Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Stasiun Kerja Operator Layanan Sirkulasi Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Brawijaya

Dosen Pengampu : Dhita Morita Ikasari, STP, MP

Disusun oleh : Muhammad Arwani Edvin Gama Praseptya Piesco Candra F 115100300111019 115100300111039 115100300111049

KELAS C JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

1. Deskripsi Stasiun Kerja

Stasiun kerja yang diamati adalah operator pelayanan peminjaman buku perpustakaan Universitas Brawijaya. Stasiun kerja tersebut memiliki beberapa komponen kerja yakni antara lain terdapat meja panjang yang dioperasikan oleh 3 orang operator. Di dalamnya terdapat 3 komputer yang 2 komputer digunakan sebagai fasilitas peminjaman dan pengembalian buku, sedangkan yang 1 digunakan sebagai alat input data buku yang baru masuk. Dan juga terdapat 3 buah kursi yang digunakan sebagai tempat duduk operator. Selain itu juga terdapat alat scanning yang digunakan untuk membantu operator membaca identitas buku.

2. Deskripsi Kelelahan Kerja yang Timbul

Persoalan yang dapat timbul pada stasiun kerja tersebut disebabkan oleh adanya permasalahan pada keterjangkauan alat scan yang digunakan untuk mengidentifikasi buku, hal ini berakibat pada ketidaknyamanan operator dalam bekerja sehingga menimbulkan penurunan mutu kerjanya.

Misal pada saat pelayanan kepada pengguna atau peminjam, terjadi gangguan atau hambatan pada alat penyeken, sehingga operator tidak melayani dengan ramah. Dan apabila hal itu terjadi, maka operator akan cepat mengalami keletihan dalam bekerja. Sehingga kelelahan yang dapat ditimbulkan dari jenis pekerjaan operator tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja fisik yang terdapat pada perpustakan yang kurang baik. Kondisi tersebut meliputi pencahayaan, ruang kerja, komunikasi antar operator di dalam perpustakaan tersebut baik dan jumlah buku dalam antrian. Berdasarkan pengamatan, maka dapat dijabarkan hal-hal yang dapat menimbulkan kelelahan yakni sebagai berikut ;

Tempat kerja Stasiun kerja tersebut memiliki keluasan yang cukup sempit dan pada saat bekerja harus berpindah-pindah dikarenakan jangkauan yang dimiliki oleh stasiun kerja tersebut cukup jauh.

Hubungan antar operator Pada hal ini, apabila hubungan antar operator yang berdekatan tidak begitu baik, maka akan mempengaruhi mutu kerja operator. Dan jika operator bekerja dengan perasaan yang tidak baik, maka akan meningkatkan kinerja dalam tubuh sehingga operator mudah lelah.

Jumlah buku dalam antrian Apabila semakin banyak buku yang di bawa (dipinjam / dikembalikan) oleh pengguna, maka pekerjaan operator semakin banyak dikarenakan buku yang dilayani banyak.

3. Beban Kerja yang Ditanggung Operator Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika karyawan bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban berlebih. Sementara jika karyawan bekerja di atas standar, dapat berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas karyawan itu sendiri. Kebutuhan SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasikan seberapa banyak output perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal itu diterjemahkan dalam bentuk lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan untuk mencapai output tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa saja yang terjadi deviasi negatif atau sesuai standar. Analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan fluktuasi permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan SDM yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar komoditi. Semakin tinggi permintaan pasar terhadap komoditi tertentu, perusahaan akan segera memenuhinya dengan meningkatkan

produksinya. Sejalan dengan itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan semakin banyak (Mangkuprawira, 2003). Dalam kasus ini, pekerjaan seorang operator untuk melayani pelanggan untuk peminjaman maupun pengembalian buku terdapat beban kerja. Diantaranya adalah seperti kelelahan karena panjangnya antrian buku yang dikembalikan atau dipinjam dari perpustakaan oleh pelanggan, jangkauan maksimal yang harus dilakukan operator ketika melayani pelanggan dalam mengambil struk bukti peminjaman, dan aktivitas berdiri dan duduk yang harus dilakukan operator dalam menyusun buku ke lemari sementara sebelum dikembalikan ke lemari perpustakaan.

4. Cara untuk Mengantisipasi Kelelahan Kerja Secara ideal perancangan stasiun kerja haruslah disesuaikan peranan dan fungsi pokok dari komponen-komponen sistem kerja yang terlibat yaitu manusia, mesin/peralatan dan lingkungan fisik kerja. Peranan manusia dalam hal ini akan didasarkan pada kemampuan dan keterbatasannya terutama yang berkaitan dengan aspek pengamatan, kognitif, fisik ataupun psikologisnya. Demikian juga peranan atau fungsi mesin/peralatan seharusnya ikut menunjang manusia (operator) dalam melaksanakan tugas yang ditentukan. Mesin/peralatan kerja juga berfungsi menambah kemampuan manusia, tidak menimbulkan stress tambahan akibat beban kerja dan membantu melaksanakan kerja-kerja tertentu yang dibutuhkan tetapi berada diatas kapasitas atau kemampuan yang dimiliki manusia. Selanjutnya mengenai peranan dan fungsi dari lingkungan fisik kerja akan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan kondisi-kondisi kerja yang akan menjamin manusia dan mesin agar dapat berfungsi pada kapasitas maksimalnya. Dalam kaitannya dengan lingkungan fisik kerja seringkali dijumpai bahwa perencana sistem kerja justru lebih memperhatikan mesin/peralatan yang harus lebih dilindungi dari pada melihat kepentingan manusia-pekerjanya

(Wignjosoebroto dkk, 2009). Sehingga bagi operator di pelayanan peminjaman buku Perpustakaan Universitas Brawijaya diperlukan solusi untuk memotivasi kerja seperti : 1. Untuk mengantisipasi kelelahan karena tempat kerja yang ada di pelayanan tersebut adalah supaya lebih diperluas ruang dimensi kerja sehingga operator tidak akan melakukan jangkauan maksimal ataupun bergerak berdiri untuk melakukan aktivitas kerjanya. 2. Selain ruang dimensi atau tata letak yang perlu diperbaiki, perlu juga perbaikan untuk kursi yang ergonomis supaya operator bekerja dengan lebih santai dalam beraktivitas kerja. 3. Untuk mengantisipasi kelelahan pada indera karena terlalu sering menghadap ke layar komputer dapat diatasi dengan penggunaan jarak

yang tidak terlalu dekat dengan layar serta mengatur pencahayaan pada ruang kerja dan computer. 4. Kemudian mengatasi jumlah buku dalam antrian yang biasanya 1 pelanggan akan membawa lebih dari 1 buku sehingga dapat menyebabkan operator akan sering kelelahan. Sehingga untuk masalah ini, diperlukan solusi berupa pengembalian buku dengan cara pembagian kerja dengan operator lain supaya tidak ada operator yang menganggur.

DAFTAR PUSTAKA Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Wignjosoebroto, Sritomo; Gunani, Sri; Pawennari, A. 2009. Analisis Ergonomi Terhadap Rancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Kerja Dibagian

Skiving Dengan Antropometri Orang Indonesia (Studi Kasus Di Pabrik Vulkanisir Ban). Jurnal Teknologi Industri Vol 1 (2).

Anda mungkin juga menyukai