Anda di halaman 1dari 3

Asupan Makanan Asupan makanan disesuaikan untuk mengimbangi pengeluaran energi dalam suatu periode waktu namun tidak

terdapat reseptor kalori tersendiri untuk memantau masukan energi, pengeluaran energi, atau kandungan energi total tubuh. Fisiologi pengambilan makanan pada mabusia dipengaruhi oleh faktor internal, seperti sistem saraf, hormon, dan psiokososial. Sistem saraf berperan besar dalam mengatur nafsu makan. Hipotalamus, batang otak, amygdala, dan korteks prefrontalis merupakan bagian otak pusat selera makan. Terdapat berbagai faktor kimiawi di dalam darah yang memberi sinyal tentang nutrisi tubuh. kontrol asupan makanan tidak bergantung pada atu sinyal tetapi ditentukan oleh integrasi banyak masukan yang memberi informasi tentang status energi tubuh. Sinyal multiple ini menjamin bahwa perilaku makan diisinkronkan dengan kebutuhan energi jangka pendek dan jangka panjang tubuh. Kontrol keseimbangan energi dan asupan makanan terutama adalah fungsi hipotalamus. Nukleus arkuatus hipotalamus berperan sentral dalam kontrol jangka panjang keseimbangan energi dan berat tubuh serta kontrol jangka pendek asupan makanan seharihari. Nucleus arkuatus adalah kumpulan neuron berbentuk busur yang terletak dekat dengan ventrikel ketiga. Terdapat banyak jalur yang sangat terintegrasi keluar-masuk nucleus arkuatus, yang menunjukkan kompleksnya sistem yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang. Sinyal makan menimbulkan sensasi lapar, mendorong kita untuk mencari makan. Sebaliknya, kenyang adalah perasaan penuh, yang memberitahukan telah cukup makan dan menekan keinginan untuk makan. Nucleus arkuatus memiliki dua subset neuron: Neuropeptida Y dan Melanokortin. Neuropeptide Y, salah satu perangsang nafsu makan paling kuat, menyebabkan peningkatan asupan makanan sehingga mendorong pertambahan berat. Melanokortin, terutama melanocyte stimulating hormone, hormon yang mempunyai kemampuan untuk menekan nafsu makan sebagai respons terhadap peningkatan simpanan lemak.

Pemeliharaan Jangka Pendek Keseimbangan Energi

1. Inhibisi akibat pengisian lambung (distensi lambung) 2. Inhibisi yang disebabkan hormon gastrointestinal (CCK, Peptide YY, glucagon-like peptide) 3. Stimulasi yang disebabkan hormon gastrointestinal (ghrelinsel oksintik) 4. Reseptor oral (sekitar 20-40 menit) Terdapat dua peptide yang penting dalam control jangka pendek asupan makan yaitu, ghrelin dan PYY3-36, yang masing-masing menandakan lapar dan kenyang. Ghrelin merupakan hormone perangsang nafsu makan yang dihasilkan oleh lambung dan diatur oleh status makan. Sekresi ini memuncak sebelum makan dan menyebabkan orang ingin makan, kemudian turun setelah makan. Ghrelin merangsang nafsu makan dengan mengaktifkan neuron penghasil NPY di hipotalamus. PYY3-36 disekresikan oleh usus halus dan usus besar, yang berada dalam kadar rendah bila sebelum makan dan meningkat saat makan dan memberikan sinyal kenyang. Peptide ini bekerja dengan menghambat neuron-neuron penghasil NPY perangsang makan di nucleus arkuatus. Dengan mengurangi nafsu makan, sehingga PYY3-36 berperan dalam penghentian makan. Pemeliharaan Jangka Panjang Keseimbangan Energi 1. Efek konsentrasi glukosa, asam amino dan lipid dalam darah 2. Regulasi yang disebabkan oleh temperatur (butuh kalori) 3. Sinyal umpan balik dari jaringan adiposa (leptin dan adiponectin) 4. Faktor psikososial (kebiasaan waktu makan) Adiposit (sel lemak) mengeluarkan beberapa hormone, secara kolektif dinamakan adipokin, yang berperan penting dalam keseimbangan energy dan metabolism. Karena itu, jaringan lemak sekarang dianggap sebagai kelenjar endokrin. Salah satu adipokin yang terpenting adalah leptin, suatu hormone yang esensial bagi regulasi berat tubuh normal. Jumlah leptin dalam darah adalah indicator yang baik jumlah total lemak trigliserida yang disimpan di jaringan lemak; semakin banyak simpanan lemak, semakin banyak leptin yang dibebaskan ke dalam darah. Sinyal dalam darah lainnya di luar leptin yang berperan penting dalam control jangka panjang berat badan adalah insulin. Insulin merupakan suatu hormone yang

disekresikan oleh pancreas sebagai respons terhadap peningkatan konsentrasi glukosa dan nutrient lain di darah setelah makan, merangsang penyerapan, pemakaian, dan penyimpanan nutrient-nutrien ini oleh sel.

Anda mungkin juga menyukai