Kimia Pemisahan
Atau
o Pemindahan suatu senyawa atau beberapa senyawa dari satu padatan ke dalam
suatu cairan yang lain
Jenis Ekstraksi
Sifat zat yang diekstrak: dapat larut dalam air dan dalam pelarut organik
Ekstraksi Cair – Cair
Hukum distribusi: perbandingan mol zat dalam air dan dalam pelarut organik
XO
KD =
Xw
Jika tidak ada reaksi antara zat dengan pelarut (ionisasi, asosiasi) maka KD = D
Jika ada ionisasi → KD ≠ D
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi
700 mg senyawa X dilarutkan dalam 100 mL larutan HCl. Ke dalam larutan tersebut
ditambahkan dengan isopropil eter dengan volume yang sama, kemudian dikocok
sehingga kontak sempurna. Lapisan yang terbentuk dipisahkan. Eternya diuapkan.
Residu yang diperoleh berupa senyawa X seberat 685 mg. Hitung parbandingan
distribusi
0,685/100
D= = 45,7
(0,7−0,685) /100
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi
Contoh:
Oxine dalam CHCl3 dan H2O
Tentukan D
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi
[H2OX]o
D=
[H2OX]w+ [HOX−] + [OX−]
Jika suatu ion logam bereaksi dengan senyawa anionik (ligan) dengan membentuk 1
atau 2 cincin maka senyawa hasil disebut kelat.
Ekstraksi Cair – Cair
Distribusi spesies yang dapat terekstrak (extractable species)
Spesies harus larut dalam 2 solven (tidak bisa hanya dalam 1 solven)
Contoh:
o Kelarutan AgClO4 dalam air 85% dalam toluene 50%, dalam air dan toluene 100%
o Terjadi karena:
▪ Ikatan elektrostatik
▪ Ikatan hidrogen
▪ Ikatan kovalen
Ekstraksi Cair – Cair
Efek Sinergik
o Jika efek 2 komponen dalam suatu campuran lebih besar daripada jumlah
masing-masing
o Contoh: solven A mengekstrak sejumlah tertentu suatu zat X, solven B
mengekstraks zat X dengan jumlah tertentu, tetapi campuran ke dua solven (A
dan B) dapat meningkatkan hasil ekstraksi 100-1000x lebih besar.
o Contoh: ekstraksi tri butil fosfat
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi
100 D
% Ekstraksi =
D + (Vw/Vo)
Vw = volume lapisan air (lapisan bawah)
Vo = volume lapisan organik (lapisan atas)
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi
100 x 3 100 x 3
% Ekstraksi 1 = = 60% % Ekstraksi 2 = = 82%
3 + (10/5) 3 + (10/15)
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi
Contoh PENGARUH D:
o Dalam sistem 1
Zat A mempunyai D = 1 dan zat B dengan D =10
o Sistem 2
Zat X mempunyai D = 100 dan Y dengan D = 1000
Vw = 10 mL dan Vo = 10 mL
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi
Contoh PENGARUH D
Penyelesaian:
o Dalam sistem 1 o Dalam sistem 2
Efisiensi Ekstraksi
Ekstraksi dengan menggunakan volume solven organik:
o 90 mL → 1 x
o 30 mL → 3 x
Apakah hasilnya sama ?
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction
Efisiensi Ekstraksi
1x ekstraksi
A − X/Vo V A−X)
D= = w(
X/Vw X x Vo
A x Vw
X=
D x Vo + Vw
Efisiensi Ekstraksi
Untuk n kali ekstraksi
Vw
X=A( )n
D x Vo + Vw
Efisiensi Ekstraksi
Contoh:
Manakah yang lebih efektif, jika 0,1 gram lemak akan diekstrak dari 1 gram daging
dalam 30 mL air, dengan 90 mL solven 1x ekstraksi atau 3x ekstraksi masing-masing
dengan 30 mL solven? D = 10
Penyelesaian:
90 mL 1x ekstraksi 30 mL 3x ekstraksi
A x Vw Vw 30 mL
X = X=A( )n = 0,1 g ( )3
D x Vo + Vw D xVo + Vw 10 x 30 mL + 30 mL
0,1 g x 30 mL 30 mL 3
= = 0,0032 g = 0,1 g ( ) = 0,000075 g
10 x 90 mL + 30 mL 330 mL
Lebih sedikit solute tidak terekstraksi
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
o Pemilihan solven
o Stripping
o Back washing
o Emulsion
o Penggunaan masking dan sequestering agents
o Salting-out agents
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Pemilihan Solven
o Perhatikan densitinya: perbedaan densiti solven dengan air yang besar
o Kadang perlu solven campuran:
▪ Menghasilkan polaritas tertentu yang sesuai dengan ekstraktan
▪ Jika karena sifat racun, mudah terbakar, atau densiti yang tidak memenuhi
syarat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Stripping
o Penghilangan/pengambilan solut yang terekstrak dari lapisan organik dengan
solven air
o Ini terjadi jika D <1
o Cara:
▪ Penambahan beberapa mL air untuk mengikat solut, kemudian solven organik
diuapkan
▪ Penambahan H2SO4 atau HClO4 untuk menghilangkan solven organik dalam
lapisan air melalui penguapan.
▪ Jika solvennya non volatil, kocok dengan asam kuat untuk memecah kelat
sehingga logam dapat larut dalam air
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Back Washing
o Biasa digunakan dalam ekstraksi secara batch
o Pencucian gabungan fase dari beberapa ekstraksi untuk menghilangkan
pengotor
o Karena D pengotor biasanya jauh lebih kecil daripada D logam yang diekstrak,
penghilangan pengotor ini serupa dengan represipitasi
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Emulsi
o Campuran cair-cair → sulit pemisahan dalam corong pisah
o Pembentukannya tergantung pada: kekentalan, perbedaan densitas, dan ukuran
tetesan
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Emulsi
Untuk mencegah atau memecah emulsi:
o Membalikan lapisan secara perlahan, tidak boleh digoyang
o Untuk volume yang kecil, gunakan sentrifus
o Gunakan campuran solven
o Tambahkan garam netral yang dapat menaikkan densitas dan merubah
tegangan permukaan
o Gunakan sedikit air dengan jumlah solven organik yang besar
o Saring dengan bahan berpori atau kertas saring
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering Agents
o Masking agent:
▪ Pembentuk kompleks (tanpa cincin) dengan zat yang akan diekstrak
▪ Senyawa yang bermuatan dan tidak terekstrak
o Sequestering agents:
▪ Pembentuk suatu kelat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering
Masking agent untuk kation
o CN-, Tartrat, sitrat, EDTA, SCN-, S2O3+
o Biasanya digunakan dengan ekstraksi kelat, karena semakin asam larutan pada
asosiasi ion maka semakin sulit asosiasi terbentuk
Contoh:
Al3+ + Fe3+ + Oxine AlOx + FeOx
CN-, KOH Fe(CN)63-
Ni2+ + Co2+ + DMGO Ni-L + Fe-L
CN- kmd H2O2 Ni(CN)42- + Co(CN)63-
Kompleks Ni dapat dirusak oleh H2O2 → kompleks Co tidak
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering
Masking agent untuk anion
o EDTA membentuk kompleks dengan berbagai ion logam.
o Adanya ion F- dapat mengganggu ekstraksi UO2+
o Penghilangan gangguan dengan memasking ion F dengan B atau Al
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Salting Out Agent
o Untuk menambah muatan dalam sistem → meningkatkan pembentukan lapisan
sehingga pemisahan lebih mudah
o Biasanya dengan penambahan garam amonium → mudah dihilangkan dari
lapisan
o Garam Al dan Fe: agen yang kuat tapi sulit dihilangkan
o Muatan besar, maka efek salting out naik → karena semakin banyak molekul
solven yang terlibat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penghilangan Solven
o Menggunakan evaporator
o Untuk ekstrak yang jumlahnya sangat sedikit maka diperlukan penguapan solven
sehingga ekstrak dapat dianalisis lanjut
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu
o Untuk senyawa dengan D kecil
o Jika solven lebih berat daripada air
o Prinsip:
▪ Continues Countercurrent dalam kolom
▪ Sejumlah solven yang dialirkan ke melalui sampel secara kontinyu dan
sampel juga dialirkan dengan arah yang berlawanan
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Alat ekstraksi kontinyu skala industri
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Alat Ekstraksi Kontinyu Skala Industri
o Untuk skala besar
o Perlu volume solven besar
▪ Mahal
▪ Kesulitan menghilangkan solven
▪ Berbahaya → B3
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Efisiensi Ekstraksi Kontinyu
Contoh:
Bandingkan 2 ekstraktor:
o 50 mL sampel yang mengandung 5 mg kafein memerlukan 900 mL CCl4 untuk mengurangi
konsentrasi sehingga tinggal 2,5 mg dalam ekstraktor A,
o Dalam ekstraktor B memerlukan 1275 mL CCl4 untuk mengurangi dari 6 mg menjadi 3 mg
dalam 75 mL sampel .
Ekstraktor manakah yang terbaik, hitung k dari masing-masing ekstraktor!
Jawaban
Ekstraktor A Esktrakstor B
0,693 x 50 mL 0,693 x 75 mL
k= = 0,0385 k= = 0,0407
900 mL 1275 mL
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Menggunakan Solven yang Lebih
Ringan daripada Air
o Prinsip sama
o Alat perlu modifikasi → untuk menangani solven ekstraksi yang kurang rapat
o Sampel yang larut air di dalam A (kurang dari setengah volume labu)
o Solven ekstraksi (dietil eter) di dalam labu B. Labu B dipanaskan melalui heating
mantel. Jika solven dipanasi maka akan menguap dan ke atas sampai ke
kondenser kmd terembunkan dan mengalir mengisi tabung D sampai volume
/tekanan tertentu sehingga menekan solven ke luar lobang dan masuk dalam
sampel E. Solven akan naik sambil mengekstrak solut sehingga berada di lapisan
atas.
Ekstraksi Padat – Cair
o Kelemahan /kesulitan:
▪ Proses lambat
▪ Diperlukan volume solven yang besar, dan harus dihilangkan
o Persyaratan alat:
▪ Harus dapat menampung padatan yang halus sehingga luar permukaan
besar
Ekstraksi Padat – Cair
Tahap Ekstraksi
Terimakasih