Anda di halaman 1dari 6

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

1.1 Pembahasan Pada percobaan ini dilakukan praktikum mengenai pengendalian laju alir. Dimana pada pada percobaan ini bertujuan untuk mengendalikan flow (laju alir fluida) dengan mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh tipe-tipe pengndalian yaitu pengendalian ON-OFF, pengendali proporsional (P), Pengendalian Proporsional Intergral (PI) dan Pengendalian Proporsional Intergral Derivatif (PID)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 200 400 600 800 1000 Time (detik)

Laju alir

CRF FM Actual Signal Control Variabel Set Point

Gambar 4.1 grafik pengendalian On-Off

Pada gambar 4.1 menunjukan grafik tipe pengendalian ON-OFF yang memiliki set point sebesar 40% ditunjukan oleh garis berwana biru muda pada grafik, Grafik pengendalian ONOFF ini dibentuk atas hubungan antara waktu sebagai sumbu x dan perolehan data nilai CRF, FM, Actual Signal, Control Variabel sebagai sumbu y. Grafik terlihat tidak rapi dikarnakan pengambilan data sumbu y yang terlalu sempit waktunya yaitu diambil setiap 3 detik selama 15 menit (900detik) namun pada grafik terlihat jelas bahwa garis yang dihasilkan

membentuk osilasi (bergelombamg). Hal ini dikarenakan pada saat titik kontrol melebihi atau melewati set point (offset positif) akan dimatikan dan bila titik kontrolnya tidak mencapai set point (offset negatif) akan dihidupkan, sehingga terjadi kondisi buka-tutup (ON-OFF) dan

garis

pada
90 80 70 60 Laju Alir 50 40 30 20 10 0 0

grafik

yang

dihasilkan

tidak

stabil

(membentuk

osilasi).

CRF Fm Actual Signal Control Variabel Set Point

10

20

30

40

50

Time(Detik)

Gambar 4.2 grafik pengendali prporsional Pada gambar 4.2 yaitu grafik tipe pengendalian proporsional daimana pada grafik terlihat jelas bahwa laju alir fluida (CRF dan Fm) terus diusahakan oleh alat pengendali menuju set point 40% dengan garis grafik (CRF dan Fm) %). Namun setelah waktu yang ditentukan usai yaitu pengambilan data setiap 2 menit sampai 30 menit, laju alir fluida (CRF dan Fm) tidak mencampai set point yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan besarnya offset pada hasil pengontrolannya, dimana besarnya offset ini tergantung pada harga PB-nya. Semakin besar harga PB-nya maka akan semakin besar offsetnya. Pada percobaan ini nilai PB yaitu 100%, sehingga gelombang (osilasi) yang terjadi lebih teredam kecil daripada tipe pengendalian ON-OFF.

90 80 70 60 Axis Title 50 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 Time(Detik) CRF Fm Actual Signal Control Variabel Set Point

Gambar 4.1.3 grafik pengendali proporsional integral Pada gambar 4.3 merupakan tipe pengendalian Proporsional intergral dimana Pada gambar terlihat jelas laju alir fluida (CRF dan Fm) lebih cepat menuju set poinnya ketimbang pada tipe pengendalian proporsional. Hal ini dikarnakan efek dari penambahan intergral pada kontroler dimana akan menghilangkan offset yang terjadi akibat proporsional kontrol, karena adanya intergral terhadap waktu, maka offset akan terkoreksi dengan bejalannya waktu. Pada saat gangguan proses terjadi pengendali proporsional menanggapi kesalahan atau gangguan dan kontrol integral akan mendeteksi kesalahan dalam proporsional dan mencoba untuk menghilangkan kesalahan, sehingga integral dari pengendali tersebut membawa titik kontrol kembali ke set point. Terjadinya gelombang (osilasi) pada grafik menunjukan bagian intergral sedang menghilangkan offset. 4.4 Pengendali Proporsional Integral Derivative (PID)

80 70 60 Axis Title 50 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 Time(Detik) Flow Meter (L/H) Fm Actual Signal Control Variabel Set Point

Gambar 4.4 grafik pengendali proporsional integral derivative Pada gambar 4.4 grafik dari tipe pengendalian proporsional intergral derivative (PID) dimana pada grafik terlihat jelas laju alir (CRF dan Fm) lebih cepat menuju set point ketimbang tipe pengendalian Proporsional dan PI, Hal ini dikarnakan Efek dari PID controller yang akan mempercepat proses pencampain set point, Pada pengendali PID respon yang terjadi cepat, tetapi peka terhadap gangguan. Namun dalam control derivative ini, pengendali mengambil harga terukur dari suatu proses dan membandingkan dengan harga set point. Kemudian digunakan untuk menyetel proses agar mengembalikan harga proses terukur keharga set point yang diinginkan.

4.2 Kesimpulan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan percobaan mengenai pengendalian laju alir dapat disimpulkan bahwa: Pengendalian on-off memberikan hasil di grafik dengan garis yang membentuk osilasi.

Pengendalian proporsional dapat menghilangkan kerugian atau kesalahan pada proses, sehingga garis yang dihasilkan stabil, namun offset yang dimiliki lebih besar

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama agar laju fluida mencapai set point Pengendalian PI menunjukan laju alir fluida (CRF dan Fm) lebih cepat menuju set pointnya dikarnakan efek dari penambahan intergral pada kontroler akan menghilangkan offset yang terjadi akibat proporsional kontrol . Pengendalian PID menunjukan laju alir (CRF dan Fm) sangat lebih cepat menuju set point dikarnakan Efek dari penambahan derivative pada controller yang akan mempercepat proses pencapaian set point. Dari ke tiga tipe pengendalian kontinyu yaitu P, PI dan PID yang lebih bagus yaitu PID dimana menunjukan pengendalian laju alir yang lebih cepat menuju set point

DAFTAR PUSTAKA
C h a m i d y, Harita, N (2011),Modul PraktikumPengendalian

P r o s e s , Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung, Bandung Jobsheet (2012), Penuntun praktikum pengendalian laju alir, Jurusan kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Kartono, wijayanto, dkk (1996),PetunjukPraktikum Teknik Pengendalian.

Departemen pendidikan dan kebudayaan, Bandung Ogata, Katsuhiko (1997),Teknik Kontrol Automatik Jilid I dan II, E d i s i 2 , E r l a n g g a , Jakarta Sitompul J, Limbong M, Modul Praktikum Pengendalian Proses, Departemen Teknik Kimia ITB, Bandung S. R. Endang, dkk (1996),Petunjuk Praktikum Instrumentasi dan Pengendalian Proses, Direktorat jendral pendidikan, Bandung Stephanopoulos G,Chemical Process Control: An Introduction to Theory and Practice. Prentice/Hall International, Inc. Kartono, wijayanto, dkk (1996),PetunjukPraktikum Teknik Pengendalian.

Departemen pendidikan dan kebudayaan, Bandung Ogata, Katsuhiko (1997),Teknik Kontrol Automatik Jilid I dan II, E d i s i 2 , E r l a n g g a , Jakarta

Sigit Hardianto.dkk, 1995, Pengendalian Proses Kimia, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai