Anda di halaman 1dari 5

A.

Fermentasi asam laktat


Fermentasi asam laktat secara umum adalah pengubahan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam laktat. Manusia dan hewan ternyata juga bisa melakukan
fermentasi asam laktat jika kondisi tubuh kekurangan oksigen. Sebagai contoh pada
saat kita berlari terus menerus, nafas kita akan semakin berat karena tubuh
membutuhkan oksigen sangat banyak untuk menghasilkan ATP.

Jika jumlah oksigen menipis, maka fermentasi asam laktat di dalam tubuh akan
terjadi. Tandanya adalah otot-otot di sekitar kaki akan semakin sakit dan ngilu, ini
tejadi Karena terjadi proses penumpukan asam laktat. Asam laktat inilah yang
menyebabkan kaki kita terasa sakit. Rasa sakit ini akan hilang berangsur angsur
ketika jumlahoksigen di dalam tubuh yang dibutuhkan bisa di penuhi kembali,
dimana asam laktat akan diubah kembali menjadi asam piruvat.

fermentasi asam laktat menghasilkan 2 molekul ATP


Proses ini di awali dengan pengubahan satu molekul glukosa menjadi 2 molekul
asam piruvat. Pada proses imerupakan tahapan glikolisis sehingga di hasilkan 2
molekul ATp. Setelah proses glikolisis tidak di lanjutkan ke tahapan dekarboksilasi
oksidatif melainkan 2 asam piruvat akan di ubah menjadi 2 molekul asam laktat.

BACA JUGA
Tahapan Fermentasi Asam Laktat dan Fermentasi Alkohol (Respirasi Anaerob)
Trik Persilangan Dihibrid Secara Mudah
Genetika, Sub Bab Gen Letal, Alel Ganda, dan Alel Kodominan
Jadi fermentasi asam laktat akan menghasilkan 2 ATP, dan 2 Asam Piruvat.
B. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol juga akan menghasilkan 2 ATP. Fermentasi alkohol salah satunya
adalah terjadi pada saat membuat tape dimana hasil akhirnya akan di hasilkan
alkohol/etanol.

ferentasi alkohol
Sama dengan proses fermentasi asam laktat, setelah proses glikolisis tidak
dilanjutkan ke tahap dekarboksilasi oksidatif namun 2 molekul asam piruvat akan di
ubah menjadi 2 molekul asetal dehid kemudian akan di ubah menjadi 2 molekul
etanol
Hasil akhir dari fermentasi alkohol akan di hasilkan 2 ATP, 2 CO2, dan 2 etanol

Tahapan Respirasi Anaerob


Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat melibatkan beberapa tahapan yang penting. Berikut adalah
beberapa tahapan dalam fermentasi asam laktat:

1. Glikolisis
Tahap pertama fermentasi asam laktat adalah glikolisis. Dalam glikolisis, glukosa
(gula) dipecah menjadi dua molekul piruvat melalui serangkaian reaksi kimia di
dalam sel. Proses ini menghasilkan sedikit ATP dan NADH sebagai pembawa elektron
yang akan digunakan lebih lanjut.

2. Konversi Piruvat
Dalam tahap ini, piruvat yang dihasilkan dari glikolisis diubah menjadi asam laktat.
Reaksi ini terjadi dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) dan mengubah piruvat
menjadi asam laktat menggunakan NADH yang dihasilkan selama glikolisis. Ini
membantu dalam mengoksidasi NADH kembali menjadi NAD+ sehingga glikolisis
dapat berlanjut.

3. Regenerasi NAD+
Salah satu tujuan utama fermentasi asam laktat adalah untuk menghasilkan kembali
molekul NAD+ yang dibutuhkan dalam glikolisis. NAD+ diperlukan untuk menjaga
glikolisis tetap berjalan dengan baik. Dalam proses konversi piruvat menjadi asam
laktat, NADH berubah kembali menjadi NAD+, sehingga dapat digunakan lagi dalam
tahap glikolisis.

Produk fermentasi asam laktat adalah asam laktat itu sendiri. Asam laktat yang
dihasilkan akan menjadi sumber energi bagi sel atau mikroorganisme yang
melakukan fermentasi ini. Selain itu, dalam industri makanan, fermentasi asam laktat
juga digunakan dalam produksi berbagai produk seperti yogurt dan beberapa jenis
produk susu fermentasi.

Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol, juga dikenal sebagai fermentasi etanol, adalah proses biokimia
di mana mikroorganisme seperti ragi mengubah gula menjadi alkohol dan karbon
dioksida. Berikut adalah beberapa tahapan dalam fermentasi alkohol:

1. Glikolisis
Tahap pertama dalam fermentasi alkohol adalah glikolisis, di mana molekul glukosa
dipecah menjadi dua molekul piruvat. Proses ini menghasilkan sedikit ATP dan NADH
sebagai pembawa elektron.

2. Dekarboksilasi
Piruvat yang dihasilkan dari glikolisis mengalami dekarboksilasi, yaitu melepaskan
karbon dioksida, mengubahnya menjadi senyawa yang disebut asetaldehida. Pada
tahap ini, NADH juga dioksidasi kembali menjadi NAD+.

3. Konversi Asetaldehida
Asetaldehida yang dihasilkan dalam langkah sebelumnya dikonversi menjadi etanol.
Dalam reaksi ini, NADH dioksidasi kembali menjadi NAD+, yang diperlukan untuk
menjaga kelancaran glikolisis.

4. Pelepasan Karbon Dioksida


Karbon dioksida (CO2) dilepaskan sebagai produk sampingan selama tahap konversi
asetaldehida menjadi etanol. Inilah yang sering terlihat dalam proses fermentasi
sebagai gelembung-gelembung gas.

Hasil akhir dari fermentasi alkohol adalah pembentukan etanol (alkohol) dan karbon
dioksida sebagai produk sampingan. Fermentasi alkohol berperan penting dalam
pembuatan minuman beralkohol dan dalam industri roti.

1) Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil
alkohol melalui dua langkah reaksi. Langkah pertama adalah pembebasan
CO2 dari asam piruvat yang kemudian diubah menjadi asetaldehida.
Langkah kedua adalah reaksi reduksi asetaldehida oleh NADH menjadi
etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan untuk glikolisis.

Sel ragi dan bakteri melakukan respirasi secara anaerob. Hasil fermentasi
berupa CO2 dalam industri roti dimanfaatkan untuk mengembangkan
adonan roti sehingga pada roti terdapat pori-pori.
2) Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan
asam laktat. Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut dengan perubahan asam
piruvat menjadi asam laktat.
Proses fermentasi asam laktat
Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung
dengan NADH membentuk asam laktat. Fermentasi asam laktat dapat
berlangsung ketika pembentukan keju dan yoghurt.
Pada sel otot manusia yang bersifat fakultatif anaerob, terbentuk ATP dari
fermentasi asam laktat jika kondisi kandungan oksigen sangat sedikit.
Pada pembentukan ATP yang berlangsung secara aerob, oksigennya
berasal dari darah. Sel mengadakan perubahan dari respirasi aerob
menjadi fermentasi.
Hasil fermentasi berupa asam laktat akan terakumulasi dalam otot
sehingga otot menjadi kejang. Asam laktat dari darah akan diangkut ke
dalam hati yang kemudian diubah kembali menjadi asam piruvat secara
aerob.
Fermentasi pada sel otot terjadi jika kandungan O2 rendah dan kondisi
dapat pulih kembali setelah berhenti melakukan olahraga.

Anda mungkin juga menyukai