepaskan pakaian sendiri. . . Dalam waktu singkat perempuan itu sudah berada kembali dalam keadaan telanjang bulat, tak sehelai benangpun yang melekat diatas tubuhnya. Kemudian Ceng Lan hiang mulai membentangkan kedua belah pahanya, diantara belahan paha itu nampak. . . Sambil tertawa cabul perempuan itu segera menerjang ke atas tubuh pemuda itu.. Tampaknya suatu pertarungan sengit akan segera berlangsung diatas pembaringan tersebut. Tapi sayang, disaat yang amat kritis itulah justru muncul manusia tak tahu diri yang mengacaukan suasana syahdu dari Ceng Lan hiang... Mendadak, pada saat itulah... Terdengar seseorang berseru dengan suara merdu. 1148

"Ceng kaucu, ada orang menyerbu ke dalam kamar bacamu, secara beruntun dia telah melukai beberapa orang jago lihay, kepandaian silatnya amat hebat..." Mendengar seruan itu, Ceng Lan hiang segera membentak keras. "Cun hwa, siapa suruh kau berteriak-teriak? Kalian Su wa berjaga-jaga saja di sekitar ruang Cun kiong tian, jangan biarkan siapa pun memasuki ruangan ini" Ceng Lan hiang sedang diliputi napsu birahi, bahkan daging empuk sudah di depan mata, bagaimana mungkin dia akan melepaskan kesempatan emas ini dengan begitu saja? Tidak heran kalau dia lantas mengucapkan kata-kata tersebut... Baru selesai dia berseru, terdengar suara seorang pria berseru pula dengan parau. "Kaucu perkasa menggetarkan dunia persilatan dan tiada keduanya di dunia" ooo0dwoooo BAB 53 CENG LAN HIANG segera mendengus dingin. "Ciu hu kaucu, mau apa kau menyusul kemari?" Ternyata orang yang muncul diluar ruangan tak lain adalah si Pedang ular perak Ciu Heng thian. Sebenarnya dia adalah gendak kesayangan Ceng Lan hiang, namun semenjak lengannya dikutungi Ku See hong, Ceng Lan hiang makin bersikap dingin kepadanya. Apalagi sekarang Ceng Lan hiang berhasil mendapatkan Ku See hong, sudah barang tentu dia semakin tidak memandang sebelah matapun terhadapnya, bahkan bisa jadi hubungan senggama 1149

mereka berikutnya merupakan hari naas bagi si pedang ular perak Ciu Heng thian.... Sementara itu si Pedang ular perak Ciu Heng thian kembali berseru lantang: "Salah satu daerah terlarang kita Bun ki kek, sudah dimasuki orang, sembilan pelindung hukum yang berjaga di pagoda tersebut sudah punah dibunuh lawan, kehebatan orang itu tak mampu aku orang she Ciu hadapi" Ceng Lan hiang makin terkejut setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya dingin: "Siapakah orang itu?" "Hiat mo buncu. . .... manusia berkerudung warna warni!" Mencorong sinar pembunuhan yang amat mengerikan dari balik mata Ceng Lan hiang setelah mendengar nama itu disebut, serunya penuh kebencian. "Perempuan sialan, pun kaucu akan mencincang tubuhmu sehingga hancur berkeping-keping, kalau belum terlaksana hal ini sukarrasanyauntuk menghilangkanrasabencidalamhatiku" Kemudian sambil berpaling kepada Ku See hong, katanya lagi dengan suara penuh kecabulan. "Saudara cilik, enci akan pergi sebentar saja, sekarang berbaringlah dulu dengan tenang" Seraya berkata jari tangannya yang putih halus segera menotok beberapa buah jalan darah penting didepan dada Ku See hong, tanpabersuaratergeletaklahpemuda itu lemasdipembaringan. Dengan cepat Ceng Lan hiang mengenakan pakaian putihnya kemudian ditutup dengan pakaian berwarna merah, setelah itu secepat sambaran kilat dia menerobos ke luar melalui ruang sebelah kanan. Terdengar Ceng Lan hiang berkata dengan suara sedingin es: 1150

"Su-wa (empat boneka), kalian masuk ke dalam ruang Cun Kiong tian dan lindungi kesayanganku, tapi ingat, siapa berani mencicipi buah terlarang dia kuhukum mati" "Baik, silahkan kaucu berlalu!" sahut serentetan suara yang merdu. Menyusul kemudian Ceng Lan hiang berkata lagi dengan suara sedingin es. "Ciu hu kaucu, kau jangan termangu-mangu saja disini, ayo segera berangkat" waktu itu, sipedang ular perak Ciu Heng thian tidak mengetahui lelaki mana lagi yang sedang digumuli oleh perempuan cabul ini, menyaksikan sikap Ceng Lan hiang yang dingin seperti es, entah mengapa timbul suatu perasaan dengki dan cemburu yang besar sekali. Sebenarnya dia ingin melihat siapa gerangan lelaki yang sedang digumuli kaucunya ini, namun setelah mendengar perkataan tersebut, terpaksa dia harus menuruti perintah dan bersama-sama Ceng Lan hiang berangkat ke pagoda Bun ki kek. Ku See hong yang tertotok jalan darahnya oleh Ceng Lan hiang sama sekali tak mampu berkutik, namun kesadarannya yang semula sudah terpengaruh oleh bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu pun mereda kembali akibat pengaruh totokan tersebut. Ketika menyaksikan keadaan sendiri yang telanjang, terutama benda jeleknya yang menegang bagaikan tombak, rasa malunya benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, apa mau dikata tubuhnya justru tak mampu berkutik, sehingga terpaksa dia hanya bisa melototkan sepasang matanya bulat-bulat. Perlu diketahui, bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu merupakan sejenis obat perangsang yang mustajab sekali, walau pun beberapa buah jalan darahnya sudah tertotok oleh Ceng Lan hiang sekarang sehingga hawa sesat tersebut menjadi terbendung. bukan berarti daya kerja obat perangsang tersebut telah punah. 1151

Seandainya totokan jalan darahnya di bebaskan kembali, maka serta merta kesadaran otaknya pun turut menghilang kembali dan kobarannapsubirahi kembaliakan menyerang. Kecuali melakukan hubungan senggama satu kali untuk menghilangkan pengaruh racun tersebut, kalau tidak. sekalipun seratus kali kejadian tersebut terulang, keadaannya tetap setali tiga uang .... Kendatipun daya sebar pengaruh obat perangsang Tong hun si kut mi wu ini cepat sekali tapi setelah masuk kedalam badan, meskipun melalui waktu yang cukup lama tanpa melakukan pelampiasan, orang tak akan menjadi mati karena memecahkan nadidarah karenapergolakanyang menghebat. Hanya saja orang tersebut akan merasakan suatu keanehan yakni selalu saja terbayang gambaran-gambaran erotik dan keinginannya untuk bersenggama besar sekali, benar-benar suatu siksaan hatin yang berat sekali. Terdengar suara tertawa merdu bergema memecahkan keheningan... Kemudian dari luar istana Cun kiong tian menyelinap masuk empatorang, perempuanyangberdandan menyoloksekali. Mereka semua berwajah cantik jelita, namun hawa kecabulan menyelimuti muka mereka semua, tak usah diduga lagi mereka pun termasukperempuan-perempuan jalang sepertiCengLan hiang. Ternyata keempat orang perempuan muda ini bukan lain adalah dayang-dayang kepercayaan Ceng Lan hiang. Cun wa, Hee wa, Ciu wa dan Tong wa. Sudah cukup lama keempat orang ini berkumpul dengan Ceng Lan hiang, sudah barang tentu merekapun sudah ketularan sifat jalang majikannya, bahkan boleh di bilang keempat orang ini selain jalang, kejamnya luar biasa. 1152

Empat perempuan itu mengenakan empat macam pakaian yang berwarna warni, Cun wa yang mengenakan pakaian merah tiba-tiba berkatakepadaketiga orangrekannyasambiltertawa: "Entah bagaimanakah tampang dari gendak baru kaucu kita itu ....?" Tong wa yang berbaju putih tertawa ringan: "Selama dua hari belakangan ini, kaucu selalu berada didalam istana Cun kiong tian dan bergumul dengan gendaknya terus, aku rasa wajahnya pasti tampan, lagi pula benda jeleknya besar, panjang dan lihay" Ciu wa yang berbaju kuning tertawa dingin. "Heeehhh.... heeehhh... heeehhh.... aku rasa orang ini tidak akan setampan Ciu hu kaucu, lagipula benda jeleknya tak nanti lebih besar, lebihkuatdaripadanya" "Ciu wa" seru Cun wa sambil tertawa, "apakah kau sudah pernah melakukan hubungan gituan dengan Ciu kaucu?" Paras muka Ciu wa berubah hebat setelah mendengar perkataan tersebut, dengan setengah merengek mohonnya: "Ooh cici bertiga, janganlah kalian beritahukan peristiwa ini kepada Kaucu, kalau tidak, aku bisa..." Mendadak Hee wa yang berbaju biru itu tertawa cekikikan, serunya dengan cepat: "Ciu wa, jangan kau anggap hanya kau seorang yang pernah berhubungan gituan dengan Ciu hu kaucu?". "Jadi kalian bertiga pun pernah gituan dengan Ciu hu kaucu?" kata Ciu wa sambil tertawa ringan, "bagaimana? Menurut pendapatmu apakah orang ini juga lebih tampan dan lebih lihay barang jeleknya dari pada Ciu hu kaucu" "Kita belum sampai berjumpa dengan orang itu, bagaimana mungkin bisa mengambil kesimpulan?" kata Hee wa dingin, "tapi 1153

kalau dilihat dari sikap Ceng kaucu terhadap Ciu hu kaucu barusan, sudah dapat diduga kalau orang itu pasti jauh lebih mengungguli dirinya" "Benar!" sambung Cun wa cemas, "?kalau dilihat keadaannya, nasib romantis Ciu hu kaucu sudah akan berakhir, kalau begitu kita berempatpun tak akan memperoleh kehangatan benda jeleknya lagi, waaah... bagaimana baiknya?" "Bagaimana lagi?" dengus Tong wa dingin, "memangnya kau bisa menghalangi perbuatanyanghendakdilakukan kaucu?" "Kalian benar-benar goblok" umpat Ciu wa tiba-tiba, "Sekalipun kita bakal kehilangan Ciu hu kaucu, masa tak bisa menggaet orang ini secara diam-diam?" "Mana lebih segar, lebih baru, lebih merangsang lagi? Sekaranglah kesempatan yang terbaik untuk kita, bagaimana menurut kalian bertiga?" "Ciu wa, kau sudah bosan hidup rupanya?" umpat Cun wa sambil tertawa. "Asal dia membungkam, kaucupun tak bakal tahu, coba buktinya hubungan kita dengan Ciu hu kaucu, bukankan kita sama-sama bisa hidup berbahagia cukup langgeng? Seandainya kalian tidak mengakui barusan, siapa sih yang bakal tahu kalau kita berempat sebenarnya punya hubungan dengannya?" "Betul! Betul!"seru Hwewa cepat, tapikitatidaktahu mampukah menggaet orang itu untuk menyeleweng dengan kita" "Aaah, berdasarkan kecantikan dan kepandaian kita, masa tidak dapat?" Tong wa tertawa. "Mumpung masih ada kesempatan bagus, mengapa tidak kita periksa dulu si benda jeleknya itu, kita mesti periksa dulu apakah benda jeleknya cukup besar, cukup panjang dan cukup keras sehingga sebeharga bagi kita untuk menyerempet bahaya?.." 1154

"Apakah kalian bertiga sudah melupakan pesan kaucu sebelum berangkat tadi?" Hee wa memperingatkan. Tongwa kembalitertawadingin. "Masih ingat bukan kalau kaucu menyuruh kita melindunginya? Asal kita tidak melalap buah terlarang, apa yang bakal terjadi? Hmmm! sudahlah, tak usah berlagak suci, siapa tahu setelah kau saksikan si muka jelek yang gede, kau menjadi kebelet dan menyerempet bahaya untuk melalap buah terlarang tersebut?" "Kau dapat berkata demikian, berarti kau sendiri yang mempunyainiattersebut"seru Heewagusar. "Sudahlah, jangan ribut terus" Cun wa menengahi, "mumpung ada kesempatan mari kita tengok dia" Ku See hong yang mendengar perkataan tersebut benar-benar merasa sakit hati, dia tidak menyangka kalau didunia ini terdapat begitu banyak perempuan cabul yang tak tahu malu, seandainya dia dapat berbicara sekarang, sudah pasti perempuan-perempuan itu akan diumpatnya habis-habisan. Padahal perempuan semacam ini tak ada gunanya diumpat, sebab kecabulan mereka telah membuat muka mereka lebih tebal dari dinding satu meter, dari pada mengumpat lebih tepat untuk membinasakan saja mereka. Takselang berapasaatkemudian ..... Keempat perempuan cabul itu sudah tiba disekeliling pembaringan, sorot mata mereka serentak dialihkan bersama-sama ke arah pembaringan itu. Ku See hong pun bagaikan barang pameran, tergeletak telanjang bulat diatas pembaringan dan membiarkan seluruh badannya dinikmati oleh ke empat perempuan jalang tersebut, tentu saja terutama sekitar daerah si "benda jelek" nya yang gede. "Haaahhh.... haaahh.... haaahh... .haaahh..." Bersamaan waktunya keempat perempuan jalang itu terbahak-bahak bersama. 1155

"Sreet! Sreeet!" dua kali desingan lirih bergema. Tahu-tahu kelambu pembaringan itu sudah disingkap oleh Hwe wa dan kawan-kawan. Dengan begitu, seluruh badan Ku See hong terlihat semakin jelas lagidalampandangan keempatwanitatersebut. Ku See hong betul-betul malu sekali, sepasang matanya segera dipejamkan rapat-rapat. Empat wanita dengan delapan sorot matanya begitu terbentur dengan tubuh Ku See hong yang telanjang, kontan pandangan mereka menjadi membeku dan kaku. Rupanya mereka sudah terpikat oleh kegagahan serta kekerasan tubuh Ku See hong, terutama sekali benda jeleknya yang berdiri menantang bagaikan seekor ular sendok yang liar memagut mangsanya... Melihat buah manis yang tersedia didepan mata, empat dayang yang pada dasarnya memang rakus akan seks menjadi makin bernapsu, jantung mereka berdebar keras, api napsu birahi membara dan tubuh mereka gemetar keras.... Coba kalau kita tahu lebih ke dalam, maka akan terlihat kalau benda mereka diantara kedua belahan pahanya sudah gatal tak tertahankan. Sambil menghelanapasCiuwamemujitiadahentinya: "Benar-benar seorang lelaki yang memukau hati, aku betul-betul sudah tak tahan lagi" "Aaaai, akupun demikian!" sambung Cu wa sambil menghela napas pula. Hee wa tertawa cabul, usulnya tiba-tiba. "Lebih baik kita melalapnya secara bergilir saja." "Kalian ingin mampus rupanya, mengapa tidak kalian lihat dulu segel diatas tubuhnya?" seru Tong wa. 1156

Rupanya mereka telah menganggap obat perangsang Tong hun si kut mi wu tersebut sebagai segel. Dalam kenyataan keadaan tersebut memang seperti sebuah segel, siapa pun yang berani mencuri buah terlarang tersebut, Ceng Lan hiang akan segera mengetahuinya, mempunyai Tong hun si kut mi wu. kecuali merekapun Dengan suara yang genit Cun wa berkata. "Untuk bercinta dengan lelaki setampan kalipun aku rela segera mampus" ini, biar cuma satu "Huuh,taktahu malu!"umpatKuSeehongdiam-diam. Mendadak Ciu wa berkata: "Kalau dilihat dari obat perangsang yang bersarang ditubuhnya, sudah jelas orang ini tak sudi menuruti perkataan kaucu. aaai.... nampaknya kitapun tak akan bisa menggaetnya untuk bermain cinta dengannya" "Siapa sih orang ini? Apakah kalian tahu?" tanya Hee wa tibatiba. "Kalau begitu kau tahu?" ucap Tong wa dingin, Hee wa berlagak sok rahasia: "Sebetulnya aku sendiripun kurang jelas, tapi aku hanya menduga-duga" "Hee wa, cepat kau katakan siapakah dia?" seru Cun wa dengan perasaan gelisah. "Tahukah kalian, dalam dunia persilatan dewasa ini terdapat seseorang yang bernama Leng hun koay seng Ku See hong" Ciu wa segera berseru kaget. "Kau maksudkan Leng hun koay seng Ku See hong, yang selalu memusuhi Ban sia kau kita? Aaah, tidak mungkin?" 1157

"Kalau bukan dia, siapa lagi manusia di dunia saat ini yang tidak mempan terhadap bujuk rayu kaucu kita? Coba kalian lihat pedang yang tergeletak di tanah itu?" "Oooh, Pedang Hu thian seng kiam" seru Ciu wa terperanjat, "mari kita saksikan dulu macam apakah pedang mestika yang sudah digilai banyakumatpersilatanini?" Sambil berkata, Ciu wa sudah siap menubruk kedepan... Padasaatitulah, mendadakterdengarTong waberseru: "Aaaaah. Aku punya akal! Punya akal. . ." Tampaknya Cun-wa memahami apa yang dimaksudkan, sambil tertawa cabul katanya: "Tong wa, kau memang setan cilik yang licin, cepat katakan idee bagus apa yang berhasil kau peroleh?" "Cun wa" bisik Tong wa sambil tertawa lirih, "Berbicara sesungguhnya, daya tarik yang begitu memikat hati ini sungguh membuat akupun tidak tahan, kalau bisa aku segera bermain cinta dengannya, sekarang aku berhasil mendapatkan satu akal yang bagus, asalkan semua orang setuju, kita bisa bersama-sama merasakan kenikmatan yang luar biasa" "Asal kau benar-benar mempunyai ide bagus, hal bermain pertamakaliakan kamiserahkanuntukmu" Tong wa tertawa dingin. "Tentu saja hal pertama untukku!" "Hei, kalau ingin berbicara cepatlah di utarakan, waktu bagi kita sekarang lebih berharga dari pada emas!" teriak Hee wa dengan suara lantang. "Mulai sekarang kita boleh bermain cinta dengannya secara bergilir, selesai bermain kita bunuh dirinya dan kita kuburkan jenazahnya dan pedang Hu thian seng kiam tersebut setelah itu kita berempat saling menghantam satu kali ke tubuh kita, asal kita 1158

berlagak dihajar orang sampai terluka dan ia ditolong orang lain, maka kaucu tak akan menaruh curiga kalau kita yang melakukan perbuatan ini, apalagi dia toh musuh besar Ban sia kau kita, tak mungkinkaucuakan menyelidikipersoalaninisampaijelas...." Mendengar usul tersebut, Cun wa menghela napas panjang katanya kemudian: "Siasat ini bagusnya sih bagus, cuma terlalu sayang kita harus membunuhnya" "Kalau memang tidak tega, kitapun jangan harap bisa menikmati tubuh orang ini untuk selamanya" "Tapi kalau kaucu pulang agak awal bukankah kita bakal celaka..." seru Hee wa. "Kita tak usah banyak berbicara lagi, salah seorang diantara kalian berjagalah di luar ruang Cun kiong tian bila kaucu datang beri khabar secepatnya, aku pikir Hiat mo buncu sangat lihay sekali, mustahil kaucu bisa menangkan dengan cepat." "Sekarang aku mendapat hak untuk bermain pertama kali, kalian boleh menunggu sampai aku selesai" Tampaknya keempat perempuan ini jauh lebih keji dan cabul dari pada Ceng Lan hiang, mereka hanya tahu untuk melampias kan napsu birahi sendiri, bahkan untuk melakukan perbuatan terkutuk tersebut, mereka tak segan-segan melakukan tindakan yang amat keji.... Pada saat ini rasa benci Ku See hong benar-benar memuncak sehingga kalau bisa membunuh mereka dalam sekali hantaman, namun keadaan sudah menjadi berkembang begini, dia hanya bisa pasrah kepada Thian agar dia bisa lolos dari cengkeramam empat perempuan cabul itu. Sementara itu, Tong wa sudah melepaskan pakaian putihnya, kini dia berada dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya. 1159

Sebagai perempuan yang pada dasarnya memang cantik, perawakan tubuh mereka benar-benar memukau hati. Sambil menggoyangkan pinggulnya dan tertawa cabul, Tong wa segera menubruk ke atas tubuh Ku See hong. Mendadak terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan. Tubuh Tong wa yang telanjang itu tahu-tahu sudah mencelat sejauh dua kaki lebih dan tergeletak tak berkutik diatas tanah, darah kental menyembur keluar dari mulutnya. Jelas perempuan cabul yang berhati kejam ini sudah tewas seketika dan berangkat ke neraka. Perubahan yang terjadi sangat mendadak ini kontan saja mengejutkan Hee wa, Cun wa, dan Ciu wa, paras mereka berubah menjadi pucat pias seperti mayat, tubuh mereka gemetar keras sekali. Rupanya mereka mengira Ceng Lan hiang telah muncul kembali disitu. Akan tetapi setelah sorot mata mereka berhasil melihat jelas siapa gerangan orang itu, keberanian mereka muncul kembali. Dengansuara menggeledekCunwa segera membentak. "Ooh, rupanya kau, mampus kau kali ini." Rupanya ditengah ruangan sekarang telah berdiri seorang manusia berkerudung warna warni, dia bukan lain adalah Hiat mo buncu Keng Cin sin. Saat ini dia sendiripun dibikin tertegun oleh pemandangan yang tertera diatas pembaringan tersebut. Untuk beberapa saat lamanya dia menjadi termangu dan tidak tahu apa gerangan yang harus dilakukan. 1160

Sewaktu Keng Cin sin berhasil membinasakan Tong wa tadi dia sama sekali tidak tahu siapa gerangan yang sedang berada diatas ranjang. Namun setelah matanya berpaling kesana dan menyaksikan kalau lelaki yang telanjang bulat itu adalah kekasih sendiri, sedang pemuda itu kelihatan amat malu dan serba salah, tak terlukiskan rasa terperanjat hatinya sekarang. Andaikata kain kerudungnya terlepas waktu itu, maka akan terlihat kalau paras mukanya berwarna merah padam. Dalam pada itu Cun wa, Hee wa dan Ciu wa telah membentak nyaring, mendadak telapak tangannya diayunkan kedepan, beberapa gulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung menyambar ketubuh Keng cin sin.. Perlu diketahui, empat dayang dari Ban sia kau ini termasuk jago kelas satu dalam dunia persilatan dewasa ini, serangan gabungan yang mereka lancarkan sekarang benar-benar luar biasa sekali. Gulungan angin pukulan demi gulungan angin pukulan bagaikan selembar jaring raksasa yang amat besar langsung mengurung tubuhKeng Cinsinyang masihberdiritertegun itu. Ku See hong sendiri lantaran malu sekali berada dalam keadaan telanjang bulat, maka selama ini dia hanya memejamkan matanya rapat-rapat, itulah sebabnya dia tidak tahu siapakah yang barusan muncul! Ditambah pula pikirannya sedang kalut dan sadar tak sadar, maka baik pembicaraan antara Ceng Lan hiang dengan Ciu Heng thian, maupun pembicaraan antara Cun wa dengan Hiat mo buncu tak secuwil pun yang terdengar olehnya. Keng Cin sin benar-benar gusar sekali, sepasang matanya memancarkan cahaya pembunuhan yang sangat menggidikkan hati, sepasang telapak tangannya diayunkan berulang kali, serangan gabungan dari ketiga perempuan cabul itu segera dipunahkan sehingga hilang lenyap tak berbekas. 1161

Dengan gerakan tubuh bagaikan sukma gentayangan, Keng Cin sin menerjang lebih ke depan lagi dan menerobos kemuka Ciu wa dengan kecepatan luar biasa, tangan kanan nya segera diayunkan kedepan melepaskan sebuah pukulan dahsyat yang persis menghantamdiatas dada Ciu wa. Kembali jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan .... Tubuh Ciu wa mencelat sejauh satu kaki lebih sambil muntah darah segar, isi perutnya hancur lebur seketika, otomatis jiwanya pun melayang meninggalkan raganya... Menyusul kemudian... Sekali lagi berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan hati .... Rupanya Hee wa pun ikut menyusul ke alam akhirat. Cun wa benar-benar sangat terperanjat, belum pernah dia saksikan situasi yang begini gawat seperti sekarang, sudah barang tentu dia semakin tak berani untuk beradu kekuatan dengan Keng Cin sin. Dengan cepat dia menggerakkan sepasang bahunya dan siap mengegos ke sisi kanan pembaringan untuk menyelamatkan diri .... Bagaimana mungkin Keng Cin sin membiarkan dia kabur dari tempat itu? Pergelangan tangan kanannya segera dia putar dan segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan dan menyerangjalan darahPay simhiatsertaSiau hiatditubuh Cunwa. Dengusan tertahan sekali lagi berkumandang memecahkan keheningan. Dua semburan darah segar segera memancar keluar dari tubuh Cun wa, sementara tubuh perempuan cabul itu pelan-pelan terkulai ke atas tanah. 1162

Empat manusia cabul yang berhati keji seperti ular berbisa ini, hanya didalam waktu yang amat singkat telah mampus semua dan menjadi setan-setan romantis. Selesai membinasakan empat perempuan cabul tersebut dengan gerakan yang paling cepat, Keng Cin sin tak berani bertindak ayal lagi, tiba-tiba sepasang tangannya di ayunkan ke muka, segulung angin pukulan yang keras segera menyambar ke tubuh Ku See hong dan membebaskanjalandarahnyayangtertotok.... Sesungguhnya Ku See hong memang berada dalam keadaan sadar, apalagi jalan darahnya sudah dibebaskan sekarang, tiba-tiba saja dan membuka matanya lebar-lebar. Begitu melihat kehadiran keng Cin sin dihadapannya, ia menjadi malu setengah mati, buru-buru serunya cemas: "Kau.... . . Kau... kau... cepat pergi. . ...." Sekuat tenaga Keng Cin sin berusaha mengendalikan gejolak perasaandidalamhatinya, sambiltertawadingin iaberseru: "Cepat kenakan kembali pakaianmu..." Ditegur demikian, Ku See hong baru teringat akan sesuatu, cepat-cepat dia menundukkan kepalanya.... Tampak si "Benda jelek" nya masih menegang seperti tombak yang siap bertempur, tampangnya kelihatan lebih jelek dan mengerikan lagi, Sambil menjerit kaget buru-buru dia menutupi "Benda jelek" tersebut dengan kedua belah tangannya, saking jengahnya hampir saja dia jatuh semaput. .. Sebagaimana diketahui, kini Ku See hong berada dalam keadaan telanjang bulat, meski dia merasa malu sekali sewaktu berada di depan perempuan-perempuan cabul tersebut, namun rasa malunya tidak seberapa, berbeda sekali waktu berada di depan perempuan berkerudung warna warni ini, rasa malu yang dialaminya sekarang boleh dibilang sudah tak tertahankan. 1163

Andaikata Ku See hong tahu kalau perempuan yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin sin, mungkin dia akan merasa lebih malu lagi. Keng Cin sin menghela napas panjang, kemudian katanya pelan. "Aaaai. inilah kemauan takdir". . ." -ooo0dw0ooo Jilid 35 DENGAN cepat dia memungut pedang Hu thian seng kiam dari tanah dan menyambar pakaian dari Ku See hong serta mengenakan ditubuh pemuda tersebut, kemudian membopong tubuhnya dan secepat kilat kabur keluar dari ruangan.... Tak lama sepeninggal Keng Cin sin, Ceng Lan hiang telah menyelinap masuk pula ke dalam ruangan tersebut dengan ke cepatan tinggi, akan tetapi setelah menyaksikan ke empat sosok mayat dari dayang-dayangnya., dengan wajah berubah hebat dia segera menyumpah. "Perempuan rendah, akan kulihat hendak kabur kemanakah kau..." Sambil menyumpah, tubuhnya segera menerjang keluar pula dari ruangan itu dengan cepat... Dalam pada itu Keng Cin sin telah mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya menyelinap keluar dari ruangan dengan kecepatan luar biasa, dia bergerak menuju ke arah bangunan loteng yang amat luas diantara bangunan bangunan rumah dalam markas besar Ban sia kau tersebut. Agaknya Keng Cin sin hapal sekali dengan daerah disekitar tempat itu, apalagi ditengah hari bolong seperti sekarang, 1164

sesungguhnya markas besar perkumpulan Ban sia kau ini merupakan suatu tempat ibaratnya sarang naga gua harimau. Tapi kenyataannya Keng Cin sin dapat bergerak dengan leluasa tanpa menjumpai seorang manusia pun diantara penjaga-penjaga yang diatur disekitar tempat sana. Waktu itu, walaupun Ku See hong hampir semaput karena malunya, tapi berhubung obat perangsang tersebut sudah mulai menyebar daya kerjanya, maka lambat laun dia pun menjadi sadar kembali, hanya kejernihan pikirannya makin kabur... Dengan sekuat tenaga menahan diri, ia berseru. "Nona, aku... aku sudah terkena obat perangsang Ceng Lan hiang ....kau .." Masih tetap meneruskan perjalanannya dengan cepat, Keng Cin sin menjawab dengan suara sedingin es. "Aku tahu, sebentar akan kucarikan akal untukmu!" "Nona, bila aku tak dapat mengendalikan pikiranku lagi, mungkin aku ...." Ku See hong ingin menjelaskan kalau kemungkinan besar dia dapat melakukan perbuatan yang tak sopan, namun ucapan tersebut segera tertelan kembali setelah sampai ditengah jalan. Kemudian iaberbisik lagiagak gemetar. "Nona, lepaskanaku, biar kuhabisinyawaku sendiri..." Dia cukup tahu kalau dirinya sudah terkena obat perangsang nomor wahid dari Ceng Lan hiang, mustahil ada orang dapat memunahkan daya pengaruh obat tersebut, sebab toh akhirnya dia harus bersenggama dengan orang untuk memunahkan daya kerja obat tadi. Kecuali kalau perempuan berkerudung warna warni ini bersedia membebaskan dia dari siksaan, tapi... bagaimana mungkin ia dapat bersenggama dengan seorang perempuan yang tak punya 1165

hubungan apa-apa dengannya, apalagi perempuan itupun sudah mempunyaikekasih hati... Tentu saja mimpipun Ku See hong tak pernah menyangka kalau perempuan berkerudung warnawarni inisesungguhnyaadalahKeng Cin sin yang dirindukan olehnya siang maupun malam. Waktu itu, Keng Cin sin tidak menjawab semua pertanyaannya, malah tubuhnya bergerak semakin cepat lagi meluncur ke arah depan sana. Dalam waktu singkat dia sudah melewati beberapa buah bukit yang tinggi, dan sekarang dia sedang menuju ke sebuah tanah perbukitan yang keadaan medannya makin lama semakin bertambah berbahaya. Sementara itu Ku See hong sudah mulai berteriak-teriak seperti orang gila, napsu birahinya sudah semakin memuncak sehingga sukar tertahankan, apalagi seluruh badannya berada didalam pelukan Keng Cin sin, sedang dari tubuh gadis itu menyiarkan bau harum aneh yang semakin merangsang napsu birahinya, bayangkan saja, betapa tersiksanya ai anak muda itu sekarang. Kini, kesadarannya sudah benar-benar punah, sepasang tangannya memeluk tubuh Keng Cin sin kencang-kencang sementara tubuhnya menggeliat kesana kemari. Masih untung tenaga dalamnya sudah dibuyarkan oleh pengaruh obat, coba kalau tidak begitu, mungkin Keng Cin sin tak akan mampu memeluknya. Makin lama semakin tak mampu menahan diri lagi, teriakannya pun semakin menjadi-jadi. "Nona... kau... kau..." Keng Cin sin sangat sedih, hatinya benar-benar terasa amat pedih, dia tak tega menyaksikan kekasih hatinya tersiksa dalam keadaan seperti ini, tapi... dia sudah ternoda, sudah digagahi orang banyak secara bergilir, dia merasa malu untuk mempersembahkan tubuhnya yang telah ternoda ini kepada kekasih hatinya. 1166

Dengan suatu gerakan yang sangat cepat Keng Cin sin menyelinap masuk ke dalam sebuah hutan pohon cemara yang luas, lalu pelan-pelan membaringkan tubuh anak muda tersebut ketanah. Namun Ku See hong masih tetap memeluk pinggangnya kencang-kencang... Terpaksa Keng Cin sin ikut duduk diatas tanah dan memeluknya lagi ke dalam rangkulan. Dengan sorot mata yang memancarkan api birahi yang berkobarkobar, Ku See hong mengawasi kain kerudung warna warni itu lekat-lekat, kemudian teriaknya keras . "Nona... marilah cepatlah.. aku sudah tak tahan lagi..." Titik air mata mulai meleleh keluar membasahi sepasang mata Keng Cin sin, dia benar-benar amat sedih... Pancaran mata Ku See hong semakin menunjukkan api birahi yang memuncak, napasnya tersengkal-sengkal, sekarang ia sudah takmampulagi mengendalikankobaranapibirahidalamtubuhnya. Mendadak tangan kanannya menyambar kain kerudung warna warniyangdikenakan di wajahKeng Cinsin itu... Keng Cin sin membentak nyaring dan sepasang tangannya secara tanpa sadar menolak ke depan, tubuh Ku See hong segera terpental dan menggelinding sejauh enam depa lebih. Rupanya dibalik kain kerudung itu Keng Cin sin tidak mengenakan topeng kulit manusianya, maka dikala Ku See hong menyambar kain kerudungnya itu, dia menjadi sangat gelisah dan tanpa sadar mendorong pemuda itu.... Tampak Ku See hong merangkak bangun dari atas tanah dan mendongakkan kepalanya, pancaran sinar kehangatan masih mencorong keluar dari balik matanya, dia mengawasi wajah Keng Cin sin tanpa berkedip, sementara cucuran air mata membasahi pipinya membuat seluruh tubuhnya gemetar keras. 1167

Dilihat dari sini, dapat dibayangkan sampai dimanakah penderitaan yang dialaminya sekarang. Memandang wajah Ku See hong yang begitu tersiksa dan menderita, Keng Cin sin mengira itulah akibat dari dorongannya barusan, hatinya menjadi kecut dan sedihnya makin menjadi-jadi, kemudian serunya dengan lirih: "Engkoh Hong, aku... aku telah melukaimu..." Tubuhnya segera menubruk pula kedepan, nada suaranya gemetar, pedih dan pilu, membuat orang yang mendengar turut menjadisedih danpedih. Seruannya barusan bukan lain terpancar keluar dari dasar hati kecilnya yang murni, sedikitpun tiada nada kepura-puraan, andai kata Ku See hong berada dalam keadaan sadar sekarang, sudah pastidiadapat merasakan kalaudiaadalah Keng Cinsin. Sembari berseru tadi, Keng Cin sin mementangkan tangannya dan memeluktubuh Ku Seehong kencang-kencang. Kedua orang itu segera saling berpelukan dengan kencangnya... Ku See hong memeluk tubuh gadis itu erat-erat, tangannya tidak menganggur begitu saja, dengan cepat dia mulai melepaskan semua pakaian yang dikenakan gadis tersebut.. Dalamwaktu singkat.... Sesosok tubuh yang indah dan putih halus sudah muncul di bawah sinar matahari dalam keadaan telanjang bulat, begitu halus dan indah tubuhnya bagaikan sekuntum bunga yang muncul dari balik kolam.. Dengan tangan kanan gemetar keras sekali lagi Ku See hong membuka kain kerudung wajahnya, kali ini Keng Cin sin tidak menolak, sambil menggigit bibirnya dan menghela napas ia bergumam. "Aaaai, kejadian ini benar-benar suatu takdir yang rupanya sudah ditentukan semenjak dulu..." 1168

Dengan tangan yang gemetar keras pun dia membantu pemuda itu untuk melepaskan.... Dengan pandangan terperana Ku See hong mengawasi wajah Keng Cin sin yang cantik jelita itu tanpa berkedip, lalu setelah tertawa bodoh katanya: "Nona... kau... kau amat cantik..." Keng Cin sin merasakan hatinya bergetar amat keras, segera pikirnya: "Jangan-jangan pikirannya sudah kabur sehingga dia tak mengetahui siapakah dirisendiri....?" Yaa, waktu itu Ku See hong memang sudah tak kenal lagi perempuan ini sebagai Keng Cin sin, sebab di dalam benaknya memang tak pernah menduga kalau dia adalah Keng Cin sin, yang masih tertera dalam benaknya sekarang adalah apa yang barusan terlihat, yakni perempuan berkerudung warna-warni. Dengan penuh bernapsu Ku See hong memeluk tubuhnya yang halus dan telanjang bulat itu ke dalam pangkuannya, dalam keadaan terpengaruh oleh napsu birahi, pemuda tersebut tak dapat mengendalikan diri lagi, dia menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya yang mungil itu dengan penuh bernapsu. Keng Cin sin yang seluruh tubuhnya dipeluk dan bibirnya di kecup dengan mesra oleh kekasih hati yang dipikirkan siang dan malam ini benar-benar tak mampu mengendalikan diri pula, hatinya berdebar keras apalagi dia memang sudah bertekad untuk menyerahkantubuhnyauntukdinikmati pemuda itu. Sesungguhnya Keng Cin sin sangat mencintai pemuda itu, cuma dia merasa rendah diri, dia tak ingin menyerahkan tubuhnya yang sudah ternoda itu untuk kekasih hatinya.. Padahal Keng Cin sin adalah seorang gadis yang suci bersih, betul tubuhnya sudah dinodai orang, namun itu terjadi bukan atas kemauannyasendiri, hatinya masih tetapsucidan bersih. 1169

Dan sekarang, diam-diam Keng Cin sin sudah mengambil keputusan.... Tentu saja gadis itupun selalu berharap dapat memperoleh kesempatan untuk bermesraan seperti sekarang ini dengan Ku See hong, walaupun cuma sekali, namun baginya sudah lebih dari cukup. Dia tahu Ku See hong tidak mengenal dirinya, setelah hubungan ituterjaditentusajadiaakan menjumpainyadenganwujudmanusia berkerudung warna warni dan menghadapinya dengan perkataan. Kemudian bila dia bersama pemuda itu berhasil membunuh musuh besarnya, secara diam-diam dia akan pergi meninggalkannya dan mengembara sampai ke ujung langit. Bau lelaki yang merangsang napsu menghembus lewat membuat perasaannya goyah dan tak terkendalikan, hawa napsu birahinya lambat laun mulai berkobar, sekarang dia pun balas menciumi pemuda itu. Balas me.... Sekalipun dia pernah diperkosa seratus bahkan seribu kali oleh kaum laknat, apa yang dirasakan waktu itu hanya penderitaan dan siksaanyangtakterlukiskandengan kata-kata. Tapikaliini,dia merasabegitubahagia.... Bahkan dia ingin memanfaatkan waktu ini untuk menikmati benar-benarapayangdisebutsebagaihubungansuami istri.... Dengan demikian dia baru akan mempunyai kenangan dimasa mendatang akan hari yang penuh kebahagian ini... Setelah berakhirnya hujan badai yang penuh kesyahduan dan kenikmatan, akhirnya Ku See hong tertidur dengan nyenyaknya... Cepat-cepat Keng Cin sin mengenakan pakaian sendiri dan memakaikan pula pakaian pemuda itu, lalu dipeluknya tubuh Ku See hongkedalamrangkulannyadan memelukdengan mesra. 1170

Air mata telah membasahi seluruh wajahnya, dengan jari tangan yang halus dan lembut dia membelai rambut Ku See hong penuh perasaan cinta. Ia nampak begitu hangat, begitu lembut dan penuh kasih sayang .... Sepertiseorangistrisetia yangsedang menyayangisuaminya... Memandang wajah kekasih hatinya yang sedang tertidur dengan senyuman menghiasi ujung bibirnya.... Mendadak dia merasa amat sedih dan pilu, air mata tanpa terasa jatuh bercucuran membasahi wajahnya. Sedemikiandalamnyadia mencintaipemuda itu. Betapa beratnya perasaan gadis itu untuk meninggalkan dirinya, dia ingin kalau bisa hidup berdampingan sepanjang masa dengannya.... Tapi, ia sudah ternoda... dia pernah di perkosa secara bergilir oleh sekawanan manusia laknat sebanyak seratus bahkan seribu kali... Bila teringat sampai disini, dia tak mampu untuk menahan perasaan pedih dalam hatinya lagi, dia menangis tersedu-sedu dengan begitu sedihnya .... Dia mendendam, membenci ketidak adilan Thian, ketidak berperasaannya Thian, mengapa bersikap begitu kejam kepadanya. ooo0dw0ooo BAB 54 Isak tangisnya yang memilukan hati itu bergema di angkasa dan menyebarsampaidi mana-mana.... Ia seperti hendak mengetuk hati Thian dan bertanya sampai kapankah penderitaan seperti itu baru akan berakhir? 1171

Mendadak... Keng Cin sin menghentikan isak tangisnya dan bergumam seorang diri dengan suara lirih. Keng Cin sin wahai Keng Cin sin.. apakah kau belum merasa puas? Kau telah melakukan satu kali hubungan yang hangat dan penuh kebahagian dengannya, padahal kau memang tak dapat hidup sebagai suami istri dengannya sepanjang hidupmu, sekarang apa yang kau inginkan lagi sekarang? Kau mengharapkan kebahagianhidupbersamanyasebagaisuami istri? "Aaaah, kesemuanya itu sudah musnah semenjak kau mengalami segala sesuatu musibah di istana Huan mo kiong, takdir telah menentukan kau untuk hidup sengsara Di saat kau menyatakan kesetiaanmu kepadanya, bukankah kau mengucapkan kata-kata yang bersifat jelek?" "Waktu itu, tentu saja kau tak akan terbayang bila kebahagian yang bakal kau reguk begitu singkat, belum puaskah kau? Sekalipun kebahagian ini amat singkat, namun sudah cukup sebagai kenangan dimasa mendatang..." Mendadak.... "Aaah...." dengusan tertahan bergema memecahkan keheningan ..... Dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran kilat, Keng Cinsin mengenakankembalibajuwarnawarninya. Ku See hong telah mendusin dari tidurnya, dia telah memperoleh kesadarannya kembali, ketika menggerakkan tangannya, ia merasa seluruh tubuhnya seakan-akan sedang berbaring diatas tubuh yang lembut dan halus, disamping itu diapun mengendus bau harum semerbakyang memabukkan. Ia merasa seluruh tubuhnya segar, begitu bahagia, seperti melayang dalamawan yang tebal.. 1172

Dia tak ingin mendusin dari impian indah ini, karena dia kuatir kebahagian dan keindahan akan segera lenyap. Tapi, Ku See hong mulai membayangkan kembali semua kejadian yang telah dialami nya selama ini, dia seperti sedang mengenang kembali suatu kejadian yang telah berlangsung puluhan tahun berselang ..... Teringat olehnya, dia berada dalam pelukan perempuan berkerudung warna-warni dan mengajaknya kabur dengan kecepatan luar biasa, sedang napsu birahinya waktu itu sedang berkobar dan mencapai puncak yang tak terkendalikan .. Teringat sampai disini, Ku See hong merasa kepalanya seperti di sambar guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, telinganya terus mendengung keras. Dia tak berani berdiam diri lagi dan buru-buru membuka matanya, pertama-tama yang terlihat olehnya adalah kain kerudung warna warniyang berlukiskan tengkorak. Menyusul kemudian dia melihat dua baris air mata yang membasahi sepasang mata perempuan itu dan sedang memandang kearahnya dengan terperana. Waktu itu, Ku See hong merasa sakit hatinya karena sedih, hatinya bagaikan di tembusi oleh berjuta-juta batang anak panah, dia merasa sedih, menyesal dan takut. Untuk sesaat empat mata saling berpandangan tanpa berkedip, kedua belah pihak pun sama-sama membungkam dalam seribu bahasa. Teringat olehnya kalau dia telah melakukan suatu kesalahan lagi dan dosa kesalahan ini tak pernah akan dapat ditebus olehnya, sebab perempuan itu bukan miliknya dan perempuan itu sudah mempunyaikekasihhati sendiri. Keng Cin sin menghela nafas sedih, kemudian katanya. 1173

"Mungkin inilah takdir yang sudah ditentu kan semenjak kita di lahirkan, semua kejadian seperti dalamalam impian saja... "Padahal kehidupanku selama ini bagaikan di alam impian, tentu saja semua impian itu selalu indah, mesra, hangat dan syahdu, tapi bila sudah sadar dari impian maka yang tertinggal hanya kenangan yang pahit..." Beberapa patah kita itu diucapkan dengan nada yang sayu dan memilukan hati. Ku See hong dibikin menyesal dan sedih sekali atas ucapan tersebut, dia menyesal, mengutuk diri sendiri sementara air matanya jatuh berlinang membasahi pipinya. "Kini impian sudah lewat, keindahanpun sudah pergi, kau boleh bangun berdiri" kata Keng Cin sin lagi dingin. Sesungguhnya Ku See Kong tak ingin melepaskan diri dari pelukan gadis itu, sebab dia merasakan kehangatan dan kebahagian yangtakterhinggadi dalampelukannya.. "Nona... aku... aku telah merusak keperawananmu, aku pantas untuk mati" bisik Ku See hong dengan pedih. Keng Cin sin segera tertawa dingin. "Semuanya ini bisa berlangsung karena muncul dari kemauanku sendiri, kau tak usah menyalahkan dirimu, anggap saja peristiwa ini sebagaisuatu impian" Ku See hong dapat melihat, dari balik mata perempuan itu terpancar sinar mata penuh kesedihan dan kedukaan terutama di kala mengucapkan kata-kata tersebut. Kesemuanya ini menambah penderitaan dalam hatinya, ia segera berpekik: "Nona, aku... aku telah menghancurkan hidupmu.... aku telah melakukan kesalahan besar..." 1174

Sambil berpekik pemuda itu merentangkan sepasang lengannya dan memelukpinggang KengCinsinerat-erat... Sambil mendengus dingin Keng Cin sin mencampakkan tubuhnya ke belakang dan mendorong tubuh Ku See hong kuat-kuat, serunya dengan suara dingin: "Hmm, kau ini bagaimana sih? Masa belum puas? Aku toh sudah menyuruhmu untuk menganggap kejadian ini sebagai suatu impian belaka...." Ku See hong duduk bersila dihadapannya, lalu dengan wajah penuh perasaan menyesal, ujarnya dengan sedih. "Nona, apa yang kau suruh kulakukan akan kulakukan" "Kalau tidak begini, mau apa kau ....?" jengek Keng Cin sin sambiltertawa sedingin es. Mendengar ucapan mana, Ku See hong menjadi sangat terperanjat, segera pikirnya: "Yaa, benar! Kalau tidak apa pula yang mesti kulakukan? Apakah aku harus mengawininya? Tapi, aku..." Berpikir sampai disitu dia lantas menghela napas sedih, katanya kemudian: "Aku hanya merasa diriku penuh dosa dan kesalahan, selamanya merasa bersalah kepada nona... lagipula kau pun sudah berulang kali menyelamatkan jiwaku ...." "Sesungguhnya aku memang sudah ternoda dan tidak suci lagi" kata Keng Cin sin dengan sedih, "dan sekarang apa salahnya kalau kukorbankan tubuhku demi menyelamatkan selembar jiwamu? Asalkan kau hidup sebagai manusia baik dan berbakti demi kebahagian umat manusia, kesemuanya itu sudah lebih dari cukup untukku!" Ku See hong benar-benar merasa sangat terharu, dia merasa perempuan ini sangat agung dan bijaksana. pengorbanannya sangat 1175

tulus dan murni, tapi ..... Ku See hong merasa ia telah berhutang budi kepadanya. Pada dasarnya pemuda itu adalah seorang yang romantis dan kaya akan perasaan, pengorbanan dari gadis itu bagaimana mungkin bisa ditanggapi dengan begini saja? Atau mungkin apa yang telah terjadihanya suatu impian belaka! Yaa, kejadian itu memang agak mirip dengan impian, hanya semacam khayalan belaka. Agak tergugup Ku See hong berkata. "Nona, sudah kau temukan kekasihmu itu?" "Sudah, tapi aku tak ingin bertemu dengannya!" Keng Cin sin tertawa dingin. Sebenarnya Ku See hong mempunyai maksud lain, andaikata gadis itu mengatakan kalau belum ditemukan, maka dia bermaksud hendak mengawininya, atau... Tapi sekarang, setelah mendengar perkataan itu, harapannya segera turut lenyap tak berbekas. Tapi dengan nada menyelidik kembali Ku See hong berkata dengan wajah tersipu-sipu: "Nona, kau sudah banyak melepaskan budi kebaikan bagiku, dan aku ingin mendampingimu untuk selamanya, demi membalas budi kebaikanmu selama ini. Mencorong serentetan cahaya tajam dari balik mata Keng Cin sin, ditatapnya wajah Ku See hong sekejap, kemudian ujarnya dengan suara dingin: "Apakah kau tak pernah memikirkan tentang Im Yan -cu yang sedang menghadapi maut serta Him Ji im yang masih berada didalamsarang harimau....?" Ku See hong salah mengira dengan maksud perkataannya itu, dianggapnya perempuan itu bersedia dikawini hanya kuatir 1176

menyusahkan Im Yan cu serta Him Ji im, maka buru-buru katanya lagi: "Mereka berdua sangat mencintai diriku, tak mungkin akan timbul kejadian yang tidak menyenangkan hati!.." "Kau manusia yang lupa budi, melihat sekarang mencintai seorang, sesungguhnya apa maksudmu?" umpat Keng Cin sin tibatiba. Di damprat gadis tersebut, Ku See hong merasa kepalanya bagaikan diguyur dengan air dingin, wajahnya segera berubah menjadi merah membara, malunya bukan main. Sambil menghela nafas sedih Keng Cin sin berkata lagi: "Kau berniat membalas budi kebaikaan bukan? Padahal akupun mempunyaisedikiturusan dan mohonbantuanmu" "Persoalan apakah itu?" buru-buru Ku See hong bertanya, "harap nona memberi perintah, asal aku dapat melaksanakannya, biar matipun aku tak akan menyesal" "Aku minta kepadamu untuk mendampingiku melakukan pertarungan dan membalas dendam, kemudian seusai pekerjaan tersebut kita berlalu sendiri-sendiri dan saling tidak punya hubungan lagi, jika kau setuju kita tetapkan dengan sepatah kata ini" "Nona adalah tuan penolong yang telah beberapa kali menyelamatkan jiwaku, musuh besarmu merupakan pula musuh besarku, aku orang she Ku tentu saja akan mengabul kan permintaanmu, cuma aku merasa dengan berbuat demikian masih belum bisa membalas budi kebaikan yang telah kau lepaskan kepadaku" "Kau ini mengapa sih cerewet amat? kalau kau masih saja berbuatdemikianterus, akutakakan memohon bantuanmu" Ku See hong benar-benar dibikin kebingungan setengah mati, sebab menurut apa yang dia ketahui, setiap wanita selalu menganggap kesucian dirinya sebagai nyawa kedua, dan sekarang 1177

perempuan tersebut, bersedia mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan selembar jiwanya, tapi tidak mau menerima permintaan apapun darinya, bahkan permintaannya untuk mendampinginya sepanjang hidup pun ditolak mentah-mentah.... Walaupun paras mukanya menunjukkan sikap yang dingin seperti es, padahal ia sangat menyayangi pemuda itu, tanpa terasa Ku See hong mulaiberpikir. "Mungkinkah aku dapat memperoleh kasih sayangnya, karena wajahku hampir mirip dengan raut wajah kekasihnya dulu? Tapi mustahil masalahnya begini sederhana, bukankah dia menyatakan kalau kekasihnya sudah ditemukan? Mengapa dia tidak mencarinya tapi melayani aku ....? Ya, setelah bergaul sekian lama dengannya, dia seperti menyimpan sesuatu kepedihan hati dalam hati kecilnya ...." Mendadak..... Satuingatan melintasdidalambenak Ku Seehong .... Tiba-tiba saja ia teringat sewaktu sedang bermesraan dengan dirinya tadi, dia merasa paras muka perempuan ini cantik jelita bak bidadari dari kahyangan, tidak seperti wajahnya dulu yang jelek dan aneh.. Ku See hong menghela napas panjang, lalu berkata: "Nona, kau adalah penolongku yang besar, aku orang she Ku ingin sekali melihat wajah aslimu agar dalam benakku terlintas kesan wajahmu itu" Diam-diam Keng Cin sin merasa terkejut setelah mendengar perkataan itu, segera pikirnya: "Jangan-jangan dia sedang mengenang kembali wajah asliku yang telah disaksikan olehnya tadi?" Berpikirsampaidisini,dengansuaradingin, ialantasmenampik: "Tidak usah, asal kau bersedia bekerja sama denganku untuk melawan musuh, budi kebaikan yang pernah kau terima boleh 1178

dianggap impas, siapapun tidak berhutang kepada siapa, tapi bila kau menampik, terpaksaaku haruspergi lebihdulu darisini. Sembari berkata, gadis itu segera bangkit berdiri dan siap berlalu dari situ. "Eeeeh.... Nona.... nona ..! Tunggu dulu, Tunggu dulu!" buruburu Ku See hong berseru dengan cemas. Padahal Keng Cin sin memang berpura-pura belaka, setelah mendengus dingin dia duduk kembali ke atas tanah, kemudian berkata dengan suara yang dingin. Apa yang hendak kau katakan? Katakan saja dengan cepat" Setelah menghela napas panjang Ku See hong bertanya: "Bolehkah aku tahu siapa nama musuh besar nona itu?" Mendengar pertanyaan tersebut, tiba-tiba mencorong sinar gusar penuh kebencian dan perasaan dendam dari balik matanya, dengan gemas ia berkata: "Mereka adalah manusia-manusia dunia persilatan dewasa ini!" Terkesiap Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, diamdiam ia lantas berpikir: "Jangan-jangan ia sudah gila? Masa segenap umat persilatan adalah musuh besarnya? Kalau inilah permintaannya, urusan menjadi besar sekali...." Sementara dia masih termenung, tiba-tiba Keng Cin sin berkata lagisambil menghela napas: "Ku See hong, tahukah kau masih tinggal berapakah anggota Hiat mo bun ku? Ku See hong semakin tertegun lagi, apa maksudnya mengajukan pertanyaan tersebut? Bukankah anggota Hiat mo bun berikut dirinya hanya dua belas orang? Maka jawabnya pelan: 1179

"Nona, apakah anggota perguruanmu berjumlah dua belas orang ..." "Keliru, sekarang tinggal aku seorang!" seru Keng Cin sin setengah kalap. "Jadi sisanya sudah mengkhianati dirimu?" Ku See hong amat terperanjat. SejakKu Seehong dilarikanCeng Lanhiangdan disekap kedalam istana Cun kiong tian nya, hingga kini dua tiga harian sudah lewat, sudah barang tentu dia tidak tahu kalau pada saat yang bersamaan dikala dia mencari rumput Im cu cau, Hiat mo bun telah mengalami suatu musibah yang amat menyedihkan. "Tidak" sahut Keng Cin sin dengan sedih, "mereka sudah dikerubuti kawanan jago dari dunia persilatan dan mati terbunuh". Ku See hong benar-benar amat terperanjat, buru-buru dia bertanya lagi. "ApakahduabersaudaraHo dari Kang lamsianghou juga. . ." Air mata segera bercucuran membasahi wajah Keng Cin sin, dia manggut-manggut. "Dua bersaudara Ho telah berpulang ke alam baka, selain aku seorang, dari sebelas anggota Hiat mo bun telah kutemukan kesembilan sosok mayat mereka hanya dua orang diantaranya yakni Hoa siong si dan Kho It ki yang belum diketahui mati hidupnya." Selama ini boleh dibilang Kanglam siang hou sudah banyak melepaskan budi dan perlindungan untuk Ku See hong, tatkala mendengar berita duka ini, tanpa terasa titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya, diam-diam dia pun berdoa agar arwah-arwah mereka berhasil memperoleh ketenangan yang kekal. Kemudian dengan sedih dia bertanya: "Merekatelah matiterbunuh ditangansiapasaja?" 1180

"Aku tidak mengetahui secara pasti siapakah pembunuhnya, namun aku berani memastikan sembilan partai besar dari daratan Tionggoan turut serta dalam peristiwa ini, mereka dibantu oleh Bu limjithunyangbaru munculdidalamduniapersilatan" "Jadi peristiwa berdarah itu hasil perbuatan dari sembilan partai besar dunia persilatan yang disebut jago-jago penegak keadilan itu?" Ku See hong sangat terperanjat. "Hmm, mereka menganggap dirinya sebagai anggota perguruan kaum lurus, padahal perbuatan yang mereka lakukan hanya perbuatan-perbuatan busuk yang rendah dan memalukan, aku bertekad akan memusnahkan segenap manusia dari sembilan partai besar dan membongkar kedok mereka." "Ku See hong! Masih ingatkah kau dengan pertarungan berdarah Bun-ji koan su di bukit Soat san? Bukankah waktu itupun orangorang dari sembilan partai besar terlibat pula dalam persekongkolannya dengan ketua Ban sia kau sekarang Ceng Lan hiang?" "Coba kau saksikan perbuatan busuk dan jahat dari orang-orang Ban sia kau didalam dunia persilatan, mereka sudah sering mencelakai orang dan berbuat jahat, tapi kenyataannya orangorang dari sembilan partai besar tidak mau tahu akan peristiwa ini, sudah jelas semuanya ini merupakan bukti-bukti yang menunjukkan kalau mereka adalah manusia-manusiayangtidakberes" Mengungkap kembali peristiwa tragis yang menimpa Bun ji koan su, tanpa terasa Ku See hong teringat pula akan kematian kedua orang tuanya yang mengenaskan, semua kesedihan dan perasaan dendam yang bertumpuk-tumpuk dalam hati membuatnya terpengaruh emosi. Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan menyanyikan sajak lagu Dendam sejagad. Suaranya keras dan penuh nada sedih, ketika mengalun di angkasa dan menggema sampai ditempat yang jauh, terasa begitu memukau dan menyayat perasaan. 1181

Mengikuti suara nyanyian yang penuh dengan kesedihan ini, air mata Ku See hong segera jatuh bercucuran dengan amat derasnya. Tanpa terasa Keng Cin sin terpengaruh juga oleh suara nyanyian yang memedihkan hati itu, titik air mata segera jatuh bercucuran pula membasahi pipinya... Berbicara sesungguhnya, perasaan sedih yang dialaminya sekarang jauh melebihi perasaan Ku See hong, ia sedang membayangkan bagaimana ia membalas dendam sakit hatinya, kemudian secara diam-diam pergi meninggalkan kekasih hatinya ini untuk selama-lamanya... Dia akan merasakan panderitaan, kesepian dan kesengsaraan .... Aaai, nasib yang dialami Keng Cin sin terlalu tragis, dan dia pun harus hidup sengsara seorang diri, begitu mengenaskan dan memilukan hati peristiwa ini... Begitulah, untuk beberapa saat lamanya ke dua orang itu membungkam dalamseribu bahasa .... Pertama-tama Keng Cin sin yang menghela napas sedih lebih dulu lalu berkata: "Kehidupan Bun ji koan su cianpwee memang terlalu mengenaskan, bait lagu yang dibuat olehnya pasti mengenaskan pula kedengarannya..." "Nona" tiba-tiba Ku See hong menghela napas, "konon kau telah memilikisejilid kitabpusaka, entahkitabapakah itu?" Rupanya Ku See hong mendengar orang bercerita, konon Keng Cin sin memiliki kitab pusaka Cang ciong pit kip, itulah sebabnya dia mengajukan pertanyaan ini.. (Perlu diketahui, musuh sebenarnya sudah dapat meraba maksud dari bait lagu Dendam sejagad secara samar-samar kecuali artiyangsesungguhnyadaribaitterakhirdan bait kedua). Mendapat pertanyaan itu, Keng Cin sin segera menjawab. "Kitab pusaka Cang ciong pit kip!" 1182

Ku See hong menjadi tertegun setelah mendengar perkataan ini, tanyanya kemudian dengan suara pelan. "Nona, sewaktu kau peroleh kitab tersebut, apakah kau melihat pula tulisan dari guruku?" Kembali Keng Cin sin mengangguk. "Benar! Semua musibah dan tragedi yang telah menimpa Bun ji koan su locianpwee telah ditulis dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas" Mendengar perkataan itu, Ku See hong pun semakin terkejut lagi. "Jadi kitab Pusaka Cang ciong pit kip terbagi menjadi bagian atas dan bawah?" "Benar, kitab pusaka yang diperoleh gurumu itu merupakan bagian atas, dalam kitab mana termuat segala ilmu silat Sakti sepertiilmutelapak tangan, ilmu kepalan, Ilmu pedangdan lain-lain, sedangkan bagian bawahnya termuat ilmu silat yang bisa dipelajari secara singkat serta ilmu tenaga dalam dan cara menyembuhkan berbagai macam luka..." Ku See hong segera menghela napas panjang, katanya lagi. "Sewaktu guruku mengajarkan lagu Dendam sejagad kepadaku tempo hari, beliau pernah berpesan kalau rahasia kitab pusaka Cang ciong pit kip termaktup dalam bait lagu tersebut, sayang sekali aku bodohsehingga sampaisekarangpunbelum kupahami. "Nona adalah orang yang berhasil mendapatkan kitab pusaka tersebut, mungkin kau dapat memecahkan rahasia dibalik bait lagu tersebut, harapsudi memberipetunjuk. "Bun ji koan su Him Ci sin locianpwee adalah seorang tokoh persilatan yang amat hebat, mungkin maksud yang terkandung dalam bait lagu itu bukan cuma menyangkut rahasia kitab pusaka Cang ciong pit kip belaka. "Coba kau sebutkan bait bait lagu itu dan mari kita pikirkan bersama-sama." 1183

Ku See hong tersenyum. "Nona benar-benar amat pintar, mungkin dibalik bait lagu tersebutdiaorangtuatelah menyisipkan banyakrahasia" Maka pemuda itu mulai menyanyikan bait pertama dari syair "Dendam Sejagad" Dengan penuh seksama Keng Cin sin mendengarkan isi dari bait pertama ini, kemudian setelah termenung sejenak, dia berseru tertahan. "Aaah, itulah dia! Him Ci sin locianpwee memang luar biasa dan berbakat hebat, dia betul-betul Bun bu cuan cay" (Mahir dalam ilmu sastra maupun ilmu silat)... "Harap nona sudi memberi petunjuk, bagaimana caranya memecahkan teka-teki ini?" Ketika mendengar perkataan tersebut Keng Cin sin segera tertawa cekikikan, tapi untuk mewujudkan kembali sikapnya yang dingin, terpaksa ia mendengus seraya berkata. "Hmm, aku harap sikapmu jangan terlalu dibuat-buat...." Sebenarnya Ku See hong ingin lebih mempererat hubungannya dengan perempuan itu, siapa tahu perempuan ini segera merasakan gejala tersebut dan bersikap ketus lagi kepadanya, tanpa terasa merah padam selembar wajahnya karena jengah, dia menundukkan kepalanya rendah-rendah dan tidak berbicara lagi. Menyaksikan sikapnya yang mengenaskan itu, lama kelamaan Keng Cin sin menjadi tidak tega sendiri, setelah menghela napas panjang dengan penuh kesedihan dia berkata: "Ku See hong, tahukah kau semasa jaman Cun ciu Cian kok dulu, dinegeri Go terdapat seorang perdana menteri yang bernama Ngo Cu siu.... " Ku See hong manggut-manggut. 1184

"Yaa, aku dengar ilmu silat yang dimiliki orang ini lihay sekali, konon kitab pusaka Cang ciong pit kip ini merupakan hasil ciptaannya yang ditinggalkan didunia ini?" Kembali Keng Cin sin bertanya: "Tahukah kau setelah Ngo Cu siu mati dengan perasaan dendam, rakyat telah membangunkan kuil untuk memperingati dirinya yang kemudian kuil itu dinamakan kuil Ngo siang bio?" Dengan perasaan terkejut Ku See hong segera berseru. . "Waaah, kalau begitu bukankah arti dari bait pertama syair Dendam sejagad ini, mengartikan kalau kitab pusaka Cang ciong pit kip disimpan didalam kuil Ngo siang bio? Mengapa aku tak dapat menebak sampai kesitu?" Sambil tertawa dingin Keng Ciu sin segera berseru: "Dikolong langit terdapat beribu-ribu buah kuil Ngo siang bio, tahukah kau kuil yang manakah dipakai untuk menyimpan kitab pusaka Ceng ciong pit kip tersebut?" "Aaaah, sungguh memalukan" pikir Ku See hong. Maka sambil tersenyum diapun berkata: "Harap nona, sudi memberi penjelasan!" "Ketika Ngo Cun siu, di buatkan kuil untuk pertama kalinya, tahukahkau kuiltersebutdibangundimana?" "Di sungai Cho go kang, tapi tiada orang yang mengetahui dimanakah tempat tersebut berada!" "Sekarang aku akan menjelaskan secara ringkas arti dari syair bait pertama dariDendam sejagad tersebut!" "Pada kata yang pertama, Dendam sejagad sepanjang masa, rasanya tanpa penjelasan dariku pun kau sudah mengerti, jadi aku takperlu menjelaskan lebih jauh. "Sedangkan pada kata baris yang kedua, apabila digabungkan menjadi satu maka dapat ku artikan sebagai. . 1185

"Kitab pusaka Ceng Ciong pit kip itu disimpan dalam kuil Ngo siang bio yang dipakai untuk memperingati Ngo Cun siu dari negeri Go, dan kuil ini didirikan di tengah bukit yang jauh dari keramaian dunia." "Selanjutnya dikatakan didepan kuil ada sungai yang beraliran deras, ini berarti didepan kuil Ngo siang bio yang dimaksudkan pasti mengalir sebuah sungai yang beraliran deras, menurut apa yang kita ketahui, Ngo siang bio dalam dunia saat ini hanya sebuah yang didirikan diujung sungai Cho go kang, maka kitab pusaka Cang ciong pit kip tersebut tak dapat disangkal lagi pasti tersimpan dalam kuilNgo Siangbiodisungai Chogo kang" "Penjelasan nona memang benar tapi sayang nya tiada orang yang mengetahui secara, persis dimanakah kuil tersebut berada" Keng Cin sin tertawa hambar. "Andaikata tempat yang dipakai untuk menyimpan kitab pusaka ini dapat dikunjungi sembarang orang. mustahil Him Ci sin locianpwee akan menyimpan kitab tersebut disitu." "Padahal dalam perkataan Him locianpwe tersebut bukankah sudah diterangkan letak kuil Ngo siang bio tersebut secara persis?" "Di belakang kuil mungkin terdapat tanah perbukitan atau gunung yang tinggi, sedangkan sungai Cho go kang yang mengalir didepannya bukankah berarus deras? Maka ini bisa dibilang kuil Ngo siang bio tersebut terletak di bagian sungai Cho go kang yang dikelilingi bukit dengan arus yang deras dan ombakyang berbuih" Kembali Ku See hong menghela napas sedih. "Nona benar seorang yang pintar, setelah mendengarkan penjelasanmu sekarang, aku benar-benar merasakan pengalaman dan pengetahuanku bertambah" Keng Cin sin tertawa dingin. 1186

"Aku pernah berkunjung ke tempat tersebut dan mengalaminya sendiri, tentu saja aku dapat memberi penjelasan, kalau tidak, bagaimana mungkin bisa memahami arti yang sebenarnya dari bait syair tersebut?." "Nah, coba kau bacakan pula bait ke dua dan bait ke tiga dari syair Dendamsejagad tersebut" Ku See hong segera menyanyikan bait ke dua dan ketiga dari syair Dendamsejagad tersebut dengan lantang. Selesai mendengar bait syair tersebut, kembali Keng Cin sin termenung beberapa waktu, kemudian baru berkata. "Dari kedua bait syair ini, kecuali bait ke dua yang belum kupahami arti yang sesungguhnya, dapat kujelaskan bahwa arti dari balik syairyanglainadalah sebagaiberikut: "Rupanya Bun ji koan su Him Ci sin ingin mengungkapkan rasa dendamnya yang tak terlukiskan karena dikerubuti orang-orang Thi kiong pang (perkumpulan busur baja), Kim to pang (perkumpulan gelang emas) dan Jian khi pang (perkumpulan seribu penunggang kuda) ...." Ku See hong tersenyum. "Ucapan nona memang benar, bagaimana dengan penjelasan bait ke dua tersebut?" "Bun ji koan su Him Ci sin locianpwe adalah manusia yang pintar dan lihay, tentu saja bait tersebut mempunyai maksud yang mendalam sekali, aku yakin tak lama kemudian arti tersebut pasti akan kita pahami"!" "Kemudian apa yang dibilang pada bait yang terakhir?" "Pada bait yang terakhir agaknya mengisahkan semua tragedi yangpernahmenimpa guruku, cuma aku takberani terlaluyakin." "Coba bagaimana menurut pendapat nona, atas arti bait syair ini...?" 1187

Berbicara sampai disitu, dia lantas membacakan bait terakhir dari syair DendamSejagad. ooo0dw0ooo BAB 55 KENG CIN SIN yang pada dasarnya sedang diliputi kesedihan, sehabis mendengar bait lagu yang terakhir ini segera menghela napas pedih, ujarnya: "Tampaknya di dalam bait lagu ini Him Ci sin locianpwee hendak menceritakan kisah tragis yang telah dialaminya serta seakan-akan melukiskan pula akhir dari kita manusia-manusia menginginkan keadilan dalam dunia persilatan. yang "Aaaai..." "Him locianpwe merupakan seorang tokoh sakti berpengetahuan amat luas, mungkin dia sudah menduga yang akan perubahan situasi yang bakal dialaminya hari ini, sebenarnya aku mengira dia belum berhasil mendapatkan kitab pusaka Cang Ciong pit-kip bagian bawah tapi kalau di tinjau keadaannya sekarang, sudah pasti dia telah memperoleh kitab pusaka itu, cuma sudah dikembalikan ketempat asalnya saja. Ku See hong menghela napas pula. "Nona, sesudah pembicaraan kita sekarang aku orang she Ku baru menyadari kalau nona adalah dewi diantara manusia, seandainya setiap wanita dikolong langit bisa berpendirian seperti kau, alangkah baiknya keadaan waktu itu, Apabila kau bersedia memberi muka untuk aku orang she Ku bersediakah kau memberitahukan siapa nama aslimu serta bagaimanakah asal usulmu?" Dengan suara dingin Keng Cin sin berkata. "Aku tak ingin menyinggung kembali kejadian pedih dimasa lampau, sedangkan mengenai namaku, seperti juga orangnya telah 1188

lama mampus, tentang hal ini harap kau jangan mendesak aku lebih lanjut ...." Ku See hong benar-benar tak bisa menduga siapa gerangan perempuan ini, ada kalanya dari sikap maupun wataknya dia merasa perempuan ini mirip sekali dengan Keng Cin sin, tapi seandainya dia adalah Keng Cin sin, mengapa pula tidak bersedia mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Padahal mana dia tahu kalau perempuan ini sebenarnya tak lain adalah Keng Cin sin dan dia justru pernah mengalami musibah yang amat tragis sehingga membuat gadis ini tak berani mengungkapkan indentitas yang sebenarnya. Mendadak Ku See hong bertanya. "Nona, aku tidak mengerti mengapa kejadian kebetulannya, disaat yang persis kau telah Ban-sia-kau untuk menolong diriku, "Apakah menemukan Im Yan cu serta Seng sim cian li locianpwee?... ini bisa begitu datang ke markas besar nona berhasil Hoa Soat kun

"Mereka telah kutemukan, dalam lima belas hari terakhir ini mungkin Im Yan-cu tak akan menderita siksaan akibat bekerja nya racun perangsang untuk kedua kali nya, tentang soal ini kau tak perlu kuatir cuma dari lima belas hari yang ada kini sudah lewat tiga hari, bila didalam sisa waktu yang dua belas hari ini kau tak berhasil menemu kan obat pemunahnya, maka besar kemungkinan selembar jiwanya akan terancam" Tanpa terasa titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Ku See hong, katanya kemudian dengan sedih: "Nona, apakah kau sudah mendapat tahu apa nama dari obat perangsang yang amat beracun itu?" "Im hwee si hun wan" jawab Keng Cin sin sambil menghela napas panjang. "konon racun itu tiada obat yang dapat menyembuhkannya, namun menurut pendapatku tiada racun 1189

didunia ini yang tak bisa dipunahkan, hanya sampai sekarang kita belum mengetahuinya saja. "Menurut dugaanku, dalam kitab pusaka Ban sia cin keng milik Ceng Lan hiang sudah pasti tercantum nama dari obat penawar tersebut, itulah sebabnya aku mengunjungi markas besar perkumpulan Ban sia kau dan mencuri kitab pusaka Ban-Sia cinkeng tersebut, padahal sebelum itu aku sama sekali tak tahu kau telah ditangkap oleh Ceng Lan-hiang .... " Membayangkan kembali kejadian lalu, dimana benda jeleknya yang sedang "mengamuk" telah ditonton semua orang, merah padam selembar wajah Ku See hong karena jengah, sembari tertawa tersipu-sipu katanya kemudian: "Sesungguhnya aku terkena tipu muslihat dari murid murtad guruku yakni si pedang Sakti kayu besi Cu Pok dan dikerubuti kawanan manusia laknat tersebut sehingga terluka parah, ketika sedang berusaha untuk meloloskan diri, aku berjumpa dengan perempuan cabul itu dan kena ditangkap, aku sendiri kurang tahu sudah berapa lama ditangkap mereka, mungkin sudah tiga hari lamanya. "Nona, apakah sudah berhasil mendapatkan kitab pusaka Ban sia cin keng tersebut?. "Belum, tapi kita akan berhasil mendapatkannya!" sahut Keng Cin sin sambil menghela napas. "Apa maksudmu?" "Aku telah bertemu dengan Him Ji im" Mendengar nama Him Ji im disinggung, Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, buru-buru dia bertanya. "Nona. Baik-baikkah dia" "Baiknya sih baik, cuma wajahnya selalu bermuram durja, dia bilang setiap waktu setiap saat selalu merindukan dirimu" "Mengapa dia tidak kabur bersamamu?" 1190

Sebenarnya dia ingin menegur Keng Cin sin, mengapa tidak menolong gadis tersebut, tapi pemuda ini rikuh untuk mengutarakannya keluar. "Begitu tiba di markas besar perkumpulan Ban sia kau, pertama aku pergi mencarinya lebih dulu, dan dia kutemukan sedang disekap dalam sebuah kamar yang sekelilingnya dijaga oleh jagoan lihay, dalam keadaan seperti ini mustahil baginya untuk dapat kabur dari kurungan, maka akupun mempergunakan tipu muslihat untuk bertemu dengannya sekalian menceritakan keadaan dari Im Yan cu." "Kami berada bersama-sama hampir seharian lamanya, menggunakan kesempatan tersebut dia banyak memberitahukan keadaan situasi didalam perkumpulannya serta pelbagai masalah lain, coba kalau bukan demikian, bisa jadi gagal mencuri ayam, selembar jiwanya turut melayang, Ceng Lan hiang perempuan cabul itu memang lihay sekali, hingga kiri aku masih belum yakin dapat mengungguli dirinya.... "Menurut Him Ji im, kitab pusaka Ban sia cin keng disimpan sendiri secara rahasia oleh Ceng Lan hiang, dia berjanji akan membantu daridalamuntuk mendapatkan kitab pusaka itu"!" "Kehadiran Him Ji im disitu berbahaya sekali" kata Ku See hong dengan sedih. "ibunya amat cabul dan jalang, aku pernah mendengar ucapan dari Ceng Lan hiang yang menjanjikan kepada Gin coa kiam Ciu Heng thian untuk menyerahkan anak gadisnya kepada keparat itu, padahal keparat itu amat cabul, akibat yang diderita Im Yan cu sekarang pun sebagai akibat dari ulahnya, aku benar-benar kuatir bila ia sampai ketimpa musibah..." "Dia adalah putri turun tangan keji berkata kepadaku, sama sekali tidak kandung Ceng Lan hiang, mungkin dia tak akan terhadap putrinya sendiri, Him Ji im juga pernah meski dia agak sengsara hidup disana, namun berbahaya"

"Nona, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Ku See hong kemudian. 1191

Keng Cin sin mendongakkan kepala dan memandang cuaca, waktu itu tengah hari sudah menjelang tiba, maka ujarnya: "Menunggu sampai matahari terbenam nanti, kita berangkat kembali ke markas besar Ban sia kau, aku telah berjanji dengan Him Jiimakanbersualagi malamnanti" "Nona, kau memang terlalu baik terhadap kami" kata Ku See hong sambil menghela napas panjang, "entah bagaimana cara kami untuk membalas budi kebaikan kepadamu dikemudian hari? Terutama sekali kebaikan mu terhadap aku orang she Ku, aku selalu merasa tak tenang setiap kali teringat akan hal ini, kau harus tahu, aku belum pernah menerima budi kebaikan orang dengan begitu saja ...." Kembali Keng Cin sin menghela napas sedih. "Hidup sebagai manusia didunia ini, membantu orang lain bukan berarti mengharap balas jasa dari orang, terus terang saja kukatakan, aku telah menganggapmu sebagai kekasihku dulu, sekalipun kejadian yang berlangsung hari ini tidak disengaja, tapi kenyataannya aku telah memperoleh kehangatan darimu, kejadian ini tidak menimbulkan sakit hati bagiku malah sebaliknya kepuasan dan kebahagian." "Kau tak usah memandang serius akan persoalan ini, meskipun kaum wanita menganggap kesucian tubuhnya sebagai nyawa ke dua, namun bagiku soal kesucian sudah bukan masalah lagi, karena soal tersebut seakan-akan sudah tidak terdapat dalam hatiku lagi....." Ku See hong sangat terkejut setelah mendengar perkataan itu, diam-diam dia berpikir. "Mengapa dia berkata demikian! Apa maksud hatinya yang sebenarnya....? Manusia macam itukah dia! Tidak! Tidak! Dia bukan perempuan jahat seperti itu...." Berpikirsampaidisini, diapun lantasberkata: 1192

"Nona, aku sangat bodoh sehingga tidak memahami maksud perkataan nona, dapatkah kau memberi penjelasan lebih jauh?" Titik air mata telah membasahi kelopak mata Keng Cin sin, katanya dengan sedih. "Aku sudah ternoda, aku adalah seorang perempuan yang sudah tidaksuci lagi..." "Nona, kau bukan perempuan semacam itu, kau suci bersih, anggun dan agung, kau ....kau terlalu merendahkan diri" Tiba-tiba Keng Cin sin menyeka air matanya, lalu dengan sorot mata yang amat lembut ditatapnya wajah Ku See hong lekat-lekat, kemudian ujarnya sedih. "Ku See hong, ada satu persoalan ingin sekali kutanyakan kepadamu, kumohon kau sudi menjawab pertanyaanku ini dengan sejujurnya, kau jangan berbohong dan tidak berpura-pura, bersediakah kau ...?" Ku See hong tak dapat menduga pertanyaan apakah yang hendakdiajukanolehnya, terpaksasahutnyadenganlantang. "Nona, kau ada urusan apa? Katakan saja secara terus terang, aku pasti akan menjawab dengan sepenuh hati, tidak akan berbohong atau pun berpura-pura" "Tahukah kau, apa sebabnya aku tak ingin bertemu dengan kekasih hatiku itu?, tanya Keng Cin sin kemudian dengan suara yang dalam dan berat. Aku tidak tahu, tapi aku yakin nona pasti mempunyai masalah yang memerihkan hatimu" Keng Cin sin manggut-manggut: "Benar! Aku telah mengalami suatu musibah yang membuatku hampir saja tidak mempunyai keberanian untuk hidup lebih jauh, di dunia ini setiap kali teringat akan kejadian ini, aku tak dapat menahan rasa pedih dalamhatiku" 1193

"Nona, apabila kau mempunyai masalah pelik yang tak dapat kau selesaikan, tak ada salahnya kau utarakan secara terus terang, aku orang she Ku bersedia untuk membantu dengan sepenuh tenaga, agar akupun bisa turut memikul kepedihan hatimu itu..." "Tadi telah kukatakan kalau aku adalah seorang perempuan yang sudah tidak suci lagi, perempuan yang ternoda, tahukah kau apa yang kumaksudkan?" Ku See hong tidak menyangka kalau perempuan tersebut akan mengajukan pertanyaan itu, bagaimana mungkin seorang perempuan berani menanyakan persoalan semacam ini dihadapan seorang pria? Perempuan yang ternoda biasanya dapat diartikan sebagai perempuan jahat yang tak tahu malu atau perempuan sebangsa pelacur. Dengan wajah merah membara karena jengah, Ku See hong berkata dengan tergagap: "Nona, apakah kau .... apakah kau ......" sebenarnya dia ingin berkata. "Apakah nona sudah kehilangan perawanmu semenjak masih muda? Tapi dia rikuh untuk mengutarakan hal tersebut, apalagi dia sendiripun sudah pernah menikmati kehangatan tubuhnya. Keng Cin sin tertawa pedih, katanya dengan cepat: "Apakah ...kenapa? Mengapa tidak kau lanjutkan kata-katamu itu...?" Suara tertawa itu amat keras dan nyaring bahkan mendekati orang kalap, namun dibalik ke semuanya itu justru terlintas perasaan: -Sedih. -Duka. 1194

-Dan keperihan hati yang tak terlukiskan dengan kata-kata apapun. Tiba-tiba KengCin sin berkatalagidengan suarasedinginsalju. "Aku pernah mengadakan hubungan senggama dengan seratus bahkan seribu orang lelaki" Mendengar perkataan tersebut, Ku See hong merasakan pandangan matanya menjadi gelap dan matanya berkunangkunang, ia merasa dadanya seperti dihantam dengan martil yang sangat berat. Serunya kemudian dengan suara gemetar: "Kau .... kau.... kau adalah manusia sebangsa itu ....?" Berbicara sesungguhnya, dalam hati kecil Ku See hong sesungguhnya sudah tumbuh benih cinta terhadap perempuan ini, bisa dibayangkan betapa hancurnya perasaan pemuda itu setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya. Entah mengapa, tiba-tiba saja muncul suatu perasaan marah dan cemburu yangsangatbesardaridalamhati Ku Seehong. Dengan suara dingin kembali Keng Cin sin berkata: "Kau toh tiada hubungan apa pun denganku, mengapa harus emosi setelah mengetahui hal ini?" Dengan marah Ku See hong berkata: "Rupanya kau adalah perempuan macam ini, hari ini aku orang she Ku baru tahu kalau kau adalah perempuan semacam ini, aku baru tahu kalau sudah salah menilaimu, sekarang, maaf kalau aku takdapatmenemanimu lebih lama!" "Berhenti!" bentak Keng Cin sin keras-keras. "sudah selesaikah kau mendengarkan penjelasanku?" Dengan wajah sedingin es Ku See hong berkata. 1195

"Apa lagi yang hendak kau ucapkan? Cepat diutarakan secepatnya!" Keng Cin sin menghela napas sedih, titik air mata tak terbendung lagi segera jatuh bercucuran membasahi pipinya, dengan perasaan pedih ia berkata: "Ku See hong, tahukah kau kalau aku telah diperkosa secara bergilir oleh sekawanan manusia laknat?" Setelah mendengar perkataan tersebut, Ku See hong baru menghela napas sedih katanya pula: "Nona, mengapa tidak kau jelaskan hal ini semenjak tadi?" Titik air mata semakin deras membasahi wajah Keng Cin sin, sembari menahan isak tangisnya yang menjadi ujarnya lagi: "Tahukah kau, setiap kali teringat akan kejadian tersebut, hatiku menjadi sakit dan terasa seperti disayat-sayat dengan pisau yang tajam" Buru-buru Ku See hong menghibur: "Kejadian yang sudah lewat biarkan saja lewat, anggap saja peristiwa tersebut sebagai asap yang telah menguap diangkasa, kalau memang peristiwa itu hanya akan mengungkap kepedihan hatimu, lebih baiktakusah dibicarakan lagi!" "Aku tak pernah dapat melupakan kejadian tersebut sepanjang hidupku di dunia ini." jerit Keng Cin sin sedih, "walaupun aku ingin melupakannya namun hal tersebut tak mungkin bisa terjadi, sebab roh ku sudah ternoda, bagaimana pun berusaha hendak dicuci, tak mungkin dapat kubersihkan noda-noda tersebut. "Aku sengaja memberi tahukan kejadian ini kepadamu, karena aku ingin menanyakan satu hal kepadamu" Ku See hong tahu kalau perempuan itu sedang dipengaruhi oleh emosi sekarang, terpaksa katanya dengan lembut. 1196

"Nona, rohmu dan jiwamu tetap bersih dan suci, sama sekali tidak ternoda barang sedikitpun jua, kau tak usah terlalu merasa rendah diri!" "Kau mengatakanjiwakutidakternoda?atasdasarapa kaudapat berpandangan demikian? " "Nona, tahukan kau bahwa peristiwa tersebut terjadi karena suatu keadaan yang terpaksa? bukan atas kemauanmu sendiri, melainkan dipaksa orang dengan kekerasan. Peristiwa itu tidak membuat kau menjadihina.. . Mendengar sampai disini, Keng Cin sin sudah tak dapat membendung perasaan sedihnya lagi, tiba-tiba saja dia menangis tersedu-sedu .... Isak tangisnya kali ini, boleh dibilang sudah menumpahkan segenap kepedihan yang telah menumpuk dalam hati kecilnya selama ini....... Butiran air mata bagaikan untaian mutiara yang putus talinya, jatuh berderai membasahi pipinya yang putih, isak tangisnya sungguh memedihkan hati. Tanpa terasa Ku See hong maju kedepan menghampirinya dan merangkul bahunya. Keng Cin sin mendesis sedih, tiba-tiba dia menjatuhkan diri ke dalam rangkulan Ku See hong dan menangis sejadinya. Ku See hong balas memeluk pinggang gadis itu erat-erat, seakan-akan kuatir, kalau dia kabur dari sisinya, entah mengapa, walaupun dia belum tahu kalau dia adalah Keng Cin sin, namun dalam hati kecilnya seakan-akan sudah timbul perasaan cintanya terhadap gadis ini. Keng Cin sin sendiripun segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menangis sepuas hatinya dalam rangkulan kekasih hatinya yang paling dicintai. 1197

Beberapa saat kemudian, sembari menahan isak tangisnya yang memilukan hati, ia berkata: "Ku See hong, sejak dilahirkan di dunia ini aku sudah anak yatim piatu, akupun tak tahu semenjak kapan, tahu-tahu saja sudah berada dalam lingkungan sekelompok manusia jahat di laut timur sana, di saat aku menanjak dewasa dan mulai tahu urusan, timbul perasaan sedih dan menyesal yang tak terhingga dari hatiku, maka suatu ketika aku pun berjumpa dengan kekasihku itu, waktu itu kekasihku melanggar peraturan yang diterapkan oleh kelompok manusia jahat disekitarku, dia ditangkap dan disiksa dengan berbagai cara, tapi akhirnya aku berhasil menolongnya dan menyuruhnya kabur dari pengaruh jahat tersebut, sedang aku dicap sebagai penghianat oleh mereka sehingga akhirnya akupun menerima nasib yang paling tragis dunia ini..." "Bagaikan seorang pelacur saja, aku menjadi mangsa kebiadaban dari beratus-ratus manusia laknat, aku tak mampu melawan, hanya merasakan siksaan didalam penderitaan, keadaanku waktu itu ibarat manusia hidup tak bisa, mau matipun tak dapat, dalam keadaan demikian aku telah kehilangan segala-galanya." "Dari tubuh seorang gadis, aku disiksa sehingga menderita penyakit kotor dan sekujur tubuhku penuh dengan luka bernanah, keadaanku waktu itu ibarat manusia tidak mirip manusia, setan tidak mirip setan, dalam keadaan begini kawanan manusia laknat itupun meletakkan tubuhku yang busuk itu diatas sebuah sampan kecil dan melepaskannya ditengah samudra luas..." -ooo0dw0ooo Jilid 36 MAKA secara nyata, dan teliti Keng Cin sin menceriterakan semua pengalaman serta musibah yang telah dialaminya selama ini, hanya 1198

nama laut selatan telah diubahnya menjadi laut timur guna merahasiakan keadaan yang sesungguhnya. Sewaktu mendengarkan kisah yang menyedihkan ini, Ku See hong ikut merasa terharu sehingga air matanya tanpa terasa jatuh bercucuran membasahi wajahnya, berbicara sebenarnya, musibah yang telah menimpa Keng Cin sin memang tragis sekali. Dengan suara pedih Ku see hong berkata kemudian: "Nona, aku tidak, tahu kalau kau pernah mengalami musibah sedemikian tragisnya. apakah musuh musuhmu sudah berhasil kau bunuh semua? Aku Ku See hong bersedia untuk membantu nona guna membalas dendam sakit hati ini serta mencincang tubuh kawanan manusia laknat tersebut ....." Keng Cin sin tertawa pedih. "Biang keladinya sudah kubunuh, bahkan aku telah menyuruh dia merasakan penderitaan dan siksaan yang paling keji di dunia ini, mula-mula kupenggal dulu lengannya lalu kupotong kakinya, mencongkel keluar matanya, memotong batang hidungnya, memotong telinganya menghancurkan wajah nya dan merusak pula otaknya sehingga dia menjadi kalap dan gila, kemudian kulepas kan pula sebuah pukulan beracun ke dalam tubuhnya agar setiap hari dia akan merasa kan satu kali siksaan yang hebat, pembalasan semacam ini sudah sepantasnya diterima oleh manusia macam begitu, entah bagaimana menurut pendapatmu?" Diam-diamKu See hong berpikir: "Tindakan yang dilakukan olehnya itu memang terhitung sangat keji, cuma bagi seorang manusia laknat yang begitu brutal dan buas, hukuman dan siksaan yang keji tersebut memang cukup pantas untuk diterimanya ..... " Karena berpendapat demikian, maka sahutnya kemudian: "Yaa, dosa yang bertumpuk-tumpuk dengan perbuatan yang begitubrutal memangpantasdijatuhihukuman semacamitu" 1199

"Hukuman yang ia terima itu kelewat enteng ataukah terlampau berat?" Tiba-tiba Keng Cin sin bertanya lagi. KuSeehongagaktertegun, kemudiansahutnya. "Jika berbicara menurut dosa dan kesalahan yang telah dilakukan olehnya, hukuman itu tidak termasuk enteng tidak pula terlampau berat, aku rasa tepat sekali!" "Apakah kau telah menjawab dengan sejujurnya?." Keng Cin sin tertawa. Tentu saja aku menjawab sejujurnya aku tidak akan membohongi nona dengan jawaban yang berpura-pura. Padahal seandainya Ku See hong tahu bahwa perempuan ini tak lain adalah Keng Cin sin yang dicintainya, maka dia pasti akan mengatakan kalau hukuman semacam itu terlampau ringan. Dengan nada yang pedih kembali Keng Cin sin berkata: "Justru karena itulah, aku baru tak berani mencintai kekasihku, sebab aku merasa sudah ternoda, aku merasa kesucian tubuhku sudahdinodaioleh beratus-ratusmanusia" "Nona, kau bukan perempuan ternoda, kau tak boleh berkata demikian seru Ku See hong dengan wajah merah membara karena jengah. Mendadak Keng Cin sin melepaskan diri dari pelukan Ku See hong, lalu ujarnya dengan dingin. "Aku ingin bertanya kepadamu, seandainya kekasihku itu mendengar kisah tragis yang telah menimpaku itu, apakah dia masih akan mencintaiku? Tidak menganggap aku sebagai perempuan rendah yang ternoda?" Ku See hong termenung beberapa saat lamanya setelah itu dia baru berkata. "Aku tidak tahu sampai dimanakah watak kekasihmu itu, maka aku tak berani berbicara tentang hal ini . 1200

"Watak maupun sikapnya hampir sama dengan sikap dan watakmu, anggap saja kekasihku itu adalah kau dan boleh mengutarakan suara hatimu yang sejujurnya kepadaku, kau tak usah berpura-pura atau secara sengaja merahasiakan perasaan yang sesungguhnya, kuharap kau berbicara secara blak-blakan!" Dengan wajah serius Ku See hong menjawab. "Andaikata aku adalah kekasihmu yang dulu dan mengetahui musibah telah menimpa dirimu, maka aku akan lebih menghormati dirimu dan mencintaimu sepenuh hati!" Mendengar jawaban mana, hampir saja air mata Keng Cin sin bercucurandenganderasnya, ialantasberpekikdihati: "Engkoh Hong, oooh.. engkoh hong, tahukah bahwa kaulah kekasih hatiku? Cinta kasihmu yang begitu tulus dan suci membuat hatiku amat terharu dan berterima kasih sekali kepadamu, tapi tahukah kau bahwa kebesaran jiwamu ini semakin menyakitkan hatiku, membuat aku lebih malu dan rendah diri, aku semakin tak berani menampakkan diri yang sesungguhnya. ." Berpikirsampaidisini, dengansuaradingin dia lantasberkata, "Terima kasih atas jawabanmu yang setulus hati. Ku See hong segera bertanya pelan. "Nona.. apakah kau ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya ini kepadanya? Keng Cin Sin termenung beberapa saat, kemudian menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak! Aku menginginkan agar dia melupakan aku untuk selamanya. "Dapatkah dia melupakan kau?". "Dapat, pasti dapat, sebab dia mengira aku sudah mati!" jawab Keng Cin sin pedih. KuSeehongagaktergagap, katanyakemudian: 1201

"Nona, aku hendak mengutarakan sesuatu cuma. .. bolehkah hal tersebut kuutarakan?" Keng Cin sin mengamati wajah si anak muda tersebut beberapa saat lamanya, dia segera mengerti perkataan apakah yang hendak diutarakan pemuda tersebut, namun di luar sahutnya dengan suara hambar: "Apa yang ingin kau utarakan, Katakan saja secara blak-blakan ...." "Setelah kuutarakan nanti, aku harap nona sudi memaafkan kelancanganku itu!" "Sekalipun kau salah berbicara, aku tak akan menyalahkan dirimu ..... Ku See hong merasa keberaniannya timbul kembali, dengan cepat ujarnya: "Nona, aku... aku sangat menghormatimu... bahkan.... bahkan amat mencintai mu.... Sebab kau pun mirip sekali dengan seseorang yang paling kuhormati, bahkan aku pernah menyangka kau sebagai dirinya, dia bernama Keng Cin sin, pengalaman yang telah kau alami itu hampir mirip dengan pengalaman yang pernah kami alami, selagi berada di istana Huan mo kiong dulu, cuma dia tidak sampai mengalami kejadian tragis seperti apa yang kau ceritakan tadi, dia hanyamati karenabunuh diri...... Mendengar perkataan ini, titik air mata Keng Cin sin tak terbendung lagi, dia menangis tersedu-sedu dan ingin sekali segera bertemu dengan kekasih hatinya ini dalam wujud yang sebenarnya, tapi teringat kembali akan tubuhnya yang telah ternoda, rasa rendah dirinya segera mengendalikan kembali keinginannya tersebut. Diam-diamgadis itu berpekikdihati. "Keng Cin sin wahai Keng Cin sin, kau telah merasakan kehangatan dan kebahagian darinya, apakah semuanya itu masih belum memuaskan dirimu? Dia tak akan menderita kesepian dan 1202

hidup sebatang kara, mengapa kau tidak membagikan cintamu itu untuk Im Yan cu dan Him Ji im...? Kau. .. apakah kau masih punya muka untuk menggunakan tubuhmu yang telah ternoda ini guna berebut dengan mereka...... Berpikir sampai disini, dengan suara yang dingin dan ketus diapun berkata. "Jadikau mengiraKengCinsinsudah mati?" Ku See hong menghela napas sedih. "Hati kecilku tidak percaya kalau dia telah mati, namun aku telah mendengar sendiri jeritan ngerinya menjelang saat kematian, waktu itu aku benar-benar ingin menyusul nya ke alam baka, tapi api dendam yang membara dalam dadaku membuat aku mengurungkan niat tersebut dan berusaha untuk mempertahankan terus hidupku. Sebenarnya aku ingin berkunjung kembali ke Lam hay istana Huan mo kiong begitu dendam ku sudah terbalas, aku ingin menyelidiki apakah dia benar-benar sudah mati atau belum, andaikata dia sudah tiada maka aku akan menemukan tulang belulangnya dan menguburnya dalamsatu liang bersama tubuhku." Keng Cin sin benar-benar terharu sekali oleh perkataan tersebut, namun dia masih tetap berusaha untuk mengendalikan gejolak perasaannya itu, tanyanya kemudian. "Jadi kau ingin menghabisi nyawamu demi cinta? Apakah kau tidak merasa kalau perbuatanmu itu suatu perbuatan yang sangat bodoh ?" "Aaaai.... apakah kau belum tahu akan pengaruh cinta? Tapi .... sekarang aku masih mempunyai tugas dan tanggung jawab baru, tanggung jawab mana membuat aku tak dapat menghabisi nyawaku untuk menyusulnya!" "Benar! Kau memang tak boleh menghabisi nyawamu demi cinta buta, kauharus melindungiImYan cusertaHimJi im" "Berbicara yang sesungguhnya, tentu saja aku tak dapat menyianyiakan Im Yan cu serta Him ji im, tapi tingkatan cintaku terhadap mereka tak mungkin dapat melampaui cinta kasihku terhadap Keng 1203

Cin sin, meskipun dia telah tiada, namun setiap waktu setiap saat aku masih selalu terbayang akan bayangan tubuhnya, nada suaranya serta raut wajahnya. Terus terang saja, dia amat mirip dengan dirimu, maka aku...aku..... "Cinta kasihmu terlalu luas dan kaya, seandainya Keng Cin sin masih hidup, maka siapakah yang akan kau cintai?" kata Keng Cin sin dingin. Ku See hong tertawa jengah. "Keempat-empatnyaakan kucintaisemua! "Tidakkah kau merasa bahwa perbuatanmu ini kelewat serakah.?. "Tidak mungkin, sebab mereka semua berharga bagiku untuk mencintai mereka dengan sepenuh hati, apalagi akupun tidak beralasan untuk tidak mencintai salah seorang diantara mereka, kecuali Keng Cin sin, kalian bertiga sudah pernah mengadakan hubungan suami istri" Kembali Keng Cin sin menghela nafas sedih. "Aaai, bagi seorang lelaki, mempunyai istri tiga orang gundik bukanlah suatu masalah yang berat, tapi seorang perempuan toh takbisa mempunyaiduaorang suami!" Ku See bong segera mendesak lebih jauh katanya: "Nona, jadi kau.. kau setuju?" "Terima kasih banyak atas maksud baikmu itu, tapi aku telah menganggap kekasihku itu sebagai suamiku, maka aku tak dapat menerima cintamu itu, biarlah maksud baikmu kuterima didalam hati saja." Bagaikan diguyur dengan air dingin sebaskom, Ku See hong segeramerasakanseparuhbadannyamenjadidingin, katanya: "Tapi, aku dan nona sudah pernah mengadakan....." 1204

"Oleh karena kuanggap kau sebagai kekasihku, maka kuberikan kesucian tubuhku untukmu, apa salahnya aku berbuat demikian? Sudahlah, kau tak perlu banyak berbicara lagi, daripada menimbulkan kejemuan bagiku" "Nona terlalu kesepian, terlalu menderita, aku merasa amat tidak tenang" "Memang beginilah nasibku semenjak aku dilahirkan didunia ini, tiada orang yang dapat menolongku untuk melepaskan diri dari keadaan seperti ini" Terpaksa Ku See hong menghela napas penuh kekecewaan, katanya lagi: "Jendela cinta dalam hatiku selalu terbuka bagimu, aku akan selalu menunggu sampai kau dapat menghilangkan kekakuan dalam hatimu itu" "Terima kasih banyak, sayang selama hidup aku tak pernah akan melangkah masuk melaluipintucintamuyangterbuka lebar ini" "Entah apa pun yang terjadi, aku akan tetap menantimu selalu....." Sementara pembicaraan berlangsung, waktu pun turut beredar dengan cepatnya. Kini sang surya sudah tenggelam dilangit barat, sinar cahaya yang berwarna ke emas-emasan memancar di seantero jagad. Seluruh tanah dilapisi cahaya merah dan membiaskan suasana yang murung. ooo0dw0ooo BAB 56 KENG CIN SIN mendongakkan kepalanya memandang cuaca, lalu ujarnya dengan suara dalam. 1205

"Sekarang kita harus segera berangkat." Mendadak paras muka Ku See hong berubah hebat, serunya dengan cepat: "Ada orang datang, aah! Bahkan jumlahnya tidak sedikit..." Sementara pembicaraan berlangsung, suara langkah manusia itu sudah berada didalam lembah bukit itu... Mendadak berkumandang suara pekikan nyaring yang menggema diangkasa dan mendengung tiada hentinya. Keng Cin sin termenung beberapa saat lamanya, kemudian dia berkata: "Aaaah, mungkin mereka yang datang, mari kita gunakan siasat melawan siasat dengan menghindari mereka langsung menyatroni markas besarnya" "Pendapat nona memang tepat sekali, saat ini markas besar mereka tentu berada dalam keadaan kosong!" "Urusan tak boleh terlambat lagi, mari kita berangkat dengan memutar kearah lain." Mendadak.... Dari sekitar tempat itu berkumandang suara tertawa cekikikan yang amat merdu dan membetot sukma ..... Gelak tertawa mana amat merdu serta mempunyai semacam dayapikatyangdapatmemukau hatiorang Berubah hebat paras muka Ku See hong setelah mendengar suara tertawa itu, secepat kilat dia berpaling ke arah mana berasalnya suara tertawa tersebut. Lebih kurang enam kaki di belakang tubuh mereka berdua, tepatnya di atas sebatang pohon siong yang amat besar, berdirilah seorang perempuan muda berbaju putih, yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan. 1206

Orang itu tak lain adalah ketua Ban sia kau, Ceng Lan hiang adanya... Sesudah tertawa terkekeh tiada hentinya Ceng Lan hiang berkata dengan suara dingin. "Saudara cilik, kau benar-benar amat tolol, cici yang begini cantik bagaikanbidadarienggankaunikmati,sebaliknyakau malahsenang dengan perempuan busuk yang jelek itu, hmmm, setelah mengadakan hubungan kelamin, apakah kau tidak merasa muak dan ingin muntah ....?" Ku See hong mendengus dingin saking gusarnya, dengan suara lantang dia segera membentak: "Perempuan jalang turun kau!" Ceng Lan hiang tertawa dingin. "Sekarang kau tak usah berkaokkaok dulu. sampai kini kau masih tetap merupakan orang di bawah sepasang ketiakku" "Aku heran, mengapa seorang wanita semacam kau bisa begitu tak tahu malu?" Keng Cin sin dengan suara yang dingin hingga merasuk ke dalam tulang. "Kau si budak jeleklah yang sesungguhnya tak tahu malu, sudah mengambil keuntungan, merasakan kenikmatan, sekarang berani mendamprat orang semaunya sendiri" "Kau si perempuan jalanglah yang merupakan perempuan tak tahu malu yang betul-betul paling jelek didunia ini" bentak Ku See hong keras-keras, "turun .... turun kau aku hendak membinasakan dirimu" Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh. "Saudara cilik, kau berani memukul istrimu sendiri?" serunya genit. 1207

Ku See hong benar-benar dibuat gusarnya setengah mati, sekali lagidia membentak nyaring: "Perempuan yang tak tahu malu, aku akan segera membinasakan dirimu..." Sembari berseru, Ku See hong sudah bersiap-siap hendak menerjang ke muka. Tapi Keng Cin sin segera menahannya dan berbisik dengan ilmu menyampaikan suara: "Sekarang musuh tangguh berada di depan mata, aku minta kau jangan bertindak secara gegabah, sekarang kita harus keluar dulu dari hutan siong ini, sebab daerah sekitar tempat ini terlampau sempit, dengan jumlah mereka yang banyak, keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan kita" Berbicara sampai disitu, pada saat yang hampir bersamaan Keng Cin sin dan Ku See hong segera menggunakan kecepatan yang amat tinggi menerjang keluar dari hutan pohon siong tersebut. Namun tatkala kaki mereka baru saja menginjak kembali permukaan tanah, terasa segulung angin berhembus lewat, seakanakan sukma gentayangan saja, tahu-tahu Ceng Lan hiang telah menghadang kembali kurang lebihtiga kakidihadapan mereka. Baik Keng Cin sin maupun Ku See hong sama-sama dibuat terperanjat oleh keadaan tersebut, hampir bersamaan waktunya lantas berpikir: "Cepat amat ilmu meringankan tubuhnya, tampaknya pertarungan yang berlangsung hari ini tak akan bisa diselesaikan secara sederhana." Sementara itu Ceng Lan hiang telah menarik muka sambil tertawa dingin tiada hentinya, kemudian dia menegur. "Saudara cilik, rupanya kau benar-benar sudah terpikat oleh perempuan jelek ini? Ku See hong mendengus dingin. 1208

"Hmmm, kau tak usah tebal muka bersikap tak tahu malu, siapa sihyang menjadisaudaracilikmu" "Biarpun aku jatuh cinta kepadanya, apa urusannya dengan dirimu..."teriakpemuda itu mendongkol. Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh. "Heeehhh... heehhh... heeehhh... kionghi... kionghi ... aku mesti menyampaikan ucapan selamat untukmu, sebab saudara cilikku telah mempersuntingseorang perempuanjeleksebagai istrinya" Ternyata dalam dunia persilatan telah tersiar berita yang mengatakan kalau ketua Hiat mo bun adalah seorang perempuan yang sangat jelek. Itulah sebabnya Ceng Lan hiang pun mengatakan kalau Keng Cin sinadalahseorang perempuanyangjeleksekali. Padahal kecantikan Keng Cin sin yang sebenarnya tidak berada dibawah kecantikan wajah Ceng Lan hiang, apalagi Keng Cin sin memiliki mutiara Thian hong im yang sin cu yang berkasiat luar biasa, hal ini membuat kulit badannya jauh lebih cantik, indah dan lembut. Ku See hong pernah menyaksikan wajah jelek Keng Cin sin, maka selama inipun dia selalu menganggap Keng Cin sin berwajah sangat jelek. Namun dia tetap mencintai keanggunannya, kebersihan dan kesucian wataknya, dia menilai kebaikan hati dari perempuan itu bukan menilaikeindahan lahiriahnya. Tiba-tiba Keng Cin sin tertawa terkekeh-kekeh, kemudian jengeknya: "Jadi kau menganggap wajahku jelek? padahal indahnya wajah tapi disertai hati yang jelek dan busuk, apa pula gunanya? Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi jelek sekali sehingga tak terlukiskan dengan kata-kata, dengan suara dingin ujarnya kemudian. 1209

"Apakah kau sangat indah dan cantik ? Bila wajah seseorang cantik maka hatinya pasti indah, sebaliknya kalau tampang seseorang jelek, sudah pasti hatinya sangat busuk" Ku See hong tak dapat menahan diri lagi, tiba-tiba dia turut berteriak keras: Walaupun kau berwajah cantik menarik, sayang sekali hatimu jahat dan buruk seperti ular berbisa ...." Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh dengan nada yang memukau hati, serunya lembut.. Saudara cilik, jadi kaupun memuji kecantikan wajahku" Ku See hong mendengus dingin dengan nada yang amat sinis, dia tidak menjawab pertanyaan tersebut, sebab dalam kenyataan, Ceng Lan hiang memang seorang perempuan yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan. Mendadak.... Serentetan tertawa yang menyeramkan bagaikan tangisan setan atau lolongan serigala berkumandang datang .... Menyusul suara tertawa menyeramkan itu, dari puncak bukit sebelah kiri meluncur datang lima sosok bayangan manusia dengan kecepatan luar biasa .... Dalam waktu singkat, dua sosok bayangan manusia yang berada dipaling depan sudah sampai dahulu ditempat tujuan, ternyata mereka adalah Thi bok sin kiam (Pedang sakti kayu baja) Cu Pok serta seorang sastrawan setengah umur yang berwajah tampan. Orang ini tak lain adalah Han bun kim ciang (Telapak tangan emas sukma cacad) Tu Pak kim, hanya hari ini dia telah melepaskan topeng aneh yang dipakainya selama ini. Dibelakang mereka segera menyusul datang empat manusia lagi, mereka terdiri dari tiga orang thamcu dari Ban sin kau yakni thamcu ruang angin dingin si Thian jian tee ciat (Langit dan bumi cacad) Si Hun sia, thamcu Thian leng tham Mo pit siu (Kakek lengan iblis) 1210

Khong Yu siang dan Tee hun thamcu si Penginjak salju tanpa bekas ThamHun khi. Ke enam orang ini rata-rata merupakan jago berilmu silat amat lihay di dalam dunia persilatan saat ini, juga merupakan inti kekuatan dari perkumpulan Ban sia kau. Sekalipun Ku See hong dan Keng Cin sin terhitung juga tokoh silat berilmu tinggi didalam dunia persilatan, namun posisi mereka saat iniboleh dibilang berbahaya sekali. Apalagi Ceng Lan hiang si perempuan cabul tersebut merupakan tokoh kelas wahid dikolong langit dewasa ini dan belum pernah ada orang yang mampu mengungguli mereka. Setelah menyaksikan kemunculan dari kawanan musuh, baik Keng Cin sin maupun Ku See hong sama-sama merasakan hatinya jadi berat dan serius. Sadarlahkeduaorang ini bahwasituasibagi mereka hari ini lebih banyak berbahaya nya dari pada keuntungan, namun perasaan tersebut tak sampai diperlihatkan, mereka tetap berdiri sekokoh batu karang ditempat. Dengan wajah penuh senyuman paksa Si Pedang sakti kayu baja Cu Pok berkata kepada Ceng Lan hiang. "Oooh... rupanya sumoay sudah berhasil menemukan mereka jauh mendahului kami heeehhh...... heehhh... heeehhh.... " "Aku menginginkan mereka berdua dalam keadaan hidup.. terutama sekali orang she Ku itu" kata Ceng Lan hiang cepat dengan wajah sedingin salju. Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim segera tertawa licik "Oooh, tentu saja! Tentu saja! Perintah sumoay sudah pasti akan kami laksanakan". Keng Cin sin yang mendongkol sekali menyaksikan ulah orangorangtersebut, mendadakia menyelasambiltertawadingin. 1211

"Heeeehhhh ..... heeeehhh ......heeehhh ..... jangan kalian anggap dengan mengandalkan jumlah yang banyak lantas kemenangan bisa diraih secara gampang, hmm! Siapa yang bakal menang siapa yang bakal kalah pada hari ini masih sukar untuk ditentukan mulaisekarang?? Ceng Lan hung sudah tak sabar lagi rupanya, dia segera menurunkan perintah: "Suheng berdua, harap kalian bereskan budak jelek ini, terserah hukuman apa yang hendak kalian berikan, bila kalian berdua tidak merasa mual dengan kejelekan wajahnya, kuhadiahkan orang ini kepada kalian...." "Terima kasih atas maksud baik sumoay, kami pasti akan menghukum orang ini dengan sebaik-baiknya!" sahut si pedang saktikayubesi sambiltertawa: Mencorong sinar mata buas yang penuh dengan hawa pembunuhan dari balik mata Keng Cin sin, ditatapnya Ceng Lan hiang lekat-lekat, kemudian bentaknya nyaring "Kau perempuan cabul yang tak tahu malu, hari ini aku akan menyaksikan sendiri sampai dimanakah kelihayan yang kau miliki.... Maksud ucapan dari Ceng Lan hiang tadi sudah jelas sekali, yakni dia telah memberi ijin kepada ke dua orang suhengnya untuk menggagahi Keng Cin sin secara bergilir, bayangkan saja bagaimana mungkin gadis tersebut tidak naik pitam. Apalagi dia memang pernah menderita akibat kejadian yang sama. Ditengah pembicaraan, tubuh Keng Cin sin menerjang ke arah Ceng Lan hiang dengan kecepatan luar biasa, sementara sepasang tangannya melancarkan serangkaian serangan berantai.. Terkejut juga Ceng Lan hiang setelah menyaksikan gerak serangan yang dilancarkan Keng Cin sin. Rupanya serangan dari Keng Cin sin kali ini dilakukan dengan kecepatan luar biasa, begitu telapak tangannya diayunkan ke muka, 1212

diantara gerakan jeri tangannya tahu-tahu saja sudah mengancam didepandadaCeng Lanhiang. Sementara Ceng Lan hiang masih tertegun, telapak tangan yang putih bersih itu sudah mengancam di atas jalan darah yu bun hiat pada dadanya. Dalam kejut dan terkesiapnya cepat-cepat Ceng Lan hiang berkelit ke samping kemudian melompat mundur. Kemudian setelah tertawa cabul dia mengebaskan ujung bajunya yang berwarna putih ke depan, seperti awan yang sedang bergerak di angkasa, dengan membawa desingan angin dingin yang menusuk badan, dia berbalik mengancam wajah Keng Cin sin. Jurus serangan yang dipergunakan olehnya ini benar-benar sangat hebat, bukan saja sambil mundur melancarkan serangan, gerakannya pun dilakukan dengan kecepatan luar biasa. Dalam anggapan semua orang, serangan balasannya ini pasti akan berhasil mendesak Keng Cin sin sehingga berada dalam posisi yang amat mengenaskan. Siapa tahu tidak demikian dengan kenyataan, ketika ujung kaki Keng Cin sin menjejak permukaan tanah secara indah sekali tubuhnya sudah mengigos ke samping kemudian secara paksa menghajar ujung baju lawan dengan sabetan telapak tangannya. Dimana angin serangannya menyambar lewat, desingan angin tajambagaikan sayatan pisau segera menyapu ke muka. Sekarang Ceng Lan hiang mulai merasakan bahwa Keng Cin sin merupakan musuh yang paling tangguh di dunia ini, dia tertawa dingin, ujung bajunya dikebaskan melancarkan serangan balasan, sementara pinggulnya berputar dengan lembut, kemudian dengan menggunakan tangan yang lain dia melancarkan dua kali serangan penuh. Setelah itu ujung kakinya menjejak permukaan tanah dan tibatiba saja dia melepaskan tiga kali tendangan berantai dari tengah udara. .. 1213

Kepandaian silat yang dimiliki Ceng Lan hiang memang betulbetul lihay sekali, dengan gerakan tubuhnya yang aneh dan sakti, kecepatannya merubah jurus betul-betul tak terlukiskan dengan kata-kata .... Dua pukulan dan tiga tendangan ini pada hakekatnya dilancarkan dengan kecepatan luar biasa dan pada saat yang hampir bersamaan. Walaupun gerak serangannya sangat enteng seperti hembusan angin, padahal tenaga serangannya itu benar-benar luar biasa hebatnya. Akan tetapi Keng Cin sin sendiripun bukan manusia sembarangan, ia pernah mempelajari seluruh kepandaian silat yang tercantumdidalam kitab pusaka Cang ciong pit kip. Tampak bahunya digetarkan tiga kali, lalu diiringi bentakan nyaring, telapak tangan kirinya diayunkan kemuka, sementara kedua jari tangannya secepat kilat menotok jalan darah tiong gi hiat di sisi belakang tubuh Ceng Lan hiang, sementara telapak tangan kanannya langsung disodokkan ke depan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan menusuk tulangpun langsung meluncur kedepan menghantam bagian tubuh yangmematikandiatasbadanCengLan hiang. Berada ditengah udara, Ceng Lan hiang mengayunkan pula telapak tangannya. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan dan ..... "Blaaamm" suatu ledakan dahsyat diiringi serentetan suara ledakan beruntun bergema memecahkan keheningan" Desingan angin tajam yang menyayat badan langsung memancar kemana-mana. 1214

Hawa serangan yang menyebar itu segera berubah menjadi selapis hawa serangan yang ibaratnya sebuah jaring yang amat besar mengurung batok kepala Keng Cin sin. Keng Cin sin sendiripun enggan memperlihatkan kelemahannya, tangan kanan nya yang semula dipakai untuk menghantam jalan darah Tiong ji hiat itu tiba-tiba saja dirubah, kelima jari tangannya di pentangkan lebar-lebar, lalu diantara sentilan dan getaran, lima gulung desingan angin tajam secepat kilat menembusi lapisan hawa serangan tersebut dan langsung menyergap lima buah jalan darah penting ditubuh Ceng Lan hiang. Melihat lima gulung desingan angin jari lawan berhasil menembusi lapisan hawa serangannya secara mudah, Ceng Lan hiang terkesiap, tiba-tiba saja lima jari tangan kanannya dipentangkan lebar-lebar lalu hawa murninya yang menyebar ke empat penjuru segera dihimpun kembali menjadi satu ..... "Blaamn! Blaammm! Blaaammm! " Di tengah serentetan suara ledakan yang memekikkan telinga, hawa murni menyebar kemana-mana dan bayangan manusiapun saling berpisah satu sama lainnya. Tahu-tahu Ceng Lan hiang dan Keng Cin sin sudah saling perpisah sejauh dua kaki lebih. Semua kejadian ini berlangsung hampir pada saat yang amat singkat, kontan saja semua yang hadir diarena sama-sama di bikin terkesiap dan terbelalak matanya karena kaget. Dalam beberapa jurus serangan saja, mereka dapat menyaksikan betapa hebat nya kedua belah pihak saling berubah serangan untuk berusaha merobohkan lawannya. Walaupun semuanya merupakan serangan yang berbahaya, namun keindahanjurusnyaternyatasamasekalitidakditinggalkan. Ku See hong menghela napas panjang setelah menyaksikan kejadianini,diam-diamia menyadaribahwailmusilatmemangtiada batasnya, sekarang dia baru mengerti bahwa sebenarnya 1215

kepandaian silat yang dimilikinya hingga kini hanya setitik batu kecil ditengah samudra luas. Sambil tertawacabulCengLin hiang berseru: "Kau mampu menerima beberapa jurus seranganku, ini berarti kalau kepandaian silat yang kau miliki memang cukup tangguh, kau pantasdisebutjagonomor duadikolong jagatdewasaini" Perasaan Keng Cin sin saat ini berat sekali, dia dan Ceng Lan hiang sudah bergebrak beberapa jurus dan dia sadar kalau kemampuannya masih belum mampu untuk mengungguli dirinya, sekalipun demikian dia sama sekali tidak memperlihatkan perasaan jeri barang sedikitpun jua. Dengan suara dingin katanya kemudian: "Jadi kau anggap dirimu sebagai jago nomor wahid dikolong langit dewasa ini?" "Tentu saja" sahut Ceng Lan hiang sambil tertawa dingin, "jago nomor wahid memang pantas bagiku" Ku See hong yang berada disamping dengan cepat menimbrung. "Membual setinggi langit, kau benar-benar seorang manusia yang tak tahu malu. Kemudian setelahberhentisejenak, dia berkatakembali. "Terus terang saja kukatakan, jago lihay nomor wahid dikolong langit bukanlah dirimu" "Saudara cilik, lantas siapakah jago lihay nomor wahid dikolong langit dewasa ini?" tanya Ceng Lan hiang sambil tertawa merdu penuh kegenitan. "Siapakah orangnya, kautidakberhakuntuktahu" Kontan saja Ceng Lan hiang tertawa dingin. "Kau maksudkan dia? Hmmm ... heeehhh... heeehhhh.. . heeehhh.... terus terang saja kukatakan, beberapa jurus serangan 1216

yang ia pergunakan barusan sangat hapal bagiku, siapa sih yang tidak tahu kalau jurus-jurus serangan itu berhasil dipelajari dari kitab pusaka Cang ciong pit kip? Tunggu saja nanti, tidak sampai sepuluh gebrakan aku dapat menaklukkan dirinya" Tak terlukiskan rasa kaget dan ngeri Keng Cin sin setelah mendengar perkataan ini, berbicara dari hal ini, semakin jelaslah sudah kalau dia tak akan mampu mengungguli dirinya. Perlu diketahui Ceng Lan hiang adalah istri Bun ji koan su Him Ci sin, sudah barang tentu segenap ilmu silat yang dipelajari Him Ci sin melalui kitab pusaka Cang ciong pit kip dapat di pelajari pula olehnya. Padahal ilmu silat yang berhasil dicuri belajar oleh Ceng Lan hiang adalah ilmu silat yang termuat dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas, sedangkan ilmu silat yang dipelajari Keng Cin sin sebagian besar berasal dari ilmu silat yang tercantum dalam kitab pusaka bagian bawah. Meskipun diantaranya terdapat pelbagai persamaan dalam gerak serangannya, namun sesungguhnya berbeda sekali didalam kenyataannya. Kalau dibilang Ceng Lan hiang ingin menaklukannya dalam sepuluh gebrakan saja sudah jelas ucapan itu hanya bersifat gertak sambal belaka, sebab dalam ratusan gebrakan kemudianpun belum tentu halinibisa dilakukan. Dengan suara sedingin es Keng Cin sin berkata. "Tokoh nomor wahid dikolong langit belakangan ini sudah muncul kembali di dalam dunia persilatan, dia bukan lain adalah pendekar wanita yang pernah termashur dikolong langit pada lima puluh tahun berselang, Seng sim cian li (gadis suci berhati malaikat) Hoa Soat kun adanya" Begitu mendengar nama Seng sim cian li Hoa Soat kun, paras muka Ceng Lan hiang seketika itu juga berubah hebat tapi hanya 1217

sejenak kemudian telah pulih kembali seperti sedia kala, dia tertawa dingin lalu berkata, "Heeehh... heeh... heeh.:. jangan lagi Seng sim cian li Hoa Soat kun, sekalipun si tua bangka Bun ji koan su hidup kembali pun belumtentudiamampu menandingiku" Mendengar perempuan itu mengumpat gurunya, Ku See hong menjadi gusarnya bukan kepalang, segera bentaknya keras-keras: "Ceng Lan hiang, kau benar-benar seorang wanita bedebah yang tak berperasaan" "Mengapa kau mengatakan aku tak berperasaan?" Ceng Lan hiang tertawa merdu, "andaikata aku tak berperasaan, mungkin kau sudah mati di tanganku sedari dulu. kaulah yang tidak berperasaan dengan segala kelembutan dan kasih sayang kulindungi dan kubelai dirimu, tapi kau...kau telah membalas air susu dengan air tuba.... "Kau... kau benar-benar manusia tak berperasaan" kembali Ku See hong berseru, mengapa tidak kau bayangkan kalau guruku Him Ci sin adalah suamimu? Tapi kenyataannya kau telah mencelakainya dengan tipu muslihat, kau telah menghianatinya .." Ceng Lan hiang kembali tertawa seram. "Antara aku dengannya sama sekali tidak terjalin hubungan suami dan istri, dia adalah musuh besarku: Andaikata orang tuamu terbunuh apakah dendam sakit hati itu tak boleh dibalas? Apa salahnya kalau kubunuh dirinya?" "Ayahmu adalah seorang manusia laknat yang licik, rendah dan tak tahu malu, guruku membunuhnya karena ingin melenyapkan bibit bencana dari muka bumi" "Hmmm, aku ingin bertanya kepadamu" kata Ceng Lan hiang dengan suara dingin "dalam pandangan umat persilatan dari seluruh kolong langit, mereka bilang Bun ji koan su sebagai manusia laknat? Ataukah ayahku si Thi kiam kim ciang ceng it huang (pedang baja telapak tangan emas yang menggetarkan jagad) sebagai manusia laknat ....?" 1218

"Tentu saja Pedang baja telapak tangan emas menggetarkan jagad sebagai manusia laknat!" sahut Ku See hong tak kalah gusarnya. Tiba-tiba Pedang sakti kayu baja Cu pok tertawa dingin, lalu timbrungnya: "Ku sute, aku ingin bertanya kepadamu, apa sebabnya segenap umat persilatan didunia ini ingin membunuh Bun ji koan su" "Murid durhaka manusia laknat, kau pernah menerima budi kebaikan sedalam lautan darinya, tapi kenyataannya kau telah menghianatinya. bahkan menuduh guru sendiri sebagai manusia laknat, kau.... sesungguhnya kau ini manusia atau binatang" Sambil tertawa Jian hun kim ciang (Telapak tangan emas sukma cacad) Tu Pak kim menimbrung. "Di dalam pandangan orang, baik si pedang baja telapak tangan emas yang menggetarkan jagad maupun Bun ji koan su sama-sama merupakan guru kami, tentu saja kami berbicara menurut keadilan dan kebenaran tanpa bermaksud berat sebelah dengan membelai salah satu pihak. Waktu itu Bun ji koan su kasar dan jahat, berbuat sewenang-wenang tanpa tahu diri, coba bayangkan saja manusia macam itukah yang kau maksudkan sebagai orang baik? Hari ini kalau dibicarakan yang sesungguhnya kita semua masih terikat hubungan, asal kau bersedia untuk menggabungkan diri dengan perkumpulan Ban sia kau kami, sudah pasti aku berusaha untuk mendamaikan persoalan ini dan menyingkirkan segala pertentangan yang terjalin diantara kita selama ini" Mendengar ucapan tersebut Ku See hong segera mendengus dingin dengan nada sinis dan menghina. "Hmmmm, diantara kita terjalin dendami sakit hati yang lebih dalam dari pada samudra, sudahlah, tak usah banyak berbicara lagi, kalian kawanan manusia laknat yang berhati busuk, tak pantas untuk hidup terus didunia ini, aku telah bertekad hendak membunuh kalian semua. 1219

"Kalau toh kau keras kepala terus, apa boleh buat, ini berarti kau sendirilah yang mencari penyakit untuk diri sendiri" kata telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim cepat. CengLanhiangtertawacabul, kembalidiaberkata. "Saudara cilik, lebih baik kau menyerah saja untuk masuk ke dalam pelukanku, pokoknya kujamin kau tak akan menderita kerugian barang seujung rambutpun" Ku See hong benar-benar merasa gusar sekali, dia tak menyangka kalau dikolong langit terdapat perempuan yang begitu tak tahu malu seperti ini, saking gusarnya perasaan pemuda ini malah menjadi jauh lebih tenang, dengan suara dingin dia lantas berkata: "Ceng Lan hiang, kau nampaknya sudah tak dapat merubah sifatmu, kecabulanmu tak ada obatnya lagi kecuali dibunuh sampai mampus. "Saudara cilik, mengapa sih kau menuduh aku sebagai perempuan cabul? Kau masa belum tahu hingga sekarang aku belum pernah kawin secara resmi dengan siapa pun" kata Ceng Lan hiang sambil tertawa cekikikan. Benar-benar tak disangka kalau perkataan semacam inipun dapat di utarakan olehnya, boleh dibilang perempuan semacam ini merupakan perempuanpaling taktahu maludidunia ini .... "Ceng Lan hiang!" Keng Cin sin segera menegur dengan suara dingin: "Perempuan macam kau hanya akan merusak martabat perempuan-perempuan lainnya, malam ini aku bersumpah hendak melenyapkan dirimu dari muka bumi" Ceng Lan hiang segera tertawa dingin: "Heehh . . heehh. .. heehh .... dengan mengandalkan kemampuan yang kau miliki itu, kau ingin mengusik seujung 1220

rambutku! Hmmm, jangan bermimpi disiang hari bolong, hal ini akan lebih sulit kau lakukan ketimbang memanjat ke atas langit" "Ceng Lan hiang, walaupun kau tidak menghormati Bun ji koan su sebagai suami mu, masa kaupun tidak mencintai putri kandungmu sendiri?" Rupanya Keng Cin sin yang memperhatikan keadaan situasi hari ini segera menyadari betapa minimnya kekuatan mereka berdua, andaikata dia dan Ku See hong harus melangsungkan pertarungan secara kekerasan dengan mereka, sudah jelas kemenangan tak mungkin bisa diperoleh. Apalagi kalau sampai tertangkap oleh musuh, sudah pasti penderitaan dan siksaan kembali akan dialaminya, malahan bukan jadi peristiwa tersebut akan merembet pulapadadiri Himji impulasertaImYancusekalian. Itulah sebabnya dia ingin mengungkap sedikit sifat dari Ceng Lan hiang atau lebih tepatnya dikatakan hendak mengetuk hati perempuan ini melalui putrinya munculnya sifat baik darinya. untuk memancing kembali Sambil tertawa Ceng Lan hiang segera berkata. "Dia termasuk separuh dari darah dagingku, tentu saja aku sangat mencintai nya, kalau tidak masa dia dapat tumbuh menjadi dewasa..." "Tahukah kau bahwa putrimu sudah menjadi istrinya Ku See hong .... Mendengar perkataan itu, paras muka Ceng Lan hiang berubah hebat, sekalipun dia cabul dan jalang, akan tetapi terhadap Him ji im boleh dibilang masih mempunyai perasaan cinta seorang ibu terhadap anaknya, dan perasaan ini sebagai perasaan alami manusia. Itulah sebabnya dia menjadi sangat terkejut setelah mendengar perkataan itu, tapi rasa kaget tersebut hanya berlangsung sekejap saja, sebab napsu birahinya yang makin berkobar telah menutupi kesadarannya itu. 1221

Yaa, sifat jalang perempuan ini memang sudah mencapai taraf yang tak dapat diohati lagi. Sambil tertawa dingin Ceng Lan hiang segera berkata. "Dia adalah putriku, dengan siapa dia akan kukawinkan, dia akan kawin pula dengan siapa" "Hmm! Mengapa kau secara ngawur mengatakan kalau dia adalah istri Ku See hong? Memangnya kau adalah ibunya" "Putrimu sangat mencintai Ku See hong, mereka pun sudah melangsungkan hubungan sebagaimana layaknya suami dan istri, andaikatakau masih mempunyaiperasaancintasebagai seorangibu terhadap anaknya, maka kau sudah seharusnya menjodohkan mereka, jika watak jahatmu ini belum juga kau rubah, suatu hari kau pasti akan merasa menyesal" Ceng Lan hiang sudah tak mampu untuk menahan diri lagi, mendadak ia membentakdengan suara menggeledek. "Suheng berdua thamcu bertiga! Kalian cepat bekuk orang ini, serahkan urusan Ku See hong kepadaku" Dengan cemas Ku See hong segera berseru. "Nona, kau saja yang menghadapinya, biar aku yang membunuh kawanan manusia laknat ini!" Ditengah pembicaraan serentetan cahaya pelangi sudah menyambar ditengah udara... Akan tetapi Ceng Lan hiang te!ah bertindak jauh lebih cepat lagi, dengan suatu gerakan yang aneh tiba-tiba saja dia mendesak kesisi tubuh Ku See hong, lalu jari tangannya disentilkan ke depan, serentetan hawa serangan yang amat tajam dengan cepat menyerang jalan darah penting di pergelangan tangan kanan Ku See hong. Tanpa berpikir panjang lagi Ku See hong segera mengeluarkan gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat untuk berkelit ke kiri dan 1222

mengigos ke kanan, secara sakti dan aneh dia menghindarkan diri dari sergapan jari tangan lawan. Sementara itu Pedang Hu thian seng kiam nya melancarkan serentetan cahaya tajam yang berkilauan, lalu bagaikan ular sakti menyelinap ke depan dan menggulung tubuh ke tiga orang thamcu tersebut. Cahaya pedang yang berwarna merah secara berlapis-lapis menggulung diangkasa. membuat siapa pun tak dapat menebak ke arahmanakah seranganpedang ituditujukan. Tiga orang thamcu tersebut tak berani menghadapi serangan lawan dengan kekerasan, serentak mereka memisahkan diri ke empat penjuru. Gagal dengan serangannya Ceng Lan hiang menggerakkan tubuhnyalagisiap menerkamKu Seehong. Saat itulah tiba tiba Keng Cin sin membentak nyaring, tubuhnya menyelinap datang dari arah samping, kemudian sepasang telapak tangannya membuat satu gerakan melingkar didepan dada dan bersama-sama ditolakkan ke depan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat segera meluncur keluar menyusul gerakan menolak tadi dan menyerang tubuh Ceng Lan hiang.. Serangan yang dilancarkan dengan mengerahkan segenap tenaga ini membawa serta pula desingan angin tajam seperti suara guntur yang menggelegar membelah bumi, dahsyatnya tak terlukiskan dengan kata-kata. Gulungan angin yang berpusing diikuti deruan angin puyuh langsung menyapu seluruh permukaan tanah dengan hebatnya. Berubah hebat paras muka Ceng Lan hiang menghadapi datangnya ancaman tersebut, tubuhnya yang ringan segera menyelinap ke dalam gulungan angin serangan yang maha dahsyat tersebut, sementara ujung bajunya yang berkibar terhembus angin menggulung ke kiridan ke kanansecaraaneh. 1223

Serangan angin puyuh yang dilancarkan oleh Keng cin sin ini seakan-akan terjerumus ke balik se lapis hawa kekuatan yang lembek, tiba-tiba saja hilang lenyap tak berbekas seperti menguap ke udara saja. Tidak menunggu sampai pihak lawan merubah gerakan, Keng Cin sin segera mengayunkan kaki kirinya melancarkan sebuah tendangan kilat. Deruan angin serangan yang tajam dengan cepat meluncur kemuka dan mengancam jalan darah Thian ci hiat dipinggang sebelahkiriCeng Lanhiang. Pertarungan antara jago lihay memang berbeda sekali dengan pertarungan-pertarungan biasa, sebab dalam satu gerakan yang amat sederhana sekalipun dapat membawa korbannya menuju ke tepi jurang kehancuran total ..... Tendangan kilat itu dilepaskan amat cepat, aneh, dahsyat dan mematikan. Kendatipun Ceng Lan hiang memiliki kepandaian silat yang sangat lihay, toh ia tak berani menyambut datangnya tendangan kilat tersebut dengan kekerasan. Kaki kirinya segera berputar ke belakang, kemudian secara indah sekalidia melayang mundur sejauhtiga langkah kebelakang. Keng Cin sin tahu pertarungan antar jago lihay sangat berbeda dengan pertarungan biasa, yang terpenting adalah berusaha merebutposisiyanglebih menguntungkan. Maka sambil membentak nyaring, tidak sampai kaki kirinya ditarik kembali, tubuh nya sudah melambung ke udara, kemudian kaki kanannya sekali lagi diayunkan ke depan menendang jalan darah In houhiatditenggorokan lawan. Ilmu tendangan semacam ini merupakan perubahan ilmu tendangan Lian huan tui dari aliran utara yang tertera dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip, kedahsyatannya benar-benar luar biasa. 1224

Ceng Lan hiang yang bermata jeli dan bertubuh gesit cepat-cepat miringkan kepala nya ke samping, telapak tangan kiri nya melancarkan bacokan miring kesamping, sementara telapak tangan kanannya diayun kan ke muka, dua gulung angin serangan yang dahsyat secepat kilat meluncur ke depan secepat kilat dan menyapu apa saja yang ditemui ...... Begitu serangan tersebut dilancarkan, dua gulung angin pukulan itu satu dari atas yang lain dari bawah tiba-tiba saling bertemu ditengah jalan, angin pukulan yang berpusing segera memancar ke empat penjuru... Tiba-tiba saja kedua gulung angin serangan tersebut berubah menjadi belasan gulung desingan angin jari tangan yang mendesis diangkasa, lalu seperti sepuluh bilah pedang langsung menyergap sepuluhbuah jalan darahpenting diseluruh badanKeng Cinsin. Ternyata dalam suatu gebrakan itu Ceng Lan hiang berniat hendak melukai Keng Cin sin, itulah sebabnya disaat melancarkan dua gulung serangan tadi, diam-diam ia telah mempersiapkan serangan lainnya. Disaat yang terakhir inilah ke sepuluh jari tangannya mendadak disentilkan ke depan dan melepaskan serangan dahsyat. Berada ditengah udara Keng Cin sin merasakan ditengah gulungan angin serangan yang dahsyat terselip sepuluh gulung desingan angin jari yang membawa desingan dahsyat, bahkan seperti jaring langit saja, langsung mengurung jalan darah penting disekujur badannya. Dalam terkesiapnya buru-buru dia mengeluarkan ilmu simpanannya yang pernah dipelajari dari kitab pusaka Cang ciong pit kip, sepasang tangannya diputar kencang melancarkan selapis hawa serangan yang amat tangguh. Rupanya kedua tangannya itu bukan sembarang berputar dengan begitu saja, tampak ke sepuluh jari tangannya mencakar dan menyambar tiada hentinya sehingga kesepuluh gulung angin 1225

serangan dari Ceng Lan hiang berhasil pula dipunahkan tanpa menimbulkan sedikit suarapun. Keng Cin sin dan Ceng Lan hiang memang merupakan sepasang musuh bebuyutan yang seimbang, serentak mereka membentak nyaring dan maju bersama kedepan, jurus-jurus simpanan yang ganas, dahsyat dan mematikan pun dilancarkan tiada hentinya .... Sodokan jari tangannya, bacokan tangan tendangan kilat. Kebasan, getaran dan bentakan hampir semuanya dilancarkan secara beruntun. Anggota badan mereka seakan-akan sudah berubah menjadi senjata yang mematikan, untuk beberapa saat tampak bayang kaki dan telapak tangan membukit diangkasa, seperti jaring langit yang disertai gulungan angin pukulan yang dahsyat seperti gulungan ombak ditengah samudra, pada hakekatnya sama sekali tidak ditemukansetitiktempatkosong pun. Sebagaimana diketahui, kedua orang itu sama-sama bergerak dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, jurus-jurus serangan yang mereka pergunakan pun rata-rata merupakan jurus serangan yang jahat dan mematikan. Sehingga ancaman yang tiba pun seperti hujan badai yang menyapu jagad. Sebagai dua orang jago lihay yang sama-sama berilmu tinggi, yang satu merupakan ahli waris dari kitab pusaka Ban sia cinkeng, sedangkan yang lain adalah ahli waris dari kitab pusaka Cang ciong pit kip, kedua belah pihak sama-sama memiliki kelebihan mau pun kekurangan, jadi boleh dibilang pertarungan kedua orang ini menjadipertarungan antara kaum sesat dan lurus. Padahal kalau di bandingkan sesungguhnya, kitab pusaka Cang ciong pit kip masih terhitung paling tangguh, alasannya adalah Keng Cin sin baru setahun saja mempelajari isi kitab pusaka itu semenjak dia memperoleh nya, tentu saja masih banyak ilmu sakti yang mendalam sekali yang belum dapat dipelajari olehnya, bahkan jurus serangan yang dipelajari dalam waktu singkat pun tak bisa dipergunakan dengan matang, oleh sebab itu Keng Cin sin yang bisa 1226

bertarung seimbang dengan Ceng Lan hiang membuktikan kalau kitab pusaka Cang ciong pit kip masih setingkat lebih lihay. Sedangkan mengenai tenaga dalam, kedua orang itu sama-sama mempunyai cara untuk menambah kekuatan, yang satu menggunakan cara sesat dengan menghisap sari lelaki untuk memperkuat tenaga, sedangkan yang lain mempergunakan bantuan dari mutiarasaktiThian hong imyangsincu. Walaupun demikian, tenaga dalam Keng Cin sin boleh dibilang jauh lebih lemah, karena waktunya untuk berlatih diri amat singkat, padahal kesempurnaan tenaga dalam seseorang terpupuk dari latihan yang cukup lama. Dengan selisih kekuatan masing-masing inilah mereka berdua melangsungkan suatu pertarungan yang mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki... Pertempuran ini boleh dibilang mengerikan sekali, tapi untuk sementara waktu keadaan masih tetap seimbang, siapa pun tidak dapat mengungguli lainnya. Ku See hong sendiri memang berniat untuk membunuh beberapa orang dengan ilmu pedangnya yang sakti sehingga dapat melenyapkan kepercayaan musuh atas kemampuan sendiri. Mendadak dia memperdengarkan suara pekikannya yang amat keras dan mendengung sampai ditengah udara. Pedang Hu thian seng kiam yang berada di tangannya diputar kencang, cahaya tajam berkilauan diangkasa, dua gulung hawa pedang dengan membawa desingan tajam yang memekikkan telinga secara berpisah menyerang pedang sakti kayu besi Cu Pok serta Telapaktanganemassukmacacad Tu Pak kim. Sedemikian cepatnya serangan tersebut, boleh dibilang jarang ditemuidikolong langitsaatini. Pedang sakti kayu besi Cu Pok serta telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim menjadi terperanjat sekali, mimpipun mereka 1227

tidak menyangka kalau ilmu pedang yang dimiliki Ku See hong sudah mencapai taraf yang sedemikian cepatnya. Berada dalam keadaan begini tidak sempat lagi bagi Cu Pok untuk meloloskan pedang kayu besinya, serentak mereka mengayunkan telapak tangan masing-masing dan melepas kan enam buah pukulan secara beruntun sehingga kedua orang itu melepaskan dua belas buah serangan dahsyat. "Blammm, blammm, blamm, ....blamm....?" ledakan demi ledakan bergema memecahkan keheningan. Ke dua gulung hawa pedang yang dilancarkan Ku See hong segera terdesak mundur oleh tenaga gabungan dari kedua orang itu. Pekikan keras yang memekikkan telinga bergema memecahkan keheningan ....... Pedang sakti Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See bong segera diputar menciptakan lapisan cahaya yang membukit dan berlapis-lapis menggulung ke muka seperti air bah yang menjebolkan bendungan. Ditengah lapisan bayangan pedang yang menyilaukan mata, pedang Hu thian seng kiam tersebut sudah melancarkan enam gulung hawa pedang yang tajam, angin pedang yang menyayat tubuh menggidikkan hati orang dan mendirikan bulu roma siapa pun. Seluruh badan Ku See hong telah terlindung oleh cahaya tajam dari pedang Hu thian seng kiam tersebut, cahaya yang menyilaukan mata memancar ke empat penjuru, dahsyatnya bukan kepalang. Yang membuat orang pusing adalah arah dari serangan tersebut sulit untuk ditebak, serangan itu hendak mengancam tubuh Cu Pok kah atau Tu Pak kim ataukah mengurung tiga orang thamcu yang kebetulan sedang menyerbu datang. Sekalipun demikian, baik Cu Pok, Tu Pak kim ataukah ketiga orang thamcu tersebut cukup mengetahui betapa lihaynya jurus 1228

serangan tersebut, tanpa di sadari ke lima orang itu berdiri membentuk satu garis dan sepasang tangan mereka buru-buru diayun kan ke muka melepaskan segulung angin pukulan yang dahsyatsepertigulunganombak samudra. Menyusul serangan itu, tubuh ke lima orang itu bergerak mundur secepat angin puyuh. .. Disaat mereka bergerak mundur itu, masing-masing orang melancarkan lagi dua gulung angin pukulan lagi yang segera membentuk segulung aliran hawa serangan yang kuat seperti angin puyuh langsung menggulung ke arah ke enam hawa pedang yang dilancarkan Ku See hong itu. Tiba-tiba saja gulungan angin pukulan yang dahsyat seperti amukan ombak samudra itu sudah saling membentur dengan hawa pedang... "Blaammm. blaaammm.... blaaammm!" Serentetan ledakan yang memekikkan telinga segera berkumandang memecahkan keheningan .... Perlu diketahui lima orang tokoh kelas satu dari dunia persilatan ini memiliki tenaga dalam yang amat sempurna, kendati pun Ku See hong memiliki tenaga dalam Kan kun mi siu khikang yang dahsyat, rasanya sulit juga baginya untuk memunahkan tenaga gabungan dari orang-orang itu. Ku See hong merasakan dadanya bergetar keras, dan.. "Uaaak!" dia menumpahkan darah segar wajahnya mengejang keras sementara sepasang matanya memancarkan sinar kebuasan yang menggidikkan hati.. Pada saat itulah, tiba-tiba.... Pedang sakti kayu besi dan Thian jian tee ciat telah meloloskan senjata masing-masing, tapi sebelum menyerang dengan senjata tersebut, kelima orang tersebut kembali melancarkan sepuluh buah serangan dahsyat yang memekikkan telinga dan menyapu datang dariempatarahdelapan penjuru.. . 1229

Ku See hong melotot gusar, mendadak pekikan nyaring yang menggetarkan perasaan bergema memecahkan keheningan.. Tubuhnya melambung di tengah angkasa dan berputar tiga lingkaran, lalu seperti seekor burung raksasa dengan enteng sekali menyelinap kian kemari. Ku See hong yang berada ditengah udara segera memutar badannya sambil membentak keras, setelah itu meluncur turun ke bawah, ujung bajunya yang berkibar seperti cahaya berkedip diangkasa yang gelap. Hu thian seng kiam yang berada di tangannya tidak berdiam sampai disitu saja. Gerakan serangan seperti hembusan angin puyuh menciptakan selapis bukit pedang yang memancarkan hawa pedang yang berlapis-lapis, kemudian menyerang tubuh Cu Pok yang menerjang datang lebih dulu serta Im hong thamcu Thian jian tee ciat Si Hun sia yang menyusul kemudian. Perlu diketahui, jurus pedang yang dipergunakan oleh Ku See hong ini bukan lain adalah jurus pertama dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia kiam dari Si to lojin yang disebut Hui hong cha ki hiat seng wi (Bianglala terbang bau darah memancar Baik Cu Pok maupun Thian jian tee ciat tiba-tiba saja merasa ada segulunghawapedangyangmenusuktulang menyergappula. Cu Pok cukup mengetahui kelihayan dari jurus pedang itu, ia segera menjerit kaget. Sithamcu, Cepatmundur!" Ditengah bentakan, tubuh Cu Pak melompat mundur pula sejauh dua kaki dengan gerakan tubuh yang sakti ajaran Bun ji koan su tempo dulu. Sebaliknya Thian jian tee ciat Si Hun sia amat terkejut setelah mendengar seruan dari Cu Pok tadi, sayang keadaan sudah terlambat untuk berkelit, ia segera mendongakkan kepalanya dan 1230

memperdengarkan suara tertawa anehnya yang menyeramkan seperti tangisan setan atau lolongan serigala. Dengan senjata bambu yang berada di tangannya ia melancarkan sebuah serangan yang mematikan, serentetan bayangan toya bagaikan anak panah yang tajam langsung meluncur ke muka menembusi lingkaran bayangan pedang dari Ku See hong... Sudah barang tentu Ku See hong tidak memandang sebelah matapun terhadap jurus serangan tersebut, cahaya berwarna warni memancar dari pedang Hu thian Seng kiam nya, lalu diantara gerakan menusuk dan memuntah toya bambu yang berada ditangan Si Hun sia telah termakan oleh bayangan pedangnya yang tajam sehingga hancur menjadi kepingan-kepingan kecil. Si Hun sia yang buas dan jahat sekarang nyawanya sudah berada di ujung tanduk, mendadak timbul niat jahat didalam hatinya, dengan suatu gerakan yang tiba-tiba dia menerjang ke arah tubuh Ku See hong. Sistim pertarungan yang lebih mendekati perbuatan nekad untuk beradu jiwa ini benar-benar membuat hati orang merasa bergidik dan ngeri. Berkilat sepasang mata Ku See hong menghadapi ancaman tersebut, tiba-tiba tubuhnya yang masih melambung di udara miring kesamping, memutar.... sementara cahaya pedang berkilauan sambil Serentetan jeritan ngeri yang menyberkumandang memecahkan keheningan. ayat hati segera Menyusul kemudian.. Dengusan tertahan bergema di angkasa. KuSeehongyangmasih melambungdiudara,tiba-tibarontokke atas tanah lalu agak sempoyongan dia terhuyung-huyung mundur sejauh tujuh delapan langkah lebih, paras mukanya yang semula memang pucatpias, kinisemakinbertambahpucat. 1231

-oo0dw0oo Jilid 37 RUPANYA menjelang saat kematian tadi, Si Hun sia telah mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya untuk melancarkan sebuah pukulan maha dahsyat yang langsung menghantam bahu kiri Ku See hong, sebaliknya dia sendiri termakan bacokan Hu thian seng kiam sehingga tubuhnya terpapas menjadi tiga bagian. Kepalanya menggelinding keujung lapangan, tubuhnya jatuh kebawah sementara bagian pinggang mencelat kebawah mencelat sejauhbeberapakaki darisitu... Darah segar memancar membasahi seluruh permukaan rumput, tiga bagian potongan badan itu masih kelihatan bergetar-getar.... Menyaksikan pemandangan seperti ini orang akan merasa mual saking ngerinya. Thian leng thamcu si Kakek berlengan iblis Khong Yu sian serta Tee hun thamcu si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi yang menyaksikan Ku See hong menderita luka parah. serentak membentak keras, kemudian bersama-sama menerkam ke arah Ku See hong dengan ganasnya ..... Thi bok sin kiam Cu Pok juga tidak ketinggalan, pedang kayu besinya segera di putar membentuk selapis cahaya hitam yang secepat sambaran kilat menusuk ke punggung Ku See hong. Menghadapi ancaman yang bertubi-tubi ini secara aneh tubuh Ku See hong menggegos ke samping, begitu lolos dari ancaman pedang Cu Pok, telapak tangan kirinya diputar menciptakan selapis hawa serangan yang kuat dan membendung datangnya serangan gabungan dari kedua orang thamcu tersebut. 1232

Sekulum senyuman menyeringai yang sinis dan penuh rasa bangga segera menghiasi wajah Cu Pok, diiringi bentakan nyaring pedang kayu besinya secepat kilat menerobos masuk melalui sebuah sudut yang sangat aneh sambil melancarkan selapis cahaya berwarna kehitam-hitaman. Persis bagian tengah dari cahaya tersebut, pedang Thi bok kiam langsung menyergap jalan darah sin kin hiat ditubuh Ku See hong..... Jurus serangan ini datangnya sangat tiba-tiba, gerakannya pun aneh sekali, di tambah lagi jarak antara kedua belah pihak begitu dekat, dalam waktu singkat Ku See bong sudah terancam diujung pedangThi bok kiamtersebut. Ku See hong benar-benar amat terkesiap, mendadak dia mengeluarkan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat, badannya berputar dengan enteng lalu berkelebat ke samping. Sekalipun begitu, gerakan serangan dari Cu Pok dengan pedang Thi bok kiamnya begitu cepat bagaikan sambaran kilat ...... "Sreeett....!" dengusan tajam bergema memenuhi seluruh angkasa, tahu-tahu pakaian bagian bahu kiri Ku See hong sudah tersambar robek, darah kental segera menyembur keluar bagaikan pancuran .... Si kakek berlengan iblis Khong Yu siang dan si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi tidak ambil diam, secara cepat dan ganas mereka berdua melancarkan terkaman lagi. ooo0dw0ooo BAB 57 KU SEE HONG mendengus dingin, pedangnya diputar dengan cepat sambil melepaskan bacokan maut ...... Cahaya tajam yang menyilaukan mata segera membelah angkasa dan menguasai seluruh jagad .... 1233

Hawa pedang yang menyeramkan diiringi suara desingan tajam mendengung memekikkan telinga. Cahaya pedang yang amat dahsyat itu dengan cepat dan aneh membacok ketubuh dua orang thamcu tersebut. Jurus serangan ini selain dilancarkan secara aneh, juga mencapai kecepatan yang mengerikan. Si penginjak salju tanpa bekas dan kakek berlengan iblis merasa terperanjat sekali, gerakan tubuh mereka yang melakukan tubrukan segera ditahan ditengah jalan dan berputar ke samping kiri dan kanan.... Hawa napsu membunuh telah menyelimuti seluruh wajah Ku See hong, dia tertawa seram: Tubuhnya bagaikan sukma gentayangan, tahu-tahu sudah menyelinap ketengah-tengah musuhnya yang sedang berkelit kekiri dan kanan itu, kemudian sambil melakukan suatu gerakan berputar yang sangat aneh Pedang Hu thian seng kiamnya ikut berputar pula membentak suatu lingkaran... Cahayapedangkembaliberkelebat... jeritanngeriyang menyayat hati pun bergema memecahkan keheningan, semburan darah segar seperti pancuran air memancar keluar dan menyembur ke manamana. Tiga macam kejadian yang berbeda ternyata berlangsung pada saat yang hampir bersamaan. Tubuh si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan kakek berlengan iblis Khong Yu siang terpapas kutung sebatas pinggang, darah kental menyembur keluar membasahi seluruh tubuh Ku See hong, sehingga membuat pemuda itu berubah menjadi manusia darah .... Di bawah kerubutan lima tinggi, ternyata secara membinasakan tiga orang seperti ini benar-benar 1234 orang tokoh persilatan yang berilmu beruntun Ku See hong berhasil lawannya, kesempurnaan tenaga dalam menggidikkan hati.

Baru saja Ku See hong berhasil membinasakan ke dua orang thamcu tersebut dan berdiri tegak, suara tertawa seram telah berkumandang dari sisi kirinya... Entah sedari kapan, si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim telah menyelinap ke sisi kiri Ku See hong bagaikan sukma gentayangan, tahu-tahu telapak tangan kanannya yang bersinar keemas-emasan telah menghantam enam inci di samping kiri Ku See hong. Si anak muda itu hanya sempat mendengar gelak tertawa seram bergema dari sisi tubuhnya, lalu iga kirinya terasa sakit sekali di samping panas menyengat badan, semacam udara panas yang aneh segeramenusuktubuhnyadan merambat keatas... Perlu diketahui, si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim adalah seorang manusia yang amat licik dan berakal busuk, sewaktu melancarkan serangan tadi tenaga dalamnya sama sekali tidak dipancarkan secara langsung. Menanti telapak tangannya sudah hampir menyentuh tubuh lawan inilah, tenaga serangannya baru dilancarkan secara tiba-tiba.. Itulah sebabnya, tatkala Ku See hong menyadari datangnya ancaman bahaya maut dan bersiap sedia hendak menghindarkan diri, telapak tangan Tu Pak kim sudah berada hanya tiga inci saja dari sisi tubuhnya. Dalam terperanjatnya, buru-buru Ku See hong mengeluarkan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat nya untuk berusaha menghindarkan diri... Sayang sekali keadaan sudah terlambat. Baru saja Ku See gong memutar badannya setengah lingkaran, sebuah pukulan beracun Sian bun kim than dari Tu Pak kim sudah bersarang telak dipunggung kanan Ku See hong, Teriakan keras yang memekikkan telinga segera bergema memenuhi angkasa. 1235

Terlihat tubuh Ku See hong mencelat sejauh satu kaki lebih dari posisi semula, namun dengan cepat dia meronta bangun dan melompat dariatas tanah... Kini rambutnya sudah terurai kusut, seluruh badannya penuh bermandikan darah sedang dari ujung bibirnya darah kental masih meleleh keluar tiada hentinya. Bukan cuma begitu, seluruh kulit wajah nya mengejang keras, sepasang matanya memancarkan sinar kebuasan yang menggidikkan hati, dipandangnya wajah si pedang Sakti kayu baja Cu Pok dan Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim dengan penuh amarah. Sikapnya yang seram dan mengerikan ini, cukup menggidikkan hatisiapapun yang memandangnya. Pedang Hu thian seng kiamnya kini di genggam dalam tangan kanan, sementara kelima jari tangan kirinya dipentangkan lebarlebar, cahaya pedang yang menyoroti wajahnya membuat pemuda itu selain mengerikan juga menggidikkan hati setiap orang. Tangan kirinya bagaikan cakar iblis saja yang siap menerjang mangsa nya. Keadaannya waktu itu cukup membuat orang merasa tegang dan berdirisemua bulu kuduknya. Baik si Pedang Sakti kayu baja Cu Pok maupun telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim, kedua-duanya merasa bergidik setelah menyaksikan keadaan musuhnya, tanpa sadar mereka berdua bersama-sama mundur sejauh dua langkah. Terutama si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim, hatinya lebih lebih merasa terkejut bercampur terkesiap. Seperti yang diketahui, ilmu pukulan telapak tangan emas sukma cacadnya termasuk ilmu pukulan yang paling beracun di dunia ini, Ku See hong yang nyata-nyata sudah termakan sebuah pukulannya, ternyata tidak segera tewas, kejadian ini sudah cukup membuatnya terperanjat, apa lagi setelah terluka oleh pukulannya ditambah pula 1236

dengan beberapa pukulan yang lain, namun pemuda itu masih tangguhdanperkasa, inibaru membuathatinyakeder. KuSeehong masihtetapberdiri takberkutik ditempatsemula..... Suasana hening dan sepi yang mencekam seluruh angkasa, sekali lagi membuat perasaan Cu Pok serta Tu Pak kim bertambah tak tenang, mereka menduga serangan balasan yang dilancarkan Ku See hong berikut ini bisa jadi akan segera menentukan nasib mereka. Suasana tegang, seram dan mengerikan segera menyelimuti seluruh angkasa. Malam..... Membuat suasana bertambah mengerikan. Dipihak sini suasana hening dan sepi, sebaliknya dipihak lain pertarungan antara Keng Cin sin melawan Ceng Lan hiang masih berlangsung dengan serunya. Mereka berdua sama-sama pernah memperoleh sejilid kitab pusaka, jurus sakti yang dilawan dengan jurus sakti membuat pertarungan itu berimbang dan sukar di tentukan siapa yang lebih unggul dan siapa yang lebih lemah. Berbicara tentang kesempurnaan tenaga dalam, maka Ceng Lan hiang jauh lebih sempurna ketimbang lawannya, maka dari itu sepanjang pertarungan berlangsung. Ceng Lan hiang selalu melakukan sistim pertarungan adu kekerasan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat sekali lagi meluncur kedepan menghantamtubuh Keng Cin sin. Akan tetapi dengan suatu gerakan yang lincah dan cekatan serta mempergunakan jurus serangan yang lihay Keng Cin sin berhasil memunahkan hawa pukulan yang maha dahsyat itu. Kendatipun demikian, adakalanya Keng Cin sin kena terdesak juga sehingga mundur terus berulang kali, tentu saja dia berada diposisi bawah angin. 1237

Namun gerak serangan dari Keng Cin sin tidak menjadi kalut karena kejadian ini, malah jurus serangan yang dipergunakan makin lama bertambah aneh, angin pukulan yang dilepaskan juga makin lama semakin bertambah tangguh. Ceng Lan hiang benar-benar dibuat terkejut, sebenarnya dia mengira Keng Cin sin tak akan mampu menahan sepuluh jurus serangannya, tapi kini walaupun seratus gebrakan sudah lewat, lawannya masih tetap tangguh. Disamping itu, dia pun merasa jurus serangan yang digunakan Keng Cin sin rada mirip dengan jurus-jurus serangan yang di cantumkan dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip, tapi bila diperhatikan lebih seksama, ternyata jurus serangan itu berbeda, pokoknya dia semakin dibuat kesemsemoleh kelihayan musuhnya. Padahal dia mana tahu jurus serangan yang dipergunakan Keng Cin sin pun berasal dari kitab pusaka Cang ciong pit kip, hanya dia tak sempat mempelajari ilmu silat yang tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian bawah saja. Pertarungan antar jago lihay memang jauh lebih bermutu daripada pertarungan pertarungan lainnya, kadangkala gerakan mereka tampak enteng dan sederhana seakan-akan tiada sesuatu yang hebat, tapi ada kalanya serangan tersebut justru mengeledek dan cukup mengerikan hati. Padahal setiap gerakan yang mereka lakukan sudah cukup menentukan matihidup seseorang. Pertarungan yang berlangsung di antara ke dua orang ini benarbenar menggidikkan dan menyilaukan mata siapa pun. Tampak bayangan manusia saling menyambar, angin pukulan menyayat badan, membuat pasir dan rumput beterbangan di angkasa. Suasana bertambah dahsyat dan mengerikan, seakan-akan dunia mau kiamat saja. Ditengah berlangsungnya pertarungan sengit itu... Mendadaksatuingatan melintasdidalambenak CengLan hiang.. 1238

Menyusul kemudian sekulum senyuman licik yang amat sinis menghiasi wajahnya. Telapak tangannya yang putih mulus tiba-tiba diputar membentuk gerakan setengah lingkaran busur, lalu dengan cepat mendorongnya ke depan .... Bagaimana mungkin Keng Cin sin bisa menduga kalau Ceng Lan hiang telah berbuat licik? Rupanya membuat pukulan kirinya disaat sepasang tangan perempuan jalang itu diputar gerakan setengah lingkaran busur sambil melancarkan tadi, secara diam-diam jari tengah dan telunjuk tangan telah merogoh ke dalam sakunya mengambil sesuatu benda.

Angin pukulan Ceng Lan hiang yang maha dahsyat seperti gulungan ombak besar itu dengan cepat menggulung ke tubuh Keng Cin sin ..... Mencorong sinar benci yang mengerikan dari balik mata Keng Cin sin, telapak tangan nya balas diayunkan ke muka melepaskan pukulan yangtakkalahdahsyatnya. "Blaaammm .....!" Serentetan ledakan keras yang memekik kan telinga segera bergema memecahkan keheningan. Akibat dari bentrokan kekerasan ini, Keng Cin sin serta Ceng Lan hiang sama-sama tergetar mundur sejauh satu langkah lebih.... Disaat kedua belah pihak mundur selangkah itulah, pelan-pelan Ceng Lan hiang mengangkat telapak tangan kirinya keatas dadanya, kemudian mengarahkan ujung jari tengah dan telunjuknya ke arah Keng Cin sin dengan tangan kanan melindungi mulut, sorot matanya yangtajammengawasi terusgerakgerik lawannyatanpaberkedip. Sebaliknya Keng Cin sin yang sedang mundur ke belakang menyilangkan pula sepasang telapak tangannya didepan dada, dia mengira Ceng Lan hiang kembali akan melancarkan serangan dengan sekuat tenaga. 1239

Maka dia cepat-cepat menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya untuk bersiap sedia menghadapi segala kemungkinan yang tidakdiinginkan. Mendadak... Keng Cin sin mengendus bau harum semerbak yang sangat aneh menyebar di seputar situ, segera menyadari kalau gelagat tidak beres, pikirnya: "Habis sudah aku, rupanya keparat ini telah menggunakan siasat licik!", bersamaan itu pula Ceng Lan hiang memperdengarkan suara tertawa jalangnya yang penuh diliputi rasa bangga .... Tubuhnya secepat kilat menerjang maju lagi ke depan. Dalam pada itu, begitu Keng Cin sin mengendus bau harum yang aneh, ia segera merasakan kepalanya pusing tujuh keliling dan matanya berkunang-kunang, segenap kekuatan yang dimilikinya ikut punahpula hinggalenyaptakberbekas. Ceng Lan hiang tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini, jari tangannya dengan cepat disodok ke muka menotok jalan darah Keng Cin sin.... Dengusan tertahan bergema memecahkan keheningan. Akibat dari totokan itu, Keng Cin sin segera roboh lemas ke atas tanah. Gelak tertawa jalang sekali lagi berkumandang memenuhi angkasa .... Kini Ceng Lan hiang membalikkan badan, waktu itu Thi bok sin kiam Cu Pok, Tian hun kim ciang Tu Pak kim serta Ku See hong masih saling berhadapan dengan tubuh kaku, hanya ketiga pasang mata mereka yang berkilauan dan saling menatap dengan penuh amarah. Untuk beberapa saat lamanya Ceng Lan hiang tidak mengetahui permainan busuk apakah yang sedang mereka lakukan, sambil tertawa ringan tegurnya kemudian: 1240

"Hei, memangnya kalian sedang beradu banteng? Atau sedang taruhan ayam jago?" Rupanyasitelapaktanganemassukma cacadTu Pak kimsertasi Pedang sakti kayu besi Cu Pok sedang dibuat terkesiap oleh kemampuan Ku See hong melancarkan serangan. Teguran dari Ceng Lan hiang barusan terdengar pula oleh mereka berdua, cuma kedua orang ini tak berani bersuara atau pun berkutik, sebab mereka sedang menghimpun segenap hawa murni yang dimilikinya untuk menghadapi setiap serangan yang mungkin akan ditujukan ke arahnya. Kini Ceng Lan hang sudah berjalan mendekati pemuda itu, sepasang matanya yang tajam bagaikan sembilu memandang seluruh tubuh Ku See hong dari atas hingga ke bawah, kemudian sambiltertawajalang tegurnya: "Hei saudara cilikku, begitu parah luka dalam yang telah kan derita, Oooh... sungguh kasihan, biar cici segera mengobati luka mu itu" Ditengah pembicaraan, Ceng Lan hiang telah menyusup ke depan danberadahanyatigadepasajadarisisitubuhsianak mudaitu. Ku See hong mendengus tertahan, pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan kanannya segera digetarkan keras-keras... "Criiing!" Mendadak pedang Hu thian seng kiam itu terjatuh dari genggamannya. Menyusul kemudian seluruh tubuh Ku See hong gemetar keras, tampaknya dia segera akan roboh ke atas tanah. Ceng Lan hiang tertawa merdu, tangannya bertindak cepat dengan menyambar tubuh Ku See hong yang terjatuh kemudian memeluk nya kencang-kencang. Perubahan yang berlangsung secara tiba-tiba ini sama sekali diluar dugaan siapapun, kontan saja si pedang Sakti kayu baja Cu 1241

Pok serta si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim menjadi melongo dan berdiri tertegun. Ceng Lan hiang melirik sekejap wajah kedua orang itu, kemudian umpatnya sambiltertawa. "Kalian berdua betul-betul bloon, begitu juga engkau sebagai kakak seperguruannya, Huuuh aku, lihat nyali kalian berdua sudah dibuat pecah oleh kehebatannya" Rupanya luka parah yang diderita Ku See hong secara berulangulang telah membuat hawa darah didalam tubuhnya mengalami goncangan yang amat keras. Sedangkan diapun secara beruntun harus menggunakan jurusjurus gerangan sakti untuk meneter lawannya, kesemuanya itu membuat hawa murninya menderita kerugian yang amat besar. Keadaan ini semakin bertambah parah setelah Tu Pak kim berhasil menyarangkan pukulan Jian hun kim ciangnya. Waktu itu boleh dibilang seluruh tubuhnya sudah tidak nampak setitik tenagapun. Akan tetapi wataknya sangat keras kepala membuat pemuda ini enggan roboh ke tanah sebelum tenaganya betul-betul habis terkuras, maka sambil memaksakan diri dia mempertahankan terus posisi pedangnya untuk menggertak lawan, padahal waktu itu dia sudahtidak berkekuatanlagiuntuk melancarkanserangan. Maka menggunakan kesempatan disaat Si Pedang sakti kayu baja Cu Pok dan si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim dibuat keder oleh gerakannya, diam-diam dia mencoba menghimpun tenaga dalamnya untuk memulihkan kembali kekuatannya didalam waktu singkat. Tapi luka yang dideritanya terlampau parah, setiap kali hawa murninya coba digerakkan, ulu hatinya segera terasa sakit sekali bagaikan ditusuk-tusuk dengan pisau. 1242

Tatkala Ceng Lan hiang mendekatinya, diapun mengetahui gerakan lawan tersebut, sebenarnya dia ingin menggunakan pedang Hu thian seng kiamnya untuk membunuh perempuan ini. Tapi sewaktu dia menggerakkan tubuhnya untuk melancarkan tusukan, seluruh badannya segera menjadi sakit sekali, tulang belulangnya seperti pada terlepas dari badannya, disamping rasa sakityang merasuksampai ketulangsumsum. Saking tak tahannya menghadapi siksaan badan ini, akhirnya dia roboh dan tidaksadarkan diri. Ketika si pedang sakti kayu besi Cu Pok dan si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim mendengar perkataan itu, tanpa terasa mereka berpikir dihati. "Haah, sungguh memalukan!". Tapi Si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim segera berkata sambil tertawa nyaring: "Kepandaian silat yang dimiliki sumoay betul-betul lihay dan luar biasa, Ih heng sekalian benar tak becus dan tak mampu menandingi lagi" "Yaa, kalian berdua memang seperti gentong nasi saja" seru Ceng Lan hiang sambiltertawa ringan. "Benar, benar sumoay, memang gentong nasi" Pedang sakti kayu bajaCuPok menimpali sambiltertawalicik. "Hmmm, memangnya kalian gentong nasi semua, kalau tidak, manusia macamapakah kalian?" Si pedang sakti kayu besi Cu Pok yang menyaksikan tingkah laku perempuan itudiam-diam merasakegelian, umpatnyadihati: "Kau perempuan jalang, tampaknya begitu tergila-gila dengan keparat busuk ini, sekarang dia sudah menderita luka yang begitu parah, akan kulihat dengan cara bagaimana kau hendak mengajaknya bermain cinta, hmm, suatu ketika kau si perempuan jalangpastiakan mampuslantarankejalanganmuitu" 1243

Si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim tidak ketinggalan dia berkata pula: "Sumoay, seluruh tubuhnya penuh dengan darah, ini akan mengotori tubuhmu yang bersih, lebih baik ....... Mendadak paras muka Ceng Lan hiang berubah sangat hebat, bentaknya nyaring: "Mengapa menghajar dirinya sampai separah ini lukanya? Hmmm, makin lama kalian berdua semakin berani memandang rendah diriku . ..... Pedangsakti kayubesiCuPoktertawahambar. "Tidak berani, tidak berani, kami hanya melaksanakan perintah dari sumoay, kalau tidak dengan kesalahan yang telah dilakukan nya terhadap perkumpulan kita, mungkin sejak dulu jiwanya sudah dicabut, masadia masihdapathidupsampaisekarang" Ceng Lan hiang segera membungkukkan badannya memungut kembali pedang Hu thian seng kiam tersebut dan dimasukkan kembali kedalam sarungnya yang masih menggembol dibahu Ku See hong, setelah itu katanya dingin: "Sudah, tak usah banyak berbicara lagi, cepat bawa mereka dari sini!" Keng Cin sin terkena obat pemabuk, jalan darahnya tertotok pula, kinidiaberadadalamkeadaantaksadar. Pelan-pelan Jian hun kim ciang Tu Pok kim membopong tubuhnya dan berlalu dari situ menuju ke markas besar perkumpulan Ban sia kau ..... Waktuitutengahmalamsudah menjelangtiba. Cahaya lentera tampak memancar ke luar dari beberapa deret bangunan yang berlapis-lapis dalam kompleks markas besar perkumpulan Ban sia kau, sementara suasana hening mencekam sekeliling tempat itu. 1244

Didalam sebuah kamar kecil disuatu bangunan yang terpencil letaknya, tampak seorang gadis berbaju putih yang cantik jelita bak bidadaridarikahyangansedangduduk dibawah cahayalentera. Selapis perasaan sedih dan murung menghiasi seluruh wajahnya yang rupawan. Dia duduk tenang beberapa saat lamanya, kemudian pelan-pelan berjalan menuju ke depan jendela. memandang bintang yang bertaburan diangkasa, ia menggeleng sambil menghela napas sedih. "Aaaai, hinggasekarang mengapadiabelumnampakjuga...... Ternyata gadis berbaju putih ini adalah Him Ji im, si nona yang punyajanjidengan KengCinsinuntukberjumpa tengah malamini. Sejak berpisah dengan Ku See hong, sampai kini dia disekap terusdidalamruangan tersebut. Pada mulanya Him ji Im mengira Ku See hong sudah mati terjatuh kedalam jurang, tapi satu ingatan selalu memenuhi benaknya, dia yakin Ku See hong tak akan mati dalam keadaan begitu, namun seandainya di kemudian hari terbukti kalau pemuda itu sudah tewas. maka dia pun tak ingin hidup seorang diri dikolong langit ini... Dalam hatinya, dia benar-benar amat membenci ibunya Ceng Lan hiang. Tapi, sekalipun dia amat membenci Ceng Lan hiang, gadis ini tak berani menentang apalagi melawannya secara terang-terangan. Dalam hal ini Him Ji im sendiripun tidak tahu apa yang menyebabkan dia sampai begitu? Mungkin saja hal ini dikarenakan perasaan hormatnya dari seorang anak terhadap ibunya, atau mungkin juga dikarenakan sifat Him Ji im yang penuh welas asih. Tapi seandainya ada seorang yang dicintai mendukungnya agar berhianat kepada Ceng Lan hiang, maka tanpa memperdulikan 1245

segala akibatnya Him Ji im dapat menuruti perkataan orang itu, tentu saja orang itu adalah Ku See hong. Tengah hari kemarin, tiba-tiba saja ia mendapat berita kalau kekasihnya berhasil ditangkap Ceng Lan hiang dan dibawa ke istana Cun kiong tian untuk diajak.. Mendengar berita busuk yang sangat memalukan ini, hampir saja dia mati saking malu dan gusarnya, sebab setiap manusia di dunia ini mengutuk dan menyumpahi hubungan senggama diantara manusia semacam ini. Peristiwa tersebut benar-benar mengerikan dan menakutkan dirinya... Untung kekasihnya berhasil diselamatkan oleh seorang manusia berkerudungwarnawarni,kalautidak, mungkindiasudahtakpunya muka lagi untuk melanjutkan hidupnya didunia ini. Maka dia semakin membenci ibunya, kalau bisa ingin membunuhnya sampai mati meski sebagai akibat dia harus menanggung dosa sebagai anak yang tak berbakti tapi ia bertekad hendak membunuhnya. Bila niat tersebut dapat terlaksana, maka untuk menebus dosanya dia akan mencukur rambut menjadi pendeta dan hidup terpenciluntuk menebus dosasendiri maupun dosa ibunya. Karena dia tahu, nasibnya amat sedih sudah ditakdirkan untuk hidup dalam penderitaan, sekalipun dia amat mencintai Ku See hong, namun bagaimanapun juga dia merasa tak punya muka untuk hidup bahagia dengannya. Karena dia malu dengan perbuatan ibunya, dia malu menjadi putrinya, dalam hati kecilnya dia seolah-olah kekurangan sesuatu benda... Mendadak Him Ji im merogoh ke dalam sakunya dan mengeluarkan sejilid kitab, kemudian gumamnya dengan sedih: 1246

"Bila enci itu tidak kemari, secara diam-diam aku akan pergi meninggalkan tempat ini dan menghantar kitab ini kepadanya, kalau tidak Im Yan cu cici, kekasih engkoh Hong pasti akan mati dalam keadaan mengenas kan, dengan demikian engkoh Hong tentu akan lebih menderita, lebih sengsara dan kesepian. Engkoh Hong...... Ooooh Engkoh Hong, tahukah kau bahwa aku pun tak dapat hidup sebagai suami istri denganmu? Aaaaa.... Enci Keng Cin sin yang hendak dicari engkoh Hong entah sudah ditemukan belum? Engkoh Hong bilang dia amat mirip dengan ku, bukankah enci berkerudung warna warni pun sangat mirip dengan wajahku? Entah siapakah enci itu? Dia betul-betul amat misterius, sedang ilmu silatnya juga lihay sekali, apalagi enci itu begitu menyayangi aku, meski aku hanya berkumpul sehari saja dengannya, tapi dia menganggapku sebagai saudara sendiri saja, biladiapun mencintai engkoh Hong, hal ini pastiakan lebihbaik.. "Menurut catatan didalam kitab Ban sia cin keng, obat yang merupakan pemunah racun Im hwee si hun wan adalah Han sia cau, tapi tumbuhan macam apakah rumput Han sia ciu tersebut? Kemanakah harus dicarirumput itu. Rupanya Himji im telah manfaatkan kesempatan disaat Ceng Lan hiang dengan membawa kawanan jago lihay dari Ban sia kau untuk melakukan pengejaran terhadap Ku See hong tadi untuk menjumpai Keng Cin sin kemudian mencuri kitab pusaka Ban sia cin keng yang tiada ternilai harganya itu. Dalam kitab pusaka Ban sia cin keng memang dicantumkan obat penawar racun bagi obat perangsang Im hwee si hun wan tersebut, yaknirumput Hansiacau. Setelah bergumam seorang diri, pikiran Him Ji im kembali tenggelam ke dalam lamunannya, sementara titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya yang halus, mungkin dia sedang memikirkan kembali nasibjelekyangdialaminyaselamaini. Mendadak... 1247

Serentetan suara tertawa licik yang menyeramkan dan menggidikkan hati memotong jalan pikirannya yang belum habis itu. Dengan cepat Him Ji im memasukkan kembali kitab pusaka Ban sia cin kengnya ke dalam saku, kemudian membalikkan badan nya. Didepan pintu kamarnya tahu-tahu sudah muncul seorang pemuda yang lengan kirinya belum lama terpapas kutung, wajahnya amat pucat sementara sekulum senyuman cabul yang keji dan menyeramkan menghiasi ujung bibirnya, membuat siapa pun yang berjumpa dengannya tentu timbul perasaan seram dan ngeri. Begitu menyaksikan kemunculan pemuda itu, dengan gusar Him Jiimsegera membentak. "Ciu Heng thian, tahukah kau bahwa tempat ini merupakan daerah terlarang yang ditetapkan kaucu?" Pemuda berwajah pucat ini tak lain adalah si Pedang ular perak CiuHeng thianyangcabul, kejamdan takberperi kemanusiaanitu. Mendengar teguran mana, dia segera mencibirkan bibirnya dan memperdengarkan suara tertawa cabulnya yang memuakkan. "Adik Im, mengapa kau harus menampik kebaikan orang yang bersusah payah datang menjengukmu? Orang lain boleh sampai disini, mengapa aku tak boleh kemari? Tahukah kau bahwa aku sangat mencintai mu." Merah padam selembar wajah Him Ji im karena jengah setelah mendengar perkataan itu, segera bentaknya. "Manusia laknat yang tak tahu malu, rupanya kau sudah bosan hidup ....?" Dengan sikap yang sinis dan menghina si pedang ular perak Ciu Heng thian mendengus dingin. "Hmmm, benarkah Ih heng adalah manusia laknat yang tak tahu malu? Apakah lebih laknat dan tak tahu malu ketimbang ibumu itu? Heeehh....heeehh.... heeehh.... 1248

"Adik Im, tahukah kau bahwa ibumu sekarang sedang berangkat ke sorga dan ia bersama Ku See hong? Sedangkan manusia berkerudung warna warni yang sedang kau nantikan sekarangpun sedang disekap di ruangan hukuman?" "Adik Im, aku sudah lama sekali menantikan dirimu, kalau toh ibumu begitu cabul dan jalang, sebagai anak kau tak usah menuruti perkataannya lagi. mari kita kabur sejauh-jauhnya dari sini malam ini juga, asal kita bersembunyi diujung langit sana, bukankah kitapun masih bisa hidup dengan bahagia?" Ketika mendapat tahu kalau Ku See hong dan Keng Cin sin kembali tertangkap ibunya, Him Ji im benar-benar merasa amat terperanjat, dia merasa kepalanya seperti disambar geledek ditengah hari bolong, kontan pikirannya menjadi kalut dan dengan sempoyongan mundur kebelakang sebelum terjatuh ke atas pembaringan. Yang membuat hatinya amat sedih adalah perbuatan ibunya yang sedang..... dengan kekasihnya. Si pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa licik, sorot matanya mulai memancarkan sinar penuh dengan napsu birahi, ditatapnya wajah Him Ji im yang cantik dan halus itu tanpa berkedip, sementara napsu birahinya makin lama semakin memuncak. Pelan-pelan dia mulai menggeserkan badannya menghampiri Him Jiim, lalusambiltertawadinginkatanya. "Adik Im, kau anggap Ku See hong adalah seorang lelaki sejati ....? Hmm....hmm .. tahukah kau betapa tergila-gilanya dia atas ibumu ... ... Ketika berbicara sampai disitu, mendadak si pedang ular perak Ciu Heng thian menerjang maju ke muka dan secepat kilat menubruk keatastubuhHimJiim...... Him Ji im membentak gusar, sambil membalikkan tubuhnya tahutahu dalam genggaman tangan kanannya telah bertambah dengan 1249

sebilah pisau belati yang tajamnya luar biasa, secara ganas dia tusuk perut Ciu Heng thian. Tindakan yang dilakukan olehnya ini sama sekali diluar dugaan siapapun, sudah barang tentu tak sempat bagi si pedang ular perak Ciu Heng thian untuk menghindarkan diri. Bahu kirinya disekitar bekas kutungan lengannya segera tersayat pisau belati itu, sehingga muncul sebuah mulut luka yang panjangnya tiga inci, darah kental segera memancar keluar dengan derasnya. Ciu Heng thian menjerit kesakitan, sambil merintih dia mundur tiga empat langkah ke belakang dengan sempoyongan. Mencorong sinar gusar yang penuh kekejian dari balik mata si pedang ular perak Ciu Heng thian, serunya sambil menahan rasa benci yang meluap-luap: "Adik Im, dengan penuh kasih sayang aku selalu melindungimu secara diam-diam, siapa tahu kau justru tidak tahu diri, air susu kau dibalas dengan air tuba. ini berarti kau sendiri yang mencari penyakit, jangan salahkan lagi jika aku akan bertindak kejam kepadamu!" "Manusia laknat tak tahu malu, aku akan membalaskan dendam bagicici ImYancu,"bentak HimJi impenuh amarah. Sambil membentak nyaring, Him Ji im memutar senjata belatinya menciptakan selapis cahaya tajam, kemudian langsung ditusukkan ke dada Ciu Heng thian. Menghadapi ancaman tersebut, si pedang ular perak Ciu Heng thian segera tertawa dingin, jengeknya: "Kepandaian silatmu masih ketinggalan jauh sekali..." Sedikit saja Ciu Heng thian miringkan tubuhnya, tusukan pisau belati itu sudah mengenai sasaran kosong, kemudian sambil menggerakkan sepasang bahunya bagaikan sukma gentayangan saja secara aneh tapi cepat dia sudah mendesak semakin mendekati tubuh Him Ji im.. 1250

Gerakan tubuhnya benar-benar cepat luar biasa, tak sampai Him Ji im menggerakkan pisau belatinya, telapak tangannya sudah melepaskan sebuah bacokan yang keras sekali memaksa gadis tersebut mundur terus ke belakang. Perlu diketahui kepandaian silat yang dimiliki Him Ji im sesungguhnya sangat lihay, namun oleh karena pikirannya sedang kalut dan perasaannya kacau balau hal mana membuat tenaga dalamnya amat terpengaruh, coba kalau demikian, bukan suatu pekerjaan yang gampang bagi Ciu Heng thian untuk menaklukkannya dalam waktu singkat. Disaat Ciu Heng thian mengayunkan telapak tangan kanannya melancarkan bacokan tadi, tubuhnya turut menerjang pula ke depan, lalu secepat kilat mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kiri Him Ji im. Ilmu Ki na jiu hoat yang dipertunjukkan ini meski nampaknya seperti tiada keistimewaan apa pun, namun kecepatan nya selain luar biasa, bahkan arah sasarannya membuat orang sulit untuk menghindarkan diri. Apabila orang-orang biasa selalu mencengkeram pergelangan tangan kanan musuh yang menggenggam pisau belati, maka sasaran yang diarah oleh Ciu Heng thian adalah pergelangan tangan kirinya, oleh karena itu Sebelum Him Ji im sempat mengetahui keadaan yang sebenarnya, dia sudah kena dicengkeram secara telak. Tak terlukiskan rasa kaget dan ngeri Him Ji im menghadapi situasi seperti ini, secepat kilat pisau belati ditangan kanannya langsung ditujukan ke atas jalan darah sim kan hiat di tubuh Ciu Heng thian.. Ciu Heng thian segera menggoyangkan pergelangan tangan kiri si nona yang di cengkeram itu sehingga Him Ji im merasakan seluruh badannya menjadi kaku, darahnya bergolak keras dan kekuatannya seakan-akan punah dengan begitu saja. 1251

Tusukan pisau belatinya persis menusuk diatas pakaiannya dan "Traangg!" senjata itu jatuh ke atas tanah. Sepasang mata si pedang ular perak Ciu Heng thian yang diliputi cahaya kecabulan itu mulai memancarkan kobaran napsu birahi yang menyala-nyala, ditatapnya sekujur badan Him Ji im dari atas sampai ke bawah, kemudian sambil tertawa terkekeh-kekeh tiada hentinya dia berkata: "Adik Im, apakah Im Yan cu yang tadi kau maksudkan itu adalah perempuanyangtelah menelanpilImhweesihunwantersebut...?" "Heeehh....heeehhh....heehhh... adik Im, sesungguhnya aku sangat mencintaimu, namun kau tak tahu diri, maka terpaksa aku harus menempuh dengan caraku sendiri, sekarang aku masih mempunyai sebutir pil Im hwee si hun wan, dan pil ini akan kuhadiahkan untukmu" Ketika mendengar ucapan tersebut, Him Ji im menjadi terperanjat sekali hingga paras mukanya berubah hebat, akan tetapi urat nadinya sudah tercengkeram sehingga kekuatannya punah, dalam keadaan begini dia tak mampu berkutik lagi. Agaknya hawa napsu birahi yang membara didada si pedang ular perak Ciu Heng thian sekarang sudah mencapai pada puncaknya, dia sudah tak sabar untuk menunggu lebih lama. Mendadak tangan kanannya mengendorkan cengkeremannya padauratnadidipergelangan tangankiri HimJi im. kemudian menggunakan kesempatan di saat hawa murni gadis itu belum pulih, dengan gerakan cepat Ciu Heng thian mengayunkan kembali tangan kanannya untuk menotok jalan darah Him Ji im. Setelah itu dia membopong tubuh si nona dan membaringkannya ke atas ranjang, sementara tangan kanannya merogoh ke dalam saku dan mengeluarkan sebutir pil. ooo0dw0ooo 1252

BAB 58 SEBAGAIMANA telah diketahui, pil yang baru saja dikeluarkan dari saku Ciu Heng thian itu tak lain adalah obat perangsang yang paling cabul didunia saat ini, Im hwee si hun wan. Si pedang ular perak Ciu Heng thian kembali mengulangi cara yang pernah dilakukan untuk menghadapi Im Yan cu tempo hari, yakni pertama-tama ditotoknya jalan darah ya ci hiat dimulut Him Ji im, kemudian menotok jalan darah yang tiong hiat pada sepasang lengannya agar gadis itu tak mampu menghabisi nyawa sendiri guna melindungi kesucian tubuhnya. Kemudian sambil memperlihatkan pil perangsang Im hwee si hun wan yang berada ditangan kanannya, Ciu Heng thian memperdengarkan suara tertawa liciknya yang menyeramkan: "Heeehh..... heeehh.. .heeehh.... adik Im, aku yakin kau cukup memahami khasiat dari obat perangsang Im hwee si hun wan ini sehingga aku tak perlu menerangkan lagi, obat ini merupakan obat milik ibumu yang dihadiahkan sebanyak dua butir kepadaku, tentu dia tak pernah mengira kalau akhirnya putri sendiri yang menjadi korban, sekarang kau tentu sangat membenci ibumu bukan? Yaa, ibumu memang perempuan paling cabul dikolong langit dewasa ini, heeehh ..heeehh.... " Kembali dia perdengarkan suara tertawa nya yang licik, sinis dan menyeramkan. Titik-titik air mata kembali jatuh bercucuran membasahi wajah Him Ji im yang cantik, perasaan sedih yang dialaminya sekarang betul-betultakterlukiskandengan kata-kata. Dia membenci kebuasan dan kecabulan manusia laknat ini. Diapun membenci ibunya yang cabul dan banyak melakukan perbuatan terkutuk. Dia membenci langit yangtidakadil kepadanya. 1253

Dia membenci kepada diri sendiri karena tak bisa membela kesucian tubuhnya sampai mati ..... Dia benci karena tak dapat bersua dengan kekasih hatinya dan harus berpisah untukselamanya. Diapun benci karena tak dapat membantu kekasih Ku See hong yaituImYan cuuntuk membebaskandiridaripengaruh racun. Dia membenci karena tak dapat melihat jenazah ayahnya dan berziarah kesana untuk mewujudkan kebaktiannya sebagai seorang anak terhadap orang tuanya. Tujuh macam kebencian ini segera mencabik-cabik hatinya sehingga hancur tak berwujud lagi. Kini, Him Ji im tak mampu bersuara, tak bertenaga untuk meronta, ibarat seekor domba yang sudah diikat kencang-kencang, siap menerima perlakuan apapun dari orang lain. Hanya bedanya, jika domba masih dapat memperdengarkan suara mengembiknya yang mengenaskan pada saat akhir hidup nya, maka ia tak dapat berbuat demikian. Memandangrasabenci yangterpancarkeluar daribalik mata Him Ji im itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang sinis dan keji, katanya: "Heeehh....heeehh...heeehh. .. adik Im, tampak nya kau seperti sudah tak mampu menahan diri lagi, padahal akupun sudah tak sabar untuk menunggu lebih lama, mari kita manfaatkan kesempatan yang ada ini dengan sebaik-baiknya untuk bermain cinta, pil Im hwee si hun wan ini akan kuberikan kepadamu sekarang juga!" Selesai berkata, Ciu Heng thian lantas mengambil pil berwarna merah itu dan siap dicekokkan kemulut si nona....." Siapa tahu disaat yang paling kritis itulah... Mendadak... 1254

Berkumandang suara tertawa panjang yang dingin, rendah dan amat berat! Suara tertawa tersebut tinggi melengking dan amat menusuk pendengaran, tapikedengarannyakecil bagaikan suaranyamuk. Cuma saja dibalik gelak tertawa tadi terkandung rasa benci, sedih.. sertarasadendamyang meluap-luap! Begitu mendengar suara tersebut, si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah tahu kalau orang yang datang berilmu sangat tinggi. Tentu saja dia tidak akan menyangka kalau orang ini tak lain adalah manusia nomor wahid dikolong langit dewasa ini. Ciu Heng thian segera memutar lengan kanannya yang masih utuh dan siap melancarkan sapuan kearah mana datangnya suara tertawa tadi. Siapa sangka baru saja lengannya akan digerakkan, tahu-tahu dari belakang tubuh nya telah muncul sebuah tangan yang putih mulus dan langsung mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kanannya, seketika itu juga hilang lenyap seluruh kekuatan yang dimilikinya. Tak terlukiskan rasa kaget dan ngeri si pedang ular perak Ciu Heng thian menghadapi kejadian seperti ini, cepat-cepat dia berusaha untuk mengerahkan tenaga Tay ih kun goan khikang nya untuk mencoba membebaskan diri dari pengaruh cengkeraman maut itu. Tapi kenyataannya, jangan lagi melepaskan diri dari cengkeraman, tenaga Tay ih kun goan khi kang saja sudah tak mampu lagi, dengan demikian dia baru betul-betul ketakutan setengah mati, sukmanya serasa melayang meninggalkan raganya, sebab dari sini dapat diketahui kalau kepandaian silat yang dimiliki orangitujauh lebihtangguh daripada dirinya. Dengan cepat dia berpaling ke belakang, kebetulan sekali sorot matanya saling membentur dengan sorot mata yang tajam dari orangitu, takkuasa lagi hatinyabergidik dan merinding. 1255

Ternyata pihak lawan adalah seorang perempuan berwajah cantik, dan berambut putih. Orang ini bukan lain adalah Seng sim-cian li Hoa Soat kun! Sambil memberanikan diri si pedang ular perak Ciu Heng thian segera menegur: "Siapakah kau? Apa maksudmu mendatangi markas besar perkumpulan Ban sia kau kami?" Seng Sim cian li Hoa Soat kun tidak menanggapi pertanyaan dari Ciu Heng thian tersebut, sorot matanya yang tajam segera dialihkan kewajah Him Ji im yang masih tergeletak diatas pembaringan, kemudian ujarnya dingin: "Kau adalah Him Ji im?" Dalam keadaan tertotok jalan darahnya, tentu saja Him Ji im tak sanggup berbicara, sedang dihati kecilnya sungguh merasa terkejut atas ketangguhan ilmu silat yang dimiliki orang ini, bahkan yang lebih mengejutkan lagi adalah dia mengetahui namanya, ini menunjukkan bahwa... Mendadak... Seng sim cian li Hoa Soat kun mengebaskan tangan kirinya, segulung angin pukulan segera menyambar ke tubuh Him Ji im. Tiba-tiba saja Him Ji im bersin berulang kali, jalan darahnya yang tertotokpunsegeramenjadibebas kembali, Sambil melompat bangun, Him Ji im segera berseru: "Him Ji im mengucapkan banyak terima kasih atas pertolongan dari locianpwee.. Seng sim cian li Hoa Soat kun manggut-manggutkan kepalanya sebagaitandamembalashormat, lalu pujinya "Kau memang cantik jelita, bagaikan bidadari dan tenang serta halus ...." 1256

Kemudian setelahberhentisejenak, dia berkatalebihjauh: "Semalam, bukankah ada seorang manusia berkerudung warna warni datang mencari mu? Apakah ia telah berhasil mendapatkan kitab pusaka Ban sia cin keng?" Denganwajahberseri karenagembiraHimJi imsegeraberseru. "Locianpwee, jadi kau adalah gurunya enci Im Yan cu, Seng sim cian li Hoa Soat kun locianpwee?" Sementara itu si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah merasakan hatinya dingin separuh, apalagi setelah mengetahui siapa gerangan manusia yang berada dihadapan nya sekarang, sadarlah dia bahwa nasibnya jauh lebih banyak buruk nya ketimbang satu keberuntungan. Pelan-pelan Seng sim cian li Hoa, Soat kun mengangguk, lalu berkata dingin. "Apakah Hiat mo buncu telah datang?" Seakan-akan teringat akan sesuatu, tiba-tiba Him ji im menjerit kaget, kemudian katanya. "Barusan manusia laknat ini mengatakan bahwa enci tersebut beserta Ku See hong telah tertangkap semua, mari kita segera menyelamatkan mereka" "Untuk sementara waktu mereka tak bakal mati, kita tak perlu terlalu terburu nafsu untuk mencari mereka" Ucapan mana kontan membuat Him ji ini menjadi tertegun lalu pikirnya kemudian. "Aneh, mengapa sikapnya begitu dingin seperti es, seakan-akan dia memang seorang manusia berdarah dingin ....." Sementara dia masih berpikir, Seng sim cian li Hoa Soat kun telah berpaling ke arah Ciu Heng thian, kemudian dengan sorot mata memancarkan hawa pembunuhan menggidikkan hati, ia berkata dengan suara sedingin es. 1257

"Jadikau yangbernamasi pedangularperakCiuHeng thian....." Dengan pandangan ketakutan bercampur ngeri, si pedang ular perak Ciu Heng thian memandang sekejap ke arah Hua Soat kun kemudian membungkamdiridalamseribubahasa. Kembali Seng sim cian li Hoa Soat kun berkata: "Manusia laknat, kau ingin mampus dengan cara yang bagaimana ........?" Waktu itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah benarbenar putus asa, tapi dasar licik dan banyak akal muslihatnya, tibatiba saja dia mendengus sinis, lalu dengan wajah yang tenang dan sama sekali tidak menampilkan perasaan takut barang sedikitpun jua, katanya dengan dingin. "Kau adalah seorang Bu lim cianpwee, tapi dalam kenyataannya menggunakan cara yang begini licik dan rendah untuk menguasahi orang, hmm kejadian ini benar-benar membuat hatiku merasa sangat tidak puas.. "Manusia bedebah, laknat cabul yang tak tahu malu, dalam keadaan begini kau masih mencoba untuk gagah gagahan? Hmm, akan kubunuh kau!" bentak Him ji imdengan gusar. Gadis itu menyambar pisau belatinya dari atas tanah, kemudian diantara kilatan cahaya tajam, ia sudah melancarkan sebuah tusukan kedada Ciu Heng thian. Seng sim cian li Hoa Soat kun yang mencengkeram pergelangan tangan kanan Ciu Heng thian segera membetotnya kesamping, seluruh tubuh Ciu Heng thian segera terbetot sehingga bergeser sejauh tiga depa lebih dari posisi semula dan terhindar dari tusukan pisau belati Him ji im. Menyaksikan kejadian ini Him ji im jadi tertegun dan berdiri melongo, dia tak habis mengerti mengapa manusia laknat tersebut tidakdibiarkan mampus saja. 1258

Dengan suara sedingin salju Seng sim cian li Hoa Soat kun berkata: "Keenakan jika manusia semacam ini dibiarkan mampus dengan begitu saja, paling tidak dia mesti merasakan dulu siksaan hidup" Pucat pias paras muka pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar ucapan ini, sedemikian pucatnya wajahnya sampai seperti mayat yang muncul dari liang kubur, kulit wajahnya turut mengejang keras menahan penderitaan dan siksaan hatin yang menghebat. lnilah siksaan hatin yang berat dari seseorang yang sedang menghadapiancamanbahaya maut. Dengan nada yang seram ia segera berteriak. "Kau manusia laknat, bila berani menggunakan cara yang terkutuk untuk menyiksa diriku, sampai matipun aku orang she Ciu takakan memejamkan matadengan meram. Dengan gusar Seng sim cian li Hoat Soat kun segera membentak nyaring. "Lebih banyak manusia lain yang mati secara mengenaskan ditanganmu, toh mereka mati juga dengan mata yang meram. "Hmm..siapa menanam pohon kebajikan, dia akan peroleh buah kebajikan siapa menanam pohon kejahatan, dia akan peroleh buah kejahatan pula, hari ini, aku akan mempergunakan cara yang pernah kau lakukan terhadap orang lain untuk menyiksa dirimu, akan kulihat sampai dimanakah kau si manusia laknat dapat mempertahankan diri..... Walaupun pedang ular perak Ciu Heng thian sendiri tak ingin cepat-cepat mati tapi dia tahu dirinya bakal menderita siksaan yang paling keji dan paling kejam terlebih dulu sebelum mati sungguhan, daripadatersiksadia lantas memutuskanuntukbunuhdiri saja.... Berpikir demikian dia lantas membuka mulutnya dan siap akan menggigit putus lidahnya... 1259

Sayang sekali Seng sim cian li Hoa Soat kun terlalu cermat, sorot matanya pun sangat tajam, baru saja dia menggerakkan bibirnya, tahu-tahu jalan darah Ya-si hiat Ciu Heng thian sudah ditembusi oleh desingan angin tajam sehingga menjadi kaku. Dengan suatu gerakan cepat Hoa Soat kun melepaskan pula beberapa totokan yang menghajar seluruh jalan darah penting di tubuhnya, setelah itu dia baru mengendorkan cengkeramannya pada pergelangan tangan kanannya. Kepada Him Ji im diapun bertanya. "Apakah kau mempunyai cara yang paling keji untuk menghukum dia...? Selamat hidup Him Ji im sangat jarang membunuh orang, lagipula diapun tidak mempunyai sesuatu tujuan, sudah barang tentu gadis ini tidak memiliki sesuatu cara untuk menyiksa pemuda cabul tersebut. DengansuaralembutHimJi im lantasberkata. "Hoa locianpwee, terserah dengan cara apa kau hendak menghukum dirinya" Tiba-tiba dari balik mata Seng sim cian li Hoa Soat kun mencorong keluar serentetan cahaya tajam dan buas, katanya dengan gemas. "Untuk menghadapi manusia laknat seperti ini, lonio ingin menyuruh dia rasakan cara kematian yang paling keji dan paling berarti di dunia ini" "Dengan cara apakah locianpwee ingin membunuhnya?" Pelan-pelan Seng sim cian li Hoa Soat kun mengangkat tangan kanannya, lalu menjawab dengan suara berat: "Akan kucekokkan pil Im hwee si hun wan ini ke dalam mulut nya... 1260

Tiba-tiba merah selembar wajah Him Ji im karena jengah, ujarnya agak tergagap. "Locianpwee, apabila dia menelan pil tersebut, sudah pasti perempuan lain akan menjadi korban dari kerakusannya" Maksud Him Ji im, setelah menelan pil Im hwee si hun wan nanti, Ciu Heng thian tentu akan terangsang dan menjadi gila, dalam keadaan demikian sudah pasti dia akan mencari perempuan lain untuk melampiaskan napsu birahinya. Sambil tertawa dingin Seng sim cian li Hoa Soat kun berkata: "Akan kukutungi lengan dan sepasang kakinya, akan kulihat dengan cara bagaimana dia akan pergi meninggalkan tempat ini? Serasa terbang nyawa pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar perkataan itu, tiba-tiba saja dari balik matanya mencorong ke luar sorot mata minta belas kasihan, artinya dia memohon agar dapat diberi kematian secara utuh. Perlu diketahui, barang siapa telah menelan pil Im hwee si hun wan tapi tak dapat melampiaskan napsu birahinya secara leluasa, dia akan merasakan sesuatu siksaan yang maha berat, nadinya akan meledak dan pecah, sudah barang tentu penderitaannya menjelang saat kematian tak akan terlukiskan dengan kata-kata. Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa dingin lagi dengan sinis, kemudian ujarnya: "Oooh, rupanya kau pun takut mati? Terus terang saja kukatakan kepadamu, mati karena pecahnya urat nadi masih belum terhitung kematianyangpaling keji, sebelumitu akan kutotokdulu kedelapan urat nadi penting ditubuhmu agar nadimu tak sampai pecah, namun darah akan mendidih didalam tubuhmu kemudian memancar keluar melalui setiap pori-pori ditubuhmu, aku pikir hanya cara kematian semacaminilahyangpaling sesuaiuntukmu" MendadakHimJi imberseru dengangelisah: 1261

"?Hoa locianpwee, kalau hendak turun tangan, lakukanlah dengan segera, Enci Hiat mo buncu disekap mereka didalam ruang hukuman, sedangkan Ku See hong telah dibawa..... dibawa ibuku menuju ke istana Cun kiong tian, apabila kita tidak secepatnya menolong mereka, akan merasa menyesalsepanjang masa...." Mendadak paras muka Seng sim cianli Hoa Soat kun berubah menjadiamattaksedapdipandang, ujarnyadengansuaradingin: "Him Ji im, tahukah kau akan dosa-dosa ibumu?" Menyinggung kembali tentang dosa-dosa ibunya, Him Ji im merasakan hatinya amat sedih, sebab setiap perbuatan dari ibunya merupakan perbuatan terkutuk yang sangat memalukan, sebagai putri Ceng Lan hiang tentu saja dia sendiripun merasa tak punya mukauntukbertemudengan orang. Titik titik air mata segera jatuh bercucuran membasahi wajahnya, dengan sedih dia berkata: Hoa locianpwee, aku... aku mengerti akan hal ini. aku... aku hendak membunuhnya dengan tanganku sendiri..." Saat itu, Him Ji im benar-benar merasa sedih sekali, dia merasa hatinya hancur lebur karena pedihnya. Tiba-tiba Seng sim cian li Hoa Soat Kun ikut menghela napas panjang, nadanya pun penuh kedukaan. Suara gemerincing nyaring bergema memecahkan keheningan. Tahu-tahu Seng sim cian li Hoa Soat kun telah meloloskan pedang ular perak yang menggembol dibelakang bahu Ciu Heng thian ..... Kini wajahnya dingin dan kaku, sama sekali tidak berperasaan barang sedikitpun jua, tangan kirinya ketika diayunkan ke depan diiringi lekukan jari tangan, memancarlah delapan gulung hawa serangan yang serentak menghajar delapan buah jalan darah penting ditubuh Ciu Heng Thian. 1262

Menyusul kemudian pil Im hwee si hun wan dilemparkan pula ke dalam mulutnya yang langsung mengggelinding ke dalam perut. Ketika cahaya perakberkelebat lewat... Semburan darah segar memancar ke empat penjuru .... Dalam keadaan tertotok jalan darahnya, tak sempat lagi bagi Ciu Heng thian untuk memperdengarkan jeritan ngerinya, tahu-tahu kedua belah kakinya sebatas lutut sudah terpapas kutung, sementara badannya segera terjatuh ke atas tanah. Secara beruntun Seng sim cian li Hoa Soat kun mengayunkan pula tangan kirinya melancarkan beberapa buah pukulan jari tangan. Beberapa buah jalan darah disekitar lutut segera tertotok sehingga darah yang mengalir segera terhenti dan menghindarkan manusia laknat itu mati karena kehabisan darah. Menyusul kemudian jalan darah diatas bahu lengan kanannya ikut tertotok pula. .. Dimana cahaya tajam berkelebat lewat, lengan kanan Ciu Heng thian kembali terpapas kutung sebatas bahu. Sekarang, Ciu Heng thian telah berubah menjadi seorang manusia yang sama sekali tidak beranggota badan, ia tidak mengeluh ataupun mengerang kesakitan, tapi wajahnya mengejang sangat keras, peluh sebesar kacang kedelai jatuh bercucuran bagaikan hujan, sepasang matanya melotot besar dan memancarkan sinar kemerah-merahan. Tampaknya rasa benci Seng sim cian li Hoa Soat kun belum mereda, pedang ular perak yang berada ditangannya tiba-tiba memancarkan cahaya tajam dan memperdengarkan suara yang memekikkan telinga... Sekarang seluruh wajah Ciu Heng thian yang pucat pias bagaikan mayat berubah menjadi merah darah, sementara batang hidungnya lenyap entah ke mana. Mimik mukanya kini sudah berubah menjadi mengerikan sekali seperti iblis buas 1263

Namun sepasang matanya masih melototi Hoa soat kun dengan pandangan gusar dan penuh kebencian... Tentu saja sorot mata itu penuh dengan pandangan sinar benci dan dendam... Dia seakan-akan hendak membalas dendam terhadap siksaan keji yang ditimpakan kepadanya sekarang. Namun hal ini sudah jelas tak mungkin terjadi, karena mustahil dia dapat menuntut balas dengan keadaan seperti sekarang, dia hanya memperoleh bagian siksaan dan penderitaan belaka .... Sambil mendengus dingin Seng sim cian li Hoe Soat kun berkata lagi. "Hmmm" matamu berani melototi aku! Bagus, akan ku suruh kau jadi setan buta di akhirat nanti!" Secara keji Hoa Soat kun mengangkat pedang ular peraknya lalu melakukan gerakan mencungkil ke depan, sepasang mata Ciu Heng thian segera terkorekkeluar Tidak, bukan terkorek keluar .... Coba lihatlah! Sepasang biji matanya bukan melotot ke luar berikut kulit kelopak mata, melainkan biji kelopak mata itu menggelinding sendiri ke sisi telinga sebelah kiri dan kanannya, sambil bergetar tiada hentinya. Namun berhubung biji matanya masih terikat oleh otot dan urat lainnya, maka kedua benda indera itu tidak sampai terjatuh ke bawah, melainkan hanya bergelantungan belaka. Darah kental yang berbau amis mengucur ke luar dengan derasnya dari balik kelopak matanya yang berlubang mengalir lewat biji matanya dan membasahi kedua biji bola mata tersebut sebelum menetes ke atas tanah. Pemandangan semacam ini benar-benar menggidikkan hati siapa pun yang memandangnya. 1264

Bahkan orang akan merasa ngeri untuk memperhatikan lebih lanjut.... Him ji im segera berpaling ke arah lain, ia tak berahi menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu. Untuk menghindari musuhnya keburu mati karena kehabisan darah sebelum siksaan di alaminya, cepat-cepat Seng Sim cian li Hoa Soat kun mengayunkan tangan kirinya melancarkan serentetan hawa murni untuk menyumbat jalan darah pada sepasang kaki lawan. Kemudian tangan kanannya diayunkan ke depan dan pedang ular perak tersebut dengan berubah menjadi sekilas cahaya putih langsung meluncur keluar melalui jendela. Dengan nada suara yang kaku dan tidak berperasaan, perempuan itu berkata: "Nah, silahkan kau menunggu siksaan dan penderitaan yang lebih hebatdalamkeadaansepertiini!" -ooo0dw0ooo BERBICARA sampai disitu, Seng sim cian li Hoa Soat kun berpaling kearahHimJi imsambil berkatapula. "Mari kita tinggalkan tempat itu!" Dari balik mata Him Ji im tiba-tiba memancar keluar sorot mata yang penuh dengan nada memohon, katanya dengan sedih. "Hoa locianpwee, kumohon kepadamu untuk mengampuni ibuku, bebaskanlah dia dari penyiksaan semacam ini, biar.... biarlah aku sendiri yang membunuhnya, harap kau..... kau jangan turun tangan kepadanya." Bagaimanapun bejadnya moral Ceng Lan hiang, perempuan itu tetap merupakan ibunya, meski Ceng Lan hiang tak pernah memberikan kasih sayang seorang ibu kepadanya selama ini, namun 1265

ia merasa tak tega membiarkan ibunya mengalami siksaan dan penderitaan yang begitu kejam. "Kau sungguh-sungguh berani membunuh ibumu sendiri?" tegur Seng sim cian li Hoa Soat kun dingin. Him Ji im menghela napas panjang. "Ibuku jahat, kejam dan banyak mencelakai umat persilatan, meski sudah matipun sukar untuk menebus dosa-dosanya itu, apalagi dia telah membunuh ayahku, akupun akan membunuhnya, sebab aku harus membalaskan dendam bagi kematian ayahku" Menyinggung kembalitentangayahperempuan ini, Seng simcian li Hoa Soat kun menghela napas panjang, dia merasa luka didalam hatinya kembali tersentuh. Begitulah, setelah menghela napas panjang dengan amat sedihnya dia berkata: "Baiklah, memang sudah seharusnya kau yang turun tangan sendiri!" Berbicara sampai disini berangkatlah mereka berdua menuju ke ruangan hukuman dari perkumpulan Ban sia kau untuk menyelamatkan Keng Cin sin. Jeritan ngeri yang menyayat hati kedengaran bergema memenuhi angkasa, itulah jeritan dari Ciu Heng thian yang mulai tersiksa diatas tanah. Sekujur badannya mulai bergetar keras bagaikan gelombang samudra karena sakit dan menderitanya ....... Sementara kedua biji bola matanya yang melompat keluar turut bergema pula seolah-olah bisa melompat kesana kemari. Rupanya racun obat perangsang Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuhnya sudah mulai menyebar dan menunjukkan daya kerjanya ..... 1266

Kini, seluruh badannya dipenuhi aliran nafsu birahi yang panas menyengat, aliran birahi tersebut menerjang ke seluruh bagian nadi pentingnya sehingga menimbulkan penderitaan yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Penderitaansemacaminiamathebatdan luarbiasasekali ..... Padahal saat ini dia berada dalam keadaan lemah, tiada satu bagian pun dari anggauta badannya yang mampu merasakan penderitaan dan siksaan dahsyat yang munculnya dari dalam. Kulit wajahnya yang menyeringai seram, kini semakin mengejang keras hingga berkerut kencang. Sedang kedua biji bola matanya yang menonjol keluar turut bergetar pula dengan hebatnya .... Tapi bergetarnya bola mata tersebut, mendatangkan semacam penderitaan baru yang jauh lebih hebat baginya. Kejernihan otak Ciu Heng thian saat ini masih tetap utuh, sedang hati kecilnya benar-benar merasa benci sekali kepada Thian, karena memberisiksaanyangbegitu berat menjelangsaatajalnya, dia ingin berteriakingin menjerit, ingin mendesis...... Namuntaksebuah punyangbisadialakukan. Dia seakan-akan harus menerima siksaan dan penderitaan tersebut dengan mulut membungkam. Yaa, benar! Dia memang harus menerima segala sesuatunya itu tanpa berbicara. Sebab inilah buah dari semua perbuatan yang pernah dilakukannyaselama ini, semacampembalasanyangdirasakannya. Haruskah dia membenci langit? Ataukah membenci kepada sesama manusia? Tidak! Dia hanya membenci diri sendiri menyesali diri sendiri yang telah banyak berbuat dosa dan kesakitan dimasa lampau. 1267

sebab hanya dengan cara inilah dia baru dapat melepaskan sukmanya darisemua penderitaan. Seringkali manusia memang menjatuhkan dirinya sendiri ke lembah kehancuran, ada kalanya disaat dia hendak melakukan suatu perbuatan jahat, walaupun sadar dirinya bahwa perbuatan itu akan memperoleh pembalasan, toh ia tetap bersikeras melakukannya. lnilah yang dinamakan napsu berhasil mengalahkan kesadaran seseorang? Tidak! tidak mungkin begitu!, karena kesadaran manusialah yang seringkali menangkan segala sesuatunya. Kalau dia sampai melakukan kejahatan, berarti watak jeleknya yang mendorong ia berbuat begitu. Tentu saja ada sementara orang yang menyadari kesalahannya dan bertobat bila saat ajalnya dan saat pembalasan telah tiba, namun sayang waktu demikian ini sudah tak sempat lagi, karena sudah tiada harapan untuk tertolong lagi. Cuma, menyesal dan bertobat sebelum ajal memang jauh lebih baikdaripadasamasekali tidak bertobat. Seperti apa yang diajarkan dalam agama penyesalan serta bertobatmerupakanpelepasansukma daribeban berat. Oleh sebab itu, penyesalan dan bertobat menjelang kematian hanya semacam pelepasan belaka bagi sukma dari beban berat, bukan berarti bisa menghilangkan segala dosa dan kesalahan yang pernah di lakukannya sepanjang hidup. Walaupun jiwanya telah kembali kealam baka, namun nama busuknyatetaptertinggalsepanjangjalan di alamsemestaini. Ciu Heng thian bukan termasuk seorang manusia yang mau menyesal dan bertobat menjelang saat ajalnya, rohnya boleh di bilang merupakan roh yang jahat dan penuh dosa. 1268

Penderitaan dan siksaan badan yang dialaminya, kian lama kiau bertambah hebat dan kuat menyusul berlalunya sang waktu. Penderitaan tersebut tidak terbatas pada salah satu bagian tubuh saja, melainkan seluruh bagian tubuhnya. Baik dikulit, didaging maupun dalam tulang belulang .... Berada dalam keadaan seperti ini, dia bersedia mati secepatnya, namun panca indra serta segenap bagian tubuhnya tak sebuahpun yang bersedia mentaati keinginannya itu, maka diapun harus menerima segala sesuatunya dengan membungkam. Menerima... Menerima. ... Mendadak .... Lamat-lamat terendus bau amisnya darah yang sangat tebal menyelimutiseluruh angkasa. Rupanya dari setiap lubang pori-pori tubuh Ciu Heng thian yang tergeletak di tanah, lamat-lamat memancar keluar noda darah yang segera membasahi seluruh pakaiannya. Mengikuti berlalunya sang waktu, tubuh Ciu Heng thian yang mengejang keraspun makin mereda sebelum akhirnya sama sekali menjadi tenang... Setiap titik darah yang berada dalam tubuhnya telah mengalir keluar melaluipori-pori badannya. Maka diapun matilah, mati setelah menerima siksaan dan penderitaan yang paling keji di kolong langit, Thian pun tidak memberi kesempatan kepadanya untuk melakukan apa yang lazimnya dilakukan seseorang yang mendekati ajalnya, atau paling tidakjeritan ngeriserta keluhan duka... -ooo0dw0ooo 1269

Jilid 38 KU SEE HONG telah ditangkap Ceng Lan hiang dan di bawa menuju ke istana Cun kiong tian. Ceng Lan hiang, si perempuan cabul ini benar-benar bersikap istimewa terhadap Ku See hong, bahkan ia tak segan-segan mempergunakan berbagai macan obat-obatan yang mahal harganya untuk mengobati luka yang diderita Ku See hong. Apakah dia bertujuan untuk merasakan kepuasan seksual dari Ku See hong yang gagah dan perkasa! Ataukah pelampiasan rasa cinta dan kasihnya terhadap Ku See hong ....? Kalau mesti dijawab pertanyaan di atas, maka jawabannya adalah kedua-duanya. Watak Ceng Lan hiang memang cabul dan jalang, boleh dibilang sampai matipun ia tak dapat merubah kebiasaannya ini. Seperti misalnya dengan jelas ia sudah mendapat tahu kalau antara putrinya dengan Ku See hong sudah mempunyai hubungan suami istri, sebagai seorang ibu, seharusnya dia tak sampai berbuat mesum dengan menantu sendiri. Tapi dalam kenyataannya, dia tetap bertekad hendak memperoleh kepuasaan seks dari Ku See hong. Kalau ditanya mengapa? Maka bisa di jawab hal ini disebabkan Ceng Lan hiang amat mencintai Ku See hong, benar-benar mencintainya setulus hati. Sepanjang hidupnya di dunia ini, boleh di bilang dia hanya mencintai Ku See hong seorang. Ku See hong tetap berbaring diatas pembaringan di ruang Cun kiong tian dalam ruangan setengah telanjang, sepasang matanya terpejamrapat-rapat, tampaknyaiabelumsadarkandiri. 1270

Luka-luka diseluruh tubuhnya telah ditaburi bubuk obat, bahkan sudah merapat dan tumbuh kulit baru. Sebagaimana diketahui, Ku See hong pernah minum darah mestika naga bumi yang langka dan tak ternilai harganya, maka walau pun sedang menderita luka dibadan, wajahnya tetap merah padam dan bersinar terang. Justru wajahnya yang merah bercahaya inilah merupakan daya pikat bagi kaum wanita. Disisi tubuhnya berbaring pula sesosok tubuh yang berada dalam keadaan telanjang bulat, kulit badannya halus dan putih bagaikan susu, benar-benar sesosok tubuh yang cukup membuat hati orang bergetar. Dengan sepasang matanya yang genit memikat dan memancarkan rangsangan napsu birahi yang membara, tiada hentinya dia awasi wajah Ku See hong yang masih tertidur .... Tampaknya dia sudah tak sanggup menahan kobaran napsu birahinya yang memuncak, tidak menunggu sampai Ku See hong sadar, dia mulai melakukan gerakan-gerakannya yang erotik... Dengan cepat dia merangkul tubuh Ku See hong, kemudian membalikkan badan dan menindih diatas pemuda tersebut. Sementara bibirnya yang kecil mungil mulai menciumi dan bergeser tiada hentinya ke seluruh wajah Ku See hong . ... Sikapnya sekarang bagaikan seseorang yang sudah seratus tahun tak pernah mencicipi rasanya daging saja, begitu birahinya memuncak, maka ibaratnya bendungan yang jebol diterjang air bah, betul-betul meluberdantak terbendunglagi... Yaa, Ceng Lan hiang memang tersohor karena napsunya yang kelewat besar, boleh dibilang saban hari dia membutuhkan dua kali permainan senggama untuk memuaskan nafsu birahinya. Padahal selama beberapa hari belakangan ini, ia tak pernah menjamah seorang lelakipun, bahkan berhubunganpun tidak, 1271

bayangkan saja bagaimana mungkin keadaannya tidak sedemikian rakusnya sepertiseratus tahun takpernah ketemu daging saja... Disaat permainan cinta akan dilanjutkan ke babak yang lebih menyeramkan. Pada saat itulah, dari balik pintu kamar pelan-pelan muncul seseorang, dia adalah seorang gadis berbaju putih. Dengan cepat gadis itu dibuat terperana oleh pemandangan panas yang terbentang di depan mata. Lalu paras mukanya dengan cepat berubah menjadi merah membara karena jengah. Titik-titik air mata jatuh berucucuran membasahi kelopak matanya yang indah. Pemandangan yang terbentang didepan matanya membuat ia sakit hati, perasaannya bagaikan disayat-sayat dengan pisau sehingga mengucurkan darah. Yaa, gadis itu sangat sedih. Diapun merasa malu .... Benci.. . Sambil menggertak gigi, dengan cepat ia meloloskan sebilah pisaubelati daridalamsakunya.. "Ooohibu... kautaktahu malu... " Teriakan keras diiringi keluhan pedih bergema memecahkan keheningan. Secepat sambaran kilat Him ji im segera lari kedepan dan menerkam kearah pembaringan. Teriakannya yang keras dan memekikkan telinga itu segera membangunkan Ku See hong yang sedang tertidur nyenyak. 1272

Sambil membentak keras, tiba-tiba hawa murninya dihimpun kedalam telapak tangan kanannya dan sekuat tenaga melepaskan sebuah pukulan kedepan. "Blaaaammmm.....! Benturan keras yang memekikkan telinga segera berkumandang memecahkan keheningan. Tubuh Ceng Lan hiang bagaikan seekor ular air segera mencelat dariataspembaringandan terlemparkedepan sana.... Waktu itu Him Ji im sedang menerkam dengan kecepatan tinggi, sedangkan tubuh Ceng Lan hiang yang terhantam mencelat pula ke belakangdengan kecepatanyangtakkalahpesatnya... Tak ampun lagi pisau belati yang tajam itu persis menusuk diatas punggungCeng Lanhiangsampaitembus kedalamdadanya... Teriakan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan keheningan. Menyusul kemudian... "Blaaammm... .!" Benturan keras yang menggelegar segera bergema pula memenuhiseluruh angkasa. Pisau belati yang menancap di atas punggung Ceng Lan hiang itu tembus sampai tinggal gagangnya, darah kental segera menyembur keluar dan membasahi kulit badannya yang putih bersih. Pelan-pelan Ceng Lan hiang membalikkan badannya, dengan sorot mata yang memancarkan sinar kebuasan dan kebencian dia awasiHimJi imyangtertegun mematung itutanpaberkedip. Kemudian telapak tangan kanannya pelan-pelan diangkat ke tengah udara.... HimJi imsegera menjeritsedih: "Ibu .... aku telah membunuhmu, aku telah membunuhmu .... 1273

Ditengah teriakan keras tersebut, telapak tangan kanan Ceng Lan hiangpelan-pelanditurunkan kembali.... Sorot matanya yang memancarkan kebuasan dan kebencian itu segera hilang lenyap tak berbekas. Pada saat itulah dari balik pintu kamar menyelinap masuk dua orang perempuan, mereka adalah Keng Cin sin dan Seng sim cian li Hoa Soat kun. Tampak mereka sudah bisa menduga kalau kejadian seperti ini dapat berlangsung. Oleh sebab itu mereka tidak menunjukkan perasaan terkejut ataupun terkesiap! namun perasaan mereka berdua nampak berat sekali. Ku See hong telah mengenakan kembali pakaiannya, dengan cepat kemudian sambil menubruk ke muka serunya sedih. "Adik Im, kau..." "Engkoh Hong..."pekikHimJi imsangatsedih. Rasa sedih yang menyayat hatinya sekarang benar-benar tak terlukiskan lagidengan kata-kata..... Sementara itu, Ku See hong telah merangkul tubuh Him Ji im kencang-kencang, sedang air matanya jatuh bercucuran membasahi seluruh wajahnya. Memandang sikap mesra ke dua orang itu, paras muka Ceng Lan hiang yang pucat pasi seperti mayat itu nampak mengejang keras, sementara sorot matanya yang buas kembali mencorong dari balik matanya .... Pelan-pelan telapak tangan kanannya diangkat kembali ke atas seakan-akan hendak melancarkan serangan... Serentak Seng sim cian li Hoa Soat kun dan Keng Cin sin menyelinap maju ke muka dengan cepat tenaga dalam yang mereka miliki segera dihimpun menjadi satu, asal Ceng Lan hiang 1274

melancarkan serangan pembunuhan, mereka akan segera melepaskan pula serangan yang mematikan. Namun dalam hati kecil mereka berduapun timbul suatu kecurigaan yang sama.... Benarkah sampai saat ajalnya Ceng Lan hiang masih belum bertobat?Benarkahdia berniat membunuhputrisendiri? Padahal, dari mana mereka berdua bisa menduga kalau Ceng Lan hiang sesungguhnya sangat mencintai Ku See hong. Ketika menyaksikan Ku See hong tidak menggubris kasih sayangnya, tapi bersikap begitu mesra kepada putrinya, rasa cemburu yang amat besar segera membara dalam hatinya. -000d0w000 BAB 59 AKAN tetapi ..... Pelan-pelanCeng Lanhiang menurunkan kembalitangannya.. Apakahdiasudahtakbertenagalagiuntuk membunuhmereka.... Bukan begitu ...... Seandainya Ceng Lan hiang nekad menghimpun sisa hawa murni yang dimilikinya untuk melancarkan serangan terakhirnya yang terkeji, mungkin Ku See hong dan Him Ji im akan mati bersama seketika itu juga. Sekalipun disitu hadir Keng Cin sin dan Seng sim cian li Hoa Soat kunyangsiap memberikanbantuan, hal inisudah taksempatlagi. Dia telah sadar akan kekhilafannya? Ataukah merasa tak tega untuk mencelakai mereka? Yaa, memang demikianlah keadaannya. Mendadak titik air mata jatuh bercucuran membasahi kelopak mata Ceng Lan hiang.. . 1275

Air mata tersebut boleh dibilang merupakan air mata yang untuk pertama kalinya jatuh berlinang, tapi boleh dibilang juga sebagai terakhir kalinya. Memandang wajah sedih ibunya, remuk rendam perasaan Him Ji im, dia segera berpekik: "Ibu .... aku telah membunuhmu... Nada suaranya amat memilukan hati, membuat siapapun yang ikut mendengar merasakan hatinya pedih. Ceng Lan hiang tertawa sedih. "Imji,kautelah membunuhku.... Walau pun Him Ji im begitu membenci ibunya, begitu bertekad ingin membunuhnya namun dia toh tetap darah daging Ceng Lan hiang, apalagi dia telah membunuh ibunya sekarang, rasa sedih dan perih dalam hatinya benar-benar tidak terlukiskan dengan kata-kata. Air matanya segera jatuh bercucuran seperti mutiara yang putus benang, setetes demi setetes jatuh bercucuran tiada hentinya ... Dengansuarapedih HimJi imberpekik: "Aku telah membunuh ibu kandungku sendiri, aku.... dosaku benar-benar tak terampuni... Ceng Lan hiang mendongakkan kepalanya memandang ke arah Him Ji im, kemudian setelah tertawa pedih katanya: "Im ji, seharusnya aku adalah ibumu, namun aku tak pernah memberi cinta kasih seorang ibu kepadamu, aku terlalu memikirkan napsuku sendiri.. Walaupan kau telah membunuhku sekarang, namun kau sama sekali tidak berdosa, kau tahu ibumu jahat dan penuh dengan dosa, bahkan aku telah turun tangan segera membunuh ayahmu sendiri, apa yang berakibat dengan diriku sekarang boleh dibilang merupakan hukum karma yang harus kuterima, kau memang seharusnya membalaskan dendam bagi kematian ayahmu.." 1276

Sekarang dia sudah sadar, sudah mulai menyesal dengan segala perbuatannya .... Tapi segala sesuatunya sudah terlambat, sebab dia hanya tinggal beberapa menit lagi hidup didunia ini.... Di tengah ucapan Ceng Lan hiang yang memedihkan hati, air matanya jatuh bercucuran dengan teramat derasnya... "Ibu...." Pekik Him Ji im dengan pedih. Dia meronta dan melepaskan diri dari pelukan Ku See hong kemudian menerjang ke dalam rangkulan Ceng Lan hiang sambil menangis tersedu-sedu .... Isak tangisnya yang begitu memilukan hati sungguh membuat hati orang merasa hancur lebur .... Ku See hong, Keng Cin sin, Hoa Soat kun, semuanya ikut merasa berduka dan sedih ..... Seluruh ruangan Cun kiong tian segera diliputi kabut kedukaan yang sangat tebal. "Ibu!" Him Ji im mendongakkan kepalanya sambil berpekik, "aku merasaamatmenyesalkarenatelah membunuhmu" Ceng Lan hiang menghela napas panjang: "Aaai, Im ji kau tak usah menyesal... "Sekarang aku baru sadar.. barang siapa senang melakukan perbuatan jahat maka dia akan memperoleh akibatnya, entah cepat atau lambat datangnya pembalasan tersebut. Oleh sebab itu, manusia seperti ibu cepat atau lambat pasti akan mati juga ditangan orang lain. Bila aku sampai mati ditangan orang, mungkin aku tidak akan sesadar sekarang ini. "Malam ini aku telah mati ditanganmu, boleh dibilang semua dosa dan kesalahanku akan berakhir, memang seharusnya demikian, daripada aku banyak melakukan pembunuhanpembunuhan yang tak berguna lagi, dan akupun sudah seharusnya mati di tanganmu. Im ji! Kau tidak salah membunuh, kau dengarkanlah perkataanku ini" 1277

"Ibu... kau tidak akan mati, kau harus hidup terus!" pekik Him Ji im dengan pedih. Ceng Lan hiang segera tertawa. "Im ji, sepanjang hidup ibu sudah melakukan kejahatan, walaupun tubuh harus hancur, sulit bagiku untuk menebus semua dosa-dosaku ini, aai... "Cuma sayang, penyesalankuagakterlambat... "Ibu sudah banyak menikmati kesenangan yang maksiat didunia ini, sekarang sudah sewajarnya aku merasakan penderitaan di neraka!! "Ibu, semua dosa dan kesalahanmu biar Im ji saja yang menanggung, kau.... kau tak bakal masuk neraka.." seru Him Ji im sambil menangis tersedu-sedu. "Anak bodoh, bagaimana mungkin dosaku dapat kau pikul? Dengan demikian meski aku sudah mati dan berada dialam baka hatikutidakakan merasatenang" Mendadak Ceng Lan hiang mengalihkan sorot matanya yang lembut dan halus ke wajah Ku See hong, kemudian setelah tertawa rawan ia berkata: Ku See hong kau memang membuat orang gampang tertarik kepadamu, sebelum ajalku tiba, sekarang ada satu hal inginku utarakan kepadamu secara berterus terang, tatkala aku menangkapmu sekali lagi ini, sesungguhnya bukan niatku dan hawa napsu birahiku. "Sesungguhnya aku berbuat demikian karena aku benar-benar sangat mencintaimu, sekarang aku dapat berkata demikian dan mungkin kau anggap aku tak tahu malu, tapi sebenarnya ucapanku tersebutsejujurnyadantidakenakbilatidak ku utarakankeluar. "Cinta memang sesuatu yang aneh, sepanjang hidupku hanya kau seorang yang pernah kucintai dengan sepenuh hati, sedangkan lainnya tak lebih hanya pemuas bagi napsu birahiku. 1278

Sekarang aku telah serahkan satu-satunya putri kesayanganku ini kepadamu, harap kau mencintainya dengan sepenuh hati, menyayanginya, semenjak kecil nasibnya sudah jelek, penuh kedukaan dan kepedihan, kebahagian dimasa mendatang dan kegembiraan mungkin hanya kau yang dapat memberikan kepadanya. Budi kebaikanmu tersebut pasti akan kubayar di dalam penitisan yang akan datang. "Sekarang aku harap kau sudi memberikan janjimu kepadaku, janji yang menandakan bahwa kau dengan sepenuh hati akan merawatserta melindungiputriku ini" "Kau tak usah kuatir, aku orang she Ku tidak akan menyianyiakan dirinya". sahut Ku See hong dengan suara lantang. Ceng Lan hiang segera tersenyum: "Nah, kalau begitu aku harus menyampaikan selamat tinggal kepada kalian semua.... Begitu selesai berkata, dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya Ceng Lan hiang segera menotok jalan darah Pak hwee hiat diatas jidat sendiri. Tanpa mengeluarkan sedikit suarapun dia terjatuh dan roboh kedalampelukan HimJi im. Ketua Ban sia kau yang termashur karena kejalangan serta kecantikannya dalam dunia persilatan ini segera tewas dalam pelukan putrinya. Ibu.." dengan suara yang amat pedih Him Ji im berteriak keras Suara selanjutnya segera tenggelam di balik isak tangisnya yang memilukan hati. Begitumemilukandan memedihkanhatiisaktangisnya, membuat seluruh dunia seolah-olah hendak terbalik... Siapapun yang kebetulan mendengar suara tangisannya tersebut, pastiakan turut terharu dan beriba hati. 1279

Kalau dilihat dari kebejadan moral Ceng Lan hiang sepanjang hidupnya, dia memang pantas untuk mati, akan tetapi penyesalan dan cara tobatnya menjelang kematiannya, cukup membuat orang turut merasa terharu. Dia telah banyak buat kejahatan didunia ini, dan harus menerima buah kejahatan yang telah dilakukannya, masih adakah hukuman yang jauh lebih berat bagi seorang manusia yang banyak melakukan kejahatan didunia inidaripada suatu kematian? Kalau mesti dijawab, maka dapat dikatakan ada. Siksaan hatin menjelang ajalnya serta umpatan orang setelah ajalnya jauh lebih berat ketimbang hukuman mati itu sendiri. Walaupun hal tersebut sudah tidak menimbulkan pengaruh lagi bagi yang terhukum, sebab orang yang telah meninggal tak akan mengetahui akan segala umpatan orang lain. Tapi, peristiwa itu akan beredar terus diantara anak keturunannya, noda hitam dari leluhur mereka akan membuat anak keturunannyamerasarendahdiri, maludan memencilkandiri..... Demikianlah keadaan Him Ji im sekarang, pukulan hatin yang diterimanya sungguh tak terlukiskan dengan kata-kata. Penyesalan Ceng Lang hiang menjelang saat ajalnya membuat Him Ji im lebih menderita dan sedih, sebab ibunya memang tewas ditangannya. Betapa pun besarnya dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan ibunya, Him Ji im merasa berdosa dan salah karena dia telah membunuhnya, apalagigadis iniberhati penuh welasasih. "Adik Im, segala sesuatunya telah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa" kata Ku See hong sedih, "jangan menangis terus, perhatikan kesehatan tubuhmu. Kami dapat melupakan semua kejadian yang memedihkan inisecarapelahan-lahan" "Engkoh Hong" teriak Him Ji im dengan sedih, "bagaimana mungkin aku dapat melupakan kejadian ini?" 1280

Pelan-pelan Keng Cin sin berjalan mendekat, lalu berkata dengan suara lembut: "Adik Im, jangan menangis terus hingga merusak badan, mari kita selekasnya meninggalkan tempat ini!" Sambil berkata, Keng Cin sin membopong tubuh Ceng Lan hiang dan membaringkannya ke atas ranjang, kemudian menutupi jenasahnya dengan kain. Ceng Lan hiang memang seorang perempuan yang cantik rupawan, walaupun sudah menghembuskan napas penghabisan namun wajahnya masih tetap cantik dan menarik. Dengansuarapedih HimJi imberkata. "Cici, aku ingin mengubur jenasahnya secara baik-baik, agar aku bisa membaktikan diri sebagai seorang anak terhadap orang tuanya ....." "Lebih baik kita selesaikan dulu persoalan lain sebelum mengurusi jenasahnya" kata Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan suara dalam. Mendadak Ku See hong bertanya. "Adik Im, kau sudah berhasil mendapatkan kitab Ban sia cin keng tersebut?" Dari sakunya Him Ji im mengeluarkan kitab pusaka Ban sia cin keng tersebut dan diserahkan kepada Ku See hong, lalu katanya dengan sedih. "Engkoh Hong, obat penawar racun dari Im hwee si hun wan dikatakan dalam kitab tersebut sebagai rumput Han sia cau, cuma tidak diketahui benda apakah itu, bagaimana bentuknya dan dihasilkan dimana." Ku See hong segera bergumam. "Rumput Han sia cau? Rumput Han sia cau? Benarkah di dunia ini terdapat rumput tersebut?" Dengan pandangan tidak habis mengerti pemuda itu berpaling ke arah Keng Cin sin, kemudian tanyanya lagi, " Nona, tahukah kau benda apakah itu?" 1281

Dengan cepat Keng Cin sin menggeleng, "Di dalam kitab obatobatan yang ada dalam Cang ciong pit kip.. sama sekali tidak dicantumkan nama rumput Han sia cau. "Tapi dalam benakku seakan-akan pernah mengingat nama Han sia cau tersebut, hanya untuk sementara waktu tak dapat mengingatnya.. " Seng Sim cian li Hoa Soat kun malah berdiri melongo dengan pikiran kosong setelah mendengar nama Han sia cau itu, sebab pada hakekatnya dia belum pernah mendengar akan nama rumput itu. Akan tetapi sewaktu mengetahui bahwa Keng Cin sin pernah mendengar nama rumput obat itu, dia merasa sedikit agak lega, ujarnya kemudian. "Nona, coba tenangkan pikiranmu dan pikirkan lagi pelan-pelan, tak perlu tergesa-gesa, apalagi masa kambuhnya racun dalam tubuh Im Yan cu masih ada sebelas hari lagi, kau tak perlu tergesa-gesa ...." Walaupun diluar Hoa Soat kun berkata tak perlu tergesa-gesa, padahal hati kecilnya benar-benar merasa amat cemas, bahkan kalau bisa Keng Cin sin dapat teringat sekarang juga. Cuma sayang, semakin dia ingin cepat-cepat teringat kembali, pikirannya makin bingung dan kacau. Akhirnya Keng Cin sin menghela napas pelan seraya berkata: " Aaaai, saat ini aku tak dapat mengingatnya kembali, tapi mogamoga saja aku dapat mengingatnya kembali didalam tiga hari mendatang" MendadakKu See hong berkata pula. "Nona,akupunsepertipernah mendengarnamarumputHansincau tersebut." Buru-buru Seng sin clan li Hoa Soat kun berpaling seraya bertanya dengan cepat. 1282

Kau pernah mendengar dari siapa?". Ku See hong menghela napas sedih. "Akupun tidak tahu mendengar dari siapa, tapi dalam benakku seakan-akan tertera kata Han sin cau tersebut" Mendengar perkataan tersebut Seng sim cian li Hoa Soat kun segera mendengus dingin, dengan gemas dia melotot sekejap ke wajah Ku See hong, lalu katanya ketus. "Bila kau tak berhasil menyelamatkan dia, aku pasti akan membuat perhitungan denganmu" "Aku pasti dapat teringat kembali, aku pasti akan berhasil menyelamatkan adik Im Yan cu" janji Ku See hong dengan suara nyaring. Keng Cin sin serta Him Ji im yang mendengar perkataan Hoa Soat kun tersebut, segera merasakan hatinya amat kalut tak karuan. Sesudahhening sejenak, akhirnyaHimJi imyangberkatadengan suara pedih. "Hoa locianpwee, pembunuh dari enci Im Yan cu adalah si pedang ular perak Ciu Heng thian, dan bangsat itu sudah tewas secara mengenaskan ditanganmu, dendam sakit hatimu juga telah terbalas, mengapa kau orang tua hendak membuat perhitungan dengan dirinya ....?" Seng sim cian li Hoa Soat kun melotot sekejap ke arah Him Ji im dengan gusar, lalu sahutnya. "Antara aku dengan dirinya masih terikat dendam sakit hati yang belum terselesaikan, kalian anggap urusan tersebut bisa dipahami angkatan muda seperti kau?" Keng Cin sin pernah membaca riwayat hidup Bun Ji koan su Him Ci seng yang tragis, maka diapun mengetahui pula hubungan cinta Hoa Soat kun dengan Him Ci seng yang berakhir dengan mengenaskan. 1283

Tapi ia merasa tidak pada tempatnya apabila Hoa Soat kun ingin membalas dendam sakit hatinya dimasa lampau atas diri Ku See hong. Sambil menghela napas sedih Ku See hong segera berkata. "Hoa locianpwee, benarkah kau orang tua tak sudi mengampuni kesalahan guruku, dimasa lalu? "Menjelang saat ajalnya, berulang kali dia telah berpesan kepadaku agar aku bersungguh hati menyampaikan rasa cintanya kepadamu, dia bilang: Bila kau tak bersedia memaafkan kesalahannya, maka dia bersedia menerima hukuman macam apapun darimu atas jenasahnya, dia tak akan pernah menyesal dialam baka. Sebab dengan begitu, rasa menyesalnya akan jauh berkurang, dia menyatakan penyesalannya yang tak terkirakan, karena dia tidak menerima cintamu waktu itu, tapi setelah pertempuran berdarah di bukit Soat san, dia baru sadar kalau dia amat mencintaimu, menjelang ajalnya dia berkata agar kau selalu bahagia, karena selama berada di alam baka dia akan selalu mencintaimu" Sekujur tubuh Seng Sim cian li Hoa Soat kun gemetar keras setelah mendengar perkataan itu, sementara titik air matanya jatuh berlinang membasahi wajahnya, jelas ia sangat terharu oleh perkataan tersebut. Mendadakdia membentak dengansuara menggeledek: "Tutup mulut! Setan tua itu sangat licik dan banyak akal muslihatnya, siapa tahu disaat menjelang ajalnya dia sengaja menciptakan kata-kata semacam itu untuk membohongi aku? Aku tak dapat memaafkan kesalahannya, aku hendak menghancur lumatkan tulang belulangnya sehingga halus dengan bubuk" Ku See hong segera berkerut kening, serunya dengan gusar. "Aku telah menyampaikan suara hati guruku kepadamu, bila kau tetap bersikeras dengan pandanganmu tersebut, tentu saja akupun 1284

tak bisa berbuat apa-apa, tapi sampai waktunya apabila aku sampai berbuat kurang ajar kepadamu, harap kaupun sudi memaafkan." Tiba-tiba mencorong sinar penuh kebuasan dari balik mata Seng sim cian li Hoa Soat kun, setelah mendengus dingin dia berkata dingin. "Dengan kepandaian silatmu itu kau ingin menghalangi niatku? Huuuhh .... masih ketinggalan jauh" "Boanpwee tahu kalau kepandaian silatku rendah dan tak becus, tapi demi melindungi jenasah guruku, terpaksa aku harus mempertaruhkan selembar jiwaku" Keng Cin sin berada disisinya menghela napas sedih, tiba-tiba dia menimbrung. "Hoa cianpwee, Ku See hong, racun Im Yan cu belum disembuhkan, mengapa kalian malah bentrok sendiri? Kalau dihitung-hitung, kalian berdua masih mempunyai hubungan yang cukup erat, persoalan besar apa sih yang tak dapat diselesaikan? Bila demikian terus keadaan kalian, niscaya Im Yan cu akan merasa lebih menderita dan tersiksa ...... Mendadak.... Jeritan kaget dari Him Ji im bergema memecahkan keheningan, kemudian terdengar ia berteriak keras. "Kalian cegat kabur orang dari empat penjuru ...... Serentak Ku See hong, Keng Cin sin dan Hoa Soat kun berbondong-bondong lari ke pintu depan Cun kiong thian dan menyerbu keluar dari situ .... Tapi ... Serentetan desingan angin tajam segera berkumandang memecahkan keheningan. Hujan panah yang amat deras langsung dibidikkan ke depan pintu gerbang gabungan tersebut... 1285

Menyaksikan datangnya hujan panah itu, serentetan ketiga jago lihay ini membentak gusar, telapak tangan mereka segera diayunkan kemuka, enam gulung tenaga pukulan yang maha dahsyat langsung merontokkan anak panah-panah tersebut. Tapi, di saat mereka berhasil merontokkan barisan anak panah yang pertama... Serentetan desingan angin tajam lain menggema pula memecahkan keheningan... Puluhan batang panah tajam, bagaikan amukan angin puyuh langsung menyapu seluruh permukaan tanah. Mimpi pun ke tiga orang jago itu tak pernah menyangka kalau serangan musuh datangnya begitu cepat, terpaksa mereka harus bertekukpinggangdan mengundurkandirikesamping. Disaat mereka sedang melayang mundur inilah, ke tiga orang itu masing-masing melepaskan dua gulung angin puyuh yang merontokkan hujan panah tadi. "Sreeet...! Sreeeet.. .! " Dua desingan angin tajam yang memekikkan telinga kembali bergema memenuhi angkasa... Dua batang anak panah yang tajam tahu-tahu berhasil menembusijaringhawa serangandansecepatkilat meluncur kearah HimJi imyangberadadibelakang. Untung Ku See hong bermata tajam dengan kaget dia berteriak keras. "Adik Im. cepat minggir!" Ditengah bentakan, secepat kilat tubuh Ku See hong miring ke samping lalu ke lima jari tangan kanannya di sentilkan ke muka melepaskan lima gulung desingan angin tajam. "Blaaammm. blaaammm...!" 1286

Dua benturan nyaring kembali bergema memecahkan keheningan. Termakan oleh ke lima desingan angin jari itu, dua batang panah tadipatah menjaditigabagian. Tapi nampaknya ke dua mata panah itu masih mempunyai sisa kekuatan yang cukup tangguh, kali ini panah-panah tersebut menyambar ke arah sepasang bahu Him Ji im. Entah mengapa, meski menyaksikan datangnya ancaman panah tersebut, namun Him Ji im sama sekali tidak menghindar ataupun berkelit, tak terlukiskan rasa gelisah Ku See hong setelah menyaksikan kejadian tersebut, segera teriaknya keras-keras: "Adik Im. . . ." Sepasang bahu Him Ji im segera terhajar oleh mata panah yang tinggal enam inci panjangnya itu sampai tembus sedalam tiga inci ke bahunya, setelah gemetar keras dia lantas roboh terjengkang ke atas tanah... Dengan cepat Ku See hong memeluk gadis itu sambil berteriak sedih: "Adik Im, mengapa kau tidak berkelit...." Paras muka Him Ji im pucat pias seperti mayat, bibirnya membiru, dengan pedih ia berkata: EngkohHong, maafkanlahaku,akutakpunyamukauntukhidup terusdidunia ini!" Memandang bahunya yang terluka dan berdarah, Ku See hong merasa pedih sekali, tak terbendung lagi titik air mata jatuh bercucuran, katanya sedih: "Adik Im, mengapa kau harus rendah diri? Kau .... apakah kau hendak meninggalkan aku seorang diri?" Bergetar keras seluruh badan Him Ji im setelah mendengar perkataan itu, kulit wajahnya nampak mengejang keras menahan 1287

penderitaan, sudah jelas rasa sakit akibat lukanya mendatangkan siksaan yang cukup berat bagi gadis ini. Dengan sinar mata yang rawan karena kepedihan, dia berkata agak parau: "Engkoh Hong, aku... aku tak ingin meninggalkan dirimu, tapi takdir menentukan lain..." "Adik Im, aku akan mencabut keluar panah yang menancap dibahumu itu" tukas Ku See hong dengan cepat. Sembari berkata, pemuda itu segera menggerakkan jari tangan kirinya untuk menotok jalan darah sui hiat diatas bahu nya, lalu dengan jepitan jari tengah dari telunjuknya dia mencabut keluar mata panah tersebut. Darah segar yang dicampur dengan hancuran daging segera membasahi tangan si anak muda itu. Dalam pada itu, suasana dalam ruang Cun kiong thian bertambah pengap dan panas, bau hangus makin menusuk hidung, sementara kobaran api yang membara, diluar sana semakin menghebat, suara ledakan demi ledakan bergemuruh diseluruh angkasa. Hoa Soat kun dan Keng Cin sin berdiri lebih kurang satu kaki didepan Ku See hong serta Him Ji im, sepasang tangan mereka sedang repot digerakkan ke sana kemari melepaskan pukulanpukulan yang dahsyat. Rupanya hujan panah yang berasal dari luar pintu tiba secara beruntun dan tiada hentinya, hujan panah yang disertai desiran angin tajam itu meluncur datang dengan cepat sekali. Dalamwaktusingkat, beberapakaki dihadapan HoaSoat kundan Keng Cin sin sudah berserakan beribu-ribu batang panah panjang. Pada saat itulah, tiba-tiba... Dari luar ruangan situ bergema suara tertawa licik yang dingin dan penuh perasaan bangga. 1288

Kemudian dari balik suara tertawa itu terdengar seseorang berkata dengan suara sedingin es. "Anjing perempuan dan laki, sekarang rasakanlah bagaimana nikmatnya kalau mati terbakar". Ucapan tersebut sudah jelas berasal dari salah seorang dari dua murid murtad Bun ji koan su yakni si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pakkim. Kemudian secara tiba-tiba terdengar lagi seseorang yang lain berseru sambil tertawa nyaring. "Tu sute, sejak kini dunia persilatan akan menjadi milik kita berdua, haaahhh....haaahh... haaahhh...." Dalam pada itu, Ku See hong telah selesai membalut luka panah yang diderita Him Ji im, ketika mendengar perkataan dari dua orang murid murtad tersebut, dengan gusarnya ia membentak. "Manusia laknat, kalian anggap setelah menggunakan siasat licik yang memuakkan ini untuk menjebak kami, lantas kami semua tak mampu keluar dari kurungan?" Perlu diketahui, sekeliling ruangan Cun kiong tian ini terdiri dari bahan dinding yang kokoh dan kuat, demikian pula jendela dan pintunya terbuat dari besi baja, pada hakekatnya sebuah balok kayu yang sudah terbakar pun tidak dijumpai, maka Keng Cin sin sekalian merasa curiga dan keheranan setelah mendengar kata-kata kedua orang murid murtad itu akan membakar mati mereka. Tiba-tiba terdengar si Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim berkata dengan suara menyeramkan. "Cu suheng, waktunya telah tiba bukan?" Pedang sakti kayu baja Cu Pok segera berteriak keras. "Gunakan panah berapi!" Ditengah seruan tersebut, sebaris panah berapi sudah meluncur masukke dalamruangan. 1289

Keng Cin sin dan Hoa Soat kun segera melontarkan pukulan mereka untuk merontokkan panah-panah berapi itu, namun kobaran apidi matapanahtersebutsamasekalitidakpadam. Tatkala barisan panah itu mencapai tanah. "Blaaammm....!" segera terdengar ledakan nyaring. Batang panah yang banyak berserakan di tanah tadi tiba-tiba saja terbakar dengan hebatnya, namun apinya sedikit dengan asap yang tebal. Dalam waktu singkat asap tebal berwarna hitam itu sudah memenuhiseluruhruanganCun kiong tian. Menyaksikan kejadian ini, Keng Cin sin menjadi sangat terperanjat, buru-buru serunya. "Kita tak boleh berdiam terus disini, rupanya mereka ingin menggelapkan ruang Cun kiong tian ini dengan asap tebal, kemudian baru membidik kita dengan hujan panah" Rencana yang dilakukan dua orang tua manusia laknat tersebut memang benar-benar sangat kejam, mula-mula panah yang mereka bidikkan kedalam ruangan itu sengaja dilapisi dengan minyak pelumas, minyak tersebut bila sampai terbakar maka akan menimbulkan asap tebal yang berwarna hitam pekat. Bila asap semacam ini sampai memenuhi seluruh ruangan, niscaya suasana akan menjadi gelap gulita sehingga melihat ke lima jarisendiripun sukar. Dalam keadaan demikian, rupanya mereka sudah bersiap sedia akan melancarkan hujan panah. Bila rencana busuk ini sampai berhasil maka sekali seluruh ruangan dilapisi asap hitam yang tebal, sulitlah bagi mereka untuk melihat keadaan disekitar sana. Walaupun seseorang memiliki ilmu silat yang betapa pun lihaynya dalamkeadaanbeginitakakalmungkinbisameloloskandiri, mereka pasti akan mati secara mengenaskan. 1290

Buru-buru Ku See hong berseru lantang: "Nona, harap kau suka membopongnya, biar aku orang she Ku yang membuka jalan. Ditengah pembicaraan tersebut, sekilas cahaya pelangi menyelinap di angkasa, tahu-tahu dalam genggaman tangan kanan Ku See hong telah bertambah dengan sebilah pedang Hu thian seng kiam... Serentetan suara pekikan nyaring yang membetot sukma turut berkumandang pula memecahkan keheningan. Ku See hong melejit ke tengah udara bagaikan seekor burung raksasa, dia melayang ditengah udara dalam waktu singkat sekeliling tempat itu sudah dipenuhi satu lingkaran cahaya pelangi yang amat menyilaukan mata melindungi sekeliling tempat tersebut... Semua barisan panah yang berdatangan seperti hujan badai itu serentak rontok ke atas tanah begitu membentur sinar pedang tersebut. Rupanya Ku See hong telah mengeluarkan jurus ke dua dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia kiam si yang disebut Hong sin lui tong ming kim thi" (Angin menderu guntur menggelegar, senjata berdentingan) Selapis cahaya pedang membentuk sebuah dinding pertahanan yang kuat sekali, dalam posisi demikian jangan lagi hujan panah, biar diguyur dengan air pun belum tentu air tersebut dapat menembusidinding pertahanannya. Dalam waktu singkat Ku See hong telah berhasil menerobos keluar dari pintu gerbang Cun kiong tian. Ternyata di luar cun kiong tian merupakan sebuah ruang dari markas besar Ban sia kau, sedemikian luasnya ruangan tersebut sehingga dapat memuat ribuan orang. 1291

Begitu keluar dari Cun kiong tian, sorot matanya yang tajam segera memandang sekejap sekeliling tempat itu. Tak jauh dari sana, terdapat tiga baris anggota Ban sia kau yang masing-masing membawa busur lengkap dengan anak panahnya, setiap baris terdiri dari dua puluh orang. Sepuluh kaki dibelakang tiga baris anggota Ban sia kau, nampak kepala manusia yang berjejal-jejal, mungkin terdapat enam tujuh ratus jago yang menyandang busur, membawa pedang dalam posisi siap tempur. Betapa terkesiapnya Ku See hong setelah melihat keadaan ini, dia tidak kuatir menghadapi manusia sebanyak itu, tapi kuatir bila dia dipaksa membunuh sekian banyak manusia. "Sreeeet! Sreeeet .....!" desingan angin tajam segera berkumandang membelah angkasa. Sebaris anak panah tahu-tahu sudah meluncur ke arah Ku See hong, kali ini ke tiga baris manusia tersebut bersama-sama membidikkan anak panah mereka secara beruntun, dahsyatnya bukan alang kepalang. Tampak seluruh angkasa dipenuhi hujan panah yang benar-benar menggidikkan hati. Dengan gerakan yang amat cepat kembali Ku See hong meluncur kemuka, sekilas cahaya pedang langsung menyongsong tibanya hujanpanahyang memenuhiseluruhangkasaitu. Dimana cahaya pedang berkelebat, anak panah jatuh berhamburan ke atas tanah dalam keadaan patah dan hancur oleh sebab itulah hujan panah yang dahsyat segera ditujukan kepada Ku See hong seorang. "Sreeet..!" sebilah anak panah mendadak melesat menembusi bayangan pedangnya. 1292

Ku See hong sangat terkejut, tubuhnya yang berada ditengah udara, segera miring ke samping, dengusan tertahan bergema di angkasa .... Paha kanan Ku See hong termakan oleh bidikan panah sehingga darah segar mengucur keluar dengan amat derasnya, dengan cepat seluruh celananya sudah basah dan memerah, tapi begitu tubuhnya mencapai permukaan tanah, ia cabut keluar panah tersebut dengan tangan kirinya. Padasaatitulah, mendadak.... Enam puluh orang anggota Ban sia kau tersebut sudah menyebar sejauh sepuluh kaki, sedang tiga baris kaum iblis lainnya memburu ke muka dengan busur ditangan, kecepatan mereka berganti posisi betul-betul sangat mengagumkan. Tidak sampai tiga barisan anggota Ban sia kau itu melepaskan bidikan panahnya, pekikan nyaring yang membetot sukma telah berkumandang memecahkan keheningan. Tubuh Ku See hong bersama cahaya pedangnya telah bergabung menjadisatusambil melesatkemuka. Tampak serentetan hawa pedang yang berkilauan tajam dan amat menyilaukan mata langsung meluncur ke arah barisan pertama yang berada paling muka. Kawanan iblis dari Ban sia kau itu cuma merasakan pandangan matanya menjadi kabur, tahu-tahu enam orang iblis yang berada dibarisan terdepan sudah roboh tewas tanpa sempat mengeluarkan sedikit suarapun. Percikan darah segar mereka memancar ke empat penjuru dan membasahi wajah setiap orang yang berada disekeliling sana. Hu thian seng kiam yang berada ditangan kanan Ku See hong kembali diputar dengan cepat, cahaya tajam yang menyilaukan mata sekali lagi membelah angkasa. Menyusul kemudian... 1293

Jeritan ngeri yang menyayat hati segera bergema diseluruh angkasa, kepala beterbangan dan darah berhamburan, dalam waktu singkat dua puluh orang iblis yang berada dibarisan terdepan sudah menjadi setan-setan tanpa kepala. Sejak melayang ketengah udara sampai berhasil membunuh dua puluhan orang, Ku See hong melakukan kesemuanya itu secara beruntun dan didalamwaktu singkat. Tindakan yang menyeramkan dan menggidikkan hati ini kontan saja membuat paniknya kedua baris anggota Ban sia kau lainnya, serentak mereka membubarkan diri dan mengundurkan diri dari situ... Sementara itu suara pekikan nyaring yang memekikkan telinga kembali berkumandang memecahkan keheningan. .. Seng Sim cian li Hoa Soat kun seperti seekor rajawali raksasa tahu-tahu sudah meluncur kedepan dan menghadang jalan mundur kawanan iblis tersebut. Sepasang tangan dan sepasang kakinya tidak ambil diam, dengan kecepatan yang hebat dia serang habis-habisan kawanan iblis tersebut. Sedangkan Ku See bong telah melejit untuk sekian kalinya ke tengah udara, selapis cahaya pelangi seperti naga perkasa menggulung dan meluncur diangkasa. Pada hakekatnya sukar untuk dibedakan lagi, mana cahaya pedang dan mana cahaya pelanginya. Seperti daun kering disambar angin kencang, kawanan jago dari Ban sia kau itu rontok satu persatu keatas tanah, hancuran badan dan percikan darah berceceran di atas tanah, keadaannya benarbenar mengerikan sekali... Jeritan ngeri, teriakan takut dengan cepat menyambar diseluruh ruangan tersebut. Dalam waktu sekejap, empat puluhan anggota Ban sia kau yang terbabat oleh keganasan Ku See hong serta Hoa Soat kun dan roboh binasa didalam keadaan mengerikan. 1294

Kutungan lengan dan anggota badan memenuhi permukaan tanah, darah kental berceceran diseluruh permukaan membuat udara disekitar situ sangat mengerikan... "Lepaskan panah..." Dari balik kerumunan beratus-ratus anggota Ban Sia kau tiba-tiba bergema bentakan nyaring.. Dalamwaktusingkatseluruhangkasatelahdipenuhi hujanpanah yang dengan cepat mengurung tubuh Ku See hong, Hoa Soat kun serta Keng Cin sin. Ku See hong yang menyaksikan gelagat kurang baik segera membentak keras: Nona, boponglah dia dan untuk sementara waktu mundur dulu ke Cun kiong tian" Ternyata Ku See hong kuatir kalau Keng Cin sin yang harus membopong Him Ji im tak dapat menghindar dengan cekatan, sehingga terluka oleh hujan panah. Apalagi hujan panah yang dilepaskan kali ini mencapai ratusan batang sekaligus, keadaan semacam itu betul-betul menggidikkan hati orang, Keng Cin sin tak berani berayal lagi, dia menurut dan segeramelompat masuk kedalamruanganCun kiongtian. Sementara itu, disaat hujan panah sedang memenuhi angkasa, mendadak terdengarseseorangberteriaklagi. "Serbu!" Diiringi teriakan yang gegap gempita, enam tujuh ratus anggauta Ban sia kau dengan tombak dan golok terhunus, seperti seribu pasukan tentara berkuda, serentak menerjang bersama kearah Ku See hong dan Hoa Soat kun..... Teriakan keras, bentakan menggeledek segera memenuhi seluruh angkasa... 1295

Keadaan seperti ini, cukup membetot sukma setiap orang yang memandangnya. Sistim penyerangan seperti ini, boleh dibilang merupakan taktik perang lautan manusia .... Benar-benar tidak terduga, bila manusia sudah gila, mereka tak segan-segan mempergunakan nyawa sendiri sebagai bahan gurauan... Ditengah hujan panah yang sangat rapat itu, secara beruntun Ku See hong dan Hoa Soat kun terkena beberapa batang panah. . Dengan tenaga dalam mereka yang sempurna, lagipula tempat yang terkena serangan bukan tempat yang mematikan, meskipun untuk sementara waktu luka mana tidak mengganggu, namun mereka terkejut juga setelah menyaksikan datangnya serbuan lautan manusia tersebut, sadarlah ke dua jago kita ini, bahwa pertarungankejidanpembunuhan massaltakdapatdihindarilagi... Tiba-tiba KuSee hong membentaknyaring. "Harap semuanya berhenti, kalian mesti ingat, nyawa lebih berharga dari segala-galanya!. Namun teriakan tersebut sama sekali tidak menghasilkan pengaruh apa pun, tombak, pedang dan golok masih datang berhamburan... Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa seram, tubuhnya menerjang lebih dulu ke dalam kelompok manusia-manusia sinting itu, dengan cepat dia berhasil merampas sebilah pedang dan mulai melancarkan pembantaian secara besar-besaran .... Jeritan ngeri dan teriakan kesakitan dengan cepat berkumandang silih berganti. Batok kepala bergelindingan, darah segar berhamburan, suasana amat mencekam perasaan. 1296

Di dalam waktu singkat, ada tiga empat puluhan manusia sudah tewas diujung pedang dan serangan gencar Hoa Soat kun. Desingan tajamtiba-tiba membelah angkasa . Enam batang tombak panjang secepat kilat sudah meluncur datang dari empat arah delapan penjuru dan bersama-sama menusuk tubuh Ku See hong... Ku See hong berpekik nyaring, begitu keras suara pekikan tersebut hingga menggetarkan seluruh ruangan.... Pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangannya segera memancarkan cahaya tajam, hawa pedang membumbung tinggi sehingga memenuhiangkasa... Bayangan darah memercik ke empat penjuru, jerit kesakitan menggema di seluruh angkasa .. ENAM batang tombak dari ke enam anggota Ban sia kau itu terpapas oleh sambaran pedang hingga kutung menjadi dua dan tewas seketika.... Begitu ke enam orang itu roboh, muncul delapan orang lainnya .... Delapan orang itu roboh, dua belas orang yang lain datang kembali .... Kawanan iblis dari Ban sia kau itu sungguh-sungguh sudah gila dan sinting, walau pun kawan-kawannya pada bergelimpangan secara mengerikan, namun kawanan jago lainnya yang berada dibarisan belakang masih juga datang menyerang dengan tanpa gentar yang membuat orang tidak habis mengerti adalah sesungguhnya mereka beradu jiwa untuk siapa. Karena dendam kesumat? KarenakehancurantotalperkumpulanBan sia kau? Hoa Soat kun dan Ku See hong seperti dua ekor binatang buas yang haus darah, mereka membentak, menusuk, membabat dan berjuang demi mempertahankan kehidupan sendiri. 1297

Untuk mempertahankan hidup dan demi kepentingan rekan sendiri, mau tak mau mereka harus melakukan pembantaian secara besar-besaran. Sejak jaman kuno, pedang Hu thian seng kiam memang sudah termashur sebagai senjata pembunuh, malam ini senjata tersebut benar-benar telah memperlihatkan keganasannya, bahkan jauh lebih ganas ketimbang tiga ratus tahun berselang, sewaktu senjata itu masih berada ditangan Si long lojin. Tampak Ku See hong berpadu dengan cahaya pedangnya, dia bergerak lincah kesana ke mari tak menentu, keadaannya benarbenar menggidikkan hati. Didalam waktu sekejap, sudah empat lima orang iblis yang tewas secara mengenaskan diujung pedang Ku See hong. Hoa Soat kun si gembong iblis perempuan yang membunuh orang tanpa berkedip ini melancarkan pula pembunuhanpembunuhan kejinya, pedang yang berada ditangan kanannya seperti sebilah senjata mestika yang datangnya dari langit, bukan saja menjadi senjata pembunuh, bahkan tangan dan kakinya bahkan seluruh bagian badannya seakan-akan berubah pula menjadisenjatayang mematikan orang. Tubuhnya bergerak semakin cepat lagi dia menyambar kesana kemaritiada hentinya. .. Sewaktu mencapai puncaknya, didalam sekali gerakkan tangan sajasecaraberuntundiatelah menghabisinyawaenamorang. .. Jari tangan, sikut, bacokan, tabokan, terjangan, babatan semuanya ditarikan dengan bersamaan waktunya. Hawa pembunuhan yang mereka pancarkan benar-benar menggidikkan hati, membuat bulu kuduk orang yang memandangnyajadiberdirisemua saking ngerinya. Betapa pun lihaynya ilmu silat yang dimiliki Hoa Soat kun dan Ku See hong, namun saat ini sekujur badan mereka sudah berlumuran 1298

darah, lukanya penuh memenuhi badan, hawa darah dalam dadanyapun ikut bergolak.... Ku See hong mencoba untuk memperhatikan sekeliling tempat itu, dari enam tujuh ratus anggota Ban sia kau, sekarang sudah tinggal separuh jumlahnya, atau dengan perkataan lain dia dan Hoa Soat kun telah membunuh tiga ratusan orang. Darah kental, bangkai manusia berserakan dimana-mana. Seluruh permukaan lantai ruang Ban sia kau dan permukaan tanah yang beralas batu hijau, kini telah dibasahi darah kental yang berbau amis. Memandang keadaan seperti ini, tiba-tiba saja timbul perasaan ibadan kasihandi hatiKuSeehong, dia mulai berpikir didalamhati: "Tuhan adalah maha pengasih dan penyayang, mengapa aku harus melakukan pembantaian secara besar-besaran? Pada hal biang keladinya si pedang sakti kayu besi Cu Pok dan telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim justeru secara pengecut menyembunyikan diridibelakang Ia benar-benar merasa tak tega untuk melakukan pembantaian lebih jauh dengan suara menggeledek segera bentaknya. "Akuharap kalianberhentisemua!" Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong memang cukup sempurna, tidak heran kalau bentakannya ini ibarat guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, sangat menggetarkan perasaan setiap orang. Tanpa disadari semua orang menghentikan serangannya dan membungkam dalam keheningan yang mencekam. Hoa Soat kun segera menghentikan pula pembantaiannya ..... Dengansuara menggeledekKuSeehongberkatalebihjauh. 1299

"Para saudara sekalian, sepanjang hidup kita boleh dibilang tiada ikatan sakit hati maupun dendam kesumat apa pun, buat apa kita saling membantaidan membunuh....? "Kalian betul-betul kelewat bodoh, sebenarnya untuk siapakah kalian menjual nyawa? Coba, lihatlah pentolan kalian Cu Pok dan Tu Pak kim sekalian, secara pengecut menyembunyikan diri menyaksikan kalian jual nyawa untuknya." Mendadak.... Suara gelak tawa yang keras dan menyeramkan memotong pembicaraan Ku See hong yang belum selesai, Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang menyembunyikan diri di belakang kerumunan orang banyak segera berteriak dengan keras: "Saudara-saudara sekalian dari Ban sia kau, kalian jangan mau termakan oleh hasutannya, coba lihatlah, mereka telah membantai tiga ratusan orang saudara kita, apakah dendam kesumat ini tidak wajib kita tuntut balas?. "Coba kalian saksikan pula keadaannya, dia sudah kehabisan tenaga dan kecapaian justru karena takut mati maka dia mengucapkan perkataan semacam ini, mari kita teruskan perjuangan kita bersama-sama membunuhnya. "Tidak, kita mesti menghancur lumatkan tubuh anjing laki-laki danperempuanini sampairemuk sebelumdapat melampiaskanrasa dendam dan sakit hati kita ...." Bunuh! Bunuh! Bunuh ..... Teriakan demi teriakan yang memekikkan telinga dengan cepat memenuhiseluruh angkasa. Tiga ratusan anggota Ban sia kau yang masih tersisa kecuali melancarkan serangan mereka yang nekad dan membabi buta... Golok, pedang, tombak seperti angin puyuh hujan badai menggulung dengan hebatnya ke tubuh Hoa Soat kun serta Ku See hong... 1300

Tak terlukiskan rasa gusar dan sedih Ku See hong serta Hoa Soat kun setelah menyaksikan kenyataan ini... Kalau bisa mereka ingin membinasakan Cu Pok serta Tu Pak kim sekalian dalam sekali tusukan pedang, tapi kedua bajingan itu cukup licik, ternyata mereka menyembunyikan diri dibelakang kerumunan orang banyak, hal ini menghalangi ke dua jago kita untuk menghampiri mereka serta menghujamkan senjatanya ke dada bajingan-bajingan itu. Dalam keadaan demikian terpaksa mereka berdua harus menggigit bibir kencang-kencang dan sambil menahan gejolak hawa darah didalam dadanya, melakukan pembantaian secara brutal kian kemari ..... 000de0wi000 BAB 60 YAA, nyawa manusia menjadi sama sekali tak berharga di ajang pertarungan seperti ini, bahkan selembar nyawa manusia jauh lebih tidak berharga daripada nyawa seekor anjing.... Tiga ratusan anggota Ban sia kau yang bertarung macam orang gila, dalam waktu sekejap saja sudah berkurang dua ratusan orang manusia. Lalu menyusut terus dengan cepatnya, dari delapan puluh... enam puluh... empat puluh... dua puluh... Enam tujuh ratusan anggota Ban sia kau yang semula masih bertarung dengan gagah akhirnya tinggal Pedang sakti kayu besi Cu Pok, Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim serta bala bantuan yang kemudian berdatangan seperti Jian khi pang cu si pedang iblis Toan Gi cong dan Thi kiong pangcu tombak terbang berwajahbesi(Thi bin huician)Seng Ko piau. Ruang utama markas besar Ban sin kau yang luasnya mencapai lima enam puluh kaki itu, sekarang menjadi kuburan masal, mayat 1301

manusia, hancuran anggota badan serta darah kental berhamburan dimana-mana... Permukaan lantai yang beralaskan ubin hijau, kini berubah menjadi lautan darah, setiap jengkal tanah pasti di nodai sejengkal darah kental, pemandangan mengerikan semacam ini sungguh membetot sukma siapapun yang melihatnya. Keadaan waktu itu betul-betul ibaratnya darah menganak sungai, bau anyirnya darah hampir menyusupi setiap jengkal udara kosong yang ada. Mayat-mayat yang bergeleparan dilantai, menambah seramnya keadaan, kutungan lengan, potongan kaki, hamburan usus dan isi perut, ditambah kutungan pedang dan golok hampir memenuhi seluruhlantaibertumpuk-tumpukdanbersusun-susun membukit. Enam puluh kaki persegi yang begitu luas, pada hakekatnya dipenuhi dengan mayat. "Suasana semacam ini sangat mengerikan dan menggidikkan sukma setiap orang.... Peristiwa berdarah ini boleh dibilang merupakan pembantaian berdarah yang paling besar dan mengerikan.... Mungkin sejak dulu hingga sekarang, belum pernah dunia persilatan dilanda pembantaian sedemikian beratnya.. Tiga ratus tahun berselang, Si hong lojin telah menimbulkan badai darah, dua puluh tahun berselang Bun ji koan su Him Ci seng melakukan pula pertempuran berdarah dibukit Soat san, tapi tak sebuah pun yang bisa menandingi kebrutalan serta kesadisan peristiwa pada malam ini... Bayangan darah menyelimuti jagad, seluruh langit dan bumi benar-benar sudah diselimutihujan darah yang sangat tebal. Seng sim cian li Hoa Soat kun serta Leng hun koay seng Ku See hong, kedua-duanyasudahtergeletakditengahgenangandarah. 1302

Sekujur badan mereka bermandikan darah segar, lukapun memenuhi sekujur tubuh mereka, namun luka itu semuanya bukan luka yang mematikan, akan tetapi rupanya mereka telah mempergunakan tenaga kelewat batas, sehingga akibatnya kehabisantenagadantak mampu untukbangkit kembali. Dengan sekuat tenaga Seng Sim cian li Hoa Soat kun berusaha untuk meronta bangun, pedangnya yang berlumuran darah ditancapkan keatas tanah, sementara seluruh badannya penuh dengan darah kental, matanya memancarkan sinar pembunuhan yang menggidikkan, dengan pandangan penuh kebencian dia awasi ke empat pentolan bajingan tersebut tanpa berkedip. Ku See hong lebih payah lagi keadaannya, dia harus berusaha meronta sebanyak tiga kali sebelum berhasil berdiri kembali dengan menopang pada pedang, bibirnya sudah dinodai oleh darah segar, sepasang matanya merah membara, kulit wajahnya mengejang keras menahan derita, dengan pancaran sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dia pun sedang mengawasi Cu Pok sekalian berempat dengan pandangan marah. Suasana sekeliling tempat itu amat sepi, namun penuh diliputi hawa pembunuhan yang menegangkan dan menggidikkan hati ... Suasana begitu keji, sadis, sehingga lama-lama dapat mendirikan bulu roma siapa pun... Ditengah keheningan, Ku See hong serta Hoa Soat kun memancarkan sinar kewibawaan yang menyeramkan, membuat orang lain tak berani memandang enteng kepadanya, bahkan yang membuat hati orang bergidik adalah pancaran sinar pembunuhan yang mencorong keluar dari balik sorot mata mereka. Pedang sakti kayu besi Cu Pok, telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim, ketua Jian khi pang si pedang iblis Toan Gi cong maupun ketua Thi kiong pang si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau semuanya dibikin terkejut dan bergidik oleh pancaran kewibawaan ke dua orang musuhnya, terutama sekali setelah 1303

mereka saksikan ke enam tujuh ratus sosok mayat yang tergelepar diatas tanah itu.... Walaupun mereka pun jelas mengetahui bahwa Ku See hong serta Hoa Soat kun telah kehabisan tenaga dan kelelahan, tapi untuk beberapa waktu mereka toh tak berani melancarkan sergapan terhadap ke dua orang itu. Mendadak.... Ketua Jian khi pang si Pedang iblis Toan Gi cong mengulumkan sekulum senyuman liciknya yang sinis dan dingin, kemudian katanya: "Saudara Cu, saudara Tu, saudara Seng, mari kita beramai-ramai membunuh mereka, dunia persilatan pasti akan terjatuh ke tangan kita!" Begitu selesai berkata, Toan Gi cong segera mengangkat pedang dengan tangan kirinya kemudian menerkam Ku See hong lebih dahulu .... Sebagaimana diketahui, dalam pertempuran dibukit Im Cu san tempo hari, lengan kanannya telah dipapas Ku See hong sehingga kutung menjadi dua, tidak heran kalau dia sangat mendendam kepada si anak muda itu dan berusaha untuk membalas sakit hatinya tersebut. Bentakan nyaring berkumandang pula memecahkan keheningan .... Tahu-tahu Keng Cin sin seperti sukma gentayangan sudah menubruktibadengan kecepatanluarbiasa... Telapak tangannya yang putih mulus segera menekuk sambil menyentil, lima gulung desingan angin serangan yang sangat tajam segera meluncur ke muka dan menerkam tubuh ketua Jian khi pang sipedang iblis ToanGicong. Si pedang iblis Toan Gi cong termasuk juga seorang jago lihay didalam dunia persilatan, ketika tubuhnya berada ditengah udara, 1304

mendadak saja dia berjumpalitan ke samping kemudian melayang turun ke arah permukaan tanah. Keng Cin sin mengerti kalau Ku See hong dan Hoa Soat kun sudah tidak berkemampuan melancarkan serangan lagi, padahal musuh yang mereka hadapi sekarang justru empat jago lihay kelas satu dari dunia persilatan, apabila pertarungan tidak diselesaikan secepatnya, niscayadiaakan menyesalsepanjangjaman. Baru saja ujung kaki si pedang iblis Toan Gi cong menyentuh permukaan tanah, Keng Cin sin telah membentak nyaring, angin pukulan yang maha dahsyat, jurus tendangan yang menyambar secepat kilat telah berdatangan secara beruntun... Didalamwaktuyangrelatif amatsingkat... Secara beruntun Keng Cin sin telah melancarkan dua belas pukulan ditambah delapan tendangan berantai... Seperti yang diketahui, pertarungan antara jago-jago lihay, selisih yang amat sedikitpun dapat menghasilkan kematian yang amat tragis.. Begitu serangan berhamburan tiba, seluruh angkasa diliputi hawa serangan yang maha dahsyat, kehebatannya benar-benar luar biasa dan tak terlukiskan dengan kata-kata. Sejak mula hingga kini si Pedang Iblis Toan Gi cong belum sempat melancarkan serangan balasan barang setengah juruspun, dia segera kena terdesak oleh serangan Keng Cin sin yang maha dahsyat itu sehingga mundur ke belakang dengan sempoyongan. Mendadak.... KengCinsin membentakdengansuaramenggeledek: "Roboh kau!" Tiba-tiba saja tubuhnya menyelinap ke depan, telapak tangan kirinya menyerang secara dahsyat dengan membawa berpuluhpuluh titik bintang yang segera menyebar kemana-mana. 1305

Desingan angin serangan yang menderu-deru dan maha dahsyat serentakmenggulung ketubuhsi pedang iblis ToanGicong. Menghadapi ancaman seperti ini, Toan Gi cong sungguh merasa terperanjat sekali, dalam gugupnya pedang di tangan kirinya segera disambit kedepan mengancam Keng Cin sin. "Blaaammm..." Benturan nyaring yang amat memekikkan telinga segera berkumandang memecahkan keheningan. Menyusul kemudiam.... Jerit kesakitan yang memilukan hati bergema pula memenuhi angkasa.... Dengan wajah pucat pias seperti mayat, Toan Gi cong mundur sejauh tujuh langkah dengan sepasang bahu bergetar keras. Dengan cekatan Keng Cin sin miringkan tubuhnya ke samping, lalu dengan tangan kirinya dia sambar pedang yang disambitkan ke arahnya itu, menyusul kemudian pergelangan tangan kirinya diputar sembari digetarkan, "Sreeett, ....!" desingan tajam membelah seluruh angkasa" Serentetan pelangi putih meluncur kembali dari genggaman tangannya... "Aduuuh....!" Jerit kesakitan yang menyayat hati berkumandang kembali memecahkan keheningan... Dada Toan Gi cong ditembusi oleh pedang sendiri sehingga tembus dipunggungnya, seketika itu juga tewaslah dia. Kepandaian silat Keng Cin sin yang begitu sakti dan cepatnya sungguh membuat orang bergidik. Sejak kemunculannya hingga berhasil membunuh Toan Gi cong, semua rangkaian gerakannya ini dilakukan dengan kecepatan yang luar biasa sekali .... 1306

Oleh sebab itu baik si telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim, si pedang Sakti kayu besi Cu Pok maupun ketua Thi kiong pang si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau tidak sempat memberikan pertolongannya. Barulah setelah serangan itu berhasil mematikan rekan mereka, ketiga orang itu baru membentak keras kemudian bersiap sedia melancarkan serangan ke arah Keng Cin sin..." Mendadak.... "Omitohud!" suara pujian kepada sang Budha bergema dengan nyaringnya. Kemudian tampak bayangan manusia berkelebat lewat, dalam ruangan tersebut tahu-tahu sudah bertambah dengan sebelas sosok manusia, dua diantaranya hweesio, empat toosu dan lima orang kakekyang masing-masingbersenjatalengkap? Tak terlukiskan rasa terperanjat Keng Cin sin setelah mengetahui siapa saja yang menampilkan diri barusan, dengan cepat dia menyelinap ke sisi Ku See hong, kemudian sambil mengangsurkan tiga butir pil kepada pemuda itu bisiknya: "Cepattelanpil inidan aturlahpernapasandengansegera. Kemudian dengan cepatnya Keng Cin sin menyelinap pula ke sisi Hoa Soat kun serta memberikan pula tiga butir pil kepadanya. Hoa Soat kun menyadari betapa seriusnya peristiwa tersebut, dia tidak menampik danburu-buru menelanpil pemberiansinona itu... Ternyata ke sebelas orang yang barusan menampakkan diri ini tidak lain adalah para ciangbunjin dari sembilan partai besar dunia persilatan yang terdiri dari Siau lim pay, Bu tong pay, Tiong lam pay, kun lun Pay, Hoa San pay, Khong tong Pay, Cing shia pay, Tiamcongpay sertaTiang pek pay. Dari pihak Siau lim pay tak lain adalah dua orang hwesio gundul tersebut, si hwesio tua berbaju kuning tersebut tak lain adalah satu 1307

diantara tiga pendeta yang pernah mengerubuti Keng Cin sin tempo hari, Hoa hian taysu adanya. Sedangkan yang lain membawa tongkat lik giok sian ciang dan berwajah amat serius, dia adalah ketua Siau lim pay sekarang, Goan thong siansu. Sementara ke empat tosu tersebut, dua diantaranya berasal dari Bu tong pay yakni ketuanya Kiu yang totiang serta adik seperguruannya Tang yang totiang. Sedang dua tosu tua yang lain, satu adalah ketua dari Khong tong pay yang lain adalah ketua Kun lun pay. Sementara kelima kakek yang lain tak lain adalah ciangbunjin dari lima partai lainnya. Sebagaimana diketahui, Hiat mo bun telah ditumpas oleh gabungan kekuatan yang terdiri dari sembilan partai besar, oleh sebab itu, tak terlukiskan rasa terkejut Keng Cin sin setelah menyaksikan kehadiran sembilan ciangbunjin dari sembilan partai besar tersebut....... Sembilan ketua dari sembilan partai besar dunia persilatan sudah jelas bersatu padu, dalam keadaan demikian, kendatipun Ku See hong serta Hoa Soat kun tidak menderita luka pun, mereka harus melalui suatu pertempuran sengit lagi. Tapi sekarang, ke dua orang itu sudah terluka dan tidak berkekuatan lagi, yang masih tertinggal cuma dia seorang, bagaimana mungkin dengan kekuatannya seorang dia bisa menghadapi kerubutan begitu banyak jago? Itulah sebabnya dengan cepat Keng Cin sin mengeluarkan pil mustika yang bisa memulihkan tenaga secepatnya kepada Ku See hong dan Hoa Soat kun agar di dalam seperempat jam kemudian, kekuatan dari kedua orang rekannya telah pulih kembali seperti sedia kala. 1308

Tapi, mampukah dia bertahan selama seperempat jam untuk menghadapi kerubutan lima belas orang jago lihay tersebut dengan kekuatan seorang diri? Sementara itu, paras muka ke sebelas orang jago dari sembilan partai besar itu nampak berubah hebat setelah menyaksikan mayatmayat yang bergelimpangan di atas tanah... Goan tong siancu, ketua Siau lim pay, Hoat hian loceng serta ke empat tosu lainnya segera memejamkan matanya dengan telapak tangan dirangkap didepan dada, mulutnya berkemak kemik entah apa saja yang didoakan. Tapi bisa jadi mereka sedang membaca doa kematian bagi ketentraman arwah yang telah tiada. Suara liamkeng yang rendah dan berat dengan cepat menggetarkan seluruh ruangan tersebut. -ooo0dw0ooo Jilid 39 SEMENTARA ke lima orang ciangbunjin yang lain berdiri dengan wajah berat dan amat serius. Suasana segera diliputi ketegangan yang luar biasa, apalagi ke sebelas orang itu berdiri ditengah ruangan, seolah-olah mereka sengaja memisahkan antara rombongan Cu Pok, Tu Pak kim serta Seng Ko piau dengan rombongan Keng Cin sin, Ku See hong serta Hoa Soat kun. Pedang sakti kayu besi Cu Pok nampak gembira sekali setelah menyaksikan kedatangan sembilan ketua dari sembilan partai besar itu, pikirnya dengan cepat. "Kali ini Ku See hong sekalian sudah pasti akan mampus di tempat ini..... 1309

Sementara dia masih termenung, mendadak suara berdoa telah berhenti... Dua orang pendeta dan empat tosu dengan kedua belas sorot mata mereka yang tajam segera dialihkan ke wajah Ku See hong dan Hoa Soat kun yang penuh berlepotan darah. Sebaliknya pancaran sinar mata Ku See hong serta Hoa Soat kun semakin bertambah tajam lagi, rupanya tenaga dalam mereka telah pulih kembali seperti sedia kala, bahkan pelan-pelan berjalan menuju kesamping Keng Cin sin. Tak terlukiskan rasa gembira Keng Cin sin, perasaannya yang semula berat kini mengendor, asal ke dua orang rekannya telah peroleh kembali kemampuannya untuk melanjutkan pertarungan, biar musuh yang berada didepan mata bertambah satu kali lipat pun, diatakakan merasakuatir. "Omitohud!". "Bu lian su hud!" Dua pujian kepada yang Kuasa bergema memecahkan keheningan disekeliling tempat itu. Pelan-pelan Hoat hian siancu berkata. "Sicu berdua, tidakkah kalian rasakan bahwa pembunuhan yang kalian lakukan terlampau berat?" Api dendam dan sakit hati segera membara didalam dada Keng Cin sin, dia tertawa dingin tiada hentinya, lalu ujarnya dengan nada amat sinis: "Lantas tidak terlampau beratkah hawa pembunuhan kalian sendiri? Tadi mereka telah melakukan pembantaian secara besarbesaran, dan sekarang tiba giliranku, mungkin doa ketenteraman bagiarwahtak mungkinkaliandengarlagi" Siancay .....siancay.... Omitohud, siancay, siancay....." Hoat hian taysu berbisik tiada hentinya, "Li sicu, harap kau jangan salah 1310

paham dengan maksud kedatangan kami, dosa-dosa kami di masa lampaupastiakankamiberi keadilan untukmu..." Memanfaatkan kesempatan yang sangat baik ini, pedang sakti kayubesiCuPoktertawanyaring, kemudianserunya: "Hoat hian taysu, terima kasih banyak atas bantuan yang kalian berikan, sekarang ke tiga orang itu sudah terlibat dalam suatu pembantaian manusia secara besar-besaran, mereka telah membunuh orang tanpa rasa peri kemanusiaan, dosanya tak dapat diampuni lagi, buat apa kita musti bersungkan-sungkan lagi dengan mereka?" "Betul!" sambung telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim dengan cepat-cepat, "coba saksikanlah ke enam tujuh ratus sosok mayat yang tergelepar disini, semuanya ini membuktikan betapa buas dan ganasnya ketiga orang itu, sekalipun tubuh mereka dicincang sampai hancur berkeping-keping pun belum tentu bisa membayarhutangnyawasedemikian banyaknyaini". Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, dia mendengus dingin lalu menjengek menghina, dengan suara yang dingin seperti es katanya: Kalian dua orang murid murtad, jangan harap hari ini bisa lepas tanggung jawab, seandainya bukan kalian manusia-manusia laknat yang mendesak mereka untuk melancarkan serangan menggila, ke enam tujuh ratus orang tersebut tak nanti akan kami bunuh, tapi justru gara-gara ulah kalian, terpaksa kami harus melakukan pembunuhan secara besar-besaran demi membela diri. "Sebelas manusia yang mengaku ketua dari sembilan partai ini pun pernah menggunakan cara yang licik dan kotor untuk membasmi kelompok jago pembela keadilan yang bergabung dalam perkumpulan Hiat mo bun, dengan kami boleh dibilang sudah terikat dendam sakit hati sedalam lautan, biarpun hari ini kalian tidak muncul disini, kamipun akau mencari kalian untuk membuat perhitungan, Nah, sekarang kalian sudah datang, inilah kesempatan yang paling baik bagi kami untuk membuat perhitungan. sembilan 1311

partai atau Ban sia kau sama-sama pembunuh dan penjahat yang keji, sekarang kalian sudah berkumpul jadi satu, apa salahnya kalau berkomplot untuk bersama-sama menghadapi kami? kami bertiga percaya masih berkemampuan untuk membinasakan kalian semua" Mendengar perkataan itu, paras muka ke sebelas orang jago dari sembilan partai besar itu berubah menjadi sangat serius, namun mereka tidak membantah atau pun memberi penjelasan, semuanya orang bungkam dalam seribu bahasa. Dengan wajah amat serius ketua Siau lim pay Goan tong siansu merangkap tangan ke depan dada, kemudian berkata: "Omitohud! Demi masa depan sembilan partai besar dalam dunia persilatan, para ciangbunjin telah mengangkat diriku untuk menyelenggarakan pertahanan serta usaha melenyapkan bibit ancaman dari muka bumi, sekarang kami datang pula untuk menghadapi kalian .... " Ku See hong mencibirkan bibirnya sambil tertawa dingin dengan sinis, katanya: "Kalian manusia-manusia munafik yang berlagak sok pahlawan, sok gagah, bila ingin memakai cara yang rendah dan terkutuk untuk menghadapi kami, silahkan saja digunakan semua . "Aku kuatir kalau sembilan ketua partai silat ini bakal mampus semua disini" Pedang sakti kayu besi Cu Pok menjadi gembira sekali menyaksikan adegan tersebut, sekulum senyuman bangga sempat menghiasi ujung bibirnya, sambiltertawadingin dia lantasberpikir: "Biarkan saja mereka saling gontok-gontokan sendiri sampai pada terluka atau mampus, sedang aku akan menjadi si nelayan yang beruntung dan tinggal memungut hasil... heeehhh...heeehhh tampaknya dunia persilatan memang ditakdirkan akan terjatuh ke tanganku." 1312

Belum selesai dia berpikir, mendadak terdengar lagi suara bentakan keras yang memekikkan telinga bergema memecahkan keheningan: "Tumpas kawanan manusia laknat itu" Serentak ke sebelas jago dari sembilan partai besar itu mengangkat telapak tangan masing-masing sambil melancarkan sebuah pukulan dahsyat. "Weeesss.. !" deruan angin puyuh yang sangat dahsyat segera bergema diangkasa. Angin puyuh yang maha dahsyat disertai desingan angin tajam segera menyapu seluruh jagad, apalagi dua puluh dua gulung angin serangan tersebut bergabung menjadi satu dan menyapu bersamasama, bisa dibayangkan betapa mengerikannya keadaan semacam itu.. . Akan tetapi serangan gabungan yang maha dahsyat itu bukan ditujukan ke arah Ku See hong, Keng Cin sin atau Hoa Soat kun, diluar dugaan ternyata serangan mana dilontarkan ke arah Pedang sakti kayu besi Cu Pok, telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim serta ketua Thi kiong pang si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau, tiga manusia jahanamtersebut. Deruan ingin puyuh yang menyapu jagad, dengan cepat menghantamsetiap benda yang dijumpainya... Tenaga serangan yang luar biasa dengan kekuatan yang menghancurkan itu segera meluncur datang dari suatu sudut yang sangat aneh serta mengurung ke tiga manusia laknat tersebut dari arah delapan penjuru. Mimpi pun Pedang Sakti kayu besi Cu Pok sekalian bertiga tak pernah menyangka kalau sembilan jago dari sembilan partai besar itu akan menyerang dirinya, bahkan menyerang dengan serangan yang begitu berat. 1313

Baru saja mereka terperanjat oleh kejadian itu, segulung tenaga serangan yang maha dahsyat tersebut sudah menyapu tiba dengan hebatnya .... Suatu keinginan untuk mempertahankan hidup membuat mereka melompat mundur tanpa terasa .... Kemudian dengan menghimpun segenap kekuatan yang dimilikinya, mereka mengayunkan telapak tangan masing-masing melancarkan pula sebuah pukulan dahsyat... Perlu diketahui, ke sebelas orang dari sembilan partai besar itu merupakan pemimpin dari suatu perguruan, tenaga dalam mereka amat sempurna, ditambah lagi mereka memang berhasrat untuk membinasakan ke tiga orang itu, tidak heran kalau serangan yang mereka lancarkan sekarang telah mempergunakan tenaga dalam hasil latihan mereka selama empat lima puluh tahun. Terdengar suara desingan yang memekikkan telinga membentur satu sama lainnya... Lalu ditengah pusaran angin tajam yang berpusing di permukaan tanah.. Tiga kali jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memenuhi seluruh angkasa. Pedang Sakti kayu besi Cu Pok, Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim serta ketua Thi kiong pang si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau segera mencelat seperti layang-layang yang putus benang dan bergulingan sejauh tiga kaki lebih dari posisi semula. Sebetulnya Ku See hong, Keng Cin sin dan Hoa Soat kun telah menghimpun tenaga dalam mereka sambil bersiap sedia menerima datangnya ancaman lawan. Sungguh tak pernah mereka duga, ternyata ketiga manusia laknat itulah yang memperoleh serangan dari mereka, kenyataan ini tentunyamembuat merekajaditertegundanberdiri melongo ...., 1314

Cu Pok, Tu Pak kim dan Seng Ko piau segera memuntahkan tiga empat kali darah kental, wajahnya pucat pias seperti mayat, seluruh badannya gemetar keras menahan rasa sakit .... Dengan sorot mata penuh perasaan dendam dan benci, Pedang sakti kayu besi Cu Pok mengawasi musuh-musuhnya, kemudian dengan suara keras ia membentak: "Tak pernah kusangka kalian sembilan partai besar ternyata melakukan perbuatan yang begini rendah dan tak tahu malu dengan bekerja sama, bersama manusia manusia kejam, kaaa.... kalian.... kalian...." Tak sempat ucapan tersebut diselesaikan, pergolakan hawa darah didalam dadanya membuat dia memuntahkan kembali darah segar .... . Hoathiantaysusegera membentakdengan suaradalam. "Cu Pok, kalian sudah banyak melakukan dosa dan kesalahan, sampai sekarangapakah kalianbelumjuga mau bertobat?" Sambil berkerut muka menahan rasa sakit yang luar biasa, telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim mengumpat dengan penuh kegusaran, "Kalian manusia-manusia dari sembilan partai besar ternyata begini kejam dan jahat, sama sekali tak tahu peraturan dunia persilatan, kalian lebih rendah dari pada binatang, walaupun sekarang kami sudah terluka akibat ulah kalian yang pengecut, namun bukan berarti kami akan menyerah dengan begitu saja, selama masih ada kekuatan dalam tubuh kami, akan kubunuh dahulu kalian beberapa orang..." Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim tahu bahwa sepanjang hidupnya dia selalu licik, banyak memakai tipu muslihat dan banyak melakukan kejahatan, tapi dia merasa orang-orang sembilan partai yang berada dihadapannya justru jauh lebih rendah, licik, dan jahat ketimbang mereka. 1315

Hawa pembunuhan segera meliputi seluruh wajah Goan tong taysu, ketua dari Siau lim pay, dengan suara keras bentaknya: "Toyu sekalian, mari kita selesaikan nyawa mereka dengan segera. .!" Begitu perintah diturunkan, bayangan manusia nampak berkelebat lewat, sebelas orang jago dari sembilan partai besar itu dengancepat mengepungCuPoksekalian bertigaditengaharena. Ku See hong tertawa dingin, secepat kilat dia menerobos masuk ke dalam lingkaran kepungan para ciangbunjin dari sembilan partai, lalu dengan wajah dingin dan kaku, ujarnya ketus: "Kalian manusia-manusia dari sembilan partai besar jangan harap bisamengusikseujungrambutpundari musuhbesarkuini" "Ku Sicu" kata Hoat hian taysu pelan, "tenaga dalam kalian belum pulih kembali, tak usah repot-repot lagi mesti turun tangan, biarkamisajayang membereskan kawanan manusia laknat itu" Nada suaranya lembut, ramah dan penuh rasa perhatian. Ku See hong tertawa dingin, kemudian ujarnya. "Heeehhh.... heeeehhh... heeeehhh... semenjak kapan sih aku orang she Ku telah mengikat perhubungan dengan kalian manusiamanusia dari sembilan partai besar? hmmm, setelah aku berhasil membunuh musuh besarku nanti, akan kuminta dari kalian semua!" Sementara itu, Hoa Soat kun bersama Keng Cin sin telah menerjang majupulasepertisukmagentayangan. Mencorong sinar penuh perasaan dendam dari balik mata Ku See hong, ditatapnya sekejap ke tiga manusia laknat tersebut kemudian ujarnya dingin: "Cu Pok. Tu Pak kim, Seng Ko piau, hari ini apa lagi yang ingin kalian katakan? Bila tiada perkataan lain, aku orang she Ku akan membersihkan perguruanku dari noda hitam dan menuntut balas bagikematian keduaorangtuaku" 1316

Pucat pasi wajah ke tiga manusia laknat tersebut, bahkan lebih pucat daripada mayat, mereka tahu keadaan mereka sekarang sangat kritis dan terancam bahaya maut. Namun bila seseorang sudah tersudut dan putus asa, seringkali akan timbul tekad didalam hatinya untuk melakukan perlawanan dengan sepenuh tenaga atau berusaha untuk melarikan diri, meski mereka tahu harapan semacam itu tipis sekali, namun berusaha untuk mempertahankan hidup memang merupakan ciri khas dari manusia. Ketua Thi kiong pang, si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau segera mengayunkan tangan kanannya ke depan, tiga batang tombak terbang yang tajamnya luar biasa, dengan diiringi serentetan suara yang nyaring menyelinap ke depan dalam formasi segitiga,langsung mengancamKuSeehong. Sementara tubuhnya tidak tinggal diam, dengan cepat dia melejit pula ketengah udara bersiap-siap untuk melarikan diri. Jarak antara kedua belah pihak begitu dekat, sedang sambaran tombak terbang tersebut cepat mengejutkan, dalam waktu singkat senjata-senjata tersebut telah berada beberapa depa di depan Ku See hong. MendadakPekikan nyaring yang memekikkan telinga bergema memenuhi angkasa, bagaikan seekor burung rajawali raksasa Ku See hong melayang ke tengah udara..... Pedang mestika Hu thian seng kiam yang berada dalam genggamannya segera bersatu padu dengan tubuhnya, seperti naga sakti yang bermain di angkasa, secepat kilat dia melancarkan serangkaian serangan dengan kecepatan tinggi. Sedemikian cepatnya serangan tersebut, sehingga pada hakekatnya tak bisa dibedakan mana cahaya pedangnya dan mana cahaya pelanginya ..... "Triiiiing, triiiiing .! Traaang..!" Traaang....." 1317

Serentak suara benturan nyaring yang memekikkan telinga berkumandang diudara, ketiga batang tombak terbang tersebut tahu-tahu sudah terpapas oleh cahaya pedang sehingga hancur dan berkeping-keping. Menyusulkemudian ........ Jerit kesakitan yang menyayatkan hati berkumandang pula memecahkan keheningan ..... Ketua Thi kiong pang, si tombak terbang berwajah besi Seng Ko piau yang masih melambung diudara tahu-tahu sudah terpapas oleh sambaran pedang si anak muda itu sehingga kutung menjadi tiga bagian, darah segar memancar keempat penjuru dan menyebar ke sekeliling situ, keadaannya sungguh mengerikan. Mendadak, pada saat itulah .... Pedang Sakti kayu besi Cu Pok dan Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim seperti anjing yang kena digebuk, serentak membalikkan badandan melarikan diriterbirit-birit.... Ku See hong berpekik nyaring, suara pekikannya keras hingga melambung ke tengah udara... Dibalik suara pekikan mana teriring nada yang penuh rasa dendam, benci, sedih dan duka. Begitu suara pekikan bergema, tubuhnya yang berada ditengah udara segera berjumpalitan berulang kali, kini arahnya langsung tertuju ke tubuh si Telapak tangan emas sukma cacad Tu Pak kim yang sedang melarikan diri. Gaya serangan ilmu pedangnya sungguh dahsyat seperti air bah yang menjebolkan bendungan, selapis cahaya pedang yang membukit diiringi kilauan cahaya yang tajam dan hawa pedang yang berlapis-lapisdengancepat menyerangbatok kepala TuPakkim. Pekikan keras yang diiringi jeritan kesakitan yang amat memilukan hati sekali lagi berkumandang memecahkan keheningan, batok kepala Tu Pak kim tahu-tahu terhajar oleh cahaya pedang 1318

yang tajam itu sehingga hancur berantakan tak berwujud lagi, percikan darah memancar pula ke mana-mana. Tampaknya rasa benci dan dendam Ku See hong belum puas terlampiaskan, sekali lagi pedang Hu thian seng kiamnya diayunkan ke bawah, bagaikan Kwan kong membacok kayu, tubuh Tu Pak kim yang sudah kehilangan batok kepala itu segera terbacok hingga kutung menjadidua bagian. Tiba-tiba cahaya pedang, kembali menyambar, kedua potongan badan itu sekali lagi terbacok hingga menjadi kepingan-kepingan kecil, hancuran daging dan percikan darah dengan cepat melapisi seluruh permukaan tanah. Dua jurus serangan yang dipergunakan barusan selain dahsyat, dan jarang terlihat di dunia saat ini. Semenjak Ku See hong melejit ke udara pedang dan tubuhnya bersatu padu, sampai dia membunuh Seng Ko piau kemudian mencincang tubuh Tu Pak kim, serangkaian gerakan tersebut boleh dibilang dilakukan beruntun dan memakan waktu yang relatip amat singkat. Terutama sekali ke tiga bacokan pedangnya untuk mencincang tubuh Tu Pak kim, kecepatannya betul-betul menggidikan hati orang, sampai sampai Hoa Soat kun si tokoh dunia persilatan nomor wahid itupun diam-diam merasa kagum. Pikirnya kemudian didalam hati: "Heran, mengapa sedemikian cepatnya dia berhasil memperoleh kembali tenaga dalamnya? Bahkan tenaga dalamnya seakan-akan semakin bertambah hebat?" Yaa, benar! Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong memang telah bertambah maju setingkat lagi. Seperti diketahui dia telah memperoleh warisan tenaga murni dari Bun ji koan su, kemudian dengan bakatnya yang bagus dan rejekinya yang baik, tanpa sengaja dia berhasil menghisap darah mestika naga bumi yang langka. 1319

Namun oleh karena hawa murni dan sari darah mestika itu belum dapat terhisap sama sekali oleh tubuhnya, selama ini kekuatan manahanyatersimpan di dalamsum-sumnya. Namun setiap kali dia selesai melakukan pertarungan sengit atau getaran yang cukup keras, sari hawa murni dan darah mestika itu sedikit demi sedikit terhisap oleh tubuhnya dan sebagai akibat dari kejadian ini, tenaga dalamnya pun bertambah maju setingkat lagi.. Sementara itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok sudah memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri. Keng Cin sin yang bermata jeli segera menangkap kejadian ini, cepat-cepat dia turut melejit ke muka. Diiringi bentakan nyaring, telapak tangan kanannya segera diayunkan ke muka melepaskan sebuah pukulan dahsyat. 000DE0WI000 BAB 61 SEGULUNG hawa pukulan yang dahsyat, diiringi desingan tajam yang memekikan telinga dengan cepat meluncur ke depan... Perlu diketahui, ilmu silat yang dimiliki pedang sakti kayu besi Cu Pok sangat sempurna, sedang dia pun satu-satunya orang yang menderita luka paling ringan sewaktu sebelas jago dari sembilan partaibesar melepaskan serangannya. Ketika melihat datangnya ancaman yang begitu hebat, dia menjadi nekad dan membalikkan tubuhnya sambil meluncur ke bawah .... Pedang kayu besi ditangan kanannya, di iringi sekilas cahaya hitam yang bertenaga hebat, segera meluncur ke tubuh Keng Cin sin .... Keng Cin sin bukan manusia sembarangan, dia segera membentak keras, sepasang telapak tangannya disilangkan 1320

berulang kali, dalam waktu singkat seluruh angkasa diliputi bayangan telapak tangan yang di sertai kekuatan dahsyat bagaikan ambruknya bukit karang saja segera meluncur ke muka. Pertarungan yang berkobar kali ini betul-betul amat menegangkan syaraf, begitu serangan dahsyat menggulung tiba, Cu Pok segera terdesak sampai pedang kayu besinya tak mampu dipergunakan lagi, secara beruntun dia mundur terus ke belakang, sambil membentak keras pedang kayu besinya diayunkan ke muka, sepertiseekorularsakti langsung menusuk kedepan .... Serangan pedang ini aneh lagipula sakti, mau tak mau Keng Cin sindipaksauntukberkelit kesamping.... Sedangkan Cu Pok segera manfaatkan kesempatan itu, pedang kayu besinya digetarkan, lalu melepaskan serangan-serangan menusuk, membacok, menyambar dan menggeletar. Empat jurus serangan dahsyat yang di lancarkan secara berantai ini, hampir semuanya merupakan jurus-jurus beradu jiwa, tampaknya dia sudah nekad untuk mengajak musuhnya gugur bersama. Empat jurus serangan yang dilancarkan berangkaian ini memiliki kekuatan yang luar biasa, seluruh angkasa segera diliputi hawa pedang yang tajamdan menggidikkan hati. Setiap serangan hampir semuanya disertai perubahan yang luar biasa, kehebatannya pun cukup mendirikan bulu roma orang. Tenaga dalam Keng Cin sin amat sempurna, gerak serangannya pun aneh, jurus-jurus serangan yang digunakan semuanya memiliki perubahan yang tak terhitung jumlahnya, sehingga membuat orang lainmautakmau mestiekstrahati-hatidanwaspada. Sebaliknya keempat jurus serangan pedang dariCu Pok itu meski ganas keji dan hebat, sayang tak mampu melukai perempuan sakti ini. 1321

Tampak Keng Cin sin menyelinap kekiri dan kekanan dengan gesitnya, tahu-tahu keempat jurus serangan pedang ini sudah mengenai sasaran yang kosong. Dalam pada itu Ku See hong sudah melayang turun keatas tanah dengan gerakan yang sangat ringan, ia segera berseru nyaring: "Harap nona suka mundur, dia adalah murid murtad perguruanku, biarakusendiriyang membereskan.. ." Baru saja suara itu berkumandang, tahu-tahu Keng Cin sin sudah manfaatkan kesempatan disaat Cu Pok gagal dengan ke empat serangannya dan sebelum pedangnya berubah bentuk untuk menerjang ke sisinya. Sementara itu tangan kirinya dengan kecepatan luar biasa dan melalui sudut yang aneh, tahu-tahu sudah mencengkeram pergelangantangankananCu Pokyang menggenggampedang .... "Traaang...traaanggg" dentingan nyaring berkumandang memecahkan keheningan, pedang kayu besinya tahu-tahu sudah rontok ke atas tanah. Telapak tangan kanan Keng Cin sin segera diayunkan kembali ke depan. Blaaamm...!" Sebuah pukulan keras tepat menghajar dada lawan. Paras muka Cu Pok berubah semakin pucat pias seperti mayat, secara beruntun dia muntahkan darah segar dua kali, setelah itu dengan sempoyongan badannya mundur ke belakang .... Keng Cin sin tidak mengejar lebih jauh, padahal dia memang tidak berniat membunuhnya, kalau tidak, bagaimana mungkin Cu Pok sanggup menahan pukulannya? Paras muka Cu Pok mengejang keras, kulit mukanya berkerut kencang seperti menahan penderitaan yang luar biasa, dengan pancaran sinar mata penuh rasa benci dan dendam, dia awasi Keng Cinsin dansebelasorang darisembilan partaibesartanpaberkedip. 1322

Sambil tertawa dingin Ku See hong segera berkata: "Cu Pok, diantara kawanan manusia laknat yang berada disini, nampaknyaumurmu palingpanjang, hal inipatut kaubanggakan..." Dengan pandangan mata penuh kebencian, Cu Pok melotot sekejap ke arah Ku See hong, lalu pekiknya: "Cara kalian bermain kerubut bukan perbuatan seorang manusia gagah ...." "Hmmmm, siapa sih yang mengerubut kau? " jengek Ku See hong dengan nada sinis, "selain sembilan partai besar bukankah kami bertiga yang kalian kerubuti?" "Hmmmm jangan harap kau bisa lolos dari kematian, demi adilnya untuk menghadapi manusia yang tidak bersenjata seperti kau, pedangkayubesi iniakan kukembalikan kepadamu..." Begitu selesai berkata, Ku See hong telah memungut pedang kayubesitersebutdariatastanahdan melemparkan kedepan. Setelah menerima pedang kayu besinya, mendadak Cu Pok merendahkan tubuhnya lalu melalui sebuah sudut yang aneh, pedang kayu besinya menciptakan tiga titik cahaya bintang yang segera menusuk jalan darah Tay meh hiat, Ngo siu hiat serta wi to hiat ditubuh Ku See hong. Perubahan ini dilancarkan dengan gerakan yang aneh serta kecepatan bagaikan sambaran petir. Melihat datangnya ancaman tersebut, mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, dia tertawa dingin... Bagaikan sukma gentayangan tubuhnya segera berkelebat maju ke muka, pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan kanannya diputar lalu membalik ke atas .... Gerak serangan pedang itu membelah angkasa dan memercikkan cahaya yang sangat menyilaukan mata. 1323

Hawa pedang yang menggidikkan, diiringi suara yang tajam dan cahaya yang menyilaukan mata, langsung meluncur ke arah depan, tapi tidak mudah ditebak ke arah manakah serangan tersebut akan di tuju. Terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan keheningan disekitar sana.. Lengan kanan Cu Pok yang menggengam pedang tahu-tahu sudah berpisah dengan badan, darah kental segera memancur keluar dari mulut lukanya, membuat Cu Pok kesakitan setengah mati. Sekujur badannya gemetar keras, sepasang giginya saling beradu keras-keras .... Paras muka Ku See hong dingin dan kaku, sama sekali tidak berperasaan, sementara dari balik matanya mencorong sinar mata tajam yang sukar dimengerti maksudnya, sambil memungut kembali pedang kayu besi itu dengan tangan kirinya, dia membentak. "Sambut kembali pedangmu ini!" Cu Pok benar-benar amat perkasa, kebuasannya pun mencapai pada puncaknya, begitu menerima pedang kayu besinya dengan tangan kiri, ia membentak keras. Tubuhnya segera berputar cepat, pedang kayu besinya digetarkan menciptakan serentetan cahaya berwarna hitam, hawa pedangnya dengan diiringi desingan tajam langsung menusuk ke tempat kematian di tubuh Ku See hong. Serangan tersebut datangnya amat cepat dan jarang sekali dijumpai di kolong langit. Ku See hong benar-benar merasa kagum sekali, dia tak mengira dalam keadaan luka yang begini parah, ternyata dia masih memiliki kemampuan seperti ini. Pekikan nyaring segera bergema membelah angkasa ...... 1324

Pedang Hu thian seng kiamnya dengan menciptakan selapis cahaya tajam langsung menembusi kabut cahaya hitam yang diciptakan Cu Pok .... "Traanggg...." Benturan nyaring yang diiringi percikan bunga api berlangsung di tengah udara. Ke dua bilah pedang tersebut segera bertautan antara yang satu dengan lainnya. Pedang kayu besi milik Cu Pok tersebut entah terbuat dari bahan apa, ternyata pedang Hu thian seng kiam yang begitu tajam itu tak berhasil memapas kutung senjata itu. Pekik kesakitan bergema di udara, percikan darah segar menyebar keempat penjuru. Pedang kayu besi milik Cu Pok tidak terpapas kutung, namun lengan kirinya berikut batas bahunya terpapas kutung dan rontok ke atas tanah. Dengan demikian kedua belah lengannya terpapas kutung semua, darah segar bagaikan pancuran segera menyembur keluar dari mulut lukanya dan menyebar kemana-mana. Dengan kening berkerut dan hawa pembunuhan menyelimuti wajahnya, Ku See hong menggerakkan pedang Hu thian seng kiam yang berada di tangan kanannya langsung ditujukan kedepan dada Cu Pok.. Gemetar keras seluruh tubuh Cu Pok menahan rasa sakit yang melilit, wajahnya mengejang semakin keras sehingga mukanya menyeringai seram, peluh jatuh seperti hujan gerimis, entah dia sedang ketakutan, ataukah sedang menahan penderitaan yang luar biasa. Tapi yang pasti dia merasa ngeri dan ketakutan, merasa takut menghadapi kematian.... 1325

Ku See hong tertawa dingin dengan nada sinis dan menghina, kemudian ujarnya: "Cu Pok, kau tidak menyangka bukan akan merasakan ngerinya menghadapi kematiansepertiapayangkau alamihari ini... "Hmmm, disaat kau sedang berbuat kejahatan dan menganiaya orang lain, pernahkah kau rasakan pula penderitaan yang dirasakan orang lain? " Cu Pok membuka bibirnya, lalu berbisik dengan suara yang bergetar keras karena gemetar: "Kau .... kau pun terlalu keji ...." "Hmmm, tidakkah kau rasakan bahwa cara kerjamu justru lebih kejam, lebih munafik dan pengecut?" Sembari berkata, Ku See hong yang tak berperasaan menggerakkan pedang Hu thian seng kiamnya dan pelan-pelan menusuk ulu hatinya... Sorot mata Cu Pok yang memancarkan sinar kebuasan lambat laun semakin memudar, tubuhnyapun pelan-pelan terjongkok ke atas tanah. Dalam keadaan beginilah dia telah mengakhiri hidupnya yang penuh dengan dosa. Ku See hong masih tetap menggenggam pedang Hu thian seng kiamnya yang memancarkan sinar tajam, kemudian pelan-pelan membalikkan badan, hawa pembunuhan masih menyelimuti seluruh wajahnya, dengan sorot mata yang dingin di awasinya ke sebelas jagodarisembilan partaibesaritutanpaberkedip. "OMITOHUD..... bisik Hoat hian taysu dengan suara pelan, "siancay, siancay.... moga-moga Thian membantuku untuk melenyapkanbadaipembunuhanberdarahinidari mukabumi" "Tidak sulit bila kalian ingin menghilangkan ancaman badai pembunuhan berdarah ini, asal kamu semua dapat mengungguli kami" kata Keng Cin sin ketus. 1326

Paras muka Goan tong siancu, ketua Siau lim pay segera berubah menjadiamatserius, katanyapelan. "Li sicu, tahukah kau apa sebabnya kami semua datang ke tempat ini?" "Mengapa aku mesti mencampuri urusan kalian?" jengek Keng Cin sin dingin, "apa lagi kalau dihitung-hitung, diantara kita berdua masih terikat dendam sakit hatisedalam lautan" Hoat hian taysu menghela napas sedih. "Aaaai, bunuh membunuh, balas membalas akan berlangsung tiada hentinya dalamdunia persilatan..." Sambil tertawa dingin Ku See hong segera menukas. "Kalian pandai benar berbicara yang welas kasih, pantang membunuh, tapi aku ingin bertanya, apa sebabnya kalian membunuhi anggota Hiat mo bun? Dan dua puluh tahun berselang mengapa kalian turut menghadiri pertempuran di bukit Soat san?" "Nasi sudah menjadi bubur, kesalahan besar pun telah diperbuat, buat apa masa lampau disinggung kembali? Lebih baik kita bicarakan persoalan yang berada didepan mata saja!" "Hmmmm, apalagi yang musti kita bicarakan? Dibicarakan pun pembunuhan akan dilakukan, tidak dibicarakan pun pembunuhan tetap akan berjalan .....!" seru Keng Cin sin sambil menahan rasa bencinya. "Sicu!" kata Goan tong siancu dengan suara dalam, "benarkah kalian begitu gemar membunuh?" Kemudiansetelahberhentisejenak,dia melanjutkan. "Perlu diketahui, Thian mencintakan umatnya di dunia ini untuk hidup berdampingan secara damai dan saling hormat menghormati, tapi perbuatan sicu sekalian terlalu keji dan memandang enteng Firman Thian, lolap sekalian benar-benar merasa sayang untuk kebagusan bakat sicu bertiga" 1327

"Siapa sih yang menyuruh kalian keledai-keledai gundul menyayangkan kami?" tegur Seng sim cian li Hoa Soat kun dingin, "lonio lihat, manusia-manusia yang membaca doa dimulut, kejam sepertiulardihati macamkaliantak baik dibiarkan hidupterus. "Hmm, kedua anak muda itu terpaksa melakukan pembantaian, hal ini disebabkan keadaan yang terpaksa, maka pembunuhan harus dilakukandemi melenyapkanancaman bahayabagiduniapersilatan, apa salahnya melakukan hal ini? Membunuh kaum manusia laknat merupakan perbuatan sosial, siapa bilang perbuatan ini jahat?" Ke sebelas orang dari sembilan partai besar tersebut tak seorangpun yang kenal dengan Hoa Soat kun, ketika mendengar ucapannya yang mengandung nada teguran ini, kontan saja semua orang merasa terperanjat. "Siapakah orang ini?" ingatan tersebut dengan cepat melintas dalam benak mereka. "kalau dilihat dari usianya, paling banter baru tiga puluh tahunan, namun rambutnya telah beruban semua, belum pernah ku dengar dalam dunia persilatan terdapat perempuan semacam ini ........ Sementara itu Hoat hian taysu telah manggut-manggut seraya bertanya: "Bolehkah aku tanya, sejak kapan kau terjun kedalam dunia persilatan? Maaf lolap...." SengsimcianliHoaSoatkun mendengusdingin. `Hmm, ketika aku terjun kedalam dunia persilatan, mungkin kau masih belum lulus dari perguruan, tentu saja kau tidak akan mengenalisiapakah aku." Tatkala semua orang mendengar perkataan ini, kontan saja mereka mengumpat didalam hati: "Sombongamat lagakorang ini...... 1328

Padahal usia Hoa Soat kun hampir setaraf dengan usia Hoat Hian taysu yakni sekitar tujuh puluh tahunan. meski demikian apa yang diucapkan Hoa Soat kun tidak salah. Ternyata kebanyakan hweesio yang selesai belajar silat di Siau lim pay rata-rata usia mereka sudah mencapai tiga puluh tahunan, padahal Hoa Soat kun sudah mulai menjagoi dunia persilatan semenjak berusia delapan belas tahun. Dengan suara dingin Ku See hong segera berkata. "Lo cianpwee ini tidak lain adalah jago nomor wahid didalam dunia persilatan saat ini, Seng sim cian li Hoa Soat kun locianpwee adanya" Setelah mendengar nama tersebut, para ciangbunjin dari sembilan partai besar baru merasa terperanjat, mmpipun mereka tidak mengira kalau perempuan ini, adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun yang kelima puluh tahun berselang mengangkat nama bersama Bun ji koan su Him Ci seng. Dengan sikap yang berubah menjadi hormat sekali, Hoat hian taysu berkata. "Ooooooh, rupanya Hoa sicu, kalau begitu tolong kau sudi membantu kami untuk menghilangkan ancaman bencana pada hari ini" "Aku tidak sudi mengurusi pelbagai persoalan seperti itu, dendam sakit hati kalian, lebih baik kalian sendiri yang selesaikan!" seru Sengsimcian liHo Soatkundingin. "Sudah, tak usah banyak bicara lagi" bentak Keng Cin sin pula. "aku hendak menuntut balas bagi kematian sebelas orang saudara kami...'. "Li sicu, benarkah kau memandang begitu rendah atas nyawa manusia...?"ucapGoan tongsiansu sambil menghelanafassedih. 1329

"Rendah atau tidak rendah itu urusan lain, yang pasti aku tak pernah membunuh orang baik, aku hanya membantai mereka yang tergolong manusia laknat" 'Li sicu, kami sudah menyatakan penyesalan yang sedalamdalamnya terhadap keterlibatan kami dalam peristiwa di bukit Soat san serta pembantaian berdarah pada perguruan kalian... Keng Cin sin tertawa dingin. "Heeeehhh..... heeehhh...... heeeeh..... kau anggap beberapa lembar nyawa tersebut bisa dihilangkan rasa dendam kesumatnya hanya dengan pernyataan penyesalan kalian? "Sicu" Goan tong siansu ikut berbicara, kami bukan takut mati, tunggulah sampai kami menyelesaikan perkataan lebih dulu sebelum memberi keadilan buat kalian, kau pun tidak usah turun tangan sendiri, karena kami bisa membereskan kami sendiri untuk menebus dosa-dosa kami." Dengan wajah yang hambar tanpa perubahan emosi, Keng Cin sin bertanya. "Kalian bersebelas hendak bunuh diri di sini? Hmmm, omong kosong!" Kalian bersenjata lengkap macam hendak menghadapi musuh tangguhsaja, siapayangbakalpercayadenganobrolankalian?" Dengan perasaan pedih Hoat hian taysu berkata: "Sicu, setiap hutang ada pemiliknya, masa kau menghendaki nyawa kami semua? Apalagi orang-orang yang mengerubuti dan membunuh anggota perkumpulan kalian bukanlah kami sembilan partai besar " "Lantas siapakah yang melakukan pembunuhan tersebut?' "Bu lim jit hun, tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan" Goan thong siancu menghela napas panjang, "tentu saja kami berdosa karena turut menghadiri peristiwa tersebut, namun lolap bersumpah kepada langit, tak seorang pun dari sembilan 1330

ciangbunjin sembilan partai besar yang melakukan pembunuhan atasseoranganggotapundariperkumpulan kalian" "Sungguhkah perkataan ini?" jengek Ku See hong sambil tertawa dingin tiada hentinya. Dengan suara pedih Goan tong siansu berkata lagi: "Ku sicu, perbuatan kami terhadap Hiat mo bun tempo hari merupakan kesalahan terbesar yang pernah kami perbuat selama ini, untuk menyatakan penyesalan kami, lolap bersedia mengorbankan diri, namun lolap pun meminta suatu permintaan yakni berharap Ku sicu sekalian hanya menganggap kesalahan ini sebagai kesalahan kami, janganlah mencari balas terhadap partai lain, sesuatu persoalan ini, kami sembilan partai besar pun bersedia mengurung diri serta tidak mencampuri urusan dunia persilatan lagi. "Kini sicu sekalian telah melakukan pembantaian secara besarbesaran, hampir boleh dibilang segenap kekuatan inti dari dunia persilatan tewas ditangan kalian, kami berharap sicu sekalian bersedia memikirkan kesejahteraan umat manusia dalam dunia persilatan dengan tidak melakukan pemban-taian lagi, Bila sicu enggan mengabulkan permintaan kami ini, terpaksa kami pun harus mengorbankan diri semuanya disini. Cuma sebelumnya lolap masih ada perkataan yang terakhir. 'Membunuh orang paling banter hanya merobohkan mereka ke tanah dan mengirim sukma mereka ke alam baka, seperti anggota Ban sia kau yang bergelimpangan menjadi mayat pada hari ini, betapa pun termashur nya nama mereka, sampai akhirnya toh akan menjadi seonggokan tanah lagi, nama besar ratusan tahun akhirnya cuma kosong belaka, apalah gunanya mesti berbuat yang tidaktidak? "Nah, sekarang lolap sudah selesai berbicara, moga-moga saja setelah kematian lolap nanti, sicu bersedia untuk berpikir tiga kali lebih dulu sebelum melakukan perbuatan apapun. 1331

"Hoat hian susiok, harap kau orang tua suka menerima kembali tongkat Lik giok sian ciang ini serta menghadiahkan sebuah kematian untukku" Dengan air mata jatuh bercucuran membasahi wajahnya, Hoat Hian taysu berbisik pedih: 'Masalahnya telah berkembang menjadi begini, Goan tong sutit, berkorbanlah dengan gagah berani. Dunia persilatan akan selalu teringat akan pengorbananmu ini" Hoat hian taysu merasa sedih sekali, dengan hormat dia lantas menerima kembali lambang kekuasaan dari Siau lim pay, tongkat Lik gioksian ciang. Mendadak Hoan tong siansu duduk bersila diatas tanah sambil merangkap tangannya didepan dada, wajahnya kelihatan begitu tenang, seakan-akan sama sekali tidak memandang serius soal nama dan kedudukan, ini membuktikan kalau dia memang bersedia untuk mengorbankan diri. Sepuluh orang jago dari sembilan partai besar lairinya samasama memperlihatkan wajah sedih dan perasaan murung yang sangat tebal, bahkan sempat berkaca-kaca. Ku See hong, Keng Cin sin dan Hoa Soat kun tiga gembong iblis laki perempuan dari dunia persilatan ini tetap menunjukkan wajah yang begitu dingin dan kaku, bahkan dari sorot mata merekapun memancarkan sinar mata yang dingin tanpa perasaan. Mendadak Hoat hian taysu mengangkat tinggi-tinggi tongkat Lik gioksianciangnya, laluberkatadengansuaradalam: "Ciangbunjin Siau lim pay angkatan ketiga puluh enam, Goan tong siansu akan mengorbankan diri demi menyelematkan dunia persilatan dari bencana serta menghilangkan ancaman bahaya maut yang berada di depan mata, moga-moga Budha maha pengasih suka mengampunidosa-dosanyadan membawanyake nirwana. Ucapan tersebut diutarakan dengan suara yang pedih, tapi serius sekali..... 1332

Begitu selesai berkata, Hoat hian taysu segera memutar tongkat Lik giok sianciangnya dan disertai kilatan cahaya hijau langsung meluncur ke arah jalan darah penting di ubun-ubun Goan tong siansu. Disaatyangamatkritis inilah.. Mendadak melintas lewat serentetan cahaya pelangi yang sangat menyilaukan mata... "Traaang, traaang.." Serentetan bunyi benturan senjata yang sangat nyaring bergema pula memenuhiangkasa. Ku See hong dengan wajah sedingin es dan pedang Hu thian seng kiam terhunus ditangan telah menangkis datangnya sambaran toyaLikgiok sian ciang tersebut. Melihat ayunan toya itu gagal menghantam ubun-ubunnya, secepat kilat Goan tong siansu ketua Siau lim pay itu mengayunkan tangan kanannya dan langsung di hantamkan ke atas ubun-ubun sendiri... Bayangan manusia berkelebat lewat.. Keng Cin sin telah menyelinap ke depan sementara tangan kanannya telah mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kanan Goan tong siansu.... Melihat kejadian mana, Goan tong siansu melototkan sepasang matanya lebar-lebar, kemudian setelah menghela napas sedih dia berkata pelan. "Sicu, apakah kalian tidak mengijinkan kepada kami untuk melakukan bunuh diri? Kalau memang begitu, silahkan saja turun tangan sendiri..." Ku See hong turut menghela napas panjang, setelah itu ujarnya dengan lantang. 1333

"Taysu, seperti apa yang kau katakan. Thian menciptakan umat manusia untuk saling hormat menghormati dan saling sayang menyayangi, kami adalah manusia yang punya otak, kau anggap kami begitu buasnya sehingga gemar melakukan pembunuhan? "Kalau toh orang yang membunuh angota Hiat mo bun serta mengerubuti Bun ji koan su bukan jago-jago dari sembilan partai besar.. mengapa pula kami mesti memojokkan orang yang telah bertobat? Mulai saat ini semua pertikaian diantara kita telah pudar, aku orang she Ku pun tidak akan sembarangan membunuh umat manusia lagi, terutama sekali perkataan taysu benar-benar sangat mengetuk perasaan kami. "Mulai hari ini aku orang she Ku berani memberikan jaminan kepada taysu sekalian, selain membunuhi Bu lim jit hun dan kawanan manusia laknat dari Huan mo kiong di Lam hay, kami tidak akan membunuhi umat manusia lagi, bahkajn akan segera meninggalkan nama dan pahala untuk hidup mengasingkan diri di tempat yang terpencil" Goan tong siansu terharu sekali setelah mendengar perkataan ini sambil menahan rasa harunya dia berkata: 'Ku sicu, tidak nyana kalau jiwamu begitu besar, hal ini membuat kami semua merasa semakin malu dan menyesal atas perbuatan kami dimasa lalu, rasanya kesalahan tersebut hanya bisa ditebus dengan kematian saja" Sekilas sinar mata yang lembut dan halus memancar keluar dari balik mata Keng Cin sin, setelah menghela nafas sedih, dia berkata pula. "Taysu, mengapa kau mesti berbuat demikian? Bila kau sampai mati, tentu hati kecilku ikut merasa tak tenang" Kemudian setetahberhentiia melanjutkan. "Aaai!, hanya berharap sejak kini kau sebagai seorang ciangbunjin bisa mendidik anak muridmu dengan lebih tegas dan 1334

disiplin lagi, didiklah mereka agar selalu melindungi keadilan serta kebenaran bagi umat persilatan. "Kini anggauta Hiat mo bun sudah punah akupun sudah bosan hidup luntang-lantung dalam dunia persilatan, maka seusai menyelesaikan pelbagai masalah yang ada aku pun hendak mengasingkan diri ke tempat yang terpencil sana untuk melepaskan diri dari kehidupan keduniawian yang penuh maksiat' "Sicu sekalian tidak mempermasalahkan budi, lolap sekalian benar-benar dibikin terharu, mulai sekarang kami pasti akan memperbaiki perguruan kami dengan sebaik-baiknya serta membersihkan perguruan dari anasir yang mengacau, kini terimalah hormatdarilolapsebelumkamisemuahendak mohondiri" Seusai berkata Goan tong siansu segera bangkit berdiri dan menjura dalam-dalam, setelah itu serunya kepada semua orang dengan nada berat: "Toheng sekalian, kita pun tidak usah bercokol terus ditempat ini ....' Begitu selesai berkata, Goan tong siansu yang pertama terus beranjak lebih dulu meninggalkan ruangan tersebut, sementara para jago yang lain mengikuti dibelakangnya. Memandang sehingga rombongan sembilan partai besar menjauhi tempat tersebut, Keng Cin sin baru memalingkan kepala dan memandang sekejap mayat-mayat yang bergelimpangan diatas tanah, tanpa terasa dia menghela napas sedih, katanya: "Kitapunharus pergidarisini!" Mendadak.... Keng Cin sin mengalihkan sorot matanya ke arah sudut ruangan sana, kemudianagakterkejut dia menjeritkeras: "'Aaaah, mengapaHimJi imtidaknampakdisitu?" Mendengar ucapan mana, buru buru Ku See hong bertanya: 1335

"Apa? Kau tadi meletakkannya dimana?" Di dalam terperanjatnya dia mengira Him Ji im telah menemui musibahdidalampertarungan massaltadi. Rasa gelisah Keng Cin sin sendiripun tak terlukiskan dengan katakata, dengan terkejut dia berkata: "Tatkala pertarungan massal sedang berlangsung tadi, kubaringkan dia di atas meja altar sebelah sana.. waktu itu jalan darah tidurnya masih belum dibebaskan, dia masih tertidur nyenyak sekali. Sembari berkata, dengan gerakan tubuh yang enteng sekali seperti burung walet yang terbang melintas, dia melewati mayatmayat yang bergelimpangan di atas tanah dan langsung meluncur ke depan meja altar yang dimaksudkan. Hoa Soat kun serta Ku See hong segera menyusul pula dibelakangnya. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu Keng Cin sin mengawasi sekeliling tempat tersebut dengan seksama, namun sekitar tempat itu berada dalam keadaan kosong tak berpenghuni, namun dimeja terlihat ada sepucuk surat yang ditancapi dengan pisau belati. Begitu menyaksikan surat dimeja, Keng Cin sin segera dapat menduga apa gerangan yang sesunggguhnya telah terjadi, dia segera menghela napas panjang. Suara helaan napas itu jelas mengandung perasaan sedih, murung dan menyesal, karena dia tahu lagi-lagi kekasihnya Ku See hong akan dihadapi dengan sebuah percobaan. Sementara itu Ku See hong telah berteriak-teriak keras: "Adik Im!AdikIm... Kauberadadimana.... adikIm...'. Ditengah teriakan tersebut, dia telah menerjang masuk ke dalam ruang Cun Kiong tian, waktu itu asap tebal berwarna hitam yang menyelimuti seluruh ruangan telah buyar terhembus angin, 1336

sedangkan jenasah Ceng Lan hiang yang semula tergeletak diatas tanahpun kini sudah hilang lenyap tak berbekas. Dengan suara pilu Ku See hong segera melayang keluar dari ruangan itu, ucapnya sedih. "Dia... dia telah pergi..." "Benar" kata Keng Cin sin pula sambil memperlihatkan sampul surat yang diperoleh dari meja, dia telah pergi meninggalkan tempat inisecara diam-diam" Tadi Ku See hong tidak melihat surat tersebut, buru-buru diterimanya dengan sepasang tangan gemetar keras, kemudian diperiksa isi surat tersebut. Tulisan dalam surat itu sangat indah dan lembut, terbaca olehnya isisurat tersebut berkata demikian: "Engkoh Hong! Pertama-tama aku ingin memohon maaf kepadamu karena aku pergi tanpa pamit, aku berbuat demikian karena aku tahu, bila kukatakan niatku yang sebenarnya, sudah pasti kau tak akan membiarkan aku pergi, aku sendiripun tidak berkeberanian untuk pergi meninggalkan dirimu. Aku tahu hatimu pasti akan sedih sekali sewaktu membaca surat ini, tapiakusesungguhnyajauhlebihsedihdaripadadirimu Engkoh Hong! Tahukah kau, hatiku remuk rendam, air mataku jatuh berlinang ketika kutulis surat ini! karena aku mencintaimu, mencintaimu dengan sepenuh hati, dengan demikian hatiku baru merasakan kepedihanyangtidakterkirakan. Hubungan cinta kita, semua peristiwa yang kita alami serasa bagaikan suatu impian yang indah dan mesra, yang kenyataan memang bagaikan dalam impian, bagaikan asap yang melayang diangkasa. Jika kita telah mendusin, impian kita hilang, asap pun akan membuyar. 1337

Yang kita temui kemudian hanya kehampaan dan kekosongan, hanyakenanganyangtakpernahakan terlupakan untukselamanya. Inilah kesedihan, kepedihan dan kesendirian yang amat melumat perasaan. Walaupun hati kecilku tak ingin menerima penderitaan semacam ini, siksaan yang menghancurkan perasaan, tapi aku harus menentang perasaanku untuk melakukannya, bukankah banyak kejadian didunia ini yang mesti dilakukan orang dengan menentang perasaan dan suara batin? Engkoh Hong, aku tahu hatimu akan pedih setelah membaca sampai disini, tapi kuharap kau jangan kelewat sedih kau pun tak usah pergi mencariku, moga-moga dalam perpisahan kita kali ini. Tuhan memberikan rahmatnya agar kita tak pernah bersua kembali untuk selamanya. Engkoh Hong, bukan aku tidak berperasaan, melainkan nasiblah yang menentukan demikian. Aku adalah seorang manusia yang amat berdosa, seorang manusia yang telah membunuh ibu kandung sendiri. Membunuh ibu kandung sendiri bukan alasanku yang terutama mengapa aku pergi meninggalkanmu, tapi perbuatan jahat dan kebejadan moral ibuku selama hidupnya yang membuatku malu hidup sebagai manusia layak, malu untuk mendampingi dirimu. Oleh karenanya, kuputuskan untuk pergi meninggalkan dirimu, aku hendak mencukur rambut menjadi pendeta dan mengakhiri sisa hidupku di dalam biara, aku ingin mengurangi dosa yang pernah dilakukan ibuku semasa masih hidupnya. Engkoh Hong, meskipun semenjak kecil aku hidup terpencil dan menyendiri, namun cinta kasih kita dalam waktu yang demikian singkatnya telah menimbulkan kehangatan yang tak terkirakan bagiku, lupakan saja aku! 1338

Untung sekali hubungan yang kita lakukan tempo hari tidak sampai membuahkan benih kehidupan lain. semoga akupun dapat meninggalkan kau tanpa beban yang lebih parah. Sebagaiakhir kita, kumohon kepadamu janganlah mencariaku ke mana-mana, sebab perbuatan itu hanya akan menambah penderitaanku belaka. Di dalam bigara aku selalu bberdoa bagi kebahagiaan hidupmu, semoga kau hidup senang bersama adikmu yang lain. Dan sampai disini pula surat terakhir yang kubuat dalam perasaan yang hancur lebur ini. Tertanda: Adikmu yang bodoh Him Ji im" Ketika Ku See hong selesai membaca isi surat yang penuh dengan kepedihan ini, ia tak dapat membendung air matanya lagi, sambil mengucurkan air matanya, dengan pedih serunya: "Adik Im, mengapa hatimu sekeras baja? Bagaimana mungkin aku dapat melupakan dirimu? Adik Im, kembalilah kau! Aku tak dapatkehilangan kau, aku takdapatkehilangan dirimu lagi...." Suara yang serak diliputi kepedihan membuat siapa pun yang ikut mendengarkan turut merasakan kedukaan yang sangat mendalam. Terutama sekali Keng Cin sin, perasaannya boleh dibilang sudah hancur luluh .... Kalau bisa, dia ingin memberitahukan indentitasnya yang sebenarnya untuk menghibur pemuda tersebut, agar luka dihati kekasihnya dapat teratasi. Namun peristiwa tragis yang pernah menimpa dirinya dimasa lalu, membuatnya merasa rendah diri, diam-diam ia mengambil keputusan akan mencari kembali Him Ji im sampai ketemu, kalau tidak, sudah pasti kekasihnya tidak akan tahan hidup sebatang kara dalam kesepian dan kepedihan. 1339

Sebab perempuan ini adalah seorang perempuan yang sangat perasa, dia tahu bila Im Yan cu sampai mati, maka besar kemungkinannya pemuda tersebut tak akan berkeberanian untuk hidup seorang diri. Sebaliknya perasaan Ku See hong sendiripun sangat kalut dan diliputi berbagai ingatan yang bukan-bukan, ia teringat pula pesan gurunya bila berjumpa dengan Him ji im dia diminta melindunginya dengan baik, sebab gadis tersebut hidup sebatang kara dalam suasana yang serba mengenaskan .... Teringat sampai disitu, timbul perasaan sesalnya yang amat mendalam, tiba-tiba ia berteriak keras: 'Adik Im, aku akan pergi mencarimu sampai ketemu, sekarang juga aku akan pergi mencarimu..... 'Kau terlampau memedihkan, aku tak bisa melepaskan dirimu dengan begitu saja adik Im... Sambil berteriak keras Ku See hong sudah menggerakhan tubuhnya siap menerjang keluar ...... Bentakan nyaring bergema memecahkan keheningan, tiba-tiba Seng sim cian li Hoa Soat kun mengebaskan tangan kanannya melepaskan sebuah pukulan berhawa lembut. Pukulan itu dengan cepat menggetarkan tubuh Ku See hong sehingga tergetar mundur sejauh tiga empat langkah sebelum berhasil berdiri tegak. Dari balik matanya memancar keluar sorot mata tajam yang menggidikkan hati, di awasinya wajah Ku See hong dengan penuh kegusaran, kemudian sambil memperdengarkan suara tertawa dinginnyayangmenusuktulang, dia menghardik. "Bila kau mencarinya sekarang juga, detik ini juga akan kubunuh dirimu. "Kau manusia yang tidak punya liangsim mengapa tidak kau pikirkan tentang mati hidup Im Yan cu yang sedang menghadapi 1340

maut? Sekarang juga kuberitahukan kepadamu, bila Im Yan cu tak dapat hidup, jangan harap kau pun bisa hidup terus didunia ini" Terkesiap Ku See hong sesudah mendengar perkataan ini, dengan cepat dia berpikir. 'Betul, aku mesti menyelamatkan Im Yan cu terlebih dulu sebelum pergi mencari HimJi im..." Tapi, sewaktu terbayang bagaimana caranya menyelamatkan gadis tersebut, anak muda itu segera merasakan hatinya menjadi dingin separuh.... Akhirnya dengan pedih Ku See hong berkata. 'Andaikata nona Im Yan cu mati, aku pun tak ingin hidup seorang diri di dunia" "Huuah, semenjak kapan sih cinta kasih mu kepadanya meningkat sedemikian dalam nya?". "Hoa locianpwee, kau benar-benar tidak memahami perasaan hatiku... aaaiii..." Ku See hong menghela napas panjang. Keng Cin sin menghela napas pula. 'Aaaai, kita harus segera berangkat, kita mesti berusaha keras untuk mencari obat penawar yang dapat memunahkarn racun di dalam tubuh Im Yan cu!" Ku See hong, Hoa Soat kun dan Keng Cin sin bertiga dengan membawa perasaan yang berbeda-beda berangkat meninggalkan tempat pembantaian tersebut tanpa mengucapkan sepatah katapun.... Suasana disekeliling tempat itu berubah menjadi hening, sepi dan terasa menyeramkan... Darah kental yang membasahi permukaan tanah kini berubah menjadi merah tua, bahkan memancarkan cahaya merah yang amat menyilaukan mata. 1341

Pemandangan seperti ini sangat memedihkan dan mengenaskan hati .... ooo0de0wi0ooo BAB 62 ANGIN musim gugur berhembus amat kencang, daun-daun kering berguguran ke atas tanah.... Matahari senja telah menyelinap ke balik bukit diseberang sana, sementara kegelapan malam mulai menelan seluruh jagad .... Meski nun jauh diatas sana, dijagad raya tertera bintang-bintang yang memercikkan sinar redup, namun suasana tetap geliap gulita dan remang-remang. Pepohonan berdiri angker, rumput terkulai layu, betapa mengenaskan pemandangansemacamini.... Diluar sebuah kota dekat hutan belantara, terdapat sebuah bangunankecilyangberdiri terpencil dan menyendiri. Sepercik sinar lentera memancar keluar dari balik ruang kecil ditengah bangunan tersebut, tiga sosok bayangan manusia berada di bawah cahaya lentera. Kalau dilihat dari sikap mereka yang berdiri tegak tak berkutik, dapat kita bayang kan betapa murung, sedih dan berdukanya orang-orang itu.. Angin kencang berhembus makin kencang diluar pintu sana, suasana duka makin tebal menyelimuti seluruh ruangan, malam ini adalah malam musim gugur yang memedihkan. Tiba-tiba berkumandang suara helaan napas panjang dari balik ruangan, bayangan manusia itu pelan-pelan membalikkan badan dan berjalan ke tepi jendela kemudian mendongakkan kepalanya memandang cuaca dan menutup kembali daun jendela tersebut. . . 1342

Dia berpaling kembali, lalu tanyanya kepada seorang perempuan berkerudung warna-warni. 'Apakah racun yang mengeram dalam tubuhnya akan kambuh kembali esok malam?.' Orang-orang itu tak lain adalah Ku See hong, Keng Cin sin serta HoaSoatkun, sementaradalamruanganlainberbaringImYan cu. Setelah melakukan pembantaian secara besar-besaran terhadap anggota Ban sia kau, mereka berangkat ke situ dan berdiam sampai sebelas hari lamanya. Namun mereka gagal untuk memikirkan sumber dari rumput Han si cau tersebut, seakan-akan mereka hanya menanti saat ajal dari Im Yan cu. Selama beberapa hari ini, kadangkala Im Yan cu mendusin dari pingsannya, tapi dua jam kemudian ia terlelap tidur lagi dengan nyenyak. Hari ini adalah hari ke empat belas, sehari lebih awal dari batas waktu lima belas hari kambuhnya kembali racun dalam tubuh Im Yan cu. Dengan suara pedih Keng Cin sin menyahut: "Yaa, esoktengah malam, aaaii...! Sekarang, perasaannya sedang diliputi juga oleh rasa sedih yang takterkirakan, oleh sebabitudiaenggan banyakberbicara lagi Kembali Ku See hong bertanya. "Setelah racun itu kambuh untuk ke dua kalinya, benarkah dia tak akan tertolong lagi?" Keng Cin sin menghela napas pedih. 'Biasanya bila racun itu mulai bekerja untuk ke dua kalinya, saat itulah sari Im cing nya akan mengering, mesti dapat tertolong, namun tanpa Jim som berusia seribu tahun serta beberapa macam bahan obat-obatan langka lainnya, mustahil dia dapat hidup 1343

melewati jangka waktu satu bulan. Tapi sayang dia telah mendapat pengobatanku dimana dengan tusukan jarum aku telah memperpanjang masa kambuh racun itu menjadi lima belas hari lagi jadi andaikata racun itu bekerja lagi, niscaya dia akan kehabisan tenaga dan tewas, tidak mungkin dapat kambuh untuk ke tiga kalinya" Berubah hebat paras muka Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, atau dengan perkataan lain ia sudah tiada harapan lagiuntuk memperpanjang masahidup gadis itu. Berpikir sampai disini, tanpa terasa titik air mata jatuh bercucuran membasahi wajahnya. Mendadak dia mendongakkan kepalanya lalu dengan suara lantang membawakan bait lagu Dendam sejagad, Dendamkesumat membentangbagaijagad. Bukittinggiberhutan lebatdisisisebuah kuil. Sungaibesardidepan kuil berombakbesar. Dendam kesumat sepanjang abad. Dendamkesumat membentangbagaijagad. Burunggagakbersarangdirumputdikalasenja. (Hansiacau). . Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua. Memetik kampak membuat lagu: Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa. Dendamkesumat membentangbagaijagad, Ji koan pernah berbuat salah. Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya hambar. Dendamkesumat membentangbagaijagad. 1344

Curah hujan membuyarkan awan. Air mengalir akhirrya surut. Dendam kesumat tak akan luntur. Suara nyanyiannya amat keras tapi bernada sedih dan memilukan hati, apalagi dibawakan dalam suasana begini, pada hakekatnya menambah rawannya suasana... Sesungguhnya Ku See hong membawakan bait lagu Dendam sejagad tersebut tanpa mengandung sesuatu maksud tertentu, dia hanya ingin melampiaskan rasa pedihnya dengan membawakan bait lagu yang dasar nya memang memilukan hati. Siapa tahu, suatu penemuan yang tak terduga pun segera berlangsung, setelah dia habis membawakan lagu Dendam sejagad tersebut .... Begitu selesai membawakan bait Dendam sejagad, tiba-tiba Keng Cin sin yang ikut mendengarkan nyanyian tersebut berteriak penuh kegembiraan. 'Han sin cau .... rumput burung gagak ... sekarang teringat aku, yaaa, aku teringat sekarang .... nama rumput tersebut telah di singgung dalambaitlagu dendamsejagad!" Hoa Soat kun turut merasakan hatinya bergetar keras, buru-buru dia bertanya: Apa? Kau sudah teringat tentang rumput Han sia cau? Dimanakah benda itu terdapat?. "Berada dimanakah benda tersebut, kini aku belum tahu, namun kita dapat menyelidikinya Ku See hong sendiripun merasa terkejut bercampur gembira setelah mendengar perkataan itu, ujarnya dengan cepat: ''Nona, kau maksudkan bait kedua dari syair Dendam sejagad mengartikan rumput Han sia cau?" 1345

"Betul!" Keng Cin sin tertawa, "coba kau camkan arti yang sebenarnya dari kata-kata bait kedua tersebut, bukankah bait tersebut mengartikan rumput langka tersebut!" "Benar, Han sia cau memang dapat di temukan dalam bait syair tersebut, tapi dimanakah kita harus menemukan rumput mestika yang sangat langka itu?'' KengCin siu kembalitertawa. "Sekarang, tenangkan dahulu perasaan hatimu, asal pikiran kita tenang niscaya rahasia ini dapat kita pecahkan, Bun ji koan su adalah seorang manusia yang berbakat dan pintar, sudah pasti bait syair Dendam sejagad yang dia susun tersebut mengandung arti dan makna yang mendalam sekali, kalau toh nama Han sia cau dapat kita peroleh dari bait lagu itu. berarti rumput Han Sia cau termasuk benda mestika yang sangat langka. Mungkin Bun ji koan su tidak berhasil memperolehnya, tapi mungkin juga dia tidak sampai menggunakannya, maka sengaja nama rumput itu disimpan dalam bait syairnya, dengan harapan kau dapat memecahkan tekateki ini atau tidak? "Sebagaimana diketahui, setiap benda mestika didunia ini hanya akan diperoleh bagi mereka yang berjodoh, maka dia baru berbuat demikian ...... "Buktinya seperti syair pada bait pertama, bukankah mengandung petunjuk kalau kitab pusaka Cang ciong pit kip tersimpan didalam kuil Ngo-siang bio di wilayah sungai Cho go kang? "Dalam bait ke dua syair Dendam sejagad yang mengertikan rumput Han sia cau ini, ia tidak menerangkan dimanakah rumput tersebut dapat diperoleh, ini bisa diartikan bahwa rumput tersebut telah berhasil diperolehnya dan disimpan didalam kuil kuno dimana ia menemuiajalnya. "Sekarang coba kau pikirkan kembali, apakah Bun ji koan su pernah memberi sesuatu petunjuk kepadamu menjelang saat ajalnya. 1346

Setelah mendengar pembicaraan dan pemecahan yang dilakukan perempuan berkerudung ini, baik Ku See hong maupun Hoa Soat kun diam-diam merasa kagum sekali atas kecermatan serta ketelitian perempuan ini. Dengan cepat Ku See hong memutar otaknya untuk merenungkan kembali pesan terakhir apa saja yang pernah diutarakan Bun ji koan su menjelang saat ajalnya dulu, dia pun mencoba untuk merenungkan kembali segala petunjuk dan gerak gerik yang pernah dilakukan olehnya .... Sekarang seluruh ruangan seolah-olah menjadi beku dan kaku, perasaan Keng Cin sin dan Hoa Soat kun terasa berat sekali. Kurang lebih seperminum teh kemudian. "Aaah!, tiada sesuatu apapun yang mencurigakan!" kata Ku See hong tiba-tiba sambil menghela nafas. Mendengar ucapan tersebut, dengan gusar Seng sim cian li Hoa Soat kun membentak: "Cobaulangi lagibeberapakali" "Sudan enam kali kupikirkan, kejadian waktu itu' kata Ku See hong dengan sedih tetapi sewaktu suhu meninggal dunia, kecuali jenasahnya berdiri kaku sambil jari tangannya seperti rnenunjukkan sesuatubendabeliautidak melakukangerakan apa-apa. Padahaljari tangan yang merupakan gerakan terakhir dari tiga jurus Ho-han senghuanyangsedangdiwariskan kepadaku. ." "Yaa, yaaa, benar kalau begitu, sudah pasti begitulah yang dimaksudkan" seru Keng Cin sin mendadak dengan gembiranya. "persoalan ini tak boleh ditunda lagi, mari sekarang juga kita berangkat ke kuil tersebut, aku kuatir tidak sempat lagi kita mencapai tempat itu.' "Bila kita berangkat sekarang juga, mungkin besok senja kita sudah tiba di kuil itu, kalau toh keadaan sudah begini, terpaksa kita mesti menggantungkandiripadanasib" 1347

Pada saat itulah, 'Mendadak... Dari balik ruangan sana berkumandang suara panggilan yang lirih, lemah tapi lembut. "Engkoh Hong, dimanakah kalian?" "AnakIm, aku segeraakandatang, semua beradadisini...!" Ku See hong menyambar sebuah lentera dan buru-buru lari masuk ke ruang dalam, sedangkan Keng Cin sin dan Hoa Soat kun buru-buru mengikutipuladibelakangnya. Perabot yang berada dalam ruangan itu sangat sederhana, sebuah pembaringan kayu membentang disudut ruangan sana, seorang gadis berwajah pucat pias berbaring lemah disana, meski mukanya pucat namun tidak menutupi kecantikan wajahnya. Im Yan cu yang menyaksikan kehadiran Ku See hong sekalian, segera mengulumkan senyuman yang amat lembut dan halus, katanya agak manja. "Engkoh Hong, tadi aku bermimpi pergi berpesiar ke suatu tempat, tempat itu indah sekali, bahkan banyak terdapat kaum lelaki dan perempuan, tapi wajah mereka kelihatan riang gembira dan berseri-seri, ketika aku bertanya tempat manakah ini, mereka jawab tempat itu adalah sorga. "Engkoh Hong, setelah mati nanti aku tentu akan naik ke sorga, cuma aku....akutakingin naik kesorga seorangdiri" Ku See-hong tersenyum. "Adik Im, kau tak usah berpikir yang bukan-bukan, besok penyakitmu itu tentuakansembuh kembali sepertisedia kala. Im Yan cu tertawa sedih. "Engkoh Hong, kau tidak usah membohongi aku, aku tahu sebentar lagi aku akan mati, Padahal mati pun bukan suatu masalah besar bagiku sebab hatiku akan selalu berada bersamamu.. dengan demikian akupun tak usah merasa kesepian" 1348

Dengan suara lembut Keng Cin sin segera berkata pula: "Adik lm, apa yang dia katakan benar, sebab baru saja kami berhasil mendapat tahu tentang rumput mestika yang dapat menyelamatkan jiwamu itu" Sambil tertawa Im Yan cu segera berpaling kearah Hoa Soat kun, kemudian bertanya. 'Suhu, sungguhkah perkataan ini?' Dengan penuh kasih sayang Hoa Soat kun membelai rambutnya yanghitam mulus itulaluberbisikpelan. "Im ji, semuanya ini benar-benar terjadi, karena suhupun merasa berathatiuntuk meninggalkandirimu" Sekalipun Seng sim cian li Hoa Soat kun berwatak dingin kaku aneh dan tidak berperasaan, sesungguhnya dia adalah seorang yang amat mengasihi muridnya ini, apalagi sebagian besar dari wataknya sekarang sebagai akibat dari patah hati yang pernah dialaminya tempo hari. Ketika mendengar ucapan tersebut, wajah Im Yan cu tidak mencerminkan perasaan gembira atau senang yang meluap, diawasinya langit-langit ruangan sejenak, kemudian dia baru berkata sambil menghela napas panjang: "Suhu, sesungguhnya Im ji pun merasa berat hati untuk berpisah dengankalian, namunakutahupelbagaipersoalan tak mungkinbisa berlangsung dengan lancar dan berkenan dihati. Sekarang, masa sadarku tinggal sedikit, apabila aku sadar kembali nanti mungkin saat ajalku sudah tiba, oleh sebab itu mumpung aku masih dapat berbicara sekarang, aku hendak menyampaikan pesan-pesan yang mungkin dapat ku utarakan, tentu saja aku pun berharap bisa melanjutkan hidup ini lebih jauh" -ooo0dw0ooo Jilid 40 1349

Rupanya semua pembicaraan yang berlangsung antara Keng Cin sin dengan Ku See hong telah didengar pula oleh Im Yan cu dengan jelas, oleh karena itu dia tidak berani mempercayai kalau dia masih punya harapan untuk melanjutkan hidup di dunia ini, sebab obat mustajab tersebut belum tentu dapat ditemukan. Dengan suara pelan Ku See hong berkata: "Adik Im, mengapa sih kau selalu berpikir kearah yang jelek.....?" Im Yan cu tidak menjawab pertanyaan dari Ku See hong secara langsung, tiba-tibasajaujarnyasambiltertawa: 'Engkoh Hong, tempo hari kau pernah bilang, jikalau aku mati maka kau akan mendirikan sebuah kuburan besar untukku, kemudian kau akan membangun sebuah rumah disamping kuburan dan selalu mendampingiku, bukankah begitu?" Ku See hong menghela napas sedih, kemudian menjawab: "Adik Im, seandainya kau mati, pasti akan kubangun sebuah kuburan yang besar sekali, kemudian akupun akan berpuasa didalam kuburan tersebut sampai mati" "Engkoh Hong, kau tidak boleh mati, bagaimana dengan adik HimJi imsertaenci Keng Cinsin.' Ketika mendengar perkataan itu, hampir saja air mata Keng Cin sin jatuh bercucuran. Dengan air mata membasahi kelopak matanya, Ku See hong berbicara: "Adik Im, kau tak boleh meninggalkan aku lagi, mereka berdua telah meninggalkan aku' "Apa" seru Im Yran cu terkejut, "mengapa mereka tinggalkanmu? Apakah kau telah ribut dengan mereka berdua?" 'Tidak, Keng Cin sin telah mati, sedangkan Him Ji im meninggalkan aku karena membunuh ibunya sendiri, sekarang dia sudah mencukur rambutnya menjadi pendeta dan hidup menyepi dibiara, bukankah hal ini sama halnya mereka telah pergi meninggal kan aku" 1350

Sebenarnya Hoa Soat kun mengetahui siapakah Keng Cin sin, tapi berhubung dia sudah berjanji kepada Keng Cin sin akan merahasiakan hal tersebut, maka hingga kini dia tidah sampai mengutarakan hal tersebut kepada Ku See hong, bahwasanya perempuan berkerudung warna warni yang selalu berada di di sisinya tak lain adalah Keng Cin sin. Im Yan cu termenung beberapa saat lamanya, kemudian kembali dia berkata. "Engkoh Hong, apakah kau menduga enci Keng Cin sin benarbenar sudah mati?` Ku See hong menghela nafas sedih. "Walaupun aku belum sempat menyaksikan jenazahnya, namun jeritan ngeri menjelang saat ajalnya masih mendengung disisi telingaku hingga kini, lagi pula si pedang emas Cia Tiong giok telah berkata kepada ku kalau dia telah mati, maka aku rasa tipis sekali kemungkinan baginya untuk tetap hidup di dunia ini. Im Yan cu segera menghela napas sedih. "Aaaai, kalau begitu kehidupanmu di dunia ini akan kesepian sekali?" "Itulah sebabnya setelab kau mati nanti akupun .tak ingin hidup tersiksaseorangdirididunia ini!" "Engkoh Hong, kau jangan mati, aku pikir, adik Him Ji im mungkin akan berubah pikiran, lagi pula... Tiba-tiba dia mengalihkan sorot mata nya ke wajah Keng Cin sin, kemudian setelah tertawa katanya kembali. "Lagipula enci ini toh akan selalu mendampingimu?" Ku See hong membungkam dalam seribu bahasa, sedangkan Keng Cin sin lebih tak mampu berbicara lagi, padahal Ku See hong memang mencintai perempuan ini, namun apa mau dikata kalau dia justru menolak cintanya. 1351

Menyaksikan ke dua orang itu membungkam dalam seribu bahasa, kembali Im Yan cu menghela napas. "Cici" katanya kemudian, "sebelum adik meninggalkan dunia yang fana ini, bolehkah kuajukan sebuah permintaan kepamu?' Tentu saja Keng Cin sin tahu apa yang akan diajukan oleh gadis tersebut, terpaksa sahutnya pelan: "Adik Im, apapun yang kau minta, pasti akan kukabulkan" Im Yan cu tersenyum. ''Cici, kuminta kau sudi menemaninya, janganlah membiarkan dia hidup kesepian, mau bukan?" Keng Cin sin tidak tega untuk menampik permintaannya itu, setelah tertawa getir dia menyahut: "Aku mengabulkan permintaanmu itu, sekarang beristirahatlah dengan hati yang tenang, kami akan berusaha untuk mengobati lukamu itu hingga sembuh" Im Yan cu kelihatan gembira sekali setelah mendengar kesanggupan dari perempuan itu, ujarnya: "Ooooh, betapa indahnya kalau hal ini bisa terjadi, dengan demikian aku pun bisa mati dengan perasaan tenang. Engkoh Hong, kau boleh mendirikan kuburanku disamping rumah kalian, agar setiap malam aku datang muncul untuk bermain bersama-sama kalian" Ketika mendengar perkataan itu, Ku See hong segera memperlihatkan senyuman getirnya yang mengenaskan. dia tahu perempuan berkerudung warna warni itu cuma berniat menghibur hati Im Yan cu saja... Aaaaai, Im Yan cu sendiripun menganggap dirinya bakal mati, mungkinkah apa yang diucapkan itu benar-benar akan terjadi? Benarkah gadis yang begitu cantik dan begitu polos akan mati dalam usia semuda ini? 1352

Tidakkahhalini terlaludisayangkan? 000de-wi000 SUARA roda yang berputar dan ringkikan kuda yang menghela kereta bergema memecahkan keheningan. Angin barat berhembus kencang, matahari senja sudah mulai condong kebalikbukit... Ditengah sebuah jalanan yang jauh di tengah bukit, tampak sebuah kereta kuda berlarian mendekat dengan kecepatan tinggi. Itulah sebuah kereta yang dihela empat ekor kuda jempolan, debu tampak beterbangan di angkasa, ini menunjukkan betapa cepatnya kereta itu dilarikan orang. Tiba diatas bukit, lari kereta itu menjadi lebih pelan, saat itulah baru nampak orang yang duduk disamping kiri adalah seorang pemuda tampan serta seorang perempuan berkerudung warna warni. Tak salah lagi mereka adalah Ku See hong serta Keng Cin sin, sedangkan orang yang berada didalam ruang kereta bukan lain adalah Im Yan cu dan Seng sim cian li Hoa Soat kun. .. "Masih berapa jauh?" bisik Keng Cin sin tiba-tiba dengan suara lirih. Ku See hong tampak berat sekali perasaannya, dengan wajah murung bercampur sedih dia menyahut: "Mungkin masih ada dua jam perjalanan lagi!" ''Sekarang matahari sudah condong ke langit barat, jaraknya sampai tengah malam nanti masih ada enam jam, aaaai... nampaknya kita harus beradu nasib!" "Apakah nona tak dapat memperpanjang waktu kambuhnya racun itu....?" 1353

Keng Cin sin menghela napas sedih. 'Aaaai, dari batas waktu tengah malam aku sudah melebihkan waktunya satu jam lagi, tak mungkln waktu tersebut dapat diperpanjang kembali, tapi semua kejadian didunia ini memang seringkali berada jauh diluar dugaan orang, kita hanya dapat mengharapkan terjadinya keajaibau saja. "Apabila semuanya bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, rumput Han sia cau tersebut dapat kita temukan secepatnya, walaupun saat kambuhnya mungkin satu dua jam lebih awal, rasanya kita masih dapat menyusulnya, yang dikuatirkan justru apabila rumput Han sia cau tersebut tidak dapat kita temukan dengan segera sehingga banyak waktu yang terbuang dengan percuma" "Jika seandainya dia sampai mati, aku benar-benar tidak memiliki keberanian untuk hidup terus' Sekalipun Ku See hong berbicara dengan mengikuti perasaannya, tapi sekarang dia bermaksud untuk menjajaki sampai dimanakah perasaan serta tanggapan dari Keng Cin sin, sebab semalam gadis itu telah menyanggupi permintaan Im Yan cu untuk mendampinginya sepanjang hidup. Tapi Ku See hong sangat kecewa, Keng Cin sin sama sekali tidak menjawab atas pertanyaannya itu. Kini arah kereta dari barat telah menuju ke timur, dalam waktu singkat mereka telah memasuki sebuah jalan bukit dan tiba dibawah sebuah tebing yang dalamnya ratusan kaki. Sementara itu senja telah larut, matahari bersinar kemerahmerahan memancar ke empat penjuru .... Mendadak... Ringkikan kuda yang amat ramai bergema memecahkan keheningan... 1354

Dua diantara empat ekor kuda yang menghela kereta tersebut mendadak mengangkat sepasang kakinya ke atas sambil meringkik panjang, jelas didepan situ telah terjadi suatu peristiwa yang sama sekali diluar dugaan. Mendadak, daridalamruang keretaberkumandang suarateguran dari Hoa Soat kun. "Apa yang telah terjadi?" Semertara itu Ku See hong dan Keng Cin sin telah melompat turun ke atas tanah dengan kecepatan luar biasa, ke empat mata mereka yang tajam dengan cepat memandang sekejap ke dua belah kaki duaekor kuda yangdiangkattinggi-tinggiitu. Titik darah kental nampak meleleh keluar dari ke empat kaki tersebut. Keng Cin sin segera berseru: "Nampaknya kuda kita terluka, bisa jadi telah berlangsung suatu peristiwa yang sama sekalidiluar dugaan!" Ternyata ke dua belah kaki kedua ekor kuda itu sudah terluka oleh paku persegi tiga yang tajam sekali, sementara satu kaki disekeliling tempat itu penuh tersebar paku-paku lain yang gemerlapan tertimpa sinar. Berubah hebat paras muka Ku See hong, secepatnya dia mencabut keluar paku-paku persegi tiga dari kaki kedua ekor kuda itu. Sebaliknya Keng Cin sin segera mengayunkan telapak tangannya ke depan, segulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung saja menyapu paku-paku persegi tiga itu sehingga tersebar ke sisi jalan. Tentu saja mereka tahu pasti ada orang yang sengaja menghalangi perjalanan tersebut. 1355

Tapi sekarang, waktu bagi mereka lebih berharga daripada emas, apalagi dalam keadaan terdesak begini, tak sempat lagi bagi mereka untuk mencari banyak urusan. Terpaksa sambil menahan hawa amarahnya, mereka berlagak seakan-akan tak tahu urusan. Ku Se hong dan Keng Cin sin dengan cepat melompat naik kembali ke atas kereta. Mendadak, pada saat itulah... Kuda mereka kembali meringkik panjang dengan ketakutan. Menyusulkemudian .... "Blaaammm!" "Blaaammm!" Dua kali benturan keras berkumandang memecahkan keheningan. Tiba-tiba saja dari belakang tebing melayang turun dua buah benda besar yang persis terjatuh disisi kereta. Ternyata ke dua benda itu adalah dua sosok mayat yang berlumuran darah, seorang dewasa dan seorang kanak-kanak. Begitu melihat ke dua sosok mayat itu Keng Cin sin segera menjerit kaget. "Aaaah, mereka adalah adik Khi dan Bian ih siu Hoa Siong si locianpwee... Dengan cepat Ku See hong menerjang ke samping jenasah tersebut, tak salah lagi mayat yang kecil itu tak lain adalah Kho It khi, si bocah yang pernah ditemui dalam perkampungan yang terpencildan menyeramkan itu. Sedangkan seorang yang lain adalah seorang sastrawan setengah umur yang berbaju perlente. 1356

Sementara itu Seng sim cian li Hoa Soat kun kebetulan melompat keluar dari ruang kereta, begitu sorot matanya melihat jenasah Hoa Siong si, dengan cepat dia menubruk ke sisi mayat sambil berteriak sedih: "Adik Si, adik Si..." Sambil menjerit dia berteriak, air mata Hoa Soat kun mengucur keluar dengan amat derasnya, ia nampak sedih sekali.. Rupanya Bian ih siusu Hoa Siong si adalah saudara kandung Seng sim cian li Hoa Soat kun, tiga puluh tahun berselang oleh karena suatu perselisihan ke dua orang kakak beradik ini telah bentrok, di mana Hoa Siong si pergi meninggalkan encinya dalam keadaan marah dan mendongkol. Itulah sebabnya Hoa Soat kun berpesan kepada Im Yan cu dulu agar mencari dua orang jago persilatan, selain Leng hun koay seng Ku See hong, orang kedua adalah Hoa Siong si ini. Bagaimana mungkin Hoa Soat kun tidak bersedih hati setelah menyaksikan saudaranya yang telah berpisah selama tiga puluh tahun dengannya, tiba-tiba ditemukan dalam keadaan tewas. Beberapa titik air mata jatuh berlinang pula membasahi wajah Keng Cin sin, air mata tersebut menunjukkan perasaan dendam serta amarahnya meluap-luap. Ku See hong segera menyadari betapa gawatnya situasi, sudah jelas orang yang mencari gara-gara dengan mereka berjumlah banyak dan berilmu tinggi, ini terbukti dari kemampuan mereka untuk membinasakan HoaSiongsisertaKho Itkhi. Dengan sorot mata yang tajam dia memandang sekejap semak belukar disekeliling tebing itu, kemudian sambil meloloskan pedang Hu thian seng kiamnya, dia membentak nyaring: 'Kawanan manusia laknat yang tak tahu malu, cepat keluar untuk menerima kematian!. 1357

Baru selesai dia berkata, gelak tertawa aneh dan pekikan nyaring yang memekikkan telinga telah berkumandang memecahkan keheningan. Menyusul kemudian dari balik hutan, sekeliling tebing dan balik batuan cadas, bagaikan sukma-sukma gentayangan melayang keluarsebelassosokbayangan manusia Memandang orang-orang itu, Keng Cin sin merasakan darah panasdidalamdadanyasepertimendidihdengan hebatnya. Rupanya salah seorang diantaranya tak lain adalab musuh besar bebuyutannya yang pernah juga menjadi gurunya dia pemilik istana Huan mo kiong dari Lam hay, Pedang sakti dari langit Cia Cu kim adanya. Empat diantara pendatang tersebut menyoren pedang, selain Han thian it kiam Cia Cu kim, mereka adalan ketiga orang anak buahnya masing-masing Hek ki thamcu, Ang ki thamcu serta Lan ki thamcu. Sebenarnya thamcu ini terdiri dari empat orang, tapi berhubung thamcu panji putih sudah tewas lebih dahulu ditangan Keng Cin sin maka jumlahnyakinitinggal tigaorang. Sedangkan tujuh orang lainnya adalah tujuh kakek berbentuk aneh yang semuanya berbentuk badan aneh, ada yang cebol, ada yang kurus, ada yang gemuk, ada yang tinggi. Begitu Keng Cin sin berjumpa dengan ke tujuh orang itu, dalam hatikecilnyasegeradapat mendugakalau mereka tak lainadalahBu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan) yang pernah mempermainkan dirinya sewaktu di kuburan tempo hari. Benar, ketujuh manusia aneh ini memang Bu lim jit hun, mereka berdiri berjajar menurut urutannya. Yang berada disebelah kanan adalah sukma gentayangan pertama, dia berperawakan kurus kering lagi jangkung, namun kehilangan sebuah mata kirinya, dia menyebut diri sebagai Jiat leng hun (sukma cacad mata)' 1358

Menyusul kemudian si kakek yang kehilangan telinga dia bernama Jiat oh hun (sukma cacad telinga). Setelah itu Jiat pit hun (sukma cacad lengan), Jiat tai hun (sukma cacad kaki), Jiat cui hun (sukma cacad mulut) seorang kakek aneh yang bermulut sumbing, Hong lui hun (sukma romantis) seorang kakek aneh kurus kecil berkepala botak, hanya kakek ini bertubuh utuh dan terakhir adalah Khi si hun (sukma kematian) dia berwajah lesu,murungsepertiorang mampus. Orang terakhir inipun mempunyai anggota badan yang utuh, kecuali hidungnyadatarsepertikenadipapasorang. Setelah melihat jelas orang orang tersebut Keng Cin sin segera berbisik kepada Ku See hong: "Ketujuh manusia aneh ini adalah Bu lim jit hun, sedangkan sisinya adalah manusia-manusia Huan mo kiong di lautan selatan.. Siang khi hun yang mendengar ucapan tersebut, segera memperdengarkan suara tertawanya yang menyeramkan, kemudian serunya. "Hiat mo buncu, kaupun kenal dengan Bu lim jit hun? Heeeeehh... heeeeehhh..... heeeeehhh.... Hong liu hun, kali ini kau akan menikmati pesta besar. Kalau merasa tidak cocok dengan perempuan jelek ini, si perempuan berambut putih itu toh cukup montok dan bahenol.' Mendadak Seng sim cian li Hoa Soat kun mendongakkan kepalanya, dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu dia awasi sekejap Siang khi hun yang barusan berbicara. Betapa terperanjatnya Bu lim jit hun setelah menyaksikan sorot mata Hoat Soat kun yang tajam menggidikkan hati itu, serentak mereka berpikir. "Waaah ... tajam amat sepasang mata siperempuan berambut putih ini ...." 1359

Sementara itu Ku See hong yang mendengar perkataan dari Keng Cin sin segera berpikir pula. "Aneh benar perempuan ini, mengapa di dalam sekilas pandangan saja dia bisa mengenali kalau ke empat orang itu adalah para manusia laknat dari istana Huan mo kiong... Han thian it kiam Cia Cu kim dari Huan mo kiong sudah pernah bertarung melawan Ku See hong, oleh sebab itu dengan cepat pemuda itu dapat mengenalinya. berhadapan kembali dengan musuh besarnya Ku See hong segera merasakan darah panas yangg mengalir di dalamdadanyabergolak keras. Sepasang alis matanya berkerut, hawa napsu membunuh yang menggidikkan hati menyelimuti seluruh wajahnya, serentetan sinar tajam seperti kilauan golok menyapu pula wajah Cia Cu kim dengan penuh kegusaran, tegurnya dengan suara dingin. "Cia Cu kim, hari ini kau telah menghantarkan dirimu sendiri, dengan begitu akupun tidak usah bersusah payah pergi mencarimu..." Han thian it kiam Cia Cu kim tahu, pemuda gagah yang berada di hadapannya sekarang tak lain adalah orang yang berhasil dihantam sampai mampusolehnyadipantaipesisirlautselatan. Mimpipun dia tidak menyangka kalau dia dapat hidup kembali, bahkan orang tersebut ternyata bukan lain adalah Leng hun koay seng Ku See hong yang namanya sangat menggetarkan dunia persilatan. Sementara itu Cia Cu kim telah berkata dengan suara sedingin salju. "Ku See hong, tidak kusangka kau di berkahi umur panjang, tapi jangan harap kau bisa lolos dari cengkeraman malaikat elmaut pada malam ini, kendatipun kau memiliki keampuhan yang diluar dugaan. Sekarang aku ingin bertanya kepadamu, apakah kau telah membantai semua jago-jago istana Huan mo kiong kami?' 1360

Yang dia maksudkan sebenarnya adalah kawanan jago istana Huan mo kiong yang dipimpin si pedang emas Cia Tiong giok dan kemudian tewas ditangan Keng Cin sin. Rupanya setibanya dilembah Yu cui kok diluar kota Heng yang, ia tak berhasil menjumpai si pedang emas Cia Tiong giok sekalian, tapi akhirnya dipuncak tebing tersebut ia temukan jenasah Pek ki thamcu sekalian yang telah dibantai secara kejam, namun jenasah CiaTiong gioktidakberhasil dijumpai. Menurut perkiraannya, orang yang dapat membantai Cia Tiong giok sekalian sudah pasti memiliki kepandaian silat yang sangat hebat, padahal dalam dunia persilatan dewasa ini, hanya Leng hun koay seng Ku See hong serta Hiat mo buncu yang memiliki kemampuan demikian, kemudian diapun berpendapat bahwa Hiat mo buncu tidak pernah mengikat tali permusuhan atau sakit hati dengan Huan mo kiong, mustahil tokoh silat itu melakukan pembantaian secara besar-besaran dengan cara yang begitu keji. Tidak heran kalau kemudian ia mencurigai Ku See hong, sebab memang pemuda inilah yang mempunyai permusuhan dengan mereka, lagipula memiliki kemampuan untukberbuatdemikian. 000de0wi000 BAB 63 PADAHAL dia mana tahu kalau Hiat mo buncu tersebut bukan lain adalah muridnya Keng Cin sin yang sudah hilang semenjak setahun lewat ...... Rupanya semua anggota Huan mo kiong melakukan aksi menutup mulut rapat-rapat terhadap peristiwa tragis yang menimpa Keng Cin sin, oleh sebab itu Cia Cu kim sama sekali tidak mengetahui akan peristiwa tersebut. Namun diapun pernah memperoleh kabar yang mengatakan bahwa Keng Cin sin telah mati. 1361

Sementara itu Keng Cin sin telah menyahut setelah mendengar pertanyaan itu. "Segenap anggota Huan mo kiong dari laut selatan telah mati ditanganku ...." Berubah hebat paras muka Cia Cu kim, segera bentaknya dengan suara menggeledek: "Apakah putraku si pedang emas Cia Tiong giok tewas pula ditanganmu .....? Keng Cin sin kuatir kalau Ku See hong sampai menaruh curiga apa sebabnya dia sampai bermusuhan dengan orang-orang Huan mo kiong, terpaksa sahutnya dingin: "Darimana aku bisa tahu siapakah putra kesayanganmu itu? Tapi diantara mereka yang kuhadapi memang ada seorang di antaranya yang membawa pedang emas, tentu saja dia pun tidak dapat terhindar dari kematian secara tragis.... ' Tak terlukiskan rasa sedih Cia Cu kim setelah mendengar perkataan ini, titik air mata segera jatuh berlinang membasahi wajahnya, gemetar keras sekujur tubuhnya, menunjukkan kalau batinnya sangat terpukul setelah mendengar kabar buruk yang menimpa putranya itu. Disaat dia sedang membunuh orang lain, gembong iblis berhati keji yang gemar membunuh orang tanpa berkedip ini tak pernah memikirkan bagaimanakah perasaan dari orang tua serta sanak saudara dari korbannya, tapi sekarang dia baru merasakan akan kesedihan tersebut. Mencorong sinar buas dari balik mata Cia Cu kim, bentaknya keras-keras.. "Dendam sakit hati apakah yang terjalin antara kau dengan orang-orang Huan mo kiong? Mengapa kau bertindak begitu keji dengan membantai mereka semua? Kau .... kau.... cepat utarakan kepadaku! 1362

Keng Cin sin tertawa dingin. "Dendam sakit hati apa? Soal tersebut bukan prasyarat wajib bagiku untuk membunuh orang, pokoknya setiap manusia laknat yang banyak melakukan kejahatan dan kekejaman, kami orangorang Hiat mo bun tak akan melepaskan dalam keadaan hidup mendadak Cia Cu kim tertawa seram, pedangnya segera di putar membentuk lingkaran-lingkaran hawa pedang yang berlapis-lapis, Seakan-akan cahaya yang membumbung diangkasa, cahayanya amat menyilaukan mata. Secara ganas sekali serangan tersebut langsung menggulung ketubuh Keng Cin sin. Dengan cepat Keng Cin sin memutar telapak tangan kirinya membentuk suatu gerakan melingkari, gulungan angin pukulan berpusing seperti angin puyuh yang menyapu tanah, langsung menyongsongdatangnyahawapedangdariCiaCu kim. Begitu Cia Cu kim menggerakkan serangan nya serentak semua jago yang hadir diarena turut melibatkan diri dalam pertarungan sengit itu. Mula pertama Seng sim cian li Hoa Soat kun yang bertindak lebih dulu, sepasang telapak tangannya diputar dan diputar lagi membentuk gerakan membusur, segulung demi segulung angin pukulan yang dahsyat sedalam samudra seperti amukannya gelombang samudra yang dihembus topan, dengan hebatnya menyapu tubuh Bu lim jit hun. Hoa Soat kun merasa gusar dan mendendam sekali atas kematian yang menimpa adik kandungnya, maka tidak heran kalau serangan yang dilancarkan olehnya mempergunakan segenap tenaga dalam yang di milikinya . Tetapi Bu lim jit hun bukan manusia sembarangan yang lemah kemampuannya, sambil tertawa dingin dengan seramnya, masingmasing pihak segera melepaskan pula sebuah pukulan dahsyat .. 1363

Angin pukulan yang maha dahsyat seperti gulungan ombak ditengah samudra langsung meluncur ke depan diiringi deruan angin yang memekikkan telinganya, pusaran angin berpusing memancar ke empat penjuru dan menyapu semua benda yang ditemui. Hoa Soat kun tidak gentar, mempergunakan gerakan tubuhnya yang amat cepat seperti sambaran petir, dia menyelinap masuk ke tengah barisan Bu lim jit hun tin dan menyabet setiap musuh yang dijumpai nya. Di dalam waktu singkat, ke delapan orang itu sudah terlibat dalamsuatupertarungan masalyang luarbiasa... Sementara Cia Cu kim memutar pedang nya menyerang Keng Cin sin secara ganas Ang ki thamcu, Hek ki thamcu serta Lan ki thamcu serentakmeloloskan pula pedang masing-masing... Ku See hong yang menyaksikan kejadian ini tentu saja tidak membiarkan lawan-lawannya bertindak sekehendak hati. Pedang mestika Hu thian seng kiamnya berputar menciptakan serangkaian cahaya pelangi yang amat menyilaukan mata, kemudian setelah menciptakan lapisan hawa pedang seperti jaring langsung menyergap ke tiga orang thamcu tersebut. Telapak tangan kirinya tidak ambil diam, dengan suatu gerakan aneh dia berputar sambil meletik ke muka, hawa serangan bagaikan rentetan ledakan bercampur dengan hawa pedang langsung menyerang ke tiga orang itu. Berbicara soal kepandaian silat yang di miliki, ke tiga orang thamcu dari istana Huan mo kiong ini, boleh dibilang mereka terhitung jago silat nomor wahid dikolong langit dewasa ini. Menyaksikan datangnya ancaman yang sangat membahayakan keselamatan ini, serentak mereka mengayunkan pula telapak tangan kiri masing-masing melancarkan serangkaian serangan berantai. Sementara pedang merekapun bersama-sama memancarkan hawa pedang yang tak kalah tajamnya, menyongsong kedatangan pedang Hu thian seng kiam itu. 1364

Di dalam waktu singkat seluruh angkasa diliputi bayangan telapak tangan yang menyilaukan mata, hawa pedang membumbung tinggi ke angkasa, angin serangan menderu-deru seperti bukit karang yang mau roboh. Untuk melakukan taktik pertempuran cepat, Ku See hong tidak menghendaki musuhnya mempunyai waktu untuk ganti napas, pedang Hu thian seng kiamnya segera melancarkan serangkaian serangan dahsyat dengan jurus-jurus yang ampuh, bagaikan naga sakti yang terbang di udara, cahaya pelangi menggulung dan menyambarke sanake maritiada hentinya. Tatkala pertempuran berlangsung sampai pada puncaknya, jurus pedang, angin pukulan, bayangan tendangan secara berantai dilancarkan beruntun. Seperti jaring langit perangkap bumi yang di sertai kekuatan maha dahsyat saja, serangan tersebut menggulung keluar dengan amat hebatnya. Di dalam waktu singkat, sekeliling tempat itu sudah tidak terdapat tempat luang kosong lagi, bahkan sejengkal tempat kosong yangbisadipakaiuntukbernrfasdengan leluasapun takada.... Empat belas jago yang hadir di arena sekarang termasuk jagoan nomor wahid di kolong langit dewasa ini, dan kini mereka terlibat dalam suatu pertempuran sepenuh tenaga yang amat mengerikan hati.. Suasana waktu itu selain menggidikkan hati orang, ketegangannya sanggup mencopot jantung siapa pun. Bu lim jit hun mengandalkan jumlah anggotanya yang banyak dengan rata-rata memiliki kepandaian silat yang hebat. Meskipun Hoa Soat kun terhitung jago kelas satu di dalam dunia parsilatan dewasa ini, toh untuk beberapa saat lamanya ia dibuat tak berdaya untuk melukai mereka, bahkan sebaliknya dia kena terdesaksehingga harus berputar tiada hentinya. 1365

Dipihak lain, Han thian it kiam Cia Cu kim sangat berhasrat untuk membalaskan dendam bagi kematian putranya, jurus-jurus pedang yang dipergunakan otomatis jurus ganas, dahsyat dan mengerikan, serangan demi serangan dilancarkan secara berantai, namun semuanya tidak berhasil untuk melukai seujung rambutpun dari Keng Cin sin .... Keng Cin sin sendiripun agak segan untuk melancarkan serangan dengan sepenuh tenaga, hal ini disebabkan Cia Cu kim pernah menjadi gurunya. lagipula banyak melepaskan budi kepadanya karena memelihara dan mendidiknya semenjak kecil, coba kalau bukan demikian, niscaya Cia Cu kim sudah dibikin kalang kabut tak karuan .... Pertarungan antara mati hidup yang berlangsung sekarang sungguh merupakan suato pertarungan sengit yang belum pernah terjadi selama beberapa ratus tahun terakhir ini, terutama sekali pertarungan antara Hoa Soat kun melawan tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan. Sedemikian sengitnya pertarungan ini, sehingga dunia seakanakan terbalik dan bumi ikut bergoncang keras.... Hawa pukulan dan hawa pedang yang dipancarkan ke empat belas orang ini saling menyambar dan beradu satu sama lain hingga menimbulkan pusaran angin kencang serta desingan angin yang memekikkan telinga. Bukan cuma batuan cadas dipermukaan tanah, rumput, dahan daun dan aneka tumbuhan lain yang tumbuh disekitar tempat itu turut bertumbangan ke atas tanah. Angin serangan yang amat dahsyat itu pun memaksa ke empat ekor kuda penghela kereta tersebut meringkik panjang tiada hentinya, tanpa di sadari kereta tersebut sudah bergerak mundur terus sampai sejauh delapan kaki lebih. Sedemikian hebatnya ancaman itu, siapa pun yang turut menyaksikanperistiwaini tentuakanbergidikdibuatnya. 1366

Telapak tangan kiri, pedang di tangan kanan, kaki kiri serta kaki kanan Ku See hong bergerak kian kemari tiada habisnya seperti malaikat bengis yang sedang memperlihatkan keperkasaannya. Dia menerjang ke kanan, menghantam ke kiri, kemudian berkelebat kian kemari seperti sukma yang lagi gentayangan.. Mendadak suatu pekikan keras yang membentot sukma berkumandang memecahkan keheningan... tiba-tiba Ku See hong menyelinap keluar dari balik lingkaran hawa pedang yang dipancarkan oleh ketiga orang thamcu tersebut, kemudian berada ditengah udara, bagaikan seekor burung rajawali raksasa dirinya melayang kian kemari dengan indahnya. Pedang Hu thian seng kiam yang berada dalam genggamannya tidak ambil diam pula, dengan memakai jurus ke tiga dari ilmu Cong ciong ciat mia kiam si yang dinamakan Keng pian cing tee jian kut hui (Topan maut menyapu bumi, tulang berhamburan seperti abu) dia melepaskan sebuah serangan yang maha dahsyat dan sungguh menggidikkan hati .... Cahaya pelangi yang memandang bagaikan seekor naga sakti yang sedang berpesiar di udara, tiba-tiba saja berputar, menggulung dan menyelinap berulang kali ditengah udara, cahaya yang memancar dan membentuk selapis kabut berlapis-lapis seperti bukit, lalu bagaikan air bah yang menjebolkan bendungan langsung menggulung ke depan. Ketiga orang Ki thamcu dari istara Huan mo Kiong di lautan selatan ini segera merasakan betapa sekeliling tubuh Ku See hong diliputi oleh hawa pedang yang amat tebal, cahaya tajam yang berkilauan memancar ke empat penjuru, bagaikan matahari senja yang siap turun gunung, secara aneh dan dahsyat menyelimuti seluruh angkasa.... Tak terlukiskan rasa terperanjat mereka menghadapi keadaan seperti ini, sudah barang tentu mereka pun tak berani menyambut tibanya ancaman tersebut dengan keras lawan keras. Mendadak mereka bertiga memencarkan diri ke arah yang saling berlawanan.. Siapa tahu-1367

Dari balik bayangan pedang yang memancarkan cahaya pelangi tersebut, tahu-tahu memancar keluar dua gulung sinar tajam yang aneh sekali. "Sreeeet...!" "Sreeeet....!" Dua kali desingan angin tajam yang memekikkan telinga, mendadak memancar ke udara dan langsung menyergap tubuh Ang ki thamcu (Thamcu bendera merah) serta Lan ki thamcu (Thamcu berbendera biru). Dua kali jeritan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan keheningan, teriakan mereka menjelang saat akhir darihidupnyaitusegera mendengungdiseluruh angkasa. Ke dua orang thamcu itu segera menemui ajalnya tersambar hawa pedang yang sangat tajam, darah segar menyembur ke luar dari dada mereka seperti pancuran. Ku See hong memang tak pernah mengenal ampun terhadap musuh-musuh besarnya, setiap korban yang tewas ditangannya selalu diperlakukan sama dan adil, hanya perbedaannya terletak padasoalwaktu, lebihawal ataulebih lambat. Cahaya pelangi yang menyilaukan mata sekali lagi memancar ditengah udara, lagi-lagi suatu jeritan ngeri yang menyayat hati bergema memecahkan keheningan.. Kali ini Hek ki thamcu (thamcu panji hitam) yang menjadi korban berikutnya, tubuhnya tersayat hancur menjadi tiga empat bagian, ia tewas dalam keadaan yang sungguh mengenaskan. Dipihak sini jeritan ngeri yang menyayat hati baru saja bergema memecahkan keheningan, dipihak lain dua kali jeritan ngeri yang menggidikkan hati seperti tangisan setan ataupun lolongan serigala telah berkumandang pula secara beruntun. Begitu selesai membinasakan Hek ki thamcu, seenteng kapas Ku See hong melayang turun keatas permukaan tanah, tapi setelah 1368

mendengar jeritan ngeri tadi, dengan cepat dia berpaling kearah mana berrasalnya jeritan tersebut. Apa yang kemudianrterlihat membuatnya segera menjerit kaget: "Aaaah .... Hay jin ciang! Pukulan unggas laut!" Sementara itu, Keng Cin sin telah berhasil meloloskan diri dari lingkaran cahaya pedang musuh dan melayang turun di samping Ku See hong. Han thian it kiam Cia Cu kim yang menemukan ketiga orang Ki thamcunya telah tewas semua diujung pedang Ku See hong, untuk beberapa saat lamanya ia tertegun dan berdiri kaku dengan perasaan amat terkesiap. Dengan demikian, tinggal pertarungan antara Seng sim cian li Hoa Soat kun melawan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan) yang masih berlangsung dengan seru dan sengit nya ..... Tapi dari antara tujuh sukma gentayangan dunia persilatan, sekarang hanya tinggal lima orang yang masih mempertahankan diri secara gigih. Hong liu hun (sukma romantis) serta Khi si hun (Sukma kematian) telah tewas ditangan Hoa Soat kun yang mengeluarkan jurus ampuh Hay jin jut sian (Unggas laut menampakkan diri) sehinggatubuhnyahancur berantakantakberwujud lagi. Ke dua sosok mayat yang berada dalam keadaan rusak tersebut, kini terkapar di atas tanah lapangan lebih kurang empat kaki jauhnya dari medan pertempuran. Hoa Soat kun masih saja melancarkan serangan dengan amat hebatnya, tubuh yang tinggi semampai bergerak kian kemari dengan indah dan gesitnya, sementara jurus-jurus serangan dilepaskan seperti bidadari yang sedang menari ditengah udara setiap langkah, setiap gerakan semuanya di tujukan ke arah ke lima sukma gentayangan yang masih tersisa. 1369

Serangan demi serangan yang dilancarkan, nampaknya saja seolah-olah begitu enteng, begitu ringan dan sama sekali tidak berisi, padahal setiap gerakan dan setiap geseran tubuhnya selalu disertai dengan tenaga serangan yang berputar menggidikkan hati. Sedemikian dahsyatnya dan gencarnya serangan-serangan itu, hingga memaksa lima sukma gentayangan dari dunia persilatan itu terdesak hebat dan harus bertahan serta menangkis dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya. Namun, jurus-jurus serangan yang dipergunakan Hoa Soat kun saat ini pun tidak mirip jurus-jurus mematikan yang ampuh dan menggidikkan hati, dia seperti menggunakan taktik pertarungan bergerilya. Padahal bila orang yang cukup memahami rahasia dari ilmu pukulan tersebut, akan mengetahui dengan pasti bahwa semua yang terlihat sekarang sebenarnya hanya permulaan dari kekuatan yang terpancar dari ilmu pukulan Hay jin ciang, bila serangan sudah meningkat, saat itulah hawa pembunuhan yang menggidikkan hati akan berhamburan dengan kuatnya. Lima sukma gentayangan dari tujuh sukma gentayangan dunia persilatan yang masih hidup, kini benar-benar sudah dibikin naik pitam, kalau bisa mereka ingin sekali membinasakan Hoa Soat kun dalam 'sekali pukulan. Segenap jurus serangan paling ampuh, paling keji dan paling dahsyat yang mereka miliki telah dipergunakan semua, bahkan digunakan hingga mencapai puncaknya. Angin pukulan, tendangan kilat semuanya dipergunakan dengan tenaga serangan yang tajam bagaikan sayatan pisau dan kecepatan yang memekikkan telinga, seluruh angkasa telah dipenuhi deruan angin yang menyesakkan napas. Sedemikian dahsyat dan gencarnya serangan itu, ibaratnya air bah yang menjebolkan bendungan, sangat menggidikkan hati. 1370

Bentakan nyaring bergema secara tiba-tiba memecahkan keheningan. Tubuh Hoa Soat kun yang indah menawan itu tahu-tahu terhembus oleh lima gulung angin serangan yang sangat dahsyat itu sehingga terlempar sejauh dua kaki lebih ke tengah udara. Berada ditengah udara, tubuh Hoa Soat kun berputar dan bergeser secepat kilat lalu berpusing sepertigangsingan... Diantara perputaran badannya yang cepat tapi sangat aneh itu, sepasang telapak tangan Hoa Soat kun tidak ambil diam, secara beruntun dia melancarkan serangkaian pukulan ke sekeliling arena... Tampak serangan tersebut menyambar secara berlapis-lapis, angin serangan menderu-deru bagaikan guntur yang menggelegar di tengah hari bolong, sedang tubuh perempuan itu menari kian kemariseperti kupu-kupuyangbeterbanganditengahanekabunga. Mendadak...... Tubuh Hoa Soat kun yang sedang berputar kencang itu terhenti ditengah udara, namun sepasang telapak tangannya justru pelanpelan ditekan ke arah bawah .... Dimana gerak serangan itu menyambar ke arah bawah, sekonyong-konyong... Dari permukaan bumi muncul deruan angin yang sangat kencang dan dahsyat memenuhi seluruh angkasa, bagaikan selapis cahaya terang yang pelan-pelan mengurung kearah bawah, seketika itu juga daya tekanan yang muncul disekeliling tempat itu bertambah besar, lambat laun semakin berat sehingga akhirnya seperti ditindih dengan bukit karang yang berat sekali. Bu lim ngo hun (Lima sukma gentayangan dari dunia persilatan) merasa terperanjat sekali, serentak mereka berlima berjongkok ke atas tanah, kemudian.... 'Haaiittt ....!" 1371

Diiringi bentakan keras yang memekikkan telinga, lima orang itu bersama-sama mengayunkan telapak tangannya kedepan, sementara tubuhnya turut berdiri tegak pula. Lima gulung angin pukulan yang aneh tapi kuat, seperti air bah yang menjebolkan bendungan, segera meluncur keluar tiada habisnya.... Tenaga serangan yang kedahsyatannya melebihi keadaan pada umumnya ini disertai pula dengan kekuatan yang mengerikan langsung menggulung ke arah atas, kemudian memencarkan diri kesudut-sudut yang aneh dan menerobos masuk melalui celah-celah udara yang sempit .... Dalam waktu singkat dua gulung tenaga serangan telah beradu satu sama lainnya. Suatu ledakan yang memekikkan telinga segera menggelegar diseluruh angkasa. Angin serangan berpusing dan memancar kemana-mana, ditengah ledakan yang keras... Suatu jeritan aneh yang melengking dan menembusi awan menggema diseluruh lembab bukit itu ...... Jiat cui hun (Sukma cacad mulut), Jiat pit hun (Sukma cacad lengan) Jiat tui hun (sukma cacad kaki) dan Jiat oh hun (Sukma cacad telinga) empat sukma gentayangan tahu-tahu dipisahkan satu sama lainnya secara mengerikan sekali. Percikan darah segar dan hancuran daging badan langsung berhamburan kemana-mana, seakan-akan dihempaskan saja keatas batu cadas. Rupanya hanya Jiat leng hun (Sukma cacad mata) seorang yang berhasil meloloskar diri dari serangan maut jurus Hay jin hui sia (Unggas laut berpusing) dari ilmu pukulan Hay jin ciang yang dipergunakan Hoa Soat kun ini. 1372

Mungkin dia dibikin terkesiap oleh keadaan yang sangat mengerikan itu dan tubuhnya terlempar oleh hawa sakti yang memancar keempat penjuru diiringi suara pekikan aneh, tubuhnya kembali melejit ke tengah udara.... Hoa Soat kun yang masih berada ditengah udara segera tertawa panjang dengan seramnya... Tiba-tiba tubuhnya meluncur ke arah bawah, ujung bajunya yang berkibar terhembus angin seperti bintang yang meluncur di tengah angkasa... Ia seperti seekor burung manyar raksasa yang membentangkah sayapnya dengan sepasang lengan direntangkan lebar-lebar dan kecepatan gerak yang amat menyilaukan mata, dengan cepat meluncur ke arah Jiat leng hun (sukma cacad mata). Begitu hampir mencapai pada korbannya, sepasang lengannya yang terpentang itu mendadakdirapatkan satu sama lainnya... ''Weeesss....!" Segulung desingan angin tajam yang menggidikkan hati berkelebat membelah angkasa.. Menyusul kemudian... Suatu jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memenuhi seluruh angkasa ... Tubuh Jiat leng hun (Sukma cacad mata) telah terhajar sampai hancur berkeping-keping, percikan darah segar berhamburan disekeliling tempat itu. Dalam keadaan yang mengenaskan dan mengerikan inilah Tujuh sukma gentayangan dari dunia persilstan telah menemui ajalnya terhajar ilmu Hay jin ciang dari Hoa Soat kun.. Menyaksikan kedahsyatan dan keampuhan ilmu pukulan Hay jin ciang yang maha dahsyat tersebut, mau tak mau Ku See hong menghela napas panjang, katanya: 1373

"Aaaai......! Setelah menyaksikan sendiri keampuhan ilmu pukulan Hay jin ciang, aku baru sadar bahwa ilmu pukulan ini memang tak malu disebut ilmu pukulan nomor wahid di kolong langit dewasa ini, tak heran kalau guruku sendiripun agak jeri terhadap kelihayan ilmu pukulan ini" KengCin sin turut memujipulatiadahentinya: "Hoa Soat kun locianpwee, kau memang tak malu disebut jago lihay nomor wahid dalam dunia persilatan dewasa ini" Dipihak lain Han thian it kiam Cia Cu kim telah dibuat terkesiap dan berdiri sambil membelalakkan matanya lebar-lebar setelah menyaksikan keampuhan dari ilmu pukulan Hay jin ciang tersebut... Dengan sinar mata memancarkan amarah yang meluap-luap serta perasaan dendam yang amat tebal, Ku See hong memandang sekejapkearahCiaCukim, kemudiansambiltertawadinginujarnya. "Cia Cu kim, secara keji kau telah membantai tua muda puluhar lembar jiwa manusia dari perkumpulan Kim to pang, (perkumpulan golok emas), sekarang tibalah saatmu untuk membayar semua hutang tersebut" Seraya berkata, bagaikan sukma gentayangan Ku See hong segera mendesak maju ke depan.. Sekarang, Han thian it kiam Cia Cu kim baru benar-benar merasakan betapa ngeri dan seramnya menghadapi kematian, dari balik matanya terpancar keluar sorot mata penuh perasaan kaget dan ngeri, sementara tubuhnya tanpa terasa mundur terus kearah belakang... Kalau tadi Keng Cin sin sengaja tidak membunuh Cia Cu kim, hal ini disebabkan dia ingin melepaskan selembar jiwanya. Bagaimana pun juga, Cia Cu kim adalah bekas gurunya dan orang yang telah memeliharanya dari kecil, namun setelah menyaksikan sikap ketakutan bercampur ngeri yang ditunjukkan bekas gurunya ini, timbul juga perasaan pedih yang tak terlukiskan dengan kata-kata .... 1374

Tapi ia sadar banwa dirinya tak mampu menolong bekas gurunya lagi, sebab dia cukup memahami bahwa Ku See hong dengan dirinya terpaut suatu dendamberdarah yang takterkirakan. Andaikata Keng Cin sin turut menyaksikan adegan ngeri yang dialami puluhan lembar jiwa anggota Kim to pang, sudah pasti dia takakan merasakasihan. Sekulum senyuman yang dingin dan keji tersungging diujung bibir Ku See hong, ujarnya: "Cia Cu kim, sekarang aku ingin menanyakan satu hal kepadamu, apakah murid perempuanmu Keng Cin sin masih hidup di dunia ini ....?" Ketika mendapat pertanyaan tersebut, Han thin it kiam Cia Cu kim merasakan hatinya bergetar keras, ia tidak menjawab pertanyaan dari Ku See hong ini. Melihat musuhnya tidak menjawab, Ku See hong mengira Keng Cin sin sudah mati, paras mukanya segera berubah semakin tak sedap dipandang. Kini, dia telah berada hanya beberapa kaki saja dihadapan Cia Cu kim. Suasana disekeliling tempat itu segera di cekam oleh suasana yang amat tegang, hawa pembunuhan yang semakin tebal menyelimuti seluruh angkasa, begitu tegang dan mengerikannya keadaan disekitar situ, sehingga mendebarkan hati siapa pun yang menghadirinya. "Sreeeet...!" Desingan angin tajam yang memekikkan telinga berkumandang memecahkan keheningan. Pedang Hu thian seng kiam yang berada di tangan Ku See hong telah berubah menciptakan beribu-ribu jalur sinar tajam yang semuanya bersama-sama meluncur ke setiap bagian tubuh yang mematikandibadanCia Cukim. 1375

Jurus serangan ini amat aneh, tapi sakti dan kejinya bukan alang kepalang. Cia Cu kim membentak keras, pedangnya secepat kilat menciptakan pula selapis cahaya perak yang menyilaukan mata, diiringi desingan angin tajam, sinar keperak-perakan segera meluncur kearahsinartajamtersebut. "Blaaamm! Blaaammm! Blaammm ....! ' Beberapa kali letupan keras yang menggetarkan telinga berkumandang diudara... Tahu-tahu hawa pedang yang dipancarkan oleh Ku See hong telah dipunahkan sama sekali oleh gerakan pedangnya sehingga lenyap tak berbekas. Ku See hong tertawa dingin, pedang Hu thian seng kiamnya bagaikan sambaran kilat menyusup masuk melalui sebuah sudut yang aneh serta memancarkan serentetan sinar merah yang secara langsung menyergap jalan darah Sim kan hiat ditubuh Cia Cu kim. Jurus serangan ini dilancarkan secara mendadak, gerakannya pun sangat aneh, di tambah lagi jarak diantara mereka berdua sedemikian dekatnya sampai Cia Cu kim sama sekali tidak sempat untuk menghindarkan diri. Tapi.... Cia Cu kim tertawa seram secara tiba-tiba, pedangnya mendadak disambitkan ke arah Ku See hong langsung menusuk jalan darah Khi hay hiatnya. Tindakan nekad Cia Cu kim yang mempergunakan sistim beradu jiwa ini mau tak mau membuat Keng Cin sin amat terperanjat sehingga hampir saja ia menjerit keras. 'Triiinggg! Triiinggg....! Traaang.." Serentetan suara gemerincingan nyaring segera berkumandang memecahkan keheningan.... 1376

Jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang di udara .... Pedang yang berada ditangan Cia Cu kim itu tahu-tahu sudah terhajar oleh pedang Hu thian seng kiam milik Ku See hong sehingga hancur berkeping-keping... Dua buah semburan darah segar memancar keluar dari dada Han thian it kiam Cia Cu kim dan membasahi seluruh permukaan tanah, akantetapitubuhnya masih tetapberdiri kaku ditempat. Sinar mata yang keji dan penuh kebencian mencorong keluar dari balik matanya dia memandang wajah Ku See hong dengan gusar, sementara noda darah membasahi ujung bibirnya, kulit mukanya yang pucat mengejang keras menciptakan beberapa buah garisgaris memanjang yang sungguh menggidikkan hati. Tampaknya manusia yang pernah memimpin kawanan iblis di istana Huan mo kiong lautan selatan ini merasa tak rela untuk mati dalam keadaan demikian. Dia berusaha untuk mempertahankan dirinya dengan sepenuh tenaga, bahkan kalau dapat, dia ingin mempergunakan sisa-sisa kekuatan yang dimilikinya untuk membalas sakit hati atas tusukan lawan pada dadanya itu. Dia memang boleh berusaha, ia boleh saja berharap agar apa yang di harapkan dapat terpenuhi, sayang sekali keadaan tidak berlangsung seperti apa yang diharapkan. Mendadak.... Ku See hong tidak ingin memberi kesempatan kepada musuhnya untuk banyak bertindak, dengan ganas dia maju sambil mengayunkan pedangnya. Cia Cu kim mendengus tertahan, tubuhnya tahu-tahu sudah terpapas kutung menjadi tiga bagian. 1377

Keng Cin sin meghela napas sedih, helaan tersebut bisa pula diartikan dengan leganya perasaan gadis ini, sebab musuh-musuh besarnya telah berhasildibasmisemua. Roda kereta berguling, secepat kilat kereta itu bergerak kembali menuju ke tengah bukit. ooo0dw0ooo BAB 64 BINTANG bintang bertebaran menghiasi langit yang gelap, malamini adalah malamyangcerah. Kini, tengah malamsudahlewat. Kuil terpencil yang terpisah dbari keramaian mjanusia berdiri gdalam suasana abngker dan menyeramkan. Yang memenuhi seluruh angkasa waktu itu hanya irama keheningan yang cukup mendirikan bulu roma siapa pun jua .... Angin barat berhembus dengan kencang nya membawa udara dingin yang menusuk tulang, hembusan tersebut seperti isak tangis seorang gadis yang ditinggalkan kekasihnya.. Pepohonan cemara yang gundul langsing seperti bayangan setan yang sedang memen-tangkan cakar mautnya. Di dalam suasana seperti inilah tiba-tiba keheningan malam itu di cabik-cabik oleh suara putaran roda yang mengelinding dan menindih permukaan batu. Dari balik kabut malam yang gelap serta deruan angin dingin yang mencekam muncul sebuah kereta kuda yang segera terhenti di muka kuil kuno itu. Ku See hong menghela napas panjang, gumamnya: "Sekarang tengah malam sudah lewat... aaaai, entah... entah......." 1378

Seng Sim cian li Hoa Soat kun segera menyelinap keluar dari balik ruang kereta, selapis hawa sedih dan kemurungan tebal menyelimutiseluruh wajahnya. Ia tidak berbicara, membungkam dalam seribu bahasa, seolaholahia mengertibahwabanyakberbicarapuntakadagunanya. Dengan suara pedih Keng Cin sin berkata: Tengah malam sudah lewat, namun racun perangsang yang berada dalam tubuhnya belum kambuh, sudah pasti ada suatu kejadian aneh yang bakaldialaminya... 'Tapi keanehan yang dialaminya dapat memperpanjang masa hidupnya hingga kapan?" gumam Ku See hong. "Yaaa. memang sukar untuk di duga, apa lagi dalam suasana begini, terpaksa kita harus menyerahkannya kepada nasib" "Ku See hong!'. dengan suara dingin Seng Sim cian li Hoa Soat kun menegur, ''sekarang lindungilah dirinya ditempat ini, berjagajagalah terhadap segala kemungkinan yang bakal terjadi." Keng Cin sin menghela napas panjang. Sekarang, waktunya sudah benar-benar sangat mendesak, Hoa locianpwee, mari kita masuk ke dalam secepatnya" dia berseru cemas. Dibawah petunjuk Ku See hong yang bertindak sebagai penunjuk jalan, Hoa Soat kun dan Keng Cin sin segera berangkat memasuki kuil kuno itu. Oleh sebab Ku See hong sangat menguasai daerah disekitar sana, maka tanpa menghadapi sesuatu halangan pun, terutama sekali ancaman alat jebakan yang maha dahsyat, dengan cepatnya merekatelah tibadidepan ruangsiansi. "Kraakkk ....." Diiringi suara gemeretak yang memekikkan telinga, pintu ruangan terpentang lebar.. 1379

Dengan suatu gerakan yang sangat cepat Keng Cin sin menyelinap masuk ke ruang dalam, sementara sorot matanya yang tajam dengan cepat memandang sekejap sekeliling ruangan tersebut... Tampak sesosok tulang tengkorak manusia yang utuh berdiri kaku diatas permukaan tanah, sementara lengannya seakan akan sedang menuding sesuatu ke arah bawah... Memandang tulang tengkorak manusia tersebut, keng Cin sin segera dapat menduga kalau tulang belulang tersebut merupakan tulang dari Bun ji koan su Him Ci seng, dengan hormat sekali dia menjura dalam-dalam ke arah tengkorak itu sebagai pertanda dari rasa hormatnya yang sangat mendalam. Sebaliknya Seng sim cian li Hoa Soat kun yang menyaksikan bekas kekasihnya dulu, kini telah berubah menjadi sesosok tulang kerangka manusia, hatinya menjadi pedih dan amat sedih sehingga sekujur badannya gemetar keras. Jelaslah sudah betapa besarnya gejolak perasaan hatinya pada saat ini... Yaaa, cinta memang memberikan suatu dorongan tenaga yang besar sekali, dan kekuatan mana tak pernah dapat dilawan oleh siapa saja. Tempo dulu, Hoa Soat kun pernah membenci setengah mati terhadap Bun Ji koan su, ia benci karena ketidaksetiaan kekasihnya itu, terutama sekali pada peristiwa pematahan pedang yang berlang-sung lima puluh tahun berselang, kalau bisa dia ingin sekali membinasakan Bun ji koan su. Walaupun demikian, sesungguhnya dalam hati kecilnya dia sangatmencintaiorang ini. Atau dengan perkataan lain, semakin dalam cintanya, semakin dalam perasaan bencinya. 1380

Dan kini setelah menyaksikan tulang belulang dari kekasihnya, rasa sedih yang dirasakan olehnya sekarang mungkin tidak terlukiskan pula dengan kata-kata. Tapi dari sini pula dapat ditarik kesimpulan kalau cinta Hoa Soat kun terhadap Bun ji koan su sebetulnya sudah merasuk sampai ketulang sumsum. Walaupun dalam hidupnya ia tak pernah menerima pernyataan cinta darinya, namun penyesalan Bun ji koan su sebelum meninggal serta ucapan tulus yang disuruh Ku See hong menyampaikan kepadanya, sudah cukup membuat Hoa Soat kun merasa terharu sekali. Hanya saja dia memang berwatak sangat aneh, perasaan tersebut enggan dia utarakan keluar. Namun sekarang, keadaannya sama sekali berbeda, dengan mata kepala sendiri ia telah menyaksikan jenasah dari Bun ji koan su, otomatis dia pun tak sanggup untuk mengendalikan perasaan sedih yang mencekam perasaannya sekarang. Memandang sikap Hoa Soat kun yang mirip orang kehilangan sukma, Keng Cin sin menghela napas sedih. Pelan-pelan dia mendekati batu bata merah diatas dinding seperti apa yang dituding kerangka Bun ji koan su itu, lalu diam diamia berdoa didalamhati. "Moga-moga saja rumput Han sia cau tersimpan dibalik batu bata ini sehingga adik Im Yan cu dapat diselamatkan jiwanya... Tangan Keng Cin sin yang putih halus telah memegang ujung batu bata tersebut, sekilas perasaan girang segera menghiasi wajahnya, ternyata batu bate itu tidak melekat keras diatas dinding tersebut, "Kraaakkk...!" Bata-bata tersebut sudah diambil olehnya dari atas dinding tersebut, namun apa yang kemudian terlihat segera membuat Keng Cinsin merasakecewasekali..... 1381

Rupanya dibalik batu bata yang diambil memang terdapat sebuah ruang kosong namun isinya bukan rumput Han sia cau, melainkan segulung kertas kecil. Dengan cepat Keng Cin sin mengambil keluar kertas tersebut dari dalam dinding. Lalu kertas itu dibuka dan dibaca isinya, kira-kira surat tersebut berbunyi demikian: "Bait pertama dari lagu Dendam sejagad memberi petunjuk tentang tempat penyimpanan kitab pusaka Cang ciong pit kip yang berada di kuil Ngo siang bio di sungai cho go kang. Sedanghan pada bait ke dua syair tersebut menunjukkan tentang terdapatnya sebatang rumput Han sia cau yang langka tapi tak ternilai harganya, rumput ini bernama Han sia dan merupakan semacamraja burung gagak. Oleh karena rumput itu sudah berjuta tahun menghisap sari bumi akhirnya berubah menjadi benda mestika yang berubah menjadi semacam rumput biasa, sedemikian biasanya rumput mana sehinggaorangyangtidak mengenalinyatakakan tahu. Rumput Han sia cau ini memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali orang yang hampir mati, bagi orang belajar silat yang memakan rumput itu dapat menambah tenaga dalamnya. Rumput ini bersama Tee liong hiat poh (darah mestika naga bumi) dan mutiara Thian hong im yang sin cu disebut tiga benda mestika dari kolong langit. Hanya rumput ini mempunyai kasiat yang jauh lebih luas dari pada benda-benda lainnya. Rumput Han sia cau ini tumbuh di dalam lembah Han sia kok yangterletakdiatassalahsatubukit Hanciongsan. Tempat yang persis dan cara untuk mendapatkan rumput Han sia cau bisa diperiksa pada halaman berikut. Tertanda: Bun ji koan su Him ci seng" 1382

Selesai membaca surat itu, dengan perasaan gelisah, Keng Cin sin segera berseru. "Hoa locianpwee, kitaharus meninggalkantempatinisecepatnya, rumput Han sia cau berada di lembah Han sia kok di bukit Han ciong san ...." Ketika mendengar teriakan tersebut, Seng sim cian li Hoa Soat kun segera mendusin dari lamunannya, dia segera menghela napas sedih: "Aaaai, nona Keng, jarak bukit Han Ciong san dari sini masih ada lima hari perjalanan, apakah dia mampu untuk bertahan sampai lima hari lagi?" Buru-buru Keng Cin sin berseru. "Tengah malam sudah lewat, namun nyatanya racun obat perangsang tersebut tidak sampai kambuh kembali, ini menandakan kalau sudah terjadi suatu kejadian yang luar biasa, kita tak boleh membuang waktu lagi. sekarang juga kita berangkat......" Hoa Soat kun dan Keng Cin sin dengan cepat berlarian menuju ke pintu depan. Mendadak ..... Dari arah pintu terdengarsuara isaktangis yangamat memilukan hati berkumandang memecahkan keheningan, suara tangisan tersebut sedemikian memedihkan hati sehingga dunia seolah-olah turut kiamat. Isak tangis tersebut dengan cepat menghentikan langkah kaki kedua orang itu, bagaikan terkena aliran listrik bertegangan tinggi, mereka berdiri kaku ditempat. "Adik Im... oooh, adik Im....mengapa kau meninggalkan aku..? Oooh, adikIm.... mengenaskansekali kematianmu ini ....... Suara tangisan tersebut sudah amat parau dan rendah, namun nadanyabetul-betul memilukan hatisiapapun. 1383

Tak tertahankan lagi titik-titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Seng sim cian li Hoa Soat kun ujarnya dengan sedih: "Tampaknya inilah kemauan takdir! Nampaknya inilah kemauan takdir... tapinasibyangdialamianak Imbetul-betulterlalutragis. . "Nona Keng, pergilah! Lakukanlah seperti apa yang telah kau sanggupi kepada anak Im, sepanjang hidup lonio tak akan kutinggalkan lagi kuil ini, akan kutemani terus tulang belulangnya sampai akhir dari hidupku nanti..." Keng Cin sin menjerit keras dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran petir dia segera menerjang ke arah kereta kuda itu. Sedangkan Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan membawa tubuhnya yang terasa makin berat dan tua melangkah masuk ke dalam kuil kuno itu. 000dw000 MATAHARI senja sudah condong ke langit barat, sinar berwarna kemerah-merahan memancar menyelimuti jagad dan meninggal kan suasana yang seram. Senja kembali menjelang tiba. Sinar mata hari senja, memancarkan cahayanya menyoroti sebuah pemandangan alam nun jauh disana. Menyinari sebuah bangunan rumah yang sederhana serta sebuah kuburan baru. Di depan kuburan itu, berdiri seorang pemuda yang sebatang kara dan nampak kesepian. Dia masih berusia sangat muda, namun musibah menimpa dirinya secara beruntun, membuat ia nampak seperti seorang lelaki setengah umur yang kenyang dengan pengalaman. 1384

Sekarang ia seperti sebatang kayu yang lapuk, setangkai daun yang mulai layu. Segala macam perbuatan, kedudukan, kegagahan dan nama besar yang pernah diperolehnya dalam dunia persilatan, kini sudah hilang lenyap mengikuti air yang mengalir ke samudra, yang tertinggal kini hanya kenangan yang penuh kedukaan. Dibawahsorotancahaya mataharisenjayangberwarna kemerahmerahan, tampak air matanya setetes demi setetes meleleh keluar dan membasahipipinya..... Mendadak ia menghela napas panjang, lalu dengan suara yang memedihkan hati ia bergumam: "Aaaai, dari dulu hingga sekarang, musibah dan tragedi seolah-olah datang tiada hentinya. Yang muncul hanya siksaan dan penderitaan yang seakan-akan tak pernah berakhir... Oooh,Thian! mengapa kau bersikap tak adil kepadaku ....? Kini adik Im Yan cu telah meninggal dunia... Keng Cin sin pun meninggal dunia... Him Ji ijm meninggalkan aku secara diam-diam untuk mencukur rambut menjadi pendeta..' Perempuan misterius yang berkerudung warna warni pun pergi meninggalkan aku... Nada yang berduka, putus asa dan kecewa, suara yang memedihkan dan memilukan hati membuat orang lain merasa terharu dan sedih. Nasibnya memang benar-benar terlalu tragis. Memandang pohon liu yang tumbuh di depan empang, tanpa terasa Ku See hong mendongakkan kepalanya, sambil membawa kan senandung Ku Siu ci. Dulu menanampohon itu, bersusah, payah .... Kini memandang pohon bergoyang. Menghiasi sungai dan empang. Pohon pun demikian. Bagaimana dengan si manusia? 1385

Pohon pun demikian. Bagaimana dengan si manusia...! Dunia terasa kosong dan sama sekali tak berarti lagi bagiku, mengapa aku harus sengsara? Aaaai. lebih baik kuakhiri saja hidupku yang penuh siksaan ini ....... Sambil berkata, Ku See hong menggerak kan tangan kanannya dan meraba pedang Hu thian seng kiam yang tersoren dibelakang bahunya. Mendadak... pada saat itulah.. Dari arah belakang terdengar seseorang memanggil dengan suara yang merdu dan lembut. "Engkoh Hong.. kau...." Suara panggilan itu terasa sangat dikenal olehnya bahkan memberikan dorongan yang sangat besar bagi Ku See hong untuk mempertahankan hidupnya. Dengan cepat dia membalikkan badannya, lalu memandang ke arah mana berasalnya suara itu dengan sorot mata tajam... Tampak seorang perempuan berkerudung warna warni yang mengenakan baju putih sedang meluncur datang dengan kecepatan luar biasa, begitu sampai di depan si anak muda itu, tangan kanannya cepat melepas kain kerudung yang menutupi wajahnya hingga terlihatlah raut wajah aslinya yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan. Dengan perasaan terkejut Ku See hong segera berteriak: ''Adik Keng, kau ...." Sekarang ia betul-betul merasa terkejut bercampur gembira, dengan cepat ia menerjang kemuka menyongsong kedatangan nya, lalu dengan sepasang tangannya yang kuat memeluk pinggangnya erat-erat. 1386

Keng Cin sin pun sedapat mungkin menempelkan seluruh tubuhnya diatas badan kekasihnya, dia seperti terjerumus ke dalam samudra luas yang tak terkirakan dalamnya, diapun meraba tubuhnyaseakan-akantidakberadadalamdunia lagi. Rupanya dua lembar bibir mereka telah saling menempel satu sama lainnya, mereka sedang berciuman dengan penuh kehangatan dan kemesraan. Entah berapa lama sudah lewat. Akhirnya mereka dapat menyelesaikan ciuman yang penuh kenikmatan. Ku See hong seolah-olah kuatir akan kehilangan kekasih hatinya lagi, dengan sepasang tangannya yang kuat dia tetap memeluk pinggang gadis itu erat-erat. "Adik Sin" dia menggerutu, "mengapa kau membohongi aku selama ini.. atau.. mungkinkah aku sedang bermimpi .... Adik Sin, kau tak boleh meninggalkan diriku lagi, tentunya kau... kau berjanji bukan?" Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah Keng Cin sin, dia menyahut lembut: "Engkoh Hong, kau tidak bermimpi, semuanya adalah kenyataan.... kautakusah kuatir, aku takakan meninggalkandirimu lagi, selamanya aku tak pernah akan meninggalkan dirimu lagi...." "Oooh, adik Sin....." "Engkoh Hong...` Sepasang bibir mereka kembali saling menempel satu sama lainnya kencang-kencang. Angin lembut berhembus lewat menggoyangkan pohon Liu ditepi empang, suara yang gemerisik menimbulkan serangkaian irama pada yang lembut dan syahdu, seolah-olah Thian mengucapkan selamat atas perjumpaan sejoli ini. 1387

Sang arwah yang berada dalam kuburan pun turut tertawa, arwahnya tak pernah akan kesepian, sebab ada dua orang yang akan mendampinginya sepanjang masa. Him Ji im yang berada di biara pun hidup dengan tenang dan sentausa, dia selalu berdoa agar ke dua orang tersebut dapat melewatihidupyangpenuh kebahagiaansepanjangjaman. Walaupun mereka berdua sama-sama pernah mengalami peristiwa tragis yang amat mengenaskan, namun setelah itu mereka justru memperoleh kehidupan yang amat bahagia. Setahun kemudian, Keng Cin sin telah memberikan seorang putra untuk Ku See hong, mereka bertiga pun melewati kehidupan yang tenang dan penuh kebahagiaan ditempat tersebut. Dan sampai disini pula kisah "DENDAM SEJAGAD" ini, semoga pembaca sekalian puas. TAMAT 1388

Anda mungkin juga menyukai