Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS GRAVIMETRI

Kelarutan (Solubility) dan Hasil kali


kelarutan (Ksp)

Kelarutan (Solubility)
menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam suatu pelarut

Satuan = mol/L

Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Simbol yang biasa digunakan untuk tetapan kesetimbangan


yang menyatakan kesetimbangan antara zat terlarut yang tidak
larut dan ionnya dalam larutan jenuh
Kelarutan (Solubility) dan Hasil kali
kelarutan (Ksp)

Jika garam AxBy dilarutkan dalam air, maka hasil kali kelarutan
(Ksp) garam ini didefinisikan sebagai:
A B (s)  x Ay (aq)  yBx Ksp [A y ]x [ B x-] y
(aq)
x y

Contoh

Ag SO (s)  2 Ag (aq)  SO Ksp [Ag  ]2 [ SO4 2-] 2


 2(aq) 2 44
Kelarutan (Solubility) dan Hasil kali
kelarutan (Ksp)

Jika garam AxBy dilarutkan dalam air, maka hasil kali kelarutan
(Ksp) garam ini didefinisikan sebagai:
A B (s)  x Ay (aq)  yBx Ksp [A y ]x [ B x-] y
(aq)
x y

Contoh

Ag SO (s)  2 Ag (aq)  SO Ksp [Ag  ]2 [ SO4 2-] 2


 2(aq) 2 44
Syarat terbentuknya
endapan

Qsp > Ksp

Qsp < Ksp (Larutan


tidak jenuh)
Qsp = Ksp (Larutan
tepat jenuh)
Qsp > Ksp (Larutan
lewat jenuh)
Review

Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-12.


Tentukan:
a.Kelarutan dalam air
b.Kelarutan pada pH = 12
Review

100 mL larutan yang mengandung 1 g BaCl2


ditambahkan 1 g Na2SO4. Hitunglah:
a.Berapa gram BaSO4 yang terbentuk.
b.Berapa mg barium yang tidak terendapkan.
(Ar Ba = 137 Cl =35,5 S=32 O =16, Na =23)
Ksp BaSO4 = 1 x 10-10
Review

Suatu sampel mengandung CaCO3 dan MgCO3


dipanggang sampai menjadi CaO dan MgO.
Campuran oksida tersebut mempunyai bobot tepat
separoh bobot sampel aslinya. Hitunglah persentase
CaCO3 dan MgCO3 dalam sampel. (Ca = 40, C =12,
O=16, Mg = 24)
ANALISIS
GRAVIMETRI

analisis yang dilakukan untuk menentukan


jumlah zat yang didasarkan pada penimbangan
hasil reaksi setelah bahan yang dianalisis
direaksikan.
Hasil dari suatu reaksi pada analisis
gravimetri dapat berupa :
Analisis
Gravimetri

Cara Evolusi Cara


(penguapan) Pengendapan

 Cara  Pengendapan
langsung dengan pereaksi
 Cara tidak tertentu
langsung  Pengendapan
dengan arus listrik
(elektrogravimetri)
Total Suspended Solid (TSS)

Total padatan tersuspensi adalah


bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1
μm) yang tertahan pada saringan
Millipore atau kertas saring dengan
diameter pori 0,45μm.
Total Suspended Solid yang tinggi
menghalangi masuknya sinar matahari
ke dalam air, sehingga akan
mengganggu proses fotosintesis
menyebabkan turunnya oksigen
terlarut yang dilepas kedalam air oleh
tanaman. Total Suspended Solid yang
tinggi juga menyebabkan penurunan
kejernihan air (Alerts, 1987).
Total Dissolved Solid
(TDS)

Padatan terlarut total ( Total dissolved


Solid ) adalah bahan bahan terlarut
(diameter kecil dari 10-6 mm) dan koloid Konduktivitas atau daya hantar
(diameter 10-6 sampai 10-3 mm) yang merupakan ukuran kemampuan
berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan larutan mengalirkan arus listrik,
lain yang tidak tersaring pada kertas saring menunjukkan banyaknya ion terlarut
atau garam terlarut, pada pencemaran
dengan diameter pori 0,45μm. organik yang relatif kurang mengion,
dan tidak dapat di pantau dengan baik

Dasar
Konduktivitas
Pengukuran
(Daya Hantar
TDS Larutan)
Analisis Kandungan TDS dan TSS Secara
Gravimetri

Diambil sebanyak 100 mL sampel air

Disaring dengan menggunakan kertas saring

Endapan di kertas
Hasil saringan (filtrat)
saring

Dimasukkan dalam oven pada Dimasukkan dalam oven


suhu 105 C pada suhu 105 C

Didinginkan (di dalam Didinginkan (di dalam


desikator) dan ditimbang desikator) dan ditimbang

Analisis Analisis
TSS TDS
Analisis Kandungan TDS dan TSS Secara Gravimetri

VIDEO
TOTAL
DISSOLVE
D SOLID
(TDS)

A = berat cawan penguap + filtrat kering


(mg)
B = berat cawan penguap (mg)
TOTAL
SUSPEND
ED SOLID
(TSS)

A = berat kertas saring + residu kering


(mg)
B = berat kertas saring (mg)
Contoh Soal

Analisis TDS dan TSS secara gravimetri dilakukan pada


suatu sampel air limbah. Sampel air limbah yang
digunakan sebanyak 100 mL. Sampel air limbah tersebut
disaring menggunakan kertas saring selama 2 menit dan
filtratnya ditampung dalam cawan penguap (bobot
kosong cawan penguap 1,5 g). Kemudian filtrat hasil
saringan di oven pada suhu 105 C selama 1 jam
kemudian didinginkan dan diperoleh bobotnya sebesar
1,55 g. Hitunglah kadar TDS (mg/L) yang terkandung
pada sampel air limbah tersebut.
Contoh Soal

Analisis TDS dan TSS secara gravimetri dilakukan pada suatu


sampel air limbah. Sampel air limbah yang digunakan sebanyak
100 mL. Sampel air limbah tersebut disaring menggunakan
kertas saring (bobot kosong kertas saring 0,18 g) selama 2 menit
dan filtratnya ditampung dalam cawan penguap (bobot kosong
cawan penguap 1,5 g). Untuk analisis TSS, kertas saring di oven
pada suhu 105 C selama 1 jam kemudian didinginkan dan
diperoleh bobotnya sebesar 0,20 g. Hitunglah kadar TSS (mg/L)
yang terkandung pada sampel air limbah tersebut.
Thermal Gravimetric
Analysis

TGA merupakan suatu teknik


mengukur perubahan jumlah dan
laju dalam berat dari material
sebagai fungsi dari temperatur
atau waktu dalam atmosfer yang
terkontrol.
Analisis Gravimetri
dengan Cara
Pengendapan
Tahap - Tahap Analisis Gravimetri

Penimbangan Pelarutan Aging/


Pengendapan
Sampel Sampel Digestion

Pemijaran Pencucian Penyaringan


Pengarangan
Endapan Endapan

Pendinginan Penimbangan
Pengabuan
Endapan
Pelarutan sampel

Ion Fe2+ akan teroksidasi menjadi


Ion C2O42- memiliki Fe3+ pada suasana asam.
kelarutan kecil pada pH
tinggi Kemudian ion Fe3+ direaksikan
Ion C2O42- membentuk dengan basa lemah untuk
memperoleh endapan Fe(OH)3.
asam lemah pada pada
pH rendah
Pembentukan Endapan

Endapan yang dikehendaki


Pembentukan Endapan

Q < Ksp Tak Jenuh (≠ endapan)


Q = Jenuh
Ksp Q Lewat Jenuh (endapan)
> Ksp

Ada 2 Proses dalam Pengendapan:


NUCLEATION
Pembentukan inti mikroskopik fasa padat yang stabil dari
suatu atom, ion atau molekul.
Pembentukan Endapan

Mekanisme pembentukan endapan

ION KLUSTER NUKLEASI


< 10-8 cm 10-8 – 10-7 cm

PARTIKEL ENDAPAN PARTIKEL KOLOID


> 10-4 cm 10-7 – 10-4 cm
Pembentukan Endapan

Endapan Koloid
Liofilik/hidrofilik/emulsoid: koloid yg mempunyai afinitas
kuat terhadap pelarut/air
contoh: Fe(OH)3

Liofobik/suspensoid: koloid yg mempunyai afinitas terhadap


pelarut/air rendah,
contoh: AgCl

BaSO4, PbSO4, CaC2O4


Digestion/Aging

membiarkan endapan terendam dalam larutan induknya


untuk waktu yang lama.

Fungsi :
Penyaringan Endapan

Yang diambil
adalah
endapannya
Jenis -jenis penyaring
1. Kertas Saring

2. Asbes
3. Cawan masir

Yang diambil adalah larutannya


Pencucian Endapan
Tujuan pencucian :
untuk menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi pada permukaan
endapan maupun yang terbawa secara mekanis dan
menghindari terjadinya peptisasi atau dispersi endapan.
Teknik mencuci :

.
2. Mengenaptuangkan (dekantasi), endapan tidak
langsung dipindahkan ke saringan, tetapi ditinggalkan
dalam wadah, diwadah ditambah air pencuci, diaduk,
dan
didiamkan sampai endapan mengenap, lalu cairan
disaring
dan endapan masih ditinggalkan di dalam wadah,
proses ini dilakukan berulang-ulang sampai endapan
bersih. Baru endapan dimasukkan ke dalam penyaring
secara kuantitatif.
Pencucian Endapan

Batang
pengaduk
Endapan

Teknik memilih air pencuci endapan :


1. Air pencuci harus dapat mencapai tujuan
memurnikan endapan (pengotor berkurang)
2. Air pencuci yang tidak melarutkan endapan
terlalu banyak (air panas, air es, adanya ion
senama penambahan alkohol)
3. Pada endapan koloid digunakan larutan
elektrolit sebagai pencuci, untuk menghindari
terjadinya “peptisasi” (penguraian kembali
gumpalan koloid menjadi butir koloid yang
lebih halus).
Pemanasan
Tujuan:
Tahap -Tahap Pemanasan

Setelah dipanaskan
Pendinginan

Penimbangan

Perhitungan % kadar zat yang dicari :

faktor gravimetri = f.grav

f.grav = bobot Formula analit/zat yang dicari


bobot Formula endapan/zat yang ditimbang

% kadar = f.grav x berat zat yg ditimbang (g) x 100


berat sampel (g)
“Gravimetri”

“Pengukuran” berdasarkan “bobot”

Analisis gravimetri : penentuan analit dalam sampel secara


kuantitatif dengan cara pengendapan diikuti dengan
pemisahan dan penimbangan endapan.

Prinsip: aA + bB AaBb
Analit Agen Endapan
Pengendap

Contoh :
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Selektif

Agen Pengendap

Spesifik
Reaksi Pengendapan
Reaksi Pengendapan

4. barium oksida + natrium karbonat →

5. ammonium karbonat + kalsium klorida →

6. tembaga klorida + ammonium hidroksida →


Contoh Soal

1. HCl 35 % (b/b) (bj = 1,19 g/mL), ekivalen dengan

N dan mg/L berapa?


 

HERAWATI - KA.1 - 10 10/23/22 41


Contoh Soal

2. Untuk membuat 500 mL HCl 10% b/v, berapa


mL HCl 35 % b/v diperlukan (dipipet)?

HERAWATI - KA.1 - 10 10/23/22 42


Contoh Soal

3. 10 mL larutan HCl 0,1 M diencerkan ke dalam labu takar 100


mL. Kemudian ke dalam labu takar tersebut diambil 25 mL
larutan HCl dan dimasukkan ke dalam labu takar 250 mL
kemudian ditera dan dihomogenkan.
a. Hitunglah total pengenceran larutan HCl
b. Hitunglah molaritas HCl akhir
c. Hitunglah pH HCl sebelum dengan sesudah
diencerkan

HERAWATI - KA.1 - 10 10/23/22 43


Contoh Soal

4. Tentukan nilai pH larutan berikut.


a. 0,05 mol Ca(OH)2 terlarut didalam 400 mL larutan
b.Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan
dengan 100 mL larutan KOH 0,1 M (Ka = 10–5)
c.Sebanyak 100 mL larutan asam cuka 0,1 M dicampurkan
dengan 100 mL Natrium hidroksida 0,1 M. Ka = 10–5

HERAWATI - KA.1 - 10 10/23/22 44


Soal 1

Ke dalam 100 mL larutan AgNO3 0,06 M ditambahkan 100 mL


larutan Na2C2O4 0,07 M:
a.Tuliskan reaksi yang terjadi dan ramalkan apakah akan
terbentuk endapan perak oksalat atau tidak? (Buktikan!)
b.Jika terbentuk endapan perak oksalat, hitung gram perak
oksalat yang terbentuk?
c. Berapa mg perak yang tidak terendapkan? (Ksp Ag2C2O4 =
5 x 10-12)
Soal 2

Seorang analis memipet 2 mL tembaga (II) klorida (0,1 M) ke dalam


labu takar 100 mL, ditera dan dihomogenkan. Kemudian dari labu
takar dipipet 10 mL dan direaksikan dengan larutan 20 mL NaOH
0,005 M.
a. Tuliskan reaksi yang terjadi secara stokiometri
b. Jika tembaga (II) hidroksida mempunyai nilai Ksp (1,6 x 10-19),
maka ramalkan apakah secara teoritis terbentuk endapantembaga

(II) hidroksida atau tidak?? Buktikan !!


c. Pada pH berapa tembaga (II) hidroksida mulai mengendap.
Daftar Pustaka

Brady, J.E dan Humiston.,2011. General


Chemistry Principle and Structure, 4th
Edition. New York: John Willey & Sons,Inc.
Day, R.A. & Underwood, A.L. 2002. Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi 6. Erlangga. Jakarta.
Harjadi, W. 2000. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai