Anda di halaman 1dari 6

Modul 5 & 6 Mikrobiologi

PEMBIAKAN MIKROBA

Kegunaan pembiakan mikroba: Stok Identifikasi Peremajaan Perbanyakan

Kebutuhan pembiakan mikroba:

Media

Incubator

Laminar

Media pembiakan: Media alami Media buatan 1. Cair (broth) 2. Padat : a. Plate Count Agar (PCA), untuk menumbuhkan bakteri b. Potato Dextrose Agar (PDA), untuk menumbuhkan kamir dan kapang

Pengelompokan media: 1. Berdasarkan karakteristik fungsi a. Untuk peremajaan : Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur. b. Untuk Isolasi : Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar. c. Diferensial : Digunakan untuk membedakan berbagai kelompok mikroba berdasarkan sifat tertentu terhadap media. Contohnya : Media Agar darah bersifat lisis eritrosit bakteri. d. Selektif penghambat ; Selektif dalam komposisi nutrien, digunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu dan menghambat mikroba lain (isolasi mikroba). Contohnya media TCBS untuk Vibrio harveyi. e. Selektif diferensial : Bersifat selektif terhadap mikroba tertentu dan mampu memberikan respon tertentu terhadap pertumbuhan mikroba tertentu. Biasanya digunakan dalam kegiatan identifikasi mikroba. Pada selektif diferensial, masing-masing mikroba akan tumbuh dengan bentuk atau warna khas, berbeda satu dengan lainnya Untuk karakterisasi mikroba, perlu ditambah nutrien tertentu yang apabila tumbuh mikroba A akan terlihat waran hijau (misalnya) tetapi bila tumbuh mikroba B akan muncul warna kuning. f. Diperkaya (Enrichment): media umum yang ditambahkan nutrien tertentu untuk tujuan tertentu g. Untuk karakterisasi mikroba: media yang ditambahkan nutrien tertentu untuk menentukan karakter mikroba Produk warna

2. Berdasarkan Sifat Fisik a. Cair : tidak mengandung agar b. Setengah cair : mengandung agar 0.3-0.4% c. Padat : mengandung agar/gelatin 15 % d. Kering : bentuk serbuk 3. Berdasarkan Komposisi a. Sintetik : komposisi dan kosentrasi diketahui secara pasti b. Semi Sintetik : sebagian komposisinya diketahui dan sebagian lagi tidak c. Non sintetik : komposisinya tidak diketahui karena langsung diekstrak dari bahan dasarnya

Metode inokulasi: a. Streak Plate b. Agar Miring (Teknik Agar Slants) c. Agar Tegak d. Pour plate e. Spread plate - Pipetting - Swab / Hapus

Streak Plate

Agar Miring

Pour plate

Agar Tegak

Spread plate

BAKTERI
Ukuran bakteri : 0,5 1,0 X 2,0 5,0 Bentuk : - Bola/kokus - Batang/basilus - Spiral/spirilum - Koma/vibrio Penataan kokus : - Monokokus - Diplokokus - Streptokokus - Stafilokokus - Tetrad - Kubus/sarsina Penataan spiral : - Spiroketa - Spirilum - Dinding sel - Membran plasma - Sitoplasma - Badan nukleus/badan inti - Mesosom - Ribosom - Granula - Flagela - Pili Penataan Basilus : - Monobasilus - Diplobasilus - Sterptobasilus - Bentuk pagar - Bentuk roset - Bentuk V, X, Y - Bentuk endospora Penataan Koma : - Koma

Struktur utama bakteri :

Bakteri berdasarkan Sporanya : 1. Eksospora : Spora yang dihasilkan di luar sel vegetatif. 2. Endospora : Spora yang dihasilkan di dalam sel vegetatif. Letak endospora : - Sentral/tengah - Terminal/ujung - Subterminal/dekat ujung Bentuk endospora : - Spora eliptikal - Spora berbentuk bola - Spora ovoid/oval

Dinding sel bakteri : - Letak di bawah kapsul, di luar membrane sitoplasma. - Fungsi penutup dan permeabilitas. - Komposisi kimiawi : peptidoglikan, asam tekoat, polisakarida, lipid, protein. Struktur di luar dinding sel : - Flagelum - Pili - Kapsul - Selongsong - Tangkai/apendiks 4

Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri terbagi atas : - Bakteri gram positif - Bakteri gram negatif Ciri Ciri bakteri gram positif : a. Struktur dinding sel tebal (15 80 nm) dan berlapis tunggal. b. Komposisi kimiawi : kandungan lipid rendah (1-4 %), peptidoglikan lapis tunggal (>50%), asam tekoat. c. Kerentanan terhadap penisilin lebih rentan (peka). d. Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat warna dasar (misal ungu kristal). e. Persyarataan nutrisi relatif rumit pada banyak spesies. f. Resistensi terhadap gangguan fisik lebih resisten (tahan). g. Reaksi terhadap pewarna primer atau ungu kristal iodium dapat menahan sampai akhir prosedur (sel tampak biru gelap/ungu). Ciri-ciri bakteri gram negatif : a. Dinding sel tipis (10-15 nm) berlapis tiga (multi). b. Kandungan lipid tinggi : peptidoglikan (10% berat kering), tidak ada asam tekoat. c. Kerentanan terhadap penisilin kurang rentan. d. Pertumbuhan tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar. e. Persyaratan nutrisi relatif sederhana. f. Resistensi terhadap gangguan fisik kurang resisten g. Kehilangan kompleks warna ungu Kristal pada waktu dicuci alkohol terwarnai pewarna tandingan safranin (sel tampak merah muda). Fase pertumbuhan bakteri 1. Fase lamban (lag) 2. Fase logaritma (eksponensial) 3. Fase Statis 4. Fase penurunan (kematian)
Log jumlah bakteri hidup

3 2 4 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri : - Nutrisi - Suhu - Gas waktu - pH - Salinitas/kadar garam

Tipe tipe nutrisi bakteri : Tipe Fototrof - autotrof - heterotrof Kemotrof - autotrof - heterotrof Sumber energi pertumbuhan Cahaya Cahaya Oksidasi senyawa anorganik Oksidasi senyawa organik Sumber karbon untuk pertumbuhan CO2 Senyawa organik CO2 Senyawa organik Contoh genus Chromatium Rhodopseudomonas Thiobacillus Escherichia

Kelompok bakteri berdasarkan suhu : a. Psikrofil : 0 30 C b. Mesofil : 25 40 C c. Termofil fakultatif : 25 55 C d. Termofil obligat : 45 75 C

Reproduksi bakteri : 1. Reproduksi aseksual : a. Pembelahan biner b. Produksi spora c. Fragmentasi 2. Reproduksi seksual a. Transformasi b. Konjugasi c. Transduksi :

Klasifikasi bakteri : 1. Bentuk 2. Kemampuan membentuk spora 3. Cara produksi energi 4. Reaksi terhadap pewarnaan gram

Sumber pustaka : Kimball, J.W. 1983. Biology, Fifth Edition. Addison Wesley Publishing Company, Inc. Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan Ratna Siri Hadioetomo dkk. UIPress. Jakarta. Rost. Barbour. Stocking. Murphy. 2006. Plant Biology Second Edition. Thomson Brooks/Cole. Canada.

Anda mungkin juga menyukai