Anda di halaman 1dari 22

GRAVIMETRI

Pendahuluan

Dalam analisa gravimetri yang diukur adalah massa


atau perubahan massa.
Analit (senyawa yang ingin diketahui massanya)
dapat ditentukan secara langsung dan tidak
langsung.
Secara langsung: mengukur massa analit atau
senyawa yang mengandung analit.
Secara tidak langsung: mengukur perubahan massa
karena massa analit hilang atau mengukur massa
senyawa lain karena reaksi yang melibatkan analit
Contoh

Menentukan total suspended solid dalam pengolahan air limbah


sampel ditimbang, disaring dengan filter (filter ditimbang terlebih
dahulu, dikeringkan, ditimbang, TSS= filter setelah pengeringan
filter mula-mula
Menentukan analit berupa ion dalam larutan.
Penentuan ion Pb2+ dalam larutan. Dipersiapkan pasangan elektroda
Pt dalam larutan kemudian diberi muatan listrik. Dalam larutan akan
terjadi reaksi oksidasi PbO2 yang terdeposisi pada elektroda Pt:
Pb2+ (aq) + 4 H2O (l) PbO2 (s) + H2 (g) + 2H3O+ (aq)
Penentuan ion PO33- (phosphite). PO33- mereduksi Hg2+ menjadi Hg22+.
Dengan adanya Cl- akan terbentuk endapan Hg2Cl2
2 HgCl2 (aq) + PO33- (aq) + 3H2O Hg2Cl2 (s) + 2H3O+ (aq) + 2Cl- (aq) +
PO43- (aq)
Menentukan kandungan air pada bahan makanan
Secara langsung
Secara tidak langsung
Macam-macam metode gravimetri

Gravimetri presipitasi: diukur massa endapan yang terbentuk, contoh


penentuan PO33- secara tidak langsung dengan membuat endapan
Hg2Cl2 dan penentuan Cl- secara langsung dengan membuat endapan
AgCl
Electrogravimetri: diukur massa eletrodeposit pada katoda atau
anoda pada sel elektrokimia, Penentuan ion Pb2+, dimana terjadi
oksidasi Pb2+ menjadi PbO2 pada anoda Pt. Penentuan ion Cu2+ dimana
eletrodeposisi Cu terjadi pada katoda Pt.
Gravimetri volatilisasi: jika energi panas atau kimia digunakan untuk
menghilangkan senyawa yang mudah menguap (volatile species)
kemudian diukur massanya baik secara langsung maupun tak
langsung. Contoh: penentuan kadar air pada suatu bahan dengan
menguapkan H2O. Penetuan karbon dalam senyawa organik dengan
pembakaran sehingga C terkonversi menjadi CO 2
Gravimetri partikulat: analit ditentukan dengan memisahkannya dari
matrik sampel dengan cara filtrasi atau ekstraksi. Contoh: penentuan
total suspended solid pada sampel.
Prinsip kekekalan massa

Massa analit yang ada dalam sampel sebanding dengan massa


atau perubahan massa.
Analit hanya boleh terlibat dalam satu rangkaian reaksi
sehingga massa analit dapat dihitung secara stoikiometri.mol
Pb2+= mol PbO2 ; mol PO33- = mol Hg2Cl2
Memisahkan analit dari matrik dengan cara filtrasi atau
ekstraksi harus sempurna. Sehingga,
suspended solid (SS) dapat ditentukan dari:
massa SS = massa filter akhir massa filter mula-mula
kandungan air dapat ditentukan dari:
massa H2O = massa sampel mula-mula massa sampel akhir
Gravimetri presipitasi
(precipitation gravimetri)
Dasar analisa: larutan yang mengandung analit ditambah precipitating agent
(precipitant) sehingga terbentuk senyawa tak larut.
Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl (s)
solubility endapan seminimal mungkin pemahaman tentang kesetimbangan
reaksi yang memperngaruhi solubility sangat penting
Syarat:
Endapan harus mempunyai solubility rendah, sehingga kehilangan zat karena
kelarutan dapat diabaikan ( << 0.1%)
Kemurnian tinggi, tidak mengandung pengotor zat-zat dalam larutan asal.
Senyawa endapan harus diketahui komposisinya (rumus molekul)
Endapan harus mudah dipisahkan dari campuran
Endapan yang terjadi dalam larutan tidak selalu murni, karena dapat
mengandung macam-macam zat pengotor, tergantung pada sifat endapan dan
kondisi-kondisi dimana endapan tersebut terjadi. Kontaminasi/pengotor dapat
dibagi dalam 2 golongan :
Kopresipitasi
Postpresipitasi
Kemurnian endapan (1)

Kopresipitasi dapat dibagi dalam 2 golongan :


Adsorpsi pada permukaan kristal yang berada dalam
larutan. Jumlah zat yang teradsorpsi bertambah banyak
bila luas permukaan bertambah besar.
Okulasi karena zat-zat asing masuk ke dalam kristal pada
proses pertumbuhan kristal
Bila pertumbuhannya lambat, maka zat asing akan larut
dan partikel yang terjadi menjadi besar dan murni. Tetapi
bila prosesnya cepat, mungkin zat asing/pengotor masuk di
antara kisi kristal dan bila zat pengotor isomorf
(membentuk larutan padat dengan endapan semula).
Kopresipitasi tidak dapat dihilangkan dengan pencucian. Hal
ini dapat diatasi dengan melarutkan endapan itu, lalu
diendapkan lagi sehingga ion yang berkontaminasi
(pengotornya) berada dalam konsentrasi yang lebih rendah
endapan lebih murni.
Kemurnian endapan (2)

Postpresipitasi adalah terjadinya endapan kedua pada permukaan endapan


pertama. Peristiwa ini biasanya terjadi dengan campuran garam yang sukar
larut. Contoh :
Pengendapan Cu sebagai CuS dari larutan yang mengandung Zn2+. Bila endapan
CuS terlalu lama kontak dengan induk, maka ZnS akan mengendap pada
permukaan CuS kontaminasi. Hal ini dapat diterangkan sbb.
ZnS tak mudah mengendap karena berada dalam keadaan menstabil tetapi bila
dibiarkan terlalu lama dapat ikut terendap.
Untuk mendapatkan endapan yang besar dan murni, biasanya endapan di-
digest (dimatangkan) artinya endapan dibiarkan dalam kontak dengan larutan
induknya selama beberapa jam, diatas penangas air (12-24 jam pada suhu
kamar atau 2-4 jam pada suhu 60-70OC).
Tujuan digestion:
Partikel-partikel yang sangat kecil akan larut kembali, kemudian mengendap
lagi pada permukaan partikel besar, jadi mencegah terjadinya kopresipitasi
partikel-partikel kecil kopresipitasi diperkecil
Partikel yang terjadi lebih sempurna teratur dan lebih besar.
Menyaring dan mencuci endapan

Kopresipitasi lebih-lebih adsorpsi permukaan tak dapat dicegah, tetapi


dapat diperkecil dengan pencucian, apalagi umumnya zat-zat pengotor itu
mudah larut.
Pemilihan air pencuci didasarkan pada :
a) Dapat melarutkan zat pengotor dengan baik, tetapi hampir tidak melarutkan
endapan
b) Dapat mencegah terjadinya peptisasi waktu mencuci endapan (bila endapan
adalah koloid yang terflokulasi). Air pencuci biasanya berupa suatu elektrolit
yang biasanya garam-garam ammonium
Peptisasi: mengecilnya ukuran partikel karena pencucian sehingga lolos filter
misal : untuk mencuci hidroksida Fe(III) larutan NH 4NO3 encer
c) Dapat menyebabkan pertukaran ion
Ion-ion yang teradsorpsi akan diganti oleh ion-ion lain yang pada pemanasan
dapat menguap.
Perlu diketahui bahwa pemakaian/penambahan larutan pencuci sebaiknya
sedikit mungkin, tetapi beberapa kali. Misal 5 ml x 10 dari 50 ml.
Endapan yang terjadi kemudian dapat disaring dengan kertas saring bebas
abu, cawan penyaring gelas (Crush Gooch, Sinter Crush)
Pemilihan penyaring bergantung pada macam endapan, besarnya partikel
endapan dan pada suhu pemanasan yang akan dipakai.
Prosedur penyaringan menggunakan
kertas saring (1)

Cara
Cara melipat
melipat kertas
kertas saring:
saring:
a)
a) Lipat
Lipat menjadi
menjadi dua
dua bagian
bagian
b)
b) Lipat
Lipat kembali
kembali menjadi
menjadi dua
dua
c)
c) Kertas
Kertas saring
saring yang
yang telah
telah dilipat
dilipat
d)
d) Bagian
Bagian ujung
ujung disobek
disobek
e)
e) Kertas
Kertas saring
saring dibuka
dibuka
f)
f) Diletakkan
Diletakkan pada
pada penyaring
penyaring

Bagian
Bagian yang
yang disobek
disobek ditempatkan
ditempatkan pada
pada bagian
bagian luar
luar
Prosedur penyaringan menggunakan
kertas saring (2)
Menyaring
Menyaring supernatant
supernatant

Penyaringan
Penyaringan menggunakan
menggunakan crucible.
crucible.
Supernatant:
Supernatant: larutan
larutan yang
yang ada
ada bersama
bersama Trap
Trap digunakan
digunakan untuk
untuk mencegah
mencegah air
air
endapan
endapan yang
yang terbentuk
terbentuk kembali
kembali ke
ke suction
suction flash
flash
Pengeringan dan pemanasan endapan

Endapan yang terjadi setelah disaring, dicuci dan dikeringkan,


kemudian dipanaskan
Tujuan pengeringan dan pemanasan:
Menghilangkan atau menguapkan air dari endapan
Menguapkan elektrolit pencuci yang teradsorpsi dan
menghilangkan pengotor lain yang mudah menguap
Merubah endapan menjadi senyawa yang diketahui rumusnya
Suhu pemanasan tergantung pada macam endapan yang terjadi.
Misal:
AgCl dipanaskan dalam oven pada suhu 120oC
MgNH4PO4.6H2O bila dipanaskan pada 120oC, menjadi MgNH4PO4
atau dipanaskan pada suhu 400oC menjadi Mg2P2O7
Untuk memperoleh suhu yang tepat pada berbagai endapan perlu
dilakukan percobaan lanjutan dengan pemanasan dalam furnace.
Misal: pemanasan kalsium oksalat (lihat gambar)
Kurva Pyrolysis

Monohydrate CaC2O4.H2O stabil


pada 100o, kemudian kehilangan
air hingga pada 226o. Pada 398o
membentuk CaC2O4 yang stabil.
Selanjutnya oksalat kehilangan
carbon monoksida membentuk
CaCO3. Karbonat stabil pada 420-
660o, dan selanjutnya terdisosiasi
membentuk kalsium oksida.
Kurva
Kurva pirolysis:
pirolysis:
Akhirnya massa konstan kira-kira
a)
a) CaC22OO44
CaC pada 850o.
b)
b) MgC
MgC22OO44
c)
c) AlAl22OO33 diendapkan
diendapkan oleh
oleh larutan
larutan amoniak
amoniak
d)
d) AlAl22OO33 diendapkan
diendapkan oleh
oleh urea
urea
e)
e) BaSO
BaSO44
f)
f) AgCl
AgCl
g)
g) FeFe22OO33
h)
h) CuSCN
CuSCN
Basic equipment and instrumentation
For
For gravimetric
gravimetric analysis
analysis

AA balance
balance is
is an
an equipment
equipment for
for Conventional
Conventional laboratory
laboratory oven
oven
measuring
measuring mass
mass used
used for
for drying
drying materials
materials
Basic equipment and instrumentation
For
For gravimetric
gravimetric analysis
analysis

AA muffle
muffle furnace
furnace used
used for
for heating
heating samples
samples
to
to maximum
maximum temperatures
temperatures of
of 1100-1700C
1100-1700C

AA desiccator:
desiccator: aa closed
closed container
container containing
containing
aa desiccant;
desiccant; used
used toto store
store samples
samples in
in
aa moisture-free
moisture-free environment
environment
AA desiccant:
desiccant: aa drying
drying agent
agent
Perhitungan

Berat unsur atau ion yang dicari dihitung dari berat endapan dengan menggunakan faktor
gravimetri
Faktor gravimetri: perbandingan berat formula unsur atau ion yang dicari terhadap berat
zat yang ditimbang
Faktor gravimetri = berat formula (zat yang dicari) / berat formula (zat yang ditimbang)
Berat zat yang dicari = berat zat yang ditimbang x faktor gravimetri
Yang dicari Yang ditimbang faktor gravimetri
K KClO4 K/ KClO4
K2O KClO4 K2O/2KClO4
Fe Fe2O3 2Fe/ Fe2O3
Fe3O4 Fe2O3 2Fe3O4/3Fe2O3
Bila berat yang dicari telah diketahui, maka presentase dapat dihitung:
Berat zat yang dicari (gram)
100% % yang dicari
Berat cuplikan (gram)
Jadi perhitungan hasil analisa gravimetri:

Berat endapan (gram) x faktor gravimetri


100% % yang dicari
Berat cuplikan (gram)
Volatilization Gravimetry

A second approach to gravimetry is to thermally or


chemically decompose a solid sample.
The volatile products of the decomposition reaction may
be trapped and weighed to provide quantitative
information. Alternatively, the residue remaining when
decomposition is complete may be weighed.
In thermogravimetry, which is one form of volatilization
gravimetry, the samples mass is continuously monitored
while the applied temperature is slowly increased.
Therefore, thermogravimetry is a form of volatilization
gravimetry in which the change in a samples mass is
monitored while it is heated.
Problem

The thermogram shows the change in mass for a sample


of calcium oxalate monohydrate CaC2O4.H2O. The original
sample weighed 24.60 mg and was heated from room
temperature to 1000 C at a rate of 5 C / min. The
following changes in mass and corresponding
temperature ranges were observed:
Loss of 3.03 mg from 100250 C
Loss of 4.72 mg from 400500 C
Loss of 7.41 mg from 700850 C
Determine the identities of the volatilization products and
the solid residue at each step of the thermal
decomposition.
Thermogram for CaC2O4.H2O
Thermogram for CaC2O4.H2O

Once the products of thermal decomposition have been determined, an


analytical procedure can be developed. For example, the thermogram
shows that a precipitate of CaC2O4.H2O must be heated at temperatures
above 250 C, but below 400 C if it is to be isolated as CaC2O4.
Alternatively, by heating the sample to 1000 C, the precipitate can be
isolated as CaO. Knowing the identity of the volatilization products also
makes it possible to design an analytical method in which one or more of
the gases are trapped. Thus, a sample of CaC2O4.H2O could be analyzed by
heating to 1000 C and passing the volatilized gases through a trap that
selectively retains H2O, CO, or CO2.
Quantitative Application
Inorganic Analysis: Determining the inorganic ash content of organic
materials, such as polymers and paper, is an example of a direct
volatilization gravimetric analysis. The sample is weighed, placed in an
appropriate crucible, and the organic material is carefully removed by
combustion. The crucible containing the residue is then heated to a
constant weight using either a burner or an oven.
Organic Analysis: The most important application of volatilization
gravimetry to the analysis of organic materials is an elemental analysis.
When burned in a stream of pure O2, many elements, such as carbon and
hydrogen, are released as gaseous combustion products, such as CO 2 and
H2O. The combustion products are passed through preweighed tubes
containing appropriate absorbents. The increase in the mass of these tubes
provides a direct indication of the mass percent of carbon and hydrogen in
the organic material.
Problem
1. A 101.3-mg sample of an organic compound known to contain Cl is burned in
pure O2 and the combustion gases collected in absorbent tubes. The tube used
to trap CO2 increases in mass by 167.6 mg, and the tube for trapping H2O
shows a 13.7-mg increase. A second sample of 121.8 mg is treated with
concentrated HNO3 producing Cl2, which subsequently reacts with Ag+, forming
262.7 mg of AgCl. Determine the compounds composition, as well as its
empirical formula.
2. A sample of slag from a blast furnace is analyzed for SiO2 by decomposing a
0.5003-g sample with HCl, leaving a residue with a mass of 0.1414 g. After
treating with HF and H2SO4 and evaporating the volatile SiF4, a residue with a
mass of 0.0183 g remains. Determine the %w/w SiO2 in the sample.
3. A 26.23-mg sample of MgC2O4 H2O and inert materials is heated to constant
weight at 1200 C, leaving a residue weighing 20.98 mg. A sample of pure
MgC2O4 H2O, when treated in the same fashion, undergoes a 69.08% change
in its mass. Determine the %w/w MgC O H O in the sample.

Anda mungkin juga menyukai