Anda di halaman 1dari 1

Penulis Tuli dan Pianis Buta Tidak ada cinta yang pilu, cinta selalu merdu.

Tetapi entah mengapa aku selalu kehabisan kata-kata Ketika ku bercerita untukmu Rasanya kata-kata pendek tidak akan pernah cukup Dan kata-kata panjang selalu kurang. Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara kerinduan. angin berciuman dengan dedaunan. air yang menyentuh bebatuan. awan yang berpelukan dengan hujan. kemarahan, suara tangisan dan suara

Aku tak butuh mata untuk melihat, bukankah cinta itu buta? Aku hanya butuh telinga, telinga untuk mendengar nadanada cintamu. Tetapi, aku juga taj butuh telinga, bukankah cinta itu tuli? Aku hanya butuh hati, hati yang bicara Untuk mengungkapkan segala rasa yanga aku punya. Jadilah kita sepasang kekasih yang diam-diam saja di sini Seperti penukis tuli yang jatuh cinta pada pianis buta Biarkan aku mencintaimu dengan membaca dirimu Tidak sekedar mendengarkanmu Nurmira lestari Ningtyas X-3 (20)

Anda mungkin juga menyukai