menjadi etanol dan kaarbon dioksida. Glikolisis gklukosa menjadi piruvat memalui jalur Entner Doudoroff. Etanol diperoleh dari dekarboksilasi piruvat menjadi asetaldehid dan reduksi asetaldehid menjadi etanol. Pada fermentasi etanol dihasilkan produk sampingan yatu karbon dioksida, karena berat molekul etanol dan karbon dioksida relatif sama maka efisiensi produksi etanol dan glukosa adalah 50%. Beberapa keuntungan fermentasi etanol dengan dibandingkan S. cerevisiae (eukariot) sebagai berikut menggunakan Z. mobilis
1. Efisiensi produksi etanol dapat meningkat sampai mendekati 50%. 2. Prodiksi etanol relatif cepat, karena Z. mobilis mempunyai piruvat dekarboksilase lebih banyak, sehingga dengan cepat piruvat didekarboksilasi menjadi asetaldehid, kemudia menjadi etanol. 3. Produksi samping relatif sedikit, itupun hanya didominasi oleh karbon dioksida. Hal ini karena Z. mobilis merupakan bakteri obligat fermentatif. 4. Produksi etanol dalam media mampu mencapai 40%. Hal ini karena toleransi Z. mobilis yang tinggi terhadap etanol.
Tolong carikan bagan jalur fermentasi asam laktat melalui HMP dan EMP di mbah google ^^.................
Bakteri asam laktat homo fermentatif merupakan mayoritas asam laktat dengan sedikit produk samping berupa gliserol, etanol, asetat, format dan CO2. Bakteri ini mengoksidasi glukosa menjadi 2 piruvat melalui jalue EMP. Pada jalur tersebut dihasilkan 2 ATP. NADH yang dihasilkan dari jalur EMP dipakai untuk mereduksi piruvat menjadi asam laktat. Reaksi keseluruhan sebagai berikut Glukosa + 2ADP + Pi laktat + 2 ATP 2 Adanya produk samping,karena bakteri asam laktat homofermentatif mempunyai berbagai enzim yang dapat merubah piruvat menjadi etanol dan CO2, asetat dan format dan asetat. Jika piruvat tidak segera dirubah menjadi produk diatas, NADH dipakai untuk
mereduksi dihidroksi aseton fosfat menjadi gliserol. Perubahan nilai pH ada media dapat mengubah komposisi produk fermentasi asam laktat homofermentatif Lactobacillus casei (lihat tabel 1.). fermentasi asam laktat idealnya dilakukan pada kondisi asam. Ketika kondisi diubah menjadi netral, sebagian piruvat dioksadi menjadi asetil KoA dan format. Asetil KoA kemudian tereduksi menjadi asetat dan etanol. Tabel 1. Efek pH pada fermentasi laktat oleh Lactobacillus casei. Produk Laktat Asetat Format Etanol Efisiensi fermentatif (%) pH 5 176,3 9,5 13,1 5,0 91,3 pH 7 134,3 19,2 26,6 12,7 87,7 pH 8 102,0 31,5 47,3 18,7 84,0
Fermentasi Asam Laktat Heterofermentatif Bakteri asam laktat heterofermentatif menghasilkan asam laktat dan produk fermentai lainnya (kebanyakan etanol) dengan rasio yang seimbang. Hal ini terjadi karena mereka mengoksidasi glukosa menjadi piruvat dan asetil fosfat melalui jalur HMP, piruvat kemudian direduksi menjadi asam laktat, sedangkan asetil fosfat kemudian direduksi menjadi etanol. Pada jalur tersebut hanya dihasilkan 1 ATP. Rekasi keseluruhan sebagai berikut. Glukosa + ADP + Pi Laktat + Etanol + CO2 + ATP
jalur
fermentasi
asam
laktat
Fermentasi asam laktat oleh Bifidobacterium bifidum melalui jalur bifidum dengan rekasi sebagai berikut. 2 Glukosa + 5 ADP + 5 Pi 3 Asetat + 2 Laktat + 5 ATP
lagi dengan fosfogliseraldehid menghasilkan xilolusa 5-fosfat dan ribulosa 5-fosfat. Ribulosa 5-fosfat berisomerasi menjadi xilolusa 5-fosfat. Dua molekul xilolusa 5-fosfat dipecah menjadi 2 fosfogliseraldehid dan 2 asetil fosfat. Dua molekul fosfogliseraldehid dioksidasi menjadi 2 piruvat kemudian direduksi menjadi 2 laktat (dan menghasilkan 4 ATP). Dua molekul asetil fosfat diubah menjadi 2 asetat (mengasilkan 2 ATP). Purwoko, T. 2009. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara.