Anda di halaman 1dari 4

RESUME OPERASIONAL PROSES DAN PIPING &

INDSTRUMEN DIAGRAM PADA CAUSTIC SODA


DECHLORINATION PROCESS

Disusun oleh :
Muhammad Aaron Savero 1148019
Muhammad Naufal Anwar R 1148021

PT.PINDO DELI PULP AND PAPER MILL


KARAWANG
OKTOBER 2023
Brine Dechlorination Process
Setelah melalui proses electrolyzer ada beberapa produk yang dihasilkan, yaitu pada
catholyte menghasilkan NaOH (caustic Soda) dan gas H2 (Hydrogen), sedangkan pada
anolyte menghasilkan gas Cl2 (Chlorine) dan Depleted Brine. Untuk NaOH nantinya akan
disimpan di dalam Catholyte Tank (TK2002) yang selanjutnya akan ditransfer menuju
evaporator untuk menghasilkan NaOH dengan konsentrasi 48%.
I. Dechlorination Brine System
Depleted Brine atau Weak Brine yang dihasilkan di Anolyte masih mengandung gas
Cl2 akan dialirkan menuju mixing tank (DM-501). Didalam tangki tersebut akan bercampur
dengan brine yang sudah ditambahkan HCL pada tangki DM-505. Selanjutnya weak brine
menuju Anolyte Recieving Tank (D-501), pada tangki ini Cl2 yang terlepas (free cl) akan
menuju Cl2 system. Anolyte Brine pada tankgi ini akan dialirkan dengan pompa P-501 A/B
menuju Brine Dechlorination Tower (C-501). Larutan brine ini akan di semprotkan/spray dari
atas menuju bawah, di dalam tower ini terdapat saddle packing yang fungsinya untuk
memperluas bidang kontak yang terjadi sehingga diharapkan Cl2 yang terkandung di dalam
anolyte brine tersebut akan lebih mudah untuk terlepas, kemudian Cl2 yang terlepas akan
dihisap oleh vacuum dari steam ejector dan Cl2 yang terlepas akan didinginkan menggunakan
Heat Exchanger (E-501). Sedangkan keluaran steam dari steam ejector akan dialirkan
menuju R-505. Anolyte brine yang telah melewati saddle packing tersebut akan jatuh/turun
menuju tangki Brine Receiver Tank (D-502). Keluaran anolyte brine tangki D-502 yang
dialirkan menuju tangki storage (T-506) akan dilakukan penambahan sulfit Na2SO3 untuk
menghilangkan free chlorin yang masih terkandung dalam anolyte brine, serta terjadi
penambahan caustic NaOH untuk menaikkan pH menjadi 9-10.
Sebagian flow anolyte brine dari tangki D-501 akan dialirkan menuju mixing tank
(DM-505), pada tangki ini terdapat penambahan HCL yang fungsinya untuk menurunkan pH
menjadi 2 dan bertujuan untuk mempermudah pelepasan gas chlorine yang terkandung di
dalam anolyte brine. Selanjutnya anolyte brine akan dialirkan menuju Chlorat Decomposer
(R-505). Dalam R-505 ini ada input steam dari bagian bawah untuk menaikkan temperatur
menjadi 80-85°C agar mempermudah pelepaskan chlorat menuju chlorin sistem dan brine
yang overflow akan dikembalikan menuju DM-501.

II. H2 Cooling and Blowing System

Hidrogen hasil dari Electrolyzer akan dihisap menuju blower yang akan di
dinginkan pada H2 Cooling system. Sebelum memasuki proses pendinginan terdapat alat
safety sealpot (DH-2101) untuk menjaga jika adanya over pressure, pada sealpot ini presure
yang di jaga sekitar 1500 mmH2O. Setelah itu H2 akan mengalir menuju H2 Scrubber (C-
2101) pada bagian ini H2 akan di semprotkan oleh demin water yang akan melwati saddle
packing guna memperluas bidang kontak yang bertujuan untuk menurunkan temperatur
hingga kurang lebih 50°C dan juga pengotor yang masih terbawa pada gas H2. Demin water
hasil proses tersebut akan di alirkan dengan pompa menuju E-2103 untuk didinginkan
kembali untuk selanjutnya kembali di sirkulasikan sebagai pendingin pada scrubber.
Selanjutnya H2 yang sudah diturunkan temperaturnya akan mengalir menuju H2 Mist
Eliminator (C-2101) tetapi sebelum memasuki H2 Mist Eliminator terdapat inject spray
menggunakan demin water yang bertujuan untuk menurunkan temperatur kembali. Didalam
mist eliminator tersebut terdapat sebuah kolom yang dapat di istilahkan menyerupai kapas
yang bertujuan untuk menyerap uap air dan juga partikel kotoran yang terikut di dalam gas
H2. Setelah melewati mist eliminator gas H2 di hisap oleh blower dan kemudian dialirkan
lansung menuju HCL system.

III. Chlorine Cooling System


Gas Cl2 yang keluar dai electrolyzer akan dihisap menggunakan Cl2 Compressor.
Gas Cl2 akan mengalir melewati safety High Pressure Tank (DH-601) dan Low Pressure
Tank (DH-602). Hal tersebut bertujuan untuk menjaga safety apabila terjadi masalah pada
HCL system dan Cl2 liquifaction. Kemudian gas Cl2 akan mengalir menuju Heat Exchanger
(E-601) yang bertujuan untuk menurunkan temperature dari 80°C menjadi 40°C
menggunakan cooling water. Selanjutnya gas Cl2 akan mengalir menuju Heat Exchanger (E-
602) yang bertujuan untuk menurunkan kembali temperature dari 40°C menjadi 20°C
menggunakan Chilled water. Sebelum memasuki Heat Exchanger (E-602) terdapat inject gas
Cl2 dari Dechlorination system dan terdapat spray demin water yang bertujuan untuk
menghilangkan pengotor yang masih terbawa. Kemudian demin water hasil spray tersebut
akan jatuh kebawah mengalir menuju Brine Dechlorination System. Gas Cl2 hasil dari
pendinginan akan mengalir menuju Chlorine Gas Demister (F-601). Tetapi sebelum
memasuki Chlorine Gas Demister (F-601) terdapat inject spray demin water yang bertujuan
untuk membersihkan pengotor dan menurunkan temperature. Didalam Chlorine Gas
Demister (F-601) terdapat gulungan yang menyerupai kapas yang berfungsi untuk menyaring
uap air dan partikel pengotor yang masih terdapat dalam gas Cl2. Setelah itu gas Cl2 hasil
dari Cl2 Demister akan mengalir menuju Cl2 Drying System.

Proses Start-Up
I. Startup Brine Dechlorination System
Pada proses startup Dechlorination system, yaitu dengan melakukan
pembukaanvalve acidic yang terdiri dari manual valve HCL , NaOH, Na2SO3, dan Steam
Ejector. Kemudian flow dari setiap valve tersebut akan dikontrol melalui Distributed
Control System (DCS).
II. Startup H2 Blower
Pada proses startup H2 Blower yaitu dengan memastkan load pada masing-masing
Cell Electrolyzer sejumlah 6. Kemudian melakukan pembukaan pada valve nitrogen sebesar
30%, lalu blower sudah bisa dinyalakan. Selanjutnya melakukan pembukaan pembukan pada
valve discharge secara perlahan bersamaan dengan penutupan valve nitrogen secara perlahan.
Jika valve discharge sudah terbuka secara maksimal dan valve nitrogen tertutup secara
maksimal, maka proses H2 system sudah dapat berjalan.
III. Startup Cl2 System
Pada proses startup Cl2 System yaitu dengan menutup control valve pada safety
DH-601 dan DH-602 melalui DCS.

Anda mungkin juga menyukai