DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA. MEI TAHUN 2007
1. Memahami prinsip-prinsip teknologi dasar, yang terdiri dari hubungan teknologi dan masyarakat, penanganan produk teknologi serta perancangan dan pembuatan produk teknologi. 2. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa datang 3. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer 4. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pengolah basis data, pengolah grafis dan pengolah animasi untuk menghasilkan karya informasi 5. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi CATATAN: Kalimat dengan garis bawah menunjukkan tambahan SKL dari yang sudah ada dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
5 5
4 2 2
5 5
4 2 2
5 5
4 2 2
10. TIK
B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah
2
2 2 38
2
2 2 38
2
2 2 38
STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi dan perubahanperubahan dalam masyarakat
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menunjukkan beberapa perkembangan teknologi yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari 1.2 Menjelaskan hubungan timbal balik kebutuhan manusia dengan perkembangan produk teknologi 1.3 Menjelaskan fakta dan pendapat, sebab dan akibat serta kejadian tentang perkembangan-perkembangan teknologi dan dampaknya 2.1 Menafsirkan prinsip-prinsip keamanan kerja dalam kehidupan sehari-hari 2.2 Memahami dan mematuhi simbol serta rambu-rambu keselamatan kerja. 3.1 Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi 3.2 Mendeskripsikan sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa lalu sampai sekarang 3.3 Menjelaskan peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Mengidentifikasi berbagai keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi 3.5 Mengidentifikasi berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
2. Memahami proses suatu pekerjaan secara benar, aman dan sadar lingkungan 3. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa mendatang
KOMPETENSI DASAR 4.1 Mengaktifkan komputer sesuai prosedur 4.2 Mematikan komputer sesuai prosedur 4.3Melakukan operasi dasar pada operating system dengan sistematis. 5.1 Mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras komputer 5.2 Mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi 5.3 Memahami kegunaan dari beberapa program aplikasi 5.4 Mempraktikkan satu program aplikasi
8.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak basis data 8.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program basis data 8.3 Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangkat lunak basis data 8.4 Membuat karya sistem basis data
Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian dasar Internet/intranet 4.2 Memahami dasar-dasar sistem jaringan di Internet/intranet 4.3 Mengenal ukuran kecepatan akses Internet 4.4Mengidentifikasi perangkat keras yang digunakan dalam akses Internet/intranet 4.5 Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan jaringan lokal (intranet) 4.6 Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan Internet 5.1 Mendemonstrasikan akses internet sesuai dengan prosedur 5.2Mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di Internet 5.3 Mengakses beberapa situs untuk memperoleh informasi yang bermanfaat 5.4 Mengolah informasi dari internet dengan menggunakan program aplikasi 6.1Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah animasi 6.2Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program desain WEB 6.3 Menggunakan menu dan ikon untuk desain WEB 6.4Membuat desain WEB sederhana
Standar Kompetensi 7. Menunjukkan perubahan dan hubungan antara profesi dan perkembangan teknologi.
Kompetensi Dasar 7.1 Menyebutkan contoh-contoh perubahan yang mendasar antara profesi dan perkembangan teknologi 7.2 Mengidentifikasi karakteristik suatu profesi 7.3 Mengidentifikasi karakteristik perkembangan suatu profesi dan teknologi. 7.4 Memutuskan penyelesaian masalah dalam suatu profesi yag dipilih berdasarkan potensi diri dan perkembngan teknologi
KELAS IX : SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI 1. Menggambarkan bagianbagian, fungsi dan hubungan bagian-bagian sistem komunikasi masa kini (transmisi sinyal, penyimpanan dan konversi).
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menjelaskan prinsip kerja dari sistem komunikasi tradisional dan masa kini. 1.2Mengenal fungsi media penghantar pada sistem telekomunikasi. 1.3 Menjelaskan pengertian komunikasi isyarat. 1.4 Menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada sistem komunikasi. 1.5 Menerapkan komputer sebagai sarana untuk berkomunikasi. 2.1 Mengidentifikasi masalah-masalah teknis untuk pembuatan peralatan komunikasi. 2.2 Membuat peralatan komunikasi sederhana.
2. Membuat produk berdasarkan hasil rancangan sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan yang sesuai untuk komunikasi
10
Sistem Teknik STANDAR KOMPETENSI 3. Mengembangkan pendekatan sistem melalui perkembangan teknologi dalam bidang permesinan dan konstruksi. KOMPETENSI DASAR 3.1Mengidentifikasi Input, Proses, Out put (IPO) pada alat teknik. 3.2 Mengidentifikasi komponen pendukung sistem teknik yang menyangkut materi, energi, dan informasi. 3.3Menunjukan cara kerja komponen teknik. 4.1 Memecahkan masalah persambungan dan konstruksi. 4.2 Memecahkan masalah kontrol atau pengendalian sistem.
4. Menemukan gagasan baru untuk memecahkan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat .
Teknologi Konstruksi 5. Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi dan perubahanperubahan dalam masyarakat dengan cara observasi atau penyelidikan terbatas 5.1 Menunjukkan beberapa perkembangan teknologi bahan yang mendasar dan pengaruhnya dalam kehidupan seharihari baik positif maupun negatip 5.2 Mendeskripsikan tentang perkembangan-perkembangan teknologi berdasarkan argumen terbuka terhadap norma-norma dan nilai-nilai dalam penggunaan bahan
6. Memahami jenis-jenis bahan 6.1 Memilih bahan sesuai dengan sifatnya dan sifatnya serta serta hubungannya dengan produk hubungannya dengan fungsi, dalam kehidupan sehari-hari manufaktur dan perancangan 6.2 Menjelaskan perlakuan jenis-jenis suatu produk teknologi bahan dan menguji sifat-sifat bahan untuk perancangan suatu produk teknologi 7. Memahami perancangan suatu produk 7.1 Mengidentifikasi dan menentukan masalah-masalah teknis 7.2 Membuat gambar rencana kerja 7.3 Menyusun laporan perancangan
11
8. Memahami cara melakukan pekerjaan teknik secara benar, aman dan sadar lingkungan 9. Memahami pembuatan produk teknik berdasarkan rancangan sendiri dan kelompok dengan menggunakan berbagai macam bahan 10. Mengevaluasi proses perencanaan pembuatan produk berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
8.1 Menentukan jenis dan fungsi penggunaan alat untuk pembuatan produk teknologi 8.2 Memanfaatkan peralatan untuk proses dalam pembuatan produk teknologi 9.1 Merencanakan pembuatan produk 9.2 Membuat produk sesuai dengan kebutuhan sehari-hari
10.1Menguji bahan konstruksi berdasarkan rancangan 10.2Mengevaluasi bahan konstruksi berdasarkan hasil rancangan
KELAS IX : SEMESTER 2
Teknologi Pengendali STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
11. Menggambarkan bagian11.1Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi bagian, fungsi dan hubungan bagian-bagian pada sistem pengendali. antar bagian sistem 11.2Menerapkan prinsip sistem pengendali pengendali meliputi sinyalsederhana pada kehidupan sehari-hari. sinyal : input (sensor), proses 11.3Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi (orang, hubungan elektronik, antara sistem analog dan sistem digital. komputer), output (penggerak).
12
STANDAR KOMPETENSI 12. Membandingkan sistem analog dan sistem digital dalam memproses informasi.
KOMPETENSI DASAR 12.1Membedakan (kelebihan dan kekurangan) antara sistem analog dan sistem digital. 13.1Menggambarkan bagian-bagian dan hubungan antar bagian pada sistem pengendali. 13.2Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja dari bagian-bagian pada sistem pengendali dan menerapkan pada kehidupan sehari-hari. 14.1Mengidentifikasi masalah yang terkait dengan sistem pengendali sederhana yang dibutuhkan masyarakat. 14.2Membuat sistem pengendali sederhana untuk memecahkan masalah dimasyarakat.
14. Menemukan gagasan baru untuk memecahkan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
PILIHAN:
Teknologi Produksi (Pilihan) STANDAR KOMPETENSI 1. Membuat perancangan suatu produk. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengidentifikasi prosedur teknis 1.2 Menentukan prosedur teknis dalam perancangan suatu produk. 1.3 Menerapkan prosedur teknis dalam merancang suatu produk . 2.1 Menyiapkan bahan dan alat untuk pembuatan produk 2.2 Membuat suatu produk berdasarkan rancangan 2.3 Menyusun laporan pembuatan suatu produk.
13
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 3. Menunjukkan hubungan timbal balik 3.1 Mengenali beberapa perkembangan antara perkembangan teknologi teknologi transportasi dan Logistik transportasi dan Logistik dengan yang mendasar dan pengaruhnya perubahan-perubahan dalam terhadap kehidupan sehari-hari baik masyarakat melalui pengamatan positif maupun negatif atau penyelidikan terbatas. 3.2 Menggambarkan pengaruh orang dan lingkungan terhadap pengembangan moda transportasi berdasarkan hasil pengamatan 3.3 Mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah transportasi barang dan orang secara demokratis. 4. Mengidentifikasi ciri-ciri utama suatu industri dan mekanisme kerjanya berdasarkan observasi dan pengalaman langsung 5. Menunjukan contoh-contoh akibat pengembangan teknologi transportasi terhadap lingkungan hidup. 4.1 Mengatur penyimpanan barang (logistik) dalam fase-fase produksi 4.2 Mengelola penyimpanan barang agar mutu tetap terjaga. 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis polusi yang diakibatkan oleh moda transportasi 5.2 Menganalisis akibat-akibat penggunaan moda transportasi yang tidak terkontrol terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan 6.1 Mengidentifikasi bentuk perubahan tenaga yang bekerja pada suatu moda transportasi 6.2 Menunjukan sistem pemindah tenaga yang bekerja pada suatu moda transportasi 7.1 Menggambarkan sistem Logistik berbagai moda transportasi 7.2 Menggambarkan sistem komunikasi pada berbagai moda transportasi. 8.1 Menentukan fungsi model moda transportasi yang akan dibuat 8.2 Memilih konstruksi dan
6. Menganalisis bentuk-bentuk sumber dan pemindahan tenaga yang digunakan di dalam alat moda transportasi dan membuat sistemnya 7. Mengidentifikasi bagian-bagian, fungsi, dan hubungan bagianbagian sistem komunikasi pada moda transportasi dan Logistik masa kini. 8. Menemukan gagasan dalam pembuatan model moda transportasi sesuai dengan
14
STANDAR KOMPETENSI kebutuhan masyarakat 9. Mendesain suatu produk model moda transportasi
KOMPETENSI DASAR persambungan pada model moda transportasi 9.1 Membuat sketsa dan ganbar teknik model moda transportasi 9.2 Membuat rencana kerja pembuatan model moda transportasi 10.1Menyiapkan alat dan bahan/ sistem kontruksi jadi yang akan dikerjakan secara proporsional dan efisien
10. Membuat model moda transportsi berdasarkan rancangan sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan yang sesuai dan/ atau sistem konstruksi jadi, seperti lego dan fisher technic atau kombinasi bahan-bahan yang ada.
Teknologi Penjernihan Air (pilihan) STANDAR KOMPETENSI 11. Menunjukan hubungan antara upaya pemenuhan kebutuhan air dan perkembangan teknologi serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan air melalui penyelidikan terbatas 12. Membuat perancangan suatu produk perjernihan air KOMPETENSI DASAR 11.1Menunjukan permasalahan pemenuhan kebutuhan air dan contoh perkembangan teknologi, dalam kehidupan sehari-hari 11.2Mengidentifikasi dampak penerapan proses produksi terhadap pemenuhan kebutuhan air. 12.1Mengidentifikasi prosedur teknis perancangan penjernihan air 12.2Menentukan prosedur teknis dalam perancangan suatu produk penjernihan air. 12.3Menerapkan prosedur teknis dalam membuat alat penjernihan air. 13.1Menyiapkan bahan dan alat untuk pembuatan penjernihan air 13.2Membuat alat penjernihan air berdasarkan rancangan. 13.3Menyusun laporan perancangan
15
B. Arah P engembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pesatnya perkembanan Teknologi Informasi dan komunikasi dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut, melalui pembelajaran yang mengembangkan proses kemampuan berfikir untuk menghasilkan karya informasi dan dapat mengkomunikasikan karyanya. Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap model pembelajaran serta teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik dalam lingkungan yang mendukung. Proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk kegiatan yang menekankan pada pengalaman belajar, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Proses pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian merupakan rangkaian program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, perlu ada model penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
17
B.
Tujuan Panduan Pembelajaran dan Penilaian TIK ini disusun untuk para pendidik dan tenaga kependidikan dengan tujuan : 1. Memberikan orientasi baru tentang pembelajaran dan penilaian berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2. Memberikan wawasan secara umum tentang pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan pada tingkat kelas. 3. Memberikan rambu-rambu pembelajaran dan penilaian TIK 4. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan pembelajaran dan penilaian.
C.
Ruang Lingkup TIK Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi aspekaspek sebagai berikut. 1. Prinsip-prinsip teknologi dasar, yang terdiri dari hubungan teknologi dan masyarakat, penanganan produk teknologi serta perancangan dan pembuatan produk teknologi. 2. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi 3. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
BAB II ACUAN PEMBELAJARAN TIK B. Standar Kompetensi Lulusan TIK 1. Memahami prinsip-prinsip teknologi dasar, yang terdiri dari hubungan teknologi dan masyarakat, penanganan produk teknologi serta perancangan dan pembuatan produk teknologi.
18
C.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK dan KD) Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dimaksud terdapat pada permen DIKNAS no.22 tahun 2005, yang telah dikembangkan menjadi SK dan KD untuk pelaksanaan rintisan sekolah bertaraf internasional.
D.
Silabus Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian. 1. Identitas Mata Pelajaran Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar kompetensi. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus 2. Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran. 3. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. 4. Materi Pokok/Pembelajaran Materi Pokok yang dimaksud adalah materi ajar yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (SK dan KD). Materi Pokok disusun atas pertimbangan berikut: a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD; b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; c. kebermanfaatan bagi peserta didik; d. struktur keilmuan; e. kedalaman dan keluasan materi; f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; g. alokasi waktu. Selain itu juga harus diperhatikan:
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benarbenar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;
19
c. kebermanfaatan
(utility): materi tersebut memberikan pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
dasar-dasar
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
e. menarik
minat
siswa
dan
5. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran adalah proses penyajian materi ajar yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik 6. Indikator Indikator merupakan ciri dari ketercapaian suatu kompetensi dasar. Rumusan Indikator harus sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik serta dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi 7. Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen 8. Alokasi waktu Alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah 2 jam pelajaran per minggu. Untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, waktu yang dialokasikan perlu memperhatikan: a. minggu efektif per semester, b. alokasi waktu mata pelajaran, dan c. jumlah kompetensi per semester. 9. Sumber belajar Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, lembar kerja pembelajaran, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut. 1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). 2. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Kompetensi Dasar.
20
3. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Kompetensi Dasar. 4. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar. 5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. 6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Kompetensi Dasar tertentu.
7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tertentu.
21
5. Sumber Belajar Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.
6. Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
BAB III KOMPONEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN (TIK) A. Siswa Dalam pembelajaran TIK siswa diberi banyak kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif. Siswa lebih banyak melakukan sesuatu daripada hanya mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Mereka menyelidiki fenomena TIK dengan melakukan berbagai kegiatan menggunakan alat dan media yang nyata dan belajar dari apa yang mereka lakukan. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk memilih pendekatan dan merencanakan waktu serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sendiri. Dengan demikian kondisi ini akan meningkatkan motivasi siswa dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Interaksi antar siswa sangat ditekankan di dalam pembelajaran TIK. Siswa belajar secara mandiri dan berkelompok, sehingga mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri, saling bertukar pikiran, saling membantu dan mengungkapkan gagasannya terhadap persoalan tertentu. Siswa saling mendengarkan gagasan yang dikemukakan, berusaha untuk saling meyakinkan argumentasi mereka dan mencapai kesepakatan atas solusi yang paling memungkinkan. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam mengemukakan pendapat serta sikap kritis terhadap permasalahan TIK. Pembelajaran TIK harus membangun karakter dan kemampuan berpikir siswa melalui tahapan-tahapan berikut:
22
Mengungkapkan ide Melalui proses berpikir siswa menemukan gagasan untuk menyelesaikan suatu masalah
Pembuatan rancangan (desain), Ide yang diperoleh siswa kemudian didesain sebagai perencanaan penyelasaian masalah, dapat berupa gambar(sketsa, flowchart) atau yang lainnya.
Membuat Produk Desain yang sudah dibuat diimplemantasikan melalui pengerjaan untuk menghasilkan produk
Melakukan pengujian. Siswa melakukan evaluasi kelayakan (fungsi, manfaat, standar) produk yang dihasilkannya.
B. Guru Guru mempunyai peranan yang penting dalam membimbing dan mendorong siswa. Dalam pembelajaran TIK, guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator. Sebelum pelajaran dimulai, guru menyiapkan bahan dan meyakinkan bahwa bahanbahan yang diperlukan sudah tertata dan tersedia. Di awal pelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan cara yang menarik dan menantang imajinasi siswa. Kemudian guru mengajak dan mendorong siswa melakukan kegiatan yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri temanya. Selama kegiatan berlangsung, guru harus selalu siap memberikan bantuan jika diperlukan, tetapi tidak memberikan jawaban semuanya, melainkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan pendekatan dan strategi masing-masing. Guru mendorong siswa memikirkan solusi yang memungkinkan dan mendiskusikannya dengan teman-temannya. Pada akhir kegiatan guru membahas hasil-hasil kelompok yang difokuskan pada perbedaan dan persamaan yang pokok. Guru mendorong para siswa untuk turut mengambil bagian dalam diskusi mencari solusi. Guru juga membuat ringkasan hasil-hasil kegiatan yang utama dan membantu siswa untuk menarik kesimpulan. Guru juga harus menjamin bahwa pembelajaran TIK disesuaikan dengan keragaman kemampuan dan latar belakang siswa yang bermacam-macam. Keragaman yang terjadi pada siswa terletak pada: 1. Kemampuan untuk bekerja secara mandiri Siswa yang tidak biasa bekerja mandiri membutuhkan lebih banyak bimbingan dan petunjuk tentang cara melakukan kegiatan. 2. Kemampuan dan pendekatan dalam belajar Sebagian siswa senang melakukan kegiatan-kegiatan nyata. Sebagian lagi lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang melibatkan konsep dan fenomena yang abstrak. Ada juga perbedaan yang terjadi antara siswa yang cepat dan lambat dalam belajarnya, Bagi siswa yang cepat dalam belajar perlu diberi tugas-tugas tambahan. Siswa yang mengalami masalah dalam membaca, tugas-tugas yang
23
diberikannya perlu disertai dengan gambar-gambar dan menggunakan bahasa yang sederhana. 3. Motivasi mempelajari TIK Untuk meningkatkan motivasi siswa, perlu memasukkan tugas-tugas yang ada kaitannya dengan situasi kehidupan sehari-hari dan minat atau keinginan pribadi, tugas yang akan menghasilkan sesuatu yang menarik dan nyata, serta memberikan siswa kesempatan untuk melakukan kontrol atas kegiatan pembelajaran mereka.
C. Alat Bantu Pembelajaran 1. Alat dan Bahan Alat Bantu mengajar merupakan sarana/alat pendukung dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat berupa media cetak, media elektronik, prototipe, trainer, kondisi lingkungan dan sebagainya. Alat bantu pembelajaran ini dikembangkan agar siswa mudah mempelajari materi pelajaran, memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
2. Tempat Belajar.
Tempat belajar yang dimaksud adalah tempat di mana proses pembelajaran TIK berlangsung. Tempat ini bisa laboratorium komputer, kelas, ruang kerja bagi penerapan pembelajaran teknologi dasar dan diluar sekolah. D. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan manusia, alat kerja, bahan dan ruang tempat kerja. yang bertalian dengan
Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja perlu ditekankan kepada semua pihak yang berhubungan dengan pembelajaran TIK di sekolah karena bertujuan memberikan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, untuk melindungi siswa dalam melakukan pekerjaan, meningkatkan hasil produk dan produktivitas kerja serta menjamin terpeliharanya keselamatan peralatan secara aman dan efisien.
24
A.
Penyiapan Alat dan bahan Pembelajaran TIK 1. Penyiapan bahan ajar Penyampaian materi pelajaran dan seluruh aktivitas dalam proses belajar mengajar TIK sudah dirancang dan disajikan dalam bentuk bahan ajar. Oleh karena itu bahan ajar memegang peran yang penting dalam aktivitas belajar mengajar TIK. Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyiapan bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut : a. Bahan ajar yang akan digunakan harus dibahas terlebih dahulu dengan tim guru TIK untuk melihat kelebihan dan kelemahannya disesuaikan dengan stuasi, kondisi dan kebutuhan sekolah. b. Setelah kelemahan bahan ajar tersebut diketahui maka kelemahan itu diperbaiki atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah, sedangkan kelebihannya diberi penguatan. c. Setelah bahan ajar diperbaiki selanjutnya bahan ajar tersebut diperbanyak sesuai dengan jumlah siswa.
Pembuatan produk sebagai akumulasi proses berpikir melalui aktivitas menemukan ide, mendesain, membuat, dan menguji memerlukan bahan. Bahan tersebut jenisnya bergantung kepada kompetensi yang akan dicapai. Banyaknya bahan juga bergantung pada disain yang dibuat oleh siswa. Oleh karena itu dalam pengadaan bahan, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
B.
Strategi Pembelajaran Beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam mata pelajaran TIK adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
1. Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan pembelajaran pada program TIK untuk memperoleh pandangan yang lebih baik dan komprehensif mengenai produk produk teknologi yang ditemui dalam kehidupan seharihari. Dengan pemahaman yang utuh dan benar terhadap suatu produk teknologi diharapkan siswa dapat menggunakan produk-produk tersebut lebih optimal, aman dan bertanggung jawab. Untuk jangka panjang, pendekatan ini berfungsi untuk melakukan inovasi (pengembangan) suatu produk.
26
27
d.
Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan. Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
e.
Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa.
f.
Metode Tutorial/Bimbingan Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok. Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip. Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.
28
Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugastugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya. Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri. Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.
3. Pengelolaan kelas Pengorganisasian kelas dilakukan dengan cara: bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal. Pengelolaan kelas dalam pembelajaran TIK lebih menekankan pada pengertian pengorganisasian siswa pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar selama satu periode atau jangka waktu tertentu. Sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran TIK, maka dalam satu periode pembelajaran siswa akan melalui/mengikuti proses pembelajaran yang bersifat Teoritis, Praktik dan Praktikum. Mengingat jumlah siswa dalam satu kelas relatif besar serta adanya keterbatasan sarana pembelajaran khususnya peralatan, maka pengorganisasian siswa perlu direncanakan oleh guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar program TIK. Melalui pengorganisasian kelas yang baik diharapkan setiap siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang adil dan merata saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas atau pengorganisasian siswa dalam dapat dibedakan atas 2 bentuk, yaitu : Pengorganisasian siswa secara klasikal (sistem seri) Pengorganisasian siswa secara kelompok atau grouping (sistem paralelrotasi). pembelajaran TIK
4. Pelaksanaan Pengorganisasian kelas secara klasikal adalah mengkondisikan semua siswa memperoleh materi pembelajaran yang sama pada waktu proses belajar mengajar yang sama berlangsung. Pengorganisasian dengan cara ini dalam pembelajaran TIK umumnya dilakukan pada saat materi pendahuluan atau meteri-materi yang sifatnya konsep yang dibahas secara teoritis. Beberapa materi yang dikerjakan secara proyek, pengelolaan kelasnya juga menggunakan cara klasikal. Dalam pengorganisasian siswa secara kelompok, siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar dan masing-masing kelompok mendapatkan materi pembelajaran yang berbeda pada saat proses belajar mengajar yang sama. Agar pada akhir kegiatan atau periode pembelajaran semua siswa mendapatkan materi yang sama maka dilakukan sistem rotasi.
29
Pengorganisasian secara kelompok ini digunakan untuk pembelajaran materimateri TIK yang proses pembelajarannya bersifat Praktik atau Praktikum alat di sekolah terbatas.
30
31
4. Prinsip Penilaian Authentic Assessment Penilaian pada mata pelajaran TIK dilakukan berdasarkan prinsip authentic assessment atau penilaian sebenarnya. Melalui prinsip tersebut, penilaian dilakukan menggunakan berbagai teknik dan jenis instrumen serta mengkaitkan materi penilaian dengan konteks dan aplikasi TIK dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan mempermudah dalam mengungkap kompetensi siswa secara lebih akurat. Penilaian diarahkan untuk mengetahui penguasaan siswa dalam mengkaitkan dan mengaplikasikan materi mata pelajaran TIK dengan kehidupan sehari-hari. Melalui penilaian ini, siswa memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan berbagai kemajuan belajar yang diperolehnya yang relevan dengan standar kompetensi lulusan mata pelajaran TIK. 5. Prosedur Penilaian Dalam prosedur penilaian, pendidik seharusnya menggunakan langkah-langkah sistematis sebagai berikut. a. Perumusan Indikator Pencapaian Dalam SI tidak ada rumusan indikator pencapaian. Oleh karena itu, dalam pengembangan silabus yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penilaian, pendidik harus merumuskan indikator sebagai pertanda pencapaian keberhasilan penguasaan KD dengan kriteria: 1) sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik; 2) berkaitan dengan SK dan KD;
32
Contoh salah satu format kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan silabus. Contoh 1. Silabus Pembelajaran Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : ................................... : ................................... : ...................................
Keterangan: Standar Kompetensi (SK) diambil dari SI atau SI yang dirumuskan oleh KTSP bila rumusan SI lebih tinggi dari rumusan SI menurut Permendiknas no 22 Tahun 2006. Kompetensi Dasar (KD): jabaran dari SK yang bersangkutan
33
Materi Pokok/Materi Pembelajaran: Materi yang dipilih yang mendukung pencapaian KD yang bersangkutan. Kegiatan Pembelajaran: kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar dalam rangka pencapaian KD yang bersangkutan. Indikator pencapaian: ciri yang menandai pencapaian KD yang bersangkutan. Penilaian: memuat teknik penilaian dan bentuk instrumen yang dipilih yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan Alokasi waktu: lama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas/laboratorium. Sumber Belajar: rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
c. Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran TIK dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran di kelas/laboratorium (berbasis kelas) melalui test tertulis, pengumpulan kerja siswa (potofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek) dan kinerja (performance). Prosedur pelaksanaan penilaian disesuaikan dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Melalui keterpaduan antara penilaian dan pembelajaran, pelaksanaan penilaian dilakukan pada sebelum pembelajaran, selama pembelajaran dan setelah pembelajaran. 6. Teknik Penilaian Teknik penilaian menggunakan on going assessment dengan multi metode meliputi penilaian proses dan produk, antara lain: paper and pencil test, performance test, portfolio, individual oral presentations, yang dilakukan baik secara formal maupun informal. Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Instrument dikembangkan secara sistimatis sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen. Instrumen harus valid, reliablel, fokus pada kompetensi yang diharapkan, komprehensif, obyektif, berkesinambungan, dan mendidik. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik: a. Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya. b. Tes lisan, Pada test lisan, soal-soal dan jawabannya disampaikan secara lisan. Test yang dilakukan dengan cara demikian akan memungkinkan siswa dapat belajar kembali, hal ini disebabkan adanya dialog antara siswa dengan penguji. Intrumen yang digunakan dapat berupa daftar pertanyaan.
34
c.
Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk. Pada test unjuk kerja ini guru mengevaluasi siswa mengenai aspek-aspek keterampilan, kemampaun dan sikap melakukan sesuatu dalam bidang teknologi, baik di dalam workshop, di lingkungan sekolah, maupun di lapangan dalam kehidupan sehari-hari. Pada test semacam ini, soal-soal test biasanya disampaikan dalam bentuk tugas-tugas. Penilaiannya dilakukan baik terhadap proses pelaksanaan tugas-tugas tersebut maupun terhadap hasil yang dicapai.
d. Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah. e. Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi. f. Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja dan tugas-tugas siswa yang diberi komentar oleh guru tentang kemajuan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut. Penilaian portofolio ini bermanfaat untuk pelayanan siswa secara individual. Skor nilai dalam portofolio menggunakan cacatan perkembangan siswa yang dilakukan oleh guru. Untuk membuat penilaian yang adil, obyektif, dan akurat, guru harus bersikap optimal, yaitu: (a) Memanfaatkan bukti-bukti hasil kerja siswa dari sejumlah penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara, (b) membuat keputusan yang adil terhadap penguasaan kemampuan siswa dengan mempertimbangkan hasil kerja yang dikumpulkan seperti dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi dalam bidang karya siswa. g. Portofolio
h. Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri i. Penilaian Antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal.
Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat digunakan. Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya
35
Teknik
Bentuk Instrumen Tes isian Tes uraian Tes pilihan ganda Tes menjodohkan Dll. Daftar pertanyaan Tes identifikasi Tes simulasi Uji produk Uji prosedur Uji prosedur dan produk Tugas proyek Tugas rumah Lembar observasi Pedoman wawancara Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi siswa Lembar penilaian diri
Tes tulis
Penugasan
7. Penskoran dan Pelaporan Hasil Penilaian Pensekoran dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif serta menyesuaikan dengan format penilaian sekolah-sekolah bertaraf International yang telah ada. Pembobotan dilakukan secara seimbang dan proporsional. Hasil penilaian digunakan sebagai masukan bagi siswa, guru dan sekolah untuk menyempurnakan pembelajaran. Terdapat dialog secara rutin antara sekolah dengan orang tua, antara guru dengan siswa, serta antar guru terkait dengan hasil belajar siswa. Pelaporan hasil belajar (Rapor) disusun sedemikian rupa sehingga bersifat fleksibel baik untuk kepentingan nasional maupun internasional. B. Evaluasi Proses Pembelajaran Evaluasi Proses Pembelajaran bertujuan untuk
menghasilkan informasi tentang ketercapaian kompetensi oleh peserta didik. Hasil evaluasi harus dilaksanakan agar guru dapat perbaikan proses pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah
36
ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh karena itu, program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena bila dilakukan pada akhir semester bisa saja perbaikan itu akan sangat terlambat. Evaluasi proses ini antara lain dapat didasarkan pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik dan kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran.
37