Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SMALL GROUP DISCUSSION Anemia

Oleh: Totoh Siti Mutoharoh (G1D010002)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO 2012

Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi meliputi sumsum tulang dan nodus limfa. Darah terdiri atas plasma dan beberapa macam sel. Sel darah dibagi menjadi eritrosit, leukosit (monosit,limfosit,eosinofil,basofil, dan neutrofil), dan trombosit. Darah terlihat sebagai cairan merah. Warnanya ditentukan oleh Hb yang terkandung di sel darah merah. Banyak kelainan yang ditimbulkan akibat adanya penurunan sel-sel misalnya anemia. Paper ini akan membahas mengenai definisi anemia, klasifikasi,tanda dan gejala,patofisiologi, pemeriksaan diagnostic, komplikasi, penatalaksanaan, dan diagnose keperawatan yang muncul pada pasien anemia. Anemia merupakan istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah, kadar Hb, dan hematokrit. Anemia bukan merupakan penyakit melainkan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Hb normalnya laki-laki (13-17g/dl) dan laki-laki (12-14g/dl) (Brunner:Suddarth, 2002) Anemia berdasarkan morfologi dan fisiologinya diklasifikasikan menjadi lima yaitu: Anemia aplastik merupakan anemia yang disebabkan karena penurunan sel precursor dalam sumsum tulang dan penggantian sumsum tulang dengan lemak. Anemia jenis ini dapat terjadi karena congenital (bawaan sejak lahir) maupun didapat. Anemia megaloblastik merupakan anemia yang terjadi akibat defisiensi vitamin B12 dan asam folat menunjukan perubahan yang sama antara sumsum tulang dan darah tepi. Anemia hemolitika merupakan anemia yang disebabkan karena eritrosit memiliki rentang usia yang memendek. Produksi sel darah merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. Akibatnya sumsum tulang menjadi hiperseluler akibat proliferasi eritrosit. Anemia sel sabit merupakan anemia hemolitika berat akibat adanya defek pada molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri, Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi (Brunner:Suddarth, 2002). Manifestasi klinis dari pasien yang terkena anemia adalah lemah, lelah, lesu, letih, dan lalai atau yang dikenal 5L. Selain itu, pasien yang terkena anemia mengalami penurunan kinerja fisik akibat kelelahan dan perubahan prilaku. Lemah, lelah, lesu yang dialami pasien anemia disebabkan karena penurunan sel darah merah dan Hb. Sedangkan yang kita ketahui bahwa Hb untuk transport oksigen. Jadi, jika terjadi penurunan menyebabkan sel-sel darah yang ditubuh kita kekurangan oksigen dan lemas. Pemeriksaan diagnostic pada pasien anemia yaitu pemeriksaan biopsy dan pemeriksaan biokimia. Pemeriksaan biopsy bertujuan untuk mengetahui nilai darah lengkap yang meliputi jumlah eritrosit, Hb, hematokrit, MCV (Mean Corpuscular Volume/Volume Eritrosit Rata-rata),MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata),MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin/Hemoglobin Eritrosit Rata-rata), jumlah leukosit meliputi monosit,limfosit, eosinofil,basofil, dan neutrofil, dan jumlah trombosit. Pemeriksaan biokimia meliputi jumlah kadar folat, vitamin B12, dan zat besi (Price, 2006). Komplikasi anemia meliputi gagal jantung karena jantung harus memompa darah lebih kuat, daya tahan tubuh menurun akibatnya penderita mudah terkena infeksi, gampang batuk pilek, flu, dan terkena saluran pernafasan (Brunner:Suddarth, 2002).

Patofisiologi anemia

Disfungsi ventricular, aliran arterial berkurang

Aliran darah ke renal

Poinflamatori

RAAS aktif

Sitokinin aktif

Reabsorpsi Na oleh tubulus proksimal

Zat besi dan

produksi RBC

Volume hemodilasi

RBC Volume

Anemia

Anemia

Diagnose keperawatan yang muncul berkaitan dengan anemia yaitu sebagai berikut:
1)

Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai O2 Perfusi jaringan tidak efektif b.d penurunan konsentrasi Hb Risiko infeksi b.d pertahanan sekunder tak adekuat (Hb menurun) Kurang pengetahuan b.d tidak familiar dengan sumber informasi. Koping tidak efektif b.d sumber tidak adekuat (Santosa, 2005) Berdasarkan uraian diatas dapar disimpulkan bahwa anemia merupakan istilah yang menunjukan rendahnya

2) 3) 4) 5)

hitung sel darah merah, kadar Hb, dan hematokrit. Factor penyebab anemia bervariasi mulai dari karena kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, kehilangan darah, dan penyakit kronis. Apabila lama kelamaan anemia tidak diatasi akan menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan bahkan kematian. Referensi

Brunner:Suddarth. (2002). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. In Smeltzer, Pengkajian dan Penatalaksanaan Pasien Kelainan Hematologis (pp. 925-975). Jakarta: EGC. Mansjoer, A. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Ausculaplus. Price, S. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Santosa, B. (2005). Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta: Prima Medika.

Anda mungkin juga menyukai