Anda di halaman 1dari 10

BFD & SFD CDU (Crude

Distillation Unit)
ANGGOTA :
1. NI WAYAN ARISTYA DEWI 10411710000003
2. PUTRI SELLY MUDYAWATI 10411710000028
3. ANADIAH SALSABILA V 10411710000078
CRUDE DISTILLATION
UNIT (CDU)
Crude Distillation Unit (CDU)
beroperasi dengan prinsip
dasar pemisahan berdasarkan
titik didih komponen
penyusunnya. Kolom CDU
memproduksi produk LPG,
naphtha, kerosene, dan diesel
sebesar 50-60% volume feed,
sedangkan produk lainnya
sebesar 40-50% volume feed
berupa atmospheric residue.
CRUDE DISTILLATION UNIT (CDU)
• Atmospheric residue pada kilang lama, yang tidak memiliki Vacuum
Distillation Unit/VDU, biasanya hanya dijadikan fuel oil yang value-
nya sangat rendah atau dijual ke kilang lain untuk dioleh lebih lanjut
di VDU.
• Sedangkan pada kilang modern, atmospheric residue dikirim
sebagai feed Vacuum Distillation Unit atau sebagai feed Residuel
Catalytic Cracking (setelah sebagiannya di-treating di Atmospheric
Residue Hydro Demetalization unit untuk menghilangkan
kandungan metal atmospheric residue).
BFD CRUDE DITILLATION UNIT
BLOK FLOW DIAGRAM (BFD)
• Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem , di mana bagian
utama atau fungsi yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan
garis, yang menunjukkan hubungan dari blok.
• Blok flow diagram terdiri dari gabungan beberapa kotak yang
dihubungkan dengan aliran input atau output. Blok ini juga
mengandung informasi seperti konversi dan rekoveri.
SFD CRUDE DITILLATION UNIT
SIMPEL FLOW DIAGRAM (SFD)
• SFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan
jelas.
• SFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
PROSES PADA CRUDE DISTILLATION UNIT
• Crude oil dipompa dari penyimpanan untuk dipanaskan dengan exchanges against hot
overhead, produk dan aliran pompa di crude unit. Pada suhu 200-250°F, crude
memasuki desalter. Free salt water yang terkandung dalam crude oil dicuci dan
dipisahkan dengan cara pengendapan elektrostatik yang terdapat pada drum desalter.
• Fase air dari drum dialirkan ke sour water stripper untuk dibersihkan sebelum dibuang
ke saluran pembuangan air berminyak.
• Fase minyak masuk ke second surge drum di mana beberapa lights end menyala dan
dialihkan langsung ke menara distilasi (tidak melewati pemanas).
• Pompa booster distilasi crude oil menghisap dari drum dan mengalirkan desalted
crude underflow kontrol ke fired heater dengan sisa heat exchanger train.
• Crude oil dipanaskan dalam pemanas ke suhu yang akan menguapkan produk distilasi
di crude tower. Beberapa panas tambahan ditambahkan ke crude oil untuk
menguapkan sekitar 5% lebih banyak dari yang diperlukan untuk aliran distilasi. Ini
disebut overflash dan digunakan untuk memastikan aliran refluks yang baik di tower.
• Bagian crude oil yang tidak diuapkan meninggalkan bottom tower melalui bagian
stripper uap. Ini adalah residu atmosferik dan disuling lebih lanjut, atau menjadi
umpan ke thermal cracker, atau dialirkan ke penyimpanan bahan bakar produk minyak.
• Distillate vapour keluar dari counter current tower menuju ke aliran refluks cairan
pendingin yang turun.
• Perpindahan panas dan massa terjadi pada tray yang ada di tower. Produk distilasi
dikeluarkan dari berbagai bagian menara, steam stripped dan dialirkan ke
penyimpanan.
• Uap naphtha penuh dibiarkan meninggalkan bagian atas tower untuk dikondensasi
dan dikumpulkan dalam drum overhead. Sebagian dari aliran ini dikembalikan sebagai
refluks sementara sisanya dikirim ke proses light end untuk stabilisasi dan distilasi lebih
lanjut.
• Hasil distilasi yang ditunjukkan pada gambar adalah :
1. Heavy gas oil (memiliki titik didih tertinggi)
2. Light gas oil (akan menjadi diesel)
3. Kerosene (akan menjadi jet fuel)
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai