Anda di halaman 1dari 48

Ekstraksi

Kimia Pemisahan

apt. Dina Febrina, M.Farm.


Universitas Harapan Bangsa
Outline

1. Konsep umum ekstraksi


2. Jenis-jenis ekstraksi
3. Koefisien Distribusi
4. Persen ekstraksi ekstraksi
Ekstraksi
o Pemindahan suatu senyawa atau beberapa senyawa dari satu cairan (pelarut air)
ke dalam cairan yang lain (pelarut organik yang tidak larut dalam air)

Atau

o Pemindahan suatu senyawa atau beberapa senyawa dari satu padatan ke dalam
suatu cairan yang lain
Jenis Ekstraksi

Ekstraksi Cair – Cair Ekstraksi Padat – Cair


Ekstraksi Cair – Cair

Sifat zat yang diekstrak: dapat larut dalam air dan dalam pelarut organik
Ekstraksi Cair – Cair

Hukum distribusi: perbandingan mol zat dalam air dan dalam pelarut organik

XO
KD =
Xw

Xo : Konsentrasi zat X dalam pelarut organik


Xw : Konsentrasi zat X dalam pelarut air
Ekstraksi Cair – Cair
Proses Ekstraksi

o Suatu zat dalam larutan air


ditambah dengan pelarut
organik, kemudian dikocok,
maka sebagian zat
tersebut akan terlarut
dalam pelarut organik →
terlihat sebagai 2 lapisan
o Dilakukan dalam corong
pisah = corong ekstraksi
Ekstraksi Cair – Cair
Proses Ekstraksi
o Ekstraksi hampir tidak pernah berlangsung sempurna dengan 1 kali ekstraksi
o Suatu zat (ekstraktan) setelah ekstraksi sebagian selalu masih tertinggal di dalam
pelarut air → partisi

Koefisien Distribusi (KD)


g/mL solut dalam fase organik
D=
g/mL solut dalam fase air

Jika tidak ada reaksi antara zat dengan pelarut (ionisasi, asosiasi) maka KD = D
Jika ada ionisasi → KD ≠ D
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi

700 mg senyawa X dilarutkan dalam 100 mL larutan HCl. Ke dalam larutan tersebut
ditambahkan dengan isopropil eter dengan volume yang sama, kemudian dikocok
sehingga kontak sempurna. Lapisan yang terbentuk dipisahkan. Eternya diuapkan.
Residu yang diperoleh berupa senyawa X seberat 685 mg. Hitung parbandingan
distribusi
0,685/100
D= = 45,7
(0,7−0,685) /100
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi
Contoh:
Oxine dalam CHCl3 dan H2O

Ionisasi dalam air:


H2OX HOX- + H+ → K1
HOX- OX-2 + H+ → K2

Distribusi dalam 2 pelarut:


[HOX]o
[H2OX]w [HOX]o KD =
[HOX]w

Tentukan D
Ekstraksi Cair – Cair
Koefisien Distribusi

[H2OX]o Total dalam organik


D= =
[H2OX]w Total dalam air

[H2OX]o
D=
[H2OX]w+ [HOX−] + [OX−]

Dibagi dengan [HOX]w


KD
D=
[H+]/K1+1 + K2/[H+]
Ekstraksi Cair – Cair
Persyaratan Esktraksi

o D dapat ditentukan jika semua konstanta dan data diketahui


o Zat yang akan diekstraksi harus netral
o Ada 3 cara untuk membuat zat menjadi netral:
▪ Asosiasi ion
▪ Pembentukan misel
▪ Peng-Kelat-an
Ekstraksi Cair – Cair
Asosiasi ion

2 ion atau lebih bergabung untuk saling menetralkan:


o Inkorporasi ion yang besar
o Oksonium: atom oksigen dalam solven ikut terlibat dalam koordinasi ruang
o Percampuran
Ekstraksi Cair – Cair
Pembentukan Misel

Adalah suatu molekul kompleks yang berukuran koloid.


o Ion logam yang bergabung dengan garam yang Mr nya besar, yang larut dalam
pelarut organik, yaitu dengan membentuk misel.
o Bagian molekul organik membalik keluar, ion logam tersembunyi di dalam
o Gugus amin yang polar mengelilingi ion Cu2+ sehingga mengisolasi muatan
Contoh: Sabun dalam air
Ekstraksi Cair – Cair
Cara Pengkelatan

Jika suatu ion logam bereaksi dengan senyawa anionik (ligan) dengan membentuk 1
atau 2 cincin maka senyawa hasil disebut kelat.
Ekstraksi Cair – Cair
Distribusi spesies yang dapat terekstrak (extractable species)

Spesies harus larut dalam 2 solven (tidak bisa hanya dalam 1 solven)
Contoh:
o Kelarutan AgClO4 dalam air 85% dalam toluene 50%, dalam air dan toluene 100%
o Terjadi karena:
▪ Ikatan elektrostatik
▪ Ikatan hidrogen
▪ Ikatan kovalen
Ekstraksi Cair – Cair
Efek Sinergik

o Jika efek 2 komponen dalam suatu campuran lebih besar daripada jumlah
masing-masing
o Contoh: solven A mengekstrak sejumlah tertentu suatu zat X, solven B
mengekstraks zat X dengan jumlah tertentu, tetapi campuran ke dua solven (A
dan B) dapat meningkatkan hasil ekstraksi 100-1000x lebih besar.
o Contoh: ekstraksi tri butil fosfat
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi
100 D
% Ekstraksi =
D + (Vw/Vo)
Vw = volume lapisan air (lapisan bawah)
Vo = volume lapisan organik (lapisan atas)
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi

Contoh PENGARUH VOLUME:

Besi membentuk kelat yang dapat diekstrak dengan nitrobenzena dengan D = 3.


1. 10 mL larutan diekstraksi dengan 5 mL nitrobenzena
2. 10 mL larutan hasil ekstraksi diesktraks dengan 15 mL nitrobenzena
Apakah ada perbedaan % hasil ?

100 x 3 100 x 3
% Ekstraksi 1 = = 60% % Ekstraksi 2 = = 82%
3 + (10/5) 3 + (10/15)
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi

Contoh PENGARUH D:

o Dalam sistem 1
Zat A mempunyai D = 1 dan zat B dengan D =10
o Sistem 2
Zat X mempunyai D = 100 dan Y dengan D = 1000
Vw = 10 mL dan Vo = 10 mL
Ekstraksi Cair – Cair
% Ekstraksi

Contoh PENGARUH D
Penyelesaian:
o Dalam sistem 1 o Dalam sistem 2

100 x 1 100 x 100


%A= = 50% %X= = 99,00%
1 + (10/10) 100 + (10/10)

100 x 10 100 x 1000


%B= = 90,91% %Y= = 99,99%
10 + (10/10) 1000 + (10/10)
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction

o Sering dilakukan di laboratorium


o Menggunakan corong pisah dengan 1 x atau lebih proses ekstraksi, dengan
mengganti solven setiap pada ekstraksi
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction

Efisiensi Ekstraksi
Ekstraksi dengan menggunakan volume solven organik:
o 90 mL → 1 x
o 30 mL → 3 x
Apakah hasilnya sama ?
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction

Efisiensi Ekstraksi
1x ekstraksi

A − X/Vo V A−X)
D= = w(
X/Vw X x Vo

A x Vw
X=
D x Vo + Vw

A = bobot (gram) solut awal, Vw = volume air


X = bobot (gram) solut tak terekstraksi Vo = volume solven organik
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction

Efisiensi Ekstraksi
Untuk n kali ekstraksi

Vw
X=A( )n
D x Vo + Vw

A = bobot (gram) solut awal, Vw = volume air


X = bobot (gram) solut tak terekstraksi Vo = volume solven organik
Ekstraksi Cair – Cair
Batch Extraction

Efisiensi Ekstraksi
Contoh:
Manakah yang lebih efektif, jika 0,1 gram lemak akan diekstrak dari 1 gram daging
dalam 30 mL air, dengan 90 mL solven 1x ekstraksi atau 3x ekstraksi masing-masing
dengan 30 mL solven? D = 10
Penyelesaian:
90 mL 1x ekstraksi 30 mL 3x ekstraksi
A x Vw Vw 30 mL
X = X=A( )n = 0,1 g ( )3
D x Vo + Vw D xVo + Vw 10 x 30 mL + 30 mL
0,1 g x 30 mL 30 mL 3
= = 0,0032 g = 0,1 g ( ) = 0,000075 g
10 x 90 mL + 30 mL 330 mL
Lebih sedikit solute tidak terekstraksi
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
o Pemilihan solven
o Stripping
o Back washing
o Emulsion
o Penggunaan masking dan sequestering agents
o Salting-out agents
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Pemilihan Solven
o Perhatikan densitinya: perbedaan densiti solven dengan air yang besar
o Kadang perlu solven campuran:
▪ Menghasilkan polaritas tertentu yang sesuai dengan ekstraktan
▪ Jika karena sifat racun, mudah terbakar, atau densiti yang tidak memenuhi
syarat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Stripping
o Penghilangan/pengambilan solut yang terekstrak dari lapisan organik dengan
solven air
o Ini terjadi jika D <1
o Cara:
▪ Penambahan beberapa mL air untuk mengikat solut, kemudian solven organik
diuapkan
▪ Penambahan H2SO4 atau HClO4 untuk menghilangkan solven organik dalam
lapisan air melalui penguapan.
▪ Jika solvennya non volatil, kocok dengan asam kuat untuk memecah kelat
sehingga logam dapat larut dalam air
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Back Washing
o Biasa digunakan dalam ekstraksi secara batch
o Pencucian gabungan fase dari beberapa ekstraksi untuk menghilangkan
pengotor
o Karena D pengotor biasanya jauh lebih kecil daripada D logam yang diekstrak,
penghilangan pengotor ini serupa dengan represipitasi
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Emulsi
o Campuran cair-cair → sulit pemisahan dalam corong pisah
o Pembentukannya tergantung pada: kekentalan, perbedaan densitas, dan ukuran
tetesan
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Emulsi
Untuk mencegah atau memecah emulsi:
o Membalikan lapisan secara perlahan, tidak boleh digoyang
o Untuk volume yang kecil, gunakan sentrifus
o Gunakan campuran solven
o Tambahkan garam netral yang dapat menaikkan densitas dan merubah
tegangan permukaan
o Gunakan sedikit air dengan jumlah solven organik yang besar
o Saring dengan bahan berpori atau kertas saring
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering Agents
o Masking agent:
▪ Pembentuk kompleks (tanpa cincin) dengan zat yang akan diekstrak
▪ Senyawa yang bermuatan dan tidak terekstrak
o Sequestering agents:
▪ Pembentuk suatu kelat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering
Masking agent untuk kation
o CN-, Tartrat, sitrat, EDTA, SCN-, S2O3+
o Biasanya digunakan dengan ekstraksi kelat, karena semakin asam larutan pada
asosiasi ion maka semakin sulit asosiasi terbentuk
Contoh:
Al3+ + Fe3+ + Oxine AlOx + FeOx
CN-, KOH Fe(CN)63-
Ni2+ + Co2+ + DMGO Ni-L + Fe-L
CN- kmd H2O2 Ni(CN)42- + Co(CN)63-
Kompleks Ni dapat dirusak oleh H2O2 → kompleks Co tidak
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penggunaan Masking Agen dan Sequestering
Masking agent untuk anion
o EDTA membentuk kompleks dengan berbagai ion logam.
o Adanya ion F- dapat mengganggu ekstraksi UO2+
o Penghilangan gangguan dengan memasking ion F dengan B atau Al
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Salting Out Agent
o Untuk menambah muatan dalam sistem → meningkatkan pembentukan lapisan
sehingga pemisahan lebih mudah
o Biasanya dengan penambahan garam amonium → mudah dihilangkan dari
lapisan
o Garam Al dan Fe: agen yang kuat tapi sulit dihilangkan
o Muatan besar, maka efek salting out naik → karena semakin banyak molekul
solven yang terlibat
Ekstraksi Cair – Cair
Teknik Ekstraksi
Penghilangan Solven
o Menggunakan evaporator
o Untuk ekstrak yang jumlahnya sangat sedikit maka diperlukan penguapan solven
sehingga ekstrak dapat dianalisis lanjut
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu
o Untuk senyawa dengan D kecil
o Jika solven lebih berat daripada air
o Prinsip:
▪ Continues Countercurrent dalam kolom
▪ Sejumlah solven yang dialirkan ke melalui sampel secara kontinyu dan
sampel juga dialirkan dengan arah yang berlawanan
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Alat ekstraksi kontinyu skala industri
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Alat Ekstraksi Kontinyu Skala Industri
o Untuk skala besar
o Perlu volume solven besar
▪ Mahal
▪ Kesulitan menghilangkan solven
▪ Berbahaya → B3
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Efisiensi Ekstraksi Kontinyu

o Diukur berdasarkan volume ekstraksi setengah: volume yang diperlukan untuk


mengekstrak solut sebanyak ½ bagian dari solut total
o Penentuan: kurva volume vs % terekstrak
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Faktor Distribusi (k)

0,693 Vs Konst solut dalam solven


k= =
V1/2 Konst solut dalam larutan asal

k ≠ D karena kondisi pada ekstraksi kontinyu sulit dikontrol


k = D, jika D kecil
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Faktor Distribusi (k)

Contoh:
Bandingkan 2 ekstraktor:
o 50 mL sampel yang mengandung 5 mg kafein memerlukan 900 mL CCl4 untuk mengurangi
konsentrasi sehingga tinggal 2,5 mg dalam ekstraktor A,
o Dalam ekstraktor B memerlukan 1275 mL CCl4 untuk mengurangi dari 6 mg menjadi 3 mg
dalam 75 mL sampel .
Ekstraktor manakah yang terbaik, hitung k dari masing-masing ekstraktor!
Jawaban

Ekstraktor A Esktrakstor B

900mL/50mL = 18 mL/mL 1275 mL/750mL = 17 mL/mL

0,693 x 50 mL 0,693 x 75 mL
k= = 0,0385 k= = 0,0407
900 mL 1275 mL
Ekstraksi Cair – Cair
Ekstraksi Kontinyu ~ Menggunakan Solven yang Lebih
Ringan daripada Air
o Prinsip sama
o Alat perlu modifikasi → untuk menangani solven ekstraksi yang kurang rapat
o Sampel yang larut air di dalam A (kurang dari setengah volume labu)
o Solven ekstraksi (dietil eter) di dalam labu B. Labu B dipanaskan melalui heating
mantel. Jika solven dipanasi maka akan menguap dan ke atas sampai ke
kondenser kmd terembunkan dan mengalir mengisi tabung D sampai volume
/tekanan tertentu sehingga menekan solven ke luar lobang dan masuk dalam
sampel E. Solven akan naik sambil mengekstrak solut sehingga berada di lapisan
atas.
Ekstraksi Padat – Cair
o Kelemahan /kesulitan:
▪ Proses lambat
▪ Diperlukan volume solven yang besar, dan harus dihilangkan

o Persyaratan alat:
▪ Harus dapat menampung padatan yang halus sehingga luar permukaan
besar
Ekstraksi Padat – Cair
Tahap Ekstraksi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai