Anda di halaman 1dari 2

BAB III PROCESS FLOW DIAGRAM DAN URAIAN PROSES

III.1. Process Flow Diagram III.2. Uraian Proses Proses reduksi nitrobenzene dengan katalis asam klorida ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : 1. Proses reduksi 2. Proses pemisahan 3. Proses pemurnian Nitrobenzene dari storage (F-110) dialirkan ke reactor (R-210) menggunakan pompa (L-111). Besi dalam bentuk powder 100 mesh dari storage besi (F-120) dipindahkan dengan bucket elevator (J-121), kemudian diteruskan oleh belt conveyor (J122), dimasukkan ke dalam bins (F-123) dan selanjutnya masuk reaktor. Larutan HCl 32% sebagai katalis dialirkan secara langsung dari storage (F-130) dan dimasukkan ke reaktor (R-210). Air ditambahkan dari water process untuk dimasukkan ke dalam reaktor (R-210). Perbandingan feed yang masuk ke dalam reaktor (R-210), nitrobenzene : Fe : HCl (100%) : H2O = 100 : 115 : 0,27 : 60. Reaktor (R-210) dilengkapi dengan steam jacket, reflux condenser (E-212) dan pengaduk. Setelah semua reaktan dimasukkan ke dalam reaktor (R210), steam disirkulasikan melalui jaket reaktor untuk pemanasan hingga mencapai temperatur refluksnya, yaitu 200 oC, disertai dengan pengadukan. Operasi berlangsung selama 10 jam secara batch sehingga terjadi reaksi reduksi sebagai berikut : 4 C6H5NO2 + 9 Fe + 4 H2O
HCl

4 C6H5NH2 + 3 Fe3O4

Ho298= -504 kkal/mol

Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis. Untuk mengatasi kenaikan temperatur akibat panas reaksi maka digunakan reflux condenser (E-212). Reaksi reduksi mendekati sempurna seiring dengan berubahnya warna distilat (yang berasal dari reflux condensor(E212)) dari jingga menjadi kuning dan akhirnya menjadi tidak berwarna. Hal ini dapat dilihat dari sight box yang dipasang pada reflux line antara reflux condenser (E-212) dan reaktor (R-210). Produk yang keluar dari reaktor (R-210) mengandung anilin, dialirkan oleh pompa (L-211) ke tangki pendingin (F-213) untuk didinginkan dengan air pendingin terlebih dahulu hingga mencapai temperatur 55 oC, kemudian dialirkan oleh pompa (L-214) ke tangki penetralan (F-215). Operasi berlangsung selama 1 jam secara batch. Dalam tangki III-1

2 tersebut terjadi reaksi penetralan katalis HCl dengan menambahkan larutan NaOH 48% dari storage (F-140) yang dialirkan secara langsung ke tangki penetralan berpengaduk. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : HCl + NaOH NaCl + H2O Kemudian dari tangki penetralan, liquid dialirkan oleh pompa (L-216) ke filter press (H-310) untuk memisahkan padatan yang berupa ferro oksida dan besi yang tersisa dari liquidnya. Setelah dari filter press, semua proses berjalan secara kontinyu. Liquid (filtrat) keluar dari filter press masuk ke tangki penampung I (F-311). Selanjutnya, liquid dialirkan oleh pompa (L-312) masuk ke dekanter I (H-320). Lapisan atas (overflow) yang mengandung air, sedikit nitrobenzene, dan sedikit anilin akan keluar menuju tangki penampung III (F-321), yang selanjutnya akan dialirkan oleh pompa (L-322) ke vaporizer (E-330). Sebelum dimasukkan ke dalam vaporizer, campuran dipanaskan terlebih dahulu oleh pre heater (E-323) dengan menggunakan panas sensible dari produk yang dihasilkan oleh kolom distilasi (D-410)Pada vaporizer, campuran anilin dan air tersebut akan dipanaskan. Produk atas yang banyak mengandung air dikeluarkan ke WWT. Sedangkan produk bawah didinginkan dengan cooler (E-331) sampai suhu 55 oC. Kemudian produk bawah dimasukkan ke dekanter sentrifugal II (H-340). Lapisan atas (overflow) dari dekanter II yang berupa air dan sedikit anilin serta sedikit nitrobenzene dikembalikan ke tangki penampung sementara III dan dialirkan oleh pompa (L-322) kembali ke vaporizer dengan tujuan memperoleh kembali anilin yang masih terbawa. Lapisan bawah (underflow) dekanter I dan dekanter II yang mengandung anilin, nitrobenzene, dan sedikit air masuk ke dalam tangki penampung sementara II (F-323) yang selanjutnya dialirkan oleh pompa (L-325) ke dalam kolom distilasi (D-410). Kolom distilasi dioperasikan pada tekanan 1 atm. Distilat keluar dari kolom dan dialirkan melalui total condensor (E-411), selanjutnya masuk ke dalam akumulator (F-412). Kemudian dari akumulator, distilat dialirkan oleh pompa (L-413) ke tangki penampung IV (F-416) dan ada yang dikembalikan lagi (refluks) ke kolom sebanyak 1,3 kali refluks minimum. Selain itu kolom distilasi dilengkapi dengan partial reboiler (E-415), dimana produk bawah dialirkan oleh pompa (L-414) ke reboiler tersebut. Dari tangki penampung IV, produk dialirkan oleh pompa (L-417) ke pre heater untuk memanaskan campuran yang keluar dari tangki penampung III. Setelah dari pre heater, produk didinginkan oleh cooler (E-418) untuk didinginkan sampai suhu 35 oC, kemudian larutan produk disimpan di tangki penampung produk (F-419). Dengan proses ini, anilin yang dihasilkan memiliki kemurnian sebesar 95 97% dengan persen recovery sebesar 99%.

Anda mungkin juga menyukai