Anda di halaman 1dari 15

Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembuatan Alat Saat ini perkembangan dunia usaha di Indonesia sedang maju. Usaha itu meliputi seluruh jenis usaha yang ada mulai dari usaha kecil, menengah hingga usaha besar (industri). Usaha itu yakni salah satunya usaha dibidang pembuatan perabotan rumah tangga. Dalam membuat berbagai macam perabotan rumah tangga banyak proses yang dilakukan. Salah satu proses yang dilakukan yakni memotong kaca. Memotong kaca dilakukan untuk membuat lembaran kaca menjadi salah satu hiasan pada produk perabotan rumah tangga tersebut. Begitu banyak kaca yang digunakan sebagai hiasan maupun sebagai pelengkap pada produk tersebut. Kaca-kaca tersebut dipotong semenarik mungkin hingga menjadi bentuk yang unik dan berfungsi sesuai dengan kegunaannya. Bentuk-bentuk tersebut saat ini masih didominiasa oleh bentuk dengan kontur-kontur lurus seperti persegi panjang, segi empat, dll. Begitu jarang kaca dibuat dengan bentuk-bentuk radius maupun lingkaran karena hal ini merupakan hal yang sulit dilakukan. Walaupun, ada ditemui produk dengan bentuk lingkaran, namun produk tersebut merupakan produk yang dibuat pada industri besar yang menggunakan peralatan khusus yang sangat mahal dan rumit dalam pengoperasiaanya. Dalm dunia usaha kecil hingga menegah proses pembuata kaca dengan bentuk lingkaran dilakukan secara manual. Untuk itulah mengapa pembuatan produk pemotong kaca radius ini menjadi salah satu produk yang kami rancang agar alat ini bisa menjadi salah satu produk yang dapat digunakan masyarakat luas serta membantu dalam memajukan dunia usaha di Indonesia.

1.2

Tujuan Pembuatan Alat Dalam pembuatan produk pemotong kaca ini ada beberapa tujuan yang harus

dicapai oleh produk. Tujuan tersebut yakni : Produk Pemotong Kaca Radius dapat digunakan dengan mudah oleh seluruh lapisan para pengusaha, mulai dari pengusaha kecil hingga besar dan pengrajin. Produk dapat difungsikan dengan mudah dan sederhana.
Page 1

Metode Perancangan

Produk dapat membantu meningkatkan kreatifitas para pengusaha dan pengrajin. Produk menjadi salah satu produk unggulan di Indonesia.

1.3

Rumusan Masalah Dalam laporan pembuatan desain produk pemotong kaca ini, akan dibahas

mengenai hal-hal yang sangat penting mengenai perancangan pembuatan produk pemotong kaca. Beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan Pembuatan Desain Pemotong Kaca Radius ini yakni : 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 Bagaimana fungsi dari produk pemotong kaca radius ini ? Bagaimana fungsi dari pemotong kaca radius ? Apa bagian bagian utama dari pemotong kaca radius tersebut ? Bagaimana cara menggunakan Pemotong Kaca Radius tersebut ? Bagaimana langkah-langkah proses dalam mendesain produk Pemotong Kaca tersebut?

1.4

Pembatasan Masalah Dalam laporan pembuatan produk Pemotong Kaca Radius ini akan dibahas dalam

beberapa bab. Bab Bab yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain : BAB I Pendahuluan : berupa pengutaraan mengenai latar belakang pembuatan produk, tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan produk, rumusan masalah, hingga batasan masalah. BAB II Landasan Teori : berupa pembahasan mengenai prinsip kerja produk, bagian utama produk, dan instruksi kerja produk. BAB III Pembahasan : berupa perincian mengenai proses dalam mendesain pembuatan produk pemotong kaca radius mulai dari penentuan sasaran produk, desain awal produk, penentuan alternatif deain produk, penilai terhadap alternatif desain, perhitungan kekuatan produk berdasarkan alternatif yang terpilih, dan deasain struktur akhir produk. BAB IV Penutup : berupa penjelasan akhir mengenai kesimpulan dari pembuatan desain produk pemotong kaca radius, pemaparan gambar akhir produk, dan saran.

Page 2

Metode Perancangan

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Prinsip Kerja Produk Alat potong didekatkan pada benda kerja, kemudian ditekan lalu alat potong diputar sehingga terjadi pemotongan.

2.2

Fungsi Produk Produk ini digunakan untuk memotong kaca dalam bentuk lingkaran/radius sesuai

dengan ukuran yang diinginkan. Bagian Bagian Utama Produk

2.3

2.3.1 Lengan Ayun Berfungsi sebagai tempat holder pemotong, roller, dan skala sehingga posisi holder pemotong dan roller dapat diatur posisinya mendekati atau menjauhi titik pusat sesuai dengan besar radius yang diinginkan dengan menyesuaikan posisinya terhadap skala. 2.3.2 Kaki Berfungsi untuk menopang dan menjaga alat potong agar tetap pada posisinya terhadap titik pusat radius. 2.3.3 Holder Pemotong Berfungsi sebagai pemegang alat potong dan pengunci posisi penunjuk skala terhadap skala. 2.3.4 Penekan Titik Pusat Berfungsi untuk memudahkan pengguna menentukan titik pusat alat potong terhadap titik pusat kaca yang akan dipotong. 2.3.5 Roller Berfungsi untuk menahan lengan ayun agar tidak turun akibat gaya tekan yang diberikan pada alat potong dan mempermudah gerakan memotong. 2.3.6 Penunjuk Skala Berfungsi sebagai penunjuk skala dan penunjuk skala dan bidang luncur holder pemotong terhadap holder pemotong.

Page 3

Metode Perancangan

2.3.7 Pegas Berfungsi untuk mengembalikan alat potong keposisi semula setelah dilakukan penekanan untuk menambah kedalaman pemotongan. 2.3.8 Alat Potong Berfungsi sebagai pemotong kaca. 2.3.9 Plat Kaki Berfungsi untuk menjaga posisi lengan ayun terhadap kaki agar tetap seimbang sehingga sumbu alat potong selalu sejajar terhadap sumbu titik pusat saat gerakan pemotongan dilakukan.

2.4

Instruksi Kerja Produk

2.4.1 Tujuan Agar pengguna dapat mengetahui cara kerja serta menghindarkan dari kecelakaan kerja.

2.4.2 Alat Pelindung Diri 2.4.2.1 Kacamata Safety 2.4.2.2 Pakaian Kerja Standar 2.4.2.3 Sepatu Safety 2.4.2.4 Cotton Gloves

2.4.3 Langkah Kerja Letakkan kaca yang akan dipotong berbentuk lingkaran pada meja kerja. Sesuaikan ukuran kaca dengan meja, jangan sampai melebihi ukuran meja. Letakkan Pemotong Kaca Radius di atas kaca yang akan dipotong. Kemudian tempelkan karet yang terletak pada kaki alat tersebut. Pada lengan ayun, atur dimensi dengan cara menggeser penunjuk skala sesuai dengan ukuran yang diiginkan misalnya 25. Setelah ukuran sudah ditentukan, kemudian tekan pada penekan titik pusat agar alat pemotong tidak goyang. Tekan pisau pemotong bersamaan dengan penekan titik pusat lalu putar pisau pemotong agar terjadi pemotongan pada kaca.
Page 4

Metode Perancangan

Setelah selesai dipotong kemudian angkat alat tersebut, secara otomatis kaca yang telah dipotong akan mengikuti di alat tersebut. Lepas peralahan lahan kaca yang telah dipotong dengan hati hati.

2.4.4 Potensi Bahaya 2.4.4.1 Tangan teriris/tergores kaca 2.4.4.2 Tangan teriris/tergores pisau pemotong 2.4.4.3 Tangan terjepit kaca 2.4.4.4 Mata kemasukan serpihan kaca 2.4.4.5 Kejatuhan kaca

Page 5

Metode Perancangan

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Sasaran Produk Pembuatan produk ini di harapkan dapat memenuhi target pemasaran yaitu mulai dari industri besar, industry kecil/menengah/pengrajin, dan lembaga pendidikan. Alat ini di harapkan dapat memudahkan pengguna untuk memenuhi berbagai macam permintaan pelanggan mengenai bentuk dan ukuran kaca yang di inginkan bentuknya radius.

3.2

Desain Awal Produk Desain awal alat yang di gunakan untuk memotong kaca dengan bentuk radius

merupakan alat yang telah di operasikan secara otomatis menggunakan control komputer atau (CNC), alat ini tidak mungkin di gunakan di usaha menengah ke bawah karena keterbatasan dana, oleh karena itu pengusaha menengah ke bawah biasanya memotong kaca dengan bentuk radius menggunakan mal yang besar radiusnya di buat berdasarkan kebutuhan, menggunakan mal radius sangatlah tidak efisien, sebab pengusaha harus membuat begitu banyak mal untuk setiap radius yang berbeda ukurannya.

contoh pemotong kaca yang telah ada.

Gambar 01. Pemotong kaca CNC

Gambar 02. Pemotong kaca manual

Page 6

Metode Perancangan

3.3

Alternatif Desain Produk

Page 7

Metode Perancangan

Page 8

Metode Perancangan

3.4

Penilaian Alternatif Desain Produk 1. Kemudahan 5 : :

- Mudah di bersihkan secara keseluruhan - Tidak memerlukan perawatan - Biaya pemeliharaan rendah Rp.50.000,- Mudah di Over Haul

- Ada bagian yang sulit dibersihkan - Beberapa bagian memerlukan pemeliharaan khusus - Biaya Pemeliharaan sedang Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- Bagian tertentu tidak mudah di lepas

- Sulit di bersihkan - Memerlukan perawatan khusus - Biaya pemeliharaan tinggi - Hampir keseluruhan bagiannya sulit untuk di bongkar

2. Ergonomik 5 3 1 : : :

: - Posisi badan 90 (Tegak / duduk) - Posisi badan 60 80 (Bungkuk) - Posisi badan < 60 (Tidak nyaman) : - Potensi yang ditimbulkan 1-2 bahaya yang terjadi - Potensi yang ditimbulkan 3-5 bahaya yang terjadi - Potensi yang ditimbulkan lebih dari 5 potensi : - Rp 200.000,- = Rp 300.000,- Rp 400.000,: - 2-4 Proses - 4-8 Proses - > 8 Proses

3. Keamanan 5 3 1 : : :

4. Harga 5 3 1 : : :

5. Pembuatan 5 3 1 : : :

Page 9

Metode Perancangan

6. Material 5 :

: - Anti karat - Kuat / mampu menahan beban berat - Harga murah - Mudah didapat

- Tahan karat untuk jangka pendek - Harga lumayan mahal

- Tidak tahan karat - Harga mahal - Sulit ditemukan

7. Umur 5 3 1 : : :

: - Di perkirakan tahan hingga > 10 Tahun - Di perkirakan tahan hingga 3 sampai 10 Tahun - Di perkirakan tahan hingga < 3 Tahun :

8. Penggunaan 5 :

- Waktu pemotongan sangat cepat - Tidak membutuhkan tenaga besar - Sangat mudah dalam pemotongan

- Waktu pemotongan agak lambat - Membutuhkan tenaga yang besar - mudah dalam pemotongan

- Waktu untuk pemotongan sangat lambat - Membutuhkan tenaga yang besar - Sulit dalam proses pemotongan

9. Kekuatan : 5 3 1 : : : - Mampu memotong kaca dengan ketebalan > 2 mm - Mampu memotong kaca dengan ketebalan < 2 mm - Mampu memotong kaca dengan ketebalan di bawah 1 mm

Page 10

Metode Perancangan

3.5

Perhitungan Kekuatan Produk

BEBAN GAYA YANG DITANGUNG OLEH KAKI DAN ALAT POTONG.


Dik :

Ftangan1 & Ftangan2 : 20 N Fbatang : 5 N


Dit : FA & FB Jawab : Ftangan 1 300 mm Ftangan2

FA

FBatang

FB

Jadi, pada alat potong beban yang di terima yakni 22,5 N dan pada kaki yakni 22,5 N/ 4 = 5,625 N

Page 11

Metode Perancangan

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan Dalam laporan pembuatan desain produk pemotong pemotong kaca radius ini

penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai cara yang benar dalam proses pembuatan desain produk pemotong kaca. Cara cara tersebut mengenai lagkah langkah yang harus dilalui dalam mendesain sebuah produk baru. Lagkah langkah tersebut yakni : 4.1.1 4.1.2 4.1.3 Pemaparan mengenai latar belakann pembuatn produk. Penjelasan mengenai tujuan dari pembuatan produk. Pembahasan mengenai penentuan sasaran pemasaran produk, pembuatan desai awal produk, penentuan alternatif desain produk, penilain alternatif desain produk, perhitungan kekutan terhadap desain produk terpilih, dan penggambaran lengkap dari desain produk yang telah terpilih. Semua langkah langkah diatas wajib dilakukan saat akan mendasain sebuah produk agar produk yang akan dibuat sesuai dengan dengan produk yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan tujuan awal dari pembuatan produk tersebut serta mencegah adanya produk gagal.

Page 12

Metode Perancangan

4.2

Desain Akhir Produk

Snap Ring

Holder Mata Potong

Pegas
Pengunci Skala Block Luncur Penunjuk Skala

Lengan Ayun

Penekan Titik Pusat

Kaki Penyangga Utama

Mata Potong

Kaki dengan Roda

Kaki Pencekam Kaca

Gambar 03. Perakitan

Page 13

Metode Perancangan

Gambar 04. Desain Akhir Produk

4.3

Saran Dalam pembuatan laporan mengenai pembuatan sebuah produk baru, berikut ini

saran penting mengenai pembuatan laporan desain produk yang penulis akan paparkan yakni : 4.3.1 Perbanyak mencari reverensi lain mengenai contoh-contoh produk yang sudah ada. 4.3.2 Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari produk-produk yang sudah ada. 4.3.3 4.3.4 4.3.5 Mencari reverensi yang sesuai mengenai desain produk yang terpilih. Lakukan survei jika perlu terhadap pasar mengenai produk yang diinginkan. Jalin komunikasi terhadap konsumen jika produk yang telah ada telah dipasarkan.

Page 14

Metode Perancangan

DAFTAR PUSTAKA
http://www.perkakasku.com/etalase.php?pkat=PKK,PKC Karmawan, S.S (1995). Mekanika Bahan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Sonawan, Hery (2010). Perancangan Elemen Mesin. Bandung:Penerbit Alfabeta Bandung.

Page 15

Anda mungkin juga menyukai