Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan demak pada masa sultan trenggono

Keadaan kekuasaan
Puncak kebesaran Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521 -1546), karena pada masa pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat sampai Jawa Timur.

Kehidupan sosial budaya


berdasarkan pada agama dan budaya Islam karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Sebagai pusat penyebaran Islam Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Bonar.

Ekonomi
Demak sangat strategis di jalur perdagangan memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang.

Ahir pemerintahan sultan trenggono


Tahun 1546 demak menyerang blambangan, tetapi sebelum Blambangan berhasil direbut Sultan Trenggono meninggal di Pasuruan. Setelah itu,terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar (saudara Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra Trenggono) dan Arya Penangsang (putra Sekar Sedolepen). Perang saudara tersebut diakhiri Pangeran Hadiwijaya yang dibantu oleh Ki Ageng Pemanahan, sehingga pada tahun 1568 Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat Demak ke Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak.

Anda mungkin juga menyukai