Sampel -pengambilan -penyediaan Pemisahan kimia -dicari kaidah yg sesuai Analisis -pengumpulan -pengukuran -penentuan
Dasar-dasar Pemisahan
1. Berdasarkan Volatility - distilasi/penyulingan - tidak volatil: ekstraksi padat cair 2. Koefisien partisi - Kromatografi gas cair (GLC) - Kromatografi kertas (LLC) - Ekstraksi pelarut (Solvent extraction)
Hasil
- Resin penukar kation/anion 3. Aktifitas permukaan - Kromatografi adsorpsi (TLC) - Kromatografi gas-padatan (GSC)
4. Prinsip elektrolisis: - elektrogravimetri - polarografi - elektroforesa Keterangan: 1. Distilasi Suatu metoda pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) 2. Ekstraksi pelarut Cara pemisahan suatu zat yang diselidiki yang terlarut dalam dua pelarut ygtidak saling campur 3. Kromatografi Metoda analisa berdasarkan perbedaan daya adsorpsi atau kecepatan penyebaran dari fasa diamnya terhadap fasa geraknya sebagai interaksi padasuatu mediaberpori
4. Elektrogravimetri Metoda analisa kimia berdasarkan berat endapan pada katoda memakai arus listrik 5. Polarografi Suatu metoda voltametri yg elektroda kerjanya dipakai elektroda merkurium tetes (DME) 6. Elektroforesa Peristiwa pemisahan koloid yg bermuatan dengan bantuan arus listrik sehingga partikel koloid negatif bergerak ke elektroda positif dan sebaliknyasertamengalami koagulasi
EKTRAKSI PELARUT Proses pengerjaan dimana satu zat terlarut atau lebih terbagi atau terdistribusi antara dua cairan yang tidak saling bercampur Alat: -Corong pisah -Counter-current Craig Hukum Distribusi Nernst Suatu zat pelarut X akan mendistribusikan dirinya antara 2 pelarut yang tidak saling mencampur, hingga setelah kesetimbangan distribusi tercapai, perbandingan konsentrasi x di kedua fasa (pelarut) pada suhu konstan akan merupakan suatu tetapan [X2] / [X1] =K D atau (ax)2 / (ax)1=K D a f disebut dg koefisien
Syarat berlaku Hukum Nernst: 1. Mr x dikedua fasa sama 2. X terdistribusi dikedua fasa
Contoh: Asam benzoat dalam benzena akan diekstrak ke dalam air Dalam fasa air: asam benzoat akan terionsasi HBz + H 2O H3O+ + Bz-
D=
Hubungan antara D dengan faktor-faktor yang menentukan Ektraksi asam lemah (HA) Asumsi: 1. HA hanya berupa monomer 2. anion A- tidak larut dalam fasa organik
Fasa air: HA KD Fasa organik: HA Ka H+ + A-
D=
D=
Ka
K DHA
[ H ][ A ] =
+
1 + ( K a /[ H + ]air )
K DHA
[ HA]
Jika kedua penyebut dan pembilang dibagi dengan [X]a kemudian dibagi dengan Vo dan [X]o/[X]a adalah D, maka persamaan diatas akan menjadi:
Banyaknya mol zat yang terekstraksi kedalam fasa organik dibagi dengan banyaknya mol total dalam fasa organik dan fasa air kali 100 %E= mol zat X dalam fasa organik x 100
%E =
100 D V D+ a Vo
%E =
Jika Va = Vo ,maka
%E =
100 D D +1
Efisiensi Ekstraksi
E=
D V D+ a Vo D V D+ a Vo
E= bagian yg terekstrak
Misal:
suatu solut diekstraksi dari fasa air ke fasa organik gram awal = G0 volum fasa organik untuk 1 kali ekstraksi=Vorg gram yg tertinggal di fasa air= G1
f = 1
D=
[ X ] org [ X ] air
Buktikan bahwa:
Buktikan bahwa:
Contoh:
Ekstraksi Logam
Ion-ion logam tidak larut dalam pelarut organik yang non polar Tetapi sering diperlukan ion logam harus diekstraksi dari fasa air ke fasa organik untuk dipisahkan dari logam lainnya yg mengganggu Cara: a. Kompleks khelat/sepit b. Pembentukan senyawa kompleks asosiasi ion
1.
N N
O O
NH 4
O Fe O
Fe
3+
NH 4
Cupferron 2.
NH S C N N NH
Fe(III)cupferrat
NH
N N Zn
Zn
2+
S -
C N
a. Kompleks khelat/sepit (Ion logam (Mn+) harus diubah ke dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan) ditizon
Zn ditizon