Anda di halaman 1dari 10

BIMBINGAN SHALAT MENUJU PENGHAYATAN UBUDIYAH Disusun oleh: Rahmat al Arifin Muhammad bin Maruf

Semua Risalah tentang Shalat ini penulis susun untuk menolong beberapa saudara muslim kita yang ALLAH karuniai taufiq untuk kembali menuju shalat. Walillahi-l-hamdu kulluhu. Atas saran beberapa pihak, yang memandang perlu penyebaran risalah ini, walau dalam lingkup kecil, dengan bismillah dan tawakkal kepada ALLAH, penulis sajikan dalm bentuk buku yang masih sangat sederhana, sebagai usaha untuk kembali bersama menuju shalat yang merupakan qurrata ain(penyejuk mata hati) bagi mukmin yang menghayati arti tauhid. Semoga usaha yang sangat sederhana ini diterima oleh Allah disaat tidak bermanfaatnya harta dan keturunan kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang suci. Khadim Majelis Talim Daru-l-Hijrah Rahmat al-Arifin Muhammad bin Maruf

UBUDIYAH SHALAT

Dan bertawakkallah dengan menyerahkan dirimu ke haribaan Allah Yang Maha Perkasa pemilik segala kebesaran lagi Maha Penyayang Pencurah rahmah kasih sayang. Yang melihatmu saat kamu bangkit menuju shalatmu dan perubahan gerak tubuhmu, berdirimu, rukumu, sujudmu, dan duduk bersimpuhmu bersama mereka yang mensujudkan diri menghaturkan sembah dan shalat untuk Allah. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Mendengar suara dan ucap bibirmu lagi Maha mengetahui gerak batin dan ragamu dan gerak batin dan raga mereka yang bersamamu Karenanya, Hadapkanlah hati dan dirimu kepada-Nya Dalam ayat-ayat yang kau baca Dan dalam dzikir-dzikir yang kau ucap

BERDIRI TEGAK LILLAH


Dan berdirilah tegak karena Allah(dalam shalatmu) seraya tunduk khusu (Al Quran, 2:238) Berdirilah tegak mengahadap kiblat. Berdirilah dengan jarak antara Anda dan sutrah (batas kiblat di depan Anda) tiga dzira atau hampir. Sejajarkan kedua telapak kaki Anda mengarah ke kiblat, dengan jarak antara kedua telapak kaki itu selebar pundak. Dengan demikian, jika Anda sebagai makmum, pundak telapak kaki Anda dapat menempel dengan pundak dan telapak kaki saudara Anda yang berada disebelah kanan dan kiri Anda. Berdirilah tegak seraya mengarahkan pandangan mata Anda ke titik sujud. Menghadaplah, dengan hati Anda, kepada Allah Yang Maha Perkasa, peilik segala keagungan, lagi Maha pencurah rahmah. Menghadaplah seakan menghadap Dia, dan suarakan di hati nurani: Hanya untuk Engkau, dan atas maunah Engkau,hamba lakukan ubudiyah shalat ini, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Engkau. 1

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam Musnadnya, dari Abu Dzar, bahwa Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda: Allah akan tetap menatap hambaNya dalam shalatnya, selama ia tidak menoleh. Namun jika ia memalingkan wajahnya, maka Allah akan berpaling darinya. MEMASUKI UBUDIYAH SHALAT DENGAN TAKBIR Arahkan pandangan mata ke titik sujud, agungkan asma Allah dengan hati dan bibir mengucapkan takbir. Seiring dengan mengangkat kedua tangan membentang menghadap kiblat dengan jari-jemari rapat, sejajar dengan kedua daun telinga atau bahu. Lalu turunkan kedua tangan, pegangkan yang kanan pada pergelangan kiri, tepat di dada atau dibawah pusat.

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam Musnadnya, dari Ali radghiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Kunci shalat adalah thuhur (bersuci), pembukaannya adalah takbir, dan tanda selesainya adalah salam. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Asy-SyafiI dalam al-umm, dan Abu Dawaud serta Ibnu Majah. Menurut sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hendaknya makmum segera mengucap takbir saat mendengar imam selesai mengucapkan takbir.

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Dijadikannya seorang Imam, semata-mata untuk siikuti. Maka jika ia telah selesai mengucap takbir, segeralah mengucap takbir, dan jika ia membaca Al Quran, diamlah.

MEMBUKA UBUDIYAH SHALAT a. Dengan tsana, tasbih dan pepuji kepada Allah. Tenangkan diri Anda sejenak, sesaaat setelah Anda agungkan asma Allah dalam takbiratu-l-ihram, kemudian dilanjutkan dengan mengagungkan kembali asmaNya, seirirng dengan tasbih, tahmid, tamjid dan pernyataan tauhid, Dia lahYang Maha Suci, Maha Terpuji, Maha Pemberkah dengan Asmanya, Maha Luhur dalam keagunganNya, tiada sesembahan Yang Haq selain Dia. Di antara iftitah Rasulullah adalah :
2


Maha suci Engkau, Ya Allah, Puji bagiMu, Hanya karena maunahmMu, Bukan dari kekuatan dan daya hamba, Hamba sucikan asmaMu.

3
Suci asmaMu, memberkahimu. Maha luhur keagunganMu Tiada sesembahan Yang Haq, Selain Engkau Selayaknya bagi seorang hamba yang dikaruniai maunah Allah dalam menghambakan diri kepadaNya untuk mempersembahkan tasbih dan tahmid kepadaNya.

Rasulullah bersabda: Ucapan yang paling disukai oleh Allah dari seorang hamba adalah: Subhanaka-L-Lahumma Wa Bihamdika.

Mandah Tauhid

Diriwayatkan dalam

oleh kitab

Ibnu At

b. Atau bukalah ubudiyah shalat ini dengan menyatakan menhadapkan diri kepada Allah.


Kuhadapkan wajahku Kehadapan Dzat Yang Mencipta Langit dan bumi Aku menghadap Dengan hati cenderung dan tulus kepadaNya.


Dan bukanlah aku Tergolong mereka Yang menyekutukanNya


Sesungguhnya shalatku, Ibadah kurbanku, Hidup dan matiku, Semata-mata haya untuk Allah Tuhan semesta alam, Tiada sekutu bagiNya


Inilah yang diperintahkan kepadaku Dan aku adalah salah satu Dari mereka yang Berserah diri kepadaNya

Ya Allah, Engkaulah Raja yang sebenarnya, Taida sesembahan yang haq Selain Engkau


Engkaulah Tuhanku Dan aku adalah hambaMu,


Aku telah berbuat aniaya Terhadap diriku Dan kuakui Dosaku


Maka, semoga Engkau Berkenan mengampuni Seluruh dosa-dosaku.


Tiada pengampun dosa Selain Engkau.


Dan semoga Engkau Berkenan menunjukiku Sebaik-baik akhlaq. Tiada penunjuk ke akhlaq Yang baik selain Engkau


Dan semoga Engkau Berkenan menjauhkan dariku Akhlaq yang buruk Tiada yang dapat menjauhkannya

Dariku selain Engkau

Anda mungkin juga menyukai